Upload
dobao
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
i
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan karunia dan ridho-Nya sehingga Direktorat Jenderal Penyiapan
Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi dapat menyelesaikan tugas
dan fungsi dalam melaksanakan Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Tahun 2015 sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2015-2019, dan Program
Kerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman
Transmigrasi Tahun 2015.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman Transmigrasi disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban
pelaksanaan kinerja instansi dan merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden
Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor:
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran capaian kinerja dan
sekaligus menjadi cerminan keberhasilan Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan
dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015.
Jakarta, Pebruari 2016
Direktur Jenderal
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman,
Ir. Rr. Ratna Dewi Andriati, MMA.
NIP 19580727 198210 2 001
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
ii
DAFTAR ISI
PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Dasar Hukum ......................................................................... 2
C. Struktur Organisasi ................................................................ 3
D. Tugas dan Fungsi .................................................................. 4
E. Dukungan Personil ................................................................. 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ............ 11
B. Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi, dan Program ............... 15
C. Rencana Kerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja ..................... 19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja ..................................................................... 22
B. Realisasi Anggaran ................................................................ 27
C. Hambatan dan Kendala ........................................................... 29
BAB IV PENUTUP
A. Tinjauan Umum ...................................................................... 30
B. Tinjauan Khusus .................................................................... 30
C. Saran dan Tindak Lanjut ........................................................ 30
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Struktur Organisasi Ditjen P2Ktrans
Lampiran 2 : Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Tahunan
Lampiran 3 : Keputusan Dirjen P2KTrans No. KEP.139/DP2KTRANS/X/2015
Lampiran 4 : Target dan Realisasi Kinerja Program PKP2Trans
Lampiran 5 : Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Program
PKP2Trans Tahun 2015-2019
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, guna mewujudkan tata kepemerintahan
yang baik, maka seluruh instansi pemerintah baik pusat maupun daerah diwajibkan
untuk melakukan akuntabilitas kinerja instansi dan membuat Laporan Kinerja
Instansi. Penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja dilakukan setiap akhir tahun
anggaran sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai
misi dan tujuan organisasi yang sekaligus juga sebagai suatu kegiatan evaluasi.
Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) dan Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2010-2015, sasaran Direktorat Jenderal
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi adalah
"Terbangunnya permukiman di kawasan transmigrasi terintegrasi dengan pusat
pertumbuhan ekonomi" dan bertujuan untuk:
1. Menetapkan kawasan transmigrasi dan meningkatkan peran serta lembaga
pemerintah, lembaga non pemerintah dan masyarakat melalui promosi, publikasi,
motivasi, dan mediasi;
2. Menyediakan tanah untuk kebutuhan pembangunan permukiman di kawasan
transmigrasi melalui fasilitasi pengadaan tanah sampai dengan pengurusan hak
atas tanah;
3. Mewujudkan perencanaan kawasan transmigrasi berupa perencanaan Wilayah
Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau Lokasi Permukiman Transmigrasi
(LPT), perencanaan Satuan Kawasan Pengembangan (SKP), perencanaan
teknis satuan permukiman, sarana dan prasarana, serta perencanaan
perencanaan pengembangan Masyarakat (Renbangmas);
4. Mewujudkan permukiman transmigrasi yang layak dan infrastruktur kawasan
yang dapat mengintegrasikan antar permukiman dalam satu kesatuan sistem
pengembangan ekonomi;
5. Mendorong perpindahan dan penempatan transmigrasi yang terarah, tertib dan
serasi untuk mengurangi tekanan kependudukan daerah asal dan memenuhi
kebutuhan SDM di kawasan transmigrasi;
6. Melaksanakan pembinaan teknis dan manajemen Direktorat Jenderal.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
v
Untuk mencapai misi yang diamanatkan dalam RPJMN dan Renstra
Kemendesa, PDT, dan Transmigrasi Tahun 2010-2014 disusun Perjanjian Kinerja
Tahunan (PKT) Tahun 2015. Sebagai acuan penyusunan RKT dan PKT Peraturan
Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 sebagaimana tabel berikut:
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN
Terbangunnya permukiman
transmigrasi dalam kawasan
transmigrasi sebagai tempat
tinggal dan tempat berusaha
yang layak
Jumlah transmigran
yang difasilitasi
penempatan pada
Satuan Permukiman
Transmigrasi
49 SP
3.559 KK
48 Kawasan
Penetapan Kawasan
Transmigrasi
Jumlah kawasan yang
ditempatkan Menteri
7 Kawasan
Pengukuran capaian kinerja pelaksanaan Program Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 berpedoman pada dokumen
Perjanjian Kinerja Tahunan yang telah disepakati pada bulan Juli (seperti tabel di
atas), dengan pertimbangan bahwa Indikator kinerja kegiatan telah disepakati oleh
BAPPENAS dan Direktorat Jenderal Anggaran dan ditetapkan melalui Peraturan
Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional dan Renstra Kemendesa, PDT, dan Transmigrasi Tahun 2015-
2019;
Dengan berpedoman PKT Tahun 2015, maka realisasi capaian indikator
kinerja utama Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi, disajikan pada tabel
berikut:
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
1 Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman
SP 49 50 102,04
KK 3.559 3.568 100,25
Kawasan 48 50 104,16
2 Kawasan yang ditetapkan Kawasan 7 23 191,60
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
vi
Dari tabel tersebut nampak bahwa kinerja Program Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi dapat memenuhi target sebagaimana yang
telah ditetapkan pada PKT Tahun 2015. Target RPJMN untuk fasilitasi penempatan
transmigrasi dari target sejumlah 3.556 KK/49 SP, terealisasi sejumlah 3.568 KK/50
SP atau 100,15% dan Penetapan Kawasan Transmigrsi dari target sejumlah 7
Kawasan terealisasi sejumlah 23 Kawasan atau 191,60%.
Dukungan anggaran pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi dialokasikan
pada satu program, yaitu Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman Transmigrasi. Pelaksanaan program tersebut dijabarkan menjadi 6
kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing unit eselon II, yaitu : (1)
Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi, (2) Perencanaan Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan Transmigrasi, (3) Penyediaan Tanah Transmigrasi, (4)
Pembangunan Permukiman Transmigrasi (5) Penataan Persebaran Penduduk, dan
(6) Dukungan Teknis dan Manajemen. Alokasi anggaran untuk mewujudkan sasaran
Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun
2015, sebesar Rp.742.616.114.000,-.
Alokasi dukungan anggaran tersebut dilaksanakan pada 112 Satuan Kerja,
dengan rincian 6 Satuan Kerja Pusat dengan alokasi anggaran Rp.146.451.059.000,
33 Satuan Kerja Provinsi dengan alokasi anggaran Rp. 106.567.371.000,- dan 73
Satuan kerja Kabupaten dengan alokasi anggaran Rp 489.597.684.000,-. Pagu dan
Realisasi anggaran Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman
Transmigrasi Tahun 2015 pada masing-masing kegiatan Pusat dan Daerah, disajikan
pada tabel berikut:
No KEGIATAN DIPA Realisasi
(Rp.000) (Rp.000) %
I Pusat 146.451.059 120.566.908,4 82,33
1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi 16.241.956 15.115.866,5 93,07
2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
22.231.481 19.387.772,9 87,21
3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 15.757.390 13.003.920,5 82,53
4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 18.056.244 15.564.938,1 86,20
5 Penataan Persebaran Penduduk 15.352.271 12.725.214,4 82,89
6 Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans
58.811.717 44.769.195,8 76,12
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
vii
No KEGIATAN DIPA Realisasi
(Rp.000) (Rp.000) %
II Tugas Pembantuan 596.165.055 536.322.641,3 89,96
1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi 10.517.301 8.816.596,6 83,83
2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
- - -
3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 11.977.409 9.606.514,5 80,20
4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 486.574.188 450.135.672,8 92,51
5 Penataan Persebaran Penduduk 47.776.380 33.879.601,1 70,91
6 Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans
39.319.777 33.884.256,2 86,17
JUMLAH 742.616.114 656.889.549,7 88,46
Dari pagu alokasi anggaran Program PKP2Trans Tahun 2015 sebesar
Rp.742.616.114.000,- terealisasi sebesar Rp.656.889.549.000 atau 88,46%, terdiri
dari realisasi anggaran Pusat sebesar Rp.120.566.908.450 atau 82,33 % dan
Daerah sebesar Rp.536.322.641.340,- atau 89,96%.
Hambatan dan Kendala yang dihadapi dalam pencapaian target program
pembangunan kawasan transmigrasi adalah :
1. Rendahnya realisasi penyerapan anggaran Program Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015, disebabkan terlambatnya
pengalihan status dari BA-026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi ke
BA-067 Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, diantaranya akibat Cutt off
dan BAR terlambat disampaikan oleh Satker Daerah ke Pusat sebagai
persyaratan untuk revisi DIPA pada Ditjen Anggaran Kementerian keuangan.
2. Adanya tumpang tindih areal Pembangunan Permukiman Transmigrasi dengan
Kawasan Hutan.
3. Sebagian areal pembangunan permukiman transmigrasi diokupasi oleh
penduduk setempat.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N) Tahun
2015-2019 menetapkan bahwa transmigrasi merupakan bagian dari Bidang
Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang dengan prioritas bidang pembangunan
perdesaan dan pengembangan ekonomilokal dan daerah serta mendukung
Nawacita Proseden ke 3, yaitu “Membangun Indonesia Dari Pinggiran dengan
memperkuat Daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan”.
Transmigrasi tidak lagi semata-mata untuk solusi masalah kepadatan penduduk
tetapi lebih diarahkan untuk pembangunan kawasan.
Sejalan dengan arahan RPJMN Tahun 2015-2019, Direktorat Jenderal
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi sebagai salah
satu unit kerja eselon I di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi berperan dalam pembangunan transmigrasi dengan
memprioritaskan pada upaya pemanfaatan dan pengelolaan potensi sumber daya
alam melalui pengintegrasian pembangunan dan pengembangan kawasan
perdesaan sebagai hinterland dengan pengembangan kawasan perkotaan
sebagai pusat pertumbuhan dalam satu kawasan sistem pengembangan ekonomi
wilayah. Pembangunan di bidang transmigrasi meliputi aspek wilayah dan tata
ruang serta aspek sumber daya manusia yang mampu memberikan kontribusi
secara nyata dan terukur dalam pembangunan perdesaan dan pengembangan
ekonomi lokal dan daerah dalam rangka meningkatkan daya saing daerah.
Selaku bagian dari penyelenggaraan Pemerintahan dan bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan unit kerja selama
kurun waktu 1 (satu) tahun, Direktorat Jenderal PKP2Trans diwajibkan menyusun
Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja memuat penjelasan tentang
keberhasilan dan kegagalan serta evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam rangka
pencapaian visi dan misi organisasi. Penyusunan Laporan Kinerja mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
2
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Undang-
Undang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;
2. Peraturan Pemerintah No 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian Sebagaimana
Telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang
Ketransmigrasian;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 70 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor PER. 12/MEN/VIII/2010 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;
7. Peraturan Presiden RI No 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perpres
No 43 Tahun 2014 tentang RKP Tahun 2015;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
3
10. Peraturan Menteri Desa Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2015 tanggal 26 Maret 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
11. DIPA Sekretariat Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Strukur organisasi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi menurut Peraturan Menteri Desa
Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6
tahun 2015 tanggal 26 Maret 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi disajikan
pada diagram berikut:
Diagram : Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi
Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman
Transmigrasi terdiri atas 6 (enam) unit kerja eselon II :
1. Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi;
2. Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Transmigrasi;
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
4
3. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi;
4. Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi;
5. Direktorat Penataan Persebaran Penduduk;
6. Sekretariat Direktorat Jenderal.
D. TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi maka
Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman Transmigrasi (PKP2Trans) dapat diuraikan sebagai berikut :
A. Tugas
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penyiapan kawasan dan pembangunan permukiman transmigrasi sesuai
ketentuan peraturan perundang undangan.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan potensi kawasan
transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan
permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan potensi kawasan
transmigrasi, perencanaan pembangunan dan pengembangan
kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan
permukiman transmigrasi,dan penataan persebaran penduduk;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan
potensi kawasan transmigrasi, perencanaan pembangunan dan
pengembangan kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi,
pembangunan permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran
penduduk;
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
5
4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan
potensi kawasan transmigrasi, perencanaan pembangunan dan
pengembangan kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi,
pembangunan permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran
penduduk;
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan potensi
kawasan transmigrasi, perencanaan pembangunan dan
pengembangan kawasan transmigrasi, penyediaan tanah transmigrasi,
pembangunan permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran
penduduk;
6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi; dan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
C. Tugas Pokok, Fungsi, dan Susunan Organisasi Unit Eselon II
Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi
terdiri atas:
1. Sekretariat Direktorat Jenderal
a. Tugas
Memberikan pelayanan administratif teknis dan kepada semua
unsur satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi.
b. Fungsi
1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan kawasan dan
pembangunan permukiman transmigrasi;
2) Pengelolaan data dan informasi;
3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara
Direktorat Jenderal;
4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;
5) Penyiapan penyusunan rencana peraturan perundang-
undangan dan advokasi hukum; dan
6) Penataan organisasi dan tata laksana.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
6
2. Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi.
a. Tugas
Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasi
kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan,
serta mediasi dan kerjasama antar daerah.
b. Fungsi
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan
informasi potensi kawasan, avokasi kawasan, perencanaan
kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan
kerjasama antar daerah;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan
informasi potensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan
kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan
kerjasama antar daerah;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan , advokasi
kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan,
serta mediasi dan kerjasama antar daerah;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasi kawasan,
perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta
mediasi dan kerjasama antar daerah;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang identifikasi dan
informasi potensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan
kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan
kerjasama antar daerah;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat
Bina Potensi Kawasan Transmigrasi; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktorat
Jenderal.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
7
3. Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan Transmigrasi
a. Tugas
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan di bidang perencanaan teknis
satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan
permukiman, perencanaan sarana dan prasarana kawasan, serta
perencanaan pengembangan masyarakat.
b. Fungsi
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bidang perencanaan
teknis satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis
satuan permukiman, perencanaan sarana dan prasarana
kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan
teknis satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis
satuan permukiman, perencanaan sarana dan prasarana
kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan,
perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana
dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan
masyarakat;
4) Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
perencanaan teknis satuan kawasan pengembangan,
perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana
dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan
masyarakat;
5) Pelaksaaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan
teknis satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis
satuan permukiman, perencanaan sarana dan prasarana
kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat;
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
8
4. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi
a. Tugas
Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan penataan
tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah.
b. Fungsi
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi
pencadangan, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan
tanah, serta dokumentasi penyeiaan tanah;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi
pencadangan, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan
tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang fasilitasi pencadangan, identifikasi dan penataan
tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyeiaan tanah;
4) Pelaksana bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi
pencadangan, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan
tanah, serta dokumentasi penyeiaan tanah;
5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat;
dan
6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
5. Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi
a. Tugas
Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan
dan evaluasi sarana permukiman. Penyiapan dan evaluasi
prasarana permukiman, serta kelayakan permukiman.
b. Fungsi
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan dan
evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana
permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana Permukiman,
serta kelayakan permukiman;
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
9
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan
evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana
permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana Permukiman,
serta kelayakan permukiman;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman,
penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan
evaluasi prasarana Permukiman, serta kelayakan permukiman;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan
evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi
prasarana Permukiman, serta kelayakan permukiman;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan dan
evaluasi lahan permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana
permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman,
serta kelayakan permukiman;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat
Pembangunan Permukiman; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktorat
Jenderal.
6. Direktorat Penataan Persebaran Penduduk
a. Tugas
Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran
dan penduduk setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan
dan adaptasi.
b. Fungsi
1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan
perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk
setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan dan
adaptasi;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan
perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
10
setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan dan
adaptasi;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran
dan penduduk setempat. Pelayanan perpindahan serta
penataan dan adaptasi;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran dan
penduduk setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan
dan adaptasi;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan
perpindahan, penyiapan calon transmigran dan penduduk
setempat. Pelayanan perpindahan serta penataan dan
adaptasi;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat
Penataan Persebaran Penduduk; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktorat
Jenderal.
D. DUKUGAN PERSONIL (UPDATE)
Dukungan personil di lingkungan Direktorat Jenderal PKP2Trans per
tanggal 31 Desember 2015 adalah sejumlah 323 orang dengan rincian
sebagai berikut:
1. Pejabat Eselon I : 1 orang
2. Pejabat Eselon II : 6 orang
3. Pejabat Eselon III : 25 orang
4. Pejabat Eselon IV : 59 orang
5. Pejabat Fungsional : 3 orang
6. Staf : 229 orang
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Kebijakan dan Strategi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi (PKP2Trans) Tahun 2015 ditetapkan
berdasarkan evaluasi terhadap pelaksanaan program tahun-tahun sebelumnya,
lingkungan strategis yang berkembang saat ini dan ke depan, kebijakan-kebijakan
yang telah ditetapkan, serta beban tugas Direktorat Jenderal PKP2Trans.
A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)
TAHUN 2015-2019
1. Visi dan Misi
Sejalan dengan Agenda Prioritas Presiden dan Wakil Presiden terpilih
Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang tertuang di dalam Agenda Prioritas dan
Nawa Cita, Direktorat Jenderal PKP2Trans mengacu pada Visi Pembangunan
Nasional Tahun 2015-2019 yaitu TERWUJUDNYA INDONESIA YANG
BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN
GOTONG ROYONG.
Sebagai upaya dalam pencapaian visi tersebut, maka misi pembangunan
dirumuskan sebagai berikut :
a. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
b. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
c. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan kepentingan nasional.
g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
12
2. Tujuan Pembangunan Nasional
a. Pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap dan terencana
dalam tahapan jangka panjang, jangka menengah, maupun tahunan.
Sesuai dengan arahan RPJPN 2005-2025, visi pembangunan nasional
tahun 2005 – 2025 adalah: Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan
demokratis, serta aman dan bersatu dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
b. Sedangkan dalam pembangunan Tahap III, RPJMN 2015-2019 ditujukan
untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai
bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif
perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber
daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus meningkat.
3. Agenda Prioritas Nasional
Sembilan Agenda Strategis Prioritas dalam pemerintahan lima tahun
ke depan disebut dengan NAWACITA sebagai agenda prioritas
pembangunan nasional, sbb :
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-
bangsa Asia lainnya.
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8) Melakukan revolusi karakter bangsa.
9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
13
4. Tujuan Pembangunan Transmigrasi
Keterkaitan bidang transmigrasi dengan Agenda Prioritas Pembangunan
Nasional, adalah : membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya; membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik; memperteguh kebhinekaan dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia.
Tujuan penyelenggaraan transmigrasi dalam mendukung pembangunan
nasional adalah :
1) Meningkatkan kesejahteraan transmigran dan msyarakat sekitarnya;
2) Meningkatkan dan memeratakan pembangunan daerah;
3) Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Sasaran Pembangunan Bidang Ketransmigraian (Ditjen Penyiapan
Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi)
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
2015-2019, pembangunan Bidang Ketransmigrasian terkait dengan Nawa
Cita ke 3 yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara
kesatuan. Sasaran pembangunan Bidang Ketransmigrasian yaitu
Terbangun dan berkembangnya 144 kawasan yang berfokus pada 72
Satuan Permukiman (SP) menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan
(SKP) yang merupakan pusat pengolahan hasil pertanian/perikanan dan
mendukung sasaran kemandirian pangan nasional.
6. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Ketransmigrasian
(Ditjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman
Transmigrasi)
a. Perencanaan pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi,
termasuk pembinaan potensi kawasan, perencanaan sarana dan
prasarana, persebaran penduduk, serta perencanaan pengembangan
masyarakatnya.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
14
b. Penyediaan lahan transmigrasi, melalui penyediaan lahan untuk
permukiman, usaha, serta prasarana dan sarana;
c. Pemenuhan prasarana dan sarana di kawasan transmigrasi sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Nasional, meliputi :
1) Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana dasar,
meliputi:
(1) Lokasi permukiman transmigrasi di daerah tertinggal dan
perbatasan: jalan lokal primer, jalan lingkungan, drainase dan
dermaga, pelayanan pendidikan dasar setingkat sekolah dasar,
pelayanan kesehatan setingkat pos kesehatan desa,
perumahan, dan sarana pelayanan umum;
(2) Lokasi Pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP)/Desa
Utama : jalan lokal primer, jalan lingkungan, drainase dan
dermaga, pelayanan pendidikan dasar setingkat sekolah
menengah pertama, pelayanan kesehatan setingkat pos
kesehatan masyarakat, perumahan dan sarana pelayanan
umum;
(3) Lokasi Kawasan Perkotaan Baru (KPB): jalan kolektor, jalan
lokal sekunder, jalan lingkungan, drainase dan dermaga,
pelayanan pendidikan paling rendah setingkat menengah atas,
kesehatan paling rendah setingkat pusat kesehatan masyarakat
rawat inap, permukiman, dan sarana pelayanan umum; dan (4)
Lokasi Kawasan Transmigrasi: prasarana intra dan
antarkawasan (jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal).
2) Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan ekonomi, meliputi:
(1) Lokasi permukiman transmigrasi di daerah tertinggal dan
perbatasan: irigasi, lantai jemur, gudang, dan lain-lain;
(2) Lokasi Pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP)/ Desa
Utama: industri pengolahan primer, pasar, terminal, dan lain-
lain; dan
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
15
(3) Lokasi Kawasan Pekotaan Baru (KPB) : industri pengolahan
sekunder, outlet dan pasar untuk kegiatan perdagangan dan
jasa, serta terminal dan lain-lain.
3) Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana utilitas
umum yaitu transportasi, energi, air minum, dan telekomunikasi,
meliputi (1) Lokasi permukiman transmigrasi di daerah tertinggal dan
perbatasan: transportasi, energi, air minum, dan telekomunikasi; (2)
Lokasi Pusat Satuan Kawasan Pengembangan (SKP)/Desa Utama:
transportasi, energi, air minum, dan telekomunikasi; dan (3) Lokasi
Kawasan Perkotaan Baru (KPB): ruang terbuka hijau, transportasi,
energi, air minum, dan telekomunikasi.
B. TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM
PKP2TRANS.
1. Tujuan
a. Menyediakan tanah untuk kebutuhan pembangunan permukiman di
kawasan transmigrasi melalui fasilitasi pengadaan tanah sampai dengan
pengurusan hak atas tanah;
b. Mewujudkan perencanaan kawasan transmigrasi berupa perencanaan
Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau LPT, perencanaan SKP,
perencanaan teknis satuan permukiman, sarana dan prasarana serta
perencanaan SDM;
c. Mewujudkan permukiman transmigrasi yang layak dan infrastruktur
kawasan yang dapat mengintegrasikan antar permukiman dalam satu
kesatuan sistem pengembangan ekonomi;
d. Meningkatkan peran serta lembaga pemerintah, lemabaga non pemerintah
dan masyarakat melalui promosi, publikasi dan motivasi serta mediasi;
e. Mendorong perpindahan dan penempatan transmigrasi yang terarah, tertib
dan serasi untuk mengurangi tekanan kependudukan daerah asal dan
memenuhi kebutuhan SDM di kawasan transmigrasi;
f. Melaksanakan pembinaan teknis dan manajemen Direktorat Jenderal.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
16
2. Sasaran
a. Tersedianya lahan untuk pembangunan kawasan transmigrasi dalam
rangka pembangunan perdesaan;
b. Tersedianya rencana pembangunan kawasan transmigrasi dan rencana
penataan persebaran penduduk di kawasan transmigrasi;
c. Termanfaatkannya dan terkelolanya sumber daya alam dan lingkungan
hidup melalui pembangunan kawasan transmigrasi dalam bentuk WPT
atau LPT yang layak;
d. Terwujudnya persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam
dan daya tampung lingkungan hidup di kawasan transmigrasi;
e. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan;
f. Tersedianya dukungan manajemen dan teknis terhadap pelaksanaan
pembangunan permukiman transmigrasi dan perpindahan transmigrasi.
3. Kebijakan
Kebijakan Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan
Permukiman Transmigrasi untuk mencapai tujuan pembangunan
ketransmigrasian adalah mengembangkan potensi sumber daya alam
perdesaan terintegrasi dengan pengembangan perkotaan dalam satu
kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah dalam bentuk WPT atau
Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT), serta fasilitasi perpindahan dan
penempatan penduduk untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia dan
memberikan peluang usaha di kawasan transmigrasi. Secara umum strategi
yang ditempuh dalam menjabarkan kebijakan tersebut adalah:
a. Mengintegrasikan pembangunan WPT atau LPT dengan pemugaran
permukiman penduduk setempat, pembangunan permukiman pada
kawasan potensial dan revitalisasi permukiman transmigrasi yang ada
untuk membentuk atau mendukung kawasan perkotaan baru dengan
skema Kota Terpadu Mandiri (KTM);
b. Menetapkan produk unggulan sejak perencanaan dan pembangunan
permukiman melalui pola pengembangan agribisnis dan agroindustri;
c. Mengembangkan investasi melalui kerjasama kemitraan Badan Usaha
dengan masyarakat di kawasan transmigrasi;
d. Memberikan akses kepada masyarakat terhadap informasi potensi dan
peluang yang tersedia di kawasan transmigrasi;
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
17
e. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia calon transmigran serta
pembekalan mental dan etos kerja;
f. Meningkatkan kualitas seleksi calon transmigran;
g. Meningkatkan kualitas mediasi kerjasama antar daerah.
4. Strategi
a. Mempercepat pekerjaan agar penempatan transmigrasi tidak selalu
menumpuk di akhir tahun. Langkah yang ditempuh:
1) Mencermati dan menelaah DIPA dan POK sebagai antisipasi terhadap
adanya kegiatan yang dapat menghambat pelaksanaan program dan
anggaran, sehingga sedini mungkin dapat dieliminasi;
2) Menetapkan pengelola anggaran termasuk pembentukan panitia
lelang dan panitia penerima barang/jasa sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
3) Mempersiapkan lelang pekerjaan fisik jadwal yang ditetapkan.
b. Mengefektifkan dan mengefisienkan pelaksanaan kegiatan dan anggaran
dengan melakukan pengendalian secara berjenjang;
c. Menjamin kesinambungan pelaksanaan kegiatan dan anggaran dengan:
1) Mewajibkan dinas provinsi dan dinas kabupaten/kota penerima Dana
Tugas Pembantuan untuk menyampaikan laporan kegiatan fisik dan
keuangan secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
2) Menertibkan pemanfaatan barang-barang yang diperoleh melalui dana
APBN yang merupakan barang milik negara. Oleh karena itu,
pelaporan pengadaan dan mutasi barang harus disampaikan ke Pusat
secara tertib.
d. Perencanaan teknis permukiman dan penempatan transmigrasi
dilaksanakan dengan:
1) Sesuai dengan Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten;
2) Memenuhi kriteria clear dan clean (2 C);
3) Mengedepankan pendekatan sosial budaya, dalam arti sudah menjadi
kesepakatan hasil musyawarah dengan penduduk setempat yang
dituangkan dalam berita acara musyawarah yang disahkan dengan
Keputusan Badan Perwakilan Desa;
4) Diprioritaskan kepada kawasan yang sudah ada SP-nya terdapat sisa
areal HPL;
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
18
5) Diprioritaskan kepada calon lokasi yang mempunyai aksesibilitas yang
baik dan didukung oleh program sektor lain terkait;
6) Berada di kawasan yang sudah ada kerjasama atau potensial untuk
dikerjasamakan dengan memprioritaskan pihak swasta.
e. Penyediaan tanah transmigrasi yang memenuhi kriteria clear dan clean
(2C) dan Layak huni, layak berkembang, layak usaha (3L);
f. Membangun komitmen para stakeholders penyelenggaraan transmigrasi
(pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan lembaga keuangan);
g. Menyiapkan pembangunan yang memenuhi spesifikasi teknis yang
ditetapkan;
h. Memfasilitasi perpindahan dan penempatan yang baik, melalui seleksi
yang mengacu pada Peraturan Menakertrans Nomor: 208/MEN/2004
tentang Persyaratan Calon Transmigran serta Siap Terima Penempatan
(STP) harus diterbitkan oleh Gubernur atau pejabat yang memberi
kewenangan berdasarkan pemberitahuan kesiapan layak huni dari Bupati
dan hasil penilaian Tim Layak Huni.
5. Program
Dukungan anggaran pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi
dialokasikan pada satu program, yaitu Program Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi. Pelaksanaan program tersebut
dijabarkan menjadi 6 kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
unit eselon II, yaitu : (1) Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi, (2)
Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, (3)
Penyediaan Tanah Transmigrasi, (4) Pembangunan Permukiman
Transmigrasi, (5) Penataan Persebaran Penduduk, dan (6) Dukungan Teknis
dan Manajemen. Untuk mewujudkan sasaran Program Penyiapan Kawasan
dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2015, Direktorat Jenderal
PKP2Trans memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 742.616.114.000,-
dengan rincian sebagaimana Tabel 2.1.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
19
Tabel 2.1 : Alokasi Anggaran Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015
No Kegiatan Pagu DIPA
(x Rp. 000)
I Pusat 146.451.059
1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi 16.241.956
2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
22.231.481
3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 15.757.390
4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 18.056.244
5 Penataan Persebaran Penduduk 15.352.271
6 Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans
58.811.717
II Tugas Pembantuan 596.165.055
1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi 10.517.301
2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
-
3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 11.977.409
4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 486.574.188
5 Penataan Persebaran Penduduk 47.776.380
6. Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans
39.319.777
TOTAL 742.616.114
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan pada 112 Satuan Kerja
dengan rincian 6 Satuan Kerja Pusat dengan alokasi anggaran
Rp.146.451.059.000,- , 33 Satuan Kerja Provinsi dengan alokasi anggaran
Rp.100.725.811.000,- dan 73 Satuan kerja Kabupaten dengan alokasi
anggaran Rp.485.787.103.000,-
C. RENCANA KERJA TAHUNAN & PERJANJIAN KINERJA
Mengacu pada Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 dan RPJMN Tahun 2015-2019,
mengawali pelaksanaan tugas Tahun 2015 disusun Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) Tahun 2015 sebagaimana Tabel 2.3:
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
20
Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN
Terbangunnya permukiman
transmigrasi dalam kawasan
transmigrasi sebagai tempat
tinggal dan tempat berusaha
yang layak
Jumlah transmigran yang
difasilitasi penempatan
pada Satuan Permukiman
Transmigrasi
49 SP
3.559 KK
48 Kawasan
Penetapan Kawasan
Transmigrasi
Jumlah kawasan yang
ditempatkan Menteri
7 KK
Rencana Kinerja Tahun 2015 sebagaimana yang telah disusun diperkuat
dengan bentuk Perjanjian Kinerja Tahunan (PKT) yang ditandatangani oleh
penanggungjawab Program dengan atasan lansung. Perjanjian Kinerja ini
menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai sasaran
strategis dengan indikator kinerja yang ditetapkan serta untuk mewujudkan
Permukiman dalam Kawasan Transmigrasi sebagai Tempat Tinggal dan
Tempat Berusaha yang Layak sebagai indiktor Kinerja Utama. Perjanjian
Kinerja Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman
Transmigrasi yang menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Penyiapan
Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 telah
disepakati pada bulan Juni 2015, sebagaimana pada tabel 2.3.
