87
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 06 METRO BARAT (Skripsi) Oleh LIA WAHIDAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMGAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 06METRO BARAT

(Skripsi)

Oleh

LIA WAHIDAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMGAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 06METRO BARAT

Oleh

LIA WAHIDAH

Masalah penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SDNegeri 06 Metro Barat. Terdapat 15 orang siswa (58%) dari 26 orang siswa yangbelum tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelas 53,89. Tujuan penelitian iniadalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournamentuntuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Jenis penelitian ini adalah PenelitianTindakan Kelas (PTK) dengan tahapan setiap siklus yaitu perencanaan,pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan teknik nontes dan tes. Alat pengumpul data menggunakan lembar observasi dan soal tes.Analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipeteam games tournament dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Hal ini dapatdilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 66,04 dengankategori “baik” meningkat pada siklus II menjadi 75,03 dengan kategori “baik”.Persentase ketuntasan hasil belajar klasikal siswa siklus I sebesar 46,15% dengankategori “sedang” meningkat pada siklus II menjadi 88,46% dengan kategori“sangat tinggi”

Kata kunci: hasil belajar, IPS, team games tournament.

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMGAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 06METRO BARAT

Oleh

LIA WAHIDAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu PendidikanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament
Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament
Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament
Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Desa Margosari Kelurahan

Jatiagung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu

pada tanggal 23 Maret 1994, sebagai anak pertama dari

tiga bersaudara, pasangan Bapak Rusman dan Ibu Sutirah.

Peneliti menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD

Negeri 1 Jatiagung, Kabupaten Pringsewu diselesaikan pada tahun 2006, Sekolah

Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 3 Pringsewu, Kabupaten Pringsewu

diselesaikan pada tahun 2009, dan menyelesaikan Pendidikan Sekolah Menengah

Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Pringsewu pada tahun 2012.

Pada tahun 2012, peneliti diterima sebagai mahasiswa Program Studi S1-

PGSD melalui Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN), Jurusan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

MOTO

Orang yang cerdas ialah yang mempersiapkan dirinya danberamal untuk kehidupan setelah kematian,sedang orang

yang lemah ialah yang mengikuti nafsunya(HR. Tarmidzi)

Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia dandiakhirat maka haruslah memiliki banyak ilmu

(HR. Ibnu Asakir)

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

i

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim…

Kupersembahkan karya ini sebagai rasa syukur kepada ALLAH SAW besertaRasulullah Muhammad SAW dan ucapan terima kasih serta rasa banggaku

kepada:

Ayahanda tercinta, Rusman dan ibunda tercintaSutirah

Yang sudah membesarkanku, mendidik, bekerja membanting tulang yang tiadaternilai harganya, dan selalu memberikan semangat untuk terus berjuang dalammenggapai cita-cita, yang tidak pernah lelah untuk selalu memberikan do’a, dan

nasihat.

Adikku tercinta Nur Laily Fatimah dan Rahmatul JanahYang selalu memberikan semangat, doa di setiap shalatnya untuk terus sabar

dan berjuang dalam menggapai cita-cita.

Semua sahabat dan teman seperjuangan PGSD UNILA angkatan 2012Yang selalu memberikan motivasi, senyum dan semangat untuk terus berjuang

dalam menyelesaikan studi ini.

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

ii

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena

atas ridha-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa

Kelas IV SD Negeri 06 Metro Barat” adalah salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan bantuan berbagai pihak, untuk itu

dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M. P., Rektor Universitas Lampung

yang akan mengesahkan gelar sarjana kami, sehingga peneliti termotivasi

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M. Hum., Dekan FKIP Universitas Lampung

yang akan mengesahkan skripsi ini sehingga peneliti termotivasi

menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M. Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah menyetujui

skripsi ini sehingga peneliti termotivasi menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M. Pd., Ketua Program Studi PGSD FKIP

Universitas Lampung yang telah memberikan izin pada pelaksanaan seminar

proposal sampai ujian.

5. Bapak Drs. Rapani, M. Pd., Koordinator Kampus B FKIP Universitas

Lampung yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses

penyusunan skripsi.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

iii

6. Bapak Drs. A Sudirman M. H., Dosen Pembahas yang telah memberikan

masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat bagi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Supriyadi, M. Pd., Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, kritik, saran, dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Drs. Siswantoro, M. Pd., Pembimbing Akademik dan Dosen

Pembimbing II yang telah bersedia untuk memberikan bimbingan, kritik,

saran, dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Karyawan PGSD Kampus B Metro, yang

telah membantu peneliti hingga skripsi ini selesai.

10. Bapak Jamaliuddin, S. Pd., Kepala SD Negeri 06 Metro Barat, serta dewan

guru dan staf administrasi yang telah memberikan saran, ilmu yang sangat

bermanfaat, dan membantu peneliti untuk melakukan penelitian hingga

penelitian selesai.

11. Ibu Djumatun, S.Pd. SD., Guru Kelas IV yang telah bersedia menjadi teman

sejawat dan telah membimbing, serta banyak memberikan masukan selama

penelitian.

12. Siswa-siswi kelas IV SD Negeri 06 Metro Barat semoga kalian menjadi anak

yang bertaqwa, cerdas, dan berprestasi.

13. Bapak Drs. KH Ali Qomarudin, MM. Al Hafidz, yang telah memberikan

nasehat, semangat, dan memberikan warna tersendiri selama di kota Metro

ini.

14. Sahabat tersayang, dan tak terlupakan Anida Luthfiana, Fika Dewi, Aliftya

Kharunnisa, Alif Via Sufianti, Feti Riantika, Fransiska Alpera, Fajar Rahayu

Ningwiasih. Terimakasih telah menjadi teman bertukar pendapat dan

memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Sahabat-sahabatku angkatan 2012 kelas A, Ria, Rindi, Mira, Ade, Anis, Apri,

Mawarti, Adinda, Debie, Dwi Novita, Dewi Utari, Dina Novelsa, Erna, Dina,

Astin, Elsa Destri, Fitria, Agata, Deni, Nasihin, Arif, Angga, Bayu, Ka Pian,

Wawan, Kiat, Bima, Faqih, Hasan, Beny, Andre, Dodo, Cecep yang selalu

memberikan kisah tersendiri dalam kebersamaan selama 4 tahun ini.

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

iv

16. Sahabat hati dan adik-adik tersayang Bayu Saputra, Bara Lesmana, Nikmatul

Masykuroh, yang selalu menemani, memberikan banyak masukan, semangat,

dan doa yang selalu dilantunkan, selama peneliti menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini mungkin masih terdapat kesalahan baik

dalam isi maupun tulisan, akan tetapi peneliti berharap skripsi yang sederhana ini

dapat memberikan manfaat.

Metro, Mei 2016

Peneliti

Lia Wahidah

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xi

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1B. Identifikasi Masalah ................................................................... 8C. Rumusan Masalah ...................................................................... 8D. Tujuan Penelitian........................................................................ 9E. Manfaat Penelitian...................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Belajar ........................................................................................ 11

1. Pengertian Belajar.................................................................. 112. Teori Belajar .......................................................................... 123. Hasil Belajar .......................................................................... 144. Pengertian Pembelajaran........................................................ 175. Kinerja Guru .......................................................................... 18

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................................... 201. Pengertian IPS........................................................................ 202. Tujuan Pembelajaran IPS....................................................... 213. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar....................................... 22

C. Model Pembelajaran ................................................................... 241. Pengertian Model Pembelajaran ............................................ 242. Macam-macam Model Pembelajaran .................................... 253. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif.......................... 264. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ........................................... 275. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif ..................................... 28

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) 291. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT......... 292. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Tipe TGT.. 293. Langkah-langkah pembelajaran TGT .................................... 31

E. Penelitian yang Relevan ............................................................. 34F. Kerangka Pikir Penelitian........................................................... 35G. Hipotesis tindakan ...................................................................... 37

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

vi

BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian ...................................................................... 38B. Prosedur Penelitian ................................................................ 39C. Setting Penelitian ................................................................... 40

1. Tempat Penelitian ............................................................ 402. Waktu Penelitian.............................................................. 403. Subjek Penelitian ............................................................. 40

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ....................................... 401. Teknik Pengumpul Data .................................................. 402. Alat Pengumpulan Data ................................................... 41

E. Teknik Analisis Data............................................................... 471. Analisis Data Kualitatif ................................................... 472. Analisis Data Kuantitatif ................................................. 51

F. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ......................... 53G. Indikator Keberhasilan............................................................ 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ....................................................................... 63

1. Profil Sekolah .................................................................. 632. Pelaksanaan Kegiatan ..................................................... 643. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil Penelitian Siklus I........ 65

a. Perencanaan ............................................................... 65b. Pelaksanaan Tindakan................................................ 66c. Pengamatan ............................................................... 78d. Refleksi ..................................................................... 97e. Saran Perbaikan ......................................................... 98

4. Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil Penelitian Siklus II ...... 99a. Perencanaan ............................................................... 99b. Pelaksanaan Tindakan................................................ 100c. Pengamatan ............................................................... 112d. Refleksi ..................................................................... 130

B. Pembahasan............................................................................. 1311. Kinerja Guru .................................................................... 1312. Hasil Belajar .................................................................... 134

a. Afektif ......................... .............................................. 134b. Psikomotor .................. .............................................. 135c. Kognitif ....................... .............................................. 137d. Rekapitulasi hasil belajar ........................................... 138

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ............................................................................ 141B. Saran ...................................................................................... 141

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 143

LAMPIRAN................................................................................................ 146

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. 1 Data Nilai Ujian Tengah (UTS) semester genap siswa kelas IV

pada mata pelajaran IPS..................................................................... 5

3. 1 Indikator penilaian kinerja guru ......................................................... 42

3. 2 Rubrik penilaian kinerja guru............................................................. 43

3. 3 Indikator hasil belajar afektif siswa ................................................... 43

3. 4 Rubrik penilaian hasil belajar afektif siswa ....................................... 44

3. 5 Indikator hasil belajar psikomotor siswa ............................................ 45

3. 6 Rubrik penilaian hasil belajar psikomotor siswa ............................... 45

3. 7 Kisi-kisi soal formatif IPS................................................................. 46

3. 8 Kategori kinerja guru berdasarkan pemerolehan nilai ....................... 48

3. 9 Kategori hasil belajar afektif siswa .................................................... 49

3. 10 Kategori persentase hasil belajar afektif secara klasikal.................. 50

3. 11 Kategori hasil belajar psikomotor siswa .......................................... 50

3. 12 Kategori persentase hasil belajar psikomotor secara klasikal .......... 51

3. 13 Kategori hasil belajar kognitif siswa................................................ 52

