Upload
doandiep
View
282
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KEBIJAKAN PENATAAN SDM &PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING
oleh :
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Aparatur
Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan
Jakarta, 25 April 2017
Out Line
• Visi dan Misi
• Keragaan SDM Aparatur
• Kebijakan Penataan SDM Aparatur & Inpassing
• Sekilas PP No. 11/2017 tentang Manajemen PNS
• Penutup
1
VISI DAN MISI
3
KERAGAAN SDMA
Keragaan SDM Aparatur
5
Jumlah PNS Kementerian Kelautan dan Perikanan per
tanggal 25 April 2017 sebanyak 10.529 orang, terdiri dari:1. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) : 76 orang (0,7%)2. Jabatan Fungsional (JF) : 3.785 orang (35,9%)3. Jabatan Administrasi (JA) : 1.209 orang (11,5%)4. Pelaksana : 5.464 orang (51,9%)
51,9%
0,7%
35,9%
11,5%
KEBIJAKAN SDMA
& INPASSING
Kebijakan Penataan SDM Aparatur
7
Pembentukan JabatanFungsional Baru
RestrukturisasiOrganisasi dan SDM Aparatur
Talent Management dan Pengisian Jabatanmelalui Seleksi Terbuka
Program Golden Hand Shake
Penyesuaian/Inpassingdalam JabatanFungsional
Jabatan Fungsional di KKP
Pembentukan Baru JF bidang KP JF Non KP
1. Pengelola ProduksiPerikanan Tangkap
2. Asisten ProduksiPerikanan Tangkap
3. Pengelola KesehatanLingkungan Ikan
4. Asisten PengelolaKesehatan LingkunganIkan
5. Pembina Mutu HasilPerikanan (Proses)
6. Inspektur Mutu HasilPerikanan (Proses)
7. Inspektur KarantinaIkan (Proses)
1. Pengawas PerikananBidang:a) Pembudidayaan
Ikanb) Penangkapan
Ikanc) Mutu Hasil
Perikanand) Penaatan
Peraturan KP2. Penyuluh Perikanan3. Pengendali Hama
dan Penyakit Ikan4. Pengelola Ekosistem
Laut dan Pesisir5. Analis Pasar Hasil
Perikanan
1. Arsiparis2. Analis Kebijakan3. Analis Kepegawaian4. Assesor SDM Aparatur5. Auditor6. Auditor Kepegawaian7. Dosen8. Instruktur9. Peneliti10. Penerjemah11. Pengelola Peng.Barang/Jasa12. Perancang Peraturan PerUU13. Perekayasa14. Perencana15. Pranata Humas16. Pranata Komputer17. Pranata Lab. Pendidikan18. Pustakawan19. Statistisi20. Widyaiswara
8
Restrukturisasi dan Redistribusi
9
• berkurang 2 unit eselon I (JPT madya)
• berkurang 9 unit eselon II (JPT pratama)
• berkurang 46 unit eselon III (Jab. Administrator)
• berkurang 103 unit eselon IV (Jab. Pengawas)
Penataan organisasi
• Program Tour of Duty (TOD) Jabatan Pelaksana• Penugasan pada BLU, BUMN, Instansi lain bagi Pegawai Purnawidya
Jabatan Pimpinan Tinggi dan Administrator sesuai persyaratan• Pengangkatan menjadi Pejabat Fungsional bagi Pegawai Purnawidya
Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator dan JabatanPengawas
Mutasi tugas, antar unit kerja dan antar instansi
Pengurangan
160Jabatan
Talent Management dan Seleksi Terbuka
Talent Management
• Pelaksanaan Uji Kompetensi dengan metode rapid assessment
• Pemetaan kompetensi PNS kedalam 9 matrik talenta
• Pengelolaan aplikasi talent management
Seleksi Terbuka
• Pelaksaan seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya danPratama dengan metode Assessment Center dan melibatkanKomisi ASN
• Pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Administrator denganmetode Asessment Center
• Pelaksanaan seleksi terbuka Jabatan Pengawas dengan metoderapid assessment
10
Golden Hand Shake
• Memformulasikan program transformasi PNS KKP menjadi entrepreneur KP Baru
• Meningkatkan kinerja organisasiTujuan
• Usia ≥ 50 thn, MK ≥ 10 thn• Memenuhi penilaian kinerja dan kompetensi• Mendapat persetujuan Eselon I dan Sekjen
