60
penerapan pengajaran remedial dalam mengatasi kesulitan belajar siswa | Contoh Skripsi Contoh Skripsi Penulis : - Kode :156 Judul : penerapan pengajaran remedial dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di sma negeri 1 kec. kertosono kab. nganjuk. ------------------------------------------------- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun, berlangsung seumur hidup, bagi siapa saja, kapan saja dan di mana saja, baik di sekolah, maupun di luar sekolah dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya. Sehingga definisi “belajar” telah memunculkan multi tafsir di kalangan para ilmuan dalam merumuskan sesuai dengan latar belakang dan sudut pandang masing-masing. Namun secara institusional (kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang dipelajari. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang penting setelah keluarga berfungsi membantu keluarga untuk mendidik anak-anak dalam mendapatkan pengetahuan yang tidak mereka dapatkan dalam keluarga. Di sekolah,

Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

penerapan pengajaran remedial dalam mengatasi kesulitan belajar siswa | Contoh Skripsi

Contoh Skripsi

Penulis : -

Kode :156

Judul : penerapan pengajaran remedial dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di sma negeri 1 kec. kertosono kab. nganjuk.

-------------------------------------------------

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun,

berlangsung seumur hidup, bagi siapa saja, kapan saja dan di mana saja, baik disekolah, maupun di luar sekolah dalam waktu yang tak dapat ditentukansebelumnya. Sehingga definisi “belajar” telah memunculkan multi tafsir dikalangan para ilmuan dalam merumuskan sesuai dengan latar belakang dan sudutpandang masing-masing. Namun secara institusional (kelembagaan), belajardipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaansiswa atas materi-materi yang dipelajari.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang penting setelah keluargaberfungsi membantu keluarga untuk mendidik anak-anak dalam mendapatkanpengetahuan yang tidak mereka dapatkan dalam keluarga. Di sekolah, anak-anakdiserahkan oleh orang tua kepada “guru” sebagai pendidik professional dalammemberikan ilmu pengetahuan, keterampilan, jiwa beragama kepada anak dansebagainya. Selain itu, lembaga ini sangat berperan aktif dalam mencetakgenerasi baru yang militan, yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangankehidupan di masyarakat. Dengan demikian, hasil belajar tampak merupakansebagai wujud terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapatdiamati dan diukur dalam bentuk perubahan sikap dan keterampilan.Contoh Skripsi

Untuk mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar (KBM) yang efektif

dan efisien, salah satu komponen penentu dalam kegiatan ini adalah guru. Guru

Page 2: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

harus mampu memberikan stimulus, motivasi dan metode pengajaran yang tepat

sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang

dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah

atau keluarganya.

Di sekolah, setiap siswa pada prinsipnya berhak memperoleh peluang

untuk mencapai prestasi akademik yang memuaskan. Namun dari kenyataan

sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan, baik perbedaan

dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga,

kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara

seorang siswa dengan siswa lainnya, yang mengakibatkan kemajuan dan prestasi

belajar siswa dalam satu kelas hasilnya tidak sama. Ada siswa yang cepat

menangkap materi, ada yang sedang, juga ada yang lambat.Contoh Skripsi

Dalam proses pembelajaran di sekolah, sering ditemukan beberapa siswa

yang mengalami hambatan belajar, sulit meraih prestasi dasar di sekolah, padahal

telah mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh. Bahkan ditambah belajar

tambahan di rumah, tapi hasilnya tetap kurang memuaskan. Sehingga siswa

terkesan lambat melakukan tugas yang berhubungan dengan kegiatan belajar.

Akibatnya, siswa yang mengalami kesulitan belajar mereka tampak cemas, pemalas, mudah putus asa, acuh tak acuh, terkadang disertai sikap menentangContoh Skripsiorang tua, guru, atau siapa saja yang mengarahkan pada proses belajar.1Fenomena kesulitan belajar yang dialami siswa biasanya tampak jelas darimenurunnya prestasi akademik atau prestasi belajarnya. Selain prestasi akademik,kesulitan belajar juga dapat dilihat dari perilakunya, diantarnya seperti pemalas,mudah putus asa dan lain sebagainya. Ada dua sumber utama siswa mengalamikesulitan belajar, yaitu berasal dari dirinya sendiri dan dari luar diri siswa. Daridalam diri siswa bisa berupa gangguan otak, gangguan panca indra, cacat fisikdan gangguan psikis. Sedangkan penyebab dari luar siswa berupa keadaankeluarga, sarana dan prasarana sekolah, dan kondisi sosial masyarakat.2Untuk mencegah dan mengatasi sebab-sebab kesulitan belajar siswa,

Page 3: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

perlu kerjasama antara siswa, orang tua dan sekolah. Bagi guru, banyak alternatifyang dapat diambil dalam mengatasi kesulitan belajar siswanya, sepertimengadakan remedial teaching (pengajaran perbaikan). Pengajaran remedialbertujuan untuk memperbaiki sebagaian atau seluruh kesulitan belajar yangdialami siswa melalui perbaiakan keseluruhan proses pembelajaran dankepribadian siswa. Dengan demikian, gejala sekecil apapun dicari solusinya yangtepat. Sehingga., penyebab kesulitan belajar siswa bisa ditelusuri oleh guruhingga kemudian dilakukan perbaikan.

Di SMA Negeri 1 Kec. Kertosono Kab. Nganjuk, proses belajar setiapindividu tidak dapat selalu berlangsung secara wajar, kadang individu belajarsecara lancar, kadang tidak. Siswa mengalami hambatan belajar, adakalanyasiswa dapat belajar dengan cepat dan menangkap apa yang akan dipelajari,kadang terasa amat sulit. Sehingga siswa sulit meraih prestasi dasar di sekolah,padahal telah mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh. Bahkan ditambahbelajar tambahan di rumah, tapi hasilnya tetap kurang memuaskan.Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka penulis akanmengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pengajaran Remedial DalamMengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Kec. Kertosono Kab.Nganjuk.”

B. RUMUSAN MASALAHDari ulasan latar belakang masalah tersebut di atas, penulis mengambilbeberapa rumusan masalah sebagai berikut:1. Bagaimana proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Kec. Kertosono Kab.Nganjuk?2. Apa kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa SMA Negeri 1 Kec.Kertosono Kab. Nganjuk ?3. Bagaimana penerapan pengajaran remedial di SMA Negeri 1 Kec.Kertosono Kab. Nganjuk dalam upaya mengatasi kesulitan belajar siswa?

=================================== DAPATKAN FILE nya Dengan menghubungi admin

Anda dapat memiliki word/file aslinya

Silahkan download file aslinya setelah menghubungi admin….. klik disini

Hanya mengganti biaya administrasi pengelolaan webite sebesar, 50.000,- MURAH Meriah

Page 4: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Anda tidak repot lagi mencari referensi.

Di jamin asli.contohmakalah

winrar sortware:

http://www.ziddu.com/download/17271885/wrar390.exe.html

BAB VPENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan dalamBab IV dapat ditarik kesimpulan, melalui pemanfaatan metode tutor sebayadapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pengajaran remedial matematikapada sub materi pokok bangun ruang sisi datar pada siswa kelas VIII semesterII SMP Negeri 25 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Hal ini tampak darinilai rata-rata kelas pada siklus I 2,75 dan siklus II 8,64. Sedangkan partisipasiaktif siswa dalam pembelajaran, kekompakan dalam berkelompok dankeberanian siswa bertanya dapat ditumbuh kembangkan. Hal ini dapat dilihatdari pengamatan aktivitas siswa pada siklus I 65,46% atau kategori aktif dansiklus II 84,54% atau kategori sangat aktif.

B. Saran

1. Guru matematika yang mengajar di SMP Negeri 25 Semarang sebaiknyamenggunakan metode tutor sebaya dalam pengajaran remedial matematikauntuk meningkatkan hasil belajar.2. Guru matematika yang mengajar di SMP Negeri 25 Semarang sebaiknyamenggunakan media misalnya alat peraga dan LKS dalam pengajaranremedial agar siswa lebih memahami materi terutama bangun ruang sisidatar dan tidak ada lagi siswa yang memperoleh nilai rendah.

