36
Pendahuluan Semua jaringan tubuh selalu bergantung pada aliran darah yang di salurkan kepada mereka oleh kontraksi atau denyut jantung. Jantung mendorong darah melintasi melintasi pembuluh darah untuk di sampaikan ke jaringan dalam jumlah yang mencukupi, apakah tubuh dalam keadaan beristirahat atau sedang melakukan olahraga berat. 1 Adanya gangguan pada peredaran darah memang sangat mengganggu, hal ini sering kali menjadikan kondisi tubuh kurang bahkan tidak fit. Akibatnya kegiatan manusia menjadi terganggu. Salah satu di antaranya yaitu Penyumbatan pembuluh balik, penyakit ini mengakibatkan lambatnya aliran darah hingga akhirnya aliran darah pada pembuluh balik menjadi terhambat. Salah satu penyebabnya adalah penimbunan dan pengendapan lemak kolesterol yang ada pada dinding pembuluh balik. Dalam makalah ini akan membahas suatu kasus tentang dugaan ganguaan pembuluh balik pada seorang ibu yang terkejut lalu tiba- tiba jatuh pingsan setelah melihat anaknya di tabrak motor. Dalam hal ini juga akan di jelaskan mengenai struktur makro dan mikro jantung dan pembuluh darah, lalu mekanisme pompa jantung dan pembuluh darah, sistem pengendalian pompa jantung, factor- factor yang mempengaruhi, serta juga hubungan terkejut dengan ganguan dari pembuluh balik ibu tersebut. [1]

Penda Hulu An

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

Pendahuluan Semua jaringan tubuh selalu bergantung pada aliran darah yang di salurkan kepada mereka oleh kontraksi atau denyut jantung. Jantung mendorong darah melintasi melintasi pembuluh darah untuk di sampaikan ke jaringan dalam jumlah yang mencukupi, apakah tubuh dalam keadaan beristirahat atau sedang melakukan olahraga berat.1Adanya gangguan pada peredaran darah memang sangat mengganggu, hal ini sering kali menjadikan kondisi tubuh kurang bahkan tidak fit. Akibatnya kegiatan manusia menjadi terganggu. Salah satu di antaranya yaitu Penyumbatan pembuluh balik, penyakit ini mengakibatkan lambatnya aliran darah hingga akhirnya aliran darah pada pembuluh balik menjadi terhambat. Salah satu penyebabnya adalah penimbunan dan pengendapan lemak kolesterol yang ada pada dinding pembuluh balik.Dalam makalah ini akan membahas suatu kasus tentang dugaan ganguaan pembuluh balik pada seorang ibu yang terkejut lalu tiba- tiba jatuh pingsan setelah melihat anaknya di tabrak motor. Dalam hal ini juga akan di jelaskan mengenai struktur makro dan mikro jantung dan pembuluh darah, lalu mekanisme pompa jantung dan pembuluh darah, sistem pengendalian pompa jantung, factor- factor yang mempengaruhi, serta juga hubungan terkejut dengan ganguan dari pembuluh balik ibu tersebut.Hipotesis yang diangkat yaitu terhambatnya peredaran darah dapat mengakibatkan seorang ibu pingsan.MakroskopikJantung merupakan organ muscularis yang mempunyai rongga di dalamnya dan berbentuk kerucut (conus) dengan ukuran sebesar kepal/ tinju pemiliknya. Jantung bersandar pada diafragma diantara bagian inferior kedua paru dan dibungkus oleh membrane khusus yang disebut pericardium. Jantung terletak didalam mediastinum media pars inferior, di sebelah ventral di tutupi sternum dan cartilage costalis III VI. Apex kerucut terletak di inferior, anterior dan ke sinistra. Hampir 2/3 bagian jantung terletak di sebelah sinistra bidang media.2

A. Pericardium Pericardium (peri =sekeliling, cardium = jantung) merupakan kantung serofibrosa, berbentuk conus, berisi jantung dan pangkal pembuluh besar. Terletak pada mediastinum, di posterior corpus sterni dan cartilage costalis II IV, di anterior vertebrata thoracalis V VIII.Pericardium terdiri dari dua saccus yang berhubungan erat satu sama lain tetapi berbeda struktur, yaitu :1. Saccus externa, di kenal sebagai pericardium fibrosa, terdiri dari jaringan ikat fibrosa.2. Saccus interna, di kenal sebagai pericardium serosa, merupakan membrane halus yang berbatasan dengan saccus fibrosa dan meliputi jantung.Jantung pada pertumbuhannya mengadakan invaginasi dinding saccus serosa dari atas dan bawah sehingga praktis menutupi rongga tersebut sehingga hanya merupakan ruang potensial saja. Pasokan darah.Pasokan darah perikardium bersumber dari cabang-cabang perikardiofrenikus dari a. Torakalis interna. Persarafan.Perikardium fibrosa dan lapisan parietalis dari perikardium serosa dipersarafi oleh n. Frenikus. B. Jantung Permukaan jantung.1. permukaan anterior (sternokostalis) terdiri dari: atrium kanan, sulkus AV ventrikel kanan, segaris tipis ventrikel kiri, dan aurikula atrium kiri.2. Permukaan inferior ( diafragmatika) terdiri dari: atrium kanan, sulkus AV, dan kedua ventrikel yang dipisahkan oleh sulkus interventrikel.3. Permukaan posterior (basalis) terdiri dari atrium kiri yang menerima keempat vv. Pulmonalis.Dinding Jantung Diding jantung terdiri dari 3 lapis, yaitu:1. Epicardium, merupakan lapis terluar jantungLapisan dalam epicardium di sebut membrana serosa (pericardium visceral), merupakan selapis sel squamosa yang bersandar pada lamina propia jaringan ikat halus. Di antara membrane serosa dengan myocardium terdapat jaringan ikat fibroselastis. Jaringan ikat ini bercampur dengan jaringan ikat yang mengisi cela dan sulcus sehingga permukaan jantung tampak halus. Pembuluh darah besar dan saraf terdapat didalam lapisan ini2. Myocardium, merupakan lapis tengah dinding jantungMyocardium tersusun dari beberapa lapis otot jantung.3. Endocardium, merupakan lapis terdalam dinding jantungEndocardium merupakan lapisan sel squamosa endothelial dan melanjut pada endothel pembuluh darah yang melapisi permukaan dalam rongga jantung.Walaupun jantung bebas bergerak dan tidak melekat pada organ sekitarnya, untuk menjaga supaya tetap di tempatnya, hal ini di lakukan oleh pembuluh darah besar dan pericardium.C. Bagian- bagian JantungJantung mempunyai 4 ruang:1. Atrium dextrum2. Atrium sinistrum 3. Venticulus dexter4. Ventriculus sinister

Di antara ke dua atrium dan ventriculus dexter dan sinistra di pisahkan oleh septum interatriorum dan septum interventriculare sehingga jantung terpisah menjadi dua bagian, dextra dan sisnistra. Jantung bagian dextra didalam tubuh letaknya lebih kea rah ventral dan yang sisi sinistra lebih kea rah dorsal (posterior).Pada permukaan luar jantung dapat di jumpai: Sulcus coronarius, yaitu sulcus yang melingkari jantung di antara ventikel dan atrium. Sulcus ini ditempati oleh vasa yang mendarahi jantung. Di bagian vental sulcus coronarius ini kurang jelas karena tertutup oleh conus arteriosus. Sulcus interventricularis anterior (sulcus longitudinalis anterior). Sulcus ini memisahkan ke dua venticulus dextra dan sinistra dan terletak pada facies sternocostalis. Sulcus interventikularis posterior (sulcus longitudinalis posterior). Sulcus ini terletak pada facies diafragmatica, dan memisahkan venticulus dextra dan sinistra. Ke dua sulcus ini saling bertemu di apex cordis sebagai incisura yang di sebut incisura apicis cordis.Atrium DextrumAtrium dextrum ini agak besar dan dindingnya mempunyai tebal kurang lebih 2 mm, volumenya kurang lebih 57 cc. terdiri dari dua bagian yaitu:1.) Atrium propia (sinus venarum cavarum)Merupakan ruang di antara dua vena cava dan ostium atrioventricularis, dimana dindingnya menjadi satu dengan dinding V. cava dan permukaan inferiornya halus.2.) Auricular dextraBerbentuk seperti daun telinga anjing, merupakan kantung diantara v. cava superior dengan ventriculus dexter. Batas antara auricular dengan atrium dari luar ditandai oleh sulcus terminalis yang berhubungan dengan bangunan rigi di sebelah dalamnya yang di sebut crista terminalis. Permukaan dalam auricular terdiri superior susunan otot seperti mata sisir di sebut m. pectinati.Di bagian dalam atrium dextrum dapat di jumpai beberapa lubang:1. Ostium vena cava superior2. Ostium vena cava inferior3. Sinus coronarius4. Foramina venarum minimarum Menerima darah deoksigenisasi dari v. Cava inferior di bawah dan v. Cava superior di atas. Menerima darah dari sinus koronarius di bawahnya. Ujung atas dari atrium kiri menonjo ke kiri v.cava superior menjadi aurikula dextra. Sulkus terminalis adalah sulkus vertikal di permukaan luar atrium. Sulkus ini berhubungan internal dengan krista terminalis yang merupakan suatu tonjolan otot yang memisahkan lapisan otot polos atrium (berasal dari sinus venosus) dari bagian lain atrium (berasal dari atrium fetus sejati). Pada bagian lain atrium terdapat tonjolan horisontal yang disebut mm. Pectinatus. Di atas sinus koronarius septum interatrial membentuk dinding posterior. Depresi septum dari fossa ovalis tadinya merupakan foramen ovale. Dasarnya adalah septum primum fetal. Tonjolan atas fossa ovalis disebut limbus, yang mewakili septum sekundum. Kegagalan penyatuan septum primum denga septum sekundum menyebabkan menetapnya foramen ovale namun selama kedua septa saling bertindihan, tidak akan terjadi disabilitas fungsional. Ventriculus DexterVentriculus dexter ini menempati sebagian besar dari facies ventralis (sternocostalis). Batas batas ventriculus dexter: Dextra: sulcus coronarius Sinistra: sulcus longitudinalis anterior Superior: conus arteriosus dengan truncus pulmonalis Inferior : membentuk margo acutusTebal dinding ventriculus dexteradalah 1/3 tebal dinding ventriculus sinister. Dinding ini tebal dibagian basis dan semakin tipis kearah apex. Volume ventriculus dextra= sinistra= 85 ml. di bagian dalam ventriculus dexter dapat di jumpai beberapa lubang, yaitu:1. Ostium atrioventricularis dextra2. Ostium truncus pulmonalis Menerima darah dari atrium kanan melalui katup trikuspid. Bagian tepi daun katup melekat pada chorda tendineae yang akhirnya melekat ke m. Papillaris. Muskulus ini merupakan proyeksi kelompok otot dinding ventrikel. Dinding ventrikel kanan lebih tebal dari atrium namun tidak setebal dinding ventrikel kiri. Dinding ini mengandung kelompok masa otot yang disebut trabekula karnea. Suatu kelompok menonjol ke depan dari septum interventrikular ke dinding anterior. Kelompok otot ini disebut pita moderator dan penting dalam konduksi impuls karena mengandung cabang kanan dari nodus atrioventrikular. Infundibulum adalah traktus aliran keluar yang berdinding halus di ventrikel kanan. Katup pumonal teretak di bagian puncak infundibulum. Katup ini terdiri dari tiga daun katup semilunaris. Darah mengalir melalui katup dan menuju ke a. Pulmonalis melalui trunkus pulmonalis dan mengalami oksigenisasi. Di paru-paru.Atrium SinistrumAtrium sinistrum ini ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan yang dextra, mempunyai dinding yang lebih tebal kurang lebih 3 mm. atrium sinistrum membentuk basis dan facies dorso superior jantung. Di sebelah dorsal superior antara atrium dextra dan sinistra tidak jelas. Sedang didaerah ventral superior ini di lewati aorta dan truncus pulmonalis. Atrium sinistrum terdiri dari dua bagian: Atrium PropiumPada atrium ini terdapat muara 4 Vv. Pulmonales, pada masing- masing sisi bermuara 2 vena. Muara vv. Pulmonales ini tidak mempunyai katup. Umumnya vv. Pulmonales bermuara pada 1 lubang. Ostium atrioventicularis sinistra ukurannya lebih kecil di banding yang dextra dan di lekati oleh valvula mitralis. Permukaan bagian dalam atrium propium adalah halus. Pada septum interatriorum terdapat cekungan yang tepinya dibatasi oleh peninggian yang mengelilinggi valvula foramen ovalis sisa dari