15
I PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN MEDIUM VW TERHADAP PERTUMBUHAN PROTOCORM ANGGREK Phalaenopsis sp SECARA IN VITRO SKRIPSI Oleh: EDI SANTOSO 21601061019 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2020

PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

I

PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN MEDIUM VW

TERHADAP PERTUMBUHAN PROTOCORM ANGGREK Phalaenopsis

sp SECARA IN VITRO

SKRIPSI

Oleh:

EDI SANTOSO

21601061019

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2020

Page 2: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

2

Page 3: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

Edi santoso (NPM. 21601061019) Pengaruh Air Kelapa (Cocos nucifera L ) Dengan

Medium VW Terhadap Pertumbuhan Protocorm Anggrek Phalaenopsis sp Secara In

Vitro Pembimbing (1) Ir. Hj.Tintrim Rahayu, M.Si ; (2) Dr. Dra. Ari Hayati, M.P

ABSTRAK

Phalaenopsis sp merupakan salah satu jenis anggrek asli Indonesia dengan nilai komersial

yang tinggi.Anggrek ini sulit dibudidayakan melalui biji karena relatif kecil dan tidak

mempunyai endosperm,sehingga perlu upaya budidaya secara in vitro, yang dalam hal ini

memerlukan medium yang sesuai..Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Air

Kelapa (Cocus nucifera L ) Dengan Medium VW Terhadap Pertumbuhan Protocorm

Anggrek phalaenopsis sp,dan Untuk mengetahui konsentrasi optimum air kelapa dengan

VW terhadap pertumbuhan protocorm anggrek Phalaenopsis sp, Penelitian ini

menggunakan metode eksperimen yaitu menggunakan perlakuan p0 (0 %),P2

(15%),P3(30%) dan P4 (60 %. ) yang ditambahkan pada medium VW,dilakukan 5 kali

ulangan ( 5 botol kultur berisi protocorm).Penelitian ini dilakukan pada bulan November

2019 sampai bulan Januari 2020 di Laboratorium Kultur Jaringan DD Orchid

Nursery,Dadaprejo, Kab.Batu, Malang Jawa Timur.Parameter data pada penelitian ini

berupa,jumlah protocorm,jumlah tunas,dan jumlah daun ,dianalisis secara Rancangan acak

lengkap (RAL),dan hasil penelitian ini menunjukkan Jumlah Protocorm, tunas dan jumlah

daun,hasil terbanyak dihasilkan oleh konsentrasi yang sama, yaitu perlakuan P1,air kelapa

150 ml/L (konsentrasi 15%) dengan rata-rata jumlah 64 protocorm , 14 tunas dan 15,8

helai daun .

Kata kunci : Air kelapa muda (Cocos nucifera L), Phalaenopsis sp., in vitro, pertumbuhan.

Page 4: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

ABSTRACT

Edi santoso (NPM. 21601061019) Effect of Coconut Water (Cocus nucifera L) with

Vacin and Went on the Growth of Protocrm Phalaenopsis sp. In Vitro Pembimbing (1) Ir. Hj.Tintrim Rahayu, M.Si ; (2) Dr. Dra. Ari Hayati, M.P

ABSTRACT

Phalaenopsis sp is one of the types of native Indonesian orchids with high commercial

value. This orchid is difficult to be cultivated through seeds because it is relatively small

and does not have endosperm, so it needs cultivation efforts in vitro, which in this case

requires a suitable medium ... This research aims to determine the effect of coconut water

(Cocus nucifera L) with VW medium on the growth of phalaenopsis sp. Protocorm sp. P2

(15%), P3 (30%) and P4 (60%.) Added to the VW medium, carried out 5 replications (5

bottles of culture containing protocorm). This research was conducted in November 2019

until January 2020 in the Laboratory of Culture DD Orchid Nursery Network, Dadaprejo,

Kab. Batu, Malang, East Java. Data parameters in this study are the number of protocorms,

j number of shoots, and number of leaves, were analyzed in a completely randomized

design (CRD), and the results of this study showed the number of protocorms, shoots and

number of leaves, the most results were produced by the same concentration, namely

treatment P1, coconut water 150 ml / L (concentration 15 %) with an average number of 64

protocorms, 14 shoots and 15.8 leaves.

Keywords: Young coconut water (Cocos nucifera L), Phalaenopsis sp., In vitro, growth.

Page 5: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya genetik anggrek

dengan kurang lebih 5000 spesies yang terdapat di alamnya, hal ini menjadikan Indonesia

sebagai sumber plasma nutfah anggrek yang sangat melimpah. Ketersediaan berbagai

plasma nutfah tersebut menjadi keuntungan yang besar bagi para pemulia tanaman anggrek

untuk merakit varietas baru, salah satunya adalah Anggrek. Anggrek yang merupakan

tanaman khas di alam dan bernilai ekonomi tinggi dalam perdagangan bunga internasional

karena keragamannya yang luas dalam ukuran, bentuk, warna dan penampilan serta kualitas

bunga yang tahan lama.anggrek yang termasuk dalam famili Orchidaceae memiliki sekitar

750 genera yang terdiri dari 25000-30000 spesies dan menjadikannya famili dengan

anggota terbanyak dalam kingdom Plantae (Yusnita, 2012).

Jenis anggrek yang banyak dibudidayakan untuk tujuan komersil adalah Dendrobium,

Cattleya, Phalaenopsis, Vanda dan Oncidium (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian).

Anggrek bulan Phalaenopsis sp merupakan salah satu bunga nasional Indonesia yang

ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 4/1993, yaitu bunga melati (Jasminum

sambac) sebagai puspa bangsa, bunga raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai puspa langka,

dan bunga anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai puspa pesona (Puspitaningtyas,

2010). Phalaenopsis sp merupakan jenis anggrek asli Indonesia yang mempunyai empat

warna, bentuk dan aroma yang khas, serta memiliki bunga yang dapat bertahan kurang

lebih dua minggu. Anggrek ini adalah salah satu spesies anggrek dengan jumlah terbesar

yang terdapat di dunia (Bey et al., 2006). Pada umumnya, Phalaenopsis sp tidak

dikembangbiakkan menggunakan biji secara alamiah tetapi harus menggunakan mikoriza

karena biji anggrek tidak mempunyai cadangan makanan. Perbanyakan anggrek secara

alami menghasilkan persentase perkecambahan yang kurang memenuhi permintaan petani

anggrek. Hal tersebut dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode kultur jaringan

(Khasanah, 2011). Tidak dipungkiri bahwa metode yang terbaik hingga saat ini dalam

Page 6: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

pelestarian dan perbanyakan anggrek adalah dengan kultur jaringan (Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi, 2008).

Kultur jaringan merupakan salah satu teknik perbanyakan pada tanaman dengan

menggunakan sel atau jaringan tanaman yang masih aktif. Media tumbuh bagi bibit

merupakan lingkungan baru dalam proses sub kultur. Media tumbuh yang baik bagi

anggrek ( Orchidaeae) harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain tidak cepat

melapuk dan terdekomposisi, tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman, mempunyai

aerasi dan draenase yang baik secara lancar, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara

optimal, dan dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar, Untuk pertumbuhan

anggrek dibutuhkan pH media 5-6, ramah lingkungan serta mudah di dapat dan relatif

murah harganya (Ginting, 2008). Tingkat keberhasilan perkecambahan biji anggrek secara

in vitro umumnya sangat tinggi jika syaratnya terpenuhi yaitu kondisi yang aseptik pada

biji dan media kultur, kecukupan kandungan gula sebagai sumber energi dan kecukupan

nutrisi dan senyawa organik yang diperlukan untuk perkecambahan dan pertumbuhan

protocorm menjadi seedling (Yusnita, 2012).

