138
PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA ( Studi Kasus di Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman ) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progam Studi Akuntansi Oleh: Hanni Andini NIM: 142114042 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP

TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

( Studi Kasus di Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Progam Studi Akuntansi

Oleh:

Hanni Andini

NIM: 142114042

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

i

PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP

TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

( Studi Kasus di Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Progam Studi Akuntansi

Oleh:

Hanni Andini

NIM: 142114042

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Bermimpilah seakan kau akan hidup selamanya.

Hiduplah seakan kau akan mati hari ini”

[James Dean]

“If you can’t fly, then run. If you can’t run, then walk. If you can’t walk, then

crawl. But whatever you do, you have to keep moving forward.”

[Martin Luther King Jr.]

“Do not pray for an easy life. Pray for the strength to endure a difficult one.”

[Bruce Lee]

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Allah SWT

Ayah (Haryono) dan Ibu (Enni Budhiarti)

Adik-Adik dan Keluarga Besar

Sahabat dan Teman-Teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURURSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan

Keuangan Desa” Studi kasus di Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten

Sleman dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 12 September 2018 adalah hasil

karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata

melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil

pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh

universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Oktober 2018

Yang membuat pernyataan,

Hanni Andini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Hanni Andini

Nomor Mahasiswa : 142114042

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP

TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA”

(Studi Kasus di Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman )

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Yogyakarta, 31 Oktober 2018

Yang menyatakan

Hanni Andini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan berkat dan rahmat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana apabila tidak ada

bantuan, kerjasama, serta dukungan pihak-pihak yang berbaik hati mengorbankan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu penulis. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan rasa terimakasih kepada:

1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar serta

mengembangkan kepribadian diri.

2. Antonius Diksa Kuntara S.E., M.F.A., QIA selaku dosen pembimbing

MPAT dan skripsi yang telah bersedia membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Dra. YFM. Gien Agustinawati, M.M., Ak., CA selaku dosen pembimbing

akademik yang selalu memberi bimbingan.

4. Bapak Sudarja selaku Kepala Desa Sinduharjo dan Perangkat Desa

Sinduharjo yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan

penelitian serta telah membantu dalam proses penelitian.

5. Kedua orangtua saya, Ayah dan Ibu yang telah memberikan seluruh

perhatian, kasih sayang, dukungan dan doanya yang tiada henti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

viii

6. Adik-adik saya, Novita Adisti dan Audina Ardita yang selalu membantu

dan memberikan dukungan.

7. Nenek Tihanah (Almh) yang selalu menjadi motivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Keluarga besar saya, Kokong Sadiman, Simbah Kakung Harsomartono,

Tante Inne, Om Anwar, dan Afham atas doa dan dukungan yang tak

pernah putus untuk penulis.

9. Tomy Yudantara dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, doa dan

semangat.

10. Yosef Bagus Nugroho yang selalu menemani, memberikan semangat,

bantuan dan dukungan bagi penulis.

11. “Lambe Turah” Dinda dan Anik, yang selalu memberikan semangat,

canda dan tawa serta nasihat.

12. Sahabat-sahabat Eva, Deva, Dewi, Endang, Intan, Maya, Katty, Omes

yang selalu memberikan semangat serta nasihat selama penyelesaian

skripsi ini.

13. Teman-teman MPAT kelas D yang senantiasa memberikan semangat,

saran serta kritik yang sangat bermanfaat bagi saya

14. Teman-teman Akuntansi kelas A dan angkatan 2014 yang telah

memberikan dukungan dan semangat bagi saya

15. Seluruh pihak yang sangat berjasa dalam proses penulisan skripsi yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

ix

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan

skripsi ini.

Yogyakarta, 31 Oktober 2018

Hanni Andini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS................................v

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK...............................vi

HALAMAN KATA PENGANTAR.....................................................................vii

HALAMAN DAFTAR ISI.....................................................................................x

HALAMAN DAFTAR TABEL...........................................................................xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR......................................................................xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN....................................................................xv

HALAMAN ABSTRAK.......................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... ... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

C. Batasan Masalah ................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. . 8

A. Desa ...................................................................................................... 8

B. Keuangan Desa ................................................................................... 13

C. Prinsip Akuntabilitas .......................................................................... 26

D. Prinsip Transparansi ........................................................................... 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

xi

E. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 37

B. Objek dan Subjek Penelitian ............................................................... 37

C. Desain Penelitian ................................................................................. 38

D. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 38

E. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 39

F. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 40

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 41

BAB IV GAMBARAN UMUM ............................................................................ 43

A. Deskripsi Wilayah Penelitian .............................................................. 43

B. Visi dan Misi ....................................................................................... 46

C. Struktur Organisasi .............................................................................. 47

D. Personalia Pemerintah Desa ................................................................ 47

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................. 48

A. Daftar Responden ................................................................................ 48

B. Hasil Analisis Data .............................................................................. 49

C. Pembahasan ......................................................................................... 72

BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 82

A. Kesimpulan ......................................................................................... 82

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 84

C. Saran .................................................................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

xii

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 85

LAMPIRAN ........................................................................................................... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 38

4.1 Daftar Padukuhan di Desa Sinduharjo .......................................... 45

5.1 Responden ..................................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

4.1 Peta Desa Sinduharjo .............................................................. 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Foto Baliho APBDesa ................................................. 88

Lampiran 2 Pedoman Wawancara .................................................. 90

Lampiran 3 Transkrip Wawancara .................................................. 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

xvi

ABSTRAK

PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP

TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Studi Kasus di Desa Sinduharjo Kecamatan Ngaglik Kabupaten

Hanni Andini

NIM : 142114042

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan prinsip

akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,

pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa di Desa

Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Jenis penelitian ini adalah studi eksploratif. Teknik pengumpulan data yang

dilakukan terdiri dari wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik analisis Grounded Theory Method. Hasil dari penelitian

ini menunjukkan bahwa Pemerintah Desa Sinduharjo telah menerapkan prinsip

akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam pengelolaan keuangan desa.

Pemerintah Desa Sinduharjo bertanggungjawab kepada masyarakat, BPD, dan

Bupati untuk melaksanakan rencana kegiatan yang telah disusun dalam

musyawarah desa. Keterbukaan akses informasi rencana kegiatan yang telah

disusun disampaikan kepada masyarakat luas dengan pemasangan baliho berisi

informasi APBDesa. Pada tahap pelaksanaan Tim Pelaksana Kegiatan

bertanggungjawab atas pelaksanaan program kerja. Masyarakat ikut dilibatkan

dalam pelaksanaan dan informasi mengenai detail kegiatan diberikan dalam

bentuk papan informasi proyek. Dalam tahap pelaporan dan pertanggungjawaban,

pemerintah desa bertanggungjawab untuk memberikan pelaporan secara berkala

kepada BPD dan Bupati. Bendahara Desa Sinduharjo juga telah mengaplikasikan

Siskeudes dalam pembuatan laporan desa. Keterbukaan informasi bagi

masyarakat luas diberikan melalui pemasangan Informasi Penggunaan Dana Desa

di tempat-tempat strategis.

Kata Kunci : keuangan desa, prinsip akuntabilitas, prinsip transparansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

xvii

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF ACCOUNTABILITY AND

TRANSPARENCY PRINCIPLES IN VILLAGE FINANCIAL

MANAGEMENT

Case Study in Sinduharjo Village, Ngaglik District, Sleman Regency

Hanni Andini

NIM : 142114042

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2018

This study aims to describe the application of accountability and

transparency principles in the planning, implementation, reporting and

accountability in Sinduharjo Village, Ngaglik District, Sleman Regency. This

research is an exploratory study. Data collection techniques were interviews and

documentation. The data analysis technique was Grounded Theory Method.

The results of this study indicate that the Sinduharjo Village Government

has applied the principle of accountability and the principle of transparency in

village financial management. Sinduharjo Village Government is responsible to

the community, the village of representatives (BPD), and the Regent (Bupati) to

implement the activity plan that has been prepared in the village meeting. Access

to information disclosure of planned activities has been submitted to the general

public with the installation of billboards containing village budget information

(APBDesa). During the implementation phase the Activity Implementing Team

(TPK) is responsible for the implementation of the work program. The community

is involved in the implementation and information about the details of the

activities is given in the form of project information boards. In the reporting and

accountability stage, the village government is responsible for providing periodic

reporting to the village of representatives (BPD) and the Regent (Bupati).

Sinduharjo Village Treasurer has also applied financial system (Siskeudes) in

making village reports. Information disclosure for the wider community is

provided through the installation of Information on the Use of Village Funds

(IPDD) in strategic places.

Keywords: village finance, accountability principles, transparency principles

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat

dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah yang menitikberatkan pada

pemerintah daerah. Penetapan sistem otonomi daerah ini, mendorong

seluruh tingkatan pemerintah di daerah baik di pemerintah tingkat provinsi

hingga pemerintah tingkat desa untuk mandiri dalam peningkatan

pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya. Setiap tingkatan

pemerintah di daerah memiliki hak, wewenang, dan kewajiban untuk

mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan dari

penerapan sistem otonomi daerah. Dengan adanya sistem otonomi daerah,

pengelolaan keuangan sepenuhnya berada di tangan pemerintah daerah.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, diperlukan suatu

penataan lingkungan dan sistem akuntansi yang baik, karena kedua hal

tersebut merupakan pendukung terciptanya pengelolaan keuangan daerah

yang akuntabel, dalam rangka mengelola dana dengan sistem

desentralisasi secara transparan, efisien, efektif, dan dapat dipertanggung

jawabkan. Penerapan prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi

merupakan upaya mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif, efisien,

mandiri serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Dalam UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa dijelaskan jika desa

adalah kesatuan masyarakat yang memiliki batas wilayah tertentu dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

2

memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang

diakui oleh negara. Dalam sistem pemerintahan yang ada saat ini, Desa

mempunyai peran yang strategis dalam membantu pemerintah daerah

dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pembangunan

karena desa merupakan unit paling bawah dalam sistem pemerintahan di

Indonesia.

Dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri desa

membutuhkan biaya yang memadai. Dalam Permendagri No 113 Tahun

2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa disebutkan jika desa memiliki

beberapa sumber pendapatan desa yang terdiri atas :

1. Pendapatan Asli Desa (PADesa)

2. Transfer

3. Pendapatan lain-lain

Implementasi keuangan desa akan menjadi kekuatan bagi

pemerintah desa untuk mengurus, mengatur dan menyelenggarakan rumah

tangganya sendiri, sekaligus bertambah pula beban tanggung jawab dan

kewajiban desa. Keuangan desa yang dapat mendukung pembangunan

yang optimal menuntut pengelolaan yang baik dari pemerintah desa. Maka

dari itu, pengelolaan keuangan desa diharapkan telah menerapkan prinsip

akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam pengelolaanya.

Prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi harus diterapkan oleh

setiap level pemerintahan. Akuntabilitas merupakan kewajiban pemerintah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

3

desa untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan

penggunaan keuangan desa. Akuntabilitas memiliki tujuan utama untuk

mengetahui pertanggungjawaban tim pelaksana kegiatan yang di danai

keuangan desa kepada masyarakat, dengan kepala desa sebagai

penanggungjawab utama. Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada

klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap lingkungan dalam

organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian.

Transparansi pemerintah desa dalam mengungkapkan hal-hal

material secara berkala kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan,

dalam hal ini yaitu masyarakat luas sehingga memungkinkan masyarakat

untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang keuangan desa.

Menurut Adrianto (2007) dalam Widiyanti (2017) transparansi dapat

memerangi korupsi melalui banyak mekanisme seperti, membuat tindakan

korupsi lebih berisiko, memberikan insentif kepada pejabat publik,

sehingga mudah untuk memilih pejabat yang jujur, membuat pejabat lebih

bertanggung jawab, dan membantu menjaga norma integritas dan

kepercayaan. Transparansi menjamin akses kebebasan bagi setiap orang

untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan desa.

Penggunaan keuangan desa yang sedianya bertujuan untuk

pembangunan desa, rawan terhadap tindakan penyelewengan dana oleh

pihak-pihak tertentu. Inilah alasan mengapa masyarakat harus

melaksanakan perannya sebagai pengawas langsung dan memonitor

jalannya pembangunan desa. Konsep dasar akuntabilitas dan transparansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

4

perlu diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, guna menghindari

kecurangan pada saat proses pengelolaan keuangan desa.

Penelitian penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi pada

pengelolaan keuangan desa ini dilakukan di Desa Sinduharjo. Desa

Sinduharjo merupakan salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan

Ngaglik. Penulis ingin mendeskripsikan dan menjelaskan penerapan

prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam pengelolaan keuangan

desa di Desa Sinduharjo, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,

hingga ke tahap pertanggungjawabannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah : “ Bagaimanakah prinsip

akuntabilitas dan prinsip transparansi diterapkan dalam pengelolaan

keuangan desa di Desa Sinduharjo ?”

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan yang akan

diteliti pada penerapan prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi

dalam pengelolaan keuangan desa berfokus pada proses perencanaan,

proses pelaksanaan, dan proses pelaporan dan pertanggujawaban.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan melakukan penelitian ini adalah adalah untuk

mendeskripsikan bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas dan prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

5

transparansi oleh pemerintah Desa Sinduharjo dalam pengelolaan

keuangan desa.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak antara lain :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini membuat penulis dapat menerapkan ilmu-ilmu yang

diperoleh selama menempuh kuliah, serta dapat menambah

wawasan serta pengetahuan peneliti tentang penerapan prinsip

akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa.

2. Bagi Akademisi

Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk menambah

pengetahuan atau bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian

lanjutan dan sebagai salah satu bahan bacaan yang dapat

menambah wawasan tentang akuntabilitas dan transparansi

pengelolaan keuangan desa.

3. Bagi Instansi yang Bersangkutan

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi instansi terkait

dalam upaya meningkatkan akuntabilitas dan tranparansi

pengelolaan keuangan desa yang dapat mendukung pembangunan

desa secara optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

6

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian tentang

penerapan prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam

pengelolaan keuangan desa ini dibagi dalam enam bab yaitu:

BAB 1 : Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini menguraikan penjelasan landasan atas teori – teori

pendukung yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan

digunakan sebagai acuan dalam melakukan pembahasan

masalah.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan cara – cara yang penulis gunakan dalam

melakukan penelitian, yang meliputi jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, data yang dibutuhkan, teknik

pengumpulan data, jenis data dan sumber data.

BAB IV : Gambaran Umum

Bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

7

BAB V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan deskripsi data yang telah diperoleh dan

analisis data dari penelitian yang telah dilakukan.

BAB VI : Penutup

Bab ini merupakan bagian dari penelitian yang telah dilakukan

yang menjelaskan tentang kesimpuan dari hasil penelitian dan

saran dari penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Desa

1. Pengertian Desa

Dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014, yang dimaksud

sebagai Desa adalah :

“Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,

dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Kewenangan Desa meliputi:

1) Kewenangan berdasarkan hak asal usul;

2) Kewenangan lokal berskala Desa;

3) Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah

Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

dan

4) Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Desa memiliki hak untuk mengatur dan mengurus masyarakat

berdasarkan hak asal-usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya

masyarakat desa. Selain itu desa juga berhak untuk menetapkan dan

mengelola kelembagaan desa, serta menetapkan sumber pendapatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

9

Disamping itu desa memiliki kewajiban untuk melindungi dan menjaga

persatuan, kesatuan dan kerukunan masyarakat desa, meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat desa, mengembangkan kehidupan

demokrasi dan pemberdayaan masyarakat, serta memberikan pelayanan

kepada masyarakat desa.

2. Pemerintah Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 penyelenggaraan

pemerintahan desa berdasarkan asas:

a. Kepastian hukum.

b. Tertib penyelenggaraan pemerintahan.

c. Tertib kepentingan umum.

d. Keterbukaan.

e. Proporsionalitas.

f. Akuntabilitas.

g. Efektivitas dan efisiensi.

h. Kearifan lokal.

i. Keberagaman.

j. Partisipatif.

Semua desa memiliki pemerintahannya sendiri. Pemerintahan

Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Pemerintahan desa terdiri atas pemerintah desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

10

(yang meliputi kepala desa dan perangkat desa) dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD).

a. Kepala Desa

Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggaraan

pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan

bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Masa jabatan

kepala desa adalah 6 tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk

satu kali masa jabatan. Kepala desa juga memiliki wewenang

menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan

bersama BPD. Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak,

dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 26 , kepala desa wajib :

1) Menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan

desa setiap akhir tahun anggaran kepada bupati/walikota.

2) Menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan

desa pada akhir masa jabatan kepada Bupati/Walikota.

3) Memberikan laporan keterangan penyelenggaraan

pemerintahan secara tertulis kepada Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) setiap akhir tahun anggaran.

4) Memberikan dan/atau menyebarkan informasi

penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada

masyarakat desa setiap akhir tahun anggaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

11

b. Perangkat Desa

Dalam melaksanakan tugasnya, kepala desa dibantu

oleh perangkat desa. Perangkat Desa terdiri atas :

1) Sekretariat Desa

Sekretariat desa dipimpin oleh sekretaris desa

dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas

membantu kepala desa dalam bidang administrasi

pemerintahan. Sekretaris desa dalam melaksanakan

tugasnya dibantu oleh kepala urusan. Kepala urusan

mempunyai tugas untuk membantu sekretaris desa dalam

bidang urusan yang menjadi tanggung jawabnya.

Sekretaris desa dibantu paling banyak terdiri dari 3 (tiga)

bidang urusan. Secara umum, kepala urusan keuangan

merangkap sebagai bendahara desa sedangkan kepala

urusan umum merangkap sebagai pengurus kekayaan

milik desa.

a) Pelaksana Wilayah

Pelaksana kewilayahan merupakan unsur

pembantu kepala desa sebagai satuan tugas

kewilayahan. Jumlah pelaksana kewilayahan

ditentukan secara proporsional antara pelaksana

kewilayahan yang dibutuhkan dan kemampuan

keuangan desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

12

b) Pelaksana Teknis

Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu

kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional.

c. Badan Permusyawaratan Desa

Badan permusyawaratan desa atau yang disebut

dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan

fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil

dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan

ditetapkan secara demokratis. Badan permusyawaratan desa

(BPD) merupakan lembaga perwujudan demokrasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD adalah

wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan

keterwakilan wilayah. Anggota BPD terdiri dari ketua

rukun warga, pemangku adat, golongan profesi, pemuka

agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. masa

jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat

diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan

berikutnya. Pimpinan dan anggota BPD tidak

diperbolehkan merangkap jabatan sebagai kepala desa dan

perangkat desa. BPD berfungsi menetapkan peraturan desa

bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan

aspirasi masyarakat (Undang-Undang nomor 6 tahun 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

13

Pasal 18). Badan Permusyawaratan Desa mempunyai

fungsi sebagai berikut:

1) Membahas dan menyepakati rancangan peraturan

desa bersama kepala desa;

2) Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat

desa; dan

3) Melakukan pengawasan kinerja kepala desa.

B. Keuangan Desa

1. Pengertian Keuangan Desa

Dalam Permendagri No 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan

Keuangan Desa yang dimaksud keuangan desa adalah semua hak dan

kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu

berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak

dan kewajiban desa. Keuangan desa dikelola berdasarkan asas

transparan, akuntabel, dan disiplin anggaran. Pengelolaan keuangan

desa adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kepala Desa

adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan

mewakili pemerintah desa dalam kepemilikkan kekayaan milik desa

yang dipisahkan. Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan

keuangan desa dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan

Desa (PTPKD) yang terdiri dari Sekretaris Desa, Bendahara Desa,

dan Kepala Seksi. Pengelolaan keuangan desa diturunkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

14

bentuk kebijakan desa berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja

Desa (APBDesa).

Keuangan desa adalah hak dan kewajiban desa dalam

rangka penyelengaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan

uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa tersebut,

sehingga perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan

desa. Oleh karena itu dalam pengelolaan keuangan desa diperlukan

suatu standar pengaturan yang dimulai dari aspek perencanaan, dan

penganggaran maupun aspek pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan

keuangan dan pertanggungjawaban desa.