Syarat
• Gaji Bersih• Tunjangan Keluarga & Pangan• Tunjangan Khusus sebesar Gaji Pokok
Kompensasi
• Sukarela, Sifat piloting, Legal• Pendanaan dr hasil efisiensi, Win-Win Solution• Pendampingan entrepreneur KP baru
Skema
11
Inpassing dalam Jabatan Fungsional
telah dan masih menjalankan tugas di bidang JF yg akan diduduki
masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan formasi JF & pernah mendapat Kenaikan Pangkat
Pejabat pimpinan tinggi, admistrator dan pengawas yang memilikikesesuaian tugas dg JF yg akan diduduki
dibebaskan sementara dari JF karena telah tdk dpt mengumpulkan AK
12
Penyesuaian/Inpassing ke dalam Jabatan Fungsional (JF) ditujukan bagiPegawai Negeri Sipil yang:
Pelaksanaannya didasarkan pd kebutuhan JF yg ada dalam e-Formasi
Dasar hukum: Pasal 2 ayat (1) Peraturan Menteri PAN RB Nomor 26 Tahun 2016 tentangPengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing
Penetapan Kebutuhan JF dalam rangka Inpassing
HitungKebutuhan JF di
Unit Kerja
Input jumlahkebutuhan JF kekolom ABK pada
aplikasi e-formasi
Biro SDMA verifikasi data
kebutuhan JF di e-formasi
Instansi Pembina JF validasikebutuhan
berdasarkane-formasi
BKN memberikanpertimbangan
teknis
13
Penghitungankebutuhan JF per Jenjang Jabatan
berdasarkan PedomanFormasi setiap JF,
misal: kebutuhan JF Pengawas Perikanan
dihitung sesuaiPermen KP Nomor
66/PERMEN-KP/2016 MENPAN menetapkan kebutuhan JF sesuaipertimbangan BKN & pendapat MENKEU
Screen capture aplikasi e-formasi14
asfg4889.menpan.go.id
Alur Pelaksanaan Inpassing JF
15
Unit Kerjamengajukan usulpengangkatan JF sesuai kebutuhan
menyampaikan usulpertimbangan
pengangkatan PNS kedalam JF
verifikasi thd usulpertimbanganpengangkatan
LULUS UJI KOMPETENSI
Pertek pengangkatandalam JF dengan
mencantumkan AngkaKredit
mengangkat dalam JF sesuai Pertimbangandan Penetapan Angka
Kredit
PNS
SK PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN
FUNGSIONAL(Tembusan BKN)
Biro SDM Aparatur Instansi Pembina JF
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing dilaksanakan sampai
dengan Desember 2018 (Pasal 5 Permen PAN RB Nomor 26 Tahun 2016)
Persyaratan Inpassing JF16
Syarat JF Keterampilan JF Keahlian
Pendidikan SLTA/D1/D2/D3 D4/S1/S2
Pangkat terendah Pengatur Muda (II/a) Penata Muda (III/a)
Pengalaman memiliki pengalaman di bidang JF yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun
Kompetensi mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang JF yang akandiduduki
Prestasi kerja nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
Usia • 55 Tahun bagipejabat pelaksana
• 56 Tahun bagiAdministrator danpengawas
• 55 Tahunbagipejabatpelaksana• 56 Tahunbagiadministrator dan
pengawas• 57 Tahunbagiadministrator yang akan
mendudukiJF ahlimadya• 59 Tahunbagipejabatpimpinantinggi
Persyaratan lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina
Dasar hukum: Pasal 2 ayat (5) Peraturan Menteri PAN RB Nomor 26 Tahun 2016 tentang PengangkatanPNS dalam Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing
Permasalahan yang dihadapi
Terdapat 110 PNS purnawidya JPT dan JA akibat kebijakanpenataan SDM Aparatur yang belum diangkat dalam JF
Belum semua instansi pembina JF menetapkan peraturan teknistata cara pelaksanaan Inpassing JF
Penghitungan kebutuhan JF belum berdasarkan pedomanformasinya sehingga gambaran beban kerja JF pada setiap unit kerja tidak sepenuhnya valid
Kebutuhan JF belum diinput dalam aplikasi e-formasi dan belumdimasukkan dalam rancangan PETA JABATAN setiap unit kerja
17
PP 11/2017:
MANAJEMEN PNS
Manajemen PNSPeraturanPemerintahNomor11 Tahun2017 tentangManajemenPNS
19
a. penyusunan danpenetapan kebutuhan
b. Pengadaanc. Pangkat dan Jabatand. Pengembangan kariere. Pola karierf. Promosig. Mutasih. Penilaian kinerja
i. Penggajian dantunjangan
j. Penghargaank. Disiplinl. Pemberhentianm.Jaminan pensiun dan
jaminan hari tuan. perlindungan
Manajemen PNS meliputi:
Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
Penyusunan dan penetapan kebutuhan
20
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenisJabatan PNS berdasarkan analisis Jabatan dan analisis beban kerja
dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahunberdasarkan prioritas kebutuhan yang dilaksanakan dengan aplikasi elektronik
harus mendukung pencapaian tujuan Instansi Pemerintah dan diatur berdasarkan rencana strategis Instansi Pemerintah, serta mempertimbangkandinamika/ perkembangan organisasi Kementerian/Lembaga
Rincian kebutuhan setiap tahun disusun berdasarkan hasil analisis Jabatan, hasil analisis beban kerja, peta jabatan, serta memperhatikan kondisigeografis daerah, jumlah penduduk, dan rasio alokasi anggaran belanja pegawai
Kebutuhan PNS 5 (lima) tahunan disampaikan ke MENPAN dan BKN dg melampirkan dokumen RENSTRA, sedangkan rincian per tahun disampaikanpaling lambat akhir bulan Maret tahun sebelumnya
Kebutuhan PNS ditetapkan setiap tahun oleh MENPAN, tidak seluruhnyadirealisasikan, MENPAN dapat mempertimbangkan sebagai tambahan usulankebutuhan tahun berikutnya
Pengadaan
Pengadaan PNS dilakukan berdasarkan pada penetapan kebutuhan PNS, dilakukan secara nasional untuk mengisi jabatan Pelaksana, JF ahli pertama, JF ahli muda, JF pemula, dan JF terampil
Lowongan Jabatan PNS diumumkan secara terbuka, paling sedikit memuat namaJabatan, jumlah lowongan, kualifikasi pendidikan, unit yang membutuhkannya, alamat, serta jadual tahapan seleksi
Pelamar adalah WNI berusia paling rendah 18 thn dan paling tinggi 35 thn saatmelamar, berusia paling tinggi 40 thn bagi Jabatan tertentu yang ditetapkanPresiden
Seleksi dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu seleksi admnistrasi, TKD dan TKB
Calon PNS yang mengundurkan diri dalam masa percobaan dikenakan sanksitidak boleh mengikuti seleksi pengadaan PNS untuk jangka waktu tertentu
21
Pangkat dan Jabatan
Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan Jabatan berdasarkantingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak, dan persyaratan kualifikasi pekerjaanyang digunakan sebagai dasar penggajian
Ketentuan mengenai Pangkat akan diatur dalam Peraturan Pemerintah yang mengatur mengenai gaji, tunjangan dan fasilitas bagi PNS
Jabatan PNS terdiri dari JA, JF dan JPT. Nomenklatur Jabatan dan Pangkat JPT utama/madya ditetapkan Presiden, JPT Pratama/JA/JF ditetapkan PimpinanInstansi setelah mendapat persetujuan MENPAN
JPT, JF, JA harus menjamin akuntabilitas Jabatan, memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial dan Kompetensi Sosio Kultural serta dilarang rangkapJabatan kecuali JA/JPT tertentu yang tidak dapat dipisahkan dg kompetensi dantugas JF tertentu
PPK dilarang mengisi Jabatan yang lowong dari calon pejabat pimpinan tinggiyang lulus seleksi pada JPT yang lain (Pasal 129). JPT hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun (Pasal 133)
22
Pemberhentian dari Jabatan
JPT JF JA
mengundurkan diri dariJabatan
mengundurkan diri dariJabatan
mengundurkan diri dariJabatan
diberhentikan sebagaiPNS
diberhentikan sementarasebagai PNS
diberhentikan sementarasebagai PNS
diberhentikan sementarasebagai PNS
menjalani cuti di luar tanggungan negara
menjalani cuti di luar tanggungan negara
menjalani cuti di luar tanggungan negara
menjalani tugas belajarlebih dari 6 (enam) bulan
menjalani tugas belajarlebih dari 6 (enam) bulan
menjalani tugas belajarlebih dari 6 (enam) bulan
ditugaskan secara penuh di luar JPT
ditugaskan secara penuh di luar JF
ditugaskan secara penuh di luar JA
terjadi penataanorganisasi
tidak memenuhipersyaratan Jabatan
tidak memenuhipersyaratan Jabatan
tidak memenuhipersyaratan Jabatan
23
Ketentuan mengenai pengangkatan dalam jabatan
Jabatan Pimpinan Tinggi(JPT)
Pengangkatan JF melaluiperpindahan dari Jabatan lain
PNS berusia paling tinggi:a. 58 thn untuk JPT utamab. 58 thn untuk JPT madyac. 56 thn untuk JPT pratamaTNI/POLRI berusia paling tinggi:55 thn untuk JPT utama/madya53 thn untuk JPT pratama
Berusia paling tinggi:a. 53 thn untuk JF Keterampilan, JF ahli
pertama dan JF ahli mudab. 55 thn untuk JF ahli madyac. 60 thn untuk JF ahli utama bagi PNS
yang telah menduduki JPT
24
Jabatan ASN tertentu dapat diisi dari prajurit Tentara Nasional Indonesia dananggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pasal 148, ayat (1))
Prajurit Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara RepublikIndonesia yang menduduki jabatan ASN pada Instansi Pusat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 148 tidak dapat beralih status menjadi PNS
Pengembangan Karier PNS
Pengembangan karier, pengembangan kompetensi, pola karier, mutasi, dan promosi merupakan manajemen karier PNS yang harus dilakukan dengan menerapkan prinsip Sistem Merit (Pasal 162)
Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan InstansiPemerintah, dilakukan melalui manajemen pengembangankarier dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas
Selain mutasi dan/atau promosi, pengembangan karier dapatdilakukan melalui penugasan khusus. PPK wajib menetapkanrencana pengembangan karier PNS untuk jangka waktu 5 tahun yang dirinci setiap tahun
25
Pengembangan kompetensi
Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untukdiikutsertakan dalam pengembangan kompetensi, denganmemperhatikan hasil penilaian kinerja dan penilaiankompetensi PNS yang bersangkutan
PPK wajib menetapkan kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensi, serta melaksanakan dan mengevaluasipengembangan kompetensi. Dilakukan paling sedikit 20 (duapuluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun
Pengembangan kompetensi menjadi dasar pengembangankarier dan menjadi salah satu dasar bagi pengangkatan Jabatan
26
Pemberhentian dari PNS, diantaranya:PNS TUGAS BELAJAR yang tidak melapor kepada PPK paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak berakhirnya masa tugas belajar, diberhentikan denganhormat tidak atas permintaan sendiri dan dikenakan sanksi sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan
PNS yang terbukti menggunakan ijazah palsu dalam pembinaan kepegawaiandiberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
PNS yang telah selesai menjalankan CLTN tidak melaporkan diri secara tertulispaling lama 1 (satu) bulan setelah selesai CLTN, diberhentikan dengan hormatsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
27