933. Agar ada interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, sehinggaada baiknya jika guru mau menggunakan metode tutor sebaya dalampembelajaran.4. Untuk menerapkan metode tutor sebaya dalam pengajaran remedialhendaknya guru memberikan bimbingan terlebih dahulu kepada para tutoragar tutor yang ditunjuk dapat menjelaskan materi kepada teman-temannya.

94

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 5: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

. Jakarta: Balai Pustaka.Anni, Tri, Catharina, dkk. 2004.

Psikologi Belajar

. Semarang: UPT UNNES Press.Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006.

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Tingkat Sekolah Menengah Pertama dan MadrasahTsanawiyah (Permen Mendiknas No. 22, No. 23, dan No. 24 Tahun 2006)

.Jakarta: PT. Binatama Raya.Cholik dan Sugijono. 2002.

Matematika untuk SMP Kelas IX

. Jakarta: Erlangga.Dimyati dan Mudjiono. 1999.

Belajar dan Pembelajaran

. Jakarta: Rineka Cipta.Rochman. 1977.

Alat Peraga dan Komunikasi Matematika.

Jakarta : PT. BundaKarya.Ruseffendi. 1997.

Materi Pokok Pembelajaran Matematika

. Jakarta: Depdikbud.Ruseffendi. 1988.

Membantu Guru mengembangkan Kompetensinya dalamPengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA

. Bandung: Tarsito.Sugiarto dan Hidayah. 2004.

Workshop Pendidikan Matematika

. Semarang:Universitas Negeri Semarang.Suherman, Erman, dkk. 2003.

Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer

.Bandung: UPI.Suhito. 1986.

Diagnosis Kesulitan Belajar dalam Pengajaran Remidial

. Semarang:FMIPA IKIP Semarang.Surya, Moh. 2001.

Pengajaran Remedial

. Jakarta: Depdikbud.Suryo, Moh dan Moh. Amin. 1982.

Pengajaran Remedial

Page 6: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

. Jakarta: DepdikbudP2BSPG. Jakarta. Tahun V Repelita III.Suyitno, Amin. 2004. D

asar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika

.Semarang: FMIPA UNNES.Usman, Moh. Uzer. 1993.

Upaya Optimasi KBM

. Bandung: Remaja Rosdakarya........................ 2006.

Evaluasi Terpadu Mandiri dan Rekreasi Matematika SMP

.Jakarta: PT. Grasindo.

Leave a Comment

Top of Form

You must be l

49sampai 3 m pada ujung yang paling dalam. Berapa liter air yang harusdiisi ke dalam kolam itu? (sketsa kolam renang dapat dilihat padagambar di bawah ini)501320

Penyelesaian:

Diket. : Suatu kolam renang mempunyai ukuran panjang 50 m danlebar 20 m. Kedalaman air pada ujung yang dangkal 1 mdan terus melandai sampai 3 m pada ujung yang palingdalam.Dita : Air yang harus diisi ke dalam kolam tersebut ... ?Jawab :Sketsa kolam renang tersebut berbentuk prisma, karena dibatasi olehdua sisi berhadapan yang kongruen dan sejajar yang berbentuk trapesium. Dengan demikian, alas prisma berbentuk trapesium dansebagai tinggi prisma adalah lebar kolam.(a) Luas alas =

2tinggixsejajarsisi jumlah

⇔=

( )

25031

x

Page 7: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

+

⇔= 100 m

2

.

50(b) Volum prisma = La x tinggi

Page 8: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

⇔= 100 x 20

⇔= 2000 m

3

= 2.000.000 dm

3

.Jadi, banyak air yang harus diisi dalam kolam renang tersebut adalah2.000.000 dm

3

= 2.000.000 liter.

b. LIMAS1) Pengertian Limas

Limas SegilimaLimas SegitigaLimas Segiempat

Setiap limas dibatasi oleh sebuah segitiga atau segibanyak sebagai alas dan beberapa buah segitiga sebagai bidang tegak yangtitik puncaknya bertemu pada satu titik.Seperti halnya prisma, limas diberi nama juga berdasarkanbentuk

segi-n

pada bidang alasnya.Jadi dapat disimpulkan bahwa Limas adalah bangun ruangyang dibatasi oleh sebuah segitiga atau segibanyak sebagai alas danbeberapa buah bidang berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik puncak.

Page 9: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

51

2). Bagian-bagian LimasTABCDOTTTTABCDO

Perhatikan Limas T.ABCD di atas !a) Bidang ABCD disebut bidang (sisi) alas. Bidang TAB, TBC,TCD, TAD disebut bidang (sisi) tegak.b) Garis AB, BC, CD, DA disebut rusuk alas, sedangkan garis ATdisebut rusuk tegak.c) Garis AC, BD disebut diagonal bidang.d) Bidang TAC dan TBDdisebut bidang diagonal.e) Garis OT disebut tinggi limas.

Page 10: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

52

3) Luas Permukaan Limas

Luas permukaan limas dapat dicari dengan menjumlahkan luasbidang yang membatasinya yaitu luas bidang alas dan luas bidangtegak. Perhatikan limas T.ABCD berikut :

TABCDOETTTTABCDOE

Diketahui :TAB = TBC = TCD = TADOT = tinggi limasET = tinggi TBC = tinggi TAB = tinggi TCD = tinggi TADABCD = alas limasLuas Permukaan Limas T.ABCD= Luas bidang alas + Luas bidang tegak = Luas ABCD + Luas TAB + Luas TBC + Luas TCD +Luas TAD= Luas ABCD + (Luas TAB + Luas TBC + Luas TCD +Luas TAD)

Page 11: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

53= Luas ABCD + (3 x Luas TAB)Di mana Luas TAB = ½ x AB x ET.Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa Luas permukaan limassegitiga maupun segibanyak adalah :

Luas Permukaan Limas = Luas alas + Jumlah luas segitiga pada bidang tegak

Contoh soal:

Tenda seperti pada gambar di samping berbentuk limas denganukuran seperti terlihat pada sketsa gambar di bawah ini. Hitunglahluas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebut besertaalasnya!

2 m2 m2,5 m2 m2 m2,5 mPenyelesaian:

Diket. :

Page 12: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

54Dita : Luas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebut... ?Jawab :Luas limas = La +

21

Page 13: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

x Ka x tinggi

⇔= ( 2 x 2) +

21

x ( 4 x 2 ) x 2,5

⇔= 4 + 10

⇔= 14 m

2

.Jadi, luas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebutadalah 14 m

2

.

4) Volum Limas Tegak

ABCDEFGHT

ABCDT

Rumus untuk volum limas dapat dibukttikan berdasarkanrumus volum bangun ruang yang telah dipelajari sebelumnya yaituvolum kubus.Perhatikan kubus ABCD.EFGH di atas! Dalam kubus tersebutternyata dapat dibuat enam buah limas yang sama salah satunyaadalah limas T.ABCD. Masing-masing limas tersebut beralaskanbidang alas kubus dan tingginya setengah panjang rusuk kubus.

ABCDEFGHT

s s s

Page 14: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Page 15: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Leave a Comment

Top of Form

You must be l

49sampai 3 m pada ujung yang paling dalam. Berapa liter air yang harusdiisi ke dalam kolam itu? (sketsa kolam renang dapat dilihat padagambar di bawah ini)501320

Penyelesaian:

Diket. : Suatu kolam renang mempunyai ukuran panjang 50 m danlebar 20 m. Kedalaman air pada ujung yang dangkal 1 mdan terus melandai sampai 3 m pada ujung yang palingdalam.Dita : Air yang harus diisi ke dalam kolam tersebut ... ?Jawab :Sketsa kolam renang tersebut berbentuk prisma, karena dibatasi olehdua sisi berhadapan yang kongruen dan sejajar yang berbentuk trapesium. Dengan demikian, alas prisma berbentuk trapesium dansebagai tinggi prisma adalah lebar kolam.(a) Luas alas =

2tinggixsejajarsisi jumlah

Page 16: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

=

( )

25031

x

+

⇔= 100 m

2

.

