207
i PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG BERAGAMA ISLAM (Studi Putusan di Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Tugas Akhir Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) SALATIGA Oleh : Eti Fatmawati 21107019 JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI AHWAH AL SYAKHSHIYYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012

PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

i

PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN

ANAK BAGI YANG BERAGAMA ISLAM

(Studi Putusan di Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga)

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat Tugas Akhir Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

SALATIGA

Oleh :

Eti Fatmawati

21107019

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI AHWAH AL SYAKHSHIYYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2012

Page 2: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

ii

Page 3: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

iii

Page 4: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

iv

Page 5: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Hidup yang tak menghasilkan apa-apa berarti hidup tiada guna.

Persembahan

1. Untuk Alm Bapakku yang selalu mendo’akanku. Terima kasih Pak atas jasa-jasanya selama ini hingga aku bisa menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.

2. Untuk ibukku tercinta paling aku sayang yang selalu mencurahkan do’anya. Yang selalu mendukungku. Senantiasa mendampingiku apapun suasananya. Terimakasih buk karena do’a restu buklah aku bisa sampai saat ini.

3. Untuk bapakku sekarang, Pak Sugiyanto selaku pelatihku. Terima kasih Pak, karena Pae telah ikhlas mengasuhku, untuk menjadikan atlet.

4. Untuk sahabatku ( Rika dan Feby ) yang telah memberi keceriaan padaku.

5. Untuk teman-teman seperjuangan Ahs. 07. Semangat . . . !!! Semoga kita semua diberi keberhailan. Amin . . . .

6. Untuk ibu Luffiana Zahriani MH, selaku pembimbing skripsiku.

7. Untuk ibu Evi Ariyani MH yang telah memberi masukan-masukan skripsiku dan sering ngajak pulang bareng.

8. Untuk segenap pihak yang telah membantuk skripsiku.

Terima kasih untuk semuanya . . . . !!!!

Page 6: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

vi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada kita semua sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan yang terdapat di dalam skripsi ini Penulis menyadari

terselesaikannya skripsi ini juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

2. Ketua Jurusan Syari’ah Drs. Mubasirun, M.Ag

3. Ketua Jurusan Program Studi Ahwal Al Syakhshiyyah Ilyya Muhsin, SHI.

M.Si

4. Ketua Pengadilan Negeri Salatiga Sigit Sutriono, SH, M.HUM

5. Ketua Pengadilan Agama Salatiga Drs. Umar Muchlis

6. Ibu Lutfiana Zahriani M.H selaku dosen pembimbing

7. Segenap dosen jurusan syariah

8. Ibu yang ada di rumah

9. Bapak Sugiyoto selaku pelatih lari

10. Teman-teman Ahs. 07

11. Semua pihak yang telah rela membantuku demi terselesaikannya skripsi yang

tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Salatiga, 10 September 2012

Penulis

Page 7: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

vii

Abstrak

Fatmawati, Eti. 2012. Penetapan Hakim Dalam Pengangkatan Anak Bagi Yang

Beragama Islam ( Studi Kasus di Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Agama Salatiga ). Skripsi jurusan Syariah program study

Ahwal Al Syakhsiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing : Lutfiana Zahriani MH.

Kata kunci : Pengangkatan anak bagi yang beragama Islam.

Pengangkatan anak merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk

mendapatkan anak, bagi yang belum memiliki keturunan upaya yang dilakukan

untuk mengangkat anak harus melalui lembaga pengadilan. Tetapi dengan

berlakunya Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 perubahan atas undang-undang

Nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan agama, bahwa pengadilan agama diberi

kewenangan untuk memeriksa dan mengadili permohonan pengangkatan anak

berdasarkan hukum Islam. tetapi dalam SEMA No 6 Tahun 1983 tentang

penyempurnaan SEMA No 2 Tahun 1979 tentang pengangkatan anak mengatur

prosedur hukum mengajukan permohonan pengesahan dan /atau permohonan

pengangkatan anak antara WNI – WNI, WNI – WNA, memeriksa dan

mengadilinya oleh Pengadilan yaitu tetap dalam pilihan hukum Pengadilan Negeri

maupun Pengadilan Agama. Maka dari itu pertanyaan yang ingin dijawab melalui

penelitian ini adalah 1. Bagaimana prosedur pengangkatan anak pada Pengadilan

Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga dalam penetapan pengangkatan

anak yang beragama Islam? 2. Apa dasar hukum hakim Pengadilan Negeri

Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga dalam penetapan pengangkatan anak

yang beragama Islam ? 3. Apakah pertimbangan hakim Pengadilan Negeri

Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga dalam penetapan pengangkatan anak

bagi yang beragama Islam ? 4. Bagaimana ketentuan Pengadilan Negeri Salatiga

dan Pengadilan Agama Salatiga dalam penetapan pengangkatan anak bagi yang

beragama Islam ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut menggunakan jenis penelitian

yuridis normatif yaitu dengan mengacu pada bahan pustaka dan data yang nyata

yang menggambarkan situasi dan kejadian tentang pengangkatan anak. dengan

sifat penelitian deskriptif analitis yang menggambarkan tentang manusia dan

gejala lainnya, melakui pendekatan kualitatif serta melakukan penelitian dengan

terjun langsung dilapangan yakni di Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan

Agama Salatiga. KemudiaN dilengkapi dengan data-data yang menunjang

terselesaikannya skripsi ini.

Hasil dari temuan penelitian tentang prosedur penetapan dan proses

pengajuan pengangkatan anak memiliki kesamaan sedangkan kaitannya dengan

dasar hukum pengangkatan anak yang digunakan dipengadilan Negeri Salatiga

mencantumkan SEMA dan keputusan Gubernur Jawa Tengah selain dari dasar

hukum lain. Dasar hukum pengangkatan anak di pengadilan Agama Salatiga tidak

mencantumkan SEMA dan keputusan Gubernur Jawa Tengah tetapi mengambil

dari Al Qur’an Al Ahzab ayat 4 dan KHI. Petimbangan hakim Pengadilan Negeri

Page 8: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

viii

Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam penetapan pengangkatan

anak bagi yang beragama Islam yaitu : Pemohon belum dikaruniai anak, ekonomi

pemohon mencukupi, niatan pemohon ingin mengangkat anak sangat kuat, para

pemohon sudah mengasuh sementara anak tersebut, anak berkembang dengan

baik, pemohon sayang dan perhatian terhadap anak tersebut. Ketentuan penetapan

pengangkatan anak bagi yang beragama Islam di Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Agama Salatiga diantaranya : mengenai kedudukan anak angkat, hak

kewarisan dan motivasi pengangkatan anak.

Page 9: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

ix

DAFTAR ISI

Cover Skripsi .............................................................................................. i

Persetujuan Pembimbing ............................................................................ ii

Pengesahan Keaslian .................................................................................. iii

Lembar Pengesahan ................................................................................... iv

Motto dan Persembahan ............................................................................. v

Kata Pengantar ........................................................................................... vi

Abstrak ....................................................................................................... vii

Daftar Isi ..................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

E. Metodologi Penelititan ................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 16

BAB II KONSEP TENTANG PENGANGKATAN ANAK DAN PROSEDUR

PENGANGKATAN ANAK MENURUT PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN .............................................................................................. 19

A. Pengertian Dan Tinjauan Umum Mengenai Beberapa Istilah Anak

Angkat ............................................................................................. 19

B. Dasar Hukum Pengangkatan Anak ................................................ 23

C. Prosedur dan Acara Pemeriksaan Permohonan Pengangkatan

anak dalam SEMA No 6 Tahun 1983 yang secara

teknis ada penyempurnaan SEMA No 2 Tahun 1979 .................... 25

D. Motivasi Pengangkatan Anak ........................................................ 36

E. Hak-Hak dan Kewajiban Anak Angkat .......................................... 38

F. Perwalian Anak Angkat ................................................................. 42

Page 10: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

x

G. Pengasuhan dan Pengangkatan Anak ............................................. 44

H. Penyelenggaraan Perlindukungan terhadap anak angkat ............... 47

I. Penatatan Anak Angkat dalam Catatan Sipil ................................. 56

J. Penentuan Nasab terhadap Anak Angkat ....................................... 59

BAB III GAMBARAN UMUM PENGADILAN NEGERI SALATIGA DAN

PENGADILAN AGAMA SALATIGA DALAM PENGANGKATAN ANAK DI

PENGADILAN NEGERI SALATIGA DAN PENGADILAN AGAMA

SALATIGA ................................................................................................ 64

A. Gambaran Umum Tentang Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Agama Salatiga............................................................. 64

B. Prosedur Beracara di Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan

Agama Salatiga dalam perkara permohon ...................................... 81

C. Penetapan Pengangkatan Anak di Pengadilan Negeri

Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga bagi yang beragama

Islam ................................................................................................ 86

D. Penetapan Prosedur Pengangkatan Anak Di Pengadilan Negeri

Salatiga Dengan Pengadilan Agama Salatiga Bagi Yang Beragama

Islam ................................................................................................ 92

E. Penetapan Permohonan Pengangkatan Anak Di Pengadilan Negeri

Salatiga Dengan Pengadilan Agama Salatiga Bagi Yang Beragama

Islam ................................................................................................ 101

BAB IV PROSEDUR PENGANGKATAN ANAK, DASAR HUKUM,

PERTIMBANGAN HAKIM DAN PERBEDAAN KETENTUAN

PENGADILAN NEGERI SALATIGA DAN PENGADILAN AGAMA

SALATIGA DALAM PENETAPAN PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG

BERAGAMA ISLAM ............................................................................... 146

A. Prosedur Penetapan Pengangkatan Anak di Pengadilan Negeri

Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga bagi yang beragama

Islam ............................................................................................... 146

Page 11: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

xi

B. Dasar Hukum Hakim Pengadilan Negeri Maupun Pengadilan

Agama Dalam Pengangkatan Anak bagi yang beragama Islam .... 149

C. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Salatiga dan Hakim

Pengadilan Agama Salatiga Dalam Penetapan Pengangkatan

Anak Bagi Yang Beragama Islam ................................................... 151

D. Ketentuan Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan

Agama Salatiga dalam Penetapan pengangkatan anak bagi yang

beragama Islam ............................................................................... 155

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 160

A. Kesimpulan .................................................................................... 160

B. Saran ............................................................................................... 162

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keinginan untuk mempunyai anak adalah naluri manusiawi dan

alamiah. Akan tetapi kadang-kadang naluri ini terbentur pada takdir Ilahi,

dimana kehendak mempunyai anak tidak tercapai. Artinya tidak semua

manusia yang ingin memiliki anak dapat tercapai keinginannya tersebut,

karena Tuhan berkehendak lain. Hak asasi manusia merupakan bagian yang

termuat Undang-Undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserkatan Bangsa-

Bangsa tentang hak-hak anak. Dilihat dari sisi kehidupan berbangsa dan

bernegara anak adalah pewaris dan sekaligus potret masa depan bangsa di

masa datang, generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak berhak

atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi serta berhak

atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan

kebebasan.

Pada umumnya manusia tidak puas dengan apa yang dialaminya,

sehingga berbagai usaha dilakukan untuk memenuhi kepuasan atau kebutuhan

tersebut. Dalam hal ini salah satu upaya yang dilakukan banyak orang untuk

mendapatkan anak, salah satunya dengan cara mengangkat anak.

Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama

Islam. Akan tetapi sebagai negara hukum, Indonesia tidak lantas

memberlakukan hukum Islam sebagai satu-satunya hukum positif mengingat

masih ada agama lain yang berkembang selain Islam. Berkaitan dengan

Page 13: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

2

kedudukan anak angkat, Islam dan Undang-Undang memiliki aturan yang

berbeda sehingga hak anak angkat dalam pandangan Islam dan Undang-

Undang berbeda. Secara historis, pengangkatan anak (adopsi) sudah dikenal

dan berkembang sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW. Istilah

pengangkatan anak dikenal dengan At-Tabanni dan sudah ditradisikan secara

turun-temurun. Secara faktual diakui bahwa pengangkatan anak telah menjadi

adat kebiasaan masyarakat muslim di Indonesia dan telah merambah dalam

praktik melalui lembaga peradilan agama, maka sebelum terbentuknya

Undang-Undang yang mengatur secara khusus, Presiden Republik Indonesia

telah mengeluarkan keputusan nomor 36 Tahun 1990 Convention on the Rights

of the Child (Konvensi tentang Hak-hak Anak) serta pengesahan kesejahteraan

anak dari hal pemeliharaan untuk hidupnya sehari-hari, biaya pendidikan dan

sebagainya beralih tanggungjawabnya dari orang tua asal kepada orang tua

angkatnya berdasar putusan pengadilan.

Masih berkaitan dengan persoalan pengangkatan anak bahwa definisi

anak angkat dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, “Anak

merupakan amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, bahkan anak

dianggap sebagai harta kekayaan yang paling berharga dibandingkan

kekayaan harta benda lainnya. Karena dalam diri anak melekat harkat,

martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dilindungi dan dijunjung

tinggi“.

Perlu digaris bawahi bahwa pengangkatan anak harus dilakukan

dengan proses hukum dengan produk penetapan pengadilan, sekaligus praktik

Page 14: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

3

pengangkatan anak yang dilakukan melalui pengadilan tersebut telah

berkembang baik dilingkungan Pengadilan Negeri maupun Pengadilan

Agama.

Untuk mewujudkan tercapainya peradilan yang mewujudkan

tercapainya keadilan, maka masing-masing badan peradilan yang berada di

bawah Mahkamah Agung mempunyai kewenangan mengadili perkara guna

menegakkan hukum dan keadilan sebagai berikut.

Peradilan umum berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara

pidana dan perdata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Peradilan Agama berwenang memeriksa, mengadili, memutus dan

menyelesaikan perkara antara orang-orang yang beragama Islam sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Peradilan militer berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara

tindak pidana militer sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Peradilan tata usaha Negara berwenang memeriksa, mengadili memutus

dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pengadilan negeri sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman

yang berada dalam lingkup badan peradilan umum mempunyai kewenangan

untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara pidana dan perdata

ditingkat pertama. Kewenangan pengadilan negeri dalam perkara pidana

Page 15: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

4

mencakup segala bentuk tindak pidana, kecuali tindak pidana militer yang

merupakan kewenangan peradilan militer. Sedangkan dalam perkara perdata,

pengadilan negeri berwenang mengadili perkara perdata secara umum,

kecuali perkara perdata tertentu yang merupakan kewenangan pengadilan

agama.

Kewenangan pengadilan negeri mengadili perkara perdata mencakup

perkara perdata dalan bentuk gugatan dan perkara permohonan. Perkara

perdata gugatan adalah perkara yang mengandung sengketa antara dua pihak

atau lebih yang disebut Penggugat dan tergugat. Sedangkan perkara

permohonan adalah perkara yang tidak mengandung sengketa dan hanya ada

satu pihak, yang disebut pemohon. Perkara yang tidak mengandung sengketa

disebut juga dengan perkara volunter, sedangkan perkara yang mengandung

sengketa disebut perkara contensius.

Pengangkatan anak terbagi dalam dua pengertian, yaitu: pertama,

pengangkatan anak dalam arti luas. Ini menimbulkan hubungan nasab

sehingga ada hak dan kewajiban selayaknya antara anak sendiri terhadap

orang tua sendiri. kedua, ialah pengangkatan anak dalam arti terbatas. yakni

pengangkatan anak orang lain ke dalam keluarga sendiri dan hubungan antara

anak yang diangkat dan orang tua yang mengangkat hanya terbatas pada

hubungan sosial saja. (Soeroso R, 2001 : 176)

Perkara permohonan banyak macamnya tergantung dari apa yang

dimohonkan oleh pemohon sesuai dengan kewenangan pengadilan dan

permohonan tersebut harus ada urgensi dan dasar hukumnya. Salah satu

Page 16: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

5

permohonan yang sering diajukan ke pengadilan adalah permohonan

pengesahan pengangkatan anak. Pada awalnya, lembaga peradilan yang

berwenang memeriksa permohonan pengangkatan anak adalah pengadilan

negeri. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 2006 perubahan

Atas Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama,

pengadilan agama diberi kewenangan untuk memeriksa dan mengadili

permohonan pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam. Dengan adanya

Undang-Undang tersebut, kewenangan mengadili permohonan pengangkatan

anak bagi pemohon beragama Islam beralih dari pengadilan negeri ke

pengadilan agama, namun pengadilan negeri masih menerima dan mengadili

permohonan pengangkatan anak bagi pemohon beragama Islam. Hal ini

menimbulkan permasalahan tentang kewenangan pengadilan negeri terhadap

permohonan pengangkatan anak yang diajukan oleh pemohon beragama

Islam setelah berlakunya Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 2006.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyusun skripsi dengan

judul “Penetapan Hakim Dalam Pengangkatan Anak Bagi Yang

Beragama Islam (studi kasus di Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Agama Salatiga)”.

Page 17: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok

permasalahan kajian penulis skripsi adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana prosedur penetapan pengangkatan anak Pengadilan Negeri

Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga bagi yang beragama Islam?

2. Apa dasar hukum hakim Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan

Agama Salatiga dalam penetapan pengangkatan anak bagi yang beragama

Islam?

3. Bagaimana pertimbangan hakim Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Agama Salatiga dalam penetapan pengangkatan anak bagi yang

beragama Islam?

4. Apakah ketentuan Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama

Salatiga Dalam Penetapan Pengangkatan Anak Bagi Yang Beragama

Islam?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukan diatas, maka

tujuan utama penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama

Salatiga dalam pengangkatan anak bagi yang beragama Islam.

2. Untuk mengetahui dasar hukum Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama

Salatiga dalam mengadili permohonan pengangkatan anak.

Page 18: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

7

3. Untuk mengetahui pertimbangan hakim Pengadilan Negeri dan Pengadilan

Agama Salatiga dalam penetapan pengangkatan anak yang diajukan oleh

pemohon beragama Islam.

4. Untuk mengetahui Ketentuan Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan

Agama Salatiga Dalam Penetapan Pengangkatan Anak Bagi Yang

Beragama Islam.

D. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian mempunyai manfaat karena menghasilkan informasi

yang aktual dan akurat sehingga dapat digunakan untuk menjawab dan

memecahkan permasalahan dalam penelitian baik secara teoritis maupun

praktis. Manfaat teoritis yaitu sebagai langkah pengembangan ilmu lebih

lanjut dan manfaat berwujud kegiatan yang nyata yang dapat diaplikasikan

oleh pihak-pihak yang terkait.

Dilihat dari dua sudut pandang di atas, manfaat yang dapat diperoleh

dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya masukan bagi teori

hukum syariah terutama dalam memutuskan perkara pengangkatan anak

pada Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama Salatiga.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

bagi penelitian yang akan dilakukan di masa mendatang sebagai langkah

pengembangan ilmu.

Page 19: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Diharapkan dengan peneltian ini dapat meningkatkan wawasan

serta pengetahuan khususnya putusan perkara pengangkatan anak pada

Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama Salatiga.

b. Bagi Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama Salatiga diharapkan

hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan dan

pertimbangan dalam menyusun berbagai kebijakan yang berkaitan

dengan kompensasi, kesempatan pengembangan karir, komunikasi dan

partisipasi pekerja di waktu mendatang dalam hubunganya dengan

perwujudan perkara pengangkatan anak dalam memperlancar

pencapaian tujuan Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama

Salatiga.

E. Metodologi Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu data yang dapat menunjang

penyelesaian penelitian itu sendiri, sehingga dapat memperoleh hasil

penelitian yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan, oleh

karena itu diperlukan suatu metode tertentu. Metode adalah suatu sarana

pokok pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karena suatu

penelitian bertujuan untuk mengungkap kebenaran secara sistematis,

metodologis, konsisten dengan mengadakan analisa dan konstruksi.

(Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, : 1990).

Page 20: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

9

Maka metode penelitian adalah cara yang teratur dan berpikir secara

runtut dan baik dengan menggunakan metode ilmiah yang bertujuan untuk

menemukan, mengembangkan dan guna menguji kebenaran maupun

ketidakbenaran dari suatu pengetahuan, gejala atau hipotesa. Adapun metode

penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif. Penelitian

yuridis normatif adalah pendekatan yang terkait dengan masalah secara

sistematik dan akurat mengenai bahan pustaka atau data yang nyata, serta

data yang menggambarkan situasi atau kejadian tentang pengangkatan

anak di Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang penulis disusun adalah termasuk penelitian

yang bersifat deskriptif analistis. Penelitian deskriptif analistis menurut

Soerjono Soekanto adalah suatu penelitian yang dimaksud untuk

memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau

gejala-gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama mempertegas hipotesa-

hipotesa, agar dapat membantu memperkuat teori-teori lama, atau di dalam

kerangka penyusunan kerangka baru. (Soejono Soekanto, 2001 : 10).

Dalam pelaksanaan penelitian deskriptif ini tidak terbatas hanya

sampai pengumpulan dan penyusunan data saja, tetapi juga meliputi

Page 21: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

10

analisa dan interpretasi data yang pada akhirnya dapat diambil

kesimpulan-kesimpulan yang dapat didasarkan penelitian data itu.

3. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif, yaitu

pendekatan yang digunakan oleh peneliti dengan mendasarkan pada data-

data yang dinyatakan informan secara lisan atau tulisan, dan juga perilaku

yang nyata, diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh. (Soejono

Soekanto, 2001 : 250).

4. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka penulis

melakukan penelitian dengan mengambil lokasi pengadilan agama dan

pengadilan negeri salatiga dengan pertimbangan bahwa di Pengadian

Negeri dan Pengadilan Agama Salatiga tersedia data yang berkaitan

dengan tema penelitian.

5. Jenis dan Sumber Data

Secara umum, maka di dalam penelitian biasanya dibedakan antara

data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dan dari bahan-bahan

pustaka. Yang diperoleh dari masyarakat dinamakan data primer,

sedangkan yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka lazimnya dinamakan

data sekunder. (Soejono Soekanto, 2001 : 51).

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder.

Page 22: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

11

a. Data Primer

Adalah sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh secara

langsung dengan melakukan wawancara pada Hakim Pengadilan

Negeri Salatiga dan Hakim Pengadilan Agama Salatiga, dan penetapan

hakim tentang pengangkatan anak di Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Agama Salatiga bagi yang beragama Islam.

b. Data Sekunder

Adalah sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh secara

tidak langsung, tetapi melalui penelitian kepustakaan.

1) Bahan Hukum Primer

Yaitu norma atau kaidah dasar, peraturan perundang-

undangan. Dalam hal ini yang menjadi bahan hukum primer adalah

lain :

a) Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 2006

b) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

c) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000

d) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979

e) Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) Nomor 2 Tahun

1979 tertanggal 7 April 1979.

f) Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) Nomor 6 Tahun

1983.

g) Staatsblad 1917 Nomor 129, Pasal 5 sampai dengan Pasal 15.

h) Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 41/HUK/KEP/VII/1984.

Page 23: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

12

i) Beberapa Yurisprudensi Mahkamah Agung dan putusan

pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

(Soimin, 2004 : 28)

2) Bahan Hukum Sekunder

Yaitu hasil karya dari kalangan hukum, hasil-hasil

penelitian, artikel koran dan internet serta bahan lain yang

berkaitan dengan pokok bahasan.

3) Bahan Hukum Tersier atau Penunjang

Yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan

terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder,

misalnya bahan dari media internet, kamus, ensiklopedia, indeks

kumulatif dan sebagainya. (Soerjono Soekanto, 2001 : 52).

6. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan hal yang

sangat penting dalam penulisan. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a) Data Primer

Untuk mendapatkan data primer dilakukan dengan

wawancara kepada Hakim Pengadilan Negeri maupun Hakim

Pengadilan Agama Salatiga. Wawancara yang dilakukan secara

terpimpin, terarah, dan mendalam sesuai dengan hal-hal tersebut terkait

dengan hukum pemutusan perkara penetapan pengangkatan anak di

Page 24: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

13

Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga bagi yang

beragama Islam.

b) Data Sekunder

Untuk memperoleh data sekunder adalah dengan penelitian

atau kepustakaan atau library research guna memperoleh bahan-bahan

hukum.

c) Observasi

Tahap observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan

data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat

menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus

terjadi. Salah satu peranan pokok dalam melakukan observasi ialah

untuk menemukan interaksi yang kompleks dengan latar belakang

sosial yang alami. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan aktivitas-

aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas.

Untuk memperoleh data observasi maka penulis melakukan

pengamatan secara langsung disertai pencatatan pada bagian-bagian

yang ada pada pengangkatan anak melalui Pengadilan Negeri dan

Pengedilan Agama Salatiga.

d) Dokumentasi

Merupakan cara pengumpulan data dengan melihat dokumen

yang terkait untuk mendapatkan data sekunder/pelengkap yaitu dengan

memperhatikan catatan-catatan, laporan serta dokumen resmi yang

terkait dengan topik yang diteliti ini diperlukan untuk memperoleh data

Page 25: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

14

atau informasi maka penulis mencari sumber-sumber referensi buku,

serta media internet yang lebih lengkap dalam rangka mendeskripsikan

data dan informasi sehingga akan memudahkan dalam proses analisis.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengorganisasian dan pengurutan

data dalam pola, kategori dan uraian dasar, sehingga akan ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

(Lexy J Maleong, 2002: 103). Penulis menggunakan model analisis

interaktif (interaktif model of analysis), yaitu data yang dikumpulkan akan

dianalisa melalui 3 tahap, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan

menarik kesimpulan. Dalam model ini dilakukan suatu proses siklus antar

tahap-tahap, sehingga data yang terkumpul akan berhubungan dengan satu

sama lain dan benar-benar data yang mendukung penyusunan laporan

penelitian. (HB. Sutopo, 2002 : 35). Tiga tahap tersebut adalah :

a) Reduksi Data

Kegiatan ini merupakan proses pemilihan, pemusatan

perhatian yang bertujuan untuk mempertegas, memperpendek,

membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting yang muncul

dari catatan dan pengumpulan data. Proses ini berlangsung terus-

menerus sampai laporan akhir penelitian selesai. (HB. Sutopo, 2002 :

35).

Page 26: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

15

b) Pengumpulan Data

Penelitian data yang dilakukan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yang umum

di gunakan dalam suatu penelitian adalah : observasi, wawancara dan

kuisioner. (Usman dan Setiady Akbar : 2000:20)

c) Penyajian Data

Sekumpulan informasi yang memungkinkan kesimpulan riset

dapat dilaksanakan (HB. Sutopo, 2002 : 36).

d) Menarik Kesimpulan

Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi

berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan-pencacatan

peraturan, pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang

mungkin, alur sebab-akibat, akhirnya peneliti menarik kesimpulan.

(HB. Sutopo, 2002 : 37).

Adapun skema analisis interaktif dapat digambarkan sebagai

berikut :

Page 27: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

16

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai sistematika

penulisan skripsi yang sesuai dengan aturan baru dalam penulisan ilmiah,

maka penulis menyiapkan suatu sistematika penulisan hukum. Adapun

sistematika penulisan hukum terbagi dalam 5 (lima) bab yang saling berkaitan

dan berhubungan. Sistematika dalam penulisan hukum ini adalah sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan metode penelitian.

BAB II : KONSEP TENTANG PENGANGKATAN ANAK DAN

PROSEDUR PENGANGKATAN ANAK MENURUT

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Bab ini akan diuraikan mengenai pengertian dan tinjauan

umum mengenai beberapa istilah anak angkat, Dasar hukum

pengangkatan anak, Prosedur dan acara pemeriksaan

permohonan dalam pengangkatan anak dalam SEMA No 6

Tahun 1983 yang secara teknis ada penyempurnaan SEMA

No. 2 Tahun 1979, Motivasi Pengangkatan anak, Hak-hak

dan kewajiban anak angkat, Perwalihan anak angkat,

Pengasuhan dan pengangkatan anak, Penyelenggaraan dan

Perlindungan terhadap anak angkat, Pengangkatan anak

dalam catatan sipil, Penentuan Nasab terhadap anak angkat.

Page 28: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

17

BAB III : GAMBARAN UMUM, PROSEDUR BERACARA DAN

PROSEDUR PENETAPAN PENGANGKATAN ANAK

DI PENGADILAN NEGERI SALATIGA DAN

PENGADILAN AGAMA SALATIGA BAGI YANG

BERAGAMA ISLAM

Bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum

Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama

Salatiga, prosedur beracara di Pengadilan Negeri Salatiga

dan Pengadilan Agama Salatiga, prosedur penetapan

pengangkatan anak di Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Agama Salatiga bagi yang beragama Islam,

Penetapan Permohonan Penetapan anak Pengadilan Negeri

Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga bagi yang

beragama Islam, analisis penetapan pengangkatan anak di

Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama

Salatiga. Prosedur dasar dari Pengangkatan Pengadilan

Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga.

