14

Click here to load reader

Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

2012MAKALAH LKMM NASIONAL VI ILMIKI

Tema : Penerapan Kolaborasi Pendidikan dan Praktik Antar Profesi Kesehatan

“ Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi“

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZULHAIRU

NIM : SR 102040515

STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN INDONESIA

Page 2: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr...wb....

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nyalah sehingga

saya dapat menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu persayaratan

pendaftaran keikutsertaan LKMM Nasional VI ILMIKI tentang“Penerapan

Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi“

Adapun isi makalah ini berisi tentang bagaimana peran profesi perawat

dalam tindakan operasi

Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian makalah ini,yaitu:

1. Allah SWT;

2. Kedua orang tua yang selalu mendukung saya;

3. Ketua STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK ibu

Wuriani,S.Kep.Ners yang telah memberi izin keikutsertaan LKMM

nasional VI ILMIKI;

4. Ketua puket 1 bapak Imran,S.Kep.Ners yang telah memberi

bimbingan kepada saya;

5. Ketua Badan Esekutif Mahasiswa Deni Aryadi yang telah

memberikan rekomendasi keikutsertaan LKMM nasional VI

ILMIKI.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

pembuatan makalah ini. Maka dari itu saya mohon maaf yang sebesar-

besarnya. Kebenaran hanya datang dari Allah dan keselahan dating dari kita

sendiri

Page 3: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

Billahi fasibilil haq fatabiqul khairot

Wassalamualaikum,Wr...Wb...

Pontianak, agustus 2012

penulis

Page 4: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan, kemajuan, dan terlaksananya suatu perkerjaan

atau suatu bidang tidak lepas dari kerjasama, tanpa kerja sama suatu

masalah akan susah diselsaikan. Begitu juga di bidang kesehatan tanpa

kerjasama atau kolaborasi akan susah untuk mencapai kesehatan yang

maksimal.

B. MASALAH

Adapun masalah yang saya angkat pada makalah saya ini adalah

tentang”Bagaiman penerapan kolaborasi perawat dengan tim medis

dalam tindakan operasi ?”

C. TUJUAN

Tujuannya adalah menjelaskan penerapan praktik keperawatan

dalam berkolaborasi

Page 5: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi

beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-

pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima

akibat dan manfaat. Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi

adalah tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses,

saling memberikan manfaat, kejujuran, kasih sayang serta berbasis

masyarakat. (CIFOR/PILI, 2005).

Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman

yang sulit bagi hapir semua pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa

saja terjadi yang akan membahayakan bagi pasien. Maka tak heran jika

seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

berlebihan dengan kecemasan yang mereka alami.

Kecemasan yang mereka alami biasanya terkait dengan segala

macam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman

terhadap keselamatan jiwa akibat segala macam prosedur pembedahan

dan tindakan pembiusan.

Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap

tindakan pembedahan baik pada masa sebelum, selama maupun setelah

operasi. Intervensi keperawatan yang tepat diperlukan untuk

mempersiapkan klien baik secara fisik maupun psikis.

Tingkat keberhasilan pembedahan sangat tergantung pada setiap

tahapan yang dialami dan saling ketergantungan antara tim kesehatan

Page 6: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

yang terkait (dokter bedah, dokter anstesi dan perawat) di samping

peranan pasien yang kooperatif selama proses perioperatif.

B. Faktor-faktor yang terkait dalam pembedahan

Ada 3 faktor penting yang terkait dalam pembedahan, yaitu

penyakit pasien, jenis pembedahan yang dilakukan dan pasien

sendiri.

Dari ketiga faktor tersebut faktor pasien merupakan hal yang

paling penting, karena bagi penyakit tersebut tidakan pembedahan

adalahhal yang baik/benar. Tetapi bagi pasien sendiri pembedahan

mungkin merupakan hal yang paling mengerikan yang pernah

mereka alami.

Mengingat hal terebut diatas, maka sangatlah pentig untuk

melibatkan pasien dalam setiap langkah-langkah perioperatif.

Tindakan perawatan perioperatif yang berkesinambungan dan tepat

akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya pembedahan dan

kesembuhan pasien. Selain tindakan perawatan hal terbut harus

sesuai dengan tindakan kolaborasi yaitu perawatan yang dilakukan

perawat seperti member penjelasan terhadap klien dan keluarga

tentang operasi, serta penjelasan tentang anastesi yang dilakukan

dokter anastesi.

C. Konsep Dasar Keperawatan Perioperatif

Tindakan operasi atau pembedahan, baik elektif maupun

kedaruratan adalah peristiwa kompleks yang menegangkan.

Kebanyakan prosedur bedah dilakukan di kamar operasi rumah

sakit, meskipun beberapa prosedur yang lebih sederhana tidak

memerlukan hospitalisasi dan dilakukan di klinik-klinik bedah dan

unit bedah ambulatori. Individu dengan masalah kesehatan yang

memerlukan intervensi pembedahan mencakup pula pemberian

Page 7: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

anastesi atau pembiusan yang meliputi anastesi lokal, regional atau

umum.

Sejalan dengan perkembangan teknologi yang kian maju.

Prosedur tindakan pembedahan pun mengalami kemajuan yang

sagat pesat. Dimana perkembangan teknologi mutakhir telah

mengarahkan kita pada penggunaan prosedur bedah yang lebih

kompleks dengan penggunaan teknik-teknik bedah mikro (micro

surgery techniques) atau penggunaan laser, peralatan by Pass yang

lebih canggih dan peralatan monitoring yang kebih sensitif.

Kemajuan yang sama juga ditunjukkan dalam bidang farmasi terkait

dengan penggunaan obat-obatan anstesi kerja singkat, sehingga

pemulihan pasien akan berjalan lebih cepat. Kemajuan dalam

bidang teknik pembedahan dan teknik anastesi tentunya harus

diikuti oleh peningkatan kemampuan masing-masing personel

(terkait dengan teknik dan juga komunikasi psikologis) sehingga

outcome yang diharapkan dari pasien bisa tercapai.

Perubahan tidak hanya terkait dengan hal-hal tersebut diatas.

Namun juga diikuti oleh perubahan pada pelayanan. Untuk pasien-

pasien dengan kasus-kasus tertentu, misalnya : hernia. Pasien dapat

mempersiapkan diri dengan menjalani pemeriksaan dignostik yang

dilakukan tim medis lainya dan persiapan praoperatif lain sebelum

masuk rumah sakit. Kemudian jika waktu pembedahannya telah

tiba, maka pasien bisa langsung mendatangi rumah sakit untuk

dilakukan prosedur pembedahan. Sehingga akan mempersingkat

waktu perawatan pasien di rumah sakit.

Keperawatan perioperatif merupakan istilah yang digunakan

untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang

berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien. Istilah

perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga fase

pengalaman pembedahan, yaitu preoperative phase, intraoperative

Page 8: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

phase dan post operative phase. Masing- masing fase di mulai pada

waktu tertentu dan berakhir pada waktu tertentu pula dengan urutan

peristiwa yang membentuk pengalaman bedah dan masing-masing

mencakup rentang perilaku dan aktivitas keperawatan yang luas yan

dilakukan oleh perawat dengan menggunakan proses keperawatan

dan standar praktik keperawatan. Disamping perawat kegiatan

perioperatif ini juga memerlukan dukungan dari tim kesehatan lain

yang berkompeten dalam perawatan pasien sehingga kepuasan

pasien dapat tercapai sebagai suatu bentuk pelayanan prima.

D. Gambaran Umum Masing-Masing Tahap Dalam Keperawatan

dan Kolaboratif

1. Fase pra operatif; dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan

intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja

operasi. Lingkup aktivitas keperawatan selama waktu tersebut

dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan

klinik ataupun rumah, wawancara pra operatif dan menyiapkan

pasien untuk anstesi yang diberikan dan pembedahan.

Pemberian anastesi yang dilakukan dokter anastesi serta

tindakan pembedahan dilakukan oleh dokter bedah dan tim

medis lainya.

2. Fase intra operatif; dimulai ketika pasien masuk atau dipindah

ke instalasi bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang

pemulihan. Pada fase ini lingkup aktivitas keperawatan

mencakup pemasangan IV cath, pemberian medikasi intaravena,

melakukan pemantauan kondisi fisiologis menyeluruh sepanjang

prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien. Contoh:

memberikan dukungan psikologis selama induksi anstesi,

bertindak sebagai perawat scrub, atau membantu mengatur

posisi pasien d atas meja operasi dengan menggunakan prinsip-

prinsip dasar kesimetrisan tubuh.

Page 9: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

3. Fase pasca operatif; dimulai dengan masuknya pasien ke ruang

pemulihan (Recovery Room) dan berakhir dengan evaluasi

tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah. Lingkup

aktivitas keperawaan mecakup renatang aktivitas yang luas

selama periode ini. Pada fase ini fokus pengkajian meliputi efek

agen anestesi dan memantau fungsi vital serta mencegah

komplikasi. Aktivitas keperawatan kemudian berfokus pada

peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan,

perawatan tindak lanjut dan rujukan yang penting untuk

penyembuhan dan rehabilitasi serta pemulangan. Pada saat

pemulangan juga tidak lepas dari aktivitas kolaborasi mulai dari

pemberian resep obat untuk kesembuhan operasi yang dilakukan

dokter, pemberian obat yang dilakukan oleh apoteker.

Page 10: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesuksesan tindakan operasi atau pembedahan tidak

lepas dari kegiatan kolaborasi antara tim medis, mulai dari

perawatan klien sebelum operasi sampai pemulangan,

misalnya dukungan psikologis dan perawatan setelah operasi

setelah operasi, pembedahan yang dilakukan dokter bedah,

pemberian anastesi yang dilakukan dokter anastesi,

pemberian obat oleh apoteker.

B. SARAN

Demikianlah makalah yang saya buat semoga

bermanfaat bagi pembaca dan mencari referensi lain tentang

kegiatan kolaboratif untuk menambah wawasan.

Page 11: Penerapan Kolaborasi Perawat Dalam Tindakan Operasi

DAFTAR PUSTAKA

http://ecopedia.wordpress.com/ ( diakses 26 agustus 2012 )

www. Perawat absorb. Com ( diakses 26 agustus 2012 )