Page 17: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

50(b) Volum prisma = La x tinggi

⇔= 100 x 20

⇔= 2000 m

3

= 2.000.000 dm

Page 18: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

3

.Jadi, banyak air yang harus diisi dalam kolam renang tersebut adalah2.000.000 dm

3

= 2.000.000 liter.

b. LIMAS1) Pengertian Limas

Limas SegilimaLimas SegitigaLimas Segiempat

Setiap limas dibatasi oleh sebuah segitiga atau segibanyak sebagai alas dan beberapa buah segitiga sebagai bidang tegak yangtitik puncaknya bertemu pada satu titik.Seperti halnya prisma, limas diberi nama juga berdasarkanbentuk

segi-n

pada bidang alasnya.Jadi dapat disimpulkan bahwa Limas adalah bangun ruangyang dibatasi oleh sebuah segitiga atau segibanyak sebagai alas danbeberapa buah bidang berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik puncak.

Page 19: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

51

2). Bagian-bagian LimasTABCDOTTTTABCDO

Perhatikan Limas T.ABCD di atas !a) Bidang ABCD disebut bidang (sisi) alas. Bidang TAB, TBC,TCD, TAD disebut bidang (sisi) tegak.b) Garis AB, BC, CD, DA disebut rusuk alas, sedangkan garis ATdisebut rusuk tegak.c) Garis AC, BD disebut diagonal bidang.d) Bidang TAC dan TBDdisebut bidang diagonal.e) Garis OT disebut tinggi limas.

Page 20: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

52

3) Luas Permukaan Limas

Luas permukaan limas dapat dicari dengan menjumlahkan luasbidang yang membatasinya yaitu luas bidang alas dan luas bidangtegak. Perhatikan limas T.ABCD berikut :

TABCDOETTTTABCDOE

Diketahui :TAB = TBC = TCD = TADOT = tinggi limasET = tinggi TBC = tinggi TAB = tinggi TCD = tinggi TADABCD = alas limasLuas Permukaan Limas T.ABCD= Luas bidang alas + Luas bidang tegak = Luas ABCD + Luas TAB + Luas TBC + Luas TCD +Luas TAD= Luas ABCD + (Luas TAB + Luas TBC + Luas TCD +Luas TAD)

Page 21: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

53= Luas ABCD + (3 x Luas TAB)Di mana Luas TAB = ½ x AB x ET.Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa Luas permukaan limassegitiga maupun segibanyak adalah :

Luas Permukaan Limas = Luas alas + Jumlah luas segitiga pada bidang tegak

Contoh soal:

Tenda seperti pada gambar di samping berbentuk limas denganukuran seperti terlihat pada sketsa gambar di bawah ini. Hitunglahluas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebut besertaalasnya!

2 m2 m2,5 m2 m2 m2,5 mPenyelesaian:

Diket. :

Page 22: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

54Dita : Luas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebut... ?Jawab :Luas limas = La +

21

Page 23: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

x Ka x tinggi

⇔= ( 2 x 2) +

21

x ( 4 x 2 ) x 2,5

⇔= 4 + 10

⇔= 14 m

2

.Jadi, luas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebutadalah 14 m

2

.

4) Volum Limas Tegak

ABCDEFGHT

ABCDT

Rumus untuk volum limas dapat dibukttikan berdasarkanrumus volum bangun ruang yang telah dipelajari sebelumnya yaituvolum kubus.Perhatikan kubus ABCD.EFGH di atas! Dalam kubus tersebutternyata dapat dibuat enam buah limas yang sama salah satunyaadalah limas T.ABCD. Masing-masing limas tersebut beralaskanbidang alas kubus dan tingginya setengah panjang rusuk kubus.

ABCDEFGHT

s s s

Page 24: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Page 25: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Leave a Comment

Top of Form

You must be l

49sampai 3 m pada ujung yang paling dalam. Berapa liter air yang harusdiisi ke dalam kolam itu? (sketsa kolam renang dapat dilihat padagambar di bawah ini)501320

Penyelesaian:

Diket. : Suatu kolam renang mempunyai ukuran panjang 50 m danlebar 20 m. Kedalaman air pada ujung yang dangkal 1 mdan terus melandai sampai 3 m pada ujung yang palingdalam.Dita : Air yang harus diisi ke dalam kolam tersebut ... ?Jawab :Sketsa kolam renang tersebut berbentuk prisma, karena dibatasi olehdua sisi berhadapan yang kongruen dan sejajar yang berbentuk trapesium. Dengan demikian, alas prisma berbentuk trapesium dansebagai tinggi prisma adalah lebar kolam.(a) Luas alas =

2tinggixsejajarsisi jumlah

Page 26: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

=

( )

25031

x

+

⇔= 100 m

2

.

Page 27: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

50(b) Volum prisma = La x tinggi

⇔= 100 x 20

⇔= 2000 m

3

= 2.000.000 dm

Page 28: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

3

.Jadi, banyak air yang harus diisi dalam kolam renang tersebut adalah2.000.000 dm

3

= 2.000.000 liter.

b. LIMAS1) Pengertian Limas

Limas SegilimaLimas SegitigaLimas Segiempat

Setiap limas dibatasi oleh sebuah segitiga atau segibanyak sebagai alas dan beberapa buah segitiga sebagai bidang tegak yangtitik puncaknya bertemu pada satu titik.Seperti halnya prisma, limas diberi nama juga berdasarkanbentuk

segi-n

pada bidang alasnya.Jadi dapat disimpulkan bahwa Limas adalah bangun ruangyang dibatasi oleh sebuah segitiga atau segibanyak sebagai alas danbeberapa buah bidang berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik puncak.

Page 29: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

51

2). Bagian-bagian LimasTABCDOTTTTABCDO

Perhatikan Limas T.ABCD di atas !a) Bidang ABCD disebut bidang (sisi) alas. Bidang TAB, TBC,TCD, TAD disebut bidang (sisi) tegak.b) Garis AB, BC, CD, DA disebut rusuk alas, sedangkan garis ATdisebut rusuk tegak.c) Garis AC, BD disebut diagonal bidang.d) Bidang TAC dan TBDdisebut bidang diagonal.e) Garis OT disebut tinggi limas.

Page 30: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

52

3) Luas Permukaan Limas

Luas permukaan limas dapat dicari dengan menjumlahkan luasbidang yang membatasinya yaitu luas bidang alas dan luas bidangtegak. Perhatikan limas T.ABCD berikut :

TABCDOETTTTABCDOE

Diketahui :TAB = TBC = TCD = TADOT = tinggi limasET = tinggi TBC = tinggi TAB = tinggi TCD = tinggi TADABCD = alas limasLuas Permukaan Limas T.ABCD= Luas bidang alas + Luas bidang tegak = Luas ABCD + Luas TAB + Luas TBC + Luas TCD +Luas TAD= Luas ABCD + (Luas TAB + Luas TBC + Luas TCD +Luas TAD)

Page 31: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

53= Luas ABCD + (3 x Luas TAB)Di mana Luas TAB = ½ x AB x ET.Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwa Luas permukaan limassegitiga maupun segibanyak adalah :

Luas Permukaan Limas = Luas alas + Jumlah luas segitiga pada bidang tegak

Contoh soal:

Tenda seperti pada gambar di samping berbentuk limas denganukuran seperti terlihat pada sketsa gambar di bawah ini. Hitunglahluas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebut besertaalasnya!

2 m2 m2,5 m2 m2 m2,5 mPenyelesaian:

Diket. :

Page 32: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

54Dita : Luas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebut... ?Jawab :Luas limas = La +

21

Page 33: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

x Ka x tinggi

⇔= ( 2 x 2) +

21

x ( 4 x 2 ) x 2,5

⇔= 4 + 10

⇔= 14 m

2

.Jadi, luas bahan yang diperlukan untuk membuat tenda tersebutadalah 14 m

2

.

4) Volum Limas Tegak

ABCDEFGHT

ABCDT

Rumus untuk volum limas dapat dibukttikan berdasarkanrumus volum bangun ruang yang telah dipelajari sebelumnya yaituvolum kubus.Perhatikan kubus ABCD.EFGH di atas! Dalam kubus tersebutternyata dapat dibuat enam buah limas yang sama salah satunyaadalah limas T.ABCD. Masing-masing limas tersebut beralaskanbidang alas kubus dan tingginya setengah panjang rusuk kubus.

