PENEGAKAN HUKUMPENEGAKAN HUKUM

NEGARA INDONESIANEGARA INDONESIA

BERDASARKAN ATAS HUKUMBERDASARKAN ATAS HUKUMTIDAK BERDASARKAN KEKUASAANTIDAK BERDASARKAN KEKUASAAN

PEMERINTAH WAJIB MENGADAKAN PEMERINTAH WAJIB MENGADAKAN ATAU MEMELIHARA KETERTIBAN ATAU MEMELIHARA KETERTIBAN

MASYARAKATMASYARAKAT

BERLAKU BEBERAPA PRINSIPBERLAKU BEBERAPA PRINSIP

PRINSIP - PRINSIP NEGARA PRINSIP - PRINSIP NEGARA HUKUMHUKUM

PRINSIP THE RULE OF LAWPRINSIP THE RULE OF LAWPRINSIP LEGALITASPRINSIP LEGALITAS

PRINSIP EQUALITY BEFORE THE LAWPRINSIP EQUALITY BEFORE THE LAWEQUALITY JUSTICE UNDER LAWEQUALITY JUSTICE UNDER LAW

CIRI KHAS / SIFAT CIRI KHAS / SIFAT PADA NEGARA HUKUMPADA NEGARA HUKUM

TUJUAN :TUJUAN :MENJAMIN KEPASTIAN HUKUMMENJAMIN KEPASTIAN HUKUM

PENEGAKAN HUKUMPENEGAKAN HUKUMARTINYAARTINYA

KEGIATAN MENSERASIKAN HUBUNGAN KEGIATAN MENSERASIKAN HUBUNGAN NILAI-NILAI YANG TERJABARKAN DI NILAI-NILAI YANG TERJABARKAN DI DALAM KAEDAH-KAEDAH YANG MANTAP DALAM KAEDAH-KAEDAH YANG MANTAP DAN PENGEJAWANTAHAN DAN SIKAP DAN PENGEJAWANTAHAN DAN SIKAP TINDAK SEBAGAI RANGKAIAN TINDAK SEBAGAI RANGKAIAN PENJABARAN NILAI TAHAP AKHIR, UNTUK PENJABARAN NILAI TAHAP AKHIR, UNTUK MEMELIHARA, DAN MEMPERTAHANKAN MEMELIHARA, DAN MEMPERTAHANKAN KEDAMAIAN PERGAULAN HIDUPKEDAMAIAN PERGAULAN HIDUP

(SUTIYOSO, BAMBANG, 2004 : 57-67)(SUTIYOSO, BAMBANG, 2004 : 57-67)

PENEGAKAN HUKUM TERPENUHI PENEGAKAN HUKUM TERPENUHI BILA :BILA :

5 PILAR HUKUM BERJALAN DENGAN 5 PILAR HUKUM BERJALAN DENGAN BAIK J.I.:BAIK J.I.:

1. INTSRUMEN HUKUM YANG BAIK1. INTSRUMEN HUKUM YANG BAIK 2. APARAT PENEGAK HUKUM YANG 2. APARAT PENEGAK HUKUM YANG

TANGGUHTANGGUH 3. PERALATAN YANG MEMADAI3. PERALATAN YANG MEMADAI 4. MASYARAKAT YANG SADAR HUKUM4. MASYARAKAT YANG SADAR HUKUM 5. BIROKRASI YANG MENDUKUNG5. BIROKRASI YANG MENDUKUNG

MASALAH PENEGAKAN HUKUMMASALAH PENEGAKAN HUKUM KESENJANGAN ANTARA HUKUM NORMATIF KESENJANGAN ANTARA HUKUM NORMATIF

((DAS SOLLENDAS SOLLEN) DAN HUKUM SECARA ) DAN HUKUM SECARA SOSIOLOGIS (SOSIOLOGIS (DAS SEIN)DAS SEIN)

KESENJANGAN ANTARA PERILAKU HUKUM KESENJANGAN ANTARA PERILAKU HUKUM MASYARAKAT YANG SEHARUSNYA MASYARAKAT YANG SEHARUSNYA DENGAN PERILAKU HUKUM MASYARAKAT DENGAN PERILAKU HUKUM MASYARAKAT SENYATANYASENYATANYA

PERBEDAAN ANTARA PERBEDAAN ANTARA LAW IN THE BOOKLAW IN THE BOOK DAN DAN LAW IN ACTIONLAW IN ACTION

FUNGSI POKOK HUKUMFUNGSI POKOK HUKUM SEBAGAI SARANA KONTROL SOSIALSEBAGAI SARANA KONTROL SOSIAL

TUJUAN HUKUMTUJUAN HUKUM1.1. MENJAGA KETERTIBAN,MENJAGA KETERTIBAN,

2.2. KESEIMBANGAN SOSIAL,KESEIMBANGAN SOSIAL,3.3. KEPENTINGAN MASYARAKATKEPENTINGAN MASYARAKAT

PERBEDAAN ANTARA PERBEDAAN ANTARA LAW IN THE LAW IN THE BOOKBOOK DENGAN DENGAN LAW IN ACTIONLAW IN ACTION

MENCAKUP PERSOALANMENCAKUP PERSOALAN

1.1. APAKAH HUKUM DI DALAM BENTUK PERATURAN APAKAH HUKUM DI DALAM BENTUK PERATURAN YANG TELAH DIUNDANGKAN MENGUNGKAPKAN YANG TELAH DIUNDANGKAN MENGUNGKAPKAN POLA TINGKAH LAKU SOSIAL YANG ADA WAKTU ITUPOLA TINGKAH LAKU SOSIAL YANG ADA WAKTU ITU

2.2. APAKAH YANG DIKATAKAN PENGADILAN ITU SAMA APAKAH YANG DIKATAKAN PENGADILAN ITU SAMA DENGAN APA YANG DILAKUKANDENGAN APA YANG DILAKUKAN

3.3. APAKAH TUJUAN YANG SECARA TEGAS APAKAH TUJUAN YANG SECARA TEGAS DIKEHENDAKI OLEH SUATU PERATURAN ITU SAMA DIKEHENDAKI OLEH SUATU PERATURAN ITU SAMA DENGAN EFEK PERATURAN ITU DALAM KENYATAANDENGAN EFEK PERATURAN ITU DALAM KENYATAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENEGAKAN HUKUM MEMPENGARUHI PENEGAKAN HUKUM

YANG NEGATIFYANG NEGATIF

1.1. FAKTOR YANG ADA DI FAKTOR YANG ADA DI DALAMDALAM SISTEM SISTEM HUKUM (HUKUM,PENEGAK HUKUM, HUKUM (HUKUM,PENEGAK HUKUM, SARANA & PRASARANA)SARANA & PRASARANA)

2.2. FAKTOR YANG ADA DI FAKTOR YANG ADA DI LUARLUAR SISTEM SISTEM HUKUM (KESADARAN HUKUM MASYA-HUKUM (KESADARAN HUKUM MASYA-RAKAT, PERKEMBANGAN MASYARAKAT, RAKAT, PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN, POLITIK/PENGUASA)KEBUDAYAAN, POLITIK/PENGUASA)

FAKTOR HUKUM/PERUNDANG-FAKTOR HUKUM/PERUNDANG-UNDANGANUNDANGAN

KONSISTENSI ASAS-ASASKONSISTENSI ASAS-ASAS

PROSES PERUMUSANPROSES PERUMUSAN

TINGKAT KEMAMPUAN OPERASIONALISASI TINGKAT KEMAMPUAN OPERASIONALISASI HUKUMHUKUM

PERLUKAH MEMPERTAHANKAN UU YANG PERLUKAH MEMPERTAHANKAN UU YANG TIDAK SEJALAN DENGAN RASA KEADILANTIDAK SEJALAN DENGAN RASA KEADILAN

FAKTOR PENEGAK HUKUMFAKTOR PENEGAK HUKUM KUALITAS PENEGAK HUKUM PROFESIONAL KUALITAS PENEGAK HUKUM PROFESIONAL

ATAU TIDAKATAU TIDAK LEMAHNYA WAWASAN PEMIKIRANLEMAHNYA WAWASAN PEMIKIRAN MINIMNYA KETRAMPILAN UNTUK BEKERJAMINIMNYA KETRAMPILAN UNTUK BEKERJA RENDAHNYA MOTIVASI KERJARENDAHNYA MOTIVASI KERJA RUSAKNYA MORALITAS PERSONAL APARATRUSAKNYA MORALITAS PERSONAL APARAT TINGKAT PENDIDIKAN YANG RENDAH TINGKAT PENDIDIKAN YANG RENDAH

(POLISI)(POLISI) SANGAT SEDIKIT PROGRAM SANGAT SEDIKIT PROGRAM

PENGEMBANGAN SDM DI KALANGAN PENGEMBANGAN SDM DI KALANGAN ORGANISASI PENEGAKAN HUKUMORGANISASI PENEGAKAN HUKUM

FAKTOR SARANA & PRASARANAFAKTOR SARANA & PRASARANA HARUS DILAYANI ALAT TEKNOLOGI HARUS DILAYANI ALAT TEKNOLOGI

MODERN BELUM MEMADAI UNTUK MODERN BELUM MEMADAI UNTUK SOSIALISASI HUKUMSOSIALISASI HUKUM

KETERSEDIAAN SARAN/PRASARANA KETERSEDIAAN SARAN/PRASARANA TEMPAT MENJALANI PIDANATEMPAT MENJALANI PIDANA

TIADANYA KESEIMBANGAN ANTARA TIADANYA KESEIMBANGAN ANTARA FASILITAS PENGADMINISTRASIAN DENGAN FASILITAS PENGADMINISTRASIAN DENGAN JUMLAH ORANG YANG HARUS DILAYANI JUMLAH ORANG YANG HARUS DILAYANI

FASILITAS FISIK, PERALATAN OPERASIONAL FASILITAS FISIK, PERALATAN OPERASIONAL & FINANSIANAL MINIM& FINANSIANAL MINIM

FAKTOR KESADARAN HUKUM FAKTOR KESADARAN HUKUM MASYARAKATMASYARAKAT

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG HUKUM, PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG HUKUM, KETERTIBAN, FUNGSI PENEGAK HUKUM KETERTIBAN, FUNGSI PENEGAK HUKUM BERBEDA DENGAN HUKUM MODERNBERBEDA DENGAN HUKUM MODERN

KESADARAN HUKUM MASYARAKAT MASIH KESADARAN HUKUM MASYARAKAT MASIH RENDAH DI SEMUA STRATARENDAH DI SEMUA STRATA

BANYAKNYA TINDAKAN MAIN HAKIM BANYAKNYA TINDAKAN MAIN HAKIM SENDIRISENDIRI

FAKTOR PERUBAHAN SOSIALFAKTOR PERUBAHAN SOSIAL

PERUBAHAN TATA NILAI MERUBAH TATA PERUBAHAN TATA NILAI MERUBAH TATA KELAKUAN DALAM INTERAKSI SOSIALKELAKUAN DALAM INTERAKSI SOSIAL

BENTURAN NILAI LAMA DENGAN NILAI BENTURAN NILAI LAMA DENGAN NILAI BARU MENIMBULKAN DUALISME NILAI BARU MENIMBULKAN DUALISME NILAI DALAM MASYARAKATDALAM MASYARAKAT

KETIDAKSERASIAN NILAI MENIMBULKAN KETIDAKSERASIAN NILAI MENIMBULKAN KERANCUAN NILAI & KETIDAK PASTIAN KERANCUAN NILAI & KETIDAK PASTIAN YANG MERANGSANG APARAT PENEGAK YANG MERANGSANG APARAT PENEGAK HUKUM MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM MELAKUKAN TINDAKAN PATOLOGISPATOLOGIS

FAKTOR POLITIK/PENGUASA FAKTOR POLITIK/PENGUASA NEGARANEGARA

CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DAN KE-CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DAN KE-LOMPOK KEPENTINGAN DALAM USAHA LOMPOK KEPENTINGAN DALAM USAHA PENEGAKAN HUKUMPENEGAKAN HUKUM

INTERVENSI PIHAK EKSEKUTIF ATAU LEM-INTERVENSI PIHAK EKSEKUTIF ATAU LEM-BAGA EKSTRA YUDISIAL DALAM PROSES BAGA EKSTRA YUDISIAL DALAM PROSES PERKARA YANG SEDANG BERLANGSUNG PERKARA YANG SEDANG BERLANGSUNG MEMBATASI KEBEBASAN HAKIM MEME-MEMBATASI KEBEBASAN HAKIM MEME-RIKSA DAN MENGADILI PERKARARIKSA DAN MENGADILI PERKARA

TERJADI DALAM PERADILAN KASUS TERJADI DALAM PERADILAN KASUS KEJAHATAN POLITIKKEJAHATAN POLITIK

PEMBENTUKAN PERATURAN PER PEMBENTUKAN PERATURAN PER UU AN BELUM MENJAMIN UU AN BELUM MENJAMIN

PELAKSANAAN PENEGAKAN PELAKSANAAN PENEGAKAN HUKUM YANG EFEKTIFHUKUM YANG EFEKTIF

KARENA :

1. SUBSTANSI PERATURAN PER UU AN KURANG SUBSTANSI PERATURAN PER UU AN KURANG LENGKAP DAN MASIH ADA KELEMAHAN, SE-LENGKAP DAN MASIH ADA KELEMAHAN, SE-HINGGA MEMBERIKAN PELUANG PENYALAH-HINGGA MEMBERIKAN PELUANG PENYALAH-GUNAAN WEWENANG OLEH APARATUR GUNAAN WEWENANG OLEH APARATUR PENEGAK HUKUMPENEGAK HUKUM

2.2. SUBSTANSI TUMPANG TINDIH SATU SAMA SUBSTANSI TUMPANG TINDIH SATU SAMA LAIN, SEHINGGA MENIMBULKAN PERBEDAAN LAIN, SEHINGGA MENIMBULKAN PERBEDAAN PENAF-SIRAN ANTAR APARATUR PENEGAK PENAF-SIRAN ANTAR APARATUR PENEGAK HUKUM, MEMBERIKAN PELUANG UNTUK HUKUM, MEMBERIKAN PELUANG UNTUK MEMANDUL-KAN PERATURAN PER UU AN MEMANDUL-KAN PERATURAN PER UU AN DALAM KASUS KONFLIK KEPENTINGANDALAM KASUS KONFLIK KEPENTINGAN

3. MENEMPATKAN KEPENTINGAN PEMERINTAH 3. MENEMPATKAN KEPENTINGAN PEMERINTAH TERLALU BESAR MELEBIHI KEPENTINGAN TERLALU BESAR MELEBIHI KEPENTINGAN MASYARAKAT LUASMASYARAKAT LUAS

4. MASIH BELUM ADA KETEGASAN MENGENAI 4. MASIH BELUM ADA KETEGASAN MENGENAI PERBEDAAN ANTARA FUNGSI EKSEKUTIF, YU-PERBEDAAN ANTARA FUNGSI EKSEKUTIF, YU-DIKATIF DAN LEGESLATIF, PERLU DIKATIF DAN LEGESLATIF, PERLU PENGKAJIAN YANG SANGAT MENDALAMPENGKAJIAN YANG SANGAT MENDALAM

5. KESADARAN DAN TANGGUNG JAWAB 5. KESADARAN DAN TANGGUNG JAWAB BERBANG-SA DAN BERNEGARA DALAM BERBANG-SA DAN BERNEGARA DALAM MENGHASILKAN PRODUK PERATURAN PER UU MENGHASILKAN PRODUK PERATURAN PER UU AN, DAN PENE-GAKAN HUKUM MASIH LEMAHAN, DAN PENE-GAKAN HUKUM MASIH LEMAH

MENUJU MASA DEPAN MENUJU MASA DEPAN PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN DAN

PENEGAKAN HUKUM DI PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIAINDONESIA

MENATA KEMBALI SISTEM KEKUASAAN MENATA KEMBALI SISTEM KEKUASAAN KEHAKIMANKEHAKIMAN

SISTEM LEGISLASI NASIONALSISTEM LEGISLASI NASIONAL

SISTEM MANAJEMEN PENEGAKAN HUKUM SISTEM MANAJEMEN PENEGAKAN HUKUM YANG ASPIRATIF, PRODUKTIF DAN YANG ASPIRATIF, PRODUKTIF DAN BERWAWASAN GLOBALBERWAWASAN GLOBAL

REFERENSIREFERENSI

MOHAMMAD, MAHFUD MD, 1999. MOHAMMAD, MAHFUD MD, 1999. HUKUM HUKUM DAN PILAR-PILAR DEMOKRASI.DAN PILAR-PILAR DEMOKRASI. YOGYAKARTA : GAMA MEDIA.YOGYAKARTA : GAMA MEDIA.

SUTIYOSO, BAMBANG, 2004. SUTIYOSO, BAMBANG, 2004. AKTUALITA AKTUALITA HUKUM DALAM ERA REFORMASI. HUKUM DALAM ERA REFORMASI. JAKARTA: RAJA GRAFINDO PERSADA.JAKARTA: RAJA GRAFINDO PERSADA.