88
PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PERPUSTAKAAN MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Perpustakaan Oleh: ISMAIL IPT.150433 FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM

MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PERPUSTAKAAN MADRASAH

ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S1) dalam Ilmu Perpustakaan

Oleh:

ISMAIL

IPT.150433

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

ii

Page 3: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

iii

Page 4: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

iv

Page 5: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

v

MOTTO

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di

antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah

Maha mendengar lagi Maha melihat”(Q.S. An-Nisa ayat 58).1

1 Al-Qodir, Al-Qur’anul Karim. Semarang: Karya Thoha Putra, 2009, hlm. 69

Page 6: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

vi

PERSEMBAHAN

Dengan Rahmat Allah SWT

Sembah sujud serta rasa syukur kepada Allah SWT.

Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan dan

kesehatan. Shalawat dan salam yang selalu terlimpahkan kepada

baginda Rasulullah SAW.

Kubersujud dihadapan-Mu, Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa

sampai di penghujung awal perjuanganku segala puji bagi-Mu ya Allah,

Ungkapan hati sebagai rasa terima kasih Ku persembahkan skripsiku ini

kepada malaikat nyataku yang tanpa mereka aku bukanlah siapa-siapa,

tetes demi tetes keringat yang dikorbankan hanya untuk

melihat anak-Nya sukses.

Kepada ayahanda tercinta (M. As’ad) dan ibunda yang tercinta (Salasiah) &

kakak-kakak dan abangku yang tercinta (Siti Rahmah, Ismawati dan M. Jefri )

terima kasih atas supportnya dan mendo’akanku selama ini, mungkin tidak

terbalaskan dengan jasa-jasa yang telah dia berikan kepadaku, Namun ku

hanya bisa membalasnya dengan Do’a agar diberikan

kesehatan dan panjang umur.

terima untuk semangat dan support dalam penyelesaian Skripsi ini.

Ucapkan terima kasih Skirpsi ini kupersembahkan.

Page 7: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kepada hambanya

ilmu dan menjadikannya berakal agar menjadi khalifah dibumi ini. Sholawat serta

salam tak lupa pula kami haturkan kepada pembimbing umat ke jalan yang benar

yakni Nabi Agung kita Nabi Muhammad SAW yang mana beliaulah yang

membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman modren ini yang penuh dengan

ilmu dan peradaban.

Dalam penulisan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Tipe

Kepemimpinan Laissez-Faire dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan

Pepustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi”. Kemudian dalam

penyelesaian skripsi ini, peneliti akui, tidak sedikit hambatan dan rintangan yang

peneliti temui baik dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya.

Dan berkat adanya bantuan dari Pembimbing I: Prof. Dr. Maisah, M. Pd. I

sekaligus Dekan Fakultas Adab dan Humaniora serta Pembimbing II: Siti Asiah

Wahyuni H. SS., M. Hum. Maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, hal yang pantas peneliti ucapkan adalah kata terima kasih kepada

semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali

kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D, selaku Rektor (UIN) Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. H. Hidayat, M. Pd dan Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M. Pd, selaku

Wakil Rektor II dan III (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. Alfian, S.Pd., M.Ed, Bapak Dr. H. Muhammad Fadhil, M.Ag

dan Ibu Dr. Raudhoh, S.Ag., SS., M.Pd.I selaku Wakil Dekan I, II, dan III

di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora (UIN) Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Page 8: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

viii

4. Bapak Muhammad Rum, S. Ag, SS., M. Si dan Ibu Masyrisal Miliani, SS.,

M. Hum selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

dan Informasi Islam Fakultas Adab dan Humaniora (UIN) Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

5. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati

Fakultas Adab dan Humaniora (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Bapak H. Ambo Pera Afrizal MA, selaku Kepala Sekolah Madrasah

Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

7. Ibu Dra. Juslina Ernawati, M. Pd dan Tri Indah Lestari, S. IP, Erma

Suryani, S. Pd, serta Neli Ruspika selaku dan staf Perpustakaan Madrasah

Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yang telah membantu dan memberi izin dalam

pengumpulan data kepada peneliti untuk skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Semoga bantuan dan dorongan yang diberikan kepada peneliti baik secara

langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik serta diterima oleh Allah

SWT, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dari

pembaca pada umumnya, Aamiin Ya Rabbal’Alamin

Peneliti,

ISMAIL

IPT.150433

Page 9: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

ix

ABSTRACT

Ismail. 2019. Application of Types of Laissez-Faire Leadership in Increasing

the Quality of Library Services for Madrasah Aliyah Negeri 2 Jambi City.

Department of Library and Information Faculty of Adab and Humanities

Advisor I: Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I and Advisor II: Siti Asiah Wahyuni H.

M. Hum.

This study aims to determine how the application of the type of leadership

of laissez-faire in improving the quality of services of the City 2 Madrasah Aliyah

Library of the City of Jambi and to find out what are the factors constraints in the

application of the type of leadership of the laissez-faire in improving the quality of

service in the Library of the City of Madrasah Aliyah 2 Jambi City and to find out

what efforts to overcome obstacles in applying the type of laissez-faire leadership

to improve the quality of service in the Madrasa Aliyah Negeri 2 Jambi City

Library. This research uses descriptive qualitative method, the sampling method

uses purposive sampling. Based on the results of this study indicate that the head

of the Madrasa Aliyah Negeri 2 Jambi City library applies the laissez-faire

leadership type by giving freedom to carry out their duties to subordinates to

improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

inventorying, classifying, cataloging, compiling books, serving circulation

(borrowing and repayment) and serving references. However, what happens is that

the tasks performed by subordinates are not optimal. Due to several constraints,

namely limited facilities and infrastructure, limited knowledge and work

experience regarding library science and the lack of work discipline for

subordinates in carrying out their respective duties and responsibilities. This is in

order to avoid continuous problems, efforts that must be made are holding

proposals annually, attending special training and guidance in library management

and increasing discipline by obeying all applicable regulations.

Keywords: Laissez-faire Leadership Type, and Quality of School Library

Services

Page 10: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

x

ABSTRAK

Ismail. 2019. Penerapan Tipe Kepemimpinan Laissez Faire dalam

Meningkatkan Mutu Pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi. Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Adab dan

Humaniora. Pembimbing I: Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I dan Pembimbing II:

Siti Asiah Wahyuni H. M.Hum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan tipe

kepemimpinan laissez-faire dalam meningkatkan mutu pelayanan Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi dan untuk mengetahui apa faktor-faktor

kendala dalam penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire dalam meningkatkan

mutu pelayanan di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi serta

untuk mengetahui apa upaya untuk mengatasi kendala dalam penerapan tipe

kepemimpinan laissez-faire untuk meningkatkan mutu pelayanan di Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif deskriptif, metode pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepala

perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi menerapkan tipe

kepemimpinan laissez-faire dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan

tugasnya kepada bawahan untuk meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan,

Seperti perencanaan, pengadaan, pengolahan, invetarisasi, mengklasifikasi,

katalogisasi, menyusun buku, melayani sirkulasi (peminjaman dan pengembalian)

serta melayani referensi. Namun, yang terjadi tugas yang dilakukan para bawahan

belum optimal. Disebabkan beberapa faktor kendala yakni keterbatasan sarana

dan prasarana, keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kerja mengenai

keilmuan perpustakaan serta kuranngnya kedisiplinan kerja pada bawahan dalam

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Hal ini agar tidak

terjadi masalah dengan terus–menerus, upaya yang harus dilakukan adalah

mengadakan proposal setiap tahunnya, mengikuti pelatihan dan bimbingan khusus

dalam pengelolaan perpustakaan serta meningkatkan kedisiplinan dengan mentaati

semua peraturan yang berlaku.

Kata Kunci : Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire, dan Mutu Pelayanan

Perpustakaan Sekolah

Page 11: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

NOTA DINAS ............................................................................................................. ii

LEMBARAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

LEMBARAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii

ABSTRACK (B. Inggris) ............................................................................................ viii

ABSTRAK (B. Indonesia) ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

D. Kegunaan Penelitian .................................................................................... 5

E. Batasan Masalah .......................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. KerangkaTeori

1. Pengertian Penerapan ........................................................................... 7

2. Defenisi Kepemimpinan ....................................................................... 7

3. Teori Kepemimpinan ............................................................................ 8

4. Fungsi Kepemimpinan.......................................................................... 9

5. Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire ...................................................... 11

6. Indikator Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire ...................................... 14

7. Mutu Pelayanan Perpustakaan .............................................................. 14

B. Studi Relevan ............................................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................................. 23

B. Lokasi Penelitian ......................................................................................... 23

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................................ 23

D. Subjek Penelitian ......................................................................................... 24

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 25

F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 26

G. Keabsahan Data ........................................................................................... 28

Page 12: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 29

1. Sejarah Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi ................................... 29

2. Lokasi Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi .............. 31

3. Visi dan Misi Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi ... 32

4. Struktur Organisasi Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi..................................................................................................... 33

5. Sumber Daya Manusia ......................................................................... 34

6. Masa Jabatan Kepala Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi..................................................................................................... 34

7. Sarana dan prasarana Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi..................................................................................................... 34

8. SOP Pelayanan peminjaman koleksi Perpustakaan Madrasah

Aliyah Negeri ....................................................................................... 37

B. Hasil dan Pembahasan .............................................................................. 41

1. Bagaimana penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire dalam

meningkatkan mutu pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi ............................................................................ 41

2. Apa faktor-faktor kendala dalam penerapan tipe kepemimpinan

laissez-faire dalam meningkatkan mutu pelayanan di Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi ................................................ 53

3. Apa upaya untuk mengatasi kendala dalam penerapan tipe

kepemimpinan laissez-faire untuk meningkatkan mutu pelayanan di

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi .......................... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 59

B. Saran .......................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

LAMPIRAN II DAFTAR INFORMAN

LAMPIRAN III JADWAL PENELITIAN

LAMPIRAN IV KARTU KONSULTASI SKRIPSI

LAMPIRAN V FOTO-FOTO

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Masa Jabatan Kepala Perpustakaan ..................................................... 34

Tabel 4.2: Sarana dan Prasarana perpustakaan MAN 2 Kota Jambi .................. 34

Tabel 4.3: Daftar Buku Perpustakaan Sekolah ....................................................... 36

Tabel 5.4: Jadwal Penelitian ..................................................................................... 66

Page 14: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Skema Flow Model .............................................................................. 27

Gambar 4.2: Lokasi Perpustakaan ........................................................................... 31

Gambar 4.3: Struktur Organisasi Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi ................. 33

Gambar 4.4: Alur Peminjaman Koleksi Perpustakaan ......................................... 37

Page 15: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam organisasi, kepemimpinan itu sangat penting. Karena organisasi

yang memiliki kepemimpinan yang baik akan mudah dalam meletakkan dasar

kepercayaan terhadap anggota-anggotanya, sedangkan organisasi yang tidak

memiliki kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mendapatkan

kepercayaan dari para anggotanya. Organisasi tersebut akan kacau dan tujuan

organisasinya tidak akan tercapai. Kepemimpinan merupakan kemampuan

individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu

memberikan konstribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi.2

Kepemimpinan laissez-faire adalah memberikan kepada orang lain

dengan prinsip kebebasan, termasuk bawahan untuk melaksanakan tugasnya

dengan bebas sesuai dengan kehendak bawahan dan tipe ini dapat

dilaksanakan di sekolah yang memang benar-benar mempunyai sumber daya

manusia maupun alamnya dengan baik dan mampu merancang semua

kebutuhan sekolah dengan mandiri.3

Menurut Heidjrachman dan Husnan tipe kepemimpinan laissez-faire

adalah pemimpin akan menyerahkan keputusan kepada keinginan kelompok

serta bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada

bawahan. Pemimpin tidak membuat peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan

sehingga bawahan dituntut untuk memiliki kemampuan dan keahlian yang

tinggi.4

2Tintin, Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada SBU Pos Prima

Direktorat Operasi PT Pos Indonesia (PERSERO). Jurnal Manajemen Vol. 9, No.2 Mei 2010,

hlm.1 3Makplus, Pengertian Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire. Diakses melalui

https://www.defenisi-pengertian.com/2015/06/pengertian-tipe-kepemimpinan-laissez-

faire.html?m=1 pada jam 19.50 Tanggal 25 Februari 2019. 4Nhyda, Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire. Diakses melalui

https://www.scribd.com/document/348203200/Tipe-Kepemimpinan-Laissez-Faire, pada tanggal

29 Oktober 2018.

Page 16: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

2

Berdasarkan penelitian dari Ahmad Anwar, kepemimpinan laissez-

faire di perpustakaan, maka tugas kepala perpustakaan adalah mengarahkan

tujuan dari perpustakaan. Selanjutnya memberikan kesempatan seluas-

luasnya kepada bawahan untuk bisa mewujudkan tujuan yang telah

ditentukan oleh kepala perpustakaan. Kebebasan yang diberikan kepada

bawahan adalah upaya untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab pada

masing-masing individu. Untuk itu sebagai bentuk tanggung jawab bawahan

terhadap pimpinan maka terdapat rambu-rambu yang tetap harus di patuhi,

yaitu tidak melanggar aturan serta tidak melakukan overlopping tugas. Hal ini

dimaksudkan agar bawahan tetap dapat melakukan inovasi serta pengambilan

keputusan berdasarkan tugas yang dia peroleh pada bagian maupun unit

masing-masing.5

Keuntungan dari kepala perpustakaan menerapkan kepemimpinan

laissez faire adalah kecepatan dalam pengambilan keputusan sekaligus

pemberdayaan bawahan. Hal ini disebabkan pengambilan keputusan adalah

orang yang mengetahui masalahnya secara mendalam, sehingga masalah

cepat teratasi serta bawahan mampu meningkatkan kompetensinya dalam

bidang tersebut. Hal ini akan sangat membantu dalam menjalankan sebuah

organisasi yang efektif, ketika organisasi memiliki bawahan yang

berpengetahuan, memiliki keterampilan, dan pengalaman dalam menjalankan

tugas meraka masing-masing.6 Selanjutnya dijelaskan juga menurut Robbins

dan Coulter kepemimpinan laissez faire mengatakan keberhasilan suatu

organisasi bilamana staf/bawahan sangat berpengalaman pada pekerjaannya

sesuai dengan tanggung jawabnya.7

5 Ahmad Anwar, Tipe Kepemimpinan Profetik Konsep dan Implementasinya dalam

Kepemimpinan Perpustakaan. Jurnal. Pustakaloka, Volume 9 No.1, Juni 2017, hlm. 78. 6 Ahmad Anwar, Tipe Kepemimpinan Profetik Konsep dan Implementasinya dalam

Kepemimpinan Perpustakaan. hlm. 78 7 Aw Wardani. 2016. Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire. Diakses melalui

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2012-1-00252-MN%20Bab2001.pdf, pada tanggal 15 Februari

2019.

Page 17: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

3

Mutu pelayanan perpustakaan merupakan suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia dan lingkungan yang

memenuhi harapan. Dalam meningkatkan mutu layanan di perpustakaan

merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan oleh pihak perpustakaan,

dengan mutu pelayanan tinggi, perpustakaan tersebut akan memperoleh

banyak pengunjung, mendapat pengakuan dan penghargaan dari para

pembaca. Upaya untuk meningkatkan mutu layanan di perpustakaan tidak

boleh dipisahkan dari kegiatan pustakawan sehari-hari. Rendahnya mutu

pelayanan di perpustakaan tersebut, tentu disebabkan oleh banyak faktor.

Faktor-faktor tesebut antara lain masih rendahnya peran pemimpin, kinerja

karyawan, komunikasi interpersonal, komitmen karyawan, terhadap tugas dan

lain-lainnya. 8

Jadi, seorang pemimpin dalam sebuah organisasi perpustakaan

mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan organisasi yang dipimpinnya.

Peran pemimpin dalam hubungannya dengan karyawan. Dalam hal ini

pustakawan merupakan hal yang penting karena dari sikap dari seorang

pemimpin juga akan menentukan serta mempengaruhi perilaku pustakawan

yang dipimpinnya yang berujung pada meningkatkan mutu pelayanan

perpustakaan yang diberikan kepada pengguna jasa perpustakaan.

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi memiliki 1 kepala

perpustakaan, dan dibantu 3 staf perpustakaan. Perpustakaan ini memiliki

beberapa layanan di perpustakaan seperti layanan sirkulasi dan layanan

referensi, dan layanan audio visual dan serta dilengkapi dengan ruang baca

siswa.

8 Skripsi: Safruddin Aziz, Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Perpustakaan Perguruan

Tinggi. Artikel Perpustakaan Dan Kepustakawanan, Semarang: UNIKA Soegiyapranata, 2010,

hlm.49, melaui http://digilib.undip.ac.id/v2/2012/06/04/ diakses pada 25 Oktober 2018.

Page 18: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

4

Berdasarkan observasi awal peneliti di Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi masih banyak terdapat keterbatasan baik dari segi sarana

dan prasarana seperti kurangnya rak koleksi, komputer, dan ruang

pengolahan. Rendahnya tingkat pengetahuan dan pengalaman kerja para

bawahan seperti kurangnya pemahaman teknologi tentang perpustakaan

misalnya automasi perpustakaan. Selanjutnya rendahnya tingkat kedisiplinan

para bawahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya misalnya

jam buka pelayanan perpustakaan. Dalam hal ini perlu meningkatkan para

bawahan yang berkompeten dalam melaksanakan kegiatan perpustakaan dan

faktor pendukung dalam kegiatan perpustakaan misalnya kegiatan pengadaan

sarana dan prasarana. Bahwa tidak mungkin bagi sebuah perpustakaan ini jika

menerapkan tipe kepemimpinan laissez-faire akan efektif dan efesien kalau

sarana dan prasarana masih minim dan para bawahan belum mempunyai

pengetahuan dan pengalaman kerja tentang perpustakaan.

Berdasarkan permasalahan di atas peneliti tertarik untuk mengangkat

judul “Penerapan Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire dalam

Meningkatkan Mutu Pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri

2 Kota Jambi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat membuat

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire dalam

meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2

Kota Jambi?

2. Apa faktor-faktor kendala dalam penerapan tipe kepemimpinan laissez-

faire dalam meningkatkan mutu pelayanan di perpustakaan Madrasah

Aliyah Negeri 2 Kota Jambi?

3. Apa upaya untuk mengatasi kendala dalam penerapan tipe kepemimpinan

laissez-faire untuk meningkatkan mutu pelayanan di perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi?

Page 19: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian diantaranya

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire

dalam meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui apa faktor-faktor kendala dalam penerapan tipe

kepemimpinan laissez-faire dalam meningkatkan mutu pelayanan di

perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

3. Untuk mengetahui apa upaya untuk mengatasi kendala dalam penerapan

tipe kepemimpinan laissez-faire untuk meningkatkan mutu pelayanan di

perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini di harapkan agar dapat dijadikan sebagi sumber referensi

untuk memperkaya ilmu dan pengetahuan bagi mahasiswa UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi, khususnya bagi mahasiswa Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Islam.

2. Untuk memberikan sumber motivasi dan masukan bagi kepala

perpustakaan, dan sebagai bahan rujukan/referensi untuk Perpustakaan

Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

3. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi sarjana strata satu

(S-1) jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, terutama

menambahkan wawasan dan cakrawala bagi peneliti.

Page 20: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

6

E. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan untuk membatasi ruang

lingkup dan pendekatan agar kegiatan penelitian tidak terlalu luas dan

disesuaikan dengan keterbatasan kemampuan penelitian.

Untuk memperjelas dan memberi arah yang tepat, maka peneliti mem-

batasi penelitian hanya membahas tipe kepemimpinan laissez-faire dan mutu

pelayanan perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

Page 21: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

7

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Kerangka Teori

1. Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penerapan adalah proses,

atau cara menerapkan, memasang, pemanfaatan, perihal mempraktekan.9

Adapun menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, penerapan

adalah hal, cara atau hasil. Berdasarkan pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang

dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk

mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

2. Defenisi Kepemimpinan

Untuk memahami tentang definisi kepemimpinan, kita akan

kemukakan tiga definisi di bawah ini:

a. Kepemimpinan merupakan kemampuan individu untuk

mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu

memberikan konstribusinya demi efektivitas dan keberhasilan

organisasi.10

b. Kepemimpinan adalah sebagai konsep manajemen di dalam

kehidupan organisasi, mempunyai kedudukan strategis dan merupakan

gejala sosial yang selalu di perlukan dalam kehidupan kelompok.11

c. Kepemimpinan yang efektif dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan

melaksanakan tugas, dan kepuasan dari parapengikutnya.12

9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Pustaka, 2018, hlm. 1448 10

Tintin, Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada SBU Pos Prima

Direktorat Operasi PT Pos Indonesia (PERSERO). hlm.1 11

Sri Rahayu, Pengaruh Model Kepemimpinan terhadap Mutu Pelayanan Perpustakaan.

Jambi: UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2015, hlm. 10. 12

Michael Maccoby, Sang Pemimpin: Wajah Baru Bagi Manajemen Dewasa Ini (The

Leader: A New For American Management). Jakarta: Gramedia, 1991, hlm. 9

Page 22: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

8

3. Teori Kepemimpinan

Untuk memperkuat dari uraian definisi kepemimpinan di atas,

maka perlu didukung dengan tiga teori kepemimpinan sebagai berikut:

a. Kaswan, kepemimpinan yaitu pengaruh dan hubungan interpersonal.

Kemampuan mempengaruhi dan menjalin hubungan interpersonal

dengan kelompok atau tim yang dipimpinnya sangat menentukan

kesuksesan pemimpin.13

b. Stoner, kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian

pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang

saling berhubungan tugasnya.14

c. Katz dan Kahn (dalam Watkin), berbagai defenisi kepemimpinan pada

dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar yakni,

“sebagai atribut atau kelengkapan dari suatu kedudukan, sebagai

karakteristik seseorang, dan sebagai kategori perilaku”.15

d. Wegen dan Davies, Kepemimpinan adalah aktivitas terkait

pemanfaatan kekuatan orang untuk mencapai tujuan oganisasi.16

Adapun kepemimpinan perpustakaan sekolah pada hakekatnya

adalah interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin. Hubungan dua

elemen ini mempengaruhi kinerja perpustakaan sekolah. Kepala

perpustakaan sekolah terdorong oleh motivasi kekuasaan dan mereka

yang dipimpin terdorong oleh berbagai macam motivasi untuk memenuhi

kebutuhan masing-masing.17

13

Kaswan, Leadership and Teamworking: Membangun Tim yang Efektif dan Berkinerja

Tinggi Melalui Kepemimpinan. Cimahi: Alfabeta, 2014, hlm. 2. 14

Irine Diana Sari Wijayanti, Manajemen. Yogyakarta: Nuha Medika, 2012, hlm. 105 15

Sri Rahayu, Pengaruh Model Kepemimpinan terhadap Mutu Pelayanan Perpustakaan.

hlm 10. 16

Safrudin Aziz, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi: Koreksi dan Implementasi.

Yogyakarta: Gava Media, 2016, hlm.70. 17

Lasa Hs, Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2009,

hlm. 32.

Page 23: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

9

Kepala perpustakaan merupakan seseorang yang diberi tanggung

jawab untuk mengelola perpustakaan sekolah. Pemimpin harus ahli di

bidang pengelolaan, seperti merencanakan, mengorganisasi,

mengevaluasi, juga harus mampu memimpin staf-stafnya. Sehingga tidak

hanya menyandang sebagai “leader” tetapi juga “functional leader”.18

Jadi, dapat disimpulkan dari defenisi dan teori kepemimpinan di

atas bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk

mempengaruhi dan menjalin hubungan interpersonal dengan kelompok

yang dipimpinnya sangat menentukan kesuksesan pemimpin dalam suatu

organisasi.

4. Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial

dalam kehidupan kelompok/organisasi masing-masing, yang

mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam dan bukan diluar

situasi ini. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus

diwujudkan dalam intraksi antar individu didalam situasi sosial suatu

kelompok/organisasi.

Secara operasional fungsi kepemimpinan dibedakan menjadi lima

fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:

a. Fungsi Intruksi

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai

komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,

bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat

dilaksanakan secara efektif. Pemimpin yang efektif memerlukan

kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi agar orang lain

mau melaksanakan perintah.

18

Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hlm.

176-177.

Page 24: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

10

b. Fungsi Konsultasi

Fungsi ini besifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama

dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan

bahan pertimbangan yang mengharuskannya bekomunikasi dengan

orang-orang yang dipimpinnya.

c. Fungsi Partisipasi

Fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang

dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan dan

maupun dalam melaksanakanya. Partisifasi bukan berarti bebas

berbuat semuanya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah

berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas

pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin tetap harus tetap dalam

fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

d. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan memberikan pelimpahan wewenang

menetapkan/membuat keputusan, baik melalui persetujuan dari

pemimpin. Pada dasarnya adalah kepercayaan. Orang-orang penerima

delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang

memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.

e. Fungsi Pengendalian

Fungsi Pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang

sukses/efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah

dan dalam koordinasinya yang efektif sehinga fungsi pengendalian

dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan,

koordinasi dan pegawasan.19

19 Veithizal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2012,

hlm. 34-35.

Page 25: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

11

5. Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire

Menurut Subry Sutikno, membagi tiga tipe kepemimpinan, salah

satunya kepemimpinan laissez faire sebagai berikut:

a. Kepemimpinan Laissez-Faire

Kepemimpinan jenis ini hanya terlihat dalam kualitas yang

kecil dimana para bawahannya yang secara efektif menentukan tujuan

dan penyelesaian masalah yang dihadapi, sehingga model ini hanya

bisa berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi

dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi. Dalam

model kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan

kekuasaannya atau sama sekali membiarkan bawahannya untuk

berbuat sesuka hatinya.

Seorang pemimpin yang menggunakan tipe kepemimpinan ini

menginginkan seluruh anggota kelompoknya berpartisipasi tanpa

memaksakan atau menuntut kewenangan yang dimilikinya, tindakan

komunikasi dari pemimpin ini cendrung berlaku sebagai seorang

penghubung yang menghubungkan konstribusi atau sumbangan

pemikiran dari anggota kelompoknya.20

Sedangkan menurut Soekarto

kepemimpinan laissez-faire adalah pemimpin yang mengkehendaki

supaya kepada bawahannya diberikan banyak kebebasan.21

Adapun menurut Syahrizal Abbas dalam Safruddin Aziz

kepemimpinan laissez-faire adalah membiarkan stafnya untuk berbuat

berdasarkan kehendak sendiri dan pemimpin tidak berpartisipasi aktif

dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab

harus dilakukan oleh bawahannya.22

20

Subry Sutikno, Pemimpin dan Kepemimpinan. Lombok: Holistica, 2014, hlm. 45-46. 21

Soekarto Indra Fachrudi, Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif. Malang: Ghalia

Indonesia, 2006, hlm.17 22

Safrudin Aziz, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi: Koreksi Dan Implementasi. hlm.76

Page 26: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

12

a. Ciri-ciri khusus kepemimpinan laissez-faire menurut para ahli

adalah sebagai berikut:23

1) Pemimpin menyerahkan tanggung jawab pada pelaksanaan

pekerjaan kepada bawahan,

2) Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahan untuk

mengemukakan ide, saran, dab pendapat.

3) Pemimpin menyerahkan kepada bawahan sepenuhnya dalam

hal pengambilan keputusan.

4) Pemimpin percaya bawahannya mampu melaksanakan tugas-

tugasnya dengan baik.

5) Pemimpin membiarkan bawahannya memilih cara-cara yang

dikehendaki dalam menyelesaikan tugas

b. Kebaikan dari tipe kepemimpinan laissez-faire adalah sebagai

berikut:

1) Pemimpin akan menyerahkan keputusan kepada keinginan

kelompok sehingga keputusan yang dihasilkan menjadi

keputusan bersama.

2) Ada kemungkinan bawahan dapat mengembangkan

kemampuannya, daya kreativitasnya untuk memikirkan dan

memecahkan persoalan serta mengembangkan rasa tanggung

jawab.

