19
1. PENDAPATAN Pendapatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk mempertahankan diri dan pertumbuhan. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk, itu mengakibatkan kenaikan yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Bagi organisasi usaha, penjualan merupakan satu aspek yang sangat penting dan menjadi urat nadi kehidupan usaha tersebut. Eksistensi dan kesenambungan hidup organisasi usaha hotel sangat tergantung dari kemampuannya menghasilkan arus kas dari penjualan produk yang dihasilkan. Produk suatu hoteldapat berupa barang, jasa atau kombinasi antara barang dan jasa. Berbeda dengan usaha-usaha lainnya, Penjualan pada usaha hotel memiliki keunikan tersendiri yaitu: Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa, 1

pendapatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ekonomi

Citation preview

Page 1: pendapatan

1. PENDAPATAN

Pendapatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan dalam

memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk mempertahankan diri dan

pertumbuhan. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk, itu

mengakibatkan kenaikan yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Bagi organisasi usaha, penjualan merupakan satu aspek yang sangat penting dan

menjadi urat nadi kehidupan usaha tersebut. Eksistensi dan kesenambungan hidup

organisasi usaha hotel sangat tergantung dari kemampuannya menghasilkan arus

kas dari penjualan produk yang dihasilkan. Produk suatu hoteldapat berupa

barang, jasa atau kombinasi antara barang dan jasa.

Berbeda dengan usaha-usaha lainnya, Penjualan pada usaha hotel memiliki

keunikan tersendiri yaitu:

Produk yang dijual merupakan kombinasi antara barang dan jasa,

Penjualan pada usaha hotel biasanya mempunyai volume tinggi dengan

harga individual yang relative rendah, dan hamper sama dengan usaha

retail.

Produk yang berbentuk barang yang dijual dihasilkan melalui proses

produksi seperti yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur,

Perusahaan harus mempunyai persediaan kapasitas (capacity stocks) untuk

dapat menjual produk berupa jasa.

Penjaulan atas produk dan jasa dibebani pajak dan service (tax and

service).

1

Page 2: pendapatan

1.1 JENIS-JENIS PENJUALAN PADA HOTEL

a. Penjualan Barang, Diantaranya:

Penjualan kamar (Room Revenue)

Pendapatan jasa kamar memberikan konstribusi kurang lebih 65 %

dari total pendapatan pada hotel.

Penjualan makanan dan minuman (Food and Beverage

Reveneu)

Pendapatan makanan dan minuman yang memberikan konstribusi

kurang lebih 30 %, kisaran presentase harga pokok sangat

tergantung pada jenis kelas hotel dan restaurant serta target laba

yang ditentukan oleh pihak management.

b. Penjualan Jasa, diantaranya:

Laundry Service,

Fitnes Centre,

PusatHiburan,

Cleaning Service,

Salon and Spa.

2. BAGAN ALUR PROSEDUR PENJUALAN PADA HOTEL

2.1 Bagian Yang Terlibat Pada Prosedur Penjualan

Fungsi-fungsi yang terkait pada prosedur penjualan pada sebuah hotel adalah

sebagai berikut :

2

Page 3: pendapatan

1. Penjualan Kamar

a. Reservation, bertugas menerima reservasi dari tamu dan memberian

informasi pada front office, Roomboy dan Housekeeping serta

bagian kredit.

b. Front Office, bertugas menerima tamu dan menyiapkan guest bil

c. Bellboy, bertugas membantu mengantar tamu ke kamar.

d. Roomboy, bertugas membersihkan dan menyiapkan kamar.

e. Housekeeping, bertugas menyiapkan perlengkapan kamar.

f. Night Audit, bertugas membuat laporan penjualan harian pada malam

hari dan mencocokkan penjualan pada hari tersebut.

g. Income Auditor, bertugas melakukan pengecekan ulang dan

pencatatan atas penjualan yang terjadi.

h. Bagian kredit, bertugas memberian persetujuan kredit baik secara

langsung ataupun tidak langsung.

i. Account Receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan

menyiapkan faktur tagihan.

2. Penjualan Makanan dan Minuman

a. Waiter/ Waitress, bertugas memberikan pelayanan kepada tamu, dari

menerima order, meneruskan order ke dapur dan menyiapkan order

serta memberikan informasi pada kasir.

b. Kasir, bertugas menyiapkan bill dan menerima pembayaran dari

tamu.

c. Kitchen, bertugas menyiapkan order

3

Page 4: pendapatan

d. Income Auditor, bertugas mengecek penjualan dan mencatat

penjualan.

e. Bagian Kredit, bertugas memberikan persetujuan kredit.

f. Account Receivable, bertugas mencatat penjualan kredit dan

menyiapkan faktur tagihan.

2.2 DOKUMEN YANG DIGUNAKAN

Setiap ada transaksi yang terjadi, tentunya harus didokumentasikan ke

formulir transaksi. Penggunaan dokumen ini adalah salah satu cara untuk

membuat suatu bukti transaksi yang kemudian bisa digunakan sebagai bukti audit

(audit trail) dari pihak yang independen. Adapun dokumen yang digunakan adalah

sebagai berikut.

1. Penjualan Kamar

a. Guest Bill, digunakan untuk mencatat transaksi penjualan

yang dilakukan oleh tamu selama menginap dihotel dan

sebagai bukti tagihan kepada tamu, yang terdiri dari :

Master bill untuk mencatat transaksi penjualan

kamar.

Extra bill untuk mencatat transaksi penjualan yang

lain selain kamar, seperti penjualan makanan dan

minuman, penjualan extra bed dan lain-lain.

4

Page 5: pendapatan

b. Form A, digunakan utuk mencatat data pribadi tamu yang

menginap dan sebagai laporan pihak kepolisian, formulir ini

biasanya juga digunakan sebagai registration form.

c. Reservation Form, digunakan untuk mencatat reservasi tamu

sebelum kedatangan tamu.

d. Room count sheet, digunakan untuk mengecek jumlah kamar

yang terisi pada hari itu.

e. Room sales recapitulation, digunakan untuk mencatat

penjualan kamar pada hari itu.

f. Remittance of fund, merupakan sebuah amplop yang

digunakan untuk melaporkan dan menyetorkan hasil

penjualan pada hari itu.

2. Penjualan Makanan dan Minuman

a. Restaurant and Bar Order yang digunakan untuk mencatat

pesanan tamu.

b. Restaurant and Bar Check/Bill, digunakan sebagai faktur

penjualan.

c. Restaurant and Bar Summary of Sales, digunakan untuk

mencatat penjualan baik tunai maupun kredit, pada masing-

masing shift.

d. Remittance of fund, merupakan amplop yang digunakan

untuk melaporkan dan menyetorkan hasil penjualan pada

masing-masing shift.

5

Page 6: pendapatan

2.3 PROSEDUR PENJUALAN

1. Prosedur Penjualan Kamar

a. Sebelum kedatangan tamu akan melakuakan reservasi baik

secara individu ataupun melalui agen perjalanannya ke bagian

reservation yang selanjutnya akan membuat reservation form

(RF) dan mencatatnya dalam daftar kedatangan tamu, kemudian

mendistribusikan form tersebut ke pihak FO, Roomboy,

Housekeeping dan kredit sebagai informasi.

b. Saat tamu datang menunjukkan bukti reservasi, FO akan

mencocokkannya dengan salinan RF, kemudian meminta tamu

untuk mengisi dan menandatangani Form A, lalu memanggil

bellboy dan memberikan kunci kamar kepada bellboy untuk

mengantar tamu.

c. Setelah tamu ke kamar, FO akan membuatkan bill untuk tamu

tersebut, kemudian memasukkannya pada rak untuk masing-

masing kamar yang ada di FO.

d. FO mengisi room count sheet (RCS), melakukan posting untuk

setiap pemakaian kamar pada bill, dan membuat room sales

recapitulation (RSR), kemudian memasukkan hasil penjualan

dan RSR ke dalam remittance of fund (ROF).

e. FO mengirim form A asli sebagai laporan ke pihak kepolisian,

dan mengarsip salinannya.

f. Pada tengah malam night audit akan mengecek kembali hasil

kerja FO pada hari tersebut.

6

Page 7: pendapatan

g. Keesokan harinya ROF akan dikirim ke back office dan diterima

oleh income audit, yang selanjutnya akan mencocokkan kembali

dan memilahnya, untuk hasil penjualan tunai akan diserahkan ke

general cashier, dan untuk sisanya diserahkan ke account

receivable.

h. Income audit berdasarkan informasi yang diberikan oleh night

audit akan membuat daily of sales sebagai informasi kepada

pihak manajemen tentang tingkat penjualan kamar, makanan

dan minuman, dan pendapatan lain, serta informasi tingkat

hunian dan informasi lain dalam hari kemarin.

i. Account receivable akan melakukan pencatatan dan meniapkan

invoice ke pihak agen perjalanan.

Berikut bagan alur prosedur penjualan kamar.

7

Page 8: pendapatan

8

Page 9: pendapatan

2. Prosedur Penjualan Makanan dan Minuman

a. Tamu datang ke restoran disambut dan dipersilahkan duduk

oleh waiter, yang selanjutnya menyodorkan menu dan

menyiapkan restoran and bar order (RBO), serta mencatat

setiap order tamu pada RBO.

b. RBO diserahkan ke kitchen untuk menyiapkan menu yang

diminta, dan ke kasir outlet untuk menyiapkan restoran and bar

bill ( RBB).

c. Setelah selesai, tamu akan menyelesaikan pembayaran dikasir,

jika tamu tidak membayar tunai maka tamu akan diminta untuk

menandatangani RBB untuk nantinya dikirim ke FO agar

diposting ke bill tamu.

d. Pada akhir shift, kasir membuat restaurant and bar summary of

sales (RBSS) dan memasukkan hasil penjualan ke dalam ROF,

kemudian menitipkannya pada safe deposit box yang ada di FO,

untuk dikirim ke back office pada keesokan harinya.

Bagan alur prosedur penjualan tunai dan kredit makanan dan minuman pada hotel bisa dilihat dibawah ini.

9

Page 10: pendapatan

10

Page 11: pendapatan

11

Page 12: pendapatan

2.4 LAPORAN YANG DIHASILKAN

Hasil akhir dari suatu prosedur adalah informasi. Adapun informasi yang

dihasilkan dari prosedur penjualan kamar dan prosedur penjualan makanan dan

minuman adalah :

1. Penjualan kamar, laporan yang dihasilkan adalah rooms sales

recapitulation.

2. Penjualan makanan dan minuman, laporan yang dihasilkan

berupa Restaurant and Bar Summary of Sales.

3. Daily of Sales, disiapkan oleh income auditor, yang berisi

laporan penjualan hotel secara keseluruhan.

3. JURNAL KHUSUS PENJUALAN

Pada siklus penjualan akan melibatkan akun piutang usaha (city ledger,

guest ledger, credit card), akun kas dan setara kas, akun penjualan, akun hutang

pajak PHR (overnment tax), dan akun hutang service (service charge). Hutang

jasa pelayanan (service charge), timbul karena hotel memungut uang jasa

pelayanan kepada para konsumen atas nama karyawan. Secara periodik, hutang

service yang terkumpul dibagikan kepada karyawan, biasanya setelah dikurangi

loss and breakage (kehilangan dan kerusakan).

Hutang PHR (Goverment Tax) timbul karena usaha hotel diberikan

kewajiban oleh pemerintah daerah untuk memungut PHR kepada konsumen hotel

yang membeli dan menikmati barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan. Dalam

hal ini manajemen hotel berfungsi sebagai stakeholder, yaitu pemungut pajak

12

Page 13: pendapatan

yang mempunyai kewajiban untuk menyetorkan pungutannya kepada kas daerah.

Penyetoran ini dilakukan secara berkala mengikuti ketentuan yang diatur oleh

pemerintah daerah.

Jurnal Penjualan

Piutang Usaha ( City ledger / Guest Ledger )

Penjualan kamar ( Room Revenue )

Hutang Jasa Pelayanan ( Service Charge )

Hutang PHR ( Goverment Tax )

Contoh :

The Legend Hotel adalah sebuah hotel yang berada di Denpasar. Hotel ini

menjual kamar jenis super deluxe dengan harga Rp. 1.000.000,- per malam. Setiap

tamu yang menginap sudah mendapatkan breakfast dengan harga Rp. 100.000,- .

Harga tersebut sudah termasuk goverment tax dan service charge sebesar 21% .

Jurnal atas transaksi tersebut :

10401 AR Guest Ledger Rp. 1.000.000

40101 Room Revenue Rp. 743.801

41105 Food revenue meal coupon Rp. 82.645

20304 Service Charge Rp. 82.645

20301 Goverment Tax Rp. 90.909

13

Page 14: pendapatan

Dalam industri hotel akun piutang usaha biasanya dibedakan antara tamu

yang masih aktif dan tamu yang sudah keluar ( check out ), untuk tamu yang

masih aktif akan dicatat dalam akun Guest Ledger, dan setelah tamu keluar dari

hotel tetapi tagihannya masih ada yang mana tagihan ini menjadi beban dari pihak

agen perjalanan, maka tagihan tersebut akan dipindahkan ke akun City Ledger.

14