PENGANTAR & ORIENTASI KELAS · Tugas I / Pertama Membuat Naskah Pidato. Naskah diketik dengan 1,5 spasi dengan program komputer MS Word. Huruf/font yang digunakan adalah Times New

PENGANTAR & ORIENTASI KELASPENGANTAR & ORIENTASI KELAS

MATA KULIAH : MATA KULIAH : “PENGANTAR ILMU POLITIK”“PENGANTAR ILMU POLITIK”

DOSEN :DOSEN :DR. DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SIAGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

FISIP – HI UNJANI CIMAHIFISIP – HI UNJANI CIMAHI20192019

22

• Introductions / Perkenalan Mata Kuliah• Penjelasan Sistem Perkuliahan• Penjelasan Satuan Acara Perkuliahan• Penjelasan Mekanisme Penilaian

3

SISTEM PENILAIAN

4

Sistem Penilaian Ujian Akhir Semester (UAS) : 35 % Ujian Tengah Semester (UTS) : 25 % Tugas : 20 % Kehadiran / Absensi : 10 % Partisipasi Kelas : 10 %

5

TUGAS KULIAH

66

Tugas I / PertamaTugas I / Pertama Membuat Naskah Pidato. Naskah diketik dengan 1,5 Membuat Naskah Pidato. Naskah diketik dengan 1,5

spasi dengan program komputer MS Word. spasi dengan program komputer MS Word. Huruf/font yang digunakan adalah Times New Huruf/font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12. Kertas yang digunakan Roman dengan ukuran 12. Kertas yang digunakan adalah kertas HVS ukuran Kwarto. Jumlah halaman adalah kertas HVS ukuran Kwarto. Jumlah halaman naskah pidato antara 13 – 15 lembar halaman naskah pidato antara 13 – 15 lembar halaman (sudah termasuk cover) dan dijilid plastik (lakban) (sudah termasuk cover) dan dijilid plastik (lakban) warna kuning. warna kuning.

Judul naskah pidato adalah : ”Andai Saya Menjadi Judul naskah pidato adalah : ”Andai Saya Menjadi Presiden Presiden : Apa Yang Akan Saya Lakukan Dalam : Apa Yang Akan Saya Lakukan Dalam Menciptakan Kehidupan Politik Yang Bermoral”. Menciptakan Kehidupan Politik Yang Bermoral”. Naskah pidato dikumpulkan pada pertemuan ke – 3 Naskah pidato dikumpulkan pada pertemuan ke – 3 (ketiga) dan naskah pidato yang terlambat (ketiga) dan naskah pidato yang terlambat dianggap tidak mengumpulkan makalah.dianggap tidak mengumpulkan makalah.

Sistematika Penulisan Naskah Sistematika Penulisan Naskah PidatoPidato

Cover / Sampul DepanCover / Sampul DepanPembukaanPembukaanIsiIsiPenutupPenutup

77

88

Tugas II / KeduaTugas II / Kedua Membuat video berdurasi 1 menit, dengan pemain / Membuat video berdurasi 1 menit, dengan pemain /

aktor mahasiswa sendiri, dengan menggunakan aktor mahasiswa sendiri, dengan menggunakan pakaian jas berdasi. pakaian jas berdasi.

Video berisi pidato dengan judul ”Andai Saya Menjadi Video berisi pidato dengan judul ”Andai Saya Menjadi Presiden Presiden : Apa Yang Akan Saya Lakukan Dalam : Apa Yang Akan Saya Lakukan Dalam Menciptakan Kehidupan Politik Yang Bermoral”. Menciptakan Kehidupan Politik Yang Bermoral”.

Video pidato dikirimkan pada pertemuan ke – 5 Video pidato dikirimkan pada pertemuan ke – 5 (kelima) dan pengiriman video pidato yang terlambat (kelima) dan pengiriman video pidato yang terlambat dianggap tidak mengumpulkan makalah.dianggap tidak mengumpulkan makalah.

Pengiriman video dialamatkan ke instagram dosen : Pengiriman video dialamatkan ke instagram dosen : agussubagyo1978.agussubagyo1978.

Bagi yang tidak memiliki akun instagram harus Bagi yang tidak memiliki akun instagram harus membuat akun instagram.membuat akun instagram.

Tugas Tugas IIIIII / Ketiga / Ketiga Membuat Resensi Buku, dengan Membuat Resensi Buku, dengan

judul “Dasar-Dasar Ilmu Politik”, judul “Dasar-Dasar Ilmu Politik”, karangan Prof Dr Mirriam Budiardjo.karangan Prof Dr Mirriam Budiardjo.

Resensi Buku diketik 1,5 spasi Resensi Buku diketik 1,5 spasi dengan program komputer MS Word. dengan program komputer MS Word. Huruf/font yang digunakan adalah Huruf/font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran Times New Roman dengan ukuran 12. Kertas yang digunakan adalah 12. Kertas yang digunakan adalah kertas HVS ukuran Kwarto. Jumlah kertas HVS ukuran Kwarto. Jumlah halaman antara 23 – 25 lembar halaman antara 23 – 25 lembar halaman (termasuk cover) dan dijilid halaman (termasuk cover) dan dijilid plastik (lakban) warna biru. plastik (lakban) warna biru.

Dikumpulkan pada pertemuan ke – 7 Dikumpulkan pada pertemuan ke – 7 ((ketujuhketujuh)).. Pengumpulan Resensi Pengumpulan Resensi Buku yang terlambat dianggap tidak Buku yang terlambat dianggap tidak mengumpulkan.mengumpulkan.

99

Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Resensi BukuResensi Buku

Cover / Sampul DepanCover / Sampul Depan Identitas Buku (Judul Buku, Identitas Buku (Judul Buku,

Penulis, Penerjemah, Penulis, Penerjemah, Penerbit, Kota Penerbit, Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Terbit dll)Tahun Terbit dll)

PendahuluanPendahuluan Isi / substansi BukuIsi / substansi Buku Kekuatan & Kelemahan Kekuatan & Kelemahan

BukuBuku Kontribusi Buku Terhadap Kontribusi Buku Terhadap

Studi Ilmu PolitikStudi Ilmu Politik1010

Tugas IV / KeempatTugas IV / Keempat Membuat Resensi Film, dengan judul “Bumi Membuat Resensi Film, dengan judul “Bumi

Manusia”.Manusia”. Resensi Film diketik 1,5 spasi dengan program Resensi Film diketik 1,5 spasi dengan program

komputer MS Word. Huruf/font yang digunakan komputer MS Word. Huruf/font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12. adalah Times New Roman dengan ukuran 12. Kertas yang digunakan adalah kertas HVS Kertas yang digunakan adalah kertas HVS ukuran Kwarto. Jumlah halaman antara 18 – 20 ukuran Kwarto. Jumlah halaman antara 18 – 20 lembar halaman (termasuk cover) dan dijilid lembar halaman (termasuk cover) dan dijilid plastik (lakban) warna merah. plastik (lakban) warna merah.

Dikumpulkan pada pertemuan ke – Dikumpulkan pada pertemuan ke – 99 ((kesembilankesembilan) dan Pengumpulan Resensi Film ) dan Pengumpulan Resensi Film yang terlambat dianggap tidak mengumpulkan.yang terlambat dianggap tidak mengumpulkan.

1111

Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan Resensi FilmResensi Film

Cover / Sampul DepanCover / Sampul Depan Identitas Film (Judul Film, Sutradara, Identitas Film (Judul Film, Sutradara,

Produksi, Aktor Utama, Durasi, dll)Produksi, Aktor Utama, Durasi, dll)PendahuluanPendahuluan Isi / substansi FilmIsi / substansi FilmKekuatan & Kelemahan FilmKekuatan & Kelemahan FilmKontribusi Film Terhadap Studi Ilmu Kontribusi Film Terhadap Studi Ilmu

PolitikPolitik1212

Tugas Tugas VV / Kelima / Kelima Membuat Makalah, dengan judul “Gerakan Membuat Makalah, dengan judul “Gerakan

Mahasiswa Di Tengah Tarikan Pemerintah & Mahasiswa Di Tengah Tarikan Pemerintah & Kekuatan Oposisi”.Kekuatan Oposisi”.

Makalah diketik 1,5 spasi dengan program Makalah diketik 1,5 spasi dengan program komputer MS Word. Huruf/font yang digunakan komputer MS Word. Huruf/font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12. adalah Times New Roman dengan ukuran 12. Kertas yang digunakan adalah kertas HVS Kertas yang digunakan adalah kertas HVS ukuran Kwarto. Jumlah halaman antara 15 – 17 ukuran Kwarto. Jumlah halaman antara 15 – 17 lembar halaman (termasuk cover) dan dijilid lembar halaman (termasuk cover) dan dijilid plastik (lakban) warna biru. plastik (lakban) warna biru.

Dikumpulkan pada pertemuan ke – Dikumpulkan pada pertemuan ke – 1212 ((keduabelaskeduabelas)).. Pengumpulan Resensi Buku yang Pengumpulan Resensi Buku yang terlambat dianggap tidak mengumpulkan.terlambat dianggap tidak mengumpulkan. 1313

Sistematika Penulisan MakalahSistematika Penulisan MakalahCover / Sampul DepanCover / Sampul DepanPendahuluan (Latar Belakang Pendahuluan (Latar Belakang

& Perumusan Masalah)& Perumusan Masalah)Pembahasan (Menjawab Pembahasan (Menjawab

Perumusan Masalah)Perumusan Masalah)Penutup (Kesimpulan & Saran)Penutup (Kesimpulan & Saran)Daftar PustakaDaftar Pustaka

1414

Tugas Ke – 6 (enam)Tugas Ke – 6 (enam)

• Membuat Artikel Ilmiah Populer, dengan judul Membuat Artikel Ilmiah Populer, dengan judul “Posisi Ilmu Hubungan Internasional Dalam Ilmu “Posisi Ilmu Hubungan Internasional Dalam Ilmu Politik”.Politik”.

• Artikel diketik 1,5 spasi dengan program komputer Artikel diketik 1,5 spasi dengan program komputer MS Word. Huruf/font yang digunakan adalah Times MS Word. Huruf/font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12. Kertas yang New Roman dengan ukuran 12. Kertas yang digunakan adalah kertas HVS ukuran Kwarto. Jumlah digunakan adalah kertas HVS ukuran Kwarto. Jumlah halaman antara 6 – 7 lembar halaman (termasuk halaman antara 6 – 7 lembar halaman (termasuk cover) dan dijilid plastik (lakban) warna hijau. cover) dan dijilid plastik (lakban) warna hijau.

• Dikumpulkan pada pertemuan ke – 14 (keempat Dikumpulkan pada pertemuan ke – 14 (keempat belas) dan Pengumpulan artikel yang terlambat belas) dan Pengumpulan artikel yang terlambat dianggap tidak mengumpulkan.dianggap tidak mengumpulkan.

• Format Artikel seperti artikel di rubrik opini koranFormat Artikel seperti artikel di rubrik opini koran1515

Sistematika Penulisan ArtikelSistematika Penulisan Artikel

•Lihat dalam koran / Lihat dalam koran / surat kabar surat kabar “kompas”“kompas”

•Di Halaman 6, Di Halaman 6, Rubrik “Opini”Rubrik “Opini”

1616

1717ATURAN KULIAHATURAN KULIAH

MEKANISME KULIAHMEKANISME KULIAH

• Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik, merupakan Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik, merupakan mata kuliah yang dapat ditempuh oleh mahasiswa mata kuliah yang dapat ditempuh oleh mahasiswa semester 1 dan dapat ditempuh pula oleh semester 1 dan dapat ditempuh pula oleh mahasiswa yang mengulang (perbaikan).mahasiswa yang mengulang (perbaikan).

• Jumlah Pertemuan di kelas antara Dosen dan Jumlah Pertemuan di kelas antara Dosen dan Mahasiswa adalah 14 kali pertemuan, ditambah Mahasiswa adalah 14 kali pertemuan, ditambah dengan UTS dan UAS, sehingga praktis jumlah dengan UTS dan UAS, sehingga praktis jumlah pertemuan mencapai 16 kali pertemuan.pertemuan mencapai 16 kali pertemuan.

• Dalam perkuliahan terdapat mekanisme ceramah, Dalam perkuliahan terdapat mekanisme ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, kuis, dan lain-lain.tanya jawab, diskusi kelompok, kuis, dan lain-lain.

• Terdapat hand out dalam bentuk soft copy yang Terdapat hand out dalam bentuk soft copy yang dapat dicopy oleh para mahasiswa untuk bahan dapat dicopy oleh para mahasiswa untuk bahan bacaan dan pendalaman.bacaan dan pendalaman. 1818

PERHATIAN PENTING !!!PERHATIAN PENTING !!!

• Bagi Mahasiswa Yang Tidak Masuk dua (2) atau Bagi Mahasiswa Yang Tidak Masuk dua (2) atau Lebih Tanpa Ijin atau Tanpa Keterangan (D I S), Lebih Tanpa Ijin atau Tanpa Keterangan (D I S), Maka Sudah Pasti Akan Mendapatkan Nilai “D”.Maka Sudah Pasti Akan Mendapatkan Nilai “D”.

• Mahasiswa Tidak Boleh Terlambat lebih dari 10 Mahasiswa Tidak Boleh Terlambat lebih dari 10 menit terhitung mulai kehadiran dosen di kelas. menit terhitung mulai kehadiran dosen di kelas.

• Apabila Mahasiswa tersebut terlambat lebih dari 10 Apabila Mahasiswa tersebut terlambat lebih dari 10 menit sejak dosen masuk kelas, maka mahasiswa menit sejak dosen masuk kelas, maka mahasiswa tersebut diwajibkan tidak masuk kelas sekalian.tersebut diwajibkan tidak masuk kelas sekalian.

• Bagi Mahasiswa yang tingkat kehadirannya 100 %, Bagi Mahasiswa yang tingkat kehadirannya 100 %, maka sudah akan mendapatkan jaminan nilai maka sudah akan mendapatkan jaminan nilai minimal “B”, dan akan menjadi nilai “A” apabila minimal “B”, dan akan menjadi nilai “A” apabila UTS, UAS, dan Tugas nya bagus.UTS, UAS, dan Tugas nya bagus.

1919

PERHATIAN PENTING !!!PERHATIAN PENTING !!!

• Mahasiswa dilarang keras memegang dan Mahasiswa dilarang keras memegang dan mengoperasikan peralatan komunikasi, seperti HP mengoperasikan peralatan komunikasi, seperti HP saat berada di kelas / saat perkuliahan saat berada di kelas / saat perkuliahan berlangsung.berlangsung.

• HP harus disilent ditaruh di tas atau ditaruh disaku HP harus disilent ditaruh di tas atau ditaruh disaku dan berada pada posisi “silent” atau bisa juga di dan berada pada posisi “silent” atau bisa juga di “off” kan.“off” kan.

• Mahasiswa dilarang keras berisik, berbicara Mahasiswa dilarang keras berisik, berbicara dengan temannya, ataupun bersuara yang dengan temannya, ataupun bersuara yang membuat gaduh saat perkuliahan sedang berjalan.membuat gaduh saat perkuliahan sedang berjalan.

• APABILA MAHASISWA MELANGGAR POINT 1, 2, APABILA MAHASISWA MELANGGAR POINT 1, 2, DAN 3, MAKA AKAN MENDAPATKAN NILAI C. DAN 3, MAKA AKAN MENDAPATKAN NILAI C.

2020

2121RANCANGAN PEMBELAJARANRANCANGAN PEMBELAJARAN

2222

PERTEMUAN IPERTEMUAN IPengantar dan Orientasi KelasPengantar dan Orientasi Kelas

• Introductions / Perkenalan Mata Kuliah• Penjelasan Sistem Perkuliahan• Penjelasan Satuan Acara Perkuliahan• Penjelasan Mekanisme Penilaian

2323

PERTEMUAN IIPERTEMUAN IITinjauan Umum Ilmu PolitikTinjauan Umum Ilmu Politik

• Pengertian Ilmu Politik

• Tujuan Ilmu Politik

• Sasaran Ilmu Politik

• Ruang Lingkup Ilmu Politik

• Sejarah Perkembangan Ilmu Politik

• Konsep-Konsep dalam Ilmu Politik

2424

PERTEMUAN IIIPERTEMUAN IIITinjauan Umum Ilmu PolitikTinjauan Umum Ilmu Politik

Pendekatan-Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan-Pendekatan Dalam Ilmu Politik Teori Ilmu PolitikTeori Ilmu Politik Pandangan Dalam Ilmu PolitikPandangan Dalam Ilmu Politik Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Sosial Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu Sosial

LainnyaLainnya

2525

PERTEMUAN IVPERTEMUAN IVTinjauan Umum Ilmu PolitikTinjauan Umum Ilmu Politik

Asumsi Dasar Dalam PolitikAsumsi Dasar Dalam Politik Adagium Dalam PolitikAdagium Dalam Politik Obyek Kajian Ilmu PolitikObyek Kajian Ilmu Politik Manfaat Ilmu PolitikManfaat Ilmu Politik Metode Ilmu PolitikMetode Ilmu Politik

2626

PERTEMUAN VPERTEMUAN VKekuasaan, Kewenangan & Kekuasaan, Kewenangan &

LegitimasiLegitimasi Kekuasaan (Pengertian, Kekuasaan (Pengertian,

Sumber, Tipologi, Jenis, dan Sumber, Tipologi, Jenis, dan Implementasi Kekuasaan)Implementasi Kekuasaan)

Kewenangan (Pengertian, Kewenangan (Pengertian, Jenis, Tipologi, dan Sumber Jenis, Tipologi, dan Sumber Kewenangan)Kewenangan)

Legtimasi (Pengertian, Legtimasi (Pengertian, Sumber, Jenis, dan Hakekat Sumber, Jenis, dan Hakekat Legitimasi)Legitimasi)

27

PERTEMUAN VIPerubahan dan Pembangunan Politik

• Perubahan Politik (Obyek Perubahan Politik, Tujuan perubahan politik, dan Penyebab Perubahan Politik)

• Pembangunan Politik (Partisipasi Politik, Integrasi Politik, dan Efektifitas Pemerintahan)

• Evolusi Politik dan Revoluasi Politik• Konflik, Kekerasan dan Anarkisme Politik

28

PERTEMUAN VIIPERTEMUAN VIIDemokrasiDemokrasi

Pengertian Demokrasi Pengertian Demokrasi Sejarah Demokrasi, Sejarah Demokrasi, Pembagian kekuasaan dalam DemokrasiPembagian kekuasaan dalam Demokrasi Sistem pemerintahan DemokrasiSistem pemerintahan Demokrasi Sistem demokrasiSistem demokrasi

2929

PERTEMUAN VIIIPERTEMUAN VIIIHAMHAM

Pengertian HAMPengertian HAM Model HAMModel HAM Karakter HAMKarakter HAM HAM Dalam Hubungan InternasionalHAM Dalam Hubungan Internasional HAM Dalam Politik Luar NegeriHAM Dalam Politik Luar Negeri

30

PERTEMUAN IXMODEL PERILAKU PEMILIH

Emotional Voters Rational Voters Swing Voters Transactional Voters

31

PERTEMUAN XGOOD GOVERNANCE

Pengertian Good Governance Model Good Governance Karakter Good Governance Good Governance Dalam Hubungan Internasional Liberalisasi Dalam Good Governance Kritik Good Governance

32

PERTEMUAN XISistem Kepartaian dan Pemilu

Sistem Kepartaian (pengertian parpol, jenis parpol, fungsi parpol, sistem kepartaian, dan ideologi parpol)Sistem Pemilu (pengertian pemilu, jenis pemilu, Electoral Treshold, Parliamentary Treshold)

3333

PERTEMUAN XIIPERTEMUAN XII

LegislatifLegislatifPengertian LegislatifPengertian LegislatifFungsi LegislatifFungsi LegislatifProses LegislatifProses LegislatifModel LegislatifModel LegislatifSejarah LegislatifSejarah LegislatifManfaat LegislatifManfaat Legislatif

34

PERTEMUAN XIIIEksekutif

• Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan• Pengertian Birokrasi• Fungsi Legislatif• Unsur-Unsur Eksekutif• Model Eksekutif• Manfaat Eksekutif

35

PERTEMUAN XIVYudikatif

Pengertian Yudikatif Jenis – Jenis Yudikatif Fungsi-Fungsi Yudikatif Manfaat Yudikatif Unsur-Unsur Yudikatif Tipologi Yudikatif

36

Dr. Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.SiAgus Subagyo, S.IP., M.SiKomplek Tirta Kencana Blok C Komplek Tirta Kencana Blok C No 7 No 7 Jln Pasantren Cibabat CimahiJln Pasantren Cibabat CimahiPhone / fax : (022) 6612003Phone / fax : (022) 6612003HP HP : 081 21 4047 45: 081 21 4047 45Email : Email : [email protected]@mail.com

[email protected]@yahoo.com.auFacebook : agus subagyoFacebook : agus subagyoTwitter Twitter : subagyoagus: subagyoagusInstagram: agussubagyo1978Instagram: agussubagyo1978Blog Blog :www.agussubagyo1978.wordpre:www.agussubagyo1978.wordpress.comss.com

SekianSekian && TerimakasihTerimakasihKunjungi blog pribadi saya :Kunjungi blog pribadi saya :

https://agussubagyo1978.wordpress.chttps://agussubagyo1978.wordpress.comom

3737

PENGANTAR ILMU POLITIK

“TINJAUAN UMUM ILMU POLITIK”

DOSEN :DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

FISIP – HI UNJANI CIMAHI2019

2

• Pengertian Ilmu Politik• Tujuan Ilmu Politik• Sasaran Ilmu Politik• Ruang Lingkup Ilmu Politik• Sejarah Perkembangan Ilmu Politik• Konsep-Konsep dalam Ilmu Politik

PENGERTIAN ILMU POLITIK

Secara Etimolo

gis

Secara Terminol

ogis

SECARA ETIMOLOGIS POLITIK BERASAL DARI BAHASA YUNANI YAITU POLIS. POLIS BERARTI NEGARA. SEDANGKAN ORANG YANG MENDIAMI POLIS, DISEBUT DENGAN POLITES, YANG BERARTI WARGA NEGARA. ISTILAH TERSEBUT TERUS BERKEMBANG DAN KEMUDIAN MENJADI POLITIK SEPERTI YANG DIKENAL SEKARANG.

SECARA TERMINOLOGIS, POLITIK ADALAH SENI, KEAHLIAN, KEMAHIRAN, DAN KETERAMPILAN DALAM MEMPENGARUHI ORANG LAIN AGAR SUPAYA BERTINDAK SESUAI DENGAN APA YANG KITA INGINKAN. POLITIK BERKAITAN DENGAN KEKUASAAN YANG HARUS DIKEJAR, DIPERTAHANKAN, DAN DIPERBESAR.


MERIAM BUDIHAR

JO

HAROL D. LASSWEL

POLITIK SEBAGAI BERBAGAI MACAM KEGIATAN YANG TERJADI DI SUATU NEGARA YANG MENYANGKUT PROSES PENENTUAN TUJUAN DAN BAGAIMANA CARA MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT.

POLITIK ADALAH MASALAH SIAPA YANG MENDAPATKAN APA, KAPAN DAN BAGAIMANA (WHO GETS WHAT, WHEN, AND HOW).


JOYCE MICHE

L

KARL W.

DEUTSCH

POLITIK MERUPAKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KOLEKTIF ATAU PEMBUATAN KEBIJAKAN UMUM UNTUK MASYARAKAT SELURUHNYA.

POLITIK ADALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN MELALUI SARANA UMUM.


DAVID EASTON

PROF. MR. DR.

J. BARENTS

ILMU POLITIK ADALAH STUDI MENGENAI TERBENTUKNYA KEBIJAKSANAAN UMUM. ILMU POLITIK ADALAH ILMU SOSIAL YANG KHUSUS MEMPELAJARI SIFAT DAN TUJUAN DARI NEGARA SEJAUH NEGARA MERUPAKAN ORGANISASI KEKUASAAN, BESERTA SIFAT DAN TUJUAN DARI GEJALA-GEJALA KEKUASAAN LAIN YANG TAK RESMI, YANG DAPAT MEMPENGARUHI NEGARA.

ILMU POLITIK ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI PENGHIDUPAN NEGARA DAN ILMU POLITIK DISERAHI TUGAS UNTUK MENYELIDIKI NEGARA-NEGARA ITU SEBAGAIMANA NEGARA-NEGARA ITU MELAKUKAN TUGASNYA

TUJUAN ILMU POLITIK

DAVID EASTON

ILMU POLITIK BERTUJUAN UNTUK MEMBERIKAN PEMAHAMAN SECARA INTEGRAL TERHADAP POLITIK DAN NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA

ILMU POLITIK BERTUJUAN UNTUK MENSEJAHTERAKAN BANGSA, MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, DAN MEMELIHARA PERDAMAIAN DUNIA

ILMU POLITIK BERTUJUAN UNTUK MENYELESAIKAN MAASAALAH YANG ADA DI TENGAH MASYARAKAT MELALUI CARA-CARA DAMAI, PENUH KEKELUARGAAN DAN TANPA ADA KEKERASAN

ILMU POLITIK BERTUJUAN UNTUK MEMAHAMI ILMU POLITIK AGAR DAPAT MENCAPAI KECERDASAN POLITIK

SASARAN ILMU POLITIK

SASARAN YANG

MENJADI FOKUS

BAHASAN DALAM ILMU

POLITIK

NEGARA

KEKUASAAN

FAKTA POLITIK

ORGANISASI KEMASYARAKATAN

KEGIATAN POLITIK

PEMERINTAH

RUANG LINGKUP ILMU POLITIK

DALAM CONTEMPO

RARY POLITICAL SCIENCE, TERBITAN UNESCO

1950, ILMU POLITIK DIBAGI

MENJADI EMPAT

BIDANG

TEORI POLITIK DAN SEJARAH PERKEMBANGAN IDE-IDE POLITIK

LEMBAGA-LEMBAGA POLITIK, UNDANG-UNDANG DASAR, PEMERINTAH NASIONAL, PEMERINTAH DAERAH DAN LOKAL, FUNGSI EKONOMI DAN SOCIAL DARI PEMERINTAH

PARTAI-PARTAI, GOLONGAN-GOLONGAN (GROUPS), DAN PENDAPAT UMUMHUBUNGAN INTERNASIONAL; POLITIK INTERNASIONAL, ORGANISASI-ORGANISASI DAN ADMINISTRASI INTERNASIONAL, HUKUM INTERNASIONAL

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK•MERUJUK PADA PEMIKIRAN ARISTOTELES YANG MENYEBUTKAN BAHWA MANUSIA ADALAH ZOON POLITIKON, ARTINYA SELAMA ADA MASYARAKAT DISITU PASTI ADA KEGIATAN POLITIK, SEMENJAK ADA PERADAPAN, POLITIK ITU SUDAH ADA. MAKA POLITIK DALAM ARTIAN PRAKTIS PADA DASARNYA DEKAT DENGAN AKTIVITAS KEHIDUPAN MANUSIA. HAL ITU TERGAMBARKAN DARI TULISAN-TULISAN KUNO, PRATASTI DAN LAINNYA. • POLITIK DALAM ARTIAN ILMU PENGETAHUAN BERKEMBANG DAN MULAI DIKENAL LUAS SEJAK PERADAPAN YUNANI-ROMAWI. BAGIAMANA PERKEMBANGAN ILMU POLITIK, LEBIH MENYELURUH DIPAPARKAN OLEH AHMAD SUHELMI. DIMANA ADA TIGA PERADAPAN YANG MEMPUNYAI TRADISI KEILMUAN DAN PEMIKIRAN POLITIK BARAT, YAITU YUNANI-ROMAWI, JUDEO-KRISTIANI DAN ISLAM.

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK

• TRADISI KEILMUAN YUNANI-ROMAWI MEMBERIKAN KONSTIBUSI BESAR DALAM PERKEMBANGAN ILMU POLITIK. PEMIKIRAN FILOSOF YUNANI SEPERTI PLATO DAN ARISTOTELES MERUPAKAN MOMENTUM AWAL DARI PERKEMBANGAN ILMU POLITIK MODERN DEWASA INI. WAJAR JIKA KEMUDIAN KEDUA FILOSOF TERSEBUT DINOBATKAN SEBAGAI BAPAK FILSAFAT POLITIK DAN BAPAK ILMU POLITIK.

• KARYA PLATO DAN ARISTOTELES, BANYAK MEMBERI SUMBANGAN PEMIKIRAN MENGENAI BENTUK-BENTUK NEGARA DAN HAKIKAT PEMERINTAHAN. PLATO MENCITA-CITAKAN NEGARA DIPERINTAH DENGAN KEBIJAKSANAAN, SEBAGAIMANA YANG DIPERLIHATKAN OLEH PARA FILOSOF. SEDANGKAN ARISTOTELES, MELIHAT NEGARA YANG IDEAL ADALAH NEGARA YANG MENCOBA MELAKUKAN KOMBINASI ANTARA OLIGARKHI DAN DEMOKRASI. SEDANGKAN SUMBANGAN TERBESAR DARI PERADAPAN ROMAWI TERUTAMA DI BIDANG SISTEM HUKUM DAN LEMBAGA POLITIK.

YUNANI KUNO-ROMAWI KUNO


• PERADAPAN JUDEO-KRITIANI MERUPAKAN PERADAPAN KEDUA YANG MELETAKKAN DASAR-DASAR INTELEKTUAL DAN FILOSOFIS BAGI PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN PERADAPAN BARAT. ORANG-ORANG JODEO ATAU YAHUDI WALAU MENJADI KELOMPOK MINORITAS, NAMUN TERKENAL BANYAK MELAHIRKAN ORANG-ORANG BESAR DAN MELAHIRKAN BANYAK PERISTIWA SEJARAH. MEREKA BERPERAN DALAM PROSES KELAHIRAN PERADAPAN RENAISANS EROPAH. DI ABAD XIX DAN XX SUKU BANGSA INI MELAHIRKAN BANYAK TOKOH-TOKOH BESAR DENGAN KARYA-KARYA ILMIAH YANG SAMPAI SAAI INI MESIH MENJADI REFERENSI UTAMA PARA ILMUAN. NAMA-NAMA SEPERTI HEGEL DENGAN ALIRAN HEGELIANNISME, MARX DENGAN MARXISME, DARWIN DENGAN DARWINISME, SIGMUND FREUD, NIETZSCHE, HERBERT SPENCER, ALBERT EINSTEN DAN LAINNYA BERASAL DARI BANGSA YAHUDI.

• SEDANGKAN PERADAPAN KRISTIANI MEMAINKAN PERAN PENTING BERIKUTNYA. GEREJA BANYAK MENGAMBIL FUNGSI PENTING IMPERIUM DAN MEMBANTU MENGENDALIKAN BERBAGAI KEKACAUAN SOSIAL SAAT KEHANCURAN IMPERIUM ROMAWI BARAT. PADA ABAD XII-XIII AGAMA KRISTEN IKUT MENDORONG KEBANGKITAN ILMU PENGETAHUAN DAN SIPIRITUAL, BAGI PERADABAN BARAT. PUNCAK SUMBANGAN AGAMA KRISTEN ADALAH MELAHIRKAN GERAKAN PROTESTAN. DOKTRIN REFORMASI PROTESTAN BERDAMPAK LUAS BAGI PERILAKU EKONOMI DAN KEMUDIAN TERUS BERKEMBANG MENJADI INFRASTRUKTUR YANG KOKOH UNTUK TERBENTUKNYA KAPITALISME.

JUDEO-KRISTIANI


•WALAU TIDAK DIAKUI, PERAN ISLAM DALAM MEMPENGARUHI PEMIKIR POLITIK BARAT TIDAK DAPAT DIABAIKAN. SALAH SATU TOKOH YANG MENGEMBANGKAN METODOLOGI ILMIAH BERUPA KAJIAN TEORITIS EMPIRIS ADALAH IBNU KHALDUN.•SETERUSNYA WARISAN ILMU DARI IBNU RUSYD, JUGA BANYAK MEMPENGARUHI BUDAYA BARAT. KUATNYA PENGARUH IBNU RUSYD TERHADAP PERADAPAN BARAT DIIBARATKAN OLEH TAN MALAKA SEPERTI PENGARUH MARXISME PADA ZAMAN SEKARANG.

ISLAM


• YUNANI TAHUN 450 SM TERDAPAT BUKU KARYA HERODATUS, PLATO DAN ARISTOTELES.• INDIA TAHUN 500 SM TERDAPAT KITAB DHARMASASTRA DAN ARTHASASTRA.•CINA TAHUN 500 SM TERDAPAT TOKOH CONFUCIUS DAN KUNG FU TZU•ARAB ABAD 11 M TERDAPAT KARYA AL-MARWARDI BERJUDUL AL-AHKAM AS-SULTHANIYYAH• INDONESIA ABAD 13 M TERDAPAT KITAB NEGARAKERTAGAMA DAN BABAD TANAH JAWI.

ILMU POLITIK TELAH ADA

SEJAK ZAMAN

DAHULU, INI BISA DILIHAT

DARI KARYA-KARYA

BERIKUT:

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK• ABAD 18 DAN 19 DI JERMAN, AUSTRIA DAN PRANCIS TELAH MUNCUL PEMBAHASAN TENTANG POLITIK NAMUN MASIH KENTAL DIPENGARUHI HUKUM DAN NEGARA.• DI INGGRIS ILMU POLITIK DIPENGARUHI OLEH FILSAFAT MORAL DAN SEJARAH• DI PARIS PRANCIS TAHUN 1870 LAHIR ECOLE LIBREDES SCIENIES• DI INGGRIS TAHUN 1895 MUNCUL LEMBAGA LONDON SCHOOL OF ECONOMIC AND POLITICAL SCIENCE• DI AS TAHUN 1858 DIANGKAT FRANCIS LIEBER SEBAGAI GURU BESAR SEJARAH DAN ILMU POLITIK DI COLUMBIA COLLEGE.• DI AS TAHUN 1904 LAHIR AMERICAN POLITICAL SCIENCE ASSOSIATION (APSA)• UNESCO LEMBAGA DIBASAH PBB TAHUN 1948 MELAHIRKAN BUKU CONTEMPORARY POLITICAL SCIENCE

DI ERA MODERN,

ILMU POLITIK

JUGA TELAH

BERKEMBANG DI EROPA BARAT DAN

AMERIKA SERIKAT, YAKNI :


• SOCRATES (469-399 SM). MENURUT SOCRATES ILMU POLITIK ADALAH ILMU YANG MEMBAHAS MASALAH PUBLIC GOOD (KEBAIKAN BERSAMA) YAKNI STRUKTUR IDEAL SERTA TENTANG KEADILAN.• PLATO (429-347 SM). MENURUT SOCRATES ILMU POLITIK ADALAH ILMU YANG MEMBAHAS TENTANG SIAPA YANG MEMERINTAH DAN KEDUDUKAN INDIVIDU DALAM LINGKUP KEKUASAAN YANG DIPEGANG.• ARISTOTELES (384 – 322 SM). MENURUT SOCRATES ILMU POLITIK ADALAH ILMU YANG MEMBAHAS TENTANG ASAL DAN TUJUAN TERBENTUKNYA NEGARA.

PADA ZAMAN YUNANI KUNO PARA

PEMIKIR YANG

TERKENAL

ANTARA LAIN:

PEMBAGIAN ILMU POLITIK

PADA ZAMAN YUNANI KUNO PARA

PEMIKIR YANG

TERKENAL

ANTARA LAIN:

VALUATIONAL. ARTINYA ILMU POLITIK BERDASARKAN MORAL DAN NORMA POLITIK. TEORI VALUATIONAL INI TERDIRI DARI FILSAFAT POLITIK, IDEOLOGI DAN POLITIK SISTEMATISNON VALUATIONAL. ARTINYA ILMU POLITIK HANYA SEKEDAR MENDESKRIPSIKAN DAN MENGKOMPARASIKAN SATU PERISTIWA DENGAN PERISTIWA LAIN TANPA MENGAITKANNYA DENGAN MORAL ATAU NORMA.

NILAI / NORMA PENTING ILMU POLITIK

MENURUT

HAROLD LASWELL TERDAPAT 8 NILAI

YANG DIKEJAR DALAM

POLITIK, YAITU:

1.KEKUASAAN2.PENDIDIKAN3.KEKAYAAN4.KESEHATAN5.KETERAMPILAN6.KASIH SAYANG7.KEJUJURAN/KEADILAN8.KESEGANAN

KONSEP-KONSEP DALAM ILMU POLITIK

5 KONSEP DALAM ILMU

POLITIK

NEGARA (STATE)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION

MAKING)KEBIJAKAN UMUM (PUBLIC POLICY)

PEMBAGIAN (DISTRIBUTION)

KEKUASAAN (POWER)

21

Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.SiKomplek Tirta Kencana Blok C No 7 Jln Pasantren Cibabat CimahiPhone / fax : (022) 6612003HP : 081 21 4047 45Email : [email protected]

[email protected] : agus subagyoTwitter : subagyoagusInstagram: agussubagyo1978Blog :www.agussubagyo1978.wordpress.com





2

• Pendekatan-Pendekatan Dalam Ilmu Politik

• Asumsi –Asumsi Dalam Ilmu Politik• Pandangan Dalam Ilmu Politik• Hubungan Ilmu Politik dengan Ilmu

Sosial Lainnya

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM ILMU POLITIK

PENGERTIAN

PENDEKATAN

•VERNON VAN DYKE: PENDEKATAN ADALAH SUATU KRITERIA UNTUK MENYELEKSI MASALAH ATAU DATA YANG RELEVAN •DENGAN KATA LAIN: PENDEKETATAN MENCAKUP STANDAR DAN TOLAK UKUR YANG DIPAKAI UNTUK MEMILIH MASALAH, MENENTUKAN DATA YANG DI TELITI DAN DATA MANA YANG AKAN DI KESAMPINGKAN


JENIS-JENISPENDEKATA

NDLM ILMU POLITIK

LEGAL INSTITUSIONAL

BEHAVIORAL - PERILAKU

NEO MARXIS

TEORI KETERGANTUNGAN

RATIONAL CHOICES

NEO INSTITUSIONALISME


PENDEKATAN LEGAL

INSTITUSIONAL

•MULAI BERKEMBANG PADA ABAD KE 19 •SIFATNYA NORMATIF•FOCUS KAJIAN ADALAH NEGARA•ASPEK KAJIAN ADALAH KONSTITUSIONAL DAN YURIDISNYA•TIDAK MEMPERHATIKAN IMPLEMENTASI DARI UU.


PENDEKATAN BEHAVIORAL/PERIL

AKU

•BERKEMBANG TAHUN 1950-AN SETELAH PD II• POLITIK HARUS MENGAMTI PROSES. KARENA ITU FOKUS KAJIAN ADALAH PERILAKU MANUSIA SEBAGAI SEBUAH GEJALA YANG DAPAT DI AMATI.• CAKUPANYA BUKAN HANYA PERILAKU SESEORANG TETAPI JUGA KESATUAN2 YANG LEBIH BESAR. ORMAS,ELITE, GERAKAN, MASYARAKAT POLITIK• SIFATNYA MULTISISIPLINER•MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP ILMU ALAM UNTUK MEMAHAMI POLITIK•MELAHIRKAN TEORI SISTEM POLITIK


PENDEKATAN NEO MARXIS

•FOKUS KAJIAN KEKUASAAN DAN KONFLIK•KONFLIK KELAS MERUPAKAN PROSES DIALEKTIS PALING PENTING YANG MENDORONG PERKEMBANGAN MASYRAKAT•TIDAK LAGI MEMANDANG KONFLIK KELAS ANTARA BORJUIS DAN PROLETAR•KONFLIK ANTARA MASSA YANG SEDIKIT NAMUN MEMPUNYAI BANYAK FASILITAS, BERHADAPAN DENGAN YANG BANYAK NAMUN TIDAK MEMPUNYAI FASILITAS


PENDEKATAN NEO MARXIS

•NEGARA MEMPERTAHANKAN KEPENTINGAN YANG BERPUNYA DAN SEDIKIT(KELAS YANG DOMINAN)•DOMINASI HARUS MELAKUKAN TRANFORMASI TOTAL•NEO MARXIS MENDORONG TRANSFORMASI TOTAL•KELAS DOMINAN MEMPERTAHANKAN POSISI MELALUI PAKSAAN DAN PERSUASI


PENDEKATAN KETERGANTUNGAN

•FOKUS KAJIANYA ADALAH HUBUNGAN KETERGANTUNGAN ANTARA NEGARA DUNIA PERTAMA DAN DUNIA KETIGA •IMPERIALISME MASIH ADA. HADIR DALAM BENTUK LAIN. BUKAN LAGI PENJAJAHAN LANGSUNG, TETAPI KONTROL SECARA POLITIK DAN EKONOMI


PENDEKATAN RATIONAL CHOICE

• PENGARUH ILMU EKONOMI DALAM POLITIK• FOKUS KAJIAN PADA PILIHAN RASIOANAL MANUSIA• INDIVIDU ADALAH AKTOR TERPENTING DALAM DUNIA POLITIK. •MANUSIA ADALAH MAKLUK RASIONAL YANG BERUSAHA MEMAKSIMALKAN KEPENTINGAN SENDIRI.•MANUSIA MEMBUAT PREFERENSI• PREFERENSI DIBUAT SETELAH MELAKUKAN PERHITUNGAN UNTUK DAN RUGI• PROSES PERHITUNGAN MANUSIA INI DIHITUNG DENGAN PENDEKATAN MATEMATIS.


PENDEKATAN NEO

INSTITUSIONALISME

• PERBEDAAN DENGAN INSTITUSIONALISE LAMA IALAH SIFATNYA YANG DINAMIS• BERPANDANGAN INSTITUSI NEGARA DAPAT DI DESAIN KEARAH SATU TUJUAN TERTENTU.• PENDEKATAN INI DIPICU PENDEKAN BEHAVIORAL YANG MEMANDANG INSTITUSI HASIL PERILAKU AKTOR. • BERSIFAT SALING MEMPENGARUHI: PERILAKU AKTOR MEMBENTUK INSTITUSI, NAMUN INSTITUSI JUGA MEMPENGARUHI AKTOR

ASUMSI-ASUMSI DALAM ILMU POLITIK•SETIAP MASYARAKAT MENGHADAPI KELANGKAAN DAN KETERBATASAN SUMBER-SUMBER SEHINGGA KONFLIK TIMBUL DALAM PROSES PENENTUAN DISTRIBUSI.•KELOMPOK YANG DOMINAN DALAM MASYARAKAT IKUT SERTA DALAM PROSES PENDISTRIBUSIAN DAN PENGALOKASIAN SUMBER-SUMBER MELALUI KEPUTUSAN POLITIK SEBAGAI UPAYA MENEGAKKAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN POLITIK.•PEMERINTAH MENGALOKASIKAN SUMBER-SUMBER YANG LANGKA PADA BEBERAPA KELOMPOK ATAU INDIVIDU, TETAPI MENGURANGI ATAU TAK MENGALOKASIKAN SUMBER-SUMBER ITU KEPADA KELOMPOK ATAU INDIVIDU YANG LAIN.

ASUMSI-ASUMSI DALAM ILMU POLITIK

•ADA TEKANAN TERUS-MENERUS DARI PIHAK-PIHAK YANG MERASA TIDAK PUAS UNTUK MENGALOKASIKAN SUMBER-SUMBER YANG LANGKA.•MELUASNYA TEKANAN-TEKANAN MENGAKIBATKAN KELOMPOK ATAU INDIVIDU YANG MENDAPATKAN KEUNTUNGAN DARI POLA DISTRIBUSI BERUPAYA KERAS UNTUK MEMPERTAHANKAN STRUKTUR YANG MENGUNTUNGKAN •ADA TEKANAN TERUS-MENERUS DARI PIHAK-PIHAK YANG MERASA TIDAK PUAS UNTUK MENGALOKASIKAN SUMBER-SUMBER YANG LANGKA.


•MAKIN MAMPU PENGUASA MEYAKINKAN MASYARAKAT UMUM BAHWA SISTEM POLITIK YANG ADA MEMILIKI KEABSAHAN (LEGITIMASI) MAKA MAKIN MANTAP KEDUDUKAN PENGUASA DAN KELOMPOK YANG DIUNTUNGKAN DALAM PERJUANGAN MEREKA MENGHADAPI GOLONGAN YANG MENGHENDAKI PERUBAHAN.•POLITIK MERUPAKAN THE ART OF THE POSSIBLE, BANYAK KEBIJAKAN IDEAL YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MEMECAHKAN PERSOALAN YANG DIHADAPI MASYARAKAT TERNYATA HANYA BERUPA PEMECAHAN YANG BERSIFAT SEMU.


•DALAM POLITIK TIDAK ADA YANG SERBA GRATIS. SETIAP USUL KEGIATAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH SELALU MENGANDUNG UNSUR UNTUNG-RUGI.•PERANAN PENTING YANG DIMAINKAN MANUSIA DALAM PROSES POLITIK. KONFLIK UNTUK MENDAPATKAN ATAU MEMPERTAHANKAN SUMBER-SUMBER YANG LANGKA MENJADI KONFLIK ANTAR MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU ATAU KELOMPOK.

PANDANGAN-PANDANGAN DALAM ILMU POLITIK

PANDANGAN DLM ILMU

POLITIK

KLASIK

KELEMBAGAAN

KEKUASAAN

FUNGSIONALISME

KONFLIK

PANDANGAN – PANDANGAN DALAM ILMU POLITIK

PANDANGAN

KLASIK

•USAHA-USAHA YANG DITEMPUH WARGA NEGARA UNTUK MEMBICARAKAN DAN MEWUJUDKAN KEBAIKAN BERSAMA •ARISTOTELES MELIHAT MEWUJUDKAN KEBAIKAN BERSAMA MEMILIKI MORALITAS YANG TINGGI•KEBAIKAN BERSAMA/KEPENTINGAN UMUM? TUJUAN MORAL/NILAI IDEAL

YANG ABSTRAK KEINGINAN ORANG BANYAK KEPENTINGAN UMUM ADALAH

KEPENTINGAN MAYORITAS KEINGINAN PEMERINTAH;

PEMERINTAH DIBENTUK UNTUK KEBAIKAN BERSAMA


PANDANGAN

KELEMBAGAAN

•HAL YANG BERKAITAN DENGAN PENYELENGGARAAN NEGARA •NEGARA SEBAGAI KOMUNITAS MANUSIA YANG SECARA SUKSES MEMONOPOLI PENGGUNAAN PAKSAAN FISIK YANG SAH DALAM WILAYAH TERTENTU (WEBER)• POLITIK BAGI WEBER MERUPAKAN PERSAINGAN UNTUK MEMBAGI KEKUASAAN ATAU PERSAINGAN UNTUK MEMPENGARUHI PEMBAGIAN KEKUASAAN ANTARNEGARA MAUPUN ANTAR KELOMPOK DI DALAM SUATU NEGARA. • POLITIK MEMPELAJARI NEGARA MODERN, INSTITUSINYA, KONSTITUSI (SEBELUM PD II)


PANDANGAN

KEKUASAAN

• POLITIK SEBAGAI KEGIATAN MENCARI DAN MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN DALAM MASYARAKAT • ILMU POLITIK SEBAGAI ILMU YANG MEMUSATKAN PERHATIAN PADA PERJUANGAN UNTUK MEMPEROLEH DAN MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN, MELAKSANAKAN KEKUASAAN, MEMPENGARUHI PIHAK LAIN, ATAUPUN MENENTANG PELAKSANAAN KEKUASAAN (ROBSON)• KEKUASAAN MERUPAKAN KEMAMPUAN UNTUK MEMPENGARUHI PIHAK LAIN UNTUK BERPIKIR DAN BERPERILAKU SESUAI KEHENDAK YANG MEMPENGARUHI. • KEKUASAAN DILIHAT SEBAGAI INTERAKSI ANTARA PIHAK YANG MEMPENGARUHI DAN DIPENGARUHI, ATAU YANG SATU MEMPENGARUHI DAN YANG LAIN MEMATUHI


PANDANGAN

FUNGSIONALISME

• ILMU POLITIK SEBAGAI KEGIATAN UNTUK MERUMUSKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJAKSANAAN UMUM • ALOKASI NILAI SECARA OTORITATIF BERDASARKAN KEWENANGAN DAN KARENA ITU MENGIKAT UNTUK SUATU MASYARAKAT (EASTON)• NILAI DIARTIKAN SEBAGAI HAL-HAL YANG DIKEJAR MANUSIA DENGAN DERAJAT KEDALAMAN YANG BERBEDA UNTUK MENCAPAINYA. NILAI ITU ADA YANG BERSIFAT IDEAL SPIRITUAL DAN ADA YANG BERSIFAT MATERIIL JASMANAIAH. • JADI, KEGIATAN MEMPENGARUHI PEMERINTAH DALAM MERUMUSKAN DAN MELAKSANAKAN KEBIJKASANAAN UMUM BERARTI MEMPENGARUHI PEMBAGIAN DAN PENJATAHAN NILAI-NILAI SECARA OTORITATIF UNTUK MASYARAKAT.


PANDANGAN

KONFLIK

•POLITIK ADALAH KONFLIK. SETIAP PRAKTEK POLITIK MENGARAH PADA KONFLIK POLITIK ANTAR ELITE•PERBEDAAN PENDAPAT, PERDEBATAN, PERSAINGAN, BAHKAN PERTENTANGAN DAN PEREBUTAN DALAM UPAYA MENDAPATKAN ATAU MEMPERTAHANKAN NILAI-NILAI DISEBUT KONFLIK

HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA

SEJARAH

• SEJAK DAHULU KALA ILMU POLITIK ERAT HUBUGANNYA DENGAN SEJARAH.• SEJARAH MERUPAKAN ALAT YANG PALING PENTING BAGI ILMU POLITIK, OLEH KARENA MENYUMBANG BAHAN, YAITU DATA DAN FAKTA DARI MASA LAMPAU, UNTUK DIOLAH LEBIH LANJUT. DAN BERGUNA UNTUK MENGEMBANGKAN POLITIK SELANJUTNYA.• SARJANA POLITIK MEMAKAI SEJARAH UNTUK MENEMUKAN POLA-POLA ULANGAN (RECURRENT PATTERNS) YANG DAPAT MEMBANTUNYA UNTUK MENENTUKAN SUATU PROYEKSI UNTUK MASA DEPAN.


FILSAFAT

• ILMU PENGETAHUAN LAIN YANG ERAT SEKALI HUBUNGANNYA DENGAN ILMU POLITIK IALAH FILSAFAT. FILSAFAT IALAH USAHA UNTUK SECARA RASIONAL DAN SISTEMATIS MENCARI PEMECAHAN ATAU JAWABAN ATAS PERSOALAN-PERSOALAN YANG MENYANGKUT ALAM SEMESTA (UNIVERSE) DAN KEHIDUPAN MANUSIA. • ILMU POLITIK TERUTAMA SANGAT ERAT HUBUNGANNYA DENGAN FILSAFAT POLITIK, YAITU BAGIAN DARI FILSAFAT YANG MENYANGKUT KEHIDUPAN POLITIK TERUTAMA MENGENAI SIFAT HAKIKI, ASAL – MULA DAN NILAI (VALUES) DARI NEGARA. DAN MEMBAHAS PERSOALAN-PERSOALAN POLITIK DENGAN BERPEDOMAN PADA SUATU SISTEM NILAI (VALUE SYSTEM) DAN NORMA-NORMA TERTENTU.


SOSIOLOGI

• DI ANTARA ILMU-ILMU SOSIAL, SOSIOLOGI-LAH YANG PALING POKOK DAN UMUM SIFATNYA. SOSIOLOGI MEMBANTU SARJANA ILMU POLITIK DALAM USAHANYA MEMAHAMI LATAR BELAKANG, SUSUNAN DAN POLA KEHIDUPAN SOSIAL DARI BERBAGAI GOLONGAN DAN KELOMPOK DALAM MASYARAKAT.• DENGAN MENGGUNAKAN PENGERTIAN-PENGERTIAN DAN TEORI-TEORI SOSIOLOGI , SARJANA ILMU POLITIK DAPAT MENGETAHUI SAMPAI DI MANA SUSUNAN DAN STRATIFIKASI SOSIAL MEMPENGARUHI ATAU PUN DIPENGARUHI OLEH MISALNYA KEPUTUSAN KEBIJAKSANAAN (POLICY DECISIONS), CORAK DAN SIFAT KEABSAHAN POLITIK (POLITICAL LEGITIMACY), SUMBER-SUMBER KEWENANGAN POLITIK (SOURCES OF POLITICAL AUTHORITY), PENGENDALIAN SOSIAL (SOCIAL CONTROL), DAN PERUBAHAN SOSIAL (SOCIAL CHANGE).


ANTROPOLOGI

•APABILA JASA SOSIOLOGI TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU POLITIK ADALAH TERUTAMA DALAM MEMBERIKAN ANALISIS TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL SECARA UMUM DAN MENYELURUH, MAKA ANTROPHOLOGI MENYUMBANG PENGERTIAN DAN TEORI TENTANG KEDUDUKAN SERTA PERAN BERBAGAI SATUAN SOSIAL-BUDAYA YANG LEBIH KECIL DAN SEDERHANA. ANTROPOLOGI TELAH BERPENGARUH DALAM BIDANG METODOLOGI PENELITIAN ILMU POLITIK.


EKONOMI

• PADA MASA SILAM, ILMU POLITIK DAN ILMU EKONOMI MERUPAKAN BIDANG ILMU TERSENDIRI YANG DIKENAL SEBAGAI EKONOMI POLITIK (POLITICAL ECONOMY), YAITU PEMIKIRAN DAN ANALISIS KEBIJAKAN YANG HENDAK DIGUNAKAN UNTUK MEMAJUKAN KEKUATAN DAN KESEJAHTERAAN NEGARA INGGRIS DALAM MENGHADAPI SAINGANNYA SEPERTI PORTUGIS, SPANYOL, PRANCIS, DAN JERMAN, PADA ABAD KE-18 DAN KE-19.

• DENGAN BERKEMBANGNYA ILMU PENGETAHUAN PADA UMUMNYA, ILMU TERSEBUT KEMUDIAN MEMISAHKAN DIRI MENJADI DUA LAPANGAN YANG MENGKHUSUSKAN PERHATIAN TERHADAP TINGKAH LAKU MANUSIA YANG BERBEDA-BEDA : ILMU POLITIK DAN ILMU EKONOMI.

• DENGAN PESATNYA PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI MODERN, KHUSUSNYA EKONOMI INTERNASIONAL, KERJASAMA ANTARA ILMU POLITIK DAN ILMU EKONOMI MAKIN DIBUTUHKAN UNTUK MENGANALISA SIASAT-SIASAT PEMBANGUNAN NASIONAL.


PSIKOLOGI SOSIAL

• PSIKOLOGI SOSIAL ADALAH PENGKHUSUSAN PSIKOLOGI YANG MEMPELAJARI HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DAN MASYARAKAT, KHUSUSNYA FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG MANUSIA UNTUK BERPERAN DALAM IKATAN KELOMPOK SOSIAL, BIDANG PSIKOLOGI UMUMNYA MEMUSATKAN PERHATIAN PADA KEHIDUPAN PERORANGAN.• PSIKOLOGI SOSIAL DAPAT MENJELASKAN BAGAIMANA KEPEMIMPINAN TIDAK RESMI (INFORMAL LEADERSHIP) TURUT MENENTUKAN SUATU HASIL PUTUSAN DALAM KEBIJAKSANAAN POLITIK DAN KENEGARAAN.


HUKUM

•TERUTAMA NEGARA-NEGARA BENUA EROPA, ILMU HUKUM SEJAK DULU KALA ERAT HUBUNGANNYA DENGAN ILMU POLITIK, KARENA MENGATUR DAN MELAKSANAKAN UNDANG-UNDANG MERUPAKAN SALAH SATU KEWAJIBAN NEGARA YANG PENTING.•CABANG-CABANG ILMU HUKUM YANG KHUSUSNYA MENEROPONG NEGARA IALAH HUKUM TATA-NEGARA (DAN ILMU NEGARA).


ILMU BUMI

• FAKTOR-FAKTOR YANG BERDASARKAN GEOGRAFI, SEPERTI PERBATASAN STRATEGIS, DESAKAN PENDUDUK, DAERAH PENGARUH MEMPENGARUHI POLITIK. MONTESQUIE, SEORANG SARJANA PERANCIS, UNTUK PERTAMA KALI MEMBAHAS BAGAIMANA FAKTOR-FAKTOR ILMU BUMI MEMPENGARUHI KONSTELASI POLITIK SUATU NEGARA. DALAM MASA SEBELUM PERANG DUNIA II SUATU CABANG ILMU BUMI MENDAPAT PERHATIAN BESAR, YAITU GEOPOLITIK ATAU GEOPOLITICS, YANG BIASA DIHUBUNGKAN DENGAN SEORANG SWEDIA BERNAMA RUDOLF KIELLEN (1864-1933).

• IA MENGANGGAP BAHWA DI SAMPING FAKTOR EKONOMI DAN ANTROPOLOGIS ILMU BUMI MEMPENGARUHI KARAKTER DAN KEHIDUPAN NASIONAL DARI RAKYAT DAN KARENA ITU MUTLAK HARUS DIPERHITUNGKAN DALAM MENYUSUN POLITIK LUAR NEGERI DAN POLITIK NASIONAL. DENGAN KEKALAHAN NAZI JERMAN YANG BANYAK MEMAKAI ARGUMENTASI BERDASARKAN GEOPOLITIK (SEPERTI FAKTOR RAS, LEBENSRAUM, FAKTOR EKONOMI DAN SOSIAL) UNTUK POLITIK EXSPANSINYA, GEOPOLITIK KURANG MENGALAMI PERKEMBANGAN.

SEKIAN &

TERIMAKASIH

31







2

PERTEMUAN IVTinjauan Umum Ilmu Politik

• Asumsi Dasar Dalam Politik• Adagium Dalam Politik• Obyek Kajian Ilmu Politik• Manfaat Ilmu Politik• Metode Ilmu Politik

ASUMSI DASAR DALAM ILMU POLITIK

ASUMSI DASAR

• MANUSIA ADALAH MAKLUK SOSIAL YANG SELALU MEMBUTUHKAN ORANG LAIN UNTUK BEKERJASAMA DALAM MENCAPAI CITA-CITA ATAU KEPENTINGANNYA.• SETIAP MANUSIA SELALU MENGEJAR KEPENTINGAN INDIVIDU SEHINGGA TIDAK TERHINDARKAN ADANYA KONFLIK KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) ANTAR MANUSIA• DALAM MASYARAKAT, TERDAPAT KELOMPOK YANG MENDOMINASI DAN KELOMPOK YANG DIDOMINASI, KELOMPOK YANG POWERFULL DAN KELOMPOK YANG POWERLESS.• POLITIK ADALAH SUATU SENI DALAM MENSELARASKAN KEPENTINGAN ANTAR MANUSIA, KEPENTINGAN ANTAR KELOMPOK DAN KEPENTINGAN ANTAR GOLONGAN YANG BERTENTANGAN SATU DENGAN LAINNYA.

ASUMSI DASAR DALAM ILMU POLITIK

ASUMSI DASAR

•HUKUM BESI OLIGARKI, ARTINYA DALAM SETIAP MASYARAKAT PASTI ADA KELOMPOK KECIL YANG DOMINAN DAN KELOMPOK BESAR YANG MINIMAL.•TEORI ELIT MENYATAKAN BAHWA DALAM SETIAP MASYARAKAT PASTI AKAN MUNCUL SEGELINTIR KELOMPOK YANG BERKUASA YANG MENGUASAI SEKELOMPOK MAYORITAS MASYARAKAT.•HUKUM YANG ADA DI TENGAH MASYARAKAT SEBENARNYA ADALAH HUKUM RIMBA, DIMANA SIAPA YANG KUAT MAKA DIALAH YANG BERKUASA.

ADAGIUM DALAM ILMU POLITIK

ADAGIUM

• HOMO HOMINI LUPUS, ARTINYA MANUSIA ADALAH SERIGALA BAGI MANUSIA YANG LAIN, PENDAPAT FILOSOF THOMAS HOBBES.• PERANG ADALAH DIPLOMASI DENGAN CARA LAIN, ARTINYA KETIKA DALAM KONDISI PERANG MAKA MILITER YANG BERDIPLOMASI, DAN KETIKA DALAM KEADAAN DAMAI MAKA DIPLOMATLAH YANG BERPERANG.• THE SURVIVAL OF FITTEST, ARTINYA SIAPA YANG KUAT MAKA DIALAH YANG DAPAT, PENDAPAT CHARLES DARWIN.• POWER TENDS TO CORRUPT, BUT ABSOLUTE POWER CORRUPT ABSOLUTELLY, ARTINYA ORANG YANG BERKUASA CENDERUNG MENYALAHGUNAKAN KEKUASANNYA, NAMUN ORANG YANG MEMILIKI KEKUASAAN TANPA BATAS MAKA SUDAH PASTI AKAN MENYALAHGUNAKAN KEKUASAANNYA.• POLITIK MERUPAKAN “PENGHALALAN SEGALA CARA”, ARTINYA SEGALA CARA DITEMPUH UNTUK MENCAPAI TUJUAN MESKIPUN HARUS MELANGGAR NORMA, NILAI, ETIKA, MORAL DAN LAIN-LAIN.

ADAGIUM DALAM ILMU POLITIK

ADAGIUM

•VOX POPULI VOX DEI, ARTINYA SUARA RAKYAT ADALAH SUARA TUHAN.•CIVIS PACEM PARA BELLUM, ARTINYA JIKA INGIN BERDAMAI MAKA BERSIAPLAH UNTUK BERPERANG.•BELUM OMNIUM CONTRA OMNES, ARTINYA PERANG SEMUA MELAWAN SEMUA.•PERSONA NON GATRA, ARTINYA DIKEMBALIKAN ATAU DIPULANGKAN SECARA TIDAK HORMAT. INI ADALAH ISTILAH DALAM DIPLOMASI.•DIPLOMAT ADALAH ORANG YANG JUJUR DIKIRIM KE LUAR NEGERI UNTUK BERBOHONG DEMI KEJAYAAN BANGSANYA

OBYEK KAJIAN DALAM ILMU POLITIK

MANUSIA

MASYARAKAT

KELOMPOK MASYARAK

AT

NEGARA/

PEMERINTAHAN

METODE DALAM ILMU POLITIK

METODE

METODE KUANTITATIF

METODE KUALITATIF

MAZHAB DALAM ILMU POLITIK

MAZHAB DALAM ILMU

POLITIK

POST POSITIVISM

E

POSITIVISME

EKSPERIMENTASI DALAM ILMU POLITIK

EKSPERIMENTASI DALAM ILMU

POLITIK

SEBAGAI ILMU SOSIAL, ILMU POLITIK JUGA DISEBUT ILMIAH KARENA MEMENUHI METODE

ILMIAH

ILMU POLITIK BISA MENNGGUNAKAN ILMU ALAM

DALAM MENGANALISIS GEJALA/PERISTIWA, SPT STATISTIK, KALKULASI

MATEMATIK, DLLILMU POLITIK ALIRAN POSITIVISME / BEHAVIORALISME INGIN MEMBAWA ILMU POLITIK SEPERTI ILMU ALAM, SEHINGGA

AKAN TERWJD “POLITIKOMETRIK”ILMU POLITIK YANG

POLITIKOMETRIK BISA PULA MENGAPLIKASIKAN EKSPERIMENTASI.

EKSPERIMENTASI DLM ILMU POLITIK ADA DI MASYARAKAT

MANFAAT ILMU POLITIK

MANFAAT

ILMU POLITIK MENJADI ALAT RESOLUSI KONFLIK. ARTINYA ILMU POLITIK

MENGARAHKAN TERJADINYA KOMPROMI POLITIK APABILA TERJADI PERSELISIHAN, PERCEKCOKAN, DAN

KONFLIK ANTAR MANUSIA

ILMU POLITIK MENJADI PEDOMAN BAGI PROSES PENGAMBILAN

KEPUTUSAN ANTAR ELIT POLITIK DIDALAM PEMERINTAHAN MAUPUN

DALAM ORGANISASI POLITIK LAINNYA

ILMU POLITIK MENJADI PANDUAN DALAM MENCIPTAKAN SUATU

KEBERSAMAAN KARENA ADANYA TUJUAN BERSAMA YANG HARUS

DICAPAI SECARA BERSAMA-SAMA PULA

STIGMA NEGATIF TERHADAP ILMU POLITIK

ILMU POLITIK DIPERSEPSIKAN SEBAGAI ILMU KOTOR, TIDAK

BERMORAL DAN MENGHALALKAN SEGALA

CARAILMU POLITIK DIPANDANG SEBAGAI ILMU KEKERASAN,

COCOK DENGAN DENGAN DUNIA LAKI-LAKI DAN ANARKIS/KEKERASAN

ILMU POLITIK DIPANDANG SEBAGAI ILMU TIPUAN, ILMU

MENIPU, ILMU BERKELIT, ILMU BERSILAT LIDAH

SEKIAN &

TERIMAKASIH

14




“MODEL PERILAKU PEMILIH”



Jenis Perilaku Pemilih• Rational Voters (Pemilih mendasarkan pilihan

dalam pemilu pada aspek rasio, akal pikiran)• Emotional Voters (pemilih mendasarkan pilihan

dalam pemilu pada aspek perasaan, emosi, psikis)

• Swing Voters (pemilih mendasarkan pilihan dalam pemilu pada situasi dan kondisi tertentu saat/menjelang di TPS)

• Transactional Voters pemilih mendasarkan pilihan dalam pemilu pada aspek transaksi, perjanjian, kesepakatan, yang didalamnya terdapat kompensasi dll)

Emotional Voters Dalam berbagai literature Ilmu Politik,

yang dimaksud dengan emotional voters (dalam bahasa Indonesia : pemilih yang emosional) adalah pemilih yang dalam pemilihan umum mendasarkan pilihan-pilihannya pada pertimbangan nilai-nilai emosionalitas, tradisional dan primordial.

Lanjutan… Pertimbangan emosionalitas dalam

pengertian bahwa pemilih memilih partai pilihannya didasarkan pada emosi.

Misalnya, partai tersebut sama dengan nasib mereka sehingga menganggap partainya adalah segala-galanya, meski partai pilihannya telah merosot kualitas kinerja politiknya.

Lanjutan… Selain itu, karakter pemilih jenis ini

seringkali mempertimbangkan pilihan partainya pada pandangan sempit, misalnya, sama-sama satu daerah, satu agama, satu suku dan satu golongan.

Pemilih emosional cenderung mengandalkan pilihannya pada aspek psikis, emosi, primordialisme, kekerabatan, dll

Rational Voters Sedangkan yang dimaksud dengan

rational voters (bahasa Indonesia : pemilih yang rasional) adalah pemilih yang cerdas, menentukan pilihannya berdasarkan pertimbangan rasio, nalar, akal pikiran, dan hati nurani mereka sendiri.

Lanjutan… Pemilih rasional tidak mendasarkan diri

pada pertimbangan emosi dan tradisi ketika memilih dalam proses pemilihan umum.

