11
TEGUH PURNAMA 161502029 PENGANGGARAN MODAL 1. Prinsip Penilaian Aset Secara Umum Penganggaran modal adalah proses perencanaan pengeluaran modal untuk memperoleh asset yang aliran kasnya diperkirakan di atas satu tahun (Brigham and Houston; 2003 ; Rosyd 2009). Penganggaran modal mencakup keseluruhan proses penganalisisan proyek-proyek dan penetapan proyek mana yang akan dimasukkan ke dalam penganggaran modal. Ada dua jenis proyek dalam penganggaran modal, yaitu proyek independen dan proyek saling ekslusif (Hansen dan Mowen, 2005). Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya sedangkan proyek saling ekslusif adalah proyek-proyek yang apabila diterima, akan menghalangi penerimaan proyek lainnya. Misalkan, keputusan untuk mengotomatisasi proses produksi menggantikan sistem manual yang selama ini dipakai. Keputusan ini akan menghilangkan sistem produksi manual yang selama ini dipakai karena hanya salah satu sistem yang akan dipakai. Proses penganalisaan dan penetapan proyek dalam penganggaran modal akan melibatkan tiga faktor utama yang

PENGANGGARAN MODAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Pasar Modal

Citation preview

TEGUH PURNAMA161502029

PENGANGGARAN MODAL

1. Prinsip Penilaian Aset Secara UmumPenganggaran modal adalah proses perencanaan pengeluaran modal untuk memperoleh asset yang aliran kasnya diperkirakan di atas satu tahun (Brigham and Houston; 2003 ; Rosyd 2009). Penganggaran modal mencakup keseluruhan proses penganalisisan proyek-proyek dan penetapan proyek mana yang akan dimasukkan ke dalam penganggaran modal.Ada dua jenis proyek dalam penganggaran modal, yaitu proyek independen dan proyek saling ekslusif (Hansen dan Mowen, 2005). Proyek independen adalah proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya sedangkan proyek saling ekslusif adalah proyek-proyek yang apabila diterima, akan menghalangi penerimaan proyek lainnya. Misalkan, keputusan untuk mengotomatisasi proses produksi menggantikan sistem manual yang selama ini dipakai. Keputusan ini akan menghilangkan sistem produksi manual yang selama ini dipakai karena hanya salah satu sistem yang akan dipakai.Proses penganalisaan dan penetapan proyek dalam penganggaran modal akan melibatkan tiga faktor utama yang saling terkait yaitu manfaat, waktu, dan resiko. Faktor manfaat terkait dengan aliran kas masuk bagi perusahaan di masa depan. Faktor waktu terkait dengan jeda waktu antara investasi di awal periode dengan realisasi kas masuk. Sedangkan faktor resiko terkait dengan tingkat resiko yang dihadapi sehubungan dengan realisasi dari kas masuk di masa depan (Belkaoui, 1993; Rosyd 2009).Berbagai macam faktor yang harus diperkirakan dengan tepat dalam membuat penganggaran modal merupakan fungsi terpenting yang harus dijalankan oleh manajer keuangan dan para stafnya (Brigham and Houston; 2003, Ryan and Ryan; 2002, Hansen dan Mowen, 2005). Hal ini karena hasil dari keputusan penganggaran modal yang telah ditetapkan oleh manajer keuangan akan berdampak kepada perusahaan selama beberapa tahun dan menghilangkan fleksibilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Jika perusahaan berinvestasi berlebihan maka akan menimbulkan tingginya biaya depresiasi dan biaya-biaya lain. Di sisi yang lain, jika investasi perusahaan terlalu kecil dari yang dibutuhkan, dua permasalahan akan muncul. Pertama, peralatan dan software komputer yang dimilikinya tidak cukup modern sehingga menyebabkan perusahaan tidak mampu berproduksi secara kompetitif. Kedua, jika kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan tidak mencukupi, perusahaan akan kehilangan pangsa pasarnya dan harus merelakannya direbut oleh pesaing. Untuk merebut kembali pelanggan dari tangan pesaing dibutuhkan biaya penjualan yang besar, pemotongan harga jual, dan perbaikan produk dimana kesemua itu sangat besar biayanya (Brigham and Houston; 2003).Setiap keputusan yang diambil untuk suatu investasi, ada risiko yang harus dihadapi oleh manajemen perusahaan. Risiko tersebut tidak mudah untuk diperkirakan akan terjadi atau akan mungkin dihadapi di masa yang akan datang. Semakin besar ketidakpastian di dalam suatu proyek maka akan semakin besar pula risiko yang akan dihadapi. Risiko yang mungkin dihadapi manajemen di dalam pelaksanaan suatu proyek investasi adalah tingkat suku bunga, nilai tukar, inflasi, situasi keamanan dan politik dimana proyek tersebut dilaksanakan. Risiko terbagi atas 3 (tiga) yaitu (1) risiko yang berdiri sendiri (stand-alone risk) yaitu risiko proyek karena tidak membagi risiko yang ada ke dalam beberapa aset atau saham, risiko ini diukur melalui expected return dari proyek tersebut (2) risiko perusahaan (corporate/within firm risk) yaitu risiko yang terbagi atas beberapa aset dalam satu portofolio, diukur melalui dampak proyek pada ketidakpastian mengenai laba perusahaan di masa mendatang (3) risiko pasar (market/beta risk) yaitu tingkat risiko proyek yang terdiversifkasi dengan baik, proyek hanyalah salah satu dari aktiva-aktiva yang ada, diukur melalui pengaruh proyek pada koefisien beta perusahaan (Houston, 2006).

2. Mengestimasi Arus KasDi dalam melakuan analisa capital budgeting diperlukan estimasi arus kas. Dimulai dari investasi awal hingga proyek itu berjalan. Pada tahap awal kas perusahaan masih negatif karena perusahaan hanya mengeluarkan dana untuk pelaksanaan proyek tersebut, setelah proyek tersebut selesai dan arus kas akan menjadi positif akibatnya adanya penghasilan yang dihasilkan dari investasi tersebut.Masalah Dalam Menghitung Aliran Kas Perusahaan mengharapkan akan menghasilkan arus kas yang lebih besar daripada sebelum melakukan suatu investasi. Di dalam capital budgeting ini disebut sebagai arus kas tambahan (incremental cash flow). Incremental cash flow ini yang digunakan untuk menghitung atau menganalisa kelayakan suatu proyek dengan metode net present value.Empat (4) hal yang harus diperhatikan di dalam menentukan arus kas tambahan yaitu (Ross, 2008) :a. Sunk CostPengeluaran yang telah terjadi di masa lalu, yang tidak terpengaruh oleh keputusan menerima atau menolak suatu proyek.b. Opportunity CostBiaya yang timbul karena perusahaan kehilangan kesempatan menerima suatu pendapatan karena aset perusahaan digunakan pada proyek yang lain.c. Side EffectDapat diklasifikan sebagai erosion atau synergy. Erosion terjadi ketika produk baru menurukan cash flow sedangkan synergy terjadi sebaliknya.d. Allocated CostDilihat sebagai pengeluaran kas jika terjadi kenaikan cost pada proyek. Arus kas dalam suatu proyek terdiri atas beberapa komponen yaitu : Initial investment (Investasi awal)Semua pengeluaran yang digunakan untuk membiayai proyek tersebut. Free Cash FlowArus kas bersih yang dapat dihasilkan selama proyek tersebut berlangsung. Yang diperhitungkan disini adalah selisih arus kas masuk dan keluar (pendapatan dan biaya) setelah dikurangi pajak dan tidak memperhitungkan bunga dan depresiasi. Terminal Value Arus kas yang dihasilkan jika pada akhir periode, investasi tersebut dijual. Nilai ini adalah nilai bersih dari penjualan tersebut.

3. Nilai Sekarang Bersih Net Present Value (NPV)Metode NPV didasarkan pada metode discounted cash flow (DCF). Metode ini adalah nilai sekarang dari setiap arus kas termasuk arus kas masuk dan arus kas keluar, yang didiskontokan pada biaya modal (discount rate) proyek, dengan formulasi sebagai berikut:

Dimana :Ct dimulai dari C1, C2, ... Cn dan merupakan net cash flow mulai dari tahun 1,2, ... sampai dengan tahun ke-k.Co adalah initial cost atau biaya investasi yang diperlukann adalah perkiraan umur proyekKriteria suatu proyek investasi dapat diterima jika NPV lebih dari 0 (NPV > 0) dan suatu proyek akan ditolak jika NPV lebih kecil dari 0 (NPV < 0) (Ross, 2008). Ada 3 (tiga) sifat mendasar dari Net Present Value adalah (1) menggunakan arus kas, arus kas ini dapat digunakan untuk keperluan lain seperti pembayaran dividen, capital budgeting proyek yang lain atau untuk membayar bunga pinjaman, (2) menggunakan semua arus kas dari proyek, pendekatan yang lain mengabaikan arus kas diantara waktu tertentu, (3) mendiskontokan arus kas dengan pantas, pendekatan yang lain mengabaikan nilai waktu uang (time value of money) dari uang. (Ross, 2008).Keuntungan dengan menggunakan metode NPV adalah memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money), mempertimbangkan semua arus kas yang diharapkan pada potensi investasi tanpa memperhatikan waktu dari arus kas tersebut dan model ini memungkinkan perbandingan yang dibuat antara proyek dengan pola arus kas yang berbeda dengan menggunakan tingkat diskonto yang sama yang ditetapkan sebelumnya (Klammer, 2000). Kelemahan dari metode ini adalah model memberikan sebuah kesalahan kecermatan, perhitungan present value didasarkan pada estimasi dari ketidakpastian arus kas masa akan datang, keakuratan perhitungan keuangan mungkin berakibat pada kualitas dan faktor waktu tanpa menerima pertimbangan yang cukup dan asumsi pemilihan discount rate adalah sulit untuk sebagian individu (Klammer, 2000).Metode NPV menggunakan teknik Discounted Cash Flow (DCF) untuk memperhitungkan nilai waktu uang dari semua arus kas proyek Persamaan NPV dapat dinyatakan sebagai berikut :a. Internal Rate Of Return (IRR)IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return. Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor. IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang diharapkan diterima (present value of future proeed) dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran untuk investasi.NPV dan IRR sudah terkenal sebagai dua metode untuk menilai usul investasi. Yang sedikit belum terkenal keduanya sama-sama termasuk kelompok discounted cash flow penganut nilai waktu dan proceeds selama total usia proyek. Berdasarkan kesamaan demikian, NPV IRR akan memberikan keputusan yang sama dalam menilai usul investasi. Andaikan berbasis NPV usul investasi layak diterima maka demikian pula IRR.

Dimana :I1 = tingkat bunga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1)I2 = tingkat bunga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2)NPV1 = net present value 1NPV2 = net present value 2

b. Payback PeriodPeriode pengembalian payback period Periode Payback menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa kembali. Periode Payback menunjukkan perbandingan antara initial investment dengan aliran kas tahunan. Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak. Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga untuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi.

Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak.Kebaikan Payback Method : Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit. Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat. Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.Kelemahan Payback Method : Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang. Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi. Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai

c. Profitability IndeksMetode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi dengan syarat : Jika PI < 1 maka usulan investasi tersebut tidak layak Jika PI > 1 maka usulan investasi tersebut layak

Kelebihannya : Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan Memperhatikan nilai waktu dari uang Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaanpemegang sahamKelemahannya : Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek proyek yang mutually exsclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala investasi yang berbeda Mutually Exclusive Project, Mutually exclusive Project adalah proyek proyek yang mempunyai fungsi yang sama. Diterimanya salah-satu proyek atau kelompok proyek yang mutually exclusive akan menghilangkan kesempatan kelompok mutually exclusive yang lain