19
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAHAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 DI SMK N 1 BANCAK Artikel Ilmiah Diajukan sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Nama : Sawaludin Saputra Nim : 702011120 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

  • Upload
    lynhu

  • View
    256

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN

PENGELOLAHAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 DI SMK N 1

BANCAK

Artikel Ilmiah

Diajukan sebagai Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Nama : Sawaludin Saputra

Nim : 702011120

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

Page 2: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N
Page 3: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

ii

Page 4: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

iii

Page 5: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

iv

Page 6: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

v

Page 7: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN

PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1

DI SMK N 1 BANCAK

1)

Sawaludin Saputra 2)

Widya Damayanti

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected] 2)

[email protected]

Abstract

Subjects skill computer and processing information (KKPI), is the subject that tends to

apply the conventional one practices. To solve the problem, the application of learning

model think twisted share expected able to overcome the problems faced by. The final

stage be a assessment of the results of study use median test online. The research is

research quasi experiment research using non-equivalent control group design the

comparison of the results value pretest – posttest class control and class experiment

carried out in SMK N 1 Bancak. The results of the study by the application of learning

model think pair share by using media test online (ujian-online.net) as under assessment

stage. Average value class experimenter from 68.41 be 86.67 increased by 18.26 points,

while in class control of 71.75 be 78.89 increased by 7.14 points. Seeing the data can be

concluded class oak.

Key words : Think Pair Share teaching method, online test media (ujian-online.net),

value.

Abstrak

Mata pelajaran keterampilan komputer dan pengololaan informasi (KKPI), merupakan

mata pelajaran yang cenderung menerapkan model konvensional praktik. Untuk

mengatasi permasalahan, penerapan model pembelajaran think pair share diharapkan

mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi. Tahap akhir dilakukan penilaian hasil

belajar menggunakan median tes online. Penelitian ini merupakan penelitian quasi

experiment research menggunakan Non-equivalent Control Group design untuk

membandingkan hasil nilai pretest – posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen yang

dilaksanakan di SMK N 1 Bancak. Hasil penelitian dengan penerapan model

pembelajaran think pair share dengan berbantuan media tes online (ujian-online.net)

sebagai tahap penilaian. Nilai rata – rata kelas eksperimen dari 68.41 menjadi 86.67

mengalami peningkatan sebesar 18.26 poin, sedangkan pada kelas kontrol dari 71.75

menjadi 78.89 mengalami peningkatan sebesar 7.14 poin. Melihat data tersebut dapat

disimpulkan kelas eksperimen mengalami peningkatan nilai dengan model pembelajaran

think pair share berbantuan media tes online (ujian-online.net).

Kata kunci : Model pembelajaran think pair share, Media tes online (ujian-online.net),

nilai.

1 Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana

2 Staff Dosen Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 8: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

1

1. Pendahuluan

Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu bentuk komunikasi

dimana antara guru dan peserta didik dapat saling bertukar pikiran, untuk

memperluas pengetahuan dan ide para peserta didik. Supaya komunikasi

dalam pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya dalam hal ini

proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, guru dituntut untuk

mencari ide dan cara yang kreatif, dalam membangkitkan semangat belajar

peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan menyusun

perencanaan yang baik untuk mendukung keberhasilan proses belajar

mengajar. Usaha menyusun perencanaan mengajar dilakukan sebelum

pengajaran di kelas, agar dapat mengoptimalkan kemampuan peserta didik

untuk meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan observasi, pelaksanaan kegiatan pembelajaran KKPI

(keterampilan komputer dan pengelolaan informasi) kelas X TKJ 1 di SMK N

1 Bancak masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah. Metode

konvensional adalah metode dimana pada saat pembelajaran berlangsung

masih didominasi oleh guru. Penggunaan metode ini, peserta didik tidak

dituntut untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, tetapi yang

berperan aktif dalam pembelajaran tersebut adalah guru itu sendiri. Peserta

didik cenderung pasif dan hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru,

serta mencatat berdasarkan apa yang dijelaskan oleh gurunya. Pemanfaatan

internet dalam pembelajaran masih belum optimal baik dalam pembelajaran

dan untuk melakukan tes berbasis online. Tes yang diterapkan pada siswa

masih menggunakan tes manual, dimana masih banyak terdapat kecurangan

dalam mengerjakan soal tes.

Data awal diperoleh melalui wawancara dengan guru pengampu KKPI

kelas X TKJ 1 di SMK N 1 Bancak dan observasi kelas. Proses pembelajaran

masih didominasi oleh guru sebagai penyaji materi, mengakibatkan peserta

didik kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran. Hal ini sangat

berdampak pada hasil belajar peserta didik yang masih rendah, terbukti dari

hasil ulangan harian KKPI masih banyak peserta didik yang belum tuntas.

Dari jumlah 42 peserta didik yang mengikuti ulangan harian, sebanyak 29

peserta didik tidak lulus dan hanya 13 peserta didik yang lulus. Rata – rata

kelas 69.8 sedangkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk tuntas mata

pelajaran KKPI adalah 75.

Melihat kondisi proses pembelajaran yang ada di kelas X TKJ 1 SMK

N 1 Bancak khususnya pada mata pelajaran KKPI, nampak bahwa

penggunaan metode pembelajaran yang digunakan sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar peserta didik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,

model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) diharapkan dapat mengatasi

permasalahan yang dihadapi agar pembelajaran di kelas lebih aktif dan hasil

belajar peserta didik mengalami peningkatan. Kemudian pada tahap akhir

dilakukan penilaian hasil dengan menggunakan media tes online (ujian-

online.net).

Page 9: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

2

Melalui model pembelajaran tipe Think Pair Share, peserta didik

secara langsung dapat memecahkan masalah, memahami suatu materi secara

berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya,

membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas

sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan. Diharapkan penerapan model pembelajaran Think Pair Share

ini mampu meningkatkan semangat belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga siswa akan termotivasi untuk meningkatkan hasil

belajar mereka untuk memperoleh nilai yang baik. Pemanfaatan media tes

online bertujuan untuk memudahkan siswa mengerjakan tes dan menyiasati

agar siswa tidak melakukan kecurangan pada saat tes berlangsung.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Djuanda tentang Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar [1].

Rata – rata selisih pretest dan postest hasil belajar siswa yang mengunakan

model pembelajaran koperatif tipe Think Pair Share pada mata pelajaran

teknik komputer dan jaringan adalah 56,37. Sedangkan rata – rata selisih

pretest dan postest hasil belajar siswa yang mengunakan metode

pembelajaran konvensional pada mata pelajaran teknik komputer dan jaringan

adalah 41,60. Jadi terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran produktif Teknik Komputer dan Jaringan dengan menggunakan

metode yang berbeda.

Selain itu, penerapan pembelajaran kooperatif tipe think pair share

untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa juga terbukti dalam penelitian

Giyastutik [2]. Peningkatan hasil belajar diukur dari evaluasi siklus I dan

siklus II dengan rata-rata capaian kognitif pada siklus I sebesar 72,13% dan

pada siklus II sebesar 80,46%. Capaian rata-rata afektif pada siklus I sebesar

71,52% dan pada siklus II sebesar 80,61%. Capaian rata-rata psikomotor

siswa yang bersikap positif pada siklus I sebesar 73,33% dan pada siklus II

sebesar 87,5%. Sebagai data pendukung, capaian kepuasan siswa terhadap

penggunaan metode Think Pair Share pada siklus I 68,77% dan pada siklus II

menjadi 78,01% serta performance guru pada siklus I sebesar 72,06%

menjadi 80,26% pada siklus II hasil belajar biologi mengalami peningkatan.

Persamaan penelitian ini dengan kedua penelitian terdahulu terletak

pada model pembelajaran yang akan digunakan, yaitu menggunakan model

pembelajaran think pair share. Perbedaannya pada media sebagai alat bantu

dalam penelitian yaitu menggunakan media tes online (ujian-online.net),

sementara kedua penelitian terdahulu hanya menggunakan model

pembelajaran saja.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pengajaran yang

memiliki tingkat kemampuan berbeda [3]. Model pembelajaran kooperatif

merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam

Page 10: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

3

kelompok – kelompok tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Unsur – unsur utama yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif adalah

adanya peserta dalam kelompok: adanya aturan kelompok: adanya upaya

belajar setiap anggota kelompok: dan adanya tujuan yang harus dicapai.