Tabel 2.4 : Perjanjian Kinerja Tahun 2014
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN
Terbangunnya permukiman
transmigrasi dalam kawasan
transmigrasi sebagai tempat
tinggal dan tempat berusaha
yang layak
Jumlah transmigran yang
difasilitasi penempatan
pada Satuan Permukiman
Transmigrasi
49/
3.559/
48
SP /
KK /
Kawasan
Penetapan Kawasan
Transmigrasi
Jumlah kawasan yang
ditempatkan Menteri
7 KK
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
21
Indikator Kinerja sebagaimana yang tercantum pada RKT dan PKT pada
tabel 2.2 dan 2.3 sudah dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 yang disahkan melalui Peraturan Presiden RI
Nomor 2 Tahun 2015. Indikator tersebut juga menjadi acuan pengukuran
penghitungan satuan biaya oleh Direktorat Jenderal Anggaran.
Tabel.2.5 Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja Tahun 2015
SASARAN STRATEGIS INIDKATOR KINERJA TARGET
1. Tersedianya Kawasan Transmigrasi Jumlah Rencana Kawasan Transmigrasi
7 Kawasan
2. Tersedianya Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Jumlah Rencana Pembangunan dan pengembangan Kawasan Transmigrasi
23 Kawasan
3 Terdistribusinya lahan kepada masyarakat desa melalui Pembangunan Kawasan Transmigrasi
Jumlah luas lahan yang memenuhi kriteria clear and clean
3.250 Ha
4 Terbangunnya Permukiman Transmigrasi
Jumlah SP dalam SKP yang sarana dan prasarananya sesuai NSPK.
49 SP/ 3.559 KK
5. Tertatanya persebaran penduduk di permukiman transmigrasi pada Kawasan Transmigrasi
Jumlah transmigran yang difasilitasi penempatan pada permukiman transmigrasi.
3.559 KK
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
22
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
1. Capaian Kinerja Tahun 2015
Tahun 2015 merupakan tahun pertama dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan
Kineja Tahun 2015 selain menyampaikan capaian kinerja Tahun tersebut juga
membanding capaian kinerja tahun sebelumnya dan selama 5 tahun
Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Pengukuran capaian kinerja
dilakukan dengan membandingkan antara target yang telah disepakati pada awal
tahun dengan realisasi yang dicapai pada akhir tahun pelaksanaan kegiatan.
Pengukuran capaian kinerja pelaksanaan Program Penyiapan Kawasan
dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015 berpedoman pada
dokumen Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahunan yang telah
disepakati pada bulan Juni 2015, dengan pertimbangan bahwa Indikator Kinerja
Kegiatan telah disepakati oleh BAPPENAS dan Direktorat Jenderal Anggaran
dan ditetapkan melalui Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
Sasaran : Terwujudnya 49 Permukiman dalam kawasan transmigrasi sebagai
tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak bagi 3.559 KK
Transmigran, dan ditetapkannya kawasan transmigrasi sebanyak 7
kawasan.
Sasaran tersebut dapat dicapai melalui Program Penyiapan Kawasan
dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi, yang operasionalnya didukung
oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi
a. Identifikasi dan Informasi Potensi Kawasan
b. Advokasi Kawasan
c. Perencanaan Kawasan
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
23
d. Fasilitasi Penetapan Kawasan
e. Mediasi dan Kerjasama Antar Daerah
Sasaran yang akan dicapai adalah Tersedianya Kawasan Transmigrasi
sebagai perwujudan pembangunan Satuan Kawasan Permukiman (SKP) dan
Satuan Permukiman (SP). Sasaran ini merupakan tanggung jawab Direktorat
Bina Potensi Kawasan Transmigrasi, dilaksanakan melalui kegiatan
Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi.
2. Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
a. Perencanaan Teknis Satuan Kawasan Pengembangan
b. Perencanaan Teknis Satuan Permukiman
c. Perencanaan Sarana dan Prasarana Kawasan
d. Perencanaan Pengembangan Masyarakat
Sasaran yang akan dicapai adalah Tersedianya Rencana Pembangunan
Kawasan Transmigrasi, Rencana Penataan Persebaran Penduduk dan
Rencana Pengembangan Kawasan Transmigrasi. Sasaran ini merupakan
tanggung jawab Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan Transmigrasi, yang dilaksanakan melalui kegiatan Perencanaan
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi.
3. Penyediaan Tanah Transmigrasi
a. Fasilitasi Pencadangan Tanah
b. Identifikasi dan Penataan Tanah
c. Pengelolaan Tanah
d. Dokumentasi Penyediaan Tanah
Sasaran yang akan dicapai adalah Terdistribusikannya Lahan kepada
Masyarakat desa melalui Pembangunan Kawasan Transmigrasi. Sasaran ini
merupakan tanggung jawab Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi, yang
dilaksanakan melalui kegiatan Penyediaan Tanah Transmigrasi.
4. Pembangunan Permukiman Transmigrasi
a. Penyiapan dan Evaluasi Lahan Permukiman
b. Penyiapan dan Evaluasi Sarana Permukiman
c. Penyiapan dan Evaluasi Prasarana Permukiman
d. Kelayakan Permukiman
Sasaran yang akan dicapai adalah Termanfaatkannya dan terkelolanya
sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui pembangunan kawasan
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
24
transmigrasi dalam bentuk WPT atau LPT yang layak. Sasaran ini merupakan
tanggung jawab Direktorat Pembangunan Permukiman Kawasan
Transmigrasi, dilaksanakan melalui kegiatan Pembangunan Permukiman
Transmigrasi.
5. Penataan Persebaran Penduduk
a. Penyiapan Perpindahan
b. Penyiapan Calon Transmigran dan Penduduk Setempat
c. Pelayanan Perpindahan
d. Penataan dan Adaptasi
Sasaran yang akan dicapai adalah Terwujudnya persebaran penduduk yang
serasi dengan daya dukung sumber daya alam dan daya tampung lingkungan
hidup di kawasan transmigrasi. Sasaran ini merupakan tanggung jawab
Direktorat Penataan Persebaran Penduduk, dilaksanakan melalui kegiatan
Penataan Persebaran Penduduk.
