Upload
lamkhuong
View
233
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
P U T U S A N Nomor : 43/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
SURYA DARMA, SE, Umur 33 tahun, Jenis kelamin Laki-laki,
Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta,
bertempat tinggal di Jalan Mahkamah No.P 36/98 D
Kelurahan Mesjid Medan Kota, Kota Medan, dalam hal
ini memberikan kuasa kepada : M. DARMAWAN
SIAGIAN, SH., IBENG SYAFRUDIN RANI dan KAMA
RASEN, SH. Advokad/ Penasihat Hukum pada Law
Office M. Kamaluddin, SH & Assocates beralamat di Jl.
Airlangga No.16B Kota Medan, selanjutnya disebut
sebagai Pembanding semula Penggugat;
Lawan
1. PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk di Jakarta cq. PT
BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk
(Consumer & Retail Loan Center) beralamat Kantor di
Jalan Pemuda No.12 Lantai 3 Medan, selanjutnya
disebut sebagai Terbanding I semual Tergugat I;
2. I DEWA PUTU YUDIANTO, selaku Head of Loan Center Medan pada
PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk,
beralamat Kantor di Jalan Pemuda No.12 Lantai 3
Medan, selanjutnya disebut sebagai Terbanding II
semula Tergugat II;
3. PT BALAI LELANG SUKSES MANDIRI, beralamat Kantor di Jalan
Bambu No.48 Kelurahan Kampung Durian Kecamatan
Medan Timur kota Medan, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding III semula Tergugat III;
Pengadilan Tinggi tersebut;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 2 -
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA;
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatannya
yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dalam Register Nomor
162/Pdt.G/2015/PN Mdn, tertanggal 30 Maret 2015 telah mengemukakan hal-
hal sebagai berikut :
1. Bahwa pada prinsipnya bank adalah bagian dari sistem keuangan dan
sistem pembayaran, masyarakat luas berkepentingan atas kesehatan dari
sistem-sistem pembayaran, masyarakat luas berkepentingan atas kesehatan
dari sistem-sistem tersebut. Apapun kepercayaan masyarakat kepada bank
merupakan unsur paling pokok dari eksistensi suatu bank sehingga
terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada perbankan adalah juga
kepentingan masyarakat banyak ;
2. Bahwa lembaga perbankan adalah lembaga yang mengandalkan
kepercayaan masyarakat, hal ini dikarenakan bank sangat membutuhkan
masyarakat dalam melakukan kegiatan usahanya. Guna tetap
mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap bank maka pemerintah
harus melindungi masyarakat daritindakan lembaga ataupun oknum pegawai
bank yang tidak bertanggung jawab ;
3. Bahwa sedangkan perlindungan terhadap nasabah dalam bidang pelayanan
perbankan merupakan suatu ketentuan yang tidak boleh diabaikan begitu
saja, dikarenakan nasabah merupakan unsur yang sangat berperan sekali
dalam dunia perbankan, dalam artikata, mati hidupnya perbankan
bersandarkan pada kepercayaan dari pihakmasyarakat/nasabah ;
4. Bahwa namun didalam sistem hukum perbankan Indonesia, pihak nasabah
dibiarkansendiri tanpa suatu perlindungan hukum yang pasti (predictable)
dan pantas(reasonable). Karena itu salah satu masalah yang sering
dikeluhkan terus menerusadalah tidak adanya atau kurangnya perlindungan
hukum tehadapnasabah jika berhubungan dengan bank ;
5. Bahwa upaya menciptakan keseimbangan hak antara masing-masing pihak,
khususnya dalam perancangan kontrak yang akan digunakan secara
seragam untuk kepentingan para nasabahnya harus ada sikap keterbukaan
dan keinginan baik (good faith) dari bank untuk menghasilkan rancangan
kontrak yang dirancang dengan bahasa-bahasa yang mudah dipahami,
ditulis dengan huruf-huruf yang mudah pula dibaca dengan kualitas kertas
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 3 -
dan cetakan yang baik. Ini disertai sikap keterbukaan untuk menjelaskan
maksud-maksud dari poin kontrak kepada masing-masing nasabah untuk
membaca dan memahami atau bahkan menegosiasikan keinginan mereka ;
6. Bahwa salah satu dasar yang cukup jelas bagi bank mengenai keharusan
adanya perjanjian kredit adalah bunyi Pasal 1, butir 11, Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan, dimana disebutkan bahwa kredit diberikan
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain ;
7. Bahwa pada saat ini perjanjian di dalam perbankan cenderung terjadi bukan
karena melalui proses perundingan yang seimbang diantara para pihak.
Perjanjian ini dibuat dengan cara menyiapkan syarat-syarat baku dalam atau
pada suatu formulir perjanjian yang sudah dicetak, kemudian disodorkan
kepada pihak lainnya untuk melakukan perundingan atas syarat-syarat yang
disodorkan itu. Perjanjian yang demikian perjanjian baku atau perjanjian
standart.
8. Bahwa dalam konteks universal diatas, Penggugat merasa
penandatanganan Perjanjian Kredit yang dimohonkan Penggugat kepada
Tergugat – I dan II merupakan Perjanjian yang telah disiapkan terlebih
dahulu, artinya adalah telah disajikan suatu Perjanjian baku memuat default
clauses hal mana klausula yang memberikan hak salah satu pihak yang
lebih kuat kedudukannya dan memutuskan sebelum waktunya dalam hal-hal
tertentu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ;
9. Bahwa artinya perjanjian kredit sama dengan Perjanjian baku adalah
perjanjian yang hampir seluruhnya klausula-klausulanya sudah dibakukan
oleh pemakainya (dalam transaksi perbankan adalah yang bersangkutan)
dan pihak lain (dalam hal transaksi perbankan adalah nasabah dari bank
tersebut) pada dasarnya tidak mempunyai peluang untuk merundingkan atau
meminta perubahan. Dengan kata lain, yang dibakukan bukan formulir
perjanjian tersebut, tetapi klausula-klausulanya ;
10. Bahwa hal tersebut secara tegas dan nyata telah terjadi kepada Penggugat
sebagai Penerima Kredit atau Nasabah dan Pihak Tergugat - I dan II
sebagai Pihak Perbankan yang Memberikan Kredit ;
11. Bahwa pada tanggal 22 Maret 2012 Penggugat (Ic. Surya Darma)
mengajukan Pemohonan Aplikasi Kredit No.2203201206SKK0600006 untuk
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 4 -
pembelian rumah tinggal kepada Tergugat – I ( Ic.PT. Bank negara
Indonesia (Persero) Tbk) dan Tergugat II ( I Dewa Putu Yudianto) ;
12. Bahwa pada tanggal 27 Maret 2012 Tergugat - I dan II berdasarkan surat No
: MDK/6/0267/R ,Perihal : Persetujuan BNI Griya Idaman Pembelian Rumah
Tinggal Aplikasi Kredit No.2203201206SKK0600006, tanggal 22 Maret 2011
,memberitahukan kepada Penggugat bahwa Permohonan BNI Griya yang di
mohonkan telah disetujui ;
13. Bahwa ikatan perjanjian antara Penggugat dan Tergugat – I dan II tertuang
didalam Perjanjian Kredit yaitu berupa Perjanjian Krediti Nomor :
MDK/2012/Griya/170 tertanggal 29 maret 2012 jo Persetujuan Perubahan
perjanjian kredit Nomor : (01) MDK/2012/Griya/170 tertanggal 18 Februari
2013, dengan jaminan kredit yang diberikan Penggugat kepada Tergugat – I
dan II adalah berupa Tanah dalam bentuk Sertifikat Hak Milik No. 568 an.
Surya Darma seluas 1381 M2 yang terletak di Jalan Perjuangan Kelurahan
Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan ;
14. Bahwa didalam Perjanjian Kredit Nomor : MDK/2012/Griya/170 tertanggal 29
maret 2012 Jumlah yang fasilitas Kredit yang di berikan Tergugat - I dan II
kepada Penggugat adalah sebesar Rp.2.000.000.000,- (dua milyar rupiah),
dengan tujuan kredit untuk membiayai pembelian dan pembangunan rumah
tinggal di Jalan Kutilang No.34 Kelurahan Sei Sikambing B Kecamatan
Medan Sunggal Kota Medan, dengan jangka waktu kredit selama 180
(seratus delapan puluh) bulan, dengan suku bunga Kredit 8.99 % (delapan
Koma sembilan ) persen per tahun dan propisi sebesar 1 % (satu persen) ;
15. Bahwa atas Perjanjian Kredit tersebut Penggugat menyerahkan kepada
Tergugat - I danII Jaminan berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) No.1889
an.Firman Santoso, Luas 689 m2, terletak di Jalan Kutilang No. 34 Kelurahan
Sei Sikambing B, Kecamatan.Medan Sunggal Kabupaten Kota Medan,
Provinsi Sumatera Utara;
16. Bahwa Pada tanggal 18 February 2013 adanya persetujuan Perubahan
Perjanjian Kredit antara Tergugat - I dan II serta Penggugat menyatakan
setuju mengadakan perubahan atas ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian
Kredit Nomor MDK /2012/ GRIYA /170 tanggal 29 maret 2012;
17. Bahwa atas Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Nomor : (01)
MDK/2012/Griya/170 tertanggal 18 Februari 2013, Fasilitas pembiayaan
yang di berikan Tergugat I dan II kepada Penggugat adalah sebesar
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 5 -
Rp.1.870.000.000,- ( satu Milyar delapan ratus tujuh puluh juta rupiah)
dengan jangka waktu kredit 170 ( seratus tujuh puluh) bulan, dan atas
fasilitas kredit tersebut penggugat diwajibkan melakukan pembayaran dalam
bentuk angsuran kredit yang terdiri dari angsuran pokok ditambah bunga,
per bulan sebesar Rp.19.488.884,- (sembilan belas juta empat ratus delapan
puluh delapan ribu delapan ratus delapan puluh empat rupiah ).
18. Bahwaatas Perubahan Perjanjian kredit tersebut Penggugat menyerahkan
kepada Tergugat - I dan II Jaminan berupa Sertifikat Hak Milik ( SHM)
No.568 an.Surya Darma, Luas 1.381 m2, terletak di Jalan Perjuangan
Kel.Tanjung Rejo ,Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Medan Provinsi
Sumatera Utara ;
19. Bahwa namun seiring perjalanan waktu setelah pelaksanaan ikatan
perjanjian tersebut diatas, ternyata Penggugat tidak menerima pemberian
kredit secara seketika dari pihak bank sebagaimana yang dijanjikan namun
diberi secara bertahap sedangkan pembayaran setiap bulannya pada tahap
awal selalu lancar ;
20. Bahwa atas pemberian Kredit oleh tergugat – I dan II sebagaimana dalam
perjanjian tersebut telah tegas dinyatakan pencairan kredit dilakukan
seketika atau pun sekali pencairan, hal ini berdasarkan pasal 3,Perjanjian
Krediti Nomor : MDK/2012/Griya/170 tertanggal 29 maret 2012 jo
Persetujuan Perubahan perjanjian kredit Nomor : (01) MDK/2012/Griya/170
tertanggal 18 Februari 2013 ;
21. Bahwa Fakta yang ada pencairan kredit tidak dilakukan pihak bank
(Tergugat-I dan II) seketika (satu kali pencairan) maka usaha Penggugat
mulai mengalami keterlambatan sehingga menjadi sulit untuk memenuhi
kewajiban yang diinginkan oleh pihak Tergugat – I dan II, padahal
seharusnya Pihak Bank Tergugat – I dan II dapat mereview kembali
terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Penggugat, namun kenyatannya
yang dihadapi Penggugat sangat berbeda dari yang diharapkan dalam
perjanjian tersebut ;
22. Bahwa secara administrasi dan personal telah dilakukan pendekatan
persuasif akan tetapi pihak Tergugat – I dan II tetap pada pendirian dengan
berpedoman pada prinsip perjanjian yang telah disepakati dan tetap pada
pendirian mendesak Penggugat agar melunasi tunggakan dan hutang
pinjaman kredit tersebut dengan ancaman Jaminan Kredit yang telah
menjadi Hak Tanggungan tersebut akan dilelang ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 6 -
23. Bahwa pada tanggal tanggal 11 maret 2015 Tergugat - I dan II melalui surat
No : MDL/4.1/1/783 perihal : Penebusan sebagian jaminan Pinjaman milik
Penggugat BNI Griya No. Rekening 251946993, Jaminan SHM No.568,
alamat jaminan di Jl.Perjuangan Medan dengan nilai pelepasan (Penebusan)
Rp.1.940.000.000,- dan penyelesaian selambat-lambatnya tanggal 31 maret
2015 ;
24. Bahwa Pada tanggal 27 February 2015 Penggugat membalas Surat tergugat
- I dan II No.MDL/4.1/522 tertanggal 16 february 2015, Perihal: Pengakiran
jangka waktu Perjanjian kredit, Penggugat dalam hal ini akan menyelesaikan
kewajiban tersebut secara bertahap atau secara parsial, dan juga memohon
kepada Tergugat - I dan Tergugat II memberikan kelonggaran berupa
pemotongan biaya-biaya lainya seperti tunggakan hutang pokok, tunggakan
bunga, tunggakan biaya dan tunggakan denda dan untuk perjanjian kredit
No.MDK/ 2012/Griya /170 tanggal 29 Maret 2012 ( perjuangan/Kutilang)
hendaknya dalam proses penebusan Penggugat hanya menyelesaikan sisa
pokok kredit sebesar Rp.1.744.455.639,- dan diberi batas limit Penyelesaian
Pembayaran selambat-lambatnya tanggal 31 maret 2015 ;
25. Bahwa Surat Tergugat – I dan II No.MDL/4.1/1/783 tertanggal 11 Maret 2015
perihal : Penebusan Sebagai jaminan Pinjaman Penggugat , agar
penyelesaianya selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2015 yang ditujukan
kepada Penggugat merupakan ultimatum tanpa kompromi dan lebih kejam
dari seorang rentenir, padahal perbankan didirikan untuk membatu pada
nasabah penerima kredit bukan mempersulit atau menekan nasabah
penerima kredit dengan berbagai ancaman yang berlindung dibalik hukum
perjanjian ;
26. Bahwa dengan adanya Surat Tergugat – I dan II yang ditujukan kepada
Penggugat merupakan ultimatum tanpa kompromi yang merupakan tindakan
sewenang –wenang tanpa prosedur hukum yang benar sebagaimana dalam
surat Perjanjian inilah, Penggugat menganggap bukan sebagai bentuk
wanprestasi dari sebuah perjanjian, melainkan adanya perbuatan melawan
hukum(onrechtmatigedaad) yang dilakukan Tergugat – I dan II terhadap diri
Penggugat ;
27. Bahwa batas waktu yang diberikan Tergugat – I dan II yaitu tanggal 31 Maret
2015 untuk pelaksanaan pelunasan hutang pokok beserta bunganya, adalah
limit waktu yang dipaksakan secara sepihak tanpa kompromi dan ini
memberikan tekanan psikologis dan pisikis terhadap Penggugat yang terjerat
sistem perbankan yang dilakukan Tergugat – I dan II ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 7 -
28. Bahwa pada tanggal 26 Februari 2015 Tergugat - III ( Ic. PT Balai Lelang
Sukses Mandiri) melalui surat No.028/B/BLSM/II/2015
Perihal:Pemberitahuan Rencana Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak
Tangunggan, memberitahukan kepada penggugat bahwa dalam hal ini
tergugat -I dan II akan melaksanakn lelang Eksekusi Hak tanggungan
terhadap anggunan fasilitas Kredit Penggugat berupa Tanah, Sertifikat Hak
milik (SHM) No.568 an.Surya Darma, Sarjana Ekonomi, Luas 1.381 m2,
terletak di JL. Perjuangan Kel. Tanjung Rejo, Kec.Medan Sunggal, Kota
Medan.
29. Bahwa antara Penggugat dan tergugat - III ( Ic.PT.Balai Lelang Sukses
Mandiri)tidak pernah memiliki hubungan hukum sama sekali sehingga
dengan adanya surat Pemberitahuan Rencana Pelaksanaan lelang
eksekusi hak Tanggungan dari Tergugat III ( Ic.Balai lelang Sukses Mandiri )
yang akan dilaksanakan oleh Tergugat -I dan tergugat II terhadap Tanah,
Sertifikat Hak Milik (SHM) No.568 an. Surya Darma, Sarjana Ekonomi, Luas
1381 m2 ,terletak di JL.Perjuangan, Kel.Tanjung Rejo, Kec.Medan Sunggal,
Kota Medan , adalah jelas merupakan Pebuatan Melawan Hukum
(Onrechmatigedaad);
30. Bahwa disamping itu juga, Terguggat – I dan II bekerjasama dengan
Tergugat – III (ic. PT. Balai Lelang Sukses Mandiri) dan menunjuk Tergugat
– III untuk melaksanakan lelang terhadap hak tanggungan sebagai jaminan
yang diberikan Penggugat pada saat pengikatan Perjanjian Kredit ;
31. Bahwa penunjukkan yang dilakukan Tergugat – I, II kepada Tergugat - III
melakukan lelang terbuka atas harta jaminan yang dijaminkan milik
Penggugat adalah bentuk konspirasi yang sangat sistimatis dan terorganisir
yang berlindung dibalik hukum perjanjian (ikatan Perjanjian baku) untuk
mendapat keuntungan sebesar-besarnya ;
32. Bahwa hal tersebut terbukti dengan adanya Surat dari Tergugat – III yang
ditujukan kepada Penggugat untuk merencanakan Pelaksanaan Lelang
Eksekusi Hak Tanggungan atas harta yang dijaminan Penggugat kepada
Tergugat – I dan II pada saat Pemberian Kredit dan adanya Berita
Pengumuman Lelang di Media Massa Lokal yang diumumkan oleh Tergugat
– III, padahal antara Penggugat dengan Tergugat – III tidak ada hubungan
hukum dalam ikatan perjanjian kredit tersebut ;
33. Bahwa oleh karena itu, yang dilakukan Tergugat – I dan II yang bekerjasama
dengan Tergugat – III adalah suatu kesalahan hukum terhadap diri
Penggugat dan kesalahan tersebut merupakan bentuk perbuatan melawan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 8 -
hukum (Onrechtmatigedaad) yang bertujuan menginginkan kehancuran
usaha Penggugatbukan malah membantu Penggugat ;
34. Bahwa oleh karena adanya Perbuatan Tergugat – I dan II serta Tergugat –
III dikualifisir sebagai Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad),
maka pantas dan wajar bila Majelis Hakim Yang Terhormat meletakkan sita
jaminan diatas tanah Sertifikat Hak milik (SHM) No.568 an. Surya Darma
,Luas 1381 m2, terletak di JL.Perjuangan, Kel.Tanjung Rejo, Kec.Medan
Sunggal Kota Medan yang dijaminkan Penggugat agar Perbuatan Tergugat
– I, II dan Tergugat – III tidak semena – mena mengalihkan harta milik
Penggugat kepada orang lain ;
35. Bahwa selain itu, Ikatan Perjanjian antara Penggugat dan Tergugat – I dan II
tertuang didalam Perjanjian Kredit yaitu berupa Perjanjian Krediti Nomor :
MDK/2012/Griya/170 tertanggal 29 maret 2012 jo Persetujuan Perubahan
Perjanjian Kredit Nomor : (01) MDK/2012/Griya /170 tertanggal 18 Februari
2013, dengan jaminan kredit yang diberikan Penggugat kepada Tergugat – I
dan II adalah berupa TanahSertifikat Hak Milik No. 568 an. Surya Darma
seluas 1381m2 yang terletak di Jalan Perjuangan Kelurahan Tanjung rejo
Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan adalah sah dan tetap berlaku
sampai batas waktu tanggal 29 September 2028;
36. Bahwa disamping itu juga, Pengumuman lelang eksekusi yang dilakukan
Tergugat – III terhadap harta benda milik Penggugat adalah tidak sah dan
batal demi hukum karena tanpa prosedur hukum yang benar dimana
Tergugat – III Sewenang –wenang melakukan pengumuman lelang tanpa
melihat dan meneliti kapan jangka waktu untuk dilakukan pelelangan ;
37. Bahwa akibat hukum dari Pengumuman lelang yang dilakukan Tergugat – III
di Surat Kabar Media Massa Lokal tersebut yang terkesan mendadak dan
tanpa prosedur hukum yang jelas, membuat harkat dan martabat serta nama
baik Penggugat dikalangan usahawan dan masyarakat dirugikan baik secara
materil maupun moril ;
38. Bahwa atas kerugian yang dialami Penggugat, maka pantas dan wajar
secara Moril Tergugat – I, II dan Tergugat – III membuat pernyataan
Permohonan maaf di di tiga Surat Kabar terbitan Lokal maupun di tiga Surat
kabar terbitan Nasional atas kesalahan yang dilakukan terhadap Penggugat
tersebut selama 3 hari berturut-turut;
39. Bahwa selanjutnya Penggugat juga memohon kepada Majelis Hakim yang
Terhormat agar terhadap Hutang yang harus dibayar sebesar Rp. 14.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 9 -
140.976.367.- (empat belas milyar seratus empat puluh juta sembilan ratus
tujuh puluh enam ribu tiga ratus enam puluh tujuh rupiah) beserta bunga dan
tunggakan adalah suatu bentuk mengada-ada tanpa ada perhitungan yang
jelas sehingga patut untut dibatalkan ;
40. Bahwa Penggugat juga mohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan
Negeri Medan Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a
quo agar putusan didalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta
(uit voerbaar bij voorraad), meskipun ada perlawanan/verzet, banding atau
kasasi ;
41. Bahwa selain itu Penggugat juga mengalami Kerugian Immateril (secara
moril) akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat I,II dan III,
yang mana kerugian Immateril (secara Moril) sangat sulit diperhitungkan,
namun bila di taksir dengan Nominal maka kerugian akibat perbuatan
melawan hukum yang dilakukan Tergugat -I,II dan III mencapai
Rp.5.000.000.000 .- (Lima Milyar Rupiah) ;
42. Bahwa terhadap kerugian yang dialami Penggugat tersebut, baik secara
Materil maupun immaterial, maka penggugat mohon kepada yang Terhormat
Ketua Pengadilan Negeri Medan Cq.Majelis Hakim yang Memeriksa dan
Mengadili perkara aquo kiranya bersedia untuk menghukum tergugat I,II, dan
III secara tanggung renteng untuk membayar konpensasi kerugian yang
dialami Penggugat secara materi sebesar Rp. 500.000.000.- ( lima ratus juta
rupiah) dan secara moril sebesar Rp. 5.000.000.000.- (lima milyar rupiah);
43. Bahwa begitu juga apabila mana di kemudian hari Tergugat I , II dan III lalai
dan tidak mau memenuhi serta mentaati isi putusan atas perkara ini, maka
Penggugat mohon agar kepada Tergugat I , Tergugat II dan Tergugat III
dihukum untuk membayar uang paksa ( dwangsoom ) kepada penggugat
sebesar Rp.500.000.- (lima ratus rupiah) perhari terhitung sejak Putusan
dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap ( Inkracht ) ;
44. Bahwa adalah patut secara hukum bagi Tergugat I ,Tergugat II dan Tergugat
III yang telah nyata melakukan perbuatan melawan hukum untuk membayar
semua biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini ;
Berdasarkan Uraian – uraian dan argumentasi hukum sebagaimana
disebutkan diatas, Penggugat ( Ic.Surya Darma) mohon kehadapan Yang
Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Medan Cq. Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara aquo segera memanggil pihak-pihak
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 10 -
yang berperkara untuk dapat hadir pada persidangan yang telah ditentukan
serta memutus perkara ini yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
I. DALAM PUTUSAN AKHIR :
P r i m a i r :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat Untuk Seluruhnya ;
2. Menyatakan Demi Hukum bahwa Perbuatan maupun tindakan yang
dilakukan tergugat - I, II dan Tergugat - III adalah Perbuatan Melawan
Hukum (Onrechtmatigedaad);
3. Menyatakan Perjanjian Kredit Nomor :MDK/2012/Griya/170 tertanggal
29 Maret 2012 jo Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Nomor : (01)
MDK/2012/Griya/170 tertanggal 18 Februari 2013, dengan jaminan
Kredit yang diberikan Penggugat kepada Tergugat – I dan II adalah
berupa Tanah, sertifikat Hak Milik (SHM) No.568 an.Surya Darma, Luas
1.381 m2, terletak di Jalan Perjuangan Kel.Tanjung Rejo, Kec.Medan
Sunggal, Kabupaten Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, adalah sah
demi hukum dan tetap berlaku sampai batas waktu tanggal 29
September 2028 ;
4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan ( Conservatoir beslag) yang
diletakkan dalam perkara ini berupa Tanah , Sertifikat Hak Milik ( SHM)
No.568 an. Surya Darma, 1.381 m2, terletak di Jalan Perjuangan Kel.
Tanjung Rejo , Kec. Medan Sunggal, Kabupaten Kota Medan ,Provinsi
Sumatera Utara ;
5. Menyatakan Pengumuman Lelang Eksekusi Hak Tanggungan yang
dilakukan Tergugat – III tidak sah dan Batal demi hukum ;
6. Menghukum Tergugat – I dan II serta Tergugat - III dengan membuat
pernyataan Permohonan maaf atas kesalahan prosedur yang dilakukan
kepada Penggugat masing-masing di tiga surat Kabar terbitan lokal
dan nasional selama tiga hari berturut-turut ;
7. Menyatakan Hutang yang harus dibayar Penggugat Kepada Tergugat –
I dan II sebesar Rp.14.140.976.367,- (empat belas milyar seratus
empat puluh juta sembilan ratus tujuh puluh enam tiga ratus enam
puluh tujuh rupiah) batal demi hukum ;
8. Menghukum Tergugat - I, dan II dan Tergugat - III Mengembalikan
Kerugian Materil yang dialami Penggugat Sebesar Rp.500.000.000.-
(lima ratus juta rupiah) dengan seketika ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 11 -
9. Menghukum Tergugat - I dan II serta Tergugat - III secara tanggung
renteng untuk mengganti Kerugian secara immaterial kepada
Penggugat sebesar Rp.5.000.000.000.- (lima milyar rupiah ) ;
10. Menyatakan demi hukum terhadap putusan dalam perkara ini dapat
dijalankan dengan serta merta ( uit verbaar bij vooraad) walaupun ada
perlawanan ( Verzet, banding maupun kasasi ) ;
11. Menghukum Tergugat – I ,dan II serta Tergugat – III untuk membayar
uang paksa (dwangsoom) kepada Penggugat sebesar Rp.500.000.-
(lima ratus ribu rupiah) perhari terhitung sejak Putusan dalam perkara
ini berkekuatan hukum tetap (inkracht) apabila Tergugat - I, dan II serta
Tergugat - III lalai memenuhi dan mentaati isi putusan ini ;
12. Menghukum Tergugat I, dan II serta Tergugat - III untuk membayar
biaya – biaya yang timbul dalam perkara ini ;
S u b s i d a i r :
Apabila, Majelis Hakim berpendapat lain, Mohon Putusan yang seadil – adilnya
(ex aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa selanjutnya atas gugatan tersebut, Tergugat-I dan
Tergugat-II telah mengajukan Jawaban pada persidangan tanggal 28 Maret
2015 pada pokoknya sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI:
-Exeptio Obscuur Libel (Gugatan yang diajukan Penggugat Kbur)
1. Bahwa gugatan yang diajukan Penggugat tidak jelas dasar hukumnya,
yang mana gugatan Penggugat tidak disertai dalil yang menyatakan
rechts grond (dasar hukum) atau ketentuan hukum mana yang telah
dilanggar Tergugat - I dan Tergugat - ll, sebab Tergugat - I dan Tergugat
- ll tidak pernah melakukan tindakan yang melawan undang-undang
maupun peraturan lainnya, sedangkan dasar hukum hubungan hukum
antara Penggugat dengan Tergugat - I dan Tergugat - ll adalah
berdasarkan suatu perjanjian;
2. Bahwa antara posita dan petitum gugatan Penggugat bertentangan.
Bahwa dalam posita gugatan Penggugat pada intinya keberatan dengan
Perjanjian Kredit No. MDK /2012/Griya/170 tanggal 29 Maret 2012 jo.
Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (01) MDK/2012 /Griya /170
tanggal 18 Februari 2013 (vide dalil gugatan poin 5, 6, 7 , 8, 9, 10, 11, 12,
13, dan 14) dan menyatakan Tergugat - I, Tergugat - ll, dan Tergugat – lll
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 12 -
bekerjasama melakukan konspirasi yang sistimatis dan terorganisir yang
berlindung di balik perjanjian kredit a quo melakukan lelang yang dinilai
Penggugat merupakan perbuatan melawan hukum (vide dalil gugatan
Penggugat poin 31) yang mana dalil-dali Penggugat tersebut
bertentangan dengan petitum Penggugat yang meminta Majelis Hakim
Yang Terhormat untuk memutus dengan menyatakan perjanjian kredit a
quo adalah sah demi hukum dan tetap berlaku (vide petitum gugatan
Penggugat poin 3);
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa segala apa yang termuat dalam eksepsi tersebut di atas,
dianggap termasuk pula secara lengkap dalam pokok perkara ini.
2. seberumnya Tergugat - I dan Tergugat - Il menerangkan sebagai berikut :
a. Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat - I dan Tergugat - ll
memiliki dasar hubungan hukum dalam suatu perjanjian yang
disebut dengan perjanjian kredit yang mengatur hubungan antara
Debitur dengan Kreditur sebagaimana termaktub daram perjanjian
Kredit No. MDK /2012/Griya /170 tanggal 29 Maret 2012 jo.
Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No (01) MDK/20l2/
Griya/170 tanggal 18 Februari 2013 ;
b. Bahwa perjanjian Kredit a quo terah diraksanakan sesuai dengan
ketentuan hukum positif di rndonesia dan terah memenuhi syarat-
syarat sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 Kitab undang-
undang Hukum Perdata, sehingga perjanjian ini mengikat para
pihak yang mengikatkan diri dalam perjanjiankredit tersebut (Asas
Pacta Sunt servanda) ;
c. Bahwa untuk menjamin pembayaran kredit, penggugat
menyerahkan agunan kepada Tergugat - I dan Tergugat - ll berupa
Sertipikat Hak Milik (SHM) No. 568 atas nama surya Darma, SE.
(Penggugat) tanggal 29 September 1995, yang telah diikat dengan
hak tanggungan berdasarkan Akta pemberian Hak Tanggungan
(APHT) No. 347/2014 tanggar 12 Agustus 2014 dan terah
didaftarkan di Kantor pertanahan dengan diterbitkannya sertipikat
Hak Tanggungan No.9472 tanggal 10 September 2014 ;
d. Bahwa oleh karena Penggugat tidak melaksanakan kewajibannya
selaku Debitur yakni membayar angsuran kreditnya berdasarkan
perjanjian- perjanjian kredit a quo, maka Tergugat. I dan Tergugat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 13 -
- ll memberikan teguran kepada Penggugat untuk melaksanakan
kewajibannya;
e. Bahwa terguran-teguran a quo tidak diindahkan oleh Penggugat
selaku Debitur, oleh karena itu maka berdasarkan perjanjian kredit
a quo Penggugat dinyatakan terah melakukan wanprestasi,
sehingga Tergugat - I dan Tergugat - ll berhak melakukan
pengakhiran perjanjian kredit a quo yang mengakibatkan
Penggugat harus membayar lunas seluruh hutangnya (videpasar
16 ayat (2) jo.pasal 15 Perjanjian Kredit No. MDK/2012 /Griya/170
tanggal 29 Maret 2012 jo Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit
No.(01)MDK/2012/Griya/170 tanggal 18 Februari 2013;
f. Bahwa oleh karena penggugat / Debitur telah dinyatakan
wanprestasi dan tidak melunaskan hutang-hutangnya maka
Tergugat –I dan Tergugat – ll selaku Kreditur berhak untuk
mengambil pelunasan hutang dari agunan kredit yang telah
diserahkan;
g. Bahwa oleh karena Penggugat tidak melakukan kewajibannya /
wanprestasi, maka Tergugat - I dan Tergugat - ll untuk mengambil
pelunasan hutang Debitur selaku Pemegang Hak Tanggungan
peringkat Pertama yang memiliki Hak Eksekutorial melaksanakan
proses lelang terhadap agunan berupa Sertipikat Hak Milik (SHM)
No. 568 atas nama surya Darma, SE. (Penggugat) tanggal 29
september 1995 sebagai langkah pelunasan terhadap kewajiban-
kewajiban Penggugat selaku Debitur ;
Bahwa Tergugat-I dan Tergugat - II dengan tegas menolak dan menyangkal
seluruh dalit-dalil yang diajukan penggugat kecuali mengenai hal-hal yang diakui
secara tegas daram gugatannya karena sama sekali tidak berdasar dan tidak
dapat diterima berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12 dan 13 yang pada intinya menyatakan keberatan atas Perjanjian
Kredit No',MDK /2012/Griya /170 tanggal 29 Maret 2012 (BUKTI T -I & ll - 1)
jo Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (01) MDK/ 2012 / Griya/170
tanggat 18 Februari 2013 (BUKTI T - l & ll - 2) adalah keliru dan tidak
berdasar, sebab Perjanjian Kredit a quo telah memenuhi syarat-syarat
sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 Kitab Undang.undang Hukum
Perdata, sehingga perjanjian ini mengikat para pihak yang mengikatkan diri
dalam perjanjian kredit tersebut (Asas Pacta sunt servanda) ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 14 -
2. Bahwa Penggugat/Debitur telah menyepakati dengan ditandatanganinya
perjanjian kredit a quo secara sadar dan tanpa paksaan mengikatkan diri
dan secara sukarela setuju dan tunduk pada isi perjanjian kredit a quo,
sehingga setiap orang yang menandatangani perjanjian kredit a quo wajib
bertanggung jawab terhadap isi dan ketentuannya, yang mana hal tersebut
merupakan bentuk kesesuaian kehendak (konsensualisme) antara Para
Pihak sehingga terjadilah persetujuan / kesepakatan untuk membuat suatu
perjanjian;
3. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 19 dan 20 yang
menyatakan bahwa pencairan kredit dilakukan bertahap adalah keliru dan
tidak berdasar, sebab berdasarkan Pasal 3 Perjanjian Kredit a guo pencairan
kredit Penggugat dilakukan dengan bentuk kredit aftopend (penarikannya
hanya dapat dilakukan satu kali selama jangka waktu kredit), yang mana
bukti pencairannya akan dibuktikan Tergugat - I dan Tergugat - ll pada
agenda pembuktian (BUKTI T - I & II -3);
4. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 21 yang menyebutkan
Penggugat mengalami kesulitan pembayaran kredit akibat usaha penggugat
mengalami perlambatan yang dikarenakan pencairan kredit tidak dilakukan
Tergugat - I dan Tergugat - ll seketika adalah keliru dan tidak berdasar,
sebab fasilitas kredit yang diberikan Tergugat - I dan Tergugat - II kepada
Penggugat adalah untuk tujuan konsumtif dalam hal ini untuk pembelian
rumah tinggal, sehingga tidak ada hubungan antara fasilitas kredit tersebut
dengan permodalan usaha Penggugat sebab peruntukan fasilitas kredit a
quo bukan untuk membantu kegiatan usaha Penggugat, sehingga dalil
penggugat tersebut adalah alasan yang mengada-ada dari Penggugat untuk
mengingkari kewajibannya atas angsuran kredit yang harus dibayarkan
kepada Tergugat – I dan Tergugat - ll yang mana hal tersebut mencerminkan
itikad tidak baik dari Penggugat;
5. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 22, 23, dan 24 yang
menyatakan bahwa Penggugat telah melakukan langkah persuasif dalam
penyelesaian hutang kreditnya adalah keliru dan tidak berdasar, sebab
Tergugat I dan Tergugat - ll telah beberapa kali memberikan teguran kepada
Penggugat untuk membayar tunggakan angsuran hutang kreditnya (BUKTI
T-I & II-4), namun Penggugat tidak mengindahkan teguran-teguran a quo
dan tidak ada respon/jawaban maupun melakukan pembayaran ;
6. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 25, 26, dan 27 yang
menyebutkan bahwa Tergugat - ldan Tergugat - ll melakukan perbuatan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 15 -
melawan hukum (onrecht matigedaad) dengan memberikan batas waktu
penyelesaian hutang pada Penggugat adalah keliru dan tidak berdasar,
sebab dengan adanya surat-surat teguran dan surat batasan waktu
pelunasan hutang yang disampaikan Tergugat - I dan Tergugat - ll
menunjukkan bahwa Tergugat – l dan Tergugat - ll masih memberikan waktu
bagi penggugat untuk beritikad baik menyelesaikan kewajiban hutang
kreditnya. Pemberian surat teguran kepada Penggugat merupakan suatu hal
yang patut dilakukan untuk mengingatkan Penggugat atas pelaksanaan dari
kesepakatan yang telah dituangkan dalam perjanjian kredit a quo, justru
Penggugat telah beritikad tidak baik dalam pelaksanaan perjanjian kredit a
quo dengan tidak menunaikan kewajiban-kewajiban penggugat kepada
Tergugat - I dan Tergugat - II, sehingga Tergugat - I dan Tergugat - ll selaku
Kreditur / Pemegang Hak Tanggungan melaksanakan eksekusi hak
tanggungan sesuai ketentuan dalam pasal 6 Undang-undang No.4 Tahun
1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-Benda yang
Berkaitan dengan Tanah (selanjutnya disebut Undang-undang Hak
Tanggungan);
7. Bahwa dalam pasal 6 Undang-undang Hak Tanggungan menyebutkan
bahwa “Apabila debitur cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama
mempunyai hak untuk menjuat obyek Hak Tanggungan atas kekuasaan
sendiri melalui petetangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya
dari hasil penjualan tersebut, sehingga berdasarkan ketentuan hukum
tersebut, perbuatan Tergugat - l, Tergugat - ll dan Tergugat - lll telah sesuai
dan dilindungi oleh ketentuan hukum positif di lndonesia;
8. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 28, 29, 30, 31, 32 dan
33 yang menyebutkan bahwa Tergugat - l, Tergugat - ll dan Tergugat - lll
telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan melelang agunan kredit
Penggugat adalah keliru dan tidak berdasar, sebab proses lelang dan
pelaksanaan pelelangan agunan a quo dilakukan sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku;
9. Bahwa Penggugat selaku Debitur memiliki kewajiban membayar angsuran
kredit kepada Tergugat - I dan Tergugat - ll selaku Kreditur sebagaimana
diatur dalam Pasal 8 ayat (1) Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No.
(01) MDK/2012/Griya/170 tanggal 18 Februari 2013 jo. Perjanjian Kredit No.
MDK/2012/Griya I 170 tanggal 29 Maret 2012 ;
10. Bahwa faktanya Penggugat selaku Debitur telah menunggak pembayaran
angsuran kredit kepada Tergugat – l dan Tergugat - ll selaku Kreditur
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 16 -
sehingga Tergugat - I dan Tergugat - ll melakukan peneguran / peringatan
kepada Penggugat yang telah menunggak pembayaran angsuran kredit
sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (2) Perjanjian Kredit No.
MDK/2012/Griya/170 tanggal 29 Maret 2012 jo. Persetujuan Perubahan
Perjanjian Kredit No. (01) MDK / 2012 / Griya / 170 tanggal 18 Februari
2013;
11. Bahwa oleh karena Penggugat selaku Debitur telah melanggar ketentuan
Pasal ayat (1) dan Pasal 16 ayat (2) Perjanjian Kredit a quo, maka Tergugat
- I dan Tergugat - ll menyatakan Penggugat telah wanprestasi dan Tergugat
- I dan Tergugat - ll melakukan pengakhiran jangka waktu kredit sehingga
Penggugat wajib membayar lunas seluruh jumlah hutang kredit Penggugat
(vide Pasal 15 Perjanjian Kredit No. MDK / 2012/Griya /170 tanggal 29 Maret
2012 jo. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (01) MDK/ 2012/
Griya/170 tanggal 18 Februari 2013);
12. Bahwa Penggugat tidak beritikad baik dalam melunasi seluruh jumlah hutang
kreditnya, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (3) Perjanjian
Kredit No. MDK/2012 / Griya/170 tanggal 29 Maret 2012 jo. Persetujuan
Perubahan Perjanjian Kredit No. (01) MDK / 2012/Griya/170 tanggal 18
Februari 2013), Tergugat - I dan Tergugat - ll berhak melakukan tindakan
penjualan agunan atau pengalihan hutang Penggugat dengan tujuan
pelunasan hutang Penggugat selaku Debitur, yang mana hak Tergugat - I
dan Tergugat – ll tersebut juga dilindungi oleh Pasal 6 Undang-undang Hak
Tanggungan);
13. Bahwa dalil penggugat dalam gugatannya pada poin 34 yang memohon
kepada Majelis Hakim pengadilan Negeri Medan Yang Terhormat untuk
meletakkan sita jaminan atas Sertipikat Hak Milik No. 568 atas nama Surya
Darma, SE. (Penggugat) tanggal 29 September 1995 (BUKTI T - I & ll - 5)
adalah tidak berdasar, justru karena Tergugat - l dan Tergugat - ll yang harus
dijamin hak- haknya atas pelunasan hutang kredit Penggugat / Debitur yang
mana sebagai perlindungan hukum atas wanprestasi yang dilakukan
Penggugat / Debitur, sebab berdasarkan jawaban dan alat bukti yang
nantinya Tergugat - I dan Tergugat – ll tunjukkan kepada yang Mulia Majelis
Hakim pengadilan Negeri Medan membuktikan bahwa Tergugat - I dan
Tergugat - ll tidak melakukan perbuatan melawan hukum melainkan
Penggugat yang telah melakukan wanprestasi dan tidak beritikad baik dalam
melunasi hutang kreditnya;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 17 -
14. Bahwa Tergugat - | dan Tergugat - ll mohon kepada Yang Mulia Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Medan untuk mengabaikan permohonan
Penggugat untuk meletakkan sita jaminan atas Sertipikat Hak Milik No. 568
atas nama Surya Darma, SE. (Penggugat) tanggal 29 september 1995
sebab sertipikat a quo merupakan agunan / jaminan kredit yang telah diikat
dengan hak tanggungan berdasarkan Akta pemberian Hak Tanggungan
(APHT) No. 347 /2014 tanggal 12 Agustus 2014 (BUKTI T I & Il- 6) dan telah
diterbitkan Sertipikat Hak Tanggungan No. 9472 tanggal 10 September 2014
oleh Badan Pertanahan Nasional untuk menjamin pembayaran hutang kredit
Penggugat/ Debitur (BUKTI T-l & ll -7);
15. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 35 yang menyatakan
bahwa perjanjian Kredit No. MDK / 2012 I Griya /170 tanggal 29 Maret 2012
jo Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (01) MDK /2012 /Griya/170
tanggal 18 Februari 2013 adalah sah dan berlaku bertentangan dengan
posita gugatan Penggugat yang pada intinya keberatan dengan Perjanjian
Kredit a quo (vide dalil gugatan poin 5, 6, 7,8,9, 10, 11, 12, 13, dan 14);
16. Bahwa pengakhiran Perjanjian Kredit a quo telah sesuai dengan ketentuan
pasat 15, pasat 16 ayat (2) dan ayat (3) Perjanjian Kredit No. MDK/2012
/Griya /170 tanggal 29 Maret 2012 jo. Persetujuan Perubahan Perjanjian
Kredit No. (01) MDK /2012 /Griya/170 tanggal 18 Februari 2013, sehingga
dalil Penggugat tersebut dalam gugatannya keliru dan tidak berdasar;
17. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 36 dan 37 yang pada
intinya menyatakan pelelangan agunan tidak sesuai prosedur hukum adalah
dalil yang keliru dan tidak berdasar, sebab Penggugat tidak menyebutkan
dasar hukum (rechts grond) atas dalil Penggugat a quo, selain itu proses
lelang telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku yaitu sesuai
dengan ketentuan Pasal 15, Pasal 16 ayat (2) dan ayat (3) Perjanjian Kredit
No. MDK/2012/ Griya /170 tanggal 29 Maret 2012 jo. Persetujuan Perubahan
Perjanjian Kredit No. (01) MDK/ 2012/Griya/170 tanggal 18 Februari 2013
dan pasal 6 dan Pasal 20 Undang-undang Hak Tanggungan;
18. Bahwa oleh karena terbukti bahwa Tergugat - l, Tergugat - ll dan Tergugat –
lll melakukan pelelangan agunan sesuai dengan prosedur hukum yang
berlaku maka Tergugat - I dan Tergugat - ll mohon kepada Majelis Hakim
yang Terhormat untuk mengabaikan dalil Penggugat pada poin 38, sebab
dapat dibuktikan bahwa Penggugat adalah debitur yang beritikad tidak baik;
19. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 39 yang menyebutkan
jumlah hutang Penggugat sejumlah Rp.14.140.976.367 ,- (empat belas
milyar seratus empat puluh juta sembilan ratus tujuh puluh enam ribu tiga
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 18 -
ratus enam puluh tujuh rupiah) menyebabkan posita gugatan Penggugat
kabur dan tidak jelas karena Penggugat mencampuradukkan jumlah
keseluruhan hutang Penggugat dari 7 (tujuh) fasilitas kredit yang diterima
Penggugat dari Tergugat – I dan Tergugat - ll, sebab jumlah hutang tersebut
merupakan jumlah hutang Penggugat dari 7 (tujuh) fasilitas kredit yang
diterima Penggugat selaku Debitur yang mana salah satu fasilitas kredit
tersebut menjadi objek gugatan Penggugat dalam perkara ini yaitu fasilitas
kredit yang diatur dalam Perjanjian Kredit No. MDK/2012/Griya/170 tanggal
29 Maret 2012 jo. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (01)
MDK/2012/Griya/170 tanggal 18 Februari 2013;
20. Bahwa sebagai koreksi atas dalil gugatan Penggugat pada poin 39 tersebut,
jumlah hutang Penggugat dari 7 (tujuh) fasilitas kredit yang diterima
Penggugat adalah sejumlah Rp.l4.689.106.187,- (empat belas milyar enam
ratus delapan puluh sembilan juta seratus enam ribu seratus delapan puluh
tujuh rupiah) per tanggal 15 Mei 2015 (BUKTI T - I & ll - 8) sedangkan jumlah
hutang dari fasilitas kredit Penggugat yang menjadi objek gugatan
Penggugat dalam perkara a quo yaitu fasilitas kredit yang diatur dalam
Perjanjian Kredit No. MDK/2012/Griya /170 tanggal 29 Maret 2012 jo.
Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (01) MDK/2012/Griya/170
tanggal 18 Februari 2013 adalah sebesar Rp.1.998.968.092,- (satu milyar
sembilan ratus sembilan puluh delapan juta sembilan ratus enam puluh
delapan ribu sembilan puluh dua rupiah) per tanggal 15 Mei 2015 (BUKTI T
–I & II – 9) ;
21. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 40 yang memohon
kepada Majelis Hakim yang Terhormat untuk menyatakan putusan dalam
perkara ini dapat dilaksanakan lebih dahulu walaupun ada verzet, banding,
maupun kasasi (uit voerbaar bij vooraad) adalah keliru, tidak berdasar dan
tidak sesuai dengan Pasal 191 RBg, sebab Tergugat - I dan Tergugat - ll
tidak melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum;
22. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 41 dan 42 yang
menyatakan bahwa Penggugat mengalami kerugian materil sebesar
Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan kerugian imateril sebesar
Rp.5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) adalah tidak berdasar, sebab
Penggugat tidak mengalami kerugian apapun dan tidak dapat merincikan
kerugian yang benar-benar diderita Penggugat, sedangkan berdasarkan
fakta yang ada, Penggugat yang telah melakukan wanprestasi dengan tidak
beritikad baik membayar hutang kredit Penggugat kepada Tergugat - I dan
Tergugat - ll;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 19 -
23. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 43 yang memohon
kepada Majelis Hakim yang Terhormat untuk menjatuhkan hukuman
membayar uang paksa (dwangsom) adalah keliru dan tidak berdasar, sebab
menurut ketentuan Pasal 606a dan Pasal 606b Rv jo. Pasal 1364, Pasal
1367 KUH Perdata secara tegas dinyatakan bahwa dwangsom (uang paksa)
tidak dapat diterapkan pada sengketa / gugatan atas dasar Perbuatan
Melawan Hukum (PMH);
24. Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada poin 44 yang menyatakan
bahwa Tergugat - l, Tergugat - ll dan Tergugat - lll membayar biaya perkara
ini adalah dalil yang keliru dan tidak berdasar, sebab berdasarkan fakta yang
ada Tergugat - l, Tergugat - ll dan Tergugat - lll tidak melakukan perbuatan
melawan hukum, melainkan Penggugat yang telah beritikad tidak baik dan
wanprestasi atas Perjanjian Kredit No. MDK/2012/ Griya/170 tanggal 29
Maret 2012 jo. Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No.
(01)MDK/2012/Griya/170 tanggal 18 Februari 2013.
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka gugatan Penggugat sama sekali tidak
berdasar dan berkekuatan hukum. Oleh karena itu kami mohon kepada Yang
Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan agar dapat secara hati-hati,
cermat, adil dan bijaksana menyikapi gugatan yang diajukan oleh Penggugat
agar tidak dikeluarkan keputusan hukum yang keliru dan membawa preseden
buruk di kemudian hari, untuk itu Tergugat - I dan Tergugat - ll mohon kepada
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan Yang Terhormat untuk memberikan
putusan dengan amar putusan sebagai berikut.
Dalam Eksepsi :
1. Menerima eksepsi Tergugat - I dan Tergugat - ll;
2. Menyatakan gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas (Obscuur Libel).
Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
2. Menyatakan sah pelaksanaan lelang eksekusi hak tanggungan yang
oleh Tergugat - l, Tergugat - ll dan Tergugat - lll,
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
Atau jika Majelis berpendapat lain, mohon putusan yang seadi-adilnya (Ex
aequo et bono) ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Medan telah menjatuhkan putusan nomor : 162/Pdt.G/2015/PN.Mdn
tanggal 20 Oktober 2015, yang amarnya sebagai berikut:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 20 -
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Tergugat-tergugat ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya ;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang sampai hari ini
ditetapkan sejumlah Rp.1.061.000.,-(Satu juta enam puluh satu ribu rupiah) ;
Membaca Akte Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Medan, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat, pada tanggal 2 Nopember 2015, telah mengajukan permohonan
banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
162/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 20 Oktober 2015, permohonan banding mana
telah diberitahukan kepada Terbanding I semula Tergugat I tanggal 2 Desember
2015, kepada Terbanding II semula Tergugat II tanggal 2 Desember 2016 dan
kepada Terbanding III semula Tergugat III tanggal 14 Desember 2015;
Membaca Relas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara Pengadilan
Negeri Medan, yang disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat tanggal 15 Desember 2015, kepada Terbanding I semula Tergugat I
tanggal 2 Desember 2015, kepada Terbanding II semula Tergugat II tanggal 2
Desember 2016 dan kepada Terbanding III semula Tergugat III tanggal 14
Desember 2015, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat
belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah pihak
berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas
perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh
undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut, secara formal
dapat diterima;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Pembanding semula Penggugat
meskipun mengajukan banding, akan tetapi tidak mengajukan memori banding;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding membaca
dan meneliti serta memeriksa secara seksama berkas perkara beserta turunan
resmi putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 162/Pdt.G/2015/PN.Mdn
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 21 -
tanggal 20 Oktober 2015, serta surat-surat lain yang berhubungan dengan
perkara ini maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan
Pengadilan Tingkat Pertama telah mempertimbangkan dengan tepat dan benar
menurut hukum, sehingga pertimbangan tersebut dapat disetujui dan dijadikan
dasar pertimbangan hukum sendiri oleh Majelis Hakim tingkat banding dalam
memutus perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan-pertimbangan
tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
162/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 20 Oktober 2015dapat dipertahankan dan
dikuatkan;
Menimbang, bahwa karena Pembanding semula Penggugat tetap dipihak
yang kalah, maka haruslah dihukum untuk membayar semua biaya dalam
kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan
hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini;
Mengadili :
- Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
162/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 20 Oktober 2015, yang dimohonkan
banding tersebut;
- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 26 April 2016 oleh kami : RUSTAM
IDRIS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua
Majelis, ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. dan MARYANA, SH.MH. masing-
masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan
mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan nomor : 43/PDT/2016/PT-MDN
tanggal 16 Februari 2016, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka
untuk umum pada hari Senin tanggal 9 Mei 2016, oleh Hakim Ketua Majelis
dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta SAIFUL AKHYAR, SH. sebagai
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 22 -
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua
belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;
Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
ttd ttd
1. ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH. RUSTAM IDRIS, SH.
ttd
2. MARYANA, SH.MH.
Panitera Pengganti,
ttd
SAIFUL AKHYAR, SH.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN