175
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT. BANK “X” KANTOR CABANG SYARIAH JAKARTA PASAR MINGGU Oleh Nur Aini Rahman 106082002652 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT. BANK “X” KANTOR

CABANG SYARIAH JAKARTA PASAR MINGGU

Oleh

Nur Aini Rahman 106082002652

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT. BANK “X” KANTOR

CABANG SYARIAH JAKARTA PASAR MINGGU

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Nur Aini Rahman

NIM: 106082002652

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA Yusro Rahma, SE, M.Si NIP. 19800506 200801 2 016

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H / 2010 M

i

Page 3: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Hari ini Selasa Tanggal 10 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sepuluh telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Nur Aini Rahman NIM:

106082002652 dengan judul Skripsi ”PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI

PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT. BANK “X” KANTOR

CABANG SYARIAH JAKARTA PASAR MINGGU”. Memperhatikan

kemampuan keilmuan mahasiswi tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi

ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Agustus 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si Yusro Rahma, SE., M.Si

Penguji II Penguji III

Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si

Penguji I

ii

Page 4: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

APLICATION OF SYSTEM MURABAHAH FINANCING ACCOUNTING IN SHARIA ”X” BANK OF JAKARTA PASAR MINGGU BRANCH

ABSTRACT

This study intends to investigate procedure of murabahah financing and analyze accounting system of murabahah financing implemented in Sharia ”X” Bank of Jakarta Pasar Minggu Branch. Data is analyzed by qualitative descriptive approach, and is collected by conducting documentary study, observation and interview.

This study concludes that the general procedure to propose murabahah financing in the Sharia “X” Bank applies through four ways, first is to propose letter of intent to take murabahah financing, the second is to analyze ability of paying in installments, goodwill and collateral, the third is to approve the proposal and the fourth is to execute the murabahah contract. Meanwhile the system of administration and accounting applied in the Sharia “X” Bank of Jakarta Pasar Minggu Branch conducts sigma system that is beneficial for recording account of murabahah financing. The system of accounting constitutes system covered some forms, journal, procedues, and tools utilized to process financial accounts. This analysis supports accounting system of murabahah in Islamic banking. Then, it compares financial transaction records with PSAK 59 and PAPSI 2003.

Keyword: murabahah financing and accounting system of murabahah.

v

Page 5: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan, kenikmatan dan rezeki yang

diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan

Sistem Akuntansi Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank “X” Kantor Cabang

Syariah Jakarta Pasar Minggu, sebagai kelengkapan guna mencapai gelar sarjana

pada program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam

Negeri Jakarta.

Shalawat dan salam penulis limpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW sebagai suri tauladan (Uswatun Hasanah) yang telah menebarkan

risalah kebenaran di muka bumi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, banyak hambatan dan kesulitan yang penulis

hadapi, alhamdulillah berkat rahmat dan pertolongan Allah SWT serta bantuan dari

berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Komarrudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Afif Sulfa, SE, Ak., M.si. selaku Ketua Prodi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis.

4. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin. MBA, dan Ibu Yusro Rahma, SE.,M.Si

selaku dosen pembimbing I dan II, yang secara kooperatif, penuh

kesabaran memberikan nasihat dan saran-saran berharga secara bijak serta

membantu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Tri Mulyono selaku kepala cabang, serta seluruh para karyawan

Bank ”X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu yang telah

viii

Page 6: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

ix

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dan telah bersedia

menjadi narasumber.

6. Bapak dan Ibu Dosen beserta segenap civitas akademik Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan ilmunya kepada penulis dengan sepenuh hati.

7. Terima kasih yang paling utama penulis haturkan kepada kedua orang tua

yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, serta motivasi dan

pengorbanan yang tiada tara kepada penulis, tidak lupa kepada kakak dan

adik-adikku terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya, juga

kepada seluruh keluarga yang mendukung serta mendoakan kesuksesan

penulis.

8. Teman-teman Akuntansi kelas D Reguler angkatan 2006 atas semua bantuan

baik berupa pikiran, waktu, tenaga, hingga fasilitas untuk kelancaran

penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan, kecuali hanya iringan doa semoga bantuan

dan partisipasi tersebut menjadi amal shaleh, dan semoga Allah membalasnya dengan

pahala yang berlipat ganda.

Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk

menyempurnakan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini sangat penulis

harapkan. Terakhir penulis berharap semoga penulisan skripsi ini berguna bagi kita semua

terutama bagi penulis sendiri. Amiin.

Jakarta, 1 September 2010

Nur Aini Rahman

Page 7: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

 

 

x

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Skripsi.................................................................................. i

Halaman Pengesahan Ujian Komprehensif........................................................... ii

Halaman Pengesahan Ujian Skripsi....................................................................... iii

Halaman Surat Pernyataan..................................................................................... iv

Daftar Riwayat Hidup............................................................................................. v

Abstract...................................................................................................................... vi

Abstrak...................................................................................................................... vii

Kata Pengantar......................................................................................................... viii

Daftar Isi................................................................................................................... x

Daftar Tabel.............................................................................................................. xiii

Daftar Gambar......................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran...................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.................................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 12

A. Konsep Dasar Bank Syariah..................................................................... 12

1. Pengertian Bank Syariah.................................................................... 12

2. Perkembangan Sistem Perbankan Syariah......................................... 14

3. Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia........................................ 16

4. Prinsip-Prinsip Umum Bank Syariah................................................. 17

5. Karakteristik Bank Syariah................................................................ 18

B. Produk dan Jasa Perbankan Syariah......................................................... 22

1. Produk Penyaluran Dana.................................................................... 22

2. Produk Penghimpunan Dana.............................................................. 33

C. Bai’al Murabahah.................................................................................... 38

1. Pengertian Murabahah........................................................................ 38

Page 8: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

 

 

xi

2. Landasan Syariah............................................................................... 41

3. Syarat Murabahah............................................................................... 42

4. Manfaat dan Resiko Murabahah......................................................... 43

5. Hukum-Hukum yang Timbul Jika Terjadi Penyelewengan............... 45

D. Akuntansi Islam........................................................................................ 53

1. Pengertian dan Sejarah....................................................................... 53

2. Prinsip-Prinsip Akuntansi Islam......................................................... 56

3. Tujuan Akuntansi Islam..................................................................... 58

4. Asumsi Dasar..................................................................................... 59

E. Sistem Akuntansi...................................................................................... 59

1. Pengertian Sistem Akuntansi.............................................................. 59

2. Komponen-Komponen Sistem Akuntansi.......................................... 62

3. Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen............................... 65

F. Perlakuan Akuntansi Murabahah pada Perbankan Syariah...................... 67

1. Pengakuan dan Pengukuran................................................................ 67

2. Pengungkapan.................................................................................... 70

3. Penyajian............................................................................................ 70

4. Jurnal.................................................................................................. 71

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu................................................................. 76

H. Kerangka Pemikiran Penelitian................................................................ 77

BAB III METODELOGI PENELITIAN.............................................................. 78

A. Jenis Penelitian......................................................................................... 78

B. Lokasi Penelitian...................................................................................... 78

C. Sumber dan Jenis Data............................................................................. 79

D. Metode Pengumpulan Data...................................................................... 79

E. Metode Analisis Data............................................................................... 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................ 82

A. Gambaran Umum Perusahaan.................................................................. 82

1. Sejarah Perusahaan Bank “X”........................................................... 82

2. Visi dan Misi Bank “X”..................................................................... 83

3. Bagan Struktur Organisasi Bank “X”................................................ 84

Page 9: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

 

 

xii

4. Unit Usaha Syariah Bank “X”........................................................... 87

5. Kantor Cabang Syariah Bank”X”...................................................... 88

B. Prosedur Umum Pembiayaan Murabahah............................................... 103

C. Analisa Sistem Akuntansi Pembiayaan Murabahah pada Bank “X”

Syariah Cabang Pasar Minggu................................................................. 118

1. Kegiatan Pra Akad............................................................................. 118

2. Kegiatan Pasca Akad......................................................................... 122

3. Analisis Jurnal Akuntansi Pembiayaan Murabahah pada Bank “X”

Syariah Cabang Pasar Minggu........................................................... 132

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 144

A. Kesimpulan.............................................................................................. 144

B. Saran........................................................................................................ 145

Daftar Pustaka.......................................................................................................... 146

Lampiran.................................................................................................................. 149

Page 10: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

 

 

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Daftar Bank Umum dan Unit Usaha Syariah di Indonesia    4 

1.2 Perbedaan antara Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah 7

dengan Pembiayaan Konsumen di Bank Konvensional

2.1 Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen 66

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu 76

Page 11: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

 

 

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Skema Murabahah 23

2.2 Skema Salam 24

2.3 Skema Istishna 25

2.4 Skema Ijarah 26

2.5 Skema Musyarakah 27

2.6 Skema Mudharabah 28

2.7 Skema Hiwalah 29

2.8 Skema Rahn 30

2.9 Skema Qardh 31

2.10 Skema Wakalah 32

2.11 Skema Kafalah 32

2.12 Skema Wadiah yad Amanah 34

2.13 Skema Wadiah yad Dhamanah 35

2.14 Skema Mudharabah 38

2.15 Kerangka Pemikiran Penelitian 77

3.1 Metode Analisis Data 80

Page 12: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

 

 

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Sertifikat Magang di Bank “X” KCS Jakarta Pasar Minggu 149

2 Struktur Organisasi Bank “X” KCS Jakarta Pasar Minggu 150

3 Informasi Produk Bank “X” Syariah 151

4 Formulir Permohonan Pembiayaan Murabahah KPR 152

5 Persyaratan Pembiayaan Murabahah KPR 157

6 Simulasi Angsuran Pembiayaan Murabahah KPR 158

7 Perhitungan Pembiayaan Murabahah KPR 159

8 Laporan Laba Rugi Bank “X” KCS Jakarta Pasar Minggu 161

Page 13: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai ajaran yang sempurna, Islam merupakan suatu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat diambil sebagian saja dengan

meninggalkan yang lain. Islam mengkombinasikan antara kepentingan dunia

dan akhirat. Maka keliru, orang yang berpendapat bahwa Islam hanyalah

agama yang berkaitan dengan masalah ritual saja, sebab Islam adalah suatu

sistem yang komprensif dan mencakup seluruh aspek kehidupan. Islam

mengatur keharmonisan antara materiil dan sprirituil, serta ibadah dan

mu’amalat untuk kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat. Keliru dan

jahil pulalah orang-orang yang berkeyakinan bahwa Islam tidak memiliki

aturan-aturan hukum selain aqidah dan ibadah seperti ekonomi, akuntansi,

kemasyarakatan (ketatanegaraan) dan lain-lain.

Kita harus yakin bahwa Allah menjamin adanya aturan yang

mencakup semua fenomena kehidupan dan hukum termasuk yang berkaitan

dengan aqidah, ibadah dan mu’amalat. Sebagaimana firman Allah SWT :

...ونزلنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء...

Artinya: “…dan Kami turunkan al-Kitab (al-Qur’an) untuk

menjelaskan segala sesuatu….” (Q.S. an-Nahl/ 16: 89).

1

Page 14: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Menurut Dr.Husein Syahatah (2001:2), Al-Sunnah juga merupakan

sumber hukum syari’ah kedua juga menjelaskan cara-cara mengikuti kitab

Allah (Al-Qur’an) yang merupakan petunjuk untuk mewujudkan kehidupan

yang aman dan tentram bagi manusia di dunia maupun akhirat.

Seiring dengan perkembangan zaman, bentuk mu’amalat pun kian

bervariasi. Berbagai bentuk kegiatan usaha manusia dalam memperoleh

rezeki dan penghasilan pun banyak ragamnya. Ini menunjukkan kejadian dan

peristiwa, khususnya dalam bidang mu’amalat tidaklah dapat dihitung. Ia

akan senantiasa berkembang. Perkembangannya seiring dengan perubahan

zaman, yakni mengikuti modernitas. Dengan berpegang teguh pada al-

Qur’an, al-Sunnah dan ijtihad segala bentuk kegiatan mu’amalat modernitas

tersebut dapat disesuaikan dengan koridor syari’ah.

Kegiatan mu’amalat inilah yang menjadi motor pembangunan. Di

mana kegiatan perbankan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilannya.

Sehatnya dunia perbankan menggambarkan sehatnya perekonomian kita.

Sebab kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan menjadi pemicu

lemah-kuatnya gairah perekonomian.

Pada masa likuidasi bank-bank konvensional, kepercayaan

masyarakat terhadap perbankan nasional menurun. Nasabah melakukan

penarikan dananya besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Ini

membuat perputaran uang dari penyimpan (pemodal) kepada peminjam

(pengusaha) berkurang. Perekonomian menjadi tidak stabil. Namun,

berangsur-angsur membaik dengan kembalinya kepercayaan masyarakat

2

Page 15: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

terhadap dunia perbankan nasional. Terlebih-lebih terhadap perbankan

syari’ah yang terbukti mampu bertahan pada masa krisis ekonomi.

Menurut Muhammad Syafi’ie Antonio (1999:238), Perkembangan

perbankan syari’ah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang-

Undang No.10 Tahun 1998. Dalam undang-undang ini diatur dengan rinci

landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan

diimplementasikan oleh bank syari’ah. Undang-undang tersebut memberikan

kesempatan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syari’ah

atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syari’ah.

Peluang ini disambut antusias oleh masyarakat perbankan. Sejumlah

bank mulai menjajaki peluang bisnis perbankan syari’ah ini (Adrian Sutedi,

2009:45). Peluang pengembangan Perbankan Syariah jauh lebih menarik,

diantaranya karena:

1. Jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam merupakan

pasar potensi bagi pengembangan bank syariah.

2. Perkembangan jumlah dan intensitas lembaga pendidikan tinggi yang

mengajarkan tentang ekonomi Islam dan perbankan atau keuangan

syariah semakin pesat, baik di jenjang pendidikan S1, S2, S3, juga D3

3. Bahwa fatwa MUI tentang keharaman bunga bank, bagaimanapun akan

tetap berpengaruh terhadap pertumbuhan perbankan syariah.

4. Harapan kita kepada sikap pemerintah cukup besar untuk berpihak pada

kebenaran, keadilan, dan kemakmuran rakyat.

3

Page 16: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia antara lain ditandai

dengan munculnya Bank Muamalat Indonesia, sebagai bank yang beroperasi

dengan sistem syariah pertama di Indonesia pada 1992. Munculnya

perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu perwujudan dari permintaan

masyarakat yang membutuhkan suatu sistem perbankan alternatif yang selain

menyediakan jasa perbankan/keuangan yang sehat, juga memenuhi prinsip-

prinsip syariah. Kemunculan bank syariah kemudian diikuti dengan

kemunculan lembaga keuangan syariah lainnya, seperti asuransi syariah,

pegadaian syariah, saham syariah maupun berbagai model keuangan lainnya.

Menjamurnya lembaga keuangan syari’ah yang ditandai dengan

bermunculannya bank-bank syari’ah membuat pasar bisnis perbankan kian

ramai. Persaingan makin ketat, terlebih pada bank syari’ah sebab bank

syari’ah tak hanya bersaing dengan bank konvensional namun juga dengan

sesama bank syari’ah. Beberapa bank umum syariah dan Unit Usaha Syariah

(UUS) yang ada di Indonesia hingga Januari 2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Daftar Bank Umum dan Unit Usaha Syariah di Indonesia

No. Bank Umum Syariah

1 Bank Muamalat Indonesia

2 Bank Syariah Mandiri

3 Bank Syariah Mega Indonesia

4 Bank Syariah Bukopin

5 Bank Syariah BRI

4

Page 17: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

No. Unit Usaha Syariah

1 UUS Bank Negara Indonesia

2 UUS Bank Ekspor Indonesia

3 UUS Bank Danamon

4 UUS Bank Permata

5 UUS Bank Internasional Indonesia

6 UUS Bank Tabungan Negara

7 UUS Bukopin

8 UUS HSBC Ltd.

9 UUS CIMB Niaga

10 UUS BTPN

11 UUS Bank IFI

12 UUS HSBC

13 UUS BPD DKI

14 UUS BPD Banda Aceh

15 UUS BPD Sumut

16 UUS BPD Riau

17 UUS BPD Sumatera Barat

18 UUS BPD Sumsel

19 UUS BPD Jabar dan Banten

20 UUS BPD Jateng

Lanjutan Tabel 1.1

5

Page 18: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Lanjutan Tabel 1.1

No. Unit Usaha Syariah

21 UUS BPD DIY

22 UUS BPD Jatim

23 UUS BPD Kalsel

24 UUS BPD Kalbar

25 UUS BPD Kaltim

26 UUS BPD Sulawesi Selatan

27 UUS BPD NTB

28 UUS Bank Lippo*

*UUS Bank Lippo merger dengan UUS CIMB Niaga Sumber: Rizal Yaya (2009:25).

Bank yang berdasarkan prinsip syariah seperti halnya bank

konvensional juga berfungsi sebagai lembaga intermediasi, yaitu

mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana itu kembali

kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk fasilitas pembiayaan.

Karena pembiayaan merupakan salah satu kegiatan utama dan menjadi

sumber utama bagi hasil bank syariah.

Karena dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki

kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan primer, sekunder

maupun tersier. Ada kalanya masyarakat tidak memiliki cukup dana untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berikut perbedaan antara pembiayaan murabahah di bank syariah

dengan bank konvensional yaitu:

6

Page 19: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Tabel 1.2 Perbedaan Antara Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah dengan

Pembiayaan Konsumen di Bank Konvensional Pembiayaan Murabahah

Bank Syariah

Pembiayaan Konsumen

Bank Konvensional

1. Akad jual beli, menjual barang

pada nasabah

1. Akad pinjam meminjam. Bank

memberi kredit (uang) pada

nasabah

2. Bagi nasabah tidak mengenal

adanya hutang pokok dan hutang

margin.

2. Bagi nasabah mengenal adanya

hutang pokok dan hutang bunga

3. Jika pembayaran dilakukan

secara angsur atau cicil maka

pembagian pokok dan margin

dilakukan secara proporsional

merata dan tetap selama jangka

waktu murabahah.

3. Bank membedakan porsi pokok

dan bunga. Pembagian

dilakukan secara anuitas, yaitu

jumlah angsuran yang sama

pada awalnya porsi pokok lebih

kecil dan porsi bunga lebih

besar dan akhirnya sebaliknya

4. Tidak dikenal pembayaran

pokok dulu atau margin dulu,

pembayaran angsuran adalah

pengurangan hutang nasabah.

4. Dimungkinkan untuk membayar

bunga dulu atau membayar

pokok saja

5. Margin berdasarkan manfaat

bisnis tersebut (karena jual-beli

yang dilakukan dengan sistem

cicilan)

5. Bunga berdasarkan rate pasar

yang berlaku

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio (2004)

Untuk saat ini di Indonesia, pedoman akuntansi perbankan syariah

mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 102

tentang pembiayaan murabahah. Selanjutnya pedoman ini dijelaskan dengan

7

Page 20: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

adanya Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah (PAPSI) yang diterbitkan

Bank Indonesia. Pedoman ini berisi semua hal terkait akuntansi perbankan

syariah. Salah satu diantaranya adalah panduan akuntansi produk-produk

perbankan syariah.

Skema penyaluran perbankan syariah didominasi oleh piutang

murabahah sepanjang tahun menyusul tingginya minat masyarakat. Karena

pembiayaan murabahah merupakan produk yang mirip dengan kredit

konvensional pada bank umum. Selain itu, masyarakat memilih produk

murabahah ini karena memberikan kenyamanan saat bertransaksi, memiliki

resiko yang paling kecil, sebab pembiayaan sistem murabahah ini akadnya

sangat jelas, barangnya sangat jelas, dan keamanannya juga jelas. Oleh

karena itu wajar pembiayaan murabahah ini banyak diminati. Data Bank

Indonesia menyebutkan murabahah sepanjang tahun 2009 mendominasi

pembiayaan perbankan syariah yaitu mencapai Rp16,55 triliun atau 59,24%

dari total pembiayaan 2009 Rp27,94 triliun. Selanjutnya adalah pembiayaan

mudharabah yaitu sebesar Rp5,6 triliun atau 19,96% serta pembiayaan

musyarakah yaitu Rp4,40 triliun atau 15,77% (Bisnis Indonesia:2010).

Dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah, biasanya setiap bank

memiliki sistem akuntansi untuk merencanakan, mengkoordinasi dan

mengontrol berbagai aktivitas yang dilaksanakan. Sistem akuntansi ini sangat

diperlukan karena bank syariah merupakan suatu badan atau lembaga yang

sangat kompleks. Dimana sistem informasi akuntansi memegang peranan

penting dalam menjalankan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan

8

Page 21: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

kegiatan pembiayaan murabahah. Sistem akuntansi yang diterapkan pada

setiap perbankan syariah harus disusun sedemikian rupa guna menghadapi

tantangan masa depan. Dimana perubahan dalam masyarakat tidak bisa

dielakan dan volume perusahaan dalam masyarakat modern kita tampaknya

semakin meningkat. Perubahan tersebut akan membawa problema baru dan

tantangan baru kepada para penyusun pola sistem informasi akuntansi.

Melihat sepanjang tahun permintaan pembiayaan murabahah

semakin meningkat, dimana sebagian besar masyarakat memiliki sifat

konsumtif. Terutama barang yang paling dibutuhkan yaitu rumah. Disamping

itu, sebagian besar masyarakat belum memahami bagaimana sistem

akuntansi pembiayaan murabahah yang diterapkan oleh perbankan syariah,

karena para nasabah pembiayaan murabahah hanya mengetahui prosedur

untuk mengajukan suatu pembiayaan murabahah. Untuk itu penulis tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai proses dan penerapan akuntansi

pembiayaan ini. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian

terdahulu adalah dengan adanya perlakuan akuntansi untuk pembiayaan

murabahah lengkap dengan alur dokumennya. Peneliti terdahulu hanya

menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi untuk menentukan margin

murabahah, tanpa menjelaskan tentang murabahah secara mendalam, dan

tidak menjelaskan bagaimana prosedur dari pembiayaan murabahah. Terkait

hal yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis melakukan penelitian

dengan judul Penerapan Sistem Akuntansi Pembiayaan Murabahah pada

PT. Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu.

9

Page 22: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian adalah:

1. Bagaimana proses pengajuan atau prosedur umum dari pembiayaan

murabahah di Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu?

2. Bagaimana sistem dan penerapan akuntansi murabahah di Bank “X”

Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu?

C. Tujuan Penelitian:

Berdasarkan perumusan masalah yang akan dikaji, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisa proses pengajuan pembiayaan murabahah di Bank

“X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu.

2. Untuk menganalisa sistem dan penerapan akuntansi murabahah di Bank

“X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapatkan dalam melakukan penelitian ini

adalah:

1. Bagi mahaiswa

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang aplikasi

pembiayaan murabahah terkait proses dan penerapan akuntansinya.

10

Page 23: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

11

b. Mahasiswa dapat membandingkan penerapan sistem akuntansi

murabahah yang didapat dengan dunia kerja.

2. Bagi Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu

Diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam merumuskan kebijakan guna pengembangan usaha

dan bisnis perbankan syariah dan perekonomian umat.

3. Bagi pihak luar

Penelitian ini diharapkan menghasilkan informasi yang dapat

dijadikan bahan pertimbangan dalam menginvestasikan dana atau

memperoleh pembiayaan yang menguntungkan dan juga dapat dijadikan

sebagai bahan diskusi dan wacana informasi bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.

Page 24: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Ada beberapa definisi bank yang dikemukakan sesuai dengan tahap

perkembangan bank. Untuk memberikan definisi yang tepat agaknya

memerlukan penjabaran, karena definisi tentang bank dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang. Berikut beberapa pendapat tentang pengertian

bank, yaitu:

a. Menurut Prof G.M Veryn Stuart, bank merupakan salah satu badan

usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik

dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperoleh dari

orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru

berupa uang giral (Martono, 2003:20).

b. Menurut UU RI No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, bank adalah

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Martono, 2003:20).

c. Menurut UU RI No.10 Tahun 1998 tentang perbankan, pengertian

bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

12

Page 25: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2002:23).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Pengertian bank telah mengalami evolusi, sesuai dengan

perkembangan bank itu sendiri.

2) Fungsi bank pada umumnya adalah:

a) Menerima berbagai bentuk simpanan dari masyarakat.

b) Memberikan kredit, baik bersumber dari dana yang diterima

dari masyarakat maupun berdasarkan atas kemampuan bank

itu sendiri.

c) Memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran

uang.

Sedangkan pengertian bank syariah menurut beberapa pendapat

adalah sebagai berikut:

a. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya

mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang

menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam (Muhammad:2002).

b. Menurut (Sudarsono:2004), bank syariah adalah lembaga keuangan

yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran yang beroperasi dengan prinsip-

prinsip syariah.

13

Page 26: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa bank syariah adalah lembaga

keuangan yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga yang

usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya sesuai

dengan prinsip syariah Islam.

2. Perkembangan Sistem Perbankan Syariah

Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan yang

dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari

tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah. Praktek-praktek seperti

menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan bisnis, serta

melakukan pengiriman uang telah lazim dilakukan ketika itu. Rasulullah

sendiri pernah dititipi harta oleh orang-orang Quraisy pada waktu itu.

Sehingga diberi gelar Al Amin karena terpercaya memegang amanah.

Sedang dalam perkembangannya di zaman Bani Abbasiyah, orang

yang mempunyai keahlian untuk menyimpan, menyalurkan dan

mentransfer uang disebut Jihbiz. Jihbiz berasal dari bahasa Persia yang

berarti penagih pajak. Jihbiz dikenal sebagai suatu profesi penukaran uang

yang tidak hanya melakukan penukaran uang tetapi juga melakukan fungsi

penitipan dana, meminjamkan uang, dan melaksanakan jasa pengiriman

uang. Jadi tiga fungsi utama perbankan dilakukan oleh satu individu Jihbiz

(Adiwarman A.Karim, 2007:76).

Perbankan syariah mulai dikenal pada dekade 1960-an dengan

nama Mit Ghamr Bank. Bank tersebut beroperasi sebagai rural-social

14

Page 27: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

bank (semacam lembaga keuangan unit desa di Indonesia) di sepanjang

delta sungai Nil. Lembaga ini dibina oleh Prof. Dr. Ahmad Najjar dan

masih berskala kecil di Mesir. Namun institusi tersebut menjadi perintis

perkembangan sistem finansial dan ekonomi Islam (Muhamad Syafi’ie

Antonio, 2001:19).

Saat sidang Menteri Luar Negeri Negara - Negara Organisasi

Konferensi Islam di Karachi, Pakistan, Desember 1970. Mesir mengajukan

sebuah proposal untuk mendirikan bank syariah. Proposal yang disebut

studi tentang pendirian Bank Islam Internasional untuk Perdagangan dan

Pembangunan (International Islamic Bank for Trade and Development)

dan proposal pendirian Federasi Bank Islam (Federation of Islamic Banks)

dikaji para ahli dari 18 negara Islam (Ibid, 2001:19).

Pada intinya sidang tersebut mengusulkan bahwa sistem keuangan

berdasarkan bunga harus digantikan dengan sistem kerjasama dengan

skema bagi hasil keuntungan maupun kerugiannya. Setelah melaksanakan

sidang beberapa kali akhirnya pada sidang Menteri Keuangan OKI di

Jeddah 1975 menyetujui berdirinya Islamic Development Bank (IDB).

Dan semua anggota OKI menjadi anggota IDB.

Berdirinya IDB mengilhami pendirian bank-bank syariah di

negara- negara Islam. Bank-bank yang termasuk kategori awal dalam

pendiriannya adalah (Ibid, 2001:21) :

a. Faisal Islamic Bank (di Mesir dan Sudan)

b. Kuwait Finance House

15

Page 28: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

c. Dubai Islamic Bank

d. Jordan Islamic Bank for Finance and Investment

e. Bahrain Islamic Bank

f. Islamic InternationalBank for Investment and Development (Mesir)

3. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai

pilar ekonomi Islam mulai dilakukan. Namun lebih spesifik kajian tersebut

dilakukan pada tahun 1990. Pada lokakarya MUI 18-20 Agustus 1990

dengan tema Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, Bogor. ditindak

lanjuti dengan membentuk Tim Perbankan MUI pada amanat Munas IV

MUI. Akhirnya pada 1 November 1991 ditandatangani Akta Pendirian PT

Bank Muamalat Indonesia (Ibid, 2001:25).

Pada tanggal 3 November 1991, dalam acara silaturrahmi Presiden

di Istana Bogor, dapat dipenuhi dengan total komitmen modal disetor awal

sebesar Rp 106.126.382.000,00. Dengan modal awal tersebut, pada

tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi. Hingga

September 1999, Bank Muamalat Indonesia telah memiliki lebih 45 outlet

yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabya, Balikpapan, dan

Makasar.

Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia, keberadaan bank

syariah belum mendapatkan perhatian yang optimum dalam tatanan

industri perbankan nasional. Landasan hukum operasi bank yang

menggunakan sistem syariah ini hanya dikategorikan sebagai ”bank

16

Page 29: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

dengan sistem bagi hasil”. Tidak terdapat rincian landasan hukum syariah

serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkan.

Baru pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

keberadaan bank syariah mendapatkan porsi yang cukup besar. Dalam

undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum, serta jenis-

jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank

syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank

konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi

secara total menjadi syariah.

Hingga Januari tahun 2009 telah ada 5 bank umum yang beroperasi

berdasarkan syariah yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah BRI dan Bank

Syariah Bukopin. Ditambah dengan 28 bank umum konvensional yang

membuka Unit Usaha Syariah seperti Bank IFI, Bank Danamon, BRI,

BNI, BTN, Bank Permata, Bank CIMB Niaga dan lain-lain, serta ratusan

BPRS dan BMT.

4. Prinsip-Prinsip Umum Bank Syariah.

Dalam menjalankan usahanya, bank syariah harus tetap

berpedoman pada nilai-nilai syariah. Prinsip itu berpedoman pada Al-

quran dan Hadits. Menurut Adrian Sutedi (2009:32), Prinsip yang

diterapkan bank syariah meliputi:

17

Page 30: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

a. Prinsip Keadilan

Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan

pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara bank

dengan nasabah.

b. Prinsip Kesederajatan

Bank Syariah menempatkan nasabah penyimpan dana, nasabah

pengguna dana, maupun bank pada kedudukan yang sama dan

sederajat. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko, dan

keuntungan yang berimbang antara nasabah penyimpan dana, nasabah

pengguna dana, maupun bank.

c. Prinsip Ketentraman

Produk-produk bank syariah telah sesuai dengan prinsip dan kaidah

muamalah Islam, antara lain tidak adanya unsur riba serta penerapan

zakat harta. Dengan demikian, nasabah akan merasakan ketentraman

lahir maupun batin.

5. Karakteristik Bank Syariah

Menurut Warkum Sumitro (2004:19), ada beberapa hal yang

menjadi ciri sekaligus yang membedakannya dengan bank konvensional

adalah:

a. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad, perjanjian

diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, dan dapat dilakukan

dengan kebebasan untuk tawar menawar dalam batas wajar. Beban

18

Page 31: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

biaya tersebut hanya dikenakan sampai batas waktu sesuai dengan

kesepakatan dalam kontrak.

b. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan

pembayaran selalu dihindarkan, karena persentase bersifat melekat

pada sisa utang meskipun batas waktu perjanjian telah berakhir.

Sistem persentase memungkinkan beban bunga semakin tinggi, yang

apabila nasabah terlambat membayar beban bunga menjadi berlipat

ganda . Lebih-lebih apabila nasabah tidak mampu mengembalikan

pinjaman itu karena suatu hal, secara terus menerus nasabah terbebani

bunga yang pada akhirnya bisa terjadi jumlah bunga jauh lebih besar

daripada jumlah pokok pinjaman.

c. Di dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, Bank Syariah tidak

menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan pasti yang

ditetapkan di muka, karena pada hakikatnya yang mengetahui tentang

ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah semata,

manusia sama sekali tidak mampu meramalnya.

d. Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito/tabungan, oleh

penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadiah) sedangkan bagi bank

dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai penyertaan dana

pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang beroperasi sesuai

dengan prinsip syariah Islam sehingga kepada penyimpan tidak

dijanjikan imbalan yang pasti (fixed return). Namun apabila proyek-

proyek yang dibiayai bank untung, maka penyimpan uang akan

19

Page 32: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

memperoleh bagian keuntungan yang mugkin lebih besar dari tingkat

bunga deposito/tabungan yang berlaku pada bank konvensional.

Bentuk lainnya yang berupa giro dianggap sebagai titipan murni (al-

wadiah murni) karena sewaktu-waktu dapat ditarik kembali, dapat

diberikan bonus atas izin penggunaan simpanan itu dalam operasi

bank dan dapat juga dikenakan biaya penitipan.

e. Bank Syariah tidak menerapkan jual-beli atau sewa menyewa uang

dari mata uang yang sama, misalnya rupiah dengan rupiah atau dolar

dengan dolar, yang dari transaksi itu dapat menghasilkan keuntungan.

Jadi mata uang yang sama tidak dapat dipakai sebagai barang

(komoditi). Oleh karena itu, dalam memberikan pinjaman pada

umumnya Bank Syariah tidak memberikan pinjaman dalam bentuk

uang tunai, tetapi dalam bentuk pembiayaan pengadaan barang.

Dengan kredit berupa pengadaan barang-barang tersebut pada

dasarnya tidak diperlukan jaminan kebendaan, karena selama kredit

belum lunas, barang tersebut masih menjadi milik bank. Kalaupun

ada jaminan, jaminan tersebut hanya berfungsi sebagai jaminan

tambahan dan hanya diterapkan apabila transaksi kredit lintas negara,

di mana yang meminta fasilitas-fasilitas bebas bunga, bebas denda

kelambatan adalah pihak swasta.

f. Adanya pos pendapatan berupa “Rekening Pendapatan Non Halal”

sebagai hasil dari transaksi dengan bank konvensional yang tentunya

menerapkan sistem bunga. Pos ini biasanya dipergunakan untuk

20

Page 33: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

menyantuni masyarakat miskin yang terkena musibah dan untuk

kepentingan kaum Muslimin yang bersifat sosial.

g. Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas untuk mengawasi

operasionalisasi bank dari sudut syariahnya. Selain itu manager dan

pimpinan bank syariah yang diangkat harus menguasai dasar-dasar

muamalah Islam. Ciri inilah yang diharapkan dapat menjamin bahwa

operasionalisasi Bank Syariah tidak menyimpang dari tuntutan

syariah Islam.

h. Produk-produk bank syariah selalu menggunakan sebutan-sebutan

yang berasal dari istilah Arab, misalnya al-murabahah, al-

mudharabah, al-ijarah, dan lain sebagainya, dimana istilah-istilah

tersebut telah dicantumkan di dalam kitab-kitab fiqih Islam.

i. Adanya produk khusus yang tidak terdapat di dalam bank

konvensional, yaitu kredit tanpa beban yang murni bersifat sosial,

dimana nasabah tidak ada kewajiban untuk mengembalikannya.

Produk ini diperuntukan untuk orang-orang miskin/sangat

membutuhkan dan untuk kegiatan-kegiatan sosial keagamaan yang

urgen. Sumber dana untuk fasilitas sosial ini berasal dari zakat, infaq,

sedekah, dan pendapatan nonhalal sebagai hasil dari tansaksi dengan

bank-bank konvensional yang menerapkan sistem bunga.

j. Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara pihak

pemilik modal atau memiliki kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana, juga mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi

21

Page 34: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

amanah, artinya berkewajiban menjaga dan siap sewaktu-waktu

apabila dana tersebut ditarik kembali sesuai dengan perjanjian.

Ciri-ciri bank syariah seperti tersebut diatas bersifat universal dan

kumulatif. Artinya bank syariah yang beroperasi dimana saja harus

terdapat semua ciri tersebut. Apabila tidak, maka hilanglah identitas

sebagai perbankan syariah.

B. Produk dan Jasa Perbankan Syariah

1. Produk Penyaluran Dana

Menurut Wirdyaningsih, dkk (2006:106), produk peyaluran dana

pada nasabah secara garis besar dibagi menjadi empat kategori yang

dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu:

a. Prinsip Jual Beli

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property).

Tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian

harga atas barang yang dijual.

1) Murabahah (Jual Beli dengan Pembayaran Tangguh)

Sering juga disebut al Bai bitsaman ajil. Murabahah

adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan

dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan. Dalam

murabahah berdasarkan pesanan bank melakukan pembelian

22

Page 35: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

barang setelah ada pesanan dari nasabah. Dalam perbankan,

murabahah selalu dilakukan dengan cara pembayaran cicilan.

Secara umum aplikasi perbankan dari akad murabahah dapat

digambarkan dalam skema berikut ini:

2. Negosiasi & Persyaratan

BANK

6. Bayar

3. Beli Barang SUPPLIER PENJUAL

2. Akad jual Beli

NASABAH

5. Terima Barang & dokumen 4. Kirim

Gambar 2.1 Skema Murabahah

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

2) Salam (Jual Beli dengan Pembayaran di Muka)

Salam adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan)

dengan penangguhan pengiriman oleh muslam ilaihi (penjual) dan

pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang

pesanan tersebut diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

Dalam transaksi ini kualitas, kuantitas harga dan waktu

penyerahan barang ditentukan secara pasti sehingga tidak seperti

23

Page 36: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

jual ijon. Secara umum aplikasi perbankan dari akad salam dapat

digambarkan dalam skema berikut ini:

BANK SYARIAH

1. Negosiasi & Pesanan dengan

kriteria

NASABAH

5. Bayar

PRODUSEN PENJUAL

3. Kirim Dokumen

2. Pesanan Barang

Nasabah & Bayar Tunai

4. Kirim Pesanan

Gambar 2.2 Skema Salam

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

3) Istishna’ (Jual Beli Berdasarkan Pesanan)

Istishna’ adalah akad jual beli antara al mustashni

(pembeli) dan as shani (produsen yang juga bertindak sebagai

penjual). Berdasarkan akad tersebut, pembeli menugasi produsen

untuk menyediakan al mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi

yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang

disepakati. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka,

cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Secara

umum aplikasi perbankan dari akad istishna dapat digambarkan

dalam skema berikut ini:

24

Page 37: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

2. Beli 3. Jual

1. Pesan

BANK PENJUAL

NASABAH KONSUMEN (PEMBELI)

PRODUSEN PEMBUAT

Gambar 2.3 Skema Istishna

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

b. Prinsip Sewa (Ijarah)

Transaksi ini dilandasi adanya perpindahan manfaat. Ijarah

adalah akad sewa - menyewa antara pemilik ma’jur (objek sewa) dan

musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa

yang disewakannya. Selain itu ada pula Al-Ijarah Muntahia

Bittamlik yaitu sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa

atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan

barang ditangan si penyewa. Sifat pemindahan ini pula yang

membedakan dengan ijarah biasa.

Secara umum aplikasi perbankan dari akad Ijarah dapat

digambarkan dalam skema berikut ini:

25

Page 38: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

NASABAH PENJUAL SUPPLIER

BANK SYARIAH

B. Milik

1. Pesan Objek Sewa

3. Sewa Beli

2. Beli Objek Sewa

A. Milik

OBJEK SEWA

Gambar 2.4 Skema Ijarah Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

c. Prinsip bagi hasil (Syirkah)

1) Musyarakah (Kerjasama Modal Usaha)

Musyarakah adalah akad kerjasama diantara para pemilik

modal yang mencampurkan modal mereka untuk tujuan mencari

keuntungan. Dalam musyarakah, mitra dan bank sama-sama

menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu, baik

yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya mitra dapat

mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil yang telah

disepakati secara bertahap atau sekaligus kepada bank.

Pembiayaan dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas atau

aktiva non kas termasuk aktiva tidak berwujud.

Secara umum aplikasi perbankan dari akad Musyarakah

dapat digambarkan dalam skema berikut ini:

26

Page 39: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Bank Syariah

PROYEK USAHA

KEUNTUNGAN

Bagi hasil keuntungan sesuai porsi kontribusi

modal (nisbah)

Nasabah

Gambar 2.5 Skema Musyarakah

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

2) Mudharabah (Kerjasama Mitra Usaha dan Investasi)

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul

maal (pemilik dana) dan mudharib (pengelola dana) dengan

nisbah bagi hasil menurut kesepakatan dimuka. Jika usaha

mengalami kerugian, maka seluruh kerugian ditanggung oleh

pemilik dana, kecuali jika ditemukan adanya kelalaian atau

kesalahan pengelola dana seperti penyelewengan, kecurangan dan

penyalah gunaan dana.

Secara umum aplikasi perbankan dari akad mudharabah

dapat digambarkan dalam skema berikut ini:

27

Page 40: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Nasabah Bank Syariah

PROYEK USAHA

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

Perjanjian Bagi Hasil

Modal 100%

Keahlian/ Ketrampilan

Nisbah X%

Gambar 2.6 Skema Mudharabah

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

d. Pinjam Meminjam

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan biasanya

diperlukan juga akad pelengkap. Produk ini tidak ditujukan untuk

mencari keuntungan, tetapi untuk mempermudah pelaksanaan

pembiayaan.

1) Hiwalah (Alih hutang piutang)

Al Hawalah adalah pengalihan hutang dari orang yang

berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.

Bertujuan untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai

agar dapat melanjutkan produksinya. Bank akan mendapati ganti

MODAL

Nisbah Y%

Pengambilan Modal Pokok

28

Page 41: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

atas jasa pemindahan piutang. Secara umum aplikasi perbankan

dari akad hiwalah dapat digambarkan dalam skema berikut ini:

PEMBELI PENYUPLAI

2. Invoice 5. Bayar

3. Bayar

4. Tagih

1. Suplai Barang

BANK

Gambar 2.7 Skema Hiwalah

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

2) Rahn (gadai)

Ar Rahn adalah menahan salah satu harta dari si peminjam

sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima. Barang yang

ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian,

pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat

mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Tujuan

akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran

kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan.

Secara umum aplikasi perbankan dari akad rahn dapat

digambarkan dalam skema berikut ini:

29

Page 42: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Pembiayaan (Marhun Bih)

Jaminan (Marhun)

BANK (Murtahin)

1 c 3. Akad Pembiayaan

4. Utang + Mark Up

Nasabah (Rahin)

2. Permohonan Pembiayaan

1 a

1 b. Titipan / Gadai Pembiayaan

Gambar 2.8 Skema Rahn

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

3) Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang

dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain

meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Manfaat akad ini

adalah memungkinkan nasabah yang sedang dalam kesulitan

mendesak untuk mendapatkan talangan jangka pendek.

Secara umum aplikasi perbankan dari akad qardh dapat

digambarkan dalam skema berikut ini:

30

Page 43: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Nasabah Bank

PROYEK USAHA

KEUNTUNGAN

PERJANJIAN QARDH

MODAL 100%

TENAGA KERJA

100% Kembali Modal

Gambar 2.9 Skema Qardh

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

4) Wakalah

Wakalah adalah nasabah memberikan kuasa kepada bank

untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu. Islam

mensyaratkan al wakalah karena manusia membutuhkannya.

Tidak setiap orang mempunyai kemampuan atau kesempatan

untuk menyelesaikan urusannya sendiri. Pada suatu kesempatan,

seseorang perlu mendelegasikan suatu pekerjaan kepada orang

lain untuk mewakili dirinya. Islam mensyariatkan wakalah karena

manusia membutuhkannya. Tidak setiap orang mempunyai

kemampuan atau kesempatan untuk menyelesaikan segala

urusannya sendiri.

Secara umum aplikasi perbankan dari akad wakalah dapat

digambarkan dalam skema berikut ini:

31

Page 44: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

NASABAH (MUUWAKIL)

BANK (WAKIL)

• Agency • Administration • Collection • Payment • Dll.

(TAUKIL) INVESTOR (MUWAKIL)

Kontrak +Fee

Kontrak + Fee Gambar 2.10

Skema Wakalah Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

5) Kafalah

Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh

penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban

pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian lain,

kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang

dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain

sebagai penjamin. Berikut Skema akad kafalah yaitu:

Gambar 2.11 Skema Kafalah

TERTANGGUNG (Jasa / Objek)

PENANGGUNG (Lembaga Keuangan)

KewajibanJaminan

DITANGGUNG (Nasabah)

Sumber : Muhammad Syafi’ie Antonio

32

Page 45: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

2. Produk Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana atau disebut juga funding adalah kegiatan

penarikan dana atau penghimpunan dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan investasi berdasarkan prinsip syariah. Berkaitan dengan

kegiatan tersebut, dalam prinsip syariah dibedakan antara simpanan yang

tidak memberikan imbalan dan simpanan yang mendapatkan imbalan.

Prinsip operasional syariah yang telah diterapkan secara luas dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah.

Prinsip wadiah yang cenderung digunakan oleh bank syariah di

Indonesia untuk kegiatan penghimpunan dana melalui giro, sedangkan

penghimpunan dana melalui tabungan cenderung menggunakan prinsip

mudharabah. Prinsip-prinsip operasional syariah yang ada kegiatan

penghimpunan dana dijelaskan antara lain :

a. Prinsip Wadi’ah

Menurut M.Syafi’i Antonio (2001:85), wadi’ah berarti titipan

murni dari nasabah kepada bank atau pihak lain yang harus dijaga dan

dikembalikan kepada penitip (penabung) kapan saja ia inginkan.

Wadiah terbagi atas dua, yaitu :

1) wadiah yadh-dhamanah adalah titipan yang selama belum

dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima

titipan.

33

Page 46: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

2) wadiah yad-amanah adalah penerima titipan tidak boleh

memanfaatkan barang titipan tersebut sampai si penitip mengambil

kembali titipannya.

Prinsip wadiah yang lazim digunakan dalam perbankan syariah

adalah wadiah yad-dhamanah. Prinsip ini dapat diterapkan pada

kegiatan penghimpunan dana berupa giro dan tabungan. Giro wadiah

adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu

ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan

pemindahbukuan.Adapun tabungan wadiah adalah titipan pihak ketiga

pada bank syariah yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat

tertentu yang disepakati dengan menggunakan kuitansi, ATM, sarana

perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindahbukuan

(Rizal Yaya, 2009:59).

Gambaran singkat mekanisme produk bank syariah dengan

prinsip wadiah yad amanah digambarkan sebagai berikut:

Bank (Penyimpan)

1. Titip Barang

2. Bebankan Biaya Penitipan

Nasabah (Penitip)

Gambar 2.12 Skema Wadiah yad Amanah

34

Page 47: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Gambaran singkat mekanisme produk bank syariah dengan

prinsip wadiah yad dhamanah digambarkan sebagai berikut:

Dunia Usaha

Bank (Penyimpan)

1. Titip Dana

4. Beri Bonus

2. Pemanfaatan Dana

3. Bagi Hasil

Nasabah (Penitip)

Gambar 2.13 Skema Wadiah yad Dhamanah

Sumber: Antonio M.Syafi’i (2001:87)

b. Prinsip Mudharabah

Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis kerja sama

usaha dimana pihak pertama menyediakan dana dan pihak kedua

bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Pihak yang menyediakan

dan disebut dengan shahibul maal, sedangkan pihak yang mengelola

usaha disebut mudharib. Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai

dengan nisbah bagi hasil yang disepakati bersama sejak awal (Rizal

Yaya, 2009:59).

Berdasarkan PSAK 105, mudharabah dibagi atas tiga, yaitu

sebagai berikut:

35

Page 48: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

1) Mudharabah Mutlaqah

Mudharabah mutlaqah adalah mudharabah yang memberi

kuasa kepada mudharib secara penuh untuk menjalankan usaha

tanpa batasan apapun yang berkaitan dengan usaha tersebut

berupa jenis usaha, tempat, pemasok dan konsumen usaha.

Mudharabah mutlaqah biasa disebut dengan investasi tidak

terikat. Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan

dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana

yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

2) Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah muqayyadah yaitu shahibul maal memberi

batasan kepada mudharib dalam pengelolaan dana berupa jenis

usaha, tempat, pemasok, maupun konsumen usaha. Mudharabah

muqayyadah biasa disebut dengan investasi terikat.

3) Mudharabah Musytarakah

Mudharabah Musytarakah adalah bentuk mudharabah di

mana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam

kerja sama investasi. Dalam mudharabah musytarakah,

pengelola dana menyertakan juga dalam investasi bersama (Rizal

Yaya, 2009:60).

Dalam praktik kegiatan tabungan dan deposito pada

perbankan syariah di Indonesia umumnya menggunakan prinsip

mudharabah muthlaqah. Kendati hanya disebut dengan tabungan dan

36

Page 49: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

deposito, pada dasarnya yang dimaksud adalah tabungan mudharabah

muthlaqah dan deposito mudharabah muthlaqah.

Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan

itu. Perbedaan tabungan tabungan wadiah dan tabungan mudharabah

terletak pada tiga aspek, yaitu sifat dan, insentif dan pengembalian

dana. Sifat dana pada tabungan wadiah bersifat titipan, sedangkan

sifat dana pada tabungan mudharabah bersifat investasi. Insentif pada

tabungan wadiah berupa bonus yang tidak diisyaratkan di muka dan

bersifat sukarela jika bank hendak memberikannya. Adapun insentif

pada tabungan mudharabah berupa bagi hasil yang wajib diberikan

oleh bank jika memperoleh pendapatan atau laba pada setiap periode

kepada si penabung sesuai nisbah yang disepakati.

Deposito mudharabah adalah simpanan dana dengan skema

pemiik dana mempercayakan dananya untuk dikelola bank dengan

hasil yang diperoleh dibagi antara pemilik dana dan bank dengan

nisbah yang disepakati sejak awal. Dalam transaksi penyimpanan

depositi mudharabah, bank wajib memberitahukan kepada pemilik

dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dari

deposito tersebut. Periode penyimpanan dana biasanya didasarkan

pada periode bulan. Deposito mudharabah hanya dapat ditarik sesuai

waktu yang disepakati (Rizal Yaya, 2009:60).

37

Page 50: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Gambaran singkat mekanisme produk bank syariah dengan

prinsip mudharabah digambarkan sebagai berikut :

1. Titip Dana

Nasabah (Penitip)

Bank (Penyimpan)

4. Beri Bonus

2. Pemanfaatan Dana

3. Bagi Hasil

Dunia Usaha

Gambar 2.14 Skema Mudharabah

Sumber: Muhammad (2009:17)

C. Bai’ al Murabahah

1. Pengertian Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar

biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati dan penjual

harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli

(PSAK No.102).

Menurut Slamet Wiyono (2001: 15), Ba’i al-Murabahah adalah

jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang yang dijual

ditambah dengan sejumlah keuntungan (ribhun) yang disepakati oleh

kedua belah pihak, pembeli dan penjual. Pada transaksi murabahah,

38

Page 51: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara

pembayarannya dapat dilakukan tunai, tangguh ataupun dicicil.

Oleh karena itu, karakteristik utama dalam murabahah adalah

pemberitahuan penjual kepada pembeli tentang harga jual barang yang

terdiri atas harga pokok barang dan jumlah keuntungan serta biaya yang

ditambahkan di dalamnya. Misalnya, si Fulan membeli mobil seharga Rp.

200.000.000,00 dan biaya-biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.

15.000.000,00, maka ia menawarkan mobilnya dengan mengatakan: “Saya

beli mobil ini seharga Rp. 200.000.000,00 dengan biaya sebesar Rp.

15.000.000,00 maka Saya jual mobil ini seharga Rp. 240.000.000,00,

dengan keuntungan Rp. 25.000.000,00.”

Dari buku Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer karangan

Adiwarman A.Karim (2007:86), para ulama mahzab berbeda pendapat

tentang biaya apa saja yang dapat dibebankan kepada harga jual barang

tersebut. Misalnya, ulama mahzab Maliki membolehkan biaya-biaya yang

langsung terkait dengan transaksi jual beli itu dan biaya-biaya yang tidak

langsung terkait dengan transaksi tersebut, namun memberikan nilai

tambah pada barang itu.

Ulama mahzab Syafi’ie membolehkan membebankan biaya-biaya

yang secara umum timbul dalam suatu transaksi jual beli kecuali biaya

tenaga kerjanya sendiri karena komponen ini termasuk dalam

keuntungannya. Begitu pula biaya-biaya yang tidak menambah nilai

barang tidak boleh dimasukan sebagai komponen biaya.

39

Page 52: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Ulama mahzab Hanafi membolehkan membebankan biaya-biaya

yang secara umum timbul dalam suatu transaksi jual-beli, namun mereka

tidak membolehkan biaya-biaya yang memang semestinya dikerjakan oleh

si penjual.

Ulama mahzab Hambali berpendapat bahwa semua biaya langsung

maupun tidak langsung dapat dibebankan pada harga jual selama biaya-

biaya itu harus dibayarkan kepada pihak ketiga dan akan menambah nilai

barang yang dijual.

Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa keempat mahzab

membolehkan pembebanan biaya langsung yang harus dibayar kepada

pihak ketiga. Keempat mahzab sepakat tidak membolehkan pembebanan

biaya langsung yang berkaitan dengan pekerjaan yang memang semestinya

dilakukan penjual maupun biaya langsung yang berkaitan dengan hal-hal

yang berguna. Keempat mahzab juga membolehkan pembebanan biaya

tidak langsung yang dibayarkan kepada pihak ketiga dan pekerjaan itu

harus dilakukan oleh pihak ketiga. Bila pekerjaan itu harus dilakukan oleh

si penjual, mahzab Maliki tidak membolehkannya. Mahzab yang empat

sepakat tidak membolehkan pembebanan biaya tidak langsung bila tidak

menambah nilai barang atau berkaitan dengan hal-hal yang berguna. Jika

ditelaah dari pengertiannya, penjual harus memberitahukan secara jujur harga

pokok barang, keuntungannya serta tambahan atas besarnya biaya yang

dikeluarkan dalam pengadaan barang tersebut.

40

Page 53: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Agar suatu jual beli dapat terlaksana dengan baik (sesuai dengan

aturan Islam), perlu diperhatikan rukun jual beli , yaitu adanya (Hertanto

Widodo dkk, 1999: 48) :

a. Penjual (Ba’i)

b. Pembeli (Musytari’)

c. Barang yang diperjual-belikan (Mabi’)

d. Harga (Tsaman), dan

e. Serah-Terima (Ijab Qabul)

2. Landasan Syariah

a. Al-Quran

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu…” (Q.S. al- Nisa’/ 4: 29).

Ayat ini dengan tegas melarang kita untuk mengambil harta orang

lain dengan jalan batil, terutama riba (yang memang pada kala itu praktik

riba menjadi tradisi dalam masyarakat bahkan hingga kini) namun

sebaliknya, kita dianjurkan untuk mencari harta (keuntungan) dari jalan

yang diridhai Allah yakni melalui jalan perniagaan (jual-beli). Karena

murabahah merupakan salah satu bentuk jual-beli maka ayat ini dapat

dijadikan landasan syari’ah akan kebolehan murabahah.

41

Page 54: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Artinya: “… Dan Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba…” (Q.S. al- Baqarah/ 2: 275).

Ayat ini sebenarnya untuk memberi penjelasan dan mempertegas

bahwasanya riba dan jual-beli itu berbeda. Kalimat penegasan itu dapat

dilihat dari penghalalan jual-beli dan pengharaman riba. Sehingga ayat ini

pun dapat dijadikan landasan syari’ah bagi murabahah.

b. Hadist

Artinya: Dari Abu Sa’id al-Khudri bahwa Rasulullah Saw.bersabda, ”Sesungguhnya jual-beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (H.R. al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

Hadits ini menjelaskan bahwasanya segala bentuk jual-beli

termasuk murabahah harus dilakukan suka sama suka. Hadits ini dapat

dijadikan landasan syari’ah bagi jual-beli terutama syarat jual-beli

(murabahah).

3. Syarat Murabahah

Ada beberapa syarat yang harus dilakukan pada akad murabahah

(Muhamad Syafi’ie Antonio, 2001:146 ) , yaitu :

a. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

b. Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

42

Page 55: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

c. Kontrak harus bebas dari riba.

d. Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas

barang sesudah pembelian.

e. Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

Secara prinsip, jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi,

pembeli memiliki pilihan :

a. melanjutkan pembelian seperti apa adanya,

b. kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang

yang dijual,

c. membatalkan kontrak.

Jual beli secara murabahah di atas hanya untuk barang atau produk

yang telah dikuasai atau dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan

berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimiliki penjual, sistem yang

digunakan adalah murabahah kepada pemesan pembelian. Hal ini

dinamakan demikian karena si penjual semata-mata mengadakan barang

untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang memesannya.

4. Manfaat dan Resiko Murabahah

Menurut Muhammad Syafi’ie Antonio, sesuai dengan sifat bisnis,

transaksi murabahah memiliki beberapa manfaat dan juga resiko. Salah

satu manfaat murabahah terhadap bank syariah adalah adanya keuntungan

yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada

43

Page 56: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

nasabah. Sistem ini sangat sederhana dan memudahkan penanganan

administrasinya di bank syariah (1999:151).

Adapun resiko yang harus diantisipasi adalah:

a. Default/kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran. Bila

terjadi seperti ini, maka pelunasan barang akan terhambat. Sehingga

mengakibatkan kredit macet.

b. Fluktuasi harga komparatif, ini terjadi bila harga suatu barang di pasar

naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank tidak bisa

mengubah harga jual-beli tersebut.

c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah

karena berbagai sebab. Bisa saja karena rusak dalam perjalanan

sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu, sebaiknya

dilindungi dengan asuransi. Kemungkinan lain karena nasabah merasa

spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang ia pesan. Bila bank

telah menandatangani kontrak pembelian dengan penjualnya, barang

tersebut akan menjadi milik bank. Dengan demikian bank mempunyai

resiko untuk menjualnya kepada pihak lain.

d. Dijual, karena murabahah bersifat jual beli dengan hutang, maka

ketika kontrak ditandatangani, barang itu menjadi milik nasabah.

Nasabah bebas melakukan apapun terhadap asset miliknya tersebut,

termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, resiko untuk default

akan besar.

44

Page 57: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

5. Hukum-Hukum yang Timbul Jika Terjadi Penyelewengan

Jika terdapat penyelewengan pada sifat harga, seperti membeli

sesuatu secara kredit lalu menjualnya secara murabahah dengan harga

pertama tanpa menjelaskan bahwa ia membeli secara kredit, kemudian

pembeli mengetahui, menurut ulama Hanafiyah, ia boleh memilih

menerima atau menolak. Pendapat ini didasarkan pada amanah. Jika

penyelewengan terdapat pada jumlah harga, menurut Abu Hanifah pihak

pembeli boleh memilih menerima atau menolak.

Berikut ini adalah fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 04/DSN-

MUI/IV/2000 tertanggal 1 April 2000 (Himpunan Fatwa, edisi kedua, hal

25-29) :

a. Ketentuan umum murabahah dalam bank syariah

1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas

riba.

2) Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah

Islam.

3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

yang telah disepakati kualifikasinya.

4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, pembelian ini harus sah dan bebas riba.

5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara berhutang.

45

Page 58: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah

(pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus

keuntungannya. Dalam kaitan ini harus memberitahu secara jujur

harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut

pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad

tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan

nasabah.

9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli

barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan

setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank.

b. Ketentuan murabahah kepada nasabah

1) Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu

barang atau aset kepada bank.

2) Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli

terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang.

3) Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah harus

menerima (membeli) nya sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat,

kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli.

46

Page 59: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

4) Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk

membayar uang muka saat menandatangi kesepakatan awal

pemesanan.

5) Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut biaya riil

bank harus dibayar dari uang muka tersebut.

6) Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung

oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada

nasabah.

7) Jika uang muka memakai kontrak urbun sebagai alternatif dari

uang muka, maka :

(a) Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut ia

tinggal membayar sisa harga.

(b) Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank

maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat

pembatalan tersebut, dan jika uang muka tidak mencukupi,

nasabah wajib melunasi kekurangannya.

c. Jaminan dalam murabahah

1) Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan

pesanannya.

2) Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang

dapat dipegang.

47

Page 60: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

d. Hutang dalam murabahah

1) Secara prinsip, penyelesaian hutang nasabah dalam transaksi

murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang

dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika

nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau

kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan hutangnya

kepada bank.

2) Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran

berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruhnya.

3) Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah

tetap harus menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal. Ia

tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta

kerugian itu diperhitungkan.

e. Penundaan pembayaran dalam murabahah

1) Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda

penyelesaian hutangnya.

2) Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau

jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, maka

penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah

setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

48

Page 61: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

f. Bangkrut dalam murabahah

Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan

hutangnya, bank harus menunda tagihan hutang sampai ia sanggup

kembali, atau berdasarkan kesepakatan.

Berkenaan dengan uang muka, Dewan Syariah Nasional

mengeluarkan fatwa nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang uang muka

dalam murabahah tertanggal 16 September 2000 (Himpunan Fatwa, Edisi

kedua, hal 86) sebagai berikut :

a. Dalam akad pembiayaan murabahah, lembaga keuangan syariah

dibolehkan untuk meminta uang muka apabila kedua belah pihak

sepakat.

b. Besar jumlah uang muka ditentukan berdasarkan kesepakatan.

c. Jika nasabah membatalkan akad murabahah, nasabah harus

memberikan ganti rugi kepada lembaga keuangan syariah dari uang

muka tersebut.

d. Jika jumlah uang muka lebih kecil dari kerugian, lembaga keuangan

syariah dapat meminta tambahan kepada nasabah.

e. Jika jumlah uang muka lebih besar dari kerugian, lembaga keuangan

syariah harus mengembalikan kelebihannya kepada nasabah.

Sedangkan dalam himpunan fatwa yang sama terdapat aturan

mengenai diskon dalam murabahah yaitu fatwa nomor 16/DSN-

MUI/IX/2000 hal 100-101 sebagai berikut :

49

Page 62: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

a. Harga (tsaman) dalam jual beli adalah suatu jumlah yang disepakati

oleh kedua belah pihak, baik sama dengan nilai (qimah) benda yang

menjadi obyek jual beli, lebih tinggi maupun lebih rendah.

b. Harga dalam jual beli murabahah adalah harga beli dan biaya yang

diperlukan ditambah keuntungan sesuai dengan kesepakatan.

c. Jika dalam jual beli murabahah lembaga keuangan syariah mendapat

diskon dari supplier, harga sebenarnya adalah harga setelah diskon,

karena itu diskon adalah hak nasabah.

d. Jika pemberian diskon terjadi setelah akad, pembagian diskon

tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian (persetujuan) yang dimuat

dalam akad.

e. Dalam akad, pembagian diskon setelah akad hendaklah diperjanjikan

dan ditanda tangani.

DSN juga menetapkan sanksi atas nasabah mampu yang menunda-

nunda pembayaran sebagaimana tercantum dalam fatwa nomor 17/DSN-

MUI/IX/2000 hal 105-106 yaitu :

a. Sanksi yang disebut dalam fatwa ini adalah sanksi yang dikenakan

lembaga keuangan syariah kepada nasabah yang mampu membayar,

tetapi menunda-nunda pembayaran dengan sengaja.

b. Nasabah yang tidak/belum mampu membayar disebabkan force

majeur tidak boleh dikenakan sanksi.

50

Page 63: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

c. Nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran dan/ atau tidak

mempunyai kemauan dan itikad baik untuk membayar hutangnya

boleh dikenakan sanksi.

d. Sanksi didasarkan pada prinsip ta’zir, yaitu bertujuan agar nasabah

lebih disiplin dalam melaksanakan kewajibannya.

e. Sanksi dapat berupa denda sejumlah uang yang besarnya ditentukan

atas dasar kesepakatan dan dibuat saat akad ditandatangani.

f. Dana yang berasal dari denda diperuntukkan sebagai dana sosial.

Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa

pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan

pembelian setelah ada pemesanan dari nasabah. Murabahah berdasarkan

pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk

membeli barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat

pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya. Apabila aktiva murabahah

yang telah dibeli bank (sebagai penjual) dalam murabahah pesanan

mengikat mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli

maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual (bank) dan penjual

(bank) akan mengurangi nilai akad.

Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan.

Selain itu, dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam

harga barang untuk cara pembayaran berbeda. Bank dapat memberikan

potongan apabila nasabah :

51

Page 64: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

a. Mempercepat pembayaran cicilan

b. Melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo

Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual

sedangkan harga beli harus diberitahukan. Jika bank mendapatkan

potongan dari pemasok, maka potongan itu merupakan hak nasabah.

Apabila potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan

harus dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat dalam akad.

Bank dapat meminta kepada nasabah urbun sebagai uang muka

pembelian pada saat akad apabila apabila kedua belah pihak bersepakat.

Urbun menjadi bagian pelunasan piutang murabahah apabila murabahah

jadi dilaksanakan. Tetapi apabila murabahah batal, urbun dikembalikan

kepada nasabah setelah dikurangi kerugian sesuai dengan kesepakatan.

Jika uang muka lebih kecil dari kerugian bank maka bank dapat meminta

tambahan dari nasabah.

Apabila nasabah tidak dapat memenuhi piutang murabahah sesuai

dengan yang diperjanjikan, bank berhak mengenakan denda kecuali jika

dibuktikan bahwa nasabah tidak mampu melunasi. Denda diterapkan bagi

nasabah mampu yang menunda pembayaran. Denda tersebut berdasarkan

pada pendekatan ta’zir yaitu untuk membuat nasabah lebih disiplin

terhadap kewajibannya. Besarnya denda sesuai dengan yang diperjanjikan

dalam akad dan dana yang berasal dari denda diperuntukkan sebagai dana

sosial (qardhul hasan).

52

Page 65: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

D. Akuntansi Islam

1. Pengertian dan Sejarah

Sebelum kita mengetahui pengertian dari perbankan syariah,

berikut ini definisi akuntansi menurut beberapa pendapat :

a. Menurut Arren dan Lobbecke (2000:3), akuntansi merupakan proses

pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran kejadian-kejadian

ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan

menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan

keputusan.

b. Menurut Belkoui (2001:50), akuntansi adalah proses

pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi

ekonomi sehingga memungkinkan adanya pertimbangan, dan

pengambilan keputusan berdasarkan informasi oleh para pengguna

informasi tersebut.

Berikut beberapa pengertian syariah dari beberapa pendapat:

a. Menurut Imam Al-Qurthubi, syariah adalah agama yang ditetapkan

oleh Allah Swt untuk hamba-hambaNya yang terdiri dari berbagai

hukum dan ketentuan (2009).

b. Menurut Sri Nurhayati dan Wasilah (2008), Syariah adalah aturan

yang telah ditetapkan oleh Allah Swt untuk dipatuhi oleh manusia

dalam menjalani segala aktivitas hidupnya di dunia.

53

Page 66: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Berdasarkan beberapa pengertian akuntansi dan syariah di atas,

maka akuntansi syariah didefinisikan sebagai :

a. Suatu proses penyajian laporan keuangan perusahaan dengan

berdasarkan kepada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh

Allah Swt.

b. Menurut literatur Islam akuntansi (muhasabah) didefinisikan “suatu

aktivitas yang teratur berkaitan dengan pencatatan transaksi-transaksi,

tindakan-tindakan, keputusan-keputusan yang sesuai dengan syariat,

dan jumlah-jumlahnya, di dalam catatan-catatan yang representatif,

serta berkaitan dengan pengukuran hasil-hasil keuangan yang

berimplikasi pada transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, dan

keputusan-keputusan tersebut membantu pengambilan keputusan yang

tepat (Dr. Husein Syahatah, 2001:40).

Menurut Husein Syahatah (2001:18), dari studi sejarah peradaban

arab, tampak sekali betapa besarnya perhatian bangsa arab pada akuntansi.

Hal ini terlihat pada usaha setiap pedagang Arab untuk mengetahui dan

menghitung barang dagangannya, sejak mulai berangkat berdagang sampai

pulang kembali. Hitungan ini dilakukan untuk mengetahui perubahan-

perubahan pada keuangannya, baik keuntungan maupun kerugian. Hal ini

biasa dilakukan karena saudagar-saudagar Arab itu biasanya mengadakan

dua kali perjalanan dagang dalam setahun, yaitu di musim dingin dan

musim panas, seperti bangsa Quraisy lebih mengandalkan perdagangan

untuk mencari nafkah, baik musim panas maupun musim dingin. Karena

54

Page 67: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

itu, para saudagar Quraisy harus mengetahui dasar-dasar penghitungan

(Akuntansi) dalam transaksi perdagangan mereka, baik antarsesama

mereka maupun dengan saudagar-saudagar asing di luar Jazirah Arab.

Setelah berkembangnya negeri Arab, bertambahlah kabilah-kabilah

(kelompok suku), masuknya imigran-imigran dari negara tetangga, dan

berkembangnya perdagangan dan timbulnya usaha-usaha intervensi

perdagangan, semakin kuatlah perhatian bangsa Arab terhadap pembukuan

dagang untuk menjelaskan utang piutang. Orang-orang Yahudi pun (pada

waktu itu) sudah biasa menyimpan daftar-daftar (faktur) dagang. Semua

sudah tampak dengan jelas dalam sejarah peradaban bangsa Arab.

Adapun tujuan akuntansi di kalangan bangsa Arab (yang

berdagang keliling) pada waktu itu adalah untuk mengetahui perubahan-

perubahan dari jumlah aset, seperti untung dan rugi. Adapun untuk

pedagang yang menetap, yang mayoritas pada waktu itu adalah orang

Yahudi, mereka memakai akuntansi sebagai sarana untuk mengetahui

utang-utang dan piutang. Jadi, konsep akuntansi waktu itu dapat dilihat

pada pembukuan yang berdasarkan metode penjumlahan statistik yang

sesuai dengan aturan-aturan penjumlahan dan pengurangan.

Setelah munculnya Islam di Semenanjung Arab di bawah pimpinan

Rasulullah saw. serta telah terbentuknya Daulah Islamiah di Madinah,

mulailah perhatian Rasulullah untuk membersihkan Muamalah Maaliah

(keuangan) dari unsur-unsur riba dan dari segala bentuk penipuan,

pembodohan, perjudian, pemerasan, monopoli, dan segala usaha untuk

55

Page 68: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

mengambil harta orang lain secara batil. Bahkan, Rasulullah lebih

menekankan pada pencatatan keuangan. Rasulullah mendidik secara

khusus beberapa orang sahabat untuk menangani profesi ini dan mereka

diberi sebutan khusus, yaitu hafazhatul amanah (pengawas keuangan).

Para sahabat Rasul dan pemimpin umat Islam juga menaruh perhatian

yang tinggi terhadap pembukuan (akuntansi) ini. Adapun tujuan dari

pembukuan bagi mereka di waktu itu adalah untuk mengetahui utang-

utang dan piutang serta keterangan perputaran uang, seperti pemasukan

dan pengeluaran. Juga, difungsikan untuk merinci dan menghitung

keuntungan atau kerugian, serta menghitung harta keseluruhan untuk

menentukan kadar zakat yang harus dikeluarkan oleh masing-masing

individu.

Dengan melihat sejarah peradaban Islam, jelaslah bahwa ulama-

ulama fiqih telah mengkhususkan masalah keuangan ini dalam

pembahasan khusus yang meliputi kaidah-kaidah, hukum-hukum, dan

prosedur-prosedur yang mesti diikuti. Konsep akuntansi ini mempunyai

karakteristik khusus yang dapat membantu menata urusan-urusan negara

yang signifikan yang muncul ke permukaan.

2. Prinsip – Prinsip Akuntansi Islam

Prinsip-prinsip akuntansi yaitu sekumpulan petunjuk-petunjuk

pelaksanaan yang bersifat umum, yamg wajib diambil dan dipergunakan

sabagai petunjuk dalam mengetahui dasar-dasar umum bagi akuntansi.

Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah (Muhammad, 2002:11):

56

Page 69: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

a. Prinsip Pertanggungjawaban

Merupakan konsep yang tidak asing lagi dikalangan

masyarakat muslim. Pertanggungjawaban selalu berkaitan dengan

konsep amanah. Bagi kaum muslim, persoalan amanah merupakan

hasil transaksi manusia dengan sang Khaliq mulai dari alam

kandungan. Manusia dibebani amanah oleh Allah sebagai khalifah di

muka bumi untuk menjalankan fungsi-fungsi kekhalifahannya. Inti

kekhalifahan adalah menjalankan atau menunaikan amanah.

b. Prinsip Keadilan

Kata keadilan dalam konteks akuntansi mengandung dua

pengertian, yaitu: pertama, adalah berkaitan dengan praktik moral,

yaitu kejujuran yang merupakan faktor yang sangat dominan. Tanpa

kejujuran ini, informasi akuntansi yang disajikan akan menyesatkan

dan sangat merugikan masyarakat. Kedua, kata adil bersifat lebih

fundamental (dan tetap berpijak pada nilai-nilai etika/ syariah dan

moral). Pengertian kedua inilah yang lebih merupakan sebagai

pendorong untuk melakukan upaya dekonstruksi terhadap bangun

akuntansi modern menuju pada bangun akuntansi yang lebih baik.

c. Prinsip Kebenaran

Prinsip ini sebenarnya tidak dapat dilepaskan dengan prinsip

keadilan. Sebagai contoh misalnya, dalam akuntansi kita akan selalu

dihadapkan pada masalah pengakuan, pengukuran, dan pelaporan.

57

Page 70: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Aktivitas ini akan dapat dilakukan dengan baik apabila dilandaskan

pada nilai kebenaran. Kebenaran ini akan dapat menciptakan keadilan

dalam mengakui, menukur, dan melaporkan transaksi ekonomi.

3. Tujuan Akuntansi Islam

a. Penentuan Laba Rugi yang Tepat

Walaupun penentuan laba rugi agak bersifat subyektif dan

bergantung nilai, kehati-hatian harus dilaksanakan agar tercapai hasil

yang bijaksana (sesuai dengan syariah) dan konsisten sehingga dapat

menjamin bahwa kepentingan semua pihak pemakai laporan dilindungi

(Sofyan S Harahap, 2008:103).

b. Ketaatan Kepada Hukum Syariah

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh unit ekonomi harus dinilai

halal haramnya. Faktor ekonomi tidak harus menjadi alasan tunggal

untuk menentukan berlanjut tidaknya suatu organisasi.

c. Keterikatan pada Keadilan

Karena tujuan utama dalam syariah adalah penerapan keadilan

dalam masyarakat seluruhnya, informasi akuntan harus mampu

melaporkan (selanjutnya mencegah) setiap kegiatan atau keputusan

yang dibuat untuk menambah ketidakadilan dalam masyarakat.

d. Melaporkan dengan Baik

Telah disepakati bahwa peranan perusahaan dianggap dan

pandangan yang lebih luas (pada dasarnya bertanggungjawab pada

masyarakat secara keseluruhan). Nilai sosial ekonomi dari ekonomi

58

Page 71: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Islam harus diikuti dan dianjurkan. Informasi akuntansi harus berada

dalam posisi yang terbaik untuk melaporkan hal ini.

4. Asumsi Dasar

Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar

akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada

saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau

dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam

laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.

Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan

informasi kepada pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang

melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban

pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan

kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan

menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya

yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

E. Sistem Akuntansi

1. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem didefinisikan sebagai sekelompok unsur yang erat

berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu.(Mulyadi, 2001:2).

59

Page 72: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Menurut Marshall B.Ramney dan Paul John Steinbart (2004:2),

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang

saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut John Mc Manama (2009), Sistem adalah sebuah struktur

konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang

bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang

diinginkan secara efektif dan efesien.

Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum

mengenai sistem sebagai berikut:

a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan.

c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali

atau secara rutin terjadi. Sedangkan akuntansi adalah serangkaian kerja

yang dimulai dari transakasi sampai membuat laporan keuangan yang

berguna untuk pemakai laporan keuangan tersebut.

Jadi dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa

untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen

guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

60

Page 73: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Menurut Haward F. Slettler dalam Baridwan (1971), sistem

akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur dan

alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu

kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan impan balik dalam

bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh managemen untuk

mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Namun menurut Warren Reeve Fess (2005:234), dalam buku

Pengantar Akuntansi, Sistem Akuntansi adalah metode dan prosedur untuk

mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan

informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi berasal dari dua

kata yaitu sistem yang berarti suatu kumpulan-kumpulan elemen yang

saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan akuntansi yang

artinya suatu aktivitas yang memberikan informasi kuantitatif terutama

bersifat keuangan, mengenai kesatuan ekonomi dengan maksud agar

berguna untuk pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

Sistem akuntansi merupakan subsistem sistem informasi

manajemen yang mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan

untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun ekstern. Dalam

rangkaian sistem juga dikenal istilah prosedur. Prosedur adalah suatu

urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu

departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara

seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang, yang dimaksud

61

Page 74: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

dengan kegiatan klerikal yaitu mencatat informasi dalam formulir, buku

jurnal, dan buku besar, diantaranya menulis, mengadakan, menghitung,

memberi kode, mendaftar, memilih, memindah, dan membandingkan.

Sedangkan sistem merupakan jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

2. Komponen-Komponen Sistem Akuntansi

Dalam sistem akuntansi, terdapat lima komponen yang sangat

penting agar informasi yang dihasilkan berkualitas (Marshal B.Romney

dan Paul John Steinbart, 2004:3). Komponen-komponen tersebut adalah :

a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan

berbagai fungsi.

b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang

melibatkan dalam mengumpulkan, memproses. Dan menyimpan data

tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

c. Data tentang proses-proses organisasi.

d. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

e. Insfrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan

pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu

SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:

a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang

dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh

aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam

62

Page 75: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

berbagai aktivitas tersebut, agar pihak managemen, para pegawai, dan

pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal

yang telah terjadi.

b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak

managemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan.

c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset

organisasi, termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data

tersebut tersedia saat dibutuhkan, andal, dan akurat.

Sistem akuntansi sebagai suatu bangunan sistem informasi

memiliki 6 blok bangunan yaitu

a. Blok Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem

informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap

dan memasukan data tersebut ke dalam sistem. Masukan terdiri dari

transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah, dan pesan. Umumnya

masukan harus mengikuti aturan dan bentuk tertentu mengenai isi,

identifikasi, otorisasi dan pengolahannya.

b. Blok Model adalah yang mengolah masukan dan data yang disimpan

dengan berbagai macam cara untuk memproduksi hasil yang

dikehendaki atau keluaran.

c. Blok Keluaran adalah keluaran yang berupa suatu informasi yang

bermutu dan dokumen untuk semua tingkat managemen dan semua

pemakai informasi, baik pemakai intern maupun pemakai luar

63

Page 76: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

organisasi. Keluaran suatu sistem merupakan faktor utama yang

menentukan blok-blok lain suatu sistem informasi. Media yang dipakai

untuk menyajikan keluaran sistem informasi dapat berupa layar

monitor, mesin pencetak (printer).

d. Blok Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi.

Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta

mengendalikan seluruh sistem. Dalam sistem informasi berbasis

komputer, teknologi terdiri dari tiga komponen, yaitu komputer dan

penyimpan data di luar, telekomunikasi, dan perangkat lunak

(software)

e. Model Basis Data merupakan tempat untuk menyimpan data yang

digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data

dapat diperlakukan dari dua sudut pandang yaitu secara fisik dan

secara logis. Secara fisik berupa media untuk menyimpan data, seperti

flashdisk, disket, disk, chip, dll. Namun yang lebih penting adalah

bagaimana mencari, menggabungkan, dan mengambil data yang

disimpan untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakai. Basis data

dapat dipandang dari sudut pandang logis yang bersangkutan dengan

bagaimana struktur penyimpanan data sehingga menjamin ketepatan,

ketelitian, dan relevansi pengambilan informasi untuk memenuhi

kebutuhan pemakai.

64

Page 77: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

f. Blok Pengendalian semua sistem harus dilindungi dari bencana dan

ancaman, seperti bencana alam, api, kegagalan sistem, kesalahan dan

penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang

yang dibayar untuk melakukan kejahatan. Beberapa cara yang perlu

dirancang untuk menjamin perlindungan, integritas, dan kelancaran

jalannya sistem informasi adalah:

1) Penggunaan sistem pengelolaan catatan.

2) Penerapan pengendalian akuntansi.

3) Pengembangan rancangan induk sistem informasi.

4) Pembuatan rencana darurat dalam hal sistem informasi yang gagal

menjalankan fungsinya.

5) Penerapan prosedur seleksi karyawan

6) Pembuatan dokumentasi lengkap tentang sistem informasi yang

digunakan oleh perusahaan.

7) Pembuatan sistem penunjang untuk mengantisipasi dari kegagalan

sistem informasi yang sekarang digunakan dan pembuatan tempat

penyimpanan data di luar perusahaan sebagai cadangan.

8) Pembuatan prosedur pengamanan dan penggunaan alat-alat

pengamanan serta pengendalian akses ke dalam suatu sistem

informasi.

3. Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen

Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir

dokumen. Tabel 2.1 melukiskan simbol-simbol standar yang digunakan

65

Page 78: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

oleh analis sistem untuk membuat bagan alir dokumen yang

menggambarkan sistem tertentu. Berikut ini adalah simbol-simbol standar

dalam sistem akuntansi dengan pengertiannya dari masing-masing simbol

tersebut:

Tabel 2.1 Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen

Gambar Keterangan

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan semua jenis dokumen, yang

merupakan formulir yang digunakan untuk

merekam terjadinya transaksi. Nama dokumen

dicantumkan ditengah simbol.

Catatan. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan catatan akuntansi yang

digunakan untuk mencatat data yang direkam

sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.

Penghubung pada halaman yang sama (on page

connector).

Penghubung pada halaman yang berbeda (off

page connector).

Kegiatan manual. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan manual. Uraian

singkat kegiatan manual dicantumkan di dalam

simbol.

Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk

menunjukkan tempat penyimpanan dokumen.

Arsip sementara adalah tempat penyimpanan

66

Page 79: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Gambar Keterangan

dokumen yang dokumennya akan diambil

kembali dari arsip tersebut di masa yang akan

datang untuk pengolahan lebih lanjut terhadap

dokumen tersebut. Digunakan simbol :

A = menurut abjad

N = menurut nomor urut

T = menurut kronologis, menurut tanggal

Arsip permanen. Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan arsip permanen yang

merupakan tempat penyimpanan dokumen yang

tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi

yang bersangkutan.

On line computer process. Simbol ini

menggambarrkan pengolahan data dengan

komputer secara on-line.

Mulai/berakhir (terminal). Simbol ini

digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir

sebuah sistem akuntansi.

Masuk / keluar dari satu sistem ke sistem lain.

Lanjutan Tabel 2.1

Sumber : Mulyadi (2001)

F. Perlakuan Akuntansi Murabahah pada Perbankan Syariah

1. Pengakuan dan Pengukuran

a. Pada saat perolehan, aktiva yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual

kembali dalam murabahah diakui sebagai aktiva murabahah sebesar

biaya perolehan.

67

Page 80: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

b. Pengukuran aktiva murabahah setelah perolehan adalah sebagai

berikut (PSAK No 59 paragraf 62) :

1) Aktiva tersedia untuk dijual dalam murabahah pesanan mengikat :

(a) Dinilai sebesar biaya perolehan

(b) Jika terjadi penurunan nilai aktiva karena usang, rusak, atau

kondisi lainnya sebelum diserahkan ke nasabah, penurunan

nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai

aktiva

2) Apabila dalam murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan

tidak mengikat terdapat indikasi kuat pembeli batal melakukan

transaksi, maka aktiva murabahah :

(a) Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang

dapat direalisasi, mana yang lebih rendah.

(b) Jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah daripada

biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.

c. Potongan pembelian dari pemasok diakui sebagai pengurangan biaya

perolehan aktiva murabahah.

d. Pada saat akad, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan

aktiva murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir

periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai

bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan

kerugian piutang.

68

Page 81: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

e. Keuntungan murabahah diakui (PSAK No. 59 paragraf 65) :

1) Pada periode terjadinya, apabila akad berakhir pada periode

laporan keuangan yang sama.

2) Selama periode akad secara proporsional, apabila akad melampaui

satu periode laporan keuangan.

f. Potongan pelunasan dini diakui dengan menggunakan salah satu

metode berikut (PSAK No. 59 paragraf 66) :

1) Jika potongan pelunasan diberikan pada saat penyelesaian, bank

mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah

2) Jika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank

terlebih dulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah,

kemudian bank membayar potongan pelunasan kepada nasabah

dengan mengurangi keuntungan murabahah.

g. Denda dikenakan apabila nasabah lalai dalam melakukan

kewajibannya sesuai akad. Pada saat diterima, denda diakui sebagai

dana sosial.

h. Pengakuan dan pengukuaran urbun (uang muka) adalah sebagai

berikut (PSAK No 59 paragraf 68) :

1) Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang

diterima bank pada saat diterima.

2) Pada saat barang jadi dibeli oleh nasabah, maka urbun diakui

sebagai pembayaran piutang.

69

Page 82: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

3) Jika barang batal dibeli oleh nasabah, maka urbun dikembalikan

kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang

telah dikeluarkan bank.

2. Pengungkapan

Hal-hal yang harus diungkapkan dalam Pedoman Akuntansi

Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) antara lain:

a. Rincian piutang murabahah berdasarkan jumlah, jangka waktu, jenis

valuta dan kualitas piutang dan penyisihan penghapusan piutang

murabahah.

b. Jumlah piutang murabahah yang diberikan kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa (pihak terkait)

c. Kebijakan dan metode akuntansi untuk penyisihan, penghapusan dan

penanganan piutang murabahah yang bermasalah.

d. Besarnya piutang murabahah baik yang dibiayai sendiri oleh bank

maupun secara bersama-sama dengan pihak lain sebesar bagian

pembiayaan bank.

3. Penyajian

Piutang murabahah disajikan pada akhir periode akuntansi.

(Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia PAPSI):

a. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat

direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan

kerugian piutang.

70

Page 83: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

b. Margin murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang

murabahah.

4. Jurnal (Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia):

a. Pada saat perolehan aktiva murabahah

Keterangan Debit Kredit

Persediaan/aktiva murabahah xxx

Kas/rekening pemasok/kliring xxx

b. Pada saat penjualan aktiva murabahah kepada nasabah :

Pembayaran secara angsuran

Keterangan Debit Kredit

Piutang Murabahah xxx

Margin murabahah ditangguhkan Persediaan/Aktiva murabahah

xxx

xxx

c. Penurunan nilai barang sebelum diserahkan kepada nasabah

Keterangan Debit Kredit

Kerugian penurunan nilai aktiva murabahah

xxx

Persediaan aktiva murabahah

xxx

d. Bila terjadi pembatalan akad oleh nasabah dan nilai bersih yang dapat

direalisasi lebih kecil dari nilai perolehan

Keterangan Debit Kredit

Beban selisih penilaian aktiva murabahah

xxx

Penyisihan kerugian aktiva murabahah xxx

71

Page 84: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

e. Urbun (uang muka)

1) Penerimaan uang muka dari nasabah

Keterangan Debit Kredit

Kas/Rekening

xxx

Kewajiban lain-uang muka murabahah xxx

2) Pembatalan pesanan, pengembalian urbun kepada nasabah

Keterangan Debit Kredit

Kewajiban lain-uang muka murabahah

xxx

Pendapatan operasional

Kas/rekening

xxx

xxx

3) Terjadi kerugian bank karena pembatalan pesanan

Keterangan Debit Kredit

Kas

Kerugian Pemesanan Murabahah

xxx

xxx

Piutang Uang Muka (uang muka kepada pemasok)

xxx

4) Penggantian kerugian bank

Keterangan Debit Kredit

Hutang uang muka (titipan uang muka)

xxx

Kerugian Pemesanan Murabahah Rekening pembeli/nasabah

xxx

xxx

72

Page 85: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

5) Kerugian bank lebih besar dari uang muka

Keterangan Debit Kredit

Hutang uang muka (titipan uang muka)

Piutang nasabah

xxx

xxx

Kerugian pemesanan murabahah Beban survey murabahah

xxx

xxx

6) Apabila murabahah jadi dilaksanakan

Keterangan Debit Kredit

Kewajiban lain-uang muka murabahah (urbun)

xxx

Piutang murabahah xxx

f. Pada saat penerimaan angsuran dari nasabah (pokok dan margin)

Keterangan Debit Kredit

Kas/rekening xxx

Piutang murabahah xxx

Atau

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan

xxx

Pendapatan margin murabahah

xxx

g. Pengakuan pendapatan murabahah yang performing dengan kategori

kolektibilitas lancar dan DPK (Dalam Perhatian Khusus)

1) Pada saat pengakuan pendapatan

73

Page 86: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Keterangan Debit Kredit

Piutang murabahah jatuh tempo

xxx

Piutang murabahah xxx

Atau

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan

xxx

Pendapatan margin murabahah

xxx

2) Pada saat penerimaan angsuran tunggakan (pokok dan margin)

Keterangan Debit Kredit

Kas/rekening

xxx

Piutang murabahah jatuh tempo

xxx

h. Pemberian potongan pelunasan dini dapat dilakukan dengan

menggunakan dua metode berikut ini:

1) Jika pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang murabahah

dan keuntungan murabahah

Keterangan Debit Kredit

Kas/rekening Margin murabahah ditangguhkan xxx

xxx

Piutang murabahah Pendapatan margin murabahah

xxx xxx

2) Jika setelah penyelesaian, bank terlebih dulu menerima pelunasan

piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar

potongan pelunasan dini murabahah kepada nasabah dengan

mengurangi keuntungan murabahah.

74

Page 87: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Keterangan Debit Kredit

Kas/rekening

xxx

Piutang murabahah

xxx

Atau

Keterangan Debit Kredit

Margin murabahah ditangguhkan xxx

Pendapatan margin murabahah xxx

Atau

Keterangan Debit Kredit

Beban operasional-Potongan pelunasan dini murabahah

xxx

Kas/rekening xxx

i. Penerimaan denda dari nasabah

Keterangan Debit Kredit

Kas/rekening xxx

Rekening simpanan wadiah-dana kebajikan

xxx

75

Page 88: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Variabel Metodelogi Temuan

Muhammad

Heykal

Analisa faktor-

faktor yang

mempengaruhi

penetapan

margin

murabahah

untuk produk

pembiayaan

pemilikan

rumah (studi

kasus PT.

Bank Syariah

Mandiri)

Margin

murabahah,

biaya

overhead,

porsi bagi

hasil DPK,

profit target

dan tingkat

bunga

pinjaman

bank

konvensional

Analisis

deskriptif

kuantitatif

1.Biaya overhead

mempengaruhi margin

murabahah.

2.Propors beban bagi hasil

DPK berpengaruh cukup

besar terhadap margin

murabahah.

3.Target profit mempengaruhi

secara lemah terhadap

tingkat margin murabahah.

4.Tingkat bunga pinjaman

bank konvensional

berpengaruh sangat besar

terhadap margin

murabahah.

Dian

Lestari

Analisa

pembiayaan

kepemilikan

rumah (KPR)

BTN Syariah

(studi kasus

BTN Syariah

Cabang Jakarta

Harmoni)

Pembiayaan

murabahah

Anaisis

deskriptif

kualitatif

1. Produk pembiayaan KPR

Syariah merupakan produk

pembelian rumah berdasarkan

prinsip murabahah.

2. Penetapan margin KPR BTN

Syari’ah menggunakan

persentase.

3.Praktik pembiayaan KPR

Syari’ah dinilai sah dan sesuai

dengan syariat.

76

Page 89: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Lanjutan Tabel 2.2

Peneliti Judul Variabel Metodelogi Temuan

Muhammad

Akhyar

Adnan

Dari

murabahah

menuju

musyarakah,

upaya

mendorong

optimalisasi

sektor riil

Murabahah

dan

musyarakah

Anaisis

deskriptif

kualitatif

1.Produk murabahah dan

musyarakah merupakan

produk yang berpotensi

sangat besar dalam

menciptakan keseimbangan

sektor moneter dan riil

2.Tren saat ini bahwa produk

murabahah mendominasi

kegiatan operasional

perbankan syariah.

H. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka pemikiran penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Kegiatan Pembiayaan Murabahah

Prosedur Umum Pembiayaan Murabahah dan

Sistem Akuntansi Pembiayaan Murabahah

PT. Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu

PAPSI dan

PSAK No.59

Gambar 2.15 Kerangka Pemikiran Penelitian

77

Page 90: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif yang menggambarkan

serta menjelaskan penerapan sistem akuntansi murabahah pada bank syariah.

Penelitian deskriptif menurut Muhammaad Teguh (2005:17), yaitu penelitian

yang dilakukan untuk menggambarkan sesuatu yang tengah berlangsung pada

saat riset dilakukan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi

disekitar objek penelitian untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan dengan variabel yang lain.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah pada Bank “X” Kantor Cabang Syariah

Jakarta Pasar Minggu. Pemilihan objek tersebut didasarkan pada sampel

pembiayaan yaitu lebih kepada pembiayaan murabahah KPR. Dimana Bank

“X” adalah bank yang secara khusus telah berpengalaman dalam pembiayaan

KPR. Dan secara resmi ditetapkan oleh pemerintah untuk menangani

pembiayaan kredit perumahan pada tahun 1974. Penelitian telah dilakukan

mulai dari tanggal 1 Mei 2010 sampai dengan 11 Juni 2010.

78

Page 91: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

C. Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder. Muhammad Teguh (2005: 122), mendefinisikan data

primer dan sekunder sebagai berikut:

1. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli tanpa perantara,

2. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara .

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif,

yakni serangkaian informasi yang digali dari hasil penelitian masih merupakan

fakta atau berupa keterangan-keterangan saja. Data yang diperlukan berupa

sejarah singkat PT Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu

serta perlakuan akuntansi murabahah yang diterapkan di dalam perusahaan

yang terkait.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan berbagai data yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara yaitu dengan melakukan komunikasi secara langsung pada

pihak perusahaan yang terkait dengan cara memberikan sejumlah

pertanyaan untuk mendapatkan data dan informasi secara jelas dan

lengkap.

79

Page 92: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

2. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap obyek studi untuk

mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan sebagai dasar analisis

serta mengkonfirmasikan obyektifitas dan keakuratan mengenai hal yang

diperoleh baik dalam studi pustaka maupun dalam penelitian itu sendiri.

3. Dokumentasi, dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyalin, melihat,

serta mengevaluasi laporan serta dokumen-dokumen yang terkait dengan

obyek penelitian.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif kualitatif. Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul,

data-data tersebut dianalisa dengan cara membandingkannya dengan teori-

teori yang ada kemudian mangambil kesimpulan dari hasil perbandingan.

Gambar 3.1 Metode Analisis Data

Sumber : Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin

Teori/ Dalil/ Hukum Kesimpulan

Fakta/ Data/ Informasi

80

Page 93: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

81

Langkah-langkah yang dilakukan setelah memperoleh data-data dari

Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu adalah sebagai

berikut:

1. Menggambarkan produk-produk dan operasional pada Bank “X” Kantor

Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu.

2. Menggambarkan prosedur pengajuan pembiayaan murabahah pada Bank

”X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu.

3. Menggambarkan penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah

pada Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu.

4. Menggambarkan apakah terdapat kesesuaian antara perlakuan akuntansi

pembiayaan murabahah pada Bank “X” Kantor Cabang Syariah Jakarta

Pasar Minggu dengan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah (PAPSI)

tahun 2003.

Page 94: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan Bank “X”

Pada tanggal 9 Februari 1950, lahir Bank Tabungan Pos (BTP)

berdasarkan Undang-Undang Darurat No.9 tahun 1950. Tahun 1963 berubah

menjadi Bank “X” hingga sampai dengan sekarang. Berdasarkan Undang-

Undang No.20 tahun 1968 tugas pokok Bank “X” disempurnakan sebagai

lembaga untuk perbaikan ekonomi rakyat, dan pembangunan ekonomi

nasional, dengan jalan menghimpun dana dari masyarakat, terutama dalam

bentuk tabungan. Tahun 1974, pemerintah mulai dengan rencana

pembangunan perumahan. Guna menunjang keberhasilan kebijakan tersebut,

Bank “X” ditunjuk sebagai Lembaga Pembiayaan Kredit Perumahan untuk

masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor B-49/MK/IV/1/1974

tanggal 29 Januari 1974 lahirlah Kredit Pemilikan Rumah. Tahun 1989

dengan surat tersebut, Bank “X” berubah menjadi Bank Umum. Tanggal 1

Agustus 1992, status hukum Bank “X” diubah menjadi Perusahan Perseroan

(Persero) dengan pemilikan saham mayoritas adalah pemerintah melalui

Departemen Keuangan RI. Pada tahun 1994 melalui Surat Keputusan Direksi

82

Page 95: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Bank Indonesia No.27/55/KEP/DIR tanggal 23 September 1994 dapat

beroperasi sebagai Bank Devisa.

Saat ini dalam kegiatan operasionalnya, Bank “X” telah memiliki 1

Kantor Pusat, 62 Kantor Cabang, 204 kantor cabang pembantu dan 20

Kantor Cabang Syariah yang tersebar di seluruh kota-kota di Indonesia.

Alamat Kantor Pusat dari Bank “X” terdapat di Jl. Gajah Mada, Jakarta

Pusat.

2. Visi dan Misi Bank “X”

Visi dari Bank “X” adalah menjadi bank yang terkemuka dalam

pembiayaan perumahan dan mengutamakan kepuasan nasabah.

Sedangkan Misi dari Bank “X” adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri

yang terkait, serta menyediakan produk dan jasa perbankan lainnya.

b. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas

dan profesional serta memiliki integritas yang tinggi.

c. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan sesuai

dengan kebutuhan nasabah.

d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip

kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan

shareholder value.

e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

83

Page 96: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

3. Bagan Struktur Organisasi Bank “X”

Berdasarkan pasal 30 Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam

Akta No. 136 tanggal 31 Juli 1992, maka susunan organisasi dari Bank “X”

adalah:

KOMISARIS KOMITE AUDIT DEWAN PENGAWAS

SYARIAH

DIREKTUR II

DIV HUKUM &

HUB PERUSH

DIV SDM

DIV MANAJEMEN

RISIKO

DIREKTUR I

DIV PENELITIAN& PERENCANAAN

DIV KEPATUHAN

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR IV

KANTOR CABANG

DIV PENGELOLA KEBIJAKAN

KREDIT

DIV LOGISTIK

DIREKTUR V DIV

AU

DIT IN

TER

N

DIREKTUR III

Komite Personalia Pusat Komite Produk Komite Manajemen Risiko Komite Kredit Komite Kebijakan Perkreditan Komite Teknologi Komite Aset&Kewajiban

DIV INFORMASI TEKNOLOGI

DIV SYARIAH

KANTOR CABANG SYARIAH

DIV PENGELOLA

BISNIS CABANG

DIV RESTRUKT PENYELESAIAN

KREDIT

DIV AKUNTANSI

DIV OPERASI

DIV TREASURY

DIV PEMASARAN

RITEL

RUPS

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Bank “X”

Sumber : Annual Report Bank “X” tahun 2009

84

Page 97: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Sedangkan struktur organisasi dari Divisi / Unit Usaha Syariah pada

Bank “X” adalah sebagai berikut:

KEPALA DIVISI

BAGIAN PRODUK

BAGIAN ADM. KEUANGAN/

PELAPORAN

BAGIAN ADM UMUM

BAGIAN TEKNOLOGI

BAGIAN PERENCANAAN

STRATEGIS

SEKRETARIS

BAGIAN LEGAL & KEPATUHAN

BAGIAN PEMBINAAN BAGIAN DANA

BAGIAN PEMBIAYAAN

BAGIAN BISNIS

BAGIAN MANAJEMAN

RISIKO BAGIAN TREASURY

WAKIL KEPALA DIVISI

KANTOR CABANG

DIREKSI

Gambar 4.2 Bagan Struktur Organisasi Unit Usaha Syariah

Sumber : Buku Struktur Bank “X” Syariah (2005:18)

85

Page 98: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Kemudian struktur organisasi dari Kantor Cabang Syariah pada Bank

“X” adalah sebagai berikut:

DIREKSI

FINANCING RECOVERY

ACCOUNT &

CONTROL

GENERAL BRANCH ADM

FINANCING ADMINISTRATION

TRANSACTION PROCESSING

OPERASIONALRETAIL SERVICE

TELLER SERVICE

CUSTOMER SERVICE

FINANCING SERVICE

ACCOUNT OFFICER

DIVISI SYARIAH

KEPALA CABANG

SEKRETARIS

Front Office

Back Office

Gambar 4.3 Bagan Struktur Organisasi Kantor Cabang Syariah

Sumber : Buku Struktur Bank “X” Syariah (2005:20)

86

Page 99: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

4. Unit Usaha Syariah Bank “X”

Semakin tinggi minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa perbankan

dan keuangan syariah merupakan konsekuensi logis semakin membaiknya

pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam yang memberikan pedoman

dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berbisnis. Disisi lain, minat

masyarakat terhadap jasa keuangan syariah ini juga disebabkan karena

beberapa keunggulan yang dimiliki oleh lembaga keuangan syariah itu sendiri

yang tercermin dari prinsip-prinsip yang digunakan, khususnya prinsip yang

menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kesetaraan.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan bunga

bank turut menggairahkan minat masyarakat untuk memanfaatkan bank dan

jasa keuangan syariah serta mempercepat laju perbankan syariah dan lembaga

keuangan syariah lainnya. Dalam prakteknya, ternyata bank syariah bukan

hanya diminati oleh kalangan muslim, tetapi juga dimanfaatkan oleh kalangan

non muslim, baik dalam kapasitasnya sebagai nasabah, karyawan maupun

pemilik. Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah merupakan bank yang

universal dan tidak semata-mata dimanfaatkan atas pertimbangan agama,

tetapi juga pertimbangan ekonomis dan kemanfaatannya.

Dalam usaha untuk meningkatkan pelayanan dan memenuhi

kebutuhan masyarakat, Bank “X” telah membuka Unit Usaha Syariah pada

tahun 2004 sesuai Risalah RUPS tanggal 16 Januari 2004. Anggaran Dasar

87

Page 100: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Bank Bank “X” telah diubah dengan akta No.29 tanggal 27 Oktober 2004

oleh Notaris Emi Sulistyowati,SH yang memungkinkan Bank “X” dapat

melakukan berbagai kegiatan yang didasarkan prinsip syariah yang sesuai

dengan ketentuan Bank Indonesia. Berdasarkan Ketetapan Direksi

No.14/DIR/SDYA/2004 tanggal 4 Nopember 2004, Divisi syariah terbentuk

berikut struktur organisasi. Sedangkan struktur organisasi kantor Cabang

Syariah melalui Ketetapan Direksi No. 15/DIR/DSYA/2004 tanggal 4

Nopember 2004. Saat bank Bank “X” telah mendapatkan izin prinsip dari

Bank Indonesia untuk pembukaan unit syariah sesuai surat BI

No.6/1350/DPbS tanggal 15 Desember 2004.

Untuk mendukung kegiatan perbankan syariah, pelaksanaan

operasional didampingi oleh Dewan Pengawas Syariah yang bertindak

sebagai pengawas, penasehat, dan pemberi saran kepada Direksi, Pimpinan

Divisi Syariah dan Pimpinan Kantor Cabang Syariah mengenai hal-hal yang

terkait dengan prinsip syariah, khususnya memastikan bahwa seluruh produk

dan jasa yang dipasarkan sesuai dengan ketentuan syariah.

5. Kantor Cabang Syariah Bank”X”

a. Sejarah dan Perkembangan Bank “X” Kantor Cabang Syariah

Berawal dari perubahan peraturan perundang-undangan

perbankan oleh pemerintah dari UU Perbankan No. 7 tahun 1992

menjadi UU Perbankan No. 10 tahun 1998, dunia perbankan nasional

88

Page 101: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

menjadi marak dengan fenomena boomingnya bank syari’ah. Persaingan

dalam pasar perbankan kini kian ketat. Belum lagi dengan

dikeluarkannya PBI No. 4/ 1/ PBI/ 2002 tentang perubahan kegiatan

usaha bank umum konvensional menjadi bank umum berdasarkan

prinsip syari’ah dan pembukaan kantor bank berdasarkan prinsip syari’ah

oleh bank umum konvensional, jumlah bank syari’ah saat ini bertambah

dengan banyaknya UUS (Unit Usaha Syari’ah). Maka manajemen PT.

Bank “X” (Persero), dengan call name Bank “X” melalui rapat komite

pengarah tim implementasi restrukturisasi Bank “X” tanggal 12

Desember 2003, manajemen Bank “X” menyusun rencana kerja dan

perubahan anggaran dasar untuk membuka UUS agar dapat bersaing di

pasar perbankan syari’ah.

Berdasarkan Surat No. 03/ KOM /”X”/1/ 2004 tanggal 15 Januari

2004, dewan komisaris mengajukan tanggapannya terhadap rencana kerja

dan perubahan anggaran dasar tersebut kepada Meneg BUMN saat itu,

Laksamada Sukardi. Dan secara bersamaan pula, berdasarkan Surat No.

100/ DIR/ DHHP/ HK/ III/ 2004, dewan direksi juga mengajukan usulan

perubahan anggaran dasar Bank “X” kepada Meneg BUMN. Dan

berdasarkan Surat S-263/ M- MBU/ 2004 tanggal 25 Mei 2004, Meneg

BUMN menyatakan persetujuan terhadap perubahan anggaran dasar PT.

Bank “X” mengenai perubahan kegiatan usaha dengan membuka UUS.

89

Page 102: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Tanggal 1 Oktober 2004, dewan direksi, Divisi Hukum dan

Hubungan Perusahaan (DHHP) mengajukan surat permohonan

rekomendasi komisaris atas perubahan anggaran dasar Bank dalam rangka

pembentukan UUS. Maka pada tanggal 4 November 2004 berdasarkan

ketetapan direksi No. 14/ DIR/ DSYA/ 2004, divisi syari’ah dan struktur

organisasinya pun mulai dibentuk. Dan sebagaimana induknya, Bank “X”

yang berdasarkan surat Meneg BUMN No. S-554/ M-MBU/ 2002 tanggal

21 Agustus 2002 yang memutuskan Bank “X” sebagai bank umum dengan

fokus pembiayaan perumahan tanpa subsidi maka Bank “X” Syari’ah pun

memfokuskan diri pada kegiatan pembiayaan perumahan.

Pada bulan November 2004 dibentuklah struktur organisasi kantor

cabang syari’ah PT. Bank “X”, di mana setiap kantor cabang syari’ah

dipimpin oleh satu orang kepala cabang yang bertanggung jawab kepada

kepala divisi syari’ah. Yang pada saat bersamaan Dirut Bank “X”

meminta rekomendasi penunjukan DPS dan pada tanggal 3 Desember

2004, Dirut Bank “X” menerima surat rekomendasi DSN/ MUI tentang

penunjukan DPS bagi Bank “X” Syari’ah. Yang pada tanggal 18 Maret

2005 resmi ditunjuk oleh DSN/ MUI sebagai DPS bagi Bank “X”

Syari’ah, yaitu: Drs. H. A. Nazri Adlani, Drs. H. Moh. Hidayat, MBA,

MBL dan Dr. H. Endy M. Astiwara, MA, FIIS, CPLHI, ACS.

90

Page 103: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Pada tanggal 15 Desember 2004, setelah permohonan izin

sebelumnya, Bank “X” menerima surat persetujuan dari BI, Surat No. 6/

1350/ DPbs perihal persetujuan BI mengenai prinsip pembukaan KCS

(Kantor Cabang Syari’ah) Bank “X”. Maka tanggal inilah yang diperingati

secara resmi sebagai hari lahirnya Bank “X” Syari’ah. Dan berdasarkan

surat BI No. 7/ 102/ DPbs tanggal 14 Februari 2005 perihal permohonan

izin pembukaan KCS, maka dilaksanakanlah pembukaan usaha bisnis

KCS. Yang secara sinergi melalui persetujuan dari BI dan Direksi PT.

Bank “X” maka dibukalah KCS Jakarta pada tanggal 14 Februari 2005.

Diikuti tanggal 25 Februari 2005 dengan dibukanya KCS Bandung

kemudian 17 Maret 2005 dengan KCS Surabaya dan berturut-turut tanggal

4 dan 11 April 2005 KCS Yogyakarta dan Makasar. Dan pada bulan

Desember 2005 dibukanya KCS Malang dan Solo. Sementara KCS

Jakarta Pasar Minggu mulai dibuka atau beroperasi pada tanggal 10 Juli

2009. KCS Jakarta Pasar Minggu berlokasi di Jl. Pasar Minggu Raya,

Jakarta Selatan. KCS Jakarta Pasar Minggu merupakan salah satu KCS

dari dua KCS yang ada di kota Jakarta selain KCS Harmoni.

Hingga saat ini total keseluruhan Kantor Cabang Syariah yang

dimiliki Bank “X” adalah 20 Kantor Cabang Syariah. KCS tersebut antara

lain KCS Bandung, KCS Banjarmasin, KCS Balikpapan, KCS Batam,

KCS Bekasi, KCS Bogor, KCS Cilegon, KCS Cirebon, KCS Jakarta

91

Page 104: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Harmoni, KCS Jakarta Pasar Minggu, KCS Makassar, KCS Malang, KCS

Medan, KCS Palembang, KCS Pekanbaru, KCS Semarang, KCS Solo,

KCS Surabaya, KCS Tangerang dan KCS Yogyakarta.

b. Visi dan Misi Bank “X” Syariah

Visi Bank “X” Kantor Cabang Syariah ini adalah menjadi

Strategic Business Unit dalam Bank “X” yang sehat dan terkemuka dalam

jasa keuangan syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama”.

Kemudian Misi Bank “X” Kantor Cabang Syariah adalah:

1) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha Bank “X”.

2) Memberikan pelayanan jasa keuangan syariah yang unggul dalam

pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan syariah terkait

sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh

pangsa pasar yang diharapkan.

3) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip

syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan Bank “X” dalam

menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan

shareholders value.

4) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap

stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan

nasabah.

92

Page 105: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

c. Maksud Pendirian Bank “X” Kantor Cabang Syariah

Pendirian Unit Usaha Syariah Bank “X” ini dimaksudkan untuk

turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di

bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di

bidang perbankan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas

dan prinsip syariah sebagai bagian dari bank “X” secara keseluruhan.

d. Nilai Dasar Bank “X” Kantor Cabang Syariah

Nilai dasar yang dimilki oleh Bank “X” Kantor Cabang Syariah

adalah sebagai berikut:

1) Taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara khusyuk.

2) Selalu berusaha menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan

keterampilannya demi kemajuan Bank “X” Kantor Cabang Syariah

3) Mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan tugas untuk mencapai

tujuan Bank “X” Cabang Syariah dengan kinerja yang terbaik.

4) Selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi Bank “X” Cabang

Syariah dan semua stakeholders, sebagai perwujudan dari pengabdian

kepada Allah.

5) Selalu bekerja secara profesional yang kompeten dalam bidang

tugasnya.

93

Page 106: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

e. Etika Bank “X” Kantor Cabang Syariah

Nilai dasar yang dimilki oleh Bank “X” Kantor Cabang Syariah

adalah sebagai berikut:

1) Patuh dan taat pada ketentuan syariat serta perundang-undangan dan

peraturan yang berlaku.

2) Melakukan pencatatan segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan

Bank “X” secara benar sebagai wujud profesionalisme dan sikap

amanah.

3) Berlomba dalam kebaikan untuk memberikan yang terbaik kepada

seluruh stakeholder.

4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi.

5) Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan

dalam hal terdapat pertentangan kepentingan.

6) Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank “X”.

7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang

ditetapkan Bank “X” terhadap kegiatan ekonomi, sosial dan

lingkungannya.

8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi

maupun keluarga.

9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra

profesinya.

94

Page 107: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

f. Landasan Operasional Bank “X” Kantor Cabang Syari’ah

Landasan operasional dari Bank “X” Cabang Syari’ah antara lain:

1) Al-Qur’an dan al-Hadits sebagai landasan utama penerapan prinsip

syari’ah dalam kegiatan perekonomian/ perbankan.

2) UU. No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU. No. 7 Tahun 1992

tentang Perbankan terutama pasal 8 mengenai kegiatan usaha bank

berdasarkan prinsip syari’ah.

3) Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/ KEP/ DIR tentang

Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syari’ah terutama pasal 28

mengenai kegiatan usaha bank berdasarkan prinsip syari’ah.

4) PBI No. 4/ 1/ PBI/ 2002 tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank

Umum Konvensional menjadi Bank Umum Berdasarkan Prinsip

Syari’ah dan Pembukaan Kantor Bank Berdasarkan Prinsip Syari’ah

oleh Bank Umum Konvensional.

5) Fatwa Dewan Syariah Nasional-MUI tentang Lembaga Keuangan

Syari’ah.

6) PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) Nomor 59 tentang

Akuntansi Perbankan Syari’ah paragraf tentang Murabahah.

7) PAPSI (Pedoman Akuntansi Perbankan Syari’ah Indonesia).

95

Page 108: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

g. Produk dan Jasa Bank ”X” Kantor Cabang Syariah

Selama ini Bank “X” dikenal dan mendapatkan tugas khusus

untuk menyalurkan kredit perumahan dengan subsidi. Untuk itu produk-

produk yang disediakan oleh Bank “X” Kantor Cabang Syariah adalah

produk-produk yang sesuai dengan Bank “X” yang kemudian disesuaikan

dengan prinsip-prinsip syariah. Produk-produk Bank “X” Kantor Cabang

Syariah adalah:

1) Produk Pendanaan

(a) Giro Batara iB

(b) Giro Investa Batara iB

(c) Tabungan Investa Batara iB

(d) Tabungan Baitullah Batara iB

(e) Tabungan Batara iB

(f) Deposito Batara iB

2) Produk Penyaluran Dana

(a) KPR iB

(b) KPR Indensya iB

(c) Modal Kerja iB

(d) Kendaraan Bermotor iB

(e) Gadai iB

(f) Yasa Griya iB

96

Page 109: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

(g) Swagriya iB

(h) Investasi iB

(i) KPR Subsidi iB

3) Produk Jasa

(a) Layanan RTGS (Real Time Gross Settlement)

(b) Layanan SKN (Sistem Kliring Nasional)

Penjelasan dari masing-masing produk dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Produk Pendanaan

Produk ini adalah kegiatan bank dalam pengumpulan dana

yang diperoleh dari para nasabah baik perorangan maupun korporasi.

Adapun produk yang ditawarkan adalah:

(a) Giro Batara iB

Produk ini adalah simpanan dana perorangan atau perusahaan

berbentuk giro sesuai prinsip wadiah yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat. Bank tidak menjanjikan bagi hasil tetapi

memberikan bonus yang menguntungkan bagi nasabah.

(b) Giro Investa Batara iB

Produk ini adalah giro yang bersifat investasi atau berjangka

dengan akad mudharabah. Bank memberikan bagi hasil dan bonus

yang menarik kepada nasabah.

97

Page 110: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

(c) Tabungan Batara iB

Produk ini adalah simpanan berbentuk tabungan sesuai prinsip

wadiah yang dapat diambil setiap saat. Tidak ada imbalan yang

disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian bonus yang

menguntungkan bagi nasabah. Ketentuan dari produk simpanan ini

adalah saldo minimal berupa sebesar Rp. 50.000, dengan tidak

terkena biaya administrasi dan dapat diambil sewaktu-waktu.

(d) Tabungan Investa Batara iB

Produk ini adalah tabungan yang bersifat investasi yang

penarikannya dilakukan menurut syarat tertentu, dengan imbalan

sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dalam akad pembukaan

rekening. Untuk menggunakan produk ini harus memenuhi

ketentuan yaitu saldo minimal Rp 100 ribu. Setelah setoran

pertama dana disimpan minimal selama 1 bulan. Terkena biaya

administrasi sebesar Rp 4 ribu per bulan, biaya ini dikurangkan

dari nisbah bagi hasil, sehingga tidak mengurangi saldo nasabah.

(e) Tabungan Baitullah Batara iB

Produk ini adalah produk tabungan sebagai media penyimpanan

dana untuk Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Produk ini

menggunakan akad sesuai syariah yaitu mudharabah (investasi).

98

Page 111: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Bank menjanjikan bagi hasil yang menguntungkan dan bersaing

bagi nasabah atas simpanannya.

(f) Deposito Batara iB

Produk ini adalah simpanan dana nasabah (shahibul maal) dalam

jangka waktu tertentu yang dioperasikan oleh bank (mudharib)

untuk mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan dari

pengelolaan dana dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati.

Pilihan jangka waktu deposito adalah 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan dan

dapat diperpanjang secara otomatis pada saat jatuh tempo.

2) Produk Penyaluran Dana

Produk ini adalah produk Bank “X” Syariah dalam penyaluran

dana dalam rangka investasi dari dana pihak ketiga. Saat ini produk

penyaluran dana Bank “X” Syariah terdiri dari:

(a) KPR iB

Produk ini diberikan untuk pembelian rumah berdasarkan prinsip

murabahah sebesar harga beli ditambah margin yang disepakati

kedua belah pihak. Dengan produk ini maka jumlah cicilan lebih

pasti karena sesuai kesepakatan awal. Lokasi rumah yang diajukan

nasabah untuk dibeli bebas terletak dimana saja. Jangka waktu

pelunasan pun lebih leluasa hingga 10 tahun. Serta secara otomatis

dilindungi Asuransi Jiwa Pembiayaan dan Asuransi Kebakaran.

99

Page 112: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Pembiayaan untuk produk ini maksimal hanya 80% dari harga

pasar rumah yang akan dibeli. Adapun harga pasar ditentukan oleh

appraiser yang ditunjuk bank. Sedangkan uang muka dibayar

langsung oleh nasabah kepada penjual (developer).

(b) KPR Indensya iB

Produk ini adalah produk pembiayaan dalam rangka pembelian

rumah, ruko, rukan, rusun atau apartemen secara inden (atas dasar

pesanan). Produk ini dapat diperoleh bagi nasabah dengan

menggunakan prinsip akad istishna (jual beli atas dasar pesanan).

Pengembalian secara cicilan bulanan dalam jangka waktu tertentu

dengan maksimal pembiayaan 80% dari harga rumah.

(c) Modal Kerja iB

Produk pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan

belanja modal kerja bagi nasabah lembaga atau perusahaan dengan

menggunakan prinsip akad Mudharabah (bagi hasil). Bank

menyediakan dana 100% dari kebutuhan modal kerja. Jangka

waktu pembiayaan maksimal 5 tahun. Berbagai macam

penggunaan pembiayaannya yaitu koperasi karyawan / koperasi

pegawai untuk disalurkan kepada anggota dengan pengembalian

potong gaji, Kontraktor penerima SPK / Kontrak, Lembaga

100

Page 113: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Keuangan Syariah atau Mikro Syariah (LKS/LKMS) untuk

disalurkan kepada nasabahnya, modal kerja perdagangan.

(d) Kendaraan Bermotor iB

Produk ini diberikan untuk pembelian kendaraan bermotor seperti

mobil dan motor bagi nasabah perorangan dengan menggunakan

prinsip akad murabahah (jual beli). Jangka waktu pengembalian

untuk mobil adalah 5 tahun dan 4 tahun untuk motor dengan

maksimal pembiayaan hingga 80% dari harga kendaraan bermotor.

(e) Swagriya iB

Swagriya adalah fasilitas pembiayaan berdasarkan akad

murabahah (jual beli), yang diperuntukan bagi pemohon yang

memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bank untuk

membiayai pembangunan atau renovasi rumah, ruko, atau

bangunan lain diatas tanah yang sudah dimiliki.

(f) Yasa Griya iB

Produk ini adalah pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi

kebutuhan belanja barang modal (capital expenditure) perusahaan

atau lembaga dengan menggunakan prinsip akad musyarakah (bagi

hasil) untuk keperluan modal kerja pembangunan proyek

perumahan kepada Pengembang (developer), baik perorangan,

101

Page 114: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

perusahaan maupun koperasi. Produk ini digunakan untuk

membiayai seluruh kegiataan pembangunan konstruksi perumahan.

(g) Gadai iB

Pembiayaan Gadai adalah pinjaman kepada nasabah berdasarkan

prinsip Qardh yang diberikan oleh bank pada nasabah berdasarkan

kesepakatan, yang disertakan dengan surat gadai sebagai

penyerahan barang jaminan untuk jaminan pengembalian seluruh

hutang nasabah kepada bank. Barang jaminan dapat berupa emas

batangan / lantakan, emas perhiasan, uang emas dan koin emas.

(h) Investasi iB

Produk ini adalah produk pembiayaan yang diberikan kepada

lembaga atau badan usaha dengan prinsip murabahah atau

musyarakah kepada nasabah lembaga yang memenuhi syarat.

Produk ini untuk mendanai pembelian barang modal atau barang

investasi dalam rangka peningkatan kapasitas usaha.

(i) KPR Subsidi iB

Pembiayaan KPR Subsidi adalah pembiayaan KPR yang

disediakan kepada kelompok masyarakat yang memenuhi criteria

untuk mendapatkan Subsidi Uang Muka dalam rangka pembelian

Rumah Sederhana Sehat (RSH).

102

Page 115: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

3) Produk Jasa

Produk layanan jasa kemudahan yang diberikan bank berupa:

(a) Layanan SKN (Sistem Kliring Nasional)

Layanan kiriman uang rupiah, untuk memudahkan transaksi

Pengiriman uang jangka waktu penerimaan dalam 1 hari.

(b) Layanan RTGS (Real Time Gross Settlement)

Sistem transfer uang on-line dengan waktu pengiriman yang cepat

ke nomor rekening tujuan dengan jangka waktu penerimaan uang

pada hari yang sama.

B. Prosedur Umum Pembiayaan Murabahah

Dalam dunia perbankan biasanya melakukan kegiatan untuk mengelola

dana nasabah guna memperoleh keuntungan. Dari keuntungan tersebut, bank akan

membagikannya kepada nasabah. Baik dalam bentuk bunga di bank konvensional

maupun bagi hasil pada perbankan syariah. Dan masyarakat pun membutuhkan

bank untuk memenuhi kebutuhan akan dana. Karena pada dasarnya, bank

merupakan lembaga penghubung antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak

yang kekurangan dana.

Nasabah yang mengajukan pembiayaan ke bank syariah akan mengalami

proses. Di Bank ”X” Syariah proses tersebut dapat digambarkan dalam alur

pembiayaan berikut :

103

Page 116: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Gambar 4.4

Flowchart Mekanisme Pembiayaan Murabahah

104

Page 117: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Keterangan:

No. Keterangan Dokumentasi 1 Surat Permohonan Murabahah (SPM), data perusahaan/nasabah,

spesifikasi barang 2 Data Supplier 3 Surat Persetujuan Murabahah (SPM) 4 Surat Pernyataan Sanggup dari supplier (SPSS) 5 Tanda Terima Uang Muka Murabahah (TTUMM) 6 Surat Pemesanan Barang Pada Supplier (SPBPS) 7 Akad Murabahah antara Bank dengan Nasabah 8 Akad Murabahah antara Bank dengan Supplier 9 Surat Permohonan Realisasi Murabahah (SPRM) 10 Tanda Terima Uang Muka Oleh Supplier (TTUMOS) 11 Surat Pengiriman Barang Pada Nasabah (SPBPN) 12 Tanda Terima Barang Oleh Nasabah (TTBON)

Gambaran dari mekanisme pembiayaan murabahah sebagai contoh

pembiayaan KPR dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap permohonan pengajuan pembiayaan murabahah oleh nasabah.

Nasabah mengajukan pembiayaan murabahah kepada bank. Nasabah

membawa SPM (Surat Permohonan Murabahah), yang berisikan tujuannya

meminta bantuan bank untuk pembiayaan murabahah, menyebutkan

spesifikasi barang, sumber dana dan cara untuk melunasi pembelian barang

tersebut. Setelah pengisian aplikasi permohonan maka nasabah melakukan

pemenuhan kelengkapan data persyaratan pembiayaan murabahah yang

dimiliki oleh perusahaan/nasabah antara lain:

a. Akta pendirian perusahaan dan pengesahan dan berita negara

105

Page 118: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

b. Fotocopy KTP/ SIM/ Passport pengurus dan pemegang saham

c. Surat-surat izin yang diperlukan seperti SIUP, TDP, NPWP

d. Neraca/laporan keuangan 3 tahun terakhir.

2. Data Supplier

Data supplier berisikan informasi data lengkap dari supplier.

Kemudian bahwa tersedianya barang atau rumah dari supplier ke pihak bank

3. Account Officer / marketing menganalisis kelayakan bisnis dan usaha, pihak

nasabah maupun supplier.

Tahap analisa yang dilakukan oleh Account Officer (AO) pada Bank

”X” KCS Jakarta Pasar Minggu disebut Financing Service Officer. Analisa

yang dilakukan adalah 3 pilar analisa, yaitu:

a. Analisa Kemampuan, dapat dilihat melalui fotocopy rekening tabungan

(mutasi tabungan perbulan), slip gaji, dll.

b. Analisa Kemauan, dapat diketahui melalui hasil wawancara dengan

nasabah.

c. Analisa Agunan, dilihat dari nilai appraiser (perusahaan rekanan Bank

yang bertugas menilai harga pasar wajar sesungguhnya atas rumah, yang

terdiri dari nilai appraiser atas tanah dan nilai appraiser atas

bangunannya, yang hasil akumulasinya itu menjadi patokan pemberian

pembiayaan yang diajukan oleh nasabah).

106

Page 119: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Bila nilai appraiser atas rumah tersebut lebih rendah dari harga rumah

sesungguhnya (original seller) maka yang dijadikan patokan pemberian

maksimal pembiayaan adalah nilai appraiser. Namun bila nilai appraiser

lebih tinggi dari harga rumah maka yang dijadikan patokan adalah harga

rumah tersebut. Dari hasil appraiser atas bangunan rumah tersebut itu pulalah

yang dijadikan patokan dalam perhitungan besarnya premi asuransi

kebakaran. Selain itu, nasabah juga dilindungi oleh asuransi jiwa yang

besarnya premi ditentukan dari hasil perhitungan (by system; kerjasama

dengan perusahaan asuransi syari’ah rekanan Bank berdasarkan biodata

nasabah dan jangka waktu pembiayaan).

4. Bagian Administrasi pembiayaan (unit support) menganalisis nasabah dan

supplier dari segi yuridis, kelengkapan dokumentasi perusahaan dalam bidang

hukum, kelayakan jaminan yang diajukan nasabah (bila ada).

Pihak bank juga melakukan bank checking atas nasabah dan supplier.

Hasil checking ini kemudian disampaikan pada account officer bersamaan

dengan analiis kulitatif dan kuantitatif untuk dipresentasikan pada komite

pembiayaan.

5. Komite Pembiayaan memberikan persetujuan dengan memperhatikan hasil

analisis account officer.

Pada tahap persetujuan setelah dilakukan analisis minimal 1-3 hari,

AO akan merekomendasinya dalam rapat bersama komite pembiayaan (terdiri

107

Page 120: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

dari AO: Bapak Bayu Dwi Hananto, Kepala Seksi Retail: Bapak Judi Aidul

Djaffar, Analis : Appraiser dan Kepala KCS Jakarta Pasar Minggu: Bapak

Tri Mulyono). Bila permintaan nasabah dianggap tak layak dan tidak

memenuhi criteria untuk dibiayai maka seluruh dokumen harus dikembalikan

pada nasabah, dan marketing menyampaikan penolakan tersebut pada

nasabah. Komite juga menilai kelayakan supplier. Bila permintaan nasabah

dan supplier dianggap layak serta memenuhi criteria maka komite akan

memberikan persetujuan.

6. Persetujuan komite khususnya menyangkut aspek berikut:

a. Harga beli barang dari supplier

b. Harga jual pada nasabah,

c. Jangka waktu pelunasan barang

d. Besarnya uang muka yang harus diserahkan oleh nasabah

e. Penunjukan supplier/penjual barang

f. Jaminan bila diperlukan dan

g. Persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi supplier.

7. Setelah mendapat persetujuan dari komite maka account officer akan

mengirimkan Surat Persetujuan Murabahah kepada nasabah.

SPM ini pada bank konvensional disebut Offer Letter atau surat

persetujuan bank terhadap permintan nasabah untuk membelikan barang.

108

Page 121: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

(bank konvensional setuju memberikan kredit). Dalam Surat Persetujuan

Murabahah ini dinyatakan:

a. Spesifikasi barang yang disetujui

b. Jumlah barang yang akan dibeli

c. Harga beli bank pada supplier

d. Harga jual bank pada nasabah

e. Jangka waktu pembayaran/pelunasan

f. Cara pembayaran/pelunasan, dan

g. Besarnya uang muka dari nasabah. Uang muka ini untuk menandakan

keseriusan nasabah untuk membeli barang tersebut dari bank.

Setelah mendapat persetujuan komite pembiayaan maka selanjutnya

dilakukan pemanggilan nasabah (pembeli yaitu suami-istri), penjual/

developer rumah dan notaris yang menjabat di wilayah lokasi rumah tersebut

berada untuk penandatanganan akad, sedangkan dari pihak bank cukup

diwakili oleh AO. Bila pembiayaan yang disetujui adalah ≤ Rp.

50.000.000,00 maka nasabah dikenakan biaya APHT (Akta Pengikatan Hak

Tangguhan) dan bila > Rp. 50.000.000,00 maka nasabah dikenakan biaya

SKMHT (Surat Kuasa Membebankan Hak Tangguhan). Di mana yang

dijadikan jaminan adalah rumah, objek dari pembiayaan KPR ini.

8. Account officer menghubungi supplier dan meminta Surat Pernyataan

Sanggup dari Supplier (SPSS).

109

Page 122: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Maksud dari SPSS adalah untuk memastikan kesanggupan supplier

dalam menyediakan barang sesuai dengan spesifikasi pemesanan dari

nasabah. Setelah menerima Surat Persetujuan Murabahah dari bank, nasabah

menyatakan persetujuannya atas seluruh persyaratan yang diajukan bank dan

melengkapi seluruh dokumen yang diminta.

9. Nasabah setuju untuk membayar uang muka (urbun) bukti keseriusan

membeli barang.

Plafon pembiayaan dari bank adalah maksimal 80 % dari nilai

appraiser/ harga original seller rumah yang dijadikan patokan pemberian

pembiayaan. Sisa pembayaran sebesar 20% sebagai uang muka daari nasabah

yang langsung disetorkan kepada si penjual yang ditanggung oleh nasabah itu

sendiri yang di luar dari pembiayaan KPR. Hal tersebut ditunjukkan dalam

bentuk bukti / tanda terima uang muka pembelian atas rumah tersebut.

10. Bank mengeluarkan Tanda terima Uang Muka Murabahah (TTUM).

11. Bagian administrasi pembiayaan mengeluarkan Surat Pemesanan Barang Pada

Supplier (SPBPS) atau Purchase Order (PO).

12. Supplier menerima PO atau SPBPS dan menyatakan barang telah tersedia

dan siap dikirim kepada nasabah.

13. Bagian administrasi pembiayaan mempersiapkan akad murabahah antara

bank dan supplier.

110

Page 123: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

14. Akad murabahah antara bank dan nasabah setelah barang dimiliki oleh bank

diiringi dengan pengikatan jaminan (bila perlu) di mana jaminan tersebut

dapat berupa barang yang diperjualbelikan ataupun jaminan lainnya seperti

tanah, rumah, deposito, dll.

Penandatanganan akad pertama adalah penandatangan akad penunjang

berupa akad wakalah antara Bank kepada nasabah untuk mewakili bank

dalam membeli rumah kepada pihak penjual. Akad wakalah (berisikan nomor

akad, biodata pihak ke 1, muwakkil yakni bank oleh Kepala KCS, biodata

pihak ke 2, wakil yakni nasabah, perihal hal yang diwakilkan yakni pembelian

rumah berdasarkan pesanan nasabah. Di dalam akad tersebut berisikan

sebagai berikut:

a. pasal 1 tentang definisi.

b. pasal 2 tentang objek wakalah.

c. pasal 3 tentang ketentuan bagi bank.

d. pasal 4 tentang ketentuan bagi nasabah.

e. pasal 5 penutup.

Kemudian tahap akhir berupa penandatanganan akta jual-beli antara

nasabah (sebagai wakil bank) dengan penjual yaitu akad murabahah pertama

dengan sistem pembayaran naqdan (tunai). Maka secara prinsip rumah

menjadi milik bank, yang selanjutnya bank akan menjual kembali rumah

tersebut secara cicilan kepada nasabah sebesar harga pokok bank ditambah

111

Page 124: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

dengan margin yang diinginkan oleh bank sesuai kesepakatan yakni akad

murabahah, murabahah dengan sistem pembayaran cicilan (ba’i bi-tsaman

ajjal). Di dalam akad tersebut berisikan sebagai berikut:

a. pasal 1 tentang ketentuan pokok akad.

b. pasal 2 tentang definisi.

c. pasal 3 tentang pelaksanaan prinsip murabahah.

d. pasal 4 tentang syarat realisasi pembiayaan.

e. pasal 5 tentang jatuh tempo pembiayaan.

f. pasal 6 tentang pembayaran kembali pembiayaan.

g. pasal 7 tentang denda tunggakan.

h. pasal 8 tentang uang muka.

i. pasal 9 tentang pembayaran ekstra, pembayaran di muka dan pelunasan

dipercepat.

j. pasal 10 tentang jaminan dan pengikatannya.

k. pasal 11 tentang asuransi.

l. pasal 12 tentang penghunian dan pemeliharaan rumah.

m. pasal 13 tentang nasabah wanprestasi.

n. pasal 14 tentang pengawasan, pemeriksaan dan tindakan terhadap rumah

jaminan.

o. pasal 15 tentang tanggung jawab para pihak.

112

Page 125: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

p. pasal 16 penagihan seketika seluruh utang murabahah dan pengosongan

rumah.

q. pasal 17 tentang penguasaan dan penjualan eksekusi rumah jaminan.

r. pasal 18 tentang pengalihan piutang murabahah kepada pihak lain.

s. pasal 19 tentang timbul dan berakhirnya hak-hak dan kewajiban.

t. pasal 20 tentang kuasa yang tidak dapat ditarik kembali.

u. pasal 21 tentang alamat pihak-pihak yang terkait.

v. pasal 22 tentang hukum yang berlaku, pasal 23 tentang lain-lain dan pasal

24 tentang penutup)

Akad tersebut ditandatangani oleh nasabah (suami-istri) di atas materai

dan pihak bank oleh Kepala Kantor Cabang Syariah. Semua penandatanganan

akad dilakukan secara bertahap dalam waktu 1-3 jam pada 1 hari sehingga

dapat mengefisiensikan waktu tanpa melanggar ketentuan berakad sesuai

syari’ah, tanpa paksaan, berdasarkan kesepakatan bersama tanpa harus

merugikan satu sama lain. Akad ini disertai dengan bea materai yang

dilakukan di hadapan notaris yang pada nantinya juga akan dilegarisir oleh

notaris sehingga bersifat mengikat dan berkekuatan hukum yang kuat. Akad

tersebut dibuat rangkap 3 yaitu untuk bank, nasabah dan notaris.

15. Setelah akad-akad terpenuhi, supplier mengeluarkan Surat Permohonan

Realisasi Murabahah (SPRM).

113

Page 126: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Dalam SPRM ini dirinci harga jual, uang muka, sisa yang belum

dilunasi dan nomor rekening supplier atau cara pembayaran lain yang diminta

oleh supplier. Setelah selesai penandatanganan akad, maka selambat-

lambatnya keesokan harinya, nasabah dapat mencairkan plafon

pembiayaannya yang sebelumnya nasabah telah melunasi biaya-biaya pra

akad berupa biaya prarealisasi dengan bank dan biaya administrasi jual beli

dari Developer / Penjual non bank.

16. Bagian Administrasi Pembiayaan dapat melakukan instruksi pembayaran

harga beli barang langsung pada rekening supplier, melalui cek atau

instrumen lainnya.

17. Tanda Terima Uang Oleh Supplier (TTUOS) kepada bank dan mengirmkan

barang pada nasabah dengan melampirkan.

18. Surat Pengiriman Barang Pada Nasabah (SPPBN), SPPBN Rangkap 3

(Suplier, Nasabah Dan Bank).

19. Tanda Terima Barang Oleh Nasabah (TTBON), Rangkap 2 (Supplier dan

Bank).

20. Pelunasan, dapat dilakukan dengan metode pembayaran secara tunai atau

angsuran.

Nasabah dapat melakukan angsuran pembayaran pertamanya sebulan

setelah ditandanganinya akad dengan cara menyetorkan sejumlah angsuran

perbulannya ke rekening Tabungan Batara Mudharabah yang dapat pula

114

Page 127: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

disetorkan/ ditransfer ke rekening Bank ”X” Syari’ah di Bank-bank ”X”

terdekat.

Transaksi pembiayaan yang paling sering terjadi pada Bank “X” Syariah

adalah Pembiayaan KPR, pembiayaan KPR ”X” Syariah diberikan untuk

pembelian rumah berdasarkan prinsip murabahah sebesar harga beli ditambah

margin yang disepakati kedua belah pihak. Adapun keuntungan dari pembiayaan

KPR Bank ”X” Syari’ah adalah:

1. Aman karena sesuai prinsip syari’ah.

2. Lebih pasti, jumlah cicilan tetap sesuai yang telah disepakati.

3. Proses cepat dan transparan.

4. Lokasi rumah bebas.

5. Persyaratan mudah.

6. Jangka waktu lebih leluasa, hingga 10 tahun.

7. Lebih aman, otomatis dilindungi Asuransi Jiwa Pembiayaan dan Asuransi

Kebakaran.

Secara umum persyaratan pembiayaan KPR Bank ”X” Syari’ah adalah

sebagai berikut:

1. WNI, usia minimal 21 tahun atau telah menikah.

2. Usia pada saat pembiayaan lunas maksimal 65 tahun.

3. Karyawan atau wiraswastawan dengan masa kerja/ usaha minimal 1 tahun.

4. NPWP untuk pembiayaan ≥ Rp. 100.000.000,00.

115

Page 128: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Adapun kelengkapan data yang harus dipenuhi dalam pembiayaan KPR

Bank “X” Syari’ah adalah:

1. Persyaratan Pemohon:

a. Secara Umum:

1) Aplikasi permohonan pembiayaan KPR Bank “X” Syari’ah.

2) Surat kuasa pemotongan gaji.

3) Surat kepada pimpinan instansi.

4) Surat keterangan bekerja dari perusahaan (asli) atau copy SK Pegawai.

5) Slip gaji pemohon dan pasangan (asli).

6) Copy KTP suami dan istri yang masih berlaku (asli ditunjukkan).

7) Pas photo 3x4 yang terbaru (suami istri).

8) Fotokopi surat nikah (asli ditunjukkan).

9) Kartu keluarga (asli ditunjukkan).

10) Fotokopi rekening tabungan bank lain 3-6 bulan (asli ditunjukkan).

11) SPT pasal 21 form A1 untuk pembiayaan ==> Rp. 50.000.000,00.

12) NPWP pribadi untuk pembiayaan ==> Rp. 100.000.000,00.

b.Secara Khusus: Pemohon Berpenghasilan Tetap/ Karyawan:

1) Aplikasi permohonan.

2) Fotokopi KTP, KK, Surat Nikah, Pasfoto.

3) Fotokopi Slip Gaji.

116

Page 129: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

4) Fotokopi Rekening Giro Batara Syari’ah, Tabungan Batara Wadi’ah/

Mudharabah.

c. Secara Khusus: Pemohon Berpenghasilan Tidak Tetap/ Wiraswastawan:

1) Aplikasi Permohonan,

2) Fotokopi KTP, KK, Surat Nikah, PasFoto,

3) Fotokopi Rekening Tabungan/ Giro,

4) Fotokopi Akte Perusahaan, Izin Usaha, Izin Praktik, Surat izin Usaha

Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Nomor pokok

Wajib Pajak (NPWP).

5) Laporan Keuangan Perusahaan, minimal 3 tahun terakhir. (Bila

perusahaan belum dikenal atau tidak termasuk perusahaan bonafid/ go

public).

2. Persyaratan Rumah:

a. Sertifikat Rumah.

b. IMB (Izin mendirikan Bangunan).

c. PBB.(Pajak Bumi dan Bangunan)

117

Page 130: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

C. Analisis Sistem Akuntansi Pembiayaan Murabahah pada Bank ”X” Kantor

Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu

1. Kegiatan Pra Akad

a. Setelah hasil Rapat Komisi Audit (Rakomdit) menyetujui pengajuan

pembiayaan, maka selanjutnya bagian Financing Service Officer

memberitahukan kepada nasabah.

Pemberitahuan tersebut terdiri dari perjanjian pengikatan (akad)

berikut kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi nasabah. Untuk nasabah

dalam masa pra akad ini harus membuka rekening tabungan serta

membayar biaya pra realisasi. Cara membuka rekening tabungan adalah

mengajukan permohonan pembukaan rekening kepada costumer service.

Setelah itu costumer service membuatkan CIF (Customer Identification

Form). Bentuk dari CIF ini adalah nomor yang sifatnya unik yaitu masing-

masing nasabah memiliki CIF yang berbeda-beda. Dan masing-masing

nasabah hanya memiliki satu CIF walaupun memiliki lebih dari satu

tabungan pada bank yang sama. Dalam CIF ini berisi data lengkap

nasabah. Baru setelah itu diberikan nomor rekening.

Setiap produk tabungan memiliki nomor rekening yang berbeda.

Sehingga jika nasabah ingin membuka lebih dari satu produk tabungan

maka akan mempunyai lebih dari satu nomor rekening sesuai jumlah

118

Page 131: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

tabungan yang dibuka. Kemudian setelah mempunyai buku tabungan,

nasabah membayar biaya pra realisasi kepada teller.

b. Customer Service memberikan data CIF dan nomor rekening kepada

bagian Financing Administration.

Bagian Financing Administration mendapat dua input data yaitu dari

Customer Service terkait data pembukaan fasilitas tabungan dan dari

bagian Financing Service terkait data pengajuan pembiayaan. Bagian ini

kemudian membuat Customer Facility Number terkait pembiayaan yang

diajukan. Isi dari CFN adalah :

1) Harga jual bank kepada nasabah.

2) Tanggal akad.

3) Data nasabah.

4) Tanggal jatuh tempo.

c. Bagian Financing Administration melakukan pemeliharaan jaminan.

Kegiatan pemeliharaan jaminan adalah mendaftarkan jaminan

yang akan diberikan nasabah. Jaminan yang dimaksud disini adalah

jaminan yang bersifat materiil dan immaterial untuk mendukung

keyakinan bank atas kemampuan dan kesanggupan nasabah untuk

melunasi utang murabahah sesuai akad. Dan terakhir merinci biaya-biaya

yang harus dibayar nasabah. Perincian biaya dilakukan sebelum nasabah

membuka rekening tabungan dan membayar biaya pra akad sehingga

119

Page 132: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

nasabah mengetahui besarnya biaya yang harus dibayar. Dengan kata lain

bahwa kegiatan pembiayaan bersifat paralel. Dapat digambarkan kegiatan

pra akad adalah sebagai berikut :

Rakomdit menyetujui

Pendaftaran jaminan

Penjadwalan akad (Financing Service)

Nasabah Buka rekening tabungan

Financing Administration

Teller

Hitung biaya pra akad

Customer Service

Pembayaran biaya pra akad

1. Financing Service 2. Kepala seksi 3. Kepala Cabang 4. Notaris 5. Nasabah

CFN

CIF & No Rek

Copy slip pembayaran

AKAD

Accounting

Jurnal & Laporan Keuangan

Gambar 4.5 Kegiatan Pra Akad

Sumber : Diolah

120

Page 133: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Salah satu syarat yang harus dipenuhi nasabah dalam masa sebelum

akad adalah membayar biaya pra akad. Biaya tersebut terdiri dari :

a. Biaya notaris

b. SKMHT/APHT

c. Biaya Appraiser

d. Premi Asuransi Jiwa

e. Premi Asuransi Kebakaran

f. Biaya administrasi

g. Angsuran I & Saldo minimal

Dengan demikian maka nasabah dapat dikatakan dirugikan karena

harus membayar biaya yang belum seharusnya dibayarkan. Padahal bisa saja

syarat untuk nasabah cukup dengan membuka rekening dan jika perlu biaya

akad yang jika tidak terealisasi dapat dikembalikan. Biaya tersebut

diantaranya adalah biaya appraiser, biaya administrasi dan saldo minimal.

Sedangkan biaya lain dibayarkan saat akad telah terjadi. Cara tersebut sedikit

menyulitkan karena nasabah harus melakukan minimal dua kali pembayaran

dalam satu bulan akad tersebut. Yaitu membayar biaya sebelum akad dan

biaya sesudah akad.

Menurut Pendapat Mahzab Maliki, Syafi’ie, Hambali, dan Hanafi,

sebaiknya rancangan alur pembayaran yang harus dibayarkan nasabah dalam

masa akad adalah:

121

Page 134: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

AKAD

Biaya pasca akad : 1. B.Notaris 2. SKMHT/APHT 3. Premi Ass.Jiwa 4. Premi

Ass.Kebakaran

Angsuran berikutnya

5. Angsuran I

Biaya pra akad : 1. B.Appraiser 2. B.Administrasi 3. Saldo minimal

Gambar 4.6 Alur Pembayaran

Sumber : Diolah

Dengan alur diatas maka nasabah tidak dibebankan dengan biaya yang

seharusnya belum ditanggungnya dalam masa pra akad. Teknis pembayaran

biaya pasca akad dapat dilakukan pada saat hari berlangsungnya akad

sehingga proses pencairan dapat dipercepat. Dengan demikian maka proses

pasca akad seperti pembukaan CFN dapat dilakukan secepatnya sebagaimana

ketika pemberlakuan pembukaan fasilitas tersebut pada model pembiayaan

yang berlaku sekarang.

2. Kegiatan Pasca akad

Setelah proses akad berlangsung, kepala cabang memerintahkan

bagian Financing Administration untuk menindak lanjuti kegiatan pasca akad.

Kemudian bagian ini melakukan beberapa kegiatan terkait kegiatan pasca

akad yaitu :

a. Meregister dan menyimpan dokumen akad sebagai arsip riwayat

pembiayaan atau biasa disebut Dossier A. Dokumen akad yaitu berkas

122

Page 135: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

permohonan pembiayaan dan jaminan baik soft copy maupun hard copy.

Serta mengurus kelengkapan akad dan fasilitas yang akan diperoleh

nasabah seperti Akta tanah, IMB, Asuransi Jiwa, dan Asuransi Kebakaran.

b. Memasukkan data nasabah ke sistem yang dikenal dengan CFN

(Customer Facility Number). Yang selanjutnya setiap transaksi langsung

masuk ke sistem.

c. Setelah menerima Surat Pencairan Dana (SPD) dan Daftar Rincian

Realisasi (DRR), maka Financing Administration membuat memo

pendebetan biaya realisasi dan memo pencairan dana pembiayaan. Memo

tersebut diserahkan kepada Operation Head untuk diteliti dan

ditandatangani. Kemudian diserahkan kepada Kepala Cabang.

Bank ”X” Syariah bekerjasama dengan PT. Sigma Cipta Caraka yaitu

Perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang Informasi Tehnologi dan

Perbankan. Sehingga sistem administrasi dan akuntansi di Bank ”X” Syariah

Cabang Jakarta Pasar Minggu menggunakan sistem sigma yang berguna

untuk mencatat transaksi pelayanan. Setelah data-data yang diperlukan

dimasukkan ke dalam sistem, maka secara otomatis setiap pengolahan

transaksi akan dikerjakan oleh sistem. Sedang bagian yang terkait hanya

memasukkan transaksi yang terjadi.

Berikut ini gambaran sistem informasi yang dimiliki oleh Bank ”X”

Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu yaitu:

123

Page 136: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Customer Service

memberikan CIF & No Rek

Financing Service

memberikan kelengkapan

akad

Financing Administration

mengecek kelengkapan, meregister,

menyimpan, dan memasukkan data ke sistem

Teller Mendebet kas &

masukkan no rek nasabah

Transaksi Jurnal & Lap

Keuangan

Lap Loan

Inquiry SIGMA

Acc&Control Mengecek hasil

dari sigma

Angsuran nasabah

Gambar 4.7 Sistem Akuntansi

Sumber : Diolah

Semua proses transaksi dilakukan oleh sistem sigma. Cara kerja sistem

ini adalah dengan menggunakan kode nasabah. Kode nasabah yang dibuat

untuk dimasukkan ke dalam sistem itulah yang disebut Customer Facility

Number (CFN).

Berikut adalah ilustrasi Customer Facility Number :

xxxxxxxx MRI xx No urut Jenis pembiayaan CIF

124

Page 137: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Nomor CFN ini untuk seterusnya menjadi kode pembiayaan untuk

satu nasabah. Sehingga yang muncul di jurnal ketika nasabah membayar

angsuran adalah kode nomor tersebut, bukan nama nasabah. Hal ini untuk

menjaga kerahasiaan nasabah. Data CFN ini juga berfungsi untuk memgetahui

dan memantau semua hal terkait pembayaran nasabah. Berikut ini adalah

tampilan layar hasil masukan dari pembukaan Customer Facility Number:

LOAN INQUIRY NASABAH PEMBIAYAAN

Bank “X” SYARIAH ”X”7003 D19701BO03 5-10-2005(b) 8:27:01(c)

KANTOR CABANG JPM(a) B104KN7M

LOAN INQUIRY ACTIVE(d)

Loan No.(e) : xxxxxxxx Cust.Fac.No( f ): xxxxxxxx MR1 xx Branch : xxx

Loan Holder(g): Fulan Bin Fulan xxxxxxxxx(h) Ccy.(i) : IDR

Loan Type (j) : ARM1F Proc. : 8 Cacl. : 360

Start Date(k) : 27-09-2005 Maturity Date(l): 27-09-2015 A/O : MS

B.Hasil(%)(m) : xxxxxxxx Penalty (%)(n) : .0005 Base :

Repayment(o) : xxxxxxxx Fac. Sts(p) : ACTIVE Accrue : 1

---------------------------PRINCIPAL---------------------MARGIN--------------

Original Amount : xxxxxxxxx(q) xxxxxxxxx(r)

Paid/Amort. Amount : xxxxxxxxx(s) xxxxxxxxx(t)

Outstanding : xxxxxxxxx(u) xxxxxxxxx(v)

Past Due : 0 0

Write Off (W/O) : 0 0

Paid Un-Authorized : 0 0

125

Page 138: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Lanjutan hal 125

W/O Un-Authorized : 0 0

---------------------------PENALTY--------------------------FEE--------------

Paid : 0 0

Paid Un-Authorized : 0 0

Write Off (W/O) : 0 -------- O/S Pokok (Net) --------

W/O Un-Authorized : 0 xxxxxxxxxx(w)

F3-Exit F5-RepaySch F6-Activity F7-AccHst F8-PastDue F10-NextScr

Keterangan dari tampilan layar loan inquiry :

a. BANK ”X” KCS JAKARTA PASAR MINGGU : Nama institusi atau

kantor cabang syariah.

b. Tanggal saat membuka tampilan layar.

c. Jam saat membuka tampilan layar.

d. Menunjukkan status keadaan layar apakah aktif atau tidak.

e. Loan No. : Nomor pembiayaan.

f. CFN (Customer Facility Number) atau nomor kode pembiayaan nasabah.

g. Loan Holder : Nama nasabah pembiayaan.

h. Nomor CIF (Customer Identification Form) yang berisi data-data nasabah

pembiayaan.

i. Ccy (currency) : Penghitungan mata uang yang digunakan dalam contoh

IDR (Indonesian Rupiah).

126

Page 139: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

j. Loan Type : Tipe pembiayaan nasabah.

k. Start Date : Tanggal persetujuan pencairan dan akad.

l. Maturity Date : Tanggal akhir kerjasama pembiayaan.

m. Margin/Bagi Hasil : Prosentase margin yang diperoleh Bank ”X” Syariah

sesuai kesepakatan.

n. Penalty : Prosentase denda jika nasabah terlambat dalam pembayaran.

Angka tersebut adalah prosentase denda tiap hari keterlamabatan.

o. Repayment : Cicilan yang harus dibayarkan nasabah dalam satu kali

angsuran.

p. Fac. Sts : Status pembiayaan sampai saat tanggal tersebut.

q. Original Amount Principal : Harga jual bank kepada nasabah yang terdiri

dari harga pokok ditambah margin.

r. Original Amount Margin : Nilai total margin yang akan diterima bank

s. Paid/Amort. Amount Principal : Jumlah rupiah yang telah dibayarkan

nasabah kepada bank.

t. Paid/Amort. Amount Margin : Margin yang telah diterima bank dari

jumlah rupiah yang tellah dibayarkan nasabah.

u. Outstanding Principal : Sisa jumlah rupiah yang harus dibayarkan oleh

nasabah.

v. Outstanding Margin : Margin yang masih akan diterima oleh bank dari

sisa pembayaran (keuntungan ditangguhkan).

127

Page 140: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

w. Harga pokok yang masih harus dibayar oleh nasabah.

Dari gambar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Original Amount Margin (r) = Margin (m) x Pokok (w)

2. Original Amount Principal (q) = Pokok (w) + Original Amount Margin (r)

3. Repayment(o)=Original Amount Principal(q) : [lama angsuran (l-k)x12]

Setelah terjadi pembayaran angsuran maka secara otomatis (oleh

sistem) nilai pokok penjualan (w) akan berkurang sesuai nilai pokok yang

telah dibayarkan. Berikut ini adalah ilustrasi penghitungan angka-angka

tersebut :

Harga pokok sebuah rumah yang dibiayai bank kepada nasabah adalah

Rp 150.000.000. Jangka waktu pembiayaan tersebut adalah 10 tahun. Margin

yang akan diperoleh bank sesuai kesepakatan adalah 10% per tahun. Sehingga

perhitungan dari ilustrasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Original Amount Margin (r)

= [10%x10thn](m) x Rp 150.000.000(w) = Rp 150.000.000

2. Original Amount Principal (q)

=Rp 150.000.000(w) + Rp 150.000.000(r) = Rp 300.000.000

3. Repayment (o)

= Rp 300.000.000(q) : (10 thnx12 bln) = Rp 2.500.000 per bulan

Misalkan pembayaran angsuran telah berlangsung selama 5 bulan

sehingga nasabah telah membayar 5 kali angsuran yang besarnya:

128

Page 141: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Rp 2.500.000 x 5 bln = Rp 12.500.000

Sehingga secara otomatis (oleh sistem) setelah pengkreditan angsuran

oleh teller maka jumlah pokok (w) yang muncul sebesar :

Rp 150.000.000 – [Rp 1.250.000 x 5] = Rp 143.750.000

Jumlah pokok tersebut terus akan berkurang sesuai jumlah angsuran

yang dibayarkan oleh nasabah. Kemudian angka lain yang akan terus berubah

adalah :

1. Paid /Amort. Amount Principal (s)

Rp 2.500.000(o) x 5 = Rp 12.500.000 (berubah sesuai jumlah rupiah

angsuran yang dibayarkan nasabah)

2. Paid/Amort. Amount Margin (t)

Rp 1.250.000 x 5 = Rp 6.250.000 (keuntungan yang telah terealisasi

diterima bank)

3. Outstanding Principal (u)

Rp 300.000.000(q) – Rp 12.500.000(s) = Rp 287.500.000 (sisa angsuran

yang harus dibayar nasabah)

4. Outstanding Margin (v)

Rp 150.000.000(r) – Rp 6.250.000(t) = Rp 143.750.000(keuntungan yang

masih ditangguhkan)

Angka-angka tersebut diatas digunakan untuk mengetahui posisi

pembiayaan masing-masing nasabah. Sedangkan untuk mengetahui lancar

129

Page 142: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

tidaknya pembayaran angsuran maka hal tersebut dapat dilihat pada halaman

kedua CFN yang berisi tanggal jatuh tempo pembayaran setiap bulannya.

Kegiatan bagian Financing Administration berikutnya adalah

pemeliharaan jaminan. Kegiatan ini berupa pendaftaran jaminan yaitu :

1. Jika pembiayaan dalam bentuk KPR maka pendaftaran jaminan berisi

harga rumah, alamat, surat-surat kepemilikan rumah.

2. Untuk pembiayaan multiguna mobil atau motor maka pendaftaran

jaminan berisikan jenis/merk, nomor rangka, no mesin, harga dealer dan

BPKB.

Setelah nasabah membayar biaya pra relisasi dan telah dilakukan akad

maka kemudian bagian Financing Administration menerbitkan memo

pendebetan biaya realisasi KPR Bank ”X” Syariah. Memo tersebut diserahkan

kepada Operation Head. Lalu Operation Head menyerahkan kepada kepala

cabang. Setelah diperiksa dan disetujui kepala cabang menyerahkannya ke

bagian akuntansi untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam jurnal setelah

dibandingkan dengan copy formulir penyetoran. Disinilah awal kegiatan

bagian akuntansi.

Dalam memo pendebetan biaya realisasi ini terdapat perincian biaya

yang harus dibayarkan dalam masa pra akad. Jurnal yang tertera dalam memo

tersebut akan muncul di jurnal umum secara otomatis oleh sistem setelah

130

Page 143: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

bagian Financing Administration memasukkan biaya-biaya tersebut ke CFN.

Begitu pula ketika menerbitkan memo pencairan dana pembiayaan.

Berikut tampilan jurnal harian Bank ”X” Cabang Syariah setelah

bagian Financing Administration melakukan pencairan pembiayaan :

Bank ”X” Syariah Jam : 15.08.08 Tgl : 20-05-2010 Hal : 1

Wilayah : 01-Jakarta JOURNAL HARIAN TGL : 20-05-2010

Cabang : 701-KCS Jakarta Pasar Minggu Ccy : IDR

Ledger A/C No Ref Keterangan Tgl Posting Nilai Transaksi

01-701-1114-

01-701-1141-

01-701-1551-

O/B

O/B

O/B

Piutang Murabahah KPR

Margin Murabahah ditangguhkan-KPR

Persediaan Murabahah-Rumah

20-05-2010

20-05-2010

20-05-2010

300.000.000 DR

150.000.000 CR

150.000.000 CR

Uraian diatas adalah penjelasan singkat mengenai sistem sigma yang

digunakan di Bank ”X” Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu. Secara umum

cara kerja sistem ini telah sesuai dengan prinsip dan kaidah akuntansi.

Penggunaan sistem ini adalah untuk mempermudah dan mengefisiensikan

proses akuntansi. Apabila terjadi kesalahan keluaran dari sistem (out put) ,

maka kemungkinan besar kesalahan terjadi pada saat pengguna memasukkan

(input) data. Untuk itu bagian Accounting & Control bertugas memeriksa

hasil keluaran tersebut dengan membandingkannya dengan bukti-bukti

transaksi. Setelah itu mencetak jurnal harian serta laporan keuangan harian

untuk dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan.

131

Page 144: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

3. Analisis Jurnal Akuntansi Pembiayaan Murabahah di Bank ”X” Kantor

Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu

Bank ”X” Cabang Syariah melakukan dua peran sekaligus dalam

melakukan pembiayaan murabahah, yaitu ketika bank berperan sebagai

penjual dan ketika berperan sebagai pembeli atau sering disebut dengan

sistem murabahah paralel. Alur sistem murabahah di Bank “X” Cabang

Syariah Jakarta Pasar Minggu adalah sebagai berikut:

Gambar 4.8

Alur Sistem Murabahah

Nasabah (pembeli)

Penjual

Penjual

Pembeli

4. Penyerahan surat-surat kepemilikan rumah / kendaraan

Bank “X” Syariah

3. Bayar uang muka 20%

2.membayar sisa pembiayaan 80% (tunai)

1. Pengajuan pembiayaan

6. Bayar secara cicilan kredit

(Developer)

5. Penyerahan rumah / kendaraan

Sumber : Diolah

Berikut ini adalah jurnal-jurnal terkait pembiayaan murabahah di

Bank “X” Kantor Cabang Syariah yaitu:

132

Page 145: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

a. Saat Bank ”X” Syariah melakukan pembelian rumah atau kendaraan

Keterangan Debit Kredit

Persediaan murabahah-Rmh/Mbl/Mtr xxx

Kas Teller atau Giro Batara Syariah xxx

Persediaan dicatat sebesar harga perolehan, yaitu seluruh biaya

yang dikeluarkan hingga barang tersebut siap untuk dipakai atau dijual.

Secara prinsip jurnal ini sesuai dengan PAPSI tahun 2003 bagian III

halaman 35: jurnal pada saat perolehan aktiva murabah. Dimana PAPSI

tersebut merupakan cerminan dari PSAK No. 59.

b. Pada saat nasabah membayar biaya-biaya dan angsuran pertama (urbun)

yang dibayarkan pada saat pra akad :

Keterangan Debit Kredit

Kas Teller / Rekening Tab.Bank ”X” Syariah

xxx

Kewajiban Nasabah - Biaya Notaris - Biaya SKMHT/APHT - Biaya Appraisal - Premi Asuransi - Biaya Administrasi - Uang muka

xxx

Jurnal ini juga sesuai dengan PAPSI 2003 Bagian III halaman 35 :

jurnal penerimaan uang muka dari nasabah.

c. Pada saat pencairan atau setelah akad dilaksanakan sehingga penjualan

aktiva murabahah kepada nasabah terealisasi yaitu:

133

Page 146: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Keterangan Debit Kredit

Piutang Murabahah-Rmh/Mbl/Mtr

xxx

Margin Murabahah ditangguhkan

Persediaan Murabahah-Rmh/Mbl/Mtr

xxx

xxx

atau

Keterangan Debit Kredit

Kewajiban Nasabah - Biaya Notaris - Biaya SKMHT/APHT - Biaya Appraisal - Premi Asuransi - Biaya Administrasi - Uang muka

xxx

Piutang Murabahah xxx

Di Bank ”X” Syariah juga ditambah satu jurnal penjualan yang

tidak diatur PAPSI yaitu :

Keterangan Debit Kredit

Rek KPR Bank ”X” Syariah a.n Nasabah xxx

Rek Tab Bank ”X” Syariah a.n Rek Perantara Transfer (Rek Penjual)

xxx

Penambahan jurnal penjualan hanya digunakan sebagai tambahan

yang menerangkan bahwa barang telah terjual.

d. Pada saat penerimaan angsuran dari nasabah (pokok dan margin)

Keterangan Debit Kredit

Kas Teller/ Rekening Bank ”X” Syariah xxx

Piutang Murabahah xxx

134

Page 147: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Keterangan Debit Kredit

Margin Murabahah ditangguhkan xxx

Pendapatan Margin Murabahah

xxx

Kedua jurnal ini pun sesuai dengan PAPSI tahun 2003 Bagian III hal

35: pada saat penerimaan angsuran dari nasabah. Pengakuan Pokok dan

Margin dilakukan secara tetap (flat) selama jangka waktu angsuran. Apabila

nasabah melakukan pembayaran lebih kecil dari kewajibannya maka

pengakuan margin dilakukan secara proporsional juga atau sebanding dengan

porsi margin yang terkandung dalam angsuran normal.

Terhitung bulan Juni 2010, dari ratusan nasabah pembiayaan

murabahah Bank ”X” Syariah Kantor Cabang Jakarta Pasar Minggu belum

ada yang sampai pada waktu pelunasan. Juga belum ada pembiayaan yang

non performing. Hal itu terkait karena baru beroperasinya Bank ”X” Kantor

Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu pada bulan Juli 2009. Sehingga jurnal

di Bank ”X” Syariah hanya sampai dengan pembayaran angsuran.

4. Studi Kasus Pembiayaan KPR pada Bank ”X” Kantor Cabang Syariah

Ibu Iska Lestari, berusia 47 tahun seorang Pegawai yang bekerja

sebagai Guru di SMP 40 dengan penghasilan perbulan kurang lebih

Rp.8.827.000.- (terdiri dari penghasilan dari mengajar dan usaha penanaman

modal untuk pedagang buah yang setiap bulannya mendapatkan 5% dari

modal yang ditanamnya) . Ia sudah bekerja selama 25 tahun di SMP 40. Ibu

135

Page 148: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Iska Lestari memiliki suami bernama Bapak Reno yang bekerja pada PT.

Intan Persada sebagai Warehouse.

Pada tanggal 5 April, Ibu Iska Lestari mengajukan pembiayaan KPR

syariah kepada Bank ”X” Syariah Kantor Cabang Jakarta Pasar Minggu. Ibu

Iska mengajukan pembiayaan untuk pembelian rumah dengan jumlah

pembiayaan Rp. 150 .000.000.-, dengan jangka waktu 84 bulan atau 7 tahun.

Sebelum bank menyetujui pembiayaan tersebut, Ibu Iska Lestari

sebagai calon nasabah harus membuka rekening tabungan Batara Wadiah/

Mudharabah untuk memperlancar proses pembayaran angsuran dan

kewajiban lainnya, kemudian Ibu Iska mengisi formulir pembiayaan yang

diberikan oleh Analis atau Account Officer (Alamanda Yosy Belladona), serta

melengkapi semua persyaratan. Selanjutnya analis melakukan wawancara

kepada Ibu Iska Lestari. Dari hasil wawanncara tersebut dapat disimpulkan

sebagai berikut:

I. PERMOHONAN

1. Jenis Pembiayaan : KPR ”X” Syariah

2. Jumlah Pembiayaan : Rp.150.000.000.-

3. Jangka Waktu : 84 bulan atau 7 tahun

4. Peruntukan : Pembelian Rumah

5. Angsuran per bulan :Rp.2.873.514.- (Lihat Lampiran)

136

Page 149: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

II. INFORMASI PEMOHON

1. Data Pemohon

a. Nama : Iska Lestari

b. Tempat / tgl Lahir : Surakarta, 06 April 1963

c. Pekerjaan : Pegawai

d. Jabatan : Guru

e. Nama Instansi : SMPN 40

f. Masa Kerja : 25 tahun

g. Pendidikan : Sarjana

h. Status Perkawinan : Menikah

i. Tanggungan : Pemohon dan 2 anak

j. Alamat KTP : Jl. Cililitan RT 001/003

Kebon Pala, kec. Makasar, Jakarta

Timur

k. Alamat saat ini : Jl. Cililitan RT 001/003

Kebon Pala, kec. Makasar, Jakarta

Timur

l. NPWP pemohon : 48.569.130.7-006.000

2. Data Suami Pemohon

a. Nama : Reno

b. Tempat/ Tgl Lahir : Surabaya, 28 Oktober 1954

137

Page 150: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

c. Pekerjaan : Karyawan Swasta

d. Jabatan : Warehouse

e. Nama Instansi : PT. Intan Persada

f. Masa Kerja : 3 Tahun

3. Data Pekerjaan

a. Pekerjaan Pemohon

Instansi/Perusahaan Bidang Usaha

Jabatan Lama Bekerja

Gaji

SMPN 40 Pendidikan Guru 25 Rp.5.300.000.-

Alamat Instansi Pemohon : Jl. Rajawali, Halim Perdana Kusuma

Jakarta Timur

b. Pekerjaan Suami

Instansi/Perusahaan Bidang Usaha

Jabatan Lama Bekerja

Gaji

PT. Intan Persada Kontraktor Warehouse 3 Rp.2.000.000.-

Alamat Instansi Pasangan Pemohon : Ruko Kalimas 01, Kalimalang

Bekasi

4. Data Penghasilan

a. Berdasarkan Data Pemohon Saat Wawancara

1) Penghasilan Kotor Pemohon/bulan Rp 5.327.000

2) Panghasilan Tambahan Pemohon/bulan Rp 3.500.000

3) Total Penghasilan Pemohon/bulan Rp 8.827.000 (1+2)

4) Penghasilan Pasangan (suami/istri)/bulan Rp 2.300.000

138

Page 151: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

5) Total Penghasilan Keluarga/bulan Rp 11.127.000 (3+4)

6) Total Pengeluaran Keluarga/bulan Rp 3.500.000

7) Penghasilan Bersih Keluarga/bulan Rp 7.627.000 (5+6)

b. Berdasarkan Penilaian Analisis KCS Jakarta Pasar Minggu

1) Penghasilan Kotor Pemohon/bulan Rp 5.300.000

2) Panghasilan Tambahan Pemohon/bulan Rp 2.500.000

3) Total Penghasilan Pemohon/bulan Rp 7.800.000 (1+2)

4) Penghasilan Pasangan (suami/istri)/bulan Rp 2.000.000

5) Total Penghasilan Keluarga/bulan Rp 9.800.000 (3+4)

6) Total Pengeluaran Keluarga/bulan Rp 4.000.000

7) Penghasilan Bersih Keluarga/bulan Rp 5.800.000 (5+6)

Catatan: Penilaian terhadap penghasilan dilakukan berdasarkan pernyataan dari calon nasabah pada saat wawancara, slip gaji dan hasl observasi ke tempat usaha tambahan.

Berdasarkan hasil rekomendasi analis maka permohonan pembiayaan

KPR atas nama Iska Lestari dapat dipertimbangkan, AO membuat Surat

Persetujuan Pemberian Pembiayaan (SP3). Kemudian AO akan

merekomendasinya dalam rapat bersama komite pembiayaan (terdiri dari AO:

Alamanda Yossy Belladona, Kepala Seksi Retail: Bapak Judi Aidul Djaffar,

Analis: Appraiser dan Kepala KCS Jakarta Pasar Minggu: Bapak Tri

Mulyono). Dan tahap terakhir adalah tahap pelaksanaan/ penandatanganan

akad. Setelah mendapat persetujuan komite pembiayaan maka selanjutnya

dilakukan pemanggilan nasabah (Ibu Iska Lestari dan Suami), penjual/

139

Page 152: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

developer rumah dan notaris yang menjabat di wilayah lokasi rumah tersebut

berada untuk penandatanganan akad, sedangkan dari pihak bank cukup

diwakili oleh AO. Penandatanganan akad pertama adalah penandatangan akad

penunjang berupa akad wakalah antara Bank kepada nasabah untuk mewakili

bank dalam membeli rumah kepada pihak penjual. Selanjutnya

penandatanganan akta jual-beli antara nasabah (sebagai wakil bank) dengan

penjual yaitu akad murabahah pertama dengan sistem pembayaran naqdan

(tunai). Namun sebelum akad dilaksanakan Ibu Iska Lestari harus

menyetorkan ke dalam rekening tabungannya biaya-biaya dengan rincian

sebagai berikut :

a. Administrasi bank

b. Biaya Notaris untuk mengikat jaminan dan legalisasi akad

c. Biaya cadangan pembebanan hak tanggungan yang besarnya sesuai

dengan tarif yang berlaku.

d. Premi asuransi kebakaran (single) yang besarnya sesuai tarif yang berlaku

e. Premi asuransi jiwa (single) yang besarnya sesuai tarif yang berlaku

f. Pengendapan saldo Batara Syariah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

g. Saldo blokir sebesar 1X angsuran

Berikut perhitungan pembiayaan serta angsuran KPR yang harus

dibayar atas nama nasabah Iska Lestari yaitu:

140

Page 153: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

A. Skim Pembiayaan

1. Harga Rumah Rp. 200.000.000

2. Uang Muka (min 20%) Rp. 50.000.000 (min Rp.40.000.000)

3. Pembiayaan yang disetujui Rp. 150.000.000 (mak Rp.160.000.000)

4. Jangka waktu (mak 10 thn) 84 bulan 7 tahun

5. Ekivalen Margin 8.7024%

6. Angsuran Rp. 2.873.514

7. Margin Keuntungan Bank Rp. 91.375.200

8. Harga Jual Bank Rp.241.375.200 (pembiayaan+margin)

B. Dana yang harus tersedia (Prarealisasi dengan Bank)

1. Angsuran bulan terakhir Rp. 2.873.514

2. Biaya Legalisir Akta Rp. 125.000

3. Biaya SKMHT/APHT Rp. 800.000

4. Biaya Appraiser Rp. 150.000

5. Premi Asuransi Jiwa Rp. 1.946.000

6. Premi Asuransi Kebakaran Rp. 1.350.600

7. Saldo Rekening/ Tabungan Rp. 350.000

a. Saldo min (Rp. 100.000)

b.Tab.Wajib (Rp. 250.000)

8. Biaya Administrasi Rp. 937.500

Dana Yang Harus Tersedia Rp. 8.532.614

141

Page 154: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Berikut ini adalah jurnal-jurnal terkait pembiayaan murabahah di

Bank “X” Syariah :

a. Saat Bank ”X” Syariah melakukan pembelian rumah untuk Iska Lestari

Keterangan Debit Kredit

Persediaan murabahah-Rmh Rp.150.000.000

Kas Teller Rp.150.000.000

b. Pada saat Ibu Iska Lestari membayar biaya-biaya dan angsuran pertama

(urbun) yang dibayarkan pada saat pra akad:

Keterangan Debit Kredit

Kas Teller Rp.8.532.614

Kewajiban Nasabah - Biaya Notaris - Biaya SKMHT/APHT - Biaya Appraisal - Premi Asuransi - Biaya Administrasi - Uang muka - Rekening.Tab a.n

Iska Lestari

Rp. 125.000 Rp. 800.000 Rp. 150.000 Rp. 3.296.600 Rp. 937.500 Rp. 2.873.514 Rp. 350.000

c. Pada saat pencairan atau setelah akad dilaksanakan sehingga penjualan

aktiva murabahah kepada nasabah terealisasi yaitu:

Keterangan Debit Kredit

Piutang Murabahah-Rmh

Rp.241.375.200

Margin ditangguhkan Persediaan Murabahah

Rp. 91.375.200

Rp. 150.000.000

142

Page 155: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

143

Keterangan Debit Kredit

Kewajiban Nasabah - Biaya Notaris - Biaya SKMHT/APHT - Biaya Appraisal - Premi Asuransi - Biaya Administrasi - Uang muka - Rekening.Tab a.n Iska Lestari

Rp. 125.000 Rp. 800.000 Rp. 150.000 Rp. 3.296.600 Rp. 937.500 Rp. 2.873.514 Rp. 350.000

Piutang Murabahah Rp.8.532.614

d. Pada saat penerimaan angsuran dari nasabah (pokok dan margin)

Keterangan Debit Kredit

Kas Teller/ Rekening Bank ”X” Syariah Margin Murabahah Ditangguhkan

Rp 1.785.714 Rp. 1.087.800

Piutang Murabahah Pendapatan Margin Murabahah

Rp 1.785.714

Rp. 1.087.800

Keterangan:

a. Jumlah biaya yang disetujui : Jumlah bulan = Angsuran Pokok perbulan

(Rp. 150.000.000 : 84 bulan = Rp 1.785.714)

b. Total Margin: Jumlah bulan = Pendapatan Margin perbulan

(Rp. 91.375.200 : 84 bulan = Rp. 1.087.800)

Page 156: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank ”X” Kantor

Cabang Syariah Cabang Jakarta Pasar Minggu, maka penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur umum atau mekanisme pengajuan pembiayaan murabahah Bank “X”

Kantor Syari’ah Jakarta Pasar Minggu melalui 4 tahap, yaitu: Tahapan pengajuan

permohonan pembiayaan murabahah, tahapan analisa, 3 pilar analisa yaitu Analisa

Kemampuan, Kemauan dan Agunan, tahapan persetujuan, tahapan pelaksanaan

atau penandatanganan akad. Namun pada kegiatan pra akad kurang sesuai dengan

pendapat keempat mahzab, yakni mengenai biaya yang harus dibayarkan nasabah.

Dimana nasabah harus membayar biaya yang seharusnya belum dibayar, yaitu

biaya Notaris, SKMHT/APHT, premi asuransi jiwa, asuransi kebakaran, dan

angsuran pertama.

2. Secara penyajian maupun pelaporan akuntansi pada pembiayaan murabahah

yang diterapkan oleh Bank ”X” Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu telah

sesuai dengan PSAK No.59 dan PAPSI tahun 2003. Sistem akuntansi yang

diterapkan dapat dikatakan tidak bermasalah. Mengingat sistem hanya sebagai

alat untuk mempermudah dalam memberikan output laporan secara efisien.

144

Page 157: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

145

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank ”X” Kantor

Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu, maka penulis dapat memberikan saran

sebagai berikut:

1. Peninjauan ulang biaya-biaya yang harus dibayar nasabah sebelum akad.

Sebaiknya biaya yang harus dibayar sebelum akad meliputi biaya Appraiser,

biaya administrasi, dan saldo minimum. Dengan demikian nasabah tidak

harus membayar biaya yang belum seharusnya dibayar seperti biaya notaris,

biaya asuransi, biaya SKMHT/APHT,

2. Dalam penggunaan sistem diharapkan untuk meningkatkan ketelitian dan

koordinasi yang baik antar pengguna sistem. Apabila terjadi kesalahan pada

hasil atau laporan data (output) dari sistem, maka kesalahan terjadi pada saat

pengguna memasukkan (input) data ke sistem, ini disebabkan karena

kesalahan dari pengguna sistem (human error).

C. Implikasi

1. Karena Bank ”X” Kantor Cabang Syariah Jakarta Pasar Minggu belum

menerapkan PSAK No. 102 tentang Pembiayaan Murabahah, sehingga masih

ada beberapa kegiatan yang belum sesuai dengan PSAK No. 102. Contohnya

masalah biaya yang harus dibayar nasabah pada kegiatan pra akad. Penerapan

itu baru akan direalisasikan mulai awal tahun 2011. Selama penulis

melakukan penelitian, karyawan Bank ”X” Syariah Cabang Jakarta Pasar

Minggu sedang mengadakan pelatihan guna menunjang penerapan PSAK No

102 awal tahun 2011.

Page 158: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta, Departemen Agama RI. 1987. Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Jakarta,

Central Bank of Indonesia and Tazkia Institute. 1999. --------------. Bank Syari’a., Dari Teori ke Praktik. Jakarta, Gema Insani Press &

Tazkia Cendekia. cet ke 2. 2001. --------------. Bank Syari’a. Apa dan Bagaimana Bank Islam. Jakarta, Gema Insani

Press & Tazkia Cendikia. 1997. A,Karim, Adiwarman. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta, Gema

Insani. 2007. Bank BTN. Buku Kerja 2005. Jakarta, PT Bank Tabungan Negara (Persero).

2005. --------------. Kronologis Dokumen Pendirian BTN Syari’ah. Jakarta, PT Bank

Tabungan Negara (Persero). td. --------------. Tabel Margin Produk Pembiayaan KPR BTN Syari’ah. Jakarta, PT

Bank Tabungan Negara (Persero). td. Bank Indonesia. Himpunan Ketentuan Perbankan Syari’ah Indonesia Agustus

1999-Januari 2005. Jakarta, BI-Direktorat Perbankan Syari’ah. 2005. Belkaui. Teori Akuntansi. Jakarta, Salemba Empat. 2001. Bungin, M, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta, Kencana Prenada Media

Group. cet ke 3. 2007. Dewan Syari’ah Nasional- MUI. Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional

untuk Lembaga Keuangan Syari’ah. Jakarta, MUI Pusat. Edisi ke 2. 2003. Harahap, Sofyan, Wiroso dan Muhammad Yusuf. Akuntansi Perbankan Syari’ah.

Jakarta, LPFE Usakti. cet ke 1. 2005. Haward F. Slettler.“ Definisi Sistem Akuntansi,” artikel diakses tanggal 03 Maret

2008, dari http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/41-definisi-sistem-akuntansi.pdf

146

Page 159: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 59, Akuntansi Perbankan Syari’ah. Jakarta, IAI. 2002.

--------------. PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 102,

Akuntansi Perbankan Syari’ah. Jakarta, IAI. 2007. --------------. PAPSI (Pedoman Akuntansi Perbankan Syari’ah Indonesia). Jakarta,

Bank Indonesia. 2003. Imam Al-Qutubi. “ Maqasid Syariah,” artikel diakses tanggal 19 April 2009, dari

http://maqasid-syariah.blogspot.com/2009_04_01_archive.html John Mc Manama. “ Pengertian Sistem Menurut Para Ahli,” artikel diakses

tanggal18November2009,darihttp://www.creativebrain.web.id/media.php?action=readnews&id=84&title=Pengertian%20Sistem%20Menurut%20Para%20Ahli

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta, RajaGrafindo Persada.

cet ke 6. 2002. Martono. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta, EKONISIA. 2003. Muhammad. Pengantar Akuntansi Syariah. , Jakarta, Salemba Empat. 2002. Muhammad.“ Buletin Ekonomika dan Bisnis Islam,” artikel diakses tanggal 25

Mei 2007, dari http://www.docstoc.com/docs/47375762/Pengertian-Bank-Syariah.htm

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Jakarta, Salemba Empat. 2001. Reev Fess, Warren. Pengantar Akuntansi. Jakarta, Sa;emba Empat. 2005. Romney, Marshall B. Accounting Information Systems. Jakarta. Salemba Empat.

2004. Sri Nurhayati. “ Akuntansi Syariah di Indonesia,” artikel diakses tanggal 25 Juni

2008, dari http://books.google.co.id Sudarsono. “ Buletin Ekonomika dan Bisnis Islam,” artikel diakses tanggal 25

Mei 2007, dari http://www.docstoc.com/docs/47375762/Pengertian-Bank-Syariah.htm

Sumitro, Warkum. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait.

Jakarta, PT RajaGrafindo Persada. 2004.

147

Page 160: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

148

Sutedi, Adrian. Perbankan Syariah Tujuan dan Beberapa Segi Hukum. Jakarta, Ghalia Indonesia. 2009.

Syahatah, Husain. Pokok Pikiran Akuntansi Islam, Ushul al-Fikr al-Muhasabi al-

Islami. Jakarta, Akbar Media Eka Sarana. 2001. Teguh, Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta, Raja Grafindo

Persada. 2005. Widodo, Hertanto dkk. Panduan Praktis Operasional Baitul Mal Wat Tamwil.

Mizan. 1999.

Wirdyaningsih, dkk. Bank Dan Asuransi Islam Di Indonesia. Jakarta, Kencana Prenada Media. 2006.

Wiyono, Slamet. Akuntansi Perbankan Syariah Berdasarkan PSAKD dan PAPSI.

Jakarta: Grasindo. 2005. Yaya, Rizal, et all. Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik

Kontemporer. Jakarta, Salemba Empat. 2009.

Page 161: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Nur Aini Rahman

2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 5 Januari 1988

3. Alamat : Jl. H. Samali Ujung II No.26 Rt.04/09, Kalibata,

Jakarta Selatan

II. PENDIDIKAN

1. SD : SDI Robithoh, Jakarta Selatan (1994-2000)

2. SMP : SMPN 58, Jakarta Selatan (2000-2003)

3. SMA : SMAN 3, Jakarta Selatan (2003-2006)

4. S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2006-2010)

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota OSIS SMPN 58 Jakarta

2. Anggota Biro Pendidikan SMAN 3 Jakarta

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : (Alm) H. Abdul Rachman Syafi’ie

2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 6 Mei 1958

3. Alamat : Jl. H. Samali Ujung II No.26 Rt.04/09, Kalibata,

Jakarta Selatan

4. Ibu : Nurbaiti As’ad

5. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 30 November 1965

6. Alamat : Jl. H. Samali Ujung II No.26 Rt.04/09, Kalibata,

Jakarta Selatan

7. Anak Ke dari : ke 2 dari 4

v

Page 162: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

LAMPIRAN

Lampiran 1: Sertifikat Magang di Bank “X” KCS Jakarta Pasar Minggu

149

Page 163: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Lampiran 2: Struktur Organisasi Bank “X” KCS Jakarta Pasar Minggu

Eko Nugroho ACCOUNTING&CONTROL

Asrina Wiratna FINANCING ADMINISTRATION

Hadi Sulistyo TRANSACTION PROCESSING

Muhammad Rifa’i

OPERASIONAL

Judi Aidul Djaffar RETAIL SERVICE

Indah Udani Putri Nunik Susilowati

TELLER SERVICE

Linda Handayani CUSTOMER SERVICE

Agus Budi Santoso FINANCING SERVICE

Bayu Dwi Hananto ACCOUNT OFFICER

Tri Mulyono KEPALA CABANG

Front Office

Back Office

      150

 

Page 164: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      151

 

Lampiran 3: Informasi Produk Bank “X” Syariah

Page 165: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      152

 

Lampiran 4: Formulir Permohonan Pembiayaan Murabahah KPR

Page 166: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      153

 

Page 167: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      154

 

Page 168: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      155

 

Page 169: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      156

 

Page 170: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

Lampiran 5: Persyaratan Pembiayaan Murabahah KPR

KPR BTN iB

■Untuk pembelian rumah, ruko atau apartemen (baru atau lama) ■Margin bersaing ■Angsuran tetap sampai lunas ■Jangka waktu sampai 15 tahun ■Proses cepat & mudah

■Bebas pilih lokasi ■Pembiayaan s.d 80% ■ Bebas penalti

PERSYARATAN UMUM a) Warga Negara Indonesia b) Menjadi Nasabah BTN Syariah c) Telah berusia 21 tahun atau menikah d) Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun e) Memiliki penghasilan yang cukup menurut perhitungan Bank f) Mempunyai pekerjaan / usaha dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun g) Tidak memiliki pembiayaan bermasalah h) Menyampaikan NPWP sesuai ketentuan

KELENGKAPAN DATA PERMOHONAN PEMBIAYAAN 1) Berpenghasilan Tetap / Karyawan

a) Aplikasi permohonan b) Copy KTP, K Keluarga, Surat Nikah/ Cerai, pasphoto terbaru pemohon dan pasangan c) Copy slip gaji atau Surat Keterangan Penghasilan yang telah disahkan oleh pejabat berwenang d) Surat Keterangan Bekerja dari perusahaan calon nasabah bekerja / SK pengangkatan pegawai e) Copy rekening simpanan di Bank f) Surat Kuasa Pemotongan Gaji yang ditandatangani oleh Pimpinan (utk angsuran kolektif) g) Copy sertifikat, IMB dan PBB (untuk rumah second / lama)

2) Berpenghasilan Tidak Tetap / Wiraswasta

a) Aplikasi Pemohon b) Copy KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah/Cerai, pasphoto terbaru pemohon dan pasangan c) Surat Keterangan Penghasilan d) Copy rekening simpanan di bank e) Copy Akta Perusahaan, Ijin Usaha, SIUP/TDP, ijin praktek, dll f) Laporan Keuangan Perusahaan g) Copy sertifikat, IMB dan PBB (untuk rumah second / lama)

BIAYA – BIAYA a) Administrasi (0,75%) b) Appraisal c) Premi Asuransi Jiwa dan Kebakaran (Single Premium) d) Biaya Notaris untuk Akad dan Pengikatan e) Angsuran terakhir

      157

 

Page 171: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      158

 

Lampiran 6: Simulasi Angsuran Pembiayaan Murabahah KPR

Page 172: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      159

 

Lampiran 7: Perhitungan Pembiayaan Murabahah KPR

PERHITUNGAN PEMBIAYAAN KPR BTN SYARIAH (RUMAH)

A Skim Pembiayaan

1 Nama Pemohon : Muhammad Andi

2 Tanggal Lahir : 04November 1971 Umur 38 th

3 Jenis Pembiayaan : KPR BTN Syariah

4 Kondisi Rumah (1=Baru; 2=Second) : 1 rumah baru

5 Nasabah Kolektif (1=Ya; 2=Tidak) : 2 non kolektif !

6 Harga Rumah : 400,000,000

7 Uang Muka min. 20% 250,000,000 min. 80,000,000

8 Pembiayaan yang disetujui : 150,000,000 maks. 320,000,000

9 Jangka Waktu (maksimal 15 th) : 120 10

10 Ekivalen Margin : 9,3602% FLAT

15,0000% EFEKTIF

11 Angsuran Rp. 2,420,024 denda 1,210

12 Persyaratan Gaji Bersih Minimal : 3,457,177

13 Margin keuntungan Bank : 140,402,849 #########

14 Harga Jual Bank : 290,402,849 pembiayaan + margin

15 Luas Bangunan (m2) : 42

16 Luas Tanah (m2) : 80

17 Nilai Bangunan : 200,000,000 Appraiser

B Dana yang harus tersedia (Prarealisasi dengan Bank)

1 Angsuran bulan terakhir (diblokir) : 2,420,024

2 Biaya Legalisir Akta, PHKuM : 125,000

3 Biaya SKMHT/APHT : APHT 800,000 Notaris

4 Biaya Appraiser: (1=Kolektif;2= Perorangan) : 2 150,000

5 Premi Asuransi Jiwa : 1,946,000 single premium

Page 173: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      160

 

6 Premi Asuransi Kebakaran : 1,350,600 single premium

7 Setoran Minimum : 350,000

a. Setoran Minimum Buka Rekening (diblokir) 100,000 wadiah / mudharabah

b. Setoran Wajib 250,000

8 Biaya Administrasi : 937,500 (0,75% x Pembiayaan)

Dana yang harus tersedia-Prarealisasi dengan Bank : 8,079,124

JANGAN LUPA BAWA MATERAI

Page 174: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      161

 

Lampiran 8: Laporan Laba Rugi Bank “X” KCS Jakarta Pasar Minggu

BANK “X” KCS JAKARTA PASAR MINGGU

LAPORAN LABA / RUGI Periode Bulan Juli 2009-Mei 2010

(dalam jutaan rupiah) Keterangan Jumlah

Pendapatan Operasi Utama Pendapatan Bagi Hasil Rp. 984 Pendapatan Margin Murabahah Rp. 886 Pendapatan Sewa Ijarah -

Total Pendapatan Operasi Utama Rp. 1.870Pendapatan Operasi Lainnya

Pendapatan Fee Hawalah - Pendapatan Fee Rahn Rp. 56

Keterangan Jumlah Pendapatan Fee Kafalah - Pendapatan Fee Wakalah Rp. 84 Pendapatan Fee Investasi Terikat Rp. 393 Pendapatan Administrasi Rp. 331

Pendapatan Operasi Lainnya Rp. 864 Pendapatan Non Operasi Rp. 435Total Pendapatan Rp. 3.169 Beban Operasi Utama

Beban Bonus Wadiah Rp. 24 Beban Administrasi dan Umum Rp. 118 Beban Tenaga Kerja Rp. 365 Beban Promosi Rp. 16 Beban Sewa Rp. 182 Beban Penyusutan Aktiva Tetap Rp. 104 Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Rp. 327

Total Beban Operasi Utama Rp. 1.136Beban Operasi Lainnya Rp. 374Total Beban Rp. ( 1.510)LABA (RUGI) RP. 1.659

Page 175: PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBIAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1201/1/NUR AINI... · penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah pada pt. bank “x”

      162