2
Makanan merupakan kebutuhan setiap manusi untuk memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan oleh tubuh setiap harinya. Selain mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok sehari-hari, ada sebagian penduduk Indonesia mengkonsumsi makanan pokok lain selain beras. Bahan alternatif yang digunakan salah satunya jagung memiliki manfaat hampir sama beras yaitu sebagai sumber karbohidrat tinggi. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga merupakan sumber protein yang penting dalam menu masyarakat Indonesia. Kandungan gizi utama jagung adalah pati (72-73%), dengan nisbah amilosa dan amilopektin 25- 30% : 70-75%, Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir di seluruh dunia dan tergolong spesies dengan viabilitas genetik yang besar. Tanaman jagung dapat menghasilkan genotip baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai karakteristik lingkungan. Di Indonesia jagung merupakan bahan tanaman kedua setelah padi (Nurmala, 1997). Di Indonesia terdapat jajanan tradisional yang berbahan dasar jagung. Misalnya saja blendung jagung atau grontol jagung yang merupakan jajanan tradisional kini nyaris hilang dan tergantikan dengan makan makanan yang instan. Blendung jagung merupakan kuliner khas Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Biasanya blendung jagung disajikan dengan alas daun pisang dan menggunakan jagung tua yang dikeringkan kemudian direndam. Harga jajanan tradisional ini biasanya hanya Rp 500,- dan disantap di pagi hari. Blendung jagung juga banyak ditemukan di pasar tradisional.

pendahuluan blendung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blendung

Citation preview

Makanan merupakan kebutuhan setiap manusi untuk memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan oleh tubuh setiap harinya. Selain mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok sehari-hari, ada sebagian penduduk Indonesia mengkonsumsi makanan pokok lain selain beras. Bahan alternatif yang digunakan salah satunya jagung memiliki manfaat hampir sama beras yaitu sebagai sumber karbohidrat tinggi. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga merupakan sumber protein yang penting dalam menu masyarakat Indonesia. Kandungan gizi utama jagung adalah pati (72-73%), dengan nisbah amilosa dan amilopektin 25- 30% : 70-75%,

Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir di seluruh dunia dan tergolong spesies dengan viabilitas genetik yang besar. Tanaman jagung dapat menghasilkan genotip baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai karakteristik lingkungan. Di Indonesia jagung merupakan bahan tanaman kedua setelah padi (Nurmala, 1997).Di Indonesia terdapat jajanan tradisional yang berbahan dasar jagung. Misalnya saja blendung jagung atau grontol jagung yang merupakan jajanan tradisional kini nyaris hilang dan tergantikan dengan makan makanan yang instan. Blendung jagung merupakan kuliner khas Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Biasanya blendung jagung disajikan dengan alas daun pisang dan menggunakan jagung tua yang dikeringkan kemudian direndam. Harga jajanan tradisional ini biasanya hanya Rp 500,- dan disantap di pagi hari. Blendung jagung juga banyak ditemukan di pasar tradisional.

Dalam pembuatan blendung atau grontol jagung terdapat titik kritis atau prinsip pembuatan blendung jagung. Prinsip pembuatan blendung jagung yaitu merebus jagung yang telah dipipil didalam air mendidih hingga didapatkan butir jagung dengan ukuran yang lebih besar dan tekstur yang empuk dan kenyal namun tidak terlalu kenyal seperti permen jelly. Perubahan ukuran butir jagung ini disebabkan adanya air yang masuk (terabsorbsi) kedalam granula pati jagung. Semakin banyak air yang terabsorbsi kedalam granula pati maka mengakibatkan ikatan hidrogen antar polimer-polimer pati dalam granula melemah dan mengakibatkan struktur granula menjadi lebih terbuka yang menyebabkan ukuran butiran jagung membesar. Pada saat perebusan juga terjadi gelatinisasi pati jagung akibat adanya air yang masuk dalam granula pati jagung sehingga tekstur butir jagung menjadi empuk dan sedikit kenyal. Perebusan butir jagung ini dijaga agar tidak terlalu overheating karena akan mengakibatkan butir jagung rusak dan pecah menyerupai bubur karena terlalu banyak air yang masuk dan teksturnya terlalu lembek.

Pada umumnya jagung yang digunakan dalam pembuatan blendung jagung adalah jagung yang sudah tua kemudian di pipili. Oleh karena itu, pada praktikum ini tidak menggunakan jagung yang sudah tua namun jagung popcorn yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia dan oragnoleptik pada blendung jagung yang dihasilkan.