21
1 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat menimbulkan suatu peralihan sistem kerja dari konvensional yang biasa disebut manual ke era digital yang umum disebut komputerisasi. Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan, salah satunya adalah pada kegiatan penyelenggaraan pelayanan pendidikan yang dimiliki pada suatu lembaga pendidikan formal yaitu sekolah. Sejalan dengan arah penyelenggaraan pelayanan pendidikan sekolah, maka proses pemantaun prestasi siswa merupakan salah satu komponen atau bagian sistem lembaga penyelenggara pendidkan formal yang memiliki peranan sangat penting. Sistem pemantauan prestasi siswa ini yang telah ada dan dilaksanakan pada sekolah pada umumnya adalah diawali pada saat tengah semester, lalu pada akhir semester dan terakhir pada akhir tahun pelajaran. Salah satu parameter pengukur prestasi siswa adalah prestasi akademik siswa berupa rangking siswa. Rangking siswa saat ini yang ditulis didalam rapor siswa merupakan nilai parameter prestasi siswa dalam satu kelas. Untuk mengetahui rangking siswa dalam klas pararel sangat sulit diperoleh jika diinginkan pada suatu saat tertentu (real time) sesuai keinginan siswa maupun guru, sehingga pihak sekolah menghitung rangking siswa pada waktu tertentu yaitu Tengah Semester dan Akhir Semester. Pada penelitian ini diambil sudi kasus pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang. Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 (enam) sekolah dibawah yayasan dan 12 (duabelas) orang tua atau wali siswa maka terdapat kebutuhan yaitu informasi prestasi akademik siswa berupa rangking dapat diperoleh secara kontinu yang artinya adalah dapat diperoleh setelah siswa memperoleh nilai tugas dan ulangan harian. Hal ini dipertegas oleh hasil wawancara dengan beberapa siswa antara lain 6 (enam) siswa berprestasi dan 6 (enam) siswa yang belum berprestasi. Siswa yang berprestasi juga membutuhkan informasi prestasi akademik secara kontinu yaitu dapat diperoleh setelah melaksanakan evaluasi tugas dan ulangan harian guna mempertahankan prestasinya. Jadi, kebutuhan perihal informasi prestasi akademik siswa tidak hanya diperoleh saat Tengah Semester dan Akhir Semester saja. Permasalahan akan kebutuhan informasi prestasi siswa secara kontinu tersebut tidak hanya terdapat pada Yayasan Yohanes Sub Perwakilan Rembang, beberapa sekolah negeri dan swasta yang lain dari hasil pengamatan pada penelitian ini juga mengalami hal yang sama yaitu sangat membutuhkan sistem informasi prestasi siswa yang dapat diakses setiap saat. Oleh karena hal tersebut, maka pada penelitian ini dirancang suatu aplikasi sistem informasi prestasi siswa. Aplikasi diimplementasikan dengan berbasis client-server karena pihak sekolah atau Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang telah memiliki sistem akademik berbasis web dengan domain siak.yohgabriel-rembang.com, sehingga aplikasi sistem informasi prestasi siswa pada sisi client mengakses data akademik siswa yang berada pada sisi web server. Arsitektur Model View Controller (MVC) diterapkan pada sistem informasi prestasi siswa dengan tujuan supaya proses maintenance aplikasi dapat lebih mudah dilakukan karena source code aplikasi dipisahkan atau dibedakan

Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

1

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi yang kian pesat menimbulkan suatu

peralihan sistem kerja dari konvensional yang biasa disebut manual ke era digital

yang umum disebut komputerisasi. Perubahan ini juga telah merubah cara

pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan, salah satunya adalah

pada kegiatan penyelenggaraan pelayanan pendidikan yang dimiliki pada suatu

lembaga pendidikan formal yaitu sekolah.

Sejalan dengan arah penyelenggaraan pelayanan pendidikan sekolah, maka

proses pemantaun prestasi siswa merupakan salah satu komponen atau bagian

sistem lembaga penyelenggara pendidkan formal yang memiliki peranan sangat

penting. Sistem pemantauan prestasi siswa ini yang telah ada dan dilaksanakan

pada sekolah pada umumnya adalah diawali pada saat tengah semester, lalu pada

akhir semester dan terakhir pada akhir tahun pelajaran.

Salah satu parameter pengukur prestasi siswa adalah prestasi akademik

siswa berupa rangking siswa. Rangking siswa saat ini yang ditulis didalam rapor

siswa merupakan nilai parameter prestasi siswa dalam satu kelas. Untuk

mengetahui rangking siswa dalam klas pararel sangat sulit diperoleh jika

diinginkan pada suatu saat tertentu (real time) sesuai keinginan siswa maupun

guru, sehingga pihak sekolah menghitung rangking siswa pada waktu tertentu

yaitu Tengah Semester dan Akhir Semester.

Pada penelitian ini diambil sudi kasus pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub

Perwakilan Rembang. Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 (enam) sekolah

dibawah yayasan dan 12 (duabelas) orang tua atau wali siswa maka terdapat

kebutuhan yaitu informasi prestasi akademik siswa berupa rangking dapat

diperoleh secara kontinu yang artinya adalah dapat diperoleh setelah siswa

memperoleh nilai tugas dan ulangan harian. Hal ini dipertegas oleh hasil

wawancara dengan beberapa siswa antara lain 6 (enam) siswa berprestasi dan 6

(enam) siswa yang belum berprestasi. Siswa yang berprestasi juga membutuhkan

informasi prestasi akademik secara kontinu yaitu dapat diperoleh setelah

melaksanakan evaluasi tugas dan ulangan harian guna mempertahankan

prestasinya. Jadi, kebutuhan perihal informasi prestasi akademik siswa tidak

hanya diperoleh saat Tengah Semester dan Akhir Semester saja. Permasalahan

akan kebutuhan informasi prestasi siswa secara kontinu tersebut tidak hanya

terdapat pada Yayasan Yohanes Sub Perwakilan Rembang, beberapa sekolah

negeri dan swasta yang lain dari hasil pengamatan pada penelitian ini juga

mengalami hal yang sama yaitu sangat membutuhkan sistem informasi prestasi

siswa yang dapat diakses setiap saat.

Oleh karena hal tersebut, maka pada penelitian ini dirancang suatu aplikasi

sistem informasi prestasi siswa. Aplikasi diimplementasikan dengan berbasis

client-server karena pihak sekolah atau Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan

Rembang telah memiliki sistem akademik berbasis web dengan domain

siak.yohgabriel-rembang.com, sehingga aplikasi sistem informasi prestasi siswa

pada sisi client mengakses data akademik siswa yang berada pada sisi web server.

Arsitektur Model View Controller (MVC) diterapkan pada sistem

informasi prestasi siswa dengan tujuan supaya proses maintenance aplikasi dapat

lebih mudah dilakukan karena source code aplikasi dipisahkan atau dibedakan

Page 2: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

2

kedalam 3 (tiga) bagian, yaitu model untuk mengelola data, view untuk mengelola

tampilan dan controller adalah source code untuk mengelola proses atau

fungsionalitas sistem. Aplikasi dibangun menggunakan teknologi desktop dengan

bahasa pemrograman JAVA. JAVA dipilih karena dapat menerapkan MVC serta

memiliki keunngulan multi platform, sehingga pihak sekolah atau yayasan selaku

pengguna tidak terpaku oleh sistem operasi tertentu. Sistem informasi prestasi

siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada

komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya dapat mempergunakan untuk

aplikasi-aplikasi khusus yang ditentukan oleh pihak sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ditentukan

rumusan masalah penelitian adalah 1)bagaimana merancang sistem informasi

prestasi siswa berbasis client-server?; 2)bagaimana mengimplementasikan model

view controller pada sistem informasi prestasi siswa menggunakan bahasa

pemrograman JAVA?; 3)apakah aplikasi sistem informasi prestasi siswa dapat

layak digunakan sebagai sistem informasi layanan pihak sekolah dalam bidang

akademik?

Adapun tujuan yang diperoleh pada penelitian ini antara lain 1)merancang

sistem informasi prestasi siswa berbasis client-server; 2)mengimplementasikan

model view controller pada sistem informasi prestasi siswa menggunakan bahasa

pemrograman JAVA; 3)wewujudkan aplikasi sistem informasi prestasi siswa

dapat layak digunakan sebagai sistem informasi layanan pihak sekolah dalam

bidang akademik. Sedangkan manfaat dari penelitian ini bagi siswa adalah 1)dapat

mengetahui rangking prestasi akademik tingkat kelas maupun kelas pararel;

2)setiap hari siswa dapat memantau rangking prestasi akademik tingkat kelas

maupun kelas pararel. Bagi Sekolah adalah 1)memiliki sarana layanan bidang

akademik kepada siswa yaitu sebuah sistem informasi guna memantau informasi

terkini tentang rangking prestasi akademik siswa; 2)dipergunakan sebagai

pendukung suasana civitas akademik yang positif yaitu menciptakan persaingan

sehat dalam prestasi akademik siswa.

Mengingat luasnya masalah yang akan dibahas, maka skripsi ini memiliki

ruang lingkup yaitu 1)format dan tampilan pada aplikasi sistem informasi prestasi

siswa berdasarkan kebutuhan pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan

Rembang; 2)prestasi siswa berdasarkan nilai akademik yang bersumber pada basis

data di web server siak.yohgabriel-rembang.com; 3)prestasi siswa berupa nomor

rangking yang merupakan hasil perhitungan dari nilai akhir tugas, nilai akhir

ulangan harian, nilai akhir ujian tengah semester dan nilai akhir ujian semester;

4)metode penilaian dan penentuan standar bobot penilaian berdasarkan aturan

yang dimiliki oleh Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang; 5)tidak

membahas tentang sistem keamanan data; 6)tidak membahas secara detail bahasa

pemrograman JAVA dan database MySQL.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang pernah dilakukan tentang sistem informasi prestasi siswa

adalah penelitian dengan judul Perancangan Sistem Monitoring Akademik Siswa

SMP N 72 Jakarta Pusat Berbasis Web[1]. Hasil penelitian tersebut berupa

Page 3: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

3

aplikasi berbasis web dimana pengguna yaitu siswa dan orang tua siswa mampu

melihat absensi atau kehadiran siswa dan nilai akademik siswa secara online.

Penelitian sejenis yang lain dengan judul Sistem Informasi Manajemen

Bimbingan Konseling di SMKN 2 Surabaya Berbasis JSP[2]. Hasil penelitian

tersebut berupa aplikasi yang mampu mengetahui rekapitulasi absensi siswa, dan

histori pelanggaran siswa yang dapat digunakan oleh bapak ibu guru dalam

menentukan kenaikan kelas, dan pembinaan terhadap peserta didik.

Perbedaan utama dengan kedua penelitian terdahulu adalah bahwa

penelitian terdahulu tidak memperhitungkan prestasi siswa dalam sebuah rangking

tetapi hanya menghitung nilai akademik dan absensi siswa. Sedangkan

pembelajaran yang diperoleh dari kedua penelitian tersebut adalah bahwa aplikasi

untuk dapat mengetahui prestasi akademik siswa masih sangat diperlukan guna

membantu proses belajar mengajar di sekolah-sekolah

Pustaka utama pada penelitian ini adalah sistem informasi, yaitu suatu

sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, guna mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan laporan-

laporan yang diperlukan yang berfungsi untuk membantu perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin

dan laporan tertentu[3]. Teori yang lain tentang sistem informasi adalah

kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam organisasi[4]. Sistem informasi

merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta

perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan

perangkat lunak tersebut[5]. Gambar 1 menjelaskan bahwa suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi,

mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Gambar 1 Sistem Informasi Berbasis Komputer[5]

Prestasi akademik adalah suatu hasil yang dicapai oleh individu setelah

mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Prestasi akademik

Page 4: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

4

juga dapat diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam

suatu usaha, yang menghasilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan. Dunia

pendidikan yang semakin berkembang, menuntut setiap individu untuk dapat

berprestasi dengan baik[6].

Arsitektur client server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client

dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari

server[7]. Komponen dasar slient-server dibentuk oleh tiga komponen dasar, yaitu

client, middleware dan server. Hubungan antara ketiga komponen tersebut dapat

dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Komponen Dasar Client Server[8]

Arsitektur client server memiliki beberapa model, antara lain yaitu model

two-tiers, yaitu merupakan lingkungan client / server secara tradisional. Pada

model ini suatu aplikasi dibagi menjadi dua entitas, yaitu aplikasi client dan

aplikasi server. Dalam konfigurasi yang tipikal, pembagian ini juga meliputi

pembagian perangkat lunak dan perangkat keras. Aplikasi client umumnya

diletakkan pada workstation yang digunakan oleh user, sedangkan server

merupakan suatu komputer yang diletakkan di bagian lain pada jaringan[10].