septum primum yang bersatu menutupi lubang foramen ovale pada waktu bayi lahir. Auricula SinistraAntara auricular sinistra dan atrium sinistrum terdapat daerah penyempitan. Auricula ini berbentuk panjang, sempit dan lebih melengkung di banding yang dextra. Lengkungan yang sebelah ventral mengelilingi basis truncus pulmonalis dan hanya bagian ini yang dapat terlihat pada facies sternocostalis jantung. Permukaan dalam auricula sinistra juga terdapat rigi muscular yang di sebut mm. pectinati. Menerima darah yang mengalir dari keempat vv. Pulmonalis yang mengalir ke posterior. Rongga ini berdinding halus kecuali pada tempat anggota badan atrial. Pada permukaan septal terdapat lekukan yang menandai fossa ovalis. Katup mitral menjaga aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri.Ventriculus SinisterVentriculus sinister ini ikut membentuk sebagian kecil facies sternocostalis dan separuh facies diafragmatica. Puncaknya membentuk apex cordis ventriculus sinister ini juga lebih panjang, lebih conus,dan dindingnya tiga kali lebih tebal dari yang dextra. Pada potongan melintang mempunyai rongga yang berbentuk circulair.Pada permukaan dalam ventriculus sinister di jumpai 2 lubang, yaitu: Ostium atrioventicularis sinistra Ostium aorticum Dinding ventrikel kiri jauh lebih tebal dibandingkan dengan ventrikel kanan namun strukturnya sama. Dinding yang tebal diperlukan untuk memompa darah teroksigenisasi denga tekanan tinggi melalui sirkulasi sistemik. Proyeksi trabekula karnea dari dinding dengan m. Papillaris melekat ke tepi daun katup mitral melalui korda tendinea. Vestibulum adalah bagian berdinding halus dari ventrikel kiri yang terletak di bawah katup aorta dan terdiri dari saluran keluar. Vascularisasi JantungJantung mendapat pendarahan dari a. coronaria cordis yang merupakan cabang dari aorta ascendens. A. coronaria cordis ini ada 2, yaitu: A. coronaria dextraTimbul dari sinus aorticus anterior, mula- mula berjalan ke anterior dextra untuk muncul diantara truncus pulmonalis dan auricular dextra, kemudian berjalan inferior dextra pada sulcus atrioventricularis menuju pertemuan antara margo dextra dan inferior cordis, untuk kemudian berputar ke sinistra sepanjang bagian posterior jantung sampai sulcus interventricularis posterior, di mana ia beranastomosis dengan a. coronaria sinistra.Cabang- cabangnya:1. R. interventricularis posterior ( R. descendensis posterior)Arteri ini berjalan ke inferior di dalam sulcus interventricularis posterior menuju ke apex. Member pendarahan ke dua ventricle.2. R. marginalis Arteri ini timbul pada margo dextra dan berjalan mengikuti margo acustus. Ujungnya berakhir didekat apex pada facies posterior ventriculus dexter. Member cabang kecil ke atrium dextrum, salah satu cabangnya melintas di antara atrium dextrum dan v. cava superior untuk mendarahi nodus sinuatrialis (R. nodi sinuatrialis) A. coronaria sinistraTimbul dari sinus aorticus posterior sinistra, berjalan ke anterior di antara truncus pulmonalis dan auricular sinistra kemudian mebelok ke sinistra menuju sulcus atrioventricularis anterior sebagai a. intervenricularis anterior, kemudian berjalan ke posterior mengelilingi margo sinistra untuk berjalan bersama sinus coronarius sampai sejauh sulcus interventricularis posterior di mana ia akan beranastomosis dengan yang dextra.Cabang- cabangnya:1. R. interventricularis anteriorArteri ini dipercabangkan pada saat a. coronaria sinistra akan berbelok ke sinistra. Ia berjalan ke inferior di dalam sulcus interventricularis anterior menuju incisura apicis cordis. Member pendarahan ke dua ventricel dan beranastomosis dengan R. interventricularis posterior (cabang a. coronaria dextra)2. R. circumflexaMengikuti bagian sinistra dari sulcus coronarius, mula- mula ia berjalan ke sinistra kemudian ked extra sampai di dekat sulcus interventricularis posterior. Mendarahi atrium dan ventriculus sinister.Pembuluh Balik JantungSinus coronariusKebanyakan vena dari jantung akan bermuara ke dalam sinus coronarius. Sinus ini merupakan saluran vena dengan panjang 2,25 cm, terletak di bagian posterior sulcus coronarius dan tertutup oleh stratum muscular atrium sinistrum. Sinus coronarius berakhir di atrium dextrum, antara muara v. cava inferior dan ostium atrioventricularis. Pada lubang muaranya terdapat valvula semilunaris di sebut valvula sinus coronarius Thebessi.Vena- vena yang bermuara pada sinus coronarius: V. cordis magna = V. coronaria sinistra V. cordis parva = V. coronaria dextra V cordis media V. ventricularis sinistra posterior V. oblique atria sinistra MarshalliSistem vena jantung diantaranya adalah: Vena yang berjalan bersama a. Koronaria dan mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius. Sinus koronarius mengalir ke atrium kanan di sebelah kiri dan diatas pintu v. Kava inferior. Vena besar jantung mengikuti cabang interventrikular kembali ke sebelah kiri pada sulkus AV. Vena tengah jantung mengikuti arteri interventrikular posterior dan bersama-sama dengan vena kecil jantung yang mengikuti arteri marginalis, mengalir ke sinus koronarius. Sinus koronarius mengalirkan sebagian besar dari darah vena jantung. Vv. Cordis minimi: merupakan vena-vena kecil yang langsung mengalir ke dalam bilik-bilik jantung. Vv. Kordis anterior: merupakan vena-vena kecil yang menyilang sulkus SA dan mengalir langsung ke atrium kanan.MikroskopikJantung Jantung adalah organ berotot yang berkontraksi secara ritmik, yang memompa darah melalui system sirkulasi. Jantung juga berfungsi menghasilkan sebuah hormone yang di sebut factor natriuretik atrium. Dindingnya terdiri atas 3 tunika: bagian dalam atau endokardium, bagian tengah atau miokardium, dan bagian luar atau pericardium. Bagian tengah jantung yang fibrosa, secara kurang tepat di sebut skeleton fibrosa, dan berfungsi sebagai dasar katup, selain sebagai tempat asal dan insersi sel otot jantung.3 Endokardium bersifat homolog dengan intima pembuluh darah. Endokardium terdiri atas selapis sel endotel gepeng, yang berada di atas selapis tipis elastin dan kolagen, selain sel otot polos. Yang menghubungkan miokardium pada lapisan subendotel adalah selapis jaringan ikat ( yang sering di sebut lapisan sub endokardium) yang mengandung vena, saraf dan cabang- cabang dari system penghantar impuls jantung (sel- sel purkinye).Miokardium adalah tunika yang paling tebal dari jantung dan terdiri atas sel- sel otot jantung yang tersusun dalam lapisan yang mengelilingi bilik- bilik jantung dalam bentuk pilinan yang rumit. Sejumlah besar lapisan- lapisan ini berinsersi ke dalam skeleton fibrosa jantung. Susunan sel otot ini sangat bervariasi sehingga sedian histology dari sebagian kecil daerahnya, akan memperlihatkan sel- sel yang tersusun dalam berbagai arah. Bagian luar jantung di lapisi epitel selapis gepeng ( mesotel) yang di topang oleh selapis tipis jaringan ikat yang membentuk epikardium. Lapisan jaringan ikat longgar subepikardium mengandung vena, saraf, dan ganglia saraf. Jaringan adiposa yang umumnya mengelilingi jantung, memenuhi lapisan ini. Epikardium dapat disetarakan dengan lapisan viseral pericardium, yaitu membrane serosa tempat jantung berada. Di antara lapisan visceral (epikardium) dan lapisan parietal, terdapat sejumlah kecil cairan yang memudahkan pergerakan jantung.Skeleton fibrosa jantung terdiri atas jaringan ikat padat. Unsur utamanya adalah septum membranosum, trigonum fibrosum, dan annulus fibrosus. Struktur ini terdiri atas jaringan ikat padat di pusat (yang mengandung serat elastin maupun serat kolagen), yang dilapisi ke dua sisinya oleh lapisan endotel. Jantung memiliki system khusus untuk membangkitkan stimulus ritmik yang tersebar diseluruh miokardium. Sistem ini terdiri atas dua nodus yang terletak di atrium, yang nodus sinoatrial (SA) dan nodus atrioventrikular (AV), serta berkas atrioventrikular. Berkas atrioventrikulsr berasal dari nodus atrioventikular dan bercabang ke kedua ventrikel. Sel- sel dan system penghantar impuls secara fungsional di satukan oleh taut celah. Nodus SA merupakan massa sel otot jantung yang termodifikasi, dan berbentuk fusiform, serta lebih kecil dari sel otot atrium. Nodul ini memiliki lebih sedikit myofibril. Sel- sel nodus atrioventrikular seruap dengan sel dari nodus SA, namun juluran sitoplasmanya bercabang ke berbagai arah, dan membentuk jalinan.berkas atrioventrikular dibentuk olkeh sel- sel yang serupa dengan sel nodus AV. Akan tetapi, kearah distal, sel- sel ini menjadi lebih besar dari sel otot jantung yang biasa dan memeliki tampilan sendiri. Sel yang di sebut sel purkinye ini, memiliki satu atau dua inti di pusat dan sitoplasmanya kaya akan mitokondria dan glikogen. Miofibrilnya jarang di jumpai dan terutama terdapat di bagian tepi sitoplasma. Setelah menyusuri lapisan subendokardium, myofibril memasuki ventrikel dan membentuk lapisan intramiokardium. Susunan ini penting karena mementingkan stimulus mencapai lapisan- lapisan terdalam di otot ventrikel.3Pembuluh DarahPembuluh darah pada umumnya terdiri atas lapisan atau tunika berikut: Tunika IntimaTerdiri atas satu laps sel endotel, yang di topang oleh lapisan subendotel jaringan ikat longgar yang kadang- kadang mengandung sel otot polos. Pada arteri, intima di pisahkan dari tunika media oleh lamina elastika interna, yaitu komponen terluar dari intima. Lamina ini, yang terdiri atas elastin, memiliki celah- celah (fenestra) yang memungkinkan terjadinya difusi zat untuk memberikan nutrisi ke sel- sel bagian dalam dinding pembuluh. Tunika MediaTerutama terdiri atas lapisan kosentris sel- sel otot polos yang tersusun secara berpilin. Diantara sel- sel otot polos, terdapat serat dan lamina elastin, serat retikulin (kolagen tipe III), proteoglikan, dan glikoprotein dalam jumlah bervariasi. Sel otot polos menjadi sumber dari matriks ekstrasel ini. Pada arteri, tunika media memiliki lamina elastika eksterna yang lebih tipis, yang memisahkannya dengan tunika adventisia. Tunika AdventisiaTerutama terdiri atas serat kolagen dan elastin. Kolagen dalam adventisia berasal dari tipe I. Lapisan adventisia berangsur menyatu dengan jaringan ikat organ tempat pembuluh darah berada.Pembuluh besar umumnya memiliki vasa vasorum (pembuluh dari pembuluh), yang berupa arteriol, kapiler atau venula, yang bercabang dalam adventisia dan tunika media bagian luar. Vasa vasorum membawa metabolit ke tunika adventisia dan tunika media karena pada pembuluh besar, lapisannya terlalu tebal untuk mendapat makanan secara difusi dari darah yang mengalirdi dalam lumennya. Vasa vasorum lebih banyak dijumpai di vena daripada di arteri.Pembuluh darah arteri di golongkan sesuaidengan diameternya, dan di bagi dalam kelompok sebagai berikut Arteriol Umumnya berdiameter kurang dari 0,5 mm dan memiliki lumen yang relatif sempit. Lapisan subendotel tersebut sangat tipis. Pada arteriol yang sangat kecil, tidak terdapat lamina elastiksitas interna dan tunika media. Umumnya terdiri atas satu atau 2 lapis sel otot polos yang melingkar, tidak ada lamina elastika eksterna. Diatas ateriol terdapat arteri kecil dengan tunika media yang lebih berkembang, dan lumennya lebih besar dari lumen arteriol. Umumnya berlumen bundar atau agak lonjong. Tunika intima terdiri atas selapis sel endotel dan lapisan subendotel. Dibawah lapisan ini terdapat tunika elastika interna yang terdiri atas serat elastin yang berjalan berkelok-kelok melingkari dinding pembuluh. Tunika elastika interna lebih jelas terlihat pada sajian dengan pulasan orcein. Tunika medianya terdiri atas beberapa lapis serat otot polos tersusun melingkari dinding pembuluh. Arteri sedang (Muskular)Dapat mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan mengontraksikan atau merelaksasikan sel- sel otot polos tunika media. Arteri sedang berlumen bulat atau lonjong, dindingnya tampak tebal untuk ukuran lumennya. Tunika intima terdiri atas selapis sel endotel dengan jaringan ikat yang tipis dibawahnya. Seperti pada arteriol, sel endotel tampak berderet mengikuti kelak-kelok mengelilingi lumen. Tunika medianya tebal, terdiri atas banyak otot polos yang tersusun melingkar. Dalam tunika media sudah dapat ditemukan kapiler darah yang mendarahi tunika media yang disebut vasa vasorum. Tunika elastika eksterna juga jelas terlihat, tetapi tidak membentuk lapisan sepadat tunika elastika interna. Unsur serat elastin pembuluh ini tidak saja terdapat pada kedua lapisan tambahan ini, tetapi terdapat juga diantara serat otot polos tunika media. Serat-serat ini dapat dilihat dengan mudah pada sajian pulasan orcein. Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat jarang dengan vasa vasorum yang lebih jelas. Arteri besar (Elastis)Membantu menstabilkan aliran darah, mencakup aorta beserta cabang- cabang besarnya. Warnanya kekuningan karena banyaknya elastin di bagian medianya. Intima lebih tebal daripada lapisan intima diarteri sedang.lamina elastika interna , meskipun ada, tidak jelas terlihat karena serupa dengan lamina-lamina elastis dilapisan media.3 Tunika media terdiri atas serat-serat elastin dan sederetan lamina elastis yang berlubang-lubang dan tersusun melingkar, yang jumlahnya bertambah dengan meningkatnya usia. Diantara lamina-lamina elastis terdapat sel-sel otot polos, serat retikulin, proteoglikan dan glikoprotein. Tunuka adventisia relatif kurang berkembang. Lamina elastis membantu fungsi penting, yaitu agar influks darah lebih merata. Selama ventrikel berkontraksi (sistol), lamina elastika arteri besar teregang dan perubahan tegangan berkurang. Selama ventrikel berelaksasi (diastol), tekanan ventrikel menurun ke nilai yang rendah, tetapi daya elastic arteri besar membantu mempertahankan tekanan arteriol dan kecepatan aliran darah menurun dan makin tidak bervariasi saat darah menjauhi jantung.VenaSebagian besar vena berukuran kecil tau sedang, dengan diameter antara 1-9 mm. Tunika intima umumnya memiliki lapisan subendotel tipis, bahkan kadang- kadang tidak ada. Tunika media terdiri atas berkas- berkas kecil serabut otot polos yang berbaur dengan serat- serat retikulin dan jalinan halus serat elastin. Tunika adventisia dengan kilagennya berkembang dengan baik. Pembuluh vena besar di dekat jantung adalah vena besar. Vena besar memiliki tunika intima yang berkembang baik, namun tunika medianya lebih tipis, dengan beberapa lapisan sel otot polos dan sejumlah besar jaringan ikat. Tunika adventisia adalah lapisan yang palig tebal dan paling berkembang dari ke tiga lapisan tunika pada vena; lapisan tersebut sering mengandung berkas memanjang otot polos. Vena ini, terutama yang besar, dapat memiliki katup. Katup terdiri atas 2 lapisan semilunar dari tunika intima, yang menonjol ke dalam lumen. Katup tersebut terdiri atas jaringan ikat dengan banyak serat elastin dan di lapisi kedua sisinya oleh endotel. Katup ini, yang terutama banyak terdapat pada vena tungkai, mengarahkan aliran darah vena kea rah jantung. Daya dorong jantung diperkuat oleh kontraksi otot- otot rangka yang mengelilingi vena- vena ini.3 Pembuluh Getah Bening/Pembuluh Limf.Tidak seperti pembuluh darah, pembuluh limf tidak dibedakan secara tegas penggolongannya. Tetapi untuk memudahkan dapat disebut 3 jenis pembuluh limf berdasarkan tebal dinding dan garis tengahnya.a. Kapiler limf.Dapat dipelajari pada semua sajian pembuluh darah. Dinding kapiler limf hanya terdiri atas selapis sel endotel. Lumennya lebar, lebih lebar dari sebuah kapiler darah, bentuknya tidak teratur dan biasanya kosong atau hanya berisi beberapa limfosit saja. Dalam sajian tela subcutanea tampak kapiler limf pada potongan memanjang , diameternya tidak seragam melebar dan mengecil.b. Pembuluh limf sedang (duktus limfatikus).Sepintas mirip venula atau vena kecil. Dindingnya lebih tipis daripada vena yang setaraf dan tebal dindingnya tidak dalam lumen kadang dapat ditemukan katup yanng terdiri atas lapisan intima. Lapisan-lapisan dindingnya tidak sejelas venula yang setaraf.c. Pembuluh limf besar (duktus thoracicus).Mempunyai gambaran histologi mirip vena sedang, tetapi susunan dindingnya tidak teratur baik tebalnya maupun serat otot polosnya. Dalam tunika intima dan media dapat ditemukan serat otot polos yang berjalan melingkar, memanjang maupun serong. Jaringan lemak dapat ditemukan dalam tunika adventisia. Sistem SirkulasiSistem sirkulasi terdiri dari 3 komponen dasar:1. Jantung berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradient tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. Darah, seperti cairan lain, mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan lebih rendah sesuai penurunan gradient tekanan.2. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikannya ke jantung.3. Darah berfungsi sebagai medium transportasi tempat bahan- bahan yang akandi salurkan dilarutkan atau diendapkan.Jantung adalah Pompa Ganda1Walaupun secara anatomis jantung adalah satu organ, sisi kanan dan kiri jantung berfungsi sebagai dua pompa yang terpisah. Jantung di bagi menjadi separuh kanan dan separuh kiri. Ke dua belahan jantung di pisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah pencampuran darah dari ke dua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting, karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah beroksigen tinggi.1Secara singkat sistem sirkulasi dapat di uraikan sebagai berikut:Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik masuk ke atrium kanan melalui vena- vena besar yang di kenal sebagai vena cava. Darah yang masuk atrium kanan kembali dari jaringan tubuh, telah di ambil O2-nya dan di tambahi CO2. Darah yang mengalami deoksigenisasi parsial tersebut mengalir dari atrium kanan ke dalam ventikel kanan, yang memompanya ke luar melalui arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian sisi kanan jantung memompa darah ke dalam sirkulasi paru. Di dalam paru, darah tersebut kehilangan CO2 ekstranya dan menyerap O2 segar sebelum di kembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang mendorong darah ke semua sistem tubuh kecuali paru; jadi, sisi kiri jantung memompa darah ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar untuk mendarahi berbagai jaringan tubuh.1Sirkulasi sistemik memompa darah ke berbagai organ, yaitu ginjal, otot, otak, organ pencernaan, kaki dan semuanya kecuali paru. Jadi darah yang keluar dari ventrikel kiri tersebar sehingga masing-masing bagian tubuh menerima darah segar. Darah arteri yang sama tidak mengalir dari jaringan ke jaringan. Jaringan akan mengambil O2 dari darah dan menggunakannya untuk menghasilkan energi. Dalam prosesnya, sel-sel jaringan akan membentuk CO2 sebagai produk buangan atau produk sisa yang ditambahkan ke dalam darah. Darah yang sekarang kekurangan O2 dan mengandung CO2 berlebih akan kembali ke sisi kanan jantung. Selesailah satu siklus dan terus menerus berulang siklus yang sama setiap saat.4

Gambar 1. Sistem Sirkulasi.5 Kedua sisi jantung secara simultan memompa darah dalam jnmlah yang sama. Volume darah yang beroksigen rendah yang di pompa ke paru oleh sisi kanan jantung segera memiliki volume yang sama dengan darah beroksigen tinggi yang di pompa ke jaringan oleh sisi kiri jantung. Sirkulasi paru adalah sistem yang memiliki tekanan dan resistensi yang rendah, sedangkan sirkulasi sitemik adalah kebalikannya. Oleh karena itu, walaupun sisi kiri dan sisi kanan jantung memompa darah dalam jumlah yang sama, sisi kiri melakukan kerja yang lebih besar karena ia memompa darah ia memompa volume darah yang sama ke dalam sistem dengan resistensi yang tinggi. Dengan demikian, otot jantung di sisi sebelah kiri lebih kiri jauh lebih tebal daripada otot di sisi kanan, sehingga sisi kiri adalah pompa yang lebih kuat.1 Dua katup jantung yaitu katup atrioventrikel (AV) terletak di antara atrim dan ventrikel kanan dan kiri. Katup AV kanan disebut dengan katup trikuspid karena memiliki tiga daun katup sedangkan katup AV kiri sering disebut dengan katup bikuspid atau katup mitral karena terdiri atas dua daun katup. Katup-katup ini mengijinkan darah mengalir dari atrium ke ventrikel selama pengisian ventrikel (ketika tekanan atrium lebih rendah dari tekanan ventrikel), namun secara alami mencegah aliran darah kembali dari ventrikel ke atrium ketika pengosongan ventrikel atau ventrikel sedang memompa.1,4Dua katup jantung lainnya yaitu katup aorta dan katup pulmonalis terletak pada sambungan dimana tempat arteri besar keluar dari ventrikel. Keduanya disebut dengan katup semilunaris karena terdiri dari tiga daun katup yang masing-masing mirip dengan kantung mirip bulan-separuh. Katup ini akan terbuka setiap kali tekanan di ventrikel kanan dan kiri melebihi tekanan di aorta dan arteri pulmonalis selama ventrikel berkontraksi dan mengosongkan isinya. Katup ini akan tertutup apabila ventrikel melemas dan tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Katup yang tertutup mencegah aliran balik dari arteri ke ventrikel.1,4Proses Mekanis Siklus JantungJantung secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan berelaksasi untuk mengisi darah. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi otot jantung.Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran-membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan karena jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna berkontraksi atau memompa dan berelaksasi.Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Gangguan terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme aliran listrik jantung.Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat khusus. Rekaman aliran listrik jantung disebut dengan elektrokardiogram atau EKG. EKG adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG bukanlah rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung. Hal ini disebabkan karena aktivitas listrik akan memicu aktivitas mekanis sehingga kelainan pola listrik biasanya akan disertai dengan kelainan mekanis atau otot jantung sendiri.1,4Aktivitas Listrik JantungKontrakasi sel otot jantung untuk mendorong darah di cetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran sel- sel otot. Jantung berkontaksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang di timbulkanya sendiri, suatu sifat yang di kenal sebagai otoritmitas.1Terdapat dua jenis sel khusus otot jantung:1. Sembilan puluh Sembilan persen sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel- sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi.2. Sebaliknya, sebagian kecil sisanya, sel otoritmitik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel- sek pekerja.Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka, yang membrannya selalu berada pada potensial istirahat yang konstan, kecuali apabila sel di rangsang. Sel- sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel- sel tersebut memperlihatkan aktivas pemacu(pacemaker activity), yaitu membrane yang secara perlahan mengalami depolarisasi, atau bergeser, antara potesial- potensial aksi sampai ambang tercapai, pada saat memban mengalami potensial aksi. Melalui siklus pergeseran atau pembentukan potensial aksi yang berulang- ulang tersebut, sel- sel otoritmis ini secara klinis mencetuskan potensial aksi, yang kemudian menyebar ke seluruh jantung untuk mencetuskan denyut secara berirama tanpa perangsangan saraf apapun.1Penyebab pergeseran potensial membrane ke ambang masih belum di ketahui. Secara umum di perkirakan bahwa hal tersebut terjadi karena penurunan siklus fluks pasif K+ ke luar yang berlangsung bersamaan dengan kebocoran lamban Na+ ke dalam. Di sel- sel otoritmik jantung, antara potensial- potensial aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas membrane terhadap K+ menurun antara potensial- potensial aksi, karena saluran K+ diinaktifkan, yang mengurangi aliran ke luar ion kalium positif mengikuti penurunan gradien konsentasi mereka. Karena influks pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam secara bertahap menjadi kurang negatif, yaitu, membran secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser kea rah ambang. Setelah ambang di capai, terjadi fase naik dari potensial aksi sebagai respons terhadap pengaktifan saluran Ca++ dan influks Ca++ kemudian; fase ini berbeda dari otot rangka, dengan influks Na+ (bukan influks Ca++) yang mengubah potensial aksi kea rah positif. Fase turun di sebabkan seperti biasanya, oleh efluks K+ yang terjaadi karena peningkatan permeabilitas K+ akibat pengaktifan saluran K+. setelah potensial aksi usai, inaktivasi saluran saluran K+ ini mengawali depolarisasi selanjutnya.1 Gambar 2. Aktifitas Listrik Jantung.5

Sel- sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi- lokasi berikut ini:1. Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang (muara) vena kava superior.2. Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel- sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum, tepat diatas pertautan atrium dan ventrikel.3. Berkas His (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel, tempat berkas tersebut bercabang membentuk berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.4. Serat Purkinje, serat- serat terminal halus yang berjalan dari berkas His dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting- ranting pohon.

Gambar 3. Sistem Penghantar Khusus.1 Curah Jantung dan Kontrolnya Curah jantung (cardiac output, CO) adalah volume darah yang di pompa oleh tiap- tiap ventrikel per menit (bukan jumlah total darah yang dipompa oleh jantung). Selama setiap periode waktu tertentu, volume darah yang mengalir melalui sirkulasi sirkulasi paru ekivalen dengan volume yang mengalir melalui sirkulasi sistemik. Dengan demikian, curah jantung dari ke dua ventrikel dalam keadaan normal identik, walaupun apabila di perbandingkan denyut demi denyut, dapat terjadi variasi minor. Dua factor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung (denyut per menit) dan volume sekuncup (volume darah yang di pompa per denyut). Dapat di rumuskan:Curah jantung = kecepatan denyut jantung x volume sekuncup.Perbedaan antara curah jantung saat istirahat dan volume maksimum darah yang dapat dipompa oleh jantung per menit di kenal sebagai cadangan jantung (cardiac reserve). Kecepatan Denyut Jantung Terutama di tentukan oleh Pengaruh Otonom pada Nodus SA.Nodus SA dalam keadaan normal adalh pemacu jantung karena memiliki kecepatan depolarisasi spontan tertinggi. Ingatlah bahwa penurunan gradual potensial membrane secara otomatis antara denyutan secara umum di anggap di sebabkan olehpenurunan permeabilitas terhadap K+. Ketika nodus SA mencapai ambang, terbentuk potensial aksi yang menyebar ke seluruh jantung dan menginduksi jantung berkontraksi berdenyut.Jantung di persyarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat memodifikasi kecepatan (serta kekuatan) kontraksi, walaupun untuk memulai kontraksi tidak memerlukan stimulasi saraf. Saraf parasimpatis ke jantung, yaitu saraf vagus, trutama mempersyarafi atrium, terutama nodus SA dan AV. Persarafan parasimpatis ke ventrikel tidak significan. Saraf- saraf simpatis jantung juga mempersarafi atrium, termasuk nodus SA dan AV, serta banyak mempersarafi ventrikel.1Stimulasi parasimpatis dan simpatis menimbulkan efek- efek berikut pada jantung.Efek Stimulasi Parasimpatis pada Jantung.2 Pengaruh sistem saraf parasimpatis pada nodus SA adalah untuk menurunkan kecepatan denyut jantung. Asetilkolin yang dikeluarkan akibat peningkatan aktivitas parasimpatis menyebabkan peningkatan permeabilitas nodus SA terhadap K+ dengan memperlambat penutupan saluran K+. Akibatnya, kecepatan pembentukan potensial aksi spontan melambat melalui efek ganda sebagai berikut:1. Peningkatan permeabilitas K+ menyebabkan hiperpolarisasi membrane nodus SA karena lebih banyak ion kalium yang keluar daripada normal, sehingga bagian dalam semakin lebih negatif. Karena potensial istirahat di mulai lebih jauh daripada ambang, waktu untuk mencapai ambang menjadi lebih lama.2. Peningkatan permeabilitas K+ yang diinduksi oleh stimulasi vagus juga melawan penurunan otomatis permeabilitas K+ yang berperan menyebabkan deporalisasi gradual membrane ke ambang. Efek melawan ini menurunkan kecepatan depolarisasi spontan, sehingga waktu yang diperlukan untuk bergeser ke ambang menjadi lebih lama. Dengan demikian, nodus SA lebih jarang mencapai ambang dan lebih sedikir menghasilkan potensial aksi. Hal ini menurunkan kecepatan denyut jantung. Pengaruh parasimpatis pada nodus AV menurunkan eksitabilitas nodus tersebut, memperpanjang transmisi ke ventrikel (bahkan lebih lama daripada perlambatan nodus AV biasa). Efek ini terjadi akibat peningkatan permeabilitas K+, yang menyebabkan hiperpolarisasi membran, sehingga memperlambat inisiasi eksitasi di nodus AV. Stimulasi parasimpatis pada sel- sel kontraktil atrium mempersingkat potensial aksi, suatu efek yang di anggap disebabkan oleh penurunan kecepatan arus masuk yang di bawa oleh Ca++; yaitu, fase datar berkurang. Akibatnya, kontraksi atrium melemah.System parasimpatis tidak mempengaruhi kontraksi ventrikel karena tidak adanya persarafan parasimpatis ke ventrikel.Dengan demikian, jantung bekerja secara lebih santai dibawah pengaruh parasimpatis- jantung berdenyut lebih lambat, waktu antara kontraksi atrium dan ventrikel memanjang, dan kontraksi atrium melemah.efek ini sesuai kenyataan bahwa system parasimpatis mengontrol kerja jantung dalam situasi- situasi yang santai dan tenang saat tubuh tidak menuntut peningkatan curah jantung.Efek Stimulasi Simpatis pada Jantung.1 Sebaliknya pada sisitem saraf simpatis, yang mengontrol kerja jantung pada situasi- situasi darurat atau sewaktu berolahraga, yaitu saat terjadi peningkatan kebutuhan akan aliran darah, mempercepat denyut jantung melalui efeknya pada jaringan pemacu. Efek utama stimulasi simpatis pada nodus SA adalah meningkatkan kecepatan depolarisasi, sehingga ambang lebih cepat dicapai. Norepinefrin yang dikeluarkan dari ujung- ujung saraf simpatis tampaknya menurunkan permeabilitas K+ dengan mempercepat inaktivasi saluran K+. Dengan berkurangnya ion kalium yang keluar, bagian dalam sel menjadi kurang negative dan timbul efek depolarisasi. Pergeseran ke ambang yang berlangsung lebih cepat ke bawah pengaruh simpatis ini menyebabkan peningkatan frekuensi pembentukan potensial aksi dan, dengan demikian kecepatan denyut jantung meningkat. Stimulasi simpatis pada Nodus AV mengurangi perlambatan nodus AV dengan meningkatkan kecepatan penghantaran, mungkin melalui peningkatan arus masuk Ca++ yang berjalan lambat. Demikian juga, stimulasi simpatis mempercepat penyebaran potensial aksi di seluruh jalur penghantar khusus. Di sel- sel kontraktil atrium dan ventrikel, yang keduanya banyak memiliki ujung saraf simpatis, stimulasi simpatis meningkatan kekuatan kontraktil, sehingga jantung berdenyut lebih kuat dan memeras darah lebih banyak keluar. Efek ini terjadi akibat peningkatan permeabilitas Ca++, yang meningkatkan influks Ca++ dan memperkuat partisipasi Ca++ dalam proses penggabungan eksitasi- kontraksi.Dengan demikian, efek keseluruhan stimulasi simpatis pada jantung adalah meningkatkan efektivitas jantung sebagai pompa dengan meningkatkan kecepatan denyut jantung, menurunkan jeda antara kontraksi atrium dan ventrikel, menurunkan waktu hantaran ke seluruh jantung, dan meningkatkan kekuatan kontraksi.1Faktor- Factor yang Mempengaruhi Sistem Sirkulasi Factor- factor yang mempengaruhi system sirkulasi salah satunya adalah aliran darah. Dalam keadaan normal darah mengalir secara laminar; yaitu, cairan mengalir dengan mulus dalam lapisan- lapisan yang berdampingan satu sama lain. Namun apabila aliran darah menjadi turbulen (bergolak) akan terdengar bunyi yang disebabkan oleh getaran yang terbentuk di struktur- struktur di sekitar aliran yang bergolak tersebut.1Penyebab tersering turbulensi adalah malfungsi katup, baik katup stenotik maupun insufisien. Katup Stetonik adalah katup yang kaku dan menyempit dan tidak membuka secara sempurna. Darah dipaksa melewati lubang yang menyempit dengan kecepatan yang sangat tinggi. Katup insufisien adalah katup yang tidak dapat menutup sempurna, biasanya karena tepi- tepi daun katup mengalami jaringan parut dan tidak pas satu sama lain. Turbulensi terjadi sewaktu darah mengalir berbalik arah melalui katup yang insufisien dan bertumbukan dengan darah yang mengalir dalam arah yang berlawanan, menimbulkan murmur yang berdesir atau berdeguk.

Kesimpulan Jantung sangat berperan penting dalam kehidupan manusia karena jantung yang mengatur atau memompa sirkulasi darah sehingga manusia dapat hidup. Satu detakan jantung kita menunjukkan satu pengiriman darah ke seluruh tubuh. Setiap hari, 2000 galon darah yang membawa oksigen dan nutrisi mengalir melalui pembuluh darah yang menghubungkan berbagai organ dan bagian tubuh lainnya. Sistem sirkulasi adalah suatu kesatuan yang utuh dari komponen- komponennya seperti jantung, pembuluh darah, dan darah. Jika ada mekanisme dari sistem sirkulasi yang terganggu maka akan terjadi hambatan pada sistem sirkulasi tersebut, karena system ini merupakan sebuah sirkulasi yang utuh. Seperti dalam kasus ibu yang pingsan, yang karena sistem sirkulasi pembuluh balik ibu yang terganggu sehingga terjadi mekanisme sirkulasi yang tidak normal karena penumpukan CO2 yang tidak keluar sehingga pertukaran gas terganggu menyebabkan ibu tersebut kekurangan oksigen dan jatuh pingsan. Selain itu juga factor keterkejutan juga bisa dijadikan penyebabnya.

Daftar Pustaka1. Sherwood Lauralee. Fisiologi manusia : dari sel ke system. Edisi 2. Jakarta: EGC, 2001; hal 256- 2. Wati WW, Kindangen K, Listiawati E. buku ajar anatomi: system kardiovaskuler- 1. Jakarta : Bagian anatomi FK Ukrida; hal 14- 3. Junqueira Luis Carlos. Histology dasar: teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta: EGC, 2007; hal 203-219.4. Di unduh dari http://jantung.klikdokter.com/subpage.php?id=1&sub=67. Tanggal 19 Juni 2011.5. Di unduh dari http://www.google.co.id. Tanggal 19 juni 2011[1]