Aktivitas pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif senantiasa dilakukan

dalam situasi kelompok [4].

Model pembelajaran think pair share (berfikir berpasangan berbagi)

adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi

pola interaksi siswa. Model ini merupakan suatu cara yang efektif untuk

membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Think pair share memberikan

waktu kepada siswa untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama

lain. Think pair share member siswa kesempatan untuk bekerja serdiri serta

bekerja sama dengan orang lain[5].

Menurut Lyman, tahapan pelaksanaan Think Pair Share adalah : 1).

Setiap anggota secara individual maupun diam – diam berpikir tentang

pertanyaan yang ditimbulkan oleh guru; 2). Dua anggota berdiskusi untuk

bertukar pendapat dan membahas jawaban mereka; 3). Setiap anggota dapat

berbagi respon, respon rekannya, sintesis atau sesuatu yang baru dengan tim,

tim lain, atau seluruh kelas [6].

Konsep/tahapan Think Pair Share adalah sebagai berikut : dalam

tahap Think (Berfikir), guru mengajukan suatu pertanyaan atau permasalahan

yang dikaitkan dengan pelajaran, kemudian guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk memikirkan jawabannya. Dalam tahap Pair

(Berpasangan), guru meminta siswa untuk berpasang – pasangan dan

berdiskusi. Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban

yang telah dipikirkan dengan pasangannya. Dalam tahap Share (Berbagi),

guru meminta pasangan – pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas

yang telah mereka bicarakan. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya

jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif.

Peserta didik dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya

[7].

Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan baru yang diperoleh

siswa setelah mengikuti proses belajar – mengajar tentang mata pelajaran

tertentu [8]. Perolehan kemampuan baru tersebut akan terwujud dalam

perubahan tingkah laku tertentu, seperti dari yang tidak tahu menjadi tahu

tentang gejala tertentu, dari acuh tak acuh menjadi menyukai objek atau

aktivitas tertentu, serta dari tidak biasa menjadi cakap melakukan

keterampilan tertentu seperti membaca tabel, membuat peta, mendayung,

mengukir dan sebagainya. Hasil belajar adalah pola – pola perbuatan, nilai –

nilai, pengertian – pengertian, sikap – sikap, apresiasi, dan keterampilan [7].

Penelitian ini mengukur pemahaman dan nilai siswa terhadap materi yang

diajarkan.

Page 11: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

4

Ujian-online.net merupakan aplikasi berbasis web yang dapat

digunakan oleh para guru untuk melakukan ujian secara online kepada

siswanya. Agar dapat memanfaatkan ujian-online.net, guru harus melakukan

registrasi terlebih dahulu. Registrasi pada ujian-online.net dapat dilakukan

dengan gratis [9].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode

kuantitatif adalah penerapan prosedur secara baku dan transfer data ke dalam

angka – angka numerik, khususnya yang menyangkut atribut dan kualitas

subjek [10]. Dengan menggunakan metode ekperimen yaitu quasi experiment

research yang menggunakan Non-equivalent Control Group design. Non-

equivalen Control Group Design adalah sebuah metode penelitian yang

menggunakan dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada

desain penelitian ini kelompok ekperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih

secara acak dari populasi. Desain penelitian ini terdapat dua kelas, yaitu kelas

kontrol dan kelas eksperimen[11]. Penentuan kelas kontrol dan kelas

eksperimen ditentukan berdasarkan rekomendasi dari guru merujuk pada nilai

ulangan harian siswa yang mana nilai rata – rata kelas belum tuntas, data

tersebut didapat dari guru yang telah diwawancarai.

Tabel 1. Desain Penelitian Eksperimen.

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen √ √ √

Kontrol √ - √

Berdasarkan desain di atas dijelaskan bahwa kelas kontrol dan kelas

eksperimen sama – sama diberikan tes awal yaitu pretest untuk mengetahui

kemampuan awal dan sejauh mana pengetahuan siswa, dengan mengetahui

hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen. Selanjutnya pada kelompok

eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model think pair

share berbantu media tes online. Kemudian kelas kontrol dan kelas

eksperimen diberikan tes terakhir yaitu posttest untuk mengukur hasil belajar

siswa dan mengetahui perbedaan dari hasil belajar setelah kelas eksperimen

mendapatkan perlakuan.

Tahapan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang

ditunjukan pada tahapan – tahapan penelitian di bawah ini.

Page 12: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

5

Gambar 1. Diagram tahapan penelitian.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa – siswi SMK N 1

Bancak, populasi terjangkaunya adalah siswa – siswi kelas X semester I tahun

ajaran 2015/2016. Sampel dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa – siswi

kelas X TKJ 1 di SMK N 1 Bancak sebagai kelas ekperimen yang akan

diberikan perlakuan dengan penerapan model pembelajaran think pair share

kemudian tes menggunakan media tes online (ujian-online.net). Pemilihan

kelas ekpserimen dan kelas kontrol berdasarkan rekomendasi guru. Kelas X

TKJ 1 hasil belajar siswa masih rendah dibandingkan dengan hasil belajar

kelas X TKJ 2.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan:

1) Metode wawancara, adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban – jawaban

responden [10]. Wawancara dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil

belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Wawancara ini dilakukan

untuk mendapatkan info lebih detail mengenai hasil belalajar siswa dan

proses pembelajaran terhadap siswa saat pembelajaran berlangsung di kelas.

Kajian Pustaka

Menyusun Instrumen Penelitian

Pretest

Perlakuan dengan model ceramah (kelas

kontrol) Perlakuan dengan model think pair share

berbantu media tes online (kelas

eksperimen)

Posttest

Olah Data Hasil Penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

Kesimpulan

Identifikasi Masalah

Page 13: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

6

Penyusunan daftar pertanyaan wawancara dalam penelitian ini berdasarkan

kisi – kisi pada tabel berikut.

Tabel 2. Kisi – kisi wawancara [7].

Aspek Kegiatan Indikator

Kognitif

Pemahaman siswa

Pengetahuan, ingatan siswa

Evaluasi

Afektif Siswa menerima/memperhatikan

Respon atau menanggapi

2) Metode tes (pretest dan posttest) Pretest dilakukan/diberikan pada

siswa sebelum mereka mendapatkan perlakuan dan penyampaian materi pada

proses pembelajaran. Posttest akan diberikan kepada siswa setelah diberikan

perlakuan dan penyampaian materi pada proses pembelajaran. Pada posttest

ini kelas ekpserimen dalam mengerjakan tes berbantukan media tes online

(ujian-online.net) sedangkan kelas kontrol dilaksanakan secara manual. Soal

yang dibuat berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada

di RPP sebagai rancangan mengajar.

Tabel 3. Kisi – kisi soal tes berdasarkan RPP.

Kompetensi

Dasar Indikator

Jumlah

soal

Mengoperasikan

software

pengolah kata

Menjelaskan perintah yang terdapat pada

start menu dan cara menyimpan dokumen

dalam bentuk format

13

Menjelaskan perintah editing sederhana

dalam Ms. word 12

Soal yang telah dibuat diujicobakan terlebih dahulu sebelum

digunakan untuk penilaian pretest dan posstest pada penelitian. Pengujian ini

menggunakan program aplikasi SPSS versi 16. Dari jumlah 25 soal yang

dibuat setelah dilakukan ujicoba terdapat 6 soal yang tidak valid, sehingga

dari 19 soal yang valid yang digunakan untuk pretest dan posttest.

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian diawali dengan pemberian pretest pada kedua kelas. Setelah

dilakukan pretest dan dilakukan analisis rata – rata nilai pretest, diketahui

hasil perolehan nilai rata – rata kelas X TKJ 1 adalah 68.41 dan rata-rata kelas

X TKJ 2 adalah 71.75. Sehingga tepat apabila kelas X TKJ 1 ditentukan

Page 14: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

7

sebagai kelas eksperimen dan X TKJ 2 sebagai kelas kontrol dengan masing-

masing kelas terdiri dari 42 siswa.