6. Dukungan Teknis dan Manajemen
a. Penyiapan penyusunan program, anggaran dan laporan pelaksanaan
tugas
b. Pelayanan pelaksanaan anggaran dan BMN
c. Layanan kerumahtanggaan perkantoran dan pembinaan pegawai
d. Penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria serta kelembagaan
Tersedianya dukungan manajemen dan teknis terhadap pelaksanaan
pembangunan transmigrasi dan perpindahan transmigrasi, sasaran ini harus
dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal.
Masing-masing kegiatan memberikan kontribusi 1 indikator kinerja dengan
satuan target sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan. Adapun indikator kinerja
kegiatan serta target yang mendukung pencapaian sasaran program disajikan
pada tabel 3,1 berikut:
Tabel 3.1 Indikator Kinerja Kegiatan dan Target 2015 (RPJMN 2015-2019)
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
1 Jumlah Rencana Kawasan Transmigrasi Kawasan 7
2 Jumlah Rencana pembangunan dan Pengembangan Transmigrasi
kawasan 23
3 Jumlah Luas Lahan yang memenuhi kriteria Clear Ha 3.250
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
25
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
and Clean
4 Jumlah SP dalam SKP yang sarana dan prasarananya sesuai NSPK
SP/KK 49/4.100
5 Jumlah transmigran yang difasilitasi penempatan pada permukiman transmigrasi
KK 4.100
6 Pelayanan teknis dan administrasi bulan 12
Berdasarkan 6 (enam) indikator kinerja kegiatan sebagaimana disajikan
pada Tabel 3.1 untuk mendukung tercapainya sasaran kinerja Program
Pembangunan Kawasan Transmigrasi Tahun 2015 yaitu:
“Terwujudnya 49 Permukiman dalam kawasan transmigrasi sebagai tempat
tinggal dan tempat berusaha yang layak bagi 4.100 KK Transmigran”.
Realisasi capaian indikator kinerja utama Program Pembangunan Kawasan
Transmigrasi, disajikan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama
NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
1 Transmigran yang difasilitasi penempatan pada Satuan Permukiman
SP 49 50 102,04
KK 3.559 3.568 100,25
Kawasan 48 50 104,16
2 Kawasan yang ditetapkan Kawasan 7 23 191,60
2. Persandingan Realisasi Capaian Kinerja
Untuk mengukur perkembangan capaian kinerja Tahun 2015 dengan
tahun 2014 dapat diilustrasikan pada Tabel 3.3. berikut:
Tabel 3.3 Persandingan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2014 dan 2015
No INDIKATOR KINERJA Satuan 2014 2015
Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah Rencana Kawasan Transmigrasi
Kawasan 140 139
(99,28%)
7 23
(191,60%)
2 Jumlah Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi
Kws 19 15
78,95%)
23 27
(117,39%)
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
26
No INDIKATOR KINERJA Satuan 2014 2015
Target Realisasi Target Realisasi
3 Jumlah luas lahan yang memenuhi kriteria Clear and Clean
Ha 100.000 126.775 (126,76%)
3.250 3.250
(100%)
4 Jumlah SP dalam SKP yang sarana dan prasaranya sesuai NSPK
SP 1.725 1.715
(99,42%)
49 50
(102,04)
KK 526,91 480,78
(91,25%)
3.559 2.787
(78,30)
5 Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada permukiman transmigrasi
KK 2.322 2.114
(91,04%)
3.559 3.568
(100,25)
6 Pelayanan teknis administrasi bulan 99 99
(100%)
112 112
(100%)
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat disimpulkan ada 2 kategori
Realisasi capaian kinerja, yaitu:
1) Peningkatan capaian kinerja yaitu: indikator Jumlah Rencana Kawasan
Transmigrasi dan indikator Jumlah Rencana pembangunan dan
pengembangan kawasan transmigrasi;
2) Penurunan capaian kinerja yaitu: indikator Jumlah SP dalam SKP yang
sarana dan prasaranya sesuai NSPK dan indikator Jumlah Transmigran
yang difasilitasi penempatan pada permukiman transmigrasi.
Tahun 2015 adalah tahun terakhir pelaksanaan kinerja Pembangunan
Jangka Menengah Program Kawasan Transmigrasi 2015-2019. Gambaran
capaian kinerja kegiatan Pembangunan permukiman dan Infrastruktur Kawasan
Transmigrasi selama 5 Tahun disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2015-2019
No INDIKATOR KINERJA Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 JUMLAH
1 Jumlah Rencana Kawasan Transmigrasi
Kawasan 23 23
2 Jumlah Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi
Kws 27 27
3 Jumlah luas lahan yang memenuhi kriteria Clear and Clean
Ha 3.250 3.250
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
27
No INDIKATOR KINERJA Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 JUMLAH
4 Jumlah SP dalam SKP yang sarana dan prasaranya sesuai NSPK
SP 50 50
KK 2.787 2.787
Kawasan 49 49
5 Jumlah Transmigran yang difasilitasi penempatan pada permukiman transmigrasi
KK 3.568 3.559
6 Pelayanan teknis administrasi
Satker 112 112
Berdasarkan ilustrasi tabel 3.4, pengukuran capaian kinerja selama
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Program PKP2Trans T 2015-2019,
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar target dapat dipenuhi sesuai dengan
komitmen yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja. Indikator yang mengalami
capaian target yaitu indikator Jumlah SP dalam SKP yang sarana dan
prasaranya sesuai NSPK dari target sejumlah 3.559 KK terealisasi sejumlah
2.787 KK atau 78,30 %, dan indikator Jumlah Transmigran yang difasilitasi
penempatan pada permukiman transmigrasi dari target sejumlah 3.559 KK
terealisasi sejumlah 3.568 atau 100,25%.
Tabel 3.5 Persandingan Target RPJM, Porgram dan Realisasi Penempatan Transmigran (KK)
2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah
Target RPJM 3.559 4.100 4.100 4.100 4.100 19.595
Program 4.336 - - - - 4.336
Realisasi 3.568 - - - - 3.568
Sisa RPJM 16.391 KK
B. REALISASI ANGGARAN
Untuk mencapai kinerja Tahun 2015, dukungan alokasi anggaran Program
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi sebesar
Rp.742.616.114.000,- (Tujuh Ratus Empat Puluh Dua Miliar Enam Ratus Enam
Juta Seratus Empat Belas Ribu Rupiah). Alokasi anggaran tersebut semula
dijadwalkan dapat dipergunakan setelah DIPA diterbitkan pada awal tahun,
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
28
namun karena ada keterlambatan persejetuan pencairan maka anggaran
Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi
baru dapat dilaksanakan pada akhir Juni 2015.
Realisasi Anggaran Program PKP2Trans Tahun 2015, yang dialokasikan
pada 6 kegiatan di Pusat (6 Satker) dan Provinsi (33 Satker) dan Kabupaten (73
Satker), sebagaimana Tabel 3.6, sebagai berikut:
Tabel 3.6 : Pagu dan Realisasi Anggaran Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi per Kegiatan Tahun 2015
No KEGIATAN DIPA Realisasi
(Rp.000) (Rp.000) %
I Pusat 146.451.059 120.566.908,4 82,33
1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi
16.241.956 15.115.866,5 93,07
2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
22.231.481 19.387.772,9 87,21
3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 15.757.390 13.003.920,5 82,53
4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 18.056.244 15.564.938,1 86,20
5 Penataan Persebaran Penduduk 15.352.271 12.725.214,4 82,89
6 Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans
58.811.717 44.769.195,8 76,12
II Tugas Pembantuan 596.165.055 536.322.641,3 89,96
1 Pembinaan Potensi Kawasan Transmigrasi
10.517.301 8.816.596,6 83,83
2 Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
- - -
3 Penyediaan Tanah Transmigrasi 11.977.409 9.606.514,5 80,20
4 Pembangunan Permukiman Transmigrasi 486.574.188 450.135.672,8 92,51
5 Penataan Persebaran Penduduk 47.776.380 33.879.601,1 70,91
6 Dukungan Teknis dan Manajemen Direktorat Jenderal PKP2Trans
39.319.777 33.884.256,2 86,17
JUMLAH 742.616.114 656.889.549,7 88,46
Sebagai ilustrasi dapat disajikan pada tabel 3.7 persandingan Baseline,
Pagu Anggaran serta Realisasi anggaran Program Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015-2019.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
29
Tabel 3.7 Persandingan Baseline RPJM, Pagu dan Realisasi Anggaran Program
PKP2Trans Tahun 2015-2019 (Rp Juta)
2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah
Baseline
RPJM
652.260 626.000 657.400 686.900 717.800 3.340.360
Pagu 742.616,1 770.042,6
Realisasi 656.889,5
(88,46%)
Sisa Pagu
Tdk terserap
56.816.298
(11,54%)
Berdasarkan Tabel 3.7 Jumlah Pagu Baseline Program PKP2Trans Tahun
2015-2019 sejumlah Rp.3.340.360.000.000,-. Pada Tahun 2015 nampak bahwa
terdapat penambahan anggaran dari pagu baseline RPJM ke pagu akhir yaitu
sejumlah Rp 90.356.000,- atau 12,17%.
C. HAMBATAN DAN KENDALA
Permasalahan yang terjadi di lapangan terkait dengan Program
Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi, adalah :
4. Rendahnya realisasi penyerapan anggaran Program Penyiapan Kawasan
dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Tahun 2015, disebabkan
terlambatnya pengalihan status dari BA-026 Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi ke BA-067 Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi,
diantaranya akibat Cutt off dan BAR terlambat disampaikan oleh Satker
Daerah ke Pusat sebagai persyaratan untuk revisi DIPA pada Ditjen
Anggaran Kementerian keuangan.
5. Adanya tumpang tindih areal Pembangunan Permukiman Transmigrasi
dengan Kawasan Hutan.
6. Sebagian areal pembangunan permukiman transmigrasi diokupasi oleh
penduduk setempat.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
30
BAB IV
P E N U T U P
A. TINJAUAN UMUM
Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, Laporan Kinerja juga berfungsi
sebagai sarana peningkatan kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal PKP2Trans merupakan sarana koreksi bagi seluruh Unit
Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal PKP2Trans dan diharapkan dapat
memberikan umpan balik yang positif dalam pengambilan keputusan serta
berguna dalam penyusunan rencana di masa mendatang.
B. TINJAUAN KHUSUS
Keberhasilan yang dicapai Direktorat Jenderal PKP2Trans dalam
melaksanakan terwujudnya permukiman transmigrasi dan menempatkan
transmigran dilokasi transmigrasi merupakan hasil kerja keras jajaran Direktorat
Jenderal PKP2Trans. Di sisi lain, keberhasilan juga tidak terlepas dari hambatan-
hambatan yang dijumpai, baik bersifat internal seperti jumlah pegawai yang
memiliki kualitas sangat terbatas, juga kedisiplinan pegawai yang masih harus
ditingkatkan maupun eksternal seperti kurang disiplinnya dalam memberikan
laporan, terjadinya okupasi lahan oleh masyarakat setempat dan atau pihak lain,
perencanaan yang belum maksimal, keterlambatan pembangunan permukiman
transmigrasi, tidak tercapainya target pembangunan permukiman yang
ditetapkan dan lain-lain.
C. SARAN DAN TINDAK LANJUT
Dalam upaya mengantisipasi kendala sekaligus meningkatkan keberhasilan
di masa mendatang, perlu kiranya dukungan dalam bentuk:
1. Melakukan koordinasi secara intensif dengan Satker Daerah terkait dengan
Satker Daerah yang belum memenuhi cutt off dan BAR sebagai persyaratan
pengalihan status untuk pengajuan revisi dari BA-026 ke BA-067 pada Ditjen
Anggaran, Kementerian Keuangan.
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan permukiman Transmigrasi Tahun 2015
31
2. Tindak lanjut penyelesaian tumpang tindih areal Pembangunan Permukiman
Transmigrasi dengan Kawasan Hutan, yaitu: (1) Apabila areal pembangunan
permukiman transmigrasi berada pada Hutan Produksi yang dapat di
Konversi (HPK) maka dilakukan proses pelepasan kawasan hutan dari
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup; (2) Jika lokasi pembangunan
permukiman transmigrasi berada pada kawasan Hutan Tetap (HPT, HP, HL)
yaitu dengan mengusulkan perubahan tata ruang melalui usulan revisi
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten (RTRWP/K).
3. Tindak lanjut penyelesaian adanya okupasi tanah oleh penduduk setempat,
yaitu: (1) Melakukan musyawarah dengan penduduk setempat dengan
memberikan kompensasi atau yang bersangkutan diberi kesempatan menjadi
peserta transmigrasi; (2) Melalui jalur hukum dengan putusan pengadilan.
Direktorat Jenderal
Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi