45
PENDEKATAN ANALISIS GENDER DALAM ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS Asa Nurfila Sari

Pendekatan Analisis Gender

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mata kuliah askeb V

Citation preview

Slide 1

PENDEKATAN ANALISIS GENDERDALAM ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITASAsa Nurfila SariGender & Seks ?

GENDERSEKSTUJUAN PEMBELAJARANMenjelaskan pengertian pendekatan analisis genderMenjelaskan alat analisis gender :HarvardMoserMatrik Analisis Gender ( GAM )KPPSebagai perencanaan asuhan kebidanan komunitasMengaplikasikan kerangka kerja alat analisis genderDEFINISIPendekatan analisis gender: Proses mengidentifikasi sekaligus mengkaji ada tidaknya perbedaan kondisi maupun posisi laki-laki dan perempuan serta relasi sosialnya baik di lingkungan keluarga, komunitas bahkan ditingkat negara serta global TUJUAN ANALISIS GENDERMelakukan perubahan positif sehingga tidak ada lagi pihak / kelompok yang dirugikan khususnya perempuan

ALAT ANALISIS GENDER DALAM ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITASHARVARDHarvard Analytical Framework Dikenal dengan sebutan profil kegiatan yang digunakan untuk melihat relasi perempuan dan laki-laki berdasarkan pembagian waktu kerjaAsumsi yang mendasarinya bahwa ada hubungan ekonomi dalam alokasi sumberdaya dengan pembagian peran antara perempuan dan laki-laki.HARVARDTUJUAN KERANGKA HARVARDKerangka Analisis ini digunakan untuk pengumpulan data secara mikro (skala rumah tangga dan komunitas)Membantu perencanaaan sebuah program atau kegiatan agar efisien. Melakukan pemetaan kerja yang dilakukan oleh perempuan dan laki-lakiMengidentifikasi atau menandai kunci-kunci perbedaan kerja perempuan dan laki-laki

HARVARDKOMPONEN HARVARDHARVARDMengidentifikasi tugas-tugas produktif dan reproduktifMengidentifikasi siapa melakukan apaDetail klasifikasi pekerjaan tersebut tergantung pada bidangnyaHARVARDProfil KegiatanPARAMETER YANG DAPAT DIUJI :

Dominasi gender dan umur= mengidentifikasi apakah perempuan dewasa,laki-laki dewasa,anak perempuan atau anak laki-laki yang banyak melakukan tugas tersebutAlokasi waktu = menentukan berapa persen waktu yang dialokasikan untuk masing-masing kegiatan, dan apakah termasuk musiman atau harianTempat Kegiatan = dimana dilakukan? Dalam rumah, diluar rumah, sawah, toko, sekolah ,dllHARVARDProfil akses dan kontrol ini merupakan analisis dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam profil. Akses: siapa yang dapat menjangkau penggunaan sumber dayaKontrol: siapa memiliki kewenangan memutuskan penggunaan sumber dayaMengidentifikasi akses dan kontrol terhadap sumber daya yang digunakan dalam kegiatan (sumber daya alam, waktu, aset, pasar, politik, dll)HARVARDProfil Akses & KontrolSiapa yang mengakses dan siapa yang mengontrol penggunaan sumber daya tersebut.Keuntungan apa yang diperoleh dari kegiatan tersebutSiapa yang memanfaatkan keuntungan tersebut dan siapa yang mengontrol keuntunganSiapa yang melakukan kontrol terhadap sumber daya tersebutHARVARDFaktor-faktor yang dimaksud adalah faktor yang mempengaruhi, baik yang menghambat maupun mendukung perempuan dan laki-laki.bagaimana dan sejauh mana faktor tersebut mempengaruhiHARVARDFaktor faktor yang BerpengaruhFaktor tersebut antara lain :Tata nilai sosial budaya dan adat istiadatKebijakan, peraturan & perundang-undanganPenapsiran ajaran agamaSikap & persepsi masyarakat khususnya perempuanRendahnya pemahaman masyarakat tentang genderKemiskinan dan kebodohan / keterbelakanganHARVARDDimensi perempuan dalam identifikasi proyek /programMenguji kebutuhan-kebutuhan perempuanMengidentifikasi tujuan umum proyekMengidentifikasi dampak negatif2. Dimensi perempuan dlm perencanaan proyek:Dampak proyek terhadap kegiatan perempuanDampak proyek terhadap akses dan kontrol perempuanAnalisis Siklus ProyekHARVARD3. Dimensi perempuan dalam pelaksanaan proyekIndividu pelaksana = sejauh mana peduli pada perempuanStruktur kelembagaan = sejauh mana mendukung perempuanOperasional dan logistik = lokasi dan waktu dapat diakses perempuan?KeuanganFleksibilitas = fleksibel terhadap perubahan isu-isu perempuan?Data dan analisis=perempuan dilibatkan dalam pengumpulan data dan intepretasi data?

HARVARDMOSERAlat Analisis MoserKonsep-konsep dalam kerangka Moser adalah:Didalam masyarakat perempuan yang berpendapatan rendah memiliki 3 peran yaitu:Peran reproduktifPeran produktifPeran sosial kemasyarakatanSedangkan laki-laki terutama mengurusi kegiatan-kegiatan produktif dan politik dalam masyarakatMOSERMengidentifikasi Tiga PeranPERAN REPRODUKTIF :Kerja-kerja pengelolaan dan pelestarian RT dan keluarga; melahirkan, merawat anak-anak, mempersiapkan makan, berbelanja, merawat rumah dan kesehatan keluargaMOSERPERAN PRODUKTIF :Kerja yang menghasilkan barang dan jasa untuk dikonsumsi dan diperdagangkanPerempuan dan laki dapat terlibat dalam kegiatan produktif tetapi seringkali fungsi dan tanggung jawab mereka berbedaMOSERSOSIAL KEMASYARAKATAN :Kerja-kerja yang berkaitan dengan pengorganisasian kegiatan / tugas sosial secara bersama. Misal; upacara-upacara dan peringatan-peringatan.Perempuan dan laki-laki terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan, meskipun suatu pembagian kerja berdasarkan gender juga ada disanaMOSERBerkaitan dg kondisi perempuan :Persediaan airPerawatan kesehatanPendapatan untuk memenuhi kebutuhan Rumah TanggaPerumahan dan kebutuhan-kebutuhan dasarPersediaan pangan keluarga

Kebutuhan Gender PraktisMOSERTerkait dg penguatan posisi perempuan : Penghapusan pembagian kerja berdasarkan jenis kelaminPenghapusan beban pekerjaan RT dan perawatan anakPenghilangan bentuk-bentuk diskriminasiAkses terhadap penghargaan sumberdaya lainnyaTindakan-tindakan utk menentang kekerasan

Kebutuhan Gender Strategis MOSERSiapa mengontrol apa dan siapa yang memiliki kekusaan atas pengambilan keputusan?Pendekatan Gender & PembangunanCONTOH KERANGKA HARVARD & MOSERCONTOH ANALISIS HARVARD & MOSERGAMGender Analysis Matrix (GAM)Digunakan untuk mengukur dampak program terhadap laki-laki dan perempuan sehingga terlihat hasil dari sebuah pembangunanGAMTujuan Kerangka ini :Memberi suatu tehnik berbasis masyarakat untuk mengidentifikasi dan analisis perbedaan dampak dari berbagai intervensi pembangunan terhadap perempuan dan laki-lakiMengajukan suatu proses analisis yang mengidentifikasi dan menantang asumsi tentang peran gender di masyarakat dengan cara konsruktif

GAMKegunaan Kerangka ini :Untuk melakukan perencanaan, pengawasan dan evaluasi proyek pada suatu tingkatan berbasis masyarakatDeskripsi GAM :Apa Mengapa SiapaMengapa

GAM4 tingkat analisis dan kategori analisisTINGKAT ANALISIS :PerempuanLaki-lakiRumah tanggaMasyarakat

KATEGORI ANALISIS :PekerjaanWaktuSumberdayaFaktor budaya

GAMKPPWomens Empowerment FrameworkKerangka Pemberdayaan Perempuan(KPP) : digunakan untuk mengukur keberdayaan perempuan didasarkan pada 5 tingkatan yaitu kesejahteraan, akses, kesadaran kritis/ keyakinan, partisipasi dan kontrolKPP dikembangkan untuk mendefinisikan kemungkinan apakah seseorang memiliki hak atas hidupnyaKPPMasalah utama dalam pembangunan perempuan bukan membuat bagaimana perempuan menjadi lebih produktif, efisien atau menggunakan tenaga mereka secara lebih efektif, tetapi untuk memungkinkan perempuan memiliki kesetaraan dgn laki-laki dan secara sama dalam proses pembangunanKPPTUJUAN :Mendorong proses pemberdayaan perempuan agar tercipta keadilan dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam segala aspek kehidupan.RUANG LINGKUP :Domistik (dalam rumah tangga)Publik (di komunitas)KPPKEGUNAAN KPP :Perencanan Program dalam sebuah KomunitasAlat Evaluasi Program yang sudah berjalan

KPP5 Tingkatan Pemberdayaan1. KESEJAHTERAAN :Tingkat kesejahteraan materi perempuan terhadap laki-laki dalam hal seperti makanan, pendapatan, perawatan kesehatan dan waktu luangKPP2. AKSES:Akses perempuan terhadap faktor-faktor produksi yang sama dengan laki-laki mencakup akses terhadap tanah/lahan pekerjaan, penghargaan, pelatihan, fasilitas pemasaran serta semua jasa dan keuntungan yang tersedia secara umumPersamaan akses: dapat diperoleh dengan persamaan kesempatan, adanya reformasi hukum dan administrasi guna menghapus segala bentuk diskriminasiKPP3. KESADARAN KRITIS/KEYAKINAN : Mencakup pemahaman atas perbedaan antara peran berdasarkan gender dan seks. Keyakinan juga meliputi kepercayaan bahwa pembagian kerja secara seksual harus adil dan disetujui oleh kedua belah pihak tanpa dominasi dari jenis kelamin.KPP4. PARTISIPASI :Partisipasi perempuan yang setara dalam proses pembuatan keputusan, kebijakan, perencanaan dan administrasi.Partisipasi dimana perempuan dilibatkan dalam penilaian kebutuhan-kebutuhan, perumusan, penerapan dan evaluasi kegiatanKPP5. KONTROL :Suatu keseimbangan kontrol antara laki-laki dan perempuan sehingga tidak ada satupun dari mereka memiliki posisi yang lebih dominanKPPTemuanKPPTERIMA KASIH