BAB IV : PROSEDUR PENGANGKATAN ANAK, DASAR

HUKUM, PERTIMBANGAN HAKIM DAN

PERBEDAAN KETENTUAN PENGADILAN

NEGERI SALATIGA DAN PENGADILAN AGAMA

SALATIGA DALAM PENETAPAN

PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG

BERAGAMA ISLAM

Bab ini akan diuraikan Prosedur pengangkatan anak

Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Salatiga, Dasar

hukum hakim Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama

Page 29: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

18

Salatiga dalam penetapan pengangkatan anak bagi yang

beragama Islam, Pertimbangan Hakim pengadilan Agama

Salatiga dalam penetapan pengangkatan anak bagi yang

beragama Islam, Perbedaan ketentuan Pengadilan Negeri

Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga dalam penetapan

pengangkatan anak bagi yang beragama Islam.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 30: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

19

BAB II

KONSEP TENTANG PENGANGKATAN ANAK DAN PROSEDUR

PENGANGKATAN ANAK MENURUT PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

A. Pengertian Dan Tinjauan Umum Mengenai Beberapa Istilah Anak Angkat.

Sebuah kajian akademik dan kajian yuridis pertama-tama harus

menemukan konsep definitif dalam kaitannya tentang anak angkat dan

pengangkatan anak, berikutnya asas dan tujuan pengangkatan anak, apa saja

hak-hak dan kewajiban anak yang harus mendapat perhatian orang tua,

kewajiban dan tanggung jawab terhadap masa depan anak, kedudukan,

perwalian terhadap anak angkat, penyelenggaraan perlindungan terhadap

anak angkat, dan ketentuan pidana kejahatan terhadap anak angkat. Hal ini

dapat kita petik beberapa ketentuan di dalam, Hukum pengangkatan anak

yang didalamnya melindungi kehidupan anak. Perlindungan terhadap anak

angkat akan memiliki payung hukum yang utuh untuk menjamin masa depan

anak angkat agar lebih baik.

Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2002, adalah Undang-Undang

tentang Perlindungan Anak di Indonesia yang diundangkan tanggal 22

Oktober 2002. Memberikan istilah pengertian tentang anak, (Anak adalah

seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk yang masih dalam

kandungan) dari masing-masing istilah tersebut dapat memberikan gambaran

serta konsepsi yang berbeda-beda. Konsepsi yang berbeda-beda didalam

Page 31: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

20

pengangkatan anak di atur dalam Pasal 1 yang dapat ditemukannya beberapa

istilah dimaksud, anak itu dapat dikategorikan sebagai anak yang berstatus

terlantar, anak yang menyandang cacat, anak yang memiliki keunggulan,

anak angkat anak asuh. Masing-masing istilah tersebut telah diberikan

pengertiannya secara definitif.

Sedangkan anak angkat diberikan definisi sebagai berikut, anak yang

haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua, wali yang

sah, atau orang lain yang bertanggungjawab atas perawatan, pendidikan, dan

membesarkan anak tersebut ke dalam lingkungan orang tua angkatnya

berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan Republik Indonesia,

(Kamil, 2008:100).

Fuad Muhammad Fachruddin memberikan definisi anak angkat yang

berbeda dengan definisi tersebut, yaitu anak angkat dalam konteksi adopsi

adalah seorang anak dari seorang ibu dan bapak yang diambil oleh manusia

lain untuk dijadikan sebagai anak sendiri. Anak angkat tersebut mengambil

nama orang tua angkatnya yang baru dan terputuslah hubungan nasab dengan

orang tua.

(Fachruddin, 1991: 41).

Sampai saat ini belum ada Undang-Undang yang secara khusus

mengatur tentang pengangkatan anak, namun praktik kenyataannya yang

diperoleh dari salah satu kasus tersebut adalah meliputi pengangkatan anak di

tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat telah melembaga dan menjadi

bagian dari budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Sejak

Page 32: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

21

zaman dahulu dari keinginan masyarakat Indonesia yang belum dikarunia

anak telah melakukan pengangkatan anak dengan cara dan motivasi yang

berbeda-beda, sesuai dengan sistem hukum adat dan perasaan hukum yang

hidup serta berkembang di daerah yang bersangkutan. Pemerintah melalui

Menteri Sosial menyatakan bahwa, dalam ini kenyataan kehidupan sosial

tidak semua orang tua mempunyai kesanggupan dan kemampuan penuh untuk

memenuhi kebutuhan pokok anak dalam rangka mewujudkan kesejahteraan

anak. Kenyataan yang demikian mengakibatkan anak menjadi terlantar baik

secara rohani, jasmani, maupun sosial.

Di samping itu, meskipun peraturan perundang-undangan yang

mengatur tentang pengangkatan anak belum mencukupi, telah ada garis asas

hukum bahwa "Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili,

dan memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak

ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya

bahkan Pasal 22AB (Algemene Bepalingen van wetgeving vor Indonesia)

secara tegas menentukan bahwa hakim yang menolak untuk menyelesaikan

suatu perkara dengan alas an bahwa peraturan perundang-undangan yang

bersangkutan tidak menyebutkan, tidak jelas atau tidak lengkap, maka ia

dapat dituntut untuk dihukum karena menolak mengadili.

(Kamil, 2005 : 9).

Asas hukum tersebut menunjukkan bahwa sistem hukum di

Indonesia juga menjunjung tinggi sistem hukum dalam common law yang

menghargai hakim sebagai makhluk mulia dan memiliki hati nurani serta

Page 33: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

22

kemampuan untuk menangkap sinyal nilai-nilai hukum dan keadilan yang

hidup dalam masyarakat sebagai hukum rill yang oleh hakim dapat digali

sebagai bahan ramuan untuk menciptakan hukum yurisprudensi dalam

menangani kasus yang hukum tertulisnya belum mencukupi seperti hukum

pengangkatan anak di Indonesia. Temuan hukum oleh hakim (yurisprudensi)

tersebut, ke depannya akan menjadi sumber hukum dalam praktik peradilan.

Hukum pengangkatan Pengangkatan dalam hukum adat juga

menjelaskan beberapa aspek hukum seperti hukum Islam serta memiliki segi

persamaan dengan hukum adopsi yang dikenal dalam hukum barat yaitu

masuknya anak dalam keluarga orang tua yang mengangkatnya dan

terputusnya hubungan keluarga dengan keluarga atau orang tua kandung anak

angkat. Perbedaan dalam hukum adat disyaratkannya suatu imbalan sebagai

pengganti kepada orang tua kandung anak angkat biasanya berupa benda-

benda yang dikeramatkan atau dipandang memiliki kekuatan magic.

Sudut hukum Islam mengenai pengangkatan anak, pengangkatan

anak dalam Islam sangat dianjurkan asalkan tidak memutus hubungan darah

antara anak yang diangkat dengan ibu kandungnya, tidak menimbulkan

hubungan nasab dan waris dengan orang tua angkatnya. Namun diberikan

wasiat wajibah maksimal 1 3 dari harta warisan orang tua angkatnya,

sebagaimana ketentuan pasal 209 KHI. (Suparno Usman, Fikih Mawaris :

1997), hlm. 163

Page 34: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

23

B. Dasar Hukum Pengangkatan Anak

Pengamatan Mahkamah Agung menghasilkan kesimpulan bahwa

permohonan pengesahan dan/atau pengangkatan anak yang telah diajukan ke

Pengadilan Negeri tampak kian bertambah, baik yang merupakan permohonan

khusus pengesahan/pengangkatan anak yang menunjukkan adanya perubahan,

pergeseran, dan variasi-variasi pada motivasinya.

Keadaan tersebut merupakan gambaran bahwa kebutuhan masyarakat

tentang pengangkatan anak di tengah-tengah masyarakat makin bertambah dan

dirasakan bahwa untuk memperoleh jaminan kepastian hukum hanya didapat

setelah memperoleh putusan pengadilan. Pengadilan Negeri atau Pengadilan

Agama dalam menjalankan tugas pokok kekuasaan kehakiman, menerima,

memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara yang diajukan

kepadanya, antara lain permohonan pengesahan atau pengangkatan anak,

harus mengacu kepada hukum terapannya. Sebagaimana telah diuraikan di

atas bahwa Mahkamah Agung sendiri sebagai penanggung jawab atas

pembinaan teknis peradilan mengakui bahwa peraturan perundang-undangan

dalam bidang pengangkatan anak Warga Negara Indonesia, terutama

pengangkatan anak Warga Negara Indonesia oleh Warga Negara Asing

ternyata tidak mencukupi, namun ada beberapa peraturan hukum yang dapat

dijadikan rujukan bagi hakim dalam menjalankan tugas pokok kekuasaan

kehakiman tentang pengangkatan anak, misalnya:

(Soimin, 2004 : 28).

Page 35: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

24

1. Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 2006 yang berlaku mulai tanggal 21

Maret 2006, Pengadilan Agama memiliki kewenangan absolut untuk

menerima, memeriksa, dan mengadili perkara permohonan pengangkatan

anak berdasarkan hukum Islam.

2. Undang-Undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,

bahwa anak adalah tunas potensi dan generasi muda penerus cita-cita

perjuangan bangsa, memiliki peras stategis dan mempunyai ciri dan sifat

khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada

masa depan.

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang konvensi ILO nomor 182,

bahwa pelarangan dan tindakan segera penghapusan bentuk-bentuk

pekerjaan terburuk untuk anak dan undang-undang.

4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

Keputusan Presiden RI tentang Anak

5. Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) Nomor 2 Tahun 1979

tertanggal 7 April 1979, tentang Pengangkatan Anak yang mengatur

prosedur hukum mengajukan permohonan pengesahan dan/atau

permohonan pengangkatan anak, memeriksa dan mengadilinya oleh

pengadilan.

6. Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA) Nomor 6 Tahun 1983

tentang Penyempurnaan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor

2 Tahun 1979, yang mulai berlaku sejak tanggal 30 September 1983.

Page 36: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

25

7. Staatsblad 1917 Nomor 129, Pasal 5 sampai dengan Pasal 15 mengatur

masalah adopsi yang merupakan kelengkapan dari KUHPerdata/BW yang

ada, dan khusus berlaku bagi golongan masyarakat keturunan Tionghoa.

8. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 41/HUK/KEP/VII/1984 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Perizinan Pengangkatan Anak, yang mulai berlaku

sejak tanggal 14 Juni 1984.

9. Beberapa Yurisprudensi Mahkamah Agung dan putusan pengadilan yang

telah berkekuatan hukum tetap, yang dalam praktik peradilan telah diikuti

oleh hakim-hakim berikutnya dalam memutuskan atau menetapkan

perkara yang sama, secara berulang-ulang, dalam waktu yang lama

sampai sekarang.

C. Prosedur dan Acara Pemeriksaan Permohonan Pengangkatan Anak Dalam

SEMA No. 6 Tahun 1983 yang secara teknis ada penyempurnaan SEMA No.

2 Tahun 1979.

Berdasarkan hasil pengamatan Mahkamah Agung RI menemukan

fakta bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang prosedur,

tata cara menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan

permohonan pengangkatan anak dipandang belum mencukupi, maka

Mahkamah Agung sebagai lembaga tertinggi yang bertanggung jawab atas

pelaksanaan kekuasaan kehakiman di Indonesia, memandang perlu

mengeluarkan surat edaran yang menyempurnakan surat edaran sebelumnya

Page 37: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

26

yang mengatur prosedur dan syarat-syarat pengajuan permohonan

pengangkatan anak.

Di samping Hukum Acara Perdata yang berlaku, prosedur dan syarat-

syarat pengangkatan anak secara teknis telah diatur dalam SEMA No. 6 Tahun

1983 tentang Penyempurnaan SEMA No. 2 Tahun 1979 tentang

Pengangkatan Anak. Prosedur pengangkatan anak baik antar-WNI, ataupun

antar-WNI dan WNA akan diuraikan dalam pembaha.san selanjutnya.

(Kamil, 2008 : 58).

1. Prosedur Permohonan dan Persyaratan Pengangkatan Anak Antar-Warga

Negara Indonesia (WNI) keputusan Menteri Sosial RI No

41/HUK/KEP/VII/1984 mengatur tentang syarat-syarat calon orang tua

angkat bagi pengangkatan anak warga negara Indonesia (WNI). Yang

berada dalam organisasi sosial yaitu :

a. Berstatus kawin dengan berumur 25 tahun maksimal 45 tahun

b. Selisih umur calon antara calon orang tua angkat dengan anak angkat

minimal 20 tahun.

c. Pada saat mengajukan permohonan sekurang-kurangnya sudah kawin 5

tahun, dengan mengutamakan keadaan:

1) tidak mungkin mempunyai anak (surat keterangan dokter

kebidanan, dokter ahli)

2) belum mempunyai anak

3) mempunyai anak kandung seorang

Page 38: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

27

4) mempunyai anak angkat seorang dan tidak mempunyai anak

kandung

d. Dalam keadaan mampu ekonomi berdasarkan surat keterangan pejabat

yang berwenang serendah-rendahnya lurah atau kepala desa setempat

e. Berkelakuan baik berdasarkan keterangan polisi Republik Indonesia

f. Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan

dokter pemerintah

g. Mengajukan pernyataan bahwa pengangkatan anak semata-mata untuk

kepentingan kesejahteraan anak.

2. Syarat-Syarat Pengangkatan Anak Warga Negara Indonesia Kepada

Warga Negara Asing dalam Surat Edaran Mahkahmah Agung No 6 Tahun

1983.

a. Pengangkatan anak Warga Negara Asing harus dilakukan melalui

suatu yayasan sosial yang memiliki izin dari departemen sosial bahwa

yayasan tersebut telah diizinkan bergerak dibidang kegiatan

pengangkatan anak, sehingga pengangkatan anak Warga Negara Asing

yang lagsung dilakukan antara orangtua kandung anak Warga Negara

Asing dengan calon orang tua angkat Warga Negara Indonesia (private

adoption) tidak diperbolehkan.

b. Pengangkatan anak Warga Negara Asing oleh seorang Warga Negara

Indonesia yang tidak terikat dalam perkawinan sah/belum menikah

(single parent adoption) tidak diperbolehkan.

Page 39: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

28

Surat Edaran Mahkamah Agung No 6 tahun 1983 mengatur syarat

calon orang tua angkat bagi anak antar negara:

a. Berstatus kawin dan berumur minimal 25 tahun atau maksimal 45

tahun

b. Pada saat mengajukan permohonan sekurang-kurangnya sudah kawin 5

tahun, dengan mengutamakan keadaan:

1) Tidak mungkin mempunyai anak (surat keterangan dokter

kebidanan, dokter ahli)

2) Belum mempunyai anak

3) Mempunyai anak kandung seorang

4) Mempunyai anak angkat seorang dan tidak mempunyai anak

kandung

5) Dalam keadaan mampu ekonomi berdasarkan surat keterangan

pejabat yang berwenang serendah-rendahnya lurah atau kepala desa

setempat.

6) Berkelakuan baik berdasarkan keterangan Polisi Republik

Indonesia.

7) Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat

keterangan dokter pemerintah

8) Mengajukan pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak semata-

mata untuk kepentingan kesejahteraan anak

Page 40: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

29

Prosedur menerima, memeriksa dan mengadili perkara permohonan

pengangkatan anak antar-WNI harus diperhatikan tahapan-tahapan dan

persyaratan sebagai berikut:

a. Syarat dan Bentuk Surat Permohonan

1) Sifat surat permohonan bersifat voluntair.

2) Permohonan pengangkatan anak hanya dapat diterima apabila

ternyata telah ada urgensi yang memadai, misalnya ada ketentuan

undang-undangnya.

3) Permohonan pengangkatan anak dapat dilakukan secara lisan atau

tertulis berdasarkan ketentuan hukum acara yang berlaku.

4) Surat permohonan pengangkatan anak dapat ditanda tangani oleh

pemohon sendiri, atau oleh kuasa hukumnya.

5) Surat permohonan pengangkatan anak ditujukan kepada Ketua

Pengadilan Negeri atau Ketua Pengadilan Agama. Pemohon yang

beragama Islam yang bermaksud mengajukan permohonan

pengangkatan anak berdasarkan Hukum Islam, maka

permohonannya diajukan kepada Pengadilan Agama yang

mewilayahi tempat tinggal pemohon.

b. Isi Surat Permohonan Pengangkatan Anak

1) Bagian dasar hukum permohonan pengangkatan anak, harus secara

jelas diuraikan motivasi yang mendorong untuk mengajukan

permohonan pengangkatan anak.

Page 41: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

30

2) Harus diuraikan secara jelas bahwa permohonan pengangkatan

anak, terutama didorong oleh motivasi untuk kebaikan dan/atau

kepentingan calon anak angkat, didukung dengan uraian yang

memberikan kesan bahwa. Hukum Perlindungan dan Pengangkatan

Anak di Indonesia calon orang tua angkat benar-benar memiliki

kemampuan dari berbagai aspek bagi masa depan anak angkat

menjadi lebih baik.

3) Isi petitum permohonan pengangkatan anak bersifat tunggal, yaitu

hanya memohon "agar anak bernama A dketapkan sebagai anak

angkat dari B." Tanpa ditambahkan permintaan lain, seperti: "agar

anak bernama A dketapkan sebagai ahli waris dari si B."

c. Syarat-syarat Permohonan Pengangkatan Anak Antar-WNI

1) Syarat bagi calon orang tua angkat/pemohon, berlaku ketentuan

sebagai berikut:

a) Pengangkatan anak yang langsung dilakukan antara orang tua

kandung dengan orang tua angkat (private adoption)

diperbolehkan.

b) Pengangkatan anak yang dilakukan oleh orang yang tidak terikat

dalam perkawinan sah/belum menikah (single parent adoption)

diperbolehkan.

c) Calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang

dianut oleh calon anak angkat.

Page 42: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

31

2) Syarat bagi calon anak angkat

a) Dalam hal calon anak angkat berada dalam asuhan suatu

yayasan sosial harus dilampirkan surat izin tertulis Menteri

Sosial bahwa yayasan yang bersangkutan telah diizinkan

bergerak di bidang kegiatan anak.

b) Calon anak angkat yang berada dalam asuhan yayasan sosial,

maka harus mempunyai izin tertulis dari Menteri Sosial atau

pejabat yang ditunjuk bahwa anak tersebut diizinkan untuk

diserahkan sebagai anak angkat.

(Undang-undang Republik Indonesia, Nomor. 23 Tahun 2002,

Pasal 39 Ayat (3). "SEMA Nomor. 6 Tahun 1983. Jakarta :

Kencana).

3. Prosedur Permohonan dan Persyaratan Pengangkatan Anak WNA oleh

Orang Tua Angkat WNI (Intercountry Adoption)

a. Syarat dan Bentuk Surat Permohonan Pengangkatan Anak WNA

1) Surat permohonan bersifat voluntair.

2) Permohonan pengangkatan anak hanya dapat diterima apabila

ternyata telah ada urgensi yang memadai, misalnya ada ketentuan

undang-undangnya.

3) Permohonan pengangkatan anak dapat dilakukan secara lisan atau

tertulis berdasarkan ketentuan hukum acara yang berlaku.

4) Surat permohonan pengangkatan anak dapat ditandatangani oleh

pemohon sendiri atau oleh kuasa hukumnya.

Page 43: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

32

5) Surat permohonan pengangkatan anak ditujukan kepada Ketua

Pengadilan Negeri atau Ketua Pengadilan Agama yang mewilayahi

domisili anak WNA yang akan diangkat.

Pemohon yang beragama Islam yang bermaksud mengajukan

permohonan pengangkatan anak berdasarkan Hukum Islam, maka

permohonannya diajukan kepada Pengadilan Agama yang mewilayahi

tempat tinggal anak WNA yang akan diangkat.

b. Isi Surat Permohonan Pengangkatan Anak WNA

1) Bagian dasar hukum permohonan pengangkatan anak, harus secara

jelas diuraikan motivasi yang mendorong niat untuk mengajukan

permohonan pengangkatan anak.

2) Harus diuraikan secara jelas bahwa permohonan pengangkatan

anak, terutama didorong oleh motivasi untuk kebaikan dan/atau

kepentingan calon anak angkat WNA Hukum Perlindungan dan

Pengangkatan Anak di Indonesia yang bersangkutan, didukung

dengan uraian yang memberikan kesan bahwa calon orang tua

angkat benar-benar memiliki kemampuan dari berbagai aspek bagi

masa depan anak angkat menjadi lebih baik.

3) Isi petitum permohonan pengangkatan anak bersifat tunggal, yaitu

hanya memohon "agar anak bernama A ditetapkan sebagai anak

angkat dari B." Tanpa ditambahkan permintaan lain, seperti: "agar

anak bernama A ditetapkan sebagai ahli waris dari si B."

Page 44: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

33

c. Syarat-syarat Permohonan Pengangkatan Anak WNA

1) Syarat bagi calon orang tua angkat WNI/pemohon, berlaku ketentuan

sebagai berikut:

a) Pengangkatan anak WNA harus dilakukan melalui suatu yayasan

sosial yang memiliki izin dari Departemen Sosial bahwa yayasan

tersebut telah diizinkan bergerak di bidang kegiatan

pengangkatan anak, sehingga pengangkatan anak WNA yang

berlangsung dilakukan antara orang tua angkat WNI dengan

orang tua kandungnya WNA (private adoption) tidak

diperbolehkan.

b) Pengangkatan anak WNA oleh seorang WNI yang tidak terikat

dalam perkawinan sah/belum menikah (single parent adoption)

tidak diperbolehkan.

c) Calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang

dianut oleh calon anak angkat.

2) Syarat bagi Colon Anak Angkat WNA

a) Usia anak angkat harus mencapai 5 tahun.

b) Disertai penjelasan tertulis dari Menteri Sosial atau Pejabat yang

ditunjuk bahwa calon anak angkat WNA yang bersangkutan

diizinkan untuk diangkat sebagai anak angkat oleh calon orang

tua WNI yang bersangkutan.

4. Prosedur Permohonan dan Persyaratan Pengangkatan Anak WNI oleh

Orang Tua Angkat WNA (Intercountry Adoption)

Page 45: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

34

a. Syarat dan Bentuk Surat Permohonan Pengangkatan Anak WNI

1) Surat permohonan bersifat voluntair.

2) Permohonan seperti ini dapat dilakukan secara lisan sesuai dengan

hukum acara yang berlaku di Pengadilan Negeri/ Pengadilan

Agama. Permohonan juga dapat diajukan secara tertulis.

3) Permohonan pengangkatan anak hanya dapat diterima apabila

ternyata telah ada urgensi yang memadai, misalnya ada ketentuan

undang-undangnya.

4) Surat permohonan pengangkatan anak dapat ditanda- tangani oleh

pemohon sendiri atau oleh kuasa hukumnya. Dalam hal

didampingi/dibantu kuasanya, calon orang tua angkat tetap harus

hadir dalam pemeriksaan di persidangan.

5) Surat permohonan pengangkatan anak ditujukan kepada Ketua

Pengadilan Negeri atau Ketua Pengadilan Agama yang mewilayahi

domisili anak WNI yang akan diangkat.

Pemohon yang beragama Islam yang bermaksud mengajukan

permohonan pengangkatan anak berdasarkan Hukum islam maka

permohonannya diajukan kepada pengadilan agama yang mewilayahi

tempat tinggal anak WNI yang akan diangkat

b. Isi Surat Permohonan Pengangkatan Anak WNI

1) Bagian dasar hukum permohonan pengangkatan anak, harus secara

jelas diuraikan motivasi yang mendorong niat untuk mengajukan

permohonan pengangkatan anak.

Page 46: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

35

2) Harus diuraikan secara jelas bahwa permohonan pengangkatan

anak, terutama didorong oleh motivasi untuk kebaikan dan/atau

kepentingan calon anak angkat WNI yang bersangkutan, didukung

dengan uraian yang memberikan kesan bahwa calon orang tua

angkat benar-benar memiliki kemampuan dari berbagai aspek bagi

masa depan anak angkat menjadi lebih baik.

3) Isi petitum permohonan pengangkatan anak bersifat tunggal, yaitu

hanya memohon "agar anak bernama A ditetapkan sebagai anak

angkat dari B." Tanpa ditambahkan permintaan lain, seperti: "agar

anak bernama A ditetapkan sebagai ahli waris dari si B."

c. Syarat-syarat Permohonan Pengangkatan Anak WNI oleh Orang Tua

Angkat WNA

1) Syarat bagi calon orang tua angkat WNA/pemohon, berlaku

ketentuan sebagai berikut:

a) Harus telah berdomisili dan bekerja tetap di Indonesia

sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

b) Harus disertai izin tertulis Menteri Sosial atau Pejabat yang

ditunjuk bahwa calon orang tua angkat WNA memperoleh izin

untuk mengajukan permohonan pengangkatan anak seorang

Warga Negara Indonesia.

c) Pengangkatan anak WNI harus dilakukan melalui suatu

yayasan sosial yang memiliki izin dari Departemen Sosial

bahwa yayasan tersebut telah diizinkan bergerak di bidang

Page 47: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

36

kegiatan pengangkatan anak, sehingga pengangkatan anak WNI

yang langsung dilakukan antara orang tua kandung WNI dan

calon orang tua angkat WNA (private adoption) tidak

diperbolehkan.

d) Pengangkatan anak WNI oleh seorang WNA yang tidak terikat

dalam perkawinan sah/belum menikah (single parent adoption)

tidak diperbolehkan.

e) Calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang

dianut oleh calon anak angkat.

2) Syarat bagi calon anak angkat WNA yang diangkat

a) Usia calon anak angkat harus belum mencapai umur 5 tahun.

b) Disertai penjelasan tertulis dari Menteri Sosial atau Pejabat

yang ditunjuk bahwa calon anak angkat WNI yang

bersangkutan diizinkan untuk diangkat sebagai anak angkat

oleh calon orang tua angkat WNA yang bersangkutan.

(Kamil, 2008 : 59-65)

D. Motivasi Pengangkatan Anak

Dalam praktiknya, pengangkatan anak di kalangan masyarakat

Indonesia mempunyai beberapa tujuan dan/atau motivasinya. Tujuannya

antara lain adalah untuk meneruskan keturunan, apabila dalam suatu

perkawinan tidak memperoleh keturunan. Motivasi ini sangat kuat terhadap

pasangan suami istri yang telah divonis tidak mungkin melahirkan anak

Page 48: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

37

padahal mereka sangat mendambakan kehadiran anak dalam pelukannya di

tengah-tengah keluarganya. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak, secara tegas menyatakan bahwa tujuan pengangkatan

anak, motivasi pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan

yang terbaik bagi anak dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat

dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan ini

sangat memberikan jaminan perlindungan bagi anak yang sifatnya memang

sangat tergantung dari orang tuanya. Praktik pengangkatan anak dengan

motivasi komersial, perdagangan, sekadar untuk pancingan dan setelah

memperoleh anak, kemudian anak angkat disia-siakan atau diterlantarkan,

sangat bertentangan dengan hak-hak yang melekat pada anak. Oleh karena itu,

pengangkatan anak harus dilandasi oleh semangat kuat untuk memberikan

pertolongan dan perlindungan sehingga masa depan anak angkat akan lebih

baik dan lebih maslahat. Harus disadari bahwa pengangkatan anak yang sesuai

dengan budaya dan akidah masyarakat Indonesia tidak memutuskan hubungan

darah antara anak yang diangkat dengan orang tua kandungnya. Hal sensitif

yang juga harus disadari oleh calon orang tua angkat dan orang tua kandung

adalah bahwa calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang

dianut oleh calon anak angkat, hal ini penting diperhatikan oleh karena

pengaruh agama orang tua angkat terhadap Anak angkat hanya memiliki satu

arus arah dari orang tua angkat terhadap anak angkatnya, jika hal ini terjadi

maka akan sangat melukai hati dan nurani serta akidah orang tua kandung

anak angkat itu.

Page 49: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

38

Pengangkatan anak juga mungkin terjadi dilakukan oleh warga

Negara Asing terhadap anak-anak Indonesia, hal ini memerlukan adanya

ketentuan hukum yang jelas terhadap pengangkatan anak antarwarga negara.