3) Bawahan lebih bebas untuk menunjukkan persoalan yang ia

anggap penting dan tidak bergantung pada atasan sehingga

proses yang lebih cepat.

c. Kelemahan kepemimpinan laissez-faire adalah sebagai berikut:

1) Bila bawahan terlalu bebas tanpa pengawasan, ada

kemungkinan terjadi penyimpangan dari peraturan yang

berlaku dari bawahan serta dapat mengakibatkan salah tindak

dan memakan banyak waktu bila bawahan kurang

berpengalaman.

23

Subry Sutikno, Pemimpin dan Kepemimpinan. hlm. 47-48

Page 27: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

13

2) Pemimpin sering sibuk sendiri dengan tugas-tugas dan terpisah

dari bawahan. Beberapa tidak membuat tujuan tanpa suatu

peraturan tertentu.

3) Tidak mampu melakukan koordinasi dan pengawasan yang

baik.

Menurut Handoko, bahwa gaya kepemimpinan dibagi menjadi 3

bagian, sebagai berikut: 1, kepemimpinan demokratis, kepemimpinan

otoriter, dan kepemimpinan laisses-faire: ciri-ciri kepemimpinan laissez-

faire sebagai berikut: a) pemimpinan membiarkan bawahannya untuk

mengatur dirinya sendiri, b) pemimpin hanya menentukan kebijakan dan

tujuan umum, c) bawahan dapat mengambil keputusan yang relavan untuk

mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.

Sedangkan menurut Lippits dan White dalam Nursalam terdapat 3

gaya kepemimpinan sebagai berikut: 1) Kepemimpinan Demokratis, 2)

Kepemimpinan Otoriter, dan 3) Kepemimpinan Laissez Faire,

kepemimpinan laissez-faire adalah kemampuan mempengaruhi orang lain

agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan cara berbagai

kegiatan dan pelaksanaan yang dilakukan lebih banyak diserahkan kepada

bawahannya.24

Ciri-ciri kepemimpinan laissez faire adalah memberikan

kebebasan sepenuhnya kepada bawahan untuk melakukan tindakan yang

dianggap sesuai dengan tugasnya.25

24 Ruslan, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otokratis, Demokratis, Bebas terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan pada Kantor Pusat PT. Bank Sulselbar Makassar. Skripsi. Makassar:

Universitas Hasanuddin Makassar, 2014, hlm. 17-18. diakses melalui

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/9110.

25Pawit M. Yusup, Persepktif Manajemen Pengetahuan, Informasi, Komunikasi,

Pendidikan, dan Perpustakaan. Jakarta: Rajawali Pers, 2012, hlm.122.

Page 28: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

14

6. Indikator Tipe Kepemimpinan Laissez Faire

Menurut Robbin dan Coulter, indikator tipe kepemimpinan laissez

faire sebagai berikut:

a. Tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap anggota

kelompoknya.

b. Keleluasaan dan tanggung jawab bersimpang siur.

c. Tidak merata posisi para anggotanya dalam melaksanakan

tugasnya.

d. Kebijaksanaan suatu institusi berada ditangan anggota.26

7. Mutu Pelayanan Perpustakaan

a. Mutu

Bagi penyelenggara Pendidikan mutu merupakan keniscayaan

yang tidak dapat ditangguhkan, Pendidikan antara lain bertujuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa serta melahirkan generasi penerus

kreatif, produktif, berdaya saing tinggi, mensyaratkan mutu. Dalam

konteks globalisasi dan persaingan antara bangsa Pendidikan

diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing

(comparative advantage).

Goetsch & Davis yang mendefinisikan mutu sebagai “kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, proses lingkungan,

dan sumber daya manusia”.27

Sedangkan menurut Feigenbaum, mutu

diartikan sebagai bentuk kepuasan pelanggan sepenuhnya (full

cuctomer satisfaction). Lebih spesifiknya bahwa suatu produk atau

jasa yang dihasilkan oleh sebuah oganisasi dapat dikatakan bermutu

apabila mampu memberikan harapan sekaligus kepuasan kepada

pelanggan.28

26

Robbin Covey, Stephen, Kepemimpinan yang Berprinsip. Jakarta: Binarupa Aksara,

1997, hlm. 77. 27

Yahya Sudarya, Jurnal Pendidikan Dasar (Service Quality Satisfaction dalam Layanan

Pendidikan: Kajian Teorites. Nomor: 8 Oktober 2007, hlm.3 28

Safrudin Aziz, Manajemen Mutu Perguruan Tinggi: Koreksi dan Implementasi. hlm. 18.

Page 29: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

15

b. Pelayanan Perpustakaan

Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti kesibukan.

Umumnya pelayanan di perpustakaan dapat diartikan suatu kegiatan

atau aktivitas dalam memberikan jasa layanan kepada pengunjung

perpustakaan tanpa membedakan status sosial, ekonomi, kepercayaan

maupun status lainnya.

Pelayanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama

di perpustakaan. Pelayanan tersebut merupakan kegiatan yang

berlangsung berhubungan dengan masyarakat, dan sekaligus

merupakan barometer keberhasilan penyelenggaran perpustakaan.

Oleh karena itu dari meja layanan akan dikembangkan gambaran dan

citra perpustakaan, sehingga seluruh kegiatan perpustakaan akan

diarahkan dan terfokus kepada bagaimana memberikan pelayanan

yang baik sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat pemakai.

Pelayanan yang baik adalah yang dapat memberikan rasa

senang dan puas kepada pemakai. Bentuk rill pelayanan perpustakaan

tersebut antara lain:29

1) Pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan yang

dikehendaki masyarakat pemakai.

2) Berorientasi kepada pemakai.

3) Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran.

4) Berjalan mudah, sederhana, Murah dan ekonomis.

5) Menarik menyenangkan, menimbulkan rasa simpati.

6) Bervariatif, Mengundang rasa ingin kembali dan Ramah tamah.

7) Bersifat informatif, membimbing Dan mengarahkan.

8) Mengembangkan hal-hal yang baru/inovatif

9) Mampu berkompetensi dengan pelayanan di bidang lain.

10) Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai

29

Sutarno, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sangung Seto,

2006, hlm. 90-91.

Page 30: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

16

Sebagaimana tertera dalam UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan. Bahwa poin terpenting dalam layanan perpustakaan

adalah sebagai berikut:

1) Harus prima dan berorientasi pada pemustaka

2) Harus memenuhi standar Perpustakaan Nasional

3) Dikembangkan memakai dan mengikuti perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK)

4) Dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka dengan

memanfaatkan secara optimal sumber daya perpustakaan sendiri

atau perpustakaan lain.

5) Layanan perpustakaan tepadu dengan mewujudkan kerja sama

antar perpustakaan,

6) Kerja sama ini dilakukan melalui jejaring telematika.30

Adapun pelayanan perpustakaan menurut sifatnya dibagi dua,

yaitu sebagai berikut:

1) Pelayanan langsung

Pemberian pelayanan langsung oleh petugas perpustakaan

kepada pengguna perpustakaan dan hasilnya bisa secara langsung

diterima oleh pengguna. Seperti: layanan sirkulasi, layanan

referensi, dan pelayanan bimbingan kepada pengguna/pembaca.

2) Pelayanan tidak langsung

Pemberian pelayanan secara tidak langsung memberikan

hasil seketika, tanpa berhadapan dengan pengguna. Bentuk

pelayanan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh

perpustakaan dalam rangka pembinaan dan pemberian motivasi

kepada siswa dan pengguna lainnya agar kesinambungan

pendayagunaan koleksi perpustakaan tetap terpelihara. seperti:

30

Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pasal 14, hlm. 13

Page 31: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

17

kerja sama dengan guru, dan pembinaan minat baca dan promosi

perpustakaan.31

c. Mutu Pelayanan Perpustakaan

Mutu pelayanan perpustakaan pada hakekatnya memang tidak

bisa dirumuskan secara mutlak, karena rumusannya akan bergantung

pada seberapa luasnya perspektif yang hendak dijangkau dan siapa

yang hendak merumuskan.

Mutu pelayanan perpustakaan adalah suatu kondisi dinamis

yang berhubungan dengan produk berupa buku, jasa berupa (layanan),

manusia dan lingkungan yang memenuhi dan melebihi harapan.

Namun mutu perpustakaan sering kali dirumuskan sebagai akhir dari

sebuah pencapaian yang dilakukan melalui serangkaian proses.

Serangkaian proses pencapaian mutu pelayanan perpustakaan

dapat dispesifikan dalam tiga hal, sebagai berikut: 32

1) Mutu Input Perpustakaan

Meliputi kecakapan pustakawan, pengelola/kepala

perpustakaan, staf layanan dan administrasi.

2) Mutu Proses dan Konteks

Proses pencapaian mutu pelayanan perpustakaan melalui

layanan, mutu koleksi dan mutu efektif serta efesiensi dalam proses

penelusuran sebuah informasi, serta dukungan lembaga dan

masyarakat.

3) Mutu Outcome

Meliputi layanan perpustakaan yang prima, memuaskan

dan koleksi yang bermutu serta sangat menunjang terhadap proses

pembelajaran civitas akademianya.

31

Pawit, M. Yusuf, dan Yaya Suhendar. 2013. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah. Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri, hlm. 78-82. 32

Safruddin Aziz, Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Perpustakaan Perguruan Tinggi.

Artikel Perpustakaan dan Kepustakawanan, Skripsi. Semarang: UNIKA Soegiyapranata, 2010,

hlm.49-50, melalui http: digilib.undip.ac.id/v2/2012/06/04/ diakses pada 25 Oktober 2018.

Page 32: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

18

Proses pencapaian mutu pelayanan perpustakaan adalah

adanya input yang memiliki kesiapan mental, adanya proses

layanan yang didukung dan disesuaikan dengan kebutuhan

pengguna serta menghasilkan outcome yang berkualitas sebagai

produk dari rangkaian proses sebelumnya.

Meningkatkan mutu layanan di perpustakaan merupakan

suatu hal yang perlu diperhatikan oleh pihak perpustakaan, dengan

mutu pelayanan tinggi, perpustakaan tersebut akan memperoleh

banyak pengunjung, mendapat pengakuan dan penghargaan dari

para pembaca.

Upaya untuk meningkatkan mutu layanan di perpustakaan

tidak boleh dipisahkan dari kegiatan pustakawan sehari-hari.

Banyak upaya yang dapat dikerjakan, sebagai berikut:

(a) Sikap ramah dan penampilan pustakawan yang baik dalam

memberikan pelayanan kepada pembaca akan menentukan

berhasil tidaknya pekerjaan. Melalui penampilan yang ramah,

siap untuk memberikan bantuan, pustakawan dapat

menggiatkan pembaca sebanyak mungkin.

(b) Menyediakan brosur tentang kegiatan yang ada di

perpustakaan. Brosur memiliki keampuhan yang luar biasa

untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan.

(c) Mengadakan berbagai perlombaaan, dan study tour di

perpustakaan.

(d) Mengundang seorang pakar untuk mengadakan talkshow/

seminar dan menceritakan pengalamannya.

(e) Membuat jadwal kegiatan yang teratur, memetik manfaat dari

bahan yang di miliki perpustakaan.33

33

Safruddin Aziz. 2010. Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Perpustakaan Perguruan

Tinggi. hlm. 50

Page 33: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

19

Adapun beberapa yang harus diperhatikan untuk

meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan antara lain layanan

ruang baca merupakan bagian pokok dalam kegiatan layanan

perpustakaan, selain layanan sirkulasi dan layanan teknis.34

Dalam

penjelasan ini layanan ruang baca terbagi sebagai berikut:

(1) Layanan ruang baca buku rujukan

Buku rujukan adalah bahan perpustakaan yang sangat penting

karena dari buku-buku ini, biasanya ada petugas atau

pustakawan rujukan yang siap sedia memberikan bantuan.

Jawaban pertanyaan rujukan tidak semua diperoleh dari buku,

tetapi dapat juga dari pengalaman petugas perpustakaan.

Lengkap tidaknya koleksi buku rujukan menunjukkan mutu

pelayanan yang diberikan perpustakaan. Buku-buku rujukan ini

tidak boleh dipinjamkan keluar perpustakaan. Perpustakaan

yang sudah maju dan mempunyai biaya biasanya menyediakan

mesin foto kopi.

(2) Fasilitas untuk ruang baca yang baik

Ruang baca hendaknya dilengkapi berbagai fasilitas untuk

menunjang kenyamanan. Pemasangan AC atau jendela yang

luas, dapat mempelancarkan sirkulasi udara. Penerangan harus

memadai. Dianjurkan, perpustakaan memiliki pengontrol sinar

pada setiap jendela, misalnya dengan krey (blind fold).

(3) Layanan ruang baca berupa meja belajar kelompok

Ruang baca jenis ini terdapat di berbagai perpustakaan.

Kelemahan meja baca ini ialah saling menganggu diantara para

pembaca. Keunggulannya, pertama menghemat dan fasilitas

perpustakaan. Kedua, karena melihat teman sebangkunya

membaca, ia sendiri mungkin akan berbuat demikian.

34

Safruddin Aziz. 2010. Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Perpustakaan Perguruan

Tinggi. hlm. 51

Page 34: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

20

(4) Perluasan berupa ruang untuk diskusi

Ruang ini dapat digunakan oleh sekelompok pembaca yang

memiliki minat yang sama untuk membahas sesuatu. Buku-

buku dibawa dari perpustakaan kemudian dibicarakan

Bersama-sama disana.

(5) Ruang santai

Ruang ini dapat digunakan oleh pembaca yang telah lelah

membaca agar segar kembali. Sambil beristirahat ia dapat

membaca dan menonton televisi.35

B. Studi Relevan

1. Diah Fitri. 2017. Dampak Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire terhadap

Kinerja Pustakawan (Studi terhadap Kepala Perpustakaan Universitas

Jambi). Rumusan Masalah: Bagaimana gaya kepemimpinan laissez-faire

terhadap kinerja pustakawan di Perpustakaan Universitas Jambi dan apa

dampak gaya kepemimpinan terhadap kinerja pustakawan di

Perpustakaan Universitas Jambi. Hasil penelitian gaya kepemimpinan

kepala perpustakaan di Perpustakaan Universitas Jambi menggunakan

dua gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan bebas

dengan merumuskan konsep kinerja bersama pustakawan dalam aktivitas

sehari-sehari di perpustakaan. Dan dampaknya kinerja tidak disiplin.36

35

Safruddin Aziz. 2010. Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Perpustakaan Perguruan

Tinggi. hlm. 51 36

Skripsi: Diah Fitri, Dampak Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire terhadap Kinerja

Pustakawan (Studi terhadap Kepala Perpustakaan Universitas Jambi). Jambi: UIN STS Jambi,

2017.

Page 35: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

21

2. Sri Rahayu. 2015. Pengaruh Model Kepemimpinan terhadap Mutu

Pelayanan Perpustakaan (studi terhadap Badan Perpustakaan Arsip dan

Dokumentasi Kota Jambi. Rumusan Masalah: Seberapa besar pengaruh

model kepemimpinan terhadap mutu pelayanan di BPAD Kota Jambi.

Berdasarkan hasil uji korelasi tingkat hubungan antara variabel (X)

model kepemimpinan dan variabel (Y) mutu pelayanan adalah sebesar

0,431 angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara kedua

variabel masuk dalam kategori sedang.37

3. Rusady Ruslan. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otokratis,

Demokratis, Bebas terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Kantor

Pusat PT. Bank Sulselbar Makassar. Rumusan Masalah: 1) Apakah gaya

kepemimpinan otokritas, demokratis, dan bebas berpangaruh terhadap

kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank Sulselbar Makassar. 2) Dari

ketiga gaya kepemimpinan tersebut, gaya manakah paling berpengaruh

terdahap kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank Sulselbar Makassar?.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa Terdapat pengaruh signifikan antara

variabel gaya kepemimpinan otokratis, demokratis dan bebas terhadap

kepuasan kerja karyawan, terutama gaya kepemimpinan demokratis,

sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank

Sulselbar Makassar. 38

37

Skripsi: Sri Rahayu, Pengaruh Model Kepemimpinan Terhadap Mutu Pelayanan

Perpustakaan. Jambi: UIN STS Jambi, 2015. 38

Skripsi: Rusady Ruslan, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otokratis, Demokrasi, Bebas

terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Kantor Pusat PT. Bank Sulselbar Makassar. Makassar:

Universitas Hasanuddin Makassar, 2014. Diakses melalui

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/9110.

Page 36: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

22

a) Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu (Studi

Relevan)

Berdasarkan keterangan studi relevan yang ada di atas dapat

dilihat dari segi judul penelitian, persamaannya adalah sama-sama

membahas tipe/gaya/ model kepemimpinan laissez-faire dan metode

penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik

pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi.

b) Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu (Studi

Relevan)

Berdasarkan keterangan studi relevan yang ada di atas dapat dilihat

dari segi judul penelitian, perbedaannya adalah terletak pada objek

tempat penelitian dan rumusan masalah.

Page 37: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah ekspremen) dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.39

Maka

peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi Jl. Adityawarman Thehok Jambi Selatan Kota Jambi – Kode Pos. 36138

website: http://manmodel-jambi.sch.id. Pada tahun 2018/2019.

C. Jenis dan Sumber Data

Untuk memudahkan pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam

penelitian ini, maka peneliti menggolongkan data menjadi dua golongan

yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti itu sendiri,

yang berupa hasil teks wawancara. Data yang dikumpulkan yaitu data

yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu

atau pada priode waktu tertentu.40

Jadi, data primer yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah data yang diambil dari hasil observasi dan wawancara

kepada kepala perpustakaan, dan staf perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri

2 Kota Jambi.

39

Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta,

2016, hlm. 9

40

Nurudin, Jenis-jenis dan Sumber Data. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010, hlm. 13

Page 38: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

24

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diolah dan di sajikan

oleh pihak lain yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal. Sumber

data ini berupa literatur yang berhubungan dengan penelitian ini dan

dokumentasi.41

Data sekunder merupakan data yang kedua yang diambil

secara tidak langsung dari sumbernya, yang bersifat sebagai pendukung

sumber data yang pertama.

3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data

diperoleh. Apabila peneliti mengunakan wawancara dalam pengumpulan

datanya, maka sumber data tersebut disebut responden, yaitu orang yang

merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan penulis, baik tertulis

maupun lisan. Adapun yang menjadi Sumber data dalam penelitian ini

meliputi:

a. 1 orang kepala perpustakaan, 3 orang staf perpustakaan.

b. 3 orang pemustaka yang sering keperpustakaan.

c. Berupa dokumen, yaitu semua yang berkaitan dengan penelitian ini

yang diperoleh dari perpustakaan dan majalah, jurnal, laporan

penelitian, internet serta data yang diperoleh dari dokumentasi

perpustatakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merujuk pada orang/individu atau kelompok yang

disajikan unit atau satuan (kasus), gambaran yang diteliti. Peneliti

memfokuskan penelitiannya kepada subjek penelitian sekaligus menjadi

informan yaitu orang/individu atau sekelompok yang mempunyai peran

sebagai pegawai disuatu perpustakaan. Untuk mempermudah peneliti dalam

menentukan subyek penelitian, peneliti memilih dengan cara pengambilan

subyek dengan menggunakan metode purposive sampling.

41

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi, Pedoman Penelitian Skripsi: Fakultas Adab-

Sastra dan Kebudayaan Islam, Jambi: IAIN STS Jambi, 2013, hlm. 14.

Page 39: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

25

Purposive sampling yaitu menentukan pengambilan sampel dengan

cara purposive itu kita dengan sengaja mendatangi sampel sesuai dengan

kriteria yang kita inginkan sampai apa yang diinginkan bisa terjawab (Key

Informan: Kepala Sekolah).42

Orang yang sebagai informannya adalah

sebagai berikut: Kepala Perpustakaan, Staf Perpustakaan dan pemustaka

E. Teknik Pengunpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan

langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung atau lokasi

penelitian.43

Kemudian dari pengamatan kepada kepala perpustakaan,

Metode ini di gunakan untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya

informasi yang berhubungan dengan fokus masalah yang diteliti.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan

antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan

pewawancara. Tujuan dari melakukan wawancara untuk mendapatkan

keterangan (informasi) dengan cara tanya jawab sambil tatap muka

dengan informan.

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang

pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan. Pokok-pokok yang menjadi dasar pertanyaan diatur sangat

terstruktur, wawancara ini bertujuan untuk mencari jawaban penelitian.44

42

Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. hlm. 173. 43

Lexy. J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997,

hlm. 81. 44

Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif. hlm.190

Page 40: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

26

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sedang berlalu,

dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar/foto, atau karya-karya

monumental.45

Pengumpulan data melalui dokumentasi di perlukan

seperangkat alat atau instrumen yang memandu untuk pengambilan data-

data dokumen. Metode ini untuk melengkapi metode observasi dan

wawancara dalam pengambilan data.

Metode dokumentasi ini dapat berupa dokumen yang ada

hubunganya dengan topik yang peneliti angkat. Metode ini peneliti

gunakan untuk mendapatkan informasi atau data yang terjadi ruang

lingkup perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

F. Teknis Analisis Data

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan

cendrung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan

makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori

dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di

lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan

gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil

penelitian.46

Ada beberapa elemen penting dalam analisis data kualitatif yang perlu

dilakukan dalam melakukan kegiatan analisis data yang dikemukakan oleh

Miles dan Huberman yang mencakup sebagai berikut:

1. Reduksi data

Proses analisis data mestinya dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber. Setelah dikaji, langkah berikutnya adalah

membuat rangkuman untuk setiap kontak atau pertemuan dengan

responden. Kegiatan lain yang masih dalam mereduksi data yaitu

kegiatan yang memfokuskan, menyederhanakan dan mentransfer data

45

Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. hlm. 225. 46

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara,

2014, hlm. 209.

Page 41: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

27

kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Dalam peneltian

kualitatif ini merupakan kegiatan kontiyu dan oleh karena itu peneliti

perlu sering memeriksa dengan cermat hasil catatan yang diperoleh dari

setiap peneliti dengan responden.

2. Penyajian Data

Pada proses ini peneliti berusaha menyusun data yang relavan,

sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna

tertentu dengan cara menampilkan dan membuat hubungan antar variabel

agar peneliti lain atau pembaca laporan penelitian mengerti apa yang

telah terjadi dan apa yang perlu ditindak lanjuti untuk mencapai tujuan

penelitian.

Setelah melakukan reduksi data, langkah berikutnya adalah

penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkin peniliti

melakukan penarikan kesimpulan.Bentuk penyajian data yang umum

dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang

menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian.Namun untuk teks

naratif telah banyak dialihkan menjadi bentuk matrik, naratif, jaringan

kerja, dan tabel.Untuk itu dalam penelitian ini peneliti akan

menggunakan kedua bentuk penyajian data tersebut di atas. Untuk lebih

jelasnya mengenai hal ini dapat dilihat pada skema dibawah ini:

Masa Pengumpulan Data

Gambar. 3.1 Skema Flow Model47

47

Matthew B. Miles dan A. Michel Huberman. Analisis Data Kualitatif. Terj. Tjejep

Rohedi, (Jakarta: UI Press, 2007), hlm. 16-20

Page 42: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

28

Skema tersebut ada tiga alur utama pada penelitian kualitatif yaitu

reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan. Sebagai suatu

jalin menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data

dalam bentuk sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut

analisis dan kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan siklus dan

interaktif.

3. Menarik Kesimpulan

Pada langkah ini sebagian peneliti juga terkadang masih ragu-ragu

untuk menyakinkan dirinya apakah mereka dapat mencapai pada tingkat

final, untuk dapat menggambarkan dan menjelaskan kesimpulan dari

hasil lapangan seorang peneliti pada umumnya dihadapkan mengerti

tentang menarik serta menjelaskan hasil dari kesimpulan.48

G. Keabsahan Data

Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai

perbandingan terhadap data itu. Teknik pengecekkan yang sering digunakan

ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.49

Trianggulasi dilakukan untuk

pengecekan ulang terhadap sumber-sumber data. Pengecekan data ini dapat

dilakukan dengan cara:

a. Membandingkan data hasil pengamatan yang diperoleh melalui observasi

dengan data yang diperoleh melalui wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan orang dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan data yang diperoleh melalui wawancara dengan isi

dokumen.

d. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi atau keadaan

penelitian dengan yang dikatakan sepanjang waktu.

48 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik. hlm.210-211.

49

Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif. hlm.33.

Page 43: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi adalah salah satu sekolah

yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Agama. Saat ini,

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi adalah sekolah Islam terbaik yang

ada di Kota Jambi.

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yang berada dikomplek

peguruan Jl. Adityawarman Thehok adalah berasal dari komplek PGAN

Jambi yang luasnya mencapai 4.3 Ha. Di beli dari dana anggaran Negara

melalui DIP tahun 1969 oleh Asy’ari Thoha, BA. PGAN 6 tahun Jambi

semula berada dikomplek sekolah di Jelutung bersama SMPN 4 Jambi

sejak tahun 1967-1975, adapun sejarah awal dari keberadaan PGAN Jambi

adalah sebagai beikut:

Pada tahun 1959/1960 PGAN 4 tahun mulai didirikan dan

berlokasi di Pakuan Baru dipimpin oleh H. Nurdin Yusuf yang merupakan

masa periode awal hingga tahun 1965. Mulai tahun ajaran 1963-1964

PGAN 4 Jambi kemudian dikembangkan menjadi PGAN 6 tahun Jambi

yang berlokasi di Pakuan Baru kemudian pindah di komplek sekolah bekas

sekolah cina di Jelutung Jl. Hayam Wuruk Jambi. Tahun 1978 PGAN

Jambi 3 setingkat SMA dan MTsN Jambi 3 tahun setingkat SMP yang saat

itu masih di bawah pimpinan Asy’ari Thoha, BA (periode 3). Tahun 1983

PGAN Jambi dipimpin oleh Drs. H.A. Razak Hazzal hingga tahun 1989

(periode 4). Sebagai realisasi kementerian agama RI Nomor 64 tahun 1990

tanggal 25 April 1990, maka PGAN Jambi yang dipimpin oleh Drs.

Selamat Wasito (masa tugas 1989-1994 periode PGAN ke-5) dialihkan

menjadi Madrasah Aliyah Negeri Jambi.

Page 44: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

30

Tahun ajaran 1990-1991 merupakan tahun pertama penerimaan

mahasiswa kelas I Madrasah Aliyah Negeri Kota Jambi dengan jumlah

siswa-siswi yang diterima sebanyak 299 orang berjalan dengan program

kegiatan belajar mengajar II dan kelas III PGAN Jambi. Tahun Ajaran

1992-1993 adalah masa berakhirnya siswa PGAN Jambi secara

keseluruhannya yang berarti bahwa Madrasah Aliyah Negeri Jambi telah

memiliki kelas I, II, dan III dengan jumlah 521 orang.

Madrasah Aliyah Negeri Jambi selanjutnya mengalami perubahan

diawal kepemimpinan Dr. Arfah Hap (mulai bertugas sejak 9 September

1994 yang merupakan masa bhakti periode II kepala MAN Jambi tahun

1994 hingga tahun 2002). Mulai tahun ajaran 1998-1999 MAN Jambi

mengalami perubahan status menjadi MAN Model Jambi berdasarkan

keputusan Dirjen Bimbingan Islam Departemen Agama RI No.

8.IV/PP.00.6/Kep/17A/1998 tanggal 20 Januari 1998. Nama MAN Model

Jambi selanjutnya berubah menjadi MAN 2 Kota Jambi berdasarkan P.

MA No. 681 Tahun 2016. Perubahan nama diresmikan pada tanggal 28

April 2018 oleh KakanWil Prov. Jambi Bapak H. Muhammad pada masa

kepemimpinan H. Ambo Pera Afrizal, MA.50

Sekolah ini menyediakan berbagai fasilitas penunjang pendidikan

bagi anak didiknya. Terdapat guru-guru dengan kualitas tebaik yang

kompeten dibidangnya, kegiatan penunjang pembelajaran seperti

ekstrakurikuler (ekskul), organisasi siswa, komunitas belajar, tim olahraga,

dan perpustakaan sehingga siswa dapat belajar secara maksimal. Proses

belajar dibuat senyaman mungkin bagi murid dan siswa.51

50 Profil MAN Model Jambi, Sejarah Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi. diakses

melalui http://man2kotajambi.mdrsh.id/ pada jam 19.00 wib, Tanggal 15-Februari-2019.

