70
PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI-M (Studi Kasus : Inflasi Indonesia Tahun 2003-2013) YULIANA INDAH PRATIWI PRGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 / 1437 H

PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

  • Upload
    vodung

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI-M

(Studi Kasus : Inflasi Indonesia Tahun 2003-2013)

YULIANA INDAH PRATIWI

PRGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 / 1437 H

Page 2: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI-M

(Studi Kasus : Inflasi Indonesia Tahun 2003-2013)

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si)

Oleh:

Yuliana Indah Pratiwi

1111094000046

PRGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 / 1437 H

Page 3: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan
Page 4: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

iii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2016

Yuliana Indah Pratiwi

1111094000046

Page 5: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk

Kedua orang tua saya tercinta yang selalu sabar dan

mendoakan yang terbaik untuk anak-anaknya serta selalu

mendukung tiada henti agar tercapai kesuksesan anak-

anaknya

MOTTO

Finish your task or you’ll never done and reach your dreams

or you just dreaming it.

Page 6: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

v

ABSTRAK

Yuliana Indah Pratiwi, Penerapan Metode Regresi Ridge Robust Estimasi-M

(Studi Kasus: Inflasi Indonesia Tahun 2003-2013). Dibawah bimbingan Dr. Agus

Salim, M.Si dan Bambang Ruswandi, M.Stat.

Metode OLS merupakan metode yang digunakan dalam mengestimasi

parameter regresi. Namun, terdapatnya pelanggaran asumsi regresi menyebabkan

penggunaan metode OLS menjadi kurang tepat. Metode ridge robust merupakan

salah satu metode untuk menangani masalah pelanggaran asumsi regresi yaitu

multikolinearitas dan outlier. Pada penelitian ini, metode ridge robust estimasi-M

diterapkan pada data inflasi Indonesia yang mengandung masalah pelanggaran

asumsi tersebut. Hasil penelitian ini adalah variabel suku bunga, penerbitan sbi,

produk domestik bruto, jumlah uang beredar, tingkat pengangguran terbuka dan

indeks harga konsumen secara simultan memberikan pengaruh terhadap inflasi.

dan secara parsial, variabel yang berpengaruh signifikan terhadap inflasi

Indonesia adalah variabel suku bunga. Sementara hasil nilai koefisien determinasi

atau diperoleh nilai sebesar 0,9034. Ini menunjukkan bahwa metode ridge

robust estimasi-M memiliki hasil yang baik dimana berdasarkan nilai tersebut,

variabel inflasi dapat dijelaskan oleh variabel suku bunga sebesar 90,34%.

Kata kunci: Inflasi Indonesia, Multikolinearitas, Outlier, Ridge Robust,

Estimasi-M

Page 7: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

vi

ABSTRACT

Yuliana Indah Pratiwi, Application The Robust Ridge Regression M-Estimation

Method (Case Study: Inflation of Indonesia Period 2003-2013). Below the

guidance Dr. Agus Salim, M.Si and Bambang Ruswandi, M.Stat.

OLS method is a method used in estimating the regression parameters.

However, the presence of violations assumptions lead to the use OLS regression

becomes less precise. Robust ridge method is one method for dealing with

violations of the regression assumptions that multicollinearity and outliers. In this

study, methods of robust ridge M-estimation applied to the Indonesian inflation

data containing the violation of that assumption. The results of this study are

variable interest rates, SBI issuance, gross domestic product, money supply,

unemployment rate and consumer price index simultaneous influence on inflation

and partially, the variables that significantly influence the inflation in Indonesia is

a variable interest rate. For the results of the coefficient of determination or

obtained a value of 0.9034. This indicates that the robust ridge M-estimation

method had a good result which is based on the value of , the variable inflation

can be explained by the variable interest rate of 90.34%

Keywords: Inflation of Indonesia, multicollinearity, outliers, Robust Ridge, M-

Estimation

Page 8: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

yang senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi “Penerapan Metode Regresi Ridge Robust Estimasi-M

(Studi Kasus: Inflasi Indonesia Tahun 2003-2013)”. Shalawat serta salam

senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, manusia biasa yang menjadi

luar biasa kecerdasannya, kemuliaan akhlaknya, dan keluhuran budi pekertinya.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat dorongan dan

bimbingan serta kritikan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing

penulis dan memberikan pengarahan serta saran sampai dengan

selesainya skripsi ini.

2. Ibu Dr. Nina Fitriyati, M.Kom selaku Ketua Program Studi Matematika

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Bambang Ruswandi, M.Stat selaku Pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan memberikan

pengarahan serta saran sampai dengan selesainya skripsi ini.

4. Ibu Irma Fauziah, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Matematika

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh dosen Program Studi Matematika yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu, tetapi tidak mengurangi rasa hormat penulis

kepada mereka yang telah mengajarkan penulis banyak hal.

Page 9: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

viii

6. Kedua orangtua saya, Asnawi dan Sukiah yang selalu sabar,

mendukung, memberikan semangat dan mendoakan sampai penyusunan

skripsi ini selesai.

7. Kakak saya, Kisna Widiani yang selalu mendukung, menyemangati dan

mendoakan kelancaran skripsi ini

8. Ziko Medri Saputra, teman yang selalu ada untuk memberi semangat

dan dukungan, membantu serta selalu sabar mendoakan sampai

penyusunan skripsi ini selesai.

9. Ulul Azmi Putri, Fauzia Muslimah, Karina Permatasari, Qoriaini

Sassemita, Widya Utami Syafaat, Ka Rika, Ka Edo serta keluarga besar

Matematika 2011 yang telah membantu dan menyemangati dalam

penyusunan skripsi ini.

10. Seluruh pihak yang membantu penulis, yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan yang

terdapat pada skripsi ini. Atas dasar itulah penulis memohon maaf yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak jika terdapat kesalahan yang kurang berkenan.

Namun, saran dan kritik selalu penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan memberikan kontribusi yang berarti, baik bagi penulis khusunya

dan bagi pembaca umumnya.

Jakarta, Juni 2016

Penulis

Page 10: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

PERNYATAAN ............................................................................................ iii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ................................................................ iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 5

1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7

2.1 Analisis Regresi Linier ............................................................. 7

2.2 Metode Ordinary Least Squares (OLS) .................................. 8

2.2.1 Estimasi Parameter OLS ................................................ 8

2.2.2 Pengujian Simultan Parameter (Uji F) ........................... 9

2.2.3 Pengujian Parsial Parameter (Uji t) ................................ 10

Page 11: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

x

2.2.4 Koefisien Determinasi ........................................... 11

2.3 Multikolinearitas ...................................................................... 11

2.3.1 Definisi Multikolinearitas .............................................. 11

2.3.2 Penyebab Multikolinearitas ............................................ 12

2.3.3 Dampak Multikolinearitas............................................... 12

2.3.4 Pendeteksian Multikolinearitas ....................................... 13

2.4 Outlier ...................................................................................... 14

2.5 Regresi Robust ......................................................................... 16

2.5.1 Estimasi-M ..................................................................... 17

2.6 Regresi Ridge ........................................................................... 18

2.7 Regresi Ridge Robust .............................................................. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 24

3.1 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 24

3.2 Metode Pengolahan Data ......................................................... 24

3.2.1 Statistik Deskriptif ......................................................... 24

3.2.2 Membentuk Model Persamaan Regresi OLS ................. 25

3.2.3 Estimasi Parameter Regresi Dengan Metode OLS ........ 26

3.2.3.1 Uji Simultan Parameter (Uji F) .......................... 26

3.2.3.2 Uji Parsial Parameter (Uji t) ............................... 27

3.2.3.3 Menghitung Nilai Koefisien Determinasi ( .. 28

3.2.4 Uji Multikolinearitas ...................................................... 28

3.2.5 Identifikasi Outlier ......................................................... 28

3.2.6 Estimasi Parameter dengan Regresi Robust Estimasi-M 28

Page 12: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

xi

3.2.7 Estimasi Parameter dengan Regresi Ridge Robust ........ 28

3.2.7.1 Uji Simultan Parameter (Uji F) .......................... 30

3.2.7.2 Uji Parsial Parameter (Uji t) ............................... 31

3.2.7.3 Menghitung Nilai Koefisien Determinasi ( .. 31

3.2.8 Alur Penelitian ............................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 33

4.1 Hasil Statistik Deskriptif ......................................................... 33

4.2 Hasil Estimasi Parameter Dengan Metode OLS ..................... 34

4.2.1 Hasil Uji Simultan Parameter (Uji F) ............................ 35

4.2.2 Hasil Uji Parsial Parameter (Uji t) ................................. 35

4.2.3 Hasil Nilai Koefisien Determinasi ( ......................... 37

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................... 38

4.4 Hasil Uji Outlier ...................................................................... 38

4.5 Hasil Estimasi Parameter Dengan Regresi Robust Estimasi-M 41

4.6 Hasil Estimasi Parameter Dengan Regresi Ridge Robust ........ 42

4.6.1 Hasil Uji Simultan Parameter (Uji F) ............................ 47

4.6.2 Hasil Uji Parsial Parameter (Uji t) ................................. 47

4.6.3 Hasil Nilai Koefisien Determinasi ( ......................... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 50

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 50

5.2 Saran ........................................................................................ 51

REFERENSI .................................................................................................. 52

LAMPIRAN ................................................................................................... 54

Page 13: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Anova Metode OLS ........................................................................ 27

Tabel 3.2 Anova Metode Regresi Ridge Robust............................................. 30

Tabel 4.1 Statistika Deskriptif ........................................................................ 33

Tabel 4.2 Hasil Uji Simultan (Metode OLS) .................................................. 35

Tabel 4.3 Hasil Uji Parsial (Metode OLS) ..................................................... 36

Tabel 4.4 Nilai Koefisien Determinasi (Metode OLS) ................................... 37

Tabel 4.5 Nilai VIF Masing-masing Variabel ................................................ 38

Tabel 4.6 Nilai DFFITS .................................................................................. 40

Tabel 4.7 Hasil Regresi Robust estimasi-M ................................................... 41

Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Regresi Ridge Robust) .................................... 47

Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (Regresi Ridge Robust) ....................................... 48

Tabel 4.10 Nilai Koefisien Determinasi(Regresi Ridge Robust) ...................... 49

Page 14: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inflasi didefinisikan sebagai suatu proses kenaikkan harga-harga yang

berlaku secara terus-menerus dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi

(presentasi kenaikkan harga) berbeda dari suatu periode ke periode berikutnya

dan berbeda pula dari suatu negara ke negara lainnya. Ada kalanya tingkat inflasi

adalah rendah yaitu mencapai di bawah 4-6 % sedangkan tingkat inflasi yang

moderat mencapai antara 5-10 %. Inflasi yang serius dapat mencapai tingkat

beberapa ratus atau beberapa ribu persen dalam setahun [17].

Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang memiliki dampak luas

terhadap variabel makroekonomi lainnya secara agregat dan juga berperan dalam

mempengaruhi mobilisasi dana melalui lembaga keuangan formal. Secara

umum, dampak inflasi adalah dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di

suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal

yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan

ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan

kesejahteraan masyarakat [7]. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di

Indonesia antara lain yaitu suku bunga Bank Indonesia, penerbitan Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), Produk Domestik Bruto (PDB) menurut lapangan usaha atas

dasar harga konstan, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) serta Indeks Harga Konsumen (IHK) [10]. Untuk melihat hubungan

Page 15: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

2

matematis dari inflasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya tersebut perlu

dilakukan suatu analisis yaitu analisis regresi.

Analisis regresi adalah salah satu metode statistika yang digunakan untuk

memodelkan suatu hubungan matematis antara sebuah variabel tak bebas (Y)

dengan variabel bebas (X). Salah satu tujuan analisis regresi yaitu untuk

mengestimasi parameter model persamaan regresi. Untuk mendapatkan bentuk

model persamaan yang baik, data yang digunakan harus memenuhi asumsi-asumsi

regresi. Adapun asumsi-asumsi regresi yang harus dipenuhi antara lain adalah

asumsi kenormalan, homoskedastisitas, tidak terdapat autokorelasi dan tidak

terdapat multikolinieritas [19].

Salah satu pelanggaran asumsi yang biasa terjadi adalah terdapatnya

multikolinearitas pada model. Umumnya, multikolinearitas terjadi pada data yang

observasinya sedikit tetapi memiliki banyak variabel bebas. Terdapatnya

multikolinearitas biasanya disebabkan karena pada model regresi ditemukan

adanya hubungan linier antar variabel-variabel bebas. Untuk mendapatkan suatu

bentuk model persamaan yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi linier

diantara variabel bebas tersebut [19]. Pada data inflasi di Indonesia periode 2003-

2013 terdapat indikasi terjadinya masalah multikolinearitas tersebut karena data

memiliki observasi yang sedikit dan mempunyai faktor yang mempengaruhi

cukup banyak. Oleh karena itu dibutuhkan suatu estimator yang dapat mengatasi

multikolinearitas, salah satunya adalah estimator regresi Ridge. Estimator ini

merupakan estimator yang pertama kali diperkenalkan oleh Hoerl dan Kennard

untuk mengatasi multikolinearitas pada suatu data [9].

Page 16: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

3

Masalah lain yang umum dalam model regresi adalah masalah outlier.

Outlier adalah terdapatnya nilai data yang ekstrim atau nilai data yang secara

nyata sangat berbeda dengan nilai-nilai data yang lain. Terindikasinya outlier

pada data biasanya terjadi karena kesalahan dalam pengambilan sampel atau

dalam penginputan data. Outlier juga bisa terjadi karena data tersebut memang

mengandung data ekstrim atau nilai data yang sangat berbeda dengan yang

lainnya. Dengan adanya outlier pada data menyebabkan residual yang besar pada

model, varians data menjadi lebih besar serta taksiran interval memiliki rentang

yang lebar [16]. Selain masalah multikolinearitas, pada data inflasi di Indonesia

periode 2003-2013 ternyata juga terdapat nilai data ekstrim atau outlier yang

disebabkan karena terjadinya lonjakan kenaikan inflasi yang membuat indeks

harga konsumen melonjak turun sehingga mengakibatkan data terindikasi oleh

adanya masalah outlier. Regresi Robust adalah salah satu estimator untuk

menganalisis data yang terkontaminasi dengan outlier. Terdapat beberapa estimasi

dalam regresi robust antara lain estimasi-M, estimasi-S, LTS, LMS, LAD dan

estimasi-MM. Estimator ini digunakan untuk menangani outlier dan memberikan

hasil yang tetap (stabil) dengan adanya outlier [9]. Maka dari itu perlu dilakukan

analisis terhadap masalah multikolinearitas dan outlier pada data tersebut

sehingga diperoleh penaksir parameter yang tepat dan akurat.

Metode Kuadrat Terkecil (MKT) atau Ordinary Least Squares (OLS)

merupakan estimator paling populer yang digunakan untuk mengestimasi

parameter model regresi. Apabila salah satu atau lebih asumsi tidak terpenuhi

Page 17: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

4

maka kinerja estimator OLS akan menjadi tidak efisien dan perlu dilakukan

penanganan terhadap asumsi tersebut [9].

Pada satu set data masalah pelanggaran asumsi dalam regresi linier dapat

terjadi sendiri-sendiri atau bahkan muncul secara bersamaan. Jika masalah

pelanggaran asumsi terjadi secara bersamaan dimana pada data terdapat

multikolinearitas dan terindikasi oleh outlier yang dapat mengakibatkan hasil

estimasi menjadi semakin tidak tepat dan tidak akurat, maka estimator regresi

ridge robust diusulkan dan disarankan oleh Askin & Montgomery untuk

menanganinya. Regresi ridge robust merupakan penggabungan dari metode

regresi ridge dengan regresi robust untuk mendapatkan parameter yang stabil dan

resistant terhadap multikolinearitas dan outlier [9].

Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan oleh Candra Dian Fransiska

dan Desi Rahmawati tahun 2015 [3] tentang penanganan masalah

multikolinearitas dan outlier dengan metode ridge robust estimasi-MM. Hasil dari

penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil estimasi parameter metode ridge

robust estimasi-MM lebih baik daripada metode kuadrat terkecil (MKT).

Selanjutnya juga telah dilakukan penelitian oleh Asti Rahmatika, Suliadi dan Teti

Sofia Yanti tahun 2015 [13] tentang penanganan masalah multikolinearitas dan

outlier dengan metode ridge robust estimasi LMS, LAV dan LTS. Adapun hasil

penelitian mereka yaitu metode ridge robust estimasi LAV memiliki hasil lebih

baik daripada LMS dan LTS.

Berdasarkan uraian yang dibahas sebelumnya maka penulis ingin

mengkaji penelitian mengenai kasus inflasi di Indonesia tahun 2003-2013 beserta

Page 18: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

5

faktor yang mempengaruhinya dimana dalam kasus tersebut terdapat masalah

pelanggaran asumsi multikolinearitas dan terindikasi oleh adanya outlier.

Sehingga pada kasus inflasi tersebut perlu dilakukan analisis dengan metode

regresi ridge robust untuk mendapatkan bentuk model persamaan yang tepat dan

akurat yang rentan terhadap masalah multikolinearitas dan outlier. Pada penelitian

ini penulis akan menggunakan metode regresi ridge-robust dengan estimasi yang

berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu estimasi-M. Oleh karena itu, judul

yang diangkat untuk penelitian ini yaitu “Penerapan Metode Regresi Ridge

Robust Estimasi-M (Studi Kasus: Inflasi Indonesia Tahun 2003-2013)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana hasil estimasi regresi ridge robust estimasi-M pada data inflasi di

Indonesia periode 2003-2013?

2. Bagaimana hasil uji hipotesis metode regresi ridge robust estimasi-M

terhadap data inflasi di Indonesia periode 2003-2013?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Data yang digunakan adalah data inflasi di Indonesia periode 2003-2013.

2. Metode yang digunakan yaitu regresi ridge robust dengan estimasi-M.

Page 19: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

6

3. Permasalahan yang akan dibahas pada studi kasus hanya multikolinearitas

dan outlier, sedangkan asumsi normalitas, homoskedastisitas dan

autokorelasi diasumsikan terpenuhi.

1.4 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan penelitian ini antara lain:

1. Mengetahui hasil estimasi dengan metode regresi ridge robust estimasi-M

pada data inflasi di Indonesia periode 2003-2013.

2. Mengetahui hasil uji hipotesis metode regresi ridge robust estimasi-M

terhadap data inflasi di Indonesia periode 2003-2013.

1.5 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah:

1. Memberikan penjelasan tentang multikolinearitas dan outlier.

2. Sebagai kontribusi keilmuan dan pengetahuan tentang metode regresi ridge

robust khususnya pada estimasi-M.

3. Memberikan wawasan terhadap perkembangan inflasi Indonesia agar

masyarakat dapat ikut berperan dalam mengendalikan inflasi dengan menjaga

stabilitas variabel-variabel pendukung.

Page 20: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier adalah suatu metode yang berguna untuk

menentukan hubungan suatu variabel tak bebas dengan satu atau lebih variabel

bebas. Salah satu tujuan analisis regresi adalah menentukan model regresi yang

baik, sehingga model dapat digunakan untuk menerangkan dan memprediksi hal-

hal yang berhubungan dengan variabel-variabel yang terlibat di dalam model

regresi. Model regresi merupakan model yang memberikan gambaran mengenai

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat [15].

Model regresi linear sederhana adalah model yang memberikan gambaran

mengenai hubungan linear antara satu variabel tak bebas dengan satu variabel

bebas. Secara umum, model regresi linear sederhana dapat ditulis [12]:

(2.1) keterangan:

: konstanta

: koefisien regresi

: variabel terikat

: variabel bebas

: error

Model regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua

atau lebih variabel bebas dengan satu variabel tak bebas. Secara umum model

Page 21: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

8

regresi berganda dapat ditulis [12] :

(2.2)

keterangan:

: variabel tak bebas

: variabel bebas ( )

: konstanta

: koefisien regresi ( )

: error

2.2 Metode Ordinary Least Squares (OLS)

Metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Squares (OLS) merupakan

salah satu metode yang digunakan dalam pembentukan suatu model regresi atau

mengestimasi parameter regresi. Metode ini berusaha menemukan nilai-nilai

estimasi (taksiran) dengan cara meminimumkan jumlah kuadrat residual. Residual

ini yang menyebabkan suatu perkiraan Y menjadi tidak tepat [11].

2.2.1 Estimasi Parameter OLS

Untuk mengestimasi parameter atau koefisien regresi dapat dilakukan

dengan pendekatan matriks. Persamaan regresi (2.2) dapat ditulis dalam bentuk

matriks sebagai berikut [19] :

(2.3)

[

]

[

]

[

] [

]

Page 22: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

9

dengan adalah vektor kolom berukuran yaitu sebagai nilai

taksiran koefisien regresi dan merupakan vektor kolom berukuran yaitu

sebagai nilai residual. Vektor dapat diperoleh langsung dengan persamaan

matriks sebagai berikut:

(2.4)

2.2.2 Pengujian Simultan Parameter ( Uji F)

Pengujian simultan parameter dimaksudkan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh secara bersama–sama dari variabel bebas terhadap variabel tak

bebas. Sehingga untuk menunjukkanya dilakukan pengujian hipotesis berikut [5]:

Hipotesis:

, variabel independen secara simultan tidak

memberikan pengaruh terhadap variabel dependen di dalam model.

minimal ada satu , variabel independen secara simultan

memberikan pengaruh terhadap variabel dependen di dalam model.

Statistik Uji :

Keterangan :

o ∑ , jumlah kuadrat simpangan jika y ditaksir dengan ,

dengan adalah taksiran regresi menggunakan .

o ∑ , jumlah kuadrat simpangan jika y ditaksir dengan ,

dengan adalah rata – rata dari y.

o .

Page 23: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

10

Pengambilan keputusan didasarkan atas perbandingan nilai dengan

:

Jika , maka ditolak.

Jika , maka diterima.

didapatkan dari tabel F, dengan tingkat signifikansi dan (

adalah jumlah variabel bebas), ( adalah jumlah observasi).

2.2.3 Pengujian Parsial Parameter (Uji t)

Pengujian parsial parameter digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas terhadap variabel tak bebas secara individual. Sehingga untuk

melihat signifikansi setiap variabel dilakukan pengujian hipotesis berikut [5]:

Hipotesis:

, variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel .

, variabel berpengaruh signifikan terhadap variabel.

Statistik Uji :

Keterangan :

adalah taksiran untuk .

adalah simpangan baku dari .

Pengambilan keputusan didasarkan atas perbandingan dengan [7]:

Jika , maka ditolak.

Jika , maka diterima.

Page 24: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

11

didapatkan dari tabel t, dengan tingkat signifikansi dan (

adalah jumlah observasi).

2.2.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi mempunyai kegunaan sebagai ukuran

ketepatan/kecocokan suatu garis regresi yang diterapkan terhadap suatu kelompok

data hasil observasi (a measure of the goodness of fit). Makin besar nilai ,

makin bagus atau makin tepat/cocok suatu garis regresi, sebaliknya, makin kecil,

makin tidak tepat garis regresi tersebut untuk mewakili data hasil observasi. Nilai

terletak antara 0 dan 1 ( ) [19].

2.3 Multikolinearitas

2.3.1 Definisi Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah masalah yang timbul berkaitan dengan adanya

hubungan linear diantara variabel - variabel bebas dalam model regresi.

Terdapatnya multikolinearitas menyebabkan pemakaian metode penaksiran

kuadrat terkecil menjadi kurang tepat, karena taksiran koefisien regresinya tidak

stabil dan varian koefisien regresinya sangat besar. Bahkan bila terjadi

multikolinearitas sempurna atau variabel - variabel bebas berkorelasi secara

sempurna, maka metode kuadrat terkecil tidak dapat digunakan. Oleh karena itu,

masalah multikolinearitas harus dianggap sebagai suatu kelemahan yang

Page 25: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

12

mengurangi keyakinan dalam uji signifikansi konvensional terhadap penaksir -

penaksir kuadrat terkecil [18].

2.3.2 Penyebab Multikolinearitas

Menurut [18] multikolinearitas bisa timbul karena berbagai sebab yaitu:

1. Terdapat kecenderungan variabel ekonomi bergerak secara bersama – sama

sepanjang waktu. Besaran – besaran ekonomi dipengaruhi oleh faktor – faktor

yang sama. Oleh karena itu, sekali faktor – faktor yang mempengaruhi itu

menjadi operatif, maka seluruh variabel akan cenderung berubah dalam satu

arah. Misalnya penghasilan, tabungan, konsumsi, harga – harga, dan

kesempatan kerja cenderung meningkat dalam masa – masa makmur dan

menurun dalam periode depresi. Oleh karena itu, dalam data time series,

pertumbuhan dan faktor – faktor kecenderungan (trend) merupakan penyebab

utama adanya multikolinearitas.

2. Penggunaan nilai lag dari variabel – variabel tertentu dalam model regresi.

Untuk menaksir fungsi konsumsi misalnya, penghasilan di masa lalu juga

dimasukkan sebagai variabel bebas tersendiri disamping penghasilan sekarang.

Jelas sekali bisa diamati adanya korelasi antara penghasilan masa lalu dan

penghasilan masa sekarang. Dengan demikian, masalah multikolinearitas pada

umumnya terjadi dalam model – model distribusi lag.

2.3.3 Dampak Multikolinearitas

Dampak yang ditimbulkan multikolinearitas sempurna antara lain [17]:

Page 26: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

13

1. Penaksir – penaksir kuadrat terkecil tidak bisa ditentukan (indeterminate).

2. Varian dan kovarian dari penaksir – penaksir menjadi tak terhingga besarnya

(infinitely large).

Sedangkan dampak yang ditimbulkan jika terdapat multikolinearitas (tetapi bukan

yang sempurna), antara lain :

1. Dengan naiknya derajat korelasi diantara variabel – variabel, penaksir –

penaksir OLS masih bisa diperoleh, namun kesalahan – kesalahan baku

(standard errors) cenderung menjadi besar.

2. Karena kesalahan – kesalahan baku besar, maka probabilitas dari kesalahan

tipe II (yakni, tidak menolak hipotesis yang salah) akan meningkat.

3. Taksiran – taksiran parameter OLS dan kesalahan – kesalahan bakunya akan

menjadi sensitif terhadap perubahan pada data sampel yang terkecil sekalipun.

4. Jika multikolinearitas tinggi, mungkin bisa tinggi namun tidak satu pun

(sangat sedikit) taksiran koefisien regresi yang signifikan secara statistik.

2.3.4 Pendeteksian Multikolinearitas

Beberapa metode untuk mendeteksi multikolinearitas antara lain [18]:

1) Dengan melihat nilai inflaction factor (VIF) pada model regresi.

Dengan adalah nilai koefisien determinasi masing-masing variabel. Pada

umumnya jika VIF lebih besar atau sama dengan 10, maka variabel tersebut

mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

Page 27: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

14

2) Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual dengan

nilai koefisien determinasi serentak . Kriteria pengujiannya adalah jika

maka terjadi multikolinearitas dan jika maka tidak terjadi

multikolinearitas.

2.4 Outlier

Outlier adalah kasus atau data yang memiliki karakteristik unik yang

terlihat sangat berbeda jauh dari observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai

ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel kombinasi [4].

Menurut [15] outlier adalah pengamatan yang jauh dari pusat data yang mungkin

berpengaruh besar terhadap koefisien regresi.

Keberadaan data outlier akan mengganggu dalam proses analisa data dan

harus dihindari dalam banyak hal. Dalam kaitannya dengan analisis regresi,

outlier dapat menyebabkan dampak-dampak sebagai berikut [16]:

1) Residual yang besar dari model yang terbentuk atau .

2) Varians pada data tersebut menjadi lebih besar.

3) Taksiran interval memiliki rentang yang lebar.

Terdapat beberapa metode untuk mengidentifikasi adanya outlier dalam

suatu analisis antara lain [16]:

1) Metode Grafis

Keuntungan dari metode ini yaitu mudah dipahami karena menampilkan

data secara grafis dan tanpa melibatkan perhitungan yang rumit.

Page 28: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

15

a. Diagram Pencar

Metode ini dilakukan dengan cara memplot data dengan observasi ke-i (i =

1,2,…,n). Setelah didapatkan model regresi maka dapat dilakukan plot residual ( )

dengan nilai prediksi Y ( ). Jika terdapat satu atau beberapa data terletak jauh dari

pola kumpulan data keseluruhan maka hal ini mengindikasikan adanya outlier.

b. Box Plot

Metode ini menggunakan nilai kuartil dan jangkauan untuk mendeteksi

outlier. Kuartil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi empat bagian sama

besar [1]. Nilai kuartil dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan:

keterangan:

: letak kuartil ke-i

n : jumlah data

Jangkauan adalah merupakan selisih antar kuartil atas terhadap kuartil bawah

. Data-data yang merupakan outlier yaitu jika nilai data kurang

dari 1.5*IQR terhadap kuartil 1 ( ) dan nilai data lebih besar dari

1.5*IQR terhadap kuartil 3 ( .

2) Metode DfFITS atau Standardized DfFITS

Pendeteksian pengamatan outlier antara lain dengan DfFITS. Pendeteksian

dengan DfFITS adalah dengan melalui nilai dan gabungan nilai leverage (

dengan standardized residual. Persamaan DfFITS adalah sebagai berikut [16] :

Page 29: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

16

keterangan :

: nilai estimasi variabel bebas ke-i dengan menggunakan pengamatan ke-i

: nilai estimasi variabel bebas ke-i tanpa menggunakan pengamatan ke-i

MSE : mean square error tanpa menggunakan pengamatan ke-i

: elemen diagonal ke-i dari matriks

jika observasi memiliki nilai √

dengan p adalah jumlah parameter

dan n jumlah observasi maka akan mengindikasikan terdapatnya outlier[16].

2.5 Regresi Robust

Regresi robust merupakan metode untuk menganalisis data yang

terkontaminasi outlier sehingga memberikan hasil estimasi yang resistan atau

relatif tidak terpengaruh akan kehadiran outlier. Terdapat beberapa estimasi dalam

regresi robust diantaranya estimasi-M, estimasi-S, LMS, LTS dan MM. Estimasi

parameter dengan regresi robust dapat dibentuk persamaan sebagai berikut [1]:

keterangan:

: variabel tak bebas

: variabel bebas

: koefisien regresi robust ( )

: matriks pembobot

Page 30: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

17

2.5.1 Estimasi-M

Estimasi-M merupakan salah satu estimasi dalam metode regresi robust

yang meminimumkan suatu fungsi residual .

∑ ∑

Persamaan di atas bukan merupakan skala invarian. Oleh karena itu untuk

memperoleh skala invariant maka distandarkan dengan sebuah skala estimasi

robust sehingga persamaannya menjadi :

∑ ( )

∑ [ ∑

]

Rumus skala estimasi robust yang popular digunakan adalah:

| |

dimana MAD adalah Median Absolute Deviation. Pemilihan konstan 0,6745

membuat merupakan suatu estimasi yang mendekati tak bias dari jika besar

dan residu berdistribusi normal [11].

Prosedur estimasi parameter dengan estimasi-M yaitu iterasi yang disebut

iteratively reweighted least squares (IRLS) dengan tahapan sebagai berikut [2] :

1) Menaksir parameter regresi menggunakan metode OLS sehingga

didapatkan nilai residual .

2) Menghitung nilai :

| |

3) Menghitung pembobot:

Page 31: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

18

dengan nilai dihitung berdasarkan fungsi Huber dan

.

4) Disusun matriks pembobot berupa matriks diagonal dengan elemen

dinamai .

5) Hitung estimasi parameter .

6) Ulangi langkah 2 sampai 5 sampai didapatkan yang konvergen.

2.6 Regresi Ridge

Metode popular yang dapat digunakan untuk mengatasi multikolinearitas

yaitu metode regresi ridge. Pada dasarnya metode ini hampir sama dengan metode

OLS. Perbedaannya adalah pada metode regresi ridge, nilai variabel bebasnya

ditransformasikan melalui prosedur centering and rescaling dan pada diagonal

utama matriks ditambahkan konstanta bias positif c terhadap elemen diagonal

Meskipun menghasilkan estimasi parameter yang bias, tetapi estimasi ini

dapat mendekati nilai parameter sebenarnya. Berikut merupakan bentuk model

regresi metode OLS dan metode ridge [8]:

Model regresi dengan OLS:

Model regresi ridge

Page 32: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

19

a. Metode Centering and Rescaling

Metode ini merupakan bagian dari membakukan (standardized) variabel.

Dalam persamaan regresi berganda dengan OLS diperoleh model :

(2.15)

Persamaan tersebut dapat dibentuk menjadi :

(2.16)

menurut rumus untuk mendapatkan yaitu :

maka

Jika

maka didapatkan persamaan baru yaitu :

Page 33: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

20

Prosedur untuk membentuk persamaan (2.15) menjadi persamaan (2.20)

dinamakan dengan prosedur centering. Prosedur ini mengakibatkan hilangnya

yang membuat perhitungan untuk mencari model regresi menjadi lebih sederhana.

Selanjutnya bila dari persamaan tersebut dibentuk persamaan berikut:

dimana

dengan √∑

dengan √∑

Keterangan:

: nilai variabel tak bebas ke-i

: rata-rata variabel tak bebas

: nilai variabel tak bebas ke-i hasil trasformasi

: nilai variabel bebas ke-n

: nilai variabel bebas ke-n hasil trasformasi

: rata-rata variabel bebas

: Jumlah observasi

maka prosedur ini disebut dengan prosedur Rescaling. Sehingga keseluruhan dari

prosedur di atas disebut prosedur centering and rescaling [8].

Page 34: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

21

b. Menghitung matriks dan

Selanjutnya untuk melakukan estimasi parameter regresi ridge, dibentuk

suatu matriks korelasi sederhana dari variabel bebas yaitu yang

dinotasikan dan matriks korelasi sederhana antar variabel tak bebas

dengan variabel bebas yaitu yang dinotasikan seperti berikut [8]:

[

] [

]

Adapun persamaan yang digunakan untuk membentuk matriks korelasi yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ √ ∑

c. Menentukan konstanta bias / biasing constant

Pemilihan parameter ridge disarankan [6] menggunakan ridge trace. Ridge

trace adalah plot dari regresi ridge secara bersama dengan berbagai kemungkinan

nilai c. Konstanta c mencerminkan jumlah bias dalam estimator. Ketika

metode regresi ridge akan bias tetapi cenderung lebih stabil daripada OLS.

Umumnya nilai c terletak pada interval .

Pemilihan besarnya konstanta yaitu konstanta bias yang relatif kecil dan

menghasilkan koefisien estimator yang relatif stabil. Suatu acuan yang digunakan

untuk memilih besarnya c, dengan melihat pola kecenderungan Ridge Trace.

Page 35: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

22

d. Teknik Transformasi ke Bentuk Asal

Model regresi ridge dapat ditransformasi kembali ke bentuk variabel

asalnya dengan cara [8]:

(

)

;

Sehingga didapat model regresi berganda seperti berikut:

dengan vektor diperoleh dengan persamaan matriks sebagai berikut:

dimana I adalah matriks identitas berukuran dan c adalah sebuah

bilangan positif atau , umumnya c terletak antara interval .

2.7 Regresi Ridge Robust

Menurut [14] regresi ridge robust merupakan penggabungan dari metode

regresi ridge dan regresi robust yang dilakukan untuk mengatasi masalah

multikolinearitas dan outlier. Estimasi parameter regresi ridge robust yang

dihasilkan akan stabil dan resistant terhadap multikolinearitas dan outlier.

Persamaan regresi ridge robust dapat dibentuk matriks sebagai berikut:

[

]

[

]

[

] [

]

Page 36: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

23

Dimana vektor diperoleh langsung dengan persamaan sebagai berikut:

keterangan:

: matriks korelasi sederhana dari variabel bebas

: matriks korelasi sederhana antara variabel tak bebas dengan

variabel bebas

: parameter regresi ridge robust

:

: parameter regresi robust

p : banyaknya parameter

Page 37: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder. Data

sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media massa. Data dalam penelitian ini diperoleh dari situs

resmi Badan Pusat Statistik Indonesia dan juga dari Laporan Perekonomian

Indonesia 2014. Data tersebut diambil mulai tahun 2003-2013.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Bank

Indonesia ( ); Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar

Harga Konstan ( ); Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia ( ); Jumlah Uang

Beredar ( ); Tingkat Pengangguran Terbuka ( ); dan Indeks Harga Konsumen

( ). Variabel tak bebas yang digunakan yaitu tingkat Inflasi Indonesia.

3.2 Metode Pengolahan Data

3.2.1 Statistik Deskriptif

Deskripsi data yang ditampilkan pada penelitian ini adalah nilai rata – rata

(mean), nilai variansi, dan nilai standard deviasi pada masing – masing variabel.

Untuk menghitung nilai rata – rata digunakan rumus sebagai berikut:

Dengan : = nilai rata – rata variabel X ke-i

Page 38: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

25

= nilai variabel X ke-i pengamatan ke-j

= banyaknya data

Untuk menghitung variansi digunakan rumus sebagai berikut :

∑( )

Untuk menghitung standar deviasi digunakan rumus sebagai berikut :

∑( )

Semakin tinggi nilai standar deviasi, semakin besar penyimpangan data dari rata –

rata hitungnya, sehingga dikatakan data memiliki variabilitas tinggi. Artinya, data

di antara anggota elemen adalah heterogen. Sebaliknya, semakin rendah standar

deviasi, semakin rendah penyimpangan data dari rata – rata hitungnya, sehingga

dikatakan data memiliki variabilitas rendah. Artinya, data di antara anggota

elemen adalah homogen.

3.2.2 Membentuk Model Persamaan Regresi OLS

Langkah awal dalam penelitian ini yaitu membuat model awal dari data

dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), sehingga akan

didapatkan nilai hasil dari estimasi parameter dengan metode OLS. Persamaan

model awal ditulis sebagai berikut :

(3.1)

Page 39: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

26

3.2.3 Estimasi Parameter Regresi Dengan Metode OLS

Estimasi parameter dengan metode OLS dapat diselesaikan dengan

pendekatan matriks. Persamaan (3.1) dapat ditulis dalam notasi matriks sebagai

berikut :

(3.2)

[

]

[

]

[

] [

]

Untuk memperoleh taksiran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

(2.4).

3.2.3.1 Uji Simultan Parameter (Uji F)

Langkah pengujian simultan parameter dilakukan sebagai berikut:

a) Hipotesis :

, variabel independen secara simultan tidak

memberikan pengaruh terhadap variabel dependen di dalam model.

minimal ada satu , variabel independen secara

simultan memberikan pengaruh terhadap variabel dependen di dalam model.

b) Taraf signifikansi .

c) Statistik Uji

Page 40: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

27

Tabel 3.1 Anova

Model Dk JK RJK Fhitung

Regresi

Error

Total

d) Kriteria Uji:

Jika nilai , maka ditolak.

Jika nilai , maka diterima.

3.2.3.2 Uji Parsial Parameter (Uji t)

Langkah pengujian parsial parameter dilakukan sebagai berikut:.

a) Hipotesis :

; variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap

inflasi.

; variabel berpengaruh signifikan terhadap

inflasi.

b) Taraf signifikansi .

c) Statistik Uji

d) Kriteria Uji:

Jika nilai , maka ditolak.

Jika nilai , maka diterima.

Page 41: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

28

3.2.3.3 Menghitung Nilai Koefisien Determinasi (

Menghitung nilai koefisien determinasi diperoleh dengan menggunakan

persamaan (2.7). Makin besar nilai , makin bagus atau makin tepat/cocok suatu

garis regresi.

3.2.4 Uji Multikolinearitas

Pendeteksian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai Variance

Inflation Factor (VIF) menggunakan persamaan (2.8). Jika nilai VIF 10 maka

dapat dikatakan data tersebut mengandung persoalan multikolinearitas.

3.2.5 Identifikasi Outlier

Identifikasi outlier dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan

metode boxplot dan melihat nilai DfFITS.

3.2.6 Estimasi Parameter Dengan Regresi Robust Estimasi-M

Melakukan estimasi parameter regresi Robust Estimasi-M dengan

prosedur iterasi sampai didapatkan yang konvergen dengan vektor

dihitung dengan menggunakan persamaan (2.11).

3.2.7 Estimasi Parameter Dengan Regresi Ridge Robust

Tahapan yang dilakukan untuk membentuk persamaan regresi dengan

estimasi regresi ridge robust adalah sebagai berikut:

Page 42: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

29

1. Metode centering and rescaling

Bentuk persamaan yang diperoleh dari metode centering yaitu:

(3.3)

dengan metode rescaling persamaan dibentuk menjadi:

(3.4)

dengan

, √∑

, √∑

Dengan pendekatan matriks, persamaan (3.4) dapat ditulis sebagai berikut:

[

]

[

]

[

] [

]

2. Membentuk Matriks Korelasi

Membentuk matriks korelasi dan menggunakan persamaan (2.22):

[

] [

]

3. Menentukan nilai dan mengestimasi parameter regresi ridge robust

Menghitung nilai konstanta bias dapat dilakukan dengan menggunakan

persamaan (2.28). Sehingga dapat dibentuk persamaan sebagai berikut:

(3.5)

dengan vektor diperoleh dari persamaan (2.27).

Page 43: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

30

4. Teknik Transformasi ke Bentuk Asal

Model standardized regresi ridge robust yang sudah dibentuk kemudian

dapat ditransformasi kembali ke bentuk variabel asalnya dengan menggunakan

persamaan (2.23) maka didapat model regresi ridge robust sebagai berikut:

(3.6)

dengan vektor diperoleh dengan persamaan (2.27).

3.2.7.1 Uji Simultan Parameter

Langkah pengujian simultan parameter dilakukan sebagai berikut:.

a) Hipotesis :

, variabel independen secara simultan tidak

memberikan pengaruh terhadap variabel dependen di dalam model.

minimal ada satu , variabel independen secara

simultan memberikan pengaruh terhadap variabel dependen di dalam model.

b) Taraf signifikansi .

c) Statistik Uji

Tabel 3.2 Anova

Model dk JK RJK Fhitung

Regresi

Error

Total

Page 44: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

31

d) Kriteria Uji:

Jika nilai , maka ditolak.

Jika nilai , maka diterima.

3.2.7.2 Uji Parsial Parameter (Uji t)

Langkah pengujian parsial parameter dilakukan sebagai berikut:

a) Hipotesis :

; variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap

inflasi.

; variabel berpengaruh signifikan terhadap

inflasi.

b) Taraf signifikansi .

c) Statistik Uji

d) Kriteria Uji:

Jika nilai , maka ditolak.

Jika nilai , maka diterima.

3.2.7.3 Menghitung Nilai Koefisien Determinasi (

Menghitung nilai koefisien determinasi diperoleh dengan menggunakan

persamaan (2.7). Makin besar nilai , makin bagus atau makin tepat/cocok suatu

garis regresi.

Page 45: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

32

3.3 Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

ya

Input Data

Membentuk model persamaan regresi

Mulai

Uji Multikolinearitas

dan Uji Outlier

Membentuk model persamaan

regresi robust estimasi-M

Mengestimasi parameter dengan

regresi robust estimasi-M

Selesai

tidak

Mengestimasi parameter dengan metode OLS

Melakukan metode

centering and rescaling

Membentuk matriks korelasi

Menentukan nilai konstanta bias 𝑐

Melakukan tranformasi

ke variabel asal

Menghitung Nilai

Koefisien Determinasi

Uji Simultan dan

Parsial Parameter

Uji Simultan dan

Parsial Parameter

Model OLS

Menghitung Nilai

Koefisien Determinasi

Page 46: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui rata – rata (mean), variansi,

dan standard deviasi pada penelitian ini. Statistik deskriptif terhadap variabel

bebas dan tak bebas pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Statistika Deskriptif

Variabel Mean Std. Deviation Variance

Y 7,30 4.32 18,68

7,862 2,103 4,423

1322 966 933037

2111 397 157524

2059 941 885174

8,313 1,629 2,654

146,5 48,8 2385,8

Berdasarkan tabel 4.1 nilai rata – rata (mean) tertinggi terdapat pada data produk

domestik bruto yaitu sebesar 2111 triliun rupiah. Nilai mean merupakan nilai rata-

rata dari data setiap sektor yang mempengaruhi Inflasi. Nilai std. deviation

tertinggi terdapat pada penerbitan Sertifikat Bank Indonesia yaitu sebesar 966

triliun rupiah. Nilai std deviation menggambarkan besaran sebaran suatu

kelompok data terhadap rata – ratanya atau dengan kata lain gambaran

keheterogenan suatu kelompok data. Nilai variance tertinggi terdapat pada

penerbitan Sertifikat Bank Indonesia yaitu sebesar 933037 triliun rupiah. Nilai

variance merupakan ukuran keberagaman data, semakin besar angka varians

maka semakin beragamlah data tersebut.

Page 47: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

34

4.2 Hasil Estimasi Parameter Menggunakan Metode OLS

Berdasarkan data inflasi di Indonesia tahun 2003 sampai dengan 2013

terdapat enam faktor yang mempengaruhi inflasi pada kurun waktu tersebut antara

lain yaitu suku bunga, penerbitan sbi, produk domestik bruto, jumlah uang

beredar, tingkat pengangguran terbuka dan indeks harga konsumen. Dengan

menggunakan data tersebut dibuat sebuah model awal regresi linier berganda dan

diperoleh hasil estimasi menggunakan metode OLS sebagai berikut:

Berdasarkan model tersebut, koefisien regresi suku bunga sebesar

yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% suku bunga, maka akan

meningkatkan inflasi sebesar 2,9297. Koefisien regresi penerbitan sbi

sebesar yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% penerbitan sbi, maka

akan meningkatkan inflasi sebesar 0,0014. Koefisien regresi produk domestik

bruto (pdb) sebesar yang berarti bahwa setiap peningkatan 1%

produk domestik bruto (pdb), maka akan menurunkan inflasi sebesar 0,1026.

Koefisien regresi jumlah uang beredar (jub) sebesar yang berarti

bahwa setiap peningkatan 1% jumlah uang beredar (jub), maka akan

meningkatkan inflasi sebesar 0,0362. Koefisien regresi tingkat pengangguran

terbuka (tpt) sebesar yang berarti bahwa setiap peningkatan 1%

tingkat pengangguran terbuka (tpt), maka akan menurunkan inflasi sebesar

5,0992. Koefisien regresi indeks harga konsumen (ihk) sebesar

Page 48: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

35

yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% indeks harga konsumen (ihk), maka

akan menurunkan inflasi sebesar 0,0786.

4.2.1 Hasil Uji Simultan Parameter (Uji F)

Pengaruh variabel bebas secara simultan dapat ditentukan dengan

menggunakan uji F. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Uji Simultan (Metode OLS)

Model dk JK RJK F Sig

Regression 6 178,450 29,742 14,319 0,011

Residual Error 4 8,308 2,077

Total 10 186,758

dengan dan maka

Dari tabel 4.2 diperoleh nilai sebesar 14,319. Karena >

maka ditolak artinya secara simultan suku bunga, penerbitan sbi, produk

domestik bruto, jumlah uang beredar, tingkat pengangguran terbuka dan indeks

harga konsumen berpengaruh signifikan terhadap inflasi.

4.2.2 Hasil Uji Parsial Parameter (Uji t)

Pengaruh variabel bebas secara parsial atau individu dapat dihitung

dengan melakukan uji t. Hasil uji pengaruh masing – masing variabel bebas secara

parsial dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 49: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

36

Tabel 4.3 Hasil Uji Parsial (Metode OLS)

Variabel Koefisien Std Error t

2,9297 0,4145 7,0679

0,0014 0,0011 1,3212

-0,1026 0,0367 2,7952

0,0362 0,0142 2,5527

-5,0992 1,7778 2,8683

-0,0786 0,0209 3,7583

dengan dan maka

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa variabel diperoleh nilai

sebesar , sehingga diperoleh nilai maka ditolak.

Artinya, variabel suku bunga ( ) berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Untuk

variabel diperoleh nilai sebesar , sehingga nilai

maka diterima. Artinya, variabel penerbitan sbi ( ) tidak berpengaruh

signifikan terhadap inflasi. Untuk variabel diperoleh nilai sebesar

, sehingga nilai maka ditolak. Artinya, variabel produk

domestik bruto ( ) berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Untuk variabel

diperoleh nilai sebesar , sehingga nilai maka

ditolak. Artinya, variabel jumlah uang beredar ( ) berpengaruh signifikan

terhadap inflasi. Untuk variabel diperoleh nilai sebesar ,

sehingga nilai maka ditolak. Artinya, variabel tingkat

pengangguran terbuka ( ) berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Untuk

variabel diperoleh nilai sebesar , sehingga nilai

Page 50: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

37

maka ditolak. Artinya, variabel indeks harga konsumen ( ) berpengaruh

signifikan terhadap inflasi.

4.2.3 Hasil Koefisien Determinasi (

Koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R-square ( ) yang

berfungsi untuk mengukur tingkat variansi perubahan yang disebabkan variabel

bebas terhadap variabel tak bebas. Semakin baik nilai R-square berarti semakin

baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan. Dalam hal ini, semakin

besar nilai atau semakin mendekati angka 1 maka model dikatakan semakin

baik. Dari hasil uji hipotesis sebelumnya dapat diperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel 4.4 Nilai Koefisisen Determinasi (Metode OLS)

Variabel

Inflasi 0,9555

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dijelaskan bahwa dengan metode OLS,

nilai untuk variabel Inflasi sebesar 0,9555. Hal ini berarti variabel Inflasi dapat

dijelaskan oleh variabel suku bunga, penerbitan sbi, produk domestik bruto,

jumlah uang beredar, tingkat pengangguran terbuka dan indeks harga konsumen

sebesar 95,55%. Sisanya atau sebesar 4,45% variabel

Inflasi dapat dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak terjelaskan dalam model.

Page 51: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

38

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas

Pada pengujian multikolinearitas, uji yang digunakan adalah dengan

melihat nilai VIF dari masing-masing variabel. Berikut merupakan hasil nilai VIF

masing-masing variabel dengan menggunakan program Eviews 8.1 (Tabel 4.5):

Tabel 4.5 Nilai VIF Masing-masing Variabel

Variabel Nilai VIF

3,6591

5,4049

1022,630

857,9408

40,3815

5,0178

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa nilai VIF 10 yaitu variabel

dan , sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut mengandung

masalah multikolinearitas.

4.4 Hasil Uji Outlier

a) Metode Boxplot

Pada pengujian outlier dengan metode boxplot, outlier dapat dideteksi

dengan menggunakan nilai kuartil dan jangkauan pada masing-masing variabel.

Berikut merupakan gambar boxplot pada masing-masing variabel dengan

menggunakan program Minitab 16:

Page 52: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

39

15

10

5

12

9

6

3000

1500

0

2500

2000

1500

3000

2000

1000

10

8

6

300

200

100

Y X1 X2

X3 X4 X5

X6

18.38

287.99

Boxplot of Y, X1, X2, X3, X4, X5, X6

Gambar 4.1 Boxplot Data Inflasi Indonesia, Suku Bunga, Penerbitan Sertifikat

Bank Indonesia, Produk Domestik Bruto, Jumlah Uang Beredar, Tingkat

Pengangguran Terbuka dan Indeks Harga Konsumen

Berdasarkan gambar plot tersebut dapat diketahui terdapatnya outlier pada

data atau nilai data ekstrim pada data. Dengan metode boxplot, suatu data dapat

dikatakan outlier jika nilai data pengamatan lebih kecil dari

atau lebih besar dari . Nilai data ekstrim tersebut dapat terlihat

pada variabel Y dan variabel .

b) Metode DFFITS

Pendeteksian outlier juga dapat diketahui dengan metode DFFITS. Data

dapat di indikasikan sebagai outlier jika nilai-nilai DFFITS lebih dari √

dengan

Page 53: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

40

p adalah banyaknya parameter dan n adalah banyaknya observasi. Berikut

merupakan hasil nilai DFFITS dengan menggunakan program eviews 8.1:

Tabel 4.6 Nilai DFFITS

Berdasarkan hasil nilai DFFITS pada tabel 4.6 diperoleh bahwa data pada

observasi ke-1 yang bernilai 9,1254 dan observasi ke-2 yang bernilai 8,0256

memiliki nilai DFFITS > √

= 1,595. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

pada data terindikasi oleh adanya outlier.

Karena terdapat pelanggaran asumsi yaitu multikolinearitas dan outlier

maka estimasi parameter dengan metode OLS tidak dapat digunakan, sehingga

estimasi parameter dilakukan dengan metode regresi ridge robust.

Obs. DFFITS Kesimpulan

1 9,1254 Outlier

2 8,0256 Outlier

3 0,7502 Bukan

4 0,3210 Bukan

5 1,0441 Bukan

6 0,5864 Bukan

7 1,0723 Bukan

8 1,5172 Bukan

9 0,0463 Bukan

10 0,0818 Bukan

11 0,1222 Bukan

Page 54: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

41

4.5 Hasil Estimasi Parameter Menggunakan Regresi Robust Estimasi-M

Estimasi parameter dengan menggunakan regresi robust estimasi-M akan

menghasilkan parameter yang resistan terhadap outlier. Dengan menggunakan

bantuan program eviews 8.1 maka didapatkan hasil estimasi parameter berikut:

Tabel 4.7 Hasil Regresi Robust estimasi-M

Robust Statistics : Scale = 0,116239

Sehingga berdasarkan output pada tabel 4.7 tersebut model regresi robust

estimasi-M dapat dibentuk sebagai berikut:

dan berdasarkan statistik robust dapat dilihat bahwa nilai skala regresi robust

estimasi-M diperoleh sebesar 0,116239.

Hasil estimasi parameter dan juga skala regresi robust estimasi-M yang

didapat tersebut selanjutnya akan digunakan untuk mendapatkan nilai konstanta

bias pada langkah estimasi parameter dengan ridge robust.

Variabel Koefisien Std. Error Prob.

C 192,5949 12,43901 0,0000

3,007534 0,086587 0,0000

0,001844 0,000229 0,0000

-0,110489 0,007671 0,0000

0,038984 0,002964 0,0000

-5,507460 0,371359 0,0000

-0,085026 0,004366 0,0000

Page 55: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

42

a) Uji P-value

Dengan menggunakan uji p-value (uji probabilitas) hasil pengujian

hipotesis dapat dilihat pada nilai p-value di tabel 4.7.

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa variabel diperoleh nilai p-value

sebesar sehingga nilai p-value maka ditolak. Artinya, variabel

suku bunga ( ) berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Untuk variabel

diperoleh nilai p-value sebesar sehingga nilai p-value maka

ditolak. Artinya, variabel penerbitan sbi ( ) berpengaruh signifikan terhadap

inflasi. Untuk variabel diperoleh nilai p-value sebesar sehingga nilai

p-value maka ditolak. Artinya, variabel produk domestik bruto ( )

berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Untuk variabel diperoleh nilai p-value

sebesar sehingga nilai p-value maka ditolak. Artinya, variabel

jumlah uang beredar ( ) berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Untuk variabel

diperoleh nilai p-value sebesar sehingga nilai p-value maka

ditolak. Artinya, variabel tingkat pengangguran terbuka ( ) berpengaruh

signifikan terhadap inflasi. Untuk variabel diperoleh nilai p-value sebesar

sehingga nilai p-value maka ditolak. Artinya, variabel indeks

harga konsumen ( ) berpengaruh signifikan terhadap inflasi.

4.6 Hasil Estimasi Parameter Menggunakan Regresi Ridge Robust

Setelah didapatkan bentuk model persamaan dengan menggunakan

estimasi parameter regresi robust maka selanjutnya dilakukan estimasi parameter

regresi ridge robust yaitu dengan mengkombinasikan regresi ridge dengan regresi

Page 56: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

43

robust estimasi-M. Estimasi parameter dengan menggunakan regresi ridge robust

estimasi-M akan menghasilkan parameter yang resistan terhadap multikolinearitas

dan outlier.

1) Metode centering and rescaling

Tahapan pertama yang akan dilakukan yaitu metode centering and

rescaling. Dengan metode ini akan didapatkan suatu bentuk matriks dan

.

Berikut adalah hasil bentuk matriks dari dan

:

[ ]

[

]

Matriks merupakan hasil matriks yang ditransformasi dari variabel dan

Matriks merupakan hasil matriks yang ditransformasi dari variabel .

Page 57: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

44

2) Hasil Matriks Korelasi

Setelah didapatkan matriks dan

, kemudian dibentuk suatu matriks

korelasi sederhana dari variabel dan

yaitu matriks

yang dinotasikan

oleh dan

yang dinotasikan oleh . Berikut adalah hasil matriks

korelasi sederhana menggunakan program NCSS:

[ ]

[

]

dimana adalah matriks korelasi sederhana antara variabel bebas dengan

variabel tak bebas dan adalah matriks korelasi sederhana dari variabel

bebas .

3) Penentuan konstanta bias

Pemilihan besarnya konstanta bias yang diinginkan adalah konstanta

bias yang relatif kecil dan menghasilkan koefisien estimator yang relatif stabil.

Dalam estimasi parameter regresi ridge robust, konstanta bias didapatkan

dengan menggunakan parameter-parameter regresi robust sehingga dihasilkan

konstanta bias sebagai berikut:

Page 58: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

45

[ ]

[ ]

58

Dengan menggunakan matriks korelasi dan konstanta bias yang telah

didapat, maka dapat dilakukan estimasi parameter dengan regresi ridge robust

estimasi-M menggunakan persamaan (2.25) sehingga didapatkan bentuk

standardized dengan bantuan program NCSS sebagai berikut:

4) Transformasi ke bentuk awal

Dari bentuk standardized persamaan regresi ridge robust estimasi-M

tersbut kemudian ditransformasi kembali ke variabel asli:

Page 59: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

46

sehingga didapatkan model persamaan regresi ridge robust estimasi-M sebagai

berikut:

Berdasarkan model tersebut, koefisien regresi suku bunga sebesar

yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% suku bunga, maka akan

meningkatkan inflasi sebesar . Koefisien regresi penerbitan sbi

sebesar yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% penerbitan sbi, maka

akan menurunkan inflasi sebesar . Koefisien regresi produk domestik bruto

(pdb) sebesar yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% produk

domestik bruto (pdb), maka akan menurunkan inflasi sebesar . Koefisien

regresi jumlah uang beredar (jub) sebesar yang berarti bahwa setiap

peningkatan 1% jumlah uang beredar (jub), maka akan meningkatkan inflasi

sebesar . Koefisien regresi tingkat pengangguran terbuka (tpt) sebesar

yang berarti bahwa setiap peningkatan 1% tingkat pengangguran terbuka

Page 60: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

47

(tpt), maka akan menurunkan inflasi sebesar . Koefisien regresi indeks

harga konsumen (ihk) sebesar yang berarti bahwa setiap

peningkatan 1% indeks harga konsumen (ihk), maka akan menurunkan inflasi

sebesar .

4.6.1 Hasil Uji Simultan Parameter (Uji F)

Pengaruh variabel bebas secara simultan dapat ditentukan dengan

menggunakan uji F. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Regresi Ridge Robust)

Model dk JK RJK F Sig

Regression 6 168,7219 28,1203 6,2363 0,0490

Residual Error 4 18,0363 4,5091

Total 10 186,7582

dengan dan maka

Dari tabel 4.8 diperoleh nilai sebesar 6,2363. Karena >

maka ditolak artinya secara simultan suku bunga, penerbitan sbi, produk

domestik bruto, jumlah uang beredar, tingkat pengangguran terbuka dan indeks

harga konsumen berpengaruh signifikan terhadap inflasi.

4.6.2 Hasil Uji Parsial Parameter (Uji t)

Pengaruh variabel bebas secara parsial atau individu dapat dihitung

dengan melakukan uji t. Hasil uji pengaruh masing – masing variabel bebas secara

parsial dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 61: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

48

Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (Regresi Ridge Robust)

Variabel Koefisien Std Error T

2,4165 0,5482 4,4081

-0,0005 0,0010 0,5000

-0,0232 0,0124 1,8701

0,0586 0,0502 1,1673

-2,5925 2,1424 1,2101

-0,0393 0,0181 2,1713

dengan dan maka

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa variabel diperoleh nilai

sebesar , sehingga nilai maka ditolak. Artinya, variabel

suku bunga ( ) berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Untuk variabel

diperoleh nilai sebesar , sehingga nilai maka

diterima. Artinya, variabel penerbitan sbi ( ) tidak berpengaruh signifikan

terhadap inflasi. Untuk variabel diperoleh nilai sebesar ,

sehingga nilai maka diterima. Artinya, variabel produk

domestik bruto ( ) tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Untuk variabel

diperoleh nilai sebesar , sehingga nilai maka

diterima. Artinya, variabel jumlah uang beredar ( ) tidak berpengaruh signifikan

terhadap inflasi. Untuk variabel diperoleh nilai sebesar ,

sehingga nilai maka diterima. Artinya, variabel tingkat

pengangguran terbuka ( ) tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Untuk

variabel diperoleh nilai sebesar , sehingga nilai

Page 62: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

49

maka diterima. Artinya, variabel indeks harga konsumen ( ) tidak

berpengaruh signifikan terhadap inflasi.

4.6.3 Hasil Koefisien Determinasi (

Koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R-square ( ) yang

berfungsi untuk mengukur tingkat variansi perubahan yang disebabkan variabel

bebas terhadap variabel tak bebas. Semakin baik nilai R-square berarti semakin

baik model prediksi dari model penelitian yang diajukan. Dalam hal ini, semakin

besar nilai atau semakin mendekati angka 1 maka model dikatakan semakin

baik. Dari hasil uji hipotesis sebelumnya dapat diperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel 4.10 Nilai Koefisisen Determinasi (Regresi Ridge Robust)

Variabel

Inflasi 0,9034

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dijelaskan bahwa dengan metode

regresi ridge robust estimasi-M, nilai untuk variabel Inflasi sebesar 0,9034.

Hal ini berarti variabel Inflasi dapat dijelaskan oleh variabel suku bunga,

penerbitan sbi, produk domestik bruto (pdb), jumlah uang beredar (jub), tingkat

pengangguran terbuka dan indeks harga konsumen sebesar 90,34%. Sisanya

atau sebesar 9,66% variabel Inflasi dapat dijelaskan oleh

faktor lainnya yang tidak terjelaskan dalam model.

Page 63: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sebagaimana telah disajikan

pada bagian sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan bahwa

1) Pada kasus data inflasi Indonesia tahun 2003 – 2013 memiliki hasil

persamaan regresi dengan metode regresi ridge robust estimasi-M yaitu :

2) Hasil uji hipotesis metode regresi ridge robust estimasi-M pada kasus

inflasi periode 2003-2013 diperoleh bahwa variabel suku bunga, penerbitan sbi,

produk domestik bruto, jumlah uang beredar, tingkat pengangguran terbuka, dan

indeks harga konsumen secara bersama-sama (simultan) memberikan pengaruh

terhadap inflasi dan hasil uji hipotesis secara individual (parsial) menyatakan

bahwa hanya variabel suku bunga yang berpengaruh signifikan terhadap inflasi,

sedangkan variabel lainnya yaitu penerbitan sbi, produk domestik bruto, jumlah

uang beredar, tingkat pengangguran terbuka, dan indeks harga konsumen tidak

berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Sementara untuk hasil nilai koefisien

determinasi , metode ridge robust estimasi-M memperoleh nilai sebesar

0,9034. Ini menunjukkan bahwa metode ridge robust estimasi-M memiliki hasil

yang baik dimana berdasarkan nilai tersebut, variabel inflasi dapat dijelaskan

variabel suku bunga sebesar 90,34% dan sisanya sebesar 9,66% variabel inflasi

Page 64: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

51

dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti kurs valuta asing, harga minyak dunia dan

nilai tukar rupiah yang tidak terjelaskan dalam model.

5.2 Saran

Penelitian ini membahas tentang penerapan metode Ridge Robust estimasi-

M pada kasus inflasi di Indonesia yang mengandung masalah multikolinearitas

dan outlier. Metode ridge robust estimasi-M menghasilkan nilai standard error

yang besar sehingga perlu dilakukan analisis dengan metode berbeda untuk

mendapatkan nilai standard error yang lebih kecil. Salah satu metode yang dapat

digunakan untuk menangani data yang mengandung masalah multikolinearitas

dan outlier antara lain seperti Robust Principal Componnent Analysis (ROBPCA).

Page 65: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

52

REFERENSI

[1] Chen, C. 2002. Robust Regression and Outlier Detection with the

ROBUSTREG Procedure. Cary NC: SAS Institute Inc.

[2] Fox, J. 2011. An R Companion to Applied Regression Second Edition. USA:

SAGE Publications, Inc

[3] Fransiska, C. D. 2015 Regresi Ridge Robust Untuk Menangani

Multikolinearitas dan Pencilan. Jurnal Mahasiswa Statistik. Vol. 03, No. 01,

Hal 61-64.

[4] Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program

SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[5] Gujarati, D. 2003, Ekonometrika Dasar Terjemahan Sumarno Zain.

Jakarta: Erlangga.

[6] Hoerl, A. E., & Kennard, R. W. 1970. Ridge Regression: Applications to

Nonorthogonal Problems. Technometrics. Vol. 12. Hal.69-82

[7] Huda, Nurul, Mustafa Edwin Nasution. 2008. Ekonomi Makro Islam:

Pendekatan Teoritis. Jakarta: Kencana Presada Media Group.

[8] Kutner, M.H., Nachtsheim, C.J., Neter, J. & Li, W. 2004, Applied Linier

Regression Models. 5th

ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

[9] Lukman, A., Arowolo, O., & Ayinde, K. 2014. Some Robust Ridge

Regression for Handling Multicollinearity and Outlier. International

Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR). Vol. 16. No.02.

Hal 192-202.

[10] Maggi, R. & Saraswati, B. D. 2013. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi

Inflasi Di Indonesia: Model Demand Pull Inflation. Jurnal Ekonomi

Kuantitatif Terapan. Vol. 06. No. 02. Hal. 71-77

[11] Montgomery, D. C., & Peck, E. A. 1992. Introduction to Linear

Regression Analysis (2nd

ed). New York: John Wiley & Sons Inc.

[12] Qudratullah, M. F. 2014. Analisis Regresi Terapan: Teori, Contoh Kasus,

dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: Andi Publisher

[13] Rahmatika, A., Suliadi & Yanti, T. S. 2015. Analisis Regresi Ridge

Robust (RR) Untuk Mengatasi Masalah Multikolinearitas dan Pencilan Pada

Page 66: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

53

Data Proksimat di Muara Niru, Jelawatan dan Enim. Prosiding Universitas

Islam Bandung Repository.

[14] Samkar, H. & Alpu, O. 2010, Ridge Regression Based on Some Robust

Estimators. Journal of Modern Applied Statistical Methods. Vol.09. Hal.

45-501.

[15] Sembiring, R. K. 1995. Analisis Regresi. Bandung: Penerbit ITB.

[16] Soemartini. 2007. Pencilan (Outlier). Universitas Padjadjaran, Bandung

melalui http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasidosen/

Outlier(Pencilan).pdf

[17] Sukirno, Sadono. 2004. Teori Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta:

PT. Grafindo Persada Jakarta.

[18] Sumodiningrat, G. 2002. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta.

[19] Supranto, J. 2005. Ekonometri. Bogor: Ghalia Indonesia.

Page 67: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

54

Lampiran I : Data Inflasi, Suku Bunga, Penerbitan SBI, PDB, JUB, TPT,

IHK Periode 2003-2013

Tahun Inflasi Suku Bunga Penerbitan SBI PDB JUB TPT IHK

2003 5,06 8,31 1225,665 1577,171 955,692 9,67 287,99

2004 6,40 6,17 1194,384 1656,516 1033,527 9,86 116,86

2005 18,38 12,75 1119,549 1750,815 1202,763 10,26 136,86

2006 6,60 9,75 2145,485 1847,126 1382,493 10,28 145,89

2007 6,59 8,00 3204,778 1964,327 1649,662 9,11 155,50

2008 11,06 9,25 2113,741 2082,456 1895,839 8,39 113,86

2009 2,78 6,50 1805,691 2178,850 2141,384 7,87 117,03

2010 6,96 6,50 1308,474 2314,458 2471,206 7,14 125,17

2011 3,79 6,00 204,302 2464,566 2877,220 6,56 129,91

2012 4,30 5,75 104,296 2618,932 3307,508 6,13 135,49

2013 8,38 7,50 118,757 2769,053 3730,197 6,17 146,84

Page 68: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

55

Lampiran II : Hasil Output Minitab 16

1. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics: Y, X1, X2, X3, X4, X5, X6

Variable N Mean StDev Variance

Y 11 7.30 4.32 18.68

X1 11 7.862 2.103 4.423

X2 11 1322 966 933037

X3 11 2111 397 157524

X4 11 2059 941 885174

X5 11 8.313 1.629 2.654

X6 11 146.5 48.8 2385.8

2. Analisis Regresi OLS

Regression Analysis: Y versus X1, X2, X3, X4, X5, X6

The regression equation is

Y = 178.3831 + 2.93 X1 + 0.00145 X2 - 0.103 X3 + 0.0362 X4 - 5.10 X5 - 0.0786 X6

Predictor Coef SE Coef T P VIF

Constant 178.3831 59.55 3.00 0.040

X1 2.9297 0.4145 7.07 0.002 3.659

X2 0.001449 0.001097 1.32 0.257 5.405

X3 -0.10264 0.03672 -2.80 0.049 1022.630

X4 0.03622 0.01419 2.55 0.063 857.940

X5 -5.0992 1.778 -2.87 0.046 40.382

X6 -0.07855 0.02090 -3.76 0.020 5.018

Source DF SS MS F P

Regression 6 178.450 29.742 14.32 0.011

Residual Error 4 8.308 2.077

Total 10 186.758

Page 69: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

56

Lampiran III : Hasil Output Eviews 8

1. Output Metode Regresi Robust Estimasi-M

Dependent Variable: INFLASI

Method: Robust Least Squares

Sample: 2003 2013

Included observations: 11

Method: M-estimation

M settings: weight=Huber, tuning=1.345, scale=MAD (zero centered)

Estimation settings: tol=0.0001, iters=100

Huber Type I Standard Errors & Covariance

Convergence achieved after 35 iterations

Variable Coefficient Std. Error Prob.

C 192.5949 12.43901 0.0000

SUKU_BUNGA 3.007534 0.086587 0.0000

PENERBITAN_SBI 0.001844 0.000229 0.0000

PDB -0.110489 0.007671 0.0000

JUB 0.038984 0.002964 0.0000

TPT -5.507460 0.371359 0.0000

IHK -0.085026 0.004366 0.0000

Robust Statistics

R-squared 0.823646 Scale 0.116239

Prob(Rn-squared stat.) 0.000000

Page 70: PENERAPAN METODE REGRESI RIDGE ROBUST ESTIMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44698/1/YULIANA...terdapatnya pelanggaran asumsi. regresi menyebabkan penggunaan

57

Lampiran IV : Hasil Output NCSS

1. Matriks Korelasi

Correlation Matrix Section

X2 X3 X4 X5 X6 X7 X2 1.000000 0.322158 -0.494472 -0.502516 0.650537 0.140577 X3 0.322158 1.000000 -0.550144 -0.600567 0.600967 0.000592 X4 -0.494472 -0.550144 1.000000 0.996027 -0.954952 -0.394047 X5 -0.502516 -0.600567 0.996027 1.000000 -0.957884 -0.333757 X6 0.650537 0.600967 -0.954952 -0.957884 1.000000 0.278121 X7 0.140577 0.000592 -0.394047 -0.333757 0.278121 1.000000 Y 0.853520 0.077767 -0.270199 -0.277116 0.401645 -0.139129

Correlation Matrix Section

Y X2 0.853520 X3 0.077767 X4 -0.270199 X5 -0.277116 X6 0.401645 X7 -0.139129 Y 1.000000

2. Output Metode Regresi Ridge Robust Estimasi-M

Ridge Regression Coefficient Section for k = 0.002058 Stand'zed Independent Regression Standard Regression Variable Coefficient Error Coefficient Intercept 53.17671 X2 2.416494 0.5482175 1.1761 X3 -5.278621E-04 1.014982E-03 -0.1180 X4 -0.0231752 1.242612E-02 -2.1284 X5 5.860372E-03 5.025559E-03 1.2759 X6 -2.592534 2.142476 -0.9773 X7 -3.933103E-02 1.805457E-02 -0.4445

Analysis of Variance Section for k = 0.002058