Setelah melakukan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

dan mengetahui hasil yang diperoleh oleh keduanya. Pada pertemuan pertama

saat pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan memberi

perlakuan yang berbeda, dimana kelas kelas kontrol hanya menggunakan

model konvensional pada saat proses pembelajaran di kelas, yang dilakukan

oleh guru sedangkan kelas eksperimen pada saat pembelajaran menggunakan

model think pair share berbantuan media tes online (ujian-online.net) sebagai

penilaian tahap akhir dari pembelajaran tersebut. Pada akhir pembelajaran di

kelas eksperimen dilakukan kuis (latihan) untuk mengetahui pemahaman

materi yang sudah diberikan setelah pembelajaran dan tes ini berbasis online.

Sebelum melakukan tes siswa dikenalkan terlebih dahulu tentang penggunaan

media tes online ini, untuk pertama siswa harus melakukan konfirmasi

password untuk merubah password awal setelah itu siswa bisa mengerjakan

tes secara online.

Penerapan think pair share pada saat pembelajaran di kelas. Pada

tahap Think (berfikir) siswa diminta untuk memikirkan jawaban/berpendapat

terhadap tugas yang diberikan kepada kelompok masing – masing. Pair

(berpasangan) siswa mendiskusikan jawaban/pendapat yang telah dipikirkan

anggota kelompoknya dan saling bertukar pendapat, untuk memperdalam

makna jawaban yang telah dipikirkan untuk menyelesaikan tugas

kelompoknya. Share (berbagi) setelah berdiskusi dengan kelompoknya, siswa

diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan

kelas. Pembelajaran think pair share memberi kesempatan pada setiap

anggota memberikan pendapat berkaitan dengan tugas yang diberikan di

kelompok sebelum didiskusikan dengan kelompok. Pembelajaran think pair

share membuat siswa berfikir lebih kritis dalam pemecahan masalah yang

diberikan pada kelompok pada saat berdiskusi. Setelah mendapatkan hasil

yang paling tepat siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan

kelas. Siswa diberi penghargaan bagi siswa yang bertanya terkait hasil diskusi

kelompok lain yang telah mereka presentasikan di kelas.

Page 15: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

8

Berikut ini adalah Alur/desain yang telah dikembangkan dari teori

Lyman sehingga mengalami perubahan. Sebelumnya dijelaskan pada teori

Lyman tahapan pelaksanaan think pair share dibagi menjadi tiga : 1). Setiap

anggota secara individual maupun diam – diam berpikir tentang pertanyaan

yang ditimbulkan oleh guru; 2). Dua anggota berdiskusi untuk bertukar

pendapat dan membahas jawaban mereka; 3). Setiap anggota dapat berbagi

respon, respon rekannya, sintesis atau sesuatu yang baru dengan tim, tim lain,

atau seluruh kelas [6]. Dari tiga tahapan tersebut dikembangkan kembali

sehingga terdapat pengembangan alu/desain pada tahapan pelaksanaan think

pair share. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pelaksaan pembelajaran

dikelas. Berikut alur/desain tahapan pelaksanaan pembelajaran dikelas

menggunakan model think pair share.

Gambar 2. Alur/desain pembelajaran think pair share (TPS).

Langkah ke 1 : Pemembagian kelompok

Aktifitas : Guru mengkoordinasikan pada siswa untuk melakukan

pembagian kelompok dan siswa diminta untuk duduk dengan teman

kelompoknya.

Langkah ke 2 : Guru member tugas kelompok

Aktifitas : Guru melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan

pembelajaran, dan memberikan tugas kelompok yang berhubungan dengan

materi yang akan disampaikan.

Langkah ke 3 : Siswa berpikir secara individual

Aktifitas : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memikirkan jawaban dari permasalahan yang disampaikan guru. Langkah

ini dapat dikembangkan dengan meminta siswa untuk menuliskan hasil

pemikiranyya masing-masing.

Langkah ke 4 : Setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing-

masing dengan pasangan

Pemberian tugas untuk kelompok

Siswa berfikir secara individual

Siswa mendiskusikan hasil pemikiran

masing-masing dengan pasangan

Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas

Pembagian kelompok

Mengevaluasi hasil diskusi

Page 16: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

9

Aktifitas : Guru mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan

memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban yang

menurut mereka paling benar atau paling meyakinkan. Guru memotivasi

siswa untuk aktif dalam kerja kelompoknya.

Langkah ke 5 : Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas

Aktifitas : Siswa mempresentasikan jawaban atau pemecahan

masalah secara individual atau kelompok didepan kelas.

Langkah ke 6 : Mengevaluasi hasil pemecahan masalah

Aktifitas : Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan.

Pada pertemuan terakhir kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapat

perlakuan yang berbeda pada proses pembelajaran di kelas. Pada tahap akhir

dari proses pembelajaran dilakukan penilaian yakni posttest, untuk

mengetahui hasil belajar siswa selama proses penyampaian materi dan

pemahaman siswa terhadap materi setelah pembelajaran berlangsung. Posttest

yang dilakukan pada kelas kontrol dilakukan secara manual, sementara di

kelas eksperimen posttest dilakukan secara online. Setelah mendapatkan hasil

dari kedua kelas tersebut ternyata hasil belajar yang diperoleh rata - rata kelas

kontrol adalah 78.89, dan rata - rata kelas eksperimen adalah 86.67

mengalami kenaikan dalam rata – rata kelas. Akan tetapi hasil belajar kelas

eksperimen mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan

kelas kontrol dari nilai rata – rata posttest. Berikut tabel dan grafik rata –rata

pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 6. Nilai rata – rata kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Nilai Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Rata – rata pretest 71, 75 68, 41

Rata – rata posttest 78, 89 86, 67

Page 17: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

10

Grafik 1. Hasil pretest dan posttest.

Tugas guru dalam model pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator

yang mengarahkan siswa pada saat kegiatan pembelajaran dikelas, siswa

belajar dengan mandiri bersama teman sekelompoknya, dengan belajar

kelompok dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan lebih aktif.

Penerapan model pembelajaran think pair share ini, pada proses

pembelajaran berlangsung siswa aktif berdiskusi bersama teman kelompok

untuk mencari penyelesaian tugas yang diberikan kepada kelompoknya, dan

siswa dituntut untuk berperan aktif dalam memperoleh kesempatan

membangun sendiri pengetahuannya sehingga memperoleh pemahaman yang

mendalam terhadap materi, serta memiliki tanggungjawab dari apa yang

diperolehnya, kreatif dan cakap dalam diskusi berlangsung sehingga siswa

dapat memahami apa yang mereka kerjakan. Berbeda halnya dengan

pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional,

dimana siswa bersikap acuh terhadap guru dan kurang memperhatikan materi

yang disampaikan oleh guru.

Setelah memberikan perlakukan di kelas eksperimen pada pertemuan

terakhir setelah melakukan posttest. Dilakukukan wawancara untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan

dan media sebagai alat bantu dalam proses penilaian. Hasil wawancara yang

dilakukan pada 6 siswa yang mewakili berdasarkan nilai dari yang tertinggi,

sedang, dan rendah menunjukan bahwa “setelah menggunakan model think

pair share siswa mendapat pengalaman baru dalam proses belajar serta siswa

lebih mudah memahami pelajaran yang dilakukan, karena siswa bisa

mengeksplor pendapat dan berbagi pengetahuan dengan teman sekelompok

dan yang lain. Saat menggunakan model think pair share proses belajar lebih

aktif dan semangat belajar siswa meningkat. Siswa lebih suka menggunakan

model think pair share dibandingkan model ceramah. Saat tes menggunakan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pretest Posttest

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

71.75 68.41

78.89

86.67

Kelas

Nilai

Page 18: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

11

media siswa mendapat pengalaman baru dalam mengerjakan tes, dan bisa

mengurangi kecurangan dalam mengerjakan tes dan kegiatan saling contek

jawaban berkurang karena saat tes soal acak”.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, siswa kelas eksperimen

dituntut untuk dapat berperan aktif dalam membangun pengetahuan sehingga

memperoleh pemahaman yang mendalam terhadap materi yang pelajari.

Peningkatan hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen dikarenakan dalam

suasana belajar di kelas, yang lebih kondusif dan antusias siswa sangat

terlihat pada saat pembelajaran berlangsung. Berbeda halnya dengan kelas

kontrol yang mana pada saat pembelajaran berlangsung hanya berpusat pada

guru sebagai penyampai materi. Budaya belajar yang dikembangkan di kelas

eksperimen yaitu siswa membangun sendiri keingintahuan membantu teman

yang kesulitan dalam belajar serta menciptakan suasana belajar yang aktif.

5. Simpulan

Penerapan model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran KKPI (keterampilan komputer dan

pengelolaan informasi) kelas X TKJ 1 di SMK N 1 Bancak. Dari nilai rata –

rata yang diperoleh pretest pada kelas kontrol adalah (71.75) dan nilai rata –

rata pretest kelas eksperimen adalah (68.41). Terlihat bahwa hasil yang

diperoleh kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen.

Peningkatan hasil nilai kelas eksperimen dalam pembelajaran yang diberikan

perlakuan berbeda dengan kelas kontrol mengalami peningkatan, terlihat dari

nilai rata - rata posttest kelas eksperimen bernilai 86.67 lebih tinggi dari kelas

kontrol yang bernilai 78,89. Selisih nilai 8.44 menunjukkan perbedaan hasil

yang terjadi setelah menerima perlakuan atau treatment. Berdasarkan

peningkatan nilai rata – rata dari pretest ke nilai rata – rata posttest tersebut

terlihat bahwa pembelajaran menggunkan model think pair share berbantuan

media tes online (ujian-oline.net) memiliki pengaruh positif terhadap hasil

belajar siswa.

6. Saran

Model pembelajaran merupakan bentuk variasi dalam pelaksanaan

proses pembelajaran di kelas, diperlukan adanya modifikasi terhadap model

pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dengan model pembelajaran

konvensional yang biasa diterapkan pada proses pembelajaran di kelas. Salah

satu contoh adalah model pembelajaran kooperatif think pair share dan media

tes online sebagai alat bantu yang dapat digunakan dalam penilaian hasil

belajar siswa. Untuk penelitian selanjutnya boleh menggunkan model

pembelajaran think pair share untuk diterapkan atau model yang lain dan

dipadukan dengan media yang mendukung proses pembelajaran untuk

mencapai hasil yang maksimal.

Page 19: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10774/2/T1_702011120_Full...PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) KELAS X TKJ 1 . DI SMK N

12

7. Daftar Pustaka

[1] Djuanda, R.Dony, 2013, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X TKJ Di Smk

Negeri 1 Tomohon, no 01 (vol 02).

[2] Giyastutik. 2009, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

untuk Meningkatkan Hasil Belajara Biologi Siswa Kelas VII A SMP 3

Karanganyar tahun Pelajaran 2007/2008, Surakarta.

[3] Ahmadi, Iif Khoiru dan Amri, Sofan, 2010, Proses Pembelajaran Inovatif

dan Kreatif dalam Kelas,Jakarta: Prestasi Pustaka.

[4] Sutirman, 2013, Media dan Model – Model Pembelajaran Inovatif,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[5] Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin, 2015, Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran, Kata Pena.

[6] Solomon, Richard. D, 2009, An Equity Pedagogical Best Practice to

Increase and Vary Student Participation in the Classroom.

http://www.classroom20.com/profiles/blogs/thinkpairshare-lyman-1981-an),

(diakses pada tanggal 10 September 2015).

[7] Suprijono, Agus, 2012, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[8] Supratiknya, A, 2012, Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Notes,

Yogyakarta: Universitas Sannata Dharma.

[9] Ujian-online.net, 2013, http://ujian-online.net/. (diakses pada tanggal 05

Oktober 2015)

[10] [10] Mahmud, 2011, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka

Setia.