108
PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT DAERAH ( BAZDA ) KAB. KARAWANG Disusun oleh : MUKHLISIN 104053002059 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYRAIEF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

PADA BADAN AMIL ZAKAT DAERAH ( BAZDA )

KAB. KARAWANG

Disusun oleh :

MUKHLISIN

104053002059

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYRAIEF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 2: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil asli karya saya, yang di ajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Srata 1 di UIN

Syarief Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang penulis gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarief

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta

Ciputat, Juli 2009

Muchlisin

Page 3: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Abstrak

Judul skripsi “Pendistribusian Dana Zakat untuk Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat pada Bazda Kab. Karawang” Srata Satu (S1) Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara pendistribusian dana

zakat yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat (BAZDA) Kab. Karawang. Metode penelitian ini menggunakan metode primer dan sekunder. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 01 sampai 30 Juni 2009.

Berdasarkan hasil penelitian secara garis besar bahwa proses penyampaian

distribusi dana zakat pada Bazda di Kab. Karawang sesuai dengan syariat fiqih.

Dari hasil pendistribusian dana zakat tersebut berhasil membantu dan

meningkatkan taraf ekonomi masyarakat karawang secara signifikan.

Page 4: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

KATA PENGANTAR

Tengadah jemari kehadirat illahi Robbi, terucap untaian kata nan suci

yang penuh makna dari lubuk hati yang paling dalam,” Alhamdulillah Robbil

‘Alamin “, sebagai ungkapan rasa syukur yang ikhlas sebagai wujud

penghambaan diri kepada dzat yang maha agung, tempat mengembalikan segala

urusan, dialah Allah SWT. Karena atas Rahmat, Hidayah dan Inayahnya penulis

dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Shalawat beriring salam tak lupa penulis limpahkan kepada Baginda Nabi

Muhammad SAW, penghulu para nabi, suri tauladan bagi ummatnya, yang

membawa ajaran Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin

Penulis menyadari sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik dari materi, pembahasan

maupun tata bahasa. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis

yang masih perlu mengisi diri dengan ilmu pengetahuan, untuk itu kritikan dan

saran yang bertujuan membangun sungguh merupakan masukan bagi penulis demi

kesempurnaan skripsi ini.

Skripsi adalah buah dari ketulusan dan keikhlasan berbagai pihak, terima

kasih yang tulus penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu,

membimbing, dan memotivasi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh

karena itu penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Ayahanda Bp. Ust. Umarudin dan Ibunda Ibu Siti Sarminah yang telah

melimpahkan kasih Sayang dan Do’a-nya yang tiada henti, yang selalu

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menjalani kehidupan ini,

Page 5: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

untuk merekalah pengabdian penulis akan tertuju, setelah pengabdian

kepada Allah dan Rasul-nya.

2. Bp. H. Ivan Kuntara dan Ibu Hj. Hezti yang telah memberikan

dorongan semangat kepada penulis, baik dari segi materil maupun Non

materil. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Mudah-

mudahan apa yang telah diberikan kepada penulis Allah SWT dapat

membalasnya dengan berlipat ganda. Amin

3. Kakaku Dedi Iskandar,Amd dan istrinya Ika kartika, kak Deni

Mardiansyah dan istrinya Umroh Ropiqoh, teh Ecih Sukaesih, dan ketiga

keponakanku ( Kemal, Raihan, leha )yang masih imut-imut dan

ngegemesin, adiku Ahmad Taufik yang sedang menyelesaikan D3 nya di

Poli Tekpos Bandung semoga berhasil dalam menggpai cita-citanya.

4. Prof. Dr. Komarudin Hidayat,MA selaku Rektor UIN Syarief

Hidayatullah Jakarta, Drs. Ariep Subhan,MA selaku Dekan Fakultas

Dakwah Dan Komunikasi.

5. Studi Rizal, MA selaku PUDEK III Bid. Kemahasiswaan Fakultas

Dakwah & Komunikasi yang selalu melayani konsultasi dalam

penyusunan skripsi.

6. Drs. Hasanudin,MA selaku Kajur MD, Drs. Cecep Castrawijaya,

MA.MM selaku Sekjur MD dan sekaligus selaku dosen pembimbing yang

telah membimbing dan meluangkan waktunya untuk penulis dalam

penyusunan skripsi.

Page 6: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

7. Pengelola perpustakaan UIN Syarief Hidayatullah Jakarta dan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi, terima kasih atas pinjaman bukunya.

8. Para pengurus BAZDA Kab. Karawang khususnya Bapak H. Slamet

Imam Santoso, BA dan Bapak H. Suradi Hs,BA atas informasi dan

pelayanan yang diberikan kepada penulis dalam memberikan keterangan

data-data yang penulis butuhkan.

9. Organisasi –organisasi baik Ekstra maupun Intra kampus HMI Cabang

Ciputat, HMI Kompakda, PMII Cabang Ciputat, Forkot, LS-ADI dan

KMIK ( Keluarga Mahasiswa Islam Karawang) Jakarta yang telah

memberikan ilmu-ilmu ke organisasiannya kepada penulis sehingga

penulis dapat mengetahui arti organisasi.

10. Teman-teman MD Angkatan 2004 yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, tapi kalian semua adalah teman-temanku yang baik khususnya :

Umi. A, Aji. M, Bhim2, Debi, Pipit Phietrhieyani, Qiqi Buluk, Rudianto/

simpok, Zhoe, Ipin, Nurdin, Fahmi Km, Jhiepam terima kasih atas spirit

dan doanya .

11. Teman-teman sehati dan seperjuangan “ Ample, Dhelon, Zack,Lutfi

Haris/Bulux, Anggi/ Nchex, Cipop, Taufik Lutfi, Chibo, Me2l, Rika,

Shela, Alfiani dan teman2 Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Dan

Keluarga Besar Mamih (Teh Nur, Nina, Ana) Cireundeu-Ciputat yang

telah memberikan semangat nya kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Page 7: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

12. Semua pihak yang berjasa dan banyak membantu baik dalam

perjalanan, pendidikan penulis maupun dalam pembuatan skripsi yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga amal dan usaha yang

diberikan dibalas oleh Allah SWT

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun

demikian penulis tidak berkecil hati, namun dengan hamparan kedua tangan

disertai ketulusan penulis mendoakan semoga bantuan, dukungan, bimbingan dan

perhatian yang telah diberikan oleh semua pihak kepada penulis, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat dimasa yang akan datang, sebagai suatu gambaran tentang

Dana Zakat terhadap Pemberdayaan Ekonomi Ummat.

Akhirnya penulis menyadari dengan berbagai keterbatasan yang ada pada

diri penulis dalam penyajian laporan, bentuk tulisan maupun isi dan bahasa

laporan skripsi ini, oleh karena itu kritik, saran maupun perbaikan yang bertujuan

untuk penyempurnaan skripsi lebih lanjut sangat penulis harapkan.

Jakarta, Juli 2009

Penulis

Page 8: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………….….i

Abstrak ……………………………………………………….….............v

Daftar Isi……………………………………………………………….....vi Daftar Tabel……………………………………………………………...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 10

D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 11

E. Metode Penelitian................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. ZAKAT.................................................................................. 17

1. Pengertian Dan Hukum Zakat ............................................ 17

2. Sumber Dana Zakat ........................................................... 20

3. Macam-macam zakat .......................................................... 23

4. Hikmah Dan Manfaat Zakat ................................................ 28

B. DISTRIBUSI ZAKAT............................................................ 31

1. Pengertian Distribusi........................................................... 31

2. Ruang Lingkup Distribusi ................................................... 33

3. Macam-Macam Distribusi .................................................. 34

4. Pendistribusian Zakat.......................................................... 35

5. Tujuan Dan Sasaran Distribusi Zakat .................................. 39

C. KONSEP PEMBERDAYAAN EKONOMI............................ 43

Page 9: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

1. Pengertian Pemberdayaan ................................................... 43

2. Tujuan Pemberdayaan......................................................... 47

D. EKONOMI UMMAT............................................................. 50

1. Pengertian Ekonomi Ummat ............................................... 50

2. Tujuan Ekonomi Ummat.................................................... 52

BAB III GAMBARAN UMUM BAZDA KAB. KARAWANG

A. Sejarah Berdirinya BAZDA..................................................... 56

B. Landasan Hukum BAZDA....................................................... 57

C. Dasar Pembentukan BAZDA ................................................... 58

D. Visi Dan Misi Tugas Pokok BAZDA....................................... 58

E. Struktur Organisasi BAZDA .................................................... 61

F. Program Kerja BAZDA............................................................ 63

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Pendistribusian Dana Zakat, Infaq, Shadaqah Dalam

Pemberdayaan Ekonomi ......................................................... 67

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pendistribusian Dana

Zakat, Infaq, Shadaqah ........................................................... 89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 91

B. Saran ...................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

DAFTAR TABEL

A. Table Struktur Organisasi BAZDA Kab. Karawang...................... 61

B. Tabel Rekapitulasi Penerimaan dan Pengeluaran BAZDA

Kab. Karawang Tahun 2006 ........................................................ 70

C. Table I Rekapitulasi Penerimaan Zakat Profesi ............................. 72

D. Table 2 Rekapitulasi Penerimaan Zakat Profesi Th.2006 .............. 73

E. Table 3 Rekapituasi Penerimaan Zakat Profesi Th.2007................ 75

F. Tabel 4 Rekapituasi Penerimaan Zakat Profesi Th.2008................ 77

G. Tabel Distribusi Kepada Mustahik dari Badan Amil Zakat Daerah

Kab. Karawang............................................................................. 80

H. Table Pemberian bantuan Kepada Yayasan Dan Pesantren .......... 83

I. Table 5 Pengeluaran Tahun Baru Hijriah 1429 H / 2008 M.......... 84

Page 11: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang mempunyai pandangan harta yang

berdasarkan fakta yang berdasarkan urat nadi kehidupan dari tiang

organisasi, baik individu maupun masyarakat.

Firman Allah dalam surat Al-Hassyr Ayat 7 :

���� ������ ���� ���� ���������

���� ���� !�"#$%&�� '(��

)*���+",�&� !�-��� ��./"#$%&��

�0☺2�3�4%&��� �567 2890☺%&���

�5%��� ��;�<99&�� /��. => �?�� �@

AB���4 �5�6�C �����4�D%EFG�� /H� I��

����� H� &����� *���+"&�� J��;K��

���� /H� &LM�N JO�D� P���Q�FR����

P��#$����� S��� P �?�$ S���

�T@�T⌧S )V��$�W%&�� XY�

“Apa saja harta rampasan (fa’i) yang diberikan Allah kepada

rasulnya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah,

rasul, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang

yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara

orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang di berikan rasul

kepaddamu maka terima dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka

tinggalkanlah, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat

keras hukumannya “(QS : Al-hasyr ayat 7).

Firman Allah dalam surat Fushilat ayat 6-7 :

Page 12: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

/�W- ��0☺ZR�$ [��R \]8^_`

/C� W,�a�b� �c0�@ d��e�$ ��0☺ZR

/C� �Q2�&�$ \O2�&�$ cT���

P�g��☺;)$�3����� �O%;�&�$

J�"�h%�3���� \��@��

�56�i�]�^�☺�,�j& X�� �5k�-S��� =>

�?�W���@ �_ �=l�!&�� HW��

_�"7nF0���C /HW� �?"�h2⌧i XY�

Page 13: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Artinya : “ Katakanlah bahwasannya aku hanyalah seorang

manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasannya Tuhan kamu

adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus

menuju kepadanya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-nya : yaitu orang-orang yang tidak menunaikan zakat

dan kafir akan adanya kehidupan akhirat.”

Ayat pertama menjelaskan dan menghendaki bahwa harta yang

dimiliki oleh kaum “ Aghniya” sebagiannya dapat diberikan kepada setiap

individu yang sangat membutuhkan sehingga harta tersebut dapat

membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Salah satu yang harus

dilakukan dalam mengangkat taraf hidup kaum dhu’afa adalah dengan

cara mengeluarkan zakat. Sebagaimana Allah firmankan dalam surat

fushilat ayat 6 dan 7. Selain hal tersebut di atas bahwa dalam pelaksanaan

pungutan maupun pendistribusian harus ditunjang pula dengan

pengelolaan yang professional, berjiwa bersih, amanah dan bertanggung

jawab berdasarkan pada prinsip-prinsip Distribusi yang sehat dan kuat.

Dengan tujuan supaya pelaksanaan zakat dapat berjalan secara efekif dan

efesien, sehingga akan tercapainya harapan dan cita-cita bangsa yaitu

tercipta masyarakat yang adil dan mamur.

Zakat adalah rukun Islam yang ketiga, walaupun demikian,

sebagian masyarakat masih menganggap zakat sebagai suatu ritual

keagamaan untuk menciptakan keshalehan yang bersifat individu. Selain

itu zakat merupakan kegiatan sosial dimana seorang yang kaya membantu

seorang yang miskin sebagai wujud amal shaleh. Sebagai suatu ritual

keagamaan, pembayaran zakat masih dianggap sebagian orang semata-

mata sebagai ibadah ukhrowi yaitu dalam rangka mengumpulkan pahala

Page 14: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

untuk kebaikan di akhirat.1 Keharusan menunaikan zakat tidak dapat

dipisahkan dengan kewajiban menegakkan shalat, tetapi keduanya

terangkai sebagai kewajiban yang bersamaan dalam kegiatan ibadah. Jika

shalat tekanan pelaksanaanya adalah langsung kepada Allah, maka zakat

langsung kepada manusia.

Allah SWT berfirman :

P���☺4�-� �_ ��,op&��

P��W����� �_ �⌧i�!&��

P��W⌧i/���� 0q�� �56�W�i+"&��

Xr�

Artinya ; “…… dan didirikanlah shalat dan tunaikan zakat, dan rukuklah

bersama orang-orang yang rukuk….”(Q.S Al-baqarah (2) :

43)

Dalil di atas menjelaskan bahwa muslim diwajibkan membayar

zakat. Karena Allah SWT sangatlah mencintai orang-orang yang suka

memberikan sebagian dari hartanya.

Zakat adalah kewajiban agama yang dibebankan atas harta

kekayaan setiap muslim menurut aturan tertentu.2 Ketika sudah sampai

nisab (batas minimal dari harta mulai wajib dikeluarkan ). Maka

kewajiban tersebut harus dilaksanakan . Zakat merupakan salah satu

1 Sofwan Idris, Gerakan Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat,

(Pendekatan Transformatif),(Jakarta : PT.Citra Putra Bangsa, 1997), Cet. Ke-1.h.249

2 Muhammad Daud Ali, System Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf ,(Jakarta : UI Press.1998),h.8

Page 15: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

rukun Islam bahkan merupakan rukun kemasyarakatan yang paling

nampak diantara semua rukun-rukun Islam sebab didalam zakat terdapat

hak orang banyak yang terpikul pada setiap pundak individu.3

Nilai zakat tersebut dapat mendatangkan manfaat bagi golongan

mampu atau Muzaki (wajib zakat ), maupun bagi golongan yang tidak

mampu atau mustahiq (khusus bagi golongan miskin). Dengan zakat

tersebut mustahiq dapat merubah kehidupan mereka , yaitu untuk

meringankan beban biaya hidup, menjadikan kuat berusaha dengan modal

dari zakat, juga memberikan kesadaran penggunaan dana zakat serta dapat

mengembangkan etos kerja. Sedangkan untuk muzakki nilai tersebut

menjadikan diri bersih, menimbulkan kesadaran dan kepedulian terhadap

golongan yang tidak mampu dan menimbulkan ketenangan dalam hidup

karena kewjiban zakat telah terpenuhi.

Zakat dapat dijadikan dana untuk peningkatkan eksistensi ummat.

Orang-orang miskin adalah salah satu golongan yang harus mendapat

bagian dalam upaya peningkatan tersebut. Seperti dijelaskan dalam

firman Allah SWT :

g��5� /H�Q�&��%� *s0O

��'��99,�j& �t"�LR�t��� Xuv�

3 Ahmad Muhammad Ali Al-Assal, System Prinsip Dan Tujuan Hukum

Islam.(Bandung :CV. Pustaka Insani,1999),h.109

Page 16: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Artinya : “…….Dan pada harta-harta mereka ada haq untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak dapat bagian……” ( Q.S Adz-

Dzariyaat : 19)

Ayat di atas mengajarkan terselenggaranya pemberian hak dari golongan

mampu atau muzakki (wajib zakat) kepada golongan tidak mampu atau Mustahiq

( miskin ) dengan tujuan agar terjadinya perubahan sosial secara ekomi bagi

golongan tidak mampu. Agar tidak terjadi kesenjangan diantara kedua golongan

tersebut.

Zakat adalah satu rukun yang bercorak sosial- ekonomi dari lima rukun

Islam. Dalam zakat, disamping ikrar tauhid (syahadat) dan shalat, seseorang

barulah sah masuk kedalam barisan ummat Islam dan diakui keIslamannnya,

sesuai dengan firman Allah :

?�w�� P��JC��� P�����-�

�_ ��,op&�� P�x�������

�_ �=l�!&�� /H� JR���n�w�� ��5

X�@�y����

Artinya ;”…..tetapi bila mereka bertaubat, mendirikan shalat, dan membayar

zakat, barulah mereka saudara kalian seagama”

Zakat, sekalipun dibahas didalam pokok bahasan ” Ibadat ”, karena

dipandang bagian yang tidak terpisahkan dari shalat, sesungguhnya merupakan

Page 17: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

bagian system sosial-ekonomi Islam, dan oleh karena itu dibahas di dalam buku-

buku tentang strategi hukum dan ekonomi Islam.4

Untuk mengetahui problem tersebut diperlukan suatu pengelolaan yang

mampu mendayagunakan seluruh potensi zakat diperlukan penanganan konsep

manajemen secara tepat dengan memperhatikan beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi pola pelaksanaan system zakat

Fenomena ini menggambarkan berapa masalah tengah dihadapi oleh

lembaga pengelola ZIS (Zakat, Infaq, Shadaqoh) kontribusi umat Islam akan

mengangkat tiga unsure manajemen yang meliputi :Manajemen Pengelolaan,

Manajemen Pendayagunaan, dan Manajemen Pendistribusia ZIS. Dari tiga unsur

tersebut merupakan tolak ukur bagi terbentuknya pemberdayaan ekonomi umat.

Oleh karena itu Manajemen Pendistribusian perlu implementasi pada sebuah

lembaga pengelola ZIS, agar dana Zakat yang sudah dikelola sapat disalurkan atau

didistribusikan kepada berhak menerima.

Tujuan perintah zakat sebagaimana yang dikehendaki Syar’i memiliki

peluang lebih besar untuk dapat direalisasikan karena arah tujuan zakat dirancang

dan dijalankan secara bersama-sama dengan tetap mengacu pada aturan-aturan

syar’I. Rasulullah SAW pernah menyatakan, umatku tidak mungkin bersepakat

untuk melakukan kebohongan. Artinya , tidak mungkin tujuan zakat

diselewengkan untuk hal-hal diluar perintah syar’I, jika dikelola oleh BAZ atau

4 Yusuf Qardawi, Hukum Zakat (Fiqhuz Zakat)(libanon,1973), cet. ke-2

Page 18: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

LAZ. Tidak mungkin, amilin yang menghimpun dalam BAZ atau LAZ berhimpun

untuk melakukan kebohongan.

Tujuan pengelolaan zakat adalah meningkatnya kesadaran dalam

penunaian dan dalam pelayanan ibadah zakat, meningkatkan fungsi dan peranan

pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan

keadilan sosial serta menjadi suatu ketetapan hukum dalam upaya meningkatkan

daya guna bagi masyarakat.

Manfaat berzakat adalah pembersih harta diantaranya sekian banyak harta

yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada kita bila tidak dikeluarkan zakatnya

maka seperti kita membeli seekor ayam yang kita makan sampai dengan

kotorannya, sungguh sangat menjijikan yang mestinya kita buang, karena itu tidak

layak untuk kita makan. Begitupun bila kita tidak berzakat, berarti kita memakan

dari harta yang tidak layak kita makan.

Selain zakat ada ibadah yang mempunyai nilai sama yaitu infaq dan

shadaqoh. Satu hal yang harus disepakati bahwa ketiga kosakata ini yaitu zakat,

infaq, dan shadaqah merupakan suatu potensi yang dapat dihandalkan dalam

mengatasi masalah kemiskinan umat Islam.5

Namun persoalan yang sangat mendasar dan menjadi salah satu sebab

berfungsinya zakat sebagai instrument pemerataan dan belum terkumpulnya zakat

secara optimal di lembaga-lembaga zakat adalah karena pengetahuan masyarakat

5 H.M. Djamal Doa, Membangun Ekonomi Umat Melalui Pengelolaan Zakat

Harta,(Jakarta :Nuansa Madani,2001),h.28

Page 19: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

terhadap harta yang wajib dikeluarkan zakatnya masih terbatas pada sumber-

sumber konvensional yang secara jelas dinyatakan dalam Al-Qur’an dan Al-

Hadist dengan persyaratan tertentu. Oleh karena itu pembahasan yang penting

dalam fiqh zakat adalah sumber-sumber harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.

Apalagi bila dikaitkan dengan kegiatan ekonomi yang terus berkembang dari

waktu-kewaktu.6

Untuk mencapai tujuan ideal dalam upaya pengelolaan zakat, infaq, dan

shadaqah perlu diperhatikan 4 (empat) pokok kriteria yang akan menghantarkan

tercapainya tujuan tersebut, keempat pokok kriteria itu adalah :

1. Ilmu, yaitu suatu ilmu yang harus dimiliki, terutama ilmu tentang zakat,

infaq dan shadaqah secara kaffah (keseluruhan) berdasarkan dalil-dalil

yang qat’i

2. Amal, yaitu penerapan ilmu yang telah dimiliki baik ilmu tentang zakat,

infaq dan shadaqah secara kaffah maupun ilmu manajemen yang sehat.

3. Dakwah yaitu mengajak kepada orang lain untuk mengetahui, mengkaji

dan mengamalkan ilmu yang telah dimiliki itu.

4. Sabar, yaitu tabah dan tangguh dalam menghadapi segala rintangan dan

tantangan baik dalam meuntut ilmunya, mengamalkan, maupun

berdakwah.7

6 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern(Jakarta :

GIP,2002),H.1-2

7 Abdurrahman Qadir, Zakat : Dalam Dimensi Mahdhah Dan Social (Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada, 1998),cet.ke-1,h.65-69

Page 20: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Oleh karena itu zakat, infaq dan shadaqah (ZIS) sebagai suatu kekuatan actual

Islam yang perlu dikelola oleh sebuah lembaga khusus yang menangani ZIS yaitu

salah satunya Badan Amil Zakat (BAZ) yang merupakan sebuah lembaga dengan

menggunakan system manajemen sebagaimana yang digunakan dalam bidang

perekonomian masyarakat lainnya.

Pembentukan Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) seperti yang berada di

kabupaten Karawang merupakan salah satu alternative dalam upaya meningkatkan

keadilan dan pemberdayaan ekonomi umat. Kehadiran BAZDA Kabupaten

Karawang diharapkan dapat membantu terlaksananya pemerataan ekonomi umat

dalam pendistribusian dana ZIS.

Berkenan uraian di atas maka penulis bermaksud mengkaji masalah ini dengan

penelitian yang dituangkan dalam sebuah skripsi dengan judul

“PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN

EKONOMI UMMAT PADA BAZDA KAB. KARAWANG”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Banyak hal yang dapat dibahas tentang dana zakat, infaq, dan shadaqah antara

lain pengumpulan, pengelolaan yang menyangkut manajemen dana zakat, infaq,

shadaqah. Maka agar pembahasan dalam skripsi ini tidak melebar dan meluas,

penulis membatasi masalah pada pendistribusian dana Zakat, pada BAZDA Kab.

Karawang.

Page 21: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

2. Perumusan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah dan terfokus, maka penulis perlu membuat

perumusan masalah pada penulisan skripsi ini. Adapaun perumusan masalah

sebagai berikut :

a. Bagaimana pendistribusian dana zakat pada BAZDA Kab. Karawang

Dalam Pemberdayaan Ekonomi

b. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pendistribusian dana

Zakat pada BAZDA Kab. Karawang Dalam Pemberdayaan Ekonomi

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana pendistribusian dana zakat pada BAZDA

Kab. Karawang Dalam Pemberdayaan Ekonomi

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam

pendistribusian dana Zakat pada BAZDA Kab. Karawang

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah ;

Page 22: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

a. Manfaat akademis : penelitian ini diharapkan menambah referensi dan

menambah sejumlah studi mengenai manajemen organisasi atau lembaga

dakwah dalam pendistribusian Zakat pada pelaksanaan dakwah

b. Manfaat praktis : penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang

menarik dan dapat menambah wawasan cakrawala keilmuan khususnya

bagi penulis, umumnya bagi para pembaca, praktisi dakwah dan tokoh

masyarakat dalam mengetahui medan dakwah sekarang ini di segala

bidang.

D. Tinjauan Pustaka

Ada beberapa skripsi terdahulu yang judulnya hampir sama dengan judul

skripsi penulis, yaitu :

1. Mulyanih “Pendistribusian Dana Zakat, Infak, Dan Shadaqoh Pada

BAZDA Kecamatan Serpong.” skripsi ini disusun oleh Mahasiswa

Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah, Tahun

2007 ini membatasi bahasannya pada pendistribusian zakat, infaq dan

shadaqoh yang dilakukan bagaimana pengelolaan distribusinya

(manajemen) serta faktor pendukung dan penghambat dalam

pendistribusian dana zakat di BAZDA Kecamatan Serpong.

2. Nurul fajriah "Pola Pendistribusian Dana Zakat Pada Amil Zakat

Daerah (BAZDA) Kota Tanggerang Dalam Upaya Meningkatkan

Mutu Pendidikan,” skripsi ini disusun oleh Mahasiswi Fakultas Dakwah

Page 23: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Dan Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah, Tahun 2006, berisi

tentang pola pendistribusian dana zakat dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan di kota tanggeramng serta faktor pendukung dan penghambat

dalam pendistribusian dana zakat di BAZDA Kota Tanggerang

Berbeda dengan penelitian – penelitian sebelumnya, peneliti kali ini memang

penulis ingin menggambarkan secara umum bagaimana Pendistribusian Dana

Zakat Dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Ummat pada BAZDA Kab.

Karawang

E. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif, yaitu kegiatan pengumpulan dan menganalisis data yang mana itu

dipergunakan sebagai bahan menjawab permasalahan yang diselidiki pastinya

memerlukan sebuah cara maupun metode penelitian dimana itu merupakan bagian

strategi umum yang harus dipakai. Pada penyusunan skripsi ini penulis akan

menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan

prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi

(pengukuhan).8 Menurut Bogdan dan Taylor penelitian kulaitatif merupakan

8. Salam, Syamsir & Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta :

UIN press, 2006 ), h.30

Page 24: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

2. Waktu dan tempat penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 sampai 30 Juni 2009

bertempat di BAZDA Kab. Karawang Jl. Jend. A. Yani 10 ( Gedung Islamic

Center ) Telp. : 0267-400043

3. Subyek dan objek penelitian

Adapun yang menjadi subyek didalam penelitian ini adalah Badan Amil Zakat

Daerah Kabupaten Karawang. Sedangkan yang menjadi obyeknya adalah

Pendistribusian Dana Zakat Pada BAZDA Kab. Karawang pada tanggal 02

sampai 31 Januari 2008.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan sekunder. Sumber data internal didapat dari Badan Amil Zakat

(BAZDA) Kab. Karawang

1. Data Primer

Adapun cara untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan cara meninjau

langsung ke Badan Amil Zakat (BAZDA) Kab. Karawang , yang menjadi objek

penelitian, dan teknik yang digunakan adalah :

a. Observasi (Observation)

Page 25: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknis mencari atau mengumpulkan

data dengan mengamati dan melihat secara nyata keadaan dan kondisi

pendistribusian dana zakat pada Badan Amil Zakat (BAZDA) Kab. Karawang,

dengan segala aspek kegiatan yang berhubungan dengan penelitian.

b. Interview (wawancara)

Teknik interview dalam hal ini adalah teknik Tanya jawab secara lisan yang

diarahkan pada masalah tertentu untuk mendapatkan informasi yang selengkap-

lengkapnya tanpa unsure paksaaan kepada para informan yang mengetahui dan

berkecimpung langsung pada BAZDA Kab. Karawang dan pengurus atau

pengelola bagian pendistribusian dana Zakat Kabupaten Karawang

2. Data Sekunder

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen atau

laporan yang bersumber dari Badan Amil Zakat (BAZDA) Kab. Karawang dan

pihak yang berkaitan.

a. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan

mempelajari buku panduan, buku pedoman, brosur dan literatur yang relevan

dengan penyusunan skripsi ini.

b. Tekhnik DokumentasiTekhnik dokumentasi adalah pengumpulan data

dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari Badan Amil

Page 26: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Zakat (BAZDA) Kab. Karawang , yang terdiri dari sejarah Bazda, struktur

organisasi dan Program Kerja.

5. Teknik Pengumpulan data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan deskriptif analasis, yaitu suatu

teknik analisis data di mana penulis terlebih dahulu memaparkan semua data yang

diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan kemudian menganalisisnya dengan

berpedoman pada kerangka teori yang ada.

6. Teknik penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini menggunakan buku pedoman penulisasn

skripsi. Tesis dan Disertasi Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta,

terbitan UIN Jakarta Press tahun 2002 dan Penulisan ayat Al-Qur’an dan

terjemahanya merujuk pada Al-qur’an dan Terjemahanya yang diterbitkan oleh

Departemen Agama RI dengan surat keputusan no. 26 th. 1967

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih mudah memahami pembahasan dan penuilisan pada skripsi ini,

maka penulis mengklasifikasikan permasalahan yang terbagi dalam lima bab,

pada masing-masing bab terdiri dari sub bab dengan sistematika penulisan sebagai

berikut :

BAB I : Pendahuluan

Page 27: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Dalam bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Pembatasan Dan Perumusan

Masalah, Tujuan Dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan

Pustaka Dan Sistematika Penulisan

BAB II : Tinjauan Teoritis

Dalam bab ini berisi tentang zakat yang terdiri dari Pengertian Zakat Dan

Dasar Hukum Zakat, Hikmah Dan Manfaat Zakat, Pendistribusian Zakat Yang

Terdiri Dari Pengertian Distribusi, Macam-Macam Distribusi, Pendistribusian

Zakat, Ruang Lingkup Distribusi, Tujuan Dan Sasaran Distribusi Zakat, Konssep

Pemberdayaan yang terdiri dari Pengertian Pemberdayaan ,Tujuan Pemberdayaan.

Ekonommi Ummat yang terdiri dari Pengertian ekonomi ummat, Unsur-unsur

Ekonomi Ummat

BAB III : Gambaran Umum BAZDA Kab. Karawang

Mengenai sejarah berdirinya BAZDA, Landasan Hukum BAZDA, Dasar

Pembentukan BAZDA, Visi Dan Misi BAZDA, Struktur Organisasi Dan Program

Kerja BAZDA

BAB IV : Analisis Hasil Penelitian

Mengetengahkan hasil penelitian mengenai Analisis Pendistribusian Dana

Zakat, Infaq Faktor Pendukung Dan Penghambat Pendistribusian Dana Zakat,

Dan Infaq.BAB V : Penutup

Yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

Page 28: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. ZAKAT

1. Pengertian Zakat Dan Dasar Hukum Zakat

1.1 Pengertian Zakat

Secara bahasa (literal), zakat berasal dari bahasa arab yang memiliki arti

“tumbuh dan berkembang”. Sedangkan menurut ahli yurisprudensi Islam, zakat

didefinisikan sebagai bentuk pengeluaran yang dilakukan oleh kaum berpunya

(the have)—yang di dalam istilah Islam disebut sebagai muzakki, yakni golongan

orang yang telah melampaui batas pemilikan harta tertentu (nisab)—yang

ditujukan kepada kaum tak berpunya (the haven’t), yang disebutkan di dalam Al-

Quran berjumlah delapan golongan (QS. At-Taubah [9]:60). Kalimah zakat pada

segi bahasa bermaksud tumbuh, bertambah, cerdik, baik, suci dan subur. Pada

istilah pula zakat bermaksud mengambil harta tertentu yang diberikan kepada

orang tertentu dengan syarat tertentu.9

Zakat adalah salah satu ajaran pokok dalam Islam, bahkan zakat dan shalat

sebagai lambang dari keseluruhan ajaran Islam, seperti diungkap oleh Allah SWT

(QS, 9:11) bahwa orang syirik yang bertaubat, melakukan shalat dan

melaksanakan zakat, mereka dianggap sebagai saudara seagama. Zakat adalah

ibadah yang terkait

9. http://ukasbaik.wordpress.com/2007/11/28/zakat-dan-upaya-pengentasan-kemiskinan-

di-indonesia/: 17-4-2008

Page 29: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

dengan harta, maka terlaksananya zakat sangat di tentukan oleh lembaga amil

yang ditunjuk untuk itu, karena terentas tidaknya kemiskinan

Sangat ditentukan oleh profesionalitas tidaknya lembaga zakat yang

bersangkutan.10

Pengertian zakat seperti diatas adalah suatu kewajiban umat Islam untuk

mengeluarkan sejumlah harta tertentu dan diberikan kepada yang berhak

menerimanya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh syara'. Selain telah

diatur oleh syara di Negara Indonesia pemerintah daerah sesuai amanat Undang-

Undang Dasar (UUD 1945) mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah

menurut asas otonomi dan tugas pembantuan untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Pemerintah daerah adalah pelaksana fungsi-fungsi pemerintah daerah

yang dilakukan oleh lembaga pemerintah daerah yaitu lembaga eksekutif dan

legislatif. Pemerintah daerah dalam penyelenggaraan urusan memiliki hubungan

dengan pemerintah daerah dan pemerintah daerah lainnya, yang meliputi

hubungan kewenangan, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan Sumber Daya

Alam (SDA), dan sumber lainnya. Dan menumbuhkan hubungan administrasi dan

kewilayahan. Sebagian urusan pemerintah di bidang keagamaan, produktif

mengentaskan rakyat dari kemiskinan melalui penghimpunan potensi umat

melalui zakat yang tersebar di seluruh provinsi.

10 Salmadanis, MA „Posisi Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan

Page 30: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Zakat sebenarnya adalah hak yang dikembalikan kepada yang berhak bagi

memastikan kesamarataan dan keadilan ekonomi. Golongan kaya

bertanggungjawab membantu golongan miskin untuk mengelak masalah sosial

dalam masyarakat.

1.2 Dasar Hukum Zakat

Zakat dalam al-quran disebut sebanyak 82 kali.9 (M. fuadz baqi,tt))

ini menunjukan hukum dasar zakat yang sangat kuat, antara lain :

P���☺4�-� �_ ��,op&��

P��W����� �_ �=l�!&�� ����

P�����T�$W� C� 79#hRzG ���b�

&]/"0n J��T7Q� 0TD� {��� �?�$

S��� �0☺�C |}�W,0☺�W�� \]"7p�C

Xuu)�

Arinya :“Dan dirikanlah Shalat dan tunaikanlah zakat. Apapun

yang diusahakan oleh dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya di sisi

Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apapun yang kamu

kerjakan:”.(Al-Baqarah : 110)

Adapun dasar hukum zakat berdasarkan sunnah yaitu :

ل&� ص �ا$�� #ی�� !آ�� ا� ��ر ن��� ��ا ��� �� ���� ا� ��ر س�� ��ا ��

ف2�ا$و 01ا$*/و ةآا$.و ة+$*� !م)ی

“Dari Ibnu Abbas r.a ia berkata : Aku diberitahu oleh Abu Sufyan r.a lalu

ia menyebutkan hadist Nabi saw, ia mengatakan ; “Nabi Saw menyuruh

kita supaya mendirikan shalat, menunaikan zakat, silaturahmi (

Page 31: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

menghubungi keluarga) dan ifaf ( yakni menahan diri dari perbuatan

buruk) “. (Bukhari II, 1993 : 320)

Dari uraian nash di atas dapat dipahami mengenai kewajiban

mengeluarkan zakat. Pemahaman ini berdasarkan pada penjelasan shigat berupa

redaksi dalam bentuk fi’il amar yang berarti kewajiban / perintah dan Dilalah

berupa petunjuk dalil yang bersifat qoth’i.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur

pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib

(fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat

termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur

secara rinci dan paten berdasarkan Al-Quran dan As Sunnah, sekaligus merupakan

amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai

dengan perkembangan umat manusia.9

2. Sumber Dana Zakat

Di zaman Rasulullah, dana zakat salah satunya diperuntukkan bagi

pengembangan ekonomi sahabat-sahabatnya. Dalam Hadis riwayat Imam Muslim

dari Salim bin Abdillah bin Umar dari ayahnya, bahwa Rasulullah telah

memberikan kepadanya zakat, lalu menyuruhnya untuk dikembangkan atau

disedekahkan lagi. Salim pun mengelolanya sampai ia benar-benar mampu

bersedekah dari usahanya tersebut. 11

11 http://padangmedia.com/news/122/ARTICLE/1724/2007-10-10.html:

17-4-2008

Page 32: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Kenyataan itu seharusnya bisa meneguhkan umat Islam bahwa dana zakat

yang dikelola dengan baik dan profesional akan mampu membawa masyarakat

mustahik menjadi bagian dari muzaki (orang yang membayar zakat) yang siap

berbagi dengan mustahik yang lainnya. Lalu bagaimana caranya? Zakat produktif

Landasan awal pengelolaan zakat produktif ini adalah bagaimana dana

zakat tidak habis dikonsumsi untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi lebih bermakna

karena digunakan untuk melancarkan usahanya. Pepatah mengatakan, "Berikanlah

kail, bukan ikannya". Modal usaha yang digulirkan dari dana zakat diharapkan

menjadi kail yang mampu menangkap ikan-ikan yang tersedia di alam.

Kalau di zaman Rasulullah, bantuan usaha dari dana zakat diberikan

langsung dari pengelola kepada mustahiknya melalui Baitul Mal, maka di

Indonesia di mana zakat dikelola lembaga nonpemerintah, optimalisasi dari

pengelolaan zakat tersebut menjadi tanggung jawabnya. Tantangan inilah yang

harus diwujudkan lembaga pengelola zakat.

Fakta yang berkembang di lapangan menunjukkan, pengentasan

kemiskinan seakan-akan menjadi tanggung jawab negara sepenuhnya. Berkaca

pada sejarah, melalui instrumen zakat, kita melihat alternatif lain yang teruji

dalam menyejahterakan masyarakat. Tentu saja butuh kapasitas lebih dari

pengelola zakat untuk mengimplementasikan konsep pemberdayaan ini, baik dari

segi sumber daya manusia (SDM) maupun sistem yang dimilikinya.

Page 33: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Guna mengoptimalkan pengelolaan zakat, Lembaga Amil Zakat (LAZ)

ataupun Badan Amil Zakat (BAZ) idealnya mempunyai lembaga keuangan khusus

yang memberikan kredit atau bantuan bagi masyarakat miskin Rumah Zakat

Karawang misalnya. Untuk membantu memberikan kredit usaha kecil maka

dibangunlah Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mozaik. Dengan

lembaga tersebut diharapkan fokus pemberian kredit usaha dan pendampingan

bisa dilakukan dengan maksimal.

Ada pendapat menarik yang dikemukakan Syekh Yusuf Qardhawi dalam

bukunya yang fenomenal, Fiqh Zakat. Pemerintah Islam diperbolehkan

membangun pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan dari uang zakat untuk

kemudian kepemilikan dan keuntungannya untuk kepentingan fakir miskin,

sehingga akan terpenuhi kebutuhan hidup mereka sepanjang masa. Untuk saat ini,

peranan pemerintah dalam pengelolaan zakat ini digantikan oleh BAZ atau LAZ.

Kewajiban lain yang harus dilakukan pengelola zakat adalah melakukan

pembinaan dan pendampingan kepada para mustahik agar kegiatan usahanya

dapat berjalan dengan baik. Pembinaan dan pendampingan tidak hanya diberikan

untuk memperkuat sisi rohani mustahik, tetapi juga sisi manajerial dan

kemampuan wirausahanya. Harapannya, dengan kemampuan tersebut

kehidupannya akan lebih sejahtera.

Dengan pola pengelolaan zakat produktif, diharapkan akan muncul

lapangan usaha baru bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu, yang

termasuk dalam kelompok yang berhak menerima zakat. Seluruh komponen

Page 34: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

bangsa, termasuk pemerintah, diharapkan memiliki komitmen yang kuat akan hal

ini, karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat. Dengan

demikian, tingkat pengangguran pun akan bisa diminimalkan. Apalagi kita

menyadari bahwa angka pengangguran yang terjadi di Indonesia masih sangat

tinggi, yaitu sekitar 40 juta orang atau 18% dari keseluruhan penduduk. Kita perlu

banyak belajar kepada Malaysia dalam mengelola zakat. Malaysia adalah contoh

negara yang berhasil dalam menjadikan zakat sebagai institusi yang mampu

mereduksi tingkat kemiskinan, sehingga berdasarkan data Badan Zakat negara

tersebut, jumlah warga miskin di Malaysia kini tinggal 10.000 orang. (ABU

SYAUQI -Dewan Pembina RZI Pusat)

3. Macam-Macam Zakat

Zakat menurut garis besarnya terbagi dua macam : Zakat Maal (zakat

harta) dan Zakat Fitrah. Pertama Zakat maal (zakat harta ) yaitu bagian dari harta

kekayaan seseorang yang termasuk juga badan hukum yang wajib dikeluarkan

untuk golongan orang – orang tertentu setelah dimiliki selama jangka waktu

tertentu dan dalam jumlah minimal tertentu.

Zakat harta memiliki tiga segi :

1. Segi ibadah

Adalah pada sisi ini disyaratkan niat menurut sebagian para ulama, dan amal

untuk melaksanakan perintah Allah Swt.

2. Segi sosial

Adalah masyarakat dari sebagian keluarga, terutama mereka fakir miskin yang

mempunyai hak zakat tersebut. Mereka membutuhkan bantuan dari masyarakat

lainnya yang berkecukupan. Begitu juga mereka yang mempunyai banyak utang,

para budak dan ibnu sabil. Seperti inilah Rasulullah Saw, menyuruh Muadz Ibn

Page 35: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Jabal, ketika mengirimnya ke yaman pada tahun 10 H, untuk mengambil zakat

dari para orang kaya dan menyerahkannya kepada pakir miskin dan mereka yang

berhak menerimanya.

3. Segi ekonomi

Adalah pada sisi ketiga yang merupakan sisi pelengkap dari zakat. Walaupun

masalah ekonomi merupakan pembahasan yang sudah sering dilakukan dalam

usaha mengembangkan keuangan.12

Kedua Zakat fitrah yaitu zakat pengeluaran yang wajib dilakukan oleh

setiap muslim pada malam hari raya Idul Fitri yang mempunyai kelebihan dari

kebutuhan keluarga yang wajar.

Para ulama telah membagi zakat fitrah kepada dua bagian yaitu : zakat

harta yang nyata yang terang dilihat umum, seperti : Binatang, Tumbuh –

tumbuhan, Buah-buahan dan barang logam. Zakat harta yang tidak nyata yang

dapat disembunyikan, seperti : Emas, Perak, Rikaaz, dan barang perniagaan13

Meneurut Abu Bakr Jabir Al-Jazaairi mengemukakan bahwa harta yang

wajib dikeluarkan zakatnya, apabila memenuhi persyaratan tertentu adalah :

a. Emas dan Perak

b. Hewan Ternak

c. Buah-Buahan

d. Biji-Bijian

e. Perdagangan

f. Barang Tambang

12 Dr. abdul al-hamid Mahmud al- ba’ly. Ekonomi Zakat : Sebuah Kajian

Moneter Dan Keuangan Syari’ah, (Jakarta : PT. RAJAGRAFINDO PERSADA,

1991), h. 03

13 Drs. Muhammad, M.ag. Zakat Profesi Wacana Pemikiran Dalam Fiqih

Kontemporer, (Jakarta : salemba Diniyah, 2002), h. 11

Page 36: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

g. Rikaz

Sedangkan menurut Ahmad Bin Qudamah menyatakan bahwa sumber atau

obyek zakat yang dijelaskan secara rinci dalam Al- Qur’an atau dalam Hadist,

adalah hewan ternak, hasil pertanian, barang tambang, emas dan perak, dan

perdagangan.

a. Zakat Hewan Ternak

Dalam berbagai hadist dikemukakan bahwa hewan ternak yang wajib

dikeluarkan zakatnya setelah memenuhi persyaratan tertentu, ada tiga jenis zakat

hewan ternak, diantaranya :

• Hewan unta

• Hewan sapi

• Hewan domba atau kambing

Adapun persyaratan utama kewajiban zakat pada hewan ternak adalah sebagai

berikut :

a) Mencapai Nishab

Syarat yang pertama ini berkaitan dengan jumlah minimal hewan yang

dimliki, yaitu : lima ekor untuk unta, 30 ekor untuk sapi, 40 ekor untuk

kambing ataupun domba.

b) Telah melewati waktu satu tahun (haul)

Syarat ini berdasarkan praktik yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw

dan para khalifah yang empat dengan mengirim secara periode para

petugas zakat untuk memungut zakat ternak ini setiap tahun.

c) Digembalakan di tempat pengembalaan umum

Yakni tidak diberi makan di kandangnya kecuali sangat jarang sekali. Hal

ini berdasarkan Hadist Riwayat Ahmad, Nas’i. dan Abu Dawud dari Baz

Page 37: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

bin Hakim dari bapaknya, dari kakeknya,14

ia berkata : yang artinya :

“ Aku telah mendengar rasulullah saw bersabda : pada setiap unta yang

digembalakan, pada empat puluh ekor harus dikeluarkan zakat seekor

betina unta yang disebut dengan ibnatulabun.

d) Tidak dipergunakan untuk keperluan pribadi pemiliknya dan tidak pula

dipekerjakan hal ini berdasarkan hadist Nabi bahwa beliau bersabda, yang

$*� 1C ه!م1 و6 ذات ��ار و6=�> ا; م:9ء ا$�*�قو6 ی5!ج �� ا

Artinya : “Tidak dikeluarkan zakat dari ternak yang sudah tua, yang cacat

tubuhnya, dan kambing jantan.(HR. Al-Mugni dan syaranya, Jilid 2:473)

b. Zakat Emas, Perak Dan Uang

Adapun kewajiban mengeluarkan zakat emas dan perak, setelah memenuhi

persyaratan tertentu. Hal ini berdasarkan Al-Quran (QS : At-Taubat :34-35) yang

berbunyi :

w �LM|TBZ2�@ �5k�-S��� P�g�I����� �?�$ �I]"�a=l |~�b� ���<�OFG�� �?������"&��� �?�W,�i�B�;�& �*��%� ���D&��

����2�<%&���C |}�T�p�@� �� ��;�<0� {��� |�k�-S����

|}�)� �@ 8,0�S-��� �L�v�h%&��� =>� �LM�N�#$�hI@

��5 ��;�<0� {��� HW��]7y^���� *V�⌧;0W�C �[4�& Xr� �A/��@

�0☺%��� �0Q%4�,�� ��5 ���R n[�I0Q0� l��� J3�� �LM�

/H�QW���<7� /HM���I�� /HW�x���Q#�� P �⌧;20� ���

/HW�����=l /C� 79#hRzG P��W-�;��

14 Drs. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat : Study Komperatif Mengenai Status

Dan Filsafat Zakat Berdasarkan Qur’an dan Hadist, (Jakarta : PT. Pustaka Mizan,

1996). Cet.4, h. 238

Page 38: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

��� �z��I�i |}x!�D �� Xr�n

Artinya ; ‘’ Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian

besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar

memakan harta orang dengan jalan bat il dan mereka menghalang-halangi

(manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan

tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka,

(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. Pada hari dipanaskan emas

perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lambung

dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu

yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari)

apa yang kamu simpan itu."(QS : At-Taubah : 34-35)

Adapun syarat utama zakat pada emas dan perak adalah mencapai nishab dan

telah berlalu satu tahun (haul). Besar nishab dan jumlah yang wajib dikeluarkan

berbeda-beda. Pertama Nishab Emas adalah 20 Dinar (misqal), lebih kuarang

sama dengan 85 gram emas. Kedua Nishab Perak adalah 200 Dirham, lebih

kurang sama dengan 595 gram perak. Ketiga Nishab Uang, baik uang giral

maupun uang kartal adalah 94 gram emas, masing-masing dikeluarkan zakatnya

sebesar 2,5%.

c. Zakat Perdagangan

Kewajiban zakat perdagangan yang telah memenuhi persyaratan tertentu,

kemudian dikemukakan dalam sebuah hadist riwayat abu dawud dari samrah bin

jundab, ia menyatakan, yang artinya :

1 �� ن2� 0$���Hآن ر�� ل ا� ص0� ا� 0��F وE0� ی)م!نC �*$ان ن5!ج ا

“ Amma ba’du, sesungguhnya rasulullah saw, telah menyuruh kita semua

untuk mengeluarkan sedekah (zakat) pada segala yang kami maksudkan untuk

dijual, (HR. Daruquthni dan Abu Daud :214 (Mukhdzar As-Sunnah,jilid 2 : 175)”

Ada tiga syarat utama kewajiban zakat pada perdagangan yaitu sebagai

bewrikut :

Page 39: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

1) Niat berdagang

Niat berdagang atau niat memperjualbelikan komoditas-komoditas tertentu

ini merupakan syarat yang sangat penting

2) Mencapai nishab

Nishab dari zakat harta perdagangan adalah sama dengan nishab dari zakat

emas dan perak, yaitu senilai dua puluh misqal atau dua puluh dinar emas

atau dua ratus dirham perak

3) Telah berlalu waktu satu tahun

4. Hikmah Dan Manfat Zakat

4.1 Urgensi dan Hikmah Zakat

Zakat adalah ibadah maaliyah ijtimaiyyah yang memiliki posisi yang

sangat penting, strategis dan menentukan, baik dari sisi ajaran maupun dari sisi

pembangunan kesejahteraan umat.15

Kewajiban menunaikan zakat dalam Islam tersebut, di dalamnya

terkandung hikmah dan manfaat yang demikian besar dan mulia, baik yang

berkaitan dengan muzakki, mustahiq, harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun

bagi masyarakat secara keseluruhan.

Hikmah dan manfaat tersebut, antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah Swt., mensyukuri

nikmat-Nya, menumbuhkan akhlaq mulia dengan memiliki rasa

15

. Yusuf Qardlawi dalam Al-Ibadah fi Al-Islam, 1993 :235).

Page 40: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

kepedulian yang tinggi, menghilangkan sifat kikir dan rakus,

menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus mengembangkan dan

mensucikan harta yang dimiliki (perhatikan QS. 9:103; 30:39;

14:7)

2. Karena zakat merupakan hak bagi mustahiq, maka berfungsi

untuk menolong, membantu dan membina mereka, terutama

golongan fakir miskin ke arah kehidupan yang lebih baik dan

sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya

dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT., terhindar dari

bahaya kekufuran sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan

hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka, ketika melihat

golongan kaya yang berkecukupan hidupnya.

3. Sebagai pilar amal jama'i antara kelompok aghniya' dengan para

mujahid yang seluruh waktunya dipergunakan untuk berjuang di

jalan Allah SWT., sehingga tidak memiliki waktu yang cukup

untuk berusaha bagi kepentingan nafakah diri dan keluarganya

(perhatikan QS. 2:273).

4. Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana

maupun prasarana yang harus dimiliki umat Islam.

5. Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, karena zakat

tidak akan diterima dari harta yang didapatkan dengan cara yang

batil.

Dorongan berzakat juga memiliki multiple effect yang luas, antara lain :

Page 41: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

1. Menambah jumlah muzakki dan munfiq atau mushadiq

2. Melipatgandakan penguasaan asset dan modal di tangan umat Islam

3. Membuka lapangan kerja yang luas.

Zakat turut merangkumi kepentingan dalam bentuk fiskal. Zakat boleh

dianggap teras kepada sistem ekonomi Islam. Malah, kaedah cukai yang

dikenakan dalam sistem ekonomi konvensional adalah mencontohi institusi zakat.

Cukai dipungut dialihkan kembali untuk pembangunan negara dan membiayai

keperluan golongan miskin. Banyak kepentingan zakat yang tidak diketengahkan

untuk penghayatan dan tindakan umat Islam. Kita biasanya hanya diajar tentang

zakat sebagai membersihkan harta. Harta tidak dikeluarkan zakat mengandungi

kekotoran yang menjadi barah merosakkan keseluruhan harta.

Harta adalah sebahagian dari pada ujian kepada manusia. Barang siapa yang

bersyukur, Allah SWT. Akan melipatgandakan karunianya kepada orang itu. Satu

tanda bersyukur ialah membelanjakan harta untuk kebaikan dan berzakat.

Berzakat menjadi elemen pembersihan rohani dan sumber harta,

pendapatan, kewenangan, ekonomi dan sosial. Mereka yang berzakat

mementingkan kualiti hidup berdasarkan kepada tuntutan syarak.

Ketika Muadz bin Jabal diutus Khalifah Umar ke Yaman, ia hanya

menghabiskan waktu sekitar 11 tahun untuk mengubah perekonomian masyarakat

negeri itu sampai pada kesejahteraan. Indikasinya, masyarakat di sana tidak ada

lagi yang berhak menerima zakat.

Page 42: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Ketika ia datang ke Madinah dengan membawa harta zakat, ia sempat

mendapat protes dari Umar r.a. "Aku tidak mengutusmu sebagai penarik zakat

Yaman untuk dibawa ke Madinah." Maka Muadz menjawab, "Aku sudah tidak

lagi mendapati penduduk Yaman yang menjadi mustahik (berhak menerima

zakat)". Di zaman Rasulullah, dana zakat salah satunya diperuntukkan bagi

pengembangan.

B. DISTRIBUSI ZAKAT

1. Pengertian Distribusi

Anda pasti pernah melihat seseorang yang memikul barang tertentu untuk

ditawarkan kepada pembeli, contoh seperti tukang sayur, tukang bakso. Kegiatan

yang dilakukan oleh orang-orang tersebut merupakan kegiatan distribusi.

Distribusi berasal dari bahasa inggris yaitu distribute yang berarti

pembagian atau penyaluran, secara terminology distribusi adalah penyaluran

( pembagian) kepada orang banyak atau beberapa tempat. Pengertian lain

mendefinisikan distribusi sebagai penyaluran barang keperluan sehari-hari oleh

pemerintah kepada pegawai negeri, penduduk, dan sebagainya16.

16. W.H.S. Poerwadaminta,Kamus umum Indonesia,(Jakarta : Balai

Pustaka, 1991), cet. Ke-7, h.269

Page 43: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari

produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen artinya orang yang

melakukan kegiatan produksi. Konsumen artinya orang yang menggunakan atau

memakai barang/jasa dan orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut

distributor.

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan

produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan

konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat

setelah dapat dikonsumsi.

Dari apa yang baru saja diuraikan, tampaklah bahwa distribusi turut serta

meningkatkan kegunaan menurut tempatnya (place utility) dan menurut waktunya

(time utility).17

Penyaluran atau distribusi diartikan sebagai hasil penjualan persediaan

kepada pemerintah maupun kepada pasar namun baik untuk tujuan melindungi

golongan berpenghasilan tetap maupun untuk mempengaruhi harga pasar agar

tetap berada dibawah harga tetap ( barang yang telah ditentukan).

Menurut Philip Kotler dalam bukunya “Managemen Pemasaran”

mengatakan bahwa : Distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling

tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa yang

siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Dalam hal ini distribusi dapat diartikan

17

. http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=1&fname=eko102_19.htm

Page 44: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

sebagai kegiatan (membagikan, mengirimkan) kepada orang atau kebeberapa

tempat.18 Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahawa distribusi adalah

organisasi yang paling bergantung dalam memasarkan sebuah produk dari

produsen kepada konsumen menjadi sebuah produk yang siap digunakan.

Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan

pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang

dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan

yang diperlukan(jenis, jumlah, harga, dan saat dibutuhkan).

Dengan kata lain distribusi merupakan aktifitas pemasaran yang mampu :

a. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran

yang dapat merealisasikan kegunaan / fasilitas bentuk, tempat, dan

kepemilikan

b. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing chanel flow)

secara fisik dan non fisik.19

2. Ruang Lingkup Distribusi

Ruang lingkup penyaluran zakat harus dibagikan kepada anggota

masyarakat desa atau boleh dipindahkan ke desa lain lebih membutuhkan, jika

disalah satu desa tersebut sudah tidak memerlukan pembagian zakat dalam arti

18. DepDikBud. Kamus Besar Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990),

cet. Ke-3, h.308

19 . Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta : Andi, 2001), cet. Ke-

5, h.185

Page 45: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

kata tidak ada yang berhak menerima zakat karena sudah demikian makmur dan

kekayaan yang merata.

Pendapat para ulama tentang ruang lingkup penyaluran zakat terbagi

menjadi 3 macam kriteria :

1 Zakat tidak boleh dipindahkan atau dengan kata lain zakat yang

dikumpulkan dari suatu tempat seharusnya dibagi kepada yang berhak

pada tempat yang sama juga, kecuali jika keadaan darurat

menghendaki, maka boleh dipindah sebahagiaannya

2 Zakat itu boleh dipindahkan. Demikian pendapat yang dianut imam

malik r.a dalam soal ini dalil yang dipakai sandaran oleh pendapat ini

adalah hadist yang diriwayatkan oleh addaaruquthni yang menceritakan

Mu’adz nengatakan kepada penduduk Yaman : beri aku baju atau

pakaian sebagai pengganti jagung dan syiir dalam berzakat.

3 Saham ( hak) fakir miskin dibagi di tempat pengumpulan, sedang

saham –saham yang lain boleh dipindah sesuai dengan kebijakan

pemerintah

3. Macam – Macam Distribusi

1. Distribusi bidang jasa adalah pelayanan langsung kepada pelanggan

tanpa melalui perantara karena jasa dihasilkan dan dikonsumsi pada

saat bersamaan.

2. Distribusi barang konsumsi adalah barang yang langsung digunakan

oleh individu atau anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya,

Page 46: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

jadi barang konsumsi terkait langsung dengan kebutuhan yang

diinginkan oleh konsumen. Distribusi barang konsumsi adalah

penyaluran barang-barang hasil industry atau bahan makanan dari

produsen kepada konsumen melalui agen, pengecer lalu ke toko-toko.

3. Distribusi kekayaan adalah kekayaan merupakan bentuk jama’ dari

kata maal, dan kata maal bagi orang arab adalah segala sesuatu yang

diinginkan sekali oleh manusia untuk menyimpan dan memilikinya.20

Dengan demikian maka unta, kambing, sapi, emas, perak dan

sebagainya adalah kekayaan. Menurut ulama hanafiah, kekayaan

adalah segala sesuatu yang dipunyai dan bnisa diambil manfaatnya,

seperti tanah, binatang, dan uang. Kekayaan adalah nilai aset seseorang

di ukur pada satu waktu tertentu.

4. Distribusi pendapatan adalah pendapatan merupakan upaya yang

memiliki pengaruh secara ekonomis. Adapun bentuk – bentuk

distribusi pendapatan sebagai berikut :

a) Baitul maal

Baitul maal merupakan kas Negara yang dikhususkan untuk pemasukan

atau pengeluaran harta yang menjadi hak kaum muslimin.

Mekanisme pemasukan maupun pengeluarannya semua di tentukan oleh

syari’at Islam dan tidak mengikuti pendapatan manusia

20. Ust. Karom al-bustani et. Al-kamus al-munjid, (Beirut : Dar al-Musyriq,

1996), h, 780

Page 47: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

b) Pajak

Pajak pada hakikatnya adalah kewajiban yang dibebankan kepada seluruh

kaum muslimin yang memiliki kelebihan harta untuk memenuhi kebutuhan

temporer sebagian masyarakat yang lain. Dengan sifatnya yang temporer maka

pajak hanya berlaku pad saat kas baitul maal kosong dan memang sedang terdapat

kebutuhan pokok yang sangat mendesak.

4. Pendistribusian Zakat

4.1 Pengertian Pendistribusian Zakat

Pendistribusian zakat adalah suatu aktifitas atau kegiatan untuk mengatur

sesuai dengan fungsi manajemen dalam upaya menyalurkan dana zakat yang

diterima dari pihak mujakki kepada mustahiq sehingga tercapai tujuan organisasi

secara efektif.

System pendistribusian zakat dari masa ke masa mengalami perubahan.

Semula lebih banyak disalurkan untuk kegiatan konsumtif tetapi belakangan ini

banyak pemanfaatan dana zakat untuk kegiatan produktif.

Dengan upaya seperti ini dapat diharapkan dapat tumbuh strata dari yang

terendah (mustahiq) ke yang lebih tinggi (muzakki)

4.2 Metode Pendistribusian Dana Zakat Secara Profesional

Salah satu syarat bagi keberhasilan zakat, dalam mencapai tujuan sosial

kemanusiaan adalah dengan cara pendistribusian yang professional yang

didasarkan kepada landasan yang sehat, sehingga zakat tidak salah sasaran.

Page 48: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Dimana orang yang berhak menerimanya tidak mendapatkannya malah diberikan

kepada yang tidak berhak atau berhak tapi memperoleh jumlah zakat yang tidak

mencukupi atau diberikan kepada orang yang kondisi ekonominya lebih baik,

sementara yang kondisi ekonominya kurang baik justru tidak mendapatkanya.

Menurut Yusuf al-Qordhawi dalam bukunya : manajemen zakat

professional ada beberapa cara untuk mendistribusikan dana zakat secara

profesinal yaitu :

1. Pola Pendistribusian Produktif

Pola pendistribusian produktif adalah adalah pola penyaluran dana zakat

kepada mustahiq yang ada dipinjamkan oleh amil untuk kepentingan aktifitas

suatu usaha / bisnis.

Pola penyaluran secara produktif (pemberdayaan) adalah penyaluran zakat

dan lainnya disertai target merubah kedaan penerima(lebih dikhususkan kepada

mustahiq / golongan fakir miskin)dari kondisi kategori mustahiq menjadi kategori

mujakki.

Model ini pernah dikembangkan oleh Nabi, yaitu beliau pernah

memberikan zakat kepada seorang fakir sebanyak dua dirham untuk makan dan

satu dirham untuk pembelian kapak sebagai alat untuk bekerja supaya hidupnya

Page 49: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

tidak tergantung pada orang lain lagi.(syechul hadi pramono, 1995:52)khalifah

umar juga pernah menyerahkan zakat berupa 3 ekor unta sekaligus kepada salah

seorang mustahiq yang sudah rutin meminta zakat padanya. Pada saat

penyerahannya, khalifah berharap orang tersebut tidak datang lagi sebagai

penerima zakat tetapi sebagai pembayar zakat.

2. Pendistribusian Secara Lokal

adalah bahwa para mustahik di masing-masing wilayah lebih

diprioritaskan daripada mustahik di wilayah lain, sebagaimana yang kita kenal

dengan konsep otonomi daerah. Masing-masing daerah atau sejumlah daerah yang

berdampingan lebih diprioritaskan untuk mendapatkan zakat orang-orang kaya

setempat melalui lembaga-lembaga amil zakat, unit pengelola zakat didaerah

dimana masyarakat itu tinggal. Disetiap negeri Islam dapat mengikuti cara seperti

ini, dimulai dari unit yang terkecil kemudian ke unit yang lebih besar.

Pendistribusian dana zakat yang lebih dari lembaga zakat tingkat propinsi

dikirimkan ke lembaga zakat pusat untuk membantu propinsi lain yang perolehan

zakatnya kurang, atau kaum fakir dan orang-orang yang membutuhkannya

disbanding propinsi lain. Itulah petunjuk Islam dalam membelanjakan perolehan

zakat dan itulah konsepnya yang arip dan bijaksana, yang sejalan dengan konsep

manajemen dan politik keuangan yang paling maju / modern di zaman kita

sekarang.

3. Pendistribusian Yang Adil Terhadap Semua Golongan

Page 50: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

adalah adil terhadap semua golongan yang telah dijanjikan sebagai

mustahiqin oleh Allah dan Rasul-nya dan adil diantara semua individu dalam satu

golongan mustahiqin. Yang kami maksudkan bukan menyamaratakan antara

golongan-golongan maustahik atau individu dalam setiap golongan itu, melainkan

keadilan yang memperhatikan dan mempertimbangkan hak, besarnya kebutuhan,

dan kemaslahatan Islam yang tertinggi.

5. Tujuan Dan Sasaran Distribusi Zakat

5.1 Tujuan Distribusi Zakat

Pokok yang paling utama dalam menentukan distribusi zakat adalah

keadilan dan kasih sayang. Maka tujuan distribusi zakat terbagi dalam dua

macam yaitu :

a. Agar kekayaan tidak terpusat kepada sebagian kecil masyarakat,

akan tetapi terus menerus beredar dalam masyarakat

b. Berbagai faktor produksi bersumber dari kekayaan nasional harus

dibagi secara adil kepada masyarakat.

Pendistribusian dana zakat berfungsi mengecilkan jurang perbedaan antara

kaya dan miskin karena bagian harta kekayaan sikaya membantu dan

menumbuhkan kehidupan ekonomi yang miskin, sehingga keadaan ekonomi

Page 51: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

si miskin dapat diperbaiki.21 Sedangkan menurut syauqi ismail syahhatih dalam

bukunya al- Zakat, bahwa zakat berfungsi sebagai sarana jaminan sosial dan

persatuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu, dan

memberantas kemiskinan umat manusia, dalam hal ini zakat merupakan bukti

kepedulian sosial dan kesetiakawanan nasionalis.22

5.2 Sasaran Distribusi Zakat

Pada awal sejarah pertumbuhan Islam di mekkah, orang-orang yang

berhak menerima zakat adalah orang-orang miskin saja.23 Setelah tahun ke 9 H

Allah SWT menurunkan ayat 60 surat At-Taubah di madinah ayat tersebut

menjelaskan tentang orang-orang yang berhak menerima zakat.

Menurut undang-undang nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

(bab v pasal 16 ayat 2) menjelaskan bahwa selam delapan asnaf yang telah

disebutkannya juga meliputi orang-orang yang tidak bedaya secara ekonomi,

seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat, orang yang menuntut ilmu,

21 Rahman Ritonga dan Zainudin, Fiqh Ibadah, ( Jakarta : Gaya Media

Pratama, 1997),h.200-201

22 Syauqi Ismail Syahhatih, Prinsip Zakat Dalam Dunia Modern. Alih

bahasa. Ansari uma,( Jakarta : Pustaka Dian), h. 9

23 Rahman Ritonga dan Zainudin,op.cit.,h. 200-201

Page 52: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

pondok pesantern, anak-anak yang terlantar orang terlilit hutang, pengungsi

terlantar dan korban bencana alam.24

Berikut ayat yang menjelaskan tentang yang berhak menerima zakat

( mustahik ). Allah berfirman dalam surat At-taubah ayat 60 yang berbunyi :

w �0☺ZR�$ #�2�-0Top&��

�����"�$#h�,�& �567 2890☺%&���

�5s���☺20W%&��� �LM/]�,��

�L⌧hS&⌧��☺%&��� /HM���W,W-

��5� )V��-r�"&��

�56��r"2�%&��� ��5� ��;�<0�

{��� �5%��� ��;�<99&�� P

IL=v@r"�� |~�b� {��� �����

[4�,�� v[;7<0O X�)�

60. Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan

untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana ( QS. At-

TAubah : 60 )

Dari ayat diatas menjelaskan bahwa yang berhak menerima zakat adalah :

a. Golongan Fakir

Golongan yang memiliki haarta namun kebutuhan hidup mereka lebih

banyak dibandinghkan harta mereka miliki, atau orang-orang yang sehat dan jujur

tetapi tidak mempunyai pekerjaan sehingga tidak mempunyai penghasilan.

Fakir berarti oarng sama sekali tidak mempunyai pekerjaan atau

24 Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam DEPAG RI,

Peradilan agama, tahun 2001, h. 455

Page 53: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

mempunyai pekerjaan akan tetapi penghasilannya sangat kecil, sehingga tidak

cukup untuk memenuhi sebagian dari kebutuhannya.

b. Golongan miskin

Golongan orang yang memiliki harta untuk memenuhi kebutuhan hidup

namun tidak memenuhi standar atau orang yang lemah dan tidak berdaya ( cacat)

karena berusia lanjut, sakit atau karena akibat peperangan, baik yang mampu

bekerja maupun tidak tetapi memperoleh penghasilan yang memadai untuk

menjamin kebutuhan sendiri dan keluarganya.

c. Golongan Amil Zakat

Golongan amil adalah para pekerja yang telah diserahi tugas oleh

penguasa atau penggantinya untuk mengambil harta zakat dari wajib zakat,

mengumpulkan, menjaga dan menyalurkannya.

Dengan kata lain amil adalah badan / lembaga yang mengurus dan

mengelola zakat, terdiri dari orang-orang yang diangkat oleh pemerintah atau

masyarakat yang mendapat seperdelapan dari seluruh zakat yang terkumpul untuk

dipergunakan sebagai biaya operasional, administrasi dan honor/ gaji bago

anggota team.

d. Golongan muallaf al-Qulub

Menurut mastud zuhdi berpendapat, mengatakan bahwa muallaf adalah

orang menghadapi problem keluarga atau pekerjaan atau tempat tinggal akibat

kepindahannya ke agama Islam maka mereka berhak menerima zakat. Adapun

orang yang tidak mengalami problem adapun ketika masuknya ke agama Islam

maka mereka tidak berhak menerima zakat.

Page 54: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

e. Golongan riqab

Riqab artinya hamba sahaya. Bagian ini diberikan untuk memerdekakan

budak, atau dalam rangka membantu memerdekakannya sejalan dengan

perkembangan zaman, budak dalam arti harfiah seperti masa pra Islam mungkin

sudah tidak lagi, tetapi perbudakan dalam bentuk lain masih banyak. Misalnya

masyarakat Islam yang tertindas baik oleh penjajah atau dominasi golongan lain.

f. Golongan gharim

Gharim adalah oarng berhutang bukan keperluan maksiat, seperti hutang

untuk menafkahi dirinya, anak-anak dan istrinya serta hamba sahaya miliknya.

Termasuk juga hutang untuk menjalanakan perintah Allah SWT seperti haji,

umrah dan hutang untuk menunaikan dioyat atau pembiayaan perkawinan.

g. Golongan fisabilillah

Sabilillah adalah saran untuk menuju keridhoan Allah dalam semua

kepentingan keagamaan, untuk menegakan agama dan Negara, bukan untuk

keperluan pribadi. Kata fisabilillah memiliki arti luas pengertiannya bisa berubah

sesuai waktu dan kebiasaan. Fisabilillah meliputi banyak perbuatan, meliputi

berbagai bidang perjuangan dan amal ibadah, baik agama, pendidikan, ilmu

pengetahuan, budaya, kesenian, termasuk mendirikan rumah sakit, pengiriman

da’i. Untuk kepentingan keagamaan istilahnya adalah “jihad”. Jihad itu tidak

hanya dengan pedang, namun bisa dengan lisan , dengan pemikiran, pendidikan,

dengan pena, buku, sosial, ekonomi, politik dan pertahanan keamanan. Jadi segala

usaha yang berhubungan dengan kejayaan Islam itu disebut dengan Fisabilillah.25

25 . Sjechul Hadi Permono, op. cit. H.36

Page 55: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

h. Golongan Ibnu Sabil

Yang dimaksud ibnu sabil adalah musafir, orang yang bepergian jauh,

yang kehabisan bekal. Pada saat itu ia sangat membutuhkan belanja bagi

keperluan hidupnya. Ia berhak mendapatkan bagian zakat sekedar keprluan yang

dibutuhkan sebagai bekal dalam perjalanannya sampai tempat yang ia tuju.

Sesuai dengan perkembangan zaman, dana zakat ibnu sabil dapat

disalurkan antara lain untuk keperluan beasiswa bagi pelajar, mahasiswa yang

kurang mampu, penyediaan bagi pemondokan yang murah bagi musafir muslim

atau asrama pelajar dan mahasiswa.

C. KONSEP PEMBERDAYAAN

1. Pengertian Pemberdayaan

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

empowerment yang berasal dari kata dasar power yang berarti kemampuan

berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan. Awalan em berasal dari

bahasa latin dan yunani, yang berarti di dalamnya, karena itu pemberdayaan dapat

berarti kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber kreatifitas.26 Dan menurut

bahasa,”Pemberdayaan” berasal dari kata” Daya” yang berarti tenaga atau

kekuatan. Jadi, pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya masyarakat

dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi

yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkan.27 Dalam Kamus Umum

26. Lili bariadi,dkk, Zakat dan Kewirausaha , (Jakarta : Centre For

Entrepreneurship Development,2005), h.53

27. Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi,(Yogyakarta : BPFE,2002),cet.

Ke-1,h.26

Page 56: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Bahasa Indonesia kata pemberdayaan bisa diartikan sebagai upaya

pendayagunaan, pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan hasil yang

memuaskan( Badudu Zein, 318).

Selain itu pemberdayaan atau pengembangan juga berarti menciptakan

kondisi hingga semua orang ( yang lemah ) dapat menyumbang kemampuannya

secara maksimal untuk merncapai tujuannya, kartasasmita menyatakan bahwa

keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu bersenyawa

dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan.

Memberdayakan Wirausaha adalah upaya untuk meningkatan harkat dan martabat

lapisan masyarakat banyak yang dalam kondisi saat ini tidak mampu melepaskan

diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain

memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat. (Bambang

Rudito, 133)

Menurut Dr. Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, pemberdayaan dalam

kaitannya dengan penyampaian kepemilikan harta zakat kepada mereka yang

berhak terbagi dalam empat bagian28, yaitu sebagai berikut:

1. Pemberdayaan sebagian dari kelompok yang berhak akan harta zakat,

misalnya fakir miskin, yaitu dengan memberikan harta zakat kepada

mereka sehingga dapat mencukupi dan memenuhi kebutuhan mereka.

28

. http://ukasbaik.wordpress.com/2007/11/28/zakat-dan-upaya-pengentasan-

kemiskinan-di-indonesia/: 17-4-2008

Page 57: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Selain itu, dengan memberikan modal kepada mereka yang memiliki

keahlian tetapi menghadapi kendala berupa keterbatasan modal. Baik fakir

miskin maupun mereka yang memiliki keahlian, kepada mereka diberikan

harta zakat untuk memberdayakan mereka sehingga mereka dapat

memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Tentang hal ini, Imam Nawawy

mengatakan di dalam bukunya al-Majmû’ dari perkataan jumhur mazhab

Syafi’i: Mereka mengatakan bahwa sesuai dengan kebiasaan, orang yang

mempunyai profesi tertentu diberikan sesuatu dari harta zakat, dengan

maksud agar mereka menggunkannya untuk membeli alat-alat yang

mendukung profesionalismenya, baik sedikit maupun banyak. Dengan

demikian, mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pemberian

ini berbeda-beda sesuai dengan profesi, serta kebutuhan masing-masing

individu.

2. Memberdayakan kaum fakir, yakni dengan memberikan sejumlah harta

untuk memenuhi kebutuhan hidup serta memberdayakan mereka yang

tidak memiliki keahlian apapun. Terkait hal tersebut, almarhum Syaikh

Syams al-Dîn al-Ramly mengatakan:

Jika para fakir miskin belum mendapatkan pekerjaan sebagai penunjang

hidup mereka, baik dengan profesi maupun berdagang, mereka diberikan bagian

dari zakat secukupnya sesuai kebutuhan hidup di negara mereka tinggal dan

selama mereka hidup. Karena maksud dari pemberian tersebut hanyalah untuk

memenuhi kebutuhan mereka yang belum terpenuhi. Jika umur mereka berlanjut,

zakat diberikan tahun demi tahun. Akan tetapi tidak bukan berarti memberikan

Page 58: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

mereka seperti gaji dari hasil kerja, melainkan memberikan mereka sejumlah uang

yang dapat digunakan untuk membeli rumah, yang kemudian mereka gunakan

sebagai temapt bekerja, yang akhirnya dapat terlepas dari ketergantungan terhadap

zakat.

Sedangkan menurut Imam Ahmad, senada dengan pendapat jumhur

Syafi’i, menyatakan bahwa fakir miskin boleh mengambil sesuai kebutuhan dari

harta zakat secara terus menerus, baik untuk perdagangan maupun alat-alat yang

mendukung profesi mereka.29 Di dalam kitab lain disebutkan bahwa mereka yang

memiliki profesi diberikan sejumlah harta dari zakat sesuai kebutuhan untuk

membeli alat-alat pendukung profesi tersebut. Mereka yang berdagang diberikan

modal usaha. Sedangkan yang selain dua tersebut di atas, adalah fakir miskin.

Kepada mereka diberikan sejumlah harta untuk menutupi kebutuhan hidup yang

belum terpenuhi.

4. Pemberdayaan sebagian kelompok yang berhak akan harta zakat, yang

memiliki penghasilan baru dengan ketidakmampuan mereka. Mereka itu

adalah pegawai zakat dan para muallaf.

5. Pemberdayaan sebagian kelompok yang berhak akan harta zakat untuk

mewujudkan arti dan maksud zakat sebenarnya selain yang telah

disebutkan di atas. Di antaranya adalah hamba sahaya, mereka yang di

jalan Allah swt., ibnu sabil, dan memilik banyak utang. Kepada mereka

29

. http://ukasbaik.wordpress.com/2007/11/28/zakat-dan-upaya-pengentasan-

kemiskinan-di-indonesia/: 17-4-2008

Page 59: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

diberikan harta zakat dengan pengawasan dan harus sesuai dengan tujuan

diberikannya zakat. Jika mereka menggunakannya kepada selainj tujuan

tersebut kemudian mendapat keuntungan, maka semua harta zakat dan

keuntungan tersebut wajib dikembalikan30.

2. Tujuan Pemberdayaan

Zakat memiliki potensi untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui

beberapa saluran, antara lain:

1) Pengentasan Kemiskinan. Alokasi zakat secara spesifik telah ditentukan oleh

syariat Islam dalam Al-Quran QS: At-Taubah : ayat 60 yang berbunyi :

w �0☺ZR�$ #�2�-0Top&��

�����"�$#h�,�&

�567 2890☺%&���

�5s���☺20W%&��� �LM/]�,��

�L⌧hS&⌧��☺%&��� /HM���W,W-

��5� )V��-r�"&��

�56��r"2�%&��� ��5�

��;�<0� {��� �5%���

��;�<99&�� P IL=v@r"�� |~�b�

30

. http://ukasbaik.wordpress.com/2007/11/28/zakat-dan-upaya-pengentasan-

kemiskinan-di-indonesia/: 17-4-2008

Page 60: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

{��� ����� [4�,�� v[;7<0O

X�)�

Artinya : “ sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat (amilin), para mu’allaf yang dibujuk

hatinya, untuk(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan

Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai sesuatau

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi maha

bijaksana.(QS: At-Taubah : 60)

Dimana zakat hanya diperuntukkan bagi 8 golongan saja (ashnaf) yaitu: orang-orang

fakir, miskin, amil zakat, mu’allaf, budak, orang-orang yang berhutang, jihad fi sabilillah,

dan ibnu sabil. Jumhur ulama sepakat bahwa selain kelompok ini, haram menerima zakat.

Dengan demikian, zakat secara inherent bersifat pro-poor dan self-targeted.

2) Perbaikan Distribusi Pendapatan. Zakat hanya diambil dari orang kaya dan

diberikan hanya kepada orang miskin. Dengan demikian, zakat mendistribusikan

kekayaan dari orang kaya ke orang miskin di dalam perekonomian, sehingga

memperbaiki distribusi pendapatan. Distribusi pendapatan dapat mengambil dua

bentuk: (i) distribusi fungsional yang merujuk pada distribusi faktor produksi; (ii)

distribusi kekayaan melalui transfer payments.

3) Penciptaan Lapangan Kerja. Islam mendorong penciptaan lapangan kerja dengan

memfasilitasi kerjasama bisnis (partnership) melalui pelarangan riba dan

penerapan zakat. Financial resources dilarang menerima fixed rent dan financial

resources yang menganggur akan terkena penalti zakat.

4) Jaring Pengaman Sosial. Dalam Islam, perlindungan sosial kepada kelompok

miskin adalah berlapis-lapis.

4.3) Perlindungan pertama berasal dari keluarga dan kerabat dekat. Al-Qur’an

QS: Al-Baqarah : 233 yang berbunyi :

Page 61: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

=> +���=vW� �_�����

�0��������C =>� \4��&/���

�JOS& ���������C �����

������%&�� ����� 0��&��

Artinya : “Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga

seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian

4.3) Perlindungan kedua datang dari kaum muslim secara kolektif . Al-Qur’an

QS Ad-Dzariyat :19 yang berbunyi :

g��5� /H�Q�&��%� *s0O

��'��99,�j& �t"�LR�t���

Xuv�

Artinya : “ Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan

orang miskin yang tidak mendapat bahagian”(QS :Ad-Dzariyat : 19)

4.3) Dan perlindungan terakhir datang dari negara melalui dana zakat . Al-

Qur’an QS:At-Taubah :60.31

Yang berbunyi :

w �0☺ZR�$ #�2�-0Top&��

�����"�$#h�,�& �567 2890☺%&���

�5s���☺20W%&��� �LM/]�,��

�L⌧hS&⌧��☺%&��� /HM���W,W-

��5� )V��-r�"&��

�56��r"2�%&��� ��5� ��;�<0�

31 Yusuf Wibisono Makalah disampaikan pada Focus Group Discussion

BAZNAS – Dompet Dhuafa “Tolok Ukur dan Strategi Mengefektifkan Impact

Pemberdayaan Zakat Menuju Sistem Ekonomi Berkeadilan”, Jakarta, 14 Maret

2007.

Page 62: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

{��� �5%��� ��;�<99&�� P

IL=v@r"�� |~�b� {��� �����

[4�,�� v[;7<0O X�)�

Artinya : “ sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat (amilin), para mu’allaf yang dibujuk

hatinya, untuk(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan

Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai sesuatau

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi maha

bijaksana.(QS: At-Taubah : 60)

D. EKONOMI UMAT

1. Pengertian Ekonomi Umat

Pengertian ekonomi umat muncul sebagai akibat dari terjadinya

kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat. Kesenjangan ini

merupakan hasil dari pemilikan aset-aset ekonomi berupa sumber daya

produksi dan produktifitas yang tertimpang antara pelaku ekonomi yang

kuat dan pelaku ekonomi yang lemah.

Ekonomi adalah kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi barang-

barang material dan jasa-jasa. Dalam konteks Indonesia yang 87% penduduknya

beragama Islam, “ekonomi umat” dapat disebut identik dengan “ekonomi rakyat”.

Maka ekonomi umat adalah kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang

dilakukan oleh”orang kecil”(le pepit people).32

32. M. Dawam Rahardjo, Islam Dan Transformasi Sosial-Ekonomi; ( Jakarta

: LSAF, 1999), Cet. ke-1,h.397)

Page 63: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Disatu sisi, sebagian besar umat hanya memiliki faktor-faktor

produksi terbatas sehingga menghasilkan produktifitas yang rendah.

Sementara di pihak lain, segelintir pelaku ekonomi kuat, maju dan

berkembang menguasai berbagai faktor ekonomi. Situasi inilah yang

melahirkan dikotomi antara pelaku ekonomi yang kuat dengan pelaku

ekonomi lemah, yang akhirnya dikonotasikan dengan ekonomi rakyat.

Ekonomi rakyat pada hakikatnya merupakan pandangan istilah

ekonomi rakyat yang berarti perekonomian yang diselenggarakan oleh

rakyat adalah usaha ekonomi yang menjadi sumber penghasilan keluarga

atau orang perorangan.

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi

tentang ekonomi umat ini, antara lain :

a. Gunawan Sumodininggrat mendefinisikan ekonomi umat adalah segala

kegiatan dan upaya rakyat untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya

(basic needs), yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan.33

b. M. Dawam Rahardjo mendefinisikan ekonomi umat adalah partisipatif

yang memberikan akses fair dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat

dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi tanpa harus

mengorbankan fungsi sumber daya alam dan lingkungan sebagai system

33. Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat Dan Jaringan

Pengaman Sosial (Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), cet. Ke-1, h. 69

Page 64: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

pendukung kepada umat secara berkelanjutan.34

H. s. Dillon, seorang pengamat ekonomi menjelaskan bahwa ekonomi

kerakyatan adalah suatu ssistem ekonomi yang memihak kepada kepentingan

ekonomi sebagian besar rakyat secara manusiawi, adil dan demokratis.

Kepentingan ekonomi sebagian besar rakyat ini terdapat dalam kehidupan

ekonomi manusia, petani, nelayan, buruh, pedagang kecil, dan para

pengangguran. Ini yang merupakana realitas yang sesungguhnya ekonomi

rakyat35.

2. Tujuan Ekonomi Ummat

Tujuan ekonomi ummat dapat mengemukakan beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam pengembangan strategi pemberdayaan ekonomi

ummat, yaitu :36

a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia merupakan masalah yang substansial dalam

pengembangan ekonomi rakyat. Betapa pun melimpahnya sumber daya

alam suatu negara, tanpa sumber daya manusia ( SDM ) yang cakap untuk

mengelolanya, maka kekayaan alamnya tidak akan banyak artinya bagi

34 . Baihaqi Abdul Majid dan Syarifudin A. Rasyad (ed), Paradigma Baru

Ekonomi Kerakyatan ; System Syariah Perjalanan Gagasan BMT di Indonesia,

(Jakarta : PINBUK, 2001), cet. Ke-1, h. 34)

35 . M. Azwir Dainy Tara, Strategi Membangun Ekonomi Rakyat, (Jakarta :

Nusa Madani, 2001), cet,. Ke-1, h. 4

36. M. Azwir Dainy Tara, Strategi Membangun Ekonomi

Ummat,op,cit.,h.123

Page 65: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, meskipun sumber

daya alam tidak menguntungkan, kalau sumber daya manusianya

berkualitas dan hebat, maka mereka dapat membangun negaranya menjadi

pilar kekuatan ekonomi dunia.

b. Memperkuat Jalinan Kerjasama Dan Kemitraan Antar Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) Dengan Pengusaha Besar

Kerjasama antara usaha kecil menengah ( UKM ) adalah yang

perlu dijalin. Adanya kerjasama ini akan memperkuat posisi mereka

dalam percaturan ekonomi dan memperkuat posisi transaksi mereka. Di

sisi lain, usaha kecil menengah (UKM) perlu juga membangun kemitraan

dengan pengusaha besar. Ini penting unutk mengatasi kesenjangan

pemilikan aset ekonomi. Adanya kemitraan ini akan menjadi jembatan

antara pengusaha kecil dan pengusaha besar, sehingga tidak terjadi saling

curiga dan rasa cemburu.

c. Pengembangan Industri Rakyat

Untuk memberdayakan ekonomi ummat, pemerintah dapat

mengarahkan langkah strategis di bidang perindustrian dengan

mengembangkan indsutri-industri rakyat yang terkait dengan industri

besar. Industri-industri kecil dan menengah yang kuat menjadi tulang

punggung industri nasional. Dalam realisasinya, proses industrialisasi

harus mengarah ke daerah pedesaan dengan memanfaatkan potensi

setempat yang umumnya agroindustri

Page 66: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

d. Pemberian Peluang Terhadap Aset Produksi

Di antara bermacam-macam aset produksi, yang paling mendasar

adalah akses dana (modal ). Tersedianya injeksi dana yang memadai dapat

menciptakan pembentukan modal bagi usaha rakyat. Oleh karena itu,

pemerintah perlu menyelaraskan ucapan dan tindakan untuk

memberdayakan ekonomi ummat dengan mempermudah kepada Usaha

Kecil Menengah ( UKM ) untuk memperoleh tambahan modal bagi

peningkatan usaha mereka.

e. Kebijakan Ketenagakerjaan

Dalam hal ini, pemerintah hendaknya mendorong tumbuhnya

tenaga kerja mandiri sebagai cikal bakal lapisan wirausaha baru yang

berkembang menjadi wirausaha kecil menengah yang kuat, tangguh dan

saling menunjang. Jadi pemerintah tidak hanya mampu menyediakan

lapangan kerja. Lebih jauh dari itu, pemerintah hendaknya mampu

mengubah image dan orientasi masyarakat dari pencari kerja menjadi

wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja.

f. Pemerataan Pembangunan Anta Daerah

Pemerataan pembangunan setidaknya dapat menghambat laju

urbanisasi. Ini akan memberi gairah kepada masyarakat daerah untuk

mengembangkan potensi daerah yang mereka miliki. Pembanguna daerah

ditujukan sepenuhnya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

Page 67: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

setempat dalam mendayagunakan sumber daya yang ada di lingkungan

sekitarnya. Pada akhirnya, pembangunan daerah akan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan.

Sesuai dengan uraian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

sasaran atau golongan penerima zakat mengalami reinterpretasipemaknaan sesuai

dengan ayat 60 surat At-Taubah yang mempunyai redaksi Li dan Fi yaitu

golongan yang empat yaitu fakir, miskin, amil zakat dan muallaf dalam keadaan

apapun berhak menerima zakat, sedangkan empat golongan yang lain yaitu,

Riqob, Gharimin, Fisabilillah dan ibnu sabil boleh jadi tidak karena disesuaikan

dengan keadaan, seperti Indonesia tidak ada perbudakan dan untuk bagian riqob

dialihkan untuk yang lain seperti, bencana alam, panti jompo, Bantuan Modal

Usaha, Sumbangan Yayasan / Pesantren dan sebagainya, sehingga dana zakat,

infaq dan shadaqah dapat dimanfaatkan dan didayagunakan sebaik-baiknya.

Page 68: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

BAB III

GAMBARAN UMUM BAZDA KAB. KARAWANG

A. Sejarah berdirinya BAZDA Kab. Karawang

BAZDA adalah singkatan Badan Amil Zakat Daerah yang dibentuk oleh

pemerintah tingkat Kabupaten berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Karawang nomor 1 Tahun 2001, Tanggal 4 Oktober 2004, BAZDA lahir sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat perlu

menetapkan Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten Karawang 2004-2007 atas usul

Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karawang.37

Landasan Syari’ah Islam yang tercakup dalam Al-Quran dan Al Hadist

a) Al Quran Surat At-Taubah ayat 103 yang artinya :

“ Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat kamu membersihkan dan mensucikan mereka. Sesungguhnya doa kamu menjadi

ketentraman jiwa mereka. Dan allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

b) Hadis Nabi SAW yang di Riwayatkan oleh Jama’ah Ahli Hadist dan HR.

Ahmad dan Muslim, yang artinya :

“ Tatkala Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke yaman, beliau

memerintahkan kepada Mu’adz “ beritahukanlah pada mereka, sesungguhnya

Allah telah mewajibkan pada mereka sedekah ( zakat ) yang diambil dari orang –

orang fakir dikalangan mereka.” ( Jamaah Ahli Hadist ). “ Seseorang yang

menyimpan hartanya, tidak dikeluarkan zakatnya akan dibakar dalam neraka

37. Profil BAZ Karawang

Page 69: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

jahanam, baginya dibuatkan seterika dari api neraka kemudian diseterikakan ke

badannya ( HR. AHMAD dan MUSLIM ).

Lahirnya BAZ Kabupaten Karawang diharapkan menjadi modal bagi

pengelola lembaga zakat yang dapat mengemban amanah baik muzakki, terlebih

lagi dari mustahiq yang menggantungkan harapannya pada dana ZIS, sesuai

dengan azas yang dimiliki oleh BAZ Kabupaten Karawang dalam mengelola dana

ZIS masyarakat, yaitu moral yang amanah, manajemen yang transparan dan

professional, serta pengembangan yang kreatif dan inovatif

B. Landasan Hukum BAZDA Kabupaten Karawang

Landasan hukum berdirinya BAZDA Kabupaten Karawang yang terdiri

dari :

1. UU RI. Nomor. 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolan Zakat

2. Kepeutusan Menteri Agama RI Nomor. 373/2003 tentang pelaksanaan UU

RI. Nomor. 38 Tahun 1999

3. Keputusan Dirjen BIMAS Islam dan Urusan Haji Nomor. d/ 291 Tahun

2000 tentang teknis pengelolaan zakat

4. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Karawang Nomor 10/2002 tentang

pengelolaan ZIS

Page 70: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

5. Keputusan Bupati Karawang Nomor. 415-12.05/Kep. 532-HUK/2004

tentang pembentukan BAZ Karawang 2004-2007.38

C. Dasar Pembentukan BAZDA Kab. Karawang

a. Pembentukan BAZ ini memiliki dasar pijakan secara filosofis dan syar’I.

kita mengetahui bahwa zakat merupakan perintah Allah SWT yang

memiliki dimensi ganda, spiritual dan material.

b. Selain itu zakatpun memiliki dimensi sosial yang berarti bahwa

pemenuhan kebutuhan material, tidak selalu berorientasi pada pemenuhan

kebutuhan individu semata tetapi harus memiliki dampak secara sosial.

Dalam dimensi sosial, harta hasil zakat harus difokuskan pada

peningkatan derajat pendidikan dan kesehatan ummat serta menaikan

martabat dan kemuliaan hidup mereka. Cakupan dimensi yang hendak

diraih bersifat luas dan menyeluruh, menyangkut berbagai aspek pada

level individu.

D. Visi Dan Misi Badan Amil Zakat Kabupaten Karawang

1. Visi

2 Profil BAZ, “Risalah Tazkiah “ edisi 02/Mei/2006/Robiul Tsani 1427 H, hal.

7

Page 71: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Visi dari BAZ Kabupaten Karawang yaitu : “ Menjadi Pengelola Yang

Baik Dan Dipercaya “ yang memiliki peran dan posisi yang sangat srategis di

dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

secara keseluruhan, melalui pengelolaan zakat Kabupaten Karawang yang

amanah, professional, efesien dan efektif, berdasarklan syari’at Islam dan aturan

perundang – undangan yang berlaku.39

2. Misi

Misi yang diemban oleh BAZ Kabupaten Karawang yaitu :

a) Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat

b) Meningkatkan pendayagunaan hasil zakat, infaq, dan shodaqoh

c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga berubah dari mustahiq

menjadi muzakki

d) Mengembangkan budaya “memberi lebih baik daripada meminta

e) Mengembangkan manajemen pengelolaan yang amanah, professional dan

transparan

3. Tugas Pokok BAZ Kabupaten Karawang

Tugas pokok BAZ Kabupaten Karawang adalah merealisasikan Misi BAZ

kabupaten Karawang yaitu :

a. Meningkatkan kesadaran ummat untuk berzakat

39 Profil BAZ Kabupaten Karawang

Page 72: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

b. Mengarahkan masyarakat mencapai kesejahteraan baik fisik maupun non

fisik melalui pendayagunaan zakat

c. Meningkatkan status mustahiq menjadi muzakki melalui pemulihan,

peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan ekonomi masyarakat.

d. Mengembangkan budaya “ Memberi Lebih Baik Dari Menerima “ di

kalangan mustahiq.

e. Mengembangkan manajemen yang amanah, professional dan transparan

dalam mengelola zakat.

f. Menjangkau muzakki dan mustahiq seluas – luasnya.

g. Memperkuat jaringan antar organisasi pengelola zakat

Page 73: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

E. Struktur Organisasi Badan Amil Zakat Kabupaten Karawang40

40 Profil BAZDA Kab. Karawang

STRUKTUR ORGANISASI BADAN AMIL ZAKAT

KABUPATEN KARAWANG

Dewan

Pertimbangan

Badan

Pelaksana

Komisi

Pengawas

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

Wk.Sekretaris

Anggota

5 Orang

Ketua

Wkl.Ketua I

Wkl.Ketua II

Ketua

Wkl. Ketua

Sekretaris

Wkl. Sekretaris

Anggota

5 Orang

Bendahara

Sekretaris

Wkl.sekretaris I

Wkl.sekretaris II

Kepala Seksi

Pengumpulan Kepala sekasi

Pendistribusian

Kepala Seksi

Pendayagunaan

Kepala Seksi

Pengembangan

UPZ - UPZ Staf - staf Staf - staf Staf - staf

Muzakki Mustahiq Mustahiq Motivator

Page 74: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Dewan Pertimbangan

Ketua : Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten

Karawang

Wakil ketua I : Drs. H. E. Tadjudin Noor

Wakil ketua II : Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Karawang

Sekretaris : Drs. H. Tadjudin Nur, M. PdI

Anggota : 1. K.H. Bayhaqi

2. K.H. Moh. Abbas

3. Drs. H. Sya’bani Ar, MM

4. H. Zuhdi Saleh, BA

1. Komisi pengawasan

Ketua : H. Moh. Toha Rahman, BA

Sekretaris : H. A. Ghojali, SH

Anggota : 1. Drs. H. Kurnia Adam

2. H. Zaenal Arifin, M.PdI

3. H. Fadly Syaf, BA

2. Badan pelaksana

Ketua umum : Drs. H. Santa Setiawijaya

Wakil ketua : H. Johan Syah, SH

Sekretaris : H. Slamet Imam Santoso, BA

Wakil sekretaris : Drs. H. Wirmo

Page 75: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Bendahara : Hj. Ani Suhayani

Wakil bendahara : Hj. Endah Saodah, SH

3. Seksi pengumpulan : 1. Drs. H. Momon Kusmawinata

2. Drs.H. Asep Nazarudin, MA

3. H. Ahmad Syah, SH

4. H. Muhammad Yani.SH

5. Drs. H. Ucu Syaechu

4. Seksi Pendistribusian : 1. Drs. H. Masykur HM, MM

2. H.Suradi Hs, BA

3. Dra.Hj. Siwarti

5. Seksi Pendayagunaan : 1. Tatang, SE

2. Drs. H. Muhyidien, MM

3. Drs. H. Maman Rahman

6. Seksi Pengembangan : 1. Drs. H. Yono Waryono

2. Drs. H. Ujang Sidik, M.Pdi

3. H. Abdul Kosim, Lc

4. Drs. Acep Kusnadi, M.Pdi

F. Program Kerja Badan Amil Zakat Kabupaten Karawang Periode

2007 -2010

1 Bidang Organisasi

a. Melaksanakan / mengikutsertakan pengurus / tenaga pelaksana dalam

kegiatan pelatihan baik di tingkat propinsi ataupun nasional

Page 76: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

b. Mendorong BAZ tingkat kecamatan untuk menata kembali pengurus dan

tata kerjanya, termasuk UPZ-UPZ Dinas / Lembaga

c. Membuat NPWZ bagi Muzakki, diawali dari pengurus BAZ Kabupaten

d. Melengkapi visiualisasi papan data

e. Memanfaatkan sistem tata usaha administrasi keuangan

f. Membuat instrument – instrument pengumpulan zakat

g. Menertibkan penataan arsip surat masuk dan keluar

h. Penataan barang investasi Badan Amil Zakat.41

2 Seksi Pengumpulan Zakat

a. Memanfaatkan pengumpulan dari dinas / instansi yang sudah berjalan

b. Bekerjasama dengan pemda agar mendorong dinas / instansi tingkat

kabupaten membentuk UPZ bagi yang belum terbentuk, dan menata

kembali kepengurusan UPZ serta melaksanakan pengumpulan Zakat

c. Badan Amil Zakat Kecamatan agar mulai berfungsi dalam pengelolaan

Zakat Pertanian / Perdagangan

d. Ajakan berzakat untuk para calon jemaah Haji Kab. Karawang bekerja

sama dengan Kantor Departemen Agama (KANDEPAG) dan Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)

e. Sosialisasi dan kerjasama Zakat dengan Perusahaan / Organisasi Profesi

f. Sosialisasi dan kerjasama Zakat dengan Dewan Kemakmuran MAsjid

(DKM), Majlis Ta’lim dan Organisasi Masyarakat (ORMAS) Islam

41 Program Kerja BAZ Kabupaten Karawang, 2008

Page 77: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

g. Mengadakan sosialisasi Pengelolaan Zakat bagi Dinas / Instansi tingkat

Kabupaten yang belum melaksanakan Instruksi Bupati No. 04 Tahun

2004, yang disempurnakan oleh Edaran Bupati No. 451.12/3212/Kesra

h. Mengadakan sosialisasi pengelolaan zakat di tingkat kecamatan terutama

zakat pertanian / perdagangan, untuk zakat pertanian kita motivasi dengan

ketentuan 5 % zakatnya

3 Seksi Pendistribusian Dan Pendayagunaan

a. Bantuan langsung kepada mustahiq yang memenuhi persyaratan dan

kriteria layak menerima zakat

b. Memonitor efektifitas dan kemanfaatan bantuan zakat

c. Bantuan masyarakat dan kemanfaatan bantuan zakat

d. Bantuan masyarakat yang tertimpa musibah

e. Bantuan kelayakan usaha mandiri untuk meningkatkan pendapatan

f. Bantuan keluarga miskin yang mempunyai balita bergizi buruk yang

dirawat di rumah sakit / bantuan biaya berobat bagi keluarga miskin

g. Bantuan beasiswa keluarga miskin yang berprestasi termasuk untuk santri

4 Seksi Pengembangan

a. Peningkatan fungsi struktur organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)

b. Membuat ajakan berzakat melalui brosur, spanduk, dan media cetak,

elektronik

c. Melakukan penelitian dan pengembangan masalah sosial dan keagamaan

dalam rangka pengembangan zakat

Page 78: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

d. Bekerjasama dengan bidang pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan untuk menyusun rencana bidang pengembangan

e. Melaksanakan lokakarya / seminar dan pelatihan tentang pengelolaan

zakat

f. Study banding ke daerah lain yang penerimaan dan pengelolaan zakatnya

lebih baik

g. Bekerja sama dengan lembaga zakat lainnya dalam pengembangan zakat

di Kab. Karawang

h. Perlu adanya kecamatan Binaan Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten

Page 79: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Pendistribusian Dana Zakat Infaq Shadaqah Dalam Pemberdayaan

Ekonomi

Dana zakat, infaq, shadaqah merupakan salah satu potensi ummat Islam dalam

upaya pemberdayaan ekonomi ummat. Berbicara ini semua yang terpenting tidak

boleh melupakan peran para amil zakat selaku pengemban amanah pengelola

dana-dana zakat. Jika amil zakat itu berperilaku baik maka delapan asnaf

mustahik lainnya akan menjadi baik. Tapi jika sebaliknya para amil zakat

berperilaku tidak baik maka jangan harap delapan asnaf mustahik lainnya menjadi

tidak baik, itulah nilai strategi amil zakat, dengan kata lain, hal terpenting dari

zakat adalah bagaimana pengelolaannya ( manajemen).

Manajemen suatu organisasi pengelola zakat harus di ukur. Dari makalah yang

di kutip dari Institute Manajemen Zakat(IMZ).42

Ada tiga kata kunci yang

dirumuskan berkaitan dengan amal manajemen suatu organisasi zakat, yaitu :

42.www.IMZ.or.id.10 Maret 2006

Page 80: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

1. Amanah

Sifat amanah merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh amil zakat.

Tanpa adanya sifat ini, hancurlah semua system yang dibangun, sebagaimana

hancurnya perekonomian Negara yang lebih besar disebabkan karena rendahnya

moral (moral hazard) dan tidak amanahnya para pelaku ekonomi. Sebaik apapun

system yang ada akan hancur juga jika moral pelakunya rendah. Terlebih dana

yang dikelola organisasi pengelola zakat (OPZ) adalah dana ummat. Dana yang

dikelola itu secara esensi adalah milik mustahik. Dan muzakki setelah

memberikan danaya kepada Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) tidak ada

keinginan sedikitpun untuk mengambil dananya lagi. Kondisi ini menuntut

dimilikinya sifat amanah para amil zakat.

2. Profesional

Sifat amanah belumlah cukup, harus diimbangi dengan profesionalitas

pengelolanya, hanya dengan profesionalitas yang tinggilah dana-dana yang

dikelola menjadi efektif dan efesien

3. Transparan

Dengan transparannya pengelola zakat maka kita akan menciptakan suatu

system kontrol yang baik, karena tidak hanya melibatkan pihak intern organisasi

saja, tetapi juga akan melibatkan pihak ekstern seperti para muzakki maupun

Page 81: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

masyarakat secara luas. Dan dengan transparan inilah suatu organisasi pengelola

zakat rasa ketidakpercayaan akan hilang dan masyarakat akan mempercayainya.

Pendistribusian dana zakat adalah satu aktifitas atau kegiatan untuk mengatur

sesuai dengan fungsi manajemen dalam upaya menyalurkan zakat yang diterima

dari muzakki untuk mustahik sehingga terciptanya tujuan organisasi secara

efektif dan tujuan dari zakat agar tercapai.

Pendistribusian dana zakat, infaq, shadaqah pada BAZDA Kab. Karawang

kepada yang berhak menerima dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Adapun

penyaluran dana zakat kepada mustahik bersifat hibah atau bantuan dengan

memperlihatkan skala prioritas kebutuhan mustahik dan penyalurannya sebagai

berikut :

a. Bantuan sesaat, yaitu membantu mustahik dalam menyelesaikan atau

mengurangi masalah yang sangat mendesak atau darurat.

b. Bantuan pemberdayaan, yaitu membantu mustahik untuk

meningkatkan kesejahteraan baik secara perorangan maupun kelompok

melalui program atau kegiatan yang berkesinambungan.43

Pendistribusian yang dilakukan BAZDA Kab. Karawang yang dilakukan oleh

pengelolanya dari tahun pertama didirikan hanya mengumpulkan dan

pendistribusian dana zakat fitrah, infaq, dan shadaqah. Namun pada tahun 2005

43. Chaider S. Baumalim Dan Irfan Abu Bakar . revitalisasi filantropi Islam : studi kasus

Lembaga Zakat dan wakaf di Indonesia. ( Jakarta : Pusat Budaya Dan Bahasa UIN Jakarta, 2005)

Page 82: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

BAZDA Kab. Karawang dipercayakan untuk mengumpulkan dan

mendistribusikan serta mendayagunakan dana zakat profesi dan ruang lingkupnya

lebih kepada pegawai Pemda Kab. Karawang (Pegawai Negeri Sipil / PNS),

sehingga pendayagunaanya langsung diserahkan pada BAZDA Kab. Karawang

sehingga dapat dikelola dengan baik dan efesien.

Sebagaimana ketentuan UU No. 38 Tahun 1999 BAZDA Kab. Karawang

melakukan pendistribusian dana zakat, infaq, dan shadaqah melalui dua cara :

1. Pendistribusian atau penyaluran secara langsung adalah pendistribusian

atau penyaluran yang dilakukan langsung kepada mustahik sesuai dengan

ketentuan seperti dengan memberikan langsung dana zakat fitrah yang

memang dalam berbentuk uang yang harus segera diserahkan sebelum hari

raya Idul Fitri sesuai dengan ketentuan dan zakat mal dalam bantuan

sosial.

2. Pendistribusian atau penyaluran tidak langsung adalah pendistribusian

yang dilakukan BAZDA Kab. Karawang kepada BAZ Kecamatan.

REKAPITULASI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN

BAZ KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2006

NO URAIAN PENERIMAAN PENGELUARAN SALDO

1 Saldo bulan Desember 2005 49.736.768

2 Bulan Januari 2006 28.258.980 9.688.000

3 Bulan Pebuari 2006 28.963.030 76.806.700

4 Bulan Maret 2006 32.750.680 7.958.700

5 Bulan April 2006 31.638.400 72.868.000

6 Bulan Mei 2006 35.937.330 7.873.000

Page 83: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

7 Bulan Juni 2006 30.748.200 33.020.000

8 Bulan Juli 2006 34.126.287 15.160.000

9 Bulan Agustus 2006 32.958.498 63.535.000

10 Bulan September 2006 33.677.750 10.932.650

11 Bulan Oktober 2006 36.677.750 64.208.750

12 Bulan November 2006 30.917.500 14.811.125

13 Bulan Desember 2006 34.218.067 19.673.000

14 Setoran melalui Bank JABAR dari bulan Januari

s/d Desember 2006+ Bunga Bank

60.085.046

JUMLAH 500.694.286 396.534.925 104.159.361

Dana yang terkumpul di BAZDA Kab. Karawang disalurkan dalam bentuk

uang, baik untuk mustahik, maupun bantuan-bantuan kepada masyarakat Kab.

Karawang, BAZ Kecamatan, dan pada lembaga-lembaga sosial dan tempat ibadah

atau masjid.44

Sebagaimana yang ditetapkan syariat Islam bahwa yang berhak menerima

zakat , BAZDA Kab. Karawang memberikan penyaluran zakatnya kepada

delapan(8) asnaf :

1. Fakir

2. Miskin

3. Amilin

4. Muallaf

5. Gharimin

6. Riqob

7. Sabilillah

44 Profil BAZDA Kab. Karawang,.edisi Tahun 2006

Page 84: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

8. Ibnu sabil

Untuk golongan riqob, seharusnya tidak dimasukan dalam golongan yang

menerima zakat, karena diwilayah tersebut tidak ada golongan riqob, namun oleh

BAZDA Kab. Karawang dari tahun ke tahun prosentasinya tetap saja ditentukan

karena sudah menjadi kebijakan dari para pengurus BAZDA Kab. Karawang ,

dengan maksud bahwa prosentasi riqob atau hasil dana untuk riqob bisa untuk

didayagunakan untuk asnaf yang lain salah satunya untuk amilin

Adapun perolehan dana zakat profesi pada BAZDA Kab. Karawang tahun

2006-2008 dapat dilihat pada table sebagai berikut :

Table 1

Rekapitulasi Penerimaan

Zakat Pendapatan (Profesi)

Tahun Bulan Jumlah

2006 Januari – Desember 392.111.856

2007 Januari – Desember 443.203.857

2008 Januari – Desember 517.395.216

Pada tahun 2006 BAZDA Kab. Karawang dapat mengumpulkan dana

zakat profesi dari bulan Januari – Desember sebanyak Rp. 392.111.856, pada

tahun 2007 BAZDA Kab. Karawang mengumpulkan dana zakat profesi dari

bulan Januari – Desember sebanyak Rp. 443.203.857, serta pada tahun 2008

BAZDA Kab. Karawang menghumpulkan dana zakat profesi dari bulan Januari –

Desember sebanyak Rp. 517.395.216. jadi pada tahun 2008 jumlah pengumpulan

Page 85: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

dana zakat profesi mengalami penambahan dari tahun 2006-2008 sebanyak Rp.

125.283.360. 45

Adapun sumber perolehan dana zakat profesi tahun 2006 – 2008 dari

masing-masing Instansi Pemerintahan Daerah Kab. Karawang (PEMDA) dapat

dilihat pada table dibawah ini :

Table 2

Rekapitulasi Penerimaan Zakat Profesi Tahun 2006

BAZDA Kab. Karawang46

NO UPZ DINAS/INSTANSI BULAN JUMLAH

1 SETDA JANUARI - DESEMBER Rp.10.330.000

2 SETWAN JANUARI – DESEMBER Rp.14.275.850

3 TRANTIB(Sat Pol PP) JANUARI – DESEMBER Rp.9.658.000

4 DISPENDA JANUARI – DESEMBER Rp.1.000.000

5 KANTOR PDAM JANUARI – DESEMBER Rp.51.684.500

6 PENGADILAN AGAMA JANUARI – DESEMBER Rp.5.160.000

7 KANDEPAG JANUARI – DESEMBER Rp.172.395.275

8 BADUK CATPIL & KB JANUARI – DESEMBER Rp.1.597.500

9 BINAMARGA JANUARI – DESEMBER Rp.1.500.000

10 KANTOR BPN JANUARI – DESEMBER Rp.15.759.500

11 PERIKLATNAK JANUARI – DESEMBER …..

12 D.KOPERASI UK & M JANUARI – DESEMBER Rp.7.280.500

13 KANTOR BPS JANUARI – DESEMBER ….

45 Profil BAZ Kab. Karawang

46 Profil BAZ Kab. Karawang,.edisi Tahun 2006

Page 86: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

14 KANTOR LH &

TAMBEN

JANUARI – DESEMBER Rp.1.623.000

15 PERHUTBUN JANUARI – DESEMBER Rp.13.260.000

16 ARSIP & PERPUSDA JANUARI – DESEMBER Rp.973.500

17 RSUD Karawang JANUARI – DESEMBER Rp.20.323.994

18 Dinas Cipta Karya JANUARI – DESEMBER Rp.10.248.500

19 Dinas Kesehatan JANUARI – DESEMBER Rp.1.339.200

20 Dinas Tenaga Kerja JANUARI – DESEMBER Rp.2.471.800

21 Dinas Pendidikan JANUARI – DESEMBER Rp.2.350.000

22 KANTOR BPMS JANUARI – DESEMBER Rp.5.604.700

23 DIPENPAR JANUARI – DESEMBER ….

24 Dinas Perhubungan JANUARI – DESEMBER Rp.915.000

25 KESBANG LINMAS JANUARI – DESEMBER ….

26 DISPERINDAG JANUARI – DESEMBER Rp.2.483.787

27 Kantor DIKLAT JANUARI – DESEMBER Rp.3.006.000

28 Mts. Rawa Merta JANUARI – DESEMBER Rp.900.000

29 PT. Bumi Putra JANUARI – DESEMBER Rp.662.250

30 Perorangan JANUARI – DESEMBER Rp.35.309.000

JUMLAH Rp. 392.111.856

Data tersebut menunjukan bahwa sumber dana zakat profesi yang paling

besar dari bulan Januari – Desember 2006 yaitu berasal dari Kantor Departemen

Agama (KANDEPAG), dimana memang rata-rata pegawainya adalah mengerti

dengan arti Zakat Pendapatan ( Profesi), sedangkan sumber dana yang diperoleh

paling kecil atau sedikit yaitu dari PT. Bumi Putra dengan jumlah pegawai yang

Page 87: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

sedikit pula karena PT. Bumi Putra tersebut rata-rata tidak mengerti arti dari pada

Zakat Pendapatan ( Profesi), dan ada pula beberapa Instansi / Dinas yang belum

mengerti dan memahami arti dari pada Zakat Pendapatan (Profesi) yaitu Dinas

Periklatnak, Instansi Kantor BPS, Dispenpar, Kesbang Linmas.

Table 3

Rekapitulasi Penerimaan Zakat Profesi Tahun 2007 BAZDA Kab. Karawang47

NO UPZ DINAS/INSTANSI BULAN JUMLAH

1 SETDA JANUARI - DESEMBER Rp.25.543.765

2 SETWAN JANUARI – DESEMBER Rp.18.206.700

3 TRANTIB(Sat Pol PP) JANUARI – DESEMBER Rp.21.521.000

4 DISPENDA JANUARI – DESEMBER Rp.6.125.000

5 KANTOR PDAM JANUARI – DESEMBER …..

6 PENGADILAN AGAMA JANUARI – DESEMBER Rp.5.146.500

7 KANDEPAG JANUARI – DESEMBER Rp.198.317.350

8 BADUK CATPIL & KB JANUARI – DESEMBER Rp.36.819.000

9 BINAMARGA JANUARI – DESEMBER

10 KANTOR BPN JANUARI – DESEMBER Rp.21.092.450

11 PERIKLATNAK JANUARI – DESEMBER Rp.1.032.000

12 D.KOPERASI UK & M JANUARI – DESEMBER Rp.7.657.000

13 KANTOR BPS JANUARI – DESEMBER ….

14 KANTOR LH & TAMBEN JANUARI – DESEMBER …..

15 PERHUTBUN JANUARI – DESEMBER Rp.8.765.000

47. Profil BAZ Kab. Karawang,.edisi Tahun 2007

Page 88: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

16 ARSIP & PERPUSDA JANUARI – DESEMBER Rp.281.500

17 RSUD Karawang JANUARI – DESEMBER Rp.31.910.185

18 Dinas Cipta Karya JANUARI – DESEMBER Rp.17.463.000

19 Dinas Kesehatan JANUARI – DESEMBER Rp.1.610.000

20 Dinas Tenaga Kerja JANUARI – DESEMBER Rp.2.726.592

21 Dinas Pendidikan JANUARI – DESEMBER Rp.1.750.000

22 KANTOR BPMS JANUARI – DESEMBER Rp.8.061.900

23 DIPENPAR JANUARI – DESEMBER ….

24 Dinas Perhubungan JANUARI – DESEMBER Rp.1.950.000

25 KESBANG LINMAS JANUARI – DESEMBER ….

26 DISPERINDAG JANUARI – DESEMBER Rp.2.054.250

27 Kantor DIKLAT JANUARI – DESEMBER Rp.3.597.375

28 Mts. Rawa Merta JANUARI – DESEMBER Rp.3.000.000

29 PT. Bumi Putra JANUARI – DESEMBER Rp.925.000

30 Perorangan JANUARI – DESEMBER Rp.17.648.290

JUMLAH Rp. 443.203.857

Data tersebut menunjukan bahwa sumber dana zakat profesi yang paling

besar dari bulan Januari – Desember 2007 yaitu berasal dari Kantor Departemen

Agama (KANDEPAG), dimana memang rata-rata pegawainya adalah mengerti

dengan arti Zakat Pendapatan ( Profesi), sedangkan sumber dana yang diperoleh

paling kecil atau sedikit yaitu dari Dinas Arsip & Perpusda, dan ada pula beberapa

Instansi / Dinas yang belum mengerti dan memahami arti dari pada Zakat

Page 89: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Pendapatan (Profesi) yaitu kantor PDAM, Kantor BPS, kantor LH & Tamben,

DisPenPar , Kesbang Linmas.

Table 4

Rekapitulasi Penerimaan Zakat Profesi Tahun 2008 BAZDA Kab. Karawang48

NO UPZ DINAS/INSTANSI BULAN JUMLAH

1 SETDA JANUARI - DESEMBER Rp.31.677.526

2 SETWAN JANUARI – DESEMBER Rp.27.350.300

3 TRANTIB(Sat Pol PP) JANUARI – DESEMBER Rp.25.641.000

4 DISPENDA JANUARI – DESEMBER Rp.9.250.000

5 KANTOR PDAM JANUARI – DESEMBER ….

6 PENGADILAN AGAMA JANUARI – DESEMBER Rp.5.539.800

7 KANDEPAG JANUARI – DESEMBER Rp.214.733.350

8 BADUK CATPIL & KB JANUARI – DESEMBER Rp.10.228.000

9 BINAMARGA JANUARI – DESEMBER Rp.2.112.500

10 KANTOR BPN JANUARI – DESEMBER Rp.24.329.000

11 PERIKLATNAK JANUARI – DESEMBER Rp.4.175.000

12 D.KOPERASI UK & M JANUARI – DESEMBER Rp.8.027.000

13 KANTOR BPS JANUARI – DESEMBER ….

14 KANTOR LH & TAMBEN JANUARI – DESEMBER Rp.1.349.000

15 PERHUTBUN JANUARI – DESEMBER Rp.2.785.000

16 ARSIP & PERPUSDA JANUARI – DESEMBER Rp.568.000

17 RSUD Karawang JANUARI – DESEMBER Rp.47.714.765

48 Profil BAZ Kab. Karawang ,.edisi Tahun 2008

Page 90: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

18 Dinas Cipta Karya JANUARI – DESEMBER Rp.22.609.500

19 Dinas Kesehatan JANUARI – DESEMBER Rp.15.260.750

20 Dinas Tenaga Kerja JANUARI – DESEMBER Rp.9.864.000

21 Dinas Pendidikan JANUARI – DESEMBER Rp.4.500.000

22 KANTOR BPMS JANUARI – DESEMBER Rp.8.178.000

23 DIPENPAR JANUARI – DESEMBER ….

24 Dinas Perhubungan JANUARI – DESEMBER Rp.2.700.000

25 KESBANG LINMAS JANUARI – DESEMBER ….

26 DISPERINDAG JANUARI – DESEMBER Rp.3.071.325

27 Kantor DIKLAT JANUARI – DESEMBER Rp.2.376.500

28 Mts. Rawa Merta JANUARI – DESEMBER Rp.1.950.000

29 PT. Bumi Putra JANUARI – DESEMBER Rp.1.517.000

30 Perorangan JANUARI – DESEMBER Rp.29.887.900

JUMLAH Rp. 517.395.216

Data tersebut menunjukan bahwa sumber dana zakat profesi yang paling

besar dari bulan Januari – Desember 2008 yaitu berasal dari Kantor Departemen

Agama (KANDEPAG), dimana dari tahun ke tahun semakin bertambah, memang

pegawainya adalah mengerti dengan arti Zakat Pendapatan ( Profesi), maka disini

bisa dilihat bahwa orang yang sudah mengerti dan memahami arti dari Zakat

Pendapatan (Profesi) akan semakin bertambah. Sedangkan sumber dana yang

diperoleh paling kecil atau sedikit yaitu dari Dinas Arsip & Perpusda, dan masih

ada pula beberapa Instansi / Dinas yang belum mengerti dan masih tetap tidak ada

pemasukan mengenai Zakat Pendapatan (Profesi) yang dikelola oleh BAZDA

Page 91: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Kab. Karawang yaitu kantor PDAM, Kantor BPS, Dispenpar, Kesbang Linmas.49

Sehingga akan terjadi naik turunnya pendapatan yang dikelola oleh BAZDA Kab.

Karawang

Namun BAZDA Kab. Karawang tidak henti-hentinya untuk memberikan

arahan sekaligus mukaddimah mengenai arti dari zakat pendapatan (Profesi),

bahkan BAZDA Kab. Karawang hampir setiap bulannya mengeluarkan artikel

atau risalah “ Tazkiyah ” yang berisikan mengenai arti dari Zakat Profesi Pegawai

Status Hukum dan Manfaatnya dan disebarluaskan ke seluruh Dinas / Instansi

yang ada di Kab. Karawang agar para pegawai dapat membaca dan memahami

arti dari Zakat Pendapatan (Profesi), sehingga tergugah hatinya untuk

melaksanakan zakat pendapatan ( Profresi).

Data tersebut diatas menunjukan bahwa dari tahun 2006-2008 Kantor

departemen Agama merupakan sumber terbesar dana zakat Profesi, dan untuk

Dinas / Instansi lain semuanya mengalami peningkatan dibanding tahun 2006.

Meskipun begitu maka dana yang keluar pun cukup besar untuk disalurkan kepada

para mustahik dan untuk tahun depan diharapkan terus mengalami peningkatan,

sehingga makin banyak yang dikumpulkan semakin banyak pula yang

didistribusikan atau di keluarkan.

Penyaluran dari dana zakat profesi yang dikumpulkan BAZDA Kab.

Karawang, disini dikemukakan daftar rencana penyaluran dan realisasi zakat

profesi oleh BAZDA Kab. Karawang tahun 2005-2006 kepada kelompok

49 Profil BAZ Kab. Karawang,.edisi Tahun 2008

Page 92: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

mustahik atau 8 Asnaf yang sudah ditentukan oleh BAZDA Kab. Karawang ,

memberikan Modal usaha, Yayasan / Pesantren dapat dilihat sebagai berikut:

PENDISTRIBUSIAN KEPADA MUSTAHIK DARI

BAZ KABUPATEN KARAWANG

I. PENDISTRIBUSIAN PADA TAHUN 2005 SEBESAR Rp. 50.925.000

II. PADA ACARA PERINGATAN TAHUN BARU ISLAM 1427 H

(TH.2006)

Sasaran dan Jumlahnya :

No URAIAN Jumlah / Rp Keterangan

1 Bantuan Masyarakat Kec.

Kutawaluya yang terkena musibah

Rp.25.000.000 Angin puting beliung

sebanyak : 220 KK

2 Bantuan modal usaha Rp.12.000.000 @Rp.200.000x60 org

3 Bantuan perlengkapan sekolah

murid SD/MI, SMP/MTS

Rp.12.000.000 @Rp.200.000x60 org

4 Santunan tukang becak Rp.5.000.000 @Rp.50.000x100 org

Jumlah Rp. 54.000.000

III. PADA ACARA HARI JADI KABUPATEN KARAWANG DAN

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1427 H (TAHAP KE

V / TH.2006)50

Sasaran Dan Jumlahnya :

50 Profil BAZ Kab. Karawang ,.edisi Tahun 2006

Page 93: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN

1 Keluarga gizi buruk(keluargamiskin) Rp.6.000.000 30.orang x Rp. 200.000

2 Merebot masjid Rp. 6.000.000 30 kec x Rp. 200.000

3 Pedagang kecil kecamatan Rp.9.000.000 30 org x Rp. 300.000

4 Pedagang kecil Kabupaten Rp. 9.000.000 30 org x Rp. 300.000

5 MustahikDinas (DEPAG & PDAM) Rp.5.000.000 Rp.2.500.000

6 BPN, SETWAN&KOPERASI Rp.4.500.000 Rp.1.500.000

7 TRANTIB,P.AGAMA, PERHUTBUN Rp. 3.000.000 @Rp.1.000.000

8 Gerobak Usaha Rp.3.750.000 @Rp.5Org x Rp. 750.00

9 Fakir miskin Desa Manggung jaya Rp. 3.000.000 30 Org x Rp.100.000

Jumlah Rp.49.250.000

Selain itu BAZDA Kab. Karawang mengalokasikan dananya melalui :

1. Bantuan Kepada Majlis Ta’lim

2. Bantuan Bencana Alam (Musibah Tsunami, Angin Puting Beliung,

Bencana Banjir)

3. Bantuan Prasana Keagamaan (Merebot Masjid, Bantuan Guru Baca Tulis

Al-Qur’an Di Masjid)

4. Pembanguan Masjid

5. Memberikan Santunan (Santunan Penjaga Makam, Tukang Koran,

Penjaga Pintu Air, Tukang Ojek / Becak, Penjaga Pintu Kereta Api).

Page 94: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

6. Bantuan Modal Usaha Bergilir (Rengas Dengklok, Tegal Waru, Tirta

Mulya, Kotabaru, Jatisari, Purwasari, MT. Al-Jabar, MT. An-Nur, BAZ

Kec. Klari)

7. Pemberian Bantuan Pada Yayasan Dan Panti Asuhan.51

NO NAMA YAYASAN ALAMAT

1 Yayasan Darul Arkom Karawang Barat

2 Yayasan Umul Quro Karawang Timur

3 Yayasan Baitus Sa’adah Tirta Mulya

4 Yayasan Pelita Ilmu Karawang Barat

5 Yayasan Pelatihan Anak Jalanan GOW Kab. Karawang

6 Yayasanad Darojat Karawang Barat

7 Yayasan Al Hidayah Kab. Karawang

8 YAPINURI Cikampek

9 Yayasan Al-Kholisoh Teluk Jambe

10 Panti Jompo Teluk Jambe Timur

11 Yayasan Madina Assyafina Klari

12 Yayasan Al Murtado Kota Baru

13 Yayasan Al Arif Jatisari

14 Yayasan PSAA PP Jamiatul Khoeriyah Pangkalan

51

. BAZ Kabupaten Karawang, edisi 02/Mei/2006/Robiul Tsani 1427 H

Page 95: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

15 Yayasan Al Hidayah Klari

16 Yayasan PSAA Al Muawanah Rengas Dengklok

17 Yayasan Ponpes Misbahul Huda Tempuran

Tabel 5

REKAP PENGELUARAN PENDISTRIBUSIAN TAHUN BARU HIJRIAH

(1 MUHARRAM 1429 H / 2008 M) BAZ KAB. KARAWANG.52

NO TANGGAL URAIAN NB JUMLAH / Rp.

1 02/01/08 Santunan Mustahik Di Lingkungan

Kantor Departemen Agama(DEPAG)

1 Rp.1.100.000

2 03/01/08 Bantuan Biaya Perawatan Bagi

Keluarga Miskin a.n. Tarwan Kp.

Dongkal, Ds. Kendal jaya, Kec. Pedes

2 Rp.250.000

3 03/01/08 Bantuan Untuk Fakir Miskin Di

Lingkungan Yayasan Al Muttaqien

Kel. Karawang Wetan, Kec. Karawang

Timur

3 Rp.1.500.000

4 03/01/08 Bantuan Modal Usaha Bergilir A.n. UU

Susanto

4 Rp.1.750.000

52. Profil BAZ Kab. Karawang ,.edisi tahun 2008

Page 96: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

5 03/01/08 Bantuan Bencana Banjir di Kec.

Tirtajaya, Kec. Cilamaya Kulon, dan

Kecamatan Cibuaya

5 Rp.5.000.000

6 08/01/08 Pembayaran 150 Kaos Warna Putih

Untuk Peserta Pawai

6 Rp.3.000.000

7 08/01/08 Pembayaran Konsumsi Rapat Persiapan

Pendistribusian Tahun Baru Hijriah

7 Rp.100.000

8 09/01/08 Santunan 138 Tukang Becak

@Rp.100.000

8 Rp.13.800.000

9 09/01/08 Pembayaran 15 lbr cover, 1 bh double

tip, dan 2 lbr scotlite

9 Rp.87.000

10 09/01/08 Bantuan Modal Usaha Bergilir a.n. Iin

parlina (Enung Nurhayati)

10 Rp.200.000

11 09/01/08 Konsumsi Petugas Malam Tahun Baru

Hijriah

11 Rp.200.000

12 09/01/08 Bantuan Modal Usaha Pedagang Kecil

Di Majlis Ta’lim Al Ittihad, Dawuan

Tengah, Cikampek

12 Rp.3.000.000

13 10/01/08 BBM & Petugas Pembinaan &

Penyerahan Modal Usaha Pedagang

Kecil Di Majlis Ta’lim Al Ittihad,

Dawuan Tengah, Cikampek

13 Rp.100.000

14 10/01/08 Pendamping Petugas Pembinaan & 14 Rp.25.000

Page 97: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Penyerahan Modal Usaha Pedagang

Kecil Di Majlis Ta’lim Al Ittihad,

Dawuan Tengah, Cikampek

15 14/01/08 Bantuan Biaya Perawatan Bagi

Keluarga Miskin a.n. Rusan b Sarni Ds.

Gombongsari, Kec. Rawamerta (dr

santunan tukang becak)

15 Rp.250.000

16 17/01/08 Bantuan Biaya Perawatan Bagi 30

Keluarga Miskin di RSUD Karawang

16 Rp.7.500.000

17 17/01/08 Bantuan Biaya Perawatan bagi H.M.

Otong Somantri (Hj. Endah Saodah,

SH)(diambil dari santunan tukang

becak)

17 Rp.300.000

18 17/01/08 BBM & Petugas Penyerahan Santunan

Kesehatan Bagi Keluarga Miskin di

RSUD Karawang

18 Rp.75.000

19 17/01/08 Petugas Penyerahan Santunan

Kesehatan Bagi Keluarga Miskin di

RSUD Karawang

19 Rp.150.000

20 17/01/08 Pendamping Petugas Penyerahan

Santunan Kesehatan Bagi Keluarga

Miskin di RSUD Karawang

20 Rp.25.000

21 22/01/08 Bantuan Pinjaman Modal Usaha 21 Rp.1.500.000

Page 98: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Pedagang Kecil Di Kec. Pedes , 5

orang,@ Rp. 300.000,-

22 22/01/08 Petugas Pembinaan & Penyerahan

Bantuan Modal Usaha di Kec. Pedes

22 Rp.250.000

23 23/01/08 Santuanan untuk 50 orang Merebot

Masjid @Rp. 250.000,-

23 Rp.12.500.000

24 23/01/08 Santunan 25 orang Siswa/Santri @Rp.

250.000,-

24 Rp.6.250.000

25 23/01/08 Transport Pengantar Merebot &

Siswa/Santri

25 Rp.1.160.000

26 23/01/08 Insentif Petugas Pendistribusian Bagi

Merebot Masjid & Siswa

26 Rp.475.000

27 31/01/08 Santunan Zakat di Yayasan Nahdatul

Islahiyah Kp. Sananga Adiarsa Kec.

Karawang Timur

27 Rp.1.500.000

28 31/01/08 Santunan Zakat di Yayasan As-Sunnah,

Ds. Kutamukti, Kec. Kutawaluya

28 Rp.1.500.000

29 31/01/08 Santunan Zakat di Yayasan Madina

Assafina Perum Karawang Baru Blok

E, Kec. Klari

29 Rp.1.500.000

30 31/01/08 Santunan Zakat di Yayasan Yatim

Piatu Baeturrahman Kp. Ciselanag Kec.

Tirtamulya

30 Rp.1.500.000

Page 99: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Petugas & BBM Penyerahan Bantuan

Zakat di Yayasan :

Yayasan Nahdatul Islahiyah Kp.

Sananga Adiarsa Kec. Karawang Timur

31 Rp.100.000

− Yayasan As-Sunnah, Ds.

Kutamukti, Kec. Kutawaluya

32 Rp.100.000

− Yayasan Madina Assafina

Perum Karawang Baru Blok E,

Kec. Klari

33 Rp.100.000

31 31/01/08

− Yayasan Yatim Piatu

Baeturrahman Kp. Ciselanag

Kec. Tirtamulya

34 Rp.100.000

Petugas Penyerahan Bantuan Zakat di

Yayasan :

Yayasan Nahdatul Islahiyah Kp.

Sananga Adiarsa Kec. Karawang Timur

35 Rp.50.000

Yayasan As-Sunnah, Ds. Kutamukti,

Kec. Kutawaluya

36 Rp.50.000

Yayasan Madina Assafina Perum

Karawang Baru Blok E, Kec. Klari

37 Rp.50.000

32 31/01/08

Yayasan Yatim Piatu Baeturrahman

Kp. Ciselanag Kec. Tirtamulya

38 Rp.50.000

Page 100: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Demikian dana yang dihasilkan oleh BAZDA Kab. Karawang yang

dialokasikan kepada pihak yang dibantu bisa dimanfaatkan dan bermanfaat dan

untuk tahun berikutnya masyarakat yang dibantu tidak hanya menerima saja akan

tetapi menjadi muzakki dan pemanfaat dan penyaluran zakat dapat dirasakan oleh

masyarakat disemua tingkatan tidak hanya tingkatan kabupaten tetapi disemua

tingkatan.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendistribusian Dana Zakat,

Infaq, Shodaqoh

1. Faktor pendukung pendistribusian dana zakat, infaq, shodaqoh :

a) Adanya badan hukum yang berupa undang-undang serta peraturan daerah

Karawang dan keputusan bupati tentang pembentukan BAZ Karawang

b) Adanya secretariat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah

c) Adanya tenaga honor pemerintah daerah yang ditempatkan di BAZ

d) Potensi zakat yang cukup besar baik itu :

− Zakat pertanian

− Zakat Pendapat / profesi

− Zakat perdagangan / Mall

2. Faktor penghambat pendistribusian dana zakat, infaq, shodaqoh :

a) Kesadaran masyarakat masih rendah

Page 101: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

b) Pembayaran zakat yang masih bersifat tradisional, sehingga kurang

efektif dalam penggunaanya

c) Terbatasnya tenaga – tenaga penyuluh tentang BAZ

d) Dana operasional terbatas termasuk anggaran operasional

e) Membayar zakat langsung pada mustahiq

f) Belum semua pimpinan unit instansi mau bekerja sama dengan BAZ

Karawang

Page 102: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pendistribusian adalah salah satu kegitan dalam pengelolaan zakat, infaq,

dan shadaqah dalam pemberdayaan ekonomi ummat. Adapun proses

pendistribusian yang dilakukan BAZDA Kab. Karawang dilakukan secara

langsung ataupun tidak langsung yang berbentuk uang maupun barang.

Sumber dana zakat yang dihasilkan oleh BAZDA Kab. Karawang terdiri

dari zakat fitrah dan zakat profesi serta dana infak dan shadaqoh yang

berasal dari ruang lingkup Pemerintahan Daerah (Pemda) Kab. Karawang

dan masyarakat sekitar. Adapun pendistribusian dana zakat yang dikelola

oleh BAZDA Kab. Karawang di distribusikan kepada yang berhak

menerima zakat diantaranya: Mustahik ( 8 Asnap), Bencana Alam, Yayasan

dan Pesantren. Proses pendistribusian zakat yang dilakukan oleh BAZDA

Kab. Karawang melalui BAZ Kecamatan, UPZ/ DKM, kemudian ke

Kelurahan dan Masyarakat.

2. Faktor pendukung BAZDA Kab. Karawang dalam pendistribusian dana

zakat, infaq, dan shadaqaoh adalah adanya dukungan dari berbagai pihak

dalam mensosialisasikan BAZDA Kab. Karawang sebagai badan resmi

pengelola dana zakat, infaq dan shadaqoh diantaranya Tokoh Agama,

Pemerintahan Daerah ( Pemda ) Kab. Karawang dan langsung meng-SK kan

Page 103: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

keberadaan BAZDA Kab. Karawang, sehingga masyarakat mengetahui

adanya badan resmi yang mengelola dana Zakat, Infak, dan Shadaqah (ZIS)

Page 104: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

dan dapat memudahkan BAZDA Kab. Karawang dalam melaksanakan

pendistribusian dana-dana tersebut, dengan begitu masyarakat mudah untuk

meminta haknya kepada BAZDA Kab. Karawang. Sedangkan yang menjadi

faktor penghambat adalah meskipun sosialisasi sudah dilakukan dengan berbagai

macam cara tetapi pamahaman masyarakat untuk sadar akan arti berzakat, infak,

dan shadaqoh masih kurang dan masih sedikitnya pemahaman masyarakat tentang

pengelolaan zakat serta kurang percayanya masyarakat terhadap BAZDA Kab.

Karawang sebagai badan resmi pengelola dana zakat, infak, dan shadaqoh dan

masih banyaknya masyarakat yang bersifat tradisional dalam pendistribusiannya.

B. SARAN

1. Maksimalkan perangkat kelembagaan agar bisa terlihat oleh masyarakat

sebagai bentuk lembaga yang mengelola zakat dan menjaga citra lembaga

yang dipandang sebagai lembaga pengelola Zakat, Infaq, dan Shadaqah

yang dipercaya dan transparan

2. Perlunya sosialisasi yang sungguh-sungguh atas pentingya penyaluran

zakat melalui lembaga amil zakat kepada masyarakat.

3. Sosialisasi zakat secara terus menerus yang sesuai dengan hukum Islam,

hikmah dan tujuannya secara merinci dan sesuai tata cara perhitungannya,

perlu ditingkatkan baik itu melalui media apa saja ( surat kabar, brosur,

pamplet, baliho, majalah, maupun audio visual)

Page 105: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

4. Pengumpulan dana zakat jangan terpokus ke zakat profesi saja, akan tetapi

zakat-zakat yang lain serta infaq dan shadaqoh harus di kelola dan juga

dikembangkan, agar masyarakat percaya dengan kinerja lembaga Badan

Amil Zakat

5. Perlunya tenaga ahli yang menggeluti bidang zakat, infaq, shadaqah,

sehingga dalam menjalankan kerjanya sesuai dengan bidang yang

dimikinya.

6. Kurang efektipnya para pengurus sehingga dalam melayani masyarakat

kurang memuaskan tanpa harus menunggu para pengurus BAZ.

Page 106: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

DAFTAR PUSTAKA

A. Rasyad, Syarifudin dan Baihaqi Abdul Majid (ed), Paradigma Baru Ekonomi

Kerakyatan ; System Syariah Perjalanan Gagasan BMT di Indonesia,

(Jakarta : PINBUK, 2001), cet. Ke-1, h. 34)

Ali , Muhammad Daud, System Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf ,(Jakarta : UI

Press.1998),h.8

Al-bustani ,Ust. Karom, et. Al-kamus al-munjid, (Beirut : Dar al-Musyriq, 1996),

h, 780

Al-Assal ,Muhammad Ali, Prinsip Dan Tujuan Hukum Islam.(Bandung :CV.

Pustaka Insani,1999),h.109

Baumalim, Chaider S.dan Irfan Abu Bakar, Revitalisasi Filantropi Islam : Studi

Kasus Lembaga Zakat dan wakaf di Indonesia. ( Jakarta : Pusat Budaya Dan

Bahasa UIN Jakarta, 2005)

Bariadi Lili,dkk, Zakat dan Kewirausaha , (Jakarta : Centre For Entrepreneurship Development,2005), h.53

DepDikBud. Kamus Besar Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990), cet. Ke-3,

h.308

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam DEPAG RI,

Peradilan agama, tahun 2001, h. 455

Doa, H.M. Djamal, Membangun Ekonomi Umat Melalui Pengelolaan Zakat

Harta,(Jakarta :Nuansa Madani,2001),h.28

Muhammad, Zakat Profesi Wacana Pemikiran Dalam Fiqih Kontemporer,

(Jakarta : salemba Diniyah, 2002), h. 11

Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern(Jakarta :

GIP,2002),H.1-2

Http://Ukasbaik.Wordpress.Com/2007/11/28/Zakat-Dan-Upaya-Pengentasan-Kemiskinan-Di-Indonesia/: 17-4-2008

Http://Ukasbaik.Wordpress.Com/2007/11/28/Zakat-Dan-Upaya-Pengentasan-

Kemiskinan-Di-Indonesia/: 17-4-2008

Http://Ukasbaik.Wordpress.Com/2007/11/28/Zakat-Dan-Upaya-Pengentasan-

Kemiskinan-Di-Indonesia/: 17-4-2008

Page 107: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Http://Ukasbaik.Wordpress.Com/2007/11/28/Zakat-Dan-Upaya-Pengentasan-

Kemiskinan-Di-Indonesia/: 17-4-2008

http://padangmedia.com/news/122/article/1724/2007-10-10.html: 17-4-2008

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=1&fname=eko102_19.htm

Idris, Sofwan , Gerakan Zakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat,

(Pendekatan Transformatif),(Jakarta : PT.Citra Putra Bangsa, 1997), Cet. Ke-

1.h.249

Mahmud al- ba’ly , Dr. abdul al-hamid. Ekonomi Zakat : Sebuah Kajian Moneter

Dan Keuangan Syari’ah, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 1991), h. 03

Mubyarto, Membangun Sistem Ekonomi,(Yogyakarta : BPFE,2002),cet. Ke-

1,h.26 Profil BAZ Karawang 2005

Profil BAZ, “Risalah Tazkiah “ edisi 02/Mei/2006/Robiul Tsani 1427 H, hal. 7

Profil BAZ Kabupaten Karawang 2007

Program Kerja BAZ Kabupaten Karawang, 2008

Qardawi ,Yusuf, Hukum Zakat (Fiqhuz Zakat)(libanon,1973), cet. ke-2

Qadir, Abdurrahman , Zakat : Dalam Dimensi Mahdhah Dan Social (Jakarta :PT.

Raja Grafindo Persada, 1998),cet.ke-1,h.65-69

Rahardjo , M. Dawam, Islam Dan Transformasi Sosial-Ekonomi; ( Jakarta :

LSAF, 1999), Cet. ke-1,h.397)

Ritongga , Rahman dan Zainudin, Fiqh Ibadah, ( Jakarta : Gaya Media Pratama,

1997),h.200-201

Salam, Syamsir & Jaenal Aripin & , Metodologi Penelitian Sosial, ( Jakarta :

UIN press, 2006 ), h.30

Salmadanis, MA „Posisi Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan”

Syahhatih, Syauqi Ismail, Prinsip Zakat Dalam Dunia Modern. Alih bahasa.

Ansari uma,( Jakarta : Pustaka Dian), h. 9

Page 108: PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN …

Sumodiningrat , Gunawan, Pemberdayaan Masyarakat Dan Jaringan Pengaman

Social (Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), cet. Ke-1, h. 69

Tara ,M. Azwir Dainy, Strategi Membangun Ekonomi Rakyat, (Jakarta : Nusa Madani, 2001), cet,. Ke-1, h. 4

Tjiptono ,Fandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta : Andi, 2001), cet. Ke-5, h.185

Wibisono ,Yusuf, Makalah disampaikan pada Focus Group Discussion BAZNAS

– Dompet Dhuafa “Tolak Ukur dan Strategi Mengefektifkan Impact Pemberdayaan Zakat Menuju Sistem Ekonomi Berkeadilan”, Jakarta, 14

Maret 2007.

W.H.S. Poerwadaminta, Kamus umum Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka, 1991),

cet. Ke-7, h.269

www.IMZ.or.id.10 Maret 2006