21
PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS Berorientasi Pemecahan Masalah Oleh : Dr. Sulipan A. Pendahuluan Pada hakekatnya sebuah penelitian adalah pencarian jawaban dari pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya oleh peneliti. Selanjutnya hasil penelitian akan berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada saat dimulainya penelitian. Untuk menghasilkan jawaban tersebut dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa satu ciri khas penelitian adalah bahwa penelitian merupakan proses yang berjalan secara terus-menerus hal tersebut sesuai dengan kata aslinya dalam bahasa inggris yaitu research, yang berasal dari kata re dan search yang berarti pencarian kembali. Biasanya, begitu seorang peneliti mendapatkan ide adanya masalah atau pertanyaan tertentu, maka pada saat itu juga seorang peneliti mungkin sudah mempunyai jawaban sementara atas masalah itu. Dengan demikian seorang peneliti harus berfikir : Apakah masalah yang sedang terjadi, apakah pertanyaan yang ingin dicari jawabnya, atau apakah hipotesis yang akan diuji. Dalam Kumpulan Materi Penelitian Dihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd. Dari : www.ktiguru.org

PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS

Berorientasi Pemecahan Masalah

Oleh : Dr. Sulipan

A.       Pendahuluan

Pada hakekatnya sebuah penelitian adalah pencarian jawaban dari pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya oleh peneliti. Selanjutnya hasil penelitian akan

berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada saat dimulainya penelitian. Untuk

menghasilkan jawaban tersebut dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data

dengan menggunakan metode tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa satu

ciri khas penelitian adalah bahwa penelitian merupakan proses yang berjalan secara

terus-menerus hal tersebut sesuai dengan kata aslinya dalam bahasa inggris yaitu

research, yang berasal dari kata re dan search yang berarti pencarian  kembali.

Biasanya, begitu seorang peneliti mendapatkan ide adanya masalah atau

pertanyaan tertentu, maka pada saat itu juga seorang peneliti mungkin sudah

mempunyai jawaban sementara atas masalah itu. Dengan demikian seorang peneliti

harus berfikir : Apakah masalah  yang sedang terjadi, apakah pertanyaan  yang ingin

dicari jawabnya, atau apakah hipotesis yang akan diuji. Dalam melakukan penelitian,

berbagai macam metode digunakan seiring dengan rancangan penelitian yang

digunakan. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam menyusun  rancangan

penelitian diantaranya adalah: Pendekatan apa yang akan digunakan, metode penelitian

dan cara pengumpulan data apa yang dapat digunakan dan bagaimana cara

menganalisis data yang diperoleh.

Yang perlu diperhatikan bahwa sifat masalah akan menentukan cara-cara

pendekatan yang sesuai, dan akhirnya akan menentukan rancangan penelitiannya. Saat

ini berbagai macam rancangan penelitian telah dikembangkan dan salah satu jenis

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 2: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

rancangan penelitian adalah Penelitian  Deskriptif.  Berbagai macam definisi tentang

penelitian deskriptif, di antaranya adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain

(Sugiyono : 2003). Pendapat lain mengatakan bahwa, penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu

gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian

dilakukan (Suharsimi Arikunto : 2005). Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk

membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam arti ini pada penelitian deskriptif

sebenarnya tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan atau komparasi,

sehingga juga tidak memerlukan hipotesis. Namun demikian, dalam perkembangannya

selain menjelaskan tentang situasi atau kejadian yang sudah berlangsung sebuah

penelitian deskriptif juga dirancang untuk membuat komparasi maupun untuk

mengetahui hubungan atas satu variabel kepada variabel lain. Karena itu pula penelitian

komparasi dan korelasi juga dimasukkan dalam kelompok penelitian deskriptif

(Suharsimi Arikunto : 2005). Secara lebih mendalam tujuan penelitian korelasi  adalah

untuk mengetahui sejauh mana hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian jenis ini

memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya. Hasil yang

diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak

ada saling hubungan tersebut. Dalam penelitian komparatif akan dihasilkan informasi

mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalan, diantaranya apa sejalan dengan apa,

dalam kondisi apa, pada urutan dan pola yang bagaimana, dan yang sejenis dengan itu.

Dalam kaitannya dengan tugas mengajar guru maka jenis penelitian yang diharapkan adalah penelitian yang memiliki dampak terhadap pengembangan profesi guru dan peningkatan mutu pembelajaran. Untuk itu walaupun penelitian

yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif yang bersifat ex post facto, namun tetap

harus mendeskripsikan upaya yang telah dilakukan guru untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran (Suhardjono: 2005). Upaya tersebut dapat berupa

penggunaan metode pembelajaran yang baru, metode penilaian atau upaya lain dalam

rangka memecahkan masalah yang dihadapi guru atau dalam rangka meningkatkan

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 3: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

mutu pembelajaran. Dilihat dari syarat penelitian deskriptif yang sesuai dengan kegiatan

pengembangan profesi tersebut (mendeskripsikan upaya yang telah dilakukuan),

sebenarnya penelitian seperti itu dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian Pre

Experimental Design One Shot Case Study atau One-Group Pretest-Posttest Design

(Sugiyono: 2003). Namun demikian, karena pelaksanaan penelitian dilakukan setelah

kejadian berlangsung maka tetap dapat dikatakan sebagai penelitian deskriptif. Lebih

tepatnya, rancangan penelitian seperti itu dapat disebut penelitian deskriptif analitis yang berorientasi pemecahan masalah, karena sesuai dengan aplikasi tugas guru

dalam memecahkan masalah pembelajaran atau dalam upaya meningkatkan mutu

pembelajaran.

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 4: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

B.       Ilustrasi

Sebagai ilustrasi dapat digambarkan sebagai berikut. Pak Sahid seorang guru

Fisika SMP kelas IX. Dia mempunyai masalah di kelas IX-A karena siswanya sering

gaduh dan malas dalam mengikuti pelajaran. Berkali-kali pak Sahid sudah

memperingatkan siswanya agar mengikuti pelajaran dengan baik, tetapi masih belum

berhasil juga. Untuk itu dia berfikir untuk menemukan cara bagaimana menarik

perhatian siswa agar mau mengikuti pelajaran dengan baik dan aktif dalam belajar.

Untuk itu pak Sahid mencoba menerapkan metoda pembelajaran dengan metode

penemuan/inkuiri ditambah penggunaan berbagai media pembelajaran. Mulailah

dirancang langkah-langkah pembelajaran tersebut dan dituangkannya dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran. Selanjutnya pak Sahid mulai menerapkan metode tersebut

yang ternyata mampu menarik siswanya sehingga mau mengikuti pelajaran dengan baik

dan lebih aktif dari sebelumnya. Selama pelajaran berlangsung pak Sahid mencatat

segala tingkah laku siswa, mana hal-hal yang membuat siswa senang dan termotivasi,

dan mana yang kurang menarik siswa. Dia juga merekam nilai yang diperoleh siswa

sebelum dan setelah metode tersebut diterapkan.

Karena keberhasilannya tersebut pak Sahid ingin mengetahui lebih mendalam

tentang sebab-sebab siswa tidak tertarik dan kemudian menjadi tertarik untuk mengikuti

pelajaran. Dia mulai menanyai (wawancara) siswanya tentang apa yang membuat

menarik dan mana yang tidak menarik, mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak

perlu dan sebagainya. Selain itu dia juga membuat angket yang dimaksudkan untuk

mengetahui lebih dalam pendapat siswa terhadap metode pembelajaran yang

diterapkannya. Dari hasil wawancara, angket maupun hasil penilaian, kemudian

dilakukan analisis dan pembahasan tentang penyebab ketidaktertarikan dan penyebab

ketertarikan siswa, hal-hal yang membuat siswa bergairah dan sebagainya. Selanjutnya

pak Sahid menuliskan segala pengalamannya dalam bentuk laporan penelitian,

dituliskannya upaya yang telah dilakukan tersebut secara sistematis mulai dari latar

belakang mengapa dia menerapkan metode pembelajaran baru, rumusan masalahnya,

landasan teori dan metode penelitian yang digunakan serta teknik analisis/pembahasan

dan akhirnya menyusun kesimpulan hasil penelitiannya.     

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 5: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

Demikian tadi, pak Sahid sudah melakukan penelitian deskriptif analitis tentang

upaya yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran di

kelasnya.

C.   Persiapan Penelitian

Sebuah penelitian beranjak dari masalah yang ditemukan atau dirasakan. Yang

dimaksud masalah adalah setiap hambatan atau kesulitan yang membuat seseorang ingin memecahkannya. Jadi sebuah masalah harus dapat dirasakan

sebagai satu hambatan yang harus diatasi apabila kita ingin melakukan sesuatu. Dalam

arti lain sebuah masalah terjadi karena adanya kesenjangan (gap) antara kenyataan dengan yang seharusnya. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu, atau

dengan kata lain dapat menutup atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan itu.

Setelah masalah diidentifikasi, dipilih, maka lalu perlu dirumuskan. Perumusan ini

penting, karena berdasarkan rumusan tersebut akan ditentukan metode pengumpulan

data, pengolahan data maupun analisis dan peyimpulan hasil penelitian. Beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, yaitu: Sebaiknya dirumuskan

dalam bentuk kalimat tanya, padat dan jelas, memberi petunjuk tentang

memungkinkannya pengumpulan data, dan cara menganalisisnya.

Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-

teori, konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teoritis penelitian yang akan

dilakukan itu. Hal lain yang lebih penting makna dari penelaahan kepustakaan adalah

untuk memperluas wawasan keilmuan bagi para calon peneliti, karena kita sadari bahwa

semua informasi yang berkaitan dengan keilmuan dalam hal ini teori ataupun hasil

penelitian para ahli semua sudah tertuang dalam kepustakaan.

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 6: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

Secara garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok,

yaitu (a) sumber acuan umum, dan (b) sumber acuan khusus. Teori-teori dan konsep-

konsep pada umumnya dapat diketemukan dalam sumber acuan umum, yaitu

kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedia, dan sejenisnya.

Generalisasi-generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil-hasil penelitian terdahulu itu

pada umumnya seperti jurnal, tesis, disertasi dan lain-lain sumber bacaan yang memuat

laporan hasil penelitian. Dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber

bacaan itu ialah (a) prinsip kemutakhiran  dan (b) prinsip relevansi.

Setelah peneliti menjelaskan permasalahan secara jelas maka diperkirakan

selanjutnya adalah suatu gagasan tentang letak persoalan atau masalahnya dalam

hubungan yang letak-letak persoalan atau masalahnya dalam hubungan yang lebih luas.

Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi dasar atau anggapan

dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di dalam melaporkan hasil

penelitian nanti. Untuk sebuah penelitian deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan gejala yang ada maka setelah ditetapkan anggapan dasar maka dapat langsung melangkah pada identifikasi variabel. Namun untuk penelitian deskriptif yang akan

dilanjutkan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel, maka langkah

berikutnya adalah merumuskan hipotesis.

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Konsep penting lain mengenai hipotesis adalah mengenai hipotesis nol. Hipotesis nol,

yang biasa dilambangkan dengan Ho, adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya

saling hubungan antara dua variabel atau lebih, atau hipotesis yang menyatakan tidak

adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan kelompok yang lainnya. Di dalam

analisis statistik, uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran

hipotesis nol itu. Hipotesis lain yang bukan hipotesis nol disebut hipotesis alternatif, yang

biasa dilambangkan dengan Ha, yang menyatakan adanya saling hubungan antara dua

variabel atau lebih, atau menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada

kelompok-kelompok yang berbeda. Pada umumnya, kesimpulan uji statistik berupa

penerimaan hipotesis alternatif sebagai hal yang benar.

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 7: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

Selanjutnya perlu dilakukan identifikasi variabel dan variabel-variabel tersebut

perlu didefinisikan secara operasional. Penyusunan definisi operasional ini perlu, karena

definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data mana yang cocok untuk

digunakan.Variabel dapat dibedakan atas kuantitatif dan kualitatif. Contoh variabel

kuantitatif misalnya banyaknya siswa dalam kelas, jumlah alat praktikum yang

disediakan dan sejenisnya. Contoh variabel kualitatif misalnya kedisiplinan siswa,

keseriusan guru dalam mengajar, dan sejenisnya. Berkaitan dengan kuantifikasi, data

biasa digolongkan menjadi empat jenis, yaitu (1) data nominal; (2) data ordinal; (3) data interval; dan (4) data ratio. Demikian pula variabel, kalau dilihat dari segi ini biasa

dibedakan cara yang sama. Variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar

atas proses penggolongan, contoh : jenis kelamin, status perkawinan, dan sejenisnya. 

Variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut

tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu

dibawahnya diberi angka 3, dan dibawahnya lagi diberi angka 4, dan seterusnya.

Contoh : hasil lomba cerdas cermat, peringkat siswa di kelas, dan sejenisnya. Variabel

interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam pengukuran itu

diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh : variabel interval

misalnya prestasi belajar, sikap terhadap metode pembelajaran, dan sejenisnya.

Variabel ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya memiliki angka nol mutlak.

Dalam hal subyek peneltian, maka peneliti dapat memilih apakah akan meneliti

populasi atau sampel. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam

wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau

penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Jika kita hanya akan

meneliti sebagian dari populasi, maka disebut penelitian sampel. Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita

bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Untuk penelitian yang

dilakukan guru di kelasnya, maka yang dilakukan adalah meneliti populasi, karena yang

akan diteliti merupakan keseluruhan siswa di kelasnya dan tidak akan digunakan untuk

generalisasi pada siswa di kelas atau sekolah lain.

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 8: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

Selanjutnya ditentukan metode pengumpulan data, yang diantaranya meliputi

metode  wawancara, angket, pengamatan dan dokumentasi. Apabila kita katakan

bahwa untuk memperoleh data kita gunakan metode wawancara, maka di dalam

melaksanakan pekerjaan wawancara ini, pewawancara menggunakan alat bantu.

Secara minimal alat bantu tersebut berupa rambu-rambu pertanyaan yang akan

ditanyakan dan biasanya disebut pedoman wawancara. Untuk memperoleh jawaban

secara tertulis dari responden, digunakan angket atau kuesioner. Angket adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memproleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Istilah angket

digunakan untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan

metode angket berarti instrumen yang digunakan adalah angket. Selanjutnya data dapat

diambil melalui proses pengamatan atau observasi. Pengamatan dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu pengamatan non sistematis yang dilakukan oleh pengamat

dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan dan pengamatan sistematis, yang

dilakukan oleh pengamatan dengan menggunakan pedoman dalam melakukan

pengamatan. Saat melakukan  penelitian di mana sumber datanya berupa tulisan atau

dokumen, digunakan metode dokumentasi.

Dalam sebuah penelitian, instrumen pengumpul data menentukan kualitas data

yang  dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitiannya. Karena itu

pembuatan instrumen pengumpul data harus dilakukan dengan hati-hati. Agar data

penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, maka instrumen pengumpul datanya

harus memenuhi syarat-syarat sebagai alat ukur yang baik, yaitu (1) reliabilitas atau keterandalan, dan (2) validitas atau kesahihan. Reabilitas sesuatu alat ukur

menunjukan keajegan hasil pengukuran apabila alat ukur yang sama tersebut digunakan

oleh orang yang berbeda atau dalam waktu yang berbeda. Secara implisit reabilitas juga

mengandung obyektifitas, karena hasil pengukuran tidak terpengaruhi oleh siapa

pengukurnya maupun kapan mengukurnya. Validitas atau kesahihan menunjukan

sampai sejauh mana kesesuaian atau keakuratan alat ukur tersebut untuk mengukur

obyek yang dimaksudkan untuk diukur.

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 9: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

D.       Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengolahan Data

Setelah peneliti melakukan persiapan seperti dijelaskan di atas, maka selanjutnya

dilakukan pengumpulan data. Untuk seorang guru, pengumpulan data dapat dilakukan

di kelasnya sendiri. Dalam hal rancangan penelitian deskriptif aplikatif, maka

pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan angket (bagi siswa SMP,

SMA, SMK) atau wawancara (bagi siswa TK atau SD) dan data yang dikumpulkan

misalnya tentang tanggapan siswa atas metode pembelajaran baru yang telah dilakukan

guru atau hasil observasi atas sikap siswa pada saat guru menyajikan pembelajaran

dengan metode baru. Data lain yang perlu dikumpulkan misalnya adalah nilai hasil

belajar siswa, yang diperoleh dari metode dokumentasi, dan keaktifan siswa, yang

diperoleh dari hasil pengamatan.

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera dilakukan

pengolahan data. Pertama-tama data itu diseleksi atas dasar reliabilitas dan

validitasnya. Data yang rendah reliabilitas dan validitasnya serta data yang kurang

lengkap digugurkan atau dilengkapi sesuai aturan. Selanjutnya data yang lolos seleksi

tersebut disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan lain-lain agar memudahkan dalam

pengolahan serta analisis selanjutnya.   

E.       Analisis dan Penarikan Kesimpulan

Data hasil olahan tersebut kemudian harus dianalisis, untuk data kuantitatif (data

dalam bentuk bilangan) dianalisis secara statistik, untuk data yang bersifat kualitatif

(deskriptif kualitatif) dilakukan analisis non statistik. Data deskriptif kualitatif sering hanya

dianalisis menurut isinya dan karenanya analisis seperti ini juga disebut analisis isi

(content analysis). Dalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang

berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean, median, modus, persentase, standar deviasi atau lainnya. Untuk analisis statistik, model analisis yang digunakan harus

sesuai dengan rancangan penelitiannya. Apabila penelitian yang dilakukan guru hanya

berhenti pada penjelasan masalah dan upaya pemecahan  masalah yang telah

dilakukan (untuk meningkatkan mutu pembelajaran), maka setelah disajikan data hasil

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 10: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

wawancara, angket, pengamatan atau dokumentasi, maka selanjutnya dianalisis atau

dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan tersebut. Tetapi apabila penelitian

juga dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hubungan maka harus dilakukan pengujian

hipotesis sebagaimana hipotesis yang telah ditetapkan untuk diuji. Misalnya uji statistik

yang dilakukan adalah uji hubungan, maka akan diperoleh hasil uji dalam dua

kemungkinan, yaitu hubungan antar variabel-variabel penelitian atau perbedaan antara

sampel-sampel yang diteliti, dengan taraf signifikansi tertentu, misalnya 5% atau 10%.,

atau dapat terjadi hubungan antar variabel penelitian atau perbedaan antara sampel

yang diteliti tidak signifikan. Apabila ternyata dari hasil pengujian diketahui bahwa

hipotesis alternatif diterima (hipotesis nol ditolak) berarti menyatakan bahwa dugaan

tentang adanya saling hubungan atau adanya perbedaan diterima sebagai hal yang

benar, karena telah terbukti demikian. Sebaliknya dalam kemungkinan hasil yang kedua

dinyatakan hipotesis alternatif tidak terbukti kebenarannya, maka berati hipotesis nol

yang diterima. Dengan telah diambilnya hasil pengujian mengenai penerimaan atau

penolakan hipotesis maka berati analisis statistik telah selesai, tetapi perlu diingat

bahwa pelaksanaan penelitian masih belum selesai, karena hasil keputusan tersebut

masih harus diberi interprestasi atau pemaknaan.

Hasil analisis dari pengujian hipotesis dapat dikatakan masih bersifat faktual, untuk

itu selanjutnya perlu diberi arti atau makna oleh peneliti. Dalam pemaknaan sering kali

hasil pengujian hipotesis penelitian didiskusikan atau dibahas dan kemudian ditarik

kesimpulan. Dalam penelitian dipastikan seorang peneliti mengharapkan hipotesis

penelitiannya akan terbukti kebenarannya. Jika memang demikian yang terjadi, maka

kemungkinan pembahasan menjadi tidak terlalu berperan walaupun tetap harus

dijelaskan arti atau maknanya. Tetapi jika hipotesis penelitian itu ternyata tidak tahan uji,

yaitu ditolak, maka peranan pembahasan menjadi sangat penting, karena peneliti harus

mengekplorasi dan mengidentifikasi sumber masalah yang mungkin menjadi penyebab

tidak terbuktinya hipotesis penelitian. Akhirnya dalam kesimpulan harus mencerminkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Jangan sampai antara

masalah penelitian, tujuan peneltian, landasan teori, data, analisis data dan kesimpulan

tidak ada runtutan yang jelas. Apabila penelitian mengikuti alur atau sistematika berpikir

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 11: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

yang runut seperti itu maka penelitian akan dapat dikatakan telah memiliki konsistensi

dalam alur penelitiannya.

F.       Kriteria Karya Ilmiah Dalam Penilaian Angka Kredit Guru

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa program bimbingan difokuskan pada tiga

jenis karya ilmiah, yaitu penelitian deskriptif, penelitian eksperimen dan penelitian

tindakan kelas. Dalam kaitannya dengan penilaian angka kredit guru terhadap penulisan

karya ilmiah, maka salah satu kriteria karya tulis ilmiah adalah Asli, Perlu, Ilmiah, dan

Konsisten (Suharjono, 2006). Jadi yang perlu diperhatikan bahwa karya tulis ilmiah

tersebut harus asli buatan sendiri (bukan dibuat orang lain), perlu atau bermanfaat untuk

pengembangan profesi guru, ilmiah dalam arti sesuai kaidah keilmuan dan penulisan

ilmiah, serta konsisten dalam hal bidang yang diteliti, yang diantaranya meliputi

kesesuaian dengan tugas guru yaitu bidang pendidikan khususnya pembelajaran, dan

sesuai dengan latar belakang guru yang bersangkutan.

Sehubungan dengan kriteria di atas, maka yang berkaitan dengan nilai

kemanfaatan adalah keharusan adanya tindakan yang bermanfaat atau upaya yang

dilakukan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan demikian, jenis

karya tulis ilmiah yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah jenis penelitian tindakan

kelas dan penelitian eksperimen. Dengan demikian meskipun jenis penelitian deskriptif

diperbolehkan, namun tetap harus memiliki nilai manfaat untuk pengembangan

profesinya. Jadi tidak boleh hanya penelitian yang sifatnya mendeskripsikan kejadian

yang ”biasa” terjadi, misalnya (yang banyak ditulis dan ditolak/tidak diberikan angka

kredit) : Hubungan Antara Kondisi Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa,

Kaitan antara Kurikulum dengan Motivasi Belajar Siswa, Peranan Perpustakaan Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa, dan sejenisnya. Penelitian tentang hal itu

memang termasuk penelitian yang bersifat ilmiah, tetapi kurang bermanfaat dalam hal

pengembangan profesi guru. Agar penelitian deskriptif tetap memiliki nilai manfaat yang

tinggi maka materi yang diangkat sebaiknya tetap berupa deskripsi atau telaah tentang

tindakan yang dilakukan atau upaya yang telah dilakukan oleh guru (si penulis sendiri)

untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Supaya lebih jelas di sini dikutip pendapat

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 12: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

Suhardjono (2006) dalam hal karya tulis ilmiah yang tidak memenuhi persyaratan dalam hal kemanfaatan:

a. Masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi si penulis.

b. Masalah yang ditulis tidak menunjukan adanya kegiatan nyata penulis dalam peningkatan/pengembangan profesinya.

c. Masalah yang ditulis sangat mirip dengan KTI yang telah ada sebelumnya, telah jelas jawabannya, kurang jelas manfaatnya, dan merupakan hal yang mengulang-ulang.    

Selain hal di atas, agar sebuah karya tulis ilmiah benar-benar meyakinkan bahwa

penelitian tersebut benar-benar dilakukan, maka harus dilampirkan beberapa hal yang

berkaitan dengan penelitan seperti instrumen (pedoman wawancara, pedoman

observasi, angket, test hasil relajar dll),  contoh hasil kerja siswa, data hasil penelitian, 

print-out analisis, daftar hadir, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu.

Akhirnya di bawah ini dituliskan sistematika laporan penelitian deskriptif, dari

bagian awal hingga akhir.

BAGIAN AWAL1.      Halaman judul

2.      Halaman Pengesahan

3.      Abstrak

4.      Kata Pengantar

5.      Daftar Isi dan lampiran-lampiran

BAGIAN ISI:BAB I :     PENDAHULUANA. Latar Belakang:  berisi uraian tentang kondisi lapangan disertai deskripsi

masalahnya, dengan dukungan data awal yang memperjelas adanya masalah.

Untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan tertentu yang diharapkan dapat

meningkatkan mutu pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi.

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 13: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

B. Rumusan Masalah (sebaiknya kalimat tanya): misalnya: (1) Bagaimanakah

sikap/penerimaan siswa terhadap  penggunaan metode pembelajaran Diskoveri;

(2) Sejauh mana peningkatan keaktifan siswa setelah dilakukan pembagian

kelompok belajar di kelasnya?; (3) Sejauh mana hubungan antara

sikap/penerimaan siswa terhadap  penggunaan metode pembelajaran Diskoveri

dengan peningkatan prestasi hasil belajar.

C. Tujuan Penelitian: (sesuaikan dengan rumusan masalah)

D. Manfaat Penelitian: (sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada proposal,

namun peneliti dapat mengembangkan)

BAB II :    LANDASAN TEORIKemukakan teori dan pustaka yang relevan dengan permasalahan dan pemecahan

masalah/tindakan yang dilakukan. Dengan demikian diperlukan teori yang mendukung

argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa dengan pemecahan masalah/tindakan

yang diberikan dimungkinkan dapat berpengaruh positif terhadap hasil/mutu proses

pembelajaran pada mata ajaran tertentu. Bila diperlukan pada akhir bab 2 ini dapat

dikemukakan hipotesis yang akan diuji melalui penelitian ini.

BAB III :  METODE PENELITIANDeskripsikan upaya pemecahan masalah atau tindakan yang yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dalam rangka penelitian, yang memuat:

Subyek penelitian,  langkah-langkah atau prosedur penelitian, metode pengumpulan

data dan jenis instrumen penelitian yang akan digunakan dan syarat validitas dan

reliabilitasnya, serta teknik analisis datanya. Untuk penelitian deskriptif yang dikaitkan

dengan tingkat hubungan antar variabel maka juga harus disesuaikan teknik pengujian

hipotesis dan analisis datanya.

 

 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBerikan gambaran tentang subyek penelitian dengan disertai kondisi nyata pada kelas

tempat penelitian berlangsung. Kemukakan adanya perubahan yang terjadi pada diri

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org

Page 14: PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS - goeroendeso | … · Web viewDalam analisis deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabel data yang berisi frekuensi, dan kemudian dihitung mean,

siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar atas

tindakan atau upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau meningkatkan

mutu pembelajaran. Data dapat disajikan dalam bentuk narasi/uraian, tabel atau

bagan Sajikan data hasil penelitian untuk setiap kelompok sebagai dasar analisis

dengan beberapa keterangan yang relevan. Kemukakan hasil pengolahan atau

analisis data hasil penelitian. Tunjukkan bahwa dengan upaya pemecahan masalah

atau tindakan tersebut terjadi perubahan yang diharapkan. Pada kesimpulan untuk

análisis yang dilakukan secara statistik,  apabila telah membuktikan kebenaran

hipotesis atau adanya hubungan maka dilanjutkan dengan pemaknaan atas hasil yang

diperoleh tersebut. Pada pembahasan berikan kejelasan yang memperkuat dari hasil

analisisnya, dengan memberikan berbagai argumentasi logis yang mendukung.

BAB V :  KESIMPULAN DAN SARANSajikan kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan  tujuan/masalah penelitian yang

telah disampaikan sebelumnya serta dengan mendasarkan hasil analisis yang

diperoleh.pada bab IV. Berikan saran dan tindak lanjut berdasarkan kesimpulan yang

diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.

DAFTAR PUSTAKA

Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan

menggunakan sistem yang telah dibakukan secara konsisten.

Lampiran-lampiran :Lampiran berisi semua instrumen yang digunakan (pedoman wawancara, pedoman

observasi, angket, test hasil belajar dll),  contoh hasil kerja siswa, data hasil

penelitian,  print-out analisis, daftar hadir, ijin penelitian, serta bukti lain yang

dipandang perlu.  

 

Silahkan kunjungi : http://sekolah.8k.com

Kumpulan Materi PenelitianDihimpun Oleh : SUMARSO, S.Pd.Dari : www.ktiguru.org