Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN MEDIA SLIDE POWERPOINT DAN
ALAT PERAGA PITA GARIS BILANGAN
UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT
PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI 5 BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2017/ 2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ASRI RISTIYANI
NIM 115-14-098
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
i
PENERAPAN MEDIA SLIDE POWERPOINT DAN
ALAT PERAGA PITA GARIS BILANGAN
UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT
PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI 5 BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2017/ 2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ASRI RISTIYANI
NIM 115-14-098
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Asri Ristiyani
NIM : 115-14-098
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul : PENERAPAN MEDIA SLIDE POWERPOINT DAN
ALAT PERAGA PITA GARIS BILANGAN UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG
BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI
NEGERI 5 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2017/
2018.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 14 Mei 2018
Dosen Pembimbing
Jaka Siswanta, M.Pd.
NIP. 19710219 200001 1002
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 KodePos 50716 Salatiga
Website: http://tarbiyah.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]
SKRIPSI
PENERAPAN MEDIA SLIDE POWERPOINT DAN
ALAT PERAGA PITA GARIS BILANGAN
UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT
PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI 5 BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2017/ 2018
DISUSUN OLEH
ASRI RISTIYANI
NIM: 115-14-098
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 06 Juli 2018 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.
Sekretaris Penguji : Jaka Siswanta, M.Pd.
Penguji1 : Dra. Urifatun Anis, M.PdI.
Penguji 2 : Peni Susapti, M.Si.
Salatiga, 06 Juli 2018
Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ASRI RISTIYANI
NIM : 115-14-098
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-respository
IAIN Salatiga.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Never give up, do your best!”
Persembahan
1. Bapakku Alim Sarjuno dan Ibuku Sri Wahyuni yang selalu mencurahkan
kasih sayang dan do’anya kepada saya.
2. Adikku tercinta, Ardi Ristiyanto yang selalu memberikan dukungan dan
semangat kepada saya.
3. Budheku tercinta, Umi Laela, S.PdI. yang telah membantuku dan mau selalu
direpotkan.
4. Kakak sepupuku tercinta, Andra Octavia, Lisa Luthfiana, Wahyu Adi
Pamungkas, Prihastuti, Erna Fitrianingsih yang telah menyemangatiku dan
mendukungku selama penyelesaian skripsi.
5. Dosen pembimbing skripsiku, Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing saya dalam penyelesaian skripsi
ini.
6. Wali kelas IV B MI Negeri Tanduk, Ibu Kunasiroh S.PdI. yang telah
membantu saya selama proses penelitian.
7. Teman seperjuangan sekaligus sahabatku yang selalu ada dalam suka maupun
duka, Ulinnuha, Ulya Defi Saputri, Astri Wahyuningsih, Lhaila Yulif Arafah,
Desya Ayu Wulandari.
8. Teman pejuang skripsiku Yulia Dwi Rahmawati.
vi
9. Keluarga besarku BIGFAM Niti’s Sukarto.
10. Teman-temanku Konsentrasi Matematika PGMI 2014 tercinta.
11. Teman-temanku Team Fiqh Perempuan, Astri Wahyuningsih, Ella
Rahmawati, Desya Ayu Wulandari, Cicik Prastiwi, dan Devi Rizkiana.
12. Kampusku tercinta, IAIN Salatiga.
13. Teman seperjuanganku seluruh mahasiswa PGMI angkatan 2014.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya kelak di
yaumul qiyamah.
Penyusunan skripsi dengan judul “Penerapan Media Slide PowerPoint dan
Alat Peraga Pita Garis Bilangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV MI Negeri 5 Boyolali
Tahun Ajaran 2017/2018” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI
4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiranya guna memberikan bimbingan
dan arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
viii
5. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai.
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material.
8. Bapak Sri Hatmoko, M.PdI. selaku kepala madrasah MI Negeri 5 Boyolali.
9. Ibu Kunasiroh S.PdI. wali kelas IVB telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
10. Kepada seluruh siswa kelas IVB MI Negeri 5 Boyolali yang telah mendukung
dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
11. Sahabat dan teman–teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-
sama dan saling memberikan dukungan.
Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’
jazaan katsiran”. Penyusun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penyusun
hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penyusun pada khususnya.
Salatiga,11 Mei 2018
ix
ABSTRAK
Ristiyani, Asri. 2018. Penerapan Media Slide PowerPoint dan Alat Peraga Pita
Garis Bilangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi
Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV MI Negeri 5
Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Jaka
Siswanta, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Slide PowerPoint, Pita Garis Bilangan
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar
Matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV MI Negeri 5
Boyolali. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah
apakah dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis
bilangan dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi operasi hitung
bilangan bulat pada siswa kelas IV MI Negeri 5 Boyolali Tahun Ajaran
2017/2018? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan
meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan
cara membandingkan pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai
peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar
Matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV MI Negeri 5
Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018. Melalui media slide PowerPoint dan alat
peraga pita garis bilangan ada peningkatan hasil belajar, hal ini ditandai dengan
nilai siswa yang mencapai KKM sebesar 65, yakni pada pra siklus nilai dari 19
siswa diketahui hanya 11 (57,89%) yang tuntas dengan nilai rata-rata sebesar
65,26. Pada siklus I meningkat menjadi 13 (68,42%) siswa yang tuntas dengan
nilai rata-rata sebesar 74,74. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak
17 (89,47%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 90,53. Hal ini berarti
pencapaian sebesar 89,47% lebih besar dari Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu
sebesar 85%.
x
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................. v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 10
F. Definisi Operasional............................................................................. 11
1. Slide PowerPoint ........................................................................... 11
xi
2. Pita Garis Bilangan ........................................................................ 12
3. Hasil Belajar .................................................................................. 12
G. Metode Penelitian................................................................................. 13
1. Rancangan Penelitian ..................................................................... 13
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ........................................... 16
3. Instrumen Penelitian....................................................................... 17
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 18
5. Analisis Data .................................................................................. 19
H. Sistematika Penulisan........................................................................... 20
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ......................................................................................... 22
1. Hasil Belajar ................................................................................... 22
a. Belajar ...................................................................................... 22
1) Pengertian Belajar .............................................................. 22
2) Ciri-ciri Belajar .................................................................. 24
3) Prinsip-prinsip Belajar ....................................................... 26
4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................ 27
b. Hasil Belajar ............................................................................. 31
2. Matematika ..................................................................................... 32
a. Pengertian Matematika............................................................. 32
b. Karakteristik Matematika ......................................................... 35
c. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD/ MI .......................... 37
d. Ruang Lingkup Matematika untuk SD/ MI ............................. 38
xii
e. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika Kelas IV SD/ MI Struktur Kurikulum 2013......... 39
f. Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat .................................... 42
1) Penjumlahan Bilangan Bulat .............................................. 43
2) Pengurangan Bilangan Bulat .............................................. 45
g. Pembelajaran Bilangan Bulat di SD/ MI .................................. 47
3. Media Slide PowerPoint ................................................................ 48
a. Media........................................................................................ 48
1) Pengertian Media ............................................................... 48
2) Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran ............. 49
3) Manfaat Media Pembelajaran ............................................ 50
4) Macam-macam Media Pembelajaran ................................. 54
b. Slide PowerPoint ..................................................................... 57
1) Pengertian Slide PowerPoint ............................................. 57
2) Langkah-langkah Penerapan Media Slide PowerPoint...... 58
3) Kelebihan Media Slide PowerPoint ................................... 59
4) Kekurangan Media Slide PowerPoint ................................ 60
4. Alat Peraga Pita Garis Bilangan ..................................................... 61
a. Alat Peraga ............................................................................... 61
1) Pengertian Alat Peraga ....................................................... 61
2) Fungsi Alat Peraga Pembelajaran ...................................... 62
3) Prinsip Penggunaan Alat Peraga Pembelajaran ................. 63
xiii
4) Langkah-langkah Pembelajaran dengan Alat Peraga Pita
Garis Bilangan .................................................................... 63
5) Penggunaan Alat Peraga Pita Garis Bilangan .................... 64
5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)............................................. 69
a. Pengertian KKM ...................................................................... 69
b. Langkah-langkah Penetapan KKM .......................................... 69
B. Kajian Pustaka ...................................................................................... 72
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................ 76
1. Perencanaan Tindakan ................................................................... 76
2. Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 77
3. Pengamatan/Observasi ................................................................... 78
4. Refleksi .......................................................................................... 83
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 84
1. Perencanaan Tindakan ................................................................... 84
2. Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 85
3. Pengamatan/Observasi ................................................................... 87
4. Refleksi .......................................................................................... 91
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 93
1. Deskripsi Pra Siklus ....................................................................... 93
2. Deskripsi Data Siklus I................................................................... 94
3. Deskripsi Data Siklus II ................................................................. 96
xiv
B. Pembahasan .......................................................................................... 97
1. Siklus I ........................................................................................... 98
2. Siklus II .......................................................................................... 105
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II .............................. 113
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 115
B. Saran ..................................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 117
LAMPIRAN ..................................................................................................... 121
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas IV B MI Negeri 5 Boyolali............................ 17
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar........................................ 39
Tabel 3.1 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I .................................... 79
Tabel 3.2 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I ................................... 81
Tabel 3.3 Nilai Hasil Belajar Siklus I............................................................ 83
Tabel 3.4 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II ................................... 87
Tabel 3.5 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II ................................. 90
Tabel 3.6 Nilai Hasil Belajar Siklus II .......................................................... 91
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas IV B MI Negeri 5
Boyolali ......................................................................................... 94
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siklus I............................................................ 95
Tabel 4.3 Nilai Hail Belajar Siklus II ............................................................ 96
Tabel 4.4 Gabungan Nilai Hasil Belajar Antar Siklus .................................. 97
Tabel 4.5 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I ................................... 99
Tabel 4.6 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I .................................... 101
Tabel 4.7 Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II ................................. 107
Tabel 4.8 Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II ................................... 108
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ............................. 113
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 16
Gambar 4.1 Nilai Hasil Belajar Siklus I........................................................... 99
Gambar 4.2 Nilai Hasil Belajar Siklus II ......................................................... 106
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ................................................... 114
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................. 122
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II............................. 133
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian .............................................................. 149
Lampiran 4 Lember Kerja Siswa Siklus I ...................................................... 153
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus II ..................................................... 154
Lampiran 6 Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas IV ............................... 155
Lampiran 7 Nilai Hasil Belajar Siklus I ......................................................... 156
Lampiran 8 Nilai Hasil Belajar Siklus II ........................................................ 157
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................ 158
Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................... 161
Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................... 164
Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus II.............................................. 166
Lampiran 13 Profil Madrasah .......................................................................... 168
Lampiran 14 Lembar Konsultasi ...................................................................... 171
Lampiran 15 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi....................................... 172
Lampiran 16 Surat Pengantar Lembaga ........................................................... 173
Lampiran 17 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 174
Lampiran 18 Daftar Nilai SKK ........................................................................ 175
Lampiran 19 Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 179
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di SD/
MI. Seorang guru SD/ MI yang akan mengajarkan matematika kepada
siswanya, hendaklah mengetahui dan memahami objek yang akan
diajarkannya, yaitu matematika. Matematika berkenaan dengan ide-ide,
struktur, dan hubungan-hubungannya yang diatur secara logik sehingga
matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran
matematika dikembangkan berdasarkan atas alasan-alasan logik dengan
menggunakan pembuktian deduktif (Hudoyo 1998: 3). Matematika yang
berkenaan dengan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun
secara hirarkis dan penalarannya deduktif.
Sedangkan menurut pendapat Uno (2009:109) matematika adalah
sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat
untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika
dan intuisi, analisis dan kontruksi, generalitas dan individualitas, serta
mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika, aljabar, geometri dan
analisis.
Matematika merupakan mata pelajaran yang menuntut siswa untuk
menggunakan cara berfikir terstruktur karena berhubungan dengan cara
menyelesaikan masalah-masalah yang tersaji dalam setiap butir soal. Tujuan
2
pembelajaran matematika di SD/ MI sebagaimana yang disebutkan oleh
Heruman (2010:2), yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai
konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pengetahuan, pola
pikir, sikap dan keterampilan yang diperoleh dari hasil belajar matematika
diharapkan mampu membantu siswa dalam mengatasi berbagai permasalahan
kehidupan yang dihadapinya.
Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara
lain abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis, dan logis. Soedjadi (1999: 11)
menyetakan bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak,
yaitu fakta, konsep, operasi dan prinsip. Melihat realita yang ada sekarang,
sebagian besar dari anak SD/MI kurang menyukai pelajaran matematika,
mereka menganggap bahwa matematika sulit dan membingungkan.
Matematika merupakan pelajaran yang bersifat abstrak sehingga sulit untuk
dipahami dan diterima begitu saja oleh siswa, terutama untuk mereka yang
memang tidak menyukai pelajaran ini. Siswa tidak bisa hanya menerima
penjelasan dari guru melalui penjelasan di depan kelas, karena sifat abstrak
yang dimiliki oleh mata pelajaran matematika. Karenanya dalam proses
pembelajaran matematika diperlukan peralatan atau media yang dapat
menjembatani pemahaman konsep-konsep abstrak tersebut.
Persoalan mencari media atau alat peraga merupakan tantangan, yaitu
tantangan pendidikan matematika untuk mencari dan memilih media serta alat
peraga yang menarik, mudah dipahami siswa, menggugah semangat,
menantang terlibat, dan pada akhirnya menjadikan siswa cerdas matematika.
3
Dengan benda-benda manipulatif siswa dapat melihat, meraba, mengamati,
memanipulasi, dan berbagai kegiatan berinteraksi dengan media atau alat
peraga sehingga pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang lebih
abstrak semakin mudah.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 67 (2013: 5) memuat tetang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk jenjang SD/ MI. Dengan
rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1 Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2 Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3 Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4 Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Sedangkan Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran
untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar
adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai
peserta didik. Menurut Ismail, dkk., (2014: 119) dari segi isi/ konten, materi
matematika SD/ MI yang terdapat di Kurikulum 2013 mencakup aspek
Bilangan, Geometri dan Pengukuran, Statistika dan Penyajian Data, serta
Aljabar.
Salah satu pokok bahasan dalam mata pelajaran matematika kelas IV
adalah bilangan bulat. Kalau diperhatikan buku-buku yang ada di sekolah
dasar atau yang beredar di kalangan sekolah dasar (sebagian besar),
sebenarnya cukup banyak disampaikan topik bilangan bulat yang ilustrasi dan
4
penyampaiannya kurang tepat, dan terlalu abstrak. Padahal dalam usia
sekolah dasar proses abstraksi siswa masih perlu dibantu dengan media lain.
Menurut Suwardi (2017: 3), media memiliki pengaruh kuat terhadap sikap
dan perilaku siswa. Hampir semua buku tidak menjelaskan kenapa harus ada
bilangan negatif dan bagaimana proses penentuan bilangan negatifnya.
Kemudian tidak dipergunakannya media tertentu yang dapat memperlibatkan
hasil operasi hitung secara realistik. Penggunaan garis bilangan yang
diperagakan dalam buku-buku tersebut selalu berorientasi pada ujung anak
panah dalam menunjukkan hasil operasinya. Sebenarnya hal tersebut tidak
salah, tetapi jika orientasinya selalu seperti ini maka akan dapat dipastikan
bahwa guru akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan operasi hitung
bilangan bulat berbentuk a-(-b).
Berdasarkan hasil survei yang penulis lakukan pada hari Kamis tanggal
22 Februari 2018 kepada guru kelas IV, beliau mengungkapkan bahwa ada
beberapa siswa yang belum bisa mengoprasikan sistem operasi pada bilangan
bulat dengan benar, seperti penjumlahan dan pengurangan. Berdasarkan hasil
ulangan matematika siswa yaitu dari 19 siswa hanya 11 (57,89%) siswa yang
mendapatkan nilai di atas KKM, sedangkan 8 (42,11%) siswa lainnya
nilainya masih di bawah KKM. Adapun KKM untuk pelajaran matematika
yaitu ≥ 65. Padahal operasi bilangan bulat sangat erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Siswa dituntut untuk bisa mengoperasikannya dengan
benar.
5
Penekanan pembelajaran bilangan bulat lebih diutamakan pada proses
dengan tidak melupakan pencapaian tujuan pembelajaran yang dapat
diketahui dari hasil belajar siswa. Jika dalam proses pembelajaran siswa
mampu memahami apa yang di sampaikan oleh guru tanpa mengalami
kesulitan, tentunya hal ini tidak akan menjadi permasalahan terhadap hasil
belajarnya. Menurut penulis hasil belajar matematika merupakan gambaran
tentang sejauhmana siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Hasil belajar merupakan output nilai yang berbentuk angka atau huruf yang
didapat siswa setelah menerima materi pembelajaran melalui sebuah tes atau
ujian yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar juga dapat digunakan guru
untuk memperoleh informasi salah satunya mengenai penerapan media dan
alat peraga tersebut.
Berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran, salah satunya
diungkapkan dalam Al Qur’an surat An Nahl ayat 44 :
نات والزبر وأن زلنا إليك الذكر لتب ين للناس ما ن زل إليهم بالب ي
رون ولعلهم ي ت فكArtinya:
“(mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat)
dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Ad-Zikr (Al Quran)
kepadamu, agar kamu menerangkan kepada manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan”
Media dalam pendidikan berdasarkan ayat ini adalah bahwasanya suatu
media yang digunakan oleh seorang guru harus mewakili sebagian dari materi
6
yang telah diajarkan sebelumnya. Hal ini selain dimaksudkan agar siswa
mudah menerima materi baru karena masih ada hubungan dengan materi
yang mereka terima sebelumnya, juga dapat meningkatkan keefektifitasan
pembelajaran. Siswa akan lebih bersemangat menerima materi baru.
Selain tujuan diatas, penggunaan suatu media juga harus mampu
memberikan image (sudut pandang) yang baik bagi para siswanya. Sehingga
setelah selesai kegiatan belajar mengajar, para siswa memiliki keinginan
untuk memikirkan kembali materi yang ia pelajari di kelas. Serta mereka
berkeinginan untuk memikirkan segala sesuatu mengenai materi tersebut.
Termasuk dalam pengaplikasiannya. Allah menggunakan Al Qur’an sebagai
media dalam menyampaikan sesuatu yang sudah pernah diterima oleh
manusia agar mereka berpikir.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru kelas IV pada
tanggal 22 Februari 2018, siswa banyak mengalami kesulitan ketika mereka
belajar matematika. Guru kelas cenderung kurang aktif ketika menjelaskan
matematika, karena biasanya guru hanya duduk dan menjelaskan secara text
book. Pembelajaran matematika dapat dikatakan masih berpusat pada guru
atau teacher centered. Hal itu mengakibatkan siswa tidak konsentrasi dan
sulit menerima konsep yang diajarkan guru. Faktor lain yang menyebabkan
siswa kesulitan belajar matematika adalah kurangnya variasi pembelajaran
yang diberikan guru terutama dalam penggunaan media dan alat peraga
pembelajaran. Siswa menjadi malas dan tidak tertarik untuk mengikuti
7
pelajaran matematika. Implikasi yang timbul adalah prestasi belajar
matematika siswa menjadi rendah.
Media dan alat peraga yang perlu dicobakan untuk mengajarkan operasi
hitung bilangan bulat untuk siswa kelas IV MI Negeri 5 Boyolali adalah
dengan penerapan slide PowerPoint dan pita garis bilangan. Media dan alat
peraga tersebut tergolong sederhana dan mudah dalam pembuatan, tetapi
dapat membantu anak dalam menyelesaikan masalah operasi hitung bilangan
bulat. Untuk alat peraga pita garis bilangan ini belum pernah digunakan guru
kelas IV MI Negeri 5 Boyolali dalam mengajarkan operasi hitung bilangan
bulat. Hal ini terjadi karena sumber daya baik dari pendidik maupun motivasi
pembuatan alat peraga yang kurang. Setelah guru menerapkan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan untuk siswa kelas IV MI
Negeri 5 Boyolali ini, diharapkan siswa akan lebih mudah dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat.
Memahami persoalan yang berkembang yang berkaitan dengan media
dan alat peraga pembelajaran bilangan bulat dan hasil belajar siswa dapat di
selesaikan melalui judul Penerapan Media Slide Powerpoint dan Alat
Peraga Pita Garis Bilangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas IV
MI Negeri 5 Boyolali Tahun Ajaran 2017/ 2018.
8
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
Apakah penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan
dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan
bulat pada siswa kelas IV MI Negeri 5 Boyolali Tahun Ajaran 2017/ 2018?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita
garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi operasi
hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV MI Negeri 5 Boyolali Tahun
Ajaran 2017/ 2018.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi para pembaca, baik
bersifat teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
mengukur hasil belajar siswa ditinjau dari penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan untuk meningkatkan hasil
belajar matematika.
9
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi penyelenggara sekolah, para pendidik, siswa, para
pembaca, mahasiswa lainnya, dan penulis:
a. Kepala Sekolah
Dengan melihat hasil penelitian di lapangan, diharapkan bisa
memperkaya pihak sekolah dalam mengukur lembaga pendidikan
yang dikelola terkait dengan hasil belajar siswa.
b. Guru atau Pedidik
Bagi guru, sebagai tambahan pengetahuan media dan alat peraga
untuk pembelajaran bilangan bulat.
c. Bagi Siswa
Apabila hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh
lembaga pendidikan dan guru, diharapkan semua siswa dapat
menikmati hasil belajar matematika yang unggul perihal materi
bilangan bulat.
d. Bagi Pembaca
Bagi pembaca dapat memahami penerapan media slide PowerPoint
dan alat peraga pita garis bilangan untuk meningkatkan hasil belajar
matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV.
e. Bagi Mahasiswa Lain
Bagi mahasiswa lainnya, sebagai tambahan informasi yang bersifat
teoritis maupun data-data praktis yang merupakan sumbangan
pemikiran bagi mereka yang mengemban tugas akhir perkuliahan.
10
f. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dapat diartikan sebagai rumusan jawaban sementara atau
dugaan sehingga untuk membuktikan benar tidaknya dugaan tersebut
perlu diuji terlebih dahulu (Adriani, 2010 : 1.34).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan media
slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan dapat meningkatkan
hasil belajar matematika materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa
kelas IV MI Negeri 5 Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk
dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Indikator
keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar matematika
materi operasi hitung bilangan bulat yang ditandai dengan:
a. Nilai yang diperoleh siswa dapat melebihi KKM yang sudah
ditentukan di sekolah tersebut, yakni ≥ 65 (Depdikbud dalam Trianto,
2009: 241).
b. Mencapai kriteria ketuntasan klasikal dari jumlah seluruh siswa, yakni
≥85% (Depdikbud dalam Trianto, 2009: 241).
11
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk
membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu
dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di atas,
yaitu:
1. Slide PowerPoint
Slide adalah gambaran transparansi dalam bentuk positif yang
merupakan karya fotografi, dalam ukuran 2 x 2 inci (atau ± 5x5 cm), yang
dapat diproyeksikan dengan menggunakan slide projector pada layar,
untuk keperluan pembelajaran mandiri, kelompok, pembelajaran di kelas
atau presentasi pada kegiatan pelatihan. Slide dapat dipergunakan dengan
memproyeksikan secara manual atau menggunakan remote kontrol dari
jarak tertentu atau secara sunctape (operasi secara otomatis bersama
suara). Slide, dapat pula disertai dengan suara (audio) ataupun tanpa suara
(Sanaky, 2015: 197).
Sedangkan menurut Nana (2005: 11) dalam Probowati, dkk.,
(2013/2014: 2) Microsoft PowerPoint adalah program aplikasi yang
dirancang khusus untuk membuat slide pada suatu kegiatan presentasi.
Program ini mudah diaplikasikan dan dikembangkan, sehingga para
pendidik di sekolah dengan mudah dapat mengoperasikannya.
Dalam penelitian ini yang dimaksud media proyeksi slide adalah
multimedia Microsoft PowerPoint 2007, yang di dalamnya memuat
materi ajar bilangan bulat untuk kelas IV SD/ MI.
12
2. Pita Garis Bilangan
Pita Garis Bilangan adalah adalah alat bantu sejenisnya yang
dibuat dari karton duplek, dan di dalam penggunaannya memiliki prinsip
kerja yang sama dengan tangga garis bilangan. Jika pada tangga garis
bilangan model yang dijadikan pemeraga adalah siswa sendiri, maka
dalam pita garis bilangan peran siswa sebagai model digantikan oleh
orang-orangan atau mobil-mobilan yang terbuat dari karton duplek juga.
(Muhsetyo, dkk, 2012: 3.17). Dalam penelitian ini pembuatan alat peraga
pita garis bilangan terbagi menjadi tiga warna, pada skala yang mewakili
bilangan positif diberi warna merah, skala 0 warna putih, dan skala yang
mewakili bilangan negatif diberi warna biru. Model yang digunakan
untuk melakukan peragaan berupa mobil-mobilan.
Dengan alat peraga pita garis bilangan siswa akan lebih mudah
memahami materi bilangan bulat karena siswa dapat memperagakan
langsung operasi hitung bilangan bulat tersebut.
3. Hasil Belajar
Adapun pengertian hasil belajar yang dikemukakan oleh Sudjana
(1992: 34) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh
siswa setelahia menerima pengalaman belajar. Sedangkan menurut Bloom
dalam Suprijono (2011: 6) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
Dari definisi di atas menurut penulis hasil belajar merupakan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
13
pengalaman belajarnya baik kemampuan secara kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini berupa
output nilai yang berbentuk angka atau huruf yang didapat siswa setelah
menerima materi pembelajaran yang dibuktikan dengan nilai hasil
evaluasi.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action
Research (CAR), yang artinya kegiatan penelitian yang dilakukan di
kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,
maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan. Pertama, penelitian
merupakan kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunkan cara
dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi
yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti. Kedua, tindakan merupakan kegiatan yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa. Ketiga, kelas adalah sekelompok siswa yang dalam
waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
pula. Dari pengertian tiga kata inti tersebut dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
14
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2014:2-3).
Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2 siklus. Dari
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi.
a. Perencanaan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan
hasil belajar Matematika materi operasi hitung bilangan bulat dengan
penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan
agar siswa lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru. Sehingga
siswa tidak mudah bosan dan tidak membutuhkan terlalu banyak
waktu untuk menguasai materi ini. Adapun untuk pencapaian tujuan
tersebut dilakukan perencanaan untuk mengurangi masalah yang ada.
Adapun dalam perencanaan ini yang dilakukan adalah:
1) Menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3) Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran yang relevan.
4) Membuat instrumen observasi dan lembar evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan di dalam
kelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
15
telah dibuat sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari
pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti guna mengetahui
sejauhmana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam proses ini peneliti
mengumpulkan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi
dalam proses pembelajaran untuk kemudian dijadikan bahan refleksi.
Data tersebut berupa hasil observasi terhadap guru dan siswa pada saat
proses pembelajaran.
d. Refleksi
Tahap refleksi adalah bagian penting sebagai bahan perenungan
mengenai keberhasilan atau kegagalan yang ada, baik dengan
prosedur, pelaku, sumber informasi dan cara menganalisisnya. Dalam
tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan
dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak serta sebagai bahan
acuan untuk merancang perencanaan selanjutnya untuk memperbaiki
kelemahan pada siklus sebelumnya. Berikut ini adalah gambaran
rangkaian kegiatan dari setiap siklus (Arikunto, dkk., 2014: 16):
16
Gambar 1.1 Model Penelitian Tindakan Kelas
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Negeri 5 Boyolali, yang
beralamat di Dukuh Tanduk RT/ RW 08/ 01 Kelurahan Tanduk
Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada akhir semester 2 tahun ajaran
2017/2018.
Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 10 April 2018.
Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 19 April 2018.
c. Subjek Penelitian
Peserta didik kelas IV BMI Negeri 5 Boyolali, berjumlah 19
siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
17
Tabel 1.1
Daftar Siswa Kelas IVB MI Negeri 5 Boyolali
No Nama NIS Jenis Kelamin
1. Aghnia Syifa Z 1782 Perempuan
2. Alwi Romadhoni 1790 Laki-laki
3. Ananda Satria D A 1792 Laki-laki
4. Ashila Faza R 1795 Perempuan
5. Dhendy Bagus T 1801 Laki-laki
6. Dimas Surya H 1803 Laki-laki
7. Erika Wulan A 1805 Perempuan
8. Farida Listiyani 1808 Perempuan
9. Geiska Septi P 1809 Perempuan
10. Luna Deviana 1814 Perempuan
11. Maulana Haviar R 1816 Laki-laki
12. Miftakhur Royyan 1817 Laki-laki
13. Muhammad Nur R 1824 Laki-laki
14. Muhammas Syafi’i 1827 Laki-laki
15. Rani Alvia P 1835 Perempuan
16. Ray Fatma V A 1836 Perempuan
17. Shanastasya Mavi M 1843 Perempuan
18. Valensia Yaser A 1849 Laki-laki
19. Yova Fitrah L A 1852 Laki-laki
3. Instrumen Penelitian
a. Tes tertulis/ soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar
Matematika yang terkait dengan materi operasi hitung bilangan bulat.
b. Lembar observasi, dalam observasi ini yang diamati yaitu kinerja guru
pada saat proses pembelajaran dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan, dan observasi
terhadap siswa dalam mengikuti pelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu
peneliti dalam mengumpulkan data peneliti yang berupa foto kegiatan
18
proses pembelajaran dengan penerapan media slide PowerPoint dan
alat peraga pita garis bilangan.
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perencanaan
jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang
akan dilakukan guru dalam pembelajaran.
4. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian
tindakan kelas ini yaitu:
a. Metode Tes
Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan
pengetahuan, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok (Arikunto, 2002 : 127). Tes yang akan penulis
gunakan adalah tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang
digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari
sesuatu (Arikunto, 2002 : 128). Metode ini digunakan untuk
memperoleh data tentang hasil belajar matematika siswa kelas IV MI
Negeri 5 Boyolali Tahun Ajaran 2017/2018.
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter,
19
data yang relevan penelitian (Riduwan, 2015: 31). Metode ini
digunakan sebagai metode bantu untuk mengumpulkan data tentang
sejarah berdirinya MI Negeri 5 Boyolali, letak gografis, struktur
organisasi, daftar guru dan siswa, dan lain-lain.
c. Metode Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke
objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan
(Riduwan, 2015: 30). Metode observasi ini dilakukan peneliti untuk
meneliti penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis
bilangan untuk meningkatkan hasil belajar matemaika pada siswa
kelas IV MI Negeri 5 Boyolali Tahun Ajaran 2017/ 2018.
5. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan
membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 65. Oleh karena itu setiap siswa
dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan
sisiwa ≥65. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau
belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≤65. Selanjutnya, untuk
menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur
kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKL (Kriteria Ketuntasan Klasikal)
yang digunakan sebesar 85% (Trianto, 2009: 241).
20
Untuk menentukan kesimpulan akhir dari analisis data, maka dapat
menggunakan penghitungan dari statistik atau persentase sebagai berikut
(Trianto, 2009: 241):
KB =
x 100%
Keterangan:
KB = Ketuntasan Belajar
T = Jumlah skor yang diperoleh siswa
= Jumlah skor total
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Agar mudah dalam mengkaji isi skripsi hasil tindakan kelas ini,
penulis menguraikan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, halaman judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran.
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, metode penelitian, definisi operasional, dan
sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian,
lokasi, waktu dan subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
21
Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini berisi tentang Landasan Teori yang terdiri dari Kajian
Teori dan Kajian Pustaka. Kajian teori meliputi definisi hasil belajar,
Matematika, media slide PowerPoint, alat peraga pita garis bilangan, dan
Kriteria Ketuntasan Minimal. Sedangkan kajian pustaka berisi tentang
penelitian terdahulu yang relevan.
Bab III Pelaksanan Penelitian
Dalam bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus I dan
pelaksanaan siklus II.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang uraian hasil deskripsi persiklus yang
membahas mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan ataupun
kegagalan dan berisi pembahasan.
Bab V Penutup
Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.
22
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang dengan sengaja dan dalam keadaan sadar untuk
memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru
sehingga memungkinkan seseorang tersebut berubah perilakunya,
dan perubahan tersebuat relatif tetap baik dalam berpikir, merasa,
maupun bertindak (Susanto, 2013: 4).
Belajar adalah suatu aktifitas mental/ psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-
pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat
secara relatif konstan dan berbekas. Dalam kaitan ini maka antara
proses belajar dengan perubahan adalah dua gejala saling terkait
yakni belajar sebagai proses dan perubahan sebagai bukti dari hasil
yang diproses (Hasan, 1994: 84).
Menurut Chaplin (1972) dalam Syah (2010: 65) membatasi
belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi:
23
belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang relatif
permanen yang diakibatkan oleh latihan dan pengalaman. Rumusan
kedua berbunyi: belajar adalah sebuah proses untuk mendapatkan
respon-respon sebagai akibat dari adanya latihan khusus.
Morgan dan kawan-kawan (1986), yang menyatakan bahwa
belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi
sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan Morgan dan
kawan-kawan ini senada dengan apa yang dikemukakan para ahli
yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat
menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi
terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang
terjadi di dalam diri seseorang. Perubahan ini tidak terjadi karena
adanya warisan genetik atau respons secara ilmiah, kedewasaan,
atau keadaan organisme yang bersifat temporer, seperti kelelahan,
pengaruh obat-obatan, rasa takut, dan sebagainya. Melainkan
perubahan dalam pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi, atau
gabungan dari semuanya (Soekamto & Winataputra, 1997 dalam
Baharuddin dan Wahyuni, 2008:14).
James O. Whitaker mengatakan belajar sebagai proses
ketika perilaku dimunculkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman. Kemudian, Cronbach berpendapat bahwa belajar
adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari suatu pengalaman.
Sementara Howard L. Kingskey mengatakan bahwa belajar adalah
24
proses ketika tingkah laku dimunculkan atau diubah melalui
praktik atau latihan. Lebih lengkap lagi Slameto mengartikan
belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya (Djamarah, 2011: 12-13).
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu secara
sengaja dan dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru yang mengakibatkan
perubahan tingkah laku pada diri individu, baik disebabkan karena
adanya interaksi individu dengan individu lainya maupun antara
individu dengan lingkungannya, ataupun yang disebabkan oleh
suatu pengalaman atau latihan, dan perubahan tersebut relatif
permanen, baik dalam berpikir, merasa, maupun bertindak.
2) Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan
adanya beberapa ciri-ciri belajar (Djamarah, 2011:15-17) yaitu:
a) Perubahan yang terjadi secara sadar. Ini berarti individu yang
belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau
sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya
suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa
25
pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah,
kebiasaannya bertambah.
b) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. Perubahan yang
terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak
statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan
perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan
ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang anak
belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak
dapat menulis menjadi dapat menulis.
c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Dalam
perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah
dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan
itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan dengan usaha
individu sendiri.
d) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan
tingkah laku yang terjadi karena proses belajar bersifat
menetap atau permanen. Misalnya, kecakapan seorang anak
dalam memainkan alat musik setelah belajar, tidak akan hilang,
melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin berkembang
bila terus dipergunakan atau dilatih.
e) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Ini berarti
bahawa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan
26
yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan
tingkah laku yang benar-benar disadari.
f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan
yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan,
keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
3) Prinsip-prinsip Belajar
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar,
seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut
(Soekamto dan Winataputra, 1997 dalam dalam Baharuddin dan
Wahyuni, 2008:16).
a) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.
b) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap tingkah laku yang dilakukan selama
proses belajar.
d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
27
4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Ahmadi
dan Supriyono (2004: 78) dibedakan menjadi dua kategori, yaitu
faktor eksternal dan faktor internal. Kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi dalam proses belajar individu, sehingga
menentukan kualitas hasil belajar. Hal ini juga diperkuat oleh
Suryabrata (2011: 233). Sedangkan menurut Islamuddin (2012:
181) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi
tiga kategori, yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor
pendekatan belajar.
a) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar
individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis
dan psikologis.
(1) Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor
ini dibedakan menjadi dua macam.Pertama, kadaan tonus
jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat
memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik
yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif
terhadap kegiatan belajar individu.
28
Kedua, keadaan fungsi jasmani/ fisiologis. Selama
proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada
tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama
pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula
(Suryabrata, 2011: 235).
(2) Faktor psikologis
Banyak aspek yang termasuk dalam aspek
psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas
perolehan pembelajaran siswa. Faktor-faktor psikis tersebut
antara lain tingkat kecerdasan/ intelegensi, sikap, bakat,
minat, dan motivasi siswa. Tingkat kecerdasan/ intelegensi
siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar
siswa. Begitupun dengan sikap, bakat, minat dan motivasi
siswa juga berpengaruh dalam keberhasilan belajar siswa.
Sikap siswa yang positif dalam menerima pelajaran akan
menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Bakat dan
minat dalam suatu pelajaran pun akan mendorong motivasi
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan (Islamuddin, 2012: 183).
b) Faktor-faktor eksogen/ eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar individu yang berasal dari luar diri
29
individu. Faktor eksternal terdiri dari faktor sosial dan non
sosial (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 26).
(1) Lingkungan sosial. Faktor sosial adalah faktor di luar
individu yang berupa manusia. Foktor-faktor sosial tersebut
antara lain:
(a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi,
dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses
belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis
anatara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa
untuk belajar lebih baik di sekolah.
(b) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi
belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak terlantar juga dapat
memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi,
atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum
dimilikinya.
(c) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat
memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga,
sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak
terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan yang
30
harmonis anatar anggota keluarga akan membantu siswa
melakukan aktivitas belajar dengan baik.
(2) Lingkungan nonsosial. Faktor nonsosial adalah faktor-
faktor di luar diri individu yang berupa kondidi fisik yang
ada di lingkungan belajar. Faktor-faktor yang termasuk
lingkungan nonsosial adalah:
(a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar,
tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu
silau/ kuat, atau tidak terlalu lemah/ gelap, suasana
yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut
merupakan faktor-faktor yang memengaruhi aktivitas
belajar siswa.
(b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar,
lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua,
software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-
peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain
sebagainya.
(c) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia
perkembangan siswa, begitu juga dengan metode
31
mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa.
c) Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara
atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas
dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Selain faktor
internal dan faktor eksternal, faktor pendekatan belajar juga
berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran
siswa tersebut (Islamuddin, 2012: 192).
b. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (1989) dalam Subandi (2014: 39) hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya.
Sukmadinata (2011: 179) menegaskan bahwa hasil belajar
bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan
dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan
masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja, dengan
demikian produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini
mendapatkan penilaian.
Menurut Bloom dalam Sam’s (2011: 6), hasil belajar terbagi ke
dalam tiga kawasan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah
kognitif mencakup keterampilan intelektual yang meliputi
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
32
Hasil belajar ranah afektif ditandai adanya penerimaan, pemberian
respon, penilaian, mengkonseptualisasikan sesuatu dan mengkonversi
nilai-nilai. Perolehan hasil belajar psikomotorik menekankan pada
keterampilan motorik dan manipulasi bahan, maka peserta didik akan
memperoleh pengetahuan antara lain dalam hal imitasi, manipulasi,
presisi, artikulasi, dan adaptasi.
Menurut Sam’s (2010: 37) hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan
dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan
sintesis, yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah
menerima pengalaman belajar.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa yang dapat diamati dan
diukur mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan setelah
melakukan kegiatan belajar.
2. Matematika
a. Pengertian Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani “mathein” atau
“manthenein” artinya “mempelajari”, namun diduga kata itu ada
hubungannya dengan kata Sansekerta “medha” atau “widya” yang
artinya “kepandaian”, “ketahuan”, atau “intelegensi” (Andi Hakim
Nasution, 1980: 12 dalam Karso, dkk, 2009: 1.39).
33
Menurut Johnson dan Rising (1978) dalam Ruseffendi
(1988:2) menyatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah
bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,
jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa
bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Matematika
adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-
teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak
didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan
kebenarannya adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan
matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada
keterurutan dan keharmonisannya (Karso, dkk, 2009: 1.39-1.40).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kustinah, 2010 : 16., dalam
Vandini, 2015: 215) matematika adalah ilmu tentang bilangan-
bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Sementara
Manfaat (2010: 11) dalam Vandini (2015: 215) mempunyai pendapat
bahwa matematika pada hakikatnya adalah suatu disiplin ilmu yang
muncul dari sebuah proses peradaban manusia yang sangat panjang di
bumi ini. Manfaat menambahkan matematika adalah pengetahuan yang
disusun secara konsisten berdasarkan logika deduktif. Dari pendapat
Manfaat dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu
34
disiplin ilmu pengetahuan yang disusun secara konsisten dan
diaplikasikan secara logis dan terarah.
Menurut Karso, dkk. (2013: 1.40) matematika merupakan
suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan bentuk-bentuk atau
struktur-struktur yang abstrak dan hubungan diantara hal-hal itu.
Russel dalam Uno dan Umar (2009: 108) mendefinisikan
bahwa matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari pengkajian
bagian-bagian yang sangat dikenal menuju arah yang tidak dikenal.
Menurut Soedjadi (1999/ 2000: 11) matematika didefinisikan
sebagai berikut:
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan
terorganisir secara sistematik.
2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan
berhubungan dengan bilangan.
4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
5) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
matematika adalah suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan
dibangun melalui penalaran deduktif.
35
b. Karakteristik Matematika
Matematika memiliki ciri-ciri khusus atau karakteristik sebagai
berikut (Soedjadi, 1999/2000: 13):
1) Memiliki objek kajian abstrak
Objek abstrak meliputi fakta, konsep, operasi, dan prinsip abstrak.
a) Fakta (abstrak) berupa konvensi-konvensi yang diungkap
dengan simbol tertentu. Misalnya simbol bilangan “3” secara
umum sudah dipahami sebagai bilangan “tiga”.
b) Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek.
Apakah objek tertentu merupakan contoh konsep ataukah
bukan. Misalnya “segitiga” adalah nama suatu konsep abstrak.
Dengan konsep itu sekumpulan objek dapat digolongkan
sebagai contoh segitiga atau bukan.
c) Operasi (abstrak) adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar,
dan pengerjaan matematika yang lain. Misalnya
“penjumlahan”, “perkalian”, “gabungan”, “irisan”. Unsur-unsur
yang dioperasikan juga abstrak.
d) Prinsip (abstrak) adalah objek matematika yang komplek.
Prinsip juga dapat dikatakan sebagai hubungan antar berbagai
objek dasar matematika. Prinsip dapat berupa “aksioma”,
“teorema”, “sifat”, dan lain sebagainya.
36
2) Bertumpu pada kesepakatan.
Dalam matematika kesepakatan merupakan tumpuan yang
amat penting. Kesepakatan yang paling mendasar adalah aksioma
dan konsep primitif. Aksioma diperlukan untuk menghindarkan
berputar-putar dalam pembuktian. Sedangkan konsep primitif
diperlukan untuk menghindarkan berputar-putar dalam
pendefinisian.
3) Memiliki simbol yang kosong dari arti
Dalam matematika jelas terlihat banyak sekali simbol yang
digunakan, baik berupa huruf ataupun bukan huruf. Rangkaian
simbol-simbol dalam matematika dapat membentuk suatu model
matematika. Model matematika dapat berupa persamaan,
pertidaksamaan, dan sebagainya. Huruf-huruf yang dipergunakan
dalam model persamaan, misalnya x+y=z belum tentu bermakna
bilangan, demikian dengan tanda + belum tentu operasi tambah
untuk dua bilangan. Makna huruf dan tanda itu tergantung dari
permasalahan yang mengakibatkan terbentuknya model itu. Jadi
secara umum huruf dan tanda dalam model x+y=z masih kosong
dari arti, terserah kepada yang akan memanfaatkan model itu.
4) Memperlihatkan semesta pembicaraan
Sehubungan dengan kosongnya arti dari simbol-simbol dan
tanda-tanda dalam matematika, menunjukkan dengan jelas bahwa
dalam menggunakan matematika diperlukan kejelasan dalam
37
lingkup apa model itu dipakai. Bila lingkup pembicaraannya
bilangan, maka simbol-simbol diartikan bilangan. Bila lingkup
pembicaraannya transformasi, maka simbol-simbol itu diartikan
transformasi. Lingkup pembicaraan itulah yang disebut dengan
semesta pembicaraan. Benar atau salahnya atau ada tidaknya
penyelesaian suatu model matematika sangat ditentukan oleh
semesta pembicaraannya.
5) Konsisten dalam sistemnya
Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem
yang mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi juga ada sistem yang
dapat dipandang terlepas satu sama lain. Misal dikenal sistem-
sistem aljabar, sistem-sistem geometri. Sistem aljabar dan sistem
geometri tersebut dipandang terlepas satu sama lain, tetapi di
dalam sistem aljabar sendiri terdapat beberapa sistem yang lebih
kecil yang terkait satu sama lain. Demikian juga dalam sistem
geometri, terdapat beberapa sistem yang lebih kecil yang terkait
satu sama lain.
c. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD/ MI
Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar,
sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas dalam Susanto (2013:
190):
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma.
38
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Ruang Lingkup Matematika untuk SD/ MI
Ruang lingkup matematika untuk SD/MI adalah sebagai berikut
(Depdiknas, 2003: 9):
1) Bilangan, meliputi:
a) Menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah.
b) Menggunakan operasi hitung bilangan dalam pemecahan
masalah.
c) Menggunakan konsep bilangan cacah dan pecahan dalam
pemecahan masalah.
d) Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan
bilangan bulat dan pecahan serta menggunakan dalam
pemecahan masalah.
39
e) Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
2) Pengukuran dan geometri
a) Melakukan pengukuran, mengenal bangun datar dan bangun
ruang, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
sehari-hari.
b) Melakukan pengukuran, menentukan unsur bangun datar dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
c) Melakukan pengukuran keliling dan luas bangun datar dan
menggunakanya dalam pemecahan masalah.
d) Melakukan pengukuran, menentukan sifat dan unsur bangun
ruang, menentukan kesimetrian bangun datar serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
e) Pengelolaan data meliputi: mengumpulkan, menyajikan, dan
menafsirkan data.
e. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika Kelas IV SD/ MI struktur kurikulum 2013:
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran
agama yang
dianutnya
1.1 Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang
dianutnya
2. Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun,
2.1 Menunjukkan sikap kritis, cermat dan
teliti, jujur, tertib dan mengikuti
aturan, peduli, disiplin waktu, tidak
mudah menyerah serta
40
peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi
dengan keluarga,
teman, guru, dan
tetangganya
bertanggungjawab dalam mengerjakan
tugas.
2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan
ketertarikan pada matematika yang
terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.3 Memiliki rasa percaya pada daya dan
kegunaan matematika yang terbentuk
melalui pengalaman belajar.
2.4 Memiliki sikap terbuka, objektif,
menghargai pendapat dan karya teman
dalam diskusi kelompok maupun
aktivitas sehari-hari.
3. Memahami
pengetahuan
faktual dengan
cara mengamati
dan menanya
berdasarkan rasa
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat
bermain
3.1 Mengenal konsep pecahan senilai dan
melakukan operasi hitung pecahan
menggunakan benda kongkrit/
gambar.
3.2 Menerapkan penaksiran dalam
melakukan penjumlahan, perkalian,
pengurangan dan pembagian untuk
memperkirakan hasil perhitungan.
3.3 Memahami aturan pembulatan dalam
membaca hasil pengukuran dengan
alat ukur.
3.4 Memahami faktor dan kelipatan
bilangan serta bilangan prima.
3.5 Menentukan kelipatan persekutuan
dua buah bilangan dan menentukan
kelipatan persekutuan terkecil (KPK).
3.6 Menentukan faktor persekutuan dua
buah bilangan dan faktor persekutuan
terbesar (FPB).
3.7 Menentukanhasil operasi penjumlahan
dan pengurangan bilangan desimal
3.8 Memahami pola penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dengan
menggunakan hal-hal yang konkrit
dan garis bilangan
3.9 Memahami konsep bilangan negatif
menggunakan hal-hal yang konkrit
dan garis bilangan.
3.10 Menyederhanakan kesamaan dua
ekspresi menggunakanpenjumlahan,
pengurangan, atau perkalian pada
kedua ruas sehingga diperoleh bentuk
yang paling sederhana.
3.11 Menemukan bangun segibanyak
41
beraturan maupun tak beraturan yang
membentuk pola pengubinan melalui
pengamatan.
3.12 Mengenal sudut siku-siku melalui
pengamatan dan membandingkannya
dengan sudut yang berbeda.
3.13 Memahami luas segitiga, persegi
panjang, dan persegi.
3.14 Menentukan hubungan antara satuan
dan atribut pengukuran termasuk luas
dan keliling persegi panjang.
3.15 Mengenal sifat dari garis parallel.
3.16 Menentukan nilai terkecil dan terbesar
dari hasil pengukuran panjang atau
berat berdasarkan pembulatan yang
disajikan dalam bentuk tabel
sederhana
4. Menyajikan
pengetahuan
faktual dalam
bahasa yang jelas,
sistematis dan
logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan
anak sehat, dan
dalam tindakan
yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia
4.1 Mengemukakan kembali dengan
kalimat sendiri, membuat model
matematika dan memilih strategi yang
efektif dalam memecahkan masalah
nyata sehari-hari yang berkaitan
dengan KPK dan FPB, satuan
kuantitas, desimal dan persen, serta
memeriksa kebenarannya
4.2 Menyatakan pecahan ke bentuk
desimal dan persen
4.3 Mengurai sebuah pecahan menjadi
sebagai hasil penjumlahan atau
pengurangan dua buah pecahan
lainnya dengan berbagi kemungkinan
jawaban
4.4 Melakukan pengubinan menggunakan
segi banyak beraturan tertentu
4.5 Mengurai dan menyusun kembali
jaring-jaring bangun ruang sederhana
4.6 Membentuk jaring-jaring bangun
ruang yang berbeda dengan jaring
bangun ruang yang sudah ada
4.7 Membuat benda-benda berdasarkan
jarring-jaring bangun ruang yang
ditemukan dengan memanfaatkan
barang-barang bekas yang ada di
sekitar rumah sekolah atau tempat
bermain
4.8 Membuat peta posisi suatu
42
tempat/benda tanpa menggunakan
skala dengan memperhatikan arah
mata angin
4.9 Mengembangkan, dan membuat
berbagai pola numerik dan geometris
4.10 Membuat prediksi yang berhubungan
dengan pola dan menelusuri pola yang
berulang dengan menggunakan
pencerminan dan rotasi
4.11 4.11 Mengurai dan menyusun kembali
jaring-jaring bangun ruang sederhana
4.12 Mengidentifikasi dan
mendeskripsikan lokasi objek
menggunakan peta grid dan melalui
percerminan
4.13 Merepresentasikan sudut lancip dan
sudut tumpul dalam bangun datar
4.14 Membandingkan jumlah sudut suatu
segitiga dengan jumlah sudut suatu
segi empat
4.15 Mengumpulkan dan menata data
diskrit dan menampilkan data
menggunakan bagan dan grafik
termasuk grafik batang ganda,
diagram garis, dan diagram lingkaran
4.16 Menyajikan hasil pengukuran panjang
atau berat berdasarkan pembulatan
yang disajikan dalam bentuk tabel
sederhana
4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan
data tabel atau grafik.
Sumber: (Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 67,
2013 : 89)
f. Materi Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Bulat.
Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
(Sumber: Buku Terampil Berhitung Matematika untuk SD/ MI Kelas
IV Kurikulum 2013).
43
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangan negatif,
bilanagan nol, dan bilangan positif.
0
Bilangan bulat di sebelah kanan 0 (nol) adalah bilangan bulat positif.
Bilangan bulat di sebelah kiri 0 (nol) adalah bilangan bulat negatif.
1) Penjumlahan Bilangan Bulat
Penjumlahan bilangan bulat dapat menggunakan garis bilangan,
ketentuannya adalah :
a) Penjumlahan dengan bilangan positif gunakan panah ke kanan.
b) Penjumlahan dengan bilangan negatif gunakan panah ke kiri.
c) Bilangan pertama mulai dari 0.
d) Bilangan kedua mulai dari ujung panah bilangan pertama, dan
e) Ujung panah terakhir menunjukkan hasil penjumlahan.
Contoh :
a) Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
positif
Contoh:
-2 + 6 = n, n = …
bilangan bulat positif
bilangan bulat negatif
44
b) Penjumlahan bilangan bulat positif dan positif
Contoh:
4 + 3 = n, n =…
Jadi, 4 + 3 = n, n = 7
c) Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
negatif
Contoh:
-4 + (-2) = n, n =…
Jadi, -4 + (-2) = n, n = -6
d) Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
positf
45
Contoh:
2 + (-6) = n, n =…
n
Jadi, 2 + (-6) = n, n = -4
2) Pengurangan Bilangan Bulat
Pengurangan bilangan bulat sama artinya dengan penjumlahan
dengan lawan bilangan pengurangnya.
a) Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
positif
Contoh:
8 – 5 = n, n = …
Jadi, 8 – 5 = n, n = 3
b) Pengurangan bilangan positif dengan bilangan negatif
Contoh:
2 – (-5) = n, n = …
46
Jadi, 2 – (-5) = n, n = 7
c) Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
positif
Contoh:
-3 – 2 = n, n = …
Jadi, -3 – 2 = n, n = -5
d) Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat
negatif
Contoh:
-2 – (-6) = n, n = …
n
Jadi, -2 – (-6) = n, n = 4
47
g. Pembelajaran Bilangan Bulat di SD/ MI
Menurut Mutijah dan Novikasari (2009: 87-88) pembelajaran
bilangan bulat di SD/ MI adalah sebagai berikut:
Cara yang dapat digunakan oleh guru dalam menanamkan
konsep bilangan bulat negatif adalah dengan menggunakan garis
bilangan. Untuk maksud ini pertama-tama guru menggambar suatu
garis mendatar di papan tulis. Kemudian, guru memilih dan
menetapkan sembarang titik pada garis tersebut yang mewakili
bilangan 0. Setelah itu, di sebelah kanan 0 guru mengukur dan
memasang beberapa ruas garis yang sama panjang untuk menentukan
titik-titik yang mewakili bilangan 1, 2, 3, 4, 5, … yaitu bilangan bulat
positif. Selanjutnya di sebelah kiri 0 guru juga mengukur dan
memasang beberapa ruas garis yang sama panjangnya dengan ruas
garis di sebelah kanan 0 untuk menentukan titik-titik yang mewakili
bilangan bulat yang lain. Karena di sebelah kanan 0 adalah bilangan
bulat positif, maka bilangan bulat di sebelah kiri 0 ini disebut bilangan
bulat negatif dan berturut-turut dilambangkan dengan -1, -2, -3, … .
Dengan demikian garis bilangan bulat positif, nol, dan negatif adalah
sebagai berikut:
. . . . . . . . . -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
0
(nol)
bilangan bulat negatif bilangan bulat positif
48
Akhirnya guru dapat membimbing peserta didik untuk
menyimpulkan bahwa bilangan bulat positif, nol, dan bilangan bulat
negatif disebut bilangan bulat.
3. Media Slide PowerPoint
a. Media
1) Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara
harfiah berarti “tengah”, “perantara”, “pengantar”. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara (وسائل) atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal
(Arsyad, 2011: 3).
Menurut Sanaky (2013: 4) media adalah sarana atau alat
bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam
proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi
dalam mencapai tujuan pengajaran.
Menurut Djamarah (2006: 121) media adalah alat bantu apa
saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan pengajaran.
Kata Media berasal dari “Medius” yang secara harfiah
artinya tengah atau pengantar. Menurut Asnawir dan Usman
49
(2002:11) “Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada dirinya”.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk
menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran
kepada audien (siswa).
2) Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
Media pengajaran digunakan dalam rangka upaya
peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar
mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip
penggunaannya yang antara lain (Usman dan Asnawir, 2001: 19):
a) Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai
bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan
hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan
yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan
sewaktu-waktu dibutuhkan.
b) Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber
belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah
yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
c) Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari
suatu media pengajaran yang digunakan.
50
d) Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya
pemanfaatan suatu media pengajaran.
e) Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara
sistematis, bukan sembarang menggunakannya.
f) Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari
macam media, maka guru dapat memanfaatkan multy media
yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar
mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
3) Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum, dapat dikatakan media mempunyai manfaat,
antara lain (Daryanto 2013: 5):
a) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistik.
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
c) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara
murid dengan sumber belajar.
d) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
e) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman
dan menimbulkan persepsi yang sama.
Selain itu Kemp dan Dyton (1985: 3-4) dalam Arsyad
(2011: 21) mengemukakan beberapa manfaat penggunaan media
pembelajaran, diantaranya yaitu:
51
a) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang
melihat atau mendengar penyajian melalui media, akan
menerima pesan yang sama. Meskipun para guru menafsirkan
isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda, dengan
penggunaan media ragam hasil tafsiran itu dapat dikurangi
sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada
siswa sebagi landaan untuk pengkajian, latihan, dan aplikasi
lebih lanjut.
b) Pembelajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan
sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan
memperhatikan kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik
image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat
menimbulkan keingintahuan menyebabkan siswa tertawa dan
berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media
memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.
c) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya
teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima
dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
d) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat,
karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat
untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam
jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap
oleh siswa.
52
e) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi
kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat
mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara
yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas.
f) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan
atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang
untuk penggunaan secara individu.
g) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan
terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
h) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif, beban guru
untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran
dapat dikurangi bahkan dihilangkan, sehingga ia dapat
memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses
belajar mengajar, misalanya sebagai konsultan atau penasihat
siswa.
Arsyad, (2011: 26) mengemukakan bebrapa manfaat media
pembelajaran, antara lain:
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi, sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan
proses dan hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,
53
dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya.
c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang, dan waktu:
(1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan
langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar,
foto, slide, realita, film, radio, atau model.
(2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak
oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop,
film, slide, atau gambar.
(3) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi
sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui
rekaman video, film, foto, ataupun slide.
(4) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah
dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar,
slide, atau simulasi komputer.
(5) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat
disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan
video.
(6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi
atau proses yang dalam kenyataannya memakan waktu
lama, seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat
54
disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse
untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung
dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya
melalui karya wisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau
kebun binatang.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
manfaat media pembelajaran antara lain:
a) Media pembelajaran dapat memperjelas dalam penyampaian
pesan atau informasi kepada siswa.
b) Media pembelajaran dapat menyingkat waktu dalam
penyampaian materi yang diajarkan.
c) Dengan penggunaan media pembelajaran dapat menjadikan
pembelajaran lebih menarik.
d) Media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
e) Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman yang
sama kepada siswa.
4) Macam-macam Media Pembelajaran
Adapun macam-macam media pembelajaran adalah sebagai
berikut (Djamarah, 2006: 124):
55
a) Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
(1) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder,
piringan hitam.
(2) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam
seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto,
gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual
yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak
seperti film bisu. Hal yang perlu diperhatikan adalah media
cetak, terutama buku teks. Menurut Suwardi (2017: 216)
buku teks berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan
penanaman nilai pada diri siswa.
(3) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi jenis media
yang pertama dan kedua. Media ini dibagi ke dalam:
(a) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan
suara dan gambar diam seperti film bingkai suara
(sound slides), film rangkai suara, dan cetak suara.
(b) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak
sperti film suara dan video cassette.
56
(c) Audiovisual murni, yaitu baik unsur suara maupun
unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film
video cassette.
(d) Audiovisual tidak murni, yaitu yang unsur suara dan
unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda,
misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya
berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya
bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah
film strip suara dan cetak suara.
b) Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:
(1) Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang
serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak
dalam waktu yang sama. Contoh: radio dan televisi.
(2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan
tempat.
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan
tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai,
yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
(3) Media untuk pengajaran individu.
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, yang
termasuk media ini adalah modul berprogram dan
pengajaran melalui komputer.
57
c) Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
(1) Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya
murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya
tidak sulit.
(2) Media kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya
sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya,
dan penggunannya memerlukan keterampilan yang
memadai.
b. Slide PowerPoint
1) Pengertian slide PowerPoint
Slide adalah gambaran transparansi dalam bentuk positif
yang merupakan karya fotografi, dalam ukuran 2 x 2 inci (atau ±
5x5 cm), yang dapat diproyeksikan dengan menggunakan slide
projector pada layar, untuk keperluan pembelajaran mandiri,
kelompok, pembelajaran di kelas atau presentasi pada kegiatan
pelatihan. Slide dapat dipergunakan dengan memproyeksikan
secara manual atau menggunakan remote kontrol dari jarak tertentu
atau secara sunctape (operasi secara otomatis bersama suara).
Slide, dapat pula disertai dengan suara (audio) ataupun tanpa suara
(Sanaky, 2015: 197).
58
Nana (2005: 11) dalam Probowati, dkk., (2013/2014: 2)
berpendapat bahwa: “Microsoft PowerPoint adalah program
aplikasi yang dirancang khusus untuk membuat slide pada suatu
kegiatan presentasi. Program ini mudah diaplikasikan dan
dikembangkan, sehingga para pendidik di sekolah dengan mudah
dapat mengoperasikannya”. Dalam Wikipedia (2013) Microsoft
PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint atau PowerPoint
adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang
dikembangkan oleh Microsof. PowerPoint menawarkan beberapa
kemudahan membuat bahan presentasi.
Menurut Ena dalam Sanaky (2013: 147) PowerPoint adalah
program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program
aplikasi di bawah Microsoft office program komputer dan tampilan
ke layar dengan menggunakan bantuan LCD projector.
Dalam penelitian ini yang dimaksud media proyeksi slide
adalah multimedia Microsoft PowerPoint 2007, yang di dalamnya
memuat materi ajar bilangan bulat untuk kelas IV SD/ MI.
2) Langkah-langkah Penerapan Media Slide PowerPoint
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan
media slide PowerPoint adalah sebagai berikut:
a) Yakinkan bahwa media dan peralatan telah lengkap dan siap
digunakan.
b) Menyiapkan materi dalam bentuk file PowerPoint.
59
c) Menjelaskan tujuan yang akan dicapai.
d) Menjelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan peserta
didik selama proses pembelajaran.
e) Hindari kejadian-kejadian yang bisa mengganggu perhatian/
konsentrasi dan ketenangan peserta didik.
Berdasarkan langkah-langkah di atas, ilustrasi pembelajaran
dengan penerapan media slide PowerPoint pada penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan ketika pembelajaran,
seperti laptop, LCD proyektor.
b) Menyiapkan materi dalam bentuk file PowerPoint.
c) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d) Bersama-sama dengan peserta didik membahas materi
pembelajaran dan contoh soal yang disajikan pada slide
presentasi.
e) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti.
f) Peserta didik mengerjakan soal latihan yang disajikan pada
slide presentasi.
3) Kelebihan Media Slide PowerPoint
Dalam penerapan media slide PowerPoint ini terdapat
kelebihan dan kekurangan, penerapan media ini memiliki
kelebihan, menurut Sanaky (2015: 156) sebagai berikut:
60
a) Praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas.
b) Memberikan kemungkinan tatap muka dan mengamati respons
dari penerima pesan.
c) Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk
mencatat.
d) Memberikan variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak
membosankan.
e) Memungkinkan penyajian dengan berbagai kombinasi warna,
animasi, bersuara, dan dapat hyperlink dengan file yang lain.
f) Dapat dipergunakan berulang-ulang.
g) Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar, karena kontrol
sepenuhnya pada komunikator.
4) Kekurangan Media Slide PowerPoint
Kekurangan slide PowerPoint menurut Sanaky (2015: 156)
adalah:
a) Pengadaannya mahal dan tidak semua sekolah dapat memiliki.
b) Memerlukan perangkat keras (hardware) yaitu komputer/
laptop dan LCD untuk memproyeksikan pesan.
c) Memerlukan persiapan yang matang, bila menggunakan
teknik-teknik penyajian (animasi) yang kompleks.
d) Diperlukan keterampilan khusus dan kerja yang sistematis
untuk menggunakannya.
61
e) Menuntut keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau
ide-ide yang baik pada disain program komputer Microsoft
powerpoint, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan.
f) Bagi pemberi pesan yang tidak memiliki keterampilan
menggunakan, dapat memerlukan operator atau pembantu
khusus.
4. Alat Peraga Pita Garis Bilangan
a. Alat Peraga
1) Pengertian Alat Peraga
Alat peraga adalah alat-alat yang digunakan untuk
membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya
kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa
(Daryanto & Rahardjo, 2012: 13)
Sedangkan menurut Pramudjono (1995) dalam Sundayana
(2014: 7) Alat peraga adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun
atau disusun secara sengaja digunakan untuk membantu
menanamkan atau mengembangkan konsep matematika.
Estiningsih (1994: 7) dalam (Sudarwanto dan Hadi, 2014:
34) Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung
atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari.
Alat peraga adalah bahan, alat, maupun metode/ teknik
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud
agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak
62
didik dapat berlangsung secara efektif dan efisien sesuai dengan
tujuan pengajaran (Sudarwanto dan Hadi, 2014: 36)
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alat
peraga adalah media pengajaran yang diartikan sebagai semua
benda yang menjadi perantara untuk membantu menanamkan dan
memperjelas konsep dalam proses pembelajaran seuai dengan
tujuan yang diharapkan.
2) Fungsi Alat Peraga
Menurut Ruseffendi (1997:227-228) dalam Zaenatun (2011:
9) ada beberapa fungsi penggunaan alat peraga dalam pengajaran
matematika, diantaranya sebagai berikut:
a) Proses belajar mengajar termotivasi.
b) Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkret.
c) Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-
benda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami.
d) Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret,
yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai
sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti
ide-ide baru dan relasi baru.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alat
peraga berfungsi untuk memperjelas konsep yang dipelajari karena
konsep-konsep abstrak tersajikan dalam bentuk konkret, sehingga
siswa dapat lebih mudah memahami konsep yang dipelajari.
63
2) Prinsip Penggunaan Alat Peraga
Sudjana dalam Sundayana (2014: 16) menyatakan,
penggunaan alat peraga hendaknya guru memperhatikan sejumlah
prinsip tertentu agar penggunaan alat peraga mencapai hasil yang
baik. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya:
a) Menentukan jenis alat peraga dengan tepat.
b) Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat,
apakah sesuai dengan tingkat kematangan/ kemampuan siswa.
c) Menyajikan alat peraga dengan tepat, yaitu disesuaikan dengan
tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana yang ada.
d) Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga pada waktu,
tempat, dan situasi yang tepat.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
dalam penggunaan alat peraga terdapat prinsip yang harus
diperhatikan agar penggunaan alat peraga dapat secara optimal
sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
3) Langkah-Lagkah Pembelajaran Dengan Alat Peraga Pita
Garis Bilangan
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga pita garis bilangan adalah sebagai
berikut:
a) Yakinkan bahwa peralatan telah lengkap dan siap digunakan.
b) Menjelaskan tujuan yang akan dicapai.
64
c) Menjelaskan lebih dahulu apa yang harus dilakukan peserta
didik selama proses pembelajaran.
d) Hindari kejadian-kejadian yang bisa mengganggu perhatian/
konsentrasi dan ketenangan peserta didik.
Berdasarkan langkah-langkah di atas, ilustrasi pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga pita garis bilangan pada
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Mempersiapkan alat peraga seperti pita garis bilangan dan
mobil-mobilan sebagai model.
b) Menyiapkan materi pembelajaran.
c) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d) Bersama-sama dengan peserta didik membahas materi
pembelajaran dan contoh soal yang disajikan pada buku siswa.
e) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti.
f) Peserta didik mengerjakan soal pada lembar kerja siswa.
4) Penggunaan Alat Peraga Pita Garis Bilangan
Pita Garis Bilangan adalah adalah alat bantu sejenisnya
yang dibuat dari karton duplek, dan di dalam penggunaannya
memiliki prinsip kerja yang sama dengan tangga garis bilangan.
Jika pada tangga garis bilangan model yang dijadikan pemeraga
adalah siswa sendiri, maka dalam pita garis bilangan peran siswa
65
sebagai model digantikan oleh orang-orangan atau mobil-mobilan
yang terbuat dari karton duplek juga. (Muhsetyo, dkk, 2012: 3.17).
Dalam penelitian ini pembuatan alat peraga pita garis
bilangan terbagi menjadi tiga warna, pada skala yang mewakili
bilangan positif diberi warna merah, skala 0 warna putih, dan skala
yang mewakili bilangan negatif diberi warna biru. Model yang
digunakan untuk melakukan peragaan berupa mobil-mobilan.
Prinsip kerja yang harus diperhatikan dalam melakukan
operasi penjumlahan maupun pengurangan dengan menggunakan
alat peraga pita garis bilangan adalah sebagai berikut:
a) Posisi awal mobil-mobilan yang menjadi model harus berada
pada skala nol menghadap ke bilangan positif.
b) Untuk bilangan bulat positif maka mobil bergerak maju.
c) Untuk bilangan negatif mobil bergerak mundur.
d) Jika 0 maka mobil diam.
e) Untuk operasi penjumlahan maka mobil maju terus.
f) Untuk operasi pengurangan mobil putar balik atau putar arah.
Berdasarkan prinsip kerja di atas, berikut ini contoh dari
penggunaan pita garis bilangan:
a) Posisi awal mobil berada di bilangan nol dan menghadap
kearah bilangan positif.
66
b) Untuk mempresentasikan bilangan positif (+) mobil bergerak
maju. Misal : +5 dari posisi 0 maju ke posisi bilangan 5.
c) Untuk mempresentasikan bilangan negatif (-) mobil bergerak
mundur. Misal : - 4, dari posisi 0 mobil mundur ke posisi -4
d) Untuk mempresentasikan operasi penjumlahan mobil bergerak
terus dari sebelumnya. Misal :
(1) 2 + 4 = …
(a) Dari posisi 0 mobil bergerak 2 satuan.
(b) Kemudian mobil maju terus 4 satuan.
(c) Posisi terakhir mobil menunjukkan hasil akhir. Hasil
peragaan 2 + 4 = 6
(2) 6 + (-3) = …
67
(a) Dari posisi 0 mobil bergerak maju 6 satuan.
(b) Kemudian mobil mundur 3 satuan.
(c) Posisi terakhir mobil menunjukkan hasil akhir. Hasil
peragaan 6 + (-3) = 3.
(3) -5 + 3 = …
(a) Dari posisi 0 mobil bergerak mundur 5 satuan.
(b) Kemudian mobil bergerak maju 3 satuan.
(c) Posisi terakhir mobil menunjukkan hasil akhir. Hasil
peragaan -5 + 3 = -2.
(4) - 4 + (-3) = -7
(a) Dari posisi 0 mobil bergerak mundur 4 satuan.
(b) Kemudian mobil mundur lagi 3 satuan.
68
(c) Posisi terakhir mobil menunjukkan hasil akhir. Hasil
peragaan -4 + (-3) = -7.
e) Untuk mempersentasikan operasi pengurangan, mobil berbalik
arah. Misalnya :
(1) 7 – 4 = …
(a) Dari posisi 0 mobil bergerak maju 7 satuan.
(b) Kemudian berbalik arah dan maju 4 satuan.
(c) Posisi terakhir mobil menunjukkan hasil akhir. Hasil
peragaan 7 – 4 = 3.
(2) 4 – (-3) = …
(a) Dari posisi 0 mobil bergerak maju 4 satuan.
(b) Kemudian mobil berbalik arah dan bergerak mundur 3
satuan.
(c) Posisi terakhir mobil menunjukkan hasil akhir. Hasil
peragaan 4 – (-3) = 7.
69
(3) -3 – (-8) = …
(a) Dari posisi 0 mobil bergerak mundur 3 satuan.
(b) Kemudian mobil berbalik arah dan mundur 8 satuan.
(c) Posisi terakhir mobil menunjukkan hasil akhir. Hasil
peragaan -3 – (-8) = 5.
(4) -3 – 4 = …
(a) Dari posisi 0 mobil bergerak mundur 3 satuan.
(b) Kemudian mobil berbalik arah dan bergerak maju 4
satuan.
(c) Posisi terakhir mobil menunjukkan hasil akhir. Hasil
peragaan -3 – 4 = -7.
5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan
kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria
70
paling rendah untuk menyatakan peserta mencapai ketuntasan
dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak
diubah secara serta merta karena hasil empiric penilaian. Pada acuan
norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan
belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan.
Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan
sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva.
Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan
yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan
remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi
yang sudah melampaui kriteria ketntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan
pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum
MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan
KKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat
pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal
71
100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan
ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal
75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal
di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk
mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau
orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam
Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil
belajar peserta didik (Arifin, 2011: 2).
b. Langkah-langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut (Arifin,
2011: 4):
1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas,
daya dukung, dan intake peserta didik.
2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian.
72
3) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan.
4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penelitian
dilaporkan kepada orang tua/ wali peserta didik.
B. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sodikin (2016).
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sodikin (2016) dengan
judul “Peningkatan hasil belajar IPA materi ciri-ciri khusus makhluk
hidup melalui media Power Point pada kelas VI MI Ma’arif Pabelan
Kabupaten Semarang tahun 2016” dengan rumusan masalah apakah
penggunaan media Power Point dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi ciri-ciri khusus makhluk hidup pada siswa kelas VI MI Ma’arif
Pabelan. Penggunaan media PowerPoint dapat meningkatkan hasil
belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh siswa. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada hasil
tes formatif yang dilakukan oleh siswa mulai dari pra siklus sebesar
26,1% menjadi 56,2% pada siklus I dan menjadi 86,9% pada siklus II, dan
rata-rata hasil belajar pada pra siklus I sebesar 49,1 menjadi 58,2 pada
siklus I dan menjadi 72,1 pada siklus II.
73
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sodikin (2016) ini
memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
menggunakan media PowerPoint untuk meningkatkan hasil belajar,
sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, mata pelajaran, materi
pelajaran, tempat, dan waktu pelaksanaan penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Hartini Setianingsih (2012)
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Hartini Setianingsih (2012)
dengan judul “Penggunaan media PowerPoint untuk meningkatkan hasil
belajar matematika pokok bahasan pecahan sederhana pada siswa kelas III
SD Negeri 2 Ngaren semester II Tahun Pelajaran 2011/2012” dengan
rumusan masalah apakah media PowerPoint dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa dalam kegiatan belajar mengajar khususnya
pembelajaran matematika pokok bahasan pecahan sederhana pada
siswakelas III SD negeri 2 Ngaren. Penggunaan media PowerPoint dapat
meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari hasil yang diperoleh
siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
siswa pada hasil post tes yang dilakukan oleh siswa mulai dari kondisi
awal berdasarkan hasil ulangan matematika siswa yaitu 64,7% atau 11
siswa belum tuntas belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (65)
yang ditetapkan sedangkan 35,3% atau 6 siswa sudah tuntas belajar dan
nilai rata-rata kelas hanya mencapai 60,58. Hasil post tes pada siklus I
menunjukan 13 siswa atau 76,47% tuntas belajar sesuai dengan
(KKM=65), sedangkan 4 siswa atau 23,53 % belum tuntas belajar karena
74
masih dibawah (KKM=65) dan nilai rata-rata mencapai 74,41. Hasil
tersebut masih harus diperbaiki pada siklus II karena belum mencapai
indikator keberhasilan. Dari hasil post tes siklus II menunjukan 100% atau
sebanyak 17 siswa sudah memenuhi KKM dengan nilai rata-rata 79,12.
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Hartini Setianingsih (2012)
ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yaitu menggunakan media PowerPoint untuk meningkatkan hasil belajar,
sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat,
dan waktu pelaksanaan penelitian.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Maulanah (2016)
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Maulanah (2016) dengan
judul “Peningkatan hasil belajar matematika materi pengurangan bilangan
bulat melalui media pita garis bilangan pada siswa kelas V MI Darus
Salam Wringinanom Gresik”, dengan rumusan masalah bagaimana
peningkatan hasil belajar matematika materi pengurangan bilangan bulat
pada siswa kelas V MI Darus Salam dengan media pita garis bilangan.
Penggunaan media PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini
bisa dilihat dari hasil yang diperoleh siswa. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa pada hasil post tes yang dilakukan
oleh siswa mulai dari pra siklus persentase ketuntasan belajar siswa
31,5% atau jumlah siswa yang tuntas hanya 6 siswa dengan nilai rata-rata
58. Pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 66,6%
atau jumlah siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa dengan nilai rata-rata
75
74,2. Siklus II juga menunjukkan peningkatan yaitu persentase ketuntasan
belajar siswa mencapai 89,4% dengan nilai rata-rata meningkat menjadi
86,5.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Maulanah (2016) ini
memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
menggunakan media pita garis bilangan untuk meningkatkan hasil belajar,
sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat,
dan waktu pelaksanaan penelitian.
76
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut:
a. Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran materi
operasi hitung bilangan bulat dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita gris bilangan berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat
proses pembelajaran berlangsung yang berupa LCD, laptop, pita garis
bilangan, dan mobil-mobilan.
c. Mempersiapkan materi ajar yaitu materi operasi hitung bilangan bulat.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kinerja guru
dalam proses pembelajaran dengan penerapan media slide PowerPoint
dan alat peraga pita garis bilangan.
e. Mempersiapkan lembar observasi siswa untuk mengetahui aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan.
f. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa dengan
menggunakan lembar kerja siswa siklus I.
77
g. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan dalam menyampaikan
materi operasi hitung bilangan bulat.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat
peraga pita garis bilangan adalah sebagai berikut:
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah dibuat sebelumnya.
b. Guru memeriksa kerapian berpakaian, posisi tempat duduk, serta
meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis.
c. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
d. Guru menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa.
e. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran siswa.
f. Guru memotivasi siswa sebelum masuk ke proses pembelajaran.
g. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
h. Guru menyiapkan media dan alat peraga seperti laptop, LCD, pita garis
bilangan, dan mobil-mobilan.
i. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
j. Guru menjelaskan materi tentang operasi hitung bilangan bulat dengan
media slide PowerPoint.
78
k. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, yang masing-masing
kelompok terdiri dari 3 sampai 4 siswa.
l. Guru membagikan pita garis bilangan dan mobil-mobilan ke setiap
kelompok.
m. Guru memberikan contoh cara menjumlahkan dan mengurangkan
bilangan bulat dengan alat peraga pita garis bilangan.
n. Guru memberikan beberapa soal di papan tulis dan meminta beberapa
siswa untuk maju ke depan memperagakan operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat menggunakan pita garis bilangan,
serta menuliskan hasilnya di papan tulis.
o. Guru mengomentari hal-hal yang berlangsung saat proses
pembelajaran.
p. Sebelum pembelajaran berakhir guru memberikan lembar kerja siswa
dan siswa mengerjakannya.
q. Guru menutup pembelajaran dengan penyimpulan dan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan untuk menggali data yang
dilakukan dengan mengamati kinerja guru dan mengamati aktivitas belajar
siswa pada proses pembelajaran dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan. Selain itu, untuk menggali
data siswa dilakukan tes hasil belajar.
79
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati kinerja guru selama proses pelaksanaan pembelajaran
dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis
bilangan. Berikut adalah aspek-aspek yang digunakan untuk
mengamati guru saat melaksanakan kegiatan dengan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan:
Tabel 3.1
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1.
Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
2.
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
3.
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
80
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon pertanyaan
siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5.
Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6.
Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam
penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
7.
Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8.
Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus selalu
belajar
81
Keterangan:
Skor Nilai
A = 3 (Sangat baik)
B = 2 (Baik)
C = 1 (Cukup)
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi siswa merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan.
Berikut adalah aspek-aspek yang digunakan untuk mengamati siswa
saat mengikuti proses pembelajaran dengan media slide PowerPoint
dan alat peraga pita garis bilangan.:
Tabel 3.2
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I
No Nama
Aspek yang Dinilai
Teliti Kerja
keras Mandiri
K C B K C B K C B
1. Aghnia Syifa Z
2. Alwi Romadhoni
3. Ananda Satria D A
4. Ashila Faza R
5. Dhendy Bagus T
6. Dimas Surya H
7. Farida Listiyani
8. Erika Wulan A
9. Geiska Septi P
82
10. Luna Deviana
11. Maulana Haviar R
12. Miftakhur Royyan
13. Muhammad Nur R
14. Muhammad Syafi’i
15. Rani Alvia P
16. Ray Fatma V A
17. Shanastasya Mavi M
18. Falensia Yaser A
19. Yova Fitrah L A
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
c. Nilai Hasil Belajar Siklus I
Untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi. Dari tes
evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai hasil belajar siklus I.
Adapun rincian nilai hasil belajar siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai
1. Aghnia Syifa Z 60
2. Alwi Romadhoni 50
3. Ananda Satria D A 90
4. Ashila Faza R 90
5. Dhendy Bagus T 60
6. Dimas Surya H 90
7. Erika Wulan A 80
8. Farida Listiyani 90
9. Geiska Septi P 70
83
10. Luna Deviana 60
11. Maulana Haviar R 90
12. Miftakhur Royyan 70
13. Muhammad Nur R 70
14. Muhammad Syafi’i 80
15. Rani Alvia P 60
16. Ray Fatma V A 70
17. Shanastasya Mavi M 90
18. Valenria Yaser A 60
19. Yova Fitrah L A 90
Rata-rata 74,74
4. Refleksi
Pada pelaksanaan tindakan pada siklus I terdapat peningkatan hasil
belajar siswa dibandingkan dengan hasil pra siklus, yakni dari ketuntasan
57,89% menjadi 68,42%. Akan tetapi hasil tersebut belum mencapai
persentase Kriteria Ketuntasan Klasikal sebesar 85%. Sehingga perlu
adanya perbaikan dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I suduh cukup baik.
Namun masih ada beberapa kendala yang terjadi pada proses pembelajaran
dengan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan yang
perlu diperhatikan untuk dijadikan perbaikan pada siklus berikutnya yaitu:
a. Kurangnya antusiasme guru dalam memotivasi siswa saat awal
pembelajaran.
b. Keterampilan guru dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa
masih rendah.
c. Guru masih kurang dalam memberikan dorongan psikologis pada
siswa.
84
d. Keaktifan dan perhatian siswa masih kurang pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi saat proses
pembelajaran pada siklus I, peneliti melakukan ide perbaikan agar
keaktifan dan perhatian siswa meningkat. Adapun ide perbaikan tersebut
adalah dengan menambahkan metode pembelajaran pada siklus II. Metode
yang peneliti ambil untuk mengatasi kendala tersebut yaitu metode drill.
Pada siklus I ini menunjukkan hasil yang belum memuaskan, maka
diharapkan adanya peningkatan pada siklus berikutnya sehingga hasilnya
lebih memuaskan.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu sebagai berikut:
a. Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran materi
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan
bulat dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita
garis bilangan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat
proses pembelajaran berlangsung yang berupa LCD, laptop, pita garis
bilangan, dan mobil-mobilan.
c. Mempersiapkan materi ajar yaitu penyelesaian soal cerita pada operasi
hitung bilangan bulat.
85
d. Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kinerja guru
dalam proses pembelajaran dengan penerapan media slide PowerPoint
dan alat peraga pita garis bilangan.
e. Mempersiapkan lembar observasi siswa untuk mengetahui aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan.
f. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa dengan
menggunakan tes lembar kerja siswa siklus II.
g. Peneliti melakukan koordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan dalam menyampaikan
materi penyelesaian soal cerita operasi hitung bilangan bulat.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat
peraga pita garis bilangan adalah sebagai berikut:
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah dibuat sebelumnya.
b. Guru memeriksa kerapian berpakaian, posisi tempat duduk, serta
meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis.
c. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
d. Guru menyapa siswa dan menanyakan kabar siswa.
e. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran siswa.
86
f. Guru memotivasi siswa sebelum masuk ke proses pembelajaran.
g. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
h. Guru menyiapkan media dan alat peraga seperti laptop, LCD, pita garis
bilangan, dan mobil-mobilan.
i. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
j. Guru menjelaskan materi tentang penyelesaian soal cerita pada operasi
hitung bilangan bulat.
k. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, yang masing-masing
kelompok terdiri dari 3 sampai 4 siswa.
l. Guru membagikan pita garis bilangan dan mobil-mobilan ke setiap
kelompok.
m. Guru memberikan contoh penyelesaian soal cerita pada operasi hitung
bilangan bulat dengan penerapan alat peraga pita garis bilangan.
n. Guru memberikan beberapa latihan soal cerita di papan tulis dan
meminta siswa untuk mendiskusikan penyelesaian soal cerita tersebut
dengan kelompoknya masing-masing.
o. Guru menunjuk beberapa siswa sebagai wakil dari kelompoknya untuk
maju ke depan memperagakan penyelesaian soal cerita operasi hitung
bilangan bulat menggunakan pita garis bilangan, serta menuliskan
hasilnya di papan tulis.
p. Guru mengomentari hal-hal yang berlangsung saat proses
pembelajaran.
87
q. Sebelum pembelajaran berakhir guru memberikan lembar kerja siswa
dan siswa mengerjakannya.
r. Guru memberikan penyimpulan terkait pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
s. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
3. Pengamatan/Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan untuk menggali data yang
dilakukan dengan mengamati kinerja guru dan mengamati aktivitas belajar
siswa pada proses pembelajaran dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan. Selain itu, untuk menggali
data siswa dilakukan tes evaluasi.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati kinerja guru selama proses pelaksanaan pembelajaran
dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis
bilangan. Berikut adalah aspek-aspek yang digunakan untuk
mengamati guru saat melaksanakan kegiatan dengan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan:
Tabel 3.4
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1.
Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi
88
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
2.
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
3.
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4.
Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar
yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon pertanyaan
siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5.
Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media
dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
89
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam
penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
7.
Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8.
Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus selalu
belajar
Keterangan:
Skor Nilai
A = 3 (Sangat baik)
B = 2 (Baik)
C = 1 (Cukup)
b. Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi siswa merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan.
Berikut adalah aspek-aspek yang digunakan untuk mengamati siswa
saat mengikuti proses pembelajaran dengan media slide PowerPoint
dan alat peraga pita garis bilangan.
90
Tabel 3.5
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II
No Nama
Aspek yang Dinilai
Teliti Kerja
keras Mandiri
K C B K C B K C B
1. Aghnia Syifa Z
2. Alwi Romadhoni
3. Ananda Satria D A
4. Ashila Faza R
5. Dhendy Bagus T
6. Dimas Surya H
7. Erika Wulan A
8. Farida Listiyani
9. Geiska Septi P
10. Luna Deviana
11. Maulana Haviar R
12. Miftakhur Royyan
13. Muhammad Nur R
14. Muhammad Syafi’i
15. Rani Alvia P
16. Ray Fatma V A
17. Shanastasya Mavi M
18. Falensia Yaser A
19. Yova Fitrah L A
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
91
c. Nilai Hasil Belajar Siklus II
Untuk menggali data siswa dilakukan tes evaluasi. Dari tes
evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai hasil belajar siklus II.
Adapun rincian nilai evaluasi siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Nilai Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai
1. Aghnia Syifa Z 60
2. Alwi Romadhoni 100
3. Ananda Satria D A 100
4. Ashila Faza R 100
5. Dhendy Bagus T 80
6. Dimas Surya H 100
7. Erika Wulan A 100
8. Farida Listiyani 60
9. Geiska Septi P 100
10. Luna Deviana 100
11. Maulana Haviar R 80
12. Miftakhur Royyan 100
13. Muhammad Nur R 80
14. Muhammad Syafi’i 80
15. Rani Alvia P 80
16. Ray Fatma V A 100
17. Shanastasya Mavi M 100
18. Valenria Yaser A 100
19. Yova Fitrah L A 100
Rata-rata 90,53
4. Refleksi
Pada siklus II, dapat diketahui adanya peningkatan dari siklus I dan
berkurangnya kendala-kendala yang terjadi pada pembelajaran siklus I.
Guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan telah memberikan dorongan
92
semangat kepada siswa. Dengan metode drill yang diterapkan, keaktifan
dan perhatian siswa pada siklus II ini meningkat. Namun masih ada 1 anak
yang keaktifannya kurang, dan 1 anak yang nilainya menurun pada siklus
II. Hal ini dikarenakan anak kurang teliti dalam menganalisis penyelesaian
soal cerita bilangan bulat serta kurang teliti dalam menggunakan tanda
positif dan negatif. Kedua anak yang nilainya tidak mencapai KKM
tersebut diberi soal remidi oleh guru sebagai nilai perbaikan.
Berdasarkan perolehan nilai evaluasi dapat diketahui bahwa nilai
yang didapatkan siswa lebih tinggi dibanding siklus I. Yakni dari jumlah
keseluruhan siswa, 17 (89,47%) siswa mendapat nilai diatas 65 itu artinya
siswa telah mencapai KKM. Selain itu, ketuntasan klasikal pada
pembelajaran siklus II ini mencapai 89,47%. Sehingga dapat dikatakan
pembelajaran pada siklus II ini sudah mencapai apa yang diharapkan, dan
penelitian dirasa sudah cukup.
93
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa
kelas IV MI Negeri 5 Boyolali dengan penerapan media slide PowerPoint
dan alat peraga bilangan bulat. Media dan alat peraga ini merupakan alat
bantu untuk mengerjakan operasi hitung bilangan bulat, namun guru
belum pernah menggunakan media dan alat peraga ini.
Sebagai acuan, selain menggunakan KKM mata pelajaran
Matematika kelas IV MI Negeri 5 Boyolali sebesar 65, peneliti juga
menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL) yakni sebesar 85%.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan evaluasi formatif yang berupa
tes subjektif.
Di bawah ini adalah data nilai ulangan harian mata pelajaran
Matematika siswa kelas IV MI Negeri 5 Boyolali sebelum menggunakan
media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan:
94
Tabel 4.1
Nilai Ulangan Harian Matematika Kelas IV
No Nama KKM Nilai
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1. Aghnia Syifa Z 65 50
2. Alwi Romadhoni 65 50
3. Ananda Satria D A 65 90
4. Ashila Faza R 65 90
5. Dhendy Bagus T 65 50
6. Dimas Surya H 65 80
7. Erika Wulan A 65 70
8. Farida Listiyani 65 40
9. Geiska Septi P 65 80
10. Luna Deviana 65 40
11. Maulana Haviar R 65 80
12. Miftakhur Royyan 65 50
13. Muhammad Nur R 65 50
14. Muhammad Syafi’i 65 70
15. Rani Alvia P 65 50
16. Ray Fatma V A 65 70
17. Shanastasya Mavi M 65 80
18. Valenria Yaser A 65 70
19. Yova Fitrah L A 65 80
Jumlah 1.240 11 8
Rata-rata 65,26
Presentase Ketuntasan 57,89% 42,11%
2. Deskripsi Data Siklus I
Pada proses pembelajaran siklus I dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan, sudah ada peningkatan
nilai siswa dan hasil belajar siswa cukup memuaskan. Dari lembar kerja
siswa siklus I diperoleh data nilai 19 siswa kelas IV MI Negeri 5 Boyolali.
Adapun rincian data nilai siswa mata pelajaran Matematika materi operasi
hitung bilangan bulat dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat
95
peraga pita garis bilangan pada proses pembelajaran siklus I adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Nama KKM Nilai
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1. Aghnia Syifa Z 65 60
2. Alwi Romadhoni 65 50
3. Ananda Satria D A 65 90
4. Ashila Faza R 65 90
5. Dhendy Bagus T 65 60
6. Dimas Surya H 65 90
7. Erika Wulan A 65 80
8. Farida Listiyani 65 90
9. Geiska Septi P 65 70
10. Luna Deviana 65 60
11. Maulana Haviar R 65 90
12. Miftakhur Royyan 65 70
13. Muhammad Nur R 65 70
14. Muhammad Syafi’i 65 80
15. Rani Alvia P 65 60
16. Ray Fatma V A 65 70
17. ShanastasyaMavi M 65 90
18. Valenria Yaser A 65 60
19. Yova Fitrah L A 65 90
Jumlah 1.420 13 6
Rata-rata 74,74
Presentase Ketuntasan 68,42% 31,58%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
terdapat 13 (68,42%) siswa memperoleh nilai ≥65 atau telah mencapai
KKM, sementara terdapat 6 (31,58%) siswa yang memperoleh nilai di
bawah 65 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal yang
dicapai dalam siklus I ini, sebesar 68,42%.
96
3. Deskripsi Data Siklus II
Pada siklus II hasil belajar siswa kelas IV MI Negeri 5 Boyolali
pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung bilangan bulat
dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis
bilangan sangat memuaskan, ditandai dengan adanya peningkatan nilai
siswa dari siklus I ke siklus II. Adapun rincian nilai siswa pada siklus II
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Nilai Hasil Belajar Siklus II
No Nama KKM Nilai
Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1. Aghnia Syifa Z 65 60
2. Alwi Romadhoni 65 100
3. Ananda Satria D A 65 100
4. Ashila Faza R 65 100
5. Dhendy Bagus T 65 80
6. Dimas Surya H 65 100
7. Erika Wulan A 65 100
8. Farida Listiyani 65 60
9. Geiska Septi P 65 100
10. Luna Deviana 65 100
11. Maulana Haviar R 65 80
12. Miftakhur Royyan 65 100
13. Muhammad Nur R 65 80
14. Muhammad Syafi’i 65 80
15. Rani Alvia P 65 80
16. Ray Fatma V A 65 100
17. Shanastasya Mavi M 65 100
18. Valenria Yaser A 65 100
19. Yova Fitrah L A 65 100
Jumlah 1.720 17 2
Rata-rata 90,53
Presentase Ketuntasan 89,47% 10,53%
97
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
terdapat 17 (89,47%) siswa memperoleh nilai ≥65 atau telah mencapai
KKM. Ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus II ini sebesar
89,47%.
B. Pembahasan
Pembelajaran Matematika materi operasi hitung bilangan bulat dengan
penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan
mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV MI Negeri 5
Boyolali. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dari sebelum
penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan, nilai
hasil belajar siklus I dan hasil belajar siklus II selalu mengalami peningkatan.
Adapun data perbandingan nilai hasil belajar antar siklus sebagai berikut:
Tabel 4.4
Gabungan Nilai Hasil Belajar Antar Siklus
No Nama
Nilai
Pra
Siklus Siklus I Siklus II
1. Aghnia Syifa Z 50 60 60
2. Alwi Romadhoni 50 50 100
3. Ananda Satria D A 90 90 100
4. Ashila Faza R 90 90 100
5. Dhendy Bagus T 50 60 80
6. Dimas Surya H 80 90 100
7. Erika Wulan A 70 80 100
8. Farida Listiyani 40 90 60
9. Geiska Septi P 80 70 100
10. Luna Deviana 40 60 100
11. Maulana Haviar R 80 90 80
12. Miftakhur Royyan 50 70 100
13. Muhammad Nur R 50 70 80
14. Muhammad Syafi’i 70 80 80
98
15. Rani Alvia P 50 60 80
16. Ray Fatma V A 70 70 100
17. Shanastasya Mavi M 80 90 100
18. Valenria Yaser A 70 60 100
19. Yova Fitrah L A 80 90 100
Rata-rata 65,26 74,74 90,53
Ketuntasan Klasikal 57,89% 68,42% 89,47%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui ketuntasan klasikal dari pra
siklus ke siklus I mengalami peningkatan yakni dari 57,89% meningkat
menjadi 68,42%. Begitu juga, dengan siklus II yang mengalami peningkatan
dari ketuntasan klasikal siklus I yakni dari 68,42% menjadi 89,47%. Data
tersebut dapat menunjukkan bahwa pelaksanaan PTK dengan penerapan media
slide PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan ini berhasil meningkatkan
hasil belajar siswa.
Adapun penjabaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada
siswa kelas IV MI Negeri 5 Boyolali sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan
post-test dan lembar observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data
tentang nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Pada pembelajaran siklus I diperoleh data nilai evaluasi
siswa, yaitu 13 (68,42%) siswa memperoleh nilai ≥ 65 atau telah
mencapai KKM, sementara terdapat 6 (31,58%) siswa yang
memperoleh nilai di bawah 65 atau belum mencapai KKM.
99
Pencapaian pada siklus I ini, hanya sebesar 68,42%. Perolehan
nilai hasil belajar siklus I ini dapat dilihat pada gambar:
Gambar 4.1 Nilai Hasil Belajar Siklus I
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat proses
pembelajaran dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat
peraga pita garis bilangan yang berlangsung pada siklus I:
Tabel 4.5
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus I
No Nama
Aspek yang Dinilai
Teliti Kerja
keras Mandiri
K C B K C B K C B
1. Aghnia Syifa Z
2. Alwi Romadhoni
3. Ananda Satria D A
68,42%
31,58%
Hasil Belajar Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
100
4. Ashila Faza R
5. Dhendy Bagus T
6. Dimas Surya H
7. Erika Wulan A
8. Farida Listiyani
9. Geiska Septi P
10. Luna Deviana
11. Maulana Haviar R
12. Miftakhur Royyan
13. Muhammad Nur R
14. Muhammad Syafi’i
15. Rani Alvia P
16. Ray Fatma V A
17. Shanastasya Mavi M
18. Falensia Yaser A
19. Yova Fitrah L A
Jumlah 1 9 9 7 12 5 14
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus I masih tergolong dalam kategori cukup baik.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran
101
dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita
garis bilangan yang berlangsung pada siklus I:
Tabel 4.6
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus I
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1.
Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi yang
akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
2.
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
3.
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4.
Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon pertanyaan
siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
102
waktu yang disediakan
5.
Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6.
Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam
penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
7.
Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8.
Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus
selalu belajar
Jumlah 48 28 0
Total 76
Kategori Baik
103
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai: Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja
guru dalam proses pembelajaran pada siklus I berada dalam
kategori baik. Adapun penjabaran hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat
peraga pita garis bilangan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a) Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Pertama, guru memeriksa kerapian dan kesiapan siswa,
kemudian guru membuka pelajaran dengan salam, memimpin
doa, dan melakukan presensi terhadap kehadiran siswa. Setelah
itu, guru memberi motivasi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran serta mengkaitkan materi yang akan
disampaikan.
b) Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran sikap guru perlu
diperhatikan, guru melakukan variasi gerakan badan namun
tidak mengganggu perhatian siswa guna memperjelas apa yang
disampaikan guru. Mobilitas posisi mengajar juga penting,
104
guru tidak hanya mengajar pada posisi yang menetap, misalnya
berjalan ke samping kanan, samping kiri ataupun belakang.
c) Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Guru dapat menerangkan materi operasi hitung bilangan
bulat dengan baik dan jelas, serta jelas dan relevan dalam
memberikan contoh. Sehingga siswa dapat memahami materi
yang disampaikan oleh guru.
d) Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu
menyajikan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator
yang tertulis di RPP. Pada saat proses pembelajaran dengan
penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis
bilangan berlangsung, guru mampu melaksanakan langkah-
langkah kegiatan pembelajaran dengan runtut dan mampu
memanfaatkan alokasi waktu dengan baik. Keterampilan guru
dalam mengatur siswa saat berlangsungnya pembelajaran dan
dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam mengikuti
pembelajran cukup baik.
e) Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran ini guru sudah menerapkan media
dan alat peraga secara efektif dan efisien, dan telah melibatkan
siswa dalam penerapan media dan alat peraga tersebut.
105
f) Evaluasi Pembelajaran
Proses evaluasi pembelajaran berjalan cukup lancar,
meskipun terdapat beberapa siswa yang belum mampu
mengerjakan tes evaluasi secara mandiri. Namun guru mampu
menilai hasil evaluasi sesuai dengan RPP.
g) Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam menutup pembelajaran guru memberikan
kesimpulan materi dengan baik, memberi kesempatan bagi
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami,
menjawab pertanyaan siswa dengan baik, dan
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya. Yang terakhir guru menutup pembelajaran dengan
salam dan doa.
2. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II peneliti
mempertimbangkan beberapa kekurangan maupun kendala yang muncul
selama proses pembelajaran pada siklus I. Proses pembelajaran yang
dilakukan masih sama dengan siklus I yaitu dengan penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan.
a. Data Hasil Pengamatan
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Pada pembelajaran siklus II diperoleh data nilai evaluasi
siswa, yaitu 17 (89,47%) siswa memperoleh nilai ≥ 65 atau telah
106
mencapai KKM, dan ketuntasan klasikal yang dicapai dalam siklus
II ini sebesar 89,47%.
Perolehan nilai hasil belajar siklus II ini dapat dilihat pada
gambar:
Gambar 4.2 Nilai Hasil Belajar Siklus II
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada saat proses
pembelajaran dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat
peraga pita garis bilangan yang berlangsung pada siklus II:
89,47%
10,53%
Hasil Belajar Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
107
Tabel 4.7
Lembar Observasi terhadap Siswa Siklus II
No Nama
Aspek yang Dinilai
Teliti Kerja
keras Mandiri
K C B K C B K C B
1. Aghnia Syifa Z
2. Alwi Romadhoni
3. Ananda Satria D A
4. Ashila Faza R
5. Dhendy Bagus T
6. Dimas Surya H
7. Erika Wulan Astuty
8. Farida Listiyani
9. Geiska Septi Putri
10. Luna Deviana R
11. Maulana Haviar
12. Miftakhur Royyan
13. Muhammad Nur R
14. Muhammad Syafi’i
15. Rani Alvia Putri
16. Ray Fatma Vella A
17. Shanastasya Mavi M
18. Falensia Yaser A
19. Yova Fitrah L A
Jumlah 0 2 17 0 1 18 0 0 19
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
108
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus II tergolong dalam kategori baik.
3) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan
untuk mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran
dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita
garis bilangan yang berlangsung pada siklus II:
Tabel 4.8
Lembar Observasi terhadap Guru Siklus II
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Skor
A B C
1.
Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi
yang sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar
yang akan diberikan
2.
Sikap Guru dalam Proses
Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
3.
Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
109
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4.
Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan
belajar yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai
dengan tujuan/indikator yang telah
ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam
menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5.
Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan
media dengan materi yang
disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam
penggunaan media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian
siswa dalam kegiatan pembelajaran
6.
Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis
ragam penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP
7.
Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8.
Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun
kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan
110
belajar yang akan dipelajari
berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus
selalu belajar
Jumlah 60 20 0
Total 80
Kategori Baik
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja
guru dalam proses pembelajaran pada siklus II berada dalam
kategori baik. Adapun penjabaran hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan penerapan media slide PowerPoint dan alat
peraga pita garis bilangan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a) Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Pertama, guru memeriksa kerapian dan kesiapan siswa,
kemudian guru membuka pelajaran dengan salam, memimpin
doa, dan melakukan presensi terhadap kehadiran siswa. Setelah
itu, guru memberi motivasi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran serta mengkaitkan materi yang akan
disampaikan.
111
b) Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran sikap guru perlu
diperhatikan, guru melakukan variasi gerakan badan namun
tidak mengganggu perhatian siswa guna memperjelas apa yang
disampaikan guru. Mobilitas posisi mengajar juga penting,
guru tidak hanya mengajar pada posisi yang menetap, misalnya
berjalan ke samping kanan, samping kiri ataupun belakang.
c) Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Guru dapat menerangkan materi penyelesaian soal cerita
pada operasi hitung bilangan bulat dengan baik dan jelas, serta
jelas dan relevan dalam memberikan contoh. Sehingga siswa
dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru.
d) Kegiatan Belajar Mengajar ( Proses Pembelajaran)
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu
menyajikan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan dan indikator
yang tertulis di RPP. Pada saat proses pembelajaran dengan
penerapan media slide PowerPoint dan alat peraga pita garis
bilangan berlangsung, guru mampu melaksanakan langkah-
langkah kegiatan pembelajaran dengan runtut dan mampu
memanfaatkan alokasi waktu dengan baik. Keterampilan guru
dalam mengatur siswa saat berlangsungnya pembelajaran sudah
baik, hingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Dan
112
guru mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
e) Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran ini guru sudah menerapkan media
dan alat peraga secara efektif dan efisien, dan telah melibatkan
siswa dalam penerapan media dan alat peraga tersebut.
f) Evaluasi Pembelajaran
Proses evaluasi pembelajaran berjalan lancar, semua
siswa mengerjakan lembar kerja siswa siklus II dengan
mandiri. Guru juga mampu menilai hasil kerja siswa siklus II
sesuai dengan RPP.
g) Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam menutup pembelajaran guru memberikan
kesimpulan materi dengan baik, memberi kesempatan bagi
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami,
menjawab pertanyaan siswa dengan baik, dan
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya. Guru juga memberikan tugas kepada siswa secara
individu. Yang terakhir guru menutup pembelajaran dengan
salam dan doa.
Berdasarkan data-data di atas penerapan media slide
PowerPoint dan alat peraga pita garis bilangan pada siklus II ini
mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
113
Matematika materi operasi hitung bilangan bulat. Hal ini
dibuktikan dengan data nilai setiap siklus. Media dan alat peraga
ini juga menjadikan siswa lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran, dan dapat menciptakann pembelajaran yang
menyenangkan sehingga siswa memiliki pemahaman yang
mendalam mengenai materi yang disampaikan oleh guru.
3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Tabel 4.9
Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus I
Siklus Kategori Jumlah Presentase Rata-
rata
Peningkatan
Pra
Siklus
Tuntas 11 57,89%
65,26 Tidak
Tuntas 8 42,11%
Siklus I
Tuntas 13 68,42%
74,74 9,48 Tidak
Tuntas 6 31,58%
Siklus II
Tuntas 17 89,47%
90,53 15,79 Tidak
Tuntas 2 10,53%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
kelas IV MI Negeri 5 Boyolali mengalami peningkatan pada setiap
siklusnya. Pada siklus I hasil belajar mengalami peningkatan dari 11
(57,89%) siswa yang tuntas menjadi 13 (68,42%) siswa yang tuntas. Pada
siklus II hasil belajar meningkat dari 13 (68,42%) siswa yang tuntas
menjadi 17 (89,47%) siswa yang tuntas.
114
Hal ini dapat digambarkan menggunakan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Gambar tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Matematika
materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas IV MI Negeri 5
Boyolali meningkat setelah penggunaan media slide PowerPoint dan alat
peraga pita garis bilangan.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah ketuntasan siswa
Jum
lah s
isw
a
115
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di MI Negeri 5
Boyolali dapat disimpulkan bahwa penerapan media slide PowerPoint dan alat
peraga pita garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada
mata pelajaran Matematika materi operasi hitung bilangan bulat. Peningkatan
hasil belajar ditandai dengan nilai siswa yang mencapai KKM sebesar 65, yakni
pada pra siklus nilai dari 19 siswa diketahui hanya 11 (57,89%) yang tuntas
dengan nilai rata-rata sebesar 65,26. Pada siklus I meningkat menjadi 13 (68,42%)
siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 74,74. Pada siklus II mengalami
peningkatan yaitu sebanyak 17 (89,47%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata
sebesar 90,53. Serta adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus
I sebesar 68,42 % dan siklus II sebesar 89,47%. Hal ini berarti pencapaian sebesar
89,47% lebih besar dari Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu sebesar 85%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
sekolah adalah:
1. Guru
Hendaknya guru lebih kreatif dalam mengajar agar siswa tidak
mudah bosan pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu hendaknya
116
guru juga melibatkan siswa secara aktif, sehingga siswa tidak cenderung
pasif dan sebaiknya guru tidak menjadikan siswa sebagai objek penerima
saja namun juga melakukan apa yang sedang dipelajari.
2. Siswa
Diharapkan siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, dan
lebih memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar, khususnya pada mata pelajaran Matematika.
3. Sekolah
Bagi pihak sekolah sebaiknya mengadakan pembinaan terhadap
guru untuk melatih kreatifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Sehingga pembelajaran akan lebih menarik minat siswa jika gurunya lebih
kreatif, dan inovatif.
117
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, Durri. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ahmadi, Abu & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Al-Qur’an dan Terjemahnya. 1984. Departemen Agama RI.
Arifin. 2011. Penetapan KKM. Jurnal
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Badan Standar Nasional Pendidikan.2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto & Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika SD & MI.
Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Dekdiknas.
Hasan, Cholijah. 1994. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan._____________:
Al-Ikhlas.
Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Hudoyo, Herman.1998. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar..
Karso, dkk. 2013. Pendidikan Matematika I. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
118
Kholidiyah, Khoiriyatun. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Benda
Kongkret pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.Skripsi. Salatiga: Instititut
Agama Islam Negeri.
Maulanah, Siti. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Pengurangan Bilangan Bulat melalui Media Pita Garis Bilangan pada
Siswa Kelas V MI Darus Salam Gresik.Skripsi. Surabaya: UIN Sunan
Ampel.
Muhsetyo, Gatot. 2012. Pembelajaran Matematika SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Mutijah & Ifada Novikasari. 2009. Bilangan dan Aritmatika. Purwokerto: STAIN
Purwokerto Pers.
Probowati, Inayah, dkk. 2013/2014. Pengembangan Media Pembelajaran
Mekanika Teknik Berbasis Animasi di SMK Teknik Gambar Bangunan
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal.______________________
Riduwan.2015. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (Teknik Bermain
Konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika). Yogyakarta:
Teras.
Sanaky, Hujair AH.2015. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Setianingsih, Tri Hartanti. 2012. Penggunaan Mesia Power Point Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Pecahan
Sederhana Pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Ngaren Semester II Tahun
Pelajaran 2011/ 2012. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana.
Soedjadi. 1999/2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (Konstatasi
Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan). Jakarta: Departemen
Pendidikan Naisional.
Sodikin, Ahmad. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-Ciri Khusus
Makhluk Hidup Melalui Media Power Point Pada Siswa Kelas 6 MI
Maarif Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2016. Salatiga: IAIN.
119
Subandi. 2014. Upaya peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan
Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match Siswa Kelas V MI
Ma’arif Grabag 1 Grabag Magelang TA 2013/2014. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Sudarwanto & Ibnu Hadi. 2014. Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran
Matematika Sekolah Dasar untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Matematis Siswa. Jurnal. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sundayana, Rostina. 2016. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran
Matematika (Untuk guru, calon guru, orang tua, dan para pecinta
matematika). Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem).
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suwardi, Anitah, W. S., Akhyar, M. & Asrowi. 2017. Gender Bias in Islamic
Textbooks for Muslim Children in Indonesia. Attarbiyah: Journal of
Islamic Culture and Education. 2 (2). 214-235.
Suwardi, Anitah, W. S., Akhyar, M. & Asrowi. 2017. The Relevance Of Pictures
As Media In Thematic Learning Book With Pluralism Values In Indonesia.
International Journal of Law, Government and Communication (IJLGC). 2
(6). 01-08.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Uno, Hmazah B. & Masri Kudrat Umar. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam
Pembelajaran (Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan).
Jakarta: PT Bumi Aksara
Usman, M. Basyiruddin & Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers.
120
Vandini, Intan. 2015. Peran Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa. Jurnal. Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.
Zaenatun, Siti. 2011. Penggunaan Alat Peraga Wayang Dalam Pembelajaran
Matematika untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas
IV SD Negeri 1 Bandar Sakti Kecamatan Terusan Nunyai Lampung
Tengah.Skripsi. Lampung Tengah: Universitas Lampung
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Negeri 5 Boyolali
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV/ 2 (Dua)
Materi Pokok : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Pembelajaran : ke 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. KI-1 : menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. KI-2 : menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengankeluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
3. KI-3 : memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. KI-4 : menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.8 Memahami pola
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
bulat dengan
menggunakan hal-hal
yang konkret dan garis
bilangan.
3.8.1. Menemukan cara penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dengan
menggunakan pita garis bilangan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru dengan slide PowerPoint dan
bereksplorasi dengan pita garis bilangan, siswa mampu menentukan
hasil operasi penjumlahan bilangan bulat dengan tepat.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru dengan slide PowerPoint dan
bereksplorasi dengan pita garis bilangan, siswa mampu menentukan
hasil operasi pengurangan bilangan bulat dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran
1. Memahami Bilangan Bulat
Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol, dan bilangan bulat
negatif.
Bilangan-bilangan yang lebih besar dari nol disebut bilangan positif(+).
Bilangan-bilangan yang lebih kecil dari nol disebut bilangan negatif(-).
Perhatikan garis bilangan berikut:
2. Penjumlahan dan Pengurangan dua bilangan bulat menggunkan model
pendekatan gris bilangan maju-mundur.
3. Penjumlahan Bilangan Bulat
a. 2 + 3 = …
–5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5
Bilangan Bulat Negatif
Bilangan Bulat Positif
Nol
Bilangan bulat
positif maju
nol diam
negatif mundur
Operasi
tamba
h terus
kurang
balik arah
1 0
Jadi, 2 + 3 = 5
b. –2 + (– 3) = …
3
-3
4
-4
5
Jadi, – 2 + (– 3) = –5
c. –2 + 3 = . . .
1 0
-1
2
Jadi, -2 + 3 = 1
d. 5 + (-8) = …
Jadi, 5 + (-8) = -3
4. Pengurangan Bilangan Bulat
a. 5 – 9 = …
4
-4
5
-5
– 3
Jadi, 5 – 9 = -4
1 0
-1
2
-2
3
4
b. - 2 – (-7) = …
Jadi, - 2 – (-7) = 5
c. 3 – (-2) = …
Jadi, 3 – (-2) = 5
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Model : Active Learning
3. Metode : Ceramah, Demonstrasi, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan
F. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media dan Alat
a. Pita garis bilangan.
b. Mobil-mobilan.
c. LCD
d. Laptop
e. Papan tulis.
f. Spidol
2. Bahan
a. Lembar kerja siswa
b. Hasil kerja siswa
c. Bahan presentsi (Slide PowerPoint tentang bilangan bulat.
(Terlampir))
3. Sumber Belajar
a. Buku Siswa Terampil Berhitung Matematika : Bilangan Bulat Kelas
IV. (Buku Terampil Berhitung Matematika Kurikulum 2013, Jakarta :
Penerbit Erlangga, 2013), halaman 117-132.
b. Buku Sekolah Elektronik : Bilangan Bulat. (Buku Ayo Belajar
Matematika 4, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008), halaman 137-149.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan berisi urian:
1 Guru memberi salam, mengajak semua
siswa berdo’a, melakukan komunikasi
tentang kehadiran siswa, guru memeriksa
kerapian pakaian siswa, posisi dan tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
2 Memberi motivasi dengan memberikan
penjelasan mengenai pentingnya
mempelajari materi bilangan bulat yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Misalnya: dengan mempelajari materi
bilangan bulat kita dapat menghitung
temperatur udara saat ini, posisi kita saat
sedang ada di lift, kedalaman orang yang
sedang menyelam dan lain sebaginya.
3 Melakukan apresepsi tentang materi yang
10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
telah dipelajari sebelumnya mengenai
pengertian bilangan bulat, mengurutkan
bilangan bulat, dan lawan bilangan.
4 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai. Sub
tema : “Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat” tentang operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.
5 Guru mempersiapkan Pita Garis Bilangan
yang digunakan untuk operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat dan membagi siswa menjadi 5
kelompok.
Kegiatan
Inti
Langkah-langkah kegiatan:
Mengamati
1 Guru menjelaskan pengertian bilangan bulat
dan konsep penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dengan slide PowerPoint.
2 Guru mendemonstrasikan operasi hitung
penjumlahan pada bilangan bulat dengan
Pita Garis Bilangan.
3 Guru mendemonstrasikan operasi hitung
pengurangan pada bilangan bulat dengan
Pita Garis Bilangan.
Menanya
Siswa dan guru bertanya jawab tentang
bilangan bulat.
Mencoba
1 Masing-masing kelompok berdiskusi
tentang operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
2 Secara bergantian siswa mencoba
bereksplorasi dengan Pita Garis Bilangan.
Mengasosiasikan
Siswa mengerjakan soal pada Lembar Kerja
Siswa yang telah diberikan, sesui dengan
penjelasan dari guru dan mempraktikan
langsung mengenai operasi hitung
pengurangan dan penjumlahan bilangan
bulat dengan Pita Garis Bilangan.
Mengkomunikasikan Perwakilan dari masing-masing kelompok
55 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
maju ke depan kelas untuk mempraktikkan
proses operasi hitung bilangan bulat dan
menuliskan hasilnya di papan tulis.
Penutup Kegiatan penutup meliputi:
1 Guru melakukan evaluasi pembelajaran “
anak-anak ku semuanya sudah pandai-
pandai ya dalam menghitung hasil
penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat dengan Pita Garis Bilangan”.
2 Guru menyampaikan kesimpulan setelah
akhir pembelajaran. Misalnya “ hari ini kita
sudah belajar operasi hitung pada
penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat”. Manfaat tidak langsung : siswa
mengetahui kegunaan bilangan negatif.
3 Guru menyampaikan pesan moral kepada
siswa untuk mempelajari apa yang sudah
dipelajari pada hari ini dan membacanya
kembali di rumah.
4 Merapikan tempat duduk, salam, dan doa
penutup.
5 menit
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian: Sikap
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SIKLUS I
Kelas : IV B
Semester : 2
Tanggal : 10 April 2018
Beri tanda ( V ) pada kolom yang sesuai !
No Nama
Aspek yang Dinilai
Teliti Kerja
keras Mandiri
K C B K C B K C B
1. Aghnia Syifa Z
2. Alwi Romadhoni
3. Ananda Satria D A
4. Ashila Faza R
5. Dhendy Bagus T
6. Dimas Surya H
7. Erika Wulan A
8. Farida Listiyani
9. Geiska Septi P
10. Luna Deviana
11. Maulana Haviar R
12. Miftakhur Royyan
13. Muhammad Nur R
14. Muhammad Syafi’i
15. Rani Alvia P
16. Ray Fatma V A
17. Shanastasya Mavi M
18. Falensia Yaser A
19. Yova Fitrah L A
Keterangan :
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
2. Penilaian: Pengetahuan
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
Nama :
Kelas :
Nomor Absen :
Tanggal :
Tentukan nilai n (gunakan Pita Garis Bilangan).
1. 8 + 9 = n; n = ….
2. 11 + (-3) = n; n = ….
3. -7 + (-8) = n; n = ….
4. -7 + 19 = n; n = ….
5. 15 + (-17) = n; n = ….
6. 18 – 9 = n; n = ….
7. 12 – (-4) = n; n = ….
8. -9 – 5 = n; n = ….
9. 5 – 17 = n; n = ….
10. -15 – (-19) = n; n = ….
Kunci Jawaban:
1. 17 6. 9
2. 8 7. 16
3. -15 8. -14
4. 12 9. -12
5. -2 10. 4
*Pedoman Penskoran:
a. Nilai =
x 100
b. Kriteria Nilai:
Masing-masing soal memiliki skor 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Negeri 5 Boyolali
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : IV/ 2 (Dua)
Materi Pokok : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Pembelajaran : ke 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 Menit)
A. Kompetensi Inti
1 KI-1 : menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2 KI-2 : menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengankeluarga, teman, guru,
dan tetangganya.
3 KI-3 : memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4 KI-4 : menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa
yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.8 Memahami pola
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
bulat dengan
menggunakan hal-hal
yang konkret dan garis
bilangan.
3.8.2 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
C. Tujuan Pembelajaran
1 Setelah mendengarkan penjelasan guru dengan slide PowerPoint dan
bereksplorasi dengan pita garis bilangan, siswa mampu menentukan
hasil operasi penjumlahan bilangan bulat dengan tepat.
2 Setelah mendengarkan penjelasan guru dengan slide PowerPoint dan
bereksplorasi dengan pita garis bilangan, siswa mampu menentukan
hasil operasi pengurangan bilangan bulat dengan tepat.
3 Setelah mendengarkan penjelasan guru dengan slide PowerPoint dan
bereksplorasi dengan pita garis bilangan, siswa mampu menyelesaikan
masalah operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan
tepat.
D. Materi Pembelajaran
1 Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan penjumlahan bilangan
bulat
Contoh:
GunakanPita Garis Bilangan untuk mengerjakan soal cerita di bawah ini!
a. Bersama ayahnya, Ali mengendarai mobil menuju rumah Ana yang
berjarak 3 km dari rumahnya. Kemudian Ali pergi ke rumah Ani
yang berjarak 4 km dari rumah Ana. Berapa jarak rumah Ali ke
rumah Ani?
Diketahui:
a) Rumah Ali sebagai titik 0.
b) Jarak dari rumah Ali ke rumah Ana 3 km, maka bentuk
matematikanya 3.
c) Kemudian Ali melanjutkan perjalanan ke rumah Ani yang
berjarak 4 km dari rumah Ana, maka bentuk matematikanya 4.
d) Karena melanjutkan perjalanan maka menunjukkan operasi
hitung penjumlahan (+).
Ditanya:
Berapa jarak rumah Ali ke rumah Ani?
Penyelesaian:
3 + 4 = 7
Langkah-langkah:
1) Mobil berada pada titik 0 menghadap ke arah positif.
2) Mobil bergerak maju sebanyak 3 satuan.
3) Kemudian mobil maju lagi sebanyak 4 satuan.
4) Posisi terakhir menunjukkan hasil dari 3 + 4 = 7.
Jadi, jarak rumah Ali ke rumah Ani adalah 7 km.
b. Jarak dari rumah ke kantor ayah adalah 20 km. Saat perjalanan
pulang dari kantor, ayah mampir ke tempat pencucian mobil yang
jaraknya 7 km dari kantor. Berapa km lagi jarak yang harus
ditempuh ayah untuk tiba di rumah?
Diketahui:
1) Rumah sebagai titik 0.
2) Jarak dari rumah ke kantor ayah adalah 20 km, maka bentuk
matematikanya 20.
3) Saat perjalanan pulang, ayah mampir ke tempat cucian mobil
yang jaraknya 7 km dari kantor, maka bentuk matematikanya 7.
4) Karena perjalanan pulang maka arah mobil putar balik dari
posisi berangkat, maka bentuk operasi matematikanya (-)
/kurang.
Ditanya:
Berapa km lg jarak yang harus ditempuh ayah untuk tiba di rumah?
Penyelesaian:
20 – 7 = 13
Langkah-langkah:
1) Mobil berada pada titik 0 menghadap ke arah positif.
2) Mobil bergerak maju sebanyak 20 satuan.
3) Karena operasi pengurangan maka mobil putar arah.
4) Kemudian mobil maju sebanyak 7 satuan.
5) Posisi terakhir menunjukkan hasil dari 20 – 7 = 13.
Jadi, jarak yang harus ditempuh ayah untuk tiba di rumah adalah 13
km lagi.
E. Metode Pembelajaran
1 Pendekatan :Scientific
2 Model : Active Learning
3 Metode : Ceramah, Demonstrasi, Drill, Tanya Jawab, Diskusi,
Penugasan
F. Media dan Sumber Pembelajaran
1 Media dan Alat
a. Pita garis bilangan.
b. Mobil-mobilan.
c. LCD
d. Laptop
e. Papan tulis.
f. Spidol
2 Bahan
a. Lembar kerja siswa
b. Hasil kerja siswa
c. Bahan presentsi (Slide PowerPoint tentang bilangan bulat.
(Terlampir))
3 Sumber Belajar
a. Buku Siswa Terampil Berhitung Matematika : Bilangan Bulat Kelas
IV. (Buku Terampil Berhitung Matematika Kurikulum 2013, Jakarta :
Penerbit Erlangga, 2013), halaman 117-132.
b. Buku Sekolah Elektronik : Bilangan Bulat. (Buku Ayo Belajar
Matematika 4, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008), halaman 137-149.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan berisi urian:
1 Guru memberi salam, mengajak semua
siswa berdo’a, melakukan komunikasi
tentang kehadiran siswa, guru memeriksa
kerapian pakaian siswa, posisi dan tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
2 Memberi motivasi dengan memberikan
penjelasan mengenai pentingnya
mempelajari materi bilangan bulat yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Misalnya: dengan mempelajari materi
bilangan bulat kita dapat menghitung
temperatur udara saat ini, posisi kita saat
sedang ada di lift, kedalaman orang yang
sedang menyelam dan lain sebaginya.
3 Melakukan apresepsi tentang materi yang
telah dipelajari sebelumnya mengenai
pengertian bilangan bulat, operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.
4 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai. Sub
tema : “Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat” tentang menyelesaikan
masalah operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
5 Guru mempersiapkan laptop dan LCD
10 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
untuk menayangkan media PowerPoint.
6 Guru mempersiapkan Pita Garis Bilangan
yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah terkait operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dan
membagi siswa menjadi 5 kelompok.
Kegiatan
Inti
Langkah-langkah kegiatan:
Mengamati
1 Guru menjelaskan contoh soal cerita
tentang operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan bulat dengan
slide Powerpoint.
2 Guru mendemonstrasikan contoh soal cerita
tentang operasi hitung penjumlahan pada
bilangan bulat dengan Pita Garis Bilangan.
3 Guru mendemonstrasikan contoh soal cerita
tentang operasi hitung pengurangan pada
bilangan bulat dengan Pita Garis Bilangan.
Bertanya
Siswa dan guru bertanya jawab tentang soal
cerita bilangan bulat yang belum dipahami
siswa.
Mencoba
1 Setiap siswa menulis soal yang dituliskan
guru di papan tulis sebagai bahan latian
menyelesaikan masalah terkait operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.
2 Masing-masing kelompok berdiskusi
tentang latihan soal cerita operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.
3 Secara bergantian siswa mencoba
bereksplorasi dengan Pita Garis Bilangan.
Mengasosiasikan
Siswa mengerjakan latihan soal cerita yang
di tuliskan guru di papan tulis dan
mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang
telah diberikan, sesui dengan penjelasan
dari guru dan mempraktikan langsung
mengenai soal cerita operasi hitung
pengurangan dan penjumlahan bilangan
bulat menggunakan Pita Garis Bilangan.
55 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari masing-masing kelompok
maju ke depan kelas untuk mempraktikkan
proses operasi hitung latihan soal cerita
pada bilangan bulat dan menuliskan
hasilnya di papan tulis.
Penutup Kegiatan penutup meliputi:
1. Guru melakukan evaluasi pembelajaran “
anak-anak ku semuanya sudah pandai-
pandai ya dalam menghitung hasil
penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat dengan Pita Garis Bilangan”.
2. Guru menyampaikan kesimpulan setelah
akhir pembelajaran. Misalnya “ hari ini kita
sudah belajar menyelesaikan masalah terkait
operasi hitung pada penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat”. Manfaat tidak
langsung : siswa mengetahui kegunaan
bilangan negatif.
3. Guru menyampaikan pesan moral kepada
siswa untuk mempelajari apa yang sudah
dipelajari pada hari ini dan membacanya
kembali di rumah.
4. Merapikan tempat duduk, salam, dan doa
penutup.
5 menit
H. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian: Sikap
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SIKLUS II
Kelas : IV B
Semester : 2
Tanggal : 19 April 2018
Beri tanda ( V ) pada kolom yang sesuai !
No Nama
Aspek yang Dinilai
Teliti Kerja
keras Mandiri
K C B K C B K C B
1. Aghnia Syifa Z
2. Alwi Romadhoni
3. Ananda Satria D A
4. Ashila Faza R
5. Dhendy Bagus T
6. Dimas Surya H
7. Erika Wulan A
8. Farida Listiyani
9. Geiska Septi P
10. Luna Deviana
11. Maulana Haviar R
12. Miftakhur Royyan
13. Muhammad Nur R
14. Muhammad Syafi’i
15. Rani Alvia P
16. Ray Fatma V A
17. Shanastasya Mavi M
18. Falensia Yaser A
19. Yova Fitrah L A
Keterangan :
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
2. Penilaian: Pengetahuan
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
Nama :
Kelas :
Nomor Absen :
Tanggal :
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Dua hari yang lalu, suhu udara di puncak gunung 5°C. Hari ini, suhu
udara naik 8°C. Berapa derajat Celsius suhu udara di puncak gunung
hari ini?
2. Suhu di sebuah freezer mula-mula -15C. Kemudian suhu dinaikkan
10C. Berapakah suhu di freezer tersebut sekarang?
3. Ada sebuah mobil berada pada sebuah garis bilangan, dan mobil
tersebut berdiri tepat di atas angka “0” menghadap ke arah kanan.
Mobil tersebut bergerak maju sebanyak 10 satuan, kemudian mobil
tersebut putar arah dan bergerak maju sebanyak 17 satuan. Di
manakah posisi mobil sekarang?
4. Suhu udara di Puncak Jaya pada siang hari adalah 17°C, menjelang
tengah malam suhu udara turun 19°C. Berapa derajatkah suhu udara
di puncak tersebut pada malam hari?
5. Suhu di tempat penyimpanan ikan adalah -7°C dan suhu di tempat
penyimpanan daging -9°C. Berapakah selisih suhu tempat
penyimpanan ikan dan daging?
Kunci Jawaban:
1. Diketahui:
a. Suhu udara dua hari yang lalu 5°C, maka bentuk matematikanya
5.
b. Suhu udara naik 8°C, maka bentuk matematikanya 8.
c. Karena naik maka operasi matematikanya penjumlahan (+).
Ditanya:
Berapa derajat Celsius suhu udara di puncak gunung hari ini?
Penyelesaian:
5 + 8 = 13
Langkah-langkah:
a. Mobil berada pada titik 0 menghadap ke arah kanan/ positif.
b. Mobil bergerak maju sebanyak 5 satuan.
c. Kemudian mobil bergerak maju lagi sebanyak 8 satuan.
d. Posisi terakhir menunjukkan hasil dari 5 + 8 = 13.
Jadi, suhu udara di puncak hari ini 13°C.
2. Diketahui:
a. Suhu awal -15°C, maka bentuk matematikanya -15.
b. Suhu dinaikkan 10°C, maka bentuk matematikanya 10.
Ditanya :
Berapakah suhu freezer sekarang?
Penyelesaian:
-15 + 10 = -5
Langkah-langkah:
a. Mobil berada pada titik 0 menghadap ke kanan/ positif.
b. Mobil bergerak mundur 15 satuan.
c. Kemudian mobil bergerak maju 10 satuan.
d. Posisi terakhir menunjukkan hasil dari -15 + 10 = -5.
Jadi, suhu freezer sekarang -5°C.
3. Diketahui:
a. Mobil berada di titik 0.
b. Mobil bergerak maju sebanyak 10 satuan, maka bentuk
matematikanya 10.
c. Mobil nergerak maju sebanyak 17 satuan, maka bentuk
matematikanya 17.
d. Karena putar arah, maka bentuk operasi matematikanya (-)
/kurang.
Ditanya:
Di manakah posisi mobil sekarang?
Penyelesaian:
10 – 17 = -7
Langkah-langkah:
a. Mobil berada pada titik 0 menghadap ke arah kanan/ positif.
b. Mobil bergerak maju sebanyak 10 satuan.
c. Karena operasi pengurangan maka mobil putar arah.
d. Kemudian mobil bergerak maju sebanyak 17 satuan.
e. Posisi terakhir menunjukkan hasil dari 10 – 17 = -7.
Jadi, posisi mobil sekarang berada pada angka -7.
4. Diketahui:
a. Suhu di Puncak Jaya pada siang hari 17°C, maka bentuk
matematikanya 17.
b. Suhu menjelang tengah malam 19°C, maka bentuk
matematikanya 19.
c. Karena suhu udara turun maka bentuk operasi matematikanya (-
) / pengurangan.
Ditanya:
Berapakah suhu udara di puncak pada malam hari?
Penyelesaian:
17 – 19 = -2
Langkah-langkah:
a. Mobil berada pada titik 0 menghadap ke kanan/ positif.
b. Mobil melangkah maju 17 satuan.
c. Kemudian mobil putar arah karena operasi pengurangan.
d. Mobil bergerak maju 19 satuan.
e. Posisi terakhir menunjukkan hasil dari 17 – 19 = -2.
Jadi, suhu udara di puncak pada malam hari -2°C.
5. Diketahui:
a. Suhu tempat penyimpanan ikan -7°C, maka bentuk
matematikanya -7.
b. Suhu tempat penyimpanan daging -9°C, maka bentuk
matematikanya -9.
c. Karena selisih maka bentuk matematikanya (-) / pengurangan.
Ditanya:
Berapakah selisih suhu penyimpanan ikan dan daging?
Penyelesaian:
-7 – (-9) = 2
Langkah-langkah:
a. Mobil berada pada titik 0 menghadap ke kanan/ positif.
b. Mobil melangkah mundur 7 satuan.
c. Kemudian mobil putar arah karena operasi pengurangan.
d. Mobil bergerak maju 9 satuan.
e. Posisi terakhir menunjukkan hasil dari -7 – (-9) = 2.
Jadi, selisih suhu penyimpanan daging dan ikan adalah 2°C.
DOKUMENTASI PENELITIAN
Alat Peraga Pita Garis Bilangan
Guru menerangkan operasi hitung bilangan bulat dengan slide PowerPoint
Demonstrasi guru tentang operasi hitung bilangan bulat dengan pita garis bilangan
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa dengan menggunakan pita garis bilangan
(Siklus I)
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa siklus I
Siswa mengerjakan latihan penyelesaian soal cerita pada bilangan bulat
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa menggunakan pita garis bilangan (Siklus
II)
Bersama guru, siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I
Nama :
Kelas :
Nomor Absen :
Tanggal :
Tentukan nilai n (gunakan Pita Garis Bilangan)
1. 8 + 9 = n; n = ….
2. 11 + (-3) = n; n = ….
3. -7 + (-8) = n; n = ….
4. -7 + 19 = n; n = ….
5. 15 + (-17) = n; n = ….
6. 18 – 9 = n; n = ….
7. 12 – (-4) = n; n = ….
8. -9 – 5 = n; n = ….
9. 5 – 17 = n; n = ….
10. -15 – (-19) = n; n = ….
LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II
Nama :
Kelas :
Nomor Absen :
Tanggal :
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Dua hari yang lalu, suhu udara di puncak gunung 5°C. Hari ini, suhu udara
naik 8°C. Berapa derajat Celsius suhu udara di puncak gunung hari ini?
2. Suhu di sebuah freezer mula-mula -15C. Kemudian suhu dinaikkan 10C.
Berapakah suhu di freezer tersebut sekarang?
3. Ada sebuah mobil berada pada sebuah garis bilangan, dan mobil tersebut
berdiri tepat di atas angka “0” menghadap ke arah kanan. Mobil tersebut
bergerak maju sebanyak 10 satuan, kemudian mobil tersebut putar arah
dan bergerak maju sebanyak 17 satuan. Di manakah posisi mobil
sekarang?
4. Suhu udara di Puncak Jaya pada siang hari adalah 17°C, menjelang tengah
malam suhu udara turun 19°C. Berapa derajatkah suhu udara di puncak
tersebut pada malam hari?
5. Suhu di tempat penyimpanan daging adalah -9°C dan suhu di tempat
penyimpanan ikan -7°C. Berapakah selisih suhu tempat penyimpanan
daging dan ikan?
NILAI ULANGAN HARIAN MATEMATIKA KELAS IV
No Nama Nilai
1. Aghnia Syifa Z 50
2. Alwi Romadhoni 50
3. Ananda Satria D A 90
4. Ashila Faza R 90
5. Dhendy Bagus T 50
6. Dimas Surya H 80
7. Erika Wulan A 60
8. Farida Listiyani 40
9. Geiska Septi P 80
10. Luna Deviana 40
11. Maulana Haviar R 80
12. Miftakhur Royyan 50
13. Muhammad Nur R 50
14. Muhammad Syafi’i 70
15. Rani Alvia P 60
16. Ray Fatma V A 70
17. Shanastasya Mavi M 80
18. Valensia Yaser A 70
19. Yova Fitrah L A 80
Rata-rata 65,26
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I
No Nama Nilai
1. Aghnia Syifa Z 60
2. Alwi Romadhoni 50
3. Ananda Satria D A 90
4. Ashila Faza R 90
5. Dhendy Bagus T 60
6. Dimas Surya H 90
7. Erika Wulan A 80
8. Farida Listiyani 90
9. Geiska Septi P 70
10. Luna Deviana 60
11. Maulana Haviar R 90
12. Miftakhur Royyan 70
13. Muhammad Nur R 70
14. Muhammad Syafi’i 80
15. Rani Alvia P 60
16. Ray Fatma V A 70
17. Shanastasya Mavi M 90
18. Valensia Yaser A 60
19. Yova Fitrah L A 90
Rata-rata 74,74
NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS II
No Nama Nilai
1. Aghnia Syifa Z 60
2. Alwi Romadhoni 100
3. Ananda Satria D A 100
4. Ashila Faza R 100
5. Dhendy Bagus T 80
6. Dimas Surya H 100
7. Erika Wulan A 100
8. Farida Listiyani 60
9. Geiska Septi P 100
10. Luna Deviana 100
11. Maulana Haviar R 80
12. Miftakhur Royyan 100
13. Muhammad Nur R 80
14. Muhammad Syafi’i 80
15. Rani Alvia P 80
16. Ray Fatma V A 100
17. Shanastasya M M 100
18. Valensia Yaser A 100
19. Yova Fitrah L A 100
Rata-rata 90,53
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
Nama Guru : Kunasiroh S.PdI.
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Kelas/Semester : IVB/ 2
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang
akan diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan
belajar (materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar
yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespon pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip
penggunaan media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media
dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam
penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus selalu
belajar
Jumlah 48 28 0
Total 76
Kategori Baik
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai: Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
Ampel, 10 April 2018
Observer,
Asri Ristiyani
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
Nama Guru : Kunasiroh, SPdI.
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Materi : Operasi Hitung Bilangan Bulat
Kelas/Semester : IV B/ 2
No. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skor
A B C
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan diberikan
e. Memberikan acuan bahan belajar yang akan
diberikan
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara
b. Variasi gerakan badan tidak mengganggu
perhatian siswa
c. Antusiasme dalam penampilan
d. Mobilitas posisi mengajar
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi
Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam
RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar
(materi)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan belajar
4. Kegiatan belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar
yang disampaikan
b. Penyajian bahan belajar sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
c. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespon pertanyaan siswa
d. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
5. Kemampuan Menggunakan Media
Pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan
media
b. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media
dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
d. Membantu meningkatkan perhatian siswa
dalam kegiatan pembelajaran
6. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan
b. Menggunakan bentuk dan jenis ragam
penilaian
c. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
7. Kemampuan Menutup Kegiatan
pembelajaran
a. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
c. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
8. Tindak Lanjut/Follow up
a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara
individu maupun kelompok
b. Menginformasikan materi/bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya
c. Memberikan motivasi untuk terus selalu
belajar
Jumlah 60 20 0
Total 80
Kategori Baik
Keterangan: Kriteria Penilaian:
Skor Nilai: Sangat Baik : 85 - 100
A = 3 (Sangat baik) Baik : 70 - 84
B = 2 (Baik) Cukup : 50 - 69
C = 1 (Cukup) Kurang : 0 – 49
Ampel, 19 April 2018
Observer,
Asri Ristiyani
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I
No Nama
Aspek yang Dinilai
Teliti Kerja
keras Mandiri
K C B K C B K C B
1. Aghnia Syifa Z
2. Alwi Romadhoni
3. Ananda Satria D A
4. Ashila Faza R
5. Dhendy Bagus T
6. Dimas Surya H
7. Erika Wulan A
8. Farida Listiyani
9. Geiska Septi P
10. Luna Deviana
11. Maulana Haviar R
12. Miftakhur Royyan
13. Muhammad Nur R
14. Muhammad Syafi’i
15. Rani Alvia P
16. Ray Fatma Vella A
17. Shanastasya Mavi M
18. Falensia Yaser A
19. Yova Fitrah L A
Jumlah 1 9 9 7 12 5 14
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Ampel, 10 April 2018
Observer,
Asri Ristiyani
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
No Nama
Aspek yang Dinilai
Teliti Kerja keras Mandiri
K C B K C B K C B
1. Aghnia Syifa Z
2. Alwi Romadhoni
3. Ananda Satria D A
4. Ashila Faza R
5. Dhendy Bagus T
6. Dimas Surya H
7. Erika Wulan A
8. Farida Listiyani
9. Geiska Septi P
10. Luna Deviana
11. Maulana Haviar R
12. Miftakhur Royyan
13. Muhammad Nur R
14. Muhammad Syafi’i
15. Rani Alvia P
16. Ray Fatma VA
17. Shanastasya Mavi M
18. Falensia Yaser A
19. Yova Fitrah L A
Jumlah 0 2 17 0 1 18 0 0 19
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Ampel, 19 April 2018
Observer,
Asri Ristiyani
PROFIL MADRASAH
A. Sejarah Berdirinya MI Negeri 5 Boyolali
Pada tahun 1960 di desa Tanduk , Kecamatan Ampel Kabupaten
Boyolali banyak anak – anak usia sekolah tidak dapat menikmati bangku
sekolah, hal ini karena Sekolah Rakyat atau Sekolah Dasar belum banyak
terdapat di daerah tersebut.
Untuk mengantisipasi keadaan dan untuk menyiapkan generasi penerus
yang islami dan ilmiyah, beberapa tokoh Islam di desa Tanduk mengadakan
penampungan terhadap anak – anak khususnya yang beragama islam untuk
diberi pelajaran sebagai layaknya anak – anak sekolah.
Semula proses belajar mengajar berjalan apa adanya, sarana dan
prasarana yang digunakan pun sederhana dan seadanya yang penting proses
pembelajaran berjalan.
Pada tahun 1965 setelah proses pembelajaran berjalan cukup lama
maka berdasarkan atau inisiatif para pengelola sekolah tersebut resmi
didirikan dengan nama Madrasah Ibtidaiyah. Peresmian tersebut mendapat
pengakuan secara resmi dari Departemen Agama Kabupaten Boyolali yang
dikuatkan dengan Piagam Pengakuan Wajib Belajar Nomor :
122/B/IV/Mdr/I.24/1965. Kemudian dikuatkan dengan Piagam Madrasah yang
dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Propinsi Jawa Tengah, tanggal 11
Januari 1965 dengan Piagam Nomor : Lk/3.c/887/Pgm.Iny/1965.
Perkembangan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah cukup pesat dan maju
seiring dengan perkembangan pendidikan dibawah Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan lewat jalur Sekolah Dasar. Pada tanggal 18 Januari 1969,
dengan resmi keberadaan Madarasah Ibtidaiyah oleh tim Akreditasi
Kabupaten Boyolali dinyatakan statusnya menjadi diakui, dengan Nomor :
Mk.31/5-b/186/PGM/mi/1969.
Pada tanggal 16 Februari 1996 status MI Tanduk Ampel Boyolali
berubah menjadi Madarasah Ibtidaiyah Negeri dan diresmikan oleh bupati
Boyolali Sahrial Magalatung. Adapun tokoh – tokoh pendiri madrasah ini
adalah beliau Bp. Sungkono, Bp. Zuhri Mahbub, Bp. Suyuti. Dan pada tahun
2018 ini MI Negeri Tanduk beralih nama menjadi MI Negeri 5 Boyolali yang
diresmikan oleh Bupati Boyolali Bp. Seno Samodro.
B. Letak Geografis
Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) 5 Boyolali terletak di desa
Tanduk, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Tepatnya terletak disebelah
barat jalan raya Ampel – Boyolali KM 3 Rt 02 / 08 Tanduk dengan letak :
1 Sebelah utara : Perumahan Penduduk
2 Sebelah barat : Jalan Desa
3 Sebelah selatan : Perumahan Penduduk
4 Sebelah timur : Perumahan Penduduk
C. Visi dan Misi
Visi
Terbentuknya generasi muslim yang berilmu, beramal sholeh, berakhlaqul
karimah, terampil, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab dalam beragama,
berbangsa dan bernegara.
Misi
Untuk mencapai visi tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Boyolali
mempunyai misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan umum dan agama yang mengedepankan
peningkatan kualitas guru dan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ.
2. Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai akhlaqul karimah yang
sesuai dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membina dan mengembangkan potensi siswa sehingga mampu terampil
dan kreatif dalam menghadapi tuntutan zaman, inovatif dan mandiri dalam
bidang sosial keagamaan, budaya, berbangsa da bernegara.
4. Meningkatkan kebiasaan berperilaku disiplin dan bertanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat baik dalam lingkungan keluarga,
madrasah, maupun masyarakat.
5. Menerapkan manajemen berbasis madrasah.
D. Keadaan Guru dan Karyawan
MIN 5 Boyolali pada tahun pelajaran 2017 / 2018 dikelola oleh 20 guru, 1
karyawan dan 2 penjaga.
TABEL KEADAAN GURU DAN KARYAWAN
MIN 5 BOYOLALI
NO NAMA PENDIDIK
AN JABATAN
STATUS
1 Sri Hatmoko, M.PdI S2 Kamad PNS
2 Zaenal Mutaqien, S.PdI S1 Guru PNS
3 Siti Latifah, S.PdI SI Guru PNS
4 Juanah, S.PdI SI Guru PNS
5 Fatkhurrohim, S.PdI SI Guru PNS
6 Sarjuna, S.Pd SI Guru PNS
7 Umiyati, S.Pd SI Guru PNS
8 Juminten, S.PdI SI Guru PNS
9 Siti Nur Rochmah, S.PdI SI Guru PNS
10 Syaifudin Zuhri, M.Pd S2 Guru PNS
11 Syaiful Hadi, M.PdI S2 Guru PNS
12 Kunasiroh, S.PdI SI Guru PNS
13 Solikhah, S.PdI SI Guru PNS
14 Nur Is Haryani, S.PdI SI Guru PNS
15 Umi Laela, S.PdI SI Guru PNS
16 Miftacul Mahmud, S,PdI SI Guru PNS
17 Anisah, S.Pd SI Guru GTT
18 Nur Inayatiningsih, S.Pd SI Guru GTT
19 Malikhatun Nafiah SI Guru GTT
20 Ali Alwi SMK Karyawan PTT
21 Mahbub SMP Penjaga PTT
22 Sriyono SMP Tukang
Kebun
PTT
E. Keadaan Siswa
Daftar jumlah siswa MIN 5 Boyolali adalah sebagai berikut:
KELAS LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH
I 27 30 57
II 36 27 63
III 33 34 67
IV 37 32 69
V 47 36 83
VI 22 25 47
JUMLAH 202 184 386
LEMBAR KONSULTASI
SURAT KETERANGAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PENGANTAR LEMBAGA
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
NAMA : ASRI RISTIYANI
NIM : 115-14-098
JURUSAN : PGMI
No Nama Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan Keikutsertaan Skor
1. OPAK STAIN SALATIGA
2014 “Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa Yang Beretika,
Disiplin dan Berfikir
Terbuka”
18-19
Agustus 2014 Peserta 3
2. OPAK JURUSAN
TARBIYAH STAIN
SALATIGA 2014
“Aktualisasi Pendidikan
Karakter Sebagai
Pembentuk Generasi yang
Religius, Educative, dan
Humanis”
20-21
Agustus 2014 Peserta 3
3. ORIENTASI DASAR
KEISLAMAN (ODK)
“Pemahaman Islam
Rahmatan Lil’Alamin
Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa
Berkarakter”
21 Agustus
2014 Peserta 3
4. Achievement Motivation
Training (AMT) “Dengan
AMT Semangat
Menyongsong Prestasi”
23 Agustus
2014 Peserta 2
5. Pengakraban Mahasiswa
Baru PGMI STAIN Salatiga
“Harmoni Keluarga PGMI
yang Humanis dan
Berkarakter”
27 Agustus
2014 Peserta 2
6. UPT Perpustakaan STAIN
Salatiga “Library User
Education (Pendidikan
Pemustaka)”
28 Agustus
2014 Peserta 2
7. Seminar Nasional Bahasa
Arab Ittaqo “Implementasi
Kurikulum 2013 pada mapel
Bahasa Arab tingkat dasar,
dan tingkat menengah
dalam upaya menjawab
tatangan pengajaran Bahasa
4 November
2014 Peserta 8
Arab”
8. Seminar Nasional KPI
STAIN SALATIGA
“Berkontribusi Untuk
Negeri Melalui Televisi/
TV”
5 November
2014 Peserta 8
9. Seminar Nasional HMJ
Tarbiyah “Perbaikan Mutu
Pendidikan Melalui
Profesionalitas Pendidikan”
13 November
2014 Peserta 8
10. Seminar Nasional KOPMA
FATAWA IAIN Salatiga
“Peranan Technopreneur
dalam Mendukung Program
Pemerintah Melalui
Ekonomi Kreatif”
15 April
2015 Peserta 8
11. Seminar Nasional
Anjangsana Ahwal Al-
Syakhshiyyah (AS) IAIN
Salatiga “Mencegah
Generasi Pemuda Islam dari
Pengaruh Radikalisme ISIS”
06 Mei 2015 Peserta 8
12. Seminar Nasional “
Pemuda, Peradaban Islam,
dan Kemandirian”
02 September
2015 Peserta 8
13. Pendidikan dan Latihan
Calon Pramuka Pandega
XXV “Racana sebagai
Garda Terdepan Pelaku
Perubahan”
25-27
September
2015
Peserta 3
14. Lomba Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad SAW “TPQ
Darul Amal Kota Salatiga”
5 Mei 2016 Panitia 3
15. Seminar Nasional
“Indonesia Budayaku
Indonesia Warisanku
(Salatiga Kota Pusaka)
02 Juni 2016 Peserta 8
16. Seminar Internasional
Festival Solidaritas untuk
Petani Indonesia “Petani
Untuk Negeri”
24 September
2016 Peserta 2
17. Lomba Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad SAW “TPQ
Darul Amal Kota Salatiga”
24 April
2017 Panitia 3
18. Seminar Internasional
“Menjadi Mobilepreneur
25 April
2017 Peserta 8
dalam Era E-Commerce”
19. Pengajian Akbar Ramadhan
1438 H yang diselenggara
kan di FEBI IAIN Salatiga
“Menyiapkan Diri Menjadi
Generasi Khairul Ummah”
14 Juni 2017 Peserta 2
20. Seminar Nasional DEMA
FEBI IAIN Salatiga
“Penguatan Ekonomi
Syariah di Indonesia untuk
Menyongsong Generasi
Milenium”
26 Oktober
2017 Peserta 8
21. Kegiatan Jalan Santai dalam
rangka “DIES NATALIS
IAIN SALATIGA KE 3”
DEMA di FEBI IAIN
Salatiga
28 Oktober
2017 Peserta 2
22. Seminar Nasional Pasar
Modal Syari’ah DEMA
Fakultas Syari’ah IAIN
Salatiga “Peluang
Mahasiswa dalam
Berinvestasi Menuju
Kemandirian Ekonomi”
8 November
2017 Peserta 8
23. Jalan Sehat Semarak
Festifal Hari jadi PGMI ke
10 “Bersama Kita Bisa”
15 November
2017 Peserta 2
24. Seminar Nasional LDK
IAIN Salatiga
“Reaktualisasi Cantik
Dhohir dan Batin dalam
Kacamata Islam”
18 November
2017 Peserta 8
25. Lomba Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad SAW “TPQ
Darul Amal Kota Salatiga”
14 April
2018 Panitia 3
26. Seminar Nasional Hukum
Ekonomi Syariah IAIN
Salatiga “Mewujudkan
Indonesia Kita, Bukan
Indonesia Kami :
Meningkatkan Stabilitas
Ekonomi di Tengah Gejolak
Politik Indonesia”
02 Mei 2018 Peserta 8
Jumlah 131
Salatiga, 14 Mei 2018
Mengetahui
Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP. 19700510 199803 1003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Asri Ristiyani
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tgl lahir : Boyolali, 20 Maret 1995
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama ayah : Alim Sarjuno
Nama ibu : Sri Wahyuni
Alamat : Dk. Kajongan, Ds. Ngagrong RT 002/009 Kec. Ampel
Kab. Boyolali
No.HP : 082136788494
Email : [email protected]
Pendidikan
1. SD Negeri Candisari 1 Tahun 2001-2007
2. SMP Negeri 3 Ampel 2007-2010
3. SMK Negeri 1 Boyolali 2010-2013
4. Mahasiswa PGMI IAIN Salatiga Tahun 2014-Sekarang.