Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rugas

Citation preview

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    1/50

    Mohammad Hasvian Ahda;Linda Ayu M;Rowiyatun

    UNIMUS

    HASIL PENGAMATAN PUSKESMAS GUNNGPATI

    A. Identitas Puskesmas Gunung PatiPuskesmas adalah Unit Organisasi fungsional di bidang pelayanan

    kesehatan dasar yang berfungsi sebagai :

    1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.2. Pusat pemberdayaan masyarakat.3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

    Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

    tingkat pertama secara menyeluruh,terpadu dan berkesinambungan.

    a. KedudukanKedudukan puskesmas gunung pati dalam sistem pemerintahan

    daerah kota semarang adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan

    kota semarang bidang kesehatan yang merupakan unit struktur

    pemerintahan daerah kota semarang bidang kesehatan di tingkat

    kecamatan. Disamping itu di wilayah kerja puskesmas gunung pati

    terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang

    dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti dokter umum,

    prektek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan

    masyarakat, upaya kesehatan dan sumber daya masyarakat seperti

    posyandu, maka kedudukan puskesmas gunungg pai adalah sebagai

    pembina.

    b. Tugas PokokPuskesmas Gunung pati kota semarang mempunyai tugas pokok

    melaksanakan sebagaian teknis operasional Dinas Kesehatan di bidang

    pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara

    peripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

    c. Fungsi

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    2/50

    Untuk melaksanakan tugas tersebut puskesmas gunung pati kota semarang

    sebagai unit pelaksana tekhnis Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :

    a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan, pembinaan danpengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada

    masyarakat diwilayah kerjanya.

    b. Penyusun rencana program dan rencana kerja anggaran di bidangpelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara

    paripurna kepada masyarakat diwilayah kerjanya.

    c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pelayanan,pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna

    kepada masyarakat diwilayah kerjanya.

    d. Pelaksanaan kegiatan usaha pencegahan dan pemberantasanpenyakit termasuk imunisasi.

    e. Pelaksanaan peningkatan kesehatan dan kesehatan keluargamelalui kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, kelurga berencana

    (KB), perbaikan gizi dan usia lanjut.

    f. Pelaksanaan kesehatan lingkungan, penyuluhan dan peran sertamasyarakat melalui kegiatan penyehatan lingkungan, upaya

    kesehatan institusi dan olahraga, penyuluhan kesehatan mesyarakat

    dan perawatan kesehatan masyarakat.

    g. Pelaksaan kegiatan laboratorium dan pengolahan obat-obatan.h. Pelaksanaan pemulihan dan rujukan melalui kegiatan pengobatan

    termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan serta kesehatan gigi

    mulut..

    i. Pelaksanaan pelayanan khusus melalui upaya kesehatan mata, jiwa,dan kesehatan lain.

    j. Pengolahan urusan ketatausahaan puskesmask. Penyajian data dan informasi di bidang pelayanan, pembinaan dan

    pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada

    masyarakat di wilayah kerjanya.

    l. Menyususn laporan realisasi anggaran puskesmas

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    3/50

    m. Menyusun laporan kinerja program puskesmasn. Pelaksanaan pembinaan, pembinaan,pemantauan,pengawasan,dan

    pengendalian program di bidang pelayanan, pembinaan, dan

    pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada

    masyarakat diwilayah kerjanya.

    o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuaidengan bidang tugasnya.

    d. Tujuan Puskesmas Gunung PatiSebagai penjabaran visi puskesmas gunung pati, maka tujuan yang akan

    dicapai adalah terselenggaranya pelanan kesehatan secara berhasil guna

    dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarat yang optimal. Adapun

    tujuan :

    A. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat danperorangan yang efektif dan efesien.

    B. Meningkatkan kesiapan dan ketersedian sumber daya kesehatandalam mendukung proses pelayanan dan sumber daya kesehatan.

    C. Meningkatkan perilaku dan peran aktif individu, keluarga danmasyarakat untuk memelihara kesehatan dan lingkungannya

    sendiri.

    D. Mengembangkan kebijakan dan manejemen yang efektif danefesien dalam pengolaan pelayanan dan sumber daya masyarakat.

    e. Strategi PuskesmasUntuk mewujudkan visi dan misi puskesmas gunung pati tersebut di atas

    maka di perlukan strategi guna mendukung tercapainya target yang telah

    diterapkan, antara lain:

    1. Melaksanakan lokakarya mini bulanan puskesmas untukmenggalang kerjasama lintas program dan melaksanakan kegiatan

    yang telah di sepakati sesuai jadwal dan melaporkan hasilnya

    secara tepat waktu dan benar.

    2. Selalu melakukan koordinasi dan komunikasi lintas program dansektoral

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    4/50

    3. Melakukan pelayanan kepada konsumen sesuai standar operasionalprosedur

    4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat5. Eningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas6. Meningkatkan kerjasama untuk mewujudkan komitmen

    .

    f. Gambaran Umum Puskesmas GunungpatiGeografis

    Puskesmas Gunungpati terletak di bagian selatan kota Semarang,

    berlokasi di Kecamatan Gunungpati, Puskesmas Gunungpati mempunyai

    11 kelurahan binaan dengan 3 (tiga) Puskesmas Pembantu yaitu

    Puskesmas Pembantu Pongangan dengan 2 Kelurahan Binaan, Puskesmas

    Pembantu Sumurrejo dengan 2 Kelurahan Binaan dan Puskesmas

    Pembantu Sadeng dengan 2 Kelurahan Binaan. Seluruh wilayah kerja

    Puskesmas Gunungpati mempunyai luas 5.399,085 Ha. Dengan batas

    wilayah:

    Utara : Kelurahan Kalipancur

    Selatan : Kecamatan Semarang Selatan

    Timur : Kabupaten Semarang

    Barat : Kecamatan Mijen

    pada bulan April 2009 Puskesmas Gunungpati meresmikan

    Puskesmas dengan Rawat inap dengan kapasitas 10 (sepuluh) tempat tidur.

    I. Demografia) Jumlah penduduk : 42.485 orang

    Laki-laki : 21.132 orang

    Perempuan : 21.353 orang

    b) Jumlah KK : 9.555 orangII. Wilayah Kerja Puskesmas Gunungpati

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    5/50

    Wilayah kerja puskesmas gunung pati mempunyai 11 (sebelas) kelurahan:

    No Namakelurahan

    Luaswilayah

    (km)

    JumlahRW

    JumlahRT

    JumlahKK

    Jumlahpenduduk

    1 Pakintelan 874,808 6 24 1008 4136

    2 Mangunsari 221,54 5 22 658 3091

    3 Plalangan 331,272 6 19 728 3104

    4 Gunungpati 667,696 10 38 1326 5800

    5 Nongkosawit 190,906 5 20 836 3441

    6 Pongangan 343,946 5 25 929 4422

    7 Sadeng 425,503 6 33 1167 5424

    8 Cepoko 295,038 3 14 615 2508

    9 Jatirejo 238,130 3 10 434 1753

    10 Sumurrejo 325,159 6 27 1159 4722

    11 Kandri 357,848 4 26 858 3560

    Jumlah 59 257 9555 84274

    Sumber: data base puskesmas gunung pati 2007

    III. Proporsi Penduduka) Menurut tingkat pendidikan

    Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagi berikut:

    No Macam Jumlah

    1 Taman Kanak-kanak 1899

    2 Sekolah Dasar 9182

    3 SLTP 5584

    4 SLTA 3789

    5 Perguruan Tinggi 605

    Sumber: data perencanaan puskesmas gunungpati 2006

    b) Menurut agamaJumlah penduduk berdasarkan agama sebagai berikut:

