Penerapan kaidah ejaan / EYD

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    1/29

    Adalah peraturan dalam bahasa Indonesia tentangbagaimana cara penulisan huruf, penulisan kata,

    dan pemakaian tanda baca.

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    2/29

    Ejaan van Ophuijsen

    Tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa Melayu dengan

    huruf latin

    Dibantu oleh Engku Nawawi Contohnya:

    1. Hurufjdipakai untuk menuliskan kata-katajang , pajah ,

    sajang

    2. Huruf oedipakai untuk menuliskan kata-kata goeroe,i toe, oemoer

    3. Tanda diakritik seperti koma, ain dan tanda trema,

    dipakai untuk menuliskan kata-kata mamoer, akal, ta,

    pa, dinamai

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    3/29

    Ejaan Soewand i Tanggal 19 Maret 1947

    Diberi julukan ejaan republik

    Contoh:

    1. Huruf oediganti dengan u, seperti pada gu ru, i tu, umur2. bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k seperti

    pada kata-kata tak, pak, maklum , rakjat

    3. Kata ulang boleh ditulis dengan angka -2 seperti anak2,berjalan2, ke-barat2-an

    4. Awalan ds i -dan kata depan d ikedua-duanya ditulisserangkai dengan kata yang mengikutinya, seperti katadepan d ipada dirumah, dikebun, disamakan denganimbuhan di- pada di tu l is, dikarang

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    4/29

    Ejaan bhs Indonesia yang Disempurnakan

    Tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden RI, tertulis juga padaPutusan Presiden No. 57 tahun 1972.

    Hal-hal penting yang berhubungan dengan ejaan Soewandidalam EYD ini adalah:

    1. Perubahan huruf

    Ejaan soewandi EYD

    dj djalan, djauh j jalan, jauh

    j pajung, laju y payung, layu

    nj njonja, bunji ny nyonya, bunyi

    sj isjarat, masjarakat sy isyarat, masyarakat

    tj tjukup, tjutji c cukup, cuci

    ch tarich, achir kh tarikh, akhir

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    5/29

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    6/29

    Ejaan bhs Indonesia yang Disempu rnakan

    4. Kata ulang harus ditulis penuh, tidak boleh digunakan

    angka 2, seperti anak-anak, berjalan-jalan, meloncat-loncat

    EYD berbicara tentang (1) pemakaian huruf, (2) penulisan

    huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur-unsur serapan,

    (5) pemakaian tanda baca

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    7/29

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    8/29

    2. Lafal singkatan dan kata

    Singkatan/Kata Lafal Tak Baku Lafal Baku

    AC (a se) (a ce)

    BBC (be be se) (be be ce)

    IUD (ay yu di) (i u de)

    Logis (lohis) (logis)

    Pascasarjana (paskasarjana) (pascasarjana)

    Sosiologi (sosiolohi) (sosiologi)

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    9/29

    3. Persukuan

    Persukuan ini diperluan pada saat kita akan memengal sebuahkata dalam tulisan.

    Harus membubuhkan tanda hubung (-) tanpa spasi/jarak

    Sebuah persukuan ditandai oleh sebuah vokal

    a. Penyukuan dua vokal yang berurutan di tengah kata: lain (la-in), saat (sa-at), main (ma-in), daun (da-un)

    b. Penyukuan dua vokal mengapit konsonan di tengah kata: seret(se-ret), masam (ma-sam), langit (la-ngit)

    c. Penyukuan dua konsonan berurutan di tengah kata: maksud

    (mak-sud), langsung (lang-sung)d. Penyukuan tiga konsonan atau lebih di tengah kata: abstrak

    (ab-strak), bangkrut (bang-krut)

    e. Penyukuan kata yang berimbuhan dan berpartikel: santapan(santap-an), mengail (me-ngail), belajar (bel-ajar)

    f. Penyukuan nama orang: Yuyun Nailufar (Yuyun-Nailufar)

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    10/29

    4. Penulisan nama diriPenulisan nama diri, nama sungai, gunung, jalan dsb

    disesuaikan dengan kaidah EYD, kecuali apabila ada

    pertimbangan khusus seperti menyangkut segi adat, hukum,

    atau kesejarahan. Misalnya:

    Universitas Padjadjaran

    Soepomo Poedjosoedarmo

    Dji Sam Soe

    Widjojo Nitisastro

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    11/29

    Dalam EYD penulisan huruf menyangkut dua masalah yaitu

    penulisan huruf kapital dan penulisan huruf miring.

    1. Penulisan huruf besar/kapital

    a. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kalimat berupa

    petikan langsung. Contoh:

    Dia bertanya, Kapan kita pulang.

    b. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama dalam

    ungkapan yang berhubungan dengan hal keagamaan, kitab

    suci, dan nama Tuhan termasuk kata gantiNya. Contoh:

    - Limpahkanlah rahmat-Mu, ya Allah.

    - Islam, Kristen, Hindu, Budha, Alquran, Injil, Weda

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    12/29

    c. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama gelar

    (kehormatan, keturunan, agama), jabatan, dan pangkat yang

    diikuti nama orang. Misal:

    - Pergerakan itu dipi,pin oleh Haji Agus Salim

    - Pemerintah Memberikan anugerah kepada Mahaputra

    YaminJika tidak diikuti nama orang atau nama wilayah, nama gelar,

    jabatan, dan pangkat ditulis dengan huruf kecil> misal:

    - Calon jemaah hajiDKI tahun ini berjumlah 525 orang

    - Seorangpresidenakan diperhatikan oleh rakyatnya

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    13/29

    Akan tetapi, jika mengacu kepada orang tertentu, nama jabatan,gelar dan pangkat ditulis dengan huruf besar. Misal:

    Dalam seminar itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyonomemberikan sambutan. Dalam sambutannya Presidenmengharapkan agar para ilmuan lebih ulet mengembangkan

    ilmunya untuk kepentingan bangsa dan negara.

    e. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku,dan bahasa. Misal:

    - Dalam bahasa Sunda terdapat kata lahan

    - Kehidupan suku Piliang sebagian besar bertani

    Tetapi jika nama suku, bangsa, dan bahasa tsb sudah diberiawalan dan akhiran maka ditulis dengan huruf kecil. Misal:

    - Kita harus berusaha mengindonesiakan kata-kata asing.

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    14/29

    Demikian juga kalau tidak membawa nama suku, bangsa,

    maka ditulis dengan huruf kecil. Misal:

    petai cina jeruk bali

    dodol garut duku palembang

    pisang ambon kunci inggris

    f. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,

    bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misal:

    - Umat Islam sangat berbahagia di hari Lebaran

    - Pada tangga 17 Agustus 1945 dikumandangkanlah

    Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    15/29

    g. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama khas geografi.

    Misal:

    - Di Teluk Jakarta telah dibangun suatu proyek perikanan

    laut

    - Sampah di Sungai Ciliwung akan diolah menjadi bahan

    pupuk dan kertas

    Akan tetapi, jika tidak menunjukkan nama khas geografi,

    ditulis huruf kecil. Misal:

    - Nelayan itu berlayar sampai ke teluk

    - Perahu-perahu itu akan melewati selat yang airnya deras

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    16/29

    h. Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama resmi

    badan, lembaga pemerintahan, dan ketatanegraan serta

    nama dokumentsi resmi. Misal:

    - Semua anggota PBB harus mematuhi isi PiagamPerserikatan Bangsa-Bangsa

    - Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa

    bahasa negara adalah bahasa Indonesia

    Akan tetapi jika tidak menunjukkan nama resmi, ditulis hurufkecil. Misal:

    - Menurut undang-undang dasar kita semua warga negara

    mempunyai kedudukan yang sama

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    17/29

    2. Penulisan huruf miringa. Huruf miring digunakan dalam cetakan untuk menuliskan

    nama-nama ilmiah/ungkapan bahasa asing/bahasa daerah.

    Misal:

    - Nama ilmiah buah manggis ialah carcinia mangestana

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    18/29

    Kata dalam bhs Indonesia terdiri dari kata dasar, kataturunan/berimbuhan, kata ulang dan gabungan kata.

    a. Kata turunan/berimbuhan mendapat awalan, akhiran,

    ditulis serangkai dengan kata dasarnya.Misal: mengerjakan, mendapatkan

    b. Kata gabungan, kalau mendapat awalan atau akhiran saja

    dan ditulis serangkai dengan kata yang bersangkutan saja.

    Misal: hancur leburkan, bertanda tanganKalau kata gabungan sekaligus mendapat awalan dan

    akhiran maka bentuknya harus ditulis serangkai, misal:

    menghancurleburkan, mempertanggungjawabkan

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    19/29

    c. Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakantanda hubung (-). Penggunaan angka 2 untuk menyatakanpengulangan hendaknya dibatasi hanya dalam pencatatancepat saja. Misal:jalan-jalan, dibesar-besarkan, sayur-mayur,menulis-nulis, bolak-balik, terus-menerus

    d. Kata ganti kudan kauyang ada pertaliannya dengan akudan engkauditulis serangkai dengan kata yangmengikutinya. Misal:

    - Pikiranmudan kata-katamusangat berguna bagi negeri ini

    Kata ganti ku, mu, dan nya yang ada pertaliannya denganaku, kamu, dan dia ditulis serangkai dengan yangmendahuluinya. Misal:

    - Apa yang kaulakukanboleh kaukritik

    - Penemuanyadsangat mengejutkan

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    20/29

    e. Kata depan di, ke, dan dariditulis terpisah dari kata yang

    mengikutinya, kecuali kepada, daripada. Misal: ke daerah, di

    bawah, di sekitar

    f. Partikelpundipisahkan dari kata yang mendahuluinya.Misal: sekali pun, dia pun, satu pun

    Tetapi, kelompok kata berikut sudah dianggap padu benar

    ditulis serangkai. Hanya ada 12 kata: adapun, andaipun,

    ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun,maupun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun

    g. Partikelperyang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis

    terpisah dari kalimat yang mendampinginya, misal:per

    meter, per Oktober, satu per satu, per hari

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    21/29

    Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya

    disesuaikan dengan kaidah Bahasa Indonesia diusahakan

    agar ejaan asing hanya diubah seperlunya hingga bentuk

    Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentukasalnya. Misal:

    Kata asing Serapan bhs Indonesia

    risk risiko

    system sistem

    method metode

    trotoir trotoar

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    22/29

    1. Tanda titik (.)

    a. Dipakai pada akhir singkatan nama orang. Misal: W.S.

    Rendra, Ach. Sanusib. Dipakai pada singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan

    sapaan. Misal: Dr. (doktor), dr. (dokter), M.Hum. (magister

    humaniora), Sdr. (saudara), Ny. (nyonya)Tn. (tuan)

    c. Dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudahumum yang ditulis dengan huruf kecil. Misal: s.d. (sampai

    dengan), a.n. (atas nama), dkk. (dan kawan-kawan)

    d. Digunakan pada angka untuk menyatakan jumlah. Misal:

    tebal buku itu 1.150halaman

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    23/29

    2. Tanda koma (,)

    a. Digunakan di antara unsur-unsur dalam suatupemerincian/pembilangan. Misal:

    - satu, dua, ..., tiga!

    - Departemen pariwisata, seni, dan Budaya

    b. Digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang didahuluioleh kata tetapi, melainkan, dan sedangkan, misal: dia bukanmahasiswa Jayabaya, melainkan mahasiswa Atmajaya

    c. Digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatapabila anak kalimat tsb mendahului induk kalimatnya. Biasanyaanak kalimat didahului oleh kata penghubung bahwa, karena,agar, sehingga, walaupun, apabila, jika, meskipun dsb.

    Misal: apabila belajar dengan rajin, Saudara akan berhasil dalam

    ujian

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    24/29

    d. Digunakan di belakang kata penghubung antarkalimat

    yang terdapat pada awal kalimat. Misal:

    - Oleh karena itu, kita harus menghormati pendapatnya

    - Namun, kita harus tetap waspada

    e. Digunakan di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,

    kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Misal:

    - ya, boleh kamu lebih dulu

    - O, kalau begitu saya setuju

    f. Digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari

    bagian lain dalam kalimat. Misal:

    - Kata petugas, Kamu harus berhati-hati di jalan raya.

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    25/29

    g. Digunakan di antara (1) nama dan alamat, (2) bagian-

    bagian dari alamat, (3) tempat dan tanggal, (4) nama

    tempat/wilayah/negara. Misal:

    - jakarta, Indonesia

    - Bandung, 10 April 2008

    - Puri Kartika AB 19 RT03, RW06 Tajur, Ciledug, Tangerang

    15152

    h. Digunakan untuk menceraikan nama yang dibalik

    susunannya dalam daftar pustaka. Misal:

    - Badudu, Yus. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku.

    Seri 1, Bandung: Pustaka Prima.

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    26/29

    i. Digunakan di antara nama orang dan gelar akademik.

    Misal: A. Ansori, S.H.

    3. Tanda titik koma (;)

    Digunakan untuk memisahkan kata yang setara dalam suatu

    kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Misal:- Para pemikir mengatur strategi dan langkah yang harus

    ditempuh; para pelaksana mengerjakan tugas sebaik-

    baiknya; para penyandang dana menyediakan dana yang

    diperlukan.

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    27/29

    4. Tanda titik dua (:)

    Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikutirangkaian atau pemerian. Misal:

    - Perguruan Tinggi Nusantara mempunyai tiga jurusan:Sekolah Tinggi Teknik, Sekolah Tinggi Ekonomi, danSekolah Tinggi Hukum.

    5. Tanda hubung (-)

    Dipakai untuk merangkaikan (a) sedengan kata berikutnyayang dimulai dengan huruf kapital, (b) kedengan angka, (c)angka denganan, dan (d) singkatan huruf kapital denganimbuhan atau kata. Misal: se-Jawa Timur di Surabaya, ke-

    315 orang, dekade 1950-an dan awal 1960-an, G-30-S PKI.

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    28/29

    6. Tanda petik (...)

    Dipakai untuk mengapit petikan langsung, judul, syair,

    karangan, istilah yang mempunyai arti khusus atau kurang

    dikenal. Misal:

    - Sajak Aku karya Chairil Anwar.

    - Kata Hasan, Saya ikut.

    - Ia memakai celana cutbrai.

    7. Tanda petik tunggal (...)

    Dipakai untuk mengapit terjemahan/penjelasan

    kata/ungkapan asing. Misal:

    - Lailatul Qadar malam bernilai

  • 8/10/2019 Penerapan kaidah ejaan / EYD

    29/29

    8. Garis miring (/)

    Dipakai untuk menyatakan:

    (a) dan atau atau,(b) per yang artinya tiap,

    (c) tahun akademik/tahun ajaran

    (d) Nomor rumah setelah nomor jalan

    (e) Nomor surat

    Misalnya:

    - Presiden/Wakil Presiden RI sudah hadir

    - Harga laptop RP 5 000 000 00/unit