Upload
varizalamir
View
481
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENDEKATAN KONSELING PSIKOANALISIS
A. PENDIRI & PENGEMBANG
Psikoanalisis adalah suatu metode penyembuhan yang lebih bersifat
psikoanalisis daripada dengan cara-cara fisik, peletak dasar teori ini adalah Sigmud
Shlomo Freud.
Berawal dari ketika Freud seorang dokter yang telah bekerja pada bagian
anatomi otak, ia menjadi tertarik mendalami aspek psikis atau mental dari manusia.
Untuk itu Freud belajar mendalami gangguan jiwa atau neurosis lewat Jen Charcot, ahli
syaraf dari perancis. Dengan Jehn dia merasa tidak puas karena terkesan bersifat magis
maka dia berpisah kemudian dia bergabung dengan Joseph Breuer karena Freud tertarik
dengan cara Joseph yang menyembuhkan neurosis dengan teknik talking-out (the
talking-out technique), akan tetapi Freud-Breur pecah kongsi karena beda pendapat
dalam menentukan penyebab histeria. Dari perbedaan pendapat itu Freud semakin
tertantang dan terdorong untuk membuktikan pandangannya tersebut. Hasilnya, temuan
dari temuan Freud menjadi sejarah penting dari psikologi teruatama dalam psikoanalisa.
Setelah Freud menggelarkan teorinya melalui buku-buku yang ditulisnya, ini
membuat nama Freud menjadi semakin tersohor hingga pada suatu saat ketika Wina
dikuasai oleh Nazi pada PD (Perang Dunia) I dan kehidupan orang yahudi terancam
namun Freud dapat meloloskan diri berkat bantuan muridnya Ernes Jones yang
kemudian Freud menetap di London sampai dia menghela nafas terakhirnya tanggal 23
september 1939. Freud meninggalkan salah seorang putrinya yang menjadi pewarisnya
yang bernama Anna Freud dan meninggalkan warisan ilmiah yang tak terpikirkan
manfaatnya bagi perkembangan psikologi dan terapi dewasa ini.
KONSEP PENDEKATAN KONSELING PSIKOANALISA
Beberapa prinsip yang menonjol dari keseluruhan teori Freud, yaitu prinsip
kepuasan, konstansi, dan prinsip realitas. Freud mengembangkan sejumlah teori
kepribadian diantaranya yaitu pertama topografi kepribadian, dalam teori topografi
menjelaskan tentang kepribadian manusia yang terdiri dari sub-subsistem. Bagi Freud
kepribadian itu berhubungan dengan alam kesadaran (awareness), alam kesadaran
terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu alam sadar (Conscious/Cs), alam prasadar
(Preconscious/Pcs), dan alam bawah sadar (unconscious/Ucs). Kedua struktur
kepribadian, dalam dunia kesadaran individu subsistem struktur kepribadian
berinteraksi secara dinamis. Subsistem itu adalah id, ego, dan superego. Ketiga
perkembangan kepribadian, melalui beberapa tahap yaitu oral, anal, falik, laten, dan
genital. Keempat dinamika kepribadian, Freud mengemukakan mekanisme pertahanan
ada beberapa macam yaitu distorsi, proyeksi, regresi, rasionalisasi, sublimasi, salah
sasaran (displacement) identifikasi, kompensasi, penggeseran, introjeksi, ritual dan
penghapusan, serta pembentukan reaksi.
B. PRIBADI SEHAT & BERMASALAH
Dalam psikoanalisis klasik ada faktor yang menyebabkan perilaku abnormal,
yaitu dinamika yang tidak efektif antara id, superego, dan ego; proses belajar yang tidak
benar pada masa kanak-kanak. Sedangkan kepribadian yang sehat menurut Freud adalah
jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah; keberhasilan dalam
belajar mengatasi tekanan dan kecemasan; dan keseimbangan antara kinerja superego
terhadap id dan ego.
C. TUJUAN & TAHAP-TAHAP KONSELING
1. Tujuan dan Tahap-tahap Konseling
Tujuan konseling aliran psikoanalisis adalah untuk membentuk kembali
struktur karakter individu dengan membuat yang tidak sadar menjadi sadar pada
diri klien.
Tahap-tahap konseling:
1. Membina hubungan konseling yang terjadi pada tahap awal konseling
2. Tahap krisis bagi konseli
3. Tilikan pada masa lalu konseli terutama pada masa kanak-kanaknya
4. Pengembangan resistensi untuk pemahaman diri
5. Pengembangan hubungan transferensi konseli dengan konselor
6. Melanjutkan lagi hal-hal yang resistensi
7. Menutup wawancara konseling
D. PERAN KONSELOR
Konselor bersikap anonim, artinya konselor berusaha tak dikenali konsel,
dan bertindak sedikit sekali memperlihatkan perasaan dan pengalamannya.
Tujuannya adalah agar konseli dapat dengan mudah memantulkan perasaan
kepada konselor.
Fungsi konselor adalah mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan
dalam ketidaksadaran konseli yang dilindunginya dengan cara transferensi.
E. TEKNIK KONSELING
Ada lima teknik dasar dari konseling psikoanalisis, yaitu
1. Asosiasi bebas
2. Interpretasi
3. Analisis mimpi
4. Analisis resistensi
5. Analisis transferensi
F. KEKURANGAN & KELEBIHAN
a. Kelebihan
1. Memberikan kontribusi yang besar
2. Digunakan sebagai salah satu teknik terapi dalam BK
3. Merupakan inpirator terbentuknya teori lainnya
4. Merupakan canang bagi kelahiran konseling
5. Memiliki kelebihan dalam penyembuhan konseli yang mengalami traumatik
yang diutamakan pada aspek kesadaran (insight)
6. Menyiapkan konselor dengan kerangka konseptual untuk melihat perilaku
serta memahami asal muasal serta fungsi gejala-gejala.
7. Konselor dapat belajar banyak tentang dinamika perilaku konseli.
b. Kekurangan
1. Pandangan yang terlalu deterministic dinilai terlalu merendahkan martabat
kemanusiaan
2. Terlalu menekankan pada masa kanak-kanak
3. Cenderung meminimalkan rasionalitas
4. Data penelitian empiris kurang mendukung sistem dan konsep psikoanalisis
5. Konselor yang menggunakan teknik konseling psikoanalisis akan cenderung
menganonim yang akan menjadi penyebab pembatasan gerak yang kurang
pada tempatnya.
Id
Bawaan sejak lahir (bersifat primitif).
Lebih berhubungan dengan faktor biologis dan hereditas.
Beradaptasi secara fisiologis dan sosial (energi psikis)
o Untuk mempertahankan dan mengembangkan spesiesnya.
Prinsip Id adalah untuk mencari kesenangan, menghindari rasa sakit /
tidak nyaman.
Berada di alam bawah sadar.
Super Ego
Bukan faktor biologis melainkan kebudayaan, dan nilai-nilai sosial.
Super Ego lawan dari Id.
Terbentuk dari interaksi orang tua dan masyarakat.
Super Ego berisi “Kode Moral”, selalu menentang kehendak “Id”
o Jadi Super Ego merupakan “Kata Hati”
Super Ego selalu berada di alam bawah sadar dan dapat pula berada di
alam pra sadar.
Super Ego terbentuk sejak usia kanak-kanak dan terus berkembang
hingga dewasa.
Ego
Mediasi antara Id dan Super Ego.
Tidak diperoleh sejak lahir.
Ego merupakan mediator antara dorongan-dorongan biologis (Id) dan
tuntutan hati nurani (Super Ego) yang terbentuk dari orang tua, budaya,
dan tradisi.
Ego merupakan kendali organisme untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan dunia riil.
Cara kerja Ego:
o Menganut prinsip realitas, yang bertugas untuk mengendalikan
tuntutan instingtif dan pertimbangan kode moral.
Menurut Freud:
Kepribadian atau perilaku merupakan sistem energi yang kompleks yang
terjadi karena adanya interaksi antara tuntutan Id, dunia realitas yang
dimiliki Ego, dan harapan moral Super Ego.
HAKEKAT MANUSIA
1) TIN JAUAN PSIKOLOGIS
Freud Struktur Kepribadian (Tipologi Kepribadian)
SOSIOLOGIS
PSIKOLOGIS
BIOLOGIS
Id merupakan struktur biologis.
Ego bersifat Rasional, Realistis, Pintar, Cerdas.
o Struktur psikologis.
Super Ego bersifat Moralis, Idealis.
o Nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
EGO
SUPER EGO
ID
REALITA
2) TINJAUAN FILOSOFIS
a) Manusia serba ditentukan oleh insting kehidupan (ETOS) dan kematian /
destruktif (THANATOS).
b) Insting merupakan konsep sentral.
c) Kehidupan manusia pada dasarnya merupakan pertentangan insting
kehidupan dan merusak.
o Deterministik, Biologis, Deteministik.
Mengapa orang bertindak rasional dan irasonal?
Karena antara Id, Ego, dan Super Ego tidak menempati ruangan (bagiannya)
yang tidak sesuai.
NEOROSIS
Id dominan, sehingga tidak mau melihat dunia luar.
Menyebabkan berkhahayal tidak mau berusaha.
1. NEOROSIS I
Apabila ada kesenjangan hati, apa yang diinginkan tidak sesuai dengan
realitanya. ex: salah suai pada siswa (konseli)
Id tidak mau melihat realita (HEDONISTIK)
ex: tiap hari memimpikan orang yang sama.
Kataksis: traumatik yang belum terselesaikan di masa lalunya.
2. NEOROSIS II
Ego ditekan Super Ego.
Terjadi karena dari Super Ego.
Misal: sangat dipengaruhi oleh orang tua dan saudara, teman, tokoh
masyarakat (kyai, pendeta, guru, dkk)
Significant Others
Orang-orang yang banyak berpengaruh / memengaruhi dalam kehidupan
kita (individu).
Memengaruhi kita sehingga menjadi orang yang IDEALIS, MORALIS.
3. NEOROSIS III
Apabila Ego kalah / dikalahkan dari realita.
Melebih-lebihkan realita sehingga menyebabkan MPE (Mekanisme
Pertahanan Ego), ada 12 MPE.
Mengapa individu cenderung ada yang sehat dan ada yang tidak sehat?
Karena menurut PSIKOANALISIS terjadi gangguan terhadap 6 tahap, yaitu:
1) Fase Oral
2) Fase Anal
3) Fase Falik
4) Fase Laten
5) Fase Pubertas
6) Fase Genital
Electra complex: anak perempuan suka pada ayahnya.
Oedipus complex: anak laki-laki suka pada ibunya.
Sumber Rujukan
Corey, Gerald.2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi;Bandung.PT Refika
Aditama
http://KonselingIndonesia.com
Latipun.2006.Psikologi Konseling.Malang;UMM Press
Surya, Mohamad.1988.Dasar-Dasar Penyuluhan (Konseling).Jakarta;Lembaga
Penelitian
Willis, Sofyan s.2004.Konseling Individual: Teori dan Praktek.Bandung;CV Alvabeta