24
Penerapan Kepemimpinan Visioner Penerapan Kepemimpinan Visioner Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di SMK MUBA Oleh : Suparjo, S.Pd Oleh : Suparjo, S.Pd

Penerapan Kepemimpinan Visioner Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di SMK MUBA

  • Upload
    felice

  • View
    184

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penerapan Kepemimpinan Visioner Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di SMK MUBA. Oleh : Suparjo, S.Pd. Masyarakat. Sekolah. BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG. Kepemimpinan Visioner. BAB I. PENDAHULUAN. 1.2 RUMUSAN MASALAH - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Penerapan Kepemimpinan VisionerPenerapan Kepemimpinan VisionerDalam Meningkatkan Kualitas PendidikanDi SMK MUBA

Oleh : Suparjo, S.PdOleh : Suparjo, S.Pd

BAB I. PENDAHULUANBAB I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG1.1 LATAR BELAKANG

Masyarakat Sekolah

Kepemimpinan Visioner

BAB I. PENDAHULUANBAB I. PENDAHULUAN

1.2 RUMUSAN MASALAH1.2 RUMUSAN MASALAH

”” Tindakan Dan Peran Apa Yang Harus Tindakan Dan Peran Apa Yang Harus Dilakukan Kepala Sekolah Untuk Dilakukan Kepala Sekolah Untuk

Menerapkan Menerapkan Pola Kepemimpinan VisionerPola Kepemimpinan Visioner DisekolahnyaDisekolahnya””..

BAB I. PENDAHULUANBAB I. PENDAHULUAN

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan makalah ini adalah :Maksud dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi persyaratan mengikuti seleksi diklat calon Kepala Sekolah di Kabupaten Musi Banyuasin.

Adapun Tujuan dari Penulisan makalah ini adalah :Adapun Tujuan dari Penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui, mengolah dan menganalisa kinerja kepemimpinan Kepala Sekolah yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin.

2. Memberikan informasi dan sekaligus mengenalkan sistem kepemimpinan visioner untuk dapat dikembangkan di SMK yang ada di MUBA.

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

John P. Kotter (Tommy Sudjarwadi, 2003)

Perubahan teknologi

Integrasi ekonomi internasional

Kejenuhan pasar di negara-negara maju

Jatuhnya rezim komunis dan sosialis

2.1 Perubahan yang tak Terhindarkan

Menyebut 4 penyebab utama yang memaksa organisasi untuk berubah

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

Bersifat kearifan intuitif yang menyentuh hati dan menggerakkan jiwa untuk berbuat

Wawasan ke dapan yang ingin

dicapai dalam kurun waktu tertentu

Gambaran mental tentang sesuatu yang ingin dicapai di masa depan

Segala sesuatu yang ingin dicapai secara ideal dari seluruh aktivitas

2.2 PENTINGNYA VISI2.2 PENTINGNYA VISI

Tap. MPR RI No.VII/MPR/2001 tanggal 9 November 2001

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

Tanpa visi yang jelas organisasi akan berjalan tanpa Tanpa visi yang jelas organisasi akan berjalan tanpa arah, berputar-putar tidak menuju sasaran dan arah, berputar-putar tidak menuju sasaran dan

akhirnya akhirnya PuNahPuNah..

Peter Senge melalui karya terkenalnya, "The Fith Discipline" melontarkan gagasannya :

Bahwa sebuah organisasi hanya akan mampu beradaptasi dengan perubahan apabila ia mampu menjadikan dirinya tampil sebagai sebuah organisasi pemelajaran, (learning organization).

yakni sebuah organisasi yang dibangun oleh orang-orang yang secara terus-menerus

mau memperluas kapasitas dirinya dalam rangka mencapai tujuan bersama

yang telah ditetapkan.

SUKSESNYASUKSESNYA

SEBUAHSEBUAH

VISIVISI

Pelajari organisasi (atau masyarakat) kita dan organisasi lain serta lingkungannya (tantangan)

Ikutkan pihak lain (stakeholders)

Gunakan akal sehat, jangan asal meniru organisasi lain

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

Agar visi organisasi yang dirumuskan dapat diwujudkan,Paulus Wirutomo (2003), memberikan beberapa rambu-rambu yang dapat dijadikan pedoman, yaitu:

Hargai hal-hal yang sudah ada sebelumnya

Dapatkan masukan dari pihak bawahan

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

2.3 Kepala Sekolah dan Fungsinya

Kepala sekolah mengemban tugas pokoknya yaitu membina atau mengembangkan sekolahnya secara terus - menerus sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman.

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

Memperbaiki dan mengembangkan fasilitas sekolah; misalnya gedung, perlengkapan / peralatan, keuangan, sistem pencatatan / pendataan, kesejahteraan dll yang semuanya ini tercakup dalam bidang administrasi pendidikan

Meningkatkan mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui : rapat-rapat, diskusi, seminar, observasi kelas, penataran, perpustakaan, dsb.

Kepala Sekolah Sebagai Administrator PendidikanKepala Sekolah Sebagai Administrator Pendidikan

Sebagai supervisor (penyelia) pendidikan.Sebagai supervisor (penyelia) pendidikan.

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

Peningkatan dalam bidang adminstrasi dan supervisi saja belum merupakan jaminan

akan keberhasilan peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Ada faktor lain yang tidak kalah penting yaitu masalah KEPEMIMPINANKEPEMIMPINAN.

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

Peningkatan Mutu

Kreatif dan Semangat

Kerja Tinggi

Kreatif dan Semangat

Kerja Tinggi

Guru memiliki Sikap Terbuka. open mindedness

Guru memiliki Sikap Terbuka. open mindedness

Semua hanya dapat terjadi apabila mereka berada dalam suatu suasana kerja yang menyenangkan, aman dan menantang.

Suasana yang demikian ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang

dilakukan kepala sekolah.

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

Oleh karena itu kepala sekolah harus terus-menerus berusaha mengembangkan diri agar kepemimpinannya terus berkembang pula.

Hal ini merupakan kewajiban yang penting sekali karena fungsinya sebagai pemimpin

pendidikan (educational leader).

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

2.4 Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan2.4 Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan

Untuk dapat memimpin sekolahnya dengan baik, Kepala

sekolah harus memahami Prinsip-prinsip kepemimpinan.

Untuk dapat memimpin sekolahnya dengan baik, Kepala

sekolah harus memahami Prinsip-prinsip kepemimpinan.

Membina hubungan sosial yang akrab dan harmonis.

Memberikan keteladanan sikap dan tingkah laku yang menunjukkan

kesederhanaan dan kemandirian

Prinsip Kekeluargaan

Prinsip Kesederhanaan

Mengutamakan musyawarah untuk mufakat

Prinsip Demokratis

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

2.5 Kepala Sekolah Sebagai Peningkat Kinerja Guru

Guru bekerja keras untuk mendidik para siswa-siswinya menjadi orang

yang berhasil ?Kepala Sekolah bertugas Kepala Sekolah bertugas untuk meningkatkan untuk meningkatkan kinerja para guru.kinerja para guru.

Sehingga Guru mampu untuk mendidik para siswanya dan menyampaikan pelajaran dengan baik.

Agar para guru bisa menjadi contoh yang baik bagi para siswanya

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

2.6 Pemimpin Visioner

Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk

memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi/perusahaan dengan

cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi

yang jelas. (Diana Kartanegara, 2003)

BAB II. LANDASAN TEORIBAB II. LANDASAN TEORI

Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi

Memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang

Memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa.

Memiliki atau mengembangkan "ceruk" untuk mengantisipasi masa depan, (kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi dsb ).

1

2

3

4

4 Kompetensi Pemimpin Visioner4 Kompetensi Pemimpin Visioner (Menurut : (Menurut : Burt Nanus )

BAB III. PEMBAHASANBAB III. PEMBAHASAN

Harper (2001) menyatakan bahwa :

Karenanya, waktu merupakan faktor penting untuk menjadikan seorang pemimpin visioner

Kepemimpinan Visioner adalah suatu konsep yang dapat diuraikan terperinci dan dipahami melalui literatur dan teori. Namun arti yang lebih besar dari kepemimpinan adalah tindakan nyata, cara bekerja, dan serangkaian peristiwa.

Kepemimpinan menghadapi

suatu era perubahan pesat

atau "accelerating perubahan”.

Guna menghadapi perubahan pesat ini, pemimpin harus memiliki serangkaian kompetensi seperti kemampuan antisipasi, kecepatan, agility dan persepsi.

BAB III. PEMBAHASANBAB III. PEMBAHASAN

Merespon secara kompetitif terhadap berbagai kebutuhan dan menghemat uang.

Kemampuan untuk melihat ke depan dalam kaitan dengan faktor apa yang terletak di depan bagi sebuah organisasi

Waspada terhadap segala bentuk intrik dan perubahan di lingkungan eksternal

SpeedSpeed

AgilityAgility

PerceptivenessPerceptiveness

3.1 Tindakan Yang Harus Dilakukan Oleh Pemimpin Visioner

Harus secara pro aktif mengamati lingkungan guna menemukan perubahan yang secara negatif maupun positif yang mempengaruhi organisasi

Antisipasi

BAB III. PEMBAHASANBAB III. PEMBAHASAN

3.2 Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Visioner

1 2 3 4

Direction setter

Agent of change

Spokesperson

Coach

BAB IV. PENUTUPBAB IV. PENUTUP

A.A. KESIMPULANKESIMPULAN

Penulis menyimpulkan beberapa Karakter yang harus dimiliki oleh seoarang pemimpin visioner sebagai berikut :

Memimpin untuk masa depan Mencari peluang yang menantang Berani mencoba dan siap menanggung resiko (calculated risk). Merencanakan keberhasilan bertahap Membangun dan mengembangkan mitra kerja Menciptakan iklim kerja organisasi ( keterbukaan, kerjasama, peluang interaksi, memberikan reward and punishment ) Menampilkan keteladanan Menghargai peran setiap individu Membangun “Job Satisfaction”

BAB IV. PENUTUPBAB IV. PENUTUP

B. SARANB. SARAN

Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah harus dapat memandang dan secara cekatan dapat mengambil langkah-langkah untuk menyikapi berbagai masalah yang ada.

Kepala Sekolah harus mampu memerankan Kepemimpinan Visioner disekolahnya untuk mengantisipasi kemajuan zaman dan berani melakukan perubahan demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya.

KITA HARUS BERANI BERUBAH

Thank You!