Karakteristik pemilih rasional adalah sikap kritisnya terhadap berbagai isu politik yang dilontarkan oleh partai politik, meski itu merupakan partai politik pilihannya.

Lanjutan… Dengan bekal sikap kritisnya itu, pemilih

rasional tidak mudah dipengaruhi oleh praktek money politics, provokasi politisi, dan janji-janji eli politik.

Selain itu, pemilih rasional lebih mempertimbangkan platform atau program partai dibanding kharisma ketokohan seorang elit politik partai.

Lanjutan… Mereka benar-benar menyimak materi

program partai yang ditawarkan, apakah sesuai kepentingan mereka atau tidak, apakah memperjuangkan aspirasi mereka atau tidak.

Pemilih rasional tidah butuh kharisma ketokohan dari tokoh politik, termasuk mitos-mitos “ the founding fathers” partai.

Lanjutan… Dengan kata lain, pemilih rasional bisa

saja berpindah-pindah pilihan partainya, tergantung apakah partai tersebut bagus kinerjanya atau tidak. Mereka lebih melihat program atau platform partai.

Hal ini berbeda dengan pemilih emosional yang memilih partai pilihannya secara permanen, terlepas apakah partai itu sudah jelek kualitasnya atau tidak.

Lanjutan… Melihat karakteristik perilaku pemilih

yang demikian, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik masyarakat pemilih rasional yang akan dapat menjadi basis bagi terciptanya kualitas pemilu yang demokratis.

Ciri masyarakat pemilih yang rasional yang akan siap mengisi alam demokrasi.

Lanjutan… Sedangkan kondisi masyarakat pemilih

yang emosional masih akan sangat sulit mencapai tahapan demokrasi.

Mereka masih akan bergulat dengan nilai-nilai tradisi dan primordialisme yang puncaknya akan mengarah pada anarkisme.

Pemilih Di Indonesia• Melihat dikotomi perilaku pemilih di atas,

pertanyaan penting yang patut dijawab adalah bagaimana karakter masyarakat pemilih di Indonesia? Apakah tergolong emotional voters atau rational voters? Menurut penulis, sebagian besar perilaku pemilih masyarakat Indonesia masih terkategorikan dalam pemilih yang emosional.

• Pemilih yang rasional di Indonesia masih relatif sedikit. Kebanyakan masyarakat pemilih di Indonesia menempatkan faktor emosi, tradisi, primodialisme, dan kharisma tokoh sebagai dasar pilihan politiknya.

Lanjutan…• Ada lima alasan mengapa sebagian besar

masyarakat pemilih di Indonesia masih terklasifikasikan sebagai pemilih yang emosional.

• Pertama, Partai Politik masih mengembangkan isu-isu primordial dan tradisional. Artinya, partai politik tidak mendiseminasikan wacana tentang program-program partainya. Partai politik lebih tertarik untuk mengotak-atik wilayah-wilayah primitif yang dianggap bisa meningkatkan dukungan massa.

Lanjutan…• Kedua, Partai Politik tidak melaksanakan

pendidikan politik, melainkan lebih asyik melakukan indoktrinasi politik. Karena itu, yang tercipta bukan partisipasi politik, tapi mobilisasi politik.

• Ketiga, Karakteristik partai politik Indonesia yang masih terkategorikan sebagai partai massa, bukan partai kader. Dampaknya, partai politik bukan memberikan pelatihan dan pengkaderan pada konstituennya, tapi malah dengan segala cara membujuk rakyat agar memilih partainya.

Lanjutan…• Keempat, masyarakat pemilih belum paham

makna dan hakekat demokrasi secara substansi. Mereka baru mengenal demokrasi secara prosedural. Mereka memaknai demokrasi hanya dari luar atau kulitnya saja. Padahal yang penting adalah esensi dan substansi yang dikandung demokrasi.

• Kelima, masih banyaknya praktek money politics dalam proses pemilihan umum sehingga masyarakat pemilih tidak menggunakan nalar dan rasio dalam memilih.

Menuju Rational Voters• Berangkat dari kondisi dan realitas

masyarakat pemilih di atas, lalu bagaimana upaya efektif yang harus dilakukan untuk membentuk pemilih-pemilih yang rasional, khususnya dalam menyongsong pemilihan umum?

• Salah satu cara yang cukup efektif untuk menciptakan pemilih-pemilih yang rasional adalah dengan program pendidikan politik/kewarganegaraan atau civic education, yang di dalamnya terdapat pendidikan pemilih atau voters education.

Lanjutan…• Kemudian, siapa atau lembaga mana yang

harus melakukan program civic dan voters education tersebut? Selain Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, ada beberapa lembaga civil society yang dapat memainkan peran sebagai pelaksana pendidikan politik pemilih.

• Pertama, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). LSM yang selama ini terus mengusung slogan pemberdayaan rakyat dan agen perubahan sosial seharusnya diberi porsi yang lebih besar oleh pemerintah untuk memainkan fungsinya.

Lanjutan… Kedua, organisasi sosial-kemasyarakatan.

Nampaknya, organisasi kemasyarakatan, seperti NU dan Muhammadiyah, yang memiliki basis pendukung yang banyak dan kualitas pemimpin yang tidak usah diragukan lagi, seharusnya didorong agar lebih pro aktif dan memiliki komitmen tinggi terhadap upaya untuk menciptakan budaya masyarakat pemilih yang rasional.

Lanjutan… Ketiga, Perguruan Tinggi (PT). Melalui Tri

Dharma perguruan Tinggi, yang di dalamnya terdapat komponen pengabdian masyarakat, PT sebaiknya berkiprah dan turut andil dalam mewujudkan budaya politik yang partisipatif melalui program pendidikan pemilih.

Lanjutan… Keempat, komunitas media atau Pers.

Sebagai salah satu pilar demokrasi, komunitas media diharapkan berperan pro aktif dalam menyiarkan informasi dan publikasi kepada publik secara mendidik, netral, independen, mandiri dan akuntabel. Kekuatan media yang sangat menentukan citra politik dapat dijadikan sarana untuk membentuk sebuah masyarakat yang rational, beradab, dan dewasa.

Lanjutan…• Diharapkan, dengan sinergitas kekuatan-

kekuatan civil society yang ada dalam masyarakat untuk melakukan program pendidikan politik pemilih dapat menciptakan sebuah karakter masyarakat pemilih yang rasional.

• Tumbuhnya karakter rasionalitas dalam diri pemilih sangat penting bagi tumbuhnya sikap-sikap demokratis. Sebaliknya, pemilih yang emosional hanya akan melahirkan sikap-sikap represif-absolut sehingga sangat kontra produktif dengan demokrasi.

Sekian&Terimakasih

24

Dr. Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.SiAgus Subagyo, S.IP., M.SiKomplek Tirta Kencana Blok C No 7 Komplek Tirta Kencana Blok C No 7 Jln Pasantren Cibabat CimahiJln Pasantren Cibabat CimahiPhone / fax : (022) 6612003Phone / fax : (022) 6612003HP HP : 081 21 4047 45: 081 21 4047 45Email : [email protected] : [email protected]

[email protected]@yahoo.com.auFacebook : agus subagyoFacebook : agus subagyoTwitter Twitter : subagyoagus: subagyoagusInstagram: agussubagyo1978Instagram: agussubagyo1978Blog :www.agussubagyo1978.wordpress.comBlog :www.agussubagyo1978.wordpress.com


“KEKUASAAN, KEWENANGAN & LEGITIMASI”



2

• Kekuasaan (Pengertian, Sumber, Tipologi, Jenis, dan Implementasi Kekuasaan)• Kewenangan (Pengertian, Jenis,

Tipologi, dan Sumber Kewenangan)• Legtimasi (Pengertian, Sumber, Jenis,

dan Hakekat Legitimasi)

KEKUASAAN

KEKUASAAN

PENGERTIAN

KEKUASAAN

KEKUASAAN ADALAH KEMAMPUAN MENGGUNAKAN SUMBER PENGARUH UNTUK MEMPENGARUHI PROSES PEMBUATAN DAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN POLITIK SEHINGGA MENGUNTUNGKAN DIRINYA, KELOMPOKNYA ATAU MASYARAKAT SECARA UMUM.

KEKUASAAN

UNSUR-UNSUR

KEKUASAAN

INFLUENCE ATAU PENGARUH, YAITU BAGIMANA SESEORANG MAMPU MEMPENGARUHI AGAR ORANG LAIN BERUBAH SECARA SUKARELA

PERSUASI YAITU CARA MEYAKINKAN ORANG DENGAN MEMBERIKAN ARGUMENTASI

MANIPULASI ADALAH KEMAMPUAN UNTUK MEMPENGARUHI ORANG LAIN NAMUN YANG

DIPENGAURHI TIDAK MENYADARI

COERSION ADALAH ANCAMAN ATAU PAKSAAN AGAR ORANG LAIN SESUAI DENGAN KEHENDAK

YANG PUNYA KEKUASAAN.

FORCE YAITU TEKANAN FISIK, SEPERTI MEMBATASI KEBEBASAN. INI BIASANYA

DILENGKAPI DENGAN SEJATA, SEHINGGA ORANG LAIN MENGALAMI KETAKUTAN.

KEKUASAAN

DIMENSI KEKUAS

AAN

• POTENSIAL – AKTUAL. ARTINYA SUMBER KEKUASAAN BILA BELUM DIGUNAKAN MAKA MASIH BERSIFAT POTENSIAL BILA SUDAH DIGUNAKAN BERARTI SUDAH AKTUAL.

• POSITIF – NEGATIF .MAKSUDNYA KEKUASAAN APAKAH UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERTENTU (POSITIF) ATAU UNTUK MENCEGAH PIHAK LAIN (NEGATIF)

• KONSENSUS – PAKSAAN. KEKUASAAN BISA BERUPA KESADARAN DAN PERSETUJUAN (KONSENSUS) BISA JUGA DENGAN KETAKUTAN (PAKSAAN) SEPERTI KETAKUATAN SECARA FISIK, EKONOMI DAN PSIKOLOGIS.

• JABATAN – PRIBADI. KEKUASAAN DI MASYARAKAT MODERN ADALAH KEKUASAAN KARENA JABATAN SEDANGKAN, BILA KEKUASAAN PRIBADI ITU KARENA KUALITAS PRIBADI SESEORANG.

• IMPLISIT – EKSPLISIT. KEKUASAAN BISA SECARA KASAT MATA DIRASAKAN ATAU TIDAK DIRASAKAN.

• LANGSUNG – TIDAK LANGSUNG, MAKSUDNYA SEBERAPA BESAR EFEKTIVITAS KEKUASAAN.

KEKUASAAN

KEKUASAAN

BIASANYA

BERKAITAN

DENGAN

•BAGAIMANA DILAKSANAKAN?•BAGAIMANA DIDISTRIBUSIKAN?•MENGAPA ADA YANG PUNYA KEKUASAAN LEBIH DARI YANG LAIN?

KEKUASAAN

SUMBER KEKUAS

AAN

• SARANA PAKSAAN FISIK SEPERTI SENJATA, TEKNOLOGI DLL•KEKAYAAN SEPERTI UANG, TANAH, BANKIR, PENGUSAHA DLL•NORMATIF SEPERTI PEMIMPIN AGAMA, KEPALA SUKU ATAU PEMERINTAH YANG DIAKUI.• POPULARITAS PRIBADI, SEPERTI BINTANG FILM, PEMAIN SEPAKBOLA.• JABATAN KEAHLIAN SEPERTI PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, KETERAMPILAN.•MASSA YANG TERORGANISIR SEPERTI ORGANISASI BURUH, PETANI, GURU DLL.• INFORMASI SEPERTI PERS YANG PUNYA KEMAMPUAN MEMBENTUK OPINI PUBLIK.

KEWENANGAN

KEWENANGAN

PENGERTIAN

KEWENANGAN

•KEWENANGAN ADALAH KEKUASAAN YANG MENDAPATKAN KEABSAHAN ATAU LEGITIMASI•KEWENANGAN MELEKAT PADA JABATAN ATAU POSISI POLITIK YANG DIEMBAN ATAU DIDUDUKINYA

KEWENANGAN

SUMBERKEWENAN

GAN

TRADISI – KELUARGA ATAU DARAH BIRU

KEKUATAN SAKRAL SEPERTI TUHAN, DEWA DAN WAHYU SEPERTI KERAJAAN

KUALITAS PRIBADI SEPERTI ATLIT & ARTIS

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR PROSEDUR DAN SYARAT

MENJADI PEMIMPIN

INSTRUMENTAL YAITU KEKAYAAN DAN KEAHLIAN IPTEK

KEWENANGAN

TIPEKEWENAN

GAN

KEWENANGAN PROSEDURAL . YAITU BERASAL DARI

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEWENANGAN SUBSTANSIAL.. YAITU BERASAL DARI TRADISI, KEKUATAN SAKRAL, KUALITAS PRIBADI DAN INSTRUMENTAL

KEWENANGAN

PERALIHAN

KEWENANGAN

TURUN TEMURUN – KETURUNAN ATAU

KELUARGA

PAKSAAN – REVOLUSI, KUDETA ATAU ANCAMAN

KEKERASAN

PEMILIHAN – LANGSUNG ATAU PERWAKILAN

KEWENANGAN

SIKAP TERHADAPKEWENAN

GAN

MENERIMA

MEMPERTANYAKAN (SKEPTIS)

MENOLAK

KOMBINASI

LEGITIMASI

LEGITIMASI

PENGERTIAN

LEGITIMASI

PENGAKUAN DAN PENERIMAAN MASYARAKAT KEPADA PEMIMPIN UNTUK MEMERINTAH, MEMBUAT DAN MELAKSANAKAN KEPUTUSAN POLITIK.

LEGITIMASI

OBYEK LEGITIMAS

I

MASYARAKAT POLITIK - KRISIS IDENTITAS

HUKUM - KRISIS KONSTITUSI

LEMBAGA POLITIK - KRISIS KELEMBAGAAN

PEMIMPIN POLITIK - KRISIS KEPEMIMPINAN

KEBIJAKAN - KRISIS KEBIJAKAN

LEGITIMASI

KADAR LEGITIMAS

I

PRA LEGITIMASI, ADA DALAM PEMERINTAHAN YANG BARU TERBENTUK YANG MEYAKINI MEMILIKI KEWENANGAN TAPI SEBAGIAN KELOMPOK MASYARAKAT

BELUM MENGAKUINYA

BERLEGITIMASI, YAITU KETIKA PEMERINTAH BISA MEYAKINKAN MASYARAKAT DAN MASYARAKAT MENERIMA DAN MENGAKUINYA.

TAK BERLEGITIMASI, KETIKA PEMIMPIN ATAU PEMERINTAH GAGAL MENDAPAT PENGAKUAN DARI MASYARAKAT TAPI PEMIMPIN TERSEBUT MENOLAK

UNTUK MENGUNDURKAN DIRI, AKHIRNYA MUNCUL TAK BERLEGITIMASI. UNTUK MEMPERTAHANKAN

KEWENANGANNYA BIASANYA DIGUNAKAN CARA-CARA KEKERASAN.

PASCA LEGITIMASI, YAITU KETIKA DASAR LEGITIMASI

SUDAH BERUBAH

LEGITIMASI

CARA MENDAPATK

AN LEGITIMASI

SIMBOLIS, YAITU MEMANIPULASI KECENDERUNGAN MORAL, EMOSIONAL, TRADISI, KEPERCAYAAN DILAKUKAN SECARA RITUALISTIK SEPERTI UPACARA KENEGARAAN, PARADE TENTARA ATAU PEMBERIAN PENGHARGAAN

MATERIIL/INSTUMENTAL. YAITU MENJANJIKAN DAN MEMBERIKAN KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT (BASIC NEEDS) SEPERTI SEMBAKO, PENDIDIKAN, KESEHATAN DLL

PEMILU UNTUK MEMILIH ORANG ATAU REFERENDUM UNTUK MENENTUKAN KEBIJAKAN UMUM

LEGITIMASI

TIPELEGITIMAS

I

TRADISIONAL – TRADISI YANG DIPELIHARA DAN

DILEMBAGAKAN CONTOH KERAJAAN

IDEOLOGI – PENAFSIR DAN PELAKSANA IDEOLOGI, UNTUK MENDAPAT DAN MEMPERTAHANKAN LEGITIMASI BAGI KEWENANGANNYA JUGA MENYINGKIRKAN PIHAK YANG MEMBANGKAN TERHADAP KEWENANGANNYA.

KUALITAS PRIBADI – KHARISMA, PENAMPILAN PRIBADI, ATAU PRESTASI

PROSEDURAL – PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

INSTRUMENTAL – MENJANJIKAN DAN MENJAMIN KESEJAHTERAAN MATERIIL

LEGITIMASI

MANFAATLEGITIMAS

I

MENCIPTAKAN STABILITAS POLITIK DAN PERUBAHAN

SOSIAL

MENGATASI MASALAH LEBIH CEPAT

MENGURANGI PENGGUNAAN SARAN KEKERASAN FISIK

MEMPERLUAS BIDANG KESEJAHTERAAN ATAU MENINGKATKAN KUALITA

KESEJAHTERAA

LEGITIMASI

KRISISLEGITIMAS

I

PERALIHAN PRINSIP KEWENANGAN

PERSAINGAN YANG TAJAM DAN TIDAK SEHAT

PEMERINTAH TIDAK MEMENUHI JANJINYA

SOSIALISASI KEWENANGAN BERUBAH

SEKIAN DAN

TERIMAKASIH

24




“PEMBANGUNAN POLITIK”



Pengertian Pembangunan Politik

Pembangunan Politik adalah proses pengembangan kapasitas politik dan pemerintahan, seperti infra struktur politik (masyarakat, parpol, LSM) dan supra struktur politik (pemerintah, kabinet).

Pembangunan Politik adalah proses pengembangan kekuasaan, pengambilan kebijakan / keputusan, pranata negara/pemerintahan, dan kebijakan umum kesejahteraan masyarakat

Lanjutan…

Pembangunan Politik adalah identik dengan modernisasi politik, yakni perubahan dalam sistem, mekanisme, dan prosedur dalam kegiatan / aktifitas politik.

Pembangunan politik adalah tinjauan tentang legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Pembangunan Politik adalah analisis tentang civil society, partai politik, pemilu, parlemen dan pemerintah.

Indikator Pembangunan Politik Partisipasi Politik

Adl keikutsertaan masyarakat dalam proses-proses politik, seperti keanggotaan dalam parpol, ikut mencoblos dlm pemilu, demonstrasi, unjuk rasa, dll

Budaya PolitikAdl sikap dan orientasi masyarakat dalam kegiatan politik, dimana terdapat budaya politik subjek, parokial, dan partisipatif

Lanjutan…

Integrasi PolitikAdalah derajat kohesifitas sosial masyarakat dalam kerangka negara bangsa, seperti besar kecilnya gejala disintegrasi dan ada tidaknya gerakan separatisme.

Efektifitas PemerintahanAdalah kemampuan pemerintah beserta pranata pemerintahan yang ada dalam merespon tuntutan dan kritikan dari masyarakat, berupa aturan perundang-undangan atau produk hukum yang diterbitkan, dll

Model Pembangunan Politik Model Monarki

Adalah model pembangunan politik yang menekankan pada penyelenggaraan politik dan pemerintahan oleh satu orang penguasa politik

Model OligarkiAdalah model pembangunan politik yang memfokuskan pada pelaksanaan politik dan pemerintahan oleh beberapa / segelintir orang penguasa politik

Lanjutan…

Model DemokrasiAdalah model pembangunan politik yang menekankan pada penyelenggaraan pemerintahan / politik oleh banyak / semua orang.Dalam perkembangannya, model demokrasi yang saat ini banyak dianut dan diterapkan oleh sebagian besar negara-negara di dunia.

Teori-Teori Pembangunan Politik Teori Liberalis

Teori ini menekankan pada peran politik negara yang minimal dan peran politik masyarakat / civil society yang besar. Masyarakat adalah stakeholder yang utama dalam dunia politik, dan negara hanya sebagai fasilitator / mediator semata.kebebasan politik masyarakat merupakan sebuah keharusan dan keniscayaan dalam kancah politik dan pemerintahan

Lanjutan…

Teori SosialisTeori ini menekankan pada peran negara yang besar / kuat dalam kancah politik, sedangkan masyarakat harus tunduk dan patuh pada pranata negara.Negara harus campur tangan / intervensi dalam dunia politik agar supaya masyarakat tidak mengalami kekacauan politik.kebebasan politik masyarakat diperbolehkan sepanjang tidak mengancam eksistensi negara dan kedaulatan pemerintah.

Lanjutan…

Teori IslamTeori ini menekankan pada kekuasaan yang datang dari Tuhan sehingga merupakan amanah.Pertanggungjawaban / akuntabilitas penguasa politik harus kepada Tuhan bukan kepada rakyat.dalam perspektif Siah, representasi Tuhan mengejawantah dalam kekuasaan Imam (khilafatul I-faqih)Sistem ini berjalan di Iran dimana Imam Ali Khomeini merupakan Penguasa Politik tertinggi di Iran.

Terminologi Pembangunan Politik

Pembangunan Politik sebagai modernisasi politik

Pembangunan Politik sebagai mobilisasi politik

Pembangunan Politik sebagai kontestasi politik

Pembangunan Politik sebagai perjuangan memperoleh kekuasaan politik

Pembangunan Politik sebagai pembangunan negara / pemerintahan

Sekian&Terimakasih

13




“DEMOKRASI”



Pertanyaan Filosofis Demokrasi….!!!

Apakah Demokrasi Sebuah Keharusan?

&Apakah Demokrasi

Sebuah Keniscayaan?

Pengertian Demokrasi

Secara Etimologi

s

•SECARA ETIMOLOGIS, ISTILAH DEMOKRASI BERASAL DARI BAHASA YUNANI, YAKNI “DEMOS” YANG BERARTI RAKYAT, DAN “KRATOS/KRATEIN” YANG BERARTI KEKUASAAN ATAU BERKUASA.•DENGAN DEMIKIAN, DEMOKRASI ADALAH “RAKYAT BERKUASA” ATAU “GOVERNMENT OF RULE BY THE PEOPLE”


Abraham Lincoln

•MENURUT ABRAHAM LINCOLN KETIKA BERADA DI GETTYSBURG, PENSYLVANIA, AMERIKA SERIKAT, TAHUN 1863.•DEMOKRASI ADALAH “GOVERNMENT OF THE PEOPLE, BY THE PEOPLE, FOR THE PEOPLE” (PEMERINTAHAN DARI RAKYAT, OLEH RAKYAT DAN UNTUK RAKYAT).


Secara Terminol

ogis

•SECARA TERMINOLOGI, DEMOKRASI ADALAH MEKANISME HUBUNGAN ANTARA PENGUASA DENGAN RAKYATNYA. HUBUNGAN ANTARA DUA PIHAK INI TENTUNYA DILANDASI OLEH SEBUAH PERJANJIAN ATAU “KONTRAK” YANG DISEPAKATI MASING-MASING PIHAK MELALUI – SALAH SATUNYA - MEKANISME KONSTITUSI. UNTUK MENJAGA HUBUNGAN ITU TETAP HARMONIS, SEIMBANG DAN BERTANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY) PERLU SUATU KORESPONDENSI ATAU JEMBATAN YANG MENGKATALISASI KEHENDAK RAKYAT DENGAN PENGUASA. KORESPONDENSI INI DAPAT BERUJUD SEBUAH LEMBAGA YANG BERFUNGSI MENGEMBANGKAN MEKANISME “CHECK AND BALANCE”.•SISTEM POLITIK YANG DEMOKRATIS DIDASARKAN PADA KEDAULATAN RAKYAT. DENGAN DEMIKIAN, RAKYAT DIASUMSIKAN SEDIKIT SAMA KUAT, ATAU LEBIH KUAT DARI PADA PEMERINTAH. BILA PEMERINTAH LEBIH KUAT DARI RAKYAT, BIASANYA YANG TERJADI ADALAH SISTEM OTORITER. KALAU PEMERINTAH YANG LEBIH KUAT INI MENYELENGGARAKAN SISTEM POLITIK YANG DEMOKRATIS, DEMOKRASI INI HANYA MERUPAKAN DEMOKRASI PINJAMAN. BILAMANA KEMUDIAN PEMERINTAH MERASA KURANG BERKENAN DENGAN DEMOKRASI YANG DIBERIKAN, DENGAN MUDAH BISA MENARIKNYA KEMBALI

Transformasi Demokrasi

DARI DEMOKRASI LANGSUNG (DIRECT DEMOCRACY)

BERALIH MENJADI DEMOKRASI TIDAK

LANGSUNG (REPRESENTATIVE DEMOCRACY).

ARTINYA, JIKA DAHULU RAKYAT SECARA KESELURUHAN BERPERAN SERTA DALAM PEMERINTAHAN (MENJADI ANGGOTA DAN PENGURUS DEWAN EKLESIA), NAMUN SEKARANG INI, BENTUK PERAN SERTANYA DIREPRESENTASIKAN PADA WAKIL-WAKILNYA YANG DITUNJUK (LEMBAGA PARLEMEN / LEGISLATIF) YANG DIPILIH DALAM SEBUAH PEMILIHAN UMUM


DARI NEGARA KOTA (CITY STATE) MENJADI

NEGARA BANGSA (NATION STATE)

MAKSUDNYA, DALAM DEMOKRASI YUNANI KUNO, PELAKSANAAN DEMOKRASI TERBATAS HANYA PADA POLIS ATHENA SAJA. SEDANGKAN POLIS-POLIS YANG LAIN SEPERTI SPARTA DAN MACHEDONIA TIDAK MEMPRAKTEKKANNYA. DEMOKRASI MODERN MENERAPKAN SISTEM DEMOKRASI DALAM KONTEKS YANG LEBIH LUAS, YAKNI NEGARA BANGSA. HAL INI DIILHAMI OLEH PERJANJIAN WESTPHALIA BAHWA DALAM SATU NEGARA HANYA ADA SATU BANGSA. BAHKAN, DEMOKRASI MERUPAKAN GEJALA UMUM DAN SEOLA-OLAH MERUPAKAN SUATU KEHARUSAN BAGI SETIAP NEGARA DI DUNIA


DARI HAK PILIH LAKI-LAKI DIPERLUAS

MENCAKUP WANITA, BUDAK DAN PENDUDUK

ASING

HAL INI DIDORONG OLEH PERHATIAN BESAR TERHADAP HAK ASASI MANUSIA YANG MENGANDUNG UNSUR-UNSUR KEBEBASAN, PERSAMAAN, DAN KEPEMILIKAN. INILAH KEMUDIAN YANG MEMUNCULKAN ISTILAH “ONE MAN ONE VOTE” ATAU SATU ORANG SATU SUARA.

Akar Sejarah Lahirnya Demokrasi•ISTILAH DEMOKRASI SENDIRI BERASAL DARI ABAD KE – 5 SM YANG SESUNGGUHNYA PADA WAKTU ITU DIGUNAKAN UNTUK MENUNJUKKAN MASYARAKAT YANG BERKUMPUL DI DALAM SIDANG DEWAN EKLESIA ATAU DEWAN RAKYAT YUNANI KUNO. •DI YUNANI KUNO, TEPATNYA DI POLIS ATHENA, PELAKSANAAN DEMOKRASI BERSIFAT LANGSUNG (DIRECT DEMOCRACY), YAITU SUATU BENTUK PEMERINTAHAN DIMANA HAK UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN-KEPUTUSAN POLITIK DIJALANKAN SECARA LANGSUNG OLEH SELURUH WARGA NEGARA YANG BERTINDAK BERDASARKAN PROSEDUR MAYORITAS.

•KECUALI BUDAK, WANITA DAN PENDUDUK ASING, SEMUA ORANG DI POLIS (CITY STATE) ATHENA MEMPUNYAI HAK PILIH (FRANCHISE). •SIFAT LANGSUNG DARI DEMOKRASI YUNANI KUNO INI DAPAT DISELENGGARAKAN SECARA EFEKTIF KARENA BERLANGSUNG DALAM KONDISI YANG SEDERHANA, WILAYAHNYA TERBATAS, DAN JUMLAH PENDUDUK SEDIKIT (300.000 PENDUDUK DALAM CITY STATE). •TERLEPAS DARI KELEMAHAN DAN KEKURANGANNYA, OPERATING PRINCIPLE DEMOKRASI ATHENA MERUPAKAN CIKAL BAKAL DEMOKRASI MODERN SEHINGGA PERLUK DILETAKKAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH DEMOKRASI MODERN ITU SENDIRI.

Pendekatan-Pendekatan Dalam Demokrasi

Cara Mendeka

ti Demokra

si

PENDEKATAN PROSEDURAL

PENDEKATAN SUBSTANSIAL


Pendekatan

Substansial

•YANG DIMAKSUD DENGAN PENDEKATAN SUBSTANSIAL ADALAH BAHWA DEMOKRASI TIDAK AKAN EFEKTIF DAN LESTARI TANPA SUBSTANSI YANG BERWUJUD JIWA, KULTUR, ATAU IDEOLOGI DEMOKRATIS YANG MEWARNAI PENGORGANISASIAN INTERNAL PARTAI POLITIK, LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN MAUPUN PERKUMPULAN KEMASYARAKATAN DAN KEAGAMAAN. •KELESTARIAN DEMOKRASI MEMERLUKAN RAKYAT YANG BERSEPAKAT MENGENAI MAKNA DEMOKRASI, YANG PAHAM AKAN BEKERJANYA DEMOKRASI DAN KEGUNAANNYA BAGI KEHIDUPAN MEREKA


Pendekatan

Substansial

•DEMOKRASI YANG KUAT BERSUMBER PADA “KEHENDAK RAKYAT” DAN BERTUJUAN MENCAPAI “KEBAIKAN DAN KEMASLAHATAN BERSAMA”. OLEH KARENA ITU, DEMOKRASI MESTI BERKAITAN DENGAN PERSOALAN PERWAKILAN KEHENDAK RAKYAT ITU•DEMOKRASI SUBSTANSIAL LEBIH CENDERUNG RASIONAL, UTOPIAN, DAN IDEAL. ARTINYA, IA LEBIH MENEKANKAN PADA VARIABEL IDEOLOGIS, KULTUR SERTA INTERNALISASI NILAI-NILAI DALAM MASYARAKAT. SIKAP-SIKAP SEPERTI CENDERUNG AKOMODATIF, TOLERAN TERHADAP PERBEDAAN, KONSENSUAL DAN KOMPROMISTIS MERUPAKAN PRASYARAT UTAMA JIKA INGIN MENGEMBANGKAN DEMOKRASI


Pendekatan

Prosedural

•PEMAHAMAN DEMOKRASI SECARA PROSEDURAL CENDERUNG MELIHAT DEMOKRASI SEBAGAI SEBUAH PROSES PENCIPTAAN PROSEDUR DAN TATA CARA PEMERINTAHAN SERTA PROSES PELEMBAGAANNYA. •MENURUT PEMAHAMAN INI, DEMOKRASI ADALAH BAGAIMANA MENGELOLA DAN MELEMBAGAKAN SELURUH INFRA STRUKTUR DALAM MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN MEKANISME ATURAN MAIN YANG MENGATUR SISTEM PEMILU, PEMBATASAN KEKUASAAN DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Perbedaan Pendekatan

Substansial & Prosedural

•JIKA KONSEPSI SUBSTANSIAL LEBIH RASIONAL, UTOPIS DAN IDEALIS, MAKA KONSEPSI PROSEDURAL BERSIFAT EMPIRIK, DESKRITIF DAN INSTITUSIONAL.•JIKA SUBSTANSIAL MENEKANKAN ASPEK KUALITAS (KEDALAMAN DAN SUBSTANSI) TENTANG DEMOKRASI, MAKA PROSEDURAL LEBIH PADA ASPEK KUANTITAS (KELUASAN DAN JUMLAH) YANG HARUS DIPENUHI DALAM DEMOKRASI.•JIKA SUBSTANSIAL CENDERUNG MELIHAT PROSES INSTITUSIONALISASI NILAI-NILAI (JIWA, KULTUR, IDEOLOGI) YANG MELEKAT DALAM MASYARAKAT, MAKA PROSEDURAL BANYAK MENARUH PERHATIAN PADA PROSES INSTITUSIONALISASI INFRA STRUKTUR YANG TELAH TERBENTUK DALAM MASYARAKAT, UNTUK SELANJUTNYA DIBUAT ATURAN MAIN DAN PROSEDUR

Sebab-Sebab Munculnya Demokrasi

Struktur Sosial dan

Demokrasi

•MENURUT BARRINGTON MOORE DEMOKRASI MUNCUL DALAM KONDISI DIMANA SEGOLONGAN BORJUASI YANG KUAT DAN INDEPENDEN MUNCUL DENGAN KEPENTINGAN YANG BERTENTANGAN DENGAN REZIM MASA LALU DAN MAMPU MENERAPKAN KONTROL ATAS KEBIJAKAN NASIONAL (SEMENTARA PADA WAKTU YANG BERSAMAAN, SUATU PERIMBANGAN KEKUATAN ANTARA KELAS ATAS PEMILIK TANAH DENGAN NEGARA TETAP DIPERTAHANKAN), DAN DIMANA PENGARUH PETANI LEMAH SAMA SEKALI ATAU BAHKAN TIDAK ADA KARENA TELAH DITRANSFORMASIKAN ATAU DIHANCURKAN OLEH PARA TUAN TANAH DAN PIHAK LAIN YANG TERLIBAT DALAM PROSES KOMERSIALISASI PERTANIAN. INILAH YANG TERJADI DI AMERIKA SERIKAT DAN PERANCIS.•DENGAN KATA LAIN, DAPAT DITAFSIRKAN BAHWA MOORE INGIN MENJELASKAN BAHWA STRUKTUR DAN POLA SOSIAL DALAM MASYARAKAT SANGAT MENENTUKAN LAHIR TIDAKNYA DEMOKRASI.


Struktur Sosial dan

Demokrasi

MC + LC >< UC = Sistem Politik DemokrasiUP + MC >< LC = Sistem Politik FacismeUP + LC >< MC = Sistem Politik Komunisme

Keterangan :UP = Upper ClassMC = Middle ClassLC = Lower Class


Kapital dan

Demokrasi

•MENURUT THERBORN, MUNCULNYA DEMOKRASI SANGAT DITENTUKAN OLEH STRUKTUR KAPITAL ATAU MODAL YANG DIMILIKI OLEH SEBUAH NEGARA. DEMOKRASI TIDAK MUNGKIN DAPAT MUNCUL DALAM SEBUAH NEGARA YANG MEMILIKI MODAL ATAU KAPITAL YANG TERBATAS. OLEH KARENA ITU, HANYA NEGARA-NEGARA MEMPRIORITASKAN KAPITAL, YAKNI NEGARA-NEGARA KAPITALIS, YANG AKAN BERPOTENSI UNTUK MENJADI DEMOKRATIS. HAL INI DIDUKUNG OLEH FAKTA DEMOKRASI DI JEPANG. •KETIKA JEPANG MASIH MENERAPKAN FACISME, JEPANG MENJADI NEGARA YANG OTORITER DAN TOTALITER. TETAPI, SETELAH JEPANG MENERAPKAN SISTEM KAPITALISME PASCA PERANG PASIFIK SAMBIL DIBANTU AS, MAKA JEPANG MENJADI SEBUAH NEGARA YANG DEMOKRATIS. HAL YANG SAMA TERJADI DI EROPA BARAT. SISTEM KAPITALISME YANG DIBANGUN TELAH MELAHIRKAN TATANAN POLITIK DEMOKRASI.


Kapital dan

Demokrasi

•SENADA DENGAN THERBORN, RICHARD ROBISON, MENGATAKAN BAHWA FAKTOR KAPITAL SANGAT MENENTUKAN TUMBUH KEMBANGNYA DEMOKRASI DALAM SEBUAH NEGARA. LEBIH LANJUT, THERBORN MENJELASKAN BAHWA KASUS YANG TERJADI DI NEGARA-NEGARA ASIA TIMUR MENGUATKAN ARGUMENTASI ITU. •DI NEGARA-NEGARA ASIA TIMUR, SEPERTI TAIWAN, KOREA SELATAN, DAN HONGKONG, DEMOKRASI MUNCUL DENGAN MUDAH. HAL INI MENURUT ROBISON DISEBABKAN OLEH STRUKTUR EKONOMI MEREKA YANG KAPITALIS MENDUKUNG TERBENTUKNYA STRUKTUR POLITIK YANG DEMOKRATIS.


Elit Politik

dan Demokra

si

•MENURUT O’DONNELL DAN SCHIMITTER, DEMOKRASI AKAN LAHIR KARENA DISEBABKAN OLEH SIKAP PARA ELIT, PERHITUNGAN-PERHITUNGAN DAN KESEPAKATAN-KESEPAKATAN YANG DIBUATNYA. SIKAP ELIT POLITIK UMUMNYA MENENTUKAN APAKAH PEMBUKAAN TERHADAP DEMOKRASI TERJADI ATAU TIDAK. •SEMENTARA ITU, DIAMOND, LINZ DAN LIPSET, MENYATAKAN BAHWA DI SELURUH DUNIA SEDANG BERKEMBANG, YANG PALING BANYAK MENYUMBANGKAN PADA PENGEMBANGAN DEMOKRASI ADALAH GAYA KEPEMIMPINAN YANG FLEKSIBEL, AKOMODATIF DAN KONSENSUAL.


Budaya Politik

dan Demokra

si

•MENURUT ALMOND DAN VERBA, BUDAYA POLITIK DALAM SEBUAH NEGARA SANGAT MENENTUKAN SEBUAH NEGARA AKAN MENJADI DEMOKRATIS ATAU TIDAK. BUDAYA POLITIK YANG PARTISIPATIF AKAN MENJADI KONDISI YANG SANGAT POTENSIAL BAGI TERCIPTANYA DEMOKRASI PADA SEBUAH NEGARA. •SEDANGKAN BUDAYA POLITIK YANG SUBYEK DAN PAROKIAL HANYA AKAN MENGHAMBAT TUMBUHNYA DEMOKRASI, KARENA KEDUA MACAM BUDAYA POLITIK INI SANGAT DEKAT DENGAN SISTEM POLITIK YANG OTORITER DAN BAHKAN FEODAL.


Transisi dan

Demokrasi

•MENURUT HUNTINGTON, MUNCULNYA DEMOKRASI DARI SEBUAH NEGARA YANG OTORITER AKAN MELAHIRKAN SUATU MASA TRANSISI. •MASA TRANSISI ADALAH MASA YANG SANGAT MENENTUKAN KARENA SEBUAH NEGARA BISA MENJADI DEMOKRATIS ATAU BAHKAN KEMBALI MENJADI OTORITER, TERGANTUNG DARI POLA-POLA YANG DIAMBIL KETIKA TRANSISI TERJADI. •HUNTINGTON MENGATAKAN BAHWA ADA EMPAT POLA TRANSISI, YAITU :


Transisi dan

Demokrasi

• POLA “TRANSFORMASI”. ARTINYA, ELIT PENGUASA MENGAMBIL PRAKARSA MEMIMPIN UPAYA DEMOKRATISASI, SEPERTI DI SPANYOL DAN BRAZIL;• POLA “REPLACEMENT”. ARTINYA, KELOMPOK OPOSISI MEMIMPIN PERJUANGAN MENUJU DEMOKRASI, SEPERTI DI ATHENA, JERMAN TIMUR, DAN PORTUGAL;• POLA “TRANSPLACEMENT”. ARTINYA, DEMOKRATISASI BERLANGSUNG SEBAGAI AKIBAT NEGOSIASI, DAN “BARGAINING” ANTARA PEMERINTAH DENGAN KELOMPOK OPOSISI, SEPERTI DI POLANDIA, NICARAGUA, BOLIVIA DAN AFRIKA SELATAN;• POLA “INTERVENSI”. ARTINYA, DIMANA LEMBAGA-LEMBAGA DEMOKRATIS DIBENTUK DAN DIPAKSAKAN BERLAKUNYA OLEH AKTOR DARI LUAR, SEPERTI DI GRENADA DAN PANAMA.

Demokrasi Dalam Politik Luar Negeri

DEMOKRASIALAT

TUJUAN


• DALAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL, DEMOKRASI MERUPAKAN SEBUAH KONSEP YANG SANGAT PENTING, KARENA DALAM PERKEMBANGANNYA, DEMOKRASI SERINGKALI DIJADIKAN ALAT BAGI SEBUAH NEGARA UNTUK MENYERANG DAN MENJATUHKAN NEGARA LAIN. • DEMOKRASI SENDIRI BERSIFAT UNIVERSAL, NAMUN

IMPLEMENTASI DEMOKRASI SANGAT BERBEDA OLEH MASING-MASING NEGARA.• SEBAGAI NEGARA YANG DUJULUKI SEBAGAI

“KAMPIUN”DEMOKRASI, AMERIKA SERIKAT (AS) SERINGKALI MENJADIKAN DEMOKRASI SEBAGAI ALAT BAGI POLITIK LIAR NEGERINYA. • AS TIDAK JARANG MEMBERIKAN PERNYATAAN YANG

KONTROVERSIAL DAN MENGUNDANG KECAMAN KARENA MENUDUH DAN MENETAPKAN NEGARA LAIN SEBAGAI NEGARA YANG TIDAK DEMOKRATIS. • NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH, SEPERTI IRAK, IRAN, SURIAH

DAN LIBIA SELALU DIKATAKAN OLEH AS SEBAGAI NEGARA YANG TIDAK DEMOKRATIS ALIAS OTORITER.


•AS AKAN MELAKUKAN INTERVENSI, BAIK INTERVENSI LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG TERHADAP NEGARA-NEGARA YANG MENODAI NILAI-NILAI DEMOKRASI DAN MENERAPKAN SISTEM OTORITERISME. •CONTOH TERHADAP PERNYATAAN INI ADALAH INVASI AS KE IRAK DAN HAITI

Di bidang Politik


•AS AKAN MELAKUKAN SEBUAH TINDAKAN EMBARGO EKONOMI KEPADA NEGARA-NEGARA YANG DIANGGAP OLEH AS MEMBAHAYAKAN EKSISTENSI DEMOKRASI DAN MENYENGSARAKAN RAKYATNYA. CONTOHNYA ADALAH EMBARGO EKONOMI YANG DILAKUKAN OLEH AS TERHADAP LIBIA, IRAN, DAN SURIAH. • SELAIN ITU, AS JUGA SELALU MENYARANKAN KEPADA PIHAK LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL, SEPERTI IMF, WTO DAN BANK DUNIA UNTUK TIDAK MEMBERIKAN PINJAMAN DANA KEPADA NEGARA-NEGARA YANG DIPANDANG MELANGGAR DEMOKRASI

Di bidang Ekonomi

Demokrasi Dalam Politik Luar Negeri•AS AKAN MENGAMBIL

TINDAKAN EMBARGO PERSENJATAAN KEPADA NEGARA MANAPUN YANG DIANGGAP TENTARA ATAU MILITERNYA MELANGGAR NILAI-NILAI DEMOKRASI DAN MENODAI HAK-HAK ASASI MANUSIA. •CONTOH DARI HAL INI ADALAH INDONESIA YANG DIEMBARGO SENJATA SEJAK KASUS TIMTIM SEHINGGA MENYEBABKAN MILITER INDONESIA KESULITAN DALAM MEMENUHI SUKU CADANG PERSENJATAANNYA

Di bidang Militer


•DENGAN DEMIKIAN, TERLEPAS DARI KELEMAHAN DAN KEUNGGULANNYA, DEMOKRASI DAPAT DIJADIKAN SENJATA BAGI SEBUAH NEGARA UNTUK MENEMBAK NEGARA LAIN YANG MENJADI MUSUHNYA. ATAS NAMA DEMOKRASI, AS BERTINDAK TANPA MEMPERDULIKAN KEDAULATAN SEBUAH NEGARA DAN ATURAN HUKUM INTERNASIONAL. •ATAS NAMA PENEGAKKAN DAN PENYEBARAN DEMOKRASI DI SELURUH DUNIA, AS TIDAK SEGAN-SEGAN MENGHALALKAN SEGALA CARA DENGAN MERUGIKAN NEGARA LAIN. PADAHAL, CARA-CARA YANG DITAMPILKAN OLEH AS UNTUK MENYEBARKAN DEMOKRASI TERSEBUT SEBENARNYA DILAKUKAN DENGAN TIDAK DEMOKRATIS ALIAS MELANGGAR DEMOKRASI ITU SENDIRI


• DI SATU SISI, AS AKAN MENDUKUNG SEPENUHNYA TERHADAP REZIM PEMERINTAHAN DI SELURUH DUNIA YANG DIPANDANG MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI DEMOKRASI DAN AKAN BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN MENGGULINGKAN SEBUAH REZIM YANG DIANGGAP OTORITER.• NAMUN DEMIKIAN, DISISI LAIN, KITA AKAN MENEMUKAN

REALITAS BAHWA KERAPKALI AS MENDUKUNG REZIM YANG OTORITER DAN TIRANI REPRESIF, SEPERTI MISALNYA PEMERINTAHAN MARCOS DI FILIPHINA DAN PEMERINTAHAN MONARKI DI NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH.• INILAH YANG KEMUDIAN MEMUNCULKAN KEBIJAKAN LUAR

NEGERI YANG AMBIVALEN/DOUBLE STANDARD/BERMUKA DUA DARI AS. KENYATAAN INI MEMPERJELAS BAHWA SEBENARNYA AS HANYA MENJADIKAN DEMOKRASI SEBAGAI KEDOK UNTUK MENGHANCURKAN MUSUH-MUSUHNYA. DEMOKRASI HANYA DIJADIKAN JUSTIFIKASI ATAU PEMBENARAN ATAS TINDAKAN ANARKISMENYA TERHADAP NEGARA LAIN.

Gelombang Demokrasi Ketiga

GELOMBANG DEMOKRASI I (1820-AN – 1918)

GELOMBANG DEMOKRASI II (1945 – 1962)

GELOMBANG DEMOKRASI III (1974 – SEKARANG)


GELOMBANG DEMOKRASI I (1820-AN – 1918)

•GELOMBANG DEMOKRATIS PERTAMA, BERAKAR DARI REVOLUSI PERANCIS DAN REVOLUSI AMERIKA SERIKAT, NAMUN KEMUNCULAN LEMBAGA-LEMBAGA DEMOKRASI NASIONAL YANG MERUPAKAN FENOMENA ABAD KE 19. •DALAM ABAD ITU , LEMBAGA-LEMBAGA DEMOKRASI DI SEJUMLAH BESAR NEGERI BERKEMBANG SECARA BERANGSUR-ANGSUR SEHINGA SULIT SERTA SUBJEKTIF DALAM MENYEBUT SUATU WAKTU TERTENTU DI MANA SETELAH TITIK WAKTU ITU SYSTEM POLITIKNYA DIANGAP DEMOKRATIS.


GELOMBANG DEMOKRASI II (1945 – 1962)

• GELOMBANG DEMOKRATISASI KEDUA, SEBUAH GELOMBANG DEMOKRATISASI YANG PENDEK MULAI MUNCUL PADA MASA PERANG DUNIA II. • PENDUDUKAN SEKUTU MENDORONG LAHIRNYA LEMBAGA-LEMBAGA DEMOKRATIS DI JERMAN BARAT, ITALIA, AUSTRIA, JEPANG DAN KOREA, SEMENTARA TEKANAN SOVIET MEMATIKAN DEMOKRASI YANG BARU LAHIR DI CEKOSLOWAKIA DAN HONGARIA, PADA DASA WARSA 1940-AN DAN AWAL DASA WARSA 1950-AN TURKI DAN YUNANI BERGERAK KEARAH DEMOKRASI.


GELOMBANG DEMOKRASI III (1974 – SEKARANG)

PROSES DEMOKRATISASI PADA GELOMBANG KETIGA DEMOKRASI INI TERDIRI TIGA JALUR YANG DITEMPUH OLEH MASYARAKAT-MASYARAKAT DI WILAYAH-WILAYAH BERBEDA DI SELURUH DUNIA, YAKNI:

JALUR PERTAMA: REJIM-REJIM YANG LEBIH TERBUKA YANG DIMULAI DARI PEMERINTAHAN MILITER. MISALNYA: YUNANI, SPANYOL, PORTUGAL, BRASIL, ARGENTINA, DAN CHILI.

JALUR KEDUA: TRANSISI YANG MUNCUL DARI REJIM OTORITARIAN YANG DIKUASAI OLEH PARTAI DOMINAN TUNGGAL. MISALNYA: TAIWAN, FILIPINA, DAN AFRIKA SELATAN.

JALUR KETIGA: TRANSISI TERAKHIR YANG DIMULAI DARI REJIM YANG DIDOMINASI OLEH OLIGARKI KOMUNIS. MISALNYA: EROPA TENGGARA DAN NEGARA-NEGARA EKS-UNI SOVIET.


Proses Demokratisasi di Negara-Negara Arab,

Apakah Ini Bisa Disebut Sebagai Gelombang Keempat,,,,?????

2011 -AN

TUNISIA LIBIAMESIR

PLEASE,,,ANY

QUESTIONS FOR ME

36



HAK ASASI MANUSIA



2

• PENGERTIAN HAM• SEJARAH PERKEMBANGAN HAM• TIGA KONSEPSI TENTANG HAM• EMPAT SUDUT PANDANG TENTANG HAM • HAM DALAM PERSPEKTIF HUBUNGAN INTERNASIONAL• KRITIK TERHADAP AUTONOMY OF STATE DAN

COSMOPOLITAN PERSPECTIVE• KASUS PELANGGARAN HAM DI DUNIA• PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA

HAK ASASI MANUSIA•MASALAH HAK ASASI MANUSIA (HAM) KINI MULAI MENJADI SOROTAN MASYARAKAT INTERNASIONAL DAN DIPANDANG POTENSIAL SEBAGAI SALAH SATU ISU INTERNASIONAL PADA MASA YANG AKAN DATANG. AKIBATNYA, KEPEDULIAN PUBLIK DUNIA TERHADAP MASALAH TERSEBUT AKHIR-AKHIR INI SEMAKIN MENINGKAT.• BERBAGAI TINDAK PELANGGARAN HAM YANG TERJADI DI BERBAGAI NEGARA, KHUSUSNYA NEGARA-NEGARA DUNIA KETIGA, SEPERTI GENOCIDE DAN ETNICS CLEANSING TELAH MENIMBULKAN BERBAGAI PERDEBATAN MENYANGKUT PENGADILAN HAM INTERNASIONAL DAN PENGADILAN KEJAHATAN PERANG (INTERNATIONAL TRIBUNAL) SEHINGGA MENEGANGKAN HUBUNGAN ANTAR NEGARA.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN HAM?

• HAM ADALAH HAK YANG MELEKAT PADA DIRI MANUSIA YANG BERSIFAT KODRATI DAN FUNDAMENTAL SEBAGAI SUATU ANUGERAH YANG HARUS DIHORMATI, DIJAGA, DAN DILINDUNGI OLEH SETIAP INDIVIDU, MASYARAKAT ATAU NEGARA.

• HAM ADALAH HAK YANG DIMILIKI MANUSIA YANG TELAH DIPEROLEH DAN DIBAWANYA BERSAMAAN DENGAN KELAHIRAN ATAU KEHADIRANNYA DI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT. DIANGGAP BAHWA BEBERAPA HAK ITU DIMILIKINYA TANPA PERBEDAAN ATAS DASAR BANGSA, RAS, AGAMA ATAU KELAMIN, DAN KARENA ITU BERSIFAT ASASI SERTA UNIVERSAL. DASAR DARI SEMUA HAK ASASI IALAH BAHWA MANUSIA HARUS MEMPEROLEH KESEMPATAN UNTUK BERKEMBANG SESUAI DENGAN BAKAT DAN CITA-CITANYA.

APA SAJA CIRI-CIRI POKOK HAM?

• HAM TIDAK PERLU DIBERIKAN, DIBELI ATAUPUN DIWARISI. HAM ADALAH BAGIAN DARI MANUSIA SECARA OTOMATIS

• HAM BERLAKU UNTUK SEMUA ORANG TANPA MEMANDANG JENIS KELAMIN, RAS, AGAMA, ETNIS, PANDANGAN POLITIK ATAU ASAL USUL SOSIAL DAN BANGSA

• HAM TIDAK BISA DILANGGAR. TIDAK SEORANGPUN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBATASI ATAU MELANGGAR HAK ORANG LAIN.

BAGAIMANA PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM BERASAL?

• MAGNA CHARTA (PIAGAM AGUNG, 1215). KEKUASAAN RAJA DIBATASI, RAJA TIDAK KEBAL HUKUM, RAJA DAN RAKYAT SAMA DI DEPAN HUKUM.

• THE AMERICAN DECALARATION / BILL OF RIGHTS (1789). HAK KEBEBASAN, HAK KEMERDEKAAN, HAK HIDUP

• THE FOUR FREEDOMS (EMPAT KEBEBASAN, 194I, PRESIDEN AS FRANKLIN D. ROOSEVELT). KEBEBASAN UNTUK BERBICARA DAN MENYATAKAN PENDAPAT (FREEDOM OF SPEECH) ; KEBEBASAN BERAGAMA (FREEDOM OF RELIGION); KEBEBASAN DARI RASA TAKUT (FREEDOM FROM FEAR); KEBEBASAN DARI KEMELARATAN (FREEDOM FROM WANT).

• UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS (PERNYATAAN SEDUNIA TENTANG HAK ASASI MANUSIA, 1948). HAK HIDUP, HAK KEMERDEKAAN DAN HAK RASA AMAN

BAGAIMANA PENTAHAPAN PEMIKIRAN HAM ?

• HAM GENERASI PERTAMA (PENGUTAMAAN HAK POLITIK DAN HAK HUKUM)

• HAM GENERASI KEDUA (PENGUTAMAAN HAK HAK SOSIAL, HAK EKONOMI, HAK BUDAYA)

• HAM GENERASI KETIGA (MEMADUKAN ANTARA HAK POLITIK, HAK HUKUM DENGAN HAK SOSIAL, HAK EKONOMI DAN HAK BUDAYA)

• HAM GENERASI KEEMPAT (PENGUTAMAAN HAK-HAK DALAM PEMBANGUNAN GLOBAL YANG TIDAK MERATA, KETIMPANGAN UTARA-SELATAN, NEGARA MAJU-NEGARA MISKIN)

APA SAJA TEORI-TEORI YANG MENGATUR TENTANG HAM?

• TEORI HAM LIBERALIS (MENEKANKAN PADA HAK-HAK INDIVIDU, KEBEBASAN INDIVIDU, INDIVIDUALISME)

• TEORI HAM SOSIALIS (MENEKANKAN PADA KEWAJIBAN MASYARAKAT, HAK NEGARA BUKAN HAK RAKYAT)

• TEORI HAM DUNIA KETIGA (MENEKANKAN PADA GABUNGAN ANTARA KESEIMBANGAN HAK RAKYAT DAN HAK NEGARA DAN KESELARASAN HAK DAN KEWAJIBAN

BAGAIMANA KETERKAITAN ANTARA HAM DAN HUKUM?

• HAM HANYA DAPAT HIDUP SUBUR DAN BERKEMBANG DI NEGARA HUKUM, KARENA HANYA DI NEGARA YANG BERDASARKAN HUKUMLAH EKSISTENSI HAM ITU DIJAMIN. PENGAKUAN DAN PENGUKUHAN NEGARA HUKUM SALAH SATU TUJUANNYA ADALAH MELINDUNGI HAM. ARTINYA, HAK DAN KEBEBASAN INDIVIDU DIAKUI, DIHORMATI DAN DIJUNJUNG TINGGI.

• HAM TIDAK DAPAT HIDUP DI NEGARA YANG MENDASARKAN PADA KEKUASAAN. NEGARA KEKUASAAN (MACHTSTAAT) SANGAT BERTENTANGAN DENGAN HAM. KARENA, NEGARA KEKUASAAN TIDAK AKAN MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HAK-HAK DASAR KEPADA RAKYATNYA. PENGUASA DALAM NEGARA KEKUASAAN BIASANYA AKAN MEMBELENGGU DAN MEMBATASI HAK-HAK RAKYATNYA. HANYA PENGUASALAH PEMEGANG HAK-HAK MENDASAR ITU.

• HAM DAN NEGARA HUKUM ADALAH DUA SISI DARI SATU KEPING MATA UANG. SEDANGKAN ANTARA HAM DENGAN NEGARA KEKUASAAN IBARAT AIR DENGAN MINYAK.

HAM DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL

HAM

AUTONOMY OF STATES

COSMOPOLITAN

PERSPECTIVE


AUTONOMY OF STATES

PANDANGAN INI MENEKANKAN PADA PENGAKUAN ATAS PRINSIP KEDAULATAN NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. MASALAH YANG MUNCUL PADA NEGARA TERTENTU, TERMASUK MASALAH HAK ASASI, DILIHAT SEBAGAI MASALAH DOMESTIK. PANDANGAN INI DIDASARKAN PADA PRINSIP TIDAK CAMPUR TANGAN (NON-INTERVENTION) URUSAN DALAM NEGARA LAIN.


AUTONOMY OF STATES

PANDANGAN AUTONOMY OF STATES BERSUMBER DARI PEMIKIRAN KLASIK THOMAS HOBBES, YAITU BAHWA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL, MASING-MASING NEGARA MEMPUNYAI KEDUDUKAN YANG SAMA; DALAM KEADAAN STATES OF NATURE. KARENA ITU, KEDAULATAN NEGARA TIDAK DAPAT DISUBORDINASI TERHADAP HUKUM YANG LEBIH TINGGI; SUATU HUKUM INTERNASIONAL. KARENA ASAS KEDAULATAN NEGARA, HUBUNGAN INTERNASIONAL HARUS MENGHORMATI HAK-HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI (THE RIGHTS OF SELF-DETERMINATION) SUATU NEGARA.


AUTONOMY OF STATES

PANDANGAN INI LEBIH BANYAK MELIHAT ATAU MENGKLAIM NEGARA SEBAGAI PEMEGANG KEDAULATAN DAN HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI WARGANYA. KARENANYA, PANDANGAN AUTONOMY OF STATES DALAM PRAKTEKNYA CENDERUNG MEREDUKSI DAN MENSUBORDINASI HAK ASASI DENGAN DALIH KEDAULATAN NEGARA DAN PRINSIP TIDAK CAMPUR TANGAN.


COSMOPOLITAN PERSPECTIVE

• PANDANGAN INI BERTUMPU PADA PENGAKUAN HAM PADA TINGKAT INDIVIDU SECARA UNIVERSAL. KARENA ITU, MASALAH HAK ASASI PADA HAKEKATNYA MELAMPAUI BATAS-BATAS NASIONAL NEGARA BANGSA. •KOSMOPOLITANISME MEMPERTANYAKAN ASUMSI-ASUMSI MORAL PRINSIP KEDAULATAN NEGARA YANG MENUTUP KEMUNGKINAN CAMPUR TANGAN OLEH NEGARA LAIN KARENA ADANYA PELANGGARAN HAK ASASI. APALAGI JIKA PRINSIP KEDAULATAN NEGARA TERSEBUT DIPAKAI DI BALIK SISTEM POLITIK TIDAK DEMOKRATIS.


COSMOPOLITAN PERSPECTIVE

• DALAM DUNIA YANG MENGALAMI SALING KETERGANTUNGAN, TIDAK RELEVAN MEMBATASI PRINSIP KEADILAN DALAM BATAS-BATAS NASIONAL YANG SEMPIT. DENGAN KATA LAIN, INTERVENSI POLITIK DAN EKONOMI DIPERLUKAN UNTUK MENCIPTAKAN KEADILAN DUNIA, TERMASUK DI DALAMNYA HAM• LEBIH EKSTREM LAGI, SEBAGIAN BESAR PENGANUT KOSMOPOLITAN BERPENDAPAT AKAN MENTOLERIR KEMUNGKINAN INTERVENSI MILITER KE NEGARA YANG DIANGGAP MELANGGAR HAM ATAU YANG PEMERINTAHANNYA TIDAK ABSAH (ILEGITIMATE) ATAU TIDAK DEMOKRATIS.


KRITIK TERHADAP AUTONOM

Y OF STATES

• TERLALU MENEKANKAN NEGARA SEBAGAI MUARA KEDAULATAN DAN HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI, PADAHAL TIDAK SEMUA NEGARA TERBENTUK MELALUI PROSES POLITIK YANG DEMOKRATIS. •DENGAN KATA LAIN, AUTONOMY OF STATES DIKRITIK KARENA KELEMAHANNYA DALAM MEMBEDAKAN ASPEK KEDAULATAN DAN HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI DENGAN ASPEK KEABSAHAN (LEGITIMATE) SUATU NEGARA. HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI DAN KEDAULATAN BUKANLAH BERMUARA PADA NEGARA, MELAINKAN PADA INDIVIDU-INDIVIDU.


KRITIK TERHADAP AUTONOM

Y OF STATES

• PEMIKIRAN YANG DIKEMBANGKAN OLEH AUTONOMY OF STATES TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK MEMBERIKAN KEABSAHAN UMUM PADA PRINSIP TIDAK CAMPUR TANGAN. • LEBIH JAUH DIKEMUKAKAN, JIKA MEMANG PRINSIP KEDAULATAN DAN MENENTUKAN NASIB SENDIRI ADALAH UNIVERSAL BAGI SEMUA NEGARA, BAIK YANG DEMOKRATIS MAUPUN YANG TIDAK DEMOKRATIS, MAKA DUA PRINSIP DI ATAS SEBENARNYA TIDAK BERMUARA PADA NEGARA, MELAINKAN PADA WARGA NEGARA DAN INDIVIDU. • KARENANYA, HAK ASASI HARUS DILETAKKAN PADA INDIVIDU DAN BERSIFAT UNIVERSAL, MELAMPAUI BATAS-BATAS NASIONAL SUATU NEGARA.


KRITIK TERHADAP COSMOPOLI

TAN PERSPECTIV

E

• PANDANGAN KOSMOPOLITAN TERLALU MELIHAT MASALAH HAM ATAS DASAR KEDAULATAN DAN HAK MENENTUKAN NASIB SENDIRI PADA TINGKAT INDIVIDU. PADAHAL PERWUJUDAN HAM BISA SAJA DICAPAI MELALUI MEKANISME LAIN; TIDAK HARUS SEMATA-MATA DILIHAT DARI KEBEBASAN INDIVIDU.• DALAM HUBUNGAN INI, KOSPOLITANISME DINILAI GAGAL DALAM MENELAAH PROSES TERBENTUKNYA KEMAUAN SOSIAL BERSAMA (COLLECTIVE ATAU SOCIAL SELF-DETERMINATION) YANG MEMBERI KEABSAHAN PADA SISTEM POLITIK NEGARA TERTENTU.



TAN PERSPECTIV

E

• PANDANGAN INI JUGA DIKRITIK KARENA KURANG MEMPERHATIKAN ASPEK KERAGAMAN BUDAYA DALAM ARTI LUAS, DAN DENGAN DEMIKIAN TIDAK MEMBERIKAN TELAAH YANG DALAM TENTANG SISTEM SOSIAL POLITIK DIMANA DI DALAMNYA TERJADI INTERAKSI ANTARA FAKTOR BUDAYA TERTENTU DAN HAK-HAK INDIVIDU. •BISA SAJA INTERAKSI ANTARA FAKTOR BUDAYA TERTENTU DAN HAK-HAK INDIVIDU MENGHASILKAN SUATU SISTEM POLITIK YANG KEABSAHANNYA TIDAK DAPAT DIUKUR DARI STANDAR NILAI-NILAI KOSMOPOLITANISME.



TAN PERSPECTIV

E

•KOSMOPOLITANISME DINILAI MEMBERI PELUANG INTERVENSI MILITER KE NEGARA LAIN. •DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL DEWASA INI, DIMANA ESKALASI KONFLIK DAPAT TERJADI DALAM WAKTU DAN SKALA YANG INTENSIF, INTERVENSI – APA PUN ALASANNYA – SANGAT MEMBAHAYAKAN KEAMANAN DAN STBILITAS INTERNASIONAL.



TAN PERSPECTIV

E

•BERKAITAN DENGAN HAK-HAK SOSIAL-EKONOMI, ADALAH SIAPA YANG HARUS BERTANGGUNG JAWAB DAN BERSEDIA MENANGGUNG BEBAN SECARA GLOBAL UNTUK MEWUJUDKAN HAK-HAK TERSEBUT YANG OLEH KOSMOPOLITANISME DIPANDANG SEBAGAI HAK UNIVERSAL?.• INI PERTANYAAN PALING PRAKTIS TAPI SULIT UNTUK MENJAWAB, APALAGI MEWUJUDKANNYA.


Dua Penafsir

an Terhadap HAM

PENAFSIRAN SKEPSTIS, BAHWA ISU HAM ADALAH ALAT NEGARA-NEGARA BESAR (BARAT) UNTUK MENGEJAR KEPENTINGAN MEREKA; SEBAGAI ALAT ATAU STRATEGI DALAM KEBIJAKAN LUAR NEGERI, YANG MENGABSAHKAN ADANYA INTERVENSI KE NEGARA LAIN. PENAFSIRAN OPTIMIS, BAHWA ISU HAM MERUPAKAN ISU TAK TERELAKKAN DALAM HUBUNGAN SEBAGAI HASIL PROSES SEJARAH YANG TELAH DIMULAI MANUSIA KETIKA MEREKA MEMIKIRKAN DAN MEMPERJUANGKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI. DALAM HUBUNGAN INI, UPAYA UNTUK MENEGAKKAN DAN MELAKSANAKAN HAM DILIHAT SEBAGAI TUGAS KESEJARAHAN MANUSIA, SETELAH UNTUK BEBERAPA LAMA TERHALANG OLEH SISTEM MONARKI ABSOLUT DI BERBAGAI BELAHAN DUNIA.

APA SAJA PRODUK HUKUM YANG MENGATUR HAM DI

INDONESIA ?• UUD RI 1945. BAB HAM, PASAL 28 A, 28 B, 28 C, 28

D, 28 E, 28 F, 28 G, 28 H, 28 I, 28 J. • TAP MPR NO. XVII / MPR / 1998 TENTANG HAK

ASASI MANUSIA• UU NO. 39 TAHUN 1999 TENTANG HAM• UU NO. 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN

HAM• PP NO. 2 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA

PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN DAN SAKSI DALAM PELANGGARAN HAM BERAT

• PP NO. 3 TAHUN 2002 TENTANG KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN REHABILITASI TERHADAP KORBAN PELANGGARAN HAM BERAT

• KEPUTUSAN PRESIDEN NO. 40 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2004-2009

APA KOMISI YANG MENANGANI MASALAH HAM DI INDONESIA?

• KOMNAS HAM (KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA) PADA TANGGAL 7 JUNI 1993

• KOMNAS HAM DIBENTUK DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN (KEPRES) NO. 50 TAHUN 1993. KEMUDIAN DIPERKUAT LAGI DENGAN UU NO. 39 TAHUN 1999 TENTANG HAM.