Ada beberapa formulasi jenis media dasar yang umum digunakan untuk

perkecambahan biji dan pembesaran seedling anggrek secara invitro diantaranya Knudson

C, Vacin & Went, Murashige & Skoog (MS), ½MS (konsentrasi hara makro setengah dari

hara makro MS) dan media dasar yang mengandung pupuk daun lengkap, media bahan

organik yang sering digunakan adalah air kelapa, air kelapa merupakan salah satu di antara

beberapa persenyawaan kompleks alamiah yang sering digunakan dalam kultur jaringan

untuk perbanyakan mikro anggrek, contohnya Penelitian yang telah dilakukan oleh Siti

rahmah tahun 2016 yaitu tentang Kajian Penambahan Bahan Organik Pada Media Tanam

VW pada Organogenesis Anggrek Dendrobium Secara in Vitro berpengaruh secara

signifikan terhadap organ tunas ,daun dan akar.

Penggunaan air kelapa sebagai bahan organik merupakan salah satu cara untuk

menggantikan penggunaan bahan sintetis yang dipakai dalam pembuatan media kultur,

seperti kinetin air kelapa banyak digunakan dalam perbanyakan in vitro karena memiliki

kandungan sitokinin alami yang tinggi berupa zeatin dan ribozeatin dan Indole Acetic Acid

Page 7: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

(IAA). Air kelapa juga dapat menstimulir proses diferensiasi dan merangsang pembelahan

sel (Widiastoety, 2010). Air kelapa memiliki kandungan Indole Acetic Acid( IAA) yang

termasuk golongan Auksin, sehingga keduanya memiliki peran penting dalam pertumbuhan

jumlah akar eksplan,kandungan sitokinin yang terdapat dalam air kelapa juga memiliki

peran dalam pembentukan akar. Hal ini didukung oleh pendapat Yong et al. (2009) bahwa

sitokinin yang terkandung dalam air kelapa mempunyai kemampuan mendorong terjadinya

pembelahan sel dan diferensiasi jaringan terutama dalam pembentukan tunas dan

pembentukan akar. Pertumbuhan jumlah akar juga sejalan dengan pertumbuhan jumlah

tunas.

Hal ini disebabkan karena buah kelapa yang mudah diperoleh dan harganya terjangkau

lebih murah dibandingkan bahan sintetis yang sulit di dapatkan dan harganya yang relatif

lebih mahal. Selain itu, keunggulan air kelapa juga sepadan dengan bahan sintetis yang

mengandung sitokinin atau merupakan hormon pengganti sitokinin. Pemberian giberelin

dan air kelapa pada perkecambahan bahan biji anggrek bulan dengan konsentrasi 250 ml/l

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan perkecambahan biji anggrek bulan.

Pertumbuhan tersebut dapat dilihat saat munculnya daun, akar, dan tinggi kecambah. Ini

menunjukkan bahwa air kelapa dan giberelin berpengaruh positif terhadap perkecambahan

biji anggrek tersebut (Bey et al., 2006).

DD’ Orchid Nursery merupakan home industry yang bergerak dibidang budidaya

anggrek serta pemeliharaan dan pemasarannya, yang berdiri sejak tahun 2005. Nursery

tidak hanya menjual berbagai jenis anggrek yang sudah siap menjadi indukkan, tetapi juga

menjual anggrek dalam bentuk bibit, baik bibit yang sudah siap ditanam maupun bibit yang

masih didalam botol kultur. Nursery membudidayakan berbagai jenis anggrek diantaranya

adalah Dendrobium, Vanda, Cattlea, Phalanaenopsis, Paphiopedilum dan lain-lain, dalam

pembudiyaan anggrek DD’ Orchid mengkultur anggrek dengan eksplan dan sub buji,

dengan menggunakan media VW dan ditambahkan bahan organik, sehingga pemberian

konsentrasi pada Pemberian giberelin dan air kelapa pada perkecambahan bahan biji

anggrek bulan dengan konsentrasi 150 ml/l berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

perkecambahan biji anggrek bulan. Pertumbuhan tersebut dapat dilihat saat munculnya

Page 8: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

daun, akar, dan tinggi kecambah. Ini menunjukkan bahwa air kelapa dan giberelin

berpengaruh positif terhadap perkecambahan biji anggrek tersebut (Bey et al., 2006).

Biji anggrek dari buah dengan umur berbeda memiliki tingkat kematangan embrio

yang berbeda (Arditi, 1991), sehingga kebutuhan akan hara yang diberikan secara eksogen

diduga akan berbeda pula. (Dinarti, 2010) menyatakan bahwa kombinasi jenis media dan

konsentrasi yang berbeda pada biji tanaman anggrek yang di kulturkan secara in vitro

memberikan persentase biji berkecambah yang berbeda. Penelitian ini penting dilakukan,

karena umur panen buah sangat berpengaruh terhadap perkecambahan biji dan

pertumbuhan protocorm, sehingga diperlukan informasi tersebut dalam pembuatan seedling

(bibit) anggrek melalui perbanyakan dengan biji Selain itu, perbanyakan V. tricolor melalui

biji mengalami hambatan karena timbulnya ‘pencokelatan’ (browning) dengan intensitas

tinggi yang disebabkan oleh kandungan senyawa fenolik yang tinggi dari biji (Dwiyani,

2012).

Protocorm adalah bentuk bulat padat berwarna hujau yang siap membentuk pucuk dan

akar sebagai awal perkecambahan pada biji yang tidak mempunyai endosprm (Bey, 2006)

saat berkembang biji anggrek mengalami 5 fase, fase 0 (nol) merupakan fase awal dimana

biji belum terlihat berkecambah, selanjutnya fase 1 yaitu tahapan dimana biji membentuk

protocorm, protocorm adalah awal perkecambhan biji anggrek yang merupakan massa sel

yang diproduk ketika biji berkecambah. Selanjutnya fase 2 yang ditandai dengan

membesarnya protocorm dan terbentuknya primurdia daun, kemudian biji akan mengalami

fase 3 dimana protocorm akan membentuk daun dan tunas. (Nurfadilah, 2011).

Menurut Hendaryono dan Wijoyono (1994) subkultur adalah pemindahan tanaman

kultur in vitro kedalam media baru, sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertubuhan kalus,

protocorm, dan organ dapat terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut formulasi medium tanam

sangat mempengaruhi pertumbuhan anggrek secara in vitro, sampai saat ini telah banyak

dilakukan penelitian mengenai medium tanam yang cocok untuk pertumbuhan dan

perkembangan anggrek secara in vitro. Seperti pemanfaatan ekstrak buah pisang sebagai

ZPT alami pernah dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya, seperti yang dilakukan

oleh Putri (2015) yang menyatakan modifikasi medium kultur dengan penambahan bahan

Page 9: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

organik mampu meningkatkan viabilitas anggrek. Selain penggunaan medium dasar yang

sesuai, bahan organik tertentu juga dapat memacu pertumbuhan, perkembangan, dan

ketahanan tanaman terhadap penyakit.

1.2 Peruumusan Masalah

Adapun perumusan masalah berdasarkan latar belakang adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengarauh air kelapa dengan media VW terhadap pertumbuhan

protocorm anggrek Phalaenopsis sp secara in vitro di DD Orchid Nursery Kota

Batu?

2. Berapa konsentrasi optimum air kelapa dengan media VW terhadap pertumbuhan

protocorm anggrek Phalaenopsis sp secara in vitro di DD Orchid Nursery Kota

Batu?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini adalah ;

1 Untuk mengetahui pengarauh air kelapa dengan media VW terhadap pertumbuhan

protocorm anggrek Phalaenopsis sp secara in vitro di DD Orchid Nursery Kota

Batu.

2 Untuk mengetahui konsentrasi optimum air kelapa dengan VW terhadap

pertumbuhan protocorm anggrek Phalaenopsis sp secara in vitro di DD Orchid

Nursery Kota Batu.

1.4 Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini adalah masalah-masalah yang berkaitan waktu tumbuh

protocrom anggrek Phalaenopsis sp yang ditanam dalam media Vacin dan Went dan media

organik, protocorm yang digunakan berumur satu bulan pada fase 0 -1 dengan parameter

yang digunakan presentasi munculnya tunas ,daun dan jumlah protocorm yang tumbuh.

Pengamatan dilakukan selama satu bulan setelah sub kultur.

Page 10: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

1.5 Hipotesis

Terdapat pengaruh pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan protocorm anggrek

Phalaenopsis sp.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi mengenai pengarauh air kelapa dengan VW terhadap

pertumbuhan protocorm anggrek Phalaenopsis sp secara in vitro

2. Memberikan informasi ilmiah mengenai pengarauh air kelapa dengan VW terhadap

pertumbuhan protocorm anggrek Phalaenopsis sp secara in vitro

3. Menciptakan peluang bisnis tanaman hias dengan memanfaatkan teknik kultur in

vitro dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang mudah didapat.

4. Untuk usaha koservasi dalam melindungi biodiversitas keragaman anggrek langka.

5. Sebagai refrensi penelitian selanjutnya.

Page 11: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

-Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pemberian air

kelapa dalam medium VW berpengaruh terhadap pertumbuhan protocorm anggrek

phalaenopsis sp. Hal ini terlihat protocorm, tunas,dan daun meningkat setiap

minggunya.yaitu minggu ke 3 berjumlah 46.2 protocorm ,minngu ke 4 berjumlah 55

protocorm, sedangkan jumlah tunas 3.2 mingu ke 3, minggu ke 4 menjadi 3.4 . jumlah

daun 8.8 ,minggu ke 4 menjadi 15.8 ,sehingga dapat diketahui bahwa air kelapa dalam

medium VW berpengaruh terhadap pertumbuhan protocorm anggrek phalaenopsis sp.

-Konsentrasi yang palig efektif terhadapat pertumbuhan protocorm ,tunas,dan daun

yaitu komsetrasi 150ml/L dengan jumlah tertinggi 55 protocorm,14 jumlah tunas,dan 15.8

jumlah daun.

5.2 Saran

-Berdasarkan hasil penelitian ini,penelitian memberi saran penelitian yang akan

dikembangkan yaitu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh air kelapa dengan

penambahan bahan organik lainnya seperti pisang,kentang. dalam media VW

Page 12: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

DAFTAR PUSTAKA

Arditti, J. 2010. Plenary Presentation : History of Orchid Propagation. AsPacJ.MOL.Biol.

Biotecnol. 18(1): 171-1

Benamehuli G. 2008. Media Tanam Anggrek. KP Penelitian Tanaman Hias ,

Departemen Pertanian. Dimuat pada surat kabar Sinar Tani, 7 – 13 Mei 2008

Bey, Y., W. Syafii & Sutrisna. 2006. Pengaruh Giberelin (GA3) dan Air Kelapa Terhadap

Perkecambahan Biji Bulan (Phaleopsis amabilis BL) SecaraI Vitro Journal

Biogenesis 2(2):41-46.

Gunawan, L. W. 2000. Budidaya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 86 hlm

Iswanto, H. 2002. Petunjuk Perawatan Anggrek. Agromedia Pustaka. Jakarta. 65 hlm.

Iswanto, H. 2001. Anggrek Phalaenopsis. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Khasanah, U. 2011. Pemanfaatan Pupuk Daun, Air Kelapa, dan Bubur Pisang Sebagai

Kombinasi Medium Kultur Jaringan Untuk Mengoptimalkan Planle

AnggrekDendrobium kelemense (Skripsi). 2011.Semarang Universitas Negeri

Semarang.

Lestari, E. G. 2008. Kultur jaringan. Academia. 60 hlm.

Muhit, A. 2010. Teknik penggunaan beberapa jenis media tanam alternatif dan zat pengatur

umbuh pada Anggrek Bulan. Bul. Teknik Pertanian. 15: 60-62.

Pierik. 1997. In vitro Culture Of Higher Plants.The Netherlands: Kluwer Academic

Publisher.Dordrecht.

Rahma,S.2016. Kajian penambahan Bahan Organik pada media tanam VW pada

Organogenesis Anggrek Dendrobium Secara in Vitro.Jurnal Ilmiah Sains Alami.

Purnamaningsih, R. dan E. G. Lestari. 1998. Multipilkasi tunas temu giring melalui kultur

in vitro. Buletin plasma nutfah 1 (5): 24-27.

Puspitaningtyas, D. M. 2010. Inventarisasi Keragaman Anggrek di Kawasan Suaka

Margasatwa Barumun Sumatera Utara. Ekologia 10(1):16-22

Page 13: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

Robert, L . 1999. Morfologi Phalaenopsis.

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:LR030_72dpi_Dendrobium_phalaenopsis_(Wik

i).jpg diakses pada 9 Febuari 2020

Sandra, E. 2001. Membuat Anggrek Rajin Berbunga. Agromedia Pustaka. Jakarta. 54 hlm .

Santoso, U. dan F. Nursandi. 2003. Kultur Jaringan Tanaman. Universitas Muhammadiyah

Malang.Malang.191 Hal

Smith, R. 2000 Plant Tissue Culture: Technique and Experiment : secondEdition.

Academic press. New York.

Soe Kw, Khinthida, Myint, A. H. Naing, and C. K. Kim. 2014. Optimization of efficient

protocorm-like body (PLB) formation of Phalaenopsis and Dendrobium hybrids.

Agriculture and Life Science. vol 32(4)

Soeryowinoto. 1977. Pengaruh Tingkat Konsentrasi Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan dan

Perbanyakan Tanaman Anggrek Dendrbium spp Melalui Teknik Kultur Jaringan.

GOTI-Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Universitas Pattimura. Volume 2.

Sutiyoso, Y, dan B. Sarwono. 2003. Merawat Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta .72 hlm.

Vacin, E.F. and F.W. Went. 1949. Some pH changes in nutrient solutions.

Trigiano, R.N and D.J. Gray. 2000. Plant Tissue Culture Concepts and Laboratory

Exercises. Boca Raton: CRC Press

Virnanto. 2010. Prospek dan Manfaat Anggrek (Phalaenopsis amabilis).

.DETersediadihttp://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/10/budidaya

anggrekphalaenopsis-amabilis. Diakses tanggal 23 Februari 2020

Widiastoety, D, S. Nina, dan S. Muchtar. 2010. Potensi Anggrek Dendrobium dalam

Meningkatkan Variasi dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Jurnal Litbang

Pertanian. 29(3) : 101-106.

Widiastoety, D. 2010. Pengaruh Suplemen Nonsintetik Terhadap PertumbuhanPlanlet

Anggrek Vanda. Jurnal Hortikultura, 20(1).

Widiastoety, D., N. Solvia, M. Soedarjo. 2010. Potensi Anggrek Dendrobium

Page 14: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …

Widyastuti, Y.E. 1993. Flora Fauna Maskot Nasional dan Propinsi. Penebarswadaya.

Jakarta

Yong, J.W.H., L. Ge, Y.F. Ng, and S.N. Tan. 2009. The Chemical Composition and

Biological Properties of Coconut (Cocos nucifera L.) Water.Molecules, 14(12).

pp.5144–5164

Young, P.S., H.N. Murthy, dan P.K Yeuep. 2001. Mass multiplication ofprotocom like

bodies Using Bioreactor System and Subsequesnt plantregeneration in

phalaeonopsis.Plantcell, tissue and organ ceulture. 63: 67-72

Yuliarti, N. 2010. Kultur Jaringan Tanaman

Yusnita, 2003. Kultur jaringan cara memperbanyak tanaman secara efisien agromedia

pustaka, Jakarta.

Yusnita. 2003. KultuL Jaringan cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien.Jakarta:

Agromedia .

Yusnita. 2010. Perbanyakan In Vitro Tanaman Anggrek. Penerbit Universitas Lampung

Zulkarnaen. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 15: PENGARUH AIR KELAPA (Cocos nucifera L.) DENGAN …