126
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Penelitian dilakukan di kelas VIII-D SMP N 1 Ngrampal, Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012) Skripsi Oleh : WULAN RAHMAWATI X 1307064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Januari 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

  • Upload
    vukien

  • View
    266

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

(Penelitian dilakukan di kelas VIII-D SMP N 1 Ngrampal, Sragen

Tahun Pelajaran 2011/2012)

Skripsi

Oleh :

WULAN RAHMAWATI

X 1307064

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

(Penelitian dilakukan di Kelas VIII SMP N 1 Ngrampal, Sragen

Tahun Pelajaran 2011/2012)

Skripsi

Oleh :

WULAN RAHMAWATI

X 1307064

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : Wulan Rahmawati

NIM : X1307064

Jurusan/Program Studi : PMIPA/ Pendidikan Matematika

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA (Penelitian dilakukan di Kelas VIII SMP N 1 Ngrampal,

Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012)” ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Wulan Rahmawati

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

(Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP N 1 Ngrampal, Sragen

Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh :

WULAN RAHMAWATI

X 1307064

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Rabu

Tanggal : 30 Januari 2013

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

1. Ketua : Dr.Budi Usodo, M.Pd 1. ......................

2. Sekretaris : Yemi Kuswardi, S.Si, M.Pd 2. ......................

3. Anggota I : Dyah Ratri Aryuna, S.Pd, M.Si. 3. . .....................

4. Anggota II : Dhidi Pambudi, S.Si, M.Cs 4. ......................

Disahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Wulan Rahmawati. THE APPLICATION OF THINK PAIR SHARE (TPS)

TYPE OF COOPERATIVE LEARNING WITH PAIKEM APPROACH TO

IMPROVE THE STUDENT’S ACTIVITY AND LEARNING

ACHIEVEMENT IN MATHEMATICS LEARNING (Research in the VIII

Grade Students of SMP Negeri 1 Ngrampal, Sragen in the School Year Of

2011/2012). Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta

Sebelas Maret University, December 2012.

The objective this research is to improve the students activity and learning

achievement in mathematics learning of the VIII grade student’s in Pythagorean

theorem material with the learning applying Think Pair Share (TPS) type of

cooperative learning with PAIKEM approach that can.

This research are a classroom action research (PTK). It began with initial

observation, and then the action was conducted in two cycles. Each cycle

consisted of 4 stages, that are planning, acting, observing, and reflecting. The

subject of research was the teacher and VIII-D grade students of SMP Negeri 1

Ngrampal in the school year of 2011/2012 consisting of 35 students. The data was

obtained using observation, questionnaire, test, and interview with the students

and teachers. The data was validated using method triangulation technique. The

data was analyzed using a descriptive statistic and critical analyses techniques.

The indicators of success in this research were: (1) the improvement the student’s

learning activity in the end of each cycle with the data indicating 75% of students

with high category of learning activity, (2) the improvement of the student

learning achievement, the short-term learning achievement in each cycle with data

indicating 65% of students achieving KKM (Minimum Passing Criteria) of 67.

The procedure of application TPS type of learning cooperative in

PAIKEM approach: (1) the teacher conveyed apperception, objective, and

motivation with debriefing and student demonstration, the class circumstance was

made different from the usual. (2) The teacher actively delivered the material

through demonstration or debriefing. The students were listening to actively. (3)

The student were divided into some groups of two. Every student were given a

worksheet containing the problem studied and worked on individually for some

time (Think). (4) The result of individual learning was then discussed in group

(Pair). Teacher and Students actively and creatively used visual aids to facilitate

the learning. The teacher tried to develop an effective learning process that

encouraged and motivated the students to engage in, the teacher monitored the

discussion process. (5) The students mastered the competency well and actively

practiced communicating/presenting the result of their discussion before their

friends (Share). The teacher gave feedback. (6) The teacher appreciated and

displayed the result of students’ discussion on the class wall to increase the

learning spirit and to make the class attractive.

The result of research showed that the TPS type of cooperative learning in

PAIKEM approach could improve the students’ activity and learning

achievement. The improvement of students’ mathematic learning activity could be

seen from the increase in the number of students belonging to high learning

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

activity category: 11 students (32.35%) in prior condition, increasing to 17

(48.57%) in cycle I and to 24 (68.57%) in the end of cycle II. In addition, prior to

the research, there were only 17 (48.57%) students attaining the score higher than

65 (passing successfully the KKM), in the cycle I this number increased to 26

(74.29%) and in cycle II it increased to 30 (85.71%). From the findings above, the

high category of student learning activity had not achieved the expected success

indicator but the increase had been sufficiently good. Meanwhile, the student

learning achievement had achieved the expected success indicator.

Keywords: Think Pair Share (TPS), PAIKEM approach, Learning Activity,

Learning Achievement.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Wulan Rahmawati. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN

PENDEKATAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

(penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 1 Ngrampal, Sragen tahun

pelajaran 2011/2012). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa kelas VIII pada materi teorema Pythagoras dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM yang dapat.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Diawali dengan

observasi awal, tindakan kemudian dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Ngrampal

tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 35 siswa. Data diperoleh melalui

observasi, angket, tes, dan wawancara dengan siswa dan guru. Validitas data

menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik

analisis stastistik deskriptif dan teknik analisis kritis. Indikator keberhasilan pada

penelitian ini (1) adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada akhir setiap

siklus dengan diperoleh data sebanyak 75% dari jumlah siswa aktivitas belajarnya

mencapai kategori tinggi, (2) adanya peningkatan hasil belajar siswa pada akhir

setiap siklus dengan diperoleh data sebanyak 65% dari jumlah siswa mencapai

KKM sebesar 67.

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dengan pendekatan PAIKEM ini (1) Guru menyampaikan apersepsi, tujuan dan

motivasi dengan tanya jawab dan peragaan siswa, suasana kelas dibuat berbeda

dari biasanya. (2) Guru aktif menyampaikan materi melalui demonstrasi, atau

tanya jawab. Siswa dengan aktif menyimak. (3) Siswa dibagi dalam kelompok

dengan anggota 2 orang. Setiap siswa diberi lembar kerja yang berisi

permasalahan untuk dipelajari dan dikerjakan secara individu selama beberapa

waktu (Think). (4) Hasil dari belajar individu tersebut kemudian didiskusikan

dengan kelompoknya (Pair). Guru dan Siswa aktif dan kreatif menggunakan alat

peraga untuk mempermudah belajar. Guru berusaha menciptakan proses

pembelajaran yang efektif, mendorong dan memotivasi siswa untuk lebih terlibat,

guru memantau jalannya diskusi. (5) Siswa menguasai kompetensi dengan baik

dan aktif berlatih mengkomunikasikan/ mempresentasikan hasil diskusinya di

depan teman-temannya (Share). Guru memberi umpan balik. (6) Guru

memberikan penghargaan dan memajang hasil diskusi siswa di dinding kelas

untuk menambah semangat belajar dan membuat kelas menarik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM mampu meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dapat

dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang tergolong dalam kategori

aktivitas belajar tinggi, yaitu: sebelum tindakan sebanyak 11 siswa (32,35%),

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

kemudian setelah adanya tindakan di siklus I menjadi 17 siswa (48,57%) dan pada

akhir siklus II meningkat menjadi 24 siswa (68,57%). Selain itu, Sebelum

dilaksanakan penelitian siswa yang mendapat nilai di atas 65 (tuntas KKM)

sebanyak 17 siswa (48,57%), pada siklus I meningkat menjadi 26 siswa (74,29%),

dan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa (85,71%). Dari hasil di atas untuk

aktivitas belajar siswa kategori tinggi belum mencapai indikator keberhasilan

yang diharapkan akan tetapi sudah cukup bagus peningkatannya. Sedangkan

untuk hasil belajar siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang dharapkan.

Kata kunci: Think Pair Share (TPS), Pendekatan PAIKEM, Aktivitas Belajar,

Hasil Belajar

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

(QS. Al-Baqarah: 286)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.” (Q. S. Al Insyirah: 6)

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

(Q.S Ar-Ra’d : 11)

“Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka, namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama, hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.”

(Alexander Graham Bell)

“Tak perlu iri atas kemampuan orang lain, jika mereka bisa, kamu juga bisa. Jangan remehkan dirimu, kamu kuat dari yang kamu bayangkan.”

(Penulis)

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

Allah SWT yang selalu memberiku anugerah.

Bapak dan Ibu, yang telah memberiku semangat, doa yang tiada terputus, perhatian yang

penuh ketulusan, kerja keras tiada henti, nasehat, pengorbanan yang tak terbatas dan kasih sayang

yang tidak terbatas pula serta segala-galanya yang tak ternilai harganya. Semuanya membuatku

bangga memiliki kalian.

Kedua kakakku, yang telah banyak kurepotkan selama ini, selalu memberi nasihat dan doanya

agar aku bisa mempersembahkan yang terbaik untuk semua. Terima kasih atas pengorbanan yang telah

kalian berikan.

Para Dosen pengajar FKIP UNS, terima kasih karena telah memberikan

sebagian ilmunya.

SMP N 1 Ngrampal, terima kasih telah berkenan membantu menyelesaikan karya tulis

ini.

Mahasiswa P. Math ’07 terima kasih atas kebersamaan, semangat, perjuangan dan

kerjasamanya, waktu indah yang tak bisa terlupakan.

Sahabat–sahabatku, terima kasih untuk semangat, nasehat, keceriaan dan kebersamaannya

selama ini.

Semua keluarga dan Orang-orang terdekat, yang selalu bertanya kapan lulus.

Semua pihak yang membuatku mampu menyelesaikan karya ini.

Almamater.

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih indah untuk diucapkan selain ungkapan rasa

syukur kepada Allah SWT, Dzat yang mengatur setiap desah nafas setiap makhluk

di bumi ini. Atas limpahan nikmat dan kemurahan-Nya skripsi yang berjudul

“Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan

Pendekatan PAIKEM untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

dalam pembelajaran Matematika (Penelitian dilakukan di Kelas VIII SMP N 1

Ngrampal, Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012)" dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak

terlepas dari bimbingan, saran, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak yang

sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada segenap pihak antara lain:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan FKIP UNS yang telah

memberikan ijin menyusun skripsi ini.

2. Dra. Sukarmin, M.Si, Ph.D Ketua Jurusan P. MIPA FKIP UNS yang telah

memberikan ijin menyusun skripsi ini.

3. Dr. Budi Usodo, M.Pd, Ketua Program P. Matematika FKIP UNS yang telah

memberikan ijin menyusun skripsi ini.

4. Dyah Ratri Aryuna, S.Pd, M.Si, Pembimbing I yang telah bersedia

memberikan pikiran, tenaga dan waktu sibuknya untuk mengoreksi,

membimbing dan mengarahkan penulis guna mencapai hasil yang maksimal

dalam penulisan skripsi ini

5. Dhidhi Pambudi, M.Si, M.Cs, Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, kepercayaan, dukungan, saran, dan kemudahan yang sangat

membantu dalam penulisan skripsi ini.

6. Dra. Rini Budiarti, M.Pd, Koordinator Skripsi P. Matematika FKIP UNS

yang telah memberikan kemudahan dalam pengajuan ijin menyusun skripsi.

7. Dra. Retno Pudjiati, Kepala SMP Negeri 1 Ngrampal yang telah memberikan

ijin untuk melaksanakan penelitian.

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

8. Erna Tri Suryani, S.Pd, guru matematika kelas VIII-D SMP Negeri 1

Ngrampal tahun ajaran 2010/2012, atas kesediannya meluangkan waktu

untuk membantu selama kegiatan penelitian dan masukan yang berharga.

9. Siswa-siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Ngrampal tahun ajaran 2011/2012,

atas bantuan dan kesediaannya mengikuti pembelajaran dan mengerjakan

soal tes serta masukan yang sangat berguna.

10. Ibu serta Bapak tercinta yang disetiap tetesan peluh dan air matanya

terkandung do’a dan harapan bagi penulis. Terimakasih telah menjadi orang

tua yang luar biasa bagi penulis.

11. Kedua kakakku tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan yang tak

pernah henti-hentinya, membantu dalam segala hal demi kelancaran

pendidikan penulis. Terima kasih juga kepada segenap keluarga yang

senantiasa mendukung penulis untuk meraih kesuksesan.

12. Sahabat-sahabat terbaikku, (Anciezz, Bu Ungk, Rina, Ninda, Mimii Izmi,

Latipul, Ilham, Bang Andang & Ehox’s Math) yang tak henti-hentinya

memberikan semangat kepada penulis.

13. Teman-teman P.Math, terima kasih atas persahabatan selama ini. Semoga

Allah menjaga tali persaudaraan kita.

14. Semua pihak yang belum dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tidak ada kemutlakan bagi kebenaran yang datangnya

dari manusia. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan

memberikan kontribusi serta masukan bagi dunia pendidikan guna mencapai

tujuan pendidikan yang optimal.

Surakarta,

Penulis

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... x

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... xi

KATA PENGANTAR .................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 10

A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 10

1. Pembelajaran Matematika .................................................... 10

2. Pendekatan PAIKEM .......................................................... 12

3. Pembelajaran Kooperatif ..................................................... 21

a. Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS .................................. 24

4. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS

dengan Pendekatan PAIKEM. .............................................. 27

5. Aktivitas Belajar .................................................................. 30

6. Respon Siswa terhadap Pembelajaran .................................. 32

7. Hasil Belajar Matematika .................................................... 33

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

8. Tinjauan Materi Tentang Teorema Pythagoras ................... 35

B. Kerangka Berpikir ..................................................................... 41

C. Hipotesis Tindakan .................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 44

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 44

B. Subjek Penelitian ....................................................................... 45

C. Data dan Sumber Data .............................................................. 45

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 45

E. Validitas Data ............................................................................ 50

F. Teknis Analisis Data ................................................................. 50

G. Indikator Kinerja Penelitian ..................................................... 52

H. Prosedur Penelitian .................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 59

A. Deskripsi Pratindakan ............................................................... 59

B. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 61

1. Siklus I .................................................................................. 61

2. Siklus II ................................................................................ 76

C. Perbandingan hasil Tindakan Antarsiklus ................................... 90

D. Pembahasan ................................................................................ 97

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 103

A. Simpulan ..................................................................................... 103

B. Implikasi ...................................................................................... 104

C. Saran ........................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 107

LAMPIRAN .................................................................................................... 109

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Kooperatif ................................................. 23

Tabel 2.2 Langkah- langkah pembelajaran Model pembelajaran kooperatif

tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM ......................................... 27

Tabel 4.1 Ketercapaian KKM Tes Kemampuan Awal.................................. 59

Tabel 4.2 Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa Pra siklus .......................... 60

Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Tindakan Siklus I.......................................... 61

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Lembar Observasi Siklus I .............................. 69

Tabel 4.5 Hasil Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus I.............................. 71

Tabel 4.6 Ketercapaian KKM Tes Siklus I ................................................... 72

Tabel 4.7 Jadwal Pelaksanaan Tindakan Siklus II ........................................ 77

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Lembar Observasi siklus II .............................. 84

Tabel 4.9 Hasil Angket aktivitas Belajar Siswa Siklus II ............................. 85

Tabel 4.10 Ketercapaian KKM Tes Siklus II ................................................. 86

Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar

Siswa. ............................................................................................ 93

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Pengisian Angket Aktivitas Belajar Siswa .... 94

Tabel 4.13 Rekapitulasi Ketercapaian KKM Hasil Belajar Siswa .................. 95

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ....................................................... 42

Gambar 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ........................................... 44

Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ............................. 58

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa ...................... 95

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Ketercapaian KKM ............................ 96

Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Tes ...................... 97

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Silabus ................................................................................... 111

Lampiran 1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .............. 113

Lampiran 1.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ...................................... 136

Lampiran 1.4 Lembar Soal Tes Pra Siklus (Tes Awal) ................................ 139

Lampiran 1.5 Kisi-kisi dan Kunci Jawaban serta Pedoman Penskoran Soal

Tes Siswa Siklus I ................................................................ 140

Lampiran 1.6 Lembar Soal Tes Siswa Siklus I ............................................ 147

Lampiran 1.7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ........... 149

Lampiran 1.8 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ................................... 172

Lampiran 1.9 Kisi-kisi dan Kunci Jawaban serta Pedoman Penskoran Soal

Tes Siswa Siklus II ............................................................... 179

Lampiran 1.10 Lembar Soal Tes Siswa Siklus II ........................................... 187

Lampiran 2.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM ................ 189

Lampiran 2.2 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa............................ 193

Lampiran 2.3 Kisi-Kisi Lembar Angket Aktivitas Belajar Siswa .............. 194

Lampiran 2.4 Lembar Angket Aktivitas Belajar Siswa .............................. 195

Lampiran 2.5 Lembar Jawab Angket Aktivitas Belajar Siswa ..................... 202

Lampiran 2.6 Kisi-kisi Lembar Angket Respon Siswa Terhadap

Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 203

Lampiran 2.7 Lembar Angket Respon Siswa Terhadap Pelaksanaan

Pembelajaran .......................................................................... 204

Lampiran 2.8 Pedoman Wawancara Guru Siklus ....................................... 208

Lampiran 2.9 Pedoman Wawancara Guru Siklus I .................................... 209

Lampiran 2.10 Pedoman Wawancara Siswa Siklus II ................................... 210

Lampiran 3.1 Presensi Kehadiran Siswa ...................................................... 211

Lampiran 3.2 Hasil Distribusi Angket Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus .. 213

Lampiran 3.3 Hasil Tes Pra Siklus ............................................................... 215

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Lampiran 3.4 Hasil Lembar Observasi Keterlaksanaan Model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM Pada Siklus I .......................................................... 217

Lampiran 3.5 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ..... 233

Lampiran 3.6 Hasil Distribusi Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ...... 237

Lampiran 3.7 Hasil Tes Akhir Siklus I ......................................................... 239

Lampiran 3.8 Hasil Distribusi Angket Respon Siswa Terhadap

Pelaksanaan Tindakan Siklus I............................................... 241

Lampiran 3.9 Hasil Lembar Observasi Keterlaksanaan Model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM Pada Siklus II ......................................................... 243

Lampiran 3.10 Hasil lembar Observasi Aktivitas belajar Siswa Siklus II ..... 259

Lampiran 3.11 Hasil Distribusi Angket Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .... 263

Lampiran 3.12 Hasil Tes Akhir Siklus II ....................................................... 265

Lampiran 3.13 Hasil Distribusi Angket respon Siswa Terhadap

Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................................. 267

Lampiran 3.14 Rekapitulasi Hasil Distribusi Angket Aktivitas Siswa .......... 269

Lampiran 3.15 Rekapitulasi Hasil Tes Siswa kelas VIII-D ........................... 271

Lampiran 3.16 Hasil Wawancara Guru Siklus I ............................................. 273

Lampiran 3.17 Hasil Wawancara Guru Siklus II............................................ 277

Lampiran 3.18 Hasil Wawancara Siswa Siklus I............................................ 280

Lampiran 3.19 Hasil Wawancara Siswa Siklus II .......................................... 286

Lampiran 4.1 Contoh Hasil Pekerjaan SiswaSiklus I .................................. 291

Lampiran 4.2 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa Siklus II ............................... 299

Lampiran 5.1 Dokumentasi (foto) pelaksanaan tindakan ............................. 308

Lampiran 6.1 Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi .......................... 313

Lampiran 6.2 Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan

Skripsi .................................................................................... 314

Lampiran 6.3 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 315

Lampiran 6.4 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari Sekolah .. 316

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi dasar peserta didik

agar berani menghadapi problema yang dihadapi tanpa rasa tertekan, mau,

mampu dan senang meningkatkan fitrahnya sebagai khalifah di bumi. Menurut

Suprijono (2009) bahwa peserta didik harus dibelajarkan agar mau dan

mampu berbuat (learning to do) untuk memperkaya pengalaman belajarnya.

Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya

baik lingkungan fisik, sosial maupun budaya sehingga siswa mampu

membangun pemahaman dan pengetahuannya (learning to know) terhadap

dunia di sekitarnya.

Hasil interaksi dengan lingkungannya itu diharapkan dapat

membangun pengetahuan dan kepercayaan diri siswa (learning to be).

Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang

bervariasi (learning to live together) akan membentuk kepribadiannya untuk

memahami kemajemukan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran

terhadap keanekaragaman dan perbedaan hidup.

Pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting

untuk dipelajari oleh setiap peserta didik. Matematika dipelajari karena

dianggap penting sebagai bekal hidup. Dalam hidup kita selalu dihadapkan

dengan banyak perhitungan, ilmu hitung serta logika yang amat diperlukan

agar kita berpikir dengan benar, karena logika adalah bagian penting dari

matematika. Tak kalah pentingnya, teknologi modern dan sains modern dapat

maju dengan bantuan matematika.

Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai obyek yang

bersifat abstrak. Sifat obyek matematika yang abstrak pada umumnya

membuat materi matematika sulit ditangkap dan dipahami. Oleh karena itu,

siswa menjadi kurang menyenangi pelajaran matematika. Pembelajaran

matematika yang ada di sekolah diharapkan menjadi sesuatu kegiatan yang

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menyenangkan bagi siswa, namun kenyataannya masih banyak siswa yang

menganggap mempelajari matematika itu sulit dan membosankan.

Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah pada umumnya masih

tradisional yaitu guru menerangkan suatu materi dan siswa belajar secara

individual. Keberhasilan pembelajaran matematika ditentukan oleh banyak

faktor. Dua di antaranya adalah peran guru dan siswa. Tidak dapat dipungkiri

bahwa setiap guru ingin melaksanakan tugasnya dengan baik, mengajarkan

materi yang dapat dipahami dan bermanfaat positif bagi peserta didiknya.

Hendaknya guru berperan sebagai fasilitator yaitu mengarahkan siswa untuk

lebih mandiri. Dalam pembelajaran, siswa seharusnya berperan sebagai

subyek didik, tetapi fenomena dalam pembelajaran dianggap sebagai obyek

didik. Sebagai subyek didik, siswa harus aktif dalam mengkonstruksi

pengetahuan yang didapatkan tidak hanya pasif.

Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam

kegiatan belajar. Hal ini mengingat bahwa kegiatan belajar mengajar diadakan

dalam rangka memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Jika siswa aktif

dalam kegiatan tersebut kemungkinan besar akan dapat mengambil manfaat

dari pengalaman tersebut dan memilikinya. Sumarmo (2003) mengatakan

bahwa agar pembelajaran dapat memaksimalkan proses dan hasil belajar

matematika, guru perlu mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi,

bertanya serta menjawab pertanyaan, berpikir secara kritis, menjelaskan setiap

jawaban yang diberikan dan memberikan alasan untuk setiap jawaban yang

diajukan.

Mengajar bukanlah semata-mata persoalan memberikan ceramah pada

siswa tentang materi yang akan diajarkan. Oleh karena itu dibutuhkan strategi

mengajar agar para siswa mudah menerima pelajaran dan sulit untuk

melupakan apa yang telah diajarkan oleh guru. Dalam mengajar guru harus

mempersiapkan dan merancang apa yang akan disampaikan dan strategi apa

yang tepat agar siswa lebih menerima pelajaran.

Peneliti pada tanggal 13 September 2011 di kelas VIII-D mengadakan

observasi awal guna mengetahui situasi dan kondisi pembelajaran matematika

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

diSMP Negeri 1 Ngrampal, ditemukan beberapa permasalahan pada

pembelajaran matematika diantaranya:

1. Selama ini metode yang lebih banyak digunakan oleh guru adalah

ceramah. Guru kurang menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.

Sehingga kadang siswa merasa bosan.

2. Selama proses pembelajaran berlangsung aktivitas siswa kurang terlihat,

semua kegiatan belajar mengajar terkonsentrasi pada guru. Siswa kurang

berpartisipasi aktif saat proses pembelajaran, seperti bertanya dan

menjawab pertanyaan. Hal ini tampak dari ketergantungan siswa pada

guru yaitu saat guru meminta siswa maju ke depan mengerjakan soal,

siswa banyak yang diam dan tidak mau maju. Apabila guru memberi soal

latihan sebagian siswa hanya mengandalkan temannya saja, tidak mau

mencoba sendiri. Siswa yang mengalami kesulitan hanya diam dan

menunggu pembahasan soal.