ABCDEFGHT

s s s

Page 34: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
Page 35: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Leave a Comment

Top of Form

You must be l

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sangatdiperlukan, matematika berfungsi sebagai alat yang digunakan dalam berbagaiilmu dan kehidupan. Pada umumnya matematika dianggap sebagai matapelajaran yang sulit untuk dimengerti oleh siswa sehingga siswa terlebih dahulutakut terhadap mata pelajaran matematika. Indikasi ini bisa dilihat dari hasilbelajar siswa yang kurang memuaskan. Rendahnya hasil belajar ini lebih terlihatkhususnya dalam pokok bahasan yang bersifat abstrak sehingga memerlukanvisualisasi. Para siswa beranggapan bahwa matematika hanya berlaku denganpenyajian yang berbentuk angka-angka yang dianggap kurang bermanfaat bagikehidupan siswa. Padahal kalau dicermati di setiap segi kehidupan manusiatidak lepas dari asas yang berlaku atau dipelajari dalam matematika dan padagilirannya akan mempermudah dalam pemecahan masalah.Setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalammemahami, mengerti dan menganalisis dengan baik unsur-unsur yang ada didalam rumus matematika. Begitu kompleksnya unsur-unsur yang

Page 36: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

ada dalamrumus matematika, banyaknya definisi, penggunaan simbol-simbol yangbervariasi dan rumus-rumus yang beraneka ragam, menuntut siswa untuk lebihmemusatkan pikiran agar dapat menguasai semua konsep dalam matematikatersebut.

2Kesiapan belajar siswa sangat tergantung pada siswa itu sendiri,sedangkan suasana belajar ditentukan oleh guru sesuai dengan kompetensinya.Lebih lanjut Ruseffendi (2001:8), mengatakan ”siswa sebagai individu yangpotensial tidak dapat berkembang banyak tanpa bantuan guru”. Dari hal tersebutdi atas berarti pula bahwa kompetensi guru merupakan salah satu faktor penentukeberhasilan siswa.Seorang guru dituntut untuk selalu berinovasi dalam mencaripenyelesaian dari persolaan tersebut yang sampai saat ini belum menghasilkan jawaban yang menggembirakan antara lain kesulitan siswa dalam belajarnyaharus diperbaiki, yaitu dalam pengajaran remedial, yaitu suatu bentuk pengajaran yang sifatnya khusus membantu siswa yang mengalami kesulitandalam belajar. Pengajaran remedial merupakan salah satu upaya kegiatan belajarmengajar yang sudah dilaksanakan di kelas untuk menghasilkan yang lebihbaik.Dalam bentuk belajar siswa, terdapat tipe emosional. Pada tipe ini siswamampu belajar bila melalui orang perorang, hanya diperhatikan bahwa siswasemacam ini perlu dihadapkan kepada seseorang yang disenangi atau diseganikarena akan mudah menerima apa yang diajarkan. Siswa yang mempunyai caraseperti ini baik ditempatkan dalam kelompok, sebab siswa akan menggemarimetode tatap muka.Suryo (2001:4), mengemukakan bahwa ada beberapa metode yangdapat digunakan dalam pelaksanaan pengajaran remedial, antara lain: metodeceramah, pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, tutor sebaya,pengajaran individual, dan lain-lain.

3Metode tutor sebaya adalah salah satu metode pengajaran remedial yangmemanfaatkan siswa dengan keistimewaan di dalam kelas untuk membantumemberi penjelasan, bimbingan dan arahan kepada siswa yang nilainya masihrendah atau di bawah rata-rata. Rendahnya hasil belajar siswa dalam matapelajaran matematika antara lain disebabkan ketidakmampuan siswa dalammemahami materi. Siswa yang ditunjuk sebagai tutor, ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima materi yangdiberikan oleh guru. Siswa yang ditugaskan sebagai tutor adalah siswa yangtergolong lebih pandai dan mampu menerangkan kepada teman-temannya.Dengan metode ini, siswa lebih berani bertanya mengenai materi yang diberikanguru kepada tutornya (dalam kelompok). Menurut Suryo dan Amin (1984:51),bantuan yang diberikan teman-teman sebaya pada umumnya dapat memberikanhasil yang cukup baik. Peran teman sebaya dapat menumbuhkan danmembangkitkan persaingan hasil belajar secara sehat, karena siswa yangdijadikan tutor, eksistensinya diakui oleh teman sebaya.Penguasaan materi pelajaran akan lebih cepat ditangkap oleh siswa yangpandai, sebaliknya siswa yang daya tangkapnya kurang akan mendapatkesulitan dalam menerima materi pelajaran. Oleh karena itu, siswa yang dayatangkapnya kurang perlu diberikan waktu tersendiri atau jam tambahan setelah jam sekolah selesai, yaitu dalam pengajaran remedial.Menurut informasi dari seseorang guru matematika SMP Negeri 25Semarang yang sudah mengajar bertahun-tahun bahwa saat ini pelajaranmatematika masih merupakan sesuatu hal yang dianggap sulit oleh siswa SMP

Page 37: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

3Metode tutor sebaya adalah salah satu metode pengajaran remedial yangmemanfaatkan siswa dengan keistimewaan di dalam kelas untuk membantumemberi penjelasan, bimbingan dan arahan kepada siswa yang nilainya masihrendah atau di bawah rata-rata. Rendahnya hasil belajar siswa dalam matapelajaran matematika antara lain disebabkan ketidakmampuan siswa dalammemahami materi. Siswa yang ditunjuk sebagai tutor, ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima materi yangdiberikan oleh guru. Siswa yang ditugaskan sebagai tutor adalah siswa yangtergolong lebih pandai dan mampu menerangkan kepada teman-temannya.Dengan metode ini, siswa lebih berani bertanya mengenai materi yang diberikanguru kepada tutornya (dalam kelompok). Menurut Suryo dan Amin (1984:51),bantuan yang diberikan teman-teman sebaya pada umumnya dapat memberikanhasil yang cukup baik. Peran teman sebaya dapat menumbuhkan danmembangkitkan persaingan hasil belajar secara sehat, karena siswa yangdijadikan tutor, eksistensinya diakui oleh teman sebaya.Penguasaan materi pelajaran akan lebih cepat ditangkap oleh siswa yangpandai, sebaliknya siswa yang daya tangkapnya kurang akan mendapatkesulitan dalam menerima materi pelajaran. Oleh karena itu, siswa yang dayatangkapnya kurang perlu diberikan waktu tersendiri atau jam tambahan setelah jam sekolah selesai, yaitu dalam pengajaran remedial.Menurut informasi dari seseorang guru matematika SMP Negeri 25Semarang yang sudah mengajar bertahun-tahun bahwa saat ini pelajaranmatematika masih merupakan sesuatu hal yang dianggap sulit oleh siswa SMP

4Negeri 25 Semarang, dari masalah-masalah konsep, rumus-rumus maupunpenerapannya, hal ini membuktikan dengan masih banyaknya siswa yangmemperoleh nilai matematika kurang dari 6,5 terutama pada kelas yang tidak unggulan, yaitu kelas VIII C di SMP Negeri 25 Semarang.Berdasarkan pengalaman guru matematika di SMP Negeri 25 Semarang,bahwa siswa dalam mempelajari materi bangun ruang sisi datar banyak yangmerasa kesulitan. Hasil belajar yang dicapai siswa sering kali tidak sesuaidengan hasil belajar yang diharapkan guru, hal ini dapat terjadi karena metodepembelajaran yang sering diperoleh siswa adalah metode pembelajaran yangbersifat memberikan informasi saja sehingga siswa hanya berperan pasif, karenapelajaran tidak dibuat menantang dan kurang mengesankan. Dari data yangpeneliti peroleh hasil belajar matematika pokok bahasan bangun ruang sisi datardi SMP Negeri 25 Semarang belum nenunjukkan hasil yang memuaskanterbukti dengan belum tercapainya batas ketuntasan belajar (65%) dan nilai rata-rata 6,5 dan hasil perolehan nilai matematika pokok bahasan bangun ruang sisidatar dapat dilihat pada tabel berikut ini.Nilai Banyak Siswa (orang)0 91 – 2 83 – 4 85 – 6 47 – 8 59 – 10 4Guru sangat berperan dalam keberhasilan siswanya untuk mencapaihasil belajar yang baik. Sehingga guru tidak hanya berperan sebagai penyampai

Page 38: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

5materi kepada siswanya, akan tetapi ia mempunyai peranan juga sebagaipembimbing. Keberhasilan seorang guru terletak dalam kemampuan-nyamelaksanakan proses belajar mengajar yang sebaik-baiknya, sehingga siswadapat mencapai tujuan yang diharapkan.Dalam proses belajar mengajar di sekolah, setiap guru berkeinginansiswanya mendapat hasil yang diharapkan, namun kenyataannya masih banyak siswa yang hasil belajarnya menunjukkan kurang atau tidak sesuai denganharapan guru. Keadaan tersebut pada kenyataannya dapat terlihat di lapangan,yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dalam matapelajaran matematika bahkan cenderung semakin menurun. Prosespembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika di dalam kelas sangatberpengaruh terhadap peningkatan minat dan hasil belajar siswa. Selama inihasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika dapat dikatakan selalurendah jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Metode tutor sebaya danmetode pemberian tugas merupakan metode pengajaran remedial yang sangatpenting dalam pembelajaran matematika dewasa ini, dalam menggunakanmetode tutor sebaya dan metode pemberian tugas siswa dituntut harus aktif.Dari uraian di atas perlu kiranya diteliti lebih lanjut, apakah pengajaranremedial metode tutor sebaya lebih efektif daripada metode pemberian tugas.Karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

”MeningkatkanHasil Belajar Matematika Melalui Metode Tutor Sebaya dalam

6

Pengajaran Remedial Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 25Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007”.B. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian iniadalah ”Apakah hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui metode tutorsebaya dalam pengajaran remedial matematika?”.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada materi pokok bangun ruang sisi datar yangterdiri atas.1. Menentukan luas permukaan dan volum prisma2. Menghitung luas permukaan dan volum prisma.2. Menentukam luas permukaan dan volum limas.4. Menghitung luas permukaan dan volum limas.

Page 39: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

D. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkanhasil belajar siswa melalui metode tutor sebaya dalam pengajaran remedial.Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar, untuk mengatasikesulitan belajar peneliti memberikan pengajaran remedial melalui metode tutorsebaya. Tutor bertugas untuk membimbing anggota kelompoknya agar bersaingdengan kelompok lain atau antar tutor sendiri. Peneliti memberikan motivasi

7kepada tutor dalam mengerjakan soal-soal untuk dapat membimbing anggotakelompoknya agar dapat memperoleh hasil yang optimal dan tutor akanmendapatkan tambahan nilai tersendiri.

E. Tujuan dan Manfaat

1. TujuanTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melaluimetode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswadalam pengajaran remedial.2. ManfaatManfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.a. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan keterampilan mengenaipengajaran remedial matematika dengan menggunakan metode tutorsebaya.b. Bagi Guru1) Dapat menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya.2) Dapat mengembangkan kreativitas guru dalam menciptakan variasipembelajaran di kelas.3) Dapat sebagai masukan dalam usaha untuk meningkatkan hasilbelajar siswa.c. Bagi Siswa1) Menumbuhkan dan meningkatkan aktivitas siswa dalampembelajaran.

12c.

Memori. Memori pembelajaran berisi berbagai kemampuan yang berupapengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan aktivitas belajarsebelumnya.d.

Respon. Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yangdisebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja (

performance

) (Anni,2004:3-4).Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain:a.

faktor internal meliputi: aspek fisik, psikis, dan sosial, danb.

Page 40: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

faktor eksternal meliputi: tingkat kesulitan bahan ajar, tempat belajar, iklimatau cuaca dan suasana lingkungan.Oleh karena itu agar belajar berlangsung efektif pada diri siswa, guruharus menguasai bahan belajar keterampilan dan evaluasi pembelajaran secaraterpadu (Anni, 2004:11-12).

B. Kesulitan Belajar

Dalam proses belajar-mengajar di sekolah, setiap guru senantiasamengharapkan agar siswa-siswanya dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Dalam kenyataannya banyak siswa yang menunjukkan gejala tidak dapat mencapai hasil belajar sebagaimana yang diharapkan. Beberapa siswamenunjukkan nilai-nilai yang rendah meskipun telah diusahakan dengan sebaik-baiknya oleh guru. Dalam proses belajar pun guru sering menghadapi masalahadanya murid tidak dapat mengikuti pelajaran dengan lancar. Dengan kata lainguru sering menghadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

13Hasil identifikasi Burton (dalam Makmun, 1997:207) bahwa seorangsiswa yang berkasus dapat dipandang atau diduga mengalami kesulitan belajarkalau yang bersangkutan menunjukkan kegagalan (

failure

) tertentu dalammencapai tujuan-tujuan belajarnya.Kegagalan belajar didefinisikan oleh Burton (dalam Makmun,1997:207) adalah sebagai berikut.a.

Siswa dikatakan gagal apabila dalam batas waktu tertentu yangbersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkatpenguasaan (

level of mastery

) minimal dalam pengajaran tertentu. Sepertiyang telah ditetapkan oleh orang dewasa atau guru (

criterion refrenced

).Dalam konteks sistem pendidikan di Indonesia angka nilai batas lulus(

passing grade, grade-standard-basis

) itu adalah angka 65 atau 65%. Kasussemacam ini dapat digolongkan dalam

lower group

.b.

Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak mengerjakan ataumencapai prestasi yang semestinya (berdasarkan ukuran tingkatkemampuannya: intelegensi, bakat). Ia diramalkan (

Page 41: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

predicated

) akan dapatmengerjakannya atau mencapai suatu prestasi, namun ternyata tidak sesuaidengan kemampuannya. Kasus semacam ini dapat digolongkan ke dalam

under archievers

.c.

Siswa dikatakan gagal apabila yang bersangkutan tidak dapat mewujudkantugas-tugas perkembangan, termasuk penyesuaian sosial sesuai dengan polaorganismiknya (

his organsmic pattern

) pada fase perkembangan tertentuseperti yang berlaku bagi kelompok sosial dan usia yang bersangkutan

14(

norm-refrenced

). Kasus siswa bersangkutan dapat dikategorikan ke dalam

slow learners

.d.

Siswa dikatakan gagal kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapaitingkat penguasaan (

level of mastery

) yang diperlukan sebagai prasyarat(

prerequisite

) bagi kelanjutan (

continuity

) pada tingkat pelajaran berikutnya,kasus siswa ini dapat digolongkan ke dalam

slow learners

atau belummatang (

Page 42: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

immature

) sehingga mungkin harus

17tingkat ketuntasan yang ditentukan. Kesulitan belajar pada dasarnya suatu gejalayang nampak dalam berbagai jenis manifestasi tingkah laku.Gejala kesulitan belajar termanifestasikan baik secara langsungataupun tidak langsung dalam berbagai bentuk tingkah laku. Beberapa ciri-ciritingkah laku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar adalah sebagaiberikut.a) Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapaioleh kelompok atau di bawah potensi yang dimilikinya.b) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.Usaha telah dilakukan oleh siswa yang bersangkutan, namun hasil yangdiperoleh selalu rendah.c) Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar. Dibandingkandengan teman-teman sekelasnya, siswa yang bersangkutan selalu tertinggalmenyelesaikan tugasnya.d) Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh,menentang, berpura-pura, dan sebagainya.e) Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti membolos, terlambatdatang, tidak mengerjakan tugas, mengganggu temas sekelasnya, tidak mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, mengasingkan diri,tidak mau berteman dan sebagainya.f) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung, mudahtersinggung, pemarah, kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu

18misalnya dalam menghadapi nilai rendah yang diperoleh tidak menunjukkanperasaan sedih atau menyesal.Menurut Suhito (1986:33) beberapa jenis masalah belajar yangdihadapi siswa tentu ada sebabnya, secara terperinci faktor-faktor penyebabkesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi 4 adalah sebagai berikut.a) Kondisi-kondisi fisiologis yang permanen, meliputi:(1) Intelegensi yang terbatas(2) Hambatan penglihatan dan pendengar(3) Masalah persepsi.b) Kondisi-kondisi fisiologis temporer(1) Masalah makanan(2) Kecanduan (drugs)(3) Kecapaian.c) Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial yang permanen(1) Harapan orang tua terlalu tinggi(2) Konflik keluarga.d)

Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial temporer(1) Ada-ada bagian dalam urutan belajar yang belum dipahami(2) Persaingan intern.Menurut Suryo dan Amin (1984:21), kesulitan belajar yang dihadapioleh siswa-siswa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang terdapat dalamdirinya, maupun di luar dirinya adalah sebagai berikut.a) Faktor-faktor yang terletak dalam dirinya (faktor intern) antara lain sebagaiberikut.

19(1) Kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa. Kemampuandasar (intelegensi) merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainyahasil belajar. Jika kemampuan ini rendah maka hasil yang akan dicapaipun akan rendah pula, dan ini akan menimbulkan kesulitan belajar.(2) Kurangnya bakat khusus yang mendasari kegiatan belajar tertentu.Karena bakat merupakan dasar untuk mencapai tingkat hasil

Page 43: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

belajartertentu maka siswa yang kurang atau tidak berbakat dalam suatukegiatan belajar tertentu, kemungkinan akan mengalami kesulitanbelajar.(3) Kurang motivasi atau dorongan untuk belajar. Tanpa motif yangmemadai, murid akan banyak mengalami kesulitan belajar, karenamotif ini merupakan faktor pendorong.(4) Situasi pribadi terutama emosional yang dialami siswa. Misalnyapertentangan yang dialami dalam dirinya, situasi kekecewaan (frustasi),suasana kesedihan, dan sebagainya dapat menimbulkan kesulitan dalambelajar.(5) Faktor-faktor jasmaniah, seperti cacat tubuh, gangguan kesehatan,gangguan penglihatan, pendengaran, kelainan jasmani, dan sebagainya.Misalnya siswa yang terganggu pendengarannya akan lebih banyak mengalami kesulitan dalam belajar jika dibandingkan dengan siswayang pendengarannya normal.

21Pengajaran tutoring merupakan pengajaran melalui kelompok yangterdiri atas satu siswa dan satu pengajar (tutor, mentor) atau boleh jadi seorangsiswa mampu memegang tugas sebagai mentor, bahkan sampai taraf tertentudapat menjadi tutor (Winkel, 1996:401).Ada beberapa teori dalam mendasari strategi pembelajaran dengantutor sebaya adalah sebagai berikut.a.

Zaini (dalam Suyitno, 2004:36) mengatakan bahwa metode belajar yangpaling baik adalah mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu,pemilihan model pembelajaran tutor sebaya sebagai strategi pembelajaranakan sangat membantu siswa dalam mengerjakan materi kepada teman-temannya.b.

Conny Semiawan (dalam Suherman dkk, 2003:276) mengemukakan bahwatutor sebaya adalah siswa yang pandai memberikan bantuan belajar kepadasiswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan teman-teman diluar sekolah.Mengingat bahwa siswa merupakan elemen pokok dalam pengajaran, yangpada akhirnya dapat mengubah tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.Untuk itu, maka siswa harus dijadikan sumber pertimbangan di dalampemilihan sumber pengajaran.c.

Suryo dan Amin (1984:51) yang dimaksud dengan tutor sebaya adalahseorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa-siswa tertentu yang mengalami kesulitan belajar.Dengan memperhatikan pengertian tutor sebaya, maka dapatdisimpulkan bahwa metode tutor sebaya ialah pemanfaatan siswa yang

22mempunyai keistimewaan, kepandaian dan kecakapan di dalam kelas untuk membantu memberi penjelasan, bimbingan dan arahan kepada siswa yangkepandaiannya agak kurang atau lambat dalam menerima pelajaran yangusianya hampir sama atau sekelas dalam pengajaran remedial.Manfaat dari pelaksanaan pengajaran remedial oleh teman sebayabukan hanya dirasakan oleh tutor saja, tetapi juga menjadi penambah semangatbagi siswa yang dibimbingnya, ia akan lebih memahami konsep dari

Page 44: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

padasebelum pengajaran remedial diberikan oleh tutornya. Hasil penelitian Hakim(dalam Zuchri, 1996:16) menerangkan bahwa peran teman sebaya dapatmenumbuhkan dan membangkitkan persaingan prestasi belajar secara sehat,karena siswa yang dijadikan pengajar atau tutor, eksistensinya diakui olehteman sebaya.Untuk menentukan siapa yang akan dijadikan tutor diperlukanpertimbangan-pertimbangan sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut.a. Memiliki kepandaian lebih unggul daripada siswa lain.b. Memiliki kecakapan dalam menerima pelajaran yang disampaikan olehguru.c. Mempunyai kesadaran untuk membantu teman lain.d. Dapat diterima dan disenangi siswa yang mendapat program tutor sebaya,sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanyakepadanya dan rajin.e. Tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.

23f. Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan bimbingan yaitudapat menerangkan pelajaran kepada kawannya.Agar pelaksanaan pengajaran tutor sebaya dapat berlangsung secaraefektif dan berhasil, guru perlu memperhatikan pemilihan petugas tutor sebayadan pembentukan kelompok. Banyaknya petugas tutor sebaya ditentukan olehciri-ciri yang telah disebutkan di atas dan disesuaikan dengan banyaknya siswadalam kelas tersebut dan banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelompok yang akandirencanakan. Karena jumlah siswa ada 30 orang direncanakan tiap kelompok 4atau 5 orang, maka petugas tutor sebaya ada 6 orang. Keenam petugas itu dipilihsebaik-baiknya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin.Mengenai berapa banyaknya anggota setiap kelompok tidak adaketentuan yang mutlak harus ditaati sebagai pedoman. Kelompok kecilsebaiknya dengan anggota 4-5 orang, dengan dasar pemikiran bahwa makinbanyak anggota kelompoknya, keefektifan, keefektifan belajar tiap anggotaberkurang. Sebaliknya jika terlalu sedikit 2 atau 3 orang, kurang dapatmembentuk iklim kelompok yang baik. Kelompok-kelompok itu dapat dibentuk atas dasar minat dan latar belakang, pengalaman atau prestasi belajar.Kehangatan atau iklim kelompok yang baik dapat terbentuk berdasarkan adanyarasa persaudaraan antar anggota.Menurut Suryo dan Amin (1982:51), beberapa kelebihan metode tutorsebaya adalah sebagai berikut.a. Adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara siswa yangdibantu dengan siswa sebagai tutor yang membantu.

23f. Mempunyai daya kreatifitas yang cukup untuk memberikan bimbingan yaitudapat menerangkan pelajaran kepada kawannya.Agar pelaksanaan pengajaran tutor sebaya dapat berlangsung secaraefektif dan berhasil, guru perlu memperhatikan pemilihan petugas tutor sebayadan pembentukan kelompok. Banyaknya petugas tutor sebaya ditentukan olehciri-ciri yang telah disebutkan di atas dan disesuaikan dengan banyaknya siswadalam kelas tersebut dan banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelompok yang akandirencanakan. Karena jumlah siswa ada 30 orang direncanakan tiap kelompok 4atau 5 orang, maka petugas tutor sebaya ada 6 orang. Keenam petugas itu dipilihsebaik-baiknya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin.Mengenai berapa banyaknya anggota setiap kelompok tidak adaketentuan yang mutlak harus ditaati sebagai pedoman. Kelompok kecilsebaiknya dengan anggota 4-5 orang, dengan dasar pemikiran bahwa makinbanyak anggota kelompoknya, keefektifan, keefektifan belajar tiap anggotaberkurang. Sebaliknya jika terlalu sedikit 2 atau 3 orang, kurang dapatmembentuk iklim kelompok yang baik. Kelompok-kelompok itu dapat dibentuk atas dasar minat

Page 45: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

dan latar belakang, pengalaman atau prestasi belajar.Kehangatan atau iklim kelompok yang baik dapat terbentuk berdasarkan adanyarasa persaudaraan antar anggota.Menurut Suryo dan Amin (1982:51), beberapa kelebihan metode tutorsebaya adalah sebagai berikut.a. Adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara siswa yangdibantu dengan siswa sebagai tutor yang membantu.

24b. Bagi tutor sendiri, kegiatan remedial ini merupakan kesempatan untuk pengayaan dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar.c. Bersifat efisien, artinya bisa lebih banyak yang dibantu.d. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri.Adapun kekurangan metode tutor sebaya adalah sebagai berikut.a. Siswa yang dipilih sebagai tutor dan berprestasi baik belum tentumempunyai hubungan baik dengan siswa yang dibantu.b. Siswa yang dipilih sebagai tutor belum tentu bisa menyampaikan materidengan baik.

D. Pengajaran Remedial

1. Pengertian Pengajaran RemedialDalam proses pembelajaran akan selalu ada siswa-siswa yangmemerlukan bantuan baik dalam mencerna materi pelajaran maupun dalammengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialaminya, sering ditemuiseseorang atau kelompok siswa yang tidak mencapai prestasi belajar yangdiinginkan. Hasil belajar seorang siswa kadang-kadang di bawah rata-ratabila dibandingkan dengan hasil belajar teman-teman sekelasnya, siswa-siswa seperti inilah yang perlu memperoleh pengajaran remedial.Menurut Suhito (1986:460) menerangkan bahwa kata remedialberarti menyembuhkan, membetulkan, atau membuat menjadi baik.Dengan demikian pengajaran remedial adalah suatu bentuk pengajaranyang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yangmembuat menjadi baik. Pengajaran remedial merupakan bentuk khusus

25pengajaran yang bermaksud menyembuhkan atau memperbaiki kesulitanbelajar siswa yang diarahkan kepada pencapaian hasil belajar yang optimalsesuai dengan kemampuan siswa.Aspek-aspek yang diperbaiki dalam pengajaran remedial adalahsebagai berikut.a) Cara-cara belajar siswab) Cara mengajarc) Materi pelajarand) Alat belajar dan lingkungan yang turut serta mempengaruhi prosesbelajar-mengajar.2. Tujuan Pengajaran RemedialSecara umum tujuan pengajaran remedial tidaklah berbeda dengantujuan pengajaran pada umumnya yaitu agar setiap siswa dapat mencapaiprestasi belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut Suhito(1986:46) menyatakan tujuan pengajaran remedial adalah agar siswa:.a) Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut hasil belajarnya,meliputi segi kekuatan, segi kelemahan, jenis dan sifat kesulitannya.b) Dapat memperbaiki cara-cara belajar ke arah yang lebih baik sesuaidengan kesulitan yang dihadapinya.c) Dapat memilih fasilitas belajar secara tepat.d) Dapat mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latarbelakang kesulitannya.

Page 46: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

28e. Fungsi akselerasiYang dimaksud dengan fungsi akselerasi adalah bahwapengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam artiwaktu maupun materi siswa yang tergolong lambat dalam belajar,dapat dibantu dengan pengajaran remedial sehingga proses belajarnyalebih cepat.f. Fungsi terapeutik Secara langsung atau tidak langsung, pengajaran remedialdapat memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian siswa yangdiperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan.4. Identifikasi dan Diagnostik Kesulitan BelajarLangkah awal sebelum pengajaran remedial dilaksanakan adalahmelakukan identifikasi kesulitan belajar. Dalam hal ini kegiatan yangdilakukan adalah mengetahui dan mencari siswa-siswa yang diperkirakanmengalami kesulitan belajar. Tujuan utama kegiatan ini adalah mengenaldan menetapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar yang dimilikisiswa. Berbagai cara untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa antaralain dengan menggunakan:a. Teknik observasi atau pengamatanAdalah teknik yang dilaksanakan dengan cara menjadikan pengamatansecara teliti serta pencatatan sistematik.b. Teknik meneliti hasil pekerjaan siswaYaitu suatu teknik dengan cara memberikan tugas atau pekerjaankepada siswa. Teknik ini dapat dilakukan dengan tertulis ataupunsecara lisan.

29c. Teknik testYaitu suatu teknik yang dilakukan dengan memberi tes kepada siswauntuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yangdiinginkan tentang kemampuan siswa. Tes yang digunakan adalah tesdiagnostik yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa. Berdasarkan kelemahan ini, siswa diberi bantuansesuai dengan letak, jenis, dan sifat kesulitannya.Dengan cara tersebut di atas dapat diketahui siswa-siswa manayang mengalami kesulitan belajar. Setelah kegiatan identifikasidilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah diagnosis kesulitan belajar.Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengajaran remidialadalah sebagai berikut.a. Indentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar.Untuk maksud itu dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.1) Menandai siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajarbaik yang sifatnya umum ataupun khusus dalam mata pelajarantertentu. Cara yang dapat dilakukan adalah denganmembandingkan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan rata-rata kelompok atau kelas atau dengan membandingkan hasilbelajar yang dicapai siswa dengan tingkat penguasaan minimalyang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran tertentu.2) Dari hasil yang diperoleh kemudian dianalisa. Dalam hal ini rata-rata nilai kelas atau kelompok yang dijadikan ukuran pembanding

30bagi setiap angka nilai siswa. Langkah-langkah yang dapatdilakukan adalah menghitung nilai rata-rata kelas atau kelompok,kemudian menandai siswa yang memiliki rata-rata angka nilaihasil belajarnya di bawah rata-rata nilai kelas. Untuk mengadakanprioritas layanan, dengan membuat peringkat (ranking)berdasarkan angka yang diperoleh. Dengan cara demikian dapatdikatakan bahwa siswa-siswa yang nilai rata-ratanya di bawahnilai rata-rata kelasnya, diperkirakan mengalami kesulitan belajar.b. Lokalisasi letak kesulitan siswaSetelah ditemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar,maka persoalan selanjutnya adalah pada bagian mana siswa mengalamikesulitan belajar, pada ruang lingkup bahan yang manakah kesulitanbelajar itu terjadi? Untuk menemukan hal-hal tersebut, menurut Suhito(1986:38) langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut.1) Mendeteksi kesulitan belajar

Page 47: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

pada bidang studi.Cara yang cukup sederhana dapat dilakukan adalahmembandingkan angka nilai prestasi individu yang bersangkutandari semua bidang studi dengan batas lulus yang telah ditetapkan.2) Mendeteksi pada kawasan tujuan belajar dan ruang lingkup bahanyang dipelajari.Untuk keperluan ini, pendekatan yang paling tepat kita gunakantest diagnostik. Dengan menganalisa atau melihat bahan perincianyang telah disiapkan sebelumnya maka kita dapat segeramengetahui pada kawasan tujuan belajar itu terjadi.

33”bantuan yang diberikan oleh teman-teman sebaya pada umumnya dapatmemberikan hasil yang cukup baik. Hubungan antara siswa yang satudengan siswa yang lain, pada umumnya terasa lebih dekat dibandingkandengan hubungan antara siswa dengan guru”. Seringnya siswa yang belumberhasil belajar matematika menghubungi tutor sebaya menyebabkan lebihsering siswa itu belajar.Siswa yang ditunjuk sebagai tutor akan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan petunjuk-petunjuk yang diberikan guru. Siswa yang ditugaskan sebagai tutor adalahsiswa yang tergolong mempunyai keistimewaan, kepandaian, kecakapan didalam kelas untuk membantu memberikan penjelasan, bimbingan, danarahan kepada siswa (temannya) yang kepandaiannya agak kurang ataulambat dalam menerima pelajaran. Namun demikian, fungsi tutor di sinihanya membantu guru dalam melaksanakan kegiatan perbaikan bagi siswayang memerlukan. Artinya pelaksana utama kegiatan perbaikan ini tetaplahguru itu sendiri dan guru bertanggung jawab terhadap penguasaan siswaterhadap materi pelajaran yang dipelajari.Seperti halnya pengajaran biasa, pengajaran remedial mempunyaisasaran akhir adalah membantu setiap siswa dalam batas-batas normalitastertentu agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin, sehinggadapat mencapai penguasaan dan ketuntasan tertentu, sekurang-kurangnyasesuai dengan batas kriteria keberhasilan yang dapat diterima. Oleh karena

