33

PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

  • Upload
    others

  • View
    37

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan
Page 2: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan
Page 3: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

PENGANTAR

Mengkomunikasikan suatu pesan inovasi ke lingkungan masyarakatpedesaan, seperti halnya kepada para petani, dibutuhkan suatu pendekatan khususdengan memahami karakteristik sistem sosial budaya mereka. Pendekatankomunikatif perlu dirancang, tidak saja dalam hal cara penyampaian ide gagasan,namun juga penggunaan saluran-saluran komunikasi tradisional yang dapatmenggugah ketertarikan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proseskomunikasi. Hal ini diperlukan, agar komunikasi partisipatif dapat terjalin,sehingga pesan tidak cukup untuk dimengerti baik, tetapi juga dibutuhkan olehmasyarakat. Sebagaimana tujuan komunikasi bermaksud untuk merubah perilakuorang lain, maka pembentukan information seeking perlu diupayakan tertanampada diri tiap individu.

Hubeis (2007) menyatakan bahwa inovasi merupakan gagasan, tindakanatau barang yang dianggap baru bagi seseorang atau kelompok masyarakattertentu. Meski demikian, suatu inovasi dapat juga berisikan informasi atautemuan lama, namun dalam penerapannya relatif baru, yakni belum pernah dicobasebelumnya pada kalangan masyarakat tertentu. Oleh sebab itu, kebaruan suatuinovasi akan sangat bergantung pada perspektif individu penerima pesan.Komunikasi Inovasi adalah proses interaksi sosial melalui pesan inovasi baikberupa gagasan, tindakan ataupun obyek tertentu kepada orang lain gunapembaharuan kebiasaan lama. Komunikasi inovasi secara umum dilakukan dalambentuk komunikasi penyuluhan. Tujuan dari metode komunikasi ini adalah untukmemobilisasi prilaku suatu kelompok masyarakat guna mengadopsi sesuatu halbaru dalam sistem kehidupannya.

Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M3) merupakan produk inovasi, yaknibenih jagung pengembangan-persilangan jagung Meksiko dengan tetua jagungMadura. Inovasi jagung ini adalah hasil riset dari peneliti Program Studi AgroTeknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunjoyo Madura. Jagung ini memilikikelebihan yakni mampu berproduksi hingga 7 ton per hektare dibanding jagungbiasa yang hanya mencapai umumnya 2,5 ton per hektare. Selain itu, benih inimemiliki kandungan beta karoten tinggi sehingga sangat sesuai untuk digunakansebagai bahan pangan dan pakan.

Atas dasar itu, inovasi benih jagung yang telah mendapatkan sertifikasidari Balitsereal Balitbang Kementerian Pertanian sebagai jagung varietas hibridaunggulan ini, dinilai dapat menjadi solusi dalam upaya meningkatkanperekonomian masyarakat Madura melalui perubahan sistem pertanian jagunglokal. Kendalanya adalah keberadaan jagung hibrida ini belum diketahui secaramassal oleh masyarakat Madura. Beberapa permasalahan mendasar, diantaranya;kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat jagung varietas hibrida,minimnya sosialisasi dan pelatihan bagi petani, serta kurang tersedianya informasiseputar pertanian jagung varietas hibrida M3 di kantong-kantong pedesaan.

Kondisi tersebut menjadikan penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjutguna mendapat gambaran secara mendalam tentang bagaimana sistem komunikasi

Page 4: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

petani jagung; bagaimana pula strategi komunikasi yang diperlukan untukperubahan petani jagung biasa ke jagung varietas hibrida, serta untuk mengetahuisaluran media komunikasi apa yang sesuai untuk memberikan informasipengetahuan seputar metode, pengolahan, pembenihan, periodesasi, sampai padapasca panin jagung varietas hibrida.

Buku ini merupakan ringkasan dari hasil penelitian dengan judul StrategiKomunikasi Perubahan Petani Jagung Konvensional ke Jagung Varietas HibridaM3 di Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Orientasi utama skemapenelitian ini adalah pada pengembangan teoritik kajian komunikasi penyuluhan.Dengan target khusus diperoleh deskripsi pengetahuan strategi komunikasi dalampenyebarluasan pesan inovasi Jagung Hibrida Madura 3 yang dikenal dengan M3tersebut pada petani lokal.

Subyek penelitian adalah masyarakat petani dikecamatan Pasean, dengandasar pertimbangan bahwa masih banyak petani di wilayah tersebut yangmenggunakan benih jagung biasa. Untuk itu, identifikasi strategi komunikasi padakelompok ini dimaksudkan agar terjadi perubahan prilaku bertani gunapeningkatan produktifitas hasil tani. Penelitian menggunakan metode kualitatif,dimana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap kepala desa(klebun), ketua kelompok tani (poktan) dan petani penggarap, serta observasi semipartisipatoris untuk kemudian disajikan analisis secara deskriptif.

Selanjutnya sebagai ringkasan hasil penelitian, semoga sajian buku inidapat memberi manfaat dan berkontribusi dalam penerapan pola dan strategikomunikasi inovasi guna perubahan sistem pertanian jagung bagi kalanganmasyarakat Madura.

Page 5: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

DAFTAR ISI

PENGANTAR iDAFTAR iii

BAB 1 PENDAHULUAN 11.1. Latar Belakang 11.2. Perspektif Kajian 21.3. Urgensi Penulisan 4

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI PETANI 52.1. Sistem Komunikasi Masyarakat Lokal 52.2. Strategi Komunikasi 62.3. Difusi Inovasi 6

BAB 3 STRATEGI KOMUNIKASI PERUBAHAN PETANI 83.1. Karakteristik Petani Jagung Masyarakat Pasean 83.2. Sistem Komunikasi Petani 83.3. Strategi Komunikasi Perubahan pertanian 113.4. Saluran Media Komunikasi Inovasi 15

BAB 4 POLA KOMUNIKASI INOVASI 184.1. Proses Komunikasi Inovasi 184.2. Penerapan Komunikasi Inovasi Pada Petani 214.3. Arah Aliran Informasi Inovasi 23

BAB 5 PENUTUP 26

DAFTAR PUSTAKA 27BIODATA PENULIS

Page 6: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

1

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangDi Madura, selain sebagai nelayan, bertani merupakan mata pencaharian

utama oleh sebagaian besar penduduknya. Sejak dahulu bertani menjadi matapencaharian gaya hidup sehingga sekarang, yang umumnya bertanam jagung,garam, padi dan tembakau. Dari beberapa cocok tanam tersebut jagung menjadisalah satu yang diproduksi oleh masyarakat Madura, termasuk di KabupatenPamekasan.

Berdasarkan data Statistik Kabupaten Pamekasan, Statistik Daerah, Lahanpertanian di Kabupaten Pamekasan seluas 64.919 Ha atau 81,94 % dari total luaswilayah, sedangkan sisanya yaitu 18,06 % berupa lahan bukan pertanian. Wilayahseluas 26.84 % berupa lahan sawah yang terdiri dari sawah tadah hujan 11.284 Hadan lahan sawah teknis seluas 7.500 Ha. Sebagian besar lainnya, yakni 73.55 %areal pertanian di Kabupaten Pamekasan berupa tegalan, ladang, perkebunan,hutan rakyat dan kolam/tebat/empang.

Secara kuantitatif, mata pencaharian masyarakat yaitu 45% sebagaiseorang petani, yang sebagian besar bertani jagung dengan luas tanaman jagungadalah 6.038 Ha dengan luas panen sekitar 8.725 Ha. Data diatas menunjukkanbahwa sektor pertanian jagung di Kabupaten Pamekasan sangat berpotensi untukdikembangkan dan dikelola secara lebih baik sesuai sistem model pertanian barudengan hasil dan kualitas yang sama.

Di Kabupaten Pamekasan, produktivitas jagung masih rendah karenadisebabkan oleh lahan yang kurang subur, curah hujan yang rendah serta petanijagung umumnya masih menggunakan benih jagung lokal yang diambil dari hasilproduksi sendiri. Lebih dari 90% hasil produksi yang dikembangkan untukpangan merupakan jagung lokal. Keadaan ini tentunya menjadi alasan kuat bagipetani jagung Pamekasan untuk mengelola pertaniannya menjadi pertanian yanglebih produktif seperti menggunakan jagung varietas Hibrida yang dikembangkanUniversitas Trunojoyo Madura.

Jagung varietas Hibrida M3 Universitas Trunojoyo Madura, merupakanjagung dengan kualitas terbaik yang dapat meningkatkan produktivitas jagungMadura. Produktivitas Jagung varietas hibrida ini, menunjukkan potensi yangsangat unggul dengan produksi rata-rata mencapai 7 ton per hektar, hasil ini lebihbesar dibandingkan dengan jagung lokal dengan produksi rata-rata 2.5 ton perhektar. Selain itu jagung varietas hibrida ini, memiliki kandungan beta karotentinggi sehingga sagat sesuai untuk digunakan sebagai bahan pangan dan pakan.

Atas dasar itu, jagung varietas ini dinilai dapat menjadi solusi ataspersoalan produksi jagung di Kabupaten Pamekasan. Selain untuk meningkatkanproduksi jagung lebih besar hingga dua kali lipat, Jagung ini juga dapatmeningkatkan perekonomian masyarakat Pamekasan. Lebih jauh, bahwa jagungvarietas Hibrida ini diharapkan dapat menjadi penopang untuk kepentinganproduksi jagung nasional.

Page 7: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

2

Walaupun memiiki keunggulan dan nilai manfaat yang besar, keberadaanjagung Hibrida ini belum diterima secara massal oleh masyarakat Pamekasantermasuk oleh masyarakat di Keacamatan Pasean, dengan beberapa masalahmendasar. Diantara beberapa perosoalan tersebut, berupa kurangnya pemahamantentang manfaat jagung varietas Hibrida, minimnya sosialisasi melalui modelpendekatan yang sesuai dengan kepentingan masyarakat, tidak tersedianya mediarakyat yang memberikan informasi seputar metode, pengolahan, pembibitan,periodesasi, sampai pada paska panin pertanian jagung.

Berdasarkan pada persoalan tersebut, maka dilakukan penelitian StrategiKomunikasi Dalam Perubahan Petani Jagung Konvensional Ke Jagung VarietasHibrida Madura-3 di Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Melalui kajian inidiharapkan mendapat gambaran secara lengkap dan terperinci tentang bagaimanasistem komunikasi petani jagung; model pendekatan komunikasi inovasiperubahan petani jagung konvensional ke jagung varietas Hibrida; serta untukmengidentifikasi saluran dan media komunikasi sosial tradisional yang sesuaiuntuk memberikan informasi seputar pertanian jagung.

Untuk mengurai masalah diatas, diperlukan strategi komunikasi untukmengubah pola pertaniannya menjadi pertanian jagung hibrida. Beberapa hal yangperlu diperhatikan pada strategi komunikasi menurut Kusumadinata dan Fitrah(2017) komunikator, pesan, khalayak, media yang digunakan dan efeknyaterhadap masyarakat sasaran agar dapat diterima. Strategi komunikasi memilikitujuan yang ingin dicapai dalam setiap program pemberdayaan ataupunpenyuluhan.

Kekuatan strategi komunikasi pada tahapan tertentu dapat mempengaruhipengetahuan, sikap dan perilaku seseorang. Proses pengaruh terhadappengetahuan seseorang melalui informasi yang disebarkan oleh sumber, sementarapengaruh terhadap sikap melalui proses penilaian terhadap fakta-fakta yangdiketahui dan dihadapi, dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi melaluitindakan sosial masyarakat.

1.2. Perspektif KajianPola komunikasi dalam penyuluhan pertanian di Indonesia menurut

Sadono (2009) mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada mulanyakomunikasi yang dikembangkan berupa pola komunikasi yang bersifat linear daripemerintah/peneliti melalui penyuluh kepada petani. Namun sejalan denganperkembangan pemahaman pemerintah atau peneliti, kemajuan yang dialami olehpetani, tuntutan kemandirian pada bidang pertanian, maka pola komunikasipenyuluhan pertanian juga mengalami perubahan berupa komunikasi partisipatifdan dialogis.

Kajian penelitian yang dilakukan oleh Rangkuti (2009) menunjukkanbahwa kemandirian pangan bergantung pada keberdayaan petani dalammeningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan nilai tambah sehinggamempunyai posisi tawar dan daya saing yang tinggi. Sementara untukmewujudkannya diperlukan dukungan akselerasi adopsi inovasi sistem teknologipertanian.

Page 8: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

3

Sementara Budhirianto (2015) melakukan kajian tentang pola komunikasipemberdayaan kelompok informasi masyarakat dalam penyukseskan swasembadapangan. Hasil penelitian ini menyimpulkan tentang pola atau model komunikasisistem pendampingan yang lebih terarah dari seluruh stakeholder, serta bisa jugadikembangkan melalui komunikasi kelompok, selain itu juga diperlukankomunikasi linier baik secara top down ataupun bottom up dengan parastakeholder.

Kajian lain yang dilakukan oleh Sugiarti dan Hayati (2009) terkait persepsipetani madura dalam menolak komoditas jagung varietas baru dengan metodesurvei dan wawancara terstruktur mendalam. Hasil penelitian ini, menunjukkanbahwa keputusan petani untuk menanam jagung tersebut didasarkan kepadakebutuhan pangan, varietas lokal masih lebih disukai, serta kendala berusaha tanijagung masih besar, terutama pada aspek terkait permodalan, sarana danprasarana, pemasaran, juga pengetahuan yang rendah.

Selanjutya penelitian Sapari dkk. (2009) dengan tentang pemanfaatanmedia komunikasi prima tani, aksesibilitas kelembagaan tani, dan persepsi petaniteerhadap teknologi agribisnis industrial pedesaan. Penelitian ini menggunakanmetode survei deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah 1.298 orangpetani yang tersebar di Kabupaten Garut dan Karawang Jawa Barat serta diKabupaten Pangkep dan Luwu, Sulawesi Selatan. Hasil penelitian ini salahsatunya adalah bahwa gelar teknologi, media komunikasi dan klinik agribisnisberhubungan nyata dengan persepsi petani kooperator di Jawa Barat dan SulawesiSelatan tentang teknologi AIP pada aspek biofisik, sosial dan ekonomi.

Kajian berikutnya dilakukan oleh Pertiwi dan Saleh (2010) yakni persepsipetani tentang saluran komunikasi usaha tani padi. Penelitian ini menggunakanmetode survei kuesioner dan wawancara mendalam. Hasil penelitian inimenguraikan pandangan yang baik dari petani terhadap saluran komunikasipenyuluhan perlu dibentuk dan terus dipupuk. Tujuannya adalah agar petanimampu dan berminat mengakses berbagai saluran dalam mencari ataumempelajari inovasi-inovasi pertanian yang sedang merebak di lingkungannya.

Lebih lanjut, Firmansyah dkk (2017) melakukan penelitian tentang strategikomunikasi dalam penguatan kapasitas kelembagaan pada pengelolaan lahangambut di sektor pertanian. Penelitian ini menguraikan strategi komunikasidilakukan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan melalui peningkatandukungan penyuluh pertanian sebagai komunikator, peningkaatan kedinamisankelompok tani sebagai kelompok belajar dan penyebaran informasi pertanian(pesan inovasi), penganekaragaman sumber-sumber informasi dan teknologipertanian (saluran, media) dan peningkatan kapasitas petani dalam kegiatanpenyuluhan (komunikan).

Dari beberapa kajian terdahulu nampak pentingnya strategi komunikasidalam mengurai masalah-masalah pertanian. Selain itu, strategi komunikasidifungsikan sebagai perencanaan dan pengaturan untuk mencapai suatu tujuanyang telah ditetapkan dalam bidang pertanian. Dalam upaya untuk mencapaitujuan pada bidang pertanian tersebut strategi komunikasi berfungsi sebagaipetunjuk arah serta sebagai petunjuk tehnis cara melakukannya.

Page 9: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

4

Kajian ini menguraikan strategi komunikasi perubahan petani jagungkonvesional ke jagung varietas hibrida M3 sebagai metode penanaman jagungbaru, dengan memfokuskan kajian pada strategi komunikasi pembentukanpengetahuan, strategi komunikasi pembentukan sikap, dan strategi komunikasitindakan yang dilakukan oleh masyarakat petani jagung.

1.3. Urgensi PenulisanAdapun tujuan dari penulisan buku ini adalah terfokus pada strategi

komunikasi perubahan petani jagung. Skema penulisan diorientasikan padapengembangan teoritik kajian komunikasi penyuluhan. Untuk itu, pemaparandalam bahasan ini dibagi dalam tiga permasalahan utama dari hasil penelitian,yakni; Pertama, mengetahui sistem komunikasi petani jagung di KecamatanPasean Kabupaten Pamekasan. Kedua, menjelaskan strategi komunikasi dalamperubahan petani jagung konvensional ke jagung varietas Hibrida M3. Ketiga,mengidentifikasi penggunaan saluran dan media komunikasi sosial tradisionaldalam penyebaran informasi pengetahuan pertanian. Target penulisan diperolehpaparan pengetahuan strategi komunikasi dalam penyebarluasan pesan inovasi,khususnya pengetahuan dan informasi bidang pertanian jagung.

Penulisan ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi pengembanganilmu sosial, khususnya bidang komunikasi penyuluhan. Penulisan dapat memberiacuan bagi pengembangan penerapan pola komunikasi inovasi dalam penyebaranpengetahuan jagung varietas Hibrida Madura 3 guna perubahan sistem pertanianjagung pada petani lokal. Perubahan ini tentunya bertorientasi pada upayaproduktifitas pertanian jagung dan peningkatan perekonomian masyarakat lokal.Lebih jauh, model komunikasi melalui sistem komunikasi petani ini dapatdikembangkan sebagai formula strategi sosialisasi melalui saluran dan mediakomunikasi masyarakat dalam mendukung program-program baru pemerintahankhususnya bidang pembangunan pertanian.

Page 10: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

5

BAB 2SISTEM KOMUNIKASI PETANI

2.1. Sistem Komunikasi Masyarakat LokalIndonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri dari berbagai

pulau, karena keunikan tersebut Indonesia juga mempunyai beragam kebudayaanyang unik dan memiliki ciri khas masing-masing. Salah satu yang unik daribangsa Indonesia adalah sistem komunikasinya. Sistem komunikasi kita mengenaltahapan masyarakat di Indonesia yaitu tradisional, kolektivis, dan individualis(Nurudin, 2007).

Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dariseluruh proses dan tatanan sosial masyarakat lokal. Pada masyarakat lokal,komunikasi dapat diartikan sebagai informasi, sikap dan perilaku yang dapatmembentuk pengetahuan, cara berbicara, perilaku, dan cara suatu masyarakatdalam mengungkapkan perasaannya kepada orang lain.

Dalam aktivitas komunikasi, baik individu maupun suatu kelompoktertentu biasanya berkomunikasi dengan menggunakan dua metode komunikasiyaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal diartikansebagai komunikasi langsung dengan menggunakan bahasa sebagai saranamenyampaikan pesan. Pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakansatu kata atau lebih (Mulyana, 2010). Sementara komunikasi nonverbal diartikantindakan seseorang dalam berkomunikasi yang bukan berupa ucapan atau kata-kata, tetapi berupa gerakan anggota badan seperti gerakan kepala, gerakan tangan,gerakan badan, atau kombinasi satu dengan yang lain (Suandi dkk, 2010).

Selain itu, aktivitas komunikasi umumnya juga dapat melibatkanpemegang opini (opinion leader). Opinion leader diartikan sebagai tokoh dalamkelompok masyarakat tertentu yang memegang peranan penting dalam proseskehidupan sosial masyarakat. Kedudukan tokoh ini sebagai rujukan danpertimbangan dalam mengambil suatu tindakan maupun keputusan tertentu.Presentasi pemegang opini berupa seseorang yang memiliki karisma dan statussosial yang lebih tinggi, seperti kiai dan tokoh adat. Opinion leader bisa berperanmemotivasi masyarakat agar ikut serta secara aktif dalam pembangunan(Shofiyah, 2011).

Selanjutnya dalam kehidupan masyarakat terdapat bentuk komunikasikelompok. Komunikasi ini dapat digunakan untuk saling bertukar informasi,menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku,mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran (Rakhmat, 2012).Aktivitas komunikasi dalam kelompok merupakan suatu hal yang umum terjadidalam masyarakat pedesaan (Matindas, 2010).

Sistem komunikasi masyarakat lokal ini untuk melihat proses dan aktivitaskomunikasi masyarakat dalam kegiatan pertanian, terutama pertanian jagung.Rumusan komunikasi masyarakat lokal sebagai landasan konsepsi bahwa bentukkomunikasi verbal dan nonverbal, opinion leader serta komunikasi kelompok

Page 11: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

6

dapat berkembang dan berubah menjadi suatu sistem komunikasi yang merekagunakan dalam pengolahan ladang dan pertanian jagung.

2.2. Strategi KomunikasiMenurut Effendy (2005) strategi pada hakekatnya adalah perencanaan

(planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapaitujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukkan arahsaja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Suatu strategi juga merupakan keseluruhan keputusan kondisional tentangtindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskanstrategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutamamemperhitungkan kondisi dan situasi khalayak (Arifin 1984).

Menurut Effendy (2005) terdapat empat tujuan dalam strategi komunikasisebagai berikut: Pertama, To Secure Understanding yaitu untuk memastikanbahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi. Kedua, To EstablishAcceptance, yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik.Ketiga, To Motivate Action yaitu penggiatan untuk memotivasinya. Keempat, ToGoals Which Communicator Sought To Achieve yaitu bagaimana mencapai tujuanyang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.

Strategi juga memiliki fungsi ganda sebagaimana dijelaskan oleh Effendy(2005) yaitu, (1) Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,persuasif, dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasilyang optimal. (2) Menjembatani cultural gap, kondisi yang terjadi akibatkemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media yang begituampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai yang dibangun.

Komunikasi yang memuat berbagai informasi pembangunan, serta dari sisisebaliknya, yaitu mengkomunikasikan apa permasalahan dan kebutuhanmasyarakat dari bawah, merupakan hal yang esensial dalam pembangunanpertanian. Setiap strategi komunikasi bertolak atas berbagai asumsi danmensyaratkan kondisi tertentu. Permasalahannya selama ini adalah dimana asumsidan persyaratan tersebut tidak selalu sesuai dengan kondisi yang riel ditengahmasyarakat yang sangat beragam, sehingga kelompok masyarakat tersebutmenjadi terpinggirkan dari sistem komunikasi yang ada (Kifli, 2007).

Strategi komunikasi dalam tinjauan pustaka ini sebagai landasan konseptentang bagiamana strategi komunikasi dalam menyempaikan informasi seputarpertanian jagung varietas hibrida UTM. Strategi tersebut kemudian dapatmembingkai satu media yang paling tepat sebagai penyalur informasi kepadamasyarakat di Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan.

2.3. Difusi InovasiEverett M. Rogers sebagai tokoh yang megenalkan teori difusi inovasi

menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan)melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu diantara anggota-anggota darisuatu sistem sosial (Rogers 1995). Teori difusi inovasi merupakan teori yang

Page 12: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

7

menguraikan bagaimana suatu gagasan baru atau ide, tingkah laku atau objekyang dinggap baru diterima oleh masyarakat atau kelompok masyarakat.

Difusi inovasi dipengaruhi empat elemen pokok (Rogers, 1995) yaituinovasi, saluran komunikasi, waktu, dan sistem sosial. Inovasi adalah gagasan,praktik atau objek yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang baru oleh dividu ataukelompok yang mengadopsi yang kemudian dipraktekkan dalam kehidupanmereka.

Saluran komunikasi bertindak sebagai difusi yang mempertukarkaninformasi dari seseorang kepada orang lain tentang inovasi baru atau ide baru.Saluran komunikasi menjadi alat yang sangat vital dalam difusi untuk meneruskangagasan sehingga bisa sampai kepada individu atau kelompok-kelompokmasyarakat. Waktu merupakan elemen ketiga yang menentukan bagaimanaperiode yang dibutuhkan untuk menerima atau menolak suatu inovasi, cepat ataulambatnya proses peniruan atau pengadosian, serta tingkat adopsi dalam sistemyang biasanya dihitung sebagai jumlah anggota di dalam sistem yang mengadopsiinovasi pada waktu tertentu.

Sistem sosial adalah seperangkat unit yang saling berhubungan dalamupaya memecahkan persoalan-persoalan sosial guna mencapai tujuan tertentu.Anggota sistem sosial dapat berupa invidu, kelompok-kelompok informal,organisasi atau suatu sub sistem. Sistem sosial pada umumnya disatukan dalamtujuan yang sama yang mengikat untuk tetap bersama.

Sifat teori difusi inovasi umumnya melalui lima tahapan meliputi; (1)knowledge, bahwa seseorang menngetahui adanya inovasi dan bagaimana inovasitersebut berfungsi. (2) persuasion, seseorang menunjukkan sikap suka atau tidaksuka terhadap inovasi tersebut. (3) decision, bahwa seseorang bisa saja menerimaatau menolak inovasi tersebut. (4) implementation, seseorang sudahmempraktekkan inovasi tersebut, dan (5) confirmation, bahwa kemudianseseorang akan mengevaluasi atas inovasi yang digunakan.

Penggunaan teori difusi inovasi dalam kajian ini untuk merumuskanstrategi komunikasi dalam perubahan petani jagung konvensional ke jagungvarietas Hibrida Madura 3 dengan menggunakan media tertentu sebagai inovasibaru dalam upaya menambah penghasilan penanaman jagung khususnyamasyarakat Kecamatan Pasean Kabupatan Pamekasan.

Page 13: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

8

BAB 3STRATEGI KOMUNIKASI PERUBAHAN PETANI

3.1. Karakteristik Petani Jagung Masyarakat PaseanKabupaten Pamekasan merupakan daerah yang sangat berpotensi untuk

dikembangkan terutama pada sektor pertaniannya. Sebagian besar pendudukkabupaten Pamekasan berprofesi sebagai petani yang menjadi basis pertumbuhandi pedesaan. Beberapa tanaman utama masyarakat adalah pertanian tembakau danpadi, serta jagung yang umumnya menjadi sektor pertanian yang paling banyakdiminati oleh masyarakat lokal, khusunya di kecamatan Pasean.

Di kecamatan Pasean, pertanian jagung menjadi pokok bagi penduduk. Halini karena sesuai dengan budaya masyarakat Madura secara umumnya yangmenjadikan jagung sebagai makanan khas Madura. Sebagai tanaman utama,jagung di kecamatan Pasean menjadi sumber utama pertanian karena berfungsiuntuk meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat.

Bagi masyarakat kecamatan Pasean, jagung hasil pertanian tidak hanyadijadikan sebagai bahan makanan pokok sehari-hari, tetapi sebagian yang lainnyamenjadi bahan perdagangan yang diperjual-belikan. Pada tradisi petani jagungPasean, jagung hasil panin umumnya disimpan untuk dikonsumsi sampaimuncukupi untuk panin jagung musim berikutnya, dan apabila melebihi untukkeperluan konsumsi sisanya akan dijual ke toko-toko atau tengkulak.

Kecamatan Pasean merupakan penghasil terbesar produksi pertanianjagung di lingkungan Kabupaten Pamekasan. Berdasarkan data (BPS KabupatenPamekasan 2017) secara keseluruhan memiliki luas lahan pertanian sebesar 5,125(Ha). Dari luas tersebut, hasil yang diperoleh untuk produksi pertanian jagungsekitar 24,32 (Ha) dengan total produksi 16.099 ton jagung. Data ini menunjukkanbahwa Pasean merupakan salah satu Kecamatan yang sangat berpotensi untukmengembangkan produksi jagung.

3.2. Sistem Komunikasi PetaniKomunikasi merupakan saluran kebudayaan yang mencerminkan sebuah

kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat. Dalam kehidupanmasyarakat pedesaan, komunikasi lebih dari sekedar pertukaran informasi antarpengirim dan penerima pesan, lebih daripada itu bahwa komunikasi sebagai upayauntuk mencapai saling mengertian dalam proses kehidupan sosial masyarakat.

Sistem merupakan seperangkat hal-hal yang saling mempengaruhi dalamsuatu lingkungan yang membentuk suatu keseluruhan. Memahami sistemkomunikasi dapat dijelaskan sebagai kelompok orang, pedoman, dan mediadengan kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan gagasan, ide, simbol-simbol, dan lambang-lambang yang diolah menjadi sumber informasi.

Proses pembentukan sistem komunikasi petani jagung di kecamatanPasean melalui proses yang panjang dengan beberapa unsur utama sepertiketerlibatan masyarakat baik secara aktif maupun pasif. Terdapat peran-peran

Page 14: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

9

lembaga formal maupun informal dan beberapa komponon utama daripembentukan sistem sosial berupa konstruksi pesan-pesan pertanian.

Proses pembentukan sistem ini menentukan peran masing-masing dalamkehidupan sosial masyarakat yang berfungsi untuk membentuk suatu polakomunikasi. Pola yang terbentuk ini kemudian menjadi ciri khas sistemkomunikasi yang berbeda daripada sistem komunikasi pertanian pada umumnya.Kekhasan suatu pola komunikasi dapat menjadi modal pengetahuan untukmelakukan pendekatan sesuai dengan kebiasaan masyarakat dalam upayameningkatkan produksi pertanian khususnya pada masyarakat di kecamatanPasean kabupaten Pamekasan.

“Ramli (54), kepada Desa Dempo Timur bahwa hubungandalam kehidupan masayrakat terbentuk dari kebiasaan yangbersifat turun temurun. Yang terbangun hubungan disinibiasanya hubungan antar perorangan, dan itu nampak melaluisaling bantu membantu dalam pengerjaan pertanian. Selain itujuga adanya kelompok-kelompok masyarakat yang kelompoktersebut dijadikan sebagai sarana untuk bertukar kabar”

Sistem komunikasi pertanian memiliki kompleksitas peran dan fungsiyang cukup rumit. Hal ini dapat dilihat pada gambar model berikut ini :

Gambar 3.1 : Sistem komunikasi pertanian masyarakat Pasean

Model sistem pertanian dapat dilihat dari gambar diatas yang pada bagianpertama menunjukkan struktur hubungan yang terbangun diantara satu petanidengan petani lainnya. Pola hubungan ini kemudian disatukan dengan hubunganantarpersonal. Sementara (garis putus-putus) menunjukkan hubungan yang tidakintens pada struktur hubungan dalam kelompok masyarakat.

Petani

Petani Petani

Petani

Hubunganantarpersonal

KomunikasiKelompok

Sub kelompok

Sub kelompok

Sub kelompok

Sub kelompok

Sub kelompok

Produksi PesanPertanian

Page 15: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

10

Pada struktur kedua menunjukkan sub kelompok-kelompok yang secaralangsung tidak saling berhubungan antara satu sama lain. Sub kelompok iniberupa kelompok kelompok kecil dalam kehidupan masyarakat baik yangterbentuk karena kesepatakan antar kelompoknya atau terbentuk karena kebiasaan.Walau begitu, setiap sub kelompok memiliki model komunikasi yang sama yaitukomunikasi peer group kelompok.

Pada sistem komunikasi pertanian, produksi pesan menjadi bagian yangtidak dapat dipisahkan dari seluruh proses interaksi sosial kehidupan masyarakat.Produksi pesan pertanian berada diantara hubungan antar personal dengankomunikasi kelompok. Produksi pesan pertanian pada sistem komunikasi inimemiliki ruangnya sendiri dengan topik dan isu-isu yang dibahas pada hubungandan kelompok masing-masing.

Seperti pada umumnya kendala pertanian, yang dialami oleh petani jagungdi kecamatan Pasean bahwa masalah utamanya meliputi tiga bentuk berupa,masalah pupuk pertanian, masalah pengolahan tanah, serta masalah harga jagung.Sebagaimana penuturan masyarakat berikut ini:

“Mursyid (37), kalau masyarakat biasanya banyak bercerita seputarmasalah-masalah pertanian misalnya masalah pupuk.Ahmad riady (30), disini masyarakat kesulitan informasi, sehinggamengandalkan informasi dari tetangga-tetangga, masalah yangpaling umum dialami oleh masyarakat biasanya masalah pupuk.Masyarakat juga banyak beralih cara membajaknya sekarang sudahbanyak menggunakan traktor, tapi traktor ini masih sangat terbatas.H.Sitti (40), ka tatangkeh biasana atanya toko se larang mon mellejegung (kepada tetangga biasanya bertanya toko yang mahal kalaubeli jagung)”

Beberapa pesan yang diproduksi oleh petani jagung diantaranya; pertamaseputar pupuk pertanian. Menurut penuturan informan petani, bahwa masalahpupuk di kecamatan Pasean masih menjadi kendala utama karena minimnyaketersediaan pupuk baik yang dijual toko-toko umum ataupun toko pertanian.Sehingga informasi pupuk seperti dimana masyarakat dapat membelinya, menjadisangat penting bagi petani di kecamatan pasean.

Kedua, pengolahan ladang pertanian di kecamatan Pasean dilakukandengan tradisional seperti membajak ladang pertanian dengan menggunakan sapi.Namun dalam perkembangan teknologi bahwa banyak sekali masyarakat yangmembajak ladangnya dengan menggunakan traktor dengan alasan pengerjaanyang lebih cepat. Pada sisi yang lain, kepemilikan traktor masih sangat terbatas,pada proses inilah informasi tentang siapa yang memiliki traktor dan kapan akanmembajak ladang mereka menjadi sangat penting.

Ketiga, pesan-pesan harga jagung mejadi salah satu yang sangat pentingdalam proses pertanian di kecamatan Pasean. Seperti pada penuturan informanbahwa pertanian jagung di Pasean selain untuk kebutuhan konsumsi, selebihnyaakan dijual untuk kebutuhannya yang lainnya. Proses penjualan umumnya

Page 16: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

11

dilakukan di toko-toko atau kepada tengkulak dengan mempertimbangkan hargajagung.

3.3. Strategi Komunikasi Perubahan PertanianMenurut Effendy ada empat tujuan dalam strategi komunikasi, yakni

sebagai berikut: Pertama, yaitu untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertiandalam berkomunikasi. Kedua, yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus dibinadengan baik. Ketiga, yaitu penggiatan untuk memotivasinya, dan keempatbagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dariproses komunikasi tersebut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada strategi komunikasi menurutKusumadinata dan Fitrah (2017) komunikator, pesan, khalayak, media yangdigunakan dan efeknya terhadap khalayak agar dapat diterima. Strategikomunikasi memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam setiap programpemberdayaan.

Kemampuan strategi komunikasi pada tahapan tertentu dapatmempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang. Proses pengaruhterhadap pengetahuan seseorang melalui informasi yang disebarkan oleh sumber,sementara pengaruh terhadap sikap melalui proses penilaian terhadap fakta-faktayang dihadapi, dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi melalui tindakan sosialmasyarakat.

Strategi dapat dipahami sebagai perencanan dan pengaturan untukmencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan baik oleh individu maupunorganisasi. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut strategi berfungsisebagai petunjuk arah bahkan sampai pada taknik dan cara melakukannya.Strategi juga dapat dikatakan sebagai keseluruhan keputusan tentang tindakanyang akan dijalankan untuk mencapai tujuan.

Selain itu strategi berfungsi untuk menyebarluaskan pesan komunikasiyang bersifat informatif, persuasif, dan juga instruktif guna mencapai hasil yangmaksimal. Pesan komunikasi ini akan sangat efektif untuk disampaikan danditerima apabila dapat dikonstruksi dengan baik dan bijak. Strategi komunikasiperubahan pertanian lebih tepat digunakan sebagai upaya perbaikan produksidengan menggunakan pendekatan-pendekatan sosial budaya sesuai sasaran yangdituju.

Strategi perubahan pertanian dapat dikatakan sebagai penggunaan strategiuntuk menginformasikan dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakattentang upaya peningkatan produksi jagung. Mempengaruhi memiliki maknakhusus berupa seni dan teknik menginformasikan, mempengaruhi, memotivasibaik kepada individu, kelompok masyarakat, maupun dalam organisasi tertentutentang pentingnya perubahan model pertanian yang dapat meningkatkanproduktivitas jagung dalam kehidupan masyarakat Pamekasan.

Page 17: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

12

1. Sosialisasi Jagung Hibrida Madura 3 (M3)Pola komunikasi dalam penyuluhan pertanian di Indonesia menurut

Sadono mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada mulanyakomunikasi yang dikembangkan berupa pola komunikasi yang bersifat linear daripemerintah/peneliti melalui penyuluh kepada petani. Namun sejalan denganperkembangan pemahaman pemerintah atau peneliti, kemajuan yang dialami olehpetani, tuntutan demokrasi pada bidang pertanian, maka pola komunikasipenyuluhan pertanian juga mengalami perubahan berupa komunikasi partisipatifdan dialogis.

“Addur (37), selama ini tidak ada sosialisasi kepada masyarakatsehingga tidak mengetahui tentang manfaat jagung hibrida ini,bagaimana cara penanamannya. Kalau ada informasi seputarpertanian jagung ini, mungkin masyarakat akanmempertimbangkan atau setidaknya mencoba ikut menanamyang penting di gratiskan saja”

Akses informasi seputar jagung hibrada M3 juga menjadi kendala bagimasyarakat kabupaten Pamekasan. Hal ini dapat terlihat dari penuturan informanbahwa selama ini tidak ada sosialisasi kepada mereka sehingga masyarakat tidakmempunyai cukup informasi tentang jagung hibrida. Secara lebih detail bahwamasyarakat tidak tau manfaat jagung hibrida, bagaimana sistem pertaniannya.Bagi masyarakat, informasi seputar jagung hirida sangat penting sehingga apabilaakses informasi tersebut sampai kepada petani kemungkinan masyarakat akancoba mempraktekkannya.

Dalam upaya mewjudkan perubahan bertani dari jagung konvensional kejagung Hibrida M3 perlu dilakukan sosialisasi secara berkesinambungan gunamemberikan pemahaman yang lengkap tentang sistem pertanian jagung hibrida.Sosialisasi dilakukan bertujuan memberikan pemahaman yang utuh dan terperinciatas seluruh prosesnya. Secara umum pertanian jagung di Madura berbicara padalima proses utama berupa pengolahan dan pembajakan sawah, penanaman,perawatan, panin dan pasca panin. Berikut ini model sosialisasi jagung hibridakepada masyarakat:

Page 18: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

13

Gambar 3.2 : Model sosialisasi jagung Hibrida M3

Model sosialisasi ini mengambarkan tentang peran aktor yang berfungsisebagai tokoh untuk memproduksi pesan jagung hibrida. Pesan-pesan tersebutkemudian ditransmisikan kepada kepala desa sebagai orang yang memilikikewenangan pengurusan ditingkat desa. Selanjutnya kepala desa meneruskaninformasi pertanian kepada masyarakat yang bertindak menjadi objek perubahanpertanian ini. Masyarakat dalam hal ini bersifat aktif untuk mencari informasiseputar pertanian jagung hibrida yang secara langsung dilakukan kepada aktorutama atau secara tidak intens juga dilakukan kepada Kepala Desa (Klebun).

2. Peran Kelompok TaniPada proses perubahan pertanian jagung konvensional ke hibrida M3

diperlukan peran kelompok tani baik yang dibentuk oleh pemerintah ataupun olehlembaga-lembaga swasta. Keberadaan kelompok tani dapat memperlancar arusinformasi sistem pertanian dengan teknologi baru untuk dapat di adopsi olehmasyarakat melalui pendampingan dan pengawasan.

Menurut Nurhayati dan Swastika (2011) pemerintah dan pihak swastadapat bekerjasama dengan anggota petani dengan menjalin kemitraan. Artinyakerjasama dalam bentuk apa pun diharapkan dapat mengungkit peran serta aktifkelompok untuk meningkatkan taraf ekonomi atau kesejahteraan kelompok karenakelompok tani merupakan pelaku perubahan, termasuk teknologi.

Pada pertanian jagung varietas hibrida M3, dapat mengambil peransebagai pendamping seluruh prosespertanian seperti misalnya, pengaturan waktutanam, jarak tanam, pengolahan lahan dan pengairan, dan sebagainya akan lebihefektif apabila dilakukan pengawasan secara intens oleh kelompok tani.

“Farid (43), di desa ini program pertanian desa alhamdulilllahlancar semua berjalan terutama kelompok taninya. Disinikelompok tani aktif mulai dari program pendampinganpertanian, sosialisasi pertanian sampai pada urusan pupuk

Pesan JagungHibrida

Kepala Desa MasyarakatAktor / Agen

Umpan Balik

Umpan Balik

Page 19: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

14

pertanian. Kegiatan pertanian di desa ini banyak melaluikelompok tani.

Addur (37), kelompok tani juga aktif berkegiatan sehinggasosialisasi hibrida juga bisa dilakukan melalui kelompok tani”

Kelompok tani memiliki peranan yang sangat menentukan dalam prosespertanian masyarakat di kabupaten Pamekasan. Kelompok tani memiliki perananpenting dalam melakukan sosialisasi pertanian. Kelompok tani yang berada ditingkatan dusun memiliki peranan pendampingan pertanian seperti sosialisasisampai pada persoalan pupuk pertanian. Selain itu keberadaan POKTAN ataukelompok tani dipandang sebagai lembaga yang tepat dalam melalukan programperubahan pertanian jagung konvensional ke jagung varietas hibrida M3.

3. DemoplotDemoplot atau model percontohan merupakan salah satu strategi yag bisa

dilakukan dalam upaya mewujudkan perubahan pertanian dari pertniankonvensional ke jagung hibrida M3. Praktek demoplot atau demplot bisadilakukan di tingkat desa di seluruh kecamatan Pasean sehingga demplot ini dapatmenjadi model percontohan bagi masyarakat. Sebagaimana penutusran salah satuinformasi kami berikut ini :

“Saprawi (54), supaya masyarakat merubah cara pertaniannyamenurut saya perlu dilakukan seperti model percontohanpenanaman di desa, dari hasil percontohan itu masyarakat nantiakan mengikuti kalau berhasil”

Menurut salah satu informan bahwa supaya masyarakat bisa merubahmodel pertaniannya dari konvensional ke pertanian hibrida, langkah pertama perludilakukan melalui percontoan atau demoplot. Percontohan ini bisa dilakukan didesa dengan model bekerjasama dengan pihak desa sehingga desa dapatmemfasilitasi lahannya. Hasil dari percontohan ini apabila berhasil dapatmemotifasi masyarakat untuk melakukan penanaman jagung hibrida.

4. Keberadaan PendampingPendamping pertanian memiliki peran yang besar dalam menentukan

keberhasilan program inovasi pertanian. Adanya interaksi yang intens antarapetani dengan pendamping pertanian dapat melahirkan saling percaya, salingbergantung dan saling membutuhkan untuk mewujudkan pertani yang mandiri.

Menurut Jafri dkk. (2015) suatu interaksi sosial yang dapat mengakselerasidinamika faktor-faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati antara keduabelah pihak yang berinteraksi akan sangat bermanfaat untuk memunculkan rasasaling ketergantungan, saling pengertian, yang akhirnya akan menjadi kekuatanuntuk mendorong kemandirian pada pihak kelompok tani sasaran. Sementara

Page 20: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

15

Innovator

Demoplot

Sosialisasi

Peran POKTAN

Pendamping

Petani

Petani

Petani

Petani

kegagalan memaknai hal tersebut hanya dapat memperlambat terwujudnyaperubahan perilaku sebagai upaya mendorong kemandirian.

“Menurut Addur (37), bahwa jagung M3 itu kalau berhasil harusdilakukan pendampingan sehingga masyarakat tau bagaimanacara menanam yang benar. Hal ini seperti yang saya alamisebenarnya saya sudah pernah menanam jagung hibrida ini tapitidak berhasil. Salah satu alasannya mungkin karena adakesalahan pada cara menanamnya“

Jagung varietas hibrida M3 ini bisa berhasil dilakukan dan bisa diadopsioleh masyarakat kecamatan Pasean kalau seluruh poses penanamannya dilakukanpendampingan supaya masyarakat tau cara menanam yang benar sehinggahasilnya sesuai dengan apa yang menjadi harapan pihak universitas (UTM).Proses penerapan hibrida M3 di kecamatan Pasean dapat digambar sebagaimanaberikut ini:

Gambar 3.3: Proses penerapan jagung hibrida M3

Proses penerapan hibrida UTM 3 diperlukan adanya inisiatif dari innovatoratau kelompok masyarakat memiliki kepedulian terhadap peningkatan produksijagung di Kecamatan Pasean. Proses penerapan ini dilakukan melalui sosialisasilangsung kepada masyarakat. Kedua melalui optimalisasi peran kelompok tanisesuai dengan tugasnya untuk melakukan pendampingan pertanian di tingkat desa.Berikutnya, perlunya demplot sebagai sarana percobaan penanaman jagunghibrida. Dan untuk tahap akhir seluruh proses tersebut diperlukan pendampingpertanian yang secara intens dapat mengontrol seluruh proses penanaman jagunghibrida M3.

3.4. Saluran Media Komunikasi Inovasi1. Komunikasi Antar Personal

Secara defnitif, komunikasi antar personal berupa komunikasi yangdilakukan dua orang atau lebih secara tatap muka (Nurudin 2017). Menurut R.

Page 21: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

16

Wayne Pace interpersonal communication is communication involving two ormore people in face to face communication. Struktur utama proses komunikasiantar personal merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pribadi yangberbeda.

Secara umum proses sosialisasi dilakukan melalui saluran komunikasiantar personal. Percakapan dalam komunikasi antar personal dapat berupa verbaldengan menggunakan satu kata atau lebih maupun non verbal berupa gerakananggota badan seperti gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan badan, ataukombinasi satu dengan yang lain.

Bagi masyarakat Pamekasan, tetangga merupakan sumber informasi yangterjadi melalui interaksi yang terbangun dengan model hubungan yang dekat,sehingga proses komunikasi antar personal menjadi model komunikasi utamamasyarakat disana. Aliran informasi pada komunikasi antar personal berupakomunikasi lisan yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama karenaterbentuk oleh kebiasaan dan merupakan warisan nenek moyang terdahulu dalamkehidupan masyarakat lokal kabupaten Pamekasan.

“Rasidi (42), kalau saya ya biasana bertaya kepada tetanggakhususnya kepada saudara sedniri yang memang dekat,karena kalau tidak begitu tidak bisa, disini semua urusan apasaja pasti minta bantuan kepada tetangga.

Marhawi (46), biasanya mendapat kabar ya termasukpertanian ya dari tetangga”

Bagi masyarakat Pamekasan, tetangga dan saudara merupakan tempatbertanya tentang segala hal yang mereka anggap penting. Tetangga menjadisumber informasi yang interkasi diantara mereka terbangun dengan modelhubungan yang dekat, sehingga proses komunikasi antar personal menjadi modelkomunikasi utama masyarakat disana.

2. Saluran Komunikasi KelompokKomunikasi kelompok telah digunakan untuk saling bertukar informasi,

menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku,mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran, (Rakhmat, 2012).Aktivitas komunikasi dalam kelompok merupakan suatu hal yang umum terjadidalam masyarakat pedesaan (Matindas, 2010).

Menurut Kholisoh dan Priyanti (2016), kelompok adalah suatu kajiantentang interaksi individu dalam kelompok kecil atau kurang dari 20 orang,dengan kadar spontanitas, strukturalisas, kesadaran akan kelompok, ukurankelompok, relativitas sifat permanen dari kelompok serta identitas diri dalamukuran tertentu. Kelompok memiliki bentuk yang dapat dilihat dari pola interaksisetiap waktu.

Selain komunikasi antar personal, aliran informasi pertanian jagung padamasyarakat kabupaten Pamekasan juga melalui saluran kelompok-kelompok

Page 22: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

17

masyarakat. Saluran sosial tradisonal ini, berupa aktivitas-aktivitas yangberlangsung secara berkelompok seperti kelompok yasinan, sholawatan,pengajian, lusminan atau bagi kalangan ibu-ibu yang terbentuk karena kebiasaanberkumpul dengan lingkungan di sekitarnya.

“Rasidi (42), saya ikut tadarusan setiap malam ahad, biasanyakalau di tadarusan itu ya bercerita, yang diceritakan biasanyamasalah sapi, tembakau, jagung”Mursyid (37), orang madura itu suka ngumpul-ngumpul, tapibiasanya kumpul yang bermanfaat, seperti tadarusan, khotmilquran, yasinan”

Aliran informasi melalui kelompok-kelompok masyarakat sangat efektifdan efisien karena sangat memungkinkan untuk berbagi informasi, pengalaman,serta pengetahuan. Pada komunikasi kelompok interaksi yang terbangun berupakomunikasi tatap muka diantara para angota kelompok yang dapat melahirkankebersamaan dan memungkinkan adanya pemeliharaan hubungan yang kuat sertamenjadi sarana untuk memecahkan berbagai masalah-masalah pertanian jagung dikecamatan Pasean. Melalui forum-forum komunikasi tradisional inilahkomunikasi partisipatoris pertanian dapat terjadi.

3. Kedudukan Opinion leaderPola komunikasi yang dilakukan melalui pemegang opini “opinion

leader” bersumber dari kalangan masayrakat kecataman Pasean sendiri.Pemimpin opini ini, selanjutnya menyampaikan pesan dan informasi terkaitdengan dengan informasi baru seputar pertanian jagung di kecamatan Pasean.Opinion leader bisa berperan memotivasi masyarakat agar ikut serta secara aktifdalam pembangunan (Shofiyah 2011).

“Kibul (39), kalau masalah pertanian masyarakat disini masihpercaya kalau ada program dari pemerintahAhmad Riady (30), masyarakat disini biasanya mengikutiprogram-program pertanian yang dilakukan oleh tenagapendamping pertaian ”Addur (37), menurut saya tenaga pendaping ini bisa menjadicontoh dan tempat bertanya tentang pertanian”

Dalam penjelasan diatas bahwa pemerintah melalui pendamping desadapat bertindak sebagai opinion leader yang dapat mengarahkan opini masyarakatseputar model pertanian baru di kecamatan Pasean. Melalui opinion leader inilahpesan berupa inovasi-inovasi pertanian dapat disampaikan kepada masyarakatbawah. Begitupun sebaliknya masyarakat petani dapat menyampaikan responmereka terhadap masalah-masalah dan kendala pertanian dalam kehidupanmereka. Proses komunikasi yang berlangsung di kecamatan Pasean kabupaten

Page 23: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

18

Pamekasan melalui mulut ke mulut yang dalam bahasa daerahnya disebutbarkabar atau disebut juga dengan komunikasi gethok tular.

4. Komunikasi Gethok TularAlur gethok tular (pesan berantai) merupakan salah satu alur komunikasi

yang digunakan oleh masyarakat Pamekasan. Komunikasi yang dilakukan darimulut ke mulut merupakan strategi komunikasi yang efektif karena memiliki sifatkomunikasi yang cepat dan langsung kepada masyarakat. Gethok tular umumnyadilakukan secara informal dengan pendekatan personal dalam menyampaikanpesan pertanian diantara masyarakat petani.

“Marhawi (46), kalau masyarakat petani disini umumnya yamendapatkan informasi dari tetangga melalui kumpul-kumpulbiasanya, yang kemudian disebarkan dari satu orang kepadatetangga lainnya”

Pola komunikasi gethok tular terbentuk melalui interaksi dan hubunganyang terjadi antar masyarakat di kabupaten Pamekasan. Dengan menggunakanpendekatan hubungan personal dan informal maka terbentuk pola komunikasigethok tular dengan melibatkan bahasa Madura sebagai elemen utama proseskomunikasi tersebut.

Page 24: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

19

Demo plot Desa PoktanAinul Huda

Agen/Aktor

PoktanAnjani

PoktanBisma

PoktanMakmur

PoktanMaju Jaya

Masyarakat

Gagal

Berhasil

Tolak

Terima

BAB 4POLA KOMUNIKASI INOVASI

4.1. Proses Komunikasi InovasiUntuk mengurai masalah perubahan pertanian dari konvensional ke jagung

varietas hibrida diperlukan strategi komunikasi yang tidak hanya memberikaninformasi, tetapi perlu berlangsung sampai pada kemampuan untuk merubahsikapnya dan menerima model pertanian baru ini. Beberapa hal yang perludiperhatikan pada pola komunikasi yang secara umum berbentuk penyuluhan ini,diantaranya kredibilitas komunikator; pengemasan pesan; saluran media yangsesuai kultur; dan pemahaman terhadap khalayak sasaran.

Kekuatan penggunaan cara komunikasi inovasi (penyuluhan) tertentu,pada tahapannya dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang.Proses pengaruh tersebut berlangsung melalui informasi yang disebarkan olehsumber (peneliti/ penyuluh/ pendamping/ kepala desa/ ketua poktan), untukkemudian mempengaruhi sikap individu petani melalui proses penilaian informasiterhadap fakta-fakta yang dihadapi, dan perilaku seseorang tersebut padagilirannya juga dapat saling dipengaruhi oleh individu lainnya melalui tindakansosial masyarakat sekitranya.

Sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini, sebagai hasil penelitianproses komunikasi perubahan petani jagung konvensional ke jagung hibrida M3.

Gambar 4.1. : Proses komunikasi (inovasi) perubahan petani

Pertama gambar diatas menunjukkan bahwa agen, aktor atau komunikatormerupakan representasi dari akademisi, pendamping pertanian, dan lembaga yangmemiliki program pengembangan jagung hibrida dalam hal ini adalah tim

Page 25: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

20

Universitas Trunojoyo Madura. Akademisi merupakan tokoh yangmengembangkan kajian dan berhasil menemukan pola pertanian jagung hibridaMadura. Pendamping pertanian merupakan mahasiswa yang diperbantukan olehlembaga untuk mengawasi seluruh proses pertanian, dan lembaga bertanggungjawab mengembangkan seluruh proses pertanian sesuai dengan klasterpengembangan universitas yang salah satunya adalah jagung hibrida M3.

Selanjutnya, demo plot atau demplot merupakan aktivitas penanaman yangdilakukan sebagai percontohan kepada masyarakat. Demplot berfungsi untukmengenalkan kepada masyarakat tentang metode pertanian baru yang memilikikeunggulan mulai dari pembenihannya sampai pada sampai pada hasil panen.Keunggulan ini seharusnya menjadi daya tarik bagi masyarakat petani untuk jugamempraktekkan metode pertanian jagung varietas hibrida ini.

Menurut Ahmad Riady (petani Pasean), masalah yang juga menghambatterhadap perubahan petani jagung konvensional ke jagung hibrida karenadisebabkan oleh harga. Menurut informan tersebut, bahwa dapat menjadi kendalatersendiri apabila masyarakat masih diminta untuk membeli sementara hasilnyabelum diketahui apakah berhasil atau tidak. Akan berbeda apabila benih hibridatersebut difasilitasi oleh pemerintah desa setempat dan masyarakat tinggalmempraktekkan penanaman sesuai dengan instruksi pendamping pertanian.

Diluar itu, desa memiliki peranan yang cukup vital dalam menentukankeberhasilan program perubahan pertanian konvensional ke vairtas hibrida. Peranaparatus desa, melalui kepala desa dan seluruh perangkat desa berperan untukmendukung program ini. Bentuk dukungan desa melalui penyediaan sumber dayamanusia, penyediaan lahan pertanian, fasilitas air yang mencukupi, sampai padapembelian benih jagung hibrida. Bentuk partispasi ini memberikan peluangtercapainya tujuan kesejahteraan warga petani.

Poktan atau kelompok tani sebagaimana perannya pada tingkat dusunberupa pendampinngan pertanian kepada masyarakat. Kelompok tani memilikiakses yang sangat luas kepada masyarakat. Lebih daripada itu, bahwa kelompoktani mengetahui secara detail tentang karakter petani desa. Melalui modal tersebutkelompok tani dapat menentukan pola-pola sosialisasi yang efektif danmenentukan kelompok masyarakat yang memiliki komitmen pengambanganjagung hibrida. Dalam wawancara dengan Addur, salah satu ketua Poktan,mengatakan bahwa kelompok tani juga aktif berkegiatan sehingga sosialisasihibrida juga bisa dilakukan melalui saluran jaringan kelompok tani.

Masyarakat sebagai target audiens menjadi perhatian utama dari seluruhrangkaian perubahan sistem pertanian. Masyarakat dengan segala karakter dankebiasaannya membutuhkan pendekatan-pendekatan khusus untuk mengetahuisikapnya terhadap program baru bidang pertanian. Masyarakat melalui modalpengalaman bertani dari nenek moyang terdahulu cenderung sulit untuk merubahkebiasaan cara bercocok tanamnya. Oleh karena itu, diperlukan pendekatankultural untuk mengetahui dan merubah sikap masyarakat.

Page 26: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

21

4.2. Penerapan Komunikasi Inovasi Pada PetaniKabupaten Pamekasan merupakan daerah yang sangat berpotensi untuk

dikembangkan terutama pada sektor pertaniannya. Sebagian besar pendudukKabupaten Pamekasan berprofesi sebagai petani yang menjadi basis pertumbuhandi pedesaan. Beberapa tanaman utama masyarakat kabupaten Pamekasan adalahpertanian tembakau, padi dan jagung yang umumnya menjadi sektor pertanianyang paling banyak dikelola oleh masyarakat.

Petani kabupaten Pamekasan memiliki cara-cara dan metode sendiri yangmereka pelajari dari proses kehidupan sosial mereka. Secara umum metodepertanian masayarakat Pamekasan tidak berbeda dengan petani di Indonesia padaumumnya. Pada proses pertanian jagung masyarakat Pamekasan biasanyamengolah ladangnya dibajak dengan menggunakan sapi (Nanggala) ataupundengan menggunakan traktor. Bersamaan dengan proses tersebut, kemudiandiikuti penanaman benih jagung. Proses pertanian jagung biasanya dilakukan saatmusim penghujan karena di Madura lahan pertanian merupakan tanah ladangtadah hujan yang bisa ditanami hanya pada musim penghujan saja.

Disamping itu, pertanian jagung menjadi pokok bagi penduduk, hal inikarena sesuai dengan budaya masyarakat Madura secara umumnya yangmenjadikan jagung sebagai makanan khas Madura. Sebagai tanaman utama,jagung di kabupaten Pamekasan menjadi sumber utama pertanian karenaberfungsi untuk meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat.

Bagi masyarakat kabupaten Pamekasan jagung hasil pertanian tidak hanyadijadikan sebagai bahan makanan pokok sehari-hari, tetapi sebagian yang lainnyamenjadi bahan perdagangan yang di perjual-belikan. Pada tradisi petani jagung,jagung hasil panen umumnya disimpan untuk di konsumsi sampai muncukupiuntuk panen jagung musim berikutnya, dan apabila melebihi untuk keperluankonsumsi, sisanya akan dijual kepada tengkulak.

Sebagai masyarakat yang tinggal di pedesaan, sistem produksi pertanianpada masyarakat kabupaten Pamekasan biasanya dilakukan scara bersama-sama.Proses asosiatif pada masyarakat ini berupa terjadinya saling pegertian dankerjasama berupa timbal balik yang dilakukan oleh setiap individu maupun antarkelompok masyarakat.

Kerjasama antar masyarakat kemudian menghasilkan capaian atas tujuan-tujuan bersama. Seluruh proses ini berupa kerjasama antar individu ataupunkelompok masyarakat tani dengan semangat gotong royong yang menghasilkanaktivitas tolong menolong melalui pertukaran tenaga kerja yang menghasilkantimbal balik diantara mereka. Gotong royong pada masyarakat Pamekasanbiasanya dilakukan dalam proses pertanian meliputi pengolahan ladang, prosespenanaman sampai panen.

Informasi dari Ilyas, salah satu petani jagung, mengatakan bahwamasyarakat sepertinya sulit untuk berubah apalagi masyarakat tidak mengetahuibanyak tentang jagung Madura 3 tersebut. Perlu melakukan pendekatan-pendekatan khusus dan dilakukan perlahan-lahan guna merubah pengetahuanpetani.

Page 27: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

22

Standar sosialisasi pertanian jagung hibrida dapat dilakukan denganmemperhatikan kemampuan individu maupun kelompok sosial untuk melakukanperan serta memberikan akses informasi yang luas. Kemudian juga berupa bentuktindakan perhatian yang lebih kepada aspek permasalahan pertanian.

Selain itu, standar sosialisasi juga memerlukan adanya saluran informasikomunikasi yang bersifat persuasif dan informatif. Sementara dari aspek sosial,budaya dan bahasa lokal atau bahasa madura penting untuk diperhatikan supayainformasi yang disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakatsebagai terget audiensnya.

Perlu adanya pendamping atau fasilitator ataupun penyuluh yang bertugasuntuk membangun daya kreatifitas komunikasi sehingga komunikasi yangterbangun melalui interkasi sosial menjadi dinamis dan mampu menumbuhkaninisiatif baru. Pendamping maupun fasilitator seharusnya berasal dari masyarakatlokal sendiri, sehingga tindakannya sebagai aktor yang mampu menciptakan trustdiantara mereka. Shahrina dkk. (2015) mengatakan bahwa inovasi akan lebihmudah dan signifikan apabila melibatkan pengurus pertanian dan pegawaipertanian.

Bimbingan teknis pertanian merupakan salah satu kegiatan yang harusdilakukan oleh pendampaing, fasilitator ataupun penyuluh guna memastikanpraktek pengerjaan penanaman sesuai dengan petunjuk teknisnya. Selama inipengerjaan penanaman jagung hibrida banyak mengalami kegagalan yang salahsatu alasanya karena model penanamannya tidak sesuai dengan standar modelpenanaman, mulai dari jarakan tanam yang terlalu dekat, pengairan yang tidakcukup, dan pemberian pupuk yang berlebihan. Bimbingan teknis dapat menjadisarana untuk mengarahkan masyarakat melakukan penanaman yang sesuai denganmodel penanaman jagung hibrida.

Selanjutnya diperlukan adanya rumah pertanian yang didirikan olehperusahaan atau lembaga yang memiliki program jagung varietas hibrida.Keberadaan rumah pertanian dapat didirikan di desa-desa yang sudah bekerjadengan pihak perusahaan ataupun lembaga dalam yang hal ini UniversitasTrunjoyo Madura. Hal ini penting untuk diwujudkan mengingat selama inikeberadaan jagung varietas hibrida M 3 belum diketahui secara massal olehmasyarakat Pamekasan, sehingga melalui rumah pertanian ini dapat difungsikansebagai sumber informasi bagi masyarakat tentang segala proses pertanian jagunghingga pasca panin.

Menurut Indraningsih (2011) faktor-faktor yang memengaruhi keputusanpetani untuk mengadopsi teknologi adalah manfaat langsung dari teknologi yangberupa keuntungan relatif (termasuk keuntungan eknonomi yang lebih tinggi),kesesuaian teknologi terhadap nilai-nilai sosial budaya, cara dan kebiasaanberusaha tani, kerumitan penerapan teknologi, serta persepsi petani terhadappengaruh media/informasi interpersonal sebagai penyampai teknologi yangkomunikatif bagi petani.

Berikut gambar penerapan komunikasi kepada masyarakat yang dapatdigunakan sebagai model strategi komuniasi inovasi perubahan dari sistempertanian konvensional ke jagung varietas hibrida M 3.

Page 28: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

23

Gambar 4.2 : Model penerapan komunikasi inovasi (jagung hibrida M3)

Penerapan jagung varietas hibrida M 3 dapat dilakukan melalui langkah-langkah sederhana berupa sosialisasi yang dilakukan oleh aktor ataupun innovatorberupa orang-orang atau kelompok masyarakat yang memiliki programpengembangan jagung hibrida. Dari proses tersebut, maka metode berikutnyamelalui penbentukan pendamping pertanian yang bertindak untuk mengawasipertanian jagung hibrida M3 di desa-desa.

Berikutnya perlu melakukan bimbingan teknis lapangan. Bimbingan teknisdapat dilakukan oleh pendamping pertanian yang sudah dibentuk ataupun melaluiaktor/inovator guna memberikan pemahaman yang benar tentang prosespenanaman jagung hibrida. Selain juga, tersedianya informasi yang lengkapmelalui didirikannya rumah pertanian pada tingkat desa, sehingga masyarakatmemiliki informasi yang lengkap tentang kegunaan dan manfaat dari jagungHibrida M3. Masyarakat sebagai target utama perubahan pertaniaan hibrida dapatmelakukan dengan baik dan benar sehingga menghasilkan produksi jagung yangmeningkat.

4.3. Arah Aliran Informasi InovasiProses komunikasi inovasi jagung varietas hibrida UM3 sebenarnya dapat

dilakukan melalui sosialisasi secara berkesinambungan guna memberikanpemahaman yang lengkap tentang sistem pertanian jagung hibrida. Sosialisasidilakukan guna memberikan pemahaman yang utuh dan terperinci atas seluruhproses pertanian. Secara umum pertanian jagung di Madura berbicara pada limaproses utama berupa pengolahan dan pembajakan sawah, penanaman, perawatan,panin dan pasca panin.

Menurut informasi dari Pak Farid, ketua kelompk tani Pasean, bahwa didesa-desa wilayah kecamatan Pasean ini progam pertanian desa berjalan terutamakarena peran aktif kelompok tani. Disini kelompok tani, bergerak mulai dariprogram pendampingan pertanian, sosialisasi pertanian sampai pada urusan pupukpertanian. Kegiatan pertanian di desa ini banyak melalui kelompok tani.

Aliran informasi pertanian jagung pada masyarakat dapat diteruskanmelalui saluran kelompok-kelompok tani masyarakat. Informasi pertanian melaluikelompok-kelompok tani ini, sangat efektif karena memungkinkan untuk berbagi

sosialisasi Aktor/Inovator

Pendamping

BIMTEK

Rumah Pertanian

Masyarakat

Page 29: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

24

Demo plot Desa Poktan AinulHuda

Agen/Aktor

Poktan Anjani

Poktan Bisma

PoktanMakmur

Poktan MajuJaya

Masyarakat

Gagal

Berhasil

Tolak

Terima

bertukar informasi dan pengalaman dalam keseharian aktifitas petani. Padakomunikasi kelompok, interaksi yang terbangun berupa komunikasi tatap mukadiantara para anggota kelompok yang dapat melahirkan kebersamaan danmemungkinkan adanya pemeliharaan hubungan yang kuat serta menjadi saranauntuk memecahkan berbagai masalah-masalah pertanian jagung.

Selain itu, komunikator pada proses sosialisasi pertanian jagung dikabupaten Pamekasan memiliki peranan yang sangat penting. Kredibilitas sumberinformasi sebagai komunikator sangat menentukan efektifitas pesan komunikasiyang disampaikan untuk kemudian diterima oleh masyarakat. Bagi masyarakatPamekasan, kriteria komunikator meliputi tiga unsur utama yang mereka sebutBuppa’ Bappu’ Guru Rato (orang tua, guru dan pemerintah), jadi tidak sembarangkomunikator diluar tiga figur tersebut mereka terima.

Dalam hal ini, kedudukan Buppa’ Bappu’ Guru Rato sebagai opinionleader yang merupakan unsur pokok yang berperan sebagai saluran komunikasipertanian jagung. Melalui opinion leader inilah pesan berupa inovasi-inovasipertanian dapat disampaikan kepada masyarakat bawah. Begitupun sebaliknyamasyarakat bawah dapat menyampaikan respon mereka terhadap masalah-masalah dan kendala pertanian.

Diluar itu, bagi masyarakat Pasean, tetangga dan saudara merupakantempat bertanya tentang segala hal yang mereka anggap penting. Tetanggamenjadi sumber informasi melalui interkasi yang terbangun dengan modelhubungan yang dekat, sehingga proses komunikasi antar personal menjadi modelkomunikasi utama masyarakat disana. Aliran informasi pada komunikasi antarpersonal berupa komunikasi lisan yang berlangsung dalam waktu yang relatiflama karena terbentuk oleh kebiasaan dan merupakan warisan nenek moyangterdahulu dalam kehidupan masyarakat lokal Kabupaten Pamekasan.

Alur gethok tular merupakan salah satu alur komunikasi yang jugadigunakan oleh masyarakat Pamekasan. Komunikasi yang dilakukan dari mulut kemulut merupakan strategi komunikasi yang efektif karena memiliki sifatkomunikasi yang cepat dan langsung kepada masyarakat. Gethok tular umumnyadilakukan secara informal dengan pendekatan personal.

Pola komunikasi pesan berantai ini, informasi berlangsung dari mulut kemulut terbentuk melalui interakasi dan hubungan-hubungan sosial yang terjadiantar petani. Dengan menggunakan pendekatan hubungan pesonal dan informalmaka terbentuk pola komunikasi gethok tular dengan melibatkan bahasa Madurasebagai kekuatan dalam menyakin pesan inovasi baru.

Melalui saluran komunikasi diatas dapat memberikan dampak perubahan,baik bersifat langsung maupun tertunda. Dampak tersebut berupa pengetahuan,diterima oleh masyarakat yang berakibat pada perubahan sikap dan tindakan,yakni penerimaan indformasi inivasi (sistem pertanian baru hibrida M 3).Beberapa alasan yang mendasari tindakan tersebut misalnya karena manfaat yangbisa didapat oleh petani hibrida ini.

Secara umum penerimaan pesan inovasi perubahan pertanian dari jagungkonvensional ke jagung varietas hibrida UTM 3 dapat digambarkan berikut ini :

Page 30: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

25

Gambar 4.3 : Arah aliran informasi inovasi (jagung hibrida M3)

Penerimaan pesan inovasi pertanian dimulai ketika inisiator memproduksipesan pertanian, pesan pertanian bisa berupa verbal maupun nonverbal. Pesanpertanian disampaikan kepada masyarakat sebagai target audiens melalui berbagaikonteks saluran komunikasi. Hal ini bisa berupa komunikasi kelompok, opinionleader, komunikasi antarpersonal, maupun model komunikasi gethok tular.

Konteks saluran komunikasi yang dipilih menentukan sifat audiensnya.Komunikasi kelompok memiliki sifat audiens antara sepuluh sampai dua puluhorang. Opinion leader sifat penerimanya berupa individu-individu yang umumnyamemenuhi kebutuhan informasi dilakukan dengan mendatangi pemegang opinidalam masyarakat. Komunikasi antarpersonal umumnya hanya melibatnyamasyarakat skala kecil (per group) antara satu sampai tiga orang saja. Sementaragethok tular berupa aliran pesan pertanian yang mengalir dari mulut kemulut ataudisebut dengan aliran pesan berantai.

Arah aliran inromasi inovasi (pesan pertanian) melalui penggunaankonteks saluran komunikasi ini, selanjutnya menjadi modal penggerak perubahanpada aspek pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat petani jagung.Pengetahuan tentang pertanian yang terus bertambah, sikap terhadap adopsiprogram model pertanian baru, dan tindakan sebagai bentuk respon yangditunjukkan oleh masyarakat untuk mengikuti atau menerima inovasi barupertanian jagung hibrida M3.

Inisiator

Pesan Pertanian

Komunikasi kelompok Gethok tular

efek

Pengetahuan Tindakansikap

Opinion leader Komunikasi antarpersonal

Menerima inovasi pertanian

Page 31: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

26

BAB 5PENUTUP

Beberapa pokok permasalahan dari hasil kajian strategi komunikasiinovasi perubahan petani jagung konvensional ke jagung varietas hibrida Madura3ini dapat disimpulkan bahwa; pertama, upaya perubahan petani dan sistemnyaharus dilakukan dengan melibatkan semua elemen masyarakat terutama yangberhubungan langsung dan memiliki kepentingan dengan pengembanganperubahan dari sistem konvensional ke jagung varietas hibrida M3. Perubahanpertanian ini perlu memperhatikan seluruh proses komunikasi, mulai dari agenatau aktor yang bertindak sebagai inisiator perubahan pertanian, metodepercontohan penanaman hibrida di tingkat desa, pentingnya peranan kepala desauntuk memfasilitasi kegiatan penanaman jagung hibrida, proses sosialisasi melaluipemanfaatan kelompok tani pada tingkat dusun, serta masyarakat sebagai bagianterpenting untuk dapat berpatisipasi secara aktif.

Peran strategi komunikasi dalam mengurai masalah-masalah pertaniansebagai perencanaan dan pengaturan untuk mencapai suatu tujuan yang telahditetapkan dalam bidang pertanian. Strategi komunikasi inovasi dapat dilakukanmelalui konteks saluran komunikasi kelompok, opinion leader, komunikasiantarpersonal, maupun model komunikasi gethok tular. Hal ini dapat memberikandampak peruabahan yang berpengaruh pada aspek pengetahuan, sikap dantindakan si penerima pesan.

Penerapan inovasi perubahan sistem pertanian, jagung varietas hibrida M3dapat dilakukan melalui langkah-langkah strategis seperti sosialisasi yangdilakukan oleh aktor ataupun inovator pertanian. Selain itu, proses komunikasiinovasi juga bisa dilakukan melalui pembentukan pendamping pertanian yangbertindak untuk mengawasi dan mengedukasi sistem pertanian hibrida baru.Disamping perlunya penyediaan informasi yang lengkap melalui rumah pertanianpada tingkat desa. Pesan inovasi (jagung hibrida M3) merupakan inovasi pertanianyang dapat mengembangkan hasil produksi jagung lokal di kabupaten Pamekasan.Proses penerimaan inovasi diperlukan strategi yang efektif yang mampu merubahmetode pertanian petani lokal, guna menghasilkan adpoter-adopter baru sistempertanian.

Page 32: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

27

DAFTAR PUSTAKA

Buku :Arifin, Anwar. 1984. Strategi komunikasi. PT Amrico : Bandung

Beverley, H. 2002. An Introduction to qualitative reseach. Copyright Update 2002of the rent focus group division of general practice : University OfNottingham

Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT RemajaRosdakarya : Bandung

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif; Teori & Praktik. BumiAksara. Jakarta

Mulyana, deddy. 2010. Ilmu Komunikasi suatu pengantar. PT RemajaRosdakarya : Bandung

Nurudin. 2017. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer. Rajawali Pers. Jakarta

Rakhmat, Jalaluddin. 2012. Psikologi komunikasi. PT Remaja Rosdakarya:Bandung

Riduan. 2004. Metode riset. Rineka Cipta Jakarta

Rogers, Everett M. 1995. Diffusion of innovations. Fourth Edition. Free Press.NewYork

Jurnal :Budhirianto, Syarif. 2015. Pola komunikasi untuk permberdayaan kelompok

informasi masyarakat dalam menyukseskan program swasembada pangan.Jurnal Pakommas, Vol. 18. No. 2. Agustus 2015: 127-138

Firmansyah, Hairi. Yulianti, Mira. Alif, Muhammad. 2017. Strategi komunikasidalam penguatan kapasitas kelembagaan pada pengelolaan lahan gambutmelalui peningkatan sumberdaya manusia di sektor pertanian kalimantanselatan. MetaCommunication; Journal of communication studies. P ISSN:2356-4490, E ISSN: 2549-693X Vol II No 1 Maret 2017

Indraningsih, Kurnia Suci. 2011. Pengaruh penyuluhan terhadap keputusanpetani dalam adopsi inovasi teknologi usaha tani terpadu. Pusat sosialekonomi dan kebijakan pertanian. Jurnal agro ekonomi. Volume 29. N0 1.2011

Jafri, Joni. Febriansyah, Rudi. Syahni, Rahmat. Asmawi. 2015. Interakasipartisipatif antara penyuluh pertanian dan kemlompok tani menujukemandirian petani. Jurnal Agro Ekonomi. Vol. 22. No. 2 2015

Kholisoh, Nur dan Primayanti. 2016. Model Komunikasi kelompok tentang maknapernikahan antar generasi dikalangan kelas menengah jakarta. JurnalASPIKOM. Volume 3, Nomor 1, Juli 2016

Kifli, Gontom C. 2007. Strategi Komunikasi Pembangunan Pertanian PadaKomunitas Dayak Di Kalimantan Barat. Forum Penelitian Agro Ekonomi.Volume 25 No. 2, Desember 2007 : 117 – 125

Page 33: PENGANTAR - komunikasi.trunojoyo.ac.idkomunikasi.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Jagung varietas Hibrida Madura 3 (M 3) merupakan produk inovasi, yakni benih jagung pengembangan-persilangan

28

Kusumadinata, Ali Alamsyah dan Fitrah, Maria. 2017. Strategi komunikasipelayanan publik melalui progrram pos pemberdayaan keluarga. JurnalASPIKOM. Volume 3, Nomor 2, Januari 2017

Matindas, K. Hubeisb, A. V. S. Saleh,A. 2010. Saluran Komunikasi KelompokBerbasis Gender pada Komunitas Petani Sayuran Organik(Kasus diMegamendung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat). JurnalKomunikasi Pembangunan. ISSN1693-3699Februari 2010, Vol. 08, No.1

Nurhayati, Sri. Swastik, Dewa K.S. 2011. Peran kelompok tani dalam penerapanteknologi pertanian. Forum penelitian Agro Ekonomi Vol. 29 No 2. 2011

Pertiwi, P. R. dan Saleh, A. 2010. Persepsi Petani tentang Saluran KomunikasiUsahatani Padi. Jurnal Komunikasi Pembangunan. ISSN 1693-3699 Juli2010, Vol. 08, No. 2

Richard, T. 2009. Qualitative versus quantitative methods, Understandingqualitative methods are superior for criminology and criminal justice.Journal of Theoritical and philosophical criminology. University oflouisville

Robson, C. 2002. Real world reseach; a sourcce for social scientists andpractitioner research. Oxfod.

Rangkuti, Parlaungan Adil. 2009. Strategi komunikasi membangun kemandirianpangan. Jurnal Litbang Pertanian, 28 (2), 2009.

Sapari, Y. Saleh, A. dan Maksum. 2009. Pemanfaatan Media Komunikasi PrimaTani, Aksesibilitas Kelembagaan Tani, dan Persepsi Petani tentangTeknologi Agribisnis Industrial Pedesaan. Jurnal KomunikasiPembangunan. ISSN 1693-3699 Februari 2009, Vol. 07, No. 1.

Sadono, Dwi. 2009. Perkembangan pola komunikasi dalam pertanian penyuluhanpertanian di Indonesia. Jurnal Komunikasi Pembangunan. ISSN 1693-3699. Vol. 07, No. 2

Shofiyah, St. 2011. Persepsi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Fungsi KepalaDesa Sebagai Opinion Leader di Desa Pewunu Kec. Dolo Barat Kab.Sigi. Jurnal Academica Fisip Untad. Vol.03 No. 01 Februari 2011 564

Shahria, Md Noedin. Rizal, Ammar Redza ahmad. Yahya, Junaidi 2015. Impakkomunikasi terhadap penerimaan inovasi penanaman padi. JurnalPengurusan 44. Malaysia

Sugiarti, Teti dan Hayati, Mardiyah. 2009. Persepsi Petani Madura DalamMenolak Komuditas Jagung Varietas Baru. Embriyo. Vol 6. No. 1. Juni200. ISSN 0216-0188

Suandi, I Nengah. Indriani, Made Sri. Nurjaya,I Gede. 2010. Tindak KomunikasiVerbal Dan Tindak Komunikasi Nonverbal Dalam Pemakaian Sor SinggihBasa Bali Dan Pembelajarannya. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid43, Nomor 15