2. Asas Pengelolaan Keuangan Desa

Keuangan desa dikelola berdasarkan praktik-praktik

pemerintahan yang baik. Asas-asas pengelolaan keuangan desa

sebagaimana tertuang dalam permendagri Nomor 113 Tahun 2014

yaitu transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib

dan disiplin anggaran, dengan uraian sebagai berikut :

a. Transparan yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan

masyarakat untuk mengetahui dan mendapat akses informasi

seluas-luasnya tentang keuangan desa. Asas yang membuka diri

terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang

benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

15

pemerintahan desa dengan tetap memperhatikan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

b. Akuntabel yaitu perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian

sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan

dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Asas

akuntabel yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat desa sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang - undangan;

c. Partisipatif yaitu penyelenggaraan pemerintahan desa yang

mengikutsertakan kelembagaan desa dan unsur masyarakat desa;

d. Tertib dan disiplin anggaran yaitu pengelolaan keuangan desa

harus mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya

3. Pengelolaan Keuangan Desa

a. Tahap Perencanaan dalam PERMENDAGRI Nomor 113

Pasal 20 :

1) Sekretaris desa menyusun rancangan peraturan desa

tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun

berkenaan.

2) Sekretaris Desa menyampaikan rancangan peraturan

desa tentang APBDesa kepada kepala desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

16

3) Rancangan peraturan desa tentang APBDesa

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh

kepala desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk

dibahas dan disepakati bersama.

4) Rancangan peraturan desa tentang APBDesa disepakati

bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling

lambat bulan Oktober tahun berjalan.

b. Tahap Pelaksanaan dalam PERMENDAGRI Nomor 113

Pasal 24 :

1) Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka

pelaksanaan kewenangan desa dilaksanakan melalui

rekening kas desa.

2) Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan

perbankan di wilayahnya maka pengaturannya

ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

3) Semua penerimaan dan pengeluaran desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus didukung oleh bukti yang

lengkap dan sah.

Pasal 25 :

1) Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan sebagai

penerimaan desa selain yang ditetapkan dalam peraturan

desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

17

2) Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada

jumlah tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan

operasional pemerintah desa.

3) Pengaturan jumlah uang dalam kas desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam peraturan

Bupati/Walikota.

Pasal 27 :

1) Pelaksana kegiatan mengajukan pendanaan untuk

melaksanakan kegiatan harus disertai dengan dokumen

antara lain Rencana Anggaran Biaya.

2) Rencana Anggaran Biaya sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan di sahkan

oleh Kepala Desa.

3) Pelaksaan kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan

pengeluaran yang menyebabkan atas beban belanja

kegiatan dengan mempergunakan buku pembantu kas

kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan

kegiatan di desa.

Pasal 28 :

1) Berdasarkan Rencana Anggaran Biaya sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) pelaksana kegiatan

mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada

Kepala Desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

18

2) Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak boleh dilakukan sebelum

barang atau jasa diterima.

Pasal 29 :

Pengajuan SPP sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1)

terdiri atas:

1) Surat Permintaan Pembayaran (SPP).

2) Pernyataan tanggungjawab belanja.

3) Lampiran bukti transaksi.

Pasal 30 :

1) Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran sebagaimana

dimaksud dalam pasal 29, Sekretaris Desa berkewajiban

untuk:

a) Meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di

ajukan oleh pelaksana kegiatan.

b) Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas

beban APBdes yang tercantum dalam permintaan

pembayaran.

c) Menguji ketersediaan dana untuk kegiatan

dimaksud.

d) Menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh

pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi

persyaratan yang ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

19

2) Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa

sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa

menyetujui permintaan pembayaran dan bendahara

melakukan pembayaran.

3) Pembayaran yang telah dilakukan sebagaimana pada

ayat (2) selanjutnya bendahara melakukan pencatatan

pengeluaran.

c. Tahap Penatausahaan

1) Penatausahaan dilakukan oleh bendahara desa.

2) Bendahara desa wajib melakukan pencatatan setiap

penerimaan dan pengeluaran serta melakukan tutup

buku setiap akhir bulan secara tertib.

3) Bendahara desa wajib mempertanggungjawabkan uang

melalui laporan pertanggungjawaban.

4) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) disampaikan setiap bulan kepada kepala

desa dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

d. Tahap Pelaporan dalam PERMENDAGRI Nomor 113

Pasal 37 :

1) Kepala desa menyampaikan laporan realisasi

pelaksanaan APBDesa kepada bupati/walikota berupa:

a) laporan semester pertama.

b) laporan semester akhir tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

20

2) Laporan semester pertama sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a berupa laporan realisasi APBDesa.

3) Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a disampaikan paling

lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan.

4) Laporan semester akhir tahun sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b disampaikan paling lambat pada

akhir bulan Januari tahun berikutnya.

e. Tahap Pertanggungjawaban dalam PERMENDAGRI Nomor

113

Pasal 38 :

1) Kepala desa menyampaikan laporan

pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa

kepada bupati/walikota setiap akhir tahun anggaran.

2) Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan

APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri

dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

3) Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan

APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dengan peraturan desa.

4) Peraturan desa tentang laporan pertanggungjawaban

realisasi pelaksanaan APBDesa sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dilampiri:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

21

a) Format laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APBDesa tahun anggaran

berkenaan.

b) Format laporan kekayaan milik desa per 31

desember tahun anggaran berkenaan.

c) Format laporan program pemerintah dan

pemerintah daerah yang masuk ke desa.

Pasal 40 :

1) Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban

realisasi pelaksanaan APBDesa sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 37 dan 38 diinformasikan kepada

masyarakat secara tertulis dan dengan media informasi

yang mudah diakses oleh masyarakat.

2) Media informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

antara lain papan pengumuman, radio komunikasi, dan

media informasi lainnya.

Pasal 41 :

1) Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban

realisasi pelaksanaan APBDesa sebagaimana dimaksud

dalam pasal 38 ayat (1) disampaikan kepada

Bupati/Walikota melalui Camat atau sebutan lain.

2) Laporan pertanggugjawaban realisasi pelaksanaan

APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

22

disampaikan paling lambat 1 bulan setelah akhir tahun

anggaran berkenaan.

4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) adalah

rencana keuangan tahunan pemerintah desa. APBDes berfungsi

sebagai otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan

stabilisasi.APBDes terdiri atas bagian pendapatan, belanja dan

pembiayaan.

a. Pendapatan Desa

Pendapatan desa adalah semua penerimaan uang melalui

rekening desa yang merupakan hak desa dalam satu tahun

anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.

Pendapatan desa terdiri dari beberapa kelompok pendapatan,

yaitu :

1) Pendapatan Asli Desa (PADesa), terdiri atas beberapa jenis:

a) Hasil usaha

b) Hasil aset (pasar desa, tempat pemandian umum,

jaringan irigasi)

c) Swadaya, partisipasi, dan gotong royong

d) Lain-lain pendapatan asli desa (hasil pungutan

desa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

23

2) Transfer, terdiri atas beberapa jenis :

a) Dana Desa

Dana desa adalah dana yang bersumber dari

anggaran pendapatan dan belanja negara yang

diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui

anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten

dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,

pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan

masyarakat.

b) Bagian hasil dari pajak daerah Kabupaten/Kota dan

retribusi daerah

c) Alokasi Dana Desa

Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat

ADD adalah dana perimbangan yang diterima

kabupaten dalam anggaran pendapatan dan belanja

daerah kabupaten setelah dikurangi dana alokasi

khusus.

i. Bantuan keuangan dari APBD Provinsi

ii. Bantuan keuangan dari APBD

Kabupaten/Kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

24

3) Pendapatan lain-lain

a) Hibah dan sumbangan.

b) Lain-lain pendapatan desa yang sah.

b. Belanja Desa

Belanja Desa, merupakan semua pengeluaran guna

membiayai pelaksanaan kegiatan desa yang dikeluarkan

melalui rekening kas desa selama 1 (satu) tahun anggaran.

Dalam Peraturan Bupati Sleman No 9 Tahun 2015 dijelaskan

belanja desa yang ditetapkan dalam APBDes digunakan

dengan ketentuan:

a. paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari jumlah

anggaran belanja Desa digunakan untuk:

1) Penghasilan tetap dan tunjangan kepala

Desa dan perangkat Desa.

2) Operasional Pemerintah Desa.

3) Tunjangan dan operasional BPD.

4) 4. insentif RT dan RW.

b. paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari

jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai:

1) Penyelenggaraan pemerintahan desa.

2) Pelaksanaan pembangunan desa.

3) Pembinaan kemasyarakatan desa

4) Pemberdayaan masyarakat desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

25

Kelompok belanja dibagi dalam kegiatan sesuai

sesuai dengan kebutuhan desa yang telah dituangkan dalam

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa). Klasifikasi

belanja desa, terdiri atas beberapa kelompok :

1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, terdiri atas :

a. Belanja pegawai

b. Belanja barang

c. Belanja modal

2. Pelaksanaan pembangunan desa

3. Pembinaan kemasyarakatan desa

4. Pemberdayaan masyarakat desa

5. Belanja tak terduga

c. Pembiayaan Desa

Pembiayaan desa terdiri dari 2 (dua) kelompok :

1. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan desa terdiri dari 3 (tiga)

jenis, yaitu :

a) SiLPA tahun sebelumnya

b) Pencairan dana cadangan

c) Hasil kekayaan desa yang dipisahkan

2. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan terdiri atas 2 (dua) jenis,

yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

26

a) Pembentukan dana cadangan

b) Penyertaan modal desa

C. Prinsip Akuntabilitas

1. Pengertian Akuntabilitas

Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk pertanggungjawaban

pimpinan pemerintah daerah atas keputusan apa yang diambil.

Pengambilan keputusan tidak boleh merugikan salah satu pihak, baik

pihak internal maupun eksternal seperti masyarakat. Akuntabilitas

adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta

pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik (Standar

Akuntansi Publik,2005).

Budiarjo (1998) dalam Rahmanurrasjid mendefinisikan

akuntabilitas adalah sebagai suatu pertanggungjawaban pihak yang

diberi kuasa mandat untuk memerintah kepada yang member mandat.

Akuntabilitas bermakna pertanggungjawaban dengan mencipatakan

pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai lembaga

pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan sekaligus

menciptakan kondisi saling mengawasi.

Mahsun (2006) membedakan akuntabilitas dalam arti sempit dan

arti luas, akuntabilitas dalam pengertian yang sempit dapat dipahami

sebagai bentuk pertanggungjawaban yang mengacu pada siapa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

27

bertanggungjawab dan untuk apa organisasi bertanggungjawab.

Sedangkan pengertian akuntabilitas dalam arti luas dapat dipahami

sebagai kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan

segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada

pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan

untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.

Menurut Mardiasmo (2009), akuntabilitas publik adalah prinsip

pertanggungjawaban publik yang berarti bahwa proses penganggaran

mulai dari perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan harus

benar-benar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada

pemberi mandat. Mardiasmo membagi akuntabilitas publik dalam 2

(dua) macam, yaitu :

a. Akuntabilitas Vertikal (vertical accountability)

Akuntabilitas vertical adalah pertanggungjawaban atas

pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi.

b. Akuntabilitas Horizontal (horizontal accountability)

Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban atas

pengelolaan dana kepada masyarakat luas.

Ellwood (1993) dalam Mardiasmo (2009), menjelaskan terdapat 4

(empat) dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi

sektor publik, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

28

a. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum

Akuntabilitas kejujuran terkait dengan upaya penghindaran

penyalahgunaan jabatan, sedangkan akuntabilitas hukum

terkait jaminan adanya kepatuhan kepada hukum dan

peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber

dana publik.

b. Akuntabilitas proses

Akuntabilitas proses terkait dengan apakah yang digunakan

dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal

kecukupan informasi akuntansi, sistem informasi manajemen,

dan prosedur adminitrasi.

c. Akuntabilitas program

Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah

tujuan yang ditetapkan dapat tercapai atau tidak, dan apakah

telah mempertimbangkan alternative program yang

memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang seminimal

mungkin.

d. Akuntabilitas kebijakan

Akuntabilitas kebijakan berkaitan dengan

pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan - kebijakan

yang telah ditetapkan terhadap masyarakat luas.

Akuntabilitas meliputi pemberian informasi keuangan kepada

masyarakat dan pengguna lainnya sehingga memungkinkan bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

29

mereka untuk menilai pertanggungjawaban pemerintah atas semua

aktifitas yang dilakukan, bukan hanya laporan keuangan saja namun

harus memberikan informasi dalam pembuatan keputusan ekonomi,

sosial dan politik.

2. Indikator Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai

seperti efisiensi, efektifitas, reliabilitas, dan prediktabilitas (Astuty, 2012).

Akuntabilitas diharapkan dapat memperbaiki kualitas serta kinerja dari

instansi pemerintah agar menjadi pemerintahan yang transparan dan

berorientasi pada kepentingan publik.

Guna mewujudkan akuntabilitas khususnya dalam instansi

pemerintah Lembaga Adminsitrasi Negara (LAN) bekerjasama dengan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah

memberikan pedoman atau prinsip-prinsip dalam penerapan akuntabilitas

suatu instansi. Selain untuk menjadikan akuntabilitas tersebut efektif,

adanya prinsip-prinsip akuntabilitas harus didukung komitmen yang kuat

dari organisasi yang mempunyai wewenang dan bertanggung jawab di

bidang pengawasan dan penilaian.

Menurut J.B. Ghartey dalam LAN dan BPKP (2000), akuntabilitas

ditujukan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang berhubungan

dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik siapa, yang mana, dan

bagaimana. Pertanyaan yang memerlukan jawaban tersebut antara lain :

a. Apa yang harus dipertanggungjawabkan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

30

b. Mengapa pertanggungjawabkan harus diserahkan?

c. Kepada siapa pertanggungjawaban tersebut diserahkan?

d. Siapa yang bertanggungjawab terhadap berbagai bagian

kegiatan dalam masyarakat?

e. Apakah pertanggungjawaban berjalan seiring dengan

kewenangan yang memadai?

D. Prinsip Transparansi

1. Pengertian Transparansi

Transparansi dapat diartikan sebagai konsep atau prinsip yang

mengedepankan kejujuran pada sebuah organisasi dalam menyajikan

informasinya berkaitan kinerja keuangan maupun kinerja manajerialnya.

Transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan

jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat

memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-

undangan (Standar Akuntansi Publik, 2005).

Menurut Mardiasmo (2009), transparansi berarti keterbukaan

pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas

pengelolaan sumberdaya publik kepada pihak-pihak yang membutuhkan

informasi. Pemerintah berkewajiban memberikan informasi keuangan dan

informasi lainnya yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

31

Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan

bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan

pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan proses pembuatan dan

pelaksanaan serta hasil yang telah dicapai.

Melalui transparansi penyelenggaraan pemerintah, masyarakat

diberikan kesempatan untuk mengetahui apa-apa yang terjadi dalam

pemerintahan, termasuk diantaranya kebijakan yang akan atau telah

diambil oleh pemerintah, serta implementasinya. Adanya keterbukaan

dalam penyelenggaraan urusan publik akan memudahkan pengawasan

terhadap jalannya pemerintahan. Pengawasan dari masyarakat dapat

mencegah terjadinya mis-alokasi sumber daya maupun pelanggaran dalam

kegiatan pemerintah seperti korupsi. Transparansi yang dilakukan

pemerintah akan mendorong kinerja pemerintah bekerja dengan baik

dalam pelaksanaan program-program pemerintah serta dalam pengambilan

keputusan publik (Martha, 2014).

2. Indikator Transparansi

Keterbukaan pemerintahan merupakan syarat mutlak bagi suatu

pemerintahan yang efisien. Keterbukaan mengandung makna bahwa

setiap orang mengetahui proses pengambilan keputusan oleh pemerintah.

Ada tiga unsur utama keterbukaan pemerintah yang memungkinkan

peran serta masyarakat, yaitu :

a) Mengetahui proses pengambilan keputusan rancangan rencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

32

b) Memikirkan bersama pemerintah mengenai keputusan/rancangan

rencana yang dilakukan pemerintah

c) Memutuskan bersama pemerintah

MenurutMustopadidjaja dalam BPKP (2003) prinsip transparansi

tidak hanya berhubungan dengan hal-hal yang menyangkut keuangan.

Keterbukaan pemerintah meliputi :

a) Keterbukaan dalam hal rapat-rapat

Keterbukaan dalam hal rapat-rapat ini memungkinkan

masyarakat dapat memberikan pendapatnya.

b) Keterbukaan informasi

Keterbukaan informasi ini berhubungan dengan

dokumen-dokumen yang perlu diketahui oleh masyarakat.

c) Keterbukaan prosedur

Keterbukaan prosedur ini berhubungan dengan prosedur

pengambilan keputusan maupun prosedur penyusunan rencana.

Keterbukaan prosedur ini merupakan tindak pemerintahan yang

bersifat publik.

d) Keterbukaan register

Register merupakan kegiatan pemerintahan berisi fakta

hukum. Keterbukaan register merupakan bentuk informasi

pemerintahan.

e) Keterbukaan menerima peran serta masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

33

Peran serta ini terjadi apabila tersedia kesempatan bagi

masyarakat untuk ikut memutuskan.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan acuan untuk penelitian

selanjutnya, yang mana hasil penelitian tersebut digunakan sebagai

perbandingan. Adapun beberapa penelitian tentang penerapan prinsip

akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa

adalah sebagai berikut :

1. Arista Widiyanti (2017)

Penelitian ini berjudul “Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan

Alokasi Dana Desa” pada Desa Kadung dan Desa Sumberejo,

Kecamata Winongan, Kabupaten Pasuruan. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mendeskripsikan akuntabilitas dan transparansi

pengelolaan alokasi dana desa Desa Kadung dan Desa Sumberejo

pada tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kualitatif. Data diperoleh dengan

melakukan wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini,

secara umum penatausahaan di Desa Sumberejo telah melaksanakan

prinsip transparansi dan akuntabilitas secara baik. Transparansi di

Desa Sumberejo dibangun atas dasar arus informasi yang bebas.

Hasil pencatatan dilaporkan melalui Laporan Pertanggungjawaban

kepada Kepala Desa. Sedangkan di Desa Kadung, prinsip

akuntabilitas dan transparansi belum dilaksanakan sebagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

34

mestinya. Penatausahaan tidak sesuai dengan peraturan karena

bukan dilakukan oleh Bendahara Desa, melainkan oleh Kepala

Desa. Untuk keterbukaan terkait dana dan kegiatan pembangunan,

tidak ada bukti tertulis informasi yang bias diakses masyarakat.

Semua dana yang masuk dan keluar hanya diketahui oleh satu pihak

saja.

2. Elgia Astuti dan Eva Hany Fanida (2012)

Penelitian ini berjudul “Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam

Pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes)” pada

Desa Sareng, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis

akuntabilitas dalam pengelolaan APBDes di pemerintahan Desa

Sareng tahun anggaran 2011. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini, secara

umum akuntabilitas di pemerintahan Desa Sareng Kecamatan Geger

Kabupaten Madiun sudah berjalan dengan baik, walaupun masih ada

beberapa kelemahan yang harus dibenahi. Dari sisi akuntabilitas

tahap perencanaan alokasi dana desa di Desa Sareng sudah

melakukan dengan cukup baik, dengan adanya kegiatan MusDes

dalam perencanaan program dan kegiatan desa. Transparansi

pengelolaan alokasi dana desa di Desa Sareng salah satunya terlihat

dalam penempelan hasil MusDes di tempat-tempat yang gampang

diketahui masyarakat. Selain itu secara administratif transparansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

35

pengelolaan alokasi dana desa terlihat dalam pemberian SPJ kepada

BPD selama 6 bulan sekali.

3. Agus Subroto (2009)

Penelitian ini berjudul “Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa” pada

Desa-Desa dalam wilayah Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten

Temanggung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan akuntabilitas pengelolaan dana desa tahun

anggaran 2008 pada 12 desa yang berada dalam wilayah Kecamatan

Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.

Data diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi dan

dokumentasi. Hasil penelitian ini, dari sisi transparansi perencanaan,

seluruh pemerintah desa di Kecamatan Tlogomulyo diwajibkan

untuk memberikan informasi kepada masyarakatnya tentang

kegiatan apa yang akan dilaksanakan yang bersumber dana dari

alokasi dana desa. Hal tersebut telah menunjukkan bahwa

perencanaan alokasi dana desa di desa-desa di Kecamatan

Tlogomulyo juga telah melaksanakan penerapan bertahap prinsip

transparansi dan akuntabilitas walaupun belum sepenuhnya baik.

Pertanggungjawaban pelaksanaan program alokasi dana desa kepada

pemerintah tingkat atasnya dilakukan melalui sistem pelaporan yang

dilakukan secara periodik. Namun untuk system pengadministrasian

pertanggungjawaban keuangan alokasi dana desa belum sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

36

Administrasi masih ada yang belum dilakukan sesuai dengan

ketentuan yang ada sehingga masih sangat perlu pendampingan dari

aparat kecamatan dalam rangka menuju tertib administrasi.

4. Maria Fransisca Vina F. M. (2017)

Penelitian ini berjudul “Penerapan Prinsip Good Government

Governance dalam Perencanaan, Pelaksanaan, dan

Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa” pada Desa Wijirejo,

Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan prinsip

good government governance khususnya prinsip akuntabilitas dan

transparansi alokasi dana desa di Desa Wijirejo. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian

ini, sebagian besar responden menyetujui telah diterapkannya

prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses

pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam tahap perencanaan alokasi

dana desa, pemerintah Desa Wijirejo mengutamakan adanya

partisipasi dengan konsep pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan

alokasi dana desa dilakukan secara terbuka, tersedia informasi

mengenai laporan berkala penggunaan alokasi dana desa. Pada tahap

pertanggungjawaban akuntabilitas dan transparansi telah

diterapakan semaksimal mungkin, meski masih ditemukan adanya

kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus berfokus pada

analisis kontekstual dan interaksi atau hubungan antara peristiwa dan

kondisi subjek atau objek penelitian (Uma,2006). Peneliti mendalami

suatu keadaan atau kejadian dengan cara pengamatan objek, pengumpulan

data, dan pelaporan hasilnya.

B. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengelolaan keuangan desa di Desa

Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak dalam Pemerintah Desa

Sinduharjo yang terlibat dalam pengelolaan keuangan desa, diantaranya

Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa/Kepala Urusan Keuangan

Desa, dan Kepala Urusan Pembangunan/Kepala Bagian Kesejahteraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

38

C. Desain Penelitian

Berikut ini merupakan desain studi penelitian kualitatif yang

digunakan dalam penelitian ini

Tabel : 3.1 Desain Penelitian Kualitatif sumber Sujoko Efferin

Research

Questions

Sumber Data dan

Metode

Pengumpulan Data

Aspek-Aspek

Praktis

Justifikasi

Bagaimanakah

prinsip

akuntabilitas

dan prinsip

transparansi

diterapkan

dalam

pengelolaan

keuangan desa

di Desa

Sinduharjo ?

Dari Internal :

Wawancara/

Interview

Dokumentasi

Pihak-pihak yang

berkaitan dalam

pelaksanaan

pengelolaan

keuangan desa

Analisis Dokumen:

Dokumen-dokumen

serta catatan-catatan,

serta arsip

Pemerintah Desa

Sinduharjo yang

berkaitan dengan

penelitian ini

Setiap

wawancara

dilaksanakan

kurang lebih 2

jam.

Wawancara

diawali dengan

metode tidak

terstruktur

diikuti dengan

metode semi

terstruktur.

Wawancara

dilakukan

dengan tatap

muka

langsung, serta

dibantu dengan

alat perekam.

Analisis

Dokumen

Total sekitar

30 jam

Kepala Desa

dan Perangkat

Desa

merupakan

pihak-pihak

yang terlibat

dalam

pengelolaan

keuangan desa

Analisis

dokumen

menyediakan

informasi

tambahan dan

sebagai media

verifikasi data

yang diperoleh

dari metode

wawancara.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif. Data kualitatif berbentuk deksriptif seperti uraian, kata-kata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

39

tulisan, dan perilaku yang dapat diamati. Data kualitatif adalah tangkapan

atas jawaban responden wawancara .

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua),

yaitu:

1. Data Primer

Menurut Sanusi (2014) dalam Widiyanti (2017), data primer

adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan

langsung oleh peneliti. Di dalam penelitian ini data primer

diperoleh melalui wawancara langsung kepada pihak yang

mengetahui atau turut serta dalam pengelolaan keuangan desa.

2. Data Sekunder

Menurut Sanusi (2014) dalam Widiyanti (2017), data sekunder

adalah data yang sudah tersedia atau telah dikumpulkan oleh

pihak lain. Sehingga peneliti tinggal memanfaatkan data yang

telah tersedia tersebut. Di dalam penelitian ini data sekunder

diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh

Pemerintah Desa Sinduharjo.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sinduharjo, Kecamatan

Ngaglik, Kabupaten Sleman.

2. Waktu Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

40

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2018 hingga

bulan Juni 2018.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa

teknik, yaitu :

1. Wawancara

Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk

mendapatkan data dari narasumber. Wawancara yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara personal,

peneliti akan memberikan pertanyaan secara lisan kepada

narasumber. Narasumber yang dipilih dalam penelitian ini

adalah pihak-pihak Pemerintah Desa Sinduharjo yang

mengetahui dan turut serta dalam pengelolaan Alokasi Dana

Desa. Tujuan dari wawancara personal ini adalah untuk

memperoleh informasi yang relevan sebagai data primer.

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti akan dibantu oleh alat

perekam.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

mengumpulkan data-data sekunder atau data-data yang telah

tersedia sebelumnya. Data-data yang dikumpulkan dapat

berupa catatan-catatan, serta dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

41

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis Grounded Theory Method dari Strauss dan Corbin dalam

Sujoko Efferin (2012). Dalam menjawab rumusan masalah

“Bagaimanakah penerapan prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi

dalam pengelolaan keuangan desa di Desa Sinduharjo?” peneliti akan

melakukan beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Transkripsi

Transkripsi adalah proses menuangkan data yang diperoleh

melalui interview, observasi, dan analisis dokumen ke dalam

bentuk salinan tertulis. Tujuannya adalah untuk memudahkan

seorang peneliti dalam menganalisis lebih jauh data tersebut.

2. Analisis Mikro

Analisis Mikro adalah analisis mendetil baris per baris

terhadap data yang telah ditranskripsikan untuk memperoleh

kategori-kategori awal beserta hubungan antara kategori tersebut

3. Penetapan Kategori Sentral dan Permodelan

Selective coding atau penetapan kategori adalah proses

mengintegrasikan dan menyaring konsep/kategori yang telah

didapat pada analisis mikro untuk menemukan sebuah kategori

sentral. Permodelan adalah sebuah ekspresi visual atau

matematika dari sebuah teori. Begitu sebuah model diturunkan

dari kategori sentral di atas, peneliti perlu memastikan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

42

model tersebut memang berlaku. Dengan model yang teori yang

baik, sebuah fenomena dapat dijelaskan secara tuntas, diprediksi,

dan dikendalikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

43

BAB IV

GAMBARAN UMUM DESA SINDUHARJO

A. Deskripsi Wilayah Penelitian

Desa Sinduharjo termasuk dalam Kecamatan Ngaglik, Kabupaten

Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah Desa Sinduharjo

terletak disebelah utara kota Yogyakarta dan terbelah oleh jalan Kaliurang

yang menuju kekawasan wisata Kaliurang. Disamping itu kondisi

masyarakatnya juga cukup beragam dengan penduduknya yang cukup

padat, dengan kondisi sosialnya yang cukup komplek dengan mata

pencaharian yang beraneka ragam serta perkembangan pembangunannya

sangat cepat.

Batas - batas wilayah Desa Sinduharjo secara geografis adalah

sebagai berikut (lihat Gambar 4.1) :

Batas Utara : Desa Sardonoharjo dan Desa Sukoharjo

Batas Timur : Desa Sukoharjo dan Desa Wedomartani

Batas Selatan : Desa Minomartani dan Desa Condongcatur

Batas Barat : Desa Sardonoharjo dan Desa Sariharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

44

Gambar 4.1 Peta Desa Sinduharjo

Sumber : Website Pemerintah Desa Sinduharjo

Luas wilayah Desa Sinduharjo sebesar 609 Ha yang terdiri atas

Pemukiman : 19,4 Ha

Untuk Bangunan : 13,16 Ha

Pertanian : 342,7 Ha

Ladang / Tegalan : 2,16 Ha

Rekreasi dan olahraga : 26,8 Ha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

45

Perikanan Darat : 31,5 Ha

Lain-lain : 173,28 Ha

Jalan yang menghubungkan antara daerah satu ke daerah lain di

Desa Sinduharjo bisa dikatakan sudah cukup baik dan ditunjang dengan

sarana transportasi yang memadai, sehingga hal ini berguna bagi

kelancaran arus lalu lintas perekonomian, juga perhubungan dan

komunikasi yang mendukung perkembangan, serta dinamika pemerintah

desa. Desa Sinduharjo terdiri dari 17 padukuhan 41 RW 99 RT,

padukuhan – padukuhan tersebut antara lain :

Tabel 4.1 Daftar Padukuhan di Desa Sinduharjo

Sumber : Dokumen RPJM Desa Sinduharjo

No Padukuhan Nama Dukuh

1. Taraman Partinah

2. Ngemplak Suparmi

3. Pedak Ginanto

4. Gadingan Bambang Surarso

5. Dukuh Widayat Yogyanti

6. Gentan Sugiyono

7. Nglaban R. Sunar Wibowo

8. Tambakan Ali Umar S.Ag

9. Palgading Tumirah

10. Lojajar R. Prajarto

11. Ngentak Joko Bintoro

12. Jaban Sudarmono

13. Dayu Kustiyanto

14. Prujakan Suproyo SH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

46

No Padukuhan Nama Dukuh

15. Banteng Ismadi SE

16. Ngabean Kulon Suhardi

17. Ngabean Wetan Ign. Budi Santosa

Dari data yang diperoleh pada tahun 2016 jumlah penduduk di Desa

Sinduharjo adalah sebagai berikut :

Laki – laki : 9.286 jiwa

Perempuan : 9.634 jiwa

J u m l a h : 18.920 jiwa

B. Visi dan Misi

a) Visi :

Terwujudnya desa Sinduharjo yang makmur, aman, tenteram,

sejahtera dan produktif (mantap) berbasis pertanian.

Pengertian :

Makmur : Terwujudnya kondisi masyarakat yang sejahtera

lahir dan batin.

Aman : Terciptanya masyarakat yang terayomi

Tenteram : Terwujudnya masyarakat yang damai ,

demokratis, bijak dalam bertindak.

Produktif : Terwujudnya masyarakat yang memiliki rasa

tercukupi, pangan, sandang, papan, pendidikan,

kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

47

b) Misi :

1. Meningkatkan intensifikasi produk pertanian.

2. Peningkatan pelayanan masyarakat.

3. Menciptakan lingkungan yang kondusif dan penuh toleransi.

4. Membangun sarana dan prasarana

C. .Struktur Organisasi

D. Personalia Pemerintah Desa

1. Kepala Desa : Sudarja

2. Sekretaris Desa : Faisal, S.T

3. Kabag. Pemerintahan : Prih Diyantono, S.E

4. Kabag. Pembangunan : Sumarno HD

Kepala Desa

Seksi Pelayanan

Seksi Kesejahteraan

Seksi Pemerintahan

Padukuhan

Sekretaris Desa

Urusan Tata Usaha

Urusan Keuangan

Urusan Perencanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

48

5. Kabag. Kesra : Sri Ratnawati, S.Sos.

6. Kabag Keuangan : Eddy Indrayatna, S.Pd

7. Kabag. Umum : Drs. Murwadi

8. Kaur Perencanaan : Astadi, S.S

9. Penjaga : Suratno

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

49

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Responden

Untuk mengetahui penerapan prinsip akuntabilitas dan prinsip

transparansi dalam pengelolaan keuangan desa di Desa Sinduharjo,

responden yang dipilih adalah pihak-pihak yang turut andil dalam proses

pengelolaan keuangan desa mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,

hingga ke tahap pelaporan dan pertanggungjawaban. Responden yang

diambil adalah responden yang bertanggungjawab penuh dalam setiap tahap

pengelolaan keuangan desa sehingga mengetahui dengan baik bagaimana

keuangan desa dikelola. Berikut adalah daftar responden yang telah

diwawancarai oleh peneliti

Tabel 5.1 Data Responden

No. Tanggal Nama Responden Keterangan

1. 26 April 2018 Bpk. Faisal Nur Achmad S.T Sekretaris Desa

2. 26 April 2018 Bpk. Hadi Sumarno Kepala Seksi

Kesejahteraan

3. 2 Mei 2018 Bpk. Eddy Indrayatna Bendahara Desa

4. 4 Mei 2018 Bpk. Sudarja Kepala Desa

B. Hasil Analisis Data

Berikut ini adalah deskripsi hasil wawancara dan dokumentasi mengenai

penerapan prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam setiap proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

50

pengelolaan keuangan desa, mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,

hingga tahap pelaporan dan pertanggungjawaban.

1. Tahap Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa

Dalam tahap perencanaan keuangan desa di Desa Sinduharjo diawali

dengan membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJMDesa). RPJMDesa ini dibuat pada awal periode pemerintahan desa

atau setelah terpilihnya Kepala Desa. RPJMDesa adalah dokumen

perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan

pembangunan desa, strategi pembangunan desa dan program kerja desa

dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

RPJM Desa ini disusun, agar dapat dijadikan sebagai acuan dasar

pembangunan oleh Pemerintah Desa Sinduharjo. Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa Sinduharjo berfungsi sebagai pedoman dalam

membuat dokumen perencanaan tahunan desa yaitu Rencana Kerja

Pemerintah Desa (RKPDesa) untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi

antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

Berpedoman RPJMDesa yang telah dibuat, pemerintah desa

membuat rencana kerja tahunan atau yang disebut Rencana Kerja

Pemerintah Desa (RKPDesa). Dalam RKPDesa ini berisikan rencana dan

rumusan program kerja yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa

dalam satu tahun. RKPDesa yang telah disusun akan menjadi dasar

pembuatan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(RAPBDes).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

51

Selanjutnya Sekretaris Desa akan menyusun RAPBDes berdasarkan

RKPDes tahun berkenaan. RAPBDes yang telah disusun akan

disampaikan kepada Kepala Desa. Kepala Desa akan menyampaikan

RAPBDes kepada BPD untuk ditinjau dan disetujui bersama. RAPBDes

yang telah disetujui oleh Kepala Desa dan BPD selanjutnya akan

diserahkan kepada Bupati melalui Camat. RAPBDes tersebut nantinya

akan dievaluasi terlebih dahulu sebelum nantinya akan disahkan oleh

Bupati. RAPBDesa yang telah disahkan oleh Bupati akan dituangkan

menjadi Peraturan Desa tentang APBDesa.

a. Penerapan Prinsip Akuntabilitas

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, pemerintah Desa

Sinduharjo mengawali perencanaan pengelolaan keuangan desa dengan

pembuatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa atau

disingkat RPJMDesa untuk kurun waktu 5 tahun yang memuat arah

kebijakan pembangunan desa, strategi pembangunan desa dan program

kerja desa dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah. RPJMDesa ini disusun, agar dapat dijadikan sebagai

acuan dasar pembangunan oleh Pemerintah Desa Sinduharjo. Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa Sinduharjo berfungsi sebagai

pedoman dalam membuat dokumen perencanaan tahunan desa yaitu

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) untuk menjamin keterkaitan

dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan

pengawasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

52

Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh beberapa

narasumber sebagai berikut :

“Untuk penggunaan anggaran itu yang pertama kita

dulu ada yang namanya RPJM (Rencana Pembangunan

Jangka Menengah), itu dari RPJM bisa dibuat per

tahun namanya RKP, dari RKP kita membuat APBDes.

Dari APBDes itu rencana keuangan dalam satu tahun

bisa kita selenggarakan.” (Bapak Faisal, Sekdes)

“Sebetulnya perencanaan itu sudah ada yang

namanya RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa). Nah di dalam menyusun RPJMDes

itu melalui masukan-masukan di seluruh wilayah

padukuhan lewat tokoh-tokoh masyarakat sehingga

masukan-masukan permasalahan itu kita rangkum

melalui Musrengbangdes (Musyawarah rencana

pembangunan desa). Nah dari situ nanti dirangkum

kemudian nanti ditentukan dengan skala prioritas dari

yang penting, tidak penting , sampai yang segera harus

dilaksanakan.” (Bapak Hadi, Kabag Pembangunan)

RPJMDesa ini merupakan tanggungjawab pemerintah Desa

Sinduharjo kepada masyarakat desa. RPJMDesa harus

dipertanggungjawabkan karena merupakan dokumen yang berisi

program kegiatan pemerintah desa yang berasal dari usulan

masyarakat. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh narasumber

:

“Nah di dalam proses perencanaan semua masukan

kita terima kemudian kita masukan menjadi permasalah

desa dari yang kecil sampai yang sedang sampai yang

besar semua kita terima. Kemudian kita rembuk bersama

(musyawarah) dengan mendatangkan tokoh-tokoh

masyarakat, perwakilan-perwakilan ibu-ibu, perwakilan

pemuda karang taruna, perwakilan tokoh-tokoh lembaga

mungkin juga tokoh agama juga dan lembaga-lembaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

53

desa yang ada seperti RT, RW, Karang Taruna, PKK,

kemudian sub unit LPMD Desa kita juga datangkan.

Kemudian disitu kita bias menentukan skala prioritas.”

(Bapak Hadi, Kabag Pembangunan)

RPJMDesa yang telah dibuat akan dijabarkan lagi ke dalam

RKPDesa. Pemerintah Desa bertanggungjawab untuk melaksanakan

program kerja yang ada dalam RKP karena merupakan bagian yang

tidak terlepas dari RPJMDesa. RKP juga yang nantinya akan

menjadi dasar penyusunan RAPBDes oleh Sekretaris Desa.

Sekretaris Desa bertanggung jawab untuk membuat RAPBDesa

sesuai dengan SHBJ (Standar Harga Barang dan Jasa). Hal tersebut

seperti yang diungkapkan oleh narasumber sebagai berikut :

“Kita kan di standar pembelanjaan itu ada SHBJ, itu

sudah ditetapkan oleh Kabupaten oleh Bupati. Dan kita

dalam membuat atau belanja tidak boleh melebihi SHBJ

tadi.”

RAPBDesa inilah yang akan menjadi Peraturan Desa tentang

APBDes, setelah dievaluasi dan disetujui oleh BPD dan Bupati.

Sehingga setelah rancangan tersebut disahkan menjadi Peraturan

Desa tentang APBDesa, rancangan tersebut telah memiliki dasar

hukum dan menjadi tanggungjawab yang wajib untuk dilaksanakan

oleh pemerintah desa.

Tahapan-tahapan perencanaan pengelolaan anggaran yang

dilakukan oleh pemerintah Desa Sinduharjo telah mengikuti prosedur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

54

yang tertuang dalam Permendagri No. 113 Tahun 2014. Narasumber

juga mengungkapkan :

“Untuk proses akuntabilitasnya yaitu semuanya sudah ada

aturannya sudah ada prosedurnya. Intinya ya kita

melaksanakan prosedurnya yang sudah ada.” (Bapak

Eddy, Bendahara Desa)

Narasumber juga menambahkan :

“Ada formatnya dari pemerintah kabupaten, jadi tinggal

mengisi.” (Bapak Eddy, Bendahara Desa)

Pembuatan dokumen seperti RPJMDesa, RKPDesa, dan

APBDesa telah sesuai dengan standar administrasi dalam Perbup

Sleman No. 9 Tahun 2015. Dalam peraturan tersebut telah tercantum

pedoman format, bentuk, dan juga struktur kode rekening.

b. Penerapan Prinsip Transparansi

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan,

pemerintah Desa Sinduharjo melibatkan masyarakat dalam tahap

perencanaan dengan mengadakan musrenbangdes. Hal tersebut

seperti yang diungkapkan oleh narasumber sebagai berikut :

“Kalau musrenbangdes yang hadir itu yang jelas dari LPMD

sub unit masing-masing pedukuhan itu diundang, kemudian

dukuh masing-masing pedukuhan, kemudian biasanya ada

perwakilan RT RW, kemudian ada dari PKK, kemudian ada

karang taruna sebagai sisi pemudanya, kemudian juga ada

BPD itu juga dihadirkan, kemudian perangkat desa semua

dihadirkan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

55

Masyarakat dilibatkan dalam musyawarah desa untuk

menyampaikan aspirasi dan usulan rencana kegiatan apa yang akan

dijadikan program kerja oleh pemerintah desa. Hal tersebut didukung

oleh pernyataan narasumber sebagai berikut :

“Sebenarnya itu dari pertama tadi RPJMDes itu awalnya dari

pedukuhan diadakan yang namanya Musduk (Musyawarah

Pedukuhan), dari pedukuhan baru ke tingkat desa diadakan

Musdes (Musyawarah Desa). Dari Musduk itu kan (aspirasi)

dari masyarakat pedukuhan disaring baru ke tingkat desa.”

(Bapak Faisal, Sekretaris Desa)

Pernyataan dari Bapak Faisal tersebut didukung pula oleh

pernyataan beberapa narasumber lain:

“Kan kita awali dari Musrengbangdus (Musyawarah

rencana pembangunan dusun), itu musyawarah pedukuhan

dari musyawarah pedukuhan itu ada 17 pedukuhan disitu

mencari akar pokok permasalahan. Nah akar pokok

permasalahan itu tadi akhirnya menjadi kesepakatan di

pedukuhan apa yang akan di danai oleh dana itu karena

sebetulnya sudah saya sampaikan kepada warga. Nah dia

membuat program, nah program itu dari musrengbangdus

dibawa ke tingkat desa dari 17 padukuhan itu jadi

Musrengbangdes atau musyawarah tingkat desa. Dari

musyawarah tingkat desa itu kan kita sudah melihat program

dari bawah, prioritas dari bawah itu apa pertahunnya

kelihatan disitu.” (Bapak Sudarja, Kepala Desa)

“...Jadi masyarakat sebelum itu sudah diberikan form oleh

desa, silahkan berkumpul dan bermusyawarah

pembangunan-pembangunan di tahun yang akan datang.

Setelah pedukuhan - pedukuhan mempunyai rencana -

rencana itu nanti kita undang untuk Musrenbangdes yang

mana itu tidak hanya meliputi fisik saja jadi meliputi

semuanya disitu. Otomatis disini nanti masyarakatnya kan

terlibat dari padukuhan yang semua masyarakat umum, RT,

RW dari situ muncul semacam rencana pedukuhan dan nanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

56

dibawa ke desa masuk ke Musrenbangdes. Setelah

Musrenbangdes itu nanti baru kita susun menjadi rencana

APBDes semacam itu. Otomatis masyarakat dari awalnya

terlibat.” (Bapak Eddy, Bendahara Desa)

Aspirasi dan usulan masyarakat ditingkat padukuhan ditampung

dalam pelaksanaan musyawarah padukuhan di masing-masing yang

ada di wilayah Desa Sinduharjo. Musyawarah tersebut dilaksanakan

untuk mendata potensi sumber daya dan permasalahan yang dialami

warga masyarakat ditingkat padukuhan. Hasil musyawarah tingkat

padukuhan tersebut dibawa ke musrenbangdes untuk disepakati dan

disusun menjadi program kerja pemerintah dalam bentuk

RPJMDesa.

Bapak Sudarja selaku Kepala Desa Sinduharjo menambahkan :

“...Nah disitu nanti akan muncul dari masing-masing

pedukuhan akan muncul programnya apa terus nominal

biayanya berapa, mana yang bisa dibiayai oleh desa karena

tidak mungkin semua program itu bisa kita laksanakan

serentak. Ada prioritas-prioritas yang kita utamakan dalam arti

ini ada yang memang segera dibutuhkan karena mungkin

terkait dengan keselamatan. Nah disamping itu juga dari dana

itu kan sudah termasuk dana kelembagaan juga sudah kita

berikan tentu saja, itu juga kita musyawarahkan dari

masing-masing lembaga juga punya program entah dari PKK,

dari LPMD, dari karang taruna itu dalam satu tahun punya

program apa dan butuh biaya berapa harus juga ada RAB-nya.

Disitu nanti dana sudah kelihatan dari masing-masing

kegiatan, dari masing-masing lembaga, dari masing-masing

padukuhan sudah ada nominalnya berapa.”

Dalam pelaksanaan musrenbangdes perwakilan warga

masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada di desa dilibatkan untuk

bersama-sama dengan pemerintah desa merencanakan kegiatan yang

akan disusun menjadi program kerja tahunan pemerintah desa. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

57

tersebut juga didukung oleh pernyataan narasumber lain sebagai

berikut :

“Kemudian kita rembuk bersama (musyawarah) dengan

mendatangkan tokoh-tokoh masyarakat, perwakilan-perwakilan

ibu-ibu, perwakilan pemuda karang taruna, perwakilan

tokoh-tokoh lembaga mungkin juga tokoh agama juga dan

lembaga-lembaga desa yang ada seperti RT, RW, Karang

Taruna, PKK, kemudian sub unit LPMD Desa kita juga

datangkan. Kemudian disitu kita bisa menentukan skala

prioritas.” (Bapak Hadi, Kepala Bagian Kesejahteraan)

Musrenbangdes juga dilaksanakan untuk membahas rencana

kegiatan tahunan pemerintah desa atau RKPDesa. Program-program

yang telah disusun dalam RPJMDesa akan di tentukan skala prioritas

pelaksanaannya dan dipetakan ke dalam rencana kegiatan tahunan.

Rencana kegiatan tahunan pemerintah atau RKP ini nantinya akan

dijadikan dasar pembuatan RAPBDes oleh sekretaris desa.

RAPBDes yang telah disusun akan disampaikan kepada BPD selaku

perwakilan dari masyarakat desa untuk disetujui. Nantinya informasi

tentang APBDesa yang telah disetujui Bupati akan disampaikan

kepada masyarakat luas.

Bapak Sudarja selaku Kepala Desa Sinduharjo mengungkapkan :

“Dan saat ini kita juga membuat banner, banner itu terkait

dengan dan yang ada dan untuk apa saja sekaligus

persentase-persentasenya nanti kita sampaikan kepada warga.

Dan insyaallah bulan ini akan kita pasang semua padukuhan,

termasuk desa itu untuk keterbukaan kepada masyarakat.”

Pernyataan tersebut juga didukung oleh pernyataan narasumber

lain sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

58

“Jadi untuk APBDesnya, APBDes kan sudah pasti rencana

jadi, sudah pasti dilaksanakan, nah itu kita informasikan

kepada warga. Salah satu cara menginformasikanya yaitu

dengan ditempel dan juga dengan mungkin kita membuat

baliho semacam itu. Jadi nanti di baliho itu sudah bias

tertera dana Desa Sinduharjo tahun 2018 berapa, alokasi

dana Desa Sinduharjo tahun 2018 berapa, kemudian dana

bagi hasil pajak dan retribusi berapa, kemudian untuk

swadaya kita dapat berapa. Nah berapa ini nanti juga disitu

disampaikan kepada masyarakat, itu nanti akan digunakan

untuk apa saja.agar harapannya ya kita transparan,”

APBDesa yang telah disetujui oleh Bupati, akan di sampaikan

kepada warga masyarakat dalam bentuk baliho yang akan dipasang

ditempat-tempat strategis dan mudah dilihat. Dalam baliho tersebut

akan dijabarkan rencana anggaran pendapatan dan pengeluaran

pemerintah desa dalam satu tahun. Pemerintah desa juga

menyampaikan informasi keuangan desa kepada perwakilan

masyarakat dalam rapat desa, hal tersebut seperti yang diungkapkan

oleh narasumber sebagai berikut :

“Untuk transparansi kita sering mengundang perwakilan

masyarakat Musrengbangdes, ini dana desa sekian disini sudah

kita sampaikan.”

Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang telah diungkapkan

oleh narasumber, pemerintah Desa Sinduharjo telah menerapkan

beberapa indikator transparansi yang diungkapkan oleh

Mustopadidjaja (2003) yaitu adanya keterbukaan dalam rapat-rapat,

keterbukaan dalam menerima peran serta masyarakat dalam

menyampaikkan pendapat dan keterbukaan informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

59

2. Tahap Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Desa

Pelaksanaan pengelolaan keuangan desa dilaksanakan sepenuhnya

oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). TPK bertugas untuk mengelola

semua pelaksanaan program kegiatan di setiap dusun. Tim pelaksana

kegiatan berjumlah 7 sampai 9 orang yang terdiri perangkat desa, tokoh

masyarakat atau sub unit LPMD dan perwakilan masyarakat padukuhan.

Pelaksana kegiatan harus membuat SPP (Surat Permintaan Pembayaran)

yang nantinya akan diajukan kepada Kepala Desa untuk dapat

mencairkan biaya untuk kegiatan yang akan dilaksanakan. SPP yang

telah dibuat selanjutnya diserahkan kepada Sekretaris Desa untuk

diverifikasi sebelum diserahkan kepada Kepala Desa untuk disetujui.

Kepala Desa nantinya akan memeriksa kembali SPP tersebut dan melihat

apakah Pelaksana Kegiatan telah menyerahkan laporan kegiatan tahap

sebelumnya kepada Bendahara. Bendahara Desa akan mencairkan dana

dari rekening kas desa sejumlah yang diajukan dalam SPP tersebut.

Setelah menerima dana kegiatan dari Bendahara Desa, TPK selanjutnya

dapat melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, informasi tentang kegiatan apa yang

dilaksanakan ditunjukkan menggunakan papan proyek yang dipasang

pada tempat berlangsungnya kegiatan. Sehingga diharapkan masyarakat

yang ingin mengetahui dapat melihat papan informasi proyek tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

60

a. Penerapan Prinsip Akuntabilitas

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan, tahap

pelaksanaan sepenuhnya merupakan tanggungjawab Tim Pelaksana.

Hal tersebut seperti yang telah diungkapkan oleh narasumber sebagai

berikut :

“Jadi nanti di dalam pelaksanaan itu kan kita buat tim, tim

pelaksana kegiatan. Tim pelaksana itu terdiri dari

pemerintah desa, tokoh masyarakat, kemudian warga

masyarakat yang wilayahnya kena kegiatan.”

Tim Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab untuk melaksanakan

program kerja sesuai dengan yang telah disusun dalam RKPDesa

yang merupakan rencana kerja pemerintah desa dalam satu tahun.

Tim Pelaksana Kegiatan wajib membuat SPP untuk dapat

mencairkan dana kegiatan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan

oleh narasumber sebagai berikut :

“Untuk proses akuntabilitasnya yaitu semuanya sudah ada

aturannya sudah ada prosedurnya. Intinya ya kita

melaksanakan prosedurnya yang sudah ada, salah satu

contoh adalah untuk pencairannya harus melalui SPP

dimana SPP tersebut nanti itu adalah sudah tercantum

RAB-nya. Sehingga nanti pelaksanaanya juga tidak bisa

keluar dari RAB-nya tersebut. Jadi dari yang sudah kita

rencanakan sudah menjadi APBDes nanti untuk

pelaksanaanya tidak bisa keluar dari RAB yang ada.”

Narasumber menambahkan :

“Perjalanannya seperti itu tadi, diawali dari SPP itu

nanti harus tanda tangan Pak Carik dan juga tanda

tangan Pak Kades, tanda tangan Bendahara dan tanda

tangan pelaksana kegiatan. Kemudian setelah oke semua

sudah sesuai dengan RAB kemudian saya cairkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

61

dananya, kemudian dilaksanakan membuat

pertanggungjawaban tadi.

SPP nantinya akan diserahkan kepada Sekretaris Desa untuk

ditinjau kembali kesesuaiannya denga RAB yang telah dibuat. SPP

yang dianggap telah sesuai akan divalidasi oleh Sekretaris Desa dan

selanjutnya diserahkan kepada Kepala Desa untuk disetujui. SPP

yang telah disetujui oleh Kepala Desa selanjutnya akan diserahkan

kepada Bendahara Desa untuk dicairkan dana kegiatannya. Hal

tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh narasumber :

“ Kalau akuntabilitas dari pelaksanaanya ya itu kembali

kepada aturan tadi, cuma kita nanti dalam awal

pencairan menggunakan SPP, nah dipelaksanaanya itu

tidak boleh keluar dari RAB yang sudah ada. Kemudian

setelah itu dilaksanakan ya tinggal dilaporkan, yang

penting itu dipelaksanaanya tidak boleh keluar dari RAB

karena sudah kita rencanakan. Jadi kalau memang

terpaksa sekali tidak bias dilakukan dan harus berubah

keluar dari RAB ya nanti terpaksanya itu harus kita buat

perubahan RAPBDes, tapi itu nanti di akhir tahun. Itu

kondisi terpaksa, dalam artian ini kalau tidak bisa

berubah tidak bisa berjalan karena mungkin salah

perhitungan atau bencana alam. Kita cuma menyediakan

barangnya, mereka yang melaksanakan.” (Bapak Eddy,

Bendahara Desa)

Narasumber lain juga mengungkapkan bahwa :

“Pada awal kami akan melaksanakan itu kita buat SPP

(Surat Permohonan Pencairan) kepada Bendahara.

Karena banyaknya kegiatan kita tidak dapat

melaksanakan secara bersama-sama. Kira-kira 1 atau 2

bulan berapa kegiatan yang bisa kita laksanakan, ya kita

buatnya SPP yang kira-kira 1 atau 2 bulan itu bias kita

laksanakan. Misalnya sekarang selama 2 bulan ini kami

mengajukan 3 kegiatan pengaspalan jalan, 3 lokasi, 3

kegiatan pengaspalan jalan kemudian kita mengajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

62

SPP kepada Bendahara. Nah SPP itu nanti dikoreksi

atau dianalisa oleh Sekdes, kalau sudah dikoreksi Sekdes

sesuai itu minta persetujuan Kepala Desa. Kalau Pak

Kades sudah setuju kemudian kita cairkan ke Bendahara

baru bisa dicairkan. Setelah dicairkan kita bukukan

dengan buku pembantu kemudian kita baru mulai

belanja. Belanjanya sesuai dengan RAB, setelah kita

belanjakan dan tenaga kerja siap baru kita laksanakan

kegiatan.” (Bapak Hadi, Kabag Kesra)

Tim Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab untuk

melaporkan pelaksanaan program kegiatan mulai dari awal

pelaksanaan kegiatan hingga kegiatan tersebut selesai kepada

pemerintah desa, hal tersebut diungkapkan oleh narasumber

sebagai berikut :

“Ya kalau kami kan khususnya pembangunan ya mbak,

laporannya yang biasa dilaksanakan kan berapa dana

desa yang bisa terserap, itu terserap artinya belum

selesai atau belum LPJ ya. Artinya sampai saat ini dana

yang sudah turun sudah terserap berapa untuk

pembangunan misalnya 50% atau 75% itu biasanya

untuk laporan yang pertama. Kalau sudah terserap itu

kan biasanya akan turun yang kedua namun terserap itu

belum LPJ ya mbak, baru laporan memang sudah

dicairkan sudah dilaksanakan nah kalau sudah terserap

semua 100% itu baru LPJ.” (Kabag Kesra)

Narasumber lain menambahkan :

“Untuk pertanggungjawaban di tanda tangani oleh

pelaksana kegiatan. Nah setelah semua selesai masuk ke

saya, lalu saya bukukan. Setelah pembukuan bukti-bukti

itu saya kumpulkan per bulan nanti kan masuk ke BKU

otomatis diurutkan tanggalnya disitu. Dan

masing-masing pelaksana kegiatan sudah saya suruh

untuk fotokopi dulu, dalam artian nanti kalau ada

hal-hal pertanyaan lebih lanjut atau ada pemeriksaan

dan sebagainya perlu konfirmasi itu kan pelaksana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

63

kegiatan sudah ada file nya.” (Bapak Eddy, Bendahara

Desa)

Bendahara akan membukukan laporan penyerapan

anggaran dari Tim Pelaksana Kegiatan dalam Buku Kas Umum

disertai dengan bukti-bukti transaksinya. Setelah program kegiatan

selesai dilaksanakan, Tim Pelaksana Kegiatan akan menyerahkan

Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan kepada

Bendahara Desa.

Namun pembuatan laporan pelaksanaan juga mengalami

beberapa kendala, Bapak Eddy selaku bendahara desa

mengungkapkan bahwa :

“Nah kesulitannya itu yang saya rasakan itu adalah

mundurnya laporan-laporan, jadi biasanya uang sudah

saya cairkan sudah dilaksanakan cuma laporannya tidak

masuk-masuk ke saya ke bendahara. Otomatis

bendahara mau memasukkan ke Siskude belum bisa

karena belum masuk laporannya walaupun uangnya

sudah diambil. Otomatis waktu kan berjalan terus, nah

andaikan itu sudah lewat bulan kan kita jadi kerepotan

untuk pembukuannya disitu biasanya kerepotannya.”

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari narasumber lain

:

“Untuk selama ini jujur saja yang menjadi kendala

laporan pertanggungjawaban karena itu menyangkut

orang banyak. Katakanlah dari 17 padukuhan yang satu

terlambat kan tidak mungkin jadi.” (Bapak Sudarja)

Keterlambatan laporan penyerapan anggaran dari tim pelaksana

kegiatan berdampak langsung kepada proses pembukuan yang dibuat

oleh bendahara. Sehingga pemerintah desa menerapkan pencairan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

64

dana secara bertahap, hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Sudarja

selaku Kepala Desa Sinduharjo sebagai berikut :

Nah ini selama ini yang jadi kendala kan itu, namun

sekarang sudah saya usahakan untuk bertahap dari Kasi

atau Kaur pelaksana tugas ini sekarang saya batasi

untuk pengajuan dana SPP tidak bisa katakanlah

anggaran RP. 500.000.000 (lima ratus juta) diambil

sekali kita enggak bisa. Jadi dibuat bertahap, katakanlah

dalam satu bulan ini mau mengerjakan apa dan dananya

butuh berapa ya itu kita beri. Nah untuk pengambilan

dana tahap kedua harus sudah melaporkan hasil

perencanaan yang tahap pertama tadi baru bisa cair.”

Pelaksana kegiatan harus menyerahkan laporan pelaksanaan

kegiatan dari penggunaan dana yang telah dicairkan pada tahap

pertama terlebih dahulu sebelum mencairkan anggaran dana tahap

kedua. Diharapkan dengan begitu semua laporan pelaksanaan dapat

selesai tepat waktu.

b. Penerapan Prinsip Transparansi

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan,

pemerintah desa melibatkan masyarakat desa dalam program

kerja yang dilaksanakan. Hal tersebut sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Bapak Hadi sebagai berikut :

“Jadi nanti di dalam pelaksanaan itu kan kita buat tim, tim

pelaksana kegiatan. Tim pelaksana itu terdiri dari

pemerintah desa, tokoh masyarakat, kemudian warga

masyarakat yang wilayahnya kena kegiatan. Karena

dibatasi tim itu jumlahnya 9 kita melibatkan pemerintah

desa, kemudian tokoh masyarakat seperti sub unit LPMD

dan sebagian masyarakat yang bisa mengetahui secara

teknis pekerjaan diwilayahnya. Jadi di dalam pelaksanaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

65

di dalam pembelanjaan, di dalam pembuatan laporan itu

melibatkan tim itu.” (Bapak Hadi)

Bapak Sudarja menambahkan :

“Pakai banner dan musyawarah tadi sudah. Yang ketiga

itu nanti padukuhan kita libatkan untuk pekerja. Pak

dukuhnya katakanlah bisa sebagai pengawas, masyarakat

bisa kita libatkan untuk tenaga kerja. Jadi kita tidak bisa

terlepas dari masyarakat. Ada papan proyek juga ada kita

pasang.” (Bapak Sudarja)

Dalam tahap pelaksanaan, warga masyarakat Desa

Sinduharjo dilibatkan langsung dalam pelaksanaan program kerja

pemerintah desa. Masyarakat turut dilibatkan menjadi bagian dari

Tim Pelaksana Kegiatan, yang merupakan penanggungjawab

utama pelaksanaan program kerja pemerintah desa. Selain itu

warga masyarakat juga dilibatkan sebagai tenaga kerja dan diberi

kebebasan untuk mengawasi langsung jalannya pelaksanaan

kegiatan.

Adanya keterbukaan informasi pelaksanaan kegiatan bagi

masyarakat telah diupayakan dengan oleh pemerintah Desa

Sinduharjo dengan adanya papan informasi proyek. Hal tersebut

didukung beberapa pernyataan dari Bapak Hadi yang

mengungkapkan sebagai berikut :

“Transparansi dalam perencanaan maupun pelaksanaan

di dalam pelaksanaan kegiatan kita membuat semacam

pengumuman atau papan informasi. Ini kita melaksanakan

kegiatan, kita berikan kepada masyarakat dananya dana

dari apa kemudian besaran dana berapa, volume yang

dicapai berapa, pekerjaanya apa, waktunya berapa hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

66

dan sebagainya kita tunjukan dengan papan nama untuk

satu kegiatan.” (Bapak Hadi)

“Kalau dari sisi pelaksanaanya ya itu, andaikan di

padukuhan A itu ada kegiatan menggunakan dana alokasi

desa sebelum pelaksanaan biasanya disana sudah di

tempelkan papan proyek. Sehingga harapannya nanti

masyarakat bias tahu disitu akan ada kegiatan semacam

itu. Sehingga masyarakat bisa tahu, kalau ada pertanyaan

bisa menghubungi desa ataupun pak dukuhnya.” (Bapak

Eddy)

Pemerintah Desa Sinduharjo memasang papan informasi

proyek di setiap tempat kegiatan sebagai bentuk keterbukaan

informasi bagi masyarakat luas. Papan informasi proyek tersebut

berisi detail informasi mengenai proyek kegiatan yang sedang

berjalan mulai dari volume proyek, besaran anggaran proyek,

jangka waktu pelaksanaan proyek, dan lain-lain.