Model arsitektur dari two-tier terdiri dari dua bagian, yaitu: a)layanan presentasi

(Client Tier), yaitu layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna

ditempatkan pada mesin client. Lapisan ini berfungsi untuk menangani interaksi

user dengan aplikasi; b)layanan data (Data Source Tier), yaitu layanan data

merupakan sebuah database server atau DBMS (Database Management Systems)

yang menyediakan data bagi lapisan layanan client atau presentasi.

Dalam perkembangan teknologi perangkat lunak, multi-tier architecture

(atau sering merujuk pada n-tier architecture) sebenarnya merupakan bentuk lain

dari arsitektur client-server. Perbedaan yang dapat dilihat secara jelas adalah

adanya penempatan terpisah antara sisi presentasi, proses aplikasi serta

manajemen data. Sebagai contoh adalah diletakkan sebuah middleware yang

berkedudukan untuk melayanai relasi antara client dengan basis data. Pada

perkembangan selanjutnya, konsep multi-tier architecture dikenal dengan three-

tier architecture.

Dalam three-tier architecture tiga bagian utamanya(Eckerson, 1995) akan

dijelaskan sebagai berikut :

a. Presentation Tier

Bagian inilah yang merupakan tingkat tertinggi dari aplikasi yang

menggunakan three-tier architecture. Presentasi aplikasi diletakkan dalam

level ini, sehingga tier inilah yang berinteraksi dengan user melalui sebuah

Page 5: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

5

tampilan berikut dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Fungsi utamanya

adalah untuk menerjemahkan tugas dan hasil operasi dari aplikasi ke dalam

bentuk sesuatu yang dapat dimengerti oleh user.

b. Application Tier (Business Logic/Logic Tier/Middle Tier)

Bagian ini mengkoordinasikan aplikasi web, proses, perintah (commands),

membuat keputusan logika dan evaluasi serta melakukan perhitungan.

Selain itu sisi ini juga bertugas untuk mengirimkan dan melakukan

pemrosesan data di antara dua sisi di sekelilingnya.

c. Data Tier

Sisi ini adalah server independen yang disebut dengan database server. Dari

sisi inilah segala data diproses dan diperoleh untuk diubah menjadi sebuah

informasi. Segala informasi di dalamnya hanya bisa diakses oleh sisi server

sebelum nantinya diberikan kepada user. Sisi inilah yang memiliki peranan

penting karena penyimpanan data dalam basis data relasional sangat

kompleks, keutuhan dan keamanan data sangat diperhitungkan.

Gambar 3 Implemenatsi dari Three-Tier Architecture

Pada hakekatnya client adalah sisi yang mengawali hubungan dengan server

(speak first), dalam hal ini berkaitan dengan aplikasi web adalah client yang

memiliki presentation page yang diakses dengan menggunakan web browser.

Sedangkan server akan selalu siaga dalam menerima permintaan dari client.

Dalam aplikasi berbasis web, server dinyatakan dalam bentuk web server.

Langkah kerja dalam multi-tier architecture untuk saling berinteraksi adalah,

setiap tier akan berada pada mesin yang berbeda dan berdiri sendiri secara fisik.

MVC (Model View Controller) merupakan arsitektur yang sangat berguna

dalam melakukan pengembangan sebuah sistem[11]. Arsitektur metode MVC

dipisahkan dalam layer model, view, dan controller, dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 6: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

6

Gambar 4 Arsitektur model, view, controller[11]

Pada Gambar 3 tersebut ditunjukkan 3 komponen yang terdapat dalam

pola MVC dan interaksi yang terjadi. Penjelasan komponen dalam Model, View,

Controller akan dijabarkan sebagai berikut a)Model, bertugas untuk mengelola

berbagai model yang diperlukan oleh aplikasi.Menampung berbagai class-object-

component yang berjalan di bagian belakang dari sistem dan umumnya tidak bisa

dilihat prosesnya oleh user. Bagian model ini banyak berisikian bagian-bagian

yang mengelola data dengan sistem query database, mengambil dan menyimpan

data, menghapus data, mengurutkan data, mencari data dan proses lainnya yang

berhubungan dengan pengelolaan data. Bagian ini juga berisikan model yang

menampung berbagai metode pemodelan data, metode control, metode

pengolahan citra, dan metode-metode lainnya; b)View, bertugas mengelola

tampilan aplikasi, sesuai dengan namanya, merupakan bagian yang dapat dilihat

dan dikelola oleh user. Bagian ini umumnya terdiri dari tombol-tombol, tabs,

check list, combo box, teks, audio, button, list, table, dan lain-lain; c)Controller,

bertugas untuk menghubungkan antara bagian model dan bagian view. Bagian ini

umumnya menangani request yang disampaikan saat user melalui bagian view

untuk mencari padanan model yang sesuai dengan request tersebut.Controller

juga bertugas untuk menyampaikan hasil request kembali kepada user melalui

bagian view, misalnya dalam bentuk list, teks, table, atau grafik[11]. Arsitektur

MVC ini umumnya dipisahkan menjadi class – object – component tersendiri, di

mana pemrograman berbasis object seperti bahasa pemrograman Java

mengijinkan untuk menerapkan struktur tersebut.

3. Metode Perancangan Sistem

Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian pada studi

kasus di Yaysan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang, maka diperlukan

suatu metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan.

Jadi, metode penelitian merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan selama

penelitian untuk mencapai tujuan.

Metode penelitian yang digunakan adalah prototyping model dimana sangat

memperhatikan kebutuhan dari client yaitu pihak sekolah, dimana kebutuhan ini

didasarkan baik pada kondisi nyata maupun dari permintaan client. Sehingga inti

dari penggunaan model ini adalah interaksi yang berkesinambungan antara

Page 7: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

7

pengembang dan client sampai dengan terpenuhinya permintaan client dan

tercapainya tujuan sesuai dengan kebutuhan dari client tersebut.

Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam menggunakan metode penyelesaian

dalam bentuk prototype adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada

saat awal interaksi client-developer berlangsung, yaitu client dan developer setuju

bahwa prototype yang dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan

dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual direkayasa

dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Beberapa tahapan

dalam penyelesaian masalah dengan menggunakan metode ini adalah:

A. Pengumpulan bahan

Pihak client serta developer bertemu untuk mengidentifikasi format bentuk

perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan serta

gambaran-gambaran umum sistem yang akan dibutuhkan.

B. Membangun prototyping

Membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian yang

menanggapi kebutuhan pelanggan , misal membuat input dan format

output yang diharapkan.

C. Evaluasi prototyping

Pelanggan atau client melakukan evaluasi terhadap prototyping yang

sudah dibentuk apakah sudah dapat memenuhi keinginan pelanggan,

apabila belum maka tahap prototyping akan diulang dari awal, apabila

sudah cukup memenuhi maka tahap selanjutnya akan dilakukan dengan

tetap menyesuaikan kebutuhan pelanggan.

D. Membangun sistem

Apabila prototyping sudah disepakati maka prototyping akan

diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai, disinilah

implementasi dan pembangunan sistem dalam bentuk nyata dilakukan.

E. Pengujian sistem

Apabila sistem sudah dibentuk menjadi suatu perangkat lunak, maka pada

tahap selanjutnya adalah menguji sistem tersebut dengan variabel-variabel

riil sesuai dengan kebutuhan client. Tahap ini sering disebut dengan istilah

testing, sehingga kesalahan-kesalahan kerja pada sistem dapat dihindari.

F. Evaluasi sistem

Pada tahap ini client akan mengevaluasi kerja sistem yang sudah jadi,

apakah sesuai dengan yang diharapkan, apabila tidak sesuai maka sistem

akan dibangun ulang ataupun diperbaiki melalui tahap pengkodean sistem

dan selanjutnya.

G. Penggunaan sistem

Apabila perangkat lunak yang dibangun telah lulus uji dan tidak ada

kesalahan kerja pada sistem, maka dapat dikatakan bahwa sistem dapat

Page 8: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

8

bekerja dengan benar dan dapat digunakan oleh client dalam membantu

aktifitasnya.

Gambar 4 Model Prototyping

Gambar di atas memberikan penjelasan secara umum mengenai bagaimana

model prototyping bekerja. Dengan menggunakan metode ini, client berharap

input yang dikirimkan dapat dilewatkan pada suatu proses untuk mengembalikan

nilai output yang sesuai dengan harapan dari client. Selama pengembangan sistem

nantinya, client dan pihak developer (dalam hal ini adalah penulis) akan

senantiasa melakukan interaksi. Dalam pembangunan prototyping terkadang client

hanya memberikan gambaran kebutuhan secara umum tidak secara mendetail,

sehingga akan sedikit mengalami kesulitan pada tahap pengkodean sistem.

Tabel 1 Tabel Perhitungan Nilai

Semester Bulan ke- Perhitungan Kompenen Nilai

I 8,9,10 A = (Rerata_Nil_Tugas_I +

Rerata_Nil_Ulangan_I) / 2

11,12 (A + NilaiMid_I) / 2

1

Nilai_Rapor_I = (A * Bobot_NH) +

(NilaiMid_I * Bobot_Mid) +

(NilaiSem_I * Bobot_Sem)

II 2,3

B = (((Rerata_Nil_Tugas _II +

Rerata_Nil_Ulangan_II) / 2) +

Nilai_Rapor_I) / 2

4,5,6 (B + NilaiMid_II) / 2

7

NH = ((Rerata_Nil_Tugas_1_II +

Rerata_Nil_Ulangan_I_II ) / 2) * Bobot_NH

Mid = NilaiMid_II * Bobot_Mid

Smt = NilaiSem * Bobot_Sem

Nilai_Rapor_II = NH + Mid + Sem

Page 9: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

9

Keterangan tabel:

Rerata_Nil_Tugas_I : Rata-rata nilai tugas semester I.

Rerata_Nil_Tugas_II : Rata-rata nilai tugas semester II.

Rerata_Nil_Tugas_I_II : Rata-rata nilai tugas semester I dan II.

Rerata_Nil_Ulangan_I : Rata-rata nilai ulangan harian semester I

Rerata_Nil_Ulangan_II : Rata-rata nilai ulangan harian semester II

Rerata_Nil_Ulangan_I_II : Rata-rata nilai ulangan harian semester I dan II.

NilaiMid_I : Nilai hasil ujian tes tengah semester I

NilaiMid_II : Nilai hasil ujian tes tengah semester II

Nilai_Rapor_I : Nilai rapor semester I

Nilai_Rapor_II : Nilai rapor semester II

Bobot_NH : Prosentase bobot nilai harian

Bobot_Mid : Prosentase bobot nilai tes tengah semester

Bobot_Sem : Prosentase bobot nilai semester

Bobot_NH, Bobot_Mid dan Bobot_Sem ditentukan oleh Admin masing-masing

sekolah pada system informasi akademik.

Perancangan arsitektur Client-Server pada Sistem Informasi Prestasi

Siswa. Arsitektur aplikasi Sistem Informasi Prestasi siswa menggunakan

arsitektur two-tier sehingga terdapat dua layer, yaitu client layer dan server layer.

Pada client layer digunakan untuk kebutuhan interface pengguna. Pada client

layer terdapat hanya satu aktor yaitu siswa. Aplikasi pada sisi client layer

ditempatkan pada sekolah-sekolah yang dimiliki Yayasan Yohanes Gabriel Sub

Perwakilan Rembang. Sedangkan pada server layer berisi sumber-sumber data

dan tempat penyimpanan data akademik yang terdapat pada database web server

dengan domain siak.yohgabriel-rembang.com. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

Gambar 5.

Page 10: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

10

Gambar 5 Arsitektur Client-Server Sistem Informasi Prestasi Siswa

Gambar 5 menjelaskan bahwa masing-masing sekolah harus memiliki

sarana internet untuk dapat mengakses data akademik yang ada pada sistem

akademik siak.yohgabriel-rembang.com. Untuk dapat mengakses database server

yang ada pada siak.yohgabriel-rembang.com, masing-masing ip address sekolah

harus dikenal oleh manajemen database server MySQL dengan cara masing-

masing ip address sekolah ditulis didalam aplikasi remote database pada aplikasi

server web. Untuk dapat diakses oleh beberapa siswa maka dengan memanfaatkan

jaringan LAN (Local Area Network) aplikasi client yaitu sistem informasi prestasi

siswa dapat diinstal ke beberapa komputer client di sekolah.

Diagram Alir Proses Sistem Informasi Prestasi Siswa. Hal utama yang

dilakukan untuk membangun sebuah sistem informasi adalah merancang alur

proses sistem. Gambar 6 merupakan rancangan alur proses yang terjadi pada

sistem informasi prestasi sekolah studi kasus pada yayasan Yohanes Gabriel Sub

Perwakilan Rembang. Alur sistem diawali dengan proses login yang dilakukan

oleh siswa. Proses login diadakan supaya sistem hanya diperuntukkan bagi siswa

yang terdaftar pada sekolah-sekolah dibawah binaan Yayasan atau yang terdaftar

pada sistem akademik pada domain siak.yohgabriel-rembang.com seperti pada

desain client-server sistem. Setelah proses login berhasil, siswa dapat melanjutkan

ke proses memilih proses evaluasi nilai sebagai dasar penentu prestasi siswa.

Page 11: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

11

Mulai

Login

Login

Benar?

Catat:

- NIS

- Sekolah

- Bulan(Date)

Hitung Nilai Mapel

Berdasarkan NIS,

Sekolah, Bulan Where

Kelas

Nilai Mapel

per Kelas?

Nilai Rapor

per Kelas?

Nilai Mapel

Kelas Pararel?

Nilai Rapor

Kelas Pararel?Tidak Tidak

Hitung Nilai Mapel

Berdasarkan NIS,

Sekolah, Bulan Where

Kelas Parael

Masukan Mapel Masukan Mapel

Ya Ya

Tidak

Hitung Nilai Rapor

Berdasarkan NIS,

Sekolah, Bulan Where

Kelas

Hitung Nilai Rapor

Berdasarkan NIS,

Sekolah, Bulan Where

Kelas Pararel

Ya Ya

KeluarTidak

Selesai

Ya

Tidak

Gambar 6 Diagram Alir Proses Sistem Informasi Prestasi Siswa

Pada Gambar 6, terlihat bahwa terdapat 4 (empat) proses evaluasi nilai

siswa yang login dalam sistem informasi prestasi siswa, antara lain: 1)Evaluasi

nilai mata pelajaran per kelas; 2)Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas

pararel; 3)Evaluasi nilai akhir rapor per kelas; 4)Evaluasi nilai akhir rapor seluruh

kelas pararel.

Proses evaluasi nilai mata pelajaran per kelas merupakan proses penentuan

prestasi siswa, yaitu rangking siswa berdasarkan hasil perhitungan komponen-

komponen nilai sesuai Tabel 1 yang dimiliki siswa pada mata pelajaran yang

siswa pilih. Rangking siswa diperhitungkan dengan cara hasil perhitungan nilai

mata pelajaran siswa login dibandingkan dengan siswa lain dalam kelas siswa

tersebut, menggunakan metode sorting descending, yaitu dari nilai tertinggi

sampai nilai terendah.

Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel pada prinsipnya hampir

sama dengan evaluasi nilai mata pelajaran per kelas. Perbedaannya adalah

rangking siswa login diperoleh dengan dibandingkan dengan seluruh siswa yang

memiliki tingkatan kelas yang sama atau kelas pararel. Contoh kelas pararel

adalah kelas 3A, kelas 3B, kelas 3C.

Evaluasi nilai akhir rapor per kelas merupakan proses penentuan prestasi

siswa berdasarkan perhitungan nilai rapor akhir atau bias disebut nilai rata-rata

rapor siswa. Perhitungan nilai akhir rapor juga didasarkan pada Tabel 1, yaitu

komponen-komponen nilai berdasarkan pada bulan dari tanggal login siswa.

Penentuan rangking siswa sebagi prestasi siswa dibandingkan dengan nilai akhir

rapor siswa lain dalam kelas yang sama.

Evaluasi nilai akhir rapor seluruh kelas pada prinsipnya sama dengan

Evaluasi nilai akhir rapor per kelas, tetapi yang membedakan adalah nilai akhir

rapor siswa dibandingkan dengan seluruh kelas pararel siswa.

Jadi, penentuan komponen nilai pada seluruh proses evaluasi nilai siswa

pada sistem informasi prestasi siswa berdasarkan Tabel 1, yaitu berdasarkan bulan

yang diperoleh dari tanggal proses login siswa. Sedangkan metode yang

digunakan dalam penentuan rangking siswa pada semua proses evaluasi adalah

metode sorting descending.

Aplikasi desktop pada sistem informasi prestasi siswa ini dirancang

menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai pemodelan sistem.

UML menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam

Page 12: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

12

sistem yang akan dibuat akan digunakan beberapa diagram, yaitu: use case

diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Sebuah use case merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis

besar dan juga mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang

dibangun, serta menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem

kepada user atau aktor. Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor

dengan proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa

bagian penting seperti: Actor, Use Case, dan Relasi. Actor merupakan bagian dari

use case yang bertindak sebagai subyek (pelaku) dalam suatu proses. Use case

adalah proses yang terjadi dalam suatu software. Use case juga menggambarkan

apa yang sedang dilakukan oleh seorang actor. Relasi menggambarkan hubungan

antara actor dan use case. Gambar 7 merupakan use case diagram aplikasi sistem

informasi prestasi siswa. Dijelaskan bahwa dari aplikasi sistem informasi prestasi

siswa terdapat actor Siswa dan Admin. Dalam hal ini Actor siswa dan admin

dikondisikan dalam keadaan sudah login . Setelah Login berhasil maka Siswa

dapat mengakses proses Evaluasi Nilai Mapel Per Kelas, Evaluasi Nilai Mapel

Kelas Pararel, Evaluasi Nilai Rapor Per Kelas dan Evaluasi Nilai Rapor Kelas

Pararel.

Gambar 7 Use Case Diagram Sistem Informasi Prestasi Siswa

Use case Evaluasi Nilai Mapel Per Kelas merupakan proses sistem yang

berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai Mapel (mata

pelajaran) dalam satu kelas siswa yang login. Rangking siswa dihitung

berdasarkan komponen-komponen nilai pada Bulan saat siswa memproses.

Sedangkan Use case Evaluasi Nilai Mapel Kelas Pararel berfungsi untuk

menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai Mapel (mata pelajaran) dalam

satu kelas pararel siswa yang login. Rangking siswa dihitung berdasarkan

komponen-komponen nilai pada Bulan saat siswa memproses.

Use case Evaluasi Nilai Rapor Per Kelas merupakan proses sistem yang

berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai rapor dalam

satu kelas siswa yang login. Sedangkan Use case Evaluasi Nilai Rapor Kelas

Pararel berfungsi untuk menampilkan prestasi siswa berupa rangking nilai rapor

Page 13: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

13

dalam satu kelas pararel siswa yang login. Rangking siswa juga dihitung

berdasarkan komponen-komponen nilai pada Bulan saat siswa memproses.

Bagian perancangan aplikasi selanjutnya adalah Activity diagram

menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana

masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana

mereka berakhir. Pada sistem informasi prestasi siswa hanya mempunyai 1 (satu)

activity diagram, yaitu activity diagram siswa karena sistem informasi prestasi

siswa memiliki 1 (satu) actor seperti terlihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Activity diagram siswa

Activity diagram siswa merupakan aktifitas yang dilakukan oleh

siswa sekolah di lingkungan yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan

Rembang, karena yang telah terdaftar pada sistem akademik pada domain

siak.yohgabriel-rembang.com. Aktivitas-aktivitas tersebut diantaranya

adalah: melakukan proses login; input dan update profil siswa; melihat

nilai hasil evaluasi mata pelajaran dalam satu kelas; melihat nilai hasil

evaluasi mata pelajaran dalam kelas pararel; melihat nilai hasil evaluasi

rapor dalam satu kelas; melihat nilai hasil evaluasi rapor dalam kelas

parael; serta melakukan proses logout keluar dari sistem.

Page 14: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

14

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam

dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa

message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri

antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang

terkait).

: Siswa

: f_login : Login

: Menu_Utama Pilih Mapel :

f_evaluasi_mapel_kelas

1. Masukkan username

2. Masukkan password

3. Pilih Sekolah

4. username, password, id_sekolah

5. Login Benar

6. Login Salah

7. Pilih Evaluasi Nilai Mapel Kelas

8. Pilih Mapel

9. Tampilkan

10. Grafik

11. Close

12. Pilih Keluar

Gambar 9 Sequence Diagram Evaluasi Mapel Kelas

Pada Gambar 9 merupakan sequence diagram untuk proses menampilkan

prestasi siswa yaitu rangking nilai berdasarkan evaluasi nilai mata pelajaran per

kelas. Tahap awal proses evaluasi dimulai dengan proses login sebagai siswa pada

halaman awal dengan memasukkan username, password dan pilih sekolah. Jika

login berhasil akan masuk ke menu utama, jika login tidak berhasil akan kembali

ke halaman login. Dari halaman menu uatama, siswa dapat memilih beberapa

tampilan button antara lain Profil, Evaluasi Nilai Mapel per Kelas, Evaluasi Nilai

Mapel Seluruh Kelas, Evaluasi Nilai Rapor per Kelas, Evaluasi Nilai Rapor

Seluruh Kelas Pararel dan Keluar. Selanjutnya, pada Gambar 9 terlihat pilih

Evaluasi Nilai Mapel per Kelas maka akan ditampilkan form Evaluasi Nilai Mapel

per Kelas. Pada form Evaluasi Nilai Mapel per Kelas siswa dapat memilih mata

pelajaran pada combo box mata pelajaran. Jika sudah memilih mata pelajaran,

maka kemudian siswa dapat klik button Tampilkan guna menampilkan hasil

evaluasi dalam bentuk tabel, selanjutnya dapat klik button Grafik guna

menampilkan dalam bentuk grafik garis.

Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut

yang melekat pada class tersebut. Pada Gambar 10 berikut merupakan class

sistem yang dikembangkan.

Page 15: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

15

Gambar 10 Class Diagram Aplikasi

4. Hasil dan Pembahasan

Pada penelitian ini, metode pengembangan sistem dipergunakan adalah

metode prototype. Oleh karena itu, maka dalam proses implementasi aplikasi

menghasilkan 3 (tiga) prototipe, yang berdasarkan hasil pengujian merupakan

prototype yang sudah sesuai dengan kebutuhan pada Yayasan Yohanes Gabriel

Sub Perwakilan Rembang. Untuk lebih memperjelas proses pengembangan sistem

dapat dilihat dalam Tabel 2 Dokumentasi Prototipe.

Tabel 2 Dokumentasi Prototipe

Prototype I

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan

1 Login Login untuk Siswa Dapat Dilakukan OK

2 Analisis Mata

pelajaran per

Kelas

- Analisis mata pelajaran

yang dipillih siswa

berdasarkan tanggal

analisis

Berhasil ditampilkan OK

3 Analisis Rapor

Per Kelas

- Analisis Rapor

berdasarkan kelas

siswa login

Berhasil ditampilkan. OK

4 Halaman Profil

Siswa

- - - Permintaan

Prototype II

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan

1 Login Login untuk Siswa Dapat Dilakukan OK

2 Analisis Mata

pelajaran per

Kelas

- Analisis matapelajaran

yang dipillih siswa

berdasarkan tanggal

analisis

Berhasil ditampilkan OK

3 Analisis Rapor Per

Kelas

- Analisis Rapor

berdasarkan kelas siswa

Berhasil ditampilkan. OK

Page 16: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

16

login

4 Halaman Profil

Siswa

Halaman untuk mengedit

profil siswa

Dapat Dilakukan OK

5 Analisis Mata

pelajaran Paralel

- - Permi

ntaan

6 Analisis Rapor

Paralel

- - Permintaan

Prototype III

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan

1 Login Login untuk Siswa Dapat Dilakukan OK

2 Analisis Mata

pelajaran per

Kelas

- Analisis mata pelajaran

yang dipillih siswa

berdasarkan tanggal

analisis

Berhasil ditampilkan OK

3 Analisis Rapor Per

Kelas

- Analisis Rapor

berdasarkan kelas siswa

login

Berhasil ditampilkan. OK

4 Halaman Profil

Siswa

Halaman untuk mengedit

profil siswa

Dapat Dilakukan OK

5 Analisis

Matapelajaran

Paralel

- Analisis Matapelajaran

dari semua kelas

parallel

- Dapat

dilakukan

- OK

6 Analisis Rapor

Paralel

- Analisis Rapor dari

semua kelas parallel

Dapat dilakukan - OK

Jadi pada prototipe ketiga tersebut memiliki 4 (empat) evaluasi nilai siswa

sebagai dasar utama Sistem Informasi Prestasi Siswa anatara lain Evaluasi nilai

mata pelajaran per kelas, Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel,

Evalusi nilai akhir rapor per kelas dan Evaluasi nilai akhir rapor seluruh kelas

pararel.

Evaluasi nilai mata pelajaran per kelas menampilkan rangking prestasi siswa

untuk mata pelajaran yang dipilih, seperti terlihat pada Gambar 11. Rangking

siswa diperhitungkan dengan cara hasil perhitungan nilai mata pelajaran siswa

login dibandingkan dengan siswa lain dalam kelas siswa tersebut, menggunakan

metode sorting descending, yaitu dari nilai tertinggi sampai nilai terendah.

Gambar 11 menjelaskan bahwa siswa bernama Paulia Mira Laksmian untuk mata

pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, mendapatkan rangking 9 dari 16

siswa didalam kelasnya pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014.

Gambar 11 Evaluasi Nilai Mata Pelajaran per Kelas

Page 17: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

17

Evaluasi nilai mata pelajaran seluruh kelas pararel pada prinsipnya hampir

sama dengan evaluasi nilai mata pelajaran per kelas. Perbedaannya adalah

rangking siswa login diperoleh dengan dibandingkan dengan seluruh siswa yang

memiliki tingkatan kelas yang sama atau kelas pararel. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Evaluasi Nilai Mata Pelajaran Kelas Pararel

Gambar 12 menjelaskan bahwa Paulia Mira Laksmian untuk mata pelajaran

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, mendapatkan rangking 20 dari 34 siswa untuk

seluruh kelas pararelnya pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014.

Evaluasi nilai akhir rapor per kelas merupakan proses perhitungan evaluasi

prestasi siswa berdasarkan perhitungan nilai rapor akhir atau biasa disebut nilai

rata-rata rapor siswa. Nilai rata-rata rapor siswa dihitung dengan kompinen-

kompenen nilai berdasarkan pada bulan dari tanggal login siswa yang sesuai

dengan Tabel 1. Penentuan rangking siswa sebagi prestasi siswa dibandingkan

dengan nilai akhir rapor siswa lain dalam kelas yang sama. Untuk lebih jelasnya,

dapat dilihat pada contoh Gambar 13.

Gambar 13 Evaluasi Nilai Akhir Rapor per Kelas

Pada Gambar 13 terlihat bahwa Paulia Mira Laksmian pada tanggal 19/11/2013

memiliki nilai akhir rapor dengan peringkat 2 dari 16 siswa yang lain didalam

kelasnya, pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Evaluasi nilai akhir rapor

seluruh kelas pada prinsipnya sama dengan Evaluasi nilai akhir rapor per kelas,

tetapi yang membedakan adalah nilai akhir rapor siswa dibandingkan dengan

seluruh kelas pararel siswa.

Page 18: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

18

Gambar 14 Evaluasi Nilai Akhir Rapor Kelas Pararel

Pada Gambar 14 terlihat bahwa Paulia Mira Laksmian pada tanggal 19/11/2013

memiliki nilai akhir rapor dengan peringkat 4 dari 34 siswa yang lain didalam

kelas pararelnya pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014.

Sistem informasi prestasi siswa menerapkan arsitektur Model View

Controller (MVC). Pembahasan pertama penerapan MVC adalah pada proses

login. Pada bagian ini akan menjelaskan proses login setiap user yang masuk

kedalam aplikasi. Pada proses ini user mengisi username dan password serta

Sekolah dari siswa. Untuk dapat melakukan proses login tersebut ada tiga proses

yang digunakan. Proses pertama yaitu menampilkan halaman login tersebut yang

dapat dilihat dalam Kode Program 1. Proses selanjutnya merupakan mencocokan

username dan password dengan database, proses tersebut dapat dilihat pada Kode

Program 2. Dan proses terakhir merupakan proses redirect ke halaman menu

utama.

Kode Program 1 Proses menampilkan halaman login

1. final f_login loginForm = new f_login();

2. final JDialog login = new JDialog(main_form, "Login", true);

3. Container loginContainer = login.getContentPane();

4. login.setSize(350, 200);

5. login.setUndecorated(true);

6. loginForm.setLocation(0, 0);

Penjelasan Kode Program 1 sebagai berikut :

- Baris 1-2 kode program untuk membuat objek dari class

- Baris 3 kode program untuk menampung baris 2

- Baris 4-6 kode program untuk menampilkan login

Kode Program 2 Proses mencocokan data

1. ArrayList<QueryParams> params = new ArrayList<QueryParams>();

2. params.add(new QueryParams("nis", sekolahSelected.getIdSekolah() + "." +

username));

3. params.add(new QueryParams("password", password));

4. params.add(new QueryParams("idSekolah", sekolahSelected.getIdSekolah()));

5. Siswa siswa = siswaDAO.getOneBy(params);

Penjelasan Kode Program 2 sebagai berikut :

- Baris 1 kode program membuat array list

- Baris 2-4 kode program mengisi kode program 1

Baris 5 mencocokan data berdasarkan parameter baris 1

Kode Program 3 Proses redirect user 1. user = siswa;

Page 19: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

19

2. main_form.setTitle("Selamat Datang " + user.getNis().substring(3) + " | " +

user.getNama());

3. login.dispose();

Penjelasan Kode Program 3 sebagai berikut :

- Baris 1 kode program untuk menetapkan siswa yang login

- Baris 2 menampilkan text pada header menu utama

- Baris 3 menutup halaman login

Salah satu contoh penerapan MVC yang lain adalah proses Evaluasi Mata

Pelajaran Paralel Kelas. Pada saat menu evaluasi mata pelajaran paralel kelas

dijalankan dan terdapat informasi notifikasi yang perlu ditampilkan maka akan

muncul halaman seperti Gambar 12. Proses dari Gambar 12 dapat dilihat pada

Kode Program 4.

Kode Program 4 Proses Evaluasi Mata Pelajaran Paralel Kelas

1. for(tabelCell t : peringkat) { 2. tabelItem.addRow(new Object[]

{i,t.getNis(),t.getNama(),t.getKelas(),t.getNilai()});

3. if(t.getNis().equals(user.getNis())) {rankingUser = i; }i++;}

4. int jmlSiswa = tabelItem.getRowCount();

5. lRank.setText(rankingUser + "");

6. float tingkat = (jmlSiswa == 0) ? 0 :

Float.parseFloat(String.valueOf(rankingUser))/

Float.parseFloat(String.valueOf(jmlSiswa));

7. if(tingkat == 0.0) {lRank.setForeground(Color.RED);

8. } else if(tingkat <= 0.33) {lRank.setForeground(new Color(45, 193, 42));

9. } else if(tingkat > 0.66) {lRank.setForeground(Color.RED);

10. } else {lRank.setForeground(new Color(255, 252, 109));} 11. lJmlSiswa.setText(jmlSiswa + ""); 12. daftarPeringkat = peringkat;

Penjelasan Kode Program 4 sebagai berikut :

- Baris 1-3 kode program untuk menampilkan data ke datagrid

- Baris 4 kode program untuk memperoleh jumlah siswa

- Baris 5-12 kode program untuk menentukan peringkat siswa tersebut.

5. Uji Sistem

Pada pengujian sistem, analisis pengujian aplikasi ini akan dilakukan

dengan dua metode. Metode pertama yaitu dengan metode alpha atau blackbox

seperti Tabel 3.

Tabel 3. Pengujian dengan metode Blackbox

No Spesifikasi Input Output Status

1 Login - Username dan

Password Salah

- Username dan

password Benar

- Muncul pesan

error

- Dapat Masuk

Aplikasi

Valid

Valid

2 Halaman Analisis

Matapelajaran Per Kelas

- Memilih Matapelajaran - Data peringkat

siswa

Valid

3 Halaman Analisis

Matapelajaran Paralel

- Memilih Matapelajaran - Data peringkat

Siswa

Valid

4 Halaman Analisis Rapor - Nis siswa dan kelas - Data peringkat Valid

Page 20: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

20

Per Kelas

5 Halaman Analisis Rapor

Paralel Kelas

- Nis siswa - Data peringkat Valid

6 Grafik Nilai - Nis dan nilai - Grafik Valid

Pengujian berikutnya adalah uji performa dilakukan pengujian untuk

mengetahui tingkat kehandalan dan efisiensi resource jika sisem dijalankan. Uji

performa aplikasi dilakukan pada komputer dengan spesifikasi Intel Core i3, Ram

6Gb, Internet dengan kecepatan rata-rata ping ke server 80ms. Uji performa

aplikasi dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Hasil Uji Performa Aplikasi

No Proses Penggunaan

Memory (RAM)

rata-rata

Lama Proses (detik) rata-

rata

1 Proses Login 85.30 MB 1.45 detik

2 Menampilkan Analisis

Matapelajaran Per Kelas

97.50MB 12.10 detik

3 Menampilkan Analisis

Matapelajaran Paralel

104.25MB 47.25 detik

4 Menampilkan Analisis Rapor Per

Kelas

125.75MB 62.67 detik

5 Menampilkan Analisis Rapor

Paralel

154.50 MB 87.75 detik

Pengujian juga dilakukan dengan metode uji respondensi yaitu diuji oleh

10 (sepuluh) responden siswa dengan cara mengoperasikan aplikasi lalu mengisi

kuesioner. Hasil uji respondensi terhadap sistem notifikasi bisnis yaitu jumlah

responden menjawab Setuju berjumlah 48.3% dan Sangat Setuju berjumlah 51.7%

maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem dapat memenuhi kebutuhan

pengguna.

6. Simpulan

Berdasarkan hasil dari perancangan aplikasi desktop berbasis client-server

menggunakan metode Model View Controller pada Sistem Informasi Prestasi

Siswa, maka diperoleh kesimpulan dengan penerapan Model View Controller

pada arsitektur aplikasi client-server adalah hasil implementasi Sistem Informasi

Prestasi Siswa pada Yayasan Yohanes Gabriel Sub Perwakilan Rembang dapat

membantu siswa dalam memantau secara terkini prestasi akademik siswa tersebut.

Saran pengembangan pada Sistem Informasi Prestasi Siswa yaitu dapat

ditambahkan fasilitas layanan pemantauan prestasi guna menjaga kualitas

akademik siswa. Layanan tersebut dapat menggunakan mekanisme broadcast

message berbasis sms gateway jika prestasi siswa melewati batas-batas tertentu

sesuai kaidah perhitungan prestasi sekolah.

Page 21: Penerapan Model View Controller pada Sistem Informasi ......siswa berbasis desktop karena aplikasi ditempatkan oleh pihak sekolah pada komputer layanan siswa, sehingga siswa hanya

21

7. Pustaka

[1] Cahyadi AF., 2011, Perancangan Sistem Monitoring Akademik Siswa

SMP N 72 Jakarta Pusat Berbasis Web,

http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/file_skripsi/Isi_cover_46748525

8117.pdf, Diakses pada tanggal 20 September 2013

[2] Muna N., 2010, Sistem Informasi Manajemen Bimbingan Konseling di

SMKN 2 Surabaya Berbasis JSP, http://repo.eepis-its.edu/451/1/959.pdf,

Diakses pada tanggal 18 November 2011

[3] Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi.

Yogyakarta.

[4] Kadir, Abdul, 2002, Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta, Penerbit

Andi.

[5] Kristanto, A., 2007, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava

Media, Yogyakarta.

[6] Nurhayati S., 2012, Analisis kecerdasan emosional, kematangan sosial,

self-esteem, dan prestasi akademik pada mahasiswa penerima program

beasiswa santri berprestasi (PBSB) IPB,

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47468/BAB%20III

%20Kerangka%20Pemikiran_%20I11snu.pdf?sequence=6, Diakses pada

tanggal 20 September 2013

[7] Zuliardi, dkk, 2006, Jaringan Client Server,

http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-

content/client_server.pdf. Diakses tanggal 22 April 2013.

[8] Budi S., Client Server dan Sistem Terdistribusi, Andi, Yogyakarta, 2006.

[9] Siagian FA., 2007, Perancangan Komunikasi Client Server Dan Sistem

Database, Medan: USU Repository

[10] Pujiyono, dkk, 2004, Perbandingan Model Two-Tier dengan Three-Tier

dalam Asritektur Client/Server untuk Mengolah Perintah Query pada

Aplikasi Database.

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1810/1589.

Diakses tanggal 22 April 2013

[11] eNode Inc, 2002, Arsitektur model, view, controller. Yogyakarta : Skripta

Media.

[12] Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5th

Edition, America: Mc. Graw Hill.