Akibat Perampingan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah, PNS dapatdiberhentikan dengan mendapat hak kepegawaian apabila: (a) tidak dapatdisalurkan pada instansi lain, (b) belum mencapai usia 50 (lima puluh) tahun, (c) masa kerja kurang dari 10 (sepuluh) tahun, diberikan uang tunggu paling lama 5 (lima) tahun. Jaminan pensiun bagi PNS mulai diberikan pada saat mencapai usia50 tahun, apabila pada saat berakhirnya pemberian uang tunggu PNS ybs. belum berusia 50 tahun
Uang Tunggu
Uang tunggu diberikan setiap tahun untuk paling lama 5 (lima) tahun, dengan ketentuan:
• 100% (seratus persen) dari gaji, untuk tahun pertama
• 80% (delapan puluh persen) dari gaji untuk tahun selanjutnya
PNS yang menerima uang tunggu, dapat diangkat kembali dalam Jabatanapabila ada lowongan
PNS yang menerima uang tunggu dan diangkat kembali dalam Jabatan, dicabut pemberian uang tunggunya terhitung sejak pengangkatannya, dan yang bersangkutan menerima penghasilan penuh sebagai PNS
28
Jaminan pensiun, diantaranya diberikan kepada
PNS yang diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri apabila telahberusia 45 tahun dan masa kerja paling sedikit 20 tahun
Pelaksanaan Cuti PNSJenis Cuti Keterangan
cuti tahunan 12 hari kerja, dapat digunakan pada tahun berikutnya paling lama 18 hari kerja. Dapat diambil 24 hari kerja apabila tidakdigunakan selama ≥ 2 thn.
cuti besar Paling lama 3 bulan, tidak berhak cuti tahunan, MK ≥ 5 thnkecuali untuk kepentingan agama, tetap menerimapenghasilan PNS. Kelahiran anak ke-4 dst. diberikan cutibesar.
cuti sakit Paling lama 1 tahun (dpt ditambah paling lama 6 bln), PNS yang sakit >1 hari berhak atas cuti sakit.
cuti melahirkan 3 bulan, untuk kelahiran anak ke-1 s.d. anak ke-3
cuti karena alasanpenting
Paling lama 1 bulan, untuk melangsungkanperkawinan/apabila ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras atau meninggaldunia
cuti bersama tidak mengurangi hak cuti tahunan, ditetapkan Presiden
cuti di luar tanggungan negara
Paling lama 3 tahun, dapat diperpanjang 1 tahun, MK ≥ 5 thn,diberhentikan dari Jabatannya, tidak menerima penghasilanPNS, tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS
29
PadasaatPP No. 11/2017 berlaku, akandicabutdandinyatakantidakberlaku:1. PP No. 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri
2. PP No. 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil
3. PP No. 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil
4. PP No. 15 Tahun 1979 tentang Daftar Urutan Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil
5. PP No. 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil beserta perubahannya
6. PP No. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil besertaperubahannya
7. PP No. 29 Tahun 1997 tentang Pegawai Negeri Sipil yang Menduduki Jabatan Rangkapbeserta perubahannya
8. PP No. 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil beserta perubahannya
9. PP No. 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil beserta perubahannya
10.PP No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil besertaperubahannya
11.PP No. 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam JabatanStruktural beserta perubahannya
12.PP No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil
13.PP No. 15 Tahun 2001 tentang Pengalihan Status Anggota TNI dan Anggota POLRI MenjadiPNS Untuk Menduduki Jabatan Struktural beserta perubahannya
14.PP No. 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan PemberhentianPegawai Negeri Sipil beserta perubahannya
15.PP No. 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang Mencapai Batas Usia Pensiun bagi Pejabat Fungsional
30
TERIMA KASIH
Jakarta, 25 April 2017
31