Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DODOL RUMPUT LAUT SEBELUM PROSES PEMASARAN
Oleh:
Ayu Januarista Budiasih NRP: 2509100116
Dosen pembimbing:
Naning Aranti Wessiani, S.T., M.M. NIP: 132304940
LATAR BELAKANG
Probolinggo mempunyai potensi sumber daya kelautan rumput laut (Eucheuma Cotonii) yang sangat besar
Masyarakat Probolinggo hanya mampu menjual rumput laut dalam bentuk kering
Masyarakat berlatih membuat makanan olahan dari rumput laut , salah satunya dodol rumput laut
Perlu dilakukan uji kelayakan terhadap dodol rumput laut sebelum dipasarkan agar mampu bersaing di pasaran
Fuzzy-QFD sebagai alat untuk menguji kelayakan dodol di mata konsumen
PRODUKSI RUMPUT LAUT KERING DI PROBOLINGGO
Tahun Luas Area (ha) Volume (ton) Nilai (Rp)
2007 1,6 169,3 107.386.000
2008 1,0 121,1 94.250.000
2009 1,2 123,1 156.020.000
2010 2,4 203,5 440.245.000
2011 2,7 307,08 444.563.000 Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Probolinggo
Nilai jual rumput laut kering = Rp 5.000,- per kilogramnya
UJI KELAYAKAN DENGAN FUZZY-QFD
Dodol Probolinggo Dodol UD Mawas (Surabaya)
Dodol UD Phoenix (Lombok)
E
Korelasi
Karakteristik Teknis
C
Karakteristik Teknis
B
Matriks Perencanaan
(Survey Pasar dan
Rencana Strategis)
A
Matriks Kebutuhan
Pelanggan
D
Matriks Hubungan
(Dampak Karakteristik Teknis
terhadap Kebutuhan Pelanggan)
FMatriks Teknis
(Prioritas Karakteristik teknis,
perbandingan karakteristik pesaing,
karakteristik pesaing, target
karakteristik teknis)
Membership
value
Fuzzy number
ST
P
SP B P
SP
bij bi(j+1) bik....................
1
0
STP : Sangat tidak puas
TP : Tidak puas
B : Biasa
P : Puas
SP : Sangat puas
PERUMUSAN MASALAH
Meningkatkan kualitas produk dodol olahan rumput laut dari Probolinggo dengan metode
fuzzy-QFD.
TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui atribut-atribut yang ada dan dipentingkan oleh konsumen dodol rumput laut serta tingkat kepuasannya.
2. Mengetahui respon teknis dari pihak pengelola usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Memberikan rekomendasi terhadap kualitas produk dodol olahan rumput laut dari Probolinggo agar nantinya mampu bersaing di pasaran.
BATASAN
1. Data yang digunakan sebagai bahan untuk mengolah data adalah data yang diambil saat penelitian berlangsung
2. Perbaikan yang dilakukan adalah memberikan rekomendasi kepada Probolinggo berdasarkan hasil penelitian terhadap kualitas produknya.
3. Hasil olahan pangan yang diamati adalah dodol.
ASUMSI
1. Responden dalam keadaan yang baik saat pengambilan data
2. Pihak Probolinggo mengetahui proses yang benar dalam pengolahan rumput laut
3. Tidak ada hasil produk yang cacat yang digunakan sebagai sampel saat pengambilan data.
4. Definisi peningkatan kualitas adalah peningkatan kepuasan konsumen terhadap atribut pada produk yang diteliti.
MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan
– Meningkatkan kualitas produk dodol rumput laut yang dihasilkan sehingga mempunyai daya saing tinggi.
– Meningkatkan profit perusahaan.
2. Bagi Peneliti
– Meningkatkan pemahaman dan pengalaman tentang aplikasi Fuzzy-QFD di dunia nyata.
– Meningkatkan kemampuan penghitungan, analisis dan pemecahan kasus nyata secara terstruktur.
TINJAUAN PUSTAKA
RUMPUT LAUT
Rumput laut atau sea weeds secara ilmiah dikenal dengan istilah alga atau ganggang. Rumput laut termasuk salah satu anggota alga yang merupakan tumbuhan berklorofil. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis mikroskopik dan makroskopik. Jenis makroskopik inilah yang sehari-hari kita kenal sebagai rumput laut.
(Poncomulyo, 2006)
QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)
Merupakan metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perancangan dan pengembangan produk untuk menetapkan
spesifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen.
(Cohen, 1995)
RUMAH QFD (HoQ – House of Quality)
E
Korelasi
Karakteristik Teknis
C
Karakteristik Teknis
B
Matriks Perencanaan
(Survey Pasar dan
Rencana Strategis)
A
Matriks Kebutuhan
Pelanggan
D
Matriks Hubungan
(Dampak Karakteristik Teknis
terhadap Kebutuhan Pelanggan)
FMatriks Teknis
(Prioritas Karakteristik teknis,
perbandingan karakteristik pesaing,
karakteristik pesaing, target
karakteristik teknis)
(Cohen, 1995)
FUZZYFIKASI
Berikut adalah langkah-langkah dalam proses fuzzyfikasi :
1. Menentukan nilai rata-rata dari setiap variabel lingustik untuk kriteria ke-i, dan jadikan nilai rata-rata tersebut sebagai nilai bij.
2. Membentuk Triangular Fuzzy Number (TFN’s) dengan nilai aij = bi(j-i) dan cij = bi(j+1).
Membership
value
Fuzzy number
ST
P
SP B P
SP
bij bi(j+1) bik....................
1
0
STP : Sangat tidak puas
TP : Tidak puas
B : Biasa
P : Puas
SP : Sangat puas
Sumber : L.K. Chan, H.P. Kao, A. Ng & M.L. Wu. (1999)
FUZZYFIKASI (con’t)
3. Tentukan nilai ai , bi , ci untuk setiap kriteria dengan :
• Batas bawah
• Nilai tengah (crisp)
• Batas atas
knnnn
knkibnibjnibnib
ia
....321
)*)1(....3*22*11*1(
knnnn
knikbnibnibnib
ib
....321
)*....3*32*21*1(
jknknnn
knikbkinikbnibnib
ic
)1(....21
)*)1(*....2*31*2(
DEFUZZYFIKASI
Defuzzifikasi ini dapat dilakukan dengan beberapa macam cara, dalam penelitian ini digunakan metode geometric mean untuk melakukan defuzzifikasi terhadap hasil penghitungan nilai terbobot sebagai berikut:
Defuzzifikasi = {(A1A2) x (B1B2) x (C1C2)}1/ 3
PENELITIAN TERDAHULU
No. Judul Tahun Pengarang Permasalahan Tujuan Metode Kesimpulan
1
Quality Function Deployment
(QFD) sebagai Komponen
untuk Meningkatkan Kinerja
Manajemen pada Industri
Makanan (Jurnal)
2000
M. Lutfi
Handayani & Eko
Nurmianto
Riset pemasaran yang
dilakukan belum dapat
diterjemahkan ke bahasa
teknis, pandangan yang
sempit tentang kemampuan
kompetitor dan
teknologinya, keterbatasan
waktu, biaya dan sumber
daya untuk melakukan
pengembangan produk.
1. Meningkatkan kualitas produk
bakery (roti)
2. Mengidentifikasi atribut-atribut
produk yang diprioritaskan
untuk dikembangkan
berdasarkan kemampuan
perusahaan.
3. Menerapkan konsep Concurrent
Engineering, pada usaha
peningkatan kualitas produk
bakery.
QFD
Atribut produk roti
tawar kupas yang
dianggap penting
adalah : kekenyalan,
harga, kekasaran,
kandungan gizi, rasa,
ketersediaan di pagi
hari, ukuran, aroma,
dan jumlah irisan.
Atribut yang
diprioritaskan untuk
kepuasan: ketersediaan
di pagi hari,
kekenyalan
2
Taking into Account The
Consumers' Health Policies
and Product Design (Jurnal)
2010 Ines Jomaa &
Gwena Bertoluci
Adanya ketidakcocokan
antara selera konsumen
dengan pizza beku yang
diproduksi
Mencari keterkaitan antara golongan
konsumen dengan selera terhadap
pizza beku
QFD, AHP,
dan Uji
Organolepti
k
Ada keterkaitan antara
usia dan jenis kelamin
terhadap selera
konsumen
3
Penerapan metode Fuzzy
QFD untuk Peningkatan
Kualitas Produk Dodol
Rumput Laut (TA)
2012 Ayu Januarista
Budiasih
Bagaimana tanggapan
konsumen terhadap
kualitas dodol Rumput
Laut
Mengetahui tanggapan konsumen dan
memperbaiki kualitas dodol rumput
laut
Metode
fuzzy, QFD
Mengetahui tanggapan
konsumen serta dapat
membantu untuk
memperbaiki kualitas
dodol Rumput Laut
METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Alir Survey
Diagram Alir Survey
VOC (Voice of Customer)
RANCANGAN KUESIONER
TINGKAT KEPENTINGAN
RANCANGAN KUESIONER
TINGKAT KEPUASAN
PRE-SAMPLING Kuisioner presampling dibagikan kepada : • 15 orang konsumen di Bilka • 20 orang konsumen di Panen Raya Nginden • 15 orang di Panen Raya Genteng. Dengan hasil 48 kuesioner baik dan 2 kuesioner cacat Jadi jumlah sampel yang diperlukan untuk penyebaran
kuisioner yang sebenarnya adalah 93 responden. Untuk mengantisipasi agar data tetap cukup walaupun
ada data yang harus dibuang karena tidak valid, maka kuisioner yang disebarkan sebanyak 100 kuesioner.
Dan dari hasil uji validitas dan reliabilitas, semua atribut dinyatakan valid dan reliabel.
SAMPLING
Kuisioner sampling dibagikan kepada : • 30 orang konsumen di Bilka • 40 orang konsumen di Panen Raya Nginden • 30 orang di Panen Raya Genteng. Dengan hasil 98 kuesioner baik dan 2 kuesioner
cacat Dan dari hasil uji validitas dan reliabilitas, semua
atribut dinyatakan valid dan reliabel. Setelah itu, dilakukan pengolahan data kepuasan
dan kepentingan dengan Fuzzy. Setiap responden dianggap mempunyai preferensi yang sama terhadap masing-masing atribut yang ditanyakan
ATRIBUT HASIL SURVEY
FUZZIFIKASI - DEFUZZIFIKASI
Kepuasan - dodol Probolinggo Kepuasan - dodol Surabaya
FUZZIFIKASI - DEFUZZIFIKASI
Kepuasan - dodol Lombok Kepentingan
IMPORTANCE TO CUSTOMER
6,6
6,8
7
7,2
7,4
7,6
7,8
8
8,2
8,4
CUSTOMER SATISFACTION
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nilai Kepuasan Probolinggo
Nilai Kepuasan Surabaya
Nilai Kepuasan Lombok
GOAL
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nilai Kepuasan Probolinggo
Nilai Goal
IMPROVEMENT RATIO
SALES POINT
Semakin tinggi nilainya maka semakin besar pula atribut dalam mempengaruhi daya jual produk
RAW WEIGHT NORMALIZED RAW WEIGHT
Raw Weight = Importance to Customer Improvement Ratio sales point
Normalized Raw Weight = Raw Weight / Raw Weight Total
RESPON TEKNIS
HUBUNGAN ATRIBUT & RESPON TEKNIS
HUBUNGAN ANTAR RESPON TEKNIS
PRIORITAS, BENCHMARKING, & TARGET
HoQ - Dodol Rumput Laut
PUGH – ALTERNATIF KONSEP
PUGH – PENGHITUNGAN
PUGH – KONSEP TERPILIH
RANCANGAN PERBAIKAN
Tampak depan Tampak belakang
RANCANGAN PERBAIKAN
Ukuran perbaikan dodol
yaitu 1 x 1 x 2 cm Sehingga akan memudahkan konsumen untuk memakannya
SIMPULAN &
SARAN
SIMPULAN (1) 1. Atribut-atribut produk yang dipentingkan oleh konsumen beserta tingkat
kepuasan terhadap produk Probolinggo antara lain • harga sesuai kualitas dengan nilai sebesar 6,77 • tahan lama dengan nilai sebesar 6,30 • produk bersih dengan nilai sebesar 6,51 • warna alami dengan nilai sebesar 6,37 • aroma manis dengan nilai sebesar 5,94 • kristal gula dengan nilai sebesar 6,84 • rasa manis dengan nilai sebesar 6,24 • kenyal dengan nilai sebesar 5,89 • tidak lengket dengan nilai sebesar 6,26 • ukuran kecil dengan nilai sebesar 5,44 • desain kemasan menarik dengan nilai sebesar 7,07 • kemasan kuat dengan nilai sebesar 5,64
Dengan nilai kepuasan tertinggi terletak pada atribut desain kemasan menarik dan atribut dengan nilai kepuasan terendah adalah atribut ukuran kecil. Secara keseluruhan, nilai atribut berada di bawah nilai goal.
SIMPULAN (2)
2. Respon teknis dari pihak pengelola usaha (Probolinggo) beserta nilai prioritas untuk dicapai antara lain
• penggunaan rumput laut hasil budidaya sendiri dengan nilai 1,276
• penggunaan natrium benzoat dengan nilai 1,006
• penggunaan air PDAM untuk mencuci rumput laut dengan nilai 0,872
• penggunaan pewarna alami dengan nilai 0,711
• penggunaan gula cair dan gula pasir dengan nilai 2,011
• proses perendaman rumput laut yang optimal dengan nilai 1,020
• proses penjemuran adonan dodol yang optimal dengan nilai 1,014
• pemotongan adonan dodol sebelum dijemur dengan nilai 0,894
• pemilihan teknologi pencetakan kemasan dengan nilai 0,889
• pemilihan bahan kemasan dengan nilai 2,911.
SIMPULAN (3)
3. Rekomendasi untuk pihak Probolinggo adalah konsep alternatif 5. Bentuk perbaikan tersebut antara lain:
• masa tanam rumput laut dari 40 hari menjadi 45 hari
• pengendapan air ledeng tetap 3 hari
• lama perendaman rumput laut tetap 3 hari
• perbandingan gula pasir dan gula cair tetap 300 : 200
• pemberian natrium benzoat dari 1 gram menjadi 2 gram
• ukuran pemotongan dari 1,5 x 1,5 x 5 cm menjadi 1 x 1 x 2 cm
• bahan pengemasan dodol yang paling luar yang semula adalah kardus menjadi plastik
• proses pencetakan kemasan tetap pada teknologi sablon.
SARAN
1. Harga yang dipatok selama ini dianggap sudah baik oleh karena itu perlu dipertahankan ditambah dengan strategi pada konsep alternatif 5.
2. Produk dodol rumput laut Probolinggo merupakan produk baru yang belum muncul di pasaran, untuk itu perlu adanya suatu sistem pemasaran yang baik supaya pangsa pasarnya meluas.
3. Penelitian ini harus ditindaklanjuti dengan penelitian-penelitian lain, supaya hasilnya menjadi lebih komplek dalam menyelesaikan berbagai masalah yang lebih luas lagi seperti persaingan pasar atau pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA • 10 (Sepuluh) Provinsi Penghasil Rumput Laut Terbesar di Indonesia. Andhi
Fish Jogja. http://benihikan.net/kabar/10-sepuluh-provinsi-penghasil-rumput-laut-terbesar-di-indonesia/. Diakses pada 18 Mei 2012 (Sumber dari Dept. Perikanan Budidaya)
• Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Prenhalindo, Jakarta
• Anggadiredjo, J. 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya, Jakarta. • Cohen, L. 1995. Quality Function Deployment, How to Make QFD Work for
You. United States of America: Addison Wisley Publishing. • Cronbach, L. J. 1946. Response sets and test validating. Educational and
Psycholgical Measurement, 6. • Handayani, M. Lutfi & Nurmianto, Eko. 2000. Quality Function Deployment
(Qfd) sebagai Komponen untuk Meningkatkan Kinerja Manajemen pada Industri Makanan. Dipublikasikan tanggal 30-31 Maret 2000.
DAFTAR PUSTAKA (CON’T) • L.K. Chan, H.P. Kao, A. Ng & M.L. Wu. 1999. Rating the Importance of the Customer
Needs in Quality Function Deployment by Fuzzy and Entropy Methods.International Journal of Production Research 37 (11), pp. 2499-2518.
• http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia. Diakses tanggal 1 Juni 2012 • Jomaa, I & bertoluci, G), ‘Taking Into Account The Consumers’ Expectations, Public
Health Policies And Food Product Design’, International Conference On Kansei Engineering And Emotion Research 2010, dipublikasikan pada 2-4 Maret 2010 di Paris, diakses pada 18 Mei 2012, <http://pie.kansei.tsukuba.ac.jp/keer2010/Papers/2339.pdf>
• Manfaat rumput laut. http://ojelhtc.blogspot.com/2012/04/manfaat-rumput-laut.html. Diakses pada 18 Mei 2012. Sumber dari Dept. Kelautan dan Perikanan.
• Poncomulyo, T. 2006. Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
• Walpole, Ronald E. 1993. Pengantar Statistika. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
• Wijaya, Sonny. 1998. Aplikasi QFD untuk Memenuhi Kepuasan Konsumen dengan Mengintegrasikan TFNs. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri ITS.
• www.probolinggokab.go.id. Diakses pada tanggal 18 Mei 2012
SEKIAN &
TERIMA KASIH