3. 14 Kategori persentase ketuntasan belajar kognitif siswa..................... 52

4. 1 Penilaian kinerja guru siklus I pertemuan 1........................................ 79

4. 2 Penilaian kinerja guru siklus I pertemuan 2........................................ 81

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

viii

4. 3 Rekapitulasi nilai kinerja guru siklus I................................................ 83

4. 4 Hasil belajar afektif siklus I pertemuan 1 ........................................... 84

4. 5 Hasil belajar afektif siklus I pertemuan 2 ........................................... 86

4. 6 Rekapitulasi nilai belajar afektif siswa siklus I................................... 88

4. 7 Hasil belajar psikomotor siklus I pertemuan 1.................................... 89

4. 8 Hasil belajar psikomotor siklus I pertemuan 2.................................... 91

4. 9 Rekapitulasi nilai belajar psikomotor siswa siklus I ........................... 94

4. 10 Hasil belajar kognitif siswa siklus I .................................................. 95

4. 11 Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I............................................. 96

4. 12 Penilaian kinerja guru pertemuan 1 siklus II...................................... 113

4. 13 Penilaian kinerja guru pertemuan 2 siklus II...................................... 115

4. 14 Rekapitulasi nilai kinerja guru siklus II ............................................. 116

4. 15 Hasil belajar afektif siklus II pertemuan 1 ......................................... 117

4. 16 Hasil belajar afektif siklus II pertemuan 2 ......................................... 119

4. 17 Rekapitulasi nilai belajar afektif siswa siklus II ................................ 121

4. 18 Hasil belajar psikomotor siklus II pertemuan 1 ................................. 122

4. 19 Hasil belajar psikomotor siklus II pertemuan 2 ................................. 125

4. 20 Rekapitulasi nilai belajar psikomotor siswa siklus II......................... 127

4. 21 Hasil belajar kognitif siklus II ........................................................... 128

4. 22 Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus II ........................................... 129

4. 23 Rekapitulasi nilai kinerja guru ........................................................... 132

4. 24 Rekapitulasi nilai afektif siswa .......................................................... 134

4. 25 Rekapitulasi nilai pskomotor siswa.................................................... 136

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

ix

4. 26 Rekapitulasi nilai kognitif siswa ........................................................ 137

4. 27 Rekapitulasi hasil belajar siswa ......................................................... 139

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2. 1 Kerangka pikir...................................................................................... 36

3. 1 Alur siklus PTK ................................................................................... 39

4. 1 Grafik peningkatan kinerja guru dari siklus I ke siklus II.................... 133

4. 2 Grafik peningkatan hasil belajar sikap siswa dari siklus I

ke siklus II ............................................................................................ 135

4. 3 Grafik peningkatan hasil belajar psikomotor siswa dari siklus I

ke siklus II ............................................................................................ 137

4. 4 Grafik peningkatan hasil belajar kognitif siswa dari siklus I

ke siklus II ............................................................................................ 138

4. 5 Grafik peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II........ 139

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. SURAT-SURAT PENELITIAN1. Penelitian pendahuluan dari Fakultas.............................................. 1462. Izin penelitian dari Fakultas ............................................................ 1473. Keterangan penelitian dari Fakultas................................................ 1484. Izin penelitian dari SD .................................................................... 1495. Surat pernyataan teman sejawat ...................................................... 1506. Keterangan telah melaksanakan penelitian dari SD........................ 151

B. PERANGKAT PEMBELAJARAN1. Pemetaan siklus I............................................................................. 1522. Silabus siklus I ................................................................................ 1553. RPP siklus I ..................................................................................... 1584. Pemetaan siklus II ........................................................................... 1635. Silabus siklus II ............................................................................... 1666. RPP siklus II.................................................................................... 170

C. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (IPKG)1. IPKG pertemuan 1 siklus I.............................................................. 1752. IPKG pertemuan 2 siklus I.............................................................. 1773. IPKG pertemuan 1 siklus II ............................................................ 1794. IPKG pertemuan 2 siklus II ............................................................ 181

D. AFEKTIF SISWA1. Nilai hasil belajar afektif siswa pertemuan 1 siklus I ..................... 1832. Nilai hasil belajar afektif siswa pertemuan 2 siklus I ..................... 1843. Nilai hasil belajar afektif siswa pertemuan 1 siklus II .................... 1854. Nilai hasil belajar afektif siswa pertemuan 2 siklus II .................... 186

E. PSIKOMOTOR SISWA1. Nilai hasil belajar psikomotor siswa pertemuan 1 siklus I.............. 1872. Nilai hasil belajar psikomotor siswa pertemuan 2 siklus I.............. 1883. Nilai hasil belajar psikomotor siswa pertemuan 1 siklus II ............ 1894. Nilai hasil belajar psikomotor siswa pertemuan 2 siklus II ............ 190

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

xii

Lampiran Halaman

F. KOGNITIF SISWA1. Tes formatif siklus I ........................................................................ 1912. Tes formatif siklus II....................................................................... 197

G. LEMBAR KERJA KELOMPOK1. LKK siklus I.................................................................................... 2032. LKK siklus II .................................................................................. 209

H. DOKUMENTASI1. Dokumentasi siklus I....................................................................... 2142. Dokumentasi siklus II ..................................................................... 218

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah upaya untuk menjembatani antara kondisi objektif

yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi. Pendidikan adalah

salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Kemajuan suatu bangsa

hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya

peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat meningkatkan harkat dan

martabat manusia.

Undang-undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 pasal 1 tentang SistemPendidikan Nasional (sisdiknas) menyatakan bahwa, pendidikanadalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan Undang–undang Sisdiknas tersebut, diharapkan

pendidikan dapat berfungsi secara optimal sebagai wahana utama dalam

membangun karakter bangsa yang dapat mewujudkan proses berkembangnya

kualitas pribadi siswa sebagai generasi penerus bangsa dimasa depan.

Pembentukan pribadi siswa yang berkualitas dapat diwujudkan melalui

pendidikan. Tujuan pendidikan adalah memberikan bekal kemampuan,

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

2

pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa serta

mengembangkan potensi siswa agar menjadi pribadi yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan diwujudkan melalui

suatu proses pembelajaran. Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan Pasal 19 Ayat 1, bahwa proses pembelajaran pada

satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang telah

ditetapkan.

Kurikulum merupakan niat dan harapan yang dituangkan kedalam

bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan oleh para

pendidik di sekolah, sedangkan pelaksanaanya adalah proses belajar

mengajar, dan yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan

peserta didik. Kurikulum yang diterapkan di SD Negeri 06 Metro Barat

adalah kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kurikulum

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum KTSP memaparkan bahwa

mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu

dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam

kehidupan di masyarakat. Dijelaskan dalam Undang-undang RI nomor 20

Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pada pasal 37 ayat 1 menyatakan bahwa

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

3

kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : (a) pendidikan

agama, (b) pendidikan kewarganegaraan, (c) bahasa, (d) matematika, (e) ilmu

pengetahuan alam, (f) ilmu pengetahun sosial, (g) seni dan budaya, (h)

pendidikan jasmani dan olah raga, (i) keterampilan, dan (j) muatan lokal.

Berdasarkan muatan kurikulum bersebut, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari pada jenjang

sekolah dasar.

Susanto, (2013: 137) Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat

dengan IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu

sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara

ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam

kepada siswa, khususnya tingkat dasar dan menengah. Ilmu pengetahuan

sosial mengkaji tentang aktivitas dan kehidupan sosial manusia dalam

berbagai aspek. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

menyatakan bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa mempunyai

kemampuan sebagai berikut, yaitu (1) Mengenal konsep yang berkaitan

dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya (2) Memiliki kemampuan

dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan

masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari (3) Memiliki

komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan (4)

Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, global.

Pembelajaran IPS dilaksanankan untuk membina pengetahuan siswa

tentang pengalaman manusia dalam kehidupan masyarakat, membantu siswa

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

4

mengembangkan keterampilan untuk mencari dan memngelola informasi,

mengembangkan nilai demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat dan

memberi kesempatan pada siswa untuk berperan serta dalam kehidupan

sosial. Pembelajaran IPS bersumber dari lingkungan dan kehidupan sehari-

hari. Melalui pembelajaran IPS siswa dapat mempelajari prilaku sosial yang

terjadi dalam masyarakat sehingga siswa terampil dalam bersosialisasi dan

mampu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di lingkungan

sekitarnya. Penekanan pembelajaran IPS di SD tidak hanya sekedar memberi

siswa konsep yang bersifat hafalan saja, namun membekali siswa untuk ikut

serta dalam hidup bermasyarakat.

Bruner (Sapriya 2007: 38) menjelaskan bahwa terdapat tiga prinsippembelajaran IPS di SD, yaitu (a) pembelajaran harus berhubungandengan pengalaman serta konteks lingkungan sehingga dapatmendorong mereka untuk belajar, (b) pembelajaran harus terstruktursehingga siswa belajar dari hal-hal mudah kepada hal-hal yang sulit,dan (c) pembelajaran harus disusun sedemikian rupa sehinggamemungkinkan siswa dapat melakukan eksplorasi sendiri dalammengkonstruksi pengetahuannya.

Berdasarkan hal tersebut, IPS memiliki peran dan kontribusi yang

cukup besar terhadap perkembangan siswa, oleh sebab itu pembelajaran IPS

harus dilaksanakan secara optimal agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan

menjadikan siswa siap berperan aktif dalam asyarakat.

Berdasarkan hasil observasi awal melalui dokumentasi dan

wawancara di kelas IV SD Negeri 6 Metro Barat diperoleh informasi bahwa

hasil belajar IPS masih rendah, sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

5

Tabel 1.1 Data nilai Ujian Tengah Semester (UTS) Ganjil siswa kelas IVpada mata pelajaran IPS.

No. KKMNilai

rata-rataKeterangan Frekuensi

Jumlahnilai

Persentasekelas (%)

166 53,89

Jumlah siswatuntas

11 756,50 42, 39

2Jumlah siswabelum tuntas

15 644, 75 57,61

Jumlah 26 1401, 25 100Sumber: Dokumentasi data UTS

Berdasarkan tabel 1.1 di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata kelas

yang diperoleh siswa adalah 53,89. Dari 26 orang hanya 11 orang atau

42,39% yang telah tuntas belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang telah ditentukan yaitu 66, dan sebanyak 15 orang atau 57,61% belum

tuntas belajar dan mencapai KKM. Merujuk pada data tersebut, maka hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 6 Metro Barat

belum dikatakan berhasil. Mulyasa (2013: 131) yang menyebutkan bahwa

suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila sekurang-kurangnya 75% dari

seluruh siswa di kelas telah mencapai KKM.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru kelas IV

SD Negeri 6 Metro Barat lebih lanjut peneliti memperoleh informasi bahwa

penyebab dari permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran yaitu (1) guru

belum optimal dalam menerapkan model atau metode pembelajaran

khususnya model pembelajaran TGT, (2) siswa juga belum terbiasa

bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Hal

ini diindikasikan dengan pembelajaran masih berpusat pada guru, selama

pembelajaran siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, kemudian

dilanjutkan dengan pemberian tugas untuk mengerjakan soal-soal yang ada di

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

6

buku pelajaran sesuai perintah guru, (3) pada saat pembelajaran berlangsung

sebagian siswa terlihat pasif, hal ini ditunjukan dengan adanya siswa yang

masih malu-malu, takut, dan ragu dalam bertanya dan hanya sedikit siswa

yang menjawab pertanyaan guru, siswa cenderung melaksanakan apa yang

diperintahkan guru saja. Beberapa siswa juga tidak memperhatikan penjelasan

guru dan sering membuat kegaduhan karena bosan dengan pembelajaran, (4)

penyampaian materi masih terpaku pada satu sumber belajar yaitu buku

materi ajar saja.

Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, guru dituntut

agar memilih model yang sesuai untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya

adalah dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan

salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam rangka

menunjang proses belajar. Melalui pembelajaran kooperatif siswa lebih

banyak berinteraksi dengan temannya seperti bertanya dan saling

menanggapi, hal tersebut dapat melatih mental siswa untuk hidup bersama

dan berdampingan, menekan kepentingan individu dan mengutamakan

kepentingan kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan proses belajar

dalam kelompok–kelompok kecil yang bekerjasama sebagai satu tim untuk

memecahkan masalah. Slavin (2005:4) berpendapat bahwa dalam kelas

kooperatif, siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan

dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu

dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada

pembelajaran IPS adalah model pembelajaran kooperatif tipe team games

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

7

tournament. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan model

pembelajaran suatu bentuk pembelajaran yang dikemas dengan proses

permainan dan menitikberatkan pada keaktifan siswa, dengan menerapkan

TGT proses pembelajaran tidak menjadi monoton, siswa lebih aktiv dan

bersemangat dalam belajar serta melatih siswa untuk lebih percaya diri. Huda

(2013: 197) TGT merupakan salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang

dikembangkan oleh Slavin untuk membantu siswa mereview dan menguasai

materi pelajaran. Mulyatiningsih ( 2014: 244) TGT melibatkan peran siswa

sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainanan sehingga memberi

peluang kepada siswa untuk belajar lebih rileks dan menjadikan pembelajaran

tidak monoton. Berdasarkan hal tersebut TGT dipiih karena dapat melatih

siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, saling menghargai perbedaan dan

pemahan yang lebih mendalam mengenai materi yang dipelajari, mejadikan

pembelajaran lebih bermakna dan tidak bersifat monoton, menambah

semangat belajar, menambah rasa percaya diri siswa, serta menjadikan siswa

terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, perlu diadakan perbaikan kualitas

pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament pada

pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri

06 Metro Barat Tahun Pelajaran 2015/2016.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang disebutkan dalam latar belakang

masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.

1. Hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 06 Metro Barat cenderung

rendah yaitu hanya 15 (42,39%) dari 26 siswa yang mencapai ketuntasan

belajar.

2. Proses pembelajaran masih menggunakan model dan metode yang belum

sesuai, seperti hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.

3. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

4. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang maksimal, terutama

model pembelajaran TGT.

5. Siswa terlihat pasif dalam proses pembelajaran.

6. Pembelajaran yang dilaksanakan bersifat monoton.

7. Penyampaian materi ajar masih terpaku pada satu sumber belajar yaitu

buku materi ajar saja.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe team games tournament pada pembelajaran IPS

kelas IV SD Negeri 06 Metro Barat dapat meningkatkan hasil belajar siswa?”

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

9

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

yaitu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IV SD

Negeri 06 Metro Barat tahun pelajaran 2015/2016.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa

Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games

tournament diharapkan siswa dapat memperoleh pembelajaran yang

bermakna, sehingga mampu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar

IPS siswa.

2. Bagi Guru

Guru dapat memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas dengan

menerapkan model pembelajaran tipe Team Games Tournament, serta

dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengajar.

3. Bagi Sekolah

Menjadi referensi bagi pihak sekolah dalam upaya meningkatkan mutu

pembelajaran di SD Negeri 06 Metro Barat, khususnya pengalaman

strategi pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran IPS.

Sehingga, diharapkan sekolah lebih meningkatkan mutu pendidikan,

selektif terhadap perubahan serta pembaharuan dunia pendidikan.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

10

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memotivasi peneliti untuk terus belajar, dan

menggali pengetahuan mengenai perkembangan dalam dunia pendidikan

yang dinamis, guna menambah wawasan dan pengalaman, sehingga akan

tercipta guru yang professional guna meningkatkan mutu pendidikan di

Indonesia.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam

kehidupan manusia. Belajar merupakan proses perubahan perilaku

seseorang menuju kedewasaan. Al- Tabani (2015: 18) menyatakan

bahwa belajar adalah perubahan pada individu yang terjadi melalui

pengalaman, dan bukan kerena pertumbuhan atau perkembangan

tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Purwanto (2014: 38-

39) belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi

dengan lingkungannya untuk mendapatkan perubahan dalam

perilakunya.

Susanto (2013: 4) belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukanseseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untukmemperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan barusehingga memungkinkan seseorang terjadinya perilaku yangrelatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalambertindak.

Hamalik (2008: 27) belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya

mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Bower

dan Hilgard (Winataputra, 2008: 1.8) belajar mengacu pada perubahan

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

12

perilaku atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman dan

perubahan tersebut tidak disebabkan oleh insting, kematangan atau

kebiasaan.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan

individu sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada individu

tersebut sebagai akibat dari adanya interaksi antar individu dan antara

individu dengan lingkungannya sehingga memperoleh pengetahuan

dan keterampilan dari pengalamannya tersebut.

2. Teori Belajar

Teori belajar merupakan sebuah landasan yang mendasari

terjadinya suatu proses pembelajaran. Berdasarkan suatu teori belajar,

diharapkan pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan siswa

sebagai hasil belajar.

Ada beberapa teori belajar yang melandasi suatu pembelajaran

yaitu teori belajar konstruktivisme, teori belajar perkembangan

kognitif Piaget, teori pemrosesan informasi, teori belajar bemakna

David Ausubel, teori-teori penemuan Jerome Bruner, teori

pembelajaran sosial Vygotsky dan teori pembelajaran perilaku (Al-

Tabani, 2014: 29-39). Menurut pandangan pembelajaran terpadu

terdapat beberapa teori belajar yang mendukungnya, yaitu: teori

perkembangan Jean Piaget, teori konstruktivisme, teori Vigotsky, teori

Bandura, dan teori Brunner (Susanto: 2013: 906-98). Belajar menurut

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

13

teori konstruktivistik bukanlah sekedar menghafal, akan tetapi proses

mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan

bukanlah hasil pemberian dari orang lain seperti guru, akan tetapi

hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menggunakan

beberapa teori sebagai landasan penelitian untuk meningkatkan hasil

belajar siswa. Teori yang digunakan yaitu teori konstruktivisme, teori

kognitif dan teori bruner.

1. Teori konstruktivisme

Winataputra, dkk (2008: 06.7) perspektif konstruktivisme pada

pembelajaran di kelas dilihat sebagai proses konstruksi

pengetahuan oleh siswa. Perspektif ini mengharuskan siswa

bersikap aktif. Dalam proses ini siswa mengembangkan gagasan

atau konsep baru berdasarkan analisis dan pemikiran ulang

terhadap pengetahuan yang diperoleh. Pada penerapan TGT siswa

mengkontruksi sendiri pengetahuannya dan pemahamannya

melalui game yang disajikan.

2. Teori Belajar Kognitif

Menurut Suprijono (2010: 22) dalam persepsi teori kognitif,

belajar merupakan peristiwa mental, bukan peristiwa behaviorial

meskipun hal-hal yang bersifat behaviorial tampak lebih nyata

hampir dalam setiap peristiwa belajar. Belajar adalah proses aktif

mental untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan

pengetahuan. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

14

(tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat

diamati). Setiap orang mempunyai pengetahuan /pengalaman

dalam dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif (Sani,

2013: 10). Model pembelajaran TGT (Team Games Tournament)

untuk hasil belajar siswa digali melalui proses daya ingat dan

pemikiran sehingga sesuai dengan teori belajar kognitif.

3. Teori Belajar Bruner

Teori belajar Bruner menyatakan bahwa yang terpenting dalam

belajar adalah cara-cara bagaimana seseorang memilih,

mempertahankan, dan mentransformasikan informasi yang

diterimanya secara aktif. Menurut Bruner, pada dasarnya belajar

merupakan proses kognitif yang terjadi dalam diri seseorang. Ada

tiga proses kognitif yang terjadi dalam belajar, yaitu (1) proses

perolehan informasi baru, (2) proses mentransformasikan

informasi yang diterima, dan (3) menguji relevansi dan ketepatan

pengetahuan (Winataputra, 2008: 3.13). Dihubungkan dengan

teori bruner, dalam pelaksanaannya model pembelajaran TGT

(Team Games Tournament) menghadirkan siswa memperoleh

informasi dan mentransformasikan informasinya lewat permainan

yang menarik bagi siswa.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam diri

peserta didik setelah mereka melaksanakan kegiatan pembelajaran

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

15

sebagai hasil dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Suprijono (2015: 7) hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

Purwanto (2014: 406) hasil belajar adalah perubahan perilakusiswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena diamencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikandalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atastujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupaperubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Susanto (2013: 5) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan

yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,

afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian

tersebut dipertegas kembali oleh Nawawi (Susanto, 2013: 5) yang

menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal

sejumlah materi pelajaran tertentu. Soedijarto (Purwanto, 2014: 406)

menjelaskan bahwa hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang

dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai

dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Bloom (Sudjana, 2010: 22-23) mengungkapkan bahwa.

a. Ranah kognitif yaitu memahami pengetahuan faktualdengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasaingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dankegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, di sekolah dan tempat bermain.

b. Ranah sikap (afektif) yaitu memiliki perilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, gurudan tetangganya.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

16

1) Jujur, adalah perilaku untuk menjadikan seseorangdapat dipercaya dalam perkataan, tindakan danpekerjaan.

2) Disiplin, adalah tindakan yang menunjukkan perilakutertib dan patuh terhadap peraturan.

3) Tanggung jawab, adalah sikap seseorang untukmelaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimakhluk sosial, individu dan sebagai makhluk Tuhanyang Maha Esa.

4) Kerja sama, adalah sikap baik dalam pergaulandalam prilaku seseorang.

5) Peduli, adalah sikap seseorang dalam memberikantanggapan terhadap suatu perbedaan.

6) Percaya diri, adalah kondisi mental seseorang yangmemberikan keyakinan kuat untuk berbuat ataubertindak.

c. Ranah keterampilan (psikomotor) siswa menyajikanpengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematisdan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yangmencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yangmencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlakmulia.

Pada penelitian ini, peneliti mengamati tiga ranah

pembelajaran. Adapun indikator yang akan dicapai dalam

pembelajaran pada setiap ranah adalah sebagai berikut.

a. Ranah pengetahuan, adapun indikator dalam ranah

pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengetahuan dan pemahaman.

b. Ranah sikap, aspek yang dinilai adalah kerja sama dan

indikator: 1) Mau menerima dan belajar bersama dalam

kelompok, 2) Memberikan kesempatan teman untuk

bergantian melakukan permainan, 3) Bekerja sesuai dengan

tugasnya dalam kelompok, 4) Tetap dalam kelompoknya

selama permainan berlangsung. Taggung jawab, dengan

indikator: 1) Tidak merusak perlengkapan permainan, 2)

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

17

Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang diberikan,

3) Melaksanakan kewajiban sebagai anggota kelompok, 4)

Merapihkan tempat duduk setelah permainan.

c. Ranah keterampilan, aspek keterampilan yang dinilai

adalah keterampilan berkomunikasi dengan indikator: 1)

Mendengarkan dan menyimak dengan baik mareti yang

diberikan, 2) Menggunakan bahasa yang baik dan benar

saat berkomunikasi, 3) Membaca dan menjawab

pertanyaan dengan dengan jelas dan tegas. Keterampilan

sosial dengan indikator: 1) Membangun kerjasama dengan

orang lain, 2) Berbagi tugas dalam kelompok, 3) Saling

menghargai perbedaan satu sama lain.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan hasil

belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa berupa pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang diperoleh melalui proses belajar.

4. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan interaktif antara guru dan

siswa. Suprijono (2015:13) pembelajaran berdasarkan makna leksikal

berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Al- Tabani (2015:19)

pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan

siswa, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang

intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

18

Menurut Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas pasal 1 butir 20, menyebutkan pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Winataputra (2008:1.18) pembelajaran merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi dan

meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri siswa.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah proses interaksi antara guru, siswa, sumber

belajar dan lingkungan belajar untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

5. Kinerja Guru

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam proses

pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru akan

berimbas kepada hasil belajar yang diperoleh siswa. Agar

pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai, maka guru harus memiliki berbagai keterampilan /kinerja

yang menunjukan dari profesinya tersebut.

Berdasarkan Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya, kinerja guru adalah hasil penilaian terhadap proses dan

hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya

(Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010, 2010: 5).

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

19

Susanto (2013: 29) kinerja guru ialah prestasi, hasil, atau

kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan oleh guru dalam

melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran. Kinerja guru dapat

dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang

harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud

perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses

pembelajaran yaitu bagaimana seorang guru merencanakan

pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil

belajar.

Berdasarkan Permendiknas Republik Indonesia Nomor 106

Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Guru, dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan

secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu:

1) Kompetensi pedagogik

2) Kompetensi kepribadian

3) Kompetensi sosial

4) Kompetensi profesional

Sanjaya (2005: 13-14) menjelaskan bahwa kinerja guru

berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolaan pembelajaran, dan

penilaian hasil belajar siswa. Guru sebagai perencana harus mampu

mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan

belajar. Sebagai pengelola harus mampu menciptakan iklim

pembelajaran yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

20

baik. Sebagai penilai hasil belajar guru mampu melaksanakan

penilaian proses dan hasil belajar dengan baik.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa kinerja guru adalah wujud unjuk kerja atau perilaku guru dalam

melaksanakan perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

penilaian hasil belajar yang dikembangkan secara utuh dari 4

kompetensi utama, yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional.

B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian IPS

IPS merupakan kajian yang memusatkan pada aktivitas

kehidupan manusia. Fokus kajian IPS berupa berbagai aktivitas

manusia dalam berbagai dimensi kehidupan sosial sesuai dengan

karakteristik manusia sebagai makhluk sosial. Susanto, (2013: 137)

Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS, adalah

ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan

humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah

dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam

kepada siswa, khususnya tingkat dasar dan menengah.

Hidayati ( 2008: 3.1) IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya,

psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan

sebagainya. Susanto (2014: 06) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

21

merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan

humaniora, yaitu : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar

realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan

interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial diatas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai macam

cabang ilmu sosial yang mengkaji aktivitas dan kegiatan dasar

manusia.

2. Tujuan Pembelajaran IPS

IPS sebagai bidang studi yang diberikan pada jenjang

pendidikan dilingkungan persekolahan bukan hanya memberikan

bekal pengetahuan saja, namun juga keterampilan dalah hidup

bermasyarakat. Susanto (2014: 10) tujuan pendidikan IPS adalah

mengembangkan kemampuan siswa dalam menguasai disiplin ilmu-

ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.

Chapin (Sapriya 2007:10) pendidikan IPS dilaksanakandengan tujuan untuk (1) membina pengetahuan siswa tentangpengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat padamasa lalu, sekarang, dan dimasa yang akan datang. (2)menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan untukmencari dan mengelola atau memproses informasi. (3)menolong siswa untuk mengembangkan nilai atau sikapdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat. (4) menyediakankesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian atauberperan serta dalam kehidupan sosial.

Pendapat tersebut dipertegas oleh Hasan (Susanto, 2014:11)

tujuan pembelajaran ilmu-ilmu sosial, terutama ilmu pengetahuan

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

22

sosial, dapat dilihat dari tiga kategori, yaitu memiliki karakteristik

kategori pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan

kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan

bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Susanto

(2013: 145) tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk

mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial

yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap

perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi

setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpadirinya

sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa

tujuan pembelajaran IPS ialah mengembangkan potensi siswa untuk

menguasai disiplin ilmu-ilmu sosial,agar peka terhadap masalah yang

terjadi di masyarakat.

3. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi

Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran

IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara

Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia

yang cinta damai. Susanto (2014:11) menjelaskan bahwa pendidikan

IPS pada dasarnya memiliki tugas untuk bisa membantu pembentukan

pribadi siswa yang melek dan peduli terhadap kondisi masyarakat saat

ini serta mampu menerapkan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

23

sosial dalam memecahkan berbagai masalah yang terjadi

dilingkungannya secara kritis analitis sehingga dengan demikian siswa

mampu menunjukan rasa tanggung jawabnya terhadap pembangunan

bangsa dan negara. Bruner (Sapriya 2007: 38) menjelaskan bahwa

terdapat tiga prinsip pembelajaran IPS di SD, yaitu (a) pembelajaran

harus berhubungan dengan pengalaman serta konteks lingkungan

sehingga dapat mendorong mereka untuk belajar, (b) pembelajaran

harus terstruktur sehingga siswa belajar dari hal-hal mudah kepada hal-

hal yang sulit, dan (c) pembelajaran harus disusun sedemikian rupa

sehingga memungkinkan siswa dapat melakukan eksplorasi sendiri

dalam mengkonstruksi pengetahuannya .

Hamid Hasan (Trianto, 2010: 174) menerangkan bahwa: Polapembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsurpendidikan dan pembekalan pada peserta didik. Penekananpembelajarannya bukan sebatas pada upaya mencekoki ataumenjejali peserta didik dengan sejumlah konsep yang bersifathafalan belaka, melainkan terletak pada upaya agar merekamampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekaldalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupanmasyarakat lingkungannya, serta sebagai bekal bagi dirinyauntuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sapriya (2007:11) mengemukakan bahwa kompetensi yangharus dikuasai siswa setelah melalui pembelajaran IPS diSD/MI adalah (1) memiliki identitas diri berdasarkanpemahaman terhadap masa lalu dalam kehidupan keluarga,masyarakat, dan negara, (2) memahami cara hidupbermasyarakat dan memiliki rasa kepedulian terhadaplingkungan sekitar, (3) mengidentifikasi sumber-sumber alamIndonesia dan memanfaatkannya bagi kehidupan masa kini danyang akan datang.

Proses pembelajaran untuk kelas rendah menggunakan

pendekatan tematik terpadu dan pada kelas tinggi pembelajaran

diterapkan perbidang studi. Pendekatan yang digunakan dalam

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

24

pembelajaran IPS meliputi pendekatan kontekstual, kompetensi,

lingkungan dan keterampilan proses. Ruang lingkup pembelajaran IPS

di SD berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

tahun 20006 meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) manusia,

tempat, dan lingkungan, (2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, (3)

sistem sosial dan budaya dan (4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran IPS di SD merupakan suatu pembelajaran yang

mengajarkan esensi ilmu sosial yang bertujuan untuk membekali siswa

agar mampu hidup bermayarakat dengan baik.

C. Model pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan rangkaian dari satu kesatuan

yang utuh antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan taktik

pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang

lebih luas daripada strategi, metode atau prosedur Al- Tabani, (2014:

24). Suprijono, (2015: 065) model pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis

dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

belajar.

Arends (Suprijono, 2015: 065) model pembelajaran mengacu

pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan –

tujuan pembelajaran, tahap – tahap dalam kegiatan pembelajaran,

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

25

lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Joyce (Al- Tabani,

2014: 23) menyatakan bahwa setiap model pembelajaran

mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu

siswa sedemikian rupa, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang

sistematis yang mencakup suatu pendekatan, metode dan strategi

dalam rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Macam-macam Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah pola atau rencana yang digunakan

sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Ada

banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam

usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Arends (Al-Tabani,

2014:206) menyeleksi enam model pembelajaran yang sering dan

praktis digunakan guru dalam mengajar yaitu presentasi, pembelajaran

langsung, pembelajaran konsep, pembelajaran kooperatif,

pembelajaran berdasarkan masalah, dan diskusi kelas. Suprijono,

(2014:73) jenis-jenis model pembelajaran dapat dibagi menjadi 4

model pembelajaran yaitu:

a) model pembelajaran berbasis langsung.

b) model pembelajaran kooperatif.

c) model pembelajaran berbasis masalah.

d) model pembelajaran kontekstual.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

26

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dalam penelitian

tindakan kelas yang dilakukan, peneliti menggunakan model

pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran yang menekankan

pada sistem pembelajaran kelompok.

3. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok –

kelompok kecil secara kolaboratif. Sanjaya (2014: 242) pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan

sistem pengelompokan/tim kecil yaitu empat sampai enam orang yang

mempunyai kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang

berbeda.

Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai metode

pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok

kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari

materi pelajaran Slavin (2005: 4). Suprijono (2015: 80) model

pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar

berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman dan

pengembangan keterampilan sosial. Hamdayama (2014: 063) ada 4

unsur penting dalam pembelajaran model kooperatif yaitu.

a) adanya peserta dalam kelompok

b) adanya aturan kelompok

c) adanya upaya belajar

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

27

d) adanya tujuan yang harus dicapai.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran

berkelompok yang terdiri dari empat sampai enam orang yang

berkolaborasi, bekerjasama secara heterogen untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Setiap model pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai,

sama halnya dengan model pembelajaran kooperatif. Isjoni (2007: 06)

tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran kooperatif adalah

agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-

temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan

kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya

dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Al- Tabani (2014:

111) pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang

berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung

satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan

struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama

lain. Johnson & Johnson (Al- Tabani, 2014: 111) menyatakan bahwa

tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa

untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara

individu maupun secara kelompok.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

28

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah agar siswa mampu

bekerjasama dalam kelompok dalam memecahkan masalah, melatih

keterampilan dan menerima keberagaman sosial.

5. Jenis–jenis Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

memiliki banyak tipe atau jenis dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Isjoni (2007: 51) pembelajaran kooperatif terdapat

beberapa variasi model yang dapat diterapkan, diantaranya: Student

Team Achivement Diviaion (STAD), Jigsaw, Group Investigation (GI),

Al- Tabani (2014: 118) setidaknya terdapat empat pendekatan

yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam

menerapkan model pembelajaran kooperatif yaitu STAD, jigsaw,

investigasi kelompok ( team games tournament atau TGT), dan

pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share (TPS) dan

Numbered Head Together (NHT)

Model pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah model pembelajaran kooperatif

tipe team games tournament, dalam proses pembelajaran siswa

dituntun untuk belajar dan bekerja secara berkelompok.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

29

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

sebagai salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran IPS. Slavin (Abidin, 2014: 254)

menyatakan bahwa TGT merupakan prosedur pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada kelompok untuk berkompetisi

dengan kelompok lain sehingga siswa bergairah belajar. Penerapan

pembelajaran dalam TGT siswa memainkan permainan dengan

anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim

mereka (Al- Tabani ,2015: 131). Mulyatiningsih (2014: 244) TGT

melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,

melibatkan peran siswa sebagai tutor teman sebaya dan mengandung

unsur permainan dan penguatan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu

pembelajaran yang menempatkan siswa kedalam kelompok belajar

yang heterogen dan menerapkan unsur permainan turnamen dalam

pembelajaran untuk memperoleh poin bagi skor tim.

2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif TipeTGT

Penerapan model TGT dalam pembelajaran di kelas, memiliki

beberapa kekurangan dan kelebihan. Berikut ini beberapa kelebihan

dan kekurangan TGT, Taniredja (2012: 72 – 73).

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

30

Kelebihan TGT:a. Dalam kelas kooperatif siswa memiliki kebebasan untuk

berinteraksi dan menggunakan pendapatnya.b. Rasa percaya diri siswa menjadi tinggi.c. Perilaku mengganggu terhadap siswa lain menjadi lebih

kecil.d. Motivasi belajar siswa bertambah.e. Pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran.f. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi antara

siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru.g. Kerjasama antar siswa akan membuat interaksi belajar dalam

kelas menjadi hidup dan tidak membosankan.Kekurangan TGT:

a. Sering terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak semuasiswa ikut serta menyumbangkan pendapatnya.

b. Kekurangan waktu untuk proses pembelajaran.c. Kemungkinan terjadinya kegaduhan kalau guru tidak dapat

mengelola kelas.

Hardian (2012) dalam http://repository.uksw.edu.com model

pembelajaran TGT juga memiliki kelebihan dan kekuranga, antara lain:

Kelebihan:a. Keterlibatan siswa dalam belajar tinggib. Siswa menjadi semangat dalam belajarc. Pengetahuan yang diperoleh siswa bukan hanya semata-mata

dari guru tetapi juga melalui konstruksi sendiri oleh siswad. Dapat menumbuhkan sikap-sikap positif dalam diri

siswa,seperti kerjasama, toleransi dan tanggung jawab, sertabisa menerima pendapat orang lain

e. Melatih siswa mengungkapkan atau menyampaikan gagasanatau idenya

Kelemahan:a. Bagi para pengajar pemula, model ini membutuhkan waktu

yang banyakb. Membutuhkan sarana dan prasarana yang memadaic. Dapat menumbuhkan suasana gaduh di kelasd. Siswa terbiasa dengan adanya hadiah

Mulyatiningsih, (2014: 244) menyatakan bahwa TGT

melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

31

melibatkan siswa sebagai tutor teman sebaya dan mengandung unsur

permainan dan penguatan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran TGT memiliki beberapa kelebihan seperti

menjadikan siswa lebih terlibat dalam pembelajaran, pemahaman

lebih mendalam mengenai materi, siswa menjadi lebih semangat

dalam pembelajaran,disamping itu pembelajaran TGT juga memiliki

beberapa kelemahan yaitu, membutuhkan waktu yang cukup lama

dalam penerapannya, memungkinkan terjadinya kegaduhan dalam

kelas, dan menjadikan siswa terbiasa dengan adanya hadiah.

3. Langkah–langkah Pembelajaran TGT

Ada beberapa langkah dalam penggunaan model pembelajaran

TGT yang perlu diperhatikan. Langkah-langkah penggunaan model

pembelajaran TGT. Menurut Slavin (2010: 106-7) dalam

http://catatantami.blogspot.co.id/2013/08/model-pembelajaran-teams-

games.html terdapat lima komponen dalam TGT, yaitu presentasi

kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisi tim.

1. Presentasi kelasPresentasi kelas digunakan guru untuk menyampaikan materipelajaran melalui pengajaran langsung atau diskusi yang dipimpinoleh guru. Presentasi kelas juga dimanfaatkan guru untukmenyampaikan teknik pembelajaran yang akan digunakan, sehinggasiswa dapat melaksanakan setiap kegiatan dalam langkah-langkahTGT dengan baik.

2. Kelompok (team)Tim atau kelompok dalam TGT dibentuk berdasarkan keragamankemampuan akademik siswa, yaitu kemampuan akademik tinggi,sedang, dan rendah. Fungsi utama dari tim ini yaitu memastikanbahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan mempersiapkan

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

32

anggotanya untuk dapat menjawab soal dengan baik pada saatturnamen.Setelah guru menyampaikan materi pelajaran, siswaberkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan. Pembelajaran dalamtim mencakup pembahasan permasalahan bersama, membandingkanjawaban, dan mengoreksi tiap pemahaman apabila anggota tim adayang membuat kesalahan.

3. Permainan (game)Game atau permainan terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yangdirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh daripresentasi kelas dan pelaksanaan kerja tim. Setiap siswa mewakilimasing-masing tim untuk bermain game di atas meja turnamen.Dalam satu permainan terdiri dari kelompok pembaca, kelompokpenantang I, kelompok penantang II, dan seterusnya sejumlahkelompok yang ada.

4. Turnamen(tournament)Turnamen merupakan sebuah kegiatan berlangsungnya game,setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telahberdiskusi membahas lembar kegiatan. Guru menempatkan siswa kedalam meja turnamen. Siswa yang memiliki kemampuan akademikyang relatif sama duduk dalam meja turnamen yang sama untukmelakukan turnamen. Kompetisi yang seimbang ini memungkinkansiswa berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim. Padapelaksanaan turnamen, setiap siswa berusaha mendapatkan pointertinggi di setiap meja turnamen. Poin yang mereka perolehkemudian digabungkan dengan anggota lainnya yang berada padameja turnamen yang berbeda untuk dijumlahkan menjadi skor tim.Penentuan tim yang menjadi pemenang dalam turnamen didasarkanpada banyaknya skor yang mereka peroleh.

5. Rekognisi TimTim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan lainapabila skor mereka mencapai kriteria tertentu. Penghargaan timsangat penting untuk memberikan pengertian kepada siswa bahwakeberhasilan tim merupakan keberhasilan semua anggota tim, bukansemata-mata keberhasilan individu. Hal ini akan memotivasi siswauntuk membantu teman satu tim dalam belajar demi keberhasilantimnya.

Mulyatiningsih (2014: 245) langkah-langkah pembelajaran

TGT secara runtut implementasinya terdiri dari 5 komponen, yaitu:

a. Penyajian KelasPada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dikelas,biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau denganceramah dan tanya jawab

b. Pembentukan kelompok (team)Satu kelompok terdiri dari 4–5 orang siswa yang anggotanyaheterogen. Masing–masing kelompok diberi tugas untuk belajar

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

33

bersama supaya semua anggota kelompok dapat memahami materipelajaran dan dapat menjawab pertanyaan dengan optimal padasaat game dan tournamen mingguan.

c. GameGuru menyiapkan pertanyaan (game) untuk menguji pengetahuanyang diperoleh siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.Siswa memilih nomor game dan mencoba menjawab pertanyaanyang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang dapat menjawabpertanyaan dengan benar akan mendapat skor, kemudian skortersebut dikumpulkan untuk turnamen.

d. TurnamenTurnamen dilakukan seminggu sekali atau setiap satu satuanmateri pelajaran telah selesai dilaksanakan. Siswa melakukanpermainan (game) akademik yaitu dengan cara berkompetisidengan anggota tim yang memiliki kesamaan tugas / materi yangdipelajari. Guru menyiapkan beberapa meja turnamen. Setiap mejadiisi tiga siswa yang memiliki kemampuan setara dari kelompokyang berbeda.

e. Team recognizeTeam yang menunjukan kinerja paling baik akan mendapatpenghargaan atau sertifikat. Seperti layaknya lomba, tim yangpaling banyak mengumpulkan poin/ skor akan mendapat predikatjuara umum, kemudian juara berikutnya berurutan sesuai denganjumlah poin / skor yang berhasil diraihnya.

Dari dua pendapat ahli di atas, peneliti menerapkan langkah-

langkah model pembelajaran kooperatif tipe TGT menurut pendapat

Slavin. Karena langkah-langkah tersebut dijelaskan secara rinci pada

tahapan-tahapan serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam

mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Selain itu, pembelajaran TGT dapat menambah semangat belajar dan

rasa percaya diri siswa, menjadikan siswa aktif dalam proses

pembelajaran, menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan tidak

monoton. Langkah-langkah pembelajaran TGT menurut Slavin (2010:

106-7) yaitu sebagai berikut.

a) Presentasi kelas

b) Kelompok (team)

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

34

c) Permainan (game)

d) Turnamen (tournament)

e) Rekognisi tim

E. Penelitian yang Relevan

Pada hakikatnya penelitian tindakan kelas bertujuan untuk

memperbaiki kegiatan pembelajaran, baik memperbaiki pembelajaran di

kelas maupun memperbaiki kinerja guru. Apabila mutu pembelajaran di

kelas meningkat maka mutu pendidikan dapat ditingkatkan. Penelitian

mengenai penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe team

game tournament telah banyak dilakukan, beberapa peneliti yang telah

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

adalah sebagai berikut.

1. Meylisa Epriliyati (2014) dengan judul Penerapan Team Game

Tournament untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

pada Pembelajaran Tematik Kelas IV B SD Negeri 01 Metro Pusat

Tahun Pelajaran. 2013/2014. Dengan Menerapkan Model Cooperative

Learning Tipe Team Game Tournament hasil dari penelitian

mengungkapkan bahwa melalui kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model Cooperative Learning tipe Team Game

Tournament menunjukkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Tematik meningkat dibandingkan dengan sebelum

menggunakan Model Cooperative Learning tipe team game

tournament.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

35

2. Ni Luh Gede Wahyu S. (2011) dengan judul Penerapan Model

Cooperative Learning tipe team game tournament untuk

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran

ppkn Kelas V SD Negeri 2 Rama Dewa. Hasil dari penelitian dengan

penerapan model Cooperative Learning tipe team game tournament

menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa pada

pembelajaran ppkn meningkat setelah menggunakan Model

Cooperative Learning tipe team game tournament.

Kedua penelitian di atas cukup relevan kerena penelitian tersebut

mengungkap efektivitas penerapan model Cooperative Learning tipe team

game tournament yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian

mengenai model pembelajaran Cooperative Learning tipe team game

tournament lebih lanjut.

F. Kerangka Pikir Penelitian

Sekaran (Sugiono, 2015:91) mengemukakan bahwa kerangka

berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting. Penilitian tindakan kelas memiliki peranan yang

sangat penting dalam meningkatkan mutu pembelajaran apabila

diimplementasikan dengan baik dan benar.

Pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 06 Metro Barat masih

terbilang belum mengalami keberhasilan. Hal ini disebabkan karena

rendahnya hasil belajar IPS pada siswa kelas IV dengan rata-rata nilai

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

36

53,89. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar IPS

siswa salah satunya adalah kurang dikemasnya pembelajaran IPS dengan

metode yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Siswa lebih

banyak mengandalkan informasi datang dari guru sehingga siswa masih

sulit untuk menemukan konsep sendiri pada pembelajaran IPS. Metode

tersebut menyebabkan kurang efektifnya proses pembelajaran dan

berpengaruh terhadap rendahya penguasaan konsep siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT melalui tahap presentasi

kelas, team, games, tournament dan rekognisi tim menekankan agar siswa

dapat bekerjasama dalam kelompok, saling menghargai perbedaan, dan

membuat proses pembelajaran tidak monoton serta menjadikan

pembelajaran tidak didominasi oleh guru saja, namun siswa ikut terlibat

dalam proses pembelajaran. Diharapkan setelah menerapkan pembelajaran

kooperatif tipe TGT, siswa mendapatkan pembelajaran yang lebih

bermakna sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Adapun kerangka pikir penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.

INPUT TINDAKAN OUTPUT

Gambar 2.1. Kerangka Pikir

Hasil belajarrendah

Penerapan modelpembelajarankooperatif tipe teamgames tournamentdengan langkah-langkah sebagaiberikut:1) Presentasi kelas2) Kelompok (team)3) Game4) Tournament5) Rekognisi tim

Meningkatnyahasil belajarsiswa

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

37

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis

penelitian tindakan kelas sebagai berikut: “Apabila dalam

pembelajaran IPS menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

team game tournament dengan memperhatikan langkah-langkah yang

tepat, maka akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD

Negeri 06 Metro Barat.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Penelitian ini menggambarkan suatu model pembelajaran diterapkan

dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Aqib (2010: 3)

mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat.

Melalui PTK guru dapat memecahkan masalah pembelajaran

dikelasnya dan dapat meningkatkan kualitas kinerja guru.Wardhani (2007:

1.3) mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan

tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar

siswa dapat meningkat. Arikunto (2006: 58) mengemukakan penelitian

tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan

tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

39

melalui refleksi diri guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas

pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan berupa kegiatan bersiklus dan

siklus akan dihentikan jika pembelajaran telah mencapai indikator

keberhasilan yang ditentukan. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan

pokok yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflection), dan seterusnya sampai

perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (Wardhani, 2007: 2.4).

Berikut ini merupakan gambar alur siklus penelitian tindakan kelas yang

diadaptasi dari Wardhani (2007: 2.4):

Gambar 3.1 Alur siklus penelitian tindakan kelas

(Sumber: Wardhani, 2007: 24)

Perencanaan

SIKLUS

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Refleksi Pelaksanaan

Selesai

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

40

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 06 Metro

Barat, yang terletak di Jln. Jendral Sudirman Ganjar Agung 14/II,

Kecamatan Metro Barat, Kota Metro.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2015/2016 selama 5 bulan, terhitung dari Desember 2015 sampai April

2016. Rentang waktu tersebut dimulai dari tahap persiapan hingga

pengumpulan laporan hasil penelitian.

3. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaborasi

partisipatif antara peneliti dengan guru kelas IV SD Negeri 06 Metro Barat.

Subjek dari penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SD Negeri 06

Metro Barat, dengan jumlah siswa dikelas 26 orang yang terdiri dari 14

orang perempuan, dan 12 orang laki-laki.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini yaitu sebagai berikut.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

41

a. Teknik non tes

Teknik non tes adalah suatu cara penilaian untuk

mendapatkan informasi tentang peserta tes tanpa menguji atau tanpa

tes. Teknik nontes dipergunakan untuk memperoleh data yang

bersifat kualitatif melalui observasi pada pembelajaran IPS untuk

mengukur kinerja guru, hasil belajar pada ranah sikap dan

keterampilan siswa.

b. Teknik Tes

Peneliti menggunakan teknik tes untuk mendapatkan data

yang bersifat kuantitatif. Tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil

belajar siswa pada ranah pengetahuan dalam pembelajaran IPS.

Teknik tes ini dilakukan dengan memberikan tes formatif berupa

soal pilihan jamak dan esay, soal tersebut dikerjakan oleh siswa

secara individu. Tes ini dilakukan setiap akhir siklus pembelajaran.

2. Alat Pengumpulan Data

Pada penelitian ini alat atau instrumen pengumpulan data yang

akan digunakan adalah sebagai berikut.

a. Lembar observasi

Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengumpulkan

data yang berkenaan dengan kinerja guru, hasil belajar sikap, dan

hasil belajar keterampilan siswa selama pembelajaran berlangsung

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

42

dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games

tournament.

1) Instrumen penilaian kinerja guru

Instrumen Penilaian Kinerja Guru digunakan untuk

mengumpulkan data dan informasi mengenai kinerja guru selama

pembelajaran, selengkapnya ada pada lampiran. Adapun

Indikator untuk menilai kinerja guru dalam menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Indikator penilaian kinerja guru

No.Indikator kegiatan guru berkenaandengan penerapan model pembelajarankooperatif tipe team games tournament

Skor

(1-4)

1.Menyajikan materi pembelajaran dengantepat

2.Mengorganisasikan siswa dalam kelompokbelajar team games tournament

3.Membimbing siswa untuk belajar danbekerjasama dalam kelompok

4.Menyiapkan pertanyaan (game) untukmenguji pengetahuan yang diperoleh siswa

5.Membimbing siswa dalam melakukan gamedalam turnamen

6.

Memberi penghargaan kepada tim yangmendapat skor tetinggi, dan memberikanpenguatan kepada tim yang belummendapatkan penghargaan

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

43

Tabel 3.2 Rubrik penilaian kinerja guru.

Nilaiangka

Nilaimutu Indikator

4Sangatbaik

Dilaksanakan oleh guru dengan sangatbaik, guru terlihat professional.

3 BaikDilaksanakan oleh guru dengan baik,guru tampak menguasai.

2 CukupDilaksanakan oleh guru dengan cukupbaik, guru tampak cukup menguasai

1Kurang Dilaksanakan dengan kurang oleh

guru, guru tampak kurang menguasai

2) Lembar observasi hasil belajar afektif siswa

Alat pengumpul data sikap siswa dalam penelitian ini

menggunakan lembar observasi sikap. Lembar observasi

digunakan untuk mengumpulkan data mengenai sikap siswa,

yaitu sikap kerjasama dan tanggung jawab. Adapun Instrumen

untuk memperoleh data hasil belajar afektif siswa adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.3 Indikator hasil belajar afektif siswa

No.Aspek yang

dinilai Indikator Skor(1-4)

1. Kerja sama 1. Bekerja sesuai dengantugasnya dalam kelompok

2. Tetap dalam kelompoknyaselama pemebelajaran

3. Menyumbangkan ide ataupendapat dalam kelompok

4. Memecahkan masalahdalam kelompok

2. Tanggungjawab

1. Melaksanakan kewajibansebagai anggota kelompok

2. Melaksanakan kewajibansebagai anggota kelompok

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

44

No.Aspek yang

dinilai IndikatorSkor(1-4)

1. Menyelesaikan tugas sesuaidengan waktu yangdiberikan

2. Merapihkan tempat duduksetelah pembelajaran selesai

3. Menjaga kebersihan dankerapihan selamapembelajaran

(Sumber: Adaptasi dari Kemendikbud, 2014: 75)

Tabel 3.4 Rubrik penilaian hasil belajar afektif siswa.

Nilaiangka

Nilaimutu

Indikator

4 Sangat baik Apabila siswa melakukan 4indikator

3 Baik Apabila siswa melakukan 3indikator

2 Cukup Apabila siswa melakukan 2indikator

1 Kurang Apabila siswa melakukan 1indikator

(Sumber: adaptasi dari Rusman, 2014: 98)

3) Lembar observasi keterampilan siswa

Alat pengumpul data keterampilan siswa dalam penelitian

ini menggunakan lembar observasi keterampilan. Lembar

observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai

keterampilan siswa yaitu keterampilan berkomunikasi dan

ketampilan sosial. Instrumen untuk memperoleh data hasil belajar

keterampilan siswa adalah sebagai berikut.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

45

Tabel 3.5 Indikator hasil belajar psikomotor siswa.

