1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkolosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi perhatian di dunia dan menjadi salah satu indikator dalam mencapai tujuan pembangunan global. Dari Data “World Health Statistics 2013’’ menunjukkan tingginya angka prevalensi tuberkolosis per 100.000 penduduk di beberapa negara Asia. Tiga negara dengan prevalensi tuberkolosis tertinggi adalah Kamboja dengan 817 per 100.000 penduduk, Laos dengan 540 per 100.000 penduduk, dan Myanmar dengan 400 per 100.000. Sedangkan Indonesia berada di posisi kelima untuk prevalensi tuberkolosis dengan 281 per 100.000 penduduk. Menurut WHO (2013) TB merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan. Walaupun strategi DOTS telah terbukti efektif untuk pengendalian TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi. Dengan berbagai kemajuan yang dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan masih terdapat sekitar 9,5 juta kasus baru dan sekitar 0,5 juta orang meninggal akibat TB di seluruh dunia. Prevalensi TB di Indonesia dan negara-negara sedang berkembang lainnya cukup tinggi. Pada tahun 2006, kasus baru di Indonesia berjumlah > 600.000 dan sebagian besar diderita oleh masyarakat yang berada dalam usia produktif ( 15-55 tahun) (Kemenkes RI, 2013). Angka kematian karena infeksi TB berjumlah sekitar 300 orang per hari dan terjadi > 100.000 kematian per tahun. Hal tersebut merupakan tantangan bagi semua pihak untuk terus berupaya mengendalikan infeksi ini. Raitio M, Tala E. Tubercolosisamong health care workers during three recent decades. Eur Respir J.2000;15:304-7 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional : Penanggulangan Tubercolosis. Jakarta: Depkes RI;2013, World Health Treatmentof Tubercolosis: Guidelines for N ational Programmes. Third Edition. World Health Organization-Geneva;2013

Pendahuluan Tb

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pendahuluan Tb

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tuberkolosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi perhatian di dunia dan menjadi salah satu indikator dalam mencapai tujuan pembangunan global. Dari Data “World Health Statistics 2013’’ menunjukkan tingginya angka prevalensi tuberkolosis per 100.000 penduduk di beberapa negara Asia. Tiga negara dengan prevalensi tuberkolosis tertinggi adalah Kamboja dengan 817 per 100.000 penduduk, Laos dengan 540 per 100.000 penduduk, dan Myanmar dengan 400 per 100.000. Sedangkan Indonesia berada di posisi kelima untuk prevalensi tuberkolosis dengan 281 per 100.000 penduduk. Menurut WHO (2013) TB merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan. Walaupun strategi DOTS telah terbukti efektif untuk pengendalian TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi. Dengan berbagai kemajuan yang dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan masih terdapat sekitar 9,5 juta kasus baru dan sekitar 0,5 juta orang meninggal akibat TB di seluruh dunia. Prevalensi TB di Indonesia dan negara-negara sedang berkembang lainnya cukup tinggi. Pada tahun 2006, kasus baru di Indonesia berjumlah > 600.000 dan sebagian besar diderita oleh masyarakat yang berada dalam usia produktif ( 15-55 tahun) (Kemenkes RI, 2013). Angka kematian karena infeksi TB berjumlah sekitar 300 orang per hari dan terjadi > 100.000 kematian per tahun. Hal tersebut merupakan tantangan bagi semua pihak untuk terus berupaya mengendalikan infeksi ini.

Raitio M, Tala E. Tubercolosisamong health care workers during three recent decades. Eur Respir J.2000;15:304-7Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional : Penanggulangan Tubercolosis. Jakarta: Depkes RI;2013,World Health Treatmentof Tubercolosis: Guidelines for N ational Programmes. Third Edition. World Health Organization-Geneva;2013