3. Siswa tidak mau kreatif membuat kelompok belajar untuk menyelesaikan

tugas. Apabila ada PR sebagian siswa hanya mengandalkan temannya saja,

tidak mengerjakan.

4. Siswa kurang berkonsentrasi mengikuti pelajaran dan tidak

memperhatikan penjelasan guru terutama yang duduk di belakang, mereka

justru asyik berbicara dengan teman yang lain. Kondisi ini kurang

terpantau oleh guru, karena guru lebih dominan di depan kelas

menerangkan materi pelajaran.

5. Pada saat ulangan siswa masih belum bekerja secara mandiri, suasana

kelas masih gaduh.

6. Hasil belajar siswa masih banyak yang belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) sekolah yaitu 67 pada saat ulangan harian.

Dengan melihat hasil ulangan harian yang dilakukan guru pada materi

sebelumnya, dari 35 siswa hanya ada 3 siswa yang tuntas KKM.

Kata kunci dari permasalahan di atas adalah bagaimana memperbaiki

pembelajaran, mengaktifkan siswa agar paham materi dan ketuntasan belajar

siswa dapat tercapai. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran yang

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Pemilihan model

pembelajaran yang memberi peluang kepada peserta didik untuk aktif dan

kreatif dalam kegiatan pembelajaran, merupakan langkah untuk menuju

keberhasilan mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

Ada banyak materi dalam mata pelajaran matematika yang saling

terkait satu sama lain. Guru harus mengusahakan sebaik mungkin agar setiap

materi yang merupakan prasyarat bagi pokok bahasan selanjutnya dapat

dikuasai siswa. Teorema Pythagoras merupakan salah satu materi dalam mata

pelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang merupakan

materi prasyarat bagi materi-materi dalam mata pelajaran matematika

selanjutnya di kelas IX bahkan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Oleh

karena itu, guru juga harus mengusahakan agar siswa dapat mencapai belajar

tuntas pada materi teorema Pythagoras.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, peneliti melakukan

diskusi dengan guru matematika kelas VIII-D untuk mencari penyelesaian

permasalahan tersebut. Peneliti berkolaborasi dengan guru memberikan

alternatif penyelesaian berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan

menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang

dilengkapi pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAIKEM) yang direncanakan penelitian ini akan dilakukan

secara kolaboratif dengan guru matematika kelas VIII-D, peneliti bertindak

sebagai guru sedangkan guru bertindak sebagai observer. Fokus PAIKEM

adalah pada kegiatan siswa di dalam bentuk group, individu dan kelas,

partisipasi di dalam proyek, penelitian, penyelidikan, penemuan. Dalam

pendekatan PAIKEM ini, guru memberikan latihan-latihan, berusaha

menciptakan keadaan kelas yang menyenangkan untuk membangkitkan

semangat belajar siswa tentang apa yang dipelajari siswa sehingga

memperoleh semangat belajar, guru berbuat aktif dan kreatif untuk melibatkan

semua siswa dalam proses pembelajaran.

Pemilihan PTK dengan model pembelajaran kooperatif ini dirasa

sangat kondusif bagi siswa SMP Negeri 1 Ngrampal yang siswa-siswanya

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

masih individual dalam belajar, kerjasama antara siswa dalam belajar masih

kurang sehingga perlu ditumbuhkan sikap kerjasama antar kelompok siswa

karena dalam belajar kelompok jika ada seorang teman yang belum

memahami materi, maka teman sekelompoknya bertanggungjawab untuk

membantu dan menjelaskannya.

Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe TPS ini karena di

dalamnya mengandung kegiatan yang mengarahkan siswa untuk lebih aktif

dan kreatif, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa bisa

bertukar pikiran dengan teman sendiri tanpa ada rasa malu atau takut untuk

bertanya bila merasa belum paham terhadap materi. Selain itu agar siswa tidak

terlalu bingung dengan pelaksanaannya dalam pembelajaran karena kelompok

hanya terdiri dari 2 orang, karena pada umumnya jika kelompok terdiri dari

banyak orang mereka akan cenderung bingung, timbul kegaduhan saat

memulai pengelompokan dan pengerjaan tugas hanya dilakukan siswa yang

pandai. Dengan anggota 2 orang tanggung jawab siswa juga semakin besar

dan memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir dan merespon serta saling

membantu antara satu dengan yang lain dalam menyelesaikan permasalahan

tertentu.

Peneliti berharap penerapan model pembelajaran ini tidak hanya

terbatas pada tahun pelajaran dimana penelitian ini dilaksanakan, tetapi dapat

diterapkan secara berkelanjutan di tahun pelajaran yang akan datang, sehingga

kualitas pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Ngrampal dapat

meningkat ke arah yang lebih baik.

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan peneliti. Penelitian Tindakan Kelas juga dilakukan Nurfaidah,

Rahmawati dan Nurhayati (2011), hasil penelitian menunjukkan bahwa

aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat melalui penerapan model

kooperatif tipe STAD. Hal ini ditunjukkan oleh semakin meningkatnya jumlah

anak yang bertanya, menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban teman.

Penelitian juga dilakukan oleh Ofodu dan Lawal (2011), dalam penelitian ini

pembelajarannya menggunakan metode Think Pair Share dan Pengajaran

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Timbal Balik dengan tujuan untuk meningkatkan capaian tingkatan siswa

dalam membaca pengertian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa

tingkatan membaca pengertian dapat lebih baik dipengaruhi ketika siswa

diunjukkan ke baik Pengajaran Timbal balik maupun Think-Pair-Share. Selain

itu ada juga penelitian ynag dilakukan oleh Carss (2006), hasil penelitian ini

menegaskan efek positif dari strategi pada prestasi membaca, terutama bagi

siswa membaca di atas usia kronologis mereka, meskipun jangka intervensi

mungkin memiliki efek yang lebih signifikan pada orang-orang membaca di

bawah ini. Efek positif pada aspek penggunaan bahasa lisan, berpikir,

kesadaran metakognitif, dan pengembangan strategi membaca pemahaman

dicatat dengan kedua kelompok intervensi. Mereka menunjukkan fleksibilitas

dari strategi Think-Pair-Share sebagai alat untuk mendorong pembicaraan, dan

satu yang dapat disesuaikan dengan fokus belajar dan kebutuhan kelompok-

kelompok tertentu siswa.

Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Turnip (2004), hasil

penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar

27,23% dari sebelum adanya tindakan dan disertai peningkatan aktivitas

belajar pula. Penelitian juga dilakukan oleh Sutrisno (2007), dalam hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran

kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

memecahkan masalah matematika dan dapat meningkatkan keaktifan serta

kerja sama siswa dalam belajar. PTK lain juga dilakukan oleh Kholifa (2008),

hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan

(PAKEM) di kelas XI IPA MA Ibnul Qoyyim Putri dapat terwujud. Hal ini

ditunjukkan dari hasil persentase angket serta lembar observasi siswa dan guru

yang selalu mengalami peningkatan. PTK mengenai PAIKEM juga dilakukan

oleh Wijayanti (2010), pembelajaran las dasar melalui pendekatan PAIKEM

telah mampu meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar siswa pada

materi prosedur pengelasan las listrik.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti hampir sama dengan

penelitian yang pernah dilakukan oleh Arista Wijayanti. Perbedaannya terletak

pada subjek, objek, dan tujuannya. Subjek penelitian Arista Wijayanti adalah

siswa kelas X SMK Negeri 5 Surakarta adapun objeknya adalah pelaksanaan

pembelajaran pengelasan las listrik dengan pendekatan PAIKEM, sedangkan

tujuan dari penelitian tersebut adalah meningkatkan pemahaman konsep dan

prestasi belajar.

Penelitian yang peneliti lakukan mengambil subjek guru dan siswa

kelas VIII-D SMP Negeri 1 Ngrampal, adapun objeknya adalah pelaksanaan

pembelajaran matematika dengan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran

kooperatif tipe TPS. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

permasalahan umum yang dicari jawabannya melalui penelitian ini

dirumuskan :

1. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran matematika?

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar matematika

pada materi Teorema Pythagoras?

3. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar

matematika pada materi Teorema Pythagoras?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai adalah:

1. Mendeskripsikan proses pembelajaran yang menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Untuk mengetahui dan meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar

matematika pada materi Teorema Pythagoras melalui model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM.

3. Untuk mengetahui dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar

matematika pada materi Teorema Pythagoras melalui model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM

D. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak

pihak, diantaranya:

1. Bagi siswa

a. Memupuk dan menambah keaktifan belajar siswa dalam kegiatan

belajar matematika.

b. Mendorong siswa untuk memposisikan dirinya sebagai subyek belajar

diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai adanya

kebebasan dalam pelajaran matematika secara kreatif dan

menyenangkan melalui pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM.

c. Mendorong siswa untuk meningkatkan hasil belajar.

d. Melatih siswa agar mampu bekerja sama dan bertanggung jawab

dengan orang lain dalam menyelesaikan permasalahan.

2. Bagi mahasiswa

a. Menambah pengetahuan tentang pendekatan PAIKEM dalam

pembelajaran kooperatif yang mengembangkan proses berpikir dan

bekerja sama bagi siswa.

b. Menambah pengetahuan tentang keterampilan mengelola proses

belajar mengajar di kelas.

c. Meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian, pada

khususnya penelitian tindakan kelas.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3. Bagi guru mata pelajaran

a. Bahan pertimbangan dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran matematika yang sesuai dengan pendekatan PAIKEM

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

b. Memacu guru untuk melakukan penelitian, khususnya penelitian

tindakan kelas.

4. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran di sekolah.

b. Terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar di kelas yang kondusif.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran Matematika

Menurut Suprijono (2009) Pembelajaran berdasarkan makna leksikal

berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Pembelajaran ialah suatu proses

yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran terdiri atas

semua aktivitas bertujuan dari guru yang diarahkan untuk menghasilkan,

merangsang, atau mempermudah belajar oleh siswa. Pembelajaran berkenaan

dengan bagaimana dan apa saja metode-metode, materi-materi, strategi-

strategi, tugas-tugas, dan insentif-insentif yang dapat diterapkan untuk

mendorong belajar. Jadi, siswa diharapkan mengalami perubahan ke arah

yang lebih baik setelah mengalami proses pembelajaran.

Menurut Gagne, Briggs, dan Wagner dalam Winataputra (2008)

pengertian pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.

Menurut Nasution dalam Murniati (2003) mengemukakan bahwa

istilah Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang

artinya mempelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau

ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama

matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau

pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga

kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur,

menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, dan

trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang

dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.

Nickson dalam Jajang (2005) berpendapat bahwa pembelajaran

matematika adalah pemberian bantuan kepada siswa untuk membangun

konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri

melalui arahan terbimbing sehingga konsep atau prinsip itu terbangun.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika adalah serangkaian proses aktivitas guru dalam memberikan

pengajaran terhadap siswa untuk membangun, menghasilkan, merangsang,

atau mempermudah belajar konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika

dengan kemampuan sendiri. Siswa diharapkan mengalami perubahan ke arah

yang lebih baik setelah mengalami proses pembelajaran matematika. Dengan

kata lain siswa diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika

yang telah ditentukan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam

Wardhani (2008), bahwa tujuan pembelajaran matematika di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai

berikut.

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat, dalam pemecahan masalah.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Pembelajaran matematika dalam penelitian lebih bersifat sosiokultural,

dimana anak melakukan pembelajaran dengan cara berkelompok dan saling

membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Dengan

cara seperti ini diharapkan anak lebih merasakan kenyamanan dalam

pembelajaran karena yang mereka hadapi adalah teman mereka sendiri.

2. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAIKEM)

a. Pengertian PAIKEM

Syah (2009) menjelaskan bahwa PAIKEM merupakan singkatan

dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai: pendekatan mengajar

(approach to teaching) yang digunakan bersama metode tertentu dan

pelbagai media pengajaran yang disertai penataan lingkungan sedemikian

rupa agar proses pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan. Dengan demikian, para siswa merasa tertarik dan mudah

menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan. PAIKEM juga

memungkinkan siwa melakukan kegiatan yang beragam untuk

mengembangkan sikap, pemahaman, dan keterampilannya sendiri dalam

arti tidak semata-mata “disuapi” guru. Di antara metode-metode mengajar

yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikan PAIKEM, ialah: 1)

metode ceramah plus, 2) metode diskusi; 3) metode demonstrasi dan

lainnya.

b. Peralihan yang mendasari PAIKEM

PAIKEM dikembangkan berdasarkan beberapa

perubahan/peralihan:

1) Peralihan dari belajar perorangan (individual learning) ke belajar

bersama (cooperative learning)

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2) Peralihan dari belajar dengan cara menghafal (rote learning) ke belajar

untuk memahami (learning for understanding)

3) Peralihan dari teori pemindahan pengetahuan (knowledge-transmitted)

ke bentuk interaktif, keterampilan proses dan pemecahan masalah

4) Peralihan paradigma dari guru mengajar ke siswa belajar

5) Beralihnya bentuk evaluasi tradisional ke bentuk authentic assessment

seperti portofolio, proyek, laporan siswa, atau penampilan siswa

(Shadiq dalam Setiawan, 2004)

Dasar peralihan tersebut di atas sesuai dengan PP No. 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19, ayat (1) yang

berbunyi:

“ Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi

peserta didik untuk berpar- tisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.

c. Karakteristik PAIKEM

1) Berpusat pada siswa (student-centered), maksudnya:

a) Guru sebagai fasilitator, bukan penceramah

b) Fokus pembelajaran pada siswa bukan pada guru

c) Siswa belajar secara aktif

d) Siswa mengontrol roses belajar dan menghasilkan karyanya

sendiri, tidak hanya mengutip guru.

2) Belajar yang menyenangkan (joyfull learning),

3) Belajar yang berorientasi pada tercapainya kemampuan tertentu

(competency-based learning),

4) Belajar secara tuntas (mastery learning),

5) Belajar secara berkesinambungan (continuous learning),

6) Belajar sesuai dengan ke-kini-an dan ke-disini-an (contextual

learning).

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Sementara itu, pembelajaran saat ini masih lebih cenderung berpusat

pada guru, yaitu:

1) Pengajaran bersifat tradisional dan siswa pasif

2) Penyampaian melalui ceramah tanpa modifikasi

3) Guru menentukan secara mutlak materi yang ia ajarkan dan cara siswa

mendapatkan informasi mengenai materi yang mereka pelajari.

d. Arti Penting PAIKEM

Sekurang-kurangnya ada dua alasan perlunya pendekatan PAIKEM

diterapkan di sekolah/madrasah kita, yaitu:

1) PAIKEM lebih memungkinkan perserta didik dan guru sama-sama

aktif terlibat dalam pembelajaran. Selama ini kita lebih banyak

mengenal pendekatan pembelajaran konvensional. Hanya guru yang

aktif (monologis), sementara para siswanya pasif, sehingga

pembelajaran menjemukan, tidak menarik, tidak menyenangkan,

bahkan kadang-kadang menakutkan siswa.

2) PAIKEM lebih memungkinkan guru dan siswa berbuat kreatif

bersama. Guru mengupayakan segala cara secara kreatif untuk

melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran. Sementara itu,

peserta didik juga didorong agar kreatif dalam berinteraksi dengan

sesama teman, guru, materi pelajaran dan segala alat bantu belajar,

sehingga hasil pembelajaran dapat meningkat.

PAIKEM dilandasi oleh falsafah konstruktivisme yang

menekankan agar peserta didik mampu mengintegrasikan gagasan baru

dengan gagasan atau pengetahuan awal yang telah dimilikinya, sehingga

mereka mampu membangun makna bagi fenomena yang berbeda. Falsafah

pragmatisme yang berorientasi pada tercapainya tujuan secara mudah dan

langsung juga menjadi landasan PAIKEM, sehingga dalam pembelajaran

peserta didik selalu menjadi subjek aktif sedangkan guru menjadi

fasilitator dan pembimbing belajar mereka.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

e. Penjabaran PAIKEM

1) Pembelajaran Aktif

Secara harfiah active artinya: ”in the habit of doing things,

energetic” (Hornby, 1994:12) dalam Syah dan Kariadinata (2009:14),

artinya terbiasa berbuat segala hal dengan menggunakan segala daya.

Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan

keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional,

bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana

sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan,

dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman

langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam

membangun pengetahuannya sendiri. Dengan demikian, siswa

didorong untuk bertanggung jawab terhaap proses belajarnya sendiri.

Menurut Taslimuharrom (2008) sebuah proses belajar

dikatakan aktif (active learning) apabila mengandung:

a) Keterlekatan pada tugas (Commitment)

Dalam hal ini, materi, metode, dan strategi pembelajaran

hendaknya bermanfaat bagi siswa (meaningful), sesuai dengan

kebutuhan siswa (relevant), dan bersifat/memiliki keterkaitan

dengan kepentingan pribadi (personal);

b) Tanggung jawab (Responsibility)

Dalam hal ini, sebuah proses belajar perlu memberikan

wewenang kepada siswa untuk berpikir kritis secara bertanggung

jawab, sedangkan guru lebih banyak mendengar dan menghormati

ide-ide siswa, serta memberikan pilihan dan peluang kepada siswa

untuk mengambil keputusan sendiri.

c) Motivasi (Motivation)

Proses belajar hendaknya lebih mengembangkan motivasi

intrinsic siswa. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang

berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya

melakukan tindakan belajar. Dorongan mencapai prestasi dan

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan,

umpamanya, memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih lang-

geng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan

keharusan dari orangtua dan guru.

Motivasi belajar siswa akan meningkat apabila ditunjang

oleh pendekatan yang lebih berpusat pada siswa (student centered

learning). Guru mendorong siswa untuk aktif mencari, menemukan

dan memecahkan masalahnya sendiri.

Di satu sisi guru aktif apabila :

(1) memberikan umpan balik

(2) mengajukan pertanyaan yang menantang

(3) mendiskusikan gagasan siswa

Di sisi lain, siswa aktif antara lain dalam hal:

(1) bertanya / meminta penjelasan

(2) mengemukakan gagasan

(3) mendiskusikan gagasan orang lain dan gagasannya sendiri

2) Pembelajaran Inovatif

McLeod (1989:520) dalam Syah dan Kariadinata (2009:17)

mengartikan inovasi sebagai: “something newly introduced such as

method or device”. Berdasarkan takrif ini, segala aspek (metode,

bahan, perangkat dan sebagainya) dipandang baru atau bersifat

inovatif apabila metode dan sebagainya itu berbeda atau belum

dilaksanakan oleh seorang guru meskipun semua itu bukan barang baru

bagi guru lain.

Pembelajaran inovatif dapat menyeimbangkan fungsi otak kiri

dan kanan apabila dilakukan dengan cara mengintegrasikan media/alat

bantu terutama yang berbasis teknologi baru/maju ke dalam proses

pembelajaran tersebut. Sehingga, terjadi proses renovasi mental, di

antaranya membangun rasa pecaya diri siswa.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Membangun sebuah pembelajaran inovatif bisa dilakukan

dengan cara-cara yang di antaranya menampung setiap karakteristik

siswa dan mengukur kemampuan/daya serap setiap siswa. Sebagian

siswa ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dan

keterampilan dengan menggunakan daya visual (penglihatan) dan

auditory (pendengaran), sedang sebagian lainnya menyerap ilmu dan

keterampilan secara kinestetik (rangsangan/gerakan otot dan raga).

Dalam hal ini, penggunaan alat/perlengkapan (tools) dan metode yang

relevan dan alat bantu langsung dalam proses pembelajaran merupakan

kebutuhan dalam membangun proses pembelajaran inovatif.

Di satu sisi guru bertindak inovatif dalam hal:

a) menggunakan bahan/materi baru yang bermanfaat dan bermartabat

b) menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran dengan gaya baru

c) memodifikasi pendekatan pembelajaran konvensional menjadi

pendekatan inovatif yang sesuai dengan keadaan siswa, sekolah

dan lingkungan

d) melibatkan perangkat teknologi pembelajaran

Di sisi lain, siswa pun bertindak inovatif dalam arti:

a) mengikuti pembelajaran inovatif dengan aturan yang berlaku

b) berupaya mencari bahan/materi sendiri dari sumber-sumber yang

relevan

c) menggunakan perangkat teknologi maju dalam proses belajar

Selain itu, dalam menerapkan pembelajaran yang inovatif

diperlukan adanya beraneka ragam strategi pembelajaran yang dapat

diterapkan dalam berbagai bidang studi.

3) Pembelajaran Kreatif

Kreatif (creative) berarti menggunakan hasil ciptaan / kreasi

baru atau yang berbeda dengan sebelumnya. Pembelajaran yang kreatif

mengandung makna tidak sekedar melaksanakan dan menerapkan

kurikulum. Kurikulum memang merupakan dokumen dan rencana

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

baku, namun tetap perlu dikritisi dan dikembangkan secara kreatif.

Dengan demikian, ada kreativitas pengembangan kompetensi dan

kreativitas dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas termasuk

pemanfaatan lingkungan sebagai sumber bahan dan sarana untuk

belajar. Pembelajaran kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan

kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat

kemampuan siswa dan tipe serta gaya belajar siswa.

Di satu sisi guru bertindak kreatif dalam arti:

a) mengembangkan kegiatan pembelajaran yang beragam

b) membuat alat bantu belajar yang berguna meskipun sederhana

Di sisi lain, siswa pun kreatif dalam hal:

a) merancang / membuat sesuatu

b) menulis/mengarang

4) Pembelajaran Efektif

Pembelajaran dapat dikatakan efektif (effective / berhasil guna)

jika mencapai sasaran atau minimal mencapai kompetensi dasar yang

telah ditetapkan. Di samping itu, yang juga penting adalah banyaknya

pengalaman dan hal baru yang “didapat“ siswa. Guru pun diharapkan

memeroleh “pengalaman baru” sebagai hasil interaksi dua arah dengan

siswanya.

Untuk mengetahui keefektifan sebuah proses pembelajaran,

maka pada setiap akhir pembelajaran perlu dilakukan evaluasi.

Evaluasi yang dimaksud di sini bukan sekedar tes untuk siswa, tetapi

semacam refleksi, perenungan yang dilakukan oleh guru dan siswa,

serta didukung oleh data catatan guru. Hal ini sejalan dengan kebijakan

penilian berbasis kelas atau penilaian authentic yang lebih menekan-

kan pada penilaian proses selain penilaian hasil belajar (Warta MBS

UNICEF : 2006)

Di satu sisi guru menjadi pengajar yang efektif, karena:

a) menguasai materi yang diajarkan

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b) mengajar dan mengarahkan dengan memberi contoh

c) menghargai siswa dan memotivasi siswa

d) memahami tujuan pembelajaran

e) mengajarkan keterampilan pemecahan masalah

f) memberi sebanyak mungkin kesempatan kepada siswa untuk

berperan serta dalam mengambil keputusan dan mengembangkan

gagasan

g) menggunakan metode yang bervariasi

h) mengembangkan pengetahuan pribadi dengan banyak membaca

i) melaksanakan penilaian yang tepat dan benar

Di sisi lain, siswa menjadi pembelajar yang efektif dalam arti:

a) menguasai pengetahuan dan keterampilan atau kompetensi yang

diperlukan

b) mendapat pengalaman baru yang berharga.

5) Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan (joyful) perlu dipahami

secara luas, bukan hanya berarti selalu diselingi dengan lelucon,

banyak bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah. Pembelajaran yang

menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati siswa.

Siswa merasa nyaman, aman dan asyik. Perasaan yang mengasyikkan

mengandung unsur inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan

yang disertai upaya mencari tahu sesuatu.

Selain itu pembelajaran perlu memberikan tantangan kepada

siswa untuk berpikir, mencoba dan belajar lebih lanjut, penuh dengan

percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi diri secara

optimal.

Adapun ciri-ciri pokok pembelajaran yang menyenangkan,

adalah:

a) adanya lingkungan yang rileks, menyenangkan, tidak membuat

tegang (stress), aman, menarik, dan tidak membuat siswa ragu

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

melakukan sesuatu meskipun keliru untuk mencapai keberhasilan

yang tinggi,

b) terjaminnya ketersediaan materi pelajaran dan metode yang

relevan,

c) terlibatnya semua indera dan aktivitas otak kiri dan kanan,

d) adanya situasi belajar yang menantang (challenging) bagi peserta

didik untuk berpikir jauh ke depan dan mengeksplorasi materi

yang sedang dipelajari,

e) adanya situasi belajar emosional yang positif ketika para siswa

belajar bersama, dan ketika ada humor, dorongan semangat, waktu

istirahat, dan dukungan yang enthusiast.

Dalam pembelajaran yang menyenangkan guru tidak membuat siswa:

a) takut salah dan dihukum

b) takut ditertawakan teman-teman

c) takut dianggap sepele oleh guru atau teman

Di sisi lain, pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa:

a) berani bertanya

b) berani mencoba/berbuat

c) berani mengemukakan pendapat/gagasan

d) berani mempertanyakan gagasan orang lain

f. Situasi PAIKEM

Berikut ini beberapa gambaran situasi PAIKEM diambil dari hasil

bahan pelatihan PLPG di Bandung yang ditulis oleh Syah (2009):

1) Pada pembelajaran konvensional meja dan kursi diatur menghadap ke

papan tulis dan siswa duduk berjajar, namun tidak demikian pada

PAIKEM. Meja dan kursi diatur sedemikian rupa sehingga dapat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam

kelompok-kelompok.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

2) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan

pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar

dengan cara berbuat (learning by doing).

3) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara

menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk membuat

pembelajaran menarik dan menyenangkan.

4) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar

yang menarik dan menyediakan ”pojok baca”.

5) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,

termasuk cara belajar kelompok yang mengoptimalkan tanggung jawab

seluruh anggota kelompok dalam berpartisipasi dan memberikan

kontribusi positif.

6) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam

pemecahan masalah dan untuk mengungkapkan gagasannya, serta

melibatkan mereka dalam lingkungan sekolahnya.

3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran Kooperatif adalah model pembelajaran yang

menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok belajar yang

bisa terdiri dari tiga sampai lima orang siswa untuk mempelajari materi atau

bahan pelajaran yang spesifik sampai tuntas. Menurut Slavin dalam Nur

(2005: 1), menyatakan bahwa:

Model pembelajaran kooperatif merupakan teknik-teknik kelas

praktis yang dapat digunakan guru setiap hari untuk membantu siswanya

belajar setiap mata pelajaran, mulai dari keterampilan-keterampilan dasar

sampai pemecahan masalah yang kompleks. Dalam model pembelajaran

kooperatif, siswanya bekerja dalam kelompok-kelompok kecil saling

membantu belajar satu sama lainnya.

Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam

menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan

keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, artinya setiap

anggota dalam menyelesaikan tugas kelompok saling bekerja sama dan

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran. Belajar belum selesai jika

salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. Kerja

sama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan

hidup.

Menurut Lie (2005), bahwa model pembelajaran Cooperative Learning

tidak sama dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar

yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-

asalan. Roger dan Johnson dalam Lie (2005: 31) mengemukakan bahwa ada

lima unsur yang harus diterapkan dalam pembelajaran kooperatif. Kelima

unsur tersebut sebagai berikut.

a. Saling ketergantungan positif

Saling ketergantungan positif berarti keberhasilan kelompok ditentukan

oleh usaha belajar setiap anggotanya. Setiap kelompok dalam

pembelajaran kooperatif akan memperoleh skor kelompok.

b. Tanggung jawab perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama, seperti

yang telah dijelaskan bahwa dalam pembelajaran kooperatif keberhasilan

kelompok ditentukan oleh usaha setiap angota kelompok. Jika ingin

mendapatkan kriteria sebagai kelompok terbaik, maka seluruh anggota

kelompok harus bertanggung jawab untuk belajar dengan sungguh-

sungguh dan berusaha mendapatkan skor terbaik.

c. Tatap muka

Tatap muka berarti memberikan kesempatan untuk bertemu muka dan

berdiskusi. Hal ini penting supaya anggota kelompok saling mengenal.

Pengenalan ini tidak hanya sebatas nama, tetapi yang lebih penting adalah

mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan demikian,

akan terbangun suasana saling menghargai perbedaan dan memanfaatkan

kelebihan dan mengisi kekurangan.

d. Komunikasi antaranggota

Komunikasi antaranggota berarti setiap anggota kelompok saling

berkomunikasi dan berinteraksi. Komunikasi yang terjalin adalah

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

komunikasi banyak arah, artinya ada timbal balik antara anggota

kelompok. Umumnya, tidak setiap siswa pandai berkomunikasi. Oleh

karena itu, penting bagi guru melatih siswa bagaimana cara-cara

berkomunikasi.

e. Evaluasi proses kelompok

Evaluasi proses kelompok berarti siswa dalam satu kelompok bersama-

sama mengevaluasi proses belajar kelompok. Format evaluasi dapat

bermacam-macam, tergantung pada tingkat pendidikan siswanya. Hal-hal

yang perlu dievaluasi misalnya kerja sama, partisipasi setiap anggota

kelompok, komunikasi antaranggota, dan sebagainya. Hal ini sangat

penting, sehingga setiap kelompok terdorong untuk meningkatkan

efektivitas kerja sama kelompok.

Sintaks pembelajaran kooperatif diuraikan Arends dalam Rachmadi (2004:16).

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif

Aspek Aktivitas Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran

yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut

dan memotivasi siswa.

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan

bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan siswa dalam

kelompok kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi efisien

Fase 4

Membimbing kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing kelompok kelompok

belajar pada saat mengerjakan tugas

Fase 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

Fase 6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara untuk menghargai upaya

atau hasil belajar siswa baik individu maupun

kelompok

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Selain siswa belajar secara berkelompok dalam pembelajaran

kooperatif terdapat beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif yaitu :

a. Setiap anggota memiliki peran,

b. Terjadi hubungan interaksi langsung di antara para siswa,

c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga

anggota sekelompoknya,

d. Guru membantu para siswa untuk mengembangkan keterampilan

interpersonal kelompok,

e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

Menurut Slavin (dalam Ratumanan, 2002:110) keuntungan yang

diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif, di antaranya adalah :

a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi

norma-norma kelompok,

b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama,

c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompok,

d. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka

dalam berpendapat.

a. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Tipe ini membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang

terdiri dari satu pasang siswa. Pembelajaran Think Pair Share tumbuh dari

penelitian pembelajaran kooperatif dan waktu tunggu. Pendekatan khusus

ini mula-mula dikembangkan oleh Frank Lyman beserta rekannya di

Universitas Maryland pada tahun 1985.

Lyman dalam Arends (2001: 325-326) menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut.

1) Thinking (berpikir)

Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran,

kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara

mandiri untuk beberapa saat.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2) Pairing (berpasangan)

Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan siswa yang lain untuk

mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada langkah pertama.

Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah

diajukan suatu pertanyaan atau ide jika suatu persoalan khusus telah

diidentifikasi.

3) Sharing (berbagi)

Setelah mereka mendiskusikannya secara berpasangan guru meminta

pasangan pasangan siswa untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa

yang telah mereka bicarakan, dengan cara mereka harus

mempresentasikan hasil kerja/ diskusi mereka kepada seluruh kelas. Hal

ini dapat dilakukan oleh beberapa kelompok saja mengingat waktu yang

terbatas.

Kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Kooperatif tipe “Think-

Pair Share” adalah sebagai berikut:

Kelebihan:

1) Adanya interaksi antara siswa melalui diskusi untuk menyelesaikan

masalah akan meningkatkan ketrampilan sosial siswa.

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

ketrampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat

kepemimpinan.

3) Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara

tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh

guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang

diajarkan.

4) Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan

pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam

memecahkan masalah.

5) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya

dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

6) Siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil

diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.

Kelemahan:

1) Siswa yang pandai cenderung mendominasi sehingga dapat

menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang kurang pandai.

2) Pengelompokan siswa membutuhkan tempat duduk berbeda dan

membutuhkan waktu.

3) Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor

4) Lebih sedikit ide yang muncul, dan

5) Tidak ada penengah jika terjadi perselisihan dalam kelompok.

(Hartina, 2008: 12).

Kelebihan tersebut dapat terjadi apabila ada tanggung jawab dari

semua anggota kelompok. Selain itu diperlukan adanya pengakuan kepada

kelompok yang kinerjanya baik sehingga anggota kelompok tersebut dapat

melihat bahwa kerjasama untuk saling membantu teman dalam satu

kelompok sangat penting. Sedangkan kelemahan yang ada dapat

diminimalisir dengan peran guru yang senantiasa meningkatkan motivasi

siswa yang lemah agar dapat berperan aktif, meningkatkan tanggung

jawab siswa untuk berlajar bersama, dan membantu siswa yang mengalami

kesulitan.

Walaupun kelemahan-kelemahan tersebut melekat pada

pembelajaran kooperatif, tetapi dapat diminimalkan dengan beberapa

tindakan. Untuk mengatasi kelemahan dalam pembelajaran kooperatif

dapat juga menggunakan LKS yang memungkinkan siswa dapat bekerja

secara efektif dan efisien. Selain itu pembagian kelompok dilakukan

sebelum kegiatan pembelajaran dan guru telah menata kelas sesuai dengan

kelompok yang ada. Dengan demikian terjadi penghematan waktu yang

dibutuhkan.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS dengan

Pendekatan PAIKEM

Pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM

memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar mandiri dan

belajar kelompok. Dengan pembelajaran tersebut semakin memungkinkan

guru dan siswa untuk dapat sama-sama berperan aktif dalam proses

pembelajaran dan siswa merasa tertarik dan mudah menyerap pengetahuan

dan ketrampilan yang diajarkan sehingga dapat mewujudkan pembelajaran

yang menyenangkan.

Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran kooperatif

tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Menyampai

kan tujuan

dan

memotivasi

siswa

a. Guru menginformasikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

serta model pembelajaran yang

akan digunakan

b. Guru memberikan apersepsi dan

motivasi dengan menyampaikan

kegunaan materi dalam kehidupan

sehari-hari dan yang merupakan

dasar dari materi-materi

diselanjutnya, maupun materi-

materi pada jenjang yang lebih

tinggi

a. Siswa memperhatikan

dengan baik dan

menjawab pertanyaan

guru.

Kemungkinan karakteristik PAIKEM muncul:

Guru Aktif, Kreatif, Inovatif menyampaikan apersepsi dan

motivasi dengan peragaan dan tanya jawab

Guru Efektif mengarahkan siswa untuk mempersiapkan dan

memperhatikan pelajaran

Siswa Aktif menjawab pertanyaan guru

Posisi tempat duduk siswa diatur berbeda dari biasanya.

Suasana baru akan dapat menimbulkan keadaan menyenangkan

Menyajikan

informasi

Guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan jalan demonstrasi,

tanya jawab dan memberikan contoh

soal atau latihan terbimbing

a. Siswa menyimak

penjelasan guru dan

menjawab pertanyaan

b. Siswa mengerjakan soal

dan mencatat hal-hal

yang penting yang

dijelaskan guru

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Kemungkinan karakteristik PAIKEM muncul:

Guru Aktif menjelaskan materi pelajaran dengan mengajukan

pertanyaan

Guru berkomunikasi dengan siswa dengan baik dan bahasa

halus baik dalam hal menjelaskan materi atau memotivasi

siswa.

Guru Efektif menguasai materi yang diajarkan dan

menjelaskan materi dengan baik.

Siswa Inovatif mengikuti pembelajaran sesuai aturan yang

telah dibuat guru

Siswa Aktif bertanya bila ada materi yang belum jelas

Mengorgani

sasikan

siswa dalam

kelompok-

kelompok

belajar

a. Guru membagi siswa dalam

kelompok dengan setiap

kelompok beranggotakan 2 siswa

b. Guru membagi lembar kerja

kepada setiap siswa, kemudian

meminta dan membimbing siswa

untuk mempelajari materi dan

lembar kerjanya secara individu.

c. Guru memberikan motivasi

kepada siswa untuk tetap fokus

dan semangat belajar

Setiap siswa mulai

mempelajari materi dan

mengerjakan permasalahan

dalam lembar kerja secara

individu. (Think)

Kemungkinan karakteristik PAIKEM muncul:

Guru Aktif memantau siswa pada saat proses belajar mengajar

Guru Kreatif dalam menyajikan materi atau permasalahan,

misal dalam bentuk LKS atau peragaan.

Siswa Aktif dan Efektif mempelajari materi dengan baik secara

individu, menguasai kompetensi yang diajarkan dan

mengerjakan tugas dengan baik

Siswa Efektif, Kreatif mempelajari materi-materi dari sumber

referensi lain

Guru Efektif melibatkan siswa dalam pembelajaran

Membimbing

kelompok

bekerja dan

belajar

a. Guru meminta siswa untuk

bergabung dengan kelompoknya

mendiskusikan apa yang telah

dipikirkan pada langkah think.

b. Guru memberikan alat peraga

kepada setiap kelompok atau

menyiapkan permainan / cara

menarik lain untuk

mempermudah belajar siswa

c. Guru memantau jalannya diskusi

d. Guru memberikan motivasi

kepada siswa untuk tetap fokus

dan semangat belajar

a. Siswa berdiskusi

dengan kelompoknya

menggunakan alat

peraga atau mengikuti

aturan perbelajaran

dengan baik

b. Siswa berdiskusi

dengan baik dan

bertanya kepada teman/

guru bila ada hal yang

kurang jelas. (Pair)

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

e. Guru memberikan waktu kepada

siswa untuk bertanya bila ada hal

yang belum jelas, kemudian guru

memberikan umpan balik

Kemungkinan karakteristik PAIKEM muncul:

Siswa Kreatif menggunakan alat peraga untuk mempermudah

belajarnya

Guru Aktif memotivasi siswa untuk lebih terlibat dalam

pembelajaran

Guru Aktif memberikan umpan balik atas pertanyaan

Guru berinovasi kreatif dalam membuat skenario

pembelajaran, mengadakan diskusi, permainan atau diselingi

dengan humor agar siswa tidak terlalu tegang

Evaluasi a. Guru meminta beberapa

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusinya

b. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengajukan

pertanyaan atau pendapat

kemudian memberikan umpan

balik.

c. Guru memberikan penekanan

pada hal-hal yang dirasa penting

dan menambahkan materi yang

belum diungkapkan siswa

d. Guru membimbing siswa

membuat kesimpulan pelajaran

dan memberikan tugas rumah.

a. Beberapa kelompok

mempresentasikan hasil

diskusi. (Share)

b. Siswa yang tidak

mempresentasikan hasil

diskusi bertanya atau

mengemukakan

pendapatnya apabila

ada yang masih kurang

benar, kemudian

kelompok yang

mempresentasikan

menanggapi

c. Siswa membuat dan

mencatat hal-hal

penting dan kesimpulan

pelajaran.

Kemungkinan karakteristik PAIKEM muncul:

Siswa Aktif bertanya, menjawab pertanyaan dari guru dan

mengemukakan pendapat

Siswa Aktif berani mempresentasikan hasil diskusi tanpa

ditunjuk guru dan mampu mengkomunikasikan hasil kerjanya

dengan baik

Guru Aktif memotivasi siswa untuk lebih terlibat dalam

pembelajaran

Guru Aktif memberikan umpan balik atas pertanyaan, jawaban

dan hasil diskusi siswa

Guru menciptakan suasana menyenangkan dengan variasi

dalam gaya mengajar dengan memberikan selingan/humor

sekilas

Memberikan

penghargaan

Guru memberikan penghargaan

kepada siswa yang mampu

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

mempresentasikan hasil diskusi

Kemungkinan karakteristik PAIKEM muncul:

Guru menghargai hasil kerja siswa dengan memajang hasil

kerja siswa di dinding kelas sebagai pojok baca.

Siswa merasa senang dengan adanya penghargaan/ hadiah bagi

mereka yang aktif mempresentasikan hasil diskusi

Siswa senang dan bangga karena hasil pekerjaannya dinilai

bagus dan dipajang dalam pojok baca

Diadaptasi dari Arends dalam Rachmadi (2004) dan Syah (2009), dengan

beberapa perubahan.

5. Aktivitas Belajar

Di dalam belajar sangat diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya

belajar adalah berbuat, yaitu berbuat untuk mengubah tingkah laku dan

melakukan kegiatan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “aktivitas adalah

keaktifan, kegiatan atau kesibukan”. Pengertian ini identik dengan aktivitas

belajar berarti keaktifan, kegiatan, kesibukan dalam belajar.

Rousseau dalam Sardiman (2004:96) memberikan penjelasan bahwa,

“Dalam kegiatan belajar segala pengetahuan harus diperoleh dengan bekerja

sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang

diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis”. Hal ini menunjukkan

bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa adanya aktivitas

maka proses belajar tidak mungkin terjadi.

Sedangkan Montessori dalam Sardiman (2004:96) menegaskan bahwa,

“Anak-anak memiliki tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri.

Pendidik akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana

perkembangan anak didiknya”. Pernyataan montessori tersebut memberikan

petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas adalah anak itu

sendiri, sedang pendidik hanya memberikan bimbingan dan merencanakan

segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didiknya.

Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan selama

proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran aktif merupakan keadaan

dimana siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang dipelajari, tidak

hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru saja. Siswa lebih

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

berpartisipasi aktif sedemikian sehingga kegiatan siswa dalam belajar jauh

lebih dominan dari pada kegiatan guru dalam mengajar.

Diedrich dalam Sardiman (2004:101) membuat suatu daftar aktivitas

siswa yang dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Visual activities, segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa

dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan, seperti membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan dll.

b. Oral activities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa

dalam mengucapkan, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, diskusi dll.

c. Listening activities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa

dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran seperti mendengarkan uraian,

percakapan, pidato, diskusi, musik dll.

d. Writing activities, seperti menulis, karangan laporan, angket, menyalin.

e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, diagram.

f. Motor activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk

mengekspreksikan bakat yang dimilikinya seperti melakukan percobaan,

membuat konstruksi, model, meresapi, bermain, berkebun, beternak.

g. Mental activities, seperti menganggap, mengingat, memecahkan soal,

menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

h. Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Kiat guru untuk meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam

belajar adalah sebagai berikut.

a. Menyiapkan siswa secara tepat.

b. Mengenali dan membantu anak-anak yang kurang terlibat. Menyelidiki

apa yang menyebabkannya dan usaha apa yang bisa dilakukan untuk

meningkatkan partisipasi anak tersebut.

c. Menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan individual siswa.

Hal ini sangat penting guna meningkatkan usaha dan keinginan siswa

untuk berperan secara aktif dalam kegiatan belajar.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Aktivitas merupakan syarat bagi berlangsungnya kegiatan

pembelajaran. Tanpa aktivitas belajar, pengajaran tidak akan memberikan

hasil yang baik. Penelitian ini mempunyai beberapa indikator dimana siswa

dikatakan mengalami peningkatan aktivitas, diantaranya:

a. Siswa lebih memperhatikan dan memahami penjelasan guru atau siswa

dengan baik,

b. Siswa rajin mencatat materi pelajaran,

c. Siwa lebih sering mengajukan pertanyaan,sering bertanya baik kepada

guru maupun temannya apabila mengalami kesulitan,

d. Siswa sering mengerjakan soal-soal latihan atau soal tes secara mandiri,

e. Siswa ikut aktif dalam diskusi kelompok,

f. Siswa berani mempresentasikan hasil kerja baik individu maupun

kelompok, dan berani mengemukakan pendapat.

6. Respon Siswa terhadap Pembelajaran

Menurut Hamalik (2011), “respon merupakan gerakan-gerakan yang

terkoordinasi oleh persepsi seseorang terhadap peristiwa-peristiwa luar dalam

lingkungan sekitar”. Sedangkan menurut Nafidatur (2011), Respon siswa terhadap

pembelajaran ungkapan perasaan dan pendapat siswa yang menyatakan senang

atau tidak senang, baru atau tidak baru, jelas atau tidak jelas, menarik atau tidak

menarik.

Menurut Nahel (2012), Respon siswa merupakan gambaran reaksi yang

muncul dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam proses pembelajaran

ada berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya respon siswa, antara lain:

guru, materi, metode pembelajaran, waktu, tempat, dan fasilitas. Berbagai cara

dapat dilakukan, misal dengan memberikan reward, permainan, atau penyajian

konsep yang menarik dan berbeda dari biasanya. Nahel menyebutkan beberapa

aspek untuk menunjukkan respon siswa yaitu, sebagai berikut.

a. Keterkaitan terhadap komponen (respon senang/ tidak senang)

b. Keterkinian terhadap komponen (respon baru/ tidak baru)

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

c. Minat terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM (respon minat/ tidak minat)

d. Ketertarikan terhadap komponen pembelajaran (respon menarik/ tidak

menarik)

e. Kemudahan dalam memahami bahasa yang digunakan (respon mudah/ tidak

mudah)

Menurut Marsiyah (2011), “untuk mengetahui respon seseorang terhadap

sesuatu dapat melalui angket, karena angket pada umumnya meminta keterangan

tentang fakta yang diketahui oleh responden/juga mengenai pendapat atau

sikapnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa respon merupakan

keterangan/pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diketahui, sehingga respon

siswa terhadap pembelajaran dapat diartikan sebagai pendapat siswa mengenai

pembelajaran proyek dan investigasi setting kooperatif yang diterapkan di kelas.

Dalam penelitian ini yang dimaksud respon siswa adalah tanggapan siswa

terhadap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM. Beberapa indikator yang diamati untuk mengetahui respon siswa,

diantaranya:

a. Minat terhadap pembelajaran, dapat diamati dari keseriusan siswa mengikuti

pembelajaran

b. Ketertarikan terhadap komponen pembelajaran, dapat diamati dari

keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran

c. Keterkaitan terhadap pembelajaran, dapat diamati dari senang tidaknya siswa

mengikuti pembelajaran.

7. Hasil Belajar Matematika

Belajar pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar

oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya

sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan ketrampilan baru maupun dalam

bentuk sikap dan nilai yang positif. Belajar menurut Gagne adalah proses

perubahan kemampuan yang dialami oleh seseorang, baik berupa perubahan

sikap, minat, dan nilai maupun berupa pengetahuan dan ketrampilan. Jadi

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

belajar merupakan kegiatan yang disengaja oleh seseorang yang melibatkan

seluruh mental yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik, serta setelah belajar orang memiliki pengetahuan, ketrampilan,

sikap, dan nilai yang positif.

Sudjana (2003:22) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menemukan pengalaman belajarnya. Masih

menurut Sudjana bahwa: Hasil Belajar adalah perubahan tingkah laku yang

timbul misalnya dari tidak tahu menjadi tahu. Secara garis besar klasifikasi

hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah menurut taksonomi Bloom, yaitu:

a. Ranah kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,

yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan,

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak.

Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan reflek, ketrampilan

gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,

gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif serta intepretatif.

Petunjuk yang dapat digunakan untuk mengetahui suatu proses belajar

mengajar dianggap berhasil apabila:

a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi baik secara individu maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus

telah dicapai oleh siswa baik individu atau kelompok.

Berdasarkan beberapa uraian pengertian tentang hasil belajar, maka

dalam penelitian ini yang dimaksud dengan hasil belajar matematika adalah

hasil yang dicapai siswa setelah mempelajari mata pelajaran matematika

pokok bahasan tertentu sebagai bukti keberhasilan proses belajar mengajar

dalam bidang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. Hasil belajar

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

matematika aspek kognitif dapat diukur dengan tes. Tes yang diberikan berupa

tes hasil belajar yang berisi soal-soal matematika dari materi pelajaran yang

telah diajarkan.

Terkait dengan penilaian keberhasilan belajar, Saiful dan Aswan (2006:

107) menyatakan, masalah yang dihadapi selanjutnya adalah sampai di tingkat

mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai. Menurut Syaiful dan Aswan

(2006: 106), untuk menilai tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan

melaui tes prestasi belajar. Tes prestasi yang dimaksud merupakan tes hasil

belajar yang dilakukan setelah selesai suatu periode belajar tertentu.

“Yang dimaksud tes hasil belajar atau achievement test ialah tes yang

dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh

guru kepada murid-muridnya, atau oleh dosen kepada mahasiswa, dalam

jangka waktu tertentu” (Ngalim, 1990: 33).

Untuk memberikan penilaian terhadap keberhasilan belajar melalui tes

hasil belajar, perlu adanya pedoman penskoran (marking scheme) sebagai

petunjuk penilaian. Asmawi dan Noehl (1995: 51) menyatakan bahwa

“Pedoman penskoran dinyatakan dalam bobot dari setiap hal-hal atau bagian

penting (key words) pada suatu soal atau pertanyaan. Penulis harus menuliskan

bagian penting tersebut dalam satu butir pertanyaan, kemudian disusun sesuai

dengan urutan yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut”.

8. Tinjauan Materi Teorema Pythagoras

Dalam penelitian ini, pokok bahasan yang digunakan adalah teorema

Pythagoras. Menurut Buchori (2004), terdapat beberapa tujuan pembelajaran

yang hendak dicapai dalam pokok bahasan ini.

Tujuan pembelajaran tersebut adalah:

1. Siswa diharapkan dapat menemukan dan menuliskan rumus teorema

Pythagoras pada segitiga siku-siku.

2. Siswa diharapkan dapat menerapkan teorema Pythagoras untuk

menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika dua sisi lain diketahui dan

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

dapat menentukan jenis segitiga, jika diketahui tiga buah sisi segitiga

tersebut

3. Siswa diharapkan dapat menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-

siku istimewa (salah satu sudutnya 30º, 45º, dan 60º)

4. Siswa diharapkan dapat menggunakan teorema Pythagoras pada

perhitungan diagonal sisi dan ruang pada bangun datar dan bangun ruang.

5. Siswa diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

teorema Pythagoras dalam kehidupan sehari-hari.

Teorema Pythagoras

Sebuah segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai sebuah

sudut siku-siku; kaki-nya adalah dua sisi yang membentuk sudut siku-siku

tersebut, dan hipotenus adalah sisi ketiga yang berhadapan dengan sudut siku-

siku tersebut.

Teorema Pythagoras menyatakan bahwa:

Dalam suatu segitiga siku-siku, Kuadrat panjang sisi miring adalah

sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi-sisi yang lain.

Misal segitiga ABC adalah segitiga siku-siku di titik C dengan c panjang

sisi miring (hipotenusa), sedangkan a dan b

panjang sisi siku-sikunya. Kuadrat panjang sisi

miring sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi

siku-sikunya.

2 2 2

2 2 2

2 2 2

-

-

c a b

a c b

b c a

1. Menentukan jenis segitiga, jika diketahui tiga buah sisi segitiga tersebut

Pada suatu segitiga berlaku:

a) Jika kuadrat sisi yang terpanjang = jumlah kuadrat sisi yang lain maka

segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku

B

C A

c

a

b

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b) Jika kuadrat sisi yang terpanjang < jumlah kuadrat sisi yang lain maka

segitiga tersebut adalah segitiga lancip.

c) Jika kuadrat sisi yang terpanjang > jumlah kuadrat sisi yang lain maka

segitiga tersebut adalah segitiga tumpul.

2. Tiga bilangan yang memenuhi dalil Pythagoras disebut Tigaan

Pythagoras atau Tripel Pythagoras.

Contoh :

Pada ΔABC ditentukan panjang sisi AB = 10 cm, AC = 6 cm, BC = 8 cm.

a. Buktikan bahwa ΔABC siku-siku!

b. Apakah bilangan 6, 8,10 merupakan tripel Pythagoras?

Jawab:

a. Perhatikan gambar disamping!

2 2

2 2 2 2

10 100

6 8

36 64

100

AB

AC BC

Karena AB2 = AC

2 +

BC

2 , maka ΔABC siku-siku di titik sudut C.

Bilangan 6, 8, dan 10 merupakan tripel Pythagoras karena 102 = 8

2 + 6

2

3. Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa.

a) Sudut 30º dan 60º

Perhatikan ΔABC adalah segitiga sama sisi. Garis CD disebut garis

tinggi pada segitiga sama sisi, (sifat garis tinggi pada segitiga sama sisi

adalah garis yang ditarik dari sudut segitiga dan tegak lurus terhadap

sisi yang ada di hadapan sudut segitiga tersebut,dan membagi dua

sisinya sama panjang).

Jadi panjang AD = BD = x

Untuk ΔBDC siku-siku di D:

A C

B

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2 2 2

2 2

2 2

2 2

2

2

4

3 3

CD BC BD

CD BC BD

x x

x x

x x cm

Sehingga, diperoleh perbandingan:

: : : 3 : 2

1 : 3 : 2

BD CD BC x x x

b) Sudut 45º

Perhatikan ΔABC, siku-siku di titik B.

2 2 2

2 2

2 2

22 2

AC AB BC

AC AB BC

x x

x x cm

Sehingga, diperoleh perbandingan:

: : : : 2

1 : 1 : 2

AB BC AC x x x

4. Menggunakan teorema Pythagoras pada perhitungan diagonal sisi dan

ruang pada kubus dan balok.

Teorema Pythagoras juga dapat digunakan pada bangun datar dan

bangun ruang matematika yang lain untuk mencari panjang sisi-sisi yang

belum diketahui.

Diagonal sisi adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang

berhadapan pada suatu bidang datar.

Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut

yang berhadapan dalam suatu bangun ruang.

a. Kubus

Perhatikan kubus ABCD.EFGH

o Panjang diagonal sisi kubus adalah :

A

B C

x cm

45º

45º

D

A B

C

2x cm

60º

30º 30º

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Diagonal sisi kubus tersebut antara lain

Misalkan kita akan

menentukan panjang diagonal sisi BD.

Perhatikan persegi ABCD. adalah salah satu diagonal sisi bidang

ABCD. Sekarang, perhatikan ΔABD. Karena ΔABD siku-siku di A,

maka dengan menggunakan teorema Pythagoras diperoleh:

2 2 2

2 2

22

BD AD AB

a a

a cm

22

2

BD a

a cm

Jadi panjang diagonal sisi kubus adalah 2a cm

o Panjang diagonal ruang kubus

Diagonal ruang kubus ABCD.EFGH antara lain , .

Perhatikan ΔBDH siku-siku di titik D, untuk menentukan panjang

diagonal ruang dapat menggunakan teorema Pythagoras.

2 2 2

2 2

2 2

2

2

2

2

3

3

3

HB BD DH

a a

a a

a cm

HB a

a cm

Jadi panjang diagonal ruang kubus adalah 3a cm

a cm

a cm

a cm

A B

C D

E F

G H

a cm

a cm

a cm

A B

C D

E F

G H

Pada kubus ABCD.EFGH dengan

panjang sisi a,

Panjang diagonal sisi = 2a

Panjang diagonal ruang = 3a

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b. Balok

Perhatikan balok ABCD.EFGH!

o Panjang diagonal sisi balok adalah :

Diagonal sisi pada balok yaitu   , , , , , , , ,AF BE BD AC CH DG DE AH

, , ,BG CF EG FH . Misal akan ditentukan diagonal sisi BG.

2 2 2

2 2 2

2 2

BG BC CG

BG l t

BG l t

Untuk diagonal sisi AC dan AF

2 2

2 2

AC p l

AF p t

o Panjang diagonal ruang balok

Diagonal ruang balok ABCD.EFGH antara lain , , , .AG CE HB FD

Misal akan ditentukan diagonal ruang HB:

2 2 2

2 2 2 2

2 2 2

( )

HB BG GH

HB l t p

HB p l t

B. Kerangka Berpikir

Keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh banyak pihak salah

satunya adalah dari pihak siswa. Untuk mencapai suatu kegiatan

pembelajaran, dimana siswa ikut aktif dalam pembelajaran dan memupuk

p

t

l

A B

C D

E F

H G

p

t

l

A B

C D

E F

H G

Pada balok ABCD.EFGH, panjang diagonal sisi:

2 2

2 2

2 2

AC BD EG FH p l

BG CF AH DE l t

AF BE DG CH p t

Panjang diagonal ruang 2 2 2p l t

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

kerja sama diantara siswa yang lain, maka guru dalam pemilihan model

pembelajaran harus tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

Selama ini proses pembelajaran matematika di SMP Negeri 1

Ngrampal masih dilakukan dengan cara konvensional, di mana guru menjadi

pusat dari semua aktivitas di kelas. Siswa bersikap pasif, hal ini dapat

diketahui dari sikap siswa yang masih enggan mengajukan pertanyaan kepada

guru atau teman jika mengalami kesulitan, siswa masih enggan untuk

mengerjakan soal yang diberikan guru, perhatian siswa terhadap penjelasan

guru masih kurang, siswa enggan untuk menyampaikan pendapatnya,

kurangnya kreatifitas guru dalam mengelola kelas, serta kesan matematika

yang sulit dan membosankan bagi siswa, mengakibatkan suasana kelas

menjadi tidak menyenangkan. Hal tersebut tampaknya merupakan salah satu

penyebab mengapa hasil belajar matematika di kelas VIII-D SMP Negeri 1

Ngrampal belum sesuai dengan yang diharapkan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berupa model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM merupakan salah satu

alternatif untuk memecahkan masalah masalah tersebut. Pembelajaran ini

mengusahakan agar guru bersikap aktif, kreatif menciptakan pembelajaran

yang tidak membosankan, guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara

membangkitkan semangat untuk menjadikan pembelajaran menarik,

menyenangkan dan cocok bagi siswa. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran,

saling memberikan pendapat, saling bekerjasama antar anggota satu tim, dan

saling bersaing untuk menjadi yang terbaik, memanfaatkan pojok baca untuk

belajar, dengan adanya pojok baca diharapkan siswa dapat sewaktu waktu

memanfaatkannya untuk belajar matematika.

Pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM

memberikan suasana kelas menjadi tidak kaku dan lebih menyenangkan, hal

ini disebabkan karena mereka lebih santai menghadapi teman kelasnya dan

guru tidak terlalu menekan jalannya belajar, selain itu siswa akan menjadi

aktif dan kreatif karena jumlah anggota kelompok mereka hanya 2 orang

sehingga mereka dituntut untuk menyumbangkan skor terbaik untuk timnya.

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dalam memahami materi, siswa lebih mudah menangkap karena temannya

sendiri yang menjelaskan. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di

atas diduga melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM ini akan terbentuk pembelajaran yang aktif, inovatif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan secara nyata dan akan menghasilkan

peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

Kerangka pemikiran tersebut disajikan dalam diagram sebagai berikut :

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir

Penyebab :

Pembelajaran yang dilakukan guru adalah

pembelajaran langsung, dengan metode

konvensional. Dengan pembelajaran langsung

siswa hanya mendengarkan penjelasan guru

dan enggan untuk menyampaikan

pendapatnya, sehingga siswa cenderung pasif.

Anggapan siswa bahwa matematika adalah

pembelajaran yang sulit dan membosankan.

Masalah :

Aktivitas belajar siswa masih

kurang, Siswa kurang aktif dalam

pembelajaran.

Hasil belajar matematika siswa

masih cukup rendah.

Tindakan untuk mengatasi masalah:

Dengan penerapan pendekatan

PAIKEM dalam pembelajaran

Kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) pada pembelajaran

Matematika.

Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS dengan

Pendekatan PAIKEM, Pembelajaran ini

mengusahakan agar guru bersikap aktif, kreatif

menciptakan pembelajaran yang tidak

membosankan, guru menggunakan berbagai alat

bantu dan cara membangkitkan semangat,

termasuk menggunakan lingkungan sebagai

sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran

menarik, menyenangkan dan cocok bagi siswa.

Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas dan Hasil Belajar

Siswa meningkat

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

C. Hipotesis Tindakan

Dengan melihat kerangka berpikir di atas, maka dapat ditarik

hipotesis tindakan, apabila guru menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM dalam kegiatan pembelajaran

matematika maka:

1. Aktivitas belajar siswa akan meningkat. Siswa akan lebih aktif dan terlibat

dalam kegiatan pembelajaran matematika. Peningkatan ini akan dapat

dilihat dari hasil pengamatan dan pengisian angket aktivitas.

2. Hasil belajar siswa dalam belajar matematika pada materi Teorema

Pythagoras dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes akhir siklus

siswa yang mencapai KKM.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ngrampal yang terletak

di Jl. P. Mangkubumi no 2 Ngrampal, Kecamatan Ngrampal Kabupaten

Sragen, pada semester ganjil tahun pelajaran 2011-2012. Penelitian di tempat

ini didasarkan atas pertimbangan bahwa sekolah tersebut memiliki beberapa

permasalahan akademik yang perlu ditingkatkan.

Pelaksanaan tindakan direncanakan pada bulan November-Desember

dengan 2 siklus, dimana pada setiap siklus dilakukan dalam 3 kali pertemuan,

dengan 2 pertemuan untuk belajar, dan 1 pertemuan untuk tes akhir siklus.

Waktu yang digunakan adalah jam pelajaran matematika di kelas VIII-D.

Adapun rincian penelitian ditunjukkan secara jelas pada gambar 2.

Kegiatan Penelitian Bulan

Sept Nov Des

„11

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sept

„12

Okt Nov Des

1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan

kepala sekolah dan guru

Matematika

b. Diskusi dengan guru untuk

mengidentifikasi masalah

pembelajaran dan

merancang tindakan

c. Menyusun proposal

penelitian

d. Menyiapkan perangkat

pembelajaran dan

instrument penelitian

e. Mengadakan simulasi

pelaksanaan tindakan

2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi b. Siklus II

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

3. Analisis Data dan

Pelaporan

a. Analisis data b. Menyusun laporan/ skripsi

Gambar 3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII-D SMP

Negeri 1 Ngrampal tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 35 siswa.

Adapun guru dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.

C. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi:

1. Data kuantitatif, berupa data peningkatan hasil belajar, data peningkatan

aktivitas belajar dan data respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk data peningkatan

hasil belajar berupa soal tes akhir siklus. Data peningkatan aktivitas belajar

menggunakan angket aktivitas belajar dan data respon siswa terhadap

pelaksanaan pembelajaran menggunakan angket respon siswa.

2. Data kualitatif, berupa data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran, dan

data hasil observasi aktivitas belajar. Instrumen yang digunakan untuk data

hasil observasi pelaksanaan pembelajaran berupa lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran dan pedoman wawancara. Data hasil

observasi aktivitas belajar menggunakan lembar observasi aktivitas

belajar.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti memperoleh atau

mengumpulkan data. Berdasarkan sumber data yang digunakan, ada beberapa

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

macam metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini,

yaitu :

1. Metode observasi

Metode observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti

(orang yang ditugasi) melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian

demikian hingga si subjek tidak tahu bahwa dia sedang diamati

(Budiyono, 2003:53).

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan 2 lembar observasi

dalam pembelajaran, yaitu:

a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi berisi gambaran keterlaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM.

Hal-hal yang diamati meliputi keadaan kelas yang didesain

menarik, kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana

pembelajaran, keterlibatan guru dan siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi gambaran tentang aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang akan diamati dari

pihak siswa, yaitu perhatian terhadap penjelasan guru, keberanian

dalam mengajukan pertanyaan jika mengalami kesulitan, mengerjakan

tugas yang diberikan, ikut aktif dalam diskusi kelompok, berani

mengemukakan pendapat dan mempresentasikan hasil diskusi serta

mencatat materi pelajaran

Observasi dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran pada

setiap siklusnya. Kegiatan observasi dilaksanakan oleh guru

matematika kelas VIII-D SMP Negeri 1 Ngrampal dan dibantu

observer.

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

2. Metode angket atau kuesioner

Menurut Budiyono (2003:47), “Metode angket adalah cara

pengumpulan data dan melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis

kepada subyek penelitian, responden, atau sumber data dan jawabannya

diberikan pula secara tertulis.

Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D SMP

Negeri 1 Ngrampal yang telah melakukan model pembelajaran kooperatif

tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM. Angket yang digunakan berupa

angket aktivitas belajar siswa. Jawaban-jawaban angket menunjukkan

aktivitas belajar siswa. Selain angket aktivitas belajar ada juga angket

respon siswa, angket ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana respon

siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dengan pendekatan PAIKEM.

Nafidatur (2011), Respon siswa terhadap pembelajaran ungkapan

perasaan dan pendapat siswa yang menyatakan senang atau tidak senang,

baru atau tidak baru, jelas atau tidak jelas, menarik atau tidak menarik.

Kriteria-kriteria untuk respon siswa dan respon guru disusun atas dasar

kriteria respon siswa dan respon guru yang telah dibuat oleh peneliti

terdahulu yang disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.

Angket aktivitas belajar dan angket respon ini diisi siswa pada

setiap akhir siklus. Angket aktivitas belajar berbentuk pilihan ganda,

sedangkan angket respon berbentuk daftar cek (check list) yang

pilihannya terdapat empat kategori yaitu SL (selalu), SR (sering), JR

(jarang), TP (tidak pernah). Pernyataan dalam angket terdapat dua macam

yaitu positif dan negatif.

a. Untuk instrumen positif :

1) SL (Selalu), skor 4 menunjukkan aktivitas belajar/ respon siswa

sangat sesuai pada tipe tertentu.

2) SR (Sering), skor 3 menunjukkan aktivitas belajar/ respon siswa

sesuai pada tipe tertentu.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3) JR (Jarang), skor 2 menunjukkan aktivitas belajar/ respon siswa

kurang sesuai pada tipe tertentu.

4) TP (Tidak Pernah), skor 1 menunjukkan aktivits belajar/ respon

siswa tidak sesuai pada tipe tertentu.

b. Untuk instrumen negatif :

1) SL (Selalu), skor 1 menunjukkan aktivitas belajar/ respon siswa

tidak sesuai pada tipe tertentu.

2) SR (Sering), skor 2 menunjukkan aktivitas belajar/ respon siswa

kurang sesuai pada tipe tertentu.

3) JR (Jarang), skor 3 menunjukkan aktivitas belajar/ respon siswa

sesuai pada tipe tertentu..

4) TP (Tidak Pernah), skor 4 menunjukkan aktivitas belajar/ respon

siswa sangat sesuai pada tipe tertentu.

3. Metode tes

Menurut Budiyono (2003:54), ”Metode tes adalah cara

pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan–pertanyaan

atau suruhan–suruhan kepada subjek penelitian”.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang

berbentuk soal uraian. Menurut Asmawi dan Noehl (2005), tes uraian adalah

soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan

soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta

tes.

Dalam penelitian ini, akan dilaksanakan beberapa kali tes. Pada

akhir prasiklus dilakukan tes untuk diambil hasil tesnya dengan tujuan

untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap teorema

Pythagoras dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

matematika sebelum pelaksanaan tindakan. Data yang diperoleh dari tes

awal digunakan untuk melakukan diagnosis tindakan yang akan

dilakukan terhadap siswa. Setelah satu siklus tindakan selesai, kepada

siswa diberikan tes akhir siklus. Tujuannya untuk mengetahui tingkat

ketuntasan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan. Dari analisis

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

hasil tes akhir siklus, dapat diketahui tercapai tidaknya indikator

keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes uraian.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat tes pada

penelitian ini adalah :

a) Melakukan spesifikasi materi yang pernah diajarkan

b) Menyusun kisi–kisi tes

c) Menyusun soal–soal tes

d) Melakukan penelaahan atau pengkajian butir–butir soal

e) Melakukan revisi soal–soal tes

f) Melaksanakan tes

Butir–butir soal diuji terlebih dahulu validitasnya sebelum

digunakan untuk penelitian. Menurut Nunnaly dalam Budiyono (2003: 55)

”Suatu instrumen disebut valid jika mengukur apa yang seharusnya

diukur”.

Dalam penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan adalah

validitas isi. Dalam penelitian ini, validitas instrumen yang digunakan

adalah validitas isi. Menurut Asmawi dan Noehl (2005), ”Validitas isi dari

suatu tes hasil belajar adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana skor

dalam tes berasosiasi dengan penguasaan peserta tes dalam bidang studi

yang diuji melalui perangkat tes tersebut.”

Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan

instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut

dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada

orang-orang yang berlainan (tapi mempunyai kondisi yang sama) pada

waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Karena tes pada

penelitian ini hanya digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah diberi suatu perlakuan tertentu, maka uji reliabilitas tidak

dilakukan. Dalam PTK instrumen masih bisa diperbolehkan ditulis rambu-

rambunya saja, setelah dilakukan tindakan, isi instrumen dapat

berkembang sesuai dengan penambahan perilaku yang diobservasi.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah cara pengumpulan data yang

dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi)

dengan subjek penelitian atau responden atau sumber data (Budiyono,

2003: 52).

Metode wawancara dilaksanakan setiap akhir siklus. Tujuan

pelaksanaan wawancara terhadap siswa ini adalah untuk mengetahui

respon siswa terhadap pelaksanaan tindakan, mengetahui kesulitan yang

dialami siswa dalam mengikuti kegiatan tindakan. Wawancara juga

dilakukan oleh peneliti terhadap guru bidang studi matematika untuk

mendapatkan tanggapan guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe

TPS dengan pendekatan PAIKEM..

E. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan (Sarwiji,

2009:60).

Data yang diperoleh dari hasil tes setiap akhir siklus digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa. Dilakukan validitas butir soal sebelum soal

diujikan kepada siswa. Validitas yang digunakan untuk soal tes adalah

validitas isi. Untuk menguji validitas isi, diperlukan adanya penilaian dari ahli

yang menguasai bidang studi matematika. Uji validitas dilakukan dengan

penelaahan atau pengkajian butir-butir tes oleh validator yang telah

ditentukan tanpa pengujian statistik sehingga analisis lebih bersifat kualitatif.

Selain itu untuk menguji kebenaran data yang diperoleh digunakan

triangulasi metode, yaitu menggali kebenaran informasi tertentu melalui

berbagai metode perolehan data (Rahardjo, 2010). Dalam penelitian ini,

triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan hasil observasi dengan

hasil wawancara, dan peneliti juga bisa menggunakan hasil pengisian angket

aktivitas dengan hasil observasi aktivitas belajar.

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data-data yang

telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik deskriptif komparatif

(statistik deskriptis) dan teknik analisis kritis (Sarwiji, 2009:61). Teknik

statistik deskriptif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan

membandingkan hasil antar siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum

penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus. Teknik analisis kritis

berkaitan dengan data kualitatif. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan

untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam

proses belajar mengajar berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari

kajian teoritis maupun dari ketentuan yang ada. Hasil analisis tersebut

dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap

berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersama

dan/atau setelah pengumpulan data.

Analisis hasil observasi dimulai dengan menelaah lembar-lembar

observasi. Data-data yang penting kemudian dikelompokkan berdasarkan fase

pembelajaran. Dari hasil pengelompokan tersebut dibuat kesimpulan

mengenai pelaksanaan masing-masing fase pembelajaran.

Analisis data kuantitatif yang berupa angket dihitung dengan

menggunakan langkah-langkah tertentu untuk mempermudah dalam

pelaksanaannya.

Langkah-langkah analisis data kuantitatif adalah sebagai berikut:

1) Menghitung jumlah skor angket setiap siswa. Pedoman penskoran angket,

yaitu:

Butir positif Butir negatif

Selalu = 4 Selalu = 1

Sering = 3 Sering = 2

Jarang = 2 Jarang = 3

Tidak pernah = 1 Tidak pernah = 4

2) Jumlah skor angket setiap siswa dikelompokkan dalam tiga kategori

aktivitas belajar berdasarkan rata-rata ( X ) dan standar deviasi (s).

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Penentuan kategorinya adalah sebagai berikut:

Tinggi : 1

2x X s

Sedang : 1 1

2 2X s x X s

Rendah : 1

2x X s

Ket: s = standar deviasi

x = skor angket siswa

X = rerata skor angket seluruh siswa

Analisis hasil tes dikoreksi untuk mendapatkan nilai siswa dengan

memperhatikan kisi-kisi tes yang telah dibuat pada masing-masing tes, kecuali

pada tes awal. Dari hasil penskoran ini juga dihitung prosentase ketuntasan

siswa. Siswa dikatakan tuntas jika nilai yang diperoleh lebih dari atau sama

dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah pada mata pelajaran matematika

yaitu 67. Rumus yang digunakan untuk menghitung prosentase ketuntasan

siswa adalah:

100%inK

n

Keterangan:

K : prosentase ketuntasan siswa.

in : banyaknya siswa yang mencapai KKM.

n :banyaknya siswa secara keseluruhan.

Analisis hasil wawancara dimulai dengan menelaah transkip

wawancara. Hasil-hasil yang penting yang berkaitan dengan tujuan

wawancara dicatat untuk kemudian dikelompokkan berdasarkan fase

pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan.

G. Indikator Kinerja/Keberhasilan Penelitian

Tindakan yang diberikan dalam penelitian ini dikatakan berhasil

apabila telah memenuhi indikator berikut :

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

1. Ada peningkatan aktivitas belajar siswa pada akhir setiap siklus dengan

diperoleh data sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa aktivitas

belajar mencapai kategori tinggi.

2. Ada peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus dengan diperoleh data

sekurang-kurangnya 65% dari jumlah siswa mencapai KKM sebesar 67.

H. Prosedur Penelitian

Bentuk penelitian yang akan peneliti lakukan adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2008:3) “Penelitian Tindakan

Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari

guru yang dilakukan oleh siswa”.

PTK ini menggunakan model kolaborasi yang mengutamakan

kerjasama antara kepala sekolah, guru dan peneliti. Pelaksana tindakan adalah

peneliti sendiri sementara peran pengamat dilakukan oleh guru Matematika

kelas VIII-D SMP Negeri 1 Ngrampal yaitu Ibu Erna Tri Suryani, S.Pd.

Pembagian tugas ini didasarkan pada hasil diskusi peneliti dengan guru

dengan pertimbangan peneliti memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan

model pembelajaran yang akan digunakan. Peneliti juga dibantu oleh teman

sejawat untuk mengadakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan.

Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Dialog awal

Suatu pertemuan antara peneliti, kepala sekolah, dan guru

matematika kelas VIII-D bersama–sama melakukan perkenalan awal.

Tahap ini, peneliti mengadakan observasi awal tentang

pembelajaran matematika yang berlangsung di SMP Negeri 1 Ngrampal,

setelah itu peneliti dan guru berdiskusi tentang masalah-masalah yang

dihadapi serta mencari solusinya, membicarakan alternatif pembelajaran

yang dapat diterapkan dan dikembangkan.

53

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkan diskusi masalah-masalah yang terjadi, yaitu

kurangnya aktivitas belajar sehingga hasil belajar siswa masih rendah.

Siswa masih kurang aktif di dalam kelas, dan cenderung pasif ketika

menerima pelajaran. Ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung,

mereka kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Kesepakatan yang diambil berdasarkan permasalahan di atas adalah

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

pada materi teorema Pythagoras.

2. Siklus 1

Tahap 1: Perencanaan Tindakan (Planning)

Penyusunan rancangan merupakan kesepakatan bersama antara

guru yang melakukan tindakan dengan peneliti yang akan mengamati

proses jalannya tindakan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap

perencanaan tindakan ini meliputi:

a) Menyusun rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga,

LKS dan latihan soal serta soal tes.

b) Mempersiapkan lembar observasi pembelajaran.

c) Mempersiapkan angket aktivitas siswa dan angket respon siswa yang

akan digunakan di setiap akhir siklus.

d) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas.

Pembelajaran didesain sebaik mungkin sehingga diharapkan indikator

keberhasilan penelitian telah tercapai.

Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap pelaksanaan tindakan ini guru dan peneliti melaksanakan

desain pembelajaran sesuai yang telah direncanakan. Proses pelaksanaan

tindakan tahap awal berjalan secara fleksibel dan siap dilakukan

perubahan yang disesuaikan dengan keadaan lapangan.

54

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkan kesepakatan dengan guru matematika kelas yang

bersangkutan, Materi yang akan dipelajari adalah menemukan teorema

Pythagoras dan menuliskan serta menggunakan rumus teorema Pythagoras

pada segitiga siku-siku.

Langkah-langkah pengembangan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM sebagai berikut:

1) Pada pembelajaran guru mengatur meja dan kursi sedemikian rupa

sehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja

dalam kelompoknya dan memudahkan guru untuk memantaunya.

2) Guru mengorganisasi kelas untuk belajar dan mengarahkan siswa

untuk mempersiapkan materi yang telah dipelajari di rumah.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan dan

mengingatkan siswa pada materi prasyarat serta menyampaikan

motivasi yang berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari

dimaksudkan agar siswa mempunyai gambaran mengenai materi yang

akan disampaikan.

4) Guru memberikan penjelasan seperlunya yang berkaitan dengan materi

yang akan dipelajari siswa. Presentasi kelas ini dilakukan guru pada

awal pertemuan di mana guru menjelaskan satu kompetensi dasar.

5) Siswa dibagi ke kelompok yang beranggotakan 2 siswa yang

heterogen. Setelah tim terbentuk, guru mengemukakan sebuah masalah

dalam bentuk lembar kerja untuk diselesaikan oleh semua kelompok,

dalam menyelesaikan masalah, setiap siswa harus melalui tiga tahap

sebagai berikut.

i. Berpikir (thinking)

Tahap ini siswa diberi waktu untuk memahami sendiri masalah

yang dikemukakan oleh guru. Masing-masing siswa harus aktif,

kreatif dan bersikap inovatif dalam mempelajari materi dari

sumber mana saja tidak hanya dari buku paket dan siswa

diharapkan menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru

secara individu, sebelum belajar secara berkelompok.

55

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

6) Siswa sudah berkumpul dalam kelompok-kelompoknya dengan

anggota 2 orang untuk tiap kelompok.

ii. Berpasangan (pairing)

Tahap ini siswa saling aktif berdiskusi, berpikir bersama-sama

dalam kelompok untuk menentukan jawaban dari pertanyaan guru

berdasarkan jawaban yang telah mereka peroleh secara mandiri.

(Pairing). Mereka menyatukan pendapat mereka sehingga

didapatkan solusi yang terbaik. Setiap anggota kelompok bekerja

sama dan bertanggung jawab pada kelompoknya, jika ada teman

yang belum jelas mereka bertanggung jawab membantu

menjelaskan.

7) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara

menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk mempermudah

siswa dalam belajar dan membuat pembelajaran menarik dan

menyenangkan.

8) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

iii. Berbagi (sharing)

Tahap ini, setelah siswa mendiskusikan masalah secara

berpasangan mereka harus mempresentasikan hasil diskusi

mereka kepada seluruh kelas. Dalam kegiatan ini siswa harus aktif

berani mengemukakan pendapat dan hasil diskusi mereka. Hal ini

tidak harus dilakukan oleh semua kelompok tetapi cukup beberapa

kelompok saja. Untuk kelompok yang lain memperhatikan

presentasi dari temannya dan memberikan pendapat/ umpan balik.

9) Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi para siswa,

menambahkan materi yang belum diungkapkan para siswa, dan

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada hal

yang belum jelas.

10) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan membimbing siswa

untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberikan

tugas untuk dikerjakan di rumah.

56

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

11) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik dan benar.

Penghargaan ini bertujuan untuk menambah motivasi dan semangat

siswa dalam belajar.

12) Guru mengatur kelas dengan memajang hasil diskusi kelompok terbaik

dan bahan belajar yang menarik dan menyediakan ”pojok baca”.

Tahap 3: Observasi

Observasi ini dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi

untuk mengamati pelaksanaan tindakan yang dilakukan secara kolaboratif

antara peneliti dan guru bidang studi saat proses pembelajaran

berlangsung. Hal-hal yang diamati selama proses pembelajaran adalah

kegiatan pembelajaran, situasi kelas, interaksi guru dan siswa, dan

aktivitas guru maupun siswa selama pelaksanaan pembelajaran.

Tahap 4: Refleksi

Tahap ini dilakukan analisis data yang diperoleh selama observasi

yang meliputi proses pelaksanaan, masalah yang dijumpai, dan dilanjutkan

dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan pembelajaran. Data-data

tersebut adalah hasil observasi, hasil wawancara peneliti dengan siswa dan

guru, serta hasil pengisian angket dan hasil tes.

Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut

dalam upaya mencapai tujuan yang diinginkan, yang nantinya akan

digunakan sebagai usaha perbaikan pada siklus II.

3. Siklus 2

Tahapan kegiatan pada siklus II mengikuti tahapan kegiatan yang

telah dilakukan pada tahapan kegiatan siklus I. Dalam hal ini, rencana

tindakan siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini, dimaksudkan sebagai

penyempurnaan atau perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran pada

siklus I. Begitu seterusnya pada siklus-siklus berikutnya. Apabila tujuan

yang diharapkan sudah tercapai dan dapat diambil suatu kesimpulan pada

57

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

siklus ke sekian maka penelitian dapat dihentikan. Berikut ini adalah

bagan mengenai pelaksanaan siklus penelitian:

Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Identifikasi masalah

a. Dialog dengan guru

b. Tes awal

SIKLUS I

Perencanaan:

a. RPP & LKS

b. Lembar observasi

c. Tes akhir siklus

d. Angket

e. Wawancara

Pelaksanaan Tindakan

Observasi oleh guru dan teman

a. Lembar observasi

b. Tes akhir siklus

c. Angket

d. Wawancara dengan guru dan

siswa

Refleksi

a. Hasil observasi

b. Hasil tes akhir siklus

c. Hasil Angket aktivitas dan

respon

d. Wawancara dengan guru dan

siswa

Perencanaan:

a. RPP & LKS

b. Lembar observasi

c. Tes akhir siklus

d. Angket

e. Wawancara

Pelaksanaan Tindakan

Observasi oleh guru dan teman

a. Lembar observasi

b. Tes akhir siklus

c. Angket

d. Wawancara dengan guru dan

siswa

Refleksi

a. Hasil observasi

b. Hasil tes akhir siklus

c. Hasil Angket aktivitas dan

respon

d. Wawancara dengan guru dan

siswa

SIKLUS II

SIKLUS III

Dan seterusnya. Selesai setelah tujuan PTK tercapai

58

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Kondisi awal kelas VIII-D sebelum ada tindakan yaitu guru menggunakan

model pembelajaran konvensional. Guru menjelaskan materi dan siswa masih

bersikap pasif, banyak yang ramai tidak memperhatikan. Apabila ada hal yang

belum paham mereka hanya diam saja bahkan pada saat guru memberikan soal

untuk dikerjakan hanya sedikit siswa yang pandai saja yang mengerjakan. Apabila

guru meminta siswa maju ke depan mengerjakan soal tidak ada yang mau maju

dan akhirnya soal dikerjakan oleh guru sendiri.

Kondisi awal hasil belajar siswa kelas VIII-D diukur dengan tes prasiklus

atau tes awal (Lampiran 1.4) yang diadakan pada hari selasa tanggal 15

November 2011, selama satu jam pelajaran (40 menit). Tes dikerjakan secara

individu. Tes awal ini digunakan untuk memperoleh skor dasar siswa guna

mengetahui skor peningkatan hasil belajar dan untuk membentuk kelompok. Dari

tes ini diperoleh skor rata-rata sebesar 56,83 dengan skor tertinggi adalah 81 dan

skor terendah adalah 13.

Dari nilai ulangan (Lampiran 3.2) dapat dibuat tabel prosentase capaian

siswa yang nilainya diatas nilai KKM dan dibawah nilai KKM.

Berikut prosentase ketercapaian KKM ditunjukkan dalam tabel 2.

Tabel 4.1. Ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tes Awal

Ketercapaian

KKM No. Absen Siswa

Tes Awal

Jumlah

siswa Prosentase (%)

≥ KKM 1, 3, 5, 6, 9, 12, 14,15, 18, 21,

23, 27, 28, 31, 32, 33, 35 17 48.57

< KKM

2, 4, 7, 8, 10, 11, 13, 16, 17,

19, 20, 22, 24, 25, 26, 29, 30,

34

18 51.43

Jumlah 35 100

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Setelah tes awal selesai dilaksanakan peneliti pada hari Sabtu, 19

November 2011 menyebarkan angket aktivitas belajar untuk mengetahui tingkat

aktivitas belajar siswa pra siklus. Dari hasil distribusi angket aktivitas belajar

sebelum diadakan tindakan (Lampiran 3.3) dapat diketahui tingkat aktivitas

belajar siswa, terdapat 11 siswa dengan aktivitas belajar tinggi, 12 siswa dengan

aktivitas belajar sedang dan 11 siswa dengan aktivitas belajar rendah, ada 1 siswa

yang saat itu tidak masuk sekolah. Hasil ini akan digunakan sebagai data awal

yang nantinya akan digunakan sebagai pembanding dengan hasil angket aktivitas

belajar siswa setelah dilakukan tindakan.

Berikut tabel prosentase hasil distribusi angket aktivitas belajar pra siklus.

Tabel 4.2. Hasil angket aktivitas belajar siswa Pra siklus

Kategori

Aktivitas

Belajar Siswa

No. Absen Siswa

Pra siklus

Jumlah siswa Prosentase (%)

Tinggi 1, 3, 7, 12, 14, 15,18, 19, 21,

23, 35

11 32,35

Sedang 5, 8, 9, 10, 11, 22, 24, 27, 28,

31, 32, 33

12 35,30

Rendah 2, 4, 6,13, 16, 17, 20, 25, 26,

29, 30

11 32,35

Jumlah 34 100

Peneliti juga memberikan penjelasan kepada siswa tentang model

pembelajaran yang akan diterapkan pada pertemuan berikutnya, yaitu model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM. Pada kesempatan

itu juga peneliti mengumumkan pembagian kelompok yang telah ditentukan

berdasarkan skor tes awal. Beberapa siswa mengajukan permintaan agar

pembentukan kelompok ditentukan oleh mereka sendiri, tetapi guru memberikan

penjelasan dan menegaskan bahwa dalam setiap kelompok terdiri dari 2-3 siswa

yang heterogen baik jenis kelaminnya maupun kemampuan akademiknya.

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa masih terdapat 51,43% siswa

kelas tersebut yang belum mencapai KKM (KKM yang ditentukan sekolah untuk

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

mata pelajaran matematika adalah 67) dan hanya terdapat 32,35% siswa yang

masuk dalam kategori aktivitas belajar tinggi. Oleh karena itu dilakukan tindakan

dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran yang dibatasi pada hasil

belajar dan aktivitas belajar siswa dalam pokok bahasan Teorema Pythagoras.

Tindakan tersebut berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dengan pendekatan PAIKEM. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini

terlaksana dalam dua siklus.

B. Deskripsi Hasil Tindakan

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Sebelum melaksanakan tahap tindakan, peneliti bersama guru

kolabolator mengadakan tahap perencanaan. Kegiatan yang dilakukan pada

tahap ini yaitu:

1) Menentukan hari pelaksanaan siklus I

Tabel 4.3 Jadwal Pelaksanaan Tindakan siklus I

Hari/ Tanggal Pertemuan Materi

Senin,

21 November 2011 1

Menemukan dan menuliskan teorema

Pythagoras, Menghitung panjang sisi segitiga

siku siku jika dua sisi lain diketahui.

Selasa,

22 November 2011 2

Menemukan kebalikan teorema Pythagoras,

Menentukan jenis segitiga jika diketahui

panjang sisi-sisinya, Menentukan tripel

Pythagoras.

Jum’at,

23 November 2011 3 Tes Siklus I

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mencakup

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM untuk siklus I.

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

3) Membuat LKS untuk pertemuan pada siklus I. LKS ini digunakan sebagai

panduan bagi siswa dalam memahami materi Teorema Pythagoras.

4) Menyiapkan alat peraga yang berbentuk persegi dan segitiga siku siku

yang terbuat dari kertas origami.

5) Menyiapkan lembar observasi proses pembelajaran dan aktivitas belajar

siswa yang akan digunakan selama observasi.

6) Menyiapkan angket aktivitas belajar siswa dan respon siswa terhadap

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM.

7) Menyusun soal tes akhir siklus I.

8) Menyiapkan pedoman wawancara bagi guru dan siswa tentang

pelaksanaan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I ini peneliti sebagai guru

melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

yang telah disusun sebelumnya.

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal : Senin, 21 November 2011

Waktu : 07.40 – 09.00 WIB

Materi : Menemukan dan menuliskan teorema Pythagoras,

Menghitung panjang sisi segitiga siku siku jika dua sisi lain

diketahui.

Sesuai dengan hasil tes awal pada pertemuan sebelumnya, siswa kelas

VIII-D yang berjumlah 35 anak dibagi menjadi 17 kelompok yaitu kelompok

1, 2, 3,4, 5, 6, 7,8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 dan 17. Untuk mempersingkat

waktu dari awal pembelajaran siswa diminta duduk berdampingan dengan

teman sekelompoknya. Kegiatan pembentukan kelompok pada pertemuan ini

membuat suasana di kelas agak gaduh. Hal ini dikarenakan beberapa siswa

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

tidak segera bergegas untuk berkumpul dengan kelompoknya. Mereka masih

merasa kecewa dengan teman kelompoknya yang tidak sesuai dengan

keinginannya. Guru memberikan penjelasan terhadap semua siswa bahwa

pembentukan kelompok ini tidak ada unsur kejelekan melainkan berdasarkan

hasil tes awal kemarin agar siswa yang lebih cepat dalam memahami materi

dapat membantu temannya yang masih kurang paham. Setelah mendengarkan

penjelasan dari guru akhirnya siswa bersedia untuk segera menempatkan diri

meskipun masih malu-malu.

Urutan pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP yakni sebagai

berikut :

a) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam,

kemudian melakukan presensi pada siswa yang mengikuti pelajaran

tersebut, pada hari pertama ada seorang siswa yang tidak masuk.

b) Guru mengingatkan kembali materi-materi sebelumnya yang berkaitan

dengan materi Teorema Pythagoras, dengan tanya jawab guru

memberikan pertanyaan tentang bangun datar segitiga dan persegi serta

memberikan soal akar kuadrat.

c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan

menyampaikan dan meminta seorang siswa maju ke depan

memperagakan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan teorema Pythagoras.

d) Guru menginformasikan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.Guru juga menginformasikanbahwa pada pertemuan tersebut

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM.

e) Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan terkait

menemukan teorema Pythagoras dan siswa menjawab pertanyaan.

f) Guru memberikan sedikit penjelasan materi tentang teorema Pythagoras.

g) Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan atau permasalahan dalam

menemukan teorema Pythagoras kepada setiap siswa dan mengarahkan

siswa untuk mempelajari materi dalam LKS, menjawab pertanyaan,

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

menyelesaikan masalah secara individu (Thinking). Pada saat siswa

belajar secara individu guru membagikan alat peraga yang berupa kertas

karton dan bangun datar (1 persegi dan 4 segitiga siku siku berukuran

sama) kepada setiap kelompok.

h) Setelah waktu yang diberikan untukmengerjakan soal secara individu dirasa

cukup, siswa dipersilahkan untuk berdiskusi dengan pasangannya

menggunakan alat peraga yang telah dibagikan. Siswa berpikir bersama-

sama dalam kelompok untuk menentukan jawaban dari pertanyaan/

permasalahan dalam LKS berdasarkan jawaban yang telah mereka

peroleh secara individu. (Pairing). Diskusi pada pertemuan pertama ini

sejumlah siswa tidak lekas mengerjakaannya, melainkan malah ramai

dengan teman kelompoknya.

i) Guru memantau jalannya diskusi,berjalan berkeliling bergantian ke setiap

kelompok mengingatkan tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan,

memotivasi siswa yang belum aktif dalam diskusi, dan mengingatkan

waktu yang dialokasikan. Guru memberikan kesempatan kepada semua

kelompok untuk bertanya apabila mengalami kesulitan.

j) Pada saat guru berkeliling ke setiap kelompok masih banyak kelompok

yang ramai dan tidak berdiskusi, siswa yang pandai cenderung

menyelesaikan sendiri permasalahan dalam LKS tersebut. Ada beberapa

kelompok yang hanya berdiam tidak berusaha menyelesaikan LKS.

k) Setelah waktu yang diberikan untuk berdiskusi dirasa cukup hasil diskusi

dari setiap pasangan dibahas dengan pasangan seluruh kelas, guru

memberi kesempatan kepada semua kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas. Tiap pasangan, 1 siswa menuliskan

jawabannya di papan tulis dan 1 siswa bertugas menjelaskan jawabannya

kepada teman yang lain (Sharing), tapi tak ada 1 kelompokpun yang

bersedia dan akhirnya guru menunjuk kelompok 2 untuk

mempersentasikan hasil diskusinya. Siswa yang lain memperhatikan dan

dipersilahkan mengajukan pertanyaan, atau mengemukakan pendapat.

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

l) Ada beberapa siswa yang bertanya guru memberi kesempatan kelompok

2 untuk menjawabnya dan kemudian guru memberi umpan balik jawaban

atau komentar dari siswa.

m) Setelah dua kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya guru

kemudian membahas hasil diskusi dan memberikan koreksi terhadap

pekerjaan yang telah dipresentasikan, Guru juga menambahkan materi

yang belum diungkapkan para siswa dan memberi kesempatan siswa

untuk bertanya hal-hal yang belum jelas. Ada beberapa siswa yang

membenarkan jawaban kelompoknya yang masih keliru.

n) Guru dan siswa menyelesaikan masalah yang dikemukakan diawal

pertemuan, karena waktu pembelajaran hampir berakhir permasalahan

tersebut diberikan untuk PR.

o) Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah

dijelaskan yaitu menemukan teorema Pythagoras. Kesimpulan belajar

pada pertemuan itu disusun rapi dan akan ditempel didinding kelas

sebagai pojok baca.

p) Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal : Selasa, 22 November 2011

Waktu : 08.20 – 09.55 WIB

Materi : Menemukan kebalikan teorema Pythagoras, menentukan

jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya,

menentukan tripel Pythagoras.

a) Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian

melakukan presensi pada siswa yang mengikuti pelajaran tersebut. Semua

siswa hadir dalam pertemuan kedua, dan segera siswa menyiapkan buku

pelajaran.

b) Guru mengingatkan kembali materi-materi sebelumnya yang relevan

dengan materi yang akan dipelajari pada hari ini, dengan tanya jawab

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

guru memberikan pertanyaan tentang menuliskan teorema Pythagoras dan

mencari panjang salah satu sisi segitiga jika kedua sisi lain diketahui.

c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan

menyampaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan menentukan jenis segitiga menggunakan teorema Pythagoras.

d) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e) Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan tersebut

masih menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM yang langkah kerjanya sama seperti pertemuan

kemarin.

f) Guru bersama siswa membahas PR. Siswa memperhatikan dan

mengoreksi jawaban PR mereka, jika ada yang salah diperbaiki, jika ada

yang belum jelas ditanyakan pada guru/teman.

g) Guru meminta siswa mempelajari materi menentukan jenis-jenis segitiga

jika diketahui panjang sisi sisinya dengan menggunakan teorema

Pythagoras dibuku paket kemudian guru memberikan sedikit penjelasan

materi dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika ada yang

belum jelas.

h) Guru meminta setiap siswa untuk melakukan percobaan yaitu: Pada

kertas berpetak, siswa diminta untuk menggambar segitiga dengan

panjang sisi sisinya telah ditentukan oleh guru. Kemudian dengan

menerapkan teorema Pythagoras siswa diminta menyimpulkan segitiga

apa yang terbentuk. Siswa memahami kesimpulan percobaan yang

dilakukan secara mandiri (Thinking). Ada beberapa siswa yang masih

bingung bagaimana cara menggambar segitiganya, Sehingga guru harus

beberapa kali membantunya.

i) Setelah waktu yang diberikan untuk menggambar dan memahami

kesimpulan percobaan secara individu dirasa cukup, siswa dipersilahkan

untuk berdiskusi dengan pasangannya membahas hasil/ kesimpulan

percobaan yang telah dilakukan dengan tepat dan benar. Diskusi pada

pertemuan kali ini sudah mengalami kemajuan dibanding dengan

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pertemuan sebelumnya, siswa lekas mengerjakan tugasnya, tapi masih

ada juga yang ramai dengan teman kelompoknya atau kelompok lain

(Pairing).

j) Guru memantau jalannya diskusi, berjalan berkeliling bergantian ke

setiap kelompok mengingatkan tentang tugas-tugas yang dikerjakan,

memotivasi siswa yang belum aktif dalam diskusi, dan waktu yang

dialokasikan.

k) Setelah waktu diskusi dirasa cukup, hasil diskusi dari setiap pasangan

dibahas dengan pasangan seluruh kelas, dengan cara berebut. Setiap

kelompok berebut untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas. Tiap pasangan, 1 siswa menuliskan jawabannya di papan tulis dan

1 siswa bertugas menjelaskan jawabannya kepada teman yang lain

(Sharing). Siswa masih malu-malu untuk maju ke depan

mempresentasikan hasil diskusinya, untuk mempersingkat waktu

akhirnya guru menunjuk kelompok 5 dan kelompok 11 untuk

mempresentasikan hasil diskusinya berupa kesimpulan percobaan

menggambar segitiga. Siswa yang lain memperhatikan dan diberikan

kesempatan untuk bertanya, mengemukakan pendapat atau mengomentari

pekerjaan teman.

l) Guru memberi umpan balik atas jawaban siswa dan memberi penjelasan

serta menambahkan materi yang belum disampaikan oleh siswa. Siswa

memperbaiki jawaban kelompok mereka jika ada yang salah dan bertanya

hal-hal yang belum jelas.

m) Pertemuan ini guru mengadakan sedikit permainan, yaitu guru telah

menyediakan beberapa bingkisan, disetiap bingkisan tersebut terdapat

soal yang harus dikerjakan siswa secara berkelompok, guru meminta

siswa untuk memilih bingkisan, setelah terpilih bingkisan tersebut soal

dibacakan, semua kelompok berdiskusi mengerjakan dengan batas waktu

yang ditentukan guru. (Pairing)

n) Guru memantau jalannya diskusi, berjalan berkeliling bergantian ke

setiap kelompok. Setelah waktu diskusi dirasa cukup guru meminta siswa

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

mempresentasikan hasil diskusinya, kali ini tidak perlu menunggu lama,

beberapa kelompok sudah berani maju ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya tanpa ditunjuk. Setelah berebut akhirnya kelompok 7 yang

berkesempatan mempresentasikan hasil diskusinya (Sharing). Siswa yang

lain memperhatikan dan diberikan kesempatan untuk bertanya,

mengemukakan pendapat atau mengomentari pekerjaan teman.

o) Guru memberi umpan balik atas jawaban siswa dan memberi penjelasan

serta menambahkan materi yang belum disampaikan oleh siswa. Siswa

memperbaiki jawaban kelompok mereka jika ada yang salah. Karena

waktu pembelajaran hampir selesai kegiatan permainan hanya

berlangsung 2 soal.

p) Guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum jelas.

q) Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah

dijelaskan yaitu menemukan kebalikan teorema Pythagoras untuk

menentukan jenis segitiga dan bilangan tripel Pythagoras. Kesimpulan

belajar pada pertemuan itu disusun rapi dan akan ditempel didinding

kelas sebagai pojok baca.

r) Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) untuk menyelesaikan

permasalahan yang telah disampaikan diawal pembelajaran dan meminta

siswa belajar untuk tes siklus I dipertemuan berikutnya.

s) Bagi kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya dengan

baik dan benar bingkisan tersebut diberikan sebagai tanda penghargaan.

t) Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Adapun pertemuan ketiga digunakan untuk tes akhir siklus I yang

pada awalnya direncanakan dilaksanakan pada hari Jum’at, 23 November

2011, Tes dikerjakan secara individu. Waktu yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan tes adalah 2 x 40 menit termasuk persiapan tes. Tes dimulai pada

pukul 07.00 sampai dengan pukul 08.20 dengan materi pokok menuliskan

teorema Pythagoras dan penerapannya pada segitiga.

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

c. Observasi

Rincian hasil observasi pada siklus I ini meliputi hasil observasi

keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM, hasil tes siswa siklus I, hasil angket siswa siklus I, dan hasil

wawancara dengan guru dan beberapa siswa.

Observasi selalu dilakukan di setiap pertemuan pada siklus I.

1) Hasil Lembar Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan (Lampiran 3.4 dan Lampiran 3.5),

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM pada pembelajaran matematika di kelas VIII-D masih belum

berjalan dengan maksimal. Berikut disajikan dalam tabel 4.4

Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Lembar Observasi Siklus I

Pembe

lajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2

Aktif Menjelaskan materi dengan mengajukan

pertanyaan.

Memantau siswa dalam proses belajar

mengajar.

Memberikan umpan balik atas pertanyaan,

jawaban dan hasil diskusi siswa.

Memberikan kesempatan dan memotivasi

siswa untuk lebih terlibat dalam

pembelajaran.

Awal pembelajaran

sebagian besar siswa

masih gaduh, ramai.

Diskusi didominasi

siswa yang pandai

Sebagian besar siswa

pasif, tidak mau

bertanya bila ada hal

yang belum paham,

tidak berani

mempresentasikan

hasil diskusi.

Kegaduhan

berkurang

Sebagian

besar siswa

aktif

berdiskusi

Sebagian

besar berani

bertanya dan

mempresentasi

kan hasil

diskusi.

Inovati

f Berinovasi dalam membuat skenario

pembelajaran.

Berkomunikasi dengan baik dan bahasa

halus baik dalam hal menjelaskan materi

atau memotivasi siswa.

Mengikuti

pembelajaran

dengan baik

sesuai aturan

yang telah

dibuat guru.

Kreatif Menyajikan materi/permasalahan, misal

dalam bentuk LKS atau peragaan.

Menggunakan alat peraga sekitar untuk

Kreatif menggunakan alat peraga

untuk mempermudah belajarnya.

Mencatat ringkasan materi dengan rapi

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

mempermudah siswa belajar. dan ditempel dalam pojok baca

Efektif Menguasai materi yang diajarkan dan

menjelaskan materi dengan baik.

Menghargai kerja siswa dan memotivasi

siswa.

Memberikan penekanan pada hal-hal yang

penting selama pelajaran maupun pada akhir

pelajaran.

Melibatkan siswa dalam pembelajaran.

Melaksanakan penilaian yang benar.

Menguasai kompetensi yang diajarkan

Mampu

mempresentasikan/me

ngkomunikasikan hasil

kerjanya dengan baik.

Menye

nangk

an

Guru membuat keadaan kelas yang berbeda

dari biasanya. Posisi meja dan kursi siswa

diatur dengan pola U sehingga dapat

memberikan kesempatan kepada siswa

untuk lebih leluasa mengikuti dan

memperhatikan pelajaran.

Tidak bersikap terlalu keras /galak dalam

mengajar.

Menghargai hasil kerja

siswa dengan memajang

hasil kerja siswa di

dinding kelas sebagai

pojok baca.

Memberikan

penghargaan kepada

siswa yang mampu

mempresentasikan hasil

diskusi/ melakukan

kegiatan positif lainnya.

Siswa merasa senang belajar dengan

alat peraga.

Siswa senang dengan

adanya pembelajaran

yang dilakukan. Hal

ini terlihat dengan

keterlibatan siswa

yang aktif mengikuti

pembelajaran.

Siswa tidak merasa

takut dalam mengikuti

pembelajaran

Siswa merasa waktu

pembelajaran yang

disediakan tidak cukup

(terlalu singkat

2) Hasil Pengisian Angket

Data hasil angket dapat mendukung hasil observasi yang telah

dilakukan peneliti. Angket diberikan setelah siswa selesai mengerjakan

tes akhir siklus.

Hasil angket respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran

menunjukkan sebanyak 15 siswa atau 42,86% siswa merespon dengan

baik (tinggi), dan sebanyak 12 siswa atau 34.28 siswa termasuk dalam

respon sedang. Sisanya 8 siswa atau 22,86% responnya rendah. Hal ini

meninjukkan respon siswa di kelas masih kurang.

Hasil distribusi angket aktivitas (Lampiran 3.6) disimpulkan pada tabel 4.5

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 4.5. Hasil angket aktivitas belajar siswa siklus I

Kategori

Aktivitas

Belajar Siswa

No. Absen Siswa

Siklus I

Jumlah

siswa

Prosentase

(%)

Tinggi 1, 3, 7, 9, 14, 15, 18, 21, 22, 23,

26, 27, 28, 31, 32, 34,35

17 48,57

Sedang 2, 4, 6, 10, 12, 19, 29, 33 8 22,86

Rendah 5, 8, 11, 13, 16, 17, 20, 24, 25,

30

10 28,57

Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa prosentase siswa yang

memiliki aktivitas belajar tinggi di siklus I sebesar 48,57%. Sedangkan

prosentase untuk siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang mengalami

sebesar 22,86%. Dan untuk siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah

28,57%. Dengan kata lain, tingkat aktivitas belajar siswa dalam

pembelajaran matematika yang menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM pada siklus I mampu

meningkatkan aktivitas belajar siswa, meskipun indikator keberhasilan

tindakan belum tercapai. Oleh karena itu, akan dilakukan tindakan

perbaikan pada siklus II.

3) Hasil Tes

Tes yang diberikan adalah dalam bentuk tes uraian yang berjumlah 5

butir soal pada subpokok bahasan menggunakan teorema Pythagoras

dalam segitiga. KKM dari kompetensi dasar ini adalah 67. Hasil tes yang

dicapai siswa tertinggi adalah 96 dan terendah 28. Nilai rata-rata kelas

hasil tes akhir siklus I yaitu 73,63. Nilai rata-rata kelas tersebut mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan nilai sebelum diterapkannya model

pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM. Dari 35

siswa yang mengikuti tes siklus I, 9 siswa yang memiliki nilai dibawah

KKM. Kelengkapan data hasil tes dapat dilihat dalam Lampiran 3.7.

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Ketercapaian KKM dari hasil tes dapat disimpulkan dalam tabel 4.6

Tabel 4.6 Ketercapaian KKM Hasil Tes Siklus I

Ketercapaian

KKM No. Absen Siswa

Siklus I

Jumlah

siswa

Prosentase

(%)

≥ KKM

1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14,

15, 18, 21, 22, 23, 25, 26, 27,

28, 29, 31, 32, 33, 34, 35

26 74,29

< KKM 5, 7, 11, 16, 17, 19, 20, 24, 30 9 25,71

Jumlah 35 100

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai tes

dibawah KKM sebesar 25,71%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai

diatas KKM mencapai 74,29%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah adanya tindakan di siklus I.

4) Hasil Wawancara

Peneliti telah melakukan wawancara terhadap kolaborator dan

beberapa siswa mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS dengan pendekatan PAIKEM. dalam pembelajaran matematika

khususnya pada pokok bahasan teorema Pythagoras. Siswa yang

dijadikan nara sumber dipilih secara heterogen baik siswa yang memiliki

kemampuan akademik maupun aktivitas tinggi, sedang, maupun rendah.

Wawancara juga dilakukan kepada kolaborator yaitu guru pelajaran

matematika kelas VIII-D, ibu Erna Tri Suryani, S.Pd.

Dari hasil wawancara dengan kolaborator (Lampiran 3.16) yang

dilakukan setelah siklus I diperoleh bahwa:

a) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM masih kurang maksimal tapi dengan adanya

pengaturan tempat duduk yang berbeda dari biasanya, adanya diskusi,

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

penghargaan cukup bisa menarik perhatian siswa. Penggunaan alat

peraga juga membuat anak-anak lebih kreatif dan tidak merasa bosan.

b) Pada umumnya siswa masih belum aktif melakukan kegiatan diskusi,

hal ini dikarenakan mereka masih belum bisa menerima teman

sekelompoknya yang heterogen baik dalam jenis kelamin maupun

akademik, sehingga masih memerlukan bimbingan yang lebih dari

guru.

c) Siswa masih belum aktif dalam bertanya atau mengemukakan

pendapat, dan mempresentasikan hasil diskusi. Mereka cenderung

diam dan masih malu-malu.

d) Waktu pembelajaran masih kurang teratur, sehingga pembelajaran

belum mencapai target yang diharapkan.

e) Pemberian soal latihan masih kurang.

Sedangkan dari hasil wawancara dengan siswa (Lampiran 3.18)

diperoleh bahwa:

a) Sebagian besar siswa merasa senang, tertarik mengikuti pembelajaran

yang dilakukan, meskipun ada beberapa siswa yang masih ramai dan

tidak memperhatikan.

b) Siswa masih belum bisa aktif berdiskusi karena merasa tidak senang

dengan anggota kelompoknya. Siswa yang pandai cenderung

mendominasi diskusi karena bagi mereka akan kelamaan jika

menunggu teman kelompoknya menyelesaikan pekerjaan kelompok

tersebut.

c) Beberapa siswa masih belum berani bertanya dan mengemukakan

pendapat baik kepada teman atau guru. Meskipun mereka belum

paham mereka cenderung diam.

d) Siswa belum aktif untuk mempresentasikan hasil diskusi. Hal ini

karena siswa merasa takut, malu jika ditertawakan sama teman dan

malu apabila jawaban mereka salah.

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

e) Pembelajaran matematika menjadi tidak menegangkan dan

membosankan dengan adanya diskusi, alat peraga dan penghargaan.

f) Beberapa siswa merasa tidak senang apabila disetiap pertemuan

diberikan PR.

Kemudian dari hasil lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

dan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pada siklus I pembelajaran

belum berjalan dengan baik.

d. Refleksi

Refleksi dalam siklus I ini difokuskan pada permasalahan yang muncul

selama tindakan diberikan. Berdasarkan lembar observasi pelaksanaan

tindakan, hasil wawancara dan hasil angket respon siswa pada siklus I belum

sepenuhnya berjalan dengan baik. Guru sudah berusaha melakukan langkah-

langkah pembelajaran sesuai dengan rencana yang sudah dibuat di awal

tindakan dan berusaha menciptakan pembelajaran yang tidak membuat siswa

tegang atau bosan.

Dalam pembelajaran guru sudah berusaha menjadi pengajar yang

efektif menguasai materi, mempresentasikan materi dengan memberikan

contoh soal, kreatif dan berinovasi memberikan alat peraga dan bahan/materi

dalam bentuk lembar kerja, dan selalu aktif sebagai fasilitator dan selalu

memotivasi siswa untuk lebih aktif berdiskusi, bertanya atau mengemukakan

pendapat mereka. Dengan usaha guru tersebut cukup memberikan hasil

positif baik untuk siswa ataupun untuk suasana pembelajarannya. Beberapa

siswa terlihat menyukai pembelajaran yang dilakukan. Mereka mulai terlihat

aktif bertanya bila ada hal yang belum jelas tetapi masih ada juga siswa yang

malu, belum aktif bertanya dan mempresentasikan hasil diskusi. Suasana

pada saat pembelajaran di kelas mengalami perubahan dibanding sebelum

adanya tindakan. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa yang mulai berantusias

mengikuti pembelajaran. Siswa juga mulai lebih mudah diatur, siswa yang

berbicara sendiri mulai berkurang.

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Dari hasil tes akhir siklus I dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa

pada akhir siklus I meningkat dibandingkan dengan hasil tes awal. Siswa

yang mendapat nilai diatas KKM sebelum adanya tindakan sebanyak 17

siswa, setelah adanya tindakan di siklus I, siswa yang memiliki nilai diatas

KKM sebanyak 26 siswa.

Dari hasil olah angket aktivitas belajar siswa dapat dilihat bahwa

aktivitas belajar siswa di akhir siklus I juga mengalami peningkatan

dibanding aktivitas belajar sebelum adanya tindakan. Di awal pembelajaran

sebelum adanya tindakan siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi

sebanyak 11 siswa setelah adanya tindakan di siklus I siswa yang memiliki

aktivitas belajar tinggi meningkat menjadi 17 siswa.

Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM berhasil dalam

meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa, walaupun belum mencapai

indikator yang ditetapkan oleh peneliti.

Pada umumnya tahapan dalam unsur penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM sudah mulai terlaksana

meskipun belum maksimal.

Beberapa permasalahan yang terjadi pada saat tindakan siklus I:

a) Unsur ”Aktif” dalam berdiskusi (Pairing) masih kurang. Kerja sama

dalam setiap kelompok belum berjalan maksimal. Beberapa kelompok

masih ada anggota yang belum aktif mengerjakan tugas. Pada umumnya

yang mengerjakan tugas kelompok hanyalah siswa yang pandai,

sedangkan yang lain hanya melihat, serta masih ada siswa yang berbicara

dengan temannya.

b) Unsur ”Aktif” dalam Sharing masih kurang. Siswa masih belum berani

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Hal ini dikarenakan faktor

pribadi antara lain: takut, malu dan malas. Siswa masih belum lancar

dalam mengkomunikasikan hasil diskusi.

c) Unsur “Inovatif” belum begitu diterapkan. Siswa belum bisa berinovasi

dalam hal menyelesaikan soal dengan cara mereka sendiri, siswa

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

cenderung masih mengikuti cara yang diajarkan oleh guru, akan tetapi

siswa dapat berinovasi dengan menggunakan alat peraga dilingkungan

sekitar.

d) Unsur “Efektif” dalam belajar masih kurang. Pemahaman siswa masih

kurang, hal ini terlihat dari masih banyaknya siswa yang bingung dalam

mengerjakan soal dan cenderung meniru pekerjaan temannya. Siswa

belum menyelesaikan tugas LKS tepat waktu.

e) Siswa masih terlihat gaduh pada saat diskusi dan saat bertanya mengenai

cara penyelesaian tugas baik kepada siswa lain maupun guru, tetapi hal

ini dapat juga menjadi tanda bahwa siswa mulai berantusias mengikuti

pembelajaran.

f) Guru masih kurang tegas dalam menghadapi tingkah laku siswa.

g) Pengalokasian waktu masih belum terjadwal dengan baik, sehingga siswa

merasa waktu yang diberikan kurang lama, terutama waktu dalam

penyelesaian soal.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari tindakan siklus I, maka

perlu dilakukan perbaikan untuk tindakan pada siklus II. Perencanaan

tindakan yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a) Guru memberikan tambahan waktu kepada siswa dalam mengerjakan

LKS. Agar waktu dalam kegiatan inti cukup banyak guru bisa

mempercepat pembelajaran di awal.

b) Guru harus mampu mengendalikan atau mengelola kelas. Guru lebih tegas

dalam menghadapi tingkah laku siswa yang belum teratur.

c) Agar pembelajaran “Efektif”, Guru harus meningkatkan pantauan pada

saat siswa belajar secara individu, siswa benar-benar belajar memahami

materi dan menyelesaikan tugasnya dengan baik.

d) Agar siswa “Aktif”, Guru lebih meningkatkan pemantauan dan bimbingan

terhadap siswa pada saat siswa mengerjakan tugas kelompok. Untuk siswa

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

yang masih pasif atau diam saja guru bisa mendekati dan memberikan

sedikit penjelasan mengenai materi yang belum dimengerti.

e) Agar siswa “Kreatif dan Inovatif”, Guru jangan mengajari cara

penyelesaian tugas tersebut sampai selesai pada kelompok tertentu, guru

hendaknya bertindak sebagai fasilitator.

f) Agar siswa “Aktif”, Guru memaksimalkan upaya untuk memotivasi dan

mendorong siswa aktif dalam berdiskusi dengan satu kelompok bukan

hanya melihat teman mengerjakan tugas saja, tetapi bekerja sama

menyelesaiakan tugas tersebut.

g) Agar siswa “Aktif”, Guru selalu memotivasi siswa agar lebih berani

bertanya dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok tanpa rasa malu-

malu, takut salah atau takut ditertawakan teman.

Tahap perencanaan tindakan untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi

pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Menentukan hari pelaksanaan siklus II

Tabel 4.7 Jadwal Pelaksanaan Tindakan siklus II

Hari/ Tanggal Pertemuan Materi

Senin,

28 November 2011 1

Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga

siku-siku istimewa (salah satu sudutnya 30º,

45º, 60º)

Selasa,

29 November 2011 2

Menghitung panjang diagonal pada bangun

datar dan bangun ruang serta Menerapkan

teorema Pythagoras dalam kehidupan

sehari-hari

Jum’at,

2 Desember 2011 3 Tes Siklus II

2) Membuat RPP yang mencakup penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM untuk siklus II.

3) Membuat LKS untuk 2 pertemuan pada siklus II. LKS ini digunakan

sebagai panduan bagi siswa dalam memahami materi Teorema Pythagoras.

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

4) Menyiapkan alat peraga berupa kerangka bangun ruang kubus dan balok.

5) Menyiapkan lembar observasi proses pembelajaran dan aktivitas belajar

siswa yang akan digunakan selama observasi.

6) Menyiapkan angket aktivitas belajar siswa dan respon siswa terhadap

pelaksanaan pembelajaran.

7) Menyusun soal tes akhir siklus II

8) Menyiapkan pedoman wawancara bagi guru dan siswa tentang

pelaksanaan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II masih sama seperti pelaksanaan

tindakan siklus I, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran matematika.

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagaiberikut:

Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal : Senin, 28 November 2011

Waktu : 07.40 – 09.00 WIB

Materi : Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku

istimewa (salah satu sudutnya 30º, 45º, dan 60º)

Masih sama seperti pertemuan sebelumnya, untuk mempersingkat

waktu dari awal pembelajaran siswa diminta duduk berdampingan dengan

teman sekelompoknya. Kegiatan pembentukan kelompok pada pertemuan ini

suasana di kelas sudah tidak gaduh. Siswa sudah terbiasa dengan

kelompoknya.

Urutan pelaksanaan tindakan mengacu pada RPP yakni sebagai

berikut :

a) Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam,

kemudian melakukan presensi pada siswa yang mengikuti pelajaran

tersebut, pada hari pertama ada semuasiswa yang masuk.

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

b) Guru mengingatkan kembali materi-materi sebelumnya yang berkaitan

dengan materi Teorema Pythagoras, dengan tanya jawab guru

memberikan pertanyaan tentang rumus teorema Pythagoras dan

penggunaannya pada segitiga.

c) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan sebuah permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan teorema Pythagoras.

d) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e) Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan tersebut

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM.

f) Guru meminta siswa mempelajari materi tentang perbandingan sisi-sisi

segitiga siku-siku khusus di buku paket atau buku lainnya. Kemudian

guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi tersebut.

g) Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan atau permasalahan dalam

menemukan teorema Pythagoras kepada setiap siswa dan mengarahkan

siswa untuk mempelajari materi dalam LKS, menjawab pertanyaan,

menyelesaikan masalah secara individu (Thinking). Dalam kegiatan ini

guru lebih memperhatikan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa

untuk mempelajari dan menyelesaikan masalah dalam LKS dengan baik

dan sungguh-sungguh.

h) Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan permasalahan dalam LKS

secara individu dirasa cukup, siswa dipersilahkan untuk berdiskusi dengan

pasangannya. Siswa berpikir bersama-sama dalam kelompok untuk

menentukan jawaban dari pertanyaan/ permasalahan dalam LKS

berdasarkan jawaban yang telah mereka peroleh secara individu.

(Pairing). Diskusi pada pertemuan kali berjalan cukup baik. Pada saat

siswa berdiskusi guru tidak bosan-bosan memberikan motivasi untuk

saling bekerja sama dan membantu teman sekelompoknya yang belum

paham.

i) Guru memantau jalannya diskusi,berjalan berkeliling bergantian ke setiap

kelompok mengingatkan tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan,

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

memotivasi siswa yang belum aktif dalam diskusi, dan mengingatkan

waktu yang dialokasikan. Guru memberikan kesempatan kepada semua

kelompok untuk bertanya apabila mengalami kesulitan.

j) Setelah waktu yang diberikan untuk berdiskusi dirasa cukup hasil diskusi

dari setiap pasangan dibahas dengan pasangan seluruh kelas, guru

memberi kesempatan kepada semua kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas. Tiap pasangan, 1 siswa menuliskan

jawabannya di papan tulis dan 1 siswa bertugas menjelaskan jawabannya

kepada teman yang lain (Sharing). Pada pertemuan kali ini beberapa

kelompok sudah tidak malu-malu untuk maju ke depan

mempresentasikan hasil diskusinya tanpa menunggu ditunjuk oleh guru.

k) Setelah beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya, guru kemudian membahas hasil kerja dan memberikan

koreksi terhadap pekerjaan yang telah dipresentasika. Guru menambahkan

materi yang belum diungkapkan para siswa dan memberi kesempatan

siswa untuk bertanya hal-hal yang belum jelas. Ada beberapa siswa yang

membenarkan jawaban kelompoknya yang masih keliru.

l) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah

mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik dan benar.

m) Guru dan siswa menyelesaikan masalah yang dikemukakan diawal

pertemuan, karena waktu pembelajaran hampir berakhir permasalahan

tersebut diberikan untuk PR dan ditambah dengan soal dalam LKS yang

belum sempat dibahas.

n) Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah

dijelaskan yaitu menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku

khusus. Kesimpulan belajar pada pertemuan itu disusun rapi dan akan

ditempel didinding kelas sebagai pojok baca.

o) Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal : Selasa, 29 November 2011

Waktu : 08.20 – 09.55 WIB

Materi : Menghitung panjang diagonal pada bangun datar dan

bangun ruang serta Menerapkan teorema Pythagoras dalam

kehidupan sehari-hari.

a) Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam, kemudian

melakukan presensi pada siswa yang mengikuti pelajaran tersebut. Pada

pertemuan kedua ini seorang siswa tidak hadir.

b) Guru mengingatkan kembali materi-materi sebelumnya dengan tanya

jawab guru memberikan pertanyaan tentang bagaimana teorema

Pythagoras dan mencari panjang sisi segitiga dengan teorema Pythagoras.

c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran, yaitu dengan

meminta seorang siswa memperagakan sebuah permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penerapan teorema

Pythagoras dan dengan sekilas dengan tanya jawab memberikan umpan

kepada siswa mengenai penyelesaian masalah tersebut.

d) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e) Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pada pertemuan tersebut

masih menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM yang langkah kerjanya sama seperti pertemuan

kemarin.

f) Guru bersama siswa membahas PR. Siswa memperhatikan dan

mengoreksi jawaban PR mereka, jika ada yang salah diperbaiki, jika ada

yang belum jelas ditanyakan pada guru/teman.

g) Guru menyediakan alat peraga berupa kubus dan balok. Guru

memberikan sedikit penjelasan materi tentang menghitung panjang

diagonal pada bangun datar dan bangun ruang dengan menggunakan

teorema Pythagoras.

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

h) Guru membagikan LKS yang berisi pertanyaan atau masalah. Guru

mengarahkan siswa untuk mengerjakan LKS, menjawab pertanyaan,

menyelesaikan masalah, melakukan aktivitas, atau mengerjakan tugas

secara mandiri (Thinking). Guru selalu berkeliling memantau siswa dalam

belajar mandiri, memastikan siswa tidak ramai sendiri. Siswa

memanfaatkan pojok baca untuk menyelesaikan permasalahan.

i) Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan permasalahan dalam LKS

secara individu dirasa cukup, siswa dipersilahkan untuk berdiskusi dengan

pasangannya. Siswa berpikir bersama-sama dalam kelompok untuk

menentukan jawaban dari pertanyaan/ permasalahan dalam LKS

berdasarkan jawaban yang telah mereka peroleh secara individu.

(Pairing). Dalam diskusi ini siswa diharapkan aktif dalam kelompoknya

dan kreatif dalam menggunakan alat peraga serta berinovasi

menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri.

j) Guru memantau jalannya diskusi, berjalan berkeliling bergantian ke

setiap kelompok mengingatkan tentang tugas-tugas yang harus

dikerjakan, memotivasi siswa yang belum aktif dalam diskusi, dan

mengingatkan waktu yang dialokasikan. Guru memberikan kesempatan

kepada semua kelompok untuk bertanya apabila mengalami kesulitan.

k) Setelah waktu yang diberikan untuk berdiskusi dirasa cukup hasil diskusi

dari setiap pasangan dibahas dengan pasangan seluruh kelas, guru

memberi kesempatan kepada semua kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas. Tiap pasangan, 1 siswa menuliskan

jawabannya di papan tulis dan 1 siswa bertugas menjelaskan jawabannya

kepada teman yang lain (Sharing). Pada pertemuan kali ini beberapa

kelompok berebut untuk maju ke depan mempresentasikan hasil

diskusinya, karena waktu yang terbatas hanya ada 4 kelompok yang

mempresentasikan.

l) Setelah beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya,guru kemudian membahas hasil kerja dan memberikan

koreksi terhadap pekerjaan yang telah dipresentasikan, Guru menambahkan

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

materi yang belum diungkapkan para siswa dan memberi kesempatan

siswa untuk bertanya hal-hal yang belum jelas. Ada beberapa siswa yang

membenarkan jawaban kelompoknya yang masih keliru.

m) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah

mempresentasikan hasil diskusinya dengan baik dan benar.

n) Guru bersama siswa menyelesaikan permasalahan yang telah

disampaikan di awal pembelajaran.

o) Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah

dijelaskan yaitu menghitung panjang diagonal pada bangun datar dan

bangun ruang serta penerapan teorema Pythagoras untuk menyelesaikan

masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan belajar pada

pertemuan itu disusun rapi dan akan ditempel didinding kelas sebagai

pojok baca.

p) Guru meminta siswa belajar untuk ulangan pada pertemuan berikutnya.

q) Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Pertemuan ketiga digunakan untuk tes akhir siklus II pada hari Jum’at,

2 Desember 2011. Tes dikerjakan secara individu. Waktu yang disediakan

adalah 2 x 40 menit termasuk persiapan tes. Tes dimulai pada pukul 07.30

sampai dengan pukul 08.50 dengan materi penerapan teorema Pythagoras

dalam segitiga, bangun ruang dan kehidupan sehari-hari.

c. Observasi

Hasil observasi selama siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar dan

aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran di siklus II lebih baik jika

dibandingkan dengan hasil observasi siklus I, atau dapat dikatakan

mengalami peningkatan. Berikut ini ringkasan hasil observasi dalam

pembelajaran pada siklus II.

1) Hasil Lembar Observasi

Dari hasil observasi selama siklus II (Lampiran 3.9 dan Lampiran

3.10) diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS dengan pendekatan PAIKEM pada pembelajaran matematika di

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

kelas VIII-D sudah berjalan dengan baik. Sebagian besar siswa mulai

terbiasa dengan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran. Berikut disajikan

dalam tabel 4.8

Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Observasi Siklus II

Pembe

lajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2

Aktif Menjelaskan materi pelajaran dengan

mengajukan pertanyaan.

Memantau siswa pada saat proses belajar

mengajar.

Memberikan umpan balik atas

pertanyaan, jawaban dan hasil diskusi

siswa.

Memotivasi siswa untuk lebih terlibat

dalam pembelajaran.

Sebagian besar siswa berani bertanya jika

ada yang belum paham.

Berani menjawab pertanyaan dari guru

dan mengemukakan pendapat.

Siswa saling aktif berdiskusi apabila

mengalami kesulitan dalam mengerjakan

tugas atau memahami materi pelajaran

Berani mempresentasikan hasil diskusi

tanpa ditunjuk guru.

Inovati

f Berinovasi dalam membuat skenario

pembelajaran.

Berkomunikasi dengan siswa dengan

baik dan bahasa halus baik dalam hal

menjelaskan materi atau memotivasi

siswa.

Sebagian besar siswa mengikuti

pembelajaran sesuai aturan yang telah

dibuat guru.

Beberapa siswa berupaya mencari materi

dari sumber referensi yang lain.

Kreatif Menggunakan alat peraga dan lingkungan

sekitar untuk mempermudah siswa

belajar.

Kreatif menjelaskan materi dengan

peragaan contoh yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

Kreatif dalam menyajikan materi/

permasalahan, misal dalam bentuk LKS

atau peragaan.

Mencatat ringasan materi dengan rapi dan

ditempel dalam pojok baca

Menggunakan alat

peraga untuk

mempermudah

belajarnya.

Efektif Menguasai materi yang diajarkan dan

menjelaskan materi dengan baik.

Menghargai kerja siswa dan memotivasi

siswa.

Memberikan penekanan pada hal-hal

yang penting selama pelajaran maupun

pada akhir pelajaran.

Melibatkan siswa dalam pembelajaran.

Melaksanakan penilaian yang benar.

Menguasai kompetensi yang diajarkan

Sebagian besar siswa belajar mandiri dan

mengerjakan tugas dengan baik.

Mampu mempresentasikan atau

mengkomunikasikan hasil kerjanya

dengan baik.

Menye Posisi meja dan kursi siswa diatur dengan Siswa merasa senang dengan adanya

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

nangk

an

pola U sehingga dapat memberikan

kesempatan kepada siswa untuk lebih

leluasa mengikuti dan memperhatikan

pelajaran.

Menghargai hasil kerja siswa dengan

memajang hasil kerja siswa di dinding

kelas sebagai pojok baca.

Memberikan penghargaan kepada siswa

yang mampu mempresentasikan hasil

diskus

Tidak bersikap terlalu keras /galak dalam

mengajar.

Variasi dalam gaya mengajar dengan

memberikan selingan/humor sekilas.

pembelajaran yang dilakukan. Hal ini

terlihat dengan keterlibatan siswa yang

aktif mengikuti pembelajaran.

Siswa tidak merasa takut dalam mengikuti

pembelajaran, berani bertanya apabila ada

hal yang belum paham. Berani

mempresentasikan hasil diskusi tanpa

menunggu ditunjuk guru.

Siswa merasa waktu pembelajaran yang

disediakan tidak cukup (terlalu singkat)

2) Hasil angket aktivitas belajar

Hasil angket respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran pada

siklus II menunjukkan sebanyak 20 siswa atau 57,15% siswa merespon

dengan baik (tinggi), dan sebanyak 9 siswa atau 25,71% siswa termasuk

dalam respon sedang. Sisanya 6 siswa atau 17,14% responnya rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa respon siswa terhadapa pembelajaran sudah

meningkat cukup baik dibanding siklus I.

Dari 35 siswa yang telah mengisi angket aktivitas belajar di akhir

siklus II, ada 24 siswa yang memiliki tingkat aktivitas belajar tinggi.

Hasil pengisian angket (Lampiran 3.11) disimpulkan dalam tabel 4.7

Tabel 4.9 Hasil angket aktivitas belajar siswa Siklus II

Kategori

Aktivitas

Belajar Siswa

No. Absen Siswa

Siklus II

Jumlah

siswa

Prosentase

(%)

Tinggi

1, 2, 3, 4, 9, 10, 13, 14, 15, 18,

19, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28,

29, 31, 32, 33, 34, 35

24 68,57

Sedang 5, 6, 12, 24, 29, 33 4 11,43

Rendah 7, 8, 11, 16, 17, 20, 30 7 20

Jumlah 35 100

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa prosentase siswa yang

memiliki aktivitas belajar tinggi di siklus II sebesar 68,57%. Sedangkan

prosentase untuk siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang sebesar

11,43%. Dan untuk siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah setelah

adanya tindakan siklus II sebesar 20%. Dengan kata lain, tingkat aktivitas

belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi teorema Pythagoras

yang dilihat dari hasil angket pada siklus II ini mengalami peningkatan

dibandingkan siklus I, akan tetapi belum mencapai indikator keberhasilan

penelitian. Waktu pembelajaran di semester ganjil sudah selesai diminggu

ini maka tindakan tidak dapat dilanjutkan meskipun belum mencapai

indikator keberhasilan.

3) Hasil Tes

Tes dilakukan pada pertemuan ketiga hari jum’at tanggal 2

Desember 2011. Tes yang diberikan adalah dalam bentuk tes uraian yang

berjumlah 4 butir soal. Data hasil tes akhis siklus II dapat dilihat dalam

Lampiran 3.12.

KKM dari kompetensi dasar di siklus II ini adalah 67. Hasil tes yang

dicapai siswa tertinggi adalah 100 dan terendah 48. Nilai rata-rata kelas

pada hasil tes akhir siklus II yaitu 75,17. Nilai rata-rata kelas tersebut

mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan nilai tes akhir siklus I.

Ketercapaian KKM pada siklus II disimpulkan dalam tabel 4.10

Tabel 4.10. Ketercapaian KKM Siklus II

Ketercapaian

KKM No. absen Siswa

Siklus II

Jumlah

siswa

Prosentase

(%)

≥ KKM

1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31,

32, 33, 34, 35

30 85,71

< KKM 7, 8, 16, 17, 30 5 14,29

Jumlah 35 100

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Dari tabel 4.10 di atas diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai

tes akhir siklus II dibawah KKM sebesar 14,29%. Siswa yang mendapat

nilai diatas KKM setelah adanya tindakan di siklus II mencapai 85,71%.

Dengan kata lain, kemampuan siswa dalam teorema Pythagoras yang

dilihat dari hasil tes akhir siklus pada siklus II ini mengalami peningkatan

dibandingkan siklus I.

4) Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara dengan kolaborator (Lampiran 3.17) yang

dilakukan setelah siklus II diperoleh bahwa:

a) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM sudah berjalan baik dan mengalami peningkatan

dibanding siklus I. Di siklus II siswa lebih aktif, siswa tidak malu-

malu untuk bertanya. Saat presentasi sudah ada keberanian maju

sendiri, tanpa menunggu ditunjuk guru.

b) Adanya pojok baca bisa dimanfaatkan siswa untuk media belajar,

Sewaktu-waktu jika melihat dinding melihat tulisan terus dibaca jadi

nanti lama-lama bisa hafal rumusnya.

c) Adanya penghargaan membuat siswa lebih berantusias dalam belajar.

d) Aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.

Sedangkan dari hasil wawancara dengan siswa (Lampiran 3.19)

diperoleh bahwa :

a) Sebagian besar siswa merasa senang, tertarik mengikuti pembelajaran

yang dilakukan. Adanya pengaturan posisi tempat duduk membuat

suasana belajar tidak membosankan dan siswa senang dengan adanya

alat peraga dan pojok baca.

b) Sebagian besar siswa merasa senang dengan kegiatan berdiskusi

karena mereka dapat bekerja sama dengan teman kelompok

menyelesaikan permasalahan, jika tidak paham ada yang membantu.

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

c) Sebagian besar siswa sudah aktif berdiskusi karena mereka sudah

terbiasa dengan kelompoknya.

d) Beberapa siswa masih merasa malu bertanya bila ada yang belum

jelas. Meskipun mereka belum paham mereka cenderung diam dan

menunggu jawaban teman yang lain

e) Siswa sudah aktif dan bersemangat untuk mempresentasikan hasil

diskusi karena mereka ingin mendapatkan penghargaan.

Kemudian dari hasil lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran

dan hasil wawancara di lakukan triangulasi metode yang dapat disimpulkan

bahwa pada siklus II pembelajaran berjalan dengan baik.

d. Refleksi

Berdasarkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, hasil angket

respon siswa dan hasil wawancara pada siklus II, pembelajaran sudah

berjalan dengan baik. Siswa sudah mulai aktif berdiskusi, bertanya dan

mempersentasikan hasil diskusinya. Dalam pembelajaran guru sudah

berusaha menjadi pengajar yang efektif dengan menguasai materi,

mempresentasikan materi dengan memberikan contoh soal, kreatif dan

berinovasi memberikan alat peraga dan bahan/materi dalam bentuk lembar

kerja, dan selalu aktif sebagai fasilitator dan selalu memotivasi siswa untuk

lebih aktif berdiskusi, bertanya atau mengemukakan pendapat mereka. Siswa

juga sudah terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik dalam diskusi

maupun presentasi. Beberapa siswa yang pandai sudah sedikit berinovatif

menyelesaikan permasalahan yang diberikan dengan cara mereka sendiri.

Dari hasil tes akhir siklus II dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa

pada akhir siklus II meningkat dibandingkan dengan hasil tes siswa siklus I.

Siswa yang mendapat nilai diatas KKM di siklus I sebanyak 26 siswa, setelah

adanya perbaikan tindakan di siklus II, siswa yang memiliki nilai diatas

KKM sebanyak 30 siswa.

Dari hasil olah angket aktivitas belajar siswa dapat dilihat bahwa

aktivitas belajar siswa di akhir siklus II juga mengalami peningkatan

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

dibanding aktivitas belajar di siklus I. Di siklus I siswa yang memiliki

aktivitas belajar tinggi sebanyal 17 siswa setelah adanya perbaikan tindakan

di siklus II siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi meningkat menjadi

24 siswa.

Beberapa refleksi lain pada saat tindakan siklus II adalah sebagai

berikut:

a) Pada siklus II unsur ”Aktif, Kreatif, Menyenangkan” dalam pembelajaran

kooperatif tipe TPS sudah berjalan dengan baik. Sebagian besar siswa

sudah dapat mengikuti pelajaran dengan tertib meskipun masih ada siswa

yang belum aktif, tetapi jumlahnya hanya sedikit. Beberapa siswa yang

awalnya banyak diam mengalami perubahan mereka lebih bersemangat

dalam mengikuti pelajaran dan berani bertanya bila ada hal yang belum

dimengerti.

b) Pemberian penghargaan maupun hadiah tampaknya dapat memacu

motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.

c) Guru sudah aktif memantau jalannya pembelajaran dengan baik pada saat

siswa belajar secara individu ataupun saat diskusi. Guru memberikan

bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dan menjelaskan

kembali.

d) Siswa lebih semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan

siswa terlihat lebih nyaman dengan teman sekelompoknya ketika kegiatan

diskusi.

e) Unsur “Aktif” sudah baik. Sebagian besar siswa sudah berani bertanya

apabila ada hal yang belum jelas.

f) Unsur ”Aktif” dalam Sharing sudah berjalan dengan baik. Sebagian besar

siswa sudah berani mempresentasikan hasil diskusinya atau

mengkomunikasikan hasil diskusinya dengan baik tanpa menunggu

ditunjuk guru.

g) Unsur ”Inovatif” cukup dapat terlihat dengan penggunaan alat peraga,

siswa berinovatif dan kreatif dalam menggunakan media belajar baik

dengan alat atau keadaan lingkungan sekitar.

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

h) Unsur ”Efektif” sudah berjalan dengan cukup baik. Guru dan sebagian

besar siswa menguasai materi dengan baik. Guru selalu mengarahkan

siswa dan melakukan penilaian dengan cukup baik.

i) Guru aktif dan kreatif menumbuhkan kepercayaan dan semangat pada diri

siswa. Hal tersebut dikarenakan guru selalu memberikan semangat dan

memotivasi siswa, dan melibatkan banyak siswa dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan hasil refleksi di atas menunjukkan bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM

berhasil dalam meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa dalam pokok

bahasan teorema Pythagoras, walaupun pada aspek aktivitas belajar belum

mencapai indikator yang ditetapkan oleh peneliti.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

1. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM di kelas VIII-D SMP N 1 Ngrampal dilaksanakan dengan setting

kelompok. Sebelumnya guru terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dilakukan kepada siswa. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui

dengan jelas apa yang akan dipelajari dan dikerjakannya. Guru juga memotivasi

siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selama pelaksanaan tindakan

kelas, siswa yang malas dan tidak aktif menjadi berkurang, dengan diterapkannya

model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM guru

mengatur pola meja dan kursi siswa dengan agak berbeda yang dapat membuat

siswa saling berinteraksi, lebih aktif dalam pembelajaran, kreatif dalam

penggunaan alat peraga, belajar mengemukakan pendapatnya, dan menghargai

waktu berdiskusi untuk memecahkan suatu permasalahan. Adanya diskusi,

mengharuskan siswa untuk saling bekerja sama dan membantu sesama teman

dalam kelompoknya bila ada hal yang tidak dimengerti.

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Pembelajaran yang dilakukan dimulai dengan guru memberikan sedikit

penjelasan materi dan siswa diberikan LKS yang didalamnya sudah diberikan

sedikit langkah-langkah pengerjaannya. Pada tahap Thinking, Siswa diminta

untuk mempelajari materi baik dalam buku atau LKS tersebut secara individu. Di

siklus I setiap siswa belum melaksanakannya dengan baik, siswa masih ramai

dan malas untuk mempelajari materi tetapi di siklus II siswa sudah mulai aktif

melaksanakannya dengan baik setiap siswa diberikan LKS mereka cenderung

langsung mempelajarinya dan menyelesaikannya sebisa mungkin. Beberapa

siswa yang pandai berinovatif mencari materi dari buku lain. Suasana kelas juga

tidak terlalu gaduh. Sebagian besar siswa mulai mudah diatur.

Di tahap Pairing, siswa mulai berkelompok dan berdiskusi saling bekerja

sama mencari penyelesaian yang benar berdasarkan hasil pemikiran mereka

secara individu. Permasalahan yang terjadi pada saat kerja kelompok adalah

kesulitan untuk kerjasama, seperti kejadian yang terjadi pada siklus I, beberapa

siswa yang pandai mendominasi mengerjakan tugas sendirian karena menurut

mereka akan kelamaan jika teman kelompok mereka yang kurang pandai

menyelesaikannya dan siswa yang kurang pandai cenderung ramai dan tidak ikut

bekerja. Hal ini dikarenakan siswa merasa memiliki kemampuan lebih dari

pasangannya dan merasa tidak cocok dengan anggota kelompoknya. Guru tidak

mengubah anggota kelompok dan guru juga selalu memberi motivasi kepada

semua siswa agar siswa belajar bertanggung jawab dengan apa yang telah

ditugaskan kepada mereka, sebab kesuksesan kelompok adalah tanggung jawab

semua anggota tim. Ternyata solusi ini cukup mendorong mereka untuk

bekerjasama. Terbukti pada siklus II, mereka sudah dapat berdiskusi dan

bekerjasama dengan baik. Sebagian besar siswa sudah aktif dan tidak malu-malu

untuk bertanya bila ada hal yang belum jelas. Teman yang pandai juga sudah

bersedia menjelaskan bila ada teman mereka yang belum paham. Sebagian siswa

kreatif dalam menggunakan alat peraga.

Pada pelaksanaan awal siklus I masih banyak waktu yang terbuang sia-sia

sebab ketika siswa disuruh mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya siswa

tidak langsung maju. Pada tahap Sharing ini siswa dilatih mengkomunikasikan

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

hasil diskusinya, setiap kelompok seorang siswa diminta untuk menuliskan hasil

diskusi kelompoknya dan siswa yang satunya bertugas menjelaskan maksud

jawaban tersebut kepada seluruh kelas. Hal ini awalnya membuat siswa takut

untuk mempresentasikan karena mereka berpikir malu dan tidak dapat

menjelaskan jawabannya. Akan tetapi di siklus II siswa sudah berantusias

mempresentasikan hasil diskusinya tanpa menunggu ditunjuk guru. Antusias

siswa tersebut menimbulkan kegaduhan karena mereka berebut untuk maju,

karena keterbatasan waktu juga akhirnya hanya 3 atau 4 kelompok saja yang bisa

mempresentasikan. Dalam kegiatan sharing ini siswa diharapkan menjadi

pembelajar yang efektif yang mampu menguasai kompetensi yang ditetapkan

dengan baik.

Pemberian penghargaan pada kelompok yang mampu mempresentasikan

hasil diskusinya dengan baik dan memajang hasil diskusi kelompok terbaik

sebagai pojok baca juga telah dilakukan, diharapkan dengan adanya tindakan

tersebut suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Hal ini terbukti dapat

meningkatkan semangat belajar siswa, mendorong siswa untuk berlomba-lomba

agar kelompoknya dapat melakukan hal yang terbaik.

2. Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas belajar siswa di siklus II lebih baik

jika dibanding siklus I. Siklus I siswa belum begitu aktif mengikuti pembelajaran

dan berdiskusi. Selain itu, siswa masih terlihat malu-malu untuk bertanya,

mengemukakan pendapat dan mempresentasikan hasil, sedangkan di siklus II

sebagian besar siswa sudah aktif dan berantuasias mengikuti pembelajaran.

Berikut disajikan triangulasi metode untuk aktivitas belajar siswa

berdasarkan hasil observasi dan hasil angket di setiap siklus.

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Tabel 4.11. Rangkuman hasil observasi peningkatan aktivitas belajar siswa

Hasil Angket Aktivitas

belajar

Hasil Lembar Observasi aktivitas belajar

Siklus I

Diperoleh data siswa

dengan kategori aktivitas:

Tinggi : 48.57 %

Sedang : 22.86 %

Rendah : 28.57 %

Siklus I

Dari 10 indikator diperoleh:

a. 25 siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.

b. 10 siswa aktif bertanya kepada guru bila ada materi yang

tidak mengerti.

c. 16 siswa menjawab pertanyaan dari guru

d. 15 siswa mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru.

e. 4 siswa aktif mempresentasikan hasil diskusinya tanpa

ditunjuk oleh guru.

f. 12 siswa mengerjakan soal dengan baik dan benar

g. 20 siswa aktif bekerjasama dengan kelompokdalam

menyelesaikan masalah

h. 6 siswa mengemukakan pendapat ketika berdiskusi

i. 10 siswa menyelesaikan soal tepat waktu

j. 20 siswa mencatat kesimpulan diskusi atau pembelajaran

Siklus II

Diperoleh data siswa

dengan kategori aktivitas:

Tinggi : 68.57%

Sedang : 11.43 %

Rendah : 20 %

Siklus II

Dari 10 indikator diperoleh:

a. 33 siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.

b. 20 siswa aktif bertanya kepada guru bila ada materi yang

tidak mengerti.

c. 20 siswa menjawab pertanyaan dari guru

d. 25 siswa mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru.

e. 8 siswa aktif mempresentasikan hasil diskusinya tanpa

ditunjuk oleh guru.

f. 22 siswa mengerjakan soal dengan baik dan benar

g. 28 siswa aktif bekerjasama dengan kelompokdalam

menyelesaikan masalah

h. 4 siswa mengemukakan pendapat ketika berdiskusi

i. 24 siswa menyelesaikan soal tepat waktu

j. 33 siswa mencatat kesimpulan diskusi atau pembelajaran

Kesimpulan : Dengan melihat hasil data angket aktivitas dan hasil lembar observasi, di

siklus I aktivitas belajar siswa belum begitu baik, di siklus II aktivitas sudah

menunjukkan peningkatan di sebagian besar indikatornya.

Jadi terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan dan peningkatan aktivitas

belajar siswa di siklus I dan siklus II. Di siklus II hampir seluruh siswa

memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Pada aktivitas kelima yaitu siswa

aktif mempresentasikan hasil diskusi sebenarnya sebagian besar kelompok saling

berebut untuk mempresentasikan, tetapi karena mengingat waktu yang tidak

banyak dan perebutan itu menimbulkan kegaduhan akhirnya hanya 4 kelompok

yang mempresentasikan.

Data hasil pengisian angket aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

juga selalu mengalami peningkatan. Rekapitulasi hasil distribusi angket aktivitas

belajar siswa disediakan dapat dilihat dalam Lampiran 3.14.

Berikut tabel hasil pengisian angket aktivitas belajar siswa disetiap siklus.

Tabel 4.12. Rekapitulasi Hasil Pengisian Angket Aktivitas Belajar Siswa

Kategori

Aktivitas

Belajar

Siswa

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa

Prosentase

(%)

Jumlah

siswa

Prosentase

(%)

Jumlah

siswa

Prosentase

(%)

Tinggi 11 32,35 17 48,57 24 68,57

Sedang 12 35,29 8 22,86 4 11,43

Rendah 11 32,35 10 28,57 7 20

Dari tabel di atas dapat dilihat perubahan prosentase aktivitas belajar

siswa di setiap tindakan. Untuk siswa dengan kategori aktivitas belajar tinggi

selalu mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Dari tindakan pra siklus siswa

dengan kategori aktivitas belajar tinggi sebanyak 11 siswa atau 32,35%, setelah

diadakan tindakan siklus I meningkat menjadi 17 siswa atau 48,57% dan di siklus

II siswa dengan aktivitas belajar tinggi meningkat menjadi 24 siswa atau 68,57%.

Pada siklus I siswa dengan aktivitas belajar rendah sebanyak 10 siswa

atau 28,57% dan siswa dengan aktivitas belajar sedang sebanyak 8 siswa atau

22,86%. Di siklus II hal tersebut mengalami penurunan yaitu ada 7 siswa atau

20% dengan aktivitas belajar rendah dan siswa dengan aktivitas belajar sedang

sebanyak 4 siswa atau 11,43%.

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Dari hasil analisis siklus II jika dilihat secara keseluruhan, siswa

mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan siklus I. Hal

ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini, dimana jumlah siswa bertambah di

kategori aktivitas belajar tinggi dan mengalami penurunan pada kategori aktivitas

belajar sedang dan rendah.

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa

3. Ketuntasan Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dalam penelitian ini dapat dianalisis ketercapaian KKM.

Rekapitulasi data hasil tes dapat dilihat dalam Lampiran 3.15.

Dari hasil tes tersebut dapat dibuat tabel prosentase ketercapaian KKM.

Tabel 4.13. Rekapitulasi Ketercapaian KKM Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar Pra siklus Siklus I Siklus II

≥ KKM 48,57% 74,29% 85,71%

< KKM 51,43% 25,71% 14,29%

Rata-rata Kelas 56,83 73,63 75,17

Nilai Maksimum 81 94 100

Nilai Minimum 13 28 48

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, rata-rata hasil tes awal siswa adalah 56,83

dengan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 17 orang atau

prosentase mencapai 48,57%. Pada siklus I, siswa yang mencapai KKM

sebanyak 26 siswa atau prosentase mencapai 74,29% dengan nilai rata-rata kelas

73,63. Nilai rata-rata ini meningkat dibanding dengan rata-rata nilai tes

kemampuan awal siswa.

Hasil analisis tes akhir siklus II ketuntasan yang dicapai siswa sebesar

85,71% atau sebanyak 30 siswa mendapatkan nilai tes di atas KKM dengan nilai

rata-rata kelasnya 75,17. Jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada

pelaksanaan siklus I dapat dikatakan bahwa tingkat ketuntasan dan nilai rata-rata

kelas pada siklus II ini meningkat.

Adapun peningkatan ketercapaian KKM dalam pokok bahasan teorema

Pythagoras dapat dilihat pada gambar berikut.

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

Pra Siklus Siklus I Siklus IIpro

sen

tase

ket

erca

paia

n K

KM

Tindakan

Diagram Perkembangan Ketercapaian KKM

≥ KKM

< KKM

Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Ketercapaian KKM

Dari tabel 4.13 diperoleh juga perbandingan nilai rata-rata tes di setiap

siklusnya yang selalu mengalami peningkatan.

Adapun peningkatan rata-rata hasil tes akhir di setiap siklus dalam pokok

bahasan teorema Pythagoras dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Gambar 4.3. Diagram peningkatan nilai rata-rata

D. Pembahasan

Jawaban terhadap permasalahan penelitian atau perumusan masalah

berdasarkan analisis data kualitatif hasil penelitian dari kerja kolaborasi antara

peneliti dan praktisi pendidikan. Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa

permasalahan yang telah dirumuskan di awal, yaitu:

Permasalahan I : Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

dengan pendekatan PAIKEM?

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,

pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM, guru dan siswa berusaha menjadi aktif, inovatif, kreatif, dan efektif

agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan. Di setiap pertemuan guru selalu

menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa serta menyampaikan tujuan

pembelajaran. Di awal kegiatan inti guru sedikit memberikan presentasi materi

secara sekilas. Setelah itu siswa diatur untuk aktif belajar secara individu

mengenai materi tersebut, berinovatif dan efektif dalam mempelajari dan

menyelesaikan tugasnya sendiri. Jika dirasa waktunya sudah cukup guru meminta

siswa untuk bergabung dengan kelompoknya dan saling aktif berdiskusi tentang

materi yang telah dipelajari secara individu tadi, kreatif dalam menyelesaikan

tugas dan menggunakan alat peraga. Guru selalu memotivasi dan memantau

jalannya belajar siswa, guru selalu memberikan kesempatan sebanyak mungkin

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

untuk siswa bertanya apabila ada hal yang belum paham dan mengemukakan

pendapatnya. Setelah diskusi selesai setiap kelompok diberikan kesempatan yang

sama untuk mempresentasikan dan mengkomunikasikan dengan efektif hasil

diskusi.

Pada saat pembelajaran, siswa dibimbing untuk melakukan kegiatan-

kegiatan yang sesuai dengan langkah kerja penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM. Dari analisis hasil penelitian

dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan siswa mampu melaksanakan

langkah-langkah pembelajaran dengan baik. Secara umum pada tahap Thinking,

baik siklus I maupun siklus II sebagian besar siswa sudah mampu belajar secara

individu dengan baik dan tertib. Sebagian besar siswa sudah mulai mudah diatur,

suasana kelas lebih kondusif dan keramaian mulai berkurang. Begitu juga dengan

langkah pairing dan sharing. Sebagian besar siswa sudah mampu

melaksanakannya. Hanya saja dalam ketiga tahap tersebut belum sepenuhnya

berjalan dengan pendekatan PAIKEM yaitu masih ada saja siswa yang belum bisa

aktif selama pembelajaran. Unsur inovatif juga belum sepenuhnya dilakukan,

dalam hal ini sebagian besar siswa belum mampu menyelesaikan soal dengan cara

mereka sendiri. Guru sengaja tidak berinovatif menggunakan perangkat teknologi

seperti komputer atau powerpoint dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan

guru menghindari kegaduhan yang akan terjadi apabila siswa diajak belajar

dengan media powerpoint karena mereka jarang belajar dengan media tersebut

sehingga dipikirkan mereka akan lebih asyik memperhatikan bentuk tampilan

powerpoint bukan isinya, selain itu jika menggunakan teknologi komputer akan

menghabiskan waktu baik waktu untuk pindah tempat belajar ke laboratorium

maupun waktu pemasangan alat.

Adapun pada unsur efektif dapat terlihat pada tahap thinking siswa

efektif mempelajari materi dengan baik, dan dengan diskusi bersama teman

kelompoknya siswa dapat bertukar pikiran yang memungkinkan siswa

mendapatkan pengalaman baru, dengan adanya tahap sharing siswa dapat melatih

keberaniannya untuk belajar berkomunikasi menjelaskan kepada siswa-siswa

yang lain, penguasaan materi sangat diperlukan pada tahap sharing agar

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

penyampaiannya dapat membuat siswa yang lain paham. Sementara itu pada

unsur kreatif, siswa terlihat antusias dalam kegiatan penggunaan alat peraga

maupun menyelesaikan permainan yang disediakan guru.

Dari tahap-tahap dan unsur-unsur yang dilakukan tersebut cukup dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Mulai dari keadaan kelas yang

sedikit berubah baik dengan pola posisi tempat duduk siswa, teman sebangku

mereka, dan adanya pojok baca yang merupakan pajangan dari hasil karya mereka

sehingga siswa merasa dihargai dan mereka menjadi bersemangat belajar. Dengan

adanya sikap guru yang tidak keras atau tidak galak membuat siswa merasa

nyaman dalam belajar dan tidak merasa takut dihukum atau disepelekan.

Permasalahan II : Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM dapat meningkatkan aktivitas siswa

dalam belajar matematika pada pokok bahasan Teorema

Pythagoras?

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa

mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Dari tindakan pra siklus siswa dengan

kategori aktivitas belajar tinggi sebanyak 11 siswa atau 32,35%, setelah diadakan

tindakan siklus I meningkat menjadi 17 siswa atau 48,57% dan di siklus II siswa

dengan aktivitas belajar tinggi meningkat menjadi 24 siswa atau 68,57%.

Tindakan yang diberikan pada penelitian ini dikatakan berhasil apabila

setidaknya 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar

mencapai kategori aktivitas belajar tinggi. Karena tindakan pada siklus I belum

berhasil, maka dilakukan perbaikan pada kegiatan pembelajaran yang didasarkan

pada hasil refleksi. Perbaikan dilakukan dalam hal pembagian waktu dan

pembagian skenario pembelajarannya. Meskipun demikian, aktivitas belajar siswa

meningkat jika dibandingkan dengan aktivitas belajar sebelum dikenai tindakan.

Dari hasil pengisian angket aktivitas belajar siswa siklus II, dapat

diketahui bahwa 68,57% siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi. Meskipun

hal tersebut mengalami peningkatan dibanding siklus I, tetapi berdasarkan

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

indikator keberhasilan, hasil aktivitas belajar siswa belum berada pada taraf

keberhasilan minimal,atau dapat dikatakan bahwa tindakan pada siklus II ini

belum berhasil. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

a) Sikap guru yang kurang tegas dalam menghadapi siswa yang kurang aktif atau

ramai dan tidak memperhatikan, sehingga siswa tidak jera dan masih

mengulangi tindakan tersebut.

b) Siswa kurang menghormati atau menghargai keberadaan guru, sehingga siswa

cenderung agak bersikap berani pada guru.

c) Pada saat pembelajaran, setiap siswa menuntut banyak perhatian guru untuk

menyelesaikan tugasnya dan guru tidak dapat bertindak sesuai keinginan

siswa yang harus mengajari setiap individu sampai jelas karena guru hanya

bertindak sebagai fasilitator. Hal ini menimbulkan sikap siswa merasa kurang

berminat mengikuti pembelajaran.

d) Pada dasarnya karakteristik siswa itu berbeda-beda mungkin ada siswa pandai

tapi dia lebih pendiam dan lebih cepat paham dalam mempelajari materi

pelajaran, mungkin ada juga siswa yang kurang pandai dalam memahami

materi tapi dia bersikap aktif dan berani.

e) Faktor kejujuran siswa dalam mengisi angket.

Permasalahan III : Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan

pendekatan PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dalam belajar matematika pada pokok bahasan

Teorema Pythagoras?

Hasil belajar siswa didapat dari nilai tes akhir siklus yang diberikan oleh

guru. Pada penelitian tindakan kelas ini jumlah siswa yang mendapat nilai diatas

KKM selalu meningkat disetiap siklusnya. Hal ini terlihat dari data dalam tabel

4.11.

Di awal sebelum adanya tindakan nilai rata-rata hasil tes siswa adalah

56,83, setelah adanya tindakan di siklus I rata-rata hasil belajar siswa meningkat

menjadi 73,63, dan siklus II menjadi 75,17. Prosentase jumlah siswa yang

mendapat nilai diatas KKM juga meningkat secara signifikan, dari hasil tes awal

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

pembelajaran sebelum adanya tindakan penelitian ini, siswa yang mendapat nilai

diatas KKM sebanyak 17 orang atau prosentase mencapai 48,57%. Pada siklus I

sebanyak 26 siswa atau prosentase mencapai 74,29% dan diakhir siklus II tingkat

ketuntasan yang dicapai siswa sebesar 85,71% atau sebanyak 30 siswa.

Dengan demikian, dari pembahasan di atas dapat disimpulkan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pembentukan kelompok secara

heterogen baik dari kemampuan akademis, aktivitas belajar, jenis kelamin, dan

lain-lain pada pembelajaran kooperatif tipe TPS mampu membuat siswa bisa lebih

saling berinteraksi, berdiskusi dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas

bersama dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi setiap individu dalam

kelompok sehingga siswa menjadi aktif dan hasil belajar siswa meningkat.

1. Temuan Lain

Dari hasil analisis dapat dilihat kecenderungan bahwa siswa yang

memiliki aktivitas belajar tinggi, tingkat keberhasilannya atau hasil tesnya

meningkat. Begitu juga sebaliknya, siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah

tingkat keberhasilannya tetap ataupun turun. Namun demikian, ada siswa yang

memiliki aktivitas tinggi tetapi tingkat keberhasilannya turun dan ada juga siswa

yang memiliki aktivitas belajar rendah tetapi tingkat keberhasilannya meningkat.

Hal ini cukup menarik untuk dipelajari lebih lanjut tentang kaitan antara

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM

pada pokok bahasan teorema Pythagoras, apakah penerapan pendekatan ini hanya

baik diterapkan untuk siswa dengan kriteria-kriteria tertentu.

Temuan lain yang juga perlu diperhatikan adalah kecenderungan siswa

untuk memahami konsep yang diperoleh. Dengan menggunakan LKS yang isinya

sudah cukup baik untuk mengarahkan siswa menemukan sendiri konsep atau

rumus yang diperlukan dengan tujuan agar siswa tidak menghafal tetapi

memahami apa yang diperolehnya. Pada kenyataanya siswa dapat mengikuti

proses penemuan konsep, tetapi selalu menghafal konsep akhir yang ditemukan,

seolah melupakan proses untuk memperoleh konsep tersebut. Akibatnya siswa

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

tidak dapat menerapkan konsep yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan

yang diberikan. Ketika siswa diminta untuk menyebutkan rumus teorema

Pythagoras misalnya, siswa dapat menyebutkan dengan benar. Tetapi siswa masih

merasa bingung menggunakan rumus tersebut pada pola gambar dan dengan

notasi yang berbeda.

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan rangkaian putaran kegiatan penelitian tindakan kelas yang

telah dilakukan terlihat adanya perubahan yang merupakan hasil penelitian dalam

rangkaian usaha peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran

matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM. Bertitik tolak dari tindakan yang telah dilaksanakan pada penelitian

ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM (a) Guru menyampaikan apersepsi, tujuan dan motivasi dengan

tanya jawab dan peragaan siswa, suasana kelas dibuat berbeda dari biasanya.

(b) Guru aktif menyampaikan materi melalui demonstrasi, atau tanya jawab.

Siswa dengan aktif menyimak. (c) Siswa dibagi dalam kelompok dengan

anggota 2 orang. Setiap siswa diberi lembar kerja yang berisi permasalahan

untuk dipelajari dan dikerjakan secara individu selama beberapa waktu

(Think). (d) Hasil dari belajar individu tersebut kemudian didiskusikan

dengan kelompoknya (Pair). Guru dan Siswa aktif dan kreatif menggunakan

alat peraga dan lingkungan sekitar sebagai media untuk membantu siswa

memahami materi pelajaran. Guru berusaha menciptakan proses

pembelajaran yang efektif, mendorong, memantau dan memotivasi siswa

untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran, siswa berusaha aktif diskusi

dengan teman kelompoknya. (e) Siswa menguasai kompetensi dengan baik

dan aktif berlatih mengkomunikasikan/ mempresentasikan hasil diskusinya di

depan teman-temannya (Share). (f) Guru memberikan penghargaan dan

memajang hasil diskusi siswa di dinding kelas untuk menambah semangat

belajar dan membuat kelas menarik.

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan

PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dari hasil tes yang telah

dilakukan tingkat ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan, pada

kondisi awal (Pra siklus) siswa yang mendapat nilai di atas KKM (> 67) yaitu

17 siswa atau 48,57% dan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (< 67)

sebanyak 18 siswa atau sebesar 51,43%. Setelah adanya tindakan pada siklus

I sebanyak 26 siswa atau 74,29% siswa mendapat nilai di atas KKM dan 9

siswa atau 25,71% mendapat nilai di bawah KKM. Sedangkan pada siklus II

sebanyak 30 siswa atau 85,71% siswa mendapat nilai di atas KKM dan 5

siswa atau 14,29% siswa mendapat nilai di bawah KKM.

3. Pelaksanaan pembelajaran matematika melalui model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa. Secara kuantitatif, peningkatan aktivitas belajar siswa

terlihat dari adanya peningkatan hasil rata-rata prosentase angket aktivitas

belajar siswa yaitu dari tindakan pra siklus siswa dengan kategori aktivitas

belajar tinggi sebesar 32,35%, setelah diadakan tindakan siklus I meningkat

menjadi 48,57% dan di siklus II siswa dengan aktivitas belajar tinggi

meningkat menjadi 68,57%. Aktivitas belajar sedang dari tindakan pra siklus

prosentasenya sebesar 35,29% setelah adanya tindakan di siklus I mengalami

penurunan menjadi 22,86% dan di siklus II menurun menjadi 11,43%.

Aktivitas belajar rendah di tindakan pra siklus sebesar 32,35%, di akhir siklus

I mengalami penurunan menjadi 28,57% dan setelah tindakan di siklus II

menurun menjadi 20%.

B. IMPLIKASI

Secara teoritis, hasil penelitian ini mendukung keberadaan pendapat

yang menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan salah satu komponen

penting yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM. terlihat

mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai dasar pengembangan penelitian selanjutnya dan dapat

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

digunakan untuk mengadakan upaya bersama antara guru, orang tua dan siswa

serta pihak sekolah lainnya agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan

kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa secara maksimal.

Secara praktis berdasarkan hasil penelitian, guru lebih memberikan

permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang dapat

mendorong siswa untuk memahami suatu konsep untuk meningkatkan aktivitas

belajar siswa. Agar materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dan

dipahami siswa dengan baik maka guru harus lebih berusaha memperbaiki

tindakan dalam mengajar, menguasai materi pembelajaran yang disampaikan, dan

tepat dalam menggunakan strategi pembelajaran serta bersikap tegas terhadap

siswa.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS dengan pendekatan PAIKEM di SMP kelas VIII materi

teorema Pythagoras dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Kepada Siswa

a. Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran atau

meningkatkan aktivitas belajar dalam pembelajaran, selalu mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan guru dan meningkatkan usaha belajar sehingga

dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

b. Siswa hendaknya memahami pentingnya interaksi dengan orang lain

dalam kegiatan belajar kelompok sehingga dapat menumbuhkan sikap

keberanian dalam menyampaikan pendapat, jawaban, atau pertanyaan

dan secara tidak langsung dapat membantu menyelesaikan permasalahan

anggota lain di kelompoknya selama proses pembelajaran sehingga siswa

mampu mengaktualisasi potensinya secara maksimal.

2. Kepada Guru

a. Guru hendaknya dapat menyajikan dan menggunakan pembelajaran

dengan pendekatan PAIKEM dalam pembelajaran kooperatif tipe TPS

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF · PDF filePENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK ... (TPS) DENGAN PENDEKATAN PAIKEM UNTUK ... Langkah-langkah penerapan model pembelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa.

b. Guru diharapkan dapat mengelola kelas dengan efektif dan inovatif dalam

setiap perkembangan pendidikan.

c. Guru dalam mengajar hendaknya berperan sebagai fasilitator yang baik,

harus lebih melibatkan siswa dengan agar siswa merasa lebih dihargai dan

diperhatikan sehingga akan meningkatkan aktivitas belajar siswa.

d. Guru hendaknya bervariasi dalam penggunaan model pembelajaran

sehingga ketika menyampaikan materi ajar siswa tidak merasa jenuh dan

dapat dengan mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan.

3. Kepada Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah hendaknya menghimbau kepada guru agar guru mau

menerapkan dan menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat

membangkitkan keaktifan siswa dalam belajar. Selain itu seorang kepala

sekolah juga harus menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung

kelancaran proses belajar mengajar.

b. Kepala sekolah dapat melaksanakan pemantauan proses pembelajaran di

kelas. Hal ini digunakan untuk mengetahui situasi pembelajaran kelas dan

masalah-masalah yang muncul dari masing-masing kelas dan berusaha

mengatasi permasalahan tersebut tentunya bekerja sama dengan guru.