22
BAB 4 KEUANGAN DAERAH BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 45 BAB 4 : KEUANGAN DAERAH Realisasi belanja APBD Provinsi Gorontalo triwulan III-2010 mencapai 60,94%, lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan III-2009 sebesar 57,85%, realisasi pendapatan juga mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada triwulan III-2010 realisasi pendapatan sebesar 78,22%, lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan III-2009 sebesar 74,33%. 4.1 PENDAPATAN DAERAH Meningkatnya realisasi pendapatan APBD Prov. Gorontalo pada triwulan III-2010 lebih didorong oleh meningkatnya penerimaan pajak daerah khususnya pada penghimpunan pajak kendaraan bermotor sementara penerimaan dari sisi dana perimbangan relatif sama. Secara nominal, realisasi pendapatan triwulan III-2010 sebesar Rp 417,03 Miliar dengan capaian 78,22% dari anggaran APBD-P 2010, capaian ini meningkat dibandingkan triwulan III-2009 sebesar Rp 410,01 Miliar dengan capaian 74,33% dari anggaran APBD-P 2009. Kondisi tersebut didorong oleh meningkatnya Pendapatan Asli Daerah, pada triwulan III-2010 PAD Prov. Gorontalo sebesar Rp 85,36 Miliar dengan capaian 82,65% sementara pada triwulan III-2009 realisasi sebesar Rp 70,57 Miliar dengan capaian 76,14%. Sementara disisi dana perimbangan relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya. Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo Sumber : Badan Keuangan Prov. Gorontalo Meningkatnya pendapatan asli daerah terutama didorong oleh peningkatan penghimpunan pajak kendaraan bemotor yang meningkat hampir dua kali lipat dari target anggaran 2010. Pajak kendaraan bermotor sampai dengan triwulan III-2010 mencapai Rp 25,68 Miliar sementara target anggaran 2010 sebesar Rp 11,74 Miliar. Kondisi ini Nominal Pencapaian (%) Nominal Pencapaian (%) Pendapatan Asli Daerah 92,678,000,000 70,566,138,368 76.14 103,283,066,210 85,365,508,635 82.65 Pajak daerah 83,313,210,857 60,073,298,096 72.11 93,420,724,011 79,006,778,558 84.57 Pajak Kendaraan Bermotor 29,350,472,100 19,347,032,450 65.92 11,742,615,224 25,679,167,128 218.68 Pajak Kendaraan di Air 25,000,000 - 25,000,000 - - Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 29,606,754,069 24,564,390,000 82.97 57,322,124,099 37,854,799,800 66.04 Bea Balik Nama Kendaraan Di Air 15,000,000 - - 15,000,000 - - Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 24,180,984,688 16,086,070,792 66.52 24,180,984,688 15,419,303,555 63.77 Pajak Air Permukaan 120,000,000 65,348,260 54.46 120,000,000 43,337,610 36.11 Pajak Air Bawah Tanah 15,000,000 10,456,594 69.71 15,000,000 10,170,465 67.80 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 500,000,000 - - 550,000,000 - - Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 8,864,789,143 10,492,840,272 118.37 9,312,342,199 6,358,730,077 68.28 Dana Perimbangan 458,934,916,658 339,445,701,979 73.96 430,749,380,658 322,583,179,848 74.89 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 19,263,660,658 9,692,259,979 50.31 19,263,660,658 13,968,886,848 72.51 Dana Alokasi Umum 388,325,256,000 291,243,942,000 75.00 400,750,820,000 300,563,118,000 75.00 Dana Alokasi Khusus 51,346,000,000 38,509,500,000 75.00 10,734,900,000 8,051,175,000 75.00 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - - - - 9,794,250,000 - Jumlah Pendapatan 551,612,916,658 410,011,840,347 74.33 534,032,446,868 417,742,938,483 78.22 III-2009 APBD-P 2009 Pendapatan Daerah III-2010 APBD-P 2010

Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

  • Upload
    buiphuc

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 4 KEUANGAN DAERAH

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 45

BAB 4 : KEUANGAN DAERAH

Realisasi belanja APBD Provinsi Gorontalo triwulan III-2010 mencapai 60,94%, lebih

tinggi dibandingkan realisasi triwulan III-2009 sebesar 57,85%, realisasi pendapatan juga

mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada triwulan

III-2010 realisasi pendapatan sebesar 78,22%, lebih tinggi dibandingkan realisasi triwulan

III-2009 sebesar 74,33%.

4.1 PENDAPATAN DAERAH

Meningkatnya realisasi pendapatan APBD Prov. Gorontalo pada triwulan III-2010

lebih didorong oleh meningkatnya penerimaan pajak daerah khususnya pada

penghimpunan pajak kendaraan bermotor sementara penerimaan dari sisi dana

perimbangan relatif sama.

Secara nominal, realisasi pendapatan triwulan III-2010 sebesar Rp 417,03 Miliar

dengan capaian 78,22% dari anggaran APBD-P 2010, capaian ini meningkat dibandingkan

triwulan III-2009 sebesar Rp 410,01 Miliar dengan capaian 74,33% dari anggaran APBD-P

2009. Kondisi tersebut didorong oleh meningkatnya Pendapatan Asli Daerah, pada triwulan

III-2010 PAD Prov. Gorontalo sebesar Rp 85,36 Miliar dengan capaian 82,65% sementara

pada triwulan III-2009 realisasi sebesar Rp 70,57 Miliar dengan capaian 76,14%. Sementara

disisi dana perimbangan relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya.

Tabel 4.1

Anggaran Induk dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo

Sumber : Badan Keuangan Prov. Gorontalo

Meningkatnya pendapatan asli daerah terutama didorong oleh peningkatan

penghimpunan pajak kendaraan bemotor yang meningkat hampir dua kali lipat dari target

anggaran 2010. Pajak kendaraan bermotor sampai dengan triwulan III-2010 mencapai Rp

25,68 Miliar sementara target anggaran 2010 sebesar Rp 11,74 Miliar. Kondisi ini

Nominal Pencapaian

(%)Nominal

Pencapaian

(%)

Pendapatan Asli Daerah 92,678,000,000 70,566,138,368 76.14 103,283,066,210 85,365,508,635 82.65

Pajak daerah 83,313,210,857 60,073,298,096 72.11 93,420,724,011 79,006,778,558 84.57

Pajak Kendaraan Bermotor 29,350,472,100 19,347,032,450 65.92 11,742,615,224 25,679,167,128 218.68

Pajak Kendaraan di Air 25,000,000 - 25,000,000 - -

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 29,606,754,069 24,564,390,000 82.97 57,322,124,099 37,854,799,800 66.04

Bea Balik Nama Kendaraan Di Air 15,000,000 - - 15,000,000 - -

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 24,180,984,688 16,086,070,792 66.52 24,180,984,688 15,419,303,555 63.77

Pajak Air Permukaan 120,000,000 65,348,260 54.46 120,000,000 43,337,610 36.11

Pajak Air Bawah Tanah 15,000,000 10,456,594 69.71 15,000,000 10,170,465 67.80

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 500,000,000 - - 550,000,000 - -

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 8,864,789,143 10,492,840,272 118.37 9,312,342,199 6,358,730,077 68.28

Dana Perimbangan 458,934,916,658 339,445,701,979 73.96 430,749,380,658 322,583,179,848 74.89

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 19,263,660,658 9,692,259,979 50.31 19,263,660,658 13,968,886,848 72.51

Dana Alokasi Umum 388,325,256,000 291,243,942,000 75.00 400,750,820,000 300,563,118,000 75.00

Dana Alokasi Khusus 51,346,000,000 38,509,500,000 75.00 10,734,900,000 8,051,175,000 75.00

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - - - - 9,794,250,000 -

Jumlah Pendapatan 551,612,916,658 410,011,840,347 74.33 534,032,446,868 417,742,938,483 78.22

III-2009

APBD-P 2009Pendapatan Daerah

III-2010

APBD-P 2010

Page 2: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 4 KEUANGAN DAERAH

46 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010| BANK INDONESIA

meningkatkan share dari self financing anggaran pemerintah sebesar 18,91% lebih baik

dibandingkan triwulan III-2009 sebesar 14,65%

Sementara itu realisasi dana perimbangan relatif secara nominal mengalami penurunan

walaupun secara persentase terhadap target anggaran mengalami peningkatan terkait

menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P

2009. Penerimaan dana perimbangan pada triwulan III-2010 sebesar Rp 322,58 Miliar

menurun dibandingkan triwulan III-2009 sebesar Rp 339,45 Miliar. Penurunan terutama

disebabkan berkurangnya Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat dibandingkan

tahun sebelumnya. Pada triwulan III-2010, realisasi DAK mencapai Rp 8,05 Miliar lebih

rendah dibandingkan realisasi triwulan III-2009 yang mencapai Rp 38,51 Miliar. Komposisi

dana perimbangan masih mendominasi APBD triwulan III-2010 sebesar 77,22% lebih

rendah dibandingkan triwulan III-2009 sebesar 82,79%. Menurunnya komposisi dana dari

pemerintah pusat merupakan sinyal positif bagi kemandirian keuangan daerah yang

diindikasikan meningkatnya komposisi pendapatan asli daerah.

Tabel 4.2 Komposisi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %)

4.2 BELANJA DAERAH

Meningkatnya penyerapan anggaran belanja APBD Prov. Gorontalo pada triwulan III-

2010 lebih didorong oleh meningkatnya belanja tidak langsung khususnya pada belanja

pegawai sementara penyerapan anggaran belanja langsung relatif sama.

Penyerapan belanja Provinsi Gorontalo pada triwulan III-2010 lebih tinggi

dibandingkan triwulan III-2009. Pada triwulan laporan, tercatat Rp 346,27 Miliar dana APBD

telah dibelanjakan dengan persentase realisasi mencapai 60,94%, lebih tinggi dibandingkan

triwulan III-2009 dengan pencapaian realisasi sebesar Rp 391,17 Miliar dengan persentase

realisasi mencapai 57,85%. Kondisi tersebut didorong oleh meningkatnya Belanja Tidak

Langsung pada triwulan III-2010 sebesar Rp 173,19 Miliar dengan capaian 66,12%

Nominal Komposisi (%) Nominal Komposisi (%)

Pendapatan Asli Daerah 92,678,000,000 70,566,138,368 17.21 103,283,066,210 85,365,508,635 20.43

Pajak daerah 83,313,210,857 60,073,298,096 14.65 93,420,724,011 79,006,778,558 18.91

Pajak Kendaraan Bermotor 29,350,472,100 19,347,032,450 4.72 11,742,615,224 25,679,167,128 6.15

Pajak Kendaraan di Air 25,000,000 - 25,000,000 - -

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 29,606,754,069 24,564,390,000 5.99 57,322,124,099 37,854,799,800 9.06

Bea Balik Nama Kendaraan Di Air 15,000,000 - - 15,000,000 - -

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 24,180,984,688 16,086,070,792 3.92 24,180,984,688 15,419,303,555 3.69

Pajak Air Permukaan 120,000,000 65,348,260 0.02 120,000,000 43,337,610 0.01

Pajak Air Bawah Tanah 15,000,000 10,456,594 0.00 15,000,000 10,170,465 0.00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 500,000,000 - - 550,000,000 - -

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 8,864,789,143 10,492,840,272 2.56 9,312,342,199 6,358,730,077 1.52

Dana Perimbangan 458,934,916,658 339,445,701,979 82.79 430,749,380,658 322,583,179,848 77.22

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 19,263,660,658 9,692,259,979 2.36 19,263,660,658 13,968,886,848 3.34

Dana Alokasi Umum 388,325,256,000 291,243,942,000 71.03 400,750,820,000 300,563,118,000 71.95

Dana Alokasi Khusus 51,346,000,000 38,509,500,000 9.39 10,734,900,000 8,051,175,000 1.93

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - - - - 9,794,250,000 100.00

Jumlah Pendapatan 551,612,916,658 410,011,840,347 100.00 534,032,446,868 417,742,938,483 100.00

III-2009

APBD-P 2009Pendapatan Daerah

III-2010

APBD-P 2010

Page 3: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 4 KEUANGAN DAERAH

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 47

sementara pada triwulan III-2009 penyerapan sebesar Rp 145,19 Miliar dengan capaian

62,36%. Sementara disisi penyerapan Belanja Langsung relatif sama dibandingkan tahun

sebelumnya.

Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo

Kualitas APBD Gorontalo triwulan III-2010 lebih diarahkan pada kepentingan

konsumsi sementara tujuan investasi relatif menurun. Komposisi pos belanja modal

menurun secara signifikan dari 27,64% pada triwulan III-2009 menjadi hanya berkisar

13,83% pada triwulan III-2010. Sementara komposisi pos belanja konsumsi meningkat dari

72,36% pada triwulan III-2009 menjadi 86,17% pada triwulan III-2010. Hal ini perlu

mendapat perhatian mengingat kegiatan investasi lebih memberikan multiplier effect bagi

pengembangan ekonomi daerah dibandingkan kegiatan konsumsi.

Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo

Nominal Pencapaian (%) Nominal Pencapaian (%)

Belanja Tidak Langsung 232,835,353,600 145,189,884,749 62.36 261,960,951,852.00 173,195,955,367 66.12

Belanja Pegawai 150,952,011,350 101,096,056,474 66.97 173,594,813,052.00 124,785,601,771 71.88

Belanja Subsidi 14,278,912,250 3,311,715,000 23.19 5,300,000,000.00 1,000,000,000 18.87

Belanja Hibah 15,649,405,000 8,301,000,000 53.04 8,500,000,000.00 9,047,400,000 106.44

Belanja Bantuan Sosial 3,326,025,000 2,263,400,000 68.05 3,000,000,000.00 2,256,433,582 75.21

Belanja Bagi Hasil Kpd Prov/Kab/Kota dan Pem. Desa 39,539,000,000 22,492,915,875 56.89 38,500,000,000.00 23,121,754,774 60.06

Belanja Bantuan Keuangan Kpd Prov/Kab/Kota dan Pem. Desa 8,840,000,000 7,724,797,400 87.38 30,566,138,800.00 12,851,715,240 42.05

Belanja Tidak Terduga 250,000,000 - - 2,500,000,000.00 133,050,000 5.32

Belanja Langsung 443,353,139,430 245,975,960,329 55.48 306,256,934,706.00 173,074,386,848 56.51

Belanja Pegawai 27,600,364,078 14,567,856,573 52.78 23,969,649,454.00 13,420,785,886 55.99

Belanja Barang dan Jasa 219,564,551,400 123,281,040,667 56.15 170,441,404,162.00 111,768,451,727 65.58

Belanja Modal 196,188,223,952 108,127,063,089 55.11 111,845,881,090.00 47,885,149,235 42.81

Jumlah Belanja 676,188,493,030 391,165,845,078 57.85 568,217,886,558 346,270,342,215 60.94

III-2009APBD-P 2009Belanja Daerah

III-2010APBD-P 2010

Nominal Komposisi (%) Nominal Komposisi (%)

Belanja Tidak Langsung 232,835,353,600 145,189,884,749 37.12 261,960,951,852.00 173,195,955,367 50.02

Belanja Pegawai 150,952,011,350 101,096,056,474 25.84 173,594,813,052.00 124,785,601,771 36.04

Belanja Subsidi 14,278,912,250 3,311,715,000 0.85 5,300,000,000.00 1,000,000,000 0.29

Belanja Hibah 15,649,405,000 8,301,000,000 2.12 8,500,000,000.00 9,047,400,000 2.61

Belanja Bantuan Sosial 3,326,025,000 2,263,400,000 0.58 3,000,000,000.00 2,256,433,582 0.65

Belanja Bagi Hasil Kpd Prov/Kab/Kota dan Pem. Desa 39,539,000,000 22,492,915,875 5.75 38,500,000,000.00 23,121,754,774 6.68

Belanja Bantuan Keuangan Kpd Prov/Kab/Kota dan Pem. Desa 8,840,000,000 7,724,797,400 1.97 30,566,138,800.00 12,851,715,240 3.71

Belanja Tidak Terduga 250,000,000 - - 2,500,000,000.00 133,050,000 0.04

Belanja Langsung 443,353,139,430 245,975,960,329 62.88 306,256,934,706.00 173,074,386,848 49.98

Belanja Pegawai 27,600,364,078 14,567,856,573 3.72 23,969,649,454.00 13,420,785,886 3.88

Belanja Barang dan Jasa 219,564,551,400 123,281,040,667 31.52 170,441,404,162.00 111,768,451,727 32.28

Belanja Modal 196,188,223,952 108,127,063,089 27.64 111,845,881,090.00 47,885,149,235 13.83

Jumlah Belanja 676,188,493,030 391,165,845,078 100.00 568,217,886,558 346,270,342,215 100.00

III-2009APBD-P 2009Belanja Daerah

III-2010APBD-P 2010

Page 4: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 4 KEUANGAN DAERAH

48 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010| BANK INDONESIA

4.3. KONTRIBUSI REALISASI APBD GORONTALO TERHADAP SEKTOR RIIL DAN

UANG BEREDAR

Kinerja fiskal selama tahun 2010 belum menunjukkan perubahan yang signifikan

terhadap stimulan sektor riil. Realisasi anggaran konsumsi pemerintah memberikan pangsa

14,15%, sementara itu belanja modal memberikan pangsa 3,39%.

Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap Sektor Riil

Disisi pengaruhnya terhadap uang beredar, realisasi anggaran APBD Gorontalo

sampai dengan akhir triwulan III-2010 menunjukkan kontraksi. Kontraksi terjadi karena

realisasi dari pendapatan APBD lebih besar dibandingkan penyerapan belanja APBD.

Surplus penerimaan mencapai Rp 71,48 Miliar lebih tinggi dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya sebesar Rp 18,84 Miliar. Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam rapat

koordinasi dengan seluruh jajaran SKPD pada bulan Oktober 2010 telah menginstruksikan

untuk melakukan percepatan penyerapan anggaran untuk mendukung pertumbuhan

ekonomi.

Dampak APBD terhadap Uang Beredar

Nominal %PDRB Nominal %PDRB

Konsumsi Pemerintah 480.000.269.078 283.038.781.989 16,20 456.372.005.468 298.385.192.980 14,15

Belanja Pegawai 178.552.375.428 115.663.913.047 6,62 197.564.462.506 138.206.387.657 6,55

Belanja Subsidi 14.278.912.250 3.311.715.000 0,19 5.300.000.000 1.000.000.000 0,05

Belanja Hibah 15.649.405.000 8.301.000.000 0,48 8.500.000.000 9.047.400.000 0,43

Belanja Bantuan Sosial 3.326.025.000 2.263.400.000 0,13 3.000.000.000 2.256.433.582 0,11

Belanja Bagi Hasil Kpd Prov/Kab/Kota dan Pem. Desa 39.539.000.000 22.492.915.875 1,29 38.500.000.000 23.121.754.774 1,10

Belanja Bantuan Keuangan Kpd Prov/Kab/Kota dan Pem. Desa 8.840.000.000 7.724.797.400 0,44 30.566.138.800 12.851.715.240 0,61

Belanja Tidak Terduga 250.000.000 - - 2.500.000.000 133.050.000 0,01

Belanja Barang dan Jasa 219.564.551.400 123.281.040.667 7,06 170.441.404.162 111.768.451.727 5,30

Pembentukan Modal Tetap Bruto 196.188.223.952 108.127.063.089 6,19 111.845.881.090 47.885.149.235 2,27

Belanja Modal 196.188.223.952 108.127.063.089 6,19 111.845.881.090 47.885.149.235 2,27

APBD-P 2010III-2010

Belanja Daerah APBD-P 2009III-2009

Nominal %PDRB Nominal %PDRB

Pendapatan 551,612,916,658.00 410,011,840,346.64 21.74 534,032,446,868.00 417,742,938,482.94 20.97

Pendapatan Asli Daerah 92,678,000,000.00 70,566,138,367.64 3.74 103,283,066,210.00 85,365,508,634.94 4.29

Dana Perimbangan 458,934,916,658.00 339,445,701,979.00 18.00 430,749,380,658.00 322,583,179,848.00 16.19

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 19,263,660,658.00 9,692,259,979.00 0.51 19,263,660,658.00 13,968,886,848.00 0.70

Dana Alokasi Umum 388,325,256,000.00 291,243,942,000.00 15.45 400,750,820,000.00 300,563,118,000.00 15.09

Dana Alokasi Khusus 51,346,000,000.00 38,509,500,000.00 2.04 10,734,900,000.00 8,051,175,000.00 0.40

Dana Darurat - -

Dana Penyesuaian - - - - 9,794,250,000.00 0.49

Belanja 676,188,493,030.00 391,165,845,078.00 20.75 568,217,886,558.00 346,270,342,215.00 17.38

Belanja Pegawai 178,552,375,428.00 115,663,913,047.00 6.13 197,564,462,506.00 138,206,387,657.00 6.94

Belanja Subsidi 14,278,912,250.00 3,311,715,000.00 0.18 5,300,000,000.00 1,000,000,000.00 0.05

Belanja Hibah 15,649,405,000.00 8,301,000,000.00 0.44 8,500,000,000.00 9,047,400,000.00 0.45

Belanja Bantuan Sosial 3,326,025,000.00 2,263,400,000.00 0.12 3,000,000,000.00 2,256,433,582.00 0.11

Belanja Bagi Hasil Kpd Prov/Kab/Kota dan Pem. Desa 39,539,000,000.00 22,492,915,875.00 1.19 38,500,000,000.00 23,121,754,774.00 1.16

Belanja Bantuan Keuangan Kpd Prov/Kab/Kota dan Pem. Desa8,840,000,000.00 7,724,797,400.00 0.41 30,566,138,800.00 12,851,715,240.00 0.65

Belanja Tidak Terduga 250,000,000.00 - - 2,500,000,000.00 133,050,000.00 0.01

Belanja Barang dan Jasa 219,564,551,400.00 123,281,040,667.00 6.54 170,441,404,162.00 111,768,451,727.00 5.61

Belanja Modal 196,188,223,952 108,127,063,089 5.73 111,845,881,090 47,885,149,235 2.40

Surplus/Defisit (124,575,576,372) 18,845,995,269 1.00 (34,185,439,690) 71,472,596,268 3.59

Pembiayaan Netto (124,575,576,372) - - (34,185,439,690) - -

DAMPAK RUPIAH - 18,845,995,269 1.00 - 71,472,596,268 3.59

APBD-P 2009III-2009

APBD APBD-P 2010III-2010

Page 5: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 49

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan III-2010 diwarnai oleh net

inflow dan peningkatan uang kartal layak edar. Sementara itu, sistem pembayaran non tunai

menunjukkan berkembangnya transaksi RTGS.

5.1 PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN TUNAI

5.1.1 ALIRAN UANG KARTAL (INFLOW/OUTFLOW)

Kegiatan kas titipan di Gorontalo sepanjang triwulan III-2010 mengalami net inflow

sebesar Rp73,59 miliar. Aliran uang kartal yang masuk ke dalam khasanah kas titipan lebih

besar dibandingkan dengan aliran uang kartal yang keluar dari khasanah kas titipan.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.1 Netflow Kas Titipan Gorontalo Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan

Kondisi net inflow pada triwulan laporan disebabkan karena uang yang beredar untuk

kegiatan transaksi pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri telah kembali masuk ke

kasanah kas titipan. Secara bulanan, pada Agustus 2010 aliran uang tercatat net outflow

sebesar Rp38,50 miliar yang disebabkan karena maraknya transaksi masyarakat terkait

bulan Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, sementara pada September 2010 aliran

uang tercatat net inflow sebesar Rp93,47 miliar yang disebabkan kembalinya uang yang

telah ditarik masyarakat ke perbankan.

5.1.2 PENYEDIAAN UANG KARTAL LAYAK EDAR

Uang layak edar yang tersedia pada kas titipan Gorontalo pada triwulan III-2010

sebesar Rp129,91 miliar lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp56,30

miliar. Adapun rincian uang layak edar dimaksud sebesar Rp129,89 miliar untuk uang kertas

dan Rp19 juta untuk uang logam. Sementara itu, uang lusuh yang terdapat pada kas titipan

sebesar Rp42,68 miliar. Pecahan uang kertas sebesar Rp1000,- merupakan pecahan yang

memiliki tingkat kelusuhan tertinggi yaitu sebanyak 550.000 lembar, kemudian diikuti oleh

Page 6: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

50 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010| BANK INDONESIA

pecahan uang kertas sebesar Rp5000,- yang memiliki tingkat kelusuhan sebanyak 312.500

lembar.

Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu)

Sumber : Bank Indonesia

5.1.3 UANG PALSU

Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo

Pecahan / Tahun Emisi 2009 Triwulan II-2010 Triwulan III-2010

100.000 / 2004 1 6 6

50.000 / 2005 7 10 10

10.000 / 2005 0 1 1

5.000 / 2001 0 3 3

Jumlah 8 20 20

Pada triwulan-III 2010 tidak teridentifikasi tambahan uang palsu dibandingkan

triwulan II-2010. Sehingga uang palsu yang telah teridentifikasi hingga triwulan III-2010

sebanyak 20 lembar lebih tinggi dibandingkan tahun 2009 yang hanya teridentifikasi

sebanyak 8 lembar. Adapun rincian uang palsu yang teridentifikasi hingga Juni 2010

adalah pecahan Rp100.000,- tahun emisi 2004 sebanyak 6 lembar, pecahan Rp50.000,-

tahun emisi 2005 sebanyak 10 lembar, pecahan Rp10.000,- tahun emisi 2005 sebanyak

1 lembar, dan pecahan Rp5.000,- tahun emisi 2001 sebanyak 3 lembar.

Layak edar Lusuh Layak edar Lusuh

Uang Kertas 100000 24,600,000 1,000,000 25,600,000 68,800,000 20,000,000 88,800,000

50,000 20,350,000 2,000,000 22,350,000 48,800,000 17,000,000 65,800,000

20,000 6,720,000 1,300,000 8,020,000 5,880,000 3,000,000 8,880,000

10,000 3,320,000 700,000 4,020,000 3,730,000 1,500,000 5,230,000

5,000 940,000 450,000 1,390,000 1,460,000 625,000 2,085,000

2,000 300,000 - 300,000 1,140,000 - 1,140,000

1,000 10,000 305,000 315,000 76,000 550,000 626,000

Total 56,240,000 5,755,000 61,995,000 129,886,000 42,675,000 172,561,000

Uang Logam 500 50,000 18,000 - 18,000

100 10,000 1,000 - 1,000

Total 60,000 - - 19,000 - 19,000

TOTAL UANG 56,300,000 5,755,000 61,995,000 129,905,000 42,675,000 172,580,000

Tw. II 2010Jumlah

Tw. III 2010JumlahJenis Pecahan (Rp)

Page 7: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 51

5.2 PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NON TUNAI

5.2.1 KLIRING NON BI DI GORONTALO

Jumlah nominal perputaran warkat kliring non BI di Gorontalo pada triwulan laporan

sebesar Rp261,00 miliar dengan pertumbuhan sebesar -15,23% (qtq) lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,51% (qtq). Adapun jumlah warkat sebanyak

11.123 lembar dengan pertumbuhan sebesar -13.26% (qtq). Sementara itu, rata-rata harian

nominal kliring Non BI di Gorontalo pada triwulan III-2010 sebesar Rp3,96 miliar atau

tumbuh -20,29% (qtq). Sedangkan rata-rata harian jumlah warkat sebanyak 169 lembar atau

tumbuh sebesar -18,69% (qtq).

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari

Rasio jumlah nominal Cek/BG kosong per hari terhadap total keseluruhan nominal

warkat yang dikliringkan tercatat mengalami kenaikan dari 0,35% pada triwulan II-2010

menjadi 0,59% pada triwulan III-2010. Sementara itu, jumlah rasio warkat Cek/BG kosong

per hari terhadap total keseluruhan warkat yang dikliringkan juga mengalami kenaikan

dari 0,47% pada triwulan II-2010 menjadi 0,59% pada triwulan III-2010.

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo

Page 8: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

52 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010| BANK INDONESIA

5.2.2 REAL TIME GROSS SETTLEMENT (RTGS)

Transaksi RTGS mendominasi dalam sistem pembayaran non tunai di Gorontalo.

Hal ini disebabkan karena BI RTGS mempunyai keunggulan mempercepat penyelesaian

transaksi (seketika) dan memperkecil risiko penyelesaian transaksi. Perkembangan

penyelesaian transaksi RTGS rata-rata per bulan (dari dan ke Gorontalo) selama triwulan III-

2010 secara nominal sebesar Rp587 miliar atau tumbuh secara triwulanan sebesar 31.08%

(qtq) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,48% (qtq). Sementara itu,

secara volume penyelesaian transaksi RTGS rata-rata per bulan selama triwulan III-2010

tercatat sebanyak 1.423 transaksi atau tumbuh secara triwulanan sebesar 48,47% (qtq)

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 30,97% (qtq). Perkembangan

transaksi RTGS menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi Provinsi Gorontalo pada triwulan III-

2010 lebih tinggi terkait dengan pelaksanaan Ibadah Ramadhan dan perayaan Hari Raya

Idul Fitri.

Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo

Sumber : Bank Indonesia

Nilai Nilai Nilai

(Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp)

Januari 108 334 367 354 475 688

Februari 121 362 287 322 408 684

Maret 143 414 260 410 403 824

Rata-rata tw I-10 124 370 305 362 429 732

Pertumbuhan (qtq) -48.78% -35.54% -15.70% -40.23% -28.96% -37.95%

April 160 472 225 412 385 884

Mei 151 474 233 404 384 878

Juni 185 554 389 560 574 1114

Rata-rata tw II-10 165 500 282 459 448 959

Pertumbuhan (qtq) 33.49% 35.14% -7.36% 26.70% 4.44% 30.97%

Juli 216 636 402 630 618 1266

Agustus 210 758 402 771 612 1529

September 160 720 371 755 531 1475

Rata-rata tw III-10 195 705 392 719 587 1423

Pertumbuhan (qtq) 17.97% 40.93% 38.76% 56.69% 31.08% 48.47%

Bulan

FROM TO FROM + TO

Volume Volume Volume

Page 9: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 6 KESEJAHTERAAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 53

BAB 6 : KESEJAHTERAAN

Tingkat kesejahteraan masyarakat di Provinsi Gorontalo meningkat yang ditandai

oleh tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan yang menurun. Kondisi diperkirakan

sebagai dampak dari mulai membaiknya kinerja sektor pertanian sebagai sektor terbesar

penyerap tenaga kerja di Gorontalo.

6.1. PENGANGGURAN

Jumlah angkatan kerja (berusia 15 tahun ke atas) di Gorontalo relatif meningkat dari

tahun ke tahun. Pada bulan Februari 2010, jumlah angkatan-kerja mencapai 484.834 atau

meningkat 8,39% dibandingkan kondisi Agustus 2009. Sementara itu jumlah penduduk yang

bekerja tumbuh sebesar 9,36% dibandingkan bulan Agustus 2009. Selama periode 1 tahun,

tingkat pengangguran terbuka menurun, yaitu dari 5,89 % pada Agustus 2009 menjadi

5,05% pada Februari 2010.

Tabel 6.1.

Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

Apabila dilihat berdasarkan lapangan usaha penduduk yang bekerja, sektor

pertanian merupakan lapangan usaha yang paling banyak digeluti penduduk Provinsi

Gorontalo yaitu 194.987 orang (Februari 2010) atau 42,36 % dari total penduduk yang

bekerja. Jumlah tersebut tumbuh 13,28% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sektor

lainnya dengan pangsa pasar jumlah tenaga kerja yang cukup besar adalah sektor jasa

perdagangangan (18,93%) dan sektor jasa kemasyarakatan sebesar 17,52%. Kedua sektor

ini mengalami pertumbuhan jumlah tenaga kerja masing-masing sebesar 25,72% dan

11,96% dibandingkan bulan Agustus 2009. Sementara sektor industri merupakan sektor

yang mengalami pertumbuhan tertinggi dalam jumlah tenaga kerja.

Februari Agustus Februari Agustus Februari

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas 677,430 688,081 697,073 701,495 711,683

Angkatan Kerja 423,376 429,384 462,889 447,313 484,834

Bekerja 393,567 405,126 439,460 420,962 460,355

Tidak Bekerja 29,809 24,258 23,429 26,351 24,479

Bukan Angkatan Kerja 254,054 258,697 234,265 254,182 226,849

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 62.50 62.40 66.40 63.77 68.12

Tingkat Pengangguran Terbuka 7.04 5.65 5.06 5.89 5.05

201020092008Kegiatan Utama

Page 10: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 6 KESEJAHTERAAN

54 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010| BANK INDONESIA

Tabel 6.2.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2008-Agustus 2009

Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS Provinsi Gorontalo

6.2. KEMISKINAN

Persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan pada tahun 2010

(data bulan Maret) di Provinsi Gorontalo sebesar 23,19% atau mengalami penurunan

dibandingkan periode Maret 2009 yang tercatat sebesar 25,01%. Kemiskinan Gorontalo

masih yang tertinggi di Sulawesi serta masih jauh di atas persentase nasional yang berada

di tingkatan 14,15%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret

2010 sebesar Rp171.371 per kapita per bulan atau mengalami kenaikan sebesar Rp 9.182

perkapita per bulan dibandingkan dengan bulan Maret 2007 yang tercatat sebesar

Rp162.189 perkapita per bulan.

Tabel 6.3.

Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%)

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas

Februari Agustus Februari Agustus Februari

Pertanian 213,275 184,148 208,636 172,130 194,987

Industri 28,340 34,268 32,462 32,431 41,393

Perdagangan 45,195 59,610 71,911 69,315 87,167

Angkutan 26,177 32,214 31,227 35,301 25,350

Jasa Kemasyarakatan 59,540 63,720 72,325 72,051 80,668

Lainnya 21,040 31,166 22,899 39,734 30,790

Total 393,567 405,126 439,460 420,962 460,355

20102009Kegiatan Utama

2008

Page 11: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 6 KESEJAHTERAAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 55

Jika dilihat berdasarkan sebarannya di tahun 2010, persentase penduduk miskin di

provinsi Gorontalo terbesar berada di wilayah pedesaaan. Persentase penduduk miskin

pedesaan sebesar 30,18% sementara di perkotaan sebesar 6,29% Untuk mengatasi

permasalahan kemiskinan diperlukan manajemen sumber daya lokal, penerimaan fiskal

yang berpihak pada masyarakat miskin, dan juga alokasi anggaran pendidikan dan

kesehatan yang proporsional dan berkeadilan.

6.3. RASIO GINI

Perkembangan angka rasio gini Gorontalo dalam 3 (tiga) tahun terakhir mengalami

peningkatan. Pada Tahun 2007 indeks gini tercatat 0,39 mengalami kenaikan dibandingkan

indeks gini tahun 2005 lalu yang tercatat sebesar 0,36. Kondisi ini menunjukkan

kesenjangan pendapatan antara lapisan penduduk semakin meningkat. Namun demikian

berdasarkan strukturnya, persentase pendapatan yang dinikmati oleh 20% penduduk

berpenghasilan tertinggi menjadi semakin meningkat dari 44,38% menjadi 47,67%.

Fenomena yang menarik adalah terjadinya shifting dari sebagian penduduk di kelompok

40% menengah ke 40% ke bawah dan 20% teratas.

Page 12: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 6 KESEJAHTERAAN

56 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010| BANK INDONESIA

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 13: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2010 57

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

Perekonomian Gorontalo pada triwulan IV-2010 diperkirakan tumbuh seiring

percepatan realisasi anggaran Pemerintah Daerah. Sementara itu kegiatan konsumsi

swasta akan tetap tumbuh walaupun dengan besaran yang lebih rendah dibandingkan

triwulan III-2010. Disisi sektoral kegiatan konstruksi dan perdagangan diperkirakan

meningkat sementara sektor pertanian akan mengalami penurunan terkait curah hujan yang

semakin tinggi dan berpotensi menimbulkan banjir.

7.1 OUTLOOK MAKROEKONOMI REGIONAL

Perekonomian Gorontalo pada triwulan IV-2010 diperkirakan tumbuh 7,1 – 7,6 %

(y.o.y) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan III-2010 (5,71 % y.o.y). Pemerintah

Daerah diperkirakan akan merealisasikan percepatan belanja modal maupun non modal.

Target penyelesaian proyek infrastruktur sebelum tahun anggaran berakhir diharapkan

memberikan dorongan positif bagi perkembangan sektor konstruksi, pertambangan dan sub

sektor jasa pemerintahan umum.

Sementara itu efek lonjakan konsumsi swasta pada triwulan III-2010 terkait lebaran

diperkirakan telah berangsur-angsur normal. Hal ini tercermin dari hasil liason yang telah

dilaksanakan pada awal bulan Oktober terhadap beberapa pelaku usaha retail di Kwandang,

Marisa dan kota Gorontalo yang mengkonfirmasi bahwa angka penjualan komoditas

kebutuhan harian masyarakat telah berangsur normal.

Grafik 7.1 Grafik 7.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo SKDU Triwulan III-2010

Hasil survei kegiatan dunia usaha menunjukkan bahwa tingkat ekspektasi pelaku

usaha terhadap kondisi dunia usaha pada triwulan IV akan menunjukkan peningkatan. Hal

ini ditunjukkan oleh nilai SBT yang meningkat di level 15,90. Optimisme ini dibangun bahwa

diakhir tahun pemerintah akan melakukan percepatan realisasi anggaran sehingga

permintaan akan barang dan jasa akan mengalami peningkatan.

Page 14: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

58 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2010| BANK INDONESIA

7.2 OUTLOOK INFLASI

Grafik 7.3

Proyeksi Inflasi Tahunan (yoy) Provinsi Gorontalo (%)

Inflasi Gorontalo pada akhir tahun diperkirakan pada kisaran 7 ± 1% didukung oleh

meredanya permintaan masyarakat yang telah melewati masa puncaknya pada saat

perayaan Idul Fitri. Namun, diperkirakan tekanan inflasi Gorontalo akan terus berlangsung

hingga akhir tahun 2010 terkait dengan potensi kenaikan permintaan masyarakat karena

adanya perayaan Hari Raya Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru walaupun tidak setinggi saat

Idul Fitri. Tekanan administered price turut berkontribusi dalam memberi tekanan inflasi

kedepan seiring dengan diberlakukannya kebijakan kenaikan harga TDL, sementara

imported inflation turut meningkat sejalan dengan tren kenaikan harga-harga internasional

dan nasional seperti emas, tepung terigu, dan minyak goreng. Meningkatnya tekanan inflasi

Gorontalo juga didukung oleh pergeseran kondisi cuaca yaitu musim hujan yang

berkepanjangan sehingga mengurangi produktivitas tanaman bahan makanan dan

perikanan.

Sumber: Survei Konsumen Provinsi Gorontalo

Grafik7.4

Perubahan Umum 3 Bulan Yang Akan Datang

Page 15: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2010 59

7.3 PROSPEK PERBANKAN

Penghimpunan dana pihak ketiga melalui tabungan pada triwulan IV-2010

diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan telah kembalinya dana masyarakat ke

perbankan pasca Ramadhan-Idul Fitri. Sementara itu, pada triwulan IV-2010 perbankan juga

akan menggiatkan penghimpunan dana pihak ketiga melalui program Gerakan Sekolah

Menabung (GSM) yang dicanangkan pada November 2010. GSM merupakan program

perbankan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran menabung masyarakat

khususnya di kalangan pelajar. Hasil Survei Konsumen (SK) mengkonfirmasi peningkatan

tabungan pada triwulan depan melalui Indeks Ekspektasi Tabungan Dalam 6 Bulan Yang

Akan Datang yang menunjukkan tren kenaikan.

Sumber: Survei Konsumen,

Bank Indonesia Gorontalo

Grafik 7.5

Indeks Ekspektasi Tabungan 6 bulan yad

Page 16: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

1. MAKROEKONOMI REGIONAL

Tabel 1.A PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN

TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam jutaan rupiah)

Tabel 1.B PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO

(dalam persen)

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

I II III IV I II III

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 468.554 479.928 502.657 503.256 519.781 546.905 579.341

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 6.601 6.802 7.319 7.285 7.397 7.752 7.934

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 407.314 431.145 459.888 484.907 485.027 511.523 537.237

Pembentukan Modal Tetap Bruto 295.604 309.129 318.403 354.891 353.215 370.095 388.376

Perubahan Stok (316.662) (335.889) (346.198) (453.864) (424.270) (470.035) (502.863)

Ekspor Barang dan Jasa 100.658 105.039 100.094 103.622 104.819 110.995 118.846

Impor Barang dan Jasa 314.934 320.974 323.267 330.570 344.759 352.582 368.958

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 647.134 675.180 718.895 669.528 701.210 724.653 759.912

2009KOMPONEN

2010

I II III IV I II III

1. PERTANIAN 199.867,15 208.963,63 220.032,24 172.006,54 202.911,00 211.788,00 222.714,85

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 6.598,38 7.201,25 8.075,46 8.100,89 7.961,24 8.142,00 8.682,90

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 49.541,55 50.217,76 54.645,14 54.674,27 55.015,76 55.405,00 58.447,51

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 3.671,48 3.717,00 3.956,30 3.975,53 3.955,07 4.057,00 4.179,22

5. BANGUNAN 51.741,84 55.806,71 61.951,72 63.211,36 61.705,00 62.975,00 67.440,50

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 89.093,06 91.504,41 96.618,96 96.677,34 97.125,00 100.459,00 106.849,22

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 66.344,73 70.067,35 72.850,58 73.236,47 74.180,78 76.493,00 79.482,14

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 56.112,23 57.160,68 60.347,79 60.994,17 60.804,00 62.594,00 65.824,82

9. JASA-JASA 124.164,08 130.541,17 140.416,72 136.651,22 137.724,96 142.740,00 146.291,19

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 647.134,48 675.179,94 718.894,91 669.527,79 701.210,22 724.653,00 759.912,34

2009SEKTOR

2010

I II III IV I II III

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 11,66 12,57 11,11 8,17 10,93 13,96 15,26

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 14,48 21,69 21,43 19,64 19,08 18,64 16,82

Pembentukan Modal Tetap Bruto 23,85 27,52 18,88 13,26 19,49 19,72 21,98

Ekspor Barang dan Jasa (6,18) (2,24) 5,69 (4,43) 4,13 5,67 18,73

Impor Barang dan Jasa 23,81 42,34 10,13 5,15 9,47 9,85 14,13

PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 7,66 7,22 6,60 8,78 8,36 7,33 5,71

2009KOMPONEN

2010

I II III IV I II III

1. PERTANIAN 7,74 5,42 (2,89) 5,18 1,52 1,35 1,22

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 9,23 12,91 20,17 14,82 20,65 13,06 7,52

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,38 2,32 4,76 1,48 11,05 10,33 6,96

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7,51 6,53 7,85 4,30 7,72 9,15 5,63

5. BANGUNAN 9,78 12,86 18,91 15,87 19,26 12,84 8,86

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,60 8,20 10,35 8,46 9,02 9,79 10,59

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8,56 9,82 11,01 7,29 11,81 9,17 9,10

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 6,92 7,23 10,95 11,00 8,36 9,51 9,08

9. JASA-JASA 7,00 7,49 11,82 13,60 10,92 9,34 4,18

PERTUMBUHAN EKONOMI 7,66 7,22 6,60 8,78 8,36 7,33 5,71

2009SEKTOR

2010

Page 17: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

2. INFLASI

Tabel 2.A PERKEMBANGAN INFLASI PROVINSI GORONTALO

Tabel 2.B DISAGREGASI INFLASI PROVINSI GORONTALO

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AUG SEPT

UMUM 4.07 4.89 3.59 2.74 2.69 2.73 3.91 7.28 7.6

BAHAN MAKANAN 5.26 7.98 5.1 3.54 2.34 2.03 3.13 12.76 15.63

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 5.41 9.06 7.46 4.17 3.36 5.97 7.25 19.29 16.62

Daging dan Hasil-hasilnya -4.86 -1.62 0.31 1.59 0.86 0.63 0.68 3.72 5.29

Ikan Segar 5.18 5.74 5.58 -0.55 -10.89 -8.8 -4.83 6.68 15.86

Ikan Diawetkan 0.75 8.67 10.14 7.56 7.8 9.94 6.66 8.44 8.01

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya -5.81 -2.3 -2.47 -4.7 -5.14 -2.91 -0.81 -1.01 -0.92

Sayur-sayuran -7.25 8.55 25.92 10.17 21.99 30.25 -11.72 14.53 21.8

Kacang - kacangan 11.58 10.85 4.09 1.65 6.85 9.04 9.65 10.77 4.57

Buah - buahan 29.04 40.99 27.79 24.31 24.21 -4.61 2.61 25.87 20.07

Bumbu - bumbuan 21.23 8.32 -17.84 9.74 44.9 26.78 47.83 43.11 49

Lemak dan Minyak 5.86 7.34 6.45 2.8 -8.82 -7.23 -7.61 -7.29 -7.73

Bahan Makanan Lainnya 2.49 5.01 2.3 0.95 0.95 0.95 1.87 1.87 0.83

MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 8.13 8.52 5.93 4.09 5.83 5.56 8.41 8.22 7.87

Makanan Jadi 2.13 2.13 2.13 2.14 2.21 2.21 2.42 2.97 1.57

Minuman yang Tidak Beralkohol 15.78 17.46 13.53 11.04 9.95 8.38 12.91 14.58 13.21

Tembakau dan Minuman Beralkohol 10.83 10.83 6.4 3.13 7.43 7.43 11.96 10.26 11.34

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 3.57 3.17 3.06 2.98 3.06 3.57 4.45 5.42 3.45

Biaya Tempat Tinggal 5.13 4.38 4.23 4.78 5.04 5.74 7.23 7.86 4.08

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.04 0.07 3.11 3.11

Perlengkapan Rumahtangga 1.13 1.5 1.12 1.12 1.48 2.29 2.03 0.79 2.12

Penyelenggaraan Rumahtangga 4.08 4.14 4.35 0.85 0.04 0.25 0.47 0.65 1.68

SANDANG 2.63 0.42 -0.18 0.27 1.17 2.25 2.3 3.21 3.05

Sandang Laki-laki 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.46 0.39 3.68 3.43

Sandang Wanita 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.49 0.45 0.22 0.55

Sandang Anak-anak 0 0 0 0 0 0 0 0.75 0.75

Barang Pribadi dan Sandang Lain 14.86 1.87 -1.32 1.02 5.97 10.81 11.29 10.55 9.34

KESEHATAN 7.81 8.1 9.35 7.86 7.31 7.36 7.64 7.86 2.37

Jasa Kesehatan 31.53 31.53 31.53 31.53 31.53 31.53 31.53 31.53 0

Obat-obatan 8.7 9.45 15.78 9.54 8.05 7.94 8.11 8.11 7.23

Jasa Perawatan Jasmani 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 1.12 1.36 1.24 0.88 0.5 0.63 1.07 1.48 1.65

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 0.53 0.28 0.36 0.18 0.35 0.35 0.47 0.52 0.41

Jasa Pendidikan 0 0 0 0 0 0 -0.13 -0.13 -0.13

Kursus-kursus/Pelatihan 42.16 42.16 42.16 42.16 42.16 42.16 42.16 42.16 0

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.93 0.51 0.51 0.08 0.62 0.62 1.82 1.98 2.22

Rekreasi -0.93 -1.55 -1.29 -1.65 -1.36 -1.36 -1.36 -1.25 0.46

Olahraga -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 -0.46 0.07

TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN -0.97 -0.09 -0.06 -0.2 -0.36 -0.4 0.65 0.94 2.57

Transpor -0.89 0.36 0.41 0.21 0.21 0.16 0.4 0.43 2.2

Komunikasi dan Pengiriman -1.83 -1.83 -1.83 -1.83 -2.98 -2.98 -1.25 -0.12 1.71

Sarana dan Penunjang Transpor 0.4 0.4 0.4 0.4 1.78 1.78 12.79 13.9 14.08

Jasa Keuangan 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0.34 0 0

Kelompok / Sub kelompok

2010

SEPT OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AUG SEPT

Volatile Food 5.641668 6.925454 11.41945 7.894748 5.308639 7.968764 5.051623 3.502179 2.283854 1.951187 3.094673 12.80052 15.71105

Core Inflation 3.577331 3.275802 3.283502 3.430102 3.886369 3.54585 3.318744 3.052773 3.090518 3.412682 4.457398 5.026778 3.402737

Administered Price 2.528307 2.48624 1.231114 1.626394 2.76057 3.353625 2.128387 1.0676 2.408434 2.39036 3.912485 4.170666 5.302316

Disagregasi (YOY)2009 2010

0

2

4

6

8

10

12

SEPT OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR

2009 2010

Dis

agre

gasi

Infl

asi (

yoy)

Volatile Food

Core Inflation -4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

SEPT OCT NOV DEC JAN FEB MAR APR

2009 2010

Dis

agre

gasi

Infl

asi (

mtm

)

Volatile Food

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo

Sumber: BPS Provinsi Gorontalo (diolah)

Page 18: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

3. PERBANKAN

Tabel 3.A

PERKEMBANGAN BANK UMUM PROVINSI GORONTALO

MAR JUN SEP DES MAR JUN SEP

Jumlah Bank umum 10 10 10 10 11 11 12

Jumlah kantor 58 59 60 65 66 66 74

Asset Bank Umum 2.482.231 2.601.819 2.835.580 2.904.673 3.032.713 3.282.757 3.460.909

DPK (Jutaan Rp) 1.850.958 1.860.937 1.867.702 1.823.599 1.836.064 1.987.339 2.063.241

Giro 307.986 331.795 296.879 253.202 334.492 384.186 412.236

Deposito 633.622 557.588 577.321 459.354 532.690 521.669 566.145

Tabungan 909.350 971.554 993.502 1.111.043 968.882 1.081.484 1.084.860

Kredit Sektoral - Outstanding (Jutaan Rp) 2.093.630 2.292.940 2.458.410 2.583.642 2.775.870 3.026.366 3.183.337

Pertanian 80.052 87.200 100.730 81.517 47.049 44.102 51.143

Pertambangan 2.700 2.525 1.849 1.886 123 694 1.363

Industri 31.329 32.490 28.176 18.357 18.660 18.629 18.395

Listrik, Gas & Air - - - - - 19 17

Konstruksi 46.446 59.973 86.084 69.701 102.703 98.713 118.318

Perdagangan 652.904 729.028 748.801 821.188 757.824 838.314 845.296

Angkutan 11.609 11.858 8.418 7.371 7.993 7.583 11.028

Jasa Dunia Usaha 27.236 29.243 24.207 29.998 27.613 13.906 4.444

Jasa Sosial 4.637 4.242 4.259 5.329 19.383 29.619 22.629

Lainnya 1.236.717 1.336.381 1.455.886 1.548.295 1.794.522 1.974.787 2.110.704

Kredit - Berdasarkan Bank Pelapor (Jutaan Rp)2.093.630 2.292.940 2.458.410 2.583.642 2.775.870 3.026.366 3.183.337

Investasi 111.907 136.338 145.917 153.781 169.737 181.673 203.553

Modal Kerja 774.563 842.335 880.504 899.179 944.593 1.003.778 1.020.235

Konsumsi 1.207.160 1.314.267 1.431.989 1.530.682 1.661.540 1.840.915 1.959.549

Kredit UMKM -Plafon s.d. 5 M (Jutaan Rp) 1.364.910 1.434.461 1.522.032 1.514.132 2.308.435 2.534.219 2.704.187

L D R (%) - Berdasarkan Bank Pelapor 113,11 123,21 131,63 141,68 151,19 152,28 154,29

Pendapatan Bunga 91.094 188.661 292.953 404.837 142.267 303.394 470.972

Beban Bunga 22.579 45.455 65.631 84.098 34.324 80.172 129.279

NIM 68.515 143.206 227.322 320.739 107.943 223.222 341.693

NPLs Gross sektoral (Jutaan Rp) 63.523 72.733 79.068 58.101 66.121 61.465 60.523

Pertanian 2.658 2.757 3.757 1.676 1.953 1.108 3.298

Pertambangan - - - 3 3 -

Industri 3.914 4.463 4.540 3.419 1.912 1.188 979

Listrik, Gas & Air - - - - - - -

Konstruksi 4.292 3.082 3.449 2.004 3.529 3.360 2.665

Perdagangan 29.239 35.216 40.561 27.576 31.204 31.434 28.962

Angkutan 573 642 763 696 132 98 77

Jasa Dunia Usaha 1.115 1.760 1.032 323 1.217 754 250

Jasa Sosial 269 130 343 248 803 1.106 1.000

Lainnya 21.463 24.683 24.623 22.159 25.368 22.414 23.292

Rasio NPLs Gross sektoral (%) 3,03 3,17 3,22 2,25 2,38 2,03 1,90

Pertanian 3,32 3,16 3,73 2,06 4,15 2,51 6,45

Pertambangan 0,00 0,00 0,00 0,00 2,44 0,43 -

Industri 12,49 13,74 16,11 18,63 10,25 6,38 5,32

Listrik, Gas & Air 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00 0,00 -

Konstruksi 9,24 5,14 4,01 2,88 3,44 3,40 2,25

Perdagangan 4,48 4,83 5,42 3,36 4,12 3,75 3,43

Angkutan 4,94 5,41 9,06 9,44 1,65 1,29 0,70

Jasa Dunia Usaha 4,09 6,02 4,26 1,08 4,41 5,42 5,63

Jasa Sosial 5,80 3,06 8,05 4,65 4,14 3,73 4,42

Lainnya 1,74 1,85 1,69 1,43 1,41 1,14 1,10

2009KOMPONEN

2010

Sumber: Bank Indonesia

Page 19: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

Tabel 3.A PERKEMBANGAN BPR PROVINSI GORONTALO

MAR JUN SEP DES MAR JUN SEP

Jumlah BPR 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah kantor BPR 9 8 8 8 8 8 9

ASSET (Jutaan Rp) 20.437 21.833 22.711 23.719 25.882 30.444 31.333

DPK (Jutaan Rp) 8.096 9.076 9.772 10.453 11.306 12.330 9.136

Deposito 4.307 4.512 4.982 5.620 6.766 7.175 5.407

Tabungan 3.789 4.564 4.790 4.833 4.540 5.155 3.728

Kredit - Berdasarkan Bank Pelapor (Jutaan Rp) 16.007 19.063 20.732 19.780 20.303 20.759 20.640

Investasi 403 353 468 433 395 402 400

Modal Kerja 10.627 12.840 13.654 12.656 12.629 12.510 12.293

Konsumsi 4.977 5.870 6.610 6.691 7.279 7.846 7.947

Kredit Sektoral - Outstanding (Jutaan Rp) 16.007 19.063 20.732 19.780 20.303 20.759 20.640

Pertanian 326 437 410 368 337 338 301

Industri 381 402 352 318 331 322 313

Perdagangan, Restoran dan Hotel 7.918 9.726 10.642 10.030 9.873 9.846 9.431

Jasa-jasa 2.148 2.489 2.427 2.199 2.309 2.227 2.466

Lainnya 5.235 6.008 6.901 6.865 7.454 8.026 8.129

Kredit UMKM -Plafon s.d. 5 M (Jutaan Rp) 16.007 19.063 20.732 19.780 20.303 20.759 20.640

L D R (%) - Berdasarkan Bank Pelapor 197,71 210,04 212,15 189,22 179,57 168,36 225,92

NPLs Gross sektoral (Jutaan Rp) 2.561 3.422 4.082 3.734 3.860 3.639 4.207

Pertanian 73 142 141 124 N/A 132 149

Industri 35 47 54 50 N/A 36 47

Perdagangan, Restoran dan Hotel 1.761 2.639 2.808 2.801 N/A 2.622 3.015

Jasa-jasa 310 267 491 386 N/A 357 373

Lainnya 381 326 587 372 N/A 492 624

NPLs Netto setelah dikurangi PPAP (Jutaan Rp) 2.021 2.915 3.475 3.129 3.229 2.933 3.403

Rasio NPLs Gross sektoral (%) 16,00 17,95 19,69 18,88 19,01 17,53 20,38

Pertanian 22,44 32,55 34,51 33,72 N/A 39,10 49,38

Industri 9,20 11,71 15,29 15,81 N/A 11,20 15,17

Perdagangan, Restoran dan Hotel 22,24 27,13 26,39 27,93 N/A 26,63 31,96

Jasa-jasa 14,42 10,74 20,25 17,57 N/A 16,03 15,11

Lainnya 7,29 5,43 8,51 5,43 N/A 6,13 7,68

Rasio NPLs Netto (%) 12,63 15,29 16,76 15,82 16,03 14,13 16,49

20102009KOMPONEN

Sumber: Bank Indonesia

Page 20: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Inflasi Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara

umum dan bersifat persisten. Perubahan (laju) inflasi

umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada

sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks

harga konsumen (IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya,

inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari

permintaan.

Food Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga dari jenis

barang-barang makanan.

Administered Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga sekelompok

barang yang harganya diatur/ dikendalikan oleh pemerintah,

seperti: BBM, Tarif listrik, telpon, dll.

Traded Inflation Inflasi yang diukur berdasarkan perubahan harga kategori

barang yang dapat diperdagangkan secara international.

Inflation Month to Month Perbandingan atau nisbah indeks harga konsumen pada

bulan yang diukur dengan IHK pada bulan sebelumnya

(inflasi bulanan), dan sering disingkat (m-t-m)

Inflasi Year to Date Inflasi kumulatif merupakan inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisba) perubahan harga indeks

konsumen bulan bersangkutan dibandingkan akhir bulan

pada tahun sebelumnya, sehingga merupakan angka total

dan disingkat (y-t-d)

Inflasi Year on Year Atau inflasi tahunan adalah Inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisbah) perubahan harga indeks

konsumen bulan bersangkutan dibandingkan IHK pada

bulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat

(Y-o-Y)

Inflasi Quarter to Quarter Atau inflasi triwulan adalah inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisbah)/perubahan indeks harga

konsumen pada akhir triwulan yang bersangkutan

dibandingkan IHK akhir triwulan sebelumnya, atau sering

disebut (q-t-q)

Page 21: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

PDB dan PDRB Atau produk domestik bruto, sedangkan untuk skala daerah

(kota/kebupaten) disebut PDRB (produk domestik regional

bruto)

Pertumbuhan Year on

Year

Atau pertumbuhan tahunan adalah pertumbuhan yang

mengukur perbandingan PDRB atas dasar harga konstan

triwulan laporan dibandingkan PDRB atas dasar harga

konstan triwulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering

disingkat (Y-o-Y)

Pertumbuhan Melambat Pertumbuhan tahunan masih menunjukkan nilai positif

namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

M1 Disebut sebagai narrow money (uang beredar dalam arti

sempit), terdiri dari uang kartal dan uang giral

M2 Disebut broad money atau uang beredar dalam arti luas,

merupakan indicator tingkat likuiditas perekonomian, terdiri

dari uang kartal, uang giral dan uang kuasi (tabungan dan

deposito baik dalam mata uang rupiah maupun asing).

Mo Disebut uang primer (base money) merupakan kewajiban

otoritas moneter (di dalam neraca bank sentral), terdiri dari

uang kartal pada bank umum dan masyarakat ditambah

dengan saldo giro bank umum dan masyarakat dibank

sentral.

Uang Kartal Uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk

uang kas pada kas negara (KPKN) dan bank umum.

Uang Giral Terdiri dari rekening giro masyarakat masyarakat dibank,

kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang

sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanann

penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.

NIM Singkatan dari Net Interest Margin adalah selisih antara

pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank dengan biaya

bunga yang harus dibayar.

NPLs Singkatan dari non performing loan disebut juga kredit

bermasalah, dengan kolektibiltas kurang lancar (3),

diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.

Page 22: Pendapatan Daerah APBD-P 2009 Pencapaian APBD-P 2010 … · 2013-10-12 · menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penerimaan dana perimbangan

Restrukturisasi kredit Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha

perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya

yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi,

re-scheduling atau konversi kepemilikan.

UMKM Singkatan dari Sektor Usaha Mikri, Kecil Menengah yang

mempunyai skala pinjaman antara Rp50 Juta s/d Rp 5

Milyar.

UYD

Singkatan dari uang yang diedarkan, adalah uang

kartalyang berada dimasyarakat ditambah dengan uang

yang berada di kas bank.

Inflow Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran

yang dilakukan oleh bank umum.

Outflow Uang kartal yang keluar dari BI melaui proses penarikan

uang tunai bank umum dari giro di BI atau pembayaran

tunai melalui BI.

Netflow Selisih antara outflow and inflow.

PTTB Pemberian tanda tidak berharga, adalah bagian dari

kegiatan untuk menarik uang yang sudah tidak layak edar,

sehingga uang yang disediakan oleh BI tersebut dapat

berada dalm kondisi layak dan segar (fit for circulation)

untuk bertransaksi.