29
SD01/KTSP/2007 1

PENDAHULUAN · Web viewAlokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya pada SD/MI Kota Pontianak. Kalender Pendidikan SD/MI Kota Pontianak Tahun Pelajaran 2007/2008

Embed Size (px)

Citation preview

SD01/KTSP/2007 1

KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI 01

I. PendahuluanA. Rasional

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah menuntut otonomi daerah dan waasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan yang semula bersifat sentralistrik berubah menjadi desentralistrik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional dan pasal 35 tentang standar nasional pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan pendidikan negara-negara maju.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti pengelolaan kurikulum, baik penyusunannya maupun pelaksanaannya di sekolah.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kehasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidik dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulumdisusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.

Penyusunan KTSP sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan dalam bidang akademis maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa.

SD01/KTSP/2007 2

B. Dasar

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

3. Standar Isi

SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.

4. Standar Kompetensi Lulusan

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.

C. Pengertian

1. Kurikulum adalah seperengkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

2. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Pemahamannya adalah bahwa pada tingkat satuan pendidikan, yaitu sekolah, harus dikembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing

3. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan /atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar

SD01/KTSP/2007 3

yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilian hasil belajar.

II. Tujuan

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI dan MISI

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; globalisasi yang sangat cepat; era informasi; dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SD Negeri 01 Kec. Pontianak Utara memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah berikut:

VisiBerkualitas, beriman, indah, sehat, terawat, dan terpandang.

Indikator :- Berkualitas : Memiliki kemampuan dalam ilmu pengetahuan sehingga cerdas

intelektual, emosional, dan terampil.- Beriman : Memiliki pengetahuan nilai-nilai agama yang tinggi sehingga tidak

mudah terpengaruh.- Indah : Terciptanya lingkungan sekolah dan belajar yang membuat warga sekolah

betah berada di sekolah.- Sehat : Bebas dari penyakit lingkungan yang dapat mengganggu kegiatan proses

belajar mengajar.- Terawat : Terpeliharanya kondisi alam sekolah dengan baik, sehingga terjalin

keharmonisan warga sekolah.- Terpandang : Menjadikan SD Negeri 01 idola masyarakat pengguna pendidikan.

Misi1. Meningkatkan pelayanan yang profesional terhadap warga belajar agar

berkualitas dan cerdas.2. Meningkatkan jati diri siswa agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa,

berbudi pekerti luhur, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.3. Meningkatkan profesionalisme guru melalui berbagai jenis pendidikan formal

dan nonformal.4. Mengembangkan kerja sama dengan komite sekolah untuk lingkungan belajar

yang indah, sehat, terawat, dan terpandang.5. Meningkatkankan kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat maupun

swasta.Tujuan Sekolah Dasar Negeri 01

Pada akhir tahun pelajaran 2007/2008 sekolah dapat:

1. Meluluskan peserta Ujian Akhir Nasional/Sekolah 100%.

SD01/KTSP/2007 4

2. Nilai Ujian Akhir Nasional/Sekolah rata-rata 6,503. Diterima lulusan di SMP Negeri minimal 60%.4. Menemukan siswa yang berpotensi dalam bidang akademik, olah raga dan

bidang seni.5. Menggunakan Multi Media Pembelajaran.6. Menjadi juara di setiap disiplin ilmu yang diperlombakan dalam

bertanding/perlombaan.Melaksanakan disiplin yang tinggi sesuai tata tertib sekolah pada warga sekolah.

7. Menanamkan sikap siswa menyenangi budaya bangsa.8. Menjadi sekolah yang bersih, indah, dan terawat.9. Membina iman siswa yang teguh dan senang beribadah.10. Meningkatkan nilai maksimal sesuai KKM ( Kriterian Ketunsanaan Minimal)

yang ditetapkan.11. Mengoperasikan komputer bagi warga sekolah.

III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar Kurikulum

1. Kelompok Mata Pelajaran

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. kelompok mata pelajaran estetika;

e. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganega-raan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

SD01/KTSP/2007 5

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar

kurikulum, perlu dikemukakan prinsip pengembangan kurikulum.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

SD01/KTSP/2007 6

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

SD01/KTSP/2007 7

3. Prinsip Pelaksanaan KurikulumDalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta

didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

B. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.1. Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur

SD01/KTSP/2007 8

kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel 2.

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.

d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

Struktur kurikulum SD/MI disajikan pada Tabel 2

2. Struktur Kurikulum SD/MI

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV, V, dan VI

SD01/KTSP/2007 9

A. Mata Pelajaran

31. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 6

4. Matematika 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4

9. Bahasa Inggris 2

B. Muatan Lokal

Bahasa Inggris 2

C. Pengembangan Diri 2*)

Jumlah 26 27 28 36

Untuk pelajaran bahasa Inggris ditambahakan sebanyak 2 jam pelajaran pada setiap kelas.

*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

2. Muatan LokalKelas I : Bahasa Inggris, mengingat keinginan pemerintah kota Pontianak bahwa mulai kelas I diajarkan bahasa Inggris.Tiap-tiap Mulok beralokasi waktu dua jam pelajaran.

3. Kegiatan Pengembangan Diri ( Masing-masing 2 jam pelajaran)Berdasarkan kondisi Obyektif sekolah maka kegiatan pengembangan diri dipilih dan ditetapkan adalah :a. Kegiatan pelayanan Konseling (Wali Kelas masing-masing)

Melayani : 1) Masalah kesulitan belajar siswa.2) Pengembangan minat/bakat siswa.3) Mengatasi masalah kenakalan siswa di lingkungan sekolah.

b. Kepramukaan1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup4) Memiliki jiwa social dan peduli kepada orang lain5) Memiliki sikap kerjasama kelompok6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat

SD01/KTSP/2007 10

c. Kegiatan Olahraga Seni dan Budaya1) Pengembangan Olahraga Prestasi2) Pengembangan Seni Rupa, Tari , dan Drama.

Mekanisme Pelaksanaana) Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di luar jam pembelajaran

(ekstrakurikuler) dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan Kepala Sekolah.

b) Jadwal Kegiatan

NO NAMA KEGIATAN HARI WAKTU

1 Kegiatan pelayanan Konseling

Senin – Kamis JumatSabtu

7.00 – 11.457.00 - 10.157.00 – 11.45

2 Kegiatan kepramukaan Jumat (sore hari) 14.30 -16.00

3 Kegiatan Olah raga, seni, dan budaya

Sabtu 9.00 – 11.45

c) Alokasi WaktuUntuk kelas 1 s.d. kelas 6 diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 35 menit)Untuk kelas 6 diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif untuk persiapan menghadapi UAN dimulai awal semester ke-2.

d) Penilaian :

Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan orang tua dalm bentuk kualitatif :

Katagori KeteranganA Sangat BaikB BaikC CukupD Kurang

Rentang Nilai : A = 90 -100

B = 70 – 89C = 50 – 69D = 30 - 49*) 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri dilaksanakan diluar jam tatap muka (ekstrakurikuler pada hari Sabtu)

4. Pengaturan Beban Belajar

Kelas Satu jam pembelajaran tatap muka/menit

Jumlah jam pembelajaran

perminggu

Minggu efektifPertahun ajaran

Waktu pembelajaran /jam per tahun

SD01/KTSP/2007 11

1 35 26 34-38 884-1064 jam pembelajaran

(30940 – 37240

menit)

II 35 27 34-38 884-1064 jam pembelajaran

(30940 – 37240

menit)

III 35 28 34-38 884-1064 jam pembelajaran

(30940 – 37240

menit)

IV -VI

35 32 + 4* 34-38 1088-1216 jam pembelajaran

(38080 - 42560

menit

* Tambahan Waktu

5. Ketuntasan BelajarKetuntasan Belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya input peserta didik, tingkat esensial dari masing-masing KD/Mata Pelajaran, kemampuan daya dukung dan kompleksitas tiap-tiap mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut ditentukan ketuntasan belajar minimal ideal 75%

SD01/KTSP/2007 12

Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti program perbaikan (remedial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan.

NO Mata Pelajaran KKM1.2.3.4.5.6.7.8.

9.

Pendidikan AgamaPendidikan KewarganegaraanBahasa IndonesiaMatematikaIlmu Pengetahuan AlamIlmu Pengetahuan SosialSeni Budaya dan KeterampilanPendidikan Jasmani, olah raga, dan KesehatanBahasa Inggris

70 %70 %70 %60 %65 %60 %65 %

70 %60 %

6. Kriteria Kenaikan Kelas

Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya bila memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah mata

pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing.2. Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian3. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada kelas yang

diikuti.

CATATAN:Sekolah dapat menetapkan kriteria kenaikan kelas dengan jumlah mata pelajaran yang belum tuntas lebih dari 25 % atau kurang dari 25%, atas pertimbangan tertentu.

7. Kriteria KelulusanBerdasarkan PP 19/ 2005 pasal 72 ayat 1 Peserta didik dinyatakan lulus apabila : a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran b. Memperoleh nilai minimal 75 pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata

pelajaran :1) Agama dan Akhlak mulia2) Kewarganegaraan dan Kepribadian3) Estetika4) Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

c. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran d. Lulus Ujian Nasional

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

SD01/KTSP/2007 13

Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau apabila hari tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang bukan hari libur.

Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai berikut:

-

B. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu:

HARI WAKTU BELAJARSenin 7.00 – 11.45Selasa 7.00 – 11.45Rabu 7.00 – 11.45Kamis 7.00 – 11.45Jum’at 7.00 – 10.15Sabtu 7.00 – 11.45

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan sebanyak 36 minggu untuk setiap tahun pelajaran.

C. Kegiatan Tengah Semester

Kegiatan tengah semester direncanakan selama 3 (tiga) hari. Kegiatan tengah semester akan diisi oleh peserta didik untuk mengadakan Pekan Olah Raga (POR) dan Pentas Seni (Pensi).

D. Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.

Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:

SD01/KTSP/2007 14

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.

Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten dalam hal penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut ini.

Libur Awal Puasa 3 hari Libur Semester 1 6 hari Libur Semester 2 12 hari

Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:

Tahun Baru 1 hari Idul Adha 1 hari Tahun Baru Imlek 1 hari Tahun Baru Hijriah 1 hari Hari Raya Nyepi 1 hari Maulid Nabi Muhammad SAW 1 hari Wafat Isa Al Masih 1 hari Hari Raya Waisak 1 hari Kenaikan Isa Al Masih 1 hari Hari Kemerdekaan R I 1 hari Isra ‘Miraj Nabi Muhammad 1 hari Idul Fitri 12 hari Cuti Bersama Hari Raya Natal 1 hari

E. Jadwal Kegiatan

Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2006/2007 adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

JADWAL KEGIATAN TAHUN 2006/2007

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1 Rapat Persiapan PSB Juni 2 Penerimaan Peserta didik Baru Juli 3 Rapat Persiapan KBM Semester I Juli

4Hari pertama tahun pelajaran 2006/2007 Juli

5 Masa Orientasi Peserta didik Kelas 1 (?) Juli

6 Rapat Koordinasi TU (?)7 Rapat Kordinasi Wali kelas Juli8 Rapat Kordinasi Pembina OSIS9 Rapat Koordinasi Staf & wakil

10Rapat Pleno Komite ( OT Peserta didik Baru ) Juli

11 Peringatan Kemerdekaan RI Agustus12 Ulangan Blok I (?) Agustus13 Remedial/Pengayaan disesuaikan14 Pelatihan TIK15 Libur Awal Puasa September16 Libur Idul Fitri Oktober17 Ulangan Blok II (?) Oktober

SD01/KTSP/2007 15

18 Remedial/Pengayaan disesuaikan19 Ulangan Blok III (?) Desember20 Remedial/Pengayaan disesuaikan

21 Rapat Evaluasi Smt.1 & Persiapan Smt.2 Desember akhir

22 Pembagian LHB Desember23 Libur Semester 1 Desember akhir24 Hari pertama semester 2 Januari25 Ulangan Blok I (?) Februari26 Remedial/Pengayaan disesuaikan27 Ulangan Blok II (?) April28 Remedial/Pengayaan disesuaikan29 Rapat Pembentukan Panitia US/UN April30 Ujian Praktik (?) Mei31 Ujian Tulis Sekolah Mei akhir32 Ujian Tulis Nasional (?) Juni33 Ulangan Blok III (?) Juni34 Remedial/Pengayaan disesuaikan35 Rapat Kelulusan Juni36 Rapat Kenaikan Kelas Juni37 Pembagian LHB Juli38 Rapat Kerja Sekolah Juli

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada SD/MI.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada SD/MI Kota Pontianak.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran pada SD/MI Kota Pontianak. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya pada SD/MI Kota Pontianak.

Kalender Pendidikan SD/MI Kota Pontianak Tahun Pelajaran 2007/2008

KALENDER KEGIATAN SD NEGERI 01 KEC. P0NTIANAK UTARATAHUN PELAJARAN 2007/2008

JULI.2007 JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu   1 8 15 22 29      Senin   2 9 16 23 30 2

SD01/KTSP/2007 16

Selasa   3 10 17 24 31  2

Rabu   4 11 18 25   1 16 s.d. 18 Hari-hari Pertama Masuk SekolahKamis 5 12 19 26   2    Jum'at   6 13 20 27   2    Sabtu 31 7 14 21 28   2

11

AGUSTUS. 2007   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 5 12 19 26        Senin   6 13 20 27   4 17 Libur Umum HUT Kemerdekaan RISelasa 7 14 21 28   4 21 Libur Isra' MI'raj Nabi Muhammad S.A.WRabu 1 8 15 22 29   5    Kamis 2 9 16 23 30   5    Jum'at 3 10 17 24 31   4    Sabtu 4 11 18 25     3

25

SEPTEMBER. 2007   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu   2 9 16 23 30       Senin   3 10 17 24   4 3 s.d 5 Mid Semester 1Selasa   4 11 18 25   4 13 Permulaan PuasaRabu   5 12 19 26   4Kamis   6 13 20 27   3Jum'at 7 14 21 28   4    Sabtu 1 8 15 22 29   5

              24   

OKTOBER. 2007   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 7 14 21 28        Senin 1 8 15 22 29   5

Selasa 2 9 16 23 30   5

Rabu 3 10 17 24 31   5

Kamis 4 11 18 25     4

Jum'at 5 12 19 26     4

Sabtu 6 13 20 27     3 13 - 14 Idul Fitri            26    

NOPEMBER. 2007   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu   4 11 18 25        Senin   5 12 19 26   4Selasa   6 13 20 27   4Rabu 7 14 21 28   4Kamis 1 8 15 22 29   5Jum'at 2 9 16 23 30   5    Sabtu 3 10 17 24     4

            26  

DESEMBER. 2007   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu   2 9 16 23 30      Senin   3 10 17 24 31  5 20 Idul AdhaSelasa   4 11 18 25   3 25 NatalRabu   5 12 19 26   4

SD01/KTSP/2007 17

Kamis   6 13 20 27   3

Jum'at 7 14 21 28   4

Sabtu 1 8 15 22 29   5

              24    

JANUARI. 2008   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu   6 13 20 27        Senin 7 14 21 28   4 1 Libur Tahun Baru 2007Selasa 1 8 15 22 29   4 2-6 Libur Semester 1Rabu 2 9 16 23 30   4  8  Hari pertama semester IIKamis 3 10 17 24 31   3 20  1 Muharam 1428 HJum'at 4 11 18 25     3    Sabtu 5 12 19 26     2

20

PEBRUARI 2008   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu   3 10 17 24        Senin   4 11 18 25   4    Selasa   5 12 19 26   4    Rabu   6 13 20 27   4    Kamis 7 14 21 28   4    Jum'at 1 8 15 22  29   5    Sabtu 2 9 16 23     4

24

MARET. 2008   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu   3 10 17 24 31       Senin   4 11 18 25   3 12 - 14 Mid Semester 2Selasa   5 12 19 26   4 19 Hari raya NyepiRabu   6 13 20 27   4 31   Maulid Nabi Muhammmad sawKamis 7 14 21 28   5    Jum'at 1 8 15 22 29   5    Sabtu 2 9 16 23 30   4            25  

APRIL. 2008   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 7 14 21 28        Senin 1 8 15 22 29   5 6 Wafat Yesus KristusSelasa 2 9 16 23 30   4

Rabu 3 10 17 24     4    Kamis 4 11 18 25     4    Jum'at 5 12 19 26     3    Sabtu 6 13 20 27     4

            24    

MEI. 2008   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 5 12 21 26        Senin   6 13 20 27   3 2 Hari Pendidikan NasionalSelasa 1 7 14 21 28   4 7 s.d 8 Ulum Kls VIRabu 1 8 15 22 29   3 17 Kenaikan Yesus KristusKamis 2 9 16 23 30   4

SD01/KTSP/2007 18

Jum'at 3 10 17 24 31   4

Sabtu 4 11 18 25     4              22    

JUNI.2008   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu   3 10 17 24        Senin   4 11 18 25   4 1 Hari Raya WaisakSelasa   5 12 19 26   3 5 - 7 UAS (perkiraan)Rabu   6 13 20 27   3 18-21   Ulum Semseter IIKamis   7 14 21 28   3 22 - 25   Remedial

Jum'at 1 8 15 2229

  326-29   Lomba-lomba kelas

Sabtu 2 9 16 23 30   4 30 Bagi Raport Smt II              20    

JULI.2008   JML.HBE TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 1 8 15 22 29        Senin 2 9 16 23 30   2 2-4   PSBSelasa 3 10 17 24 31   2 2 s.d. 14 Libur Semester 2

Rabu 4 11 18 25     1 16 s.d 18Hari Pertama Masuk Sekolah tahun 2007/2008

Kamis 5 12 19 26     2    Jum'at 6 13 20 27     2    Sabtu 7 14 21 28     2

11Hari Belajar Efektif (HBE):Semester 1 = 101 hariSemester 2 = 119 hari

Keterangan- Jumlah jam belajar pertahun = 36 minggu- Setiap hari Rabu - Salat Dhuhur berjamaah- Sabtu - Senam bersama, bersih dan kretifitas- Kalender Pendidikan dapat disesuaikan dengan kalender yang disusun oleh Diknas Kota Pontianak

Pontianak, Agustus 2007Kepala

ADUSTRIADI,S.PdNIP 130663876

BEBERAPA PENGERTIAN / ISTILAH

KURIKULUM adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

SILABUS adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN merupakan bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

SD01/KTSP/2007 19

PENUGASAN TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

KALENDER PENDIDIKAN adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

PERMULAAN TAHUN PELAJARAN adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

MINGGU EFEKTIF BELAJAR adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.

WAKTU PEMBELAJARAN EFEKTIF adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

WAKTU LIBUR adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.

IV. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi PokokStandart Kompetensi:...................................................

No Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok

V. lampirana. Silabus

Mata pelajaran :Kelas/ Smt :Standart Kompetensi :Kompetensi dasar :Alokasi waktu :

Materi pokok

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

SD01/KTSP/2007 20

B. RPPNama sekolah :Mata pelajaran :Kelas/ jurusan :Semester :

a. Standar kompetensi :b. Kompetensi dasar :c. Materi pokok :d. Indikator :e. Kegiatan pembelajaran :f. Sumber/ bahan :g. Penilaian :

SD01/KTSP/2007 21