136
i PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI DI WEBSITEKEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam DISUSUN OLEH: RISKA AMELIA NIM. 14 51 0053 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH PALEMBANG 1439 H / 2018 M

PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

i

PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM

MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI DI

WEBSITEKEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA

SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

DISUSUN OLEH:

RISKA AMELIA

NIM. 14 51 0053

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

RADEN FATAH PALEMBANG

1439 H / 2018 M

Page 2: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

ii

Page 3: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

iii

Page 4: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

iv

Page 5: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Never Give up and Be better than you were yesterday”

Persembahan

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas ke hadirat Allah SWT, penelitian

skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Kedua orang tua, ayuk dan kakak yang sangat aku cintai yang selama ini telah

berjuang untuk membahagiakanku dan memberikan dukungan serta do’a tiada

henti.

2. Seluruh teman-teman seperjuangan KPI International Class yang turut

membantu dan memberi semangat

3. Segenap Keluarga besar Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden

Fatah Palembang

Page 6: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia serta kasih sayang-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan sistem publikasi informasi humas

dalam meningkatkan validitas informasi di website Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan”. Tak lupa sholawat beriring salam selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, berserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

studi tingkat sarjana strata satu (S-1) dalam jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang. Penulis menyadari

dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak hambatan dan juga kendala yang penulis

hadapi, mulai dari persoalan pengumpulan data-data hingga hal-hal lainnya. Syukur

alhamdulillah ada banyak pihak yang terus memberikan dorongan semangat kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam

penyusunan skripsi ini, baik secara moril maupun materil. Khususnya penulis ucapkan

terima kasih kepada kedua orang tua dan keluarga penulis, Ayahanda Nasrul, Ibunda

Susilawati dan kedua saudara penulis Jerry Andriansyah dan Ria Anggraini, yang telah

banyak memberikan dukungan dan semangat yang tak ternilai, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan baik.

Page 7: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

vii

Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Kusnadi, MA., Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah

Palembang dan selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan,

masukan, dan bimbingan dalam pengerjaan skripsi ini.

2. Manalullaili, M.Ed., Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Raden Fatah Palembang dan selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu,

bimbingan dan bantuan selama pengerjaaan skripsi ini.

3. Anita Trisiah, M. Sc., Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang dan Pembimbing

Akademik yang membantu dan memotivasi penulis hingga dapat menyelesaikan

perkuliahan dengan baik.

4. H. Saefudin Latif S.Ag M.Si., Kasubag informasi dan humas di Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan dan juga seluruh staf di Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian

dan memberikan informasi serta data-data yang dibutuhkan penulis.

5. Bapak dan Ibu seluruh staf dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang, serta

Perputakaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang telah melayani serta

memberikan izin dalam peminjaman buku-buku sebagai referensi dan literatur

penulis dalam penyusunan skripsi hingga selesai.

Page 8: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

viii

6. Seluruh dosen dan serta staf administrasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat serta membantu kelancaran

penulisan skripsi ini.

7. Kepada seluruh sahabat-sahabat penulis, Aldri, Aris, Candra, Dio, Hani, Ilham,

Madona, Bery, Pahrul, Saras, Saski, Afifah, Puput, Nurul, Nia, Latifah, dan Devi

yang telah memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi

ini.

8. Semua pihak yang telah mendukung penulis dalam penyelesaian pendidikan dan

skripsi, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dengan demikian, atas semua bantuan dari pihak tersebut, maka penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap pembaca dapat menjadikan skripsi ini

sebuah pengetahuan yang dapat dipahami dan membantu banyak pihak.

Palembang, 15 Agustus 2018

Riska Amelia

Page 9: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................... Error! Bookmark not defined.

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN............................................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................ Error! Bookmark not defined.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ vi

DAFTAR ISI............................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. xi

ABSTRAK ................................................................................................................................. xii

BAB I ........................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 8

E. Tinjauan Pustaka .............................................................................................................. 8

F. Kerangka Teori .............................................................................................................. 10

G. Metodologi Penelitian .................................................................................................... 14

H. Sistematika Penulisan ..................................................................................................... 20

BAB II ....................................................................................................................................... 22

LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 22

A. Penerapan ....................................................................................................................... 22

B. Public Relations ............................................................................................................. 22

C. Fungsi dan Tugas Humas ............................................................................................. 27

D. Publikasi Informasi ......................................................................................................... 38

BAB III ...................................................................................................................................... 52

Page 10: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

x

GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA SELATAN ..... 52

A. Sejarah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan ............................................... 52

B. Visi dan Misi Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan ...................................... 53

C. Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan .................... 54

D. Struktur Organisasi ......................................................................................................... 57

E. Profil Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan .................................................................................................................... 68

F. Latar Belakang Penerapan Publikasi informasi di Subbagian Informasi dan humas

Kementrian Agama Provinsi Sumatera Selatan ...................................................................... 73

BAB IV ...................................................................................................................................... 76

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .......................................................................... 76

A. Penerapan sistem publikasi informasi humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan.................................................................................................................................... 77

B. Sistem Publikasi Informasi di Humas Kementerian Agama Sumatera Selatan dalam

meningkatkan validitas informasi........................................................................................... 93

C. Hasil Penerapan Sistem Publikasi Informasi Humas Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan .................................................................................................................... 95

BAB V ....................................................................................................................................... 98

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................................. 98

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 98

B. Saran .............................................................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 101

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................................... 104

Page 11: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peliputan dan pembuatan berita Kemenag Sumsel ...................................... 32

Gambar 2. Bimtek penanganan virus petya di Madrasah Prabumulih........................... 32

Gambar 3. Teori informasi Shannon dan Weaver.......................................................... 40

Gambar 4. Struktur organisasi Kantor Wilayah Kementeria Agama Provinsi

Sumatera Selatan................................................................................................ 56

Gambar 5. Website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan............................ 79

Gambar 6. Buku registrasi informasi publik Subbag Inmas.......................................... 81

Gambar 7. Buku verifikasi informasi publik Subbag Inmas.......................................... 83

Gambar 8. Buku digitalisasi informasi publik Subbag Inmas........................................ 85

Gambar 9. Buku upload informasi publik Subbag Inmas.............................................. 86

Gambar 10. Buku publikasi informasi publik Subbag Inmas......................................... 88

Gambar 11. Informasi yang telah dikontrol dan dipublikasikan di info penting website

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.............................................. 95

Gambar 12. Penganugrahan keterbukaan informasi publik............................................ 97

Page 12: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

xii

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Penerapan Sistem Publikasi Informasi humas dalam

meningkatkan validitas informasi di website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan. Penelitian ini dilaksanakan terhadap humas di Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan yang telah menerapkan sistem publikasi informasi untuk

meningkatkan validitas informasi di website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan. Adapun latar belakang penelitian ini adalah berdasarkan Undang-undang N0.

14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan SNI ISO/IEC 20071 tahun

2009 tentang Persyaratan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI).Sebagai

implementasi SMKI, satuan kerja di Kemenag Sumsel menerapkan standar kontrol

penggunaan media online yaitu sistem publikasi informasi. Sistem publikasi informasi

ini diterapkan dengan tujuan untuk mengontrol informasi yang dipublikasikan di website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan. Informasi yang dipublikasikan

di website, kalangan yang membaca informasi tidak bisa diukur, maka dari itu tim

humas Kemenag mulai berpikir untuk menerapkan sistem publikasi informasi yang

berupa standar kontrol informasi.

Penelitian ini menggunakan data kualitatif, dimana sumber data primernya

adalah Staf humas, SOP sistem publikasi informasi dan website Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan. Peneliti melakukan wawancara dengan Kasubag Humas dan

para staf Humas di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Situsional Grunig dan

Hunt tentang kebutuhan informasi publik dan teori informasi Shannon dan Weaver

dengan menggunakan model komunikasi.

Hasil dari penelitian ini berdasarkan dari pengamatan dan wawancara yang telah

dilakukan dengan Kasubag dan staf informasi dan humas Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan adalah penerapan sistem publikasi informasi dengan 5 buku kontrol

ini bisa meningkatkan validitas sebuah informasi karena informasi yang dipublikasikan

bisa lebih terdata dengan jelas dan akurat serta bisa dipertanggungjawabkan

kebenarannya.

Kata Kunci: Public Relations, Kementerian Agama, website, Publikasi

Informasi,Validitas Informasi, website, kontrol informsi,

Page 13: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Public relations sering dikenal menjadi “Hubungan Masyarakat

(Humas)”. Arti “public relations" berbeda dengan kata “masyarakat” dalam

Hubungan Masyarakat. Public merupakan sekumpulan orang atau kelompok

dalam masyarakat yang memiliki kepentingan atau perhatian yang sama

terhadap suatu hal.1

Cutlip, Center dan Broom menyatakan bahwa public relations

merupakan fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan

hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang

mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.2

Istilah public relations sering diterjemahkan sebagai humas yang terdiri

dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang

bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya.3

Dalam

menjalankan fungsinya setiap perusahaan atau organisasi tidak terlepas dari

dukungan seorang humas baik itu perusahaan kecil atau juga perusahaan besar.

Pada awalnya, tugas humas adalah memberikan penerangan untuk

meningkatkan hubungan baik dengan mereka yang pendapatnya berpengaruh

1 Rachmad Kriyantono,Public Relation Writing, (Jakarta: Kencana,2012), hlm. 3.

2Ibid.,hlm. 5.

3 M. Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 1.

Page 14: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

2

bagi organisasi dalam menentukan kebijaksanaa yang terbaik. Selanjutnya

berkembanglah tugas untuk meningkatkan saling pengertian antara organisasi

dengan kelompok masyarakat.4

Humas sangat berperan penting dalam menciptakan citra positif bagi

perusahaan. Dalam hal ini seorang humas diperlukan memiliki komunikasi yang

baik untuk bisa meningkatkan mutu dan kualitas suatu perusahaan.

Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik merupakan salah satu

tugas utama public relations atau humas. Informasi merupakan salah satu aset

penting dari suatu instansi. Kemampuan untuk menyediakan informasi yang

akurat dan cepat menjadi suatu hal yang penting dari suatu perusahaan atau

instansi.

Informasi adalah yang dapat mengurangi ketidakpastian atau keragu-

raguan akan situasi tertentu. Bila tidak mendapatkan informasi yang cukup,

gambaran tentang perusahaan akan sepotong-sepotong. 5

Informasi yang

berkualitas, yakni yang tepat, sempurna, derajat validitas yang tinggi serta

memenuhi persyaratan anggota kerja di semua tingkat organisasi, akan

membantu dalam proses pemecahan masalah dan kemungkinan perubahan.6

4 John Tondowijodjo, Dasar dan ArahPublic Relations,(Jakarta: PT Grasindo, 2002), hlm.3.

5 Rachmat Kriyantono, op.cit., hlm 40.

6 Rosli Mohammad, Audit Komunikasi, ( Jakarta: Prenanmedia Group, 2015), hlm. 3.

Page 15: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

3

Kegiatan menyampaikan informasi disebut dengan kegiatan publikasi.

Publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum (publik dan

masyarakat) dapat mengenalnya.7

Umumnya masyarakat mengkonotasikan pelayanan yang diberikan oleh

lembaga kepada masyarakat cenderung kurang dan tidak berkualitas. Hal ini

dapat dilihat dari masih banyaknya keluhan yang disampaikan masyarakat

kepada lembaga yang memberikan layanan kepada masyarakat, seperti

minimnya informasi yang diberikan, dan prosedur memperoleh informasi.8

Untuk segenap aparat kehumasan baik pusat maupun daerah, harus

mampu mencermati realitas perkembangan teknologi komunikasi. Salah satu

langkah antisipasinya adalah membangun kesiapan diri untuk melaksanakan

sistem pelayanan masyarakat yang lebih baik melalui pemanfaatan dan

pengelolaan teknologi informasi yang tepat. Perkembangan teknologi informasi

merupakan kenyataan global yang tidak mungkin kita hindari.9

Saat ini banyak praktisi Humas, berbicara atas nama perusahaan telah

mempertimbangkan penggunaan internet sebagai salah satu strategi komunikasi

Humas.10

Salah satu lembaga yang memanfaatkan website sebagai layanan

7 Rachmad Kriyantono, loc.cit.

8 Puspitasari, “Pemanfaatan Media Website Oleh Humas Badan Pemeriksa Keuangan RI Sebagai

Layanan Informasi Publik”, Skripsi Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relation, (Yugyakarta:

Universitas Mercu Buana: 2007), hlm. 5. 9Ibid., hlm. 6.

10Ibid., hlm. 7.

Page 16: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

4

informasi publik adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Sumatera

Selatan dalam menyebarkan informasi yang akurat kepada publik

Sub Bagian informasi dan humas Kantor Wilayah Kementerian Agama

provinsi Sumatera Selatan telah menyiapkan diri untuk menerapkan kerja

pengelolaan website, baik surel ataupun media sosial dengan standar Sistem

Manajemen Keamanan Informasi yang sesuai dengan standar SNI 27001.

Pengelolaan keamanan sistem informasi harus dimulai ketika sebuah

sistem informasi dibangun, bukan hanya sebagai pelengkap sebuah sistem

informasi. Dengan adanya pengelolaan keamanan sistem informasi yang baik,

maka diharapkan satuan kerja dapat memprediksi resiko-resiko yang muncul

akibat penggunaan sistem informasi sehingga dapat menghindari atau

mengurangi resiko yang mungkin dapat merugikan. Keamanan sistem informasi

merupakan tanggungjawab semua pihak/seluruh pegawai yang ada di dalam

lingkungan Kantor Wilayah Kementrian Agama provinsi Sumatera Selatan.

Untuk mengatasi hal itu diperlukan penerapan Sistem Manajemen

Keamanan Informasi (SMKI) yang diakui secara internasional yakni standar

internasional kemananan informasi ISO 27001. Dengan menerapkan ISO/IEC

27001 akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap informasi yang

dihasilkan dan diproses oleh sebuah instansi/organisasi serta meningkatkan

jaminan kualitas dari sebuah informasi.

Page 17: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

5

Dalam meningkatkan validitas sebuh informasi humas Kanwil Kemenag

provinsi Sumatera Selatan menetapkan standar operasional publikasi informasi

publik mulai dari tahap pencatatan informasi yang akan dipublikasi, tahap

verifikasi informasi, tahap digitalisasi, tahap upload dan terakhir tahap publish.

Termasuk kontrol surel dan medsos, serta kontrol hak akses.11

Surat ataupun informasi yang telah melewati proses sistem publikasi

informasi akan diterbitkan melalui website atau media sosial oleh seorang admin

website. Dengan demikian, informasi yang disampaikan melalui media online ini

dapat dipertanggungjawabkan sumber dan keasliannya atau dengan kata lain

bukan merupakan data atau informasi hoax.

Dalam melakukan publikasi informasi ke website juga harus ada

tanggung jawab yang berjenjang. Mulai dari perancangan, pengetikan, verifikasi,

uji kelayakan dan publikasi informasi. Masing-masing harus ada yang

mengelolah dan bertanggungjawab, serta dilakukan pencatatan yang telah

distandarkan. Apabila suatu saat informasi tersebut salah atau dikatakan hoax,

maka bisa dilakukan konfirmasi secara berjenjang.12

Adapun tujuan dari prosedur publikasi informasi diterapkan Sub Bagian

informasi dan Humas Kementerian Agama provinsi Sumatera Selatan untuk

menjaga keaslian sumber informasi yang dipublikasikan ke masyarakat,

menerapkan sistem keamanan informasi (SMKI) di lingkungan Kantor Wilayah

11

Saefudin Latif, “Cegah Berita Hoax dengan Penerapan SMKI”, Rukun Umat, Nomor.85,

(Februari, 2017), hlm. 3. 12

Ibid., hlm. 8.

Page 18: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

6

Kementrian Agama provinsi Sumatera Selatan, serta meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat. 13

Sub Bagian humas dan informasi Kementerian Agama provinsi Sumatera

Selatan telah menyiapkan penerapan sistem publikasi informasi ini dengan

sistematis dan terencana. Sistem publikasi ini diterapkan agar informasi yang di

publikasikan bisa dipertanggung jawabkan, apabila ada informasi yang

bermasalah maka bisa dilakukan konfirmasi secara berjenjang.

Konfirmasi secara berjenjang ini bisa dilihat dari proses sistem publikasi

informasi yang telah diterapkan. Sistem publikasi informasi itu berupa 5 buku

kontrol, setiap aktivitas penyebaran informasi melalui website harus melakukan

pencatatan terlebih dahulu di buku kontrol tersebut.

Sebelum informasi dipublikasikan, petugas harus melakukan registrasi

terkait berita yang akan di-upload ke website, kemudian setelah itu informasi

akan diverifikasi terlebih dahulu mengenai kebenaran datanya, informasi yang

telah diverifikasi bisa lanjut ke proses digitalisasi, setelah proses digitalisasi

maka informasi bisa di-upload ke laman website dan terakhir setelah proses

upload selesai, cek kembali informasi yang telah di upload, kemudian catat di

buku kontrol publikasi informasi publik.

Isi di setiap buku kontrol tersebut mencakup asal informasi yang akan

dipublikasikan, tanggal ketika informasi diberikan kepada petugas website, serta

13

Tim humas, SOP Informasi Publik, Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Kanwil

Kemenag Sumsel, 2017), hlm. 4.

Page 19: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

7

nama petugas yang mempublikasikan berita tersebut. Sistem yang telah

diterapkan dapat meningkatkan validitas informasi yang akan diberikan kepada

publik karena dengan adanya penyaringan sebelum dan sesudah informasi

dipublikasikan, apabila diketahui informasi yang dipublikasikan terjadi

kesalahan, dengan cepat bisa dikonfirmasikan siapa petugas yang bertanggung

jawab akan hal tersebut.

Maka dari itu sejalan dengan tujuan dari dibentuknya Sistem publikasi

informasi yang telah diterapkan, penulis tertarik mengadakan penelitian

“PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM

MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI DI WEBSITE

KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA SELATAN”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan

masalah skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan sistem publikasi informasi humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan?

2. Bagaimana sistem publikasi informasi di humas Kementerian Agama

Sumatera Selatan dalam meningkatkan validitas informasi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan sistem publikasi informasi yang telah

diterapkan Humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

Page 20: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

8

2. Untuk mengetahui fungsi sistem publikasi informasi di humas Kementerian

Agama Sumatera Selatan dalam meningkatkan validitas informasi.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

dan wawasan tentang humas dan penerapan sistem publikasi informasi

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa diterapkan bagi mahasiswa Komunikasi

Penyiaran Islam (KPI) khususnya dalam bidang Informasi dan humas,

sehingga bisa menjadi contoh dalam penerapan sistem publikasi informasi.

Selain itu diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi organisasi,

khususnya instansi-instansi pemerintah terkait dengan sistem publikasi

informasi humas.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam Penulisan skripsi ini penulis menemukan beberapa skripsi yang

berkaitan dengan penelitian ini dan akan penulis cantumkan dalam penulisan karya

ilmiah ini. Adapun beberapa skripsi yang terkait dengan pembahasan yang akan

peneliti lakukan mengenai “sistem publikasi informasi humas” secara umum sebagai

berikut:

Page 21: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

9

Skripsi berjudul “Optimalisasi Penggunaan Website Sebagai Media

Publikasi Pengelolaan Zakat Oleh Lembaga Dompet Dhuafa“14

, ditulis oleh

Khoirun Ni’mah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa optimalisasi

penggunaan website sebagai media publikasi pengelolaan zakat oleh lembaga

Dompet Dhuafa menggunakan dua prinsip yakni optimalisasi berdasarkan

karakteristik dan tujuan website sebagai media publikasi online.

Skripsi yang disusun oleh Elsya Yunita yang berjudul “Pelaksanaan Media

Relations di Lembaga Pemerintah dari Sudut Pandang Praktisi Humas Kementerian

dan Wartawan”15

, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi, Program Studi Hubungan

Masyarakat, Universitas Indonesia.

Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan media relations di

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mensosialisasikan program dan

kebijakan kementerian, serta bagaimana peran Humas di dalamnya. Dari hasil

penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa humas telah dapat melaksanakan

berbagai kegiatan media relations dengan baik, dimana dalam hal ini Humas telah

menjalankan perannya sebagai teknisi komunikasi dan fasilitator komunikasi.

14

Khoirun Ni’mah, “Optimalisasi Penggunaan Website Sebagai Media Publikasi Pengelolaan

Zakat Oleh Lembaga Dompet Dhuafa”, Skripsi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam, (Yogyakarta: Universitas Sunan Kalijaga, 2015) 15

Elsya Yunita, “Pelaksanaan Media Relations di Lembaga Pemerintah dari Sudut Pandang

Praktisi Humas Kementerian dan Wartawan (Studi Kasus Media Relations di Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam rangka sosialisasi program dan kebijakan

Kementerian)”,Skripsi Fakultas Ilmu Politik dan Sosial, Program Studi Hubungan Mayarakat, (Jakarta:

Universitas Indonesia, 2012)

Page 22: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

10

Namun, pelaksanaan media relations itu sendiri belum dinilai maksimal sebab

Humas belum dapat menjalankan perannya sebagai sumber informasi yang baik.

Tugas akhir yang ditulis oleh Puspitasari dengan judul “Pemanfaatan Media

Website oleh Humas Badan Pemeriksa Keuangan RI Sebagai Layanan Informasi

Publik”16

, Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Public Relations, Universitas Mercu

Buana Jakarta.

Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan

website yang digunakan oleh Humas Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK RI)

sebagai informasi layanan publik dan ada beberapa manfaat yaitu website digunakan

sebagai media promosi lembaga dan publikasi laporan hasil pemeriksaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada persamaan dan

perbedaanya. Persamaanya yaitu peneliti sebelumnya juga membahas Humas dan

Media Informasi yang diakses melalui website, sedangkan yang menjadi

perbedaannya adalah penelitian ini memfokuskan mengenai sistem publikasi

informasi dan validitas informasi.

F. Kerangka Teori

Untuk mempermudah dalam penelitian dan dalam penyusunan serta

penyesuaian dengan konsep dilapangan dan teori yang ada dan agar tidak terjadi

kesimpang siuran pada saat penelitian, maka perlu adanya suatu teori (kerangka

berfikir) sebagai acuan dan pedoman penyusunan kerangka pikir yang dapat dimuat

16

Puspitasari, “Pemanfaatan Media Website oleh Humas Badan Pemeriksa Keuangan RI

Sebagai Layanan Informasi Publik”, Skripsi, Fakultas Ilmu Komunikasi, JurusanPublic Relations,

(Jakarta: Universitas Mercu Buana: 2007)

Page 23: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

11

disini. Dalam hal yang berkaitan dengan persoalan yang akan diteliti, penulis akan

mengungkapkan kerangka teori ini sebagai landasan penelitian, penulis mengambil

dari beberapa buku literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang

penulis teliti.

1. Penerapan

Penerapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti proses

mempraktikan teori yang telah dirancang untuk mencapai suatu tujuan.17

Penerapan

juga bisa diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang sudah

dipelajari pada situasi yang baru menyangkut penggunaan aturan atau prinsip.18

2. Public Relations

The First World Forum of Public Relations menyatakan bahwa Public

Relations Practice, adalah seni dan ilmu pengetahuan mengenai pengetahuan proses

menganalisis trend, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, memberikan

konseling kepada pimpinan organisasi, dan mengimplementasikan program yang

terencana yang akan melayani kepentingan organisasi dan publik.19

Sedangkan menurut John E. Marston menyatakan bahwa “public relations is

planned, persuasive communication designed to influence significant public”

17

Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, ( Jakarta: Modern

English Press, 2006), hlm. 1598. 18

M. User Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung: PT. Remaja Kosda Karya, 1995),hlm.

35. 19

Rachmat Kriyanto, op.cit, hlm. 4.

Page 24: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

12

(publicrelations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain

untuk memengaruhi publik yang signifikan).20

Grunig dan Hunt mengusulkan sebuah teori yang bisa digunakan oleh

seorang public relations atau humas yaitu teori situsional publik yang merupakan

suatu teori yang berfungsi agar humas bisa memberikan informasi yang lebih

spesifik tentang kebutuhan informasi mereka.21

3. Publikasi Informasi

Menurut Philip dan Herbert M.Baus, dalam bukunya Preparations for

communication, bahwa publikasi (publication) tersebut merupakan tugas public

relations/humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak mungkin pesan

atau informasi mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas, dengan kata

lain publikasi merupakan kegiatan terpenting dan menjadi ujung tombak dari

kegiatan public relations/humas. 22

Sedangkan menurut kamus Webster, publikasi adalah suatu informasi yang

bernilai dengan maksud untuk menambah perhatian kepada suatu tempat, orang atau

sebab yang biasanya dimuat dalam suatu media cetakan atau penerbitan (printed

material) dan sealalu menyangkut kepentingan publlikasi yang dapat berbentuk

berita, laporan dan opini.23

20

Ibid., hlm. 5. 21

Dan Lattimore, et al, Public Relations The Proffesion and The Practice, diterjemahkan oleh

Afrianto Daud ( Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm. 50. 22

Rosady Ruslan, Kiat dan strategi kampanye public relations, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2000), hlm. 54. 23

Ibid., hlm. 55.

Page 25: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

13

Kegiatan publikasi (publication) lebih menekankan suatu proses dan teknis

untuk mempersiapkan dan menerbitkan media komunikasi demi kepentingan

kegiatan atau aktivitas publikasi public relations/humas dalam upaya penyampaian

pesan, opini, informasi dan berita.

Teori informasi merupakan bidang studi yang berkaitan dengan komunikasi

dalam sistem. Teori informasi merupakan studi mengenai pengiriman sinyal-sinyal

dari sumber pengirim ke sumber penerima. Ia memiliki aplikasi praktis dalam ilmu

komunikasi elektronik yang mempola transmitter, receiver, dan code, guna

memudahkan penanganan informasi secara efisien.

Shannon dan Weaver dalam buku yang berjudul The Mathematical Theory of

Communication menjelaskan akan teori informasi dengan menggunakan model

komunikasinya yang tampak pada gambar berikut.24

Signal Signal Received

24

Ibid., hlm. 92.

Information

Source

Transmitter Channel Receiver Destination

Noise Source

Page 26: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

14

Shannon dan Weaver melakukan pendekatan secara matematis untuk

mendefinisikan informasi. Menurut mereka, informasi adalah jumlah

ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima. Artinya, dengan

adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.25

Menurut Davis menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah

diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat

dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.26

Informasi merupakan hasil dari olahan data-data yang telah diproses

sehingga menjadi sesuatu yang bermakna, berarti dan dapat dipahami serta

dimengerti oleh masyarakat umum.27

Kegiatan menyampaikan atau menyebarkan informasi inilah disebut

dengan kegiatan publikasi. Jadi, publikasi informasi dapat juga diartikan sebagai

kegiatan penyebaran dan penyampaian data atau informasi tentang perusahaan

kepada khalayak atau publik.

G. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yaitu peneliti

mempelajari secara langsung tentang latar belakang keadaan dan interaksi langsung

di lingkungan lembaga atau instasi yang akan menjadi objek penelitian.28

Data hasil

penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di

25

Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, (Yogyakarta: CV. Andi, 2014), hlm.

45. 26

Ibid., hlm. 46. 27

. Ruliansyah, Sistem Informasi E-learning Pada SMKN 6 Palembang, (Palembang, Noerfikri

Offset, 2015), hlm. 10. 28

Sumadi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 80.

Page 27: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

15

lapangan. Selain itu, semua data yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci

terhadap apa yang sudah diteliti.29

Dengan demikian, penelitian ini akan berupa data dari hasil wawancara,

catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan atau memo serta dokumen

resmi lainnya, untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Peneliti

akan terjun kelapangan untuk melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat

kesimpulan.

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah bersifat kualitatif yang melakukan

pengumpulan data terjadi interaksi antara peneliti data dengan sumber data. Dalam

interaksi ini baik peneliti maupun sumber data memiliki latar belakang, pandangan,

keyakinan, nilai-nilai, kepentingan dan presepsi berbeda-beda, sehingga dalam

pengumpulan data, analisis, dan pembuatan laporan akan terikat oleh nilai masing-

masing.30

Dalam hal ini peneliti akan menguraikan data-data yang telah diperoleh yang

berkaitan dengan Penerapan Sistem Publikasi Informasi Humas Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

2. Sumber Data

29

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2014), hlm. 11. 30

Sugiyono, Metodologi Penelitian Pedndidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 21.

Page 28: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

16

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder

a) Data Primer

Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpulan data.31

Data primer dalam penelitin ini adalahSOP sistem

publikasi informasi dan Website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data.32

Data sekunder penelitian ini mengenai keadaan

geografis, struktur organisasi dan data mengenai produktivitas suatu instansi

atau lembaga yang bersangkutan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penyusunan penelitian ini dilakukan dengan

beberapa metode, yaitu:

a) Metode Wawancara

Salah satu metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara,

yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung

dengan mengungkapkan pernyataan-pernyataan pada responden.33

Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

31

Ibid., hlm. 308. 32

Ibid.,hlm. 309. 33

P. Joko Subagyo, Metodologi Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2011), hlm. 39.

Page 29: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

17

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur

untuk mengetahui informasi yang lebih dalam tentang responden, sehingga

peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden

tersebut, maka peneliti bisa menganalisis terhadap setiap jawaban dari responden

tersebut dan peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang

lebih terarah pada suatu tujuan.

Untuk mendapatkan informasi tentang Penerapan Sistem Publikasi

Informasi Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan, peneliti langsung mewawancarai Kasubag Humas dan para staf Humas

di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

b) Metode Observasi

Metode observasi atau pengamatan merupakan metode pengumpulan

data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan

dan pengindraan.34

Observasi atau pengamatan dilakukan sesuai dengan

kebutuhan penelitian mengingat tidak setiap penelitian menggunakan alat

pengumpul data demikian. Pengamatan observasi dilakukan memakan waktu

yang lebih lama apabila ingin melihat suatu proses perubahan, dan pengamatan

dilakukan dapat tanpa suatu pemberi tahuan khusus atau dapat pula sebaliknya.35

34

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), hlm. 118 35

P. Joko Subagyo, op.cit., hlm. 62.

Page 30: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

18

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi non partisipan

yaitu peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya dapat membuat

kesimpulan terkait hasil dari pengamatan peneliti terhadap sistem publikasi

informasi yang telah diterapkan oleh Humas Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan.

c) Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data dari berbagai macam

sumber tertulis dan dokumentasi yang ada pada responden atau tempat dimana

responden melakukan kegiatan sehari-hari.36

Peneliti menggunakan

dokumentasi dengan melihat arsip, foto, buku, laporan dan lain sebagainya di

Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

4. Analisis Data

Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam

penelitian. Peneliti harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakan,

tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan. Analisis kualitatif sesuai untuk data

deskriptif yang hanya dianalisis menurut isinya.37

Dalam hal analisis kualitatif, Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data

36

Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Yogyakarta: PT

Bumi Aksara, 2003), hlm. 81. 37

Sumadi Suryabrata, Op.cit., hlm. 40.

Page 31: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

19

dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang

lain.38

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setekah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Adapun aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan

conclusion drawing/verification.39

a) Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya dan membunag yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila

diperlukan.

b) Data Display (penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

38

Sugiyono, op.cit., hlm. 334. 39

Ibid., hlm. 337.

Page 32: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

20

yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah

dipahami tersebut.

c) Conclusion Drawing / Verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan

bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya. Dengan demikian kesimpulan ini sebagai hipotesis dan bila

didukung oleh data pada industri lain yang luas, maka akan dapat menjadi teori.

H. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika laporan hasil penelitian ini akan dibahas dan disajikan

dalam lima bab yang terdiri dari beberapa bab yang akan dibahas lebih cermat

dan mendalam.

Bab I Pendahuluan, Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori,

metodelogi penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II Landasan Teori, Bab ini berisi (A) Pubic Relations (B) Tugas

dan Fungsi Humas (C) Publikasi Informasi

Bab III Gambaran Umum Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan, bab ini berisikan sejarah, geografis, visi dan misi, struktur organisasi,

serta hasil kegiatan-kegiatannya.

Page 33: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

21

Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian, bab ini berisi tentang hasil

penelitian, dan pembahasan penelitian.

Bab V Penutup, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

Page 34: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

22

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penerapan

Penerapan bearasal dari kata dasar terap yang berarti mempraktikkan. Menurut

KBBI penerapan adalah sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu atau

kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.40

Adapun unsur-unsur penerapan meliputi:

1. Adanya program yang dilaksanakan

2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan diharapkan

akan menerima manfaat dari program tersebut.

3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung jawab dalam

pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses penerapan tersebut.41

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah

suatu kegiatan mempraktikkan apa yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan

individuatau kelompok, dengan melakukan sebuah tindakan pengelolaan dan

pelaksanaan sesuai dengan program yang telah dirumuskan.

B. Public Relations

Menurut Frank Jefkins dalam buku Managemen Public Relations panduan

efektif pengelolaan hubungan masyarakat menyatakan bahwa public relations adalah

40

Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Pustaka AMANI, 2005), hlm.

536. 41

Maria Kristina “ Penerpan Metode Primavista Bagi Mahasiswa Praktek Instrumen Mayor

(PIM) VI Piano di Jurusan Pendidikan Seni Musik”, Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Musik,

(Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2012)

Page 35: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

23

suatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik kedalam maupun

keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-

tujuan spesifik yang berlandaskan ada saling pengertian.42

Sementara Scoot Cutlip, Allen Center, dan Glen Broom menyatakan bahwa

Public Relations sebagai fungsi manajemen yang membangun danmempertahankan

hubungan baik dan bermanfaat dengan publiknya yang memengaruhi kesuksesan atau

kegagalan organisasi.43

Sedangkan menurut L. Bernays dalam bukunya Public Relations menyebutkan

bahwa public relations mempunyai 3 arti: (1) penerarngan kepada publik, (2) persuasi

ditunjukan kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik, (3) upaya

untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga.44

Grunig dan Hunt menyatakan

bahwa “Public relationsadalah fungsi manajemen komunikasi antara organisasi dengan

publiknya.

Berdasarkan pengertian dari beberapa para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa public relations merupakan kegiatan komunikasi yang terencana dengan baik,

untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang baik antara organisasi dengan

publik serta mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.

Seorang public relations harus memiliki pengetahuan tentang berbagai model

teori public relations untuk bisa membuat keputusan yang tepat untuk rencana dan

42

Zainal Mukarom, dan Muhibudin Wijaya Laksana, Manajemen Publik Relation Panduan

Efektif Pengelolaan Hubungan Masyarakat, (Bandung: Pustaka Setia, 2015), hlm 46. 43

Rachmat Kriyantono, loc.cit. 44

Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015), hlm. 13.

Page 36: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

24

program public relations. Teori merupakan sebuah prediksi tentang bagaimana sebuah

peristiwa dan aksi saling terkait.45

Adapun teori yang sering digunakan dalam public

relations adalah teori-teori hubungan. Salah satu yang termasuk kedalam kategori teori-

teori hubungan (theories of relationship) adalah teori situsional.

Grunigg dan Repper berpendapat bahwa pekerja public relations akan lebih

mampu mengelola komunikasi secara efektif dengan cara mengidentifikasi publik

spesifik dalam kelompok stakeholder.46

Stakeholder (publik) dalam suatu organisasi

meliputi konsumen, media, komunitas, lembaga keuangan, dan pemerintah. Kelompok

ini disebut dengan stakeholder karena mereka dan organisasi memiliki konsekuensi satu

sama lain, mereka menciptakan masalah dan kesempatan satu sama lain.47

Grunigg dan Hunt berteori bahwa publik meliputi mereka yang secara aktif

mencari dan memproses informasi tentang organisasi atau isu yang menarik mereka,

sampai pada mereka yang menerima informasi secara pasif. Grunig dan Hunt

mengusulkan apa yang mereka sebut dengan teori situsional publik untuk memberi kita

informasi yang lebih spesifik tentang kebutuhan informasi mereka. Menurut dua peneliti

ini, ada tiga variabel yang berpengaruh ketika publik menerima dan memproses

informasi yaitu:

45

Dan Lattimore, et al, Public Relations The Proffesion and The Practice, diterjemahkan oleh

Afrianto Daud ( Jakarta: Salemba Humanika, 2010), hlm. 50. 46

Ibid., hlm. 54. 47

Ibid., hlm. 52.

Page 37: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

25

1. Pengenalan Masalah

Publik yang berhadapan dengan sebuah isu, pertama kali harus menyadari dan

mengenali potensi dampaknya terhadap mereka.

2. Pengenalan Kendala

Variabel ini menjelaskan bagaimana publik memersepsi kendala yang

mungkin mereka temui saat mencari solusi terhadap sebuah masalah. Jika

mereka yakin bahwa mereka memiliki kemampuan dalam memengaruhi

sebuah isu, maka mereka cenderung akan mencari dan memproses isu

tersebut.

3. Tingkat Keterlibatan

Variabel ini mengacu kepada seberapa jauh seorang individu peduli dengan

sebuah isu. Mereka yang sangat peduli mungkin akan menjadi komunikator

aktif terkait isu tersebut. Sebaliknya, mereka yang tidak terlalu peduli

mungkin akan pasif dalam mencari dan memproses informasi.

Kunci dari teori situsional ini adalah publik itu bersifat situsional. Maksudnya,

ketika situasi, problem, peluang, atau isu berubah, publik pun ikut berubah. Dengan

menggunakan 3 variabel ini, Grunig dan Hunt menjelaskan empat respon yang

mengikuti sebuah isu, mulai dari yang tinggi sampai yang rendah dalam dimensi ini.

Publik dengan pengenalan masalah tinggi, pengenalan kendala rendah, dan tingkat

Page 38: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

26

keterlibatan yang tinggi dengan isu, akan lebih mungkin terlibat secara aktif dalam

mengkomunikasikan isu tersebut.48

Teori situsional juga membantu menjelaskan mengapa sekelompok orang aktif

pada isu tertentu, yang lainnya aktif dalam banyak isu, sementara yang lain bersikap

apatis. Hubungan spesifik ditentukan oleh tipe kelompok ini (aktif, pasif) dan

bagaimana sebuah organisasi terhubung dengan isu tersebut.49

Orang-orang public

relations dapat merencanakan strategi komunikasi mereka dengan lebih akurat jika

mereka tahu seberapa aktif stakeholder publik mereka dalam mencari informasi.

Public Relations Society of America(PRSA) menyatakan bahwa public relations

melayani berbagai macam institusi bisnis, serikat prdagangan, agen pemerintah, asosiasi

sukarela, yayasan, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, dan institusi religius. Untuk

meraih tujuan ini, institusi-institusi tersebut harus mengembangkan hubungan yang

efektif dengan banyak audien atau publik yang berbeda-beda, seperti karyawan, anggota

suatu kelompok, konsumen, komunitas lokal, shareholder, dan institusi lain, dan dengan

masyarakat yang lebih luas.50

Seorang praktisi public relations harus bisa menggunakan beragam keahlian

komunikasi profesional dan memainkan peran integratif baik itu dalam organisasi

maupun antara organisasi dan lingkungan eksternal. Dengan begitu seorang public

relations akan mampu membentuk dan memelihara hubungan baik yang saling

48

Dan Lattimore, et al, loc.cit. 49

Ibid., hlm. 55. 50

Scott M Cutlip, et al, Effective Public Relations, diterjemahkan oleh Tri Wibowo (Jakarta:

Kencana, 2011), hlm. 7.

Page 39: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

27

menguntungkan antara organisasi dengan publik yang akan mempengaruhi kesuksesan

atau kegagalan organisasi tersebut.

C. Fungsi dan Tugas Humas

Semua kemampuan yang dimiliki oleh public relations dituangkan ke dalam

tugas atau fungsinya. International Public Relations Associations IPRA menegaskan

dengan berbagai kemampuan tersebut, diharapkan public relations dapat memposisikan

dirinya sebagai konseling, seorang analisis realitas, ahli riset pendapat dan sikap publik.

Public relations juga piawai dalam membina komunikasi dua arah, mencegah konflik,

meningkatkan rasa percaya dan tanggung jawab, memperbaiki dan mempertahankan

hubungan, memasyarakatkan produk atau jasa dan menciptakan jati diri institusi. Untuk

mencapai hal tersebut, seorang public relations semestinya dapat memahami cara kerja

atau proses kerjanya.51

Hubungan masyarakat (humas) merupakan terjemahan bebas dari public

relations. Public relations sudah jamak diartikan sebagai hubungan masyarakat, karena

keduanya berusaha menjembatani organisasi dan publik. Sebuah organisasi hanya dapat

mencapai tujuan jika didukung publik. Semakin kuat dukungan dari publik, maka secara

teori, tujuan organisasi dapat dicapai dengan lebih mudah.52

Karena dianggap

kewajaran, maka istilah hubungan masyarakat (humas) untuk mengartikan istilah public

relations tidak perlu dipersoalkan lagi. Dalam penelitian ini, saya menggunakan istilah

humas sehingga sesuai dengan objek dalam penelitian ini.

51

Dasrun Hidayat, Media Public Relations, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), hlm. 17 52

Alo Liliweri, Komunikasi Antarpersonal, (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 5

Page 40: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

28

1. Fungsi humas

Public relations ataupun humas identik dengan tugas-tugas menyampaikan

informasi, menjadi juru bicara atau menulis press release.53

Secara garis besar fungsi humas adalah:

a. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya

(maintain good communication).

b. Melayani kepentingan publik dengan baik (serve public’s interest)

c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good

morals & manners).54

Sedangkan menurut Prof. Drs. Onong Uchjana menyebut fungsi humas sebagai

berikut:

a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

b. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik, baik

internal maupun eksternal.

c. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan

informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik

kepada organisasi.

d. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan perusahaan

untuk kepentingan umum.

53

Rachmat Kriyantono, op.cit., hlm. 3. 54

Ibid., hlm. 21

Page 41: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

29

e. Operasionalisasi dan organisasi humas adalah bagaimana membina

hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah

terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi

maupun dari pihak publiknya.55

Dari uraian diatas, dapat dipaparkan secara rinci, fungsi utama humas adalah:

Pertama, bertindak sebagai communicatordalam kegiatan komunikasi pada

organisasi perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (two way

traffic reciprocal communication). Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi

komunikasi merupakan bentuk penyebaran informasi, di lain pihak komunikasi

berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini publik (public

opinion).

Kedua, Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi

manajemen organisasi danperusahaan.

Ketiga, menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang

merupakan tujuan (goals). Peranan humas mencakup bidang yang luas menyangkut

hubungan dengan berbagai pihak, termasuk membentuk sikap yang menyenangkan

(favoritiable), i’tikad baik (good will), toleransi (tolerance), saling pengertian (mutual

understand), saling mempercayai (mutual confidence), saling menghargai (mutual

apprectiation), dan pada akhirnya akan menciptakan citra baik (good image). 56

2. Tugas Humas

55

Rosady Ruslan, Kiat dan strategi kampanye public relations, (Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2000), hlm. 9. 56

Ibid., hlm. 10

Page 42: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

30

Selain memiliki fungsi humas dalam sebuah organisasi, humas juga tak tak

terlepas dari berbagai macam tugas atau kegiatan dalam organisai atau instansi. Adapun

tugas humas antara lain:

a. Tugas humas bidang komunikasi

Di dalam divisi humas, bidang komunikasi mempunyai tugas yang sangat krusial.

Tugas ini berkaitan dengan cara sebuah organisasi membangun hubungan dengan

publik internal dan eksternal.

Berikut tiga tugas pokok praktisi humas bidang komunikasi:

1) Menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik

Perilaku publik dapat mencerminkan baik-buruknya organisasi dalam

memberikan pelayanan. Frank Jefkins menyatakan bahwa mengklasifikasikan

perilaku publik menjadi empat kecenderungan, yaitu tidak tahu, apatis,

prasangka dan memusuhi. Maka tugas humas adalah berupaya semaksimal

mungkin mengubah perilaku publik dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang

apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima dan yang

memusuhi menjadi bersimpati.

2) Mempertemukan kepentingan organisasi dan publik

Kepentingan organisasi tidak menutup kemungkinan berbeda dengan

kepentingan publik atau sebaliknya. Tugas humas komunikasi adalah harus

dapat mempertemukan berbagai kepentingan organisasi dan publik sehingga

tercipta saling memahami dan menghormati. Bila kepentingan berbeda, maka

Page 43: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

31

humas dapat menjalankan tugasnya untuk menghubungkan dan

mempertemukannya.

3) Mengevaluasi program organisasi berkaitan dengan kepentingan publik

Tugas ini menggambarkan bahwa kedudukan dan wewenang praktisi humas

cukup luas. Setelah program kerja dilaksanakan organisasi, praktisi humas

harus tanggap dan segera melakukan evaluasi. Hasil evaluasi akan menjadi

bahan pertimbangan organisasi terkait kebijakan, terutama yang menyangkut

kepentingan publik. Jangan sampai program kerja yang tidak ideal tidak

terevaluasi dan menyulitkan organisasi di masa depan.57

b. Tugas humas pemerintahan

Peraturan menteri dalam Negeri nomor 13 tahun 2011 tentang pelaksanaan

tugas kehumasan di lingkungan Kementerian dalam Negeri dan pemerintahan daerah

secara tegas menyatakan bahwa humas adalah juru bicara pemerintah. Oleh karena

itu Permendagri tersebut memberikan kewenangan penuh kepada pejabat kehumasan

untuk:

1) Mencari dan mengolah informasi.

Misalnya melakukan peliputan, pendokumentasian dan publikasi

terhadap program kegiatan dan capaian Kantor Wilayah Kementrian

Agama Provinsi Sumatera Selatan.

57

Syarifuddin, Public Relations, (Yogyakarta: Andi Offset, 2016), hlm. 128

Page 44: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

32

Gambar 1: Peliputan dan pembuatan berita Kemenag Sumsel

2) Menyusun dan melakukan program dan kegiatan strategis kehumasan

untuk meningkatkan citra pemerintahan yang bersih dan bertanggung

jawab.

Seperti halnya yang dilakukan oleh humas Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan yakni memberi bimbingan teknis tentang

kehumasan, data dan TIK kepada jajaran Kementrian Agama

Kabupaten/Kota/Madrasah.

Gambar 2: Bimtek penanganan virus petya di Madrasah Prabumulih

Page 45: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

33

3) Memberikan informasi kebijakan.

4) Menyebarluaskan informasi kebijakan pemerintahan, politik,

pembangunan, dan kemasyarakatan.

Mensosialisasikan semua kebijakan, peraturan pemerintah dan

kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah kerja serta

mendokumentasikan kegiatan yang berada di wilayah kerja

Kementerian Agama Sumatera Selatan

5) Menanggapi berita dan pendapat publik yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan.58

Cutlip, Center & Broom membuat kategori berisi ringkasan yang dilakukan

spesialis humas di tempat kerja, yaitu:

a. Menulis dan mengedit

Menyusun rilis berita dalam bentuk cetak atau siaran, cerita feature,

newsletter untuk karyawan dan stakeholder eksternal, korespondensi,

pesan website dan pesan media online lainnya, laporan tahunan dan

shareholder, pidato, brosur, film, dan script slide show, artikel

perdagangan, iklan institusional, materi-materi pendukung teknis

lainnya.

b. Hubungan media dan penempatan media

58

Betty Wahyu, Humas Pemerintahan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 81

Page 46: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

34

Mengontak media koran, majalah, suplemen mingguan, penulis

freelance, dan publikasi perdagangan agar mereka mempublikasikan atau

menyiarkan berita dan feature tentang organisasi itu sendiri atau oleh

orang lain. Merespon permintaan informasi oleh media, memverifikasi

berita, dan membuka akses ke sumber otoritas. Gambar.

c. Riset

Mengumpulkan informasi tentang opini publik, tren, isu yang muncul,

iklim politik dan peraturan perundangan, liputan media, opini kelompok

kepentingan dan pandangan-pandangan lain berkenaan dengan

stakeholder organisasi. Mencari database di internet, jasa online, dan

data pemerintah elektronik. Mendesain program riset, survei, dan

menyewa perusahaan riset.

d. Manajemen dan administrasi

Pemograman dan perencanaan dengan bekerja sama dengan manajer

lain, menentukan kebutuhan, menentukan prioritas, mendefinisikan

publik, setting dan tujuan, strategi, dan taktik, menata anggaran dan

jadwal program.

e. Konseling

Memberi saran kepada manajemen tentang masalah sosial, politik, dan

peraturan. Berkonsultasi dengan manajemen tentang cara mengatasi

krisis, bekerja sama dengan pengambil keputusan untuk menyusun

strategi mengelola isu-isu sensitif dan kritis.

Page 47: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

35

f. Acara Spesial

Mengatur dan mengelola konferensi pers, lomba-lomba, konvensi, open

house, pemotongan pita dan grand opening, ulang tahun, pengumpulan

dana, mengunjungi tokoh terkemuka, program penghargaan dan lain-lain.

g. Pidato

Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk berpidato, mengelola

juru bicara.

h. Produksi

Membuat saluran komunikasi seperti multimedia, seni, tipografi,

fotografi, tata letak, computer desktop publishing, perekaman

audiovisual.

i. Training

Mengadakan pelatihan untuk publik internal maupun eksternal.

j. Kontak

Sebagai penghubung (liaison) dan mediator antara perusahaan dengan

publiknya dan sebaliknya.59

Dalam menjalankan tugas dan fungsi humas di organisasi atau instansi, seorang

humas harus memiliki kemampuan ataupun kompetensi untuk memberikan pelayanan

yang baik kepada publik. Diantara kemampuan yang semestinya dimiliki humas yaitu

a. Mampu mendesain strategi komunikasi dan pemasaran terpadu.

59

Rachmat Kriyantono, op.cit., hlm. 27-28.

Page 48: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

36

Humas dalam menjalankan strategi kerjanya penting pula melakukan bauran

pemasaran sebagai salah satu metode kerja yang tepat. Pada proses

berlangsungnya komunikasi, seorang humas mentargetkan bahwa komunikasi

berlangsung efektif.

b. Merencanakan dan membuat program media relationsyang inklusif.

Yaitu kegiatan komunikasi dengan melibatkan media massa yang relatif mudah

diterima publik. Media relations merupakan aktivitas komunikasi yang

dilakukan oleh individu atau profesi humas, yang bertujuan untuk menjalin

hubungan dengan media dalam rangka pencapaian publikasi yang maksimal dan

berimbang

c. Kemampuan analisa yang tajam karena praktiknya humas bisa melakukan

identifikasi dan merangkul stakeholder.

Humas tidak boleh menjaga jarak dengan publik, melainkan mendekati dan

merangkul publik sehingga terbentuknya komunitas yang loyal.

d. Humas harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Yakni mengintegrasikan diri dengan berbagai teknologi baru. Misalnya,

mengaplikasikan media baru atau new media pada proses kerja dengan

memanfaatkan kemudahan teknologi sebagai sarana penunjang penyebaran

informasi secara cepat dan tepat sasaran.

e. Mampu menciptakan model untuk mengukur kinerja humas.

Page 49: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

37

Sebagai pimpinan atau manajer humas tentu dituntut untuk memahami konsep

kerja yang dapat mendukung pencapaian tujuan yaitu reputasi perusahaan.60

Humas secara tidak langsung dituntut untuk mampu memahami, menggunakan

dan memanfaatkan teknologi komunikasi, yang sepanjang tahun kian meningkat, dalam

upaya menyampaikan pesan dan informasi, karena salah satu tugas utama dari seorang

humas adalah sebagai pusat penyampaian informasi.

Seorang humas tidak hanya menyampaikan informasi kepada publik, tapi ia

dituntut untuk dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah. Humas harus dapat

menyerap informasi dari luar untuk dijadikan sebagai bahan masukan.

Secara umum dapat dinyatakan bahwa peran humas itu sangatlah penting bagi

sebuah perusahaan, dimana humas adalah penghubung antara perusahaan dan

masyarakat, baik internal maupun eksternal. Humas mempunyai tugas utama

dalammenjaga citra perusahaan agar tetap baik dan memberikan pengertian serta

pemahaman kepada masyarakat.

Dengan terlaksananya fungsi dan tugas humas dengan baik, maka dengan begitu

humas bisa mencapai tujuan utamanya dalam sebuah organisasi atau instansi.

Tujuannya antara lain menciptakan pemahaman publik, membangun korporat,

membangun opini publik yang favourable serta membentuk goodwill dan kerja sama.61

Tujuan humas tersebut dapat diimplementasikan ke dalam fungsi dan tugas humas, yang

pada dasarnya merupakan bagian dari tujuan-tujuan komunikasi.

60

Dasrun Hidayat, op.cit., hlm. 13. 61

Rachmat Kriyantono, op.cit., hlm. 6.

Page 50: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

38

D. Publikasi Informasi

Publikasi dalam Kamus bahasa Indonesia berarti pengumuman atau Penyiaran62

.

Publikasi berasal dari kata “publicare” yang berarti “untuk umum”.63

Jadi publikasi

adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum (publik dan masyarakat)

dapat mengenalnya.

Menurut Philip dan Herbert M.Baus, dalam bukunya Preparations for

communication, bahwa publikasi (publication) tersebut merupakan tugas public

relations/humas dalam menceritakan atau menyampaikan sebanyak mungkin pesan atau

informasi mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas, dengan kata lain

publikasi merupakan kegiatan terpenting dan menjadi ujung tombak dari kegiatan public

relations/humas. 64

Menurut Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah

bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan

keputusan saat ini atau saat mendatang.65

Sedangkan menurut kamus Webster, publikasi adalah suatu informasi yang

bernilai dengan maksud untuk menambah perhatian kepada suatu tempat, orang atau

sebab yang biasanya dimuat dalam suatu media cetakan atau penerbitan (printed

62

Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka AMANI,

2005), hlm. 326. 63

Rachmat Kriyantono, op.cit., hlm. 40. 64

Rosady Ruslan, op.cit., hlm. 5 65

Ibid., hlm. 46.

Page 51: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

39

material) dan sealalu menyangkut kepentingan publlikasi yang dapat berbentuk

berita, laporan dan opini.66

Kegiatan publikasi (publication) lebih menekankan suatu proses dan teknis

untuk mempersiapkan dan menerbitkan media komunikasi demi kepentingan

kegiatan atau aktivitas publikasi public relations/humas dalam upaya penyampaian

pesan, opini, informasi dan berita.Informasi adalah sumber penting dalam

manajemen sebuah organisasi. Informasi yang berkualitas, yakni yang tepat,

sempurna, derajat validitas yang tinggi serta memenuhi persyaratan anggota kerja di

semua tingkat organisasi.67

Informasi sebagai komoditas pokok dalam suatu sistem,

bahkan menjadikan warna sistem tersebut sejalan dengan sifat informasi yang

menjadi bahan dasarnya. Informasi menjadi dasar pengambilan keputusan dan

kebijakan para pemimpinnya. Mereka mengambil keputusan-keputusannya atas

dasar informasi yang masuk, bukan dari sumber lain yang tidak jelas.68

Teori informasi merupakan bidang studi yang berkaitan dengan komunikasi

dalam sistem. Teori informasi merupakan studi mengenai pengiriman sinyal-sinyal

dari sumber pengirim ke sumber penerima. Ia memiliki aplikasi praktis dalam ilmu

komunikasi elektronik yang mempola transmitter, receiver, dan code, guna

memudahkan penanganan informasi secara efisien.69

66

Ibid., hlm. 55. 67

Rosli Muhammad, op.cit, hlm. 3. 68

Pawit M Yusup, Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelususran

Informasi, ( Jakarta: Prenada Media Gruop, 2010), hlm. 5 69

Ibid., hlm. 92.

Page 52: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

40

Shannon dan Weaver dalam buku yang berjudul The Mathematical Theory of

Communication menjelaskan akan teori informasi dengan menggunakan model

komunikasinya yang tampak pada gambar berikut.70

Signal Signal Received

Gambar 3: Teori informasi Shannon dan Weaver

Model Shanoon dan Weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan

berdasarkan tingkat kecermatannya. Model itu melukiskan suatu sumber yang

menyandi atau menciptakan pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran

kepada seorang penerima yang menyandi balik atau mencipta ulang pesan

tersebut. Dengan kata lain, Model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa

sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat

pesan yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi

sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah

medium yang mengirimkan sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima

(receiver). Dalam percakapan, sumber informasi ini adalah otak, transmitternya

70

Ibid., hlm. 93.

Information

Source

Transmitter Channel Receiver Destination

Noise Source

Page 53: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

41

adalah mekanisme suara yang menghasilkan sinyal (kata-kata terucapkan), yang

ditransmisikan lewat udara (sebagai saluran). Penerima (receiver), yakni

mekanisme pendengaran, melakukan operasi sebaliknya yang dilakukan

transmitter dengan merekonstruksi dari sinyal, sasaran (destination) adalah

(otak) orang yang tujuan pesan itu.

Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan pada konteks-konteks

komunikasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi publik atau

komunikasi massa. Sayangnya model ini juga memberikan gambaran yang

parsial mengenai proses komunikasi. Komunikasi dipandang sebagai fenomena

statis dan satu arah dan juga tidak ada konsep umpan balik atau transaksi yang

terjadi dalam peyandian balik dalm model tersebut.71

Shannon dan Weaver melakukan pendekatan secara matematis untuk

mendefinisikan informasi. Menurut mereka, informasi adalah jumlah

ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima. Artinya, dengan

adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat.72

Contoh penerapan teori informasi Shannon dan Weaver terhadap

kegiatan yang ada di humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

yaiti

1. Information Source: Merupakan sumber ataupun asal informasi yang

akan dipublikasikan, misalnya informasi dari Direktorat Jendral

71

John Fiske,Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 40. 72

Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, (Yogyakarta: CV. Andi, 2014), hlm.

45.

Page 54: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

42

Pendidikan Islam mengenai Ekspo Sains Madrasah pada KSM Tahun

2018

2. Transmitter: Pemancar yang dalam hal ini menggunakan media

online yang berarti menggunakan koneksi internet.

3. Channel: Media untuk menyalurkan sebuah informasi yaitu website

resmi Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

4. Receiver: Penerima informasi yang disampaikan adalah seluruh

Madrasah yang ada di Sumatera Selatan.

5. Destination: Sasaran dalam informasi ini adalah siswa/i madrasah

yang akan mengikuti pameran (Ekspo) dalam bidang sain yang

berupa hasil karya siswa madrasah

6. Noise Source: Berupa gangguan yang biasanya terjadi pada Channel

atau media, dalam hal ini bisa terjadi pada gangguan website yang

bermasalah seperti jaringan yang tidak bisa menghubungkan ke

lawan website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

Informasi merupakan hasil dari olahan data-data yang telah diproses

sehingga menjadi sesuatu yang bermakna, berarti dan dapat dipahami serta

dimengerti oleh masyarakat umum.73

Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

73

Ruliansyah, Sistem Informasi E-learning Pada SMKN 6 Palembang, (Palembang, Noerfikri

Offset, 2015), hlm. 10.

Page 55: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

43

1. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran

terhadap kenyataan.

2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima

3. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan

terhadap informasi yang telah ada

4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap

informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga

keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.74

1. Jenis-jenis informasi

Informasi bisa dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni informasi lisan

dan informasi terekam.

a. Informasi lisan

Informasi yang jumlahnya sangat banyak, sulit diukur, dan

dibuktikan, juga kurang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan

manusia pada umumnya.

b. Informasi terekam

Informasi terekam merupakan informasi yang akan dibahas pada

penelitan ini. Informasi jenis ini dikelolah oleh perpustakaan, hal ini

didasarkan adanya kenyataan bahwa informasi terekamlah yang paling

banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Informasi terekam lebih

74

Abdul Kadir, op.cit., hlm. 47.

Page 56: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

44

mudah pengolahannya, sehingga untuk kemanfaatan umat manusia,

informasi yang tersebar dan beragam tersebut disusun secara sistematis.75

Semua informasi tersebut sebagian telah disimpan dalam memori

manusia, terutama memori yang telah dialihbentukkan ke dalam media

penyimpanan yang dikenal dengan nama dokumen, baik dokumen analog

maupun digital.76

Informasi yang disimpan dalam dokumen analog bisa berbentuk arsip

atau data yang telah dicetak, sedangkan informasi yang disimpan dalam

dokumen digital bisa berbentuk file yang berada dalam komputer, harddisk,

flashdisk , website dan lain sebagainya. Terkait dengan penelitian kali ini sistem

publikasi informasi yang diterapkan humas Kemeneterian Agama Provinsi

Sumatera Selatan merupakan jenis informasi terekam yang disimpan ke dalam

media website, informasi yang dipublikasikan ke website tersebut akan diolah

dan disusun secara sistematis agar bisa memberikan manfaat kepada publik.

Jenis informasi bisa digunakan untuk memudahkan arah dan

pengelompokkan informasi sesuai dengan sifat dan karakteristik yang

dimilikinnya. Dengan mengetahui jenis-jenis informasi secara lebih jelas, maka

hal ini sangat berarti bagi para pencari informasi pada umumnya dalam

75

Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelususran Informasi, (Jakarta:

Prenada Media Gruop, 2010), hlm. 5. 76

Ibid., hlm. 6.

Page 57: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

45

memilah-milah atau mengklasifikasikan informasi sesuai dengan

kelompoknya.77

2. Sumber-sumber informasi

Untuk lebih memudahkan mencari, mengenali, menelusuri dan

menemukan suatu informasi, maka perlu dikelompokkan sumber-sumber

informasi sebagai suatu wadah yang dapat menampung informasi.

a. Sumber-sumber informasi tercetak

1) Informasi dalam buku-buku fiksi

Jenis buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta

dan kenyataan.78

2) Informasi dalam buku-buku nonfiksi

Buku yang pembahasannya berdasarkan fakta atau

kenyataan yang dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah.79

b. Sumber-sumber informasi elektronik/ digital

1) Media elektronik (media pandang dengar)

Sumber informasi dari hasil teknologi elektronik

yang proses berjalannya memerluka arus listrik. Ada

penggunaanya dengan cara pandang saja seperti mikrofis

dan mikrorider, komputer dan overhead

77

Pawit M Yusup, op.cit., hlm. 15. 78

Pawit M Yusup dan Priyo Subekti, op.cit., hlm. 146. 79

Ibid., hlm. 147.

Page 58: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

46

projector/transparancy. Ada juga pemanfaatannyahanya

menggunakan unsur dengar saja seperti audio dan radio.

Sementara itu ada juga media yang menggabungkan

kedua unsur tersebut yaitu unsur dengar dan pandang,

seperti video, televisi dan film.80

2) Media internet

Pada dasarnya, hampir semua jenis koleksi yang

telah dipaparkan di atas, dapat dibuatkan dalam versi

vitualnya, versi internet. Sekarang ada e-book, e-journal,

abstrak, artikel ilmiah full text, hasil penelitian full text,

kamus dan ensiklopedia.

Sebagai media global, internet praktis membuka

hampir semua jenis informasi yang pernah direkam,

dalam internet tersimpat informasi dan sumber-sumber

informasi yang relatif tak terbatas . Informasinya

berkembang tiap waktu dan lebih dari satu biliun halaman

web yang ada di internet.81

Media internet inilah yang menjadi media

penyampaian informasi yang sangat efektif pada saat ini,

oleh karena itu banyak praktisi humas memanfaatkan

80

Ibid., hlm. 195. 81

Ibid., hlm. 203.

Page 59: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

47

media internet ini sebagai sarana penyampaian informasi

kepada publiknya khususnya para praktisi humas di

pemerintahan telah memanfaatkan media internet ini

sebagai sarana penyebaran informasi kepada masyarakat

ataupun publik melalui sebuah website instansi atau

lembaga.

3. Arus Informasi

Arus informasi ialah proses bergeraknya informasi dari satu segi

ke segi yang lainnya, dari tingkatan yang satu ke tingkatan lainnya, dan

dari tempat yang satu ke tempat berikutnya. Ada arus informasi makro

dan ada arus informasi mikro dari kelahirannya sampai pada

penggunanya.

a. Arus informasi makro

Model arus informasi yang terdapat dalam sistem

pemerintahan merupakan gambaran yang jelas tentang arus

informasi makro. Arus informasi makro terjadi saat perpindahan

informasi yang mempunyai nilai umum bergeser menyebar secara

meluas ke bawah di mana penggunanya memberikan nilai.

Informasi dari atas kemudian turun ke bawah yang biasanya

bersifat piramidal dan horizontal. Itu terjadi pada sistem

Page 60: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

48

pemerintahan secara menyeluruh.82

Arus informasi makro

merupakan sistem dalam pemerintahan dimana publik yang

menerima informasi bisa menilai tentang informasi yang telah

diberikan.

b. Arus informasi mikro

Informasi yang berpindah secara terbatas di lingkungan

yang terbatas pula. Informasi berpindah dari kelompok-kelompok

ilmiah dan budaya kepada arus utama informasi yang

bersangkutan. 83

Informasi juga berfungsi sebagai media komunikasi pada humas yang

dikategorikan kedalam dua kelompok yaitu informasi yang dapat dikontrol

(controlled information) dan informasi yang tidak dapat di kontrol (uncontrolled

information). Informasi yang dapat di kontrol merupakan informasi yang bisa

dikontrol oleh humas, sedangkan informasi yang tidak dapat dikontrol

dikarenakan wewenang memuat dan menyebarluaskan informasi termasuk isi

informasi ketika dimuat berada ditangan media massa.84

Informasi yang dapat di kontrol oleh humas merupakan informasi yang

dibuat dari instansi itu sendiri. Penerapan sistem publikasi informasi humas di

website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu

cara untuk mengontrol informasi yang akan dipublikasi kepada publik melalui

82

Pawit M Yusup, op.cit., hlm. 353. 83

Ibid., hlm. 354. 84

Rachmat Kriyanto, op.cit, hlm.99.

Page 61: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

49

website. Sehingga dengan adanya penerapan ini informasi yang dipublikasikan

bisa diolah secara sistematis dan bisa mengetahui kualitas infomasi tersebut.

Menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik merupakan salah

satu fungsi public relationsatau humas, oleh karena itu seorang humas harus

efisien dalam menyebarkan informasi kepada publiknya, baik dari isi informasi

yang disampaikan maupun cara penyebaran informasi tersebut. Keakuratan

sebuah informasi yang akan diberikan kepada publik sangat mempengaruhi

dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap suatu perusahaan atau

instansi. Informasi yang akurat adalah informasi yang memiliki tingkat validitas

yang tinggi yakni memiliki keabsahan atau nilai kebenaran akan apa yang

sedang diamati.85

Informasi yang akurat dapat menjauhkan dari kesalapahaman

presepsi antara perusahaan dan publik karena tidak tercukupinya suatu informasi

yang diberikan perusahaan kepada publiknya.

4. Kualitas informasi

Untuk menyatakan jika informasi itu memiliki validitas yang tinggi dan

baik, maka pentingnya melihat bagaimana kualitas informasi tersebut. Kualitas

informasi seringkali diukur berdasarkan:

a. Informasi yang akurat (accuraccy)

b. Kecocokan (relevancy)

c. Tepat waktu (timenliness)

d. Berkecukupan (completeness)

85

Pawit M Yusup, op.cit., hlm. 84.

Page 62: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

50

Informasi yang berkualitas terdiri dari informasi yang jelas, cukup,

diterima tepat pada waktunya dan memiliki derajat legitimasi yang tinggi.

Aspek kualitas informasi yang diterima Dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan individu dalam menjalankan tugas harian.86

Kualitas informasi

dipakai untuk menyatakan informasi yang baik dan menentukan baik tidaknya

pengambilan keputusan.87

Kegiatan menyampaikan atau menyebarkan informasi inilah disebut

dengan kegiatan publikasi. Jadi, publikasi informasi dapat juga diartikan sebagai

kegiatan penyebaran dan penyampaian data atau informasi tentang perusahaan

atau lembaga kepada khalayak atau publik.

Kegiatan penyampaian informasi merupakan bagian dari tugas humas,

karena tugas pokok humas adalah menciptakan citra positif perusahaan dimata

publiknya. Citra positif dapat terbentuk bila publik mempunyai presepsi yang

positif terhadap perusahaan. Presepsi ini harus lengkap dan tidak sepotong-

sepotong. Agar hal itu dicapai, maka publik harus dalam kondisi kecukupan

informasi (well-informed) tentang perusahan atau lembaga.88

Artinya, tidak ada

kesenjangan informasi antara instansi dengan publiknya dan sebaliknya. Karena

itu humas dituntut menjaga arus informasi agar berjalan dua arah timbal balik

dan memberikan informasi yang berkualitas kepada publik.

86

Rosli Muhammad, op.cit., hlm10. 87

Abdul Kadir, op.cit., hlm. 56. 88

Rachmad Kriyantono, loc.cit.

Page 63: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

51

Informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan oleh publik, oleh karena

itu seorang humas harus bisa mengontrol informasi yang akan dipublikasikan

kepada publik. Untuk meningkatkan kualitas informasi, maka seorang humas

memiliki suatu sistem yang bisa mengontrol informasi yang diberikan kepada

publik agar terhindar dari informasi yang tidak valid dan bisa mengantisipasi

apabila terjadi kesalahan informasi yang diberikan kepada publik.

Page 64: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

52

BAB III

GAMBARAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA

SELATAN

A. Sejarah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

Pada saat terjadi konflik di bulan Januari 1948, Sumatera Selatan dijadikan sub

dari provinsi, yang awalnya berlokasi di Pematang Siantar. Kegiatan pemerintah daerah

itu kemudian dipindahkan ke Tanjung Karang dan selanjutnya pindah ke Lubuk

Linggau. Pada kesempatan ini kantor agama yang telah dibentuk pemerintah Republik

Indonesia, dihapuskan oleh NICA akan tetapi tugas-tugas tersebut masih tetap

dilaksanakan bersama tentara Republik Indonesia tapi kegiatannya tidak begitu nampak.

Setelah adanya penyerahan kedaulatan dan keadaan pemerintahan sudah normal

kembali, Gubernur Palembang dengan surat keputusannya membentuk Jawatan Agama

Provinsi Sumatera Selatan yang adapun daerah hukumnya meliputi karesidenan:

Palembang, Lampung, Bengkulu serta Bangka Belitung.

Pada perkembangan selanjutnya, sesuai dengan Undang-Undang nomor 14

tahun 1964 wilayah Sumatera Selatan akhirnya diubah dan dipecah menjadi wilayah

Propinsi Sumatera Selatan meliputi seluruh karesidenan Lampung dan Provinsi

Bengkulu meliputi karesidenan Bengkulu. Oleh sebab itu Jawatan Agama karesidenan

di tiga wilayah tersebut menjadi Jawatan Agama Provinsi.

Kemudian pada tahun 1952 K.H.A. Rasyid Siddiq dipercaya oleh pemerintah

untuk menjabat sebagai kepala Jawatan Urusan Agama Provinsi Sumatera Selatan

Page 65: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

53

(Kanwil Depag). Berikutnya dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Agama

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 maka Penyebutan Departemen Agama kini

telah menjadi Kementerian Agama. Jadi dahulu Instansi pemerintahan ini disebut

dengan Kantor Wilayah Departemen Agama menjadi Kantor Wilayah Kementerian

Agama.89

B. Visi dan Misi Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

Setiap instansi pemerintahan pasti memiliki visi dan misi yang telah ditetapkan.

Kementerian Agama provinsi Sumatera Selatan memiliki visi dan misi sesuai dengan

Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan Nomor: Kpts/Kw.0.1/OT.01.3/296/2009, menetapkan Visi kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan adalah “Terwujudnya masyarakat Sumsel yang taat

beragama, maju, sejahtera, dan cerdas serta saling menghormati antar sesama pemeluk

agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah negara

kesatuan Republik Indonesia”. Adapun misi Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan yaitu:

1. Meningkatkan kualitas bimbingan, pemahaman, pengamalan dan pelayanan

kehidupan beragama.

2. Memperkokoh kerukunan umat beragama.

3. Memberdayakan umat beragama dan lembaga keagamaan.

4. Meningkatkan pelayanan haji.

89

Kemenag Sumsel,Sejarah Kementerian Agama Provinsi Sumsel, Website Kemenag,

https://sumsel.kemenag.go.id/artikel/view/39228/sejarahkanwil-kemenagsumsel, diakses pada tanggal 0

Maret 2018, pukul 19: 35 WIB

Page 66: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

54

5. Meningkatkan kualitas pemberdayaan lembaga zakat, infaq dan shadaqah.

6. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.90

C. Tugas Pokok dan Fungsi Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

Sebagai suatu lembaga, Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

mempunyai tugas pokok dan fungsi yang harus dilaksanakan. Adapun tugas pokok dan

fungsi Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan sesuai dengan Peraturan Menteri

Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama, maka kedudukan, tugas pokok dan fungsi

Kementerian Agama Provinsi adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi adalah Instansi Vertikal

Kementerian Agama yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Menteri Agama.

2. Tugas Pokok

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi mempunyai tugas

melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam Wilayah Provinsi

berdasarkan kebijakan Menteri Agama dan Ketentuan Peraturan Perundang-

Undangan.

90

Kemenag Sumsel, Visi dan Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

SumateraSelatan,WebsiteKemenag,https://sumsel.kemenag.go.id/artikel/view/39229/visi-dan-misi-

kanwil,Diakses tanggal 06 Maret 2018, pukul 19.32 WIB

Page 67: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

55

3. Fungsi

Adapun fungsi Kementerian Agama dalam melaksanakan tugas pokok

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan yaitu:

a. Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang

pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di

provinsi;

b. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah;

c. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah,

pendidikan agama dan keagamaan;

d. Pembinaan kerukunan umat beragama;

e. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan

informasi;

f. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi

program; dan

g. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan

lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas kementerian di

provinsi.91

91

Laporan Tahunan Subbag Informasi dan Humas, Kementerian Agama Provinsi Sumsel, tahun

2015, hlm. 3

Page 68: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

56

Page 69: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

57

D. Struktur Organisasi

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan memiliki

struktur atau susunan organisasi tipologi 1A, yaitu terdiri atas :

1. Bagian Tata Usaha

2. Bidang Pendidikan Madrasah

3. Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam

4. Bidang Pnyelenggaraan Haji dan Umrah

5. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah

6. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf

7. Pembimbing Masyarakat Kristen

8. Pembimbing Masyarakat Katolik

9. Pembimbing Masyarakat Hindu

10. Pembimbing Masyarakat Buddha

11. Kelompok Pejabat Fungsional

Adapun tugas dan fungsi sesuai dengan struktur organisasi tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha memiliki tugas untuk melakukan koordinasi perumusan

kebijakan teknik, pelaksanaan pelayanan, pembinaan administrasi keuangan dan barang

milik negara di lingkungan kantor wilayah sesuai dengan kebijiakan teknik yang telah

ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

Page 70: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

58

a. Koordinasi penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran serta laporan

b. Pelaksanaan urusan keuangan

c. Penyusunan organisasi dan tata laksana

d. Pengelolaan urusan kepegawaian

e. Penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum

f. Pelaksanaan bimbingan kerukunan umat beragama

g. Pelayanan informasi dan hubungan masyarakat

h. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, dan

pengelolaan barang milik/kekayaan negara pada Kantor Wilayah Kementerian

Agama.

Susunan Organisasi Bagian Tata Usaha terdiri dari:

a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan

Tugasnya melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana,

program dan anggaran, evaluasi dan laporan, serta pelaksanaan urusan

keuangan.

b. Subbagian Organisasi Tata Laksana dan Kepegawaian

Tugasnya melakukan penyiapan bahan penyusunan organisasi dan tata

laksanan serta pengelola urusan kepegawaian.

c. Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama

Page 71: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

59

Tugasnya melakukan penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-

undangan, bantuan hukum, dan pelaksanaan bimbingan kerukunan umat

beragama serta pelayanan masyarakat Khonghucu.

d. Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan urusan pengelolaan

informasi dan hubungan masyarakat.

e. Subbagian Umum

Tugasnya melakukan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan, dan

pemeliharaan serta pengelolaan barang milik/kekayaan negara.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.92

b. Bidang Pendidikan Madrasah (PENMAD)

Bidang Pendidikan Madrasah mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,

bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan

madrasah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama.

Bidang PENMAD menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan rumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan

madrasah

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kurikulum dan

evaluasi, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan

92

http://sumsel.kemenag.go.iddiakses tanggal 09 Maret 2018, pukul 21.00 WIB

Page 72: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

60

potensi siswa, kelembagaan, kerja sama, dan pengelolaan sistem informasi

pendidikan madrasah

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan madrasah

Susunan organisasi Bidang Pendidikan Madrasah terdiri atas :

a. Seksi Kurikulum dan Evaluasi

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi pada Raudlatul Athfal

(RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah

Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

b. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan pada RA,

MI, Mts, MA, dan MAK.

c. Seksi Sarana dan Prasarana

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayananan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang sarana dan prasarana di RA, MI, MTs, MA, dan

MAK.

d. Seksi Kesiswaan

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan bimbingan tenis,

dan pembinaan di bidang pengembangan potensi siswa pada RA, MI, MTs, MA,

dan MAK.

Page 73: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

61

e. Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pengembangan kelembagaan, kerja sama serta

pengelolaan sistem informasi pendidikan RA, MI, MTs, MA, dan MAK.

f. Kelompok Jabatan Fungsional

c. Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS)

Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam memiliki tugas melaksanakan

pelayanan, bimbingan, dan pembinaan, serta pengelolaan sistem informasi di bidang

pendidikan agama dan keagamaan Islam berdasarkan kebijakan teknis yang telah

ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam menyelenggarakan fungsinya

sebagai berikut:

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan

agama dan keagamaan Islam

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan agama

Islam pada pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak, pendidikan dasar,

pendidikan menengah, pendidikan diniyah, pendidikan al-Qur’an, dan pondok

pesantren, serta pengelolaan sistem informasi pendidikan agama dan keagamaan

Islam

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan agama dan keagamaan

Islam.

Page 74: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

62

Susunan Organisasi Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam terdiri

dari:

a. Seksi Pendidikan Agama Islam pada PAUD dan Pendidikan Dasar

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama islam pada PAUD dan

Pendidikan Dasar.

b. Seksi Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Menengah

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama dan keagamaan Islam pada

pendidikan menengah.

c. Seksi Pondok Pesantren

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan pondok pesantren.

d. Seksi Pendidikan Diniyah dan al-Qur’an

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan diniyah takmilyah, diniyah formal,

dan kesetaraan serta pendidikan al-Qur’an.

e. Seksi Sistem Informasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan sistem informasi pendidikan

agama dan keagamaan Islam.

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 75: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

63

d. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah memiliki tugas melaksanakan

pelayanan, bimbingan, pembinaan, serta pengelolaan sistem informasi pada bidang

penyelenggaraan haji dan umrah berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyelenggarakan fungsi yaitu:

a. Penyiapan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang penyelenggaraan haji dan

umrah

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendaftaran,

dokumen, akomodasi, transportasi, perlengkapan haji, pengelola keuangan haji,

dan pembinaan jemaah haji serta pengelolaan sistem informasi haji dan umrah

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah

Susunan Organisasi Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah terdiri atas :

a. Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pendaftaran dan dokumen haji.

b. Seksi Pembinaan Haji dan Umrah

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pembinaan haji dan umrah.

c. Seksi Akomodasi, Transportasi, dan Perlengkapan Haji

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang akomodasi, transportasi, dan perlengkapan haji

Page 76: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

64

d. Seksi Pengelolaan Keuangan Haji

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan keuangan haji.

e. Seksi Sistem Informasi Haji

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan sistem informasi haji dan umrah.

f. Kelompok Jabatan Fungsional

e. Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah

Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah memiliki tugas untuk

melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan serta pengelolaan sistem informasi

pada bidang urusan agama Islam dan pembinaan syariah sesuai dengan kebijakan teknis

yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah menyelenggarakan fungsi

yaitu:

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang urusan agama

Islam dan Pembinaan Syariah

b. Pelaksanaan Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang kepenghuluan,

pemberdaya kantor urusan agama dan keluarga sakinah, pemberdayaan masjid,

produk halal, hisab rukyat, dan pembinaan syariah, serta pengelolaaan sistem

informasi urusan agama Islam dan pembinaan syariah

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang urusan Agama Islam dan Pembinaan

Syariah

Page 77: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

65

Adapun susunan Organisasi Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan

Syariah terdiri atas:

a. Seksi Kepenghuluan

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang kepenghuluan

b. Seksi Pemberdayaan Kantor Urusan Agama

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang kantor urusan agama

c. Seksi Kemasjidan

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang kemasjidan

d. Seksi Produk Halal

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan produk halal

e. Pembinaan Syariah dan Sistem Informasi Urusan Agama Islam

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang hisab rukyat dan pembinaan syariah serta

sistem informasi urusan agama Islam

f. Kelompok Jabatan Fungsional

f. Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf (PENAISZAWA)

Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf memiliki tugas

melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di

Page 78: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

66

bidang penerangan agama Islam, zakat dan wakaf sesuai dengan kebijakan teknis yang

ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.

Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut:

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang penerangan

agama Islam, zakat dan wakaf

b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang penerangan dan

penyuluhan agama Islam, kemitraan umat dan publikasi dakwah, hari besar

Islam, seni budaya Islam, musabaqah al-Qur’an dan al-Hadits, zakat dan wakaf,

serta pengelolaan sistem informasi penerangan agama Islam, zakat, dan wakaf

c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penerangan agama Islam, zakat dan

wakaf

Susunan Organisasi Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf terdiri

atas:

a. Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang penerangan dan penyuluhan agama Islam

b. Seksi Kemitraan Umat, Publikasi Dakwah dan Hari Besar Agama Islam

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang kemitraan umat Islam, publikasi dakwah dan

hari besar Islam

c. Seksi Pengembangan Seni Budaya Islam, Musabaqah al-Qur’an dan al-Hadits

Page 79: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

67

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pengembangan seni budaya Islam, musabaqoh

al-Qur’an dan al-Hadits

d. Seksi Pemberdayaan Zakat

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan zakat

e. Seksi Pemberdayaan Wakaf

Tugasnya melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan dan bimbingan

teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan wakaf.

f. Kelompok Jabatan Fungsional

g. Pembimas Kristen

Pembimbing Masyarakat Kristen memiliki tugas melaksanakan pelayanan,

bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan

masyarakat Kristen berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama.

h. Pembimas Katolik

Pembimbing Masyarakat Katolik memiliki tugas melaksanakan pelayanan,

bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan

masyarakat Katolik sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Agama.

i. Pembimas Hindu

Page 80: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

68

Pembimbing Masyarakat Hindu tugasnya melaksanakan pelayanan, bimbingan,

pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang bimbingan masyarakat Hindu

berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Agama.

j. Pembimas Buddha

Pembimbing Masyarakat Buddha mempunyai tugas yakni melaksanakan

pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang

bimbingan masyarakat Buddha berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.93

E. Profil Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

Subbagian Informasi dan Humas adalah salah satu Bagian Tata Usaha di Kantor

Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Selatan yang telah diklasifikasikan pada

Tipologi I.A. sesuai dengan KMA No. 13 Tahun 2012. Tugas dan fungsi informasi dan

humas ini sangat signifikan untuk menghadapi berbagai persoalan atau permasalahan

sosial (social problem) yang sering timbul pada masyarakat. Subbagian informasi dan

hubungan masyarakat pada saat ini memiliki peran yang sangat besar dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi yang telah melekat padanya.

Pada era globalisasi informasi yang serba cepat ini, tentu tugas dan fungsi ini

harus diserasikan dengan arus informasi yang sudah tidak ada lagi pembatas ruang

dalam penyebarannya. Apalagi pada saat ini pemerintah telah mengeluarkan UU Nomor

93

Laporan Tahunan Subbag Informasi dan Humas, op.cit., hlm. 4.

Page 81: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

69

11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang merupakan suatu

tantangan dalam perkembangan serta kemajuan teknologi informasi yang sedemikian

pesat telah menyebabkan perubahan kegiatan kehidupan manusia di berbagai bidang

secara langsung.

Pada saat ini subbagian informasi dan hubungan masyarakat sungguh sangat

besar dalam pelaksanaa tugas dan fungsinya yang dapat dilihat dalam susunan

organisasi kerja informasi dan hubungan masyarakat. Tugas-tugas dan fungsi

subbagian informasi dan humas telah ditetapkan berdasarkan KMA No. 13 Tahun

2012. Adapun tugas dan fungsi subbagian informasi dan hubungan masyarakat

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatansebagai berikut:

1. Tugas

Tugas Subbagian Informasi dan Humas dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai

dengan kebijakan KMA No. 12 Tahun 2013 yakni “Melakukan pelayanan dan

pembinaan di bidang penyiapan peraturan perundang-undangan, penyiapan bahan

penyelesaian kasus, hubungan masyarakat, keprotokolan, dan pembinaan

kerukunanan umat beragama”

2. Fungsi

Fungsi Subbagian Informasi dan Humas sebagai berikut :

a. Membantu, mempertahankan dan mengembangkan hubungan (komunikasi)

yang harmonis antara seluruh instansi di lingkungan Kementrian Agama dengan

masyarakat

Page 82: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

70

b. Memelihara, membina dan mengembangkan pendapat umum/masyarakat (public

opinions) yang positif terhadap pelaksanaan tugas umum pemerintah dan

pembangunan di bidang agama

c. Mencegah dan menghilangkan kemungkinan timbulnya citra negatif dalam

masyarakat terhadap kebijaksanaan pemerintah, pembangunan nasional pada

umumnya dan pembangunan bidang agama pada khususnya serta terhadap

Kementrian Agama

d. Mengubah citra negatif masyarakat terhada kebijaksanaan Pemerintah,

Pembangunan Nasional pada umumnya dan Pembangunan Agama pada

khususnya serta terhadap Kementrian Agama, sehingga menjadi citra positif

e. Menampung dan membina pengawasan masyarakt (kontrol sosial) yang bersifat

membangun

f. Mensosialisasikan semua kebijakan, peraturan pemerintah dan kegiatan-kegiatan

dalam ruang lingkup wilayah kerja serta mendokumentasikan kegiatan yang

berada di wilayah kerja

g. Membina dan menjalin kerjasama serta berkoordinasi antara tokoh-tokoh agama,

lembaga-lembaga keagamaan sehingga kerukunan umat beragama dapat

terwujud

Selain tugas tersebut di atas, dan sesuai dengan PMA Nomor 13 Tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kemenag, maka tugas Subbag

Informasi dan Humas menjadi :

Page 83: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

71

a. Melakukan peliputan, pendokumentasian dan publikasi terhadap program

kegiatan dan capaian Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi, termasuk di

dalamnya :

1) Mengelola majalah Kantor Wilayah dan penerbitan berkala lainnya

2) Menyelenggarakan konferensi pers, tamu wicara dengan insan media dan

membuat siaran pers (pers release) serta mengirimkannya kepada redaksi

media massa lokal maupun nasional

3) Mengelola dokumentasi dalam bentuk foto, video, audio maupun lainnya

4) Melakukan pemantauan dan analisis terhadap pemberitaan terkait

Kementrian Agama, termasuk pembuatan klipping berita

5) Menjadi penghubung dengan media dan menjadi juru bicara Kantor Wilayah

Kementrian Agam

6) Mengelola publikasi media dalam ruangan seperti standing banner dan

media luar ruang seperti baliho, spanduk, dan lainnya

b. Memberikan pelayanan data, informasi dan layanan lain sesuai dengan tugas dan

fungsinya kepada instansi/ lembaga lain dan masyarakat, termasuk di dalamnya :

1) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan penyajian

data lintas bidang/unit kerja di tingkat provinsi

2) Mengelola unit pelayanan informasi dan dokumentasi (PPID Unit Kantor

Wilayah)

3) Mengelola pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik (Agensi/

Sub Agensi LPSE)

Page 84: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

72

4) Membantu pelaporan pelaksanaan anggaran secara elektronik (e-MPA)

5) Menyiapkan rohaniawan yang diperlukan oleh instansi lain untuk keperluan

pengambilan sumpah jabatan

c. Mengelola teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada Kantor Wilayah

meliputi website Kantor Wilayah, jaring VPN-IP (Virtual Private Network

Internet Protocol), LAN (Local Area Network) Conference, layanan e-mail

resmi Kementrian Agama, serta layanan lainnya yang berbasis TIK

d. Menjadi penghubung Kantor Wilayah Kementrian Agama dengan

Instansi/lembaga lain terutama dengan DPRD, Pemerintah Provinsi dan Satuan

Kerja Perangkat Daerah, serta dengan Instansi lainnya yang menjadi pemangku

kepentingan Kementrian Agama di tingkat Provinsi

e. Memberi bimbingan teknis tentang kehumasan, data dan TIK kepada jajaran

Kementrian Agama Kabupaten/Kota/Madrasah

f. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan, program

dan kegiatan Kantor Kementrian Agama Kabupaten/ Kota dan Madrasah Negeri

pada bidang kehumasan, data dan TIK

g. Melakukan koordinasi/konsultasi tentang kebijakan, program dan kegiatan

kehumasan, data, dan TIK kepada Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat

atau unit kerja lainnya yang terkait di Kementrian Agama Pusat.94

94

Ibid., hlm. 5.

Page 85: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

73

F. Latar Belakang Penerapan Publikasi informasi di Subbagian Informasi dan

humas Kementrian Agama Provinsi Sumatera Selatan

Keamanan sistem informasi bertujuan untuk memastikan dan menyakinkan

integritas (integrity), ketersediaan (availability) serta kerahasiaan (confidentiality)

dari pengolahan informasi. Pengelolaan keamanan sistem informasi harus dimulai

ketika sebuah sistem informasi dibangun, bukan sekedar sebagai pelengkap sebuah

sistem informasi. Dengan adanya pengelolaan keamanan sistem informasi yang

baik, maka diharapkan satker dapat memprediksi resiko-resiko yang muncul

disebabkan oleh penggunaan sistem informasi sehingga dapat menghindari atau

mengurangi resiko yang mungkin dapat merugikan. Keamanan sistem informasi

merupakan tanggungjawab seluruh pegawai yang ada di dalam lingkungan Kanwil

Kemenag Prov. Sumsel.

Untuk mengatasi hal itulah diperlukan penerapan Sistem Manajemen

Keamanan Informasi (SMKI) yang diakui secara internasional yaitu dengan standar

internasional kemananan informasi ISO 27001. Dengan menerapkan ISO/IEC 27001

bisa meningkatkan kepercayaan publik terhadap informasi yang dihasilkan dan

diproses oleh sebuah instansi/organisasi serta meningkatkan jaminan kualitas dari

sebuah informasi. Standar ini dapat disesuikan kebutuhannya terhadap tujuan,

sasaran dan lingkup organisasi/instansi.

Sementara itu manfaat tata kelola keamanan informasi ISO 27001 adalah

agar organsiasi atau instansi/lembaga mampu menerapkan tata kelola keamanan

informasi secara efektif, efisien dan konsisten dengan pendekatan berbasis risiko.

Page 86: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

74

Lembaga/instansi mampu melakukan penilaian mandiri (self-assessment) secara

berkala melalui mekanisme audit internal. Selain itu tata kelola keamanan informasi

mampu menyusun sistem dokumentasi minimum yang diperlukan untuk

menerapkan tata kelola keamanan informasi serta membantu memberikan

pemahaman tentang pentingnya keamanan informasi pada semua pegawai suatu

instansi termasuk Kementerian Agama, stakeholder dan masyarakat umum.

Secara lembaga, pihak Subbag Inmas melalui tim pengelolah websitenya

telah menyiapkan diri untuk menerapkan kerja pengelolaan website, baik surel

maupun media sosial dengan standar Sistem Manajemen Keamaan Informasi yang

sesuai dengan standar SNI 27001. Setidaknya dengan begitu ada dokumen data

ataupun informasi yang harus diisi sebagai kontrol terhadap tingkat validitas

informasi yang akan diterbitkan melalui website atau media sosial oleh admin

website. Dengan begitu, informasi yang disampaikan melalui media online ini dapat

dipertanggungjawabkan sumber dan keasliannya atau dengan kata lain bukan data

atau informasi hoax.

Adapun dasar hukum Penyelenggaraan Bimtek Sistem Manajemen

Keamanan Informasi ini dilaksanakan berdasarkan:

1. Undang-Undang No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik

2. Undang-undang N0. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

3. Surat edaran Menteri Nomor 5/SE. M.KOMINFO/07/2011 tentang Penerapan

Tata Kelola Keamanan Informasi bagi Penyelenggara Pelayanan Publik

Page 87: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

75

4. Siaran Pers No. 127/PIH/KOMINFO/6/2009 tentang Konsultasi Publik tentang

Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik

(e-Goverment) di Instansi Pusat dan Daerah

5. SNI ISO/IEC 20071 tahun 2009 tentang Persyaratan Sistem Manajemen

Keamanan Informasi.

Selain dari pada itu sistem publikasi informasi ini juga diterapkan oleh

subbagian informasi dan humas kementerian Agama Sumatera Selatan dengan

tujuan antara lain:

1. Menjaga keaslian sumber informasi yang dipublikasikan ke masyarakat.

2. Menerapkan Sistem Keamanan Informasi di Lingkungan Kanwil Kemenag

Provinsi Sumsel

3. Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat.95

95

Tim Inmas Kemenag Sumsel, SOP Informasi Publik, Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk

teknis (Kanwil Kemenag Sumsel, 2017), hlm. 2

Page 88: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

76

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bab ini merupakan analisis data serta sebagai jawaban terhadap

permasalahan yang telah dirumuskan. Objek yang diambil adalah sistem

publikasi informasi humas di website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan. Untuk mengetahui penerapan sistem publikasi informasi humas dalam

meningkatakan validitas informasi di website Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan, maka digunakan observasi dan wawancara dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur

untuk mengetahui informasi yang lebih dalam tentang penerapan sistem

publikasi informasi di humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan,

sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh

responden tersebut, maka peneliti bisa menganalisis terhadap setiap jawaban dari

responden dan peneliti dapat mengajukan berbagai pertanyaan berikutnya yang

lebih terarah pada suatu tujuan.

Untuk mendapatkan informasi tentang Penerapan Sistem Publikasi

Informasi Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan, peneliti langsung mewawancarai Kasubag Humas dan para staf Humas

di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan. Observasi

yang peneliti lakukan adalah dengan mengamati secara langsung informasi yang

Page 89: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

77

dipublikasikan ke website Kementeria Agama Provinsi Sumatera Selatan dan

juga proses sistem publikasi informasi yang dilakukan humas dalam

meningkatkan validitas informasi di website Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan.

Dokumentasi adalah salah satu teknik pengambilan data yang peneliti

gunakan sebagai data pelengkap yang diambil dari dokumen-dokumen humas,

seperti buku laporan akhir tahun humas dan informasi, SOP publikasi informasi

humas, dan juga majalah rukun umat Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan.

A. Penerapan sistem publikasi informasi humas Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan

Banyaknya penyebaran pemberitaan palsu atau hoax akhir-akhir ini di

berbagai media online membuat Tim TIK Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan langkah-langkah antisipasi dengan

menerapkan Tata Kelola Keamanan Informasi atau yang lebih dikenal dengan

Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI), sistem ini diyakini bisa

mencegah atau menghindari penyebaran informasi atau berita palsu.96

96 Saefudin Latif, “Cegah Berita Hoax dengan Penerapan SMKI”, Rukun Umat, Nomor. 85

(Februari, 2017), hlm. 6.

Page 90: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

78

Kanwil Kemenag Sumsel sudah menyiapkan berbagai dokumen SMKI.

Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keamanan Informasi ini dilaksanakan

berdasarkan:

6. Undang-Undang No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

elektronik

7. Undang-undang N0. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

8. Surat edaran Menteri Nomor 5/SE. M.KOMINFO/07/2011 tentang

Penerapan Tata Kelola Keamanan Informasi bagi Penyelenggara Pelayanan

Publik

9. Siaran Pers No. 127/PIH/KOMINFO/6/2009 tentang Konsultasi Publik

tentang Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan Sistem

Elektronik (e-Goverment) di Instansi Pusat dan Daerah

10. SNI ISO/IEC 20071 tahun 2009 tentang Persyaratan Sistem Manajemen

Keamanan Informasi.97

Sebagai implementasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi, satuan

kerja di Kemenag Sumsel menerapkan standar kontrol penggunaan media online

yaitu sistem publikasi informasi.

Seperti yang diungkapakan oleh staf Informasi dan Humas, M. Akhfasyi

S.Kom beliau mengatakan bahwa:

“Informasi yang disebarkan atau dipublikasikan pada media online yaitu

website berbeda dengan informasi yang hanya ditempelkan di papan

pengumuman, karena pengumuman ataupun informasi yang ditempel di

papan pengumuman kalangan yang membaca informasi itu terbatas

sedangkan ketika informasi itu dipublikasikan di website kalangan yang

97

Surat keputusan kepala kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan nomor

349 tanggal 29 Maret 2017 tentang surat elektronik, akun media sosial, akun jejaring sosial, dan aplikasi

informasi resmi.

Page 91: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

79

membaca informasi tidak bisa diukur, maka dari itu tim humas Kemenag

mulai berpikir untuk menerapkan sistem publikasi informasi yang berupa

standar kontrol informasi.”98

Sistem publikasi informasi publik dilaksanakan sebagai kontrol terhadap tingkat

validitas informasi yang akan diterbitkan melalui website atau media sosial oleh

seorang admin website, setidaknya ada buku data, surat ataupun informasi yang

harus diisi oleh admin website. Website Kementerian Agama Povinsi Sumatera

Selatan beralamat resmi di http://sumsel.kemenag.go.id

Gambar 5: Website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

Adapun kategori berita atau informasi yang ditampilakan dalam website

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan adalah:

1. Bimas Islam

2. Feature

98

M.Akhfasyi, Staf Informasi dan Humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan,

Wawancara Pribadi, Palembang,16 Mei 2018 pukul 10.00 WIB.

Page 92: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

80

3. Haji dan Umrah

4. Hukum dan Kub

5. Informasi dan Humas

6. Kepegawaian

7. Olahraga

8. Pakis

9. Pendidikan

10. Perencanaan dan keuangan

11. Umum

Adapun standar kontrol informasi publik sesuai dengan surat keputusan

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan Nomor

349 Tahun 2017 menertibkan pada penggunaan media online dalam mencegah

informasi Hoax atau berita bohong, Kemenag Sumsel menerapkan 5 buku

Page 93: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

81

kontrol informasi publik, yaitu buku registrasi informasi publik, buku verifikasi

informasi publik, buku digitalisasi informasi publik, buku upload informasi

publik, dan buku publikasi informasi publik.99

1. Prosedur publikasi informasi

Adapun prosedur untuk mempublikasikan informasi adalah menertibkan

kepemilikan penanganan media online dan media sosial melalui Surat

Keputusan Kepala kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan Nomor 349 Tahun 2017 tanggal 29 Maret 2017 dan pengelolaan standar

publikasi informasi dengam mengisi 5 buku kontrol100

yang terdiri dari:

a. Buku Registrasi Informasi Publik Subbag Informasi dan Humas

Gambar 6: Buku registrasi informasi publik Subbag Inmas

99

Surat informasi dan humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatannomor B-

218/Kw.06.1/4/HM.00.1/5/2018 tanggal 02 Mei 2018 tentang Penangan Media sosial dan Grup Chatting

Kemenag Sumsel 100

Ibid.,

Page 94: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

82

Buku registrasi informasi publik adalah buku yang berisi data awal dari

informasi yang akan dipublikasikan. Hal-hal yang harus dilampirkan di dalam

buku tersebut antara lain:

1) Asal sumber informasi yang akan dipublikasikan, apabila informasi

berasal dari Subbag Umum, maka kolom asal diisi dengan Subbag

Umum.

2) Lampirkan nomor surat sumber informasi yang akan dipublikasikan ke

website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

3) Tanggal informasi diberikan kepada admin website untuk dipublikasikan.

4) Perihal ataupun topik informasi yang akan dipublikasikan.

5) Lampirkan alamat website informasi yang akan dipublikasikan.

6) Pencatatan keterangan nama dan paraf petugas yang menerima registrasi

informasi.

Buku registrasi ini merupakan tahap pertama dalam prosedur sistem

publikasi informasi. Informasi yang akan dipublikasikan di website

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan harus diregistrasi terlebih

dahulu agar informasi yang masuk bisa terdata dan menjadi arsip bagi humas di

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan jika sewaktu-waktu

diperlukan. Buku Registrasi ini dicatat oleh penerima informasi yang masuk

dan langsung dilakukan registrasi.

Page 95: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

83

b. Buku Verifikasi Informasi Publik Subbag Informasi dan Hum

Gambar 7: Buku verifikasi informasi publik Subbag Inmas

Buku verifikasi informasi publik berisi data informasi dari buku

registrasi yang di verifikasi terlebih dahulu mengenai kebenaran datanya.

Adapun beberapa hal yang tercantum dalam buku ini yaitu:

1) Asal sumber informasi yang akan dipublikasikan. Apabila informasi

berasal dari Subbag Umum, maka kolom asal diisi dengan Subbag

Umum.

2) Nomor surat.

3) Tanggalinformasi diberikan kepada admin website.

4) Perihaltopik informasi yang akan dipublikasikan.

5) Tanggal informasi telah dilakukan verifikasi.

6) Status Verifikasi informasi yang akan ditampilkan di website, namun

apabila ada kesalahan, maka informasi tersebut bisa diperbaiki dan

perbaikan informasi ditulis di kolom ini.

Page 96: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

84

7) Nama dan paraf petugas yang melakukan verifikasi informasi.

Buka verifikasi ini merupakan tahap kedua dalam prosedur sistem

publikasi informasi. Informasi yang telah didaftarkan atau diregistrasi tidak

langsung bisa dipublikasikan di website Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan, akan tetapi di verifikasi terlebih dahulu oleh admin webiste

yaitu tim website dan tim PPID. Tahap verifikasi inilah yang menentukan

informasi tersebut bisa ke proses selanjutnya atau tidak bisa dilanjutkan.

Tahap verifikasi ini dilakukan oleh 2 petugas humas, karena dengan

adanya proses verifikasi ini diharapkan informasi yang ada telah terjaga

keabsahannya dan layak untuk dipublikasikan. Tahap verifikasi ini merupakan

unsur yang paling penting karena gunanya verifikasi ini untuk meningkatkan

validitas informasi, jika terjadi kesalahan pada suatu informasi yang telah

dipublikasikan maka petugas yang melakukan verifikasi berita tersebut yang

akan bertanggung jawab atas keselahan informasi yang telah dipublikasikan.

Buku verifikasi ini dicatat oleh petugas humas yang melakukan proses

verifikasi yaitu tim website dan PPID.

c. Buku Digitalisasi Informasi Publik Subbag Informasi dan Humas

Page 97: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

85

Gambar 8: Buku digitalisasi informasi publik Subbag Inmas

Buku ini digunakan untuk mencatat data dari Buku Verifikasi yang telah

di scan atau diubah kedalam bentuk file dengan format tertentu. Hal-hal yang

terdapat di dalam buku ini adalah:

1) Asal sumber informasi yang akan dipublikasikan.

2) Nomor surat sumber informasi yang akan dipublikasikan

3) Tanggal informasi diberikan kepada admin website.

4) Perihaltopik informasi yang akan dipublikasikan.

5) Tanggaladmin website melakukan proses scan informasi/surat.

6) Nama Filehasil scan yang telah disimpan.

7) Format Fileyang telah disimpan. Misal, format file pdf.

8) Nama dan paraf petugas yang melakukan digitalisasi informasi.

Buku digitalisasi ini adalah tahap ketiga dalam prosedur sistem publikasi

informasi. Informasi yang akan digitalisasi ini biasa berupa surat ataupun

pengumuman. Informasi yang telah diverifikasi selanjutnya akan diserahkan

kepada petugas humas yang akan melakukan proses digitalisasi yaitu berupa

Page 98: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

86

hasil scan informasi yang akan dipublikasikan. Petugas humas yang melakukan

digitalisasi harus mencatat proses digitalisasi pada buku ini.

d. Buku Upload Informasi Publik Subbag Informasi dan Humas

Gambar 9: Buku upload informasi publik Subbag Inmas

Buku ini berisi data informasi yang akan di-upload ke website, setelah

melewati proses digitalisasi. Adapun poin-poin yang terdapat didalam buku ini,

antara lain:

1) Asal informasi mengenai sumber informasi yang akan dipublikasikan.

Apabila informasi berasal dari Subbag Umum, maka kolom asal diisi

dengan Subbag Umum.

2) Nomorsurat sumber informasi

3) Perihaltopik informasi yang akan dipublikasikan.

4) Tanggal saat informasi di-upload ke website.

5) Nama File Upload/Direktori/Size/Format

Page 99: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

87

Kolom ini berisi nama file yang di-upload ke website, ukuran file dan

format file.

6) Upload Ke

Kolom ini diisi dengan tempat file akan di-upload. Misal, di-upload ke

bagian Info Penting, Opini, Agenda, dan lain-lain.

7) Nama dan paraf petugas yang melakukan upload informasi.

Buku upload ini merupakan tahap keempat dalam prosedur sistem

publikasi informasi. Informasi yang telah melewati tiga proses yaitu registrasi,

verifikasi dan digitalisasi telah bisa di upload di website Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan. Petugas humas yang melakukan proses upload ini

harus mencatat proses upload informasi di buku kontrol upload informasi.

e. Buku Publikasi Informasi Publik Subbag Informasi dan Humas

Gambar 10: Buku publikasi informasi publik Subbag Inmas

Page 100: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

88

Buku ini berisi data informasi yang telah disetujui untuk dipublikasikan

ke masyarakat melalui media online yaitu webiste Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan.

Hal-hal yang harus diisi di dalam buku ini, sebagai berikut:

1) Asal informasi mengenai sumber informasi yang akan dipublikasikan.

Apabila informasi berasal dari Subbag Umum, maka kolom asal diisi

dengan Subbag Umum.

2) Nomor surat informasi yang akan dipublikasikan

3) Tanggalinformasi diberikan kepada admin website.

4) Perihaltopik informasi yang akan dipublikasikan.

5) Tanggal Publish

Kolom ini diisi dengan tanggal saat informasi di-publish ke website.

6) Nama File Publish/Direktori/Size/Format

Kolom ini berisi nama file yang di-publish ke website, ukuran file dan

format file.

7) Publish Ke

Kolom ini diisi dengan tempat file akan di-publish. Misal, di-publish ke

bagian Info Penting, Opini, Agenda, dan lain-lain.

8) Nama dan paraf petugas yang melakukan publish informasi.101

101

Tim humas, SOP Informasi Publik, Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Kanwil

Kemenag Sumsel, 2017), hlm. 5

Page 101: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

89

Buku publikasi informasi ini merupakan proses terakhir dalam prosedur

sistem publikasi informasi. Informasi yang telah melewati empat proses yakni

registrasi, verifikasi, digitalisasi dan upload bisa langsung di publikasikan di

website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan. Dengan proses

publikasi ini, maka informasi yang di telah di upload bisa dilihat oleh

masyarakat pengunjung website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan. Petugas humas yang melakukan proses publikasi ini juga harus

mencatat semua proses tersebut di buku publikas informasi.

Dengan adanya penerapan kegiatan publikasi ini informasi lebih terdata

dan terkontrol dengan baik, membiasakan karyawan untuk lebih bertanggung

jawab atas informasi yang disebarkan kepada khalayak, dengan adanya

penerapan sistem publikasi ini, informasi yang disebarkan lebih terpercaya dan

jelas sumbernya dan sistem publikasi iniformasi ini bisa menjadi arsip

Kemenag Sumsel yang bisa dicek kembali saat dibutuhkan serta memudahkan

menemukan rincian informasi yang telah dipublikasikan.

2. SDM yang mengelola publikasi informasi di website

Berdasarkan pegamatan yang telah dilakukan, peneliti melihat bahwa tim yang

mengelola publikasi informasi di website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan adalah staf Subbag Informasi dan Humas kantor wilayah Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan. Website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan beralamat resmi sumsel.kemenag.go.id. Semua informasi yang akan

dipublikasikan di laman website tersebut harus melalui proses penyaringan terlebih

Page 102: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

90

dahulu melalui sistem publikasi informasi yakni 5 buku kontrol yang telah

disiapkan. Pengelolaan sistem publikasi informasi ini dilakukan oleh staf humas

sesuai dengan tugas dan fungsinya yang telah ditentukan.

Adapun jumlah pegawai informasi dan humas di Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan ada 9 orang yaitu sebagai berikut:

Tabel 2

Data pegawai Subbag Informasi dan Humas

No Nama Pegawai Jabatan

1 H. Saefudin, S.Ag M.Si Kepala Informasi dan Humas

2 M.Akhfasy, S.Kom Staf

3 Hendrawan, SE Staf

4 Miftahul Jannah, S.Sos Staf

5 Najmul Millah, M.Pd Staf

6 Titi Oktarina, S.I.Kom Staf

7 Abdul Qudus Staf

8 Nailul Husni Staf

9 M.Yusri, S.Kom Staf

10 Ahmad Idrus Staf

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan bahwa SDM di dalam humas

Kementerian Agama ini dibagi menjadi beberapa tim. Sistem publikasi informasi

Page 103: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

91

diserahkan dan dikelola oleh tim website Informasi dan Humas, tidak hanya tim website

tetapi tim PPID juga ikut serta mengontrol publikasi informasi pada website

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

Seperti yang diungkapkan oleh staf Informasi dan Humas, M. Akhfasyi S.Kom

beliau mengatakan bahwa:

“Pengelolaan publikasi informasi diserahkan dan dikelola oleh tim website,

selain tim website kita juga mempunyai tim PPID yang ikut mengontrol

publikasi informasi pada website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan.”102

Dari berbagai macam pegawai diatas mempunyai tugas dan fungsi yang

berbeda dan mereka saling bekerjasama dalam membangun kemajuan Subbag Informasi

dan Humas di Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

3. Hambatan dalam penerapan publikasi informasi di website.

Pada dasarnya pengelolaan sistem publikasi informasi di website Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan terlaksana dengan baik. Tetapi ada satu faktor

yang menghambat pelaksanaan penerapan sistem publikasi informasi ini yaitu

kebiasaan dari SDM atau pegawai humas.

Mengubah suatu hal yang sebelumnya belum pernah dilakukan menjadi

suatu kebiasaan yang harus dilakukan setiap akan mempublikasikan informasi di

website dengan mengisi 5 buku kontrol ini agak sedikit membutuhkan waktu.

102M. Akhfasyi, Staf Informasi dan Humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan,

Wawancara Pribadi, 16 Mei 2018 pukul 10.00 WIB

Page 104: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

92

Hal ini disampaikan oleh salah satutim website humas Miftahul Jannah,

S.Sos yang mengatakan bahwa:

“Kendala dalam penerapan sistem publikasi informasi ini adalah kebiasaan,

karena pada awal penerapan 5 buku kontrol ini para pegawai merasa terlalu

banyak proses yang dilakukan, terlebih harus mengisi 5 buku kontrol

sebelum melakukan publikasi informasi di website Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan sehingga membuat pegawai merasa semakin

banyak pekerjaan yang harus mereka kerjakan.”103

Terkait dengan kenadala tersebut M. Akhafasyi juga mengatakan bahwa:

“Untuk menjaga agar sistem publikasi informasi ini berjalan dengan sesuai

prosedur, maka sesama staf humas harus bisa saling mengingatkan dan tidak

menganggap remeh walaupun hanya mencatat, memverifikasi,

mendigitalisasi, upload dan publish itu sangat sederhana tapi tetap harus

saling mengingatkan agar langkah-langkah tersebut terlaksanakan dan

tercatat dalam buku kontrol informasi.”104

Kendala untuk melaksanakan prosedur sistem publikasi informasi ini

juga ada pada SDM itu sendiri yaitu tim humas Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan. Kerena tim humas harus bisa membagi pekerjaan mereka

sesuai dengan uraian pekerjaan mereka masing-masing dan sesuai dengann SOP

yang ada, jika tidak dilaksanakan denga baik maka penerapan sistem publikasi

informasi ini juga tidak akan terlaksanakan dengan baik. Seperti yang

103

Miftahul Jannah, Staf informasi dan humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan,

Wawancara Pribadi, 16 Mei 2018 pukul 11.15 WIB 104

M. Akhfasyi, Staf informasi dan humas di Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan,

Wawancara Pribadi, 16 Mei 2018 pukul 10.00 WIB

Page 105: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

93

diungkapkan oleh Kasubag Informasi dan Humas H. Saefudin Latif S.Ag M.Si.

beliau megatakan bahwa:

“Agar penerapan sistem informasi ini tetap berjalan sesuai dengan

prosedurnya, maka staf humas harus bisa bekerja sesuai dengan uraian

tugas masing-masing dan mereka harus bekerja sesuai dengan SOP yang

ada. Jika staf sudah bekerja sesuai dengan tugasnya dan sesuai dengan

SOP yang ada insyaAllah semua berjalan seperti yang diharapkan.”105

Seiring berjalannya penerapan sistem publikasi informasi ini yang tetap

dilakukan secara terus menerus, pegawai humas pada akhirnya mulai terbiasa

dengan prosedur yang diterapkan dalam publikasi informasi di website dan

pegawai humas juga bisa merasakan bahwa pentingnya penerapan sistem

publikasi informasi ini sebagai bentuk kontrol informasi dari berita yang kurang

valid.

B. Sistem Publikasi Informasi di Humas Kementerian Agama Sumatera

Selatan dalam meningkatkan validitas informasi

Penerapan sistem publikasi ini dilaksanakan dengan tujuan agar terhindar

dari berita palsu atau tidak valid. Dengan diterapkannya sistem publikasi ini

diharapkan bisa meningkatkan validitas informasi di website Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan dari hasil pengamatan yang

telah dilakukan, ada beberapa indikator penting dalam sistem publikasi

105

Saefudin Latif , Kasubag informasi dan humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan, Wawancara Pribadi, 17 Mei 2018 pukul 10.30 WIB.

Page 106: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

94

informasi dengan 5 buku kontrol yang bisa meningkatkan validitas sebuah

informasi, sehingga informasi yang dipublikasikan di website Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan bisa dipertanggungjawabkan dan bisa menjadi

data atau informasi yang akurat.

Hal ini disampaikan dalam wawancara dengan Kasubag Informasi dan

Humas bapak H. Seafudin Latif, S.Ag M.Si, beliau mengatakan bahwa:

“Karena dari awal semua informasi yang akan dipublikasikan semuanya

tecatat dengan jelas di buku 5 buku kontrol publikasi informasi, sehingga

kami memiliki arsip dan bukti yang jelas jika ada kesalahan dalam

sebuah informasi yang dipublikasikan.”106

Bapak M. Akhfasyi, S.Kom, juga mengatakan bahwa:

“Dalam prosedur publikasi informasi itu ada yang namanya verifikasi,

itulah gunanya verifikasi untuk meningkatkan validitas informasi.

Verifikasi dilakukan bukan hanya dengan 1 orang tapi yang

memverifikasi informasi tersebut ada 2 orang, ketika 2 orang yang

memverifikasikan informasi tersebut mengatakan informasi itu lanjut

untuk ke prosedur selanjutnya, infromasi tersebut dinyatakan sudah bisa

untuk digitalisasikan, hal inilah yang bisa meningkatkan validitas

informasi, karena sumber informasinya jelas dan yang memverifikasinya

pun bukan hanya 1 orang tapi 2 orang, dengan begitu informasi yang ada

telah kita jaga keabsahannya dan layak untuk di publish”107

106

Saefudin Latif, Kasubag informasi dan humas di Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan, Wawancara Pribadi, 17 Mei 2018 pukul 11.00 107

M. Akhfasyi, Staf informasi dan humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan,

Wawancara Pribadi, 16 Mei 2018 pukul 10.00 WIB.

Page 107: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

95

Gambar 11: Informasi yang telah dikontrol dan dipublikasikan di info penting

website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

Dengan begitu hal yang menyebabkan sistem publikasi informasi ini

dapat meningkatkan validitas informasi yaitu karena setiap informasi yang akan

di publikasikan tercatat dan terdata dengan jelas mulai dari sumber informasi

tersebut, siapa yang membuat informasi tersebut, yang memverifikasinya dan

yang mempublikasikannya di website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan. Dengan adanya data yang lengkap di setiap informasi yang akan

dipublikasikan, ketika ada suatu kesalahan pada informasi yang telah

dipublikasikan tim humas bisa menelusuri siapa yang membuat informasi

tersebut sehingga informasi tersebut bisa di kontrol.

C. Hasil Penerapan Sistem Publikasi Informasi Humas Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan

Hasil dari penerapan sistem publikasi informasi humas di website

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan yaitu dengan berhasilnya

mendapatkan prestasi sebagai peringkat 1 keterbukaan informasi publik tingkat

Page 108: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

96

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2017 kategori instansi vertikal dan rumah sakit

pemerintah pada tanggal 6 Desember 2017 di Palembnag yang disahkan oleh

ketua Informasi Provinsi Sumatera Selatan bapak Herlambang, SH, MH serta

Gubernur Sumatera Selatan bapak H. Alex Noerdin.

Gambar 12: Penganugrahan keterbukaan informasi publik

Penerapan sistem publikasi informasi ini bisa meningkatkan citra positif

bagi humas Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, dengan adanya

penganugrahan sebagai instansi peringkat pertama kategori keterbukaan

informasi publik itu berarti publik telah percaya dengan informasi yang yang

dipublikasikan oleh humas di website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan.

Selain itu hasil dari penerapan sistem publikasi informasi ini juga bisa

menjadi evaluasi kinerja bagi tim humas dan sebagai laporan terkait informasi

yang telah ditelah dipublikasikan di website Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan dan dengan adanya penerapan sistem informasi ini tim humas

lebih bisa bertanggung jawab dengan informasi yang akan dipublikasikan.

Dengan diterapkannya sistem publikasi informasi ini hasil yang dapat

Page 109: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

97

diperoleh sesuai dengan surat keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan nomor 349 tahun 2017 yaitu:

1. Menjaga Kerahasiaan, ketersediaan dan integritas serta keamanan

informasi pada satuan kerja kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan.

2. Mencegah informasi hoax atau palsu dengan penerapan 5 buku kontrol

informasi publik

3. Dapat mengelola informasi secara profesional dan bertanggung jawab.

Page 110: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi, analisis dan pembahasan data maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan sistem publikasi informasi humas di website

Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan dalam meningkatkan validitas

informasi berjalan dengan baik sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Sistem

publikasi informasi ini bisa menjadi salah satu contoh dan pembelajaran bagi

instansi lain untuk mengontrol informasi yang akan dipublikasikan dan sebagai

sarana keterbukaan informasi publik.

Petugas Humas dan Informasi Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan telah menerapakan dan melaksanakan sistem publikasi informasisesuai

prosedur yakni dengan mengisi 5 buku yang telah disediakan antara lain berupa

buku registrasi, verifikasi, digitalisasi, upload dan publikasi informasi.

Penerapan sistem publikasi informasi berguna sebagai media untuk menjaga

keabsahan informasi dan meningkatkan validitas sebuah informasi yang akan

dipublikasikan di website Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan.

Adapun hasil dan efek positif dari penerapan sistem publikasi Informasi

terhadap Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Sumatera Selatan,

diantaranya:

Page 111: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

99

1. Dengan adanya sistem publikasi informasi yang diterapkan melalui 5

buku kontrol publikasi ini merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan validitas sebuah informasi dikarenakan sebelum informasi

dipublikasikan di website Kementerian Agama Provinsi Sumatera

Selatan telah dilakukan proses penyaringan informasi terlebih dahulu,

sehingga informasi yang ada terjaga keabsahannya dan siap untuk

dipublikasikan.

2. Dengan adanya sistem publikasi ini, informasi lebih terdata dan

terkontrol dengan baik.

3. Membiasakan karyawan untuk lebih bertanggung jawab atas informasi

yang disebarkan kepada khalayak.

4. Dengan adanya penerapan sistem publikasi informasi ini, informasi yang

disebarkan lebih terpercaya dan jelas sumbernya.

5. Sebagai arsip Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan yang bisa

dicek kembali saat dibutuhkan ketika terjadi permasalahan yang

berhubungan dengan informasi tersebut.

6. Memudahkan menemukan rincian informasi yang telah dipublikasikan.

B. Saran

Setelah dilaksanakannya penelitian tentang penerapan sistem publikasi

informasi dalam meningkatkan validitas informasi di website Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Srelatan, peneliti mempunyai beberapa saran sebagai

berikut:

Page 112: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

100

1. Subbag Inmas terus menerapkan serta mengembangkan dan meningkatkan

kualitas publikasi informasi, sehingga dapat lebih baik lagi kedepannya.

2. Kerjasama dan kolaborasi antara sesama staf humas sangat penting dalam

meningkatkan kinerja yang baik

3. Hendaknya Kasubbag informasi dan humas terus bisa memonitoring

kinerja tim humas, agar apa yang telah diterapkan bisa berjalan dengan

lancar dan sesuai dengan prosedur.

4. Untuk mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang agar penelitian ini menjadi

acuan dan gambaran penelitian lanjutan oleh peneliti lain, pada aspek atau

objek lain.

Page 113: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

101

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka AMANI, 2005

Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi Kehumasan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media Group, 2015

Cutlip, Scott M, at al, Effective Public Relations, diterjemahkan oleh Tri Wibowo,

Jakarta: Kencana, 2011

Fiske John, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012

Hidayat, Dasrun, Media Public Relations, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014

J Moelong, Lexy, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2014

Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi, Yogyakarta: CV. Andi Offset,

2014

Kanwil Kemenag Sumsel, Visi dan Misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

SumateraSelatan, WebsiteKemenag, https://sumsel.kemenag.go.id/artikel/view/

39229/visi-dan-misi-kanwil, Diakses tanggal 06 Maret 2018

-----------,Sejarah Kantor Wilayah Kementerian AgamaProvinsi Sumatera Selatan,

WebsiteKemenag,WebsiteKemenaghttps://sumsel.kemenag.go.id/artikel/view/

39228/sejarah-kanwil-kemenagsumsel,Diakses tanggal 06 Maret 2018

Kristina, Maria, Penerpan Metode Primavista Bagi Mahasiswa Praktek Instrumen

Mayor (PIM) VI Piano di Jurusan Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri

Yogyakarta, 2012

Kriyanto, Rachmat, Public Relations dan Crisis Management, Jakarta: Kencana, 2012

Kriyanto, Rachmat, Public Relation Writing, Jakarta: Kencana, 2012

Kurnia, M Rhevy, Evaluasi Kinerja Humas Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia Provinsi Sumatera Selatan, Universitas Islam Negeri

Raden Fatah Palembang, 2017

Page 114: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

102

Lattimore, Dan, et al, Public Relations The Proffesion and The Practice, diterjemahkan

oleh Afrianto Daud, Jakarta: Salemba Humanika, 2011

Liliweri, Alo, Komunikasi Antarpersonal, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015

Mohammad, Rosli, Audit Komunikasi, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015

M Yusup, Pawit, dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi,Jakarta:

Prenada Media Group, 2010

M Yusup, Pawit, Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2014

Mukarom, Zainal, dan Muhibudin Wijaya Laksana, Manajemen Publik Relation

Panduan Efektif Pengelolaan Hubungan Masyarakat, Bandung: Pustaka

Setia, 2015

Moelong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2014

Ni’mah, Khoirun, Optimalisasi Penggunaan Website Sebagai Media Publikasi

Pengelolaan Zakat Oleh Lembaga Dompet Dhuafa, Universitas Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2015

Puspitasari, Pemanfaatan Media Website oleh Humas Badan Pemeriksa Keuangan RI

Sebagai Layanan Informasi Publik, Universitas Mercu Buana Jakarta, 2007

Ruliansyah, Sistem In formasi E-Learning Pada SMKN 6 Palembang, Palembang:

Noerfikri Offset, 2015

Ruslan, Rosady, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2000

Latif, Saefudin,S.Ag M.Si., Cegah Berita Hoax Dengan Penerapan Sistem SMKI,

Rukun Umat: Kemenag Sumsel, Februari 2017

Salim, Peter dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern

English Press, 2006

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2015

Page 115: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

103

Subagyo, P Joko, Metodelogi Penelitian Dalam Teori dan Praktik, Jakarta: Rineka

Cipta, 2011

Sugiono, Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D”. Bandung: Alfabeta, 2012

Sukardi, Metodelogi Pendidikan Kompetensi dan Praktinya, Yogyakarta: PT Bumi

Aksara, 2003

Suryabrata, Sumadi, Metodelogi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2013

Tondowijodjo, John, Dasar dan Arah Public Relations, Jakarta: PT Grasindo, 2002

Usman, M. User, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Kosda Karya, 1995

Wahyu, Betty, Humas Pemerintahan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012

Yunita, Elsya, Pelaksanaan Media Relations di Lembaga Pemerintah dari Sudut

Pandang Praktisi Humas Kementerian dan Wartawan, (Studi Kasus Media

Relations di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

dalam rangka sosialisasi program dan kebijakan Kementerian), Universitas

Indonesia, 2012

Page 116: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

104

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan

Wawancara dengan staf Humas Kemenag Sumsel M. Akhfasyi S.Kom

Wawancara dengan Kasubag Inmas H.Saefudin Latif S.Ag M.Si.

Page 117: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

105

SK Kanwil Kemenag Sumsel No 349 Tahun 2017 dan Surat Penanganan Media

Sosial dan Grup Chatting

Laporan Tahunan Subbag Inmas Tahun 2015

Page 118: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

106

Majalah Rukun Umat Saring Sebelum Sharing

Piagam Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik

Page 119: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

107

Page 120: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

108

Page 121: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

109

Page 122: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

110

Page 123: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

111

Page 124: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

112

Page 125: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

113

Page 126: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

114

Page 127: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

115

Page 128: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

116

Page 129: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

117

Page 130: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

118

Page 131: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

119

Page 132: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

120

Page 133: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

121

PEDOMAN WAWANCARA

PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM

MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI DI WEBSITE KEMENTERIAN

AGAMA SUMATERA SELATAN

NO PERTANYAAN INFORMAN

1 Apa tujuan adanya sistem publikasi

informasi di website Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

2 Siapa yang mengelola publikasi informasi

di website Kemenag dari awal sistem ini

diterapkan hingga sekarang?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

3 Bagaiman keadaan SDM yang mengelola

publikasi informasi di website Kemenag

hingga saat ini?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

4 Bagaimana sarana dan prasarana yang

digunakan dalam menunjang pengelolaan

sistem publikasi informasi?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

5 Bagaimana cara pembagian tugas untuk

pengelolaan publikasi informasi di website

Kemenag?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

6 Bagaimana proses tahapan awal penerapan

sistem publikasi informasi di website

Kemenag?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

7 Bagaimana cara tim humas dalam

mengumpulkan semua data dan informasi

yang akan dipublikasikan di website

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

Page 134: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

122

Kemenag?

8 Bagaimana prosedur penerapan sistem

publikasi informasi di website Kemenag?

Staf humas Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan

9 Adakah kendala dalam menjalankan

prosedur publikasi informasi di website

Kemenag?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

10 Apa yang dilakukan oleh tim humas untuk

tetap menjaga penerapan sistem publikasi

informasi berjalan sesuai prosedur?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

11 Bagaimana cara pimpinan humas

memonitoring setiap admin satker yang

mempublikasikan informasi di website

Kemenag?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

12 Mengapa sistem publikasi informasi dapat

meningkatkan validitas informasi

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

13 Apakah semua tujuan yang diharapkan oleh

pimpinan beserta tim sudah berjalan dengan

baik?

Kepala Humas dan staf

Kementerian Agama Provinsi

Sumatera Selatan

14 Konsep laporan seperti apa yang dibuat oleh

tim humas Kemenag sumsel di setiap akhir

tahunnya dan mengapa laporan ini perlu

dibuat?

Staf humas Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan

15 Apa yang dilakukan oleh pimpinan humas

saat kinerja tim mulai menurun atau

melakukan kesalahan saat bekerja?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

16 Bagaimana sumber dana dalam pengelolaan

publikasi informasi di website Kemenag?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

17 Apa solusi yang dilakukan jika terjadi Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

Page 135: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

123

masalah menyangkut sumber dana yang

dibutuhkan?

18 Apakah tim yang ditunjuk untuk mengelola

publikasi informasi di website Kemenag

sesuai dengan kemampuannya dibidang

masing-masing?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

19 Informasi apa saja yang ditampilkan di

dalam website Kemenag khususnya yang

diproses melalui sistem publikasi

informasi?

Staf humas Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan

20 Apa yang dilakukan ketika terjadi kesalahan

informasi setelah dipublikasikan ke website

Kemenag?

Staf humas Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan

21 Apakah semua informasi yang

dipublikasikan di dalam website sudah

mewakili jawaban dari pertanyaan

masyarakat

Staf humas Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan

22 Mengingat website ini sifatnya online, maka

24 jam harus terus update, apakah dalam 24

jam selalu ada data atau informasi yang

akan di publish

Staf humas Kementerian Agama

Provinsi Sumatera Selatan

23 Apakah dengan adanya penerapan sistem

publikasi informasi ini membantu kinerja

humas untuk menciptakan dan menjaga

citra dari Kemenag Prov. Sumsel?

Kepala Humas Kementerian

Agama Provinsi Sumatera Selatan

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (2017:194)

Page 136: PENERAPAN SISTEM PUBLIKASI INFORMASI HUMAS DALAM MENINGKATKAN VALIDITAS INFORMASI …eprints.radenfatah.ac.id/2867/1/RISKA AMELIA (14510053).pdf · vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur

124

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Nama : Riska Amelia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat & Tanggal Lahir : Palembang, 25 Mei 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Rss Griya Harapan-A Blok 40 No 07 RT.081 RW.031

Kec.Sako Kel.Sako. Palembang

No. Telepon : 0898-0842-810

PENDIDIKAN

1. MI Adabiyah II Palembang (2001-2007)

2. SMP Yayasan Pembina Palembang (2007-2010)

3. SMK Negeri 6 Palembang (2010-2013)

4. Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang (2014-2018)

Saya yang bersangkutan

Riska Amelia

NIM. 14510053