51

Profil MAN Model Jambi, Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Model Jambi. Jambi:

MAN 2 Kota jambi, diakses melalui https://idalamat.com, pada jam 19.30 wib, Tanggal 15

Februari 2019.

Page 45: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

31

Gedung perpustakaan didirikan pada tahun 1973. Sejak berdirinya

gedung perpustakaan, maka berbagai sumber belajar, seperti buku paket,

alat peraga, dan media pembelajaran lainnya mulai ditata sesuai dengan

fungsi dan tujuannya. Penataan terus dilakukan, baik berkaitan dengan

ruangan maupun sarana dan prasarana pendukung secara berkelanjutan.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkat perbendaharaan koleksi

dan pelayanan perpustakaan kepada pemustaka sekolah.

2. Lokasi Perpustakaan

Lokasi perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

terletak di lantai 2 gedung kantor, di tengah-tengah antara ruangan guru

dan ruang kelas sehingga letaknya sangat representatif.52

Kantor Perpustakaan Tata Usaha

Lapangan

Ruang Belajar

Gambar: 4.2

52

Dokumen profil Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi 2017.

Page 46: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

32

3. Visi dan Misi Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi

a. Visi

"Menjadikan Perpustakaan yang berkualitas, Mencerdaskan dan

Menyenangkan".

b. Misi

1) Menjadikan Perpustakaan sebagai Jantungnya Pendidikan di

sekolah.

2) Memberikan Pelayanan yang baik, santun, dan ramah.

3) Menumbuhkan minat baca dan budaya gemar membaca di

kalangan siswa.

4) Perpustakaan sebagai media proses Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM).

5) Membina dan mengembangkan kerja sama dan kemitraan dengan

lembaga yang dapat memberikan nilai tambah dan penyediaan

informasi dan kualitas pelayanan.

Page 47: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

33

4. Struktur Organisasi Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi

Gambar: 4.3

Struktur Organisasi Perpustakaan

KEPALA SEKOLAH

H. Ambo Pera Afrizal, MA

KEPALA

PERPUSTAKAAN

Dra. Juslina Ernawati, M. Pd

STAF

Tri Indah Sari, S. IP

STAF

Erma Suryani, S.Pd

STAF

Neli Ruspika

Pemustaka

Page 48: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

34

5. Sumber Daya Manusia

Status tenaga perpustakaan yang terdiri dari : fungsional guru

sebagai kepala perpustakaan dan dibantu oleh 3 (tiga) orang pergawai

biasa/ honorer.53

6. Masa Jabatan Kepala Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi

NO. Nama Kepala Tahun jabatan

1 Darmiyati, M. Pd 2009-2011

2 Dra. Juslina Ernawati, M. Pd 2011-2014

3 Butit Noperita, S. Pd 2014-2017

4 Dra. Juslina Ernawati, M. Pd 2017 s/d Sekarang

Table:4.1

(Masa Jabatan Kepala Perpustakaan)

7. Sarana dan Prasarana perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi

Sarana dan prasana yang digunakan selama kegiatan perpustakaan

berupa:54

a. Prabot Perpustakaan

NO. Nama Barang Jumlah

1 Meja Sirkulasi 1

2 Meja Pengolahan 1

3 Meja Baca 15

4 Meja Komputer 2

5 Kursi Kayu 2

6 Almari Buku Referensi 3

7 Almari Katalog 1

53

Dokumen profil Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi 2017.

54

Dokumen profil Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi 2017 .

Page 49: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

35

8 Almari Kitab Suci, Makalah, dan Cerpen 2

9 Rak Buku Paket 13

10 Rak Buku Non Fiksi 1

11 Rak Buku Fiksi 1

12 Rak Majalah 2

13 Loker Siswa 1

14 Kursi dan Meja Kepala Perpustakaan 1

15 Komputer 1

16 Printer cannon 1

17 DVD 1

18 Kipas Angin 4

19 Laptop 1

Table:4.2

(Sarana dan Prasarana Perpustakaan)

b. Perlengkapan Perpustakaan

Perlengkapan Perpustakaan antara lain:

1) Buku daftar pengunjung

2) Kartu katalog

3) Kartu peminjam siswa

4) Buku induk

5) Label buku stempel

6) Alat tulis

7) Grafik pengunjung dan peminjaman buku perpustakaan

8) Daftar buku-buku perpustakaan

9) Buku tamu.55

55

Dokumen profil Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi 2017.

Page 50: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

36

c. Daftar Buku Pada Tahun 2017/2018

NO. Call

Number

Bidang Ilmu Jmlh

Judul

Jmlh

Eksmplr

1 000 Karya Umum 83 690

2 100 Filsafat 307 5198

3 200 Agama 854 7052

4 300 Ilmu-Ilmu Sosial 244 6395

5 400 Bahasa 110 2136

6 500 Ilmu-Ilmu Murni 251 12733

7 600 Ilmu Terapan Teknologi 158 763

8 700 Kesenian & Olahraga 6 72

9 800 Kesusasteraan 40 1117

10 900 Sejarah dan Geografi 61 312

11 Referensi 99 1301

12 Fiksi 78 312

Jumlah 2.291 38.081

Tabel. 4.3

(Daftar Buku Perpustakaan Sekolah MAN 2 Kota Jambi)

Page 51: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

37

8. SOP Pelayanan Peminjaman Koleksi Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi

Gambar 4.4

(Alur Peminjaman Koleksi Perpustakaan)

Mencari Buku pada Rak Buku atau

Melalui Katalog

Membawa Buku Yang Akan Di

Pinjam Pada Petugas Pengelola

Perpustakaan

Memeriksa Pemustaka Apakah

Memiliki Kartu Anggota

Perpustakaan Atau Tidak

Menyiapkan Buku Peminjaman,

Pemustaka Diharuskan

Menuliskan Identitas Dan Buku

yang dipinjam

Memasukan Nomor Anggota

Dan Data Buku Yang Dipinjam

Tulis Tanggal Kembali Buku

Serahkan Buku Pada Peminjam

Dan Simpan Buku Peminjaman

Page 52: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

38

a. Kegiatan-kegiatan Perpustakaan

1) Di dalam ruang Perpustakaan

Kegiatan yang dilaksanakan di dalam perpustakaan

merupakan kegiatan siswa, guru, maupun karyawan dengan

menggunakan fasilitas yang ada diperpustakaan.56

2) Peningkatan Mutu

Tenaga: baik koordinator maupun petugas perpustakaan

selalu berupaya meningkatkan mutu dengan cara

meningkatkan pelayanan yang lebih baik, menambah koleksi

buku-buku baru, dan menambah fasilitas yang lebih bagus.

3) Program Kerja Perpustakaan

Program kerja perpustakaan sebagai berikut:

(a) Kegiatan Umum

1) Menyusun Program Kerja

2) Melakukan Survey Bahan Pustaka

3) Melakukan Pengembangan Pemustaka

4) Menyusun Pendoman Teknis Pustaka

(b) Unit Tata Usaha

1) Surat Menyurat/Administrasi

2) Keuangan

3) Personalia

4) Pengadaan, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

(c) Unit Pelayanan Teknis

1) Pengadaan Bahan Pustaka

2) Inventarisasi Bahan Pustaka

3) Klasifikasi

4) Katalogisasi

5) Membuat Perlengkapan Buku

6) Menyusun Buku

7) Pemeliharaan Bahan Pustaka

56

Dokumen profil Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi 2017

Page 53: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

39

(d) Unit Pelayanan Pembaca

1) Melayani Sirkulasi Buku

2) Bimbingan Membaca/Minat Baca

3) Layanan Perkembangan Minat Baca

4) Batuan Informasi/Penelusuran Literatur

5) Layanan Studi Penelitian (Research)

6) Memberikan Layanan Pandang Dengar

4) Jadwal Penggunaan Perpustakaan

Tidak terjadwal, namun penggunaan perpustakaan secara

insidental dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana dan

fasilitas perpustakaan yang menunjang kegiatan yang

dilakukan secara insidental, misalnya:

(a) Peminjaman dan pengembalian buku

(b) Membaca buku di perpustakaan

(c) Belajar di perpustakaan di saat jam kosong.57

b. Tata tertib pemustaka Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

1) Umum

(a) Pemustaka perpustakan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi adalah warga Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa.

(b) Pemustaka bukan dari Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi adalah anggota JID Kota Jambi harus seizin kepala

sekolah.

(c) Pemustaka wajib mengisi daftar hadir/ buku tamu, berlaku

tertib, sopan, menjaga kebersihan dan ketenangan.

(d) Pemustaka bertanggung jawab atas keutuhan dan

kelengkapan buku-buku dan barang-barang lain milik

perpustakaan.

57

Dokumen profil Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi 2017.

Page 54: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

40

(e) Pemustaka yang merusak/ menghilangkan buku/barang lain

milik perpustakaan wajib mengganti dan memperbaiki.

(f) Peminjaman buku yang melewati batas pinjam dikenai

denda Rp. 50,- per hari per buku.

(g) Peminjam buku yang menghilangkan buku wajib mengganti

dengan judul buku yang sama atau mengganti uang dengan

ketentuan yang berlaku buku teks sebesar Rp. 60.000,- dan

buku non teks sebesar Rp. 40.000,-.

(h) Pemustaka dilarang:

(1) Membawa tas ke dalam ruang perpustakaan (tas

diletakkan di rak yang tersedia)

(2) Merokok di dalam ruangan perpustakaan

(3) Mengganggu ketertiban dan ketenangan

2) Khusus

(a) Peminjaman buku untuk kelas X, XI, XII dilayani setiap

hari.

(b) Peminjaman buku mingguan harus menggunakan Kartu

Anggota.58

58

Dokumen profil Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi 2017.

Page 55: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

41

B. Hasil dan Pembahasan Penelitian

1. Bagaimana Penerapan Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire dalam

Meningkatkan Mutu Pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi

Tipe kepemimpinan laissez-faire merupakan kemampuan

mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan diserahkan

kepada bawahan. Karena arti laissez adalah mengizinkan dan faire

adalah bebas. Jadi pengertian laissez-faire adalah memberikan kepada

orang lain dengan prinsip kebebasan, termasuk bawahan untuk

melaksanakan tugasnya dengan bebas sesuai dengan kehendak bawahan

dan tipe ini dapat dilaksanakan di perpustakaan sekolah yang memang

mempunyai sumber daya manusia dengan baik dan mampu merancang

semua kebutuhan perpustakaan dengan mandiri.

Penerapan tipe kepemimpinan sangat dipengaruhi oleh tingkat

kematangan yang dipimpin. Kepemimpinan yang tepat untuk diterapkan

dengan tingkat kematangan yang dipimpin agar diperoleh ketaatan dan

pengaruh yang memadai. Kematangan bukan dalam arti usia atau

stabilitas emosional, melainkan keinginan dan kemampuman serta

pengalaman yang berhubungan dengan tugas.

Page 56: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

42

a. Tipe kepemimpinan laissez-faire

1) Tidak Memberikan kontrol dan koreksi terhadap anggota

kelompok

Wawancara dengan kepala perpustakaan, yaitu Dra. Juslina

Ernawati, M.Pd. sebagai berikut:

“Saya memang memberikan kebebasan kepada bawahan

dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan perpustakaan itu

tanpa diawasi, karena saya percayakan kepada bawahan

saya. Terserah apa yang mereka lakukan yang penting

perpustakaan ini bisa lebih maju dan baik seperti di

perpustakaan di luar sana”.59

Penyataan tersebut juga diperkuat oleh seorang staf

perpustakaan yakni: Tri Indah Lestari, S.IP sebagai berikut:

“Bahwasanya memang pimpinan kami disini memberikan

kebebasan tanpa pengawasan ketika kami melaksanakan

tugas dan kegiatan-kegiatan yang ada di pepustakaan ini.

Kecuali menurut dia masih perlu diperbaiki maka kami

lakukan apa yang harus diperbaiki”.60

Peneliti mewawancarai juga salah satu staf Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yakni: Erma Suryani, S.Pd.

“Menurut saya, kepala memang tidak ada pengawasan yang

dilakukan oleh pimpinan disaat kami melakukan tugas

perpustakaan”.61

Peneliti mewawancarai juga salah satu staf Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yakni: Neli Ruspika sebagai

berikut:

“Kami disini melakukan tugas perpustakaan sesuai dengan

apa yang kami kerjakan dan selama ini pimpinan juga tidak

memberikan pengawasan kepada kami ketika melaksanakan

kegiatan-kegiatan perpustakaan”.62

59

Wawancara, tanggal 04 Oktober 2019. 60

Wawancara, tanggal 04 Oktober 2019. 61

Wawancara, tanggal 04 Oktober 2019. 62

Wawancara, tanggal 04 Oktober 2019.

Page 57: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

43

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan di

atas, bahwa kepala perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi menunjukkan dalam kepemimpinannya tidak memberikan

kontrol atau koreksi terhadap anggotanya mengenai tugas dan

tanggung jawab perpustakaan.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepala perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi memberikan kebebasan

sepenuhnya kepada pegawainya dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya masing-masing.

2) Keleluasaan para bawahan

Seorang pemimpin dalam menghadapi para bawahan

dengan memakai metode pemberian keleluasaan pada bawahan

seluas-luasnya. Jadi pemimpin memberikan peluang besar pada

kegiatan organisasi. Hal ini hanya cocok pada perpustakaan yang

sudah mempunyai para bawahan yang berkompeten dan bisa

dipertanggungjawabkan, tetapi bila para bawahan tidak

berkompeten maka perpustakaan tersebut tidak akan berjalan

dengan baik. Selanjutnya akan dijelaskan lagi dari beberapa

informan untuk di wawancararai sebagai berikut:

Wawancara dengan kepala perpustakaan, yaitu Dra. Juslina

Ernawati, M.Pd. sebagai berikut:

“Saya sebagai Kepala perpustakaan telah memberikan

kebebasan kepada bawahannya dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan perpustakaan sesuai dengan petunjuk

teknis (Juknis). Kebebasan yang diberikan kepada bawahan

adalah upaya untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab

pada masing-masing individu. Namun terdapat rambu-

rambu yang tetap harus di patuhi, yaitu tidak melanggar

aturan yang berlaku di perpustakaan”.63

63

Wawancara, Tanggal 09 April 2019.

Page 58: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

44

Penyataan tersebut juga diperkuat oleh seorang staf

perpustakaan yakni: Tri Indah Lestari, S.IP sebagai berikut:

“Bahwasanya kepala perpustakaan disini memberikan

kebebasan kepada bawahannya dalam melaksanakan

tugas dan kegiatan-kegiatan yang di pepustakaan seperti

pengolahan, inventarisasi, mengklasifikasi, katalogisasi,

menyusun buku, pembuatan punggung buku, melayani

sirkulasi (peminjaman dan pengembalian) dan melayani

referensi”. sedangkan dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatan di perpustakaan ini, berdasarkan keilmuan tentang

ilmu pepustakaan saya yang melakukan seperti pengolahan

bahan pustaka, inventarisasi, mengklasifikasi katalogisasi

dan membuat punggung buku. Namun dilakukan secara

bergotong royong”.64

Peneliti mewawancarai staf Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi yakni: Erma Suryani, S.Pd.

“Iya, Bahwa kepala perpustakaan disini memberikan

kebebasan kepada bawahannya dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan ini, Namun

saya pribadi tidak paham banyak mengenai tentang

perpustakaan seperti katalogisasi, menglasifikasi,

inventarisasi karna saya bukan dari bidang ahli

perpustakaan. Tetapi, saya hanya membantu dalam

kelancaran dan menyusun buku, menempel nomor kelas,

membuat pungung buku serta melayani pemustaka”.65

Peneliti mewawancarai juga salah satu staf Perpustakaan

yakni: Neli Ruspika

“Iya, kepala perpustakaan disini telah memberikan

kebebasan bawahannya dalam melaksanakan kegiatan di

perpustakaan. Namun saya tidak mengerti banyak mengenai

tentang perpustakaan seperti katalogisasi, menglasifikasi,

inventarisasi karna saya bukan dari bidang ahli

perpustakaan. Tetapi, saya hanya membantu dalam

menyusun buku, menempel nomor kelas, membuat

pungung buku dan melayani pemustaka biasanya kami

melaksanakannya secara bersama-sama”.66

64 Wawancara, Tanggal 15 Maret 2019.

65 Wawancara, Tanggal 16 Maret 2019.

66 Wawancara, Tanggal 18 Maret 2019.

Page 59: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

45

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan di

atas, bahwa kepala perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi telah menerapkan tipe kepemimpinan laissez-faire dalam

meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan yang mana pimpinan

memberikan kebebasan kepada bawahannya dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan perpustakaan sesuai dengan petunjuk teknis

(Juknis), seperti: perencanaan, pengolahan, inventarisasi,

mengklasifikasi, katalogisasi, menyusun buku, pembuatan

punggung buku, melayani sirkulasi (peminjaman dan

pengembalian) dan melayani referensi. Tetapi para bawahan

mengerjakannya dengan cara bergotong royong dalam

melaksanakan kegiatan perpustakaan. Dalam ketentuan tidak

keluar dari aturan yang berlaku di Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi telah menerapkan tipe

kepemimpinan laissez faire kepada pegawai perpustakaan dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Tetapi tugas

yang dilakukan para bawahan masih belum efektif dan efesien.

Karena tenaga pustakawan di perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi belum memenuhi Standar Nasional

Perpustakaan yang mana para bawahannya masih belum mengerti

tentang ilmu perpustakaan.

3) Tanggung Jawab Bersimpang Siur pada Bawahan.

Pimpinan yang telah memberikan kebebasannya kepada

bawahannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

biasanya ini merupakan Teknik untuk mencari aman dalam masa

kepemimpinannya agar tidak terjadi masalah di suatu

perpustakaan.

Page 60: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

46

Wawancara dengan Dra. Juslina Ernawati, M. Pd, mengenai

tugas dan tanggung jawab para bawahan.

“Ya karena saya memberikan kebebasan kepada bawahan

saya, otomatis saya tidak tahu apa pernah terjadi benturan

antara bawahan yang saya lihat itu jarang sekali terjadi

kesalahan, karena mereka mengerjakan tugasnya masing-

masing, bagian pelayanan, pengolahan yang mana mereka

mengerjakan fungsi masing-masing. Selama saya berada di

perpustakaan ini tidak pernah terjadi benturan-benturan

antara bawahan tersebut. Bahkan mereka melakukan saling

kerjasama dan saling membantu. Karena kita mempunyai 1

staf yang memang dari perpustakaan jadi dari 2 staf ini

banyak belajar dengan yang ahli tentang ilmu

perpustakaan”.67

Peneliti mewawancarai juga dengan Tri Indah Lestari, S.IP,

mengenai tanggung jawab para bawahan, sebagai berikut:

“Memang kami disini semua untuk tanggung jawab para

bawahan itu berdasarkan fungsinya, tetapi kami

melaksanakan tanggung jawabnya tidak menentu misalnya

dalam pelayanan, siapa yang ada di tempat itu yang melayani

pemustaka. Namun, menurut kami ini bukan merupakan

kesalahan atau benturan-benturan dalam pelaksanaan

tanggung jawab yang telah diberikan. Melainkan tugas yang

kami lakukan bisa cepat selesai bila dilakukan secara

bersama-sama”.68

Peneliti mewawancarai juga dengan Erma Suryani, S.Pd,

mengenai tanggung jawab para bawahan, sebagai berikut:

“Memang pernah terjadi kesalahan dalam tanggung jawab

yang kami lakukan di bagian tugas pelayanan. Tetapi itu

bukan masalah yang fatal, karena kami sepakat dan saling

percaya satu sama lainnya. Siapa yang di tempat maka ia

yang melayani”.69

67

Wawancara, tanggal 09 April 2019. 68

Wawancara, tanggal 15 Maret 2019. 69

Wawancara, tanggal 16 Maret 2019.

Page 61: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

47

Peneliti mewawancarai juga salah satu staf Perpustakaan

yakni: Neli Ruspika, sebagai berikut:

“Pernah, tapi sangat jarang terjadi bersimpang siur atau

kesalahan itu. Melainkan kami saling akrab dan saling

membantu dalam melaksanakan tanggung jawab itu bersama-

sama”.70

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan di

atas, informasi yang di peroleh bahwa para bawahan pernah terjadi

kesalah pahaman terhadap tanggung jawabnya di dalam tugasnya.

Namun mereka menganggap semua itu bukan menjadi kesalahan

yang fatal. Melainkan tugas yang mereka lakukan bisa cepat selesai

bila dilakukan secara bersama-sama.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan dari jawaban di atas,

bahwasanya terdapat kesalahan antara bawahan/stafnya dalam

tanggung jawabnya. Tetapi mereka menganggap itu semua hal

biasa yang pasti terjadi di suatu organisasi. Mereka juga

melakukannya secara bekerja sama sehingga tidak ada terjadi

benturan-benturan antara bawahannya. Hal ini merupakan

keinginan pemimpin sebagai kepala perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi dalam penerapan tipe kepemimpinan laissez-

faire yang dilakukan berjalan dengan baik. Karena para bawahan

tidak terdapat terjadi benturan-benturan atau kesalahan-kesalahan

dalam tanggung jawabnya.

70

Wawancara, tanggal 18 Maret 2019.

Page 62: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

48

4) Posisi Tugasnya Para Bawahan Tidak Merata dalam

Melaksanakan Tugasnya

Setiap instansi atau perpustakaan harus dapat memilih dan

menentukan Sumber Daya Manusia yang berkompeten untuk

mengisi jabatan yang kosong agar tugas pokok pada jabatan

tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk itu harus diperoleh

pekerja yang memiliki kemampuan sesuai dengan jabatan yang

akan menjadi tanggung jawabnya untuk dapat melaksanakan

pekerjaan dalam suatu jabatan secara efektif dan efesien.

Selanjutnya akan dijelaskan lagi dari kepala perpustakaan dan staf

Perpustaakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi sebagai

berikut:

Wawancara dengan kepala perpustakaan, yaitu Dra. Juslina

Ernawati, M.Pd sebagai berikut:

“Ya, karena sesuai dengan petunjuk teknisnya masing-masing

mereka melakukan pekerjaannya”.71

Wawancara dengan Tri Indah Lestari, S.IP, mengenai posisi

kerja/tugasnya sebagai berikut:

“Kami tidak menggunakan sistem rolling, tetapi kami

melaksanakannya dengan mengerjakan secara bersama-sama

(gotong royong). Jadi kalau cuma kami bertiga maka

melaksanakannya bergotong royong. Terutama dalam

pelayanan juga kami saling kerja sama dan tidak ada

terjadwal siapa yang harus melayani. Siapa yang ada

ditempat dia yang melayani”.72

71

Wawancara, tanggal 09 April 2019. 72

Wawancara, Tanggal 15 Maret 2019.

Page 63: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

49

Peneliti mewawancarai juga salah satu staf Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yakni: Erma Suryani, S. Pd,

sebagai berikut:

“Ya, kalau untuk posisi kerja kami memang berbeda, tapi

kami melakukannya dengan bersama-sama dalam

melaksanakan kegiatan perpustakaan seperti melayani,

mengkelas, pembuatan katalog, membuat kantung buku dan

lain sebagainya”.73

Peneliti mewawancarai salah satu staf Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yakni: Neli Ruspika,

sebagai berikut:

“Ya, memang tentunya kami disini untuk posisi kerjanya

sesuai dengan tugas dan fungsinya, cuman dikarenakan

kami bertiga cewek semua maka kami melaksanakan

kegiatan perpustakaan ini dengan cara bergotong royong

seperti melayani pemustaka, membuat nomor kelas atau

mengklasifikasi dan pengolahan bahan pustaka”.74

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala dan staf

perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi bahwa untuk

posisi kerja para bawahan memang berdasarkan tugas dan

fungsinya masing-masing. Namun para bawahan melakukan secara

bersama-sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan

perpustakaan seperti yang dinyatakan di atas melayani pemustaka,

pengolahan bahan pustaka, mengkelasifikasi, membuat kantung

buku dan lain sebagainya.

73

Wawancara, Tanggal 16 Maret 2019. 74

Wawancara, Tanggal 18 Maret 2019.

Page 64: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

50

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan Madrasah

Aliyah Negeri 2 Kota Jambi untuk posisi kerja staf perpustakaan

memang sesuai dengan TUPOKSI-Nya masing-masing. Tetapi

yang terjadi di lapangan posisi tugasnya belum menetap sehingga

para bawahan melaksanakan tugasnya dengan cara bergotong

royong. Hal ini disebabkan tenaga pustakawan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi juga masih belum professional dalam

melaksanakan tugasnya. Hal ini akan berdampak baik jika para

bawahan melaksanakan tugasnya dengan cepat dan optimal. Begitu

juga bisa berdampak buruk jika salah satu para bawahan masih ada

belum paham kegiatan pengelolaan perpustakaan maka tidak akan

berjalan dengan efektif dan efesien.

5) Kebijaksanaan berada ditangan anggotanya

Untuk membangun kepercayaan pimpinan perlu

menunjukkan bahwa mereka jujur, dapat diandalkan, dan setia. Ini

berarti setiap pemimpin mampu menjaga janji mereka dan

memberikan integritas contoh setiap saat. Setiap para bawahan

dituntut untuk melakukan pengambilan keputusan mereka dengan

penuh rasa tanggung jawabnya. Selanjutnya akan dijelaskan oleh

kepala perpustakaan dan staf Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi sebagai berikut:

Wawancara dengan kepala perpustakaan, yaitu Dra. Juslina

Ernawati, M.Pd sebagai berikut:

“Bahwasanya saya sebagai kepala disini, tentunya saya

sangat mempercayai segala apa yang dilakukan oleh bawahan

saya. Karena saya yakin mereka mempunyai pengetahuan

dan pengalaman tentang perpustakaan ini”.75

75

Wawancara, tanggal 09 April 2019.

Page 65: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

51

Wawancara dengan salah satu staf perpustakaan yakni: Tri

Indah Lestari, S.IP sebagai berikut:

“Kami disini memang sangat diberikan kepercayaan pada

pimpinan baik dari segi inovasi, keputusan, dan kegiatan

perpustakaan. Tentunya ini merupakan tanggung jawab yang

besar bagi kami ketika pimpinan memberikan

kepercayaannya kepada kami”.76

Peneliti mewawancarai juga salah satu staf Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yakni: Erma Suryani, S. Pd,

sebagai berikut:

“Saya bekerja di perpustakaan ini sesuai kemampuan yang

saya miliki. Walaupun bukan dari ahli bidang perpustakaan

tersebut. Pimpinan juga sangat memberikan kepercayaan

pada kami. Tentunya ini merupakan tanggung jawab yang

besar bagi kami ketika pimpinan memberikan

kepercayaannya kepada kami”.77

Peneliti mewawancarai juga salah satu staf Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yakni: Neli Ruspika sebagai

berikut:

“Saya bekerja di perpustakaan ini sesuai kemampuan yang

saya miliki. Walaupun bukan dari ahli bidang perpustakaan

tersebut. Pimpinan juga sangat memberikan kepercayaan

pada kami. Tentunya ini merupakan tanggung jawab yang

besar bagi kami ketika pimpinan memberikan

kepercayaannya kepada kami”.78

Berdasarkan hasil wawancara di atas, bahwa pimpinan kepala

perpustakaan memberikan kepercayaannya terhadap anggota

bawahannya dalam kegiatan perpustakaan. Karena kepala

perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yakin para

bawahannya mempunyai kemampuan baik pengetahuan dan

pengalaman kerja dibidang perpustakaan. Jadi berhasilnya suatu

tujuan perpustakaan sekolah ini tergantung pada pustakawan.

76

Wawancara, tanggal 15 Maret 2019. 77

Wawancara, tanggal 16 Maret 2019. 78

Wawancara, tanggal 18 Maret 2019.

Page 66: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

52

Menyangkut dalam penelitian ini yang berkenaan dengan tipe

kepemimpinan laissez-faire dalam meningkatkan mutu pelayanan

perpustakaan perlu juga kita ketahui bagaimana hasil yang

dilakukan oleh Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka. Hal ini

merupakan suatu alat pendukung bagi peneliti sejauh mana yang

dilakukan oleh petugas perpustakaan sebagai penentu dalam

meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan tersebut. Selanjutnya

akan dijelasakan lagi oleh pemustaka yang sering keperpustakaan

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi sebagai

berikut:

Wawancara kepada pemustaka yakni Najla Khodijah berikut

penjelasanya:

“Menurut saya, selama saya datang keperpustakaan ini

pelayanan cukup lumayan baik, dari segi melayani mencari

koleksi, peminjaman dan pengembalian buku. Hanya saja

terdapat yang tidak mengenakkan yaitu sering terjadi pada

jam buka pelayanan perpustakaan sering telat yang dilakukan

para petugas perpustakaan”.79

Wawancara kepada pemustaka yakni Muhammad Farhan

berikut penjelasanya:

“Menurut saya, pelayanan yang dilakukan oleh petugas disini

sudah cukup baik, seperti cara bicara kepada pemustaka dan

mudah saling komunikasi. Tetapi, kadang-kadang jam

pelayanan masih belum teratur yang dilakukan petugas

disini”.80

Wawancara kepada pemustaka yakni Muhammad Farhan

berikut penjelasanya:

“Menurut saya, selama datang keperpustakaan ini pelayanan

perpustakaannya kurang memuaskan. Karena ketika kami

datang keperpustakaan diwaktu pagi kesini ya memang sudah

seharusnya perpustakaan ini sudah buka. Tetapi perpustakaan

79

Wawancara, tanggal 05 Oktober 2019. 80

Wawancara, tanggal 05 Oktober 2019.

Page 67: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

53

ini sering terlambat dalam jam buka pelayanan

perpustakaan”.81

Jadi, dapat ditarik kesimpulan dari beberapa indikator di atas,

mengenai penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire dalam

meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi bahwa kepala perpustakaan memberikan

kebebasan kepada bawahannya dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya. Misalnya perencanaan, pengolahan,

inventarisasi, mengklasifikasi, katalogisasi, menyusun buku,

pembuatan punggung buku, melayani sirkulasi (peminjaman dan

pengembalian) serta melayani referensi. Dengan tujuan untuk

mengembangkan kreativitas para bawahan dalam meningkatkan

mutu pelayanan perpustakaan. Namun, yang terjadi di

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi itu tidak

berjalan dengan optimal dalam meningkatan mutu pelayanan

perpustakaan.

2. Apa Faktor-faktor Kendala dalam Penerapan Tipe Kepemimpinan

Laissez-Faire dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan di

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

Dalam tipe kepemimpinan ini setiap kelompok bergerak sendiri-

sendiri sehingga semua aspek kepemimpinan tidak dapat diwujudkan

dan dikembangkan dengan baik. Tipe kepemimpinan laissez-faire

dalam kontek pendidikan Indonesia sangat sulit untuk dilaksanakan

karena keadaannya kita masih mengalami beberapa kendala mulai dari

masalah pendanaan, sumber daya manusia, kemandirian dan lain

sebagainya. Menurut Imam Suprayogo, tipe kepemimpinan ini sangat

cocok sekali untuk orang yang betul-betul dewasa dan benar-benar tau

apa tujuan dan cita-cita Bersama yang harus dicapai.

81

Wawancara, tanggal 05 Oktober 2019.

Page 68: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

54

Mewawancarai kepala perpustakaan yaitu: Dra. Juslina

Ernawati, M.Pd. sebagai berikut:

“Saya pikir tidak ada masalah yang prinsip, karena sesuai

dengan apa yang kita harapkan. Mereka juga sudah mengerjakan

sesuai dengan tugas masing-masing, mulai dari perencanaan,

pelayanan, pengolahan, penambahan koleksi dan sebagainya.

Hanya saja masih terdapat banyak kekurangan sarana dan

prasana perpustakaan dan kurangnya kedisiplinan kerja yang

dilakukan para bawahan. Selanjutnya diantara 3 orang ini ada 2

orang yang memang bukan dari jurusan ilmu perpustakaan yang

mana mereka tidak paham tentang kegiatan-kegiatan

perpustakaan. Namun mereka tetap belajar sama yang bisa atau

ahli tentang ilmu perpustakaan. Tapi bila ada masalah diantara

para bawahan ini mereka langsung koordinasi dengan pimpinan

untuk mencari jalan keluarnya”.82

Peneliti mewawancarai juga salah satu staf perpustakaan yakni:

Tri Indah Lestari, S.IP menyatakan sebagai berikut:

“Faktor kendala yang dihadapi disini seperti sarana dan

prasarana masih kurang, koleksi yang sudah di olah dan diproses

itu belum ditata di rak, karena kekuarangan rak. Padahal sudah

diajukan kepada pimpinan kepala perpustakaan. Namun belum

diproses atau diabaikan, terutama faktor kendala yaitu Sumber

Daya Manusia masih kurang mengerti tentang perpustakaan

seperti mengoperasikan komputer tentang opac”.83

Peneliti mewawancarai salah satu staf Perpustakaan yaitu Erma

Suryani S.Pd, sebagai berikut:

“Faktor kendala yang dihadapi di perpustakaan ini, fasilitas

yang kurang memadai. Terutama dari saya sebagai staf yang

memang bukan ahli dibidang ilmu perpustakaan saya banyak

tidak paham dan pengalaman tentang perpustakaan, maka bagi

saya ini merupakan faktor kendala dalam kegiatan

pengembangan perpustakaan untuk meningkatkan mutu

pelayanan perpustakaan”.84

82

Wawancara, Tanggal 09 April 2019.

83

Wawancara, Tanggal 15 Maret 2019. 84

Wawancara, Tanggal 16 Maret 2019.

Page 69: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

55

Peneliti mewawancarai salah satu staf Perpustakaan yakni: Neli

Ruspika, sebagai berikut:

“Menurut saya, Faktor kendala yang dihadapi di perpustakaan

Madrasah Aliyah ini, sarana dan prasana yang kurang memadai.

Terutama dari saya sebagai staf yang memang bukan ahli

dibidang ilmu perpustakaan saya banyak tidak paham dan

pengalaman tentang perpustakaan, maka bagi saya ini

merupakan faktor penghambat dalam kegiatan pengembangan

perpustakaan untuk meningkatkan mutu pelayanan

perpustakaan. Tetapi kami selalu belajar sama kak indah secara

Bersama-sama”.85

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan di atas,

informasi yang di peroleh bahwa faktor kendala di perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi ialah keterbatasan sarana dan

prasana perpustakaan masih kurang memadai. Selain itu rendahnya

tingkat pengetahuan dan pengalaman kerja mengenai perpustakaan.

Disebabkan diantara pegawainya bukan ahli di bidang ilmu

perpustakaan serta kurangnya kedisiplinan jam kerja di perpustakaan.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan dari jawaban diatas, bahwasanya

faktor kendala dalam penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire untuk

meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan ialah keterbatasan sarana

& prasarana yang kurang memadai dan rendahnya tingkat pengetahuan

dan pengalaman Sumber Daya Manusia serta kurangnya kedisiplinan

jam kerja yang dilakukan para bawahan. Jadi perpustakaan tersebut

masih perlu peningkatan baik dari segi koleksi, rak buku, komputer dan

pelatihan/ bimbingan Sumber Daya Manusia dan meningkatkan

kedisiplinan jam kerja agar dalam penerapan yang dilaksanakan oleh

kepala perpustakaan bisa berjalan dengan efektif dan efesien.

85

Wawancara, Tanggal 18 Maret 2019.

Page 70: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

56

3. Apa Upaya untuk Mengatasi Kendala dalam Penerapan Tipe

Kepemimpinan Laissez-Faire untuk Meningkatkan Mutu

Pelayanan di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

Upaya merupakan tindakan. Maka banyak hal yang harus

diketahui upaya yang perlu diperhatikan dalam tipe kepemimpinan ini

untuk meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan seperti mengadakan

workshop dan diskusi untuk meningkatkan kompetensi bawahan/staf

perpustakaan dalam tugas pokok dan fungsinya, mengadakan pelatihan

untuk para bawahan/staf agar dapat memanfaatkan alat teknologi

informasi dan lain sebagainya.

Mewawancarai kepala perpustakaan yaitu: Dra. Juslina

Ernawati, M.Pd.

“Saya selaku pimpinan disini berupaya semaksimal mungkin

demi kemajuan perpustakaan ini, baik dari sarana dan prasarana

dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan, mencari solusi jika

masalah tersebut belum selesai. Terutama saya sebagai

pimpinan untuk memberikan kesempatan untuk belajar kepada

yang ahli tentang perpustakaan dan ikut pelatihan atau seminar

yang berkenaan dengan kegiatan manajemen pengelolaan

perpustakaan. Agar mereka paham tentang bagaimana

pengelolaan perpustakaan dengan baik, sehingga apa yang akan

diharapkan kedepannya bisa tercapai”.86

Peneliti mewawancarai Tri Indah Lestari, S.IP sebagai berikut:

“Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan pepustakaan maka

yang ingin dilakukan seperti mengadakan lemari khusus bahan

pustaka untuk di pajang, tesedia wifi, menyediakan tempat

khusus ruang baca, menerapkan automasi perpustakaan, dan

menerapkan 5 S. (Salam, Sapa, Senyum, Sopan Dan Santun).

Karena tidak mudah untuk menghadapi anak-anak yang

berbagai sifat dan prilaku yang berbeda-beda. Jika dalam upaya

yang kami harapkan tidak tercapai. Maka untuk mengatasi

kendala Kami selalu mengadakan proposal setiap tahun di

tujukan kepada komite dan dari Sumber Daya Manusia kami

akan mengadakan pelatihan dan bimbingan dalam mengelola

sebuah perpustakaan”.87

86

Wawancara, Tanggal 09 April 2019.

87

Wawancara, Tanggal 15 Maret 2019.

Page 71: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

57

Peneliti mewawancarai salah satu staf perpustakaan Madrasah

Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yakni: Erma Suryani, S.Pd sebagai berikut:

“Menurut saya, upaya untuk mengatasi kendala dalam

penerapan tipe kepemimpinan laissez faire untuk meningkatkan

mutu pelayanan di perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2

Kota Jambi, kami sebagai staf perpustakaan perlu dukungan dari

atasan dalam meningkatkan kualitas yang ada di perpustakaan.

Jika sarana dan prasarana masih kurang memadai, seperti wifi,

rak koleksi, dan komputer. Kami dari bawahan berinisiatif untuk

mengadakan proposal setiap tahun dalam pengadaan sarana dan

prasana Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

Serta berupaya meningkatkan tingkat kedisiplinan jam kerja.

Walaupun kami sebagai staf perpustakaan yang memang belum

paham tentang perpustakaan kami berupaya semaksimal

mungkin dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan perpustakaan

dengan sebaik-baiknya”.88

Peneliti mewawancarai juga salah satu staf Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yakni: Neli Ruspika.

“Menurut saya, upaya untuk mengatasi kendala tersebut,

pertama: kami dari bawahan sepakat dalam melaksanakan atau

mengadakan proposal dalam satu tahun sekali jika sarana dan

prasana perpustakaan disini kurang memadai yang mana di

tujukan bagian adminstrasi keuangan sekolah atau juga bisa

melalui komite. Kedua: untuk yang memang kami bukan ahli

bidang ilmu perpustakaan, Maka kami berusaha untuk

melakukan yang terbaik dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan

perpustakaan dan juga selalu ikut pelatihan mengenai

pengelolaan perpustakaan serta berupaya untuk lebih

meningkatan kedisiplinan jam kerja. Agar Perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi ini kedepannya bisa yang

lebih baik”.89

88

Wawancara, Tanggal 16 Maret 2019. 89

Wawancara, Tanggal 18 Maret 2019.

Page 72: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

58

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan sesuai dengan

kendala yang dialami di atas, bahwa upaya yang dilakukan dengan

mengadakan proposal pengadaan sarana dan prasarana setiap tahun yang

di tujukan kepada administrasi keuangan sekolah atau komite, dan tenaga

pustakawan berupaya selalu mengikuti pelatihan, seminar dan lain

sebagainya serta meningkatkan kedisiplinan jam kerja agar perpustakaan

Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi kedepannya bisa lebih baik.

Jadi, dapat disimpulkan dari jawaban informan di atas, bahwa

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi berupaya untuk

meningkatkan mutu perpustakaan, 1) mengadakan proposal pengadaan

sarana dan prasarana setiap tahun, 2) meningkatan kualitas para bawahan,

dengan mengikuti berbagai pelatihan atau workshop mengenai

pengelolaan perpustakaan yang dilakukan dari berbagai instansi

perpustakaan, 3) berupaya selalu meningkatkan kedisiplinan jam kerja

pelayanan perpustakaan dalam tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi yang lebih baik.

Page 73: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan di atas,

sebagai berikut:

1. Penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire di perpustakaan Madrasah

Aliyah Negeri 2 Kota Jambi, bahwa kepala perpustakaan menerapkan

tipe kepemimpinan laissez-faire dalam meningkatkan mutu pelayanan

perpustakaan dengan memberikan kebebasan kepada bawahannya untuk

melaksanakan kegiatan perpustakaan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawabnya. Misalnya perencanaan, pengolahan, inventarisasi,

mengklasifikasi, katalogisasi, menyusun buku, pembuatan punggung

buku, melayani sirkulasi (peminjaman dan pengembalian) serta melayani

referensi. Dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas para bawahan

dalam meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan. Namun, hasil yang

terjadi di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi itu tidak

berjalan dengan efektif dan efesien.

2. Faktor kendala dalam penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire di

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi, diantaranya: 1)

keterbatasan sarana dan prasarana kurang memadai, sehingga tidak bisa

mendukung dalam kegiatan-kegiatan perpustakaan. 2) Keterbatasan

Kompetensi Sumber Daya Manusia yang masih rendahnya tingkat

pengetahuan dan pengalaman kerja tentang keilmuan perpustakaan. 3)

Kurangnya kedisiplinan jam kerja para bawahan sehingga dalam

penerapan tipe kepemimpinan ini masih belum efektif dan efesien untuk

meningkatkan mutu pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2

Kota Jambi.

Page 74: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

60

3. Upaya yang dilakukan Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi. Diantaranya: 1) Selalu mengadakan proposal setiap tahun di

tujukan kepada komite. 2) Mengadakan pelatihan serta bimbingan khusus

bagi Sumber Daya Manusia dalam mengelola sebuah perpustakaan. 3)

Meningkatkan kedisiplinan jam kerja dengan mentaati semua peraturan

yang berlaku di perpustakaan.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas peneliti menemukan berbagai

macam problematika, peneliti memberikan saran kepada seluruh pegawai

perpustakaan agar selalu tetap solid dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan

perpustakaan, saling percaya, menghormati, saling memberikan saran, dan

terutama berikan pelatihan khusus bagi sumber daya manusia serta mentaati

peraturan yang berlaku demi kemajuan Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi.

Page 75: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Anwar. 2017. Tipe Kepemimpinan Profetik Konsep dan Implementasinya

dalam Kepemimpinan Pepustakaan. Volume 9 No.1, Jurnal. Pustakaloka.

Al-Hafizh Zaki Al-Din. 2013. Ringkasan Shahih Muslim. Bandung: Mizan

Pustaka.

Al-Qodir. 2009. Al-Qur’anul Karim. Semarang: Karya Thoha Putra.

Aw-Wardani. 2016. Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire. Diakses melalui

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2012-1-0252MN%20Bab2001.pdf, pada

Tanggal 15 Februari 2019.

Departemen Pendidikan Nasional. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka.

Diah Fitri. 2017. Dampak Gaya Kepemimpinan Laissez Faire terhadap Kinerja

Puustakawan (Studi Terhadap Kepala Perpustakaan Universitas Jambi).

Skripsi. Jambi: UIN STS Jambi.

Profil MAN Model Jambi. Sejarah Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi. Jambi:

MAN Model Jambi, diakses melalui http://man2kotajambi.mdrsh.id/ pada

jam 19.00 wib, Tanggal 15-Februari-2019.

Ibrahim Bafadal. 2009. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara.

Imam Gunawan. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Irine Diana Sari Wijayanti. 2012. Manajemen. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kaswan. 2014. Leadership And Teamworking: Membangun Tim yang Efektif dan

Berkinerja Tinggi Melalui Kepemimpinan. Cimahi: Alfabeta.

Lasa Hs. 2009. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book

Publisher.

Lexy. J. Meleong. 1997. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Page 76: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

Makplus. 2015. Pengertian Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire. Diakses melalui

https://www.defenisi-pengertian.com/pengertian-tipe-kepemimpinan-

laissez-faire.html?m=1 pada Tanggal 25-Februari-2019.

Profil MAN Model Jambi. Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Model Jambi. Jambi:

MAN 2 Kota jambi. Diakses melalui https://idalamat.com. pada Tanggal

15 Februari 2019.

Matthew B. Miles dan A. Michel Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif.

Jakarta: UI Press.

Michael Maccoby. 1991. Sang Pemimpin: Wajah Baru Bagi Manajemen Dewasa

Ini (The Leader: A New For American Management). Jakarta: Gramedia.

Nhyda. 2008. Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire. diakses melalui

https://www.scribd.com/document/348203200/Tipe-Kepemimpinan-

Laissez-Faire. pada tanggal 29 Oktober 2018.

Nurudin. 2010. Jenis-jenis dan Sumber Data, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Pawit M. Yusup. 2012. Perspektif Manajemen Pengetahuan, Informasi,

Komunikasi, Pendidikan, dan Perpustakaan. Jakarta: Rajawali Pers.

Pawit, M. Yusuf, dan Yaya Suhendar. 2013. Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri.

Robbin Covey, Stephen. 1997. Kepemimpinan yang Berprinsip. Jakarta: Binarupa

Aksara.

Ruslan. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otokratis, Demokratis, Bebas

terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Kantor Pusat PT. Bank

Sulselbar Makassar. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin

Makassar, diakses http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/9110.

Safruddin Aziz. 2010. Strategi Peningkatan Mutu Pelayanan Perpustakaan

Perguruan Tinggi. Artikel Perpustakaan dan Kepustakawanan, Skripsi.

Semarang: UNIKA Soegiyapranata, diakses melalui http:

digilib.undip.ac.id/v2/2012/06/04/, pada tanggal 25 Oktober 2018.

Safrudin Aziz. 2016. Manajemen Mutu Perguruan Tinggi: Koreksi dan

Implementasi. Yogyakarta: Gava Media.

Soekarto Indra Fachrudi. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif.

Malang: Ghalia Indonesia.

Page 77: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

Sri Rahayu. 2015. Pengaruh Model Kepemimpinan terhadap Mutu Pelayanan

Perpustakaan. Skripsi. Jambi: UIN STS Jambi.

Subry Sutikno. 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan. Lombok: Holistica.

Sugiono. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Sangung Seto.

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi. 2013. Pedoman Penelitian Skripsi:

Fakultas Adab-Sastra dan Kebudayaan Islam. Jambi: IAIN STS Jambi.

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi. 2018. Panduan Penelitian Skripsi FAH

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Jambi: UIN STS Jambi.

Tintin. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada

SBU Pos Prima Direktorat Operasi PT Pos Indonesia (PERSERO). Jurnal

Manajemen Vol. 9, No.2.

Undang-undang Republik Indonesia. 2007. Undang-undang Perpustakaan Nomor

43 tahun 2007 tentang Perpustakaan. Yogyakarta: Pustaka Mahardika,

Veithizal Rivai. 2012. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali

Pers.

Yahya Sudarya. 2007. Jurnal Pendidikan Dasar (Service Quality Satisfaction

dalam Layanan Pendidikan: Kajian Teorites. Nomor: 8 Oktober.

Page 78: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

LAMPIRAN I:

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Nama : ISMAIL

NIM : IPT150433

Jurusan : Ilmu Perpustakaan

Judul :“Penerapan Tipe Kepemimpinan Laissez Faire dalam

Meningkatkan Mutu Pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi”.

A. Observasi

1. Mengamati tipe kepemimpinan laissez-faire oleh kepala perpustakaan di

perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

2. Mengamati pelaksanaan kegiatan tipe kepemimpinan kepala perpustakaan

di perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

3. Mengamati faktor-faktor kendala dalam penerapan tipe kepemimpinan

laisses-faire oleh Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

4. Mengamati apa upaya yang dilakukan oleh kepala perpustakaan Madrasah

Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

B. Wawancara Terstruktur

Tabel 3: Instrumen Pengumpulan Data

No. Variabel Penelitian Indikator

Page 79: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

1.

Tipe

Kepemimpinan

Laissez- Faire

(Robbin dan

Coulter)

1. Tidak memberikan kontrol dan koreksi

terhadap anggota kelompok.

a. Memberikan kebebasan kepada

bawahannya tanpa pengawasan

2. Keleluasaan dan tanggung jawab bersimpang

siur.

b. Memberikan kebebasan bertindak kepada

bawahan dalam melaksanakan kegiatan

perpustakaan.

c. Tugas dan tangung jawab sering terjadi

kesalahan antara bawahan.

3. Tidak merata posisi para anggotanya dalam

melaksanakan tugasnya.

d. Posisi kerja tidak menetap.

4. Kebijaksanaan berada ditangan anggotanya.

e. Kepercayaan pimpinan terhadap bawahan.

2 Mutu Layanan

Perpustakaan

5. Mutu pelayanan prima

3 . Dokumentasi

1. Sejarah Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi: visi, misi

perpustakaan

2. Struktur organisasi perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

3. Keadaan sarana dan prasana Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi.

Page 80: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

LAMPIRAN I:

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Nama : ISMAIL

NIM : IPT150433

Judul : “Penerapan Tipe Kepemimpinan Laissez-Faire dalam

Meningkatkan Mutu Pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi”.

A. Wawancara Terstruktur

1. Kepala Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi

a. Apakah kepala perpustakaan telah memberikan kebebasan kepada

bawahannya tanpa pengawasan?

b. Apakah kepala perpustakaan telah memberikan secara kebebasan

bertindak kepada bawahan sesuai dengan TUPOKSI masing-masing?

c. Apakah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya para

sering terjadi bersimpang siur antara bawahan?

d. Apakah posisi tugasnya para bawahan tidak merata dalam

melaksanakan tugasnya?

e. Apakah kepala perpustakaan memberikan kepercayaan penuh kepada

anggota bawahannya dalam kegiatan perpustakaan?

f. Bagaimana penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire dalam

meningkatkan mutu pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri

2 Kota Jambi?

g. Apa faktor kendala dalam penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire

dalam meningkatkan mutu pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi?

h. Apa upaya untuk mengatasi kendala dalam penerapan tipe

kepemimpinan laissez-faire dalam meningkatkan mutu pelayanan

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi?

Page 81: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

2. Staf Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

a. Apakah kepala perpustakaan telah memberikan kebebasan kepada

bawahannya tanpa pengawasan?

b. Apakah kepala perpustakaan memberikan kebebasan pada anggota

tanpa pemeriksaan?

c. Apakah kepala perpustakaan memberikan secara kebebasan bertindak

kepada bawahan sesuai dengan TUPOKSI masing-masing?

d. Apakah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sering

terjadi bersimpang siur antara bawahan?

e. Apakah posisi kerja anggota dalam melaksanakan tugasnyat tidak

menetap?

f. Apakah pustakawan bekerja berdasarkan kompetensi yang

berdasarkan kepercayaan penuh dari pimpinan?

g. Bagaimana penerapan tipe kepemimpinan laissez-faire dalam

meningkatkan mutu pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri

2 Kota Jambi?

h. Apa saja faktor kendala dalam penerapan tipe kepemimpinan laissez-

faire dalam meningkatkan mutu pelayanan Perpustakaan Madrasah

Aliyah Negeri 2 Kota Jambi?

i. Apa saja upaya untuk mengatasi kendala dalam penerapan tipe

kepemimpinan laissez-faire dalam meningkatkan mutu pelayanan

Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi?

3. Pemustaka

a. Bagaimana menurut anda tentang mutu pelayanan yang diberikan oleh

petugas perpustakaan kepada pemustaka?

B. Dokumentasi

1. Dokumentasi Sejarah singkat Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

2. Dokumentasi keadaan Struktur Organisasi Perpustakaan

3. Dokumentasi keadaan sarana dan prasana Perpustakaan Madrasah Aliyah

Negeri 2 Kota Jambi

Page 82: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

LAMPIRAN II:

DAFTAR NAMA INFORMAN

PERPUSTAKAAN MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI

Key Informan: H. Ambo Pera Afrizal MA selaku Kepala Sekolah Madrasah

Aliyah Negeri 2 Kota Jambi.

NO. NAMA TTL PENDIDIKAN JABATAN

1 Dra. Juslina

Ernawati, M.Pd

Jambi, 15 Juli

1966

S.2 Bahasa

dan Sastra

Indonesia

Kepala

Perpustakaan

2 Tri Indah Sari,

S.IP

Jambi, 31-08-

1988

S.1 Ilmu

Perpustakaan Staf

3 Erma Suryani,

S.Pd

Ma. Bungo,

12-08-1992

S.1

Pendidikan

MTK

Staf

4 Neli Ruspika Jambi, 21-03-

1998 SMA Staf

6 Najla Khodijah Jambi, 11-04-

2002 MAN Siswi

7 Muhammad Farhan Jambi, 20-06-

2002 MAN Siswa

8 Zulfa Malika Amana Jambi, 17-09-

2002 MAN Siswi

Page 83: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

LAMPIRAN III

Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ini sebagai acuan agar mempermudah di dalam

penelitian ke lapangan nantinya, yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 5.4: Jadwal Penelitian

No. Jenis Kegiatan

Penelitian

Bulan

I

September

2018

II

Oktober

2018

III

Novmbr

2018

IV

Desmbr

2018

V

Agustus

2019

VI

Oktobe

r2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan

Proposal √

2 Pengajuan

proposal dan

pengajuan

dosen

pembimbing

3 Konsultasi dan

perbaikan

proposal

4 Seminar

Proposal dan

Perbaikan

Hasil Seminar

5 Pengesahan

Judul Dan Izin

Riset

6 Pengumpulan

Data dan

Penyusunan

Data

7 Penulisan Dan

Analisi Data √

8 Peyempurnaan

dan

Penggandaan

Skripsi

9 Ujian Skripsi √

Page 84: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

LAMPIRAN V:

Dokumentasi Wawancara di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota

Jambi, Tahun 2019.

(

(Dokumentasi Kepala Perpustakaan)

Page 85: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

Gambar 1, 2 dan 3 Dokumentasi Wawancara 3 Staf.

1. Keadaan Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

(a) Ruang Sirkulasi.

(b) Koleksi yang sudah diolah

(c) Ruang Pengolahan.

Page 86: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

(d) Ruang baca

2. Pelayanan Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Jambi

(a) Pelayanan Pemustaka di Ruang Sirkulasi.

Page 87: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

( b) Pojok baca BI Corner Perpustakaan MAN 2 Kota Jambi

Page 88: PENERAPAN TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ-FAIRE DALAM ...repository.uinjambi.ac.id/1442/1/ISMAIL IPT. 150433...improve the quality of library services, such as planning, procurement, processing,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama/NIM : ISMAIL/IPT.150433

Tempat/Tanggal Lahir : Betara Kiri, 10 November 1996

Jenis kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Kebangsaan : Indonesia

Alamat

1. Alamat Asal : Dusun Utara, RT. 013, Kel. Desa Tanjung Pasir,

Kec. Kuala Betara. Kab. Tanjab Barat.

2. Alamat Sekarang : Jl. Adam Malik, RT.04, Kel. Handil Jaya, Kec.

Jelutung, Jambi.

No. Hp./WA : 0852-6921-1337

Alamat Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

NO. PENDIDIKAN NAMA SEKOLAH TAHUN LULUS

1. Sekolah Dasar SDN 144 Kuala

Betara 2009

2. Sekolah Menengah

Pertama

SMP Negeri Satu Atap

1 Betara 2012

3. Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah

Mafatihul Huda 2015

4 Perguruan Tinggi UIN STS JAMBI 2019

C. Pengalaman Organisasi

1. Ketua Umum Sahabat Literasi Jambi (2017-2018).

2. Ketua Dep. Agama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (2016-2017).

3. Ketua Dep. Agama Himpunan Mahasiswa Jurusan IPT (2015-2017).

4. Ketua Dep. Pembinaan Organisasi Rayon Adab & DEMA FAH (2018).