Upload
ulfa25394
View
94
Download
25
Embed Size (px)
Citation preview
Pengambilan Torus
Torus pada rahang atas dan bawah (eksostosis) akan menyebabkan gangguan pada pembuatan dan pemakaian protesa.
Torus Palatinus
Torus palatinus mempunyai ukuran dan bentuk sangat bervariasi, dapat berupa tonjolan kecil
tunggal/ berupa tonjolan multilobuler yang luas. Pembedahan untuk menghilangkan torus ini
pada dasarnya sama tanpa memperhatikan bentuknya.
Indikasi bedah torus palatinus :
Trauma terus-menerus
Ketika diinginkan postdam seal yang baik atau memiliki undercut yang besar yang
interfere dengan teknik impresi
Halangan berbicara
Torus yang halus/licin dapat dibiarkan tetapi ketika dia iregular, besar, dan meluas
sampai di belakang pertemuan palatum keras dan lunak dan menggangu postdam dan seal
maka harus dihilangkan
Prosedur bedah
Buat insisi sagital tunggal pada pertengahan palatal dimulai 1 cm di depan garis vibrasi dan
dilanjutkan ke depan tepat di belakang papilla incisive, dilanjutkan ke anterior sebagai dua
insisi yang serong, sehingga keduanya membentuk huruf “V”. Apabila diperlukan jalan
masuk tambahan, insisi pembebas yang serupa dibuat pada bagian posterior, perlu
diperhatikan jangan sampai memotong arteri palatine mayor. Kemudian flap mukoperiosteal
tersebut disingkapkan kea rah bukal (lateral). Untuk memungkinkan retraksi dan jalan masuk
yang aman, flap ini dijahit sementara pada puncak linggir residual. Tulang kemudian diukur
ketinggiannya dengan menggunakan bur fisur disertai irigasi salin steril. Kemudian potongan-
potongan torus diambil dengan osteotom, dengan menggunakan mallet atau ditekan dengan
tangan. Penghalusan terakhir dilakukan dengan bur besar bulat atau bur akrilik yang berbetuk
buah pir dan kikir tulang. Pertimbangan utama dalam pengambilan torus adalah menghindari
terjadinya lubang pada dasar rongga hidung. Sesudah irigasi dan inspeksi, dilakukan
penutupan flap. Apabila ada jaringan lunak yang berlebihan maka dilakukan pemotongan
seperlunya. Penutupan dimulai dari posterior dan dengan beberapa jahitan matres horizontal
terputus. Penempatan jahitan dimungkinkan jika jahitan tidak disimpul (namun hanya ditahan
dengan hemostat) sampai semua jahitan sudah terpasang. Hematom yang terjadi di bawah flap
palatal merupakan hal yang biasa terjadi.. kejadian ini bisa dihindari atau diperkecil dengan
menggunakan stent bedah akrilik atau dengan pengikatan sponge pada palatum sehingga
membantu menekan flap ke arah palatum.
Torus mandibula
Torus mandibula terletak di atas perlekatan otot mylohioid, dan biasanya bilateral.
Indikasi penghilangan torus mandibula
Harus dihilangkan bila gigi tiruan rahang bawah akan dibuat.
Harus dihilangkan bila ada iritas kronis
Prosedur bedah
Pengambilan torus mandibula dilakukan dengan membuat flap envelope yang relatif panjang
di lingual tanpa insisi tambahan. Suatu insisi dengan ketebalan penuh (menyertakan mukosa
dan periosteum) dibuat diatas puncak linggir residual atau pada kreviks gingival bagian
lingual, apabila giginya masih ada. Flap mukoperiosteal tersebut kemudian disingkapkan dari
permukaan superior dan permukaan lingual dari linggir dan torus dengan hati-hati untuk
menghindari sobeknya flap. Dengan menggunakan bur bulat atau fisur dilakukan pengeburan
dengan kedalaman 3-4 mm sepanjang garis pertemuan antara torus dengan permukaan
kortikal mandibula dari posterior ke anterior. Pengeboran ini dibuat sejajar atau sedikit miring
terhadap permukaan medial mandibula. Pengambilan torus dapat dilakukan dengan
menggunakan osteotom. Karena biasanya terdapat celah alami diantara torus dengan lamina
mandibularis lingual, maka untuk melepas torus hanya memerlukan kekuatan tarikan yang
sedikit saja. Sesudah dilakukan penghalusan akhir dengan menggunakan bur dan kikir tulang,
bagian tersebut diirigasi denga salin steril dan diinspeksi. Penutupan dilakukan dengan jahitan
kontinyu dari posterior ke anterior.
Pembuangan tuberositas
Indikasi bedah :
Pada tuberositas yang ukurannya besar dan menggantung sehingga bila tidak di
reduksi dengan pembedahan, akan mengganggu stabilitas gigi tiruan yang akan
dipakai
Pada tuberositas yang tidak bisa dijadikan sebagai retensi pada gigi tiruan penuh
(tuberositas yang membesar)
Prosedur bedah
Reduksi tuberositas terutama melibatkan eksisi jaringan lunak, tetapi apbila terjadi
hipertrofi yang ekstrem dan celah antar linggir kurang memadai, maka diperlukan
pemotongan tulang. Tuberositas direduksi melalui dua arah, yaitu vertikal untuk
mendapatkan celah antar linggir, dan horizontal untuk mereduksi/ menghilangkan
undercut bagian bukal. Insisi awal biasanya berupa elips, mulai dari distal tuberositas
menuju ke daerah premolar. Eksisi pada bagia bukal dan palatinal serong, dan bertemu
pada supraperiosteal (diatas linggir), sehingga eksisinya berbentuk huruf “V”, tepi-tepi
insisi segitiga di bagian bukal dan lingual, segitiga sagital dieksisi. Flap kemudian dijahit
sementara untuk mendapatkan celah antar linggir. Apabila diperlukan celah yang lebih
lebar lagi, maka tulang dieksisi dengan Rongeur, dan harus diperhatikan jangan sampai
masuk ke dalam antrum. Hal yang sangat perlu dipertimbangkan adalan bahwa reduksi
yang berlebihan dari tuberositas dalam arah vertikal akan sangat mengurangi atau
menghilangkan notch hamular tuberositas posterior. Kelebihan mukosa dieksisi, dan
penutupan dilakukan dengan jahitan terputus atau kontinyu. Apabila protesa telah tersedia,
lapisilah degan bahan kondisioner jaringan sehingga dapat berfungsi seperti biasa dan
mempercepat proses penyembuhan.