92
i PENDEKATAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY ) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KELAS XI DI SMA NASIMA SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Biologi Disusun Oleh: JAMAL SAPUTRA NIM: 053811283 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

PENDEKATAN SETS SCIENCE ENVIRONMENT ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/95/jtptiain...itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah

  • Upload
    ngongoc

  • View
    262

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENDEKATAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY )

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARANBIOLOGI MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

KELAS XI DI SMA NASIMA SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Disusun Oleh:

JAMAL SAPUTRA NIM: 053811283

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

ii

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185

PENGESAHAN

N a m a : Jamal SaputraN I M : 053811283

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah / Tadris BiologiJudul Skripsi : PENDEKATAN SETS (SCIENCE ENVIRONMENT

TECHNOLOGY AND SOCIETY ) DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN BIOLOGI MATERI POKOK SISTEMEKSKRESI PADA MANUSIA KELAS XI DI SMANASIMA SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010.

Telah Dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal:

29 Juni 2010Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikanstudi Program Sarjana Strata I (S.1) tahun akademik 2010/2011 guna memperolehgelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

Semarang, Juli 2010

Dewan PengujiKetua Sidang, Sekretaris Sidang,

Hj. Muntholi’ah, M.Pd. Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes.NIP. 19670319 199303 2001 NIP. 19751113 200501 2001

Penguji I, Penguji II,

Lianah, M.Pd. Andi Fadllan, M.Si.NIP. 131914973000002000 NIP. 19800915 200501 1006

Pembimbing I, Pembimbing II

Nur Khasanah, S.Pd. M.Kes. H. Mursid, M.Ag.NIP 19751113 200501 2001 NIP 19670305 200112 1001

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan

Hj.Nur Khasanah, SPd, M.Kes ______________ ________________NIP. 197511132005012001Pembimbing I

H. Mursid, M.Ag ______________ ________________NIP.196703052001121001Pembimbing II

iv

MOTTO

!$tBurO çF• Ï?ré&Ï̀iB&ä óÓx«ßì» tFyJ sùÍo 4q uŠysø9$#$u‹ ÷R‘‰9$#$ygçG t^ƒ Η ur4$tBury‰Y Ïã«!$#׎ö•yz#’s+ ö/ r&ur4Ÿxsùr&

tbq è=É)÷ès?ÇÏÉÈ

“Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, makaitu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi

Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti? ”. (QS. Al-Qashash [28]: 60)•

• Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Surabaya: Duta Ilmu, 2005), hlm.553

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

Kedua orang tua tercinta Ibunda Sudiarti dan Ayahanda Agus

Sukma yang telah memberikan doa dan kasih sayang yang tiada

terhingga.

Kakak-kakakku tersayang Sri Purwani dan Suami, Dwi Budianto

dan istri, adik-adikku (Alm) Aji Sanwani ( Yang selalu ku rindu

senyummu dalam mimpiku), Dek ovi, Slamet Kurniawan, dan

keponakanku M. Syaifa Ali Yusuf yang selalu menjadi inspirasi dan

Motivasi bagi penulis.

vi

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 21 Juni 2010

Deklarator,

Jamal SaputraNIM. 053811283

vii

ABSTRAK

Jamal Saputra (NIM. 053811283). Pendekatan SETS (Science, Environment,Technologi, and Society ) dalam meningkatkan hasil belajar Mata PelajaranBiologi Materi Pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia Kelas XI SMA NasimaSemarang Tahun Ajaran 2009-2010. Skripsi. Semarang: Fakultas TarbiyahIAIN Walisongo, 2010.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuanyang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPAbukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatuproses penemuan. Karakteristik pengetahuan sistem ekskresi pada manusiamemungkinkan peserta didik berpikir kritis dan komprehensip jikapembelajarannya menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment,Technology, and Society). Melalui pendekatan ini peserta didik diharapkandapat memahami keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan /penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi dengan menerapkan konsep-konsep yang dimiliki dari berbagai ilmu terkait.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan SETS(Science, Environment, Technology, and Society) dalam meningkatkan hasilbelajar siswa kelas XI SMA Nasima Semarang.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pesertadidik kelas XI SMA Nasima Semarang. Dalam penelitian ini penelitimenggunakan satu kelas untuk menerapkan pendekatan SETS (Science,Environment, Technology, and Society ) yaitu kelas XI SMA NasimaSemarang yang jumlahnya ada 25 peserta didik, terdiri atas dua siklus, setiapsiklus meliputi langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasidan refleksi. Pada tahap perencanaan disusun skenario pembelajaran danmenyiapkan perangkat pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan, prosespembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan SETS. Hasil observasidipresenrasikan dalam diskusi kelas. Pada tahap observasi, dilakukanpengamatan aktivitas siswa, sikap siswa, dan kinerja guru. Serta tes hasilbelajar. Indikator kinerja pada penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajarsecara individual dan klasikal.

Hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa indikator kinerja belumtercapai karena hasil belajar peserta didik hanya mencapai 72,4 dan 13 siswayang tuntas belajar, untuk itu di adakan perbaikan lagi pada siklus II. Analisispada siklus II menunjukkan ketuntasan hasil belajar peserta didik yaitu dengannilai rata-rata 80,2 dan 23 siswa tuntas belajar.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasidan masukan bagi para civitas akademika, para mahasiswa, para tenagapengajar, para peneliti pendidikan dan semua pihak yang membutuhkan dilingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

viii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim

Assalamu alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah berkenan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shlawat serta salam terlimpahkan selalu kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW, para keluaarga, para sahabat dan para

pengikutnya.

Skripsi dengan judul ”Pendekatan SETS ( Science, Environment,

Technologi, and Society ) dalam meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran

Biologi Materi Pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia Kelas XI SMA Nasima

Semarang Tahun Ajaran 2009-2010”,

Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas dan sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang. Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu yang dimiliki

sehingga banyak kekurangannya. Akan tetapi merupakan kebahagiaan tersendiri

karena atas bimbingan dan petunjuk yang diberikan dosen pembimbing sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan yang bersifat moral

maupun spiritual, secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Hj. Nur Khasanah, SPd., M.Kes dan H. Mursid., M.Ag dosen pembimbing

skripsi.

3. Seluruh Dosen dan wali studi ( Saminanto, M.Pd) serta seluruh pegawai

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Dwi Sukaningtiyas, M.Pd, Kepala SMA Nasima Semarang.

5. Drs.Traju Ismono, Guru bidang studi Biologi SMA Nasima Semarang.

ix

6. Takmir Masjid Al-Muhajirin dan segenap warga perumahan Bukit Walisongo

Permai yang telah memberikan ruang dan waktu penulis dalam belajar

bersosialisasi kemasyarakatan.

7. Teman-temanku Mahasiswa Tadris Biologi dan seluruh angkatan 2005 di

Fakultas Tarbiyah yang telah berjuang bersama dalam menuntut ilmu.

8. Sahabatku Kharisman yang selalu memberikan masukan dan motivasi yang

sangat berharga dalam menjalani arus kehidupan.

9. Cahya Comp (Mas Bambang, Salim dan Simbah) yang telah membantu

memberikan sarana dalam pengetikan penyusunan skripsi.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian

skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas segala budi baik mereka dengan pahala

yang lebih besar dari yang telah mereka berikan kepada penulis. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis

menerima saran dan kritik yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga

skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Semarang, 21 Juni 2010Penulis,

Jamal Saputra053811283

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................... ii

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...................................... 4

C. Penegasan Istilah ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Pendekatan SETS .................................................................. 7

1. Pengertian Pendekatan SETS ........................................... 7

2. Hakekat dan Tujuan pendekatan SETS............................. 7

3. Cakupan Pendidikan SETS............................................... 8

4. Identifikasi Metode Pembelajaran dengan Pendekatan

SETS ............................................................................... 9

B. Hasil Belajar .......................................................................... 10

1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ............................... 10

2. Aspek-aspek Hasil Belajar................................................. 13

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar............ 13

xi

C. Metode Diskusi...................................................................... 14

D. Pembelajaran Biologi ……………………………………….. 16

1. Fungsi Pembelajaran Biologi………………..................... 16

2. Tujuan Pembelajaran Biologi ………………… ............... 17

E. SK, KD dan Indikator Materi pokok Sistem Ekskresi pada

Manusia............................ ...................................................... 17

F. Penerapan Pendekatan SETS Pada Pembelajaran Materi pokok

Sistem Ekskresi pada Manusia ............................................... 25

G. Kajian Penelitian yang Relevan ……………………….......... 26

H. Hipotesis Tindakan ……………………………..................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian dan Karakteristiknya………………….. ..... 28

B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 28

C. Desain Penelitian ................................................................... 29

D. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 34

E. Instrumen Penelitian .............................................................. 35

F. Teknik Analisis Data ............................................................. 36

G. Indikator Keberhasilan........................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum SMA Nasima Semarang ............................ 39

B. Pra siklus .............................................................................. 40

C. Hasil Penelitian...................................................................... 41

D. Pembahasan........................................................................... 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................ 51

B. Saran-saran ............................................................................ 52

C. Penutup.................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nilai tes hasil belajar peserta didik (ranah kognitif) Pra Siklus....... 41

Tabel 4.2 Nilai tes hasil belajar peserta didik (ranah kognitif) Siklus I .......... 43

Tabel 4.3 Nilai Aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajan Siklus I .. 43

Tabel 4.4 Nilai tes hasil belajar peserta didik (ranah kognitif) Siklus II ......... 45

Tabel 4.5 Nilai Aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajan Siklus II. 45

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Keterkaitan antar unsur- unsur SETS ....................................... 9

Gambar 2.2 Struktur Ginjal ......................................................................... 20

Gambar 2.3 Struktur kulit ........................................................................... 22

Gambar 2.4 Struktur hati............................................................................. 23

Gambar 2.5 Struktur Paru-paru ................................................................... 24

Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis & McTaggart ........................ ...... 29

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. RPP Siklus I

Lampiran 3. RPP Siklus II

Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Siklus I

Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Siklus II

Lampiran 6. Soal Tes Evaluasi Siklus I

Lampiran 7. Soal Tes Evaluasi Siklus II

Lampiran 8. Tabel Hasil Tes Siklus I

Lampiran 9. Tabel Hasil Tes Siklus II

Lampiran 10.Tabel keaktifan siswa selama pembelajaran

Lampiran 11.Tabel Nama-nama peserta didik kelas XI SMA Nasima Semarang

Lampiran 12. Gambar suasana pembelajaran dengan pendekatan SETS

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa

yang akan datang1. Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan

yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan

pendidikan.

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah mesti melalui

pembelajaran. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar

mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.2 Pembelajaran merupakan

aktivitas yang utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Dalam

usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan sistem lingkungan atau

kondisi belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar

yang merupakan proses membimbing kegiatan belajar.3

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta

didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang

lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang

mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam individu

maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran

tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar

menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik4. Peran guru

sangat penting dalam proses belajar mengajar di kelas karena mempengaruhi

keberhasilan peserta didik.

1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 142 B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar Disekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),

hlm. 23 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2007), hlm. 254 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 173

16

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan

yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA

bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-

fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan. Proses pembelajarannya menitik beratkan pada pemberian

pengalaman langsung kepada peserta didik untuk mengembangkan

kemampuan agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah.

Belajar biologi dapat membantu siswa untuk memahami alam dan gejalanya,

karena itu belajar biologi banyak berkaitan dengan penelitian dan

penyelidikan, selama proses pencarian ini siswa dapat menumbuhkan sikap

ilmiah dan nilai positif lainnya.

Beberapa sikap ilmiah yang dapat dikembangkan melalui

pembelajaran biologi antara lain sikap ingin tahu, jujur, tekun, terbuka tehadap

gagasan baru, tidak percaya tahayul, sulit menerima pendapat yang tidak

disertai bukti, berpikir logis, peka terhadap makhluk hidup dan

lingkungannya.5 Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, yaitu pada

pembelajaran biologi tentang sistem ekskresi pada manusia di kelas XI SMA

Nasima Semarang tampak bahwa keaktifan dan kinerja peserta didik belum

optimal, 65% peserta didik kurang memberi respon terhadap materi dan

pertanyaan dari guru. Pembelajaran di kelas masih berfokus pada guru sebagai

sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi

belajar. Oleh karena itu seorang guru dalam penyampaian materi pelajaran

biologi haruslah mengetahui metode dan model pembelajaran yang kreatif dan

inovatif.

Karakteristik pengetahuan sistem ekskresi pada manusia

memungkinkan peserta didik berpikir kritis dan komprehensip jika

pembelajarannya menggunakan SETS ( Science, Environment, Technology,

and Society). Melalui pendekatan ini peserta didik diharapkan dapat

memahami keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan /

5 Musahir,Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Biologi,(Jakarta, CV. Irvandi putra, 2003 ), hlm.5

17

penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi dengan menerapkan konsep-

konsep yang dimiliki dari berbagai ilmu terkait, sesuai dengan ayat Alqur’an

surat Al-qhashas:60

)

(

“Dan apa saja yang di berikan kepada kamu maka itu adalah kenikmatanhidup duniawi,dan perhiasannya, sedang apa yang di sisi Allah adalah lebihbaik dan lebih kekal, maka apakah kamu tidak memahaminya? 6

Ayat di atas menerangkan bahwa Allah SWT memberikan kenikmatan

hidup duniawi dan perhiasan yang ada pada manusia, salah satu diantaranya

adalah organ-organ sebagai alat ekskresi pada manusia yang dapat menunjang

berlangsungnya kehidupan kita, diharapkan peserta didik dapat berpikir kritis

dan kreatif dalam memahami sistem ekskresi untuk diterapkan dalam

kehidupan dan bermasyarakat.

Salah satu pilihan dalam pembelajaran sains adalah SETS. Pendekatan

SETS ( Science, Environment, Technology, and Society ) memberi penekanan

pada konservasi nilai positif pendidikan, budaya dan agama, sementara tetap

maju dalam bidang sains, tekhnologi dan ekonomi. Pembelajaran dalam

pendekatan SETS selalu dihubungkan dengan kejadian nyata yang dijumpai

siswa dalam kehidupanya (bersifat kontekstual) .

Permasalahan di atas dapat dilakukan penelitian tindakan kelas ( PTK )

sebagai alternatif dalam penyelesaian. Penelitian tindakan kelas

(PTK) merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan

dengan tujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran kelas.7

Upaya penelitian tindakan kelas ( PTK ) diharapkan dapat menciptakan

budaya belajar ( learning culture ) dikalangan guru dan peserta didik.

