26
Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode menggunakan Zxing dan SOAP Webservice untuk Pemesanan Produk berbasis Mobile Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Disusun oleh : Marcelo Evander NIM : 672010256 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2015

Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode menggunakan Zxing dan

SOAP Webservice untuk Pemesanan Produk berbasis Mobile

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Disusun oleh :

Marcelo Evander

NIM : 672010256

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2015

Page 2: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

i

Page 3: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

ii

Page 4: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

iii

Page 5: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

iv

Page 6: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

v

Page 7: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

vi

Page 8: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

1

Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode menggunakan Zxing dan

SOAP Webservice untuk Pemesanan Produk berbasis Mobile

1Marcelo Evander, 2Hindriyanto Dwi Purnomo

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52 – 60, Salatiga 50711, Indonesia

Email :1) [email protected], 2)[email protected].

Abstract

This research proposes a different system for ordering a product. Ordering

products on this system designed using Barcode or QR Code as item identifier. The

process of ordering products carried out by the member begins by scanning the

Barcode/QR Code product that provided on advertising media such as brochures and

pamphlets using the mobile phone camera, and then order the products that appear on

the screen. This System using Zxing for the purposes of creating and reading the

Barcode/QR Code. This system composed from a Admin application for create

Barcode/QR Code and confirm the ordering product of members, an android application

for ordering product by member, and Web Service to connect both the clients

applications.The Web service used in this system that is the SOAP Web Service for easy

integration between systems. The design of the system is built using the model Prototype

and modeling system using UML (Unified Modeling Language).

Key Words : Barcode / QR Code, Library Zxing, Android, SOAP Web Service.

Abstrak

Penelitian ini mengusulkan sebuah sistem pemesanan barang yang berbeda dari

sistem pemesanan barang secara online yang sudah dikenal selama ini. Pemesanan barang

pada sistem yang dirancang melibatkan Barcode atau QR Code sebagai pengenal jenis

barang tertentu. Proses pemesanan barang dilakukan oleh member dimulai dengan

memindai Barcode /QR Code produk yang disediakan pada media iklan seperti brosur

dan pamflet menggunakan kamera, kemudian memesan barang yang tampil pada layar.

Sistem ini menggunakan library Zxing untuk keperluan pembuatan dan pembacaan

Barcode/QR Code. Sistem yang dirancang terdiri dari sebuah aplikasi untuk Admin yang

digunakan untuk proses pembuatan Barcode /QR Code dan konfirmasi pemesanan,

sebuah aplikasi berbasis mobile untuk member untuk keperluan pemesanan barang dan

sebuah web server yang disertai web service sebagai penghubung kedua aplikasi. Adapun

web service yang digunakan pada sistem ini yaitu Web Service SOAP untuk kemudahan

integrasi antar sistem. Perancangan sistem dibangun menggunakan model Prototype

sedangkan pemodelan sistem menggunakan UML.

Kata Kunci : Barcode / QR Code, Library Zxing, Android, SOAP Web Service.

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga. 2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 9: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

2

1. Pendahuluan

Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat, membuat para pebisnis

berlomba-lomba mempromosikan usaha dagang mereka dengan fitur-fitur unik

agar dapat menarik perhatian konsumen. Dalam dunia bisnis, para pebisnis

bersaing dengan melakukan berbagai macam strategi bisnis, misalnya : penawaran

diskon, produk murah, peningkatan pelayanan dan berbagai strategi lainnya [1].

Perkembangan teknologi digital dewasa ini, menghadirkan cara baru dalam

mempromosikan atau menjual produk secara online melalui website. Tidak sedikit

pengusaha-pengusaha mengubah cara promosi dan penjualan produk mereka ke

media online tersebut agar dapat menjaring banyak konsumen karena

jangkauannya yang luas.

Walaupun penggunaan media online untuk promosi dan penjualan online

telah terbukti dapat meningkatkan profit perusahaan karena dapat menjangkau

banyak konsumen, namun penerapannya bagi pemula bisnis online belum

sepenuhnya dapat meningkatkan daya saing pasar. Aktifitas sehari-hari yang

padat pada masyarakat saat ini menyebabkan pencarian situs penjualan online

baru sangat jarang dilakukan. Pencarian situs penjualan online hanya dilakukan

oleh pelanggan pada situs-situs yang branding usahanya sudah terkenal, sehingga

berpengaruh negatif pada perkembangan usaha online pemula. Hal tersebut

menyebabkan penggunaan media promosi non digital (konvensional) seperti

penggunaan brosur masih tetap dilakukan sampai sekarang.

Penggunaan media promosi konvensional telah dikembangkan oleh beberapa

perusahaan agar dapat melayani pesanan pelanggan (layanan delivery), dengan

cara menghubungi contact tertentu yang disertakan pada media promosi. Namun

kendalanya adalah ketika pemesanan meningkat pengelolah perusahaan kesulitan

dalam melayani pemesanan. Beberapa perusahaan dagang juga telah

menggunakan QR Code yang di pasang pada media promosi agar dapat dipindai

oleh pelanggan dan mendapatkan promosi khusus dari penjualan.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan dari penggunaan teknologi tersebut, maka

muncul ide untuk mengembangkan teknologi tersebut agar dapat menyajikan

pemesanan barang menjadi lebih baik. Adapun rumusan masalah penelitian ini

adalah: Bagaimana membuat aplikasi untuk memesan produk yang ditawarkan

pada media promosi non digital (konvensional) ?. Pembuatan aplikasi pada

penelitian ini dibatasi hanya pada perangkat mobile Android untuk aplikasi

member dan sebuah aplikasi untuk member berbasis desktop, sedangkan untuk

proses pembayaran pesanan tidak dibahas pada penelitian ini.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu berjudul Perancangan Sistem Informasi Penjualan Baju

Batik Berbasis Web (online Shop) pada CV. Selaras Batik. Penelitian tersebut

membahas tentang perancangan sistem informasi untuk menyelesaikan

permasalahan yang ada yaitu mengenai promosi dan penjualan konvensional yang

masih dilakukan menggunakan media brosur sehingga jangkauan promosi dan

penjualan masih terbatas sehingga pada beberapa daerah produk yang dijual

kurang dikenal. Kendala lain yang dialami oleh CV. Selaras Batik yaitu ketatnya

Page 10: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

3

persaingan industri pakaian batik mulai dari industri kecil sampai industri besar,

hal itu membuat pengelolah industri pakaian batik harus memiliki strategi

pemasaran yang berbeda [3].

Pada penelitian yang berjudul Analisis dan Pengujian Pemanfaatan QR Code

sebagai Alat Identifikasi dalam Sebuah Sistem Absensi Pegawai dan Pemanfaatan

Smartphone Android sebagai Alat untuk Membaca dan Membuat QR Code,

menjelaskan bahwa QR Code dapat dimanfaatkan sebagai alat identifikasi dalam

sebuah absensi karena QR Code dapat menyimpan informasi yang cukup untuk

data pegawai dan penggunaan pustaka Zxing pada aplikasi Android dapat

digunakan untuk membaca QR Code tersebut dengan baik, sehingga penerapan

barcode reader pada smartphone akan sangat efektif untuk sistem absensi

pegawai [4].

Penelitian selanjutnya berjudul Pembuatan Aplikasi Pencatatan Stok dengan

Menggunakan Barcode pada Android, menjelaskan bahwa penggunaan perangkat

smartphone sebagai barcode reader menggunakan kamera, dapat mempermudah

pencatatan stock opname yang dimiliki oleh toko atau perusahaan [5].

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, maka dilakukan penelitian tentang

penerapan pustaka Zxing untuk pembacaan Barcode/QR Code untuk pemesanan

produk berbasis mobile pada media promosi non digital. Perancangan sistem yang

dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah web server yang disertai web

service sebagai penyedia layanan ke client, aplikasi client berbasis mobile untuk

member dan sebuah aplikasi client berbasis desktop yang digunakan oleh Admin.

Penggunaan QR Code dan Barcode sebagai penyimpan kode unik yang dapat

dipindai (scan) bertujuan agar proses transaksi pemesanan barang dapat dilakukan

dengan cepat dan mudah oleh member.

Barcode adalah sebuah bentuk kode baris yang digambarkan dalam bentuk

baris hitam tebal dan tipis yang disusun berderet sejajar horisontal. Satu unit

barcode terdiri dari salah satu warna hitam atau putih. Sebuah unit yang berwarna

hitam ditunjukan dengan sebuah bar untuk bilangan “1” dan yang berwarna putih

ditunjukan dengan sebuah spasi yang mewakili bilangan “0”. Sedangkan QR Code

(Quick Response Code), adalah sebuah kode batang dua dimensi merupakan

pengembangan dari Barcode. Pada Barcode data disimpan secara horisontal

sedangkan pada QR Code, data disimpan secara vertikal maupun horisontal [6].

Proses encoding kode unik untuk setiap produk barcode dilakukan dengan

menggunakan pustaka atau library yang sudah dibuat oleh tim pengembang

aplikasi sebelumnya untuk mempermudah pembuatan aplikasi. Pustaka tersebut

adalah pustaka Zxing atau Zebra Crossing. Pustaka ini diimplementasikan

menggunakan bahasa pemrograman Java yang dapat melakukan encoding data

menjadi barcode atau sebaliknya. Berbagai jenis barcode yang didukung oleh

aplikasi ini yaitu : UPC-E, EAN-13, Code 39, Code 93, Data Matrix, QR Code,

dan Code Bar. [7]

Android adalah salah satu sistem operasi perangkat cerdas (smartphone)

yang merupakan versi modifikasi dari kernel Linux yang dikembangkan oleh

Google. Android saat ini telah digunakan pada ratusan juta perangkat mobile di

lebih dari 190 negara di seluruh dunia [8]. Di negara Indonesia pengguna

perangkat mobile phone diperkirakan mencapai 180 Juta orang. Dari jumlah

Page 11: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

4

pengguna tersebut pengguna smartphone dengan sistem operasi android mencapai

60.71 persen dari jumlah yang ada [9]. Data lain yang mendukung pembuatan

aplikasi pemesanan pada perangkat mobile, diperoleh dari hasil survei lembaga

survei Neilsen tentang E-Commerce yang diambil dari 60 negara dan terdiri dari

30.000 responden pada tahun 2014, ditemukan bahwa penggunaan smartphone

oleh setiap responden dalam melakukan belanja online cukup tinggi. Khusus

untuk negara-negara yang berada di Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara

nomor satu yang menggunakan mobile phone untuk mengakses E-Commerce.

Dari sekian banyak akses oleh orang Indonesia terhadap E-Commerce, Neilsen

mengelompokan kedalam lima kategori. Ketegori pertama yang mendapat akses

paling tinggi yaitu : Pemesanan tiket pesawat secara online yaitu sebanyak 55%,

yang kedua reservasi hotel online sebanyak 46%, yang ketiga pembelian buku

secara online sebanyak 40%, yang keempat pembelian aksesoris, pakaian, dan

sepatu (retail) 37% dan yang kelima pemesanan tiket (event ticket) hanya 34%

[10].

Web service adalah sebuah software aplikasi yang tidak terpengaruh oleh

platform yang menyediakan method-method yang dapat diakses oleh network.

Web service merupakan sebuah interface yang mendeskripsikan kumpulan

operasi-operasi berupa message yang dapat diakses melalui sebuah jaringan.

SOAP (Simple Object Access Protocol) Web Service adalah sebuah XML-Based

Mark-Up Language untuk pergantian pesan diantara aplikasi-aplikasi. Sebuah

SOAP message terdiri dari SOAP Envelope dan bisa terdiri dari attachments atau

tidak memiliki attachments. WSDL mendefinisikan service sebagai sebuah

koleksi dari endpoints network sedangkan UUDI (Universal Description,

Discovery and Integration) adalah sebuah service registry bagi pengalokasian web

service. UUID mengkombinasikan SOAP dan WSDL untuk pembentukan sebuah

registri API bagi pendaftaran dan pengenalan service [11].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan penguraian secara rinci tentang metode yang

digunakan pada proses penelitian [13]. Penelitian dilakukan dengan tahapan-

tahapan berikut, yaitu : 1) Identifikasi dan Perumusan Masalah, 2) Pengumpulan

data dan Penelusuran Pustaka, 3) Perancangan dan Implementasi Sistem, 4)

Pengujian, 5) Penyimpulan Hasil.

Penjelasan tentang langkah-langkah penelitian dijelaskan sebagai berikut : 1)

Pada tahap Identifikasi dan perumusan masalah, dilakukan pengamatan

(observasi) terhadap beberapa hasil survei atau penelitian-penelitian mengenai

pemasaran khususnya tentang kelebihan dan kekurangan dari pemasaran

konvensional dan pemasaran online, kemudian mengidentifikasi masalah yang

pada objek yang diteliti. 2) Pada tahap Pengumpulan data dan Penelusuran

Pustaka, dikumpulkan informasi tentang apa saja yang diperlukan untuk

merancang sistem berdasarkan permasalahan yang ada, yang dilakukan dengan

cara wawancara dan studi pustaka. 3) Pada tahap perancangan dan implementasi

sistem, pada tahap ini dilakukan perancangan sistem dengan memodelkan sistem

yang dirancang untuk penyelesaian masalah berdasarkan model prototype. 4) Pada

tahap pengujian dilakukan uji coba sistem. Uji coba sistem dilakukan setelah

Page 12: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

5

tahap perancangan dan implementasi selesai dilakukan. Pengujian sistem

dilakukan dengan melakukan black box testing untuk memastikan bahwa seluruh

fungsi dapat berjalan dengan baik kemudian dilanjukan dengan pengujian beta.

Tahap terakhir adalah penulisan laporan yaitu untuk membuat dokumentasi

tentang penelitian yang sudah dilakukan.

4. Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem menggunakan pendekatan prototype melewati tiga

proses, yaitu pengumpulan kebutuhan, perancangan, dan evaluasi prototype.

Gambar 1, menunjukan proses-proses perancangan sistem. Tahap awal dari model

ini adalah pengumpulan kebutuhan yang dilakukan dengan berinteraksi dengan

pengguna sistem untuk menentukan tujuan umum dan gambaran bagian-bagian

yang akan dibutuhkan untuk perancangan. Perancangan dilakukan dengan cepat

dan mewakili semua aspek sistem yang diketahui dan rancangan ini menjadi dasar

pembuatan prototype. Evaluasi prototype merupakan tahap pengujian aplikasi

yang telah selesai dibuat. Pengujian ini berfungsi untuk memperjelas kebutuhan

prototype sistem yang dirancang. Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung

hingga semua kebutuhan rancangan prototype sistem terpenuhi.

Gambar 1, Model Prototype [12].

Pada tahap pertama, dibuat perancangan arsitektur dari sistem yang akan

dibuat. Pada tahap ini prototype sistem yang dirancang terdiri dari sebuah web

server yang menangani proses request dan response dari client, dan dua aplikasi

client yang dapat digunakan oleh pelanggan dan admin. Aplikasi yang digunakan

oleh pelanggan yaitu aplikasi berbasis mobile sedangkan aplikasi yang digunakan

oleh admin yaitu aplikasi berbasis desktop. Pada tahap pertama, dibuat terlebih

dahulu perancangan web server, yang melayani request dari client, yaitu :

mengembalikan detail barang berdasarkan kode unik dari request client. Detail

barang yang diterima client, diambil dari database barang yang terdapat pada

server berdasarkan primary key (kode unik). Setelah web server dibuat,

pembuatan aplikasi mobile dan desktop untuk admin mulai dilakukan. Pada

aplikasi mobile, dibuat layout preview kamera pada layar menu utama untuk

memudahkan pengguna menangkap (capture) gambar barcode.

Hasil dari tahapan pertama, pada aplikasi mobile berhasil mendapatkan kode

unik (decoding) yang terdapat pada QR Code maupun barcode dan menampilkan

informasi detail produk yang didapat dari web server. Pada aplikasi desktop

Page 13: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

6

dibuat form input barang disertai fitur membuat barcode. Penggunaan fungsi

encoding pada form ini berhasil melakukan encoding kode unik menjadi QR Code

maupun barcode kemudian berhasil menyimpan data barang ke server.

Kekurangan yang ditemukan pada tahap pertama yaitu : Pengguna aplikasi hanya

sebatas mendapatkan informasi tentang detail barang. Untuk pemesanan barang,

pengguna aplikasi belum dapat melakukan karena belum tersedia fitur untuk

pemesanan barang.

Pada tahap kedua, dilakukan perbaikan aplikasi dengan menambahkan fitur

pemesanan agar pengguna aplikasi dapat memesan barang hasil dari pemindaian

barcode. Penambahan fitur dilakukan dengan menambah fungsi pada web server

yang menangani proses pemesanan. Pada tahap ini proses pemesanan terjadi pada

saat pengguna melakukan pemindaian. Untuk mempermudah identifikasi setiap

pesanan yang masuk, pada tahap ini ditambahkan fitur registrasi menjadi member.

Setelah diuji, didapati kekurangan pada tahap kedua yaitu pemesanan barang tidak

dapat dibatalkan, proses scan dilakukan satu persatu pada produk yang sama.

Pada prototype tahap ketiga, dilakukan perbaikan pada kekurangan tahap

kedua yang didapat dari pengujian tahap kedua dengan membuat menu keranjang

belanja yang menampung setiap data pemindaian barang agar sebelum melakukan

checkout member dapat membatalkan produk yang tidak jadi dipesan, melakukan

pengubahan pada jumlah pesanan. Pada tahap ketiga ini, prototype sistem sudah

memenuhi kebutuhan. Hasil dari tahap ketiga ini pengguna aplikasi sudah dapat

melakukan checkout pada barang yang ditentukan dan dapat melakukan

pengubahan data sebelum checkout.

Desain perancangan sistem pada penelitian ini, menggunakan UML (Unified

Modeling Language). Pada penelitian ini pemodelan sistem didesain dalam dua

diagram yaitu : Use Case Diagram dan Activity Diagram. Gambar 2, menunjukan

Use Case Diagram yang menjelaskan fungsionalitas yang diberikan kepada

pengguna sistem. Pengguna sistem (aktor), terdiri dari member dan admin.

Ditunjukan pada Gambar, fungsionalitas yang dapat dilakukan oleh konsumen

(member) yaitu : melakukan registrasi, melakukan pemesanan barang, mengolah

isi keranjang belanja, melakukan checkout, dan melihat daftar checkout,

sedangkan fungsionalitas yang dapat dilakukan oleh admin yaitu : mengolah data

barang, melihat daftar checkout, melakukan konfirmasi pengiriman dan melihat

daftar member.

Gambar 2, Use Case Diagram Sistem.

Page 14: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

7

Activity diagram pemesanan barang oleh member dimulai dari member login

ke sistem, apabila proses login ke sistem berhasil maka langkah selanjutnya

member melakukan pemindaian pada QR Code maupun barcode yang tersedia.

Sistem akan mengidentifikasi kode unik yang didapat dari proses decoding

barcode tersebut kemudian menampilkan detail produk pada layar menu utama

aplikasi. Kemudian member dapat melakukan checkout pada produk tersebut.

Activity Diagram saat member melakukan pemesanan produk ditunjukan pada

Gambar 3.

Gambar 3, Diagram Activity Pengguna Aplikasi (Member) saat melakukan pemesanan.

Aktifitas admin adalah mengolah data barang, melihat daftar pesanan

pelanggan, dan melakukan konfirmasi pengiriman barang. Gambar 4,

menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dapat dilakukan oleh admin dalam

melakukan konfirmasi pada pesanan member. Sebelum melakukan konfirmasi

pesanan pada proses pengiriman barang kepada member, admin harus login

terlebih dahulu ke sistem. Setelah proses login selesai sistem akan menampilkan

daftar pesanan member kemudian admin dapat memilih setiap pesanan yang

terdapat pada tabel kemudian melakukan konfirmasi. Hasil konfirmasi, disimpan

di sisi server.

Page 15: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

8

Gambar 4, Activity Diagram Admin Saat melakukan konfirmasi pesanan member.

Tahap selanjutnya adalah implementasi dan pengujian sistem, serta analisis

hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan aplikasi yang sudah dibuat kemudian

dilakukan pengujian, selanjutnya melakukan analisis untuk melihat apakah

aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak ada

error, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan. Selanjutnya dilakukan

penggujian aplikasi kepada member untuk mengukur keberhasilan prototype dari

sistem yang dirancang. Tahap terakhir yang dilakukan adalah penulisan laporan

hasil penelitian, yaitu mendokumentasikan proses penelitian yang sudah

dilakukan dari tahap awal hingga akhir ke dalam tulisan, yang nantinya akan

menjadi laporan hasil penelitian.

5. Hasil dan pembahasan

Sistem yang dibangun terdiri dari tiga aplikasi yang saling terhubung yaitu

aplikasi mobile untuk member, aplikasi desktop untuk admin, dan sebuah web

server yang didalamnya terdapat web service untuk melayani proses request dan

response dari client. Gambar 5, menunjukan arsitektur sistem yang dirancang.

Page 16: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

9

Aplikasi Toko

Web Service, merespon SOAP request

client dengan cara mengirim XML service

response ke client sesuai dengan SOAP

service request dari setiap client.

SOAP service request SOAP service request

Custumer

XML service responseXML service response

Gambar 5, Arsitektur Sistem.

Tahap implementasi aplikasi member pada perangkat Android, menghasilkan

sebuah aplikasi Android yang dilengkapi dengan fitur barcode scanner reader

yang dapat digunakan untuk membaca QR Code maupun barcode produk yang

disediakan pada media promosi untuk pemesanan produk. Proses pemesanan

hanya boleh dilakukan oleh pelanggan yang telah melakukan registrasi sebagai

member.

Gambar 6, Tampilan Login ke Sistem oleh Member .

Gambar 6, menunjukan tampilan awal dari aplikasi mobile yang dirancang.

Pada tampilan awal sistem akan menampilkan pilihan email yang akan digunakan

untuk registrasi yang didapat dari penggunaan library GooglePlusAPI.

Penggunaan library ini dimaksud agar proses registrasi member ke sistem dapat

dilakukan dengan cepat. Proses registrasi member ditunjukan pada Kode Program

1, pada baris ke 12 pemanggilan method static addMember pada class Web

service berfungsi untuk mengirim data pengguna melalui web service ke server

dengan cara menggambil data pengguna berupa Nama Lengkap (baris 3) dan

Email (baris 4) dari email aktif yang terdapat pada perangkat mobile Android

Server

Page 17: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

10

pengguna. Setelah proses registrasi berhasil maka aplikasi akan menampilkan

Menu Utama yang berisi berbagai fitur untuk keperluan pemesanan barang. Kode Program 1, Proses Pengambilan Data Member dan Registrasi ke Server.

1. if (Plus.PeopleApi.getCurrentPerson(googleApiClient) != null) {

2. Person currentPerson = Plus.PeopleApi.getCurrentPerson(googleApiClient);

3. String personName = currentPerson.getDisplayName();

4. String email = Plus.AccountApi.getAccountName(googleApiClient);

5. member = new MemberModel();

6. member.setNmLengkap(personName);

7. member.setEmail(email);

8. new AsyncTask<Void, Void,String>(){

9. @Override

10. protected String doInBackground(Void... params) {

11. try {

12. return WebService.addMember(member, "addMemberService");

13. } catch (Exception e) {System.out.println(e.getMessage());}

14. return null;

15. }

16. protected void onPostExecute(String result) { }

17. protected void onPreExecute() {

18. loadMainActivity();

19. };

20. }.execute();

Proses pemesanan dilakukan dengan cara mengambil gambar barcode/QR

Code yang disediakan pada media promosi menggunakan kamera perangkat

mobile Android. Pola barcode yang diambil menggunakan kamera kemudian

diterjemahkan menjadi string karakter (proses decoding) menggunakan pustaka

Zxing. Gambar 7, menunjukan tampilan Menu Barcode scanner (Gambar 7.1) dan

alur proses pembacaan barcode yang terjadi pada perangkat mobile Android

menggunakan pustaka Zxing (Gambar 7.2).

Gambar 7, Tampilan Menu Utama dan Alur Proses Decoding Pola QR Code menjadi String

karakter.

Kode Program 2, menunjukan proses decoding barcode/Qr Code. Proses

pembacaan dilakukan dengan memanggil class interface IResultCallback yang

terdapat pada pustaka Zxing pada class FragmentScanner aplikasi. Pemanggilan

interface ini menyebabkan aplikasi dapat menangkap (capture) pola barcode dan

menerjemahkan pola barcode secara otomatis kemudian diteruskan ke method

Page 18: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

11

loadDetailBarangAfterScan sebagai input parameter ke web service sebagai

request untuk menampilkan detail produk.

Kode Program 2, Proses Decoding Pola Barcode.

1. try { 2. this.setmCallBack(new IResultCallback() { 3. @Override 4. public void result(Result lastResult) { 5. BarcodeReaderFragment.loadDetailBarangAfterScan(lastResult.toString()); 6. }}); 7. } catch (Exception e) {

8. }

Proses pengiriman data ke server melalui web service client, berupa

SoapObject yang didalamnya terdapat kode unik hasil decoding, namespace web

service dan method yang dituju (Kode Program 3 baris 4). Proses pencarian data

dilakukan oleh aplikasi server dengan memanggil jenis produk berdasarkan kode

uniknya di database. Hasil pencarian tersebut memberikan nilai kembalian ke

client berupa response server agar ditampilkan ke perangkat mobile.

Kode Program 3, Proses Pengiriman Message ke Server untuk Mendapatkan Detail Produk.

1. @Override 2. protected Barang doInBackground(String... params) { 3. try { 4. barang =

WebService.invokeFindBarangByKodeBarang(params[0],"findBarangByKodeBarang");

5. } catch (Exception e) {} 6. return barang;}}

Secara lengkap proses pemindaian barcode/QR Code sampai pemesanan

barang ditampilkan pada Gambar 8. Proses pemesanan barang dapat dilakukan

setelah proses scanning barcode dilakukan oleh member dan aplikasi berhasil

menampilkan detail produk yang didapat dari response server.

Gambar 8, Alur Proses Pemesanan Barang dengan Cara Scanning Barcode.

Page 19: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

12

Pemesanan barang dimulai dengan memasukan barang-barang yang dipesan

melalui pemindaian barcode ke keranjang belanja yang terdapat pada aplikasi.

Proses Ambil Barang untuk dimasukan ke keranjang belanja disetujui oleh sistem

apabila jumlah pemesanan tidak melebihi jumlah stok yang tersedia. Memasukan

barang pesanan ke keranjang memungkinkan member dapat melakukan perubahan

pada jumlah item yang dipesan atau membatalkan pesanan, sebelum member

melakukan checkout.

Proses checkout diawali dengan memasukan alamat pemesan terlebih dahulu.

Alamat yang diinput berguna untuk proses pengiriman barang ke member. Proses

checkout selanjutnya dilakukan dengan mengirim request ke server berupa id

member (berupa email) dan data barang yang telah dipilih pada menu keranjang

belanja (Kode Program 4 baris 4 s.d 7).

Kode Program 4, Proses Checkout.

1. @Override

2. protectedString doInBackground(String... params) {

3. try{ WebService.invokeTambahkanKeDaftarPesanan(

4. MainActivity

5. .getUser()

6. .get(

7. SessionManager.KEY_EMAIL),selectedItems);

8. } catch (Exception e) {}

9. return null;

10. }

Setelah proses checkout dilakukan, member boleh melihat status pemesanan

pada menu Lihat Daftar Pesanan. Terdapat beberapa pilihan yang boleh dipilih

oleh member untuk melihat daftar pesanan berdasarkan status pesanan. Status

pesanan yang disediakan dalam aplikasi yaitu : pilihan status Menunggu

Konfirmasi yang menampilkan daftar barang yang telah dipesan namun belum

dikonfirmasi oleh admin, pilihan status Dalam Proses Pengiriman yang

menampilkan barang yang sedang dikirim ke member yang bersangkutan, dan

pilihan status Telah Diterima menampilkan barang yang telah diterima oleh

member. Gambar 9, menampilkan tampilan menu Lihat Daftar Pesanan.

Gambar 9, Tampilan Menu Lihat Daftar Pesanan.

Page 20: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

13

Checkout barang oleh member, disimpan dalam database di web server. Pada

aplikasi Admin, dapat dilihat daftar pesanan member pada form utama aplikasi

desktop. Form Utama dari aplikasi desktop yang dibuat, menampilkan Daftar

Pesanan Member yang berisi email, nama lengkap serta jumlah pesanan dari

member yang melakukan pemesanan yang dikelompokan berdasarkan tanggal

pemesanan. Gambar 10, menunjukan tampilan menu utama dari aplikasi admin

yang menampilkan daftar pesanan dari member.

Gambar 10, Tampilan Menu Utama Aplikasi Admin

Pada aplikasi admin, untuk melakukan proses konfirmasi pengiriman barang,

admin terlebih dahulu melakukan login ke sistem. Pada menu utama, terdapat

daftar member yang melakukan pemesanan. Proses konfirmasi pengiriman barang,

dilakukan oleh admin dengan memilih daftar member. Daftar pesanan akan

ditampilkan berdasarkan tanggal pemesanan yang dapat dikonfirmasi.

Proses yang terjadi saat admin melakukan konfirmasi pesanan yaitu : data

pemesanan dikirim ke web server melalui web service berupa request yang berisi

message berupa data kode unik setiap produk dan email member. Kemudian

pemesanan data member yang tersimpan dalam database diupdate sesuai

permintaan dari admin.

Kode Program 5, Method Web Service untuk Update Pesanan.

1. @WebMethod(operationName = "invokeUpdateListPesanan")

2. public String invokeUpdateListPesanan(@WebParam(name = "listpesanan")

List<PesanBarangModel> listPesanKonfirm) {

3. PesanBarangController controller = new PesanBarangController();

4. return controller.invokeUpdateListPesanan(listPesanKonfirm);

5. }

Pengolahan data barang oleh admin dapat dilakukan pada Menu master

barang. Pada menu master barang, disediakan fitur-fitur yang dapat melakukan

pengolahan data barang seperti menambah, menghapus, mengubah dan

melakukan update stok barang pada database. Proses penambahan data dilakukan

Page 21: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

14

dengan mengisi form input yang tersedia seperti kode barang, nama barang, harga,

stok dan lain-lain secara lengkap.

Pada Form Master Barang, terdapat fitur untuk proses encoding kode unik

menjadi QR Code maupun Barcode. Gambar 11 memperlihatkan QR Code hasil

encode dari kode barang yang diinput oleh admin, hasil dari encoding oleh

pustaka Zxing. Hasil encode ini berupa file gambar yang kemudian disimpan

sebagai atribut barang dalam database agar dapat digunakan untuk memindai

barcode barang tersebut oleh member.

Gambar 11, Tampilan Menu Daftar Pesanan.

Pembuatan QR Code dari sebuah inputan String menjadi pola bar, dilakukan

dengan cara memanggil method encode() yang terdapat pada pustaka Zxing dan

menjadikan string kode barang sebagai input parameternya. Output yang

dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan, apakah menghasilkan QR Code,

EAN13 Barcode, CODE128 Barcode dan lain-lain. Kode Program 6, menunjukan

proses pembuatan barcode EAN13 yang dibentuk dari inputan String menjadi

BitMatrix. Setelah proses konversi string ke BitMatrix selesai dilakukan, tahap

terakhir dari proses pembuatan barcode adalah mengubah BitMatrix tersebut

menjadi Image Barcode agar dapat disimpan dalam database atau dapat langsung

digunakan pada media promosi.

Kode Program 6, Proses Pembuatan QR Code dari BitMatrix menjadi Image.

1. int matrixWidth = byteMatrix.getWidth();

2. BufferedImage img = new BufferedImage( matrixWidth,matrixWidth,

3. BufferedImage.TYPE_INT_RGB);

4. img.createGraphics();

5. Graphics2D graphics = (Graphics2D) img.getGraphics();

6. graphics.setColor(Color.WHITE);

7. graphics.fillRect(0, 0, matrixWidth, matrixWidth);

8. // buat gambar menggunakan ByteMatrix

9. graphics.setColor(Color.BLACK);

10. for (int i = 0; i < matrixWidth; i++) { 11. for (int j = 0; j < matrixWidth; j++) { 12. if(byteMatrix.get(i,j)) { 13. graphics.fillRect(i, j, 1, 1);}} 14. } 15. ImageIO.write(img, formatFile, file); 16. }

Page 22: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

15

Proses pengolahan data barang dan transaksi, dilayani sepenuhnya oleh

aplikasi web server melalui web service yang terdapat didalamnya. Pada server,

terdapat database yang menyimpan data barang, data member, data admin, dan

transaksi.

Webservice yang dibangun menggunakan SOAP Webservice. Untuk semua

proses yang terjadi pada sistem ditangani sepenuhnya oleh web service tersebut.

Agar service yang dibuat dapat diakses oleh client, maka dibuat konfigurasi

endpoint network. Konfigurasi file tersebut memungkinkan client dapat

mengakses web service yang telah dibuat dengan alamat tertentu sesuai dengan

isi. Kode Program 7 menunjukan konfigurasi endpoint network.

Kode Program 7, Konfigurasi End Point Webservice.

1. <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>

2. <endpoints version="2.0"

3. xmlns="http://java.sun.com/xml/ns/jax-ws/ri/runtime">

4. < endpoint

5. implementation = "service.Service"

6. name = "servicevmmarket"

7. url-pattern = "/servicevmmarket"

8. />

9. </endpoints>

Konfigurasi tersebut kemudian dipanggil pada aplikasi client. Kode Program

8 menunjukan proses pengaksesan WSDL oleh client. Variabel-variabel yang

harus menentukan dalam akses ke web service tersebut yaitu NameSpace yang

mengarah pada package yang merupakan tempat service disimpan disimpan pada

server dan URL WSDL yang berupa alamat dari service.

Kode Program 8, Proses pemanggilan Web Service.

1. public class WebServiceManager {

2. public static String NAMESPACE = "http://service/";

3. public static String URL=

4. "http://marcelovirtualmarket-serviceevan.rhcloud.com/servicevmmarket?wsdl";

5. public static String SOAP_ACTION = "http://service/";

6. }

Selain kedua variabel tersebut pengaksesan method service disesuaikan

dengan @webmethod(operationName) dan @webparam(paramName)

yang terdapat pada setiap method service pada server agar memudahkan proses

pemanggilan yang terdapat pada server. Kode Program 9 menunjukan salah satu

proses request ke server.

Kode Program 9, Request menampilkan rincian barang.

1. Barang barang = new Barang();

2. SoapObject request = new SoapObject(NAMESPACE,

3. webMethodName);

4. PropertyInfo pi = new PropertyInfo();

5. pi.setName("kodeBarang");pi.setValue(kodeBarang);

6. pi.setType(String.class);

7. request.addProperty(pi);

8. SoapSerializationEnvelope envelope = new

1. SoapSerializationEnvelope(SoapEnvelope.VER11);

Page 23: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

16

9. envelope.setOutputSoapObject(request);

10. envelope.addMapping(NAMESPACE, "Barang", new Barang().getClass());

11. AndroidHttpTransport androidHttpTransport = newAndroidHttpTransport(URL);

12. androidHttpTransport.call(SOAP_ACTION + webMethodName, envelope);

13. SoapObject response = (SoapObject) envelope.getResponse();

Request seperti pada Kode Program 9, diterima oleh server sebagai sebuah

pesan, yaitu berupa web method dan parameter melalui pengaksesan endpoint

network oleh client. Requestclient diidentifikasi berdasarkan nama dari web

method. Method yang diakses kemudian menjalankan controller dan

mengembalikan output sesuai dengan request yang diminta (Kode Program 10

baris 3 sampai 5).

Kode Program 10, Pemrosesan request pada Server.

1. @WebMethod(operationName = "invokeTambahkanKeDaftarPesanan")

2. public void invokeTambahkanKeDaftarPesanan(

3. @WebParam(name = "email") String email,

4. @WebParam(name="arrItemSelected")String arrItemSelected) {

5. PesanBarangController c = new PesanBarangController();

6. c.invokeTambahkanKeDaftarPesanan(email, arrItemSelected);

7. }

Setelah proses implementasi selesai dilakukan, untuk mengetahui apakah

sistem sudah berjalan dengan baik atau belum maka dilakukan pengujian terhadap

sistem yang telah dibuat. Metode yang digunakan untuk pengujian sistem

menggunakan metode black box testing. Black box testing adalah sebuah metode

pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas sebuah aplikasi tanpa

melihat alur eksekusi program, namun cukup memperhatikan apakah setiap fungsi

menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan. Tabel 1 menunjukan hal-hal

yang diuji dan hasil pengujian sistem.

Tabel 1, Hasil Pengujian Blackbox Testing prototipe sistem

No Fungsi Pengujian Hasil yang

diharapkan Hasil yang muncul Kesimpulan

1

Pembuatan QR Code maupun Barcode pada aplikasi Admin

Menginput kode unik kemudian untuk menghasilkan barcode.

Aplikasi dapat membuat gambar barcode.

Barcode berhasil dibuat

Berhasil

2

Pengolahan data barang. Melakukan insert,

update, delete pada data barang.

Aplikasi dapat melakukan pengolahan data barang.

Pengolahan data berhasil dilakukan.

Berhasil

3

Konfirmasi pesanan member oleh admin pada aplikasi desktop.

Melakukan konfirmasi dengan cara memberi checklist pada pesanan member dan menekan tombol konfirmasi.

Proses konfirmasi pesanan dapat dilakukan oleh admin.

Konfirmasi berhasil Berhasil

4

Pembacaan QR Code maupun Barcode pada perangkat Andoid

Pengiriman kode unik barang yang terdapat di keranjang ke

Sistem dapat menampilkan rincian produk saat proses scan

Rincian produk tampil pada saat member melakukan scan dengan aplikasi

Berhasil

Page 24: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

17

server untuk checkout.

barcode. android.

5

Pengambilan Barang oleh member (Scaning)

Proses pengiriman kode unik hasil decoding barcode ke server agar disimpan pada tabel pemesanan/keranjang

Sistem dapat melakukan pemesanan barang sesuai input member.

Keranjang belanja member bertambah.

Berhasil

6

Checkout Pengiriman kode unik barang yang terdapat di keranjang ke server untuk checkout.

Sistem dapat mengirim ke data ke server untuk proses checkout.

Terjadi perubahan staus pesanan pada keranjang belanja

Berhasil

7

Periksa Histori Pemesanan

Mengirim request ke server untuk mendapatkan data pesanan yang telah dipesan

Sistem dapat menampilkan daftar pesanan member.

Daftar pesanan tampil pada layar android.

Berhasil

Pengujian aplikasi dilakukan dengan metode beta testing. Uji beta testing

dilakukan dengan mengumpulkan user untuk menggunakan aplikasi yang telah

dibuat kemudian mengisi kuisioner yang diajukan oleh peneliti. User sebagai

sampel user berjumlah 30 responden. Setelah dilakukan pengambilan pendapat

menggunakan kuisioner beta testing diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2, Rekap Hasil Beta Testing.

No Pertanyaan Jumlah Tanggapan

Ya Ragu-ragu Tidak

1 Apakah menurut anda aplikasi ini mudah

digunakan? 22 8 0

2 Apakah tampilan desain aplikasi menarik? 10 15 5

3 Apakah aplikasi penggabungan pemasaran

konvensional dan online dengan memanfaatkan

QR Code dan barcode untuk pembelian dengan

cara pemindaian barang membantu anda

memesan produk yang dipasarkan secara

konvensional ?

21 9 0

4 Apakah aplikasi sudah memenuhi kebutuhan

anda ? 20 10 0

5 Apakah pembelian barang dengan cara ini

sangat membantu? 26 4 0

TOTAL 99 40 5

Page 25: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

18

Gambar 12, Persentase Kuisioner dari Lima Pertanyaan.

Dari hasil uji coba berdasarkan tabel 2 maka persentase responden yang

menyatakan setuju tentang pembuatan prototype pada penelitian ini berjumlah 99

/ 144 * 100% = 68.8 %, yang menyatakan ragu-ragu berjumlah 40/144*100 = 27.8

% dan yang menyatakan tidak setuju berjumlah 5/144*100% = 3.5 %. Dari hasil

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prototype sistem ini dapat diterapkan

untuk meningkatkan aksesibilitas produk pada promosi dan penjualan

konvensional.

7. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, meliputi perancangan dan

implementasi sampai pada pengujian sistem dapat disimpulkan bahwa:

Perancangan sistem pemesanan barang dengan cara pemindaian barcode maupun

QR Code melalui perangkat mobile dapat dilakukan pada media promosi yang

disertai barcode atau QR Code setiap produk. Proses pembuatan Barcode/QR

Code (encoding) terjadi di aplikasi desktop milik Admin dengan cara

mengkonversi inputan karakter menjadi pola barcode, sedangkan proses

pembacaan Barcode/QR Code terjadi di aplikasi mobile milik member dengan

cara menterjemahkan kembali pola barcode tersebut menjadi format karakter dan

dikirim ke server untuk proses identifikasi produk untuk ditampilkan ke

perangkat mobile. Proses pembuatan dan proses pembacaan Barcode maupun QR

Code dilakukan menggunakan pustaka Zxing (Zebra Crossing). Agar komunikasi

antar client (Admin dan member) dapat berjalan dengan baik digunakan SOAP

web service yang diletakan di web server sebagai penghubung kedua aplikasi

client.

8. Pustaka

[1] M.,Jiwo Sapto, 2010, Pengaruh Consumer-Level Factor Terhadap

Kesuksesan Produk Private Label Brands, Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta,

http://core.ac.uk/download/pdf/12348256.pdf, Diakses pada tanggal 14

Oktober 2015.

[2] Prabandari, Studi Perbandingan Efektivitas Media Promosi Online dengan

Media Promosi Konvensional UKM Kerajinan Keramik Kasongan

Yogyakarta, 2014, Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan

Page 26: Penerapan Aplikasi Pembacaan Barcode Menggunakan Zxing …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/11323/2/T1_672010256_Full... · dibangun terdiri dari tiga aplikasi yaitu sebuah

19

Desain Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

http://lib.isi.ac.id/gdl42/files/disk1/12/ykptisipp--prabandari-560-1-babipr-

i.pdf, Diakses pada tanggal 14 Oktober 2015.

[3] Ningsih, Yulia., 2014., Perancangan Sistem Informasi Penjualan Baju Batik

Berbasis Web (Online Shopping) pada CV. Selaras Batik, Skripsi, Program

S1 Sistem Informasi Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu

Komputer (STMIK) Raharja. Tangerang.

[4] Tresnani, Dini Lestari., Munir, Rinaldi., Implementasi Sistem Absensi

Pegawai menggunakan QR Code pada Smartphone Android, Artikel Ilmiah,

Institut Teknologi Bandung, http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/,

Diakses pada tanggal 08 April 2014.

[5] Wibisono, Michael Christian., 2013, Pembuatan Aplikasi Pencatatan Stock

dengan Menggunakan Barcode Pada Android, Artikel Ilmiah,

http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/teknik-informatika/article,

Diakses pada tanggal 08 April 2014.

[6] Wahyono, Teguh,. 2010, Membuat Sendiri Aplikasi Dengan Memanfaatkan

Barcode. Jakarta : Elex Media Komputindo.

[7] Owen Sean. Zebra Crossing. https://github.com/zxing/zxing. Diakses pada

tanggal 09 Januari 2015.

[8] Karch, Marziah., What Is Google Android, http://google.about.com/, Diakses

pada tanggal 17 Oktober 2015.

[9] Statista, 2015, Market share held by mobile operating systems in Indonesia

from January 2012 to July 2015,

http://www.statista.com/statistics/262205/market-share-held-by-mobile-

operating-systems-in-indonesia/, Diakses pada tanggal 20 Oktober 2015.

[10] Neilsen, 2015, Indonesian Consumers Flock Online to Purchase Products and

Services, http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/indonesian-

consumers-flock-online-to-purchase-products-and-services.html, Diakses

pada tanggal 19 Oktober 2015.

[11]Hamdani, 2011, Apa itu Web Service ?,

http://hamdani.blog.ugm.ac.id/2011/07/15/apa-itu-web-service/ , Diakses

pada tanggal 21 November 2015.

[12] Pressman, Roger. 1992. Software Engineering A practitioner’s Approach.

Mc-Graw-Hill Inc.

[13] Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta :

Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

[14] International Data Corporation, 2015, Smartphone OS Market Share, 2015

Q2, http://www.idc.com/prodserv/smartphone-os-market-share.jsp, Diakses

pada tanggal 19 Oktober 2015.