239
PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA NAJWA EPISODE PASCA PEMILIHAN PRESIDEN 2019 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Suci Nurhaliza Hermawati NIM: 11150510000016 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

PENERAPAN JURNALISME DAMAI

DALAM PROGRAM MATA NAJWA

EPISODE PASCA PEMILIHAN PRESIDEN 2019

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Suci Nurhaliza Hermawati

NIM: 11150510000016

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

i

Page 3: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

ii

Page 4: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh
Page 5: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

iv

Abstrak

Suci Nurhaliza Hermawati, NIM 11150510000016

Penerapan Jurnalisme Damai dalam Program Mata Najwa

Episode Pasca Pemilihan Presiden 2019

Pemilihan Presiden 2019 menyisakan banyak

pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh masyarakat

Indonesia. Tahapan pemilu yang memakan waktu berbulan-bulan

membuat hawa politik di Indonesia begitu panas dan menyebabkan

polarisasi yang luar biasa. Para elit juga tak henti-hentinya saling

melempar tudingan kecurangan dan merasa dirinya paling benar.

Media sudah seharusnya berperan sebagai peredam konflik

dengan memastikan berita yang dihasilkan tidak berpotensi

memperpanjang konflik, sehingga media perlu menerapkan

Jurnalisme Damai. Salah satu media yang telah menjadi primadona

masyarakat untuk memperoleh informasi seputar Pilpres 2019

adalah Mata Najwa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai penerapan Jurnalisme Damai

dalam program Mata Najwa yang ditayangkan pasca pemungutan

suara hingga batas akhir rekapitulasi suara oleh KPU, di mana pada

periode tersebut perselisihan akibat pemilu berada pada tensi yang

sangat panas dan mengalami puncaknya pada 22 Mei 2019.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode analisis framing Robert Entman yang berasumsi bahwa

framing merupakan proses seleksi dari berbagai aspek realitas

sehingga bagian tertentu lebih menonjol dibanding aspek lain.

Teori yang digunakan adalah teori Jurnalisme Damai yang

digagas oleh Prof. Johan Galtung, dengan memperhatikan empat

orientasi yaitu perdamaian, kebenaran, masyarakat, dan

penyelesaian.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Mata Najwa telah

memenuhi prinsip-prinsip Jurnalisme Damai dalam tayangannya.

Dalam enam episode yang diteliti, Mata Najwa selalu memberikan

kesempatan yang sama pada semua pihak yang berperan dalam

jalannya Pemilu 2019, termasuk masyarakat yang terkena dampak.

Kata kunci: jurnalisme damai, analisis framing Robert Entman,

Pilpres 2019, Mata Najwa.

Page 6: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pemurah dan lagi

Maha Penyayang yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

dalam kehidupan umat manusia. Atas rahmat dan karunia-Nya

jugalah peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Penerapan Jurnalisme Damai dalam Program Mata Najwa

Episode Pasca Pemilihan Presiden 2019”. Tidak lupa juga

shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari

sempurna namun tidak menghilangkan rasa terima kasih kepada

semua pihak yang telah terlibat, baik secara moril maupun materil.

Dengan demikian peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Suparto, M.Ed., Ph.D.; Wakil Dekan I Bidang Akademik,

Dr. Siti Napsiyah, S.Ag.; Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag.; dan

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Cecep

Castrawijaya, M.A.

2. Ketua Jurusan Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si., dan

Sekretaris Jurusan, Dra. H. Musfirah Nurlaily, M.A.

3. Dosen pembimbing skripsi, Dr. Suhaimi, M.Si., yang

senantiasa membimbing, mengarahkan, dan memberikan

dukungan penuh selama proses penelitian.

Page 7: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

vi

4. Seluruh jajaran dosen dan staff Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Produser Mata Najwa, Mas Wahyu Arifin, dan segenap

pimpinan serta karyawan Narasi TV yang telah bersedia

membantu peneliti dalam kegiatan wawancara untuk

memenuhi data yang dibutuhkan dalam penelitian.

6. Kedua orang tua yang peneliti cintai, Bapak Wanda

Hermawan dan Ibu Holisoh, atas doa yang tak pernah lelah

dipanjatkan untuk peneliti dan selalu memberikan

dukungan moril dan materiil kepada peneliti. Terima kasih

atas kasih sayang dan cinta yang tak pernah putus.

7. Saudara kandung peneliti, Muhammad Fadzli Ubaydillah,

beserta seluruh kerabat yang selalu menyemangati peneliti

dalam menyelesaikan studi.

8. Eriyana Putri Nuramdani, sahabat yang selalu menjadi

tempat berkeluh kesah. Terima kasih karena selalu bisa

diandalkan sebagai pendengar dan penasehat yang baik.

Thank you for existing and making me feel blessed.

9. Pawit Fuji Lestari, Ifna Maulida, dan Rizki Kusumawati,

sahabat yang selalu memberikan keceriaan semasa kuliah.

Terimakasih atas support yang telah kalian berikan.

Semoga kita menjadi apa yang kita harapkan di masa

depan.

10. Ergita Purnama dan Ineike Pramestiya, terimakasih telah

menjadi sahabat yang baik semasa kuliah dan selalu

menemani serta membantu peneliti dalam lika-liku proses

Page 8: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

vii

pengerjaan skripsi ini. Terimakasih karena selalu

membawa energi positif kemana pun kalian pergi.

11. Alfi Salamatuz Zakiyah, sahabat yang selalu membuat

peneliti terasa terlindungi. Terima kasih telah menjadi saksi

perjuangan penulisan skripsi ini.

12. Teman-teman Jagung DNK TV angkatan 6 yang telah

memberikan warna yang indah nan sempurna dalam jejak

langkah kehidupan peneliti. Terimakasih banyak telah

menorehkan banyak kisah berharga.

13. Chika Chyntia dan Nursyifa Fauziyah, sahabat baik sejak

SMA dan perkuliahan. Terimakasih atas segala bantuan

yang amat berarti dan hal-hal baik yang telah kalian

lakukan.

14. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2015 dan Riungan

Mahasiswa Sukabumi (RIMASI) angkatan 2015.

Sekali lagi peneliti mengucapkan terima kasih telah

memberikan semangat dan bantuan kepada peneliti untuk

menyelesaikan penelitian ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jakarta, 28 Maret 2020

Suci Nurhaliza Hermawati

Page 9: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pernyataan .........................................................................i

Lembar Persetujuan Pembimbing. ................................................ ii

Lembar Pengesahan ..................................................................... iii

Abstrak. ........................................................................................ iv

Kata Pengantar .............................................................................. v

Daftar Isi......................................................................................vii

Daftar Tabel. ................................................................................ xi

Daftar Gambar ........................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................ 6

C. Rumusan Masalah ............................................. 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................... 7

E. Tinjauan Pustaka ............................................... 8

F. Metodologi Penelitian ....................................... 9

G. Pedoman Penulisan............................................ 14

H. Sistematika Penulisan........................................ 14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA...............................................

16

A. Landasan Teori .................................................. 16

1. Jurnalisme Damai dalam Sejarah

Jurnalistik ...................................................

16

2. Jurnalisme Damai Prof. Johan Galtung...... 17

3. Analisis Framing ....................................... 29

Page 10: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

ix

4. Analisis Framing Robert N. Entman ............ 36

B. Kajian Pustaka ..................................................... 44

C. Kerangka Berpikir. .............................................. 47

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN ....... 51

A. Profil Trans 7 ....................................................... 51

B. Profil Narasi TV .................................................. 53

C. Profil Mata Najwa ............................................... 55

D. Profil Najwa Shihab ............................................ 57

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN................... 60

A. Mata Najwa Episode Pasca Pemilihan

Presiden 2019 ........................................................ 60

1. Mata Najwa Episode 17 April 2019. ................. 61

2. Mata Najwa Episode 24 April 2019. ................. 64

3. Mata Najwa Episode 1 Mei 2019 ...................... 67

4. Mata Najwa Episode 8 Mei 2019 ...................... 70

5. Mata Najwa Episode 15 Mei 2019 .................... 73

6. Mata Najwa Episode 22 Mei 2019 .................... 75

B. Analisis Framing pada Program Mata Najwa

Episode Pasca Pemilihan Presiden 2019. .............. 78

BAB V PEMBAHASAN ...................................................... 118

A. Penerapan Jurnalisme Damai dalam Program

Mata Najwa Episode Pasca Pemilihan

Presiden 2019. ..................................................... 118

Page 11: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

x

BAB VI PENUTUP ............................................................... 146

A. Kesimpulan .......................................................... 146

B. Implikasi .............................................................. 148

C. Saran .................................................................... 149

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 150

LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Episode-Episode Mata Najwa

17 April-22 Mei 2019 ................................. 60

Tabel 4.2 VT Mata Najwa 17 April 2019 ................... 62

Tabel 4.3 VT Mata Najwa 24 April 2019.................... 65

Tabel 4.4 VT Mata Najwa 1 Mei 2019........................ 67

Tabel 4.5 VT Mata Najwa 8 Mei 2019....................... 71

Tabel 4.6 VT Mata Najwa 15 Mei 2019..................... 73

Tabel 4.7 VT Mata Najwa 22 Mei 2019 .................... 76

Tabel 4.8 Analisis Framing R. Entman Mata Najwa

17 April 2019 ............................................. 83

Tabel 4.9 Analisis Framing R. Entman Mata Najwa

24 April 2019 ............................................ 89

Tabel 4.10 Analisis Framing R. Entman Mata Najwa

1 Mei 2019 ................................................. 96

Tabel 4.11 Analisis Framing R. Entman Mata Najwa

8 Mei 2019 .................................................. 100

Tabel 4.12 Analisis Framing R.Entman Mata Najwa

15 Mei 2019 ................................................ 106

Tabel 4.13 Analisis Framing R. Entman Mata Najwa

22 Mei 2019 ................................................ 112

Tabel 5.1 Penerapan Jurnalisme Damai pada Mata

Najwa 17 April 2019. .................................. 121

Tabel 5.2 Penerapan Jurnalisme Damai pada Mata

Page 13: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

xii

Najwa 24 April 2019.................................... 125

Tabel 5.3 Penerapan Jurnalisme Damai pada Mata

Najwa 1 Mei 2019....................................... 130

Tabel 5.4 Penerapan Jurnalisme Damai pada Mata

Najwa 8 Mei 2019....................................... 134

Tabel 5.5 Penerapan Jurnalisme Damai pada Mata

Najwa 15 Mei 2019.................................... 139

Tabel 5.6 Penerapan Jurnalisme Damai pada Mata

Najwa 22 Mei 2019.................................... 143

Page 14: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo TRANS7........................................... 51

Gambar 3.2 Logo Narasi TV......................................... 53

Gambar 3.3 Logo Mata Najwa...................................... 55

Page 15: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembahasan mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019

selalu dapat menarik perhatian. Semua media di Indonesia, baik

cetak, elektronik, maupun online kerap menyajikan berita-berita

yang erat kaitannya dengan para pasangan calon presiden dan

calon wakil presiden. Berita-berita yang ditayangkan dibingkai

sedemikian rupa untuk menciptakan citra yang baik bagi kedua

capres-cawapres. Di sisi lain, berita-berita yang dinilai

menjatuhkan citra pun sering ditemukan dan mewarnai tahun

politik.

Meskipun Pemilihan Umum (Pemilu) telah dilaksanakan

pada 17 April 2019 lalu, ternyata tak membuat kedua kubu

pendukung masing-masing capres-cawapres menghentikan

kebisingan yang telah terjadi sejak beberapa bulan ke belakang.

Hal ini disebabkan banyaknya isu-isu yang beredar di masyarakat

dan pemberitaan di media yang dianggap merugikan capres-

cawapres mereka, salah satunya isu mengenai berbagai

kecurangan. Dua kubu pendukung capres-cawapres berlomba-

lomba menampilkan kebenaran versi masing-masing dan saling

menyerang satu sama lain. Tak jarang mereka saling menjelekkan

dan menjatuhkan pasangan calon lawan sehingga konflik semakin

memanas. Kegiatan jurnalistik yang seharusnya dapat

meminimalisir konflik, beberapa justru malah memperkeruh

suasana dengan menampilkan berita-berita negatif.

Page 16: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

2

Media merupakan sarana penyumbang informasi terbesar

kepada publik. Maraknya berbagai isu yang beredar, menjadikan

media semakin giat memainkan perannya dalam memenuhi

kebutuhan publik akan berita dan fakta. Isu yang beredar

terkadang memposisikan media untuk menciptakan propaganda

yang berimplikasi terhadap kemajuan dan ketenaran media yang

pada hakikatnya menganut asas media komersil.

Di era kebebasan ini, tidak ada syarat ketat dalam

mengelola dan menerbitkan media massa seperti yang terjadi pada

orde baru sehingga siapa yang memiliki modal dan kemampuan

berhak mengelola penerbitan media massa. Pemberitaan oleh

media menjadi subjektif, karena isi media dapat dikonstruksi oleh

pemilik dengan beberapa penonjolan dalam sudut pandang

tertentu. Media dapat menjadi komunikator yang memainkan isi

berita sehingga isi berita dapat dikontrol oleh media massa.

Hal ini memang menjadikan isi berita seperti dua mata

pisau. Media massa dapat memberitakan konflik secara

berimbang dengan prinsip jurnalisme damai sehingga isi berita

yang disampaikan dapat meredam konflik. Namun di sisi lain,

media massa juga dapat menggunakan kekuasaannya dengan

prinsip jurnalisme perang dengan memberitakan konflik secara

membabi buta tanpa memperhatikan norma-norma budaya yang

ada sehingga isi berita dimaksud malah memperparah sebuah

konflik yang terjadi di masyarakat.1

1 Bend Abidin Santosa, “Jurnalisme Damai dan Peran Media Massa

dalam Mengatasi Konflik di Indonesia”, Jurnal Komunikasi Islam Vol.6 No.2,

2016, h.283

Page 17: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

3

Tidak dapat disangkal bahwa dalam media komunikasi,

baik cetak maupun audio-visual, kehadiran informasi atau berita

merupakan faktor yang sangat penting. Ia berada di posisi teratas

dalam skala prioritas media dibandingkan dengan pendidikan atau

hiburan sebagai tujuan-tujuan yang lain.2

Dalam kaitannya dengan Pemilihan Presiden (Pilpres)

2019, media massa sebagai sarana kampanye yang efektif kepada

masyarakat. Pernyataan-pernyataan yang bersifat propaganda

muncul dalam liputan media sebagai bentuk kampanye nilai-nilai

strategis yang sedang diperjuangkan. Bahkan, tidak jarang media

menurunkan informasi-informasi tersebut secara bersilangan,

untuk mengadu domba kelompok-kelompok yang sedang bertikai,

sebagai strategi agar berita tersebut berkesan bombastis dan dapat

memenangkan pasar.

Secara tidak langsung, media massa berpotensi

menggerakkan atau malah meredam konflik di tengah masyarakat,

yang dilakukan dengan membentuk opini publik. Terlebih dalam

pemberitaan konflik, media massa bisa menjadi alat propaganda

yang efektif untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintah.

Banyak penguasa menggunakan media untuk melanggengkan

kekuasaannya.3

Dalam membahas sebuah konflik, media sudah seharusnya

menerapkan prinsip jurnalisme damai agar suasana tidak semakin

tegang sehingga memicu kericuhan yang lebih besar lagi.

2 Tim Redaksi LP3ES,Jurnalisme Liputan 6: Antara Peristiwa dan

Ruang Publik (Jakarta: LP3ES, 2006), h.33 3 Eni Setiati,Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Yogyakarta: Penerbit

Andi, 2015), h.75

Page 18: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

4

Jurnalisme damai menyorot aspek-aspek yang mendorong bagi

penyelesaian konflik. Oleh karena itu, jurnalisme damai

mengangkat hal-hal yang bersifat mendukung ke arah

perdamaian, salah satunya adalah sikap ketidakberpihakan pada

kubu manapun yang terlibat konflik.

Salah satu produk jurnalistik yang hadir untuk memenuhi

kebutuhan informasi adalah program talkshow berita televisi.

Dikatakan produk jurnalistik sebab peneliti melihat bahwa

program talkshow berita telah menjalankan fungsi-fungsi

jurnalistik seperti yang tercantum dalam pasal 3 UU No. 40 tahun

1999, yaitu sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan

kontrol sosial. Mereka juga melaksanakan kerja-kerja jurnalistik

dari mulai riset, mengumpulkan informasi, mengolah informasi,

dan menyiarkannya kepada khalayak.

Di Indonesia, ada 12 talkshow televisi yang mampu

mengudara selama lebih dari 5 tahun. Program-program tersebut

diantaranya Kick Andy (Metro TV), Apa Kabar Indonesia Pagi

(TV One), Apa Kabar Indonesia Malam (TV One), Mata Najwa

(Metro TV, sekarang TRANS7 bekerjasama dengan Narasi TV),

Just Alvin (Metro TV), dan Ada Apa Berita (Jak TV).

Menurut Emily Hammer dalam Talkshows, Political,

talkshow dengan tema politik mempunyai peran sebagai ruang

yang sangat memungkinkan penontonnya membentuk pandangan

politik. Ia juga mengatakan dengan adanya talkshow, jurnalisme

televisi berkembang nenjadi sarana pengawas para politikus dan

pejabat publik. Hal ini juga ditekankan Wimar Witoelar ketika

berbicara mengenai ide dibalik pembuatan talkshow Perspektif

Page 19: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

5

yang tayang pada 1990an. Wimar mengatakan bahwa talkshow,

apalagi yang ditayangkan live, memungkinkan percakapan

tentang politik berlangsung terbuka.4

Di antara program-program tersebut, yang paling menarik

perhatian peneliti adalah program Mata Najwa yang dipandu oleh

jurnalis senior Najwa Shihab. Jika dibandingkan dengan program

lainnya, Mata Najwa merupakan sebuah program talkshow berita

yang tidak hanya sekedar menampilkan tanya jawab, tapi juga

menggali lebih dalam isu yang sedang dibahas dari narasumber

terpercaya sehingga dapat membuka fakta-fakta baru dari

berbagai sisi. Mata Najwa juga selalu menawarkan solusi dari

permasalahan yang dibahas. Hal ini identik dengan ciri jurnalisme

damai yang selalu membuka fakta dan membongkar kepalsuan

serta memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.

Mata Najwa hadir sebagai salah satu pilar demokrasi untuk

membuka mata masyarakat terhadap permasalahan yang sedang

dihadapi. Dalam Pemilu 2019, Mata Najwa berpartisipasi dalam

mendidik masyarakat agar dapat melihat yang terbaik untuk masa

depan mereka. Setelah pencoblosan pun, Mata Najwa membuka

mata masyarakat mengenai banyaknya polarisasi dan perilaku-

perilaku tokoh elit dalam menghadapi hal tersebut.

Memasuki tahun politik, Mata Najwa selalu menyajikan

talkshow yang berkaitan dengan Pilpres 2019 bersama dengan dua

kelompok pendukung capres-cawapres. Program ini kemudian

4 Husen Abdul Salam, “Arti Penting Talk Show Politik: Cerita dari

Amerika” (https://tirto.id/arti-penting-talk-show-politik-cerita-dari-amerika-

cukU, diakses pada 28 April 2020 pukul 08.58)

Page 20: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

6

telah menjadi primadona di masyarakat sebagai program yang

dapat menampilkan lebih dekat bagaimana sosok calon presiden

dan wakil presiden pilihan mereka.

Mata Najwa juga telah mendapatkan banyak penghargaan

diantaranya pemenang kategori Program Televisi Talkshow Berita

KPI Awards 2018 dan pemenang kategori Program Talkshow

Berita Panasonic Gobel Awards 2019. Selain itu host program

Mata Najwa, Najwa Shihab, juga memenangkan penghargaan

kategori Presenter Talkshow Berita Terfavorit di Panasonic Gobel

Awards 2019.

Dengan demikian, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai penerapan jurnalisme damai dalam program

tersebut, namun dibatasi pada episode yang ditayangkan pasca

Pilpres 2019 hingga 22 Mei 2019 yang merupakan tanggal batas

akhir rekapitulasi suara di tingkat nasional oleh Komisi Pemilihan

Umum (KPU) Republik Indonesia.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini berfokus pada penerapan jurnalisme damai

dalam program Mata Najwa, salah satu program talkshow berita di

sebuah stasiun televisi. Adapun episode yang diteliti adalah

episode yang ditayangkan pasca pilpres 2019, yaitu 17 April 2019

hingga 22 Mei 2019 yang merupakan tanggal batas akhir

rekapitulasi suara di tingkat nasional oleh KPU. Peneliti memilih

rentang waktu tersebut karena pada saat itu suasana antar kedua

pendukung capres-cawapres begitu panas. Hal ini disebabkan

Page 21: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

7

banyaknya serangan isu-isu negatif yang membuat mereka

berselisih satu sama lain.

C. Rumusan Masalah

Bagaimanakah penerapan jurnalisme damai dalam

program Mata Najwa ditinjau dari orientasi perdamaian, orientasi

kebenaran, orientasi masyarakat, dan orientasi solusi?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

program Mata Najwa dalam menerapkan jurnalisme damai

dalam pemberitaan pasca Pilpres 2019.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik

Memberi sumbangsih ilmiah dalam perkembangan

ilmu pengetahuan di bidang Jurnalistik mengenai praktik

jurnalisme damai di sebuah media dalam menyoroti

sebuah isu atau kasus. Selain itu, penelitian ini diharapkan

dapat membantu peneliti lain yang nantinya bisa

digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sebuah

penelitian dalam bidang Jurnalistik.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukan untuk memperkuat eksistensi dan kredibilitas

Page 22: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

8

Program Mata Najwa dalam menyorot sebuah kasus,

terutama kasus-kasus konflik.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelumnya terdapat peneletian yang hampir serupa dan

menjadi insipirasi bagi peneliti, yaitu:

a. Skripsi berjudul “Praktik Jurnalisme Damai dalam

Pembingkaian Berita Konflik Poso III Antarumat Islam

dan Kristen di Harian Umum Republika”, karya Dimas

Bagus Laksono (FIDKOM UIN Jakarta, 2017).

b. Skripsi berjudul “Jurnalisme Damai Media Online

dalam Kasus Lurah Susan”, karya Indah Fajar Rosalina

(FIDKOM UIN Sunan Kalijaga, 2014).

c. Jurnal berjudul “Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan

Ahmadiyah pada Harian Jawa Pos”, karya Rindang

Senja Andarani (Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi

FISIP UNDIP).

d. Jurnal berjudul “Jurnalisme Damai dalam Berita

Konflik Agama Tolikara di Tempo.co”, karya

Christiany Juditha (Puslitbang Aplikasi Informatika dan

Informasi Komunikasi Publik Kemenkominfo RI,2016).

e. Jurnal berjudul “Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan

Pembakaran Gereja di Aceh Singkil Pada Harian

Waspada”, karya Raihan Nusyur (Magister Radio dan

Televisi, Marmara University, Turky, 2017).

Page 23: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

9

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, yang

memandang bahwa suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil

konstruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial bersifat

relatif. Paradigma ini menyatakan bahwa kenyataan itu hasil

konstruksi dari manusia itu sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda,

dapat dibentuk, dan merupakan satu keutuhan. Oleh karena itu,

hasil dari analisis paradigma konstruktivis adalah bagaimana

sebuah peristiwa dikonstruksi dan dengan cara apa konstruksi

tersebut dibentuk.5

Paradigma konstruktivis lebih mengkaji soal pesan, di

mana pesan dikonstruksikan (dibentuk). Di dunia pertelevisian

pesan disebut juga dengan teks di mana teks bukan hanya tulisan

yang tercetak tetapi semua yang ada dalam layar kaca televisi

mulai dari teks, audio, video, bahkan grafis semuanya memiliki

maksud dan tujuan tertentu sesuai dengan keinginan komunikator

agar dapat menyamakan persepsinya dengan komunikan.6

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang

memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari

perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam

5 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta, Penerbit LKIS,2002),h.15 6 Zikri Fahrul, Teori Komunikasi Kontemporer (Depok: Penerbit Kencana,

2017), h.36

Page 24: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

10

masyarakat.7 Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu

gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang

dialami. Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa metodologi

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dan perilaku dari

orang-orang yang diamati.8

Dengan demikian, penelitian kualitatif berupaya

mengungkapkan gejala secara menyeluruh (wholistic) yang sesuai

dengan situasi lapangan apa adanya (contextual) melalui

pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri

peneliti sebagai instrumen (human instrument) kunci. Penelitian

ini bersifat deskriptif dan menggunakan logika berpikir induktif

(dari khusus ke umum atau dari data lapangan menjadi kesimpulan

umum). Proses dan makna dari sudut pandang subjek yang diteliti

lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, laporan

penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat

kreatif, inovatif, mendalam, dan menunjukkan ciri-ciri alamiah.9

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode studi analisis framing. Secara sederhana, analisis

7 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan

Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana, 2007),

h.302 8 Ardial, Pradigma dan Model Penelitian Komunikasi (Jakarta: Bumi Aksara,

2015), h.249 9 Ardial, Pradigma dan Model Penelitian Komunikasi (Jakarta: Bumi Aksara,

2015), h.255-256

Page 25: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

11

framing dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui

bagaimana realitas dibingkai oleh media. Pembingkaian tersebut

tentu melalui proses konstruksi.10

Analisis framing berusaha untuk menentukan kunci-kunci

tema dalam sebuah teks dan menunjukkan bahwa latar belakang

budaya membentuk pemahaman terhadap sebuah peristiwa. Dalam

mempelajari media, analisis framing menunjukkan bagaimana

aspek-aspek struktur dan bahasa berita mempengaruhi aspek-aspek

yang lain. Analisis framing mencoba untuk membangun sebuah

komunikasi (bahasa, visual, dan perilaku) dan menyampaikan

kepada pihak lain atau menginterpretasikan dan

mengklasifikasikan informasi baru.11

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah program Mata Najwa, dan

objek penelitiannya adalah praktik jurnalisme damai dalam

program talkshow berita Mata Najwa episode pasca Pilpres 2019.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di studio Mata Najwa bulan

Februari 2020 dan melalui channel youtube Najwa Shihab.

10 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LKIS, 2002), h.3 11 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006), h.92

Page 26: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

12

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Tayangan

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi

tayangan untuk menganalisis isi tayangan Program Mata

Najwa yang ditayangkan setelah dilaksanakannya Pemilu

hingga batas rekapitulasi suara tingkat nasional.

Tabel 1.1

Daftar Episode Penelitian

Episode Tanggal

Suara Penentu 17 April 2019

Usai Pemilu 24 April 2019

Laga Usai Pilpres 1 Mei 2019

Demi Demokrasi 8 Mei 2019

Adu Lantang Jelang Penentuan 15 Mei 2019

Setelah 22 Mei 22 ei 2019

b. Wawancara

Dalam penelitian ini juga dilakukan wawancara kepada

Produser Program Mata Najwa untuk mengetahui

bagaimana mereka membingkai suatu isu untuk diangkat

ke dalam sebuah program talkshow berita dan melihat

bagaimana mereka menerapkan jurnalisme damai dalam

setiap episode.

c. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data dengan mengkaji buku-

buku, majalah-majalah, website, dan literatur lain yang

relevan dengan materi penelitian.

Page 27: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

13

7. Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis framing model

Robert N. Entman, yang berasumsi bahwa analisis framing

merupakan proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga

bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibanding aspek

lain. Ia juga menyertakan penempatan informasi-informasi dalam

konteks yang khas sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi

lebih besar daripada sisi yang lainnya.

Menurut Robert N. Entman, teknik framing terdiri dari

empat konsep, yaitu define problem (pendefinisian masalah),

diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah), moral

identification (evaluasi moral), dan treatment recommendation

(saran penanggungan masalah).

Tabel 1.2

Teknik Framing Robert N. Entman12

Define Problem Bagaimana suatu peristiwa/isu

dilihat? Sebagai apa, atau sebagai

masalah apa?

Diagnose Causes Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh

apa? Apa yang dianggap sebagai

penyebab dari suatu masalah? Siapa

aktor yang dianggap sebagai

penyebab masalah?

Make Moral Judgement Nilai moral apa yang disajikan untuk

menjelaskan masalah? Nilai moral

apa yang dipakai untuk meligitimasi

atau mendelegitimasi suatu tindakan?

12 Eriyanto, ,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik

Media (Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.223

Page 28: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

14

Treatment

Recommendation

Penyelesaian apa yang ditawarkan

untuk mengatasi masalah/isu? Jalan

apa yang ditawarkan dan harus

ditempuh untuk mengatasi masalah?

Hasil dari analisis framing tersebut akan dikaji lebih lanjut

untuk melihat bagaimana penerapan jurnalisme damai dalam

program Mata Najwa. Hasil analisis dikaji menggunakan teori

Jurnalisme Damai Prof. Johan Galtung dengan memperhatikan

empat orientasi, yaitu perdamaian, kebenaran, masyarakat, dan

solusi.

G. Pedoman Penulisan

Pedoman dalam penulisan ini mengacu pada Keputusan

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nomor 507 Tahun 2017

tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi), yang telah ditetapkan dan ditandatangani oleh Rektor

UIN Jakarta pada 14 Juni 2017.

H. Sistematika Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan yang runut,

maka skripsi ini akan terbagi ke dalam 6 bab pembahasan. Adapun

sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, batasan dan rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan

tinjauan pustaka.

Page 29: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

15

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab ini berisi tentang kajian-kajian teoritis mengenai berita

yang merupakan hasil dari konstruksi media, teori mengenai

jurnalisme damai serta indikator-indikatornya, sejarah jurnalisme

damai, dan kerangka berpikir.

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

Bab ini berisi profil program Mata Najwa beserta pemandu

acaranya, profil Narasi TV yang merupakan media pembuat

konten Mata Najwa, dan profil TRANS7 sebagai stasiun televisi

yang menyiarkan program Mata Najwa.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang data-data temuan yang dapat

dijadikan sebagai bahan penelitian bagaimana Mata Najwa

dikonstruksi oleh media dan penerapan jurnalisme damai dalam

program tersebut.

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian yang lebih kompleks mengenai latar

belakang, teori, dan temuan dari hasil penelitian.

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan, implikasi, dan saran dari

peneliti.

Page 30: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Jurnalisme Damai dalam Sejarah Jurnalistik

Ketika Amerika menyerang Irak pada Perang Teluk 1997,

salah satu jaringan televisi dunia CNN melakukan siaran langsung

peristiwa yang meluluh-lantahkan bangunan-bangunan di Irak dan

ribuan nyawa melayang. Semua disiarkan secara vulgar sehingga

terjadi protes keras dari kalangan akademisi, jurnalis, politisi, dan

masyarakat di Amerika. Mereka menolak liputan tersebut yang

dinilai tidak mengindahkan luhur-luhur jurnalisme dari sudut

kemanusiaan.

Kemudian, jurnalisme damai mulai dibicarakan dalam

pertemuan di Taplow Court, Buckinghamshire, Inggris, pada tahun

1997 dan dipelopori oleh Prof. Johan Galtung. Pertemuan itu

dihadiri oleh wartawan, ilmuwan, dan mahasiswa dari berbagai

negara dan dimanfaatkan untuk merevitalisasi peran jurnalisme

dalam meliput sebuah konflik.

Sementara di Indonesia, jurnalisme damai mulai

dibicarakan ketika negara mengalami banyak insiden berbau

SARA sejak tahun 1998, mulai dari kekerasan rasial terhadap etnis

Tionghoa pada 13-14 Mei 1998, konflik Maluku 2000-2001,

darurat militer di Aceh pada 2003-2005, dan konflik Muslim-

Kristen di Poso sejak 1998.

Page 31: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

17

Ketika terjadi kerusuhan di Maluku tahun 1999, media

terseret dalam perpecahan. Ada pemisahan kerja wartawan muslim

dan kristen yang memicu semakin pecahnya golongan masyarakat

di Maluku, karena media tidak menyajikan berita yang berimbang.

Mereka mengeksploitasi peristiwa secara berpihak dan vulgar dan

tak jarang mengandalkan narasumber yang diragukan

kredibilitasnya. Dari situlah jurnalisme damai mulai dirasa penting

untuk digunakan dalam peliputan berita konflik. Tujuannya adalah

agar media tidak dijadikan alat propaganda dan pemberitaan yang

disajikan pun lebih menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Penerapan jurnalisme damai di Indonesia juga bertujuan

untuk menghindari “talking journalism” atau “jurnalisme omong

kosong”, di mana kaidah “big name big news, no name no news”

masih berlaku. Pada masa Orde Baru, orang-orang penting seperti

pejabat tinggi dan militer menjadi narasumber, kemudian dianggap

mewakili klaim atas seluruh kejadian dan kebenaran. Setiap terjadi

suatu peristiwa, mereka selalu dijadikan narasumber sehingga jelas

berita yang ada menjadi berat sebelah.1

2. Jurnalisme Damai Prof. Johan Galtung

Pendekatan jurnalisme damai pertama kali dicetuskan oleh

Johan Galtung, seorang profesor studi perdamaian yang merasa

miris dengan kebiasaan media dalam memberitakan konflik.

Galtung lahir di Oslo, 24 Oktober 1930. Ia menamatkan kuliah

1 Hamdani M. Syam, Jurnalisme Damai (Yogyakarta: Penerbit

Samudera Biru, 2016), h.178

Page 32: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

18

sarjana pada bidang matematika di Universitas Oslo, kemudian

melanjutkan studi doktoral pada bidang sosiologi di universitas

yang sama. Konsep perdamaiannya sudah dimulai sejak tahun

1959 ketika ia mendirikan International Peace Research Institute

(PRIO), yang dikenal sebagai pusat kajian konflik di Norwegia.

Melalui PRIO, Johan Galtung masuk lebih dalam pada fakta

konflik masyarakat dan upaya menjawab berbagai krisis relasi

sosial yang muncul dalam masyarakat dunia. Kemudian, istilah

jurnalisme damai mulai diperkenalkan secara luas sekitar tahun

1970. Galtung mencermati banyak jurnalisme perang yang

mendasarkan kerja jurnalistiknya pada nilai berita konflik. Berita

yang ditonjolkan hanya aspek kemenangan dan kekalahan

terhadap permainan antara dua pihak yang bertanding.2

Media dikatakan sebagai penjual konflik. Di tengah

berbagai kelompok yang mempunyai kepentingan masing-masing,

media pun memiliki kepentingan sendiri baik kepentingan

ekonomi, idealis, maupun politik, yang harus diperjuangkan. Inilah

yang menyebabkan wartawan kehilangan kontrol profesinya

sehingga lahir liputan-liputan yang bias, tidak berimbang, tidak

adil, termasuk dalam pemberitaan mengenai konflik.

Kecenderungan pemberitaan seperti inilah yang kemudian

memunculkan pendekatan baru pemberitaan konflik yang disebut

jurnalisme damai.3 Di Indonesia, gagasan jurnalisme damai

2 Hamdani M. Syam, Jurnalisme Damai (Yogyakarta: Penerbit

Samudera Biru, 2016), h.174-175 3 Hamdani M. Syam, Jurnalisme Damai (Yogyakarta: Penerbit Samudera Biru,

2016), h.179

Page 33: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

19

muncul sekitar tahun 1998 ketika terjadi berbagai konflik baik

agama, etnis, maupun antar kelompok.4

Konflik bukan saja terjadi di lapangan secara tajam, tetapi

juga terjadi dalam ranah wacana alam fikiran publik. Setiap

kelompok selalu berinteraksi, saling timpa dan tumpang tindih

memperebutkan dominasi terhadap publik. Di tengah panasnya

suasana Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, media menjadi titik

singgung dari perebutan ranah publik sebab media merupakan

sarana yang paling efektif membentuk memori kolektif publik.

Siapa yang menguasai media, merekalah yang akan menjadi

pemenang dalam pertarungan memperebutkan simpati publik. 5

Peran media dan wartawan dalam memberitakan isu-isu

krusial, khususnya yang melibatkan ketegangan, bukan hanya

menjadi penyampai informasi, tapi juga berusaha menjadi

penengah dan juru damai. Dalam jurnalisme damai, wartawan

dituntut bukan hanya memberitakan secara netral, tapi dia juga

dianjurkan untuk menyelesaikan persoalan lewat cara pemberitaan

yang menyejukkan.6 Media berfungsi sebagai mediator dengan

menampilkan isu secara berimbang. Keberimbangan inilah yang

menjadi salah satu usaha media dalam mewujudkan jalan-jalan

damai bagi pihak-pihak yang bertikai.

4 Ade Armando dkk, Jurnalisme Keberagaman: Sebuah Panduan

Peliputan (Jakarta: Sejuk Press, 2013), h.222 5 Iswandi Syahputra, Jurnalisme Damai: Meretas Ideologi Peliputan di Area

Konflik (Yogyakarta: Pilar Media,2006), h.6 6 Ade Armando dkk, Jurnalisme Keberagaman: Sebuah Panduan Peliputan

(Sejuk Press, 2013), h.4

Page 34: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

20

Sesuai dengan istilah yang dipakai, jurnalisme damai adalah

jenis jurnalisme yang lebih mengarah pada penyampaian informasi

yang berdampak pada perdamaian.7 Penganut jurnalisme damai

selalu mencari tahu asal-usul konflik dan alternatif penyelesaian.

Sedangkan pada jurnalisme perang, pers agak keberatan menggali

asal-usul konflik dan mengabaikan alternatif penyelesaian. Hal itu

disebabkan karena persoalan konflik merupakan hal yang

mengundang perhatian publik.

Dari sudut pandang publik, secara tidak langsung media

sebenarnya sedang menggiring audien untuk memihak salah satu

dari pihak yang bertikai. Suko Widodo menyebutkan bahwa

jurnalisme damai melaporkan setiap kejadian dengan frame yang

lebih luas, lebih berimbang, lebih akurat. Hal ini dilakukan karena

media harus melihat satu persoalan dari berbagai perspektif, bukan

melihat dari satu sudut panjang saja. Semua pihak mendapatkan

porsi yang sama dalam setiap pemberitaan.8

Dalam menentukan angle, jurnalisme damai juga harus

menampilkan empati dan pengertian terhadap pembaca. Selain itu,

jurnalisme damai juga harus fokus pada dampak nonfisik

kekerasan, misalnya kerusakan pada struktur kehidupan

masyarakat dan budaya masyarakat.9 Dengan demikian, dalam

praktik kebijakan redaksional jurnalisme damai memilih terlebih

7 Hamdani M. Syam, Jurnalisme Damai (Yogyakarta: Penerbit

Samudera Biru, 2016), h.167 8 Hamdani M. Syam, Jurnalisme Damai (Yogyakarta: Penerbit Samudera Biru,

2016), h.172 9 Eni Setiati,Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Yogyakarta: ANDI,

2005), h.97

Page 35: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

21

dahulu materi berita apa saja yang akan disiarkan dan bagaimana

cara menyiarkan dengan tujuan mencari solusi terciptanya

kedamaian.

Dari segi bahasa jurnalisme damai menghindari victimizing

language, memberitakan apa yang telah dilakukan dan bisa

dilakukan, serta bagaimana tindakan tersebut dapat ditiru (upaya

perbaikan konflik), menghindari demonizing language (dan

menggunakan deskripsi yang lebih tepat dan netral), objektif dan

moderat, menghindari kata-kata penuh emosi, memakai bahasa

yang keras hanya untuk situasi mendesak, dan tidak membersar-

besarkan peristiwa.

Pemaparan berita dalam jurnalisme damai diupayakan

berorientasi sedemikian rupa untuk mendorong kedua belah pihak

agar mencapai kemenangan dalam kondisi win-win orientation.

Tabel 2.1

Perbedaan Jurnalisme Damai dan Jurnalisme Perang10

Jurnalisme Damai Jurnalisme Perang

Orientasi pada perdamaian/

konflik

• Membuat konflik

semakin transparan

• Memberi kesempatan

kepada semua pihak

Orientasi pada perang/

kekerasan

• Membuat perang

menjadi samar-samar

• Menggunakan

terminologi ‘kita-

mereka’, dengan

propaganda suara

untuk ‘kita’

10 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini (Jakarta: Rajagrafindo

Persada,2009), h.241

Page 36: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

22

• Melihat kemanusiaan

dari segala sisi

• Melihat mereka tidak

sebagai manusia

Orientasi pada kebenaran

• Membongkar semua

kepalsuan

Orientasi pada propaganda

• Membantu

menciptakan kepalsuan

Orientasi pada masyarakat

• Berfokus pada

kesengsaraan bersama

• Menyebutkan mereka

yang menjadi

penyebab penderitaan

• Berfokus pada mereka

yang merintis

perdamaian

Orientasi pada elite

• Berfokus pada

penderitaan ‘kita’

• Menyebutkan nama

pembuat penderitaan

• Menyebutkan nama

untuk memfokuskan

pada elite perintis

perdamaian

Orientasi pada penyelesaian

• Perdamaian adalah

kreativitas, tanpa

kekerasaan

• Menggarisbawahi

tentang inisiatif

perdamaian dan

menghindari perang

selanjutnya

• Berfokus pada

struktur, kebudayaan,

dan masyarakat yang

damai

Orientasi pada kemenangan

• Perdamaian adalah

gencatan senjata dan

kemenangan

• Menyembunyikan

tentang inisiatif

perdamaian

• Berfokus pada

perjanjian, institusi,

dan masyarakat yang

telah dikontrol.

Profesor Johan Galtung telah menetapkan dua belas titik

perhatian yang dapat menggiring jurnalis dalam kesalahan saat

melaksanakan peliputan konflik, yaitu:

1. Dekontekstualisasi kekerasan, yaitu fokus pada hal-hal

irasional tanpa melihat alasan bagi konflik yang tidak

terpecahkan dari polarisasi.

Page 37: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

23

2. Dualisme, yaitu mengurangi jumlah pihak yang terlibat

menjadi dua meskipun sebenarnya seringkali banyak

pihak yang terlibat. Berita hanya fokus perkembangan

internal dan sering mengabaikan peran pihak eksternal

seperti pemerintah asing dan perusahaan transnasional.

3. Manicheanism, yaitu menggambarkan salah satu pihak

sebagai yang baik dan menuding pihak lain adalah

jahat.

4. Armageddon, yaitu menampilkan kekerasan sebagai

sesuatu yang tidak bisa dihindari.

5. Fokus pada kekerasan individual dan menghindari

sebab-sebab struktural, seperti kelalaian pemerintah.

6. Confusion, yaitu hanya berfokus pada arena konflik

tapi tidak pada faktor-faktor yang mempengaruhinya.

7. Mengabaikan fakta dan tidak menjelaskan sebab

munculnya tindakan balas dendam.

8. Gagal mengekplorasi faktor penyebab eskalasi

kekerasan dan dampak peliputan media.

9. Gagal menggali tujuan pihak yang campur tangan dari

luar.

10. Gagal mengekspolarasi usulan perdamaian dan

menawarkan gagasan perdamaian.

11. Kebingungan situasi gencatan senjata dan negosiasi

dengan perdamaian sesungguhnya.

Page 38: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

24

12. Menghapus aspek rekonsiliasi. Konflik cenderung

muncul kembali jika tidak ada perhatian pada upaya

penyembuhan luka sosial.11

Dalam tataran praktis, jurnalisme damai adalah jurnalisme

yang tidak melulu mengangkat sisi sensasional suatu konflik,

melainkan sisi lain yang mendamaikan. Jurnalisme damai

senantiasa menelusuri apakah ada fenomena, peristiwa, atau

upaya-upaya damai di balik konflik.

Selain menampilkan sisi damai di balik suatu konflik,

jurnalisme damai juga memberi proporsi yang relatif melimpah

pada fenomena, peristiwa, ataupun upaya-upaya damai dalam

situasi sehari-hari atau situasi damai.12 Jurnalisme damai berusaha

meminimalkan celah antara pihak yang berlawanan dengan tidak

mengulangi fakta yang memperparah atau meningkatkan konflik.

Karena itu, pernyataan mendasarkan yang diajukan jurnalisme

damai sebelum menyusun cerita adalah: “Apa yang dapat saya

lakukan dengan intervensi saya untuk meningkatkan prospek

menuju damai?”13

Berikut ini merupakan beberapa karakteristik jurnalisme

damai, yakni:

1. Melihat perang sebagai masalah.

11 Hamdani M. Syam, Jurnalisme Damai (Yogyakarta: Penerbit

Samudera Biru, 2016), h.182-183 12 Ade Armando dkk, Jurnalisme Keberagaman: Sebuah Panduan Peliputan

(Sejuk Press, 2013) h.223 13 Iswandi Syahputra, Jurnalisme Damai: Meretas Ideologi Peliputan di Area

Konflik (Yogyakarta: Pilar Media,2006) h.90

Page 39: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

25

2. Melihat perang sebagai ironi yang seharusnya tidak

terjadi.

3. Mementingkan empati kepada korban daripada liputan

konflik yang terus-menerus.

4. Menonjolkan rekonsiliasi kedua belah phak.

5. Mengedepankan harapan dan hasrat berdamai daripada

kebencian kepada kedua belah pihak.

6. Memberikan konflik apa adanya dan memberikan porsi

yang sama kepada semua pihak yang muncul dalam

wacana konflik.

7. Mengungkapkan ketidakbenaran kedua belah pihak

dan menghindari keberpihakan.

8. Jika perlu, menyebutkan nama pelaku kejahatan (evil-

doers) di kedua belah pihak. guna mengungkap

ketidakbenaran atau kebohongan masing-masing

pihak.14

Konsep jurnalisme damai dikembangkan berdasarkan

penawaran bahwa membekali reporter dengan keahlian resolusi

konflik akan memungkinkan reporter tersebut menjadi profesional

yang lebih efektif. Jurnalis yang secara konstan mencari dan

mengembangkan ide untuk mencapai perdamaian dapat membantu

menciptakan kondisi damai, yang juga dapat membawa audiens

menuju cerita yang penting dan menarik.

14 Hamdani M. Syam, Jurnalisme Damai (Yogyakarta: Penerbit

Samudera Biru, 2016), h.185

Page 40: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

26

Jurnalisme damai melahirkan berita damai yang ditandai

oleh:

1. Mendalami konflik dengan pandangan “menang-

menang”.

2. Tidak menekankan pada efek nyata kekerasan.

3. Empati untuk semua pihak.

4. Proaktif – mencari cara untuk mengurangi kekerasan.

5. Berorientasi pada solusi (solution oriented).15

Akhirnya, jurnalisme damai ialah jurnalistik yang

melaporkan suatu kejadian dengan bingkai yang lebih luas, yang

lebih berimbang dan lebih akurat, yang didasarkan pada informasi

tentang konflik dan perubahan-perubahan yang terjadi. Pendekatan

jurnalisme damai memberikan semacam peta jalan baru yang

menghubungkan para wartawan dengan sumber-sumber informasi

mereka, liputan yang mereka kerjakan dan konsekuensi etis dari

liputan itu ialah etika intervensi jurnalistik. Jurnalisme damai

membuka peluang ada pemahaman non-kekerasan (non-violence)

dan kreativitas seperti yang diaplikasikan sehari-hari oleh para

wartawan dalam membuat liputan.16

Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa

jurnalisme damai adalah sebuah kegiatan pencarian, pengolahan,

dan penyampaian berita yang meminimalkan celah konflik dengan

menawarkan alternatif solusi sehingga tercipta suasana damai.

15 15Iswandi Syahputra, Jurnalisme Damai: Meretas Ideologi Peliputan di Area

Konflik (Yogyakarta: Pilar Media,2006), h.94 16 Sudirman Tebba,Jurnalistik Baru (Tangerang Selatan: Penerbit Kalam

Indonesia, 2005), h.29

Page 41: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

27

Jurnalisme damai tentu saja bukan genre baru dalam

jurnalisme. Ia adalah cara dan pilihan sikap dalam pemberitaan.

Jurnalisme damai diharapkan dapat membangun tatanan pola pikir

baru dan sebuah pendekatan yang dapat digunakan agar media bisa

mengarahkan konflik dengan baik. Di tengah dunia yang penuh

prasangka, jurnalisme damai adalah alternatif yang patut

dipertimbangkan.

Peneliti beranggapan bahwa program Mata Najwa telah

menerapkan jurnalisme damai. Dalam wawancaranya, Najwa

menyebutkan data-data serta laporan permasalahan yang terjadi

ketika Pilpres 2019 dan memberikan kesempatan kepada KPU,

Perludem, Charta Politika sebagai perwakilan lembaga survey,

perwakilan dari TKN Jokowi-Ma’ruf, dan perwakilan BPN

Prabowo-Sandi untuk sama-sama berbicara mengenai hal ini.

Dengan begitu, konflik menjadi transparan dan semua pihak

mendapat kesempatan yang sama untuk berbicara sehingga sudah

jelas program ini cukup berorientasi pada perdamaian.

Selain itu, Najwa meng-crosscheck pernyataan Prabowo

Subianto yang mengklaim dirinya sebagai pemenang Pilpres 2019

berdasarkan quick count dan exit-poll. Najwa melemparkan

pertanyaan kepada Mardani Ali yang diundang sebagai perwakilan

BPN Prabowo Sandi, “tadi kita dengarkan pernyataan Pak

Prabowo yang mengatakan dari hasil quick count yang menang

Pak Prabowo. Anda tahu, quick count yang dimaksud yang mana?

Apakah terdaftar quick countnya dan bagaimana?”.

Melalui pertanyaan tersebut, Najwa berusaha menggali

informasi mengenai quick count dan exit poll yang disebutkan

Page 42: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

28

dalam pernyataan Prabowo Subianto. Pertanyaan tersebut

dimaksudkan untuk memastikan apakah ada kepalsuan atau tidak

dalam pernyataan tersebut. Dengan demikian, hal ini cukup

membuktikan bahwa Mata Najwa berorientasi pada kebenaran.

Pilpres 2019 telah menyebabkan perpecahan tak hanya di

kalangan elit, tapi juga di masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat

telah jadi korban contoh perilaku tidak baik yang dilakukan oleh

para elit dalam menghadapi Pilpres 2019. Kampanye-kampanye

yang tidak sehat, saling menjatuhkan satu sama lain, membuat

kehidupan masyarakat terkena dampaknya. Banyak masyarakat

mengeluh karena hubungan mereka dengan keluarga, teman,

kolega, menjadi tidak baik karena berbeda pilihan.

Pada segmen 3, Najwa bertanya kepada Jusuf Kalla,

“....tujuh bulan kebisingan yang amat sangat memekakkan telinga

dan hati, kira-kira kalau sekarang sudah selesai bisa dengan

mudah berbaikan lagi tidak ya, Pak?”. Peneliti beranggapan,

melalui pertanyaan tersebut Najwa sepertinya khawatir gesekan-

gesekan yang terjadi di masyarakat akibat Pilpres 2019 ini akan

berlanjut. Dengan demikian, hal ini membuktikan Mata Najwa

juga telah berorientasi kepada masyarakat.

Terakhir, yang menjadi poin penting dalam penerapan

jurnalisme damai adalah berorientasi pada penyelesaian. Dalam

akhir wawancaranya kepada hampir semua narasumber, Najwa

selalu menanyakan saran, hal-hal apa saja yang harus dilakukan

oleh elit dan masyarakat setelah dilaksanakan Pilpres 2019 agar

suasana tetap kondusif dan damai.

Page 43: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

29

Pada segmen terakhir Najwa memberikan pernyataan

penutupnya, “....memang tak harus sama, tetapi beda itu tetap

saudara. Saya rasa itu pesan yang harus kita gaungkan. Karena

rasa-rasanya tidak akan secepat itu bisa hilang sama sekali rasa-

rasa permusuhan akibat copras-capres ini. Tetapi insyaAllah

mudah-mudahan kita semua dewasa apalagi kalau elitnya juga

mencontohkan bagaimana rakyatnya harus bersikap.”

Melalui pernyataan tersebut, terutama pada kata-kata “tak

harus sama, tetapi beda itu tetap saudara”, peneliti beranggapan

bahwa program Mata Najwa jelas berorientasi pada penyelesaian

dengan mengajak masyarakat untuk tetap menjunjung tinggi rasa

persaudaraan sebangsa dan setanah air meskipun berbeda pilihan

politik. Selain itu, elit juga berperan penting memberikan contoh

yang baik untuk masyarakat.

3. Analisis Framing

Gagasan framing pertama kali dikemukakan oleh Baterson

pada tahun 1955. Pada mulanya, frame dimaknai sebagai struktur

konseptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisisr

pandangan politik, kebijakan, dan wacana, serta menyediakan

kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas. Namun

kemudian pengertian framing berkembang dan ditafsirkan untuk

menggambarkan proses penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek

khusus sebuah realita oleh media.17

17 Zikri Fachrul, Teori-Teori Komunikasi: Teori Komunikasi dalam

Perspektf Penelitian Kualitatif (Bogor: Ghalia Indonesia, 2015), h.77

Page 44: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

30

Teori analisis framing melihat bahwa pesan atau peristiwa

dapat dikonstruksi oleh media. Peristiwa dipahami bukan sesuatu

yang taken for granted, namun wartawan dan medialah yang

secara aktif membentuk realitas. Realitas tercipta dalam konsepsi

wartawan. Berbagai hal yang terjadi, fakta, orang, diabstraksikan

menjadi peristiwa yang kemudian hadir di hadapan khalayak. Jadi,

dalam penelitian framing, yang menjadi titik persoalan adalah

bagaimana realitas atau peristiwa dikonstruksi oleh media. Lebih

spesifik, bagaimana media membingkai peristiwa dalam

konstruksi tertentu. Sehingga, yang menjadi perhatian bukan

apakah media memberikan negatif atau positif, melainkan

bagaimana bingkai yang dikembangkan media.18

Terdapat beberapa definisi mengenai framing yang

dikemukakan oleh para ahli yang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.2

Definisi Framing Menuurut Para Ahli19

Tokoh Definisi

Robert N. Entman Proses seleksi dari berbagai aspek realitas

sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu

lebih menonjol dibandingkan aspek lain. Ia

juga menyertakan penempatan informasi-

informasi dalam konteks yang khas

sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi

lebih besar daripada sisi yang lain.

18 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002,) h.7 19 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.67-68

Page 45: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

31

William A.

Gamson

Cara bercerita atau gugusan ide-ide yang

terorganisir sedemikian rupa dan

menghadirkan konstruksi makna peristiwa-

peristiwa yang berkaitan dengan objek

suatu wacana. Cara bercerita itu terbetuk

dalam sebuah kemasan (package).

Kemasan itu semacam skema atau struktur

pemahaman yang digunakan individu

untuk mengkonstruksi makna pesan-pesan

yang ia sampaikan, serta untuk

menafsirkan makna pesan-pesan yang ia

terima.

Todd Gitlin Strategi bagaimana realitas/dunia dibentuk

dan disederhanakan sedemikian rupa untuk

ditampilkan kepada khalayak pembaca.

Peristiwa-peristiwa ditampilkan dalam

pemberitaan agar tampak menonjol dan

menarik perhatian khalayak pembaca. Itu

dilakukan dengan seleksi, pengulangan,

penekanan, dan presentasi aspek tertentu

dari realitas.

David E. Snow &

Robert Benfort

Pemberian makna untuk menafsirkan

peristiwa dan kondisi yang relevan. Frame

mengorganisasikan sistem kepercayaan

dan diwujudkan dalam kata kunci tertentu,

anak kalimat, citra tertentu, sumber

informasi, dan kalimat tertentu.

Amy Binder Skema interpretasi yang digunakan oleh

individu untuk menempatkan,

menafsirkan, mengidentifikasi peristiwa

secara langsung atau tidak langsung.

Frame mengorganisir peristiwa yang

kompleks ke dalam bentuk dan pola yang

mudah dipahami dan membantu individu

untuk mengerti makna peristiwa.

Zhongdang Pan &

Gerald M. Kosicki

Strategi konstruksi dan memproses berita.

Perangkat kognisi yang digunakan dalam

mengkode informasi, menafsirkan

peristiwa, dan dihubungkan dengan

rutinitas dan konvensi pembentukan berita.

Page 46: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

32

Meskipun berbeda dalam penekanan dan pengertian, ada

titik utama dari definisi mereka. Framing adalah pendekatan untuk

melihat bagaimana realitas isu dibentuk dan dikonstruksi oleh

media. Proses pembentukan dan konstruksi realitas itu, hasil

akhirnya adalah bagian tertentu dari realitas yang lebih menonjol

dan lebih mudah dikenal. Akibatnya, khalayak lebih mudah

mengingat aspek-aspek tertentu yang disajikan secara menonjol

oleh media.

Ada dua aspek dalam framing. Pertama, memilih fakta atau

realitas. Proses ini didasarkan pada asumsi, wartawan tidak

mungkin melihat peristiwa tanpa perspektif. Tentu saja hal ini

menyebabkan pemahaman dan konstruksi atas suatu peristiwa bisa

jadi berbeda antara satu media dengan media yang lain. Kedua,

menuliskan fakta. Proses ini berhubungan dengan bagaimana fakta

yang dipilih itu disajikan pada khalayak. Gagasan itu diungkapkan

dengan kata, kalimat, proposisi dengan bantuan aksentuasi foto

atau gambar, dan sebagainya. Bagaimana fakta yang dipilih

tersebut ditekankan dengan pemakaian perangkat tertentu,

misalnya penempatan yang mencolok seperti menempatkan di

headline depan atau di bagian belakang.20

Salah satu efek framing yang paling mendasar adalah

realitas sosial yang kompleks, penuh dimenasi dan tidak beraturan

disajikan dalam berita sebagai sesuatu yang sederhana, beraturan,

dan memenuhi logika tertentu. Framing menyediakan alat

20 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.81

Page 47: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

33

bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas dalam kategori yang

dikenal masyarakat.

Framing umumnya ditandai dengan menonjolkan aspek

tertentu dari realitas. Berita, secara sadar atau tidak, diarahkan

pada aspek tertentu. Akibatnya, aspek lain tidak mendapatkan

perhatian. Pemberitaan suatu peristiwa dari perpektif politik

misalnya, mengabaikan aspek lain seperti ekonomi, sosial, dan

sebagainya.21 Berita juga seringkali memfokuskan pemberitaan

pada aktor tententu. Hal ini menyebabkan aktor lain yang mungkin

relevan dan penting dalam pemberitaan menjadi tersembunyi.22

Pola penonjolan tersebut tidak dimaknai sebagai bias,

tetapi secara ideologis sebagai strategi wacana, yaitu upaya

menyuguhkan pada publik tentang pandangan tertentu agar

pandangannya lebih diterima. Kata penonjolan didefinisikan

sebagai membuat sebuah informasi lebih diperhatikan, bermakna,

dan berkesan. Suatu peningkatan dalam penonjolan mempertinggi

probabilitas penerima akan memahami informasi, melihat makna

lebih tajam, lalu memprosesnya dan menyimpannya dalam

ingatan.23

Framing juga akan berdampak pada opini publik. Ketika

isu dikemas dengan bingkai tertentu, maka dapat mengakibatkan

pemahaman khalayak yang berbeda atas isu yang sama. Hal ini

21 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.167 22 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.171 23 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),

h. 164

Page 48: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

34

membuat framing menjadi senjata yang ampuh untuk menarik

dukungan publik ataupun untuk melupakan kesalahan. Lewat

framing, khalayak disediakan perspektif tertentu, seakan hanya

perspektif itulah yang digunakan untuk memahami dan

mendefinisikan masalah. Karena itu, framing dapat menjadi

senjata untuk menghapus kesalahan atau menuduhkan kesalahan

pada pihak lain. 24

Frame berita dibentuk dari kata kunci, metafora, konsep,

simbol, citra yang ada dalam narasi berita. Karenanya, frame dapat

dideteksi dan diselidiki dari kata, citra, dan gambar tertentu yang

memberi makna tertentu dari teks berita. Kosa kata dan gambar itu

ditekankan dalam teks sehingga lebih menonjol dibandingkan

bagian lain dalam teks. Hal itu dilakukan lewat pengulangan,

penempatan yang lebih menonjol, atau menghubungkan dengan

bagian lain dalam teks berita. Secara luas, pendefinisian masalah

ini menyertakan konsepsi dan skema interpretasi wartawan. Pesan,

secara simbolik menyertakan sikap dan nilai. Ia hidup,

membentuk, dan menginterpretasikan makna di dalamnya.25

Framing pada akhirnya menentukan bagaimana realitas itu

hadir di hadapan khalayak. Framing dapat mengakibatkan suatu

peristiwa yang sama dapat menghasilkan berita yang secara radikal

berbeda apabila wartawan mempunyai frame yang berbeda ketika

melihat sebuah peristiwa dan menuliskan pandangannya dalam

berita. Jadi, apa yang dilaporkan oleh media seringkali merupakan

24 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.171 25 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.224

Page 49: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

35

hasil dari pandangan mereka. Analisis framing membantu kita

untuk mengetahui bagaimana realitas peristiwa yang sama itu

dikemas secara berbeda oleh wartawan sehingga menghasilkan

berita yang berbeda.

Pamela J. Shoemaker menyebutkan ada lima hal yang

mempengaruhi bagaimana media massa mengkonstruksi sebuah

peristiwa.

1. Individu/Pekerja Media

Faktor ini berhubungan dnegan latar belakang profesional

dari pengelola media. Latar belakang pendidikan atau

kecenderungan orientasi pada partai politik bisa mempengaruhi

pemberitaan media. Wartawan yang memiliki orientasi terhadap

partai politik tertentu akan memberitakan secara berbeda partai

politik yang kebetulan menjadi idolanya.

2. Rutinitas Media

Faktor ini berhubungan dengan mekanisme dan proses

penentuan berita. Setiap media umumnya mempunyai ukuran

tersendiri tentang apa yang disebut berita, bagaimana ciri-ciri

berita yang baik, atau apa saja kriteria yang harus dimiliki sebuah

berita sehingga layak untuk ditampilkan. Ukuran tersebut adalah

rutinitas yang berlangsung setiap hari sehingga dalam hal ini media

massa memiliki Standard Operational Procedure (SOP) dalam

mencari dan menemukan berita.

3. Organisasi Media

Organisasi media berhubungan dnegan struktur organisasi

yang secara hipotetik mempengaruhi pemberitaan. Setiap bagian

dalam organisasi media mempunyai tujuan dan target masing-

Page 50: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

36

masing, juga strategi yang berbeda. Hal inilah yang kemudian

mempengaruhi sikap wartawan dan bagaimana juga seharusnya

peristiwa disajikan dalam berita.

4. Ekstra media

Hal ini berhubungan dengan faktor di luar media, yaitu

sumber berita dan sumber penghasilan media, dan pihak eksternal.

Sumber berita dipandang bukanlah orang yang memberikan

keterangan secara netral, tetapi ia juga memiliki kepentingan untuk

mempengaruhi media dengan berbagai alasan, misalnya

memberikan citra tertantu kepada khalayak. Sedangkan sumber

penghasilan media ini berupa iklan atau pelanggan media.

Adapaun pihak eksternal, seperti pemerintah dan lingkungan

bisnis.

5. Ideologi

Ideologi adaah salah satu kerangka berpikir atau referensi

tertentu yang dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan

bagaimana mereka menghadapinya.

4. Analisis Framing Robert N. Entman

Robert N. Entman adalah seorang ahli yang meletakkan

dasar-dasar bagi analisis framing untuk studi isi media.

Menurutnya, konsep framing digunakan untuk menggambarkan

proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dari realitas oleh

media. Framing dapat dipandang sebagai penempatan informasi-

informasi dalam konteks yang khas sehingga isu tertentu

mendapatkan alokasi lebih besar daripada isu yang lain.

Page 51: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

37

Menurut Robert N. Entman, framing memiliki implikasi

penting bagi komunikasi politik. Frame, menurutnya, menuntut

perhatian terhadap beberapa aspek dari realitas dengan

mengabaikan elemen-elemen lainnya yang memungkinkan

khalayak memiliki reaksi berbeda. Framing memainkan peran

utama dalam mendesakan kekuasaan politik, dan frame berita

dapat menujukkan identitas para aktor yang berkompetisi untuk

mendominasi teks.26

Robert N. Entman melihat framing dalam dua dimensi

besar: selesksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek

tertentu dari realitas atau isu. Realitas yang disajikan secara

menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan lebih besar

untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami

suatu realitas.27

Tabel 2.3

Perangkat Framing

Seleksi isu Aspek ini berhubungan dengan pemilihan

fakta. Dari realitas yang kompleks dan

beragam itu, aspek mana yang diseleksi

untuk ditampilkan? Dari proses ini selalu

terkandung di dalamnya ada bagian berita

yang dimasukkan (included), tetapi ada

juga berita yang dikeluarkan (excluded).

Penonjolan aspek Aspek ini berhubungan dengan penulisan

fakta. Hal ini berkaitan dengan

pemakaian kata, kalimat, gambar, dan

26 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), h.164 27 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.221

Page 52: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

38

citra tertentu untuk ditampilkan kepada

khalayak.

Penonjolan aspek-aspek tertentu dari isu berkaitan dengan

penulisan fakta. Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa dipilih,

bagaimana aspek tersebut ditulis. Hal ini sangat berkaitan dengan

kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu untuk ditampilkan kepada

khalayak. Misalnya penempatan yang mencolok di headline,

pengulangan, pemakaian grafis, pemakaian label tertentu untuk

menggambarkan orang atau peristiwa, asosiasi terhadap simbol

budaya, generalisasi, simplifikasi, dan sebagainya.28

Dalam konsepsi Entman, framing biasanya merujuk pada

pemberian definisi, penjelasan, evaluasi, dan rekomendasi dalam

suatu wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu

terhadap peristiwa. Konsep ini menawarkan sebuah cara untuk

mengungkap kekuatan teks komunikasi. Analisis framing dapat

menjelaskan dengan cara yang tepat pengaruh atas kesadaran

manusia yang didesak oleh transfer atau komunikasi informasi dari

sebuah lokasi seperti pidato, ucapan atau ungkapan, new report,

atau novel.

Tabel 2.4

Konsepsi Framing Robert N. Entman

Define problems

(pendefinisan masalah)

Bagaimana suatu peristiwa/isu

dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai

masalah apa?

28 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta:

Kencana, 2007), h.253

Page 53: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

39

Diagnose causes

(memperkirakan masalah

atau sumber masalah)

Peristiwa itu dilihat disebabkan

oleh apa? Apa yang dianggap

sebagai penyebab masalah? Siapa

aktor yang dianggap penyebab

masalah?

Make moral judgement

(membuat keputusan

moral)

Nilai moral apa yang disajikan

untuk menjelaskan masalah? Nilai

moral apa yang dipakai untuk

melegitimasi atau mendelegetimisi

suatu tindakan?

Treatment

recommendation

(penekanan

penyelesaian)

Penyelesaian apa yang ditawarkan

untuk mengatasi masalah/isu? Jalan

apa yang ditawarkan dan harus

ditempuh untuk mengatasi

masalah?

Define problems (pendefinisan masalah) adalah elemen

yang pertama kali dapat kita lihat mengenai framing. Elemen ini

merupakan master frame atau bingkai yang paling utama. Ia

menekankan bagaimana peristiwa tersebut dipahami oleh

wartawan.29 Pendefinisian masalah ini merupakan penekanan

bagaimana sebuah peristiwa yang dimaknai berbeda oleh

wartawan akan membentuk realitas yang berbeda pula. Elemen ini

juga berfungsi menetapkan apa yang dilakukan agen kausal,

dengan biaya dan keuntungan apa, biasanya diukur dengan nilai-

nilai budaya bersama.30

29 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.227 30 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),

h.182

Page 54: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

40

Media berperan mendefinisikan bagaimana realitas

seharusnya dipahami dan dijelaskan dengan cara tertentu kepada

khalayak. Diantara berbagai fungsi dari media dalam

mendefinisikan realitas, fungsi pertama dalam ideologi adalah

media sebagai mekanisme integrasi sosial. Media berfungsi

menjaga nilai-nilai kelompok, dan mengontrol bagaimana nilai-

nilai kelompok itu dijalankan.31

Dalam program Mata Najwa episode spesial pemilu Suara

Penentu yang tayang pada 17 April 2019, permasalahan yang

diangkat adalah mengenai jalannya Pemilu 2019. Dari tayangan

tersebut, peneliti melihat bahwa Najwa Shihab sebagai jurnalis

memandang bahwa dalam pelaksanaan Pemilu 2019 masih banyak

hal yang perlu dievaluasi dari kinerja Komisi Pemilihan Umum.

Hal ini dapat dilihat pada segment pertama, Najwa

bertanya kepada Wahyu Setiawan dari komisioner KPU,

“....karena ada banyak laporan yang masuk misalnya di beberapa

TPS kertas suaranya tidak cukup... bagaimana menggambarkan

apakah itu anomali sink?”.

Selain itu, Najwa juga memandang bahwa pemilu 2019 kali

ini terlalu bising sehingga banyak menimbulkan perselisihan dan

suasana panas yang cukup serius di masyarakat. Hal ini terlihat dari

pertanyaan Najwa yang dilontarkan kepada Jusuf Kalla pada

segment 3,

31 Ayub Dwi Anggoro, “Media, Politik, dan Kekuasaan”, Jurnal Aristo

Vol.2 No.2, 2014, h.32

Page 55: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

41

“.....kira-kira kalau sekarang sudah selesai bisa dengan mudah

berbaikan lagi tidak ya, Pak, atau terlalu banyak kata-kata yang

menyakitkan hati sudah terlontar?”.

Diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah),

merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang

dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab di sini bisa

berarti apa dan siapa. Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja

menetukan apa dan siapa yang dianggap sumber masalah. Karena

itu, masalah yang dipahami secara berbeda, secara tidak langsung

penyebab masalahnya pun dipahami secara berbeda pula.32

Peneliti mengambil contoh dari episode yang sama pada

program Mata Najwa. Dalam episode ini, Najwa Shihab

memperkirakan penyebab masalahnya adalah waktu kampanye

yang terlalu panjang dan pelaksanaan pilpres dan pileg secara

bersamaan. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan Najwa

yang bersifat mencari argumen pendukung, yang ditanyakan

berulang-ulang kepada narasumber yang berbeda.

Pada segment 3, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan

bahwa tujuh bulan terlalu panjang untuk masa kampanye.

Menanggapi hal ini, Najwa bertanya kepada Zainal Arifin,

“....tujuh bulan terlalu panjang katanya, Anda setuju dengan Pak

JK?”.

Selanjutnya pada segment 10 ketika Najwa mewawancarai

Yasonna Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM, ia bertanya,

“Pak Yasonna, ini tadi saya berbincang dengan KPU, dengan

Bawaslu, dengan beberapa teman-teman yang mengatakan

kampanye sekarang melelahkan dan terlalu panjang. MK, itu

32 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.227

Page 56: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

42

keputusan MK dibuat serentak. Dalam kacamata Anda sebagai

Menteri Hukum dan HAM dan juga kacamata Anda sebagai caleg.

Apakah memang perlu dievaluasi ulang?”

Peneliti beranggapan, kata-kata “kampanye sekarang

melelahkan dan terlalu panjang” yang selalu diulang-ulang dalam

pertanyaan Najwa semakin menunjukkan bahwa permasalahan

dalam segala hiruk pikuk pemilihan presiden 2019 menurutnya

adalah karena waktu kampanye yang terlalu panjang dan

pelaksanaan yang dibuat serentak bersamaan dengan pemilihan

legislatif.

Make moral judgement (membuat pilihan moral) adalah

elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau memberi

argumentasi pada pendefinisan masalah yang sudah dibuat. Ketika

masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan,

dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung

gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan

sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak.33 Elemen yang

ketiga ini memberikan penilaian moral serta mengevaluasi agen-

agen kausal dan dampak-dampaknya.34

Moral judgement yang ditampilkan oleh Mata Najwa

episode Suara Penentu adalah keputusan MK untuk

menyelenggarakan pemilu serentak yang terdiri dari pilpres dan

pileg ternyata bukan keputusan terbaik sehingga membuat kinerja

33 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.227 34 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),

h.182

Page 57: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

43

KPU dan KPPS tidak maksimal. Kinerja yang tidak maksimal

inilah kemudian menyebabkan banyak permasalahan seperti surat

suara tidak cukup, surat suara tidak sampai, dan TPS buka tidak

sesuai jam seharusnya.

Selain itu, Najwa juga mengatakan bahwa sikap yang

ditunjukkan para elit kurang memberi contoh yang baik untuk

masyarakat. Hal ini menyebabkan gesekan-gesekan yang terjadi di

masyarakat semakin tajam.

Treatment recommendation (menekankan penyelesaian)

adalah elemen framing yang dipakai untuk menilai apa yang

dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk

menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat

tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang

dipandang sebagai penyebab masalah.35 Wartawan memberikan

pembenaran terhadap penanganan masalah, serta memprediksi

kemungkinan akibatnya.36

Dalam episode yang sama di segment terakhir yang diberi

judul “Berbeda Tapi Bersaudara”, Najwa memberikan pertanyaan

terakhir kepada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Nurdin

Abdullah sebagai narasumber mengenai hal-hal apa saja yang

sebaiknya dilakukan oleh para elit dan masyarakat Indonesia

setelah pemilihan presiden.

35 Eriyanto,Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media

(Yogyakarta: Penerbit LkiS, 2002), h.227 36 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),

h.182

Page 58: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

44

Di menit-menit terakhir, Najwa menekankan kembali apa

yang telah dikatakan oleh ketiga narasumber. Ia mengatakan,

“Memang tak harus sama, tetapi beda itu tetap saudara. Saya rasa

itu pesan yang harus kita gaungkan. Karena rasa-rasanya tidak

akan secepat itu bisa hilang sama sekali rasa-rasa permusuhan

akibat copras-capres ini. Tetapi insyaAllah mudah-mudahan kita

semua dewasa apalagi kalau elitenya juga mencontohkan

bagaimana rakyatnya harus bersikap.”

Melalui kata-katanya, “...memang tak harus sama, tetapi

beda itu tetap saudara...”, Najwa bermaksud memberikan pesan

kepada rakyat Indonesia untuk tetap menjaga persaudaraan sesama

bangsa Indonesia meskipun berbeda pilihan politik. Selain itu, ia

juga menyampaikan pesan bahwa para elit harus bisa bersikap

dewasa, tidak berlarut-larut dalam perselisihan, dan memberikan

contoh yang baik untuk masyarakat.

B. Kajian Pustaka

Peneliti melakukan kajian pustaka pada skripsi terdahulu

yang berjudul Praktik Jurnalisme Damai dalam Pembingkaian

Berita Konflik Poso III Antarumat Islam dan Kristen di Harian

Umum Republika yang diItulis oleh Dimas Bagus Laksono,

mahasiswa Universitas Islam Nergeri Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tahun 2017.

Metode penelitian yang digunakan pada skripsi tersebut

adalah metode analisis framing Robert N. Entman. Hasilnya,

Page 59: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

45

jurnalisme damai belum sepenuhnya diterapkan oleh Republika

sebab dalam pemberitannya, Republika mendefinisikan konflik

poso adalah masalah SARA yang melebar ke penindasan atau

pelanggaran HAM. Dalam hal ini, Republika memandang umat

islam sebagai korban, dan umat kristenlah yang harus

bertanggungjawab atas setiap kerusuhan. Selain itu, diksi yang

dipilih oleh Republika cenderung memihak satu kelompok saja.

Skripsi lain yang menjadi inspirasi bagi peneliti adalah

skripsi karya Indah Fajar Rosalina, mahasiswi Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga, tahun 2014 yang berjudul Jurnalisme

Damai Media Online dalam Kasus Lurah Susan. Penelitian ini

membandingkan pemberitaan konflik Lurah Susan pada media

online Kompas dan Tempo dengan menggunakan metode analisis

framing Robert N. Entman. Hasilnya, Indah menyebutkan bahwa

Kompas telah menjadi media provokasi dan menerapkan

jurnalisme perang, sedangkan Tempo menerapkan jurnalisme

damai karena telah mengawal upaya-upaya mediasi.

Selain skripsi, peneliti juga menemukan beberapa jurnal

yang relevan, salah satunya adalah jurnal berjudul Jurnalisme

Damai dalam Pemberitaan Ahmadiyah Pada Harian Jawa Pos

karya Rindang Senja Andarani, mahasiswi Magister Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Diponegoro. Penelitian dalam jurnal tersebut menggunakan

metode analisis framing model Pan dan Kosicki. Hasilnya,

Rindang menyebutkan bahwa Jawa Pos belum sempurna dalam

menerapkan jurnalisme damai sebab Ahmadiyah telah menjadi

Page 60: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

46

korban dari penyerangan warga, namun Jawa Pos justru

menonjolkan JAI sebagai biang dari aksi kekerasan tersebut.

Inspirasi lainnya adalah jurnal berjudul Jurnalisme Damai

dalam Berita Konflik Agama Tolikara di Tempo.co karya

Christiany Juditha dari Puslitbang Aplikasi Informatika dan

Informasi Komunikasi Publik Kemenkominfo RI tahun 2016.

Penelitian tersebut menggunakan metode analisis isi kuantitatif

yang bertujuan menggambarkan karakteristik pesan-pesan dalam

ranah publik melalui perantara teks. Adapun penarikan sampelnya

menggunakan teknik purposive sampling, sedangkan unit

analisisnya adalah keseluruhan berita mengenai konflik agama

Tolikara yang diposting oleh Tempo.co selama pada tanggal 17

hingga 18 Juli 2015. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

sebagian dari 37 berita yang dikaji pada situs berita Tempo.co telah

mengarah pada perdamaian dimana berita-beritanya lebih

menekankan pada upaya perdamaian.

Selanjutnya jurnal berjudul Jurnalisme Damai dalam

Pemberitaan Pembakaran Gereja di Aceh Singkil pada Harian

Waspada karya Raihan Nusyur mahasiswa Magister Radio dan

Televisi, Marmara University, Turky tahun 2017. Metode

penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

analisis isi terhadap 17 berita pembakaran gereja di Aceh Singkil

pada 12-26 Oktober 2015. Adapun sampelnya dipilih berdasarkan

teknik purposive sampling. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa pemberitaan Harian Waspada mengenai pembakaran gereja

di Aceh Singkil telah menerapkan 4 kategori jurnalisme damai

Page 61: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

47

Johan Galtung, yaitu perdamaian, kebenaran, msyarakat, dan

penyelesaian konflik.

C. Kerangka Berpikir

Dalam melakukan penelitian mengenai jurnalisme damai

pada program Mata Najwa, peneliti merasa analisis framing model

Entman cocok dijadikan metode penelitian. Pada prinsipnya,

jurnalisme damai adalah jenis pemberitaan yang menawarkan

penyelesaian atas suatu konflik yang terjadi di masyarakat

sehingga hal ini sesuai dengan perangkat analisis framing model

Entman yang juga melihat kepada penyelesaian sebuah maslaah.

Agar bisa melihat sebuah pemberitaan disajikan

menggunakan jurnalisme damai atau tidak, kita terlebih dahulu

harus melihat bagaimana berita dikonstruksi oleh media. Define

problems, diagnose causes, dan moral judgement merupakan

konsepsi analisis framing yang dirasa cukup untuk menjelaskan ke

arah mana sebuah berita dikonstruksi. Selain ketiga hal tersebut,

framing Robert N. Entman juga memungkinkan kita untuk dapat

menganalisis seperti apa penyelesaian yang ditawarkan oleh

jurnalis dan media melalui treatment recommendation. Dengan

demikian, treatment recommendation dapat membantu kita

melihat apakah dalam pemberitaannya media yang diteliti

mengarah pada perdamaian atau tidak seperti yang ditawarkan oleh

jurnalisme damai.

Page 62: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

48

Tabel 2.5

Framing Program Mata Najwa Episode Suara Penentu

Define problems

(pendefinisan masalah)

Pelaksanaan Pemilu 2019 masih

belum sempurna.

Diagnose causes

(memperkirakan

masalah atau sumber

masalah)

Keputusan Mahkamah Konstitusi

untuk menyelenggarakan pemilu

serentak dan masa kampanye terlalu

lama.

Make moral judgement

(membuat keputusan

moral)

Keputusan Mahkamah Konsititusi

untuk melaksanakan pemilu secara

serentak dan masa kampanye terlalu

lama bukan keputusan terbaik sebab

kinerja KPU dan KPPS menjadi

tidak maksimal. Selain itu, elite

juga tidak memberikan contoh yang

baik kepada masyarakat dalam

menyikapi dinamika pemilu.

Treatment

recommendation

(penekanan

penyelesaian)

Seluruh rakyat Indonesia harus

tetap menjaga persaudaraan, elite

harus bisa bersikap dewasa dan

memberikan contoh yang baik

untuk rakyat agar gesekan-gesekan

yang terjadi dapat segera pulih.

Setelah mengetahui bagaimana media membingkai sebuah

peristiwa, maka langkah selanjutnya adalah memperhatikan

apakah pembingkaian tersebut memenuhi kriteria jurnalisme

damai atau tidak. Kriteria tersebut adalah berorientasi pada

perdamaian, kebenaran, masyarakat, dan solusi.

Page 63: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

49

Tabel 2.6

Penerapan Jurnalisme Damai

Program Mata Najwa Epiode Suara Penentu37

Orientasi Ciri Hasil

Frame

Keterangan

Perdamaian • Membuat

konflik

menjadi

transparan

• Memberikan

kesempatan

kepada semua

pihak

• Melihat

kemanusiaan

dari segala sisi

Memenuhi Mata Najwa

tidak menutup

mata bahwa

banyak sekali

kekurangan

yang terjadi

dalam Pemilu

2019. Dalam

talkshownya,

Mata Najwa

mengundang

narasumber

dari dua

kubung

pendukung,

peserta pemilu,

penyelenggara

pemilu,

lembaga

survey, dan

para aktivis.

Kebenaran • Membongkar

semua

kepalsuan

Memenuhi Mata Najwa

mengundang

narasumber

agar isu-isu

yang beredar

di masyarakat

dapat langsung

diklarifikasi.

37 diadaptasi dari Jurnalisme Damai (Peace Journalism) dalam

Kerukunan Antarumat Beragama, karya Ayu Usada Rengkaningtyas, Jurnal

Kajian Islam Indisipliner Vol.2 No.2, 2017, h.182

Page 64: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

50

Masyarakat • Berfokus pada

kesengsaraan

bersama

• Menyebutkan

mereka yang

menjadi

penyebab

• Berfokus pada

mereka yang

merintis

perdamaian

Memenuhi Mata Najwa

melihat bahwa

masyarakat

telah menjadi

korban dari

segala

kebisingan

yang dilakukan

oleh para

politisi dan

berharap

segala gesekan

yang terjadi di

masyarakat

dapat segera

berakhir.

Penyelesaian • Perdamaian

adalah

kreativitas,

tanpa

kekerasaan

• Menggaris-

bawahi tentang

inisiatif

perdamaian

dan

menghindari

perang

selanjutnya

• Berfokus pada

struktur,

kebudayaan,

dan

masyarakat

yang damai

Memenuhi Mata Najwa

menghimbau

masyarakat

untuk tetap

menjaga

persatuan, dan

menghimbau

para politisi

untuk memberi

contoh yang

baik bukan

malah

membuat

suasana

semakin keruh.

Dalam Mata

Najwa juga

dikatakan

bahwa Pemilu

2019 perlu

dilakukan

evaluasi

menyeluruh.

Page 65: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

51

BAB III

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Profil TRANS7

Gambar 3.1 Logo TRANS7

TRANS7 yang semula bernama TV7 dimulai pada tanggal

22 Maret 2000 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara

Nomor 8687 Tahun 2001 tanggal 28 Desember 2001 sebagai PT

Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada tanggal 4 Agustus

2006, Kelompok Kompas Gramedia membangun hubungan

kerjasama strategis dengan CT Corp dan sejak itu TV7 berubah

menjadi TRANS7.

Saat ini TRANS7 beroperasi berdasarkan Izin

Penyelenggaraan Penyiaran Nomor 1820 Tahun 2016 tanggal 13

Oktober 2016 yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi

dan Informatika Republik Indonesia, sebagai bagian dari

kelompok media yang berada dalam naungan CT Corp.

TRANS7 menjadi televisi pilihan pemirsa Indonesia

dengan positioning Smart, Entertaining & Family. Dalam

perjalanannya sampai dengan saat ini, siaran kami telah tersebar di

29 provinsi di Indonesia. Sebanyak 40 stasiun transmisi telah

Page 66: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

52

beroperasi untuk memperluas jangkauan siaran secara nasional dan

dioperasikan oleh sumber daya setempat.1

Visi dan Misi perusahaan

Visi: Menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan

ASEAN.

Misi: Menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

TRANS7 beralamat di Jalan Kapten P. Tendean

Kav.12-14A, Jakarta Selatan. Adapun struktur jabatan di

TRANS7 adalah sebagai berikut2:

President Director : Atiek Nur Wahyuni

Production Director : Andi Chairil Edward

FRM Director : CH. Suswati

Divison Head

Programming : Leona Anggraeni

Marketing : Muhammad Ichsan

1 , “About Profile” (https://www.trans7.co.id/about#profile, diakses

pada 23 September 2019 pukul 12.25) 2 ,”About BOD” (https://www.trans7.co.id/about#bod, diakses pada 23

September 2019 pukul 12.40)

Page 67: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

53

Marketing Public Relations : Anita Wulandari

News : Titin Rosmasari

Production Facilities : Lambok Sibarani

Sales : Muhammad Ridha

HR & GS : Antonius Refijanto

Sales II : Fillis Dilen Panorama

Production : Sambodo

B. Profil Narasi TV

Gambar 3.2 Logo Narasi TV

Narasi TV merupakan sebuah media platfrom digital yang

didirikan oleh jurnalis senior, Najwa Shihab, pada tahun 2018.

Narasi TV hadir dengan tayangan-tayangan yang tak hanya

menghibur, tapi juga sangat informatif melalui program-program

dalam kemasan talkshow, reportase, dokumenter, dan opini.

Program-program tersebut diantaranya Mata Najwa, Catatan

Najwa, Shihab dan Shihab, Sarah Secharian, Tech It Easy, dan

Page 68: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

54

Kejar Tayang. Program-program Narasi TV dapat dinikmati kapan

saja oleh siapa saja melalui website www.narasi.tv dan kanal

youtube Narasi TV.

Adapun struktur jabatan di Narasi TV3 adalah sebagai

berikut:

Pemimpin Redaksi : Z. Rachmat Sugito

Manajer Pemberitaan : Laban Abraham Laisila,

Surya Wijayanti

Manajer Produksi Konten: Amanda Valani Nurvadila

Selain menyajikan tayangan-tayangan informatif dan

menghibur, Narasi TV juga memberikan ruang kepada siapa saja

yang ingin aktif berkarya dan menebar energi positif terutama bagi

kaum muda dengan membentuk komunitas Mata Kita.

Kantor Narasi TV beralamat di Intiland Tower lantai 20,

Jalan Jenderal Sudirman Kav. 32 Jakarta Pusat 10220. Telp: 021-

57939176, fax: 021-57930649, email: [email protected].

3”Corporates Informastion”,(https://www.narasi.tv/pages/corporates-

informationm, diakses pada 14 Januari 2020 pukul 14.20)

Page 69: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

55

C. Profil Mata Najwa

Gambar 3.3 Logo Mata Najwa

Mata Najwa adalah program talkshow yang dipandu oleh

Najwa Shihab, seorang jurnalis yang memiliki karakter cerdas,

lugas, dan berani serta memiliki karisma kuat di mata

pemirsa. Gaya bertanya Najwa Shihab yang tegas, menusuk,

dan kerap sedikit provokatif berpadu dengan treatment-

treatment yang spesifik untuk mengakomodir karakter bintang

tamu atau narasumber mampu menghadirkan show yang

menarik sepanjang durasi penayangan program.

Awalnya, program Mata Najwa merupakan program in

depth talkshow unggulan yang tayang di Metro TV. Program ini

telah meraih beberapa penghargaan di dalam dan di luar negeri,

di antaranya berhasil menjadi nominasi talkshow terbaik se-

Asia Pasifik dalam ajang Asian Television Awards 2010,

talkshow terbaik Dompet Dhuafa Awards 2011, dan pada 2011-

2012 berhasil masuk tiga besar talkshow yang paling banyak

dibicarakan versi SWA Magazine.

Mata Najwa juga memiliki brand image yang kuat

sebagai salah satu program talkshow yang menjadi referensi

saat ada isu atau fenomena nasional selain Indonesia Lawyers

Club (ILC). Namun pada tahun 2017, Najwa mengundurkan

Page 70: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

56

diri dari Metro TV. Pengunduran diri ini secara otomatis

mengakhiri pula program Mata Najwa.

Mundur dari Metro TV, Najwa membentuk Narasi TV,

sebuah media baru berbasis digital. Tiga bulan setelahnya,

Narasi TV bekerja sama dengan TRANS 7 sehingga Mata

Najwa dapat hadir kembali di layar kaca, menjadi sebuah

program talkshow berita di TRANS7 setiap Rabu pukul 20.00

dan berdurasi dua jam. Selain itu, Mata Najwa juga dapat

disaksikan di website www.narasi.tv dan kanal youtube Najwa

Shihab.

Pasca break selama tiga bulan, Mata Najwa tak

menghilangkan ciri khasnya, program ini tetap menjadi

program yang kritis, lugas, to the point, dan ditunggu-tunggu

pemirsa setianya.. Kemampuan Mata Najwa menghadirkan

narasumber yang merupakan sosok nomor satu dari tema-tema

yang luas menjadi salah satu daya tarik utama program ini.

Tayang pada satu kali dalam sepekan di slot super

primetime, genre program Mata Najwa berpotensi untuk

menarik pemirsa male dengan rentang usia yang lebar (youth -

oldies). Selain itu, fleksibilitas tema bahasan yang diangkat

juga bisa dilebarkan untuk mengakomodasi pemirsa female.4

4 ,”Program Mata Najwa”, (https://www.trans7.co.id/programs/mata-

najwa, diakses pada 23 September 2019 pukul 12.20)

Page 71: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

57

D. Profil Najwa Shihab

Najwa Shihab adalah seorang jurnalis kelahiran Makassar,

16 September 1977. Ia adalah anak dari Qurais Shihab dan

Fatmawati Assegaf. Ayahnya adalah ahli tafsir yang menjadi

Menteri Agama pada era Presiden Soeharto. Sedangkan

pamannya, Alwi Shihab adalah menteri luar negeri pada kabinet

Gus Dur.

Najwa Shihab besar dalam lingkungan pengetahuan

keagamaan yang kuat. Lulus SMA, ia memilih kuliah di Fakultas

Hukum Universitas Indonesia (UI). Setelah itu, memulai kariernya

di media. Pada Agustus 2000, ia menjadi reporter Metro TV. Di

sini ia digembleng dan mengeluarkan kemampuannya sebagai

jurnalis televisi, mulai dari reporter, anchor, hingga host program.

Pada 2006, ia pun mendapat penghargaan dari Persatuan

Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan PWI Jakarta Raya (PWI

Jaya) atas seluruh laporannya tentang Tsunami Aceh. Pada tahun

yang sama pula, Najwa Shihab terpilih sebagai wartawan terbaik

Metro TV dan masuk dalam jajaran nominasi Pembaca Berita

Terbaik Panasonic Awards 2004.

Najwa juga terpilih menjadi salah satu wartawan yang

mewakili Indonesia dalam Senior Journalist Seminar yang

berlangsung di beberapa kota di Amerika Serikat bersama

wartawan manca negara. Ia juga menjadi pembicara pada

Konvensi Asian American Journalist Association.

Page 72: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

58

Pada tahun 2007, Najwa masuk ke dalam deretan nominasi

berbagai penghargaan bergengsi salah satunya, nominasi Best

Current Affairs/Talkshow presenter, Asian Television Awards.

Kepiawaian dan profesionalismenya sebagai wartawan pun mulai

ditengok negara luar.

Berkat netralitas dan independensinya sebagai wartawan,

Najwa pun didapuk sebagai moderator debat kandidat Gubernur

DKI Jakarta 2007 antara Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang

Daradjatun-Dani Anwar yang diselenggarakan oleh KPUD DKI

Jakarta serta ditayangkan langsung oleh Metro TV dan Jak TV.5

Dilansir dari youthmanual.com, pada tahun 2016, Najwa

terpilih menjadi Duta Baca Indonesia yang turut serta dalam upaya

meningkatkan minat baca bangsa, terutama di kalangan generasi

muda. Ia pun menulis buku berjudul Catatan Najwa yang

merupakan kumpulan narasi puitis mengenai berbagai isu yang ia

susun untuk program Mata Najwa.

Bulan Agustus 2017, Najwa Shihab mundur dari Metro TV

dan mengakhiri program Mata Najwa. Namun ia tetap rajin

memproduksi konten-konten jurnalistik seperti mewawancarai

para tokoh-tokoh di Indonesia, membuat berita investigasi yang

kemudian ia tayangkan di channel youtube Mata Najwa miliknya.

5 ,”Najwa Shihab”, https://www.viva.co.id/siapa/read/506-najwa-

shihab, diakses pada 23 September 2019 pukul 13.49

Page 73: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

59

Ia juga aktif mengkampanyekan literasi dan minat baca, serta

semangat antikorupsi.

Beberapa bulan lamanya ia vakum dari televisi, Najwa

Shihab kembali hadir melalui Mata Najwa yang kini ditayangkan

di stasiun TV TRANS7.6

PENGHARGAAN

1. Jurnalis Terbaik Metro TV (2006)

2. Australian Alumni Award for Journalism and Media

(2009)

3. Highly Commended for the Best Current Affairs Presenter

di Asian Television Award (2007 dan 2009)

4. National Award for Journalistic Contribution to

Democracy (2010)

5. Young Global Leader oleh The World Economic Forum

(2011)

6. Best Current Affairs Presenter dalam acara Mata Najwa di

Metro TV oleh Asian Television Awards (2011)

7. Most Progressive Figure oleh Forbes Magazine (2015)7

6 Wink, Biografi Najwa Shihab – Profil Presenter Najwa Shihab”,

(https://www.biografiku.com/biografi-najwa-shihab-profil-presenter-mata-

najwa/, diakses pada 25 September 2019 pukul 14.02) 7 ,”Najwa Shihab”, (https://www.viva.co.id/siapa/read/506-najwa-shihab,

diakses pada 23 September 2019 pukul 13.49)

Page 74: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

60

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Ketika terjadi sebuah peristiwa konflik, termasuk

perselisihan ketika Pemilu 2019, media mempunyai peran penting

untuk meredam konflik tersebut dengan menerapkan prinsip-

prinsip jurnalisme damai dalam produk jurnalistiknya. Di era

modern ini, produk-produk jurnalistik menjadi lebih bervariasi.

Salah satu produk jurnalistik baru adalah talkshow berita yang

ditayangkan baik di televisi ataupun di media digital. Talkshow

berita Mata Najwa yang ditayangkan di TRANS7 menarik

perhatian peneliti untuk melihat apakah Mata Najwa telah

menerapkan prinsip-prinsip jurnalisme damai.

A. Program Mata Najwa Episode 17 April 2019-22 Mei 2019

Peneliti mengambil enam episode terkait Pemilu 2019 yang

tayang pada 17 April 2019 yang merupakan tanggal pemungutan

suara, hingga 22 Mei 2019 yang merupakan batas akhir

penghitungan suara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tabel 4.1

Episode Mata Najwa 17 April 2019 – 22 Mei 2019

No Tanggal Judul Episode Jumlah

segmen

1 17 April 2019 Suara Penentu 13

Page 75: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

61

2 24 April 2019 Usai Pemilu 7

3 1 Mei 2019 Laga Usai Pilpres 7

4 8 Mei 2019 Demi Demokrasi 7

5 15 Mei 2019 Adu Lantang Jelang

Penentuan

7

6 22 Mei 2019 Setelah 22 Mei 7

1. Mata Najwa Episode Spesial Suara Penentu, 17 April

2019

Mata Najwa Episode Suara Penentu tayang dengan durasi

yang lebih lama, yaitu 180 menit. Narasumber yang dihadirkan

pun lebih banyak dari biasanya, terdiri atas orang-orang yang

mewakili hampir seluruh pihak terkait pemilu. Mereka adalah

perwakilan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ace

Hasan Syadzily dan Rizal Malaranggeng; perwakilan Badan

Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera

dan Gamal Albinsaid; Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto

Wijaya; Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini; pakar

hukum tata negara, Zainal Arifin Muchtar; komisioner KPU,

Wahyu Setiawan.

Hadir pula politikus PDIP, Adian Napitupulu; politikus

Partai Gerindra, Arief Poyuono; politikus PKS, Hidayat Nur

Wahid; Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso;

Sekretaris Jenderal PAN, Edi Suparno; Ketua Bidang Legislatif

Hanura, Inaz N. Zubir; Komisioner Bawaslu, Fritz Edward

Siregar; Ketua Umum Gerakan Gusdur untuk Jokowi, Yeni

Wahid; perwakilan PKS, Habib Aboe Bakar Al-Habsyi. Kemudian

hadir juga calon anggota DPD Provinsi Istimewa Yogyakarta,

Page 76: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

62

Gusti Kanjeng Ratu Hemas, dan menteri sekaligus kader PDIP,

Yasonna Laoly.

Selain berbincang dengan narasumber yang hadir di studio,

Najwa juga berbincang dengan Wakil Presiden Jusul Kalla dan

Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie melalui

sambungan panggilan video.

Tabel 4.2

Tayangan Video Tape (VT)

dalam Mata Najwa Episode Spesial Suara Penentu,

17 April 2019

Segmen Judul

Segmen

VT Menit

1 Pemenang

Pilpres Versi

Hitung Cepat

1. Kampanye kedua

pasangan calon dan

pemungutan suara di

TPS di mana masing-

masing pasangan

calon menggunakan

hak pilihnya

2. Pernyataan Prabowo

Subianto tentang hasil

exit-poll dan quick

count, yang tidak

disebutkan

lembaganya,

memenangkan mereka

dan meminta relawan

memantau

kemenangan di TPS

dan kecamatan.

Kemudian, Prabowo

mengatakan bahwa

01.09-

02.00

07.00-

10.24

Page 77: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

63

lembaga survey telah

bekerja untuk satu

pihak dan meminta

pendukungnya untuk

mengawasi TPS dan

C1 serta menghimbau

pendukungnya untuk

tetap tenang.

2 Beda Jokowi

dan Prabowo

Sikapi Quick

Count

1. Pernyataan Jokowi

yang meminta

pendukungnya untuk

bersabar menunggu

penghitungan KPU

secara resmi.

00.21-

03.11

3 Jusuf Kalla –

Mari

Lupakan

yang Lalu

- -

4 Poyuono –

Prabowo

Menang

1. Antusiasme

masyarakat lanjut usia

dalam pemilu

13.20-

13.43

5 BPN vs TKN

Soal Quick

Count

1. Antusiasme anak

muda dalam pemilu

09.00-

10.06

6 Inilah Parpol

yang

Melenggang

ke Senayan

- -

7 Politik Uang

di Pusara

Pemilu

- -

8 Kontroversi

Hasil Hitung

Cepat

1. Lagu persatuan, pilih

satu atau dua

#MantapMemilih

10.54-

11.44

9 Mereka yang

Kembali

Berlaga

- -

10 Cerita GKR

Hemas Bujuk

Pemilih

--

Page 78: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

64

11 Ganjar,

Anies, dan

Nurdin Soal

Pilpres

1. Pernyataan Prabowo

bahwa ia telah

menang 62%

kemudian meminta

partai-partai koalisi

dan pendukungnya

menjaga kotak suara.

Prabowo mengatakan,

“saya akan dan

sudaah jadi

presidennya seluruh

rakyat Indoneisa”.

2. Pernyataan Said Aqil

Siradj yang

menghimbau

masyarakat menjaga

persaudaraan.

00.05-

08.50

15.28-

17.00

12 Prabowo –

Saya Akan

dan Sudah

Jadi Presiden

Rakyat

Indonesia

- -

13 Berbeda tapi

Bersaudara

- -

2. Mata Najwa Episode Usai Pemilu, 24 April 2019

Pada episode Usai Pemilu, Mata Najwa berfokus pada isu

klaim kemenangan, sebab dalam kurun waktu seminggu setelah

dilaksanakan pencoblosan muncul deklarasi kemenangan dari

kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Adapun narasumber

yang dihadirkan adalah Sekretaris Tim Kemenangan Nasional

(TKN), Hasto Kristiyanto; Wakil Ketua Badan Pemenangan

Nasional (BPN), Priyo Budi Santoso; Wakil Sekretratis Jenderal

Page 79: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

65

(Wasekjen), Partai Gerindra Andre Rosiade; Ketua KPU, Arief

Budiman; Ketua Bawaslu, Abhan; dan Sekjen Perhimpunan

Survey Opini Publik Indonesia dan juga direktur eksekutif Charta

Politika, Yunarto Wijaya.

Tabel 4.3

Tayangan Video Tape (VT)

dalam Mata Najwa Episode Usai Pemilu, 24 April 2019

Segmen Judul

Segmen

VT Menit

1 Jokowi Soal

Deklarasi

Kemenangan

Prabowo

1. Pernyataan Jokowi

dan Prabowo yang

sama-sama

menyodorkan data

quick count dan exit

poll yang

memenangkan

mereka.

01.08-

02.09

2 Jokowi –

Kalau Ada

Kecurangan,

Lapor

Bawaslu

1. Deklarasi

kemenangan

Prabowo-Sandi.

2. Cuplikan berita

online tentang

deklarasi

kemenangan

Prabowo-Sandi.

(sumber:detik)

02.05-

03.06

08.12-

08.42

3 BPN –

Deklarasi

Kemenangan

itu Pilihan

Rasional

4 Disuruh ke

Antartika, Ini

1. Pernyataan Bactiar

Nasir dan Prabowo

00.05-

01.35

Page 80: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

66

Jawaban

Lembaga

Survey

Subianto tentang

ketidakpercayaan

terhadap lembaga

survey.

5 KPU – Kalau

Curang,

Kenapa

Kami

Pertontonkan

1. Pernyataan Amien

Rais yang menilai

pemilu tahun ini

ugal-ugalan dan

kepercayaan rakyat

kepada KPU semakin

tipis.

2. Cuplikan berita

online tantang adanya

kesalahan input

dalam sistem hitung

KPU. (sumber: idn

times, detik,

istimewa)

00.05-

00.59

03.01-

03.38

6 BPN – Hak

Kami

Menyatakan

Prabowo

Menang

1. Cuplikan berita

online tentang

banyaknya petugas

KPU yang

meninggal. (sumber:

detik)

2. Pernyataan

Menkopolhukam,

Wirato, bahwa

tuduhan konspirasi

antara penyelenggara

pemilu dan

pemerintah, TNI, dan

Polri yang disebut-

sebut untuk

memenangkan salah

satu pihak adalah

sesuatu yang ngawur,

tendisius, dan

mendelegitimasi

pemilu.

00.05-

00.55

02.38-

03.38

Page 81: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

67

7 BPN –

Kecurangan

Pemilu

Terstruktur,

Masif,

Sistematis,

dan Brutal

1. Pernyataan Eggi

Sudjana yang

mengatakan bahwa

people power tidak

perlu mengikuti

tahapan-tahapan

dalam pemilu, tidak

perlu menunggu 20

Oktober untuk

pelantikan.

00.05-

00.33

3. Mata Najwa Episode Laga Usai Pilpres, 1 Mei 2019

Mata Najwa Episode Laga Usai Pilpres 1 Mei 2019

memfokuskan diri membahas tudingan-tudingan kecurangan yang

terjadi dalam kurun waktu dua minggu sejak dilaksanakannya

pemilu Narasumber yang dihadirkan adalah tim sukses calon

presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf

Amin, Adian Napitupulu dan Guntur Romli; tim sukses calon

presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Arief Poyuono dan

Eggi Sudjana.

Tabel 4.4

Tayangan Video Tape (VT)

dalam Mata Najwa Episode Laga Usai Pilpres, 1 Mei 2019

Segmen Judul

Segmen

VT Menit

1 Siap

Presiden!

1. Cuplikan berita

online

(sumber:detik)

tentang kecurangan,

01.09-

01.57

Page 82: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

68

dan tanggapan kedua

pasangan calon

presiden dan wakil

presiden.

2. Kelucuan Arief

Poyuono dan Adian

Napitupulu yang

menunjukkan

kedekatan mereka.

3. “Siap Presiden!” di

istana kepada

Jokowi.

4. Penurunan baliho

klaim kemenangan

Prabowo-Sandi di

Bogor.

02.21-

03.02

03.32-

04.17

08.51-

09.45

2 Arief

Poyuono –

Kami

Diancam

1. Pantun klaim

kemenangan

Prabowo-Sandi

2. Ketua BPN tidak

tahu ada real count

di internal BPN.

00.05-

01.24

07.29-

07.59

3 Prabowo-

Sandi Tak

Akan Akui

Legitimasi

Pemilu

1. Berita tentang

kesalahan input

KPU, DPT

bermasalah,

tudingan kecurangan

pemilu. (sumber:

detik, cnn)

2. Pernyataan Prabowo

tentang kontestasi

politik layaknya

pertandingan, jika

aturan main tidak

dipatuhi biasanya

hasil pertandingan

tidak akan diakui.

00.05-

00.31

04.02-

05.36

4 “People

Power” Usai

Pencoblosan

1. Amien Rais dan

Eggi Sudjana

mengatakan apabila

00.05-

01.07

Page 83: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

69

sudah ada people

power, maka jika

terjadi kecurangan

tidak akan

menyerahkan ke

MK, tapi langsung

menggerakan people

power. Rizieq

Shihab juga

meminta untuk

mengakui

kemenangan

Prabowo-Sandi.

5 Prabowo –

Kambing

atau Rakyat

yang

Terhormat

1. Prabowo

mengatakan bahwa

apabila sudah

sampai pada titik

yang tidak masuk

akal maka harus

dilawan.

00.05-

01.12

6 Ijtima Ulama

Jadi Badan

Pemenangan

1. Ijtima Ulama

mengatakan bahwa

telah terjadi

kecurangan yang

terstruktur,

sistematis, dan masif

dalam Pemilu. Ijtima

Ulama mendorong

BPN untuk

mengajukan

keberatan.

00.05-

01.41

7 Najwa

Pegangi

Tangan

Adian dan

Poyuono

1. Dialog Najwa

Shihab dengan

Jokowi, jangan

sampai daerah yang

suaranya kecil untuk

presiden menjadi

kurang perhatian.

00.05-

00.32

Page 84: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

70

4. Mata Najwa Episode Demi Demokrasi, 8 Mei 2019

Mata Najwa tanggal 8 Mei 2019 yang diberi judul Demi

Demokrasi memfokuskan diri untuk membahas perjuangan orang-

orang dibalik penyelenggaran Pemilu 2019. Narasumber yang

hadir pada episode kali ini adalah Sukaesih dan Ines Nabilah

Martini, istri dan anak dari Almarhum Rudi Mulya Prabowo, ketua

PPS dari TPS 009 Matraman, Jakarta Timur. Ada juga Ali Azhari,

ayah dari Almarhum Ahmad Farhan, anggota PPS dari TPS 068

Jatinegara.

Hal yang sangat penting dari pelaksanaan Pemilu 2019

adalah distribusi logistik. Para petugas harus berjuang ekstra untuk

mengantarkan logistik pemilu ke lokasi-lokasi di daerah terpencil

yang sulit diakses. Oleh karena itu, Mata Najwa episode kali ini

juga berbincang bersama orang-orang yang bertugas mengirimkan

logistik, Bripka Sam Tulak Alla, petugas pengamanan TPS di

Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dan Hermansyah, petugas PPS

Bengalau, Pasangkayu, Sulawesi Barat; ketua KPPS TPS 042 Pasir

Gunung Selatan Kota Depok, Jawa Barat, Farid Abdurrahman;

Dekan Fakultas Kedokteran UI yang juga ahli spesialis penyakit

dalam Prof. Dr. Ari Fahrizal Syam; petugas pengamanan kotak

suara di Kabupaten Aceh Utara, Brigadir Tengku Murizal Saputra;

Ketua KPU DKI Jakarta, Betty Epsilon Idrus; Wakil Ketua Komisi

2 DPR RI, Mardani Ali Sera; Guru besar psikologi politik UI,

Professor Hamdi Muluk; dan Direktur Ekskekutif Perludem, Titi

Anggraini.

Page 85: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

71

Tabel 4.5

Tayangan Video Tape (VT)

dalam Mata Najwa Episode Demi Demokrasi, 8 Mei 2019

Segmen Judul

Segmen

VT Menit

1 Cerita

Keluarga

Petugas

KPPS yang

Meninggal

1. Petugas KPPS

yang sakit dan

perjuangan

distribusi

logistik.

(sumber: detik,

cnn, merdeka)

2. Petugas KPPS

yang meninggal

dan sakit, dan

dokumentasi

pemakaman

petugas.

3. Berita online

mengenai ketua

KPPS

Matraman yang

meninggal dan

dokumentasi

mengenai

almarhum.

01.14-

02.06

02.26-

03.13

06.09-

06.52

2 Curhat

Beratnya

Kerja

Petugas

KPPS

- -

3 Perjuangan

Distribusi

Logistik

Pemilu

1. Perjuangan

distribusi logistik ke

daerah terpencil.

2. Dokumentasi Bripka

Sam Tulak Alla

dalam

mendistribusikan

00.18-

00.48

01.21-

02.17

Page 86: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

72

logistik ke daerah

terpencil.

3. Distribusi logistik

sampai harus

menyusuri sungai di

malam hari.

04.45-

06.00

4 Kisah Polisi

Gendong

Anak Jaga

Kotak Suara

1. Distribusi surat

suara di Pasangkayu,

Sulawesi Barat.

2. Brigadir Teuku

Murizal Saputra

yang bertugas

sambil membawa

anak.

3. Tangkapan layar

status facebook

Brigadir TM

mengenai tugasnya

sebagai keamanan

TPS.

4. Dokumentasi

perjuangan petugas

pemilu.

00.05-

00.44

05.16-

05.46

09.51-

10.50

12.30-

13.26

5 Pesta

Demokrasi

atau Tragedi

Demokrasi

- -

6 Evaluasi

Pemilu

Serentak

1. Suasana KPUD DKI

Jakarta saat proses

penghitungan suara.

00.05-

00.25

7 Demi

Demokrasi

- -

Page 87: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

73

5. Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan,

15 Mei 2019

Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan

tanggal 15 Mei 2019 membahas segala kebisingan-kebisingan para

elit menjelang keputusan presiden dan wakil presiden terpilih yang

akan dilakukan seminggu kemudian. Narasumber yang dihadirkan

pada episode kali ini adalah Direktur Program Tim Kampanye

Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arya Bima; Juru Bicara TKN

Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily; Juru Bicara Badan

Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria;

anggota tim advokasi Prabowo-Sandi, Novel Bamukmin; dan

Direktur Pusat Konstitusi Universitas Andalas, Feri Amsari.

Tabel 4.6

Tayangan Video Tape (VT)

dalam Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan,

15 Mei 2019

Segmen Judul

Segmen

VT Menit

1 BPN Tak

Percaya

Mahkamah

Konstitusi

1. Amien Rais tidak

ingin ke MK,

apabila ada

kecurangan

langsung

menggerakkan

people power.

2. Pernyataan Wiranto

tentang Tim

Asistensi Hukum.

01.11-

01.19

01.20-

01.35

Page 88: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

74

3. Pernyataan Polri

mengenai status

Eggi Sudjana yang

dinaikkan menjadi

tersangka.

4. Orang-orang yang

dijerat pasal makar.

5. Pernyataan Prabowo

bahwa ia akan

menolak hasil

penghitungan yang

curang.

6. Penolakan hasil

penghitungan KPU

oleh kubu 02

01.36-

01.42

01.43-

01.54

01.56-

02.15

02.35-

03.49

2 BPN Tolak

Pilpres,

Bagaimana

dengan

Pileg?

1. Pernyataan Prabowo

Subianto yang akan

menolak hasil

penghitungan yang

curang.

2. Komisioner KPU,

Evi Novida Ginting,

membantah adanya

kecurangan.

00.05-

01.39

01.40-

02.30

3 Seberapa

Makar

1. Penangkapan orang-

orang yang dianggap

makar.

00.05-

01.01

4 Beda People

Power dan

Kedaulatan

Rakyat

1. Pernyataan Amien

Rais mengubah

People Power

menjadi Gerakan

Kedaulatan Rakyat.

2. Seorang Pria

mengatakan akan

memenggal kepala

Jokowi

3. Pernyataan Kivlan

Zen untuk meminta

00.05-

00.20

04.45-

05.05

08.31-

08.56

Page 89: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

75

Jokowi

didiskualifikasi.

5 Penangkapan

Atas Nama

Makar

Berlebihan

1. Pernyataan Permadi

bahwa permasalahan

dalam pemilu hanya

bisa diselesaikan

dengan revolusi.

00.05-

00.52

6 Tim

Asistensi

Hukum,

Ancaman

Demokrasi

1. Pernyataan

Menkopohulkam,

Wiranto, yang

megesahkan

dibentuknya Tim

Asistensi Hukum.

00.05-

00.21

7 Adu Lantang

Jelang

Penentuan

1. Pernyataan K.H.

Ma’ruf Amin yang

meminta keutuhan

negara harus

diutamakan dan

berdewasa dalam

berdemokrasi.

00.05-

00.29

6. Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, 22 Mei 2019

Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei yang tayang pada 22

Mei 2019 membahas peristiwa kericuhan yang terjadi di depan

kantor Bawaslu pasca pengumuman hasil pemilihan presiden dan

wakil presien. Narasumber yang dihadirkan pada episode kali ini

antara lain Ketua KPU, Arief Budiman; Ketua Bawaslu, Abhan;

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya; Direktur

Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas, Feri Amsari;

perwakilan TKN, Abdul Kadir; dan juru bicara BPN, Andre

Rosiade.

Page 90: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

76

Selanjutnya pada segmen keempat, Mata Najwa

menghadirkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief

Poyuono; dan juru bicara TKN sekaligus politikus Partai Golkar,

Meutya Hafid. Kemudian pada segmen keenam ada tambahan

narasumber, yaitu Ketua Divisi (Kadiv) Advokasi dan Bantuan

Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Tabel 4.7

Tayangan Video Tape (VT)

dalam Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, 22 Mei 2019

Segmen Judul

Segmen

VT/Live Report/

Breaking News

Menit

1 KPU –

Jangan

Selesaikan di

Jalanan

1. VT Pihak kubu 02

menolak hasil

penetapan KPU.

2. Live Report

3. VT Kapolri

mengatakan bahwa

aksi di depan kantor

Bawaslu telah

ditunggangi oleh

sekelompok orang

yang ingin membuat

kerusuhan.

4. VT Polda merilis

tersangka

provokator aksi

massa.

5. Breaking News

6. Breaking News

7. Breaking News

01.04-

01.50

02.08-

06.30

07.46-

09.22

09.40-

12.41

14.56-

15.20

16.08-

16.40

17.20-

17.49

Page 91: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

77

2 Jokowi dan

Prabowo

Soal Aksi

Rusuh

1. Breaking News

2. Prabowo Subianto

mengucapkan bela

sungkawa kepada

korban kerusuhan

dan meminta aparat

untuk melindungi

rakyat.

3. Jokowi mengatakan

bahwa ia membuka

diri kepada siapapun

yang ingin bersama-

sama memajukan

negara dan tidak

akan memberi

tolerasi kepada

siapapun yang

mengganggu

keamanan,

demokrasi, dan

persatuan.

4. Breaking News

00.04-

01.27

01.38-

03.56

03.56-

05.10

07.42-

09.18

3 Sikap Elite

Politik Soal

Aksi Rusuh

1. Pernyataan

Moeldoko bahwa

berita mengenai

aparat menyerang

mesjid adalah tidak

benar.

2. Prabowo meminta

rakyat untuk damai.

00.05-

00.48

07.18-

08.17

4 Kontroversi

Rekapitulasi

1. Prabowo

mengatakan

pihaknya tidak akan

menerima hasil

penghitungan suara

dari KPU bila

berasal dari

kecurangan.

2. Breaking News

00.05-

01.27

04.53-

05.05

Page 92: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

78

3. Live Report 05.10-

07.35

5 Menuju

Mahkamah

Konstitusi

1. Breaking News 05.14-

07.23

6 Peta Koalisi

Pasca

Rekapitulasi

Pilpres

1. Pidato Susilo

Bambang

Yudhoyono

meminta komitmen

kedua calon

presiden untuk

memimpin dan

mengayomi rakyat

Indonesia secara

adill.

2. Live Report

3. Pertemuan Agus

Harimukti

Yudhoyono dengan

Jokowi

00.05-

01.15

01.42-

05.10

07.46-

07.57

7 Pelukan

Kubu 01 dan

02

1. Jusuf Kalla berharap

kerushan tidak

terjadi lagi dan

meminta Prabowo-

Sandi untuk

menenangkan

rakyat.

00.05-

01.34

B. Framing Mata Najwa Episode Pasca Pilpres 17 April 2019

– 22 Mei 2019

Pemilu 2019 merupakan pemilu serentak pertama di

Indonesia. Dalam pelaksanaannya, pemilu 2019 belum bisa

dikatakan sempurna. Siapa sangka pemilu kali ini akan memakan

banyak korban jiwa bagi mereka yang menjadi petugas TPS. Hal

Page 93: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

79

ini disebabkan kelelahan yang luar biasa akibat jam kerja yang

kelewat batas, bahkan tidak sedikit yang harus bekerja lebih dari

24 jam.

Selain itu, dalam proses pelaksanaan pemilu 2019 muncul

banyak isu di tengah masyarakat yang membuat suasana semakin

keruh, seperti isu kecurangan yang dilakukan oleh Komisi

Pemilihan Umum (KPU), berupa penginputan data yang tidak

sesuai dengan C1 KWK.

Setelah proses pencoblosan, lembaga-lembaga survey

dengan sigap melakukan quick count. Namun, kubu dari Badan

Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga

Uno nampaknya tidak setuju dengan hasil quick count yang

dilakukan oleh lembaga survey. Hasil-hasil quick count lembaga

survey yang menyebutkan Jokowi-Ma’ruf unggul itu disebut

sangat berbeda dengan hasil quick count yang dilakukan oleh

internal BPN yang memenangkan Prabowo-Sandi.

Akhirnya, berbagai tuduhan kecurangan juga dilontarkan

kepada lembaga-lembaga survey. BPN sangat menaruh curiga

bahwa lembaga-lembaga survey tersebut dibayar untuk

memenangkan Jokowi-Ma’ruf, meskipun hal ini telah dibantah

oleh Direktur Lembaga Suvey Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Kekecewaan BPN Prabowo-Sandi terhadap Pemilu 2019

rupanya bukan hanya soal kecurangan tapi juga jalur-jalur

konstitusi yang mereka jalani untuk melaporkan segala bentuk

kecurangan, menurut mereka tidak bekerja dengan baik. Mereka

Page 94: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

80

mengaku merasakan adanya ketidakadilan sebab laporan-laporan

yang mereka lakukan tak kunjung ditindaklanjuti, sedangkan

beberapa pendukung mereka yang bermasalah diproses dengan

cepat bahkan sudah ada yang ditangkap polisi. Karena hal inilah

beberapa tokoh pendukung calon presiden dan wakil presiden

nomor urut 02 kerap kali menyatakan ketidakpercayaan mereka

kepada kepolisian dan Mahkamah Konstitusi dan membuat sebuah

gerakan bernama People Power.

Hingga pada puncaknya pada tanggal 22 Mei 2019 ketika

KPU telah mengumumankan presiden dan wakil presiden terpilih

adalah pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, massa pendukung

Prabowo-Sandi bergerak memadati depan kantor Bawaslu di Jalan

M.H. Thamrin, Jakarta. Mereka berunjuk rasa menuntut untuk

mendiskualifikasi hasil pengumuman pemilihan presiden dan

wakil presiden oleh KPU.

Kericuhan pun terjadi ketika aparat meminta massa untuk

membubarkan diri karena sudah melewati batas waktu tetapi massa

masih belum mau meninggalkan lokasi. Akhirnya petasan dan gas

air mata pun ditembakkan aparat untuk memecah konsentrasi

massa unjuk rasa.

Tidak hanya di depan kantor Bawaslu di Jalan M.H.

Thamrin, kericuhan pun terjadi di asrama polisi di Petamburan,

Jakarta. Kapolri Tito Karnavian mengatakan, aksi unjuk rasa ini

telah ditungganggi oknum bersenjata seolah-olah aparat yang

menjadi provokator kericuhan antara massa dan aparat. Selain itu,

Polda juga mengatakan telah menangkap 257 tersangka provokator

Page 95: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

81

aksi yang sebelumnya memang telah merencanakan kerusuhan 22

Mei, termasuk penyerangan asrama polisi di Petamburan. Akibat

peristiwa ini, setidaknya 6 orang tewas dan ratusan lainnya luka-

luka.

Segala peristiwa terkait Pemilu 2019 dari mulai proses

pencoblosan tanggal 17 April 2019 hingga pengumuman presiden

dan wakil presiden terpilih tanggal 22 Mei 2019 rupanya selalu

menjadi isu yang menarik untuk dibahas dalam program Mata

Najwa.

Dalam bab sebelumnya, telah dibahas bahwa ada enam

episode yang akan diteliti. Keenam episode Mata Najwa tersebut

akan dianalisis menggunakan perangkat framing Robert N.

Entman, yaitu Define Problem (mengindentifikasi masalah),

Diagnoses Causes (memperkirakan penyebab masalah), Make

Moral Judgement (membuat keputusan moral), dan Treatment

Recommendations (penekanan penyelesaian).

1. Framing Mata Najwa Episode Spesial Suara Penentu,

17 April 2019

Sebanyak 250 juta penduduk telah memberikan hak

pilihnya di lebih dari 800.000 TPS yang tersebar di seluruh negeri.

Dengan jumlah yang luar biasa besar tersebut, memang mustahil

jika Pemilu 2019 diselenggarakan dengan tanpa kekurangan,

apalagi pemilu kali ini merupakan pemilu serentak pemilihan

presiden dan legislatif.

Page 96: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

82

Pemilu yang diselenggarakan secara serentak ini

tampaknya membuat masyarakat tak begitu tertarik terhadap

pemilihan legislatif. Pemilihan legislatif seperti tenggelam oleh

kebisingan pilpres yang tentu saja menyebabkan konsentrasi

masyarakat lebih dominan kepada pemilihan presiden. Kemudian,

tujuh bulan masa kampanye sepertinya memang tidak efektif.

Waktu yang terlalu lama itu menyebabkan kelelahan yang luar

biasa yang dirasakan oleh berbagai pihak, sehinga kinerjanya tak

mampu maksimal saat hari pencoblosan tiba. Hal inilah yang

kemudian menimbulkan permasalahan-permasalahan di lapangan.

Komisioner Bawaslu, Fritz Edward Siregar, mengatakan

ada 30 kasus politik uang yang terjadi di 30 tempat. Kemudian

dalam hal pemungutan suara permasalahan yang terjadi adalah

mengenai logistik dan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Ia mengatakan

laporan bahwa di 4-6 TPS surat suaranya sudah tercoblos lebih

dulu padahal proses pencoblosan belum dilaksanakan. Kemudian

ia juga mengatakan bahwa Bawaslu telah merekomendasikan 38

TPS untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan 1395

TPS direkomendasikan melakukan Pemungutan Suara Lanjutan

(PSL) karena distribusi logistik ke TPS tersebut terlambat atau

surat suara yang tidak lengkap.1

1 Mata Najwa Episode Suara Penentu, segmen 7 menit 00.58-03.05

Page 97: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

83

Tabel 4.8

Analisis Framing Mata Najwa Episode Spesial Suara Penentu

17 April 2019

Define Problem Pelaksanaan Pemilu 2019 masih belum

sempurna.

Diagnose Causes Keputusan Mahkamah Konstitusi untuk

menyelenggarakan pemilu serentak dan masa

kampanye terlalu lama.

Make Moral

Judgement

Keputusan Mahkamah Konsititusi untuk

melaksanakan pemilu secara serentak dan

masa kampanye terlalu lama bukan

keputusan terbaik sebab kinerja KPU dan

KPPS menjadi tidak maksimal. Selain itu, elit

juga tidak memberikan contoh yang baik

kepada masyarakat dalam menyikapi

dinamika pemilu.

Treatment

Recommendations

Seluruh rakyat Indonesia harus tetap menjaga

persaudaraan, elit harus bisa bersikap dewasa

dan memberikan contoh yang baik untuk

rakyat agar gesekan-gesekan yang terjadi

dapat segera pulih.

Define Problem. Pada episode Suara Penentu Mata Najwa

tanggal 17 April 2019, Najwa membuka dialog dengan sebuah

pertanyaan mengenai penilaian proses pemilihan umum kepada

KPU sebagai penyelenggara.

“Bagaimana KPU? Memberi nilai sendiri berani tidak? Hari ini

berapa nilainya pelaksanaan pemilu? Kalau tidak berani, saya

lempar ke yang lain, tapi bagaimana KPU melihat seluruh

rangkaian proses pemilihan hari ini?”2

2 Mata Najwa episode Suara Penentu, segmen 1 menit 03.27-03.38

Page 98: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

84

Melalui pertanyaan tersebut, Najwa berusaha memberikan

kesempatan kepada KPU untuk mengevaluasi diri. Kemudian, ia

juga menanyakan pertanyaan yang sama kepada hampir seluruh

narasumber yang hadir pada episode tersebut, yaitu bagaimana

mereka menilai proses pemilihan umum hari itu. Tak hanya

narasumber yang hadir, Mata Najwa menampilkan Video Tape

pernyataan dari kedua calon presiden dan wakil presiden, Joko

Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi, tentang penilaian

mereka terhadap pemilu.

Dengan demikian, Najwa Shihab sebagai pemandu

program talkshow Mata Najwa mengindentifikasi bahwa dalam

proses pemilu 2019 masih banyak aspek yang perlu dievaluasi

bersama oleh seluruh pihak baik KPU, elit politik, dan masyarakat.

Diagnose Causes. Jusuf Kalla adalah yang pertama kali

mengatakan bahwa waktu kampanye pada pemilu 2019 terlalu

lama. Selama tujuh bulan masa kampanye, tak melulu kampanye

sehat yang diperlihatkan kepada masyarakat. Hal inilah yang

kemudian menyebabkan kebisingan-kebisingan di masyarakat dan

elit politik semakin memanas.

“Tujuh bulan orang berpikir, mendengarkan perdebatan, orang

mendengarkan segala macam pikiran negatif atau kampanye

negatif, itu terlalu lama. Jadi memang harus dievaluasi lagi lah.

Yang lalu-lalu hanya satu setengah bulan atau dua bulan. Ini

karena disatukan ini menyebabkan masalah sebetulnya.” 3

3 Mata Najwa episode Suara Penentu, segmen 3 menit 03.33-04.08

Page 99: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

85

Setelah mendengarkan pernyataan dari Jusuf Kalla, Najwa

Shihab terus mengulang-ngulang pertanyaan tersebut kepada

narasumber yang lain. Najwa bertanya kepada Zainal Arifin,

“....tujuh bulan terlalu panjang katanya, Anda setuju dengan Pak

JK?”. Kemudian pada segmen 10, Najwa juga menanyakan

pertanyaan yang sama kepada Yasona Laoly,

“Pak Yasonna, ini tadi saya berbincang dengan KPU, dengan

Bawaslu, dengan beberapa teman-teman yang mengatakan

kampanye sekarang melelahkan dan terlalu panjang. MK, itu

keputusan MK dibuat serentak. Dalam kacamata Anda sebagai

Menteri Hukum dan HAM dan juga kacamata Anda sebagai caleg.

Apakah memang perlu dievaluasi ulang?”

Pertanyaan-pertanyaan mengenai kampanye terlalu

panjang yang diulang menunjukkan bahwa Mata Najwa berusaha

mencari argumen-argumen pendukung bahwa penyebab segala

hiruk pikuk, kebisingan, dan perselisihan yang terjadi dalam

pemilu 2019 disebabkan oleh keputusan Mahkamah Konstitusi

untuk menyelenggarakan pemilu secara serentak sehingga

menyebabkan proses kampanye yang terlalu lama.

Make Moral Judgement. Penilaian terhadap

penyelenggaran pemilu 2019 secara serentak adalah bukan

keputusan terbaik yang dikeluarkan oleh Mahkamah Konsitusi.

Keputusan ini harus dievaluasi secara keseluruhan, sebab telah

mengakibatkan banyak permasalahan dalam praktiknya.

Dalam dialog berikut Najwa Shihab bertanya kepada

komisioner Bawaslu, Fritz Edward Siregar dan Direktur Eksekutif

Perludem, Titi Anggraeni, tentang temuan-temuan mereka selama

Page 100: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

86

proses pemilu yang kemudian dapat dijadikan sebagai argumen

pendukung bahwa pemilu 2019 memang benar-benar harus

dievaluasi.

Najwa: “....apakah memang banyak temuan pelanggaran-

pelanggaran yang patut dicurigai akan mempengaruhi hasil atau

pelanggaran-pelanggaran yang masuk kategori kalaupun ada, itu

tidak signifikan.”

Fritz: “....Sampai hari ini memang pada saat masa tenang sampai

dengan hari pemungutan suara kami menemukan ada 30 kasus

mengenai politik uang yang terjadi di 30 tempat. Ada persoalan

logistik seperti misalnya surat suaranya ada yang tertukar, atau

surat suara yang terlambat, atau juga terkait dnegan pemilih yang

tidak bisa mencoblos karena dia tidak terdaftar di DPT atau di

DPTB ataupun karena dia tidak bia mendaftar karena KTPnya

tidak berada di situ.”

Najwa: “....saya harus tanya spesifik karena ini disebutkan oleh

Prabowo Subianto dalam konferensi persnya. Belum lagi banyak

ditemukan surat suara yang dicoblos 01, apakah itu juga Anda

temukan?”

Fritz: “Ada 5-6 TPS di mana ada laporannya surat suaranya

sudah tercoblos. Tetapi jumlahnya itu juga ada 7, 1, atau 2. Tetapi

memang kami bawaslu ada merekomendasikan untuk pemungutan

suara ulang di 34 TPS serta pemungutan suara lanjutan di 1390

TPS. Tapi itu disebabkan karena logistiknya terlambat datang.”

Najwa: “Baik, Mbak Titi, bagaimana mengomentari itu? Jadi dari

sekian banyak ini temuan Bawaslu, itu artinya?”

Titi: “....secara garis besar temuannya hampir sama. Temuan

paling mendasar adalah soal kapasitas teknis. Bagaimana teknis

KPPS dikelola, misalnya hal-hal yang secara administratif harus

dipenuhi, memang itu ada kendala, misal tidak diumumkannya

DPT, DCT, dan lain sebagainya. Yang kedua soal ketidakpahaman

soal penggunaan hak pilih, yang ketiga soal kapasitas KPPS yang

memang itu tidak standar. Ini PR besar kita, Pak..”4

4 Mata Najwa episode Suara Penentu, segmen 7 menit 00.35-04.23

Page 101: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

87

Treatment Recommendations. Dalam wawancaranya,

Najwa Shihab meminta solusi dari setiap narasumber sebelum

menutup dialognya agar segala kebisingan dan perselisihan ini

tidak terjadi berlarut-larut di masyarakat dan para elite. Kemudian

Najwa Shihab berusaha kembali menekankan solusi dengan

merangkum pernyataan-pernyataan setiap narasumber yang hadir

sebagai penutup program episode Suara Penentu.

“Memang tak harus sama, tetapi beda itu tetap saudara. Saya rasa

itu pesan yang harus kita gaungkan. Karena rasa-rasanya tidak

akan secepat itu bisa hilang sama sekali rasa-rasa permusuhan

akibat copras-capres ini. Tetapi insyaAllah mudah-mudahan kita

semua dewasa apalagi kalau elitenya juga mencontohkan

bagaimana rakyatnya harus bersikap.”5

Melalui kata-kata “memang tak harus sama, tetapi beda itu

tetap bersaudara”, jelas bahwa solusi yang ditawarkan adalah

dengan mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persaudaraan

sebangsa dan setanah air, juga mengajak elit untuk memberi

contoh kepada masyarakat dengan bersikap dewasa dalam proses

pemilu ini.

2. Framing Mata Najwa Episode Usai Pemilu, 24 April

2019

Mata Najwa Epiosde Usai Pemilu 24 April 2019

menghadirkan narasumber-narasumber yaitu Sekretaris Tim

Kemenangan Nasional (TKN), Hasto Kristiyanto; Wakil Ketua

5 Mata Najwa episode Suara Penentu, segmen 13 menit 05.08-05.29

Page 102: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

88

Badan Pemenangan Nasional (BPN), Priyo Budi Santoso; Wakil

Sekretratis Jenderal (Wasekjen), Partai Gerindra Andre Rosiade;

Ketua KPU, Arief Budiman; Ketua Bawaslu, Abhan; dan Sekjen

Perhimpunan Survey Opini Publik Indonesia dan juga direktur

eksekutif Charta Politika,Toto Winarto Wijaya.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02,

Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim telah memenangkan

Pemilu 2019 berdasarkan exit-poll dan quick count yang dilakukan

oleh lembaga internal BPN Prabowo-Sandi dengan angka 62%,

padahal KPU sendiri belum selesai merekapitulasi surat suara

secara nasional. Klaim kemenangan ini kemudian menjadi

kontroversial dan menyebabkan suasana di tengah masyarakat

semakin tidak kondusif.

Wakil ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN), Priyo

Budi Santoso, mengatakan bahwa klaim kemenangan merupakan

hal yang wajar dilakukan dan lazim terjadi di negara-negara

demokrasi, apalagi jika dilakukan oleh calon dari pihak penantang

petahana. Pilihan politik semacam ini, menurutnya, adalah pilihan

rasional yang berhak untuk dilakukan.6

Selain klaim kemenangan, muncul juga tudingan-tudingan

bahwa KPU tidak netral dan mencoba melebihkan angka perolehan

suara agar dapat memenangkan calon nomor urut 01, Joko

Widodo-Ma’ruf Amin. KPU juga telah menyangkal adanya

kecurangan yang dituduhkan kepadanya. Ketua KPU, Arief

6 Mata Najwa Episode Usai Pemilu, segmen 3 menit 04.03-04.34

Page 103: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

89

Budiman, mengatakan bahwa tidak mungkin mereka berlaku

curang ketika mereka membuka data penghitungan secara

transparan kepada masyarakat.

Menanggapi hal ini, pada segment pertama Mata Najwa

menayangkan rekaman dialog antara Najwa Shihab dan Joko

Widodo. Dalam dialog tersebut, Jokowi mengatakan bahwa

tudingan adanya kesengajaan untuk menambah suara kepada

dirinya merupakan sikap yang terlalu berlebihan.7 Jokowi juga

menilai bahwa KPU sudah bekerja dengan sangat netral dan

profesional.8

Tabel 4.9

Analisis Framing Mata Najwa Episode Usai Pemilu,

24 April 2019

Define Problem Klaim-klaim kemenangan pasangan calon

presiden dan wakil presiden.

Diagnose Causes Ketidakpercayaan kepada lembaga

survey.

Make Moral

Judgement

Klaim kemenangan akan berdampak

serius pada persatuan bangsa. Selain itu,

ketidakterbukaan kubu 02 terhadap data

yang dijadikan dasar klaim kemenangan

dinilai melanggar hak rakyat untuk

mendapat keterbukaan informasi.

Treatment

Recommendations

Memantau tahapan penghitungan suara

dan melakukan langkah-langkah

konstitusional apabila ada kecurangan.

7 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 2 menit 03.35-03.55 8 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 2 menit 02.44-02.53

Page 104: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

90

Define Problem. Mata Najwa Episode Usai Pemilu 24

April 2019 dibuka dengan sebuah narasi, yang menjadi ciri khas

program Mata Najwa.

“.....pencoblosan telah dilaksanakan dan kini memasuki fase

genting penghitungan. Sangat wajar muncul ketidakpuasan

musykil pemilu berjalan nihil kekurangan. Silahkan mengawal

penghitungan dengan suara lantang, suara rakyat mutlak dijaga

agar tidak lekang. Tapi bagaimana dengan klaim-klaim

kemenangan? Berbahayakah bagi prinsip-prinsip persatuan?”9.

Selain itu, Mata Najwa juga menampilkan video deklarasi

kemenangan yang dilakukan oleh calon presiden nomor urut 02

Prabowo Subianto. Video itu diputar dua kali pada segmen

pertama dan ketiga.

Melalui narasi dan penayangan video deklarasi tersebut,

dapat diidentifikasi bahwa Mata Najwa epiosde kali ini

memfokuskan diri terhadap kegentingan-kegentingan yang terjadi

usai pencoblosan, terutama tentang klaim-klaim kemenangan.

Diagnose Causes. Segmen pertama dibuka dengan

penayangan Video Tape yang menampilkan kedua calon presiden

dan wakil presiden berpidato di hadapan pendukungnya. Calon

nomor urut 01 mengatakan bahwa 12 lembaga survey menyatakan

Jokowi dan K.H. Ma’ruf Amin mendapatkan persentase 54,5%.

Sedangkan calon nomor urut 02 mengatakan mereka menang

dengan angka 62% dan mendeklarasikan kemenangan sebagai

Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2024.

9 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 1 menit 00.36-00.59

Page 105: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

91

Pada segmen 3 Wakil Ketua Umum BPN, Priyo Budi

Santoso mengatakan bahwa alasan Prabowo Subianto melakukan

deklarasi adalah karena situasi politik yang genting.

Najwa “Apa sebetulnya dasar Pak Prabowo dan Pak Sandiaga

Uno mendeklarasikan kemenangan sampai berkali-kali? Dasar

utamanya apa, Mas Priyo?”

Priyo: “....karena memang situasi politik yang agak -tanda kutip-

genting. Kemudian menghasilkan sebuah kesimpulan, ini patut

untuk dideklarasikan.”10

Kemudian pada segmen 4 dibahas mengenai kecurigaan-

kecurigaan dari kubu calon nomor urut 02 kepada lembaga-

lembaga survey yang mengadakan quick count. Wasekjen Partai

Gerindra, Andre Rosiade mempertanyakan dana survey yang

dimiliki oleh lembaga-lembaga survey.

Andre: “Patut diduga, lembaga survey sekaligus menjadi

konsultan kemenangan Pak Jokowi.”11

Peneliti beranggapan bahwa pada episode Mata Najwa kali

ini, yang menjadi penyebab terjadinya deklarasi kemenangan oleh

calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo

Subianto-Sandiaga Uno adalah karena ketidakpercayaan kepada

lembaga-lembaga survey. Mereka mengkhawatirkan terjadi

kecurangan-kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif

yang kemudian memenangkan calon presiden dan wakil presiden

nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

10 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 3 menit 01.02-01.32

11 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 4 menit 05.00-05.08

Page 106: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

92

Make Moral Judgement. Pada segmen keenam, terjadi

perdebatan antara BPN, TKN, dan lembaga survey mengenai

klaim kemenangan yang dilakukan oleh Prabowo-Sandi. BPN

mengatakan bahwa mereka sangat berhak mengatakan bahwa

Prabowo-Sandi adalah pemenang Pemilu 2019. Pernyataan ini

disanggah oleh TKN dan lembaga survey, sebab data yang

digunakan untuk mendeklarasikan kemenangan itu tidak pernah

dibuka kepada publik.

Andre: “Semua sepakat bahwa yang menentukan siapa pemenang

pemilu adalah KPU. Proses rekapitulasi sedang berlangsung.

Menjadi bias ketika ada klaim sepihak dari BPN yang menyatakan

Pak Prabowo menang sementara quick count yang diterima

sebagai metodologi ilmiah menyatakan berbeda. Kami hanya

minta sederhana, mengapa BPN nggak terbuka?”12

Yunarto: “....semua lembaga kecuali lembaga Pak Prabowo yang

tidak pernah dibuka datanya mengatakan Prabowo unggul. Jadi

Anda jangan gunakan yang bahaya terminologi secara hukum.”13

Melalui perdebatan yang cukup panas tersebut, peneliti

menganalisa bahwa dialog tersebut cukup dapat dijadikan

pendukung bahwa klaim kemenangan memang tidak seharusnya

dilakukan. Proses rekapitulasi suara oleh KPU sebagai lembaga

resmi penyelenggara pemilu belum selesai, tetapi klaim

kemenangan sudah dilakukan, apalagi tanpa menunjukkan kepada

publik data-data yang digunakan sebagai dasar dilakukannya

deklarasi kemenangan tersebut.

12 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 6 menit 08.28-08.49

13 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 6 menit 10.04-10.12

Page 107: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

93

Kemudian dalam narasi pembuka segmen pertama Najwa

mengatakan, “...bagaimana dengan klaim-klaim kemenangan?

Berbahayakah bagi prinsip-prinsip persatuan?”14 menunjukkan

bahwa klaim kemenangan yang dilakukan pasangan calon presiden

dan wakil presiden tampaknya akan membawa dampak yang serius

bagi persatuan bangsa Indonesia.

Dengan demikian, Mata Najwa Episode Usai Pemilu

menunjukkan bahwa ada nilai moral yang dilanggar dalam klaim-

klaim kemenangan dan saling tuding kecurangan, yaitu hak publik

terhadap keterbukaan informasi dan ancaman terhadap prinsip-

prinsip kesatuan.

Treatment Recommendations. Pada segmen terakhir,

Najwa mempersilakan narasumber untuk menyampaikan kalimat

penutupnya dimulai dari Andre Rosiade sebagai perwakilan dari

kubu Prabowo Subianto, dan yang terakhir oleh Arief Budiman

sebagai perwakilan dari KPU dan Bawaslu. Arief mengatakan

bahwa dalam proses pemilu, pihaknya sudah melakukan pekerjaan

secara transparan dan menyarankan kubu Prabowo-Sandi untuk

membuktikan apabila terjadi kecurangan.

“Silahkan Anda saksikan, silahkan Anda catat semua kejadian-

kejadiannya. Saya pikir kalau memang ada kecurangan silahkan

dibuktikan dan disampaikan gitu ya, tidak perlu mengambil

kesimpulan bahwa ada kecurangan yang masif gitu ya.”15

14 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 1 menit 00.59 15 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 7 menit 06.27-07.12

Page 108: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

94

Kemudian Najwa Shihab juga menyampaikan narasi

penutupnya,

“....yang pokok adalah kesediaan mengoreksi diri agar apa yang

luput kelak tidak terulang kembali. Tiap elemen demokrasi wajib

menjaga suara rakyat. Tiap suara terlalu berarti untuk dibuat

khianat. Bersama dengan tetap memantau proses penghitungan,

pakai semua jalur legal untuk pecahkan persoalan. Agar

ketidakpuasan tak berakhir dengan perpecahan....”16

Peneliti beranggapan narasi tersebut banyak sekali

mengandung solusi yang berarti. Najwa Shihab, sebagai pemandu

acara Mata Najwa, menghimbau agar seluruh pihak harus bersedia

mengoreksi diri dan melakukan pekerjaannya dengan amanah. Ia

juga mengajak seluruh masyarakat untuk memantau proses

penghitungan suara dan melakukan tahapan-tahapan

konstitusional apabila melihat hal-hal yang terindikasi sebuah

kecurangan.

3. Framing Mata Najwa Episode Laga Usai Pilpres, 1

Mei 2019

Dua minggu setelah pelaksanaan Pemilu, suasana di tengah

masyarakat masih terasa panas. Dalam kurun waktu dua minggu,

muncul isu kecurangan yang dilakukan oleh KPU. Hal ini

berdasarkan kesaksian-kesaksian masyarakat yang melihat adanya

perbedaan angka perolehan antara C1 KWK dan laman resmi

KPU.

16 Mata Najwa episode Usai Pemilu, segmen 7 menit 07.56-08.22

Page 109: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

95

Selain isu kecurangan yang dilakukan KPU, muncul pula

isu kecurangan yang dilakukan oleh kubu pemenangan calon

presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan

Ma’ruf Amin. Isu ini muncul karena video yang beredar yang

didalamnya terdapat sejumlah orang beramai-ramai mencoblos

nomor urut 01 sebelum TPS dibuka.

Mata Najwa Episode Laga Usai Pilpres 1 Mei 2019

kemudian memfokuskan diri membahas tudingan-tudingan

kecurangan yang terjadi dalam kurun waktu dua minggu sejak

dilaksanakannya pemilu. Dalam talkshownya, dibahas juga

mengenai pidato-pidato dan video kontroversial yang kebanyakan

dilakukan oleh para pendukung calon presiden dan wakil presiden

nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Salah satunya

adalah video Eggi Sudjana yang membahas people power dan

mengatakan tidak perlu lagi mengikuti tahapan-tahapan. Video itu

pun kemudian membuat dirinya dipanggil dan diperiksa oleh

polisi.

Selain menampilkan video-video yang mengundang

ketegangan, Mata Najwa juga menampilkan video yang cukup

membuat suasana lebih rileks. Video tersebut adalah video para

pendukung capres-cawapres nomor urut 01 yang memberi sikap

hormat kepada Joko Widodo sambil berkata “Siap, Pak Presiden!”,

yang mirip dengan video para pendukung capres-cawapres nomor

urut 02 yang beredar beberapa waktu sebelumnya. Kemudian

ditayangkan pula video lucu kebersamaan Arief Puyouno dan

Page 110: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

96

Adian Napitupulu yang menggambarkan bahwa dua orang yang

berbeda pilihan politik seharusnya tetap menjaga persahabatan.

Tabel 4.10

Analisis Framing Mata Najwa Episode Laga Usai Pilpres

1 Mei 2019

Define Problem Suasana politik di Inonesia masih

belum mendingin.

Diagnose Causes Semakin marak tudingan-tudingan

kecurangan.

Make Moral Judgement Elite politik tidak memberi contoh

yang baik, beberapa tindakannya

terkesan mengompori rakyat.

Treatment

Recommendations

Seluruh rakyat Indonesia harus

tetap taat pada aturan yang berlaku

serta menjunjung tinggi

kemanusiaan dan persatuan.

Define Problem. Mata Najwa Episode Laga Usai Pilpres 1

Mei 2019 dibuka dengan pembacaan narasi singkat oleh Najwa

Shihab yang menggambarkan bagaimana situasi politik di

Indonesia setelah dilaksanakan pencoblosan dua minggu

sebelumnya.

“Selama sang wait belum meniup peluit panjang, satu sama lain

masih akan terjang menerjang. Pekat telinga kita oleh retorika

permusuhan yang berkobar di tengah gempita klaim

kemenangan.....”17

17 Mata Najwa episode Laga Usai Pilpres, segmen 1 menit 00.43-00.52

Page 111: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

97

Melaui narasi tersebut, peneliti beranggapan Mata Najwa

mendefinisikan bahwa dua minggu setelah proses pencoblosan,

suasana politik di Indonesia masih belum mendingin. Para

pendukung dan elit politik masih saja menyerang satu sama lain,

dan merasa kubu mereka adalah yang paling benar dan akan

memenangkan Pemilu 2019.

Diagnose Causes. Dalam episode kali ini, tampaknya yang

menjadi fokus dalam talkshow adalah soal tudingan-tudingan

kecurangan. Kecurangan yang beredar itu diduga dilakukan oleh

banyak pihak, baik penyelenggara pemilu maupun peserta pemilu

itu sendiri. Selain itu, masyarakat masih disuguhkan oleh pidato-

pidato provokatif dan menyerang penyelenggara pemilu dan kubu

pasangan capres-cawapres lawan.

Arief Poyuono, pendukung calon presiden dan wakil

presiden nomor urut 02 berkali-kali mengatakan bahwa ia merasa

pihaknya dicurangi oleh KPU, lembaga survey, dan pendukung

lawan.

Arief: “....KPU kan sampai hari ini masih terus menghitung

walaupun dengan penuh kesalahan-kesalahan dan kecurangan-

kecurangan oleh KPU.”18

Arief: “.....ini adalah pemilu curang. ketika sebuah penelitian

mengatakan bahwa di Bengkulu ini menang Joko Widodo 58%

begitu dibuka kotaknya, kalah. Artinya penelitian quick count ini

gugur. Artinya quick count ini memang mau menipu rakyat.”19

18 Mata Najwa episode Laga Usai Pilpres, segmen 1 menit 10.26-10.33

19 Mata Najwa episode Laga Usai Pilpres, segmen 2 menit 04.36-05.19

Page 112: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

98

Najwa: “Tapi bukankah TKN pun juga memiliki bukti kecurangan.

Jadi ya harus diakui ada kecurangan dalam pemilu kemarin?”

Adian : “Bahwa pemilu pasti tidak sempurna iya.”20

Tudingan-tudingan kecurangan ini pun disebutkan berkali-kali

dalam episode Mata Najwa kali ini. Hal ini menunjukkan bahwa

tudingan-tudingan inilah yang menyebabkan suasana setelah

pemilu di tengah masyarakat masih panas.

Make Moral Judgement. Pada segmen pertama, Mata

Najwa memperlihatkan bahwa suasana politik yang amat tegang

yang disuguhkan oleh para pendukung dan elite politik menjadi

contoh yang tidak baik dan membawa dampak yang serius di

masyarakat.

“.....mungkin saja dua politikus ini tidak baper, tidak tersinggung.

Cuma efeknya di bawah, ada yang seperti ini, ketika akhirnya

ramai pemasangan baliho dukungan terhadap Pak Prabowo yang

kemudian berlanjut sampai seperti ini, kita lihat.”21

Pada segmen pertama menit 08.48 sampai 09.45 Mata

Najwa menayangkan berita-berita online dan video mengenai

keributan akibat pemasangan baliho klaim kemenangan calon

presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-

Sandiaga Uno di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Masyarakat

pendukung Prabowo-Sandi tersulut emosi saat baliho itu

diturunkan oleh aparat. Dalam tayangan itu juga diketahui bahwa

wakil ketua umum Partai Gerindra ikut hadir ketika pemasangan

baliho yang kemudian dianggap mengompori rakyat.

20 Mata Najwa episode Laga Usai Pilpres, segmen 3 menit 01.18-

01.25 21 Mata Najwa episode Laga Usai Pilpres, segmen 1 menit 08.30-08.46

Page 113: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

99

Peneliti beranggapan, bahwa tayangan tersebut cukup

dapat dijadikan sebagai bukti atau pendukung argumen bahwa

suasana panas kebencian akibat pemilu masih begitu terasa di

berbagai lapisan, baik elit politik maupun masyarakat.

Treatment Recommendations. Pada segmen terakhir,

Najwa membacakan sebuah narasi penutup yang berisi pesan

bahwa para calon presiden dan wakil presiden beserta

pendukungnya harus lebih bisa memaknai hakikat demokrasi.

“Mengapa sulit memaknai hakikat kompetisi sampai

meluluhlantahkan lawan jadi obsesi. Bukankah tanpa lawan tak

ada prosses kontestasi? Permusuhan ialah ciri perang, bukan

demokrasi. Rival bukanlah musuh tapi hanya sekedar lawan. Rival

bisa dikalahkan tapi tidak untuk dihancurkan. Ambang

minimalnya peraturan, batas maksimalnya kemanusiaan. Titik

medianya adalah persatuan.”22

Peneliti beranggapan bahwa kalimat terakhir Najwa

Shihab, “ambang minimalnya peraturan, ambang maksimalnya

kemanusiaan, titik medianya adalah persatuan”, perlu

digarisbawahi. Melalui kalimatnya, Najwa menyampaikan bahwa

dalam menyikapi pemilu, seluruh rakyat Indonesia termasuk elit

politik harus tetap taat kepada peraturan yang berlaku dengan

mengikuti tahapan-tahapan yang telah ditetapkan. Semua elemen

masyarakat juga menjaga agar tidak terjadi perpecahan dengan

menjunjung tinggi kemanusiaan dan persatuan.

Selain itu, Mata Najwa juga menayangkan video Arief

Poyuono dan Adian Napitupulu berkali-kali bertingkah lucu satu

22 Mata Najwa episode Laga Usai Pilpres, segmen 7 menit 09.41-10.08

Page 114: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

100

sama lain. Melalu video tersebut, peneliti melihat bahwa Mata

Najwa ingin memberi pesan bahwa masyarakat Indonesia harus

tetap menjaga persaudaraan meskipun berbeda pilihan politik.

4. Framing Mata Najwa Episode Demi Demokrasi, 8 Mei

2019

Hampir seluruh aspek pelaksanaan Pemilu 2019 memang

masih perlu dievaluasi. Pemilu 2019 menjadi sejarah baru bagi

Indonesia sebagai pemilu serentak pertama dan memakan waktu

sangat panjang. Pemilu 2019 melibatkan 6 juta petugas untuk 800

ribu TPS yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Alih-alih

menjadi pesta demokrasi, pemilu 2019 ini malah menjadi sebuah

tragedi yang memilukan. Sebanyak lebih dari 500 orang petugas

pemilu meninggal dunia karena kelelahan luar biasa. Bagaimana

tidak, banyak dari mereka harus bekerja overtime, bahkan

beberapa petugas bekerja lebih dari 24 jam nonstop, tanpa istirahat

sama sekali.

Tabel 4.11

Analisis Framing Mata Najwa Episode Demi Demokrasi

8 Mei 2019

Define Problem Banyaknya petugas TPS dalam

Pemilu 2019 yang meninggal dunia.

Diagnose Causes DPR dan pemerintah yang menyusun

undang-undang pelaksanaan pemilu,

yang aturannya mengakibatkan

Page 115: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

101

kelelahan yang luar biasa sehingga

jatuh korban meninggal dunia.

Make Moral Judgement Sistem pemilu serentak tak layak lagi

untuk diperhatakankan.

Treatment

Recommendations

Perlu dilakukan evaluasi secara

menyeluruh.

Define Problem. Mata Najwa episode Demi Demokrasi

menjadi sangat dramatis dan menyentuh hati karena menghadirkan

kisah-kisah luar biasa dari orang-orang yang berjasa dalam

penyelenggaraan pemilu. Seperti biasa, Najwa mengawali program

dengan membacakan sebuah narasi yang menggambarkan betapa

luar biasanya perjuangan para petugas yang bekerja di balik

pelaksanaan Pemilu 2019. Dalam narasinya Najwa mengatakan,

“Kertas yang diisi dan dihitung sampai lima buah, bekerja untuk

pemilu ini menjadi amat lelah. Belum lagi kondisi geografis negeri

yang begitu beragam, medan yang berat kerap menyulitkan

pergerakan. Di tengah tekanan para pendukung kontestan,

petugas pemilu bekerja dalam kecemasan. Ratusan petugas

akhirnya meninggal dunia, menjadi korban demi menjaga setiap

suara.”23

Melalui kalimat “ratusan petugas akhirnya meninggal

dunia, menjadi korban demi menjaga setiap suara. Siapa yang

pantas diminta pertanggungjawaban?”, Mata Najwa tampaknya

mendefinisikan bahwa banyaknya jumlah korban meninggal dunia

menunjukkan pemilu 2019 mempunyai masalah yang sangat serius

dan harus ada yang bertanggungjawab atas peristiwa ini.

23 Mata Najwa Epsiode Demi Demokrasi, segmen 1 menit 00.38-01.00

Page 116: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

102

Selain itu, korban-korban meninggal akibat pemilu ini juga

menjadi perhatian utama dalam Mata Najwa episode Demi

Demokrasi sebab mendapatkan durasi lebih banyak dibanding

kasus lain, yaitu segmen satu dan dua yang total durasinya adalah

30 menit 16 detik dari total keseluruhan durasi 90 menit. Belum

lagi pada segmen-segmen selanjutnya, kasus meninggalnya para

petugas pemilu ini tetap disebut berkali-kali semakin menujukkan

bahwa peristiwa ini menjadi indikator utama bahwa pemilu 2019

tak sepenuhnya berjalan dengan baik.

Diagnose Causes. Pada episode Demi Demokrasi, Mata

Najwa fokus kepada perjuangan orang-orang yang bekerja dalam

penyelengaraan pemilu, baik petugas TPS, petugas keamanan,

maupun petugas distribusi logistik. Para petugas yang meninggal

dunia, hampir seluruhnya merupakan petugas di TPS yang bekerja

secara overtime, bahkan tidak sedikit yang bekerja sampai lebih

dari 24 jam tanpa istirahat. Kelelahan karena jam kerja yang

overtime ini lah disebutkan oleh dokter Ari Fahrizal Syam sebagai

faktor pencetus kematian.24

Pada segmen 6, ketika Najwa berdialog dengan ketua KPU

DKI Jakarta, wakil ketua komisi 2 DPR RI, guru besar psikologi

politik UI, dan direktur eksekutif Perludem, Najwa bertanya,

“Saya tidak mau mencari siapa yang salah sih, cuma kan undang-

undang itu yang bikin DPR dan pemerintah ya...”25

24 Mata Najwa Episode Demi Demokrasi, segmen 2 menit 09.42-09.50

25 Mata Najwa Episode Demi Demokrasi, segmen 6 menit 01.47-01.51

Page 117: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

103

Melalui pertanyaan tersebut, peneliti beranggapan bahwa

secara tidak langsung Najwa menjadikan DPR dan pemerintah

sebagai penyebab dari segala permasalahan yang terjadi dalam

pemilu 2019, karena yang menyusun undang-undang pelaksanaan

pemilu adalah DPR dan pemerintah.

Make Moral Judgement. Narasi yang dibacakan oleh

Najwa dalam pembuka program di segmen pertama, penggalannya

adalah sebagai berikut,

“Ratusan petugas akhirnya meninggal dunia, menjadi korban

demi menjaga setiap suara. Siapa yang pantas diminta

pertanggungjawaban? Masih layakkah pemilu serentak

dipertahankan?”26

Selain itu, dalam narasi penutup pada segmen terakhir,

Najwa mengatakan bahwa Pemilu 2019 amat menyita tenaga yang

luar biasa dan tak bisa lagi ditoleransi jika telah menyebabkan

banyak korban meninggal.

“Ribuan petugas bekerja menembus medan yang berat, begadang

berhari-hari dalam rekap yang berlarat-larat. Tetap saja kematian

ratusan tak bisa ditolerir, sistem yang tumbalkan nyawa tak layak

diakomodir.”27

Penggalan narasi yang dibacakan tersebut tampaknya

sangat menggambarkan betapa luar biasa permasalahan yang

terjadi dalam Pemilu 2019 ini. Melalui kalimat “masih layakkah

pemilu serentak dipertahankan?” dan “kematian tak bisa ditolerir,

sistem yang tumbalkan nyawa tak layak diakomodir”, peneliti

26 Mata Najwa Episode Demi Demokrasi, segmen 1 menit 00.55-01.06

27 Mata Najwa Episode Demi Demokrasi, segmen 7 menit 05.36-05.49

Page 118: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

104

beranggapan bahwa pemilu serentak tampaknya tak bisa

dipertahankan apabila menimbulkan masalah yang luar biasa

serius, apalagi sampai meregang nyawa orang-orang yang bekerja

menjadi petugas pemilu.

Treatment Recommendations. Pada segmen terakhir,

Najwa membacakan narasi sebagai penutup program. Ia

mengatakan bahwa petugas adalah warga yang harus dilindungi

sehingga patut diapresiasi, bukannya malah menjadi tumbal

sebuah peristiwa yang kerap kali dikatakan pesta demokrasi.

“Para petugas adalah warga yang harus dilindungi, mereka layak

diapresiasi dan bukannya malah mati. Evaluasi harus dilakukan

secara menyeluruh, agar lima tahun lagi tidak ada yang terbunuh.

Tak perlu ragu untuk mencari format alternatif, asal jangan

dipakai demi motif politik yang sempit. Bukankah demokrasi untuk

melindungi sang warga? Tak boleh ada lagi pemilu yang

merenggut nyawa.”28

Dalam narasinya tersebut, jelas sekali Najwa memberikan

solusi untuk permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia

sekarang ini. Melalui kalimat “evaluasi harus dilakukan secara

menyeluruh, agar lima tahun lagi tidak ada yang terbunuh”,

Najwa menginginkan proses Pemilu 2019 harus dievaluasi secara

menyeluruh, meliputi segala aspek dalam setiap detail pelaksanaan

pemilu. Hal ini perlu dilakukan agar bisa menjadi pembelajaran

agar pemilu-pemilu selanjutnya tak terjadi hal yang serupa, apalagi

sampai menyebabkan banyak korban meninggal seperti yang

terjadi saat ini.

28 Mata Najwa Episode Demi Demokrasi segmen 7 menit 05.50-06.14

Page 119: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

105

5. Framing Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang

Penentuan, 15 Mei 2019

Satu minggu sebelum penetapan presiden dan wakil

presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum, tampaknya

suasana politik di Indonesia malah semakin panas. Calon presiden

nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan dalam orasi di

hadapan para pendukungnya bahwa ia akan menolak hasil

penghitungan suara yang dilakukan dengan curang.

Kemudian, pihak pendukung calon presiden dan wakil

presiden nomor urut 02 dengan lantang terus mengatakan bahwa

mereka tidak akan membawa hasil penghitungan suara ke

Mahkamah Konstitusi, namun langsung mengerahkan massa yang

mereka sebut dengan People Power. Hal ini disebabkan mereka

kecewa dengan Mahkamah Konstitusi, yang menurut mereka, akan

mengikuti naluri keinginan petahana, penguasa, pemerintah, bukan

demokrasi.29

Selain itu, masalah kecurangan masih lantang diteriakkan

oleh para pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut

02. Kemudian terjadi pula penangkapan beberapa tokoh yang

gencar dilakukan akibat kasus makar, salah satunya penangkapan

Eggi Sudjana akibat pidatonya mengenai people power dan

mengatakan untuk tidak perlu lagi mengikuti tahapan-tahapan

29 Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan, segmen 1

menit 12.38-13.01

Page 120: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

106

berikutnya dalam Pemilu 2019. Kedua hal ini juga menjadi salah

satu pemicu semakin memanasnya suasana politik di Indonesia.

Tabel 4.12

Analisis Framing Mata Najwa

Episode Adu Lantang Jelang Penentuan

15 Mei 2019

Define Problem Perseteruan akibat pemilu masih

terus berlanjut, bahkan semakin

memanas.

Diagnose Causes Saling tuding kecurangan dan

ujaran penolakan hasil pemilu.

Make Moral Judgement Hukum tak lagi dianggap penting.

Treatment

Recommendations

Yang kalah harus bisa menerima

kekalahan, yang menang harus bisa

merangkul.

Define Problem. Suasana panas pemilu 2019 tampaknya

tak akan bisa membaik dalam waktu singkat. Satu minggu

menjelang keputusan KPU untuk menentukan calon presiden dan

wakil presiden terpilih, ujaran-ujaran yang bersifat tudingan masih

terasa memenuhi udara politik Indonesia.

Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Demokrasi

dimulai dengan narasi singkat yang menggambarkan bahwa

suasana politik di Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja.

“Semua kubu bersiap-siap menjadi pemenang seraya

menuding yang lain sebagai pecundang. Begitu ada yang memulai

klaim sarat arogansi, sudah tak ada lagi yang bisa menahan diri.

Page 121: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

107

Yang terjadi adalah adu lantang yang memekakkan, retorika yang

melulu sarat dengan ancaman. Masih adakah jalan keluar dari

kebuntuan? Mengapa pemilu tak jua mampu akhiri perseteruan”30

Melalui narasi tersebut, Najwa membingkai bahwa

perseteruan akibat pemilu masih sangat sengit. Ia pun mengatakan

bahwa elit politik tampaknya tak bisa menahan diri untuk

melakukan pernyataan-pernyataan yang isinya penuh ancaman

ketika terjadi klaim-klaim kemenangan dan saling tuding

kecurangan pun masih terus terjadi.

Diagnose Causes. Pada aspek ini, Mata Najwa membingkai

bahwa penyebab perseteruan pemilu masih berlanjut adalah karena

para elit masih terus melakukan hal-hal yang dinilai kurang dewasa

dalam menyikapi segala permasalahan yang ada. Sikap yang

dimaksud adalah saling tuding kecurangan dan pernyataan

penolakan terhadap hasil penghitungan suara.

Hal ini berdasarkan pengamatan peneliti terhadap tayangan

Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan. Saling

tuding kecurangan dan penolakan hasil penghitungan suara

mendapat perhatian lebih karena berkali-kali dibahas oleh Najwa

dalam beberapa segmen.

“Semua kubu bersiap-siap menjadi pemenang seraya menuding

yang lain sebagai pecundang.”31

“Satu minggu lagi KPU menetapkan pasangan presiden dan

wakil presiden terpilih. Namun gaung penolakan hasil

30 Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan, segmen 1

menit 00.38-01.02 31 Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan, segmen 1 menit 00.38-

00.42

Page 122: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

108

penghitungan KPU terus dilontarkan dari pasangan nomor urut

dua.”32

“Hari-hari yang gaduh menuju pentapan tak henti-hentinya suara

klaim kemenangan. Saling tuding hingga adu argumentasi terus

diserukan dua kubu.”33

“....soal akan menolak, soal kecurangan dan sebagainya, itu kerap

kali sudah dilontarkan oleh Pak Prabowo dan juga teman-teman

BPN....”34

Selain pertanyaan-pertanyaan tentang tudingan dan

penolakan hasil pilpres yang dilontarkan kepada Narasumber,

Mata Najwa juga memutar video orasi Prabowo Subianto yang

menyatakan bahwa ia akan menolak hasil penghitungan suara

pemilihan presiden. Video tersebut diputar sebanyak dua kali,

yaitu pada segmen pertama menit 01.55 dan segmen kedua menit

01.24.

Make Moral Judgement. Pada episode kali ini,

pembahasan mengenai ketidakadilan disebutkan 11 kali oleh

pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2

Prabowo-Sandi. Mereka merasa setiap laporan kecurangan yang

mereka laporkan hampir tidak diproses untuk ditindaklanjuti,

sedangkan penangkapan-penangkapan terhadap pendukung calon

presiden dan wakil presiden banyak dilakukan. Misalnya,

penangkapan Eggi Sudjana karena pidatonya yang mengatakan

tidak perlu mengikuti tahapan pemilu selanjutnya, dan

32 Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan, segmen 1

menit 02.23-02.34 33 Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan, segmen 1 menit 03.54-

04.03 34 Mata Najwa Epsiode Adu Lantang Jelang Penentuan, segmen 1 menit 06.18-

06.25

Page 123: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

109

penangkapan seorang pendukung Prabowo-Sandi akibat

mengatakan bahwa ia akan memenggal kepala Joko Widodo.

Selain itu pada segmen pertama, Najwa bertanya soal

pernyataan-pernyataan yang beredar mengenai sikap BPN yang

tidak akan mengadukan segala persoalan ke Mahkamah Konsitusi.

Najwa : “....hari ini kencang sekali suara-suara dari BPN, tidak

akan membawa persoalan hasil penghitungan ke MK. Jadi tidak

akan menggunakan jalur Mahkamah Konstitusi. Apakah itu sikap

resmi BPN?”

Riza : “....undang-undang telah mengatur, laporan ke Bawaslu

kalau ada kekecewaan, pelanggaran, kecurangan. Kami lakukan.

Apakah berhasil? Banyak yang tidak berhasil. Kenapa? Kami

kecewa karena sistemnya sentragakumdu itu ada Bawaslu, ada

kepolisian, ada kejaksaan. Nyata-nyata kami selalu dikalahkan

karena ada dua instrumen di bawalsu itu adalah bagian dari

pemerintah.”

Najwa : “Jadi artinya....”

Riza : “Semua kami lakukan sesuai konstitusi, pengadilan

termasuk MK. Tapi kami terus terang meyakini apapun yang kami

lakukan kami tidak akan dimenangkan. Karena rezim yang

sekarang ini berbeda.”

Najwa : “Tetapi saya ingin dapat konfirmasi, apakah ya akan ke

MK atau tidak akan mengambil jalur MK?”

Riza : “Banyak kekecewaan kami yang luar biasa..... Hari ini

apakah ke MK? Kita akan lihat perkembangannya nanti...”35

Dialog Najwa dengan Riza Patria, juru bicara BPN

Prabowo Sandi, menunjukkan bahwa pihak BPN masih ragu-ragu

untuk membawa kasus ke Mahkamah Konstitusi akibat

35 Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan, segmen 1

menit 11.00-12.37

Page 124: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

110

kekecewaan yang mereka alami. Hal ini jelas memperlihatkan

bahwa hukum di Indonesia tak sepenuhnya bisa diandalkan untuk

menyelesaikan kasus.

Selanjutnya dalam narasi penutupnya di segmen terakhir

Najwa mengatakan,

“Argumentasi menjadi tidak berarti lagi, semua suara akhirnya

lindap menuju mati. Akhirnya semua terbiasa dengan adu

kekuatan. Adu lantang menjelma rimba raya perkelahian. Tak

akan ada lagi yang namanya demokrasi, ketika hukum tak

diindahkan lagi.”36

Melalui narasi tersebut Najwa menggambarkan bahwa saat

ini para elit sepertinya lebih memilih untuk saling adu kekuatan

daripada berargumentasi. Kemudian peneliti beranggapan dalam

kata-kata terakhir narasi Najwa, “tak akan ada lagi yang namanya

demokrasi ketika hukum tak diindahkan lagi”, nilai moral yang

disajikan adalah bahwa di dalam negara demokrasi hukum

seharusnya menjadi hal yang sangat penting dan dijunjung tinggi,

karena tidak akan ada demokrasi jika hukum tidak lagi diindahkan.

Treatment Recommendations. Pada awal segmen terakhir

Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan, Mata Najwa

memutar video pernyatan calon wakil presiden nomor urut 01 KH.

Ma’ruf Amin yang mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus bisa

bersikap dewasa dalam berdemokrasi. Selanjutnya Najwa

mempersilakan narasumber untuk mengatakan closing

36 Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan, segmen 7

menit 07.26-07.45

Page 125: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

111

statementnya masing-masing. Kemudian Najwa menekankan

kembali pernyataan Ace Hasan Syadzily,

“Ukuran berdemokrasi yang kalah menerima kekalahan, yang

menang katanya bisa merangkul begitu ya. Merangkul yang

kalah....”37

Peneliti beranggapan bahwa Najwa berusaha membingkai

penyelesaian masalah, yaitu para elit politik harus bisa bersikap

dewasa dalam berdemokrasi. Adapun sikap dewasa tersebut dapat

ditunjukkan dengan menerima kekalahan apabila kalah dan harus

bisa merangkul yang kalah apabila menang.

6. Framing Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, 22 Mei

2019

KPU akhirnya telah mengumumkan pasangan Joko

Widodo-Ma’ruf Amin sebagai calon presiden dan wakil presiden

peraih suara terbanyak pada 21 Mei 2019, satu hari lebih cepat dari

rencana awal pada tanggal 22 Mei. Namun rupanya hal ini tak

membuat suasana politik di Indonesia semakin baik, malah justru

bayang-bayang perpecahan memenuhi udara Indonesia.

Ribuan massa pendukung calon presiden dan wakil

presiden nomor urut 02 berunjuk rasa di depan kantor Bawaslu di

Jalan M.H. Thamrin, Jakarta. Mereka menuntut untuk

mendiskualifikasi hasil pengumuman pemilihan presiden oleh

37 Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan, segmen 7

menit 03.45-03.51

Page 126: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

112

KPU dan berorasi untuk akan terus mengawal tuntutan dan juga

gugatan yang dilayangkan oleh kubu 02 kepada Mahkamah

Konstitusi.38

Berdasarkan laporan reporter Mata Najwa, Hana Puspita,

yang melaporkan langsung dari tempat kejadian, awalnya Kapolres

Jakarta Pusat menghimbau agar massa meninggalkan lokasi pada

pukul 18.00 kemudian ditelorensi hingga pukul 21.00. Namun

sampai pukul 21.20, massa belum juga mau membubarkan diri

sehingga kepolisian memutuskan untuk menembakkan petasan dan

gas air mata untuk memecah konsentrasi massa.

Pada segmen pertama, Mata Najwa memutar sebuah video

pernyataan Kapolri, Tito Karnavian, bahwa dalam aksi ini diduga

ada oknum bersenjata seolah-olah aparat yang memancing amarah

massa.39 Hal inilah kemudian memunculkan kebencian massa

kepada aparat. Setelah itu, Mata Najwa juga memutar video

pernyatan Polda mengenai penangkapan 257 tersangka yang

diduga menjadi provokator aksi massa.40

Tabel 4.13

Framing Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei,

22 Mei 2019

Define Problem Kericuhan unjuk rasa pendukung

calon presiden dan wakil presiden

nomor urut 2.

38 Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, segmen 1 menit 04.18-04.41

39 Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, segmen 1 menit 07.45-09.21 40 Mata Najwa Epiosde Setelah 22 Mei, segmen 1 menit 09.40-12.41

Page 127: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

113

Diagnose Causes Ketidakpuasan atas hasil

pengumuman presiden dan wakil

presiden terpilih oleh KPU.

Make Moral Judgement Kepolisian menyebutkan bahwa aksi

ini telah ditungganggi oleh oknum

yang menjadi provokator kerusuhan

massa dengan aparat.

Treatment

Recommendations

Prabowo Subianto sebagai calon

presiden nomor urut 02 harus

menemui Jokowi sebagai presiden

terpilih dan mencontohkan sikap

yang menyejukkan bagi masyarakat.

Selain itu para tokoh elite dan seluruh

lapisan masyarakat tidak boleh

mengatakan ujaran-ujaran provokasi

baru.

Define Problem. Pemilu 2019 sudah sampai pada titik

akhir prosesnya, yaitu pengumuman presiden dan wakil presiden

terpilih yang dimenangkan oleh pasangan nomor urut 01, Joko

Widodo-Ma’ruf Amin. Sayangnya, para pendukung dari calon

nomor urut 02 tidak terima atas keputusan ini dan melakukan unjuk

rasa di depan kantor Bawaslu yang berakhir dengan kericuhan.

Oleh karena itu, Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei

memfokuskan diri dengan peristiwa kericuhan yang terjadi pada

hari itu.

“Deru deram kampanye yang begitu riuh rendah berlanjut

dengan kericuhan yang sampai memerah. Miris melewati pemilu

seperti ini, proses politik yang sungguh menyayat-nyayat hati.

Perpecahan kini menjadi ancaman yang konkrit.”41

41 Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, segmen 1 menit 00.38-00.53

Page 128: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

114

Narasi tersebut dibacakan Najwa sebagai pembuka

program. Melalui kalimat-kalimat tersebut, peneliti beranggapan

bahwa Najwa menggambarkan bahwa proses politik yang terjadi

sekarang ini sepertinya sudah kelewat batas. Ia mendefinisikan

bahwa kericuhan-kericuhan yang terjadi ini tentu dikhawatirkan

akan membawa dampak perpecahan bagi bangsa Indonesia.

Diagnose Causes. Reporter Mata Najwa, Cindy Melody,

mengatakan dalam laporan langsungnya bahwa massa aksi unjuk

rasa yang terjadi di depan kantor Bawaslu ini menuntut untuk

dilakukan diskualifikasi terhadap hasil pengumuman pemilihan

presiden yang dilakukan oleh KPU.

“Mereka masih memiliki tuntutan yang sama, yakni meminta untuk

mendiskualifikasi hasil dari pengumuman pilpres oleh KPU dan

juga mereka berorasi akan terus mengawal tuntutan dan juga

gugatan yang dilayangkan oleh kubu 02 kepada Mahkamah

Konstitusi.”42

Peneliti beranggapan, adanya unjuk rasa di depan kantor

Bawaslu ini disebabkan oleh kekecewaan para pendukung calon

presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-

Sandiaga Uno terhadap hasil pengumuman presiden dan wakil

presiden terpilih.

Aksi ini sebenarnya sudah bisa diprediksi akan terjadi

karena sebelumnya para pendukung calon presiden dan wakil

presiden nomor urut 02 seringkali menyebut adanya kecurangan

yang dilakukan dalam pemilu 2019 yang akhirnya merugikan kubu

42 Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, segmen 1 menit 04.18-04.41

Page 129: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

115

mereka. Para pendukung calon presiden nomor urut 02 mengaku

telah melakukan jalur-jalur konstitusional dengan melaporkan

segala perkara ke Bawaslu namun laporan mereka tidak

ditindaklanjuti, sehingga meluaplah kekecewaan mereka yang

disuarakan pada aksi unjuk rasa 22 Mei ini.

Make Moral Judgement. Pada segmen pertama, Najwa

memutar sebuah video pernyataan Kapolri, Tito Karnavian, yang

mengatakan bahwa aksi ini telah ditunggangi oleh oknum yang

mengakibatkan kericuhan antara massa dan aparat.

“....polri juga sudah melakukan penangkapan terhadap sejumlah

orang berikut senjata api yang bertujuan untuk membuat

kerusuhan di tanggal 22. Kita memang sudah mendapat informasi

bahwa akan ada rencana pada saat aksi 22 yang akan melakukan

aksi penembakan termasuk penembakan terhadap massa, yang

nanti kemudian diciptakan martir seolah-olah yang melakukannya

adalah dari aparat sehingga timbul kemarahan publik...”43

Setelah itu, Mata Najwa juga menayangkan video

pernyataan Polda yang merilis penangkapan 257 orang yang

menjadi provokator aksi massa.

“.... yang bersangkutan dikenakan pasal 170 KUHP, dan pasal

212, pasal 214, pasal 218. Dan yang di petamburan ada tambahan

pasal 187 yaitu pembakaran, di petamburan itu. Jadi bahwa

pelaku-pelaku ini yang kita amankan, yang kita tangkap sebanyak

257 ini ada yang nyuruh dan sudah mensetting kegiatan.”44

Melalui dua video yang ditayangkan tersebut, peneliti

beranggapan bahwa nilai moral yang digunakan Mata Najwa untuk

menjelaskan kerusuhan yang terjadi dalam unjuk rasa adalah

43 Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, segmen 1 menit 08.05-09.17

44 Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, segmen 1 menit 10.05-10.50

Page 130: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

116

bahwa aksi ini memang telah dimanfaatkan oleh oknum-oknum

tertentu yang menjadi provokator. Mata Najwa tidak membahas

secara detail siapa yang menjadi tersangka kerusuhan dalam aksi

tersebut bahkan sampai segmen terakhir topik mengenai pelaku

provokasi kerusuhan ini tidak dibahas.

Treatment Recommendations. Melihat bagaimana

kerusuhan ini terjadi, tentu tidak akan mudah mengembalikan

suasana menjadi baik lagi, apalagi jika tokoh elite tidak

mencerminkan sikap yang seharusnya bisa dijadikan contoh baik

untuk masyarakat. Pada segmen terakhir, Mata Najwa memutar

video pernyataan Jusuf Kalla yang menghimbau agar para elite dan

para pemimpin dapat memberikan ketenangan agar kerusuhan

tidak terus berlanjut dan membawa dampak yang merugikan.

Kemudian Najwa memberikan kesempatan kepada

narasumber untuk memberikan closing statement berisi apa saja

hal-hal yang harus dilakukan bangsa Indonesia setelah peristiwa

ini.

Direktur Pusat Studi Konstitusi Univeritas Andalas, Feri

Amsari, dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya,

sepakat bahwa Prabowo harus segera bertemu dengan Jokowi

untuk saling merangkul karena akan menimbulkan kesejukan dan

tentunya akan diikuti oleh para pendukung mereka yang selama ini

berseteru. Kemudian Yunarto Wijaya juga mengatakan bahwa para

tokoh dan seluruh lapisan masyarakat termasuk para pendukung

juga tidak boleh mengatakan kalimat-kalimat provokasi baru yang

bisa memicu terjadinya kericuhan lagi.

Page 131: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

117

“....lima tahun terakhir kita terbelah menjadi pendukung Prabowo

dan pendukung Jokowi. Cebong dengan kampret. Demokrasi

kultus yang kemudian bergantung pada sosok tersebut. Dan

memang simbolisasi itu dibutuhkan dalam waktu cepat tetapi tidak

berhenti pada level itu. Bagaimana tokoh lokal, masyarakat, dan

pendukung, dan orang-orang yang berada di depan sini tadi juga

berbicara dan berdialog dengan kita, memulai dengan tidak

membuat kalimat-kalimat provokasi baru.”45

Selanjutnya sebagai penutup program, Najwa mengajak

perwakilan BPN dan TKN yang hadir pada malam itu untuk

berpelukan sebagai bentuk simbol kesejukan yang diharapkan

akan diikuti oleh seluruh pendukung mereka.

“....ditengah situasi belum kondusif di tengah-tengah masyarakat,

kita ingin para elite kita, para politikus-politikus hebat ini bisa

memberikan contoh dengan saling berpelukan, bersalaman....”46

“Mudah-mudahan suasana sejuk ini juga bisa ditularkan nanti di

bawah. Karena sekarang bukan lagi nomor satu atau nomor dua,

tapi nomor tiga, persatuan Indonesia.”47

45 Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, segmen 7 menit 07.55-08.21

46 Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, segmen 7 menit 09.43-09.52 47 Mata Najwa Epiosde Setelah 22 Mei, segmen 7 menit 10.35-10.57

Page 132: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

118

BAB V

PEMBAHASAN

A. Penerapan Jurnalisme Damai dalam Program Mata

Najwa Episode Pasca Pemilihan Presiden 2019

Setelah keenam episode program Mata Najwa dianalisis

menggunakan perangkat framing Robert N. Entman, langkah

selanjutnya adalah menganalisis bingkai yang dihasilkan

memenuhi kriteria penerapan Jurnalisme Damai atau tidak.

Analisis ini memperhatikan empat orientasi Jurnalisme Damai

Prof. Johan Galtung, yaitu orientasi perdamaian, orientasi

kebenaran, orientasi masyarakat, dan orientasi penyelesaian.

1. Mata Najwa Episode Spesial Suara Penentu, 17 April

2019

Orientasi Perdamaian. Mata Najwa Episode Spesial Suara

Penentu mendefinisikan bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 masih

belum sempurna. Permasalahan yang ramai dibicarakan publik

adalah surat suara yang tidak lengkap, distribusi logistik yang

terlambat, politik uang, sampai beberapa warga tidak terdaftar

dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Dalam talkshownya, Najwa berusaha menggali informasi

mengenai permasalahan yang terjadi dalam Pemilu 2019 tak hanya

dari sudut pandang Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai

Page 133: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

119

penyelenggara, tapi juga memberikan kesempatan pihak lain untuk

berbicara yaitu Bawaslu, Perludem, Tim Kampanye Nasional

(TKN) Jokowi-Ma’ruf, Badan Pemenangan Nasional (BPN)

Prabowo-Sandi, lembaga survey, dan juga politikus-politikus

partai.

Dengan demikian, peneliti beranggapan bahwa Mata

Najwa berorientasi pada perdamaian sebab telah berusaha

mengungkap permasalahan menjadi lebih transparan dan memberi

kesempatan bicara kepada semua pihak.

Orientasi Kebenaran. Ciri bahwa sebuah pemberitaan,

termasuk talkshow berita, telah berorientasi pada perdamaian

adalah jurnalis berusaha membongkar semua kepalsuan. Ia juga

akan mengungkap ketidakbenaran dari segala sisi.

Mata Najwa Spesial Suara Penentu menghadirkan

narasumber dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses Pemilu

2019, mulai dari KPU, Bawaslu, Perludem, partai politik, lembaga

survey, dan tim sukses para calon presiden dan wakil presiden.

Upaya penggalian informasi dari berbagai pihak ini tak hanya

merupakan ciri dari orientasi perdamaian, tapi juga ciri orientasi

kebenaran. Sebab dengan menggali informasi kepada narasumber

yang berasal dari berbagai latar belakang tersebut, Mata Najwa

juga tengah berusaha untuk menggali informasi yang benar-benar

valid sehingga dapat dipastikan tidak ada kepalsuan karena

informasi didapatkan dari orang-orang yang mengetahui segala

lika-liku pelaksanaan Pemilu 2019.

Page 134: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

120

Orientasi Masyarakat. Dalam Mata Najwa Episode Suara

Penentu terungkap bahwa penyebab segala permasalahan yang

terjadi baik teknis pelaksanaan Pemilu dan perselisihan antar

pendukung calon presiden dan wakil presiden adalah keputusan

Mahkamah Konstitusi untuk menyelenggarakan pemilu serentak

dan masa kampanye terlalu lama. Hal ini berdampak pada

kelelahan yang sangat panjang sehingga petugas tidak sepenuhnya

bekerja dengan maksimal, maka timbullah permasalahan-

permasalahan lain.

Selain itu masyarakat juga menjadi korban akibat contoh-

contoh tidak baik yang dilakukan para elit politik, terutama para

pendukung calon presiden dan wakil presiden. Elit politik calon

pendukung presiden dan wakil presiden kerap kali masih

menyerang satu sama lain. Sikap elit politik yang merupakan tokoh

publik tentu akan dicontoh oleh para pengikutnya sehingga terjadi

pula gesekan-gesekan di dalam masyarakat.

Orientasi Penyelesaian. Solusi yang ditawarkan oleh Mata

Najwa Episode Suara Penentu dalam hal ini adalah perlu dilakukan

evaluasi agar pemilu selanjutnya dapat lebih baik lagi. Seluruh

rakyat Indonesia juga harus tetap menjaga persaudaraan sebangsa

dan setanah air. Selain itu, elit harus bisa bersikap dewasa dan

memberikan contoh yang baik untuk rakyat agar gesekan-gesekan

yang terjadi dapat segera pulih.

Page 135: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

121

Tabel 5.1

Jurnalisme Damai

dalam Mata Najwa Episode Spesial Suara Penentu

17 April 2019

Orientasi Ciri-ciri Hasil

Frame

Keterangan

Perdamaian • Membuat

konflik

menjadi

transparan

• Memberikan

kesempatan

kepada semua

pihak

• Melihat

kemanusiaan

dari segala sisi

Memenuhi Mata Najwa

tidak menutup

mata bahwa

banyak sekali

kekurangan

yang terjadi

dalam Pemilu

2019. Dalam

talkshownya,

Mata Najwa

mengundang

narasumber

dari dua

kubung

pendukung,

peserta

pemilu,

penyelenggara

pemilu,

lembaga

survey, dan

para aktivis.

Kebenaran • Membongkar

semua

kepalsuan

Memenuhi Mata Najwa

mengundang

narasumber

terkait agar

dapat langsung

mengklarifika-

si isu-isu yang

beredar di

masyarakat.

Page 136: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

122

Masyarakat • Berfokus pada

kesengsaraan

bersama

• Menyebutkan

mereka yang

menjadi

penyebab

• Berfokus pada

mereka yang

merintis

perdamaian

Memenuhi Mata Najwa

melihat bahwa

masyarakat

telah menjadi

korban dari

segala

kebisingan

yang

dilakukan oleh

para politisi.

Mata Najwa

mengharapkan

segala gesekan

yang terjadi di

masyarakat

dapat segera

berakhir.

Penyelesaian • Perdamaian

adalah

kreativitas,

tanpa

kekerasaan

• Menggaris-

bawahi tentang

inisiatif

perdamaian

dan

menghindari

perang

selanjutnya

• Berfokus pada

struktur,

kebudayaan,

dan

masyarakat

yang damai

Memenuhi Mata Najwa

menghimbau

masyarakat

untuk tetap

menjaga

persatuan, dan

menghimbau

para politisi

untuk

memberi

contoh yang

baik bukan

malah

membuat

suasana

semakin

keruh. Selain

itu, dalam

Mata Najwa

juga dikatakan

bahwa

penyelengga-

raan Pemilu

Page 137: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

123

2019 perlu

dilakukan

evaluasi

menyeluruh.

2. Program Mata Najwa Episode Usai Pemilu, 24 April

2019

Orientasi Perdamaian. Mata Najwa Episode Usai Pemilu

memfokuskan diri pada klaim-klaim kemenangan dan tudingan-

tudingan kecurangan baik terhadap masing-masing kubu

pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden maupun

penyelenggara serta pengawas pemilu.

Tidak hanya mengundang perwakilan kubu pendukung

calon presiden dan wakil presiden, ketua KPU, dan ketua Bawaslu,

Mata Najwa juga mengundang Sekjen Perhimpunan Survey Opini

Publik Indonesia agar diskusi tersebut mempunyai argumen dari

sudut pandang lain selain peserta, penyelenggara, dan pengawas

pemilu.

Dalam talkshownya, dibahas bagaimana klaim-klaim

kemenangan dan tudingan-tudingan kecurangan itu bisa terjadi.

Baik kubu pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor

urut 01 maupun 02 mempunyai kesempatan untuk menjelaskan

kecurangan-kecurangan yang mereka temui yang dinilai sangat

merugikan, sehingga konflik menjadi lebih transparan.

Page 138: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

124

Selain itu, Mata Najwa juga membahas bagaimana klaim

kemenangan dan tudingan-tudingan kecurangan tersebut dapat

menimbulkan dampak yang serius terhadap kehidupan

masyarakat. Gesekan-gesekan akibat pemilu bisa jadi semakin

tegang dan memanas, perselisihan hingga saling melontarkan

ujaran kebencian bisa terus terjadi. Dengan demikian, Mata Najwa

juga memperhatikan dampaknya terhadap kemanusiaan dari segala

sisi.

Orientasi Kebenaran. Mata Najwa menghadirkan

narasumber-narasumber yang terkait dengan fokus pembahasan,

sehingga memberikan kesempatan kepada mereka agar bisa

langsung megkonfirmasi benar atau tidaknya tudingan-tudingan

yang diarahkan kepada mereka.

Misalnya, pendukung calon presiden dan wakil presiden

nomor urut 02 mengatakan bahwa klaim kemenangan yang

dilakukan oleh kubunya disebabkan oleh ketidakpercayaan mereka

terhadap lembaga survey. Mereka menilai bahwa lembaga survey

telah dimanfaatkan untuk memenangkan calon presiden dan wakil

presiden nomor urut 01 yang merupakan petahana. Dalam Mata

Najwa, Sekjen Perhimpunan Survey Opini Publik dapat langsung

membantah bahwa tudingan tersebut sama sekali tidak benar.

Orientasi Masyarakat. Mata Najwa memandang bahwa

klaim-klaim kemenangan dan tudingan-tudingan kecurangan tidak

hanya berdampak pada masing-masing kubu pasangan calon

presiden dan wakil presiden, tapi juga pada masyarakat. Pemandu

acara, Najwa Shihab, dalam narasi pembukanya mempertanyakan

Page 139: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

125

bahwa klaim-klaim kemenangan dan tudingan kecurangan dapat

menyebabkan gesekan-gesekan di masyarakat menjadi semakin

tegang sehingga persatuan bangsa menjadi terancam.

Orientasi Penyelesaian. Dalam segmen terakhir Mata

Najwa Episode Usai Pemilu, Najwa Shihab menyampaikan dalam

narasi penutupnya bahwa semua pihak baik elit politik dan

masyarakat harus memantau tahapan penghitungan suara dari

tingkat paling rendah sampai ke tingkat pusat. Selain itu, ia juga

mengajak masing-masing kubu pendukung pasangan calon

presiden dan wakil presiden untuk menempuh langkah-langkah

konstitusional jika memang menemukan adanya tindakan-tindakan

kucurangan atau apapun yang melanggar hukum.

Tabel 5.2

Jurnalisme Damai dalam Program Mata Najwa Episode Usai

Pemilu

24 April 2019

Orientasi Ciri-ciri Hasil

Frame

Keterangan

Perdamaian • Membuat konflik

menjadi

transparan

• Memberikan

kesempatan

kepada semua

pihak

• Melihat

kemanusiaan dari

segala sisi

Memenuhi Dalam hal ini,

Mata Najwa

berfungsi

sebagai

penengah

konflik,

berusaha

mendamaikan

dengan

memberikan

kesempatan

Page 140: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

126

berbicara

kepada

narasumber

dari masing-

masing pihak

terkait. Mata

Najwa juga

melihat

dampak yang

akan terjadi

berupa

gesekan-

gesekan yang

bisa

mengancam

persatuan.

Kebenaran

• Membongkar

semua kepalsuan

Memenuhi Menayangkan

data berupa

video-video

berisi klaim

kemenangan

dan tudingan

kecurangan

yang ramai

beredar di

masyarakat,

kemudian

langsung

diklarifikasi

oleh

narasumber

terkait. Segala

bentuk

ketidakbenaran

dapat langsung

diklarifikasi.

Masyarakat • Berfokus pada

kesengsaraan

bersama

Memenuhi Mata Najwa

memandang

bahwa

masyarakat

Page 141: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

127

• Menyebutkan

mereka yang

menjadi

penyebab

• Berfokus pada

mereka yang

merintis

perdamaian

akan menjadi

korban karena

gesekan-

gesekan akan

terus terjadi

karena

maraknya

klaim

kemenangan

dan saling

tuding

kecurangan.

Penyelesaian • Perdamaian

adalah

kreativitas, tanpa

kekerasaan

• Menggarisbawahi

tentang inisiatif

perdamaian dan

menghindari

perang

selanjutnya

• Berfokus pada

struktur,

kebudayaan, dan

masyarakat yang

damai

Memenuhi Tahapan

penghitungan

suara harus

terus dipantau

dan

menjalankan

langkah-

langkah

konstitusi

apabila

menemukan

sesuatu yang

terbukti

sebagai

kecurangan

atau

pelanggaran

apapun dalam

pemilu.

3. Mata Najwa Epiosde Laga Usai Pilpres, 1 Mei 2019

Orientasi Perdamaian. Mata Najwa Episode Laga Usai

Pilpres masih memfokuskan diri terhadap isu-isu kecurangan yang

diduga dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan kubu

pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02. Mata

Page 142: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

128

Najwa juga menayangkan video sejumlah orang yang mencoblos

nomor urut 01 secara beramai-ramai sebelum TPS dibuka.

Pada episode kali ini, Mata Najwa menghadirkan tim

sukses dari masing-masing calon presiden dan wakil presiden yang

memang selalu menarik perhatian masyarakat, yaitu Adian

Napitupulu, Guntur Romli, Arief Poyuono, dan Eggi Sudjana.

Keempat narasumber ini dinilai sangat vokal dan selalu

mempunyai argumen yang sama-sama kuat.

Selain menampilkan diskusi yang kritis dan panas, pada

episode kali ini Mata Najwa juga menampilkan video-video

menggelitik yang menampilkan kedekatan para narasumber di

belakang layar.

Peneliti beranggapan bahwa Mata Najwa sengaja

menampilkan video-video kedekatan mereka agar ketegangan

akibat pemilu bisa lebih mencair. Hal ini menunjukkan bahwa

Mata Najwa tidak hanya menampilkan konflik menjadi lebih

transparan, tapi juga cerdas dalam mengambil momen untuk

mengedepankan perdamaian.

Orientasi Kebenaran. Dalam hampir semua segmennya,

Mata Najwa selalu menayangkan video-video berisi pidato klaim

kemenangan, people power, penurunan baliho klaim kemenangan

yang rusuh, sampai cuplikan-cuplikan berita online tentang

kesalahan input data oleh KPU. Video-video tersebut juga

langsung ditanggapi oleh kedua kubu pendukung pasangan calon

presiden dan wakil presiden yang menjadi narasumber.

Page 143: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

129

Ketika menayangkan video tentang Ijtima’ Ulama, Mata

Najwa berusaha meminta klarifikasi Eggi Sudjana, tim sukses

pasangan calon nomor urut 02, yang hadir pada acara tersebut.

Mata Najwa berusaha meminta klarifikasi apakah acara tersebut

benar dilakukan oleh Ijtima’ Ulama atau Badan Pemenangan

Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, sebab dalam video tersebut

terdengar yel-yel pemenangan Prabowo-Sandi.

Dengan demikian, jelas bahwa dalam episode ini Mata

Najwa berusaha mengungkap fakta yang sesungguhnya agar tidak

ada kesalahpahaman terhadap orang-orang yang menonton video

tersebut.

Orientasi Masyarakat. Pada episode kali ini, Mata Najwa

kembali melihat bahwa tindakan para elit politik akan berdampak

kepada masyarakat. Klaim kemenangan, tudingan kecurangan, dan

retorika kebencian hanya akan membuat gesekan di tengah

masyarakat menjadi semakin memanas. Elit politik dinilai tidak

memberi contoh yang baik, bahkan beberapa di antara mereka

terkesan menjadi provokator.

Orientasi Penyelesaian. Solusi yang ditawarkan oleh Mata

Najwa pada akhir episode untuk mengurangi segala kebisingan dan

gesekan-gesekan yang terjadi akibat Pemilu adalah dengan

mengajak seluruh masyarakat termasuk elit politik untuk tetap taat

pada aturan dan mengikuti segala tahapan yang sudah ditentukan.

Selain itu, Mata Najwa juga meminta seluruh pihak untuk tetap

menjaga persatuan dan menjunjung tinggi kemanusiaan.

Page 144: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

130

Tabel 5.3

Jurnalisme Damai dalam Mata Najwa Episode Laga Usai

Pilpres

1 Mei 2019

Orientasi Ciri-ciri Hasil

Frame

Keterangan

Perdamaian • Membuat

konflik menjadi

transparan

• Memberikan

kesempatan

kepada semua

pihak

• Melihat

kemanusiaan

dari segala sisi

Memenuhi Mata Najwa

mengundang

dua politisi

dari

pendukung

masing-

masing calon

presiden dan

wakil

presiden.

Tidak hanya

membahas

tentang

tudingan

kecurangan

dan klaim

kemenangan,

tapi juga

menayangkan

video

kedekatan

mereka di

belakang

layar untuk

mencairkan

suasana.

Kebenaran • Membongkar

semua

kepalsuan

Memenuhi Menayang-

kan video-

video dan

cuplikan

pemberitaan

online

Page 145: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

131

tentang klaim

kemenangan,

tudingan

kecurangan,

dan

sebagainya,

kemudian

langsung

ditanggapi

oleh kedua

kubu.

Masyarakat • Berfokus pada

kesengsaraan

bersama

• Menyebutkan

mereka yang

menjadi

penyebab

• Berfokus pada

mereka yang

merintis

perdamaian

Memenuhi Mata Najwa

memandang

bahwa

masyarakat

akan menjadi

korban dari

elite politik

yang tidak

dapat

menyikapi

segala yang

terjadi dalam

pemilu

dengan baik.

Gesekan di

masyarakat

semakin

memanas,

disebabkan

para elite

politik yang

menjadi

provokator.

Penyelesaian • Perdamaian

adalah

kreativitas,

tanpa

kekerasaan

Memenuhi Seluruh

masyarakat

termasuk

elite politik

harus patuh

terhadap

Page 146: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

132

• Menggaris-

bawahi tentang

inisiatif

perdamaian dan

menghindari

perang

selanjutnya

• Berfokus pada

struktur,

kebudayaan,

dan masyarakat

yang damai

peraturan,

menjunjung

tinggi

kemanusiaan,

dan menjaga

persatuan.

4. Mata Najwa Episode Demi Demokrasi, 8 Mei 2019

Orientasi Perdamaian. Mata Najwa Episode Demi

Demokrasi memfokuskan diri pada perjuangan orang-orang di

balik Pemilu 2019, dari mulai distribusi logistik hingga ratusan

petugas TPS yang meninggal dunia akibat kelelahan. Episode kali

ini menghadirkan keluarga dari petugas yang meninggal dunia,

petugas logistik, petugas pengamanan TPS, petugas PPS, ketua

KPPS, petugas pengamanan kotak suara, ketua KPU DKI Jakarta,

wakil ketua Komisi 2 DPR RI, guru besar psikologi politik,

direktur eksekutif Perludem, dan dokter ahli spesialis penyakit

dalam.

Peneliti beranggapan, dengan menjadikan orang-orang

yang bekerja dalam penyelenggaraan pemilu sebagai narasumber

menghadirkan sudut pandang baru kepada masyarakat dalam

memandang Pemilu 2019. Konflik menjadi semakin terbuka,

karena masyarakat mendapatkan informasi baru dari orang-orang

yang bekerja langsung di lapangan.

Page 147: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

133

Banyaknya korban meninggal menunjukkan bahwa Pemilu

2019 memang tidak berjalan dengan baik. Mata Najwa berusaha

menjadi jembatan antara petugas TPS di tingkatan bawah dengan

penyelenggara pemilu dan pembuat kebijakan tentang Pemilu

2019.

Orientasi Kebenaran. Pada episode kali ini, Mata Najwa

menayangkan VT berisi berita-berita online tentang petugas TPS

yang meninggal dan sakit, video distribusi logistik dengan

menempuh medan yang ekstrim, hingga repotnya kerja KPU DKI

Jakarta. Tayangan-tayangan tersebut kemudian ditanggapi oleh

para narasumber dan diceritakan betapa beratnya pekerjaan

mereka dalam melaksanakan tugas.

Mengenai korban meninggal, Najwa Shihab

mempertanyakan prosedur menjadi petugas TPS. Aturannya,

petugas TPS harus melakukan cek kesehatan dan mendapatkan

surat kesehatan. Tapi hal itu dibantah oleh ketua TPS 042 Pasir

Gunung Selatan Depok, Farid Abdurrahman. Ia mengatakan

bahwa dirinya hanya diminta membuat surat pernyataan netralitas,

tidak ada pemeriksaan kesehatan ataupun dimintai surat

keterangan sehat.

Dengan demikian, peneliti melihat bahwa Mata Najwa

berhasil membuka fakta baru bahwa prosedur dalam memilih

petugas TPS tidak dijalankan dengan baik sebagaimana mestinya.

Orientasi Masyarakat. Dengan mengundang masyarakat

yang menjadi petugas dalam Pemilu 2019, menceritakan

Page 148: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

134

perjuangan mereka dalam melaksanakan tugas, bahkan sampai ada

yang harus meregang nyawa, peneliti melihat bahwa Mata Najwa

Episode kali ini sangat berorientasi kepada masyarakat. Mata

Najwa telah menjadi jembatan mereka untuk menceritakan apa

yang sebenarnya terjadi di lapangan dan mempunyai kesempatan

didengar oleh para pembuat kebijakan agar dapat dipertimbangkan

kembali bahwa Indonesia belum siap untuk pemilu yang

dilaksanakan secara serentak.

Orientasi Penyelesaian. Solusi yang ditawarkan Mata

Najwa adalah mengadakan evaluasi secara menyeluruh, tidak

hanya di tingkat pusat tapi juga sampai ke tingkat paling bawah.

Evaluasi tersebut juga harus meliputi segala aspek hingga ke setiap

detail pelaksanakan pemilu, agar pemilu selanjutnya benar-benar

menjadi pesta demokrasi bukan tragedi demokrasi.

Tabel 5.4

Jurnalisme Damai dalam Program Mata Najwa Episode

Demi Demokrasi

8 Mei 2019

Orientasi Ciri-ciri Hasil

Frame

Keterangan

Perdamaian • Membuat konflik

menjadi

transparan

• Memberikan

kesempatan

kepada semua

pihak

Memenuhi Mata Najwa

mengundang

narasumber

yang

merupakan

petugas

pemilu yang

berada di

Page 149: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

135

• Melihat

kemanusiaan dari

segala sisi

tingkat

bawah,.

Dengan

demikian,

permasalahan

dalam pemilu

2019 menjadi

lebih

transparan

sampai ke

tingkat

bawah.

Selain itu,

Mata Najwa

juga

mengundang

dokter dan

ketua komisi

2 DPR RI

untuk

mendapatkan

informasi

dari berbagai

sudut

pandang.

Kebenaran • Membongkar

semua kepalsuan

Memenuhi Narasumber

menceritakan

yang

sebenarnya

terjadi di

lapangan,

baik di TPS

maupun saat

distribusi

logistik.

Dalam

episode ini

terungkap

bahwa

prosedur

Page 150: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

136

dalam

memilih

petugas TPS

tidak berjalan

dengan baik.

Masyarakat • Berfokus pada

kesengsaraan

bersama

• Menyebutkan

mereka yang

menjadi

penyebab

• Berfokus pada

mereka yang

merintis

perdamaian

Memenuhi Mata Najwa

melihat

bahwa

masyarakat

lagi-lagi

menjadi

korban

sistem

kebijakan

pemerintah.

Dalam

episode ini

Mata Najwa

telah menjadi

jembatan

antara

masyarakat

dan pembuat

kebijakan.

Penyelesaian • Perdamaian

adalah

kreativitas, tanpa

kekerasaan

• Menggarisbawahi

tentang inisiatif

perdamaian dan

menghindari

perang

selanjutnya

• Berfokus pada

struktur,

kebudayaan, dan

masyarakat yang

damai

Memenuhi Evaluasi

secara

menyeluruh

dalam segala

aspek, dari

tingkat pusat

sampai

paling

bawah.

Page 151: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

137

5. Mata Najwa Episode Adu Lantang Jelang Penentuan,

15 Mei 2019

Orientasi Perdamaian. Mata Najwa Episode Adu Lantang

Jelang Penentuan masih membahas tentang panasnya suasana

demokrasi di Indonesia. Tudingan-tudingan kecurangan masih

sering dilontarkan hingga pidato-pidato berisi penolakan terhadap

hasil pemilu. Video-video pidato tim sukses calon presiden dan

wakil presiden nomor urut 02 juga membuat suasana semakin

kacau karena mengatakan tidak perlu lagi mengikuti tahapan-

tahapan konstitusi. Hal ini lantaran mereka merasa kecewa

terhadap Mahkamah Konstitusi sebab menurut mereka,

Mahkamah Konstitusi akan megikuti keinginan petahana.

Mata Najwa episode kali ini tidak hanya mengundang dua

kubu pendukung calon presiden dan wakil presiden, tapi juga

mengundang Direktur Pusat Konstitusi Universitas Andalas.

Dengan hadirnya Direktur Pusat Konstitusi, peneliti melihat bahwa

diskusi Mata Najwa malam ini menginginkan jalan tengah untuk

konflik yang terjadi di antara dua kubu pendukung. Hal ini

menunjukkan bahwa Mata Najwa jelas berorientasi pada

perdamaian.

Orientasi Kebenaran. Pada episode kali ini ditayangkan

video pidato calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto,

yang mengatakan bahwa ia akan menolak hasil penghitungan suara

yang curang. Selain itu ada juga video-video para pendukungnya

yang mengatakan tidak akan menempuh langkah-langkah

konstitusi.

Page 152: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

138

Dengan penayangan video-video tersebut dan langsung

ditanggapi oleh tim sukses terkait, maka data-data atau fakta yang

mereka miliki dapat dipastikan kebenarannya saat itu juga

sehingga tidak ada kepalsuan informasi.

Orientasi Masyarakat. Pada diskusi kali ini, tidak begitu

ditonjolkan bagaimana perilaku elite politik dalam berdemokrasi

akan membawa dampak kepada masyarakat. Tapi peneliti melihat

dengan keterbukaan informasi yang disajikan dalam diskusi, baik

dari data yang mereka miliki maupun dari narasumber, Mata

Najwa memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi

dari sumber yang valid. Mata Najwa juga mengharapkan

masyarakat Indonesia dapat lebih jernih memandang konflik yang

terjadi akibat pemilu dan tidak menginginkan masyarakat terus-

terusan menjadi korban elite politik yang haus kekuasaan.

Orientasi Penyelesaian. Mata Najwa menayangkan video

pidato Menkopolhukam, Wiranto, yang membahas Tim Asistensi

Hukum yang akan mengkaji ucapan, tindakan, dan pemikiran dari

tokoh-tokoh tertentu yang melanggar hukum. Narasumber dari

kubu calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 setuju

dengan pembentukan Tim Asistensi Hukum, sebab menurut

mereka, tim ini akan menjawab kekhawatiran adanya tindakan

kecurangan.

Namun, peneliti melihat bahwa Mata Najwa tidak setuju

dengan pembentukan Tim Asistensi Hukum. Hal ini terlihat dari

pemberian judul segmen 6, dengan redaksi “Tim Asistensi Hukum,

Ancaman Demokrasi”. Mata Najwa tampaknya lebih setuju

Page 153: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

139

dengan pernyataan calon wakil presiden nomor urut 01, K.H.

Ma’ruf Amin, yang dalam videonya mengatakan bahwa Indonesia

harus bersikap dewasa dalam demokrasi. Hal ini ditegaskan

kembali oleh pemandu acara, Najwa Shihab, yang mengatakan

bahwa ukuran kedewasaan berdemokrasi adalah yang kalah

menerima kekalahan dan yang menang harus bisa merangkul yang

kalah.

Tabel 5.5

Jurnalisme Damai dalam Mata Najwa

Episode Adu Lantang Jelang Penentuan

15 Mei 2019

Orientasi Ciri-ciri Hasil

Frame

Keterangan

Perdamaian • Membuat konflik

menjadi

transparan

• Memberikan

kesempatan

kepada semua

pihak

• Melihat

kemanusiaan dari

segala sisi

Memenuhi Mata Najwa

mengundang

dua kubu

pendukung

calon presiden

dan wakil

presiden.

Keduanya

mendapat

kesempatan

biicara yang

sama mengenai

konflik yang

dibahas.

Diundang pula

Direktur Pusat

Studi Konstitusi

Universitas

Page 154: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

140

Andalas sebagai

narasumber

yang dianggap

dapat

memberikan

jalan tengah.

Kebenaran • Membongkar

semua kepalsuan

Memenuhi Penayangan

video-video

yang menjadi

sumber

kegaduhan.

Video tersebut

dapat langsung

diklarifikasi

oleh kubu

terkait sehingga

dipastikan tidak

ada

kesalahpahaman

atau kepalsuan

informasi.

Masyarakat • Berfokus pada

kesengsaraan

bersama

• Menyebutkan

mereka yang

menjadi

penyebab

• Berfokus pada

mereka yang

merintis

perdamaian

Memenuhi Mata Najwa

telah memenuhi

hak masyarakat

untuk

mendapatkan

informasi secara

terbuka dari

sumber yang

kredibel. Mata

Najwa tidak

menginginkan

masyarakat

terus menjadi

korban

kegaduhan

pemilu yang

dilakukan elit

politik.

Page 155: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

141

Penyelesaian • Perdamaian

adalah

kreativitas, tanpa

kekerasaan

• Menggarisbawahi

tentang inisiatif

perdamaian dan

menghindari

perang

selanjutnya

• Berfokus pada

struktur,

kebudayaan, dan

masyarakat yang

damai

Memenuhi Para elit harus

bersikap dewasa

dalam

berdemokrasi,

salah satu

tindakan yang

bisa dilakukan

adalah; yang

kalah menerima

kekelahan, dan

yang menang

harus

merangkul yang

kalah.

6. Mata Najwa Episode Setelah 22 Mei, 22 Mei 2019

Orientasi Perdamaian. Mata Najwa Episode Setelah 22

Mei memfokuskan diri pada kericuhan yang terjadi di depan kantor

Bawaslu setelah pengumaman hasil penghitungan suara.

Narasumber yang hadir pada episode kali ini adalah ketua KPU,

ketua Bawaslu, Direktur Pusat Studi Konstitusi Universitas

Andalas, perwakilan TKN dan BPN, dan politikus partai.

Narasumber yang dihadirkan merupakan narasumber

dengan latar belakang berbeda sehingga membuat masyarakat

yang menonton mendapat banyak informasi mengenai aksi unjuk

rasa dari berbagai sudut pandang. Selain itu, reporter Mata Najwa

juga melakukan live report dari depan kantor Bawaslu, di mana

kericuhan berlangsung.

Page 156: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

142

Kemudian, pada episode kali ini ditayangkan video-video

pidato dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden

terkait pengumuman hasil penghitungan suara. Dalam hal ini

peneliti melihat bahwa Mata Najwa memberikan porsi yang sama

kepada kedua kubu dalam penayangan video.

Orientasi Kebenaran. Dengan melakukan live report di

lokasi kericuhan, maka masyarakat akan mengetahui informasi

terkini apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Sehingga, fakta

yang dihadirkan di Mata Najwa dapat dipastikan kebenarannya.

Narasumber juga dapat langsung mengklarifikasi atau mengoreksi

apabila ada kesalahan persepsi dalam video yang ditayangkan.

Pada episode kali ini juga terungkap bahwa kericuhan yang

terjadi di depan kantor Bawaslu disebabkan karena ketidakpuasan

atas hasil pengumuman penghitungan suara presiden dan wakil

presiden oleh KPU.

Orientasi Masyarakat. Pada episode kali ini Mata Najwa

melihat bahwa masyarakat, termasuk yang melakukan aksi unjuk

rasa di depan kantor Bawaslu, telah menjadi korban dari segala

kegaduhan pemilu. Hal ini juga ditegaskan dengan penayangan

video konferensi pers Kapolri, Tito Karnavian, yang mengatakan

bahwa aksi unjuk rasa tersebut telah diprovokatori oleh oknum

yang menginginkan terjadinya kerusuhan antara aparat dengan

massa.

Mata Najwa memandang bahwa ketegangan yang terjadi di

masyarakat adalah akibat dari elit politik yang tidak memberikan

Page 157: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

143

contoh yang baik dalam berdemokrasi. Oleh karena itu pada

segmen terakhir, Najwa Shihab mempersilakan narasumber untuk

memperlihatkan sikap yang baik di depan masyarakat dengan

saling berpelukan sebagai simbol kesejukan dan diharapkan dapat

menular ke masyarakat.

Orientasi Penyelesaian. Solusi yang ditawarkan Mata

Najwa untuk permasalahan ini adalah Prabowo Subianto, sebagai

calon presiden nomor urut 02, harus menemui Joko Widodo

sebagai presiden terpilih dan mencontohkan sikap yang dapat

menyejukkan masyarakat. Para tokoh elit dan seluruh lapisan

masyarakat juga tidak boleh membuat ujaran-ujaran kebencian

baru yang dapat kembali menaikkan tensi dan ketegangan di

kehidupan masyarakat.

Tabel 5.6

Jurnalisme Damai dalam Program Mata Najwa Episode

Setelah 22 Mei

22 Mei 2019

Orientasi Ciri-ciri Hasil

Frame

Keterangan

Perdamaian • Membuat konflik

menjadi

transparan

• Memberikan

kesempatan

kepada semua

pihak

• Melihat

kemanusiaan dari

segala sisi

Memenuhi Mata Najwa

telah

memberikan

kesempatan

yang sama

kepada kedua

kubu

pendukung

dalam

menanggapi

Page 158: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

144

hasil

penghitungan

suara dan

kericuhan

yang terjadi di

depan kantor

Bawaslu.

Selain itu,

diundang juga

penyelenggara

pemilu agar

didapatkan

sudut pandang

lain dan

konflik

menjadi lebih

transparan.

Kebenaran • Membongkar

semua kepalsuan

Memenuhi Penayangan

video-video

yang dapat

langsung

dikonfirmasi

sehingga tidak

ada kepalsuan

dan diadakan

live report

dari tempat

kericuhan

membuat

fakta-fakta

semakin

terbuka.

Masyarakat • Berfokus pada

kesengsaraan

bersama

• Menyebutkan

mereka yang

menjadi

penyebab

Memenuhi Masyarakat

telah menjadi

korban dari

sikap para elit

yang tidak

mencerminkan

sikap yang

baik dalam

Page 159: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

145

• Berfokus pada

mereka yang

merintis

perdamaian

demokrasi. Di

segmen akhir,

Najwa Shihab

meminta

narasumber

untuk

berpelukan

sebagai

simbol

kesejukan

agar bisa

ditularkan

kepada

masyarakat.

Penyelesaian • Perdamaian

adalah

kreativitas, tanpa

kekerasaan

• Menggarisbawahi

tentang inisiatif

perdamaian dan

menghindari

perang

selanjutnya

• Berfokus pada

struktur,

kebudayaan, dan

masyarakat yang

damai

Memenuhi Para elit

politik harus

mencontohkan

sikap yang

baik kepada

masyarakat

dan seluruh

lapisan

masyarakat

tidak boleh

lagi membuat

ujaran

kebencian.

Page 160: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

146

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai

penerapan jurnalisme damai pada Program Mata Najwa Episode-

Episode Pasca Pemilihan Presiden 2019, maka dapat ditarik garis

besar kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah

penelitian.

Mata Najwa telah menempatkan diri sebagai media yang

turut berpartisipasi dalam sistem demokrasi di Indonesia.

Berdasarkan framing yang dihasilkan dari keenam episode yang

diteliti, peneliti melihat bahwa Mata Najwa telah menerapkan

prinsip-prinsip jurnalisme damai dengan alasan sebagai berikut:

1. Orientasi Perdamaian. Mata Najwa selalu berimbang

dalam menghadirkan narasumber. Tidak hanya dari pihak

kubu 01 dan 02, penyelenggara pemilu, dan pengawas

pemilu, tapi juga orang-orang pembuat kebijakan,

pengamat, akademisi, dokter, bahkan masyarakat biasa

yang terkena dampak. Hal ini membuat Mata Najwa benar-

benar melihat permasalahan secara holistik yang

menyebabkan konflik semakin transparan dari berbagai

sudut pandang.

Page 161: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

147

2. Orientasi Kebenaran. Program Mata Najwa dalam setiap

episodenya tidak pernah absen untuk menampilkan VT

(Video Tape) yang berkaitan dengan permasalahan yang

sedang dibahas. Peneliti melihat bahwa dengan

penayangan VT tersebut, kebenaran akan lebih mudah

terungkap sebab seluruh penonton akan melihat video yang

sama dan langsung dapat dikonfirmasi kebenarannya atau

diklarifikasi apabila ada kesalahan. Dengan demikian,

fakta-fakta yang dihadirkan dalam Mata Najwa tidak

diragukan lagi kebenarannya.

3. Orientasi Masyarakat. Mata Najwa selalu melihat bahwa

masyarakat kerap menjadi korban dalam kontestasi politik

ini dari mulai masa kampanye sampai pasca pemungutan

suara. Segala kegaduhan dalam pemilu yang dilakukan oleh

elit politik berimbas pada polarisasi luar biasa di

masyarakat. Hal ini rupanya menjadi kekhawatiran yang

serius sebab dalam diskusinya berkali-kali Mata Najwa

membahas bahwa apa yang dilakukan elite politik

mempunyai dampak cukup besar kepada persatuan bangsa.

4. Orientasi Penyelesaian. Pada setiap episodenya, Mata

Najwa selalu menyajikan solusi sehingga diskusi yang

dilakukan tidak hanya menjadi debat kusir. Dari keenam

episode yang diteliti, solusi yang paling sering diutarakan

adalah evaluasi menyeluruh meliputi semua detail dalam

penyelenggaraan pemilu. Kemudian, elite politik harus

dapat memberikan contoh yang baik dalam berdemokrasi,

sebab masyakrakat Indonesia yang masih terpaku pada

Page 162: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

148

penokohan tentu akan mencontoh siapa yang dia jadikan

tokoh panutan. Selain itu, seluruh lapisan masyarakat juga

termasuk elit politik tidak boleh membuat ujaran-ujaran

kebencian serta harus menjaga persaudaraan dan kesatuan

bangsa.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Mata

Najwa telah menerapkan prinsip-prinsip jurnalisme damai dengan

berorientasi pada perdamaian, kebenaran, masyarakat, dan

penyelesaian.

B. Implikasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, implikasi

yang dihasilkan dari penelitian ini adalah ketika terjadi peristiwa

konflik, perdamaian dapat diciptakan melalui media. Media dapat

membingkai pemberitaan mereka sesuai dengan prinsip-prinsip

jurnalisme damai agar konflik dapat diredam.

Media yang menerapkan prinsip-prinsip jurnalistik dapat

dilihat dari bagaimana cara mereka mengevaluasi pihak-pihak

yang terlibat dalam konflik dan bagaimana penyelesaian yang

ditawarkan untuk meredam konflik. Selain itu, dapat juga dilihat

dari penggunaan istilah-istilah kunci, penyajian gambar atau video,

dan pemilihan narasamber sebab hal-hal tersebut dapat

dimanfaatkan untuk merekonstruksi sebuah peristiwa.

Page 163: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

149

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti merasa perlu

untuk mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Media perlu menerapkan prinsip-prinsip jurnalisme damai

dan memastikan jurnalisnya mampu mengolah data dan

fakta konflik yang ia temukan di lapangan menjadi sebuah

berita yang tidak berpotensi membuat konflik semakin

panjang atau menciptakan konflik baru. Jurnalis juga harus

menanamkan rasa empati yang dapat membuat dia

melakukan inisiatif perdamaian ketika melakukan tugas

peliputan konflik.

2. Masyarakat atau pembaca harus bersikap kritis terhadap

pemberitaan apapun, sebab media bisa menggunakan

powernya untuk mengkonstruksi sebuah berita sesuai

dengan opini publik yang ingin mereka bangun. Hal ini

diperlukan agar pembaca tidak mudah terprovokasi oleh

pemberitaan yang ditampilkan oleh media.

3. Peneliti juga menyarankan agar penelitian mengenai

penerapan jurnalisme damai dapat dilakukan pada media

lain dan kasus lain, agar kita dapat mengetahui berapa

banyak media-media di Indonesia yang telah menerapkan

prinsip-prinsip jurnalisme damai dalam pemberitaannya.

Page 164: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

150

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Ardial. 2015. Pradigma dan Model Penelitian Komunikasi.

Jakarta: Bumi Aksara

Armando, Ade, dkk. 2013. Jurnalisme Keberagaman: Sebuah

Panduan Peliputan. Jakarta: Sejuk Press

Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma,

dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.

Jakarta: Kencana

Eriyanto. 2002. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan

Politik Media. Yogyakarta: LKIS

Fachrul, Zikri. 2017. Teori Komunikasi Kontemporer. Depok:

Penerbit Kencana

Jumroni dan Suhaimi. 2006. Metode-Metode Penelitian

Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press

Kriyantono, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi.

Jakarta: Kencana

Nurudin. 2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajagrafindo

Persada

Setiati, Erni. 2015. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan.

Yogyakarta: Penerbit Andi

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk

Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Syahputra, Iswandi. 2006. Jurnalisme Damai: Meretas Ideologi

Peliputan di Area Konflik. Yogyakarta: Pilar Media

Syam, Hamdani M. 2016. Jurnalisme Damai. Yogyakarta:

Penerbit Samudera Biru

Page 165: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

151

Tebba, Sudirman. 2005. Jurnalistik Baru. Tangerang Selatan:

Penerbit Kalam Indonesia

Tim Redaksi LP3ES. 2006. Jurnalisme Liputan 6: Antara

Peristiwa dan Ruang Publik. Jakarta: LP3ES

JURNAL:

Anggoro, Ayub Dwi. 2014. Media, Politik, dan Kekuasaan. Jurnal

Aristo: Volume 2 Nomor 2

Santosa, Bend Abidin. 2016. Jurnalisme Damai dan Peran Media

Massa dalam Mengatasi Konflik di Indonesia. Jurnal

Komunikasi Islam: Volume 6 Nomor 2

Usada Rekaningtyas, Ayu. 2017. Jurnalisme Damai (Peace

Journalism) dalam Kerukunan Antarumat Beragama. Jurnal

Kajian Islam Indisipliner: Volume 2 Nomor 2

INTERNET:

Abdul Salam, Husen. 2017. Arti Penting Talk Show Politik: Cerita

dari Amerika. Diakses pada 28 April 2020, dari website

Tirto (https://tirto.id/arti-penting-talk-show-politik-cerita-dari-

amerika-cukU)

About Board of Direction. Diakses pada 23 September 2019, dari

website TRANS7 (https://www.trans7.co.id/about#bod)

About Profile. Diakses pada 23 September 2019, dari website

TRANS7 (https://www.trans7.co.id/about#profile)

Corporates Information – Tentang Narasi. Diakses pada 14

Januari 2020, dari website Narasi TV

(https://www.narasi.tv/pages/corporates-information)

Mata Najwa. Diakses pada 23 September 2019, dari website

TRANS7 (https://www.trans7.co.id/programs/mata-

najwa)

Najwa Shihab. Diakses pada 23 September 2019, dari viva

(https://www.viva.co.id/siapa/read/506-najwa-shihab)

Page 166: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

152

Wink. 2019. Biografi Najwa Shihab – Profil Presenter Najwa

Shihab. Diakses pada 23 September 2019, dari

biografiku.com (https://www.biografiku.com/biografi-

najwa-shihab-profil-presenter-mata-najwa/)

Page 167: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Scanned by TapScanner

Page 168: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

Hari/Tanggal : Rabu, 26 Februari 2020

Tempat : Studio Mata Najwa

Narasumber : Wahyu Arifin

Jabatan : Produser

1. Sebelumnya saya mau tanya dulu tentang kebijakan

umumnya dalam menentukan isu? Bagaimana sampai

bisa diangkat ke talkshow?

Jawab:

Biasanya Mata Najwa itu kan siaran itu hari Rabu. Nah, itu kita

sudah rapat redaksi itu dari hari Jum’at. Seperti biasa media

pada umumnya kita melihat isu-isu apa yang sedang ramai dan

dampak kepada publiknya seperti apa. Jadi kita ngelist dalam

setiap rapat itu, sampai Selasa itu kita rapat terus. Terkadang,

Jum’at sudah memilih tema di H-2 bahkan H-1, bahkan satu

kejadian dua jam sebelum live kita berubah itu saat wafatnya

Pak Habibie. Jadi kebijakan redaksinya kita melihat efek

terhadap publiknya seperti apa ketika salah satu tema kita

angkat dan dampak terhadap kebijakan juga. Itu sih yang kita

pertimbangkan. Dan biasanya dalam rapat itu kita melibatkan

produser, tim riset, dan termasuk Mbak Nana sendiri.

2. Mengenai Pemilu 2019, bagaimana Mata Najwa

melihat penyelenggaraan kemarin?

Jawab:

Bicara penilaian secara spesifik sih sulit, ya, karena kita kan

bukan orang yang ahli politik atau pakar dalam hal politik. Tapi

ya seperti kita ketahui bersama ya setiap pemilu kan, terutama

Page 169: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

pemilu kemarin, hal yang paling menyakitkan itu kan soal

polarisasi masyarakat di mana masyarakat terpecah sejak 2017

sih bahkan sejak sebelumnya ya walaupun kecil sehingga pada

puncaknya pada Pemilu kemarin. Bagi Mata Najwa,

seharusnya pemilu itu pesta demokrasi di mana masyarakat itu

memilih yang terbaik dari yang baik itu bicara soal untuk

memimpin mereka, memberikan kebijakan, membuat

kebijakan yang bermanfaat untuk publik dan kemaslahatan.

Tapi ternyata proses pengambilan suaranya saja sudah sangat

buruk walaupun kita gak bisa bilang sistem pemilu itu harus

digantikan karena kalau bicara sistem demokrasi itu sudah

paling baik ya semua orang punya hak untuk memilih ataupun

tidak memilih. Tapi kalau bicara penyelenggaraan pasti ada

bolong sana-sininya terutama soal kesiapan dan bagaimana

etika politik para politisi dalam setiap pemilu. Saya gak tahu

kalau misalnya evaluasi dari pribadi atau dari kebijakan itu

kadang pemilih itu hanya disayang-sayang, hanya didekati,

ketika mereka ingin maju dan sudah jadi memang ada janji-

janji kampanye yang tidak ditepati. Ini juga harus menjadi

refleksi juga kepada rakyat bahwa mereka punya hak untuk

menuntut yang sudah dipilih dan politisi juga punya kewajiban

untuk menepati janji mereka terutama soal manfaat terhadap

publik. Itu kadang yang mungkin menjadikan orang bicara

memilih itu hanya sekedar ruang pencoblosan, hanya seperti

syarat saja padahal ini adalah jangka panjang.

3. Lalu, bagaimana Mata Najwa menempatkan diri?

Jawab:

Mata Najwa sebagai media tentunya menempatkan diri dalam

sistem demokrasi ya sebagai salah satu pilar demokrasi. Mata

Najwa hadir untuk membuka mata masyarakat mengenai

begitu banyak persoalan. Ketika bicara soal pemilu, ini ada

peluang bagi masyarakat untuk mencari yang terbaik bagi

Page 170: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

mereka. Jadi Mata Najwa hadir untuk membuka mata publik,

mencoba mendidik publik, jadi kami pikir ini waktunya. Kami

gak bisa memaksa orang untuk memilih atau tidak tapi

mungkin partisipasi itu sangat diperlukan karena ini salah satu

upaya publik untuk menekan persoalan atau berpartisipasi pada

kebijakan yang akan berimbas pada mereka. Jadi Mata Najwa

menempatkan sebagai media yang berpartisipasi, ya tentu kita

mendidik masyarakat melihat yang terbaik, melihat bagaimana

janji-janji itu harus realistis jadi gak terbuai dengan omongan

dan memilih yang paling baik.

4. Dari mana Mata Najwa mendapatkan data yang

kemudian dijadikan bahan talkshow?

Jawab:

Kita biasanya ada beberapa metode karena ada tim riset juga.

Pertama, kita melakukan pra-interview. Kita baca-baca juga

dari media massa tentang satu tema, misalnya tentang salah

satu tokoh, biasanya kita cari bahan dari jurnal atau media agar

kita tahu bagaimana sih kebijakan dia, langkah-langkah dia,

latar belakang politiknya, rekam jejaknya. Biasanya itu kita

baca kemudian wawancara lah untuk menggali informasi lebih

banyak lagi.

5. Terkait narasumber, bagaimana kriterianya ketika

Mata Najwa memilih seseorang untuk menjadi

narasumber?

Jawab:

Ketika kita memilih narasumber ya kita memilih orang-orang

yang memang terkait langsung, misalnya terkait kebijakan, ya

pasti kita mengundang orang mengambil kebijakan itu atau

stakeholder. Jadi kita melihat dia adalah orang yang sangat

Page 171: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

penting ya, seperti dalam teori jurnalistik, kita juga mencari

keseimbangan juga. Ketika seseorang melihat persoalan dari

sudut pandang eksekutif, ya kita juga mencari dari sudut

pandang legislatif, siapa yang paling kritis, yang paling vokal,

yang paling punya data, punya argumen yang logis dan

rasional. Kita juga menghadirkan orang-orang yang

terdampak. Jadi tidak hanya dari level elit si pemangku

kebijakan tapi juga orang-orang yang terdampak langsung.

Misalnya pada saat pemilu, kita undang masyarakat yang

memilih juga. Tidak hanya sekedar cover both side sih, tapi

kita lebih holistik, lebih meyeluruh. Jadi dialog talkshow ini

tidak hanya sekedar syarat tapi juga bisa melihat kedepannya

harus seperti apa sehingga tidak menjadi debat omong kosong

yang berisik.

6. Apa yang menjadi latar belakang pemilihan judul

segmen dan judul episode?

Jawab:

Biasanya kita diskusi dan follow up dari isu-isu yang

sebelumnya sudah diangkat. Mata Najwa kan terkenal dengan

follow upnya, jadi tidak hanya di atas kertas tapi juga menukik

menggali lebih dalam, apasih substasi atau pokok

permasalahan dari tema yang kita angkat.

7. Dari Pemilu 2019 kemarin, opini publik apa yang ingin

dibangun oleh Mata Najwa?

Jawab:

Kita berharap publik atau penonton Mata Najwa lebih jeli,

lebih cerdas dalam memilih orang-orang yang akan

mewakilinya, jadi bukan sekedar membeli kucing dalam

karung. Makanya ketika mengangkat pemilu kemarin itu kita

Page 172: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

buat rangkaiannya, misalnya ketika sedang ramai pemilihan

legislatifnya, kita angkat beberapa orang artis yang

mencalonkan diri. Publik kan biasanya melihat mereka di layar

kaca sebagai artis, dan ketika mereka memilih mencalonkan

diri sebagai politisi yang akan membuat kebijakan buat orang

banyak, apakah mereka layak dalam arti mereka paham soal

legislasi, anggaran, kebijakan, dan dampaknya. Jadi kita

mengupas rekam jejaknya sih. Ada beberapa pertanyaan

challenge juga yang bisa membuat publik tahu kemampuan

dia. Saya gak tahu ya ini stereotype atau gimana, tapi biasanya

artis itu memilih masuk di Komisi 10, tentang kesenian,

pendidikan, dan kebudayaan. Saya gak tahu apakah itu

dianggap relate dengan kehidupan mereka atau dianggap

sebagai komisi yang paling gampang ya karena ketika ditanya

kebijakan-kebijakan ya jawabnya nanti bisa belajar. Ya itu sih,

harapan kita publik lebih jernih, lebih jeli dan cermat. Apa

yang dipilih itu akan menentukan masa depan kamu, masa

depan kita semua juga walaupun pada akhirnya kita gak

menutup mata bahwa banyak kebijakan atau produk hukum

yang diambil DPR harus diuji materi. Itu kan bicara judicial

review di MK itu tanda adanya kealpaan atau kebolongan

produk hukum yang diambil DPR seperti revisi UU KPK

kemarin. Itu sih, kami mengharapkan penonton Mata Najwa

lebih terbuka lah.

8. Menurut Mata Najwa, apakah KPU sudah bekerja

dengan baik sebagai penyelenggara Pemilu?

Jawab:

Sulit, ya, kalau bicara penilaian. Tapi gini, sebagai

penyelenggara pemilu pasti kita gak menafikkan bahwa KPU

sudah bekerja keras walaupun pada akhirnya banyak kealpaan,

banyak hal-hal yang perlu diperbaiki seperti data-data yang

kemarin diperdebatkan, soal data yang double, orang yang

Page 173: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

sudah meninggal tapi datanya masih ada, kemudian kotak

suara kerdus juga menghabiskan banyak anggaran. Hal-hal

seperti itu kan harusnya sudah bisa diantisipasi dan dipikirkan

secara cermat, tapi saya gak menafikkan bahwa mereka sudah

bekerja keras.

9. Menurut Mata Najwa, apa permasalahan terbesar

yang terjadi ketika Pemilu 2019?

Jawab:

Politisasi agama, SARA, dan hilangnya nyawa banyak orang

yang mencoba untuk ikut berpartisipasi, bahkan

mendedikasikan dirinya untuk masa depan negara kita, mudah-

mudahan mereka dilapangkan kuburnya. Itu sih yang saya kira

paling fatal bicara soal mereka kelelahan. Saya gak tahu, ini

kan bukan sekadar relawan tapi juga dalam satu naungan

institusi yang seharusnya dapat diantisipasi misalnya harus ada

asuransi ketika mereka sakit, kemudian pekerjaan yang terlalu

menumpuk. Ini kan hierarkis ya KPU dari tingkat paling atas

sampai paling bawah, kenapa hal itu tidak terpikirkan.

Kemudian ada politisasi warga juga karena adanya politisasi

SARA, agama, itu juga kan efeknya sangat besar sampai ke

ranah paling kecil. Di ranah privat saja keluarga banyak yang

bahkan bercerai, baku hantam. Melihat itu, kok kita mundur,

demokrasi kita mundur. Itu yang menurut kami fatal. Pertama

nyawa, kedua polarisasi, dan juga pada akhirnya gak juga

menghasilkan yang berkualitas. Itu yang pedih juga.

Contohnya, setelah pemilu tiba-tiba kadonya revisi UU KPK,

KUHP, dan sebagainya. Padahal secara sistem, demokrasi

yang paling baik karena setiap orang berhak memilih. Tapi ya

itu, hasilnya masih sangat buruk.

Page 174: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

10. Apakah dengan banyaknya korban jiwa berjatuhan

dan permasalahan lain, apakah menurut Mata Najwa

bahwa pemilu serentak tidak layak dilakukan lagi pada

pemilu selanjutnya?

Jawab:

Kalau itu perlu kajian lebih mendalam ya ketika memutuskan

pilkada serentak. Pasti ada evaluasinya. Itu kan amanat

konstitusi ya, ketika diuji di MK ketika bicara soal efisiensi

penyelenggaraan, pendanaan, itu kan pada akhirnya juga gak

menghasilkan orang-orang yang secara kualitas oke, tapi hanya

meningkatkan partisipasi publik untuk ikut dalam pemilu. Itu

sih yang pada akhirnya terlihat, ternyata juga tetap berbiaya

mahal. Perdebatan sebelumnya juga kan sempat evaluasi

pemilu serentak, ada yang minta dihapuskan, ada yang minta

gak digabungkan antara pileg dan pilpres. Perlu kajian lebih

mendalam, karena itu kan amanat konstitusi pasti sudah ada

pertimbangan matang sebelumnya walaupun apada akhirnya

buruk atau bahkan meleset dari target.

11. Pada Pemilu 2019, banyak tudingan-tudingan

kecurangan dan klaim kemenangan oleh elit politik.

Apakah hal itu akan berdampak kepada masyarakat?

Jawab:

Bisa sih sebenarnya, walaupun dalam setiap pemilu entah itu

di luar atau di mana, orang kan mengklaim kemenangan karena

mereka belum tahu hasilnya. Semua orang bisa mengklaim

karena hasil secara resminya belum keluar. Namanya orang

berkontestasi pasti ya merasa ada kecurangan. Saya gak

menutup mata pasti ada kecurangan ya, dan itu tidak hanya

dilakukan oleh satu pihak, tapi kedua belah pihak juga ikut

terlibat dalam kecurangan, seperti dalam beberapa tayangan

kan mereka juga saling mengakui, saling klaim bicara

Page 175: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

kemenangan, saling mengeluarkan argumen masing-masing

curang. Bawaslu juga sudah membuktikan bahwa memang ada

dari kedua belah pihak juga. Itu memang realita dari sistem

pemilunya seperti itu.

12. Tapi bagaimana dampaknya kepada masyarakat?

Jawab:

Tentu punya dampak kepada kubu masing-masing ya, karena

ketika satu kubu merasa dicurangi sementara kubu yang lain

merasa nggak melakukan kecurangan, ya pasti jadi saling

mengeraskan benturan ya. Saya pikir elit politik juga kan

banyak dari ormas dan negarawan, seharusnya elit saling

mengademkan ya bukan saling memanasi. Nah himbauan-

himbauan seperti itu sebenarnya sudah ada tapi tetap saja,

mereka merasa ini adalah akses kepada kekuasaan. Pada

akhirnya, menguatkan polarisasi itu, benturannya semakin

panas.

13. Kemarin juga sampai ada unjuk rasa di depan kantor

Bawaslu, ya. Mata Najwa memandang kejadian itu

seperti apa?

Jawab:

Kita harus lebih jeli. Ini kan bicara soal pendukung, tapi saya

gak tahu apakah ini pendukung bayaran atau memang orang-

orang yang berharap jagoannya menang ya. Di luar itu, saya

pikir mereka korban dari politik dan elit politik kita yang

seperti mempermainkan mereka, menjadikan mereka alat

politik, bukannya mengademkan. Banyak yang pada akhirnya

mereka kroban dan banyak orang yang gak tahu tapi jadi

korban, seperti anak di bawah umur. Kita punya aturan sebagai

negara hukum dan hukum itu harus menjunjung HAM.

Page 176: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Persoalannya, penanganan dari unjuk rasa itu banyak yang

pada akhirnya ketika ditelusuri banyak yang mengabaikan

prinsip-prinsip kemanusiaan. Pada akhirnya ya itu, mereka itu

korban politik dari para elite politik yang hanya memanfaatkan

konstituen ketika mau maju aja. Kita menyayangkan ya,

masyarakat kita gak semuanya tingkat pendidikannya tinggi,

yang tinggi aja masih banyak yang terkena hoax. Nah ini yang

kadang publik kita masih gampang terbuai dengan janji-janji

walaupun pada akhirnya janji lima tahunan yang terulang lagi.

Jadi ya itu, mereka korban politik, dimanfaatkan secara politik,

dan perilaku elite politik kita juga malah memperkeruh

suasana.

14. Berkali-kali narasumber yang diundang di Mata

Najwa mengatakan bahwa Pemilu kali ini adalah

pemilu terburuk sepanjang demokrasi Indonesia.

Apakah Mata Najwa setuju dengan pernyatan itu?

Jawab:

Itu kan bukan klaim ya, itu argumen, pendapat mereka. Kita

gak bisa menilai satu rezim penyelanggaraan atau satu

momentum itu dari satu sisi ya. Kita melihatnya secara holistik,

menyeluruh. Mungkin kalau bicara banyaknya korban jiwa

meninggal, kita bisa melihat ini yang terburuk. Melihat dari

polarisasi, mungkin iya juga. Tapi kalau bicara soal partisipasi

justru meningkat. Masyarakat sudah lebih aware bahwa pemilu

ini akan menentukan nasib mereka kedepannya, nasib anak

cucunya. Nah itu mungkin satu sisi yang gak bisa kita abaikan.

Jadi kita harus melihat secara menyeluruh. Mereka menilai ini

yang paling buruk, padahal ya karena perilaku mereka juga.

Mereka-mereka juga yang menyebabkan penyelenggaraan

pemilu ini buruk juga pada akhirnya.

Page 177: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

15. Menurut Mata Najwa, apa yang menjadi penyebab

banyaknya permasalahan yang terjadi dalam Pemilu

2019 kemarin?

Jawab:

Saya gak tahu ya kalau soal penyebab masalah. Tapi mungkin,

pertama ketidaksiapan, itu yang utama. Kedua, politik ini bagi

elite politik hanya dipikirkan sebagai alat kekuasaan yang pada

akhirnya kalau bicara soal kepentingan publik itu mereka

abaikan. Ya pokoknya mereka hanya bicara soal siapa yang

jadi nomor satu, siapa yang memegang kekuasaan. Makanya

dari dulu juga golput tinggi, gak percaya sama politisi.

Dulunya aktivis tapi ketika masuk ke sistem akhirnya terseret

arus juga. Ini harus evaluasi menyeluruh dari parpolnya juga

sistemnya, terutama dari tujuan mendirikan parpol itu seperti

apa, kaderisasinya bagaimana, apakah memang demi

kepentingan publik atau hanya mencari keuntungan.

Penyebabnya ya banyak. Banyak dari mereka yang ketika

masuk DPR atau menteri ujung-ujungnya ya demi kepentingan

mereka, kepentingan golongannya, kepentingan keluarganya.

Ini yang pada akhirnya menyebabkan sistem kita gak berjalan

dengan baik. Jadi partai ya jadi partai keluarga. Masalah kita

jadi ruwet dan publik hanya dimanfaatkan, dijadikan alat untuk

kepentingan mereka untuk naik kalau udah jadi ya diabaikan.

16. Jadi dengan mereka yang hanya mementingkan diri

sendiri dan golongannya, apakah termasuk

pelanggaran nilai moral?

Jawab:

Ya, tentu saja. Bicara soal politik sebagai alat menyejahterakan

publik itu dilanggar. Itu menurut saya memang ada nilai-nilai

penting yang lebih prinsipil yang dilanggar, tidak masuk dalam

sikap dan perilaku mereka. Kadang gak memperhatikan publik,

Page 178: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

susah ditemui juga padahal dulu ketika mau dipilih gampang

sekali ditemui. Hal seperti itulah, mereka gak peka terhadap

publik.

17. Lalu, apakah menurut Mata Najwa Bawaslu sudah

melaksanakan tugasnya dengan baik?

Jawab:

Ya sama seperti KPU ya. Lembaga negara pasti kan bicara

tentang tarik-menarik politik. Kalau bicara sistem pemilu kan

berlapis-lapis ya, ada KPU, Bawaslu, DKPP. Kan ada sidang-

sidang juga, kalau ada pelanggaran kode etik kan disidangkan

ketika ada laporan atau aduan. Ya walaupun saya gak tahu

apakah semua aduan itu terselesaikan. Kan pasti ada

ketidakpuasan ketika satu kubu tidak puas. Ya meskipun ada

juga beberapa pelanggaran yang diselesaikan. Jadi ya saya kira

Bawaslu sudah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai

pengawas.

18. Dalam Program Mata Najwa, Najwa Shihab selalu

mengatakan bahwa elit politik harus memberi contoh

yang baik kepada rakyat. Seberapa besar sikap para

elit politik akan mempengaruhi rakyat?

Jawab:

Tentu ya. Kan gini, kadang bagi orang-orang yang sangat

konsen dengan politik, sangat memperhatikan, atau sangat

terkena dampak, itu kan pasti sangat melihat perilaku

politisinya, bagaimana orangnya. Itu sangat punya dampak

terutama pada konstituen walaupun ada juga konstituen yang

apatis, masa bodoh gitu kan. Kita ambil bukti saja, ketika

bicara dua kontestan saat pilpres, bagaimana rakyat terbelah.

Benar-benar terbelah. Yang ditengah itu kegencet, misalnya

Page 179: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

aktivis, SJW, orang-orang golput. Yang satu keras, satunya

juga gak mau kalah, saling merasa saling suci. Problem

masyarakat kita adalah terlalu terpaku pada penokohan ya.

Tidak hanya bicara soal rekam jejak atau kualitas tapi banyak

juga yang hanya melihat dari luar saja, misalnya dia pintar

orasi, pintar retorika, atau merakyat. Banyak yang pada

akhirnya terbelah ya kubunya sangat terlihat, tidak hanya di

media sosial tapi perang di dunia nyata juga kan sangat keras.

Itu kan berarti bahwa sikap politis di Indonesia ya sangat

berpengaruh kepada masyarakat walaupun pada akhirnya

menyesali ya karena sudah memaki habis-habisan di media

sosial eh pada akhirnya kena jerat UU ITE. Jadi ya saya pikir

sangat mempengaruhi ya.

19. Jadi evaluasi apa saja yang harus dilakukan? Dan

bagaimana solusinya?

Jawab:

Ya kalau untuk masyarakat, kita mendidik warga masyarakat

itu harus melihat lebih jernih. Walaupun ya apakah masyarakat

itu bodoh kan nggak juga ya, disebut pinter-pinter ya nggak

juga. Apakah memang masyarakat kita udah saking sabarnya,

yaudah lah mau gimana lagi, pasrah gitu kan. Tapi ya itu kalau

Mata Najwa ingin masyarakat melihat lebih jernih, menjaga

jarak dari kebisingan. Masyarakat juga harus logis dan rasional

ketika memilih seseorang itu apa dampaknya? Tidak hanya

buat kita tapi juga buat masyarakat banyak, buat anak-cucu

kita, gitu. Kalau untuk elit politiknya ya kita kan punya hak

yang setara ya, sama-sama masyarakat Indonesia, sama-sama

berada di tanah air. Ayolah melihat kepentingan yang lebih

besar. Masa sih tega terus-menerus membuat masyarakat

menderita? Apa nggak mikirin anak cucu mereka, atau kerabat

mereka yang mungkin juga gak seberentung mereka? Ya

mereka harus punya pertanggungjawaban sebagai seorang

Page 180: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

manusia. Martabat manusia kan adalah sesuatu hal yang harus

dijunjung tinggi, itu kan di atas segalanya. Seharusnya sebagai

manusia, apalagi sebagai orang beragama, itu kan ada sepihan

hal-hal yang harus dijunjung tinggi tentang kemanusiaan.

Jangan terus-menerus tentang kepentingan pribadi ya kan harta

juga gak bakal dibawa, yang ditinggalkan kan nama baiknya.

Ketika menjadi negarawan kan mereka harusnya menjadi

negarawan atau politisi yang baik dan itu akan dikenang, akan

menjadi ladang ibadah juga buat mereka.

20. Kalau untuk penyelenggara pemilunya sendiri

bagaimana?

Jawab:

Ya satu kata sih, pastinya harus lebih baik. Secara kualitas

harus punya dampak ya walaupun gak mungkin sempurna tapi

paling tidak mendekati kepuasan publik. Kemaslahatan

masyarakat harus benar-benar nyata dari hasil pemilu yang kita

selenggarakan lima tahun sekali itu. Ini kan bukan cuma buat

kita aja, tapi juga buat semua. Jangan gara-gara ini aja kita

saling terpecah, negara kita bubar, kita saling bermusuhan.

Kalau secara kuantitas kan memang partisipasi publik sudah

tinggi, tapi kan harusnya secara kuantitas juga harus dibarengi

dengan kualitas ya.

Page 181: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

DOKUMENTASI

Peneliti mewawancari produser Mata Najwa di Studio TRANS7,

23 Februari 2020

Peneliti bersama produser Mata Najwa di Studio TRANS7,

23 Februari 2020

Page 182: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

TRANSKRIP TAYANGAN MATA NAJWA

1. Tanggal : 17 April 2019

Judul Episode : Suara Penentu

Segment 1 : Pemenang Pilpres Versi Hitung Cepat

Najwa Selamat datang di Mata Najwa. Saya

Najwa Shihab, tuan rumah Mata

Najwa. Hari pencoblosan akhirnya

telah dilewati, berlalu sudah bising

yang sengit berhari-hari. Hasil-hasil

sementara pun telah bermunculan,

sisi kemenangan mulai tampak di

permukaan. Tapi proses perhitungan

masih akan panjang karena pemilu

bukan cuma soal pencapresan. Masih

banyak tahapan pemilu yang

berikutnya, tiap kubu berhak

mengawal dengan sewajarnya. Mari

mendiskusikan hasil pemilu kita,

hajatan besar rakyat Indonesia. Inilah

mata najwa spesial pemilu, suara

penentu.

00.26-

01.03

VT

Kampanye

01.08-

02.00

Najwa Baik, dan yang punya hajatan paling

besar hari ini adalah KPU, hadir

komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Mas Wahyu, terimakasih sudah hadir.

Mas Wahyu, mohon maaf agak jauh

sedikit. Tapi teman-teman, yang

paling bertanggungjawab atas

keseluruhan proses hari ini itu KPU.

Bagaimana KPU? Memberi nilai

sendiri berani tidak hari ini berapa

nilainya pelaksaan pemilu? Kalau

02.55-

03.38

Page 183: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

tidak berani, saya lempar ke yang

lain, tapi bagaimana KPU melihat

seluruh rangkaian proses pemilihan

hari ini?

Segmen 3: Jusuf Kalla – Mari Lupakan yang Lalu

Najwa Yang jelas ini kita sudah empat kali

pilpres langsung Pak JK, kita bertambah

baik, biasa saja, atau malah mundur ke

belakang, ya, Pak, setelah empat kali kita

coblos langsung ini?

03.13-

03.24

JK Semua mempunyai ciri yang khas, tapi

khususnya yang terakhir ini saya rasa itu

kampanyenya kelewat panjang, tujuh

bulan itu. Tujuh bulan orang berpikir,

orang mendengarkan berdebatan, orang

mendengarkan segala macam pikiran

negatif atau kampanye negatif, itu terlalu

lama. Jadi memang harus dievaluasi lagi

lah. Yang lalu-lalu hanya satu setengah

bulan atau dua bulan. Ini karena

disatukan ini menyebabkan masalah

sebetulnya. Jadi ya mungkin harus

dievaluasilah semuanya, di DPR juga.

03.26-

04.13

Najwa Pak JK, tujuh bulan kebisingan yang

amat sangat memekakkan telinga dan

hati, kira-kira kalau sekarang sudah

selesai bisa dengan mudah berbaikan

lagi tidak ya, Pak, atau terlalu banyak

kata-kata yang menyakitkan hati sudah

terlontar?

04.14-

04.26

JK Mari kita lupakan yang lalu, biasanya

begitu.

04.29-

04.33

Najwa Mari kita lupakan yang lalu. 04.33-

04.34

JK Misalnya dulu kita berhadap-hadapan

dengan beberapa partai, tapi begitu

04.34-

04.46

Page 184: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

diajak di pemerintah yang kemudian

terkonsolidasi kembali, semuanya

berjalan baik.

Najwa Baik. 04.46

JK Bahwa kemudian ada yang bersikap

oposisi di DPR, itu wajar. Itu penting

untuk demokrasi ada oposisi. Kalau

tidak ada oposisi, demokrasi tidak

berjalan dengan baik.

04.46-

04.58

Najwa Pak JK, ada beberapa narasumber lain di

studio. Saya ingin minta tanggapan

mereka dan kemudian nanti saya minta

Bapak juga menanggapi. Ada Zainal

Arifin Muhtar juga, Bapak, di studio.

Mas Uceng, tujuh bulan terlalu panjang

katanya, Anda setuju dengan Pak JK,

Mas Uceng?

04.59-

05.12

Segmen 7: Politik Uang di Pusara Pemilu

Najwa Baik, saya ingin ke Bawaslu dulu, Bang

Fritz, temuan hari ini, apakah memang

banyak temuan pelanggaran-

pelanggaran yang patut dicurigai akan

mempengaruhi hasil atau pelanggaran-

pelanggaran yang masuk kategori

kalaupun ada, itu tidak signifikan.

00.30-

00.45

Fritz Terimakasih, Mbak Nana. Kalau kami

kan dari Bawaslu mengapresiasi setiap

kerja keras yang telah dilakukan oleh

KPU serta juga teman-teman dari

Bawaslu sekalian. Itu yang pertama-tama

harus kami sampaikan. Yang kedua

adalah, sampai hari ini memang pada

saat masa tenang sampai dengan hari

pemungutan suara kami menemukan ada

30 kasus mengenai politik uang yang

terjadi di 30 tempat. Ada berbagai, dari

100 juta, 190juta, sampai satu setengah

00.46-

01.53

Page 185: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

milyar yang kami temukan di Jogja.

Terkait dengan pemungutan suara, kami

melihat ada dua persoal. Pertama

mengenai logistik, dan hak pilihnya.

Kalau terkait dengan logistik kan

memang sebuah rekomendasi Bawaslu

kepada KPU yang sudah kami

sampaikan kepada KPU terkait dengan

indeks kerawanan memang ada

persoalan logistik seperti misalnya surat

suaranya ada yang tertukar, atau surat

suara yang terlambat, atau juga terkait

dengan pemilih yang tidak bisa

mencoblos karena dia tidak terdaftar di

DPT atau di DPTB ataupun karena dia

tidak bia mendaftar karena KTPnya tidak

berada di situ. Jadi..

Najwa Bang Fritz, saya harus tanya spesifik

karena ini disebutkan oleh Prabowo

Subianto dalam konferensi persnya.

Belum lagi banyak ditemukan surat suara

yang dicoblos 01, apakah itu juga Anda

temukan?

01.53-

02.03

Fritz Kami menemukan ada beberapa. Jadi,

memang ada beberapa TPS. Ada 5-6 TPS

di mana ada laporannya surat suaranya

sudah tercoblos. Tetapi jumlahnya itu

juga ada 7, 1, atau 2. Jadi bukanlah dapat,

sampai sekarang ya kami belum bisa

mengatakan kalau itu adalah sebuah

sesuatu yang masif. Tetapi memang kami

bawaslu ada merekomendasikan untuk

pemungutan suara ulang di 34 TPS serta

pemungutan suara lanjutan di 1390 TPS.

Tapi itu disebabkan karena logistiknya

terlambat datang. Jadi sehingga harus

dilakukan pemilu lanjutan lagi..

02.04-

02.41

Najwa Saya harus meminta Anda mengulangi

supaya angkanya tidak salah. Kan kita

tahu ada 800ribu lebih TPS dan Bawaslu

02.41-

02.50

Page 186: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

merekomendasikan yang diulang dari

800ribu itu hanya 34.

Fritz 38 untuk diulang, dan 1395 untuk

dilanjutkan. Jadi artinya sudah dimulai,

tapi mungkin ada satu surat suara yang

gak ada, atau surat suara tidak lengkap

sehingga harus dilanjutkan.

02.50-

03.05

Najwa Baik, Mbak Titi, bagaimana

mengomentari itu? Jadi dari sekian

banyak ini temuan Bawaslu, itu artinya?

03.06-

03.10

Titi Tentu dari sisi infres, struktur, dan

personel, kami tidak sebaik Bawaslu,

tetapi secara garis besar temuannya

hampir sama. Temuan paling mendasar

adalah soal kapasitas teknis. Bagaimana

teknis KPPS dikelola, misalnya hal-hal

yang secara administratif harus dipenuhi,

memang itu ada kendala, misal tidak

diumumkannya DPT, DCT, dan lain

sebagainya. Yang kedua soal

ketidakpahaman soal penggunaan hak

pilih, kategorisasi pemilih. Ada pemilih

yang kategori DPTB, harusnya bisa

menggunakan hak pilih dari jam 7,

disuruh datengnya malah jam 12. Ada

pemilih DPK, tapi kemudian gak

dilayani, dan sebagainya. Termasuk juga

saking euforia dan antusiasmenya, Mbak

Nana, kami menemukan pemilih yang

walaupun dia KTPnya tidak di sana dia

beranggapan saya bisa memilih pakai

KTP elektonik di manapun saya mau,

dan itu banyak sekali. Saya sendiri

menerima telepon, hampir 20 telfon,

minta diadvokasi supaya bisa nyoblos.

Nah yang ketiga soal kapasitas KPPS

yang memang itu tidak standar. Ini PR

besar kita, Pak, tidak hanya untuk pemilu

2019, pilkada pun demikian, bagaimana

03.11-

04.32

Page 187: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

prosedur teknis itu tidak sepenuhnya

sampai kepada petugas di lapangan.

Segmen 13: Berbeda tapi Bersaudara

Najwa Baik. Jadi memang saatnya untuk

menutup dan pesannya harus itu.

Memang tak harus sama, tetapi beda itu

tetap saudara. Saya rasa itu pesan yang

harus kita gaungkan. Karena rasa-

rasanya tidak akan secepat itu bisa

hilang sama sekali rasa-rasa permusuhan

akibat copras-capres ini. Tetapi insya

Allah mudah-mudahan kita semua

dewasa apalagi kalau elitnya juga

mencontohkan bagaimana rakyatnya

harus bersikap.

05.02-

05.29

2. Tanggal : 24 April 2019

Judul Episode : Usai Pemilu

Segment 1 : Jokowi Soal Deklarasi Kemenangan Prabowo

Najwa Selamat malam, selamat datang di

Mata Najwa. Saya Najwa Shihab, tuan

rumah Mata Najwa. Hari besar

demokrasi baru saja berlalu walaupun

masih ada tahapan lain dalam pemilu.

Setidaknya pencoblosan telah

dilaksanakan dan kini memasuki fase

genting penghitungan. Sangat wajar

muncul ketidakpuasan musykil pemilu

berjalan nihil kekurangan. Silakan

mengawal penghitungan dengan suara

lantang, suara rakyat mutlak dijaga

01.06

Page 188: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

agar tidak lekang. Tapi bagaimana

dengan klaim-klaim kemenangan?

Berbahayakah bagi prinsip-prinsip

persatuan? Inilah Mata Najwa, Usai

Pemilu.

VT klaim

kemenangan

02.10

Segmen 2: Jokowi – Kalau Ada Kecurangan, Lapor Bawaslu

Najwa Baik, saya ingin meminta penilaian bapak

soal penyelenggara pemilu kita Pak.

Apakah menurut bapak mereka netral dan

profesional? Karena misalnya kemarin

sempat ramai soal salah input data C1 yang

kemudian dinilai, wah ini justru salah

inputnya menguntungkan petahana.

Apakah bapak menilai mereka netral,

profesional, betul-betul melakukan tugas?

01.44-

02.07

Jokowi Ya KPU itu mengelola 813ribu TPS di

seluruh tanah air dan di luar negeri. 813

ribu TPS tersebar di 17ribu pulau. 514

kabupaten dan kota yang medannya juga

berbeda-beda. Ada yang sangat berat, ada

yang berat sekali mengirimkan logistik itu

ke TPS-TPS yang ada. Dan saya melihat

KPU sangat netral. Profesional dan sangat

netral. Kalau ada misalnya kayak tadi apa..

salah input data, ya dikoreksi. Kalau ada

salah input data ya dikoreksi. Udah. Kita ini

semuanya terbuka kok. Bisa ngecek, bisa

ngontrol semuanya. Apa sih yang

dikhawatirkan, semuanya terbuka. Apa?

Semuanya punya data. C1 tuh semuanya

punya. NGO punya, punya semuanya.

Semua caleg pasti punya. Parpol pasti

punya. Kita sendiri punya. Kepolisian juga

ada. Semuanya, pasti ada semuanya.

02.10-

03.34

Page 189: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Najwa Jadi tudingan bahwa ada kesengajaan untuk

menambah suara kepada Pak Jokowi... itu

tudingan yang.. bapak nilai..?

03.35-

03.44

Jokowi Yaaa, kalau saya terlalu berlebihan. Kalau

ada yang perlu dikoreksi ya dikoreksi saja.

Ya namanya jumlah TPSnya seperti itu.

03.44-

04.01

Segmen 3: Deklarasi Kemenangan itu Pilihan Rasional

Najwa Tadi sudah kita dengarkan percakapan saya

dengan Pak Jokowi. Saya ingin ke Mas

Priyo dulu. Tadi Pak Jokowi katakan tidak

apa-apa kalo mau deklarasi aja kok, gak

apa-apa. Tadi Pak Jokowi katakan seperti

itu. Saya ingin tau, Mas Priyo. Apa

sebetulnya dasar Pak Prabowo dan Pak

Sandiaga Uno mendeklarasikan

kemenangan sampai berkali-kali? Dasar

utamanya apa, Mas Priyo?

00.49-

01.11

Priyo Kenapa beliau akhirnya memutuskan untuk

menyampaikan atau mendeklarasikan

kemenangan karena memang situasi politik

yang agak -tanda kutip- genting. Kemudian

menghasilkan sebuah kesimpulan, ini patut

untuk dideklarasikan. Setelah kemudian

pemberitaan mengharu biru sedemikian

rupa sehingga setelah hasil quick count

tersebut seolah-olah kemudian ada pihak

yang sudah tarolah disampaikan atau

diputuskan sebagai pemenang. Karena kita

semua tahu proses yang sesungguhnya

terjadi adalah nanti tergantung pada proses

yang ada di KPU Republik Indonesia.

01.11-

01.55

Najwa Baik, Mas Priyo sebelum dilanjutkan saya

ingin kita dengarkan lagi orasinya dan nanti

ada bisa menambahkan, supaya

mengingatkan pemirsa bagaimana

deklarasi itu dilakukan, kita lihat yang ini.

01.55-

02.04

Page 190: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

VT

Deklarasi

Prabowo

Subianto

02.06-

03.05

Najwa Mas Priyo, jadi deklarasi pertama hasil

quick count 55,4% eh 52,4% tapi kemudian

malamnya hasil real count 62%. Ini angka-

angka ini didapat dari mana saja?

03.06-

03.23

Priyo Dari data yang masuk. Jadi kalau quick

count, kita punya juga quick count, tapi

mohon maaf saya tidak bermaksud

menandingin tapi karena sedemikian rupa

sehingga sudah teropinikan luar biasa mau

gak mau harus disampaikan hasil dari kita.

Tapi yang kedua, ini yang terpenting

sebenarnya bukan quick count tapi adalah

real count yang kami dapatkan. Angka

yang 62 yang disampaikan oleh Pak

Prabowo itu adalah angka real dari data-

data yang masuk dari seluruh lini dari TPS-

TPS. Sudah tentu belum 100% karena

300ribu dari sekian dari 800ribu jadi masih

sekitar 40% lah.

03.23-

03.59

Najwa Deklarasi itu jam 20.30 malam. 03.59-

04.02

Priyo Dan yang kedua, yang perlu saya jelaskan

di sini, deklarasi kemenangan semacam ini

itu sebenarnya biasa. Normal, lazim terjadi

di beberapa belahan negara demokrasi

manapun juga. Apalagi di situasi di mana

kami dalam posisi penantang. Tarolah

mereka menang seluruhnya, mau nggak

mau pilihan politik semacam itu adalah

pilihan rasional yang tersedia dan itu adalah

hak kami secara politik yang kami lakukan.

04.02-

04.34

Najwa Bagaimana dengan... 04.34-

04.35

Priyo Dengan tetap menghormati. Terakhir nih,

dan kata-kata ini dari Pak Prabowo

04.35-

04.44

Page 191: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

langsung. Menghormat perhitungan

terakhir dari KPU Republik Indonesia.

Najwa Walaupun sudah bilang saya akan dan

sudah jadi presiden seluruh rakyat

Indonesia?

04.45-

04.49

Priyo Ya gapapa. Di belahan dunia lain juga

demokrasi semacam itu.

04.49-

04.52

Najwa Baik, bagaimana Mas Hasto? 04.52-

04.54

Hasto Kalau kami melihat suasana genting politik

tadi genting, gak pas. Restoran padang tetep

laris, mie aceh tetap laris, jadi gak ada itu

situasi genting secara politik. Bahwa

kemudian ada ketegangan setelah quick

count, iya, tetapi kalau kita lihat ekspresi

dari Pak Sandi kan mencerminkan bahasa

yang sebenarnya. Deklarasi boleh terjadi

tiga kali, lima kali sekalipun. Tapi kan Pak

Sandi tidak mengekspresikan sebuah rasa

keyakinan, kegembiraan...

04.54-

05.23

Najwa Dan Anda menginterpretasikan itu

sebagai..?

05.23-

05.25

Hasto Ya sebagai bentuk menjaga militansi Pak

Prabowo perlu menjaga militansi dari

anggotanya. Mengingat itu penting bagi

seluruh partai politik, menjelang 2024 ke

depan sehingga mereka jaga militansinya.

Tetapi kemudian dari klaimnya aja kan

berubah-ubah, 62%, 54%, dan yang

terakhir yang kita ajak supaya rakyat juga

mendapatkan informasi yang benar yang

bisa dipertanggungjawabkan. Kami

mengajak BPN untuk sama-sama membuka

data. Karena bagi PDI Perjuangan, untuk

klaim 60% data atau 40% data masuk itu

tidak mudah. Kami meliki jejaring

komputer 150ribu secara nasional. Kami

punya kamar hitung seperti ini

(menunujukkan gambar) setiap provinsi.

Rata-rata privinsi 75-100 komputer

05.25-

06.45

Page 192: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

kemudian ditingkatkan di kabupaten kota

itu 40-60, 75. Itu pun pada hari ini baru

sekitar 27% sore ini dengan tingkat

perolehan buat Pak Jokowi-Pak K.H

Ma’ruf Amin itu adalah 58% dan Pak

Prabowo-Sandi 42%. Itu dengan seluruh

infrastruktur yang kami bangun. Jadi kami

ajak BPN untuk mari kita terbuka saja.

Diaudit saja, pengamat politik datang,

untuk melihat apakah C1nya benar, apakah

sistemnya benar, itu yang kami harapkan

untuk dapat dibuka ke publik.

Najwa Oke, siapa mau menanggapi? 06.45-

06.46

Priyo Sebelumnya saya mau menanggapi

sebentar. Mengenai Pak Sandiaga Uno,

yang tahu posisi wajah dan hatinya Pak

Sandiaga Uno itu kami, saya dan Mas

Andre. Jadi kalau pihak luar

menerjemahkan itu totally wrong. Salah

besar, seolah-olah cemberut dan

seterusnya, itu mencoba image dan opini

yang dibangun. Yang terjadi sesungguhnya

adalah Mas Sandiaga Uno pada hari itu lagi

kurang sehat. Ada orang mengatakan beliau

kena santet, dan itu kemudian liar sekali.

Apapun yang terjadi yang harus saya

luruskan di sini adalah beliau kurang sehat,

dan itu betul-betul dokter nyatakan itu. Jadi

kalau diterjemahkan seolah-olah perasaan

Pak Sandi tidak bersama Pak Prabowo itu

totally wrong, salah besar. Berduet itu

dalam kondisi sampai sekarang pun mereka

adalah duet dwitunggal yang insyaAllah

tetap mengawal pelaksanaan dan

penghitungan yang hari ini semua sudah

menanti...

06.46-

07.44

Najwa Yang jelas tadi juga ada acara di Taman

Mini, yang dihadiri oleh Pak Prabowo

Subianto dan juga dihadiri oleh ketua

07.44-

08.20

Page 193: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Badan Pemenangan Nasional, Pak Joko

Santoso. Saya ingin tunjukkan pernyataan

Pak Joko Santoso yang menyebut

pernyataan Pak Prabowo “menang 62% itu

titik yang tidak akan kembali”. Bisa kita

tunjukkan juga. “Untuk itu kita harus

berjuang, saya sudah instruksikan daerah

yang menang dari Jawa Barat adakan

syukuran deklarasi, Jabar-Banten-Jakarta-

Sulsel. Pulau Besar yang penduduknya

banyak kita menang. Jadi tidak mungkin

Prabowo kalah.” Bagaimana, tidak

mungkin Prabowo kalah berdasarkan apa

yang disebutkan ketua BPN?

Priyo Ya, jadi begini na. Saya ingin sampaikan

kondisinya. Waktu malam itu deklarasi ada

40%, Mas Hasto. Perhitungan suara itu jam

2, sudah selesai di seluruh TPS untuk

presiden. DPR-RI itu kalau gak slaah jam 4

jam 5 sudah selesai. Sehingga, jam 2 jam 3

tuh tim kami sudah mengirimkan datanya

ke masing-masing koordinator. Sehingga

malam itu Pak Prabowo mendapatkan data

40% sehingga kita bisa deklarasi. Nah Mas

Hasto mau tahu C1 kita, nah itu saja, kami

selalu komitmen, dulu 2014 kami bawa tuh

truk-truk C1. Kami siap lagi bawa truk-

trukan C1 nanti di Mahkamah Konstitusi,

itu satu. Kita sesuai konstitusi saja. Yang

kedua, kalau Mas Hasto bilang suasana

tidak genting, pertanyaan saya, kenapa sih

ribuan brimob masuk Jakarta? Lalu kapolri

pas saya tanya, anda bawa peluru berapa?

Coba, berapa hampa, berapa itu peluru

karet, kalau gak genting, gak mungkin

polisi, ribuan brimob masuk jakarta.

08.20-

09.26

Najwa Ya, kita akan lanjutkan setelah pariwara,

masih ada waktu untuk membahas itu.

Tetap di Mata Najwa, Usai Pemilu akan

kembali,sesaat lagi.

09.26-

09.32

Page 194: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Segmen 4: Disuruh ke Antartika, Ini Jawaban Lembaga

Survey

Najwa Saya ingin langsung ke Yunarto Wijaya,

sekjen Persepi. Tukang survey bohong,

pindah ke antartika. Bagaimana tanggapan

Anda?

01.38-

01.46

Yunarto Ya pertama yang jelas kami bukan sihir

science, atau setan seperti istilah Ustadz

Bahtiar Natsir ya. Karena keberadaan

hitung cepat itu dilindungi oleh PKPU

nomor 10 tahun 2018 pasal 28 ayat 1-3.

Jadi kalau ada yang mengatakan ini sihir ya

kalau bisa dihapus aja nanti secara aturan.

Yang kedua ada beberapa hal saya pikir, ini

kita bicara logika saja yang bisa

dipertanyakan balik. Selama ini kan kita

defensif, dituduh bermacam-macam dan

kami kemarin sudah melakukan ekspos

data keseluruhan semua yang

dipertanyakan. Seperti yang ditayakan

terkait dengan dana, data, sampai level

TPS. Sayangnya BPN mengatakan tidak

mau datang. Nah saya ingin coba tanyakan

dan publik melihat logikanya adalah

pertama, bisakah dari BPN atau Ustadz

Bachtiar Natsir menjelaskan dalam sejarah

qick count pilpres dan pilkada perbedaan

data yang bisa menjelaskan bahwa

lembaga survey salah. Seperti Ustadz

Bactiar Natsir tadi tidak mengerti

perbedaan quick count dengan survey. Itu

yang pertama. Sebutkan satu saja, ketika

quick count mengalami kesalahan kecuali

ketika Pak Prabowo sujud syukur tahun

2014. Mungkin itu yang menyebabkan Pak

Prabowo trauma terhadap lembaga survey.

Itu pertama. Yang kedua, saya pikir ini

menarik ya, tadi dijelaskan ada angka.

01.47-

03.42

Page 195: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Saya tidak mengerti logika yang dibangun

oleh Pak Prabowo dan saya pikir kalau

saya jadi penasehat Pak Prabowo saya akan

sarankan Pak Prabowo pecat orang yang

melakukan real count ataupun quick count.

Quick count 52%, real count 62%, margin

of error 10%. Ini buat apa dilakukan quick

count? Jadi yang salah, bermasalah entah

real countnya atau quick countnya. Exit-

poll beda lagi, 55%. Jadi saran saya, Pak

Prabowo pecat real count atau quick count,

itu akan baru ketauan 22Mei.

Najwa Sebentar Toto, saya akan kasih kesempatan

untuk menanggapi, nanti Anda bisa

menanggapi. Silahkan Bang Andre?

03.42-

03.45

Andre Betul kata Mas Toto, ya, bahwa dilindungi

oleh PKPU. Di PKPU pun itu juga

disebutkan, Mbak Nana, bahwa publik juga

berhak tahu, sumber dana lembaga survey

itu dari mana. Nah ini yang belum pernah

dibuka. Mbak Nana bayangkan, publik

juga perlu tau setiap survey nasional itu

butuh duit banyak. Mas Toto ini, coba lihat

dari pemilu, mulai kampanye sampai

pencoblosan berapakali merilis? Temen-

temen Persepi ya, bahkan udah kayak

arisan. Misalnya, ni dari bulan Januari

sampai April tuh berurutan, hari ini

lembaga A, tiga hari kemudian lembaga B,

besoknya lembaga C. Isinya apa

narasinya? 20% Pak Jokowi menang. Nah,

kalau kita bicara data quick count, ternyata

quick countnya beliau-beliau ini

menyatakan bahwa Pak Jokowi hanya

menang 8-9%, berbeda dengan 20%. Ada

error sebenarnya 12-10%. Itu pertama.

Yang kedua, kita butuh bukan hanya

metodologi dan data yang diungkapkan

Mas Toto, kita juga pengen tahu apakah

mungkin Mas Toto Yunarto Wijaya

03.46-

05.01

Page 196: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

meskipun saya tahu duitnya banyak, akan

mengeluarkan uang pribadi milyaran untuk

membiayai survey? Apakah mungkin Mas

Saeful Munjani mengeluarkan duit pribadi

dari survey-survey sampai quick count?

Apakah mungkin? Rakyat juga butuh.

Najwa Dan kecurigaan Anda apa, Bang Andre

ketika mempertanyakan dana?

05.01-

05.04

Andre Patut diduga, lembaga survey sekaligus

jadi konsultan kemenangan Pak Jokowi.

05.04-

05.08

Najwa Bagaimana, Mas Toto? 05.09-

05.10

Yunarto Anggaran.. kode etik di Persepi mengatur

semua. Itulah mengapa kemarin kita

melakukan ekspos data. Pertanyaan-

pertanyaan seperti itu, kalau perlu bahkan

disidang di dewan etik seperti dulu pernah

memecat dua lembaga survey yang

memenangkan Pak Prabowo pada 2014, itu

bisa ditanyakan semua dan kemarin

diekspos. Sayangnya lagi-lagi lempar batu

sembunyi tangan. BPN tidak berani datang.

05.11-

05.34

Najwa Tidak berani datang, BPN? 05.34-

05.35

Segmen 6: BPN – Hak Kami Menyatakan Prabowo Menang

Hasto Namanya politik akal sehat itu mengikuti

aturan main, bukan deklarasi menyatakan

dirinya sebagai presiden sampai hormat

bapak presiden! Itu yang diluar akal sehat

pak. Maka mari dalam konteks seperti ini

kita kembalikan pada tracknya. Semua

sepakat bahwa yang menentukan siapa

pemenang pemilu adalah KPU. Proses

rekapitulasi sedang berlangsung. Menjadi

bias ketika ada klaim sepihak dari BPN

yang menyatakan Pak Prabowo menang

08.15-

09.04

Page 197: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

sementara quick count yang diterima

sebagai metodologi ilmiah menyatakan

berbeda. Kami hanya minta sederhana,

mengapa BPN nggak terbuka? undang aja

mahasiswa, undang aja pengamat politik.

Sangat simple untuk menentukan siapa

pemenang. Kami terbuka. Kami,

mahasiswa, penonton yang di sini, besok

mau dateng ke TKN, mau dateng ke PDI

Perjuangan untuk ngecek C1 kami, untuk

ngecek sistem hitung kami, silahkan.

Najwa Silahkan, Mas Priyo atau Bang Andre? 09.06-

09.08

Andre Nanti Mas Priyo sempurnakan. Saya jawab

ya. Saya ingin sampaikan bahwa itu hak

Pak Prabowo. Yunarti Wijaya saja boleh

mengumumkan....

09.08-

09.16

Hasto Berbeda ini! Presiden hanya satu pak. 09.16-

09.18

Andre Mas Hasto berbicara saya gak potong! 09.19-

09.21

Hasto Bapak menyatakan presiden, Pak Prabowo

menyatakan presiden, tidak boleh! (gebrak

meja)

09.21-

09.25

Andre Ini cara-cara otoriter. Kita bicara distop!

Belum diumumkan aja udah otoriter. Saya

ingin sampaikan, Mas Toto saja boleh

mengumumkan, mendeklarasikan Pak

Jokowi jadi presiden.

09.28-

09.41

Yunarto Tidak pernah ada. Anda fitnah, ini yang

jadi masalah. Anda bedakan tadi istilah

Mas Priyo kebebasan berpendapat itu

kembang demokrasi, fitnah itu hama

demokrasi, yang Anda sebutkan tadi itu

fitnah.

09.41-

09.53

Andre Lah lembaga survey menyatakn Pak

Jokowi menang. Itu kan mendeklarasikan.

09.53-

09.56

Yunarto Tidak pernah mendeklarasikan. Ini data

ilmiah secara statistik...

09.56-

10.00

Page 198: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Andre Ya itu sama saja dengan mendeklarasikan.

Itu lah hak kami juga!

09.58-

10.05

Yunarto .....data ilmiah statistik bahwa semua

lembaga kecuali lembaga Pak Prabowo

yang tidak pernah dibuka datanya

mengatakan Prabowo unggul. Jadi Anda

jangan gunakan yang bahaya terminologi

secara hukum.

10.01-

10.12

Segmen 7: BPN – Kecurangan Pemilu Terstruktur, Masif,

Sistematis, dan Brutal

Najwa Silahkan penutup, Mas Arief, mewakili

KPU dan Bawaslu silahkan penutup.

06.42-

06.46

Arief Ya pertama, proses tahapan ini semua

dilakukan secara transparan termasuk

yang saat ini sedang berlaku, sedang

berlangsung di kecamatan-kecamatan.

Silahkan Anda saksikan, silahkan Anda

catat semua kejadian-kejadiannya. Saya

pikir kalau memang ada kecurangan

silahkan dibuktikan dan disampaikan

gitu ya, tidak perlu mengambil

kesimpulan bahwa ada kecurangan yang

masif gitu ya. Karena data yang

disampaikan ke kami juga nggak banyak

sebetulnya gitu loh. Jadi silahkan ikuti

sampai nanti rekap di tingkat nasional

yag seluruh prosesnya seluruh

masyarakat Indonesia bisa lihat.

06.47-

07.22

Najwa Terimakasih banyak sudah hadir di Mata

Najwa malam hari ini. Terimakasih

sudah menyaksikan, selamat malam,

sampai jumpa.

07.22-

07.27

Transisi 07.27-

07.36

Closing

Najwa

Proses politik kadang-kadang memicu

kekecewaan. Demokrasi kadang tak

07.38-

03.02

Page 199: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

selalu memuaskan. Wajar saja jika di

sana-sini muncul kemarahan. Politik

memang mendayung antara ideal dan

kenyataan. Dari sanalah kematangan

pelan-pela dapat dipupuk. Belajar

demokrasi tak serta merta langsung

dipucuk. Yang pokok adalah kesediaan

mengoreksi diri agar apa yang luput

kelak tidak terulang kembali. Tiap

elemen demokrasi wajib menjaga suara

rakyat. Tiap suara terlalu berarti untuk

dibuat khianat. Bersama dengan tetap

memantau proses penghitungan, pakai

semua jalur legal untuk pecahkan

persoalan. Agar ketidakpuasan tak

berakhir dengan perpecahan. Jangan

sampai politik malah membelah

persaudaraan. Karena capres-cawapres

itu fana, Indonesia yang mesti abadi

selamanya.

3. Tanggal : 1 Mei 2019

Judul Episode : Laga Usai Pilpres

Segmen 1: Siap, Presiden!

Najwa Selamat malam, selamat datang di

Mata Najwa. Saya Najwa Shihab, tuan

rumah Mata Najwa. Ibarat sebuah

pertandingan sepaak bola yang seru,

proses pemilu seperti masuk

perpanjangan waktu. Babak yang

utama memang baru saja berlalu.

Keseruan yang tanpa ujung yang masih

menggebu. Selama sang wasit belum

meniup peluit panjang, satu sama lain

masih akan terjang menerjang. Pekat

telinga kita oleh retorika permusuhan

00.27-

01.07

Page 200: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

yang berkobar di tengah gempita klaim

kemenangan. Begitu banyak momen

untuk mengambil jeda, tidakkah capek

terus menerus menepuk dada? Ini lah

Mata Najwa, Laga Usai Pilpres.

VT tudingan

kecurangan

01.09-

02.00

Najwa Iya, panas pilpres tak kunjung usai.

Ada beragam isu usai pencoblosan

yang menaikkan tensi politik. Malam

ini kita lihat hingar bingar tensi politik

dari dua sudut pandang dua politikus

yang belakangan melekat dengan

istilah ‘debat tanpa baper’.

02.04-

02.18

VT

Kelucuan

Adian

Napitupulu

dan Arief

Poyuono

02.20-

03.02

Najwa Ya, dan bergabung di meja Mata

Najwa, Adian Napitupulu dan Arief

Poyuono, selamat malam. Terimakasih

sudah hadir di Mata Najwa. Saya ingin

ke Bang Adian dulu karena dua hari

belakangan ini rame ada video viral di

media sosial. Ada Anda dan teman-

teman melakukan hal yang kemudian

jadi perbincangan banyak orang. Ini dia

videonya yang viral itu, aksi Adian

Napitupulu.

03.05-

03.31

VT

Siap,

Presiden!

(kepada Pak

Jokowi)

03.32-

04.17

Najwa Bang Adian, itu kan yang memulai

Anda, tuh. Dari rombongan itu. Itu

sesuatu yang direncanakan atau

spontan? Dan maksudnya apa itu?

04.20-

04.26

Page 201: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Adian Spontan. Tidak ada maksud apa-apa

selain menyatakan Siap, Pak Presiden.

Karena tidak mungkin saya bilang

Siap, Pak Joko, tidak mungkin saya

bilang Siap, Pak Widodo. Dia presiden

ya harus Siap, Pak Presiden dong.

04.27-

04.38

Najwa Itu apa pemicunya? 04.38

Adian Gak ada pemicu apa-apa. 04.39

Najwa Gak menyindir seseorang atau siapa

gitu?

04.40-

04.43

Adian Ya saya tidak bermaksud menyindir.

Kalau memang ada yang tersindir saya

tidak tahu ya. Itu kalau misalnya

kemudian saya bilang “Siap, Pak

Presiden!”, emang ada presiden yang

tersindir? Kan nggak ada, presiden

cuma Joko Widodo kok. Mungkin ada

yang merasa dirinya presiden dan

tersindir, boleh saja. Harusnya yang

merasa tersindir itu presiden aslinya

dong. Tapi presiden aslinya tidak

merasa tersindir. Lah kenapa sih harus

merasa tersindir? Itu bener kok. Apa

salahnya dengan ucapan itu. Kalau

saya ketemu dengan Bang Eggi

misalnya, saya bilang “Siap, Bang

Egi!” dan Bang Arief, “Siap, Bang

Arief!”. Dengan presiden ya siap pak

presiden!

04.43-

05.16

Najwa Kenapa harus pakai hormat, kemudian

kata-kata siap, sama persis, tidak sama

persis ya, sangat mirip dengan video

yang beredar beberapa waktu

sebelumnya yang ada sejumlah

purnawirawan memberikan hormat dan

siap presiden kepada Prabowo

Subianto?

05.16-

05.32

Adian Lalu kalimatnya apa? 05.33

Najwa Siap, presiden. 05.34

Page 202: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Adian Ya emang kalimat lain yang pantas apa

untuk presiden, ya siap presiden.

05.35-

05.38

Najwa Jadi ini bukan sesuatu yang

dimaksudkan dengan menyindir

sebelah?

05.38-

05.41

Adian Tidak ada maksud itu. Secara khusus

tidak ada, secara umum tidak ada. Tapi

kalau ada yang tersinggung kita tidak

melarang sih ya. Nggak penting

menurut kita menggunakan perasaan-

perasaan yang terlalu berlebihan dalam

situasi seperti ini. Harusnya yang

tersinggung itu adalah presiden yang

sekarang sedang menjabat ketika ada

orang lain yang ngaku-ngaku presiden.

05.41-

06.03

Najwa Ada yang ngaku-ngaku presiden? 05.04-

06.05

Adian Ya di video sebelumnya. 06.07

Najwa Oke. Tapi yang jelas, mungkin saja dua

politikus ini tidak baper, tidak

tersinggung. Cuma efeknya di bawah,

ada yang seperti ini, ketika akhirnya

ramai pemasangan baliho dukungan

terhadap Pak Prabowo yang kemudian

berlanjut sampai seperti ini, kita lihat

08.29-

08.46

VT Berita

online

tentang

penurunan

baliho klaim

kemenangan

02

08.49-

09.45

Najwa Ya itu sempat ramai di Cileungsi dan

sampai, teman Anda Mas Arief, wakil

ketua umum gerindra juga ikut hadir di

sana dan kemudian ada yang menilai

itu bahkan mengompori rakyat

katanya.

09.46-

09.58

Page 203: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Arief Saya rasa sih itu gak mengompori

rakyat karena ucapan selamat kepada

dua pasangan capres juga terjadi.

Artinya kemaren aja kan di istana

banyak, di rumahnya Pak Joko Widodo

di Solo juga banyak yang

mengucapkan selamat terpilihnya Joko

Widodo dengan Pak Ma’ruf Amin. Di

tempatnya Pak Prabowo juga banyak,

selamat terpilihnya Prabowo Subianto

dengan Sandi. Jadi itu sah-sah saja ya

karena kan sampai hari ini belum ada

keputusan final siapa yang menang

siapa yang kalah. KPU kan sampai hari

ini masih terus menghitung walaupun

dengan penuh kesalahan-kesalahan dan

kecurangan-kecurangan oleh KPU.

Jadi dua-duanya sah. Inilah indahnya

demokrasi.

09.59-

10.36

Segmen 2: Arief Poyuono – Kami Diancam

Arief Yang pertama baliho itu ya. Yang baliho itu

kan dari pihaknya Pak Jokowi juga banyak.

Walaupun sebenarnya kan perhitungan suara

belum selesai. Kalau mau yang sudah ada

pemenangnya kan di Bengkulu Prabowo.

Kalau dari seluruh provinsi kan belum ada

yang selesai. Ya artinya itu sah-sah saja ya.

Nah mengenai pantun ya, saya rasa ini biasa

ya, karena kita kan saat ini dicurangi. Ada

kecurangan-kecurangan, artinya Pak Prabowo

itu menyemangati para relawan dan kader-

kader untuk terus bekerja mengawasi jangan

sampai kecurangan ini akhirnya mencuri

kemenangan kita.

01.38-

02.18

Najwa Yang melakukan kecurangan akhlaknya

seperti lutung tadi..

02.19-

02.22

Page 204: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Arief Ya benar, memang kalau curang pasti seperti

lutung. Ya itu udah pasti. Artinya....

02.22-

02.27

Najwa Keyakinan Pak Prabowo yang tampaknya

semakin hari semakin bertambah soal

kecurangan, soal kemenangan itu, informasi

itu didapatkan Pak Prabowo dari mana mas?

02.27-

02.37

Arief Dari C1 kita. C1 kita yang terkumpul. Kan

sudah ada buktinya di Bengkulu kita menang.

Nah sekarang udah ada belum satu provinsi

yang sudah dihitung sampai 100% yang

menang Joko Widodo, kan belum ada.

02.37-

02.49

Najwa Bang Adian? 02.49

Arief Ya artinya kita kayak begini ya, masyarakat di

bengkulu sudah menyatakan, mendeklarasi

bahwa presiden terpilih ya Prabowo-Sandi.

02.49-

02.56

Najwa Bang Adian, 02.57

Adian Ya pertama, Indonesia bukan hanya Bengkulu.

Jadi sabar, masih ada banyak sekian provinsi

lain yang harus ditunggu, kecuali dia presiden

Bengkulu. Jadi saya pikir tidak pantas kita

bilang seperti itu. Kita sedang memilih

presiden Indonesia, bukan satu-dua provinsi.

02.57-

03.12

Arief Ya memang. Tapi kan baru selesai 100%

perhitungannya itu di Provinsi Bengkulu.

Artinya, masyarakat Bengkulu sudah memilih

siapa presiden Indonesia, yaitu Prabowo-

Sandi.

03.12-

03.25

Adian Nah, soal pantun juga biasa-biasa saja. Kita

tidak merasa tersindir karena kita tidak merasa

curang. Artinya, kalau kita tidak curang, yang

curang siapa? Jangan-jangan kalau yang

dibilang curang itu seperti lutung, yang pasti

bukan kita dong, kan seperti itu. Nah, kalau

bicara klaim kemenangan, semua lembaga

yang melakukan quick count sudah

mengatakan Jokowi yang menang. Berbagai

negara sudah mengucapkan selamat terhadap

jalannya pemilu yang baik, bagus, dan

sebagainya, dan itu penghargaan buat Jokowi.

33 negara yang mengirimkan pemantau

03.27-

04.31

Page 205: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

pemilunya sama sekali tidak ada satu pun yang

mengatakan curang. Kemudian 11 NGO

independen dari berbagai negara asing juga

tidak ada yang mengatakan ini curang.

Kemudian 51 pemantau dalam negeri juga

tidak mengatakan ini curang. Lalu yang bilang

curang ini siapa? Nanti kasian kesepian ini dia.

Kenapa berbicara sendirian, tidak didukung

dengan yang lainnya?

Najwa Mas Arief? 04.31

Arief Loh nggak dong, rame-rame dong yang

mendukung rakyat Indonesia semua bahwa ini

adalah pemilu curang. Kalau berdasarkan

quick count, satu teori quick count sudah kita

patahkan yaitu dikatakan hasil quick count

lembaga survey bayaran mengatakan bahwa

Prabowo kalah di Bengkulu. Begitu di real

count 100% oleh KPU ternyata yang menang

Prabowo-Sandi. Ya jadi kalau di dalam

akademik, itu sudah terbantahkan. Ya artinya

ketika sebuah penelitian mengatakan bahwa di

Bengkulu ini menang Joko Widodo 58%

begitu dibuka kotaknya, kalah. Artinya

penelitian quick count ini gugur. Artinya quick

count ini memang mau menipu rakyat.

04.32-

05.19

Najwa Mas Arief, soal quick count itu, data yang saya

peroleh itu memang margin of errornya besar

di sana. Dan kalau di Jawa Tengah, misalnya,

sampel yang diambil besar, di Bengkulu beda,

lebih kecil, karena mengikuti populasi, dan

nilai margin of errornya memang besar,

bereda-beda karena sebaran TPSnya memang

berbeda.

05.19-

05.41

Arief Begini, Mbak. Kalau Margin of error di dalam

sebuah quick count, saya pun berani bertaruh

sama yang punya lembaga-lembaga quick

count. Dia gak bisa menghitung teorinya atau

rumusnya untuk menarik sampel. Artinya gini,

kan yang diambil 2500, artinya total, jadi 2500

diambillah sampel 2500 TPS dari 800ribu

05.41-

06.18

Page 206: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

sekian dengan margin of error kalau gak salah

kalau 2500, satu poin atau dua poin. Kalau ada

kertas saya itung tuh.

Segmen 3: Prabowo-Sandi Tak Akan Akui Legitimasi Pemilu

VT (Berita online soal kesalahan input data oleh

KPU)

00.05-

00.31

Najwa Saling tuding kecurangan, sampai

kemudian yang terakhir soal relawan

Jokowi-Ma’ruf yang akan memberikan 1

Milyar jika ada bukti, seratus milyar, jika

ada bukti kecurangan yang terstruktur dan

masif. Lagi-lagi ini bentuk sindirankah akan

memberikan sejumlah uang milyaran begitu

kalau ada bukti kecurangan? Ini sesuatu

yang menurut Anda dirancang oleh TKN

untuk menyindir BPN?

00.33-

01.03

Adian Nggak, kita tidak pernah membuat hal

seperti itu. Tapi kalaupun ada kelompok

lain diluar dari TKN melakukan itu ya

selama uang mereka dapatkan secara bener

tidak ajdi persoalan, terserah saja. Apakah

maksudnya menyindir? Nggak juga.

01.03-

01.17

Najwa Tapi bukankah TKN pun juga memiliki

bukti kecurangan. Jadi ya harus diakui ada

kecurangan dalam pemilu kemarin?

01.18-

01.23

Adian Bahwa pemilu pasti tidak sempurna iya.

Dengan delapan ratus ribu TPS dengan luas

yang sangat luar bisa seperti sekarang

17.400 pulau, sebarannya sangat luas, akan

ada yang tidak sempurna itu pasti. Makanya

kita akan pake toleransinya nanti seberapa

persen curangnya kemudian berapa persen

yang bisa ditoleransi. Kenapa? Banyak

faktor. Orang tidak mengerti bagaimana

menulisnya, keterlambatan pendataan, ada

banyak faktor dan setiap pemilu ke pemilu

pasti ada, apakah itu antar caleg, antar

partai, apakah itudi pilpresnya atau di

01.24-

02.38

Page 207: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

pilegnya. Tapi kan yang penting begini

misalnya, kalau kemudian pemilu ini sudah

selesai lalu dibatalkan, pemilu ini kan

berbarengan pilpres dan pilegnya. Yang

batal pilpresnya saja atau dengan pilegnya?

Kalau dengan pilegnya, kasian dong temen-

temen gerindra yang udah menang. Ribuan

orang loh itu dari gerindra yang menang,

dari DPR RI, Provinsi, sampai kabupaten.

Dan yang sudah menang yang lain

bagaimana? Masa mau diulang terus pasang

spanduk lagi? Bikin kaos lagi, bikin stiker

lagi. Jangan lah, kasian juga. Artinya jangan

lah kemudian dikorbankan temen-temen

kita nyaleg lagi hanya karena untuk ambisi

satu-dua orang saja. Hargai keringat

mereka.

Segmen 7: Najwa Pegangi Tangan Adian dan Poyuono

Najwa-

Closing

Masih juga caci maki berhamburan di mana-

mana. Walau pencoblosan sudah berlalu

cukup lama. Kampanye delapan bulan tak

cukup puaskan nafsu, untuk mencabik

mereka yang dianggap seteru. Seakan tidak

ada laga-laga penting berikutnya. Perjalanan

macam akan berhenti hanya di sini saja.

Mengapa sulit memaknai hakikat kompetisi

sampai meluluhlantahkan lawan jadi obsesi.

Bukankah tanpa lawan tak ada prosses

kontestasi? Permusuhan ialah ciri perang,

bukan demokrasi. Rival bukanlah musuh tapi

hanya sekedar lawan. Rival bisa dikalahkan

tapi tidak untuk dihancurkan. Ambang

minimalnya peraturan, ambang maksimalnya

kemanusiaan. Titik medianya adalah

persatuan.

09.25-

10.08

Page 208: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

4. Tanggal : 8 Mei 2019

Judul Episode : Demi Demokrasi

Segmen 1: Cerita Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal

Najwa Selamat malam, selamat datang di Mata

Najwa. Saya Najwa Shihab, tuan rumah

Mata Najwa. Pemilu serentak pertama telah

dilewati, hampir dua ratus juta warga

berpartisipasi. Kertas yang diisi dan dihitung

sampai lima buah, bekerja untuk pemilu ini

menjadi amat lelah. Belum lagi kondisi

geografis negeri yang begitu beragam,

medan yang berat kerap menyulitkan

pergerakan. Di tengah tekanan para

pendukung kontestan, petugas pemilu

bekerja dalam kecemasan. Ratusan petugas

akhirnya meninggal dunia, menjadi korban

demi menjaga setiap suara. Siapa yang

pantas diminta pertanggungjawaban? Masih

layakkah pemilu serentak dipertahankan?

Inilah Mata Najwa, Demi Demokrasi.

00.27-

01.11

Segmen 2: Curhat Beratnya Kerja Petugas KPPS

Najwa Dokter, tapi kelelahan yang luar biasa itu

memang bisa berbahaya dan bisa berakibat

kematian?

09.06-

09.13

dr. Ari

Fahrizal

Secara langsung saya bilang tidak. Jadi kalau

kita bicara soal bagaimana

seseorang....artinya kalau ketika kita melihat

seseorang itu sakit maka pertama kali yang

kita lihat adalah kapan dia sakit, kemudian

kita tarik ke belakang awal dia sakit, berarti

dia sehat. Kemudian hal-hal yang kita lihat

adalah apakah ada penyakit kronis atau tidak

padaorang tersebut, kemudian yang kita

tanya lagi apa faktor pencetusnya? Nah,

tentu di sini dengan kerja yang luar biasa tadi

kelelahan ya, bekerja sampai 24 jam, ini bisa

09.14-

10.01

Page 209: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

jadi faktor pencetus. Kalau memang dia

menderita penyakit kronis, sebagai contoh

mislanya penderita hipertensi, tentu dengan

kondisi tersebut darahnya bisa naik dan dia

mengalami tekanan darah tinggi maka

stroke, misalnya.

Najwa Baik, maka itu jadi penting pemeriksaan

awal dalam bentuk surat kesehatan tadi.

10.02-

10.06

dr. Ari

Fahrizal

Iya salah satunya, tapi juga seberapa besar,

artinya seberapa lengkapnya pemeriksaan

tersebut. Karena kita mesti tau memang

faktor pasien-pasien di atas 40 tahun itu

medical check upnya juga mesti lebih

lengkap misalnya.

10.06-

10.20

Najwa Oke, terimakasih Pak Dekan. Saya ingin ke

Bang Farid, ketika itu Anda sempat cek

kesehatan dulu dan sebagainya, atau seperti

apa?

10.20-

10.32

Farid Nggak. 10.32

Najwa Nggak? Tidak dimintai juga? 10.33-

10.34

Farid Seingat saja tidak. 10.36

Najwa Tidak ada? 10.36

Farid Tidak. Saya cuman disuruh membuat surat

pernyataan netralitas, cuma berikrar, dapet

sosialisasi dan bimbingan teknis, abis itu

yaudah.

10.37-

10.53

Najwa Bisa gambarkan ke kami, seberapa rumit,

seberapa complicated tugas KPPS dan juga

anggotanya?

10.54-

11.00

Farid Sebenernya proses dari pagi sampai jam satu,

ketika pemungutan suara itu umum, pada

umumnya lah, semua orang juga tahu.

Kemudian jam satu selesai, kita menghitung

surat suara. Ketika menghitung surat suara

juga nggak ada masalah. Umumnya gak ada

masalah. Orang juga banyak yang

mengalami dan melaksaakan itu jadi gak

terlalu rumit sebenernya. Paling ada

beberapa masalah kalau surat suara salah

11.01-

12.05

Page 210: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

masuk kotak. Mestinya surat suara DPR RI,

masuknya DPRD Provinsi, atau surat suara

DPD masuk ke DPRD kota, gitu. Paling itu

aja. Tapi yang paling berat yang saya alami

itu adalah mengisi form C1 itu. Itu pekerjaan

yang paling berat, paling nyebelin, hampir

semua temen-temen KPPS itu ngeluhnya pas

ngisi form itu.

Najwa Dan itu banyak sekali kan? 12.05

Farid Ya lumayan tebel. 12.06

Najwa Ratusan itu? 12.08

Farid Saya gak mau ngitung deh, Mbak, udah

males saya.

12.10-

12.12

Segmen 6: Evaluasi Pemilu Serentak

Najwa Saya tidak mau mencari siapa yang salah sih,

cuma kan undang-undang itu yang bikin

DPR dan pemerintah ya. Bagaimana, Bang

Mardani? Ketika menyusun itu, memang

tidak terpikirkan sama sekali atau karena

belum realnya akhirnya....

01.47-

01.58

Mardani Kalau tanggung jawab, harus tanggung

jawab, ya. Jadi gini, waktu itu kan prosesnya

untuk pemilu yang sekarang dari TPS tidak

dibawa ke PPS desa, kelurahan, tidak ada.

Dia langsung jumping, dari TPS ke

kecamatan. Harapannya dengan memangkas

proses, awalnya proposalnya tidak

kecamatan, tapi kabupaten/kota. Tapi

ternyata gak kelar itu, rentang wilayah

dengan waktu....

01.59-

02.26

Najwa Jadi sesungguhnya ada penyesuaian-

penyesuaian yang sudah dilakukan?

02.26-

02.28

Mardani Iya, harapannya ingin lebih efektif, gitu loh

sehingga lebih cepat. Tetapi ketika dalam

PKPU karena setiap peraturan KPU,

Bawaslu, DKPP, berkordinasi dengan kami,

02.28-

03.01

Page 211: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

kami langsung juga membuat. Termasuk

yang terakhir, itu tiap TPS ada saksi negara

satu dibawah Bawaslu. Ternyata syaratnya

SMA, minimal 25 tahun. Nggak ketemu tuh

813 ribu TPS, cuma 75%. Akhirnya kita buat

beberapa fleksibilitas.

Najwa Ok. Mbak Beti apa lagi berarti yang

kemudian menjadi masalah sekarang?

03.02-

03.05

Beti Jadi curhat, Mbak... 03.06

Najwa Gapapa, boleh. 03.07

Beti Tugas KPPS itu tidak hanya dilakukan saat

pemungutan suara. Tugas KPPS itu

bebannya tidak hanya di lokasi TPS. Ketika

dibimtek, itu adalah rangkaian yang harus

dilalui oleh KPPS.

03.08-

03.21

Najwa Bimtek ini bimbingan teknis? Jadi yang

memang penyuluhan untuk semua petugas?

03.21-

03.27

Beti Betul, karena ini sangat baru di pemilu 2019.

Lalu, mereka juga harus sosialisasi satu

minggu sebelum hari H kepada publik

bahwa tanggal 17 April kita akan ada

pemilihan umum. Lalu harus mengisi form

C6, surat pemberitahuan kepada pemilih

berdasarkan DPT terakhir yang kemudian

harus diantar satu demi satu ke rumah

pemilih untuk kemudian menjadi dasar

pemilih terdaftar dalam DPT dan datang ke

TPS. Lalu mereka juga harus mencari dan

membangun TPS secara mandiri, dan

anggaran negara hanya 1,6 juta rupiah per

TPS.

03.27-

04.01

Najwa Dan tadi sempat dibilang dipotong pajak lagi

yang 500 ribu, Mbak.

04.01-

04.04

Beti Betul. Itu anggaran honor yang disiapkan

oleh negara itu ketua 550, lalu anggota

500ribu, itu potong pajak. Makanya juga...

20 ribuan ya, mas, seharian. Dan kemudian

snack 20ribuan. Jadi itu yang negara.

PPKPPS, PPK itu hanya 1,8 juta dan PPS, itu

ketua ya Mbak, itu 900 ribu dari negara. Dan

04.04-

04.39

Page 212: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

mereka bekerja, kalau Mbak lihat sekarang,

rekap tingkat kecamatan itu luar biasa. 17

hari ternyata kurang untuk DKI Jakarta, dan

honor mereka hanya itu 1,8 juta.

Najwa Untuk keseluruhan total? 04.40

Beti Iya. 04.41

Najwa Dengan kerja seperti tadi 24 jam? 04.42

Beti Itu situng, Mbak. 04.44

Najwa Itu baru situng tuh? 04.45

Beti Betul. Kalau rekap itu jauh lebih kompleks.

Misalnya sekarang di Cakung itu ada 13

kelas paralel, 17 harian, itu saja belum cukup

untuk DKI Jakarta.

04.45-

04.49

Najwa Baru DKI, belum kita bicara daerah-daerah

di pelosok.

04.50-

05.02

Beti Iya, saya membayangkan tadi melihat...kami

sendiri atas nama KPU mengapresiasi,

berempati, bersimpati terhadap kerja-kerja

ujung tombak kami semua, KPPS, PPK, dan

PPS se-DKI Jakarta.

05.02-

05.16

Segmen 7: Demi Demokrasi

Najwa Pelaksanaan demokrasi memang tidak

sederhana, banyak tahapan dan rincian yang

sarat tata cara. Namanya juga melibatkan

partisipasi jutaan warga, pasti menyita harga

ekstra dan tenaga luar biasa. Ribuan petugas

bekerja menembus medan yang berat,

begadang berhari-hari dalam rekap yang

berlarat-larat. Tetap saja kematian ratusan tak

bisa ditolerir, sistem yang tumbalkan nyawa

tak layak diakomodir. Para petugas adalah

warga yang harus dilindungi, mereka layak

diapresiasi dan bukannya malah mati.

Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh,

agar lima tahun lagi tidak ada yang terbunuh.

Tak perlu ragu untuk mencari format

05.23-

06.14

Page 213: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

alternatif, asal jangan dipakai demi motif

politik yang sempit. Bukankah demokrasi

untuk melindungi sang warga? Tak boleh ada

lagi pemilu yang merenggut nyawa.

5. Tanggal : 15 Mei 2019

Judul Episode : Adu Lantang Jelang Penentuan

Segmen 1: BPN Tak Percaya Mahkamah Konstitusi

Najwa Selamat malam, selamat datang di Mata

Najwa. Saya Najwa Shihab, tuan rumah

Mata Najwa. Tinggal seminggu tenggat

penghitungan hasil pemilu, dentang

menuju 22 Mei sudah bertalu-talu.

Semua kubu bersiap-siap menjadi

pemenang seraya menuding yang lain

sebagai pecundang. Begitu ada yang

memulai klaim sarat arogansi, sudah tak

ada lagi yang bisa menahan diri. Yang

terjadi adalah adu lantang yang

memekakkan, retorika yang melulu sarat

dengan ancaman. Masih adakah jalan

keluar dari kebuntuan? Mengapa pemilu

tak jua mampu akhiri perseteruan? Inilah

Mata Najwa, Adu Lantang Jelang

Penentuan.

00.27-

01.09

VT 01.10-

02.16

Najwa Satu minggu lagi KPU menetapkan

pasangan presiden dan wakil presiden

terpilih. Namun gaung penolakan hasil

penghitungan KPU terus dilontarkan dari

pasangan nomor urut dua.

02.22-

02.34

VT 02.35-

03.49

Page 214: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Najwa Hari-hari yang gaduh menuju pentapan

tak henti-hentinya suara klaim

kemenangan. Saling tuding hingga adu

argumentasi terus diserukan dua kubu.

Kembali Mata Najwa hadirkan dua kubu

untuk di tujuh hari menuju 22 Mei

penetapan KPU.

Baik, satu minggu lagi. Persis nanti

minggu depan, hari Rabu juga tanggal 22

Mei seharusnya sudah selesai. Tetapi

kemarin kita dengar jagoan Anda, Mas

Riza, tadi mengatakan akan menolak

hasil penghitungan KPU...

03.54-

05.07

Patria Riza Kalau curang. 05.08

Najwa Kalau curang. Oh jadi belum tentu

curang?

05.08-

05.10

Patria Riza Ya kan fakta dan data menjelaskan

bahwa banyak sekali proses kecurangan.

05.11-

05.17

Najwa Jadi akan menolak? 05.18

Patria Riza Ya kita akan lihat nanti

perkembangannya seperti apa. Ini kan

sangat dinamis, tapi sejauh yang kami

kumpulkan data-data dari mulai regulasi

hingga hari ini semua dirancang

direkayasa sedemikian untuk

kemenangan petahana 01. Mulai dari

pembuatan undang-undang, presiden

treshold yang 20% yang melanggar

HAM, demokrasi, undang-undang, kami

protes sampai kami walk out nanti akan

terjadi..kan terbukti sekarang. Kalau

kemarin 0% tidak seperti ini

kejadiannya. Kemudian juga cuti

kampanye presden. Kan terbukti berapa

kali susah membedakan antara cuti

kampanye dan tidak kampanye. Banyak

sekali di masa kampanye presiden

05.19-

06.13

Page 215: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

menggunakan instrumen pemerintah,

mengumpulkan camat, kepala desa,

aparat desa, dengan alasan lain-lain tapi

itu disebutnya kampanye tersembunyi.

Jadi banyak sampai dengan PERPPU

ormas....

Najwa Tapi acara kemarin itu tujuannya apa?

Karena kan sesungguhnya soal akan

menolak, soal kecurangan dan

sebagainya, itu kerap kali sudah

dilontarkan oleh Pak Prabowo dan juga

teman-teman BPN. Kemarin sampai

konferensi pers khusus.....

06.14-

06.27

Patria Riza Kemarin itu bukan konferensi pers,

kemarin itu adalah satu acara silaturahmi

ya, memang sudah lama kita tidak

berkumpul, kemudian juga ingin

menjelaskan perolehan suara

berdasarkan C1 yang kami kumpulkan.

Kemudian juga itu acara menjelaskan

apa sih kecurangan yang ada selama ini...

06.27-

06.49

Najwa Jadi tujuannya ekspose publik? 06.50

Patria Riza Iya dong kita ekspose publik. Kita kan

harus terbuka, harus transparan, tidak

bisa bicara di belakang apalagi tidak

didukung data-data. Itulah harinya.

Kemudian kita ingin mengajak seluruh

masyarakat Indonesia untuk melek

politik, melek demokrasi, marilah kita

bangun bangsa ini dengan demokrasi

yang berkualitas. Itu yang lebih penting.

06.50-

07.08

Najwa Oke, Mas Arya Bima, kemarin sempat

menyimak ekspose publik tadi? Acara

simposium, ada cuplikannya tadi...

07.12-

07.19

Arya Bima Saya lagi menyimak ini, adu lantang ini.

Bahasa puitisnya Mbak Najwa ini

memang luar biasa bahwa adu lantang

sampai suara serak saya kira sah-sah saja

yang penting tanggal 22 itu adalah

kesepakatan kita sesuai konstitusi yang

07.20-

07.47

Page 216: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

tidak bisa ditolak yang tidak bisa

dihindari bahwa KPU harus memutuskan

siapa yang menang siapa yang kalah, itu

dulu.

Najwa Oke, tapi kemarin ketika menyimak Pak

Prabowo apakah menangkap itu akan

dilakukan 22 Mei? Karena kalau yang

saya tangkap belum selesai.

07.47-

07.54

Arya Bima Selesai atau tidak selesai, undang-

undang yang saya buat di DPR bersama

Pak Patria, itu sepakat tanggal 22 besok

harus diumumkan hasil pileg dan pilpres.

Bukan hanya pilpresnya. Masa akhirnya

harus diumumkan. Itu adalah imperatif,

instruktif harus diumumkan. Nah

menanggapi menang dan kalah,

mendekati tanggal 22 memang sah sah

saja untuk mengatakan berbagai

pengkritisan tentang kinerja. Mengkritisi

ya, bukan mencurigai apalagi

mendeklarasikan hasil bahwa KPU

curang, tidak akan mengakui, itu tidak

bener. Tadi ada tanda koma curang.

Kecurangan seperti apa? Semua

mekanisme kecurangan yang terjadi itu

sudah diatur penyelesaiannya sampai

pada tahapan yang paling tinggi di

Mahkamah Konstitusi, yaitu sengketa

pemilu. Ini adalah aturan yang kita buat.

Kalau ada alasan-alasan Pak Patria yang

dikatakan tadi proses pembuatan

undang-undang ada gesekan-gesekan itu

udah selesai, kita udah sepakat, tanda

tangan sebelum pilpres dan pileg, partai

politik, timses, dan paslon tanda tangan

menyepakati untuk mentaati bahwa

peraturan ini adalah ternyata sepakat.

Semua punya peluang kalah, semua

punya peluang menang. Itu sah. Kenapa

07.55-

09.26

Page 217: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

sekarang diingkari? Gak bisa Pak Patria

mengorek-ngorek kembali, itu kan....

Patria Riza Bukan diingkari, justru adalah ini bagian

dari strategi petahana. Kita paham kok,

gitu loh. Ketika pilkada kita bisa bikin

karena kita punya kepentingan yang

sama. Tapi ketika pilpres, beda

kepentingan. Petahana punya

kepentingan dan mengedepankan

kepentingannya daripada kepentingan

publik yang lebih besar. Makanya

presiden treshold itu kan kami paham

pak menteri bilang silahkan semua

dibahas, untuk presiden treshold

pokoknya harus 20%.

09.25-

09.53

Arya Bima Sebagai peserta, Pak? 09.55

Patria Riza Loh kami sebagai peserta, tapi kan kami

paham.

09.55-

09.57

Arya Bima Ini kan persoalan KPU... 09.58

Patria Riza ...di DPR itu kan urusannya bukan benar

salah, urusannya adalah banyak atau

sedikit jumlah karena akhirnya voting

kok.

09.58-

10.05

Arya Bima Kan kita sepakati, artinya sama-sama

bahwa aturan ini fair ya. Kamu punya

peluang untuk menang, dan kami punya

peluang kalah....

10.06-

10.13

Patria Riza Ya tapi tidak berarti kami menyetujui, ini

bagian dari koreksi. Ke depan kita akan

koreksi terus. Pak Prabowo

menyampaikan, kita akan kembali ke

0%. Itu bentuk komitmen kami untuk

membangun demokrasi yang berkualitas.

10.13-

10.25

Arya Bima Tapi tidak menegasikan kesepakatan

kita.

10.25-

10.26

Patria Riza Boleh dong kita kecewa dengan hasil

yang sebelumnya karena akan

berdampak sekalipun ini jalan terus,

boleh...

10.26-

10.33

Page 218: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Arya Bima Yang saya persoalkan, mengapa Pak

Patria menegasikan kesepakatan

konstitusional undang-undang itu yang

kita buat bareng-bareng.

10.33-

10.40

Patria Riza Bukan menegasikan. Itu boleh, bentuk

kritik kami bahwa itu proses yang sudah

berjalan dan memang kami tidak setuju

hingga hari ini.

10.40-

10.47

Najwa Itu kalau bicara proses sebelum pemilu

dilakukan. Nah sekarang pemungutan

suara sudah dilakukan, KPU sekarang

sedang merekapitulasi hasil. Hari ini,

Bang Riza, saya ingin konfirmasi ke

Anda, hari ini kencang sekali suara-suara

dari BPN, tidak akan membawa

persoalan hasil penghitungan ke MK.

Jadi tidak akan menggunakan jalur

Mahkamah Konstitusi. Apakah itu sikap

resmi BPN?

10.48-

11.14

Patria Riza Begini. Yang pertama, undang-undang

telah mengatur, laporan ke Bawaslu

kalau ada kekecewaan, pelanggaran,

kecurangan. Kami lakukan. Apakah

berhasil? Banyak yang tidak berhasil.

Kenapa? Kami kecewa karena sistemnya

sentragakumdu itu ada Bawaslu, ada

kepolisian, ada kejaksaan. Nyata-nyata

kami selalu dikalahkan karena ada dua

instrumen di bawalsu itu adalah bagian

dari pemerintah. Contoh yang sederhana,

ketika kami protes terhadap camas yang

jelas ASN, viral kampanye itu harus

dipecat bahkan dipenjarakan. Ketika ada

kepala desa yang selfie sama Sandi,

dipenjarakan hingga hari ini. Dimana

keadilannya? Ternyata kata Bawaslu,

kami sudah proses, tindak lanjut. Tapi

kan kembali pada kepolisian, kejaksaan,

itu satu contoh saja. Banyak contoh.

11.14-

12.04

Najwa Jadi artinya... 12.05

Page 219: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Patria Riza Jadi artinya apa? Semua kami lakukan

sesuai konstitusi, pengadilan termasuk

MK. Tapi kami terus terang meyakini

apapun yang kami lakukan kami tidak

akan dimenangkan. Karena rezim yang

sekarang ini berbeda.

12.05-

12.16

Najwa Tetapi saya ingin dapat konfirmasi,

apakah ya akan ke MK atau tidak akan

mengambil jalur MK?

12.19-

12.24

Patria Riza Banyak kekecewaan kami yang luar

biasa. Dulu Ibu Mega tahun 2004 ke MK.

Kami, Bu Mega, Pak Prabowo ke MK.

2014 kami ke MK. Hari ini apakah ke

MK? Kita akan lihat perkembangannya

nanti...

12.24-

12.37

Najwa Jadi belum pasti.... 12.37

Patria Riza ...sejauh ini kami banyak kekecewaan

dengan putusan MK. Apalagi MK

kemarin juga memutuskan, mohon maaf

ya, MK hakim, tidak semua ya kami

kecewa dengan hakim-hakim yang ada,

tidak semua. Tapi kan ketika dengan

memutuskan presiden treshold di MK

adalah open legal policy, di situ kita bisa

melihat bahwa MK ini mengikuti naluri

keinginan petahana, penguasa,

pemerintah, bukan demokrasi.

12.38-

13.00

Najwa Jadi prinsipnya tidak percaya MK? 13.00

Patria Riza Pasti. 13.03

Najwa Tidak percaya bawaslu? 13.04

Patria Riza Bukan tidak percaya bawaslu, justru

kami percaya bawaslu tapi bawaslu diisi

sentragakumdu ada kepolisian dan

kejaksaan yang mana dua instrumen ini

bagian dari pemerintah. Itu masalahnya.

Justru bawaslu banyak menegakkan

keadilan, kebenaran, tapi kami kalah.

13.04-

13.21

Najwa Baik. 13.22

Page 220: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Segmen 7: Adu Lantang Jelang Penentuan

VT

wawancara

Ma’ruf

Amin

00.05-

00.29

Najwa Kapan kita bisa dewasa berdemokrasi? Itu

pertanyaan yang diucapkan cawapres 01,

K.H. Ma’ruf Amin. Kita sudah dewasa

belum sih? Bagaimana kita melihat

perjalanan proses kontestasi politik kita?

Sejak awal, sampai sekarang, seminggu

jelang penentuan. Sudahkah kita dewasa

berdemokrasi atau memang mau

mengakui masih anak-anak kok kita

dalam demokrasi. Bang Riza, sudah

dewasa?

00.30-

00.56

Patria Riza Ya kita bersyukur sebetulnya dari pemilu

ke pemilu, pilkada ke pilkada, kita bisa

melalui dnegan baik. Sekalipun setiap

pilkada, pemilu, ada saja hal-hal baru bagi

masyarakat Indonesia. tapi kita bisa

melaluinya dnegan baik. Kita bersaudara,

berpolitik bisa berbeda pendapat,

pasangan bisa beda pilihan, tapi akhirnya

kita bisa bersatu. Kita memahami

pentingnya ideologi kita pancasila

sebagai pemersatu. Jadi tidak usah

berlebihan menyikapi ini semua. Yang

penting, sekali lagi, semua

mengedepankan kepentingan bangsa dan

egara. Itulah yang sering kami sampaikan.

Sekarang ini bolanya ada di pemerintah,

karena pemerintah yang punya kekuatan

program, anggaran, alat, instrumen.

Bahkan senjata kan dibawah kekuasaan

pemerintah. Jadi pemerintah yang harus

lebih hati-hati, cermat, teliti, dan harus

adil. Kalau itu bisa dilakukan pemerintah,

insyaAllah tidak ada masalah yang luar

00.56-

02.14

Page 221: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

biasa. Semua demokrasi ini akan baik dan

kita bangga sebagai negara demokrasi

terbesar ketiga di dunia. Sekarang adalah

cobaan yang paling berat memang. Setiap

pemilu, pilkada, cobaan kita semakin

berat. Hari ini paling berat, tapi kita yakin

sejauh kita seluruh masyarakat Indonesia

dengan pemerintah yang bisa

menunjukkan keadilan insyaAllah kita

lalui dengan baik.

Najwa Cobaan yang paling berat sekarang.

Sependapat?

02.14-

02.17

Ace Hasan

Sadili

Ya saya kira yang paling penting

sesungguhnya adalah dalam demokrasi,

prinsip dasarnya bahwa kita siap menang

dan siap kalah. Konstitusi kita, aturan

yang kita buat, itu sesungguhnya

memberikan ruang di mana kita bisa

menyelesaikan persoalan mengenai

demokrasi kita dengan cara-cara yang

lebih beradab. Kita sudah melaksanakan

pemilihan presiden secara langsung itu

sudah 4 kali, dan tentu kita lihat bahwa

proses tersebut bisa diselesaikan dengan

baik. Tentu yang kalah harus menerima

kekalahan. Yang menang jangan jumawa

dan jangan mensoraki. Itu prinsip kita

semua. Karena apa? Karena tujuan dari

pilpres dan pileg ini adalah justru kita

ingin mencari pemimpin yang terbaik.

Kalau ada kekurangan tentu kita bisa

selesaikan. Nah oleh karena itu, Mbak

Nana, yang terpenting buat kita apalagi

ini bulan Ramadhan, seharusnya para

tokoh publik menjaga tutur kata,

menciptakan suasana yang betul-betul

sebagaimana halnya bulan Ramadhan ini

penuh berkah. Ya kita harus jaga

kebersamaan kita sebagai sebuah bangsa.

Kita bangun silaturahmi, kita bangun

02.18-

03.44

Page 222: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

ukhuwah, baik ukhuwah islamiyah

maupun ukhuwah watoniyah karena itu

adalah prinsip kehidupan berbangsa dan

bernegara kita.

Najwa Ukuran berdemokrasi yang kalah

menerima kekalahan, yang menang

katanya bisa merangkul begitu ya.

Merangkul yang kalah. Itu juga prinsip

Anda?

03.45-

03.53

Novel Jadi semua pasti paham kalah menang itu

biasa dalam hal apapun. Cuma yang kita

masalahin, kalau ada kecurangan gak

boleh kita diam karena terlalu murah kita

membela partai membela pemimpin,

hanya yang kita bela adalah prinsip-

prinsip daripada keadilan. Siapapun yang

menegakkan keadilan, disitulah adanya

kita. Siapapun yang menentang keadilan,

disitulah yang kita lawan. Itu yang akan

kita perjuangkan sampai saat ini.

03.54-

04.17

Najwa Oke, Mas Arya Bima? 04.18

Arya Bima Ya, tidak ada aturan ataupun lembaga

yang bisa membatalkan hasil pemilu.

Adanya adalah menyelesaikan sengketa

pemilu. Jadi satu keniscayaan bahwa

nanti ada kontestasi, pemilu ini siapa yang

menang dan siapa yang kalah. Dan

menurut saya, dalam hal

memperjuangkan kepentingan rakyat,

kepentingan bangsa, tidak ada kata kalah.

Kita hanya kalah dan menang di

kontestasi. Suatu saat begitu selesai nanti

kontestasi lagi. Jadi tidak perlu kita

membela mati-matian, bertempur habis-

habisan di kontestasi. Saya pernah kalah

dua kali dalam hal pilpres. Kita pun juga

insyaAllah menang dua kali. Kita tidak

akan merendahkan bagi yang kalah dan

kita tidak akan congkak dan sombong

bagi yang menang. Saya berharap bahwa

04.19-

05.29

Page 223: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

proses pendewasaan demokrasi, saat ini

terutama pilpres dan pileg yang

dilaksanakan bersama-sama dengan

berbagai dinamika yang ada, baik

buruknya, nanti kita akan duduk bareng

lagi mencari formulasi yang pas, baik,

bagus buat Indonesia itu apa. Semua

adalah pembelajaran dan menurut saya

kontestasi ada kalah menang, tapi

memperjuangkan kepentingan rakyat

tidak ada kalah menang.

Najwa Oke, Pak Feri, singkat saja. 05.33

Feri

Amsari

Ada hikmah yang bisa diambil dalam

kasus di Amerika. Ketika diumumkan

kemenangan Bush, ternyata ditemukan

ada masalah di Florida, yang waktu itu

gubernurnya adik Bush. Nah ketika

terjadi keributan tingkat tinggi luar biasa,

Mahkamah Agung Amerika bilang tidak

dalam persidangan, tapi melalui jubirnya,

hentikan keributan antar bangsa ini.

Kasus ini harus dihentikan. Segera,

seketika itu juga, Algor menelepon Bush,

tuan presiden terpilih, saya Algor

mengakui kemenangan Anda, diri saya

dan seluruh pendukung saya siap

mendukung Anda menyukseskan bangsa

ini. Saya sedang menunggu, siapapun

yang kalah mulai membangun tradisi

ketatanegaraan, menelepon yang menang

lalu berpidato di depan para

pendukungnya bahwa presiden yang

terpilih dengan kerumitan ini adalah

presiden kita. Hentikan keributan. Jangan

pertaruhkan nasib rakyat dengan

kekerasaan maupun berdarah-darah.

Hentikan.

05.24-

06.36

Najwa Baik. Terimakasih banyak sudah hadir di

Mata Najwa. Terimakasih sudah

06.38-

06.46

Page 224: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

menyaksikan Mata Najwa malam ini.

Selamat malam. Sampai jumpa.

Transisi 06.49-

06.56

Najwa Demokrasi menjamin kebebasan

berbicara, setiap orang jelas berhak

bersuara. Ruang publik hakikatnya arena

kontestasi untuk menjadi pemenang

perebutan opini. Kita semua yang akan

menjadi makin cerdas saat publik disesaki

argumen bernas. Tapi lebih mudah

menciptakan insinuasi, menjejali publik

dengan polusi agitasi. Yang menggejala

adalah kuat-kuatan berteriak, perang yang

baru kelar saat semua kadung serak.

Argumentasi menjadi tidak berarti lagi,

semua suara akhirnya lindap menuju mati.

Akhirnya semua terbiasa dengan adu

kekuatan. Adu lantang menjelma rimba

raya perkelahian. Tak akan ada lagi yang

namanya demokrasi, ketika hukum tak

diindahkan lagi.

06.56-

07.45

6. Tanggal : 22 Mei 2019

Judul Episode : Setelah 22 Mei

Segmen 1: Jangan Selesaikan di Jalan

Najwa Selamat malam, selamat datang di Mata

Najwa. Saya Najwa Shihab, tuan rumah

Mata Najwa. Siapa yang menduga pemilu

akan memakan korban? Tapi inilah

kenyataan yang sedang terbentang di

hadapan. Deru deram kampanye yang

begitu riuh rendah berlanjut dengan

kericuhan yang sampai memerah. Miris

melewati pemilu seperti ini, proses politik

yang sungguh menyayat-nyayat hati.

00.27-

01.02

Page 225: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Perpecahan kini menjadi ancaman yang

konkrit. Saatnya menagih

pertanggungjawaban para elit. Inilah Mata

Najwa, setelah 22 Mei.

VT 01.03-

01.50

Najwa Sampai saat ini penumpukan massa masih

terjadi di depan gedung Bawaslu, di ruas

Jalan M.H. Thamrin, Jakarta. Saya ingin

mengajak Anda bergabung dengan reporter

Mata Najwa, Cindy Melody, untuk melihat

bagaimana situasi terkini di sana. Cindy,

apa yang bisa Anda laporkan untuk Mata

Najwa malam ini?

01.56-

02.11

Reporter

Cindy

Najwa, di sepanjang jalan M.H. Thamrin di

area gedung Sarinah, suasana mulai

beranjak kondusif pasca tadi memang ada

pembubaran massa selepas magrib yang

menimbulkan sedikit kericuhan di sekitar

depan gedung Bawaslu ditengarai oleh

adanya lemparan botol kaca ke arah

anggota kepolisian yang diikuti dengan

suara saut-sautan dari petasan dan kembang

api yang memicu warga menjadi ricuh dan

diikuti oleh tembakan peringatan dari pihak

kepolisian dan juga serangan gas air mata.

Memang massa yang dihimbau sudah harus

meninggalkan lokasi belum mau beranjak

pergi dikarenakan ada info mereka

menunggu dari calon presiden nomor urut

02 Prabowo Subianto yang kabarnya akan

menuju Bawaslu untuk berorasi. Sementara

pihak kepolisian sudah menghimbau pada

warga untuk segera meninggalkan lokasi

karena memang sebagai antisipasi untuk

adanya kericuhan lanjutan dan juga

memang di sepanjang Jalan M.H. Thamrin

ini belum ada moda transportasi yang bisa

digunakan karena adanya beberapa

penutupan ruas jalan diakibatkan oleh

02.16-

04.03

Page 226: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

barikade-barikade untuk mengamankan

situasi.

Najwa Sepanjang yang Anda tangkap, berbagai

orasi atau berbagai hal yang dilontarkan

oleh orator di depan massa, apa saja yang

mereka tuntut, Cindy?

04.04-

04.14

Reporter

Cindy

Mereka masih memiliki tuntutan yang

sama, yakni meminta untuk

mendiskualifikasi hasil dari pengumuman

pilpres oleh KPU dan juga mereka berorasi

akan terus mengawal tuntutan dan juga

gugatan yang dilayangkan oleh kubu 02

kepada Mahkamah Konstitusi.

04.16-

04.41

Najwa Dibandingkan dengan kemarin malam, saya

tau Anda juga memantau di sana, malam ini

konsentrasi massa lebih besar atau lebih

kecil?

04.42-

04.49

Reporter

Cindy

Dari pantauan yang kami lihat di sini

memang beberapa massa masih terus

memadati area gedung sarinah dan terus

menerus bertambah karena memang

beberapa masih ingin menanti apakah calon

presiden nomor urut 2 akan hadir untuk

berorasi di depan mereka, di depan gedung

Bawaslu ini.

04.50-

05.19

Najwa Selain informasi tadi, nanti saya akan

konfirmasi ke juru bicara BPN yang malam

ini hadir di Mata Najwa. Tapi, apakah ada

tokoh-tokoh BPN lainnya yang sempat

datang untuk menemui massa hari ini?

05.19-

05.32

Reporter

Cindy

Betul Najwa, sore tadi ada Amien Rais

yang berorasi di sekitar pukul 16.30. isi

orasinya mengingatkan kepada TNI, polri,

dan warga agar menahan diri supaya tidak

ada kericuhan dan mengucapkan

belasungkawa atas korban-korban yang

tewas akibat adanya orasi dan unjuk rasa di

berbagai tempat.

05.35-

05.59

Najwa Apakah sudah ada ultimatum jam berapa

massa harus bubar dari kepolisian?

06.00-

06.06

Page 227: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Reporter

Cindy

Sejauh ini kepolisian menghimbau kepada

massa untuk meninggalkan lokasi

maksimal pada pukul 21.00.

06.11-

06.21

Najwa Baik, Cindy Melody melaporkan dari

gedung Bawaslu, terimakasih. Nanti

kembali kita akan melihat situasi di sana.

Untuk sementara, terimakasih Cindy.

Akan ada apa hari ini? Bersama saya di

studio sudah hadir saya perkenalkan ketua

KPU Arief Budiman. Selamat malam, Mas

Arief ada di sebelah kanan saya.

Terimakasih sudah hadir. Menengok ke

sebelah kiri ada ketua Bawaslu, Pak Abhan,

selamat malam Pak Abhan. Di samping

kanan kiri saya hadirkan ada direktur

eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya,

selamat malam Toto. Dan ada direktur

Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas,

Padang, ada Feri Amsari, selamat malam

Pak Feri. Saya perkenalkan paling akhir

tapi sesungguhnya ini paling penting, ada

perwakilan dari TKN dan BPN. Dari TKN

ada Abdul Kadir, selamat malam. Dan ada

juru bicara BPN, Andre Rosiade, selamat

malam.

Baik, sebelum kita mulai, karena tadi kita

sudah melihat bagaimana situasi terkini,

saya ingin kita mendengarkan pernyataan

Kapolri, Tito Karnavian, tentang apa yang

terjadi sepanjang hari ini. Kita akan lihat

pernyataan Tito Karnavian berikut ini.

06.24-

07.44

VT Diduga ada oknum bersenjata seolah-olah

aparat yang memancing amarah massa.

Peristiwa di jam 23.00 sampai dengan

pagi, itu bukan lagi peserta aksi yang tadi,

tapi pelaku yang sengaja, sekelompok yang

sengaja langsung menyerang dan

07.45-

09.22

Page 228: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

bertujuan untuk melakukan kerusuhan.

Dalam waktu smeinggu ini, dari polri juga

sudah melakukan penangkapan terhadap

sejumlah orang berikut senjata api yang

bertujuan untuk membuat kerusuhan di

tanggal 22. Ini sudah diamankan. Jadi ini

senjata panjang jenis M4 yang dilengkapi

dengan peredam. Ini kalau ditembakkan,

suaranya gak kedengeran. Kemudian juga

tanpa dilengkapi dnegan fisir, ini artinya

bisa dipake teleskop untuk sniper. Kita

memang sudah mendapat informasi bahwa

akan ada rencana pada saat aksi 22 yang

akan melakukan aksi penembakan

termasuk penembakan terhadap massa,

yang nanti kemudian diciptakan martir

seolah-olah yang melakukannya adalah

dari aparat. Sehingga timbul kemarahan

publik untuk menjadi martir, pembenar

langkah-langkah berikutnya...

Najwa Itu pernyataan kapolri, Tito Karnavian,

siang tadi. Baru saja polda juga

mengeluarkan pernyataan soal

ditangkapnya 257 tersangka di TKP, kita

akan dengarkan pernyataan selengkapnya.

09.26-

09.39

VT Polda rilis terduga provokator aksi massa

Ada uang lima juta juga, mana? Nah, ada

uang lima juta ini untuk operasional untuk

yang di petamburan. Terus kemudian sama

ya. Mungkin saya jelaskan bahwa yang

bersangkutan dikenakan pasal 170 KUHP,

dan pasal 212, pasal 214, pasal 217... saya

ulangi pasal 218. Dan yang di petamburan

ada tambahan pasal 187 yaitu

pembakaran, di petamburan itu. Jadi

bahwa pelaku-pelaku ini yang kita

amankan, yang kita tangkap sebanyak 257

ini, ada yang nyuruh dan sudah mensetting

kegiatan. Jadi bahwa tadi saya jelaskan

09.40-

12.41

Page 229: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

ada uang lima juta, dan uang yang

diamplop ini. Jadi yang diamplop ini uang

perorangan, ada nama-namanya,

sedangkan yang lima juta untuk

operasional kegiatan tersebut. Setelah kita

tanyakan uang itu dari mana, ada dari

seseorang yang sampai saat ini masih kita

cari, kita gali. Jadi penyisik nanti bertugas

untuk mencari siapa seseorang itu yang

telah memberikan dana operasional dan

amplop. Jadi ini sudah... perusuh ini

disuruh dan disetting. Kemudian bahwa

para tersangka yang tadi disuruh itu

berasal dari luar Jakarta, dan kemudian

dari Jawa Barat datang ke Sunda Kelapa,

ketemu beberapa orang di sana yang

sedang kita cari dan merencanakan

menyerang asrama polisi di petamburan.

Ini ada barang buktinya, ada rekamannya.

Jadi udah disetting untuk melakukan

penyerangan ke asrama polisi di

Petamburan. Sudah ada buktinya, sudah

kita kantongi di situ.

Najwa Itu tadi pernyataan dari Polda soal sejumlah

provokator yang sudah ditangkap dan

beberapa skenario kericuhan yang

dipersiapkan. Saya ingin ke Mas Arief,

ketua KPU. Proses politik yang sedemikian

panjang, dari mulai persiapan, kampanye

yang rasanya juga sangat panjang, proses

rekapitulasi yang lebih dari sebulan dan

kemudian kini kita lihat demo dan

kericuhan. Anda sebagai ketua KPU,

melihat ini sebagai sesuatu yang sudah bisa

diprediksi sesungguhnya atau diluar dugaan

sama sekali?

12.42-

13.15

Arief Kekecewaan, kegelisahan, termasuk

kemarahan, sebenarnya itu hal yang wajar

dari setiap pemilu. Saya mengikuti proses

pemilu dan terlibat di dalamnya sejak

13.16-

14.38

Page 230: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

pemilu 1999. Tetapi pemilu kali ini

memang menurut saya ini berlebihan. Saya

pikir semuanya harus menahan diri dan bisa

melihat, memahami, apa yang seharusnya

harus dikerjakan atas putusan yang sudah

dibuat. Jadi cara merespon harus sesuai

dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku karena undang-undang sudah

menyediakan semua ruangnya sejak

tahapan itu dimulai. Ketika kita menyusun

regulasinya, ruangnya ada, dibahas di KPU,

dibahas di pemerintah dan DPR. Ketika kita

melakukan pemutakhiran data pemilih,

kampanye, ditribusi logistik, kalau

prosedurnya dianggap salah ada ruang

pengaduannya di Bawaslu. Sampai

terakhir, ketika KPU menetapkan hasil

pemilu dan tidak puas terhadap hasilnya

maka Mahkamah Konstitusi diberikan

kewenangan untuk memeberikan proses

penyelesaian sengketanya. Jadi tentu

undang-undang sudah membuka ruang

yang cukup maka jangan selesaikan di

jalanan gitu loh.

Najwa Mas Arief, ketika Anda katakan respon

yang sekarang berlebihan itu Anda

mengacu ke aksi-aksi di jalanan saat ini?

14.38-

14.45

Arief Ya saya kan melihat banyak masyarakat

kemudian menjadi korban juga sebetulnya.

Kepentingan umum misalnya, akses jalan

ke titik-titik tertentu kemudian menjadi

tidak lancar lagi. Bahkan saya tadi malam

harus menuju ke beberapa tempat harus

muter sana muter sini, jalan macet. Saya

pikir ini harus jadi perhatian kita bersama.

Tanggung jawab kita bersama, bukan hanya

menjadi tanggung jawab salah satu pihak.

14.45-

15.14

Najwa Saya ingin ke bawaslu, Pak Abhan,

penumpakan massa di depan kantor Anda

15.15-

15.21

Page 231: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

nih, sudah dua hari. Aktivitas pegawai

seperti apa di sana?

Abhan Alhamdulillah aktivitas pegawai tetep

jalan. Kami juga harus tetap melakukan

pelayan publik. Satu contoh, misalnya,

penerimaan laporan dugaan pelanggaran

administratif itu kan juga dibatasi waktu.

Kalau itu melampaui waktu kan bisa

kadaluwarsa. Jadi kami tetap melakukan

fungsi-fungsi pelayanan terhadap

masyarakat.

15.22-

15.44

Najwa Bawaslu sudah memprediksi ini akan

terjadi? Sudah mencium baunya mulai

berbagai hal yang terjadi sebelum ini?

15.44-

15.51

Abhan Ya kalau sebelum penetapan perolehan

suara ini kemarin juga sudah banyak aksi-

aksi, demo-demo di bawaslu kan. Artinya

bahwa asumsi kami ketidakpuasan itu ada.

Tetapi mestinya tidak sampai pada hal yang

merugikan masyarakat, ada kerusuhan dan

sebagainya.

15.51-

16.11

Najwa Kan demonya, orasinya di depan kantor

bawaslu. Itu kira-kira memang ditujukan ke

Anda? Anda melihat ini ditujukan ke

Bawaslu atau Bawaslu hanya dijadikan

tempat untuk menyuarakan? Orasi-orasinya

kan tadi reporter Mata Najwa bilang minta

didiskualifikasi, soal kecurangan, dan lain

sebagainya. Ini Bawaslu yang diprotes atau

bagaimana Anda melihatnya?

16.12-

16.28

Abhan Jadi kalau demo-demo yang sebelumnya itu

jelas ya, untuk diskualifikasi, soal TSM,

dan lain sebagainya. Demo-demo kemarin

memang ada suara-suara itu. Tetapi, sampai

malam tidak ada yang mereka minta

bertemu dengan kami, negosiasi dan

sebagainya. Tidak sampai ke situ.

16.28-

16.50

Najwa Oh tidak ada permintaan bertemu? 16.52

Abhan Belum ada, sampai sore ini pun belum ada

kan. Sehingga saya kira yang membedakan

16.52-

17.04

Page 232: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

antara demo yang sebelum penetapan

perolehan suara dan setelah penetapan

perolehan suara kemarin....

Arief Ini harus ada yang anu, Mbak Nana, harus

ada yang jadi jembatan, mediator yang

baik, karena sepanjang yang kita rekap

demo itu selalu datang dengan dua

perspektif. Yang satu mengatakan KPU

jalan terus! Yang satu mengatakan KPU

harus stop. Jadi menggelisahkan termasuk

pagi ini. Jadi pagi ini tuh tadi ada yang

mengatakan A, dan yang lain mengatakan

B. Ini harus ada yang menjadi jembatan

yang baik.

17.09-

17.36

Najwa Bagaimana jembatan itu bisa terjadi? Yang

jelas yang Anda lihat saat ini di kamera

adalah situasi terkini yang terjadi di

ibukota. Apa yang bisa kita lakukan setelah

ini? Kita akan jawab di Mata Najwa, setelah

pariwara. Tetap di sini.

17.37-

17.53

Segmen 7: Pelukan Kubu 01 dan 02

VT Wapres Jusuf Kalla Menanggapi

Kondisi Terkini Ibukota

00.05-

01.33

Najwa Ya, itu harapan Wakil Presiden, Pak

Jusuf Kalla yang rasanya juga

menggambarkan harapan kita semua

bahwa bagaimana semua elite, semua

pemimpin bisa memberikan

ketenangan agar kerusuhan,

kericuhan, tidak membawa kerugian

yang lebih dalam untuk bangsa ini.

Bang Feri, saya minta closing

statement dari Anda juga malam ini.

Apa yang bisa kita harapkan? Judul

Mata Najwa malam ini Setelah 22

Mei, berarti setelah malam ini, besok.

Apa yang bisa kita harapkan dan apa

01.34-

02.06

Page 233: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

yang bisa kita lakukan untuk

memastikan harapan itu terpenuhi.

Feri Amsari Mbak Nana, Uda Andre ini sahabat

saya, tapi kali ini dia salah memaknai

apa yang saya ucapkan. Saya sedang

tidak mengkritisi Pak Prabowo, saya

sedang memuji Pak Prabowo. Saya

ingin mengatakan bahwa Pak

Prabowo hari ini satu-satunya orang

yang bisa menghentikan keributan ini.

Bukan presiden. Dalam sejarah

ketatanegaraan, tidak pernah ada

pidato orang yang menang yang

menyejukkan suasana, karena yang

kecewa adalah orang yang kalah

sehingga pidato itu harus dibangun

oleh orang yang dinyatakan kalah. Pak

Prabowo boleh kalah dalam

pernyataan KPU, tapi harus menang

sebagai negarawan. Bagaimana

menang secara negarawan itu? Harus

ditunjukkan dengan sikap-sikap,

dimulai dengan pidato yang

menyejukkan, rangkul semua. Jangan

merubah makom Pak Prabowo,

makom itu tingkatan ya maksudnya.

Jangan sampai seperti Pak Amien Rais

yang dari jadi guru bangsa jatuh jadi

provokator bangsa. Jadilah guru

bangsa baru yang menyejukkan kita

semua. Datangi Pak Jokowi, rangkul

dia, berhenti besok pagi semua

keributan ini.

02.06-

03.32

Najwa Itu yang Anda harapkan, baik. Dari

KPU. Yang jelas KPU sesuai

konstitusi nanti akan berlanjut

sengketa ini di Mahkamah Konstitusi

dan KPU sudah siap jika harus

membuka bukti-bukti untuk

03.33-

03.53

Page 234: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

menunjukkan apa yang ditunjukkan

oleh rekapitulasi.

Arief Membuktikan apa yang telah

dikerjakan oleh KPU itu adalah benar,

itu adalah bagian tanggung jawab

KPU. Dua tahap lagi akan kita

selesaikan, menetapkan pasangan

calon terpilih, menetapkan perolehan

kursi, dan akhirnya siapapun yang

terpilih dia akan dilantik, dia akan

menjalankan amanah dan tugas-tugas

yang diberikan oleh negara ini. Maka

bersama-sama kita kawal mereka

untuk memenuhi janji-janjinya.

03.53-

04.24

Najwa Oke, terimakasih Mas Arief. Bawaslu,

apa peran Bawaslu sekarang? Yang

jelas sih demonya di depan kantor

Bawaslu. Adakah sesuatu yang bisa

dilakukan Bawaslu atau memang

sekarang bolanya sudah ada di

Mahkamah Konstitusi?

04.25-

04.39

Abhan Saya kira memang ada beberapa hal

yang menjadi kewenangan Bawaslu

soal tadi penanganan pelanggaran

administratif masih menjadi

kewenangan Bawaslu. Tetapi juga

persoalan hasil adalah kewenangan di

Mahkamah Konstitusi. Kami kira

kalau BPN sudah memutuskan jalan

konstitusional yang akan ditempuh,

saya kira adalah mari kita ikuti proses

di Mahkamah Konstitusi. KPU

sebagai termohon, dan KPU nanti

sebagai pihak terkait. Kami akan

memberikan keterangan atas dasar

fakta-fakta pengawasan kami.

Nantilah keterangan kami yang akan

dinilai oleh Yang Mulia Mahkamah

Konstitusi. Saya kira saat ini yang

penting adalah bagaimana

04.39-

05.23

Page 235: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

argumentasi hukum disiapkan oleh

BPN, argumentasi hukum dari KPU

dipersiapkan, dan kami juga akan

menyiapkan sebagai pihak pemberi

keterangan fakta-fakta dari hasil

pengawasan selama ini.

Najwa Oke. Jadi Bawaslu kalau memang

diperlukan akan menjadi pihak terkait

atau itu sesuatu yang....

05.24-

05.28

Abhan Iya, pihak terkait atau bahasa di

Mahkamah Konstitusi adalah sebagai

pihak pemberi keterangan dan itu

sangat menentukan. Ketika di pilkada

kemarin keterangan kami

dipertimbangkan oleh MK.

05.29-

05.40

Najwa Oke. Jadi jalur konstitusional adalah

jalur yang akan terus dikawal oleh

KPU, Bawaslu, dan diharapkan juga

oleh semua pihak yang memang

memperkarakan.

05.41-

05.49

Abhan Iya. 05.49

Najwa Baik, Toto. 05.50

Yunarto Saya ingin menyempurnakan tadi

Bung Feri katakan. Kritik dari Bung

Andre seakan-akan ada kecurigaan

terhadap Pak Prabowo. Tidak. Kita

yang memuji Pak Prabowo bahwa

pertarungan politik dua kali berturut-

turut dari Pak Jokowi dan Pak

Prabowo itu harus diakui dalam

sejarah pilpres kita adalah pendidikan

politik terbaik. Tidak perah ada

diskursus dan dialog sebanyak ini

yang melibatkan masyarakat di semua

elemen. Yang terbukti misalnya

partisipasi yang mencapai angka di

atas target KPU, di atas 80%. Yang

ingin saya katakan adalah, Pak

Prabowo, Anda tidak perlu menjadi

seorang presiden untuk dikenang. Kita

05.53-

07.21

Page 236: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

harus akui, tanpa Prabowo mungkin

tidak ada Jokowi, Ahok, ataupun

Ridwan Kamil. Tetapi bagaimana

akhir kisah pertarungan 2014 dan

2019 ini bisa dikenang dengan tinta

emas, bukan tinta hitam. Minimal

misalnya jangka pendek, dimulai

dengan samasaya meminta dengan

sangat, Pak Prabowo himbauan Anda

dan ucapan bela sungkawa Anda tidak

membuat pendukung Anda bersikap

damai, berakhlak, dan konstitusional.

Tarik secepatnya massa sehingga

kemudian kita bersama-sama bisa

melihat proses di MK dengan damai

dan dengan akhlak yang juga akan

membawa ini secara konstitusional.

Pak Prabowo, kalau Anda melakukan

itu dan menerima proses yang akan

diputuskan oleh MK, apapun, itulah

yang disebut SBY, Anda akan menjadi

the real champion of democracy.

Najwa Oke. Seberapa penting, seberapa

krusial pertemuan antara Pak Jokowi

dan Pak Probowo sekarang terjadi

dalam waktu dekat? Seberapa itu akan

mengubah konstelasi? Karena kalau

hanya sekedar pidato atau himbauan,

dua-duanya sudah melakukan

himbauan tadi siang, kita dengar. Tapi

malam ini kenyataannya dengan

sangat sedih kita lihat kericuhan masih

terjadi. Berarti apakah memang perlu

gesture yang lebih untuk saling

bertemu? Seberapa itu insyaAllah

akan mendinginkan suasana ya?

07.22-

07.49

Yunarto Menurut saya betul bahwa simbolisasi

dibutuhkan. Suka atau tidak, lima

tahun terakhir kita terbelah menjadi

pendukung Prabowo dan pendukung

07.50-

08.27

Page 237: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Jokowi. Cebong dengan kampret.

Demokrasi kultus yang kemudian

bergantung pada sosok tersebut. Dan

memang simbolisasi itu dibutuhkan

dalam waktu cepat tetapi tidak

berhenti pada level itu. Bagaimana

tokoh lokal, masyarakat, dan

pendukung, dan orang-orang yang

berada di depan sini tadi juga

berbicara dan berdialog dengan kita,

memulai dnegan tidak membuat

kalimat-kalimat provokasi baru.

Menghormati sisa proses yang ada dan

kita akan menjadi semuanya, the real

champion of democracy tadi.

Najwa Semoga. 08.28

Feri Amsari Ada jalan konstitusional lain selain ke

Mahkamah Konsitusi, yaitu mengakui

hasil keputusan KPU. Jika Pak

Prabowo dan Pak Jokowi bertemu,

saya yakin InsyaAllah manusia

Indonesia akan menjadi manusia lagi.

Dari cebong, kampret, berubah lagi

menjadi insan Indonesia yang

seutuhnya. Kalau mereka bertemu.

08.29-

08.52

Najwa Kalau bertemu. Semoga segera bisa

bertemu. Yang jelas bukan hanya elite

atau tokoh sentralnya, tetapi malam ini

Mata Najwa mempertemukan dua

teman-teman saya dari BPN dan TKN.

Dan saya ingin dimulai malam ini,

boleh saya minta teman-teman untuk

naik ke atas. Kalau Pak Prabowo dan

Pak Jokowi belum berpelukan, boleh

saya minta yang sekarang dulu

berpelukan? Boleh naik ke atas sini?

Perwakilan dari BPN dan TKN, boleh

saya minta berdiri di sini? Harus ada

simbol kesejukkan itu dicontohkan

08.53-

09.54

Page 238: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

oleh para elite. Ini adalah..... kenapa

kami undang? Ini adalah narasumber

Mata Najwa yang kerap kali memang

diundang dan selama kampanye sering

berdebat. Tapi prinsipnya kita itu

berdebat tanpa baper. Dan kita ingin

menutup Mata Najwa malam ini

ditengah situasi belum kondusif di

tengah-tengah masyarakat, kita ingin

para elite kita, para politikus-politikus

hebat ini bisa memberikan contoh

dengan saling berpelukan,

bersalaman, dan mudah-mudahan....

(berpelukan.....) 09.54

Mutia saya yang peluk. Dan mudah-

mudahan bisa menjadi.... boleh saya

minta ke depan juga KPU, Bawaslu,

Mas Yunarto, boleh ke depan Mas

Feri.

Mudah-mudahan pelukan ini juga bisa

dicontohkan oleh Pak Prabowo dan

Pak Jokowi. Apalagi di suasana bulan

Ramadhan, suasana sebentar lagi juga

insyaAllah mudah-mudahan bisa

melewati ramadhan dengan tenang.

Mudah-mudahan suasana sejuk ini

juga bisa ditularkan nanti di bawah.

Karena sekarang bukan lagi nomor

satu atau nomor dua, tapi nomor tiga,

persatuan Indonesia.

09.55-

10.57

Arief

Poyuono

Damai di bumi, damai di Indonesia.

Hatiku Indonesia.

11.07-

11.13

Najwa Hatiku Indonesia. Hati kita semua

Indonesia. karena kalau ada satu yang

tergores padamu, yang luka kita

semua.

11.14-

11.18

Arief

Poyuono

Betul. 11.19

Page 239: PENERAPAN JURNALISME DAMAI DALAM PROGRAM MATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51755... · 2020. 8. 11. · pembelajaran baru dalam berdemokrasi bagi seluruh

Najwa Terimakasih sudah hadir di Mata

Najwa. Terimakasih sudah

menyaksikan Mata Najwa malam ini.

Selamat malam teman-teman, sampai

jumpa.

11.21-

11.28

Transisi 11.30

Najwa Semua harus dimintai pertanggung

jawaban. Tak ada elit yang boleh

buang badan. Tiap kubu harus turun

menjemput perdamaian, tak bisa lagi

sekadar membuat himbauan. Masih

ada ruang untuk memakai akal, jangan

sampai yang tersisa hanyalah sesal

oleh pertarungan yang kelewat brutal

demi meraih ambisi elektoral. Politik

harus mengenal batas agar para

aktornya tak menjadi buas.

Kemenangan dan kekalahan mestinya

bisa dijelaskan agar seluruh proses

politik bisa jadi pelajaran. Kembali ke

konstitusi untuk tuntaskan sengketa.

Tak ada menang kalah yang seharga

persatuan bangsa.

11.39-

12.21