Pasal 39 angka 4 UU No. 23/2002 menyatakan bahwa pengangkatan anak oleh

Warga Negara Asing hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir. Dalam hal

asal-usul anak yang akan diangkat tersebut tidak diketahui, misalnya anak itu

dibuang oleh ibunya di tempat pembuangan sampah atau di pinggir jalan lalu

ditemukan oleh seseorang, maka agama anak disesuaikan dengan agama

mayoritas penduduk setempat, yaitu agama penduduk di sekitar tempat

pembuangan bayi tersebut.

Kaitannya dengan bimbingan dan pengawasan terhadap anak angkat,

Pasal 41 UU No. 23/2002 menegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat

melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengangkatan

anak, yang detailnya akan diatur dengan peraturan pemerintah.

(Kamil, 2008 : 68).

E. Hak-hak dan Kewajiban Anak Angkat

Perlindungan terhadap anak di Indonesia termasuk anak angkat

bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup,

tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan

martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak

mulia, dan sejahtera. Anak angkat dan anak-anak lain pada umumnya adalah

Page 50: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

39

amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat hak-

hak sebagai anak dan harkat serta martabat sebagai manusia seutuhnya,

melekat hak-hak yang perlu dihormati dan dijunjung tinggi oleh orang tua

angkatnya dan masyarakat pada umumnya, hak-hak anak angkat dimaksud

antara lain.

1. berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara

wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat

perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi;

2. berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan;

3. berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi

sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua;

4. berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang

tuanya sendiri;

5. dalam hal karena sesuatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh

kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar, maka anak tersebut

berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang

lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

6. berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan

kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial;

7. berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat

dan bakatnya;

Page 51: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

40

8. khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak memperoleh

pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga

berhak mendapatkan pendidikan khusus;

9. setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima,

mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan

usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan

dan kepatutan;

10. setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang,

bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, dan berkreasi sesuai dengan

minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi perkembangan diri;

11. setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi,

bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial;

12. setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana

pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat

perlindungan dan perlakuan:

a. diskriminasi;

b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;

c. penelantaran;

d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;

e. ketidakadilan, dan

f. perlakuan salah lainnya.

Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala

bentuk perlakuan tersebut, maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman.

Page 52: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

41

13. setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali ada

alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu

adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan

terakhir;

14. setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari:

a. penyalahgunaan dalam kegiatan politik;

b. pelibatan dalam sengketa bersenjata;

c. pelibatan dalam kerusuhan sosial;

d. pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsure kekerasan; dan

e. pelibatan dalam peperangan.

15. setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan,

penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi. Setiap anak

berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum. Penangkapan,

penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila sesuai

dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya

terakhir;

16. setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk:

a. mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya

dipisahkan dari orang dewasa;

b. memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam

setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan

c. membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang

objektifdan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.

Page 53: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

42

17. setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang

berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.

18. setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak

mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.

Di samping hak-hak yang dijamin oleh undang-undang tersebut, anak-

anak dan/atau termasuk anak angkat memiliki kewajiban-kewajiban sebagai

kewajiban asasi yang juga harus dilaksanakan oleh seorang anak, yaitu bahwa

setiap anak berkewajiban untuk:

a. menghormati orang tua, wali, dan guru;

b. mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman;

c. mencintai tanah air, bangsa, dan Negara

d. menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya; dan

e. melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.

(Kamil, 2008 : 68-71)

F. Perwalian Anak Angkat

Secara umum masalah perwalian anak pada umumnyadiatur pada

Bab VII Undang-Undang Perlindungan Anak. Pasal 33 memberikan ketentuan

rincian kondisi anak dan perwaliannya pada saat itu. Perwalian terhadap anak

angkat, dapat dikaji dari aspek defmisi anak angkat sebagaimana diatur Pasal

1 angka 9 UU No. 23/2002 yang menyatakan bahwa "Anak angkat adalah

anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga orang tua,

wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan,

Page 54: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

43

pendidikan, dan membesarkan anak tersebut ke dalam lingkungan orang tua

angkatnya berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan.

Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia Bertitik

tolak dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa perwalian terhadap anak

angkat telah beralih dari orang tua kandungnya kepada orang tua angkatnya.

Jadi orang tua angkat memiliki hak dan bertanggung jawab perwalian

terhadap anak angkatnya, termasuk perwalian terhadap harta kekayaan. Oleh

karena itu, apabila anak angkat telah dewasa, maka orang tua angkat wajib

memberikan pertanggungjawaban atas pengelolaan harta kekayaan anak

angkatnya tersebut. Pasal 33 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang

Perlindungan Anak menyatakan bahwa:

1. Dalam hal orang tua anak tidak cakap melakukan perbuatan hukum, atau

tidak diketahui tempat tinggal atau keberadaannya, maka seseorang atau

badan hukum yang memenuhi persyaratan dapat ditunjuk sebagai wali

dari anak yang bersangkutan.

2. Untuk menjadi wali anak yang berada di bawah perwalian- nya, dilakukan

melalui penetapan pengadilan.

3. Wali yang ditunjuk sebagai wali seseorang anak, agamanya harus sama

dengan agama yang dianut anak.

4. Untuk kepentingan anak, wali tersebut, wajib mengelola harta milik anak

yang bersangkutan.

5. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penunjukan wali, diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Wali yang ditunjuk berdasarkan

Page 55: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

44

penetapan pengadilan tersebut, dapat mewakili anak untuk melakukan

perbuatan hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk

kepentingan yang terbaik bagi anak. Dalam hal anak belum mendapat

penetapan pengadilan mengenai wali, maka harta kekayaan anak tersebut

dapat diurus oleh balai harta peninggalan atau lembaga lain yang

mempunyai kewenangan untuk itu. Balai harta peninggalan atau lembaga

lain yang mempunyai kewenangan, bertindak sebagai wali pengawas

untuk mewakili kepentingan anak. Pengurus harta anak tersebut harus

mendapat penetapan pengadilan.

Dalam hal wali yang ditunjuk ternyata di kemudian hari tidak cakap

melakukan perbuatan hukum atau menyalahgunakan kekuasaannya

sebagai wali, maka status perwaliannya dicabut dan ditunjuk orang lain

sebagai wali melalui penetapan pengadilan. Dalam hal wali meninggal

dunia, ditunjuk orang lain sebagai wali melalui penetapan pengadilan.

(Kamil, 2008 : 73-75).

G. Pengasuhan dan Pengangkatan Anak

Pengasuhan atau mengasuh adalah "menjaga dan memelihara anak

kecil, membimbing agar bisa mandiri, sedangkan pengangkatan anak berarti

suatu upaya penyatuan seseorang anak yang diketahuinya bahwa ia sebagai

anak orang lain ke dalam keluarganya. Ia diperlakukan sebagai anak dari segi

kecintaan, pemberian nafkah, pendidikan dan pelayanan dalam segala

kebutuhannya, bukan diperlakukan sebagai anak nasab-nya. Sendiri.

Page 56: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

45

(Kamus besar bahasa Indonesia, 1997 : 43).

Dalam undang-undang perlindungan anak tepatnya pada Pasal 37

sampai dengan Pasal 41 telah diatur beberapa ketentuan tentang pengasuhan

dan pengangkatan anak. Pengasuhan anak ditujukan kepada anak yang orang

tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik

fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Pengasuhan anak tersebut, dilakukan

oleh lembaga yang mempunyai kewenangan untuk Hukum Perlindungon dan

Pengangkatan Anak di Indonesia itu. Dalam hal lembaga berdasarkan agama,

maka anak yang diasuh harus yang seagama dengan agama yang menjadi

landasan lembaga yang bersangkutan. Dalam hal pengasuhan anak dilakukan

oleh lembaga yang tidak berlandaskan agama, maka pelaksanaan pengasuhan

anak harus memperhatikan agama yang dianut anak yang bersangkutan.

Pengasuhan anak oleh lembaga dapat dilakukan di dalam atau di luar Panti

Sosial. Perseorangan yang ingin berpartisipasi dapat melalui lembaga-lembaga

tersebut di atas.

Pengasuhan anak tersebut, dilaksanakan tanpa membedakan suku,

agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum

anak, urutan kelahiran anak, dan kondisi fisik dan/atau mental. Pengasuhan

anak tersebut, diselenggarakan melalui kegiatan bimbingan, pemeliharaan,

perawatan dan pendidikan secara berkesinambungan, serta dengan

memberikan bantuan biaya dan/atau fasilitas lain, untuk menjamin tumbuh

kembang anak secara optimal, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial,

tanpa memengaruhi agama yang dianut anak. Pengasuhan anak merupakan

Page 57: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

46

cikal bakal dari lahirnya lembaga pengangkatan anak yang memiliki sifat yang

lebih substantif dan luas bagi masa depan anak. Oleh karena itu, dalam

Undang-Undang Perlindungan Anak secara khusus mengatur ketentuan-

ketentuan khusus bagi anak angkat guna menghindari penyalahgunaan dan

penyelewengan terhadap "Prosedur tentang permohonan pengasuhan dan/atau

pengangkatan anak akan diuraikan di bawah. "Lembaga atau perorangan yang

melakukan kegiatan pengasuhan tersebut, disebut orang tua asuh. Di Indonesia

telah dibentuk apa yang disebut Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA) yang

bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dalam biaya

pendidikan anak yang diangkatnya. Ketentuan-ketentuan ini diatur pada pasal

39 sampai dengan Pasal 41, bahwa:

1. pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang terbaik

bagi anak dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. pengangkatan anak tidak memutuskan hubungan darah antara anak yang

diangkat dengan orang tua kandungnya;

3. calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang dianut oleh

calon anak angkat;

4. pengangkatan anak oleh Warga Negara Asing hanya dapat dilakukan

sebagai upaya terakhir;

5. dalam hal asal usul anak tidak diketahui, maka agama anak disesuaikan

dengan agama mayoritas penduduk setempat;

Page 58: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

47

6. orang tua angkat wajib memberitahukan kepada anak angkatnya mengenai

asal usulnya dan orang tua kandungnya;

7. pemberitahuan asal usul dan orang tua kandungnya, dilakukan dengan

memerhatikan kesiapan anak yang bersangkutan;

8. pemerintah dan masyarakat melakukan bimbingan dan pengawasan

terhadap pelaksanaan pengangkatan anak;

(Kamil, 2008 : 75-77).

H. Penyelenggaraan Perlindungan terhadap Anak Angkat

Penyelenggaraan perlindungan terhadap anak angkat meliputi berbagai

aspek kehidupan dengan mengacu kepada hak-hak asasi anak yang melekat

padanya sejak anak itu dilahirkan, meliputi:

1. perlindungan terhadap agama;

2. perlindungan terhadap kesehatan;

3. perlindungan terhadap pendidikan;

4. perlindungan terhadap hak sosial;

5. perlindungan yang sifatnya khusus/eksepsional;

Setiap anak mendapat perlindungan untuk beribadah menurut

agamanya. Sebelum anak dapat menentukan pilihannya, agama yang dipeluk

anak tersebut mengikuti agama orang tuanya. Negara, pemerintah,

masyarakat, keluarga, orang tua, wali, dan lembaga sosial menjamin

perlindungan anak dalam memeluk agamanya, meliputi pembinaan,

pembimbingan, dan pengamalan ajaran agama bagi anak.

Page 59: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

48

Pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya

kesehatan yang komprehensif bagi anak, agar setiap anak memperoleh derajat

kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan. Penyediaan fasilitas dan

penyelenggaraan upaya kesehatan secara komprehensif tersebut harus

didukung oleh peran serta masyarakat. Upaya kesehatan yang komprehensif

tersebut, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, baik

untuk pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan. Upaya kesehatan yang

komprehensif tersebut, diselenggarakan secara cuma-cuma bagi keluarga

yang tidak mampu.

Pelaksanaan ketentuan-ketentuan tersebut, disesuaikan dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Orang tua dan

keluarga bertanggung jawab menjaga kesehatan anak dan merawat anak sejak

dalam kandungan. Dalam hal orang tua dan keluarga yang tidak mampu

melaksanakan tanggung jawab menjaga kesehatan dan merawat anak sejak

dalam kandungan, maka pemerintah wajib memenuhinya. Kewajiban

pemerintah tersebut, pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Negara, pemerintah, keluarga, dan orang

tua wajib mengusahakan agar anak yang lahir terhindar dari penyakit yang

mengancam kelangsungan hidup dan/atau menimbulkan kecacatan.

Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib melindungi anak

dari upaya transplantasi organ tubuhnya untuk pihak lain. Negara,

pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib melindungi anak dari perbuatan:

Page 60: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

49

1. pengambilan organ tubuh anak dan/atau jaringan tubuh anak tanpa

memerhatikan kesehatan anak;

2. jual beli organ dan/atau jaringan tubuh anak; dan

3. penelitian kesehatan yang menggunakan anak sebagai objek penelitian

tanpa seizin orang tua dan tidak mengutamakan kepentingan yang terbaik

bagi anak. (kamil : 2008 : 79).

Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9

(sembilan) tahun untuk semua anak. Negara, pemerintah, keluarga, dan orang

tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk

memperoleh pendidikan. Pendidikan anak diarahkan kepada:

1. pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat,

kemampuan mental dan fisik sampai mencapai potensi mereka yang

optimal;

2. pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan

asasi;

3. pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya, bahasa

dan nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai nasional di mana anak bertempat

tinggal, dari mana anak berasal, dan peradaban-peradaban yang berbeda-

beda dari peradaban sendiri;

4. persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggungjawab; dan

5. pengembangan rasa hormat dan cinta terhadap lingkungan hidup.

(kamil : 2008 : 79).

Page 61: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

50

Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental diberikan

kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan biasa

dan pendidikan luar biasa. Anak yang memiliki keunggulan diberikan

kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus.

Pemerintah bertanggungjawab untuk memberikan biaya pendidikan

dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga

tidak mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah

terpencil. Pertanggungjawaban pemerintah tersebut, termasuk pula

mendorong masyarakat untuk berperan aktif. (kamil : 2008 : 80).

Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari

tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-

temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan

lainnya. Dalam aspek sosial, pemerintah wajib menyelenggarakan

pemeliharaan dan perawatan anak terlantar, baik dalam lembaga maupun di

luar lembaga. Penyelenggaraan pemeliharaan dapat dilakukan oleh lembaga

masyarakat. Untuk menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan anak

terlantar, lembaga pemerintah dan lembaga masyarakat dapat mengadakan

kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait. Dalam hal penyelenggaraan

pemeliharaan dan perawatan anak tersebut, pengawasannya dilakukan oleh

Menteri Sosial. (kamil : 2008 : 80).

Pemerintah dalam menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan

wajib mengupayakan dan membantu agar anak dapat:

Page 62: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

51

1. berpartisipasi;

2. bebas menyatakan pendapat dan berpikir sesuai dengan hati nurani dan

agamanya;

3. bebas menerima informasi lisan atau tertulis sesuai dengan tahapan usia

dan perkembangan anak;

4. bebas berserikat dan berkumpul;

5. bebas beristirahat, bermain, berekreasi, berkreasi, dan berkarya seni

budaya; dan

6. memperoleh sarana bermain yang memenuhi syarat kesehatan dan

keselamatan. (kamil : 2008 : 80-81).

Upaya-upaya tersebut, dikembangkan dan disesuaikan dengan usia,

tingkat kemampuan anak, dan lingkungannya agar tidak menghambat dan

mengganggu perkembangan anak.

Dalam hal anak terlantar karena suatu sebab orang tuanya melalaikan

kewajibannya, maka lembaga-lembaga tersebut di atas, keluarga, atau pejabat

yang berwenang dapat mengajukan permohonan ke pengadilan untuk

menetapkan anak sebagai anak terlantar. Penetapan pengadilan sekaligus

menetapkan tempat penampungan, pemeliharaan, dan perawatan anak

terlantar yang bersangkutan, dan pemerintah atau lembaga yang diberi

wewenang wajib menyediakan tempatnya.

Di samping perlindungan yang bersifat umum, bagi anak dalam situasi

dan kondisi darurat wajib memperoleh perlindungan khusus. Undang-Undang

Perlindungan Anak telah memberikan ukuran bagi anak-anak yang perlu

Page 63: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

52

rtiendapat perlindungan khusus. Dalam hal ini pemerintah dan lembaga

negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan

perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat, anak yang

berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak

yang tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang

diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika,

alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban

penculikan, penjualan dan perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik

dan/atau mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan

salah dan penelantaran. Anak dalam situasi darurat terdiri atas:

1. anak yang menjadi pengungsi;

2. anak korban kerusuhan;

3. anak korban bencana alam; dan

4. anak dalam situasi konflik bersenjata.

(kamil : 2008 : 82).

Perlindungan khusus bagi anak yang menjadi pengungsi

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum humaniter. Sedangkan

perlindungan khusus bagi anak korban kerusuhan, korban bencana, dan anak

dalam situasi konflik bersenjata dilaksanakan melalui:

1. pemenuhan kebutuhan dasar yang terdiri atas pangan, sandang,

pemukiman, pendidikan, kesehatan, belajar dan berkreasi, jaminan

keamanan, dan persamaan perlakuan; dan

Page 64: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

53

2. pemenuhan kebutuhan khusus bagi anak yang menyandang cacat dan

anak yang mengalami gangguan psikososial. (kamil : 2008 : 82)

Setiap orang dilarang merekrut atau memperalat anak untuk

kepentingan militer dan/atau lainnya dan membiarkan anak tanpa

perlindungan jiwa. Perlindungan khusus bagi anak yang berhadapan dengan

hukum meliputi anak yang berkonflik dengan hukum dan anak korban tindak

pidana merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dan

masyarakat. Perlindungan khusus bagi anak yang berhadapan dengan hukum

meliputi:

1. perlakuan atas anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak-

hak anak;

2. penyediaan petugas pendamping khusus anak sejak dini;

3. penyediaan sarana dan prasarana khusus;

4. penjatuhan sanksi yang tepat untuk kepentingan yang terbaik bagi anak;

5. pemantauan dan pencatatan terus-menerus terhadap perkembangan anak

yang berhadapan dengan hukum;

6. pemberian jaminan untuk mempertahankan hubungan dengan orang tua

atau keluarga; dan perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media

massa dan untuk menghindari labelisasi. Perlindungan khusus bagi anak

yang menjadi korban tindak pidana, dilaksanakan melalui:

a. upaya rehabilitasi, baik dalam lembaga maupun di luar lembaga;

b. upaya perlindungan dari pemberitaan identitas melalui media massa

dan untuk menghindari labelisasi;

Page 65: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

54

c. pemberian jaminan keselamatan bagi saksi korban dan saksi ahli, baik

fisik, mental, maupun sosial; dan

d. pemberian aksesibilitas untuk mendapatkan informasi mengenai

perkembangan perkara. (kamil : 2008 : 83)

Perlindungan khusus bagi anak dari kelompok minoritas dan

terisolasi, dilakukan melalui penyediaan prasarana dan sarana untuk dapat

menikmati budayanya sendiri, mengakui dan melaksanakan ajaran agamanya,

dan menggunakan bahasanya. Setiap orang dilarang menghalang-halangi anak

dari kelompok minoritas dan terisolasi untuk menikmati budayanya sendiri,

mengakui dan melaksanakan ajaran agamanya, serta menggunakan bahasanya

sendiri tanpa mengabaikan akses pembangunan masyarakat dan budaya.

(kamil : 2008 : 83).

Perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi secara ekonomi

dan/atau seksual merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dan

masyarakat, dan perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi secara

ekonomi dan/atau seksual tersebut dilakukan melalui:

1. penyebarluasan dan/atau sosialisasi ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak yang dieksploitasi

secara ekonomi dan/atau seksual;

2. pemantauan, pelaporan, dan pemberian sanksi; dan

3. pelibatan berbagai instansi pemerintah, perusahaan, serikat pekerja,

lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat dalam penghapusan

eksploitasi terhadap anak secara ekonomi dan/atau seksual.

Page 66: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

55

(kamil : 2008 : 84).

Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan,

menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan eksploitasi terhadap anak

tersebut. Perlindungan khusus bagi anak yang menjadi korban penyalahgunaan

narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), dan terlibat

dalam produksi dan distribusinya, dilakukan melalui upaya pengawasan,

pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi oleh pemerintah dan masyarakat.

Setiap orang dilarang dengan sengaja menempatkan, membiarkan, melibatkan,

menyuruh melibatkan anak dalam penyalahgunaan, produksi dan distribusi

napza. Perlindungan khusus bagi anak korban penculikan, penjualan dan

perdagangan anak, dilakukan melalui upaya pengawasan, perlindungan

pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi oleh pemerintah dan masyarakat.

Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh

melakukan, atau turut serta melakukan penculikan, penjualan, atau

perdagangan. Perlindungan khusus bagi anak korban kekerasan tersebut di

atas meliputi kekerasan fisik, psikis, dan seksual dilakukan melalui upaya:

1. penyebarluasan dan sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan

yang melindungi anak korban tindak kekerasan; dan

2. pemantauan, pelaporan, dan pemberian sanksi.

(kamil : 2008 : 84).

Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan,

menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan-kekerasan di atas.

Page 67: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

56

Perlindungan khusus bagi anak yang menyandang cacat, dilakukan melalui

upaya:

1. perlakuan anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak anak;

2. pemenuhan kebutuhan-kebutuhan khusus;

3. memperoleh perlakuan yang sama dengan anak lainnya untuk mencapai

integrasi sosial sepenuh mungkin dan pengembangan individu.

(kamil : 2008 : 85).

Setiap orang dilarang memperlakukan anak dengan mengabaikan

pandangan mereka secara diskriminatif, termasuk labelisasi dan penyetaraan

dalam pendidikan bagi anak-anak yang menyandang cacat. Perlindungan

khusus bagi anak korban perlakuan salah dan penelantaran, dilakukan melalui

pengawasan, pencegahan, perawatan, dan rehabilitasi oleh pemerintah dan

masyarakat. Setiap orang dilarang menempatkan, membiarkan, melibatkan,

menyuruh melibatkan anak dalam situasi perlakuan salah, dan penelantaran.

(Kamil, 2008 : 85).

I. Pencatatan Anak Angkat dalam Catatan Sipil

Pengangkatan anak yang kelahirannya normal dari perkawinan sah

dan asal usulnya jelas, maka pencatatannya di kantor catatan sipil akan

menjadi mudah dan tidak mengalami kendala, karena pelaksanaan

pencatatannya oleh kantor catatan sipil cukup mencatat pengangkatan anak

tersebut di pinggir akta kelahiran si anak angkat. Persoalannya menjadi agak

Page 68: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

57

rumit, apabila anak yang diangkat tidak mempunyai asal usul orang tuanya

yang jelas.

Misalnya anak yang diangkat mulanya dalam keadaan mengenaskan

ditemukan di tempat pembuangan sarnpah, atau di pinggir jalan, atau di

samping rumah yang sengaja dibuang atau ditaruh oleh orang tua kandungnya

yang tidak bertanggung jawab dengan harapan dapat dipungut dan diasuh oleh

orang lain, sebagaimana sering terjadi di kota-kota besar sebagai akibat

pergaulan bebas dan hubungan seks di luar nikah; atau diambil dari panti

asuhan yang asal usul orang tua kandungnya tidak diketahui atau dirahasiakan.

Kalau anak yang akan diangkat diambil dari yayasan, maka seharusnya

yayasan sudah terlebih dahulu mencatatkan kelahiran anak dimaksud, dengan

demikian si anak telah memiliki kutipan akta lahir. (kamil : 2008 : 86)

Apabila anak yang dimohonkan sebagai anak angkat itu tidak jelas

asal usulnya, karena dahulu diambil dalam keadaan mengenaskan, atau karena

dibuang oleh orang tua kandungnya di tempat pembuangan sampah/di pinggir

jalan, atau di samping rumah yang sengaja dibuang atau ditaruh oleh orang tua

kandungnya yang tidak bertanggung jawab dengan harapan dapat dipungut

dan diasuh oleh orang lain, sebagaimana sering terjadi di kota-kota besar

sebagai akibat pergaulan bebas dan hubungan seks di luar nikah tersebut.

Persoalan yang ada banyak seorang bayi dibawa pulang oleh orang

yang menemukan, untuk kemudian diasuh dan dirawat seperti anak

kandungnya sendiri, maka seharusnya orang yang menemukan bayi tersebut

melaporkan kasus penemuan bayi itu ke pihak kepolisian. Kepolisian akan

Page 69: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

58

membuatkan surat keterangan penemuan bayi dan memprosesnya sesuai

dengan hukum yang berlaku. Dengan surat keterangan dari pihak kepolisian,

maka orang yang menemukan bayi itu dapat mengajukan permohonan

pencatatan ke kantor catatan sipil untuk dikeluarkan akta kelahirannya.

Setelah diperoleh kutipan akta kelahiran, maka langkah selanjutnya yang akan

ditempuh dari calon orang tua angkat adalah mengajukan permohonan

pengangkatan anak ke pengadilan di wilayah hukum pengadilan yang

mewilayahi domisili pemohon.

(Kamil, 2008 : 85-87).

Setelah ada penetapan pengadilan, maka orang tua angkat dengan

membawa salinan penetapan pengadilan dimaksud mengajukan permohonan

catatan pinggir tentang pengangkatan anak pada akta kelahiran anak angkat

yang bersangkutan. Ketentuan tersebut mengacu pada Keputusan Menteri

dalam Negeri nomor 54 Tahun 1999 tentang pedoman penyelenggaraan

Pendaftaran penduduk. Pada bagian ke 6 (ke enam) Surat Mendagri tersebut,

ada dua pasal yang mengatur tentang pengangkatan anak, yaitu pasal 23 dan

pasal 24.

Pasal 23

1. Setiap pengangkatan anak yang telah mendapatkan penetapan instansi

berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

wajib dilaporkan oleh orang tuanya atau kuasanya kepada kepala daerah

setempat dengan melampirkan data penetapan pengadilan negeri (atau

Page 70: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

59

pengadilan agama bagi yang beragama Islam) tentang pengangkatan anak;

akta kelahiran dari anak yang bersangkutan; dokumen imigrasi bagi WNA.

2. Pelaporan pengangkatan anak sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1)

dicatat dengan memberikan catatan pinggir pada akta kelahiran anak yang

bersangkutan.

Pasal 24

Pelaporan pengangkatan anak oleh WNI yang dilaksanakan di luar

negeri, wajib dilaporkan kepada kepala daerah setempat setelah kembali ke

Indonesia." Kalimat " Kepala Daerah setempat ..." dalam konteks pelaporan

pencatatan pengangkatan anak, telah menimbulkan banyak penafsiran. Siapa

yang dimaksud dengan Kepala Daerah tersebut, apakah Kantor Dinas

Kependudukan, atau Kantor Catalan Sipil. Tetapi kaitannya dengan pencatatan

terhadap anak angkat yang sudah mempunyai penetapan pengadilan, maka

salah satu tafsirnya adalah dilaporkan ke Kantor Catatan Sipil untuk diberikan

catatan pinggir pada pinggir kutipan akta kelahiran anak angkat tersebut.

(Kamil, 2008 : 88).

J. Penentuan Nasab Terhadap Anak Angkat.

1. Pengertian Nasab

Penentuan nasab merupakan salah satu hak seorang anak yang

terpenting dan merupakan sesuatu yang banyak memberikan dampak

terhadap kepribadian dan masa depan anak.

Page 71: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

60

Seorang anak harus mengetahui tentang keturunannya, sebab asal

usul yang menyangkut keturunannya sangat penting untuk menempuh

kehidupannya dalam masyarakat. Secara etimologis istilah nasab berasal

dari bahasa Arab "an-nasab" yang berarti ”keturunan, kerabat,”

memberikan cirri dan menyebutkan keturunannya. Nasab juga dipahami

sebagai pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah sebagai

Penentuan nasab salah satu hak seorang anak yang terpenting dan

merupakan suatu yang banyak memberikan dampak terhadap pribadi dan

masa depan anak.

(al-Mainawi kautsar, 1414 Huquq al-Thifl fi al-Islam, (Riyadh: Ammar

Press : 49).

Dalam perspektif Hukum Islam nasab anak terhadap ayah bisa

terjadi karena 3 hal :

a. Melalui perkawinan yang sah

b. Melalui perkawinan yang fasid, dan

c. Melalui hubungan senggama karena adanya syubhah an-nikah (nikah

syubhat).

Nasab merupakan nikmat yang paling besar yang diturunkan Allah

SWT, Kepada hamba-Nya sesuai dengan Firman-Nya.

Page 72: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

61

54. Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan

manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah [1070] dan adalah

Tuhanmu Maha Kuasa.

[1070] Mushaharah artinya hubungan kekeluargaan yang berasal

dari perkawinan, seperti menantu, ipar, mertua dan sebagainya.

2. Cara Menetapkan Nasab

Ulama fikih sepakat bahwa nasab seorang anak dapat ditetapkan

melalui tiga cara, yaitu sebagai berikut:

a. Melalui nikah sahih atau fasid. Ulama fikih sepakat bahwa nikah yang

sah dan fasid merupakan salah satu cara dalam menetapkan nasab

seorang anak kepada ayahnya, sekalipun pernikahan dan kelahiran

anak tidak didaftarkan secara resmi pada instansi terkait.

b. Melalui pengakuan atau gugatan terhadap anak. Ulama fikih

membedakan antara pengakuan terhadap anak dan pengakuan terhadap

selain anak, seperti saudara, paman, atau kakek. Jika seorang lelaki

mengakui bahwa seorang anak kecil adalah anaknya, atau sebaliknya

seorang anak kecil yang telah baligh (menurut jumhur ulama) atau

mumayiz (menurut ulama Mazhab Hanafi) mengakui seorang lelaki

adalah ayahnya, maka pengakuan itu dapat dibenarkan dan anak di-

nasab-kan kepada lelaki tersebut, apabila memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut.

Page 73: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

62

1) Anak tidak jelas nasab-nya, tidak diketahui ayahnya.

Apabila ayahnya diketahui, maka pengakuan ini batal, karena

Rasulullah Saw. mencela seseorang yang mengakui dan menjadikan

anak orang lain sebagai nasab-nya. (HR Al-Bukhari, Muslim, Abu

Dawud, Ahmad bin Hanbal, dan Ibnu Majah dari Sa'd bin Abi

Waqqas). Ulama fikih sepakat bahwa apabila anak itu adalah anak

yang dinafikan ayahnya melalui li'an, maka tidak dibolehkan

seseorang mengakui nasab-nya., selain suami yang melahirkan

ibunya.

2) Pengakuan tersebut rasional. Maksudnya, seseorang yang mengakui

sebagai ayah dari anak tersebut usianya berbeda jauh dari anak yang

diakui sebagai nasab-nya.

Demikian pula halnya, apabila seseorang mengakui nasab

seorang anak tetapi kemudian datang lelaki lain yang mengakui

nasab anak tersebut. Dalam kasus seperti ini terdapat dua

pengakuan, sehingga hakim perlu meneliti lebih jauh tentang siapa

yang berhak terhadap anak tersebut.

3) Apabila anak tersebut telah baligh dan berakal (menurut jumhur

ulama) atau telah mumayiz (menurut Ulama Mazhab Hanafi), dan

membenarkan pengakuan laki-laki tersebut. Akan tetapi, syarat ini

tidak diterima Ulama Mazhab Maliki, karena menurut mereka,

nasab merupakan hak dari anak, bukan ayah.

Page 74: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

63

4) Lelaki yang mengakui nasab anak tersebut menyangkal bahwa anak

tersebut adalah anaknya dari hasil hubungan perzinaan, karena

perzinaan tidak bisa menjadi dasar penetapan nasab anak.

(Kamil, 2008 : 165-166).

Page 75: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

64

BAB III

GAMBARAN UMUM PENGADILAN NEGERI SALATIGA DAN

PENGADILAN AGAMA SALATIGA DALAM PENGANGKATAN

ANAK DI PENGADILAN NEGERI SALATIGA DAN PENGADILAN

AGAMA SALATIGA

A. Gambaran Umum Tentang Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama

Salatiga

1. Gambaran Umum Tentang Pengadilan Negeri Salatiga

a. Sejarah Pengadilan Negeri Salatiga

Pengadilan Negeri Salatiga dibentuk pada abad ke-19 yaitu

pada tahun 1896 berupa Landraad untuk keperluan Warga Negara

Asing dan Belanda. Pemerintah Daerah pada masa itu berupa

Kabupaten Semarang dan Kawedanan Salatiga yang berpusat di

Salatiga berbentuk Gamanto yang pada perubahannya setelah

kemerdekaan menjadi Kota Praja dan kini berbentuk Kotamadya.

Pada waktu berbentuk Landraad, hakim-hakim di Salatiga

terdiri atas tokoh Ahli Hukum padajaman itu yaitu :

1) Mr. Whirmink

2) Mr. Camalis

3) Mr. Peter

4) Mr.TerHaar

5) Mr. Lekkerkarkar

6) Mr. Sebealer

7) Mr. Rykee

8) Mr. Cayauk

9) Mr. Dr. Gondo Koesoemo

10) Mr. Shoot

11) Mr. Wiednar

12) Mr. R. Soeprapto

Page 76: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

65

Pada waktu pendudukan Jepang (Tihoo-Ho-in):

1) Mr. Lio Oen Hok

2) P. Salamoon

Pada zaman renovasi kemerdekaan Ketua Pengadilan Negeri

Salatiga adalah :

1) Mr. Trank

2) Mr. Kresno

Setelah Indonesia merdeka, yang pemah menjabat Ketua

Pengadilan Negeri Salatiga adalah;

1) Mr. Soebiyono

2) Mr. Woeryanto

3) Soehono Soedjo, SH

4) Soenarso, SH

5) Soeharto, SH

6) Acmadi, SH

7) Imam Soetikno, SH

8) H. Mohammad Hatta, S

9) Soetopo, SH

10) Djautan Purba, SH

11) Agus Air Guliga, SH

12) Sarwono Soekardi, SH

13) SabirinJanah, SH

14) Suhartatik, SH

15) Tewer Nussa Steven, SH

16) Winaryo, SH. MH

17) Erwin Tumpak Pasaribu, SH. MH

18) Antonius Widijantono, SH

Dalam perkembangannya, wilayah daerah Pemerintahan

mengalami perubahan, demikian juga daerah hukum Pengadilan Negeri

Salatiga. Untuk mengatur wilayah Kabupaten Semarang yang begitu

luas, pada tahun 1963 Pengadilan Negeri Salatiga terpecah menjadi :

Page 77: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

66

a) Pengadilan Negeri Salatiga dengan wilayah hukum Kabupaten

Semarang bagian Selatan dan Kotamadya Salatiga.

b) Pengadilan Negeri Ambarawa dengan wilayah hukum Kabupaten

Semarang bagian Utara.

Setelah Pengadilan Negeri Kabupaten Ungaran diresmikan,

wilayah Pengadilan Negeri Salatiga yang tadinya meliputi Kabupaten

Semarang bagian Selatan, maka wilayah hukum Pengadilan Negeri

Salatiga tinggal 1 (satu) Kecamatan terdiri dari 9 (sembilan) Kelurahan.

Dalam perkembangannya saat ini, wilayah hukum Pengadilan

Negeri Salatiga yang sekarang berkantor di Jl. Veteran No. 4 Salatiga

meliputi 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan Sidomukti, Kecamatan

Tingkir, Kecamatan Argomulyo dan Kecamatan Sidorejo yang

semuanya terdiri dari 22 (dua puluh dua) Kelurahan.

b. Kewenangan Pengadilan Negeri Salatiga

1) Wewenang Relatif

Pengertian kewenangan relatif adalah suatu wewenang

untuk mengatur pembagian kekuasaan mengadili antara pengadilan

yang sama, dengan kata lain, Pengadilan Negeri yang dimana

berwenang untuk mengadili suatu perkara di wilayah hukum

pengadilan tersebut.

Pengadilan Negeri Salatiga berwenang menangani

persoalan-persoalan hukum umum yang terjadi di wilayahnya.

Wilayah yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Salatiga

Page 78: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

67

meliputi 4 (empat) kecamatan yang terdiri dari 22 (dua puluh dua)

kelurahan, yaitu :

No Kecamatan Kelurahan

1. Argomulyo

Noborejo

Cebongan

Randuacir

Ledok

Tegalrejo

Kumpulrejo

2. Tingkir Tingkir Tengah

Tingkir Lor

Kalibening

Sidorejo Kidul

Kutowinangun

Gendongan

3. Sidomukti Kecandran

Dukuh

Mangunsan

Kalicacing

4. Sidorejo Pulutan

Blotongan

Sidorejo Lor

Salatiga

Bugel

Kauman Kidul

Tabel 3.1 Wilayah yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Salatiga

2) Wewenang Mutlak

Pengadilan Negeri Salatiga berwenang mutlak menangani

perkara perdata dan pidana yang antara lain berupa :

a) Gugatan

Page 79: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

68

Berkaitan dengan masalah-masalah perka\vinan Non-Islam

Kewarisan Non-Islam

Hibah Non-Islam

Sengketa dalam perjanjian

b) Pemohonan

Seperti contoh : perubahan nama, tempat lahir,

pengangkatan anak bagi warga Non-Muslim dan lain-lain.

c) Somasi

Menerima upaya hukum verset dan PK

c. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Salatiga

Ketua

Wakil Ketua

Panitera/

Sekretaris

Kelompok Fungsional

1. Panitera Pengganti

2. Juru Sita

Wakil Panitera Wakil Sekretaris

Kepaniteraan Hukum

Panitera Hukum

Uruan

Kepegawaian

Uruan

Keuangan

Kepaniteraan Perdata

Panitera Muda

Kepaniteraan Pidana

Panitera Muda

Uruan

Umum

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Salatiga

Page 80: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

69

1. Daftar Hakim Pengadilan Negeri Salatiga Tahun 2012

Tabel 3.2 Daftar Hakim Pengadilan Negeri Salatiga Tahun 2012

No Nama Jabatan

1. Sigit Sutriono, SH, M. Hum Ketua

2 Fx. Hanung Dwi Wibowo, SH, MH Wakil

3. Adhi Satrija Nugroho, SH Hakim

4. Dewi Kumiasari, SH Hakim

5. Wuryanti, SH Hakim

6. R. Roro Andy Nurvita, SH Hakim

7. Novita Aried. R. SH, SP, Not Hakim

2. Pejabat Struktural Pengadilan Negeri Salatiga Tahun 2012

Tabel 3.3 Pejabat Struktural Pengadilan Negeri Salatiga Tahun 2012

No Nama Jabatan

1. Tris Hariyadi, SH Panitera/Sekretaris

2. Abadi, SH Wakil Panitera

3. Susi Handayani, SH Wakil Sekretaris

4. Ahmad Raffik Arief, SH Pan. Mud. Pidana

5. Endang W, SH Pan. Mud. Pidana

6. S. ER. Riyadi, SH Pan. Mud. Perdata

7. Catur P. Kuncoro, SH Ka. Ur. Kepegawaian.

8. Widodo Ka. Ur. Keuangan

9. I. R Alfian Tulandi Ka. Ur. Umum

Prosedur Berperkara Perdata di Pengadilan Negeri Salatiga

1) Surat Gugatan yang masuk ke Panitera diterima Panitera Muda

Perdata (Meja I)

2) Surat Gugatan diperiksa kelengkapannya (subjek-subjek yang

berperkara)

3) Penggugat memperhitungkan perskot/panjar biaya perkara sesuai

penetapan Pengadilan Negeri

70

Page 81: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

70

4) Penggugat membayar biaya melalui Bank BRI

5) Setelah mendapat kwitansi Bank, dengan ke Pengadilan Negeri lagi

untuk menerakan nomor perkara di Meja II

6) Setelah ditandatangi Panitera Muda Perdata, Pengugat mendapat 1

(satu) kopian berkas

7) Berkas perkara dimasukkan dalam sebuah map khusus untuk

disampaikan kepada Wakil Panitera oleh Panitera Muda Perdata

8) Wakil Panitera selanjutnya menyampaikan kepada Ketua

Pengadilan Negeri melalui Panitera/Sekretaris

9) Panitera/Sekretaris melakukan register perkara melalui Sub.

Kepaniteraan Perdata

10) Panitera/Sekretaris menyerahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri

11) Ketua Pengadilan Negeri mempelajari berkas perkara, kemudian

menetapkan Majelis Hakim

12) Berkas dikembalikan ke Panitera/Sekretaris

13) Panitera/Sekretaris memberikan ke Majelis Hakim yang ditunjuk

untuk menyidangkan perkara tersebut sekaligus menunjuk Panitera

Pengganti

14) Majelis Hakim menentukan hari sidang dan menugaskan Jurusita

untuk memanggil para pihak yang berperkara sekurang-kurangnya

3 hari patut/disesuaikan dengan keadaan.

2. Gambaran Umum Tentang Pengadilan Agama Salatiga

a. Sejarah Pengadilan Agama Salatiga

Page 82: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

71

Pengadilan Agama Salatiga merupakan pengadilan yang ada

sejak zaman kolonial Belanda yang dibentuk berdasarkan Staatsblad

Tahun 1882 Nomor : 152 dan Staatsblad Tahun 1937 Nomor : 116 dan

610.

Pengadilan Agama Salatiga pada tahun 1940 berlokasi di

serambi masjid Kauman Salatiga dengan Ketua dan Hakim Anggotanya

diambil dari alumnus pondok pesantren. Pada waktu itu hanya terdiri

dari 4 (empat) orang pegawai yaitu, K. Salim sebagai Ketua, K. Abdul

Mukti sebagai Hakim Anggota, Sidiq sebagai sekretaris dan merangkap

sebagai bendahara serta seorang pesuruh. Wilayah Hukum Pengadilan

Agama Salatiga pada saat itu meliputi Kota Salatiga dan Kabupaten

Semarang yang terdiri atas 14 (empat belas) Kecamatan. Perkara yang

ditangani dan diselesaikan yaitu, perkara waris, perkara gono-gini,

gugat nafkah dan cerai gugat.

Kemudian pada tahun 1949 Ketua dijabat oleh K. Irsyam dan

dibantu oleh 7 (tujuh) pegawai. Kantomya masih berada di serambi

masjid Kauman Al Atiq dan beseebelahan dengan Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan Salatiga. Karena keadaan kantor yang tidak

memungkinkan untuk keadaan kedepan, pegawai Pengadilan Agama

Salatiga berusaha untuk mencari kantor sendiri dengan mengajukan

permohonan kepada Kodim Salatiga yang pada waktu itu menguasai

bangunan-bangunan peninggalan kolonial Belanda untuk dapat

menempati salah satu bangunan peninggalan Belanda sebagai

Page 83: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

72

kantornya. Atas ijin yang diberikan Kodim, pegawai Pengadilan Agama

Salatiga mengurus sertifikat tanah ke Kantor Dirjen Agraria di Jakarta.

Tahun 1951 Pengadilan Agama Salatiga dapat menempati sebuah

bangunan di Jl. Diponegoro No. 72 Salatiga diatas sebidang tanah

seluas 1730 m2 dan luas bangunan gedung 362,60 m

2. Dan akhimya

pada tahun 1979 tanah Kantor Pengadilan Agama Salatiga memiliki

sertifikat dengan status hukum hak pakai dengan sertifikat No. 4485507

tanggal 8 Maret 1979.

Setelah secara efektif Undang-undang Perkawinan Nomor 1

Tahun 1974 berlaku, Pengadilan Agama Salatiga banyak menerima

perkara Cerai Talak, Cerai Gugat dan juga perkara Isbat Nikah

(Pengadilan Nikah). Jumlah pegawai dan jumlah perkara yang masuk

yang tidak seimbang, Pengadilan Agama Salatiga kewalahan dalam

menyelesaikan perkara yang masuk dari wilayah hukum Kota Salatiga

dan Kabupaten Semarang. Maka pada waktu itu melalui SK Menteri

Agama Nomor 95 tahun 1982 tanggal 2 Oktober 1982 Jo. KMA Nomor

tahun 1983 tanggal 10 November 1983 berdirilah Pengadilan Agama

Ambarawa dengan wilayah hukum Kabupaten Semarang bagian utara.

Sejak diundangkan Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 posisi

Pengadilan Agama Salatiga semakin kuat. Pengadilan Agama

berwenang menjalankan keputusannya sendiri tidak perlu lagi melalui

Pengadilan Negeri. Selain itu, hukum acara yang berlaku di Pengadilan

Agama sama dengan hukum acara yang berlaku di Pengadilan Negeri.

Page 84: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

73

Pengadilan Agama Salatiga mendapatkan bimbingan dan pembinaan

dari Departemen Agama RI dan secara teknis Yustisial mendapatkan

pembinaan dari Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Tinggi Agama.

Struktur organisasi Pengadilan Agama disesuaikan dengan peradilan

umum dan peradilan lainnya sehingga status kedudukannya menjadi

sederajat dengan peradilan lain yang ada di Indonesia. Pengadilan

Agama Salatiga sampai tahun 2004 hukum memenuhi standar gedung

Pengadilan yaitu hanya berupa 'rumah kuno peninggalan zaman

Belanda dengan balai sidang dan ruang-ruang yang sangat sempit.

Karena hal tersebut maka pada tanggal 1 Mei 2009 Kantor

Pengadilan Agama Salatiga berpindah tempat di Jl. Lingkar Selatan,

Cebongan, Argomulyo, Salatiga yang memiliki 2 (dua) lantai dengan

fasilitas yang cukup memadai.

b. Kewenangan Pengadilan Agama Salatiga

Kewenangan Pengadilan Agama sebelum berlakunya UU No.

3 Tahun 2006 sebagaimana diatur dalam Pasal 40 UU No. 7 Tahun

1989 yang diperjelas dalam Penjelasan Umum angka 2 alenia ketiga

UU No. 7 Tahun : 1989 meliputi bidang perkawinan (cerai dan talak),

kewarisan, wasiat, dan hibah, yang dilakukan berdasarkan hukum Islam

serta waqaf dan shadaqah.

Bidang-bidang yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama

setelah berlakunya UU No. 3 Tahun 2006 sebagaimana diatur dalam

Penjelasan Umum alenia pertama, Pasal 2, Pasal 3A, Pasal 49, Pasal 50,

Page 85: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

74

dan Pasal 52 di UU No. 3 Tahun 2006 bidang-bnidang yang menjadi

kewenangan Pengadilan Agama mengalami perluasan dan penambahan.

Perluasan terhadap bidang-bidang yang menjadi kewenangan

Pengadilan Agama terdapat dalam bidang perkawinan dan bidang

waris. Dalam bidang perkawinan, Pengadilan Agama berwenang untuk

menangani permohonan penetapan pengangkatan anak berdasarkan

hukum Islam, sedangkan perubahan dalam bidang waris adalah dengan

dihapuskannya hak opsi bagi para pihak yang berperkara, dan juga

kewenangan Pengadilan Agama untuk menangani permohonan

penetapan ahli waris.

Penambahan terhadap bidang-bidang yang menjadi

kewenangan Pengadilan Agama adalah dengan dimasukkannya bidang

zakat, infaq, ekonomi syari'ah sengketa hak milik yang timbul akibat

adanya sengketa terhadap bidang yang menjadi kewenangan Pengadilan

Agama, Isbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada

tahun Hijriyah, serta pemberian keterangan atau nasehat mengenai

perbedaan penentuan arah kiblat dan penentuan waktu sholat sebagai

bidang-bidang yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama.

Kewenangan badan peradailan di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu :

1) Kewenangan absolut yaitu kewenangan badan peradilan

berdasarkan dengan jenis perkara, dalam hal ini Pengadilan Agama

Salatiga memiliki kewenangan untuk mengadili perkara pada

tingkat satu, dengan jenis perkara sebagai berikut:

Page 86: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

75

a) NTCR (Nikah, Talak, Cerai) yang meliputi 21 jenis

b) Waris

c) Hibah

d) Shadaqah, Zakat, Infaq

e) Wasiat

f) Sengketa syariah/ekonomi syariah

g) Pengangkatan anak.

2) Kewenangan relatif yaitu kewenangan badan peradilan berdasarkan

wilayah kekuasaan administratifhya, dalam hal ini berdasarkan

keputusan Mahkamah Agung Salatiga berwenang mengadili

perkara yang berada di daerah-daerah sebagai berikut:

a) Kotamadya Salatiga yang terdiri dari empat kecamatan yaitu :

Sidorejo

Tingkir

Argomulyo

Sidomukti

b) Kabupaten Semarang yang terdiri dari sembilan kecamatan

yaitu :

Bringin

Bancak

Tuntang

Pabelan

Suruh

Getasan

Susukan

Tengaran

Kaliwungu

Page 87: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

76

c. Struktur Organisasi di Pengadilan Agama Salatiga

Gambar. 3.2 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Salatiga

Nama para pejabat dan nama para hakim Pengadilan Agama Salatiga

1. Nama Pejabat Pengadilan Agama Salatiga

No Nama Jabatan

1 Drs. Umar Muchlis Ketua

2 HM. Ali Syarifudin Wakil

3 Drs. H. Jamali Panitera/sekretaris

Ketua

Wakil Ketua

Panitera/

Sekretaris

Kelompok Fungsional

1. Panitera Pengganti

2. Juru Sita Wakil

Panitera

Wakil

Sekretaris

Kepaniteraan Hukum

Panitera Hukum Uruan

Kepegawaian

Uruan

Keuangan

Kepaniteraan Perdata

Panitera Muda

Kepaniteraan Pidana

Panitera Muda Uruan

Umum

Panitera/Sekretaris

Page 88: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

77

4 Hj. Robikah Maskimayah, SH Wakil Panitera

5 H.M Nur Agus Achmadi, SH Wakil Sekretaris

6 Dra. Widad Panitera Muda Hukum

7 Mamnukhin, SH Panitera Muda Gugatan

8 Handayani, SH Panitera Muda Pemohon

9 Miroatul Hidayah, SH Kepala Pengurusan Pengawasan

10 Siti Hindunyati Kepala Urusan Kepegawaian

11 M. Azim Rozi Kepala Urusan Umum

Gambar 3. 4 Pejabat Pengadilan Agama Salatiga

2. Nama Para Hakim Pengadilan Salatiga

No Nama Jabatan

1. Drs. H. Noer Hadi Hakim

2. Drs. Jaenuri Hakim

3. Drs. H. Machmudi, SH Hakim

4. Dra. Hj. Farida, MH Hakim

5. H. Suynto, SH.MH Hakim

6. Muhsin, SH Hakim

7. Miftah Jauhhara Panitera Pengganti

8. H. Fadlan Hasyin, S.Ag Panitera Pengganti

9. Imam Yaskur, BA Panitera Pengganti

10. Hj. Wasilatun, SH Panitera Pengganti

11. Fitri Ambarwati, SH Panitera Pengganti

Gambar 3. 5 Nama Para Hakim Pengadilan Salatiga

1) administrasi Berperkara di Pengadilan Agama Salatiga

Page 89: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

78

Pada unit kerja kepaniteraan terdapat administrasi perkara

Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang menurut

keputusan Mahkamah Agung RI Nomor KMA/001/SK/1991 tanggal 24

Januari 1991 menetapkan pola pembinaan dan pengendalian

Administrasi Kepaniteraan Pengadilan.

Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang tersusun dalam lima

bidang, yaitu: Pola prosedur penyelenggaraan administrasi perkara

tingkat pertama, banding, kasasi, dan peninjauan kembali.

a) Pola tentang register perkara

b) Pola tentang keuangan perkara

c) Pola tentang laporan perkara

d) Pola tentang kearsipan perkara.

2) Prosedur pelaksanaan administrasi perkara

a) Prosedur penerimaan di pengadilan tingkat pertama Penerimaan

perkara pada pengadilan tingkat pertama harus melalui beberapa

meja yakni meja satu, meja dua dan meja tiga.

Tugas pokok meja satu

Menerima surat gugatan, permohonan, perlawanan (verzet),

pernyataan banding, kasasi, peninjauan kembali, eksekusi

Memberi penjelasan dan penafsiran panjar biaya perkara

dan biaya eksekusi yang kemudian dituangkan dalam

SKUM (Surat Kuasa Untuk Membayar)

Page 90: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

79

Membuat SKUM rangkap tiga dan menyerahkannya kepada

calon penggugat/pemohon Menyerahkan kembali surat

gugatan/permohonan kepada calon penggugat/pemohon

Memberi penjelasan yang dianggap perlu berkenaan

dengan perkara yang diajukan.

Tugas pokok kasir/bagian dari meja satu :

Menerima pembayaran uang panjar biaya perkara

sebagaimana tersebut dalam SKUM

Menerima pembayaran uang panjar biaya eksekusi,

sebagaimana tersebut dalam SKUM

Membukukan uang panjar biaya perkara/eksekusi kedalam

buku jurnal masing-masing perkara yang terdiri atas enam

macam judul yaitu:

1) KI. PA. I/a : untuk perkara permohonan

2) KI. PA. 1/b : untuk perkara gugatan

3) KI. PA. 2 : untuk perkara banding

4) KI. PA. 3 : untuk perkara kasasi

5) KI. PA. 4 : untuk perkara peninjauan kembali

6) KI. PA. : untuk permohonan eksekusi

b) Mencatat seluruh kegiatan dalam buku induk keuangan perkara

Memberi nomor unit pada SKUM sesuai dengan nomor jumal

yang bersangkutan sebagai nomor perkara

Page 91: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

80

Menandatangani SKUM memberikan cap dinas dan memberi

tanda lunas pada SKUM

Menyerahkan asli serta tindasan pertama SKUM kepada calon

penggugat/pemohon

Mengembalikan surat gugatan atau permohonankepada calon

penggugat/pemohon.

c) Tugas pokok meja dua

Menerima surat gugatan, pennohonan, perlawanan (verzet),

pernyataan banding, kasasi, peninjauan kembali serta permohonan

eksekusi.

Mencatat semua permohonan dalam register masing-masing yang

tersedia untuk itu.

Memberikan nomor register pada surat gugatan atau

permohonansesuai dengan nomor SKUM yang dibuat oleh kasir

serta tanggal resigtemya dan memberi paraf sebagai tanda telah

didaftar dalam register yang bersangkutan, yaitu berupa :

1) Register induk gugatan

2) Register perkara pennohonan

3) Register permohonan banding

4) Register permohonan kasasi

5) Register permohonan peninjauan kembali

6) Register surat kuasa khusus

7) Register penyitaan barang tidak bergerak

Page 92: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

81

8) Register penyitaan barang bergerak

9) Register eksekusi

10) Register akta cerai

11) Register permohonanpembagian harta peninggalan diluar

sengketa

12) Register legalisasi akta keahliwarisan.

13) Mengembalikan satu rangkap salinan surat gugatan atau

permohonan yang telah dilegalisir tersebut kepada penggugat

atau pemohon.

Mengatur berkas peikara dalam map berkas perkara serta

melengkapinya dengan instrumen-instrumen yang diperiukan untuk

memproses perkara tersebut Menyerahkan berkas perkara tersebut

kepada wakil panitera untuk kemudian disampaikan kepada Ketua

Pengadilan Agama melalui panitera.

B. Prosedur Beracara di Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama

Salatiga dalam perkara permohonan

1. Jenis-jenis perkara permohonan di Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Salatiga

a. Perkara permohonan di Pengadilan Negeri

1) Permohonan pengangkatan anak

Harus diperhatikan SEMA No. 6 / 1983 :

Pengangkatan anak Warga Negara Asing harus dilakukan

melalui suatu yayasan sosial yang memiliki izin dari

Page 93: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

82

departemen sosial bahwa yayasan tersebut telah diizinkan

bergerak dibidang kegiatan pengangkatan anak, sehingga

pengangkatan anak Warga Negara Asing yang lagsung

dilakukan antara orangtua kandung anak Warga Negara Asing

dengan calon orang tua angkat Warga Negara Indonesia

(private adoption) tidak diperbolehkan.

Pengangkatan anak Warga Negara Asing oleh seorang Warga

Negara Indonesia yang tidak terikat dalam perkawinan

sah/belum menikah (single parent adoption) tidak

diperbolehkan.

2) Permohonan pengangkatan wali

Bagi anak yang belum dewasa adalah 18 tahun (menurut

Undang-Undang No 1 tahun 1974 tentang perkawinan Pasal 47,

menurut Undang-Undang No. 3 tahun 1997, tentang pengadilan

anak pasal 1 menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2002

Pasal 1 Butir ke 1.

3) Permohonan pengangkatan pengampuan

Bagi orang dewasa yang kurang ingatannya atau orang dewasa

yang tidak bisa mengurus hartanya lagi, misalnya karena pikun

4) Permohonan Dispensasi Nikah

Bagi pria yang belum mencapai umur 19 tahun dan bagi wanita

yang belum mencapai umur 16 tahun (pasal 7 undang-undang

No 11 tahun 1974).

Page 94: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

83

5) Permohonan ijin Nikah

Bagi calon mempelai yang belum berumur 21 tahun (pasal 6

ayat 15) Undang-Undang No. 1 tahun 1974).

6) Permohonan untuk memperbaiki kesalahan dalam akta catatan

sipil. Apabila nama anak secara salah disebutkan dalam akta

tersebut.

7) Permohonan agar ditetapkan sebagai wakil / kuasa untuk menjual

harta warisan

8) Permohonan pembagian harta warisan

b. Perkara permohonan di Pengadilan Agama

1) Permohonan pengangkatan anak

Undang-Undang No 3 tahun 2006 : mengenai perubahan atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama yang menimbang tentang :

Negara Republik Indonesia, sebagai negara hukum yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

bertujuan mewujudkan tata kehidupan bangsa yang

sejahtera, aman, tenteram, dan tertib;

bahwa untuk mewujudkan tata kehidupan tersebut dan

menjamin persamaan kedudukan warga negara dalam

hukum diperlukan upaya untuk menegakkan keadilan,

kebenaran, ketertiban, dan kepastian hukum yang mampu

memberikan pengayoman kepada masyarakat;

Page 95: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

84

bahwa salah satu upaya untuk menegakkan keadilan,

kebenaran, ketertiban, dan kepastian hukum tersebut adalah

melalui Peradilan Agama sebagaimana yang dimaksud

dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang

Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman;

2) Permohonan dispensasi nikah

Bagi pria yang yang belum mencapai umur 19 tahun dan bagi

wanita yang belum mencapai umur 16 tahun. (pasal 7 Undang-

Undang No. 11 tahun 1974)

3) Permohonan izin nikah

Bagi calon mempelai yang belum berumur 21 tahun (pasal 6

ayat (5) Undang-Undang No 1 tahun 1974).

4) Permohonan pembatalan perkawinan

(pasal 25,26 dan 27 Undang-Undang No 1 tahun 1974)

5) Permohonan Isbat Nikah

Penetapan perkawinan dari pengadilan Negeri Agama atas

pernikahan yang ditentukan menurut syariat Islam dan tidak

dicatat oleh pegawai pencatat nikah yang berwenang

6) Permohonan penetapan pembagian harta warisan

2. Administrasi perkara permohonan penetapan di pengadilan Negeri dan

Pengadilan Agama Salatiga

a. Administrasi perkara permphonan penetapan di Pengadilan Negeri

Page 96: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

85

1) Surat permohonan yang masuk ke panitera diterima panitera muda

perdata

2) Surat permohonan diperiksa kelengkapannya (subjek-subjek yang

berperkara)

3) Pemohon memperhitungkan perskot/panjar biaya perkara sesuai

penetapan Pengadilan Negeri

4) Pemohon membayar biaya melalui Bank BRI

5) Setelah mendapat kwitansi Bank, datang ke Pengadilan Negeri lagi

untuk menerangkan nomor perkara di meja 11

6) Setelah ditandatangani oleh panitera muda perdata, pemohon

mendapat 1 kopian berkas.

7) Berkas perkara dimasukkan dalam sebuah map khusus untuk

disampaikan kepada wakil panitera oleh panitera muda perdata

8) Wakil panitera selanjutkan menyampaikan kepada ketua

Pengadilan Negeri melalui panitera/sekretaris

9) Panitera/sekretaris perdata menyerahkan kepada ketua Pengadilan

Negeri

10) Ketua Pengadilan Negeri memperlajari berkas perkara kemudian

menetapkan majelis hakim.

b. Administrasi Perkara Permohonan Penetapan di Pengadilan Agama

1) Surat permohonan yang masuk ke Pengadilan di terima panitera

2) Surat permohonan diperiksa kelengkapannya (subjek-subjek yang

berperkara)

Page 97: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

86

3) Pemohon memperhitungkan perskot/panjar biaya perkara sesuai

penetapan Pengadilan Agama

4) Pemohon membayar biaya melalui Bank BRI

5) Setelah mendapat kwitansi Bank, datang ke Pengadilan Agama lagi

untuk menerangkan nomor perkara

6) Setelah ditandatangani oleh panitera muda perdata, pemohon

mendapat 1 kopian berkas.

7) Berkas perkara dimasukkan dalam sebuah map khusus untuk

disampaikan kepada wakil panitera oleh panitera muda perdata

8) Wakil panitera selanjutkan menyampaikan kepada ketua

pengadilan Agama melalui panitera/sekretaris

9) Panitera/sekretaris perdata menyerahkan kepada ketua pengadilan

Agama

10) Ketua Pengadilan Agama memperlajari berkas perkara kemudian

menetapkan majelis hakim.

C. Penetapan Pengangkatan Anak di Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan

Agama Salatiga

1. Syarat Pengangkatan Anak

a. Syarat bagi calon anak angkat pada dasarnya prosedur Permohonan

Pengangkatan Anak di Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan

Agama Salatiga mengenai syarat-syarat, tata cara serta unsure-

unsurnya tidak ada perbedaan antara keduanya. Hal tersebut dapat

diterangkan dibawah ini.

Page 98: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

87

1) Belum berusia 18 tahun

2) Merupakan anak terlantar atau ditelantarkan

3) Berada dalam asuhan keluarga atau dalam lembaga pengasuhan

anak

4) Memerlukan perlindungan khusus

b. Syarat bagi calon Orang Tua Angkat

1) Sehat jasmani dan rohani

2) Berumur paling rendah 30 tahun dan paling tinggi 55 tahun

3) Beragama sama dengan agama calon anak angkat

4) Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan

tindak kejahatan berstatus menikah paling singkat 5 tahun

5) Tidak merupakan pasangan sejenis

6) Tidak atau belum mempunyai anak atau hanya memiliki satu orang

anak

7) Dalam keadaan mampu ekonomi dan sosial

8) Memperoleh persetujuan anak dan ijin tertulis orang tua atau wali

anak

9) Membuat pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak adalah

demi kepentingan terbaik anak, kesejahteraan dan perlindungan

anak

10) Adanya laporan sosial atau pekerjaan sosial setempat

11) Tidak mengasuh calon anak selama 6 bulan sejak ijin pengasuhan

diberikan

Page 99: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

88

12) Memperoleh ijin menteri dan / atau kepala instansi sosial

2. Tata Cara Pengangkatan Anak

1) Melengkapi persyaratan-persyaratan pengangkatan anak

2) Mengajukan pengajuan permohonan penetapan pengangkatan anak ke

Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama Salatiga

3) Setelah majelis hakim mempelajari berkas tersebut. Majelis akan

mengeluarkan penetapan

4) Kemudian Pengadilan akan meneruskan salinan penetapan tersebut

kepada instansi terkait seperti Departemen Hukum, dan hak asasi

manusia, Departemen Sosial, Departemen Kesehatan dan bagi

Pengadilan Negeri di Catat di Catatan Sipil

3. Pengangkatan anak haruslah mengandung unsur-unsur sebagai berikut

1) Merupakan suatu perbuatan hukum

2) Dimana perbuatan tersebut harus mengalihkan seorang anak

3) Mengalihkan anak tersebut dari lingkungan kekuasaan orang tua, wali

yang sah atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan

pendidikan dan membesarkan anak tersebut

4) Anak tersebut harus tinggal kedalam keluarga orang tua angkat

4. Orang tua angkat memiliki suatu kekuasaan orang tua angkat terhadap

anak angkatnya yang meliputi :

1) Kekuasaan untuk merawat anak asuh

2) Kekuasaan untuk membesarkan anak asuh

Page 100: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

89

5. Prosedur Acara Pemeriksaan Permohonan Pengangkatan anak dalam

SEMA No 6 tahun 1983.

a. Surat Edaran Makamah Agung No. 6 tahun 1983 ini mengatur tentang

pengangkatan anak antar warga Negara Indonesia (WNI). Isinya selain

menetapkan pengangkatan yang langsung dilakukan antara orang tua

kandung dan orang tua angkat (private adoption) juga tentang

pengangkatan anak yang dapat dilakukan oleh seorang warga Negara

Indonesia yang tidak terikat dalam perkawinan yang sah/belum

menikah (single parent adoption)

1) Tata cara mengadopsi

Surat Edaran Makamah Agung RI No. 6 /83 yang mengatur

tentang cara mengadopsi anak menyatakan bahwa untuk

mengadopsi anak harus terlebih dahulu mengajukan

permohonan dan pengesahan/pengangkatan kepada Pengadilan

Negeri maupun Pengadilan Agama.

Bentuk permohonan itu bias secara lisan atau tertulis dan

diajukan kepanitera. Permohonan diajukan dan ditandatangani

oleh pemohon sendiri atau kuasanya, dengan dibubuhi materai

secukupnya dan dialamatkan kepada ketua Pengadilan Negeri

atau Pengadilan Agama Salatiga.

2) Isi Permohonan

Adapun isi permohonan yang dapat diajukan adalah

Page 101: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

90

Motivasi pengangkatan anak, yang semata-mata berkaitan atau

demi masa depan anak tersebut

Penggambaran kemungkinan kehidupan anak tersebut dimasa

yang akan datang

Setiap pemeriksaan juga harus membawa dua orang saksi yang

mengetahui seluk beluk pengangkatan anak tersebut. Dua orang

saksi itu harus pula orang yang mengetahui betul tentang

kondisi pemohon baik moril maupun materiil dan memastikan

bahwa pemohon akan betul-betul memelihara anak tersebut

dengan baik

Ada beberapa hal yang tidak diperkenankan dicantumkan dalam

permohonan pengangkatan anak di Pengadilan Negeri Salatiga.

1) Hal-hal yang dilarang dalam Permohonan Pengangkatan Anak di

Pengadilan Negeri Salatiga.

Menambah permohonan lain selain pengesahan atau

pengangkatan anak

Pernyataan bahwa anak tersebut juga akan menjadi ahli waris

dari pemohon. Hal itu disebabkan karena putusan yang

mintakan kepada Pengadilan Negeri Salatiga bersifat tunggal

tidak ada permohonan lain hanya berisi tentang penetapan anak

tersebut sebagai anak angkat dari pemohon, atau berisi

pengesahan saja.

Page 102: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

91

Mengingat bahwa Pengadilan Negeri Salatiga

mempertimbangkan permohonan pemohon, maka pemohon

perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk

pula mempersiapkan bukti-bukti yang berkaitan kemampuan

financial atau ekonomi. Bukti-bukti tersebut akan memberikan

keyakinan kepada majelis hakim tentang kemampuan pemohon

dan kemungkinan masa depan anak tersebut bukti berupa slip

gaji, surat kepemilikan rumah, deposito.

6. Pencatatan dikantor Catatan Sipil

Setelah permohonan disetujui Pengadilan Negeri Salatiga,

pemohon akan menerima salinan keputusan Pengadilan Negeri Salatiga

mengenai pengadopsian anak. Salinan yang diperoleh harus dibawa ke

kantor Catatan Sipil untuk menambahkan keterangan dalam Akta

kelahirannya. Dalam Akta tersebut dinyatakan bahwa anak tersebut telah

diadopsi dan didalam tambahan itu disebutkan pula nama pemohon

sebagai orang tua angkatnya.

Sedangkan dipengadilan Agama Salatiga, tidak semuanya

pemohon memperoleh salinan untuk dibawa kekantor Catatan Sipil dalam

menambahkan keterangan dalam akta kehadirannya, tetapi hanya terhadap

anak yang berlatar belakang yatim piatu / dari Panti Asuhan Saja.

7. Pemeriksaan dipersidangan (Apa yang harus diperiksa)

Dalam persidangan perlu dipersiapkan diteliti dan didengar

keterangannya antara lain:

Page 103: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

92

a. Hal-hal yang harus diperiksa

1) Kebenaran dari motif yang menjadi latar belakang permohonan

pemohon

2) Seberapa jauh dan seberapa dalam sesungguhnya, ketulusan,

kerelaan dan kesadaran pihak orang tua kandung anak dan pihak

calon orang tua angkat akan akibat-akibat dari perbuatan hukum

melepas dan mengangkat anak tersebut.

3) Kemampuan ekonomi keadaan rumah tangga dan cara-cara

pendidikan yang dianut oleh calon orang tua angkat.

b. Hal-Hal yang perlu diteliti

1) Akta kelahiran anak atau calon orang tua angkat

2) Surat keterangan identitas orang tua kandung calon orang tua

angkat (KTP, KK, AKTA Nikah serta Akta Pendian dan Rin

Operasi Lembaga Anak Asuh).

3) Surat-surat keterangan (SKCK, Ket Kesehatan)

4) Surat-surat baik Surat yang dikeluarkan oleh pejabat Seperti Surat

Ijin Pengangkatan anak oleh instansi Sosial

5) Pihak-pihak yang perlu didengar keterangannya (saksi)

D. Penetapan Prosedur Pengangkatan Anak di Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Agama Salatiga bagi yang beragama Islam

1. Prosedur penetapan pengangkatan anak di Pengadilan Negeri Salatiga

bagi yang beragama islam

Page 104: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

93

a. Prosedur pengajuan permohonan

1) Permohonan diajukan dengan Surat Pemohonan yang

ditandatangani oleh pemohon atau kuasa yang sah ditujukan kepada

ketua Pengadilan Negeri Salatiga.

2) Pemohon yang tidak dapat membaca dan menulis dapat

mengajukan permohonannya secara lisan dihadapan ketua

pengadilan yang akan menyuruh mencatat permohonannya tersebut

(pasal 120 HIR, pasal 144 RBG).

3) Permohonan disampaikan kepada ketua pengadilan, kemudian

didaftarkan dalam buku regristrasi dan diberi nomor unit setelah

pemohon membayar perskot biaya perkara yang besarnya sudah

ditentukan oleh pengadilan (pasal 121 HIR, Pasal 145 RBG).

4) Perkara permohonan termasuk dalam pengertian yurisdiksi

voluntair dan terhadap perkara permohonan yang diajukan itu,

hakim akan memberikan suatu penetapan Pengadilan Negeri

Salatiga hanya berwenang untuk memeriksa dan mengabulkan

permohonan apabila hal itu ditentukan oleh peraturan perundang-

undangan.

b. Proses pengajuan permohonan

1) Mengajukan surat permohonan pengangkatan anak kepada ketua

Pengadilan Negeri Salatiga, kemudian surat permohonan diberi

register oleh panitera, setelah itu ditetapkan hari dan tanggal sidang.

Jurusita memanggil pemohon dan pada hari serta tanggal sidang

Page 105: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

94

dilaksanakan, setelah pemohon dan saksi hadir sidang dibuka oleh

hakim. Kemudian memeriksa segala bukti dan saksi sekiranya

pengajuan pemohon beralasan maka hakim akan mengabulkan

permohonan pemohon dan sidang ditutup.

2) Syarat-syarat pengajuan

a) Pemohon langsung mendaftarkan kepada panitera pengadilan

dan membayar biaya perkara

b) Menyerahkan fotocopy KTP orang tua kandung dan orang tua

angkat

c) Foto copy Akta kelahiran anak

d) Foto copy Akta nikah orang tua kandung dan orang tua angkat

e) Surat keterangan kelakuan baik dari daerah setempat

f) Surat pernyataan penyerahan anak

c. Untuk menguatkan permohonan tersebut, pemohon harus

menyerahkan bukti-bukti surat yang berupa

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk

pengasuhan sementara

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk

pengangkatan anak.

Asli keterangan tentang penghasilan

Asli surat keterangan catatan kepolisian

Asli surat keterangan dokter

Asli surat keterangan kesehatan

Page 106: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

95

Asli pemberian Rekomendasi pengangkatan anak lewat Pengadilan

Negeri Salatiga

Asli riwayat hidup anak balita

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak asuh

Foto copy kartu tanda penduduk

Foto copy kartu keluarga

Foto copy kutipan akta nikah

Foto copy kutipan akta kelahiran

d. Dasar Hukum Pengangkatan Anak

Undang-Undang Nomor 62 1958 tentang kewarganegaraan

Indonesia.

Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1988 tentang

usaha kesejahteraan anak bagi anak yang mempunyai masalah

Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 tahun 2007

tentang pelaksanaan pengangkatan anak.

Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 6 tahun 1983 tentang

penyempurnan SEMA Nomor 2 tahun 1979 mengenai

pengangkatan anak jo. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4

tahun 1989 tentang pengangkatan anak jo SEMA No 3 tahun 2005

Page 107: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

96

Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor. 460/2/2010 tentang

pemberian izin penyelenggara proses pengangkatan anak antar

warga Negara Indonesia.

e. Syarat Materiil Permohonan

Posita harus menjelaskan motivasi (faktor yang mendorong)

diajukannya permohonan penetapan pengesahan pengangkatan

anak

Bahwa dalam posita harus nampak jelas bahwa pengangkatan anak

dilakukan untuk kepentingan calon anak angkat dan

menggambarkan bahwa kehidupan hari depan si anak akan lebih

baik setelah pengangkatan

Petitum harus bebrsifat tunggal yang hanya meminta agar

pengangkatan anak yang dilakukan oleh pemohon terhadap anak A

yang bernama B dinyatakan Sah “ tidak boleh ditambah dengan

petitum lain.

f. Prinsip Pengangkatan Anak

Pengangkatan dilakukan atas dasar tolong menolong

Pengangkatan anak bertujuan untuk kepentingan terbaik bagi anak

dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anak dan perlindungan

anak.

Calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang dianut

oleh calon anak angkat dengan orang tua kandungnya.

Page 108: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

97

2. Prosedur permohonan penetapan pengangkatan anak di Pengadilan Agama

Salatiga

a. Prosedur pengajuan permohonan

1) Permohonan diajukan dengan Surat Pemohonan yang

ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya yang sah ditujukan

kepada ketua Pengadilan Agama Salatiga.

2) Pemohon yang tidak dapat membaca dan menulis dapat

mengajukan permohonannya secara lisan dihadapan ketua

pengadilan yang akan menyuruh mencatat permohonannya tersebut

3) Permohonan disampaikan kepada ketua pengadilan, kemudian

didaftarkan dalam buku regristrasi dan diberi nomor unit setelah

pemohon membayar perskot biaya perkara yang besarnya sudah

ditentukan oleh pengadilan.

4) Pengadilan Salatiga hanya berwenang untuk memeriksa dan

mengabulkan permohonan apabila hal itu ditentukan oleh oleh

peraturan perundang-undangan.

b. Proses pengajuan permohonan

1) Mengajukan surat permohonan pengangkatan anak kepada ketua

Pengadilan Agama Salatiga, kemudian surat permohonan diberi

register oleh panitera, setelah itu ditetapkan hari dan tanggal sidang.

Jurusita memanggil pemohon dan pada hari serta tanggal sidang

dilaksanakan, setelah pemohon dan saksi hadir sidang dibuka oleh

hakim. Kemudian memeriksa segala bukti dan saksi sekiranya

Page 109: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

98

pengajuan pemohon beralasan maka hakim akan mengabulkan

permohonan pemohon dan sidang ditutup.

2) Syarat-syarat pengajuan

a) Pemohon langsung mendaftarkan kepada panitera pengadilan

dan membayar biaya perkara.

b) Menyerahkan fotocopy KTP orang tua kandung dan orang tua

angkat

c) Foto copy Akta kelahiran anak

d) Foto copy Akta nikah orang tua kandung dan orang tua angkat

e) Surat keterangan kelakuan baik dari daerah setempat

f) Surat pernyataan penyerahan anak

c. Untuk menguatkan permohonan tersebut, pemohon harus

menyerahkan bukti-bukti surat yang berupa

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk

pengasuhan sementara

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk

pengangkatan anak.

Asli keterangan tentang penghasilan

Asli surat keterangan catatan kepolisian

Asli surat keterangan dokter

Asli surat keterangan kesehatan

Asli pemberian Rekomendasi pengangkatan anak lewat Pengadilan

Agama Salatiga

Page 110: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

99

Asli riwayat hidup anak balita

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak asuh

Foto copy kartu tanda penduduk

Foto copy kartu keluarga

Foto copy kutipan akta nikah

Foto copy kutipan akta kelahiran

Asli lampiran keterangan mampu secara ekonomi yang dibuat oleh

Pemohon I dan Pemohon II

Asli surat keterangan mampu secara ekonomi yang dibuat oleh

Pemohon I dan Pemohon II

d. Dasar Hukum Pengangkatan Anak

Pasal 209 dan 171 KHI serta pasal 49 Undang-Undang Nomor 3

tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

Pasal 49 ayat 1 dan penjelasan Undang-Undang No 7 tahun 1989

yang diubah dan ditambah Undang-Undang No 3 tahun 2006 dan

perubahan kedua dengan Undang-Undang No 50 tahun 2009

Pasal 171 huruf h KHI jo Pasal 9 Undang-Undang No 23 tahun

2002 tentang perlindungan anak

Pasal 6 PP Nomor 54 tahun 2007 tentang pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 23/ 2002

Q.S Al-Ahzab ayat 4.

Page 111: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

100

4. Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati

dalam rongganya; dan dia tidak menjadikan istri-istrimu yang

kamu zhihar[1198] itu sebagai ibumu, dan dia tidak menjadikan

anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). yang

demikian itu hanyalah perkataanmu dimulutmu saja. dan Allah

mengatakan yang Sebenarnya dan dia menunjukkan jalan (yang

benar).

[1198] zhihar ialah perkataan seorang suami kepada istrinya:

punggungmu Haram bagiku seperti punggung ibuku atau perkataan

lain yang sama maksudnya. adalah menjadi adat kebiasaan bagi

orang Arab Jahiliyah bahwa bila dia Berkata demikian kepada

Istrinya Maka Istrinya itu haramnya baginya untuk selama-

lamanya. tetapi setelah Islam datang, Maka yang Haram untuk

selama-lamanya itu dihapuskan dan istri-istri itu kembali halal

baginya dengan membayar kaffarat (denda).

e. Syarat Materiil Permohonan

Posita harus menjelaskan motivasi (faktor yang mendorong)

diajukannya permohonan penetapan pengesahan pengangkatan

anak.

Bahwa dalam posita harus nampak jelas bahwa pengangkatan anak

dilakukan untuk kepentingan calon anak angkat dan

menggambarkan bahwa kehidupan hari depan si anak akan lebih

baik setelah pengangkatan.

Petitum harus bebrsifat tunggal yang hanya meminta agar

pengangkatan anak yang dilakukan oleh pemohon terhadap anak A

Page 112: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

101

yang bernama B dinyatakan Sah “ tidak boleh ditambah dengan

petitum lain.

f. Prinsip Pengangkatan Anak

Pengangkatan anak bukanlah adopsi (inggris) dan bukan pula

tabanni (arab) yang berarti mengangkat anak orang lain untuk

dijadikan sebagai anak sendiri dan mempunyai hak yang sama

dengan anak sendiri

Pengangkatan dilakukan atas dasar tolong menolong

Pengangkatan anak bertujuan untuk kepentingan terbaik bagi anak

dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anak dan perlindungan

anak

Calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang dianut

oleh calon anak angkat

Pengangkatan anak tidak boleh memutuskan hubungan darah

antara anak yang diangkat dengan orang tua kandungnya

Bahwa antara anak angkat dengan orang tua angkat tidak saling

mewarisi, mereka hanya mempunyai hubungan keperdataan wasiat

wajibah yaitu 1/3 dari warisan orang tua angkatnya

Bahwa antara anak angkat dengan orang tua angkatnya tetap ajnabi

(asing) dan tetap harus menjaga mahramnya.

E. Penetapan Permohonan Pengangkatan Anak Di Pengadilan Negeri Salatiga

Dengan Pengadilan Agama Salatiga Bagi Yang Beragama Islam

Page 113: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

102

1. Penetapan permohonan Pengangkatan anak di Pengadilan Negeri

a. Penetapan Nomor : 34/Pdt.p/2011/PN.Sal

Pengadilan Negeri Salatiga telah menjatuhkan penetapan

perkara permohonan kepada : Ali Ikhsan Nawawi tempat tanggal lahir

Jepara 16 Juli 1966, umur 45 tahun, agama Islam pekerjaan :

wiraswasta, alamat Sekura RT 03/RW 8 Mlenggo Jepara dan Umi

Maslikah, tempat tanggal lahir Jepara 2 Pebruari 1971, umur : 40 tahun,

Agama : Islam, Pekerjaan: Wiraswasta, Alamat : sekura RT 03 RW 1

Nglonggo Jepara. Disebut sebagai pemohon.

Pengadilan Negeri Salatiga telah membaca surat-surat bukti

dan telah mendengar keterangan dari pemohon dan saksi-saksi.

Bahwa para Pemohon dalam surat permohonaimya tertanggal

19 Oktober 2011 dan terdaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Salatiga tanggal 19 Hal I dari 16 Hal. Pen. No. 34/Pdt.P/2011/PN.Sal

Oktober 2011 dengan Nomor: 34/Pdt.P/2011/PN.Sal, para Pemohon

mengemukakan hal-hal sebagai berikut;

a) Bahwa para Pemohon pada tanggal 29 April 1997 telah menikah di

KUA Kecamatan Mionggo, Kabupaten Jepara sebagaimana tersebut

dalam kutipan akta Nikah No. 113/113/IV/l 997.

b) Bahwa selama menikah, 14 ( empat belas ) tahun para Pemohon

belum dikarunai seorang anak.

c) Bahwa para pemohon niat untuk mengadopsi anak tersebut tetap

timbul dihati para Pemohon. walaupun saudara-saudara kandung

Page 114: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

103

para Pemohon tidak memperbolehkan anaknya diadopsi, lalu para

Pemohon mendapat informasi dari saudara Pemohon supaya dating

langsung ke " BARKSOS ( Balai Rehabilitasi Sosial ) WORO

WILOSO " Salatiga

d) Bahwa atas informasi tersebut para Pemohon pada bulan Pebruari

2011 datang ke " BARESOS ( Balai Rehabilitasi Sosial )

e) Bahwa kemudian Kepala Balai menjelaskan mengenai persyaratan-

persyaratan untuk dapat mengadopsi anak ;

f) Bahwa Kepala balai menjelaskan ada seorang ibu tidak dikenal

menyerahkan anak bayinya kepada SUREMI, umur 51 tahun.

Alamat Turusan, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo Salatiga,

di pasar pagi Salatiga dengan berjanji menyerahkan anak bungsunya.

g) Bahwa karena ekonomi keluarga ibu Suremi yang tidak mampu

mengrus bayi tersebut, kemudian keluarga ibu Suremi menyerahkan

bayi tersebut ke BARESOS (Balai Rehabilitasi Sosial) WORO

WILOSO " Salatiga untuk menyerahkan bayi tersebut pada tanggal

28 Januari 2011 dengan Berita Acara Penyerahan No.

466.3/22/I/WT-l 1;

h) Bahwa lalu pada bulan Pebruari 2011 , Pemohon datang ke

BARESOS WORO WILOSO Salatiga tersebut dengan menyerahkan

persyaratan-persyaratan yang di tentukan.

i) Bahwa pada bulan Maret 2011 Kepala Balai bersama Tim kerumah

para Pemohon untuk mengecek syarat-syarat.

Page 115: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

104

j) Bahwa pada tanggal 4 April 2011 datang lagi ke BARESOS WORO

WILOSO Salatiga. Menerima penyerahan anak untuk diasuh

sementara.

k) Bahwa anak yang akan diserahkan kepada para Pemohon adalah

anak dari BARESOS WORO WILOSO Salatiga nama: SYAR1FA

INDAH KHAIRANI, lahir di Salatiga tanggal 27 September 2010.

l) Bahwa pengangkatan anak tersebut selain untuk kepentingan para

Pemohon juga untuk kepentingan anak tersebut sehingga masa depan

anak tersebut.

m) Bahwa untuk sahnya pengangkatan anak tersebut para Pemohon

memerlukan adanya Penetapan Pengadilan Negeri Setempat yang

berwenang untuk menjamin kepastian hukum.

Berdasarkan uraian tersebut diatas Pemohon mohon kehadapan

Bapak Ketua Pengadilan Negeri Salatiga kiranya berkenan memeriksa

Permohonan dan memberikan putusan sebagai berikut;

1) Mengabulkan Permohonan para Pemohon.

2) Menyatakan Sah pengangkatan anak oleh para Pemohon

3) Memerintahkan kepada Panitera Pejabat dari pengadilan Negeri Salatiga

agar mengirimkan salinan resmi kepada Kantor Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Salatiga agar ditulis sebagai catatan Pinggir dalam

regester Akta kelahiran No. 1039/TP/2011 tanggal 31 Maret 2011 nama

: SYARIFA INDAH KHAIRANI.

Page 116: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

105

4) Membebankan biaya kepada para Pemohon. Menimbang, bahwa untuk

menguatkan permohonannya tersebut dipersidangan telah dihadapkan

dan didengar keterangan para Pemohon sebagai berikut:

Bahwa benar para Pemohon mengajukan permohonan Pengesahan

anak tersebut.

Bahwa para Pemohon sudah mengasuh anak tersebut sejak bulan

April 2011

Bahwa para Pemohon sanggup mengasuh dan mampu membiayai

pendidikan anak tersebut layaknya anak kandung sendiri karena

para Pemohon mempunyai Penghasilan yang cukup.

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil permohonan

tersebut. Pemohon telah menyerahkan bukti-bukti surat yang berupa :

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk pengasuhan

sementara

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk

pengangkatan anak.

Asli keterangan tentang penghasilan

Asli surat keterangan catatan kepolisian

Asli surat keterangan dokter

Asli surat keterangan kesehatan

Asli pemberian Rekomendasi pengangkatan anak lewat Pengadilan

Negeri Salatiga

Asli riwayat hidup anak balita

Page 117: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

106

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak asuh

Foto copy kartu tanda penduduk

Foto copy kartu keluarga

Foto copy kutipan akta kelahiran

Surat-surat bukti diatas telah dibubuhi materi, maka dapat

diterima sebagai alat bukti.

Untuk menguatkan bukti-bukti yang ada, pemohon

dipersidangan mengajukan 4 orang saksi diantaranya Saksi 1 : BUDI

ASTUTI, SH, Saksi 2 : ADI MUHYONO, Saksi 3 : ALI

MAHFUDHON, Saksi 4 : UMI MASLIKHAH Mereka di persidangan

menerangkan :

Bahwa para pemohon telah menikah selama 14 Tahun belum

dikaruniai anak

Bahwa para pemohon datang ke BARESOS, melihat anak yang

bernama SYARIFA INDAH KHAIRANI lalu ingin mengangkatnya.

Bahwa para pemohon kemudian mengasuhnya sementara selama 7

bulan ternyata perkembangannya bagus.

Bahwa para pemohon secara ekonomi tergolong mampu

Bahwa para pemohon adalah keluarga yang harmonis

Bahwa saksi melihat para pemohon sayang terhadap anak tersebut

Bahwa para keluarga dan orang tua mendukung para pemohon

mengangkat anak tersebut

Bahwa saksi tidak keberatan apabila nantinya menjadi ahli waris.

Page 118: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

107

Menyatakan sah pengangkatan anak oleh para pemohon.

Memerintahkan kepada panitera Pengadilan Negeri Salatiga atau pejabata

yang ditunjuk untuk mengirimkan salinan resmi dari kantor catatan sipil

Salatiga agar ditulis sebagai catatan pinggir dalam Akta Kelahiran No.

10.39/TP/ 2011 tanggal 31 Maret 2011. Nama : SYARIFA INDAH

KHAIRANI Perempuan lahir di Salatiga 27 September 2010 anak dari

seorang perempuan yang tidak diketahui namanya diangkat oleh para

pemohon.

Demikian ditetapkan hari rabu, tanggal 26 Oktober 2011 oleh

SIGIT SUTRIONO, SH, M.HUM. Hakim Pengadilan Negeri Salatiga

yang memeriksa perkara ini, penetapan mana diucapkan pada hari itu

juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum, dibantu oleh S.Er.

RIJADI, SH. Panitera pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut. Serta

dihadiri oleh para pemohon.

1) Bahwa saksi tau pemohon mengangkata anak tersebut untuk

kebaikan dan masa depan anak tersebut

2) Bahwa saksi sebagai kakak kandung dari pemohon ALI IKHSAN

NAWAWI mendukung pengangkatan anak tersebut. Dan saksi tidak

keberatan apabila nantinya menjadi ahli waris

3) Bahwa saksi adalah kakak kandung dari UMI MASLIKHAN

4) Bahwa para pemohon sudah menikah selama 14 tahun sampai saat

ini belum dikaruniai anak.

Page 119: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

108

5) Bahwa keluarga para pemohon adalah keluarga yang harmonis dan

tidak pernah ada masalah

6) Bahwa para pemohon mempunyai penghasilan cukup

7) Bahwa para keluarga dan orang tua mendukung para pemohon

mengangkat anak tersebut

8) Bahwa para pemohon sudah mengasuh sementara anak tersebut

selama 7 bulan dari bulan April 2010 s/d Oktober 2011

9) Bahwa saksi melihat para pemohon sayang terhadap anak tersebut

layaknya anak kandung sendiri

10) Bahwa saksi sebagai kakak kandung UMI MASLIKHAN

mendukung pengangkatan anak tersebut dan saksi tidak keberatan

apabila nantinya menjadi ahli waris.

Menimbang bahwa selanjutnya terjadi hal-hal seperti selengkapnya

tercatat dalam berita acara persidangan yang untuk singkatnya

penetapan ini dianggap tercantum dan turut dipertimbangkan.

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan pemohon

seperti tersebut diatas.

Menimbang, bahwa untuk membuktikan permohonannya, para

pemohon telah mengajukan bukti surat bertanda P.1 s/d P.5 serta 4

orang saksi. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti dan dikuatkan

oleh para saksi-saksi yaitu ALI MAHFUDHON 2 MALIHATIN

manerangkan masih ada hubungan keluarga dengan para pemohon

Page 120: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

109

benar sudah menikah selama 14 Tahun belum dikaruniai anak,

dibuatkan oleh saksi BUDI ASTUTI dan saksi ADI MUHYONO

menerangkan bahwa para pemohon datang ke BARESOS dengan

maksud untuk mengangkata anak dari panti tersebut. Selanjutnya

datang ke Dinas Sosial untuk meminta rekomendasi pengangkatan anak

yang bernama SYARIFA INDAH KHAIRANI.

Menimbang, bahwa dari uraian dan bukti. Pemohon menikah

tanggal 29 April 1997 sampai saat ini belum mempunyai anak.

Menimbang bahwa para pemohon telah mengasuh anak

tersebut Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi BUDI ASTUTI,

SH, menerangkan bahwa bulan Pebruari 2011 para pemohon datang ke

BARESOS WORO WILOSO Salatiga bermaksud untuk mengangkat

anak setelah memperhatikan para pemohon berkeinginan untuk

mengangkat anak yang bernama SYARIFA INDAH KHAIRANI anak

kandung dari seorang perempuan yang tidak dikenal, anak tersebut

diserahkan kepada SUREMI dipasar pagi Salatiga, tetapi SUREMI

tidak mampu merawat bayi tersebut karena kondisi ekonomi yang tidak

mampu. Kemudian SUREMI menyerahkannya ke BARESOS WORO

WILOSO.

Menimbang bahwa para pemohon berkeinginan mengangkat

anak tersebut, sehingga tim BARESOS mengunjungi rumah para

pemohon untuk mengetahui apakah para pemohon layak mengadopsi

anak tersebut. Menurut pengamatan tim BARESOS keadaan para

Page 121: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

110

pemohon layak untuk mengasuh anak tersebut karena mempunyai

penghasilan yang cukup.

Menimbang, bahwa selama pengasuhan sementara SYARIFA

INDAH KHAIRANI diperlakukan layaknya anak kandung sendiri.

Menimbang bahwa para pemohon sudah mengasuh SYARIFA INDAH

KHAIRANI selama 7 bulan dan sudah dianggap layaknya anak

kandung sendiri, karena keadaan ekonomi mampu merawat dan

membesarkan serta membiayai pendidikan anak. Serta para pemohon

keadaan sehat jasmani dan rohani dan berkelakuan baik sebagaimana

bukti P4, P5, P6, P7, dan pengangkatan ini demi kesejahteraan dan

masa depan anak maka dengan demikian Pengadilan Negeri Salatiga

berkesimpulan bahwa pengangkatan anak oleh para pemohon adalah

sah.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

tersebut diatas oleh karena itu dapat diterima dan dikabulkan.

Menimbang, bahwa biaya perkara dibebankan oleh para

pemohon Memperhatikan Sema No. 6 Tahun 1983 jo. SEMA Nomor.

3 Tahun 2005 dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang

perlindungan anak jo. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2007 serta

peraturan lain yang berlaku dan berkaitan erat dengan perkara ini.

MENETAPKAN

1) Mengabulkan permohonan para pemohon

2) Mengatakan SAH pengangkatan anak oleh para pemohon

Page 122: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

111

3) Memerintahkan kepada kepala Pengadilan Negeri Salatiga atau

pejabat yang ditunjuk untuk mengirimkan salinan resmi dari kantor

catatan sipil Salatiga agar ditulis akta kelahiran No :1039/TP/2011

nama SYARIFA INDAH KHAIRANI anak dari seorang perempuan

yang tidak diketahui namanya yang diangkat oleh para pemohon

4) Menghukum kepada para pemohon untuk membayar biaya

permohonan sebesar Rp. 161.000,-

Demikian ditetapkan pada hari ini rabu tanggal 26 Oktober 2011

oleh SIGIT SUTRIONO, SH. Hakim pengadilan Negeri Salatiga yang

memeriksa perkara ini, penetapan mana diucapkan pada hari itu juga

dalam persidangan yang terbuka untuk umum, dibantu oleh S.Er. RIJADI,

SH. Panitera pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut serta dihadiri oleh

para pemohon.

b. Penetapan Nomor : 28/Pdt.p/2011/PN.Sal

Pengadilan Salatiga telah mematuhkan penetapan perkara

permohonan kepada WIJANTO tempat tanggal lahir, Boyolali 06

Nopember 1974 Umur 37, Agama Islam, Pekerjaan PNS, Alamat Tuman

Kronan RT. 05 RW 14 Cepogo, Boyolali dan ONI SRI WARJINI, tempat

tanggal lahir Boyolali 14 Juli 1977, umur 34 Tahun, Agama Islam,

pekerjaan PNS, Alamat Tumang Krajan RT 05 RW 14 Cepogo Boyolali

disebut sebagai pemohon.

Pengadilan Negeri Salatiga telah membaca surat-surat bukti dan

telah mendengar keterangan dari pemohon dan saksi-saksi.

Page 123: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

112

TENTANG JALANNYA KEJADIAN

Menimbang, bahwa para pemohon dalam Surat Permohonannya

tertanggal 13 Juli 2011 dan terdaftarkan kepaniteraan Pengadilan Negeri

Salatiga tanggal 13 Juli 2011 dengan nomor : 28/Pdt/2011/PN.Sal, para

Pemohon mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1) Bahwa pemohon pada tanggal 18 Juni 2001 telah menikah di KUA

Sambi, Kabupaten Boyolali dalam kutipan Akta Nikah No.

206/26/VI/2001

2) Bahwa selama menikah 10 Tahun pemohon belum dikaruniai anak

3) Bahwa para pemohon berniat mengadopsi anak dari sauadaranya,

tetapi saudara pemohon masih merasa keberatan

4) Bahwa para pemohon masih berniat mengadopsi anak walaupun

saudaranya tidak membolehkan, kemudian para pemohon

mendapatkan informasi supaya datang ke BARESOS WORO

WILOSO Salatiga

5) Bahwa kemudian kepala Balai menjelaskan mengenai persyaratan-

persyaratan untuk dapat mengadopsi anak

6) Bahwa Kepala Balai menjelaskan ada seorang ibu melahirkan seorang

bayi laki-laki diluar nikah, dengan seorang laki-laki yang tidak mau

bertanggung jawab

7) Bahwa karena kondisi ekonomi yang tidak mampu mengasuh bayinya,

ibu bayi dan keluarganya datang ke Panti Karya Samekto Karti

Pemalang untuk menjadi kelayan (penerima manfaat)

Page 124: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

113

8) Bahwa karena Panti Karya Samekto Karti Pemalang tidak

diperuntukkan untuk balita, kemudian oleh Pihak Panti tersebut

membawa bayi itu ke BARESOS WORO WILOSO Salatiga, pada

tanggal 31 Agustus 2010 dengan berita acara penyerahan No.

474.III/136/VIII/WT/10

9) Bahwa pada bulan Oktober 2010 para pemohon datang ke BARESOS

WORO WILOSO untuk menyerahkan persyaratan-persyaratan

10) Bahwa 21 Oktober kepala Balai bersama TIM datang kerumah para

pemohon untuk mengecek kebenaran dari syarat-syarat tersebut

11) Bahwa pada tanggal 28 Oktober pemohon datang ke BARESOS

WORO WILOSO, untuk menerima penyerahan anak untuk diasuh

sementara.

12) Bahwa setelah berjalan 9 bulan, Pihak BARESOS datang kerumah

pemohon pada tanggal 7 Juli 2011 untuk mengecek perkembangan

sang anak

13) Bahwa kemudian dibuatkan “Surat Pernyataan Penyerahan Anak“

pada tanggal 11 Juli 2011

14) Bahwa anak yang akan diserahkan kepada pemohon adalah anak dari

BARESOS WORO WILOSO Salatiga, diberi nama : ZAIDAN

MUBARAK, laki-laki lahir dipemalang tanggal 12 Agustus 2010 anak

dari ibu bernama : SURATI

15) Bahwa pemohon telah merawat seperti anak kandung sendiri

Page 125: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

114

16) Bahwa pengangkatan anak selain untuk kepentingan pemohon juga

untuk kepentingan sang anak

17) Bahwa pemohon menentukan penetapan Pengadilan Negeri setempat

yang berwenang untuk itu

Berdasarkan uraian tersebut diatas pemohon, memohon kehadapan

bapak ketua Pengadilan Negeri Salatiga kiranya berkenan memeriksa

permohonan dan memberikan putusan sebagai berikut :

1) Mengabulkan permohonan para pemohon

2) Menyatakan sah pengangkatan anak yang dilakukan oleh pemohon

3) Memerintahkan kepada panitera/pejabat Pengadilan Negeri Salatiga agar

mengirimkan salinan resmi penetapan ini yang telah berkekuatan hukum

tetap kepada kantor kependudukan dan catatan sipil kota Salatiga dalam

register Akta Kelahiran No. 3462/TP/2010 tanggal 29 Oktober 2010,

Nama : ZAIDAN MUBARAK, Laki-laki, lahir dipemalang, tanggal 12

Agustus 2010 anak dari seorang ibu bernama SURATI.

4) Membebankan biaya kepada pemohon

Menimbang bahwa para pemohon menyatakan tetap pada

pendiriannya menimbang bahwa untuk menguatkan permohonannya

tersebut dipersidangan telah dihadapkan dan didengar keterangan

permohonan sebagai berikut.

1) Bahwa benar para pemohon mengajukan permohonan pengesahan anak

tersebut.

Page 126: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

115

2) Bahwa pemohon tahu konsekuensi hukumnya terhadap pengangkatan

anak

3) Bahwa pemohon sudah mengasuh anak tersebut sejak 28 Oktober 2010

4) Bahwa para pemohon sanggup merawat anak tersebut karena

mempunyai penghasilan yang cukup

Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil permohonan tersebut

pemohon telah menyerahkan bukti-bukti

1) Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk pengangkatan

anak untuk pengasuhan Sementara Nomor : 474.11/182/X/WT-10

tanggal 28 Oktober 2010

2) Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk pengangkatan

anak Nomor : 474.11/175/VII/WT-11 tanggal 11 Juli 2011

3) Asli perincian daftar gaji

4) Asli surat ketarangan dokter para pemohon

5) Asli pemberian Rekomendasi pengangkatan anak lewat Pengadilan

Negeri Salatiga Nomor : 560/455/2011 dari Kantor Dinas Ketenaga

Kerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga tanggal 4 Juli 2011

6) Asli riwayat hidup anak balita Nomor : 474.11/176/VII/WT-11 tanggal

12 Juli 2011

7) Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak asuh Nomor :

474.11/136/VII/WT-10 tanggal 31 Agustus 2010

8) Foto Copy Kartu Tanda Penduduk para pemohon

9) Foto Copy Kartu Keluarga

Page 127: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

116

10) Foto Copy Kutipan Akta Nikah

11) Foto Copy Akta Kelahiran Sang Anak

Untuk menguatkan bukti-bukti ada, para pemohon dipersidangan

mengajukan 4 orang saksi. Diantaranya : Saksi 1 BUDI ASTUSI, SH, Saksi

2 : ADI MUHYONO, Saksi 3 : SITI ROKHANIYAH, Saksi 4 : WIWIN

SUBEKTI. Mereka dipersidangan menerangkan.

1) Bahwa, para pemohon datang ke BARESOS WORO WILOSO pada

bulan Oktober 2010 berniat untuk mengagkat anak

2) Bahwa, para pemohon diperlihatkan bayi laki-laki bernama ZAIDAN

MUBARAK

3) Bahwa para pemohon mengasuhnya sementara selama 6 bulan

4) Bahwa para pemohon menikah selama 10 tahun belum dikaruniai anak

5) Para pemohon keluarga yang harmonis

6) Bahwa para pemohon mempunyai penghasilan cukup

7) Bahwa para

8) Bahwa, lalu para tim balai datang kerumah para pemohon untuk melihat

apakah para pemohon layak mengangkat anak

9) Bahwa para pemohon layak mengangkat anaknya karena penghasilan

cukup

10) Bahwa para keluarga dan orang tua para pemohon mengangkat anak

tersebut.

11) Bahwa anak tersebut tumbuh dan baik, para pemohon sayang terhadap

anak tersebut.

Page 128: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

117

12) Bahwa saksi tidak keberatan apabila nantinya sebagai ahli waris.

Menimbang, bahwa selanjutnya kemudian hal-hal seperti

selengkapnya tercatat dalam Berita Acara Persidangan yang untuk

singkatnya penetapan ini dianggap tercantum dan turut dipertimbnagkan.

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan seperti

tersebut diatas.

Menimbang yang menjadi alas an pokok para pemohon

mengangkat anak karena sudah 10 tahun menikah belum dikaruniai anak.

Menimbang, bahwa untuk membuktikan permohonannya para

pemohon telah mengajukan bukti Surat dan 4 Saksi.

Menimbang, bahwa berdasarkan kartu tanda penduduk, kartu

keluarga, dan kutipan akta nikah dan keterangan saksi SITI

ROKHANIYAH dan WIWIN SUBEKTI yang masih ada hubungan

keluarga serta para pemohon benar telah menikah selama 10 tahun belum

dikaruniai anak.

Menimbang, bahwa bahwa dari pertimbangan para pemohon benar

suami istri menikah pada tanggal 18 Juni 2001 sampai sekarang belum

dikaruniai anak.

Menimbang, bahwa para pemohon telah mengasuh anak tersebut,

Menimbang bahwa menurut saksi BUDI ASTUTI, SH pada bulan Oktober

2010 para pemohon datang, ke BARESOS WORO WILOSO Salatiga

bermaksud mengangkat anak, yang bernama ZAIDAN MUBARAK anak

Page 129: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

118

dari Surati yang hamil diluar nikah karena keadaan ekonomi yang tidak

sanggup mengasuh bayinya maka dibawa ke Panti Karya Samekto Karti

Pemalang karena Panti tersebut tidak mengasuh Balita kemudian bayi

tersebut ke BARESOS WORO WILOSO Salatiga.

Menimbang, bahwa setelah mengetahui riwayat anak tersebut para

pemohon tetap berkeinginan mengangkat anak tersebut. Lalu tim

BARESOS WORO WILOSO datang kerumah para pemohon mengamati

apakah pemohon layak mengangkat anak tersebut karena mempunyai

penghasilan yang cukup.

Menimbang, karena dipandang layak mengadopsi anak tersebut

pada tanggal 28 Oktober 2010 diserahkan kepada para pemohon untuk

diasuh sementara selama 9 bulan.

Menimbang, bahwa menurut keterangan ADI MUHYONO para

pemohon telah meminta rekomendasi dari Dinas Sosial untuk pengangkatan

anak lewat Pengadilan Negeri Salatiga.

Menimbang, bahwa menurut saksi SITI ROKHANIYAH dan

WIWIN SUBEKTI para pemohon telah mengasuh anak tersebut dari

tanggal 28 Oktober sampai sekarang.

Menimbang, bahwa anak tersebut diasuh layaknya anak kandung

sendiri. Menimbang, menurut saksi-saksi para pemohon mengangkat

tersebut demi kepentingan sang anak

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan telah terbukti sejak

tanggal 28 Oktober 2010 telah mengasuh anak tersebut.

Page 130: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

119

Menimbang, bahwa selama pegasuhan anak tersebut diperlakukan

layaknya anak kandung sendiri dan selanjutnya pengangkatan anak tersebut

dilakukan demi kepentingan sang anak. Maka pengadilan Salatiga

berkesimpulan bahwa pengangkatan anak para pemohon adalah sah.

Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut

diatas, pengadilan berpendapat permohonan beralasan menurut hukum,

maka oleh karena itu dapat diterima dan dikabulkan.

Menimbang, bahwa biaya perkara dibebankan oleh para pemohon.

Memperhatikan Surat Edaran Makamah Agung Republik Indonesia

Nomor : 6 tahun 1983 jo. Sema No 3 tahun 2005 dan Undang-Undang No.

23 tahun 2002, tentang perlindungan anak jo. Peraturan pemerintah No 54

tahun 2007 serta peraturan lain yang berlaku dan berkaitan erat dengan

perkara ini.

MENETAPKAN

1) Mengabulkan permohonan para pemohon

2) Menyatakan Sah pengangkatan anak yang dilakukan oleh para pemohon

3) Memerintahkan kepada panitera Pengadilan Negeri Salatiga atau pejabat

yang ditunjuk untuk mengirimkan salinan resmi dari Kantor Catatan

Sipil Salatiga agar ditulis Akta Kelahiran No. 3462/TP/2010 tanggal 12

Agustus 2010 ZAIDAN MUBARAK anak dari seorang ibu bernama

Surati diangkat anak oleh para pemohon.

4) Menghukum kepada para pemohon untuk membayar biaya permohonan

ini sebesar Rp. 161.000

Page 131: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

120

Demikian ditetapkan pada hari ini, Senin tanggal 18 Juli 2011

Oleh SIGIT SUTRIONO, SH.M.HUM, Hakim pengadilan Salatiga yang

memeriksa perkara ini, penetapan mana diucapkan pada hari itu juga

dalam persidangan yang terbuka untuk umum dibantu oleh S.Er.

RIYADI, SH Panitera pengganti pada pengadilan Negeri tersebut, serta

dihadiri oleh para pemohon.

c. Penetapan Nomor : II / Pdt. P / 2011 / PN. Sal

Pengadilan Negeri Salatiga telah mematuhkan penetapan

perkara permohonan kepada SUGIYANTO, tempat tanggal lahir

Salatiga 14 Maret 1971, Umur 4 tahun Agama Islam, pekerjaan Swasta,

Alamat Jl. Kyai Jinten No. 44 RT. / Rw. 02 / 03 Kel. Mangunsari, Kec.

Sidomukti kota Salatiga dan YULI ERNA ISMAWANTI tempat tanggal

lahir Salatiga, 13 Mei 1971, Umur 40 tahun, Agama Islam, Pekerjaan

Swasta, Alamat Jl. Kyai Jinten No. 44 RT / RW 02 / 03 Kel.

Mangunsari, Kec. Sidomukti Kota Salatiga. Disebut sebagai Pemohon.

Pengadilan Negeri Salatiga telah membaca surat-surat bukti dan

telah mendengar keterangan dari para pemohon dalam permohonannya

tanggal 31 Maret 2011 dan telah terdaftar dikepanitiaan Pengadilan

Negeri Salatiga dibawah register Nomor : II / Pdt.P / 2011 / PN. Sdl.

Telah mengemukakan hal-hal sebgai berikut :

Page 132: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

121

Bahwa para Pemohon pada tanggal 23 Nopember 1998 telah

menikah dengan Akta Perkawinan Nomor 237 / 1998 23 Nopember

1998.

Bahwa selama menikah 11 tahun belum dikarunia anak

Bahwa kemudian Pemohon mendengar tetangga di Bidan Suroto

Tegalrejo ada seorang Ibu melahirkan.

Bahwa kemudian pada tanggal 21 Maret 2011 bertemu dengan

SEPTI ARIYANI di Bidan Suroto berniat akan menyerahkan anak

kandungnya tersebut kepada Pemohon.

Bahwa kemudian dibuatkan surat penyerahan anak tertanggal 21

Maret 2011.

Bahwa Ibu anak tersebut adalah SEPTI ARIYANI tanpa perkawinan

yang sah, diberi nama EGHA PUTRA WICAKSANA laki-laki lahir

Salatiga tanggal 21 Maret 2011.

Bahwa, Pemohon telah mengasuh seperti anaknya sendiri.

Bahwa pengangkatan anak tersebut demi kepentingan sang anak.

Bahwa untuk sahnya pengangkatan anak pemohon memerlukan

adanya

Penetapan pengadilan negeri setempat yang berwewenang untuk

itu. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemohon kiranya kepada Bapak

ketua Pengadilan Negeri Salatiga berkenan memeriksa dan memberikan

putusan sebagai berikut :

Mengabulkan permohonan Pemohon.

Page 133: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

122

Menyatakan agar pengangkatan anak oleh Pemohon dinyatakan

SAH.

Memerintahkan kepada Panitera / Pejabat Pengadilan Negeri

Salatiga agar mengirimkan salinan resmi penetapan ini yang telah

berkekuatan hukum tetap kepada kantor kependudukan dan catatan

Sipil kota Salatiga dalam regiter akta Nomor : 537/2011 diatas nama

: EGHA PUTRA WICAKSANA. Laki laki, lahir Salatiga 21 Maret

2011 anak dari SEPTI ARIYANI diangkat anak oleh Pemohon.

Membebankan biaya permohonan kepada para Pemohon tetap pada

permohonannya.

Menimbang, bahwa untuk menyakinkan Pengadilan, Pemohon

menerangkan sebagai berikut :

Bahwa Pemohon berkeinginan mengangkat anak tersebut.

Bahwa Pemohon mengetahui konsekwensinya terhadap

pengangkatan anak tersebut.

Bahwa Pemohon sudah mengasuh dan sayang terhadap anak

tersebut.

Bahwa Pemohon sanggup mengasuh dan membiayai seperti anak

kandung sendiri karena Pemohon mempunyai penghasilan yang

cukup.

Menimbang, bahwa untuk menguatkan permohonan tersebut,

Pemohon mengajukan bukti-bukti surat berupa :

Surat-penyataan penyerahan anak

Page 134: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

123

Surat keterangan penghasilan

Surat keterngan kesehatan

Surat keterangan catatan kepolisian

Surat pengantar dari RT / RW

Foto copy Kartu Tanda Penduduk

Foto copy Kartu Keluarga

Foto copy Kutipan Akta Perkawinan

Foto copy Kutipan Akta Kelahiran Anak

Surat-surat bukti tersebut telah dicocokkabn dengan aslinya dan

telah dibubuhi materai maka dapat diterima sebagai alat bukti yang sah.

Untuk menguatkan bukti-bukti yang ada, para pemohon

dipersidangan mengajukan 3 orang saksi diantaranya sebagai berikut :

Saksi 1 : CICILIA KRISTINA, Saksi 2 : SUGIYONO, Saksi 3 : AGUS

SAPTO TRIYONO. Mereka dipersidangan menerangkan

Bahwa para pemohon menikah selama 11 tahun belum dikaruniai anak

Bahwa pemohon berniat mengangkat anak

Bahwa anak tersebut diserahkan ibu kandungnya setelah lahir dibidan

SUROTO karena malu tidak mempunyai suami

Bahwa pekerjaan pemohon sabagai karyawan di Damatex

Bahwa para pemohon telah mengasuh anak tersebut sejak lahir

Bahwa saksi maupun keluarga setuju para pemohon mengangkat anak

tersebut karena perekonomiannya cukup

Page 135: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

124

Bahwa saksi maupun keluarga setuju para pemohon mengangkat anak

tersebut karena perekonomiannya cukup

Bahwa keluarga tidak keberatan apabila nantinya sebagai ahli waris.

Menimbang, bahwa dalam persidangan hakim juga meminta

keterangan kepada orang tua anak yaitu SEPTI ARIYANI sebagai

berikut.

Bahwa Ia belum menikah

Bahwa Ia adalah Ibu yang melahirkan anak tersebut

Bahwa anak tersebut lahir diluar perkawinan yang sah

Bahwa tidak keberatan dan ikhlas anaknya diangkat oleh Pemohon

Bahwa Ia tidak mempermasahkan apabila nantinya anak tersebut

menjadi gagah, pejabat dan bahagia hidupnya

Bahwa rela menyerahkan anak tersebut karena malu tidak mempunyai

suami dan tidak punya penghasilan tetap

Bahwa anak tersebut sejak lahir diasuh oleh Pemohon dengan surat

penyerahan anak dan ditanda tangani oleh saksi

Menimbang bahwa atas keterangan 3 saksi dan orang tua anak tersebut

Pemohon menyatakan kebenarannya dan tidak keberatan

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini,

maka segala sesuatu yang termuat dalam berita acara persidangan

dianggap pula telah termuat dalam penetapan ini.

TENTANG HUKUMNYA

Page 136: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

125

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon

seperti tersebut diatas.

Menimbang, bahwa alasan pokok Pemohon berkeinginan

mengangkat anak karena berjalan 11 tahun Pemohon belum dikaruniai

anak.

Menimbang, bahwa berdasarkan kartu penduduk, kartu

keluarga, kutipan akta perkawinan dan kutipan akta kelahiran dan

keterangan.

Saksi menerangkan bahwa :

Bahwa benar Pemohon telah menikah pada tahun 1998

Bahwa dalam perkawinannya tersebut selama 11 tahun belum

dikaruniai anak

Maka telah terbukti bahwa Pemohon telah menikah dan sebagai

suami istri sejak tanggal 23 Nopember 1998 hingga saat ini 11 tahun

belum dikaruniai anak.

Menimbang bahwa dari bukti, surat pernyataan penyerahan

anak, surat pengantar dari Ketua RT Rw, kutipan Akta Kelahiran anak

dihubungkan degan keterangan saksi-saksi.

Menerangkan bahwa :

bahwa tahu tanggal 21 Maret pemohon telah mengangkat anak

bahwa tahu anak tersebut telha diserahkan oleh ibunya setelah lahir

bahwa keluarga sangat mendukung keinginan pemohon

Page 137: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

126

bahwa saksi melihat, pemohon mengasuh anak tersebut layaknya

anak kandung sediri maka telah terbukti bahwa nak tersebut telah

diangkat oleh pemohon menjadi anak angkat dengan penyerahan

oleh ibunya kepada pemohon sebagai suami istri dibenarkan oleh

SEPTI ARIYANI

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti dan dihubungkan

keterangan saksi-saksi menerangkan bahwa :

bahwa pemohon tergolong mampu untuk membiayai anak tersebut

karena mempunyai pekerjaan tetap

Bahwa pemohon berkelakuan baik, sehat fisik dan psikis

Bahwa pekerjaan pemohon sebagai karyawan swasta di DAMATEX

dan mempunyai rumah yang dikontrakkan

Bahwa sebagai kakak kandung pemohon I dan kakak kandung

pemohon II sangat mendukung langkah para pemohon tersebut.

Apabila nantinya sebagai ahli waris saksi tidak keberatan maka

telahterbukti bahwa keadaan ekonomi pemohon cukup mampu sehat,

berkelakuan baik serta kesediaan pemohon untuk mengasuh anak

tersebut dengan rasa tanggung jawab bagi masa depan dan kesejahteraan

anak maka orang tua kandungnya tidak keberatan, karena keadaan

ekonomi lemah tidak bekerja dan tidak mempunyai suami, dengan tulus

ikhlas menyerahkan anaknya kepada pemohon sebagai anak angkat.

Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,

cukup beralasan maka dapat diterima dan dikabulkan.

Page 138: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

127

Menimbang, bahwa biaya perkara dibebankan oleh pemohon.

Memperhatikan surat edaran mahkamah agung republik

indonesia Nomor 6 tahun 1983 Jo. SEMA No.3 tahun 2005 serta

peraturan undang-undang No. 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak

serta peraturan lain yang berlaku dan berkaitan erat dengan perkara ini.

MENETAPKAN

Mengabulkan permohonan para pemohon

Menyatakan sah pengangkatan anak yang dilakukan oleh pemohon

Memerintahkan kepada panitera / pejabat dari pengadilan negeri

salatiga agar mengirimkan salinan resmi penetapan ini yang telah

berkekuatan hukum kepada kantor kependudukan dan catatan sipil

kota salatiga dalam register akta kelahiran No. 537 / 2011 tanggal 28

Maret 2011 Nama : EGHA PUTRA WICAKSANA.

Membebankan biaya perkara kepada pemohon sebesar Rp. 161.000

Demikian ditetapkan pada hari ini Kamis, tanggal 7 April 2011

oleh Sigit Sutrioso, SH, M.Hum. Hakim pengadilan negeri Salatiga yang

memeriksa perkara ini, penetapan mana di ucapkan pada hari itu juga

dalam persidangan yang terbuka untuk umum, dibantu oleh S.E.r. RIJADI,

SH. Panitia pengganti pada pengadilan negeri tersebut serta dihadiri oleh

pemohon.

2. Penetapan Permohonan Pengangkatan Anak Di Pengadilan Agama.

a. Penetapan Nomor : 0003/Pdt.P/2012/PA.SAL

Page 139: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

128

Pengadilan agama salatiga menjatuhkan penetapan

permohonan pengangkatan anak kepada SHOBIRIN bin MASRUR,

umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan guru, bertempat tinggal dijalan

Medoho 36 Rt 08 / 08 Kelurahan Kalicari, Kecamatan Pedurungan,

Kota Semarang, sebagai PEMOHON I.

RUKUN binti KARWAN, umur 45 tahun, agama Islam,

Pekerjaan Guru, bertempat tinggal di jalan Medoho 36 Rt 08 / 08

Kelurahan Kalicari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, sebagai

PEMOHON II.

Pengadilan agama telah membaca surat-surat bukti dan telah

mendengar keterangan dari pemohon dan saksi-saksi.

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa pemohon I dan Pemohon II berdasarkan

permohonannya tertanggal 19 Januari 2012 yang didaftarkan di

kepaniteraan pengadilan agama salatiga dengan Nomor : 0003 /

Pdt.P/2012/PA.SAL telah mengemukakan halnya sebagai berikut :

Bahwa pada tanggal 16 September 1999 para pemohon telah

melangsungkan pernikahan dalam kutipan akta nikah Nomor : 365 /

28 / IX / 1999.

Bahwa para pemohon berkeinginan untuk mengangkat anak yang

bernama KHOIROTUNNISA’ MURIDATUNNUHA, umur 1

tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan berasal dari

BARESOS WORO-WILOSO Salatiga. Selama ini berada dalam

Page 140: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

129

asuhan sementara para pemohon dengan Nomor : 474.11 / 79 / IV /

W-T 12 tertanggal 06 Januari 2012.

Bahwa riwayat anak tersebut, dilahirkan dari seorang perempuan

yang mengalami depresi melahirkan dilokasi wisata Karang Balong

Kebumen, yang tidak diketahui asal usulnya, kemudian oleh

MUSPIKA dibawa ke RSUD Kebumen. Setelah itu RSUD

Kebumen menyerahkannya ke Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi

dan Sosial Kebumen. Sedangkan ibu bayi pergi begitu saja

meninggalkan rumah sakit.

Bahwa untuk perawatan, pemerintahan dan perlindungan yang lebih

baik oleh Dinas Tenaga kerja Transmigrasi dan Sosial Kebumen

bayi tersebut diserahkan ke BARESOS WORO WILOSO Salatiga,

dengan berita acara penyerahan dan penerimaan, Nomor : 466.3 / 27

/ II / WT – II tertanggal 19 Pebruari 2011.

Bahwa pemohon I bekerja sebagai guru dengan gaji Rp. 764.000.

Pemohon II bekerja sebagai guru dengan gaji Rp. 930.000 dan dari

usaha para pemohon mendapat penghasilan Rp. 3.500.000. sejak

menikah pada tahun 1999 pemohon II belum pernah hamil dan saat

ini rahim isteri sudah diangkat karena penyakit.

Bahwa para pemohon menginginkan pengangkatan anak di lakukan

menurut prosedur hukum,

Page 141: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

130

Bahwa para pemohon dan anak beragama Islam dan berdomisili di

Salatiga maka permohonan pengangkatan anak dilakukan di

Pengadilan Agama Salatiga.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, pemohon memohon agar

ketua pengadilan agama Salatiga c.q. Majelis Hakim, segera

memeriksa, memutus dan mengadili perkara ini, selanjutnya

menjatuhkan penetapan yang berbunyi sebagai berikut :

Mengabulkan Permohonan pemohon

Menetapkan, menyatakan sah pengangkatan anak yang dilakukan

oleh para pemohon

Menetapkan biaya perkara menurut hukum

Apabila majelis hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-

adilnya.

Bahwa para pemohon telah menyerahkan bukti tertulis, bukti

mana bermaterai cukup, dilegalisasi dan dicocokkan dengan aslinya.

Fotocopy KTP para pemohon

Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran sang anak

Asli Berita acara penyerahan dan penerimaan anak asuh

Asli Berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk

pengangkatan anak

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan anak untuk

pengasuhan sementara

Fotocopy kutipan Akta Nikah para pemohon

Page 142: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

131

Surat perincian gaji para pemohon

Surat keterangan dokter para pemohon

Fotocopy kartu keluarga

Asli Riwayat Hidup anak Balita Nomor : 474.11 / 11 / 1 / WT – 12

Asli surat keterangan mampu para pemohon

Untuk menguatkan bukti-bukti yang ada para pemohon

persidangan mengajukan 3 orang saksi diantaranya : Saksi 1 : BUDI

ASTUTI, Saksi 2 : AHMAD KHAYYUN, Saksi 3 : IRZAM. Mereka

dipersidangan menerangkan

Bahwa para pemohon sudah menikah selama 11 tahun belum

dikaruniai anak

Bahwa para pemohon ingin mengangkat anak dari BARESOS

WORO WILOSO Salatiga

Bahwa petugas Panti WORO WILOSO sudah berkunjung 2 kali

kerumah para pemohon dan mengetahui anak tersebut tumbuh dan

berkembang

Bahwa para pemohon mempunyai penghasilan yang cukup

Bahwa para pemohon sudah mengasuh sementara selama 6 bulan

sejak Bulan April 2011.

Menimbang, bahwa para pemohon mengajukan permohonan

pengangkatan anak bernama KHOIRUNNISA MUFIDHATUNNUHA

Menimbang bahwa sesuai dengan bukti P1 & P2 dan para

pemohon tinggal diwilayah hukum Salatiga dan beragama Islam

Page 143: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

132

berdasarkan pasal 49 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 yang di ubah

dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2006 dan perubahan kedua

dengan kewenangan pengadilan agama Salatiga.

Menimbang bahwa para pemohon adalah suami istri dibuktikan

dengan Akta Nikah dan menikah pada tahun 1999 telah lebih dari 5 tahun

maka syarat orang tua angkat seperti diatur pasal 13 huruf e peraturan

pemerintah RI tahun 2007 telah terpenuhi.

Menimbang, bahwa PP nomor 54 tahun 2007 mengatur anak

angkat belum berumur 18 tahun merupakan anak terlantar, berada dalam

lembaga pengasuhan telah menguatkan permohonan para pemohon.

Menimbang, bahwa bukti tentang penyerahan anak asuh ke

BARESOS WORO WILOSO dan pelayanan Sosial Dinas Tenaga Kerja

Transmigrasi dan Sosial Kebumen dan penyerahan dan penerimaan anak

untuk di asuh sementara. Ternyata ada kejelasan tentang asal usul,

kemana diserahkan dan keberadaan anak.

Menimbang, bahwa saksi BUDI ASTUTI dan MARDIKIN telah

melakukan kunjungan sebanyak 2 kali.

Menimbang, bahwa saksi bernama AKHMAD KHAYYUN bin

KARWAN dan IRZAM bin ROMLI telah menyampaikan kesaksian di

persidangan.

Menimbang, bahwa ketiga saksi tersebut menyampaikan bahwa

anak bernama KHOIRUNNISA’ MUFIDATUNNUHA tumbuh dengan

baik.

Page 144: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

133

Menimbang, bahwa dalam pasal 39 undang-undang nomor 23

tahun 2002 dan pasal 2 peraturan pemerintah nomor 54 tahun 2007 dalam

mewujudkan kesejahteraan dan perlindungan anak.

Menimbang, bahwa dalam pasal I ayat (9) Undang-undang

nomor 23 tahun 2002 dan pasal I ayat (1) dan (2) peraturan pemerintah

nomor 54 tahun 2007 dan pasal (7) huruf h KHI, maka harus

dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

Menimbang, bahwa dengan bukti penghasilan dari para

Pemohon dan surat keterangan mampu secara ekonomi hakim

berpandapat para Pemohon dapat membiayai dan membimbing serta

melindungi anak angkatnya.

Menimbang bahwa sekaj bulan April 2011 anak diangkat

bernama KHOIRUNNISA’ MUFIDHATUNNUHA telah berada dalam

pengasuhan para Pemohon. Menurut saksi-saksi sejak para Pemohon

mengasuhnya ana tersebut dalam keadaan sehat, kerasan dan tumbuh

berkembang dengan baik. Demikian pula keadaan para Pemohon sebagai

orang tua angkat tetap harmonis.

Menimbang, bahwa dalam pasal 39 ayat (2) UU No. 23 tahun

2002 dan pasal 4 PP No 54 tahun 2007 ternyata para Pemohon dalam

persidagan tetap menyampaikan ingin mengangkat anak tersebut dan

kelak akan memberitahukan tentang nasab dan asol dan asal usulnya

seperti diatur dalam pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) PP No 54 tahun 2007

Page 145: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

134

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti Panti Asuhan Woro

Wiloso Salatiga bernaung dibawah dinas Sosial Jawa Tengah.

Menimbang, bahwa masa tenggang pengasuhan selama 6 bulan

berdasarkan bukti, maka telah memenuhi persyaratan untuk memenuhi

persyaratan untuk melakukan pengangkatan anak.

Menimbang, bahwa pengajuan permohonan pengangkatan anak

para Pemohon memberikan rekomendasi dengan tenggang waktu paling

lama 30 hari, telah dipatuhi oleh Pemohon. Penyerahan tanggal 6 Januari

2012 ternyata pengajuan permohonan kepengadilan pada tanggal 19

Januari 2012.

Menimbang bahwa atas pertimbangan-pertimbangan diatas

maka permohonan Pemohon dapat dikabulkan.

Menimbang bahwa hakim perlu mengetengahkan surat Al

Ahzab ayat 4.

Menimbang bahwa biaya perkara dibebankan oleh para

Pemohon.

Menimbang bahwa berdasarkan pasal 20 ayat (2) PP No54 tahun

2007, Panitera Pengadilan Agama Salatiga mengirimkan salinan

penetapan ke Instansi terkait yang terperinci dalam penjelasan Pasal

tersebut.

Mengingat bahwa semua peraturan perundang-undangan dan

dalil Syar’I yang berkaitan dengan perkara ini.

MENETAPKAN

Page 146: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

135

Mengabulkan permohonan Pemohon

Menetapkan anak bernama KHOIRUNNISA’

MUFIDHATUNNUHA sebagai anak angkat Pemohon I

(SHOBIRIN bin MASRUR) dan Pemohon II (RUKINI binti

KARWAN)

Membebankan biaya perkara kepada para Pemohon sebesar Rp.

281.000

Demikian penetapan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan

tanggal Majelis hakim Pengadilan Agama Salatiga pada hari senin

tanggal 27 Februari 2012 M. bertepatan dengan tanggal 5 Robiul Tsani

1433 H. oleh kami Drs. H NOERHADI, MH sebagai hakim ketua

Majelis, Drs. MACHMUD, SH dan H. SUYANTO, SH.MH. Masing-

masing sebagai hakim anggota yang diucapkan pada hari itu juga dalam

sidang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh MIFTAH JAUHARA

SH sebagai Panitera pengganti dengan dihadiri Pemohon I dan Pemohon

II.

b. Penetapan Nomor : 0006 / Pdt.P / 2012 / PA.SAL.

Pengadilan Agama Salatiga menjatuhkan penetapan

permohonan pagangkatan anak kepada SULYANI bin SUGIYANTO,

umur 38 tahun, Agama Islam, pekerjaan swasta, bertempat tinggal di

dusun Jambu, RT. 32 RW. 07, Jambu, Kecamatan Mlonggo kabupaten

Jepara, sebagai Pemohon I Dewi ARIYANI binti SUKARDI, umur 37

tahun, Agama Islam, pekerjaan tidak bekerja, bertempat tinggal di

Page 147: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

136

dusun Jambu RT. 32 RW. 07, Desa Jambu, kecamatan Mlonggo,

kabupaten Jepara. Sebagai Pemohon II. Pengadilan Agama Salatiga

telah membaca surat-surat bukti dan telah mendengar saksi-saksi.

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Pemohon I dan Pemohon II berdasarkan

permohonannya tertanggal 08 Februari 2012 yang didaftarkan

dikepanitiaan Pengadilan Agama Salatiga dengan Nomor : 0006/Pdt.P /

2012/PA.SAL. telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

Bahwa para Pemohon pada tanggal 24 Maret 2006 telah

melangsungkan pernikahan dalam kutipan Akta Nikah Nomor :

200/61/III/2006.

Bahwa para Pemohon berkeinginan mengangkat anak, bernama

RAIHAN LUFIANSYAH, umur 10 bulan, Agama Islam, Jenis

Kelamin laki-laki. Anak tersebut berada di BARESOS WORO

WILOSO Salatiga, berdasarkan berita acara penyerahan dan

penerimaan anak untuk asuhan sementara Nomor : 474.III / 26 / II /

WT – 12 tanggal 8 Februari 2012.

Bahwa riwayat anak tersebut dilahirkan dari seorang Ibu yang tidak

dikenal mengalami depresi melahirkan di rumah salah satu warga

Purwosari Semarang. Kepada Lurah setempat dibawanya ke dinas

Sosial Pemuda dan Olahraga Semarang kemudian dirujuk ke

BARESOS Margo Widodo Semarang, lalu bayi tersebut diserahkan

ke BARESOS WORO WILOSO Salatiga. Dengan Berita Acara

Page 148: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

137

penyerahan dan Penerimaan anak asuh Balita Nomor : 460 / 164

tanggal 09 Mei 2011.

Bahwa para Pemohon I bekerja sebagai buruh dengan penghasilan

Rp. 2.500.000 .

Bahwa para Pemohon menginginkan pengangkatan anak menurut

prosedur hukum .

Bahwa karena para Pemohon beragama Islam dan sang anak

berdomisili : di Salatiga. Maka mengajukan Permohonan ke

Pengadilan agama Salatiga berdasarkan hal-hal tersebut diatas,

Pemohon mohon agar ketua Pengadilan Agama Salatiga c.q

Majelis Hakim. Segera memeriksa dan mengadili perkara ini.

Selanjutnya menjatuhkan penetapan yang berbunyi sebagai berikut:

Mengabulkan permohonan Pemohon

Menetapkan, menyatakan sah pengangkatan anal oleh para

Pemohon

Apabila Majelis hakim berpendapat lain mohon yang seadil-adilnya

Hingga pada hari sidang para Pemohon sudah bulat

mengangkat anak bahwa, kemudian dibacakan surat permohonannya

tanggal 8 Februari 2012 tersebut, yang isinya tetap dipertahankan.

Bahwa untuk menguatkan permohonannya, para Pemohon

mengajukan bukti sebagai berkut. I bukti surat

Foto copy Kartu Tanda Penduduk

Foto kutipan Akta Nikah

Page 149: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

138

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan. (Baresos Mardo

Widodo)

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan asuh sementara

Foto copy Akta Kelahiran Anak

Foto Copy Kartu Keluarga

Surat Keterangan Gaji

Surat Keterangan Dokter

Asli Riwayat Hidup anak Balita

Asli berita acara penyerahan dan penerimaan pengangkatan anak

BUKTI SAKSI

Untuk menguatkan bukti-bukti yang ada para pemohon di

persidangan mengajukan 2 saksi diantaranya sebagai berikut : Saksi 1

FACHRUDIN, Saksi 2 : BUDI ASTUTI Mereka dipersidangan

menerangkan :

Bahwa para pemohon sudah lama menikah belum dikaruniai anak

Bahwa para pemohon telah mengangkat anak dari BARESOS

WORO WILOSO Salatiga sejak Bulan Mei 2012.

Bahwa dalam asuhan sementara selama 6 Bulan anak tersebut

berkembang dengan baik, pemohon juga sayang terhadap anak

tersebut.

Bahwa tanggal 8 Februari 2012 Pihak Balai Menyerahkan anak

tersebut secara resmi untuk dijadikan anak angkat

Bahwa para pemohon secara ekonomi mampu

Page 150: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

139

MENETAPKAN

Mengabulkan permohonan para pemohon

Menyatakan sah pengangkatan anak yang dilakukan oleh para

pemohon

Membebankan para pemohon untuk membayar biaya perkara

sebanyak Rp. 281.000

Demikian penetapan ini dijatuhkan oleh majelis hakim

Pengadilan Agama Salatiga pada hari selasa tanggal 20 Maret 2012, M.

bertepatan dengan tanggal 26 Jumadil Awal 1433 H. Oleh Dra. Hj.

FARIDA, MH sebagai hakim ketua majelis. H. SUYANTO, SH, MH

dan MUHSIN, SH, masing-masing sebagai hakim anggota yang di

ucapkan pada hari itu juga dengan dibantu oleh Hj. WASILATUN , SH

sebagai panitera pengganti dengan dihadiri pemohon I dan Pemohon II

c. Penetapan Nomor : 0054/Pdt.P/2011/PA.Sal

Pengadilan Agama Salatiga mematuhkan penetapan

permohonan anak kepada MULYADI AJI SHOLEH umur 38 tahun,

agama Islam, pekerjaan wiraswasta bertempat tinggal di Dusun Jambu

RT 34 / RW 07, Desa Jambu Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara

sebagai PEMOHON I.

SUCI INDAWATI, umur 31 tahun, agama Islam pekerjaan

tidak bekerja, bertempat tinggal didusun jambu, RT 34 / RW 07 Desa

Jambu Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara sebagai PEMOHON II

Page 151: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

140

Pengadilan Agama Salatiga telah membaca surat-surat bukti

dan telah mendengar saksi- saksi.

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang bahwa Pemohon I dan Pemohon II berdasarkan

permohonanya tertanggal 13 September 2011 yang terdaftar di

Kepaniteraan Pengadilan Salatiga dengan Nomor :

0054/Pdt.p/2011/PA.Sal mengajukan hal-hal sebagai berikut :

Bahwa pada tanggal 25 Maret 1999 para pemohon melngsungkan

pernikahan di KUA kec. Mlonggo dalam Akta nikah Nomor :

1220/64/III/1999.

Bahwa para Pemohon berkeinginan mengangkat anak bernama

BAYU PUTRA FAKHRIY MALIKUL ROZAQ, umur 1 tahun,

agama Islam jenis kelamin laki-laki. Anak tersebut berada di

BARESOS WORO WILOSO Salatiga, dengan berita acara

pengasuhan sementara nomor : 474.11/219/VI/WT-II tanggal 23

Juni 2011.

Bahwa riwayat anak tersebut dilahirkan dari seorang perempuan

berstatus janda dan hamil diluar nikah karena bapak biologis bayi

tidak mau bertanggung jawab.

Bahwa karena kondisi ekonomi itu tidak mampu mengasuh bayinya

kemudian membawanya ke BARESOS WORO WILOSO Salatiga

dengan berita acara penyerahan dan penerimaan anak asuh Nomor :

474.11/138/IX/WT-10 tanggal 07 September 2010.

Page 152: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

141

Bahwa Pemohon I bekerja sebagai wiraswasta dengan penghasilan

Rp. 4.000.000 dan bersedia mengasuh anak tersebut sampai

dewasa, sejak menikah tahun 1999 pemohon II pernah hamil tetapi

negalami keguguran oleh dokter kandungannya ada infeksi sampai

sat ini belum dikaruniai anak.

Bahwa para pemohon menginginkan pengangkatan anak dilakukan

menurut prosedur hukum.

Bahwa karena para pemohon dan anak tersebut beragama Islam

serta anak tersebut berdomisili di Salatiga maka Permohonan

diajukan ke Pengadilan Salatiga.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, pemohon memohon agar

ketua Pengadilan Agama Salatiga c.q Majelis Hakim segera memeriksa

dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan sebagai

berikut:

Mengabulkan permohonan pemohon

Menetapkan menyatakan sah pengangkatan anak oleh para

pemohon

Menetapkan biaya perkara menurut hukum

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon yang seadil-

adilnya

Bahwa pada persidangan para pemohon menyatakan tekadnya

hendak mengangkat anak.

Page 153: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

142

Bahwa hakim ketua surat permohonan tertanggal 3 September

2011 tersebut yang isinya tetap dipertahankan para pemohon.

Bahwa untuk menguatkan permohonannya, pemohon

mengajukan bukti sebagai berikut :

Foto Copy Kartu Tanda Penduduk

Foto Copy Kartu Keluarga

Asli Surat Keterangan Dokter

Asli Surat Keterangan Penghasilan

Foto Copy Kutipan Akta Kelahiran

Asli Berita Acara Penyerahan dan Penerimaan Anak Asuh

Asli Berita Acara Penyerahan dan Penerimaan Pengangkatan anak

Asli Riwayat hidup anak

Untuk menguatkan bukti-bukti yang ada para pemohon

dipersidangan mengajukan 2 orang saksi diantaranya : Saksi 1 : BUDI

ASTUTIK, Saksi 2 : SUKAHAR. Mereka dipersidangan menerangkan

Bahwa pada bulan Nopember 2010 para pemohon datang ke

BARESOS WORO WILOSO Salatiga hendak mengangkat anak

Bahwa para pemohon telah lama menikah belum dikaruniai anak

Bahwa anak tersebut sudah diasuh oleh para pemohon sejak 1

tahun lalu

Bahwa para pemohon perhatian dan bertanggung jawab terhadap

anak tersebut

Bahwa secara ekonomi para pemohon mampu

Page 154: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

143

Bahwa para pemohon taat beribadah

Bahwa atas pertanyaan hakim ketua, Pemohon membenarkan

keterangan para saksi diatas

Bahwa pemohon tidak mengajukan apupun dan tetap sebagai

orang tua angkat

Bahwa untuk menyingkat uraian penetapan ditunjukkan hal

awal yang tercantum dalam berita acara persidangan yang menjadi satu

kesatuan dengan penetapan perkara ini.

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa berdasarkan para pemohon mengangkat

anak adalah seperti diuraikan diatas.

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat dihubungkan

dengan keterangan saksi balita berdomisili di Salatiga maka pengadilan

Salatiga berwenang memeriksa perkara ini.

Menimbang berdasarkan bukti surat para pemohon beragama

Islam. Ibu balita juga seorang muslimah maka yang menjadi wewenang

pengadilan Agama. Sebagaimana ketentuan pasal 49 ayat 1 penjelasan

Undang-Undang No 7 tahun 1989 diubah dan ditambah dengan

Undang-Undang No 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan UU No.

50 tahun 2009.

Menimbang, berdasarkan bukti surat kutipan akta nikah

tersebut sebagai pasangan suami istri secara bersama-sama dapat

bertindak sebagai orang tau angkat sekaligus wali dari anak tersebut.

Page 155: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

144

Menimbang, bahwa pemohon bekerja mempunyai penghasilan

cukup sehingga layak menjadi orang tua angkat.

Menimbang, bahwa riwayat balita tersebut, anak kandung dari

SRI MARYATUN dari Dusun Krajan RT 09 / RW 03, lemah Ireng,

Kecamatan Bawen.

Menimbang, bahwa berdasarkan KHI Pasal 171 jo Pasal 9

Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Menimbang, bahwa diantara kewajiban orang tua angkat

adalah untuk mengasuh, mendidik, mengajarkan agama demi masa

depan anak.

Menimbang bahwa kewajiban lainnya orang tua angkat adalah

untuk memberitahu kepada anak angkatnya mengenai asal usul orang

tua kandungnya. Setelah anak berumur ± 18 tahun (pasal 6 peraturan

Pemerintah Nomor : 54 tahun 2007 tentang pelaksanaan pengangkatan

anak).

Menimbang, bahwa pemohon lulus uji kelayakan selama 1

tahun.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas

permohonan pemohon patut dikabulkan.

Menimbang, bahwa karena permohonan ini diajukan ke

Pengadilan Agama berlaku beberapa ketentuan sebagai berikut :

Bahwa pengangkatan anak tersebut tidak menghilangkan nasab

Page 156: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

145

Bahwa pengangkatan anak ini tidak bisa menimbulkan warisan

dengan orang tua anaknya begitupun sebaliknya

Bahwa dalam hal anak angkat tidak menerima hibah atau wasiat

dari orang tua angkatnya. Baginya diberikan wasiat wajibah 1/3

dari harta warisan orang tua angkatnya.

Menimbang, bahwa biaya dibebankan oleh pemohon

Mengingat, semua peraturan perundang-undangan dalil syar’I

yang berkaitan dengan perkara ini.

MENETAPKAN

Mengabulkan permohonan para pemohon

Menyatakan pengangkatan anak yang dilakukan oleh para

pemohon

Membebankan para pemohon untuk membayar biaya perkara

sebanyak Rp. 471.000

Demikian penetapan ini dijatuhkan oleh majelis hakim

Pengadilan Agama Salatiga pada hari rabu tanggal 4 Desember 2011 m.

bertepatan dengan tanggal 18 Muharram 1433 H. Oleh Drs.

MACHMUD SH.S.Ag hakim ketua majelis. Dra. Hj. MUHLISOH,

MH, masing-masing sebagai hakim anggota yang diucapkan pada hari

itu juga dengan dibantu oleh Dra. WIDAD sebagai Panitera pengganti

dengan dihadiri para pemohon.

Page 157: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

146

Page 158: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

146

146

BAB IV

PROSEDUR PENGANGKATAN ANAK, DASAR HUKUM,

PERTIMBANGAN HAKIM DAN PERBEDAAN KETENTUAN

PENGADILAN NEGERI SALATIGA DAN PENGADILAN AGAMA

SALATIGA DALAM PENETAPAN PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG

BERAGAMA ISLAM

A. Prosedur Penetapan Pengangkatan Anak di Pengadilan Negeri Salatiga dan

Pengadilan Agama Salatiga bagi yang beragama Islam.

3. Prosedur penetapan pengangkatan anak di Pengadilan Negeri Salatiga bagi

yang beragama Islam

g. Prosedur pengajuan permohonan

5) Permohonan diajukan dengan Surat Pemohonan yang

ditandatangani oleh pemohon atau kuasa yang sah ditujukan kepada

ketua Pengadilan Negeri Salatiga.

6) Pemohon yang tidak dapat membaca dan menulis dapat

mengajukan permohonannya secara lisan dihadapan ketua

pengadilan yang akan menyuruh mencatat permohonannya tersebut

7) Permohonan disampaikan kepada ketua pengadilan, kemudian

didaftarkan dalam buku regristrasi dan diberi nomor unit setelah

pemohon membayar perskot biaya perkara yang besarnya sudah

ditentukan oleh pengadilan

8) Perkara permohonan termasuk dalam pengertian yurisdiksi

voluntair dan terhadap perkara permohonan yang diajukan itu,

hakim akan memberikan suatu penetapan Pengadilan Negeri

Page 159: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

147

Salatiga hanya berwenang untuk memeriksa dan mengabulkan

permohonan apabila hal itu ditentukan oleh peraturan perundang-

undangan.

h. Proses pengajuan permohonan

Mengajukan surat permohonan pengangkatan anak kepada

ketua Pengadilan Negeri Salatiga, kemudian surat permohonan diberi

register oleh panitera, setelah itu ditetapkan hari dan tanggal sidang.

Jurusita memanggil pemohon dan pada hari serta tanggal sidang

dilaksanakan, setelah pemohon dan saksi hadir sidang dibuka oleh

hakim. Kemudian memeriksa segala bukti dan saksi sekiranya

pengajuan pemohon beralasan maka hakim akan mengabulkan

permohonan pemohon dan sidang ditutup.

4. Prosedur permohonan penetapan pengangkatan anak di Pengadilan Agama

Salatiga

g. Prosedur pengajuan permohonan

5) Permohonan diajukan dengan Surat Pemohonan yang

ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya yang sah ditujukan

kepada ketua Pengadilan Agama Salatiga.

6) Pemohon yang tidak dapat membaca dan menulis dapat

mengajukan permohonannya secara lisan dihadapan ketua

pengadilan yang akan menyuruh mencatat permohonannya tersebut

7) Permohonan disampaikan kepada ketua pengadilan, kemudian

didaftarkan dalam buku regristrasi dan diberi nomor unit setelah

Page 160: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

148

pemohon membayar perskot biaya perkara yang besarnya sudah

ditentukan oleh pengadilan.

8) Pengadilan Salatiga hanya berwenang untuk memeriksa dan

mengabulkan permohonan apabila hal itu ditentukan oleh peraturan

perundang-undangan.

h. Proses pengajuan permohonan

Mengajukan surat permohonan pengangkatan anak kepada

ketua Pengadilan Agama Salatiga, kemudian surat permohonan diberi

register oleh panitera, setelah itu ditetapkan hari dan tanggal sidang.

Jurusita memanggil pemohon dan pada hari serta tanggal sidang

dilaksanakan, setelah pemohon dan saksi hadir sidang dibuka oleh

hakim. Kemudian memeriksa segala bukti dan saksi sekiranya

pengajuan pemohon beralasan maka hakim akan mengabulkan

permohonan pemohon dan sidang ditutup.

Pendapat penulis mengenai Prosedur Penetapan Pengangkatan Anak di

Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga bagi yang

beragama Islam memiliki Prosedur Penetapan yang sama dalam hal Prosedur

Pengajuan permohonan dan Proses Pengajuan Permohonan, sedangkan dalam

SEMA Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang prosedur tata

cara menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan permohonan

pengangkatan anak kadang belum mencukupi. Walaupun secara harfiah kata

dari Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama pun sudah sangat berbeda

namun disini dalam hal pengangkatan anak sebagaian memiliki persamaan

Page 161: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

149

yang kaitannya dengan proses dan tata cara yang akan dilakukan bagi mereka

yang akan mengangkat anak.

B. Dasar Hukum Hakim Pengadilan Negeri Maupun Pengadilan Agama Dalam

Pengangkatan Anak bagi yang beragama Islam.

1. Dasar Hukum Hakim Pengadilan Negeri Dalam Menetapkan Permohonan

Dalam Pengangkatan Anak bagi yang beragama Islam

- Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan

Republik Indonesia.

- Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak

(lembaga Negara Republik Indonesia No. 3143).

- Undang-Undang Nomor 23 Than 2002 tantang perlindungan anak

(tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235).

- Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

(lembaga Negara Repubik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125).

- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentang

kesejahteraan sosial (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 12 dan tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4967).

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1988

tentang usaha kesejahteraan anak bagi anak yang mempunyai masalah

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2007

tentang pelaksanaan pengangkatan anak (lembaran Negara Republik

Page 162: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

150

Indonesia Tahun 2007 Nomor 23 dan tambahan lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4768).

- Surat Edaran Makamah Agung Nomor 6 Tahun 1983 tentang

Penyempurnaan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 1979

mengenai pengangkatan anak jo Surat Edaran Mahkamah Agung

Nomor 4 Tahun 1989 tentang pengangkatan anak jo Surat Edaran

Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2005 tentang pengangkatan anak.

- Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 460/2/2010 Tentang

Pemberian Izin menyelenggarakan proses Pelaksanaan Pengangkatan

Ana kantar warga Indonesia.

2. Dasar Hukum Hakim Pengadilan Agama Dalam Menetapkan Permohonan

Anak Bagi yang beragama Islam.

- Pasal 49 ayat 1 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama.

- Pasal 171 huruf (h) Kompilasi Hukum Islam jo pasal 1 angka 9

Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

- Pasal 6 Penganturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang

pelaksanaan pengangkatan anak.

- Qs. Al Ahzab ayat 4 bahwa dalam Islam tidak di perbolehkan

menjadikan anak-anak angkat sebagai anak kandung.

Page 163: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

151

4. Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati

dalam rongganya; dan dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu

zhihar[1198] itu sebagai ibumu, dan dia tidak menjadikan anak-anak

angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). yang demikian itu

hanyalah perkataanmu dimulutmu saja. dan Allah mengatakan yang

Sebenarnya dan dia menunjukkan jalan (yang benar).

[1198] zhihar ialah perkataan seorang suami kepada istrinya:

punggungmu Haram bagiku seperti punggung ibuku atau perkataan

lain yang sama maksudnya. adalah menjadi adat kebiasaan bagi orang

Arab Jahiliyah bahwa bila dia Berkata demikian kepada Istrinya Maka

Istrinya itu haramnya baginya untuk selama-lamanya. tetapi setelah

Islam datang, Maka yang Haram untuk selama-lamanya itu dihapuskan

dan istri-istri itu kembali halal baginya dengan membayar kaffarat

(denda).

Pendapat penulis mengenai dasar hukum hakim Pengadilan Negeri

Salatiga dan Hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam pengangkatan anak

bagi yang beragama Islam, bahwa keduanya memiliki perbedaan yang

mencolok di Pengadilan Negeri, dasar hukumnya banyak mencantumkan

SEMA dan Keputusan Gubernur Jawa Tengah, tetapi dasar hukum di

Pengadilan Agama hanya sedikit dan tidak mencantumkan SEMA dan

keputusan Gubernur Jawa Tengah. Namun mencantumkan KHI dan

mengambil sumber dari Alqur’an (Qs. Al Ahzab ayat 4). Pada hal dalam

SEMA, mengatur pengangkatan anak secara umum dan mendasar. Sedangkan

keputusan Gubernur Jawa Tengah merupakan ijin bagi warga Jawa Tengah

dan lembaga-lembaga pengadilan diperbolehkannya pengangkatan anak.

Page 164: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

152

C. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Salatiga dan Hakim Pengadilan

Agama Salatiga Dalam Penetapan Pengangkatan Anak Bagi Yang Beragama

Islam

1. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Salatiga Dalam Penetapan

Pengangkatan Anak Bagi Yang Beragama Islam

a. Penetapan Nomor 34/Pdt.P/2011/PN.Sal

b. Penetapan Nomor 28/Pdt.P/2011/PN,Sal

c. Penetapan Nomor 11/Pdt.P/2011/PN,Sal

Hakim menetapkan bahwa para pemohon berhak dan sah sebagai

orang tua angkat dari termohon (anak).

Dengan pertimbangan hukumnya : para pemohon adalah susmi

istri, telah lama menikah belum dikaruniai anak, keadaan ekonomi para

pemohon mencukupi domisili anak di Salatiga, niatan para pemohon ingin

mengangkat anak sangat kuat anak tersebut berasal dari Panti Asuhan

Woro Wiloso Salatiga dan dari anak seorang perempuan yang melahirkan

di bidan Suroto. Riwayat anak yang tidak mempunyai bapak serta ibu yang

tidak mampu mengasuhnya, karena ekonomi lemah. Para pemohon sudah

mengasuh sementara anak tersebut. Anak berkembang dengan baik, para

pemohon saying dan perhatian, para pemohon dan anak merasa senang,

para pemohon sudah memperoleh surat berita acara penyerahan dan

penerimaan anak untuk pengasuhan sementara serta surat berita acara

penyerahan penerimaan pengangkatan anak.

Page 165: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

153

Penetapan-Penetapan ini perlu memperhatikan Surat Edaran

Makamah Agung Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1983 jo, SEMA No 3

tahun 2005 dan Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan

anak jo. Peraturan Pemerintah No. 54 tahun 2007. Kedua orang tua angkat

berkewajiban untuk menyayangi, mencintai anak angkat, berkewajiban

memelihara mendidik, mengasuh dan memenuhi kehidupan sehari-hari

anak tersebut layaknya anak kandung sendiri. Serta tidak keberatan bila

menurut hukum nantinya sebagai ahli waris dan mewaris.

Panitera Pengadilan Negeri Salatiga mengirimkan salinan resmi

penetapan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada kantor

kependudukan dan catatan sipil kota Salatiga agar ditulis sebagai catatatan

pinggir dalam akta kelahiran.

2. Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Salatiga Dalam Penetapan

Pengangkatan Anak Bagi Yang Beragama Islam

a. Penetapan Nomor : 0054/Pdt.P/2011/PA.Sal

b. Penetapan Nomor : 0003/Pdt.P/2011/PA.Sal

c. Penetapan Nomor : 0006/Pdt.P/2012/PA.Sal

Hakim menetapkan bahwa para pemohon berhak dan sah sebagai

orang tua angkat dari termohon (anak) dengan pertimbangan hukumnya : para

pemohon adalah suami istri, telah lama menikah belum dikaruniai anak,

keadaan ekonomi para pemohon mencukupi, domisili anak di Salatiga anak

beragama sama dengan pemohon yaitu Islam , niatan para pemohon untuk

mengangkat anak sangat kuat anak tersebut berasal dari Panti Asuhan Woro

Page 166: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

154

Wiloso Salatiga, riwayat anak yang tidak mampu mengasuhnya karena

ekonomi lemah. Para pemohon sudah mengasuh sementara anak tersebut,

anak berkembang dengan baik, para pemohon sayang dan perhatian para

pemohon maupun anak merasa senang. Para pemohon sudah memperoleh

Surat Berita Acara Penyerahan dan penerimaan anak untuk pengasuhan

sementara serta Surat Berita Acara Penyerahan Penerimaan Pengangkatan

anak.

Penetapan-Penetapan terebut sesuai dengan ketentuan Pasal 49 Ayat 1

huruf (a) beserta penjelasan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang

peradilan Agama. Pasal 171 huruf (h) KHI 1 angka 9 Undang-Undang Nomor

23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjelaskan anak angkat adalah

anak yang di dalam pemeliharaan hidupnya sehari-hari biaya pendidikan,

kesehatan, dan seterusnya beralih kepada orang tua angkatnya, berdasarkan

putusan pengadilan demi kepentingan anak yang terbaik. Diantara kewajiban

orang tua angkat adalah untuk memberitahukan kepada anak angkatnya

mengenai asal usul dari orang tua kandungnya dengan memperhatikan

kesiapan anak tersebut yaitu setelah anak mendekati umur 18 tahun (pasal 6

Peraturan Pemerintah Nomor : 54 tahun 2007 tentang Pelaksana

Pengangkatan Anak).

Pengangkatan anak dalam Islam sangat diajukan apabila tidak

memutus hubungan darah antara anak yang diangkat dengan ibu kandungnya,

tidak menimbulkan hubungan nasab dan waris dengan orang tua angkatnya.

Page 167: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

155

Namun diberikan wasiat wajibah maksimal 1 3 dari harta warisan orang tua

angkatnya. Sebagaimana ketentuan Pasal 209 KHI.

Pendapat penulis mengenai Pertimbangan hakim Pengadilan Negeri

Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga dalam Penetapan Pengangkatan

Anak bagi yang beragama Islam, bahwa dalam pertimbangan keduanya

terletak pada hak waris, status anak angkat, akta kelahiran dan pekerjaan

orang tua angkat di Pengadilan Negeri Salatiga status anak angkat seperti

anak kandung sehingga mendapatkan warisan dari orang tua angkatnya

sedangkan di Pengadilan Agama Salatiga status anak angkat tidak boleh

menjadi anak kandung sehingga tidak memperoleh warisan dari orang tua

tetapi memperoleh 1 3 wasiat wajibah dari harta warisan orang tua

angkatnya.

Di Pengadilan Negeri semua anak yang diangkat mendapat akta

kelahiran dari kantor catatan sipil sehingga bisa dipakai untuk daftar gaji

orang tua angkat bagi yang PNS, sedangkan di Pengadilan Agama tidak

semua anak angkat mendapat akta kelahiran dari kantor catatan sipil hanya

bagi anak yatim piatu atau dari panti asuhan saja. Dengan demikian alasan

dari para calon orang tua angkat yang beragama Islam mengajukan

permohonan pengangkatan anak di Pengadilan Negeri. Walaupun pada

prinsipnya mempunyai motivasi dan tujuan yang sama, yaitu ingin

mempunyai anak walaupun hanya anak angkat dengan mengasuh dan

merawat secara tulus ikhlas.

Page 168: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

156

D. Ketentuan Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga dalam

Penetapan pengangkatan anak bagi yang beragama Islam

1. Ketentuan Pengadilan Negeri Salatiga dalam Penetapan pengangkatan anak

bagi yang beragama Islam.

a. Kedudukan anak angkat menjadi anak kandung bahwa anak tersebut

sudah disahkan oleh Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama

untuk sebagai anak bagi pemohon, pengangkatan anak tidak

memutuskan hubungan hukum atau kekeluargaan dengan orangtua

kandungnya. Atau keduanya tidak memutus nasab antara anak angkat

dengan orang tua kandungnya, keduanya mempunyai motivasi yang

sama.

b. Anak angkat mempunyai hak waris sama dengan hak waris anak

kandung, dimana anak tersebut memiliki hak, dan terletak pada hak

waris, status anak angkat, akta kelahiran dan pekerjaan orang tua angkat

di Pengadilan Negeri Salatiga status anak angkat seperti anak kandung

sehingga mendapatkan warisan dari orang tua angkatnya sedangkan di

Pengadilan Agama Salatiga status anak angkat tidak boleh menjadi

anak kandung sehingga tidak memperoleh warisan dari orang tua tetapi

memperoleh 1 3 wasiat wajibah dari harta warisan orang tua angkatnya

c. Anak angkat tidak memutus hubungan darah dengan orang tua

kandungnya.

d. Motivasi pengangkatan anak semata-mata untuk kebaikan bersama dan

saling tolong menolong.

Page 169: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

157

e. Memperoleh salinan resmi untuk dikirim kekantor catatan sipil sebagai

catatan pinggir dalam akta kelahiran dimaksud bahwa posisi anak

tersebut agar mempunyai hak maupun status dengan adanya penguatan

putusan-putusan perceraian dimana perkara perceraian bagi mereka

yang beragama Islam menjadi kewenangan Peradilan Agama,

sedangkan bagi lainnya menjadi kewenangan Peradilan Umum

dikarenakan dalam keadaan perceraain maka si anak tersebut

mempunyai hak pengasuhan yang layak

2. Ketentuan Pengadilan Agama Salatiga dalam Penetapan Pengangkatan

Anak Bagi Yang Beragama Islam

a. Kedudukan anak angkat tidak boleh dijadikan sebagai anak kandung

dimana anak tersebut tidak/belum disahkan oleh pengadilan Negeri

maupun Pengadilan Agama atau dalam prosedur pengangkatan anak

tidak melalui lembaga-lembaga/panti asuhan yang mengadopsi dimana

anak tersebut berada.

b. Anak angkat tidak memutus nasab dengan orang tua kandungnya

c. Anak angkat yang tidak jelas orang tua kandungnya dilakukan seperti

saudara sendiri. Dilihat dari segi faktor sosial juga tidak sedikit

menimbulkan masalah perpindahan anak dari suatu kelompok keluarga

kedalam kelompok keluarga yang lain sering disebabkan oleh alasan-

alasan emosional. Ditambah pula adanya adopsi ini dilakukan

sedemikian rupa, sehinggga anak anagkat yang bersangkutan baik

secara lahir maupun batin merupakan anaknya sendiri.

Page 170: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

158

d. Anak angkat yang tidak jelas orang tua kandungnya diberlakukan

seperti saudara sendiri

e. Mengangkat anak merupakan bagian dari tolong menolong dalam hal

kebajikan

f. Islam sangat menganjurkan untuk memberikan perhatian kepada anak-

anak terlantar, miskin dan yatim. Didalam ajaran Islam, anak-anak

terlantar, miskin dan yatim mereka semua mendapat perhatian khusus

melebihi anak-anak yang wajar yang masih memiliki kedua orang tua.

Islam memerintahkan kaum muslimin untuk senantiasa memperhatikan

nasib mereka, berbuat baik kepada mereka, mengurus dan mengasuh

mereka sampai dewasa. Islam juga memberi nilai yang sangat istimewa

bagi orang-orang yang benar-benar menjalankan perintah ini.

Secara psykologis, orang dewasa sekalipun apabila ditinggal

ayah atau ibu kandungnya pastilah merasa tergoncang jiwanya, dia akan

sedih karena kehilangan salah se-orang yang sangat dekat dalam

hidupnya.

g. Anak angkat tidak memperoleh warisan dari orang tua angkatnya, tetapi

memperoleh wasiat wajibah sebanyak 1 3 bagian dari harta warisan

orang tua angkat. Dikarenakan kedudukan anak angkat tidak boleh

sebagai anak kandung, anak angkat yang tidak jelas orang tuanya

dianggap seperti saudara sendiri,

Page 171: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

159

h. Memperoleh salinan resmi untuk dikirim kekantor catatan sipil sebagai

catatan pinggir dalam akta kelahiran tetapi hanya anak yatim piatu/dari

panti asuhan saja yang memperolehnya.

Pendapat penulis sesuai dengan uraikan diatas bahwa pengangkatan

anak di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Salatiga dalam penetapan

pengangkatan anak bagi yang beragama Islam diantaranya : tidak memutus

hubungan nasab dengan orang tua kandung, motivasi pengangkatan anak,

memperoleh akta kelahiran tentang kedudukan anak angkat, hak waris anak

angkat, status anak dengan orang tua angkatnya.

Page 172: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

160

Page 173: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

160

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Prosedur Penetapan Pengangkatan Anak di Pengadilan Negeri Salatiga

dan Pengadilan Agama Salatiga, keduanya memiliki prosedur penetapan

yang sama antara lain : permohonan diajukan kepada Ketua Pengadilan

Negeri Salatiga atau Pengadilan Agama Salatiga, pemohon yang tidak

dapat membaca dan menulis dapat mengajukan permohonannya secara

lisan, kemudian permohonan didaftarkan dalam buku register dan diberi

unit setelah pemohon membayar perskot, selanjutnya ditetapkan hari dan

tanggal sidang dilaksanakan.

2. Dasar Hukum Hakim Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama

Salatiga dalam pengangkatan anak bagi yang beragama Islam mempunyai

dasar hukum yang berbeda, dasar hukum di Pengadilan Negeri Salatiga

antara lain : Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958, Undang-Undang

Nomor 4 Tahun 1979, Undang Nomor 23 Tahun 2002, Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11

Tahun 2009, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

1988, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2007,

SEMA Nomor 6 Tahun 1983, Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor

460/2/2010. Sedangkan dasar hukum di Pengadilan Agama Salatiga antara

lain : Pasal 49 Ayat 1 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989,

Page 174: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

161

Pasal 171 huruf (h) KHI Jo Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002, Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007, Q.S Al

Ahzab Ayat 4.

3. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama

Salatiga dalam pengangkatan anak bagi yang beragama Islam yaitu :

pemohon telah lama menikah, permohon belum dikaruniai anak, ekonomi

para pemohon mencukupi, niatan pemohon ingin mengangkat anak sangat

kuat, pemohon sudah mengasuh anak tersebut, anak berkembang dengan

baik, pemohon sayang dan perhatian terhadap anak tersebut, anak merasa

senang. Memperoleh surat berita acara penyerahan dan penerimaan anak

untuk pengasuhan sementara serta mendapat surat berita acara penyerahan

penerimaan pengangkatan anak.

4. Ketentuan Pengadilan Negeri Salatiga dan Pengadilan Agama Salatiga

dalam penetapan pengangkatan anak bagi yang beragama Islam. Ketentuan

di Pengadilan Negeri Salatiga diantaranya : kedudukan anak angkat

menjadi anak kandung, anak angkat mempunyai hak waris sama dengan

hak waris anak kandung, anak angkat tidak memutus nasab dengan orang

tua kandungnya, motivasi pengangkatan anak semata-mata untuk kebaikan

bersama dan saling tolong menolong, memperoleh akta kelahiran.

Sedangkan ketentuan Pengadilan Agama Salatiga diantaranya : kedudukan

anak angkat tidak boleh dijadikan sebagai anak kandung, anak angkat

tidak memutus nasab dengan orang tua kandung, anak angkat tidak jelas

orang tua kandungnya diberlakukan seperti saudaranya sendiri,

Page 175: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

162

mengangkat anak merupakan bagian dari tolong menolong dalam hal

kebajikan, Islam sangat menganjurkan untuk memberikan perhatian

kepada anak-anak terlantar, miskin dan yatim, anak anagkat tidak

memperoleh warisan dari orang tua angkatnya tetapi memperoleh wasiat

wajibah sebanyak 1 3 bagian dari harta warisan orang tua angkat,

memperoleh akta kelahiran bagi anak yatim piatu / dari panti asuhan saja.

B. Saran

1. Jika ingin mengangkat anak maka masyarakat harusnya bisa memilih

lembaga mana yang tepat untuk menyelesaikan pengangkatan anak,

disesuaikan dengan latar belakangnya, jika orang Islam harusnya memilih

lembaga yang menggunakan Hukum Islam dalam menyelesaikan perkara

tersebut

2. Bagi Makamah Agung mengkaji tentang peraturan wewenang penetapan

pengangkatan anak bagi yang beragama Islam agar tidak terjadi

overlapping antara Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama.

Page 176: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Kamil, S.H..M.Hum. 2008. Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak

di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

A.Azhar Basyir, Adopsi dan Status Hukumnya, www.google.com, tanggal 8

Desember 2011

Debdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1988), hlm 7

H.B Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret

University Press

Lexy J. Moloeng. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Muhammad Bushar, 1981 (Jakarta : Pradnya Paramita), pokok-pokok hukum adat,

hlm. 29

Muhammad Fachruddin Fuad, Masalah Anak dalam Hukum Islam, Jakarta

Pedoman ilmu Jaya, 1991. hlm. 41

Mahmd Syaltut, al-Fatawa, 1991 (Kairo : Dar al-syuruq), hlm. 292.

Muhamad Ali Al-Says, Tomsir Ayat al-Ahkam, I953 (Mesir: Mathba'ah Ali

Shabih, Jilid II), hlm. 263

Soimin Soedaryo, 2004 Himpunan Dasar Hukum Pengangkatan Anak, Jakarta:

Sinar Grafika

Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, 1990, Penelitian Hukum Normatif suatu

Tinjauan Singkat, cetakan III, Jakarta, Rajawali Press, hal 1

Soekanto Soejono, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia,

Jakarta.

Suparno Usman, 1997, Fikih Mawaris Hukum Kewarisan Islam; Jakarta : Gaya

Media Pratama, hlm. 163

Sutrisno Hadi. 1993. Metodologi Penelitian Hukum. Surakarta : UNS Press

Tim PPH. 2007. Buku Pedoman Penulisan Hukum. Surakarta : FH UNS

Usman, Husaini dan Setiady Akbar, R. Purnomo, 2000, Pengantar Statistika, PT.

Bumi Aksara, Jakarta.

Page 177: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

QS Al-Ahzab, HR Bukhari Muslim hadis

www.http://wikipediaindonesia.org, diakses 20 November 2011, jam 19.00

www.http//drodoc.com, diakses 20 November 2011, jam 21.00

Page 178: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

Lampiran – Lampiran

1. Penetapan pengadilan

2. Surat pengantar observasi

3. Surat formulir pengajuan pembimbing

4. Lembar konsultasi

5. Riwayat hidup

6. SKK

Page 179: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 180: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 181: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 182: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 183: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 184: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 185: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 186: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 187: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 188: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 189: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 190: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 191: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 192: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 193: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 194: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 195: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 196: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 197: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 198: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 199: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 200: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 201: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 202: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 203: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 204: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 205: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Eti Fatmawati

NIM : 21107019

Tempat / Tgl Lahir : Klaten, 24 Maret 1989

Alamat : Padon Rt 03 / Rw 02 Pucangmiliran, Tulung, Klaten

Nama Ayah : Musta’in

Nama Ibu : Siti Aminah

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan : MI Pucang Lulus Th 2001

MTs N Jatinom Lulus Th 2004

SMA N 3 Klaten Lulus Th 2007

STAIN Salatiga Lulus Th 2012

Organisasi : HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)

Club Atletik Sukoharjo

Page 206: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam
Page 207: PENETAPAN HAKIM DALAM PENGANGKATAN ANAK BAGI YANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3273/1/Eti... · 2018. 3. 24. · viii Salatiga dan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam