102
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN MODERN SAHID Disusun Oleh: Kholidatunur 106018200682 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

  • Upload
    lamthu

  • View
    245

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PENDIDIKAN

DI PONDOK PESANTREN MODERN SAHID

Disusun Oleh:

Kholidatunur

106018200682

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan
Page 3: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan
Page 4: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan
Page 5: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

i

ABSTRAK

Kholidatunur. 106018200682. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan di Pondok

Pesantren Modern Sahid. Skripsi. Jurusan Kependidikan Islam Program

Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011.

Memasuki zaman modern saat ini, seluruh aspek kehidupan dituntut untuk

melakukan perubahan, termasuk aspek pendidikan. Agar memenuhi kebutuhan

masyarakat, maka lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren, perlu

melakukan proses pendidikan yang bermutu untuk menjawab tantangan zaman. Di

dalam proses pendidikan yang bermutu tersebut, diperlukan pula sistem

manajemen yang baik dan terstruktur agar tujuan dari lembaga pendidikan

tersebut tercapai. Agar sistem manajemen berjalan dengan baik, maka perlu juga

suatu standar yang dijadikan pedoman contohnya Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008. Penulisan skripsi ini dilakukan berdasarkan ide dari fenomena yang

telah dijelaskan di atas. Lembaga pendidikan yang menerapkan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 tersebut contohnya Pondok Pesantren Modern

Sahid.

Pondok pesantren dijadikan objek penelitian karena adanya pandangan sebagian

masyarakat bahwa kemerosotan atau kekonsistenan lembaga pendidikan tertua di

Indonesia ini, mengacu kepada figur kiyai sebagai pemimpin pesantren. Selain itu,

terdapat masalah-masalah lainnya yang muncul di pondok pesantren diantaranya

adalah belum adanya pembagian pengelolaan manajemen yang jelas dan belum

efektifnya penerapan manajemen pondok pesantren. Sedangkan manajemen amat

berpengaruh terhadap peningkatan mutu.

Oleh karena itu, tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui proses

pelaksanaan manajemen dan program yang dilakukan oleh Pondok Pesantren

Modern Sahid dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan agar dapat

dijadikan sebagai salah satu referensi untuk perbaikan mutu pondok pesantren

atau lembaga pendidikan lainnya. Metode yang yang digunakan adalah deskripstif

dengan focus pada studi dokumentasi.

Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

manajemen di pondok pesantren berjalan dengan baik, sistematis, dan konsisten

karena masing-masing bagian atau fungsi yang ada di pondok pesantren terdapat

job descriptionnya masing-masing, selain itu mutu pelayanan pendidikan dapat

tercapai dengan maksimal.

Page 6: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT,

atas rahmat, karunia serta ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Dalam

Meningkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan di Pondok Pesantren Modern

Sahid ”. Semua berkat ke-Maha Pengasih dan ke-Maha Pemurah-Nya bagi

hamba-Nya yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu.

Shalawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan umat

manusia, seorang manusia pilihan yang menjadi teladan bagi umat manusia yakni

Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabat dan ummatnya

yang selalu istiqomah di jalannya.

Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat

mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan. Akibat berbagai keterbatasan yang dimiliki penulis, untuk itu saran

dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan .

Penulis juga sangat menyadari bahwa dari awal penulisan hingga

selesainya skripsi ini, banyak sekali pihak yang telah membantu baik secara

materil maupun moril. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yakni Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.,

2. Ketua Jurusan Kependidikan Islam yakni Drs. Rusydy Zakaria, M. Pd, P.

Phil sekaligus selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktu, tenaga serta pikirannya dengan penuh kesabaran membimbing dan

mengarahkan proses penulisan skripsi ini,

Page 7: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

iii

3. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan yakni Drs. Mu'arif SAM, M.

Pd sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan

arahan-arahan, nasihat dan motivasi kepada penulis,

4. Pimpinan harian Pondok Pesantren Modern Sahid yakni KH. Drs. Ahmad

Sadjid Zain; Ustz. Masneng Candra F, Lc selaku murobbiyah asrama putri,

Ust. Syaparuddin ST., S. Pd. I selaku sekretaris ISO PPM Sahid, serta

asatidz/ asatidzah PPM Sahid lainnya yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melakukan penelitian, sehingga penulis

mendapatkan informasi yang berkaitan dengan skripsi ini,

5. Seluruh dosen dan Civitas Akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan atas ilmu dan wawasan yang diberikan selama penulis belajar di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

6. Ayahanda KH. Nu'man Istichori serta Ibunda Hj. Oon Rowiyah, yang

selalu memberikan kasih sayang dan senantiasa mendukung secara moril

maupun materil, yang selalu mendo’akan putri bungsunya di sela-sela

sujudnya ketika sholat dan mendo’akannya disetiap waktu, sehingga

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Robbighfirlii wa li walidayya

warhamhuma kama robbayani shoghiro. Amin..,

7. Kakak-kakakku yakni Abdul Hakim, S. Kom dan Evie Sapuroh, S. H; Siti

Analisa dan Bambang Handoko, S. Pt; Dian Farida, S. Pd. I; yang

senantiasa mendukung dan memberikan semangat dalam proses penulisan

skripsi. Juga keponakan-keponakanku yakni Muhammad Salman Al-farisi,

Sofyan Tsauri, dan Muhammad Jabir Ibnu Hayyan yang menambah warna

keceriaan dalam proses penulisan skripsi ini,

8. Keluarga besar Istichori/ PP. Darut Tafsir dan keluarga besar Abah Enda

yang selalu memberikan motivasi,

9. Sahabat-sahabatku yakni: Dina Susanti (Dinonk), Diyah Atriyana (Didi),

Fatimah (Bunda Pepet), Kamilah Maziyati (Mami Mile), Nervi Pradewi

(Nerpoi), Dewi Purwati (Wie2), Sayyida Qonita (Mama Ntha) dan Resti

Pebrianti (Nenk) yang senantiasa menjadi tempat curhat dalam

menghadapi kehidupan di kampus dan kost-an dan juga memberikan

Page 8: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

iv

masukan-masukan dan berbagi dalam proses penulisan skripsi ini; Yuyu

Siti Juhaeni, terima kasih atas informasinya yang kemudian melahirkan

judul skripsi ini; bang Mustafa Kamil, Aldiyan Saputra, Agus Saefullah,

Adhi Praditia, Abdul Rifa’i, kak Agus Malih Tontong, kak Dedi Sutendi,

Faris bawel; Candra Dwi Juwitasari dan Astri Dinartiwi yang selalu

direpotkan oleh penulis mengenai informasi mengenai urusan administrasi

sidang, teman-teman KI-MP angkatan 2006 terutama keluarga “Lenyok”,

teman-teman KI-MP, Anak Recok: Ummu, Fitri Cimot, Ragil Cha’unk,

Farah, dan Piet, terima kasih kalian sudah memberikan canda, tawa,

senangnya kehidupan kampus. Terutama “petualangan-petualangan” kita

yang tidak bisa dilupakan, yang terekam dalam memori; teman-teman

alumni Pondok Pesantren Darut Tafsir yang tergabung dalam HIMADA

(Himpunan Alumni Darut Tafsir); dan kepada pakwel (bpk. Jangkung) dan

bu wel yang memberikan bantuan gizi berupa makanan “siap saji”, dan

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara

langsung maupun tidak langsung, yang turut memberikan dukungan dan

do’a dalam proses penulisan laporan skripsi ini.

Jazakumullah Khoiron Katsiro… Hanya Allah yang dapat membalas

jasa dan kebaikan Antum sekalian, semoga mendapat ganjaran kebaikan yang

berlipat dari Allah SWT. Amin.

Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan ilmu

pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis sendiri, dan bagi pembaca.

Jakarta, 7 Januari 2011

Penulis

Page 9: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………………………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..…ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….….v

DAFTAR TABEL ..............................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….…...ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………...5

C. Pembatasan Masalah …………………………………………….5

D. Perumusan Masalah ……………………………………………..6

E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian ……………………………6

BAB II : KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 …………………….....7

1. Definisi Manajemen Mutu …………………………………..7

2. Definisi Sistem Manajemen Mutu …………………………..8

3. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu ……………………...10

4. Manfaat dan Cakupan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu

………………………………………………………………10

5. Arti Dan Tujuan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

………………………………………………………………11

6. Prinsip Manajemen Mutu …………………………………..13

B. Mutu Pelayanan Pendidikan ……………………………………15

1. Pengertian Pelayanan (Jasa/ Service) ……………………….15

2. Mutu Pelayanan Pendidikan …………………………….......16

Page 10: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

vi

C. Penerapan/ Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 ………………………………………………………21

1. Penjelasan yang Berkaitan Dengan Mutu …………………...21

2. Langkah-langkah utuk Menerapkan Sistem Manajemen Mutu

……………………………………………………………….21

3. Upaya Untuk Membuat Manajemen Mutu Bekerja …….......24

4. Lingkup Implementasi/ Penerapan ………………………….25

5. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

……………………………………………………………….26

D. Kerangka Pemikiran ……………………………………………28

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………….31

B. Objek dan Subjek Penelitian …………………………………...31

C. Pendekatan dan Metode Penelitian …………………………….32

D. Unit Analisis Data ……………………………………………...32

E. Analisis Data …………………………………………………...32

F. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………..33

G. Instrumen Penelitian ……………………………………………34

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Modern Sahid …………..37

1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Modern Sahid

………………………………………………………………37

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Modern Sahid …………...38

3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Modern Sahid ……..39

4. Sistem Pendidikan ………………………………………….39

5. Jenjang Pendidikan …………………………………………41

6. Kurikulum ………………………………………………….43

7. Standar Kompetensi Lulusan (Kelas 12) …………………...44

8. Fasilitas …………………………………………………….44

Page 11: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

vii

9. Keadaan Ustadz/ Ustadzah …………………………………45

10. Keadaan Santri ……………………………………………..47

11. Prestasi Akademik ...………………………………………..49

B. Deskripsi dan Analisis data …………………………………….51

1. Kebijakan Mutu Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan

Pendidikan ………………………………………………….51

2. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ……...58

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………73

B. Saran- Saran ……………………………………………………...74

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................76

LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Kurikulum Pondok Pesantren………………………………………43

2. Tabel 2. Jumlah Tenaga guru Berdasarkan Pendidikan Terakhir……………45

3. Tabel 3. Jumlah Tenaga Berdasarkan Pendidikan Formal…………………..46

4. Tabel 4. Jumlah Santri MA Sahid……………………………………………47

5. Tabel 5. Jumlah Santri Madrasah Tsanawiyah Sahid………………………..48

6. Tabel 6. Prestasi Akademik Santri PPM Sahid …………..………………….49

7. Tabel 7. Description Of Process……………………………………………...61

8. Tabel 8. Job Description……………………………………………………..64

Page 13: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara…………………..78

2. Lampiran 2. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Modern Sahid…………83

3. Lampiran 3. Sasaran Mutu Pondok Pesantren Modern Sahid Tahun Pelajaran

2010/ 2011….…………………………………………………84

4. Lampiran 4. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu MTs Sahid, Sasaran/

Target: Mendapatkan Akreditasi “A” dari BAN pada tahun

2010………….………………………………………………..85

5. Lampiran 5. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu MTs Sahid, Sasaran/

Target: Santri kelas IX lulus UN 100% dengan nilai rata-rata >

9,0 sebanyak 25%; 8,0-8,9 sebanyak 50%; 7,0-7,9 sebanyak

25%............................................................................................86

6. Lampiran 6. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu MTs Sahid, Sasaran/

Target: Santri kelas IX lulus UAM/ UAMBN 100% dengan nilai

rata-rata > 9,0 sebanyak 25%; 8,0-8,9 sebanyak 50%; 7,0-7,9

sebanyak 25%............................................................................87

7. Lampiran 7. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu MTs Sahid, Sasaran/

Target: Kenaikan kelas 7 dan 8 Naik kelas 100% dengan nilai

rata-rata > 9,0 sebanyak 25%; 8,0-8,9 sebanyak 50%; 7,0-7,9

sebanyak 25%............................................................................88

8. Lampiran 8. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu MTs Sahid, Sasaran/

Target: Santri mendapat nilai akhlak mulia dan kepribadian baik

sekali 50%, baik 40%, cukup 10%............................................89

9. Lampiran 9. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu MTs Sahid, Sasaran/

Target: Mendapatkan 5 Kejuaraan Min. tingkat Kabupaten

dalam Bidang Olahraga/ Kesenian/ Ilmiah (Pidato Bahasa Arab,

Lomba Cerdas Cermat Agama, Marawis, Basket Ball dan

Marching Band)………………………………………….……90

Page 14: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

x

10. Lampiran 10. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu MTs Sahid, Sasaran/

Target: Test TOEFL Prediction Kelas IX mencapai skor

minimal 400…….....................................................................91

11. Lampiran 11. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu Asrama putra,

Sasaran/ Target: Santri yang mendapat predikat berkepribadian

baik sekali mencapai 40%, baik 50% dan cukup 10% setiap

semester, dan Sasaran/ Target: 100% santri dapat membaca Al-

Qur’an dengan fasih dan benar…...………………………….92

12. Lampiran 12. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu Asrama putra,

Sasaran/ Target: 100% santri kelas IX dan XII hafal

Juz’Amma dan ayat-ayat pilihan, dan Sasaran/ Target: Santri

kelas XII mampu menjadi imam sholat dan khotib/

penceramah……………………………………...…………...93

13. Lampiran 13. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu Asrama putra,

Sasaran/ Target: 100% santri mampu dan aktif berkomunikasi

dengan bahasa Arab sehari-hari, dan Sasaran/ Target:

Kepuasan stakeholder bidang kerumahtanggaan mencapai

90%..........................................................................................94

14. Lampiran 14. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu Bagian Sarana

Prasarana, Sasaran/ Target: Kepuasan Stakeholder terhadap

pelayanan sarana Prasarana mencapai 80%............................95

15. Lampiran 15. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu Bagian Tata Usaha

Bidang Transportasi, Sasaran/ Target: Kepuasan Sakeholder

terhadap pelayanan transportasi mencapai 80%......................97

16. Lampiran 16. Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu Bagian Tata Usaha/

Kesekretariatan, Sasaran/ Target: Pelaksanaan Administrasi

(Surat Menyurat) Mencapai 100%..........................................98

17. Lampiran 17. Kegiatan 4 Bidang Tarbiyah Asrama Putra PPM Sahid………99

18. Lampiran 18. Jumlah Santri MTs Sahid Tahun Pembelajaran 2010/

2011………………………………………………………...101

Page 15: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

xi

19. Lampiran 19. Data Prestasi- Kejuaraan Santri Pondok Pesantren Modern

Sahid Selama 10 Tahun Pertama……………………….......108

20. Lampiran 20. Piagam Qiyamu Ramadhan 1430 H: Juara 1 Lomba Cerdas

Cermat Tingkat MTs/ SMA (Festival Ramadhan 1430 H di

Pondok Pesantren Islam Al Ghiffari)…………….………...109

21. Lampiran 21. Piagam Penghargaan Diberikan Kepada: Teater Asap (Ponpes

Modern Bogor) sebagai peserta pada Festival Teater Pelajar IX

Tingkat SLTA Jakarta Barat Terbuka Tahun 2010………...110

22. Lampiran 22. Piagam Penghargaan Diberikan Kepada: Asap Marawis

(Ponpes Modern Bogor) sebagai Penata Musik Terbaik pada

Festival Teater Pelajar IX Tingkat SLTA Jakarta Barat

Terbuka Tahun 2010………………………..………………111

23. Lampiran 23. Sertifikat Juara 1 Lomba Bulutangkis Putri dalam Kegiatan

PORSENI KKM II Komisariat Ciampea pada tanggal 09-10

Nopember 2010 di MTs Nurul Walidain Ciampea……….. 112

24. Lampiran 24. Keluhan Stakeholder…………………………………………113

25. Lampiran 25. Tanggapan Keluhan Stakeholder…………………………….114

26. Lampiran 26. Non Conformance Report……………………………………115

27. Lampiran 27. Form Kebutuhan Pelatihan Ustadz dan Karyawan Pondok

Pesantren Modern Sahid……………………………………116

28. Lampiran 28. Form Permintaan Tindakan Perbaikan (CAR)………………117

29. Lampiran 29. Form Permintaan Tindakan Pencegahan…………………….118

30. Lampiran 30. Surat Pengantar Liburan Semester Pertama untuk Orangtua/

Wali Santri Pondok Pesantren Modern Sahid………………..119

31. Lampiran 31. Form Kuesioner Kepuasan Stakeholder Untuk Santri……….120

32. Lampiran 32. Form Kuesioner Kepuasan Stakeholder Untuk Orangtua/ Wali

Santri…………………………..……………………………..121

33. Lampiran 33. Form Status Kepuasan Stakeholder………………………….122

34. Lampiran 34. Brosur Pondok Pesantren Modern Sahid…………………….123

Page 16: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan tertua di

Indonesia yang telah berperan dalam mendidik dan mencerdaskan anak

bangsa. Pesantren telah memainkan peran yang sangat besar dalam

pendidikan, pemberdayaan dan upaya peningkatan mutu pendidikan di negeri

ini.

Dalam Undang-undang Sitem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS)

mengenai peraturan pemerintah tentang pendidikan agama dan keagamaan

pada pasal 1 ayat 4 “pesantren atau pondok pesantren adalah lembaga

pendidikan keagamaan Islam berbasis masyarakat yang menyelenggarakan

pendidikan diniyah atau secara terpadu dengan jenis pendidikan lainnya”.1

Sedangkan yang dimaksud dengan pendidikan diniyah menurut UU

SISDIKNAS pada pasal 1 ayat 3 “pendidikan diniyah adalah pendidikan

keagamaan Islam yang diselenggarakan pada semua jalur dan jenjang

pendidikan”.2

Pondok pesantren menurut M. Arifin berarti: suatu lembaga

pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat sekitar,

dengan sistem asrama (komplek) di mana santri-santri menerima

pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang

sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dari leadership seorang atau

1 Fokusmedia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung, 2009), h. 146

2 Fokusmedia, Undang-Undang Sistem… h. 146

Page 17: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

2

beberapa orang kiai dengan ciri-ciri khas yang bersifat karismatik serta

independen dalam segala hal.3

Bentuk pesantren yang tersebar luas di Indonesia dewasa ini

mengandung unsur-unsur berikut sebagai cirinya: Kyai sebagai pendiri,

pelaksana dan guru, pelajar (santri) yang secara pribadi langsung diajar

berdasarkan naskah-naskah Arab klasik tentang pengajaran, faham dan akidah

keIslaman. Di sini Kyai dan santri tinggal bersama-sama untuk masa yang

lama, membentuk suatu komune pengajar dan belajar, yaitu pesantren bersifat

asrama (tempat pendidikan dengan pemondokan dan makan).4

Jadi, pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang di

dalamnya terdapat santri, kyai, tempat belajar agama, dan tempat tinggal santri

dan yang di dalamnya terdapat proses pendidikan keagamaan (Islam) dan jenis

pendidikan lainnya.

Memasuki era modern ini, pondok pesantren diharapkan menjadi agen

perubahan dan pembangunan masyarakat dengan tidak hanya memainkan

fungsi-fungsi tradisionalnya yakni: pertama, transmissi dan transfer ilmu-ilmu

Islam; kedua, pemeliharaan tradisi Islam; dan ketiga, reproduksi ulama.

Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, selain memainkan ketiga fungsi

tradisional tadi, pesantren juga dijadikan sebagai pusat penyuluhan kesehatan;

pusat pengembangan teknologi tepat guna bagi masyarakat pedesaan; pusat

usaha-usaha penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup; dan lebih

penting lagi menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitarnya.5

Hal tersebut di atas dapat dirumuskan bahwa lembaga pendidikan

pesantren juga harus mampu bersaing di era globalisasi, unggul dalam

berprestasi, dan membentuk akhlak yang baik. Dan semua itu merupakan

3

Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Industri (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007) h. 2 4

Manfred Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial (Jakarta: Perhimpunan

Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), 1986; reprint, Frankfurt, Jerman Barat: Disertasi

Doktors de Philosophie pada Johan Wolfgang Goethe Universitat, 1983) h. 100-101 5 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru,

(Ciputat: Penerbit Kalimah, 2001) Cet: 3, h. 105

Page 18: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

3

prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan yang harus dikembangkan pada

suatu lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren. Untuk mencapai hal

tersebut, maka perlu untuk diadakannya suatu usaha yakni meningkatkan

mutu pelayanan pendidikan terhadap stakeholder pendidikan.

