6
PENDAHULUAN Ketika ritel memutuskan struktur organisasi, bentuk organisasi, dan perencanaan manajemen sumber daya manusianya, maka ritel harus mengonsentrasikan diri pada masalah manajemen operasional ritel. Efisiensi dan efektivitas operasional manajemen ritel akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan yang diambil oleh ritel dalam memuaskan banyak pihak yaitu pelanggan, karyawan, manajemen, maupun pemilik modal. Metode dalam menjalankan operasional bisnis ritel akan berdampak pada penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan ritel. Oleh karena itu, keputusan di bidang keuangan juga merupakan hal yang penting dalam bisnis ini. Keputusan keuangan adalah komponen integral pada setiap aspek strategi ritel. Pada makalah ini, dijelaskan bagaimana ritel mengembangkan strategi untuk mempertahankan keuntungan bersaing dan sekaligus melihat sarana keuangan yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi pengelolaan kinerja secara keseluruhan. Tujuan Belajar Setelah mempelajari materi ini, diharapkan dapat : 1. Memahami bagaimana strategi ritel direfleksikan dalam tujuan keuangannya. 2. Memahami bagaimana ritel menggunakan alat-alat dan metode untuk mengevaluasi kinerjanya. 3. Memahami bagaimana model keuntungan strategis dapat digunakan. PEMBAHASAN Model Keuntungan Strategis Setiap ritel menginginkan kesuksesan dalam hal keuangan. Salah satu tujuan keuangan yang penting adalah untuk mencapai imbal hasil atas asset (return on asset – ROA) yang tinggi. Contohnya, sebuah perusahaan

Penda Hulu An

Embed Size (px)

Citation preview

PENDAHULUANKetika ritel memutuskan struktur organisasi, bentuk organisasi, dan perencanaan manajemen sumber daya manusianya, maka ritel harus mengonsentrasikan diri pada masalah manajemen operasional ritel. Efisiensi dan efektivitas operasional manajemen ritel akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan yang diambil oleh ritel dalam memuaskan banyak pihak yaitu pelanggan, karyawan, manajemen, maupun pemilik modal.Metode dalam menjalankan operasional bisnis ritel akan berdampak pada penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan ritel. Oleh karena itu, keputusan di bidang keuangan juga merupakan hal yang penting dalam bisnis ini. Keputusan keuangan adalah komponen integral pada setiap aspek strategi ritel. Pada makalah ini, dijelaskan bagaimana ritel mengembangkan strategi untuk mempertahankan keuntungan bersaing dan sekaligus melihat sarana keuangan yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi pengelolaan kinerja secara keseluruhan.

Tujuan BelajarSetelah mempelajari materi ini, diharapkan dapat :1. Memahami bagaimana strategi ritel direfleksikan dalam tujuan keuangannya.2. Memahami bagaimana ritel menggunakan alat-alat dan metode untuk mengevaluasi kinerjanya.3. Memahami bagaimana model keuntungan strategis dapat digunakan.

PEMBAHASANModel Keuntungan StrategisSetiap ritel menginginkan kesuksesan dalam hal keuangan. Salah satu tujuan keuangan yang penting adalah untuk mencapai imbal hasil atas asset (return on asset ROA) yang tinggi. Contohnya, sebuah perusahaan ritel global menginvestasikan Rp 174 miliar dalam membangun tokonya dan membeli barang-barang dagangan yang disiapkan untuk dijual. Di akhir tahun, perusahaan ritel tersebut meraup keuntungan sebesar Rp 33 miliar, yang berarti menyumbangkan hasil sebesar 19% dibandingkan dengan investasinya (Rp 33 miliar : Rp 174 miliar). Rumus perhitungan ROA adalah sebagai berikut :

ROA dapat dibagi menjadi dua, yaitu alur laba (profit path) yang diukur oleh margin laba bersih dan alur perputaran laba yang diukur oleh perputaran asset.Margin laba bersih (net profit margin) adalah seberapa besar keuntungan (setelah pajak) yang didapat perusahaan dibagi penjualan bersihnya. Sedangkan perputaran asset (asset turnover) dapat juga digunakan untuk mengukur produktivitas asset yang diinvestasikan dalam perusahaan, biasanya dihitung dengan membagi laba bersih dengan total asset. Sedangkan return on asset dapat diperoleh dari rumusan dibawah ini :

Salah satu cara untuk menjelaskan keberhasilan keuangan dalam lingkup bisnis ritel adalah dengan member para pemilik modal perusahaan hasil atau pengembalian yang baik atas investasi mereka. Meskipun ritel mengejar tujuan keuangan yang sama, ritel dapat menggunakan strategi yang berbeda dalam mencapai keuntungan tersebut.Alur KeuntunganInformasi yang digunakan untuk menganalisis alur keuntungan dapat berasal dari laporan laba rugi sebuah perusahaan ritel. Beberapa komponen utama dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut : Penjualan bersihPemahaman penjualan bersih (net sales) dapat diketahui dari jumlah total rupiah yang diterima oleh ritel setelah dikurangi semua pembayaran kembali pada konsumen untuk barang barang yang dikembalikan.

Retur penjualan (sales return) mewakili nilai barang barang yang dikembalikan konsumen karena barang barangnya rusak, tidak sesuai, dan sebagainya. Penjualan bersih merupakan ukuran pengelolaan yang penting dalam bisnis ritel karena penjualan bersih menunjukkan tingkat kegiatan dari barang dagangan.

Margin laba kotorMargin laba kotor (gross profit margin) adalah ukuran penting dalam bisnis ritel. Berikut adalah cara menghitungnya :

Margin laba kotor juga diperoleh dari persentase penjualan bersih sehingga ritel dapat membandingkan (1) pengelolaan dari berbagai tipe barang (antar kelompok barang dagangan) dan (2) pengelolaan barang dari satu ritel dibandingkan dengan pengelolaan ritel-ritel lain.

BebanBeban (expenses) adalah biaya yang terjadi dalam aktivitas normal yang dilakukan dalam bisnis untuk mendapatkan penghasilan. Beberapa beban dapat dikategorikan sebagai berikut :

Beban administrasi=Gaji semua karyawan selain tenaga penjualan+Beban operasi kantor+Administrasi beban pembelian lain

n

Sedangkan beban operasi (operating expenses) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis untuk memperoleh pendapatan. Satu kategori biaya pengeluaran adalah biaya biaya pengoperasian. Kedua adalah biaya modal, yaitu biaya untuk segala inventaris sampai pembelian lokasi toko baru.

Keuntungan bersihKeuntungan bersih (net profit) adalah ukuran pengelolaan perusahaan keseluruhan. Keuntungan bersih dapat diperoleh sebelum atau sesudah pajak.

Alur PerputaranInformasi yang dapat digunakan untuk menganalisis alur perputaran (turnover path) perusahaan adalah pos-pos yang berasal dari neraca saldo, seperti asset, kewajiban, dan sebagainya.Aset atau aktiva (asset) adalah sumber-sumber ekonomi (seperti inventaris atau perlengkapan-perlengkapan toko) yang dimiliki atau dikontrol oleh perusahaan sebagai hasil transaksi atau peristiwa, sedangkan kewajiban (liabilities) adalah segala kewajiban perusahaan untuk membayar tunai atau sumber-sumber ekonomi lain sebagai hasil dari keuntungan-keuntungan masa lalu, sekarang, atau keuntungan masa depan.Aktiva LancarAktiva lancer (current assets) adalah asset-aset yang bisa diubah menjadi uang dalam waktu satu tahun.

Piutang UsahaPiutang usaha (account receivable) ini penting bagi beberapa ritel. Contoh, investasi Wal-Mart pada uang yang diterima jauh lebih kecil daripada Tiffany karena kecenderungan yang tinggi dari konsumen Wal-Mart untuk membayar tunai atau menggunakan kartu kredit pihak ketiga, seperti Visa atau Master Card.Persediaan Barang Dagangan Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) adalah sumber hidup ritel. Sebagai contoh, persediaan mencakup kira-kiran 27,10% dari total asset Wal-Mart dan 37,35% dari total asset Tiffany. Meskipun demikian, terdapat pengecualian yaitu pada ritel-ritel seperti hotel, salon kecantikan, dan lain-lain yang biasanya tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit persediaan barang.Kas dan Aktiva Lancar LainnyaKas terdiri atas uang tunai, simpanan dan rekening di bank, surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan, dan piutang usaha, sedangkan aktiva lancar lainnya meliputi berbagai pengeluaran maupun ongkos kirim yang belum dibayarkan oleh pelanggan.Aktiva TetapAsset-aset tetap (fixed assets) adalah asset yang membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengubahnya menjadi tunai. Dalam bisnis ritel, aktiva tetap biasanya terdiri atas banguna, perabotan, dan peralatan.

Perputaran AktivaPerputaran aktiva (asset turn over) adalah ukuran pengelolaan keseluruhan dari bagian asset pada neraca saldo. Perputaran aktiva ini dapat digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan seberapa efektif para manajer menggunakan aset-asetnya.

Kewajiban dan Ekuitas PemilikKewajiban lancar (current liabilities) adalah utang-utang yang diharapkan dibayar paling tidak dalam jangka waktu satu tahun. Kewajiban yang paling penting adalah utang dagang, wesel bayar, dan utang-utang lainnya. Utang dagang adalah tagihan yang terutang kepada pemasok untuk pembelian barang dagangan. Wesel bayar adalah bunga yang dipinjam ritel pada bank yang melebihi tanggal dan dapat dibayar kurang dari satu tahun. Utang-utang lainnya termasuk utang pajak, utang gaji, sewa, pemakaian, dan kewajiban-kewajiban lain yang belum terbayar. Kewajiban jangka panjang adalah utang-utang yang akan dibayar setelah satu tahun. Hak pemilik, juga disebut hak para pemegang saham, mewakili sejumlah asset pemilik perusahaan ritel setelah semua kewajiban terpenuhi. Dalam istilah akuntansi, hubungan tersebut dapat diperoleh dengan cara :

Dengan demikian, pola keuntungan strategis menggabungkan dua rasio pengelolaan dari hasil pendapatan dan neraca saldo; batas keuntungan bersih dan hasil asset. Dengan mengalikan perbandingan ini bersamaan, akan diperoleh pengembalian atas aktiva (return on assets). Lihat Gambar di bawah ini.

PajakMargin laba bersih

Laba bersih setelah pajak

Penjualan bersihBeban total

Laba bersih sebelum pajakBeban bungaBeban operasiMargin kotorHarga pokok penjualanPenjualan bersih