92
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN FIQIH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRSAH TSANAWIYAH NEGERI 6 MERANGIN SKRIPSI ISNANIL MAHFIROH TP 151375 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES

PEMBELAJARAN FIQIH UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DI MADRSAH

TSANAWIYAH NEGERI 6 MERANGIN

SKRIPSI

ISNANIL MAHFIROH

TP 151375

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES

PEMBELAJARAN FIQIH UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA DI MADRSAH TSANAWIYAH

NEGERI 6 MERANGIN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

ISNANIL MAHFIROH

TP 151375

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal : Nota dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di-

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara:

Nama : isnanil mahfiroh

NIM : TP. 151375

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran fiqih

untuk meningkatkan belajar siswa di Madrsah Tsanawiyah

negeri 6 meragin

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, juni 2019

Mengetahui,

Pembimbing I

Dr. Hj. Hindun S.Ag M.Pd.i

NIP. 197101091997032002

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-10-2019 R-0 - 1 dari 1

Page 4: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal :Nota dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di-

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara:

Nama : isnanil mahfiroh

NIM : TP. TP. 151375

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran fiqih

untuk meningkatkan belajar siswa di Madrsah Tsanawiyah

negeri 6 meragin

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, Mei 2019

Mengetahui,

Pembimbing II

ISKANDAR ,S.Ag, M.Pd, Ph.d

NIP.19751224 200912 1 001

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokume Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 1-3-2019 R-0 - 1 dari 1

Page 5: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …
Page 6: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya

sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian skripsi bukan

hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku.

Jambi, 25 juni 2019

Penulis,

Isnanil Mahfiroh

TP151375

Page 7: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya yang tercinta

Ayah Muh rifai S.Pd.i dan Ibunda Masriah S.Pd.i dan juga kakak kandung saya

Imam Mursalin S.Sy dan Meliana Ariska S.Hum yang telah mengasuh saya mulai

dari lahir hingga dewasa sekarang ini, semoga kedua orang tua saya selalu

mendapat rahmat dari Allah SubhanahuwaTa’ala , Aamiin.

Saya Isnanil Mahfiroh juga berterimakasih kepada Sahabat-sahabat saya

yang tercinta yakni , Nurma, , Anatunnisa, Ulfa, Rino, Kurnia Ilahi dan Olvi

Farozah yang tak kenal lelah menemaniku disaat sulitku, serta penyemangat di

saat lelah, dan seluruh keluarga ku yang telah memberi dorongan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih atas dukungan dan do‟a kalian sehingga saya dapat

menyelesaikan studi pendidikan di perguruan tinggi ini, Terimakasih untuk semua

yang telah membantuku dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Allah

SubhanahuwaTa’ala selalu memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Aamiin yaa Robbal „Alamin.

Page 8: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

MOTTO

تعاونوا علي ٱلإثم وٱلعدو ن وٱتقوا ٱلله....وتعاونوا علي ٱلبر وٱلتقوى ولا

٢إن ٱلله شديد ٱلعقاب

“ .....Bertolong-tolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran, dan bertakwalah kamu kepada

Allah SWT, sesungguhnya Allah SWT sangat berat siksanya”. (Q.S. Al-

Maidah:2)

Page 9: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb yang

Maha „Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan-Nya, atas

iradah-Nya hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi

Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, pembawa risalah pencerahan bagi

manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Muhammad Ridwan, S.Psi, M.Psi, Ps selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam dan Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I selaku Sekretaris Program Studi

Pendidikan Agama Islam

4. Dr. Hj. Hindun, S.Ag, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Iskandar,

S.Ag,M.Pd.Ph.D selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu

dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr.Usman karim selaku kepala sekolah Mts Ne 6 Merangin yang telah

memberikan kemudahan kepada Penulis dalam memperoleh data di lapangan.

6. Sahabat-sahabat mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam yang

telah menjadi patner diskusi dalam penyusunan skripsi ini.

Page 10: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku PAI A angkatan tahun 2015

Akhirnya semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan membalas segala

kebaikan dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

Jambi, juni 2019

Penulis,

Isnanil Mahfiroh

TP151375

Page 11: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

NOTA DINAS .......................................................................................................... ii

PENGESAHAN ....................................................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi

MOTTO .................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................................ x

ABSTRACT ............................................................................................................... xi

DAFTAR ISI. ........................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah. ................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah.. ....................................................................................... 7

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik .......................................................................................... 9

B. Acuan Teoritis .............................................................................................. 27

C. Model Tindakan ............................................................................................ 27

D. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 29

E. Hipotesis ....................................................................................................... 29

Page 12: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 30

B. Rancangan Tindakan ..................................................................................... 30

C. Prosedur Tindakan ......................................................................................... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 32

E. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 32

F. Jenis Instrumen .............................................................................................. 32

G. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 33

H. Indikator Keberhasilan .................................................................................. 33

I. Jadwal Penelitian ........................................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum .......................................................................................... 36

B. Analisis Data Penelitian Persiklus......................................................... ...... 43

C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 55

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................... 59

B. Implementasi ................................................................................................. 60

C. Saran ............................................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

LAMPIRAN

Page 13: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

DAFTAR TABEL & BAGAN

Bagan

Bagan 1 Bagan Struktur Organisasi .................................................... 42

Tabel

Tabel 1 Jadwal Penelitian................................................................... 35

Tabel 2 Data Keadaan Guru / Karyawan ........................................... 39

Tabel 3 Data Daftar Jumlah Siswa ..................................................... 40

Tabel 4 Data Keadaan Sarana dan Prasarana ..................................... 41

Tabel 5 Data Skor Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I ...... 48

Tabel 6 Data Skor Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I .... 48

Page 14: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 2 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa Siklus I

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa Siklus II

Lampiran 9 Data Hasil Tes Formatif dan Pengamatan Aktivitas Guru & Siswa

Lampiran 10 Kartu Konsultasi

Lampiran 11 Dokumentasi

Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)

Page 15: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif

mengembangkan potensi dirinnya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-

Undang No 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pada dasarnya semua kegiatan pendidikan, lebih khusus lagi kegiatan

belajar mengajar harus menggunakan metode pembelajaran. Ini berarti

pendidik menggunakan cara untuk menyampaikan materi ajar yang ingin

disampaikan kepada peserta didik. Banyak metode yang biasanya digunakan

oleh pendidik untuk memperoleh hasil pembelajaran yang diinginkan. Metode

hanya merupakan satu aspek dari pembelajaran. Kenyataannya lebih dari satu

aspek yang harus diperhitungkan dalam keberhasilan pembelajaran.

Sebagai pengajar seseorang harus dapat merangsang terjadinya proses

berfikir dan juga harus dapat membantu tumbuhnya sikap kritis serta mampu

mengubah pandangan para peserta didiknya. Hal demikian perlu menggunakan

bentuk mengajar yang tidak biasa digunakan (non konvensional) dan lebih

menekankan pada aspek kreatif peserta didik.

Metode pengajaran dalam pendidikan adalah suatu proses untuk

menyampaikan ilmu pengetahuan sehingga pendidik dapat mentransfer

Page 16: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

kebudayaan dari generasi ke kegenerasi berikutnya tidak terkecuali di

dalamnya adalah metode pengajaran pada materi pelajaran fiqih.( (Arifin,

1993:11-14)

Metode demonstrasi pada dasarnya suatu metode yang menggunakan

seseorang untuk mempertontonkan gerakan atau suatu proses tertentu dengan

prosedur yang benar. Melalui metode demonstrasi ini peserta didik akan

melihat pemecahan suatu masalah melalui peragaan-peragaan tertentu sehingga

peserta didik memperoleh pengalaman tentang suatu konsep khususnya mata

pelajaran fiqih. Arti penting fiqih bagi umat Islam tidak dapat dipungkiri. Dalam

perkembangan selanjutnya pada saat ini fiqihharus mampu mewujudkan dimensi

kehidupan beragama peserta didik, sehingga lembaga pendidikan formal

bersama-sama lembaga pendidikan yang lain mampu mewujudkan kepribadian

individu yang utuh sejalan dengan pandangan hidup bangsa.

Dalam pembelajaran fiqih bukan hanya metode yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa, rendahnya kesadaran di kalangan siswa dan kurangnya sarana

pendukung untuk mempelajari pelajaran fiqih juga sangat berpengaruh pada

prestasi pelajaran fiqih. Melihat hal tersebut, guru dituntut profesionalitas dalam

mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Karena pentingnya metode demonstrasi dalam pembelajaran untuk

meningkatkan proses dan hasil belajar mata pelajran fiqih maka penulis tertarik

mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi

pembelajaran Fiqih dalam meningkatkan hasil belajar siswa dikelas VIIA di

Madrasah Tsanawiyah Negri 6 Merngin ” dan memilih siswa Kelas VII Madrasah

Tsanawiyah sebagai subyek penelitian dengan pertimbangan siswa Kelas VII.

Setelah melakukan analisis permasalahan tersebut,peneliti memilih

penyelesaian permasalahan tersebut. Dengan menerapkan metode demostrasi

dalam kegiatan pembelajaran. Karena metodedemonstrasi memiliki kelebihan

yaitu menggunakan alat peraga percobaan sesuai dengaan karakteristik materi

ajar, proses pembelajaran lebih jelas, sehingga menghindari

Page 17: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

vebalisme,mempermudah pemahaman siswa untuk lebih aktif melalukan

demonstrasi atau eksperimen lebih lanjut .

Kegiatan belajar mengajar terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak

didik di kelas. Dalam penyampaian bahan pelajaran guru harus menggunakan

strategi yang tepat. Disinilah kehadiran metode menempati posisi yang penting

dalam penyampaian bahan pelajaran.

Melihat keterangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa salah satu kunci

keberhasilan pengajaran guru, guru harus menguasai metode pengajaran yang baik

dan tepat. Diharapkan dengan penerapan metode yang baik dan tepat akan lebih

efektif dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan, khususnya pembelajaran mata pelajaran

fiqih yang masih dianggap sulit sebagian besar siswa. Begitu pula terjadi di MTs

Negeri 6 Merangin .

Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, dibutuhkan metode yang cocok

dengan pembelajaran fiqih di kelas, metode yang dirasa tepat digunakan di dalam

pelajaran fiqih adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan

metode mengajar dimana guru atau orang lain yang mewakili atau murid sendiri

memperlihatkan suatu proses, Metode ini mampu mengefektifkan kembali

suasana kelas yang pasif, tetapi untuk menerapkan metode demonstrasi guru harus

menguasai apa itu metode demonstrasi.

Apakah dengan waktu pelajaran fiqih yang hanya 80 menit ini pelajaran akan

dapat terselesaikan pencapaian materi shalat fardhu atau ada waktu tambahan

untuk menyelesaikan materi tersebut. Ini adalah tantangan untuk seorang guru

karena harus bisa mengatur waktu untuk tetap bisa memenuhi standar kompetensi

pencapaian materi dengan metode demonstrasi, karena menerapkan metode

demonstrasi tidak sama dengan menerapkan metode pembelajaran yang lain,

diperlukan waktu yang sedikit lebih lama untuk menerapkan metode demonstrasi

karena guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, mempersiapkan alat

peraga untuk melakukan metode demonstrasi.

Metode demonstrasi disini adalah metode mengajar yang menggunakan

peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada

Page 18: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu.

Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh

panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara

mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan fikirannya secara logis dan

realistik. Tujuan dan manfaat metode demonstrasi secara umum adalah.

a. Perhatian anak dapat lebih dipusatkan.

b. Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam

diri anak.

samping itu, metode demonstrasi memiliki 2 (dua) fungsi yaitu:

1. Dapat dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan

daya fikir dalam anak dapat meningkatkan kemampuan menganal,

mengingat, berfikir konvergen dan berpikir evaluatif. 7informasi kepada

anak.

2. Membantu meningkatkan daya fikir anak usia dini terutama Di dalam

perkembangan anak dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain faktor

lingkungan. Salah satu dimana faktor lingkungan yang sering dihadapi

oleh anak adalah kegiatan pembelajaran di sekolah, sekolah merupakan

lembaga pendidikan kedua setelah keluarga. Peranan sekolah sebagai

lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi yang

dimiliki siswa, supaya mampu menjalani tugas-tugas kehidupan, baik

secara individu maupun sosial.9

Namun bila dilihat sekarang ini, bayak siswa yang masih belum lancar dalam

gerakan shalat terutama bacaanya. Menyikapi hal tersebut seorang guru harus

lebih kreatif untuk menggunakan sebuah metode dalam mendidik siswa dalam

meningkatkan kualitas shalat fardhu. Dilihat juga usia anak yang mau menginjak

dewasa akan sulit bila diajari shalat bersama anak yang usianya masih dini karena

akan mempunyai rasa malu. Untuk menghindari hal tersebut, akan lebih mudah

bila pembelajaran shalat ini ditekankan sejak dini mengingat siswa dari latar

belakang dan input yang berbeda. Hal ini dikarenakan kurangnya perhatian dan

Page 19: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

bimbingan dari orang tua yang hanya terfokus pada kesibukan bekerja, lupa akan

kewajibannya dan tanggung jawabnya mendidik anak dalam shalat.

Dari latar belakang masalah tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti

masalah penerpan metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah

Tsanawiyah Negri 6 Merangin. Untuk itu penulis mengambiljudul “ Penerapan

Metode Demonstrasi pembelajaran fiqih untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negri 6 Merangin ”

B. Fokus penelitian

Oleh karena itu dalam penelitian ini memfokuskan masalah sesuai dengan

tujuan permaslahan yang peneliti bahas. Maka maka peneliti memfokuskan untuk

meneliti “ penerapan metode Demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar di

kelas VII Madrsah Tsanawiyah Negri 6 Merangin.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut diatas, agar permasalahan tidak

melebar dan terfokus pada masalah yang akan dibahas, maka peneliti ini

mempunyai rumusan

1. Bagaimana bentuk penerapan metode demonstrasi pelajaran fiqih dalam

meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VII A di Madrsah Tsanawiyah

Negeri 6 Merangin ?

2. Bagaimana kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan metode

demonstrasi dalam meningkatan hasil belajar siswa di kelas VII A di

Madrsah Tsanawiyah Negeri 6 Merangin ?

D. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui langkah penerapan metode demonstrasi di

Kelas VII MTs N 6 Merangin.

2. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini secara teori dan

praktek adalah sebagai berikut:

A. Kegunaan Teori

Page 20: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

1. Sebagai informasi bagi para penyelenggara pendidikan,

khususnya guru mata pelajaran fiqih.

2. Sebagai bahan masukan dalam usaha meningkatkan

prestasi belajar siswa, khususnya prestasi pada mata

pelajaran fiqih.

B. Kegunaan Praktek

1. Dapat menambah pengalaman bagi penulis dari kenyataan yang ada

di lapangan yang belum penulis dapatkan sebelumnya dan bagi para

pembaca dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan

pemilihan alternatif kegiatan pembelajaran.

2. Untuk memperluas khasanah ilmu pengetahuan dan memperbanyak

bahan pustaka yang ada.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi konseptual

1. Metode Demonstrasi

Menurut kamus umum bahasa indonesia, metode adalah cara yang teratur

dan berikir baik untuk mencapai suatu maksud. Metode adalah suatu cara yang

dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan.

Metode mengajar adalah suatu teknik menyampaikan bahan pembalajaran

kepada murid-murid agar siswa dapat menagkap pelajaran dengan mudah

efektif dan dapat dicerna dengan baik

Metode demonstrasi adalah suatu cara mengajar dimana guru atau orang lain

yang segaja diminta untuk memeperlihatkan kepada seluruh kelas seluruh kelas

misalnya gerakan solat, sehingga siswa dapat melihat langsung proses solat

yang di sertai bacaan solat . Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang

pengertian metode Demonstrasi, maka dibawah ini penulis mengemukakan

pendapat ahli tentang metode pengajaran sebagai berikut:

Page 21: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

a. keterangan diatas dapat dikemukakan bahwa pengertian metode

demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang dilakukan oleh

seorang guru, murid atau orang lain yang sengaja diminta untuk

mendemonstrasikan bentuk suatu kegiatan atau proses suatu kejadian

dalam menyampaikan pelajaran. Dalam mendemonstrasikannya dapat

menggunakan alat bantu maupun tidak, dan biasanya sudah dilakukan

terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan atau

mendemonstrasikannya.

b. Tujuan penerapan metode demonstrasi Metode demonstrasi barang kali

lebih tepat untuk mengajarkan ketrampilan tangan dimana gerakan-

gerakan jasmani dan gerakan-gerakan dalam memegang sesuatu benda

akan dipelajari, ataupun untuk mengajar hal-hal yang bersifat rutin.

Dengan kata lain, metode demonstrasi bertujuan untuk mengajarkan

ketrampilan-ketrampilan fisik dari pada ketrampilan-ketrampilan

Menurut Chardille dalam bukunya Stategi Belajar Mengajar bahwa metode

demonstrasi dapat digunakan untuk :

1. Mengajar siswa tentang bagaimana melakukan sebuah tindakan

atau penggunaan Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Stategi

belajar mengajar, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Derektorat jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan tenaga

Pendidikan, hal. suatu prosedur atau produk baru.

2. Meningkatkan kepercayaan bahwa suatu prosedur memungkinkan

bagi siswa melakukannya.

Meningkatkan perhatian dalam belajar dan penggunaan prosedur bahwa tujuan

penerapan metode demonstrasi adalah:

a. mengajarkan suatu proses, misalnya proses pengaturan,

proses pembuatan, proses kerja, proses mengerjakan dan

menggunakan.

b. mengingformasikan bahan yang diperlukan untuk

membuat produk tertentu.

Page 22: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

c. menegangahkan cara kerja. Dari berbagai tujuan

penerapan metode demonstrasi yang dikemukakan oleh

cardille dan winarno,

dapat di identifikasi tujuan penerapan metode demonstrasi yang mencakup :

a. Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses, atau

prosedur ketrampilan-ketrampilan fisik atau motorik.

b. Mengkongkretkan informasi yang disajikan kepada

siswa.

c. mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami

tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu Dengan

demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap

pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam;

sehingga membentuk pengertian dengan baik dan

sempurna.

Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan penglihatan para siswa secara bersama-samKeunggulan metode demonstrasi Adapun penggunaan teknik demontras

A. Penerapan Metode Demonstrasi

Penerapan Metode Demonstrasi Penerapan metode yaitu suatu cara

penyampaian bahan pelajaran yang sistematis dan terencana untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh seorang guru ketika melaksanakan

kegiatan belajar mengajar (Yunus Namsa, 2000:).

Metode secara bahasa berasal dari bahasa Yunani yaitu dari , kata metodus

berarti cara. sedangkan menurut istilah metode adalah istilah yang digunakan

untuk mengungkapkan pengertian cara yang paling tepat dan cepat dalam

melakukan sesuatu..

Sedangkan demonstrasi dalam buku Strategi Belajar (Mansyur, 1999: 152)

Mengajar ialah metode yang dipergunakan oleh seorang guru atau orang luar yang

sengaja di datangkan atau murid sekalipun untuk mempertunjukkan gerakan atau

suatu proses dengan prosedur yang benar Dengan demikian pengertian

penggunaan metode demonstrasi artinya adalah salah satu cara yang

menggunakan seseorang yang sengaja di datangkan untuk mempertunjukkan

Page 23: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

gerakan atau suatu proses dengan prosedur yang benar tentang materi pelajaran

kepada peserta didik.

Metode demonstrasiDemontrasi Dalam mengajar anak lebih mudah diberikan

pelajaran dengan cara menirukan seperti apa yang dilakukan gurunya. Penyajian

bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu

prose, situasi,atau benda tertentu yang sedang dipelajari Dalam hal ini, guru

mengajar melalui demonstrasi .Demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan

dan menjelaskan (Drs. Syaiful bahri 2002).

Sementara itu menurut Diah Harianti, menyatakan bahwa demonstrasi juga

diartikan sebagai suatu metode dimana guru mempertunjukkan atau memperagakan

suatu objek, benda atau proses dari suatu kejadian atau perisitiwa. Dari pengertian

di atas terungkap bahwa terdapat tiga komponen yang paling penting pada metode

demonstrasi yakni menunjukkan, mengerjakan dan menjelaskan. Dalam

penerapannya ketiga hal tersebut dipadukan dengan penemuan sehingga guru

memberikan pertanyaan yang mengarahkan misalnya bila seorang kakek akan

menyeberangi jalan,maka apa yang siswa lakukan. Metode demonstrasi yang

dipadukan dengan penemuan, memungkinkan guru membimbing anak untuk

menemukan hal – hal yang baru berdasarkan praduga atau hipotesis yang disusun

oleh anak.

Metode demonstrasi perlu dilakukan dalam rangka pengembangan motivasi

anak peserta didik karena mengingat kecenderungan anak untuk mencontoh atau

meniru orang lain dan disertai dengan penejlasan lisan dengan metode demonstrasi

proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam

sebagai salah satu naluri yang sangat kuat. Sifat anak tersebut sangat konstruktif

dan memiliki manfaat sebab guru dapat memotivasikan anak didik untuk

melakukan segi–segi yang berguna dari kehidupan, seperti bagaimana cara makan,

berpakaian dan lain –lain (syaiful bahri djamarah.2002:102)

memberikan pertanyaan yang mengarahkan misalnya bila seorang kakek akan

menyeberangi jalan,maka apa yang siswa lakukan. Metode demonstrasi yang

Page 24: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

dipadukan dengan penemuan, memungkinkan guru membimbing anak untuk

menemukan hal – hal yang baru berdasarkan praduga atau hipotesis yang disusun

oleh anak.

Metode demonstrasi perlu dilakukan dalam rangka pengembangan motivasi

anak peserta didik karena mengingat kecenderungan anak untuk mencontoh atau

meniru orang lain dan disertai dengan penejlasan lisan dengan metode demonstrasi

proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam

sebagai salah satu naluri yang sangat kuat. Sifat anak tersebut sangat konstruktif

dan memiliki manfaat sebab guru dapat memotivasikan anak didik untuk

melakukan segi–segi yang berguna dari kehidupan, seperti bagaimana cara makan,

berpakaian dan lain –lain (syaiful bahri djamarah.2002:102)

Hal-hal yang diperlu diperhatikan guru, dalam menggunakan metode Demontrasi:

a. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di

Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya

alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.

b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di

mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas

mereka sebagai pengalaman yang berharga.

c. Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat

yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh

dari kelas.

d. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat prakti

e. Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori

dari apa yang akan di demonstrasikan.

Langkah-langkah dalam mengaplikasikan metode demonstrasi untuk

melaksankan metode demonstrasi yang baik dan efektif ada beberpa langkahyang

harus diapahami dan digunkan oleh gru yang terdiri dari perencanaan uji coba

pelaksanaan yang di lakukan oleh guru diikuti oleh siswa dan diakhiri dengan

evaluasi.

Adpaun langkah-langakah metode demonstrasi sebagai berikut :

Page 25: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

1. Merumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang

diaharapkan oleh siswa sesudah demonstrasi di lakukan

2. Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh apakah metode

dipergunakan dengan baik dan apakahia merupakan metode yang

efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.

3. Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi iu bisa didapat dengan

mudah dan sudah dicoba terlebih dahulu suapaya waktu diadakan

demonstrasi tidak gagal.

4. Jumlah siwa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas

5. Menetapkan garis-garis besarlangkah-langkah yang akan di laksankan

sebaiknya sebelum demostrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu

supaya tidak gagal pada waktunya.

6. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia untuk

memberi kesempatan kepada siswamengajukan pertanyaan-pertanyaan

dan komentar selama dan sesudah demonstrasi

7. Selama demonstassi berlangsung. Hal-hal yang harus diperhatikan

keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.alat-alat

yang telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa

dapat melihat dengan jelas. Telah disarankan kepada siswa untuk

membuat catatan-catatanseperlunya

8. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.

Faktor-faktor ysng perlu diperhatikan dalam melaksanakan metode demonstrasi

sebagai berikut :

a. Memberi kesempatan peserta didik untuk mengulangi demosntrasi dengan

bantuan penyaji

b. Peserta lain mengulangi demosntrasi dengan bantuan dari peserta yang

sudah paham

c. Memberi kesempatan padasemuapeserta untuk berlatih sendiri.

Tindak lanjut yang digunakan dalam penggunaan metode demonstrasi adalah

sebagai berikut :

Page 26: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

1. Bersam peserta mengevaluasi pelaksanaandan hasil peserta

2. Mengulangai semua langkah-langkah demonstrasi ,jika perlu

3. Memberi tugas padapeserta didik Perencanaan telah tersusun

Dan adapun sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru

harus terlebih dulu mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru di ikuti oleh

murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk.

Adapun dalam metode demonstran ini memiliki kelebihan dan ada juga

kekurangannya sebagaimana yang akan di paparkan di bawah ini

Kelebihan metode demonstrasi: (Achmad Patoni, 2004),

a. Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang di anggap

penting oleh guru dapat di amati.

b. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di

demonstrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan

mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.

c. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses

belajar

d. Dapat menambah pengalaman anak didik

e. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di

sampaikan.

f. Dapat mengurangi kesalah pahaman karna pengajaran lebih jelas dan

kongkrit

g. Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap

siswa karna ikut serta berperan secara langsung. Setelah melihat

beberapa keuntungan dari metode demonstransi tersebut, maka dalam

bidang setudi geografi, banyak hal-hal yang dapat di demonstrasikan

seperti pembuatan peta menggunakan kompas dan meteran.

Apabila teori pembuatan peta menggunakan kompas dan meteran yang

betul dan baik telah di miliki oleh anak didik, maka guru harus mencoba

mendemonstrasikan di depan para murit.

Page 27: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Dan apabila anak didik sedang mendemonstrasikan ibadah, guru harus mengamati

langkah dari langkah dari setiap gera-gerik murid tersebut, sehingga apabila ada

kesalahan atau kekurangannya guru berkewajiban memperbaikinya. Tindakan

mengamati segi-segi yang kurang baik lalu memperbaikinya akan memberikan

kesan yang dalam pada diri anak didik, karna guru telah memberi pengalaman

kepada anak didik baik bagi anak didik yang menjalankan Demonstrasi ataupun

bagi yang menyaksikannya.

Kekurangan Metode Demonstrasi (Achmad Patoni, 2004),

a. Memerlukan waktu yang cukup banyak

b. Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadi kurang

efesien

c. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli

bahanbahannya.

d. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit.

e. e. Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak

efektif.

f. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penggunaan metode demonstrasi

Dalam

menggunakan metode demonstrasi, guru perlu memperhatikan beberapa

hal-hal sebagai berikut :

1. Rumuskan secara spesific yang dapat di capai oleh siswa. Susun

langkah-langkah yag akan dilakukan dengan demontrasi secara teratur

sesuai dengan skenario yang telah di rencanakan.

2. Menyipkan peralatan yang di butuhkan sebelum demonstrasi

dimulai. Usahakan dalam melakukan demonstrasi tersebut sesuai

dengan kenyataan sebenarnya

Aspek penting dalam metode demonstrasi (Dr. Armai Arif, M.A)

Page 28: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

1. Demonstrasi akanmenjadi metode yang tidak wajar bila alat yang

didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa

2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diketahui oleh aktivitas

dimana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadikan

aktivitas mereka sebagai pengalaman berharga

3. Tidak semua hal di demonstrasikan didalam kelas misalnya alat-alat

yang terlalu besar atau yang berada ditempat lain yang jauh dari kelas

4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis

Metode demonstrasi merupakan salah satu metode yang diterapkan dalam

pembelajaran yang pelaksanaannya memeliki keahlian yang dilakukan melalui

penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan menggunakan alat atau

mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang

sedang dipelajari, baik dalam bentuk alamiah (asli) maupun dalam bentuk buatan

(tiruan), ( martinis yahmin.2013:65)

yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Melalui metode demonstrasi,

proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara

mendalam, sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurna.

menguraikan bahwa metode demonstrasi mempunyai peran, di antaranya dapat

membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga

menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat), siswa lebih

mudah memahami apa yang dipelajari, proses pembelajaran lebih menarik, siswa

dirangsang untuk lebih aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan

kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa metode demonstrasi

merupakan metode yang sangat membantu siswa untuk meningkatkan daya

khayal, daya pikir, sehingga sesuatu yang diajarkan mudah dipahami dan

dimengerti. Dengan demikian, materi bagaimana pun bentuknya, siswa akan lebih

mudah memahami jika diajarkan melalui metode demonstrasi.

Page 29: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Berdasrkan uraian di atas, penulis termotivasi meneliti pembelajaran puisi

melalui metode demonstrasi. Hal ini dilakukan dengan pemahaman bahwa

pembelajaran deklamasi puisi saat ini sangatlah rendah intensitasnya. Padahal,

aspek ini telah menjadi bagian penting dalam kurikulum yang berlaku dalam

dunia pendidikan di sekolah. Sejalan dengan hal tersebut mengemukakan bahwa

kondisi pembelajaran sastra sejauh ini sangatlah kurang memuaskan. Hal ini

dirasakan oleh banyak kalangan seperti: sastrawan, pemerhati sastra, masyarakat,

siswa, dan bahkan juga kalangan guru sastra sendiri. Demonstrasi merupakan

praktek yang diperagakan kepada peserta didik. Karena itu, demonstrasi dapat

dibagi menjadi dua tujuan yaitu demonstrasi proses untuk memahami langkah

demi langkah ; dan demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan

hasil dari sebuah proses. Biasanya, setelah demonstrasi dilanjutkan dengan

praktek oleh peserta didik sendiri. Sebagai hasil, peserta didik akan memperoleh

pengalaman belajar langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri.

Tujuan dari demonstrasi yang dikombinasikan dengan praktek adalah membuat

perubahan pada rana keterampilan.

B. Beberapa Model Demonstrasi

Berdasarkan siapa yang melakukan secara aktif berdemonstrasi, apakah guru atau

siswa, dapatlah dikelompokkan beberapa model demonstrasi, yaitu

a. Guru yang demonstrasi sendiri dan siswa hanya mengamati atau

melihat dari jauh. Di sini siswa kurang partisipan.

b. Demonstrasi dilakukan oleh guru dan siswa bersama. Siswa ikut

aktif melakukan demo bersama guru. Misalnya ikut mengukur,

mengamati, mengumpulkan data, menjawab, menunjukkan alatnya,

dll.

c. Dilakukan oleh sekelompok siswa yang telah ditunjuk sebelumnya

sehingga dapat mempersiapkannya dengan baik.

d. Dilakukan oleh seorang siswa. Siswa yang telah ditunjuk atau yang

menawarkan diri dapat melakukan demonstrasi di depan kelas.

Page 30: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Sebaiknya sebelum demonstrasi, guru membantu dalam persiapan

sehingga demonstrasinya lancar.

e. Dilakukan oleh tamu yang diundang. Kadang ada tamu atau

seorang ahli yang datang ke sekolah dan mereka diminta

demonstrasi tentang suatu alat atau topik tertentu.

C. Keunggulan Metode Demonstrasi

Adapun penggunaan teknik demontrasi mempunyai tujuan agar siswa

mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu

misalnya penggunaan simpul grany dan simpul mati untuk mengikat tali

sepatu, dengan demonstrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari

suatu benda Siswa dapat menyaksikan kerjanya suatu alat atau mesin

seperti penggunaan gunting untuk memotong kain.

Dengan demikian siswa akan mengerti cara-cara penggunaan sesuatu

alat atau perkakas, atau suatu mesin, sehingga mereka dapat memilih dan

memperbandingkan cara yang terbaik dan mereka akan mengetahui

kebenaran dari suatu teori dalam praktek.

Dengan demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pelajaran

akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian

dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan

memperhatikan pada apa yang diperlihatkan guru selama pelajaran

berlangsung, sehingga siswa dapat langsung melihat bagaimana gerakan

dan bacaannya atau proses terjadinya sesuatu pada benda. Agar lebih jelas

dalam pengertian bentuk kebaikan metode demonstrasi, maka dibawah ini

penulis kemukakan beberapa pendapat para ahli tentang bentuk kebaikan

metode demonstrasi.

Diantaranya Menurut Ramayulis dalam bukunya Metodologi

Pengajaran Agama Islam memaparkan beberapa kebaikan metode demonstrasi

2. Keaktifan murid akan bertambah, lebih-lebih jika murid diikut sertakan.

3. Pengalaman murid-murid bertambah karena murid-murid turut membantu

pelaksanaan suatu demonstrasi sehingga ia menerima pengalaman yang bisa

mengembangkan kecakapannya.

Page 31: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

4. Pelajaran yang diberikan lebih tahan lama. Dalam suatu demonstrasi, murid-

murid tidak hanya mendengar suatu uraian yang diberikan oleh guru tetapi

juga memperhatikannya bahkan turut serta dalam pelaksanaan demonstrasi.

5. Pengertian lebih cepat tercapai, murid dalam menanggapi suatu proses adalah

dengan mempergunakan alat pendengar, penglihat dan bahkan dengan

perbuatannya sehingga memudahkan pemahaman murid dan menghilangkan

sifat verbalisme dalam belajar.

6. Perhatian anak-anak dapat dipusatkan dan titik yang dianggap penting oleh

guru dapat diamati oleh anak-anak seperlunya. Sewaktu demonstrasi perhatian

anak-anak hanya tertuju pada suatu yang didemontrasikan sebab murid-murid

lebih banyak diajak mengamati proses yang sedang berlangsung dari pada

semata-mata hanya mendengarkan saja.

7. Mengurangi kesalahan-kesalahan, penjelasan secara lisan banyak

menimbulkan salah faham atau salah tafsir dari murid-murid apalagi kalau

penjelasan tentang suatu proses. Tetapi dalam demonstrasi di samping

penjelasan dengan lisan juga dapat memberikan gambaran konkrit

Basyiruddin Usman mengemukakan dalam bukunya Metodologi Pengajaran

Agama Islam memaparkan beberapa kebaikan metode demonstrasi.

1. Perhatian siswa akan dapat terpusat pada anak yang

mendemonstrasikannya.

2. Memberikan pengalaman praktis yang membentuk ingatan yang kuat dan

ketrampilan dalam berbuat.

3. Hal-hal yang menjadi teka-teki siswa akan terjawab menghindarkan

kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena mereka

mengamati secara langsung jalannya proses demonstrasi yang diadakan.

Sedangkan Roestiyah berpendapat dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar

memaparkan kebaikan metode demonstrasi Penggunaan teknik demonstrasi

sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas.

Keuntungan yang diperoleh adalah dengan demonstrasi perhatian siswa lebih

dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan

Page 32: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan

contoh konkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal

lebih lama dalam jiwanya, selanjutnya memberikan motivasi untuk siswa agar

lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan

memperoleh penglaman langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya.

Moejiono mengemukakan dalam bukunya Stategi Belajar Mengajar

memaparkan beberapa kebaikan metode demonstrasi

a. Memperkecil kemungkinan salah bila dibandingkan kalau siswa

hanya membaca atau mendengar pejelasan saja, karena

demonstrasi memberikan gambaran kongkrit yang memperjelas

perolehan belajar siswa dari hasil pengamatannya.

b. Memungkinkan para siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan

demonstrasi, sehingga memberikan kemungkinan yang besar bagi

para siswa memperoleh pengalamanpengalaman langsung. Peluang

keterlibatan siswa memberikan kesempatan siswa mengembangkan

kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari

teman-temannya.

c. Memudahkan pemusatan perhatian siswa kepada hal-hal yang

dianggap penting, sehingga para siswa akan benar-benar

memberikan perhatian khusus terhadap hal tersebut. Dengan kata

lain, perhatian siswa lebih mudah di pusatkan kepada proses

belajar dan tidak tertuju kepada yang lain.

Memungkinkan para siswa mengajukan pertayaan tentang hal-hal yang belum

mereka ketahui selama demonstrasi berjalan, jawaban dari pertayaan dapat

disampaikan guru pada saat itu pula.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat dikemukakan bahwa kebaikan atau

keunggulan metode demonstrasi adalah siswa akan lebih terfokus pada materi

yang diberikan dengan metode demonstrasi, dan akan tahan lama daya ingatnya

pada siswa karena siswa pada metode demonstrasi akan merasakan atau

Page 33: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

melakukan sendiri apa yang di demonstrasikannya, juga dengan metode

demonstrasi yang diterapkan pada suatu materi pelajaran akan menghilangkan

kerancuan pemahaman atau kesalah fahaman dalam memahami suatu penjelasan

dari seorang guru yang biasanya terjadi pada model pembelajaran dengan metode

ceramah, terlebih dahulu untuk menggambarkan suatu bentuk kegiatan atau

bentuk proses kejadian sesuatu selain itu siswa akan mudah mencapai pemahaman

terhadap apa yang disampaikan seorang guru

2.Pembelajaran

a. Pengertian pembelajaran

Secara sederhana istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai

upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai

upaya dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan

yang telah direncanakan.”Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan

guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar

secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”. pada dasarnya

merupakan kegiatan terencana yang mengondisikan/merangsang seseorang agar

bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. mendefinisikan

pembelajaran adalah suatu kombinasi yang terorganisir yang meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedural yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pembelajaran adalah pemindahan

pengetahuan dari seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain

yang belum mengetahui.

Pengetahuan yang dipindahkan tersebut berasal dari dua sumber, yakni:

sumber Ilahi dan sumber manusiawi. Pemindahannya dilakukan melalui proses

pembelajaran, dimana terjadi interaksi antara pengajar sebagai katalisator dengan

pelajar sebagai katalis. Pelajar secara kontinue menyempurnakan diri sehingga

mampu menjadi katalis yang semakin meningkat kemampuannya. Sejalan

dengan pengertian pembelajaran sebagai suatu proses. Proses pembelajaran

adalah interaksi yang bernilai positif antara siswa dan pendidik yang bertujuan

adanya perubahan ke arah peningkatan kemampuan siswa.

Page 34: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Terlaksananya proses pembelajaran yang baik adalah tercapainya efektivitas

pembelajaran, dimana siswa merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran. Dari

pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung

proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian kejadian ekstrim yang

berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami

siswa.

Menurut Oemar Hamalik mendefinisikan pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang terorganisir yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan dan prosedural yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan.

Pembelajaran adalah pemindahan pengetahuan dari seseorang yang

mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum mengetahui.

Pengetahuan yang dipindahkan tersebut berasal dari dua sumber, yakni: sumber

ilahi dan sumber manusiawi. Pemindahannya dilakukan melalui proses

pembelajaran, dimana terjadi interaksi antara pengajar sebagai katalisator dengan

pelajar sebagai katalis. Belajar secara kontinu menyempurnakan diri sehingga

mampu menjadi katalis yang semakin meningkat kemampuannya

Sejalan dengan pengertian pembelajaran sebagai suatu proses. Proses

pembelajaran adalah interaksi yang bernilai positif antara siswa dan pendidik

yang bertujuan adanya perubahan kearah peningkatan kemampuan siswa.

Terlaksananya proses pembelajaran yang baik adalah tercapainya efektivitas

pembelajaran, dimana siswa merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran

adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mancapai tujuan

pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru,

dan tenaga lainya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku,

papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan filem, audio dan vidio tape. Fasilitas

dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, komputer.

Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar,

ujian, dan sebagainya.

Page 35: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

b. Kegunaan Metode pembelajaran

Pembelajaran Secara umum, kegunaan metode pembelajaran sebagai

pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dan

ilmu pendidikan. Di samping itu, metode merupakan sarana untuk menemukan,

menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu

ilmu.

Menurut Darwin Syah, “metode mengajar dapat menciptakan terjadinya

interaksi belajar mengajar yang baik, efektif dan efisien”. Sedangkan, Khoiron

Rosyadi menyatakan bahwa, “keberadaan metode juga bermanfaat sebagai alat

untuk menolong para pelajar untuk mendapatkan keterampilan-keterampilan,

sikap, minat, dan nilai-nilai yang diinginkan.

Sehubungan kegunaan metode pembelajaran, Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain mengemukakan bahwa metode pembelajaran memiliki kegunaan

sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat

untuk mencapai tujuan Lebih lanjut, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain

menjelaskan kegunaan metode pembelajaran sebagai berikut:

1. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik Metode berfungsi sebagai alat

perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

2. Metode sebagai strategi pengajaran Metode berfungsi sebagai cara

untuk menciptakan belajar yang efektif dan efisien serta mengena

pada tujuan yang diharapkan.

3. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan Metode berfungsi sebagai

alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran tidak akan tercapai selama salah satu dari komponen-

komponen pembelajaran tidak digunakan. Salah satu komponen

tersebut adalah metode pembelajaran.

Dengan demikian, jelaslah bahwa metode pembelajaran sangat berfungsi dalam

menyampaikan materi pendidikan dan pembelajaran.

c. Prinsip-prinsip pembelajaran

Page 36: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Dalam melaksanakan pembelajaran,agar tercapai secara optimal

perlu diperhatikan beberpa prinsip pembelajaran,.prinsip pembeljaran dibagun

atas dasar prinsip-prinsip yang ditarik dari teori psikologi terutama teori

belajar dan hasil penelitian dalam kegiatan pembeljaran

Beberpa prinsip pemebelajaran dikemukakan oleh Atwi Suparman dengan

mengadaptasi pemikiran Fillbeck (1974) sebagai berikut

1. Respon baru ( new respon ) Diulang sebagai akibat dari respon yang terjadi

sebelumnya

2. Prilaku tidak hanya dikontrol oleh akibat dari respons ,tetapi juga dibawah

pengaruh kondisi atau tanda-tanda dilingkuan siswa

3. Prilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu hilang atau berkurang

4. Belajar berbentuk respon terhadap tanda-tanda yang terbatas akan di trsnfer

pada situasi lai n yang terbatas pula kebutuhan memecahkan materiyang

kompleks menjadi kegiatan kegiatan kecil dapat dikurangi pada dengan

mewujudkan dalam suatu model

3.Pembelajaran mata pelajaran fiqih

1. Penegrtian pembelajaran fiqih

Pembelajaran mata pelajaran fiqih adalah suatu mata pelajaran yang

diajarkan di setiap madrasah. Sedangkan dalam mata pelajaran fiqih yaitu salah

satu bagaian dari mata pelajaran Pendidikan agama Islam yang bertujuan untuk

membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok–pokok

hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli,

serta melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar.( zen

Amirudin 2006 hlm2)

Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran mata pelajaran fiqih di sini

adalah salah satu materi pendidikan agama Islam yang diajarkan di

sekolah/madrasah sebagai proses pemberian petunjuk kepada orang lain untuk

memperoleh suatu kaidah tentang keimanan kepada Tuhan dan tata peribadatan,

serta tata kaidah yang bertalian dengan pergaulan manusia dan manusia serta

lingkungannya yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Page 37: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

2. Hukum ilmu fiqih

Fiqih di dalam bahasa Arab, “ditulis fiqh atau kadang-kadang fekih setelah

diindonesiakan, artinya paham atau pengertian Kemudian “secara harfiah, kata

fiqih berarti paham yang mendalam Jadi kata fiqih berarti suatu paham

yang berisi tentang ilmu lahir dan batin manusia dari keadaan lahir sampai

pada jiwanya yang dibahas secara mendalam. Al-Qur‟an juga menyebutkan

bahwa fiqih mempunyai “bentuk kata kerja (fi‟il) sebanyak 20 kali, dan dalam

penggunaannya, kata fiqih berarti memahami

Fiqih Secara istilah, memiliki beberapa pengertian di kalangan para ahli

hukum Islam. Menurut Al-Qardlawi, “fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-

hukum syari‟ah yang bersifat praktis yang digali dari dalil-dalil yang rinci

Sedangkan menurut Al-Jurjani, “fiqih adalah ilmu yang digali melalui penalaran

atau ijtihad Jadi, fiqih merupakan ilmu yang mempelajari tentang suatu bidang

ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang

mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi,

bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.

Ilmu fiqih sangat mempengaruhi dalam kehidupan manusia sehari-hari,

karena fiqih paling banyak membentuk karakter dan cara hidup manusia yang

menuju ke arah kebaikan, seperti yang dinyatakankan oleh M.H. Hooker, bahwa

“fiqih memang memiliki posisi dan peranan yang cukup penting dalam

kehidupan umat islam”.

Yang menjadi dasar dan pendorong bagi umat islam untuk mempelajari fiqih

ialah :

1. Untuk mencari kebiasaan paham dan pengertian dari agama islam

2. Untuk mempelajari hukum-hukum islam yang berhubungan dengan

kehidupan manusia.

3. Kaum muslimin harus bertafaqquh artinya memperdalam pengetahuan

hukum agama dengan baik dalam bidang aqidah dan akhlak maupun dalam

bidang ibadah dan muamalat.

Page 38: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Hukum mempelajari ilmu fiqih menjadi dua bagian

a. Ada ilmu fiqih yang wajib dipelajari oleh seluruh umat muslim yang

mukhalaf seperti mempelajari masalah shalat,puasa dan lain-lain

b. Ada ilmu fiqih yang wajib sebagaian orang yang ada dalam kelompok

mereka ( umat islam, seperti mengetahui masalh rujuk, syarat-syarat

menjadi qadhi( wali hakim) dan lain-lain

Di samping itu hukum di tunjukan pula dengan cara melaksankan suatu

perbuatan dalam menempuh garis lintas hidup yang tidak dapat dipastikan liku

dan panjangnya, sebagai makhluk sosial budaya,manusia hidup memerlukan

hubungan antra dirinya sendiri ataupun diluar dirinya.

3. Fungsi dan tujuan mata pelajaran fiqih adalah sebagai berikut

a. Mendorong timbulnya kesadaran beribadah siswa kepadaAllah SWT

b. Menanamkan kebiasaan melaksanakan hukum islam dikalangan siswa

dengan ikhlas

c. Membentuk kebiasaan disiplin dan rasa tanggung jawab

d. Menorong timbulnya kesadaran siswa untuk mensyukuri nikmat Allah

SWT dengan menggelola dan memanfaatkan alam untu ksejahteraan

hidup

4. Pendekatan pembelajaran fiqih

a. Penedekatan rasional

Pendekatan dalam proses belajarmengajar yang lebih menekankan

kepada aspek berfikir .

b. Pendeketan emosional

Upaya untukmenggugah perasaan atau emosi peserta didik.

c. Pendekatan pengalaman

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperaktekkan

dan merasakan hasil-hasil pengalam.

5. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Fiqih

1. Perencanaan Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran

Fiqih

Page 39: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Perencanaan pembelajaran menurut standar proses merupakan tahap pertama

dalam pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).56 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

pada hakikatnya adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci

mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan pembelajaran

tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih Dengan demikian, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana kegiatan pembelajaran yang

mengacu pada silabus atau buku panduan guru untuk satu pertemuan atau lebih.

Adapun pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien,

maka diperlukan perencanaan yang tersusun secara sistematis, dengan proses

belajar mengajar yang lebih bermakna dan mengaktifkan siswa serta dirancang

dalam suatu skenario yang jelas.

Oleh karena itu, di dalam Pedoman Teknis Implementasi Kurikulum

pembelajaran fiqih di MTs Negeri 6 MeranginRencana pelaksanaan pembelajaran

adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi

pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup:

1. Identitas Madrasah, mata pelajaran, kelas/semester; materi pokok; dan

alokasi waktu

2. Kompetensi Inti (KI)

3. Kompetnsi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi

4. Tujuan Pembelajaran (boleh tidak dicantumkan)

5. Materi Pembelajaran

6. Metode Pembelajaran

7. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

8. Media, Alat dan Sumber belajar dan

9. penilaian.

Untuk merencanakan pembelajaran yang berkualitas, maka pengembangan RPP

menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap guru. Pengembangan RPP

dapat dilakukan pada setiap awal semester

Page 40: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

6. Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Fiqih

Langkah-langkah pembelajaran merupakan tahapan-tahapan pembelajaran

yang terdiri kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-

langkah kegiatan pembelajaran Fiqih dengan penerapan demonstrasi oleh guru,

berdasarkan kurikulum 2013 dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendahuluan:

1. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran.

2. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah

dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.

3. Guru mengantarkan siswa kepada suatu permasalahan atau tugas yang

akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan

tujuan pembelajaran atau Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai

dan.

4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan

tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan

permasalahan atau tugas.

b. Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti meliputi:

1 Mengamati:

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas danbervariasi

kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,

menyimak, mendengar, dan membaca. Guru Memfasilitasi siswa untuk

melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat,

membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

2. Menanya:

Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada

siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau

dilihat. Guru perlu membimbing siswa 49 untuk dapat mengajukan pertanyaan:

pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada

Page 41: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang

lebih abstrak.

3. Mengeksplorasi

sebagai tindak lanjut dari aktivitas bertanya, siswa diajak menggali

dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara

yang efektif.

4. Mengasosiasi

Informasi yang diperoleh siswa menjadi dasar untuk kegiatan

berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan

satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari

keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari

pola yang ditemukan.

5. Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasi dapat dilakukan melalui aktivitas

menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,

mengasosiasikan dan menemukan pola dari konsep ataupun

pengalaman baru yang didapatnya.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan siswa dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran.

Adapun menurut Didi Supriadie dan Deni Darmawan menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi, yakni:

Lngkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi, diawali dengan menata ruang dan alat, mengoganisasi siswa,

memberikan informasi materi pokok yang akan didemonstrsikan,

menginformasikan indicator hasil belajar yang ingin dicapai, dan

menginformasikan langkah-langkah pembelajaran, memperlihatkan alat, bahan,

Page 42: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

benda, objek, atau peristiwa, mengembangkan tanya jawab. Kemudian

melaksanakan demonstrasi yang dimulai dengan menjelaskan secara singkat teori,

dalil, rumus, hokum, mekanisme kerja, proses, yang akan dibuktikan melalui uji

coba, perangaan, praktik bekerjanya sesuatu, dan sebagainya, lakukan

pengulangan seperlunya, lakukan penilaian melalui Tanya jawab pada setiap

penggalan secara efektif dan esfisien. Akhiri dengan merangkum dan kesimpulan,

lakukan penilaian dengan mengajukan pertanyaan lisan dan/atau tulisan untuk

mengetahui apakah indikator hasil belajar tercapai dan dapat mencapai

kompetensi dasar. Sebagai cataan, metode demonstrasi seringkali berpadan

dengan metode simulasi. Metode demonstrasi dalam praktiknya menggunakan

benda, objek, peristiwa sebenarnya,

sedangkan metode simulasi menggunakan benda, objek, peristiwa tiruan atau

model. Simulasi digunakan, karena benda, objek, dan peristiwa sulit untuk

digunakan karena faktor ketersediaan, faktor keamanan, atau faktor pembiayaan

yang mahal, dan sebagainya. Senada dengan penjelasan di atas, Kemeterian

Agama RI juga memberikan penjelasan terkait langkah-langkah pembelajaran

dengan penerapan metode demonstrasi yaitu: a. Memilih KD/tujuan pembelajaran

yang menuntut kemampuan penerapan atau prakte

Madrsah Tsanawiyah Negri 6 Merangin adalah lembaga pendidikan di bawah

naungan Kementrian Agama, yang merupakan jenjang pendidikan setingkat SLTP

yang berdomisili di desa margoyoso Kabupaten Merangin , sebagai tempat

penelitian yang penulis laksanakan. Dengan demikian yang dimaksud “penerapan

metode demonstrasi dalam pembelajaran fiqih di Madrasahadalah suatu penelitian

ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan penggunaan metode demonstrasi

pembelajaran pada siswa kelas VII (tujuh)

4.Hasil Belajar

Pendidikan merupakan kunci kemajuan dan kesuksesan masa depan

suatu bangsa dan pembimbingan seseorang ke arah dewasa, baik secara

biologis, ekonomis, maupun secara sosiologis. Seseorang yang dewasa harus

Page 43: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

memiliki life skill atau kecakapan hidup, sehingga tidak menjadi beban bagi

orang lain. Dia harus mempunyai kepribadian yang mandiri sehingga setiap

tantangan, rintangan dan persoalan dapat diterima dengan tenang, kemudian

dihadapi dengan cermat dan memecahkannya dengan bijaksana.

1. Hakikat Belajar Mengajar

Menurut Abu Ahmadi sebagai mana di kutip Zainal Aqib hakekat

belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a. Hakekat belajar adalah usaha sadar untuk menguasai ilmu,

untuk dapat menerapkan pengetahuan untuk dapat

melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik.

Sedangkan mengajar itu ada beberapa jenis,yaitu:

1. Pengetahuan dan kebudayaan kepada anak,

2. menyampaikan kebudayaan dan pengetahuan kepada anak,

3. Suatu aktifitas mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi proses

belajar.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, hakikat belajar mengajar adalah proses

perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan

adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan

maupun sikap, bahakan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.

Jadi belajar mengajar merupakan suatu komponen yang saling terkait dan

selalu berhubungan dalam suatu proses menuju perubahan pengetahuan, perubahan

perilaku, perubahan ketrampilan dan dapat menguasai, mengatasi persoalan hidup

dengan baik dan mandiri.

1. Proses belajar mengajar

Dalam suatu proses pembelajaran/belajar mengajar selalu ada guru dan

siswa. Suatu proses tidak akan dapat disebut belajar mengajar apabila salah

satunya tidak ada. Selain kedua hal tersebut, hal penting lainnya adalah materi

Page 44: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

pembelajaran yang akan disampaikan guna menambah ilmu pengetahuan bagi

siswa dan juga bagi guru itu sendiri. Secara umum tujuan belajar mengajar

adalah untuk mengubah pengetahuan peserta didik, mengubah kepribadian,

mengubah ketrampilan, dan untuk membentuk peserta didik. Jadi dalam

pendidikan harus ada perubahan. Kalau tidak ada perubahan maka kegiatan

belajar mengajar itu tidak berhasil.

Perubahan seseorang yang asalnya tidak tahu menjadi tahu merupakan

hasil dari proses belajar. Akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi

dalam diri seseorang merupakan hasil proses belajar, yang perlu di garis

bawahi bahwa perubahan hasil belajar diperoleh karena individu yang

bersangkutan berusaha untuk belajar. Dari uraian tersebut dapat di

identifikasikan ciri-ciri kegiatan belajar yaitu:

1. Belajar adalah aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri

seseorang, baik secara aktual maupun potensial.

2. Perubahan yang didapat sesungguhnya adalah kemampuan yang baru dan

di tempuh dalam jangka waktu yang lama.

3. Perubahan terjadi karena adanya usaha dari dalam setiap individu.

Gagne mendefinisikan belajar suatu proses perubahan tingkah laku yang

meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan

perubahan kemampuan yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai

jenis kinerja.

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

membelajarkan subjek didik atau pembelajar yang di rencanakan atau di desain,

dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik atau pembelajar

dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Proses belajar merupakan proses yang unik dan kompleks. Keunikan itu

disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi pada individu yang belajar, tidak

pada orang lain dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang berbeda.

Perbedaan penampilan itu disebabkan karena setiap individu mempunyai

Page 45: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

karakteristik individualnya yang khas, seperti minat , intelegensi, perhatian, bakat,

dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai cara yang khas untuk mengusahakan

proses belajar terjadi dalam dirinya. Individu yang berbeda dapat melakukan

proses belajar dengan kemampuan yang berbeda dalam aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Siswa dikatakan belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotorik dengan baik terhadap lingkungannya. Dalam proses hasil

belajar menurut taksonomi pembelajaran Ben yamin S. Bloom menyatakan bahwa

pembelajaran meliputi 3 aspek, yaitu:

a. Aspek Kognitif

1) Pengetahuan, yaitu tingkat kemampuan yang harus dikuasai siswa

untuk mengenal (recognition) dan mengingat kembali (recall)

konsep, fakta, dan informasi.

2) Pemahaman, yaitu tingkat kemampuan yang diharapkan agar dikuasai

siswa untuk memahami atau menangkap makna dan fakta dari bahan

yang dipelajari. Tingkat ini lebih sulit dari pada pengetahuan, karena

memerlukan pemikiran.

3) Penerapan, yaitu kemampuan yang dituntut agar yang bersangkutan

mampu menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dan

dipahami dalam situasi baru.

4) Analisa, yaitu kemampuan untuk menguraikan atau merinci sesuatu

ke dalam unsur-unsurnya, sehingga struktur keseluruhan dapat

dipahami dengan sebaik-baiknya.

5) Sintesa, yaitu kemampuan untuk membentuk atau menyatukan unsur-

unsur menjadi suatu bentuk yang menyeluruh.

6) Evaluasi, yaitu kemampuan untuk membentuk pendapat yang

mengandung penilaian atas suatu pernyataan, konsep, situasi, dan

sebagainya berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dan kegiatan ini bisa

Page 46: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerjanya, cara pemecahannya

dan sebagainya.

b. Aspek Afektif

1. Penerimaan, yaitu kepekaan terhadap suatu perangsang dan kesediaan

untuk memperhatikannya, seperti buku pelajaran, penjelasan guru.

2. Merespon (responding), yaitu kerelaan untuk memperlihatkan reaksi

terhadap norma tertentu; menunjukkan kesediaan dan kerelaan untuk

merespon: dan merasa puas dalam merespon.

3. Penilaian, yaitu mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian

terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.

4. Organisasi, yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu

konsep tentang suatu nilai sebagai pedoman dalam kehidupan dan

menyusun suatu sistem nilai.

5. Karakteristik menurut suatu nilai atau komplek nilai (pembentukan pola

hidup), yaitu mencakup kemampuan untuk menghayati dan

mewujudkan nilai-nilai dalam kehidupannya sedemikian rupa sehingga

menjadi milik pribadinya dan menjadi bagian dari pribadinya.

c. Aspek Psikomotorik

1. Persepsi, yaitu mencakup kemampuan untuk membedakan secara tepat

dua perangsang atau lebih, berdasarkan ciri-ciri fisik yang khas dari

masing-masing perangsang tersebut.

2. Kesiapan, yaitu mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya

dalam memulai suatu gerakan atau serangkaian gerakan, baik secara

jasmani atau mental.

3. Gerakan yang terbimbing, yaitu mencakup kemampuan menirukan

serangkaian gerakan yang dicontohkan. Kemampuan ini dinyatakan

dalam menggerakkan anggota badan menurut contoh yang

diperlihatkan atau diperdengarkan.

Page 47: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

4. Gerakan yang terbiasa, yaitu mencakup kemampuan untuk melakukan

serangkaian gerakan dengan lancar, tanpa memperhatikan lagi contoh

yang pernah diberikan, karena sudah terlatih secukupnya.

5. Gerakan yang kompleks, yaitu mencakup kemampuan suatu

ketrampilan, yang terdiri dari beberapa komponen dengan lancar, tepat

dan efisien.

6. Penyesuaian pola gerakan, yaitu mencakup kemampuan untuk

mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerakan dengan kondisi

setempat atau dengan persyaratan khusus yang berlaku.

d. Aspek Kognitif

Pengetahuan, yaitu tingkat kemampuan yang harus dikuasai siswa untuk

mengenal (recognition) dan mengingat kembali (recall) konsep, fakta, dan

informasi. Pemahaman, yaitu tingkat kemampuan yang diharapkan agar

dikuasai siswa untuk memahami atau menangkap makna dan fakta dari

bahan yang dipelajari. Tingkat ini lebih sulit dari pada pengetahuan, karena

memerlukan pemikiran. Penerapan,

yaitu kemampuan yang dituntut agar yang bersangkutan mampu

menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahui dan dipahami

dalam situasi baru diantaranya :

1. Analisa, yaitu kemampuan untuk menguraikan atau merinci sesuatu ke

dalam unsur-unsurnya, sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami

dengan sebaik-baiknya.

2. Sintesa, yaitu kemampuan untuk membentuk atau menyatukan unsur-

unsur menjadi suatu bentuk yang menyeluruh.

3. Evaluasi, yaitu kemampuan untuk membentuk pendapat yang

mengandung penilaian atas suatu pernyataan, konsep, situasi, dan

sebagainya berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dan kegiatan ini bisa

dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerjanya, cara pemecahannya

dan sebagainya.

e. Aspek Afektif

Page 48: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

1) Penerimaan, yaitu kepekaan terhadap suatu perangsang dan kesediaan

untuk memperhatikannya, seperti buku pelajaran, penjelasan guru.

2) Merespon (responding), yaitu kerelaan untuk memperlihatkan reaksi

terhadap norma tertentu; menunjukkan kesediaan dan kerelaan untuk

merespon: dan merasa puas dalam merespon.

3) Penilaian, yaitu mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian

terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.

4) Organisasi, yaitu mencakup kemampuan untuk membentuk suatu

konsep tentang suatu nilai sebagai pedoman dalam kehidupan dan

menyusun suatu sistem nilai.

5) Karakteristik menurut suatu nilai atau komplek nilai (pembentukan

pola hidup), yaitu mencakup kemampuan untuk menghayati dan

mewujudkan nilai-nilai dalam kehidupannya sedemikian rupa

sehingga menjadi milik pribadinya dan menjadi bagian dari pribadinya

f. Aspek Psikomotorik

1) Persepsi, yaitu mencakup kemampuan untuk membedakan secara

tepat dua perangsang atau lebih, berdasarkan ciri-ciri fisik yang khas

dari masing-masing perangsang tersebut.

2) Kesiapan, yaitu mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya

dalam memulai suatu gerakan atau serangkaian gerakan, baik secara

jasmani atau mental.

3) Gerakan yang terbimbing, yaitu mencakup kemampuan menirukan

serangkaian gerakan yang dicontohkan. Kemampuan ini dinyatakan

dalam menggerakkan anggota badan menurut contoh yang

diperlihatkan atau diperdengarkan.

4) Gerakan yang terbiasa, yaitu mencakup kemampuan untuk melakukan

serangkaian gerakan dengan lancar, tanpa memperhatikan lagi contoh

yang pernah diberikan, karena sudah terlatih secukupnya.

Page 49: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

5) Gerakan yang kompleks, yaitu mencakup kemampuan suatu

ketrampilan, yang terdiri dari beberapa komponen dengan lancar, tepat

dan efisien.

6) Penyesuaian pola gerakan, yaitu mencakup kemampuan untuk

mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerakan dengan

kondisi setempat atau dengan persyaratan khusus yang berlaku..

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu proses interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar. Hasil belajar juga merupakan puncak dari proses belajar. Hasil

belajar meliputi aspek pembentukan watak seorang siswa. Dengan demikian hasil

belajar Fiqih tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa

yang dapat diamati dalam bentuk perubahan sikap Hasil belajar yang dicapai

siswa.

B. Acuan Teoritis

Penelitian tindakan ini menggunakan model kemmisdan Mc taggart dengan

dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning),tindakan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi. Prosedur penelitian tindakan ini

diawali dengan dilakukan penelitian pendahulua, dilanjutkan dengan tindakan

pertama atau siklus I yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi,

refleksi, pada mata pelajaran Fiqih kelas VII, penelitian akan dilanjutkadengan

pemberian siklus II sebagai perbaikan

Page 50: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

C. Model tindakan

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan model

1. Rencana

Rencana merupakan serangkain rancangan tindakan sistematis untuk

meningkatkan apa yang henda terjadi. Dalam penelitian tindakan ,

rencana tindakan tersebut harus berorientasi kedepan. (H.M sukardi

2013)

2. Tindakan

Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara

sadar dan terkendalai.yang merupakan variasi praktik yang cermat dan

bijaksana

Page 51: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

3. Observasi

Observasi berfungsi untuk mendokmentasikan pengaruh tindakan

terkait. Observasi perlu direncakan dan juga didasarkan dengan

keterbukaan pandangan dan pikiran bersifat responsif

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritik tersebut,maka hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran

fiqih untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di Madrsah

Tsanawiyah Negri 6 Merangin.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan disekolah Mts Negeri 6

Merangin mata pelajaran FIQIH dikelas VII penelitian ini akan

dilaksakan pada semster genap 2018/2019.

B. Rancangan Tindakan

1. Tindakan Siklus I

a. Perencanaan

Page 52: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaa

pembelajaran (RPP),silabus ,sumber dan media pembelajaran, lembar

kerja siswa dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

Kegiatan awal

1. Guru menyiapkan alat peraga yang di perlukan

2. Guru mengadakan perabsensi kehadiran siswa

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

4. Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi

pelajaran

Kegiatan inti

a) Siswa diberi pertanyaan

b) Siswa ikut memperaktekan satu persatu media yang digunakan

Kegiatan akhir

1. Guru dan siswa menyimpulkan hasil belajar pada materi tersebut.

2. Siswa mengerjakan tes formatif padaakhir pelajaran

b. Tindakan

Pada pertemuan ini,peneliti menggunakan metode demonstrasi

dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada RPP yang telah

dibuat

c. Observasi

Pada tahap penelitian ini,kegiatanyang dilakukan peneliti, dimana

secara berbarengan kolaborator/ observer melakukan pengamatan

terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dibuat

d. Refleksi

Pada tahapan ini peneliti bersam guru melakukan reflsi hasil

evaluasi dari pelaksanaan siklus I tentang keempat aspek tersebut

Page 53: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

penelian pembelajaran , aktitifitas siswa,guru, hasil belajar, jika hasil

yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan refleksi untuk

perbaikn yang dilakukan disiklu

2. Tindakan sikulus II

Kegiatan yang dilakukakan pada siklus kedua dimaksudkan sebagai

perbaikan darisiklus pertama.tahapan pada siklus kedua identikdengan siklus

pertamayaitu diawali perencanaan (observation) dan refleksi. Pada tahap ini

dilakukan refleksi terhadap sikulus I dan II.Apabila hasil yang dilakukakan

sudah mencapai target maka siklus sudahdianggap selesai.

a. Perencanan

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahap perencanaan oleh

peneliti bersama guru adalah menyiapkan perangkat pembeljaran

kemudian dilanjutkan menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen

tes berupa soal tes unjuk kerja serta peniliannya, instrumen non tes

lembar padauan observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja

guru dalam proses pembelajaran

b. Pelaksanaan

Tahap ini adalah pelaksanaan dari perencanaan yang telah ditetapkan

dalam siklus

C. Sumber Data

1. Sumber data dalam penelitian ini terdiri beberapa sumber yaitu peserta

didik,guru,kolaborator.

2. Jenis data: kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif terdiri dari

hasil pengamatan peneliti. Sedangkan kuantitatif berasal dari

lembar kerja siswa dan lembar soal tiap siklus

D. Iinstrumen Pengumpulan data

1. Definisi konseptual

a. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang

menyajikan bahan pelajaran denga mempertunjukan secara

Page 54: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

langsungsung objek atau caranya melalukan suatu untuk

mempertunjukan proses tertentu.

b. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang diperoleh

setelah melalaui kegiatan belajar,karena hasil belajar itu adalah

proses dari seorang yang berusaha memperoleh suatu perubahan

prilaku.perubahan sifat maupun pengetahuan dari tidak tau menjadi

tau atau dari tidak bisa menjadi bisa

E. Lokasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negri 6 Merangin,

yang terletak di Desa Margoyoso ,kecamtan margo tabir Kab, Merangin .

Alasan peniliti mengadakan penelitian disekolah ini karena sekolah ini

belum menerapkan pelaksanaan metode demonstrasi pada pembeljaran Fiqih

dalam meningkatkan kerampilan ibadah siswakelas VII di Madrsah

Tsanawiya Negri 6 Merangin yang menurut peneliti hal tersebut menarik

untuk dijadikan penelitian.

F. Kriteria keberhasilan tindakan

Hasil belajar siswa

1. Hasil belajar ditunjukan dalam ranah kognitif. Hasil belajar kognitif

dapat diukur melalui tes dan dapat dilihat dari nilai yang diperoleh.

Enam tingkatan itu adalah pengetahuan, pemehaman, penerpan

analisis,sitensis, evaluasi.

G. Jenis Instrumen

1. Instrumen tes

Instrumen tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk

melakukan pengukuran.tes sebagai alat penilaian adalah pertanyan-

pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari

siswa dalam bentuk lisan maupun tulisan

2. Lembar panduan observasi

Page 55: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Instrumen ini dirancang peneiliti dengan melakukan penilian

sikap,karekteristik siswa atau kepribadian peserta didik, kemauan

tanggapan atau pandangan siswa terhadap pembelajaran.lembar

observasi ini berkolaborasi dengan guru kelas untuk mengumpulkan data

mengenai kinerja guru dan keaktivasan siswa

H. Teknik Analisis data

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis data kulitatif

1. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan

peroses yang memberikan permaknaan secara konteksual dan mendalam

sesuaidengan permasalahan peneliti yaitu tentang aktivitas belajar

siswa.data aktivitas siswa diperoleh dai hasilobservasi dan analisis

menggunakan rumus ( Aqib,2009:42)

NA=

×100%

Keterangan :

NA: nilai aktiv yang dicari

Js: jumlsh skor yang diperoleh

SM: skor maksimun

100: Bilangan tetap

2. Analisis kualitif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari

hasil belajar setiap siswa siklusnya. Analisis kuantitatifdihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Nilai hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus

berikut :

Nilai siswa =

x 100

b. ketuntasan belajar siswa secara klasikal dihitung dengan

menggunakan rumus : ketentuan klasikal =

x100

I. Indikator keberhasilan

Pembelajaran dalam menerapkan metode demonstrasi dalam penelitian ini

dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan aktivitas siswa dalam setiap

pembelajaran dari siklus I sampai siklus II dan mencapai 75 serta

Page 56: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

peningkatan hasil belajar dalam setiap pembelajaran dari siklus I sampai

siklus II. Adapun kriteria indikator keberhasilan aktivitas dan indikator

keberhasilan belajar siswa adalah sebagai berikut :

90%-100%= sangat baik

80%-89% =baik

65%-79%=cukup

55%-645=kurag

0-55%=sangat kurang dan gagal

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum

1. Sejarah sekolah

MTs Negeri 6 Merangin pada awalnya adalah MTS Swasta Mambaul

Ulum yang merupakan lembaga pendidikan yang terletak di Desa Sumber

Agung kecamtan Margo Tabir Kabupaten Merangin. Berdiri pada tahun 1998

yang didirikan oleh Bapak Muh.Rifai S.Pd.I Pada awalnya lembaga

pendidikan Mambaul Ulum adalah Madrasahdiniyah Takmiliyah, namun atas

Page 57: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

kemauan dan dorongan masyarakat untuk memebentuk suatu pendidikan

formal maka Diniyah Takmiliyah Mambaul Ulum berubah menjadi MTs

Swasta Mambaul Ulum, dikarenakan belum adanya sarana yang memadai

maka MTs Mambaul Ulum diletakan berdekatan dengan balai Desa Sumber

Agung bahkan ada beberapa ruangan kantor Desa yang digunakan untuk

sarana belajar mengajar dan pada tahun 2009 sesuai surat keputusan Menteri

Agama Nomer 42 tahun 2009 MTs Mambaul Ulum, dinaikan statusnya

menjadi MTs Negeri 6 Merangin adapun tokoh pendidri Madrasah ini adalah

H.Muh Rifai S.Pd.I Jafar ( Kepala Desa Sumber Agung 1980 ).

1. Kurikulum MTs Negeri 6 Merangin

Mata pelajaran di MTs Negeri 6 Merangin

1. Kurikulum KTSP terdiri dari

A. Pendidikan agama islam

Al-Quran Hadist

Akidah akhlak

Fiqih

Sejarah kebudayaan islam

B. Pendidikan kewarganegaraan.

C. Bahasa indonesia.

D. Bahasa inggris.

E. Matematika.

F. Ilmu pengetahuan alam.

G. Seni budaya.

H. Pendidikan jasmani,olahraga,dan kesehatan.

I. Keterampilan /teknologi informasi dan komunikasi.

Tabel 1.1 daftar nama guru dan mata pelajaran

Nama guru Pendidikan Mata pelajaran

Anwaar S.Ag SI Akidah akhlak

Page 58: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Masriah S.Pd.i SI Akidah akhlak

Muhamamad arifin S.Pd.I SI Bahasa inggris

Suherman S.Pd.I SI Alquran Hadist

Sukin S.Pd.I SI Pendidikan jasmani dan kesehtan

Suparji S.Pd.I SI Fiqih

Rini mardalena S.Pd SI Matematika

Susini S.Pd SI Mulok

Hagusniati S.Pd.I SI Ipa

Wannie ekananda SI Al-quran Hadist

Paijo S.Pd SI Bahasa inggris

Gusni purnama sari S.Pd SI Bahasa inggris

Wahyuni ekowati S.S SI Bahasa indonesia

Sukro S.Pd.I SI Ski

Sunarseh S.Pd SI Pendidikan kewarganwgaraan

Pardi S.Pd.I SI Bahasa arab

Supiati S.Pd SI matematika

Vertika desima S.Pd SI Ipa

Hendra S.Pd S.Pd. SI Bahasa indonesia

Page 59: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Tabel 1.2 daftar jumlah siswa

No

Kelas Perempuan

Laki-laki

Jumlah

1

Kelas 1

32

28

60

2

Kelas 2

27

29

56

3 Kelas 3 15 28 43

B. Analisis Data Penilitian Prasiklus

1. Hasil penelitian Pra siklus

Sebagaimna hasil identifikasi masalah, ditemukan bahwa hasil

belajaran mata pelajaran fiqih kelas VII sebelumnya dikatakan masih

rendah atau belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu

dengan nilai rata-rata 75. Hal ini diketahui dari jumlah 20 siswa yang

tuntas baru 12 anak yang belum tuntas 8 anak . selanjutnya untuk

mengetahui hasil pra siklus dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel distribusi hasil prestes ( pra siklus )

No Nama Skor Keterangan

T TT

1 Adi setiawan 60 √

Page 60: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

2 Ahmad sahrul 75 √ √

3 Apriliasi 68 √

4 Asri wahyuni 75 √

5 Bima octaviani 85 √

6 Dea rahmawati 65 √

7 Dian hiayatul 60 √

8 Dira rahmawati 55 √

9 Ferdi firmansya 55 √

10 Gita rahmawati 65 √

11 Hasbi asodiky 80 √

12 Herman 60 √

13 Julianto 55 √

14 Lailatun zahro 75 √

15 M. rahmadani 60 √

16 Natasya adelia 55 √

17 Reno 55 √

18 Riko fernando 60 √

19 Serli juliani 90 √

20 Yuliani 90 √

Jumlah 1288 12 8

Jumlah Skor 1343

Page 61: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Jumlah Skor Maksimal Ideal 2000

Rata-rata Skor Tercapai 67.51

Presentase Ketuntasan Belajar Siswa 60%

Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 12

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 8

Rata-rata skor tercapai : 67.51

Presentase ketuntasan belajar siswa : 60%

Pernyataan : Belum Tuntas

Berdasarkan data tersebut diatas, untuk meningkatkan prestasi belajar mata

pelajaran fiqih siswa kelas VII semester I pada komptensi dasar memperaktikan

shalat jamak dan qasar yang menggunkan metode demonstrasi yang melaksankan

dua siklus.

Selanjutnya untuk mengetahui data penelitian tindakan kelas ini diperoleh

dari hasil tes formatif, aktivitas siswa pada akhir proses pembelajaran yang

dilaksanakan di kelas VII MTs Negeri 6 Merangin setiap siklus dengan

menggunkan pendekatan kualitatif, sedangkan hasil observasi dan tes formatif

digunakan sebagai instrumen peningkatan prestasi belajar mata pelajaran fiqih

kompetensi dasar memperaktekan shalat jamak dan qasar

Adapaun kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran fiqih di kelas

VII MTs Negeri 6 Merangin kecamtan Margo Tabir Kabupaten Merangin adalah

70, sebagai ukuran ketuntasan individul, jika siswa tersebut memperoleh ≥

70,sedangkan kelas dapat dikatakan tuntas belajarnya pada kompetensi dasar

Page 62: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

memperaktikan shalat jamak dan qasar mencapai 70% siswa yang telah tuntas

belajar.

2. Data hasil penelitian

A. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti memepersiapkan perangkat pembeljaran yang

teridi dari RPP, soal tes formatif dan alat-alat peraga pengajaran yang

mendukung , selain itu juga di persiapkan lembar observasi aktivitas guru

dan siswa.

1. RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )

2. Menyiapkanlembar observasi siswa dan guru

3. Menyiapkan tes formatif

B. Tahap pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksankan pada

tanggal 15 april 2019 dikelas VII dengan jumlah 20 siswa. Dalam hal ini

peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses pembelajran mengacu

pada RPP yang telah di persiapkan pengamtan observasi dilaksankan

bersamaan dengan pelaksanaan. Belajar mengajar dengan menggunkan

metode demonstrasi terdiri dari

1. Menyampaikan tujuan pembeljaran kepada siswa sebelum menyampaikan

materi menggenai pengertian jamak dan qasar

2. Penyajian informasi, guru menyampaikan materi pembelajran yang akan di

ajarkan secara singkatdan padat

3. Guru melakukan tanya jawab

Pada akhir proses belajar mengajar siswa di beri tes formatif dengan tujuan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar

mengajar yang di lakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I

adalah pada tabel berikut :

Page 63: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Tabel distribusi hasil tes formatif siklus I

No Nama Skor Keterangan

T TT

1 Adi setiawan 70 √

2 Ahmad sahrul 75 √

3 Apriliasi 70 √

4 Asri wahyuni 80 √

5 Bima octaviani 80 √

6 Dea rahmawati 65 √

7 Dian hiayatul 75 √

8 Dira rahmawati 65 √

9 Ferdi firmansya 70 √

10 Gita rahmawati 70 √

11 Hasbi asodiky 65 √

12 Herman 65 √

13 Julianto 60 √

14 Lailatun zahro 65 √

15 M.rahmadani 65 √

16 Natasya adelia 60 √

17 Reno 75 √

18 Riko fernando 75 √

19 Serli juliani 95 √

Page 64: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

20 Yuliani 95 √

Jumlah 1288 13 7

Jumlah Skor 1343

Jumlah Skor Maksimal Ideal 2000

Rata-rata Skor Tercapai 67.51

Presentase Ketuntasan Belajar Siswa 60%

Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 13

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 7

Rata-rata skor tercapai : 72,25

Presentase ketuntasan belajar siswa : 65%

Pernyataan : Belum Tuntas

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa pelajaran fiqih dengan

penerpanmetode demonstrasi diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah

72,25 dan ketuntasan belajar mencapai 65% atau ada 13 siswa dari 20 siswa sudah

tuntas belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara

klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥70

hanya sebesar 72,25%, lebih kecil dari presentase ketuntasan belajar yang

dikehendaki yakni sebesar 70%. Dengan demikian, perlu dilakukan peningkatan

untuk mencapai kriteria yang telah ditetapkan tersebut.

Sedangkan lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran metode

demonstrasi pada siklus I ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Skor Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

No. Data Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

Page 65: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

1. Skor yang diperoleh 20

2. Skor maksimal 40

3. Presentase 50,%

4. Kriteria Cukup

Dari tabel diatas, kinerja guru dalam kriteria cukup dengan nilai

presentas 50%. Dari hasil analisis lembar pengamatan guru yang belum maksimal

tersebut akan diperbaiki dalam siklus selanjutnya. Guru harus berusaha mengelola

kelas dengan baik lagi, dan guru juga harus dapat membimbing pembelajaran

melalui strategi pembelajaran metode demonstrasi kepada siswa dengan

membimbing siswa agar dapat mamahami materi pelajaran fiqih yang sedang

diajarkan.

Skor Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

No Data Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

1 Skor yang diperoleh 25

2 Skor maksimal 40

3 Presentase 62,5%

4 Kriteria Cukup

Tabel diatas ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I masih

jauh dari yang diharapkan atau bisa dikatakan masih kurang, dilihat dari skor yang

diperoleh yakni sebesar 25 dari 40 (cukup). Hal ini terlihat bahwa siswa belum

terbiasa dengan pembelajaran model seperti ini bahkan memang benar-benar

siswa belum pernah mendapatkan cara belajar dengan pembelajaran berkelompok,

ditambah lagi siswa dituntut untuk aktif dan siswa harus benar-benar belajar dan

Page 66: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

bekerja sama dengan teman kelompoknya bukan hanya mendengar dan mencatat

saja. Untuk mengetahui hasil secara rinci tabel diatas, perhitungan skor lembar

pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran strategi metode demonstrasi

siklus I dapat dilihat pada lampiran.

C. Observasi

Dari pengamatan selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh

informasi, bahwa :

1) guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dalam menyampaikan tujuan

pembelajaran,

2) guru belum maksimal dalam pengelolaan waktu sehingga kurang efektif nya

diskusi,

3) guru kurang membimbing serta memperhatikan siswa dalam mengerjakan

tugas kelompok

4) guru kurang mendorong dan melatih siswa dalam pembelajaran kooperative

5) guru kurang membimbing siswa memahami serta merangkum materi

pembelajaran.

D. Refleksi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya

yaitu pada siklus II. Hal-hal yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya meliputi:

1) guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran,

2) guru perlu mengelola waktu dan mendistribusikan secara tepat sehingga

siswa dapat melakukan demonstrasi.

3) Media yang digunakan perlu menggunkan sesuatu yang lebih nyata agar

siswa bisa lebih semangat dalam melakukan demonstrasi sehingga hasilnya

akan maksimal

e. Keputusan

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, hanya 14 siswa yang tuntas

dari 22 orang siswa yang mendapat nilai >70 sesuai dengan KKM dengan

Page 67: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

persentase 63,64%. Oleh karena itu, perlu ada perbaikan dalam pembelajaran

siklus I ke Pembelajaran siklus II.

3. Data hasil penelitian siklus II

a) Tahap perencanaan

Pada tahap ini penelitian mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari :

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Merancang Pembentukan Kelompok

Menyusun Kuis

Menyiapkan lembar Observasi Siswa dan GurU

Menyiapkan Lembar Tes Formatif Siswa

b). Tahap pelaksanaan tindakan

pelaksanaan tindakan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada

tanggal 14 mei 2019 dikelas VII dengan jumlah 20 siswa. Dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai pengajar. Adapun proses pembelajaran mengacu pada RPP yang

telah dipersiapkan pengamtan observasi dilaksankan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar. pada akhir proses belajar mengajar, siswa diberi tes

formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Adapaun

hasil siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

tabel 3.5 distribusi hasil tes formatifsiklus II

No Nama Skor Keterangan

T TT

1 Adi setiawan 85 √

2 Ahmad sahrul 75 √

3 Apriliasi 80 √

Page 68: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

4 Asri wahyuni 75 √

5 Bima octaviani 85 √

6 Dea rahmawati 85 √

7 Dian hiayatul 80 √

8 Dira rahmawati 85 √

9 Ferdi firmansya 85 √

10 Gita rahmawati 85 √

11 Hasbi asodiky 70 √

12 Herman 75 √

13 Julianto 85 √

14 Lailatun zahro 75 √

15 M.rahmadani 90 √

16 Natasya adelia 85 √

17 Reno 70 √

18 Riko fernando 85 √

19 Serli juliani 95 √

20 Yuliani 90 √

Jumlah 1288 18 2

Jumlah Skor 1640

Jumlah Skor Maksimal Ideal 2000

Rata-rata Skor Tercapai 82.00

Page 69: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Presentase Ketuntasan Belajar Siswa 90,37 %

Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 18

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 2

Rata-rata skor tercapai : 82.00

Presentase ketuntasan belajar siswa : 90,23%

Pernyataan : Belum Tuntas

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa pelajaran fiqih dengan

menerapkan metode demonstrasi siklus II diperoleh nilai rata-rata hasil belajar

siswa adalah 82.00 dan ketuntasan belajar mencapai 90,37% atau ada 18 siswa

dari 20 siswa sudah tuntas belajar. Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan

signifikan lebih baik dari siklus I. Artinya, peningkatan hasil belajar siswa pada

siklus II dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam

menerapkan metode demonstrasi sehingga siswa menjadi termotivasi, antusias,

aktif, partisipatif serta interaktif dengan metode demonstrasi,sehingga siswa lebih

mudah dalam memahami materi dan bisa memperaktekkan secara langsung.

No. Data Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

1. Skor yang diperoleh 30

2. Skor maksimal 40

3. Presentase 75,0%

4. Kriteria Baik

Page 70: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Pada siklus II ini, telah ada perbaikan yang dilakukan oleh guru untuk

memperbaiki kesalahan yang terjadi pada siklus I. Guru telah melakukan upaya

perbaikan cara mengajar, guru menyusun kembali perangkat pembelajaran, guru

telah mampu mengkondisikan kelas dan mampu mengatur waktu pembelajaran

dengan baik, guru memberi pemahaman tentang metode demonstrasi dalam

pelajaran fiqih.

No. Data Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

1. Skor yang diperoleh 34

2. Skor maksimal 40

3. Presentase 85,0%

4. Kriteria Sangat Baik

Tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II ini

tergolong sangat baik dengan presentase 85%. Terjadi peningkatan antara siklus I

dan siklus II.

c. Observasi

Dari pengamatan selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

diperoleh informasi, bahwa :

1. selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik sesuai dengan RPP. Meskipun ada beberapa

aspek yang belum sempurna, tetapi presentase pelaksanaannya untuk

masing-masing aspek cukup besar,

2. berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif dan

semangat selama proses pembelajaran dengan menggunakan strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD berlangsung,

Page 71: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

3. kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan

peningkatan sehingga hasilnya menjadi lebih baik, serta

4. hasil pembelajaran siswa pada siklus II sudah tuntas, baik individu

atau klasikal.

d. Refleksi

Pada siklus II guru telah menerapkan metode demonstrasi dalam

pemebelajaran dengan baik, dan dapat dilihat dari aktivitas siswa serta hasil

belajar siswa pada pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan

baik, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah

menyempurnakan kekurangan yang ada dan mempertahankan apa yang telah

dicapai sehingga tujuan pembelajaran dapat terwujud dengan maksimal.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Model pembelajan metode demonstrasi ini adalah model pembelajaran

yang paling sederhana. Gagasan utama dari pembelajaran metode demonstrasi ini

adalah untuk memotivasi siswa agar mengerti secara langsung bagaimana

memperaktekkan suatu pembelajaran iru dengan menggunakan alat yang di

gunakan agar dilihat secara real dalam menguasai pembelajaran tersebut dan

siswa bisa terlibat langsung dalam melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi ini agar siswa lebih terbangun lagi dan

pencapain hasil belajar akan lebih sangat bagus .

Para siswa bekerja sama setelah guru menyampaikan materi pelajaran

mereka dipersilahkan untuk melakukan metode demonstrasi tentang materi shalat

jamak dan qasar, para siswa satu persatu mendemonstrasikan atau meragakan

bagaimana cara melaksankan shalat jamak dan qasar untuk melatih kemampuan

mereka agar lebih berani

Sebelum dilakukan tindakan metode demonstrasis ini, pembelajaran fiqih

lebih banyak dilakukan dnegan metode ceramah dan meperaktiekkan materi guru

lebih banyak mendominasi kelas. Sehingga siswa kurang aktif selama proses

Page 72: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

pembelajaran berlangsung. Bahkan banyak siswa yang tidak konsentrasi dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, banyak dari mereka yang mengantuk, bercanda,

melakukan aktifitas yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembelajaran.

Hal ini juga yang mengakibatkan nilai akidah akhlak siswa rendah.

Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu dengan menerapkan

pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi, hasil belajar fiqih

siswa mengalami peningkatan. Adapun data yang diperoleh dari penelitian yakni

sebagai berikut :

1. Ketuntasan Hasil Belajar

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan

metodedemonstrasi ini berimplikasi positif dalam meningkatkan hasil belajar

siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan guru. Kentuntasan hasil belajar meningkat dari

prasiklus, siklus I dan siklus II, yaitu masing-masing 67,51%, 72,25%, dan

82,00%. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

belajar mengajar dengan penerapan metode demonstrasi dalam setiap siklus

mengalami peningkatan. Hal ini menggambarkan bahwa kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran sudah baik, sehingga dampak positif nya terhadap hasil

belajar siswa cukup signifikan. Hal ini juga dapat dilihat dari meningkatnya nilai

rata-rata siswa setiap siklus yang mengalami peningkatan.

Guru juga lebih ringan dalam melaksanakan pembelajaran dan

penyampaian materi kepada siswa. Guru tidak mendominasi kelas, melainkan

siswa lebih aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu selama

pembelajaran guru telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dengan mengkombinasikan model

pengajaran langsung dan konseptual dengan pendekatan pada metode demonstrasi

3. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Page 73: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran fiqih pada kompetensi tentang shalat jamak dan qasar dengan

menggunakan metode demonstrasi yang paling dominan adalah antusiasme dan

semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan hidupnya suasana

kelas.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang peneliti lakukan tentunya mempunyai banyak

keterbatasan. Keterbatasan yang dimaksud, antara lain :

a. Keterbatasan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama penyusunan skripsi. Waktu

yang singkat inilah dapat mempersempit ruang gerak penelitian, sehingga

dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang peneliti lakukan.

b. Keterbasan tempat penelitian

Penelitian yang penulis lakukan hanya tebatas pada satu tempat

penelitian, yaitu di MTs Negeri 6 Merangin , sehingga jika penelitian ini

dilaksanakan di semua sekolah menengah pertama atau di tempat sekolah

lain, dimungkinkan hasilnya akan berbeda.

c. Keterbatasan biaya

Penulis menyadari bahwa biaya bukan merupakan satu-satunya

faktor yang menunjang keberhasilan penelitian. Namun demikian, karena

minimnya biaya yang dimiliki penulis telah memperlambat penelitian.

Page 74: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah di

paparkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan terdapat

peningkatan hasil belajar dan psikomotorik siswa yang diajarkan melalui

pembelajaran metode demonstrasi Pada materi shalat jamak dan qasar,

terbukti hasil tes formatif siklus ke-1 dengan presentase 62,5% dan hasil

dari lembar observasi siswa sebesar 62,25 dan lembar observasi guru

sebesar 50,00%.

1. Pada pelaksanaan siklus I, diperoleh rata-rata nilai hasil belajar tes

formatif siswa sebesar 67,51 dengan nilai terendah 50 dan nilai

tertinggi 90. Pada siklus II diperoleh rata-rata nilai hasil belajar tes

formatif siswa sebesar 87,5 dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi

90 . Dari data ini bisa dikatakan bahwa hasil belajar pada siklus I

hingga siklus II terjadi peningkatan, dilihat dari rata-rata nilai hasil tes

formatif.

2. Berdasarkan data diatas dapat dilihat dari hasil tes formatif siklus II

siswa yang mendapat nilai >70 mencapai 87,5% atau sebanyak 18

siswa. Berdasarkan kegiatan siklus II ini, hasil yang dicapai sudah

baik, yang ditandai dengan adanya peningkatan pada nilai hasil tes

formatif siswa yang melebihi KKM. Adapun nilai yang sudah

ditetapkan oleh sekolah yaitu 70 dengan ketentuan 85%. Oleh karena

itu, peneliti dianggap cukup sampai siklus II.

3. Maka dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi materi

pembelajaran shalat jamak dan qasar di MTs Negeri 6 Merangin di

Desa Sumber Agung Kecamatan Margo tabir Kabupaten Merangin

berdasarkan sub masalah penelitian disimpulkan sebagai bentuk

penerapan meode demonstrasi pembelajaran fiqih dalam meningkatkan

hasil belajar siswa di kelas VII Madrsah Tsanawiyah negeri 6

Page 75: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Merangin masih banyak siswa yang kurang dalam melaksankan

metode demonstrasi dalam pembelajaran sehari-hari

B. Implementasi

Dari hasil penelitian ini siswa dapat menjelaskan pengertian dan

menunjukkan nilai-nilai serta dampak negatif serta dalil tentang menghindari

akhlak tercela, dan juga diharapkan siswa agar senantiasa dapat

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga maupun

masyarakat luas.

C. SARAN

1. Pembelajaran dengan metode demonstrasi perlu mendapat perhatian

dan tanggapan yang serius dari guru, karena melalui pembelajaran

ini siswa dapat belajar dengan aktif.

2. Pada pelaksanaan metode pembelajaran ini guru harus lebih

memperhatikan waktu, banyak waktu yang terbuang karena guru

belum terbiasa mengelola waktu secara baik, untuk kesempatan

selanjutnya guru diharapkan dapat menggunakan waktu secara baik.

D. KATA PENUTUP

Dengan mengucapkan Alhamdullah dan memanjatkan rasa syukur kepada

Allah SWT. Maka akhirnya penulis dapat meyelesaikan penulisan dan

penyusunan skripsi ini dengan baik dengan harapan agar semua pihak dapat

memberikan sumbangan saran-saran sehingga tulisan ini dapat bermanfaat

bagi penulis maupun bagi kita semua.

Page 76: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmun, (dalam Buku Martinis Yamin, 2012). Jakarta : Ciputat

Mega Mall.

Abdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Prespektif Islam. Jakarta : Sinar

Grafika Offset.

Ahmadi, Iif Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu:

Pengaruhnya terhadap Konsep, Mekanisme dan Proses Pembelajaran

Sekolah Swasta dan Negeri. Cet. I; Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Ali Mudhlofi dan Evi Fatimatur Rusydyah. 2016. Desain Pembelajaran Inovatif

Dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Amin, Samsul Munir. 2016. Ilmu Akhlak. Jakarta : Amzah.

Aqib, Zainal. 2017. Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Yogyakarta : Gava Media.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Darajat, Zakiah, dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.

Gege dan Berliner (dalam Buku Martinis Yamin, 2012). Jakarta : Ciputat Mega

Mall.

Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Ibrahim, M. Dkk. 2000. Pembelajaran Cooperativ. Surabaya : University Press..

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung : Alfabet.

Jurnal, Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam

meningkatkan hasil belajar akidah akhlak : penelitian tindakan kelas di

MA Nihatul Amal Karawang. 2014

(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25148)

Page 77: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Jurnal, Pengertian hasil belajar menurt para ahli dan faktor yang mempengaruhi

hasil belajar https://www.karyatulis.com/2017/10/pengertian-hasil-

belajar-dan-jenis-jenis-hasil-belajar.html?m=1

Kindsvatter, Wile, and Ishler (dalam Buku Martinis Yamin). 2012. Desain Baru

Pembelajaran Konstruktif. Jakarta : Ciputat Mega Mall.

Maghfur, Muhammad. Koreksi atas Kesalahan Pemikiran Kalam dan Filsafat

Islam. Cet. Al-Izzah-Bangil.

Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mudharjo Redja. 2002. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Pannen, Paulina. 1999. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta : Dediknas.

Robert E, Slavin. 2010. Cooperativ Learning :Teori, Riset dan Praktik.

Terjemahan Narulita.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenanda Media Group.

Tampubolon, Saur M. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Gelora

Aksara Pratama

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi

Aksara

Yamin, Martinis. 2012. Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta :

Ciputat Mega Mall.

Page 78: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs N 6 MERANGIN

Kelas/Semester : VIII/1

Mata Pelajaran :fiqih

Topik : shalat jamak dan qasar

Alokasi Waktu : 1 x 40 menit ( 2 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran dan agama yang di anutnya

2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengelolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan zang di pelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

B. Kompetensi dasar

1.2 Menghayati tentang tata cara shalat jamak dan qasar

2.2Memahami pengertian tentang jamak danqasar

3.2 menunjukan contoh prilaku tentang shalat jamak dan qasar

Page 79: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

C. Indikator

1. Menghayati tentang tata cara shalat jamak dan qasar

2. Memahami pengertian tentang jamak danqasar

3. menunjukan contoh prilaku tentang shalat jamak dan qasar

D. Tujuan pembelajaran

Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintific

dengan metode komperatif siswa dapat:

1. Siswa dapat menjelaskan tentang shalat jamak dan qasar

2. Siswa dapat menunjukan contoh tentang shalat jamak danqasar

E. Materi Pengajaran

1. mengetahui pengertian shalat jamak dan qasar

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi

Alokasi

Waktu

Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam

b. Do' bersama

c. Absensi

d. Tanya jawab sebagai opersepsi

2 menit

Page 80: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

KegiataN Inti Mengamati

1). Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pengertian

shalat jamak dan qasar

2). Peserta didik mengamati tentang shalat jamak dan qasar

Mempertanyakan

1). Peserta didik berdiskusi, bertanya, dan mendemonstrasikan

Mengkomunikasikan

1. Peserta didik mengidentifikasikan tentang tentang shalat

jamak dan qasar

15 menit

Penutup 1) Peserta didik di minta untuk menyimpulkan materi yang di

ajarkan, dengan di bimbing oleh guru

2) Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do‟a

3) salam.

3 menit

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

Media/alat

Alat-alat untuk mendemonstrasikan ( mobil-mobilan )

Sumber:

Buku akidah akhlak kelas VIII

H. Penilaian

1) Jenis/teknik penilaian

Kompetensi Sikap: Observasi

Kompetensi Pengetahuan: Tes Tulisan

Page 81: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Kompetensi Keterampilan: Unjuk Kerja

2) Bentuk Instrumen :

a. Kompetensi Sikap:

Lembar Pengamatan Sikap

No Nama

Religius Jujur Tanggung

jawab Santun

S

B B C K

S

B B C K

S

B B C K

S

B B C K

1

2

3

Ds

t

Keterangan:

SB = Sangat baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

b. Kompetensi pengetahuan

a) Teknik penilaian : tes tertulis

b) Bentuk instrumen: isian

c) Instrumen :

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan pengertian tawakal ikhtiar,sabar,syukur,qannah ?

2. Berikan contoh prilaku tawakal,ikhtiar,sabar,syukur,qannah

Page 82: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

c. Keterampilan

a) Teknik penilaian: perfomance/praktik bermain peran

b) Bentuk instrumen: Lembar Observasi

c) Instrumen:

Instrumen penilaian portofolio

No KriteriaPengamatan

SkorNilai

4

(sangatbaik)

3

(Baik)

2

(Cukup)

1

(Kurang)

1 SistematikaPenulisan

2 Kesesuaianpaparandengantema

3 Analisismenampilkanperan

4 Kesimpulan

SkorMaksimum:16

N=

KonfersiNilaiKualitatif

MK = 14-16

MB = 11-13

MT=7-10

BT=4-6

Page 83: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

Keterangan:

BT : Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda

perilaku yang dinyatakan didalam indikator).

MT : Mulai terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan tanda-

tanda di awal prilaku yang dinyatakan didalam indikator tetapi belom

konsisten).

MB : Belom berkembang (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan

berbagai tanda prilaku yang didalam indikator dan mulai konsisten).

MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan prilaku

yang dinyatakan didalam indikator secara konsisten

Mengetahui

Kepala sekolah Guru

Masriah S.Pd.i

Usman Karim

Page 84: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Nama Sekolah : MTs Negeri 6 merangin Nama Guru :Masriah S.Pd.I

Mata Pelajaran : fiqih Hari/tanggal : 15 Maret 2019

Materi : shalat jamak dan qasar Kelas : VII A

Petunjuk :

Berikut ini merupakan daftar pengelolaan kegiatan berdasarkan prinsip

pebelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.

Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan.

No Aspek yang diamati (Aktivitas guru

selama kegiatan inti)

Dilakukan

Ya Tidak

Penilaian

1 2 3 4 1. Berkumpul dengan kelompok √ √

2. Ikut berdiskusi dalam membahas materi yang

sedang dipelajari

√ √

3. Aktiv dalam memecahkan masalah dalam diskusi

kelompok

√ √

4 Dapat berkomunikasi dengan baik bersama

teman sekelompok

√ √

5. Aktif dalam presentasi kelas √ √

6. Saling membantu teman yang kesulitan dalam

memahami materi diskusi

√ √

7. Aktif bertanya serta menjawab soal diskusi yang

diberikan kepada kelompok lain ketika presentasi

√ √

8. Dapat memahami serta menjawab pertanyaan

teman dari kelompok lain

√ √

9. Dapat menjawab soal kuis yang diberikan guru √ √

10. Tertib dan kompak dalam diskusi kelompok √ √

Skor Penilaian 21 ( Cukup)

Keterangan : Jumlah skor

1 = Tidak Baik 10 – 16 = Tidak Baik

2 = Kurang Baik 17 – 24 = Cukup

3 = Baik 25 – 33 = Baik

4 = Sangat Baik 34 – 40 = Sangat baik

Jambi,16 maret 2019

Pengamat

Isnanil Mahfiroh

Page 85: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …
Page 86: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …
Page 87: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …
Page 88: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …
Page 89: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …
Page 90: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …
Page 91: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …
Page 92: PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Isnanil Mahfiroh

JenisKelamin : Perempuan

Tempat/tanggalLahir : sumber agung, 01 juli 1997

Alamat : sumber agung, kec. Mago tabir kab. Merangin

Pekerjaan : -

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 085377122192

Pengalaman-PengalamanPendidikanFormal :

1. TK Satu Atap Sumber Agung, kec. Margo tabir kab. Merangin

2. SD 28 Sumber Agung, kec. Margo tabir kab. Merangin

3. MTs N 6 Sumber Agung, kec. Margo tabir kab. Merangin

4. MAN 1 Bangko, kab. Merangin

5. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi

Pengalaman Organisasi :

- PMR

Moto hidup

Yakin adalah kunci dari segala permasalahan

Photo 3x4

Warna