15
1 PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK MERAMALKAN INFLASI JAWA TIMUR Nur Jannati Rokimah 1 , Brodjol Sutijo Suprih Ulama 2 , 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Gedung U lantai 2 Kampus Sukolilo, Surabaya, 60111 E-mail: [email protected] Abstract The inflation rate is the change of price level percentage at current time compared to previous price level period. Inflation is an indicator that provide information about the dynamics prices of goods and services consumed by society. Inflation at East Java in 2010 is higher than 2009. The increasing of price indicated by the increasing off foodstuff index. Among the seven groups of expenditures, foodstuffs has the highest inflation rate that is equal to 16.22% during 2010. Estimation / forecasting inflation is one of the important inputs for decision-making process in monetary terms to plan economic policy in the future. This research will be made a model of general inflation based on foodstuffs inflation and health inflation at East Java Province. Several methods to forecast the general inflation based on the value of foodstuffs inflation and health inflation are multiple-input transfer function method and artificial neural network. Multiple-input transfer function method is one method of time series used in forecasting the output series (y t ) affected by several input series (x jt ). The results of multiple-input transfer function model will be used as input variables for artificial neural network method. The results showed that multiple-input transfer function method is the best method to forecast the value of general inflation for two until eight, ten and eleven step ahead where as artificial neural network is the best method to forecast the value of general inflation for one, nine and twelve step ahead with produce MAPE value as 0.0740, 0.4408, and 0.3925. Keywords : General inflation, foodstuff inflation, health inflation, multiple input transfer function, artificial neural network. Abstrak Laju inflasi adalah persentase perubahan tingkat harga pada suatu waktu tertentu dibandingkan dengan tingkat harga pada periode sebelumnya. Inflasi menjadi indikator yang dapat memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Inflasi di Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan inflasi pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa Timur selama tahun 2010 karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan

PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

  • Upload
    vandien

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

1

PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK MERAMALKAN

INFLASI JAWA TIMUR

Nur Jannati Rokimah

1, Brodjol Sutijo Suprih Ulama

2,

1Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Gedung U lantai 2 Kampus Sukolilo, Surabaya, 60111

E-mail: [email protected]

Abstract

The inflation rate is the change of price level percentage at current time compared to

previous price level period. Inflation is an indicator that provide information about the

dynamics prices of goods and services consumed by society. Inflation at East Java in

2010 is higher than 2009. The increasing of price indicated by the increasing off

foodstuff index. Among the seven groups of expenditures, foodstuffs has the highest

inflation rate that is equal to 16.22% during 2010. Estimation / forecasting inflation is

one of the important inputs for decision-making process in monetary terms to plan

economic policy in the future. This research will be made a model of general inflation

based on foodstuffs inflation and health inflation at East Java Province. Several

methods to forecast the general inflation based on the value of foodstuffs inflation and

health inflation are multiple-input transfer function method and artificial neural

network. Multiple-input transfer function method is one method of time series used in

forecasting the output series (yt) affected by several input series (xjt). The results of

multiple-input transfer function model will be used as input variables for artificial

neural network method. The results showed that multiple-input transfer function

method is the best method to forecast the value of general inflation for two until eight,

ten and eleven step ahead where as artificial neural network is the best method to

forecast the value of general inflation for one, nine and twelve step ahead with

produce MAPE value as 0.0740, 0.4408, and 0.3925.

Keywords : General inflation, foodstuff inflation, health inflation, multiple input

transfer function, artificial neural network.

Abstrak

Laju inflasi adalah persentase perubahan tingkat harga pada suatu waktu tertentu

dibandingkan dengan tingkat harga pada periode sebelumnya. Inflasi menjadi

indikator yang dapat memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga

barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Inflasi di Jawa Timur pada tahun 2010

lebih tinggi dibandingkan inflasi pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa Timur

selama tahun 2010 karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan

Page 2: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

2

indeks pada kelompok bahan makanan. Dari tujuh kelompok pengeluaran, kelompok

bahan makanan sepanjang tahun 2010 memiliki inflasi tertinggi yaitu sebesar 16,22%.

Pendugaan/peramalan nilai inflasi merupakan salah satu input yang cukup penting

bagi proses pengambilan keputusan secara moneter untuk menyusun kebijakan

ekonomi di masa mendatang. Pada penelitian ini akan dibuat model inflasi umum

berdasarkan inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi kelompok kesehatan untuk

Provinsi Jawa Timur. Beberapa metode untuk meramal inflasi umum didasarkan pada

nilai inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi kelompok kesehatan adalah metode

fungsi transfer multi input dan artificial neural network. Metode fungsi transfer multi

input adalah salah satu metode time series yang digunakan dalam peramalan output

series (yt) yang dipengaruhi oleh beberapa input series (xjt). Hasil dari model fungsi

transfer multi input akan digunakan sebagai variabel input untuk metode artificial

neural network. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode fungsi transfer

multi input merupakan metode terbaik untuk meramalkan nilai inflasi umum dua

sampai dengan delapan, sepuluh dan sebelas langkah ke depan sedangkan metode

artificial neural network merupakan metode terbaik untuk meramalkan nilai inflasi

umum satu, sembilan, dan dua belas langkah ke depan dengan nilai MAE sebesar

0,0740, 0,4408, dan 0,3925.

Kata kunci : Inflasi Umum, inflasi kelompok bahan makanan, inflasi kelompok

kesehatan, fungsi transfer multi input, artificial neural network.