No. Aspek yangdinilai

Indikator Skor(1-4)

1. Keterampilanberkomunikasi

1. Menggunakan bahasa yangbaik dan benar saatberkomunikasi

2. Mendengarkan danmenyimak dengan denganbaik materi yang diberikan

3. Membaca dan menjawabpertanyaan dengan jelas dantegas

4. Menanggapi hasil kegiatan2. Keterampilan

sosial1. Membangun kerja sama

dengan orang lain2. Berbagi tugas dalam

kelompok3. Saling menghargai

perbedaan satu sama lain4. Terbuka terhadap kritik dan

saran(Sumber: Adaptasi dari Kemendikbud, 2014:75)

Tabel 3.6 Rubrik penilaian hasil belajar psikomotor siswa.

Nilaiangka

Nilaimutu

Indikator

4 Sangat baik Apabila siswa melakukan 4 indikator

3 Baik Apabila siswa melakukan 3 indikator

2 Cukup Apabila siswa melakukan 2 indikator

1 Kurang Apabila siswa melakukan 1 indikator

(Sumber: Adaptasi dari Rusman, 2014: 98)

b. Tes hasil belajar

Instrumen tes hasil belajar siswa diadakan untuk mengukur

perubahan pada siswa secara kognitif setelah pembelajaran. Melalui

instrumen tes maka akan dapat diketahui pemahaman siswa terhadap

materi pembelajaran melalaui pembelajaran kooperatif tipe team

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

46

games tournament. Kisi-kisi instrumen soal yang digunakan sebagai

berikut.

Kisi-Kisi Soal Formatif

Kurikulum : Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Sekolah : SD Negeri 06 Metro BaratKelas/ Semester : IV (empat) / II (dua)Tahun Pelajaran : 2015/2016Mata Pelajaran : IPSStandar Kompetensi :Mengenal sumber daya alam, kegiatan

ekonomi dan kemajuan teknologi dilingkungan kabupaten / kota dan provinsi

Tabel 3.7 Kisi-kisi soal formatif IPS

No.Kompetensi

dasar KlsMateri pokok

IndikatorNomor

soal

1. 2.1.Mengenalperkembanganteknologiproduksi,komunikasi,dantransportasisertapengalamanmenggunakan-nya

IV 1. Perkembanganteknologiproduksi

1. Menjelaskanpengertianteknologiproduksi

2. Menjelaskanpengertian prosesproduksi

3. Menyebutkanmacam-macamalat produksimasa lau danmasa kini

4. Mengelompokanalat produksimasa lalu danmaa kini

5. Membandingkanjenis teknologiproduksi masalalu dan masakini

6. Mengidentifikasikelebihan dankelemahanteknologiproduksi masalalu dan masa kin

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

47

No.Kompetensi

dasarKls Materi pokok Indikator

Nomorsoal

2. Perkem-banganteknologikomunikasi

1. Menjelaskanpengertianteknologikomunikasi

2. Menjelaskancaramenggunakanalatkomunikasimasa lalu danmasa kini

3. Menyebutkanmacam-macam alatkomunikasimasa lalu danmasa kini

4. Mengelompokkan alatkomuikasimasa lalu danmasa kini

5. Membandingkan jenisteknologikomunikasimasa lalu danmasa kini

6. Mengidentifikasi kelebihandankelemahanteknologikomunikasimasa lalu danmasa kini

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif ini berfungsi untuk menganalisis

data yang menunjukan proses dalam pembelajaran yaitu berupa kinerja

guru, hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotor siswa. data

kualitatif ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung pada saat

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

48

proses pembelajaran berlangsung dengan lambar observasi yang telah

ditentukan.

a. Kinerja Guru

Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus:N = RSM × 100Keterangan:N = Nilai yang dicari.R = Skor yang diperoleh guruSM = Skor maksimum100 = Bilangan tetap(Sumber: Purwanto, 2008: 102)

Nilai tersebut dikategorikan dalam kategori keberhasilan

guru sebagai berikut.

Tabel 3.8 Kategori kinerja guru berdasarkan pemerolehan nilai.

Rentan Nilai KriteriaN≥90 Sangat baik

75≤N<90 Baik50≤N<75 Cukup baik

N<50 Kurang baik(Sumber: Kemendikbud, 2013)

b. Hasil belajar afektif siswa

1) Nilai afektif siswa diperoleh dengan rumus:Na = RSM × 100Keterangan:Na = Nilai afektifR = Jumlah skor yang diperolehSM = Skor maksimum(Sumber: Purwanto, 2008:102)

Nilai Klasikal =

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

49

Nilai tersebut dikonversikan dalam kategori nilai hasil

belajar afektif siswa sebagai berikut.

Tabel 3.9 Kategori hasil belajar afektif siswa.

No.

Konversi Nilai

KetegoriSkala0 – 100

Skala1 – 4

Nilaimutu

1 86-100 4 ASangat baik

2 81-85 3,66 A-3 76-80 3,33 B+

Baik4 71-75 3,00 B5 66-70 2,66 B-6 61-65 2,33 C+

Cukup7 56-60 2 C8 51-55 1,66 C-9 46-50 1,33 D+

Kurang10 0-45 1 D

(Sumber: Kemendikbud, 2013: 8)

2) Persentase ketuntasan nilai afektif siswa secara klasikal.

Persentase nilai afektif secara klasikal diperoleh dengan

rumus sebagai berikut:

A = ∑XN × 100%Keterangan:A = persentase ketuntasan afektif klasikal∑ X = jumlah siswa yang memiliki nilai afektif ≥66

(baik)N = jumlah siswa100% = bilangan tetap(Sumber: Aqib, dkk., 2009:41)

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

50

Tabel 3.10 Kategori persentase hasil belajar afektif secaraklasikal.

Siswa Aktif (%) Kategori81-100 Sangat baik66-80 Baik51-65 Cukup0-50 Kurang

(Sumber: Aqib, dkk., 2009: 41)

c. Hasil belajar psikomotor siswa

1) Nilai psikomotor siswa diperoleh dengan rumus:

Np = RSM × 100Keterangan:NP = Nilai psikomotorR = Jumlah skor yang diperolehSM = Skor maksimum(Sumber: Purwanto, 2008:102)

Nilai Klasikal =

Nilai tersebut dikategorikan dalam kategori nilai hasil

belajar psikomotor siswa sebagai berikut.

Tabel 3.11 Kategori hasil belajar psikomotor siswa.

No

Konversi Nilai

KetegoriSkala0 - 100

Skala1 - 4

Nilaimutu

1 86-100 4 A Sangatterampil2 81-85 3,66 A-

3 76-80 3,33 B+Terampil4 71-75 3,00 B

5 66-70 2,66 B-6 61-65 2,33 C+

Cukup7 56-60 2 C8 51-55 1,66 C-9 46-50 1,33 D+

Kurang10 0-45 1 D

(Sumber: Kemendikbud, 2013: 8)

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

51

2) Persentase ketuntasan nilai psikomotor siswa secara klasikal

diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

P = ∑XN × 100%Keterangan:P = persentase ketuntasan psikomotor klasikal∑ X = jumlah siswa yang memiliki nilai afektif ≥66

(terampil)N = jumlah siswa100% = bilangan tetap(Sumber: Aqib, dkk., 2009:41)

Tabel 3.12 Kategori persentase hasil belajar psikomotor secaraklasikal.

Siswa terampil (%) Kategori81-100 Sangat terampil66-80 Terampil51-65 Cukup0-50 Kurang

(Sumber: Aqib, dkk., 2009: 41)

2. Analisis Data Kuantitatif

a) Tes hasil belajar secara individual

Nk = SBTS × 100Keterangan:

NK = Nilai kognitifSB = Skor yang diperoleh dari jawaban yang benar pada tesTS = Skor maksimal dari tes100 = Bilangan tetap(Sumber: Purwanto, 2008: 112)

Ketuntasan individual jika siswa memperoleh nilai ≥66

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

52

Tabel 3.13 Kategori hasil belajar kognitif siswa.

NoKonversi NilaiSkala 0 - 100 Ketegori

1 86-100Sangat baik

2 81-853 76-80

Baik4 71-755 66-706 61-65

Cukup7 56-608 51-559 46-50

Kurang10 0-45

(Sumber: Kemendikbud, 2013: 131)

b) Nilai rata-rata seluruh siswa

Nilai rata − rata kelas (X) = ∑XinKeterangan:Xi = nilai siswan = banyaknya siswa(Sumber Aqib, dkk., 2009: 40)

c) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal

K = ∑XN × 100%Keterangan:K = persentase ketuntasan kognitif klasikal∑ X = jumlah siswa yang memiliki nilai afektif ≥66N = jumlah siswa100% = bilangan tetap(Sumber: Aqib, dkk., 2009:41)

Tabel 3.14 Kategori persentase ketuntasan belajar kognitif siswa.

Tingkat keberhasilan % Kategori≥80 Sangat tinggi

60-79 Tinggi40-59 Sedang20-39 Rendah<20 Sangat rendah

(Sumber: Aqib, dkk., 2009: 41)

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

53

F. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Urutan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Kelas IV SD

Negeri 06 Metro Barat, Kota Metro adalah sebagai berikut.

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahapan perencanaan yang dilakukan adalah:

1) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

menentukan materi dengan berpedoman pada permendiknas

nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi.

2) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui

penerapan teams games tournament.

3) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui

penerapan teams games tournament.

4) Membuatan perangkat pembelajaran yang diperlukan

(pemetaan, silabus, RPP, dan instrumen tes) yang berpedoman

pada permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar

proses.

5) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan

dalam pembelajaran.

6) Menyusun dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

7) Menyiapkan instrumen penilaian.

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

54

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah merujuk pada

skenario pembelajaran yang telah dirancang yaitu melalui

pembelajaran dengan penerapan team games tournament. Kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan team games tournamet terdiri atas

beberapa tahap, yaitu:

1) Kegiatan Awal

Siswa bersama guru berdo’a untuk memulai pelajaran.

Siswa bersama guru melakukan komunikasi tentang kehadiran

siswa.

Siswa diajak bertanya jawab mengenai teknologi produksi

seperti, “siapa yang pernah bermain ke sawah? kegiatan apa

saja yang kalian temukan disana?”(apersepsi)

Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran dan cakupan materi

yang disampaikan oleh guru.

2) Kegiatan Inti

a) Presentasi Kelas

Guru memberikan umpan pembelajaran berupa gambar-

gambar mengenai perkembangan teknologi produksi.

Siswa mengamati gambar tersebut dan mendeskripsikan

tentang gambar tersebut.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

55

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang

memancing siswa untuk memunculkan informasi tentang

gambar-gambar tersebut.

Siswa memberikan respon dan memperhatikan materi yang

diberikan oleh guru.

b) Kelompok (team)

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.

Siswa dengan bimbingan guru belajar bersama dengan

kelompoknya mengenai teknologi produksi.

Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja yang telah

disiapkan oleh guru.

Siswa mengerjakan lembar kerja siswa yang telah diberikan

oleh guru.

c) Game

Siswa diberi penjelasan mengenai aturan game tournament

dalam pembelajaran.

Siswa melakukan game tournament, berkompetisi dengan

kelompok lain.

d) Tournament

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan berdasarkan

nomor dan warna yang didapat siswa untuk mendapatkan

skor.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

56

e) Rekognisi Tim

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

mendapatkan skor tertinggi.

Guru bertanya pada siswa mengenai hal-hal yang belum

dipahami.

Siswa bersama guru bertanya jawab meluruskan

kesalahpahaman tentang materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

3) Kegiatan Penutup

Siswa mengerjakan tes formatif yang telah disedikan oleh guru.

Guru memberikan tugas rumah sebagai pendalaman belajar

siswa.

Guru memberikan penguatan kepada siswa agar tetap semangat

dalam belajar dan menutup pelajaran.

c. Pengamatan

Observer mengamati kinerja guru, hasil belajar afektif, dan

hasil belajar psikomotor selama pembelajaran berlangsung. Penilaian

kinerja guru, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor diamati

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

57

dengan cara memberikan skor pada lembar observasi berdasarkan

instrumen yang telah dibuat.

d. Refleksi

Peneliti bersama guru melakukan refleksi untuk menganalisis

kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung.

Hal-hal yang dianalisis adalah kinerja guru selama proses

pembelajaran serta hasil belajar siswa. Analisis tersebut sebagai acuan

perbaikan kinerja guru dan digunakan sebagai acuan untuk

menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam rangka mencapai

tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil analisis juga

digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus berikutnya dengan

membuat rencana tindakan baru agar menjadi lebih baik.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahapan perencanaan yang dilakukan adalah:

1) Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

menentukan materi dengan berpedoman pada permendiknas

nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi.

2) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui

penerapan teams games tournament.

3) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui

penerapan teams games tournament.

4) Membuatan perangkat pembelajaran yang diperlukan

(pemetaan, silabus, RPP, dan instrumen tes) yang berpedoman

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

58

pada permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar

proses.

5) Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan

dalam pembelajaran.

6) Menyusun dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).

7) Menyiapkan instrumen penilaian.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah merujuk pada

skenario pembelajaran yang telah dirancang yaitu melalui

pembelajaran dengan penerapan team games tournament. Kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan team games tournamet terdiri atas

beberapa tahap, yaitu:

1) Kegiatan Awal

Siswa bersama guru berdo’a untuk memulai pelajaran.

Siswa bersama guru melakukan komunikasi tentang kehadiran

siswa.

Siswa diajak bertanya jawab mengenai teknologi komunikasi

seperti, “diantara kalian siapa yang memilki keluarga atau

kerabat yang rumahnya diluar kota?”(apersepsi)

Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan

oleh guru.

2) Kegiatan Inti

a. Presentasi Kelas

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

59

Guru memberikan umpan pembelajaran berupa gambar-

gambar mengenai perkembangan teknologi produksi.

Siswa mengamati gambar tersebut dan mendeskripsikan

tentang gambar tersebut.

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang

memancing siswa untuk memunculkan informasi tentang

gambar-gambar tersebut.

Siswa memberikan respon dan memperhatikan materi yang

diberikan oleh guru.

b. Kelompok (team)

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.

Siswa dengan bimbingan guru belajar bersama dengan

kelompoknya mengenai teknologi komunikasi.

Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja yang telah

disiapkan oleh guru.

Siswa mengerjakan lembar kerja siswa yang telah diberikan

oleh guru.

c. Game

Siswa diberi penjelasan mengenai aturan game tournament

dalam pembelajaran.

Siswa melakukan game turnamen, berkompetisi dengan

kelompok lain.

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

60

d. Tournament

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan berdasarkan

nomor dan warna yang didapat siswa untuk mendapatkan

skor.

e. Rekognisi Tim

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

mendapatkan skor tertinggi.

Guru bertanya pada siswa mengenai hal-hal yang belum

dipahami.

Siswa bersama guru bertanya jawab meluruskan

kesalahpahaman tentang materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

3) Kegiatan Penutup

Siswa mengerjakan tes formatif yang telah disedikan oleh guru.

Guru memberikan tugas rumah sebagai pendalaman belajar

siswa.

Guru memberikan penguatan kepada siswa agar tetap semangat

dalam belajar dan menutup pelajaran.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

61

c. Pengamatan

Observer mengamati kinerja guru, hasil belajar afektif, dan

hasil belajar psikomotor selama pembelajaran berlangsung. Penilaian

kinerja guru, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor diamati

dengan cara memberikan skor pada lembar observasi berdasarkan

instrumen yang telah dibuat.

d. Refleksi

Peneliti bersama guru melakukan refleksi untuk menganalisis

kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran berlangsung.

Hal-hal yang dianalisis adalah kinerja guru selama proses

pembelajaran serta hasil belajar siswa. Analisis tersebut sebagai acuan

perbaikan kinerja guru dan digunakan sebagai acuan untuk

menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam rangka mencapai

tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil analisis juga

digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus berikutnya dengan

membuat rencana tindakan baru agar menjadi lebih baik.

G. Indikator Keberhasilan

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games

tournament dalam pembelajaran IPS pada penelitian ini dapat dikatakan

berhasil apabila:

1. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar sikap siswa yang memperoleh

nilai minimal ≥66 dengan predikat “Baik” mengalami peningkatan pada

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

62

setiap siklus, sehingga mencapai ≥ 75% dari jumlah siswa yang ada dari

kelas tersebut.

2. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar keterampilan siswa yang

memperoleh nilai minimal ≥66 dengan predikat “Terampil” mengalami

peningkatan pada setiap siklus, sehingga mencapai ≥ 75% dari jumlah

siswa yang ada dari kelas tersebut. (Mulyasa, 2013:131)

3. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar pengetahuan siswa mencapai

≥75% dari jumlah siswa berdasarkan KKM yaitu 66 pada kelas yang

diteliti.

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe team games tournament pada siswa kelas IV SD

Negeri 06 Metro Barat dapat disimpulkan bahwa Penerapan model

pembelajaran tipe team games tournament dalam pembelajaran IPS dapat

meningkatkan hasil belajar siswa baik ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran dalam

penerapan model pembelajaran kooperati tipe team games tournament pada

pembelajaran IPS, antara lain:

1. Bagi siswa

Siswa harus mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum memulai

pembelajaran. Siswa harus membiasakan berkomunikasi dan berinteraksi

dengan baik, sebab keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi

merupakan bagian penting dalam pembelajaran.

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

142

2. Bagi Guru

Guru harus menguasai langkah-langkah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT ini. Perhatikan pembagian waktu

dalam melaksanakan setiap tahapan dalam TGT agar pelaksanaan

pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya mendukung dan memfasilitasi penerapan model

pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang optimal.

Memberikan sarana dan prasarana yang memadai agar proses

pembelajaran terlaksana dengan baik.

4. Bagi Peneliti

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dapat menjadi pengetahuan bagi peneliti untuk lebih

memperkaya metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada mata

pelajaran IPS. Serta dengan penelitian ini, diharapkan dapat

mengembangkan inovasi pembelajaran peneliti, sehingga dapat

meningkatkan kopetensi sebagai calon guru yang profesional.

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum2013. PT Refika Aditama. Bandung.

Al-Tabani, Trianto I. Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,Progresif dan Kontekstual. Prenadamedia. Jakarta.

Aqib, Zainal, dkk,. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Guru SD, SLB,TK. CV Yrama Widya. Bandung.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.Jakarta.

Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar . PT Bumi Aksara. Jakarta.

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif danBerkarakter. Ghalia Indonesia. Bogor.

Hardian C.P, Vivin. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGTBerbantu LKS Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD I Ledokdawa.http://repository.ukws.edu/handle/123456789/2657. Diakses pada [email protected] WIB.

Hidayati dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Direktorat JenderalPendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. PustakaPelajar. Yogyakarta.

Isjoni. 2007. Pembelajaraan Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan KomunikasiAntar Peserta Didik. Pustaka pelajar. Yogyakarta.

Kemendikbud. 2013. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. KementerianPendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan DasarDirektorat Pembinaan Sekolah Dasar. Jakarta.

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

144

Kiranawati. 2007. Metode Team Games Tournamen (TGT). Online. Tersedia:http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-team-gamestournament-tgt/ diakses pada 26/07/2016.

Meylisa, Epriliyati. 2014. Penerapan Team Game Tournament untukMeningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada PembelajaranTematik Kelas IV B SD Negeri 01 Metro Pusat Tahun Pelajaran2013/2014. Bandar Lampung. Unila.

Muhaimin. 2001. Guru Profesinal. Online Tersedia:http:// risnawatiririn.wordpress.com/2011/01/17/konsep-kinerja-guru/diakses pada 31/08/2016

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. PT. RemajaRosdakarya. Bandung.

Mulyatiningsih, Endang. 2014. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.Alfabeta. Yogyakarta.

Nitalia, Rio. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament(TGT) Pokok Bahasan Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi dalamMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII F SMP 5 Kudus. Semarang.Unnes.

Poerwanti, Endang. dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD.. Dirjen PendidikanTinggi Depdiknas: Jakarta.

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Prenadamedia Group. Jakarta.

Sapriya. 2007. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. UPI Press. Bandung.

Slavin. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Nusa Media.Bandung.

Suarjana. 2000. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta. Alfabeta

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. PT RemajaRosdakarya. Bandung.

Sugiono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. PustakaBelajar. Yogyakarta.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/23874/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament

145

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Prenadamedia Group.Jakarta.

. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.Prenadamedia group. Jakarta.

Supriatna. 2008. Pendidikan IPS di SD. UPI Press. Bandung.

Taniredja, Tukiran. 2012. Model-Model Pembelajaran Inovatif. CV Alfabeta.Bandung.

Tim penyusun. 2003. Undang-undang nomor 20 tahun 2003. Depdiknas. Jakarta.

. 2005. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005. Depdiknas. Jakarta.

.2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006. Depdiknas. Jakarta.

.2010. Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010. Depdiknas. Jakarta.

.2007. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007. Depdiknas. Jakarta.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. UniversitasTerbuka. Jakarta.

Wardhani, Igak, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.Jakarta.