10
PENGANTAR ILMU HUKUM Prof. Jawahir Thontowi, SH., Ph.D. Guru Besar Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia

PENGANTAR ILMU HUKUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENGANTAR ILMU HUKUM. Prof. Jawahir Thontowi , SH., Ph.D. Guru Besar Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. BAB II MANUSIA, MASYARAKAT DAN HUKUM. Manusia Masyarakat (Society) Hukum dan Masyarakat. 1.1. MANUSIA sebagai makhluk. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PENGANTAR ILMU HUKUM

PENGANTARILMU HUKUM

Prof. Jawahir Thontowi, SH., Ph.D.Guru Besar Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Islam Indonesia

Page 2: PENGANTAR ILMU HUKUM

BAB IIMANUSIA, MASYARAKAT

DAN HUKUM

1. Manusia2. Masyarakat (Society)3. Hukum dan Masyarakat

Page 3: PENGANTAR ILMU HUKUM

Manusia adalah makhluk unik belum ada defenisi hakikat manusia secara komprehensif.

Manusia ciptaan Tuhan terdiri dari unsur tanah (thin) dan unsur api atau cahaya (Nur) dalam diri manusia terdapat unsur malaikat (kepatuhan) dan unsur api atau syaitan (Ali Sariyati).

Teori Devine Law Thomas van Aquinas, “umat manusia wajib memuliakan Tuhan, sebagai urusan dari setiap manusia” (Ismail Farugi).

Manusia hidup tidak lain hanya untuk mengabdi kepada Tuhan. Kehidupan merupakan realisasi dari pengabdian pada Yang Maha Kuasa.

1.1. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK

Page 4: PENGANTAR ILMU HUKUM

Manusia terdiri dari unsur jasmani, rohani, dan akal manusia dianugerahi berbagai potensi, seperti indra, akal, hati, dan lain-lain.

Manusia tidak dapat hidup sendirian. Seperti Adam yang hidup bersama Hawa.

Manusia memiliki akal atau fikiran sebagai pembeda dengan hewan manusia dapat dinamis.

Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya, karena kebudayaan manusia selalu berkembang seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh umat manusia.

1.2. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA

Page 5: PENGANTAR ILMU HUKUM

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan

seorang khalifahdi muka bumi.“ (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30)

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al Qashash [28]: 77).

1.3. MANUSIA DIBERI AMANAH MEMAKMURKAN JAGAT RAYA

Page 6: PENGANTAR ILMU HUKUM

A. Manusia sebagai makhluk sosial- Zon Politicon (Makhluk Sosial), artinya manusia

ingin selalu berkumpul dengan sesamanya (Aristoteles).

- Makhluk yang berevolusi dari empat unsur (Paul Buhamay).

- Makhluk Sosial merupakan fitrah dan keniscayaan (Davies, Antropologi Islam).

B. Homo Homini Lupus dan Teori Contract Social- Manusia saling “memakan” sesamanya (homo

homini lupus), terdapat egoisme yang kuat.- Untuk terciptanya perdamaian, maka dibuatlah

kesepakatan (kontrak) untuk membentuk suatu masyarakat yang berkembang.

1.4. SIFAT-SIFAT MANUSIA SECARA SOSIAL

Page 7: PENGANTAR ILMU HUKUM

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama-sama di suatu tempat dan dalam waktu tertentu yang memiliki kesamaan tujuan serta memiliki instrumen peraturan.

Konsekuensi hidup bermasyarakat: Setiap individu memiliki hak kebebasan yang dibatasi oleh hak anggota masyarakat lain. Jadi, selain masyarakat itu ditandai oleh ciri-ciri adanya kehidupan bersama, dalam suatu waktu, tempat dan tujuan, juga tidak terlepas dari adanya interaksi sosial yang seimbang.

2. MASYARAKAT (SOCIETY)

Page 8: PENGANTAR ILMU HUKUM

Kelompok jaringan interaksi sosial masyarakat:

Bilamana ketiga kelompok sosial tersebut telah berdiri, maka kelompok sosial tersebut berubah menjadi organisasi masyarakat yang memiliki kedaulatan atau kekuasaan.

2. MASYARAKAT (SOCIETY)

Kensip(Kekeluargaan )

Kelompok berdasarkan

profesi

Kelompok berdasarkan

agama, ideologi, dan politik

Page 9: PENGANTAR ILMU HUKUM

3. HUKUM DAN MASYARAKAT

Skema Pelembagaan Interaksi SosialPelembagaan Interaksi

Sosial

Kekerabatan

Keluarga, Suku,

Bangsa

Profesi

Politik, Pengacara, Bisnis, dll

Keagamaan

Islam, Kristen, dll

Page 10: PENGANTAR ILMU HUKUM

3. HUKUM DAN MASYARAKAT

Perbandingan antara Hukum Masyarakat Primitif dan Masyarakat Modern

Hukum MasyarakatPrimitif

Hukum MasyarakatModern

Terdiri dari kebiasaan-kebiasaan

Peraturan-peraturan, norma-norma

Tidak tertulis Tertulis (Undang-Undang)

Bisa bersifat mistik (tabu) ditakuti Rasional

Informal Formal

Dogmatik Dialogis