63
1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN Salah satu faktor yang mendorong sebagian calon tenaga kerja berkeinginan masuk menjadi pengawai negeri sipil atau ABRI dan Polri atau pegawai tetap lainnya adalah karena adanya tunjangan pensiun setelah mereka dapat menyelesaikan tugas nya atau yang dikenal juga dengan purna bhakti. Penerimaan dana pensiun ini akan mereka terima sampai dengan mereka meninggal dunia, bahkan setelah mereka meninggalpun pensiun masih akan diterimakan kepada janda atau duda pensiunan maupun anak-anak mereka apabila masih dalam batas umur tertentu atau belum menikah. Dengan adanya jaminan pensiun ini mereka akan senantiasa mendapatkan penghasilan sehingga kehidupan mereka yang sudah memasuki pensiun akan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tidak harus menggantungkan hidupnya dari anak, keluarga, atau pihak yang lain. Dalam rangka memberikan kesinambungan penghasilan setelah purna bhakti dan memberikan rasa aman dalam bekerja, pemerintah telah menetapkan Undang- undang Nomor 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun (Undang-Undang Dana Pensiun Nomor 11 tahun 1992). Melalui pelaksanaan UUDP ini kegiatan pengumpulan, pengelolaan serta pembayaran sejumlah uang yang ditujukan bagi karyawan yang berhenti bekerja setelah mencapai usia tertentu diatur secara lebih baik. Dana pensiun sebagai suatu badan hukum berdasarkan ketentuan UUDP 11/1992 tersebut mempunyai tugas dan fungsi mengelola serta menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (pensiun benefit).

PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

1

PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN

Salah satu faktor yang mendorong sebagian calon tenaga kerja berkeinginan

masuk menjadi pengawai negeri sipil atau ABRI dan Polri atau pegawai tetap lainnya

adalah karena adanya tunjangan pensiun setelah mereka dapat menyelesaikan tugas nya

atau yang dikenal juga dengan purna bhakti. Penerimaan dana pensiun ini akan mereka

terima sampai dengan mereka meninggal dunia, bahkan setelah mereka meninggalpun

pensiun masih akan diterimakan kepada janda atau duda pensiunan maupun anak-anak

mereka apabila masih dalam batas umur tertentu atau belum menikah. Dengan adanya

jaminan pensiun ini mereka akan senantiasa mendapatkan penghasilan sehingga

kehidupan mereka yang sudah memasuki pensiun akan dapat memenuhi kebutuhannya

sendiri tidak harus menggantungkan hidupnya dari anak, keluarga, atau pihak yang lain.

Dalam rangka memberikan kesinambungan penghasilan setelah purna bhakti

dan memberikan rasa aman dalam bekerja, pemerintah telah menetapkan Undang-

undang Nomor 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun (Undang-Undang Dana Pensiun

Nomor 11 tahun 1992). Melalui pelaksanaan UUDP ini kegiatan pengumpulan,

pengelolaan serta pembayaran sejumlah uang yang ditujukan bagi karyawan yang

berhenti bekerja setelah mencapai usia tertentu diatur secara lebih baik. Dana pensiun

sebagai suatu badan hukum berdasarkan ketentuan UUDP 11/1992 tersebut mempunyai

tugas dan fungsi mengelola serta menjalankan program yang menjanjikan manfaat

pensiun (pensiun benefit).

Page 2: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

2

Sistem pendanaan program pensiun dilakukan melalui pemotongan iuran, baik

dari karyawan maupun pemberi kerja, kemudian kekayaan Dana Pensiun berdasarkan

akumulasi tersebut beberapa diantaranya diinvestasikan ke dalam beberapa instrumen

investasi yang memungkinkan terbentuknya akumulasi dana yang cukup untuk

pembayaran manfaat pensiun dalam memelihara kesinambungan penghasilan peserta

pada hari tua. Pembayaran manfaat pensiun dilakukan ketika karyawan telah mencapai

usia pensiun tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dari

masing-masing dana pensiun yang dibentuk oleh perusahaan/instansi.

Suksesnya investasi Dana Pensiun sangat tergantung pada bagaimana peran

yang dilakukan masing-masing pihak baik selaku Pengurus, Dewan Pengawas, Pendiri

bahkan sampai kepada pesertanya didalam proses investasi yang dimulai dari penetapan

kebijakan investasi, manajemen portofolio investasi serta monitoring pelaksanaan

portofolio investasi. Setiap pelaksaan investasi selalu dihadapkan pada risiko. Risiko

tidak mungkin dapat dihilangkan dari sebuah kegiatan investasi, risiko hanya dapat

diminimumkan. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk dapat meminimumkan risiko

adalah dengan menyusun portofolio investasi yang optimal dengan menggunakan

strategi dan menerapkan manajemen portofolio yang sesuai dengan karakteristik

investasi Dana Pensiun yang bersifat jangka panjang.

Dana pensiun merupakan suatu badan hukum yang berkaitan erat dengan

keuangan dan sebagi pemberi jaminan akan kehidupan para pesertanya. Oleh sebab itu

dalam setiap kegiatannya termasuk investasi Dana Pensiun sangat diatur oleh

perundang-undangan, peraturan pemerintah, keputusan menteri, surat keputusan dirjen

Page 3: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

3

lembaga keuangan serta Arahan Investasi. Hal itulah yang menjadikan Dana Pensiun

sebagai salah satu lembaga yang unik dan memiliki karakteristik yang sangat berbeda.

Pentingnya peran sebuah lembaga Dana Pensiun dalam menjamin peneriamaan

terhadap manfaat pensiun sebagai wujud imbalan atas pengabdian pekerja setelah

menyelesaikan masa bhaktinya menjadikan salah satu alasan dari keterarikan peneliti

terhadap penelitian lebih jauh tentang keseluruhan Dana Pensiun yang terkait dengan

kegiatan investasi sebagai wujud dari usaha pengembangan kekayaan yang dimiliki.

Oleh sebab itu, peneliti memilih tiga Dana Pensiun yang ada di Salatiga untuk menjadi

objek penelitian terkait dengan bentuk dari portofolio investasinya dan pergerakan

terhadap hasil investasi yang diperoleh oleh masing-masing Dana Pensiun tersebut.

Besarnya manfaat pensiun yang menjadi hak peserta didasarkan pada jenis dana

pensiun serta program pensiun yang diterapkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dikenal 2 program pensiun yaitu program

pensiun manfaat pasti (PPMP) dan program pensiun iuran pasti (PPIP). Sedangkan

untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) hanya dikenal 1 jenis program yaitu

PPIP. Rumusan manfaat pensiun pada PPMP dihitung berdasarkan rumus yang telah

ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dimana komponennya terdiri dari factor

penghargaan tertentu per tahun masa kerja, masa kerja dan penghasilan dasar pensiun.

Faktor penghargaan ditetapkan maksimal 2,5% per tahun masa kerja.

Sementara untuk PPIP besarnya manfaat pensiun berdasarkan nilai akumulasi

dana yang tercatat atas nama akun masing-masing peserta. Dana Pensiun harus memiliki

Page 4: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

4

kecukupan dana untuk dapat menjamin kesinambungan terhadap pembayaran manfaat

pesiun, oleh sebab itu sangatlah penting bagi Dana Pensiun untuk melakukan kegiatan

investasi dalam rangka pengembangan kekayaan. Agar investasi yang dilakukan dapat

memberi hasil yang optimal seperti yang diharapkan, maka Dana Pensiun harus

melakukan suatu kegiatan dalam aktivitas investasi yaitu penentuan alokasi aset

strategis serta melakukan diversifikasi portofolio.

Penerapan diversifikasi sendiri dapat dibagi menjadi dua tingkatan. Untuk

tingkatan pertama, diversifikasi akan menyebarkan investasi pada jenis-jenis instrumen

yang berbeda, seperti deposito, saham dan obligasi. Yang kedua adalah penyebaran

investasi dalam masing-masing jenis aset misalnya penyebaran deposito di beberapa

bank di Indonesia, demikian pula dengan saham dan jenis aset lainnya. Pembentukan

portofolio investasi sangat penting dan secara langsung memberikan dampak terhadap

tujuan Dana Pensiun untuk mengembangkan kekayaan yang dimiliki. Oleh sebab itu,

pada penelitian ini yang akan diteliti adalah portofolio investasi mana yang paling

optimal dalam pemberian imbal hasil dengan tingkat risiko tertentu yang sesuai dengan

peraturan perundangan dan peraturan pemerintah tentang Dana Pensiun maupun

investasi Dana Pensiun.

Dalam penelitian ini, akan lebih menekankan pada bentuk dan komposisi

portofolio investasi yang seperti apa yang dipilih oleh masing-masing Dana Pensiun

yang ada di Salatiga selama periode Per 31 Desember 2008-2012. Hasil dari penelitian

ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam penentuan komposisi

portofolio pada periode selanjutnya bagi lembaga Dana Pensiun yang bersangkutan.

Page 5: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

5

KAJIANKAJIANKAJIANKAJIAN PUSTAKAPUSTAKAPUSTAKAPUSTAKA

Dana Pensiun sebagai Badan Hukum yang menyelenggarakan Program Pensiun,

yakni suatu program yang menjanjikan akan memberikan sejumlah uang dengan

pembayaran secara berkala dan dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu (PSAK 18 ;

Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-136/BL/2006). Program Pensiun

diselenggarakan dengan sistem pembentukan dana berupa iuran dari Pemberi Kerja

(Instansi bisnis dan non bisnis) maupun dari karyawan (Peserta). Dana Pensiun

diselenggarakan oleh 2 lembaga keuangan, yakni Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti dan Program Pensiun Iuran

Pasti, serta lembaga pengelola selanjutnya yakni Dana Pensiun Lembaga keuangan yang

hanya dapat menyelenggarakan program pensiun iuran pasti.

Untuk Program Pensiun Iuran Pasti( PPIP), jumlah yang diterima oleh peserta

pada saat pensiun tergantung pada jumlah iuran dari pemberi kerja, atau iuran peserta

dan pemberi kerja atau iuran peserta, dan hasil usaha. Kewajiban dari pemberi kerja

adalah membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.

Bantuan aktuaris biasanya tidak diperlukan, meskipun nasehat aktuaris terkadang

digunakan untuk memperkirakan manfaat pensiun yang akan diterima peserta pada saat

pensiun, berdasarkan jumlah iuran saat ini dan dimasa datang serta estimasi hasil

investasi Dana Pensiun.

Sedangkan, dalam Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) besarnya

pembayaran manfaat pensiun yang diJanjikan kepada peserta ditentukan dengan rumus

Page 6: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

6

manfaat pensiun yang telah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Rumus tersebut

dipengaruhi oleh masa kerja, faktor penghargaan per tahun masa kerja dan penghasilan

dasar pensiun. PPMP membutuhkan bantuan aktuaris secara periodik untuk

menentukan besarnya nilai kewajiban aktuaria, mengkaji kembali asumsi aktuarial yang

digunakan dan merekomendasikan tingkat iuran yang seharusnya. Dalam mengelola

Program Pensiun, khusus nya Program Pensiun Manfaat Pasti, agar dapat mencapai

kekayaan yang cukup untuk membayar manfaat pensiun salah satu upaya yang dapat

dilakukan selain mengumpulkan dana dari pemberi kerja, yakni dengan

menginvestasikan sejumlah aset yang dimiliki dengan harapan mendapatkan imbal hasil

yang maksimal guna tercapainya tujuan Program Pensiun untuk memberikan jaminan

kesinambungan penghasilan setelah purna bhakti bagi peserta/karyawan perusahaan

sehingga dapat memberikan rasa aman.

Kegiatan investasi bagi Dana Pensiun merupakan salah satu kegiatan utama

disamping melaksanaan administratif kepesertaan dan penunjang lainnya, sehingga

dalam berinvestasi Dana Pensiun harus mengelola investasi tersebut dengan kaidah

kehati-hatian(prudent), relatif aman namun diharapkan tetap memberikan hasil yang

optimal, serta dengan mengikuti peraturan dan acuan tentang investasi dana pensiun.

InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi

Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva

produktif selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,2000), atau sebagai

penanaman modal yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang

Page 7: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

7

akan datang (Francis, 1991). Investasi dapat berbentuk aktiva nyata/aktiva fisik di

antaranya: bangunan, tanah dan emas serta komoditas dan lain-lain. Investasi yang

berbentuk aktiva keuangan yaitu obligasi atau surat-surat berharga yang diperjual-

belikan di antara para investor (pemodal) khususnya di pasar modal. Investasi dalam

bentuk aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung.

Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat

diperjual-belikan di pasar uang(money market), pasar modal (capital market) atau pasar

turunan (derivative market).

Salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga

merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi

yang dilakukannya adalah return . Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua

komponen utama, yaitu yield dan capital gain(loss). Yield merupakan komponen return

yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari

suatu investasi. Sedangkan, capital gain(loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga

suatu surat berharga baik saham maupun obligasi yang bisa memberikan keuntungan

(kerugian) bagi investor (Tandelilin,2001). Di samping memperhitungkan return,

investor harus memperhitungkan risiko yang ditanggungnya.

Ada beberapa sumber risiko yang dapat mempengaruhi besarnya risiko suatu

investasi, antara lain: 1) Risiko suku bunga, perubahan suku bunga akan mempengaruhi

harga saham secara terbalik, artinya jika suku bunga meningkat, maka harga saham

akan turun,demikian pula sebaliknya. 2) Risiko pasar, fluktuasi pasar secara

keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi yang ditunjukkan

Page 8: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

8

dengan berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan dan dipengaruhi oleh

banyak faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, ataupun perubahan politik.