Menurut Goetsch dan Davis (1994), mutu adalah suatu kondisi dinamis

yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan

yang memenuhi atau melebihi harapan.6 Pada dasarnya, mutu merupakan

suatu usaha yang dilakukan untuk memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan. Dan mutu merupakan suatu konsep yang mengukur kebaikan

suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan, mutu harus

diterapkan. Strategi yang dikembangkan untuk memaksimumkan daya saing

organisasi atau lembaga pendidikan yakni lembaga pendidikan memposisikan

dirinya sebagai lembaga jasa, yang memberikan pelayanan (service) sesuai

dengan apa yang diinginkan pelanggan.

Perkembangan zaman saat ini, menuntut perubahan khususnya pada

perubahan yang dilakukan dalam dunia pendidikan untuk mencapai

pendidikan yang bermutu, maka dunia pendidikan berupaya mencapai

perubahan yang lebih baik terutama dalam tataran manajemennya.

Manajemen dapat berarti pencapaian tujuan melalui pelaksanaan fungsi-

fungsi tertentu. Henri Fayol menyatakan bahwa perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah, dan pengawasan

adalah fungsi-fungsi utama.7

Sejalan dengan pernyataan di atas, Pondok Pesantren Modern Sahid

yang berada di Gunungmenyan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor,

menerapkan sistem manajemen mutu yang difokuskan pada perbaikan setiap

aspek pesantren, khususnya sumber daya manusia dan sumber daya

pendukung agar tetap konsisten. Pandangan masyarakat terhadap ke-

konsistenan atau kemerosotan sebuah pondok pesantren, selalu mengacu

6 Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, TQM: Total Quality Management ( Yogyakarta:

ANDI, 2000) h: 4 7 T. Hani Handoko, Manajemen ( Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1995) Cet: 9, h. 21

Page 19: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

4

kepada figur kiyai sebagai pemimpin pesantren. Misalnya dengan

meninggalnya kiyai, sebuah pondok pesantren akan merosot atau lenyap.

Tidak bisa dipungkiri pula, pandangan sebagian masyarakat terhadap pondok

pesantren sebagai lembaga pendidikan ”kelas 2”, membuat pondok pesantren

dipandang ”sebelah mata”.

Maka dari itu, Pondok Pesantren Modern Sahid berkeinginan untuk

merubah pandangan bahwa pondok pesantren tersebut tidak memakai figur

kharismatik seseorang tetapi memakai figur sistem. ”Sistem” yang dimaksud

tersebut mendapatkan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008.

Pondok pesantren ini mendapatkan sertifikat sistem manajemen mutu ISO

9001:2008, dan menjadikan ponpes yang dibangun tahun 2000 ini menjadi

ponpes pertama yang memiliki sertifikat tersebut.

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah suatu standar

international untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2008 menetapkan

persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari

suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa

organisasi akan memberikan produk (barang dan/atau jasa) yang memenuhi

persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini

dalam rangka menjawab kebutuhan spesifik dari pelanggan, di mana

organisasi yang di kontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas

dari produk-produk tertentu atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu,

sebagaimana ditentukan oleh organisasi.8

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjelasakan bahwa pondok

pesantren harus melakukan perubahan dan dapat bersaing dengan lembaga

pendidikan lainnya, maka pondok pesantren harus melakukan upaya-upaya

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Oleh karena itu, penelitian yang

berjudul : ”Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008 Dalam

Meningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan di Pondok Pesantren Modern

8 Universitas Pelita Harapan, What Is ISO, (online) (http://www2.klik.uph.edu/iso/whatISO.php,

diakses pada tanggal 17 Juni 2010

Page 20: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

5

Sahid” diharapkan mampu membuktikan bahwa pondok pesantren

merupakan lembaga pendidikan yang bermutu dengan pelayanan pendidikan

prima dan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah-

masalah sebagai berikut:

1. Belum maksimalnya pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di Pondok Pesantren Modern Sahid.

2. Masih adanya sasaran mutu yang belum tercapai.

3. Belum maksimalnya kemampuan sumber daya manusia di pondok

pesantren untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

4. Masih adanya ketidak konsistenan sumber daya manusia dalam

memaksimalkan mutu pelayanan pendidikan yang telah ditetapkan pada

Kebijakan Mutu Pondok Pesantren.

5. Masih kurangnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan mutu

pendidikan pondok pesantren.

C. PEMBATASAN MASALAH

Setelah masalah yang dikemukakan diidentifikasi, maka dapat terlihat

luasnya permasalahan yang ada. Untuk itu supaya memperjelas dan

memberikan arah yang tepat dalam pembahasan skripsi, batasan disesuaikan

dengan judul, yaitu sebagai berikut:

1. Belum maksimalnya pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 di Pondok Pesantren Modern Sahid.

2. Belum maksimalnya kemampuan sumber daya manusia di pondok

pesantren untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Page 21: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

6

3. Masih adanya ketidak konsistenan sumber daya manusia dalam

memaksimalkan mutu pelayanan pendidikan yang telah ditetapkan pada

Kebijakan Mutu Pondok Pesantren.

D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah dipaparkan di atas maka

permasalahan dapat dirumuskan yaitu:

“Bagaimana proses penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam

meningkatkan mutu pelayanan pendidikan?”

E. TUJUAN DAN MANFAAT HASIL PENELITIAN

Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui proses pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 dan program yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Modern Sahid

dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan. Sedangkan manfaat hasil

penelitian ini adalah:

1. Diharapkan dapat berguna bagi pondok pesantren lainnya sebagai referensi

untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam upaya

meningkatkan mutu pelayanan pendidikan.

2. Mengembangkan wawasan peneliti dalam proses belajar.

3. Sebagai referensi bagi peneliti- peneliti selanjutnya.

4. Menjadi referensi bagi mahasiswa atau masyarakat umum sebagai sumber

ilmu pengetahuan tentang Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam

meningkatan mutu pelayanan pendidikan.

Page 22: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

1. Definisi Manajemen Mutu

Sebelum membahas definisi manajemen mutu, penulis akan

menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian mutu. Mutu (kualitas)

meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; mutu

mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan; mutu merupakan

kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap berkualitas

(bermutu) saat ini mungkin dianggap berkualitas (bermutu) pada masa

mendatang.”9 Sedangkan Jerome S. Arcaro menyatakan bahwa mutu

adalah sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang

dihasilkan.10

Jadi, bisa disimpulkan bahwa mutu adalah memenuhi kebutuhan/

harapan pelanggan. Suatu lembaga pendidikan dikatakan berhasil jika

“hasil” dari lembaga pendidikan tersebut mampu memberikan kebutuhan

atau kepuasan melebihi yang diharapkan pelanggan baik internal maupun

eksternal.

Mutu diperlukan karena 4-K sebagai berikut: (a) Konsumen

menjadi lebih canggih dalam selera dan pilihan, (b) Kompetensi

9Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, TQM: Total … h. 3

10 Jerome S. Arcaro, Pendidikan Berbasis Mutu… h. 75

7

Page 23: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

8

persaingan menjadi lebih ketat dan canggih, (c) Kenaikan biaya, yang

hanya dapat diatasi lewat perbaikan kualitas proses dan peningkatan

produktivitas tanpa hentinya, (d) Krisis, siap menghadapi dan mengatasi

krisis apabila menjadi kenyataan.11

Selanjutnya, definisi dari manajemen mutu menurut Willy Susilo adalah:

Upaya sistematis melalui fungsi perencanaan, pelaksanaan,

pemeriksaan atau pengendalian serta tindak lanjut terhadap semua

unsur organisasi, baik internal maupun eksternal yang tercakup

dalam dimensi material, metode, mesin, dana, manusia, lingkungan

dan informasi untuk merealisasikan komitmen, kebijaksanaan dan

sasaran mutu yang telah ditetapkan dalam rangka memberikan

kepuasan kepada pelanggan untuk masa sekarang maupun di masa

depan.12

Sistem Manajemen Mutu dalam konsep lain adalah Total Quality

Management (TQM). Total Quality Management (TQM) merupakan

sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan

berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota

organisasi (Santosa, 1992, p. 33).13

Dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu merupakan suatu proses,

usaha, atau strategi sistematis yang dilakukan oleh suatu organisasi

melalui fungsi perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, atau pengendalian

serta tindak lanjut dalam suatu organisasi yang melibatkan seluruh anggota

organisasi dan yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan

kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa organisasi tersebut.

2. Definisi Sistem Manajemen Mutu

Sistem manajemen mutu merupakan sekumpulan prosedur

terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang

11 Buddy Ibrahim, TQM (Total Quality Management): Panduan Untuk Menghadapi

Persaingan Global, (Jakarta: Djambatan, 2000) Cet I, h. 5 12

Willi Susilo, Audit Mutu Internal: Panduan Praktis Para Praktisi Manajemen Mutu

dan Auditor Mutu Internal, (tt.p:PT. Vorqistatama Binamega, 2003), Cet. I, h. 9-10 13

Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Mannagement, (Yogyakarta: Andi

Offset, 1995) Cet. I, h. 4

Page 24: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

9

menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/ jasa) terhadap

kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu

ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan atau organisasi.14

Sistem manajemen mutu mendefinisikan bagaimana organisasi

menerapkan praktek-praktek manajemen mutu secara konsisten untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa

karakteristik umum dari sistem manajemen mutu:

a) Sistem manajemen mutu mencakup suatu lingkup yang luas dari

aktivitas-aktivitas dalam organisasi modern. Kualitas atau mutu

dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama:

(1) transcendent quality adalah suatu kondisi ideal menuju

keunggulan, (2) product- based quality adalah suatu atribut

produk yang memenuhi kualitas, (3) user- based quality adalah

kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk (barang

dan/ atau jasa), (4) manufacturing- based quality adalah

kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan standar, dan (5)

value- based quality adalah derajat keunggulan pada tingkat

harga yang kompetitif.

b) Sistem manajemen mutu berfokus pada konsistensi dari proses

kerja. Hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi

terhadap standar-standar kerja.

c) Sistem manajemen mutu berlandaskan pada pencegahan

kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi

kesalahan yang bersifat reaktif.

d) Sistem manajemen mutu mencakup elemen-elemen: tujuan

(objectives), pelanggan (costumers), hasil-hasil (outputs), proses-

proses (processes), masukan-masukan (inputs), pemasok

(suppliers) dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju

(measurements for feedback and feedforward). Dalam akronim

bahasa Inggris dapat disingkat menjadi: SIPOCOM- Suppliers,

Inputs, Processes, Outputs, Customers, Objectivites, and

Meassurements.15

Dari definisi yang telah dikemukakan di atas mengenai Sistem

Manajemen Mutu, dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Manajemen

14 Merupakan definisi dari standar ISO 9000 untuk sistem manajemen kualitas (Quality

Management System, QMS) yaitu : “struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur-prosedur,

proses-proses, dan sumber-sumber daya untuk penerapan manajemen kualitas atau mutu”.

Vincent Gasperz, Total Quality Management, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003) Cet.

III, h. 268 15

Vincent Gasperz, Total Quality Management … h. 268- 269

Page 25: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

10

Mutu merupakan suatu prosedur sistematis yang dilakukan oleh suatu

organisasi perusahaan maupun lembaga pendidikan untuk menerapkan

manajemen mutu dalam rangka menjamin kesesuaian suatu produk dari

organisasi tersebut terhadap kebutuhan atau persyaratan yang ditentukan

oleh pelanggan atau organisasi secara konsisten.

3. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu

Organisasi, baik organisasi pendidikan maupun suatu perusahaan

harus memastikan sistem manajemen mutu dibuat, didokumentasikan,

diimplementasikan dan diperbaiki terus menerus agar senantiasa

memenuhi persyaratan Standar Internasional ini. Organisasi harus:

a) Mengidentifikasi proses atau kegiatan yang diperlukan dalam

sistem manajemen mutu dan memastikan penerapannya pada

seluruh fungsi di organisasi.

b) Menentukan urutan dan hubungan interaksi proses-proses

tersebut.

c) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan, sehingga dapat

menjamin pengoperasian maupun pengendaliannya berjalan

efektif.

d) Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang

diperlukan untuk mendukung pengoperasian dan pemantauan

proses-proses tersebut.

e) Memantau, mengukur, dan menganalisa proses-proses tersebut,

dan

f) Melaksanakan tindakan-tindakan yang perlu untuk mencapai

hasil yang telah direncanakan dan untuk upaya perbaikan proses

secara terus- menerus.16

4. Manfaat dan Cakupan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu

Di dalam peryaratan yang telah dijelaskan di atas, bahwa untuk

menerapkan sistem manajemen mutu harus didokumentasikan. Pada

pembahasan ini akan disebutkan beberapa manfaat dan cakupan dari

dokumentasi sistem manajemen mutu. Perlu ditekankan pula, bahwa

sistem manajemen yang akan dibahas (ISO 9001: 2008) membutuhkan

16 Willi Susilo, Audit Mutu Internal: Panduan… h. 29-30

Page 26: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

11

suatu “sistem manajemen mutu terdokumentasi” bukan “sistem

dokumentasi”.17

a. Manfaat Pendokumentasian Sistem Manajemen Mutu

Manfaat dari pendokumentasian Sistem Manajemen Mutu

adalah: sebagai alat untuk menyalurkan dan mengkomunikasikan

informasi, sebagai bukti bahwa hal-hal yang direncanakan telah aktual

dilaksanakan dan sesuai dengan persyaratan-persyaratan, dan sebagai

sumbangan pengetahuan agar menyebarluaskan dan memelihara

pengalaman organisasi.18

b. Cakupan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu

Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup:

Pernyataan terdokumentasi dari Kebijakan Mutu dan Tujuan

Mutu, Manual Mutu, prosedur-prosedur terdokumentasi yang

dibutuhkan oleh Standar Internasional, dokumen-dokumen yang

dibutuhkan oleh organisasi agar menjamin efektivitas

perencanaan, pengoperasian, dan pengendalian proses-proses,

catatan-catatan yang dibutuhkan oleh Standar Internasional ini.19

5. Arti Dan Tujuan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008

ISO merupakan singkatan dari “The International Organization For

Standarzation” sebagai suatu lembaga internasional untuk standarisasi

yang bermarkas di Genewa, Switzerland dan telah memiliki anggota

sekitar lebih dari seratus negara. Tujuan dari ISO adalah mengembangkan

dan mempromosikan standar internasional suatu lembaga seperti yang

diinginkan pasar.

Salah satu standar internasional yang terkenal adalah ISO 9000. Seri

ISO 9000 adalah suatu sistem terpadu untuk mengoptimalkan efektivitas

mutu suatu perusahaan, dengan menciptakan sebuah kerangka kerja untuk

peningkatan atau perbaikan secara berkesinambungan. ISO 9000 adalah

17 Vincent Gaspersz, ISO 9001:2000 And Continual Quality Improvement, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 57 18

Vincent Gaspersz, ISO 9001:2000 And… h. 57-58 19

Vincent Gaspersz, ISO 9001:2000 And… h. 58

Page 27: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

12

nama generic untuk sistem manajemen kualitas internasional yang

dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987 oleh ISO.20

Dalam penjelasan saat itu, mereka mengatakan bahwa standar baru

tersebut merupakan „penghalusan dari semua prinsip sistem mutu yang

umumnya diterapkan dan paling praktis‟ serta „merupakan puncak dari

kesepakatan di antara otoritas dari standar-standar ini yang paling maju di

dunia sebagai dasar dari era manajamen mutu yang baru‟.21

Hasil kerja ISO adalah International Agreements yang

dipublikasikan sebagai Standar Internasional, antara lain:

a. Standar Kode Kecepatan Film (ASA)

b. Standar Ukuran Kartu Telepon dan ATM

c. Standar Sistem Manajemen (Mutu: ISO 9000 dan Lingkungan:

14000, dan sistem manajemen yang lain-lain)

d. Standar Satuan Pengukuran (SI sistem: m, kg, detik, dan lain-

lain)

e. Standar Ukuran Kertas: A4, F4, A1, dan lain-lain.22

Sedangkan, pada pembahasan di skripsi ini lebih dikhususkan untuk

membahas tentang Standar Sistem Manajemen mengenai Mutu, yaitu ISO

9000.

Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ISO merupakan

suatu standar internasional yang diberlakukan pada suatu organisasi sesuai

dengan yang diinginkan pasar atau untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

Salah satu standar internasional yang terkenal adalah ISO 9000 yang

merupakan suatu sistem untuk mengoptimalkan efektivitas mutu

pelayanan suatu organisasi dan melakukan peningkatan atau perbaikan

secara berkesinambungan di dalam organisasi tersebut.

20 M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu; Total Quality Management, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005) Edisi revisi, h. 287-288 21

Brian Rothery, Analisis ISO 9000, Terj. dari ISO 9000 oleh Nunuk Ardiani, (Jakarta:

Institut PPM dengan PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1992), Cet. I, h. 21 22

Tim Penyusun, Panduan Teknis Penerapan Sistem Manajemen Mutu Strategis

Pendidikan Sesuai Standar ISO 9001:2008, Departemen Pendidikan Nasional; Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah; Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Tahun 2009, h. 42

Page 28: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

13

Tujuan utama dari ISO 9000 ini adalah sebagai berikut:

a. Organisasi mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau

jasa yang dihasilkan sehingga secara berkesinambungan dapat

memenuhi kebutuhan para pembeli atau pelanggan.

b. Organisasi memberikan keyakinan kepada pihak

manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan telah

dicapai dan dapat dipertahankan.

c. Organisasi memberikan keyakinan kepada pihak pembeli

bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai

dalam produk atau jasa yang dijual.23

ISO 9000 memiliki seri yang tergolong ke dalam standar-standar

sistem manajemen mutu, di antaranya adalah: ISO 9001, ISO 9002, dan

ISO 9003. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis lebih mengkhususkan

membahas tentang seri ISO 9001: 2008.

Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System, QMS)

Standar ISO 9001 adalah:

ISO 9001 merupakan suatu standar persyaratan-persyaratan yang

terfokus pada proses-proses yang memberikan keyakinan bahwa

persyaratan pelanggan terhadap mutu produk akan terpenuhi, dan

pada ISO 9001: 2008 lebih memfokuskan diri terhadap perbaikan

kinerja, penggunaan struktur baru yang didasarkan pada

pendekatan proses (process approach), pengurangan prosedur

terdokumentasi, penekanan pada pemenuhan kepuasan pelanggan,

analisa data untuk perbaikan dan peningkatan kesesuaian dengan

standar sistem manajemen lingkungan, ISO 14000.24

6. Prinsip Manajemen Mutu

Di bawah ini merupakan delapan prinsip manajemen mutu yang

merupakan dasar bagi standar sistem manajemen mutu dalam kelompok

ISO 9000, dan ini dapat dipakai oleh pimpinan satuan pendidikan untuk

memimpin lembaga pendidikan ke arah perbaikan kinerja dengan tekanan

kepada:

23 M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu… h. 288

24 Rusydy Zakaria, M. Ed, M. Phill, dkk, Pelaksanaan Audit Informasi Dalam Penerapan

Manual Mutu ISO 9001:2008 di FITK-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. I, h. 8-9

Page 29: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

14

a. Fokus pada pelanggan. Lembaga pendidikan bergantung pada

pelanggan (internal dan eksternal) dan hendaknya memahami

kebutuhan pelanggan sekarang dan mendatang memenuhi dan

berusaha melebihi harapan pelanggan.

b. Kepemimpinan. Pimpinan satuan pendidikan menetapkan

kesatuan tujuan dan arah satuan pendidikan. Mereka

hendaknya menciptakan dan memelihara lingkungan internal

tempat orang dapat melibatkan dirinya secara penuh dalam

pencapaian sasaran satuan pendidikan.

c. Pelibatan sumber daya manusia. Sumber daya manusia pada

semua tingkatan adalah inti sebuah satuan pendidikan dan

pelibatan penuh mereka memungkinkan kemampuannya

dipakai untuk manfaat satuan pendidikan.

d. Pendekatan proses. Hasil yang dikehendaki tercapai lebih

efisien bila kegiatan dan sumber daya yang terkait dikelola

sebagai suatu proses.

e. Pendekatan sistem pada manajemen. Mengidentifikasi,

memahami dan mengelola proses yang saling terkait sebagai

sistem member sumbangan untuk keefektivan dan efisiensi

satuan pendidikan dalam mencapai sasarannya.

f. Perbaikan berkesinambungan (continual). Perbaikan

berkesinambungan satuan pendidikan secara menyeluruh

hendaknya dijadikan sasaran tetap dari satuan pendidikan.

g. Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan. Keputusan

yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi.

h. Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok.

Sebuah satuan pendidikan dengan pemasoknya (Perguruan

Tinggi dengan SMA/MA (sederajat), SMA dengan SMP, dan

SMP dengan SD) saling bergantung dan berhubungan saling

menguntungkan dan meningkatkan kemampuan keduanya

untuk menciptakan nilai.25

Dari penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan di atas dapat di

ambil kesimpulan bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

merupakan suatu standar internasional untuk manajemen mutu yang

bertujuan menjamin kesesuaian suatu produk terhadap kebutuhan atau

persyaratan yang telah ditentukan oleh pelanggan atau organisasi, untuk

memenuhi kepuasan pelanggan atau organisasi tersebut.

25 Tim Penyusun, Panduan Teknis … h. 48-50

Page 30: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

15

Oleh karena itu, agar penerapan Sistem Manajemen Mutu berjalan

seperti yang diharapkan, maka perlu diadakannya dokumentasi Sistem

Manajemen Mutu. Sistem manajemen mutu yang terdokumentasi memiliki

manfaat sebagai komunikasi informasi, sebagai bukti bahwa hal-hal yang

direncanakan telah aktual dilaksanakan dan sesuai dengan persyaratan-

persyaratan.

Untuk memenuhi standar mutu, maka suatu organisasi perlu

memberikan pelayanan pendidikan yang baik agar memberikan kepuasan

dan kemudahan kepada pelanggan pendidikan. Oleh karena itu, dalam

penyusunan skripsi ini dubahas pula tentang Mutu Pelayanan Pendidikan

yang akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.

B. Mutu Pelayanan Pendidikan

1. Pengertian Pelayanan ( Jasa/ Service)

Menurut Ivancevich, Lorenzi, Skinner, dan Crosby (1997:448),

pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata (tidak dapat

diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan

peralatan”.26

Menurut Kotler, pelayanan (Jasa/ service) adalah: Aktivitas atau

manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.

Produksinya mungkin terikat atau tidak pada produk fisik.27

Berdasarkan definisi-definisi yang telah disebutkan di atas, dapatlah

dikemukakan bahwa pelayanan merupakan suatu usaha atau kegiatan

interaksi yang dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi atau

perusahan untuk memenuhi kebutuhan orang lain atau pelanggan sehingga

pelanggan merasa puas.

26 Ratminto dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan: Pengembangan Model

konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2006), Cet. II, h. 2 27

M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu... Edisi ke-2, h. 75

Page 31: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

16

Sebagai pihak yang ingin memperoleh pelayanan yang baik dan

memuaskan, maka perwujudan pelayanan yang didambakan adalah:

a. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan

pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang kadang

kala dibuat-buat.

b. Memperoleh pelayanan secara wajar tanpa gerutu, sindiran atau

untaian kata lain semacam itu yang nadanya mengarah pada

permintaan sesuatu, baik dengan alasan untuk dinas atau alasan

untuk kesejahteraan.

c. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap

kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu.

d. Pelayanan yang jujur dan terus terang, artinya apabila ada

hambatan karena suatu masalah yang tidak dapat dielakkan

hendak diberitahukan, sehingga orang tidak menunggu-nunggu

sesuatu yang tidak menentu. 28

2. Mutu Pelayanan Pendidikan

a) Mutu Pelayanan

Tjiptono menyatakan bahwa citra kualitas atau mutu pelayanan

yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang/ persepsi penyedia jasa,

melainkan berdasarkan sudut pandang/ persepsi konsumen. hal itu

dikarenakan konsumen yang menikmati dan menggunakan jasa yang

disediakan oleh pelayanan tersebut.

Untuk kualitas jasa (mutu pelayanan) terdapat kriteria

karakteristik (Len Berry, Parasuraman, dan Valerie Zeithaml-1980)

yang dipaparkan sebagai berikut:

a. Reliability: konsistensi dalam kinerja dan ketahanannya;

kinerja benar sejak awal pertama kali; menepati janji dan

akurat dalam spesifikasi; sesuai dengan iklan dan label,

b. Responsiveness: tanggap terhadap klaim/ protes konsumen;

kesiapan karyawan memberikan servis pada waktu yang

diperlukan; cepat bereaksi atas perubahan lingkungan

misalnya teknologi, peraturan, perilaku konsumen,

c. Competence: menguasai keterampilan dan pengetahuan

yang memadai untuk memberikan sevis yang diperlukan,

28 H. A. S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara,

1992), Cet. I, h. 41-44

Page 32: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

17

d. Access: kemudahan pendekatan dan akses; waktu tunggu

pendek,

e. Cortesy: sopan santun; respek, perhatian, tulus, dan

keramahan dari personil/ karyawan service, sabar

mendengar keluhan pelanggan,

f. Communication: pemberitahuan informasi kepada para

konsumen dalam bahasa yang difahami konsumen;

mendengarkan suara konsumen; menyesuaikan bahasa

kepada kebutuhan konsumen yang berbeda,

g. Credibility: kepercayaan, keandalan, kejujuran; reputasi

perusahaan; karakteristik pribadi dari karyawan perusahaan,

h. Security: bebas dari bahaya, resiko, atau keraguan;

keamanan fisik; keamanan financial; kerahasiaan

i. Understanding the customer: memahami konsumen,

berusaha mengerti kebutuhan konsumen; belajar

memahami kebutuhan konsumen yang spesifik;

memberikan perhatian pribadi; memperhatikan langganan

yang baru maupun regular dan loyal,

j. Assurance: memiliki sumber daya manusia dan teknologi

serta fasilitas untuk memberikan jaminan memenuhi

kebutuhan konsumen dengan jasa purnajual jangka

panjang, bukan sesaat saja sewaktu menyerahkan barang,

k. Tangibles: bukti fisik adanya jasa (service); fasilitas fisik,

penampilan personil/ karyawan; perangkat (tools) untuk

menyediakan jasa (service); pelayanan jasa dengan

kemudahan dan efisien bagi konsumen.29

Kemudian terdapat suatu konsep kualitas yang terdiri dari tujuh

elemen dalam menerapkan manajemen modern yaitu VINCENT. 30

b) Mutu Pelayanan Pendidikan

Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia pendidikan

tidak bisa dihindari. Pada era ini, suatu lembaga pendidikan dituntut

29 Buddy Ibrahim, TQM (Total Quality… h. 3-4

30 Vincent merupakan suatu singkatan dari seorang penulis buku tentang manajemen

kualitas dalam industri jasa. Vincent memiliki makna sebagai berikut: V isionary Transformation

(transformasi visi), I nfrastructure (infrastruktur), N eed for Improvement (Kebutuhan untuk

perbaikan), C ustomer Focus (Fokus Pelanggan), E mpowerment (Pemberdayaan), N ew Views of

Quality (pandangan baru tentang kualitas), T op Management Commitment (Komitmen

manajemen puncak): Vincent Gasperz, Manajemen Kualitas Dalam Industri dan Jasa, (Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002) Cet. II, h.1

Page 33: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

18

untuk mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya. Oleh

karena, mutu suatu lembaga pendidikan harus diperhatikan.

Dennis Lock dalam ´Handbook of Management’ menyarankan:

Bahwa untuk mencapai peningkatan kualitas/ mutu yang

mengarah pada pelayanan kepada pelanggan, dibutuhkan suatu

gaya manajemen yang baru, yang lebih menitikberatkan

pengembangan kemampuan dan pengetahuan karyawan dari

setiap level, melalui proses komunikasi yang berimbang,

pelatihan, dan supervisi yang konsisten.31

Hal itu bertujuan agar para karyawan memahami dengan jelas

segala tujuan dan target-target perusahaan atau lembaga pendidikan,

yang nantinya mengarah kepada perbaikan terus-menerus. Lebih lanjut

ia juga mengatakan bahwa proses komunikasi, pelatihan, dan supervisi

yang dilakukan memerlukan disain manajemen yang baik agar mampu

memotivasi karyawan untuk mendukung kualitas pelayanan.

Mutu dalam konteks pendidikan mengarah kepada “proses

pendidikan” dan “hasil pendidikan”. Dalam “proses pendidikan” terlibat

berbagai input seperti: bahan ajar (yang terkait pada tiga ranah yakni

kognitif, afektif, dan psikomotorik), metodologi (sesuai dengan

kreativitas dan kemampuan guru), sarana dan prasarana sekolah,

sumber daya yang ada di sekolah, administrasi, serta suasana yang

kondusif. Mutu dalam “hasil pendidikan” mengacu pada prestasi yang

dicapai oleh lembaga pendidikan dapat berupa hasil tes kemampuan

akademis (seperti ulangan umum, UN), selain itu prestasi di bidang lain

seperti prestasi di bidang olah raga dan seni, dan dapat pula dari kondisi

lembaga pendidikan tersebut seperti lingkungan yang bersih, disiplin,

keakraban, dan sebagainya. 32

31 Tya, Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Melalui Manajemen Supervisi

(online) (http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/peningkatan-kualitas-pelayanan.html,

diakes pada tanggal 17 juni 2010) 32 Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (online)

(http://www.ssep.net/director.html, diakses pada tgl 17 juni 2010)

Page 34: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

19

Terdapat enam unsur dasar yang mempengaruhi hasil (output),

yaitu sebagai berikut:

1. Manusia (Man). Sumber daya manusia adalah unsur utama

yang memungkinkan terjadinya proses penambahan nilai

(value added). Kemampuan mereka untuk melakukan suatu

tugas (task) adalah kemamapuan (ability), pengalaman,

pelatihan (training) dan potensi kreativitas yang beragam

sehingga diperoleh suatu hasil (output).

2. Metode (Method). Hal ini meliputi prosedur kerja di mana

setiap orang harus melaksanakan kerja sesuai dengan tugas

yang dibebankan pada masing-masing individu.

3. Mesin (Machines). Mesin atau peralatan yang digunakan

dalam proses penambahan nilai menjadi output.

4. Bahan (Materials), yaitu: kurikulum.

5. Ukuran (Measurement). Dalam setiap tahap proses

pendidikan33

harus ada ukuran sebagai standar penilaian, agar

setiap tahap proses pendidikan dapat dinilai kinerjanya.

6. Lingkungan (Environment). Lingkungan di mana proses

pendidikan berada sangat mempengaruhi hasil atau kinerja

proses pendidikan. Bila lingkungan kerja berubah maka

kinerja pun akan berubah. Bahkan faktor lingkungan eksternal

pun dapat mempengaruhi kelima unsur tersebut di atas

sehingga dapat menimbulkan variasi tugas pekerjaan.34

Dari uraian unsur-unsur di atas, jika diterapkan pada

pengembangan lembaga pendidikan Islam seperti Pondok Pesantren,

maka hasil (output) yang diharapkan mesti mempertimbangkan

berbagai fenomena yang berkembang dewasa ini serta prediksi masa

depan pendidikan:

Pertama, fenomena tuntutan dan harapan masyarakat (social

expectation) yang cukup besar terhadap lembaga pendidikan

Islam. Kedua, adanya tuntutan para pengguna jasa (user dan

stakeholders) terhadap lembaga pendidikan Islam. Ketiga, adanya

fenomena makin bertambahnya pengangguran intelektual ( para

lulusan sekolah) dari tahun ke tahun, yang pada gilirannya

muncul berbagai kritik masyarakat yang mempertanyakan

kredibilitas lembaga pendidikan. Keempat, adanya tuntutan di era

33 Penulis merubah redaksi dari kutipan aslinya yaitu “proses produksi” menjadi “proses

pendidikan” karena skripsi ini disusun berdasarkan konteks pendidikan. 34

Suyadi Prawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21;

Kiat Membangun Bisnis Kompetitif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) Edisi Kedua, Cet. I, h. 12-13

Page 35: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

20

reformasi yang member peluang otonomisasi pendidikan sampai

tingkat kabupaten.35

Achmad Sanusi (1989: 54- 58) mengemukakan kriteria hasil

pendidikan sebagai berikut:

1) Hasil pendidikan dalam arti layanan pendidikan. Artinya

banyak ragam layanan pendidikan yang dapat diciptakan atau

diproduksi dan ditawarkan.

2) Hasil pendidikan merupakan perolehan yang dicapai peserta

didik dalam berbagai kegiatan belajarnya.

3) Hasil pendidikan dalam arti prestasi ekonomis- fnansial yang

ditampilkan dan diterima peserta didik sesudah selesai

mengikuti program pendidikannya.

4) Hasil pendidikan merupakan output sosial budaya yang

diciptakan, diproduksi dan diserahkan oleh lulusannya kepada

masyarakat. 36

Kesimpulan dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, bahwa

untuk meningkatkan mutu pelayanan perlu adanya pelayanan yang baik agar

pelanggan selain merasa kebutuhannya terpenuhi, dan terpuaskan. Karena,

melalui pelayanan terdapat interaksi antara pelanggan dan penyedia jasa. Dan

interaksi tersebut memiliki tujuan agar dapat memuaskan keinginan dan

kebutuhan pelanggan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan

tersebut.

Dalam pendidikan, proses dan hasil pendidikan perlu pula ditetapkan

standar mutu pelayanan berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan

agar lembaga pendidikan mampu bersaing dengan lembaga pendidikan

lainnya dan mesti mempertimbangkan fenomena yang berkembang dalam

dunia pendidikan.

Untuk mencapai peningkatan mutu pelayanan pendidikan tersebut,

dibutuhkan karyawan yang memiliki kemampuan dan pengetahuan. Oleh

35 Amin Haedari, Transformasi Pesantren; Pengembangan Aspek Pendidikan,

Keagamaan dan Sosial (Jakarta: LekDis dan Media Nusantara, 2007) h.7-8 36

Sufyarma M, Kapita Selekta; Manajemen Pendidikan, (Bandung: CV. Alfabeta, 2003),

h. 209- 210

Page 36: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

21

karena itu perlu diadakannya proses komunikasi yang berimbang, pelatihan,

dan supervisi yang konsisten.

C. Strategi Penerapan/ Implementasi Sistem Manajamen Mutu

ISO 9001: 2008

1. Penjelasan Yang Berkaitan dengan Mutu

Penerapan ISO 9001: 2008 akan terasa sulit bagi pimpinan suatu

lembaga pendidikan, organisasi atau perusahaan tanpa mengetahui

penjelasan berguna mengenai arti mutu yang sesungguhnya. Hal ini juga

untuk memberikan penjelasan kepada manajemen dan staf. Berikut

penjelasan- penjelasan yang berkaitan dengan mutu seperti: 1) arti mutu;

2) perilaku yang baik untuk mutu seperti: mendorong keterlibatan pribadi

setiap orang, menuntut agar topik khusus mengenai mutu dimasukkan

dalam perencanaan strategis, meyakinkan bahwa persepsi pelanggan

mengenai mutu telah dapat ditangkap secara sistematis, menjelaskan

perbaikan mutu yang dikehendaki pelanggan, menciptakan teknik-teknik

manajemen partisipatif dalam berhubungan dengan bawahan, dan lain-

lain.37

2. Langkah- langkah untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu

Langkah- untuk menerapkan sistem manajemen mutu di antaranya yaitu:

a) Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen

mutu yang akan diterapkan. Standar-standar sistem manajemen

mutu itu dipilih berdasarkan dan sesuai dengan kebutuhan

pelanggan.

b) Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari

organisasi (top management commitment). Implementasi dari

sistem manajemen mutu membutuhkan komitmen dari manajemen

organisasi agar dapat didokumentasikan yang biasanya dalam

bentuk Pernyataan Kebijakan Kualitas Organisasi.

37 Ralph Barra, Menerapkan Gugus Mutu; Strategi Praktis Untuk Meningkatkan

produktivitas Dan Keuntungan, Terj. dari Putting Quality Circles To Work oleh Agus Maulana dan

Kristina, (Jakarta: Erlangga, 1986), h. 16-17

Page 37: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

22

c) Menetapkan suatu kelompok kerja (working group) atau komite

pengarah (steering comittee) yang terdiri dari manajer-manajer

senior.

d) Menugaskan wakil manajemen (management representative).

Peranan wakil manajemen adalah menjamin bahwa sistem

manajemen mutu yang didokumentasikan itu secara teknik adalah

benar dan sesuai dengan persyaratan standar dari sistem

manajemen mutu yang dipilih itu.

e) Menetapkan tujuan-tujuan mutu dan implementasi sistem.

f) Meninjau ulang sistem manajemen mutu yang sekarang.

g) Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.

h) Menciptakan kesadaran kualitas atau mutu (quality awareness)

pada semua tingkat dalam organisasi.

i) Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen mutu

dalam manual (buku panduan) kualitas.

j) Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan akivitas dikendalikan oleh

prosedur-prosedur.

k) Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur

operasional atau prosedur terperinci.

l) Memperkenalkan dokumentasi.

m) Menetapkan partisipasi karyawan dan pelatihan dalam sistem.

n) Meninjau ulang dan melakukan audit sistem manajemen mutu.38

Menurut Rudi Suardi dalam bukunya Sistem Manajemen Mutu ISO

9000:2000; Penerapannya Untuk Mencapai TQM menjelaskan tahap-

tahap penerapan sistem manajemen mutu sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan yaitu: mengidentifikasi tujuan yang ingin

dicapai, mengidentifikasi hal-hal yang diharapkan, memperoleh

informasi tentang ISO 9000 family, pemetaan proses,

menerapkan ISO 9000 family dalam sistem manajemen mutu,

menentukan gap antara sistem organisasi yang ada sekarang

dengan persyaratan ISO 9001:2008, mengidentifikasi proses

yang dibutuhkan untuk memasok produk ke pelanggan.

b. Tahap pelaksanaan, yaitu: mengidentifikasi tindakan yang

diperlukan, dan mengimplementasikan rencana.

c. Tahap penilaian, yaitu: melakukan penilaian internal dan

apakah sudah sesuai? 39

38 Vincent Gaspersz, ISO 9001:2000 And … h. 11-16

39 Rudi Suardi, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000; Penerapannya Untuk Mencapai

TQM, (Jakarta: PPM, 2001), Cet I, h. 132-136

Page 38: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

23

Sedangkan pendekatan pada penyusunan dan pengimplementasian

atau penerapan suatu sistem manajemen mutu yang sumbernya diambil

dari buku Panduan Teknis Penerapan Sistem Manajemen Mutu Strategis

Pendidikan Sesuai Standar ISO 9001:2008, Departemen Pendidikan Nasional;

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah; Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Atas Tahun 2009, terdiri dari beberapa langkah

yaitu:

a. Menentukan kebutuhan dan harapan pelanggan dan pihak lain

yang berkepentingan.

b. Menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu satuan

pendidikan.

c. Menentukan proses dan tanggungjawab yang diperlukan untuk

mencapai sasaran mutu.

d. Menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan

untuk mencapai sasaran mutu.

e. Menetapkan metode untuk mengukur keefektifan dan efisiensi

setiap proses.

f. Merapkan pengukuran ini untuk menentukan keefektifan dan

efisiensi setiap proses.

g. Menentukan sarana pencegahan ketidaksesuaian dan

penghilangan penyebabnya.

h. Menetapkan dan menerapkan proses perbaikan

berkesinambungan dari sistem manajemen mutu.40

Tahapan-tahapan Sistem Manajemen Mutu memiliki keterkaitan

dengan Permendiknas No. 19 tahun 2007 sebagai berikut:

a. Tahapan Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal

(Environmental Scanning - External & Internal). Analisis pada

tahap ini dapat dilakukan dengan menggunakan Analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunity, Threat) atau Analisis terhadap

Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KEKEPAN).

b. Tahapan Perumusan Strategi (Strategy Formulation). Tahapan

ini sejalan dengan Perencanaan Program Sekolah pada Standar

Pengelolaan untuk merumuskan visi, misi, nilai inti, sasaran,

strategi serta kebijakan.

c. Tahapan Implementasi Strategi (Strategic Implementation).

Tahapan ini sejalan dengan pelaksanaan rencana kerja pada

Standar Pengelolaan untuk melaksanakan program-program kerja

40 Tim Penyusun, Panduan Teknis … h. 53

Page 39: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

24

yang mengarah kepada pencapaian visi, misi, dan nilai inti serta

strateginya.

d. Tahapan evaluasi dan pengendalian (Evaluation and Control).

Tahapan ini sejalan dengan pengawasan dan evaluasi pada

Standar Pengelolaan untuk melakukan pengukuran terhadap

kinerja yang dicapai dengan melakukan Audit internal untuk

mendapatkan informasi tentang kapabilitas proses sekolah atau

kinerja pelaksanaan rencana kerja sekolah serta prestasi peserta

didik yang dicapai.

e. Tahapan umpan balik dan peningkatan (Feedback atau

Improvement). Pada tahapan ini, Sekolah Bertaraf Internasional

melakukan analisis memilih peningkatan secara berkelanjutan

(continual/ incremental improvement) atau akan melakukan

peningkatan secara dramatis/ inovatif (breakthrough

improvement).41

Dalam uraian langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, dapat

disimpulkan bahwa sebelum menerapkan Sistem Manajemen Mutu, perlu

mengadopsi suatu Sistem Manajemen Mutu ISO. Dalam skripsi ini, Sistem

Manajemen Mutu yang akan diadopsi adalah Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008. Pada intinya, langkah-langkah tersebut menggunakan

fungsi manajemen mutu (PDCA: Plan, Do, Check, and Act)42

dan Analisis

SWOT.

3. Upaya untuk Membuat manajemen mutu bekerja

Agar manajemen mutu bekerja, maka dibutuhkan pendekatan

holistic dan humanistic sebagai berikut:

Pertama, perlu dibentuk “cross-functional team” yang permanen

dalam pengoperasian organisasi tanpa merubah susunan sentral,

fungsional dan birokratif organisasi. Adapun tindakan-tindakan yang

perlu dilakukan oleh pimpinan agar “cross-functional team” tersebut

berhasil adalah sebagai berikut:

1. Beri kepercayaan yang cukup kepada team sesuai tanggung

jawabnya.

41 Tim Penyusun, Panduan Teknis … h. 21-24

42 PDCA (Plan= merencanakan perubahan atau pengujian, Do= Melaksanakan perubahan,

Check= Mengamati pengaruh perubahan, and Act= Bertindak berdasarkan hasil yang diteliti)

merupakan siklus deming yang dikembangkan oleh W. Edward Deming untuk perbaikan

berkesinambungan. M. N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu… h. 27

Page 40: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

25

2. Lakukan pemberdayaan (empowerment) kepada team sesuai

tanggung jawabnya.

3. Gariskan tujuan yang jelas bagi team menurut tingkat

intelektualitasnya (deduced objectives).

4. Adakan sistem umpan balik untuk mengukur hasil kerja

team.

5. Dukung team dengan sumber daya yang memadai.

Kedua, perlu diusahakan agar pimpinan selalu membiasakan

diri dalam komunikasi dengan menggunakan bahasa

organisasi.

Ketiga, mempunyai metode, teknik dan piranti untuk

mengukur seluruh proses yang berlangsung di dalam

organisasi.

Keempat, para pemimpin secara periodik perlu membaurkan

diri (immerse) dengan para anggota organisasi.

Kelima, organisasi harus dipimpin dan dimanage agar

mempunyai kesadaran akan situasi lingkungannya (situation

awareness), yaitu memiliki pengetahuan mengenai dirinya

dan suasana kompetisi, sehingga dapat dipakai sebagai dasar

proses perencanaan.43

4. Lingkup Implementasi/ Penerapan

Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 berlaku bagi:

a. Organisasi yang menginginkan keunggulan melalui

implementasi suatu sistem manajemen mutu.

b. Organisasi yang menginginkan keyakinan dari pemasoknya

bahwa persyaratan produk (kompetensi lulusan peserta didik)

mereka akan dipenuhi.

c. Pemakai produk (kompetensi lulusan peserta didik)

d. Mereka yang berkepentingan dengan saling pengertian dari

istilah yang dipakai dalam manajemen mutu (misalnya

pemasok, pelanggan, pengatur)

e. Mereka yang di dalam atau di luar organisasi yang mengakses

sistem manajemen mutu aau mengauditnya untuk kesesuaian

pada persyaratan ISO 9001 (misalnya auditor, regulator,

lembaga sertifikasi/ registrasi).

f. Mereka yang di dalam atau di luar organisasi yang memberi

saran atau pelatihan tentang sistem manajemen mutu yang

sesuai bagi organisasi itu.

g. Pengembangan standar terkait.44

43 Soewarso Hardjosoedarmo, Bacaan Terpilih Tentang Total Quality Management,

(Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2004), h. 190-191 44

Tim Penyusun, Panduan Teknis … h. 50

Page 41: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

26

5. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008

Manfaat dari implementasi atau penerapan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 adalah sebagai:

a. Sarana untuk menjamin tercapainya kepuasan pelanggan

eksternal dan internal

b. Sarana untuk melaksanakan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku, secara konsisten

c. Sarana untuk mencapai sasaran (objectives) sekolah, sebagai

sarana untuk mencapai tujuan (goal) sekolah yang tertuang

pada visi, misi, serta nilai inti. Disamping itu akan memenuhi

Standar Pengelolaan sekaligus siap meraih Sertifikat ISO

9001:2008.

d. Sarana untuk melaksanakan komunikasi organisasi baik secara

internal maupun eksternal, secara konsisten.

e. Sarana untuk pengelolaan sumber daya (keuangan, manusia,

lingkungan, material, sarana dan prasarana, energy, metode,

informasi serta pengukuran).

f. Sarana untuk pengelolaan lingkungan kerja serta lingkungan

akademik.

g. Sarana untuk pengelolaan realisasi proses pembelajaran.

h. Sarana untuk pengelolaan desain dan pengembangan

kurikulum berbasis kompetensi.

i. Sarana untuk pengelolaan proses pengadaan barang dan jasa.

j. Sarana untuk perekrut peserta didik, pendidik serta tenaga

kependidikan.

k. Sarana untuk mengelola dan meningkatkan kinerja proses.

l. Sarana untuk melaksanakan perbaikan berkesinambungan.

m. Sarana untuk melaksanakan Praktek Baik Pelaksanaan

pendidikan (Good Education Governance).

n. Sarana untuk pengelolaan dokumentasi dengan bantuan

implementasi ISO/ TR 10013:2001: Guidelines for Quality

Management System: Documentation serta ISO 15489-1:2001:

Information and Documentation Records Management.

o. Sarana untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan

Standar Pengelolaan.

p. Sarana untuk mengelola Pelayanan Publik dengan bantuan

impelementasi ISO 10001:2007 Customer Satisfaction –

Guidelines for Code of Conduct for Organizations dan ISO

10002:2004 Customer Satisfaction – Guidelines for

Complaints Handling in Organizations.45

45 Tim Penyusun, Panduan Teknis … h. 51-52

Page 42: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

27

Teori dan konsep tentang Sistem Manajemen Mutu dan uraian di

atas menjadi landasan pemikiran pengembangan konsep kerja penelitian

yang kemudian dituangkan dalam kerangka pemikiran berikut ini.

Page 43: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

28

D. Kerangka Pemikiran

Input Proses Output

Feedback

Kondisi

Pelaksanaan SMM

ISO 9001:2008

- Belum

maksimalnya

pelaksanaan

Sistem

Manajemen

Mutu ISO

9001:2008

- Masih adanya

sasaran mutu

yang belum

tercapai

- Belum

maksimalnya

kemampuan

sumber daya

manusia di

pondok

pesantren untuk

menerapkan

Sistem

Manajemen

Mutu ISO

9001:2008

- Masih adanya

ketidak

konsistenan

sumber daya

manusia dalam

memaksimalkan

mutu pelayanan

pendidikan

- Kurangnya

perhatian

pemerintah

terhadap

pembinaan

pondok

pesantren

Masalah

Belum

terlaksananya

pelaksanaan

SMM ISO

9001:2008

dengan

maksimal

Strategi

- Menetapkan

komitmen yang

tertulis dalam

Kebijakan

Mutu

- Membuat job

description

yang jelas

- Melengkapi

sarana

pencegahan

- Membuat

program tindak

lanjut

- Mengadakan

pendidikan dan

pelatihan

- Melakukan

komunikasi

internal dan

eksternal

- Mengadakan

evaluasi

- Mendokumenta

sikan aktivitas

- Fungsi-fungsi

dan aktivitas

dikendalikan

oleh prosedur

- Mengadakan

supervisi secara

konsisten

- Mengadakan

audit Sistem

Manajemen

Mutu

Tujuan Akhir

Tercapainya

pelayanan

pendidikan

yang bermutu

Page 44: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

29

Dari bagan di atas, dapat dianalisis bahwa terdapat permasalahan-

permasalahan yang terjadi dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 seperti: belum maksimalnya pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008, masih adanya sasaran mutu yang belum tercapai, belum

maksimalnya kemampuan sumber daya manusia di pondok pesantren untuk

menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, masih adanya ketidak

konsistenan sumber daya manusia dalam memaksimalkan mutu pelayanan

pendidikan, kurangnya perhatian pemerintah terhadap pembinaan pondok

pesantren

Sedangkan, dunia pendidikan saat ini berada di bawah tekanan untuk

melakukan perubahan terutama dalam pengelolaan lembaga pendidikan.

Termasuk lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren. Hal itu

dilakukan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia sesuai dengan

ISO sehingga terciptanya pelayanan pendidikan yang bermutu. Karena

masyarakat saat ini tidak lagi mau membeli sistem pendidikan yang sama

dengan sekolah (lembaga pendidikan) abad lalu. Masyarakat menuntut

professional pendidikan menjadi pemimpin yang mengembangkan program

yang memungkinkan setiap siswa berhasil.

Akan tetapi, terdapat permasalahan yang muncul dalam upaya

pencapaian perbaikan mutu pendidikan tersebut yakni belum terlaksananya

Belum terlaksananya pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

dengan maksimal sehingga terjadi ketidaksesuaian antara kondisi pelaksanaan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan tujuan akhir yang ingin

dicapai oleh lembaga pendidikan.

Oleh karena itu untuk meminimalisir permasalahan dan untuk mencapai

tujuan yang diharapkan oleh lembaga pendidikan tersebut, maka Pondok

Pesantren Modern Sahid memilih sistem manajemen mutu ISO 9001: 2008

sebagai standar persyaratan-persyaratan yang terfokus pada proses-proses

yang memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa persyaratan

pelanggan terhadap mutu produk akan terpenuhi dan tentunya mengupayakan

Page 45: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

30

pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 berjalan dengan

maksimal.

Seperti yang telah dijelaskan di latar belakang, menurut Prof. Dr.

Azyumardi Azra bahwa pondok pesantren dijadikan sebagai pusat

penyuluhan kesehatan; pusat pengembangan teknologi tepat guna bagi

masyarakat pedesaan; pusat usaha-usaha penyelamatan dan pelestarian

lingkungan hidup; dan lebih penting lagi menjadi pusat pemberdayaan

ekonomi masyarakat sekitarnya. Hal itu berarti bahwa pondok pesantren juga

harus menjawab kebutuhan masyarakat akan output (santri) pondok pesantren

tersebut.46

Kemudian, strategi-strategi yang dilakukan untuk meminimalisir

masalah-masalah tersebut adalah: menetapkan komitmen yang tertulis dalam

Kebijakan Mutu, membuat job description yang jelas, melengkapi sarana

pencegahan, membuat program tindak lanjut, mengadakan pendidikan dan

pelatihan, melakukan komunikasi internal dan eksternal, mengadakan

evaluasi, mendokumentasikan aktivitas, fungsi-fungsi dan aktivitas

dikendalikan oleh prosedur, mengadakan supervisi secara konsisten,

mengadakan audit Sistem Manajemen Mutu.

Penerapan Sistem Manajemen diharapkan menjamin kesesuaian atau

mutu dari suatu proses pendidikan dan produk (santri dan jasa pendidikan)

terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu yang telah ditentukan atau

dispesifikasikan oleh pelanggan atau lembaga pendidikan untuk memberikan

keyakinan kepada masyarakat bahwa persyaratan pelanggan terhadap mutu

produk akan terpenuhi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui, bagaimana langkah-langkah Pondok Pesantren Modern Sahid

menerapkan atau mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu.

46 Azyumardi Azra, Pendidikan islam: Tradisi… , h. 105

Page 46: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Modern Sahid, Jl. KH.

Abdul Hamid KM. 6 Ds. Gunungmenyan, Kecamatan Pamijahan Kabupaten

Bogor, Jawa Barat, dengan pertimbangan bahwa pondok pesantren tersebut telah

menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 dalam upaya

meningkatkan mutu pelayanan pendidikan. Adapun waktu pengambilan data

penelitian dilaksanakan pada bulan November- Desember 2010.

B. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian ini adalah dokumen-dokumen dalam sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008 Pondok Pesantren Modern Sahid, berupa prosedur-prosedur

dan format-format yang disahkan oleh Tim Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:

2008 Pondok Pesantren Modern Sahid baik dalam softcopy maupun hasil print

outnya. Subjek penelitiannya adalah sumber daya manusia yang terlibat dalam

proses penerapan sistem manajemen mutu yang dibatasi kepada pimpinan harian

pondok pesantren (kyai) dan koordinator ISO Pondok Pesantren Modern Sahid.

Page 47: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

32

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan focus pada studi

dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan untuk mengkaji beberapa format

dokumen dan penerapannya pada sistem manajemen mutu yang dihasilkan oleh

Tim ISO 9001:2008 Pondok Pesantren Modern Sahid.

Data yang hendak dikumpulkan dalam penelitian adalah yang berkenaan

dengan pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Pondok

Pesantren Modern Sahid sebagai sebuah proses untuk meningkatkan mutu

pelayanan pendidikan. Data yang akan diperoleh adalah suatu gambaran tentang

proses penerapan sistem manajemen mutu dan pelayanan pendidikan Pondok

Pesantren Modern Sahid.

D. Unit Analisis Data

Unit (satuan) analisis utama berupa dokumen atau rekaman mutu

penerapan standar mutu ISO 9001: 2008. Unit analisis data ini difokuskan pada

dokumen yang berhubungan dengan proses penerapan sistem manajemen mutu

ISO 9001:2008 Pondok Pesantren Modern Sahid. Dokumen tersebut dapat

berupa hasil print out (cetakan) atau softcopy sebagai format atau rekaman dalam

sistem manajemen mutu Pondok Pesantren Modern Sahid. Selain itu, dokumen-

dokumen lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini dapat berupa buku-buku

pegangan (pedoman pelaksanaan sistem manajemen mutu) dan buku-buku yang

berhubungan dengan penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

E. Analisis Data

Berdasarkan unit analisis data dan metode yang digunakan pada penelitian

ini, maka data akan disajikan dalam bentuk analisis deskriptif-kualitatif. Data-

data yang ditemukan di lapangan akan dikaji dan dijelaskan secara terperinci

Page 48: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

33

sehingga dapat diciptakan suatu konsep atau penarikan kesimpulan tentang

proses penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dalam meningkatkan

mutu pelayanan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Sahid. Analisis data

dimulai dengan menelaah data yang terfokus kepada proses penerapan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang diperoleh dari kajian dokumen, kemudian

membandingkannya dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara pribadi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini mengenai proses atau langkah-

langkah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Sahid untuk menerapkan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2000 melalui beberapa teknik. Adapun teknik-teknik

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Studi Dokumentasi

Data akan diperoleh melalui kajian atau studi terhadap manual mutu

yang berisi kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur yang diberlakukan,

instruksi-instruksi serta arsip lainnya yang disyaratkan oleh Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2000.

2) Wawancara

Teknik ini dilakukan untuk menjelaskan dokumen mutu ISO

9001:2000 Pondok Pesantren Modern Sahid secara terperinci dengan

narasumber/ informan: pimpinan harian pondok pesantren (kyai), koordinator

ISO pondok pesantren, guru dan murobi/ah yang ada di lingkungan pondok

pesantren modern sahid. Hal-hal yang akan dibahas dalam wawancara adalah

mengenai:

a. Latar belakang Pondok Pesantren Modern Sahid menerapkan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2000

b. Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren dalam

menerapkan ISO 9001:2000

Page 49: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

34

c. Kebijakan-kebijakan mutu Pondok Pesantren dalam menerapkan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001;2000

d. Dampak-dampak kultural berupa terbentuknya sikap dan perilaku yang

berorintasi kepada mutu dan lain-lain yang lebih terperinci yang

tertuang dalam pedoman wawancara.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian yang akan digunakan adalah menentukan

langkah-langkah studi dokumenasi dan pedoman wawancara karena teknik

pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik studi

dokumentasi dan teknik wawancara. Untuk studi dokumentasi, langkah-langkah

yang dilakukan adalah studi dokumen utama yaitu: Kebijakan Mutu Pondok

Pesantren Modern Sahid, setelah itu dokumen sasaran mutu, program kerja dan

terkahir aplikasi penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Selanjutnya yaitu pedoman wawancara, untuk memudahkan dan mengarahkan

pembuatan pedoman wawancara yang baik, maka peneliti akan menyusun kisi-

kisi instrument penelitian untuk pedoman wawancara yang diwujudkan dalam

tabel di bawah ini. Kisi-kisi tersebut akan dikaitkan kepada strategi-strategi yang

telah diuraikan di kerangka pemikiran.

Page 50: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

35

Kisi-Kisi Final Penyusunan Instrumen Pengumpul Data

Variabel

Penelitian

Subvariabel Deskriptor

Sistem

Manajemen

Mutu ISO

9001:2000

Tahapan Analisis

Lingkungan

Internal dan

Eksternal

- Latar belakang menerapkan

SMM ISO

9001:2008

Tahapan

perumusan strategi

- Rumusan visi dan misi

- Rumusan Kebijakan

Mutu Pondok Pesantren

- Rumusan Prosedur Mutu

- Rumusan Standar

Operasional Prosedur (SOP)

- Rumusan Sasaran Mutu

Pondok Pesantren

- Rumusan Program Kerja

Pencapaian Sasaran Mutu

- Membuat job description

yang jelas

Tahapan

implementasi

strategi

- Program yang berkaitan

dengan proses

penerapan SMM ISO

9001:2008

- Sosialisasi/ komunikasi

internal dan eksternal

Tahapan evaluasi

dan pengendalian

- Mengadakan pengawasan

dalam proses penerapan

Page 51: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

36

SMM ISO 9001:2008

- Pendokumentasian aktivitas

- Mengadakan supervisi yang

konsisten

- Mengadakan audit Sistem

Manajemen Mutu

Tahapan umpan

balik dan

peningkatan

- Membuat program tindak

lanjut (perbaikan:

pendidikan, pelatihan, dll)

Untuk jelasnya, kisi-kisi ini dapat dilihat pada pedoman wawancara dan

dokumentasi terlampir.

Page 52: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Modern Sahid

1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Modern Sahid

Sejarah Pondok Pesantren Modern Sahid adalah cita-cita luhur

Bapak Prof. DR. H. Sukamdani S.Gitosardjono yang diilhami dari amanah

orang tuanya KH. R. Sahid Djogosentono dari Surakarta Hadiningrat.

Maka terbentuk suatu tekad bulat untuk mendirikan Pondok Pesantren

yang dapat bermanfaat sebagai pusat pengembangan Pendidikan

Keimanan dan Taqwa (Imtaq) tetapi juga Pusat Pengembangan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) agar dapat membentuk anak-anak

bangsa yang unggul, berbudaya dan Islami. Cita-cita ini didukung

sepenuhnya oleh Ibu Hj. Juliah Sukamdani yang telah cukup berhasil

dibeberapa usaha sebelumnya, mewujudkan cita-cita dalam sebuah karya

nyata.

Pondok Pesantren Modern Sahid didirikan pada tahun 2000 dan telah

diwakafkan pada tanggal 27 mei 2006 oleh Prof. Dr. H. Sukamdani Sahid

Gitosardjono bersama istri Hj. Juliah Sukamdani dengan tujuan

membentuk generasi muslim unggul, berbudaya Islami, dan dalam rangka

mewujudkan ajaran Islam sebagai rahmatan lil’alamin.

Pondok Pesantren Modern Sahid terletak di kawasan Padepokan

Sahid Wisata Gunung Menyan dan berada di lingkungan masyarakat

Page 53: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

38

Islam, komunitas santri dalam berbagai kehidupan sosial, keagamaan,

keilmuan, dan bahkan kegiatan perekonomian.

Setelah mendapat persetujuan masyarakat, selanjutnya Pemda

Kanwil Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat memberikan rekomendai

kepada Pondok Pesantren Modern Sahid untuk mendirikan Madrasah

Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah. Pada tahun 2003 diselenggarakan

akreditasi oleh Tim Akreditasi Madrasah Aliyah Propinsi Jawa Barat.

Hasil yang diperoleh yaitu DIAKUI (status DIAKUI ini masih memakai

ketentuan yang lama) sehingga Ujian Nasional dapat diselenggarakan

secara mandiri.

Pondok Pesantren Modern Sahid didukung fasilitas yang lengkap,

SDM yang profesional, dan sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2008.

Pesantren Modern Sahid terus berkembang sesuai harapan wakif yaitu

menjadi pusat pendidikan Islam yang modern dan bertaraf International

mulai tingkat TK sampai Perguruan Tinggi. Sistem Pendidikan yaitu

melaksanakan pendidikan keluarga (berasrama), Sekolah dan lingkungan

secara terpadu selama 24 jam setiap hari dalam suasana islami, dinamis

dan humanis di bawah asuhan ustadz/ murobi yang mukhlis dan

profesional.

2. Visi dan Misi Pondok Pesantren Modern Sahid

Visi:

Menjadi Pusat Pendidikan Islam yang modern dan bertaraf international

untuk menyiapkan generasi unggul, berbudaya, Islami, dalam rangka

mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin.

Misi:

1) Menyelenggarakan pendidikan Islam modern mulai tingkat Raudatul

Atfal sampai Perguruan Tinggi.

2) Menyelenggarakan dakwah dan pengembangan potensi umat.

3) Berperan aktif dalam pengembangan pendidikan Islam.

Page 54: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

39

3. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Modern Sahid

Struktur organisasi di pondok Pesantren Modern Sahid

menggunakan sistem organisasi terbuka. Proses pengangkatan pimpinan

harian umum melalui, yayasan membuka lowongan untuk jabatan

Pimpinan Harian Umum. Kemudian diadakan seleksi. Setelah itu

ditetapkanlah Pimpinan harian umum yang dibawahi oleh yayasan.

Struktur organisasi dibuat dengan prinsip memperlancar alur

instruksional dan alur koordinasi suatu bagian untuk menjalankan fungsi

serta tugas yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya. Dalam hal

ini, Pimpinan harian menginstruksikan kepada wakil-wakilnya untuk

melaksanakan sistem manajemen yang ditetapkan (Uraian kerja di bawah

ini sesuai dengan garis instruksional pada struktur organisasi PPM Sahid):

a. Kepala Biro Humas, terdiri dari Kabag Publikasi dan Marketing, dan

Kabag Dakwah dan Kemasyarakatan.

b. Kepala Biro Administrasi Umum, terdiri dari Kabag Personalia dan

Unit Usaha, Kabag Sarana dan Prasarana, Kabag Keuangan, Kabag

Tata Usaha.

c. Kepala Madrasah Tsanawiyah dibantu dengan wakil-wakilnya yaitu

Tata Usaha, Waka Urusan Kesiswaan, Waka Urusan Kurikulum

beserta staf dan guru-guru bidang studi.

d. Kepala Madrasah Aliyah, beserta staf dan guru-guru bidang studi

e. Penjab Asrama Putra, dibantu oleh Koordinator Tarbiyah, Koordinator

Kerumahtanggaan, dan Murabbi.

f. Penjab Asrama Putri, dibantu oleh Koordinator Tarbiyah, Koordinator

Kerumahtanggaan, dan Murabbi.

4. Sistem Pendidikan

Melaksanakan Pendidikan terpadu selama 24 jam setiap hari melalui

tiga Pusat Pendidikan, yaitu:

a. Pendidikan Asrama

Pendidikan keluarga di Pondok Pesantren Modern Sahid

dilakukan oleh bagian Asrama putra dan putri secara terpisah.

Page 55: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

40

Lembaga ini berfungsi sebagai pengganti orang tua yang bertugas

menyediakan semua fasilitas yang diperlukan santri, di antaranya

akomodasi, konsumsi, air, listrik, kenyamanan, keamanan dan lainnya.

Di samping itu, bertugas memberikan pendidikan yang seharusnya

diberikan dalam keluarga yaitu:

1) Tarbiyah Ruhiyah (Pendidikan Kerohanian) yang meliputi:

pendidikan keimanan, pembiasaan ibadah, pelatihan baca tulis Al-

Qur‟an, menjadi imam/ khotib, dan memimpin do‟a serta acara-

acara keagamaan.

2) Tarbiyah Khuluqiyah (Pendidikan Akhlak) meliputi: Akhlak

terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya, terhadap diri sendiri, terhadap

orang tua, keluarga, orang lain, dan akhlak terhadap lingkungan

sekitar.

3) Tarbiyah Jismiyyah (Pendidikan Jasmani) meliputi: cara menjaga

kesehatan jasmani, cara mengatur pola makan yang sehat, cara

mengatur waktu/ kegiatan, dan life skill (keterampilan yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari).

4) Tarbiyah Nisaiyyah, yaitu pendidikan khusus santriwati yang

meliputi keterampilan, pengetahuan, dan hal-hal lain yang

berhubungan dengan perempuan.

b. Pendidikan Sekolah

Pendidikan Sekolah terdiri dari Raudhatul Athfal sampai

Madrasah Aliyah. Program pendidikannya terintegrasi sebagai berikut:

1) Tarbiyah Aqliyah, yaitu pendidikan intelektual yang meliputi Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sesuai ketentuan pemerintah

yang diintegrasikan dengan nilai-nilai kepesantrenan (IMTAQ) dan

perkembangan ilmu pengetahuan.

2) Tarbiyah Mihniyyah, yaitu pendidikan keterampilan, bahasa,

manajemen dan lain-lain.

3) Tarbiyah Funun Jamilah, yaitu pendidikan seni budaya nusantara.

Page 56: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

41

Kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah terdiri dari tiga kelompok

kegiatan yaitu yaitu sebagai berikut:

1) Kegiatan Ilmiyah dan Keterampilan. Kelompok Kajian Agama,

Arabic Club, English Club, Karya Ilmiah Remaja (KIR),

Kelompok Gemar Matematika, Jurnalistik, Penyiaran, Elektronik,

Master of Ceremony, dan lain-lain.

2) Kegiatan Olahraga. Football Club, Basket Ball Club, Volley Ball

Club, karate, silat, Badminton Club, tenis meja, pecinta alam,

santri husada, dan lain-lain.

3) Kegiatan Seni. Marching Band, band, marawis/ rebana, nasyid,

karawitan, jami‟atul quro, kaligrafi, angklung/ calung, dan lain-

lain.

c. Pendidikan Lingkungan

Pendidikan keluarga dan sekolah merupakan fondasi dasar

terbentuknya kepribadian seorang anak, namun demikian sebaik

apapun pendidikan yang diberikan akan menjadi sia-sia jika tidak

didukung oleh lingkungan yang kondusif. Oleh karena itu Pondok

Pesantren Modern Sahid menciptakan pendidikan lingkungan yang

Islami dengan cara menjadikan masjid sebagai sentral aktivitas.

Dengan demikian semua aktivitas dijiwai dan diwarnai oleh shalat

lima waktu yang menjadi tiang utama agama Islam. Selain itu,

berbagai bentuk aktivitas juga diberikan kepada santri dengan harapan

akan membentuk pribadi-pribadi yang peduli terhadap berbagai

masalah social dan lingkungan alam sekitarnya.

5. Jenjang Pendidikan

a. Madrasah Tsanawiyah

Tahun Berdiri : 2003

Nomor Statistik Madrasah : 31.2.32.03.27.626

Status Akreditasi : A (Sangat Baik/Unggul)

Tahun Akreditasi : 2005

Page 57: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

42

Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah :

Visi

Menjadi Madrasah Tsanawiyah yang Unggul dan Bertaraf

Internasional.

Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan modern yang mengacu pada

ketentuan pemerintah, nilai-nilai kepesantrenan, dan

perkembangan dunia pendidikan.

2) Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam tiga bahasa,

yaitu Indonesia, Arab, dan Inggris.

3) Mengembangkan kurikulum berdasarkan konsep integrasi ilmu.

4) Mengadakan pembinaan tenaga pendidik menjadi kader yang

mumpuni dalam aspek kepribadian, keilmuan, skill keguruan, dan

komunikasi global.

5) Menjadikan lingkungan madrasah sebagai learning society dan

center for learning.

b. Madrasah Aliyah

Tahun Berdiri : 2000

Nomor Statistik Madrasah : 31.2.32.03.27.727

Status Akreditasi : A (Sangat Baik/Unggul)

Tahun Akreditasi : 2006

Visi dan Misi Madrasah Aliyah :

Visi

Menjadi Madrasah Aliyah yang Unggul dan Bertaraf Internasional.

Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan modern yang mengacu pada

ketentuan pemerintah, nilai-nilai kepesantrenan, dan

perkembangan dunia pendidikan.

2) Menyelenggarakan pembelajaran dalam tiga bahasa, yaitu

Indonesia, Arab, dan Inggris.

3) Mengembangkan kurikulum berdasarkan konsep integrasi ilmu.

Page 58: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

43

4) Mengembangkan tenaga pendidik menjadi kader bangsa yang

mumpuni dalam aspek kepribadian, keilmuan, skill keguruan, dan

komunikasi global.

5) Menjadikan lingkungan madrasah sebagai learning society dan

center for learning.

6) Menyelenggarakan mu’adalah ijazah dengan lembaga pendidikan

yang bertaraf internasional seperti Al-Azhar Mesir dan lembaga

pendidikan yang setara.

6. Kurikulum

Mengintegrasikan IPTEK (Kurikulum DIKNAS) dengan IMTAQ

(Kurikulum Pesantren Modern) dan perkembangan ilmu pengetahuan/

pendidikan.

Tabel 1. Kurikulum Pondok Pesantren

a. Umum

NO BIDANG STUDI ALOKASI WAKTU

1

2

3

4

5

6

7

Bhs. Indonesia

Bhs. Inggris

Matematika

IPA (Sains)

IPS

Teknologi Informasi

Pertanian/Keputrian

3

9

6

6

6

3

3

Total 36

Page 59: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

44

b. Agama

NO BIDANG STUDI ALOKASI WAKTU

1

2

3

4

5

6

7

Tilawah & Tahfidz

Tafsir & Hadits Matematika

Fiqh & Ushul Fiqh

Sej. Kebudayaan &

Pemikiran Islam

Aqidah Akhlak

Ilmu Da‟wah

Bahasa Arab

6

3

3

3

Mentoring

Training

21

Total 36

Sumber: Profil PPM Sahid ( www.pesantrenmodernsahid.or.id )

7. Standar Kompetensi Lulusan (Kelas 12)

a. Taat beribadah dan berakhlak mulia

b. Menguasai ilmu ke-Islaman dengan indicator lulus Ujian Pesantren

(nilai rata-rata minimal 7)

c. Menguasai IPTEK dengan indikator lulus Ujian Nasional (nilai rata-

rata minimal 7)

d. Menguasai bahasa Arab (TOAFL 500) dan Bahasa Inggris (TOEFL

500)

e. Menguasai keterampilan kerja, olehraga, dan kesenian masing-masing

minimal dua cabang.

8. Fasilitas

Dua komplek bangunan yang diperuntukkan untuk asrama putra dan

putri yang terpisah. Masing-masing komplek terdiri dari:

a. Empat unit asrama terdiri dari 80 kamar. Setiap kamar ditempati 6

(enam) orang santri.

b. Masjid, Gedung sekolah, perkantoran, auditorium, perpustakaan, ruang

makan, kantin, minimarket, laundry, dan wartel.

Page 60: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

45

c. Sarana olahraga: lapangan sepak bola, basket, voli, dan badminton.

d. Sarana kesenian tradisional dan modern.

e. Laboratorium IPA (fisika, kimia, dan biologi)

f. Laboratorium komputer multimedia dan internet

g. Lahan pertanian dan peternakan yang luas

9. Keadaan Ustadz/ Ustadzah

Pondok Pesantren Modern Sahid didukung SDM yang professional

dengan Pimpinan Harian: Drs.KH.Ahmad Sadjid Zain (Sarjana IPD

Gontor yang berpengalaman memimpin Pesantren Modern), Wakil

Pimpinan Harian: KH.Djauhar Arifin, BA (Purnawirawan Perwira

Menengah TNI AD yang berpengalaman dalam berdakwah), Guru Bidang

Studi : Sarjana IKIP, IPB, UGM, UNS, UIN, ISID, dan Syekh dari

Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Pembimbing Asrama (Murobbi)

Alumni beberapa Pesantren Modern.

Tabel 2. Jumlah Tenaga guru Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No

Satuan Pendidikan

Pendidikan Terakhir

Jml Diploma S-1 S-2

1 MTs 0 30 1 31

2 MA 0 22 1 23

TOTAL 0 52 2 54

PROSENTASE 0% 96,3 % 3,7% 100%

Sumber: Daftar Nama Guru dan Karyawan PPM Sahid

Syarat suatu lembaga pendidikan yang berkualitas, selain memiliki

sarana dan prasarana yang lengkap, lembaga pendidikan tersebut harus

memiliki tenaga pendidik yang professional. Dapat kita lihat pada tabel di

atas, sebanyak 54 orang tenaga pendidik/ guru, terdiri dari 96,3% dengan

latar belakang pendidikan S-1 dan 3,7 % dengan latar belakang pendidikan

S-2.

Page 61: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

46

Tabel 3. Jumlah Tenaga Berdasarkan Pendidikan Formal

No S

atu

an

Pen

did

ikan

Pim

pin

an

Wak

il

Pim

pin

an

Gu

ru

Mu

rob

i

Mu

rob

iyah

Kary

aw

an

Jml

Prosentase

1 SLTA 0 0 0 14 8 25 47 41,23%

2 D1 0 0 0 0 0 2 2 1,75%

3 D2 0 0 0 0 1 0 1 0,88%

4 D3 0 1 0 0 0 2 3 2,63%

5 S1 1 0 55 1 1 2 60 52,63%

6 S2 0 1 0 0 0 0 1 0,88%

TOTAL: 114 100%

Sumber: Daftar Nama Guru dan Karyawan PPM Sahid

Dari tabel yang disajikan di atas, dapat kita lihat keadaan jumlah

tenaga berdasarkan pendidikan formal sebanyak 114 orang tenaga di

Pondok Pesantren Modern Sahid. Sebanyak 41,23% memiliki latar

belakang pendidikan SLTA, sebanyak 1,75% memilliki latar belakang

pendidikan D1, sebanyak 0,88% memiliki latar belakang pendidikan D2,

sebanyak 2,63 memiliki latar belakang D3, sebanyak 52,63% memiliki

latar belakang pendidikan S1, dan sebanyak 0,88% memiliki latar

belakang pendidikan S2.

Page 62: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

47

10. Keadaan Santri

Tabel 4. Jumlah Santri MA Sahid

KELAS PUTRA PUTRI JUMLAH

X.I 30 0 30

X.2 28 0 28

X.3 0 29 29

X.4 0 33 33

XI.IPA 12 17 29

X.I IPS.1 23 0 23

XI.IPS.2 0 19 19

XII.IPA 14 12 26

XII. IPS 20 13 33

TOTAL 127 123 250

Sumber: Data Siswa Madrasah Aliyah Sahid

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah santri MA Sahid

sebanyak 250 orang. Jumlah santri putra lebih banyak dibandingkan

jumlah santri putri dengan persentase: Santri putra 50,8%; sedangkan

santri putri 49,2%. Kemudian, latar belakang pendidikan orangtua/ wali

santri yakni SD, SMP, SMA, D1, D2, D3, S1, S2, dan doktor. Sedangkan

untuk latar belakang pekerjaan orangtua/ wali santri diantaranya adalah:

ibu rumah tangga, PNS, pegawai swasta, wiraswasta, politikus, guru,

dosen, pedagang, TNI/ POLRI, karyawan, konsultan, perawat, peternak,

buruh tani, dan anggota DPR.

Page 63: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

48

Tabel 5. Jumlah Santri Madrasah Tsanawiyah Sahid

KELAS PUTRA PUTRI JUMLAH

VII 128 102 230

VIII 113 72 185

IX 90 65 155

TOTAL 570

Sumber: Data Siswa Madrasah Aliyah Sahid

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah santri MTs Sahid

sebanyak 570 orang. Sama halnya dengan Madrasah Aliyah, bahwa jumlah

santri putra lebih banyak dibandingkan jumlah santri putri dengan

persentase: santri putra 58,07%, sedangkan santri putri 41,93%.

Kemudian, latar belakang pendidikan orangtua/ wali santri yakni SD,

SMP, SMA, D1, D2, D3, S1, S2. Sedangkan untuk latar belakang

pekerjaan orangtua/ wali santri diantaranya adalah: ibu rumah tangga,

PNS, pegawai swasta, wiraswasta, politikus, guru, dosen, pedagang, TNI/

POLRI, karyawan, konsultan, perawat, peternak, buruh tani, dan anggota

DPR.

Page 64: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

49

11. Prestasi

a. Prestasi Akademik

Prestasi akademik yang dicapai oleh santri Pondok Pesantren Modern

Sahid yaitu Lulus Ujian Nasional 100% mulai Tahun Pelajaran

2002/2003 s.d. 2009/2010 dengan nilai yang sangat baik, yaitu sebagai

berikut:

Tabel 6. Prestasi Akademik Santri PPM Sahid (Hasil UN)

Tahun Pelajaran Tingkat Jurusan Rata-rata

UN

2002/2003 MA Angkatan I IPA 7,26

IPS 7,08

2003/2004 MA Angkatan II IPA 7,36

IPS 7,25

2004/2005 MA Angkatan III IPA 7,17

2005/2006 MTs Angkatan I - 8,03

MA Angkatan IV IPA 7,20

2006/2007

MTs Angkatan II - 8,49

MA Angkatan V IPA 8,12

IPS 7,81

2007/2008 MTs Angkatan III - 8,34

MA Angkatan VI IPA 7,67

IPS 8,23

2008/2009 MTs Angkatan IV - 8,05

MA Angkatan VII IPA 7,10

IPS 6,60

2009/ 2010 MTs Angkatan V - 7,40

MA Angkatan VIII IPA 7,50

IPS 7,20

Sumber: Data Prestasi-Kejuaraan Santri

Pondok Pesantren Modern Sahid

Page 65: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

50

b. Prestasi Ekstrakurikuler (Sumber Data: Data Prestasi-Kejuaraan Santri

Pondok Pesantren Modern Sahid)

1) Peringkat IV Madrasah berprestasi se- Jabar (2008)

2) Juara II dan III karate (PORKI 2007)

3) Juara III Lomba Sekolah Sehat se- Kab. Bogor (UIN 2007)

4) Juara II olimpiade matematika se- Kab. Bogor (UIN 2007)

5) Juara II pencak silat (Porseni Madrasah 2006)

6) Juara I Paskibraka se-Kab. Bogor (Pemda Bogor 2005)

7) Juara I pencak silat se- Kab. Bogor (Depag Kab. Bogor 2005)

8) Juara I Marawis se- Kab Bogor (PP. Darul Rahman 2005)

9) Juara I Sains (Fisika) se- Kab. Bogor Tk. SMP/ MTs (Diknas

2005)

10) Juara I Lomba Dakwah se- Kab. Bogor (polres Bogor 2004)

11) Juara I Olimpiade Matematika se-Kab. Bogor Tk. MA/ SMU

(Diknas 2004)

12) Juara I Lomba Matematika se- Kab. Bogor (Diknas 2009)

13) Juara Umum Marching Band se-Kab. Bogor 2009

Dari uraian mengenai keadaan santri dan prestasi akademik/ prestasi

ekstrakurikuler, terdapat kontribusi terhadap pelaksanaan peningkatan mutu

pelayanan pendidikan. Dengan keberadaan santri di Pondok Pesantren

Modern Sahid, maka sistem manajemen di pondok pesantren dapat berjalan

dengan efektif dan efisien karena santri yang menjadi objek untuk dilayani

dengan baik oleh pondok pesantren. Selain itu, dengan jumlah santri yang

banyak dapat membuktikan bahwa masyarakat percaya terhadap pondok

pesantren untuk menitipkan putra-putrinya.

Kemudian, mengenai prestasi akademik/ prestasi ekstrakurikuler yang

dicapai tersebut, maka proses belajar mengajar, dan proses pengembangan

bakat santri melalui kegiatan ekstrakurikuler dapat memberikan kontribusi

terhadap pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan pendidikan di Pondok

Pesantren Modern Sahid dan sasaran mutu yang telah ditetapkan untuk

meningkatkan mutu pelayanan pendidikan tersebut telah tercapai.

Page 66: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

51

B. Deskripsi dan Analisis Data

1. Kebijakan Mutu Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan

Kebijakan Mutu dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan

pondok pesantren tertuang dalam Manual Mutu Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 Pondok Pesantren Modern Sahid.

Kebijakan Mutu Pondok Pesantren Modern Sahid yaitu:

Pertama, mutu pelayanan pendidikan untuk membentuk santri yang

berakhlak Islami, unggul dalam prestasi, berbudaya Indonesia, dan siap

bersaing di era globalisasi adalah prinsip dasar penyelenggaraan

pendidikan Pondok Pesantren Modern Sahid yang terus dikembangkan

sesuai tuntutan perubahan zaman.

Untuk mewujudkan kebijakan mutu tersebut telah dijabarkan dalam

Sasaran Mutu. Contoh “Membentuk santri berakhlak Islami” dituliskan di

Sasaran Mutu Bagian Asrama. Pada Bagian Asrama, memiliki Program

Kerja Pencapaian Sasaran Mutu/ Target (Sumber: Sasaran Mutu Pondok

Pesantren Modern Sahid) misalnya:

1) Santri yang mendapat predikat berkepribadian baik sekali mencapai

40%, baik 50% dan cukup 10% setiap semester, dengan kegiatan yang

dilakukan yaitu:

a) Pengarahan umum tentang Peraturan Kehidupan Santri (Perdupsan)

b) Pengabsenan santri di setiap kegiatan

c) Pemberian pelajaran aqidah dan akhlaq

d) Pembinaan dan konseling

e) Penulisan dan pembagian raport

2) 100% santri dapat membaca Al-Qur‟an dengan fasih dan lancar,

dengan kegiatan yang dilakukan yaitu:

a) Penyeleksian kemampuan baca Al-Qur‟an

b) Pembagian kelompok baca Al-Qur‟an

c) Pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode iqra‟

d) Musabaqah tilawatil qur‟an

e) Melibatkan santri untuk menjadi qori masjid

f) Pemeriksaan Al-Qur‟an santri

Page 67: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

52

Selain sasaran mutu, terdapat kegiatan di empat bidang tarbiyah

asrama yaitu tarbiyah ruhiyah (pendidikan kerohanian), tarbiyah

khuluqiyah (pendidikan akhlak), tarbiyah jismiyah (pendidikan jasmani)

dan tarbiyah lughowiyah (pendidikan bahasa) yang merupakan kegiatan

untuk membentuk akhlak Islami.

Sedangkan pada aspek “unggul dalam prestasi”, pada sasaran mutu

sudah ditetapkan pada:

1) Mendapatkan 5 kejuaraan minimal tingkat kabupaten dengan kegiatan

yang dilakukan yaitu:

a) Mencari info pelaksanaan lomba

b) Mengefektifkan kegiatan ekskul

c) Membentuk KIR

d) Mengirim peserta lomba

e) Membimbing peserta lomba

f) Deteksi dini bakat/ minat siswa.

2) Mendapatkan akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional (BAN)

pada tahun 2010 dengan kegiatan yang dilakukan yaitu:

a) Kelulusan UN 100% dengan nilai baik

b) Memperbaiki fasilitas KBM yang rusak

c) Melengkapi sarana dan prasarana KBM

d) Kenaikan kelas mencapai 100%

e) Melakukan pengembangan KTSP

f) Meningkatkan kedisiplinan guru dalam penyerahan RPP dan LPP

g) Melakukan supervisi proses pembelajaran

h) Meningkatkan SDM tenaga pendidikan dan kependidikan

i) Penyiapan dokumen dan proposal

j) Audit internal dan eksternal

Kedua, untuk menjaga konsistensi pelaksanaan prinsip di atas,

Pondok Pesantren Modern Sahid menerapkan sistem manajemen mutu

yang difokuskan pada perbaikan setiap aspek pesantren, khususnya sumber

daya manusia dan sumber daya pendukung.

Page 68: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

53

Untuk hal ini, Pondok Pesantren Modern Sahid menerapakn Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk perbaikan seluruh aspek pesantren

dan untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan. Untuk mencapai hal

tersebut, maka diperlukan Sumber Daya Manusia yang handal dan

berkompeten. Karena itu, perbaikan sumber daya manusia dituliskan di

Prosedur Mutu Pondok Pesantren Sahid mengenai “Pelatihan dan

Pengembangan Ustadz dan Karyawan” yang akan dijelaskan berikut ini:

1) Tujuan

Prosedur ini memberikan pedoman dalam identifikasi persyaratan

kompetensi dan pelaksanaan pelatihan di Pondok Pesantren Modern

Sahid.

2) Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku untuk seluruh ustadz dan karyawan Pondok

Pesantren Modern Sahid.

3) Uraian Umum

a) Prosedur ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan

kompetensi, yang dipersyaratkan bagi manajemen, ustadz, dan

karyawan, sehingga yang bersangkutan dapat melaksanakan

tugasnya dengan efektif dan efisien, termasuk karyawan baru.

b) Materi pelatihan diberikan sesuai tuntutan tugas dan pekerjaan.

c) Pengembangan kompetensi dan pelaksanaan pelatihan

dikendalikan oleh pimpinan harian.

d) Persyaratan kompetensi ustadz dan karyawan ditinjau kembali

setiap 2 (dua) tahun sekali.

e) Evaluasi pemenuhan terhadap persyaratan kompetensi

dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali 1 (satu) tahun pelajaran.

f) Pelatihan dapat dilaksanakan secara Internal dan Eksternal.

4) Prosedur

a) Pimpinan Harian

1. Menetapkan persyaratan kompetensi bagi ustadz dan karyawan

dalam Job Description.

Page 69: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

54

2. Mensosialisasikan persyaratan kompetensi kepada Kabid

madrasah, Kabid asrama, Kabid Administrasi Umum dan

Kabid Humas.

3. Menerima usulan kebutuhan pelatihan ustadz dan karyawan dari

kepala bidang.

4. Menetapkan program pelatihan berdasarkan:

a. Kebutuhan pelatihan dari ka madrasah, penjab asrama, dan

kabiro.

b. Kebutuhan promosi dan pengembangan.

c. Kebutuhan pelatihan untuk ustadz dan karyawan baru.

5. Menetapkan pelatih internal dan eksternal (lembaga dari luar).

6. Mengintruksikan pelaksanaan pelatihan internal kepada kabag

personalia.

7. Menerima hasil evaluasi pelatihan dari kepala madrasah, penjab

asrama, dan kabiro.

8. Mengevaluasi efektifitas program pelatihan dan hasilnya untuk

mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan.

9. Mendokumentasikan data hasil pelatihan.

b) Kepala Bidang

1. Mengevaluasi pemenuhan persyaratan kompetensi bagi ustadz

dan karyawan di bawah kendalinya.

2. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan bagi ustadz dan

karyawan sesuai dengan kebutuhan.

3. Mengajukan kebutuhan pelatihan baik internal maupun

eksternal kepada pimpinan harian dengan menggunakan

Formulir Kebutuhan Pelatihan Ustadz dan Karyawan.

4. Menerima program pelatihan dari pimpinan harian.

5. Menyeleksi dan menetapkan ustadz dan karyawan yang akan

mengikuti pelatihan.

6. Melaksanakan program pelatihan internal sesuai yang

ditetapkan oleh pimpinan harian.

Page 70: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

55

7. Melaporkan hasil pelatihan kepada pimpinan harian dengan

menggunakan Formulir Data Hasil Pelatihan.

8. Menyampaikan tembusan Formulir Data Hasil Pelatihan

kepada masing-masing Kepala Bidang.

9. Mengarsipkan data hasil pelatihan internal di bidangnya.

10. Melakukan evaluasi perkembangan yang dicapai ustadz dan

karyawan setelah mengikuti pelatihan paling lambat 3 (tiga)

bulan dengan menggunakan Formulir Evaluasi Pelatihan.

11. Mengirimkan hasil evaluasi pelatihan kepada pimpinan harian.

12. Mendokumentasikan data pelatihan ustadz dan karyawan di

bawah kendalinya.

Ketiga, untuk meningkatkan efektifitas penerapan sistem manajemen

mutu pada setiap bagian/fungsi secara berkelanjutan ditetapkan sasaran

mutu yang relevan dan dievaluasi secara periodik.

Sasaran mutu merupakan penjabaran dari Prosedur Mutu Pondok

Pesantren Modern Sahid. Sasaran Mutu berisikan tentang sasaran-sasaran/

target-target dari masing-masing bagian atau fungsi yang berada di Pondok

Pesantren Modern Sahid. Kemudian sasaran/ target tersebut dijabarkan

pada program kerja pencapaian sasaran mutu. Contoh:

Sasaran Mutu Bagian Madrasah Tsanawiyah yaitu:

a) Mendapatkan akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional (BAN)

pada tahun 2010

b) Kelas IX lulus UN 100% dengan nilai rata-rata >9,0 sebanyak 25%,

8,0-8,9 sebanyak 50%, 7,0-7,9% sebanyak 25%

c) Mendapatkan lima kejuaraan minimal tingkat kabupaten (sebutkan

cabangnya). (Sumber: Sasaran Mutu Pondok Pesantren Modern Sahid

Tahun Pelajaran 2010/2011.

Dari Sasaran Mutu yang telah disebutkan di atas, dijabarkan kembali

pada Program Kerja Pencapaian Sasaran Mutu, yang akan dijelaskan

berikut ini:

Page 71: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

56

a) Mendapatkan akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional (BAN)

pada tahun 2010, kegiatan/ program kerja yang dilaksanakan yaitu:

1) Kelulusan UN 100% dengan nilai baik

2) Memperbaiki fasilitas KBM yang rusak

3) Melengkapi sarana dan prasarana KBM

4) Kenaikan kelas mencapai 100%

5) Melakukan pengembangan KTSP

6) Meningkatkan kedisiplinan guru dalam penyerahan RPP dan LPP

7) Melakukan supervisi proses pembelajaran

8) Meningkatkan SDM tenaga pendidikan dan kependidikan

9) Penyiapan dokumen dan proposal

10) Audit internal dan eksternal

b) Kelas IX lulus UN 100% dengan nilai rata-rata >9,0 sebanyak 25%,

8,0-8,9 sebanyak 50%, 7,0-7,9% sebanyak 25%, kegiatan/ program

kerja yang dilaksanakan yaitu:

1) Mengadakan Try out

2) Mengadakan bimbel

3) Mengadakan karantina

4) Kehadiran santri kelas IX mencapai 95%

5) Mengadakan Training motivasi

6) Mengadakan do‟a bersama dan muhasabah

c) Mendapatkan lima kejuaraan minimal tingkat kabupaten (sebutkan

cabangnya), kegiatan/ program kerja yang dilaksanakan yaitu:

1) Mencari info pelaksanaan lomba

2) Mengefektifkan kegiatan ekskul

3) Membentuk KIR

4) Mengirim peserta lomba

5) Membimbing peserta lomba

6) Deteksi dini bakat/ minat siswa.

Masing-masing bagian yang ada di Pondok Pesantren seperti:

Bagian Humas, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Asrama Putra,

Page 72: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

57

Asrama Putri, Administrasi Umum, dan Ta‟mir Masjid diberikan

kewenangan untuk merumuskan program kerja yang ingin dicapai sesuai

dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan. Setelah program kerja

tersusun, kemudian disahkan oleh pimpinan harian yayasan, konsultan

pendidikan, terakhir disahkan oleh konsultan ISO. Dan pelaksanaan proses

penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO ini dimulai pada tahun ajaran

baru.

Keempat, manajemen, ustadz, dan karyawan Pondok Pesantren

Modern Sahid memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan setiap tujuan

dan target yang terkandung dalam kebijakan mutu ini.

Kemudian, pada komitmen manajemen Pondok Pesantren Modern

Sahid, terdapat Kebijakan Sistem Manajemen Mutu yang berisi (Sumber:

Manual Mutu Pondok Pesantren Modern Sahid):

1) Pimpinan Harian Pondok Pesantren Modern Sahid memiliki komitmen

kuat dan melengkapi bukti–bukti komitmennya yang diperlukan untuk

pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu serta perbaikan

efektifitasnya secara berkesinambungan melalui:

a) Komunikasi ke dalam pesantren tentang rencana pelaksanaan

sistem manajemen mutu.

b) Penetapan visi, misi, dan kebijakan mutu.

c) Penetapan sasaran mutu pada setiap bagian/fungsi

d) Komunikasi ke dalam pesantren secara formal tentang pentingnya

pemenuhan persyaratan santri sebagaimana persyaratan regulasi

terkait layanan pendidikan.

e) Pengukuran kinerja pesantren dalam memenuhi kebijakan dan

sasaran yang ditetapkan.

f) Publikasi kinerja pesantren berhubungan dengan pencapaian

sasaran mutu, umpan balik dan lain-lain.

g) Pelaksanaan tinjauan manajemen pada periode yang ditetapkan.

Page 73: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

58

h) Penyediaan setiap sumber daya yang diperlukan Pondok

Pesantren Modern Sahid dalam penerapan dan pengembangan

sistem manajemen mutu.

2) Pimpinan Harian dan Manajemen Pondok Pesantren Modern Sahid

selalu mengikuti perkembangan dunia pendidikan dalam lingkup

nasional maupun internasional dan berusaha menerapkannya untuk

kemajuan pesantren. (Sumber: Manual Mutu Pondok Pesantren

Modern Sahid)

2. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

a) Latar Belakang Penerapan SMM ISO 9001:2008

Menurut teori, langkah-langkah penerapan Sistem Manajemen

Mutu sebagaimana dikemukakan oleh Vincent Gasperz, adalah

“diputuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen mutu

yang akan diterapkan”. Pondok Pesantren Modern Sahid mengadopsi

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

Latar belakang penerapan SMM ISO 9001:2008 terbagi

menjadi dua yaitu secara manajemen dan secara teologis. Pertama,

secara manajemen yaitu merubah kharismatik figure ke kharismatik

sistem. Pada umumnya, manajemen pondok pesantren (terutama

pondok pesantren salafi), manajemennya berbasis pada kharismatik

kyai. Akibatnya, ketika kyai meninggal, pondok pesantren menjadi

merosot. Oleh karena itu, pondok pesantren sahid menggunakan suatu

sistem manajemen, agar ketika kyai meninggal dunia, pondok

pesantren tetap eksis. Kedua yaitu secara teologis. Dalam Al-Qur‟an

Surat „Abasa (ayat 1-16):

Page 74: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

59

Artinya:

“(1) Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. (2) Karena

telah datang seorang buta kepadanya. (3) Tahukah kamu barangkali

ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). (4) atau ia (ingin)

mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat

kepadanya? (5) Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup. (6)

Maka kamu melayaninya. (7) Padahal tidak ada (celaan) atasmu

kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). (8) Dan adapun orang

yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan

pengajaran). (9) Sedang ia takut kepada Allah (10) Maka kamu

mengabaikannya (11) sekali-kali jangan (demikian!) Sesungguhnya

ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan (12) Maka

barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya (13)

Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (14) Yang ditinggikan lagi

disucikan (15) Di tangan para penulis (malaikat) (16) Yang mulia lagi

berbakti.” (QS. „Abasa: 1-16)

Dalam ayat tersebut ada suatu kisah bahwa Rasulullah SAW

ditegur oleh Allah SWT ketika Rasulullah memalingkan wajahnya

kepada seseorang yang datang kepadanya. Teguran itu memberikan

pesan bahwa seseorang itu harus dilayani. Maka, oleh karena itu, PPM

Sahid menerapkan ISO yang memfokuskan kepada pelanggan atau

focus pada pelayanan yang pada intinya “Melayani Ummat”.

b) Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan

Proses pelayanan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Sahid

digambarkan pada bagan di bawah ini:

Gambar. Education Process

Page 75: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

60

Sumber: Manual Mutu Pondok Pesantren Modern Sahid Tahun 2010

Tabel 7. Description Of Process

No Proses Uraian Penanggung Jawab

1 Identifikasi

persyaratan

pelayanan

pendidikan

Mengidentifikasi

persyaratan pelayanan

pendidikan yang

ditetapkan pemerintah.

1. Pimpinan Harian

2. Wakil Pimpinan

Harian

3. Kepala Madrasah

4. Waka Madrasah

Start

Identifikasi Persyaratan Pelayanan Pendidikan

Penerimaan Santri Baru (PSB) Pengembangan Kurikulum

Santri Masuk Pesantren (Rooming & Grouping)

Penetapan/Rekrutmen ustadz & karyawan

Masa Orentasi Santri (MOS)

Pelatihan dan Rapat Kerja Ustadz & Karyawan

Proses Pembelajaran dan Pengasuhan

Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran/Pengasuhan

Kenaikan Kelas Khataman

1

2 3

6 4

8

9

10 11

Selesai

5 7

Peraturan pemerintah (Diknas/Depag)

Perkembangan dunia pendidikan Tuntutan masyarakat Persyaratan Pondok Pesantren

Modern Sahid

Page 76: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

61

Mengidentifikasi

persyaratan pelayanan

pendidikan sesuai

dengan perkembangan

dunia pendidikan.

Mengidentifikasi

tuntutan

masyarakat terhadap

pelayanan pendidikan.

Mengidentifikasi

persyaratan pelayanan

pendidikan yang

ditetapkan stakeholder

Pondok Pesantren

Modern Sahid.

Semua manajemen

dan ustadz

1. Kabiro Humas

2. Kabag Publikasi

dan marketing

3. Kabag Dakwah

dan

Kemasyarakatan

Semua manajemen,

ustadz, dan

karyawan

2 Pengembangan

kurikulum

Mengembangkan kurikulum

sesuai dengan persyaratan

pelayanan

pendidikan di atas

Pimpinan Harian dan

koordinator bidang

studi

3 Penerimaan

Santri Baru

(PSB)

Pelaksanaan pendaftaran dan

seleksi santri baru

Panitia PSB

4 Penetapan

rekrutmen

ustadz dan

karyawan

Rekruitmen ustadz dan

karyawan yang sesuai

dengan persyaratan

pelayanan pendidikan

Kabag Personalia

5 Pelatihan dan

rapat kerja

ustadz dan

karyawan

Pelatihan dan rapat kerja

untuk meningkatkan

profesionalitas dan kinerja

ustadz dan karyawan

1. Pimpinan Harian

2. Kepala Madrasah

Kabiro Adm. Umum

6 Santri Masuk

Pesantren

(Rooming &

Grouping)

Pengelompokan santri baru

yang sudah lulus dan

membayar sesuai dengan

ketentuan ke dalam

kamar/asrama dan

rombongan belajar

1. Koordinator

Tarbiyah

2. Waka Kurikulum

3. Kabag TU

7 Masa Orientasi Pengenalan santri tentang 1. Waka Kesiswaan

Page 77: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

62

Santri (MOS) potensi diri, keadaan

lingkungan dan sistem

pesantren

2. Koordinator

Tarbiyah

8 Proses

Pembelajaran

dan Pengasuhan

Kegiatan pembelajaran di

sekolah dan pengasuhan di

asrama

1. Kepala Madrasah

2. Penjab Asrama

9 Evaluasi proses

dan hasil

pembelajaran/

pengasuhan

Ulangan harian, ulangan

blok, semesteran, ujian

madrasah/ujian pesantren dan

ujian nasional

1. Waka Kurikulum

2. Koordinator

Tarbiyah

10 Kenaikan

kelas

Keputusan hasil evaluasi

pembelajaran dan

pengasuhan

1. Kepala Madrasah

2. Penjab Asrama

11 Khataman Pembekalan santri kelas

XII sebelum meniggalkan

pesantren tentang

kemasyarakatan, dunia

perguruan tinggi, dan

dunia kerja.

Keputusan hasil Ujian

Nasional dan Ujian

Madrasah/Pesantren

1. Pimhar

2. Kepada Madrasah

3. Penjab Asrama

Sumber: Manual Mutu Pondok Pesantren Modern Sahid Tahun 2010

Sesuai dengan Kerangka Pemikiran yang dikembangkan, maka

strategi untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang diadopsi

dari Sistem Manajemen Mutu ISO di antaranya yaitu: 1) menetapkan

komitmen yang tertulis dalam Kebijakan Mutu, 2) membuat job

description yang jelas, 3) melengkapi sarana pencegahan, 4) membuat

program tindak lanjut, 5) mengadakan pendidikan dan pelatihan, 6)

melakukan komunikasi internal dan eksternal, 7) mengadakan evaluasi,

8) mendokumentasikan aktivitas, 9) fungsi-fungsi dan aktivitas

dikendalikan oleh prosedur, 10) mengadakan supervisi secara konsisten,

11) mengadakan audit Sistem Manajemen Mutu.

Page 78: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

63

Agar lebih terfokus pada permasalahan yang akan dibahas,

strategi yang telah dijabarkan di atas dan yang dikaitkan pada gambar 1

(education of process), akan dispesifikasikan menjadi empat bagian

sebagai berikut: 1) membuat Job Description yang jelas, 2) mengadakan

pendidikan dan pelatihan sumber daya pondok pesantren, 3) Perlu

adanya pertemuan/ rapat koordinasi (komunikasi internal dan

eksternal), 4) perlu adanya sidak/ pengawasan/ pengamatan/ kunjungan

oleh pimpinan maupun audit internal dan eksternal.

Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan:

1) Membuat Job Description yang jelas

Job Description yang akan dijelaskan berikut merupakan

masing-masing bagian yang ada di Pondok Pesantren Modern Sahid

dan masing-masing bagian tersebut terlibat dalam proses penerapan

SMM ISO 9001:2008 dalam meningkatkan mutu pelayanan

pendidikan. (Sumber: Manual Mutu Pondok Pesantren Modern

Sahid).

Tabel 8. Job Description

No

Jabatan

Tugas dan

Tanggungjawab

Wewenang

Persyaratan

Jabatan/

Kompetensi

Indikator

Keberhasilan

Page 79: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

64

1 Kabid.

Madrasah

a. Mengkoordinasi

seluruh aktivitas

madrasah

b. Membagi tugas

kepada seluruh

jajarannya secara

tuntas.

c. Mengontrol

pelaksanaan

seluruh aktivitas

kegiatan

pembelajaran.

d. Mengambil

langkah perbaikan

dari pelaksanaan

kegiatan yang tidak

kontinyu

e. Melaksanakan

ujian nasional dan

ujian

madrasah.

a. Menentukan

semua kebijakan

madrasah

b. Memberi reward

dan punishment

kepada seluruh

jajaran

a. Pendidikan:

S1 dan akta

IV

b. Pengalaman

kerja : 4 thn

c. Ketrampilan:

Kemampuan

manajerial

dan bhs.

Inggris &

Arab

d. Pelatihan:

manajemen

pendidikan

a. Kinerja seluruh

jajaran yang

efektif

b. Suasana

dan hubungan

kerja yang

harmonis dan

kondusif

c. Tercapainya

sasaran mutu

madrasah

d. Adanya

peningkatan

peringkat

madrasah

e. Peningkatan

kemampuan

madrasah bersaing

dengan sekolah

lain

f. Peningkatan

kesejahteraan

ustadz dan

karyawan yang

dipimpinnya.

2 Kabid.

Humas

a. Merencanakan

dan

mengkoordinasi

seluruh

aktivitas

kehumasan

b. Membagi tugas

kepada seluruh

jajarannya secara

tuntas.

c. Mengontrol

pelaksanaan

seluruh aktivitas

kehumasan.

d. Mengambil

langkah

perbaikan dari

pelaksanaan

kegiatan yang

tidak

a. Menentukan

semua kebijakan

kehumasan

b. Memberi

penilaian, reward,

dan punishment

kepada seluruh

jajaran

a. Pendidikan:

S1

b. Pengalaman

kerja : 4 thn

c. Kepribadian:

Berakhlak

Islami,

nasionalis,

tidak

eksklusif.

d. Ketrampilan:

Kemampuan

manajerial

dan

bhs.Inggris &

Arab

e. Pelatihan:

manajemen.

a. Kinerja seluruh

jajarannya efektif.

b. Suasana dan

hubungan kerja

seluruh jajarannya

harmonis dan

kondusif

c. Tercapainya

sasaran mutu

humas

d. Meningkatnya

kepuasan

stakeholders

e. Menurunnya

keluhan

stakeholders.

f. Peningkatan

kesejahteraan

seluruh jajarannya.

Page 80: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

65

efektif/kontinyu

3 Kabag.

Sarana &

Prasaran

a

a. Merencanakan dan

menyiapkan/

memperbaiki

sarana prasarana

yang dibutuhkan

Madrasah.

b. Menciptakan

kebersihan,

ketertiban,

keindahan, dan

kenyamanan

lingkungan

c. Mengakomodasi

semua

kebutuhan sarana.

a. Memberi

pembinaan dan

penilaian kepada

staf sarana.

b. Memberi sanksi

kepada santri

sesuai dengan

Perdupsan.

a. Pendidikan:

S1 atau

yang sederajat

b. Pengalaman

kerja : 4 tahun

c. Ketrampilan:

Kemampuan

manajerial.

d. Pelatihan:

Leadership,

House

keeping.

a.Tersedianya

sarana prasarana

yang dibutuhkan

santri dalam

proses belajar

mengajar sesuai

kemampuan

pesantren.

b.Tercapainya

sasaran mutu

bidang sarana

prasarana

c.Minimnya

keluhan

stakeholder

d.Meningkatkan

kepuasan

stakeholder

bagian sarana

prasarana.

4 Kabid.

Administr

asi Umum

a. Merencanakan

dan

mengkoordinasi

seluruh aktivitas

Biro Administrasi

Umum

b. Membagi tugas

kepada seluruh

jajarannya secara

tuntas.

c. Mengontrol

pelaksanaan

seluruh aktivitas

Biro Administrasi

Umum

d. Mengambil

langkah perbaikan

dari pelaksanaan

kegiatan yang

tidak

efektif/kontinyu

a. Menentukan

semua

kebijakan Biro

Administrasi

Umum

b. Memberi

penilaian,

reward, dan

punishment

kepada seluruh

jajaran

c. Memberi sangsi

kepada santri

sesuai dengan

Perdupsan.

a. Pendidikan:

D 3 atau yang

sederajat.

b. Pengalaman

kerja: 4 thn

c. Kepribadian:

Berakhlak

Islami,

nasionalis,

tidak

eksklusif.

d. Ketrampilan:

Kemampuan

manajerial

e. Pelatihan:

manajemen.

a. Kinerja seluruh

jajarannya

efektif.

b. Suasana dan

hubungan kerja

seluruh

jajarannya

harmonis dan

kondusif

c. Tercapainya

sasaran mutu

seluruh bagian

pada Biro

Administrasi

Umum

d. Meningkatnya

kepuasan

stakeholders

e. Minimnya

keluhan

stakeholders

2.

Page 81: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

66

5 Kabid.

Asrama

a. Merencanakan

dan

mengkoordinir

seluruh aktivitas

dan kebutuhan

sarana asrama

b. Membagi tugas

kepada seluruh

jajarannya secara

tuntas.

c. Mengontrol

pelaksanaan

seluruh aktivitas

dan sarana

asrama.

d. Mengambil

langkah perbaikan

dari pelaksanaan

kegiatan yang

tidak kontinyu.

a. Menentukan

semua

kebijakan

asrama putri.

b. Memberi

reward dan

punishment

kepada

seluruh jajaran.

a. Pendidikan:

KMI dan S1

b. Pengalaman

kerja:4 tahun

c. Kepribadian:

Berakhlak

Islami,

nasionalis,

tidak

eksklusif.

d. Ketrampilan:

Kemampuan

manajerial,

keagamaan

dan bhs.Arab

e. Pelatihan:

manajemen

pendidikan

dan

Psikologi

Pendidikan.

a. Kinerja seluruh

jajarannya

efektif

b. Suasana dan

hubungan

seluruh

jajarannya

harmonis dan

kondusif

c. Tercapainya

sasaran mutu

asrama

d. Peningkatan

profesionalitas

dan

kedsiplinan

murabbiyah

e. Meningkatnya

kepuasan

stakeholders

f. Menurunnya

keluhan

stakeholders

g. Peningkatan

kesejahteraan

murabbiyah

dan karyawan

yang

dipimpinnya.

2) Mengadakan pendidikan dan pelatihan sumber daya pondok

pesantren

Pelatihan diadakan untuk meningkatkan kemampuan

sumber daya manusia suatu lembaga pendidikan. Oleh karena itu,

masing-masing bagian yang ada di Pondok Pesantren Modern

Sahid mengadakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan

kebutuhan bagian tersebut atau sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan sumber daya manusia yang ada di pondok pesantren.

Contoh-contoh pelatihan tersebut antara lain: pelatihan manajemen,

pelatihan manajemen pedidikan, pelatihan leadership, pelatihan

house keeping, pelatihan psikologi pendidikan, pelatihan

Page 82: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

67

manajemen perkantoran, pelatihan teknologi informasi, pelatihan

penyusunan KTSP untuk guru, pelatihan penyusunan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KMM) untuk guru, dan lain-lain. Pelatihan

dilaksanakan oleh internal, yaitu oleh pihak yayasan atau pondok

pesantren, dan yang kedua pelatihan yang diadakan oleh

pemerintah. Selain pelatihan, diadakan pula pendidikan dan studi

banding ke lembaga pendidikan lainnya sesuai dengan kebutuhan

masing-masing bagian.

Pola pelaksanaan pengadaan program peningkatan mutu

sumber daya manusia ini adalah menganalisis kemampuan SDM

pondok pesantren terlebih dahulu. Kemudian menganalisis

kebutuhan pelatihan. Misalnya terdapat gejala-gejala pemicu

munculnya kebutuhan pelatihan seperti: metode megajar guru

matematika kurang tepat, guru belum mampu menyusun Kriteria

Ketuntasan Minimal (KMM), guru belum mampu menyusun RPP.

Setelah itu diadakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan masing-

masing sumber daya manusia.

Dalam Prosedur Mutu sudah dijelaskan mengenai

”Pelatihan dan Pengembangan Ustadz dan Karyawan” yang terdiri

dari tujuan (prosedur berisi tentang tujuan untuk memberikan

pedoman dalam identifikasi persyaratan kompetensi dan

pelaksanaan pelatihan di Pondok Pesantren Modern Sahid) yang

sudah dijelaskan pada penjelasan Kebijakan Mutu point b

mengenai “untuk menjaga konsistensi pelaksanaan prinsip di atas

(mengenai tujuan peningkatan mutu pelayanan pendidikan),

Pondok Pesantren Modern Sahid menerapkan sistem manajemen

mutu yang difokuskan pada perbaikan setiap aspek pesantren,

khususnya sumber daya manusia dan sumber daya pendukung”,

yang program peningkatan mutu pelayanan pendidikannya dengan

pendidikan dan pelatihan.

3) Melakukan komunikasi internal dan eksternal

Page 83: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

68

Untuk mengkomunikasikan penerapan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008, terdapat dua bagian. Yaitu komunikasi

internal (terhadap masyarakat di dalam lingkungan pondok

pesantren) dan komunikasi eksternal (terhadapa masyarakat d luar

lingkungan pondok pesantren). Komunikasi dilakukan agar proses

penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Pondok

Pesantren Modern Sahid, dapat berjalan dengan efektif dan efisien

terutama dalam proses manajemennya. Selain itu, dengan

komunikasi terutama komunikasi internal, apabila ditemukan

masalah, dapat dipecahkan bersama-bersama.

Mengenai Komunikasi Internal, telah dijelaskan pada

Prosedur Mutu Pondok Pesantren Modern Sahid. Detailnya akan

dijelaskan berikut ini:

Komunikasi Internal

1) Tujuan

Prosedur ini memberikan panduan dalam pelaksanaan

komunikasi internal.

2) Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku bagi komunikasi internal antarbagian dan

fungsi jabatan.

3) Uraian Umum

a) Prosedur ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa

interaksi antarbagian/fungsi dalam pelaksanaan sistem

manajemen mutu dapat berjalan efisien dan efektif,

termasuk apabila ditemukan masalah-masalah yang harus

dipecahkan bersama.

b) Komunikasi formal antarbagian dan fungsi jabatan

dilaksanakan melalui rapat.

c) Hasil pertemuan dalam komunikasi formal dicatat,

didokumentasikan, dan ditindaklanjuti.

d) Komunikasi internal di luar mekanisme rapat.

Page 84: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

69

1. Untuk hal-hal yang menghendaki tindak lanjut harus

dilaksanakan secara tertulis dan terdokumentasi

dengan menggunakan Formulir Inter Office Memo

2. Untuk hal - hal yang tidak menghendaki tindak lanjut

dapat dilaksanakan secara lisan ataupun tertulis.

4) Prosedur

a) Penyelenggara Rapat

1. Membuat dan mengkomunikasikan jadwal dan agenda

rapat.

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan rapat

3. Membuat catatan hasil rapat dalam buku notulen rapat.

4. Mendokumentasikan hasil rapat .

5. Memonitor tindak lanjut hasil keputusan rapat.

b) Peserta Rapat

Menindaklanjuti setiap keputusan hasil rapat berdasarkan

waktu yang ditetapkan.

Kemudian, untuk memperkenalkan bahwa Pondok

Pesantren Modern Sahid menerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 kepada masyarakat luar pondok pesantren, Kabag

Publikasi dan Marketing dengan atasan langsung Kabid Humas,

memiliki tugas untuk: melaksanakan promosi secara efektif dan

efisien melalui berbagai media; melaksanakan publikasi Pondok

Pesantren Modern Sahid melalui highligt, website, surat kabar,

brosur, penelitian, seminar, dan lain-lain; menyiapkan sarana untuk

berkomunikasi dengan orang tua santri.

4) Mengadakan supervisi/ pengawasan

Pengawasan dilakukan untuk memeriksa atau meneliti

apakah pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

Page 85: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

70

9001:2008 berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan

memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan.

Pada proses penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008, setiap kegiatan manajerial pimpinan harian melalui

wakil-wakilnya mengadakan pengawasan. Contoh pengawasan

berupa piket manajemen setiap harinya. Selain itu, setiap bagian/

fungsi mengadakan monitoring pada tiap program kerja pencapaian

sasaran mutunya.

Untuk memeriksa atau mengamati ketidaksesuaian yang

ditemukan dalam proses penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008, akan dikeluarkan CAR (Corrective Action Request)

atau permintaan tindakan perbaikan (yang akan dijelaskan lebih

detail pada pembahasan berikutnya). CAR dikeluarkan berdasarkan

data atau hasil: pelaksanaan audit mutu eksternal atau internal

(diadakan tiga bulan sekali), keluhan stakeholder/ ketidakpuasan

stakeholder (melalui form keluhan stakeholder, kuisioner untuk

santri dan orang tua/ wali santri. Pada form Keluhan Stakeholder

terdapat uraian keluhan dan usulan yang ingin disampaikan oleh

stakeholder kemudian diproses oleh pimpinan harian dan sekretaris

ISO untuk mengambil tindakan yang harus dilakukan dari keluhan

tersebut), laporan ketidaksesuaian pelayanan, dan pemantauan

lapangan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari empat strategi yang telah

dijelaskan di atas yakni: membuat Job Description yang jelas, mengadakan

pendidikan dan pelatihan sumber daya pondok pesantren, perlu adanya

pertemuan/ rapat koordinasi (komunikasi internal dan eksternal), dan perlu

adanya sidak/ pengawasan/ pengamatan/ kunjungan oleh pimpinan maupun

audit internal dan eksternal, dalam proses penerapan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008 berjalan dengan efektif, efisien, sistematis, dan sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan bersama sehingga dapat meningkatkan mutu

pelayanan pendidikan di Pondok Pesantren Modern Sahid; proses manajemen

Page 86: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

71

berjalan dengan beraturan dan dapat menciptakan suasana kerjasama yang

baik.

Keempat strategi yang telah disebutkan di atas, sesuai dengan fungsi

Manajemen Mutu yaitu PDCA:

1. Fungsi plan dikaitkan pada strategi “membuat job description yang jelas”,

karena dengan sumber daya manusia yang ada, Pondok Pesantren Modern

Sahid mengetahui wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing

sebelum melakukan proses penerapan sistem manajemen mutu.

Pembuatan job description merupakan landasan untuk peningkatan

kinerja dan juga sebagai landasan untuk pengembangan sumber daya

manusia

2. Fungsi do dikaitkan pada strategi “perlu adanya pertemuan/ rapat

koordinasi (komunikasi internal dan eksternal)”. Setelah program-

program atau kegiatan-kegiatan telah dirumuskan, maka program-

program atau kegiatan-kegiatan ini perlu dikomunikasikan kepada seluruh

pihak yang ada di pondok pesantren. Selain itu untuk memastikan bahwa

interkasi antar bagian/ fungsi dalam pelaksanaan sistem manajemen mutu

dapat berjalan dengan efektif dan efisien termasuk apabila ditemukan

masalah-masalah yang harus dipecahkan bersama.

3. Fungsi check dikaitkan dengan strategi “sidak/ pengawasan/ pengamatan/

kunjungan oleh pimpinan maupun audit internal dan eksternal”. Seluruh

pelaksanaan program atau kegiatan harus dimonitoring untuk mengetahui

berhasil atau tidaknya pelaksanaan program peningkatan mutu pelayanan

pendidikan di Pondok Pesantren Modern Sahid.

4. Fungsi Act dikaitkan dengan strategi “mengadakan pendidikan dan

pelatihan sumber daya pondok pesantren”. Act merupakan tindakan yang

dilakukan berdasarkan dengan hasil yang diteliti. Ketika dalam proses

penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ditemukan suatu

masalah contohnya: guru belum mampu menyusun RPP, maka dari hasil

penemuan tersebut diadakan suatu perbaikan atau peningkatan

kemampuan guru dengan diadakannya pendidikan pelatihan.

Page 87: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

72

Page 88: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di Pondok Pesantren Modern

Sahid yang dispesifikasikan kepada: pembuatan Job Description yang jelas,

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sumber daya pondok pesantren, perlu

adanya komunikasi internal dan eksternal, dan perlu adanya supervise/

pengawasan, disusun dengan tahap-tahap yang sistematis sesuai dengan

fungsi manajemen mutu yaitu PDCA (Plan, Do, Check, and Act).

2. Pelaksanaan proses penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008,

wewenang dan tanggung jawab (Jod Description) disusun berdasarkan

struktur organisasi yang telah ditetapkan dan disahkan oleh pimpinan

harian Pondok Pesantren Modern Sahid. Struktur organisasi didesain oleh

manajemen untuk menghubungkan tiap individu dan tiap bagian atau

kelompok agar saling bekerjasama dan berkomunikasi dalam satu kesatuan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan dengan Job

Description, proses pelaksanaan kegiatan atau program pada masing-

masing bagian atau fungsi, dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

3. Pendidikan dan pelatihan diadakan untuk peningkatan kemampuan sumber

daya manusia; komunikasi dilakukan karena penting untuk

mengkomunikasikan program mengenai peningkatakan mutu yang akan

Page 89: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

74

dilakukan kepada seluruh staf maupun stakeholder pondok pesantren;

sedangkan pengawasan dilakukan karena seluruh pelaksanaan program

atau kegiatan harus dimonitoring untuk mengevaluasi keberhasilan dari

pelaksanaan program peningkatan mutu pelayanan pendidikan di Pondok

Pesantren Modern Sahid.

4. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam meningkatkan

mutu pelayanan pendidikan ditetapkan pada Kebijakan Mutu Pondok

Pesantren Modern Sahid. Kebijakan Mutu ditetapkan agar proses

pencapaian mutu pelayanan maksimal. Kebijakan Mutu dirumuskan dari

visi dan misi Pondok Pesantren Modern Sahid. Kemudian, Kebijakan

Mutu tersebut tertuang dalam Manual Mutu Pondok Pesantren Modern

Sahid. Kebijakan Mutu tersebut kemudian dijabarkan kepada Prosedur

Mutu Pondok Pesantren Modern Sahid. Prosedur Mutu Pondok Pesantren

Modern Sahid ini dijabarkan kembali kepada Sasaran Mutu dan Program

Kerja Pencapaian Sasaran Mutu sesuai dengan masing-masing bagian atau

fungsi terkait. Pencapaian sasaran mutu dimonitoring dengan pembuatan

laporan. Pembuatan laporan berisi kegiatan yang dilakukan, waktu

pelaksanaan, monitoring, penanggung jawab, bukti pelaksanaan berupa

data-data tertulis, dan biaya yang yang dibutuhkan dalam proses kegiatan.

Setelah itu, setiap tiga bulan sekali diadakan audit mutu untuk mengetahui

keefektifan dan keefisienan kinerja masing-masing fungsi atau bagian.

5. Dari monitoring, dapat diketahui hambatan-hambatan dan faktor hambatan

yang ditemukan dalam proses pencapaian sasaran mutu, sehingga ketika

dikomunikasikan pada rapat gabungan yang didakan sebulan sekali, dapat

dicarikan solusi atau pemecahan masalahnya.

B. Saran-saran

1. Sebaiknya, agar penyimpanan arsip-arsip mengenai dokumen mutu

(Manual Mutu, Prosedur Mutu, SOP, dan lainnya) dikelola dengan baik,

dengan disimpan dalam satu tempat, seperti filling cabinet, rak, atau

Page 90: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

75

locker, kemudian diberi kode masing-masing agar memudahkan untuk

pencarian dokumen tersebut.

2. Sebaiknya, agar dibentuk lembaga/ pusat penjaminan mutu di Pondok

Pesantren Modern Sahid yang menaungi ISO.

3. Sebaiknya, pada proses penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 dibentuk Tim khusus ISO, kemudian dibuat struktur

organisasinya dengan tugasnya masing-masing agar proses manajemen

berjalan dengan efektif dan efisien.

4. Sebaiknya, agar dibuat form kuisioner untuk tamu atau pengunjung yang

mengunjungi Pondok Pesantren Modern Sahid, untuk mengetahui

kepuasan pengunjung tersebut terhadap pelayanan yang diberikan oleh

Pondok Pesantren Modern Sahid, meskipun pengunjung tersebut tidak

terlibat dalam proses pendidikan di Pondok Pesantren Modern Sahid.

5. Sebaiknya, agar bidang sarana dan prasarana membuat plang petunjuk

arah gedung atau keterangan gedung (misal: Asrama Putri: Sunan Giri dan

Sunan Drajat dengan (panah ke arah kiri) ) di lingkungan atau di setiap

tikungan jalan Pondok Pesantren Modern Sahid agar memudahkan

pengunjung atau tamu.

6. Agar penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ini memenuhi

dampak bagi pengembang budaya akademik, maka perlu ada pemberian

contoh dan teladan dari pimpinan Pondok Pesantren secara konsisten dan

nyata.

7. Agar mengadakan beasiswa bagi santri cerdas dari masyarakat kurang

mampu yang berada di lingkungan sekitar Pondok Pesantren Modern

Sahid.

Page 91: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

76

DAFTAR PUSTAKA

Anggota Ikapi. 2009. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung:

Fokusmedia

Azra, Azyumardi. 2001. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju

Milenium Baru. Ciputat: Penerbit Kalimah. Cet: III

Barra, Ralph. 1986. Menerapkan Gugus Mutu; Strategi Praktis Untuk

Meningkatkan produktivitas Dan Keuntungan. Jakarta: Erlangga

Gasperz, Vincent. 2002. Manajemen Kualitas Dalam Industri dan Jasa. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama. Cet. II

_______________. 2003. Total Quality Management. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama. Cet. III

_______________. 2006. ISO 9001:2000 And Continual Quality Improvement.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Haedari, Amin. 2007. Transformasi Pesantren; Pengembangan Aspek

Pendidikan, Keagamaan dan Sosial. Jakarta: LekDis dan Media

Nusantara

Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Cet: IX

Hardjosoedarmo, Soewarso. 2004. Bacaan Terpilih Tentang Total Quality

Management. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta

Ibrahim, Buddy. 2000. TQM (Total Quality Management): Panduan Untuk

Menghadapi Persaingan Global. Jakarta: Djambatan. Cet I

M, Sufyarma. 2003. Kapita Selekta; Manajemen Pendidikan. Bandung: CV.

Alfabeta

Moenir, H. A. S. 1992. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta:

Bumi Aksara. Cet. I

Nasution, M.N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu; Total Quality Management.

Bogor: Ghalia Indonesia. Edisi revisi

Prawirosentono, Suyadi . 2007. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu

Abad 21; Kiat Membangun Bisnis Kompetitif . Jakarta: Bumi Aksara.

Cet. I

Page 92: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

77

Qomar, Mujamil. 2007. Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju

Demokratisasi Industri. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan: Pengembangan

Model konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan

Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. II

S. Arcaro, Jerome. 2007. Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-prinsip Perumusan

dan Tata Langkah Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. IV

Suardi, Rudi. 2001. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000; Penerapannya

Untuk Mencapai TQM. Jakarta: PPM. Cet I

Susilo, Willi. 2003. Audit Mutu Internal: Panduan Praktis Para Praktisi

Manajemen Mutu dan Auditor Mutu Internal. PT. Vorqistatama

Binamega. Cet. I

Tim Penyusun. Panduan Teknis Penerapan Sistem Manajemen Mutu Strategis

Pendidikan Sesuai Standar ISO 9001:2008. Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah; Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Atas Tahun 2009.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2000. TQM: Total Quality Management.

Yogyakarta: ANDI

Zakaria, Rusydy dkk. 2009. Pelaksanaan Audit Informasi Dalam Penerapan

Manual Mutu ISO 9001:2008 di FITK-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Cet: I

Ziemek, Manfred. 1986. Pesantren Dalam Perubahan Sosial. Jakarta:

Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M)

Tya, Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Melalui Manajemen Supervisi

(online) (http://tyaeducationjournals.blogspot.com/2008/04/peningkatan-

kualitas-pelayanan.html, diakes pada tanggal 17 juni 2010)

Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (online)

(http://www.ssep.net/director.html, diakses pada tanggal 17 juni 2010)

Universitas Pelita Harapan, What Is ISO, (online)

(http://www2.klik.uph.edu/iso/whatISO.php, diakses pada tanggal 17

Juni 2010)

Page 93: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 94: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara

A. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

1. Apa yang melatar belakangi Pondok Pesantren Modern Sahid menerapkan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008? (alasan)

Jawab: Latar belakang Penerapan SMM ISO terbagi menjadi dua yaitu secara

manajemennya dan secara teologisnya. Pertama, secara manajemennya yaitu

merubah kharismatik figure ke kharismatik sistem. Pada umumnya,

manajemen pondok pesantren (terutama pondok pesantren salafi),

manajemennya berbasis pada kharismatik kyai. Akibatnya, ketika kyai

meninggal, pondok pesantren menjadi merosot. Oleh karena itu, pondok

pesantren sahid menggunakan suatu sistem manajemen, agar ketika kyai

meninggal dunia, pondok pesantren tetap eksis. Kemudian yang kedua yaitu

secara teologis. Bahwa dalam Al-Qur‟an yaitu pada Surat „Abasa, ada kisah

bahwa Rasulullah SAW ditegur oleh Allah SWT, ketika Rasulullah

memalingkan wajahnya kepada seseorang yang datang kepadanya. Teguran itu

memberikan pesan bahwa seseorang itu harus dilayani. Maka, oleh karena itu,

PPM Sahid menerapkan ISO yang memfokuskan kepada pelanggan atau focus

pada pelayanan. Jadi menurut kami, apabila pondok pesantren tidak focus

pada pelanggan tetapi pada kyai, itu melanggar ayat tersebut.

2. Bagaimana sistem merumuskan visi dan misi pondok pesantren? (cara

merumuskan)

Jawab: Seluruh tenaga pendidik dan kependidikan dilibatkan dalam

perumusan visi dan misi dengan diberi rangka terlebih dahulu oleh yayasan.

Hal ini dibahas secara rutin pada rapat gabungan yang diadakan sebulan

sekali. Kemudian disahkan oleh pimpinan harian, yayasan, konsultan

pendidikan, terakhir disahkan oleh konsultan ISO.

3. Bagaimana menjabarkan visi dan misi PPM Sahid menjadi suatu program

yang dilaksanakan secara sistematis dalam penerapan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008? (merumuskan program dari visi dan misi)

Jawab: Dari visi dan misi yang telah ditetapkan dijabarkan ke sasaran mutu,

kemudian dijabarkan kembali ke program pencapaian. Setelah itu ada evaluasi

di laporan hasil pencapaian sasaran yang dilaporkan per triwulan.

4. Kapan mulai dilaksanakannya proses penerapan SMM ISO?

Jawab: Proses penerapan SMM ISO dilaksanakan pada tahun ajaran baru.

Page 95: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

5. Siapa sajakah yang terlibat dalam merumuskan dan menerapkan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008? (tenaga pendidik dan kependidikan yang

terlibat)

Jawab: seluruh jajaran atau bagian yang ada di pondok pesantren ikut terlibat

dalam merumuskan dan menerapkan SMM ISO 9001:2008 ini dengan lingkup

kerja masing-masing dan rumusan program tersebut disahkan oleh pimpinan

harian.

6. Apa peran masing-masing bagian yang ada di pondok pesantren dalam

penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terutama peran pimpinan

harian? (job description)

Jawab: Peran masing-masing bagian sudah dijabarkan di Job Description yang

dituliskan di manual mutu. Contoh Kabag Publikasi dan Marketing tugas dan

tanggung jawabnya yaitu mempublikasikan pondok pesantren melalui website,

brosur, dan lain-lain.

Kemudian, peran pimpinan harian yaitu sebagai top management. Garis

besarnya ada dua yaitu menentukan arah dan memastikan bahwa sistem

berjalan.

Dalam peranan ini contohnya seorang kepala madrasah memiliki kewenangan

yang sesuai lingkup kerjanya. Ia membuat program beserta bagian-bagian

yang lainnya. Goalnya ada pada pimpinan harian supaya bidang satu dengan

yang lainnya tidak bertabrakan dengan melihat program yang telah

dirumuskan itu sesuai atau tidak dengan tujuan. Jadi, sistemnya demokrasi dan

visioner. Ada demokrasi dan kepemimpinan yang kuat. Demokrasi dengan

ditentukan oleh bidang masing-masing, tapi pemimpin yang menentukan arah.

7. Bagaimana sistem pengangkatan ketua/ tim ISO Pondok Pesantren Modern

Sahid? (pembentukan struktur organisasi)

Jawab: Proses pengangkatannya yaitu pimpinan harian yang menentukan

karena pimpinan harian yang mengetahui kredibilitas calon tersebut, kemudian

dengan diadakan tes, dilihat dari keaktifan megajar, kedisiplinannya. Setelah

itu disetujui oleh yayasan terakhir disetujui oleh konsultan ISO.

8. Bagaimana tahap-tahap proses pelaksanaan penerapan SMM ISO 9001:2008?

(langkah-langkah proses pelaksanaan penerapan SMM ISO 9001:2008)

Jawab: Dalam hal ini peran pimpinan harian yang sangat penting. Pimpinan

harian harus memiliki komitmen yang kuat dalam proses penerapan dan

pengembangan manajemen mutu ini dengan melakukan komunikasi ke dalam

Page 96: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

pesantren tentang rencana pelaksanaan sistem manajemen mutu, menetapan

visi, misi, dan kebijakan mutu, menetapan sasaran mutu pada setiap

bagian/fungsi, memenuhi kebutuhan santri terkait layanan pendidikan,

mengukur kinerja pesantren dalam memenuhi kebijakan dan sasaran yang

ditetapkan, publikasi kinerja pesantren berhubungan dengan pencapaian

sasaran mutu, umpan balik dan lain-lain, pelaksanaan tinjauan manajemen

pada periode yang ditetapkan, penyediaan setiap sumber daya yang

diperlukan dalam penerapan dan pengembangan sistem manajemen mutu.

9. Bagaimana mengkomunikasikan atau mensosialisasikan penerapan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 kepada masyarakat internal dan eksternal

pondok pesantren? (Alat komunikasi)

Jawab: sosialisasi kepada masyarakat internal pondok pesantren melalui rapat,

kemudian pada masyarakat eksternal melalui surat kabar, internet: web,

brosur, penelitian mahasiswa yang sedang peneliti (penulis) lakukan,

pertemuan dengan orang tua, seminar, dan lain-lain.

10. Kapan komunikasi internal yang dilakukan oleh pimpinan harian dalam proses

penerapan SMM ISO 9001:2008? (waktu pelaksanaan rapat)

Jawab: Sebulan sekali diadakan rapat gabungan seluruh bagian-bagian yang

terlibat dalam penerapan SMM ISO 9001:2008.

11. Apakah ada kerjasama antara PPM Sahid dengan Pemerintah dalam penerapan

SMM ISO 9001:2008? (Bentuk kerjasama, pembinaan dari pemerintah)

Jawab: Ada, tetapi bantuan bersifat proporsional. Bantuan sesuai dengan

porsi-porsi dari pemerintah yang disesuaikan PPM Sahid sebagai lembaga

pendidikan swasta. Contoh bantuan untuk MA dan MTs: Sertifikasi guru,

Bantuan Operasional Sekolah (BOS), BOMM (Bantuan Operasional

Manajemen Mutu), dan pelatihan-pelatihan.

12. Kegiatan manajerial apa yang dilakukan oleh pihak pondok pesantren yang

sesuai dengan ISO 9001:2008? (program peningkatan mutu)

Jawab: Perencanaan program peningkatan mutu seperti mengadakan pelatihan

untuk SDM yang ada di Pondok Pesantren.

Page 97: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

13. Apa isi dari prosedur mutu PPM Sahid? (dokumen mutu)

Jawab: Prosedur mutu merupakan dokumentasi sistem manajemen mutu

tingkat kedua yang menjabarkan proses manajemen mengenai pelaksanaan

kebijakan dan hubungan antarpersonal, fungsi jabatan, dan antarbagian dan

merupakan jabaran dari manual mutu. Kemudian prosedur mutu dijabarkan

pada SOP (standar operasional pendidikan).

14. Bagaimana pimpinan harian mengawasi kinerja tenaga pendidik dan

kependidikan yang ada di pondok pesantren? (pengawasan)

Jawab: pimpinan harian melalui wakil-wakilnya mengadakan pengawasan.

Contohnya ada piket manajemen setiap harinya. dari situ bisa diketahui kinerja

setiap bagian.

15. Apa contoh program tindak lanjut atau perbaikan dalam proses penerapan

SMM ISO 9001:2008? (program perbaikan)

Jawab: misalkan dalam proses penerapan SMM ISO ditemukan seorang guru

belum menguasai penyusunan RPP, maka tindak lanjut sebagai perbaikannya

yakni diikutkan pelatihan KTSP yang diadakan pemerintah. Dan tindak lanjut

atau tindakan perbaikan tela diatur dalam Prosedur Mutu PPM Sahid.

B. Peningkatan Mutu Pelayanan Pendidikan

16. Apa Kebijakan Mutu yang ada di Pondok Pesantren Modern Sahid?

(kebijakan mutu yang ditetapkan)

Jawab: Kebijakan Mutu Pondok Pesantren Modern Sahid di antaranya adalah:

1) Mutu pelayanan pendidikan untuk membentuk santri yang berakhlak

Islami, unggul dalam prestasi, berbudaya Indonesia, dan siap bersaing di era

globalisasi adalah prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan Pondok

Pesantren Modern Sahid yang terus dikembangkan sesuai tuntutan perubahan

zaman. 2) Untuk menjaga konsistensi pelaksanaan prinsip di atas, Pondok

Pesantren Modern Sahid menerapkan sistem manajemen mutu yang

difokuskan pada perbaikan setiap aspek pesantren, khususnya sumber daya

manusia dan sumber daya pendukung. 3) Untuk meningkatkan efektifitas

penerapan sistem manajemen mutu pada setiap bagian/fungsi secara

berkelanjutan ditetapkan sasaran mutu yang relevan dan dievaluasi secara

periodik. 4) Manajemen, ustadz, dan karyawan Pondok Pesantren Modern

Sahid memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan setiap tujuan dan target

yang terkandung dalam kebijakan mutu ini.

Page 98: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

17. Apa sasaran mutu yang ditetapkan oleh Pondok Pesantren Modern Sahid?

(sasaran mutu yang ditetapkan)

Jawab: Sasaran mutu atau target mutu yang ingin dicapai dijabarkan dalam

Sasaran Mutu yang terdiri dari beberapa bagian-bagian yang ada di pondok

pesantren. Contoh pada bagian Madrasah Tsanawiyah, sasaran mutu atau

target mutu yang ingin dicapai mendapatkan akreditasi “A” dari Badan

Akreditasi Nasional (BAN) pada tahun 2010.

18. Pelayanan pendidikan apa yang disediakan oleh pondok pesantren? (contoh

pelayanan pendidikan)

Jawab: Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang dituangkan di Pondok

Pesantren Modern Sahid mencakup: 1) Pelayanan pendidikan Madrasah

Tsanawiyah, 2) Pelayanan pendidikan Madrasah Aliyah, 3) Pelayanan

pendidikan Asrama Putra, 4) Pelayanan pendidikan Asrama Putri , 5) Ta`mir

Masjid, 6) Pelayanan pendukung terkait.

19. Bagaimana PPM Sahid bisa mengetahui tingkat kepuasan stakeholder?

(pemantauan kepuasan stakeholder)

Jawab: Untuk mengetahui tingkat kepuasan atau ketidakpuasan stakeholder,

dibuat form keluhan stakeholder, kuisioner untuk santri dan orang tua/ wali

santri. Pada form Keluhan Stakeholder terdapat uraian keluhan dan usulan

yang ingin disampaikan oleh stakeholder kemudian diproses oleh pimpinan

harian dan sekretaris ISO untuk mengambil tindakan yang harus dilakukan

dari keluhan tersebut.

20. Bagaimana PPM Sahid mempertahankan komitmen agar mutu pelayanan

pendidikan tetap terjamin? (komitmen manajemen)

Jawab: Dalam tahap-tahap pelaksanaan proses penerapan SMM ISO

9001:2008 sudah dijelaskan bahwa pimpinan harian harus memiliki komitmen

yang kuat dan melengkapi bukti–bukti komitmennya yang diperlukan untuk

pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu serta perbaikan

efektifitasnya secara berkesinambungan melalui: komunikasi ke dalam

pesantren mengenai penerapan manajemen mutu, menetapkan visi dan misi,

menetapkan sasaran mutu, dll.

21. Bagaimana hasil dari proses pendidikan di PPM Sahid? (prestasi santri)

Jawab: Dari segi kuantitas, sebelum menerapkan ISO, santri PPM Sahid

sedikit, setelah menerapkan ISO, santri di PPM Sahid mengalami peningkatan

karena orang tua merasa anaknya diperhatikan (dari pelayanan maksimal yang

diberikan). Kemudian, dari kualitasnya, ketika UN santri lulus 100%. Prestasi

non akademiknya banyak kejuaraan-kejuaraan yang diperoleh. Sebenarnya,

Page 99: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

prestasi tidak hanya memenangi kejuaraan saja, tetapi ketika santri mengalami

peningkatan, missal tadinya tidak bisa berbahasa Arab menjadi bisa bahasa

Arab, itu sudah mencapai prestasi. Pada Sasaran Mutu sudah dijelaskan

prestasi yang harus diraih oleh lembaga.

22. Apa alat yang digunakan untuk mengetahui hasil dari proses pelayanan mutu

pendidikan? (alat berupa catatan atau arsip mutu)

Jawab: contohnya buku raport untuk mengetahui hasil prestasi akademik

santri. Dan buku raport santri yang berisi mengenai perkembangan santri dan

kecakapan santri di lingkungan asrama. Form keluhan stakeholder, kuisioner

untuk santri dan orang tua/ wali santri.

23. Apa manfaat yang diperoleh dalam menerapkan SMM ISO 9001:2000?

(Keuntungan bagi pondok pesantren)

Jawab: manfaat dar penerapan SMM ISO 9001:2008 di PPM Sahid yakni

masyarakat percaya terhadap proses pendidikan di pondok pesantren,

mendapatkan prestasi yang ingin dicapai, bila pendiri sudah tidak ada

pesantren tetap eksis, sebagai pusat pendidikan Islam internasional yang

modern.

24. Program apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tenaga

pendidik dan kependidikan PPM Sahid? (program peningkatan kemampuan

SDM)

Jawab: mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi SDM, baik pelatihan

internal yang diadakan oleh pondok maupun pelatihan eksternal yang

diadakan oleh pemerintah. Dan mengadakan studi banding.

25. Apa pentingnya program peningkatan mutu sumber daya manusia di PPM

Sahid?

Jawab: Penting dilaksanakan. Karena dalam proses meningkatkan mutu

diperlukan SDM yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang yang

dibawahinya.

26. Bagaimana pola pelaksanaan program peningkatan mutu SDM?

Jawab: menganalisis kemampuan SDM. Kemudian menganalisis kebutuhan

pelatihan. Setelah itu dilaksankannya pelatihan yang diadakan sesuai dengan

kebutuhan SDM yang ada di PPM Sahid. Mengenai pelatihan ini sudah

ditetapkan dalam Prosedur Mutu PPM Sahid untuk pelatihan dan

pengembangan ustadz dan karyawan.

Page 100: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan

27. Apa dampak yang diperoleh dari program-program yang dilakukan untuk

meningkatkan mutu SDM dalam proses peningkatan mutu pelayanan

pendidikan?

Jawab: dampaknya adalah, kualitas SDM semakin meningkat, pelaksanaan

manajemen dalam penerapan SMM ISO 9001;2008 menjadi efektif dan

efisien, mengurangi ketidakpuasan stakeholder karena dengan SDM

berkualitas berdampak baik dalam melayani kebutuhan stakeholder.

28. Apa saja sarana dan prasarana yang diadakan untuk menunjang proses

pendidikan di PPM Sahid? (sarana prasarana yang menunjang)

Jawab: sarana dan prasarana yang menunjang untuk proses pendidikan di

antaranya adalah asrama, gedung sekolah, laboratorium, dll.

29. Apa fungsi dari pengadaan sarana dan prasarana di PPM Sahid?

Jawab: pengadaan sarana dan prasarana memiliki fungsi yang amat penting.

Yaitu menunjang proses pendidikan dan menunjang proses peningkatan mutu

pelayanan mutu. Tanpa sarana dan prasaran yang memadai, maka proses

pendidikan dan proses peningkatan mutu pelayanan pendidikan tidak akan

berjalan.

30. Apa dampak dari pengadaan sarana dan prasarana dalam proses peningkatan

mutu pelayanan pendidikan?

Jawab: dengan adanya sarana dan prasarana, proses pendidikan dan proses

peningkatan mutu pelayanan dapat berjalan dengan efektif dan efisien

sehingga sasaran mutu yang ditetapkan dapat tercapai.

Mengetahui,

KH. Drs. Ahmad Sadjid Zain

Pimpinan Harian

Pondok Pesantren Modern Sahid

Page 101: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan
Page 102: PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3835/1/... · Dengan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka pelaksanaan