6 • Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Surabaya: Duta Ilmu, 2005),hlm. 553

7 Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian tindakan kelas, (Jakarta: Bumi aksara, 2006),cet V,hlm.58

18

Penelitian tindakan kelas ( PTK ) menawarkan peluang sebagai strategi

pengembangan kinerja, sebab pendekatan penelitian ini menampilkan pola

kerja yang kolaboratif.

Atas dasar permasalahan yang telah dikemukakan di atas peneliti

mencoba menerapkan pendekatan SETS ( Science, Environment, Technology,

and Society ) dalam pembelajaran biologi di SMA Nasima Semarang dengan

harapan peserta didik dapat menguasai dan menerapkannya.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Latar belakang masalah diklasifikasikan sebagai permasalahan yang

akan dihadapi, yaitu kurang tertariknya peserta didik kelas XI SMA Nasima

dalam mengikuti pelajaran biologi dengan alasan membosankan dan kurang

menarik, adapun permasalahannya :

1. Bagaimana penerapan pendekatan SETS pada mata pelajaran biologi

materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI SMA Nasima

Semarang?

2. Apakah penerapan pendekatan SETS pada pembelajaran Biologi materi

pokok sistem ekskresi pada manusia dapat meningkatkan hasil belajar

siswa?

C. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kemungkinan adanya pemahaman yang berbeda

dari para pembaca maka dalam penulisan skripsi ini perlu dikemukakan arti

dari istilah kata-kata yang menjadi judul penelitian ini :

1. Pendekatan SETS ( Science, Environment, Technology, and Society )

Kata SETS ( Science, Environment, Technology, and Society ) dapat

dimaknakan sebagai sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat,

merupakan satu kesatuan yang dalam konsep pendidikan mempunyai

implementasi agar anak didik mempunyai kemampuan berpikir tingkat

19

tinggi ( higher order thinking )8. Pendekatan SETS ( Science,

Environment, Technology, and Society ) menjadi salah satu pendekatan

yang digunakan dalam pembelajaran sains. Pendekatan ini dapat

menghubungkan konsep sains yang sedang dipelajari siswa dengan

lingkungan, tekhnologi dan masyarakat.

2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar.9 Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.10 Penguasaan

hasil belajar oleh siswa dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam

bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun

keterampilan motorik.11 Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian

ini adalah nilai yang diperoleh melalui tes.

3. Biologi adalah Ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat makhluk hidup.

4. Materi pokok sistem ekskresi pada manusia merupakan salah satu materi

dari pelajaran biologi yang diberikan pada kelas XI tingkat SMU/MA.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini manfaat yang diharapkan adalah sebagai

berikut :

1. Secara teoritis

Adanya penelitian ini, penulis dapat mengetahui penerapan

pendekatan SETS ( Science, Environment, Technology, and Society )

khususnya pembelajaran biologi di kelas XI SMA Nasima Semarang

2. Secara praktis

a. Bagi Siswa

8 http: Ilmuwan muda, word press.com/ Pembelajaran fisika dengan pendekatan SETS. 30/01/109 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1999), Cet. 1, hlm. 37.10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1999), Cet. 6, hlm. 22.11 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 2, hlm. 103.

20

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam memahami pembahasan materi pokok ekskresi pada manusia di

kaitkan dengan kejadian di sekitar siswa yang di hubungkan dengan aspek

SETS.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan oleh guru dalam

kegiatan belajar mengajar khususya pelajaran biologi dalam menggunakan

pendekatan SETS sebagai pendekatan yang tepat untuk menyampaikan

materi pokok ekskresi pada manusia ataupun materi lainnya yang relevan

dalam rangka mewujudkan pelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan

visi, misi, dan tujuan sekolah.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan masukan yang baik bagi pihak

sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan prestasi siswa sekaligus kualitas pendidikan dari sekolah

tersebut.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengalaman baru yang dapat

digunakan dalam proses belajar mengajar di masa mendatang.

21

BAB II

PENDEKATAN SETS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

A. Pendekatan SETS

1. Pengertian Pendekatan SETS (Science Environment Technology and

Society)

SETS bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia akan memiliki

kepanjangan Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat.12

Kata SETS (Science Environment Technology and Society) dapat

dimaknakan sebagai sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat,

merupakan satu kesatuan yang dalam konsep pendidikan mempunyai

implementasi agar anak didik mempunyai kemampuan berpikir tingkat

tinggi (higher order thinking).13 Pendidikan SETS dapat diawali dengan

konsep-konsep yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar

kehidupan sehari-hari peserta didik atau konsep-konsep rumit sains

maupun non sains. SETS diturunkan dengan landasan filofofis yang

mencerminkan kesatuan unsur SETS dengan mengingat urutan unsur-unsur

SETS dalam susunan akronim tersebut

2. Hakekat dan tujuan Pendekatan SETS (Science Environment Technology

and Society)

Hakekat SETS dalam pendidikan merefleksikan bagaimana harus

melakukan dan apa saja yang bisa dijangkau oleh pendidikan SETS.

Pendidikan SETS harus mampu membuat peserta didik yang

mempelajarinya baik siswa maupun warga masyarakat benar-benar

mengerti hubungan tiap-tiap elemen dalam SETS. Hubungan yang tidak

terpisahkan antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat merupakan

hubungan timbal balik dua arah yang dapat dikaji manfaat-manfaat

12 Achmad Binajda (1999b), Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS dalam Kontekskehidupan dan Pendidikan Yang Ada.Makalah inisisajikan dalam seminar Lokakarya PendidikanSETS,kerja sama antara SEAMEO RESCAM dan UNNES, 14-15 Desember 1999, hlm.1

13 http: Ilmuwan muda, word press.com/ Pembelajaran fisika dengan pendekatan SETS.30/01/10

22

maupun kerugian-kerugian yang dihasilkan. Pada akhirnya peserta didik

mampu menjawab dan mengatasi setiap problem yang berkaitan dengan

kekayaan bumi maupun isu-isu sosial serta isu-isu global, hingga pada

akhirnya bermuara menyelamatkan bumi. Adapun tujuan Pendekatan

SETS adalah sebagai berikut:

a. Lebih menekankan untuk memperoleh kegiatan pembelajaran dan

bukan pengajaran;

b. Memperoleh dorongan dan menerima inisiatip serta otonomi;

c. Memperhatikan peserta didik sebagai makhluk hidup yang memiliki

keinginan dan tujuan;

d. Mengambil berat peranan pengalaman peserta didik dalam proses

pembelajaran;

e. Memperoleh bimbingan untuk mengembangkan rasa ingin tahu

terhadap alam dan segala hal;

f. Pendidikan memperhatikan model dan mental peserta didik;

g. Menekankan perlunya atau pentingnya kinerja dan pemahaman ketika

memulai pembelajaran;

h. Mendorong peserta didik untuk melibatkan diri dalam

perbincangandengan guru dan esama pelajar secara bersanma

(cooperative);

i. Melibatkan peserta didik dalam situasi yang sebenarnya;

j. Mempertimbangkan keyakinandan sikap peserta didik.14

3. Cakupan Pendidikan SETS (Science Environment Technology and

Society)

Pendidikan SETS mencakup topik dan konsep yang berhubungan

dengan sains, lingkungan, teknologi dan hal-hal yang berkenaan dengan

masyarakat. SETS membahas tentang hal-hal bersifat nyata, yang dapat

dipahami, dapat dibahas dan dapat dilihat. Membicarakan unsur-unsur SETS

secara terpisah berarti perhatian khusus sedang diberikan pada unsur SETS

14 Achmad Binadja,SETS Education for the SecondaryLevel, Regular course, 04Oktober-13 November, 1999, hlm.92

23

tersebut. Dari unsur ini selanjutnya dicoba untuk menghubungkan keberadaan

konsep sains dalam semua unsur SETS agar bisa didapatkan gambaran umum

dari peran konsep tersebut dalam unsur-unsur SETS yang lainnya.

4. Penerapan Pendekatan SETS pada Pembelajaran di sekolah

Penerapan SETS dalam pembelajaran untuk tingkat sekolah

disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa. Sebuah program untuk

memenuhi kepentingan peserta didik harus dibuat dengan menyesuaikan

tingkat pendidikan peserta didik tersebut. Topik-topik yang menyangkut isi

SETS di luar materi pengajaran dipersiapkan oleh guru sesuai dengan jenjang

pendidikan siswa. Adapun metode pendekatan SETS yaitu diskusi, observasi,

wawancara, karya wisata, eksperimenn, cerita, problem solving, tanya jawab,

curah pendapat.15

Di dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS murid diminta

menghubungkan antar unsur SETS. Maksudnya adalah murid

menghubungkaitkan antara konsep sains yang dipelajari dengan benda-benda

yang berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain dalam SETS,

sehingga memungkinkan murid memperoleh gambaran yang lebih jelas

tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS baik

dalam bentuk kelebihan maupun kekurangannya. Hubungan tersebut dapat

digambarkan:

Gambar 2.1: Keterkaitan antar unsur SETS.16

15 Ibid., hlm.9416 Achmad Binadja, 1999d,op.cit ,.hlm.3

24

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

Banyak pengertian belajar yang dicetuskan oleh para ahli, namun

umumnya ahli-ahli tersebut (baik ahli psikologi maupun pendidikan)

mempunyai pendapat yang sama bahwa hasil suatu aktivitas belajar adalah

“perubahan”. Bahwa perubahan itu terjadi akibat “pengalaman”. Dari

kesamaan ini lahir pengertian belajar secara umum atau popular.

Pengertian umum inilah yang banyak digunakan oleh para praktisi di

lapangan khususnya guru. Secara umum, belajar adalah terjadinya

perubahan pada diri orang yang belajar karena pengalaman. Perubahan

tersebut bisa dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai-

sikap.

Belajar diartikan sebagai proses perubahan laku pada diri individu

berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya.17

Dikalangan ahli psikologi terdapat keragaman dalam cara

menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Namun, baik

secara eksplisit maupun secara implisit pada akhirnya terdapat kesamaan

maknanya, yaitu bahwa definisi maupun konsep belajar itu selalu

menunjukan kepada suatu proses perubahan perilaku atau pribadi

seseorang berdasarkan praktik atau penglaman tertentu.18

Cronbach memberikan definisi belajar adalah “Learning is show by

a change in behavior as a result of experience” (Belajar adalah perubahan

tingkah laku yang ditunjukkan sebagai hasil dari pengalaman).19

Menurut W.S Winkel berpendapat bahwa belajar adalah perubahan

kemampuan tingkah laku, yang dapat digolonglan menjadi:

a. Perubahan kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan

pengalaman.

17 Usman.M.U,Menjadi guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),hlm.5

18 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi kependidikan, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya. 2007), cet.9, hlm.157

19 Sadiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2001), hlm.20.

25

b. Perubahan tingkah laku sensorik motorik yang meliputi ketrampilan

melakukan gerak- gerik badan dalam urutan tertentu

c. Perubahan tingkah laku dinamik afektif yang meliputi sikap dan nilai,

yang meresapi perilaku dan tindakan.20

Syariat Islam menyatakan bahwa belajar merupakan suatu

kewajiban bagi seluruh umat Manusia, sebagaimana firman Allah SWT

dalam Quran Surat Al-‘Alaq:

ù ù&t•ø% $#ÉO ó™$$ Î/y7 În/ u‘“Ï%©!$#t,n=y{ÇÊÈt,n=y{z̀ » |¡SM}$#ô` ÏB@,n=tãÇËÈù&t•ø% $#y7 š/u‘ urãPt•ø.F{ $#

ÇÌÈ“ Ï%©!$#zO ¯=tæÉO n=s)ø9$$ Î/ÇÍÈzO ¯=tæz̀ »|¡SM}$#$ tBóO s9÷Ls>÷ètƒÇÎÈ):-(“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan, Diatelahmenciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, Yang (mengajar manusia ) dengan perantaraankalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.(QS.Al-‘Alaq 1-5).21

Banyaknya perbedaan redaksi tentang definisi belajar bukannya

menjadi pertentangan antara para ahli, melainkan dijadikan sebagai

pelengkap satu sama lain.

Dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa belajar

merupakan serangkaian kegiatan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku dengan lingkungannya yang meliputi aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Sedangkan hasil belajar merupakan serangkaian dua kata hasil dan

belajar, hasil berarti suatu yang diadakan oleh usaha.22 Dalam kamus

umum Bahasa Indonesia, hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat,

dijadikan) oleh suatu usaha fikiran.23

20 W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, ( Jakarta: Grasindo, 1999), cet.5, hlm.121 Depag RI, Alqur;an dan terjemahnya, (Jakarta: CV. Naladana, 2002), hlm.55322 Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai pustaka, 2005), hlm.3123 WJS. Purwadarminta, Kamus umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balaai Pustaka,

2006), edisi 3, cet. 3, hlm.408

26

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar.24 Hasil belajar sama dengan prestasi belajar,

menurut Syaiful Bahri Djamarah, prestasi merupakan hasil dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu maupun

kelompok.25

Jadi secara sederhana hasil belajar merupakan perubahan perilaku

serta penguasaan ketrampilan dan pengetahuan yang diperoleh peserta

didik dalam mata pelajaran yang ditunjukan dengan tes atau nilai yang

diperoleh setelah mengalami aktivitas belajar.

Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan

sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan

anak didik.Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar.26 Dalam

kegiatan belajar mengajar terdapat perpaduan antara guru dan anak didik

melalui interaksi edukatif, dalam kegiatan belajar ini guru harus dapat

menggunakan strategi belajar melalui metode yang digunakan sebagai alat

atau cara untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan

pengajaran diperlukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi.

Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan

atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar mengajar adalah

proses yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah

laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman

belajarnya. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk

hasil belajar. Oleh karena itu, tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan

penilaian hasil belajar.27

24 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, (Jakarta: RinekaCipta, 1999), hlm.37

25 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi belajar dan kompetensi guru, (Jakarta:Rineka Cipta,1994), hlm. 19

26 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006), cet. 3, hlm. 37

27 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa AktiF Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung:Sinar Baru, 1989), hlm. 111.

27

2. Aspek- aspek Hasil Belajar

Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek, Hasil belajar

akan tampak pada setiap perubahan pada aspek aspek tersebut, adapun

aspek-aspek tersebut adalah:

a. Pengetahuan

b. Pengertian

c. Kebiasaan

d. Ketrampilan

e. Apresiasi

f. Emosional

g. Hubungan sosial

h. Jasmani etis atau budi pekerti, dan

i. Sikap28

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Setiap kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang khas

sebagai hasil belajar. Hasil belajar dapat dicapai siswa melalui usaha-

usaha sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif

dan psikomotorik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai

secara optimal. Hasil belajar yang diperoleh siswa tidak sama, karena ada

beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain:

a. Faktor Internal

1) Kondisi fisik

Kondisi fisik adalah kondisi yang terjadi dari dalam

individu itusendiri dan nampak dari luar serta identik dengan faktor

kesehatan organ tubuh.29Kondisi siswa juga bisa mempengaruhi

hasil belajar, karena di dalam proses pembelajaran dengan

pendekatan SETS siswa harus benar benar dalam kondisi prima.

28 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007),cet.6,hlm. 30

29 Trikatarina, Psikologi belajar,(Semarang: UPT MKK UNNES,2004),hlm.11

28

2) Kondisi psikis

Kondisi psikis adalah kondisi yang dapat dimengerti dan

diketahui dari evaluasi, seperti kecerdasan akal, minat, emosi, dan

kemampuan bersosialisasi.30

b. Fator Eksternal, meliputi:

1) Kemampuan sosial ekonomi

2) Kekurangan kemampuan pengajar menguasai dan strategi

pembelajaran

3) Tugas-tugas non akademik

4) Kurang memperoleh dukungan dari orang-orang sekitar

5) Lingkungan fisik

6) Kesulitan belajar yang bersumber dari lembaga pendidikan itu

sendiri, misal sarana belajar, kondisi belajar dan sebagainya.

C. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan

memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara

rasional dan objektif.31 Metode diskusi dapat diartikan sebagai jalan untuk

memecahkan suatu permasalahan yang memerlukan beberapa jawaban alternatif

yang dapat mendekati kebenaran dalam proses belajar mengajar (PBM). Metode

ini bila digunakan dalam pendekatan SETS akan dapat merangsang murid untuk

berfikir sistematis, kritis dan bersikap demokratis, dalam menyumbangkan

pikiran-pikirannya untuk memecahkan sebuah masalah.

Langkah-langkah yang digunakan dalam metode diskusi ini adalah sebagai

berikut:

a. Pendahuluan:

1) Guru dan murid menentukan masalah.

2) Menentukan bentuk diskusi yang akan digunakan sesuai dengan

masalah yang akan didiskusikan dan kemampuan murid dalam

melaksanakan diskusi.

30 Ibid31 M. Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ( Jakarta: Ciputat Pers, 2002),hlm. 30

29

b. Pembelajaran inti:

Dalam melaksanakan diskusi guru dapat langsung memimpin

(moderator) atau dipimpin oleh murid yang dianggap cakap namun guru

tetap bertanggung jawab atas berlangsungnya diskusi.

c. Penutup:

Guru atau pemimpin diskusi memberikan tugas kepada audience

membuat kesimpulan diskusi. Kemudian guru memberikan ulasan atau

memperjelas dari kesimpulan diskusi.32

Keunggulan metode diskusi ini adalah:

a. Suasana kelas menjadi bergairah, dimana para siswa mencurahkan

perhatian dan pemikiran mereka terhadap masalah yang sedang

dibicarakan;

b. Dapat menjalin hubungan sosial antar individu siswa sehingga

menimbulkan rasa harga diri, toleransi, demokrasi, berpikir kritis dan

sistematis;

c. Hasil diskusi dapat dipahami oleh para siswa karena mereka secara aktif

mengikuti perdebatan yang berlangsung dalam diskusi;

d. Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi aturan-

aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi kejiwaan dan sikap

mereka untuk berdisiplin dan menghargai pendapat orang lain;

Disamping itu, kelemahan–kelemahan metode diskusi adalah:

1. Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif dalam

diskusi dapat menimbulkan sikap acuh tak acuh dan tidak ikut

bertanggung jawab terhadap hasil diskusi;

2. Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan waktu yang

terlalu panjang;

3. Para siswa mengalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat

mereka secara ilmiah atau sistematis.33

32 Armai Arief, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan islam, (Jakarta, Ciputat Pers,2002), hlm. 147-148

33 M. Basyirudin Usman , Opcit., hlm.37-38

30

D. Pembelajaran Biologi

Biologi adalah: Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang

makhluk hidup. Dengan berkembangnya ilmu dan tekhnologi maka biologi

sebagai ilmu semakin berkembang.

Pembelajaran Biologi mempunyai karkteristik tersendiri dibandingkan

dengan ilmu-ilmu alam lainnya, belajar biologi berarti upaya untuk mengenal

proses kehidupan nyata di lingkungan. Berupaya mengenali diri sendiri

sebagai makhluk individu maupun sosial. Sehingga dengan belajar biologi

diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan lulusan hidup

manusia dengan lingkungan. Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan

pengetahuan, ketrampilan, sikap, nilai, dan tanggung jawab kepada

lingkungan, masyarakat, bangsa serta negara, yang beriman dan bertakwa

kepada Allah SWT.34

Mata pelajaran Biologi di SMA / MA dan sederajat dikembangkan

melalui kemampuan berpikir analisis, induktif, dan deduktif untuk

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar35

Banyak peserta didik yang tidak dapat mengembangkan

pemahamannya terhadap konsep biologi dikarenakan antara perolehan

pengetahuan dan prosesnya tidak terintegrasi dengan baik dan memungkinkan

peserta didik untuk menangkap makna secara fleksibel. Konsekuensi

pembelajaran biologi di sekolah diharapkan mampu memberikan pengalaman

kepada peserta didik melakukan penyelidikan tentang fenomena biologi.

1. Fungsi Pembelajaran Biologi

Ditinjau dari segi fisiknya IPA adalah ilmu pengetahuan yang

objek telaahnya adalah alam dengan segala isinya termasuk bumi,

tumbuhan, hewan serta manusia. Pengetahuan alam meliputi biologi, fisika

dan kimia. Biologi mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan

34 Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Biologi, (Bandung:Genesindo,2003), hlm.1

35 Nani Rosijati, Kegiatan Belajar Mengajar Efektif, ( Semarang: Depdiknas, 2006),hlm.45

31

fenomena makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan

interaksinya dengan faktor lingkungan.

Pembelajaran biologi berfungsi menanamkan kesadaran terhadap

keindahan, keteraturan alam sehingga peserta didik dapat meningkatkan

keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan menjadi pribadi yang

menguasai sains dan teknologi untuk meningkatkan Sumber Daya

Manusia.

2. Tujuan Pembelajaran Biologi

a. Memahami konsep-konsep biologi dan saling keterkaitannya.

b. Mengembangkan ketrampilan dasar biologi untuk menumbuhkan nilai

serta sikap ilmiah.

c. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya

tekhnologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.

d. Mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang

berkaitan dengan proses kehidupan dalam kejadian sehari-hari.

e. Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan.

f. Memberi bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan36

Diharapkan peserta didik dapat memahami dan menguasai

pelajaran biologi serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

E. SK, KD dan Indikator Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia

Di dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS siswa diminta

mengaitkan antar unsur SETS. Yaitu antara konsep sains yang dipelajari

dengan benda-benda berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain dalam

SETS, sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas

tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS, baik

dalam bentuk kelebihan ataupun kekurangannya, sebagaimana Standar

Kompetensi kelas XI SMA Nasima semarang.

36 Depdiknas, Kurikullum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA danMA, (Jakarta:Depdiknas,2003), hlm.2

32

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

1 Menjelaskan Struktur

dan fungsi organ

Manusia dan Hewan

tertentu, kelainan dan

penyakit yang

mungkin terjadi serta

implikasinya pada

salingtemas

Menjelaskan

keterkaitan antara

struktur, fungsi

dan proses serta

kelainan /

penyakit yang

dapat terjadi pada

sistem ekskresi

pada Manusia.

1. Peserta didik mampu

mengidentifikasi

struktur dan fungsi

alat-alat ekskresi

2. Peserta didik mampu

membedakan struktur

dan fungsi alat-alat

ekskresi

3. Peserta didik mampu

menjelaskan proses

ekskresi seperti

keringat,

urine,bilirubin,CO2 dan

H2O ( uap air)

4. Peserta didik mampu

menjelaskan penyebab

kelainan/ penyakit

yang terjadi pada

sistem ekskresi

Sistem

Ekskresi Pada

Manusia

Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh,

seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat.

Beberapa istilah yang erat kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai

berikut.

Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme yang tidak

berguna lagi bagi tubuh.

1. Fungsi Sistem Ekskresi

a. Membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh

b. Mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (Osmoregulasi)

c. Mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal

(Termoregulasi)

33

2. Struktur dan Fungsi Alat-lat Ekskresi Pada Manusia

Proses pegeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme dari dalam tubuh

dapat berlangsung melalui ginjal, kulit, paru-paru dan hati atau saluran

pencernaan.37

a. Ginjal

Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga

perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang

bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena

di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis

dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal

merupakan alat pengeluaran, yang mengeluarkan sisa metabolisme

dalam bentuk urine. Urine mengandung air, urea, dan garam mineral.

1) Anatomi Ginjal

Ginjal terdiri atas lapisan luar dan dalam.

a) Lapisan luar ginjal disebut korteks atau kulit ginjal. Korteks

mengandung kurang lebih 1 juta nefron. Tiap nefron terdiri atas

badan malpighi (badan renalis) yang tersusun dari capsula

Bowman dan glomerulus.

b) Lapisan dalam Ginjal disebut medula atau sumsum ginjal.

Medula terdiri atas tubulus kontorti yang bermuara pada

tonjolan papila di ruang ginjal ( pelvis renalis). Tubulus

kontorti terdiri atas tubulus kontorti proksimal dan tubulus

kontorti distal.38

2) Fungsi Ginjal

a) Mengeskresi zat-zat sisa metabolisme yang mengandung

nitrogen, misalnya amonia dan garam mineral,

b) mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan

asam basa darah,

37 Pemkot Semarang, IPA biologi XI SMA, (Semarang: CV. Sahabat, 2005), hlm.17038 Saktiyono, Seribu Pena Biologi Smu Kelas 2, ( Jakarta: Erlangga,1999), hlm. 111

34

c) mengatur keseimbangan air, yaitu mempertahankan tekanan

osmosis ekstraseluler.

Gambar 2.2 Struktur Ginjal 39

b. Kulit

Struktur kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu epidermis dan

dermis. Epidermis tersusun atas beberapa lapisan jaringan:

1) Stratum Corneum ( lapisan tanduk), tesusun atas sel-sel mati dan

selalu mengelupas

2) Stratum lusidum, sel selnya tidak berinti dan berwarna bening.

3) Stratum Granolosum, mengandung pigmen warna kulit.

4) Stratum Germanitivum, sel-selnya aktif membelah membentuk sel-

sel baru ke arah keluar.

Pada dermis terdapat beberapa alat tubuh di antarnya:

1) Kelenjar minyak ( glandula sebacea)

2) Kelenjar keringat ( glandula sudorifera)

3) Jaringan saraf

4) Jaringan lemak40

39 http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Ekskresi_Pada_Manusia_Dan-Hubungannya-Dengan_Kesehatan_9.1

40 Pemkot Semarang, op.cit, hlm.173

Korteks

ArteriGinjal

VenaGinjal

Ureter

Medula Pelvis Glomerulus

KapsulaBowman

Saluran ginjal

Saluran Pengumpul

Nefron

35

1) Fungsi kulit:

a) melindungi tubuh terhadap gesekan, sinar, kuman, suhu, dan

zat kimia,

b) sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat dan minyak,

c) sebagai alat peraba,

d) pengatur suhu tubuh.

Sebagai organ pengeluaran, kulit memiliki fungsi ganda,

yaitu sebagai organ ekskresi dan sekaligus organ sekresi. Air yang

keluar dari kelenjar keringat tidak hanya berfungsi mensekresikan

garam mineral dan urea yang larut, tetapi juga juga berfungsi untuk

menguapkan sebagian panas tubuh guna mengatur suhu tubuh.

Kelenjar minyak pada kulit menghasilkan minyak yang berfungsi

untuk mencegah kekeringan pada kulit dan rambut. Jumlah

keringat yang dikeluarkan oleh tubuh tidaklah tetap.

2) Proses pengeluaran keringat:

Sistem saraf pusat (Hipotalamus) à Kelenjar keringat

(Glandula Sudorifia ) à menyerap air dan garam-garam mineral

à Epidermisà kulit.

36

Gambar. 2.3 Struktur kulit41

c. Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalm tubuh, terletak di

rongga perut sebelah kanan atas. Hati dibungkus oleh selaput tipis

yaitu kapsula hepatis. Sel-sel hati saling berhubungan membentuk

deretan sel hati yang membentuk deretan sel hati setiap deretnya

dipisahkan oleh ruang lakuna.

Dalam jaringan hati terdapat pembuluh darah dan pembuluh

empedu yang dipersatukan oleh selaput jaringan ikat yang disebut

kapsula glison.42

Hati memiliki fungsi sebagai berikut:

1) Menyimpan gula dalam bentuk glikogen.

2) Menawarkan racun.

3) Sebagai tempat perombakan dan pembentukan protein.

Gambar 2.4 Struktur hati43

d. Paru- paru

41http://memetmulyadi.files.wordpress.com/2010/01/hepar.jpg&imgrefurl42 Pemkot Semarang, op.cit, hlm.17443 http://memetmulyadi.files.wordpress.com/2010/01/hepar.jpg&imgrefurl

Kandung empedu

Lobus kiriLobus kanan

Diafragma

37

Paru-paru terletak di dalam rongga dada, berjumlah sepasang.

Paru-paru kanan terdiri atas tiga lobus sehingga memiliki ukuran lebih

besar dari pada paru-paru kiri yang terdiri dari dua lobus. Di dalam

paru-paru terdapat gelembung paru-paru yang merupakan perluasan

permukaan paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus sangat

elastis dan tipis tersusun atas satu lapis sel epitel pipih, dan di

dalamnya banyak sekali terdapat pembuluh darah. Struktur alveolus

yang demikian menjadikannya sesuai dengan pertukaran gas.

Paru- paru mengeskresikan sisa metabolisme dalam bentuk uap

air dan karbondioksida. Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak

kecuali menghasilkan energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2

dan H2O yang akan dikeluarkan lewat paru-paru. Seseorang yang

berada dalam daerah dingin waktu ekspirasi akan tampak

menghembuskan uap. Uap tersebut sebenarnya merupakan

karbondioksida dan uap air yang dikeluarkan saat terjadi pernafasan.

Gambar 2.5 Struktur Paru-paru.44

1) Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Ekskresi

44 http://memetmulyadi.files.wordpress.com/2010/01/hepar.jpg&imgrefurl

Paru-paru

38

Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi

dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur,

efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat. Beberapa

penyakit pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut:

a) Albuminuria

Adalah adanya albumin dan protein lain dalam ginjal.45

Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos

dari saringan ginjal dan terbuang bersama urin sebagai dampak

kerusakan pada alat filtrasi di dalam ginjal.

b) Hematuria

Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem

ekskresi yang ditandai dengan urin penderita mengandung

darah. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan

ginjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.

c) Nefritis

Terjadinya infeksi pada nefron (glomerulus), yang

mengakibatkan urea dan urin masuk kembali ke dalam darah

(uremia) serta mengakibatkan terganggunya proses penyerapan

air , sehingga terjadi penimbunan air di kaki ( edema).

d) Hepatitis

Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan

oleh virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis,

menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak langsung

dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum

suntik untuk pemakaian lebih dari satu kali. Beberapa hepatitis

antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami

perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna

45 Pemkot Semarang, op.cit, hlm.175

39

kuning. Urin penderita pun berwarna kuning bahkan

kecokelatan seperti teh.46

F. Penerapan Pendekatan SETS Pada Pembelajaran Materi Pokok Sistem

Ekskresi Pada Manusia.

Di dalam pengajaran menggunakan pendekatan SETS siswa diminta

mengaitkan antar unsur SETS. Yaitu antara konsep sains yang dipelajari

dengan benda-benda berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain dalam

SETS, sehingga memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas

tentang keterkaitan konsep tersebut dengan unsur lain dalam SETS, baik

dalam bentuk kelebihan ataupun kekurangannya, sebagaimana Standar

Kompetensi kelas XI SMA Nasima semarang yaitu Menjelaskan Struktur dan

fungsi organ Manusia dan Hewan tertentu, kelainan dan penyakit yang

mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Dan kompetensi dasar

Menjelaskan keterkaitan antara stuktur, fungsi dan proses serta kelainan /

penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada Manusia

Keterkaitan antara konsep Sistem Ekskresi pada Manusia dengan

unsur-unsur SETS:

46 http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Ekskresi_Pada_Manusia_Dan-Hubungannya-Dengan_Kesehatan_9.1

Environment1. Polusi udara dan sinar UV sebagai penyebab penyakit/kelainan yang

terjadi pada sistem ekskresi (paru-paru dan kulit)2. Makanan dan minuman instant sebagai penyebab penyakit/kelainan

yang terjadi pada sistem ekskresi (ginjal dan hati)

ScienceOrgan penyusun Sistem Ekskresi Pada Manusia:

1. Kulit2. Ginjal3. Hati4. Paru-paru

40

G. Kajian Penelitian yang Relevan

Kajian pustaka merupakan informasi dasar rujukan yang digunakan

dalam penelitian ini. Penulis mencoba menggali informasi trhadap skripsi atau

karya ilmiah yang lainnya yang relevan dengan permasalahan yang sedang

dikerjakan oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk membandingkan

masalah-masalah yang sedang di teliti.

Pertama, Skripsi yang disusun oleh Fitriana Mubarokah (043811153)

Mahasiswa jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang, dengan judul Implementasi Pendekatan SETS pada pembelajaran

Biologi (Studi tindakan materi pokok Lingkungan kelas X-C MA NU Nurul

Huda Mangkang Semarang tahun 2007/2008)47. Penelitian tersebut membahas

adanya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Biologi materi pokok

Lingkungan ini dengan menggunakan pendekatan SETS, di dalamnya berisi

tentang hasil penelitian yang menyebutkan bahwa adanya pengaruh yang

signifikan tehadap hasil belajar siswa. Perbedaan dengan penelitian yang akan

diteliti yaitu materi dan pokok bahasan serta objek yang akan diteliti.

Kedua, Hasil penelitian yang disusun oleh Drs. Listiyono, M.Pd.

Dosen Program Studi Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,

dengan judul Sikap siswa terhadap pembelajaran biologi materi Reproduksi

Manusia dengan pendekatan SETS (Science Environment Technologiy and

Society)48 Penelitian dengan metode eksperimen ini menunjukan adanya

47 Fitri Mubarokah Implementasi Pendekatan SETS pada pembelajaran Biologi (Studitindakan materi pokok Lingkungan kelas X-C MA Nu Nurul Huda Mangkang Semarang tahun2007/2008) ,skripsi fakultas tarbiyah IAIN WALISONGO. (Semarang : Perpustakaan IAINWalisongo,2008)

48 Listiyono Sikap siswa terhadap pembelajaran biologi materi Reproduksi Manusiadengan pendekatan SETS (Science Environment Technologiy and Society) di SMA Islam

Technology1. Hemodialisis sebagai alat bantu

pada pasien dengan kelainanginjal sebagai sistem ekskresi.

2. Transpalasi hati sebagi Solusipada penderita kelainan hari.

SocietyPengumpulan Koint untuk

Bilqis penderita Atresia Billier

41

perubahan sikap siswa SMA Hidayatullah Semarang setelah menerapkan

pendekatan SETS pada bahasan Reproduksi Manusia, di dalamnya berisi

tentang hasil penelitian yang menunjukan dengan pendekatan SETS pada

kompetensi Reproduksi Manusia dapat memunculkan perubahan sikap siswa

SMA Islam Hidayatullah Semarang. Perbedaan dengan penelitian yang akan

diteliti yaitu metode dan hasil dari penelitian, yang mana pada penelitian ini

menggunakan metode penelitian tindakan kelas.

H. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga

salah.49 Berdasarkan tinjauan kepustakaan serta melihat kondisi siswa di

sekolah target penelitian maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah

hasil belajar siswa kelas XI SMA Nasima Semarang pada mata pelajaran

Biologi materi pokok sistem ekskresi pada manusia meningkat dengan

menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and

Society).

Hidayatullah Semarang , hasil penelitian LPMP Jawa Tengah. (Semarang : LPMP Jawa Tengah,2006 )

49 Amirul Hadi dan Haryano, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PustakaSetia, 1998), hlm. 117.

42

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian juga sering disebut metodologi yaitu cara-cara untuk

mengumpulkan dan menganalisa data-data yang dikembangkan untuk

memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan

terpercaya.50

Penelitian ilmiah ini tidak akan dapat dilepaskan dari tahap-tahap yang

saling berkaitan. Tahap-tahapan tersebut diantaranya proses penentuan masalah,

pencarian data, hingga analisa data secara utuh dan tidak terpisah. Hilang atau

tidak dilaksanakannya salah satu tahapan tersebut, maka akan dapat mengurangi

atau bahkan menghilangkan bobot kelayakan hasil penelitian.

A. Subjek Penelitian dan Karakreristiknya

Subjek yang akan diteliti adalah peserta didik yang mendapat

pembelajaran Sistem Ekskresi Pada Manusia yaitu kelas XI SMA Nasima

Semarang. Dengan jumlah siswa 25 anak, jumlah siswa putra 8 anak, dan

siswa putri 17 anak. Faktor yang diamati adalah aktivitas siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran dan hasil belajarnya yang meliputi:

mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan pendapat,

membuat keterkaitan unsur-unsur SETS, dan melakukan kegiatan untuk

mencari dan memecahkan masalah melalui diskusi dan pengamatan, membuat

laporan serta mempresentasikan hasil pengamatan. Hasil belajar peserta didik

meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diambil dari nilai tes,

kegiatan dan portofolio.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini diadakan selama 1 bulan. Pelaksanaan penelitian dan

pengumpulan data mulai bulan Februari - Maret 2010 yaitu pada siswa kelas

XI SMA Nasima Semarang, dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:

50 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metode Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1998), hlm.10

43

a. Lokasi sekolah yang strategis.

b. Keadaan sekolah yang menarik.

c. Sarana dan prasaran sekolah yang lengkap, dan semua pihak sekolah yang

bersedia membantu untuk mengadakan penelitian.

d. Suasana sekolah yang nyaman, tertib, dan rapi, sehingga proses

pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, dan memudahkan peneliti

dalam mengadakan penelitian.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

sering disebut Classroom Action Research. Terdiri atas dua siklus. Masing-

masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi.

Menurut Rapoport (1970, dalam Hopkins, 1933) mengartikan

penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara

praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu

pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang

disepakati bersama.51

Siklus-siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis & McTaggart52

51 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tidakan Kelas untuk Meningkatkan KinerjaGuru dan Dosen, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.12

52 Ibid. hlm.66

PLAN

ACT

OBSERVE

REFLECT

REVISEDPLAN

ACTOBSERVE

REFLECT

44

Rincian untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:

1. Siklus 1

a. Perencanaan (Planning)

Membuat rancangan pembelajaran untuk tiap siklus yang meliputi :

1) Rencana pembelajaran materi Sistem Ekskresi pada Manusia

berpendekatan SETS.

2) Bahan ajar berpendekatan SETS.

3) Menyiapkan alat evaluasi.

4) Menyiapkan artikel atau brosur atau data lain yang berkaitan

dengan materi Sistem Ekskresi pada Manusia.

b. Tindakan (Acting)

Melaksanakan skenario pembelajaran berwawasan SETS yang

telah direncanakan dalam tiap siklus yang meliputi:

1) Pendahuluan

a) Menyiapkan apersepsi berupa salah satu komponen SETS yang

ada hubungannya dengan materi pelajaran.

b) Absensi.

c) Membagi siswa ke dalam 4 kelompok.

d) Mengkaji Firman Allah SWT QS. Al-Qhashas : 60.

e) Menjelaskan pengertian SETS.

f) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan pertanyaan

yang mengarah pada materi.

g) Menjelaskan Indikator pencapaian kompetensi pembelajaran.

h) Menjelaskan hubungan sistem ekskresi pada manusia dengan

pendekatan SETS.

2) Kegiatan inti

a) Menyiapkan materi pembelajaran (sesuai dengan kurikulum)

disertai pengaitan materi tersebut dengan pendekatan SETS

dalam setiap kesempatan.

b) Berdasarkan ide pokok pendahuluan peserta didik diajak untuk

mendefinisikan pengertian ekskresi pada manusia.

45

c) Menyampaikan pada peserta didik bahwa mereka dapat

menemukan jawaban melalui diskusi dan pengamatan dengan

menggunakan torso/alat peraga manusia.

d) Meminta peserta didik mendiskusikan materi dengan

keterkaitan unsur-unsur SETS yang lain.

e) Membimbing peserta didik dalam diskusi dan menempatkan

diri sebagai fasilitator.

f) Melakukan penegasan konsep dan memberi tambahan yang di

perlukan.

3) Penutup

a) Bersama-sama peserta didik menarik kesimpulan pelajaran.

b) Mengajak peserta didik menganalisis pembelajaran yang sudah

ditempuh dengan pendekatan SETS.

c) Penilaian proses pembelajaran.

d) Menyimpulkan materi yang telah diberikan disertai tugas

kelompok kepada siswa untuk membuat salah satu antara lain:

kliping, poster, artikel berwawasan SETS yang berhubungan

dengan materi yang telah disampaikan.

c. Pengamatan (Observing)

1) Melaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.

2) Mengisi catatan kejadian selama pembelajaran berlangsung.

3) Memeriksa hasil tes tiap siklus.

d. Refleksi (Reflecting)

1) Mengumpulkan data yang didapat dari tahap observasi.

2) Menilai, menganalisa data, mengambil kesimpulan untuk

menemukan hambatan-hambatan atau kemajuan yang terjadi

setelah tindakan berlangsung.

3) Mencari solusi alternatif untuk perbaikan siklus berikutnya.

46

2. Siklus II

a. Perencanaan (Planning)

Membuat rancangan pembelajaran untuk tiap siklus yang meliputi :

1) Rencana pembelajaran materi yang menjelaskan hubungan proses

dan kelainan/penyakit ekskresi pada manusia berpendekatan

SETS.

2) Bahan ajar berpendekatan SETS.

3) Menyiapkan alat evaluasi.

4) Menyiapkan artikel atau brosur atau data lain yang berkaitan

dengan materi yang menjelaskan hubungan proses dan

kelainan/penyakit ekskresi pada manusia berpendekatan SETS.

b. Tindakan (Acting)

Melaksanakan skenario pembelajaran berwawasan SETS yang

telah direncanakan dalam tiap siklus yang meliputi:

1) Pendahuluan

a) Menyiapkan apersepsi berupa salah satu komponen SETS yang

ada hubungannya dengan materi pelajaran.

b) Absensi.

c) Mengkaji Firman Allah SWT. QS. Al-Qhashas :60.

d) Menggali pengetahuan awal peserta didik dengan pertanyaan

yang mengarah pada materi sebelumnya.

e) Menjelaskan indikator pencapaian kompetensi pembelajaran.

f) Menjelaskan hubungan proses dan kelainan/penyakit ekskresi

pada manusia dengan SETS.

2) Kegiatan inti

a) Menyiapkan materi pembelajaran (sesuai dengan kurikulum)

disertai dengan mengaitkan materi tersebut dengan SETS

dalam setiap kesempatan.

b) Membagi peserta didik kedalam 4 kelompok diskusi.

47

c) Membagi tugas proses ekskresi dan kelainan yang terjadi pada

sistem ekskresi yang berbeda-beda kepada masing-masing

kelompok.

d) Meminta peserta didik mendiskusikan materi dengan

keterkaitan unsur-unsur SETS yang lain.

e) Membimbing peserta didik dalam diskusi dan menempatkan

diri sebagai fasilitator.

f) Menunjuk peserta didik untuk menjelaskan proses ekskresi dan

kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi secara acak.

g) Meminta peserta didik untuk menjelaskan keterkaitan kelainan

sistem ekskresi dengan teknologi, lingkungan, masyarakat di

kehidupan sehari-hari.

h) Melakukan penegasan konsep dan memberi tambahan yang di

perlukan.

3) Penutup

a) Bersama-sama peserta didik menarik kesimpulan pelajaran.

b) Mengajak peserta didik menganalisis pembelajaran yang sudah

ditempuh dengan pendekatan SETS.

c) Penilaian proses pembelajaran.

d) Menyimpulkan materi yang telah diberikan disertai tugas

kelompok kepada siswa untuk membuat salah satu antara lain:

kliping, poster, artikel berwawasan SETS yang berhubungan

dengan materi yang telah disampaikan.

c. Pengamatan (Observing)

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.

Hampir sama dengan siklus I tetapi lebih menekankan pada hasil

belajar dimana perubahan yang lebih diinginkan.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi pada siklus II adalah hasil penelitian yang dilakukan

dalam kedua siklus tersebut. Jika dari analisis data mengalami

peningkatan yang signifikan, maka penelitian dianggap berhasil.

48

D. Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data.53

1. Data

Sumber data penelitian ini adalah guru dan peserta didik dan

dokumentasi.

2. Jenis data

Jenis data yang di dapatkan meliputi data kualitatif dan data

kuantitatif.

a. Data kuantitatif terdiri dari: (1) hasil belajar siswa tiap akhir siklus,

dan (2) keaktifan dan kinerja siswa selama proses kegiatan belajar

mengajar.

b. Data kualitatif terdiri dari: (1) Aktifitas guru selama pelaksanaan

proses belajar mengajar, dan (2) Tanggapan siswa tentang proses

pembelajaran biologi materi pokok sistem ekskresi pada manusia

dengan Pendekatan SETS.

Dalam pengumpulan data ini, digunakan beberapa metode untuk

menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai untuk

mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan

mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dan

melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.54

Metode observasi menggunakan lembar pengamatan ketrampilan proses

peserta didik untuk mengamat kegiatan peserta untuk diharapkan muncul

dalam pembelajaran.

53 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakata:Gajahmada University Press, 1995 ), cet.II,hlm. 122

54M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:Remaja Rosda Karya, 1998), HLM. 193

49

2. Metode Tes

Metode tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat

yang lain untuk mengatur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu/kelompok.55 Metode

ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran Biologi pokok Sistem Ekskresi pada Manusia kelas XI SMA

Nasima Semarang.

3. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan data variabel yang berbentuk lisan atau foto

dan sebagainya.56 Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui

data nama, nilai hasil ulangan semesteran biologi sebelumnya

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat untuk mengetahui langkah-

langkah yang harus kita ambil untuk memperoleh data penelitan. Instrumen

penelitian meliputi :

1. Skenerio pembelajaran berisi tentang langkah-langkah kegiatan guru dan

siswa dalam proses belajar mengajar pada tiap siklus.

2. Materi dan bentuk tes

Materi yang diberikan untuk tes adalah materi yang berkaitan

dengan materi sistem ekskresi pada manusia, soal yang digunakan adalah

soal objektif pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban dengan satu

jawaban yang benar, item soal yang digunakan dalam penelitian adalah 20

butir dengan waktu 30 menit.

3. Data lembar Observasi siswa

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui aktivitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.

Aktivitas-aktivitas yang diamati antara lain :

a. Afektif

55Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rinekacipta) cet 3 ., hlm. 127.

56Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat,(Jakarta: Gramedia,1991), hlm. 192.

50

1) Minat terhadap pelajaran

2) Motivasi belajar

3) Bersikap berani dalam bertanya

4) Aktif mengikuti pelajaran

5) Bersikap sopan dalam perilaku

b. Psikomotorik

1) Memperhatikan penjelasan guru

2) Bertanya pada guru

3) Berani menjawab pertanyaan

4) Mencatat hasil diskusi

5) Membaca teks

c. Kognitif

1) Kemampuan berfikir

2) Hasil belajar

F. Teknik Analisis Data

Semua Data hasil penelitian ini, dianalisis dengan mengunakan

deskriptif prosentase. Hasil penelitian dianalisis tiga kali, yaitu analisis rata-

rata kelas, ketuntasan belajar secara individual dan ketuntasan belajar secara

klasikal.

1. Rata-rata kelas

Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus

digunakan rumus sebagai berikut57

Ν

Χ=Χ ∑

Keterangan

Χ = nilai rata-rata kelas

∑Χ = jumlah nilai siswa

Ν = banyaknya siswa

57 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: RinekaCipta, 1997),hlm. 128

51

2. Ketuntasan belajar secara individual

Siswa dikatakan tuntas belajar secara individual apabila telah

mencapai nilai 7,4 ke atas. Dengan demikian siswa yang memperoleh nilai

7,4 secara individual telah tuntas belajarnya. Adapun rumus yang

digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar secara individual sebagai

berikut58

∑∑=Ν

nb

S

Keterangan:

SΝ = nilai ketuntasan belajar secara individual

∑b = jumlah skor jawaban benar setiap siswa

∑n = jumlah item soal

3. Ketuntasan belajar secara klasikal

Nilai test diperoleh setelah diadakan tindakan kelas, kemudian

dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Untuk mengetahui

ketuntasan belajar secara klasikal digunakan rumus sebagai berikut.59

%1001 ×=Ρ∑∑

nn

Keterangan:

Ρ = nilai ketuntasan belajar secara klasikal

∑ 1n = jumlah siswa tuntas belajar secara individu (nilai 74 ke atas)

∑n = jumlah total siswa

G. Indikator Keberhasilan

1. Indikator Hasil Belajar

Indikator keberhasilan belajar dari penelitian ini didasarkan pada

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan di SMU Nasima

58 M. Ali. Penelitian Kependidikan Prosedur dan strategi, (Bandung: Angkasa, 1998),hlm.38

59 Ibid.

52

Semarang untuk mata pelajaran Biologi kelas XI, yaitu apabila nilai siswa

secara individu telah mencapai 80% dari seluruh siswa dalam kelas

tersebut telah mencapai 74.

2. Indikator Aktifitas Siswa

Indikator keberhasilan dari penelitian ini apabila terjadi

peningkatan aktifitas belajar siswa sekurang-kurangnya 65% siswa terlihat

secara aktif. Dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa.

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMA Nasima Semarang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan penerapan

pendekatan SETS pada mata pelajaran Biologi materi pokok sistem ekskresi

pada manusia di kelas XI SMA Nasima Semarang dan bagaimana hasil

belajar siswa pada mata pelajaran biologi materi pokok sistem ekskresi pada

manusia dengan menggunakan pendekatan SETS dan disini akan disajikan

hasil penelitian di sekolah Islam tersebut.

SMA Nasima yang terletak di jalan Tri lomba juang No.1 Semarang

adalah sekolah Islam yang berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Islam

Nasima, yang merupakan suatu sistem pendidikan yang bernuansakan Islam

dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam lingkungan sekolah. Kegiatan

sehari-hari siswa di sekolah harus sesuai dengan nilai-nilai keagamaan

sebagaimana tujuan utamanya yaitu untuk membentuk peserta didik yang

berilmu dan berakhlakul karimah. SMA Nasima dalam kegiatan pembelajaran

sehari-hari menggunakan metode bilingual (dua bahasa ) dan kurikulum yang

digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

dipadukan dengan program-program khas ke-Nasima-an atau nilai-nalai

wawasan nusantara. KTSP yang dikembangkan SMA Nasima yaitu

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berfokus pada peserta didik,

pengembangan kreativitas, pola belajar yang menyenangkan dan menantang,

serta penilaian berbasis kelas yaitu penilaian yang bersifat internal, sebagai

bagian dari proses pembelajaran, orientasi pada kompetensi, dan berpedoman

pada kriteria ketuntasan belajar.60

SMA Nasima lahir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yakni

mewujudkan pendidikan yang berkualitas khususnya dalam pembentukan

karakter anak, yang mencerminkan nilai-nilai kebaikan, berilmu dan berakhlak

mulia, menyiapkan anak-anak bangsa untuk menjadi generasi yang paham dan

60 Wawancara dengan Drs. Traju Ismono Guru Bidang Studi Biologi,. 1 Maret 2010.

54

sadar akan jatidirinya sebagai insan Indonesia. Selain itu, berupaya membekali

keyakinan dan nilai-nilai spiritual-keagamaan yang kokoh serta berakhlak al-

karimah ketika mereka harus mengarungi zamannya untuk bergaul dan

bersaing dengan bangsa mancanegara, sehingga anak akan bisa bersaing

(berkompetisi) dan bersanding dengan anak-anak mancanegara. Semua itu

dalam upaya mewujudkan cita-cita bersama menuju Indonesia Raya.61

Penelitian ini mengambil tempat di kelas XI Biologi laboratory yang

terletak pada kelas bagian atas lantai dua, suasana kelas yang bersih, rapi

menjadikan suasana belajar nyaman dan menyenangkan. Jumlah peserta didik

25 yang terdiri dari 8 peserta didik putra dan 17 peserta didik putri.

Pelaksanaan penerapan pendekatan SETS pada mata pelajaran biologi

materi pokok sistem ekskresi pada manusia di kelas XI, peserta didik tampak

lebih kreatif, aktif dan tampak mudah mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan

dengan materi sistem ekskresi pada manusia. Adanya pendekatan SETS

peserta didik tampak serius dalam diskusi kelompok untuk memahami

bagaimana mengkaitkan materi pelajaran dengan bentuk teknologi yang

bermanfaat untuk masyarakat dan bagaimana dampak negatif dan positifnya

bagi lingkungan.

B. Pra siklus

Pada hasil observasi awal diperoleh masalah yang terjadi dalam

pembelajaran Biologi yaitu siswa merasa kesulitan dalam memahami materi

yang disampaikan oleh guru kelas yang hanya menggunakan metode

konvensional atau ceramah, selain itu kurangnya sumber belajar membuat

siswa kesulitan mendapat informasi dalam proses belajar mengajar. Kondisi

didukung oleh hasil nilai tes ulangan siswa pada tahun sebelumnya. Adapun

hasil analisis nilai tes yang dialami siswa adalah sebagai berikut:

61Dokumen, Sejarah dan legalitas SMA Nasima, http://www.nasimaedu.com/about_us.php, sabtu, 1 Maret 2010.

55

Tabel 4.1Nilai tes hasil belajar peserta didik (ranah kognitif) Pra siklusNo Jenis penilaian Pra siklus

1 Nilai tertinggi 70

2 Nilai terendah 55

3 Nilai rata-rata 62,5

4 Prosentase ketuntasan belajar kelas 58,8 %

C. Hasil Penelitian

Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan bersama dengan

kolaborator penelitian Drs.Traju Ismono selaku guru Biologi kelas XI SMA

Nasima Semarang. Setelah diadakan diskusi evaluasi pada setiap tindakan

yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ketuntasan belajar peserta

didik, serta bagaimana kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta

didik. Hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I sesuai dengan langkah langkah

pokok pada rencana tindakan. Tindakan siklus I terdiri dari 2 pertemuan.

Pertemuan pertama membahas materi pembelajaran, sedangkan pertemuan

kedua sebagai pelaksanaan evaluasi siklus I.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 15 Februari 2010

dengan melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I, materi

yang di bahas yaitu : Struktur dan Fungsi Sistem Ekskresi Pada Manusia.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at, 19 Februari 2010 dengan

melaksanakan evaluasi siklus I, evaluasi dilaksanakan secara Individu,

soal terdiri dari 20 soal pilihan ganda.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi masalah, dan

hasil identifikasi diketahui bahwa kelas XI SMA Nasima Semarang

mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Biologi, ditandai

dengan minat belajar yang rendah dan hasil belajar yang tidak

56

mencapai ketuntasan belajar. Pemecahan masalah diupayakan dengan

melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS.

Selanjutnya guru menyusun perangkat pembelajaran berupa : Silabus,

RPP, LKS, Kisi-kisi soal, perangkat penilaian unjuk kerja dan sikap

dan soal-soal tes.

b. Pelaksaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan Siklus I mengacu pada rencana

pelaksanaan pembelajaran siklus I. Pada pertemuan ini guru

menerangkan materi jika dikaitkan dengan pendekatan SETS,

kemudian peserta didik diajak diskusi memahami materi sistem

ekskresi pada manusia dengan panduan torso dan artikel. Peserta didik

di bagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok untuk

mendiskusikan :

1) Struktur dan fungsi paru-paru.

2) Struktur dan fungsi kulit.

3) Struktur dan fungsi ginjal.

4) Struktur dan fungsi hati.

Selanjutnya peserta didik mendiskusikan materi dengan

keterkaitan unsur-unsur SETS yang lain dengan panduan peneliti

sebagai fasilitator, kemudian melakukan penegasan konsep dan

memberi tambahan yang diperlukan tentang sistem ekskresi pada

manusia, selanjutnya evaluasi siklus I.

c. Observasi

Pada tahap observasi dilakukan tes hasil belajar siklus I,

penilaian unjuk kerja dan sikap peserta didik, observasi kinerja guru,

observasi aktifitas pesereta didik, dan jajak pendapat peserta didik

selama proses pembelajaran melalui diskusi. Adapun hasil penelitian

tindakan kelas dapat dilihat pada tabel 4.2 dan 4.3

57

1) Tes Hasil belajar

Tabel 4.2Nilai tes hasil belajar peserta didik (ranah kognitif) siklus I

No Jenis penilaian Siklus I

1 Nilai tertinggi 80

2 Nilai terendah 60

3 Nilai rata-rata 72,4

4 Persentase ketuntasan belajar kelas 60%

2) Penilaian aktivitas peserta didik ( ranah afektif dan psikomotorik)

Hasil penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam

melakukan unjuk kerja observasi pada pembelajaran materi sistem

ekskresi pada manusia dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3Nilai aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran siklus INo Keaktifan yang dilakukan peserta didik Siklus I

1 Mengajukan pertanyaan 32 %

2 Menjawab pertanyaan guru 68 %

3 Mengemukakan pendapat 40 %

4 Membuat keterkaitan unsur-unsur SETS 48 %

5 Melakukan kegiatan untuk mencari

pemecahan masalah

52 %

6 Membuat laporan 40 %

7 Mempresentasikan hasil kegiatan 60 %

Rata-rata 48, 57 %

d. Refleksi

Berdasarkan data hasil tes siklus I menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar peserta didik dari sebelum tindakan dan

sesudah tindakan siklus I. Dengan menggunakan pendekatan SETS

pokok bahasan sistem ekskresi pada manusia, rata-rata nilai hasil

58

belajar 72,4 dengan ketuntasan belajar kelas meningkat menjadi 60 %.

Hasil yang dicapai pada siklus I belum memenuhi indikator dalam

penelitian ini yaitu 65 %.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 1 Maret 2010 dengan

materi proses ekskresi pada manusia dan penyakit/kelainan yang terjadi.

Pertemuan kedua yang merupakan evaluasi individu dilaksanakan pada

hari Jum’at, 5 Maret 2010 dengan memberikan soal yang terdiri dari 20

soal pilihan ganda.

a. Perencanaan

Pada perencanaan Siklus II Guru menyusun perangkat

pembelajaran berupa : Silabus, RPP, LKS, Kisi-kisi soal, perangkat

penilaian unjuk kerja dan sikap dan soal-soal tes.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II, berdasarkan hasil refleksi siklus I dilakukan

pembelajaran dengan langkah-langkah perbaikan tindakan siklus II.

Pada pertemuan ini peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok diskusi

dan membagi tugas proses ekskresi pada manusia dan kelainan yang

terjadi pada sistem ekskresi yang berbeda-beda pada masing-masing

kelompok, kemudian meminta peserta didik mendiskusikan materi

dengan keterkaitan unsur-unsur SETS, menunjuk peserta didik untuk

menjelaskan proses ekskresi dan kelainan yang terjadi pada sistem

ekskresi serta keterkaitan kelainan sistem ekskresi dengan teknologi,

lingkungan, masyarakat di kehidupan sehari-hari secara acak,

kemudian dilakukan evaluasi siklus II.

c. Observasi

Pada tahap observasi dilakukan tes hasil belajar setiap siklus II,

penilaian unjuk kerja dan sikap peserta didik, observasi kinerja guru,

observasi aktifitas peserta didik, dan jajak pendapat peserta didik

selama proses pembelajaran melalui diskusi. Adapun hasil penelitian

tindakan kelas dapat dilihat pada tabel 4.4 dan 4.5.

59

1) Tes Hasil belajar

Tabel 4.4Nilai tes hasil belajar peserta didik (ranah kognitif) siklus II

No Jenis penilaian Siklus II

1 Nilai tertinggi 95

2 Nilai terendah 70

3 Nilai rata-rata 80,2

4 Prosentase ketuntasan belajar kelas 92%

2) Penilaian aktivitas Peserta didik ( ranah afektif dan psikomotorik)

Hasil penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam

melakukan unjuk kerja observasi pada pembelajaran materi sistem

ekskresi pada manusia dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5.Nilai aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran siklus IINo Keaktifan yang dilakukan peserta didik Siklus II

1 Mengajukan pertanyaan 76 %

2 Menjawab pertanyaan guru 84 %

3 Mengemukakan pendapat 76 %

4 Membuat keterkaitan unsur-unsur SETS 88 %

5 Melakukan kegiatan untuk mencari

pemecahan masalah

76 %

6 Membuat laporan 88 %

7 Mempresentasikan hasil kegiatan 100 %

Rata-rata 84 %

d. Refleksi

Berdasarkan data hasil tes siswa, pada siklus II menunjukkan

hasil persentase ketuntasan melebihi angka 85 % sehingga hasil tes

60

siswa pada siklus II dikatakan tuntas dengan persentase ketuntasan

belajar 92 % dari siswa yang tuntas belajar.

D. Pembahasan

Dalam pembahasan ini akan diuraikan ringkasan atau rangkuman hasil

penelitian dari seluruh siklus yang didasarkan pada hasil refleksi tiap siklus.

Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I menunjukkan hasil belajar dengan

ketuntasan 60 % belum dapat mencapai indikator kinerja dalam pembelajaran.

Ada 10 peserta didik yang belum tuntas hasil belajarnya karena disebabkan

oleh faktor berikut:

1. Sebagian peserta didik belum aktif dalam kegiatan observasi dengan

menggunakan alat peraga/torso dan artikel-artikel tentang alat-alat sistem

ekskresi pada manusia yang digunakan sebagai sumber belajar, masih ada

peserta didik yang tidak mengamati secara serius dan bercanda dengan

teman sekelompoknya.

2. Belum terbentuknya rasa ingin tahu yang mendalam pada siswa untuk

mengetahui organ-organ dan fungsi sistem ekskresi pada manusia secara

menyeluruh dikarenakan masih terbatas pada pembagian kelompok per

organ saja.

3. Guru dalam apersepsi tidak menjelaskan tujuan pembelajaran dan

indikator yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran, sehingga peserta

didik kurang memahami hakekat atau tujuan dari observasi dengan

menggunakan alat peraga dan artikel yang ada.

4. Sebagian peserta didik kurang memahami materi dengan pendekatan

SETS dimana peserta didik diajak untuk berpikir secara global untuk

memecahkan masalah yang ada dan mengaplikasikannya materi dalam

bentuk teknologi serta bagaimana dampak negatif dan positifnya bagi

lingkungan. Peserta didik terbiasa dengan materi yang disajikan guru

dengan metode ceramah.

Langkah-langkah perbaikan tindakan pada pelaksanaan pembelajaran

siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I adalah sebagai berikut:

61

1. Dalam apersepsi guru menjelaskan kompetensi dasar dan indikator –

indikator yang harus dicapai oleh peserta didik setelah proses

pembelajaran. Hal ini dilakukan agar peserta didik memahami hakekat

atau tujuan yang hendak dicapai setelah proses pembelajaran.

2. Membagi peserta didik kedalam 4 kelompok diskusi dan memberi tugas

proses ekskresi dan kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi yang

berbeda-beda kepada masing-masing kelompok.

3. Meminta peserta didik mendiskusikan materi dengan keterkaitan unsur-

unsur SETS yang lain.

4. Menunjuk peserta didik untuk menjelaskan proses ekskresi dan kelainan

yang terjadi pada sistem ekskresi secara acak untuk menjelaskan

keterkaitan kelainan sistem ekskresi dengan teknologi, lingkungan,

masyarakat di kehidupan sehari-hari.

5. Memberi motivasi kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran, peserta didik dituntut untuk serius dan teliti dalam kegiatan

diskusi dan tanya jawab.

6. Setiap menutup pelajaran guru melakukan penegasan konsep-konsep

penting yang disimpulkan dalam diskusi kelas. Hal ini dilakukan agar

pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep penting materi sisitem

ekskresi pada manusia yang didapat dalam proses pembelajaran dengan

pendekatan SETS dapat bermakna dipahami semua peserta didik.

Dengan langkah-langkah perbaikan tindakan yang dilakukan pada

pembelajaran siklus II memberi dampak peningkatan hasil belajar peserta

didik. Hasil tes yang diperoleh setelah pembelajaran siklus II menunjukkan

nilai rata-rata 80,2 dan 92 % peserta didik mencapai ketuntasan belajar.

Keberhasilan pencapaian ketuntasan belajar kelas akhir pembelajaran

siklus II disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

1. Peserta didik lebih aktif dalam diskusi dan teliti dalam melakukan

observasi yang dipelajari, sehingga pemahaman peserta didik pada materi

pelajaran lebih meningkat.

62

2. Peserta didik merasa lebih senang dan antusias dalam belajar karena

mendapat suasana baru dalam kelas dengan menggunakan metode diskusi

dalam pendekatan SETS sehingga proses belajar mengajar lebih menarik

dan menyenangkan.

3. Penegasan konsep penting dalam diskusi hasil observasi oleh guru

menjadikan pemahaman peserta didik pada materi pembelajaran menjadi

lebih jelas dan konkret.

Peningkatan hasil belajar peserta didik dari sebelum dan setelah

tindakan siklus I, siklus II membuktikan bahwa proses pembelajaran dengan

pendekatan SETS membuat peserta didik memperoleh pengalaman belajar

secara langsung, belajar memecahkan masalah, serta mengetahui teknologi

yang berkaitan dengan sistem ekskresi pada manusia dan pengaplikasian

dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan SETS ini dapat memberikan

alternatif bagi guru dan peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran menjadi

lebih bervariasi dan tidak membosankan. Pembelajaran menggunakan SETS

memberikan hasil belajar yang lebih baik dan menguatkan hasil belajar

sehingga konsep yang di pelajari akan mudah diingat.

Peningkatan pemahaman peserta didik terhadap konsep yang sedang

dipelajari sangat dipengaruhi oleh keaktifan dan keterlibatan peserta didik itu

sendiri, keberhasilan belajar peserta didik ditentukan oleh keaktifan dan

keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar, belajar harus

dilakukan peserta didik secara aktif, baik individual maupun kelompok, dan

guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.

Penilaian ranah psikomotorik diperoleh dengan mengamati aktifitas

peserta didik dalam melakukan observasi, menilai laporan hasil observasi dan

aktifitas siswa saat mendiskusikan hasil observasi.

Aspek-aspek penilaian unjuk observasi adalah sebagai berikut:

1. Mengajukan pertanyaan.

2. Menjawab pertanyaan.

3. Mengemukakan pendapat.

4. Membuat keterkaitan unsur-unsur SETS.

63

5. Melakukan kegiatan untuk mencari pemecahan masalah.

6. Membuat laporan.

7. Mempresentasikan hasil kegiatan

Analisis data keaktifan peserta didik dalam unjuk kerja dalam kegiatan

pengamatan dengan menggunakan torso/alat peraga manusia dan artikel

tentang alat fungsi serta kelainan/penyakit pada sistem ekskresi pada manusia

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai praktek atau unjuk kerja dari

siklus I dan siklus II. Pada siklus I rata-rata nilai keaktifan adalah 48,57 %

setelah diadakan langkah-langkah perbaikan tindakan pada siklus II, memberi

dampak positif pada peningkatan hasil penilaian praktek atau unjuk kerja, rata-

rata nilai unjuk kerja peserta didik mencapai 92 %.

Data hasil penilaian keaktifan peserta didik menunjukkan peningkatan

dari siklus I dan siklus II. Dengan pemberian motivasi oleh guru secara terus

menerus pada peserta didik tentang pengembangan sikap ilmiah dalam proses

pembelajaran, menumbuhkan sikap ilmiah peserta didik dalam setiap siklus

pembelajaran. Diharapkan peserta didik akan selalu menjaga dan

mengembangkan sikap ilmiah tidak hanya pada saat proses pembelajaran,

tetapi sikap tersebut tertanam dan direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.

Peningkatan hasil belajar peserta didik tidak lepas dari peran guru

dalam membimbimbing proses pembelajaran. Data analisis hasil observasi

kinerja guru dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dalam pembelajaran materi

sistem ekskresi pada manusia dengan menggunakan pendekatan SETS sebagai

berikut :

1. Kinerja guru sudah sesuai dengan sekenario yang disusun dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran ( RPP ).

2. Guru mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran dengan tersedianya

perangkat pembelajaran meliputi : silabus, artikel tentang sistem ekskresi

pada manusia, alat peraga manusia (torso), lembar kerja siswa, dan

perangkat tes evaluasi.

3. Melakukan pembelajaran dengan baik meliputi pendahuluan, kegiatan inti,

dan penutup.

64

4. Pemilihan metode pembelajaran sesuai dengan materi dan kompetensi

dasar yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran.

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik kelas

XI SMA Nasima Semarang tahun ajaran 2009/2010, diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pembelajaran Biologi materi pokok sistem ekskresi pada manusia dengan

pendekatan SETS, peserta didik diminta menghubungkan serta

mengkaitkan unsur-unsur SETS dengan materi sistem ekskresi pada

manusia sehingga peserta didik memperoleh kesempatan untuk menggali

pengetahuan baru, pemahaman, dan pengalaman yang berlandaskan pada

pengetahuan yang telah di dapatkan dari sekolah, sehingga peserta didik

diajak berpikir secara kritis dan aktif dalam pengetahuan yang

berlandaskan atas sains, lingkungan, teknologi dan sosial serta

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengabaikan

unsur-unsur positif dan negatifnya terhadap lingkungan, sehingga

terbentuklah kemampuan berfikir ( kognitif), sikap (afektif), ketrampilan

(psikomotorik) pada peserta didik.

2. Persentase keberhasilan penerapan pendekatan SETS (Science,

Environment, Technology, and Society) sebagai pendekatan untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMA Nasima Semarang

ditunjukan dengan adanya perubahan kemampuan hasil belajar peserta

didik dalam proses pembelajaran yaitu kesiapan dan keaktifan pada saat

proses pembelajaran, juga ditunjukkan adanya peningkatan nilai skor tes

akhir dari masing-masing siklus. Hal ini dapat dilihat dari perolehan skor

yang dipersentasekan. Persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar dari

siklus I dan II yaitu dari 60 % ke 92% di atas rata- rata yang ditentukan

yaitu 65%. Nilai individu tertinggi pada siklus I dari 80 meningkat

menjadi 95, dan terendah dari siklus I dari 60 naik menjadi 70 pada siklus

II. Sedangkan peningkatan tes akhir dari siklus I ke Siklus II dapat dilihat

66

dari nilai rata-rata yaitu dari 72,4 meningkat menjadi 80,2. Siswa yang

tuntas belajar pada siklus I sebanyak 13 orang dan pada siklus II

meningkat menjadi 23 orang. Peningkatan tersebut di atas sesuai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yaitu 74.

B. Saran

Berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian, penerapan pendekatan

SETS dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Biologi materi

pokok sistem ekskresi pada manusia kelas XI SMA Nasima Semarang.

Berdasarkan kenyataan yang ada, maka saran-saran yang dapat diberikan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik

a. Peserta didik lebih meningkatkan semangat kreativitas dalam

pembelajaran biologi.

b. Peserta didik perlu dilatih untuk berani mengemukakan pendapat atau

ide dengan mengaitkan unsur-unsur SETS dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Bagi Pendidik

a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar guru harus benar-benar

paham dalam menyiapkan perangkat pelajaran dengan baik, agar

materi dapat tersampaikan secara maksimal.

b. Guru dapat memilih dan menerapkan pendekatan SETS pada mata

pelajaran Biologi agar dapat menumbuhkan aktivitas peserta didik

dalam proses pembelajaran yang dapat mengakibatkan hasil belajar

Biologi peserta didik dapat meningkat.

c. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan SETS pada khususnya

mata pelajaran Biologi agar dapat dilakukan secara maksimal dan

berkelanjutan untuk meningkatkan semangat dan mengurangi

kejenuhan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.

67

3. Bagi Sekolah

a. Berharap seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung dengan melengkapi sarana dan

prasarana yang dibutuhkan.

b. Dalam pembelajaran, guru dituntut untuk lebih kreatif sehingga siswa

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

c. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Biologi khususnya kelas

XI dan SMA Nasima Semarang pada umumnya.

C. Penutup

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam pembahasan skripsi ini tentunya tidak luput dari

kekurangan dan ketidaksempurnaan, penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Saran-saran yang penulis ungkapkan di atas diharapkan menjadi

koreksi dan bahan pertimbangan bagi SMA Nasima Semarang.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca yang budiman terlebih pada pencinta ilmu pendidikan.

68

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sadiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2001.

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Jakarta:Rineka Cipta, 1999.

Ali, M., Penelitian Kependidikan Prosedur dan strategi, Bandung: Angkasa,1998.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan islam, Jakarta, Ciputat Pers,2002.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:Rineka Cipta, 1997.

_______________ ,dkk, Penelitian tindakan kelas, Jakarta: Bumi aksara,2006.,cet V.

Binadja, Achmad, SETS Education for the SecondaryLevel, Regular course, 04Oktober-13 November, 1999.

_______________, Hakekat dan Tujuan Pendidikan SETS dalam Kontekskehidupan dan Pendidikan Yang Ada. Makalah ini disajikan dalamseminar Lokakarya Pendidikan SETS, kerja sama antara SEAMEORESCAM dan UNNES, 14-15 Desember 1999.

Budimansyah, Dasim, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Biologi,Bandung: Genesindo,2003., .1

Depag RI, Alqur;an dan terjemahnya, Jakarta: CV. Naladana, 2002.

________, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Surabaya: Duta Ilmu, 2005.Depdikbud, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai pustaka, 2005.

Depdiknas, Kurikullum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMAdan MA, Jakarta:Depdiknas,2003.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2006., cet. 3.

____________________, Prestasi belajar dan kompetensi guru, Jakarta:RinekaCipta, 1994.

Hadi, Amirul dan Haryano, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: PustakaSetia, 1998.

Hajar, Ibnu, Dasar-dasar Metode Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

69

_____________, Proses Belajar Mengajar Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.

Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat,Jakarta: Gramedia,1991.Listiyono Sikap siswa terhadap pembelajaran biologi materi Reproduksi

Manusia dengan pendekatan SETS Science Environment Technologiyand Society. di SMA Islam Hidayatullah Semarang , hasil penelitianLPMP Jawa Tengah. Semarang : LPMP Jawa Tengah, 2006 .

M.U, Usman,. Menjadi guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2000.

Makmun, Abin Syamsudin, Psikologi kependidikan, Bandung: PT. RemajaRosdakarya. 2007.

Mubarokah, Fitri, Implementasi Pendekatan SETS pada pembelajaran BiologiStudi tindakan materi pokok Lingkungan kelas X-C MA Nu Nurul HudaMangkang Semarang tahun 2007/2008. ,skripsi fakultas tarbiyah IAINWALISONGO. Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo,2008.

Mulyasa, E., Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Musahir,Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata PelajaranBiologi, Jakarta, CV. Irvandi putra, 2003.

Nawawi, Hadari, dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial,Yogyakata: Gajahmada University Press, 1995 .

Pemkot Semarang, IPA biologi XI SMA, Semarang: CV. Sahabat, 2005.

Purwadarminta, WJS,. Kamus umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balaai Pustaka,2006., edisi 3, cet. 3.

Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran,Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998.

Rosijati, Nani, Kegiatan Belajar Mengajar Efektif, Semarang: Depdiknas, 2006.Saktiyono, Seribu Pena Biologi Smu Kelas 2, Jakarta: Erlangga,1999.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2007.

Subroto, B. Suryo, Proses Belajar Mengajar Disekolah, Jakarta: Rineka Cipta,2002.

Sudjana, Nana, Cara Belajar Siswa AktiF Dalam Proses Belajar Mengajar,Bandung: Sinar Baru, 1989.

_____________, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 1999., Cet. 6.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif dan R& D., Bandung: Alfabeta , 2007.

70

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004., Cet. 2.

Trikatarina, Psikologi belajar,Semarang: UPT MKK UNNES,2004.

Usman, M. Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: CiputatPers, 2002.

Wawancara dengan Drs. Traju Ismono Guru Bidang Studi Biologi,. 1 Maret2010.

Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1999., cet.5.Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tidakan Kelas untuk Meningkatkan

Kinerja Guru dan Dosen, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.Dokumen, Sejarah dan legalitas SMA Nasima, http://www.nasimaedu.com

/about_us. php, sabtu, 1 Maret 2010.http: Ilmuwan muda, word press.com/ Pembelajaran fisika dengan pendekatan

SETS. 30/01/10http: Ilmuwan muda, word press.com/ Pembelajaran fisika dengan pendekatan

SETS. 30/01/10http://memetmulyadi.files.wordpress.com/2010/01/hepar.jpg&imgrefurl

http://memetmulyadi.files.wordpress.com/2010/01/hepar.jpg&imgrefurlhttp://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Ekskresi_Pada_Manusia_Dan-

Hubungannya-Dengan_Kesehatan_9.1http://www.crayonpedia.org/mw/Sistem_Ekskresi_Pada_Manusia_Dan-

Hubungannya-Dengan_Kesehatan_9.1

71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Jamal Saputra

Tempat /tanggal lahir : Brebes, 15 Maret 1985

Alamat Asal : Jl. RA. Kartini No. 64 Ketanggungan.

Kab.Brebes KP.52263

Nama Orang tua : 1. Agus Sukma

2.Sudiarti

Pendidikan :

1. SD Negeri Ketanggungan XII lulus tahun 1997

2. SMP Perguruan Islam Manado lulus tahun 2000

3. SMA Negeri 9 Manado lulus tahun 2003

4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

angkatan 2005

Semarang, 21 Juni 2010

Penulis

Jamal Saputra

72

Kisi-kisi Evaluasi Siklus I

Satuan pendidikan : SMA NASIMA Jumlah soal : 20Mata pelajaran : Biologi Waktu : 30 MenitKonsep : Sistem Ekskresi Pada Manusia Bentuk soal : Pilihan GandaStandar kompetensi : 3.Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia

dan hewan tertentu, kelainan dan penyakit yangmungkin terjadi serta implikasinya padsalingtemas.

KompetensiDasar

Indikator Materi Sub Materi No.Soal

Jawaban

a. Prosespengeluaranzat padamanusia

1, 2 E, E

b. PengertianEkskresi

3,4, 5

D, A, A

c. Strukturdan fungsiparu-paru

6, 7,8

C, B, C

d. Strukturdan fungsikulit

9,10,11,12

E, C, A,B

e. Strukturdan fungsiginjal

13,14,15,

B, E, B,

f. Struktur danfungsi hati

16,17,

A, C

3.5Menjelaskanantarastruktur,fungsi danproses sertakelainan /penyakityang dapatterjadi padasistemekskresipadamanusia danhewan (misalnyaikan danserangga )

• Mengidentifikasistruktur danfungsi alat-alatekskresi padamanusia.

• Membedakanstruktur danfungsi alat-alatekskresi padamanusia.

• Menjelaskanketerkaitanunsur-unsurSETS dalammateri yangdipelajari.

• Strukturdanfungsialat-alatekskresi padamanusia.

g.Contohteknologi,lingkungan,sosial yangberhubungandengan sistemekskresi padamanusia

18,19,20

A, B, A

73

Kisi-kisi Evaluasi Siklus 2

Satuan pendidikan : SMA NASIMA Jumlah soal : 20Mata pelajaran : Biologi Waktu : 30 MenitKonsep : Sistem Ekskresi Pada Manusia Bentuk soal : Pilihan GandaStandar kompetensi : 3.Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia

dan hewan tertentu, kelainan dan penyakit yangmungkin terjadi serta implikasinya padsalingtemas.

KompetensiDasar

Indikator Materi Sub Materi No.Soal

Jawaban

a. Prosesekskresimelalui paru-paru

1, 2, 3 C, B, A

b. Prosesekskresimelalui hati

4, 5,6

E, D, B

c. Prosesekskresimelalui kulit

7, 8,9,10

E, E, B,C

d. Prosesekskresimelalui ginjal

11,12,13,14,

A, D, A,A

e. Penyakit/kelainan padasistem ekskresi

15,16,17

B, A, B

3.5Menjelaskanantarastruktur,fungsi danproses sertakelainan /penyakityang dapatterjadi padasistemekskresipadamanusia danhewan (misalnyaikan danserangga )

• Menjelaskanprosesekskresipadamanusia.

• Menjelaskanpenyebabkelainan/penyakityang terjadipada sistemekskresipadamanusia.

• Prosesekskresipadamanusia

• Kelainandanpenyakit yangterjadipadasistemekskresipadamanusia.

f. Contohteknologi,lingkungan,sosial yangberhubungandengan sistemekskresi padamanusia

18,19, 20

A, A, D

74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSIKLUS 1

Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : XI /2Alokasi Waktu : 2X45 Menit (2 Jam Pelajaran)Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan Struktur dan fungsi organ manusia dan

hewan tertentu, kelainan dan penyakit yang mungkinterjadi serta implikasinya pada saling temas.

Kompetensi dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi danproses serta kelainan / penyakit yang dapat terjadi padaSistem Ekskresi pada manusia dan hewan ( misalnya ikandan serangga)

Indikator Pembelajaran:1. Siswa mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi alat-alat ekskresi pada

manusia2. Siswa mampu membedakan struktur dan fungsi alat-alat ekskresi pada

manusia3. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan unsur-unsur SETS ( Science,

Environment, Technology, and Society ) dalam sistem ekskresi padamanusia

I. Tujuan Pembelajaran:Peserta didik dapat memahami struktur dan fungsi alat-alat ekskresi manusiasetelah pembelajaran dengan pendekatan SETS ( Science, Environment,Technology, and Society ).

II. Materi Ajara. Pengertian Ekskresib. Struktur dan fungsi alat-alat ekskresic. Struktur dan fungsi paru-parud. Struktur dan fungsi kulite. Struktur dan fungsi ginjalf. Struktur dan fungsi hati

III.Pendekatan Metode Pembelajaran1. Pendekatan : SETS2. Metode :

1. Diskusi2. Umpan balik3. Pemberian tugas

75

II. Langkah-langkah

LANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATANSISWA

WAKTU

A. Pendahuluan - Absensi- Guru Mengkaji Firman

Allah SWT. QS.Alqhashas :60

- Guru menjelaskanpengertian SETS

- Guru menggalipengetahuan awal pesertadidik dengan pertanyanyang mengarah padamateri

- Menjelaskan Indikatorpencapaian kompetensipembelajaran

- Guru menjelaskanhubungan sistem ekskresipada manusia denganSETS

- Berkonsentrasidan menjawabpertanyaanguru

10 menit

B. Kegiatan Inti - Berdasarkan ide pokokpendahuluan pesertadidik di ajak untukmendefinisikanpengertian ekskresi padamanusia

- Membagi kelompokpeserta didik dalam 4kelompok untukmendiskusikan:

5) Struktur dan fungsiparu-paru

6) Struktur dan fungsikulit

7) Struktur dan fungsiginjal

8) Struktur dan fungsihati

- Meminta peserta didikmendiskusikan materidengan ketrkaitan unsur-unsur SETS yang lain

- Konsentrasipadapenjelasanguru danmengemukakan pendapatmasing-masing

- Menjawabpertanyaanguru tentangsistem ekskresipada manusia

- Melakukandiskusi danpengamatan

25 menit

40 menit

76

- Membimbing pesertadidik dalam diskusi danmenempatkan dirisebagai fasilitator

- Melakukan penegasankonsep dan memberitambahan yang diperlukan tentang sistemekresi pada manusia.

C. Penutup - Bersama-sama pesertadidik menarikkesimpulan pelajaran

- Mengajak peserta didikmenganalisispembelajaran yang sudahditempuh denganpendekatan SETS

- Penilaian prosespembelajaran

- Memberi tugas kelompokuntuk membuat uraiantentang struktur danfungsi Sistem ekskresipada manusia disertaikaitanya unsur-unsurSETS nya.

- Menarikkesimpulanpelajaran yangtelahdisampaikan

- Menganalisapembelajaranyang sudah ditempuhdikaitkandenganpendekatanSETS

- Menulis tugasyang di berikanguru.

15 menit

III. Alat /Bahan /Sumber belajar

1. Buku paket Biologi SMA Kelas X1 Bantuan Pemkot Semarang2. Buku Biologi SMA 2, Penerbit Errlangga3. Buku Biologi SMA 2, Penerbit Yudhistira4. LCD dan torso Alat peraga Manusia

IV. Penilaian1. Penilaian Afektif :

a. Keaktifan siswa dalam Observasi dandiskusi kelompok

b. Kerjasama dalam kelompok2. Praktek / psikomotorik : Ketrampilan Mengamati dan

menyimpulkan presentasi dan diskusi3. Penilaian Kognitif :Tes tertulis dengan soal-soal pilihan ganda4. Penilaian program : Keserasian perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi melalui observasi proses oleh observer.

77

Semarang, Februari 2010

Guru praktikan Guru pamong

Jamal Saputra Drs.Traju Ismono

Mengetahui :

78

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSIKLUS 2

Mata Pelajaran : BiologiKelas/Semester : XI /2Alokasi Waktu : 2X45 Menit (2 jam pelajaran)Stndar Kompetensi : 3. Menjelaskan Struktur dan fungsi organ manusia dan

hewan tertentu, kelainan dan penyakit yang mungkinterjadi serta implikasinya pada saling temas.

Kompetensi dasar : 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara stuktur, fungsi danproses serta kelainan / penyakit yang dapat terjadi padaSistem Ekskresi pada manusia dan hewan ( misalnya ikandan serangga)

Indikator Pembelajaran4. Siswa mampu menjelaskan proses ekskresi pada manusia5. Siswa mampu menjelaskan penyebab kelainan / penyakit yang terjadi pada

sistem ekskresi pada manusia6. Siswa mampu menjelaskan keterkaitan unsur-unsur SETS ( Science,

Environment, Technology, and Society ) dalam sistem ekskresi padamanusia

I. Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat menjelaskan proses ekskresi sepertikeringat, urine, bilirubin, CO2, H2O ( uap air ) serta penyebab kelainan /penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi dengan pendekatan SETS ( Science,Environment, Technology, and Society ) pada manusia.

II. Materi Ajara. Proses terjadinya keringat pada kulitb. Proses pembentukan urin pada ginjalc. Proses pembentukan bilirubin pada hatid. Proses pengeluaran CO2 dan H2O pada paru-parue. Kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi pada manusia

III. Pendekatan Metode Pembelajaran1. Pendekatan : SETS2. Metode: : 1. Diskusi

2. Umpan balik 3. Pemberian tugas

79

IV. Langkah-langkahLANGKAH KEGIATAN GURU KEGIATAN

SISWAWAKTU

A.Pendahuluan

- Absensi- Guru Mengkaji Firman Allah

SWT. QS. Alqhashas :60- Guru menggali pengetahuan

awal peserta didik denganpertanyan yang mengarahpada materi sebelumnya

- Menjelaskan Indikatorpencapaian kompetensipembelajaran

- Guru menjelaskan hubunganproses dan kelainan / penyakitekskresi pada manusia denganSETS

- Berkonsentrasidan menjawabpertanyaanguru

10 menit

B. KegiatanInti

- Membagi peserta didikkedalam kelompok diskusi

- Membagi tugas prosesekskresi dan kelainan yangterjadi pada sistem ekskresiyang berbeda-beda kepadamasing-masing kelompok :1. Proses terjadinya keringat

pada kulit2. Proses pembentukan urin

pada ginjal3. Proses pembentukan

Bilirubin pada hati4. Proses pengeluaran CO 2

dan H2 O pada paru-paru- Meminta peserta didik

mendiskusikan materi sistemekskresi pada manusia denganketerkaitan unsur-unsur SETSyang lain

- Membimbing peserta didikdalam diskusi danmenempatkan diri sebagaifasilitator

- Melakukan penegasan konsepdan memberi tambahan yangdi perlukan

o Konsentrasipadapenjelasanguru danmengemukakan pendapatmasing-masing

o Menjawabpertanyaanguru tentangsistem ekskresipada manusia

o Melakukandiskusi danpengamatan

25 menit

40 menit

80

C.Penutup - Bersama-sama peserta didikmenarik kesimpulan pelajaran

- Mengajak peserta didikmenganalisis pembelajaranyang sudah ditempuh denganpendekatan SETS

- Penilaian proses pembelajaran

- Menarikkesimpulanpelajaran yangtelahdisampaikan

- Menganalisapembelajaranyang sudah ditempuhdikaitkandenganpendekatanSETS

15 menit

II. Alat /Bahan /Sumber belajar

1. Buku paket Biologi SMA Kelas X1 Bantuan Pemkot Semarang2. Buku Biologi SMA 2, Penerbit Errlangga3. Buku Biologi SMA 2, Penerbit Yudhistira4. LCD dan torso Alat peraga Manusia

III. Penilaian1. Penilaian Afektif :

a. Keaktifan siswa dalam Observasi dandiskusi kelompok

b. Kerjasama dalam kelompok2. Praktek / psikomotorik : Ketrampilan Mengamati dan

menyimpulkan presentasi dan diskusi3. Penilaian Kognitif : Tes tertulis dengan soal-soal pilihan

ganda4. Penilaian program : Keserasian perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi melalui observasi proses olehobserver.

Semarang, Maret 2010

Guru praktikan Guru pamong

Jamal Saputra Drs.Traju Ismono

Mengetahui :

81

82

SILABUS

MATA PELAJARAN : BIOLOGISATUAN PENDIDIKAN : SMA NASIMAKELAS / SEMESTER : XI / 2Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan Struktur dan fungsi organ Manusia dan Hewan tertentu, kelainan dan penyakit yang

mungkin terjadi ser ta implikasinya pada salingtemas.

KOMPETENSIDASAR

INDIKATOR MATERIPOKOK

KEGIATANPEMBELAJARAN

ASPEKPENILAIAN

ALOKASIWAKTU

SUMBERBELAJAR/BAHAN

3.5 Menjelaskanketerkaitan antarastuktur, fungsi danproses sertakelainan /penyakit yangdapat terjadi padasistem ekskresipada Manusia danHewan ( misalnyaikan danserangga)

- Peserta didikmampumengidentifikasistruktur danfungsi alat-alatekskresi- Peserta didikmampumembedakanstruktur danfungsi alat-alatekskresi

- Struktur danfungsi alat-alat ekskresimanusia

Alat ekskresipada manusiaantaara lainparu-paru,kulit, ginjal,hati, yangmengekskresikanmetabolisme.

•Mengkaji Firman AllahSWT.QS.Al.Qhashas:60Artinya: Dan apa sajayang di berikan kepadakamu maka itu adalahkenikmatan hidupduniawi,danperhiasannya, sedang apayang di sisi Allah adalahlebih baik dan lebih kekal,maka apakah kamu tidakmemahaminya?• Menggunakan torso /alat peraga manusiamengenali strukturberbagai organ ekskresi,letak, dan fungsinya

Jenis tagihan:- Tugaskelompok

- Performance- SoalSubjektif

4X45 Menit - Arif priadi,Biolog SMAKelasXI,Yudhistira 2009

- PemkotSemarang,IPA biologiXI SMA,CVSahabat,2005

- Saktiyono,Biologi Smukelas 2,Jakarta,Erlangga,1999

83

- Peserta didikmampumenjelaskanproses ekskresiseperti keringat,urine,bilirubin,CO2 dan H2O (uap air)

- Prosesekskresi padamanusia.

Ekskresi sisametabolismemelalui paru-paru, hati,ginjal dan kulitmenunjukanmekanismeyang berbeda.

melalui kegiatandemonstrasi kelas,•Mengkomunikasikanhasil kajian literatur danmendiskusikanketerkaitan unsur-unsurSETS dengan kegiatandemonstrasi dalamdiskusi kelas.

• Melakukan kajianliteratur untukmenemukan prosespengeluaran sisametabolisme, keringat,urine, bilirubin danbiliverdin, CO2 dan H2O(uap air) pada berbagaiorgan ekskresi melaluikerja kelompok.

•Mempresentasikan hasilkerja kelompok tentangproses pengeluaran sisametabolisme.

84

- Peserta didikmampumenjelaskanpenyebabkelainan/penyakit yangterjadi padasistem ekskresi

- Kelainan danpenyakityang terjadi.

Gangguanpada sistemekskresi,antaralain:albuminaria,nefritis,diabetes insidus, batuginjal.

• Melakukan kajianliteratur untukmengetahui macam –macam gangguan yangterjadi pda sistemekskresi.•Mempresentasikan hasilkajian litertur tentangkelainan / gangguan padasistem ekskresi.•Mendiskusikanketerkaitan unsur SETStentang kelainan /gangguan pada sistemekskresi.•Menemukan berbagaigambar dalam berbagaimedia tentang teknologiyang digunakan untukmembantu kelancaransistem ekskresi padamanusia.

1

Soal-soal Evaluasi Siklus I

Satuan pendidikan : SMU NASIMAKelas / Semester : XI / 2Mata pelajaran : BologiKonsep : Sistem Ekskresi Pada ManusiaWaktu : 30 MenitBentuk soal : Pilihan Ganda

Petunjuk: Berilah tanda silang ( X ) pada pilihan jawaban yang paling benar

1. Berikut yang bukan termasuk proses pengeluaran zat-zat yang masih ataupunsudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh manusia adalah…a. Ekskresib. Defekasic. Sekresid. Respirasie. Faksinasi

2. Berikut ini adalah pernyataan yang benar mengenai sistem ekskresi padamanusia yaitu….a. Air dikeluarkan atau ditahan dalam tubuh bergantung pada persediaanb. Kadar gula yang tinggi akan dikeluarkanc. Tubulus dan ginjalnya hanya menerima bahan-bahan tak berguna sajad. Sistem ekskresi pada manusia sama dengan yang terdapat pada anelidae. Bahan-bahan yang di seleksi dalam tubulus akan dikembalikan kedalam

darah

3. Ekskresi sebagai salah satu ciri makhluk hidup berfungsi untuk….a. Melancarkan aliran darahb. Merombak zat yang ada untuk membentuk zat yang diperlukanc. Menetralkan asam laktat didalam ototd. Membuang sampah hasil metabolisme didalam tubuhe. Merangsang pengeluaran hormon

4. Yang merupakan proses Ekskresi adalah ....a. Pembuangan karbondioksida dari paru-parub. Pembentukan glikoken di hatic. Pelepasan insulin dari pankreasd. Pengeluaran ludah dari kelenjar ludahe. Pembuangan feses dari saluran pencernaan

5. Berikut ini alat Ekskresi manusia kecuali ...a. Jantungb. Ginjalc. Hati

NAMA SISWA :

NO. ABSENSI :

86

d. Empedue. Kulit

6. Pertukaran oksigen dan CO2 dalam proses pernapasan terjadi di dalam....a. Trakeab. Bronkusc. Alveolusd. Empedue. Bronkiolus

7. Gelembung udara yang terdapat di ujung bronchiolus adalah ....a. Tracheab. Alveolusc. Pulmad. Laringe. Residu

8. CO2 sebagai hasil sampingan pembongkaran senyawa organik akan diangkutoleh darah ke paru-paru dalam bentuk ...a. CO2 yang larut dalam darahb. CO dan CO2 yang larut dalam hemoglobinc. Senyawa karbohidrat oleh darahd. HCO3 oleh plasma darahe. Karvbomino hemoglobin

9. Berikut ini bagian yang terdapat dalam Dermis kecuali ...a. Akar rambutb. Kelenjar keringatc. Pembuluh darahd. Glandula sebaceae. Stratum korneum

10. Glandula sebacea dalam kulit menghasilkan minyak yang berfungsi ...a. Mendapatkan proteinb. Penyerapan sinar mataharic. Mencegah kekeringand. Merombak Vitamin Ee. Melindungi kulit

11. Kelenjar keringat pada kulit terdapat pada lapisan ...a. Dermisb. Epidermisc. Ektodermisd. Endodermise. Entodermis

87

12. Komponen penyusun keringat yang benar adalah ..a. Air, gula, garamb. Air, urea, garamc. Air, glukosa, uread. Garam, glukosa, ureae. Glukosa, urea, vitamin

13. Ginjal mengeluarkan metabolisme dalam bentuk......a. Fesesb. Urinc. Darahd. Asam urate. Insulin

14. Fungsi ginjal yang erat kaitannya dengan usaha tubuh untuk menjagakeseimbangan kadar cairan dalam tubuh adalah....a. Mensekresikan zat-zat yang membahayakan tubuhb. Mempertahankan keseimbangan asam dan basac. Mensekresikan zat-zat racund. Melakukan filtrasi dan reabsorbsie. Mempertahankan tekanan osmosis cairan ekstraseluler

15. Peristiwa pemisahan urin dengan darah pada ginjal terjadi pada bagian ....a. Korteks ginjalb. Pelvis ginjalc. Tubulusd. Kandung kemihe. Ureter

16. Fungsi hati sebagai alat ekskresi adalah.....a. Mengeluarkan empedub. Merombak sel darah merahc. Mengubah gula menjadi glikogend. Mengubah glikogen menjadi gulae. Mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A

17. Pernyataan dibawah ini berhubungan dengan fungsi hati kecuali .....a. Menyimpan gula dalam bentuk glikogenb. Tempat pembongkaran dan pembentukan proteinc. Menjaga suhu tubuhd. Tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merahe. Menawarkan racun

88

18. Pada penderita gagal ginjal dapat bantu dengan alat medis yaitu dengan cara...a. Hemodialisisb. Circumcicic. Caesard. Ct scane. Rongten

19. Penggunaan lotion pelembab yang berlebihan yang mengandung bahankimiawi berbahaya akan menyebabkan radiasi pada sistem ekskresi....

a. Hatib. Kulitc. Ginjald. Paru-parue. Lambung

20. Cara mudah untuk menghindari atau menjaga tubuh kita dari gangguan ataukelainan pada sistem ekskresi dengan cara.

a. Membiasakan pola hidup bersih dan sehatb. Tidak begaul dengan penderitac. Berobat ke dokter setelah terkena penyakitd. Mengkarantina penderitae. Menerapkan hidup Vegetarian

89

Soal-soal Evaluasi Siklus 2

Satuan pendidikan : SMU NASIMAKelas / Semester : XI / 2Mata pelajaran : BiologiKonsep : Sistem Ekskresi Pada ManusiaWaktu : 30 MenitBentuk soal : Pilihan Ganda

Petunjuk: Berilah tanda silang ( X ) pada pilihan jawaban yang paling benar

1. CO2 sebagai hasil simpanan pembongkaran senyawa organik akan diangkutoleh darah ke paru-paru dalam bentuk….

a. CO2 yang larut dalam darahb. CO dan CO2 yang larut dalam hemoglobinc. Senyawa karbohidrat oleh darahd. HCO3 oleh plasma darahe. Karbomino hemoglobin

2. Gelembung udara yang terdapat di ujung bronkhiolus adalah…a. Trakheab. Alveolusc. Laringd. Pulmae. Residu

3. Dalam rongga hidung terdapat konka yang mengandung banyak kapiler darah,yang berfungsi untuk….

a. menyaring udarab. udara komplementerc. kapasitas vitakd. ujung indera pembaue. memproduksi lendir

4. Tempat ekskresi cairan empedu adalah…a. darahb. Paru-paruc. Ususd. ginjale. hati

5. Sebagai organ ekskresi hati berperan sebagai….a. tempat penyimpanan glikogenb. tempat berlangsungnya perombakan dan pembentukan proteinc. menetralkan racun yang masuk kedalam hati

NAMA SISWA :

NO. ABSENSI :

90

d. Menghasilkan cairan empedue. Membentuk empedu sebagai hasik dari perombakan sel darah

6. Zat warna pada tinja dan urin merupakan hasil dari oksidasi…a. biliverdinb. bilirubinc. urobilind. histionine. vasopressin

7. Pengeluaran keringat oleh tubuh kita di pengaruhi oleh faktor di bawah nikecuali…

a. suhu lingkunganb. emosic. kegiatan tubuhd. rangsang saraf simpatike. umur dan jenis kelamin

8. Bagian yang sangat berperan dalam ekskresi garam melalui keringat adalah…a. glandula sebaseab. glandula submandibularisc. glandula sublingualisd. glandula parotise. glandula sudorifera

9. Komponen penyusun keringat yang benar adalah…a. air, glukosa, garamb. air, urea, garamc. air, glukosa, uread. garam, glikosa, ureae. glukosa, urea, vitamin

10. Glandula sebacea dalam kulit menghasilkan minyak yang berfungsi ...f. Mendapatkan proteing. Penyerapan sinar mataharih. Mencegah kekeringani. Merombak Vitamin Ej. Melindungi kulit

11. Banyaknya air pada tubulus distal diatur oleh hormon…a. ADHb. LDHc. ACTHd. FSHe. DHA

91

12. Bahan yang harus diabsorbsi pada tubulus proksimal adalah…a. globulinb. albuminc. sel darah merahd. asam aminoe. sel darah putih

13. Turunnya kadar senyawa organik yang berguna bagi tubuh dalam fitrattubulus, disebabkan oleh aktivitas…

a. reabsorbsib. filtrasic. augmentasid. augmentasi dan reabsorbsie. augmentasi dan filtras

14. Kadar glukosa, protein dan senyawa organik lain yang masih berguna bagitubuh paling tinggi terdapat pada….

a. urin primerb. urin sekunderc. filtrat tubulusd. cairan padda tubulus kolektifuse. cairan pada tubulus kontortus distal

15. Menunjukkan bahwa urine penderita mengandung protein, fakta ini terjadiakibat gangguan fungsi…

a. nefronb. glomerulusc. tubulus kontortid. kapsula bowmane. hormon antidiuretik

16. Suatu kondisi beracun ketika darah mengandung zat-zat sisa urine, seperti ureadisebut…

a. uremiab. anuriac. sistisisd. nefritise. batu ginjal

17. Infeksi kuman pada glomerulus dapat mengakibatkan…a. nefritisb. albuminariac. uremiad. diabetes mellituse. oedema

92

18. Kelainan penyakit yang terjadi pada balita bilqis yang sempat di liput di mediaterjadi akibat….

a. kelainan pada sistem ekskresi dalam hal ini organ hatib. kelainan jantungc. kelainan sistem pencernaand. kelainan sistem kekebalane. penyakit bawaan orang tua

19. Cara mudah untuk menghindari atau menjaga tubuh kita dari gangguan ataukelainan pada sistem ekskresi dengan cara.

f. Membiasakan pola hidup bersih dan sehatg. Tidak begaul dengan penderitah. Berobat ke dokter setelah terkena penyakiti. Mengkarantina penderitaj. Menerapkan hidup Vegetarian

20. Pada pengkonsumsi fast food dan soft drink terdapat zat-zat aditif berbahayadapat menyerang sistem ekskresi pada bagian organ….

a. Hatib. Paru-paruc. Ginjald. Hatie. empedu