3) Risiko inflasi, dikenal juga dengan risiko daya beli. 4) Risiko bisnis, risiko yang

ditemui pada saat menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri. 5) Risiko finansial,

berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan

modalnya. 6) Risiko likuiditas, semakin cepat sekuritas diperdagangkan, maka akan

semakin likuid sekuritas tersebut, demikian pula sebaliknya. 7) Risiko nilai tukar mata

uang. 8) Risiko negara (country risk).

Return investasi hanya dapat diperkirakan melalui pengestimasian, karena

sangatlah mustahil untuk dapat menentukan secara mutlak berapa return yang akan

diperoleh di masa yang akan datang. Estimasi return suatu sekuritas dilakukan dengan

menghitung return yang diharapkan melalui perhitungan rata-rata dari semua return

yang mungkin terjadi yang telah diberi bobot berdasarkan probabilitas terjadinya. Selain

menghitung return yang diharapkan, investor juga harus menghitung risiko dari suatu

investasi. Untuk menghitung besarnya risiko total yang dikaitkan dengan return yang

diharapkan, dilakukan dengan menghitung varians dan standar deviasi return investasi.

Varians maupun standar deviasi merupakan ukuran besarnya penyebaran

ditribusi probabilitas yang menunjukkan seberapa besar penyebaran variabel random di

antara nilai rata-ratanya. Semakin besar penyebarannya, semakin besar pula varians atau

standar deviasi investasi tersebut. Sebagai investor yang rasional tentu akan memilih

investasi yang memberikan return yang paling besar dengan risiko tertentu. Namun

Page 9: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

9

tidak ada return besar tanpa tingkat risiko yang besar pula, karena hukum investasi

adalah high risk high return. Hal tersebut yang menyebabkan perilaku yang berbeda-

beda dari masing-masing investor. Paul.D. MacLean menyimpulkan bahwa ketiga otak

manusia menghasilkan mental yang berbeda: insting, emosi, dan alasan, yang sering

kali tidak berjalan beriringan antara satu dan yang lainnya.

Berdasarkan ketiga pembagian itu maka investor sebagai seorang manusia dapat

digolongkan ke dalam tipe intuitif (yang mengambil keputusan berdasarkan insting),

tipe emosional (seseorang yang bertindak berdasarkan emosi), dan tipe rasional

(seseorang yang berfokus kepada alasan dibalik sesuatu). Perilaku para investor tersebut

dilatarbelakangi oleh kebutuhan yang menjadi dasar dari keinginan manusia, tujuan, dan

motivasi. Selain itu, kebutuhan akan sesuatu juga dapat menjadi dasar dari kesalahan

manusia yang berakar dari persepsi pribadi , percaya diri, ketergantungan kepada

peraturan (rule of thumb), dan emosi. Kesalahan terdapat dalam seluruh wilayah pasar

modal dan mempengaruhi investor individual, investor institusional, analis, strategis,

broker, manajer portofolio, pemain option, pemain mata uang, pemain future, eksekutif

keuangan, dan komentator keuangan di dalam media. Bagi investor, terdapat dua hal

penting untuk diingat selalu.

Pertama, faktor-faktor yang didasarkan kepada nilai (value) dan ukuran (size)

dari aset yang menjelaskan sekitar variasi imbal hasil. Kedua, premium nilai dan ukuran

aset yang telah diobservasi dalam berbagai periode waktu. Risiko yang terkandung

dalam investasi dapat diuperkecil dengan cara membentuk diversifikasi, yang akan

Page 10: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

10

dibahas pada bagian selanjutnya. Penelitian ini lebih jauh akan membahas tentang

kegiatan investasi di lembaga Dana Pensiun. Seperti yang dikemukakan sebelumnya,

bahwa kegiatan investasi Dana Pensiun sangat diatur oleh peraturan-peraturan yang ada,

serta harus berlandaskan pada Arahan Investasi yang mengatur tentang instrumen

investasi yang dapat dipilih yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya dari bab ini.

DiversifikasiDiversifikasiDiversifikasiDiversifikasi PortofolioPortofolioPortofolioPortofolio

Prinsip diversifikasi digunakan sebagai cara alat untuk mengurangi risiko

investasi dari kerugian besar atau kehilangan seluruhnya dari investasi yang sudah

ditanamkan. Contoh sederhana, jika Dana Pensiun hanya menempatkan seluruh dana

investasinya pada deposito dan menempatkannya hanya pada satu Bank, kemudian

Bank yang bersangkutan mengalami kebangkrutan , maka Dana Pensiun akan

kehilangan sebagian dari dana yang sudah ditanamkannya. Prinsip diversifikasi juga

membuka peluang untuk meningkatkan kinerja investasi dalam jangka panjang.

Penempatan sebagian tertentu dari total dana investasi Dana Pensiun dalam aset berisiko,

seperti obligasi dan saham, akan memberikan potensi pertumbuhan investasi yang lebih

tinggi dalam jangka panjang, jika dibandingkan dengan penempatan 100% pada hanya

di deposito berjangka saja.

Risiko investasi menyerupai risiko kehidupan, di mana risiko tersebut bukan

untuk dihindari, namun untuk diminimalisir dan dikelola dengan baik, karena harapan

akan keeuntungan yang lebih besar biasanya hanya bisa didapat dengan menghadapi

risiko yang lebih besar juga. Pada tahap pembentukan aset alokasi strategis, penerapan

Page 11: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

11

prinsip diversifikasi akan tercermin pada pemilihan jenis-jenis aset yang akan

membentuk portofolio investasi. Penerapan prinsip diversifikasi dapat dibagi menjadi

dua tingkatan. Yang pertama, diversifikasi akan menyebarkan investasi pada jenis-jenis

instrumen yang berbeda, seperti deposito, saham dan obligasi. Pembobotan alokasi dana

untuk masing-masing jenis aset yang dipilih akan membentuk aset alokasi strategis yang

sifatnya jangka panjang.

Diversifikasi tingkat kedua adalah penyebaran investasi di dalam masing-masing

jenis aset. Alokasi investasi pada deposito akan menyebarkan penempatan pada

beberapa bank, alokasi pada obligasi akan menyebarkan penempatan pada beberapa

jenis dan penerbit obligasi (negara dan perusahaan), dan alokasi pada saham akan

menyebarkan penempatan pada berbagai sektor usaha dan perusahaan/instansi.

Portofolio yang optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau

dengan model Indeks tunggal. Yang dibutuhkan untuk menentukan portofolio yang

optimal dengan model-model tersebut adalah portofolio yang efisien, karena semua

portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien tetapi semua portofolio yang

efisien belum tentu merupakan portofolio yang optimal.

Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva yang dapat membentuk

portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio yang dapat

dibentuk daari kombinasi n-aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau

attainable set. Semua titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan

portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien. Akan tetapi investor yang

rasional tidak akan memilih portofolio yang tidak efisien. Rasional investor hanya

Page 12: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

12

tertarik dengan portofolio yang efisien. Kumpulan dari portofolio yang efisien ini

disebut dengan efficient set atau efficient frontier.

Bentuk dari attainable set dan efficient set akan berbeda tergantung dari korelasi

masing-masing aktiva, yang biasanya dimulai dari dua aktiva sampai dengan n-aktiva.

Hanya portofolio yang memberikan return ekspektasian terbesar dengan risiko yang

sama atau portofolio yang memberikan risiko terkecil dengan return ekspektasian yang

sama yang merupakan portofolio efisien. Tiap-tiap investor akan mempunyai tanggapan

berbeda-beda terhadap risiko, sehingga seorang investor akan memilih portofolio yang

berbeda dengan investor lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio

efisien yang masih berada di efficient set.

Salah satu alasan utama Dana Pensiun berinvestasi antara lain untuk memenuhi

tujuan memberikan jaminan kesinambungan penghasilan setelah purna bhakti bagi

peserta/karyawan instansi dalam bentuk pembayaran manfaat pensiun baik pada masa

kini maupun pada masa yang akan datang. Dengan mengetahui besarnya kewajiban,

Dana Pensiun harus mengupayakan untuk menggalang dana dan kekayaan agar aset

yang telah terbentuk mampu memenuhi kewajiban yang harus ditunaikan. Inilah yang

disebut sebagai asset liability management. Dari perhitungan aktuaria akan diketahui,

berapa besar jumlah iuran yang harus disetorkan Pendiri / Pemberi Kerja, berapa besar

imbal hasil (return) rata-rata jangka panjang yang harus dihasilkan agar dapat

memenuhi kewajibannya.

Page 13: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

13

Untuk membangun sejumlah aset Dana Pensiun hanya memiliki dua sumber

dana yakni yang berasal dari iuran Pendiri /Pemberi kerja dan peserta serta hasil dari

kegiatan investasi berupa imbal hasil (keuntungan) yang diperoleh dari pengelolaan

investasi terhadap aset yang sudah dimiliki sebelumnya. Di lain pihak, jika kegiatan

investasi tidak memberikan hasil yang optimal atau tidak sesuai dengan yang

diharapkan, maka kontribusi dari iuran pendiri/pemberi kerja menjadi lebih besar dari

yang direncanakan, dan tentu saja hal ini dapat memberatkan beban keuangan dari

instansi pendiri. Dalam kenyataannya ditemukan bahwa salah satu bagian tersulit dalam

penentuan alokasi aset strategis adalah bagaimana melakukan prediksi rata-rata tahunan

imbal hasil jangka panjang untuk masing-masing jenis instrumen investasi.

Oleh karena itu, pendekatan dan analisa makro diperlukan untuk dapat melihat

besaran-besaran dan arah (trend) makro ekonomi, seperti pertumbuhan Produk

Domestik Bruto (PDB), neraca pembayaran, kondisi ekspor-impor, inflasi, tingkat suku

bunga acuan, cadangan devisa, kurs mata uang dan besaran-besaran makro lainnya.

Untuk membantu mempermudah dalam menentukan alokasi aset strategis perlu

diperhatikan pula hal-hal berikut ini seperti memahami akan pentingnya diversifikasi

portofolio seperti yang telah diungkapkan sebelunmnya, pemilihan dan penentuan bobot

dari tiap jenis aset, fleksibilitas jangka pendek / tactical allocation, serta penentuan

tolok ukur (benchmark). Alokasi aset strategis merupakan keputusan yang sangat

penting.

Banyak riset yang menyebutkan, bahwa keputusan penentuan aset alokasi

strategis memiliki kontribusi lebih dari 80% dalam penentuan kinerja akhir portofolio

Page 14: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

14

investasi. Keputusan penentuan aset alokasi strategis akan menentukan jenis instrumen

investasi apa yang akan dipilih dan dari penentuan bobot investasi, yakni berapa besar

dana investasi akan dialokasikan untuk masing-masing jenis investasi tersebut. Hasil

akhir dari proses penentuan aset strategis berupa komposisi suatu portofolio.

DasarDasarDasarDasar HukumHukumHukumHukum InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi

Dana Pensiun sebenarnya dapat langsung berinvestasi di pasar modal maupun

pasar uang meskipun tanpa peraturan yang mengikat , namun karena Dana Pensiun

sebagai suatu Badan Hukum dan yang dipandang sensitif karena terkait dengan

keuangan, oleh sebab itu pemerintah turun tangan dengan mengeluarkan Peraturan

perundang-undangan maupun surat keputusan yang didalamnya mengatur bagaimana

Dana Pensiun menjalani kegiatan investasinya dan juga tentang kebijakan dan fasilitas

perpajakan khusus untuk penghasilan yang diterima dari hasil investasi Dana Pensiun.

Dana Pensiun memiliki status sebagai badan hukum dan daapat memulai kegiatannya

sejak tanggal pengesahan Menteri.

Dalam berinvestasi Dana Pensiun memiliki beberapa pedoman yang tujuannya

agar pedoman tersebut dapat memberikan panduan dalam pengelolaan investasi agar

dana yang dikelola memberikan hasil yang optimal dan relatif aman sesuai dengan

peraturan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun serta arahan investasi dari

pendiri. Adapun dasar acuan tersebut diurutkan yang pertama mulai dari Undang-

Undang tentang Dana Pensiun, yang kedua Peraturan Pemerintah tentang Dana Pensiun

Pemberi Kerja, yang ketiga Keputusan Menteri Keuangan tentang Investasi Dana

Page 15: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

15

Pensiun dan urutan yang terakhir adalah SK Dirjen Lembaga Keuangan tentang

Penyusunan Laporan Investasi Dana Pensiun. Untuk dapat lebih memahami pedoman

tersebut akan dibahas pada bagian berikutnya.

Selain diatur oleh peraturan Pemerintah melalui perundang-undangan dan

ketentuan tentang investasi, kekayaan Dana Pensiun juga diatur oleh Arahan Investasi

oleh Pendiri. Setiap Dana Pensiun juga diwajibkan untuk menyampaikan laporan

berkala mengenai kegiatannya kepada Menteri yang terdiri dari laporan keuangan yang

telah diaudit oleh akuntan publik independen serta wajib menyampaikan laporan teknis

yang disusun oleh pengurus atau oleh aktuaris sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh

Menteri. (Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun ; Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 tahun 1992). Dana pensiun memiliki

karakteristik yang sangat unik sebagai sebuah badan hukum di dalam bidang keuangan,

terdapat banyaknya peraturan yang mengatur di dalamnya mulai dari Undang-Undang,

Peraturan Pemerintah , keputusan menteri keungan sampai dengan SK Dirjen dan surat

edaran.

Di samping itu, karakteristik yang lain yakni adanya beberapa fasilitas

pengecualian bagi penghasilan dari investasi Dana Pensiun terhadap kewajiban

perpajakan seperti : penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang

pendiriannya telah disahkan oleh menteri Keuangan ada yang tidak termasuk sebagai

objek pajak yakni untuk bunga dan diskonto dari deposito, sertifikat deposito dan

tabungan pada Bank di Indonesia serta SBI dengan syarat deposito dan SBI tersebut

tidak melebihi Rp. 7.500.000 ; bunga dari obligasi yang diperdagangkan di pasar modal

Page 16: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

16

di Indonesia ; dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di BEI ; bunga

tabungan pada bank yang ditunjuk pemerintah dalam rangka pemilikan rumah

sederhana dan sangat sederhana, atau rumah susun sederhana sesuai dengan ketentuan

yang berlaku dan untuk dihuni sendiri.

Dalam Keputusan Menteri Keuangan yang mengatur tentang perpajakan juga

disebutkan bahwa penghasilan berupa bungan dengan nama dan dalam bentuk apapun

yang diterima atau diperoleh dari deposito dan tabungan serta diskonto SBI dipotong

Pajak Penghasilan yang bersifat final. Pengecualian dari pemotongan Pajak Penghasilan

dapat diberikan berdasarkan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemotongan Pajak

Penghasilan atas bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI, yang diterbitkan oleh

Kantor Pelayanan Pajak(KPP) tempat dinama Dana Pensiun yang bersangkutan

terdaftar.(Peraturan Pemerintah Nomor 131 th 2000; KMK RI

Nomor:651/KMK.04/1994 ; KMK RI Nomor: 51/KMK.04/2001 ; KMK RI Nomor:

121/KMK.03/2002).

ArahanArahanArahanArahan InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi

Arahan Investasi adalah kebijakan investasi yang ditetapkan oleh Pendiri (untuk

program pensiun manfaat pasti) atau yang ditetapkan oleh Pendiri bersama Dewan

Pengurus (untuk program pensiun iuran pasti), yang harus dijadikan sebagai pedoman

bagi para pengurus dalam melaksanakan kegiatan investasi. Arahan investasi yang

disusun oleh Pendiri atau Pendiri bersama dengan Dewan Pengawas harus sesuai

Page 17: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

17

dengan ketentuan perundang-undangan di bidang Dana Pensiun terutama ketentuan

mengenai investasi Dana Pensiun (lihat Lampiran 4).

Dalam arahan investasi, sekurang-kurangnya harus dicantumkan hal-hal berikut

antara lain: sasaran hasil investasi setiap tahun dalam bentuk kuantitatif yang harus

dicapai oleh Pengurus; batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun yang dapat

ditempatkan untuk setiap jenis investasi; batas maksimum proporsi kekayaan Dana

Pensiun yang dapat ditempatkan pada satu pihak; objek investasi yang dilarang untuk

penempatan kekayaan Dana Pensiun; ketentuan likuiditas minimum portofolio investasi

Dana Pensiun untuk mendukung ketersediaan dana untuk pembayaran manfaat pensiun

dan operasional Dana Pensiun; ketentuan yang memuat kewajiban dilakukannya

pengkajian yang memadai untuk penempatan dan pelepasan investasi; sistem

pengawasan dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan investasi; ketentuan mengenai

penggunaan tenaga ahli, penasihat, lembaga keuangan dan jasa lain yang dipergunakan

dalam pengelolaan investasi; dan sanksi yang akan diterapkan Dana Pensiun kepada

Pengurus atas pelanggaran ketentuan mengenai investasi yang ditetapkan dalam

Undang-Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.

Selain itu, didalam Arahan Investasi juga harus menyatakan rencana investasi

yang merupakan penjabaran dari arahan investasi serta mencerminkan penerapan

prinsip-prinsip penyebaran risiko dan keputusan investasi yang obyektif. Rencana

investasi juga harus disampaikan kepada Dewan Pengawas selambat-lambatnya setiap

akhir bulan serta rencana tersebut hanya akan berlaku apabila telah mendapatkan

persetujuan dari Dewan Pengawas. Didalam Arahan Investasi juga dicantumkan jenis

Page 18: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

18

instrumen apasaja yang diperkenankan untuk diinvestasikan, jenis-jenis instrumen ini

akan dibahas pada bagian selajutnya tentang instrumen investasi Dana Pensiun.

Terdapat pula batasan-batasan kualitatif maupun kuantitatif terhadap masing-masing

instrumen investasi seperti yang terdapat di dalam tabel batasan investasi pada

pembahasan sebelumnya. Arahan Investasi dapat diubah sewaktu-waktu oleh Pendiri

apabila telah memenuhi persyaratan untuk perubahan arahan investasi serta perubahan

tersebut harus dilaporkan kepada Menteri selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal

perubahan. Apabila terdapat pelanggaran terhadap keputusan dan Undang-undang Dana

Pensiun serta peraturan pelaksanaannya, maka Pengurus akan dikenakan sanksi berupa

teguran tertulis bahkan pemberhentian dari jabatan yang bersangkutan.

InstrumenInstrumenInstrumenInstrumen InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi

Sebagaimana yang telah dijabarkan dalam dasar hukum dan arahan investasi

yang merupakan acuan utama bagi Dana Pensiun dalam berinvestasi, maka jenis

instrumen investasi yang diperkenankan antara lain sebagai berikut:

Investasi Di Pasar Uang Sesuai dengan KMK no 511/KMK.06./2002 pada Bab

IV pasal 6, jenis investasi pada produk pasar uang antara lain sbb : a) Deposito

berjangka pada bank yakni penempatan Dana pada bank dalam bentuk deposito

berjangka dengan jangka waktu 1 sampai dengan 24 bulan. b) Deposito On Call pada

Bank Penempatan Dana di bank atas dasar Call / Telepon dengan jangka waktu

umumnya kurang dari 1 bulan, biasanya bersifat sementara menunggu dilakukan ke

investasi dengan jangka waktu yang lebih dari 1 bulan. c) Sertifikat Deposito,

Page 19: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

19

Penempatan pada Bank dalam bentuk simpanan berjangka dengan sistim diskonto yang

pencairannya atas unjuk dan dapat diperjual belikan sebelum jatuh tempo. d) Sertifikat

Bank Indonesia, Surat Berharga atas Unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka pendek dengan sistim diskonto yang

Pembeliannya dapat dilakukan melalui Bank (Pasar Sekunder) pada saat lelang dan atau

waktu-waktu tertentu.

Sedangkan, Investasi Di Pasar Modal Sesuai dengan KMK no

511/KMK.06./2002 pada Bab IV pasal 6, jenis investasi pada produk pasar modal

antara lain : a) Saham yang tercatat di BEI, merupakan surat tanda bukti kepemilikan

atas suatu perusahaan yang menerbitkan (Emiten) surat berharga tersebut yang dapat

diperjual-belikan di pasar modal di Indonesia. b) Obligasi yang tercatat di BEI, yakni

sebuah sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah tetap kepada pemiliknya.

Investor sudah dapat mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yang akan

diperoleh secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par pada saat jatuh

tempo. c) Surat Utang Negara, berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah

maupun valuta asing yang diterbitkan dan dijamin pembayaran bunga dan pokoknya

oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya. d) Unit penyertaan

reksadana, merupakan sebuah wadah yg dipergunakan utk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam produk pasar uang dan

pasar modal sesuai dengan pospektusnya oleh Manajer Investasi. Dibagi dalam

beberapa jenis yakni reksadana pendapatan tetap, reksadana berkembang serta

reksadana campuran (flexible).

Page 20: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

20

Adapun instrumen investasi lainnya yang tidak termasuk dalam klasifikasi pasar

uang maupun pasar modal adalah sebagai berikut: 1) Pengelolaan Investasi melalui

Pihak Ketiga, yakni pengalihan pengelolaan sebagian investasi dari Pengurus ke pihak

ketiga (Manajer Investasi) dimana penunjukan Manajer Investasi harus mendapat

persetujuan Pendiri dan Dewan Pengawas, 2) Investasi Pada Tanah di Indonesia. 3)

Investasi pada Bangunan di Indonesia, 4) Investasi pada tanah dan bangunan di

Indonesia. 5) Penempatan langsung pada saham atau modal pada suatu perseroan atau

badan usaha lain di Indonesia yang belum “go public” baik baru maupun yang sudah

berdiri, serta memiliki bukti kepemilikan saham yang sah yang dikeluarkan oleh

perseroan atau badan usaha tersebut.

TemuanTemuanTemuanTemuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian TerdahuluTerdahuluTerdahuluTerdahulu

Pada awal perkembangan industri Dana Pensiun, kekayaan Dana Pensiun lebih

banyak ditempatkan pada jenis investasi dalam bentuk portofolio berjangka. Hingga

akhir tahun 1997, sekitar separuh dari investasi Dana Pensiun berada dalam bentuk

deposito berjangka. Selebihnya investasi Dana Pensiun ditempatkan pada saham,

obligasi, penyertaan langsung dan tanah dan bangunan (grafik 1). Pada tahun 1998,

proporsi investasi Dana Pensiun di deposito berjangka meningkat secara signifikan

menjadi sekitar 70,6% dari total investasi. Hal tersebut terutama didorong oleh

tingginya tingkat suku bunga deposito dan skema penjaminan pemerintah.

Page 21: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

21

GrafikGrafikGrafikGrafik 1.1.1.1. KomposisiKomposisiKomposisiKomposisi PortofolioPortofolioPortofolioPortofolio InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun TahunTahunTahunTahun 1995-1995-1995-1995-

2006200620062006

Hingga akhir tahun 2002, portofolio investasi Dana Pensiun di deposito

berjangka mencapai 69,7%, obligasi sebesar 11,9%, tanah dan bangunan sebesar 6%,

penyertaan langsung sebesar 5,9%,dan selebihnya ditanamkan pada berbagai instrumen

investasi lainnya. Sejak tahun 2004 terjadi perubahan. Dalam periode 2004-2006

portofiolio investasi Dana Pensiun didominasi oleh tiga jenis instrumen secara relatif

seimbang: deposito, obligasi dan surat berharga pemerintah. Pada periode tersebut, rata-

rata penempatan dana pensiun terhadap total investasi dana pensiun di deposito

berjangka adalah sebesar 30,4%, obligasi dan surat berharga pemerintah masing-masing

sebesar 24,5% dan 23,6 %. Pergeseran ini terjadi karena beberapa hal antara lain, karena

penurunan tingkat suku bunga perbankan dan perkembangan investasi lain khususnya

surat berharga pemerintah.

Page 22: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

22

Berdasarkan hasil dari penelitian terdahulu tersebut, maka peneliti merasa

sangat perlu untuk dapat menganalisis bagaimana pergerakan komposisi portofolio

investasi Dana Pensiun pada lembaga-lembaga Dana Pensiun yang ada di Salatiga serta

bagaimana tingkat keuntungan yang dihasilkan dari masing-masing komposisi

portofolio tersebut. Periode yang akan diteliti adalah dari periode tahun 2007-2012.

METODOLOGIMETODOLOGIMETODOLOGIMETODOLOGI PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN

ObjekObjekObjekObjek PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Penelitian dilakukan pada Tiga Dana Pensiun yang ada di Salatiga dengan

jangka waktu penelitian dan pengumpulan data September 2013 – April 2014. Dalam

penelitian ini, akan membahas dan menganalisis terhadap bentuk dan seberapa besar

komposisi Portofolio Investasi yang dipilih oleh tiga Dana Pensiun Per 31 Desember

2008-2012, serta dengan data yang diperoleh maka akan di hitung serta dianalisis

perolehan dari Return On Investment (ROI), Return On Asset (ROA), dan Rasio

Kecukupan dana (RKD).

JenisJenisJenisJenis DanDanDanDan MetodeMetodeMetodeMetode PengumpulanPengumpulanPengumpulanPengumpulan DataDataDataData

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dengan

menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari Laporan Hasil

Investasi dari masing-masing Dana Pensiun yang ada di Salatiga yang diambil dari

Page 23: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

23

Laporan Aktiva Bersih Per 31 Desember 2008-2012, Laporan Portofolio Investasi Per

31 Desember 2008-2012, Laporan Hasil Investasi dan Hasil Usaha Per 31 Desember

2008-2012, Laporan Neraca Per 31 Desember 2008-2012 dan Arahan Investasi sebagai

referensi dan acuan dalam menilai kebijakan dari masing-masing Dana Pensiun.

MetodeMetodeMetodeMetode AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataData

Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah sebagai

berikut :

1. Menganalisis Portofolio Investasi

Menganalisis dan membandingkan instrumen penyusun portofolio

investasi dan seberapa besar proporsi yang diberikan oleh masing-masing Dana

Pensiun, apakah telah sesuai dengan Arahan Investasi yang telah ditetapkan oleh

masing-masing Pendiri Dana Pensiun.

2. Menghitung Return On Investment (ROI)

Menghitung efektivitas pengelolaan investasi dengan menggunakan

rumus ROI serta dengan memperhatikan aearah investasi dari tiap-tiap Dana

Pensiun yang ada di Salatiga. Adapun rumus yang digunakan sesuai dengan

peraturan dari Dana Pensiun adalah sebagai berikut:

ROIROIROIROI ====TotalTotalTotalTotal HasilHasilHasilHasil InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi

XXXX 100%100%100%100%

Page 24: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

24

Rata-rataRata-rataRata-rataRata-rata TotalTotalTotalTotal InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi

3. Menghitung Return On Asset (ROA)

ROA dihitung dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini, yang

menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan

total aktiva untuk menghasilkan laba. Adapun rumus yang digunakan sebagai

dasar perhitungan ROA adalah sebagai berikut:

4. Menghitung Rasio Kecukupan Dana (RKD)

Mengukur Kesanggupan masing-masing Dana Pensiun untuk

membayarkan manfaat pensiun kepada pesertanya menggunakan rumus RKD.

Adapun perhitungan yang digunakan sesuai dengan KMK RI NOMOR

510/KMK.06/2002 adalah sebagai berikut:

RKDRKDRKDRKD ==== KekayaanKekayaanKekayaanKekayaan UntukUntukUntukUntuk PendanaanPendanaanPendanaanPendanaan XXXX 100%100%100%100%

ROAROAROAROA ====

TotalTotalTotalTotal PendapatanPendapatanPendapatanPendapatan

XXXX 100%100%100%100%TotalTotalTotalTotal AsetAsetAsetAset TersediaTersediaTersediaTersedia

Page 25: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

25

KewajibanKewajibanKewajibanKewajiban AktuariaAktuariaAktuariaAktuaria

5. Menganalisis dan membandingkan realisasi nilai ROI yang diperoleh dengan

ROI yang ditargetkan sesuai dengan Arahan Investasi yang telah ditetapkan oleh

Pendiri.

6. Menganalisis hasil perolehan ROA dan RKD dari tiga Dana Pensiun

7. Setelah menganalisis bentuk dan proporsi dari portofolio investasi tiga Dana

Pensiun serta membandingkan dan menganalisis hasil perhitungan ROI, ROA

dan RKD, maka peneliti menarik kesimpulan dan memberikan implikasi kepada

tiga Dana Pensiun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan agar dapat

menjadi pertimbangan dalam menyusun portofolio investasi pada periode yang

akan datang.

TabelTabelTabelTabel 1.1.1.1. DefinisiDefinisiDefinisiDefinisi OperasionalOperasionalOperasionalOperasional VariabelVariabelVariabelVariabel

VARIABEL GENUS

PROXIMUM

DIFERENSIA

SPESIFIKA

Portofolio (Husnan, 2003) Sekumpulan investasi Menyangkut identifikasi

sekuritas yang akan dipilih

dan penentuan proporsi

dana yang akan

Page 26: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

26

dialokasikan untuk

sekuritas tersebut.

Investasi

(Ferancis, 1991)

Penanaman Modal diharapkan dapat

menghasilkan tambahan

dana pada masa yang akan

datang

Dana Pensiun

(PSAK 18 dan

KEP136/BL/2006)

Badan Hukum menyelenggarakan

Program Pensiun, yaitu

suatu program yang

menjanjikan sejumlah uang

dengan pembayaran secara

berkala dan dikaitkan

dengan pencapaian usia

tertentu

Page 27: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

27

HASILHASILHASILHASIL PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN DANDANDANDAN PEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASAN

GambaranGambaranGambaranGambaran UmumUmumUmumUmum ObjekObjekObjekObjek PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Objek penelitian dalam skripsi ini tiga Dana Pensiun yang ada di Salatiga yang

Portofolio Investasinya menjadi pembahasan utama dalam penelitian ini, selain itu juga

di analisis Rasio-rasio keuangan yang mencerminkan pergerakan dari kegiatan usaha

pengembangan kekayaan melalui investasi. Adapun data-data yang digunakan dalam

penelitian ini terambil dari periode investasi per 31 Desember 2008-2012. Masing-

masing Dana Pensiun meminta untuk menyamarkan nama dengan menggati menjadi

yakni Dana Pensiun A, Dana Pensiun B, serta Dana Pensiun C.

Ketiga Dana Pensiun ini merupakan Dana Pensiun yang menjalankan Program

Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) serta memiliki Arahan Investasi tersendiri yang tidak

sama satu dan yang lain dan ditetapkan oleh Pendiri. Dana Pensiun A merupakan

kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Sekolah-Sekolah X yang didirikan di kota

Salatiga sejak tanggal 30 Januari 1970 berdasarkan akta notaris yang disahkan oleh

Menteri Keuangan Republik Indonesia. peraturan Dana Pensiun A telah mengalami

beberapa perubahan, Dana Pensiun A didirikan untuk jangka waktu yang tidak

ditentukan dan diselenggarakan dengan maksud untuk menyelenggarakan Program

Pensiun Manfaat Pasti yang bertujuan memelihara kesinambungan penghasilan peserta,

Page 28: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

28

termasuk pihak yang berhak serta untuk meningkatkan motivasi dan ketenangan bekerja

karyawan. Kekayaan Dana Pensiun A merupakan kekeayaan yang terpisahkan dari

kekayaan Pendiri, kekayaan awal Dana Pensiun A berasal dari kekayaan Yayasan Dana

Pensiun Sekolah X, selanjutnya kekayaan Dana Pensiun A dihimpun dari: Iuran

Pemberi Kerja ; Iuran Peserta ; Hasil Investasi ; Pengalihan dana dari Dana Pensiun

Lain. Demikian pula dengan gambaran umum dari Dana Pensiun B dibentuk oleh

Pendiri sebagai kelanjutan dari Yayasan Z(nama disamarkan)yang kepengurusannya

diketua oleh seorang dosen dari universitas di Salatiga. Berdirinya Dana Pensiun B

dibawah pengawasan Dewan Pengawas dari Yayasan X yang terletak di Salatiga dengan

maksud dan tujuan didirikannya Dana Pensiun B untuk dapat mengelola dan

menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti serta diharapkan dapat memberikan

jaminan kelangsungan penghasilan bagi para peserta pensiun termasuk para dosen

sampai civitas akademik dan seluruh pihak yang berhak menerima imbal hasil dari masa

bhakti yang telah dijalani. Dana Pensiun C dibentuk oleh pendiri sebagai kelanjutan dari

Yayasan Dana Pensiun Gereja Y(nama disamarkan) di Salatiga pada tanggal 1 Agustus

1975 sesuai dengan akta notaris yang disahkan oleh menteri Keuangan Republik

Indonesia. singkat kata, Dana Pensiun C didirikan dengan maksud untuk mengelola dan

menjalankan Program Pensiun Manfaat Pasti dengan mengembangkan dana guna

menjamin pembayaran manfaat pensiun kepada para peserta. Adapun tujuannya adalah

untuk meningkatkan kesejahteraan hidup tenaga Gereja yang menjadi peserta Dana

Pensiun C serta pihak yang berhak atas kesinambungan penghasilan untuk masa yang

akan datang.

Page 29: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

29

Masing-masing Dana Pensiun di Salatiga yang menjadi objek dalam penelitian

ini pada dasarnya memiliki maksud dan tujuan pendirian yang hampir sama, yakni,

untuk menjamin kesinambungan penghasilan yang berupa manfaat pensiun yang

penerimaannya terkait dengan pencapaian usia tertentu. Hal tersebut menyebabkan

masing-masing dari Dana Pensiun memiliki karakteristik dan keunikannya tersendiri.

Demikian sekilas dari gambaran umum dari objek dalam penelitian ini.

PortofolioPortofolioPortofolioPortofolio InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi

Pengelolaan Dana Pensiun bertujuan untuk memenuhi kewajiban kepada peserta

baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Keberhasilan pengelolaan Dana

Pensiun dapat diukur dengan menggunakan indikator yang telah ditetapkan oleh

Ketentuan/peraturan yang menggunakan rumusan yang ditetapkan melalui PMK No.

199/PMK.010/2008 tentang Investasi Dana Pensiun. Portofolio merupakan suatu

kombinasi atau gabungan dari sekumpulan aset, baik berupa aset riil (real asset) yang

berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,

pembukaan perkebunan dan aset financial (financial asset) yang dilakukan di pasar

uang baik berupa sertifikat deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar uang

yang dimiliki oleh investor.

Portofolio dapat dikatakan efisien apabila portofolio tersebut ketika

dibandingkan dengan portofolio lain mempunyai expected return terbesar dengan risiko

yang sama atau memberikan risiko terkecil dengan expected return yang sama. Pada

hakekatnya pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi resiko dengan

Page 30: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

30

diversifikasi, yaitu dengan mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif

investasi yang berkorelasi negatif. Penelitian ini lebih menekankan pembahasan pada

bentuk portofolio investasi yang seperti apa yang ideal bagi dalam usaha pengembangan

kekayaan yang dilakukan oleh Dana Pensiun yang dapat memberikan hasil investasi

seperti yang diharapkan sehingga dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap total

pendapatan dan kekayaan pada masa yang akan datang. Berdasarkan data yang

diperoleh dari tiga Dana Pensiun yang menjadi objek dalam penelitian ini, maka dapat

di lihat bentuk dari portofolio yang disusun, sebagai berikut:

TabelTabelTabelTabel 2.2.2.2. PortofolioPortofolioPortofolioPortofolio InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun AAAA PerPerPerPer 31313131 DesemberDesemberDesemberDesember 2008-20122008-20122008-20122008-2012

INSTRUMEN INVESTASIINSTRUMEN INVESTASIINSTRUMEN INVESTASIINSTRUMEN INVESTASI ARAHAN ARAHAN ARAHAN ARAHAN

INVESTASIINVESTASIINVESTASIINVESTASI(%)(%)(%)(%) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp)

Deposito Berjangka 0-100 34.332.000.000 61,29% 26.570.000.000 43,72% 27.800.000.000 43,53% 29.200.000.000 44,36% 26.200.000.000 42,20%

Sukuk 0-5 - - 2.005.000.000 3,30% 2.005.000.000 3,14% 2.005.000.000 3,05% 1.000.000.000 1,61%

Saham 0-25 1.329.396.830 2,37% 6.674.431.020 10,98% 8.368.571.125 13,10% 4.042.833.700 6,14% 3.257.621.300 5,25%

Obligasi 0-25 6.000.000.000 10,71% 12.150.216.775 19,99% 12.119.177.952 18,98% 12.088.139.130 18,36% 12.057.015.269 19,42%

Unit Penyertaan Reksadana 0-25 3.408.277.101 6,08% - - - - 6.318.258.746 9,60% 2.029.295.677 3,27%

Surat Berharga Pemerintah (Negara) 0-25 8.167.066.133 14,58% 6.161.684.920 10,14% 6.156.303.707 9,64% 5.150.922.494 7,83% 4.045.526.538 6,52%

Unit Penyrtaan Investasi Kolektif 0-10 25.400.000 0,05% 25.400.000 0,04% 25.400.000 0,04% - - - -

Reksadana 0-20 - - 3.040.041.405 5,00% 1.408.833.559 2,21% - - - -

Penempatan Langsung - - - - - - 29.400.000 0,04% 29.400.000 0,05%

Tabungan 0-100 - - - - - - 1.194.727.668 1,82% 5.303.093.585 8,54%

Tanah 0-10 2.755.035.000 4,92% - - - - 5.793.134.950 8,80% 8.162.000.000 13,15%

Tanah dan Bangunan 0-10 - - 4.151.130.700 6,83% 5.980.234.950 9,36% - - - -

56.017.175.06456.017.175.06456.017.175.06456.017.175.064 100,00%100,00%100,00%100,00% 60.777.904.82060.777.904.82060.777.904.82060.777.904.820 100,00%100,00%100,00%100,00% 63.863.521.29363.863.521.29363.863.521.29363.863.521.293 100,00%100,00%100,00%100,00% 65.822.416.68865.822.416.68865.822.416.68865.822.416.688 100,00%100,00%100,00%100,00% 62.083.952.36962.083.952.36962.083.952.36962.083.952.369 100,00%100,00%100,00%100,00%TO TAL INVESTASITO TAL INVESTASITO TAL INVESTASITO TAL INVESTASI

2008200820082008 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011 2012201220122012

Sumber : Laporan Aktiva Bersih Dana Pensiun A Per 31 Desember 2008-2012

Page 31: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

31

TabelTabelTabelTabel 3.3.3.3. PortofolioPortofolioPortofolioPortofolio InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun BBBB PerPerPerPer 31313131 DesemberDesemberDesemberDesember 2008-20122008-20122008-20122008-2012

INSTRUMEN INVESTASIINSTRUMEN INVESTASIINSTRUMEN INVESTASIINSTRUMEN INVESTASIARAHAN ARAHAN ARAHAN ARAHAN

INVESTASIINVESTASIINVESTASIINVESTASI(%)(%)(%)(%) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp)

Deposito Berjangka 0-70 25.357.000.000 51,84% 23.160.089.426 41,94% 18.359.500.000 29,80% 22.024.500.000 32,46% 28.104.500.000 38,71%

Saham 0-30 1.939.525.400 3,96% 1.227.240.000 2,22% 1.227.238.501 1,99% 2.349.529.501 3,46% 2.265.911.000 3,12%

Obligasi 0-50/0-60 8.278.424.482 16,92% 25.238.357.685 45,71% 34.873.012.835 56,60% 33.643.811.013 49,58% 33.745.554.289 46,48%

Sukuk 0-50 - - 2.632.818.548 4,77% 2.654.561.383 4,31% 2.558.881.478 3,77% 528.361.943 0,73%

Unit Penyertaan Reksadana 0-30 2.984.337.428 6,10% 637.039.965 1,15% 1.209.571.653 1,96% 3.628.257.699 5,35% 4.903.396.161 6,75%

Surat Berharga Pemerintah (Negara) 0-70 6.165.037.540 12,60% 2.179.172.174 3,95% 2.172.071.186 3,53% 2.105.501.134 3,10% 1.981.944.006 2,73%