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    6/50

    No Macam Jumlah

    1 Islam 390392 Kristen 518

    3 Katolik 546

    4 Hindu 16

    5 Budha 60

    Sumber: data perencanaan puskesmas gunungpati 2006

    c) Menurut mata pencaharianJumlah penduduk berdasar mata pencaharian

    No Macam Jumlah

    1 Petani 5344

    2 Pedagang 667

    3 PNS 852

    4 ABRI 208

    5 Swasta 8679

    Sumber: data perencanaan puskesmas gunungpati 2006

    d) Sarana dan prasarana Sarana pendidikan

    Jumlah sarana pendidikan menurut status kepemilikan di wilayah kerja

    puskesmas Gunungpati

    No Nama

    kelurahan

    Jenis sarana pendidikan

    Pra

    TK

    TK SD MI SLTP MTs SMU MA

    N S N S N S N S N S N S N S

    1 Pakintelan 2 3

    2 Mangunsari 2 2 2

    3 Plalangan 3 3 1 1

    4 Gunungpati 2 4 1 1

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    7/50

    5 Nongkosawit 3 1 1 1 1 1 2

    6 Pongangan 4 2 1 1 17 Sadeng 1 3 1 1

    8 Cepoko 3 1 1

    9 Jatirejo 1

    10 Sumurrejo 1 3 3 1 1

    11 Kandri 1

    JUMLAH 1 0 2

    1

    2

    5

    2 1 7 3 1 0 4 1 2 0 0

    Sumber: data base puskesmas gunung pati 2007

    Sarana kesehatanEksternal

    No Desa Sarana Kesehatan Kegiatan

    1 Pakintelan - -

    2 Mangunsari Dr. Hesti Dokter umum

    3 Plalangan Dr.H.M.Sodik A,M.Kes

    Dr. Tuti Hapsari

    Bidan Neni Rumini

    Apotek Risa

    Apotek Putmasari

    Dokter Umum

    Dokter Umum

    Bidan / RB

    Apotek

    Apotek

    4 Gunungpati Apotek Gunungpati

    Dr. Bramantya

    Dr. Bayu

    Dr. Diana

    Apotek

    Dokter Umum

    Dokter Umum

    Dokter Umum

    5 Nongkosawit Bidan Sulastri

    Bidan Dian Nuringtyas

    Pijat Urat Syaraf

    Bidan / RB

    Bidan / RB

    Pijat urut

    6 Pongangan

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    8/50

    7 Sadeng RS. Permatasari

    Bidan Sri Lestari

    Rumah Sakit

    Bidan / RB8 Cepoko

    9 Jatirejo

    10 Sumurrejo Dr.Budi Laksmono

    Dr. Syarif H

    Dr.Ratih

    Bidan Sri Pudjianti

    Bidan Siti Zumrotun

    Bidan Sri Rahayu

    Ramuan Herbal Indonesia

    (Bpk. Sinar)

    Pijat alternative

    Pijat tuna netra

    Dokter umum

    Dokter umum

    Dokter umum

    Bidan / RB

    Bidan / RB

    Bidan / RB

    Shinse

    Pijat urut

    Pijat urut

    11 Kandri Bidan umi Nurwati

    Bidan dewi Astuti

    Bidan / RB

    Bidan / RB

    Internal

    Tenaga Puskesmas

    gunungpati

    Puskesmas

    sadeng

    Pustu

    Pongangan

    Pustu

    Sumurrejo

    Jumlah

    Dokter / drg 2 - - - 2

    Bidan 4 2 1 1 8

    Perawat 2 1 1 2 6

    Perawat gigi 1 - - - 1

    Sanitarian 1 - - - 1

    Petugas gizi 2 - - - 2

    Tata usaha 6 2 2 1 11

    Juru

    imunisasi

    1 - - - 1

    Pekarya 1 - - - 1

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    9/50

    kesehatan

    Asistenapoteker

    1 - - - 1

    Analis

    kesehatan

    1 - - - 1

    Pengemudi - - - - -

    Harlep 1 - - - 1

    Jumlah 23 5 4 4 38

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    10/50

    B. Upaya Kesehatan Puskesmas Gunung pati

    1. Upaya Kesehatan Wajiba. Upaya Promosi Kesehatan

    Perencanaan (P1)

    Man (Petugas):

    o Tenaga Promosi kesehatan dilakukan oleh semua petugasPuskesmas yang membahawi masing masing program, misalnya

    promosi kesehatan anak akan dilakukan oleh petugas KIA.

    o Sasaran: sasaran promosi kesehatan di bagi menjadi dua yaitu1) Di dalam Puskesmas : pasien yang yang mendapat pelayanan di

    Puskesmas

    2) Di luar Puskesmas: institusi pendidikan, tempat-tempat umum,institusi tempat kerja, dan rumah tangga di daerah Gunung Pati.

    Money (Pendanaan):

    - Dana BOK, digunakan untuk kegiatan penyuluhan masyarakatGunung Pati

    - Tidak dipungut biaya bagi pasien yang mendapatkan pelayanan diPuskesmas.

    Material (alat/bahan):

    Promosi kesehatan di Puskesmas Gunung Pati menggunakan alat

    presentasi antara lain LCD, pamflet, poster, banner, spanduk yang

    berisi tentang promosi kesehatan. Bahan Promosi kesehatan tergantung

    dari kebutuhan sasaran.

    Metode :

    Petugas Puskesmas Gunung Pati memberikan promosi kesehatan

    kepada individu, kelompok, dan masyarakat, baik secara pasif maupun

    aktif.

    Machine (teknik):

    - Promkes secara pasif yaitu dengan menyebarkan pamflet,menempel poster, memasang banner, spanduk yang berisi

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    11/50

    tentang promosi kesehatan, melalui tayangan video video

    kesehatan dan lain-lain

    - Promkes aktif yaitu tanpa menggunakan alat bantu tatap mukalangsung kepada pasien Balai Pengobatan, pasien diberi

    edukasi tentang penyakitnya oleh dokter. Di ruang obat pasien

    juga diberi penjelasan tentang cara minum obat, dan juga

    melalui kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat.

    Penggerakan Pelaksanaan (P2):

    Kegiatan lintas program dan lintas sektoral. Kegiatan lintas

    program bersama PJB, Kesling, P2M, KIA, Gizi. Kegiatan langsung

    memberikan kepada sasaran yang berkunjung ke Puskesmas dan yang

    dikunjungi oleh tenaga Puskesmas.

    Kegiatan lintas sektoral bekerjasama dengan sektor lain misalnya

    kecamatan untuk penyuluhan DBD, Dinas Pendidikan untuk

    penyuluhan HIV/ AIDS dan kesehatan Remaja.

    Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3):

    Pengawasan Pengendalian Penilaian ini dilakukan melalui kegiatan

    Lokakarya mini yang diadakan dua kali dalam sebulan yakni pada

    awal bulan dan akhir bulan, serta melalui suatu laporan pertanggung

    jawaban

    Cakupan Puskesmas:

    1) Kampanye PHBS:2) Intervensi PHBS3) Kampanye pemberdayaan masyarakat4) Penyuluhan program5) Peningkatan mutu promosi kesehatan6) Kampanye KKR (Kader Kesehatan Remaja)

    b. Upaya Kesehatan LingkunganPerencanaan(P1)

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    12/50

    Man (petugas):

    - Tenaga kesehatan lingkungan dilakukan oleh petugas Sanitariandengan pendidikan D3 kesehatan lingkungan dan dibantu oleh

    kaderkader yang telah dibina oleh Puskesmas.

    - Sasaran: sasaran kesehatan lingkungan di Puskesmas mencakupsemua masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gunung Pati

    sasarannya antara lain :

    1) Rumah tangga.2) Pendidikan (Sekolah).3) Tempat-tempat umum.4) Tempat kerja.5) Kantin sekolah, warung, rumah makan, dan tempat

    penggelolaan makanan.

    Money (Pendanaan) :

    Pendanaan didapatkan dari dana BOK.

    Material (alat/bahan) :

    Bubuk Abate Alat untuk pemeriksaan kesling, yaitu: senter Alat untuk memeriksa sampel makanan dan airMetode :

    Melakukan pemetaan wilayah kerja dan daerah pantauan agar

    dapat terselesaikan dengan baik dan semua daerah bisa wilayah

    mendapatkan pelayanan yang memadai.

    Petugas Puskesmas Gunung Pati melakukan upaya kesehatan

    lingkungan kepada individu, kelompok, dan masyarakat, baik di

    dalam maupun di luar gedung.

    Machine (teknik):

    1. Kegiatan Kesehatan Lingkungan di luar gedung yaitu melakukankegiatan di luar gedung Puskesmas dengna terjun langsung ke

    masyarakat. Kegatan yang dilakukan antara lain :

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    13/50

    a. Pengendalian vektor, contohnya dengan melaksanakan PJB(Pemeriksaan Jentik Berkala)

    b. Pemantauan/pemeriksaan sanitasi rumah dan tempatpembuangan sampah

    c. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanand. Pemeriksaan tempat seperti kantin sekolah dan warung

    makanan yang ada.

    e. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum termasuk sekolahdan industri rumah tangga

    f. Mendorong upaya masyarakat untuk peningkatan mutupenyediaan air bersih.

    g. Memantau Sistem Pembuangann Air dan Limbah ( SPAL )h. Pembinaan Pasar untuk mewujudkan program Pasar Sehat.

    2. Kegiatan Kesehatan Lingkungan di dalam gedung. KegiatanKesling ini difokuskan pad program konseling ddan edukasi yang

    diadakan di Puskesmas pada saat masyarakat datang ke Puskesmas.

    Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah dengan memberikan

    konseling dan bimbingan kepada klien yang datang ke puskesmas

    karena penyakit yang disebabkan oleh lingkungan.

    Pelaksanaan (P 2)

    o Pelaksanaan inspeksi sanitasi dan pembinaan sarana air bersihsesuai rencana, yaitu

    Pemeriksaan sampel makanan dan air Pemeriksaan sanitasi

    o Pelaksanaan kegiatan lintas program. Misalnya dengan Promkesmengadakan penyuluhan tentang PHBS, dengan P2M mengadakan

    fogging, dll

    o Kerjasama lintas sektoral. Misalnya dengan RW setempat dalammengadakan kegiatan kerja bakti, melakukan kegiatan PJB,

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    14/50

    fogging dan pemberian abate, kemudian dengan pemerintah untuk

    melaksanakan program USRI , IDF dan PAMSIMAS.

    Pengawasan, Pengendalian, dan penilaian (P3)

    o Laporan LB4 Puskesmaso Melalui lokakarya mini yang diadakan 2 kali dalam satu bulan

    yakni pada awal nulan dan akhit bulan.

    o Penilaian:1) Pengawasan dan pengedalian kualitas air2) Pengawasan dan pengedalian TTU/TPM3) Pengawasan dan pengedalian penyehatan lingkungan

    pemukiman

    4) Pembinaan penyehatan lingkungan sehat5) Menurunkan angka kejadian penyakit yang berhubungan

    dengan lingkungan.

    c. Upaya Perbaikan Gizi MasyarakatUpaya pokok

    Pemantauan status gizi Pemberian PMT diberikan 30 hari selama 3 bulan Pemberian tablet besi (Fe 30 - Fe 90) pada ibu hamil dilakukan 4x

    ( empat kali) kunjungan sebanyak 120 tablet

    Melakukan perawatan pada balita gizi buruk Pemberian vitamin A berwarna merah pada anak-anak balita 1-5

    tahun dengan (dosis 200.000 SI),dan pemberian kapsul vitamin A

    berwarna biru pada anak 6-11 bulan dengan (dosis 100.000

    SI),juga vitamin A diberikan pada Bufas dilakukan setiap bulan

    februari dan agustus

    Melakukan pemantauan pada Posyandu Melakukan pemantauan hasil penimbagan menggunakan SKDN Pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM dari

    keluarga miskin

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    15/50

    Penilaian KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) dengan indikator :1.

    Menimbang berat badan secara teratur

    2. Memberikan ASI kepada bayi sejak lahir sampai usia 6bulan (ASI Ekslusif)

    3. Makanan keaneka ragaman4. Minum suplemen gizi (PTD, kapsul vitamin A dosis

    tinggi sesuai anjuran)

    Tujuan program gizi adalah menurunkan angka penyakit karenakekurangan gizi yang banyak diderita oleh masyarakat berpenghasilan

    rendah terutama pada wanita dan anak-anak.

    Petugas

    Pada Posyandu yang bertugas adalah kader-kader dari masyarakatPada wilayah Puskesmas Gunungpati terdapat 73 Posyandu yang

    terbagi dalam 11 kelurahan. Kader yang bertugas pada Posyandu

    selalu mendapat binaan dari petugas Puskesmas.

    Petugas yang berada di Puskesmas berjumlah 2 orang yang secarakhusus menangani masalah gizi di wilayah Puskesmas.

    Pendorong

    Pada masalah gizi ini di wilayah puskesmas Gunungpati tidak adahambatan karena mulai sadarnya masyarakat akan pentingnya

    program perbaikan gizi yang telah ada di Puskesmas dan

    masyarakat sudah sadar akan kesehatan gizi

    Terbantu karena adanya PMT Kegiatan yang dilakukan untuk mencegah adanya gizi buruk sudah

    mencapai target

    Hambatan

    Pada persoalan kader hanya susah mendapat pengganti kader baruapabila kader lama mengundurkan diri.

    Sibuknya ibu rumah tangga yang mempunyai balita .

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    16/50

    Sarana dan prasarana yang kurang memadaiCakupanDi wilayah binaan Puskesmas Gunungpati sudah ditemukannya gizi

    buruk, dikarenakan oleh beberapa sebab, misalnya kurangnya asupan ibu

    ketika hamil,dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan sewaktu

    hamil,maka pemberian PMT diprioritaskan pada penderita gizi buruk dan

    kurang gizi.

    Manajemen kerja

    Pada dasarnya proses pelaksanaan program perbaikan gizi masyarakat ini

    adalah petugas dari Puskesmas yang mengawasi program kerja secara

    keseluruhan, kemudian petugas tersebut membawahi kader-kader yang

    berda pada masing-masing Posyandu dan sistem pelaporan semua berpusat

    pada puskesmas, dari masing-masing Posyandu memberikan pelaporan

    rutin setelah melaksanakan kegiatan.

    d. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit MenularKegiatan pokok

    Penyuluhan Pemantauan di lapangan apabila terdapat kasus KLB Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

    P2M tenyata di puskesmas gunung pati istilah tersebut sudah diganti

    dengan istilah P2P.

    P2P di bagi menjadi 2 :

    1. TM (Tidak Menular )2. M (Menular)

    P2P mempunyai 3 seksi- P2ML (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Langsung)- P2B2 (Pemberabtasan Penyakit Bersumber Binatang )- Pencegahan dan PengamatanPerencanaan (P1) :

    Petugas puskesmas

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    17/50

    - Petugas Upaya P2M adalah petugas kesehatan Puskesmas- Petugas lintas sektoral, Kepala Kelurahan, Camat,- Lintas program petugas Dinas Kesehatan Kota, petugas kesehatan

    lingkungan, bidan, dokter, perawat.

    - Peran masyarakat juga dapat diikut sertakan dalampenanggulangan penyakit, dilaksanakan secara terpadu.

    - Sasarannya: penderita penyakit menular dan tidak menular seluruhmasyarakat setempat.

    Money (pendanaan)

    Terlaksananya P2M tidak terlepas dari ketersediaan pembiayaan

    yang ada. Pendanaan untuk kegiatan ini diambil dari: BOK, dan APBN

    lewat Dinas Kesehatan kota/Kabupaten setempat.

    Material (bahan) untuk Upaya P2M :

    - Alat fogging sebagai upaya Pencegahan penyakit DBD- Abate- Ruang Laboratorium untuk pemeriksaan TB, Kusta, dan penyakit

    menular lain

    - Obat-obatan , seperti OAT,dll- Kendaraan (mobil Puskesmas) untuk mencapai daerah tujuan

    Metode Upaya P2M :

    - Lewat penyuluhan dan pendidikan mengenai penyakit menular- Menghentikan penyebaran TBC- Pengamatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit

    menular

    - Menggunakan sistem pelayanan MTBS bagi penderita ISPA- Strategi DOTS untuk penderita TB- Machine (Kegiatan/teknik) upaya P2M- Pemeriksaan mikroskopis dan Laboratorium untuk penemuan

    kasus

    - Kegiatan fogging- Kegiatan Penyelidikan Epidemiologi (PE)

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    18/50

    - Pemberian obat anti tuberkulosis (OAT) bagi penderita TBC- Merujuk ke sarana kesehatan rujukan- Pemberian imunisasi- PWS P2M

    Penggerakan Pelaksanaan(P2)

    - Menghentikan penyebaran TBC.Strategi efektif untuk menghentikan

    penyebaran TBC yang dikenal dengan strategi DOTS (Directly Observed

    Treatment Shortcourse chemotherapy).terdiri dari lima komponen pokok,

    yaitu :

    a) Jaminan komitmen politik Pemerintah yang kuat untukmenanggulangi TBC;

    b) Diagnosis akurat dengan pemeriksaan mikroskopis untuk penemuankasus;

    c) Pemberian obat yang dilaksanakan secara langsung denganmelibatkan Pengawas Menelan Obat (PMO);

    d) Tersedianya obat anti tuberkulosis (OAT) secara menyeluruh dantepat waktu ;

    e) Sistem monitoring dan pencatatan yang baik.pengobatan TB denganjangka waktu yang pendek, yaitu 6 bulan dengan pemeriksaan BTA .

    Upaya tata laksana penderita ISPA yang dilaksanakan melalui :

    a) Penderita pneumoni berat dirujuk ke sarana kesehatan rujukanb) Penderita pneumoni dirawat di rumah dan diberi terapi antibiotika

    dengan tindakan penunjang

    c) Penderita dengan klasifikasi bukan pneumoni (batuk pilek biasaatau ISPA lainnya) diberi tindakan penunjang atau atau terapi lain

    yang sesuai dengan diagnosisnya.

    d) Pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi, diantaranya BCG,DPT, Polio, Campak, dan Hepatisis B.

    e) Eliminasi kusta, merupakan penyakit kulit saraf yang menularmelalui kontak langsung dan udara, namun tergolong ke dalam

    penyakit menular yang paling tidak menular, karena penularannya

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    19/50

    relatif lama.Penemuan penyakit ini akan dilanjutkan pada

    pemeriksaan laboratorium,dan jika hasilnya positif dilanjutkan

    pada tahap pengobatan serta pemeriksaan kontak.

    f) Pemberantasan DBD dan penyakit menular berbahaya lain melaluiPenyelidikan Epidemiologi, PSN, Fogging. Selain itu, langkah

    yang dilakukan Puskesmas apabila terdapat kasus DBD antara lain:

    1. Puskesmas harus mengumpulkan berbagai laporan yang

    diperoleh dari beberapa pihak , diantaranya Warga

    (keluarga pasien), Rumah sakit tempat merawat pasien,

    Dinas Kesehatan Kota (DKK)

    2. Apabila dalam daerah tersebut ditemukan DBD, maka

    dalam jangka waktu kurang dari 24 jam harus dilakukan

    penyelidikan epidemiologi pada keluarga dan masyarakat

    sekitarnya. Daerah yang di fogging adalah 4 hektar di

    sekitar rumah penderita DBD.

    3.Jika ditemukan 3 atau 2 kasus DBD yang positif (+),

    apabila dilakukan pemeriksaan laboratorium positif (+) atau

    jika ditemukan 1 kasus positif (+) dan telah mengakibatkan

    kematian, maka akan segera dilakukan fogging. Sebelum

    fogging, dilakukan pemetaan wilayah oleh tim penyelidikan

    Epidemiologi.

    Terakhir ditemukan kasus DBD di wilayah Puskesmas Karangayu ini

    adalah pada tanggal 28 Januari 2012, tepatnya di daerah Kelurahan

    Salaman Mloyo. Tetapi, kegiatan fogging tidak berjalan dengan baik

    sesuai perencanaan, karena hambatan komunikasi terhadap warga

    setempat sehingga mengakibatkan banyak warga yang menolak kegiatan

    tersebut.

    Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) Upaya P2M :

    - Lokakarya mini Puskesmas bulanan dan triwulan.- Sistem kewaspadaan dini (SKD) dengan :

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    20/50

    Melaksanakan system pelayanan W2 secara tertib dan teratur

    Melaksanakan analisa laporan W2 (laporan penyakit tiap 1minggu sekali)

    Melaksanakan system pelayanan W2 secara tertib dan teratur- Cakupan yang dicapai:

    a. Pelayanan imunisasib. Pengamatan epidemiologic. Pemberantasan penyakit

    Mekanisme kerja

    Apabila ditemukan KLB (Kejadian Luar Biasa) pada suatu daerah maka

    dilaksanakan PE (Penyelidikan Epidemiologi) pada radius 100m dari jarak

    rumah penderita. Kemudian dari Puskesmas menyiapkan tim-nya untuk

    melaksanakan PE tersebut, setelah itu melaksanakan upaya pencegahan

    dan pemberantasan, sebagai contoh kasus KLB DHF maka setelah

    dilaksanakan PE kemudian dilanjutkan PSN (Pemberantasan Sarang

    Nyamuk) dan PJB (Pemanatauan Jentik Berkala) yang di bantu oleh

    masyarakat.

    Tujuan dari program P2P adalah menghilangkan atau merubah cara

    pindahnya penyakit tidak menular maupun penyakit menular secara

    langsung maupun dengan perantara serangga atau gigitan binatang.

    Puskesmas berusaha untuk mengurangu angka penyakitnya (incidens)

    penyakit menular dan kejadian luar biasa(KLB).

    Beberapa penyakit menular yang diprioritaskan adalah:

    a. TB ParuKegiatan :

    - Suspek- Pemeriksaan dahak

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    21/50

    - Penemuan dan pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTApositif

    - Penemuan dan pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTAnegative

    b. DiareKegiatan :

    - Penemuan kasus diare di Puskesmas dan Kader- Rehidrasi oral dengan oralit pada kasus diare di Puskesmas dan

    kader

    c. KustaKegiatan :

    - Penemuan dan pengobatan tersangka penderita- Pemeriksaan kontak penderita- Prevalensi

    d. Pelayanan imunisasiKegiatan :

    - Imunisasi lengkap pada bayi- Imunisasi TT pada ibu hamil dan WUS (Wanita Usia Subur)- Bias DT anak sekolah kelas I SD/MI- Bias TT anak kelas II dan III SD/MI- Bias Campak untuk kelas I SD/MI

    e. ISPAKegiatan :

    - Penemuan kasus pneumonia, pneumonia berat oleh puskesmastermasuk bidan desa, pustu dan kader

    - Jumlah kasus pneumonia, pneumonia berat di obati standar- Jumlah penyelidikan Epidemiologi

    f. Demam Berdarah Dengue (DBD)Kegiatan :

    - Penemuan kasus tersangka- Rujukan kasus tersangka ke rumah sakit

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    22/50

    - Penyelidikan epidemiologig. Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV / AIDS

    Kegiatan :

    - Penemuan/ pengobatan kasus PMS termasuk kontak, memaluipendekat syndrom

    - Pembinaan berkala pada kelompok sasaran beresikoh. Sistem kewaspadaan dini

    Kegiatan :

    - Melaporkan kejadian KLB- Melaporkan penyakit menular mingguan

    i. Imunisasi untuk jamaah hajiKegitan :

    - Pemberian imunisasi yang diwajibkan seperti, meningitis- Pemberian imunisasi yang di anjurkan seperti, influenza dan

    pneumonia

    Kerjasama lintas sektor dan lintas program pada program P2PP2P banyak melakukan kerjasama lintas sektor,di antaranya:

    1. Kecamatan2. Kelurahan3. Sekolah4. KUA5. DKK6. PKK

    P2P juga banyak melakukan kerjasama lintas program di antaranya :

    1. GIZI2. KIA3. PROMKES4. KESLING5. BP/ Balai Pengobatan

    Jenis kegiatan yang

    dilakukan :

    1. RAKOR (RapatKoordinasi)

    2. Rapat biasa

    Jenis kegiatan yang dilakukan :

    1. Posyandu2. Penyuluhan, dll

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    23/50

    No Variabel TARGET REALISASI Bobo

    t

    Nilai

    totalSasaran % Satuan n %

    III PEMBERANTASA

    N PENYAKIT

    MENULAR

    A Pelayanan Imunisasi

    1. BCG 690 95% Bayi 382 55,36

    30 17,4

    8

    2. DPT/ HB3 690 90% Bayi 414 60,00

    30 20

    3. Campak 690 90% Bayi 409 59,28

    30 19,7

    6

    4. Polio 4 690 90% Bayi 416 60,29

    30 20

    5. DT padamurid SD/MI

    kelas 1

    791 98% Murid 788 99,6

    2

    20 20

    6. Campak padamurid SD/MI

    kelas 1

    805 98% Murid 799 99,2

    5

    20 20

    7. Td BIAS 1463 98% Murid 1457 99,59

    20 20

    8. TT bumil 759 70% Bumil 150 19,76

    20 5,65

    9. HB0 690 90% Bayi 86 12,46

    10 1,38

    10.Tingkatkelengkapan

    ada 100% Persen ada 100 20 20

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    24/50

    prasarana

    medis11.Tingkat

    kepatuhan

    provider

    terhadap SOP

    15 100% Persen 15 100 20 20

    B Pengamatan

    epidemiologi

    1. Grafikmingguan

    penyakit

    potensial

    wabah

    3 100% Grafik 3 100 20 20

    2. Tindakanlanjut

    penanggulang

    an KLB (PE)

    0 100% Kasus 0 0 30 30

    3. Pemantauanwilayah

    setempat

    3 100% PWS 3 100 20 20

    4. Penemuankasus AFP

    0 2/100000

    pendudu

    k

    Kasus 0 0 20 20

    5. Kelengkapanlaporan :

    - Harian / W-1 0 100% Hari 0 0 10 10- Mingguan /

    W-2

    52 90% Minggu 52 100 20 20

    - Bulanan / C-1 12 100% Bulan 12 100 10 10

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    25/50

    6. Ketepatanlaporan

    - Harian / W-1 0 100% Hari 0 0 10 10- Mingguan /

    W-2

    52 80% Minggu 52 100 20 20

    - Bulanan / C-1 12 100% Bulan 12 100 10 10C Pemberantasan

    penyakit

    1. Diare1.1.Balita dengan

    diare yang ditangani

    1988 100% Balita 460 23,1 15 4

    1.2.tingkatan

    kepatuhan provider

    terhadap SOP

    pelayanan diare

    460 100% Petugas 460 100 10 10

    1.3.berfungsinya

    pojok oralit

    1 2 Buah 1 50 5 5

    2. ISPA2.1Balita dengan

    pneumonia yang di

    temukan/ ditangani

    471 100% Balita 75 16 15 2

    2.2 tingkat kepatuhan

    provider terhadap

    SOP pelayanan

    ISPA/ pneumonia

    75 100% Petugas 75 100 15 15

    3. P2B2- Pelaksanann

    PE semua

    kasus DBD

    100% 80% Kasus 83% 103,

    8

    60 60

    - Ketepatan 100% 60% Kasus 66,70 111, 60 60

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    26/50

    laporan PE

    DBD (< 24jam)

    % 2

    - Pelaksanaanfogging

    sesuai dngan

    standart (85% Orang 14 93 20 20

    4.2 Pengambilan &

    fiksasi sputum

    tersangka penderita

    TB paru

    149 80% Kasus 149 100 20 20

    4.3 Penemuan kasus

    BTA positif pada

    penderita TB paru

    26 70% Kasus 26 100 20 20

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    27/50

    4.4 Penderita baru

    BTA positif yangdiobati dengan

    strategi DOTS

    26 100% Orang 26 100 25 25

    4.5 Penderita baru

    BTA positif yang

    konversi

    15 80% Orang 12 80 20 20

    4.6Tingkat

    kelangsungaan

    pengobatan TB paru

    40 100% Orang 39 97,5 20 19.5

    4.7 Tingkat

    kepatuhan provider

    terhadap SOP

    pelayanan TB paru

    40 100% Petugas 40 100 20 20

    5. HIV & AIDSdan infeksi

    menular

    seksual

    5.1 Klien yang

    mendapatkan

    penanganan HIV-

    AIDS

    1 100% Orang 1 100 20 20

    5.2 Kasus IMS yang

    di obati

    1 100% Kasus 1 100 20 20

    5.3 Tersangka kasus

    HIV/AIDS yang

    ditemukan

    1 100% Kasus 1 100 15 15

    5.4 Kasus HIV yang

    dirujuk ke RS

    1 100% Kasus 1 100 10 10

    5.5 Tersangka kasus 1 30% Kasus 1 100 20 20

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    28/50

    IMS yang ditemukan

    5.6 Kasus IMS yangditangani sesuai

    standar

    1 100% Kasus 1 100 20 20

    PENCAPAIAN

    PEMBERANTASAN

    PENYAKIT

    MENULAR (h)

    1000 860

    PROPORSI

    PEMBERANTASAN

    PENYAKIT

    MENULAR

    800

    KINERJA

    PEMBERANTASAN

    PENYAKIT

    MENULAR = h/1000 x

    proporsi program

    687,815

    Hampir tidak ada hambatan karena P2M telah di bantu oleh masyarakat

    dalam upaya-upaya yang dilaksanakan.akan tetapi ada beberapa faktor

    yang memengaruhi terhambatnya program P2P, antara lain:

    1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan ikut serta didalamya sedikit .

    2. Pemberian TT pada bumil yang berkurang, karena:a. Banyaknya bumil yang langsung periksa ke RS, jadi jika ada

    bumil yang periksa ke RS, ddata yang tersebut akan di berikan

    ke puskesmas terdekat dari RS bumil tersebut memeriksa. atau

    memeriksa ke dr. Spesialis.

    b. Kadang catatan banyak yang hilang, jadi kadang petugas sulitmendatanya. Kadang memang lengkap tapi hanya 1 atau 2

    bumil.

    c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    29/50

    Perencanaan (P1)

    Man ( Petugas ) :

    Pada ruang KIA terdapat 3 petugas dengan masing-masing petugas

    memiliki pembagian masing-masing :

    1. Sulastri, Am. KebTugas Pokok : Penangggung Jawab KIA

    Pelaksana Poli KIA-KB

    Bidan Koordinator Rawat Jalan dan Rawat Inap

    2. Ibu Sitaningrum, S.S.TTugas Pokok : Penanggung Jawab Kesehatan Ibu dan KB

    Pelaksana Poli KIA-KB).

    Money (pendanaan)

    Seluruh pelayanan kesehatan di bidang Kesehatan Ibu dan Anak

    seluruhnya dibiayai oleh DKK (Dinas Kesehatan Kota) Material (Alat /

    Bahan), Alat kesehatan yang beerfungsi untuk memeriksa kesehatan ibudan anak.

    Metode :

    Cara puskesmas mensosialisasikan imunisasi bisa dari posyandu,

    penempelan jadwal imunisasi di puskesmas atau pertemuan kader

    kesehatan

    Penggerakan pelaksanaan (P2)

    Kegiatan lintas program dan lintas sektoral. Kegiatan lintas

    program P2M, Gizi, Balai Pengobatan (BP), Kesling, Promkes. Petugas

    langsung memberikan kepada pasien yan berkunjung ke Puskesmas dan

    mengumjungi warga misalnya dalam kegiatan Posyandu.

    Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    30/50

    Pengawasan dan pengendalian program melalui kehiatan lokakarya

    mini yang diadakan dua kali dalam satu bulan yaitu di awal dan di akhir

    bulan, serta melalui suatu laporan pertanggung jawaban.

    Cakupan puskesmas :

    1. Kesehatan Ibu dan Remaja2. Kesehatan Anak3. Kesehatan KBTABEL PENGAMATAN :

    Jadwal Pelayanan Puskesmas Gunung Pati

    No Jenis Kegiatan Hari

    1. Imunisasi Senin dan Kamis

    2. MTBS & MTBM Setiap hari

    3. Pemeriksaan Kehamilan Selasa dan Rabu

    4. IVA & Papsmear Jumat dan Sabtu

    5. KB Impan dan IUD Jumat dan Sabtu

    6. KB pil, suntik dan kondom Setiap hari

    Kinerja Upaya Kesehatan Wajib KIA-KB Puskesmas Gunung Pati

    Tahun 2012

    No VARIABEL

    TARGET REALISASI

    Bobot NilaiSasara

    n% Satuan n %

    I KESEHATAN IBU

    LANSIA, ANAK DAN

    REMAJA

    A Kesehatan Ibu dan KB

    220

    1. Jumlah K4 (1-1-2) 152 30% Orang 496 1088 25 252. Jumlah Deteksi dini

    Bumil Risti olehNakes 152 20% Orang 175 576 30 30

    3. Jumlah persalinanoleh tenaga kesehatan

    151 20% Orang 457 1513 30 30

    4. Jumlah Bumil risikotinggi/ komplikasiyang ditangani

    152 100% Orang 175 115 20 20

    5. Jumlah Bumil, Bulin,dan Bufas risikotinggi/komplikasiyang dirujuk

    152 100% Orang 102 67 25 16,8

    6. Jumlah kematianmaternal yang 152 100% Kasus 0 0 20 20

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    31/50

    ditemukan dandiotopsi verbal

    7. Jumlah Akseptor KByang dilayani 1824 10% Orang 931 510 25 258. Jumlah peserta KB

    dengan ESO dankomplikasi yangditangani

    1824 100% Orang 0 0 20 20

    9. Jumlah ibu mendapatpelayanan deteksi dini

    kanker rahim danpayudara

    - Penyuluhan 1297 10% Orang 1116 858 15 15- IVA (inspection

    vagina acetyl acid) 1297 10% Orang 17 13 10 1,3

    - Papsmear 1297 10% Orang 1 0,77 10 0,08B

    Kesehatan Anak

    230

    1. Jumlah KN 276 90% Kunjungan 457 184 25 252. Jumlah Kunjungan

    Bayi 276 90% Kunjungan 457 184 2525

    3. =Jumlah Neo\tusrisikotinggi/komplikasi

    yang ditangani

    42 100% Bayi 3 7,14 20 1,4

    4. Cakupan Bayi Ristiyang ditangani

    42 100% Bayi 3 7,14 20 1,4

    5. Jumah Bayi Risti yangdirujuk

    42 100% Bayi 3 7,14 20 1,4

    6. Cakupan bayi beratlahir rendah/ BBLRyang ditangani

    42 100% Bayi 0 0 20 20

    7. Jumlah Bayi beratlahir rendah/BBLR

    yang dirujuk

    42 100% Bayi 0 0 20 20

    8. Jumlah kematian bayiyang ditemukan dandan diotopsi verbal

    276 100% Kasus 15 5,4 20 20

    9. Jumlah yang dideteksi dan stimulasitumbuhkembangnya/SDIDTK

    95% Anak

    - Anak Balita .........Anak

    3003 3039 101 20 20

    - Anak prasekolah...... Anak

    372 366 98 20 19,6

    10.Jumlah siswa SD yangdijaring 783 100% Siswa 717 91,6 20 18,32

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    32/50

    11.Jumlah SD/MI yangmemenuhi syarat

    kesehatan

    34 95% SD 34 100 20 20

    C Kesehatan Remaja 220

    1. Jumlah SiswaSLTP/MTs kelas 1yang diperiksa

    1239 75% Siswa 391 42 50 21

    2. Jumlah SiswaSMA/SMK/MA kelas1 yang diperiksa

    610 75% Siswa 314 69 50 34,5

    3. Jumlah Remaja yangdiperiksa

    6566 70% Remaja 5422 117 30 30

    4. Jumlah Remaja Putriyang mendapat tabletFe

    2314 80% Remaja 2314 125 35 35

    5. Jumlah Remaja yangmendapatkan

    penyuluhan

    6566 50% Remaja 5422 152 35 35

    6. Jumlah Remaja yangmendapat konseling

    6566 10% Remaja 4717 719 25 25

    D Kesehatan Lansia 130

    1. Jumlah pra lansiayang diperiksa

    9144 30% Orang 11652 127 35 35

    2. Jumlah lansia yangdiperiksa

    6280 60% Orang 7867 125 40 40

    3. Jumlah pra lansia &lansia yang dirujuk

    734 15% orang 758 103 20 20

    4. Jumlah Posyandulansia yang dibina &dikunjungi (min8kl/th)

    25 80% Poksila 25 100 40 40

    E

    Peningkatan mutu

    Pelayanan

    1. Tingkat kepatuhanSOP pelayanan ANC

    1 1 SOP 1 100 40 40

    2. Tingkat kepatuhanSOP pelayanan KB

    3 3 SOP 3 100 35 35

    3. Tingkat kepatuhanSOP pelayanan MTBS

    2 2 SOP 2 100 30 30

    4. Tingkat kepatuhanSOP pelayananSDIDTK

    1 1 SOP 1 100 30 30

    5. Tingkat kepatuhanSOP Santun Lansia

    1 1 SOP 1 100 25 25

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    33/50

    PENCAPAIANKESEHATAN IBU DAN

    ANAK (h)

    1000 870,8

    PROPORSIKESEHATAN IBU DANANAK 950

    KINERJA KESEHATANIBU DAN ANAK =H/1000X proporsiprogram 827,26

    PEMBAHASAN :

    Sistem pemeriksaan KIA

    Loket

    Bayi

    Ibu hamil

    Gizi

    KIA

    Apotek(obat)

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    34/50

    Alur pelaporan kematian bayi

    Ibu/anak meninggal

    Kader/keluarga

    Melaporkan ke

    Puskesmas

    Datang ke rumah keluarga

    Wawancara, untuk menanyakan kronologis

    Laporan ke DKK

    Programprogram yang dilaksanakan oleh KIA, antara lain :

    1. Kesehatan Ibu dan Remaja- Penyuluhan Remaja (KKR)- Suntik Calon Pengantin ( TT Catin minimal 5 kali)- Penyuluhan ANC (K1-K4) minimal 4 kali selama kehamilan- Persalinan- Nifas- Ibu Menyusui

    2. Kesehatan Anak- Imunisasi- Posyandu- Bayi MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) usia 2 bulan 5 tahun

    dan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda) usia 0-2 bulan

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    35/50

    3. Kesehatan KB- KB Suntik- IUD/AKDR- Pil- Inplan- Kondom

    4. Pengawasan pada bumil risiko tinggiBumil risiko tinggi harus diawasi 3 bulan berturut-turut. Pengawasa

    bisa dilakukan oleh Puskesmas yang melingkupi tempat tinggal bumil

    resiko tinggi atau Puskesmas bisa berkordinasi oleh Bidan setempat

    dimana bumil risiko tinggi tersebut tinggal. Untuk pelaporan bumil risiko

    tinggi bisa dilakukan oleh kader atau masayarakat setempat wilayah

    tersebut.

    5. Penanganan pada Ibu yang meninggalPetugas Puskesmas (KIA) dan Pembina Wilayah melakukan otopsi

    kematian maternal. Dikaji Riwayat Penyakit Ibu, ANC dan Proses

    persalinan yang menyebabkan kematian ibu.

    6. Imunisasi Dasar di PuskesmasPuskesmas Gunung Pati hanya menangani 5 Imunisasi dasar saja, baik

    pada saat program imunisasi atau pada saat kunjungan anak ke Puskesmas

    Gunung Pati. Kelima Imunisasa dasar itu adalah

    1. BCG2. DPT3. Hepatitis B4. Campak5. Polio

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    36/50

    Upaya Kesehatan Ibu dan Anak yang dilakukan oleh Puskesmas Gunungpati

    sudah berjalan dengan baik karena :

    1. Tersedianya biaya untuk pelaksanaan program program yang telahdicanangkan.

    2. Tersedianya alat yang memadai untuk pelaksanaan program Kesehatan Ibudan anak.

    3. Dapat berjalan baik dengan adanya kerjasama dengna pihak pemegangprogram masingmasing.

    Namun, masih ada beberapa hambatan :

    1. Saat imunisasi target tidak tercapai karena sudah diberi imusnisasi olehBPS (Bidan Praktek Swasta) dan terkadang tidak laporan ke puskesmas.

    2. Sistem pendataan kelahiran anak dan pelacakan kematian ibu dan anak,dari kader saa posyandu, atau keluarga yang bersangkutan melaporkan ke

    RT. Setiap 2 tahun sekali pendataan sasaran, sedangkan laporan tiap

    bulan.Terkadang kader/keluarga bersangkutan baru melaporkannyasebulan setelah kematian.

    f. Upaya Pengobatan

    Upaya pengobatan adalah bentuk kegiatan pelayanan yang diberikan

    kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit dan gejalanya.

    Bentuk pelayanan adalah pelayanan dasar dan sangat sederhana, bila

    diperlukan dapat merujuk pasien ke rumah sakit atau laborat yang lebihlengkap.

    Pengobatan dipuskesmas Gunungpati meliputi :

    a. Pengobatan dan perawatan- Kunjungan rawat jalan umum- Kunjungan rawat jalan gigi- Kunjungan rawat inap- Kunjungan persalinan

    b. Pemeriksaan Penunjang Medik

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    37/50

    c. Rujukan PenderitaP1 ( perencanaan)

    Petugas

    - Petugas pengobatan terdiri dari Dua dokter umum tugasnya yaitu satu orang sebagai Kepala

    Puskesmas secara intern mengkoordinasikan semua kegiatan

    Puskesmas secara ekstern koordinasi lintas sektoral dan

    pembinaan masyarakat, satu orang dokter melakukan

    pelayanan pengobatan termasuk gawat darurat dan kesehatan

    usia lanjut.

    Dua bidan Melakukan kegiatan KIA-KB- Satu orang bidan sebagai penanggung jawab kegiatan KB, kegiatan

    Reproduksi Remaja, pembinaan TK

    - Satu orang bidan sebagai penanggung jawab kegiatan yangberhubungan dengan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu

    menyusui, bayi dan anak balita, sebagai penanggung jawabkegiatan imunisasi, Posyandu dan Puskesling membina wilayah

    kerja.

    Tiga perawat Membantu dokter dalam pelayanan pengobatandan asuhan keperawatan, melakukan kegiatan P2M di dalam

    dan di luar gedung Puskesmas termasuk surveilance penyakit,

    melakukan kegiatan Perkesmas di dalam dan di luar gedung

    Puskesmas, Puskesling, Posyandu serta membina wilayah kerja

    Satu asisten apoteker tugasnya yaitu koordinator kamar obat,mengerjakan RR / simpus obat, sebagai penanggung jawab

    gudang obat, ikut dalam Puskesling dan Posyandu serta embina

    wilayah kerja.

    Satu orang dokter gigi sebagai tenaga fungsional melayanipengobatan gigi Melaksanakan dan bertanggung jawab atas

    kegiatan UKS dan UKGS di SD, SMP, SMU

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    38/50

    Satu orang analis tugasnya yaitu melakukan pemeriksaanLaboratorium, sebagai Bendahara Penerimaan Pembantu, Ikut

    dalam Puskesling dan Posyandu, membina wilayah kerja

    - Sasaran upaya pengobatan yaitu setiap orang yang memeriksakandiri ke Puskesmas maupun Puskesling.

    Money (Pendanaan)

    Dana berobata. Askes

    b. Jamkesmasc. SKTMd. Dana tindakan medise. Jamkesmaskot

    Dana penyediaan obatAPBD

    Material (alat/bahan)

    1. Family Folder sesuai kartu pasien. Family folder dibedakanmenjadi 3 macam, yaitu :

    a. Map warna hijau :- Berisi rekam medis keluarga yang berasal dari dalam

    wilayah

    - KD (kode kelurahan) yang masuk dalam wilayah :o KDo KDo KDo KD

    - Kode family foldernyab. Map warna merah :

    - Berisi rekam medis keluarga yang berasal dari luar wilayah- KD (kode kelurahan) yang masuk luar wilayah adalah

    selain KD 45, KD 46, KD 47 dan KD 48

    - Kode family foldernya 90

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    39/50

    c. Map warna kuning :- Berisi rekam medis keluarga yang menggunakan ASKES- Kode family foldernya 100

    2) Kartu resep: Merah: Untuk pasien Jamkesmas (nasional) atau JPS Biru: Untuk pasien umum gratis atau Jamkesmaskot Semarang Kuning: Untuk pasien yang membayar sendiri (loket

    Rp.5000,00)

    Putih : Untuk pasien Askes3) Alat-alat di ruang laboratorium:

    Mikroskop Spektrometer Tabung reaksi, preparat dan cawan Alat pemeriksaan Hb elektrik Berbagai serum dan bahan kimia

    Lemari Penyimpanan,dll4) Terdapat satu ruang obat, alat-alat yang ada di Ruang Obat antara

    lain:

    a. Lemari pendingin

    b. Lemari obat

    c. Lemari narkotik untuk obat narkotik

    c. Meja resep

    d. Meja pengemasan oba

    e. Alat farmasi,seperti alat penggerus obat,cawan

    Machine (Teknik)

    Rawat jalan Rawat inap Pelayanan gawat darurat

    Penggerakan Pelaksanaan (P2)

    Alur Berobat:

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    40/50

    1. Pengunjung menaruh Kartu Berobat/ Askes/ KTP ke tempat ygtelah disediakan dan mengambil kartu antrian.

    2. Petugas mengambil Family Folder sesuai kartu pasien. Familyfolder disini berguna untuk melacak riwayat kesehatan kelurga.

    3. Petugas mengambil Tracer dan menandai tempat diambilnya familyfolder. Lalu menulis nama pasien, nama KK, status baru/lama

    pasien, alamat, dan nomor KTP/Jamkesmaskot/Askes di buku

    registrasi. Pasien juga diberi kartu resep. Untuk biaya pendaftaran

    di puskesmas gunung pati sesuai dengan perda di kenakan biaya

    sebesar Rp.5000 + tindakan yang di lakukan, pembayaran di

    lakukan di loket, setelah itu petugas loket mendata dari tiap tiap

    tindakan di buku tindakan.

    4. Untuk biaya dari surat keterangan sehat di puskesmas gunung patidi kenakan biaya sebesar Rp.10.000 untuk pasien umum,

    sedangkan untuk anak sekolah dikenakan biaya sebesar Rp.5000

    5. Pada puskesmas gunung pati rataan pasien per hari nya yaitu 80pasien, tetapi puskesmas gunung pati mengalami pelonjakan pasien

    biasa nya pada hari senin, kamis, dan sabtu. Pada hari senin dan

    kamis pelonjakan terjadi karena banyak permintaan untuk melayani

    imunisasi, sehingga terjadi pelonjakan yang dapat mencapai lebih

    dari 100 pasien, sedangkan pada hari sabtu terjadi pelonjakan

    dikarenakan pada hari sabtu puskesmas membuka poli mata yang

    mana hanya buka pada hari sabtu sehingga terdapat penambahan /

    pelonjakan pasien.

    6. Kemudian data di masukkan ke komputer Simpus oleh petugas.a)Petugas memanggil nomor urut, pasien dipersilahkan duduk di

    kursi tunggu. Petugas mengirimkan data pasien ke Balai

    Pengobatan.

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    41/50

    b)Pasien menerima upaya pengobatan di balai pengobatan. Antaralain:

    Balai Pengobatan Umum:BP umum merupakan balai pengobatan untuk pasien yang

    berusia di atas 5 tahun dan bukan lansia. Di BP Umum ini

    terdapat pencatatan rekam medik. Dengan adanya rekam

    medik ini dokter dapat mengetahui apakah pasien rajin

    melakukan kontrol/periksa atau tidak.

    Selain memberikan pengobatan, BP Umum juga melayani

    pemeriksaan fisik untuk pendaftaran ke perguruan tinggi,

    seperti AKPOL, AKMIL, dll. Puskesmas gunung pati juga

    dapat melakukan rujukan untuk pasien. Dalam hal ini

    Puskesmas bekerja sama dengan semua Rumah Sakit yang

    ada di kota Semarang kecuali Rumah Sakit yang tidak

    melayani Jamkesmas dan Jamkesmaskot, yaitu RS. Elisabet

    dan RS. Tlogorejo. Dalam pemberian rujukan ini Puskesmas

    gunung pati juga meminta jawaban rujukan dari RS yang

    melayani pasien yang dirujuk .

    Balai Pengobatan Lansia:BP Lansia merupakan balai pengobatan bagi lansia.

    Pembagian balai pengobatan ini untuk mempermudah dalam

    pengobatan dan agar pasien lansia dapat dilayani secara

    cepat dan tidak menunggu lama.

    Ruang MTBSPemeriksaan bagi ibu hamil dan menyusui serta bayi yang

    berusia di bawah 5 tahun dilakukan di ruang ini. Bagi ibu

    hamil yang sakit dirujuk ke BP umum.

    Ruang GigiPasien yang mempunyai masalah dengan giginya dapat

    berobat dan berkonsultasi dengan dokter gigi di ruang ini.

    Ruang laboratorium

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    42/50

    Laboratorium Puskesmas gunung pati dapat

    mengidentifikasi berbagai penyakit. Berikut jenis

    pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi Penyakit,

    kegiatan di lab antara lain:

    Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan urin rutin Pemeriksaan Hb pada ibu hamil dan pada penderita

    anemis

    trombocyt kadar gula darah tes kehamilan sputum TB urin protein ibu hamil, urin reduksi widal kolesterol

    uric acid trigliserid

    7. Pasien diberi resep oleh petugas di balai pengobatan. Pasienmengantarkan resep ke kamar obat/ Apotek.

    - Petugas kamar obat/ Apotek membuat obat yang diresepkan.Obat dapat dalam bentuk berbagai macam. Diantaranya seperti

    bentuk puyer, pil, tablet, kapsul, sirup kering, suspensi, dll.

    Setiap obat dikemas dalam plastik obat.

    Obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas gunung pati

    adalah obat hipertensi (captopryl) dan parasetamol.

    - Penulisan etiketEtiket adalah kertas yang akan diisi oleh petugas pemberi obat

    yang disesuaikan dengan resep yang didapat yang kemudian

    akan menjadi petunjuk minum obat bagi pasien.

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    43/50

    Kertas etiket putih : kertas etiket yang diberikan pada obat

    yang akan dikonsumsi / diminum oleh pasien.dll.

    8. Petugas kamar obat memanggil pasien dan menjelaskan caramemakai obat. Setelah itu pasien bisa membawa pulang obat.

    Puskesmas gunung pati mempunyai Kegiatan di luar Puskemas,

    yaitu Puskesmas Keliling (Pusling). Pusling sendiri melakukan

    kegiatan Pengobatan keliling, sedangkan kegiatan yang dibutuhkan

    kerja sama dengan lintas program yaitu posyandu balita dan

    posyandu lansia.

    Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)

    - LPLPO(laporan pemakaian dan lembar permintaan obat)- Rekam Medik- Kertas Resep- Buku Pendataan Pasien Balai pengobatan

    Cakupan yang dicapai:

    1) Pelayanan pengobatan/perawatan2) Pelayanan kefarmasian3) Peningkatan mutu pelayanan

    A. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN PUSKESMASGUNUNGPATI

    1) Upaya Kesehatan SekolahKegiatan pokok

    Penyuluhan di sekolah-sekolah dasar Penataran dokter kecil pada anak kelas 4,5 SD Pemeriksaan rambut, kuku, mata, telinga Penjaringan di sekolah-sekolah setiap ajaran baru Pemeriksaan anak sekolah (screening) setiap setahun sekali pada

    siswa TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA kelas satu (1)

    Kerjasama lintas sektor dan lintas program pada program pengembangan

    UKS

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    44/50

    Kegiatan ini melibatkan banyak sektor yang terkait dalam kerjasamanya, antara

    lain:

    1. Puskesmas Gunung Pati2. UPTD gunung Pati3. Kecamatan Gunung Pati

    Kerjasama lintas program :

    1. PB/ poli umum2. Gizi3. Laboratorium4. Poli gigiHambatan

    Kurangnya petugas yang berada di Puskesmas dalam pelaksanaanprogram yang ada di Puskesmas.

    Jadwal yang tidak sinkron, atau bentrok antara puskesmas dansekolah

    2) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut SekolahKegiatan pokok :

    Pencabutan gigi tetap/ gigi susu/ gigi permanent Penambalan gigi tetap/gigi susu/ gigi permanent Skeeling (pembersihan karang gigi)- hanya dilakukan pada anak SD.

    Kerjasama lintas sektor dan lintas program pada program pengembangan

    UKGS

    Kerjasama ini dilakukan pada beberapa sektor, antara lain:

    1. Puskesmas2. UPDT Gunung Pati3. Kecamatan Gunung Pati

    3) UKGMD (Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa)

    Jenis kegiatan yangg

    dilakukan :

    Melakukan UKGS

    UKS

    Screening

    (pemeriksaan

    kesehatan pada

    anaksekolah)

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    45/50

    Petugas puskesmas khusus di bidang poli gigi melakukan

    pelatihan kepada petugas posyandu atau kepada mesyarakat yang telah

    di tunjuk untuk dipilih menjadi kader dalam program ini tentang

    bagaimana perawatan pada Gigi. Dan itu akan di handle oleh petugas

    posyandu, atau masyarakat yang telah dijadikan kader dalam program

    ini, jika terjadi sesuatu dan tidak dapat di tangani lansung di rujuk ke

    puskesmas, agar mendapat perawatan yang lebih intenshif.

    Hambatan

    Kurangnya petugas yang berada di Puskesmas dalam pelaksanaanprogram yang ada di Puskesmas.

    Jadwal yang tidak sinkron, atau bentrok antara puskesmas dansekolah

    Kerjasama lintas sektor dan lintas program pada program UKGMDKegiatan ini bekerjasama atas beberapa sektor, antara lain:

    1. Puskesmas Gunung Pati2. Kecamatan Gunung Pati

    Hambatan

    Kurangnya petugas yang berada di Puskesmas dalam pelaksanaanprogram yang ada di Puskesmas.

    Jadwal yang tidak sinkron, atau bentrok antara puskesmas dansekolah

    Kegiatan pokok

    a. Poli Gigi Pencabutan gigi tetap pada orang dewasa dan gigi susu pada anak-

    anak.

    Pembersihan karang gigi. Penambalan gigi.

    Jenis kegiatan yangdilakukan :

    UKGMD

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    46/50

    Skeeling (pembersihan karang gigi)

    Perawatan saluran akar sederhanab. Kegiatan lapangan

    UKS

    1. Penyuluhan.2. Penataran dokter kecil.3. Pemeriksaan rambut, kuku, mata dan telinga.4. Penjaringan anak sekolah pada saat tahun ajaran baru.UKGS

    1. Penyuluhan.2. Pemeriksaan gigi3. Tindakan sederhana meliputi pencabutan gigi susu apabila

    emergensi (gigi goyang)

    Hambatan

    Karena terbatasnya petugas yang berda di Puskesmas jadi hambatan utama

    dalam upaya kesehtana gigi dan mulut adalah kurangnya tenaga dan

    pengoptimalan tenaga.

    2). Upaya Kesehatan Olahraga

    Upaya kesehatan yang di manfaatkan latihan fisik atau olahraga untuk

    meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat.

    Tujuan pembangunan upaya kesehatan olahraga adalah meningkatkan

    budaya masyarakat berolahraga secara baik, benar, terukur dan teratur

    (BBTT)

    Adapun kegiatannya tersebut meliputi:

    a. Pelatihan kader kesehatan olahragab. Senam, jalan sehat, dllc. Pembinaan kelompok potensial/klub, dalam

    kesehatan olahraga.

    d. Pemeriksaan fisik, laboratorium sederhana,penyuluhan.

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    47/50

    3. Upaya PerkesmasKegiatannya meliputi :

    Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelurga lepas asuh Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas

    asuh.

    4. Upaya Kesehatan Gigi dan MulutPuskesmas karang ayu dilengkapi dengan Balai Pengobatan

    Gigi. Sarana dan prasarana di BP Gigi antara lain :

    1) Oral diasnostik antara lain kaca mulut, pinset dll2) Infis3) Dental unit4) Lemari was steril dan lemari penyimpanan obat5) Air system compressor

    Upaya kesehatan gigi mulut juga di lengkapi dengan kegiatan

    UKGS di SD yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas gunung

    pati,dan kegiatan UKGMD.

    5. Upaya Kesehatan Usia LanjutKegiatannya berupa :

    Pelayanan kesehatan lansia Pembinaan kelompok lansia Penyuluhan kesehatan Kesegaran jasmani dengan senam lansia Kegiatan keagamaan Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada lansia6. Laboratorium

    Laboratorium Puskesmas gunung pati dapat mengidentifikasi berbagai

    penyakit. Berikut jenis pemeriksaan laboratorium untuk

    mengidentifikasi Penyakit, kegiatan di lab antara lain:

    Pemeriksaan darah rutin

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    48/50

    Pemeriksaan urin rutin

    Pemeriksaan Hb pada ibu hamil dan pada penderitaanemis

    trombocyt kadar gula darah tes kehamilan sputum TB urin protein ibu hamil, urin reduksi widal kolesterol uric acid trigliserid

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    49/50

    Screening dan Pembagian suplemen penambah darah bagi Siswi SMP

    Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan Bahaya merokok

  • 5/28/2018 Pengamatan Puskesmas_UNIMUS

    50/50

    Presentasi Hasil kegiatan mahasiswa kepada Pimpinan dan Staff Puskesmas