101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME DALAM RANGKA PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA JURUG SURAKARTA Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : MARIA NOVITASARI NIM E0008185 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG

PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI

KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME DALAM RANGKA

PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA JURUG

SURAKARTA

Penulisan Hukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan

untuk Melengkapi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana

S1 dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh :

MARIA NOVITASARI

NIM E0008185

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013

Page 2: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : Maria Novitasari

NIM : E0008185

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul :

PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG

PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI

KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME DALAM RANGKA

PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA JURUG

SURAKARTA adalah betul-betul karya sendiri. Hal hal yang bukan karya saya

dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam

daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan

hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Maria Novitasari

NIM E0008185

Page 5: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Maria Novitasari, E0008185. 2013. PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME DALAM RANGKA PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA JURUG SURAKARTA. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah asas asas umum pemerintahan yang baik menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sudah diterapkan dalam pengelolaan rumah susun sederhana sewa Jurug Surakarta serta untuk mengetahui hambatan dalam penerapan asas asas umum pemerintahan yang baik dalam rangka pengelolaan rumah susun

sederhana sewa Jurug Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris atau non dokrinal

dan termasuk penelitian yang bersifat deskriptif. Lokasi penelitian dilaksanakan di UPTD Rumah Sewa Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta dan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta. Jenis data yang dipergunakan meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi, wawancara dan penelitian kepustakaan baik berupa buku buku, peraturan perundang undangan, dan dokumen dokumen. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif dengan model interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan, pertama, dalam pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta belum sepenuhnya menerapkan asas kepastian hukum, asas kepentingan umum, asas proporsionalitas, dan asas profesionalitas. Kedua, dalam pengelolaan Rusunawa Jurug Surakarta mengalami hambatan dalam penerapan asas kepastian hukum karena penghuni dan pengelola tidak melaksanakan hak dan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam tata tertib penghunian, asas kepentingan umum mengalami hambatan karena sasaran utama dari rusunawa tidak terpenuhi yaitu masyarakat berpenghasilan rendah yang disebabkan syarat pendaftaran yang menyulitkan, asas proporsionalitas mengalami hambatan ketika hak dari pengelola untuk mengenakan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh penghuni belum efektif, dan asas profesionaltas mengalami hambatan ketika kurangnya staf di UPTD Rumah Sewa yamg menimbulkan kurang maksimal dalam menjalankan tugas.

Kata Kunci : Penerapan Asas Umum Pemerintahan yang Baik, pengelolaan, rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Jurug Surakarta.

Page 6: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Maria Novitasari. E0008185. 2013. THEAPPLICATION OF PRINCIPLES OF GOOD GOVERNANCE ACCORDING TO LAW NUMBER 28 OF 1999 ABOUT STATE IMPLEMENTATION OF THE CLEAN AND FREE OF CORRUPTION, COLLUSION AND NEPOTISM IN THE MANAGEMENT OF SIMPLE FLATS RENT (RUSUNAWA) JURUG SURAKARTA. Faculty of Law Sebelas Maret University.

This study aimed to determine whether the principles of good governance according to Law number 28 of 1999 About State Implementation of The Clean and Free of Corruption, Collusion and Nepotism has been applied in the management of simple flats rent Jurug Surakarta and to investigate the barriers to implementation principles - principles of good governance in the management of simple flats rent Jurug Surakarta.

This study is an empirical law or non dokrinal and Rumah Sewa Surakarta City Public Works Department and Simple Flats Rent (Rusunawa) Jurug Surakarta. The type of data used include primary data and secondary data. Data collection techniques used is through observation, interviews and library research in the form of books - books, laws and regulations - regulations, and documents - documents. Analysis of the data using qualitative data analysis with interactive models.

Based on the findingsandconclusionsresultingdiscussion, first, in the managementSimple Flats Rent (Rusunawa) JurugSurakartanot fullyapply the principleof legal certainty, the principle ofpublic interest, the principle ofproportionality and theprinciple ofprofessionalism. Second, in the management ofSurakartaJurugRusunawaencounter inapplication of the principleof legal certaintyforresidents andmanagersare notexercising their rights andobligationsas stated inthe order ofoccupancy, the principle ofthe commonrun into difficulty becausethe main targetof therusunawanot metthelow-income peoplewhocausedthe registrationrequirementsthat makes it difficult, proportionality obstscles when the right of management to imposesanctions for violations committed by the occupants have not been effective, andthe principleprofesionaltashave problemswhen a lack ofstaffat therentalhouseUPTDwhicecauseless than the maximumin theline of duty. Keyword : Application ofGeneralPrinciplesof Good Governance, management, simple flatsrent (rusunawa) Jurug Surakarta.

Page 7: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

-

-

-

-

Page 8: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Penulisan Hukum ini Penulis Persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus, yang selalu membimbing dan menyertai langkahku.

Bapak Ibu dan adikku terkhusus untuk adikku alm. Bekti.

Keluarga Besarku Warno Sularso, untuk om dan tante, makasih atas segala

dukungan dan bantuan baik moril maupun materiilnya.

Bapak Budi Setiyanto S.H.,M.H selaku Pembimbing Akademik.

Ibu Wida Astuti S.H.,M.H selaku Pembimbing.

idjayanti

Teman seperjuanganku : nia, heny, arum, dan teman-temanku yang lain

yang tidak bisa aku sebut satu persatu, smoga persahabatan kita slalu

terjaga.

Page 9: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan segala puji penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus

atas kasih karunia penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) dengan

PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG

BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999

TENTANG PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN

BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME DALAM RANGKA

PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA JURUG

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi tugas akhir

sebagai syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Hukum pada Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan penulisan hukum atau

skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan, baik materiil maupun moril

yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang setulus tulusnya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Budi Setyanto, S.H.,M.H selaku Pembimbing Akademik Penulis.

3. Ibu Wida Astuti, S.H.,M.H selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar

membimbing dan memberikan saran sehingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan Ilmu pengetahuan kepada penulis

sehingga dapat dijadikan bekal dalam penulisan skripsi ini dan semoga

kedepannya dapat penulis amalkan.

5. Pengelola Penulisan Hukum yang telah membantu dalam mengurus segaka

administrasi skripsi dari mulai pengajuan judul, pelaksanaan seminar

proposal sampai dengan pendaftaran ujian skripsi.

6. Bapak Toto Jayanto,S.H.,M.H beserta jajarannya dari UPTD Rumah Sewa,

dan Bapak Ratna beserta jajarannya dari Cipta Karya beserta segenap

pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta yang telah

Page 10: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

memberikan materi dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

menyelesaikan penulisan hukum ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan hukum ini masih terdapat banyak

kekurangan, untuk itu penulis dengan besar hati menerima kritik dan saran yang

membangun, sehingga dapat memperkaya penulisan hukum ini. Akhirnya, semoga

penulisan hukum ini dapat bermanfaat dan mampu memberikan sumbangan

ilmiah bagi perkembangan ilmu hukum.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Maria NovitaSari

NIM E0008185

Page 11: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

C. Tujuan Masalah .................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

E. Metode Penelitian .............................................................................. 8

F. Sistematika Penelitian ........................................................................ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 15

A. Kerangka Teori .................................................................................... 15

1. Tinjauan Umum Tentang Pemerintahan Daerah ........................ ..... 15

a. Pengertian Pemerintahan Daerah ......................................... 15

b. Tujuan Dibentuk Pemerintah Daerah .................................... 17

c. Urusan Hak dan Kewajiban Pemerintahan Daerah .............. 18

2. Tinjauan Umum Tentang Asas - Asas Umum Pemerintahan

Yang Baik ................................................................................... 21

a. Sejarah Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik ......... 21

b. Pengertian Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik .... 23

c. Ciri Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik ............... 25

d. Fungsi Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik .......... 26

Page 12: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

e. Macam Macam Asas Asas Umum Pemerintahan Yang

Baik ........................................................................................... 26

3. Tinjauan Umum Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

a. Pengertian Perumahan ........................................................... 31

b. Pengertian Permukiman ........................................................ 32

c. Kebijakan Pemerintah dibidang Perumahan ......................... 33

d. Tujuan Pembangunan Perumahan dan Permukiman ............. 34

4. Tinjauan Umum Tentang Rumah Susun .... ................................ 36

a. Pengertian Rumah Susun ....................................................... 37

b. Kebijakan Pembangunan Rumah Susun ............................... 38

c. Tujuan Pembangunan Rumah Susun ..................................... 39

d. Prinsip Dasar Pembangunan Rumah Susun ......................... 40

e. Dampak Pembangunan Rumah Susun .................................. 42

B. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 44

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ ..... 46

A. Deskripsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta ............................. 46

B. Penerapan Asas Asas Umum Pemerintahan yang Baik Menurut

Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Dalam Rangka Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa

(Rusunawa) Jurug Surakarta ............................................................... 56

C. Hambatan Dalam Penerapan Asas Asas Umum Pemerintahan yang

Baik Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme Dalam Rangka Pengelolaan Rumah Susun

Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta ..................................... 80

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ ..... 87

D. Kesimpulan .......................................................................................... 87

E. Saran ..................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 92

LAMPIRAN .................................................................................................... ..... 96

Page 13: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah perumahan merupakan persoalan penting dan strategis,

karena rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia selain

sandang dan pangan. Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman

merupakan indikator yang penting. Ini karena kondisi masyarakat dalam

bermukim dapat menjadikan tolak ukur kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah menjadikan pembangunan perumahan dan kawasan

permukiman sebagai program nasional untuk mewujudkan rumah layak

huni bagi masyarakat.

Mengingat pentingnya peran rumah bagi masyarakat, maka

pemerintah berusaha menyediakan perumahan yang layak khususnya bagi

masyarakat yang tidak mampu. Banyak masyarakat yang masih belum

mempunyai rumah bahkan belum mampu membuat rumah sendiri,

terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Pembangunan

perumahan guna memenuhi kesejahteraan masyarakat secara adil dan

merata sesuai tujuan pembangunan nasional, ditandai dengan

meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, antara lain

melalui pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman.

Pemerintah Daerah sebagai daerah otonom mempunyai

kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan pemerintahan yang

berdasarkan prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat dan

pertanggungjawaban kepada masyarakat. Untuk mendukung

penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan kewenangan yang luas, nyata,

dan bertanggungjawab di daerah secara proporsional dan berkeadilan.

Dalam penyelenggaraan negara Pemerintah atau pejabat administrasi

negara bertindak tidak selalu berdasarkan pada peraturan yang berlaku,

tetapi juga dapat bertindak atas inisiatif sendiri (freies ermessen) asalkan

pemerintah dapat mempertanggungjawabkan setiap tindakannya tersebut.

Page 14: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Seiring dengan tindakan pemerintah timbul kekhawatiran bahwa tindakan

yang diambil oleh pemerintah akan merugikan masyarakat, maka

diperlukan adanya asas asas umum pemerintahan yang baik sebagai tolak

ukur kebenaran pemerintah dalam bertindak. Asas ini untuk membatasi

wewenang pemerintah sehingga terhindar dari pelampauan wewenang

(Ridwan HR, 2005:242).

Asas asas umum pemerintahan yang baik merupakan jembatan

antara norma hukum dan norma etika. Asas ini sebagai perwujudan

pemerintahan yang baik, baik dari sistem dan pelaksanaan pemerintahan.

Asas asas umum pemerintahan yang baik menurut Prof. Kuntjoro

Purbopranoto meliputi asas kepastian hukum, asas keseimbangan, asas

kesamaan dalam mengambil keputusan, asas bertindak cermat, asas

motivasi untuk setiap keputusan, asas tidak mencampuradukkan

kewenangan, asas permainan yang layak, asas keadilan dan kewajaran,

asas kepercayaan dan menanggapi pengharapan yang wajar, asas

meniadakan akibat suatu keputusan yang batal, asas perlindungan atas

pandangan, asas kebijaksanaan, dan asas penyelenggaraan kepentingan

umum. Dalam pengelolaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa)

pemerintah daerah dapat menerapkan asas asas pemerintahan yang baik,

dengan membuat suatu peraturan daerah. Penggunaan asas asasumum

pemerintahan yang baik sebagai landasan bagi pembuatan peraturan

daerah adalah penting, dengan maksud agar penerapan hukum itu dapat

menjamin adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.

Pemerintah Daerah memegang peran yang penting dalam

menentukan keberhasilan pembangunan perumahan kedepannnya.

Pemerintah daerah wajib mengurusi bidang perumahan sekaligus

memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang tidak mampu agar mampu

menempati, menikmati, dan/atau memiliki rumah yang layak huni. Oleh

karena melaksanakan tugasnya Pemerintah memberikan solusi atas

ketimpangan antara penyediaan dengan kebutuhan atas perumahan dengan

mendirikan rumah susun (rusun) yang layak dan sehat bagi masyarakat

Page 15: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Dalam rangka memberikan landasan hukum dalam pembangunan

Rumah Susun, pada tanggal 31 Desember 1985 Pemerintah telah

mengundangkan Undang Undang Nomor 16 Tahun 1985, yang telah

diubah menjadi Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah

Susun, dan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah

Susun sebagai aturan pelaksana yang mulai sejak tanggal 26 April 1988.

Pada dasarnya kebijakan percepatan pembangunan rumah susun

di kawasan perkotaan ini dilatarbelakangi oleh ketersediaan lahan

perkotaan yang sangat terbatas mengakibatkan semakin langka dan

mahalnya lahan perkotaan. Hal ini menyebabkan pembangunan perumahan

baru layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah cenderung muncul

permukiman illegal dan kumuh pada pusat kota. Oleh karena itu untuk

memanfaatkan keterbatasan lahan perkotaan, maka dalam memenuhi

kebutuhan perumahan masyarakat penghasilan menengah kebawah

direncanakan pembangunan rumah susun sederhana di pusat pusat kota,

dengan intensitas bangunan tinggi diharapkan dapat mendorong

pemanfaatan lahan dan penyediaan prasarana, sarana dan utilitas yang

efektif dan efisien.

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, tercatat jumlah

penduduk di Kota Surakarta sebanyak 586.039 jiwa dengan luas sebesar

44,04 km² membuat tingkat kepadatan penduduk di Kota Surakarta sangat

tinggi, yaitu 13.307 jiwa/km² (BPS, Kota Surakarta). Untuk mengatasi

keterbatasan lahan yang berbanding terbalik dengan kebutuhan masyarakat

akan rumah serta penataan wilayah wilayah kumuh maka pemerintah

Kota Surakarta membangun rusunawa sebagai alternatif tempat tinggal

untuk merelokasi warga kalangan menengah ke bawah (Rusunawa

Begalon I, Begalon II, Semanggi, Jurug, dan Kerkop) (Addin Kurnia Putri,

2011:1).

Gagasan penyelenggaraan rumah susun merupakan bentuk

perhatian untuk mewujudkan tempat hunian yang layak bagi seluruh

Page 16: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

masyarakat sebagai kebutuhan dasarnya. Namun belum semua kota di

Indonesia telah mengembangkan bentuk hunian dalam mengakomodasi

kebutuhan perumahan di daerah perkotaan. Penyelenggaraan rumah susun

ternyata belum cukup memadai dalam mengimbangi laju peningkatan

kebutuhan perumahan terutama di kawasan perkotaan dengan kepadatan

penduduk yang tinggi dan masalah urbanisasi. Banyak hambatan

hambatan yang ditemui sehingga upaya percepatan pemenuhan kebutuhan

perumahan melalui penyediaan rumah susun tidak mudah direalisasikan.

Pentingnya pembangunan rumah susun ini karena perubahan paradigma

pembangunan permukiman di kota kota besar di Indonesia yang

seharusnya tidak lagi mengacu pada konsep perumahan (landed house)

melainkan perlunya dipikirkan pembangunan rumah susun (vertical

house).

Program rumah susun diharapkan dapat mengatasi masalah

hunian liar yang kerap terjadi di kawasan perkotaan. Semakin sempitnya

lahan karena populasi yang meningkat membuat harga tanah di perkotaan

melonjak tinggi, banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang

mendirikan bangunan di tanah yang tidak berizin karena keterbatasan

ekonomi. Seringkali hunian hunianliar penduduk ini berada diatas tanah

negara yang belum dimanfaatkan. Pemanfaatan tanah negara melalui

program hunian rumah susun ini nantinya diharapkan mampu mengatasi

permasalahan hunian liar sehingga penggusuran warga yang mendiami

lahan tidak berizin dihindari dan dialihkan ke program rumah susun.

Pengembangan Rumah Susun (Rusun) kini tengah digencarkan

oleh pemerintah (Kementerian Perumahan Rakyat) diseluruh Indonesia

masuk kedalam salah satu program pemerintah pusat yang di kenal dengan

kebijakan strategis yang dianggap tepat karena melihat pertumbuhan

penduduk Indonesia yang cukup pesat pertahunnya, semakin bertambah

penduduk Indonesia semakin banyak lahan yang dibutuhkan untuk

dijadikan lokasi permukiman atau hunian. Diketahui rata rata

Page 17: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pertumbuhan penduduk Indonesia adalah 2,5 % per tahun maka sampai

tahun 2025 menurut ahli demografi jumlah penduduk Indonesia akan

mencapai dua kali lipat dari jumlah sekarang. Karena itu diperlukan suatu

perencanaan jangka panjang kedepan untuk mengantisipasi kebutuhan

penduduk akan permukiman atau hunian. Sehingga konsep yang dipakai

adalah mengembangkan hunian vertikal untuk menghemat lahan yang

dibutuhkan(Nuniek Widyanti.

http://regional.kompasiana.com/2011/01/13/pembiayaan-pembangunan-

rumah-susun-program-seribu-tower/ diakses pada tanggal 19 April 2012

pukul 22.15).

Guna memenuhi hak masyarakat atas perumahan yang merupakan

hak asasi manusia, timbul kewajiban bagi pemerintah daerah untuk

berperan lebih aktif dalam melaksanakannya. Pemerintah Kota Surakarta

berupaya untuk melaksanakan program pembangunan rusunawa guna

memenuhi kebutuhan perumahan yang layak huni bagi masyarakat

berpenghasilan rendah. Program Rumah Susun Sewa (Rusunawa)

merupakan kebijakan dari Pemerintah Daerah Kota Surakarta mengingat

terbatasnya lahan, sedangkan kebutuhan atas perumahan yang layak huni

bagi masyarakat Kota Surakarta sangat besar maka pembangunan dengan

hunian secara vertikal dengan cara pembangunan rusunawa. Pembangunan

rusunawa ini merupakan jalan yang dianggap tepat bagi perkotaan dalam

mengatasi permukiman kumuh yang semakin meningkat. Melalui

Peraturan Daerah yang dikeluarkan sebagai aturan pelaksanaannya,

Pemerintah Kota Surakarta berupaya untuk mewujudkan tercapainya suatu

pemerintahan yang baik guna menghindari kesewenangan atas wewenang

yang dimiliki pemerintah dalam penyelenggaraan rusunawa. Berdasarkan

uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang tertuang

dalam bentuk PENERAPAN ASAS

ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT

UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG

PENYELENGGARAAN NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS

Page 18: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

DARI KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME DALAM RANGKA

PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA JURUG

SURAKARTA

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan

sebelumnya, serta agar permasalahan yang diteliti menjadi lebih jelas dan

penulisan penelitian hukum mencapai tujuan yang diinginkan, maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana penerapan asas asas umum pemerintahan yang baik

menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme dalam rangka pengelolaan rumah susun

sederhanasewa Jurug Surakarta ?

2. Hambatan apa dalam penerapan asas asas umum pemerintahan yang

baik menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme dalam rangka pengelolaan rumah susun sederhana

sewaJurug Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Kegiatan penelitian pasti terdapat suatu tujuan yang jelas yang

hendak dicapai. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam suatu

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui penerapan asas asas umum pemerintahan

yang baik menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999

Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam rangka pengelolaan rumah

susun sederhana sewa Jurug Surakarta.

Page 19: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Untuk mengetahui hambatan penerapan asas asas umum

pemerintahan yang baik menurut Undang Undang Nomor 28

Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam rangka

pengelolaan rumah susun sederhana sewa Jurug Surakarta.

2. Tujuan Subyektif

a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis di bidang

hukum perumahan khususnya mengenai penerapan asas asas

umum pemerintahan yang baik menurut Undang Undang

Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam

rangka pengelolaan rumah susun sederhana sewa Jurug Surakarta.

b. Untuk memenuhi persyaratan akademis dalam mencapai gelar

kesarjanaan dibidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penulisan suatu penelitian diharapkan mampu memberikan

manfaat yang dapat diperoleh, terutama bagi bidang ilmu yang diteliti.

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan referensi tambahan terkait dengan penerapan asas-

asas umum pemerintahan yang baik menurut Undang Undang

Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam

rangka pengelolaan rumah susun sederhana sewa Jurug Surakarta.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

berarti bagi peningkatan dan pengembangan ilmu hukum pada

umumnya dan Hukum Administrasi Negara pada khususnya.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan bahan masukan, saran dan gagasan pemikiran

Page 20: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

kepada semua pihak khususnya Kantor Dinas Pekerjaan Umum

Kota Surakarta.

b. Memperluas dan mengembangkan pola pemikiran dan penalaran

sekaligus untuk mengimplementasikan ilmu penulis yang

diperoleh.

E. METODE PENELITIAN

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang

didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang

bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu,

dengan jalan menganalisanya (Soerjono Soekanto, 2010:43). Adapun

metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian hukum

empiris. Penelitian hukum empiris, yaitu penelitian hukum yang

dilakukan dengan mencari kebenaran data di lapangan. Dengan

meneliti langsung ke lapangan maka akan didapatkan data yang nyata

dan faktual. Pada penelitian hukum empiris, penelitian hukum yang

pada awalnya diteliti adalah data hukum sekunderuntuk kemudian

dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan atau

terhadap masyarakat (Soerjono Soekanto, 2008:52).

2. Sifat Penelitian

Penelitian hukum ini bersifat deskriptif. Suatu penelitian

deskriptif, dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin

tentang manusia, keadaan atau gejala gejala lainnya dengan

memaparkan obyek yang diteliti. Metode penelitian bersifat deskriptif

adalah untuk mempertegas hipotesa hipotesa agar dapat membantu

dalam memperkuat teori atau dalam kerangka menyusun teori baru

(Soerjono Soekanto, 2008:10).

3. Lokasi penelitian

Page 21: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi penelitian di

Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta dan Rusunawa Jurug

Surakarta. Lokasi tersebut dipilih karena Kota Surakarta yang sedang

mengalami perkembangan pesat khususnya dalam pembangunan

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Penulis memilih

Rusunawa Jurug yang merupakan rusunawa ketiga yang dibangun

setelah Rusunawa Begalon dan Rusunawa Semanggi.

4. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif

merupakan suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data yang

dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan juga

perilakunya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu

yang utuh (Soerjono Soekanto, 2010 : 250).

5. Sumber Data dan Jenis Data

Sumber data adalah tempat dimana data diperoleh. Sumber

data dalam penelitian ini adalah:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh

berdasarkan keterangan dari semua pihak yang terkait langsung

dengan permasalahan yang diteliti, mencakup keterangan

keterangan dari pihak pihakyang terlibat secara langsung

dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini diperoleh dari

hasil wawancara dengan Kepala UPT Rumah Sewa Dinas

Pekerjaan Umum Kota Surakarta dan Penghuni Rusunawa Jurug

Surakarta.

Jenis Data Primer adalah data yang diperoleh langsung

dari sumber pertama, yakni perilaku warga masyarakat, melalui

penelitian (Soerjono Soekanto, 2008:12). Data primer merupakan

keterangan atau fakta yang diperoleh secara langsung dari

penelitian di lapangan.

Page 22: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang tidak secara

langsung memberi keterangan dan berfungsi untuk melengkapi

dan mendukung sumber data primer. Sumber data sekunder

meliputi bahan bahan pustaka yang dapat berupa buku-buku,

arsip, dokumen dokumen, peraturan perundang undangan,

laporan, hasil penelitian, media elektronik serta bahan

kepustakaan lainnya yang menunjang.

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber

bahan kepustakaan, antara lain mencakup dokumen dokumen

resmi, buku buku, hasil hasil penelitian berwujud laporan,

buku harian, dan seterusnya (Soerjono Soekanto, 2008:12).

Jenis Data Sekunder yang digunakan dalam penelitian

meliputi :

1) Undang Undang Nomor 16 Tahun 1985 jo Undang

Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun.

2) Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan

dan Permukiman.

3) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah.

4) Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

5) Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor

14/PERMEN/M/2007 Tentang Pengelolaan Rumah Susun

Sederhana Sewa.

6) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2009

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota

Surakarta.

7) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2009

Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

Page 23: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

8) Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2011

Tentang Rumah Susun.

9) Peraturan Walikota Surakarta Nomor 17 Tahun 2008 Tentang

Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Pekerjaan Umum Kota Surakarta.

10) Peraturan Walikota Surakarta Nomor 45 Tahun 2008 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas

Pekerjaan Umum Kota Surakarta.

11) Peraturan Walikota Surakarta Nomor 20 O Tahun 2009

Tentang Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural Unit

Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara cara yang dilakukan

untuk memperoleh data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan

data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Dalam melakukan wawancara ini penulis menggunakan

teknik wawancara terarah (directive interview). Cara cara

tersebut menimbulkan pengarahan atau struktur, namun tidak

berarti bahwa wawancara dilaksanakan secara kaku. Wawancara

dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur

dan terarah untuk mencapai tujuan wawancara tersebut.

Wawancara ini dilakukan dengan pihak pihak yang

berkompeten di Kantor UPT Rumah Sewa Dinas Pekerjaan

Umum Kota Surakarta. Selain itu wawancara juga dilakukan

dengan beberapa penghuni Rusunawa Jurug.

b. Studi Dokumen

Studi dokumen digunakan untuk mengumpulkan data

sekunder, didapatkan melalui berbagai literatur meliputi peraturan

perundang undangan, buku buku dan dokumen dokumen

lain yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

Page 24: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Dokumen dokumen yang diperoleh merupakan hasil penelitian

di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan hal yang sangat penting

untuk menguraikan dan memecahkan masalah yang diteliti

berdasarkan data yang dikumpulkan. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif model

interaktif. Terdapat tiga komponen utama analisis data antara lain

(HB. Sutopo, 2002:37) :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bagian dari proses analisis yang

mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal

hal yang tidak penting, dan mengatur sedemikian rupa sehingga

kesimpulan dapat dilakukan.

b. Sajian Data

Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah

sehingga dapat menjawab permasalahan yang diteliti. Sajian data

selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat meliputi berbagai

jenis matriks, gambar/skema, jaringan kerja kegiatan, dan juga

tabel sebagai pendukung narasinya.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan akhir merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh peneliti untuk diverifikasi, berupa suatu

pengulangan dari tahap pengumpulan data terdahulu dan

dilaksanakan secara lebih teliti setelah data tersaji. Hal ini

merupakan tahap akhir dari suatu penelitian yang dilakukan

dengan didasarkan pada hal yang ada dalam reduksi maupun

penyajian data.

F. SISTEMATIKA PENULISAN HUKUM

Sistematika penulisan hukum ini disajikan untuk memberikan

Page 25: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

gambaran secara menyeluruh mengenai sistematika penulisan hukum

sebagai karya ilmiah yang disesuaikan dengan kaidah kaidah baku

penulisan suatu karya ilmiah. Penulisan hukum ini terdiri dari empat bab,

yaitu Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Pembahasan dan Penutup,

disertakan pula Daftar Pustaka dan Lampiran, dengan sistematika

terperinci sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Metode Penelitian

F. Sistematika Penulisan Hukum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori, yang terdiri :

1. Tinjauan Umum Tentang Pemerintahan Daerah

a. Pengertian Pemerintahan Daerah

b. Tujuan dibentuk Pemerintahan Daerah

c. Urusan Hak dan Kewajiban Pemerintahan Daerah

2. Tinjauan Umum Tentang Asas Asas Umum Pemerintahan

Yang Baik

a. Sejarah Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik

b. Pengertian Asas Asas Umum Pemerintahan Yang

Baik

c. Ciri Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik

d. Fungsi Asas Asas Umum Pemerintahan Yang Baik

e. Macam Macam Asas Asas Umum Pemerintahan

Yang Baik

1) Menurut Koentjoro Purbopranoto

2) Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999

3. Tinjauan Umum Tentang Perumahan dan Kawasan

Page 26: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Permukiman

a. Pengertian Perumahan

b. Pengertian Permukiman

c. Kebijakan Pemerintah di Bidang Perumahan

d. Tujuan Pembangunan Perumahan dan Permukiman

4. Tinjauan Umum Tentang Rumah Susun

a. Pengertian Rumah Susun

b. Kebijakan Pembangunan Rumah Susun

c. Tujuan Pembangunan Rumah Susun

d. Prinsip Dasar Pembangunan Rumah Susun

e. Dampak Pembangunan Rumah Susun

B. Kerangka Pemikiran

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 27: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Tinjauan Umum Tentang Pemerintahan Daerah

a. Pengertian Pemerintahan Daerah

Pemerintahan Daerah berasal dari kata Pemerintah dan

Daerah. A M Donner membagi pemerintah dalam arti luas dan

dalam arti sempit, Pemerintah dalam arti luas meliputi :

1) Badan / organ negara yang diserahi tugas / fungsi untuk

merumuskan dan menentukan haluan negara.

2) Badan / organ negara yang diserahi tugas / fungsi

merealisasikan / melaksanakan haluan negara yang telah

ditentukan lebih dahulu (wewenang administrasi).

Sedangkan pemerintah dalam arti sempit dimaksudkan

sebagai badan / organ negara yang diserahi tugas / fungsi

merealisasikan / melaksanakan haluan negara yang telah

ditentukan lebih dahulu.

Van volenhoven membagi pemerintah dalam arti luas

meliputi empat bidang kekuasaan yaitu :

1) Membuat peraturan perundang undangan.

2) Pemerintah / pelaksana.

3) Peradilan dan

4) Polisi.

Pengertian dalam arti sempit, pemerintah hanya meliputi

badan / kekuasaan eksekutif tidak termasuk sebagai badan

pembuat undang undang maupun badan peradilan dan badan

kepolisian.

Komisi van Poeltje pada tahun 1972 dalam laporannya

membedakan pemerintah dalam arti luas dan arti sempit. Dalam

arti luas diartikan sebagai fungsi yaitu keseluruhan tindakan,

Page 28: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

perbuatan dan keputusan keputusan yang diambil oleh alat

alat pemerintahan untuk mencapai tujuan negara. Sedangkan

pemerintah dalam arti sempit hanya meliputi organ / badan / alat

perlengkapan negara yang diserahi tugas pemerintahan.

Pemerintahan dapat dilihat dari dua sudut, yaitu

pemerintahan dalam arti fungsi yakni kegiatan mencakup

aktivitas pemerintah dan pemerintah dalam arti organisasi, yaitu

kumpulan dari kesatuan kesatuan pemerintahan. Pemerintahan

dari arti organisasi dilihat dari sudut institusi juga dibedakan

menjadi arti luas yang mencakup seluruh wewenang yang dapat

dilakukan oleh negara dan kepentingan negara itu sendiri yang

meliputi tugas tugas legislatif, eksekutif dan yudikatif sebagai

keseluruhan organ organnya. Pemerintahan dalam arti sempit

diartikan sebagai hanya meliputi kegiatan dalam bidang eksekutif

(Bestuur).

Bagir Manan membedakan pemerintah dalam arti luas

mencakup semua alat kelengkapan negara, yang terdiri dari

cabang cabang kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif atau

alat alat kelengkapan negara lain yang juga bertindak untuk dan

atas nama negara. Dalam arti sempit, pemerintah merupakan

cabang kekuasaan eksekutif (Muin Fahmal, 2006 : 25 27).

Terdapat perbedaan pengertian antara pemerintah dan

pemerintahan. Pemerintah adalah segala urusan yang dilakukan

oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat

dan kepentingan negara. Dapat juga diartikan pemerintahan

adalah bestuurvoering atau pelaksanaan tugas pemerintah,

sedangkan pemerintah adalah organ atau aparat yang menjalankan

pemerintahan.

Pemerintah dapat diartikan dalam arti luas dan dalam arti

sempit. Pemerintah dalam arti luas adalah semua alat kelengkapan

negara yang menyelenggarakan semua kekuasaan didalam negara

Page 29: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Sedangkan dalam arti

sempit pemerintah diartikan sebagai organ / alat perlengkapan

negara yang diserahi tugas pemerintahan atau melaksanakan

undang undang.

Unsur unsur pemerintahan daerah menurut De Guzman

dan Taples yaitu :

1) Pemerintahan Daerah adalah sub divisi politik dari

kedaulatan bangsa atau negara.

2) Pemerintahan Daerah diatur oleh hukum.

3) Pemerintahan Daerah mempunyai badan pemerintahan yang

dipilih oleh penduduk setempat.

4) Pemerintahan Daerah menyelenggarakan kegiatan

berdasarkan peraturan perundangan.

5) Pemerintahan Daerah memberikan pelayanan dalam wilayah

yuridiksinya.

Pengertian Pemerintahan Daerah menurut Undang

Undang Nomor 32 Tahun 2004, Pemerintahan Daerah adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah

dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan

prinsip seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Undang Undang Dasar Negara Republik Indnesia Tahun 1945.

Sedangkan Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau

Walikota dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah.

b. Tujuan dibentuk Pemerintah Daerah

Pemerintahan Daerah dibentuk dengan tujuan sebagai

berikut :

1) Mengurangi beban pemerintah pusat dan campur tangan yang

terlalu besar mengenai masalah masalah yang sebetulnya

bisa diselesaikan oleh masyarakat setempat.

Page 30: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2) Mendidik masyarakat untuk mengurus urusannya sendiri.

3) Mendorong masyrakat untuk berpartisipasi aktif dalam

pembangunan.

4) Memperkuat persatuan dan kesatuan nasional (Hanif

Nurcholis, :21).

c. Urusan hak dan kewajiban pemerintahan daerah

Pelaksanaan otonomi daerah pada dasarnya memberikan

keleluasaan daerah untuk mengelola seluruh sumber daya yang

dimiliki demi tercapainya kesejahteraan masyarakat. Dengan

demikian, daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan

daerah untuk memberikan pelayanan, peningkatan peranserta,

prakarsa dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan pemerintahan daerah terdiri dari urusan wajib dan

urusan pilihan. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang

bersifat wajib berpedoman pada standar pelayanan minimal

dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah.

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan pada

Pasal 18 UUD 1945 yakni Pembagian daerah Indonesia atas

daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya

ditetapkan dengan Undang Undang dengan memandang dan

mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan

negara dan hak hak asal usul dalam daerah daerah yang

bersifat istimewa.

Pendistribusian kewenangan antara pemerintah pusat dan

daerah membedakan urusan yang bersifat concurrent yaitu urusan

pemerintahan yang penanganannya dalam bagian atau bidang

tertentu dapat dilakukan bersama antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah serta ada bagian urusan yang menjadi

kewenangan pemerintah pusat dan ada bagian urusan yang

Page 31: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

diserahkan kepada propinsi dan ada bagian urusan yang

diserahkan kepada kabupaten / kota.

Kewenangan daerah merupakan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah yang

diselenggarakan berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas

dan efisiensi yang terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

1) Urusan Pemerintahan Daerah

Urusan wajib yang menjadi kewenangan

Pemerintahan Daerah untuk Kabupaten / Kota berdasarkan

Pasal 14 ayat 1 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004

sebagai berikut :

a) Perencanaan dan pengendalian pembangunan.

b) Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang.

c) Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat.

d) Penyediaan sarana dan prasarana umum.

e) Penanganan bidang kesehatan.

f) Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya

manusia potensial.

g) Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten / kota.

h) Pelayanan bidang ketenagakerjaanlintas kabupaten /

kota.

i) Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan

menengah.

j) Pengendalian lingkungan hidup.

k) Pelayanan pertanahan.

l) Pelayanan kependudukan dan catatan sipil.

m) Pelayanan administrasi umum pemerintahan.

n) Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk

lintas kabupaten / kota.

o) Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum

Page 32: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dapat dilaksanakan oleh kabupaten / kota.

p) Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan

perundang undangan.

Sedangkan urusan pemerintahan kabupaten / kota

yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang

secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat sesuai kondisi, kekhasan, dan

potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

2) Hak Pemerintah Daerah

Dalam Pasal 21 Undang Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa

Pemerintah Daerah mempunyai hak sebagai berikut :

a) Mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahannya.

b) Memilih pimpinan daerah.

c) Mengelola aparatur daerah.

d) Mengelola kekayaan daerah.

e) Memunggut pajak daerah dan retribusi daerah.

f) Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya

alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah.

g) Mendapatkan sumber sumber pendapatan lain yang

sah.

h) Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan

perundang undangan.

3) Kewajiban Pemerintah Daerah

Selain mempunyai hak, pemerintah daerah juga

mempunyai kewajiban sebagaimana tercantum dalam Pasal

22 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 yaitu sebagai

berikut :

a) Melindungi masyarakat, menjaga persatuan dan

kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan

Page 33: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Republik Indonesia.

b) Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

c) Mengembangkan kehidupan demokrasi.

d) Mewujudkan keadilan dan pemerataan.

e) Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan.

f) Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan.

g) Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang

layak.

h) Mengembangkan sistem jaminan sosial.

i) Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah.

j) Mengembangkan sumber daya produktif di daerah.

k) Melestarikan lingkungan hidup.

l) Mengelola administrasi kependudukan.

m) Melestarikan nilai sosial budaya.

n) Membentuk dan menetapkan peraturan perundang

undangan sesuai dengan kewenangannya.

o) Kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang

undangan.

2. Tinjauan Umum Tentang Asas Asas Umum Pemerintahan yang Baik

a. Sejarah Asas asas umum pemerintahan yang baik

Sejak dianutnya konsepsi welfare state, yang

menempatkan pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab

terhadap kesejahteraan umum warga negara dan untuk

mewujudkan kesejahteraan ini pemerintah diberi wewenang untuk

campur tangan dalam segala lapangan kehidupan masyarakat,

dimana campur tangan tidak saja berdasarkan pada peraturan

perundang-undangan, tetapi dalam keadaan tertentu dapat

bertindak atas inisiatif sendiri tanpa harus terikat sepenuhnya

pada peraturan perundang undangan (FreiesErmessen). Adanya

kewenangan yang dimiliki administrasi negara untuk bertindak

Page 34: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

secara bebas dalam melaksanakan tugas tersebut, maka

dikhawatirkan pejabat administrasi negara melakukan perbuatan

yang menyimpang dari peraturan, sehingga dapat menimbulkan

kerugian bagi masyarakat. Guna meningkatkan perlindungan

hukum bagi masyarakat maka pada tahun 1950 panitia de

Monchy di Nederland membuat laporan tentang asas asas

umum pemerintahan yang baik (algemene beginselen van

behoorlijk bestuur atau general principles of good

administration).

Pada mulanya timbul keberatan terhadap konsep de

Monchy, karena dikhawatirkan hakim atau peradilan administrasi

menggunakan istilah itu untuk memberikan suatu penilaian

terhadap kebijaksanaan yang telah diambil pemerintah. Keberatan

itu saat ini sudah tidak beralasan, sebab meskipun istilah itu

digunakan dalam pengadilan dan badan banding terhadap

keputusan keputusan instansi pemerintah akan tetapi freis

ermessen tetap diakui dan dapat dilaksanakan oleh alat

administrasi negara dalam melaksanakan fungsinya. Meskipun

demikian istilah tersebut mendapat tempat dalam dalam

perundang undangan dan yurisprudensi di Nederland (SF

Marbun dan Moh Mahfud, 2006:57-58).

Di Indonesia, Freies Ermessen muncul bersamaan

dengan pemberian tugas kepada pemerintah untuk merealisasi

tujuan negara sebagaimana tercantum dalam alinea keempat

Pembukaan UUD 1945. Tugas utama pemerintah konsepsi

welfare state yakni memberikan pelayanan bagi warga negara,

muncul prinsip pemerintah tidak boleh menolak untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan alasan tidak

ada peraturan perundang undangan yang mengaturnya atau

belum / tidak ada peraturan perundang undangan yang dijadikan

dasar kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum. Meskipun

Page 35: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pemerintah diberikan kebebasan berupa Freies Ermessen, dalam

negara hukum penggunaannya harus dalam batas yang

dimungkinkan oleh hukum yang berlaku. Penggunaan kebebasan

ini tidak boleh bertentangan dengan hukum yang berlaku baik

hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis (Ridwan HR, 2006 :

180 181).

Asas asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia

digali dari ajaran agama, Pancasila dan UUD 1945, hukum adat,

teori ilmu hukum dan yurisprudensi. Dengan mengacu kepada

pembentukan hukum nasional kemudian asas tersebut diuji ke

dalam peraturan perundang undangan Indonesia dan

yurisprudensi. Kiranya asas asas umum pemerintahan yang baik

dijadikan sebagai tolak ukur menggali dan menemukan asas

pemerintahan sepanjang sesuai dengan sepanjang sesuai dengan

Pancasila dan UUD 1945.

Sedangkan di Indonesia keberadaan asas asas umum

pemerintahan yang baik belum terkodifikasikan dalam suatu

peraturan tersendiri. Namun penjabarannya dari asas asas umum

pemerintahan yang baik dapat ditemukan diberbagai peraturan

perundang undangan dan yurisprudensi. Karena mempunyai

daya mengikat secara moral, doktrinal dan yuridis maka asas ini

dapat dijadikan sumber hukum administrasi formal (SF Marbun,

2003:280).

b. Pengertian Asas asasumum Pemerintahan yang baik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asas asas

umum pemerintahan yang baik dipahami sebagai dasar umum

dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Asas asas

umum pemerintahan yang baik lahir dari praktik penyelenggaraan

negara dan pemerintahan sehingga bukan produk formal suatu

lembaga negara seperti undang undang. Asas asas umum

pemerintahan yang baik sesuai perkembangan untuk

Page 36: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

meningkatkan perlindungan terhadap hak hak individu. Dalam

hubungan ini, mengemukakan asas umum pemerintahan yang

layak adalah rambu rambu bagi para penyelenggara negara

dalam menjalankan tugasnya. Rambu rambu diperlukan agar

tindakan tindakannya tetap sesuai dengan tujuan hukum yang

sesungguhnya (Muin Fahmal, 2008:60).

Menurut Ridwan, asas asas umum pemerintahan yang

baik dipahami sebagai asas asas umum yang dijadikan dasar dan

tata cara dalam penyelenggaraan pemerintahan yang layak,

sehingga penyelenggaraan pemerintahan menjadi baik, sopan,

adil, terhormat, bebas dari kezaliman, pelanggaran peraturan,

tindakan penyalahgunaan wewenang, dan tindakan sewenang

wenang (Ridwan HR, 2006:247). Tindakan pemerintah yang

didasarkan pada asas asas umum pemerintahan yang baik sangat

diperlukan, mengingat pemerintah mempunyai wewenang yang

istimewa dalam rangka penyelenggaraan kesejahteraan dan

kepentingan umum sangat luas.

Menurut Philipus M. Hardjon, asas asas umum

pemerintahan yang baik dipandang sebagai norma hukum tidak

tertulis, yang senantiasa harus ditaati oleh pemerintah. Dapat

diartikan bahwa asas asas hukum tidak tertulis, darimana untuk

keadaan keadaan tertentu dapat ditarik aturan hukum yang dapat

diterapkan (Philipus M. Hardjon dkk, 2005:270). Asas asas

umum yang baik memegang peranan yang sangat penting. dengan

mengindahkanasasini dimungkinkan tidak terjadinya

penyalahgunaan wewenang dan jabatan.

Menurut Jazim Hamidi, pengertian asas asas umum

pemerintahan yang baik adalah :

1) Asas asas umum pemerintahan yang layak merupakan nilai

nilai etik yang hidup dan berkembang dalam lingkungan

hukum administrasi negara.

Page 37: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Asas asas umum pemerintahan yang layak berfungsi

sebagai pegangan bagi pejabat aadministrasi negara dalam

menjalankan fungsinya yang terkait dengan beschikking.

3) Sebagian besar dari asas asas umum pemerintahan yang

layak masih merupakan asas asas yang tidak tertulis,

abstrak dan dapat digali dalam praktek kehidupan di

masyarakat.

4) Sebagian asas asas umum pemerintahan yang layak sudah

menjadi kaidah tertulis dan terpecah dalam berbagai

peraturan hukum positif.

Pada dasarnya asas asas umum pemerintahan yang

layak merupakan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,

teratur, tertata, tertib, tanpa cacat dan berwibawa, sebagai tindak

lanjut untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih.

Sejalan dengan substansi pasal 3 Undang Undang Nomor 28

Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, terdapat asas asas

umum penyelenggaraan negara, dengan menginternalisasikan

secara efektif asas asas umum pemerintahan yang layak yang

digunakan sebagai hukum tidak tertulis dengan melalui

pelaksanaan hukum dan penerapan hukum serta pembentukan

hukum (Dedi Mulyadi, 42-44).

c. Ciri Asas asasumum pemerintahan yang baik

Asas asas umum pemerintahan yang baik mempunyai

ciri yaitu:

1) Keteladanan dari atas ke bawah, yaitu perilaku yang baik

untuk dapat dicontoh oleh orang lain. Misalnya, pemimpin

bangsa harus memberikan contoh kepada rakyatnya melalui

perilaku/perbuatan yang terpuji dan dapat bermanfaat untuk

membangun bangsa.

2) Komitmen bekerja keras, yaitu kemauan dan kesepakatan

Page 38: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

semua komponen bangsa untuk mau bekerja keras

membangun bangsa secara bersama sama. Dengan

komitmen diharapkan kemakmuran yang berkeadilan dalam

kehidupan berbangsa dapat cepat terwujud.

3) Memenuhi target yang diwujudkan secara terukur. Harus

memiliki target yang dapat diukur secara kualitatif dan

kuantitatif, misalnya ukuran waktu, angka, peringkat kualitas

dan lain-lain.

4) Evaluasi kinerja dalam kurun waktu tertentu, yaitu suatu

evaluasi yang dapat digunakan untuk

melakukan/perubahan/perbaikan terhadap kinerja yang

dilalui(Endro Sumarjo, 2004: 12).

d. Fungsi asas asas umum pemerintahan yang layak

Asas asas umum pemerintahan yang baik mempunyai

fungsi sebagai berikut :

1) Sebagai pedoman bagi badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

yang bersangkutan pada waktu :

a) Menafsirkan suatu ketentuan undang-undang atau

peraturan dasar yang menjadi sumber dari wewenang

yang akan digunakan.

b) Menentukan kebijaksanaan yang diambilnya.

c) Melaksanakan keputusan yang telah ia keluarkan.

2) Dasar untuk menggugat bagi warga masyarakat dan badan

hukum perdata yang terkena oleh suatu perbuatan hukum

administratif dari badan atau pejabat tata usaha negara yang

dirasakannya merugikan dirinya.

3) Dasar untuk menguji dari segi hukum oleh pengadilan untuk

menentukan apakah perbuatan administratif itu berdasarkan

hukum atau tidak (Ridwan HR, 2006 : 252).

e. Macam macam asas asas umum pemerintahan yang baik

1) Menurut Koentjoro Purbopranoto, sebagaimana dikutip oleh

Page 39: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Ridwan HR, asas asas umum pemerintahan yang baik

dibagi menjadi:

a) Asas kepastian hukum

Asas ini menghendaki dihormatinya hak yang

telah diperoleh seseorang berdasarkan suatu keputusan

badan atau pejabat administrasi negara.

b) Asas keseimbangan

Asas yang menghendaki proporsi yang wajar

dalam penjatuhan hukuman jabatan dan kualifikasi

pelanggaran yang dilakukan seseorang.

c) Asas kesamaan dalam mengambil keputusan

Asas yang menghendaki kebijaksanaan badan

pemerintahan mengambil tindakan yang sama (dalam arti

tidak bertentangan) atas kasus yang faktanya sama.

d) Asas bertindak cermat

Asas yang menghendaki agar pemerintah atau

administrasi bertindak cermat dan teliti berdasarkan

faktor dan alasan alasandalam melakukan berbagai

aktivitas penyelenggaraan tugas tugas pemerintahan

sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi warga

negara.

e) Asas motivasi untuk setiap keputusan

Asas yang menghendaki setiap keputusan badan

pemerintahan harus mempunyai motivasi atau alasan

yang cukup jelas sebagai dasar bagi pemerintah dalam

menerbitkan keputusan.

f) Asas tidak mencampuradukan kewenangan

Asas yang menghendaki pemerintah tidak

menggunakan kewenangan melampaui batas

wewenangnya yang telah ditentukan dalam peraturan

yang berlaku.

Page 40: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

g) Asas permainan yang layak (fair play)

Asas yang menghendaki warga negara diberi

kesempatan yang seluas luasnyauntuk mencari

kebenaran dan keadilan serta menekankan kejujuran dan

keterbukaan.

h) Asas keadilan atau kewajaran

Asas yang menghendaki setiap tindakan badan

atau pejabat administrasi negara selalu memperhatikan

aspek keadilan dan kewajaran.

i) Asas kepercayaan dan menanggapi pengharapan yang

wajar

Asas ini menghendaki agar setiap tindakan yang

dilakukan oleh pemerintah harus menimbulkan harapan

harapan bagi warga negara.

j) Asas meniadakan akibat suatu keputusan yang batal

Asas ini menghendaki agar jika terjadi

pembatalan atas suatu keputusan maka akibat dari

keputusan yang dibatalkan itu harus dihilangkan

sehingga yang bersangkutan harus diberikan ganti rugi

atau rehabilitasi.

k) Asas perlindungan atas pandangan hidup pribadi

Asas ini menghendaki pemerintah melindungi

hak atas pribadi warga negara sebagai konsekuensi

negara hukum demokratis yang menjunjung tinggi dan

melindungi hak asasi warga negara.

l) Asas kebijaksanaan

Asas yang menghendaki pemerintah dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaannya diberi kebebasan

dan keleluasaan untuk menerapkan kebijaksanaan tanpa

harus terpaku pada peraturan perundang undangan

formal serta berpandangan luas dan dinamis sesuai

Page 41: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dengan perkembangan masyarakat.

m) Asas penyelenggaraan kepentingan umum

Asas ini menghendaki agar pemerintah dalam

melaksanakan tugasnya selalu mengutamakan

kepentingan umum, yakni kepentingan yang mencakup

semua aspek kehidupan orang banyak(Ridwan HR, 2006

: 258-277).

2) Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999

Menurut Pasal 3 Undang Undang Nomor 28 Tahun

1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, asas umum

penyelenggaraan negara meliputi sebagai berikut :

a) Asas Kepastian Hukum;

b) Asas Tertib Penyelenggaraan Negara;

c) Asas Kepentingan Umum;

d) Asas Keterbukaan;

e) Asas Proporsionalitas;

f) Asas Profesionalitas; dan

g) Asas Akuntabilitas.

Penjabaran Asas asas penyelenggaraan negara

tersebut yaitu :

a) Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam negara hukum

yang mengutamakan landasan peraturan perundang

undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap

kebijakan Penyelenggara Negara.

b) Asas Tertib Penyelenggaraan Negara adalah asas yang

menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan

keseimbangan dalam pengendalianpenyelenggaraan

negara.

c) Asas kepentingan Umum adalah asas yang

mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang

Page 42: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

aspiratif, akomodatif, dan selektif.

d) Asas Keterbukaan adalah asas yang membuka diri

terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi

yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang

penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan

perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan

rahasia negara.

e) Asas Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan

keseimbangan antara hak dan kewajiban Penyelenggara

Negara.

f) Asas Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan

keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan

peraturan perundang undangan yang berlaku.

g) AsasAkuntabilitasadalah asas yang menentukan bahwa

setiapkegiatandanhasil akhir dari kegiatan

PenyelenggaraNegara harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat

sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang

berlaku.

Berkenaan dengan ketetapan (beschikking), AAUPL

terbagi dalam dua bagian yaitu asas yang bersifat formal atau

prosedural dan asas yang bersifat material. Asas yang bersifat

formal berkenaan dengan prosedur yang harus dipenuhi

dalam setiap pembuatan ketetapan, atau asas asas yang

berkaitan dengan cara cara pengambilan keputusan seperti

asas kecermatan yang menuntut pemerintah untuk mengambil

keputusan dengan persiapan yang cermat, dan asas permainan

yang layak. Menurut Indroharto, asas asas yang bersifat

formal yaitu asas asas yang penting artinya dalam rangka

mempersiapkan susunan dan motivasi dari suatu beschikking.

Page 43: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Jadi menurut segi lahiriah dari beschikking itu, meliputi asas

asas yang berkaitan dengan proses persiapan dan proses

pembentukan keputusan, dan asas asas yang berkaitan

dengan pertimbangan serta susunan keputusan.

Asas asas yang bersifat material tampak pada isi

dari keputusan pemerintah. Termasuk kelompok asas yang

bersifat material atau substansial itu adalah asas kepastian

hukum, asas persamaan, asas larangan sewenang wenang,

larangan penyalahgunaan kewenangan (Nike K Rumokoy,

2010:87).

3. Tinjauan Umum Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

a. Pengertian Perumahan

Pengertian perumahan berdasarkan Pasal 1 angka 1

Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman yaitu :

Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan

sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan

perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,

pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan

kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh,

penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan, serta

peran masyarakat.

Menurut Pasal 1 angka 2 Undang Undang Nomor 1

bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang

dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai

Sedangkan Pasal 1 angka 7 Undang Undang Nomor 1

Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Page 44: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana

pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya,

As housing is a basic need the choice of occupancy for

individuals or families in each different phase is absolutely

necessary. The choice is the result of a process of thinking and

decision-making of a number of alternatives, to get a rational

decision. The choice in the context of moral is related to

autonomy, freedom and responsibility of every individual or

family. The barriers experienced by individuals or families in the

selection of housing, potentially hinder their roles and

responsibilities to maintain the quality of the space they use. The

availability of the housing choice is the rightthat puts consumers

as decision makers equivalent to the providers in market

transaction. Conformity between aspirations of users with rental

housing products is an indicator of the success of market

mechanisms in meeting consumer demand of housing and an

indicator of the success of space design. Rational consumers will

choose good quality housing and leave the poor quality ones, so

that an increase of product quality by the producers can maintain

sustainability (Allis Nurdini & Ismet Belgawan Harun, 2012 : 58).

b. Pengertian Permukiman

Pengertian Kawasan Permukiman berdasarkan Pasal 1

angka 3 Undang Undang

permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan

lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang

berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan

hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

Sedangkan pengertian Permukiman berdasarkan Pasal 1

angka 5 Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 bahwa

Page 45: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

lingkungan hunian yang terdiri

atas lebih dari satu satuan hunian perumahan yang mempunyai

prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang

kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan

c. Kebijakan Pemerintah di bidang Perumahan

Kebijakan Nasional dibidang Perumahan diarahkan

untuk :

1) Melembagakan sistem penyelenggaraan perumahan dan

permukiman dengan pelibatan masyarakat sebagai pelaku

utama.

2) Mewujudkan pemenuhan kebutuhan perumahan (papan) bagi

seluruh lapisan masyarakat, sebagai salah satu kebutuhan

dasar manusia.

3) Mewujudkan pemukiman yang sehat, aman, harmonis, dan

berkelanjutan guna mendukung pengembangan jati diri,

kemandirian, dan produktivitas (Rutiana Dwi Wahyuningsih,

2006: 47 48).

Kebijakan Nasional Perumahan dan Permukiman pada

dasarnya dilandasi oleh tiga dasar kewajiban negara, meliputi :

1) Kewajiban menghormati

Kewajiban ini membutuhkan negara menahan diri

baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kaitan

dengan penikmatan hak ini. Misalnya, negara harus menahan

diri untuk tidak melakukan pengusiran paksa, membatasi

akses terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya

untuk menikmati hak ini.

2) Kewajiban melindungi

Kewajiban ini mengharuskan negara melakukan

pencegahan terhadap pihak ketiga yang mungkin

menghalangi pemenuhan hak atas perumahan yang layak.

Page 46: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Negara harus membentuk peraturan perundang undangan,

melakukan tindakan ataupun langkah langkahlain yang

menjamin bahwa sektor swasta harus tunduk pada standar

standar HAM yang berkaitan dengan hak atas perumahan

yang layak.

3) Kewajiban memenuhi

Kewajiban pemenuhan ini mengharuskan negara

membuat undang undang dan peraturan peraturan lainnya,

anggaran, penegakan hukum dan tindakan tindakan lain

dalam rangka pemenuhan (Susi Dwi Harijanti, 2011 : 33).

Pemerintah Daerah memegang peran penting dalam

menentukan keberhasilan pembangunan perumahan dan kawasan

permukiman ke depan. Pasalnya saat ini Pemerintah Daerah wajib

mengurusi bidang perumahan sekaligus memenuhi kebutuhan

dasar masyarakat agar mampu menempati, menikmati, dan/atau

memiliki rumah yang layak huni. Sehingga Pemerintah Daerah

harus mendorong penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman di daerah agar pengelolaannya dilaksanakan dengan

tertib, taat, transparan, dan bertanggungjawab. Guna

meningkatkan efektifitas pelaksanaan urusan pemerintahan di

bidang perumahan sekaligus untuk mendorong sinergitas antara

Pusat dan Daerah, maka terdapat beberapa urusan pemerintahan

di bidang perumahan yang dilimpahkan kepada Gubernur selaku

Wakil Pemerintah Pusat di daerah.

d. Tujuan pembangunan perumahan dan permukiman

Dalam mewujudkan pembangunan perumahan dan

permukiman sangat bergantung pada masalah penatagunaan

tanah, penatagunaan air dan sumber daya lainnya disamping

dukungan prasarana dan sarana dalam satu kesatuan penataan

ruang wilayah perkotaan dan perdesaan. Masalah perumahan dan

permukiman berkaitan dengan proses pembangunan yang

Page 47: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

merupakan cerminan dari dampak keterbelakangan pembangunan.

Munculnya masalah perumahan dan permukiman menurut Asep

Hariyanto disebabkan karena :

1) Kurang terkendalinya pembangunan perumahan dan

permukiman sehingga menyebabkan munculnya kawasan

kumuh pada beberapa bagian kota yang berdampak pada

penurunan daya dukung lingkungan.

2) Keterbatasan kemampuan dan kapasitas dalam penyediaan

perumahan dan permukiman yang layak huni baik oleh

pemerintah, swasta maupun masyarakat.

3) Pembangunan sumberdaya manusia dan kelembagaan

masyarakat yang masih belum optimal khususnya

menyangkut kesadaran akan pentingnya hidup sehat.

4) Kurang dipahaminya kriteria teknis pemanfaatan lahan

permukiman dan perumahan khususnya yang berbasis pada

ambang batas daya dukung lingkungan dan daya tampung

ruang (Asep Hariyanto, 2010:12).

Berdasarkan Pasal 3 Undang Undang Nomor 1 Tahun

2011, perumahan dan kawasan permukiman diselenggarakan

bertujuan untuk :

1) Memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan

perumahan dan kawasan permukiman;

2) Mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta

penyebaran penduduk yang proporsional melalui

pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman

sesuai dengan tata ruang untuk mewujudkan keseimbangan

kepentingan, terutama bagi MBR;

3) Meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam

bagi pembangunan perumahan dengan tetap memperhatikan

kelestarian fungsi lingkungan, baik di kawasan perkotaan

maupun kawasan perdesaan;

Page 48: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4) Memberdayakan para pemangku kepentingan bidang

pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;

5) Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan

budaya; dan

6) Menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan

terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi,

teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.

Sehingga dalam pelaksanaan pemerintahan yang baik

dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman harus

melaksanakan prinsip :

1) Keterbukaan informasi dalam proses pembangunan.

2) Kepedulian lembaga lembaga pemerintah, dunia usaha,

badan hukum, perguruan tinggi, serta masyarakat umum.

3) Partisipasi masyarakat untuk turut serta secara aktif dalam

penyelenggaraan pembangunan perumahan.

4) Adanya konsensus dari semua para pemrakarsa dibidang

perumahan dan permukiman untuk mewujudkan pemenuhan

kebutuhan jumlah rumah dalam kawasan perumahan, di

permukiman perkotaan dan perdesaan dari waktu ke waktu

yang layak huni secara berkeadilan/kesetaraan,

5) efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya yang ada

disetempat,

6) tegaknya supremasi hukum bagi setiap warga Negara untuk

memperoleh tempat tinggal sesuai perundang undangan

yang berlaku, serta

7) akuntabilitas dari semua pihak untuk terselenggaranya

pembangunan perumahan dan permukiman secara tertib tata

kelola pemerintahan baik ditingkat pusat maupun di daerah

sebagai urusan wajibnya (Aca Sugandhy, Inforum 2011 : 22).

4. Tinjauan Umum Tentang Rumah Susun (Rusun)

Page 49: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

a. Pengertian Rumah Susun

Menurut Undang Undang Nomor 20 tahun 2011

disebutkan bahwa:

Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang

dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian

bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam

arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan

satuan yang masing masing dapat dimiliki dan digunakan

secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang

dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah

bersama.

Secara yuridis rumah susun diartikan sebagian bangunan

gedung bertingkat yang mengandung sistem pemilikan

perseorangan dan hak bersama yang penggunaannya untuk hunian

atau bukan hunian, secara mandiri atau secara terpadu sebagai

satu kesatuan sistem pembangunan. Dengan kata lain berarti tidak

semua bangunan gedung bertingkat dapat disebut sebagai rumah

susun, tetapi rumah susun selalu gedung bertingkat. Many

residents with low economic power were forced to live at rural or

slum areas. One of the efforts conducted by the Government to

efficiently solve residential problems for people living in crowded

cities with limited land space is building housings with a more-

than-one-floor system, or generally called flats (Arina Riska

Hajati dkk 2009 : 215).

Di Indonesia tampaknya tempat tinggal bersusun

memiliki istilah yang berbeda untuk masyarakat kelas atas,

menengah, dan bawah. Gejala ini terjadi karena kesenjangan gaya

hidup antara lapisan masyarakat cukup tinggi. Pemerintah

memperkenalkan dengan istilah yang berbeda beda untuk rumah

susun. Perumahan untuk golongan masyarakat menengah

diperkenalkan dengan istilah perumnas (perumahan umum

Page 50: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

nasional) atau perumahan, sedangkan untuk masyarakat bawah

diperkenalkan dengan istilah rumah susun. Ada gejala pada masa

Orde baru, pemerintah menggunakan istilah bahasa sebagai

ungkapan budaya yang memberi jarak antara status sosial

ekonomi lapisan atas, menengah, dan bawah (Adrian Sutedi,

2010:156).

Rapid urbanisation, population and land shortages have

fuelled the upwards expansion of housing in many parts of the

world. A feature of American cities since the early 1900s, high

rises provide compact living for the masses that include many

underprivileged and are quickly becoming the norm particularly

in Asian cities, writes Yuen who also notes that vertical housing

frees up land for other uses that contribute to quality urban living.

Yuen has also singled out Singapore as taking the lead in

quality vertical living by not only providing mass housing in high

rises for its landless residents, including the low-income families,

but also by giving them ownership rights. Such rights encourage

pride and more care and attention in maintaining the safety and

cleanliness of vertical housing. Singaporean high rises come with

community facilities such as schools and open space, and the city-

state plans vertical housing in new towns with high-qulity living,

-term residency (Noor

Hasharina Pg Haji Hassan dkk, 2008 : 6)

b. Kebijakan Pembangunan Rumah Susun

Kebijaksanaan umum pembangunan perumahan

diarahkan untuk :

1) Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak dalam

lingkungan yang sehat, secara adil dan merata, serta mampu

mencerminkan kehidupan masyarakat yang berkepribadian

Indonesia.

Page 51: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2) Mewujudkan permukiman yang serasi dan seimbang, sesuai

dengan pola tata ruang kota dan tata daerah serta tata guna

tanah yang berdaya guna dan berhasil guna.

Sejalan dengan arah kebijaksanaan umum tersebut, maka

di daerah perkotaan yang berpenduduk padat, sedangkan tanah

yang tersedia sangat terbatas, perlu dikembangkan pembangunan

perumahan dan permukiman dalam bentuk rumah susun yang

lengkap, seimbang, dan serasi dengan lingkungannya (Adrian

Sutedi, 2010:158).

Menurut Nia K Pontoh dalam Seminar Nasional Krisis

Sosial Budaya Penghuni Rumah Susun, Pembangunan Rumah

susun untuk mendukung pemecahan permasalahan permukiman

di perkotaan antara lain :

1) Mendukung konsep pengembangan tata ruang perkotaan

yang lebih efisien.

2) Mendukung usaha peremajaan kota yang berkaitan dengan

usaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas bagian wilayah

kota dengan mengubah struktur fisik lingkungan

permukiman.

3) Mendukung pengelolaan yang dikaitkan dengan usaha

peningkatan dan pemanfaatan sumber daya yang ada.

4) Mendukung pemecahan masalah kepadatan penduduk yang

tinggi.

5) Mendukung upaya mengatasi perumahan untuk MBR.

c. Tujuan Pembangunan Rumah Susun

Tujuan pembangunan rumah susun tercantum dalam

Pasal 3 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 :

1) Menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan

terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis,

dan berkelanjutan serta menciptakan permukiman yang

terpadu guna membangun ketahanan ekonomi, sosial, dan

Page 52: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

budaya;

2) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang

dan tanah, serta menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan

perkotaan dalam menciptakan kawasan permukiman yang

lengkap serta serasi dan seimbang dengan memperhatikan

prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan;

3) Mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan

permukiman kumuh;

4) Mengarahkan pengembangan kawasan perkotaan yang serasi,

seimbang, efisien, dan produktif;

5) Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang

kehidupan penghuni dan masyarakat dengan tetap

mengutamakan tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan

permukiman yang layak, terutama bagi MBR;

6) Memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang

pembangunan rumah susun;

7) Menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak

dan terjangkau, terutama bagi MBR dalam lingkungan yang

sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam suatu sistem

tata kelola perumahan dan permukiman yang terpadu; dan

8) Memberikan kepastian hukum dalam penyediaan,

kepenghunian, pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun.

d. Prinsip Dasar Pembangunan Rumah Susun

Prinsip dasar pembangunan Rusun meliputi:

1) Keterpaduan

Pembangunan Rusun dilaksanakan prinsip

keterpaduan kawasan, sektor, antar pelaku, dan keterpaduan

dengan sistem perkotaan.

2) Efisiensi dan Efektivitas

Memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara

Page 53: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

optimal, melalui peningkatan intensitas penggunaan lahan

dan sumber daya lainnya.

3) Penegakan Hukum

Mewujudkan adanya kepastian hukum dalam

bermukim bagi semua pihak, serta menjunjung tinggi nilai-

nilai kearifan yang hidup di tengah masyarakat.

4) Keseimbangan dan Keberkelanjutan

Mengindahkan keseimbangan ekosistem dan

kelestarian sumber daya yang ada.

5) Partisipasi

Mendorong kerja sama dan kemitraan Pemerintah

dengan badan usaha dan masyarakat untuk dapat

berpartisipasi dalam proses perencanaan, pembangunan,

pengawasan, operasi, dan pemeliharaan, serta pengelolaan

Rusun.

6) Kesetaraan

Menjamin adanya kesetaraan peluang bagi

masyarakat berpenghasilan menengah bawah untuk dapat

menghuni Rusun yang layak bagi peningkatan

kesejahteraannnya.

7) Transparansi dan Akuntabilitas

Menciptakan kepercayaan timbal balik antara

pemerintah, badan usaha, dan masyarakat melalui penyediaan

informasi yang memadai, serta dapat

mempertanggungjawabkan kinerja pembangunan kepada

seluruh pemangku kepentingan (Adrian Sutedi, 2010:180-

181).

Berbagai kebijakan dikeluarkan oleh Pemerintah untuk

meningkatkan akses masyarakat atas perumahan yang sehat dan

layak huni. Ada lima prinsip yang ditekankan oleh Presiden untuk

menjadi pedoman dalam pembangunan rumah susun sederhana.

Page 54: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Yakni :

1) Keterjangkauan untuk masyarakat golongan menengah ke

bawah,

2) Kelayakan huni,

3) Pemilihan lokasi bangunan harus memperhatikan lingkungan

yang baik,

4) Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk membantu

pembangunan rusunami bagi masyarakat menengah ke

bawah,

5) Kemitraan (partnership). Kemitraan dilakukan baik secara

horizontal dan vertikal di dalam jajaran pemerintah, maupun

antara pemerintah dengan swasta (pengembang).

Selain lima prinsip di atas, masyarakat penghuni rumah

susun juga memiliki peran menjadikan rumah huniannya menjadi

sehat dan layak. Sehingga setelah secara fisik pembangunan

rumah memenuhi standar rumah yang sehat dan layak dengan

keterjangkauan bagi masyarakat menengah ke bawah, faktor-

faktor sosiologis seperti terciptanya hubungan yang baik, rukun

dan harmonis antar penghuni menjadi sangat penting untuk

menciptakan hunian yang sehat dan layak. Dengan demikian,

upaya pemenuhan hak masyarakat miskin atas perumahan yang

sehat dan layak huni dapat diwujudkan (Ibnu Purna dan Yanuar

Agung Ibnu. http://www.setneg.go.id/ diakses pada tanggal 19

April 2012 pukul 22.20).

e. Dampak Pembangunan Rumah Susun

Pembangunan Rusun bertujuan untuk pemenuhan

kebutuhan Rusun layak huni dan terjangkau bagi masyarakat

berpenghasilan menengah bawah di kawasan perkotaan

sehingga berdampak pada :

1) Peningkatan efisiensi penggunaan tanah, ruang, dan daya

tampung kota.

Page 55: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2) Peningkatan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan

menengah bawah dan pencegahan tumbuhnya kawasan

kumuh perkotaan.

3) Peningkatan efisiensi prasarana, sarana, dan utilitas

perkotaan.

4) Peningkatan produktifitas masyarakat dan daya saing kota.

5) Peningkatan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi

masyarakat berpenghasilan menengah bawah.

6) Peningkatan penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan

ekonomi (Adrian Sutedi, 2010:161-162).

Page 56: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

B. Kerangka Berpikir

Bagan 1

UUD 1945

Peraturan Daerah Surakarta No. 7 Tahun 2011

UU No. 32 Tahun 2004 jo UU No.12 Tahun 2008

UU No. 1 Tahun 2011

Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik

Rumah Susun dari Swasta (Apartemen)

Rumah Susun dari Pemerintah Rumah Susun Sederhana Sewa

(RUSUNAWA)

Hambatan

Penerapan

Page 57: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Keterangan gambar :

Dalam pelaksanaannya sebagai daerah otonom, Pemerintah Daerah

diberikan kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri. Pemerintah

daerah diberi kebebasan dalam menjalankan kewenangan, terutama dalam

mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

Dasar 1945 melalui pembangunan. Akan tetapi dalam menjalankan

kewenangannya tidak berarti pemerintah dapat bertindak sewenang wenang.

Untuk menilai tindakan pemerintah apakah sesuai atau bertentangan dengan

peraturanyaitu menggunakan asas asasumum pemerintahan yang baik sebagai

pedoman/tolak ukur. Pemerintah daerah mempunyai wewenang untuk campur

tangan dalam segala lapangan kehidupan masyarakat melalui kebijakan hukum.

Sebagai pedoman pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan hukum

dalam bentuk peraturan daerah digunakanlah asas-asas umum pemerintahan

yang baik.

Oleh karena itudalam menerapkan asas asasumum pemerintahan yang

baik, pemerintah daerah membuat suatuperaturan daerah yang hendaknya

sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakatnya. Misalnya Peraturan

Daerah Pemerintah Kota Surakarta dalam upaya untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat terhadap kebutuhan akan perumahan yang

berjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Di kota Surakarta

yang berpenduduk padat di mana tanah yang tersedia sangat terbatas sedangkan

jumlah penduduk yang padat, perlu dikembangkan pembangunan perumahan

dalam bentuk hunian bertingkat. Pembangunan hunian bertingkat atau dikenal

dengan rumah susun ada 2 jenis yaitu Rumah susun yang dibangun oleh swasta

dan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang dibangun oleh

pemerintah. Pembangunan Rusunawasangat pesat dikembangkan di Kota

Surakarta dalam rangka menyediakan rumah yang layak huni bagi warga Kota

Surakarta yang belum mempunyai rumah. Pemerintah Kota Surakarta

memprogramkan pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa),

sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota Surakarta terhadap masyarakat

berpenghasilan rendah dan mensukseskan Program Seribu Tower dari Pusat.

Page 58: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta

Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta merupakan instansi

Pemerintah Kota Surakarta yang mempunyai tugas menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang pemerintahan umum. Dinas Pekerjaan

Umum dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Adapun

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta

diatur dalam Peraturan Walikota Surakarta Nomor 17 Tahun 2008 tentang

Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum

Kota Surakarta.

1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta

Sesuai dengan Pasal 21 Peraturan Daerah Kota Surakarta

Nomor 6 Tahun 2008 jo Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 14

Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota

Surakarta, Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahkan :

1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

2) Subbagian Keuangan;

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

Masing masing Subbagian dipimpin oleh Kepala

Subbagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Sekretaris.

c. Bidang Bina Marga, membawahkan :

1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;

2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

Masing masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

Page 59: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Bidang Bina Marga.

d. Bidang Drainase, membawahkan :

1) Seksi Pembangunan Drainase.

2) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Drainase;

Masing masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

Bidang Drainase.

e. Bidang Cipta Karya, membawahkan :

1) Seksi Gedung Pemerintahan dan Rumah Dinas;

2) Seksi Perumahan dan Permukiman.

Masing masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi, yang

berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

Bidang Cipta Karya.

f. Bidang Pemadam Kebakaran, membawahkan :

1) Seksi Manajemen Penanggulangan Kebakaran;

2) Seksi Peralatan.

Masing masing dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada

di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang

Pemadam Kebakaran.

g. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Masing masing Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

Page 60: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Bagan 2

BAGAN ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA

SURAKARTA

Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Pekerjaan Umum Kota Surakarta yang tercantum dalam Peraturan

Walikota Surakarta Nomor 17 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas

Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota

Surakartaadalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta

mempunyai tugas pokok untuk membantu Walikota dalam

menyelenggarakan urusan bidang pekerjaan umum.

Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan

tersebut dalam Pasal 3 Peraturan Walikota Surakarta Nomor 17

Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta, Kepala Dinas

Pekerjaan Umum mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum;

DPU

BID. DAMKAR

BID. BINA MARGA

UPTD RUMAH SEWA

BID. DRAINASE

BID. CIPTA KARYA

SEKRETARIAT

Page 61: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Perumusan program kerja bidang Pekerjaan Umum;

3) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum bidang Pekerjaan Umum;

4) Pembinaan dan fasilitasi bidang Pekerjaan Umum di

lingkup kota;

5) Pelaksanaan tugas di bidang Pekerjaan Umum;

6) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Pekerjaan

Umum;

7) Pelaksanaan kesekretariatan Dinas;

8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya.

b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian

penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi, dan

pelaksanaan di bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan,

keuangan, umum dan kepegawaian.

Sesuai Pasal 7, Sekretariat dalam menyelenggarakan

tugas mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang

keuangan;

3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang umum

dan kepegawaian;

Page 62: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat membawahkan :

1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian

penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi dan

pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan

meliputi koordinasi, perencanaan, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan.

2) Subbagian Keuangan

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang

keuangan meliputi pengelolaan keuangan, verifikasi, dan

pembukuan dan akuntansi di lingkungan Dinas.

3) Subbagian Umum dan Kepegawaian

Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan secara

terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang

umum dan kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tata

laksana, ketatausahaan, dan rumah tangga dan perlengkapan

di lingkungan Dinas.

c. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga mempunyai tugas melakukan

penyiapan perumusan tenis, pembinaan dan pelaksanaan di

bidang pembangunan jalan dan jembatan serta pemeliharaan

jalan dan jembatan sesuai dengan kebijakan teknis yang

Page 63: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

ditetapkan oleh Kepala Dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana

disebutkan dalam Pasal 12, Bidang Bina Marga mempunyai

fungsi sebagai berikut :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang pembangunan jalan dan

jembatan;

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang pemeliharaan jalan dan

jembatan;

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Bina Marga membawahkan :

1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas

melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembangunan jalan

dan jembatan meliputi pelaksanaan survey dan perencanaan

teknis pembangunan, pelaksanaan pembangunan,

peningkatan pengendalian dan pengawasan pembuatan jalan

dan jembatan.

2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas

melakukan penyiapan di bidang perumusan kebijakan

teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemeliharaan

jalan dan jembatan meliputi pelaksanaan survey dan

perencanaan teknis pemeliharaan, pelaksanaan

pemeliharaan, perbaikan dan pengawasan jalan dan

jembatan.

d. Bidang Drainase

Bidang Drainase mempunyai tugas penyiapan

Page 64: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di

bidang pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan drainase

sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala

Dinas.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, sesuai Pasal 18

Bidang Drainase memiliki fungsi sebagai berikut :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang Pembangunan Drainase;

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang Operasi dan Pemeliharaan

Drainase;

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Drainase membawahkan :

1) Seksi Pembangunan Drainase

Seksi Pembangunan Drainase mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang Pembangunan Drainase meliputi

perencanaan teknis, pembinaan dan pengawasan,

pembuatan bangunan pada sungai air dan drainase serta

pengelolaan hidrologi dan hidrometri.

2) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Drainase

Seksi Operasi dan Pemeliharaan Drainase mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang Operasi dan

Pemeliharaan Drainase, meliputi : pembinaan, pengawasan,

pemeliharaan drainase dan pemanfaatan air permukaan serta

pengendalian bencana banjir, erosi dan genangan kota.

e. Bidang Cipta Karya

Bidang Cipta Karya mempunyai tugas penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di

Page 65: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

bidang pembangunan, rehabilitasi atau pemeliharaan gedung

pemerintah dan rumah dinas serta perumahan dan permukiman

sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala

Dinas.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, sesuai Pasal 23

Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang Gedung Pemerintahan dan

Rumah Dinas;

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang Perumahan dan Permukiman;

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Cipta Karya membawahkan :

1) Seksi Gedung Pemerintahan dan Rumah Dinas

Seksi Gedung Pemerintahan dan Rumah Dinas mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan

teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Gedung

Pemerintahan dan Rumah Dinas, meliputi pelaksanaan

pengadaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan gedung

pemerintah dan rumah dinas.

2) Seksi Perumahan dan Permukiman

Seksi Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan peruusan kebijakan teknis,

pembinaan dan pelaksanaan di bidang Perumahan dan

Permukiman, meliputi pelaksanaan pengaturan,

penyelenggaraan dan pengawasan perumahan dan

permukiman.

f. Bidang Pemadam Kebakaran

Bidang Pemadam Kebakaran mempunyai tugas

penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

Page 66: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pelaksanaan di bidang Pemadam Kebakaran.

Untuk menyelenggarakan fungsinya, Bidang Pemadam

Kebakaran mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang Manajemen Penanggulangan

Kebakaran;

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan

dan pelaksanaan di bidang Peralatan.

Bidang Pemadam Kebakaran membawahkan :

1) Seksi Manajemen Penanggulangan Kebakaran

Seksi Manajemen Penanggulangan Kebakaran mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan

teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Manajemen

Penanggulangan Kebakaran meliputi penyusunan rencana

serta pelaksanaan pola operasional penanggulangan dan

pencegahan usaha penanggulangan bahaya kebakaran,

perlindungan keselamatan jiwa termasuk harta benda akibat

kebakaran.

2) Seksi Peralatan

Seksi Peralatan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang Peralatan meliputi perencanaan dan

pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan, perbaikan peralatan

operasional penanggulangan bahaya kebakaran.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai

dengan Jabatan Fungsional masing masing berdasarkan

peraturan perundang undangan yang berlaku.

h. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Unit Pelaksana Teknis yang ada di Dinas Pekerjaan

Umum Kota Surakarta adalah UPTD Rumah Sewa.

Page 67: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

UPTDRumah Sewa dipimpin oleh Kepala Rumah Sewa yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas. Hal hal mengenai Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum Kota

Surakarta diatur tersendiri dalam Peraturan Walikota Surakarta

Nomor 45 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta.

1) Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Rumah Sewa

Berdasarkan Pasal 4 UPTD Rumah Sewa

mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian

kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis

penunjang Dinas di bidang penanganan kegiatan teknis

diRumah Sewa sesuai dengan kebijakan teknis yang

ditetapkan oleh Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas

pokoknya, UPT Rumah Sewa memiliki fungsi sebagai

berikut :

a) Penyusunan rencana teknis operasional bidang

penanganan kegiatan teknis di rumah sewa;

b) Pelaksanaan kebijakan teknis operasional bidang

penanganan kegiatan teknis di rumah sewa;

c) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan bidang

penanganan kegiatan teknis di rumah sewa;

d) Pengelolaan ketatausahaan;

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Susunan Organisasi UPTD Rumah Sewa

Susunan Organisasi Rumah Sewa terdiri dari :

a) Kepala

b) Subbagian Tata Usaha

Page 68: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

c) Kelompok Jabatan Fungsional

Bagan 3

SUSUNAN ORGANISASI UPTD RUMAH SEWA KOTA SURAKARTA

B. Penerapan Asas Asas Umum Pemerintahanyang Baik Menurut Undang

Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negarayang

Bersihdan Bebasdari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dalam Rangka

Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta

1. Penerapan Asas Kepastian Hukum dalam Rangka Pengelolaan Rumah

Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta

Asas Kepastian Hukum menurut Penjelasan Pasal 3 angka 1

Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan

Negarayang Bersihdan Bebasdari Korupsi, Kolusidan

Nepotismeadalah asas dalam negara hukum yang mengutamakan

landasan landasan peraturan perundang undangan, kepatutan, dan

keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara.

Kepastian hukum merupakan tujuan hukum dalam upaya

mewujudkan keadilan. Bentuk nyata dari kepastian hukum adalah

pelaksanaan atau penegakan hukum terhadap suatu tindakan tanpa

memandang siapa yang melanggar. Dengan adanya kepastian hukum

setiap orang dapat memperkirakan apa yang akan dialami jika

Ka. UPTD Rumah Sewa

Ka. Sub. Bag. TU

STAF

Page 69: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

melakukan tindakan hukum. Kepastian hukum sangat diutamakan

untuk mewujudkan prinsip persamaan dihadapan hukum tanpa adanya

diskriminasi. Tanpa adanya kepastian hukum yang tegas niscaya dapat

timbul ketidakadilan bagi masyarakat dalam penyelenggaraan negara.

Masyarakat sangat mengharapkan kepastian hukum karena dengan

adanya kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib dan nyaman.

Ridwan HR menyatakan bahwa asas kepastian hukum

memiliki dua macam aspek, yaitu aspek material dan aspek formal.

Aspek material adalah asas yang bertujuan menghormati hak hak

yang telah diperoleh seseorang berdasarkan keputusan badan atau

pejabat administrasi negara. Aspek material berkaitan dengan asas

kepercayaan, yakni keputusan pemerintah yang telah memberikan hak

kepada seseorang demi kepastian hukum tidak bisa dicabut kembali

oleh pemerintah meskipun keputusan tersebut salah atau cacat hukum

sebelum dibuktikan sebaliknya oleh pengadilan Tata Usaha Negara.

Sedangkan aspek formal berkaitan dengan cara merumuskan isi

keputusan, apakah isi keputusan memberatkan maupun

menguntungkan harus dirumuskan menggunakan pilihan kata yang

jelas tanpa menimbulkan perbedaan penafsiran. Karena kejelasan isi

keputusan sangat penting supaya seseorang mengetahui dengan jelas

hak atau kewajibannya (Ridwan HR, 2006 : 258).

Asas kepastian hukum dilihat dari aspek material dalam

pengelolaan Rusunawa Jurugyaitu adanya hak dan kewajiban baik

penghuni maupun pengelola RusunawaJurug yang dimuat dalam Tata

Tertib Rusunawa Jurug. Pelaksanaan hak dan kewajiban merupakan

cerminan keadilan yang dituju oleh aspek material dalam asas

kepastian hukum. Hak dan kewajiban penghuni maupun pengelola

yang dicantum dalam Tata Tertib Rusunawa Jurug berpedoman pada

Bagian Keempat Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor

14/PERMEN/M/2007 tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana

Sewa. Adapun Tata Tertib mengenai hak penghuni Rusunawa Jurug

Page 70: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

adalah :

a. Menempati satuan unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa)

untuk keperluan tempat tinggal.

b. Menggunakan fasilitas umum dan fasilitas sosial dalam

lingkungan satuan unit rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).

c. Mengajukan keberatan atas pelayanan yang kurang baik oleh

pengelola satuan unit rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).

d. Mendapatkan penjelasan, pelatihan, dan bimbingan tentang

pencegahan, pengamanan dan penyelamatan terhadap bahaya

kebakaran.

e. Memanfaatkan bagian bersama.

f. Memanfaatkan benda bersama.

g. Memanfaatkan tanah bersama yang didasarkan atas luas sarana

satuan unit rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).

Sedangkan Tata Tertib Kewajiban Penghuni adalah :

a. Membayar sewa dan segala beaya yang ditetapkan pengelola.

b. Membayar pemakaian listrik dan air bersih.

c. Membuang sampah di tempat yang telah ditentukan/disediakan

dengan menggunakan pembungkus secara rapi dan teratur tidak

berserakan.

d. Memelihara sarana satuan unit rumah susun sederhana sewa

(Rusunawa) yang disewa dengan sebaik baiknya.

e. Mematuhi ketentuan tata tertib tinggal di sarana satuan unit

rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) yang ditetapkan oleh

pengelola dan yang ditetapkan secara bersama antara pengelola

dan penyewa.

f. Mengikuti kegiatan yang dilakukan warga satuan unit rumah

susun sederhana sewa (Rusunawa).

Selain penghuni, pengelola RusunawaJurug juga memiliki

hak dan kewajiban. Adapun hak pengelola Rusunawa Jurug

sebagaimana tercantum dalam Tata Tertib Rusunawa Jurug sebagai

Page 71: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

berikut :

a. Menarik uang sewa, rekening air, listrik dan beaya beaya lain

yang ditetapkan pengelola.

b. Mengenakan sanksi atas pelanggaran penghunian oleh penyewa.

c. Melaksanakan penertiban penghuni.

d. Melaksanakan pemutusan sewa apabila penyewa melalaikan

kewajibannya.

Sedangkan Kewajiban Pengelola Rusunawa adalah :

a. Menyediakan fasilitas listrik, air bersih di setiap Satuan unit

rumah susun sederhana (rusunawa).

b. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan secara teratur

terhadap seluruh elemen dan komponen sarana rumah susun

sederhana sewa (rusunawa) sesuai dengan standar kesehatan dan

keamanan.

c. Mewujudkan lingkungan yang bersih dan teratur serta lestari.

d. Menjaga keamanan lingkungan kerjasama dengan penyewa dan

aparat keamanan.

e. Memberikan informasi kepada penyewa atas kebijakan

kebijakan pengelola yang akan ditetapkan.

f. Memberikan pemberitahuan kepada penyewa atas kegiatan

kegiatan berkaitan dengan pemeliharaan dan atau perbaikan

rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Analisa penulis mengenai aspek materiil dalam pengelolaan

Rusunawa Jurug, banyak ditemukan pelanggaran terhadap hak dan

kewajiban oleh penghuni maupun pengelola. Misal dari penghuni

bahwa dalam Tata Tertib Rusunawa telah disebutkan jika hak

penghuni adalah untuk menempati satuan unit hunian rumah susun

sederhana (sarusun) untuk keperluan tempat tinggal. Akan tetapi

sesuai pengamatan dilapangan ada beberapa sarusun yang selayaknya

digunakan sebagai tempat tinggal, oleh penghuni digunakan untuk

berjualan. Pelanggaran lain terhadap hak yang dilakukan oleh

Page 72: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

penghuni yaitu pernah ada sarusun yang tidak ditempati oleh penghuni

yang mendaftar tetapi disewakan kepada orang lain. Selainitu, juga

ditemukan pelanggaran terhadap kewajiban penghuni yakni kewajiban

untuk membayar biaya sewa rutin setiap bulan bahkan berdasarkan

wawancara dengan Kepala UPTD Rumah Sewa Bapak Toto

Jayanto,S.H.,M.H. ada beberapa penghuni yang menunggak biaya

sewa hingga sampai 2 bulan.

Sedangkan aspek formal ditinjau dari isi keputusan

pemerintah yang dikeluarkan oleh Pengelola harus membuat rumusan

aturan yang jelas sehingga mudah dimengerti dan tidak membuat

penafsiran yang berbeda bagi orang yang membacanya. Isi keputusan

dari Pengelola Rusunawa berupa tata tertib/aturan aturan yang

berkaitan langsung dengan masalah penghunian. Contoh kepastian

hukum dari aspek formal mengenai persyaratan pengajuan penghunian

Rusunawa Jurug.

Pengelola Rusunawa telah menetapkan dengan jelas

persyaratan penghunian bagi warga masyarakat Kota Surakarta yang

ingin menghuni Rusunawa Jurug harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Surakarta Pemohon

b. Fotocopy Kartu Keluarga Pemohon

c. Fotocopy Surat Nikah

d. Surat Keterangan Belum Memiliki Rumah yang diketahui

Kelurahan Setempat

e. Surat Keterangan Penghasilan Per Bulan dari Kelurahan atau Slip

Gaji Mempunyai Penghasilan Setiap Bulan Antara Rp.

750.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00

f. Pas Photo suami/istri 4x6 cm = 2 lembar

Berdasarkan penjabaran diatas penulis menyimpulkan bahwa

Pemerintah Kota Surakarta belum sepenuhnya menerapkan asas

Page 73: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kepastian hukum dalam rangka pengelolaan Rusunawa Jurug karena

tidak dipenuhinya aspek materiil dari asas kepastian hukum. Banyak

terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh penghuni yang secara tersurat

ditetapkan oleh Pengelola dalam suatu Tata Tertib Penghunian.

2. Penerapan Asas Tertib Penyelenggaraan Negara dalam Rangka

Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug

Surakarta

Asas Tertib Penyelenggaraan Negara menurut Penjelasan

Pasal 3 angka 2 Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negarayang Bersihdan Bebasdari Korupsi,

Kolusidan Nepotisme adalah asas yang menjadi landasan keteraturan,

keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan

negara.

Berdasarkan Penjelasan Pasal 3 angka 2 Undang Undang

Nomor 28 Tahun 1999 Landasan asas tertib penyelenggaraan negara

ada 3 (tiga), yaitu aspek keteraturan, keserasian dan keseimbangan.

Pemerintah Kota Surakarta menjadikan asas tertib penyelenggaraan

negara sebagai landasan pengelolaan dalam kebijakan Rusunawa

Jurug Kota Surakarta. Pada Pasal 2 Peraturan Daerah Kota Surakarta

Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun disebutkan bahwa

penyelenggaraan rumah susun berdasarkan pada asas kesejahteraan,

keadilan dan pemerataan, efisiensi dan kemanfaatan, keterjangkauan

dan kemudahan, kemandirian dan kebersamaan, kemitraan, keserasian

dan keseimbangan, keterpaduan, keselamatan keamanan ketertiban

dan keteraturan serta kelestarian dan keberlanjutan.

Penulis menganalisa mengenai asas tertib penyelenggaraan

negara yang dikaji berdasarkan adanya suatu aturan main/tata tertib

penghunian. Tatanan yang diciptakan hukum baru menjadi kenyataan

apabila kepada setiap orang diberi hak dan kewajiban. Setiap

hubungan hukum dalam hal ini berupa hubungan hukum sewa

Page 74: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

menyewa selalu dua segi yakni hak dan kewajiban. Aturan main

penghunian pengelolaan Rusunawa dibuat oleh pengelola Rusunawa

dalam suatu Tata Tertib Penghunian Rusunawa.

Aturan hukum dalam bentuk Tata Tertib sangat penting agar

tercipta suasana penghunian Rusunawa yang kondusif dan nyaman

bagi para penghuni Rusunawa. Selain itu juga menyesuaikan antara

kepentingan perseorangan dengan kepentingan masyarakat dengan

berusaha mencari keseimbangan antara memberi kebebasan kepada

individu dan melindungi masyarakat terhadap kebebasan individu.

Dalam kebijakan Rusunawa Jurug, UPTD Rumah Sewa Pemerintah

Kota Surakarta membuat tata tertib bagi penghuni Rusunawa Jurug.

Adapun tata tertib bagi para penghuni Rusunawa Jurug selain memuat

hak dan kewajiban baik untuk penghuni Rusunawa maupun untuk

Pengelola juga termuat larangan bagi penghuni Rusunawa. Larangan

larangan bagi penghuni Rusunawa Jurug terbagi menjadi 4, yaitu

bidang administrasi, fasilitas Rusunawa, konstruksi bangunan dan

ketertiban. Bunyi dari larangan di bidang administrasi antara lain :

a. Bidang Administrasi

1) Tidak menempati SUR (Satuan Unit Hunian Rumah Susun)

yang disewa.

2) Menyewakan/memindahtangankan sarana satuan unit rumah

susun sederhana sewa (Rusunawa) kepada pihak lain.

3) Menyewa lebih dari satu Satuan Unit Rusunawa.

4) Dilarang menggunakan Satuan Unit Rusunawa sebagai

tempat usaha.

b. Fasilitas satuan unit rumah susun sederhana sewa (Rusunawa)

1) Dilarang melakukan tindakan merusak atau melakukan

tindakan yang dapat menimbulkan tindakan yang dapat

menimbulkan pencemaran.

2) Dilarang memasang tambahan instalasi listrik atau air,

menggali jalan, taman dan lain lain tanpa seijin pengelola.

Page 75: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

3) Dilarang memasang alat pendingin (AC) tanpa seijin

pengelola.

4) Dilarang merusak instalasi listrik, air, lampu taman dan

lampu penerangan di komplek rusunawa.

5) Dilarang memasang antenarig, radio cb maupun alat

komunikasi radio lainnya selain yang disediakan oleh

pengguna.

c. Konstruksi Bangunan

1) Penyewa dilarang melakukan perubahan atau perombakan

bangunan rusunawa dalam bentuk apapun tanpa persetujuan

tertulis dari pengelola.

2) Penyewa dilarang membuat bangunan tambahan.

3) Penyewa dilarang memaku atau melubangi dinding.

4) Penyewa dilarang membongkar langit langit dan

menyimpan barang barang di langit langit.

5) Penyewa dilarang membawa, melatakkan, menaruh

benda/barang yang beratnya melampaui batas kekuatan/daya

dukung lantai yang ditentukan.

d. Ketertiban

1) Penyewa dilarang memelihara binatang peliharaan kecuali

ikan hias didalam akuarium.

2) Penyewa dilarang membuang benda/sampah dari atas ke

bawah.

3) Penyewa dilarang melakukan kegiatan yang menimbulkan

suara bising/keras, bau menyengat dan lainnya.

4) Penyewa dilarang melakukan perbuatan yang dapat

mengganggu keamanan, ketertiban dan kesusilaan. Perbuatan

tersebut antara lain berjudi, menjual/memakai narkoba,

minuman keras, berbuat maksiat dan lain sebagainya.

5) Penyewa dilarang menyimpan, meletakkan barang/benda di

koridor, tangga atau tempat yang dapat

Page 76: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

mengganggu/menghalangi kepentingan bersama.

6) Penyewa dilarang menjemur pakaian selain ditempat yang

telah disediakan.

Berdasarkan fakta diatas penulis menyimpulkan bahwa

Pemerintah Kota Surakarta telah menerapkan asas tertib

penyelenggaraan negara dalam pelaksanaan program kebijakan

Rusunawa Jurug dengan dibuatnya suatu Tata Tertib Penghunian.

3. Penerapan Asas Kepentingan Umum dalam Rangka Pengelolaan

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta

Penjelasan Pasal 3 angka 3 Undang Undang Nomor 28

Tahun 1999 menyebutkan bahwa asas kepentingan umum adalah asas

yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif,

akomodatif dan selektif.

Kepentingan umum berdasarkan Penjelasan Pasal 49 Undang

Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang Undang Nomor 51

Tahun 2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara adalah kepentingan

bangsa dan negara dan/atau kepentingan masyarakat bersama dan/atau

kepentingan pembangunan. Kriteria kepentingan umum yaitu bersifat

sosial bertujuan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

umum dan tidak bertujuan mencari keuntungan atau laba. Kecuali itu

apa yang disebut kepentingan umum itu menyangkut kepentingan

bangsa dan negara, pelayanan umum dalam masyarakat luas, rakyat

banyak dan/atau pembangunan.

Tindakan pemerintah harus ditujukan untuk pelayanan umum,

memperhatikan serta melindungi kepentingan umum. Disisi lain dari

menurut pihak pemerintah ada kepentingan yang dianggap lebih

penting atau utama dari kepentingan lainnya. Sehingga kepentingan

umum harus didahulukan dari kepentingan yang lain dengan tetap

memperhatikan proporsi pentingnya dan tetap menghormati

kepentingan lain.

Page 77: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Indonesia yang menganut welfare state dimana kesejahteraan

masyarakat adalah tujuan utama maka menuntut seluruh pejabat

pemerintah melakukan kegiatan menuju pada penyelenggaraan

kepentingan umum. Rusunawa dibangun bukan bertujuan mencari

keuntungan/profit, akan tetapi bersifat sosial. Kawasan Rusunawa

Jurug merupakan salah satu kawasan hak pakai Pemerintah Kota

Surakarta yang belum dioptimalkan. Berdasarkan wawancara dengan

Kepala UPTD Rumah Sewa, Bapak Toto Jayanto,SH.,MH.

Pemerintah Kota Surakarta mengambil inisiatif membangun

Rusunawa karena latar belakang sebagai berikut :

a. Kebijakan pemerintah dalam penyediaan rumah bagi masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR).

b. Pemenuhan kebutuhan rumah tinggal yang bersih, sehat, rapi dan

indah.

c. Keterbatasan lahan untuk perumahan dan permukiman.

d. Masih adanya lahan hak pakai pemerintah kota yang belum

dimanfaatkan.

e. Penataan permukiman kumuh.

f. Pencegahan hunian tak berijin.

Atas latar belakang tersebut, Pemerintah Kota Surakarta

membangun Rusunawa Jurug dengan tujuan sebagai berikut :

a. Memberikan solusi atas kebutuhan perumahan sederhana dan

sehat.

b. Merupakan kebijakan Pemerintah Kota Surakarta dalam rangka

penyediaan rumah sederhana dan sehat untuk masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR) Kota Surakarta.

c. Diperuntukkan untuk penataan wilayah kumuh di Kota Surakarta

sehingga tempat tempat kumuh di Kota Surakarta bisa

berkurang.

d. Meminimalkan hunian tak berijin di bantaran sungai sepanjang rel

Page 78: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

kereta api dan tempat tempat terlarang lainnya.

Aspek yang dikaji penulis dalam asas kepentingan umum

yakni sasaran dari kebijakan Rusunawa itu adalah masyarakat yang

berpenghasilan rendah (MBR). Tujuan pembangunan Rusunawa untuk

fungsi sosial, dalam arti keberadaan Rusunawa bukan untuk mencari

keuntungan/laba akan tetapi untuk mensejahterakan masyarakat.

Menurut Penulis ada aspek yang perlu dikaji dalam asas

kepentingan umum ini yaitu bahwa asas kepentingan umum

mendahulukan kesejahteraan umum. Penulis mengatakan demikian

mengingat persyaratan dari penghunian Rusunawa yang menyebutkan

bahwa pemohon harus mempunyai pekerjaan tetap dengan

penghasilan antara Rp. 750.000,00 sampai dengan Rp. 2.500.000,00.

Analisispenulis, persyaratan tadi kurang memenuhi aspek keadilan

karena banyak masyarakat yang penghasilannya mungkin dibawah

batas penetapan penghasilan yakni Rp. 750.000,00 dan belum

mempunyai rumah. Persyaratan tersebut dirasa memberatkan bagi

masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang benar benar sangat

menginginkan menghuni Rusunawa dan tidak dapat memenuhi

persyaratan tersebut.

Berdasarkan wawancara penulis dengan Kepala UPTD

Rumah Sewa, persyaratan mengenai penghasilan penghuni dibatasi

sampai batas minimal bawah Rp. 750.000,00 dengan pertimbangan

penghuni yang berpenghasilan tersebut ternyata masih ada penghuni

Rusunawa yang menunggak membayar tiap bulannya, alasannya

selain karena untuk membayar uang sewa, biaya air dan biaya listrik

penghuni juga mempunyai kebutuhan yang lain seperti biaya untuk

makan, biaya pendidikan untuk anak dan biaya lainnya.

Rincian tarif sewa dari satuan unit Rusunawa Jurug telah

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun

2009 Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sebagai berikut :

Page 79: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Lantai Tarif Sewa

Lantai Dasar Rp. 100.000,00

Lantai I Rp. 100.000,00

Lantai II Rp. 90.000,00

Lantai III Rp. 80.000,00

Lantai IV Rp. 70.000,00

Sedangkan untuk Biaya Air Rp 17.000 per 10m³, untuk biaya

listrik Rp. 37.000,00 per 40kwh. Dari hal tersebut terlihat bahwa

kesejahteraan umum yang seharusnya diberikan kepada masyarakat

berpenghasilan rendah untuk menghuni Rusunawa Jurug bisa jadi

tidak dapat terlaksana karena adanya persyaratan yang memberatkan.

Dari penjabaran diatas terlihat bahwa Pemerintah Kota

Surakarta belum mengutamakan asas kepentingan umum dalam

kebijakan Rusunawa. Hendaknya asas kepentingan umum sejalan

dengan kesejahteraan umum. Hal ini dilihat dari syarat yang

memberatkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang menjadi

sasaran Rusunawa yang ingin menghuni Rusunawa guna

meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan analisanya penulis

menyimpulkan bahwa Pemerintah Kota Surakarta belum sepenuhnya

menerapkan asas kepentingan umum dalam rangka pengelolaan

Rusunawa Jurug.

4. Penerapan Asas Keterbukaan dalam Rangka Pengelolaan Rumah

Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta

Asas Keterbukaan menurut Penjelasan Pasal 3 angka 4

Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah asas yang membuka

diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,

Page 80: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan

tetap memperhatikan perlindungan atas asasi pribadi, golongan dan

rahasia negara.

Aspek keterbukaan sangat dibutuhkan dalam suatu

pemerintahan, karena pemerintah adalah wakil rakyat sehingga

masyarakat harus mengetahui kebijakan apa yang dibuat oleh

pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Asas keterbukaan juga dijadikan alat pengontrol kebijakan/tindakan

dari pemerintah apakah sudah sesuai dengan amanat rakyat, sehingga

menghindarkan pemerintah berbuat sewenang wenang dalam

bertindak. Sehingga masyarakat yang menjadi penerima manfaat

pembangunan perlu untuk mengetahui dan bahkan mempunyai hak

memberikan masukan pada setiap kebijakan pembangunan yang akan

dilaksanakan. Hal ini akan berdampak pada terbangunnya

pengawasan/kontrol pembangunan, sehingga diharapkan hasil yang

bermanfaat dan berkesinambungan baik terhadap ruang, waktu dan

sumberdaya yang dimiliki serta dapat mewujudkan pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkesinambungan

(Joerni Makmoerniaty, 2010 : 5).

Dalam hal keterbukaan pengelolaan Rusunawa, UPTD

Rusunawa mempunyai kewajiban untuk menginformasikan tentang

penghunian Rusunawa Jurug. Informasi harus diberikan secara benar,

jujur dan tidak diskriminatif. Berdasarkan keterangan dari wawancara

dengan pihak UPTD Rumah Sewa, informasi mengenai penghunian

Rusunawa Jurug telah dibantu oleh media massa dalam menyebarkan

informasi kepada masyarakat. Sebelumnya informasi telah

diinformasikan terlebih dahulu kepada kelurahan maupun kecamatan

dimana dibangunnya rusunawa Jurug mengingat calon penghuni lebih

diprioritaskan dari daerah sekitar rusunawa Jurug.

Dalam menentukan Penetapan Penghuni Rusunawa, UPTD

Page 81: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Rumah Sewa menyelenggarakan pendaftaran dengan proses sebagai

berikut :

a. Menyampaikan persyaratan pendaftaran kepada calon penghuni

Rusunawa

b. Mengumumkan rencana penghunian kepada kelompok sasaran

c. Menentukan lokasi dan waktu pendaftaran

d. Menyiapkan materi/bahan yang diperlukan

e. Menyiapkan petugas pendaftaran

f. Menyiapkan formulir daftar calon penghuni

Mengingat masyarakat banyak yang berminat untuk

menghuni Rusunawa Jurug tentu harus memenuhi syarat syarat yang

telah ditentukan dan melewati proses pendaftaran dan seleksi. Adapun

syarat syarat pengajuan Rusunawa adalah sebagai berikut :

a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Surakarta Pemohon

(Suami Istri)

b. Fotocopy Kartu Keluarga Pemohon

c. Fotocopy Surat Nikah

d. Pas foto ukuran 4 x 9 sebanyak 2 (dua) lembar

e. Surat Keterangan Belum Memiliki Rumah yang diketahui

Kelurahan Setempat

f. Surat Keterangan Penghasilan Per Bulan dari Kelurahan atau Slip

Gaji Mempunyai Penghasilan Setiap Bulan Antara Rp.

750.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00

Setelah melaksanakan pendaftaran calon penghuni, maka

UPTD Rumah Sewa harus memutuskan penetapan penghuni.

Penetapan penghuni dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :

a. Menyeleksi daftar calon penghuni yang berminat

b. Menetapkan penghuni

c. Mengumumkan penetapan penghuni

Page 82: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

d. Mendaftar penghuni dengan syarat membayar uang sewa

e. Membayar uang jaminan sebesar 2 (dua) bulan sewa

f. Menandatangani pernyataan penghunian

g. Menerbitkan Surat Ijin Penghunian Rusunawa

h. Memberitakan Berita Acara Pembatalan Penghunian kepada calon

penghuni yang tidak memenuhi syarat

Berdasarkan keterangan dari pihak UPTD Rumah Sewa,

tahap penyeleksian dilakukan secara intern oleh pihak pengelola yakni

UPTD Rumah Sewa. Bagi masyarakat yang lolos penyeleksian harus

menyelesaikan administrasi yang dimuat dalam Surat Pernyataan.

Dalam Surat Pernyataan tercantum kesanggupan calon penghuni

rusunawa untuk mentaati tata tertib dan kesanggupan membayar biaya

yang telah ditentukan oleh pihak UPTD Rumah Sewa. Setelah Surat

Pernyataan ditandatangani calon penghuni, Pihak UPTD akan

mengeluarkan Surat Ijin Penempatan (SIP) dan penghuni diberi kunci

satuan unit hunian Rusunawa.

Dari penjabaran diatas terlihat bahwa UPTD Rumah Sewa

dibantu oleh media massa telah memberikan informasi yang benar dan

jujur dalam proses pemberian informasi penghunian Rusunawa Jurug.

Sehingga dapat penulis simpulkan UPTD Rumah Sewa telah

menerapkan asas keterbukaan dalam rangka pengelolaan Rusunawa

Jurug.

5. Penerapan Asas Proporsionalitas dalam Rangka Pengelolaan Rumah

Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta

Asas Proporsionalitas menurut Penjelasan Pasal 3 angka 4

Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah asas yang

mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban

Penyelenggara Negara.

Page 83: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Sebagai negara yang menganut asas kesejahteraan,

pemerintah diharapkan dapat memberikan apa yang menjadi hak dan

yang menjadi kewajiban tiap tiap orang. Dalam pengelolaan

Rusunawa hak dan kewajiban penyelenggara negara dilaksanakan

oleh UPTD Rumah Sewa selaku badan pengelola Rusunawa sebagai

badan yang mewakili Pemerintah Kota Surakarta berdasarkan

Peraturan Walikota Surakarta Nomor 45 Tahun 2008 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas

Pekerjaan Umum Kota Surakarta.

Dalam Tata Tertib Rusunawa Jurug disebutkan hak dan

kewajiban dari Badan Pengelola Rusunawa, Hak Pengelola adalah

a. Menarik uang sewa, rekening air, listrik dan beaya beaya lain

yang ditetapkan pengelola

b. Mengenakan sanksi atas pelanggaran penghunian oleh penghuni

c. Melaksanakan penertiban penghuni

d. Melaksanakan pemutusan sewa apabila penyewa melalaikan

kewajibannya

Kewajiban Pengelola adalah

a. Menyediakan fasilitas listrik, air bersih di setiap Satuan unit

rumah susun sederhana (Rusunawa)

b. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan secara teratur

terhadap seluruh elemen dan komponen sarana rumah susun

sederhana sewa (Rusunawa) sesuai dengan standar kesehatan dan

keamanan

c. Mewujudkan lingkungan yang bersih dan teratur serta lestari

d. Menjaga keamanan lingkungan kerjasama dengan penyewa dan

aparat keamanan

e. Memberikan informasi kepada penyewa atas kebijakan

kebijakan pengelola yang akan ditetapkan

f. Memberikan pemberitahuan kepada penyewa atas kegiatan

Page 84: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

kegiatan berkaitan dengan pemeliharaan dan atau perbaikan

rumah susun sederhana sewa (Rusunawa)

Berdasarkan pengamatan dari asas proporsional dimana

dalam penyelenggaraan negara harus ada keselarasan antara apa yang

menjadi hak dan kewajiban penyelenggara negara. Penyelenggara

harus melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dalam

pengelolaan Rusunawa sehingga tidak hanya menuntut apa yang

menjadi haknya.

Dari hasil pengamatan didapatkan kenyataan bahwa masih

terdapat hak dan kewajiban dari pengelola yang belum terlaksana

dengan baik. Misalnya pengenaan sanksi yang kurang begitu tegas

yang menyebabkan sanksi kurang efektif bagi penghuni. Hambatan

asas proporsionalitas ketika sanksi yang dikenakan atas pelanggaran

yang dilakukan penghuni kurang efektif, terbukti dengan masih

dilakukannya pelanggaran yang sama yang dilakukan penghuni.

Selain itu hambatan hak pengelola untuk menarik biaya sewa juga

kerap dialami oleh pengelola. Adanya rasa iba kepada penghuni untuk

menyelesaikan administrasi tunggakan biaya sewa sedangkan disisi

lain adanya tuntutan dari pemerintah Kota Surakarta untuk

menyetorkan pendapatan ke kas daerah. Dari penjabaran diatas dapat

penulis simpulkan bahwa asas proporsionalitas belum sepenuhnya

diterapkan dalam rangka pengelolaan Rusunawa Jurug.

6. Penerapan Asas Profesionalitas dalam Rangka Pengelolaan Rumah

Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta

Asas Profesionalitas menurut Penjelasan Pasal 3 angka 4

Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah asas yang

mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan

peraturan perundang undangan yang berlaku.

Page 85: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Program Rusunawa merupakan program pemerintah dalam

menyukseskan program sejuta tower dari pemerintah. Rusunawa Jurug

adalah proyek hibah dari pemerintah pusat sehingga tahap

perencanaan sampai pembangunan adalah tanggungjawab pemerintah

pusat, sedangkan tahap pengelolaan diserahkan kepada pemerintah

daerah yang diwakili oleh UPTD Rumah Sewa. Sebelum adanya serah

terima dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, Rusunawa

Jurug menjadi tanggungjawab pemerintah pusat termasuk apabila ada

kerusakan sarana fisik rusunawa sedangkan hingga saat ini proses

hibah rusunawa Jurug belum dilaksanakan oleh pemerintah pusat.

Meskipun belum ada proses hibah tetapi pemanfaatan rusunawa Jurug

boleh dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta.

Rusunawa Jurug merupakan hunian yang dihuni oleh banyak

orang dengan berbeda beda karakteristik yang memungkinkan

munculnya permasalahan mulai dari masalah fasilitas sarana

penunjang serta tingkah laku dari penghuni sehingga dalam

pengelolaannya membutuhkan manajemen pengelolaan yang

profesional.

Tugas utama penyelenggara negara dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat yakni penyelenggara negara harus bertindak

sebagai pelayan masyarakat. Pelayanan sangat penting dalam

menjalankan tugas pengelolaan rusunawa. Badan pengelola yang

bersifat profesional dan cepat tanggap untuk melayani akan membuat

masyarakat yang menghuni rusunawa menjadi nyaman. Segala

masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan rusunawadapat diatasi

dengan cepat oleh unit pelaksana yang profesional. Penyelenggara

negara diharapkan meningkatkan kemampuannya agar mampu

memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan tepat. Untuk

melaksanakan fungsinya maka Pemerintah Kota Surakarta membentuk

Unit Pelaksana Teknis yang bertugas untuk mengelola rusunawa yang

Page 86: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Daerah. Dalam hal

ini pengelola rusunawa adalah Unit Pelaksana Teknis Rumah Sewa

yang berada dibawah pengawasan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Kota Surakarta.

Unit Pelaksana Teknis penting dalam pengelolaan Rusunawa,

maka Pemerintah Kota Surakarta membentuk suatu manajemen

pengelola Rusunawa sebagaimana tercantum dalam Peraturan

Walikota Surakarta Nomor 45 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum Kota

Surakarta. Adapun Susunan organisasi UPTD Rumah Sewa Kota

Surakarta sebagai berikut :

Bagan 4

Susunan Organisasi UPTD Rumah Sewa

Mengingat pentingnya pengelolaan Rusunawa, maka

Pemerintah Kota Surakarta membentuk suatu manajemen pengelola

Rusunawa sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Peraturan Walikota

Surakarta Nomor 20 0 Tahun 2009 Tentang Pedoman UraianTugas

Page 87: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Jabatan Struktural Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan

Umum, Kepala UPT Rumah Sewa mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja UPT Rumah Sewa berdasarkan rencana

strategis Dinas

b. Memberi petunjuk arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan

c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program

kegiatan Dinas sesuai dengan bidang tugas

d. Menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan Rumah Sewa

e. Menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana

kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD UPT Rumah Sewa

f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk

pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja

UPT Rumah Sewa

g. Melaksanakan evaluasi dan analisis hasil kerja guna

pengembangan rencana strategis dan rencana kerja UPT Rumah

Sewa

h. Melaksanakan pelayanan administrasi Rumah Sewa, Rumah

Susun Sederhana Sewa dan Rumah Sosial

i. Melaksanakan pengelolaan Rumah Sewa, Rumah Susun

Sederhana Sewa dan Rumah Sosial

j. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Rumah

Sewa, Rumah Susun Sederhana Sewa dan Rumah Sosial

k. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan Rumah Sewa

l. Melaksanakan pemungutan retribusi daerah di bidang Rumah

Sewa

m. Melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kenierja

penyelenggaraan Rumah Sewa

n. Melaksanakan sosialisasi di bidang Rumah Sewa

o. Memeriksa dna menilai hasil kerja bawahan secara periodik

Page 88: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

p. Memberikan usul dan saran kepada atasan

q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

Sedangkan tugas dari Kepala Subbagian Tata Usaha UPT

Rumah Sewa sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja berdasarkan rencana strategis UPT

Rumah Sewa

b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada

bawahan

c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang undangan,

keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program

kegiatan Dinas sesuai dengan bidang tugas

d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis

penyelenggaraan Rumah Sewa

e. Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi untuk

menyusun rencana strategis, rencana kerja dan penetapan kenerja

UPT Rumah Sewa

f. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk

pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja

UPT Rumah Sewa

g. Menyiapkan bahan evaluasi dan analisis hasil kerja guna

pengembangan rencana strategis dan rencana kerja UPT Rumah

Sewa

h. Menyiapkan bahan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana

kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD UPT Rumah Sewa

i. Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam bentuk

Rencana Kerja Anggaran (RKA) sesuai dengan rencana strategis

dan rencana kerja Dinas

j. Melakukan pengawasan laporan administrasi keuangan bendahara

k. Menyiapkan bahan usulan perubahan anggaran

Page 89: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

l. Menyiapkan bahan perhitungan anggaran

m. Melakukan administrasi pembukuan, pertanggungjawaban dan

laporan keuangan

n. Mengelola administrasi surat menyurat, peralatan dan

perlengkapan kantor, rumah tangga, dokumentasi dan informasi

hukum, kearsipan dan perpustakaan

o. Melakukan pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor

p. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai

q. Menyiapkan bahan usulan yang meliputi pengangkatan, kenaikan

pangkat, perpindahan, pemberhentian, pensiun, kenaikan gaji

berkala dan tunjangan

r. Mengelola data dan dokumentasi pegawai

s. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan dan

pelatihan, calon peserta pendidikan dan pelatihan serta calon

peserta ujian dinas pegawai

t. Mengusulkan permohonan izin dan tugas belajar

u. Menyiapkan bahan Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

v. Menyiapkan bahan permohonan cuti, dan mengusulkan

permohonan kartu pegawai, kartu isteri/kartu suami, kartu

tabungan asuransi pensiun, kartu asuransi kesehatan dan tabungan

perumahan (BAPERTARUM)

w. Menyiapkan bahan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

Pegawai dan Laporan Pajak Pajak Pribadi (LP2P)

x. Menyiapkan bahan laporan perkawinan, izin perkawinan dan

perceraian

y. Menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan/tanda

jasa dan sanksi

z. Mengelola presensi atau daftar hadir pegawai

aa. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik

bb. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas

Page 90: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

cc. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

dd. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan

ee. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas

ff. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

gg. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Berdasarkan penjabaran diatas penerapan asas profesionalitas

pemerintah dalam menjalankan tugas pengelolaan dengan membentuk

Unit Pelaksana Teknis Teknis (UPTD) Rumah Sewa. Kesimpulan

yang dapat diambil oleh penulis bahwa Pemerintah Kota Surakarta

belum menerapkan sepenuhnya asas profesionalitas dalam rangka

pengelolaan Rusunawa Jurug.

7. Penerapan Asas Akuntabilitas dalam Rangka Pengelolaan Rumah

Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jurug Surakarta

Asas Akuntabilitas menurut Penjelasan Pasal 3 angka 4

Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah asas yang

menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang

berlaku.

Menurut keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara

(LAN) No. 589/IX/6/Y/00 dalam Sitompul, akuntabilitas diartikan

sebagai kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau untuk

menjawab dan menjelaskan kinerja dan tindakan seseorang/badan

hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang

Page 91: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

memiliki hak/kewajiban untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawaban (Idhar Yahya,2006 : 27).

Miriam Budiardjo mendefinisikan akuntabilitas sebagai

pertanggungjawaban pihak yang diberi kuasa mandat untuk

memerintah kepada yang memberi mereka mandat. Dengan kata lain,

pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui

distribusi kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga

mengurangi penumpukan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi

saling mengawasi (Amin Rahmanurrasjid, 2008 : 82).

Sjahruddin Rasul menyatakan akuntabilitas didefinisikan

secara sempit sebagai kemampuan untuk memberi jawaban kepada

pimpinan instansi pemerintah sebagai penerima amanat yang harus

memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan amanat tersebut

kepada masyarakat atau publik sebagai pemberi amanat (Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan, 2007 : 3).

Asas akuntabilitas menghendaki agar setiap kegiatan dan

hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai

pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang undangan yang berlaku. Asas akuntabilitas

merupakan bentuk pertanggungjawaban secara nyata atas tindakan

pemerintah yang berakibat hukum. Bentuk akuntabilitas pemerintah

yang diwujudkan dalam suatu ketetapan, harus berdasar alasan yang

tepat dan dapat dipertanggungjawabkan, ketetapan didasarkan pada

suatu fakta yang menjadi landasan dikeluarkan ketetapan dan dengan

dasar yang cukup mendukung.

Menurut analisa penulis penerapan asas akuntabilitas

pengelolaan rusunawa Jurug terkait dengan akuntabilitas mengenai

pelaporan administrasi. Penerapan asas akuntabilitas dalam bentuk

Page 92: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

pertanggungjawaban pengelolaan rusunawa Jurug dilakukan oleh

UPTD Rumah Sewa kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota

Surakarta.

Pertanggungjawaban administrasi pengelolaan Rusunawa

Jurug dilakukan oleh Bendahara UPTD Rumah Sewa setiap 1 (satu)

bulan sekali dalam bentuk Laporan Pendapatan Dinas Pekerjaan

Umum Kota Surakarta. Laporan mengenai pembayaran sewa

disampaikan kepada Pemerintah Daerah karena penerimaan uang

sewa masuk kedalam Kas Daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah

Kota Surakarta. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan keuangan oleh

Inspektorat Wilayah Kota Surakarta 2 (dua) kali dalam setahun

sedangkan pemeriksaan yang dilakukan pemerintah pusat dilakukan

oleh BPKP sekali dalam setahun. Berdasarkan analisa diatas dapat

penulis simpulkan bahwa Pemerintah Kota Surakarta telah

menerapkan asas akuntabilitas dalam pengelolaan rusunawa Jurug.

C. Hambatan Penerapan Asas asas Umum Pemerintahan yang Baik

Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme Dalam Rangka Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa

(Rusunawa) Jurug Surakarta

1. Hambatan Penerapan Asas Kepastian Hukum

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Toto Jayanto,

S.H.,M.Hum. pada tanggal dalam pengelolaan rusunawa Jurug tidak

mengalami hambatan selama ini dan tanpa adanya suatu perjanjian

sewa menyewa para penghuni telah mengetahui hak dan kewajiban

mereka. Akan tetapi berdasarkan pengamatan penulis dilapangan

ditemukan adanya hambatan dalam menerapkan asas kepastian

hukum. Setiap peristiwa hukum mengakibatkan adanya hubungan

hukum, dalam pengelolaan rusunawa timbul hubungan hukum sewa

Page 93: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

menyewa antara penyewa dan pengelola. Hubungan hukum akan

menimbulkan adanya hak dan kewajiban antara pengelola dan

penyewa yang dimuat dalam suatu surat perjanjian sewa menyewa.

Adanya surat perjanjian sewa menyewa akan memberikan kepastian

hukum dan jaminan hukum baik untuk pengelola maupun penyewa

jika dikemudian hari terjadi hal hal yang tidak diinginkan, karena

dengan perjanjian itu masing masing pihak akan mengetahui apa

yang menjadi hak dan kewajibannya.

Dalam pengelolaan Rusunawa Jurug pengelola menerapkan

kepastian hukum hanya dengan suatu tata tertib dan surat pernyataan.

Inilah hambatan yang sebenarnya dalam menerapkan asas kepastian

hukum, karena surat pernyataan dan tata tertib belum menjamin

keberadaan pengelola dan penghuni. Bentuk kepastian hukum dalam

pengelolaan rusunawa dengan adanya pernyataan yang telah

ditandatangani oleh penghuni. Sehingga mengakibatkan dalam

pelaksanaannya, penghuni banyak yang telah melanggar isi

pernyataan yang ditandatanganinya. Hambatan kepastian hukum

terhadap kewajiban penghuni misalnya pembayaran sewa yang

mengalami tunggakan. Selain itu hambatan dari sisi pengelola

misalnya hak untuk mengenakan sanksi atas pelanggaran yang

dilakukan oleh penghuni. bayaknya pelanggaran yang dilakukan oleh

penghuni akan tetapi sanksi yang diberikan oleh pengelola tidak

optimal. selain itu pelaksanaan penertiban penghuni juga merupakan

hambatan yang penting, karena secara prosedural batas penyewaan

dibatasi selama 1 tahun kemudian dilakukan perpanjangan masa sewa.

Akan tetapi selama ini pemutakhiran atau penertiban belum

dilaksanakan.

2. Hambatan Penerapan Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

Dalam pengelolaan rusunawa Jurug penerapan asas tertib

penyelenggaraan negara dengan pembuatan tata tertib penghunian.

Page 94: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Hambatan dalam penerapan asas tertib penyelenggaaraan negara

apabila tidak dipatuhinya isi tata tertib penghunian oleh para

penghuni. Tata tertib penghunian dibuat dengan tujuan agar tercipta

situasi yang aman dan kondusif dalam kehidupan di rusunawa Jurug.

3. Hambatan Penerapan Asas Kepentingan Umum

Dalam pengelolaan rusunawa Jurug, kepentingan umum

diterapkan dengan peruntukan rusunawa itu sendiri, yakni untuk

masyarakat yang berkartu tanda penduduk Kota Surakarta, masyarakat

berpenghasilan rendah dan tidak memiliki rumah. Akan tetapi dalam

kenyataannya Rusunawa Jurug dihuni bukan oleh masyarakat yang

benar benar berpenghasilan rendah dan yang tidak memiliki rumah.

Karena berdasarkan pengamatan penulis, di rusunawa Jurug

ditemukan banyak penghuni yang sarusunnya dilengkapi dengan

televisi, lemari es, mesin cuci dan bahkan ada penghuni yang

mempunyai mobil. Apabila sesuai dengan program pemerintah

sebenarnya ada yang lebih benar benar membutuhkan rusunawa.

Hambatan penerapan asas kepentingan umum dalam

pengelolaan rusunawa Jurug adalah perilaku dari penghuni. kesadaran

atas tanggung jawab untuk memenuhi kewajibannya yaitu untuk

membayar biaya sewa sebagaimana dengan pernyataan yang telah

ditandatanganinya.

4. Hambatan Penerapan Asas Keterbukaan

Dalam pengelolaan rusunawa Jurug, asas keterbukaan telah

diterapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta. UPTD Rumah Sewa telah

memberikan informasi yang jelas dan benar kepada masyarakat.

Keterbukaan informasi mengenai rusunawa juga telah dibantu oleh

media massa. Dan menurut Kepala UPTD Rumah Sewa selama ini

mengenai keterbukaan informasi tidak mengalami hambatan.

Page 95: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

5. Hambatan Penerapan Asas Proporsionalitas

Asas proporsionalitas merupakan penyelarasan antara hak

dan kewajiban dari penyelenggara negara, dalam hal ini dilakukan

oleh UPTD Rumah Sewa. Penerapan asas proporsionalitas belum

sepenuhnya dipenuhi oleh UPTD Rumah Sewa. Dari hasil

pengamatan didapatkan kenyataan bahwa masih terdapat hak dan

kewajiban dari pengelola yang belum terlaksana dengan baik.

Misalnya pengenaan sanksi yang kurang begitu tegas yang

menyebabkan sanksi kurang efektif bagi penghuni. Hambatan asas

proporsionalitas ketika sanksi yang dikenakan atas pelanggaran yang

dilakukan penghuni kurang efektif, terbukti dengan masih

dilakukannya pelanggaran yang sama yang dilakukan penghuni.

Selain itu hambatan hak pengelola untuk menarik biaya sewa juga

kerap dialami oleh pengelola. Adanya rasa iba kepada penghuni untuk

menyelesaikan administrasi tunggakan biaya sewa sedangkan disisi

lain adanya tuntutan dari pemerintah Kota Surakarta untuk

menyetorkan pendapatan ke kas daerah. Kewajiban dari pengelola

yang belum dilaksanakan secara optimal. Dari penjabaran diatas dapat

penulis simpulkan bahwa asas proporsionalitas belum sepenuhnya

diterapkan dalam rangka pengelolaan Rusunawa Jurug.

6. Hambatan Penerapan Asas Profesionalitas

Dalam kumpulan penghuni rusunawa Jurug yang dihuni oleh

banyak orang tak jarang timbul permasalahan yang terjadi, maka

dibutuhkan suatu pengelolaan yang profesional. Sebagai

penyelenggara negara dituntut bertindak sebagai pelayan masyarakat.

Dibutuhkan penyelenggara negara yang profesional dan bersikap

tanggap tentang kondisi yang menjadi tanggungjawabnya.

UPTD Rumah Sewa dibentuk menggantikan Unit Pengelola

Rusunawa. Banyaknya tugas yang diemban oleh UPTD Rumah Sewa

tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang ada di UPTD Rumah

Page 96: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Sewa, hal inilah yang menjadi hambatan dalam melayani penghuni

karena kurangnya tenaga di UPTD Rumah Sewa.

7. Hambatan Penerapan Asas Akuntabilititas

Penerapan asas akuntabilitas dilakukan dalam bentuk laporan

administrasi. Pertanggungjawaban dalam pengelolaan rusunawa

dilakukan secara berkala setiap bulan. Pertanggungjawaban dilakukan

secara bertingkat, mulai dari Bendahara UPTD Rumah Sewa kepada

Kepala UPTD Rumah Sewa, dan dari Bendahara UPTD Rumah Sewa

kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta. Kemudian

dari Kepala Dinas biaya sewa diserahkan kepada Pemerintah Kota

Surakarta untuk masuk ke Kas Daerah sebagai Retribusi Pemakaian

Kekayaan Daerah. Pertanggungjawaban juga dilakukan ketika ada

inspeksi dari Inspektorat Wilayah dan Badan Pemeriksan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP).

Pertanggungjawaban administrasi mengalami hambatan

ketika ada tunggakan biaya dari penghuni sedangkan pendapatan

Dinas Pekerjaan Umum harus diserahkan kepada Kas Daerah. Selain

hambatan adanya tunggakan biaya sewa, penyetoran kepada

Perusahaan Listrik dan Perusahaan Air Minum juga mengalami

hambatan.

Page 97: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai penerapan asas

asas umum pemerintahan yang baik menurut Undang Undang Nomor

28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme dalam rangka pengelolaan rusunawa

Jurug Surakarta penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Belum sepenuhnya terpenuhi asas asas umum pemerintahan yang

baik menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 dengan

penjelasan sebagai berikut :

a. Asas kepastian hukum dalam pengelolaan rusunawa Jurug belum

sepenuhnya terlaksana. Karena tidak adanya suatu perjanjian

sewa menyewa antara penghuni dan penyewa, hal inilah yang

menimbulkan tidak adanya jaminan hukum kepada para pihak..

b. Asas kepentingan umum dalam pengelolaan rusunawa Jurug

belum sepenuhnya terpenuhi. Terlihat dari syarat pendaftaran

yang memberatkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang

merupakan sasaran utama dari peruntukan Rusunawa misalnya

mengenai syarat penghasilan yang dibatasi minimal

berpenghasilan sebesar Rp. 750.000. Jika dikaji lebih dalam

mungkin banyak masyarakat yang berpenghasilan dibawah batas

dan sangat membutuhkan rumah kesulitan mendaftar dikarenakan

syarat tersebut.

c. Asas proporsionalitas dalam pengelolaan rusunawa Jurug belum

sepenuhnya terlaksana. Karena ada hak dan kewajiban dari

pengelola yang belum terlaksana dengan baik. Misalnya

pengenaan sanksi yang kurang begitu tegas yang menyebabkan

sanksi kurang efektif bagi penghuni. Hambatan asas

proporsionalitas ketika sanksi yang dikenakan atas pelanggaran

Page 98: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

yang dilakukan penghuni kurang efektif, terbukti dengan masih

dilakukannya pelanggaran yang sama yang dilakukan penghuni.

Selain itu hambatan hak pengelola untuk menarik biaya sewa juga

kerap dialami oleh pengelola. Dari penjabaran diatas dapat

penulis simpulkan bahwa asas proporsionalitas belum sepenuhnya

diterapkan dalam rangka pengelolaan Rusunawa Jurug.

d. Penerapan asas profesionalitas dalam pengelolaan rusunawa Jurug

tercermin dengan dibentuknya UPTD Rumah Sewa oleh

pemerintah Kota Surakarta. Akan tetapi dalam pengelolaan

rusunawa Jurug profesionalitas pengelola belum sepenuhnya

terpenuhi dengan kurangnya tenaga/staf di UPTD Rumah Sewa,

sehingga dalam mengemban tugas belum begitu optimal.

Dibutuhkan suatu managemen pengelolaan yang profesional

mengingat rentan munculnya permasalahan di rusunawa dengan

berbagai macam karakteristik penghuni.

2. Hambatan belum terpenuhinya asas asas umum pemerintahan yang

baik menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 dengan

penjelasan sebagai berikut :

a. Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan ditemukan adanya

hambatan dalam menerapkan asas kepastian hukum. Hubungan

hukum akan menimbulkan adanya hak dan kewajiban antara

pengelola dan penyewa yang dimuat dalam suatu surat perjanjian

sewa menyewa. Adanya surat perjanjian sewa menyewa akan

memberikan kepastian hukum dan jaminan hukum baik untuk

pengelola maupun penyewa jika dikemudian hari terjadi hal hal

yang tidak diinginkan, karena dengan perjanjian itu masing

masing pihak akan mengetahui apa yang menjadi hak dan

kewajibannya.

b. Penerapan asas kepentingan umum mengalami hambatan dalam

rangka pengelolaan rusunawa Jurug dikarenakanadanya syarat

pendaftaran yang dirasa sulit dipenuhi oleh masyarakat

Page 99: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

berpenghasilan rendah mengenai penghasilan yang dibatasi

dengan batas bawah padahal ada masyarakat yang berpenghasilan

rendah yang benar benar membutuhkan rusunawa tetapi

terhambat syarat penghasilan. Program rusunawa yang memberi

dampak positif bagi masyarakat memunculkan niat bagi

masyarakat yang berpenghasilan menengah keatas juga ikut

mencoba mendaftar di rusunawa. Hal inilah yang menimbulkan

persaingan bagi MBR yang merupakan sasaran utama Rusunawa

dengan masyarakat berpenghasilan menengah keatas.

c. Hambatan asas proporsionalitas ketika sanksi yang dikenakan atas

pelanggaran yang dilakukan penghuni kurang efektif, terbukti

dengan masih dilakukannya pelanggaran yang sama yang

dilakukan penghuni. Selain itu hambatan hak pengelola untuk

menarik biaya sewa juga kerap dialami oleh pengelola. Adanya

rasa iba kepada penghuni untuk menyelesaikan administrasi

tunggakan biaya sewa sedangkan disisi lain adanya tuntutan dari

pemerintah Kota Surakarta untuk menyetorkan pendapatan ke kas

daerah.

d. Penerapan asas profesionalitas mengalami hambatan dikarenakan

staf yang ada di UPTD Rumah Sewa sangat terbatas. Jumlah staf

yang sedikit tidak sebanding dengan tugas yang ada. Hal inilah

yang menimbulkan kurang maksimalnya seorang staf di UPTD

Rumah Sewa dalam melaksanakan tugasnya, karena ada seorang

staf yang mengurusi 2 rusunawa sekaligus.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dan fakta yang ditemui dilapangan, penulis

mengusulkan beberapa saran sebagai berikut :

1. Berdasarkan pengamatan penulis dilapangan ditemukan adanya

hambatan dalam menerapkan asas kepastian hukum karena tidak

adanya suatu perjanjian antara penyewa dan pengelola secara pasti.

Page 100: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Adanya surat perjanjian sewa menyewa akan memberikan kepastian

hukum dan jaminan hukum baik untuk pengelola maupun penyewa

jika dikemudian hari terjadi hal hal yang tidak diinginkan, karena

dengan perjanjian itu masing masing pihak akan mengetahui apa

yang menjadi hak dan kewajibannya. Dalam menerapkan asas

kepastian hukum hendaknya masing masing pihak dari penghuni

rusunawa Jurug maupun pengelola Rusunawa melaksanakan apa yang

telah menjadi tanggungjawabnya baik hak atau kewajibannya. Selain

itu juga diperlukan sikap tegas dari pihak pengelola dalam

menyelesaikan pelanggaran yang kerap dilakukan oleh penghuni

misalnya dalam pembayaran sewa yang sering menunggak

hinggaberbulan bulan. Pihak pengelola harus menyikapi

permasalahan yang sama yang dilakukan oleh banyak penghuni.

2. Dalam menerapkan asas kepentingan umum hendaknya pengelola

lebih selektif lagi dalam memilih penghuni rusunawa. Sasaran utama

rusunawa adalah masyarakat berpenghasilan randah yang belum

mempunyai rumah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam menerapkan asas kepentingan umum, kesejahteraan

masyarakat harus diperhatikan. Penyeleksian penghuni juga harus

dilakukan dengan survei langsung ke lapangan untuk meninjau

kebenaran syarat penghunian yang diajukan oleh penghuni.

3. Dalam menerapkan asas proporsionalitas hendaknya pengelola

melaksanakan apa yang telah menjadi kewajibannya sesuai dengan

hak yang telah diberikan penghuni kepadanya. Pengelola harus bisa

menyeimbangkan antara hak dan kewajiban yang dipunya. Pihak

pengelola telah menunjuk sendiri pihak lain untuk menjaga keamanan

rusunawa Jurug, oleh karena itu pengelola juga bertanggungjawab

untuk mengontrol kinerja satpam yang tidak melaksanakan tugas yang

telah diberikan oleh Pengelola.

4. Dalam mengelola suatu kumpulan masyarakat di rusunawa Jurug

dengan berbagai macam latar belakang dan karakter dibutuhkan

Page 101: PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK …/Penerapan... · PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

managemen pengelolaan yang profesional. Bentuk keprofesionalan

sebagai lembaga dalam mengelola rusunawa yaitu dengan

dibentuknya Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sewa.

UPTD Rumah Sewa akan mengurusi segala kepentingan yang ada di

Rusunawa. Mengingat banyaknya tugas yang diemban oleh UPTD

Rumah Sewa tidak sebading dengan staf yang ada, hendaknya guna

meningkatkan kinerja UPTD Rumah Sewa agar lebih optimal dan

maksimal, anggota staf di UPTD Rumah Sewa ditambah sehingga

mencegah timbulnya kekosongan jabatan.