Penempatan Langsung 0-10 190.820.000 0,39% 142.240.000 0,26% 142.240.000 0,23% 173.863.908 0,26% 132.697.000 0,18%

Tanah, Tanah&Bangunan 0-15 4.001.500.000 8,18% - - - - - - -

Tabungan 0-10 - - - - 973.310.898 1,58% 1.371.492.903 2,02% 938.440.261 1,29%

48.916.644.850 100,00% 55.216.957.798 100,00% 61.611.506.456 100,00% 67.855.837.636 100,00% 72.600.804.660 100,00%TO TAL INVESTASITO TAL INVESTASITO TAL INVESTASITO TAL INVESTASI

2008200820082008 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011 2012201220122012

Sumber: Laporan Posisi Portofolio Investasi Dana Pensiun B Per 31 Desember 2008-2012

TabelTabelTabelTabel 4.4.4.4. PortofolioPortofolioPortofolioPortofolio InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun CCCC PerPerPerPer 31313131 DesemberDesemberDesemberDesember 2008-20122008-20122008-20122008-2012

Page 32: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

32

INSTRUMEN INVESTASIINSTRUMEN INVESTASIINSTRUMEN INVESTASIINSTRUMEN INVESTASI ARAHAN ARAHAN ARAHAN ARAHAN

INVESTASIINVESTASIINVESTASIINVESTASI(%)(%)(%)(%) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) (Rp)(Rp)(Rp)(Rp)

Deposito Berjangka 0-100 10.675.000.000 56,80% 12.525.000.000 63,08% 15.275.000.000 69,81% 16.525.000.000 69,62% 18.525.000.000 71,82%

Obligasi 0-100 4.305.000.000 22,91% 2.000.000.000 10,07% 2.000.000.000 9,14% 2.000.000.000 8,43% 2.000.000.000 7,75%

Jenis Investasi penempatan Langsung 0-20 40.890.000 0,22% - - - - - - - -

Saham 0-100 2.003.599.131 10,66% 19.200.000 0,10% 15.900.000 0,07% 35.475.000 0,15% 47.800.000 0,19%

Saham Penempatan Langsung 0-20 - - 36.822.457 0,19% 39.732.549 0,18% 39.732.549 0,17% 39.732.549 0,15%

Unit Penyertaan Reksadana 0-100 - - 2.285.442.992 11,51% 1.475.523.667 6,74% 2.091.412.587 8,81% 3.039.820.871 11,78%

Surat Berharga Pemerintah (Negara) 0-100 - - 1.055.000.000 5,31% 755.000.000 3,45% 755.000.000 3,18% 300.000.000 1,16%

Piutang Investasi - - 131.272.579 0,66% - - - - - -

Tanah 0-15 - - - - 1.234.000.000 5,64% 1.217.560.020 5,13% 781.034.817 3,03%

Tanah & Bangunan Dlm Negeri 0-15 1.770.138.541 9,42% 1.804.100.000 9,09% 1.085.708.208 4,96% 1.072.707.003 4,52% 1.061.373.443 4,11%

18.794.627.67218.794.627.67218.794.627.67218.794.627.672 100,00%100,00%100,00%100,00% 19.856.838.02819.856.838.02819.856.838.02819.856.838.028 100,00%100,00%100,00%100,00% 21.880.864.42421.880.864.42421.880.864.42421.880.864.424 100,00%100,00%100,00%100,00% 23.736.887.15923.736.887.15923.736.887.15923.736.887.159 100,00%100,00%100,00%100,00% 25.794.761.68025.794.761.68025.794.761.68025.794.761.680 100,00%100,00%100,00%100,00%TO TAL INVESTASITO TAL INVESTASITO TAL INVESTASITO TAL INVESTASI

2008200820082008 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011 2012201220122012

Sumber: Laporan Portofolio Investasi Dana Pensiun C Per 31 Desember 2008-2012

Pada umumnya, pengelolaan dana pensiun merupakan pengelolaan investasi

jangka panjang, dikarenakan investasi yang dilakukan seseorang pada dana pensiun

memerlukan waktu minimal 10 tahun (Undang Undang no 11 Tahun 1969). Dana

Pensiun dalam menjalankan kegiatan investasinya, melakukan usaha yang sedemikian

rupa dengan tujuan mendapatkan imbal hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dana Pensiun dituntut agar dapat memilih bentuk investasi yang dapat memberikan

hasil yang baik dengan tingkat resiko tertentu. Salah satu cara yang dapat dilakukan

adalah dengan membentuk portofolio investasi.

Setiap Dana Pensiun memiliki kebijakan tersendiri dalam kegiatan investasinya,

termasuk dalam pembentukan portofolio investasi. Dalam pembentukan dan pemilihan

komponen penyusunnya, portofolio investasi Dana Pensiun dibatasi oleh Arahan

Investasi yang ditelah ditetapkan oleh Pendiri. Oleh sebab itu, portofolio dari masing-

Page 33: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

33

masing Dana Pensiun memiliki keunikan dan karakterisktiknya tersendiri karena

Arahan Investasi nya yang berbeda-beda.

Selama periode 2008-2012, tiga Dana Pensiun lebih banyak mengalokasikan

dana investasinya pada Deposito Berjangka dan Obligasi sebagai komponen penyusun

portofolio investasinya. Berdasarkan data portofolio investasi dari Tiga Dana Pensiun di

atas, hampir setengah kekayaan untuk investasi dialokasikan pada instrumen investasi

yang berupa Deposito Berjangka. Deposito adalah instrumen investasi dengan resiko

yang kecil. Melalui investasi / tabungan deposito berjangka, dapat menjaga nilai pokok

dari uang yang Anda investasikan. Hal ini berbeda dengan instrumen investasi dalam

bentuk saham dan investasi obligasi, dimana ada kemungkinan nilai pokok dari kedua

investasi tersebut dapat berkurang. Fluktuasi tingkat suku bunga bank hanya akan

berpengaruh terhadap pendapatan bunga yang Anda terima, tidak pada penurunan atau

kenaikan nilai pokok uang yang diinvestasikan.

Pada akhir periode 2008, kondisi pasar modal sedang tidak stabil hal ini dapat

dilihat dari penurunan IHSG yang disebabkan oleh berbagai faktor. Merupakan suatu

keuntungan tersendiri bagi Tiga Dana Pensiun yang memilih untuk menyusun

portofolio investasi dengan Deposito Berjangka sebagai instrumen dengan alokasi

terbesar, karena diketahui bahwa sampai pertengah periode 2008 suku bunga Deposito

Berjangka berada pada titik tertingginya. Diperkirakan penyebab dari kenaikan tingkat

suku bunga ini dikarenakan resesi global akibat kasus kredit macet di bidang properti

yang melanda Amerika Serikat, yang berawal di tahun 2007.

Page 34: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

34

Portofolio investasi dari tiga Dana Pensiun yang menjadi objek dalam penelitian

ini, tersusun atas Deposito Berjangka dan Obligasi dengan proporsi yang dominan. Ada

kemungkinan hal ini disebabkan karena Deposito Berjangka memiliki tingkat resiko

yang relatif kecil dan memiliki tingkat suku bunga yang pergerakannya tidak terlalu

memberikan dampak buruk terhadap imbal hasil yang diperoleh. Begitu pula dengan

obligasi yang memiliki pergerakan harga yang tidak terlalu bergejolak layaknya saham.

Resiko yang lebih kecil tentu sebanding dengan return atas investasi yang tidak sebesar

jika diinvestasikan pada intrumen yang memiliki resiko lebih besar.

Untuk investasi yang bekesinambungan dan lebih mengutamakan kepastian akan

perolehan imbal hasil, deposito berjangka, obligasi maupun intrumen pasar uang

lainnya cukup layak untuk menjadi pilihan dalam penyusunan portofolio investasi. Hal

ini sejalan dengan tujuan Dana Pensiun yang mengharapkan dapat memberikan jaminan

terhadap manfaat pensiun bagi para pesertanya di masa yang akan datang. Tujuan

tersebut menjadi salah satu alasan mengapa tiga Dana Pensiun selama periode 2008-

2012 menempatkan kekayaan untuk investasi pada Deposito Berjangka dengan alokasi

terbesar dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Seperti yang dapat dilihat

pada portofolio investasi di atas, alokasi aset pada instrumen pasar modal memiliki

proporsi yang sangat kecil, karena dinilai memiliki resiko yang cukup besar yang tidak

sejalan dengan prinsip investasi Dana Pensiun yang cenderung konservatif.

Page 35: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

35

Besarnya proporsi dari Deposito Berjangka dalam setiap portofolio investasi

yang disusun oleh tiga Dana Pensiun sepanjang periode 2008-2012 belum ada yang

melampaui batasan Arahan Investasi yang ditetapkan oleh masing-masing Pendiri,

tetapi proporsi yang diberikan dapat tergolong cukup besar, karena hampir setengah dari

kekayaan yang dialokasikan untuk investasi ditempatkan pada Deposito Berjangka.

Demikian pula dengan portofolio investasi yang dibentuk oleh Dana Pensiun B, namun

perbedaannya secara bergantian menempatkan Deposito Berjangka dan Obligasi sebagai

komponen dengan proporsi yang dominan.

Pembentukan portofolio investasi menjadi hal yang sangat penting untuk setiap

Dana Pensiun, karena melalui pemilihan instrumen yang menjadi komponen penyusun

portofolio serta melalui kebijakan manajer investasi dalam menentukan seberapa besar

alokasi aset yang tersedia untuk investasi diharapkan mampu memberikan imbal hasil

terhadap investasi yang pada akhirnya akan memberikan ketersediaan dana untuk

menjamin kelangsungan terhadap pembayaran manfaat pensiun bagi seluruh peserta

pensiun yang dapat dilihat dari rasio kecukupan dana yang dimiliki yang akan dibahas

secara lebih lanjut pada bagian selanjutnya. Hal yang menarik dari pembentukan

portofolio investasi Dana Pensiun C, setiap periodenya instrumen investasi Deposito

Berjangka yang memiliki proporsi dominan ditempatkan pada Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) dan merupakan penyumbang terbesar terhadap hasil investasi yang diperoleh

Dana Pensiun C yang dapat dilihat secara lebih detail pada bagian yang telah terlampir

(lihat Lampiran 5).

Page 36: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

36

Komposisi dan bentuk dari portofolio investasi menjadi sangat penting bagi

setiap Dana Pensiun, karena dari portofolio yang dibentuk dapat dilihat keputusan dan

strategi apa yang diterapkan serta hasil seperti apa yang diharapkan akan dicapai dari

masing-masing Dana Pensiun. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya

persentase ROI yang diperoleh sebagai indikator imbal balik dari hasil usaha

pengembangan kekayaan juga dapat dianalisis dari bentuk portofolio investasi yang

dipilih. Portofolio investasi yang disusun sedemikian rupa juga turut mempengaruhi

besarnya imbal hasil yang diperoleh atas sejumlah kekayaan dan dana yang

diinvestasikan dalam rangka mengembangkan kekayaan demi tercapainya kecukupan

dana untuk dapat membayarkan manfaat pensiun kepada seluruh peserta pensiun.

Faktor-faktor lainnya juga turut berpengaruh atas besar kecilnya perolehan ROI

untuk masing-masing Dana Pensiun, seperti faktor makro ekonomi, kenaikan tingkat

inflasi yang turut mempengaruhi harga saham, ataupun peristiwa dan musim tertentu

yang turut mempengaruhi keadaan perekonomian sehingga berpengaruh pada harga

saham dan produk pasar uang maupun pasar modal. Pembahasan ROI secara lebih

mendalam akan dibahas pada bagian selanjutnya dari bab ini.

ReturnReturnReturnReturn OnOnOnOn InvestmentInvestmentInvestmentInvestment (ROI)(ROI)(ROI)(ROI)

ROI adalah pengembalian hasil investasi dari seluruh Investible Asset dalam

bentuk persentase pada periode waktu tertentu, hasil investasi yang diperoleh menjadi

salah satu bentuk pengembalian dari usaha pengembangan kekayaan untuk

mendapatkan sumber dana tambahan demi tersedianya kecukupan dana untuk menjamin

Page 37: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

37

kelanangsungan pemberian manfaat pensiun bagi seluruh peserta pensiun. Sehingga,

semakin besar ROI yang diperoleh maka menggambarkan semakin banyak pula hasil

investasi yang didapat sehingga tambahan dana untuk investasi pun akan meningkat.

Pada dasarnya, yang ditargetkan oleh Pendiri adalah besarnya hasil investasi

yang harus dicapai pada periode investasi, namun agar lebih sederhana maka di dalam

Arahan Investasi yang diatur dan ditargetkan adalah persentase ROI minimal yang harus

dicapai. Oleh sebab itu, apabila Dana Pensiun yang memperoleh ROI yang besar dan

memenuhi harapan Arahan Investasi dapat dikatakan memiliki kinerja dan pengelolaan

yang baik terhadap investasinya.

Berikut adalah perolehan ROI dari masing-masing Dana Pensiun adalah sebagai

berikut:

Page 38: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

38

Sumber: Laporan Hasil Investasi Tiga Dana Pensiun Per 31 Desember 2008-2012

Setiap usaha investasi memiliki dua sisi yang selalu terkait satu sama lain.

Resiko yang besar tentu menawarkan return yang menggiurkan. Begitu pula sebaliknya,

apabila memilih investasi dengan resiko yang kecil tentu diiringi dengan return tertentu

yang tidak sama besarnya jika dibandingkan dengan yang memiliki resiko lebih besar.

Setiap Dana Pensiun memiliki target ROI yang berbeda-beda pada setiap periodenya,

besarnya persentase ROI yang menjadi acuan dasar diatur dalam Arahan Investasi yang

ditetapkan oleh Pendiri.

Page 39: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

39

Berdasarkan hasil perhitungan (lihat Lampiran 1), pada akhir periode 2008 Dana

Pensiun B memperoleh ROI sebesar 2,23% yang merupakan ROI terendah yang

diperoleh, kemudian Dana Pensiun A memperoleh ROI sebesar 3.52% dan Dana

Pensiun C dengan persentase perolehan ROI tertinggi sebesar 9.08%. Sesuai dengan

Arahan Investasi dari masing-masing Dana Pensiun tersebut, belum ada yang dapat

memenuhi target ROI yang telah ditetapkan oleh masing-masing Pendiri. Hal ini

mungkin disebabkan karena sebagian besar alokasi aset dari tiga Dana Pensiun di

investasikan pada instrumen pasar uang berupa Deposito Berjangka yang memiliki

resiko cukup kecil daripada resiko instrumen dari pasar modal, walaupun tingkat suku

bunganya sedang dalam masa puncak tertingginya pada pertengahan periode 2008,

tetapi return yang diperoleh tidak sebesar jika di alokasikan pada instrumen lain yang

memiliki tingkat resiko yang lebih besar seperti saham. Faktor lainnya yang memiliki

kemungkinan menjadi penyebab rendahnya ROI adalah karena sepanjang periode 2008

terjadi krisis yang menekan kondisi pasar modal sehingga return yang di peroleh dari

investasi di pasar modal menjadi kurang maksimal, proporsi dari instrumen investasi

yaang berasal dari pasar modal yang kecil juga dimungkinkan dapat menjadi salah satu

faktor yang mempengaruhinya.

Investasi seperti tabungan atau deposito menjadi pilihan utama karena risiko

yang melekat relatif kecil tetapi memberikan hasil yang pasti dan tetap. Akan tetapi,

pertengahan tahun 2008 telah terjadi krisis keuangan global, kinerja pasar modal dunia

turun lebih dari 30% dan diikuti oleh penurunan harga komoditas karena berkurangnya

permintaan akibat dari pelemahan perekonomian dunia. Seluruh dunia menurunkan

Page 40: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

40

tingkat suku bunga sebagai upaya untuk mempertahankan kinerja perekonomian

negaranya. Keadaan tersebut turut mendorong jatuhnya nilai dari beberapa instrumen

investasi di pasar modal sehingga instrumen dari pasar uang lebih banyak dilirik oleh

para investor yang menganut prinsip konservatif.

Pembentukan portofolio investasi dari tiga Dana Pensiun pada setiap periode

memang didominasi oleh instrumen investasi yang berupa Deposito Berjangka dan

Obligasi. Sedangkan, instrumen lainnya memiliki alokasi yang sangat kecil seperti yang

telah dibahas pada bagian sebelumnya tentang portofolio investasi dari tiga Dana

Pensiun. Hal ini pula yang menyebabkan ROI apada akhir periode 2008 tidak mampu

melampaui target yang telah ditetapkan.

Namun, pergerakan ROI pada awal periode 2009 sampai dengan akhir periode

2012 dapat terlihat semakin membaik. Peningkatan besarnya persentase ROI yang

diperoleh mencerminkan bahwa imbal balik dari usaha investasi yang dilakukan juga

turut meningkat terhadap rata-rata total investasi yang ditanamkan. Pergerakan dari ROI

memang tidak selalu bergerak naik, namun meskipun terjadi penurunan dirasa tidak

terlalu memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap keseluruhan hasil investasi

dari masing-masing Dana Pensiun.

Secara keseluruhan, selama periode 2008-2012 Dana Pensiun C memiliki

pergerakan ROI yang terus bergerak naik dan cukup stabil jika dibandingkan dengan

Dana Pensiun A maupun Dana Pensiun B. ROI yang semakin besar mewakili semakin

besarnya gambaran hasil investasi yang diperoleh dari sejumlah dana yang

Page 41: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

41

diinvestasikan. Tetapi ROI yang besar saja tidak cukup untuk menjamin telah

tercapainya kinerja yang efektif dan efisien seperti yang diharapkan oleh pihak-pihak

yang melakukan investasi. Diperlukan analisis yang lebih mendalam tidak hanya dari

satu indikator rasio saja, melainkan dari indikator lainnya seperti ROA yang

mencerminkan bagaimana keadaan pendapatan yang dimiliki terhadap total aset yang

tersedia dari masing-masing Dana Pensiun.

Apabila diamati dari bentuk portofolio masing-masing Dana Pensiun maka dapat

diketahui strategi investasi yang sedang digunakan oleh para manajer investasi. Dalam

investasi ada 3 jenis strategi investasi yakni strategi agresif sebuah strategi manajemen

portofolio yang mencoba untuk memaksimalkan keuntungan dengan mengambil tingkat

yang relatif lebih tinggi dari risiko. Strategi investasi yang agresif menekankan apresiasi

modal sebagai tujuan investasi utama, daripada pendapatan atau keselamatan pokok.

Strategi seperti ini akan memiliki alokasi aset dengan bobot yang cukup besar di saham,

dan alokasi yang jauh lebih kecil untuk pendapatan tetap dan uang tunai. Yang kedua

adalah strategi moderat yang cenderung berada di tengah-tengah antara sifat agresif dan

konservatif. Yang terakhir adalah strategi konservatif yang memilih untuk

menginvestasikan kekayaannya pada produk investasi dengan resiko yang rendah.

Berikut ini adalah kelompok-kelompok instrumen investasi beserta

penggolongan resikonya:

Page 42: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

42

NoNoNoNo JenisJenisJenisJenis ResikoResikoResikoResiko PotensiPotensiPotensiPotensi ReturnReturnReturnReturn ContohContohContohContoh ProdukProdukProdukProduk1 Kas Rendah Rendah Tabungan, Deposito, Reksadana Pasar Uang2 Obligasi Sedang Sedang ORI, Reksadana Pendapatan Tetap

3 Saham Tinggi Tinggi Saham, Reksadana Saham4 Properti Sedang Sedang Tanah, Ruko,5 Logam Mulia Sedang Sedang Emas

Untuk dapat mengetahui dengan jelas strategi apa yang digunakan oleh masing-

masing Dana Pensiun maka dapat dilihat dari alokasi investasi terhadap instrumen

berupa saham dan reksanana. Selama periode 2008-2012 Dana Pensiun A memiliki

alokasi yang lebih besar untuk saham dan reksadana jika dibandingkan dengan Dana

Pensiun B dan Dana Pensiun C. Dana Pensiun B memiliki proporsi investasi saham dan

reksadana yang lebih kecil daripada Dana Pensiun C. Maka dari itu ada kecenderungan

bahwa Dana Pensiun A menerapkan strategi agresif, Dana Pensiun B strategi

Konservatif, sedangkan Dana Pensiun C menerapkan strategi moderat.

Penerapan sebuah strategi investasi tentu memiliki harapan dan pengaruh

tersendiri terhadap pencapaian hasil investasi yang diukur dengan persentase perolehan

ROI. Di bawah ini adalah perbandingan secara sederhan untuk melihat pengaruh

penerapan strategi investasi terhadap perolehan hasil investasi (ROI).

TabelTabelTabelTabel 5.5.5.5. PerbandinganPerbandinganPerbandinganPerbandingan StrategiStrategiStrategiStrategi InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi dengandengandengandengan Rata-rataRata-rataRata-rataRata-rata PerolehanPerolehanPerolehanPerolehan ROIROIROIROI

Page 43: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

43

DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun StrategiStrategiStrategiStrategi Rata-rataRata-rataRata-rataRata-rata PerolehanPerolehanPerolehanPerolehan ROIROIROIROI

Dana Pensiun A Agresif 9,40%

Dana Pensiun B Konservatif 8,45%

Dana Pensiun C Moderat 14,80%

Sumber: Portofolio dan ROI Tiga Dana Pensiun Per 31 Desember 2008-2012 (data diolah,2014)

Dari perbandingan di atas maka dapat disimpulkan bahwa besarnya ROI tidak

tergantung pada instrumen yang memiliki \resiko paling tinmggi saja seperti saham dan

reksadana. Karena pada umumnya, saham dan reksadana yang memiliki resiko tinggi

dinilai dapat memberikan return yang lebih besar daripada intrumen lain yang resikonya

lebih kecil. Namun, berdasarkan perbandingan tersebut di atas, justru return terbesar

diperoleh Dana Pensiun C yang menerapkan strategi moderat.

ReturnReturnReturnReturn OnOnOnOn AssetAssetAssetAsset (ROA)(ROA)(ROA)(ROA)

ROA menunjukkan seberapa besar kemampuan dari dana yang diinvestasikan

dalam keseluruhan total aktiva untuk menghasilkan laba. ROA tidak memiliki

persentase tertentu sebagai target yang tertuang di dalam Arahan Investasi maupun

aturan lainnya yang dinyatakan secara eksplisit. Meskipun demikian, masing-masing

Dana Pensiun pada saat menentukan portofolio investasi sampai kepada hasil investasi

yang diharapkan, turut pula memperhitungkan dan menetapkan harapan terhadap

pencapaian ROA pada masa yang akan datang.

Bagi Dana Pensiun, ROA memiliki arti yang hampir sama pentingnya dengan

ROI, karena apabila hasil dari usaha investasi meningkat sehingga pendapatannya juga

Page 44: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

44

meningkat, maka ada kemungkinan ROA nya juga meningkat tetapi tergantung pula

pada total aktiva bersih yang menjadi pembagi dalam perhitungan persentase ROA.

Berikut adalah hasil dari perhitungan ROA untuk masing-masing Dana Pensiun

selama periode 2008-2012:

Sumber:Laporan Aktiva Bersih Tiga Dana Pensiun Per 31 Desember 2008-2012

Dari hasil perhitungan (lihat Lampiran 2), pergerakan ROA yang diperoleh oleh

masing-masing Dana Pensiun cukup berfluktuatif. Untuk tahun 2008, Dana Pensiun A

memperoleh ROA dengan terkecil yaitu sebesar 3.00% dibandingkan dengan Dana

Pensiun B dan Dana Pensiun C yang masing-masing sebesar 8.00% dan 6.00%. Pada

akhir periode 2008, Dana Pensiun B memperoleh ROA tertinggi sebesar 8.00%, apabila

Page 45: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

45

dibandingkan dengan Dana Pensiun A dan Dana Pensiun C yang masing-masing

sebesar 3.00% dan 6.00%. Pada kenyataannya, diperiode yang sama Dana Pensiun C

yang memperoleh ROI tertinggi namun tidak sejalan dengan perolehan ROA nya, hal

ini dapat disebabkan karena terdapat peningkatan aset atau peningkatan pada jumlah

investasi pada Dana Pensiun C yang peningkatan bilangan pembaginya lebih besar

daripada peningkatan hasil investasinya yang artinya total pendapatannya pun

meningkat.

Faktor lainnya dapat disebabkan karena, setiap Dana Pensiun memiliki total

investasi yang berbeda-beda begitu pula dengan hasil investasinya. Sehingga

menyebabkan total pendapatan maupun aset tersediannya juga berbeda-beda. Karena

keunikan inilah, maka besarnya persentase rasio yang diperoleh tidak dapat serta merta

menjadi pembanding yang bersifat mutlak terhadap evaluasi kinerja dari kegiatan

investasi yang dilakukan.

Pada akhir periode 2012, dua dari Dana Pensiun memperoleh persentase ROA

yang sama besarnya yakni 7.00% yang diperoleh oleh Dana Pensiun A dan Dana

Pensiun C. Sementara perolehan ROA tertinggi sebesar 8.00% oleh Dana Pensiun B.

ROA yang diperoleh ketiga Dana Pensiun tidak trerpaut jauh berbeda, hanya selisih

sebesar 1.00%. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ukuran perolehan ROA,

seperti keadaan makro ekonomi dan pengaruh atas kebijakan-kebijakan tertentu yang

diberlakukan oleh masing-masing Dana Pensiun pada periode terkait. Indikator ROI dan

ROA memang menjadi sorotan utama dalam penelitian ini karena kaitannya dengan

Page 46: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

46

pembahasan utama mengenai bentuk dan penyususnan portofolio yang dipilih oleh tiga

Dana Pensiun yang ada di Salatiga.

Apabila ROI yang diperoleh Dana Pensiun meningkat, maka diharapkan hasil

usaha dari pengembangan kekayaannya juga meningkat, sehingga Asset sebagai

lambang kekayaan sebuah Dana Pensiun juga diharapkan akan meningkat. Peningkatan

jumlah aset atau kekayaan inilah yang digambarkan melalui peningkatan persente ROA

nya. Oleh sebab itu, masing-masing Dana Pensiun berupaya sedemikan rupa pada setiap

periode investasi agar dapai meningkatkan persentase ROI maupun ROA dengan cara

menyusun portofolio investasi yang ideal yang dianggap memiliki potensi untuk dapat

mengembangkan kekayaan yang dimiliki. Peningkatan ROA tentu memberikan dampak

yang positif bagi pengembangan kekayaan atas aset yang telah diinvestasikan yang turut

mempengaruhi penilaian kinerja pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk mengelola

aset dan kekayaan yang diinvestasikan.

RasioRasioRasioRasio KecukupanKecukupanKecukupanKecukupan DanaDanaDanaDana (RKD)(RKD)(RKD)(RKD)

Sebagai sebuah lembaga Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan

Program Pensiun Manfaat Pasti, aspek pendanaan merupakan salah satu hal yang

terpenting dalam pelaksanaan dan kelangsungan kegiatan Dana Pensiun. Secara umum

disadari bahwa kecukupan pendanaan bagi Program Pensiun Manfaat Pasti adalah

tanggungjawab Pendiri, Dana Pensiun dituntut untuk senantiasa dapat mengelola,

menjaga, dan mengembangkan dana yang dipercayakan kepada Dana Pensiun.

Page 47: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

47

Pendanaan menjadi begitu penting disebabkan karena pendanaan menentukan

sampai dimana kesanggupan Dana Pensiun untuk dapat memenuhi dan mewujudkan

tujuan pendiriannya, yakni: membayarkan Manfaat Pensiun sesuai dengan yang telah

dijanjikan, dan kelangsungan dari Program Pensiun itu sendiri. Sebagai indikator untuk

mengetahui dan mengukur sejauh mana efektivitas atas kinerja Pendiri dalam mengelola

sejumlah dana yang telah diinvestasika maka dapat dengan menggunakan salah satu dari

rasio keuangan untuk investasi yakni Rasio Kecukupan Dana (RKD). RKD

menunjukkan seberapa besar kecukupan dana dan kemampuan lembaga Dana Pensiun

untuk memenuhi kewajibannya yakni membayarkan manfaat pensiun pada masa kini

dan yang akan datang.

Jika nilai RKD berada pada angka 100.00% atau lebih, sampai 120.00% maka

terjadi overfunded , Pemberi Kerja (Pendiri) dapat tetap membayar Iuran Pensiun

Normal, namun tidak lagi membayar Iuran Pensiun Tambahan. Apabila nilai RKD

mencapai diatas 120.00% maka Pemberi Kerja (Pendiri) dapat mengurangi besarnya

Iuran Normal. Sedangkan, jika nilai RKD kurang dari 100.00% maka terjadi

underfunded , dimana terdapat defisit kekayaan sehingga timbul kewajiban Pemberi

Kerja (Pendiri) untuk membayar iuran tambahan atas defisit tersebut disamping tetap

membayar iuran normal.

Page 48: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

48

Berikut adalah perolehan RKD dari masing-masing Dana Pensiun selama

periode 2008-2012:

Sumber: Laporan Aktuaria Tiga Dana Pensiun Per 31 Desember 2008-2012

Berdasarkan data di atas dan perhitungan yang dilakukan (lihat Lampiran 3),

maka dapat dilihat persentase atas RKD yang diperoleh oleh tiga Dana Pensiun. Dari

ketiga Dana Pensiun tersebut, Dana Pensiun A memperoleh RKD tertingginya pada

akhir periode 2008 yakni sebesar 139.00% (peringkat I). Jika RKD < 100% berarti

kewajiban aktuaria melebihi kekayaan bersihnya, maka pemberi kerja wajib untuk

menutup defisit tersebut dengan cara memberikan iuran tambahan.

Meskipun Dana Pensiun A tidak menerima iuran tambahan dari Pemberi Kerja,

namun tetap di wajibkan untuk membayarkan iuran pemberi kerja apabila RKD yang

Page 49: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

49

diperoleh berada pada rentang nilai 100%-120%. Dana Pensiun C pernah memperoleh

RKD terendahnya pada akhir periode 2011. Karena Dana Pensiun C selalu mengalami

defisit selama lima periode terakhir maka menjadi suatu kewajiban bagi pemberi kerja

untuk memberikan iuran tambahan di setiap periodenya. Bagi peserta sendiri meskipun

program pensiun dengan manfaat pasti memberikan jaminan kepada mereka atas

pembayaran manfaat, kondisi ini tidak mustahil akan menimbulkan rasa kurang aman

yang selanjutnya dapat berpengaruh pula pada produktivitas kerja.

Sebaliknya, apabila dana pensiun mencapai kondisi kecukupan dana atau

RKD=100%, bahkan surplus atau RKD > 100% maka tidak akan ada iuran tambahan.

Dari tiga Dana Pensiun, Dana Pensiun A dan Dana Pensiun C rata-rata perolehan RKD

menunjukkan keadaan surplus, yakni RKD > 100% yang masing-masing sama dengan

131.00% dan 101.00%. Untuk Dana Pensiun yang memperoleh RKD sama dengan atau

di atas 100%, selain tidak membutuhkan iuran tambahan dari pemberi kerja, juga

memiliki buffer untuk berjaga-jaga terhadap resiko investasi atau hal-hal yang berkaitan

dengan perhitungan kewajiban antara lain seperti adanya peningkatan gaji yang

menyeluruh dan besar, serta perubahan struktur demografi dari peserta dana pensiun.

Nilai ekstrem tertinggi untuk persentase RKD diperoleh oleh Dana Pensiun A

pada akhir periode 2008, yakni sebesar 140.00%. Pada periode selanjutnya perolehan

RKD dari Dana Pensiun A mengalami penurunan, namun hal tersebut tidak menjadi

masalah yang serius karena Dana Pensiun A tetap memperoleh RKD >100% pada setiap

periode. Oleh karena itu, apabila diadakan suatu pengukuran terhadap kualitas

pendanaan dari tiga Dana Pensiun tersebut baik atau tidak, selain dilihat dari

Page 50: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

50

kemampuan pengelolaan dan pengembangan kekayaannya (ROI dan ROA), maka dapat

pula diketahui dari perbandingan atas RKD dengan melihat termasuk didalam kelompok

mana kualitas atas pendanaan Dana Pensiun tersebut. Dana Pensiun A dan Dana

Pensiun B dengan rata-rata RKD masing-masing sebesar 131.00% dan 101.00%

termasuk dalam kelompok pendanaan kualitas tingkat pertama. Pendanaannya berada

dalam keadaan dana terpenuhi (kekayaan tidak kurang dari kewajiban aktuaria), dengan

kata lain rasio kekayaan terhadap kewajiban aktuaria atau RKD di atas 100%.

Sementara itu, Dana Pensiun C yang rata-rata RKD sebesar 86.00%, dan

termasuk dalam kelompok pendanaan dengan kualitas tingkat ketiga. Hal ini disebabkan

karena kekayaannya kurang dari kewajiban solvabilitas, dengan kata lain rasio

pendanaannya dibawah atau kurang dari 100%. Sehingga selama periode 2008-2012,

hanya Dana Pensiun C yang setiap periodenya mendapatkan iuran tambahan yang

diberikan oleh Pemberi Kerja agar dapat menutupi keadaan defisit tersebut. Dana

Pensiun A belum pernah mengalami keadaan defisit selama periode 2008-2012

sehingga Pemberi Kerja tidak perlu memberikan iuran tambahan, begitu pula dengan

Dana Pensiun C meskipun pernah mengalami keadaan defisit pada periode 2012 dengan

RKD sebesar 98.00%, namun hal tersebut tidak membuat Dana Pensiun B kehilangan

performanya yang dianggap memiliki kualitas pendaan yang baik, hal ini dikarenakan

apabila didasarkan pada rata-rata RKD, maka Dana Pensiun B tetap termasuk dalam

kualitas pendanaan tingkat pertama.

Page 51: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

51

KESIMPULANKESIMPULANKESIMPULANKESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bagian-bagian sebelumnya, hasil dari analisis

terhadap Portofolio Investasi Dana Pensiun (Studi Kasus Pada Tiga Dana Pensiun Di

Salatiga per 31 Desember periode 2008-2012) dapat disimpulkan, sebagai berikut:

1. Alokasi aset yang tersedia untuk investasi sebagian besar ditempatkan pada

instrumen yang berasal dari pasar uang yang berupa Deposito Berjangka dan

Obligasi yang memiliki proporsi yang dominan dibandingkan dengan proporsi

yang dimiliki instrumen investasi lain dalam portofolio investasi yang dibentuk

oleh tiga Dana Pensiun per 31 Desember 2008-2012. Proporsi dari Deposito

Berjangka dan Obligasi yang mendominasi bentuk dari portofolio investasi

belum melampaui batasan investasi yang telah ditetapkan oleh Pendiri melalui

Arahan Investasi masing-masing Dana Pensiun. Deposito Berjangka menjadi

pilihan investasi karena dinilai memiliki resiko yang cukup kecil dan dapat

memberikan return yang dianggap cukup stabil dan pasti meskipun jumlahnya

tidak sebesar apabila diinvestasikan pada instrumen yang berisiko besar seperti

saham.

2. Berdasarkan perbandingan antara strategi investasi yang diterapkan terhadap

hasil yang diperoleh, maka daapat disimpulkan bahwa alokasi investasi yang

besar pada instrumen berisiko tinggi dapat memberikan hasil yang terbesar pula.

Karena berdasarkan rata-rata hasil investasi diperoleh Dana Pensiun C

Page 52: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

52

menempati urutan pertama dengan hasil terbesar sedangkan Dana Pensiun C

menerapkan strategi moderat yang berada ditengah-tengah antara agresif dan

konservatif.

3. Pada Akhir periode 2008, tiga Dana Pensiun belum dapat memenuhi ROI yang

telah ditargetkan sesuai dengan Arahan Investasi. Mulai dari awal periode 2009

sampai dengan akhir periode 2012, pergerakan dari ROI yang diperoleh masing-

masing Dana Pensiun dapat dikatakan mengalami pertumbuhan yang baik

seiring dengan kondisi tingkat suku bunga Deposito Berjangka yang semakin

membaik. Walaupun tiga Dana Pensiun ini memiliki kemiripan dalam memilih

komponen penyusun utama dari portofolio investasinya, yakni Deposito

Berjangka dan Obligasi, namun imbal hasilnya tetap berbeda sehingga ROI nya

juga berbeda. Pergerakan ROI dari tiap Dana Pensiun juga bersifat fluktuatif.

4. Perbedaan atas besar kecilnya ROA yang diperoleh masing-masing Dana

Pensiun dapat disebabkan karena imbal hasil yang diperoleh sebagai salah satu

sumber pendapatan tidak sama besarnya kemudian total aset yang tersedia dari

masing-masing Dana Pensiun tentu berbeda, karena itu tidak semua Dana

Pensiun dapat memperoleh ROA yang besar pada setiap akhir periode investasi.

5. Berdasarkan data RKD yang diperoleh, Dana Pensiun A dan Dana Pensiun B

secara keseluruhan tergolong dalam peringkat I karena rata-rata RKD >100 %,

meskipun di periode tertentu RKD yang diperoleh kurang dari 100%, sehingga

Pemberi Kerja tidak diwajibkan untuk membayarkan Iuran Tambahan meskipun

Page 53: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

53

untuk Dana pensiun A tetap diwajibkan membayar Iuran Pekerja apabila RKD

dalam rentang nilai 100-120%. Hanya Dana Pensiun C yang setiap akhir periode

RKD<100%, yang berarti Pemberi kerja diwajibkan untuk membayarkan Iuran

Tambahan agar dapat menutup defisit dana untuk membayarkan manfaat

pensiun bagi peserta pensiun. Oleh sebab itu, dana Pensiun tergolong dalam

kualitas pendanaan tingkat II.

6. Secara keseluruhan, berdasarkan beberapa analisis yang telah dilakukan

terhadap Portofolio Investasi yang disusun oleh masing-masing Dana Pensiun,

serta analisis terhadap perolehan ROI, ROA dan RKD sebagai indikator yang

mencerminkan kondisi keuangan dan evaluasi kinerja, dapat diketahui bahwa

setiap Dana Pensiun memiliki karakteristik dan keunikannya tersendiri. Karena

adanya karakteristik dan keunikan dari masing-masing Dana Pensiun,

menyebabkan tidak dapat dibandingkan bagaimana baik atau buruknya kinerja

dari usaha investasi yang dilakukan hanya berdasarkan bentuk Portofolio dan

besar kecilnya nilai dari rasio-rasio yang diperoleh. data-data dan hasil

penelitian yang telah dilakukan tidak dapat menjadi alat mutlak untuk dapat

membandingkan keefektifan dan efisiensi dari kinerja. Tetapi hal tersebut dapat

menjadi bahan pertimbangan untuk dapat mencapai kinerja yang lebih baik lagi

bagi masing-masing Dana Pensiun.

Page 54: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

54

KeterbatasanKeterbatasanKeterbatasanKeterbatasan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kelemahan dan keterbatasan sebagai

berikut:

1. Peneliti tidak dapat memperoleh semua informasi secara terperinci karena

alasan privacy dari beberapa Dana Pensiun yang menjadi objek dalam

penelitian ini. Maka dari itu data-data yang sebenarnya diperlukan tidak

didapatkan secara utuh melainkan hanya berupa informasi lisan dari pihak

Dana Pensiun.

2. Setiap Dana Pensiun memiliki karakteristiknya serta keunikannya tersendiri

dikarenakan berbedanya Arahan Investasi dari masing-masing Dana Pensiun,

sehingga walaupun tersedia data-data bentuk portofolio investasi yang

dibentuk serta hasil perhitungan dari indikator dari rasio-rasio yang dapat

menjadi cerminan keadaan dan kondisi kegiatan investasi, tetap saja tidak

dapat menjadi alat pembanding yang bersifat mutlak untuk dapat

menentukan apakah kinerja dari kegiatan investasi telah benar-benar terbukti

efektif dan efisien. Maka dari itu, penelitian ini hanya dapat memberikan

analisis terhadap keputusan investasi yang telah diambil dan dampaknya

terhadap pergerakan ROI, ROA dan RKD.

Page 55: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

55

3. Tidak semua Dana Pensiun menyediakan nilai dari ROI, ROA dan RKD

dalam setiap data yang diberikan sehingga terdapat beberapa jenis rasio yang

dihitung oleh peneliti berdasarkan KMK, sehingga ada kemungkinan

menimbulkan ketidakpastian terhadap keabsahan dari hasil perhitungan.

SaranSaranSaranSaran BagiBagiBagiBagi PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian YangYangYangYang AkanAkanAkanAkan DatangDatangDatangDatang

Perlu adanya kajian secara lebih mendalam terhadap karakteristik dan keunikan

dari masing-masing Dana Pensiun sehingga melalui Portofolio Investasi dan indikator

rasio-rasio yang diperoleh dapat menjadi alat untuk membandingkan apakah keputusan

investasi dalam menentukan bentuk dan proporsi Portofolio Investasi yang dimiliki

memang benar-benar sudah tepat dan ideal serta dapat memberikan imbal hasil sesuai

dengan yang diharapkan.

ImplikasiImplikasiImplikasiImplikasi PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka ada beberapa implikasi

yang perlu diperhatikan, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis,

penelitian ini memberikan analisis yang dapat menjadi masukan bagi tiga Dana Pensiun

yang ada di Salatiga mengenai portofolio investasi seperti apa yang ideal yang

seharusnya dibentuk oleh masing-masing Dana Pensiun sesuai dengan Arahan Investasi

dean Batasan Investasi menyangkut Instrumen apa saja dan berapa besar proporsi yang

diperkenankan.

Secara praktis, hendaknya masing-masing Dana Pensiun tidak hanya terfokus

pada instrumen Deposito Berjangka dan Obligasi saja. Walaupun berdasarkan hasil

Page 56: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

56

analisis dan data mengungkapkan bahwa, imbal hasil yang diperoleh cukup stabil dan

secara keseluruhan dapat memenuhi harapan para Pemberi Kerja maupun Peserta,

namun tetap saja sesuai dengan prinsip investasi “high risk high return”, hasil investasi

dari intrumen investasi yang low risk, return nya juga tertentu. Deposito Berjangka dan

Obligasi maupun investasi tabungan lainnya memang layak menjadi pilihan dan sesuai

dengan prinsip konservatif Dana Pensiun dalam menjalankan kegiatan investasinnya,

tetapi tidak ada salahnya jika mencoba untuk memberikan proporsi yang sedikit lebih

besar untuk intrumen investasi lainnya misalnya dari produk pasar modal.

Page 57: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

57

DAFTARDAFTARDAFTARDAFTAR PUSTAKAPUSTAKAPUSTAKAPUSTAKA

Francis, Jack., Investment: Analysis and Management , 5th Edition, McGraw-Hill Inc.,

Singapore, 1991.

Husnan, S. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat,

Cetakan Pertama. Yogyakarta : UUP AMP YKPN

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisis Ketiga. Yogyakarta :

BPEE UGM.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Nomor 510/KMK.06/2002.

Laporan Tahunan Dana Pensiun 2006, Edisi Khusus 15 Tahun Dana Pensiun 1992-

2007.

Pendahuluan Pedoman Tata Kelola DP – Keputusan ketua Bapepam & LK No. KEP

136/BL/2006.

Page 58: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

58

Peraturan Menteri Keuangan No. 19/PMK.010/2012 tetntang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Keuangan No. 199/PMK.010/2008 tentang Investasi Dana

Pensiun.

Pratomo, Eko.,dkk, Panduan Praktis Investasi Bagi Dana Pensiun , BNP Paribas :

2013.

Rodoni, Ahmad dan Othman Yong. Analisis Investasi dan Teori Portofolio.

Murai Kencana. Jakarta, 2003.

Sentanoe Kertonegoro, Analisa dan Manajemen Investasi, Widya Press

Jakarta, 1995

Tandelilin, Eduardus, Dr., Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi Pertama,

BPFE Yogyakarta, 2001.

Undang-Undang, Peraturan Menteri Keuangan, Ketetapan Menteri Keuangan tentang

Investasi Dana Pensiun, Arahan Investasi dan Ketetapan Perpajakan Terhadap

Investasi.

Page 59: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

59

DAFTARDAFTARDAFTARDAFTAR RIWAYATRIWAYATRIWAYATRIWAYAT HIDUPHIDUPHIDUPHIDUP

Penulis dilahirkan di kota Palangkaraya Kalimantan Tengah pada tanggal 07

September 1992 dari ayah yang bernama Kukuh Tri Wibowo dan ibu bernama Rait

Tampung Maseh. Penulis merupakan anak Sulung dari tiga bersaudara. Penulis

menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Menteng 6 Palangkaraya dan

lulus pada tahun 2004. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 2

Palangkaraya dan tamat pada tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikannya di SMA

Katolik Santo Petrus Kanisius Palangkaraya dan lulus pada tahun 2010. Setelah tamat

SMA, penulis hijrah ke propinsi Jawa Tengah dan diterima di Fakultas Ekonomika Dan

Bisnis (FEB) Program Studi Akuntansi Satya Wacana dan Tamat bulan Mei 2014.

Page 60: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

60

LampiranLampiranLampiranLampiran 1.1.1.1. HasilHasilHasilHasil PerhitunganPerhitunganPerhitunganPerhitungan ROIROIROIROI TigaTigaTigaTiga DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun BerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkan DataDataDataData DariDariDariDari

LaporanLaporanLaporanLaporan HasilHasilHasilHasil InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi TigaTigaTigaTiga DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun PerPerPerPer 31313131 DesemberDesemberDesemberDesember 2008-2008-2008-2008-

2012201220122012

Dana Pensiun ADana Pensiun ADana Pensiun ADana Pensiun A 2008 2009 2010 2011 2012

Total InvestasiTotal InvestasiTotal InvestasiTotal Investasi 56.017.175.064 60.777.904.820 63.863.521.293 65.822.416.688 62.083.952.369

Total Hasil Bersih InvestasiTotal Hasil Bersih InvestasiTotal Hasil Bersih InvestasiTotal Hasil Bersih Investasi 2.030.815.853 8.427.088.880 6.333.963.448 6.513.163.291 5.597.749.855

Rata-rata Total InvestasiRata-rata Total InvestasiRata-rata Total InvestasiRata-rata Total Investasi 57.702.457.392 58.397.539.942 62.320.713.057 64.842.968.991 63.953.184.529

ROIROIROIROI 3,52% 14,43% 10,16% 10,04% 8,75%

Dana Pensiun BDana Pensiun BDana Pensiun BDana Pensiun B 2008 2009 2010 2011 2012

Total InvestasiTotal InvestasiTotal InvestasiTotal Investasi 48.916.644.850 55.216.957.798 61.611.506.456 67.855.837.636 72.600.804.660

Total Hasil Bersih InvestasiTotal Hasil Bersih InvestasiTotal Hasil Bersih InvestasiTotal Hasil Bersih Investasi1.089.459.584 7.752.838.424 7.222.630.558 7.349.865.767 6.637.330.755

Rata-rata Total InvestasiRata-rata Total InvestasiRata-rata Total InvestasiRata-rata Total Investasi 47.546.476.494 52.066.801.324 58.414.232.127 64.733.672.046 70.228.321.148

ROIROIROIROI2,29% 14,89% 12,36% 11,35% 9,45%

Page 61: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

61

Dana Pensiun CDana Pensiun CDana Pensiun CDana Pensiun C 2008 2009 2010 2011 2012

Total InvestasiTotal InvestasiTotal InvestasiTotal Investasi 18.794.627.672 19.725.565.449 21.880.864.424 23.736.887.159 25.794.761.680

Total Bersih Hasil InvestasiTotal Bersih Hasil InvestasiTotal Bersih Hasil InvestasiTotal Bersih Hasil Investasi 1.707.026.415 2.170.709.564 4.240.520.806 4.093.698.528 3.961.771.595

Rata-rata Total InvestasiRata-rata Total InvestasiRata-rata Total InvestasiRata-rata Total Investasi 18.794.627.672 19.260.096.561 20.803.214.937 22.808.875.792 24.765.824.420

ROIROIROIROI 9,08% 11,27% 20,38% 17,95% 16,00%

LampiranLampiranLampiranLampiran 2.2.2.2. HasilHasilHasilHasil PerhitunganPerhitunganPerhitunganPerhitungan ROAROAROAROA TigaTigaTigaTiga DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun BerdasarkanBerdasarkanBerdasarkanBerdasarkan DataDataDataData DariDariDariDari

LaporanLaporanLaporanLaporan AktivaAktivaAktivaAktiva BersihBersihBersihBersih TigaTigaTigaTiga DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun UntukUntukUntukUntuk TahunTahunTahunTahun YangYangYangYang

BerakhirBerakhirBerakhirBerakhir PadaPadaPadaPada 31313131 DesemberDesemberDesemberDesember 2008-20122008-20122008-20122008-2012

Dana Pensiun ADana Pensiun ADana Pensiun ADana Pensiun A 2008200820082008 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011 2012201220122012

Total PendapatanTotal PendapatanTotal PendapatanTotal Pendapatan 1.507.963.271 7.765.456.186 5.373.995.840 5.431.874.933 4.458.818.134

Total AsetTotal AsetTotal AsetTotal Aset 58.571.815.326 65.217.709.787 66.076.119.564 68.214.739.725 66.766.410.937

ROAROAROAROA 3% 12% 8% 8% 7%

Dana Pensiun BDana Pensiun BDana Pensiun BDana Pensiun B 2008200820082008 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011 2012201220122012

Total PendapatanTotal PendapatanTotal PendapatanTotal Pendapatan 4.267.971.213 6.229.376.420 6.526.738.177 6.367.017.437 6.206.424.395

Total AsetTotal AsetTotal AsetTotal Aset 50.581.751.619 57.030.683.875 62.839.608.364 68.937.510.705 73.710.695.680

ROAROAROAROA 8% 11% 10% 9% 8%

Page 62: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

62

Dana Pensiun CDana Pensiun CDana Pensiun CDana Pensiun C 2008200820082008 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011 2012201220122012

Total PendapatanTotal PendapatanTotal PendapatanTotal Pendapatan 1.274.626.895 1.736.783.967 1.598.575.583 1.467.470.836 1.976.572.992

Total AsetTotal AsetTotal AsetTotal Aset 19.612.083.404 21.567.327.900 23.360.226.894 25.063.209.460 27.124.041.868

ROAROAROAROA 6% 8% 7% 6% 7%

LampiranLampiranLampiranLampiran 3.3.3.3. HasilHasilHasilHasil PerhitunganPerhitunganPerhitunganPerhitungan dandandandan DataDataDataData RKDRKDRKDRKD DariDariDariDari TigaTigaTigaTiga DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun PerPerPerPer 31313131

DesemberDesemberDesemberDesember 2008-20122008-20122008-20122008-2012

Dana Pensiun ADana Pensiun ADana Pensiun ADana Pensiun A 2008 2009 2010 2011 2012Rasio Pendanaan 139.9% 133.4% 136.4% 122.3% 121.9%

Dana Pensiun BDana Pensiun BDana Pensiun BDana Pensiun B 2008 2009 2010 2011 2012Aktiva Bersih 50.254.516.841 56.771.191.907 62.697.855.250 68.371.318.675 73.545.390.078 Piutang lain-lain 182.691.454 67.322.832 322.275.046 259.798.334 355.302.405 Kekayaan u/ pendanaan 50.071.825.387 56.703.869.075 62.375.580.204 68.111.520.341 73.190.087.673 Kewajiban Aktuaria 49.268.373.000 53.070.145.000 62.447.117.000 67.963.682.000 74.887.224.000 Rasio Pendanaan 102% 107% 100% 100% 98%

DanaDanaDanaDanaPensiunPensiunPensiunPensiun CCCC 2008 2009 2010 2011 2012

AktivaBersih 19610219204 21557769018 23182395205 24610556196 27039251176

Piutanglain-lain 112884000 117160000 124193000 151215000 157843000

Page 63: PENDAHULUANPPENDAHULUANENDAHULUAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7658/3/T1_232010205_Full... · dan memberikan rasa aman dalam bekerja, ... menghitung returnyang diharapkan

63

Kekayaanu/pendanaan 19497335204 21440609018 23058202205 24459341196 26881408176

KewajibanAktuaria 21699797000 23570052000 28512394612 30949301000 30794245314

RasioPendanaan 90.0% 91.0% 86.5% 80.6% 80.9%

LampiranLampiranLampiranLampiran 4.4.4.4. ArahanArahanArahanArahan InvestasiInvestasiInvestasiInvestasi daridaridaridari Masing-MasingMasing-MasingMasing-MasingMasing-Masing DanaDanaDanaDana PensiunPensiunPensiunPensiun ((((terlampir dalam

beberapa halaman)

LampiranLampiranLampiranLampiran 5.5.5.5. DaftarDaftarDaftarDaftar PenempatanPenempatanPenempatanPenempatan DepositoDepositoDepositoDeposito BerjangkaBerjangkaBerjangkaBerjangka DPGKJDPGKJDPGKJDPGKJ PerPerPerPer 31313131 DesemberDesemberDesemberDesember

2008-20122008-20122008-20122008-2012 (((( terlampir dalam beberapa halaman)

LampiranLampiranLampiranLampiran 6.6.6.6. SuratSuratSuratSurat KeteranganKeteranganKeteranganKeterangan PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian (((( terlampir dalam 3 lembar)