Upload
nidya-elvira
View
219
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan
Citation preview
PENDAHULUANAkibat kemajuan ilmu teknologi pangan di dunia dewasa ini, maka semakin banyak jenis bahan makanan yang diproduksi, dijual, dan dikonsumsi dalam bentuk yang lebih awet dan lebih praktis dibandingkan dengan bentuk segarnya. Berkembangnya produk pangan awet tersebut hanya mungkin terjadi karena semakin tingginya kebutuhan masyarakat perkotaan terhadap berbagai jenis makanan yang praktis dan awet.
Produksi dan suplai produk jadi yang awet biasanya dilakukan secara sentral dalam pabrik pengolahan dan pengawetan makanan. Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk menyiapkan sajian sampai siap untuk dapat disantap dapat dipersingkat, dengan hasil makanan yang sama lezatnya seperti bila diolah sendiri dari bahan segar. Di kalangan konsumen pangan masih sering terjadi kontroversi mengenai penggunaan bahan tambahan makanan di industri pangan, khususnya mengenai resiko kesehatan, terutama yang berasal dari bahan sintetik kimiawi. Sebab masalah keamanan pangan bukan hanya merupakan isu dunia, tetapi juga telah menjadi masalah setiap orang.
Kebanyakan makanan yang dikemas mengandung bahan tambahan, yaitu suatu bahan yang dapat mengawetkan makanan atau merubahnya dengan berbagai teknik dan cara. Bahan Tambahan Makanan didefinisikan sebagai bahan yang tidak lazim dikonsumsi sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komposisi khas makanan, dapat bernilai gizi atau tidak bernilai gizi, ditambahkan ke dalam makanan dengan sengaja untuk membantu teknik pengolahan makanan (termasuk organoleptik) baik dalam proses pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, pengangkutan dan penyimpanan produk makanan olahan, agar menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu makanan yang lebih baik atau secara nyata mempengaruhi sifat khas makanan tersebut. Jadi kontaminan atau bahan-bahan lain yang ditambahkan ke dalam makanan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu gizi bukan merupakan bahan makanan tambahan.
Bahan tambahan makanan digunakan di industri-industri makanan untuk meningkatkan mutu pangan olahan, dan penggunaan bahan tambahan makanan tersebut dibenarkan apabila memiliki peran sebagai berikut :1. Untuk mempertahankan nilai gizi makanan2. Untuk orang tertentu yang memerlukan makanan diit3. Untuk keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan, pengemasan, dan pengangkutan.
TUJUAN :
1. Untuk mengetahui cara penentuan adanya boraks pada makanan.2. Untuk mengetahui ciri ciri makanan yang mengandung boraks.
PROSEDUR KERJA
Ditambahkan 1 gram Ca Oxide
Dimasukkan dalam oven hingga kering
Ditambahkan aquades secukupnya hingga lembab
Ditambahkan 2,5 ml metanol
Dibakar kemudian diabukan dalam muffle
Sampel ditimbang 2-3 gram
Jika api berwarna hijau,sampel positif mengandung boraks
Ditambahkan 2,5 ml H2SO4 pekat