1. Pendahuluan

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara

umum dan terus-menerus (kontinu). Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-

rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu

menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara

terus-menerus dan saling mempengaruhi [3].

Dalam lima tahun terakhir, inflasi di Jawa Timur selalu berfluktuasi meskipun masih

tergolong dalam kategori rendah, masih di bawah 10% (single digit). Inflasi Jawa Timur pada

tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

Timur selama 2010 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan

indeks pada kelompok bahan makanan.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, dalam penelitian ini akan dijelaskan dengan

lebih terukur melalui suatu model statistik yang dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh

nilai inflasi kelompok bahan makanan dan nilai inflasi kelompok kesehatan terhadap nilai

inflasi umum di Jawa Timur. Pembentukan model suatu rumusan formula dari komponen

penyusunnya juga pernah dilakukan oleh Kamarianakis [8] dalam memodelkan spatio-

temporal GDP Yunani dari ketiga sektor pembentuknya.

Model statistik yang akan digunakan untuk memodelkan nilai inflasi kelompok bahan

makanan dan inflasi kelompok kesehatan terhadap nilai inflasi umum di Jawa Timur adalah

model fungsi transfer multi input. Model fungsi transfer pernah digunakan oleh Palm [16], Liu

Page 3: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

3

[10], dan Camargo dkk. [4]. Sedangkan model fungsi transfer multi input pernah digunakan

oleh Otok dan Suhartono [15] dalam model peramalan curah hujan di Indonesia.

Dalam pemenuhan kebutuhan praktis dan penghitungan inflasi selama ini, model linier

masih cukup dominan dilakukan sehingga model fungsi transfer digunakan dalam penelitian

ini. Tetapi ada dugaan bahwa pengaruh nilai inflasi kelompok bahan makanan dan nilai inflasi

kelompok kesehatan terhadap nilai inflasi umum di Jawa Timur bersifat nonlinier, maka dalam

upaya memperoleh hasil peramalan yang sesuai untuk data inflasi Jawa Timur digunakan

pendekatan model Artificial Neural Network karena model ANN banyak digunakan untuk

memodelkan hubungan yang bersifat nonlinier dengan pendekatan nonparametric [19].

Artificial Neural Network (ANN) merupakan sistem pemroses informasi yang memiliki

karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi [7]. Penggunaan Artificial Neural Network

untuk peramalan data inflasi dan perekonomian pernah digunakan oleh Moshiri dan Cameron

[13], Tkacz [21], Nakamura [14], Costanzo dkk. [5], dan Philip, dkk. [17] .

Pada penelitian ini, hasil pemodelan dengan pendekatan fungsi transfer time series multi

input akan digunakan sebagai variabel input dalam menghitung peramalan nilai inflasi umum

dengan metode ANN. Metode ANN yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Feed

Forward Neural Network (FFNN). Penelitian Zhang [23], Suryono [20], dan Merh dkk. [12]

memberikan kesimpulan bahwa penggabungan model time series dan ANN memberikan hasil

peramalan lebih baik daripada model time series atau ANN.

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah membentuk model inflasi kelompok bahan

makanan dan inflasi kelompok kesehatan terhadap inflasi umum pada data inflasi Jawa Timur

dengan menggunakan pendekatan fungsi transfer multi input dan pendekatan ANN,

mendapatkan ketepatan nilai peramalan dari masing-masing model yang telah didapatkan

dengan pendekatan fungsi transfer multi input dan ANN serta peramalannya untuk l-periode

ke depan

2. Metode

2.1 Model ARIMA

Data time series atau data deret waktu merupakan serangkaian data yang berupa nilai

pengamatan yang diukur selama kurun waktu tertentu, berdasarkan interval waktu yang tetap.

Time series merupakan realisasi atau contoh fungsi dari suatu proses stokastik, yang disusun

oleh random variabel dimana adalah ruang sampel dan t adalah indeks waktu [22].

Salah satu segi (aspect) pada data deret waktu adalah terlibatnya sebuah besaran yang

dinamakan autokorelasi (autocorrelation). Fungsi autokorelasi (ACF) pada analisis time series

merepresentasikan kovarian dan korelasi antara nilai pengamatan dari proses yang sama, yang

terbagi oleh beberapa lag waktu [22].

Stasioneritas data merupakan asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam penggunaan

analisis deret waktu. Stasioneritas berarti tidak terdapat pertumbuhan atau penurunan pada data

( fluktuasi data berada di sekitar suatu nilai rata-rata yang konstan, tidak tergantung pada

waktu dan varians dari fluktuasi tersebut pada pokoknya tetap konstan setiap waktu). Terdapat

beberapa cara untuk mengetahui kestasioneran data, antara lain melalui analisis grafik,

berdasarkan autocorrelation function (ACF) dan correlogram, uji akar unit (unit root test).

Page 4: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

4

Suatu deret waktu yang tidak stasioner harus diubah menjadi data stasioner. Data tidak

stasioner dalam varians dilakukan transformasi Box-Cox. Sedangkan data tidak stasioner

dalam rata-rata dilakukan differencing (menghitung perubahan atau selisih nilai observasi).

Nilai selisih yang diperoleh dicek lagi apakah stasioner atau tidak. Jika belum stasioner maka

dilakukan differencing lagi.

Setelah data deret waktu stasioner, langkah berikutnya adalah penetapan model ARIMA

(p,d,q) yang sesuai. Jika data tidak mengalami differencing, maka d bernilai 0, jika data

menjadi stasioner setelah differencing ke-1 maka d bernilai 1 dan seterusnya.

Model Box-Jenkins (ARIMA) dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu: model autoregressive

(AR), moving average (MA), dan model campuran ARMA (autoregresive moving average)

yang mempunyai karakteristik dari dua model pertama.

Autoregressive Model (AR)

atau (1)

Moving Average Model (MA)

atau (2)

Autoregressive Moving Average (ARMA)

(3)

Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA)

(4)

Model ARIMA musiman

(5)

Sedangkan gabungan antara model ARIMA non musiman dan ARIMA musiman disebut

ARIMA multiplikatif yang dinyatakan sebagai berikut :

(6)

dimana :

= adalah koefisien komponen AR non musiman dengan orde p

= adalah koefisien komponen MA non musiman dengan orde q

= koefisien komponen AR musiman s dengan orde P

= koefisien komponen MA musiman s dengan orde Q

= error white noise dengan rata-rata 0 dan varians konstan

B = backward shift operator

= pembedaan (differencing) non musiman pada ordo ke-d

= pembedaan (differencing) musiman pada ordo ke-D

Outlier time series

Pengamatan data deret waktu seringkali dipengaruhi oleh kejadian-kejadian tidak biasa

seperti gangguan, perang, krisis politik atau ekonomi, ataupun kesalahan pencatatan dan

perekaman. Pengamatan yang tidak biasa ini disebut outlier. Keberadaan outlier dalam suatu

data deret waktu berdampak secara substansial pada bentuk ACF sampel, PACF, estimasi

parameter model ARMA, peramalan, dan juga terhadap spesifikasi model. Ada dua macam

outlier, yaitu additive outlier merupakan kejadian yang mempengaruhi suatu deret waktu pada

Page 5: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

5

satu titik waktu saja dan innovational outlier mempengaruhi seluruh pengamatan. Secara

umum, sebuah data time series mungkin mengandung beberapa outlier, misalkan k outlier

yang berbeda jenis, maka model outlier secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :

(7)

Kadangkala, waktu dan penyebab terjadinya outlier tidak diketahui sehingga additive

outlier dan innovational outlier dapat bersifat level shift (LS) dan temporary change (TC). LS

merupakan kejadian yang mempengaruhi deret pada satu waktu tertentu dan efek yang

diberikan memberikan suatu perubahan yang tiba-tiba dan bersifat tetap. Sedangkan TC

adalah suatu kejadian dimana outlier menghasilkan efek awal pada waktu t, dan kemudian

efek tersebut berkurang secara lambat laun seiring dengan berkurangnya nilai faktor.

Setelah mendapatkan model sementara untuk data deret waktu, langkah selanjutnya

adalah mengestimasi parameter. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan

parameter-parameter model ARIMA, yaitu metode moment, metode maksimum likelihood,

metode estimasi nonlinier, dan metode OLS [22].

Salah satu tahapan penting dalam membangun model deret waktu adalah diagnosis

residual dari model, yaitu residual bersifat white noise (residual menunjukkan tidak ada

korelasi serial atau residualnya independen) dan identik (homoscedastic). Selain residual

white noise, juga berdistribusi normal.

Untuk menentukan model terbaik dapat digunakan kriteria pemilihan model yang

berdasarkan residual dan kesalahan peramalan [22]. Adapun kriteria pemilihan model yang

berdasarkan residual adalah AIC dan Schwartz’s SBC. Jika tujuan utama pembentukan model

adalah untuk peramalan, maka alternatif kriteria pemilihan model adalah berdasarkan

kesalahan peramalan. Ada 4 (empat) nilai statistik yang biasanya digunakan yaitu MPE, MSE,

MAE, dan MAPE [22].

2.2 Model Fungsi Transfer

Metode fungsi transfer merupakan pengembangan dari metode Box-Jenkins yang

modelnya terdiri dari dua variabel (bivariat) tetapi masing-masing variabel mempunyai model

ARIMA tertentu. Model fungsi transfer terbentuk melalui fungsi autokorelasi dan korelasi

silang sehingga dapat digunakan untuk meramal suatu variabel berdasarkan informasi dari

variabel lainnya.

Untuk membentuk model fungsi transfer, deret input dan deret output masing-masing

harus berautokorelasi dan memiliki korelasi silang yang signifikan. Bentuk umum model

fungsi transfer untuk input tunggal (xt) dan output tunggal (yt) adalah [22]:

atau (8)

dimana:

yt = representasi dari deret output yang stasioner

xt = representasi dari deret input yang stasioner

nt = representasi dari komponen error (deret noise) yang mengikuti suatu model ARIMA

yang merupakan koefisien model fungsi transfer atau

bobot respon impuls, yaitu susunan bobot pengaruh deret input (xt) terhadap deret output (yt)

dalam sistem dinamis terhadap seluruh periode waktu yang akan datang. Bobot respon impuls

Page 6: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

6

dapat dinyatakan sebagai berikut :

sehingga (9)

dimana:

B = banyaknya periode sebelum deret input mulai berpengaruh terhadap deret output

merupakan operator dengan orde s, yang

merepresentasikan jumlah pengamatan masa lalu xt yang berpengaruh terhadap .

merupakan operator dengan orde r, yang

merepresentasikan jumlah pengamatan masa lalu dari deret output itu sendiri yang

berpengaruh terhadap .

