4
Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan : a. Pengkajian b. Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga c. Perencanaan d. Pelaksanaan e. Evaluasi 1. Pengkajian Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah : v Care atau inti v Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas a. Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk. b. Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya. c. Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress. d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan. e. Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi. f. Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit. g. Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing- masing. h. Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas atau tidak. 2.Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen : · P ( problem atau masalah ) · E ( etilogi atau penyebab) · S (symtom atau menifestasi/ data penunjang) 3. Perencanaan Perencanaan yang dapat dilakukan adalah : a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler b. Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan darah d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang berisiko e. Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk memperbaiki lingkungan

Penerapan Neuman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

oke

Citation preview

Page 1: Penerapan Neuman

Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan : a. Pengkajian b. Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga c. Perencanaan d. Pelaksanaan e. Evaluasi 1. Pengkajian Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah : v Care atau inti v Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas a. Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk. b. Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya. c. Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress. d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan. e. Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi. f. Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit. g. Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing. h. Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas atau tidak. 2.Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen : · P ( problem atau masalah ) · E ( etilogi atau penyebab) · S (symtom atau menifestasi/ data penunjang) 3. Perencanaan Perencanaan yang dapat dilakukan adalah : a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler b. Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan darah d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang berisiko e. Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor f. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan 4. Pelaksanaan Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya : a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan peningkatan kesehatan c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit kardiovaskuler d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas. 5. Evaluasi dan penilaian a. Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi b. Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit. G. Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka konsep duka cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu : fisiologis, psikilogis, rohani, perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari duka cita. Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat dari duka cita diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi. Intervensi untuk membantu klien dalam menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan sebagai upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003). Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita dimulai dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan dalam kasus duka cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin bersifat intra-personal (misalnya : kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran

Page 2: Penerapan Neuman

atau fungsi), interpersonal (misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-personal (misalnya : hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan yang dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat didasarkan pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor. Modifikasi terhadap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari beberapa pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang terdiri dari hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang, sifat alami dari kehilangan, dan kehadiran sistem pendukung (support system). Faktor-faktor lain memiliki efek yang kuat pada perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang sama sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya yang dianut. Penjelasan mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan gagasan Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya, perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada diri seseorang (pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai, kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan sosial budaya, dan yang lainnya) dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang menyusun garis pertahanan normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-masing garis pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana stressor mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal membantu sistem klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan bertindak sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang lain, seperti pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan dan duka cita, budaya, dan kepercayaan religius menjadibagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan dan perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa individu (Reed, 1993).

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Aplikasi hubungan perawat-pasien-keluarga

Penggunaan model ini memudahkan perawat disiapkan secara keseluruhan, pendekatan customer care terpadu dan diarahkan pada tujuan, tetapi juga cocok untuk digunakan multidisiplin untuk menghindari fragmentasi layanan pelanggan. Model ini mendefinisikan sistem klien dan klasifikasi stres bahwa semua anggota tim kesehatan dapat memahami dan menggunakan.

Neuman mengembangkan banyak peralatan untuk memudahkan penggunaan model. Alat-alat ini termasuk alat untuk penilaian dan intervensi untuk membantu perawat untuk mengumpulkan dan mensintesis data pelanggan, format untuk pencegahan dan intervensi dan format untuk penerapan proses keperawatan dalam rangka model sistem Neuman. Format perawat proses Neuman terdiri dari tiga langkah: diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil perawat. Diagnosis keperawatan adalah untuk mendapatkan database yang komprehensif yang dapat ditentukan perubahan kesejahteraan. Kemudian menetapkan tujuan negosiasi perubahan untuk memperbaiki perubahan kesejahteraan resep dengan klien. Para perawat keperawatan hasil intervensi ditentukan dengan menggunakan satu atau lebih dari tiga mode pencegahan dan intervensi.