Dari pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh

narasumber dapat disimpulkan jika pemerintah Desa Sinduharjo

telah menerapkan keterbukaan informasi dan keterbukaan

menerima peran serta masyarakat yang merupakan beberapa

indikator transparansi yang diungkapkan oleh Mustopadidjaja

(2003)

3. Tahap Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan

Desa

Dalam tahap pelaporan pengelolaan keuangan desa, pelaporan

dibuat oleh bendahara desa. Bendahara Desa akan membuat Laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

67

Semester Pertama dan Laporan Semester Akhir. Laporan tersebut dibuat

berdasarkan laporan penyerapan anggaran dan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan yang telah diserahkan oleh Tim

Pelaksana Kegiatan. Laporan tersebut akan disampaikan kepada BPD dan

Bupati. Pemerintah desa juga akan menyampaikan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan pemerintahan tahunan kepada Bupati

dan BPD selaku perwakilan dari masyarakat desa. Selain melakukan

pencatatan dan pembukuan secara manual, pemerintah desa juga telah

menerapkan penggunaan aplikasi Siskeudes. Bendahara desa nantinya

akan menginputkan data-data keuangan yang diperlu dimasukkan ke

dalam Siskeudes.

a. Penerapan Prinsip Akuntabilitas

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan, pemerintah

desa memiiki tanggungjawab untuk membuat pelaporan kepada BPD dan

Bupati. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh narasumber sebagai

berikut :

“Untuk pertanggungjawaban pertama kita melaporkan ke

kabupaten, kemudian ada yang namanya keterangan laporan

itu untuk BPD dan ada informasi APBDes untuk warga yang

biasanya pada akhir tahun kita pasang. Jadi ada rencana dan

ada IPDD (Informasi Penggunaan Dana Desa).” (Bapak

Faisal, Sekretaris Desa)

Narasumber lain menambahkan :

“Dalam setahun itu yang jelas kita untuk bendahara itu

ditengah semester itu ada laporan setengah semester awal.

Kemudian di akhir semester itu ada lagi laporan akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

68

semester. Nah kemudian ada lagi yang global yaitu Laporan

Realisasi APBDes tahun tersebut. Disamping itu ada

laporan-laporan yang khusus seperti laporan dana desa dan

alokasi dan desa biasanya ada sendiri biasanya.” (Bapak Hadi)

Pelaporan yang dibuat oleh Bendahara Desa diantaranya adalah

Laporan Semester Pertama, Laporan Semester Akhir Tahun, Laporan

Realisasi APBDesa atau Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Desa,

dan laporan khusus . Laporan-laporan tersebut nantinya akan diserahkan

kepada Bupati melalui Camat dan BPD selaku perwakilan dari masyarakat

Desa Sinduharjo, sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Desa

Sinduharjo atas pelaksanaan RKPDEsa dan penggunaan APBDesa yang

telah disahkan dan wajib untuk dilaksanakan oleh pemerintah desa.

Narasumber lain menambahkan :

“Laporan itu nanti untuk BPD, Bupati melalui Camat. Dari

LPMD juga, karena LPMD kan juga tidak lepas dari

kegiatan-kegiatan itu. Lalu melalui Dukuh, kan kita setiap hari

rabu juga ada koordinasi jadi informasi-informasi apa yang

belum sampai dan itu harus sampai ke masyarakat kita

sampaikan melalui pak dukuh. Dengan harapan nanti Dukuh

itu setiap ada pertemuan RT atau RW datang menyampaikan

informasi dari atas (Desa). Nah begitu juga apabila ada

aspirasi dari masyarakat, Pak Dukuh juga bisa menyampaikan

kepada kami” (Bapak Sudarja)

Pertanggungjawaban pemerintah untuk memberikan laporan

pertanggungjawaban realisasi tidak hanya ditujukan kepada BPD dan

Bupati, namun juga kepada warga masyarakat Desa Sinduharjo.

Pemerintah Desa Sinduharjo melakukan koordinasi dengan perwakilan

masyarakat seperti LPMDdan kepala padukuhan untuk menyampaikan

laporan pelaksanaan program kerja yang telah dilaksanakan. Laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

69

yang diberikan oleh Pemerintah Desa Sinduharjo kepada masyarakat

adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah dalam melaksanakan

RKPDesa dan penggunaan APBDesa yang penyusunannya dilakukan

bersama-sama dengan masyarakat, sehingga masyarakat dapat menilai

kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaanya.

Bapak Faisal selaku Sekretaris Desa mengungkapkan :

“Kalau laporan lengkap ya, dari keuangan lalu dari penduduk

atau monografik desa juga kita laporkan setiap tahun. Laporan

yang lengkap itu LPPD (Laporan Pertanggungjawaban

Pemerintah Desa).”

Selain memberikan laporan keuangan, pemerintah desa juga

memberikan laporan non-keuangan berupa laporan monografik desa.

Laporan monografik desa disertakan dalam Laporan pertanggungjawaban

Pemerintah Desa yang dilaporkan kepada Bupati melalui Camat serta

kepada BPD.

Bendahara desa membuat pelaporan berdasarkan Laporan

Pertanggungjawaban yang telah dibukukan, yang telah dibuat oleh Tim

Pelaksana Kegiatan. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh

narasumber sebagai berikut :

“Untuk pelaporannya seperti tadi, jadi membuat laporan

pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban itu kan sudah ada

formnya sudah ada tabelnya yaitu pertama penerima kemudian

uraian kemudian besarnya berapa. Nah itu nanti diisi sesuai

dengan pelaksanaan kemudian dilampiri bukti-bukti, dimana

bukti-bukti tersebut juga harus sudah dilampiri B 26 misalnya

belanja. Belanja itu tidak hanya nota saja tetap harus ada B 26

dan harus ada notanya, disamping itu tidak boleh terlewatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

70

pajaknya juga harus tetap dibayarkan baik itu PPN, PPh, dan

sebagainya. Nanti dari laporan itu yang kemudian saya

bukukan, andaikan dalam pelaksanaanya nanti uangnya tidak

habis ataupun sisa nanti yang saya tulis tetap realisasi

pelaksanaanya bukan rencananya sehingga nanti uang sisa

kembali ke kas.” (Bapak Eddy)

Seluruh Laporan Pertanggungjawaban dari Tim Pelaksana Kegiatan

yang telah dibukukan beserta dengan bukti-bukti transaksinya nantinya

akan di-input kan ke dalam Siskeudes oleh Bendahara Desa. Hal tersebut

seperti yang diungkapkan oleh Bendahara Desa sebagai berikut :

“Ya nanti kan kita pembukuan itu kan masuk ke Siskudes mbak.

Jadi kita sudah menggunakan Siskudes (Sistem keuangan desa)

pakai aplikasi, jadi pertanggungjawaban yang masuk itu kita

inputkan ke aplikasi. Nah nanti dari aplikasi itu kalau

dibukukan apapun nanti sudah ada di aplikasi tersebut.

Umpamanya kita sudah berjalan setengah tahun, lalu kita ingin

membuat laporan tengah semester, yaudah disitu kita sudah

aplikasinya tinggal kita enter di laporan sudah muncul.”

(Bapak Eddy)

Narasumber menambahkan :

“Kalau akuntabilitasnya seperti itu mbak, jadi kita sudah

punya aplikasi dan kita sudah punya standar untuk

bukti-buktinya. Selagi kita aplikasinya itu kita jalankan

otomatis itu nanti sudah accountable karena disitu sudah ada

semua potongang pajak, laporan tengah semester, laporan per

sumber dana nanti ada semua disitu jadi sudah komplit sudah

lengkap di aplikasi tersebut. Otomatis karna kita sudah

menggunakan aplikasi Siskudes itu menurut saya ya

akuntabilitasnya ya sudah yakin sudah jelas sesuai yang

diinginkan oleh pemerintah.” (Bapak Eddy)

Dengan adanya penggunaan Siskeudes, Bendahara Desa merasa bahwa

pelaporan yang dibuatnya sudah akuntabel karena sistem tersebut

merupakan sistem keuangan yang berasal dari pemerintah pusat. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

71

menggunakan aplikasi Siskeudes otomatis Bendahara Desa sudah

mengikuti standar pelaporan keuangan desa dari pemerintah pusat.

b. Penerapan Prinsip Transparansi

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, dalam tahap pelaporan

dan pertanggungjawaban pelaporan kepada masyarakat terus diupayakan

untuk dapat disampaikan dengan baik. Hal tersebut seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Faisal selaku Sekretaris Desa sebagai berikut :

“Kemudian ada yang namanya keterangan laporan itu

untuk BPD dan ada informasi APBDes untuk warga yang

biasanya pada akhir tahun kita pasang. Jadi ada rencana

dan ada IPDD (Informasi Penggunaan Dana Desa).”

Pemerintah Desa Sinduharjo akan memasang baliho yang berisi

informasi penggunaan dana desa. Baliho tersebut akan dipasang

ditempat-tempat strategis untuk mempermudah akses informasi bagi

masyarakat luas yang ingin mengetahui penggunaan dana desa di Desa

Sinduharjo.

Bendahara desa juga mengungkapan bahwa :

“Kalau untuk transparansinya itu kita di akhir tahun ada

informasi ke masyarakat tentang pelaksanaanya. Biasanya

ada rapat juga, biasanya terutama itu masyarakat kan

diwakili oleh BPD, nah dipelaksanaan ataupun realisasi

tahunan itu nanti BPD kita undang kita sampaikan

rencana dan realisasinya, ada sisa atau tidak itu kita

laporkan ke BPD. BPD notabene merupakan penjelmaan

dari masyarakat yang nantinya BPD juga akan

menyampaikan ke masyarakat. Di samping itu rencana ke

depan, tapi belum ini baru rencana itu kita akan membuat

semacam Web yang bisa di akses semua warga. Karena

kan sekarang semuanya serba internet, tapi ini masih

dalam wacana tapi harapannya kedepan seperti supaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

72

kalau warga mau membaca secara detail bisa.” (Bapak

Eddy)

Masyarakat nantinya juga akan menerima laporan

pertanggungjawaban dari pemerintah desa melalui BPD selaku

perwakilan masyarakat. Pemerintah Desa Sinduharjo akan

mengundang perwakilan masyarakat dalam rapat akhir tahun untuk

melaporakan pelaksanaan realisasi APBDesa yang telah

dilaksanakan oleh pemerintah desa selama satu tahun. Saat ini

pemerintah desa juga tengah mempersiapkan wacana website desa

yang diharapkan semakin mempermudah akses bagi masyarakat

yang ingin mengetahui informasi dan pelaporan Desa Sinduharjo.

Dari pernyataan-pernyataan yang telah dipaparkan dapat

disimpulkan jika pemerintah Desa Sinduharjo telah menerapkan

salah satuindikator transparansi yang dikemukakan oleh

Mustopadidjaja (2003) yaitu, adanya keterbukaan informasi.

C. Pembahasan

Dari hasil analisis data diatas, penerapan prinsip akuntabilitas dan prinsip

transparansi dalam pengelolaan keuangan desa di Desa Sinduharjo telah

dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan beberapa hal berikut :

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan keuangan desa di Desa Sinduharjo diawali

dengan pelaksanaan Musrenbangdes untuk menyusun RPJMDesa yang

nantinyadari RPJMDesa akan dijabarkan lagi menjadi rencana kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

73

tahunan atau RKPDesa. Rencana kerja tahunan yang telah disusun akan

menjadi dasar pembuatan RAPBDesa, yang nantinya setelah disetujui

oleh BPD dan Bupati akan menjadi peraturan desa tentang APBDesa atau

rencana anggaran keuangan untuk satu tahun.

a. Prinsip Akuntabilitas

Penerapan prinsip akuntabilitas dalam tahap perencanaan

pengelolaan keuangan desa berdasarkan hasil analisis data

wawancara yang telah dipaparkan dianalisis dengan pertanyaan

dari LAN dan BPKP tahun 2000 yang digunakan sebagai

indikator akuntabilitas. Dalam tahap perencanaan pemerintah

desa harus mempertanggungjawabkan RPJMDesa yang

merupakan dokumen yang memuat arah kebijakan pembangunan

desa, strategi pembangunan desa dan acuan dasar program kerja

pemerintah desa. Pemerintah wajib mempertanggungjawabkan

RPJMDesa kepada warga masyarakat Desa Sinduharjo yang

telah turut serta menyumbangkan usulan rencana kegiatan

pembangunan desa.

Pemerintah Desa Sinduharjo juga wajib

mempertanggungjawabkan pelaksanaan RKPDesa yang telah

disusun, karena RKPDesa merupakan rencana kerja tahunan

yang akan dilaksanakan pemerintah desa. Selain itu RKPDesa

juga akan menjadi acuan dalam pembuatan RAPBDesa oleh

Sekretaris Desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

74

Sekretaris Desa bertanggungjawab untuk membuatan

RAPBDesa yang sesuai dengan SHBJ yang telah ditetapkan oleh

pemerintah kabupaten. RAPBDesa tersebut akan ditetapkan

sebagai rencana keuangan tahunan pemerintah desa dalam

bentuk APBDesa yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah

Desa.

Perencanaan pengelolaan keuangan desa oleh Pemerintah

Desa Sinduharjo telah menerapkan tahapan-tahapan perencanaan

pengelolaan keuangan desa sesuai dengan prosedur yang

tertuang dalam Permendagri Nomor 113 Tahun 2014.

Format-format pembuatan dokumen oleh Sekretaris Desa juga

telah mengikuti standar administrasi yang berlaku dalam Perbup

No. 9 Tahun 2015.

b. Prinsip Transparansi

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan diatas,

pemerintah Desa Sinduharjo dalam melakukan perencanaan

pengelolaan keuangan desa telah menerapkan indikator

transparansi seperti yang dikemukakan oleh Mustopadidjaja

tahun 2003. Pemerintah desa mengadakan musyawarah dan

mengundang perwakilan masyarakat diantaranya Ketua RT,

Ketua RW, Kepala Dukuh, Sub Unit LPMD, BPD, Karang

Taruna, PKK, dan tokoh-tokoh masyarakat untuk hadir dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

75

menyusun perencanaan keuangan desa, hal tersebut

menunjukkan adanya keterbukaan dalam hal rapat-rapat dan

keterbukaan prosedur. Selain itu masyarakat juga diminta untuk

menyampaikkan aspirasinya dan dapat memberikan usulan

maupun kritik kepada pemerintah desa yang menunjukkan

adanya penerapan keterbukaan menerima peran serta

masyarakat.

APBDesa yang telah disusun dan disahkan oleh BPD dan

Bupati akan disampaikan oleh pemerintah desa kepada

masyarakat luas dengan pemasangan baliho yang berisi

informasi mengenai APBDesa, mulai dari rincian pendapatan

desa hingga rincian penggunaanya akan dicantumkan dalam

baliho tersebut. Informasi tentang APBDes dan program rencana

pembangunan desa tahun berjalan nantinya juga akan

diinformasikan ke masyarakat melalui sosialisasi oleh kepala

dukuh masing-masing padukuhan. Hal tersebut menunjukkan

adanya penerapan keterbukaan informasi dari pemerintah desa

kepada masyarakat luas.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksananaan pengelolaan keuangan desa dilaksanakan oleh

Tim Pelaksana Kegiatan dan diawasi oleh masyarakat desa. Dalam

penggunaan dana desa, Tim Pelaksana Kegiatan harus melewati beberapa

prosedur mulai dari menyerahkan SPP ke bendahara desa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

76

mencairkan dan kegiatan hingga setelah nanti kegiatan selesai harus

menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban kepada bendahara desa.

a. Prinsip Akuntabilitas

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan, diolah

menggunakan pertanyaan yang ada di LAN dan BPKP Tahun 2000

yang digunakan sebagai indikator akuntabilitas dalam penelitian ini.

Tahap pelaksanaan program kerja sepenuhnya merupakan

tanggungjawab dari Tim Pelaksana Kegiatan yang telah ditunjuk oleh

pemerintah desa. Tim Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab untuk

merealisasikan program kerja yang telah disusun pemerintah desa

bersama dengan perwakilan dan telah ditetapkan anggarannya dalam

APBDesa. Proses pencairan dana kegiatan harus dengan

menyerahkan SPP kepada Bendahara Desa. SPP harus diverifikasi

kesesuainya dengan Rencana Anggaran Belanjanya dalam APBDesa

oleh Sekretaris Desa baru ditandatangani oleh Kepala Desa sebelum

diserahkan ke Bendahara.

Tim Pelaksana Kegiatan wajib memberikan laporan penyerapan

anggaran mulai dari awal proses pelaksanaan kegiatan hingga

program selesai direalisasikan, disertai dengan melampirkan

bukti-bukti transaksi yang sah. Laporan penyerapan anggaran tersebut

diserahkan secara berkala kepada bendahara setiap akhir bulan

selama proses realisasi dan setelah program kegiatan selesai

dilaksanakan maka Tim Pelaksana Kegiatan wajib menyerahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

77

laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan, sebagai bentuk

pertanggungjawaban Tim Pelaksana Kegiatan kepada Pemerintah

Desa Sinduharjo dalam realisasi program kegiatan yang didanai

keuangan desa. Bendahara desa akan membukukan laporan dari

masing-masing Tim Pelaksana Kegiatan kedalam buku kas umum.

b. Prinsip Transparansi

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan diatas,

pemerintah Desa Sinduharjo dalam tahap pelaksanaan pengelolaan

keuangan desa telah menerapkan indikator transparansi seperti yang

dikemukakan oleh Mustopadidjaja tahun 2003.

Pemerintah Desa Sinduharjo melibatkan masyarakat menjadi

bagian dari Tim Pelaksana Kegiatan yang bertanggungjawab dalam

proses pelaksanaan program kerja pemerintah desa. Selain itu

masyarakat juga dilibatkan langsung sebagai tenaga kerja dan diberi

kebebasan untuk mengawasi pelaksanaan program kerja pemerintah

desa yang didanai dana desa. Hal tersebut menunjukan adanya

keterbukaan menerima peran serta masyarakat dan keterbukaan

prosedur yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Sinduharjo.

Selain itu dalam setiap proyek kegiatan, pemerintah desa

menempatkan papan informasi proyek. Papan informasi proyek

tersebut memuat detail kegiatan mulai dari jenis pekerjaan, jangka

waktu pekerjaan, volume pekerjaan, dan besaran biaya pekerjaan

tersebut. Pemasangan papan informasi proyek tersebut bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

78

untuk memudahkan masyarakat yang ingin mengetahui informasi

kegiatan yang berlangsung. Hal tersebut menunjukkan adanya

keterbukaan informasi dari pemerintah desa kepada masyarakat luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

79

3. Tahap Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Pemerintah desa menyampaikan pelaporan kepada Bupati dan

BPD selaku perwakilan masyarakat. Laporan-laporan yang

disampaikan pemerintah desa berupa laporan keuangan, laporan

monografik dan laporan pertanggungjawaban.

a. Prinsip Akuntabilitas

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan,

diolah dengan pertanyaan yang ada di LAN dan BPKP tahun

2000 yang digunakan sebagai indikator akuntabilitas dalam

penelitian ini. Pemerintah Desa Sinduharjo bertanggungjawab

untuk menyampaikan laporan terkait dengan penyelenggaraan

pemerintahan yang telah dilaksanakan kepada Bupati dan BPD

selaku perwakilan masyarakat. Pelaporan tersebut untuk menilai

kesesuaian perencanaan dalam RKPDesa dan APBDesa yang

telah dilakukan oleh pemerintah desa dengan realisasi

pelaksanaannya. Laporan-laporan yang dibuat diantaranya

Laporan Semester Pertama, Laporan Semester Akhir Tahun,

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi, dan laporan-laporan

khusus. Bendahara Desa bertanggungjawab untuk membuat

laporan-laporan untuk disampaikan kepada Bupati dan BPD.

Bendahara Desa membuat pelaporan berdasarkan laporan

pertanggungjawaban yang diserahkan oleh Tim Pelaksana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

80

Kegiatan. Selain membuat laporan dalam bentuk hardcopy,

Bendahara juga telah menggunakan aplikasi sistem keuangan

desa (Siskeudes). Pemerintah Desa Sinduharjo juga

bertanggungjawab untuk memberikan laporan realisasi

pelaksanaan kepada masyarakat desa, sebagai pihak yang ikut

serta dalam perencanaan program kerja pemerintah desa.

b. Prinsip Transparansi

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan diatas,

pemerintah Desa Sinduharjo dalam tahap pelaksanaan

pengelolaan keuangan desa telah menerapkan indikator

transparansi seperti yang dikemukakan oleh Mustopadidjaja

tahun 2003. Pemerintah Desa Sinduharjo, memasang baliho

yang memuat rincian informasi penggunaan dana desa selama

satu tahun. Baliho tersebut dipasang ditempat-tempat yang

strategis untuk memudahkan masyarakat luas yang ingin

mengetahui. Pemerintah Desa juga mengundang perwakilan

masyarakat desa ke rapat desa akhir tahun untuk melaporkan

realisasi pelaksanaan APBDes. Nantinya diharapkan perwakilan

masyarakat desa yang hadir dapat menyampaikkan kepada

masyarakat desa sehingga informasi tersebut dapat diketahui

oleh seluruh masyarakat Desa Sinduharjo. Hal tersebut

menunjukkan jika pemerintah desa telah menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

81

keterbukaan informasi dalam tahap pelaporan dan

pertanggungjawaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

82

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian penerapan prinsip

akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam pengelolaan keuangan Desa

Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman yang telah dipaparkan

dalam bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan prinsip akuntabilitas pada tahap perencanaan

pengelolaan keuangan desa di Desa Sinduharjo telah

dilaksanakan dimana pemerintah desa bertanggungjawab kepada

masyarakat Desa Sinduharjo, BPD dan Bupati atas pembuatan

RPJMDesa, RKPDesa, dan APBDesa. Penerapan prinsip

transparansi dalam tahap perencanaan pengelolaan keuangan

desa yang telah dilaksanakan oleh pemerintah desa adalah

dengan menerapkan keterbukaan rapat, keterbukaan prosedur,

keterbukaan informasi, serta keterbukaan dalam menerima peran

serta masyarakat.

2. Penerapan prinsip akuntabilitas yang telah dilaksanakan dalam

tahap pelaksanaan kegiatan, dimana Tim Pelaksana Kegiatan

bertanggungjawab kepada pemerintah Desa Sinduharjo atas

pelaksanaan program kerja pemerintah yang menggunakan dana

desa. Bentuk pertanggungjawaban dari Tim Pelaksana Kegiatan

adalah dengan melaporkan realisasi pelaksanaan program kerja

berupa Laporan Penyerapan Anggaran dan Laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

83

Pertanggungjawaban. Prinsip transparansi telah diterapkan oleh

pemerintah desa yaitu dengan adanya keterbukaan informasi

dengan pemasangan papan informasi proyek yang berisi rincian

kegiatan dan adanya keterbukaan menerima peran serta

masyarakat dengan melibatkan masyarakat dalam proses

pelaksanaan program kerja.

3. Penerapan prinsip akuntabilitas yang telah diterapkan dalam

tahap pelaporan dan pertanggungjawaban, Pemerintah Desa

Sinduharjo bertanggungjawab untuk menyampaikan laporan

kepada BPD dan Bupati secara berkala. Bendahara

bertanggungjawab untuk membuat Laporan Semester Pertama,

Laporan Akhir Semester, Laporan Realisasi APBDes dan

laporan dana-dana khusus seperti dana alokasi dana desa dan

dana desa menggunakan aplikasi Siskeudes. Penerapan prinsip

transparansi yang telah diterapkan oleh Pemerintah Desa

Sinduharjo adalah dengan mengundang perwakilan warga

masyarakat untuk menyampaikan laporan pelaksanaan realisasi

APBDesa. Pemerintah desa juga akan memasang IPDD

(Informasi Penggunaan Dana Desa) di tempat-tempat yang

strategis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

84

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan peneliti yang ditemui dalam melakukan penelitian ini

adalah kesulitan dalam menemui narasumber dan terbatasnya waktu

wawancara.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan keterbatasan yang

ada, maka saran dari penulis untuk penelitian selanjutnya adalah :

Bagi penulis selanjutnya untuk mengkoordinasikan terlebih dahulu

kepada narasumber mengenai waktu yang akan digunakan untuk proses

wawancara.

Bagi Pemerintah Desa Sinduharjo supaya segera melaksanakan

pembuatan website dan buletin desa untuk menambah akses informasi

masyarakat luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

85

DAFTAR PUSTAKA

Arifiyanto, Dwi Febri. Taufik Kurrohman. 2014. Akuntabilitas Pengelolaan

Alokasi Dana Desa di Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Tahun

2012. Jurnal.Universitas Jember.

Astuty, Elgia . Eva Hany Fanida. 2012. Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam

Pengelolaan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDES) (Studi Pada

Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2011 di Desa Sareng Kecamatan Geger

KabupatenMadiun).Dipublikasikan.Jurnal.http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id

Duadji, Noverman. 2012. Good Governance dalam Pemerintah Daerah.

Dipublikasikan.Jurnal. Jurusan Administrasi Negara. Universitas Lampung.

Efferin, Sujoko., Stevanus Hadi Darmiji dan Yuliawati Tan. 2012. Metode

Penelitiaan Akuntansi: Mengungkap Femomena dengan Pendekatan

Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu, Jakarta.

H. R. Riyadi Soeprapto. 2006. The Capacity Building For Local Government

Toward Good Governance. Dipublikasikan.Jurnal.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.

Erlangga.Jakarta

LAN dan BPKP.2000. Akuntabilitas dan Good Governance. Jakarta: Penerbit

LAN.

Mahmudi, 2010, Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPP STIM YKPN,

Yogyakarta.

Mahsun, Mohamad, 2006, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, BPFE-Yogyakarta,

Yogyakarta.

Mardiasmo. 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi.Yogyakarta

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 37 tahun 2007 tentang

Pedoman Pengelolaan Dana Desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.113 tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Publik

Pratolo, Suryo. 2010. Peran Good Government Governance Untuk

Mewujudkan Kinerja Pemerintah Daerah dan Kepuasaan Masyarakat di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

86

Era Otonomi Daerah dalam Menghadapi Tantangan Global (Studi Pada

Pemerintah Kabupaten dan Kota Di Daerah Istimewa Yogyakarta).

Dipublikasikan. Jurnal. Universitas Muhamadiyah Yogyakarta

Rahmanurrasjid, Amin. 2008. Akuntabilitas dan Transparansi Dalam

Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah Untuk Mewujudkan Pemerintahan

yang Baik di Daerah. Dipublikasikan. Tesis. Program Magister Ilmu Hukum.

Universitas Diponegoro Semarang.

Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2017. Metode Penelitian Untuk Bisnis Buku 1.

Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Solekhan, Moch. 2012. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi

Masyarakat dalam Membangun Mekanisme Akuntabilitas. Setara.Malang

Solihin, Dadang. 2007. Indikator Governance dan Penerapannya dalam

Mewujudkan Demokratisasi di Indonesia. Bandung: BAPPENAS.

Spilanne, James J. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Universitas Sanata

Dharma. Yogyakarta

Subroto, Agus. 2009. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus dalam

Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa-Desa dalam Wilayah Kecamatan

Tlogomulyo,Kabupaten Temanggung Tahun 2008).

Dipublikasikan.Tesis.Program Studi Magister Sains Akutansi. Universitas

Diponegoro Semarang. http://eprints.undip.ac.id/24290/

Surkati, A. 2012.Otonomi Daerah Sebagai Instrumen Pertumbuhan

Kesejahteraandan Peningkatan Kerjasama Antar Daerah dalam Mimbar,

Jurnal Sosial dan Pembangunan, Vol.28 No 1. Bandung: Pusat Penerbitan

Universitas(P2U) LPPM Universitas Islam Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Widiyanti, Arista. 2017. Akuntabilitas Dan Transparansi Pengelolaan Alokasi

Dana Desa (Studi Kasus Desa Sumberejo Dan Desa Kandung, Kecamatan

Winongan, Kabupaten Pasuruan. Dipublikasikan. Skripsi. Program Studi

Akuntansi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

87

LAMPIRAN 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

88

Gambar Baliho APBDesa Sinduharjo Tahun Anggaran 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

89

LAMPIRAN 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

90

PEDOMAN WAWANCARA

Topik : “Penerapan Prisip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi

Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Sinduharjo”

A. Pembukaan (Opening)

Tentang interview ini

Tujuan utama kami adalah untuk memperoleh gambaran

bagaimana penerapan prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi

dalam pengelolaan alokasi dana desa pada Desa Sinduharjo. Kami

ingin mendapatkan gambaran serta penjelasan mengenai

tahapan-tahapan pengelolaan alokasi dana desa mulai dari tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga pada tahap pelaporan dan

pertanggungjawaban. Selain itu kami juga ingin mengetahui

adakah hambatan yang dialami dalam melaksanakan prinsip

akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam pengelolaan alokasi

dana desa.

Interview ini akan terdiri dari 2 bagian :

1. Pengelolaan Alokasi Dana Desa

2. Penutup

Beberapa hal yang dipastikan /dikonfirmasikan kepada responden

1) Menanyakan identitas responden dan memastikan

kesediaan untuk diwawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

91

2) Apakah diijinkan untuk merekam pembicaraan dan

melakukan pencatatan selama wawancara

3) Sampaikan hak interviewer (responden) untuk meminta

tidak direkam terkait dengan informasi tertentu

4) Menanyakan apakah ada dokumen yang mendukung

wawancara

5) Apakah responden mau menanyakan sesuatu terkait

wawancara /studi ini

B. Kegiatan Pengelolaan Alokasi Dana Desa

1. Perencanaan

Bisakah bapak/ibu menceritakan mengenai

Peran/tugas bapak/ibu dalam pengelolaan alokasi dana desa ?

i. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang alokasi dana desa pada

Desa Sinduharjo?

ii. Bagaimana mekanisme perencanaan pengelolaan alokasi

dana desa yang dilakukan oleh pemerintah desa?

iii. Bagaimana upaya pemerintah desa dalam mewujudkan

prinsip akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam proses

perencanaan pengelolaan alokasi dana desa?

iv. Siapa saja yang hadir dalam musyawarah desa dalam

rangka perencanaan pengelolaan alokasi dana desa?

v. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam proses

perencanaan pengelolaan alokasi dana desa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

92

2. Pelaksanaan

Bisakah bapak/ibu ceritakan mengenai

i. Bagaimana peran pemerintah desa dalam mendukung

keterbukaan dan penyampaian informasi kepada

masyarakat mengenai proses pelaksanaan program yang di

danai dari alokasi dana desa?

ii. Bagaimanakah pemerintah desa melaksanakan prinsip

akuntabilitas dalam pelaksanaan alokasi dana desa?

iii. Bagaimanakah pemerintah desa melaksanakan prinsip

tranparansi dalam pelaksanaan alokasi dana desa?

3. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Bisakah bapak/ibu ceritakan mengenai

i. Bagaimana mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban

pengelolaan alokasi dana desa?

ii. Apakah dalam proses pelaporan telah melalui jalur

struktural yang telah ditentukan?

iii. Apa saja jenis pelaporan yang dilakukan oleh pemerintah

desa dalam proses pertanggungjawaban pengelolaan alokasi

dana desa?

iv. Apakah hasil pelaksanaan program alokasi dana desa telah

sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

93

v. Bagaimana pemerintah desa melaksanakan prinsip

akuntabilitas dalam pelaporan dan pertanggungjawaban

pengelolaan alokasi dana desa?

vi. Bagaimana pemerintah desa melaksanakan prinsip

transparansi dalam pelaporan dan pertanggungjawaban

pengelolaan alokasi dana desa?

vii. Apakah ada kesulitan dalam membuat pelaporan dan

pertanggungjawaban administrasi?

C. Penutup

i. Adakah hal-hal penting yang terlewat dalam wawancara ini

yang akan disampaikan? Harapan-harapan?

ii. Apakah bersedia untuk kami kontak lagi apabila ada

beberapa hal yang ingin kami tanyakan/konfirmasikan?

iii. Apakah kami boleh meminta pendapat bapak/ibu terkait

dengan transkrip wawancara dan kesimpulan kami? (untuk

memastikan interpretasi kami sesuai dengan maksud

bapak/ibu)

iv. Terimakasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

94

LAMPIRAN 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

95

TRANSKRIP WAWANCARA 1

Narasumber : Bapak Faisal (Sekretaris Desa)

Tempat : Kantor Desa Sinduharjo

Tanggal : 26 April 2018

T : Tanya

J : Jawab

T : Sebelumnya nama bapak siapa ?

J : Faisal

T : Disini Pak Faisal sebagai sekretaris desa ya ?

J : Iya, sekretaris desa

T : Lalu bisakah bapak menceritakan peran bapak dalam pengelolaan alokasi

dana desa?

J : Saya sebagai koordinator, untuk uang keluar masuk itu harus ada verifikasi

dari saya. Lalu untuk pertanggungjawaban juga harus melalui saya untuk

melaporkan kepada kepala desa.

T : Apa yang bapak ketahui tentang alokasi dana desa pada Desa Sinduharjo?

J : Kalau untuk alokasi dana desa yang pertama itu penggunaannya itu untuk

kegiatan pemerintahan, baik itu untuk gaji karyawan kemudian sebagian

untuk kegiatan pembangunan. Sedangkan untuk dana desa lebih untuk

pemberdayaan masyarakat sama pembangunan, jadi penggunaannya lebih

luas.

T : Lebih luasnya bagaimana Pak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

96

J : Kalau dana desa itu dikhususkan untuk pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat, kalau alokasi dana desa untuk gaji pegawai dan sebagainya.

T : Bagaimana mekanisme perencanaan pengelolaan alokasi dana desa yang

dilakukan oleh pemerintah desa?

J : Untuk penggunaan anggaran itu yang pertama kita dulu ada yang namanya

RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), itu dari RPJM bisa dibuat

per tahun namanya RKP, dari RKP kita membuat APBDes. Dari APBDes itu

rencana keuangan dalam satu tahun bisa kita selenggarakan.

T : Bagaimana upaya pemerintah desa dalam mewujudkan prinsip akuntabilitas

dan prinsip transparansi dalam proses perencanaan pengelolaan alokasi dana

desa?

J : Kalau perencanaan kita ada musyawarah desa, itu kita meminta tanggapan

dari masing-masing pedukuhan atau tokoh-tokoh masyarakat untuk kegiatan

yang akan kita selenggarakan satu tahun ini. Kita jabarkan masing-masing

kegiatan, jadi mereka dapat mengetahui kegiatan satu tahun itu.

T : Siapa saja yang hadir dalam musyawarah desa ?

J : Biasanya yang diundang itu adalah LPMD, BPD, dan perangkat desa.

T : Bagaimana masyarakat dilibatkan dalam perencanaan pengelolaan alokasi

dana desa?

J : Sebenarnya itu dari pertama tadi RPJMDes itu awalnya dari pedukuhan

diadakan yang namanya Musduk (Musyawarah Pedukuhan), dari pedukuhan

baru ke tingkat desa diadakan Musdes (Musyawarah Desa). Dari Musduk itu

kan (aspirasi) dari masyarakat pedukuhan disaring baru ke tingkat desa.

T : Lalu selanjutnya ke tahap pelaksanaannya ya Pak. Bisakah bapak

menceritakan peran pemerintah desa dalam mendukung keterbukaan dan

penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai proses pelaksanaan

program yang didanai alokasi dana desa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

97

J : Yang pertama dengan plang (papan informasi proyek), kemudian kita juga

ada baliho yang nanti kita pasang di tempat strategis di setiap pedukuhan dan

satu dipasang di kantor desa.

T : Dalam proses pelaksanaan bagaimana pemerintah desa melaksanakan

prinsip akuntabilitas ?

J : Untuk pertanggungjawaban pertama kita melaporkan ke kabupaten,

kemudian ada yang namanya keterangan laporan itu untuk BPD dan ada

informasi APBDes untuk warga yang biasanya pada akhir tahun kita pasang.

Jadi ada rencana dan ada IPDD (Informasi Penggunaan Dana Desa).

T : Lalu bagaimana pemerintah desa melaksanakan prinsip transparansi dalam

proses pelaksanaan?

J : Ada plang, dan kita untuk pembangunan biasanya pelaksananya dari

pedukuhan masing-masing. Jadi kita cuma menyediakan barangnya, mereka

yang melaksanakan.

T : Selanjutnya ke tahap pelaporan dan pertanggjawaban. Bisakah bapak

menceritakan bagaimana mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban

pengelolaan alokasi dana desa ?

J : Untuk pelaporan itu satu bulan setelah akhir tahun yaitu bulan Januari.

Kemudian kita menyampaikannya kepada Camat, dari Camat baru ke Bupati.

T : Lalu apakah dalam proses pelaporan telah melalui jalur struktural yang telah

ditentukan ?

J : Iya, kita tetap dari kecamatan dulu.

T : Lalu apa saja jenis pelaporan yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam

proses pertanggungjawaban pengelolaan alokasi dana desa?

J :Kalau laporan lengkap ya, dari keuangan lalu dari penduduk atau monografik

desa juga kita laporkan setiap tahun. Laporan yang lengkap itu LPPD

(Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Desa).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

98

T : Apakah hasil program pelaksanaan alokasi dana desa sesuai dengan yang

telah direncanakan sebelumnya?

J : Ya, kita jarang ada uang sisa untuk alokasi dana desa. Hampir 100%

optimal.

T : Bagaimana pemerintah desa melaksanakan prinsip akuntabilitas dalam

pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan alokasi dana desa ?

J : Untuk laporan kita sedang merencanakan pembuatan buletin yang akan kita

sampaikan ke masing-masing kepala dukuh, RT maupun RW yang baru akan

kita mulai tahun ini.

T : Bagaimana pemerintah desa melaksanakan prinsip transparansi dalam

pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan alokasi dana desa ?

J : Biasanya laporan ke Bupati, kemudian kita membuat keterangan sudah

melaporkan ke BPD sama informasi kemasyarakat tadi. Biasanya kalau Pak

Kepala Desa juga menyampaikan langsung apa saja yang telah dikerjakan.

T : Apakah ada kesulitan dalam membuat pelaporan dan pertanggungjawaban

administrasi ?

J : Ya banyak. Biasanya dalam pembuatan anggaran kan ada yang namanya

SHBJ (Standar Harga Barang dan Jasa) kadang harganya itu dibawah harga

pasar, jadi untuk pembuatan laporan itu kan kita kesusahan untuk membuat

pelaporan. Kemudian ada beberapa pedukuhan yang susah untuk diminta

laporannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

99

TRANSKRIP WAWANCARA 2

Narasumber : Bapak Hadi Sumarno (Kasi Kesejahteraan)

Tempat : Kantor Desa Sinduharjo

Tanggal : 26 April 2018

T : Tanya

J : Jawab

T : Sebelumnya nama bapak siapa ?

J : Hadi Sumarno

T : Disini Bapak menjabat sebagai apa?

J : Kasi Kesejahteraan, kalau dulu Kabag Pembangunan

T : Lalu bisakah bapak menceritakan peran bapak dalam pengelolaan alokasi

dana desa?

J : Kalau saya sebagai pelaksana teknis kegiatan pembangunan yang saat ini

juga memakai dana desa. Di dana desa itu kan peruntukkannya satu untuk

pembangunan kedua untuk pemberdayaan. Nah yang khususnya

pembangunan di bidang saya. Nah pembangunannya khususnya

pembangunan fisik.

T : Apa yang bapak ketahui tentang alokasi dana desa pada Desa Sinduharjo?

J : Ya alokasi dana desa itu kan untuk mempercepat pembangunan di wilayah

Desa Sinduharjo, khususnya untuk kegiatan pembangunan fisik dan kegiatan

pemberdayaan. Pembangunan fisik dibidang saya, pemberdayaan dibidang

pelayanan kalau dulu Kesrana. Nah kalau saya dulu kan pembangunan

sekarang kesejahteraan. Jadi kegiatan-kegiatan itu menopang kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

100

pembangunan di wilayah padukuhan maupun desa dengan skala prioritas

tentunya yang menunjang ekonomi rakyat.

T : Bagaimana mekanisme perencanaan pengelolaan alokasi dana desa yang

dilakukan oleh pemerintah desa?

J : Sebetulnya perencanaan itu sudah ada yang namanya RPJMDes (Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa). Nah di dalam menyusun RPJMDes

itu melalui masukan-masukan di seluruh wilayah padukuhan lewat

tokoh-tokoh masyarakat sehingga masukan-masukan permasalahan itu kita

rangkum melalui Musrengbangdes (Musyawarah rencana pembangunan

desa). Nah dari situ nanti dirangkum kemudian nanti ditentukan dengan skala

prioritas dari yang penting, tidak penting , sampai yang segera harus

dilaksanakan. Nah yang segera itu nanti yang mendapatkan prioritas yang

pertama untuk dibiayai dengan dana desa. Jadi penetapannya pun tetap

bersama masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat sehingga kalau sudah menjadi

ketetapan kita buat berita acara itulah yang harus dilaksanakan. Jadi ada

tahapan prioritas pertama, prioritas kedua, prioritas ketiga dan seterusnya.

T : Berarti memang ada prioritanya masing-masing ya Pak ?

