10
Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 1 PENGANTAR ILMU HADIST (Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram ) Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan istilah Shahihain adalah kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Setiap hadits yang diketengahkan oleh keduanya secara bersama melalui seorang sahabat disebut Muttafaq Alaih. Mengenai istilah Ushuulus Sittah atau dikenal dengan Sittah adalah Shahihain Sunan Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam An-Nasa-i, dan Imam Ibnu Majah. Mulai dari Abu Dawud hingga Ibnu Majah dikenal dengan istilah Arba’ah yang masing masing memiliki kitab Sunan. Akan tetapi, ada sebagian ulama yang tidak memasukan Imam Ibnu Majah kedalam Arba’ah dan menggantinya dengan Al-Muwaththa’ atau dengan Musnad Ad-Darimi. Sab’ah terdiri dari Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Sittah terdiri dari Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah. Khamsah terdiri dari Imam Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah. Arba’ah terdiri dari Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah. Tsalaatsah terdiri dari Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi dan An-Nasai. Muttafaq ‘Alaih terdiri dari Imam Bukhari dan Muslim. ISTILAH ISTILAH HADITS Matan =materi hadits yang berakhir dengan sanad. Sanad =para perawi yang menyampaikan kepada matan. Isnad = rentetan sanad hingga sampai ke matan, sebagai contoh ialah “Dari Muhammad Ibnu Ibrahim, dari Alqamah ibnu Waqqash, dari Umar Ibnu Khaththab bahwa Rasullullah saw pernah bersabda: Sesungguhnya semua amal perbuatan itu berdasarkan niat masing masing.” Sabda Nabi saw yang mengatakan: ”Sesungguhnya semua amal perbuatan itu berdasarkan niat masing-masing” disebut matan, sedangkan diri para perawi disebut sanad, dan yang mengisahkan sanad disebut isnad. Musnad = hadits yang isnadnya mulai dari permulaan hingga akhir berhubungan, dan kitab yang menghimpun hadits hadits setiap perawi secara tersendiri, seperti kitab Musnad Imam Ahmad.

Pengantar Ilmu Hadits Ibnu Hajar Al Atsqalani Gratis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengantar Ilmu Hadits Ibnu Hajar Al Atsqalani Gratis

Citation preview

Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 1 PENGANTAR ILMU HADIST (Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram ) Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan istilah Shahihain adalah kitab ShahihBukharidanShahihMuslim.Setiaphaditsyangdiketengahkanoleh keduanya secara bersama melalui seorang sahabat disebut Muttafaq Alaih. MengenaiistilahUshuulusSittahataudikenaldenganSittahadalah ShahihainSunanImamAbuDawud,ImamTirmidzi,ImamAn-Nasa-i,dan ImamIbnuMajah.MulaidariAbuDawudhinggaIbnuMajahdikenal denganistilahArbaahyangmasingmasingmemilikikitabSunan.Akan tetapi,adasebagianulamayangtidakmemasukanImamIbnuMajah kedalamArbaahdanmenggantinyadenganAl-Muwaththaataudengan Musnad Ad-Darimi. Sabah terdiri dari Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai,danIbnuMajah.SittahterdiridariImamBukhari,Muslim,Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah. Khamsah terdiri dari Imam Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan IbnuMajah.ArbaahterdiridariImamAbuDawud,At-Tirmidzi,An-Nasai danIbnuMajah.TsalaatsahterdiridariImamAbuDawud,At-Tirmidzidan An-Nasai. Muttafaq Alaih terdiri dari Imam Bukhari dan Muslim. ISTILAH ISTILAH HADITS Matan =materi hadits yang berakhir dengan sanad. Sanad =para perawi yang menyampaikan kepada matan. Isnad = rentetan sanad hingga sampai ke matan, sebagai contoh ialah DariMuhammadIbnuIbrahim,dariAlqamahibnuWaqqash,dariUmar IbnuKhaththabbahwaRasullullahsawpernahbersabda:Sesungguhnya semua amal perbuatan itu berdasarkan niat masing masing. SabdaNabisawyangmengatakan:Sesungguhnyasemuaamalperbuatan ituberdasarkanniatmasing-masingdisebutmatan,sedangkandiripara perawi disebut sanad, dan yang mengisahkan sanad disebut isnad. Musnad=haditsyangisnadnyamulaidaripermulaanhinggaakhir berhubungan, dan kitab yang menghimpun hadits hadits setiap perawi secara tersendiri, seperti kitab Musnad Imam Ahmad. Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 2 Musnid =orang yang meriwayatkan hadits berikut isnadnya. AlMuhaddits=orangyangahlidalambidanghaditsdanmenekuninya secara riwayat dan dirayah (pengetahuan). Al-Haafizh=orangyanghafalseratusribubuahhaditsbaiksecaramatan maupun isnad. Al-Hujjah = orang yang hafal tiga ratus ribu hadits. Al-Haakim=orangyangmenguasaisunnahtetapitidakmemfatwakannya melainkan sedikit. PEMBAGIAN HADITS 1. Hadits bila ditinjau dari segi thuruq (jalur periwayatannya) terbagi menjadi muttawatir dan ahad. a. Hadits Muttawatir = hadits yang memenuhi empat syarat , yaitu : = diriwayatkan oleh segolongan orang yang banyak jumlahnya. = menurut kebiasaan mustahil mereka sepakat dalam kedustaan. =merekameriwayatkannyamelaluiorangyangsemisalmulaidari permulaan hingga akhir. = hendaknya musnad terakhir dari para perawi berpredikat hasan (baik). Haditsmuttawatirdapatmemberikanfaedahilmuyangbersifatdharuri, ataudengankatalainilmuyangtidakdapatditolaklagikebenarannya. Contoh hadits muttawatir adalah hadits yang mengatakan : Barangsiapayangberdustaterhadapkuatauatasnamakudengansengaja, makahendaklahdiabersiapsiapmenempatitempatduduknyadariapi neraka. b.HaditsAhad=haditsyangdidalamnyaterdapatcacatpadasalahsatu syaratmuttawatirnya.Haditsahaddapatmemberikanfaedahyangbersifat zhandanadakalanyadapatmemberikanilmuyangbersifatnazhari(teori) apabila dibarengi dengan bukti yang menunjukkan kepadanya. Pembagian hadits ahad ada tiga yaitu : 1.HaditsSahih=haditsyangdiriwayatkanolehorangyangadil,memiliki hafalanyangsempurnasanadnyamuttashil(berhubungandenganyang lainnya) lagi tidak muallal (tercela) dan tidak pula syadz (menyendiri). Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 3 Istilah adil yang dimaksud ialah adil riwayatnya, yakni seorang muslim yang telahaqilbaliq,bertaqwadanmenjauhisemuadosadosabesar.Pengertian adil ini mencakup laki-laki, wanita, orang merdeka dan budak belian. Istilah dhabth ialah hafalan. Ada dua macam dhabth yaitu : dhabthshardialahorangyangbersangkutanhafalsemuahaditsyang diriwayatkannya di luar kepala dengan baik. dhabth kitab yaitu orang yang bersangkutan memelihara pokok hadits yang diaterimadarigurunyadariperubahanperubahan(ataudengankatalain text-book). Muallal=haditsyangdimasukiolehsuatuillat(cela)yangtersembunyi hingga mengharuskannya di mauqufkan (diteliti lebih mendalam). Syadz =hadits yang orang tsiqah (yang dipercaya) nya berbeda dengan orang yang lebih tsiqah darinya. 2. Hadits Hasan = hadits yang diriwayatkan oleh orang yang adil. hafalannya kurangsempurnatetapisanadnyamuttashillagitidakmuallaldantidak pulasyadz.Apabilahaditshasaninikuatkarenadidukungolehsatujalur atauduajalurperiwayatanlainnya,makapredikatnyanaikmenjadishahih lighairihi. 3.HaditsDhaif=haditsyangperingkatnyadibawahhaditshasandengan pengertiankarenadidalamnyaterdapatcelapadasalahsatusyarathasan. Apabilahaditsdhaifmenjadikuatkarenadidukungolehjalurperiwayatan lainnya atau sanad lainnya maka predikatnya naik menjadi hasan lighairihi. Shahih dan hasan keduanya dapat diterima. Dhaif ditolak maka tidak dapat dijadikansebagaihujjah,kecualidalammasalahkeutamaanberamaltetapi dengansyaratpredikatdhaifnyatidakterlaluparahdansubyekyang diketengahkanmasihtermasukkedalampokoksyariat,sertatidak berkeyakinanketikamengamalkannyasebagaihalyangtelahditetapkan melainkantujuandaripengamalannyahanyalahuntukbersikaphati-hati dalam beramal. 2. Hadits bila ditinjau dari perawinya terbagi menjadi : a.HaditsMasyhur=haditsyangdiriwayatkanolehtigaorangataulebih, tetapi masih belum memenuhi syarat muttawatir. Terkadang diucapkan pula terhadap hadits yang telah terkenal hingga menjadi buah bibir, sekali pun hal itu maudhu (palsu). b.HaditsAziz=haditsyangdiriwayatkanolehduaorangperawisaja, sekalipunmasihdalamsatuthabaqah(tingkatan)karenasesungguhnya Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 4 jumlahperawiyangsedikitpadamayoritasnyadapatdijadikanpegangan dalam bidang ilmu ini. c.HaditsGharib=haditsyangdiriwayatkanolehseorangperawisekalipun dalam salah satu thabaqah. Hadits gharib terbagi menjadi dua macam yaitu : gharibmuthlaqyangartinyahaditsyangkedapatanmenyendiridalam pokok sanadnya. gharibnisbiyangartinyahaditsyangkedapatanmenyendiripadasanad selanjutnya. 3. Hadits terbagi pula menjadi dua bagian lainnya yaitu maqbul dan mardud : a.HaditsMaqbul=haditsyangdapatdijadikanhujjahyangdidalamnya terpenuhisyarat-syarathaditsshahihatauhaditshasan.Haditsmaqbul terbagi menjadi empat yaitu : -shahihlidzatihiyaituhaditsyangdiriwayatkanolehperawiyangadil, sempurnahafalannya,muttashilsanadnya,tidakmuallaldantidakpula syadz.Shahihlidzatihiiniberbedabedaperingkatnyamenurutperbedaan sifat yang telah disebutkan tadi. -shahihlighairihiyaituhaditsyangmengandungsebagiansifatyangada padahaditsmaqbul,palingsedikit.Akantetapidapatditemukanhalhal yangdapatmenyempurnakankekurangannyaitu,seumpamanyaadahadits yang sama diriwayatkan melalui satu atau banyak jalur lainnya. -hasanlidzatihiyaituhaditsyangdinukilolehseseorangyangadil,ringan hafalannya(kurangsempurna)muttashilsanadnya,melaluiorangyang semisal dengannya, hanya tidak muallal dan tidak pula syadz. -hasanlighairihiyaituhaditsyangmasihditangguhkanpenerimaannya tetapitelahditemukandidalamnyahalhalyangmenguatkansegi penerimaannya.Contohnyaialahhaditsyangdidalamsanadnyaterdapat orangyangkeadaannyamasihbelumdiketahuiatauorangyangburuk hafalannya. Hadits Maqbul pun terbagi menjadi : 1.Muhkam yaitu hadits yang tidak ada hadits lain yang menentangnya. 2.Mukhtalafyaituhaidtsyangdidapatkanadahaditslainyang menentangnya tetapi masih dapat digabungkan diantara keduanya. 3.Nasikhyaituhaditsyangdatangkemudianisinyamenentanghaditsyang semisal. Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 5 4.Rajihyaituhaditsyangdapatditerima,kandungannyamenentanghadits yangsemisalyangmendahuluinyakarenaadanyapenyebabyang mengharuskandemikian,sedangkanmenggabungkankeduanyatidak mungkin, lawan dari rajah ialah marjuh. b.HaditsMardud=haditsyangdidalamnyatidakterpenuhisyarat-syarat shahihdanhasan.Haditsmardudinitidakdapatdijadikanhujjahdan terbagi pula menjadi dua bagian yaitu : .mardudyangdisebabkanadanyakegugurandalamisnad(sanad)nya, terbagi menjadi lima macam : a. Muallaq yaitu hadits yang dari awal sanadnya gugur seorang perawi, dan termasukkedalamhaditsmuallaqialahhaditsyangsemuasanadnya dibuang. b.MursalyaituhaditsyangdinisbatkanolehseorangtabiinkepadaNabi saw. c.Muadhdhalyaituhaditsyanggugurdarinyaduaorangperawisecara berturut turut. d. Munqathi yaitu haidts yang gugur darinya seorang atau dua orang perawi, tetapi tidak berturut turut. e.Mudallasyaituhaditsyangterdapatkegugurandidalamnyatetapi tersembunyi,sedangkanungkapanperiwayatnyamemakaiistilahan(dari). Contohnyadiamenggugurkannama gurunya,lalumenukil dariorangyang lebihatasdaripadagurunyadenganmemakaiungkapanyangmemberikan pengertiankepadasipendengarbahwahalitudinukilnyasecaralangsung, contoh ini dinamakan mudallas isnad. Adakalanya,namagurunyatidakdigugurkan,tetapigurunyaitu digambarkandengansifatyangtidakdikenal,contohsepertiinidinamakan mudallas syuyukh. Adakalanya, dia menggugurkan seorang perawi dhaif di antaraduaorangperawiyangtsiqah,contohinidinamakanmudallas taswiyah. . mardud karena adanya cela terbagi menjadi empat macam : a. maudhu yaitu hadits yang perawinya dusta mengenainya. b.matrukyaituhaditsyangcelanyadisebabkanperawidicurigaisebagai orang yang dusta. c.munkaryaituhaditsyangcelanyakarenakebodohansiperawinyaatau karena kefasikannya. Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 6 d.muallalyaituhaditsyangcelanyakarenaaibyangtersembunyi,tetapi lahiriahnya selamat, tidak tampak aib. Termasuk kedalam kategori tercela ialah yang disebabkan idraj (kemasukan). Jenis ini ada dua macam : Mudrajmatanialahhaditsyangdidalamnyaditambahkansebagiandari lafazhperawi,baikpadapermulaan,tengah-tengahataubagianakhirnya. Adakalanyauntukmenafsirkanlafazhyanggharib(sulit)seperti yatahannatsu (yataabbadu) yang artinya beribadah. Mudrajisnadialahhadits yang didalamnyaditambahkanisnadnyaseperti menghimpun beberapa sanad dalam satu sanad tanpa penjelasan. Termasukkedalampengertianthan(cacat)ialahqalb,yaituhaditsyang maqlub(terbalik)disebabkanseorangperawibertentangandenganperawi lain yang lebih kuat darinya karena mendahulukan atau mengakhirkan sanad ataumatan.Termasukpulakedalampengertianthanialahidhthirabyakni haditsyangmudhtharibyaituhaditsyangperawinyabertentangandengan perawilainyanglebihkuatdaripadanyadalamsanad,matanataudalam kedua-duanya,padahaltidakadamurajjih(yangmenentukanmanayang lebihkuatdaripadakeduanya)sedangkanmenggabungkankeduanya merupakan hal yang tidak dapat dilakukan. Termasuk kedalam pengertian than ialah tashhif yaitu hadits mushahhaf dan tahrif (hadits muharraf). Haditsmushahhafialahcelayangadapadanyadisebabkanseorangperawi bertentangan dengan perawi lain nya yang lebih kuat dalam hal titik. Jika ada pertentanganitudalamhalharakat,makadinamakanhaditsmuharraf. Termasukkedalampengertianthanialahjahalah,jugadisebutibham (misteri), bidah, syudzudz, dan ikhtilath. haditsmubhamialahhaditsyangdidalamnyaadaseorangperawiatau lebih yang tidak disebutkan namanya. haditsmubtadiialahjikabidahnyamendatangkankekufuran,maka perawinyatidakdapatditerima,jikabidahnyamenimbulkankefasikan, sedangkanperawinyaorangyangadildantidakmenyerukepadabidah tersebut, maka haditsnya dapat diterima. haditssyadzialahhaditsyangseorangperawitsiqahnyabertentangan dengan perawi yang lebih tsiqah darinya. Lawan kata dari hadits syadz ialah haditsmahfuzh,yaituhaditsyangseorangperawitsiqahnyabertentangan dengan hadits perawi lainnya yang tsiqahnya masih berada di bawah dia. Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 7 haditsmukhtalathialahhaditsyangperawinyaterkenapenyakitburuk hafalandisebabkanotaknyaterganggu,misalnyaakibatpengaruhusiayang telahlanjut(pikun).Hukumhaditsnyadapatditerimasebelumakalnya tergangguolehburukhafalannya,adapunsesudahterganggutidakdapat diterima. Jikatidakdapatdibedakanantarazamansebelumterganggudanzaman sesudahnya, maka senuanya ditolak. 4. Hadits bila dipandang dari segi matan dan sanad terbagi menjadi : a.HaditsmarfuialahhaditsyangdisandarkankepadaRasullullahsawbaik secara terang terangan maupun secara hukum. b.Hadits Mauquf ialah hadits yang sanadnya terhenti sampai kepada seorang sahabattanpaadanyatandatandayangmenunjukanmarfu,baiksecara ucapan maupun perbuatan. c.Hadits Maqthu ialah hadits yang isnad (sanad) nya terhenti sampai kepada seorang tabiin. d.HaditsMuthlaqialahhaditsyangbilanganperawinyasedikitbila dibandingkandengansanadlainnyadansanadsampaikepadaRasullullah saw. Lawan dari al-muthlaq ialah hadits nazil muthlaq. e.HaditsalNasabiialahhaditsyangperawinyasedikitbiladibandingkan dengansanadlainnyadanberakhirsampaikepadaseorangImamterkenal seperti Imam Malik, Imam Syafiie, Imam Bukhari dan Imam Muslim. f.Hadits NazilNasabiialahlawanhaidtsal nasabi.Haditsalnasabi lebih ke shahihkarenakekeliruannyasedikit.Haditsnazilnasabiinitidakdisukai kecuali karena keistimewaan khusus yang ada padanya. BERBAGAI JENIS RIWAYAT AdaberbagaijenisriwayatyaituriwayatAqran,AkabiranAshaghir, AshaghiranAkabir,Musalsal,MuttafiqdanMuftariq,Mutalifdan Mukhtalif, Mutasyabih, Muhmal, serta Sabiq dan Lahiq. Riwayat Aqran = riwayat yang dilakukan oleh salah seorang perawi diantara dua orang perawi yang berteman dari perawi lainnya. Dua orang teman ialah teman yang berdekatan umur atau isnadnya, atau kedua duanya. Berdekatan dalamhalisnadartinyaberdekatandalambertemandanmengambildari guru. Riwayat Aqran ini terdiri dari : 1.Mudabbajyaituriwayatdarimasingmasingduaperawiyangberteman lagi sama umur dan isnadnya dari perawi lainnya. Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 8 2.GhairuMudabbajyaituriwayatdarisalahseorangduaperawiyang berteman, sedangkan keduanya sama dalam hal umur dan isnadnya. RiwayatAkabiranAshaghirseseorangmeriwayatkansuatuhaditsdari orangyanglebihrendahdarinyadalamhalumurataudalambersua (berteman).Termasukkedalampengertianiniialahriwayatparaorangtua dari anak anak Nya dan riwayat para sahabat dari para tabiin, jenis ini jarang didapat.Kebalikannyamemangbanyak,yaituriwayatAshaghiranAkabir atauriwayatyangdilakukanolehanakdariorangtuanyaatautabiindari sahabat, jenis ini banyak didapat. HaditsMusalsal=haditsyangparaperawinyasepakatterhadapkondisi qauli atau fili , seperti lafazh haddatsani dan anbaani dan seterusnya. HaditsMuttafaqdanMuftaraq=haditsyangsemuanamaperawinyatelah disepakatisecaralafazhdantulisan,tetapimadlulataupengertiannya berbeda beda. HaditsMutalafdanMukhtalaf=haditsyangsebagiannamaperawinya disepakatisecaratulisan,tetapisecaraucapanberbeda,sepertilafazhZabir dan Zubair. HaditsMutasyabih=haditsyangnamasebagianperawinyadisepakati, tetapinamaorangtuamerekamasihdiperselisihkan,sepertiSaadibnu Muadz dan Saad ibnu Ubadah. HaditsMuhmal=haditsyangdiriwayatkandariduaorangperawiyang bersesuaiandalamnamahinggatidakdapatdibedakan.Apabilakeduanya merupakan dua orang tsiqah (terpercaya), maka tidak ada bahayanya, seperti nama Sufyan, tetapi apakah Sufyan Ats-Tsauri ataukah Sufyan ibnu Uyainah. Jika keduanya bukan orang orang tsiqah maka berbahaya. HaditsSabiqdanLahiq=suatuhaditsyangdidalamnyatergabungsuatu riwayat yang dilakukan oleh dua orang perawi dari gurunya masing masing, tetapi salah seorang diantara keduanya telah wafat lebih dahulu jauh sebelum yanglainnya,sedangkanjarakantaramatinyaorangpertamadenganorang kedua cukup lama. Ungkapanpenyampaianhaditsyangterkuatialahmemakaikalimatsamitu (akutelahmendengar)danhaddatsani(telahmenceritakansebuahhadits kepadaku).Setelahitumemakailafazhqaratualaihi(akubelajardarinya), kemudianmemakailafazhquri-aalaihi(diajarkankepadanya),sedangkan akumendengarkannya,kemudianmemakailafazhanba-ani(diatelah memberatkankepadaku),kemudianmemakailafazhnawalaniijazatan(dia telahmemberikanhaditsinikepadakusecaraijazah),kemudianmemakai Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 9 lafazhkutibailayya(dikirimkankepadakumelaluitulisanatausurat), kemudianmemakailafazhwajadtubikhaththihi(akumenemukanpada tulisannya), Adapunhaditsmuanansepertianfulaanin(darisifulan),makahaditsini dikategorikankedalamhaditsyangditerimamelaluimendengarkannyadari orang yang sezaman, tetapi tidak mudallas. PENUTUP Adil riwayat =seorang muslim yang akil baliq, menjauhi dosa dosa besar dan memeliharadiridaridosadosakecilpadasebagianbesarwaktunya,tetapi tidakdisyaratkanlakilakidanmerdeka.Olehkarenaitu,riwayatyang dilakukanolehwanitadanbudakbeliandapatditerima.Riwayatyang dilakukanolehahlibidahjikadiaorangyangadillagitidakmenyerukan oranglainkepadabidahnyadanbidahnyatidaksampaikepadatingkatan kekufuran (bidah munkarah) diterima pula. EMPAT PERINGKAT URUTAN ADIL 1.SiFulanorangyangsangatterpercaya,dapatdijadikansebagairujukan, sangathandaluntukdijadikanhujjah,dapatdijadikanrujukandanhujjah, hafalannya dapat dijadikan hujjah. 2.SiFulanorangyangterpercaya,ataudapatdijadikanhujjah,atauorang yang hafizh, atau orang yang dapat menjadirujukan,atauorangyangdhabith,atauorangyangmutqin (mendalami). Kebaikankeduaperingkatdiatasialahbahwahaditsmerekadapatditulis untuk dijadikan hujjah, pelajaran dan saksi(bukti)karenalafazhnyamenunjukanpengertianyangmengandung makna adil dan dhabith. 3. Si Fulan orang yang jujur, atau orang yang terpilih, atau orang yang dapat dipercaya, atau boleh diambil haditsnya, atau tidak ada celanya. Orang yang mendudukiperingkatinihaditsnyabolehditulis,tetapimasihharusdi pertimbangkankarenalafazhnyatidakmemberikanpengertiandhabith. Sekalipundemikian,haditsmerekadapatdianggapsetelahmendapat persetujuan dari orng orang yang dhabith. 4. Si Fulan menjadi sumber mereka dalam mengambil riwayat, atau haditsnya pantas dinilai jujur, atau si Fulan mendekati kejujuran, guru yang bersifat adil, haditsnya saleh, atau jayyid, atau baik, atau cukup baik, aku berharap semoga diatidakadacelanya,diaorangjujurInsyaAlloh.Orangorangyang Penjelasan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam muqaddimah Kitabnya Bulughul Maram 10 mendudukiperingkatinihaditsnyabolehditulis,tetapihanyasebagai penjelasan. LIMA PERINGKAT URUTAN TAJRIH (CELA) 1.SiFulanberdusta,halinimerupakantajrih(celaan)yangpalingburuk, misalnyadengankatakatadiapendusta,tukangmembuatbuathadits, tukang membual lagi pendusta. 2.SiFulanorangyangrendah,atauorangyangbinasa,orangyangngaco, omongannyaperludipertimbangkan,tertuduhsebagaiorangdusta,atau membuat buat hadits. Dia orang yang ditinggalkan haditsnya, tidak dianggap tidakdianggaphaditsnya,tidakdipercaya,tidakdapatdipegang,atau mereka tidak memberikan komentar mengenainya. 3.Si Fulanditolakhaditsnya, diatertolak,merekamenolakhaditsnya, lemah haditsnya,lemparkanhaditsnya,haditsnyadilemparkan,mereka melemparkan haditsnya, lemah sekali, tidak ada apa apanya, tidak dianggap sesuatu, atau tidak ada harganya sama sekali. Haditsorangyangmendudukiketigaperingkatinitidakdianggap,baik untuk hujjah maupun untuk pelajaran. 4. Si Fulan munkar haditsnya, lemah haditsnya, kacau haditsnya, atau lemah sekali dan mereka menganggapnya dhaif serta tidak dapat dijadikan hujjah. 5.SiFulanmasihadalemahnya,ataumasihadacelanyaataulemahnya, burukhafalannya,lemahhaditsnya,dekatkepadalemah,mereka membicarakan tentangnya, bukan orang yang dapat menguasai, bukan orang yang kuat, bukan orang yang dapat dijadikan hujjah, bukan orang yang dapat dipegang,ataubukanorangyangmemuaskankarenamerekatelah mencelanyadanmerekaberselisihpendapatmengenaidirinya.SiFulan dikenal tetapi di ingkari. Haditsorangyangmendudukiperingkatkeempatdankelimainidapat diketengahkan sebagai pelajaran dan saksi. (bukti). (Maraji:TerjemahanBulughulMaramolehBachrunAbuBakar,terbitan Trigenda Karya)