• KOMNAS HAM BERFUNGSI : FUNGSI PENGKAJIAN, FUNGSI PENELITIAN, FUNGSI PENYULUHAN, FUNGSI PEMANTAUAN, DAN FUNGSI MEDIASI TENTANG HAM.

BAGAIMANA PERADILAN HAM DI INDONESIA?

• PELANGGARAN HAM TELAH BANYAK TERJADI DI INDONESIA MULAI DARI YANG RINGAN SAMPAI PADA PELANGGARAN YANG BERAT.

• UNTUK PELANGGARAN HAM RINGAN, DAPAT DISELESAIKAN MELALUI MEDIASI ATAU PIHAK KETIGA.

• UNTUK PELANGGARAN HAM BERAT, PERLU DIBENTUK PENGADILAN HAM AD HOC BERDASARKAN UU 26/2000 TTG PENGADILAN HAM.

BAGAIMANA WUJUD NYATA / KONGKRET IMPLEMENTASI NILAI-NILAI HAM DI INDONESIA?

• RENCANA AKSI NASIONAL HAM (RANHAM) I, 1998-2003

• RENCANA AKSI NASIONAL HAM (RANHAM) II, 2004-2009

• RENCANA AKSI NASIONAL HAM (RANHAM) III, 2010 - 2014

• ISI RANHAM : PEMBENTUKAN DAN PENGUATAN INSTITUSI PELAKSANA RANHAM;PERSIAPAN RATIFIKASI INSTRUMEN HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL;PERSIAPAN HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN; DISEMINASI DAN PENDIDIKAN HAK ASASI MANUSIA; PENERAPAN NORMA DAN STANDAR HAK ASASI MANUSIA; DAN PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN.

“OJO RUMONGSO BISO, NENG BISO’O RUMONGSO” (JANGAN MERASA BISA, TAPI BISALAH MERASA”

SEKIAN, TERIMAKASIH, SILAHKAN KALAU ADA PERTANYAAN,,,!!!

28



GOOD GOVERNANCE



2

• Pengertian Good Governance• Model Good Governance• Karakteristik Good Governance• Perbedaan Government dan Governance• Dampak Good Governance

PENDAHULUAN•DALAM KAJIAN HUBUNGAN INTERNASIONAL, KONSEP “GOOD GOVERNANCE” MERUPAKAN SEBUAH KONSEP YANG RELATIF BARU. MASUK DALAM AGENDA STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL PADA AWAL BERAKHIRNYA PERANG DINGIN ATAU PADA AWAL DASAWARSA 1990-AN. PADA AWALNYA, KONSEPSI GOOD GOVERNANCE BERASAL DARI DISPLIN ILMU ADMINSITRASI NEGARA DAN ILMU PEMERINTAHAN, KEMUDIAN MENYEBAR KE BERBAGAI DISIPLIN STUDI ILMU SOSIAL YANG LAIN, TERMASUK STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL.

•KONSEP GOOD GOVERNANCE PERTAMA KALI DICETUSKAN OLEH SEBUAH BADAN DUNIA YANG BERNAUNG DIBAWAH STRUKTUR ORGANISASI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA ATAU PBB (UNITED NATIONS, UN), YAKNI UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP). KONSEP INI KEMUDIAN DISEBARLUASKAN OLEH UNDP KE SELURUH NEGARA DI DUNIA MELALUI LEMBAGA-LEMBAGA EKONOMI DAN KEUANGAN INTERNASIONAL, SEPERTI BANK DUNIA DAN IMF.

PENDAHULUAN•KEMUDIAN BANK DUNIA DAN IMF MEMASUKKAN KONSEPSI GOOD GOVERNANCE INI KE DALAM SAP (STRUCTURAL ADJUSTMENT PROGRAMME) MEREKA MASING-MASING. KETIKA NEGARA-NEGARA DI DUNIA, KHUSUSNYA NEGARA-NEGARA SEDANG BERKEMBANG MEMINTA BANTUAN DANA KEPADA BANK DUNIA DAN IMF, MAKA KEDUA LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL INI MENYODORKAN SYARAT AGAR NEGARA TERSEBUT MELAKSANAKAN GOOD GOVERNANCE DALAM PEMERINTAHANNYA.

•JIKA NEGARA TERSEBUT MAU MENERAPKAN SYARAT TERSEBUT, MAKA NEGARA ITU AKAN DIBERI BANTUAN DANA. AKAN TETAPI BILA NEGARA TERSEBUT TIDAK MAU MELAKSANAKAN SYARAT ITU, MAKA NEGARA TERSEBUT TIDAK AKAN MENDAPATKAN BANTUAN DANA.

PENDAHULUAN•MULAILAH KEMUDIAN NEGARA-NEGARA DI DUNIA, KHUSUSNYA NEGARA-NEGARA DUNIA KETIGA YANG MEMINTA BANTUAN DANA KEPADA IMF DAN BANK DUNIA MELAKUKAN PEMBENAHAN BESAR-BESARAN TERHADAP SISTEM, MEKANISME, DAN PROSEDUR PENGELOLAAN PEMERINTAHANNYA AGAR SUPAYA DAPAT DIKATEGORIKAN DAN DICAP SEBAGAI NEGARA YANG MELAKSANAKAN GOOD GOVERNANCE DENGAN HARAPAN DAPAT MEMPEROLEH BANTUAN DANA.

•SEBAGAI KONSEP YANG BERASAL DARI BARAT, TENTUNYA KONSEP GOOD GOVERNANCE TIDAK BEBAS NILAI. KONSEPSI GOOD GOVERNANCE TERKAIT DENGAN NILAI-NILAI LIBERAL BARAT DIMANA JIKA DILIHAT DARI KACAMATA IDEOLOGI, ADA PESAN-PESAN DAN MISI-MISI TERTENTU YANG INGIN DIBAWA DAN DISAMPAIKAN OLEH KONSEP TERSEBUT, BAIK MISI YANG BERSIFAT POSITIF MAUPUN MISI YANG BERSIFAT NEGATIF.

Paradigma Baru Berpemerintahan

• Hubungan antara pemerintah dgn masyarakat bersifat sangat dinamis, bergerak seperti pendulum antara kutub sangat berkuasa ke kutub yang sangat lemah.

• Fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat.• Dalam perjalanan waktu, pemerintah menjadi sangat

berkuasa dan ‘menelan’ masyarakat (studi kasus sebelum abad 19 : pemerintahan kolonialisme /monarkhi absolut).

• Munculnya paham demokrasi (pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat) pada awal abad 20, masyarakat menuntut hak untuk lebih banyak memegang peran dalam pembuatan kebijakan publik, walaupun banyak menemui hambatan.

• Hambatan – hambatan pelaksanaan proses demokrasi : Pimpinan politik & pemerintah yang dipilih rakyat seringkali menyalahgunakan kepercayaan, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan (distrust). Menurut Fukuyama, untuk membangun bangsa diperlukan kondisi “high trust”.

Beberapa pendapat ahli tentang kegagalan Pemerintah :

1. Peter F. Drucker (1968) dalam ‘The Age of Discontinuity’ Kemungkinan bangkrutnya birokrasi.

2. Barzelay (1982) dalam ‘Breaking Through Bureaucracy’ Masyarakat bosan dan muak pada birokrasi yang rakus dan bekerja lamban.

3. Osborne & Gaebler (1992) dalam ‘Reinventing Government’ => Kegagalan utama pemerintah saat ini adalah karena kelemahan manajemennya, bukan pada apa yang dikerjakan pemerintah, melainkan bagaimana caranya pemerintah mengerjakannya.

.4. Osborne & Plastrik (1996) dalam ‘Banishing Bureucracy’ => agar birokrasi lebih efektif, perlu dipangkas agar ramping, ‘the least government is the best government’

5. E. S. Savas (1987) => Perlunya privatisasi, ramping struktur kaya fungsi, pemilahan dan pemilihan fungsi publik.

Mc Leod (1998) mengemukakan pendapatnya bahwa krisis multidimensional di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh adanya salah urus (mismanagement) pada semua sektor, baik swasta dan terutama pemerintah.

Diperlukan pembaruan manajemen pemerintahan pada semua tahapan, mulai dari tahapan perencanaan, tahapan implementasi sampai tahapan evaluasi.

Paradigma good governance pada dasarnya adalah upaya membangun filosofi, strategi serta teknik mengelola urusan-urusan publik secara lebih transparan dengan melibatkan para pihak-pihak yang terlibat (stakeholder and shareholder).

Diantara komponen bangsa, setelah terjadinya reformasi, ternyata birokrasi merupakan sektor yang paling lamban berubahnya.

PENGERTIAN GOOD GOVERNANCEMENURUT WORLD BANK, YANG DIMAKSUD DENGAN KONSEP GOVERNANCE ADALAH :“THE WAY STATE POWER IS USED IN MANAGING ECONOMIC AND SOCIAL RESOURCES FOR DEVELOPMENT SOCIETY”. DARI DEFINISI TERSEBUT DAPAT DIPEROLEH SEBUAH GAMBARAN BAHWA ARTI DARI GOVERNANCE ADALAH CARA BAGAIMANA KEKUASAAN NEGARA DIGUNAKAN UNTK MENGELOLA SUMBERDAYA-SUMBERDAYA EKONOMI DAN SOSIAL GUNA PEMBANGUNAN MASYARAKAT. “CARA” DISINI LEBIH MENUNJUKKAN PADA HAL-HAL YANG BERSIFAT TEKNIS.

PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE•SENADA DENGAN PENDAPAT WORLD BANK DI ATAS, UNDP MENGEMUKAKAN BAHWA DEFINISI GOVERNANCE ADALAH : “THE EXERCISE OF PLITICAL, ECONOMIC AND ADMINISTRATIVE AUTHORITY TO MANAGE A NATION’S AFFAIRS AT ALL LEVELS”.

• ARTINYA, KATA GOVERNANCE MERUJUK PADA PENGGUNAAN ATAU PELAKSANAAN, YAKNI PENGGUNAAN KEWENANGAN POLITIK, EKONOMI, DAN ADMINSITRATIF UNTUK MENGELOLA MASALAH-MASALAH NASIONAL PADA SEMUA TINGKATAN.

•DI SINI TEKANANNYA PADA KEWENANGAN, KEKUASAAN YANG SAH ATAU KEKUASAAN YANG MEIMILIKI LEGITIMASI. BERBICARA TENTANG KEWENANGAN BERARTI MENYANGKUT DOMAIN SEKTOR PUBLIK, BUKAN SEKTOR PRIVAT.

Konsep Good Governance

*Menurut World Bank, Governance diartikan sebagai ‘the way state power is used in managing economic and social resources for development society’. Dengan demikian, governance adalah cara, yaitu cara bagaimana kekuasaan negara digunakan untuk mengelola sumberdaya2 ekonomi dan sosial guna pembangunan masyarakat.

*UNDP, mengartikan governance sebagai ‘the exercise of political,economic, and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels’. Kata governance, diartikan sbg penggunaan/ pelaksanaan, yakni penggunaan kewenangan politik, ekonomi dan administratif untuk mengelola masalah2 nasional pada semua tingkatan.

Perbandingan Ciri-ciri Bad Government dengan Good Government

Ciri-ciri Bad Government Ciri-ciri Good Government1. Lamban dan bersifat reaktif2. Arogan3. Korup4. Birokratisme5. Boros6. Bekerja secara naluriah7. Enggan berubah8. Kurang berorientasi pada

kepentingan publik

1. Proaktif2. Ramah dan Persuasif3. Transparan4. Mengutamakan proses dan

produk5. Proporsional dan profesional6. Bekerja secara sistemik7. Pembelajaran sepanjang

hayat8. Menempatkan stakeholder & shareholder ditempat utama

DIMENSI GOOD GOVERNANCE

ECONOMIC GOVERNAN

CE

POLITICAL GOVERNAN

CE

ADMINISTRATIVE

GOVERNANCE


ECONOMIC GOVERNAN

CE

ARTINYA, TATA PEMERINTAHAN YANG MELIPUTI SEMUA PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN UNTUK MEMFASILITASI AKTIVITAS EKONOMI DI DALAM NEGERI DAN INTERKASI DI ANTARA PENYELENGGARA EKONOMI. SEKTOR PEMERINTAH DI HARAPKAN TIDAK TERLALU TERCAMPUR TANGAN DALAM SEKTOR EKONOMI DAN PASAR, KARENA INTERVENSI PEMERINTAH KE DALAM PASAR HANYA AKAN MENCIPTAKAN DISTORSI PASAR


POLITICALGOVERNAN

CE

ARTINYA, TATA PEMERINTAHAN YANG MELIPUTI PROSES-PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN UNTUK FORMULASI KEBIJAKAN PUBLIK, BAIK YANG DILAKUKAN OLEH BIROKRASI MAUPUN ANTARA BIROKRASI DENGAN POLITISI. PERAN SERTA ATAU PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN TIDAK HANYA PADA TATARAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SAJA, MELAINKAN MULAI DARI FORMULASI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI KEBIJAKAN


ADMINISTRATIVE

GOVERNANCE

ARTINYA, TATA PEMERINTAHAN YANG MERUJUK PADA SEGALA HAL YANG BERKAITAN DENGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN YANG TELAH DIPUTUSKAN OLEH INSTITUSI POLITIK YANG SAH.

MODEL GOOD GOVERNANCE

PEMERINTAH atau

NEGARA

RAKYAT

SEKTOR

SWASTA

Governance memiliki tiga domain :

1. Negara/pemerintahan : Sebagai pembuat kebijakan, pengendali & pengawas

2. Swasta/Dunia usaha : Sebagai penggerak aktivitas bidang ekonomi

3. Masyarakat : Sebagai subyek dan obyek dari sektor pemerintah dan swasta.

Posisi Tiga Domain (pemerintah, swasta, masyarakat) dalam konsep good governance yang bersifat

heterarkhis

Sektor Sektor Pem. Swasta

Sektor Masy.

Ciri – ciri Tata Pemerintahan yang Baik :

1. Mengikutsertakan semua;

2. Transparan dan bertanggung jawab;

3. Efektif dan adil;

4. Menjamin adanya supremasi hukum;

5. Menjamin bahwa prioritas2 politik, sosial dan ekonomi didasarkan pada konsensus masyarakat;

6. Memperhatikan kepentingan mereka yang paling miskin & lemah dlm proses pengambilan keputusan menyangkut alokasi sumber daya pembangunan.

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE

KARAKTERISTIK

GOOD GOVERNANCE

•PARTISIPASI•SUPREMASI HUKUM•TRANSPARANSI•CEPAT TANGGAP•MEMBANGUN KONSENSUS•KESETARAAN•EFEKTIF & EFISIEN•BERTANGGUNGJAWAB•VISI STRATEGIS

Karakteristik Good Governance menurut UNDP :

1. Partisipasi (Participation) Syarat utama warga negara dalam berpartisipasi :a. ada rasa kesukarelaan dan tanpa paksaaan;b. ada keterlibatan secara emosional;c. memperoleh manfaat, secara langsung dan tidak

langsung dari keterlibatannya.

2. Penegakan Hukum (Rule of Law);Membangun sistem hukum yang sehat, baik perangkat lunaknya (software),perangkat keras (hardware) maupun sumber daya manusianya (humanware)

3. Transparansi (Transparancy); Keterbukaan mencakup semua aspek aktivitas yang menyangkut kepentingan publik, mulai dari proses

pengambilan keputusan, penggunaan dana publik sampai pada tahapan evaluasi.

4. Daya Tanggap (Responsiveness); Sektor publik selama ini dianggap tertutup,arogan dan berorientasi pada kekuasaan.Untuk mengetahui kepuasan masyarakat sebagai konsumen, perlu dilakukan survey secara periodik. Lihat Kep. Menpan No. 25. M.Pan /2004 tentang Indeks Kepuasan Konsumen (IKM)

5. Berorientasi pada konsensus (Consensus Orientation);Aktivitas politik berisi dua hal pokok yaitu konflik dan

konsensus. Dalam pengambilan keputusan lebih menitikberatkan konsensus. Musyawarah merupakan proses, sedangkan mufakat merupakan hasil.

6. Keadilan/kesetaraan (Equity) Setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan, walaupun kemampuan individu berlainan namun sektor publik harus berperan agar kesejahteraan dan keadilan seiring sejalan.

7. Keefektifan dan Efisiensi (Effectiveness & Efficiency); Perlunya kompetisi untuk menciptakan keefektifan dan efisiensi pada sektor publik.

8. Akuntabilitas (Accountability)Pertanggungjawaban setiap aktivitas menyeluruh

kepada publik/masyarakat luas, disamping kepada atasan. Akuntabilitas meliputi :

a. Akuntabilitas organisasional/administratifb. Akuntabilitas legalc. Akuntabilitas politikd. Akuntabilitas profesionale. Akuntabilitas moral

Menurut Klitgaard (2000), korupsi terjadi karena :

Corruption = Discretion + Monopoly - Accountability

9. Visi Strategis (Strategic Vision)Perlunya memiliki visi jangka panjang (long-term vision), visi jangka menengah (mid-term vision) dan visi jangka pendek (short-term vision).

Ciri visi yang baik adalah : a. bersifat spesifik b. disusun dalam bahasa yang sederhana(+/- 10

kata) c. bersifat terukur d. mungkin untuk dicapai e. mempunyai dimensi waktu tertentu.

PERBEDAAN GOVERNMENT & GOVERNANCE

No. Unsur Perbandingan Government Governance1 Pengertian Dapat berarti badan/lembaga atau

fungsi yang dijalankan oleh suatu

organisasi tertinggi dalam suatu negara

Dapat berarti cara, penggunaan atau

pelaksanaan

2 Sifat Hubungan Hirarkis, dalam arti yang memerintah

berada di atas, sedangkan warga

negara yang diperintah ada dibawah

Heterarkis, dalam arti ada kesetaraan

kedudukan dan hanya berbeda dalam

fungsi3 Komponen yang terlibat Sebagai subyek hanya ada satu

institusi, yaitu institusi pemerintahan

Ada tiga komponen yang terlibat, yaitu :

1) Sektor publik

2) Sektor Swasta

3) Masyarakat4 Pemegang peran yang dominan Sektor Pemerintah Semua memegang peran sesuai dengan

fusnginya masing-masing5 Efek yang diharapkan Kepatuhan warga negara Partisipasi warga negara6 Hasil akhir yang diharapkan Pencapaian tujuan negara melalui

kepatuhan warga negara

Pencapaian tujuan negara dan tujuan

masyarakat melalui partisipasi sebagai

warga negara maupun sebagai masyarakat7 Format dan Substansi (Format &

Substance)

Berisi lembaga dan personil (Bentuk).

Artinya, berisi lembaga-lembaga dan

struktur-struktur politik, seperti

legislatif, eksekutif, yudikatif ; dan

Pejabat-pejabat politik, seperti

presiden, perdana menteri, dan menteri

Berisi Kegiatan da proses pemerintahan

(Isi). Artinya, berisi manajemen dan

kualitas memerintah. Bukan struktur

pemerintahan, tetapi kebijakan yang dibuat

dan efektifitas penerapan kebijakan itu.

SEKIAN &

TERIMAKASIH

28



SISTEM KEPARTAIAN DAN PEMILU



2

Apa yang dimaksud dengan Partai politik ?

Partai politik adalah organisasi politik yang terdiri dari tiga anggota atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh kekuasaan politik (Gabriel Almond, 1983)

Partai politik merupakan kumpulan orang-orang yang mendasarkan ikatan pada kepentingan politik untuk memperjuangkan kursi-kursi politik dalam penyelenggaraan negara / pemerintahan (Maurice Duverger, 1986)

3

Apa signifikansi Partai Politik?

Partai Politik sebagai salah satu pilar dalam demokrasi

Partai Politik sebagai “lokomotif” dalam negara demokrasi

Partai Politik sebagai pencetak kader pemimpin bangsa

Partai Politik sebagai peserta dalam Pemilu

4

Apa saja sistem kepartaian yang ada di dunia?

Sistem satu partai, hanya ada satu partai dalam suatu negara, biasanya diterapkan dalam negara sosialis.

Sistem dua partai, hanya ada dua partai dalam suatu negara, ditujukan untuk kestabilan politik.

Sistem multipartai, banyak partai dalam suatu negara, pendirian partai tidak dibatasi.

5

Bagaimana sistem kepartaian di Indonesia?

Di era reformasi saat ini, sistem Kepartaian di Indonesia bersifat multipartai. Ada ratusan partai politik di Indonesia.

Partai Politik yang lolos dan memenuhi syarat menjadi peserta dalam Pemilu 2009 berjumlah 48 partai politik.

Saat ini, aturan hukum yang mengatur partai politik dalam Pemilu 2009 adalah UU No. 2 tahun 2008 tentang Partai Politik

6

Apa yang dimaksud dengan Pemilu? Dalam literatur Ilmu Politik, Pemilu yang

dalam bahasa Inggris dinamakan dengan “General election” adalah merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dengan tujuan memilih para wakil rakyat dan pemimpin politik dari level terendah sampai dengan level tertinggi.

Berdasarkan UU No. 10 / 2008, Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

7

Apa saja sistem pemilu di dunia?

Sistem Proporsional Sistem Distrik

8

Bagaimana Sistem Pemilu di Indonesia? Di era reformasi saat ini, sistem

pemilu di Indonesia didasarkan pada sistem proporsional berimbang

Sampai dengan saat ini, telah dilaksanakan 10 kali Pemilu, yaitu Pemilu 1955, 1971,1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, dan 2009.

Pemilu 2009 yang diselenggarakan tahun lalu merupakan pemilu ke-10 di Indonesia

9

Apa dasar hukum dilaksanakan Pemilu 2009?

UUD 1945 Hasil Amandemen UU No. 22 Tahun 2007 Tentang

Penyelenggara Pemilu UU No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai

Politik UU No. 10 Tahun 2008 Tentang Pemilu

DPR, DPD dan DPRD UU No. 42 Tahun 2008 Tentang Pemilu

Presiden dan Wakil Presiden UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR,

DPR, DPD, dan DPRD

10

Mengapa perlu dilaksanakan Pemilu?

Alasan Politik Pemilu adalah sebagai sirkulasi

kekuasaan politik Pemilu adalah sebagai sarana legitimasi

kekuasaan politik Pemilu adalah sebagai sarana artikulasi

aspirasi dan partisipasi rakyat Pemilu adalah sebagai sarana

pendidikan politik rakyat

11

Lanjutan…

Alasan Filosofis Pemilu sebagai sarana perwujudan

kontrak sosial (social contract) antara pemerintah dan rakyat

Pemilu sebagai bukti dan implementasi kedaulatan rakyat, bukan kedaulatan penguasa

12

Lanjutan…

Alasan Klasik Pemilu biasanya dilaksanakan dalam

sebuah negara yang sistem politiknya demokratis.

Mekanisme Pilkada yang melibatkan partisipasi semua lapisan masyarakat, dipakai dalam suatu negara yang menganut sistem politik demokrasi (terbuka, penguasa semua/banyak orang)

13

Bagaimana hubungan antara Pemilu dan Demokrasi?

Pertama, Pemilu adalah ciri penting bagi suatu sistem politik yang memenuhi standar atau kriteria untuk disebut demokratis. Tidak ada negara yang disebut demokratis jika di negara itu tidak ada Pemilu yang bebas, jujur dan adil, yang dilaksanakan secara rutin untuk memilih wakil-wakil rakyat atau pemimpin politik.

14

Lanjutan…

Kedua, Pemilu sendiri merupakan produk dari proses demokratisasi, dimana Pemilu merupakan konsekuensi logis dari diperluasnya hak-hak politik rakyat untuk berperan serta dalam menentukan proses-proses pengambilan keputusan, baik pada level lokal maupun nasional. Untuk menampung partisipasi politik yang diperluas itulah diperlukan Pemilu dan sistem pemilihan, yang dapat menjamin partisipasi politik secara efektif dan efisien.

15

Lanjutan… Ketiga, Pemilu merupakan alat untuk

mengukur dan menentukan kualitas dan kuantitas demokrasi. Demokrasi akan memiliki kadar kualitas tinggi apabila proses Pemilu dilaksanakan secara jujur, adil, transparan dan terbuka serta menghormati hak-hak politik rakyat ketika memilih. Selain itu, terjadi kompetisi antar aktor politik yang sehat dan kompetitif. Sedangkan demokrasi akan memiliki kadar kuantitas yang tinggi apabila proses Pemilu melibatkan seluruh rakyat dari segenap komponen dan level. Tidak adanya atau sedikitnya pihak yang memilih Golongan Putih (Golput) merupakan indikator keberhasilan Pemilu ditinjau dari aspek kuantitas.

16

Lanjutan…

Keempat, Demokrasi sendiri merupakan produk dari rasionalisasi kekuasaan politik. Ketika kekuasaan politik dipegang oleh rezim 0toriter-totaliter, kekuasaan politik biasanya disandarkan pada sejumlah sumber legitimasi religius yang bersifat adikodrati dan adiduniawi. Kekuasaan politik yang didasarkan pada legitimasi religius tidak mungkin dipersoalkan keabsahannya. Tetapi ketika penguasa politik kehilangan legitimasi adikodrati dan adiduniawi, maka timbul persoalan atas dasar apa wewenang penguasa memerintah masyarakat. Untuk menjawab itu maka penguasa membutuhkan sumber legitimasi baru berupa dukungan dari masyarakat. Kompetisi antar penguasa dan calon penguasa untuk membuktikan siapa yang mendapat dukungan rakyat paling besar itulah kemudian yang melahirkan fenomena “Pemilu”. Dengan kata lain, Pemilu merupakan fenomena yang muncul sebagai akibat runtuhnya mitos-mitos disekitar kekuasaan politik oleh rasionalisme. Karena itu, sudah selayaknya kalau Pemilu mencerminakan rasionalitas berpolitik.

17

Lanjutan…

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pemilu dan Demokrasi merupakan ibarat “dua sisi dari satu keping mata uang” yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Suatu negara tidak bisa dikatakan demokratis kalau tidak ada dan melaksanakan pemilu. Sebaliknya, suatu negara tidak akan bisa melaksanakan Pemilu yang Demokratis jika negara tersebut tidak memiliki sistem politik yang demokratis.

18

Sekian & Terimakasih

19



LEGISLATIF



2

• Pengertian Legislatif• Istilah Legislatif• Fungsi Legislatif• Sejarah legislatif

PENGERTIAN•Legislatif adalah badan yang bertanggungjawab dalam membuat Undang-undang.•Legislatif merupakan lembaga yang membuat aturan perundang-undangan.•Legislatif adalah organisasi politik yang berisi wakil-wakil rakyat yang dipilih maupun ditunjuk berdasarkan kesepakatan masing-masing negara.

ISTILAH•Legislatif dikenal dengan istilah, nomenklatur dan sebutan yang bermacam-macam. •Masing-masing negara menyebut legislatifnya dengan istilah yang berbeda-beda.•Legislatif umum dikenal dengan istilah Parlemen, Kongres, Assembly Nasional, Senat, dan lain-lain.•Di Indonesia, legislatif terdiri dari dua kamar (bikameral), yakni DPR dan MPR. Bahkan terdapat pula DPD sebagai perwakilan dari masing-masing Provinsi.

FUNGSI• Legislatif adalah struktur politik yang fungsinya membuat undang-undang. Di masa kini, lembaga tersebut disebut dengan Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia), House of Representative (Amerika Serikat), ataupun House of Common (Inggris). Lembaga-lembaga ini dipilih melalui mekanisme pemilihan umum yang diadakan secara periodik dan berasal dari partai-partai politik.

• Melalui apa yang dapat kami ikhtisarkan dari karya Michael G. Roskin, et.al, termaktub beberapa fungsi dari kekuasaan legislatif sebagai berikut : Lawmaking, Constituency Work, Supervision and Critism Government, Education, dan Representation.

FUNGSI• Lawmaking adalah fungsi membuat undang-undang. Di Indonesia, undang-undang yang dikenal adalah Undang-undang Ketenagakerjaan, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Guru Dosen, Undang-undang Penanaman Modal, dan sebagainya. Undang-undang ini dibuat oleh DPR setelah memperhatikan masukan dari level masyarakat.

• Constituency Work adalah fungsi badan legislatif untuk bekerja bagi para pemilihnya. Seorang anggota DPR/legislatif biasanya mewakili antara 100.000 s/d 400.000 orang di Indnesia. Tentu saja, orang yang terpilih tersebut mengemban amanat yang sedemikian besar dari sedemikian banyak orang. Sebab itu, penting bagi seorang anggota DPR untuk melaksanakan amanat, yang harus ia suarakan di setiap kesempatan saat ia bekerja sebagai anggota dewan.

FUNGSI• Supervision and Criticism Government, berarti fungsi legislatif untuk mengawasi jalannya pelaksanaan undang-undang oleh presiden/perdana menteri, dan segera mengkritiknya jika terjadi ketidaksesuaian. Dalam menjalankan fungsi ini, DPR melakukannya melalui acara dengar pendapat, interpelasi, angket, maupun mengeluarkan mosi kepada presiden/perdana menteri.

• Education, adalah fungsi DPR untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Anggota DPR harus memberi contoh bahwa mereka adalah sekadar wakil rakyat yang harus menjaga amanat dari para pemilihnya. Mereka harus selalu memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai bagaimana cara melaksanakan kehidupan bernegara yang baik. Sebab, hampir setiap saat media massa meliput tindak-tanduk mereka, baik melalui layar televisi, surat kabar, ataupun internet.

FUNGSI• Representation, merupakan fungsi dari anggota

legislatif untuk mewakili pemilih. Seperti telah disebutkan, di Indonesia, seorang anggota dewan dipilih oleh sekitar 300.000 orang pemilih. Nah, ke-300.000 orang tersebut harus ia wakili kepentingannya di dalam konteks negara. Ini didasarkan oleh konsep demokrasi perwakilan. Tidak bisa kita bayangkan jika konsep demokrasi langsung yang diterapkan, gedung DPR akan penuh sesak dengan 300.000 orang yang datang setiap hari ke Senayan. Bisa-bisa hancur gedung itu. Masalah yang muncul adalah, anggota dewan ini masih banyak yang kurang peka terhadap kepentingan para pemilihnya. Ini bisa kita lihat dari masih banyaknya demonstrasi-demonstrasi yang muncul di aneka isu politik.

FUNGSI•Legislatif memiliki fungsi utama yang penting, yakni membuat Undang-Undang atau menyusun peraturan perundang-undangan.•Namun demikian, dalam perkembangannya di negara modern, termasuk di Indonesia, legislatif saat ini lazim memiliki tiga fungsi pokok, yakni :

Legislating : Membuat Undang-undang

Budgeting : Mengesahkan Anggaran

Controlling : Mengawasi Pelaksanaan Pemerintahan

SEKIAN &

TERIMAKASIH

11



EKSEKUTIF



2

• Pengertian Eksekutif• Istilah Eksekutif• Fungsi Eksekutif• Wewenang Eksekutif• Jenis dan Tipe Eksekutif

ISTILAH• Eksekutif berasal dari bahasa Latin, execure yang berarti melukakan atau melaksanakan. Kekuasaan eksekutif biasanya dipegang oleh badan eksekutif. Di negara demokratis, badan eksekutif biasanya terdiri atas kepala negara seperti raja atau presiden. Badan eksekutif dalam arti luas juga mencakup para pegawai negeri sipil dan militer.

• Dalam sistem presidensial mentri-mentri merupakan pembantu presiden dan dipilih olehnya, sedangkan dalam sistem parlamenter para menteri dipimpin oleh seorang perdana mentri.

PENGERTIAN• Eksekutif berasal dari kata eksekusi (execution)

yang berarti pelaksana. Lembaga eksekutif adalah lembaga yang ditetapkan untuk menjadi pelaksana dari peraturan perundang-undangan yang telah dibuat oleh pihak legislatif. Kekuasaan eksekutif biasanya dipegang oleh badan eksekutif.

• Eksekutif merupakan pemerintahan dalam arti sempit yang melaksanakan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan haluan negara, untuk mencapai tujuan negara yang telah ditetapkan sebelumnya.

• Organisasinya adalah kabinet atau dewan menteri dimana masing-masing menteri memimpin departemen dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.

PENGERTIAN• Menurut tafsiran tradisional azas Trias

Politica yang dicetuskan oleh Montesquieu, tugas badan eksekutif hanya melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh badan legislatif serta menyelenggarakan undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya badan eksekutif leluasa sekali ruang-geraknya. Zaman modern telah menimbulkan paradoks, bahwa lebih banyak undamg-undang yang diterima oleh badan legislatif dan yang harus dilaksanakan oleh badan eksekutif, lebih luas pula ruang lingkup kekuasaan badan eskekutifnya.

WEWENANG• Secara umum arti lembaga eksekutif adalah pelaksanaan pemerintah yang dikepalai oleh presiden yang dibantu pejabat, pegawai negeri, baik sipil maupun militer. Sedangkan wewenang menurut Meriam Budiardjo mencangkup beberapa bidang: Diplomatik: menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-negara lainnya. Administratif: melaksanakan peraturan serta perundang-undangan dalam administrasi negara. Militer: mengatur angkatan bersenjata, menjaga keamanan negara dan melakukan perang bila di dalam keadaan yang mendukung. Legislatif: membuat undang-undang bersama dewan perwakilan. Yudikatif:memberikan grasi dan amnesti.

FUNGSI• Eksekutif adalah kekuasaaan untuk melaksanakan undang-undang yang dibuat oleh Legislatif. Fungsi-fungsi kekuasaan eksekutif ini garis besarnya adalah : Chief of state, Head of government, Party chief, Commander in chief, Chief diplomat, Dispenser of appointments, dan Chief legislators.

• Eksekutif di era modern negara biasanya diduduki oleh Presiden atau Perdana Menteri. Chief of State artinya kepala negara, jadi seorang Presiden atau Perdana Menteri merupakan kepala suatu negara, simbol suatu negara. Apapun tindakan seorang Presiden atau Perdana Menteri, berarti tindakan dari negara yang bersangkutan. Fungsi sebagai kepala negara ini misalnya dibuktikan dengan memimpin upacara, peresmian suatu kegiatan, penerimaan duta besar, penyelesaian konflik, dan sejenisnya.

FUNGSI• Head of Government, artinya adalah kepala

pemerintahan. Presiden atau Perdana Menteri yang melakukan kegiatan eksekutif sehari-hari. Misalnya mengangkat menteri-menteri, menjalin perjanjian dengan negara lain, terlibat dalam keanggotaan suatu lembaga internasional, menandatangi surat hutang dan pembayarannya dari lembaga donor, dan sejenisnya. Di dalam tiap negara, terkadang terjadi pemisahaan fungsi antara kepala negara dengan kepala pemerintahan. Di Inggris, kepala negara dipegang oleh Ratu Inggris, demikian pula di Jepang. Di kedua negara tersebut kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri. Di Indonesia ataupun Amerika Serikat, kepala negara dan kepala pemerintahan dipegang oleh Presiden.

FUNGSI• Party Chief berarti seorang kepala eksekutif sekaligus juga merupakan kepala dari suatu partai yang menang pemilu. Fungsi sebagai ketua partai ini lebih mengemuka di suatu negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer. Di dalam sistem parlementer, kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri yang berasal dari partai yang menang pemilu. Namun, di negara yang menganut sistem pemerintahan presidensil terkadang tidak berlaku kaku demikian.

• Di masa pemerintahan Gus Dur (di Indonesia) menunjukkan hal tersebut. Gus Dur berasal dari partai yang hanya memenangkan 9% suara di Pemilu 1999, tetapi ia menjadi presiden. Selain itu, di sistem pemerintahan parlementer, terdapat hubungan yang sangat kuat antara eksekutif dan legislatif oleh sebab seorang eksekutif dipilih dari komposisi hasil suara partai dalam pemilu. Di sistem presidensil, pemilu untuk memilih anggota dewan dan untuk memilih presiden terpisah.

FUNGSICommander in Chief adalah fungsi mengepalai angkatan bersenjata. Presiden atau perdana menteri adalah pimpinan tertinggi angkatan bersenjata. Seorang presiden atau perdana menteri, meskipun tidak memiliki latar belakang militer memiliki peran ini. Namun, terkadang terdapat pergesekan dengan pihak militer jika yang menjadi presiden ataupun perdana menteri adalah orang bukan kalangan militer. Sekali lagi, ini pernah terjadi di era Gus Dur, di mana banyak instruksi-instruksinya kepada pihak militer tidak digubris pihak yang terakhir, terutama di masa kerusuhan sektarian (agama) yang banyak terjadi di masa pemerintahannya.

FUNGSI• Chief Diplomat, merupakan fungsi eksekutif

untuk mengepalai duta-duta besar yang tersebar di perwakilan negara di seluruh dunia. Dalam pemikiran trias politika John Locke, termaktub kekuasaan federatif, kekuasaan untuk menjalin hubungan dengan negara lain. Demikian pula di konteks aplikasi kekuasaan eksekutif saat ini. Eksekutif adalah pihak yang mengangkat duta besar untuk beroperasi di negara sahabat, juga menerima duta besar dari negara lain.

• Dispensen Appointment merupakan fungsi eksekutif untuk menandatangani perjanjian dengan negara lain atau lembaga internasional. Dalam fungsi ini, penandatangan dilakukan oleh presiden, menteri luar negeri, ataupun anggota-anggota kabinet yang lain, yang diangkat oleh presiden atau perdana menteri.

FUNGSI• Chief Legislation, adalah fungsi eksekutif untuk mempromosikan diterbitkannya suatu undang-undang. Meskipun kekuasaan membuat undang-undang berada di tangan DPR, tetapi di dalam sistem tata negara dimungkinkan lembaga eksekutif mempromosikan diterbitkannya suatu undang-undang oleh sebab tantangan riil dalam implementasi suatu undang-undang banyak ditemui oleh pihak yang sehari-hari melaksanakan undang-undang tersebut.

JENIS & TIPE• Tipe Lembaga eksekutif terbagi

menjadi dua, yakni: Hareditary Monarch yakni

pemerintahan yang kepala negaranya dipilih berdasarkan keturunan. Contohnya adalah Inggris dengan dipilihnya kepala negara dari keluarga kerajaan.

Elected Monarch adalah kepala negara biasanya president yang dipilih oleh badan legislatif ataupun lembaga pemilihan.

JENIS & TIPE• Sistem Lembaga Eksekutif terbagi

menjadi dua : Sistem Pemerintahan Parlementer

Kepala negara dan kepala pemerintahan terpisah. Kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri, sedangkan kepala negara dipimpin oleh presiden. Tetapi kepala negara disini hanya berfungsi sebagai simbol suatu negara yang berdaulat.

Sistem Pemerintahan Presidensial Kepala pemerintahan dan kepala negara, keduanya dipengang oleh presiden.

SEKIAN &

TERIMAKASIH

16



YUDIKATIF



2

• Pengertian Yudikatif• Wewenang Yudikatif• Fungsi Yudikatif• Badan Yudikatif

PENGERTIAN•Yudikatif adalah badan yang berfungsi mengawasi pelaksanaan dan mengadili terhadap penyelewengan Undang-undang. Lambaga yudikatif bersifat independent atau bebas dari campur tangan pihak lain.•Dalam tiap negara hukum badan yudikatif haruslah bebas dari campur tangan badan eksekutif demi penegakan hukum dan keadilan serta menjamin hak-hak asasi manusia.

PENGERTIAN•Yudikatif adalah Lembaga penegakan hukum atau lembaga yang melaksanakan fungsi untuk mengawasi dan mengadili pelanggaran-pelanggaran terhadap pelaksanaan undang-undang.•Yudikatif adalah badan kehakiman ; badan/lembaga yang mengadili pelanggar undang-undang ; badan yang berwenang mengadili atas pelanggaran terhadap undang-undang.

PENGERTIAN•Kekuasaan Yudikatif adalah kekuasaan peradilan di mana kekuasaan ini menjaga undang-undang, peraturan-peraturan dan ketentuan hukum lainnya benar-benar ditaati, yaitu dengan menjatuhkan sanksi terhadap setiap pelanggaran hukum/undang-undang. Selain itu Yudikatif juga bertugas untuk memberikan keputusan dengan adil sengeketa-sengketa sipil yang diajukan ke pengadilan untuk diputuskan.

WEWENANG DAN FUNGSI•Kekuasaan Yudikatif berwenang menafsirkan isi undang-undang maupun memberi sanksi atas setiap pelanggaran atasnya. •Fungsi-fungsi Yudikatif yang bisa dispesifikasikan kedalam daftar masalah hukum berikut: Criminal law (petty offense, misdemeanor, felonies); Civil law (perkawinan, perceraian, warisan, perawatan anak); Constitution law (masalah seputar penafsiran kontitusi); Administrative law (hukum yang mengatur administrasi negara); International law (perjanjian internasional).

WEWENANG DAN FUNGSI• Criminal Law, penyelesaiannya biasanya dipegang oleh pengadilan pidana yang di Indonesia sifatnya berjenjang, dari Pengadilan Negeri (tingkat kabupaten), Pengadilan Tinggi (tingkat provinsi, dan Mahkamah Agung (tingkat nasional). Civil law juga biasanya diselesaikan di Pengadilan Negeri, tetapi khusus umat Islam biasanya dipegang oleh Pengadilan Agama.

• Constitution Law, kini penyelesaiannya ditempati oleh Mahkamah Konstitusi. Jika individu, kelompok, lembaga-lembaga negara mempersoalkan suatu undang-undang atau keputusan, upaya penyelesaian sengketanya dilakukan di Mahkamah Konstitusi.

WEWENANG DAN FUNGSI• Administrative Law,

penyelesaiannya dilakukan di Pengadilan Tata Usaha Negara, biasanya kasus-kasus sengketa tanah, sertifikasi, dan sejenisnya.

• International Law, tidak diselesaikan oleh badan yudikatif di bawah kendali suatu negara melainkan atas nama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Badan Yudikatif dalam Negara-negara DemokratisCommon Law

• Terdapat di negara-negara Anglo Saxon dan memulai pertumbuhan di Inggris pada Abad Pertengahan. Sistem ini berdasarkan prinsip bahwa di samping undang-undang yang dibuat oleh parlemen (yang dinamakan statue law) masih terdapat peraturan-peraturan lain yang merupakan common law, yaitu kumpulan keputusan yang dalam zaman lalu telah dirumuskan oleh hakim.

• Di negara-negara dengan sistem common law, tidak ada suatu sistem huukum yang telah dibukukan (dikodifisir). Dalam hal ini common law mirip dengan sistem Hukum Perdata Adat tak tertulis.

Badan Yudikatif dalam Negara-negara DemokratisCivil Law

• Terdapat banyak di Negara Eropa Barat Kontinental. Dalam sistem ini, hukum telah lama tersusun rapi, dengan kata lain penciptaan hukum secara sengaja oleh hakim adalah tidak mungkin. Hakim hanya mengadili perkara berdasarkan hukum yang termuat dalam kodifikasi saja.

• Di negara federal kedudukan badan yudikatif, terutama pengadilan federal, mendapat kedudukan yang lebih istimewa daripada negara kesatuan karena biasanya mendapat tugas menyelsaikan persoalan-persoalan konstitusional yang telah timbul antara negara federal dengan Negara bagian, atau antarnegara-negara bagian. Sedangkan persoalan seperti itu tidak ditemukan di ngara kesatuan.

Badan Yudikatif dalam Negara-Negara Komunis• Berdasarkan konsep Soviet Legality.

Anggapan ini erat hubungannya dengan tahap-tahap perkembangan komunisme di Uni Soviet. Konsep ini menjelaskan bahwa socialist legality secara aktif memajukan masyarakat Soviet kea rah komunis, dan karenanya segala aktivitas serta semua alat kenegaraan, termasuk penyelenggara hukum dan wewenang badan yudikatif merupakan prasaranan untuk melancarkan perkembangan ke arah komunisme. Fungsi badan yudikatif tidak dimaksud untuk melindungi kebebasan individu dari tindakan sewenang-wenang pemerintah (paham borjuis).

Badan Yudikatif dalam Negara-Negara KomunisJudicial Review

• Judicial Review adalah wewenang Mahkamah Agung untuk menguji suatu undang-undang dan menolak melaksanakan undang-undang serta peraturan-peraturan lainnya yang dianggap bertentangan dengan Undang-Undang Dasar.

Kekuasaan Badan Yudikatif di Indonesia

• Mahkamah Agung• Mahkamah Konstitusi• Komisi Yudisial• Komisi Pemberantasan

Korupsi• Komisi Hukum Nasional• Komisi Ombudsman Nasional• dll

SEKIAN &

TERIMAKASIH

15



Documents

PENGANTAR & ORIENTASI KELAS · Tugas I / Pertama Membuat Naskah Pidato. Naskah diketik dengan 1,5 spasi dengan program komputer MS Word. Huruf/font yang digunakan adalah Times New