Penerapan Psak Berbasis Ifrs

Embed Size (px)

DESCRIPTION

psak

Citation preview

PENERAPAN PSAK BERBASIS IFRS EFEKTIF SAMPAI DENGAN 2015Agenda Standar Akuntansi Tujuan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Relevan dan Dapat Diandalkan Sejarah Standar Akuntansi Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia SAK ETAP PSAK SYARIAH PSAK IFRS BASED IFRS - PSAK Manfaat IFRS Karakteristik Standar ?? Karakteristik IFRS Judgment Dinamis Fair value Roadmap IFRS di IndonesiaPSAK 2013 & 2014 PSAK 2013 & 2014 PSAK non IFRS Perkembangan Setelah 1 Januari 2015 PSAK PSAK & ISAK Perkembangan Setelah 1 Januari 2015 KERANGKA KONSEPTUAL PENYAJIAN DAN Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai ekternal Tujuan menjadi acuan bagi:Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan ISI KDP2LKTujuan laporan keuangan Asumsi Dasar Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan Unsur Laporan Keuangan Pangakuan Unsur Laporan Keuangan Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Konsep modal serta pemeliharaan modalConceptual framework US GAAPCONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS CONCEPTUAL FRAMEWORK SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS OVERVIEW STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERUBAHAN PSAK 1 TAHUN 2013 Judul Laporan Laba Rugi Komprehensif menjadi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.Informasi komparatif minimun dan tambahanPemisahan penghasilan komprehensif lain termasuk juga pajak terkait :Akan direklasifikasi ke laporan laba rugi periode berikutnya Tidak akan direklasifikasi ke laporan laba rugi.Tambahan definisi : Laba rugi, Pemilik, material, Penyesuaian Reklasifikasi, tidak praktis, Total penghasilan KomprehensifSinkronisasi dengan terbitnya PSAK lain:PSAK 65 Konsolidasian, PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 Investasi pada Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 68 Laporan Keuangan - 2013 PSAK 1 Penyajian Laporan KeuanganKomponenTanggung jawab laporan keuanganTujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Komponen Laporan Keuangan a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;c. laporan perubahan ekuitas selama periode;d. laporan arus kas selama periode;e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; danea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A f.laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D. Karakteristik Umum Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK Menyebutkan secara explisit kepatuhan terhadap SAKKepatuhan terhadap PSAK memberikan pemahaman yang salah (kondisi jarang terjadi) tidak sesuai PSAK Kelangsungan usaha Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, mengungkapkan fakta jika terjadi pelanggaran asumsi Dasar akrual Material dan agregasiSaling hapus Tidak boleh kecuali disyaratkan atau diizinkan suatu PSAK Frekuensi pelaporan Tahunan Informasi komparatif Periode sebelumnya Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi Kebijakan Akuntansi Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Saling Hapus Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Ilustrasi Penerapam PSAK 1 R2013 Referensi : PSAK 1 Ilustrasi Penerapam PSAK 1 R2013 Referensi : PSAK 1 Ilustrasi Penerapam PSAK 1 R2013 Referensi : Laporan Tahunan Petronas 2013 Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013 Referensi : Laporan Tahunan BP 2014 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011 Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasianLaporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan Minimum line item Penyajian Neraca Properti InvestasiInvestasi dengan menggunakan metode ekuitasAset yang dimiliki untuk dijualdllUrutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011 Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritasKetentuan minimum item dalam laporan laba rugi.Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifatPenyajian pos luar biasa / extraordinary item tidak diperkenankan lagiMinimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak, pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dllPenghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi. Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan Laporan laba rugi komprehensif - 2011 Pendapatan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugiSelisih revaluasi aset tetapPerubahan nilai investasi available for sales Dampak translasi laporan keuanganDalam dua laporan :Laba sebelum laba komprehensif Laporan laba komprehensif dimulai dari laba/rugi bersihPSAK 2: LAPORAN ARUS KASInformasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.Laporan arus kas menggambarkan perubahan historis dalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu periode Arus Kas dari Aktivitas Operasi Metode yang dapat digunakan:Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas bruto diungkapkan;Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung informasi yang lebih berguna ETAP metode tidak langsungLaporan Arus Kas Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten.Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan (alternatif)Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi (alternatif)Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah.Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas Laporan Arus Kas Laporan Perubahan Ekuitas PSAK 3 : Laporan Interim Laporan keuangan interim: laporan keuangan, baik laporan keuangan lengkap atau laporan keuangan ringkas untuk suatu periode interim.LK Interim dapat disajikan secara lengkap atau ringkas Komponen Minimal Laporan InterimLaporan posisi keuangan ringkas Laporan laba rugi komprehensif ringkas. Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan tahunan diterapkan dalam laporan keuangan interim, kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangan tahunan terkini. Untuk laporan posisi keuangan, komparasi dengan laporan keuangan tahun sebelumnya, bukan interim tahun sebelumnya PSAK 3 : Laporan Interim PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi Identifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasiIdentifikasi saldo, komitmen antara entitas dengan pihak-pihak berelasi.Menentukan pengungkapan yang diperlukan baik untuk LK konsolidasian, tersendiri, yang disajikan individual. Pengungkapan atas sifat hubungan Nilai transaksi, saldo terkait pihak berelasi Pihak Berelasi Ilustrasi Pengungkapan Pihak Berelasi Ilustrasi Pengungkapan Pihak Berelasi PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diototisasi untuk terbit Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaian adalah peristiwa yg memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian adalah peristiwa yang mengindikasikan kondisi setelah periode pelaporan Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal laporan keuangan sudah finalLaporan keuangan diaudit : tanggal laporan auditorLaporan keuangan tidak diaudit : tanggal laporan keuangan selesai disusun manajemen PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan Ilustrasi PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN (ANTM 2013) Pada tanggal 12 Februari 2014 Perusahaan telah melakukan penarikan fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar AS$50.000.000 yang akan jatuh tempo pada 12 Mei 2014 dengan suku bunga yang ditentukan adalah 2% per tahun.PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (PLN 2012) Pada tanggal 23 Januari 2013, PJBS membeli 92% saham PT Mitra Karya Prima (MKP) dengan biaya perolehan sebesar Rp 2.500 juta.Pada tanggal 23 Januari 2013, PT Haleyora Power (HP) membeli 90% saham PT Mitra Insan Utama dengan biaya perolehan sebesar Rp 10.174 juta.Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 30 Tahun 2012, tanggal 21 Desember 2012, tentang tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara, ditetapkan tarif tenaga listrik untuk konsumen yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25 Kebijakan akuntansi harus menjelaskan pengakuan, pengukuran dan penyajian. Ketika SAK spesifik berlaku, kebijakan akuntansi harus tunduk pada PSAK dan mempertimbangkan panduan aplikasi, jika tidak ada, menggunakan pertimbangan manajemen. Perubahan kebijakan akuntansi tidak diperkenankan kecuali dipersyaratkan PSAK atau menghasilkan laporan keuangan yang lebih andal dan relevan. Jika ada tidak ada ketentuan transisi perubahan kebijakan diterapkan secara retrospektif, kecuali tidak praktisPenerapan retrospektif suatu perubahan kebijkan akuntansi baru adalah koreksi pengakuan, pengukuran, transaksi, peristiwa dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan. Ketika entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, maka entitas mengungkapkan fakta dan iformasi relevan atas dampak penerapan PSAK tersebut. Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25 Estimasi akuntansi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman.Perubahan estimasi akuntansi adalah: Penyesuaian jumlah tercatat yang berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba rugi pada:a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada keduanya.Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan. Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan: a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu atau b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan kembali untuk periode lalu sajian paling awal Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan - PSAK 25 Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-2366/BL/2009 tertanggal 30 Maret 2009, penyediaan tenaga listrik oleh IPP kepada Perusahaan dan entitas anak termasuk dalam kategori perjanjian pelaksanaan jasa publik ke swasta, yang dikecualikan dari penerapan ISAK 8, sampai DSAKIAI menerbitkan interpretasi standar akuntansi yang spesifik mangatur transaksi tersebut.Selanjutnya, sesuai dengan surat manajemen tanggal 22 Desember 2011 kepada Ketua Bapepam-LK, manajemen telah memutuskan untuk menerapkan ketentuan ISAK 8, sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2011), terhadap Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik mulai tanggal 1 Januari 2012. Perusahaan dan entitas anak menerapkan ISAK 8 secara restrospektif, pengaruh perubahan tersebut menyebabkan penyajian kembali pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan (Catatan 58). Segmen Operasi PSAK 5 Segmen Operasi Segmen operasi adalah komponen dari entitas: Terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerja, dan Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan Pengungkapan:Jika tidak memenuhi ambang batas dapat dipertimbangkan (10% pendapatan, laba rugi atau aset) jika manjemen percaya informasi tersebut berguna bagi pengguna.Yang tidak memenuhi ambang batas dapat digabung jika memenuhi kriteria agregasi.Jika yang dilaporkan kurang dari 75% dari pendapatan entitas tambahan segmen diidentifikasi (walau tidak memenuhi kriteria).Segmen operasi lain yang tidak dilaporkan digabungkan dan diungkapkan dalam kategori semua segmen lain. Ilustrasi Segmen Informasi Laporan Segmen PSAK 10 : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang fungsionalnya.Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana suatu entitas beroperasiMata uang asing : mata uang selain mata uanng fungsional Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55)Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan keuangan entitas secara konsolidasi, proporsional atau metode ekuitas.Menjabarkan hasil dan posisi keuangan suatu entitas ke dalam mata uang penyajian.Translasi Remeasurement PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham Menetapkan teknik perhitungan, penyajian, dan pengungkapan LPS.Meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan dan antar periode.PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham Ilustrasi Laba Per Lembar Saham Ilustrasi Laba Per Lembar Saham Instrumen Keuangan 50,55,60 Klasifikasi Instrumen Keuangan Instrumen Keuangan setiap kontrak yang menambah nilai: aset keuangan entitas , dan (disisi lain) kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.Jenis Instrumen Keuangan Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen yang diukur dengan menggunakan nilai wajar. Penghapusan (derecognition) aset keuangan didasarkan atas kombinasi risk and reward dan pendekatan pengendalian. Evaluasi atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer pengendalian Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term) yang berbeda dengan utang lama. Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru. PSAK 55 R Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaan (asking price).Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi, premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective interest rate.Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori investasi. PSAK 55 R Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan. Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan kolektif Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM dan AFS instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi kriteria. Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang didesain untuk tujuan hedgingKas dan Piutang PSAK 50 & 55 Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung: Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya Pengukuran aset keuangan Nilai wajar Biaya diamortisasi Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan) Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen keuangan, berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca. Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule. Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi atas risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of control.AK 2 Liabilitas Jangka Panjang & Investasi Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan instrumen keuangan, utang ditentukan lebih dahulu.Klasifikasi investasi nilai wajar melalui laba rugi (Fair Value to Profit and Loss) Penggunaan metode bunga untuk amortisasiPengungkapan atas risiko dari instrumen keuanganPembelian treasury shares diperlakukan sebagai perubahan ekuitas sehingga tidak ada gain/loss diakui. Pengakuan gain/loss dari penarikan intrument keuangan utang ketika utang baru memiliki term yang berbeda dengan utang lama.Pengukuran Awal Aset dan Kewajiban Keuangan Nilai wajar (biaya transaksi dikapitalisasi) (biaya transaksi expense) Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Pengukuran Selanjutnya Pengukuran Selanjutnya Transfer / Reklasifikasi Suku bunga efektif Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang.Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuanganSuku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan.Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung amortisasi premium atau diskon Pinjaman dan PiutangBiaya Transaksi dan provisi biaya transaksi / provisi merupakan biaya yang dikeluarkan terkait dengan suatu kredit kredit yang diberikanpinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai nominal pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi pinjaman adalah :pokok pinjaman Ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan peminjamDikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima kredit) Ilustrasi Provisi Ilustrasi Provisi 1 Ilustrasi Provisi Lanjutan Impairment of Financial Assets Measured at Amortized Cost Procedures for assessing impairment (IAS 39: 63-65)Penurunan Nilai Konsep Umum Penurunan Nilai Konsep Umum Penurunan Nilai Konsep Umum PSAK 60 Instrumen Keuangan Pengungkapan Secara lebih tegas mensyaratkan Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.Pengungkapan hirarki nilai wajar Tingkat 1 harga kuotasi pasar Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi) Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasarJenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuanganPengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan proses pengelolaan risiko)Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas) Ilustrasi Pengungkapan Jenis Ilustrasi Kebijakan Manajemen Risiko Risiko keuanganRisiko usaha kendali pemerintah, patungan, kontraktor, cadangan, penetapan harga oleh pemerintah Risiko keuangan Risiko pasar risiko nilai tukar mata uang asing, harga komoditi analisis sensitivitas Risiko kredit umur piutang, informasi penurunan nilai, rating utang yang dimiliki Risiko likuiditasManajemen ModalKebijakan dewan direksi adalah untuk mempertahankan basis modal yang kuat untuk menjaga keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa yang akan datang. Nilai wajar Ilustrasi Analisis Sensitivitas Ilustrasi Risiko suku bunga Ilustrasi Risiko suku bunga Ilustrasi Risiko kredit pihak ketiga Ilustrasi Risiko kredit Ilustrasi Risiko kredit Ilustrasi Risiko kredit Ilustrasi Manajemen Modal Ilustrasi Pengungkapan Nilai wajar Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).Provisi dan Kontijensi PSAK 57 Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti, diakui jika(a) Memiliki kewajiban kini (b) Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya (c) Estimasi yang andal Kewajiban kontinjensi adalah:(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau (b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:(c) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai sumber daya) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau (d) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.Contoh PT. Matahara perusahaan ritel yan mempunyai kebijakan mengembalikan uang pembelian dari pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak ada kewajiban hukum yang mengharuskan entitas untuk mengembalikan uang konsumen.Contoh Pemerintah mengumumkan perubahan dalam peraturan Pajak Penghasilan. Akibatnya, perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan harus melakukan pelatihan ulang terhadap sejumlah besar pegawai penjualan dan administrasi agar dapat terus memenuhi peraturan yang berlaku di bidang jasa keuangan. Pada akhir periode pelaporan, pelatihan ulang terhadap karyawan belum dilakukan.Persediaan PSAK 14 Biaya perolehan terkait selisih valuta asing yang terkait pembelian persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan.Nilai persediaan tidak termasuk pembayaran yang ditagihkan kepada pihak ketiga contoh pajak.Biaya perolehan persediaan secara tangguh diatur dan dapat menimbulkan beban bunga. Persediaan disajikan di neraca sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih kerugian yang timbul atau recovery kerugian diklastifikasikan dalam pendapatan lain-lain Metode LIFO tidak diperkenankan lagi Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011) Ikhtisar Perubahan PSAK 16 (Revisi 2011) Pengertian Aset Tetap Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)1.Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan 2.Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.Pengakuan Aset Tetap Pertukaran Aset Dismantling Cost Ilustrasi Biaya Perolehan Ilustrasi Biaya Perolehan Pengukuran setelah Pengakuan Awal Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar. Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh penilai. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Frekuensi Penilaian Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap. Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan. Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan. Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali. Revaluation Model Akumulasi Penyusutan Revalution Model Revaluation Model Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model Revaluation Model Revaluation Model Revaluation Model Revaluation Model Revaluation Model Penyusutan Penyusutan Bunga Pijaman PSAK 26 Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian adalah bagian dari biaya perolehan aset tersebut. biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut selama periode berjalan dikurangipenghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut. Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi menambah aset Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta untuk membangun gedung dengan tingkat bunga 8%. Pengeluaran dilakukan selama proses pembangunan sehingga sebagian dana diinvestasikan.Hasil investasi yang terjadi selama proses pembangunan gedung dari pinjaman yang belum dipakai sebesar 300juta.Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman Bunga yang dapat dihindari :56.567 Bunga aktual : 500.000 @ 10% = 50.000 400.000 @ 8% = 32.000 82.000 Bunga yang dihindari lebih kecil dari bunga aktual sehingga bunga yang dapat dikapitalisasi 56.567. Beban bunga 25.433 (82.000-56.567). Properti Investasi PSAK 13 Properti (tanah atau bangunanatau bagian dari bangunanatau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya.PengakuanEntitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasinya.Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laporan laba rugiNilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.Jika menggunakan model biaya PSAK 16 Pengukuran setelah Pengakuan Awal Pengukuran setelah Pengakuan Awal Ilustrasi - Investasi Properti Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas bukan menyewakan gedung. Ilustrasi - Investasi Properti PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut: Aset tak berwujud PSAK 19 Aset tak berwujud memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang, dapat diukur dengan andal Masa manfaat terbatas dan tidak terbatasDireview setiap tanggal laporan keuangan Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas Model Biaya dan Model Revaluasi Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis Akuisisi melalui hibah pemerintah Biaya situs web bukan aset tak berwujud kecuali memenuhi konsep pengembanganPenurunan Nilai PSAK 48 Pada setiap tanggal neraca, perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva.Pertimbangan dalam menentukan penurunan nilai :Informasi dari luar perusahaan Informasi dari dalam perusahaan Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya. Jika nilai yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih kecil dari nilai tercatatnya maka nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.Penurunan tersebut merupakan rugi penurunan nilai aktiva dan harus segera diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.Beban depresiasi aktiva untuk periode yang akan datang harus disesuaikan agar mencerminkan alokasi nilai tercatat yang direvisi setelah dikurangi nilai sisa.Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai Ilustrasi Penurunan Nilai 1Ilustrasi Penurunan Nilai 2Kasus Suatu unit penghasil kas memiliki aset bersih berikut ini: Rp M Goodwill 10Properti20Pabrik dan Peralatan3060Nilai yang dapat dipulihkan sebesar Rp 45 M.Diminta : Alokasikan kerugian penurunan nilai pada aset bersih perusahaan. PSAK 58 Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikanKriteria :aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset.Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya. Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual Syarat yang harus terpenuhi:Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual Penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable) Penyajian Menurut PSAK 58 PSAK 30 & ISAK 8 SEWA Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati. Sewa Pembiayaan (Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan (par. 8)ISAK 8 : Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset Perjanjian memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu Jika perjanjian mengandung sewa, maka pihak dalam perjanjian harus menerapkan ketentuan PSAK 30 Pendapatan - PSAK 23 (2010) Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterimaDiukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat.Jenis pendapatan:Penjualan barangPenjualan jasaPenggunaan aset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalti dan dividenPendapatan IFRS Revenue RecognitionWhen a company agrees to perform a service or sell a product to a customer, it has a performance obligation.Requires that companies recognize revenue in the accounting period in which the performance obligation is satisfied. Pajak Perusahaan PSAK 46: Pajak Penghasilan Aktiva Kewajiban Beban Pajak Arus kas Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1 Akuntansi Pajak Penghasilan PSAK 46 Beban pajak adalah jumlah dari :Pajak kini Pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam penghitungan pajak penghasilan Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan netto, kecuali secara hukum tidak mungkin saling hapus (anak dan induk)Pajak tangguhan disajikan terpisah dari pajak kini.Aset pajak tangguhan direview untuk memastikan bahwa manfaat di masa mendatang akan diperoleh entitas Definisi Aset pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang dapat dipulihkan pada periode masa depan sebagai akibat adanya:a) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan;b) akumulasi rugi pajak belum dikompensasi; dan c) akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan, dalam hal peraturan perpajakan mengizinkan.Liabilitas pajak tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terutang pada periode masa depan sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.Pengakuan pajak kini Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui sebagai aset. Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Pajak Tangguhan Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan kena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansi sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan.Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan kena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.Perusahaan memiliki kerugian dapat dikompensasikan di masa mendatang manfaat tersebut diakui pada saat kerugian tersebut terjadi Aset pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan.Ilustrasi Perbedaan Temporer Liabilitas 1 Ilustrasi Perbedaan Temporer Liabilitas 1 Ilustrasi Perbedaan Temporer Liabilitas 1 Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer ILUSTRASI kerugian fiskal Entitas A pada tahun 20x1 mengalami kerugian fiskal 8.000 (diasumsikan kerugian akuntansi nilainya sama).Pada 20x2 entitas laba 2.000, 20x3 laba 3.000 dan 20x4 laba sebesar 5.000.Tidak terjadi perbedaan akuntansi dan pajak PSAK 24 - Imbalan kerja Imbalan kerja yang diberikan kepada pekerja:Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja,Imbalan kerja jangka panjang lainnya Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)Imbalan berbasis ekuitas Imbalan jangka pendek < 12 bulanImbalan jangka panjang seperti pensiunPesangon PKK diakui sebagai kewajiban dan beban jika, perusahaan berkomitmen untuk:memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Imbalan berbasis ekuitas diatur dalam PSAK 53 Latar Belakang Perubahan Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahamiBeberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi komparabilitas opsi ditiadakan Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman dalam praktik yang ada Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program imbalan pasti yang diperlukan PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program Persyaratan pengungkapan PERUBAHAN LAINNYA Imbalan kerja jangka pendek Pesangon Perubahan penting lainnya Perubahan Signifikan Ruang Lingkup Pengakuan dan Pengukuran Imbalan Jangka Pendek Program Bagi Laba dan Bonus Imbalan Paska Kerja Program Iuran Pasti Program Manfaat Pasti Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif untuk memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja pensiun.Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanaiImbalan dihitung dengan asumsi aktuarial asumsi demografi dan keuangan.Dana diakumulasikan dalam Aset Program Risiko atas manfaat pasti:Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari yang diharapkan karena perubahan asumsi aktuariaRisiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari yang diharapkan.RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL Program Manfaat Pasti Laporan Posisi Keuangan Ilustrasi Imbalan kerja perusahaan: Ilustrasi PSAK lama Jurnal PSAK lamaIlustrasi 1 PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan kerja perusahaan: Ilustrasi 1 PSAK 24 (Revisi 2013) Jurnal Ilustrasi 2 PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan kerja perusahaan: Ilustrasi 2 PSAK 24 (Revisi 2013) Jurnal Ilustrasi PSAK 24 (Revisi 2013) Ilustrasi PSAK 24 (Revisi 2013) Ilustrasi 2 - PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan kerja perusahaan: Ilustrasi 2 PSAK 24 (Revisi 2013) Jurnal PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham PSAK 53 harus diterapkan untuk seluruh transaksi pembayaran berbasis saham, yang didefinisikan sebagai berikut: Equity-settled, Diselesaikan dengan instrumen ekuitas, entitas yang menerima barang atau jasa yang dibayar dengan instrumen ekuitas milik entitas (termasuk saham dan opsi saham) Cash-settled, Diselesaikan dengan pembayaran kas, entitas yang memperoleh barang atau jasa akan menimbulkan liabilitas kepada pemasok barang atau jasa untuk suatu jumlah tertentu yang dihitung berdasarkan harga (nilai) saham milik entitas atau instrumen ekuitas entitas; dan Transaksi dimana entitas menerima barang atau jasa dimana entitas maupun pemasok barang atau jasa memiliki pilihan atas transaksi tersebut untuk diselesaikan secara tunai (atau aset lain) atau instrumen ekuitas. PSAK 18: Program Purna Karya IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans PSAK 18 (revisi 2010) tidak hanya mengatur entitas dana pensiun, tetapi semua program manfaat purnakarya yang memenuhi definisi (par 8).Program manfaat karya:Program Manfaat Pasti Program Iuran Pasti Hybrid PlanHybrid plan diberlakukan sebagai manfaat pasti PSAK 18: Program Purna Karya Program Iuran Pasti:Jumlah manfaat masa depan yang diterima peserta berdasarkan:a. jumlah iuran b. efisiensi kegiatan operasional c. pendapatan investasi Tujuan pelaporan memberikan informasi periodik penyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasi Laporan keuangan program iuran pasti, mencakup:Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya Penjelasan mengenai kebijakan pendanaanPSAK 18: Program Purna Karya Program Manfaat Pasti:Laporan keuangan program manfaat pasti mencakup:laporan yang menyajikan:Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji dan surplus/defisit atau Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji didasarkan pada manfaat purnakarya terjanji menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi Tujuan pelaporan program manfaat purnakarya memberikan informasi secara periodik sumber daya keuangan dan setiap perubahan manfaat yang akan diterima peserta dalam program manfaat pasti PSAK 18: Program Purna Karya Investasi pada surat berharga yang diperdagangkan nilai wajar. Nilai wajar = nilai pasar.Investasi pada nonsurat berharga yang diperdagangkan nilai wajar mengacu SAK terkait. Pengungkapan : Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya Ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan dan Penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap perubahan program purnakarya selama periode tersebut PSAK - 22 Teori konsolidasi PSAK 22 dan IFRS 3R Business Combination Identifikasi Kombinasi Bisnis Bisnis Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3 Prinsip Pengukuran Pengukuran kepentingan nonpengendali baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan non pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan non pengendali (B41-45)Pengecualian par 24-31Goodwill (32) Goodwill (33) Pembelian diskon (34-36) Ilustrasi Penggabungan Usaha PT. Melati membeli 80% saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011, 8000 lembar dengan harga 10/lembar., nilai nominal saham 5/lembar Nilai total aset bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan informasi apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan biaya konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar 2.000. Jurnal akuisisi PT. KenangaInvestasi dai PT. Kenanga80.000Biaya akuisisi 4.000Modal saham40.000Tambahan modal saham 40.000Kas4.000Tambahan modal saham2.000Kas2.000Nilai investasi 80.000 ; Nilai buku 80.000 ; nilia wajar = 90.000.Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000 . Goodwill parent = 8.000Goodwill total = 10.000Ilustrasi Penggabungan usaha PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada (1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan nilai wajar 300.000 untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn). Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000 Ilustrasi Penggabungan usaha Goodwill = Investasi S (% Pownership x fair value asset) Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000Goodwill = 1.200.000 80% * 1.300.000 = 160.000 goodwill untuk parentGoodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000 Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000 Ilustrasi Penggabungan usaha Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta. Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta. Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga 1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800. Total kepemilikan baru 20% + 60% = 80%. Nilai wajar yang baru 60% = 1.200 maka 100% = 2.000 Harga wajar dari aset yang dibeli 1.800 sehingga goodwill total 2.000-1.800 = 200, maka goodwill untuk minoritas = 40 Goodwiil parent 1.600 80%x1.800 = 1.600 1.440 = 160. Kepemilikan lama dinilai kembali 20% x 2.000 = 400, sehingga ada keuntungan 400-320 = 80. Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600 Jurnal Investasi1.200 Kas1.200 Investasi80 Keuntungan investasi80Goodwill tidak diamortisasi Goodwill dinilai apakah mengalami penurunan nilai Jika mengalami penurunan nilai diturunkan selanjutnya direview setiap pelaporan Penurunan nilai apakah nilai tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan nilai dapat diperoleh kembali (recoverable amount)Nilai diperoleh kembali, nilai yang lebih tinggi antara :Nilai wajar dikurangi biaya penjualan jika dijual Nilai pakai / hasil dari investasi di masa datang jika dipakai / dipertahankan PSAK 4 LK Tersendiri Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65 Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan laporan keuangan konsolidasian Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee melalui kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaan investee; jika dan hanya jika memiliki Kekuasaan agas invesste Eksposure atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee Kemampuan untuk menggunakaan kekuasaaanya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil investor. Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa Kehilangan pengendalian - entitas induk (31) Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; danMengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang dapat diatribusikan pada entitas induk. Contoh A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak suara)A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut) Contoh E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara tersebar oleh 11 pemegang saham yang masing-masing memiliki 5%.Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain tidak secara konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F. Fakta dan keadaan lain harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F Contoh AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir dihadiri oleh 75% AAA tidak memiliki kekuasaan atas BBBContoh Kehilangan Pengendalian Amarta memiliki 100% saham Barata (aset neto Rp500)Amarta menjual 85% saham Barata , sisa 15% saham BBB diklasifikasikan sbg AFSHasil penjualan 85% saham Barata Rp750 Nilai wajar sisa 15% saham Barata Rp130 Contoh tidak Kehilangan Pengendalian AAA memiliki 100% saham BBB (aset neto Rp4.000)AAA menjual 10% saham BBB seharga Rp500 Pengaturan Bersama PSAK 66 Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama. Karakteristik pengaturan bersama: Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut Pengendalian bersama persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian Jenis pengaturan : operasi bersama mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban Ventura bersama investasi, metode ekuitas Perubahan Standar Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama Laporan Keuangan Para Pihak Operator Bersama Contoh - Konstruksi CI02. A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalah penyediaan berbagai jenis jasa konstruksi publik dan swasta. Mereka membentuk pengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrak dengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota. Pengaturan kontraktual tersebut menentukan bagian partisipasi A dan B dan menetapkan pengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan tersebut adalah penyerahan jalan.CI03. Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z) sebagai pihak yang akan melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B, menyepakati kontrak dengan pemerintah. Selain itu, aset dan liabilitas terkait dengan pengaturan dimiliki oleh entitas Z.Fitur utama bentuk hukum entitas Z adalah bahwa para pihak, bukan entitas Z, memiliki hak atas aset entitas dan kewajiban terhadap liabilitas entitas. Contoh - Konstruksi CI04. Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:a) hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam pengaturan dibagi oleh para pihak berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan;b) para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuk semua kewajiban operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam pengaturan berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan; danc) keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan CI05. Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjuk operator, yang akan menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang ditentukan, peran operator akan digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh karyawan operator atas dasar tidak ada keuntungan atau kerugian.CI06. Sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak dengan pemerintah, entitas Z adalah pihak yang akan menagihkan jasa konstruksi kepada pemerintah atas nama para pihak. Contoh - Konstruksi ANALISISCI07. Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentuk hukumnya tidak memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah (yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas para pihak). Hal ini diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihak dalam pengaturan kontraktual mereka, yang menyatakan bahwa A dan B memiliki hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang dilakukan melalui entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama.CI08. A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian mereka atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atas setiap liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya utang dagang kepada pihak ketiga) berdasarkan bagian partisipasi yang disetujui oleh mereka. Masing-masing pihak juga mengakui bagiannya atas pendapatan dan beban yang dihasilkan dari jasa konstruksi yang diberikan kepada pemerintah melalui entitas Z.Contoh Pengolahan LNG CI44. Perusahaan A memiliki lapangan gas yang belum dikembangkan yang berisi sumber daya gas yang substansial. Perusahaan A menentukan bahwa lapangan gas akan dapat berjalan secara ekonomis hanya jika gas tersebut dijual ke pelanggan di pasar luar negeri. Untuk melakukannya, fasilitas gas alam cair (LNG) harus dibangun untuk mencairkan gas sehingga gas dapat diangkut dengan kapal ke pasar luar negeri.CI45. Perusahaan A menyepakati pengaturan bersama dengan perusahaan B dalam rangka mengembangkan dan mengoperasikan lapangan gas dan fasilitas LNG. Di bawah pengaturan tersebut, perusahaan A dan B (para pihak) menyetujui untuk berkontribusi lapangan gas dan kas, masing-masing, untuk kendaraan terpisah, entitas C. Sebagai imbalan terhadap kontribusi tersebut, masing-masing pihak mengambil 50% bagian kepemilikan atas entitas C. Fitur utama bentuk hukum entitas C adalah bahwa fitur tersebut menyebabkan kendaraan terpisah dipertimbangkan sebagai dirinya sendiri (yaitu aset dan liabilitas yang dimiliki di dalam kendaraan terpisah adalah aset dan liabilitas kendaraan terpisah dan bukan aset dan liabilitas para pihak).Contoh Pengolahan LNG CI46. Pengaturan kontraktual antara para pihak menyatakan bahwa:a) perusahaan A dan B masing-masing harus menunjuk dua komisarisnya sebagai dewan komisaris entitas C. Dewan komisaris harus menyetujui secara bulatatas strategi dan investasi yang dilakukan oleh entitas C.b) manajemen sehari-hari atas lapangan gas dan fasilitas LNG, termasuk aktivitas pengembangan dan konstruksi, akan dilakukan oleh staf perusahaan B sesuai dengan arahan yang disetujui bersama oleh para pihak. Entitas C akan mengganti kepada B atas biaya yang terjadi dalam mengelola lapangan gas dan fasilitas LNG.c) entitas C bertanggung jawab atas pajak dan royalti atas produksi dan penjualan LNG sama seperti liabilitas lainnya yang terjadi dalam kegiatan usaha normal, seperti utang dagang, restorasi lapangan, dan liabilitas purna operasi (decommisioning). (d) perusahaan A dan B memiliki bagian yang sama dalam keuntungan dari kegiatan yang dilakukan dalam pengaturan dan, dengan demikian, mempunyai hak bagian yang sama atas setiap dividen yang dibagikan oleh entitas C. Contoh Pengolahan LNG CI48. Dewan komisaris entitas C memutuskan untuk menyepakati pengaturan pembiayaan dengan sindikasi pemberi pinjaman Untuk embantu pendanaan pengembangan lapangan gas dan pembangunan fasilitas LNG. Estimasi total biaya pengembangan dan konstruksi adalah Rp1.000.000.000. CI49. Sindikasi pinjaman memberikan entitas C pinjaman Rp700.000.000. Pengaturan pembiayaan menentukan bahwa sindikasi memiliki jaminan untuk perusahaan A dan B hanya jika entitas C gagal bayar pada pengaturan pinjaman selama pengembangan lapangan dan pembangunan fasilitas LNG. Sindikasi pinjaman menyetujui bahwa sindikasi tidak memiliki jaminan dari perusahaan A dan B pada saat fasilitas LNG telah berproduksi karena sindikasi telah me-nilai bahwa arus kas masuk entitas C yang dihasilkan dari penjualan LNG akan cukup untuk memenuhi pembayaran kembali pinjaman. Meskipun pada saat ini para kreditur tidak mempunyai jaminan atas perusahaan A dan B, tetapi sindikasi mempertahankan perlindungan atas gagal bayar entitas C dengan mengambil hak gadai atas fasilitas LNG.Contoh Pengolahan LNG ANALISISCI50. Pengaturan bersama dibentuk melalui kendaraan terpisah yang bentuk hukumnya memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah. Persyaratan dalam pengaturan kontraktual tidak menyatakan bahwa para pihak memiliki hak atas aset atau kewajiban terhadap liabilitas entitas C, tetapi mereka menetapkan bahwa para pihak memiliki hak atas aset neto entitas C. Sifat jaminan dari pengaturan pembiayaan selama pengembangan lapangan gas dan konstruksi fasilitas LNG (yaitu perusahaan A dan B memberikan jaminan terpisah selama tahap ini) tidak dengan sendirinya memaksakan para pihak menanggung liabilitas entitas C (yaitu pinjaman yang merupakan liabilitas entitas C). Perusahaan A dan B memiliki liabilitas terpisah, yang merupakan jaminan mereka untuk membayar kembali pinjaman jika entitas C gagal bayar selama tahap pengembangan dan konstruksi.CI51. Tidak ada fakta, dan keadaan lain yang mengindikasikan bahwa para pihak memiliki hak atas seluruh manfaat ekonomi yang substansial dari aset entitas C dan bahwa para pihak memiliki kewajiban atas liabilitas entitas C. Pengaturan bersama tersebut adalah ventura bersama. CI52. Para pihak mengakui hak mereka atas aset neto entitas C sebagai investasi dan mencatatnya dengan menggunakan metode ekuitas.Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 15 Entitas Asosiasi entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan Ventura Bersama pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan Metode Ekuitas metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat sebesar harga perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan pascaperolehan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain. Harga perolehan awal + bagian laba bagian rugi bagian distribusi dari investee +/- penghasilan komprehensif Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka investasi akan disajikan sebesar nol, liabilitas diakui jika memiliki kewajiban hukum dan konstruktif. Jika laba, pengakuan laba baru setelah bagian laba sama dengan bagian rugi yang telah diakui.Penerapan Metode Ekuitas Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat pengecualian penerapan metode ekuitas Penghentian Metode Ekuitas Jika entitas menjadi entitas anak PSAK 65 Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan PSAK 55. Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai PSAK 55, entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa. Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 67 Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan. Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang dimiliki dalam aktivitas & arus kas Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan risiko; konsekuensi perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya pengendalian Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan dampak keuangan dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi sifat dan luas kepentingan; sifat dan perubahan risiko Contoh Pada 1 Januari 2012, PT Aneka membeli 30% saham berhak suara PT Merapi sebesar Rp4.000 milyar dengan laba rugi untuk tahun 2012 sd 2015 Nilai tercatat investasi:Tahun 2010 Rp 1.000 milyarTahun 2011 Rp 0Tahun 2012 Rp 0Tahun 2013 Rp 1.600 Metode Ekuitas Kehilangan Pengaruh Signifikan PSAK 45 : Organisasi Nirlaba Mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. Diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.Pemisahan perolehan dana untuk tujuan pertanggungjawaban Laporan keuangan Organisasi Nirlaba Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba. Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini mengacu pada SAK, atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.Laporan Posisi Keuangan Laporan Aktivitas Bentuk A Laporan Aktivitas Bentuk A PSAK 61 Hibah Pemerintah Akuntansi dan pengungkapan atas hibah pemerintah Pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah Hibah pemerintah diakui jika terdapat keyakinan memadai:entitas akan mematuhi kondisi yang melekat pada hibah tersebut, dan hibah akan diterimaHibah pemerintah diakui dalam laba rugi dengan dasar sistematis selama periode entitas mengakui sebagai beban atas biaya terkait yang dimaksudkan akan dikompensasi dengan hibah.Pendekatan penghasilan >>> dalam laba rugi Hibah pemerintah terkait dengan aset Penghasilan ditangguhkan, atau Pengurang jumlah tercatat asetHibah pemerintah terkait dengan penghasilan Pendapatan (laba rugi), atau Pengurang beban PSAK 62 Kontrak Asuransi Implikasi Penerapan PSAK 62 PSAK 62: Kontrak Asuransi Mengatur Kontrak Asuransi: Life dan non-life, kontrak asuransi langsung (direct insurance) dan reasuransi.Karakteristik: Salah satu pihak (insurer) secara signifikan menerima risiko asuransi (insurance risk); Ketidakpastian kejadian masa depan; Mengandung risiko asuransi (insurance risk) dan risiko lain. Namun risiko asuransi dan risiko lain seperti risiko keuangan (financial risk) yang timbul dalam kontrak asuransi harus dipisahkan. Tes kecukupan liabilitas Insurer menilai kecukupan liabilitas asuransi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan Jika nilai tercatat liabilitas asuransi tidak mencukupi dibandingkan estimasi arus kas masa depan, maka kekurangan harus diakui dalam laporan laba rugi.PSAK 38 Kontrak Asuransi Jiwa PSAK 28 Kontrak Asuransi Kerugian PSAK 63 : Akuntansi Hiperinflasi Laporan keuangan biaya historis dalam kondisi hiperinflasi Tidak mencerminkan nilai bisnis dari aset Tidak dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya Laba tidak mencerminkan replacement cost sehingga mengurangi modal riil Laba kepemilikan aset non-moneter tidak mencerminkan laba ekonomi riilLaporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan Pos-pos terkait di periode sebelumnya disajikan dalam unit pengukuran kini pada akhir periode pelaporan Laba atau rugi posisi moneter neto diakui dalam laba rugi dan diungkapkan terpisah Langkah-langkah PSAK 64 : Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya MineralAkuntansi Eksplorasi & Evaluasi PSAK 64: Pengukuran Aset Explorasi dan Evaluasi Aset eksplorasi dan evaluasi diukur pada biaya perolehan. Entitas menentukan suatu kebijakan akuntansi yang spesifik yang mana pengeluaran diakui sebagai aset eksplorasi dan evaluasi dan menerapkannya secara konsisten. Entitas mempertimbangkan tingkat pengeluaran yang dapat dikaitkan dengan penemuan sumber daya mineral spesifik.Setelah pengakuan awal, entitas menerapkan salah satu model biaya atau model revaluasi atas aset eksplorasidan evaluasi. Entitas dapat mengubah kebijakan akuntansinya jika perubahan kebijakan tersebut dapat membuat laporan keuangan menjadi lebih relevan dan andal. Konsep Nilai Wajar PSAK 68 Tujuan :a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; danc. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.Konvergensi US GAAP dengan IFRS menggunakan konsep yang sama AssetsHirarki Fair Value