34itu strategi dan pendekatan pengajaran remedial harus disesuaikan dengankeadaan kesulitan belajar siswa agar sasaran akhir dapat tercapai. Strategidan pendekatan pengajaran remedial terdiri atas tiga macam yaitu: strategidan pendekatan pengajaran remedial yang bersifat kuratif, strategi danpendekatan pengajaran remedial bersifat preventif, strategi dan pendekatanpengajaran remedial yang bersifat pengembangan. Akan tetapi dalampenelitian ini, strategi dan pendekatan yang digunakan dalam pengajaranremedial matematika adalah menggunakan strategi dan pendekatanremedial yang bersifat kuratif.Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif apabiladilakukan setelah program proses belajar mengajar utama. Tindakan inidilakukan berdasarkan atas kenyataan empirik bahwa ada siswa ataubeberapa siswa ataupun bahkan sebagian besar siswa dalam kelas ataukelompok belajar dipandang tidak mampu menyelesaikan program prosesbelajar mengajar sesuai dengan kriteria ketuntasan keberhasilan yangditetapkan.Pengajaran remedial yang bersifat kuratif ini dpaat dilakukandengan teknik pendekatan berupa pengulangan. Pengulangan ini dapatterjadi pada beberapa tingkatan yaitu sebagai berikut.a. Pada setiap akhir jam pelajaran.b. Pada setiap akhir unit atau satuan pelajaran.c. Pada setiap akhir satuan program studi.

Page 48: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

35Pelaksanaan layanan pengajaran remedial ini dapat diberikansecara perorangan dan kelompok adalah sebagai berikut.a. perora

37mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.Hal ini dapat dilihat dalam segi:a.

Alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dengan jalanmeningkatkan semangat belajar siswa.b.

Alat peraga memungkinkan pendidikan lebih sesuai dengan perorangandi mana para siswa belajar dengan banyak kemungkinan dan sumber-sumber sehingga belajar berlangsung lebih menyenangkan bagi masing-masing perorangan.c.

Alat peraga memungkinkan belajar lebih cepat segera bersesuaian antarayang ada di kelas dengan yang ada di luar kelas. Alat peraga menjadi jembatan antara keduanya sehingga para siswa mendapat pengalamanyang baik.d.

Alat peraga memungkinkan mengajara lebih merata. Ini mempunyai artibahwa dengan menggunakan alat peraga, perhatian anak memungkinkanmeningkat dan mengarah kepada yang sedang diragakan sehinggakemungkinan mengantuk berkurang.e.

Alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis, teratur dandipersiapkan secara sistematis dan teratur pula.Agar fungsi atau manfaat alat peraga terpenuhi sesuai denganyang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa persyaratan yang harusdimiliki oleh alat peraga, terutama bila kita akan membuat alat peragatersebut. Menurut E.T Ruseffendi, beberapa persyaratan yang harus dimilikialat peraga diantaranya adalah sebagai berikut.

38a. Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat)b. Bentuk dan warnanya menarik c. Sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit)d. Ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.e. Dapat menyajikan konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambaratau diagram.f. Sesuai dengan konsep matematikag. Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya(mempersulit pemahaman konsep matematika).h. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikirabstrak bagi siswa.i. Bila kita mengharapkan agar siswa belajar aktif, alat peraga itu

Page 49: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

supayadimanipulasikan, yaitu dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan,dipasangkan, dicopot (diambil dari susunannya) j. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat (banyak).Alat peraga tidak selamanya membuahkan hasil belajar siswalebih cepat, lebih meningkat, lebih menarik dan sebagainya. Kadang-kadangakan menyebabkan siswa gagal dalam belajarnya. Kegagalan menggunakanalat peraga akan terjadi bila:a. generalisasi konsep abstrak dari representasi hal-hal konkret tidak tercapai,b. alat peraga yang digunakan hanya sekedar sajian yang tidak memilikinilai-nilai yang tidak menunjang konsep-konsep dalam matematika,

39c. tidak disajikan pada saat yang tepat,d. memboroskan waktu,e. digunakan terhadap anak yang sebenarnya tidak memerlukannya, danf. tidak menarik, mempersulit konsep yang dipelajari, mudah rusak.Gambar 1. Alat Peraga PrismaGambar 2. Alat Peraga Limas7.

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah media cetak yang berupalembaran-lembaran kertas yang berisi informasi soal-soal atau pertanyaanyang harus dijawab. Lembar kerja siswa (LKS) ini sangat baik dipergunakandalam strategi

heuristik

maupun strategi

ekspositorik

. Dalam strategi

heuristik

<a href='http://a.tribalfusion.com/h.click/aemQCNXaIMSFQETUnYVWJ5nUbnQrfm1EZbp4aZbl2av4mqFEYbU7UWFTmAMCnG7rodQC2q372Ham5mFZcprMZbXcnW1sr20cbnpEF42bFUWUnEUAvYPqMQQGQpQdfr1HvsVmUM4GZbUXbZbLTAmw4mr9R6bK2HYr1WUZbmWIv5mrW3omEpDuHnDahsF7YrCyxm6Aovmmu1HnCckuFB6/http://ads.planet49.com/www/delivery/ck.php?n=a5fa0d04' target='_blank'><img src='http://ads.planet49.com/www/delivery/avw.php?zoneid=1724&amp;n=a5fa0d04&amp;ct0=http://a.tribalfusion.com/h.click/aemQCNXaIMSFQETUnYVWJ5nUbnQrfm1EZbp4aZbl2av4mqFEYbU7UWFTmAMCnG7rodQC2q372Ham5mFZcprMZbXcnW1sr20cbnpEF42bFUWUnEUAvYPqMQQGQpQdfr1HvsVmUM4GZbUXbZbLTAmw4mr9R6bK2HYr1WUZbmWIv5mrW3omEpDuHnDahsF7YrCyxm6Aovmmu1HnCckuFB6/' border='0' alt='' /></a>

Buku karya Mukhtar tebal 100 halaman ini,mengulas tuntas pokok-pokok masalah di seputar pengajaran remedial,factor-faktor penyebab dan kesulitan belajar, serta aplikasi pengajaran remedial dalam proses pembelajaran.Program remedial merupakan salah satu bentuk kegiatan perbaikan yang dilakukan untuk

Page 50: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar,yang memerlukan bantuan akibat adanya kesulitan,kekurangan,kelemahan atau kegagalan dalam pembelajaran.Dalam program remedial ini, paling tidak seorang guru harus melihat fakta yang menunjukkan penyimpangan dari hal-hal biasa, berusaha, mencari sebab-sebab yang memungkinkan siswa tertinggal atau mendapatkan kesultan belajar,berusaha mengurangi ketertinggalan, serta memperbaikinya.Usaha perbaikan ini dilakukan dengan lebih mudah jika memggunakan alat-alat atau teknik,baik berupa teknik observasi,angket,wawancara,meneliti ulang siswa yang memiliki tugas kelompok,penggunaan buku rapor,kunjungan ke rumah siswa,penelitian kesehatan siswa,maupun penggunaan tes psikologi.Kemampuan seorang guru dalam mengadakan program perbaikan ditentukan oleh berbagai factor,baik factor guru yang memberikan program perbaikan maupun minat dan kemauan sioswa yang mengikuti program ini.Semakin besar kemauan dalam menyelesaikan persoalan kesulitan belajar ini,maka semakin dapat diharapkan bahwa program remedial yang dilakukan akan berjalan dengan efektif dan efisien.Diharapkan kehadiran buku ini bisa menambah wawasan para pendidik,serta wawasan bagi generasi muda yang berkualitas dimasa mendatang.

Diterbitkan di: 21 Juni, 2010

Mohon dinilai : 12345

Menulis sendiri tulisanmu Komentar

More About : pengajaran remedial

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2016012-pengajaran-remedial/#ixzz20UVbTRBf

Page 51: Penerapan Pengajaran Remedial Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Bottom of Form

Bottom of Form

Bottom of Form

Bottom of Form