Tahap-tahap pembentukan model fungsi transfer identik dengan tahapan pada

pembentukan model ARIMA dengan ilustrasi seperti yang telah dilakukan oleh [22] adalah

tahap identifikasi bentuk model, tahap diagnosa model fungsi transfer, tahap peramalan

dengan fungsi transfer.

Model Fungsi Transfer Multi Input

Secara umum, deret output mungkin bisa dipengaruhi oleh beberapa deret input, sehingga

model kausal untuk fungsi transfer multi input adalah [22] :

atau (10)

dimana adalah fungsi transfer untuk input series ke-j dan diasumsikan

independen untuk setiap input series , j= 1,2,…,k dan input series dan tidak

berkorelasi untuk i j. Bobot respon fungsi transfer untuk masing-masing variable

input didefinisikan pada model fungsi transfer untuk single input [15].

2.3 Artificial Neural Network (ANN)

Artificial Neural Network adalah system pemroses informasi yang memiliki karakteristik

mirip dengan jaringan syaraf biologi [18]. Untuk membentuk model Artificial Neural Network

yang baik dihadapkan pada beberapa pemilihan arsitektur neural network yang meliputi [11] :

1. Bagaimana menentukan jumlah variabel input yang tepat

Penggunaan model neural network untuk menghasilkan angka peramalan, sebagai variabel

input digunakan lag yang signifikan pada PACF data time series [6].

2. Tipe arsitektur neural network

3. Jumlah lapisan pada hidden layers

4. Jumlah hidden units (neuron) pada hidden layer

5. Tipe kombinasi dari fungsi transfer atau fungsi error (fungsi aktivasi)

Salah satu model ANN yang banyak digunakan adalah Feed Forward Neural Network

(FFNN). Suhartono [19] menjelaskan bahwa secara umum metode ini bekerja dengan

menerima suatu vektor dari input-input X dan kemudian menghitung suatu respon atau output

Y(X) dengan memproses (propagating) X melalui elemen-elemen proses yang saling terkait.

Elemen-elemen proses tersusun dalam beberapa lapisan (layer) dan data, X, mengalir dari satu

lapisan ke lapisan berikutnya secara berurutan. Dalam tiap-tiap lapisan, input-input

Page 7: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

7

ditransformasi ke dalam lapisan secara nonlinear oleh elemen-elemen proses dan kemudian

diproses maju ke lapisan berikutnya. Akhirnya, nilai nilai output Y(X), yang dapat berupa

nilai-nilai skalar atau vektor, dihitung pada lapisan output.

Gambar 2.1. Arsitektur FFNN

Gambar 2.1 adalah suatu contoh bentuk FFNN dengan satu lapisan tersembunyi. Dalam

contoh ini, FFNN terdiri dari tiga input (yaitu X1, X2 dan X3 ) empat unit neuron di lapisan

tersembunyi dengan fungsi aktifasi , dan satu unit output dengan fungsi aktifasi linear.

Model FFNN menggunakan metode pelatihan Backpropagation yang merupakan

algoritma pelatihan yang terawasi dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak

lapisan untuk mengubah bobot-bobot yang terhubung dengan neuron-neuron yang ada pada

lapisan tersembunyinya. Menurut Fausset [7]pelatihan backpropagation terdiri dari tiga tahap :

1. Input pola pelatihan sehingga diperoleh nilai output (feedfoward)

2. Menghitung dan propagasi balik dari nilai error yang diperoleh

3. Penyesuaian bobot untuk meminimalkan error.

Fungsi aktivasi yang digunakan oleh metode backpropagation harus memiliki beberapa

syarat penting, yaitu : kontinyu, terdifferensial dengan mudah, dan merupakan fungsi yang

tidak turun. Salah satu fungsi aktivasi yang sering digunakan adalah fungsi sigmoid biner yang

memiliki range (0,1).

Pada jaringan feedfoward pelatihan dilakukan dalam rangka melakukan pengaturan

bobot, sehingga pada akhir pelatihan akan diperoleh bobot-bobot yang baik. Selama pelatihan,

bobot-bobot diatur secara iterative untuk meminimumkan fungsi kinerja jaringan. Fungsi

kinerja yang sering digunakan untuk backpropagation adalah mean square error. Algoritma

pelatihan yang digunakan pada penelitian ini adalah Gradient Descent dengan Momentum

(bernilai antara 0 dan 1) dan Adaptive Learning Rate (traingdx).

Preprocessing data adalah salah satu langkah penting untuk membentuk model neural

network yang baik. Pada tahap preprocessing dilakukan penskalaan pada input dan target

sedemikian hingga data-data input dan target tersebut masuk dalam suatu range tertentu [9].

Pada penelitian ini digunakan range [0 1]. Preprocessing bertujuan untuk mengurangi efek

“curse of dimensionality” untuk mencegah bad local minimum yang tidak diinginkan dan

preprocessing dapat mempercepat pencapaian kondisi konvergen.

2.4 Konsep Inflasi dan Indek Harga Konsumen (IHK)

Page 8: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

8

Inflasi sebagai salah satu indikator makro ekonomi suatu negara merupakan salah satu

alat ukur perkembangan ekonomi suatu daerah/negara. Inflasi di Indonesia dihitung

berdasarkan perubahan Indeks Harga Konsumen (lHK) yang merupakan salah satu indikator

ekonomi populer guna mengukur tingkat perubahan harga yang terjadi pada konsumen

perkotaan [2]. Inflasi merupakan angka gabungan (aggregat) dari perubahan harga

sekelompok barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat dan dianggap mewakili seluruh

barang dan jasa yang dijual di pasar.

Pengelompokan IHK didasarkan pada klasifikasi internasional baku yang tertuang dalam

Classification of Individual Consumption According to Purpose (COICOP) yang diadaptasi

untuk kasus Indonesia menjadi Klasifikasi Baku Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga.

Komoditas yang digunakan dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu kelompok bahan

makanan, kelompok makanan jadi, minuman,rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air,

listrik, gas dan bahan bakar, kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan,

rekreasi dan olahraga, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan.

IHK dihitung dengan menggunakan formula modified Laspeyres sebagai berikut:

(11)

Sedangkan inflasi dihitung menggunakan formula:

(12)

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Fungsi Transfer Multi Input

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum

dan terus-menerus (kontinu). Sejak tahun 2006 inflasi kelompok bahan makanan memberikan

sumbangan inflasi terbesar dibandingkan inflasi kelompok pengeluaran lainnya. Sepanjang

tahun 2010 (observasi ke-85 sampai dengan observasi ke-96) Jawa Timur mengalami sepuluh

kali inflasi dan satu kali deflasi (Maret 2010, sebesar -0,21%). Inflasi tertinggi terjadi pada

bulan Juli dan Desember 2010. Tingginya inflasi pada bulan Juli dan Desember 2010

disebabkan adanya kenaikan harga produk bahan makanan yang cukup tinggi seperti beras,

cabe rawit, daging ayam ras dan bawang.

Pembentukan fungsi transfer multi input harus memenuhi asumsi bahwa tidak adanya

korelasi diantara input series yang digunakan dalam pembentukan fungsi transfer. Berdasarkan

nilai korelasi yang yang diperoleh diketahui bahwa nilai korelasi antara inflasi kelompok

bahan makanan dan inflasi kelompok pengeluaran lainnya yang tidak signifikan adalah inflasi

kelompok kesehatan dan inflasi kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga. Di antara inflasi

kelompok kesehatan dan inflasi kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, yang memiliki

nilai korelasi terbesar terhadap inflasi umum adalah inflasi kelompok kesehatan, yaitu sebesar

0,298. Dapat disimpulkan bahwa input series yang mempengaruhi nilai inflasi umum adalah

inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi kelompok kesehatan.

Data yang digunakan sebagai data pembelajaran (in-sample) adalah data periode Januari

2003 sampai dengan Desember 2010 dan data untuk testing (out-sample) adalah data Januari

sampai dengan Desember 2011. Kriteria kebaikan hasil peramalan yang digunakan adalah nilai

Page 9: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

9

RMSE dan MAE. Semakin kecil kedua nilai tersebut, maka model semakin baik digunakan

untuk peramalan.

3.2.1 Pemodelan Fungsi Transfer dengan Input Series Inflasi Kelompok Bahan Makanan

Plot ACF inflasi kelompok bahan makanan menunjukkan bahwa nilai ACF signifikan

pada lag 1 dan lag 12 sedangkan plot PACF inflasi kelompok bahan makanan menunjukkan

nilai PACF signifikan pada lag 1 dan lag 4. Berdasarkan pola ACF dan PACF dugaan model

ARIMA adalah ARIMA(1,0,0), ARIMA([1,4],0,0), ARIMA(1,0,1), dan

ARIMA(0,0,1)(0,0,1)12

. Setelah dilakukan uji signifikansi parameter model ARIMA untuk

inflasi kelompok bahan makanan, cek diagnosa residual untuk menguji residual bersifat white

noise atau tidak, dapat disimpulkan bahwa model untuk inflasi kelompok bahan makanan

adalah ARIMA(0,0,1)(0,0,1)12

yaitu :

Sehingga deret input inflasi kelompok bahan makanan yang telah di-prewhitening adalah :

Prewhitening deret output (inflasi umum) mengikuti prewhitening deret input.

Identifikasi model dugaan awal fungsi transfer didasarkan pada nilai korelasi silang

antara deret input dan deret output yang telah di-prewhitening. Berdasarkan hasil korelasi

silang diperoleh kemungkinan nilai orde (b,r,s) yaitu (b=0, r=0, dan s=0). Model dugaan awal

inflasi kelompok bahan makanan terhadap inflasi umum orde (b=0, r=0, s=0) memiliki nilai p-

value < 0,05 sehingga model tersebut memenuhi uji signifikansi parameter. Orde b=0

menunjukkan bahwa inflasi kelompok bahan makanan pada bulan ke-t mempengaruhi inflasi

umum secara langsung pada bulan ke-t juga.

3.2.2 Pemodelan Fungsi Transfer dengan Input Series Inflasi Kelompok Kesehatan Berdasarkan pola ACF dan PACF dugaan model ARIMA untuk inflasi kelompok

kesehatan adalah ARIMA(1,0,0), ARIMA(0,0,2), ARIMA(1,0,1), dan ARIMA(1,0,2). Setelah

dilakukan tahapan pembentukan model ARIMA, model ARIMA

yang terbentuk untuk inflasi kelompok kesehatan adalah ARIMA (1,0,1) yaitu :

Sehingga deret input inflasi kelompok kesehatan yang telah di-prewhitening adalah :

Prewhitening deret output (inflasi umum) mengikuti prewhitening deret input.

Berdasarkan hasil korelasi silang diperoleh kemungkinan nilai orde (b,r,s) yaitu (b=0,

r=0, dan s=0). Model dugaan awal inflasi kelompok kesehatan terhadap inflasi umum orde

(b=0, r=0, s=0) memiliki nilai p-value < 0,05 sehingga model tersebut memenuhi uji

signifikansi parameter.

3.2.3 Pemodelan Fungsi Transfer Multi Input dengan Input Series Inflasi Kelompok

Bahan Makanan dan Inflasi Kelompok Kesehatan

Model dugaan awal fungsi transfer single input untuk inflasi kelompok bahan makanan

terhadap inflasi umum adalah orde (b=0, r=0, s=0) sedangkan model dugaan awal fungsi

transfer single input untuk inflasi kelompok kesehatan terhadap inflasi umum adalah orde

Page 10: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

10

(b=0, r=0, s=0). Setelah semua input series dilakukan prewhitening terhadap deret output,

model untuk fungsi transfer multi input adalah orde (b=0, r=0, s=0) sehingga model fungsi

transfer multi input yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Model tersebut menunjukkan bahwa inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi

kelompok kesehatan pada bulan ke-t mempengaruhi inflasi umum secara langsung pada

periode ke-t juga.

Residual model dugaan awal fungsi transfer multi input terhadap inflasi umum telah

memenuhi asumsi white noise karena nilai p-value di semua lag > 0,05 sehingga residual

bersifat independen dan komponen error tidak perlu dimodelkan dengan model ARMA. Hasil

crosscorrelation residual dengan deret input inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi

kelompok kesehatan memiliki p-value > 0,05 di semua lag. Hal ini menunjukkan bahwa deret

noise dan deret input baik inflasi kelompok bahan makanan maupun inflasi kelompok

kesehatan secara statistik telah independen.

Meskipun residual model noise fungsi transfer multi input telah memenuhi asumsi white

noise tetapi residual model noise tidak berdistribusi normal karena hasil uji normalitas dengan

Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai p-value < 0,05 dan hal ini disebabkan karena adanya

outlier pada data.

Setelah dilakukan deteksi outlier pada data ternyata terdapat beberapa outlier yaitu pada

observasi ke-2 (Februari 2003), ke-8 (Agustus 2003), ke-20 (Agustus 2004), ke-27 (Maret

2005), ke-34 (Oktober 2005), ke-63 (Maret 2008), dan ke-66 (Juni 2008).

Setelah dilakukan uji signifikansi parameter model, semua parameter dalam model fungsi

transfer multi input dengan deteksi outlier adalah signifikan karena memiliki nilai p-value <

0,05. Residual model dugaan awal fungsi transfer multi input dengan deteksi outlier telah

memenuhi asumsi white noise karena nilai p-value di semua lag > 0,05 sehingga residual

bersifat independen dan komponen error tidak perlu dimodelkan dengan model ARMA. Hasil

crosscorrelation residual dengan deret input inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi

kelompok kesehatan memiliki p-value > 0,05 di semua lag. Hal ini menunjukkan bahwa deret

noise dan deret input baik inflasi kelompok bahan makanan maupun inflasi kelompok

kesehatan secara statistik telah independen.

Residual model noise fungsi transfer multi input dengan deteksi outlier telah memenuhi

asumsi white noise dan residual model noise berdistribusi normal karena hasil uji normalitas

dengan Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai p-value > 0,05 sehingga tidak terdapat lagi

adanya outlier pada data. Model akhir fungsi transfer multi input dengan deteksi outlier yang

terbentuk adalah :

3.3 Feedfoward Neural Network

Page 11: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

11

Berdasarkan hasil fungsi transfer time series multi input, inflasi umum Jawa Timur

dipengaruhi oleh inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi kelompok kesehatan pada

periode waktu yang sama. Pada pembentukan model inflasi umum dengan pendekatan

feedfoward neural network, inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi kelompok kesehatan

akan digunakan sebagai input sedangkan inflasi umum digunakan sebagai output.

Untuk mendapatkan hasil peramalan terbaik untuk inflasi umum maka terlebih dahulu

akan dilakukan peramalan untuk inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi kelompok

kesehatan. Input selection pada metode FFNN untuk peramalan inflasi kelompok bahan

makanan dan inflasi kelompok kesehatan akan menggunakan lag yang signifikan pada pola

PACF. Untuk inflasi kelompok bahan makanan, akan menggunakan input nilai inflasi

kelompok bahan makanan pada periode (t-1) dan (t-4) yaitu nilai inflasi kelompok bahan

makanan pada periode satu bulan sebelum dan empat bulan sebelumnya. Sedangkan untuk

inflasi kelompok kesehatan hanya menggunakan input pada periode satu bulan sebelumnya.

Lapisan tersembunyi yang digunakan pada arsitektur jaringan FFNN adalah satu lapisan

dengan jumlah neuron sebanyak 1sampai dengan 20 neuron. Sedangkan untuk lapisan output

hanya menggunakan satu unit. Fungsi aktivasi yang digunakan pada lapisan tersembunyi

adalah fungsi logsig sedangkan fungsi aktivasi pada lapisan output adalah purelin (fungsi

linier). Pada tahap learning (pembelajaran) akan menggunakan fungsi gradient descent dengan

momentum (sebesar 0,8) dan adaptive learning rate (traingdx). Tahap pembelajaran bertujuan

untuk mencari bobot-bobot terbaik pada setiap unit neuron pada lapisan tersembunyi. Laju

pembelajaran yang digunakan sebesar 0,01.

Berdasarkan kriteria kebaikan model untuk inflasi umum berdasarkan hasil peramalan

out-sample dapat disimpulkan bahwa arsitektur terbaik untuk meramalkan inflasi umum untuk

l-langkah ke depan adalah (2,7,1) yaitu arsitektur jaringan dengan dua unit variabel input (X1

dan X2), satu lapisan tersembunyi dengan tujuh neuron dan satu unit variabel output

Model inflasi umum yang terbentuk untuk peramalan l-langkah ke depan adalah :

Page 12: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

12

dimana :

= nilai ramalan inflasi umum

= nilai ramalan inflasi kelompok bahan makanan

= nilai ramalan inflasi kelompok kesehatan

3.4 Perbandingan Hasil Pemodelan Inflasi Umum Jawa Timur dengan Menggunakan

Metode Fungsi Transfer Multi Input dan Metode FFNN

Setelah diperoleh model terbaik fungsi transfer multi input sesuai identifikasi dan

diagnosa model, maka model yang terbentuk dapat digunakan untuk melakukan peramalan.

Untuk peramalan menggunakan model fungsi transfer multi input dengan deteksi outlier,

hanya menngunakan nilai dari variabel dan variabel yang merupakan hasil peramalan

dari model ARIMA(0,0,1)(0,0,1)12

untuk inflasi kelompok bahan makanan dan hasil

peramalan dari model ARIMA(1,0,1) untuk inflasi kelompok kesehatan.

Untuk metode FFNN, hasil peramalan inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi

kelompok kesehatan akan digunakan untuk meramalkan nilai inflasi umum pada periode

waktu yang sama sesuai model yang terbentuk pada fungsi transfer multi input.

Perbandingan hasil peramalan inflasi umum Jawa Timur untuk l-langkah ke depan

dengan metode fungsi transfer multi input dan metode FFNN adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Perbandingan Kriteria Kebaikan Model untuk Inflasi Umum berdasarkan Hasil

Peramalan out-sample

l-langkah

Metode yang digunakan

Fungsi transfer multi input FFNN

MAE RMSE MAE RMSE

1 0,4024 0,4024 0,0740 0,0740

2 0,2267 0,2868 0,2422 0,2949

3 0,1538 0,2342 0,3374 0,3884

4 0,2598 0,3530 0,4532 0,5228

5 0,2220 0,3173 0,4364 0,4959

6 0,2267 0,3071 0,3646 0,4527

7 0,3946 0,6015 0,4970 0,6433

8 0,4542 0,6414 0,4816 0,6161

9 0,4532 0,6226 0,4408 0,5821

10 0,4227 0,5926 0,4650 0,5930

11 0,4196 0,5770 0,4245 0,5654

12 0,4118 0,5604 0,3925 0,5415

Page 13: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

13

121110987654321

2,0

1,5

1,0

0,5

0,0

-0,5

Ramalan l-tahap ke depan

Dat

a

Aktual

Fungi Transfer

FFNN

Variable

Time Series Plot of Aktual; Fungi Transfer; FFNN

Gambar 4.1 Plot Time Series untuk Nilai Inflasi Umum yang Dibandingkan dengan Hasil

Peramalan Nilai Inflasi Umum Menggunakan Metode Fungsi Transfer Multi Input dan Metode

FFNN untuk l-langkah ke Depan.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa untuk peramalan nilai inflasi umum Jawa

Timur menggunakan metode feedfoward neural network memberikan hasil peramalan yang

lebih baik dibandingkan dengan metode fungsi transfer multi input untuk peramalan satu tahap

ke depan, sembilan tahap ke depan, dan dua belas tahap ke depan karena dari dua kriteria

kebaikan model yang digunakan, metode feedfoward neural network menghasilkan nilai

RMSE dan MAE yang lebih kecil dibandingkan metode fungsi transfer multi input. Sedangkan

untuk peramalan dua sampai dengan delapan langkah ke depan metode fungsi transfer multi

input memberikan hasil peramalan yang lebih baik dibandingkan dengan metode feedfoward

neural network. Hal ini juga tampak pada plot time series untuk nilai inflasi umum yang

dibandingkan dengan hasil peramalan nilai inflasi umum menggunakan metode fungsi transfer

multi input dan metode FFNN sebagaimana disajikan pada gambar 4.1.

4. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Model ARIMA yang sesuai untuk inflasi kelompok bahan makanan adalah

ARIMA(0,0,1)(0,0,1)12

dan model ARIMA yang sesuai untuk inflasi kelompok kesehatan

adalah ARIMA(1,0,1).

2. Model fungsi transfer multi input yang terbentuk, dengan output nilai inflasi umum yang

dipengaruhi nilai inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi kelompok kesehatan pada

periode waktu yang sama melibatkan penanganan outlier pada data yaitu observasi ke-2

(level shift) dan additive outlier pada observasi ke-8, 20, 27, 34, 63, dan 66 untuk

memenuhi asumsi bahwa residual berdistribusi normal adalah :

Page 14: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

14

3. Pembentukan model inflasi umum menggunakan pendekatan FFNN menghasilkan

arsitektur terbaik (2,7,1) yaitu arsitektur jaringan dengan menggunakan 2 unit variabel

input (inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi kelompok kesehatan), satu neuron pada

hidden layer, dan satu unit variabel output. Model FFNN yang terbentuk sebagai berikut :

4. Peramalan nilai inflasi umum Jawa Timur menggunakan metode feedfoward neural

network memberikan hasil peramalan yang lebih baik dibandingkan dengan metode fungsi

transfer multi input untuk peramalan satu tahap ke depan, sembilan tahap ke depan, dan dua

belas tahap ke depan dengan nilai MAE sebesar 0,0740, 0,4408, dan 0,3925.

5. Peramalan nilai inflasi umum Jawa Timur untuk dua sampai dengan delapan langkah ke

depan metode fungsi transfer multi input memberikan hasil peramalan yang lebih baik

dibandingkan dengan metode feedfoward neural network.

Daftar Pustaka

[1] Atmadja, A. (1999), "Inflasi di Indonesia : Sumber-sumber Penyebab dan

Pengendaliannya", Jurnal Akuntansi dan Keuangan vol. I no 1 , hal 54-67.

[2] Badan Pusat Statistik. (2006), Penghitungan Inflasi Inti di Indonesia, BPS, Jakarta.

[3] Bank Indonesia. (2008), Ringkasan Eksekutif Penelitian Identifikasi Sumber Tekanan

Inflasi Jawa Tengah di Sisi Penawaran, Bank Indonesia, Jakarta.

[4] Camargo, M., Dullius, W., dan Malafaia, G. (2010), " Transfer Function and Intervention

Models for The Study of Brazilian Inflationary Process", African Journal of Business

Management vol. 4(5) , hal. 578-582.

Page 15: PENDEKATAN FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT DAN … · single digit). Inflasi Jawa Timur pada tahun 2010 lebih tinggi daripada inflasi Jawa Timur pada tahun 2009. Tingginya inflasi Jawa

15

[5] Costanzo, S., Trigo, L., Jimenez, L., dan Gonzales, J. (2007), A Neural Network Model of

Venezuelan Economy.(online). [ http://arxiv.org/abs.], diakses Kamis, 23 Juni 2011.

[6] Crone, S.F., dan Kourentzes, N. (2009), "Input Variable Specification for Neural Network

an Analysis of Forecasting Low and High Time Series Frequency", Proceedings of

International Joint Conference on Neural Network, hal. 619-626.

[7] Fausett, L. (1994), Fundamentals of Neural Networks : Architectures, Algorithms, and

Applications, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.

[8] Kamarianakis, Y., dan Prastacos, P. (2001), "Multivariate Hierarchical Bayesian Space-

time Models in Economics", ETK-NTTS, Proceedings New Techniques and Technologies

for Statistics, Eurostat, hal. 503-514.

[9] Kusumadewi, S. (2004), Membangun Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Matlab &

Excel Link, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[10] Liu, J., Chen, R., dan Yao, Q. (2010), "Nonparametric Transfer Function Models",

Journal of Econometrics , hal. 151-164.

[11] Matignon, R. (2005), Neural Network Modeling Using Sas Enterprise Miner.

[12] Merh, N., Saxem, V., dan Pardasani, K. (2010), "A Comparison Between Hybrid

Approaches of ANN and Arima for Indian Stock Trend Forecasting", Business

Intelligence Journal, vol. 3 no. 2 , hal 23-44.

[13] Moshiri, S., dan Cameron, N. (2000), "Neural Network versus Econometric Models in

Forecasting Inflation", Journal of Forecasting 19 , hal. 201-217.

[14] Nakamura, E. (2005), "Inflation Forecasting Using a Neural Network", Economics Letters

vol 86 , hal. 373-378.

[15] Otok, B. W., dan Suhartono (2009), "Development of Rainfall Forecasting Model in

Indonesia by using ASTAR, Transfer Function, and ARIMA Method", European Journal

of Scientific Research, vol. 38 , hal. 386-395.

[16] Palm, F. (1976), "Testing the Dynamic Specification of an Econometric Model with an

Application to Belgian Data", European Economic Review, vol. 8 , hal. 269-289.

[17] Philip, A. A., Taofiki, A.A., dan Bidemi, A.A. (2011), " Artificial Neural Network for

Forecasting Foreign Exchange Rate", World of Computer Science and Information

Technology Journal, vol. 1, no. 3, hal 110-118.

[18] Siang, J. (2009), Jaringan Syaraf Tiruan dan Pemrogramannya menggunakan MATLAB,

Penerbit Andi, Yogyakarta.

[19] Suhartono. (2007), Feedfoward Neural Network untuk Pemodelan Runtun Waktu,

Disertasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

[20] Suryono, H. (2009), Pemodelan Auto Regressive Integrated Moving Average with

Exogeneous Factor-Neural Network (ARIMAX-NN) pada data Inflasi Indonesia, Tesis,

FMIPA-ITS, Surabaya.

[21] Tkacz, G. (2001), "Neural Network Forecasting of Canadian GDP Growth", International

Journal of Forecasting, vol. 17 , hal. 57-69.

[22] Wei, W. (2006), Time Series Analysis Univariate and Multivariate Methods, Pearson

Addison Wesley, USA.

[23] Zhang, G. (2003), "Time Series Forecasting using a Hybrid ARIMA and Neural Network

Model", Neurocomputing , hal. 159-175.