J : Iya, sesuai kebutuhan masyarakat.

T : Bagaimana upaya pemerintah desa dalam mewujudkan prinsip akuntabilitas

dan prinsip transparansi dalam proses perencanaan pengelolaan alokasi dana

desa?

J : Nah di dalam proses perencanaan semua masukan kita terima kemudian kita

masukan menjadi permasalah desa dari yang kecil sampai yang sedang

sampai yang besar semua kita terima. Kemudian kita rembuk bersama

(musyawarah) dengan mendatangkan tokoh-tokoh masyarakat,

perwakilan-perwakilan ibu-ibu, perwakilan pemuda karang taruna,

perwakilan tokoh-tokoh lembaga mungkin juga tokoh agama juga dan

lembaga-lembaga desa yang ada seperti RT, RW, Karang Taruna, PKK,

kemudian sub unit LPMD Desa kita juga datangkan. Kemudian disitu kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

101

bisa menentukan skala prioritas. Jadi kalau si A ini betul dilaksanakan itu

sudah merupakan persetujuan, kemudian si B belum menjadi tahap kedua itu

sudah merupakan persetujuan, dan begitu seterusnya. Sehingga apa yang kita

laksanakan itu sudah mufakat kita bersama.

T : Kalau untuk transparansinya dalam perencanaan Pak?

J : Transparansi dalam perencanaan maupun pelaksanaan di dalam pelaksanaan

kegiatan kita membuat semacam pengumuman atau papan informasi. Ini kita

melaksanakan kegiatan, kita berikan kepada masyarakat dananya dana dari

apa kemudian besaran dana berapa, volume yang dicapai berapa, pekerjaanya

apa, waktunya berapa hari dan sebagainya kita tunjukan dengan papan nama

untuk satu kegiatan. Kalau untuk kegiatan keseluruhan semua program desa

dari Januari sampai Desember kita membuat baliho yang kebetulan belum

dipasang. Jadi semua program dari Januari sampai Desember itu kita

pampangkan disitu. Kita pemasukkan berapa, rencana satu tahun, kemudian

pengeluaran berapa, kemudian untuk apa saja dan berapa nominalnya disitu

terpampang. Di setiap pedukuhan kita kasih jadi bisa dibaca siapa saja.

T : Kalau tadi kan Bapak bilang saat perencanaan pengelolaan itu kan ada

rembuk desa, apakah hasil dari rembuk desa itu misalnya rencana apa saja itu

diberitahukan kepada masyarakat ?

J : Ada itu nanti kan masuk di baliho papan pemerintahan nanti disebutkan

pertama pembangunan apa dengan dana berapa dan begitu seterusnya,

termasuk ada kontak pengaduan.

T : Bagaimana masyarakat dilibatkan dalam perencanaan pengelolaan alokasi

dana desa?

J : Proses perencanaan ya seperti tadi kita undang semuanya permasalahan

sudah masuk semuanya, kemudian untuk menentukan skala prioritas itu

dengan musyawarah tadi. Kecuali itu ada hal yang mendesak misalnya ada

bencana, nah itu kan menjadi suatu permasalahan yang sebelumnya tidak

terencana kemudian muncul bah itu perlu dilaksanakan lebih dulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

102

T : Lalu selanjutnya tentang tahap pelaksanaan. Bisakah bapak menceritakan

peran pemerintah desa melaksanakan prinsip akuntabilitas dalam pelaksanaan

alokasi dana desa ?

J : Jadi begini mbak, dalam pelaksanaan kan nkita sudah punya petunjuk dari

Perda. Perdes ada, semua diatur dengan regulasi yang sudah ada. Nah regulasi

sekarang itu perintahnya segala bentuk kegiatan itu dilaksanakan dengan

swakelola bilamana perlu dengan padat karya. Karena didalam pelaksanaan

kegiatan dengan swakelola dan padat karya itu lebih efisien sesuai yang

diminta dari masyarakat. Kemudian dana yang ada itu juga bias diterima oleh

masyarakat sebagai penghasilan, beda kalau diborongkan itu yang

menerima orang lain bukan warga sendiri. Kemudian volume yang dihasilkan

akan berbeda, akan lebih sedikit dibanding dengan swakelola.

T : Lalu bagaimana dengan penerapan prinsip trasnparansi pelaksanaan alokasi

dana desa nya?

J : Jadi nanti di dalam pelaksanaan itu kan kita buat tim, tim pelaksana

kegiatan. Tim pelaksana itu terdiri dari pemerintah desa, tokoh masyarakat,

kemudian warga masyarakat yang wilayahnya kena kegiatan. Karena dibatasi

tim itu jumlahnya 9 kita melibatkan pemerintah desa, kemudian tokoh

masyarakat seperti sub unit LPMD dan sebagian masyarakat yang bias

mengetahui secara teknis pekerjaan diwilayahnya. Jadi di dalam pelaksanaan,

di dalam pembelanjaan, di dalam pembuatan laporan itu melibatkan tim itu.

Kemudian juga pengawasan kita serahkan kepada masyarakat, silahkan

mengawasi yang artinya kita ditanya oleh masyarakat ya kita jawab sesuai

dengan kegiatan yang ada. Bahkan gambar-gambar itu kita selelu ambil

0%-100%. Dan sekarang juga kita visulkan mbak, jadi setiap kegiatan ada

videonya. Supaya warga itu tahu kalau ini memang betul-betul dilaksanakan.

T : Selanjutnya ke tahap pelaporan dan pertanggjawaban. Bisakah bapak

menceritakan bagaimana mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban

pengelolaan alokasi dana desa ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

103

J : Pelaporannya gini mbak, kita kan di standar pembelanjaan itu ada SHBJ, itu

sudah ditetapkan oleh Kabupaten oleh Bupati. Dan kita dalam membuat atau

belanja tidak boleh melebihi SHBJ tadi. Kemudian dalam pelaksanaanya kita

harus survey harga yang paling murah karena semua kan kena pajak kecuali

tenaga kerja. Di dalam menyusunnya karena masih pakai prosedur yang B 26,

belum secara online. Kita disusun memakai hardcopy dan sebagainya

sehingga ada nota, ada kwitansi B 26, kemudian kita rangkum dengan

neraca, kemudian kita lampiri kalau yang perlu bermaterai ya bermaterai dan

kita rangkum semua bentuk kegiatan setiap kegiatan kita bendel jadi satu.

Karena kegiatan ditempat kami itu banyak maka itu nanti kita bendel jadi satu

semua. Jadi setiap pemeriksaan tinggal melihat itu, termasuk kami juga punya

buka panduan penerimaan pengeluaran dari bendahara.

T : Lalu apakah dalam proses pelaporan telah melalui jalur struktural yang telah

ditentukan ?

J : Insyaallah sudah

T : Bisa Bapak ceritakan jalur strukturalnya itu ?

J : Gini mbak, kami menerima dana setelah dari RAPBDes sudah jadi kegiatan

ini kan prosesnya melalui perencanaan ya. Perencanaan kemudian di

RAPBDes sudah muncul, kemudian ke Kepala Desa keluar Perdes, kemudian

persetujuan Bupati, kemudian ada realisasi. Pada awal kami akan

melaksanakan itu kita buat SPP (Surat Permohonan Pencairan) kepada

Bendahara. Karena banyaknya kegiatan kita tidak dapat melaksanakan secara

bersama-sama. Kira-kira 1 atau 2 bulan berapa kegiatan yang bisa kita

laksanakan, ya kita buatnya SPP yang kira-kira 1 atau 2 bulan itu bias kita

laksanakan. Misalnya sekarang selam 2 bulan ini kami mengajukan 3

kegiatan pengaspalan jalan, 3 lokasi, 3 kegiatan pengaspalan jalan kemudian

kita mengajukan SPP kepada Bendahara. Nah SPP itu nanti dikoreksi atau

dianalisa oleh Sekdes, kalau sudah dikoreksi Sekdes sesuai itu minta

persetujuan Kepala Desa. Kalau Pak Kades sudah setuju kemudian kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

104

cairkan ke Bendahara baru bisa dicairkan. Setelah dicairkan kita bukukan

dengan buku pembantu kemudian kita baru mulai belanja. Belanjanya

sesuai dengan RAP, setelah kita belanjakan dan tenaga kerja siap baru kita

laksanakan kegiatan. Sebelum kegiatan dimulai kita ambil 0% dulu,

kemudian setelah pelaksanaan 50% kita ambil dan yang terakhir 100%.

Nah kalau sudah selesai kita baru mulai LPJ (Laporan Pertanggungjawaban),

kalau sudah pertanggungjawaban diterima kita selesai satu kegiatan itu

kemudian kita buat SPP lagi untuk kegiatan yang berikutnya. Jadi setiap di

pembangunan biasanya kalau kita buat tiga tahap atau empat tahap

pelaksanaan kegiatan.

T : Lalu apa saja jenis pelaporan yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam

proses pertanggungjawaban pengelolaan alokasi dana desa?

J : Ya kalau kami kan khususnya pembangunan ya mbak, laporannya yang

biasa dilaksanakan kan berapa dana desa yang bias terserap, itu terserap

artinya belum selesai atau belum LPJ ya. Artinya sampai saat ini dana yang

sudah turun sudah terserap berapa untuk pembangunan misalnya 50% atau

75% itu biasanya untuk laporan yang pertama. Kalau sudah terserap itu kan

biasanya akan turun yang kedua namun terserap itu belum LPJ ya mbak, baru

laporan memang sudah dicairkan sudah dilaksanakan nah kalau sudah

terserap semua 100% itu baru LPJ.

T : Lalu apakah hasil program pelaksanaan alokasi dana desa sesuai dengan

yang telah direncanakan sebelumnya?

J : Ya, selama ini sesuai. Tidak ada dana yang saya kembalikan. Artinya karena

selama ini bias dilaksanakan sehingga sesuai.

T : Bagaimana pemerintah desa melaksanakan prinsip akuntabilitas dalam

pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan alokasi dana desa ?

J : Ya tadi mbak, kita semuanya tertulis belanja di toko mana jelas. Kemudian

kita berikan laporan nanti pada akhir tahun, itu kita berikan laporan lewat

kepala desa nanti kemudian yang mendengarkan selain BPD juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

105

masyarakat. Dan kita dengan baliho, papan informasi itu untuk

transparansinya.

T : Apakah ada kesulitan dalam membuat pelaporan dan pertanggungjawaban

administrasi ?

J : Ya gini mbak, ini kan dana desa posisinya masih baru kemudian indormasi

tata cara laporan itu kadang-kadang masih berubah-ubah kemudian informasi

tentang pelaksanaan juga masih berubah-ubah. Misalnya kemarin

keperuntukkan dan desa untuk apa, itu untuk pembangunan untuk

pemberdayaan namun ditengah-tengah tatacaranya harus dengan padat karya

kemudian yang dimaksud dengan padat karya itu seperti apa kita belum

mendapat penjelasan . Nah setelah detailnya ternyata diharapkan pekerjanya

dari masyarakat setempat. Kemudian lagi pelaporannya harus pake form ini,

harus pake modul ini. Nah modul-modul atau form-form yang ada ini kan

belum pernah kita pelajari atau kita terima. Harus ada perubahan setiap saat

seperti itu. Informasinya jalan, masih berubah-ubah belum ada standar .

Kadang juga informasinya sampai tapi tidak sampai pada pelaksananya

sehingga seperti itu menjadi kelambatan kita. Tapi prinsip kita laksankan

sesuai aturan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

106

TRANSKRIP WAWANCARA 3

Narasumber : Bapak Eddy Indrayana (Bendahara Desa)

Tempat : Kantor Desa Sinduharjo

Tanggal : 2 Mei 2018

T : Tanya

J : Jawab

T : Sebelumnya maaf, nama bapak siapa ?

J : Eddy Indrayana

T : Bapak disini sebagai bendahara desa ya ?

J : Iya, bendahara desa

T : Bisakah bapak menceritakan peran bapak dalam pengelolaan alokasi dana

desa?

J : Dalam pengelolaan aloksai dana desa ya, peran saya khusunya untuk

bendahara atau sebagai kasi keuangan?

T : Kedua-duanya saja Pak

J : Kalau dari sisi Kaur Keuangan tentunya kita kan juga punya penugasan kan

mbak, itu tentunya di tahun sebelumnya biasanya itu sudah merencanakan

kegiatan. Merencanakan kegiatan dimana kegiatan nanti itu dibahas untuk

dimasukan kedalam RAPBDes. RAPBDes kan nanti juga dibahas

bareng-bareng, nanti sumberdana yang akan digunakan apa semacam itu nanti

ada pengalokasian. Kalau memang kita tiba-tiba ada dana alokasi desa

dimasukan atau untuk kegiatan kita ya nanti akan menggunakan dana alokasi

desa tersebut, masuk di RAPBDes yang nanti kalau sudah disetujui oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

107

Kabupaten akhirnya menjadi APBDes dan nanti pelaksanaan. Itu kalau saya

sebagai Kaur. Kalau dari sisi bendahara itu tentunya kita lebih ke administrasi

pelaksanaanya, ibaratnya tidak diperencanaan tapi di aplikasi pelaksanaan.

Jadi masing-masing Kasi atau Kaur di APBDes itu kan sudah ada

kegiatan-kegiatan, kegiatan itu juga nantinya sudah di-plot menggunakan

dana apa yang salah satunya ada dana alokasi dana desa tersebut. Nah kalau

selaku bendahara, saya disini tugasnya adalah pertama nanti pencairan uang.

Pencairan uang itu nanti dari pelaksana kegiatan membuat SPP, nanti SPP

disampaikan ke saya, nanti saya pesan uang ke Bank yang pencairan uang ke

Bank nanti itu saya, nanti uang saya cairkan kepada pelaksana kegiatan. Nah

setelah saya cairkan, SPP saya simpan kemudian ada tanda tangan semacam

tanda terima uang, nanti uang tersebut digunakan untuk melaksanakan

kegiatan oleh tim pelaksana kegiatan. Selang sebulan, biasanya ambil diawal

bulan nanti di akhir bulan dia laporan nanti laporan itu saya bukukan sebagai

bukti-bukti ataupun sebagai laporan dari bendahara semacam itu biasanya.

T : Apa yang bapak ketahui tentang alokasi dana desa pada Desa Sinduharjo?

J : Alokasi dana desa setahu saya itu adalah merupakan dana dari bagian dana

APBN yang memang di alokasikan ke desa. Sebenarnya dana-dana dari

pemerintah itu tidak hanya alokasi dana desa saja, ada dana desa, ada alokasi

dana desa, ada bagi hasil pajak dan retribusi. Nah itu adalah bagian dari dana

transfer yang pemerintah sampaikan kepada desa. Untuk penggunaanya itu

memang sudah ada aturannya, jadi untuk alokasi dana desa itu dipergunakan

khususnya untuk sarana dan prasarana untuk kepentingan umum terutama

yang bias mengangkat ekonomi dari masyarakat miskin.

T : Lalu bagaimana mekanisme perencanaan pengelolaan alokasi dana desa

yang dilakukan oleh pemerintah desa?

J : Kalau perencanaan ya seperti itu tadi, berawal dari tahun sebelumnya sudah

mulai menyusun kegiatan masing-masing Kasi ataupun Kaur. Setelah itu

dibahas menjadi RAPBDes, dimana nanti dari RAPBDes itu juga sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

108

dialokasikan seperti tadi menggunakan dana yang mana salah satunya dana

alokasi dana desa tersebut, dimana biasanya digunakan untuk kepentingan

saran dan prasarana masyarakat umum yang difokuskan pada pengentasan

kemiskinan. Biasanya seperti itu, itu yang diambilkan atau digunakan dari

alokasi dana desa. Jadi nanti kalau rencana itu sudah kita buat nanti kita

ajukan ke Pak Bupati, nanti kalau sudah Pak Bupati menyetujui tentunya

menjadi APBDes. Nah APBDes itulah yang kita laksanakan yang didalamnya

menggunakan salah satunya dana alokasi dana desa tersebut.

T : Lalu bagaimana upaya pemerintah desa dalam mewujudkan prinsip

akuntabilitas dan prinsip transparansi dalam proses perencanaan pengelolaan

alokasi dana desa?

J : Untuk proses akuntabilitasnya yaitu semuanya sudah ada aturannya sudah

ada prosedurnya. Intinya ya kita melaksanakan prosedurnya yang sudah ada,

salah satu contoh adalah untuk pencairannya harus melalui SPP dimana SPP

tersebut nanti itu adalah sudah tercantum RAB-nya. Sehingga nanti

pelaksanaanya juga tidak bisa keluar dari RAB-nya tersebut. Jadi dari yang

sudah kita rencanakan sudah menjadi APBDes nanti untuk pelaksanaanya

tidak bisa keluar dari RAB yang ada. Sehingga nanti setelah dilaksanakan

nanti membuat pertanggungjawaban dari pelaksana kegiatan tersebut

membuat pertanggungjawaban yang nanti disitu dilampiri bukti-bukti yang

nanti disampaikan ke bendahara. Bendahara lah nanti yang akan

mengadminitrasi sebagai pertanggungjawaban yang accountable kepada

pemrintah ataupun masyarakat. Untuk masalah transparansinya kita untuk

semua dana-dana termasuk juga alokasi dana desa itu kita sampaikan ke

masyarakat umum, salah satunya mungkin bias ditempel dan juga kita

membuat baliho baik itu baliho di desa maupun di pedukuhan-pedukuhan.

T : Itu untuk perencanaanya Pak ?

J : Enggak, untuk pelaksanaanya. Ya rencana dan tentunya yang sudah jadilah.

Jadi untuk APBDesnya, APBDes kan sudah pasti rencana jadi, sudah pasti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

109

dilaksanakan, nah itu kita informasikan kepada warga. Salah satu cara

menginformasikanya yaitu dengan ditempel dan juga dengan mungkin kita

membuat baliho semacam itu. Jadi nanti di baliho itu sudah bias tertera dana

Desa Sinduharjo tahun 2018 berapa, alokasi dana Desa Sinduharjo tahun

2018 berapa, kemudian dana bagi hasil pajak dan retribusi berapa, kemudian

untuk swadaya kita dapat berapa. Nah berapa ini nanti juga disitu

disampaikan kepada masyarakat, itu nanti akan digunakan untuk apa saja.agar

harapannya ya kita transparan, masyarakat semua tahu demikian juga di

padukuhan setiap kegiatan ataupun pembangunan itu dibuatkan semacam

baliho juga untuk papan proyek. Jadi harapannya agar transparan, warga bisa

tahu ya sama-sama melihat perkembangannya harapannya seperti itu.

T : Bagaimana masyarakat dilibatkan dalam perencanaan pengelolaan alokasi

dana desa?

J : Kalau untuk keterlibatan masyarakat di perencanaan itu kita di tahun

sebelumnya sebelum RAPBDes kita buat, kita mengundang masyarakat.

Semacam Musrenbangdes (Musyawarah rencan pembangunan desa) yang

sebelumnya itu sudah diawali lagi Musrenbangdus (Musyawarah rencana

pembangunan dusun). Jadi masyarakat sebelum itu sudah diberikan form oleh

desa, silahkan berkumpul dan bermusyawarah pembangunan-pembangunan di

tahun yang akan datang. Setelah pedukuhan-pedukuhan mempunyai

rencan-rencana itu nanti kita undang untuk Musrenbangdes yang mana itu

tidak hanya meliputi fisik saja jadi meliputi semuanya disitu. Otomatis disini

nanti masyarakatnya kan terlibat dari padukuhan yang semua masyarakat

umum, RT, RW dari situ muncul semacam rencana pedukuhan dan nanti

dibawa ke desa masuk ke Musrenbangdes. Setelah Musrenbangdes itu nanti

baru kita susun menjadi rencana APBDes semacam itu. Otomatis masyarakat

dari awalnya terlibat.

T : Dalam Musrenbangdes itu siapa saja yang hadir ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

110

J : Kalau musrenbangdes yang hadir itu yang jelas dari LPMD sub unit

masing-masing pedukuhan itu diundang, kemudian dukuh masing-masing

pedukuhan, kemudian biasanya ada perwakilan RT RW, kemudian ada dari

PKK, kemudian ada karang taruna sebagai sisi pemudanya, kemudian juga

ada BPD itu juga dihadirkan, kemudian perangkat desa semua dihadirkan.

T : Lalu selanjutnya tentang tahap pelaksanaannya ya Pak. Bisakah bapak

menceritakan bagaimana peran pemerintah desa dalam mendukung

keterbukaan dan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai proses

pelaksanaan program yang didanai alokasi dana desa?

J : Kalau dari sis pelaksanaanya ya itu, andaikan di padukuhan A itu ada

kegiatan menggunakan dana alokasi desa sebelum pelaksanaan biasanya

disana sudah di tempelkan papan proyek. Sehingga harapannya nanti

masyarakat bias tahu disitu akan ada kegiatan semacam itu. Sehingga

masyarakat bisa tahu, kalau ada pertanyaan bias menghubungi desa ataupun

pak dukuhnya.

T : Dalam proses pelaksanaan bagaimana pemerintah desa melaksanakan

prinsip akuntabilitas ?

J : Kalau akuntabilitas dari pelaksanaanya ya itu kembali kepada aturan tadi,

Cuma kita nanti dalam awal pencairan menggunakan SPP, nah

dipelaksanaanya itu tidak boleh keluar dari RAB yang sudah ada. Kemudian

setelah itu dilaksanakan ya tinggal dilaporkan, yang penting itu

dipelaksanaanya tidak boleh keluar dari RAB karena sudah kita rencanakan.

Jadi kalau memang terpaksa sekali tidak bias dilakukan dan harus berubah

keluar dari RAB ya nanti terpaksanya itu harus kita buat perubahan

RAPBDes, tapi itu nanti di akhir tahun. Itu kondisi terpaksa, dalam artian ini

kalau tidak bias berubah tidak bsa berjalan karena mungkin salah perhitungan

atau bencana alam.kita cuma menyediakan barangnya, mereka yang

melaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

111

T : Selanjutnya tentang tahap pelaporan dan pertanggungjawaban. Apakah hasil

program pelaksanaan alokasi dana desa sesuai dengan yang telah

direncanakan sebelumnya?

J : Selama ini ya sesuai mbak. Penyerapan dananya optimal

T : Selanjutnya bagaimana mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban

pengelolaan alokasi dana desa ?

J : Untuk pelaporannya seperti tadi, jadi membuat pertanggungjawaban.

Pertanggungjawaban itu kan sudah ada formnya sudah ada tabelnya yaitu

pertama penerima kemudian uraian kemudian besarnya berapa. Nah itu nanti

diisi sesuai dengan pelaksanaan kemudian dilampiri bukti-bukti, dimana

bukti-bukti tersebut juga harus sudah dilampiri B 26 misalnya belanja.

Belanja itu tidak hanya nota saja tetap harus ada B 26 dan harus ada notanya,

disamping itu tidak boleh terlewatkan pajaknya juga harus tetap dibayarkan

baik itu PPN, PPh, dan sebagainya. Nanti dari laporan itu yang kemudian

saya bukukan, andaikan dalam pelaksanaanya nanti uangnya tidak habis

ataupun sisa nanti yang saya tulis tetap realisasi pelaksanaanya bukan

rencananya sehingga nanti uang sisa kembali ke kas.

T : Lalu apakah dalam proses pelaporan telah melalui jalur struktural yang telah

ditentukan ?

J : Sudah

T : Bisa Bapak jelaskan jalur strukturalnya?

J : Perjalanannya seperti itu tadi, diawali dari SPP itu nanti harus tanda tangan

Pak Carik dan juga tanda tangan Pak Kades, tanda tangan Bendahara dan

tanda tangan pelaksana kegiatan. Kemudian setelah oke semua sudah sesuai

dengan RAB kemudian saya cairkan dananya, kemudian dilaksanakan,

membuat pertanggungjawaban tadi. Kalau untuk pertanggungjawaban di

tanda tangani oleh pelaksana kegiatan. Nah setelah semua selesai masuk ke

saya, lalu saya bukukan. Setelah pembukuan bukti-bukti itu saya kumpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

112

per bulan nanti kan masuk ke BKU otomatis diurutkan tanggalnya disitu. Dan

masing-masing pelaksana kegiatan sudah saya suruh untuk fotokopi dulu,

dalam artian nanti kalau ada hal-hal pertanyaan lebih lanjut atau ada

pemeriksaan dan sebagainya perlu konfirmasi itu kan pelaksana kegiatan

sudah ada file nya.

T : Pembukuan itu nantinya untuk dilaporkan ke siapa?

J : Ya nanti kan kita pembukuan itu kan masuk ke Siskudes mbak. Jadi kita

sudah menggunakan Siskudes (Sistem keuangan desa) pakai aplikasi, jadi

pertanggungjawaban yang masuk itu kita inputkan ke aplikasi. Nah nanti dari

aplikasi itu kalau dibukukan apapun nanti sudah ada di aplikasi tersebut.

Umpamanya kita sudah berjalan setengah tahun, lalu kita ingin membuat

laporan tengah semester, yaudah disitu kita sudah aplikasinya tinggal kita

enter di laporan sudah muncul.

T : Lalu apa saja jenis pelaporan yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam

proses pertanggungjawaban pengelolaan alokasi dana desa?

J : Dalam setahun itu yang jelas kita untuk bendahara itu ditengah semester itu

ada laporan setengah semester awal. Kemudian di akhir semester itu ada lagi

laporan akhir semester. Nah kemudian ada lagi yang global yaitu Laporan

Realisasi APBDes tahun tersebut. Disamping itu ada laporan-laporan yang

khusus seperti laporan dana desa dan alokasi dan desa biasanya ada sendiri

biasanya.

T : Bagaimana pemerintah desa melaksanakan prinsip akuntabilitas dan prinsip

transparansi dalam pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan alokasi

dana desa ?

J : Kalau akuntabilitasnya seperti itu mbak, jadi kita sudah punya aplikasi dan

kita sudah punya standar untuk bukti-buktinya. Selagi kita aplikasinya itu kita

jalankan otomatis itu nanti sudah accountable karena disitu sudah ada semua

potongang pajak, laporan tengah semester, laporan per sumber dana nanti ada

semua disitu jadi sudah komplit sudah lengkap di aplikasi tersebut. Otomatis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

113

karna kita sudah menggunakan aplikasi Siskudes itu menurut saya ya

akuntabilitasnya ya sudah yakin sudah jelas sesuai yang diinginkan oleh

pemerintah.

T : Kalau untuk transparansinya Pak kepada masyarakat?

J : Kalau untuk transparansinya itu kita di akhir tahun ada informasi ke

masyarakat tentang pelaksanaanya. Biasanya ada rapat juga, biasanya

terutama itu masyarakat kan diwakili oleh BPD, nah dipelaksanaan ataupun

realisasi tahunan itu nanti BPD kita undang kita sampaikan rencana dan

realisasinya, ada sisa atau tidak itu kita laporkan ke BPD. BPD notabene

merupakan penjelmaan dari masyarakat yang nantinya BPD juga akan

menyampaikan ke masyarakat. Di samping itu rencana ke depan, tapi belum

ini baru rencana itu kita akan membuat semacam Web yang bisa di akses

semua warga. Karena kan sekarang semuanya serba internet, tapi ini masih

dalam wacana tapi harapannya kedepan seperti supaya kalau warga mau

membaca secara detail bisa.

T : Apakah ada kesulitan dalam membuat pelaporan dan pertanggungjawaban

administrasi ?

J : Ya sebenarnya kesulitan itu pasti ada ya mbak. Pertama sekarang ini kan

Desa Sinduharjo dengan adanya dana-dan dari pusat yang langsung ke desa

ini kan otomatis akhirnya dituntut untuk akuntabilitas dan transparannya kan

standar dengan pegawai-pegawai di Sleman (Kabupaten), karena sekarang

aturannya sudah mengatur dari kabupaten. Sehingga kita sebenarnya ya

mungkin dari sisi pendidikan, dari sisi skill dari sisi IQ ya mungkin istilahnya

kesulitan mengikuti karena kita kan tidak ada semacam kalau PNS itu kana da

sekolahnya ada pelatihan, kalau di desa kan ya selama ini belum maksimal.

Nah kalau kita langsung dituntut seperti pegawai-pegawai di Sleman

(Kabupaten), ya otomatis kita harus ekstra untuk belajar ekstra untuk

berubah, ekstra untuk semuanya. Akhirnya ya kita mau tidak mau ya harus

mampu seperti itu. Kesulitannya itu ya di situ, kita berubahnya itu yang susah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

114

sementara kan kita untuk yang lain juga mau tidak mau harus mengikuti

semacam itu. Nah kesulitannya lagi itu yang saya rasakan itu adalah

mundurnya laporan-laporan, jadi biasanya uang sudah saya cairkan sudah

dilaksanakan cumalaporannya tidak masuk-masuk ke saya ke bendahara.

Otomatis bendahara mau memasukkan ke Siskude belum bisa karena belum

masuk laporannya walaupun uangnya sudah diambil. Otomatis waktu kan

berjalan terus, nah andaikan itu sudah lewat bulan kan kita jadi kerepotan

untuk pembukuannya disitu biasanya kerepotannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

115

TRANSKRIP WAWANCARA 4

Narasumber : Bapak Sudarja (Kepala Desa)

Tempat : Kantor Desa Sinduharjo

Tanggal : 4 Mei 2018

T : Tanya

J : Jawab

T : Sebelumnya mohon maaf nama bapak siapa ?

J : Sudarja

T : Disini Bapak menjabat sebagai Kepala Desa ya ?

J : Betul

T : Yang pertama tentang tahap perencanaanya Pak. Bisakah bapak

menceritakan peran/tugas bapak dalam pengelolaan alokasi dana desa?

J : Untuk proses pengelolaan alokasi dana desa yang jelas sebenarnya tidak

hanya itu dana yang ada di desa. Kan kita awali dari Musrengbangdus

(Musyawarah rencana pembangunan dusun), itu musyawarah pedukuhan dari

musyawarah pedukuhan itu ada 17 pedukuhan disitu mencari akar pokok

permasalahan. Nah akar pokok permasalahan itu tadi akhirnya menjadi

kesepakatan di pedukuhan apa yang akan di danai oleh dana itu karena

sebetulnya sudah saya sampaikan kepada warga. Nah dia membuat program,

nah program itu dari musrengbangdus dibawa ke tingkat desa dari 17

padukuhan itu jadi Musrengbangdes (Musyawarah rencana pembangunan

desa) musyawarah tingkat desa. Dari musyawarah tingkat desa itu kan kita

sudah melihat program dari bawah, prioritas dari bawah itu apa pertahunnya

kelihatan disitu. Nah itulah yang akan menjadi program desa yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

116

dibiayai oleh dana desa itu. Nah setelah itu nanti diadakan rekap atau RKP

terkait dengan APBDes-nya nanti juga RAB-nya harus jelas dari

masing-masing program itu karena dengan dana yang terbatas. Nah disitu

nanti akan muncul dari masing-masing pedukuhan akan muncul programnya

apa terus nominal biayanya berapa, mana yang bisa dibiayai oleh desa karena

tidak mungkin semua program itu bisa kita laksanakan serentak. Ada

prioritas-prioritas yang kita utamakan dalam arti ini ada yang memang

segera dibutuhkan karena mungkin terkait dengan keselamatan. Nah

disamping itu juga dari dana itu kan sudah termasuk dana kelembagaan juga

sudah kita berikan tentu saja, itu juga kita musyawarahkan dari masing-

masing lembaga juga punya program entah dari PKK, dari LPMD, dari

karang taruna itu dalam satu tahun punya program apa dan butuh biaya

berapa harus juga ada RAB-nya. Disitu nanti dana sudah kelihatan dari

masing- masing kegiatan, dari masing-masing lembaga, dari masing-masing

padukuhan sudah ada nominalnya berapa. Sehingga dana desa berapa

termasuk nanti kan seluruh dana desa kita jadikan satu dengan adanya

PAD (Pendapatan Asli Desa), lalu ada dana yang dari pusat, apa saja itu

jelas. Dan saat ini kita juga membuat banner, banner itu terkait dengan dan

yang ada dan untuk apa saja sekaligus persentase-persentasenya nanti kita

sampaikan kepada warga. Dan insyaallah bulan ini akan kita pasang semua

padukuhan, termasuk desa itu untuk keterbukaan kepada masyarakat.

T : Lalu peran Bapak dalam perencanaan alokasi dana desa ini bagaimana?

J : Pertama memberi motivasi kepada masyarakat, harus ada kebersamaan

karena dalam kita ingin membangun program apapun kalau tidak ada

kebersamaan tidak akan mungkin terwujud. Kedua, itu nanti ada tim

perwakilan tokoh-tokoh masyrakat yang kita undang disini ada RT RW, sub

unit LPMD, dan memang saya harapkan dibawah juga ada tim

pembangunan dalam arti mengawal program dia (masyarakat).

T : Lalu apa yang bapak ketahui tentang Alokasi dana desa ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

117

J : Ya untuk pemberdayaan, untuk infrastruktur,

T : Bagaimana mekanisme perencanaan pengelolaan alokasi dana desa yang

dilakukan oleh pemerintah desa, seperti yang telah bapak ceritakan tadi ya?

J : Iya prosesnya seperti itu

T : Bagaimana upaya pemerintah desa dalam mewujudkan prinsip akuntabilitas

dan prinsip transparansi dalam proses perencanaan pengelolaan alokasi dana

desa?

J : Untuk transparansi kita sering mengundang perwakilan masyarakat

Musrengbangdes, ini dana desa sekian disini sudah kita sampaikan. Setelah

itu seperti yang saya sampaikan tadi untuk banner pedukuhan saya pasang.

Nah itu kan warga bisa memantau benar tidak waktu Musrenbangdes sama

yang dipampangkan.

T : Lalu untuk akuntabilitasnya Pak?

J : Untuk selama ini jujur saja yang menjadi kendala laporan

pertanggungjawaban karena itu menyangkut orang banyak. Katakanlah

dari 17 padukuhan yang satu terlambat kan tidak mungkin jadi. Nah ini

selama ini yang jadi kendala kan itu, namun sekarang sudah saya usahakan

untuk bertahap dari Kasi atau Kaur pelaksana tugas ini sekarang saya

batasi untuk pengajuan dana SPP tidak bisa katakanlah anggaran RP.

500.000.000 (lima ratus juta) diambil sekali kita enggak bisa. Jadi dibuat

bertahap, katakanlah dalam satu bulan ini mau mengerjakan apa dan dananya

butuh berapa ya itu kita beri. Nah untuk pengambilan dana tahap kedua

harus sudah melaporkan hasil perencanaan yang tahap pertama tadi baru

bisa cair.

T : Lalu selanjutnya ke tahap pelaksanaannya ya Pak. Bisakah bapak

menceritakan peran pemerintah desa dalam mendukung keterbukaan dan

penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai proses pelaksanaan

program yang didanai alokasi dana desa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

118

J : Pakai banner dan musyawarah tadi sudah. Yang ketiga itu nanti padukuhan

kita libatkan untuk pekerja. Pak dukuhnya katakanlah bisa sebagai

pengawas, masyarakat bisa kita libatkan untuk tenaga kerja. Jadi kita tidak

bisa terlepas dari masyarakat. Ada papan proyek juga ada kita pasang.

T : Dalam proses pelaksanaan bagaimana pemerintah desa melaksanakan

prinsip akuntabilitas ?

J : Itu otomatis dari Kasi Kesejahteraan kalau dulu Kabag Pembangunan itu dia

sebagai pengampu tugas kan. Dan saya sendiri pun suatu saat juga datang.

T : Lalu untuk yang memegang keuangan desa disini siapa Pak ?

J : Disini Pak Eddy Indrayana, bendaharanya.

T : Jadi semua uang keluar masuk itu yang mengelola Bendahara?

J : Iya saya tidak tahu uangnya, cuma kalau ada Kasi melakukan pengajuan

SPP kita cek yang dan sekretaris sudah kita setujui lalu disampaikan ke

Pak Eddy yang nanti juga di cek kalau tidak ada masalah dan sebagainya

mungkin kemarin sudah laporan atau belum itu juga kan yang tahu Pak

Eddy. Setelah kemarin mengambil tahap satu lalu belum laporan,

walaupun sudah saya tanda tangani saya kalau saya lupa tapi Pak Eddy

ingat belum laporan jangan dicairkan. Ya sudah stop dulu sampai membuat

laporan.

T : Selanjutnya ke tahap pelaporan dan pertanggjawaban. Bisakah bapak

menceritakan bagaimana mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban

pengelolaan alokasi dana desa ?

J : Kalau pelaporan kan sekarang untuk pelaporan rumit. Karena segala

sesuatunya harus ada bukti, nota-nota itu harus dilampirkan lalu harus ada

notulen kalau rapat harus ada berita acara dan juga daftar hadir dan

sebagainya harus terlampir semua. Itu memang nanti dilampir B 26 dari

bendahara. Jadi sekarang detail.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

119

T : Lalu apakah dalam proses pelaporan telah melalui jalur struktural yang telah

ditentukan ?

J : Alhamdulillah sudah

T : Bisa Bapak menjelaskannya ?

J : Jadi dari pelaksana katakanlah dari pembangunan ini kan kalau padukuhan

itu terlibat kemarin saya arahkan kalau bisa menggunakan material

masyarakat belanja di masyarakat. Nah itu masyarakat kan harus ada

bukti-bukti pembelanjaan itu sesuai dengan yang dikeluarkan, diberikan

kepada pengampu yaitu Kasi Kesejahteraan. Nah Kasi itu nanti

merangkum belanjaan yang saya berikan kepada masyarakat apa saja dan

bertahap per tanggal itu kan ada. Nah itu mungkin dari panitia desa sendiri

juga ada belanja, itu juga dirangkum per tanggal. Nah itu menjadi laporan.

T : Lalu untuk pelaporan di akhir tahunnya itu bagaimana Pak ?

J : Itu dari Bendahara menunggu dari masing-masing pengampu pelaksana.

Kalau pelaksana belum melaporkan bendahara juga tidak bisa

merangkum dana yang dikeluarkan. Itu memang kita laksanakan kita

usahakan, jadi gini hampir tiap minggu kita koordinasi untuk Kaur dan Kasi

kalau ada kekurangan atau keterlambatan apa dan kenapa sampai

terlambat nah itu kita koordinasikan hampir setiap minggu sekali khusus

untuk itu pelaporan. Nah kendala pelaporan itu karena yang dari bawah

(pelaksana kegiatan) itu yang agak sulit.

T : Lalu nanti laporan itu untuk siapa saja Pak?

J : Laporan itu nanti untuk BPD, Bupati melalui Camat. Dari LPMD juga,

karena LPMD kan juga tidak lepas dari kegiatan-kegiatan itu. Lalu melalui

Dukuh, kan kita setiap hari rabu juga ada koordinasi jadi informasi-informasi

apa yang belum sampai dan itu harus sampai ke masyarakat kita sampaikan

melalui pak dukuh. Dengan harapan nanti Dukuh itu setiap ada pertemuan

RT atau RW datang menyampaikan informasi dari atas (Desa). Nah begitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN PRINSIP ...repository.usd.ac.id/31922/2/142114042_full.pdf“Penerapan Prinsip Akuntabilitas dan Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan

120

juga apabila ada aspirasi dari masyarakat, Pak Dukuh juga bisa

menyampaikan kepada kami (Pemerintah).

T : Lalu apa saja jenis pelaporan yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam

proses pertanggungjawaban pengelolaan alokasi dana desa?

J : Banyak sekali, setiap kegiatan harus kita laporkan. Kegiatan yang

menggunakan dana desa harus kita laporkan. Dana yang kita anggarkan

atau tidak itu juga kita laporkan.

T : Apakah hasil program pelaksanaan alokasi dana desa sesuai dengan yang

telah direncanakan sebelumnya?

J : Untuk Desa Sinduharjo alhamdulillah 99% sesuai dengan perencanaan.

Karena mungkin kadang-kadang ada perencanaan ini suatu saat tidak sesuai

mungkin karena bencana seperti banjir.

T : Apakah ada kesulitan dalam membuat pelaporan dan pertanggungjawaban

administrasi ?

J : Ya dari pelaksanaan itu kan kita orang banyak, kalau akhir-akhir ini sudah

lumayan bagus kalau dulu awal-awal kan ini transisi ya sebenernya. Kalau

dulu itu mudah menyusun laporan yang penting dibuat, kalau sekarang

kan enggak bisa seperti itu harus benar-benar sesuai dengan perencanaan dan

suatu saat ada pengecekan ya kita harus tanggungjawab. Memang kita juga

diawasi bahkan dari kepolisian Babimkamtibmas yang setiap hari bertugas

di desa juga sebagai pengawas dan mitra kerja kita. Kalau sekarang ya sudah

lumayan, kalau dulu awal-awal kita memang sedikit kesulitan karena

sebagian warga masyarakat kan belum tahu peraturan yang sebenarnya.

Bahkan mungkin warga bisa mengatakan desa menghambat program, ya itu

kita sampaikan bahwa aturan yang sekarang seperti ini. Mau tidak mau

kita sebagai pemerintah harus menjalankan sesuai peraturan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI